Snt01032014

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 1 MARET 2014

16 HALAMAN NOMOR 1 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kasus Dermaga Labuhan Haji

Kontraktor Kembalikan Kerugian Negara Rp 8,9 Miliar Mataram (Suara NTB) Proses hukum kasus dugaan penyimpangan pada proyek Dermaga Labuhan Haji Lombok Timur (Lotim), belum masuk tahap persidangan. Nilai kerugian negara pun belum resmi diputuskan. Namun tersangka Ichsan Suadi proaktif menyerahkan kerugian negara yang menurut hitungannya mencapai Rp 8.920.673.346. Uang tunai itu dibawa langsung ke Gedung Kejati NTB, Jumat (28/2). Mencuat dugaan, uang tersebut digunakan untuk kompensasi penangguhan penahanan terhadap Ichsan.

Proses penyerahan uang yang disimpan dalam dua koper itu berlangsung sekitar pukul 11.00 Wita, di ruang rapat Kajati NTB. Hadir saat itu Aspidsus Kejati NTB, Suluh Dumadi, SH, MH bersama Kasi Penyidik Yoni E. Malaka, SH dan Ketua Tim Penyidik Dermaga Labuhan Haji, Ari Sudihar, SH.M.Hum. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

UANG TUNAI - Dua koper berisi uang tunai Rp 8.920.673.346, sebagai pengganti kerugian negara yang disetor ke Kejati NTB. Sementara Penasihat Hukum tersangka, Muhammad Antonius menuliskan angka uang yang diserahkan kliennya kepada Kejaksaan (kanan).

Diduga Baku Tembak dengan Petugas TNK

Dua Warga Bima Tewas Bima (Suara NTB) Sejumlah warga dari Kabupaten Bima yang hendak berburu rusa di Taman Nasional Komodo (TNK), diduga terlibat baku tembak dengan petugas taman nasional setempat, Kamis (27/2) malam. Dalam aksi baku tembak itu, dua warga masing-masing Aimar asal Keca-

Hitung Kerugian Negara

Farouk Minta Polda NTB Seriusi Dugaan Bisnis Koral Ilegal Darius

(Suara NTB/dok)

KASUS Terminal Haji Bandara Internasional Lombok (BIL) masih tahap penyidikan, dengan perkembangan terbaru pemeriksaan para tersangka sebagai saksi. Di sisi lain, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum bisa menyiapkan tim untuk audit kerugian negara proyek bernilai Rp 7,1 miliar ini, sebelum berkas dari penyidik rampung.

Kepala BPKP NTB, Darius, AK mengatakan, Bersambung ke hal 5

matan Langudu dan M.Faisal (36) asal Desa Lido Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, tewas.

Belum diketahui pasti kronologi peristiwa ini. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi tembak menembak tersebut terjadi saat menjelang malam.

Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) Anggota DPD RI yang juga Guru Besar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Prof. Farouk Muhammad, meminta Polda NTB untuk memberikan perhatian kepada dugaan bisnis koral ilegal yang beberapa waktu lalu menjadi fokus pemberitaan Harian Suara NTB. ‘’Saya sudah kontak Kapolda, meminta agar ada atensi (perhatian),’’ ujar Farouk saat dikonfirmasi Suara

NTB, Jumat (28/2) kemarin. Farouk menegaskan, ia telah mencermati persoalan ini dan kemudian meminta agar aparat kepolisian bisa segera menyikapi aktivitas tersebut.

Permintaannya itu, menurutnya sudah ia sampaikan pula kepada Ditreskrimsus Polda NTB. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/use)

KORBAN - Salah seorang korban tewas disemayamkan di rumah duka.

Farouk Muhammad (Suara NTB/ist)

Ditjen PUM Gelar Bimtek Persiapan Pemilu 2014 Giri Menang (Suara NTB) Dalam rangka mempersiapkan Pemilu 2014, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada Polisi Pamong Praja (Pol PP) regional NTB. Tujuan Bimtek adalah meningkatkan kapasitas anggota Pol PP untuk mengantisipasi gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dalam mengawal pemilu. Menyamakan persepsi Pol PP, TNI, Polri, Bawaslu dan pihak lainnya dalam menciptakan suasana kondusif saat dan setelah pemilu.

Hadir pada kesempaatan itu Sekretaris Dirjen PUM, Drs M Roem M.Si, Direktur Satpol PP dan Linmas Ditjen PUM Kemendagri, Ir. Asyadullah, M.Si, Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/her)

BIMTEK - Pembukaan Bimtek Pol PP Regional NTB di Hotel Lombok Raya.

C.03.08.13

TO K O H

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

SUARA MATARAM

Halaman 2

Puluhan Bangunan di Mataram Terindikasi Langgar Tata Ruang Mataram (Suara NTB) – Puluhan bangunan baik yang telah digunakan sebagai pusat perekonomian dan sedang dalam proses pembangunan, terindikasi melanggar aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram. Pasalnya, konsep pembangunan tidak memerhatikan daerah serapan air dan alih fungsi bangunan. Demikian disampaikan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTB, Hanan Istiqlal, kepada Suara NTB, Kamis (27/2).

Padahal, telah jelas diatur sesuai dengan Undang – undang nomor 26 tahun 2007 tentang tata ruang. Dicontohkan, ruko – ruko yang berada di Kawasan Ampenan, telah beralih fungsi sebagai sarang burung walet. “Sebenarnya harus diperiksa izin bangunan itu, jangan sampai izinnya ruko, malah yang ada burung walet,” terang Hanan.

Disebutkan, bangunan yang terindikasi menyalahi aturan tersebut yakni Toko Boxi yang membangun di atas sempadan sungai, hotel berlokasi di Karang Jangkong sedang tahap pembangunan, PLTD Tanjung Karang, ruko beralih fungsi sebagai sarang burung walet, toko yang menutup saluran, Bangunan di dekat Jembatan Jalan Bung Karno dan lain sebagainya. Terkait hal tersebut, hingga kini, pihaknya masih puldata dan pulbaket

serta pemantauan. Kalaupun ada hasil temuan dan laporan dari masyarakat, pihaknya akan menindaklanjuti.

“Masyarakat masih belum tahu kemana harus melapor, kalau ada indikasi kesalahan tersebut,” akunya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan Kota Mataram, H. Supardi mengatakan mengetahui indikasi penyimpangan bangunan tersebut, sejauhmana kerugian yang ditimbulkan dari pembangunan tersebut. Selama persentasenya tidak melampui tambahnya, tidak menjadi persoalan. “Persentase penyimpangannya berapa, kalau hanya sekedar 10 persen, kita maklumi saja,” katanya.

Pihaknya kata Supardi, tetap mengendalikan dan mengontrol setiap bangunan yang ada di Kota Mataram.

Kalaupun ada pelanggaran, pihaknya langsung menghentikan pembangunan tersebut. “Seperti kemarin di bangunan di dekat jembatan jalan Bung Karno, kita minta dihentikan,” demikian terangnya. (cem) SEDANG DIBANGUN - Hotel yang sedang dibangun di Karang Jangkok ini, terindikasi melanggar tata ruang. Selain menjadi daerah resapan, juga tidak mempertimbangkan keselamatan dan sempitnya lahan untuk parkir.

(Suara NTB/cem)

Pembangunan PLTD Tanjung Karang Gunakan RTRW Global Ajari Pengolahan Sampah PERSEPSI masyarakat terhadap sampah, adalah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan nilai ekonomis, melainkan keberadaannya mengganggu pemandangan dan mengotori lingkungan. Namun, bagi masyarakat di Karang Baru, sampah dapat disulap menjadi barang – barang yang mendatangkan keuntungan besar dan bahkan di ekspor hingga ke Australia dan Jepang.

Lurah Karang Baru, Muhammad Nur mengatakan membangun persepsi (Suara NTB/dok) Muhammad Nur masyarakat tentang sampah, memang harus dilakukan sejak dini. Pasalnya, ketidaktahuan serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, menjadi penyebab terjadinya penumpukkan sampah. Nur menambahkan keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang konsen mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis, sebagai alternatif untuk mengajarkan masyarakat untuk pengolahan sampah. “Saya pikir ini bagus, untuk melatih dan mengajarkan masyarakat,” ungkapnya ketika dikonfirmasi Suara NTB baru – baru ini.

Diakuinya, produk yang dihasilkan dari sampah tersebut, melalui tangan – tangan kreatif kelompok yang notabene terdiri dari ibu – ibu rumah tangga, dapat menghasilkan produk dengan kualitas dan harga jual yang tinggi. Salah satu produknya yakni, ingke, gelas, tas, keranjang dan lainnya sebagainya.

Dikatakan Nur, tidak jarang hasil tersebut diminati serta didistribusikan ke Bali dan Jakarta bahkan produk tersebut diekspor hingga ke Australia dan Jepang. Beberapa waktu lalu sambungnya, pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat luar. “Waktu itu diorder 1.000 biji, tapi kita hanya mampu penuhi sekitar 600,” sebutnya. Pengembangan produk pengolahan sampah tersebut, akan dijadikan sebagai ikon di wilayahnya dan akan melibatkan ibu – ibu rumah tangga. Sehingga, dapat membantu perekonomian masyarakat.

Bagaimana cara mempromosikan hasil – hasil produk tersebut? Ia mengatakan sistem promosi masih diserahkan kepada ketua kelompok. Karena, pihaknya hanya memfasilitasi masyarakatnya dalam berinovasi serta berkreativitas. Nur mengimbau masyarakat agar tetap membuang sampah pada tempatnya dan dapat membantu program pemerintah melalui program lingkungan sampah nihil (Lisan) yang dicanangkan Pemkot Mataram. (cem)

Estetika Kota Harus Bagus PANSUS Penyelenggaraan Reklame yang awalnya ngotot ingin memberlakukan jarak 2 Km untuk pemasangan bando jalan dalam satu ruas jalan, akhirnya ‘’manut’’ kepada eksekutif dengan aturan yang ada sebelumnya. Bahwa jarak antar bando jalan dalam satu ruas jalan paling sedikit 500 meter.

Ketua Pansus Penyelenggaraan Reklame DPRD Kota Mataram, Wirawan, SH., yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut Jumat (28/2) kemar(Suara NTB/fit) Wirawan in mengatakan, jika diberlakukan 2 Km, hal ini harus memperhatikan RTRW Kota Mataram. Apalagi Kota Mataram juga luasnya hanya 61,30 km persegi. Meskipun Kota Mataram tidak seluas kabupaten lainnya, tetapi tidak bisa dijadikan alasan menyajikan penataan reklame yang terkesan semrawut.

Dewan minta reklame-reklame yang ada di pinggir jalan ditata kembali dengan jarak yang telah disepakati. Disamping pemasangan reklame, tidak boleh sampai masuk ke badan jalan.

Nantinya, Perda Penyelenggaraan Reklame ini akan diatur lebih lanjut dalam peraturan Walikota (Perwal). ‘’Pokoknya diaturlah.

Ada komitmen dari Walikota. Estetika kota harus bagus,’’ ujarnya.

Demikian pula dengan pemasangan bando jalan yang akhirnya disetujui jaraknya dalam satu ruas jalan paling sedikit 500 meter.

Meski demikian, sambung Wirawan, bukan berarti setiap 1 Km bisa ada dua bando jalan. Selain itu, Perda Penyelenggaraan Reklame ini juga melarang pemasangan reklame pada bando jalan dan jembatan penyeberangan orang, dengan antara bando jalan, antara jembatan penyeberangan dengan orang dan antara bando jalan dengan jembatan penyeberangan dalam satu ruas jalan, kurang dari 500 meter. ‘’Tapi kita ada masa sosialisasi selama enam bulan sejak Perda ini ditetapkan,’’ sebut politisi Partai Demokrat ini sembari menambahkan mungkin saja masih ada perizinan yang sedang berjalan. Setelah perizinan tersebut berakhir maka, reklame harus ditata kembali sesuai Perda Penyelenggaraan Reklame.

Terkait pembayaran pajak reklame, uang jaminan pembongkaran dan atau retribusi dibayarkan atau disetor ke kas daerah melalui Dispenda. Dengan demikian, Dinas Pertamanan tidak lagi mengurusi masalah pajak ataupun uang jaminan pembongkaran. (fit)

Mataram (Suara NTB) – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Karang, hingga kini masih menui pro kontra karena diduga menyalahi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram. Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan pun mengklaim pembangunan pembangkit listrik berkekuatan 30 megawatt tersebut, menggunakan RTRW secara global.

Kepala Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan Kota Mataram, H. Supardi ketika dikonfirmasi di ruanganya, Jumat (28/2) tidak menampik bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Karang, menyalahi Perda nomor 12 tahun 2012. Tetapi, pihaknya mengambil kesimpulan dengan menggunakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) secara global. “Memang benar salah, tapi yang kita gunakan adalah RTRW secara global,” ungkap Supardi.

Dikatakan, penataan bangunan di Kota Mataram, notabene sebagai pusat perekonomian dan pemerintah, tidak serta merta menggunakan rencana detail wilayah. Oleh sebab itu, bilamana ada penyimpangan secepat itu harus diubah dan tidak bisa dipatok aturan tersebut. “Ingat aturan itu dinamis, tidak bisa saklek begitu,” ujarnya.

Diakui, dalam kriteria penataan kawasan harus dipenuhi yakni, lahan tersebut harus terbagi 30 persen areal publik, 10 persen areal private, 20 ruang terbuka hijau dan sisanya lahan pertanian. Adapun terkait pengawasan bangunan, pihaknya tetap melakukan pengendalian terhadap setiap bangunan.

Pada prinsipnya sambung Supardi, rencana pembangunan PLTD tersebut, adalah kebijakan Pemerintah Kota Mataram, dalam memenuhi kebutuhan atau kouta listrik yang diwacanakan akan mengalami krisis pada tahun

2014, mengingat perumahan dan hotel – hotel akan dibangun. “Pemerintah melakukan itu, karena kebutuhan orang banyak. Saya tidak bisa bayangkan kalau terjadi pemadaman listrik,” ujarnya.

Sementara itu, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB, Hanan Istiqlal mengatakan kalaupun Pemkot Mataram beralasan menggunakan tata ruang secara global. Seharusnya, membuat zona – zona rencana detail tata ruang. Hingga saat ini Hanan menambahkan, belum ada Peraturan Daerah (Perda) terkait zona tersebut. “Sampai saat ini kan belum ada perda zona detail tata ruang,” ungkap Hanan.

Diharapkan, Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kota Mataram, untuk berkoordinasi dengan BKPRD Provinsi, sehingga ada masukan yang dapat diambil untuk merekomendasikan pembangunan tersebut. (cem)

Kepala Daerah se-Indonesia Minta Seluruh Honorer K2 Diluluskan Mataram (Suara NTB) Seluruh kepala daerah seIndonesia termasuk Walikota Mataram meminta kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) untuk meluluskan seluruh honorer K2. Usulan itu disampaikan pada saat seluruh kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota bersama Sekda bertemu dengan Menteri PAN dan RB belum lama ini.

Demikian disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh melalui Sekda Kota Mataram, Ir. H. Lalu Makmur Said, MM. “Walaupun sudah 30 persen yang lulus, hampir seluruh kepala daerah terrmasuk Kota Mataram meminta untuk meluluskan K2 ini seluruhnya.

Kalau tidak bisa sekarang, ya secara bertahap,” terangnya ditemui di Pendopo Walikota Mataram, Jumat (28/2).

Menjawab tuntutan itu, Menteri PAN dan RB, EE Mangindaan akan mengkonsultasikan dan mengusulkan permintaan tersebut ke Menteri Keuangan dan Presiden RI. “Kalau tahun ini yang diluluskan 30 persen mungkin tahun depan bisa berapa persen. Itu harapan hampir semua kepa-

(Suara NTB/yan)

H. Lalu Makmur Said

la daerah agar K2 ini diangkat menjadi PNS,” ujarnya.

Mengenai teknis pengangkatan apakah akan melalui tes seperti yang dilaksanakan tahun ini atau dengan peringkat atau ranking yang dinilai dari umur, passing grade dan masa kerja, Makmur Said mengatakan hal itu diserahkan ke pemerintah pusat bagaimana nanti kebijakannya.

Walaupun telah diusulkan agar semua diangkat menjadi PNS, saat ini Pemkot Mataram tetap fokus melakukan verifikasi 377 honorer K2 Pemkot Mataram yang lulus PNS belum lama ini. Men-

genai perkembangan usulan tersebut, seluruh pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota juga telah meminta kepada Kementerian PAN dan RB untuk menyampaikan secara tertulis melalui website resmi kementerian.

Ia juga mengimbau kepada honorer K2 yang tidak lulus untuk tetap tenang dan bekerja seperti biasa. “Pak Menteri PAN dan RB menyatakan akan diusahakan untuk lulus semua.

Untuk itu kami minta jangan sampai terpengaruh hal-hal yang tidak penting,” pesannya.

Selain membahas persoalan K2, dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai kebijakan tahun 2014 terkait formasi pengangkatan ASN, PNS dan PPPK. Untuk formasi ini, pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota diminta untuk membuat target lima tahunan berapa kebutuhan PNS dan PPPK. “Nanti secara proporsional mengenai bidang apa yang dibutuhkan kita susun beserta nama jabatannya. Dan tiap tahun akan dialokasikan anggaran 20 persen. Diharapkan dalam lima tahun ke depan semua kebutuhan PNS sesuai dengan kebutuhan yang proporsional akan terpenuhi,” terangnya. (yan)

Dua Pembangunan Besar Dimulai Hari Ini

Pemkot Mataram Harapkan Dukungan Semua Pihak Mataram (Suara NTB) Dua proyek pembangunan besar di Kota Mataram dimulai hari ini. Ground breaking hotel dan apartemen di Loang Baloq akan berlangsung hari ini, Sabtu (1/3) pukul 8.30 Wita dan selanjutnya disusul ground breaking pembangunan Lombok Epicentrum Mall di eks Kantor Bupati Lombok Barat pada pukul 11.00 Wita.

Dengan adanya dua proyek besar ini, Pemkot Mataram mengharapkan dukungan dari semua pihak terutama masyarakat sekitar, sehingga pembangunan bisa berjalan lancar dan bisa memberikan dampak ekonomis bagi warga Kota Mataram. Demikian disampaikan Kepala Bappeda Kota Mataram, Lalu Martawang, SE.,MM, Jumat (28/2).

“Sekarang yang kita harap dukungan dari seluruh pihak untuk mengapresiasi pembangunan ini sebagai bagian dari upaya memberikan sebuah alternatif bagi masyarakat kita di Kota Mataram sehingga pilihan-pilihan masyarkat menjadi semakin banyak,” terangnya.

Martawang mengatakan nantinya dua bangunan besar

ini tidak hanya bisa diakses kalangan tertentu saja, tetapi akan diberikan ruang bagi masyarakat luas untuk berekspresi. Di Lombok Epicentrum Mall juga akan diberikan kesempatan bagi UMKM lokal untuk memasarkan produknya. Hal itu menurutnya telah menjadi komitmen Pemkot Mataram bersama investor.

“Jadi yang akan dibangun ini akan memberikan ruang bagaimana mengoptimalisasikan ruang ekspresi masyarakat yang bisa berupa pertunjukan seni, pentas budaya dan berbagai peluang untuk pengembangan ekonomi kreatif masyarakat,” terangnya.

Sedangkan untuk pembangunan hotel, apartemen dan juga condominium hotel (condotel) di Loang Baloq, Martawang mengatakan Taman Loang Baloq yang ada sekarang ini akan terintegrasi dengan proyek pembangunan yang dilaksanakan PT Mas Murni Sejahtera tersebut. Kolam yang ada di kawasan itu juga akan ditata sehingga menjadi lebih indah. “Mudahmudahan bisa menjadi pusat rekreasi masyarakat yang akan menambah semarak suasana

Kota Mataram,” imbuhnya.

Terkait dengan ketersediaan daya listrik dengan adanya dua proyek besar tersebut, Martawang mengatakan tidak perlu dikhawatirkan. PLN juga telah berencana untuk membangun PLTD di Tanjung Karang yang akan menutupi kebutuhan listrik di Pulau Lombok khususnya Kota Mataram. “Jeranjang juga kita tahu sudah mulai berkembang,” ujarnya.

Persoalan adanya penolakan dari warga terkait rencana pembangunan PLTD Tanjung Karang tersebut, ia mengatakan bisa diselesaikan dengan dialog untuk mencari jalan keluar terbaik. Menurutnya pembangunan PLTD tersebut akan menguntungkan semua pihak. “Kita ingin Lombok ini jadi city island, artinya konektivitas antar seluruh wilayah di Pulau Lombok bisa kita jamin dan di seluruh wilayah Pulau Lombok bisa tersedia energi yang cukup untuk mendukung perkembangan Lombok yang semakin menarik ini.

Untuk itu kita harap dukungan semua pihak,” demikian Martawang. (yan)

Alfamart Berikan Makanan Tambahan ke Puluhan Anak TK Mataram (Suara NTB) PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (SAT) sebagai pengelola jaringan toko Alfamart kembali memberikan makanan tambahan untuk anak-anak di Kota Mataram. Jika pada bulan Januari lalu, manajemen Alfamart memberikan bantuan makanan tambahan kepada para balita di enam kecamatan di Kota Mataram, pada Jumat (28/2) kemarin Alfamart memberikan makanan tambahan untuk puluhan anak TK yang berlangsung di Rumah Albi, Alfamart Panji Tilaar 1.

Anak-anak TK yang mendapatkan makanan tambahan berupa susu dan makanan bergizi lainnya berasal dari TK Al Hilal yang lokasinya dekat dengan Alfamart Panji Tilaar 1.

Deputy Branch Manager Alfamart Bali-Lombok, Yudi Sobari mengatakan pemberian makanan tambahan ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional.

“Sudah sekitar 800 balita sudah kami berikan bingkisan susu dan makanan bergizi lainnya di Kota Mataram. Dengan adanya kegiatan ini kami berharap Alfamart bisa berman-

faat untuk masyarakat di Kota Mataram,” terangnya.

Selain memberikan makanan tambahan, murid TK Al Hilal juga dibagikan produk shampo anak-anak dari PT Yuri. Yudi mengatakan kegiatan ini merupakan program sosial yang dilaksakan untuk meningkatkan peran perusahaan sebagai koko komunitas, serta bentuk community service, atau pengabdian bagi masyarakat. “Kami berharap masyarakat, khususnya kaum ibu yang memiliki anak balita merasa terbantu dengan dilaksanakannya kegiatan ini,” katanya.

Pemberian makanan tambahan bergizi juga bertujuan untuk mensosialisasikan budaya hidup sehat. Menurut Yudi kaum ibu memiliki peran utama di dalam keluarga.

Sementara itu, Kepala Sekolah TK Al Hilal, Hj. Gustiati menyampaikan terima kasih kepada Alfamart yang telah mengundang murid-muridnya dan diberikan makanan tambahan yang bergizi. “Ini sudah dua kali kami diundang. Kami merasa senang mengikuti kegiatan seperti ini. Terima kasih Alfamart,” ungkapnya. (yan)

(Suara NTB/yan)

POSE BERSAMA - Deputy Branch Manager Alfamart BaliLombok Yudi Sobari bersama manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (SAT) berpose bersama murid TK Al Hilal setelah dibagikan makanan tambahan di Rumah Albi Alfamart Panji Tilaar 1, Jumat (28/2).

Wujudkan Mataram Jadi Kota Layak Anak

Pemkot Mataram Masih Punya Banyak PR Mataram (Suara NTB) Untuk mewujudkan Kota Mataram menjadi Kota Layak Anak (KLA) nampaknya tak mudah. Pemkot Mataram masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan sehingga layak menyandang status sebagai KLA. Divisi Advokasi LPA NTB, Joko Jumadi menyampaikan launching menuju KLA yang dilaksanakan pekan lalu hanya sebagai permulaan. Rencana aksi yang telah dibuat pada kesempatan itu diharapkan segera ditindaklanjuti dan disertai langkah konkret.

Setiap SKPD lingkup Pemkot Mataram disebutkan Joko mempunyai tugas masingmasing untuk segera mewujudkan KLA ini. Seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) harus segera bekerja bagaimana menuntaskan kepemilikan akta kelahiran di Kota Mataram, Dinas Kesehatan bekerja bagaimana caranya agar tak ada lagi anakanak atau bayi yang meninggal karena gizi buruk, dan Dinas Dikpora harus berupaya agar tak ada lagi anak-anak di Kota Mataram putus sekolah, di tengah jalan harus menikah, atau terpaksa berurusan dengan hukum sehingga tidak bisa sekolah. “Ini PR-PR yang harus dilakukan semua pihak,” cetusnya ditemui di Kantor Walikota Mataram, Jumat (28/2).

Joko menambahkan upaya menuju KLA ini tidak bisa dilakukan hanya oleh satu instansi tapi semua harus bekerja dan saling

(Suara NTB/yan)

Joko Jumadi

mendukung sesuai dengan tupoksi masing-masing. Semua instansi harus berupaya untuk mewujudkan itu dan semua pihak mempunyai kontribusi untuk itu.

“PDAM misalnya bagaimana menyiapkan air bersih bagi masyarakat, Satpol PP bagaimana mengawasi tempat rekreasi yang sekarang tidak termonitor sehinggabanyaksekalihal-halyang tidak kita inginkan. Kalau tidak segera action, kita tidak bisa mewujudkan KLA itu,” terangnya.

Terkait penanganan anak jalanan (anjal) dan anak punk, menurut Joko tidak cukup dengan operasi penjaringan tanpa mengatasi akar permasalahan yang dihadapi anjal maupun anak punk.

Anak punk menurutnya hanya ingin mengekspresikan diri dan harus dilakukan pendekatan khusus. Biasanya anjal yang mengemis di jalanan akibat persoalan ekonomi dan juga ada yang dipaksa orang tuanya.

“Ini yang harus diselesaikan.

Tidak cukup hanya anaknya saja dibina tapi juga orang tua,” ujarnya. (yan)

SUARA NTB

Sabtu, 1 Maret 2014

Halaman 3

APEL BERSAMA - Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, didampingi Kapolda NTB Brigjen Pol. Moechgiyarto menghadiri apel bersama di Polda NTB beberapa waktu lalu.

INSPEKTUR- Walikota Mataram H. Ahyar Abduh menjadi inspektur dalam apel gelar kesiapsiagaan Satlinmas di Kota Mataram.

(Suara NTB/ist)

BUKA - Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi (tengah) didampingi Kepala Satpol PP NTB Ibnu Salim, SH, MSi, dan perwakilan dari Polda NTB saat membuka Rakor Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan di Lombok Garden Hotel, 6 Februari lalu.

Amankan Pemilu 2014

INSPEKTUR - Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, MSi, menjadi Inspektur Upacara pada gelar kesiapsiagaan Satlinmas di Bencingah Kantor Bupati Lobar.

Satpol PP Gelar Kesiapsiagaan Penugasan Perbantuan Satlinmas di Kabupaten/Kota Giri Menang (Suara NTB) Salah satu tugas personel Perlindungan Masyarakat (Linmas), yakni perbantuan pengamanan pemilu. Tugas ini satu dari tiga tugas lain Linmas, antara lain tugas perbantuan penanganan dan penanggulangan bencana serta tugas perbantuan mobilisasi sosial lainnya. Kaitan dengan pengamanan pemilu, Pemprov NTB melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah melakukan gelar kesiapsiagaan penugasan Linmas dalam pengamanan pemilu di semua kabupaten dan kota.

Pemprov dalam hal ini Gubernur NTB selaku pembina pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum serta ketentaman masyarakat telah memberi sejumlah pembinaan dan fasilitasi seluruh daerah. “Termasuk gelar kesiapsiagaan Linmas dilakukan seluruh kabupaten dan kota mulai dari Kota Mataram sejak tanggal 12 Februari,” ungkap Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, MSi, Jumat (28/2).

Kaitan dengan tugas Linmas, ujarnya, Satpol PP telah menggelar simulasi kegiatan peningkatan keamanan lingkungan.

Simulasi ini dilakukan di dua daerah, yakni di Mataram dan Kabupaten sumbawa.

Sebelumnya, Satpol PP juga telah mengge-

lar rakor peningkatan keamanan lingkungan tanggal 6 Februari lalu yang dibuka Wakil Gubernur, H. Muh. Amin, SH, MSi. Rakor ini dalam upaya mengkoordinasikan kesiapan Linmas mengkonsolidasikan personel di desa dan kecamatan. “Rakor dihadiri Kepala Satpol Kabupaten dan Kota serta dan Bakesbangpoldagri,” sebutnya.

Inti rakor ini, ujarnya, merupakan bagian dari fasilitasi gubernur untuk memastikan petugas Linmas siap membantu meningkatkan keamanan lingkungan, deteksi dini dan langkah preventif guna mencegah potensi konflik maupun gangguan sosial di daerah.

Selanjutnya, sebagai bagian dari pembinaan Mendagri, sudah dibuka bimbingan teknis (Bintek) persiapan pengamanan pemilu untuk personel Satpol PP. Dalam Bintek ini hadir juga perwakilan dari empat provinsi, yakni Bangka Belitung, Gorontalo, NTT dan Bali. Selanjutnya, dalam waktu dekat akan digelar simulasi di Kantor Gubernur dihadiri 70 personel terkait dengan persiapan Pemilu.

Tidak hanya itu, gubernur juga telah mengeluarkan Surat Edaran ke bupati dan walikota se-NTB. “Intinya agar dukungan kelancaran Pemilu 2014, diharapkan perhatian untuk mencegah dan mengantisipasi munculnya potensi konflik dan gangguan,” ujarnya. (her/*)

MATERI - Pemateri dari Polri saat memberikan materi simulasi pada petugas Satlinmas Kota Mataram.

SIMULASI - Petugas Satlinmas di KLU diberikan simulasi saat apel gelar kesiapsiagaan pengamanan pemilu.

APEL - Personel Linmas di Lombok Timur menggelar apel kesiapsiagaan dihadiri pula anggota TNI dan Polri.

APEL - Apel gelar kesiapsiagaan petugas Satlinmas di Lobar dalam persiapan perbantuan pengamanan pemilu.

APEL Apel kesiapsiagaan di Loteng, pihak Polri memberikan pengarahan kepada Satlinmas terkait tugas pengamanan pemilu.

Kekerasan Praja Tak Dibenarkan

IPDN NTB Beroperasi Akhir Maret

Guru Harus Netral

Mataram (Suara NTB) Pada akhir Maret ini, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus NTB yang berada di Lombok Tengah akan resmi beroperasi. Dalam kegiatan perkuliahan, tidak dibenarkan adanya kekerasan kepada praja junior yang dilakukan oleh praja senior. Jika ada yang melakukan kekerasan akan langsung diskorsing atau dikeluarkan dari IPDN. Demikian ditegaskan Kepala Biro Keprajaan IPDN Pusat, Bernhard yang ditemui usai Rapat Persiapan Operasional IPDN Kampus NTB di Kantor Gubernur NTB, Jumat (28/2).

“Tidak ada yang mengajarkan kekerasan. Yang jelas, kalau ada yang melakukan kek-

erasan langsung kita skorsing dia,’’ tegasnya.

Ia mengatakan untuk mendidik praja IPDN yang berasal dari berbagai etnis di Indonesia telah dibuat prosedur yang jelas, sehingga semua praja dari berbagai daerah menyatu dan memiliki nilai nasionalis-

me yang tinggi. Dalam memberikan didikan tersebut harus sesuai dengan prosedur yang telah dibuat. Jika ada yang melanggar prosedur tersebut, seperti melakukan kekerasan akan diberikan tindakan tegas.

Sementara itu, Kepala Pusat Administrasi Keuangan

dan Aset Kementerian Dalam Negeri, Ir. Dudy Jacor mengatakan minggu ketiga Maret mendatang IPDN Kampus NTB sudah ditempati untuk proses perkuliahan praja. Ia menyebutkan, luas IPDN kampus NTB sekitar 24,5 hektar dengan kapasitas 600 praja.

“Itu sangat luas, untuk itu perlu pengamanan di beberapa titik, sehingga praja itu aman.

Kapasitas IPDN NTB itu sebanyak 600 praja, nantinya secara bertahap,” jelasnya. Pembangunan kampus tersebut sudah tuntas dan saat ini

dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor selama enam bulan.

Untuk saat ini, katanya, jumlah praja IPDN kampus NTB sebanyak 300 orang. Dengan keberadaan IPDN kampus NTB di Lombok tersebut, jumlah praja NTB meningkat menjadi 70 orang dari sebelumnya 30-40 orang. “Dilihat lokasinya, yang paling ideal kampus IPDN itu di kita. Dari sisi akses dekat dengan bandara, tidak terlalu terisolir dan lahannya datar. Berbeda dengan di Papua terletak di pegunungan,” jelasnya. (nas)

STIKES Mataram Minta BAN-PT Segera Visitasi Program Profesi Ners

(Suara NTB/ami)

EUFORIA politik mejelang Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014 ini diharapkan tidak mempengaruhi integritas guru yang ada di NTB. Guru diimbau supaya tetap menjaga netralitas dalam politik, sehingga tidak melanggar kode etik yang telah ditentukan.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB Drs. Ali H. Rahim, MM, ketika ditemui Suara NTB di ruang kerjanya Jumat (28/2), menegaskan PGRI dengan sifatnya yang non parpol berada dalam posisi netral. “Pihak kami tidak menjadi pendukung parpol manapun,” tegasnya.

Dalam hal ini, ujarnya, tidak ada aturan yang membenarkan guru untuk ikut sebagai simpatisan atau pendukung caleg dan parpol tertentu. “Secara kelembagaan, tidak ada aturan yang membenarkan guru menjadi pendukung,” tambahnya.

Menurutnya, anggota PGRI merupakan pemilih cerdas yang tidak perlu dikhawatirkan menjadi simpatisan parpol. “Saya kira mereka (anggota PGRI. red) adalah pemilih cerdas yang tahu fungsi dan tugas,” ujar Sekretaris pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB ini.

Dirinya menyarankan guru harus membantu KPU dalam memberikan pemahaman tentang pemilu ke- pada masyarakat. “Lebih baik sekarang mendukung KPU u n t u k memberikan sosialisasi sup a y a masyarakat tidak golput. Dalam hal ini guru bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa, suara yang diberikan merupakan wujud hidup berdemokrasi,” terangnya.

Menurutnya, jika ada anggota PGRI yang ikut sebagai pendukung parpol, pihaknya siap mengambil tindakan tegas dengan melibatkan dewan kehormatan guru.

Agar masalah keterlibatan guru dalam mendukung parpol ini tidak terjadi, dia mengimbau kepada semua anggotanya untuk bersifat netral.

Ali H. Rahim (ami)

Mataram (Suara NTB) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram meminta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) segera melakukan visitasi atas pengajuan program profesi ners yang telah diajukan pihaknya beberapa waktu lalu. Pasalnya, jika permohonan program profesi ners tidak segera divisitasi BAN-PT, STIKES Mataram terancam tidak dapat melakukan permohonan akreditasi institusi yang kini diwajibkan kepada setiap Perguruan Tinggi (PT). Apalagi akreditasi sebagai syarat bagi PT untuk mengeluarkan ijazah.

Hal itu diterangkan Pelaksana Tugas Ketua STIKES Mataram, H. Hadi Suryatno, SE, M.Kes, kepada Suara NTB, Jumat (28/2).

Diakuinya, saat ini STIKES Mataram hanya mempunyai satu jurusan, sementara syarat sebuah PT dilakukannya akreditasi institusi adalah harus mempunyai jurusan lebih dari satu sebagaimana yang diwajibkan undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu, Hadi Suryatno meminta BAN-PT segera merespon permohonan pengajuan program profesi ners.

“Karena jika visitasi tidak seg-

(Suara NTB/dys)

Hadi Suryatno

era dilakukan, maka secara otomatis STIKES Mataram tidak akan dapat melakukan permohonan akreditasi institu-

si disebabkan oleh keterbatasan jurusan yang dimiliki, yaitu jurusan SI Keperawatan saja,” tuturnya.

Dalam hal ini, ujarnya, pada dasarnya bentuk akreditasi institusi sama dengan akreditasi prodi/jurusan. Hanya saja yang membedakannya adalah luas cakupan kedua bentuk akreditasi tersebut.

Di sisi lain, Hadi Suryatno mengaku kebingungan dengan sikap BAN-PT yang meminta seluruh PT segera mengajukan akreditasi institusi sebagai syarat PT mengeluarkan ijazah. Sementara respons yang diterima STIKES Mat-

aram setelah beberapa bulan mengajukan berkas persyaratan program profesi ners belum dilakukan. “Proses akreditasi itu lama, butuh waktu berbulan-bulan baru ada jawaban sejak dikirim berkasnya.

Kami saja baru sekitar enam bulan mengirimkan berkas, sampai saat ini BAN-PT belum memvisitasi,” ungkapnya.

Pihaknya menduga, belum dilakukannya visitasi terhadap STIKES Mataram, karena masih terbatasnya SDM yang dimiliki BAN-PT. hal ini menjadi penghambat terlaksananya tugas-tugas untuk melakukan akreditasi atas ribuan PT. (dys)

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

Masyarakat Pertanyakan Minimnya Anggaran Fisik Taliwang (Suara NTB) Penurunan volume anggaran dalam APBD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang di tahun 2014 ini secara otomatis memicu kecilnya porsi anggaran untuk tiap bidang program.

Dan salah satu kegiatan yang saat ini dinilai masyarakat yang sangat minim anggarannya adalah kegiatan fisik.

Kondisi minimnya anggaran fisik tersebut menjadi salah satu pertanyaan yang paling banyak dilontarkan masyarakat saat ini. Bahkan dalam gelaran Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang berlangsung beberapa pekan terakhir, hampir seluruh wilayah kecamatan mengeluhkan sedikitnya kegiatan fisik yang dapat dikerjakan pemerintah pada tahun ini. “Saya beberapa kali ikut Musrenbang mewakili Komisi III, yang kami dengar kebanyakan yah soal keluhan minimnya program fisik itu dari masyarakat,” jelas anggota Komisi III DPRD KSB, Abdul Hadi Al Habsyi, ST kepada wartawan, Jumat (28/2).

Hadi mengaku keluhan yang dirasakan masyarakat itu ada benarnya. Namun menurut dia, menurunnya APBD bukan satu-satunya pemicu mengapa sejumlah program fisik yang disuarakan warga agar dapat dikerjakan tidak dapat terealisasi tahun ini. Penyebab lainnya kata dia anggaran fisik yang dialokasikan pemerintah sejauh ini kebanyakan digunakan untuk melanjutkan sejumlah pekerjaan paket mega proyek yang hingga kini beberapa di antaranya belum rampung.

“Saya kira dengan jumlah APBD kita, presentasenya untuk fisik tidak kita turunkan. Tapi kembali seperti tahun-tahun sebelumnya, anggaran fisik yang kita alokasikan sebagian besar diserap oleh paket mega proyek sehingga program fisik yang diminta masyarakat melalui Musrenbang setiap tahun belum bisa disentuh karena anggarannya tidak ada,” timpalnya.

Dalam tujuh tahun terakhir ini Pemda KSB untuk anggaran program fisiknya kebanyakan diserap oleh kegiatan mega proyek yang dirintis sejak tahun 2008 silam. Melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 34 Tahun 2007, Pemda KSB setiap tahunnya harus menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar per tahun guna membiayai sejumlah paket proyek besar yang dirancang pemerintah. Diantaranya program normalisasi danau Lebo Taliwang, proyek Pasar-Terminal, proyek bendungan Bintang Bano, fasilitas KTC, fasilitas jaringan air bersih, dan proyek Dermaga Labuhan Lalar.

Meski telah di atur sedemikian rupa, alokasi anggaran sebesar Rp 100 miliar per tahun yang dijalankan sejak tahun 2008 silam nyatanya tak berjalan lancar. Tiap tahun anggaran daya serap kegiatan tiap proyek tidak pernah maksimal hingga 100 persen atau sebaliknya Pemda KSB tidak dapat mengalokasikan anggaran sebesar yang ditetapkan sesuai amanat Perda 34 yang menjadi payung hukum pembiayaan paket mega proyek. Akibatnya di tahun 2014 ini. Meski merupakan tahun terakhir penyelesaian seluruh mega proyek berikut pembiayaannya (selama 7 tahun), Pemda KSB masih belum dapat menuntaskan seluruh biaya kegiatan mega proyek yang telah dikerjakan oleh rekanan pelaksana. (bug)

Target Kelulusan Sekolah Menengah di Sumbawa Meningkat Sumbawa Besar (Suara NTB) Sebanyak 5.197 siswa SMA/SMK/MA di Sumbawa siap mengikuti Ujian Nasional UN). Agar kelulusan meningkat bahkan kalau bisa mencapai 100 persen, Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa menggenjot pelatihan guru dan pengayaan ataupun try out di tingkat sekolah.

Sebagaimana disampaikan Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Diknas Sumbawa, M. Ali HK, ketika ditemui Jumat (28/2), pelaksanaan UN tahun ini kriteria kelulusan 70 persen dari nilai Raport dan 30 persen nilai Ujian Sekolah. Kesiapan di tingkat sekolah, sudah banyak yang menggelar try out. Apalagi Standar Kompetensi Lulusan (SK) UN tahun ini sama dengan SKL UN tahun lalu. “Persoalannya sekarang, sekolah harus intensif melakukan pengayaan apapun bentuknya, agar anak lebih siap. Seperti yang terlihat pada SMA dalam Kota, pengayaan sudah dimulai sejak November 2013 lalu,” jelasnya.

Bahkan pihaknya pun kerap turun langsung ke sekolah untuk melihat sejauh mana kesiapan sekolah dalam menghadapi UN, termasuk melihat kegiatan pengayaan. Mulai dari wilayah timur yang dipusatkan di SMA Pelampang, wilayah barat di di SMK 1 Alas. Bergitu pula dengan wilayah Lape dan Lopok, Moyo Utara sampai Orong Telu. Dengan mengumpulkan semua guru mata pelajaran Kelas III UN. Kemudian, mengevaluasi hasil analisis sekolah tahun sebelumnya. Sebab ratarata sekolah sudah bagus dengan persentase kelulusan tahun sebelumnya yang mencapai 99,81 persen. “Tahun ini, kita berharap sekolah sudah matang. Ditambah SKL sama dengan tahun lalu,” ujar Ali. Selain itu, kepada guru kelas III, Ali meminta agar terus kontinyu dalam mendampingi para siswa. Jangan hanya sekadar melepas tanggung jawab, tetapi harus melalui pembinaan khusus. Mendeteksi serta membantu kesulitan para siswa yang akan UN. Diknas juga melakukan upaya mendidik dan memberikan pelatihan kepada guru. Salah satunya, dengan menurunkan enam guru kelas III di SMA Batu Rotok kecamatan Batu Lante. Untuk diberikan pembinaan khusus. “Guru yang kita didik dulu. Gurulah yang berada di depan,” terang mantan Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sumbawa ini.

Kepada semua kepala sekolah, pihaknya juga menginstruksikan agar memberikan perhatian kepada anakanak. Terutama dari Januari hingga menjelang UN. Dengan mengurangi aktivitas yang tidak bermanfaat. Agar lebih fokus pada UN. Terakhir kepada orang tua dan wali murid yang anaknya akan ujian, agar bisa dibimbing dan diawasi selama berada di rumah. Sebab keberadaan anak hanya sekitar enam jam di sekolah. “Kalau ini sudah dilakukan, maka kami optmis, hasil UN tahun ini lebih baik. Meski tahun lalu persentase kelulusan sudah mencapai 99,81 persen,” pungkasnya. (arn)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Kerjasama Disporabudpar Sumbawa dengan Harian Suara NTB

Disporabudpar Mulai Jaring Calon Pemuda Pelopor

(Suara NTB/arn)

TERUMBU KARANG - Salah satu karya pemuda pelopor di Sumbawa, pemeliharaan terumbu karang.

Sumbawa Besar (Suara NTB) Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sumbawa mulai melakukan penjaringan terhadap calon-calon Pemuda Pelopor di Kabupaten Sumbawa. Dengan melakukan sosialisasi serta turun melihat potensi para pemuda.

Kepala Bidang Pemuda DisporabudparKabupatenSumbawa,Harun ArsulS.E,menjelaskan,sekitar25persen dari jumlah penduduk Sumbawa yang mencapai sektiar 500 ribu jiwa, adalah pemuda, yang berusia 16 hingga 30 tahun. Pada usia tersebut, ada banyak potensi dan prestasi yang mereka miliki, yang berkaitan dengantanggungjawab,karakter,kapasitas, aktualisasi diri dan cita-cita.

Semuanya akan nampak pada pemuda. Di sisi lain, pembangunan di BidangKepemudaanyangdilakukan secara nasional, telah mampu meningkatkan angka pertisipasi sekolah pemuda. Menurunnya tingkat peng-

gangguran terbuka untuk pemuda.

Serta keaktifan mereka dalam mengikuti kegiatan organisasi. Serta meningkatnya kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.

Program Pemuda Pelopor yang telah dilaksanakan sejak 2011 lalu ini, menjadi motivasi dan perangsang para pemuda dalam membangun kreativitas dan inovasinya.

Berkarya danmengasilkansesuatu yang bermanfaat bagi masyarakatnya. Hingga tak heran, perwakilan pemuda pelopor dari Kabupaten Sumbawa selalu berbicara di tingkat nasional. Terbukti, dari tahun 2011 hingga 2013, Pemuda Pelopor dari Kabupaten Sumbawa selalu mewakili Provinsi NTB di tingkatNasional.“Diakuiatautidak, pembangunan kepemudaan di KabupatenSumbawacukupberhasil. Keberhasilan ini semua adalah berkatperansertasemuastakeholder yang ada,” kata Harun.

Ssebagai catatan, sebut Harun, pada tahun 2011 Pemuda Pelopor

Bidang Kelautan dari Kabupaten Sumbawa yang diwakili oleh Sahabuddin dari Desa Bungin, berhasil meraih Juara III Nasional. Kemudianpada2012PemudaPelopormasih di bidang yang sama atas nama Hardawiansyah dari Pulau Kaung meraihJuaraIINasional.Sertapada 2013 lalu, Nurmini dari Desa Gapit KecamatanEmpangmeraihJuaraII Nasional pada Bidang Kewirausahaan. Pada tahun yang sama pula, PemudaPeloporKabupatenSumbawa Bidang Sosial Budaya atas nama Ikbal berhasil mendapatkan Juara HarapanINasional.Hinggadiharapkan pada tahun 2014 ini, Pemuda Pelopor dapat kembali berprestasi pada level nasional, mengikuti jejak Pemuda Pelopor sebelumnya.

Dijelaskan Harun, pemilihan Pemuda Pelopor ini dilakukan dalam empat bidang kepeloporan. Meliputi Bidang Kewirausahaan, Bela Negara, Teknologi Tepat Guna, Sosial BudayadanKelautan.Untukkepeloporandibidangkewirausahaan,adalah karya nyata yang dilakukan oleh pemuda dalam menciptakan atau mengembangkaninovasiprodukyang bertumpu pada sumber daya lokal, sehinggamemilikinilaitambah.Seperti sesuatu yang sebelumnya tidak bermanfaat menjadi memiliki nilai ekonomis serta telah dapat dimanfaatkan dan berhasil meningkatkan perekonomian,tarafhidup,dankesejahtaraan masyarakat.

Kemudian kepeloporan di bidang Bela Negara, adalah karya nyata yang dilakukan oleh pemuda dalamsetiaptindakan,perilakudan pemikiran yang senantiasa dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa dan negara dalam menumbuhkanrasacintatanahair dan meningkatkan kesejahteraan umum untuk menjaga kebutuhan wilayahdankedaulatannegaraser-

ta keselamatan bangsa demi kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sementara kepeloporan di bidangTeknologiTepatGuna(TTG) dijelaskanHarun,adalahupayayang dilakukanolehpemudadalammenciptakanataumengembangkanrancang bangun teknologi sederhana yangdapatdiaplikasikanuntukmengatasi permasalahan atau mempermudah kehidupan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan kepeloporan di bidang Sosial Budaya, jelasnya yakni karya nyata yang dilakukan pemuda dalam menciptakan kreasiataupengembangansosialbudaya yang senantiasa mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negerasertamampumeningkatkan kesejahteraan umum. Terakhir, kepeloporandibidangKelautanadalah karya nyata perintisan, penciptaan dan pengembangan potensi sumber dayalautyangmeliputisumberdaya laut, biota laut, pantai dan atau terumbu karang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk penjaringan pemuda pelopor tersebut, jelas Harun, pada tahapawalinitelahdilakukansosialisasikepadamasyarakatyangdilakukan melalui berbagai media, termasukdiinformasikankepadapemerintah kecamatan untuk disampaikan kepada masyarakat. Selain itu, pihaknya juga sudah turun ke lapanganuntukmenyerapinformasisecara langsung di masyarakat. Sekaligus melakukan inventarisasi potensi pemudayangterkaitdenganlimabidang kepeloporan pemuda dimaksud.

Untuk menjadi peserta pemuda pelopor, ada beberapa ketentuanyangharusdipenuhi.Yakni,berusia antara 16 hingga 30 tahun, bukan dari kalangan PNS, tidak se-

(Suara NTB/arn)

Harun Arsul dang mendapat beasiswa atau penugasan penelitian dari instansi atau lembaga, kepeloporan yang dicapai dalah diimplementasikan paling sedikit dua tahun, tidak pernah melakukan perbuatan tercela atau merugikan masyarakat, sehat jasmani dan rohani. Serta beberapa ketentuan lainnya.

Sementara untuk proses seleksi, lanjut Harun, melibatkan beberapa unsur diantaranya, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perikanan (Diskperindag), KNPI, Dinas Diknas, media massa dan dari Disporabudparsebagaileadingsector.Tim dari gabungan beberapa unsur ini, bertugas melakukan penyeleksian data dan dokumen calon Pemuda Pelopor sesuai dengan kriteria dan keahlian masing-masing. Tim juga akan turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap kebenaran data dan dokumen disampaikan kepada tim seleksi. “Diharapkan bulan Juni mendatang, sudah ada pemenang Pemuda Pelopor tingkat Kabupaten untuk diusulkan ke tingkat provinsi,” pungkasnya. (arn/*)

Tagih Tunggakan

Dua Pegawai Bank Diduga Dianiaya Oknum Lurah Kota Bima (Suara NTB) Dua oknum pegawai Bank Danamon Bima diduga dihajar oleh oknum Lurah di Kota Bima, Kamis (27/2) siang. Peristiwa tersebut terjadi saat dua pegawai Danamon menagih sisa cicilan yang berbulan-bulan ditunggak. Usai kejadian, peristiwa ini pun dilaporkan ke Polsek Asakota.

Dua pegawai Danamon yang dianiaya tersebut masing-masing bernama Khairullah Juraidin. Berdasarkan keterangan yang didapat, saat itu keduanya bertemu dengan Lurah jati Baru. Namun saat ditagih, oknum Lurah tersebut

enggan melunasi tunggakan.

Padahal tunggakan tersebut tak sampai Rp 1,5 juta. Diduga lantaran tak tahan ditagih terus, oknum Lurah dan dua rekannya masing-masing berinisial Ru dan Ram menganiaya kedua korban.

Peristiwa ini pun langsung dilaporkan oleh keduanya ke Mapolsek Asakota. Hanya saja, saat ditemui di Mapolsek, pimpinan maupun karyawan Bank Danamon Bima enggan memberikan komentar. Salah seorang karyawan yang enggan

menyebutkan namannya menyebutkan pihaknya belum bersedia memberikan keterangan lantaran masih berkoordinasi dengan Danamon Pusat.

Namun dia berjanji pihak Danamon akan memberikan keterangan begitu sudah ada instruksi dari pusat. “Nanti kami hubungi untuk memberikan keterangan,” janjinya.

Berdasarkan pantauan, saat pelaporan kerabat maupun pimpinan Bank Danamon ramai mendatangi Mapolsek Asa-

kota. Kedua korban juga sempat dibawa menggunakan mobil Patroli untuk dilakukan visum.

Kapolsek Asakota, Iptu Jusnaidin yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dimaksud. Laporan tersebut dilayangkan oleh kedua korban. Karena baru dilaporkan dia pun belum bisa menjelaskan lebih lanjut. “Iya ini dari Danamon, kita terima pengaduannya. Selanjutnya kita akan lakukan penyelidikan,” tuturnya singkat. (use)

Honorer K2 Desak DPRD KSB Bentuk Pansus Taliwang (Suara NTB) Upaya Forum Honorer Kategori 2 (FHK2) untuk mencari keadilan terkait hasil seleksi CPNS K2 yang dinilai sarat kecurangan terus dilancarkan. Setelah sebelumnya telah bersepakat dengan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk mengusut melalui jalur hukum indikasi kecurangan tersebut, kini mereka mendesak DPRD setempat agar membentuk Panitia Khusus (Pansus).

Desakan FHK2 itu secara langsung disampaikan ke DPRD KSB saat gelar dengar pendapat dengan Komisi I, Jumat (28/2). Heri Supriadi selaku koordinator di hadapan anggota Komisi I menegaskan, DPRD sebagai representasi wakil rakyat tidak boleh diam terhadap persoalan K2 itu. “Jadi kami datang ke sini agar anggota dew-

an yang terhormat ini bisa menuntaskan persoalan yang kami hadapi. Dan kami mendesak agar segera dibentuk Pansus,” tandasnya.

Bagi FHK2 indikasi kecurangan dalam seleksi CPNS K2 yang telah menetapkan sebanyak 500 orang lulus tes tulis sangat mudah dibuktikan. Bahkan jauh sebelum pengumuman kelulusan tes tulis bukti-bukti kecurangan baik yang dilakukan langsung oleh oknum K2 (yang lulus, red) hingga adanya campur tangan pihak tertentu untuk upaya meluluskan sudah dapat terendus oleh FHK2. “Sekarang pun lebih mudah lagi membuktikannya, karena dari 500 orang itu ada yang lulus SMAnya di atas tahun 2005. Nah, bagaimana mereka itu bisa punya SK tahun 2005?,” cetus Heri.

Atas kondisi-kondisi terse-

(Suara NTB/bug)

BENTUK PANSUS - Suasana pertemuan antara FHK2 dengan Komisi I DPRD KSB. Mereka mendesak DPRD agar membentuk Pansus untuk mengusut indikasi kecurangan yang terjadi pada proses seleksi CPNS K2. but, FHK2 kemudian mendesak agar DPRD segera membentuk Pansus. Dan diarapkan Pansus tersebut dapat segera bekerja dan mebuahkan hasil sebelum proses pemberkasan untuk kebutuhan verifikasi sebelum K2 yang telah dinyatakan lulus seleksi diajukan oleh Pemda untuk mendapatkan NIP. “Kita minta secepatnya. Karena kalau setelah pemberkasan baru ada hasilnya, sia-sia saja,” tambah Heri.

Desakan FHK2 itu dalam pertemuan kemarin, sempat mendapat tanggapan beragam dari sejumlah anggota Komisi I. Bagi Komisi I permintaan untuk mempercepat terbentuknya Pansus tidak dapat dilakukan, karena sesuai mekanisme pembentukan Pansus harus dimulai dari tingkat pimpinan. “Kalau minta secepatnya dibentuk, apalagi hari ini, tidak bisa. Karena kita harus sampaikan dulu ke pimpinan,” timpal ketua Komisi I Drs. M Thamzil yang memipin pertemuan.

Thamzil menyebutkan, secara umum pihaknya me-

nerima dan akan segera menindaklanjuti aspirasi FHK2 tersebut. Namun secara institusi, pembentukan Pansus harus dijalankan sesuai prosedur yang telah ditentukan. “Berikan kami waktu sepekan, dan kita akan bentuk Pansus. Tapi untuk hasilnya tidak bisa secepatnya karena kerja Pansus juga ada caranya tersendiri,” timpalnya.

Mendengar penjelasan Thamzil, ratusan massa FHK2 sempat pesimis dan menilai DPRD tidak tanggap dengan persoalan yang dihadapi mereka. Namun kondisi itu tidak berlangsung lama, karena setelah diberikan penjelasan kembali massa FHK2 akhirnya mengerti dan bersepakat dengan Komisi I yang akan menyuarakan aspirasinya agar dibentuk Pansus. “Kita sepakat bentuk Pansus.

Tapi sekali lagi kita ada prosedurnya,” jelas Thamzil sebelum menutup rapat.

Anggota Komisi I DPRD KSB Syafruddin usai pertemuan kepada wartawan mengatakan, pihaknya akan

segera menindanjuti aspirasi FHK2 tersebut. Sebagai langkah awal pihaknya akan menyampaikan keinginan tersebut ke unsur pimpinan untuk dibahas di tingkat internal. “Setelah dari pimpinan, kemudian dilanjutkan ke Komisi terkait. Baru setelah itu akan ditunjuk siapa saja yang akan mengisi keanggotaan Pansus. Seperti itu prosedurnya,” katanya.

Selanjutnya meski tidak menjanjikan, Syafruddin menyatakan, DPRD secara kelembagaan akan mencari celah agar bagaiama hasil Pansus dalam bentuk rekomendasi nantinya dapat dijadikan acuan proses verifikasi K2. Salah satu upaya yang akan dilakukan dewan dengan meminta kepada pemerintah pusat untuk menunda sementara waktu proses pemberkasan. “Mudah-mudahan bisa ditunda, karena dari informasi yang saya dengar. Dengan banyaknya persoalan di daerah soal K2 ini pusat akan melakukan penundaan sementara,” imbuhnya. (bug)

RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

Bakrie Group Belum Setor Dividen Rp 41 Miliar Jatah Pemda Mataram (Suara NTB) PT Daerah Maju Bersaing (DMB) masih belum menyetor dividen ke kas daerah sebesar Rp 41 miliar. Belum disetornya sisa pembayaran dividen yang merupakan jatah pemerintah daerah tahun 2011 dan 2012 tersebut karena PT. Multi Daerah Bersaing (MDB) yang didalamnya PT. Multicapital yang merupakan anak perusahaan Bakrie Group belum melakukan penyetoran.

“Nanti kami ingatkan kembali DMB terkiat dengan penyetoran dividen itu. Bagaimana progressnya sekarang,” kata Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Drs. Hendro Kartiko, M.Si dihubungi di kantor Gubernur , kemarin.

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah berkunjung langsung ke Kantor PT. DMB untuk menanyakan perihal dividen yang masih belum masuk ke kas daerah. Berdasarkan penjelasan dari Serekretaris PT. DMB yang menerima mereka bahwa penyetoran dividen tersebut masih menunggu transfer dari PT. MDB yang didalamnya perusahaan PT Multicapital.

Anak perusahaan Bakrie Group tersebut berjanji akan melunasi pembayaran dividen jatah pemeirntah daerah tersebut.

Hendro menambahkan, sisa dividen yang belum disetor ke kas daerah tersebut merupakan dividen 2011 dan 2012. Belum lagi untuk dividen 2013 yang masih menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Untuk mendapatkan dividen tersebut, katanya melalui proses yang cukup panjang.

“RUPS Newmont dulu kemudian dibagi sahamnya ke MDB. Baru RUPS MDB nya, dibagi ke DMB. DMB kemudian melakukan RUPS untuk pembagian ke tiga pemerintah daerah,”jelasnya.

PT DMB merupakan perusahaan bersama tiga pemerintah daerah di NTB. Yakni Pemprov NTB, Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. PT DMB kemudian menggandeng PT Multicapital (Bakrie Group) untuk mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yang harus didivestasi sesuai dengan perjanjian kontrak karya.

PT DMB dan PT Multicapital kemudian membentuk perusahaan patungan yang diberi nama PT Multi Daerah Bersaing (MDB). Sampai 2010, PT MDB sudah menguasai 24 persen saham PT Newmont senilai Rp 8,6 triliun. (nas)

Farouk Minta Polda NTB Seriusi Dugaan Bisnis Koral Ilegal Dari Hal. 1 Kepada Suara NTB, Farouk berpesan untuk terus membantu aparat kepolisian menemukan bukti – bukti tambahan yang bisa memperkaya penyelidikan menyangkut dugaan bisnis koral ilegal ini.

“Kalau ada informasi tambahan, tolong di-feedback,” ujar mantan Kapolda NTB ini.

Untuk diketahui, pada Mei

2013 lalu, wartawan Suara NTB juga telah mengkonfirmasi sikap polisi atas keberadaan perusahaan yang diduga mencuri koral di wilayah perairan NTB. Saat itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB, Kombes Pol Triyono Basuki Pujiono langsung membentuk tim, meminta Subdit IV turun cek ke lapangan. (aan)

Kontraktor Kembalikan Kerugian Negara Rp 8,9 Miliar Dari Hal. 1 Uang dibawa pihak bank yang dikawal dua petugas keamanan bank.

Proses serah terima pun sempat tertunda hingga ba’da Jumat karena harus menunggu kehadiran tersangka Ichsan Suadi, selaku Direktur PT. Citra Gading Asritama (CGA) yang menjadi kontraktor pembangunan Dermaga Labuhan Haji. Uang akhirnya kembali dibawa ke bank di Mataram.

Sekitar pukul 14.00 Wita, penyerahan uang diulang kembali di Ruang Pidsus, dihadiri para pihak yang sama.

Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH, MH yang dikonfirmasi terkait penyerahan uang kerugian negara itu, enggan berkomentar banyak. “Belum, ini kan masih proses administrasi,” jelas Kajati. Ditanya lebih jauh, apakah uang itu disita sebagai kerugian negara atau proaktif disetor oleh tersangka? Sugeng menyarankan wartawan menanyakan itu ke Aspidsus, Suluh Dumadi.

Dikonfirmasi terpisah, Suluh Dumadi memastikan itu sebagai penyitaan. ‘’Sudah – sudah, sudah kita sita,’’ jawabnya kepada Suara NTB usai bertemu kuasa hukum Direktur PT. CGA di ruangannya. Suluh juga menyebut, proses penyerahan uang itu sebagai penyitaan yang ditandai dengan bukti surat tertulis.

Ditanya terkait kompensasi penangguhan penahanan, Suluh menegaskan tidak ada hubungan antara penyerahan dana kerugian negara itu dengan upaya membuat tersangka menghirup udara bebas sementara. ‘’Tidak ada hubungannya, nggak ada. Soal penangguhan itu kan urusan pimpinan. Nanti kita serahkan ke Kejagung, apakah disetujui atau tidak,’’ terangnya.

Sementara kuasa hukum Ichsan Suaidi, Muhammad Antonius, SH mengakui, penyerahan kerugain negara dilakukan atas inisiatif pihaknya. Mereka mengaku beritikad baik meny-

erahkan uang tersebut kepada Kejaksaan, sebagai uang pengganti kerugian negara dari proyek senilai Rp 82 miliar itu. ‘’Uang pengganti kerugian negara, yang sementara menjadi dugaan itu sudah kami serahkan. Soal kepastian itu sebagai kerugian negara, memang angka pastinya belum, karena belum dihitung,’’ bebernya. Kembali ditegaskannya, penyerahan uang itu atas sikap proaktif kliennya. ‘’Dugaannya angkanya (kerugian negara) itu kan segitu Rp 8,9 Miliar, kita coba kembalikan sebagai warga negara yang baik,’’ katanya.

Apakah setelah penyerahan uang itu ada rencana meminta penangguhan penahanan atas kliennya? Diakuinya, penangguhan penahanan memang menjadi upaya lanjutan dirinya sebagai kuasa hukum. Alasan paling prinsip permintaan penangguhan itu, karena tersangka Ichsan Suaidi punya tanggungan anak kecil dan punya banyak pekerjaan kaitan dengan usahanya sebagai pengusaha jasa konstruksi besar. ‘’Sebenarnya bukan penangguhan, tapi bentuknya pengalihan ke tahanan kota. Supaya dia (Ichsan Suaidi) bisa bekerja maksimal di perusahaannya,’’ ungkap Antonius, terkait usaha penangguhan untuk kliennya yang berkantor pusat di Surabaya itu.

Apakah penyerahan uang kerugian negara sebagai upaya kompensasi dari penangguhan penahanan? Ini dibantah Antonius.

Sebab penyerahan uang itu murni itikad baik dari kliennya untuk mengembalikan kerugian negara. “Bukan kompensasi. Penangguhan itu kan tidak ada nilainya. Cuma kita sebagai warga negara yang baik, beritikad untuk menyerahkan uang itu,” tegasnya. (ars)

Hitung Kerugian Negara Dari Hal. 1 saatnya nanti tim akan disiapkan untuk diturunkan dalam audit proyek Terminal Haji BIL, berlokasi di areal bandara milik Angkasa Pura I itu. Tim akan benar benar bekerja, setelah berkas rampung dari penyidik. “Sebelum bentuk tim, kita lihat perkembangannya dulu lah, tidak semudah itu (membentuk tim),” kata Darius kepada Suara NTB via ponsel, Jumat (28/2) sore kemarin.

Intinya, audit proyek itu belum bisa dilakukan pihaknya. Tim belum ditugaskan untuk turun ke lapangan. Kare-

na berkas belum lengkap, auditor masih perlu berkoordinasi dengan penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB dalam kasus ini. “Masih perlu dibahas dengan penyidik,” jawabnya.

Saat ini timnya masih menunggu tambahan data dari penyidik Ditreskrimsus, terkait kelengkapan bahan untuk audit. Sehingga saat akan memulai pekerjaan auditnya, tim benar benar mendapat data lengkap. “Ya, nanti tim akan turun setelah data lengkap dari penyidik,” terangnya. (ars)

Halaman 5

Masuk Lewat Jalur Siluman

Ratusan Unggas Diduga Terjangkit Flu Burung di Loteng Mataram (Suara NTB) Sekitar 200 ekor ayam dan burung puyuh di Lombok Tengah mati mendadak beberapa hari tekahir. Hasil kesimpulan sementara, ayam-ayam tersebut diduga terjangkit flu burung, namun hasil pemeriksaan resmi dari Balai Besar Veteriner Denpasar yang turun ke lokasi bersama petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB beberapa hari lalu masih belum keluar.

Kepala Disnakeswan NTB, Ir. Hj. Budi Septi yang dihubungi Kabag Humas dan Protokol Setda NTB, Tri Budiprayitno, S.IP, M.Si via ponsel, Jumat (28/2) siang kemarin, mengaku mendengar adanya ratusan unggas yang mati mendadak di Loteng dan pihaknya langsung turun ke lapangan. Ayamayam dan burung puyuh yang

ditemukan mati mendadak tersebut terdapat di dua kecamatan yakni Kecamatan Jonggat dan Praya.

“Cuma sudah dilakukan penyemprotan sehingga ada penurunan kematian. Kurang lebih 200 ekor ayam dan burung puyuh. Disinyalir adanya pemasukan daging ayam dari luar. Ayam ada masuk yang

diduga ilegal dari Bali. Kami sudah lakukan koordinasi dengan karantina dan akan membentuk tim,’’ ujarnya.

Untuk unggas lainnya seperti burung puyuh, katanya sudah dianggap positif terjnagkit flu burung. “Tetapi secara laporan itu masih diperiksa Balai Besar Veteriner Denpasar. Itu hasilnya belum

kembali ke kita. Kita tunggu saja hasilnya,”tambahnya.

Budi mengatakan, ayamayam yang masuk ke Lombok sebenarnya sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP) nya. Namun, katanya, ada oknum-oknum yang memasukkan ayam dari Bali ke Lombok melalui jalur-jalur tak resmi.

Informasi yang dihimpun, ayam ilegal yang masuk ke Lombok berasal dari Bali melalui Senggigi Lombok Barat.

“Ayam ilegal ini masuk lewat Senggigi, menggunakan jalur siluman. Kita tingkatkan pengawasan. Jadi besok kita akan meningkatkan peran Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS),

yang memberikan pelaporan kepada pihak yang berwenang untuk melaporkan orang yang melakukan itu,”pungkasnya.

Penanganan yang dilakukan saat ini, lanjut Budi, agar tidak menular kepada manusia yakni dengan melakukan penyemprotan di lokasi. Namun, katanya, sejauh ini belum ada yang berdampak ke manusia. ‘’Tenaga di lapangan turun langsung memberikan sosialisasi ke masyarakat, dan kita minta kabupaten/kota untuk lebih aktif turun ke lapangan memberikan sosialisasi kepada masyarakat,’’ pungkasnya. (nas)

Percetakan Aladin Ludes Terbakar Mataram (Suara NTB) Percetakan Aladin di jalan Panca Usaha Cakranegara ludes dilalap api, Jumat (28/ 2) malam kemarin. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 18.00 Wita itu menghabiskan seisi gedung. Dugaan sementara penyebab kebakaran akibat korsleting arus listrik.

Pantuan Suara NTB, sedikitnya lima mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi. Namun hingga berita ini ditulis sekitar pukul 19.00 Wita, mobil pemadam yang menyemburkan air tidak kunjung mampu menaklukan si jago merah.

Sementara sejumlah pemilik toko pakaian dan toko penjualan elpiji yang berdekatan dengan lokasi kebakaran, berusaha mengamankan barang – barang mereka untuk menghindari jadi korban kebakaran. Hingga pukul, 19.30 Wita api tidak juga padam, justru semakin membesar akibat tabung elpiji meledak di dalam toko.

Karena mobil pemadam kewalahan, dua mobil water cannon dikerahkan Polda NTB tiba sekitar 30 menit kemudi-

an, berusaha membantu memadamkan api yang kian membara.

Camat Cakranegara, M. Salman Rusdi yang berada di lokasi, mendapat kabar, kebakaran tersebut awalnya dari seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang hendak menggelar dagangannya. Melihat percikan api tambahnya, pedagang tersebut langsung melapor kepada pemilik toko.

“Tadi PKL yang ada di sini yang lihat ada api, “ ungkap Salman.

Sementara itu, Sandi Lumintang pemilik Percetakan Aladin yang dicoba konfirmasi terkait kebakaran tersebut, mengatakan barang – barang yang berada di dalamnya, tidak memiliki asuransi.

“Barang semuanya tidak punya asuransi,” jawabnya singkat.

Belum ada kejelasan apa penyebab kebakaran tersebut.

Aparat kepolisian yang turut mengamankan lokasi dan belum bisa memberikan keterangan kepada wartawan. “Untuk sementara kita belum bisa kasi keterangan, karena

(Suara NTB/met)

KEBAKARAN - Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang berkobar di Percetakan Aladin, kemarin malam. belum ada hasil penyelidikan,” kata Kapolsek Cakrane-

Dua Warga Bima Tewas Dari Hal. 1 Saat itu, korban dan sejumlah teman-temannya hendak menuju Pulau Komodo berburu rusa. Saat berada di perairan Pulau Lampu sebelah barat Pulau Komodo, rombongan ini dipergoki oleh petugas.

Dicurigai hendak melakukan aksi kejahatan di Pulau Komodo, petugas lantas mendekati rombongan ini untuk melakukan pengecekan. Hanya saja, saat petugas mendekat para pelaku justru memacu boat dan melarikan diri. Saat itulah diduga petugas mencoba menghentikan dengan mengeluarkan tembakan peringatan yang kemudian berujung pada aksi saling tembak. Akibatnya, tembakan petugas mengenai kedua korban. Aimar terkena di bagian punggung, sementara peluru lainnya mengenai dada Faisal. Sementara sejumlah lainnya mengalami luka.

Setelah tembak menembak itu, teman korban berhasil melarikan diri. Mereka keluar dari perairan melalui Kecamatan Langgudu. Jenazah ke dua korban sempat dibawa ke RS Muhammadiyah. Namun kedua korban dipastikan sudah meninggal dalam perjalanan. Jenazah para korban kemudian dijemput keluarganya sekitar pukul 09.00 Wita, Jumat (28/2) kemarin.

Sementara itu, meninggalnya M. Faisal yang dikenal sebagai pengusaha jasa angkutan truk ini membuat keluarga terpukul khususnya Hj Mulyati yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Bima.

Mulyati yang ditemui di rumah duka di Desa Lido menuturkan pihaknya mengikhlaskan kepergian adik kandungnya tersebut. “Ini sudah jalannya dari Allah SWT,” ujarnya.

Suami Hj Mulyati, H Abdul Muis menceritakan almarhum yang memiliki empat orang anak ini berangkat ke Pulau Komodo sekitar pukul 06.00 WITA. Pagi itu, katanya, korban sempat berpamitan dengan istrinya untuk berburu kijang (rusa, red). Pagi itu pun dia berangkat menggunakan mobil bersama temannya, Aimar yang juga tewas.

Hanya saja, menutur Muis saat itu adik iparnya hanya berangkat berdua melalui Pelabuhan Sape. Setelah peristiwa itu, lanjutnya, adiknya dan Aimar diantar oleh pemilik perahu.

Begitu mendengar berita tersebut sontak saja membuat dia dan keluarga lain kaget.

Jenazah almarhum kemudian mendarat melalui Kecamatan Langgudu. “Sempat dibawa ke rumah sakit selama lima menit, namun sudah tidak bernyawa,” tutur Muis sambil menyebutkan korban terkena tembakan di bagian dada. Mengenai siapa

yang menembak dan bagaimana peristiwanya, hingga kemarin belum ada yang datang memberikan konfirmasi.

Kabid Humas Polda NTB, AKBP M. Suryo Saputro yang dikonfirmasi terkait kejadian ini, mengaku tak bisa menjelaskan banyak. Meski korbannya berasal dari Bima – NTB, namun dari sisi penegakan hukum tetap harus dilihat locus peristiwanya. “Kalau TKP di NTT, tentu polda setempat yang punya kewenangan. Sebab kalau dalam suatu peristiwa hukum, kami kepolisian tetap melihat locus-nya, bukan siapa pelaku dan korbannya,” kata Suryo kepada Suara NTB, petang kemarin.

Terkait peristiwa tewasnya dua warga Bima yang diduga menjadi sasaran penembakan petugas TNK, menurutnya menjadi domain Polda NTT. Sebab dalam peristiwa lain, ketika korban atau pelaku berasal dari daerah lain yang TKPnya di NTB, maka menjadi kewenangan jajarannya untuk penanganan kasusnya. “Kecuali dalam waktu tertentu, pihak Polda NTT berkoordinasi dengan kami di Polda NTB atau khususnya Polres Bima Kota untuk pengusutan kasus penembakan ini,” terangnya. Sehingga dalam kasus ini, pihaknya menunggu Polda NTB berkoordinasi. (use/ars)

gara Kompol I Gede Sukma.

Sementara itu, api akhirn-

ya bisa dikuasai sekitar tiga jam kemudian. (met/cem)

Proyek Strategis Jadi Atensi

SKPD Diperingatkan Tuntaskan Lelang Pertengahan Maret Mataram (Suara NTB) Seluruh SKPD lingkup Pemprov NTB diperingatkan untuk dapat menuntaskan paket lelang kegiatan/proyek pada pertengahan Maret mendatang. Hal tersebut bertujuan, agar tidak ada pekerjaan/proyek yang dikebut pengerjaannya pada akhir tahun anggaran. Sejumlah proyek yang sangat diatensi adalah proyekproyek strategis daerah seperti kelanjutan pembangunan RSUP NTB dan Islamic Center (IC) yang membutuhkan waktu pengerjaan cukup panjang.

Hal tersebut dikatakan Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Setda NTB, Ir. H. Mohammad Rum, M.Si dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Jumat (28/2) siang kemarin.”Kita akan monitor terus, kewajiban kita di Biro AP ini akan kita pantau teman-teman SKPD agar jangan terjadi lagi pada tahun 2014.

Pengerjaan kegiatan yang terjadi di ujung tahun anggaran. Memang persolaan ini akan selesai jika teman-teman SKPD ini disiplin, lelangnya dipercepat,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pada bulan Februari ini masih sebagian kecil paket kegiatan yang sudah

tuntas lelangnya. Karena masih banyak paket lelang yang harus menunggu perencanaannya tuntas.Tetapi, ia optimis paling telat pertengahan Maret semua lelang kegiatan/proyek sudah tuntas. Ia menyebutkan, tahun 2014 ini jumlah paket lelang sekitar 1.000 paket.

“Sesuai perintah Pak Sekda, kita akan fokus kepada beberapa kegiatan yang berpotensi untuk terlambat. Makanya kita antisipasi, seperti IC dan RSUP perlu kita kawal. Untuk itu kami harapkan paket-paket seperti ini paling telat minggu ke dua Maret sudah pengumuman lelang,”tambahnya.

Mantan Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum NTB ini mengatakan, akhir minggu pertama Maret pihaknya akan memanggil SKPD yang melaksanakan proyek-proyek strategis tersebut. Jika ada kendala yang dihadapi maka harus segera dicarikan soluasinya.

Jangan sampai kejadian 2013 terulang kembali, banyak kendala yang dihadapi.

Kita usahakan seminimal mungkin kita hindari paket konstruksi yang sifatnya baru,” terangnya. (nas)

Ditjen PUM Gelar Bimtek Persiapan Pemilu 2014 Dari Hal. 1 Gubernur NTB yang diwakili asisten IIi bidang administrasi umum, keuangan dan kesejahteraan masyarakat (kesra) HL Syafi”I dan Kasatpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si serta Kapolda NTB diwakili direktur pembinaan masyarakat (binmas), Kombes Pol Suwarto.

Gubernur melalui Asisten III, Drs.H. L. Syafii mengatakan, dengan Bimtek ini diharapkan profesionalisme Pol PP meningkat. ‘’Diharapkan dengan Bimtek ini, profesionalisme petugas Pol PP meningkat,” ujar Syafii membacakan sambutan Gubernur NTB. Kapolda NTB melalui Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas), Kombes Pol. Suwarto mengharapkan dapat terbangun kompetensi dan profesionalisme bersama Polri dan TNI dalam mengamankan Pemilu 2014.

Pol PP jelasnya, menjalankan juga fungsi Kepolisian di instansi dalam hal ini penegakan peraturan daerah. Koordinasi dengan Kepolisian mutlak dibutuhlan dalam menjaga stabilitas dan keamanan daerah. Di daerah lain ada beberapa gangguan keamanan

dan patut disyukuri, di NTB sejauh ini berjalan lancar dan aman. ‘’Pengalaman kita mengamankan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur serta kepala daerah kabupaten/kota di NTB tinggal dilanjutkan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri yang diwakili Sekretarisnya, Drs M. Roem mengatakan, Pemilu 2014 adalah pesta demokrasi ke-11 dalam memilih anggota legislatif dan presiden. Pemerintah daerah melalui Pol PP harus mewujudkan keamanan dan ketenteraman masyarakat. Lebihlebih kemanan dan ketenteraman dalam Pemilu 2014 ini. ‘’Ada lima regional gelar Bimtek ini, tetapi kita awali dari NTB, kemudian Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Yogyakarta,” katanya. Bimtek ini penting untuk membangun kesiapan Pol PP membantu Kepolisian menjaga keamanan. Termasuk mengantisipasi gangguan keamanan jelang, saat hingga usai pemilu.

Dijelaskan, Undang-Undang tahun 2012 tentang pemilu menyebutkan pemilu adalah sarana pelaksanaan

keaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Pemilu dipandang sebagai bentuk paling nyata dari kedaulatan yang berada di tangan rakyat serta wujud paling konkret partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan negara. Oleh karena itu, sistem penyelenggaraan pemilu selalu menjadi perhatian utama karena melalui penataan, sistem dan kualitas penyelenggaraan pemilu diharapkan dapat mewujudkan pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Berdasarkan pengalaman empiris yang dialami, baik dalam penyelenggaraan pemilu dan pilkada di daerah, terjadi gejolak konflik di masyarakat yang tentu mengganggu stabilitas penyelenggaraan pemerintah baik pada level daerah, maupun nasional.

Oleh karena itu, pemerintah selaku salah satu pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemilu yang aman,tertib dan berkualitas turut berperan aktif dalam memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat . Serta mengantisipasi terjadinya kemungkinan kerawanan baik sebelum, pada saat dan

sesudah pemilu. ‘’Dengan memperhatikan kewenangan yang dimiliki Satpol PP, tidak dapat dipungkiri keberadaan Satpol PP sangat penting dan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya.

Termasuk di dalamnya pengamanan, penyelenggaraan pemilu yang aman dan kondusif,” ujarnya.

Hal ini katanya, sejalan dengan dinamika otonomi daerah, yang memerlukan kondisi ketertiban umum dan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat daerah yang kondusif. Oleh karena itu, pemda mempunyai kewajiban untuk menjamin terselenggaranya kondisi yang dimaksud.

Termasuk persaingan parpol dalam pemilu sangat tajam dari persaingan sehat hingga black campign. Untuk itu perlu pendekatan persuasif.

Sebagai penyelenggara trantibum dan tranmas di daerah, Pol PP berbersiap diri dalam membantu Kepolisian dalam pengamanan pemilu.

Hal ini sejalan dengan tugas kepala daerah untuk menjaga trantibum dan tranmas.

Kaitan dengan tugasnya dalam pengamanan pemilu, Satpol PP perlu memperoleh

pelatihan-pelatihan khusus atau simulasi pra hingga pascapenyelenggaraan pemilu.

Serta dalam rangka mengantisipasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan pelaksanaan pemilu. Bimtek ini jelasnya, terkait juga tugas pengamanan pemilu untuk mengkoordinasikan hal-hal yang harus dilakukan oleh Satpol PP dalam membantu Kepolisian. Di sisi lain, aparat pemda yang memiliki tugas pokok penegakan perda penyelenggaraan trantibum dan tranmas.

Kasatpol PP NTB, Ibnu Salim, SH. MSi, menambahkan, diadakan Bimtek ini tentunya diharapkan menambah profesionalisme dan kapasitas SDM petugas Pol PP. Terkait persiapan pemilu legisliatif dan pemilu presiden, Satpol PP sendiri jelasnya selain melakukan apa-apa yang menjadi kewajibannya ditingkat provinsi sesuai kewenangan terus mengintensifkan koordinasi di kabupaten/ kota terutama para Kasatpol PP hingga selesai pelaksanaan pemilu. ‘’Tentu Pol PP terus mengintensifkan koordinasi dengan kabupaten/kota, termasuk dengan para Kasatpol PP,” pungkasnya. (her/*)

OPINI

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

Kreatif Menyiapkan Destinasi KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Hongkong tertarik membantu pengembangan dua destinasi wisata di Kota Mataram. Dua destinasi tersebut yaitu industri kerajinan cukli Rungkang Jangkuk dan Kota Tua Ampenan. Kabar yang disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram, Drs. Abdul Latif Nadjib, tentu kabar sangat menggembirakan.

Ketertarikan Kadin Hongkong menggarap dua destinasi ini, tentu sangat beralasan. Karena Rungkang Jangkuk sebagai destinasi wisata dinilai sangat cocok sebagai kampung wisata (village tourism). Potensi Rungkang Jangkuk sebagai kampung wisata sangat memenuhi syarat. Karena kampung itu sangat terkenal sebagai pusat industri cukli, sebuah industri kerajinan yang satusatunya ada di Indonesia.

Melihat usia industri kerajinan Rungkang Jangkuk yang sudah cukup lama, semestinya program menjadikan kampung industri ini sebagai village touris sudah dilakukan dari dulu. Hanya saja, tampaknya, kesempatan itu baru datang kali ini. Selain karena kesempatan, instansi yang berkompeten (Dinas Pariwisata), seharusnya lebih kreatif merancang program dan menyiapkan destinasi yang memadai untuk menarik minat wisatawan berwisata ke Kota Mataram. Sehingga potensi yang ada tidak terabaikan.

Demikian halnya dengan Kota Tua Ampenan. Ketertarikan Kadin Jepang mengembangkan Kota Tua Ampenan, sebagai destinasi wisata tentu bukan asal pilih. Karena Ampenan memiliki sejarah kesohor seantero dunia dan sangat layak ‘’dijual’’. Pemkot Mataram sebenarnya bukan tidak menyadari potensi yang dimiliki Kota Tua Ampenan sebagai destinasi wisata. Hanya saja, eksekusinya selama ini yang tak kunjung terwujud.

Tawaran Kadin Jepang harus segera dieksekusi. Tentu, sebelum eksekusi dilakukan berbagai persyaratan harus dipenuhi agar investor yang nanti menanamkan investasinya di dua destinasi itu tidak kecewa. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas investor yang menawarkan investasinya juga harus menjadi pertimbangan utama. Karena ada pengalaman, Pemkot Mataram gagal merealisasikan rencananya untuk menggarap eks Pelabuhan Ampenan, akibat investor yang diberi kepercayaannya ternyata tak serius.

Belum lekang dari ingatan, ketika investor kakap melakukan peletakan batu pertama pembangunan sebuah fasilitas pariwisata mewah di eks Pelabuhan Ampenan beberapa waktu lalu. Ternyata rencana pembangunan mega proyek itu hanya teralisasi sampai di peletakan batu pertama. Selanjutnya, realisasi pembangunan mega proyek itu hanya tinggal mimpi.

Mudah-mudahan, tawaran yang disampaikan Kadin Jepang bukan janji palsu. Hadirnya fasilitas wisata di Kota Mataram, memang sangat dibutuhkan. Karena harus diakui Kota Mataram belum memiliki destinasi wisata yang representatif. Destinasi ini tidak saja menguntungkan warga Kota Mataram khususnya yang memang membutuhkan tempat untuk berekreasi. Namun lebih dari itu, kehadiran fasilitas wisata ini diyakini adalah peluang ekonomi yang sangat menjanjikan. Diantaranya, kesempatan kerja yang terbuka lebar serta efek domino lainnya. (*)

STASIUN RADIO

Halaman 6

’’Happynomics’’ dan Maraknya Kejahatan Sekitar Kita Sekitar tahun 1970-an, kerajaan kecil “Himalaya” di Bhutan mengalami kesulitan ekonomi hebat. Hampir semua indikator makro ekonomi seperti produk domestik bruto, pendapatan nasional, kesempatan kerja, inflasi dan lain-lain merangkak sedemikian lamban. Sejak saat itu, Raja Bhutan melakukan kebijakan di luar kewajaran, Ia memutuskan bahwa indikator kemajuan Bhutan bukan lagi diukur dari makroekonomi, namun terakumulasi lewat gross national happines (lihat: Edmund Conway dalam bukunya 50 Gagasan Ekonomi yang perlu Anda ketahui, diterjemahkan Penerbit Esensi).

EBRAKAN Raja Bhutan sebenarnya bukan barang baru dalam perjalanan ilmu ekonomi. Walaupun tidak ada penjelasan yang memuaskan akan hal itu, Jeremy Bentham tokoh filsuf utilitarian pada abad ke-19 mengatakan bahwa kebahagiaan itu diukur dari jumlah materi terbesar. Semakin banyak seseorang memiliki materi (harta), maka semakin bahagia orang tersebut.

Kebahagiaan dan Kejahatan Sayangnya Jeremy Bentham tidak menjelaskan lebih jauh proses memperoleh materi, sehingga meraih kebahagiaan. Karena bahagia menurut saya ada dua jalan, bahagia karena proses dan bahagia dari hasil proses. Bahagia karena proses bila diperoleh dari upaya yang baik, cara yang benar. Namun celakanya bila orang bahagia dengan proses yang buruk, melanggar hukum dan merugikan orang lain.

Tentu ini dapat dianggap sebagai kebahagiaan yang menyimpang alias penyakit.

Pemikiran di atas, bisa kita kaitkan dengan maraknya kejahatan di Kota Mataram beberapa hari terakhir. Seorang kawan yang baru menyelesaikan PhD-nya di Australia harus kehilangan tas berisi laptop dengan setumpuk data-data penting saat menempuh kuliah.

Parahnya tas itu, diambil pencuri di masjid “rumahnya Allah” yang dikenal sebagai benteng moral umat saat pemilik sedang shalat.

Kita bisa membuat analogi, jika

Oleh :

Dr. M. Firmansyah

(Ketua Pusat Kajian Ekonomi Pembangunan FE UNRAM)

Kebahagiaan dari proses yang baik adalah modal dasar pembangunan ekonomi. Bila itu melekat, tidak mungkin ditemukan yang namanya korupsi dan kejahatan lain yang merugikan orang lain. Namun, dalam hal ini Bentham hanya merujuk pada hasil. Padahal dalam mencapai kebahagiaan, ada proses baik dan hasil untung, ada proses baik hasil tidak untung, ada proses tidak baik hasil untung, dan ada proses tidak baik hasil tidak untung alias buntung. si pencuri dapat mengambil barang orang lain demi kebahagiaan di tempat suci, bagaimana dengan tempat lain semisal, rumah, kos-kostan, kantor dan seterusnya yang bukan tempat suci? Saya kira, ini adalah bentuk pembangkangan dan hilangnya kesadaran moral tingkat tinggi bagi pelakunya dalam meraih kebahagian.

Pemangku kebijakan tidak boleh menganggap sepele persoalan ini.

Karena akan berpotensi mencabikcabik program pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Ia akan menjadi duri dalam daging bagi pembangunan daerah.

Kebahagiaan: Antara Proses dan Hasil Menurut saya, peradaban tertinggi manusia berbudaya adalah merasa bahagia dengan proses yang baik dalam menggapai kebahagiaan. Mahasiswa merasa bahagia dengan belajar yang kuat untuk meraih prestasi (hasil) yang membahagiakan, pedagang merasa bahagia meraih untung dengan proses yang adil bukan hanya dari keuntungan itu sendiri semata.

Kebahagiaan dari proses yang baik adalah modal dasar pembangunan

ekonomi. Bila itu melekat, tidak mungkin ditemukan yang namanya korupsi dan kejahatan lain yang merugikan orang lain. Namun, dalam hal ini Bentham hanya merujuk pada hasil.

Padahal dalam mencapai kebahagiaan, ada proses baik dan hasil untung, ada proses baik hasil tidak untung, ada proses tidak baik hasil untung, dan ada proses tidak baik hasil tidak untung alias buntung.

Kondisi sekarang, sebagian masyarakat kita ingin meraih bahagia dalam hasil, sehingga mengabaikan proses yang baik. Sebagian orang ingin mendapat apa yang diinginkan dengan cara-cara instan, lewat mencuri, menjambret, korupsi dan seterusnya.

Di tengah kondisi itu, akan lebih parah lagi bila pemangku kebijakan juga mengabaikan hasil yang baik dengan proses yang baik. Ada kepala daerah tidak mau tahu akan proses, yang penting hasil dan membawa keharuman nama yang bersangkutan sebagai modal pencitraan politik. Pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan, tidak perduli dengan cara apa proses pencapaiannya, tidak peduli banyak yang digusur demi yang namanya investasi, penataan wilayah dan seterusnya.

STASIUN RADIO

Terkait masalah kejahatan, ketika pemerintah dan aparat tidak peduli proses maka dipastikan akan abai terhadap keberlanjutan pengurangan kejahatan di daerah.

Kita tidak berharap seorang Kapolda misalnya mengatakan di era saya angka kriminalitas menurun, namun yang baik adalah di era saya, saya punya cara “rumus” untuk menekan angka kriminalitas sehingga dapat diwariskan pada penerusnya.

Ketika seorang Kapolda abai terhadap proses, upaya mengurangi kejahatan juga standar, misalnya tangkap pencuri, masukan ke penjara, tangkap lagi dan masukan lagi.

Maka, upaya ini hanya akan memindahkan kejahatan ke ruang dan waktu yang lain. Kita berharap adanya proses yang sistematis “terukur” dalam mengurangi kriminalitas tersebut.

Oleh karena itu, kita boleh-boleh saja menganggap aneh terhadap apa yang dilakukan Raja Buthan, namun dalam era sekarang sebaiknya aspek kebahagiaan lebih dikedepankan dari angka-angka makro ekonomi. Sungguh-pun begitu, kebahagiaan tidak boleh hanya tertumpu pada hasil, namun harus diupayakan pada proses. Semoga kejahatan di daerah ini semakin menurun ke depan.

Farouk minta Polda NTB seriusi dugaan bisnis koral ilegal Bisnis yang merusak lingkungan

*** Kasus Dermaga Labuhan Haji , kontraktor kembalikan kerugian negara Rp 8,9 miliar Seharusnya tidak mempengaruhi proses hukum

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin.

Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257.

Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka.

Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

Perbanyak Pasar Tradisional MANTAN Asisten II Pemprov NTB, Drs. H. Nur Asikin MM, MBA mengingatkan pemerintah daerah untuk memperbanyak jumlah pasar tradisional. Dia menilai hal itu sesuai dengan kondisi dan SDM masyarakat dalam menggerakkan ekonomi lapisan bawah.

Menghadapi pasar Asean di tahun 2015 mendatang, menurutnya, masyarakat harus dituntut kreatif berusaha. Caranya dengan memaksimalkan keberadaan pasar-pasar tradisional hingga tingkat desa.

“Kalau persoalannya adalah kekurangan dana, bisa saja kalau pemerintah daerah mau. Tidak ada yang tidak bisa, sekarang (Suara NTB/bug) yang terpenting keinginan kita,” M. Nur Asikin Amin demikian pandangannya.

Sebanyak 200-an lebih pasar tradisional yang tersebar di NTB, Asikin mengatakan jumlah tersebut belum mengimbangi dari jumlah penduduk NTB yang kian padat. Dengan tersedianya pasar tradisional yang memadai, menurutnya pergerakan ekonomi lapisan bawah akan lebih hidup.Banyak tenaga kerja akan terserap dengan sendirinya. Dilihat dari kegiatan pasar, masyarakat tak berpendidikan yang mendominasi angka pengangguran di NTB ini, justru akan mendapatkan peluang kerja. Setidaknya menjadi buruh angkut barang, atau penyedia jasa lainnya yang menjadi kebutuhan di pasar tradisional.

Bahkan, sistem transportasi berdasarkan analisanya akan semakin hidup.

Banyak komoditi yang akan dihasilkan apabila masyarakat sudah merasa akses penjualannya dekat. Sektor perdagangan akan lebih tergerak. Dari itu, perlu diatur juga jam aktif pasar tradisional yang saat ini hanya monoton pada pagi sampai siang hari. “Pada pagi hari, banyak petani yang pergi ke sawah dan ladang. Kalau bisa pasar ada jadwalnya sore hari, maka setidaknya petani yang tadi pagi bekerja bisa terlibat di pasar pada sore hari. Ini yang menjadi PR kita bersama,” sebut mantan Kadis Koperasi dan UMKM NTB ini.

Menghidupkan pasar hingga ke desa-desa ini, terang Asikin pada Suara NTB di Mataram, Jumat (28/2) adalah untuk mengantisipasi berlakunya pasar global. Sebab, untuk terlibat pada aktivitas yang mempersyaratkan kualifikasi SDM di atas rata-rata, penduduk NTB hampir mayoritasnya belum bisa bermain di tataran itu.

Artinya, pada pekerjaan yang mebutuhkan bidang-bidang khusus, kita belum mampu bersaing dan masih perlu belajar dengan tenaga-tenaga dari luar daerah dan luar negeri. “Untuk itu patut kita kembangkan adalah perdagangan, di tengah banyaknya potensi yang bisa kita produksi dan perjualbelikan di pasar tradisional ini. Ayo kita gerakkan masyarakat melalui pasar tradisional agar tidak terjadi penambahan pengangguran,” katanya.

Pasar global ini diakui atau tidak diakui menurut Asikin sudah berlaku. Berkaca dari banyaknya pasar modern (retail) yang mulai membuka outlet penjualan di kabupaten/kota. Itu tak bisa disalahkan, karena sudah menjadi tuntutan perkembangan zaman. Tinggal masyarakat diajarkan untuk terus mandiri dan kreatif dalam segala segi.

Ia menganggap bahwa persoalan pilihan belanja masyarakat adalah tergantung segmen pasar dan komdoti yang dipasarkan. Tetapi, pasar tradisional tetap masih mampu berperan di tengah semakin menjamurnya pasar modern yang tak bisa dibendung oleh kebijakan apapun. (bul)

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Investasi Pembangunan Pelabuhan Kontainer Lembar Rp 600 Miliar Mataram (Suara NTB) PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan membangun pelabuhan kontainer dan pelabuhan kapal pesiar (cruise) di Gili Mas, Lembar, Lombok Barat dengan total investasi sekitar Rp 600 miliar. Lokasi pembangunan pelabuhan itu terletak di sebelah kanan Pelabuhan Lembar saat ini. Proses konstruksi pembangunan pelabuhan kontainer dan kapal pesiar tersebut akan dimulai pada akhir 2015 mendatang.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr di Mataram, Jumat (28/2).

“Akan dimulai fisiknya akhir 2015, karena tahun 2014 ini sedang pembebasan lahan untuk di seberang pelabuhan Lembar,” ujarnya.

Sesuai dengan masterplan pengembangan pelabuhan Lembar, katanya, secara bertahap mulai dari tahun ini sampai 2015 mendatang, PTPelindoIIIsedangmelakukanpembebasan lahan lokasi pembangunan pelabuhankontainerdancruisetersebut.Berdasarkanperencanaan,pelabuhan kontainer dan pelabuhan kapal pesiar di Gili Mas memiliki panjang dermaga sepanjang 750 meter dengandalamkolamlabuh18meter.

Dengan panjang dan dalam kolam labuh seperti itu, katanya, maka akan mampu menampung kapal dengan kapasitas 150.000 -

200.000 DWT. Saat ini, katanya, pelabuhan bongkar muat yang ada di Lembar, kapal yang bisa sandar beratnya maksimal 5.000 DWT. “Itudikembangkandiseberangpelabuhan Lembar dengan akses lewat jalan menuju Sekotong dengan kedalaman minus 18 meter. Pembangunan dimulaiakhir2015untukkonstruksi. Saat ini sudah selesai untuk masterplannya dan tahap pembebasan lahan,” tambahnya.

Agung menambahkan, keberadaan pelabuhan kontainer dan kapal pesiar tersebut dipersiapkan karena pulau Lombok dan NTB secara umum sudah menjadi destinasi wisata kedua setelah Bali. Disamping itu, dalam konteks Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) koridorVsebagaipintugerbangpariwisata dan ketahanan pangan nasional, peran NTB sangat strategis.

Selain itu, Pelabuhan Lembar

(Suara NTB/zul)

KONTAINER – Sebuah kapal tengah membongkar kontainer muatannya di Pelabuhan Lembar. Tahun depan, Pelindo secara khusus membangun pelabuhan kontainer dalam proyek perluasan lahan Pelabuhan Lembar. yang ada saat ini juga akan dilakukan peningkatan kapasitas dermaga II dan perluasan parkir. Pasalnya, pada waktu-waktu tertentu ketika cuaca buruk dan suasana ramai penyeberangan banyak terjadi penumpukan kendaraan. “Khusus untukpengembanganpelabuhanLembar tahun 2014, ada perpanajangan dermaga sekitar 60 meter dengan alokasi Rp 25 miliar yang ditangani SatkerKSOPLembar,”pungkasnya.

Selanjutnya, ada anggaran se-

kitar Rp 27 miliar yang digunakan untuk kelanjutan pembangunan dermaga II Pelabuhan Sape Bima.

Selain itu juga, dana tersebut juga

dieruntukkan untuk rehabilitasi pelabuhan Kayangan-Poto Tano yang menghubungkan pulau Lombok dan Sumbawa. (nas)

HILANG HILANG STNK R2 HONDA DR3467AU NOKA/NOSIN: MH15ABH105K030488/5ABHE1029842 AN.WAYAN GEDE BANGBANG SUKARTA HILANG DISEKITAR JL.CATUR WARGA MATARAM

NTB Terima 14,9 Juta Tabung Elpiji 3 Kg Mataram (Suara NTB)Kementerian ESDM telah menetapkan alokasi kuota sementara elpiji subsidi untuk Provinsi NTB sebesar 14. 9 juta tabungukuran3Kg.Jatahtahun 2014 ini meningkat sepuluh persen lebih dari jatah tahun 2013 lalu. Kuota ini dianggap masih kurang dari idealnya kebutuhan di pulau Lombok. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi ProvinsiNTB,Ir.M.HusniFahri, M. Si di ruang kerjanya, Jumat (28/2)menyebutkan,dalampembahasan khusus masalah kuota itudiJakartabaru-baruini,tahun 2013 lalu, realisasi elpiji 3 Kg mencapai 4.403.020 Metrik Ton (Suara NTB/bul) (MTon), melebihi kuota APBNHusni Fahri P sebesar 4.349.000 MTon. Atas pertimbangan itu, tahun 2014 ini kuota nasional dinaikkan menjadi 4.783.000 Mton, atau kenaikannya sebesar 380.000 Mton. Secara khusus di NTB, pada tahun 2013 lalu, realisasi kebutuhan elpiji 3 Kg ini mencapai 13.767.740 tabung. Mengacu pada realisasi itu juga, pemerintah pusat kemudian memberikan kuota sementara di tahun ini sebanyak 14.895.648tabung.“Iniangkasementara,kemungkinanpenambahannya akan disesuaikan pada APBN Perubahan,” sebut Husni. Mengingat tingginya kebutuhan di NTB yang selalu menunjukkan tren peningkatan. PemerintahdaerahinikemudianmengajukantigausulankepadaKementerian ESDM. Di antaranya, menyangkut kuota elpiji subsidi ini, dari yang diberikankuotasementaraolehpemerintahpusatsebesar14,9jutatabung, idealnyadiberikanjatahsesuaikebutuhanyaknisebesar16.052.960tabung.

Dasarnya, dari data konsumsi elpiji subsidi ini, dilihat selama bulan Januari 2014, realisasi kebutuhan masyarakat sudah mencapai 1.421.080 tabung. Dari realisasi kebutuhan awal tahun ini, hingga bulan Desember mendatang kebutuhan bulanan akan sama.

“Jadi selama setahun kekurangan kita mencapai 1 jutaan tabung, apalagi kalau permintaan akan lebih setiap bulan,” tambahnya.

Selanjutnyausulankedua,harusdipercepatkonversidariminyaktanah ke elpiji untuk pulau Sumbawa. Sehingga tidak menimbulkan banyak spekulasi di lapangan. Tetapi dalam hal ini, pemerintah pusat masih akan melakukan pembahasan. Selanjutnya, Husni juga menyebut usulannya agar kebutuhan omprongan tembakau Virginia Lombok diberikan jatah.

Namunusulaninilagi-lagisudahmenjadibahanpertimbangandansudah diberikan jawaban melalui surat resmi kepada Gubernur NTB. “Apa mungkin keputusannya kita tunggu dulu hasilnya dari Sekda,” demikian disebutkan. Menyangkut persoalan liarnya harga elpiji subsidi hingga mencapai penjualan Rp 20.000-an per tabung, Husni menyebut pemerintah pusat juga sudah melakukan kajian untuk mengubah mekanisme distribusi, kemungkinan akan dilakukan secara tertutup. “Selama dilakukan kajian, pemerintah daerah diminta untuk melakukan pengawasan. Sistem distribusi dan permainan yang berkembang. Ini menjadi tugas Pemda, Pemkot dan Pemprov,” tambahnya. Mengacu pada kesepakatan yang dibangun dengan Hiswana Migas beberapa waktu lalu, disebutkan mestinya organisasi pengusaha minyak dan gas ini melakukan pengawasan, dan penertiban harga. Karena kesepakatan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk kedua kalinya di akhir tahun lalu sebesar Rp 14.750 akan ada jaminan tidak terjadinya gejolak di lapangan. “Hiswana Migas omong doang itu, harusnya dilakukan razia harga,” sentil Husni. (bul)

TRAVEL

TOKO BANGUNAN

MADU

TRAVEL

PENGOBATAN

KACAMATA

MOBIL

RUPA-RUPA

BATIK

MEBEL Tanggal Pemantauan: 28/02/2014

OBESITAS

24

POLHUKAM

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

Halaman 8

Tujuh Warga Batulayar Ditetapkan sebagai Tersangka Giri Menang (Suara NTB) Tujuh warga Dusun Batulayar, Desa Senggigi Barat diduga pelaku perusakan pagar pembatas proyek pembangunan hotel di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat (Lobar) telah diamankan pihak Polres Lobar. Ketujuh warga ini ditetapkan sebagai tersangka. Atas perbuatannya itu ketujuh orang itu, dijerat pasal 170 ayat 1 Junto ayat 406 ayat 1 KUHP, dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara. dijerat pasal 170 ayat 1 Junto ayat 406 ayat 1 KUHP, dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara. Tentang pengrusakan secara bersama-sama.

mat kemarin.

Masing-masing pelaku sebut kapolres, berinisial A, B, R, H, M, S dan M dan semuanya warga Batulayar. Ketujuh pelaku ini

Diduga Hasil Perselingkuhan

Orok Dibuang di Pinggir Pantai

ga, karena akan sangat berpengaruh pada iklim pariwisata dan perekonomian masyarakat sekitar,” tukas Yulianus.

Diberitakan sebelumnya, nelayan di Dusun Batu Layar mengaku diintimasi lantaran menolak direloksi oleh oknum preman. Preman ini diduga suruhan pemilik lahan yang informasinya ingin membangun hotel di lokasi perahu nelayan nyandar dan tempat nelayan menyimpan mesin perahunya.

but sebelumnya sering digunakan oleh nelayan untuk menyandarkan perahu mereka.

Bahkan warga telah membangun gudang penyimpanan perlengkapan melaut mereka.

Ditanya tentang situasi TKP pascaaksi perusakan, ia menjawab hingga saat ini kondisi lokasi kejadian berangsur membaik dan diharapkan keamanan wilayah di kawasan Senggigi tetap terjaga.”Intinya kondisi kawasan itu harus tetap terja-

(Suara NTB/rus)

“Ketujuhnya pelaku ditetapkan tersangka dan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara,” kata Kapoles Lobar, AKBP Yulianus Yulianto, Ju-

Saat ini ketujuh tersangka masih menjalani pemeriksaan.

Diutarakannya, kejadian itu bermula saat aksi demo warga.

Mereka menolak pemagaran lokasi proyek milik PT. Visi Mitra Perkasa yang rencananya akan membangun hotel di kawasan tersebut. Perusakan ini dipicu karena warga menilai lahan yang diklaim pengusaha itu, melewati tapal batas yang sudah ada sejak tahun 2005 lalu. Lahan seluas 75 are terse-

Nelayan menolak direlokasi lantaran, lokasi nyandar atau parkir perahu cukup jauh sehingga nelayan perlu memikul mesin. Tempat relokasi ini juga berbahaya, karena perahu nelayan rawan hanyut. Para nelayan yang telah puluhan tahun berada dilokasi ini juga keberatan karena lahan yang akan diambil menjorok ke laut tak sesuai dengan hasil pengukuran sebelumnya yang disepakati bersama warga. (her)

POS PANTAU - Salah satu pos pantau yang di pasang Polres Lotim di Selong.

Selong (Suara NTB) Warga Pringgabaya Jumat (28/2) pagi kemarin dihebohkan dengan temuan orok jenis kelamin perempuan. Bayi malang itu ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita oleh Sakrah alias Inaq Zainudin (40). Bayi ditemukan tergeletak dengan alas seadanya di pinggir Pantai Muara Harapan Dusun Bagik Atas Desa Batuyang Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.

Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu I Komang Samia membenarkan temuan bayi malang itu. Orok kemudian oleh warga dibawa ke rumah ketua RT Dusun Bagek Atas, Sabrun alias Amaq Risa.

Karena melihat bayi yang sudah tak bernyawa ini, kemudian Ketua RT Sabrun bersama warga membawanya ke Puskesmas Batuyang. Dugaannya, orok yang diduga beberapa jam lalu lahir ini merupakan hasil perselingkungan. Orangtua kurang bertanggungjawab sehingga tega membuang oroknya.

Aparat Polres Lotim akan mencoba menyelidiki orang tua dari bayi malang ini. Tindakan tidak bertanggungjawab dari orang tua akan ditelusuri. Membuang orok bayi jelas merupakan tindak pidana. Melanggar ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jika orang tua yang bersangkutan ditemukan dan terbukti dengan sengaja menggugurkan kandungan, maka ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun. (rus)

Polres Lotim Dirikan Pos Pantau Kriminalitas Selong (Suara NTB) Tingginya kasus kriminalitas yang terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Timur (Lotim) menjadi atensi tersendiri. Terlebih menjelang pelaksanaan Pemilu)9 April 2014 mendatang. Polres Lotim pun mendirikan pos pantau kriminalitas di empat titik yang dipandang strategis.

Demikian disampaikan Kepala Sub Bagian Humas Polres Lotim, Iptu I Komang Samia.

Kepada wartawan di Selong, Jumat (28/2) kemarin, ia menyebut, pos pantau kriminalitas ini dipasang di simpang empat Masbagik, Paok Motong, Desa Sepapan Jerowaru-Keruak dan Selong. Pemasangan di titik-titik tersebut dikarenakan men-

kekuatan personel. Polres Lotim ke depan siap akan menggelar Operasi 224. Yakni operasi dua ratus dua puluh empat hari. Terhitung 16 Maret 2014, saat awal mulai kampanye sampai dengan tangga 24 Oktober 2014 selesai pelaksnaan Pilpres.

Polres akan berupaya menuntaskan konflik-konflik komunal yang terjadi. Stabili-

jadi daerah yang rawan. Fungsi pos pantau ini mencegah sedini mungkin kemunculan kasus kriminalitas, utamanya kasus pencurian kendaraan bermotor yang marak sekali terjadi.

Mengenai kesiapan Polres menghadapi Pemilu, Kapolres Lotim, AKBP Dede Alamsyah, kata Komang Samia telah siap mensiagakan dua pertiga

Hingga H-2

tas kemananan harus tetap terjaga. Konflik diakui hanya akan menghambat laju program pemerintah. Pesta demokrasi 2014 ini, aparat Polri juga ditegaskan harus tetap menjaga netralitas. Anggota yang turut bermain dengan kegiatan politik praktis, sanksi tegas menanti sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (rus)

Pileg di Lotim

Hanya Tiga Parpol Serahkan KPU Yakin Laporan Dana Kampanye Partisipasi Bisa OROK - Orok malang yang ditemukan warga Batuyang Jumat kemarin.

Polres Lobar Selidiki Perampokan SPBU Jakem Giri Menang (Suara NTB) Jajaran Polres Lobar beberapa waktu lalu berhasil meringkus kawanan perampok bersenjata yang diduga terlibat sejumlah aksi perampokan di Lobar dan daerah Mataram.

Enam orang perampok ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang selama ini diincar polisi. Polisipun terus mengembangkan penyelidikan ke arah keterlibatan pelaku pada aksi perampokan SPBU Jembatan Kembar (Jakem).

Polres Lobar juga berkoordinasi dengan Polsek Cakranegara kaitannya dengan aksi pembobolan SPBU di wilayah setempat.

Demikian dikatakan Kasatreskrim Polres Lobar, Iptu Sidik Priamursida, Jumat (28/2) kemarin. “Keenam pelaku perampokan yang ditangkap semuanya dari Loteng,” sebutnya. Dikatakannya, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan Polsek Cakranegara terkait adanya keterlibatan pelaku yang membobol SPBU Selagas. Keenam pelaku juga terlibat pada aksi perampokan di sekotong, lembar dan Jakem.

Pihaknya juga tengah mengembangkan penyelidikan terkait indikasi keterlibatan pelaku pada aksi perampokan SPBU Jakem. “Ini masih kita selidiki,” cetus Kasatreskrim baru ini. Diketahui, keenam orang perampok ini ditangkap saat melintas di Dusun Karang Rumak, Kuripan. Saat digeledah, polisi menemukan senjata api, senjata tajam dan sejumlah peralatan yang diduga dipakai untuk melakukan aksi perampokan. Penangkapan kawanan perampok berdasarkan hasil pengembangan dan pengejaran pelaku inisial M yang merupakan DPO kasus perusakan fasilitas milik PT Teluk Mekaki Indah pada 2013 lalu.

Saat penangkapan, selain ditemukan enam orang pelaku, ditemukan juga enam senpi rakitan, lima senjata tajam, 18 butir amunisi siap ledak, 1 satu alat cungkil besi, gas peledak CO2, laptop berwarna krem, tiga tas dan uang senilai Rp 1, 6 juta. Para pelaku ini berinisial M, R, A, U, M dan S. (her)

90 Persen

kampanye, KPU butuh waktu untuk merekap. “Setelah mereka (Parpol, red) menyerahkan, kami akan verifikasi sekitar tiga hari.” Katanya.

Jika proses verifikasi sudah selesai, hasilnya akan disampaikan kepada semua parpol untuk diperbaiki jika ada kekurangan. “Jika ada kekurangan dalam laporan tersebut, maka parpol diberikan waktu sekitar lima hari untuk memperbaiki laporannya,” ujar Agus. Sementara itu, terkait keterlambatan parpol dalam menyerahkan laporannya, KPU akan mengambil langkah tegas. “Tidak ada toleransi bagi yang telat. Jika lewat batas waktu yang telah ditentukan, akan lansung didiskualifikasi,” tegasnya.

KPU pun menyarankan kepada semua partai agar segera menyerahkan laporan dana kampanye.

“Saya tahu mungkin mereka butuh waktu. Akan tetapi, sebaiknya sesegera mungkin menyerahkan,” sambungnya. Pihaknya pun berharap semua parpol mematuhi aturan yang ada sehingga Pelaksanaan Pemilu 2014 ini bisa berjalan lancar. (ami)

Terseret Truk Pengangkut Bahan Bangunan

Pemilik Pick Up Minta Ganti Rugi Mataram (Suara NTB) Kondisi pick up angkutan barang dengan Nomor Polisi DK 9037 UA mengalami rusak parah di bagian kemudi setelah terseret truk pengangkut bahan bangunan, Jumat (28/2) kemarin. Diduga kecelakaan itu akibat kelalaian para pengemudi.

Awalnya, kedua kendaraan

tersebut saling berpapasan dari arah barat dan timur. Polisi yang terjun ke lapangan mencoba untuk menyelesaikan perkara tersebut secara damai. Namun, pemilik pick up tetap meminta ganti rugi. Pemilik pick up, yang merasa dirugikan meminta tanggung jawab perbaikan dari pengemudi truk tersebut. “Saya

(Suara NTB/met)

RUSAK PARAH - Kondisi pick up terlihat parah setelah terseret oleh truk pengangkut bahan bangunan Jumat kemarin.

akan meminta ganti rugi, kendaraan saya rusak parah begini,” terang Ketut Brata.

Ia menjelaskan kronologis kejadian. Ia melintas dari arah timur menuju ke barat. Sementara Truk yang mengangkut bahan bangunan tersebut melaju dari barat ke timur. “Mobil saya kena body truk bagian tengah, kemudian terseret sampe tiga meter ke belakang,” jelasnya.

Setelah kejadian, pecahan kaca berserakan di tengah jalan. Kedua belah pihak lansung melaporkan kejadian tersebut ke Satuan Lalulintas Polres Mataram.

Dari keterangan sopir truk, dirinya telah meminta agar kecelakaan tersebut dapat diselesaikan di tempat. “Saya sudah meminta agar damai di tempat,” terangnya. Polisi akhirnya datang untuk mengevakuasi kejadian tersebut. Polisi membawa dua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu. (met)

(Suara NTB/rus)

(Suara NTB/rus)

Mataram (Suara NTB) Tanggal 2 Maret merupakan batas waktu penyerahan dana kampanye parpol kepada KPU. Hingga H-2, ternyata parpol yang sudah menyerahkan dana kampanye hanya tiga parpol. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan SDM, KPU NTB, Agus, ketika dikonfirmasi Suara NTB usai rapat kordinasi pengamanan Pemilu di Hotel Grand Legi Jumat (28/2) kemarin, mengatakan laporan dana kampanye dari parpol belum bisa direkap karena belum semua parpol menyerahkan laporannya. “Berdasarkan data yang ada sejauh ini, hanya Demokrat, Golkar dan PPP saja yang sudah menyerahkan,” sebutnya.

Menurutnya, laporan biasanya masuk menjelang akhir tenggat waktu yang sudah ditentukan.

“Saya rasa parpol-parpol yang ada sudah terbiasa menyerahkan laporan pada saat injury time. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dengan hal itu,” tuturnya. Nanti setelah parpol melaporkan dana

Selong (Suara NTB) Pelaksanaan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2014 ini di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) diyakini jauh lebih baik dibandingkan pelaksanaan tahun 2009 lalu. Keyakinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini dilihat dari prediksi tingginya partisipasi pemilih. KPU meyakini, partisipasi pemilih bisa mencapai 80-90 persen.

Keyakinan ini disampaikan Ketua KPU Lotim, Muhammad Saleh. Menjawab media di Selong, Jumat (28/ 2) kemarin, Saleh mengatakan, keyakinannya terhadap tingginya partisipasi pemilih disebabkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Lotim sebanyak 809.639 orang itu lebih ril dibandingkan DPT sebelumnya.

Seluruh DPT Lotim itu sudah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dipersentasekan, 95 persen DPT valid. Tidak ada yang dobel. KPU Lotim ini bahkan berani menargetkan partisipasi pemilih bisa tembus 100 persen.

Partisipasi pemilih pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 13 Mei 2013 lalu, mencapai 76 persen.

Pileg tahun 2009 lalu sebesar 75 persen. Masih rendahnya partisipasi itu karena DPT masih banyak yang bermasalah.

Masyarakat tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena memang tidak ada ditempat.

Dalam upayanya meningkatkan partisipasi pemilih ini, KPU Lotim ini sudah membentuk Relasi (Relawan Demokrasi) sebanyak 25 orang. Relasi ini akan bergerak di lingkungan pemilih pemula, agama, perempuan, penyandang cacat serta kelompok marginal. “Masing-masing kelompok ada 5 relasi yang akan bergerak di masing-masing kelompok,” teragnya.

Dilakukan sosialisasi dan pemahaman terus. Utamanya bagi lima kelompok yang diidentifikasi paling rendah tingkat partisipasi pemilihnya. Seperti di kelompok marginal dan daerah-daerah pesisir yang jauh dari jangkauan informasi.

Relawan, lanjutnya bergerak di level bawah. “Kita secara struktural juga bergerak hingga sampai ke tingkat KPPS dan memang kuncinya adalah sosialisasi,” imbuhnya. Perbedaan cara memilih, tidak lagi contreng seperti tahun 2009 melainkan coblos menjadi bagian yang harus diberikan pemahaman kepada masyarakat pemilih. (rus) Muhammad Saleh

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

BUDAYA DAN HIBURAN

Pengunjung Melonjak

Tanggapi Kritik Gubernur

Parkir Taman Narmada Diperluas Giri Menang (Suara NTB) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) telah menyiapkan anggaran perluasan parkir di kompleks wisata Taman Narmada Kecamatan Narmada tahun ini. Langkah perluasan dianggap mendesak oleh manajemen setempat untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung terutama pada musim liburan.

Anggaran perluasan ada di APBD tahun 2014. Jika selama ini pengunjung taman hanya bisa memarkir kendaraan tepat di depan pintu masuk utama. “Kedepan pengunjung dapat areal parkir luas di samping kanan, tepatnya di turunan menuju areal kebun durian raja,” ungkap Islahudin, Direktur Umum PT Tripat yang membawahi pengelolaan Taman Narmada.

Perluasan ini juga lanjutnya, mencakup pembangunan areal PKL. Selama ini PKL di bagian luar berjualan di ruang sempit dan tak memadai. Islahudin mengklaim terjadi lonjakan angka pengunjung menurut data tahun 2012 dan 2013. Ia sendiri mengaku tidak hafal dengan angka kunjungan, namun revitalisasi dan beberapa kebijakan pembenahan telah mendongkrak angka kunjungan baik wisatawan domestik maupun mancanegaranya.

Diantara penataan yang dimaksud adalah menertibkan PKL bagian dalam agar tidak mengganggu kenyamanan turis. Sebagian besar PKL bagian dalam adalah penjual Sate Bulayak. Mereka memenuhi dua sisi kolam taman. Termasuk juga di areal perkebunan tidak jauh dari shiphon peninggalan Belanda di kompleks taman.

Sementara itu, konsep Edutainment yang digagas pihak taman untuk memancing kunjungan pelajar masih harus mendapat penyempurnaan. Konsep ini mengandalkan posisi taman yang juga punya nilai sejarah. Dulunya Taman Narmada adalah lokasi peristirahatan raja saat kerajaan Mataram berkuasa.

Penyempurnaan yang dimaksud adalah keberadaan museum mini.

Dulu pengelola menjanjikan adanya museum tempat menyimpan dan memajang foto, bukti-bukti sejarah yang berkaitan dengan taman dan Pulau Lombok secara umum. Pengelola juga menjanjikan visualisasi taman agar lebih menarik. Sementara untuk sisi entertainment, pengelola mempaketkannya dengan sejumlah hiburan yang tersedia seperti outbound, arung jeram dan wahana permainan lainnya. (her)

Halaman 9

APH Sorot Pemkab Lobar Giri Menang (Suara NTB) Kritikan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Dewan Lobar terkait menjamurnya Tempat Hiburan Malam (THM) di kawasan wisata Senggigi, ditanggapi oleh pengurus Asosiasi Pengusaha Hiburan Malam (APH) Senggigi. Kritik ini muncul karena dinilai hanya mendengar sepihak saja soal terbitnya izin yang tak terkontrol.

One Direction Merasa Sudah Jadi “Pria” Jakarta (Suara NTB) Grup boyband asal Inggris, One Direction, berpikir mereka telah menjadi “pria” pada awal masa ketenarannya.

Niall Horan, Liam Payne, Zayn Malik, Louis Tomlinson dan Harry Styles - mengira mereka telah banyak berubah sejak pertama kali menemukan ketenaran saat mengikuti ajang pencarian bakat, ‘The X Factor’ 2010 lalu.

“Maksud saya kita semua hanya anak-anak ...Anda harus tumbuh dengan cepat...Kami menjadi lebih besar, kami berubah menjadi pria,” ujar Niall seperti dilansir Female First.

Rekan sesama grup sependapat dengan Niall. Mereka mengaku sangat sulit berurusan dengan keberhasilan di awal karir karena mereka tidak cukup mengenal satu sama lain.

Selain itu, mereka juga sulit mengandalkan satu sama lain.

“Kita semua telah berubah.

Tak satu pun dari kita benarbenar tahu satu sama lain dan tidak satu pun dari kita benarbenar siap,” ujar Zayn.

Zayn mengaku sulit berbicara dengan orang, namun saat menyadari semua orang dalam posisi yang sama, dia tak perlu menseriusinya.

“Anda tidak bisa menjadi

terlalu serius, cobalah mulai untuk rileks,” katanya.

Para anggota grup yang mengeluarkan album “The Story of My Life” ini mengakui, meski mereka sedang menikmati keberhasilannya dan mampu terus tampil di panggung, mereka lebih sering ingin bersantai di bus tur mereka dibandingkan pergi keluar untuk berpesta.

“Cukup sulit sekalipun hanya untuk “pergi”. Banyak waktu kami habiskan untuk di bus tur. Kami memiliki DVD dan Xboxes dan bus yang tenang untuk tidur,” ujar Liam seperti dikutip femalefirst.co.uk. (ant/balipost)

“Terkait kritik soal menjamurnya tempat hiburan malam di Senggigi, perlu dilihat kembali dan jangan sampai hanya mendengar sepihak saja,” kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Hiburan (APH) Sengigi, Zahar Mahmud saat ditemui di Senggigi, kemarin.

Dikatakannya, munculnya persoalan yang dihawatirkan oleh orang nomor satu di NTB itu, semata-mata dikarenakan Pemkab sendiri memicu persoalan tersebut. Persoalan ini muncul karena ketidak pekaan beberapa instansi terkait di Lobar, seperti Dinas Pariwisata, Perijinan dan Lingkungan Hidup.

Harusnya pihak terkait jeli memandang persoalan ini dan tidak membiarkan penerbitan izin sembarangan. Karena

menurutnya, Senggigi itu bukan milik perorangan, namun semua pihak berkepentingan, lebih-lebih pelaku wisata. “Bila perlu semua pelaku wisata dan pengusaha dipertemukan, supaya selaras persepsi terkait masalah ini,” paparnya.

Terkait ketakutan tidak nyamannya para wisatawan di sekitaran tempat hiburan malam, menurut itu sangat klise. Ia yakin para wisatawan paham tentang bagaimana industri pariwisata dan kawasan pariwisata. Ia menilai, hal ini terjadi mungkin karena ada mis komunikasi saja. Sejauh ini, pihaknya selalu bersama-sama dengan pihak aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan situasi kawasan hiburan malam ini. (her)

Ocong Diesel Siap Gebrak Lombok dengan EO Celilong (Suara NTB/her)

BANYAK PENGUNJUNG - lokasi wisata Taman Narmada yang setiap tahun semakin banyak pengunjung.

Maulid Adat dalam Tarian Generasi Maulid adat sebagai satu kekayaan budaya masyarakat komunitas adat tidak hanya dilestarikan dalam bentuk penyelenggaraannya semata. Lebih jauh, mengawal kelestariannya, masyarakat komunitas adat kini mengemas budaya maulid adat ke dalam tarian adat.

MIGEL, demikian tarian maulid adat itu disebut. Tidak dijelaskan siapa yang menciptakannya. Namun di salah satu sekolah, yakni SDN 4 Gumantar, Kecamatan Kayangan, telah memulai memperkenalkan tarian tersebut kepada siswanya.

“Tarian Migel telah dimasukkan sebagai kurikulum Ekstrakurikuler Sekolah, di samping UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan PMR (Palang Merah Remaja),” kata Kepala Sekolah SDN 4 Gumantar, Asdan, Jumat (28/2).

Dijelaskan Asdan, Tarian Migel ditetapkan oleh pihak sekolah sebagai ekstrakurikuler tidak lepas dari orientasi pengenalan budaya sejak usia dini. Hal tersebut juga memperkuat animo masyarakat untuk melestarikan Maulid Adat. Migel sebagai instrumen tambahan, sebenarnya telah lama dikembangkan oleh masyarakat setempat, sehingga pihak Sekolah mempertegas dukungannya dalam menjaga kelestarian budaya masyarakat – khususnya di Dusun Dasan Beleq di mana sekolah berada, dan Dusun Tenggarong, Desa Gumantar.

Tarian Migel adalah jenis tarian yang sekilas menggambarkan dan mewakili prosesi maulid adat. Pihak sekolah berpendapat, dengan memperkenalkan tarian Migel di usia dini (Sekolah Dasar), pemahaman dan manisfestasi pelaksanaan maulid adat menjadi semakin bermakna di kalangan masyarakat setempat.

“Jadwal ekstrakurikuler Tarian Migel di kelas setiap hari Rabu, dengan dipandu oleh dua orang Guru,” imbuh Kasek.

Asdan secara pribadi memiliki penilaian khusus terhadap Tarian Migel. Sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya, Migel dirasakannya harus mendapat porsi lebih secara emosional dan psikologi. Betapa tidak, tarian tersebut melambangkan identitas budaya Maulid Adat yang hingga kini tetap dipertahankan keutuhannya oleh masyarakat.

Tarian ini sendiri tambahnya, selalu dibawakan untuk menggiring ritual maulid adat di dusun setempat. Bahkan penarinya pada moment tersebut tidak hanya dari kalangan perempuan, tetapi juga kaum laki-laki turut terlibat membawakan tarian ini. (ari)

DIJUAL

Mataram (Suara NTB) Judulnya fun, Event Organizer (EO) ini diberi label Celilong, sebuah nama yang diadopsi dari jenis makanan khas Lombok berbahan ubi kayu, gula, kelapa parut. Tapi dari nama yang unik ini, sang manager Ocong Diesel mengaku akan menghadirkan kualitas sebuah EO berstandar nasional yang diwujudkan di daerah ini, Lombok dan NTB umumnya. “Nama Celilong filosofinya sederhana, saya ingin kita masyarakat Lombok ingat tentang makanan khas, Celilong,” kata Ocong Diesel kepada Suara NTB di kediamannya Jalan Saleh Sungkar Nomor 33 B Ampenan, kemarin.

Pengalamannya membesut kegiatan promosi, launching serta event – event besar di Jakarta dan beberapa daerah lain, kini diaplikasikan di Lombok, tetap dengan mempertahankan kualitas yang sama. Celilong dibuat untuk menampilkan babak baru, tampilan baru dalam dunia entertainment. Sebuah proses yang menghadirkan mutu standart dan kualitas, menterjemahkan apa yang menjadi keinginan owner dari perusahaan penyelenggara acara. “Sebab pemilik perusahaan seringkali tidak tau bagaimana menjual produknya. Maka kami sebagai EO yang dipercaya, harus bisa menterjemahkan itu, agar

HILANG STNK HONDA REVO DR4549BQ NOKA/NOSIN: JBC1E1851463/MH1J BC112AK85/AN.FRAN YULI USTAWA HILANGDISEKITAR JL.LANGKO

LOWONGAN

produknya benar benar diburu masyarakat,” bebernya.

Kemasannya memang berusaha berbeda dari yang lain. lebih kompetitif ketika Ocong mengaku langsung sebagai Master Ceremony (MC) dari setiap kegiatan yang di-arranger. Ia memfilosofikan ini sebagai koki yang memasak sebuah menu. Ketika ia berperan sebagai koki, maka dialah yang harus menyakikan dan mempresentasikannya, karena sang koki lah yang paham soal apa yang dimasak. “Saya berikan sentuhan langsung, karena saya sebagai MC-nya,” sebut Ocong didampingi istrinya Ayu Setiawati.

Kepala plontos yang menjadi cirri khasnya. Bahkan kepala botak ini menjadi brand tersendiri dan ia menjadi lebih familiar dengan cirri khas itu.

Tak heran posenya dengan beberapa artis ibukota, kepala plontosnya dielus bahkan dicengkram, pertanda kedekatannya dengan artis yang dipandu di atas panggung. “Harus totalitas, agar chemistry – nya dapet,” kata Ocong, kemudian menunjukkan dokumentasinya dengan sejumlah diva, Yuni Shara, Krisdayanti, Ashanty dan suaminya Anang Hermansyah, termasuk dengan Titi DJ. Tak terhitung lagi, sudah berapa banyak musisi kaliber nasional lainnya yang acaranya dipandu.

Kualitas menjadi hal yang utama baginya. Tak segan segan, untuk urusan kualitas yang standar, ia harus berdebat dengan klien untuk mempertahankan apa yang disebut kesempurnaan sebuah penyelenggaraan acara. Karena ia melihat, EO sebagai penyelenggara sebuah kegiatan di Lombok, hadir tanpa standard tertentu.

Kepercayaan konsumen juga yang utama, ketika ia mengemas sebuah kegiatan dengan perangkat panggung, sound system, taman, layar lebar, harus sesuai standar dan dijelasakan juga kepada pemilik acara dengan fair. “Misal, soal soundsystem, bisa saja saya bilang kepada pemilik acara kekuatannya 2000 Watt PMPO, padahal kekuatannya 1000 Watt, yang penting bunyi. Tapi keutamaan bagi saya adalah kejujuran, tidak penting untung banyak.

Terpenting kredibilitas,” terangnya, sembari membeberkan, salah satu acara sukses yang menghadirkan artis Yuni Shara, ketika ia meng-organize acara Royal Property, milik Izzat Husein. Bahkan ketika acara itu berakhir, penonton yang sekaligus konsumen tak beranjak sampai benar - benar diingatkan acara sudah selesai.

Ayu Setiawati menambahkan, selaku bendahara, EO itu dikemas dengan manajemen keluarga. Tiga anak muda

(Suara NTB/ist)

JADI MC : Ocong Diesel saat menjadi MC di salah satu acara yang menghadirkan diva pop Yuni Shara. yang dilibatkan, diposisikan sama, termasuk terkait soal fee hasil kegiatan. Tidak ada kesan atasan dan bawahan.

“Saat bertemu dengan manager perusahaan yang akan membuat kegiatan, suami saya mengajak mereka.

Dalam urusan fee, sama.

Tidak ada beda meskipun suami saya sebagai manager

EO,” terangnya.

Pada intinya, ia dan suaminya ingin menularkan kepada generasi di Mataram dan Lombok umumnya tentang bagaimana membuat EO berkualitas, tanpa harus menganggap penyelenggara kegiatan lain berkemampuan dibawah rata rata. “Kami juga punya misi regenrasi,” pungkas Ocong. (ars)

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 10

FKD Loteng ’’Mati Suri’’ Penipuan Berkedok Rekrutmen CPNS Praya (Suara NTB) Keberadaan Forum Kewaspadaan Dini (FKD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sampai sejauh ini belum banyak memberi dampak positif bagi daerah. Terutama dalam hal pendeteksian potensi konflik di tengah masyarakat. Bahkan, keberadaan forum tersebut terkesan mati suri. Padahal forum tersebut sudah lama terbentuk di Loteng.

Hal itu diakui Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Dalam Negeri (Kesbangpoldagri), H.M. Suhardi, S.H, Jumat (28/2). Menurutnya, keberadaan FKD tersebut sesuai instruksi dari pemerintah pusat harus membantu pemerintah daerah dalam melakukan pemetaan sekaligus antisipasi potensi konflik di tengah masyarakat.

Adanya antisipasi sejak awal ini, ujarnya, potensi konflik yang muncul bisa dicegah dan tidak meluas di tengah masyarakat. “Selain melakukan deteksi dini, FKD juga diharapkan bisa sebagai wadah untuk mengantisipasi sekaligus meredam potensi konflik yang terjadi,” jelasnya.

Atas dasar itulah, ujarnya, komposisi keanggotan FKD diisi tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh di tengah masyarakat. Baik itu tokoh masyarakat sampai unsur tokoh dari kalangan pemuda. Hanya saja, ujarnya, keberadaan FKD masih belum bisa maksimal dalam membantu pemerintah daerah, sesuai tugas dan perannya. Salah satu penyebabnya, dukungan anggaran yang belum begitu maksimal dari pemerintah daerah. Akibatnya, kerja-kerja dari FKD juga belum maksimal. “Bagaimana FKD bisa bekerja, kalau dukungan anggaran dari pemerintah daerah sendiri minim,” tanyanya.

Untuk itu mulai tahun ini, pihaknya berupaya keras supaya keberadaan FKD bisa mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Bukan hanya dalam hal dukungan moral, tetapi juga dukungan anggaran. Menurutnya, FKD Loteng tidak akan bisa maksimal bekerja, jika tidak didukung dengan ketersediaan anggaran yang memadai.

Terlebih pemerintah pusat sudah menginstruksikan pemerintah daerah harus memberikan dukungan maksimal kepada FKD, berupa fasilitas fisik, termasuk fasilitas penganggaran.

“Selama ini secara legal formal, FKD Loteng ada. Tapi belum bisa bekerja sesuai tugas dan fungsinya,” ujarnya. (kir)

BKD Lotim Minta Tenaga Honorer Waspada Selong (Suara NTB) Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Drs. H. Najamudin, M.Si, mengingatkan kepada masyarakat mewaspadai praktik-praktik penipuan berkedok pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal ini ditegaskan Kepala BKD menyusul adanya laporan dari masyarakat mengenai adanya ulah oknum yang menjanjikan mengangkat seseorang menjadi CPNS.

’’Menurut keterangan yang bersangkutan, kepala puskesmas di wilayah kerjanya telah mendapat informasi bahwa ada rekrutmen CPNSD untuk tenaga bidan. Informasinya, praktik calo CPNS ini beroperasi dengan cara menelepon.

Penelepon tersebut mencatut nama Kepala BKD,’’

H. Najamudin

Harus Tetap Ikhlas SELURUH karyawan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur (Lotim) dan unsur terkait di dalamnya, diharap tetap ikhlas melaksanakan tugas.

Selain itu, mereka diminta tetap disiplin. ‘’Dengan berdisiplin tinggi yang dipayungi keikhlasan, maka hal itu menjadi salah satu jaminan akan terbentuknya masyarakat yang agamis dan berakhlaqul karimah,’’ ungkap Kepala Kemenag Lotim, H. Nasruddin, S.Sos, M.Pdi, kepada Suara NTB, Jumat (28/2), menyusul sosialisasi penilaian kinerja yang saat ini tengah gencar dilaksanakan oleh pihak Kanwil Kemenag NTB kepada seluruh pegawai Kemenag di NTB. Menurutnya, masyarakat Lotim adalah 99,99 persen penganut Muslim, sehingga masyarakat harus dibentuk sebagai masyarakat yang berakhlak. ‘’Kalau hal itu tidak dimulai dari dalam diri karyawan sendiri, maka rasanya sulit untuk menciptakan masyarakat yang berakhlaqul karimah,’’ katanya.

Karakter masyarakat yang agamis, menurut Nasruddin, yakni tipikal masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi di tengah masyarakat dengan agama dan kepercayaan yang sama dan dengan masyarakat yang beragama serta keyakinan yang berbeda. ‘’Para karyawan Kemenag, di mana pun dia berada, apa pun jabatannya, memiliki kewajiban untuk membentuk masyarakat yang ikhlas,’’ katanya, seraya menyebutkan masyarakat yang ikhlas yakni masyarakat yang ikhlas menjalankan syariat agamanya.

Terhadap sosialisasi kinerja kepegawaian yang saat ini dilaksanakan Kanwil Kemenag NTB, kata Nasruddin, merupakan hal yang positif dan harus diapresiasi oleh seluruh staf. ‘’Penilaian kepegawaian yang mulai dilaksanakan tahun 2014 ini akan berbeda dengan penilaian tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kinerja masing-masing karyawan dinilai, sehingga terbitnya penilaian kinerja tersebut akan lebih objektif, tidak akan menimbulkan penilaian yang bersifat subjektif seperti tahun sebelumnya,’’ katanya.

Penilaian kinerja tersebut tidak hanya terhadap karyawan yang ada di lingkup kantor Kemenag Lotim, tetapi juga terhadap mereka yang bekerja di kecamatan, seperti Kantor Urusan Agama (KUA), hingga setiap komponen Kemenag yang bersentuhan langsung d e n g a n masyarakat seperti P3NCR. ‘’Penilaian kinerja yang secara objektif tersebut pada gilirannya akan menjadi bahan evaluasi pimpinan mengambil kebijakan selanjutnya,’’ tandas Nasrudd i n .

(038)

H. Nasruddin (Suara NTB/038)

Melalui Imtaq

SMPN 1 Pringgabaya Latih Siswa Bertanggung Jawab Selong (Suara NTB) Ada yang berbeda saat kegiatan iman dan taqwa (imtaq) berlangsung di SMPN 1 Pringgabaya Lombok Timur, Jumat (28/2). Pasalnya, kegiatan yang dimulai sekitar pukul 07.00 pagi tersebut semuanya diserahkan kepada siswa, seperti mulai dari persiapan pelaksanaan Imtaq sampai dengan siraman rohani.

“Semuanya diserahkan kepada siswa, baik teknis dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pelaksanaan imtaq,’’ terang Yulianingsih, S.Pd, salah seorang guru SMPN 1 Pringgabaya kepada Suara NTB kemarin.

Menurutnya, kegiatan imtaq di SMPN 1 Pringgabaya sengaja memberikan porsi kerja yang cukup banyak kepada seluruh siswa. Tujuannya guna memberikan pendidikan dan pelajaran bertanggung jawab kepada siswanya. Mereka diberikan beban mempersiapkan imtaq setiap Jumat pagi dan siswa pula yang nantinya memberikan siraman rohani kepada seluruh peserta yang turut hadir pada kegiatan imtaq tersebut. “Ini bagian dari upaya kami untuk menciptakan generasi yang bertanggung jawab kelak,” ujarnya.

Adanya pembebanan yang diberikan pihak sekolah terhadap siswa untuk mempersiapkan kegiatan imtaq tiap hari Jumat sejauh ini berdampak positif bagi siswa. Seperti semakin tingginya tingkat kedisiplinan dan mental siswa. “Jadi kegiatan imtaq ini sama seperti kegiatan apel pada tiap hari Senin, semua dikerjakan dan disiapkan oleh siswa,” tambahnya.

Khusus untuk peningkatan mental siswa, Yulianingsih mengaku siswanya kini memiliki mental yang cukup baik, seperti terbiasa dan percaya diri tampil di hadapan orang banyak. “Karena mereka kan giliran untuk berpidato tiap minggu, dengan tema yang beragam mereka bisa memberikan siraman rohani kepada semua peserta imtaq, termasuk para guru. Jadi tidak ada pembatasan soal tema pidato,” tandasnya. (dys)

‘’Menurut keterangan yang bersangkutan, kepala puskesmas di wilayah kerjanya telah mendapat informasi bahwa ada rekrutmen CPNS untuk tenaga bidan. Informasinya, praktik calo CPNS ini beroperasi dengan cara menelepon.

Penelepon tersebut mencatut nama Kepala BKD,’’ ungkapnya pada Suara NTB, Jumat (28/2. Diakuinya, dirinya sudah didatangi beberapa pegawai tidak tetap (PTT) bidan dan lainnya yang meminta klarifikasi kebenaran rekrutmen CPNS menurut informasi yang diterimanya.

Modusnya, Kepala BKD palsu yang menjanjikan rekrutmen CPNS itu meminta transfer uang Rp 7,5 juta per-orang.

Najam memperkirakan, sindikat penipuan itu sudah menyebar dan mencari mangsa hingga seluruh penjuru daerah. ‘’Diduga sudah ada yang korban,” tutur Najam.

Hal ini dikatakan berdasarkan adanya keterangan

calon korban yang mengaku melihat banyak antrean bidan untuk mentransfer uang melalui bank tertentu.

Kepala BKD Lotim memastikan, informasi tersebut tidak benar dan merupakan bentuk penipuan. “Orang yang mengaku sebagai Kepala BKD di ujung telepon itu adalah palsu dan merupakan jaringan dari sindikat penipuan yang memanfaatkan momen tes CPNS K-2,” bantahnya.

Ia meminta meminta bila ada masyarakat menerima telepon seperti itu agar dilaporkan ke pihak berwajib.

Melalui surat Nomor 800/ 276PEGDIKLAT/2014, Kepala BKD Kabupaten Lotim ini mengimbau seluruh jajaran Pemkab, terutama mereka yang telah dinyatakan lulus Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan masih berstatus tenaga job training/sukarela, guru honor, guru kontrak, guru tidak tetap, bidan PTT dan yang lainnya untuk berhati-hati.

Surat yang ditujukan ke semua Kepala SKPD, camat, dan unit kerja seperti UPT Dinas, UPT Badan dan Puskesmas se Lotim itu, pada pokoknya menerangkan bahwa akhir-akhir ini merebak informasi mengenai pengangkatan tenaga sukarela, guru honor, guru kon-

trak, guru tidak tetap (GTT) bidan PTT dan lain-lain pada dinas/badan/kantor.

Kabag Humas dan Protokol Setda Lotim, Drs. Iswan Rakhmadi, MM, mengajak seluruh masyarakat belajar dari pengalaman tersebut. Pemerintah daerah sudah tegas dan secara terbuka mengumumkan ketentuan mengenai tata cara dan prosedur pengangkatan CPNS di daerah. Para honorer di instansi pemerintah maupun guru yang belum berstatus PNS harapannya tidak mudah terperdaya dengan isu atau informasi yang tidak jelas.

Ia mengapresiasi beberapa orang yang tanggap dan langsung mengklarifikasi tentang kebenaran informasi yang diterimanya kepada pihak yang tepat dan tidak ikut menjadi korban penipuan. Untuk menghindari timbulnya korban penipuan serupa, dalam agenda rekrut CPNS pihak BKD dapat mengumumkan nomor tertentu tempat masyarakat meminta penjelasan.

Iswan menambahkan, tingginya angka pengangguran dan terbatasnya formasi yang tersedia di instansi pemerintah bagi lulusan sekolah, merupakan ladang subur bagi para penipu berkedok pengangkatan CPNS. (rus)

Antisipasi Kesemrawutan PKL

Pemkab akan Bangun 50 Lapak Baru Praya (Suara NTB) Sebanyak 50 unit lapak baru tahun ini bakal dibangun di dalam kawasan Bandara Internasional Lombok (BIL).

Lapak-lapak tersebut nantinya diperuntukan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitar bandara.

Harapannya, keberadaan para PKL tersebut lebih tertib dan teratur.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Loteng, H. Amir Husen, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (28/2) mengungkapkan, untuk membangun 50 lapak baru pihaknya sudah menyiapkan anggaran tidak kurang dari Rp 375 juta.

“Tahapan pembangunannya sendiri sudah dimulai.

Tapi secara fisik belum,” sebutnya.

Sumber dana pembangunan lapak tersebut, seluruhnya berasal dari bantuan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UMKM dan dikelola sepenuhnya Dinas Koperasi UKM dan Perindag Loteng.

Ia menjelaskan untuk keg-

iatan pembangunan fisiknya sendiri direncanakan dimulai pertengahan bulan Maret dan diharapkan bisa segera tuntas, sehingga keberadaan lapak-lapak baru ini segera dimanfaatkan PKL. Untuk lokasi pembangunan lapak, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PT. Angkasa Pura (AP) I BIL selaku pengelola BIL. Dari hasil koordinasi, pihak BIL bersedia memberikan lokasi khusus bagi pembangunan lapak.

Selain itu, pihaknya berharap ada dukungan pemerintah provinsi untuk membantu pembiayaan, supaya jumlah lapak yang bisa dibangun lebih banyak lagi.

Mengingat dengan jumlah lapak baru tersebut, bisa dipastikan tidak akan mencukupi, apalagi jumlah PKL yang berjualan di BIL cukup banyak. “Memang sebelumnya pemerintah provinsi juga akan membangun lapak yang sama. Tapi sampai sejauh ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah provinsi,” imbuhnya. (kir)

(Suara NTB/dok)

PKL - Mengatasi semrawutnya keberadaan PKL di BIL, Pemkab Loteng akan membangun 50 lapak baru yang bersumber dari Kementerian Koperasi dan UMKM.

Masalah Sampah di Jalur Pendakian Rinjani Belum Ditangani Tanjung (Suara NTB) Persoalan sampah di Kabupaten Lombok Utara (KLU) tidak hanya dikeluhkan pengelola pariwisata 3 Gili, tetapi pengelola pariwisata Gunung Rinjani. Hingga kini, sampah di jalur pendakian menuju Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) seolah belum mendapat atensi penanganan Pemda KLU. Pemerhati pariwisata sekaligus tokoh masyarakat Desa Bayan, Raden Sawinggih, Jumat (28/2), mengaku prihatin dengan kondisi sampah di

kawasan wisata TNGR. Sampah di jalur pendakian dari Desa Senaru, Kecamatan Bayan masih banyak ditemukan berserakan. Sampah yang seharusnya dibuang pada tempatnya, justru dibuang begitu saja. Tampaknya perilaku dan budaya membuang sampah belum terbentuk di kalangan pengelola maupun pengunjung pariwisata TNGR. “Masih banyak kita temukan sampah-sampah dibuang di sembarang tempat, terutama di jalur pendakian TNGR.

Seharusnya menjaga kebersihan lingkungan menjadi perhatian bersama para pengelola wisata, jangan hanya mengambil keuntungan dari keberadaan TNGR,” kata Sawinggih.

Menurut Sawinggih, meski sudah banyak plang imbauan untuk membuang sampah pada tempatnya, namun ia nilai belum efektif. Plang imbauan tersebut dirasakan hanya jargon dan tidak dijadikan kebiasaan dan budaya oleh pengunjung pariwisata.

Seharusnya, kata dia, para pengelola pariwisata turut

Wacana Pemutihan DBH-CHT Menguat

Tim Kajian Teknis Segera Bekerja Praya (Suara NTB) Wacana pemutihan utang bagi petani tembakau penerima dana bergulir yang bersumber dari Dana Bagi Hasi Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) Lombok Tengah (Loteng) tahun 2010-2011, makin menguat. Terlebih setelah adanya lampu hijau dari Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, terkait rencana tersebut. Meski demikian, wacana ini belum akan terwujud, sebelum tim kajian teknis yang dibentuk Pemkab Loteng bekerja.

“Kita belum putuskan apapun terkait DBHCHT, karena tim kajian teknis sendiri belum bekerja,” aku Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Loteng, Ir. Pan Rahayu Samsor, kepada Suara NTB, Jumat (28/2).

Ia menjelaskan, komposisi keanggotaan tim kajian teknis sudah ada dan berasal dari sejumlah instansi pemerintah. Namun, komposisinya masih akan terus digodok dan dimatangkan.

Dalam membentuk tim kajian teknis, pihaknya tidak mau sembarangan. Terlebih, hasil kerja tim kajian teknis yang nantinya akan menentukan arah kelanjutan dari DBH-CHT. Apalagi DBHCHT menyangkut kepastian status dana dalam angka cukup besar, mencapai miliar rupiah.

Sebelumnya Kabag Administrasi Perekonomian Setda Loteng, Drs. Masnun, mengungkapkan terkait penyelesaian sisa tunggakan dana bergulir dari DBH-CHT ada beberapa opsi yang jadi pilihan. Salah satu opsi yang paling mencuat, katanya, pemutihan dana bergulir tersebut. Pemutihan dilakukan,

karena sulitnya proses penagihan dana kepada petani penerima dana.

Terbukti hingga memasuk tahun ke empat yang merupakan masa jatuh tempo pengembalian dana, yang sudah bisa ditarik masih kecil. Sementara dana yang disalurkan mencapai miliaran rupiah.

“Tahun ini saja ada sekitar Rp 9 miliar lebih dana DBH-CHT tahun 2010 yang akan jatuh tempo.

Tetapi yang sudah dikembalikan, masih jauh dari harapan,” jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, opsi pemutihan pun mencuat dengan catatan, dana yang akan diputihkan hanya dana yang memang benar-benar diterima oleh petani. Sementara di sisi lain, ada dana yang diduga salah penyaluran dan diterima bukan petani tembakau. (kir)

menjaga objek wisata dari aspek “Sapta Pesona” – salah satunya menjaga kebersihan, sehingga tidak membuat image TNGR menjadi tidak berkesan di kalangan wisatawan mancanegara.

Selain aspek kebersihan objek wisata, Sawinggih juga menyikapi rendahnya tingkat penghasilan porter dan guide. Sejauh ini individu yang terlibat dalam pengenalan pariwisata tersebut belum memperoleh “perhatian” dari Pemda KLU. “Guide dan porter adalah ujung tombak kemajuan pari-

wisata, tetapi saya melihat, penghasilan mereka belum sebanding dengan penghasilan pengelola pariwisata.

Padahal mereka berperan penting dalam pembangunan pariwisata,” ujarnya.

Terhadap kondisi tersebut, Sawinggih pun meminta agar Pemda KLU melalui SKPD terkait bersedia membahas penghasilan guide dan porter.

Setidaknya profesi tersebut mendapat perhatian sebagaimana pemerintah memberikan tunjangan kepada Pokdarwis. (ari)

Tahun Politik

Lotim Masih Terkendali Selong (Suara NTB) Tahun 2014, sebagai tahun politik dikhawatirkan menimbulkan maraknya terjadi konflik politik. Lombok Timur (Lotim) sebagai barometer NTB masih terkendali. Konflik yang terjadi di luar agenda politik.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Lotim, Lalu Taufikurrahman, S.Sos, menjawab Suara NTB di Selong, belum lama ini.

Mengantisipasi gangguangangguan keamanan dan ketertiban daerah, ujarnya, pihaknya telah mempersiapkan tim terpadu, sehingga mampu mengawal agenda pemilu dengan baik dan sukses.

Eskalasi politik di Lotim, lanjutnya sejauh ini landai-landai saja. Begitu menemukan ada riak-riak yang dapat memunculkan konflik berdasarkan hasil deteksi dininya, langsung disikapi, sehingga tidak terjadi sampai meluas.

Meski demikian, pihaknya tidak membantah, jika di Lotim masih cukup sering terjadi konflik. Hanya saja, ujarnya, konflik yang terjadi di

(Suara NTB/rus)

Lalu Taufikurrahman

Gumi Selaparang ini tidak ada yang sistemik dan bersifat sporadis. ‘’Terpencar-pencar dan kemunculannya cepat selesai,’’ klaimnya.

Selama ini, ujarnya, tidak ada konflik berskala besar, namun sifatnya semua lokal.

Penyebab kejadiannya pun hanya pada aspek perbedaan pendapat yang berlangsung tidak terlalu lama. Pelibatannya pun ke sebagian kelompok masyarakat. ‘’Seperti kisruh pasir besi contohnya, terjadinya hanya di wilayah Pringgabaya. Luar dari itu tidak terjadi,’’ terangnya. (rus)

Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

Spanyol AtmosferLaLigaakanmenyalaakhirpekanini.RealMadrid yang tengah memimpin klasemen akan ditantang oleh Atletico Madrid di Stadion Vicente Calderon pada Minggu (2/3).

Atletico Madrid kini mulai menyita perhatian pecinta sepak bola dari kalangan domestik, karena sebelumnya tim berjuluk Los Colchoneros dipandang sebelah mata saja. Baik Atletico Madrid maupun Real Madrid sama-sama bertekad membuktikan bahwa kekuatan akal budi menentukan kualitas karakter seseorang.

Madrid saat ini memimpin klasemen dengan poin 63, sementara Barcelona dan Atletico menguntit mereka dengan raihan 60 poin.

Tak pelak, dengan musim yang sudah mendekati penghujung, duel dua raksasa ibukota ini disebut – sebut akan menentukan rute masing – masing untuk menjadi juara Liga Spanyol.

Barcelona tentu saja tak ingin melewatkan peluang ini. Melalui gelandang serang mereka, Cesc Fabregas, mereka memanaskan tensi pertandingan dengan mengompori bahwa El Real akan bisa dikalahkan oleh Atletico.

“Atletico Madrid bisa 100 persen melukai tim manapun. Aku percaya Atletico Madrid akan menang. Mereka bisa mengalahkan tim manapun di muka bumi ini,” ujar Fabregas.

Sementara itu, pelatih El Real, Carlo Ancelotti juga mulai menyinggung soal kans juara. “Saya punya ide-ide soal sepakbola dan saya harus membangunnya dengan karateristik para pemain saya.

Hubungan saya dengan mereka sangatlah penting, mengerti, dan menganalisa mereka. Segalanya lebih mudah disampaikan jika hubungan saya dengan mereka baik,” ujar Ancelotti di Marca.

Meski sedikit kurang diunggulkan melawan Madrid, namun kubu Atletico tampaknya tidak risau. “Tak ada satu tim pun yang tak terkalahkan di dunia ini. Mereka sangat bagus saat bertahan dan mereka juga mempunyai striker yang bagus,” kata gelandang Atletico, Koke di situs resmi Atletico. (ant/bali post)

Biliar Belum Mampu Sumbang Medali Mataram (Suara NTB) Kerja keras pengurus Pengurus Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) NTB untuk mencetak atlet berprestasi di kancah nasional belum dapat diwujudkan. Kontingen biliar NTB yang berjumlah lima atlet belum dapat menyumbangkan medali di Kejurnas Biliar yang berlangsung di Pekalongan Jawa Tengah (Jateng) 19-28 Februari kemarin.

Ketua Umum Pobsi NTB, Gede Murdana yang dihubungi Suara NTB via ponselnya Jumat (28/2) kemarin mengatakan bahwa lima atlet bilar NTB yang tampil di ajang tingkat nasional belum mampu menyumbangkan

Liga Europa

Napoli, Spurs dan Juve ke 16 Besar Jakarta (Suara NTB) Gol-gol pada menit-menit terakhir dari Gonzalo Higuain dan Gokhan Inler mengantarkan Napoli menang meyakinkan 3-1 dari tamunya Swansea City untuk membukukan tiket ke 16 Besar Liga Europa dini hari tadi.

Peringkat tiga Serie A ini bermain seri 0-0 pada leg pertama di Wales pekan lalu.

Jonathan De Guzman membuat sama kedudukan 1-1 pada menit 30 setelah Napoli unggul lewat Lorenzo Insigne pada menit 17, kemudian Higuain mengantarkan kembali Napoli unggul pada menit 78 sebelum Inler menciptakan gol ketiga pada masa injury.

Napoli akan menghadapi Porto yang menyisihkan Entracht Frankfurt di babak 16 Besar. “Kami senang dengan kemenangan ini,” kata Higuain seperti dikutip AFP. Namun juara Piala Italia Lazio tersingkir karena kalah agregat 3-4 dari klub Bulgaria Ludogorets Razgrad, sedangkan dua wakil Italia lainnya, Juventus dan Fiorentina yang akan saling berhadapan di 16 Besar, menemani Napoli ke babak ini.

Juve yang sudah memimpin 2-0 pada leg pertama atas Trabzonspor lolos berkat agregat 4-0 usai menang 2-0 dini hari tadi berkat gol Arturo Vidal dan Pablo Daniel Osvaldo.

Fiorentina yang seri 1-1 pada leg kedua dini hari tadi melawan Esbjerg lolos dengan agregat 4-2. Sementara di White Hart Lane, Tottenham Hotspur maju ke 16 Besar setelah mengatasi Dnipro yang bermain dengan sepuluh orang.

Setelah kalah 0-1 pada leg pertama di Ukraina pekan lalu, Spurs sepertinya akan tersingkir dari turnamen ini ketika Roman Zozulya melepaskan sundulan berbuah gol pada dua menit babak kedua usai memanfaatkan ump-

an kapten Ruslan Rotan.

Namun sepakan Christian Eriksen dari tendangan bebas menipiskan defisit ketertinggalan pada menit 55 sebelum Zozulya dikartumerahkan wasit menyusul pelanggaran terhadap Jan Vertonghen.

Spurs lalu berbalik unggul 3-1 setelah Emmanuel Adebayor menciptakan dua gol dalam kurun empat menit untuk membawa timnya lolos dengan agregat 3-2. “Saya tahu kami memiliki kualitas di depan,” kata Adebayor seperti dikutip AFP. Porto yang akan menghadapi Napoli di 16 Besar lolos dengan selisih gol tandang.

Usai seri 2-2 pekan lalu di kandangnya, Porto tertinggal lebih dulu 0-2 dari Eintracht Frankfurt berkat gol Stefan Aigner dan Alexander Meier.

Namun disamakan oleh dua gol dari bek Eliaquim Mangala. Meier lalu membawa Frankfurt unggul 3-2, tapi Nabil Ghilas menyamakannya pada empat menit menjelang bubar sehingga kedudukan menjadi 3-3. Porto pun lolos berkat selisih gol tandang.

Selain akan terjadi pertarungan antar-Italia di 16 Besar antara Juventus melawan Fiorentina, juga terjadi pertarungan antar sesama Spanyol atau tepatnya derby sekota antara Sevilla dan Real Betis.

Sevilla mengalahkan Maribor dari Slovenia 2-1 dini hari tadi untuk lolos dengan agregat 4-3, sedangkan Betis yang berada di papan bawah La Liga menang tandang 2-0 dari Rubin Kazan dari Rusia dengan agregat akhir 3-1.

Juara Piala UEFA 2009 Shakhtar Donetsk disingkirkan Viktoria Pilsen dari Ceko yang akan menghadapi Lyon di 16 Besar.

Ajax tersingkir secara memalukan setelah kalah dengan agregat 1-6 dari Salzburg yang akan menghadapi Basel dari Swiss di 16 Besar. (ant/bali post)

medali. Kelima atlet NTB itu hanya mampu bertahan di peringkat delapan besar nasional. “Atlet kita belum berhsail menyumbangkan medali, mereka hanya mampu bertahan di peringkat delapan besar,” ucapnya.

Minimnya pengalaman tanding menjadi salah satu alasan kekalahan atlet NTB, karena meski sudah menampilkan permainan bagus, namun atlet NTB gagal memperlihatkan permainan terbaiknya di ajang bergengsi tersebut. Gede Sumadiartha dan Bayu yang tampil diperingkat delapan besar harus kalah di tangan pesaingnya lantaran faktor mental tanding yang tidak stabil. Penampilan mereka di babak delapan besar

Liga Inggris Masih yang Terkuat Stoke Manajer Arsenal Arsene Wenger membela kualitas Liga Premier kendati klub-klub liga ini tampil tidak meyakinkan di Liga Champions.

Akhir – akhir ini, penampilan klub – klub penghuni Liga Inggris di kancah Liga Champions memang sedang jadi sorotan. Betapa tidak, dari empat klub Liga Premier di babak 16 Besar Liga Champions, tiga klub raksasa Inggris, Manchester City, Manchester United dan Arsenal ada dalam ancaman tersingkir setelah kalah 0-2 dari Barcelona, Olympiakos and Bayern Munchen. Hanya Chelsea yang menghindarkan diri dari kekalahan setelah seri 1-1 di Galatasaray Kamis dini hari lalu.

Namun, kendati terseok-seok di kancah Eropa, klub-klub Inggris terlibat dalam pertarungan yang tegang dan memikat untuk memperebutkan gelar juara domestik. Peringkat kedua Arsenal, pemimpin klasemen Chelsea dan penempat urutan tiga Manchester City serta peringkat empat Liverpool bersaing menjadi yang terbaik di Liga Premier.

Menjelang lawatan The Gunners ke Stoke esok Sabtu, Wenger mengklaim standard Liga Inggris masih yang terberat di dunia. “Sejujurnya saya memandang Liga Premier adalah liga paling sulit di dunia karena ini adalah liga di mana levelnya benar-benar bagus dari posisi pertama sampai 20,” kata Wenger seperti dikutip AFP. “Liga ini adalah satu-satunya liga di Eropa yang punya itu. Setelahnya, ada 10 tim lain di Eropa yang bisa mengalahkan tim-tim Liga Premier”. “Tim-tim Inggris telah menghadapi lawan-lawan yang sangat sulit. Yang pertama Anda mesti menyadari bahwa semua dari empat tim Eropa lolos dari fase grup. Itu berarti ada level di situ.

“Setelah itu, pada satu pertandingan, Anda tak bisa membuat generalisasi. Man City bermain dengan 10 orang, Arsenal bermain dengan 10 orang. “Man City melawan Barcelona, Arsenal menghadapi Bayern Munchen yang adalah juara dunia. Tentu Anda tahu bahwa dengan 10 orang akan merupakan pertandingan yang sulit,” tutup Wenger seperti dikutip AFP. Kritik terhadap kualitas Liga Inggris mulai mencuat menyusul kekalahan MU atas Olympiakos di Liga Champions pertengahan pekan ini.

Adalah mantan kapten Manchester United, Roy Keane yang menyampaikan kritik keras terhadap pemain MU. Ia menilai, Michael Carrick dan sejumlah pemain Setan Merah sudah tak pantas lagi main di klub ini setelah kalah 0-2 dari Olympiakos pada leg pertama laga 16 Besar Liga Champions.

Keane juga menyebut manager David Moyes mungkin terkejut atas senjangnya kualitas dalam timnya. Dia juga mengatakan kekalahan itu telah memupus teori bahwa Liga Premier adalah liga terbaik di dunia. (ant/bali post)

tidak begitu bagus bila dibandingkan penampilan mereka saat tampil di babak penyisihan.

“Atlet kita seharusnya mampu menempati peringkat empat besar, namun karena faktor mental yang kurang bagus membuat mereka mengalami kekalahan di babak delapan besar,” tutur Gede. Menurut Gede, dua atlet NTB yang masuk peringkat empat besar itu adalah Gede Sumadiartha dan Bayu sementara tiga atlet lainnya tersingkir di babak penyisihan. Hasil kejurnas itu diharapkan dapat menjadi ajang uji tanding atau pengalaman tanding atlet, sehingga pada even nasional yang akan datang atlet NTB dapat mengukir pretasi. (fan)

Kempo akan Pelatdakan Tiga Atlet Mataram(Suara NTB) Cabang olahraga kempo tetapkan tiga atlet yang akan mengikuti Pemusatan Latihan Desentralisasi yang akan digelar secara serentak di Gelanggang Pemuda Mataram, 8 Maret mendatang. Ketiga atlet itu adalah Saidin, Dwi Putri Kisnasari dan Prayanti.

Demikian disampaikan Ketua Harian Perkemi NTB, Awad Ibrahim kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (28/2) kemarin. “Kita sudah siapkan tiga atlet dan satu pelatih yang akan mengikuti Pelatda Desentralisasi. Mereka adalah Saidin, Dwi Putri Kisnasari dan Prayanti,”ucapnya.

Dikatakannya,ketiga atlet yang direkomendasikan mengikuti Pelatihan daerah (Pelatda) desentralisasi itu adalah atlet peraih medali di kejuaraan tingkat nasional tahun 2013 dan peraih medali di Pra-PON 2012 lalu.

Dicontohkannya, atlet putri NTB, Prayanti merupakan atlet peraih medali emas di nomor ran-

dori 42-45 Kilogram (Kg) putri, selanjutnya atlet putra, Saidin merupakan atlet Kota Mataram yang pernah menyumbangkan medali perunggu kelas di 50-55 Kg putra di Pra-PON 2012 lalu.

Sementara itu Dwi Putri Kisnasari merupakan atlet peraih medali emas di kelas Randori putri di Jojakarta tahun 2013 lalu, saat itu dia berpasangan dengan saudara kandungnya Prayanti.

Ketiga atlet ini rencananya akan mengikuti pemusatan latihan desentralisasi yang akan diselenggarakan oleh cabor di Gelanggang Pemuda NTB 8 Maret mendatang. Penyelenggaran desentralisasi itu merupakan gawe bersama KONI dan cabor dalam rangka merealisasikan target 15 medali emas di PON Jawa Barat (Jabar) 2016 mendatang. Sebagaimana diketahui sebelumnya Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Madji menarget 15 emas kepada KONI NTB saat memberikan sambutan di acara pelantikan

KONI NTB tahun 2013 lalu.

KONI NTB juga telah menetapkan delapan cabang olahraga yang akan melaksanakan Pelatda desentralisasi tersebut, yakni terdiri dari empat cabor unggulan dan empat cabor potensial. Empat cabor unggulannya adalah atletik, pencak silat, tarung derajat, voli pantai. Sementara empat cabor potensialnya, kempo, tinju, balap sepeda BMX dan menembak.

Penetapan delapan cabor tersebut berdasarkan prestasi yang diukir di kancah nasional, khusus empat cabor unggulan merupakan peraih medali emas di PON XVIII di Riau 2012, sementara cabor potensial peraih medali perunggu di PON 2012 dan peraih medali emas di kejurnas tahun 2013.

Sementara itu cabang olahraga kempo sudah menyiapkan tiga atlet dan pelatih, rencananya ketiga atlet itu akan melaksanakan Pelatda desentralisasi awal Maret mendatang. (fan)

Sering Dipukul Sabuk MANTAN Pelatih MU, Sir Alex Ferguson mengungkapkan salah satu pengalaman buruk masa lalunya yang menginspirasinya menjadi salah satu pelatih tersukses dalam sejarah sepakbola. Pengalaman itu ternyata adalah dicambuk oleh guru SD favoritnya dengan menggunakan ikat pinggang.

Dan, Fergie kini bahkan menyimpan sabuk itu sebagai kenang – kenangan di rumahnya.

Seperti dilansir Mirror Online, Broomloan Road Primary in Glasgow merupakan tempat Ferguson kecil menimba ilmu.

Seringkali ketika ia berkelahi dengan teman sekolahnya, sang guru Guru SD yang bernama Elizabeth Thomson itu mencambuknya dengan menggunakan sabuk.

“Saya mencoba menarik lengan saya. Tapi itu adalah bentuk hukuman jika anda melanggar aturan. Dalam kasusku, itu biasanya karena berkelahi di taman bermain,” kenangnya.

Fergie menyesal karena ia tidak bisa menghadiri pemakaman guru favoritnya tersebut. Namun, menu-

rutnya, beberapa bulan setelah pemakaman itu, ia menerima sebuah parsel yang isinya tak lain merupakan sabuk penuh kenangan itu.

“Beliau mewariskan sabuk itu kepadaku. Keponakannya mengirimkan sabuk itu kepadaku, beserta sebuah surat bertuliskan : kamu mengenal sabuk ini lebih dari siapapun,” ujarnya.

Menurut Fergie, Elizabeth selalu datang menemui orang tuanya jika ia absen. Biasanya, dia kemudian memperingatkan orang tua Fergie bahwa ia akan datang lagi jika Fergie kembali bolos sekolah keesokan harinya. “Dia mengembangkan siapapun yang dia sentuh – dia mencari tantangan. Tiga resep dari Elizabeth adalah kepribadian, kemauan keras dan energi,” sanjung Fergie.

Menurutnya sang guru selalu berjuang agar setiap muridnya mengeluarkan kemampuan terbaik yang mereka miliki. “Menurutnya, ada sebagian dari diriku yang berasal dari dia. Kemauan keras dan semangat untuk maju. Dia menanamkan semangat pantang menyerah,” ujar pelatih legendaris ini.

Sir Alex Ferguson Selama melatih MU, Fergie sangat terkenal akan hairdryer treatment-nya kepada setiap pemain yang tampil buruk. Kepada pemain yang demikian, ia akan marah marah dan berteriak keras tepat di depan muka mereka. Ia tak peduli, meski pemain yang ia marahi itu berstatus pemain bintang.

Bahkan, David Beckham pun, pernah ia lempari sepatu saat bermain buruk. Kenyataannya, pola seperti inilah yang akhirnya mengantarkan MU meraih berbagai sukses di Liga Inggris semasa kepelatihan Fergie. Mungkin, David Moyes, yang terpuruk bersama MU setelah menerima estafet dari Fergie di awal musim ini perlu mencoba pendekatan ini lagi. (aan)

SUARA NTB

Sabtu, 1 Maret 2014

Halaman 12

DIJUAL MOBIL

SHOWROOM

KURSUS

SHOWROOM

DIJUAL

SEWA BADUT

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

KOMPUTER

ADVERTISING

KONTRAKAN

TOKO MAINAN

PET SHOP

BATIK

LOWONGAN

DIKONTRAKKAN

SALON

FINANCE

FUTSAL

PERAWATAN AC

PELATIHAN

BENGKEL

BANK

SUARA NTB

Sabtu, 1 Maret 2014

KURSUS/BIMBEL

GORDEN

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

RUMAH MAKAN Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

SALON

SABLON & KONVEKSI

EKSPEDISI

ADVERTISING

JUAL MOBIL PROPERTY

BOUTIQUE

TELEVISI

KURSUS TERASI

TENUN LOMBOK

SANGGAR SENAM

RUKO

EVENT ORGANIZER

COUNTER

BENGKEL & SPARE PART

SIARAN TV

FASHION

PENGOBATAN

ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

TANAH

TRAVEL

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

Jl. TGH Abdul Karim Kediri (Depan PLN Kediri)

TRAVEL

RUMAH MAKAN

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

Jendela Sastra

Halaman 14

CERPEN

Almari Ruroh Oleh : Budi Afandi Tidak ada yang aneh pada suara jangkrik dan katak yang bersautan malam itu, kecuali suara lain yang sesekali menyela di antaranya, suara tangis bayi yang baru dilahirkan. Tangis dari dalam almari di pojok kamar Ruroh, benda yang telah seminggu melengkapi kamarnya.

Aku tidak bisa menjadi temanmu,” kata Ruroh dari dalam selimutnya.

Baru saja kalimat itu selesai diucapkan, tangis dari dalam almari berhenti, mendatangkan keheningan yang hanya diisi nyanyian jangkrik dan katak.

Namun tak lama, nyanyian jangkrik dan katak berhenti begitu saja seperti hendak memberi kesempatan pada suara lainnya.

Dan suara napas terdengar dari dalam almari, berbaur dengan suara langkah-langkah berlari seperti langkah keburu yang menjejak lantai kayu.

Suara napas dan langkah keburu itu terdengar makin kencang, merupa sebuah kuas yang melukis sosok-sosok yang sedang berlari di dalam kepala Ruroh, sosok yang mungkin sedang berlari dalam almari.

Ruroh melepas genggaman dari ujung selimut di atas kepalanya dan lekas menutup lubang telinga. Dia menekan daun telinga keras-keras seakan tidak ingin membiarkan satu celah pun menganga di tubuhnya. Tapi suara itu terdengar makin jelas meski Ruroh telah menekan lubang telinganya.

Suara itu seperti menyiangi rambut di seluruh permukaan kulit Ruroh, merembesi poripori kulit, menempel di daging, dan menyatu dengan denyut.

Sesungguhnya, Ruroh sudah akan mengembalikan almari itu sejak menyaksikan sosok di dalamnya. Tapi ibunya selalu berhasil menahan, hingga tadi pagi, Ruroh sudah bulat, bahkan sudah pula mengeluarkan semua perkakas yang telah disimpannya dalam almari. Besok, jika dia masih hidup, dia benar-benar akan mengembalikannya, tak peduli apa kata ibunya. *** “Almari ini peninggalan nenekmu, telah coba digunakan oleh semua pamanmu, tapi sepertinya benda ini hanya menginginkanmu sebagai temannya,” ucap ibunya.

Ruroh girang tak kepalang mengetahui dirinya mendapat almari yang sudah sangat jarang dimiliki orang. Almari berbahan kayu jati tulen yang terlihat masih kokoh meski sudah berumur puluhan tahun.

Tidak tampak sedikitpun kerusakan pada kayu almari itu. Satu-satunya kerusakan hanya pada cermin besar yang menempel di pintu utama almari, cermin itu sedikit retak di bagian ujung kanan atas.

“Menginginkan saya sebagai temannya? Maksud ibu?” tukas Ruroh sambil memoles politur di kulit kayu jati.

“Tak apa, lupakan saja,” sambut ibunya sebelum berlalu setelah meletakkan gelas berisi es teh.

“Menginginkan saya sebagai temannya?” lirih Ruroh sambil tersenyum menatap ibunya yang sejurus kemudian hilang ke dalam rumah.

Ibunya selalu begitu, kerap

bicara setengah-setengah seperti sengaja hendak mengundang penasaran. Kadang seperti tidak memikirkan sebelumnya apa yang akan dia ucapkan, lalu berpikir setelahnya ketika kalimat sudah diucapkan, dan baru merasa kalimat itu seharusnya tidak diucapkan.

Dulu ibunya tidak begitu, sangat terbuka dalam semua hal meski memiliki kebiasaan yang berbeda dengan ibu-ibu lainnya, kebiasaan yang ditularkan nenek Ruroh. Tapi lima tahun terakhir ibunya mulai berubah, bicaranya kerap tidak nyambung dengan lawan bicara. Jika sedang bicara dengan orang lain, ibunya seperti berada di tempat berbeda, seperti tidak mendengarkan apa yang dikatakan orang padanya.

Siang itu Ruroh begitu asik memoles politur ke seluruh permukaan almari, kecuali pada bagian belakang yang terbuat dari kayu jati yang tidak diperhalus permukaannya. Tak henti Ruroh berdecak mengagumi almari yang pernah menemani mendiang neneknya sedari masih kanak-kanak.

Almari itu terdiri dari dua bagian dan bentuknya biasa saja. Pada bagian utama terdapat pintu yang ditempeli sebuah cermin besar, tempat Ruroh bisa menikmati hampir seluruh tubuhnya, kecuali separuh tulang kering hingga telapak kaki. Bagian itu terdiri dari empat ruang berjenjang di dalamnya. Lalu tepat di bawah cermin ada sebuah laci dengan gagang perak yang siap digunakan untuk menyimpan perkakas kecil.

Bagian kedua menempel pada bagian utama, ukurannya hanya separuh dari bagian utama. Terdiri atas dua ruang

yang pada pintunya digunakan kaca transparan sehingga semua barang yang disimpan di dalamnya akan terlihat jelas.

Meski bentuknya tidak istimewa, tapi secara keseluruhan, almari itu sempurna, pikir Ruroh. Lebih sempurna lagi karena ada kenangan mendiang neneknya di sana. Nenek yang tak jelas rimbanya, hilang begitu saja dalam perjalanan rutin mandi ke sumber air panas di gunung. Perjalanan yang tiap tahun dilakukan orang-orang sepuh di kampung Ruroh, perjalanan yang diyakini mampu menjauhkan mereka dari serangan berbagai penyakit.

Hingga kini tidak ada yang tahu keberadaan nenek Ruroh.

Banyak dugaan tentang kematian dan keberadaannya. Ada yang menduga wanita itu tenggalam di sumber air panas, meski tak pernah ditemukan jenazahnya. Ada juga yang menduga ia tersesat di hutan di pegunungan dan mati kelaparan, namun tetap tak ada yang menemukan jenazahnya. Hingga sudah hampir lima tahun dia menghilang dan tak masuk akal mengharapkannya kembali. “Biarkan kering, nanti sore kau pindahkan ke kamar,” mendengar suara itu, lamunan Ruroh juga gerakan tangannya mengelus permukaan almari yang baru dipolitur, terhenti. *** Ruroh terpaku menatap ujung kanan atas permukaan cermin yang menempel di pintu bagian utama almari. Tangannya bergetar saat menyentuh bagian yang tadi pagi, dilihatnya, retak.

Malam itu retakan yang telah dilihatnya seakan telah diperbaiki. Cermin besar itu

mulus, tanpa kerusakan sedikitpun. Membuat Ruroh mulai curiga, dan lebih curiga lagi ketika hendak memastikan kondisi permukaan cermin.

Begitu kulit telapak tangan kanannya menyentuh permukaan cermin, muncul suara napas yang seakan bereaksi atas tangannya. Ruroh melangkah mundur, menjauhi almari yang mulai terdengar seperti orang bernapas.

Namun hanya sesaat keganjilan itu terasa sebelum kemudian hilang bersamaan suara napas yang juga menghilang.

Ruroh mendekati almari, berdiri sejenak memandang bayangan dirinya dalam cermin, lalu berputar, memunggung, hendak menuju ranjang.

Pada langkah pertama tibatiba Ruroh seperti tersengat listrik. Telinganya menangkap suara tangis seperti tangis bayi yang baru dilahirkan. Ruroh bergetar, perlahan memutar badan ketika tangis itu makin kencang. Ditatapnya almari yang masih mengeluarkan bau politur menyengat.

“Jadi ini yang disebut ibu, menginginkanku sebagai teman,” kata Ruroh lalu mendekat ke almari.

Di antara suara tangis bayi itu, digenggamnya gagang pintu almari lalu dengan cepat ditariknya pintu itu. Begitu almari terbuka, suara tangis bayi langsung menghilang, dan Ruroh tersenyum melihat tumpukan pakaian yang belum ditata.

Sejak kecil Ruroh dibesarkan nenek dan ibunya dengan hari yang penuh dengan aroma kembang dan kegelapan terang.

Sebagai orang yang dikenal paling sepuh di kampung, nenek Ruroh kerap berpesan, “Sesungguhnya manusia jauh

lebih mengerikan dari semua bangsa yang tak terlihat.” *** Ruroh masih terjebak dalam pengap selimut sambil terus menekan telinganya, sementara suara jangkrik dan katak telah menghilang, mendatangkan keheningan di seluruh kamar.

Pada akhirnya Ruroh tak kuat dengan pengap dalam selimut itu. Ia lepaskan cengkeraman, lemparkan selimut ke sisinya, lalu duduk dengan napas tersengal. Tangan kanannya segera menggapai tombol, menghidupkan lampu, dan matanya langsung menatap almari.

Dia memperbaiki sarung, mengelap keringat, menjejak lantai dan melangkah mendekati almari. Telapak kaki Ruroh yang basah keringat meninggalkan jejak di lantai semen, membuat seakan ada sosok lain yang berjalan di belakangnya.

“Aku belum siap jadi temanmu,” lirih Ruroh saat diam pada jarak selengan menuju almari.

Hening, tak ada suara apa pun setelah itu, hanya suara tarikan napas Ruroh yang mengisi kekosongan kamar.

“Aku belum siap jadi temanmu?” kata Ruroh lagi sambil mendekatkan tangan ke gagang pintu almari.

Baru saja ujung jari tengah Ruroh menyentuh gagang itu, almari bergetar kecil, dan Ruroh segera menarik tangannya.

“Apa maumu?” ucap Ruroh dengan tubuh bergetar.

Getaran di almari itu hilang berganti suara tangis bayi yang lamat-lamat. Ruroh menegakkan tubuh, menarik napas dalamdalam lalu dengan cepat mendekati almari, memegang gagang pintunya dan membukanya.

PUISI Jam bisu

Oleh Judin JM Kelas pagi di kelas pagi yang sepi seseorang datang menepi, malu mengeja kata-kata basah di dadaku sebelum mengering oleh cahaya pagi dan hati semacam mawar mekar di pintuku menitipkan aroma pagi dan puisi aku simpan sebagai bekal mimpi, nanti ada kelas pagi yang sepi angin tipis membawa sisa-sisa nafas sehabis phobia penepian yang gelisah lalu menikamku 2014

lalu angin dengan tenang menggetarkan daun-daun bunga diselak rumah menghitam mata yang telah lama dan menua sambil mengintai sakral tuhannya yang tak ada jam masih bisu aku meneriakkan nasib dengan sampah-sampah sehabis hujan penghapus kesedihan penghapus sengsara anjing berteriak gembira sebab telah makan yang cukup lalu ada semacam benci membuat aku tak suci hingga barangkali aku harus mandi suci sedini pagi sebab, hanya pagi yang menjadi tanda bahwa ada rasa akan mati 2013

Mata Ruroh memerah, pandangannya terpaku ke arah bayi yang duduk di ruang paling dasar dari empat ruang dalam bagian utama almari.

Mata bayi itu terpejam, tubuhnya berbalur cairan kental persis seperti bayi yang baru dilahirkan. Bayi itu duduk bersila layaknya pertapa, tali pusarnya terurai hingga hampir menyentuh laci almari.

Sekuat tenaga Ruroh menggerakkan tubuh, mengulurkan tangan seperti seorang ayah hendak meraih bayinya.

Tangan Ruroh semakin dekat, hingga ia mulai merasakan cairan kental pada tubuh bayi itu. Kemudian perlahan Ruroh mengangkatnya, membawanya ke pelukan seperti seorang ayah menggendong bayinya.

“Selamat anakku,” suara ibunya tiba-tiba terdengar dari arah pintu kamar.

Ruroh menoleh ke pintu kamar yang masih terkunci, mengerutkan kening, berdecak kecil. Diraihnya pintu almari yang masih terbuka, ditariknya kembali hingga menutup bagian utama almari, dan Ruroh terdiam saat melihat ke cermin.

Dalam cermin itu, neneknya sedang menggendong sosok serupa bayi, bertubuh kecil namun dengan kulit dipenuhi keriput layaknya orang sepuh.

Rambut putih neneknya digelung tinggi, mata neneknya masih seperti saat Ruroh kerap menemaninya menerima tamu-tamu yang meminta pertolongan.

Neneknya tersenyum, menatap Ruroh lekat-lekat lalu mengangkat sosok dalam gendongannya seperti hendak memberikannya kepada Ruroh.

Ruroh menatap bayi dalam gendongannya, menatap sosok dalam gendongan neneknya, sosok itu tersenyum dan Ruroh sangat tahu itu adalah senyumnya sendiri. # Mataram, 2012-2013

Biodata Budi Afandi; Lahir di Dusun Bilatepung, Desa Beleka, Lombok Barat, NTB 20 Juni 1983. Menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Menulis novel, cerpen dan puisi, beberapa karyanya dimuat Koran Tempo, Bali Post, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Indopos, Banjarmasin Post, Riau Pos, Lentera Timur, Medan Bisnis, Sumut Pos, Victory News, Pikiran Rakyat, Haluan Padang, Radar Surabaya, Minggu Pagi, Suara NTB dan Koran Kampung. Beberapa sajaknya terhimpun dalam Antologi Penyair NTB : dari takhalli sampai temaram (2012). Cerpennya terhimpun dalam : Badja Matya Mantra (2013). Bergiat di Komunitas Akarpohon Mataram.

SUARA NUSANTARA

SUARA NTB Sabtu, 1 Maret 2014

Patroli Brimob Ditembaki Kelompok Sipil Bersenjata

Halaman 15

DIPERIKSA KPK - Menteri PAN-RB, Azwar Abubakar memberikan keterangan usai pemeriksaan sebagai saksi terkait dugaan korupsi proyek pembangunan dermaga di Sabang, di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (28/2).

Jayapura (Suara NTB) – Patroli personel Brimob ditembaki kelompok sipil bersenjata (KSB) di kawasan Anggaisera, Kepulauan Yapen, Papua, Jumat siang sekitar pukul 12.00 WIT. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pudjo mengonfirmasi kabar insiden tembak-menembak antara Brimob dengan KSB itu, namun tidak ada korban.

Dia mengatakan, sebelumnya sempat terdengar bunyi tembakan di sekitar Polsek Anggaisera yang diduga dilakukan kelompok pimpinan Rudi Orarei.

Setelah itu Kapolsek Anggaisera melaporkan insiden tersebut ke Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Gatot.

Kapolres kemudian memerintahkan menggerakkan personel Brimob yang dipimpin oleh Waka Polres Kepulauan Yapen ke lokasi kejadian.

Namun, kata Kabid Humas Polda Papua, saat anggota Brimob itu berada di sekitar Kontinaen, Angkasera, ditembaki oleh kelompok sipil bersenjata. “Memang sempat terjadi kontak senjata antara Brimob dengan KSB, namun tidak ada korban jiwa, khususnya dari Brimob,” ujar Kombes Pudjo. (ant/Bali Post)

Jakarta (Suara NTB) Ketua Tim Perumus RUU KUHP Muladi menjami tidak ada satu pun unsur dalam revisi UU KUHP ini yang mengebiri kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian, Kejaksaan, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

“Wewenang lembaga penegak hukum yang bersifat khusus tidak akan kita ganggu karena korbannya mencakup banyak orang. KUHP juga bukan melulu mengurusi koruptor karena terdapat 36 Bab untuk bebagai keperluan,” kata Muladi di Jakarta Jumat (28/2).

Dia menjamin revisi KUHP ini tidak akan menyentuh kewenangan luar biasa KPK yang merupakan wilayah hukum pidana formil atau hukum acara pidana. ‘’RUU KUHP yang merupakan hukum pidana materiil sama sekali tidak mengatur atau menyentuh kewenangan luar biasa KPK yang bersifat formil seperti penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi,’’ kata Muladi.

Mantan Menteri Kehakiman itu meminta sejumlah kalangan tidak mengkhawatirkan revisi KUHP yang jumlahnya hanya 15 pasal dari total 766 pasal.

“Revisi KUHP ini bermula dari keinginan rekodifikasi undang-undang peninggalan kolonial Belanda yang telah berlaku selama 128 tahun terakhir. Setidaknya KUHP yang ada itu kurang relevan dengan keadaan sekarang,” kilah dia.

Dari perspektif nilai sejarah, kata dia, sistem hukum yang tertuang dalam KUHP terkini adalah pengejewantahan sistem hukum Eropa kontinental yang banyak dipengaruhi sistem hukum Romawi.

“KUHP akan tetap berlaku selama isi dari KUHP itu tidak dikecualikan oleh UU lain yang bersifat khusus sepeti UU Tipikor, UU Terorisme, UU Pengadilan HAM, UU Narkotika dan Psikotropika dan UU TPPU,” kata dia. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

Muladi Jamin Revisi KUHP Tak Kebiri KPK

Menteri PAN-RB Diperiksa KPK Enam Jam Jakarta (Suara NTB) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar (PAN-RB) enggan berkomentar banyak mengenai pemeriksaannya dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dermaga bongkar pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam 2006-2010. ‘’Saya telah memberikan keterangan tentang kasus pembangunan pelabuhan dermaga Sabang. Saya menjabat gubernur defenitif dari mulai Januari 2005 sampai Desember 2005,’’ kata Azwar seusai diperiksa KPK sekitar enam jam di Jakarta, Jumat (28/2).

Pada periode 2000 sampai 2004, Azwar menjadi Wakil Gubernur Aceh, kemudian menjadi gubernur sementara setelah Gubernur Nangroe Aceh Darussalam Abdullah Puteh terkena kasus korupsi.

Azwar pernah mencalonkan diri untuk menjadi gubernur

pada pemilihan kepala daerah 2006 dengan Nasir Djamil, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera, namun kalah dari Irwandi Yusuf. ‘’Tadikan saya sudah ditanya, saya menjadi saksi, selain itu saya tidak mau, begitu

saja, makasih,’’ tambah Azwar singkat.

Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan dua tersangka, yaitu Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang pada Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Ramadhani Isniy dan Kepala PT Nindya Karya Cabang Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darusalam Heru Sulaksono.

PT Nindya Karya adalah bagian dari konsorsium Nindya Sejati “Joint Opera-

tion” selaku kontraktor proyek Dermaga Sabang. Kontrak antara Nindya Karya dengan PT Tuah Sejati selaku pemilik proyek mencapai nilai sebesar Rp 262 miliar dengan masa proyek hingga Desember 2011.

Heru Sulaksono saat itu menjabat sebagai kuasa konsorsium Nindya-Sejati. Kerugian negara akibat proyek tersebut diduga mencapai sekitar Rp249 miliar. KPK juga sudah menggeledah PT Nindya Karya, Jln. MT Haryono Kav 22 pada Agustus 2013 lalu. (ant/Bali Post)

Kementerian LH Tutup Polda Riau Tetapkan 40 Tersangka Pembakar Lahan Lima Perusahaan Tambang Muladi (ant/Bali Post)

Survai: Walikota Surabaya Primadona Baru Perpolitikan Indonesia Jakarta (Suara NTB) Lembaga survai Indonesia Indicator (I2) menganggap Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma sebagai primadona baru pada peta perpolitikan di Indonesia berdasarkan penelitian pemberitaan sejumlah media massa.

“Heboh isu pengunduran dirinya dari kursi Walikota Surabaya justru menempatkannya sebagai primadona baru dalam pentas perbincangan politik di Indonesia,” kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang melalui keterangan pers di Jakarta Kamis (27/2).

Rustika menyebutkan ekspos pemberitaan mengenai isu pengunduran diri Risma melebihi publikasi terkait prestasi yang diraih Walikota Surabaya tersebut. Rustika mengungkapkan Risma menjadi “trending topik” politik bersaing dengan Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta kandidat calon presiden seperti Prabowo, Aburizal Bakrie dan Wiranto.

Rustika mengatakan Indonesia Indicator menganalisa mengenai pemberitaan soal Risma dengan memonitor 337 media online nasional maupun daerah selama dua bulan terakhir. Berdasarkan trending analisa, nama Risma sudah ramai muncul sejak sebulan terakhir.

Rustika menjelaskan nama Risma mulai ramai dibicarakan bahkan mendekati Jokowi sejak pertengahan Februari 2014.

“Padahal pada pertengahan Januari 2014 nama Tri Rismaharini masih berada pada zona pinggiran,” ungkap Rustika.

Tercatat pemberitaan Risma mencapai 466 pernyataan yang dikutip media online sejak 17 - 24 Februari 2014 dengan mengalahkan Jokiwi (319 pernyataan) dan Presiden SBY (173 pernyataan).

Penelitian Indonesia Indicator menunjukkan pemberitaan Risma memberikan dampak sentimen positif sebesar 66 persen dan sentimen negatif mencapai 18 persen selama Januari 2014. Namun selama Februari 2014 terjadi kontradiksi sentimen negatif meningkat sebesar 27 persen dan sentiment positif menurun menjadi 38 persen.

Pada Januari 2014 menunjukkan sentimen positif yang tinggi karena pemberitaan keprihatinan Walikota Surabaya terhadap Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang tidak dikelola secara baik dan isu pengunduruan diri. Namun selama Februari mengalami peningkatan pada efek sentimen negatif karena adanya pertemuan dan “curhat” Risma kepada politisi Partai Golkar Priyo Budi Santoso.(ant/Bali Post)

Tri Rismaharini

(ant/Bali Post)

Pekanbaru (Suara NTB) Kepolisian Daerah Provinsi Riau telah menetapkan 40 orang sebagai tersangka pembakaran lahan dan hutan di berbagai wilayah kabupaten/kota.

“Seluruhnya telah ditangkap dan langsung ditetapkan sebagai tersangka pembakar lahan sejak beberapa pekan ini,” kata Kombes Estuning selaku Komandan Satuan Tugas Kebakaran Lahan dari Polda Riau kepada pers di Posko Penanggulangan Bencana Kebakaran Lahan dan Kabut Asap di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Jumat (28/2).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya juga masih menyelidiki 31 kasus kebakaran lahan dan hutan yang ada di sejumlah kabupaten/kota di Riau.

Untuk yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu, demikian Estuning, seluruhnya masih dari pihak masyarakat.

“Sementara dari kalangan korporasi masih dalam penyelidikan,” katanya.

Kata dia, saat ini Polda Riau juga telah membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum yang masih berjalan untuk menyelidiki berbagai laporan terkait kebakaran lahan.

KEBAKARAN - Kebakaran hitan di wilayah Riau.

Ia mengatakan, saat ini untuk para tersangka yang telah ditetapkan, ditangani oleh masing-masing kepolisian di tingkat kabupaten (polres).

“Ada di Bengkalis, Meranti, Rokan Hilir, Siak, dan Pekanbaru serta Kota Dumai,” katanya.

Sangat dimungkinkan, kata dia, jumlah tersangka pembakar lahan akan terus bertambah mengingat masih banyak kasuskasus yang tahap penyelidikan.

“Kami akan terus melaporkan perkembangan hasil penyelidikan dari Satgas Penindakan,” katanya. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

Kendari (Suara NTB) Kementerian Lingkungan Hidup mengeluarkan surat perintah penutupan kegiatan operasional terhadap lima perusahaan tambang di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.

Kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sultra, H Rusbandriyo di Kendari, Jumat (28/2), mengatakan ke lima perusahaan tambang tersebut yakni PT.Putra Darma Arwana, PT Citra Silika Malawa, PT Pandu Citra Mulia, PT Kasmartia Raya dan PT Tambang Mineral Maju.

“Surat Menteri LH ini telah ditayangkan sejak November 2013 lalu dengan nomor: B-12492/Dep-LH/II/ 2013,” katanya.

Ia mengatakan, alasan penghentian pengoperasian lima perusahaan tambang di Kolaka Utara itu, karena dinilai banyak melakukan pelanggaran di antaranya terlibat penyalagunaan BBM bersubsidi dan regulasi perizinan lainnya.

“Ada sekitar 93 persen di Sultra melakukan pelanggaran dari 56 perusahaan yang dilakukan penyelidikan oleh tim yang dibentuk pemerintah provinsi,” ujar mantan Kepala Badan Ketahanan pangan Sultra itu.

Ia mengatakan, tim yang dibentuk Pemprov Sulawesi

Tenggara (Sultra) terkait investigasi sejumlah perusahaan tambang yang melakukan kegiatan sektor pertambangan khususnya nikel dan emas itu ditemui hampir semuanya melanggar.

Hanya saja, katanya, ada yang bentuk pelanggarannya ringan dan ada juga yang memang pelanggaran berat yang sudah tidak bisa lagi ditolerir,” ujarnya.

Lahan-lahan bekas eksploirasi hampir seluruhnya tidak bisa lagi dipergunakan untuk kegiatan penanaman pohon apalagi untuk perkebunan. Meskipun banyak perusahaan memperlihatkan izin amdal, namun tidak berarti perusahaan itu seenaknya langsung melakukan pengolahan.

“Kewajiban perusahaan itu harus memiliki upaya pengelolaan lingkungan (UPL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL),” jelasnya.

Terkait surat penghentian lima perusahaan oleh Meneg LH, Rusbandriyo mengatakan KLH Provinsi hanya sekedar memfasilitasi sedangkan yang berhak untuk melakukan eksekusi penghentian di lapangan adalah pemkab setempat dalam hal ini bupati, karena memang izin surat itu ditembuskan dan ditujukan kepada pemerintah kabupaten setempat. (ant/Bali Post)

Kapolri Tunjuk Badrodin Haiti Jadi Wakapolri Jakarta (Suara NTB)Kapolri Jenderal Pol Sutarman menunjuk Kepala Badan Pemeliharaan dan Kemanan Polri Badrodin Haiti menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Pol. Oegroseno yang memasuki masa purnabakti pada 28 Februari 2014.

“Semalam sudah saya jelaskan, jadinya Pak Badrodin Haiti,” kata Sutarman usai melantik Kapolda Aceh Brigjen Pol Husein Hamidi di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/2).

Penunjukkan Wakapolri berdasarkan surat Telegram Kapolri nomor ST/478/II/2014 tanggal 27 Februari 2014 bahwa Komjen Pol. Drs. Oegroseno SH (Wakapolri) dimutasikan sebagai Pejabat Pelayanan Markas Polri dalam rangka pensiun, kemudian Komjen Pol. Drs. Badrodin Haiti (Kabaharkam Polri) diangkat

dalam jabatan baru sebagai Wakapolri.

Dia menjelaskan penunjukkan Badrodin didasarkan pada berbagai pertimbangan di antara beberapa calon lainnya.

“Ada Pak Komjen Pol Budi Gunawan (Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian) dan Pak Komjen Pol Anton Bachrul Alam (Inspektur Pengawasan Umum), jadi banyak pertimbangan tentu yang terbaik,” katanya.

Dia menampik penunjukkan Badrodin akan mengganggu pengamanan Pemilu 2014, pasalnya Badrodin merupakan Kepala Operasi Mantap Brata Pemilu 2014. “Suatu organisasi itu kalau sistem sudah jalan, walaupun pimpinannya bergeser atau diganti tapi sistem itu akan berjalan,” katanya.

Badrodin Haiti lahir di

Jember, Jawa Timur, 24 Juli 1958 dan angkatan Kepolisian 1982.

Dia pernah menjabat Kapolda Sulawesi Tengah (2006-2008), Kepolda Sumatera Utara (2009-2010), Kapolda Jawa Timur (2010-2011), Kabaharkam Polri (20132014) dan Wakapolri mulai 1 Maret 2014.

Sementara itu, Oegroseno yang merupakan Akpol 1987 dalam karirnya pernah menjabat Kapolda Sulawesi Tengah (2005-2006), Kapolda Sumatera Utara (2010-2011), Kepala Lembaga Pendidikan Polri (2011-2012), Kabaharkam Mabes Polri (2012-2013) dan Wakapolri (2013-2014).

Badrodin Haiti merupakan salah satu nama yang sebelumnya pernah disebut sebagai calon kuat Wakapolri, di antara Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Kalemdikpol) Ko-

mjen Pol Budi Gunawan, Asisten Prasarana Irjen Pol Tubagus Anis, Kepala Korps Lalu Lintas Irjen Pol Pudji Harjanto, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Pol Syafruddin dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Putut Bayuseno. (ant/ Bali Post) Badrodin Haiti

(ant/Bali Post)

Sabtu, 1 Maret 2014

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Terapkan UU Anti Homoseksual

Bank Dunia ’’Hukum’’ Uganda

Washington Bank Dunia pada Kamis menangguhkan pinjaman sebesar 90 juta dolar AS bagi sistem kesehatan Uganda terkait pengesahan undang-undang yang memperberat hukuman bagi homoseksual.

“Kami menangguhkan proyek untuk meninjau lebih lanjut guna memastikan bahwa sasaran pembangunan itu tidak berlawanan dengan penerapan hukum baru itu,” kata juru bicara Bank Dunia David Theis melalui email kepada Reuters.

Bank Dunia sebagai lembaga yang memerangi ke-

miskinan, berkedudukan di Washington, biasanya menjaga jarak untuk tidak terlibat dengan urusan politik dalam negeri atau hal-hal seperti hak homoseksual.

Kepala Bank Dunia Jim Yong Kim kali ini mengirim surat elektronik kepada staf Bank Dunia yang menyebutkan bahwa lembaga itu me-

nentang diskriminasi dan akan melindungi keamanan seluruh pegawainya.

Ia mengatakan, undangundang baru Uganda itu bukan masalah tersendiri, ada 83 negara yang tidak mengakui homoseksual dan lebih dari 100 negara menganaktirikan perempuan.

“Dalam beberapa bulan

Buku Hitler Laku Terjual Rp752 Juta Los Angeles – Dua kopi langka dari buku “Mein Kampf” yang bertandatangan Adolf Hitler sewaktu menjadi pemimpin Nazi di masa mudanya lagu terjual seharga 64.850 dolar AS (Rp752 juta) Kamis waktu setempat atau Jumat WIB di Los Angeles, lapor AFP mengutip lembaga lelang.

Dua kopi buku —edisi pertama dan edisi kedua— mengenai manifesto politik Fuehrer Jerman ini dipatok pada harga awal 20-25.000 dolar AS dalam lelang yang diorganisasikan Nate D. Sanders Auctions.

Sebelas orang menawar kedua volume buku yang ditandatangani Hitler itu dan didedikasikan kepada Josef Bauer, anggota pertama Partai Nazi dan pemimpin Beer Hall Putsch 1923 untuk menggulingkan pemerintah Bavaria.

Hitler mungkin mempersembahkan kedua buku ini kepada Bauer sebagai hadiah Natal pada 1925 dan 1926 yang melukiskan harapan besarnya selama musim liburan, kata pelelangnya.

Para pelelang menyebut kedua buku itu sepasang buku menakutkan yang mengingatkan dunia akan hasrat Hitler dan lebih langka dibandingkan yang diberikan kepada seorang pemimpin Nazi. Hitler menulis “Mein Kampf” (Perjuanganku) di penjara yang menggambarkan doktrin politiknya dan menyalahkan kebangkrutan Jerman kepada komplotan Yahudi dan Marxis.

Setelah Hitler naik berkuasa pada 1933, jutaan kopi buku ini diterbitkan. Sampai 1936, Nazi membagi-bagikan buku ini kepada semua orang Jerman sebagai hadiah. Pada lelang Kamis waktu setempat itu juga dijual pula jaket kulit milik Albert Speer, arsitek perang dan menteri peperangan Hitler, yang laku terjual 10.068 dolar AS (Rp116,7 juta). (ant/bali post)

mendatang kami akan mengadakan pembahasan yang lebih luas mengenai diskriminasi, manajemen dan sikap dewan terhadam masalah ini,” kata Kim dalam email yang diperoleh Reuters.

Bank Dunia masih mempunyai proyek-proyek bernilai 1,56 miliar dolar di Uganda, negara yang tergolong paling miskin di dunia.

Penangguhan pinjaman itu dilakukan setelah Norwegia dan Denmark mengumumkan akan menahan bantuan ke Uganda terkait

undang-undang tersebut.

Sejumlah negara donor lainnya juga mengancam akan melakukan tindakan serupa sementara Amerika Serikat mengatakan sedang meninjau ulang hubungannya. AS adalah anggota terbesar Bank Dunia.

Kemarahan negara-negara Barat atas undang-undang baru itu membuat nilai tukar mata uang Uganda terpuruk dan memaksa bank sentral untuk melakukan intervensi selama dua hari berturut-turut. (ant/bali post)

BADAI SALJU - Salju menutupi daratan sepanjang Highway 12 menuju arah Rochester, Washinton, pertengahan Januari lalu. Badai Pasifik menyelimuti Seattle dan menyebabkan lapisan salju setebal 4 inci,

(ant/bali post)

Badai Salju Diprediksi Kembali Landa AS New York Badai salju diprediksi kembali melanda beberapa negara bagian Amerika Serikat dari Minggu malam (2/3) sampai Senin dan akan menimbulkan gangguan besar di berbagai kota besar seperti Chicago dan New York, kata AccuWeather, Kamis (27/2).

Petunjuk awal memperlihat-

kan turunnya salju untuk waktu lama akan terjadi mulai dari Rockies di bagian utara dan Plains di bagian tengah negeri tersebut sampai beberapa bagian Midwest serta Northeast dalam beberapa hari ke depan.

Salju paling tebal diperkirakan turun pada Senin sore sampai malam di pantai Northeast, kata Alex Sosnowski, ahli me-

teorologi, sebagaimana dikutip dari Xinhua.

Puncak salju diduga bisa mencapai dua inci (sebanyak 5,1 sentimeter) per jam. Badai salju itu diperkirakan berdampak bukan hanya pada orang yang melakukan perjalanan, tapi juga kegiatan sekolah dan usaha, kata Sosnowski. (ant/bali post)