HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB
NOMOR 97 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN, 1 JULI 2013
12 HALAMAN
Seluruh Madrasah di NTB Diperiksa Kejagung
Dugaan Korupsi Alat Peraga, Delapan Orang Tersangka Mataram (Suara NTB) Sabtu (29/6) lalu, Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan tiga tersangka baru dalam kasus pengadaan alat peraga di seluruh Madrasah Tsanawiah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Penetapan tiga tersangka ini, menyusul penetapan lima tersangka sebelumnya. Dasar penetapan tersangka, setelah tim penyidik menelusuri secara sampling alat peraga itu dis eluruh Indonesia, ternasuk di NTB.
Pihak Kejaksaan Tinggi NTB diketahui sejak awal dilibatkan dalam penyelidikan kasus ini. Karena pengadaan alat peraga di MTs itu juga diterima seluruh madrasah swasta di NTB. ‘’Pemeriksaan atas alat peraga di NTB dilakukan Februari 2012 lalu. Kami dilibatkan langsung untuk mendampingi pengecekan lapangan,’’ kata Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB, Made Sutapa, SH dihubungi Suara NTB, Minggu (30/6).
Dari hasil pengecekan itu, diakui ditemukan banyak alat peraga IPA dan Matematika yang dihajatkan untuk memudahkan praktikum siswa. Namun sejak diserahterimakan dari Kementerian ke pengurus madrasah, belum bisa digunakan karena belum ada petunjuk teknis. ‘’Bentuknya seperti tengkorak manusia, alat baca tulis, poster, globe, peta, dan lain lain,’’ beber Sutapa. Bersambung ke hal 5
Masa Tanggap Darurat Bisa Diperpanjang
Korban Gempa Kekurangan Logistik Tanjung (Suara NTB) Tim terpadu penanggulangan bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, hingga Minggu (30/6) kemarin masih disibukkan dengan pendistribusi logistik ke warga korban gempa. Sementara, Posko Bencana BPBD mengidentifikasi masih kurangnya logistik khususnya beras.
Menyadari hal itu, tim terpadu sudah mengambil ancang-ancang untuk menambah masa tanggap darurat 10 hari yang akan berakhir, Selasa (2/7) esok. ‘’Beras kita masih
kurang, sehingga sebagai antisipasi kita sudah siapkan anggaran untuk pembelian 5 ton. Kebetulan di BPBD kita sudah punya anggaran tanggap darurat untuk itu,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Lombok Utara (KLU), M. Iwan Maret Asmara,
S.Sos., Minggu (30/6). Iwan menjelaskan, BPBD bergerak cepat untuk mengamankan pembelian 5 ton sebagai langkah antisipatif guna memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat korban gempa KLU. Bahkan jika menurut hasil evaluasi menyebutkan masa tanggap darurat 10 hari belum cukup mereduski beban masyarakat. Sehingga Pemda KLU akan menambah masa tanggap darurat. Bersambung ke hal 5
TO K O H Belum Siap Kalah
(Suara NTB/ari)
Gerebek Sabung Ayam
Sembilan Orang Diadukan
Ekspektasi Masyarakat Terhadap Caleg Sangat Tinggi
(Suara NTB/nas)
Akil Mochtar
Mataram (Suara NTB) Sebanyak sembilan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD NTB diadukan oleh masyarakat ke KPU NTB. Aneka jenis pengaduan yang masuk ke KPU NTB tersebut mengindikasikan tingginya ekspektasi masyarakat atas kualitas yang harus dimiliki oleh seorang Bacaleg. ‘’Ada sembilan Bacaleg DPRD NTB diadukan ke KPU Provinsi
NTB,” ujar Ketua KPU NTB, Drs. Darmansyah, kepada Suara NTB, Minggu (30/6) kemarin. Ia menjelaskan, setelah menerima pengaduan tersebut, KPU NTB melakukan rapat rekapitulasi tanggapan atas pengaduan tersebut dan akan melakukan klarifikasi. Menurut Darmansyah, sembilan bacaleg yang diadukan tersebut berasal dari enam parpol. Bersambung ke hal 5
Tiga Warga Diduga Terkena Tembakan Senpi Polisi Dompu (Suara NTB) Tiga warga diduga menjadi korban tembakan aparat Kepolisian saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Desa Adu, Kecamatan Huu, Minggu (30/6) siang. Namun, dugaan ini dibantah aparat Kepolisian dan menuding luka yang diderita warga akibat terjatuh. Namun warga Simpasai yang tidak terima dengan insiden ini sempat melakukan pemblokiran jalan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara NTB, tim Polres Dompu melakukan penggerebekan lokasi sabung ayam di Desa Adu Kecamatan Huu, Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ula)
DIRAWAT - Ahmad korban yang diduga terkena tembakan senpi polisi dirawat di RSU Dompu.
Dinilai Tak Tepat Sasaran
Di Mataram Satu Nama Terima Enam BLSM, yang Miskin Terlewatkan Mataram (Suara NTB) Pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) oleh pemerintah kepada masyarakat miskin dinilai tak tepat sasaran. Pasalnya, banyak masyarakat yang benar-benar miskin justru tak memperoleh bantuan itu. Kepala Lingkungan Melayu Tengah, Fuad S Bamasaq, SH, Sabtu (29/6) (Suara NTB/smd)
KETUA Mahkamah Konstitusi (MK), Dr. H.M. Akil Mochtar, SH, MH mengungkapkan, mayoritas calon kepala daerah yang ikut berkompetisi dalam Pilkada di Indonesia belum memiliki budaya siap kalah. Hal tersebut terlihat dari banyaknya sengketa Pilkada yang masuk dan ditangani MK. Sejak 2008 hingga saat ini, Bersambung ke hal 5
LOGISTIK - Logistik dari para donator yang dikumpulkan di Posko BPBD KLU. Kendati logistik menumpuk, namun tim kekurangan logistik khususnya beras uhtuk didistribusikan ke para korban gempa.
mengatakan, dari 150 kepala keluarga (KK) di lingkungannya yang benar-benar tergolong miskin, hanya 77 KK yang memperoleh BLSM ‘’Padahal yang tidak dapat BLSM itu justru mereka yang benar-benar miskin,” ungkapnya. Fuad bahkan menduga, data penerima BLSM yang diperolehnya dan juga lingkungan lain data siluman. Pasalnya, kata dia, dalam pendataan
MISKIN - Sukiman, salah seorang warga lingkungan Melayu Tengah yang merupakan warga miskin justru tak mendapat BLSM.
yang dilakukan oleh pemerintah, para kepala lingkungan dan RT tidak dilibatkan. ‘’Bahkan saat pembagian, kami diberikan datanya pada pukul 20.00 Wita dan besok paginya langsung dibagikan. Kami tidak ada kesempatan melakukan sosialisasi,” jelasnya. Dia menambahkan, dalam kondisi ini posisi kepala lingkungan dan lurah justru menjadi korban fitnah. Pun atas pembagian itu, dia bersama kepala lingkungan yang lainnya mengalami dilema. Bersambung ke hal 5
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543
SUARA NTB Senin, 1 Juli 2013
SUARA MATARAM PARLEMENTARIA
Halaman 2
Kerjasama DPRD Kota Mataram dengan Harian Suara NTB
Raperda Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2012
Sampah Menjadi Berkah SEPAK terjang kelurahan Banjar kecamatan Ampenan dalam hal pengelolaan sampah memang tak perlu diragukan lagi. Ditangan beberapa warga, sampah plastik yang awalnya tidak berguna bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat. Lurah Banjar, Muzakir Walad, SSTP, Sabtu (29/6) lalu mengatakan, sampah bisa menjadi berkah bagi masyarakat khususnya sampah plastik. “Ditangan beberapa kelompok warga kami, sampah plastik bisa menjadi se(Suara NTB/smd) suatu yang berharga. Muzakir Walad Sampah kini bukan masalah, justru menjadi berkah,” ujarnya. Disampaikan Muzakir, salah satu kelompok di kelurahannya bahkan menjadi juara 1 dalam perlombaan kerajinan berbahan dasar sampah plastik. “Kita memberikan pelatihan untuk pengolahan sampah kepada warga. Jadi alhamdulilah bisa bermanfaat,” imbuhnya. Dengan adanya pemanfaatan sampah di wilayahnya, animo masyarakat terhadap lingkungan juga mulai membaik. Pihaknya selama ini juga terus gencar mengajarkan masyarakat untuk membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan tak jarang perlombaan kebersihan lingkungan dilakukan. Tak hanya di lingkungan warga, kebersihan pantai juga tak luput menjadi areal perlombaan kebersihan. “Kita menggelar perlombaan memungut sampah, dan itu cukup menarik minat warga Banjar,” tandasnya. (smd)
Walikota Sebut Realisasi Anggaran Surplus Rp 14,951 Miliar Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram, Sabtu (29/ 6) mengajukan raperda laporan pertanggungjawaban pelaksanaanAPBDKotaMataramtahun anggaran 2012. Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dalam sambutannyadihadapansidang paripurna di DPRD Kota Mataram, menyebutkan, meski dalam rencana anggaran dialokasikan defisit, namun dalam pelaksanaannyamengalamisurplus realisasi anggaran sebesar Rp 14,951 miliar lebih. Menurut Walikota, APBD 2012 secara umumtelahdapatdilaksanakan denganbaik.Adapuncapaianrealisasi keuangan sebesar Rp 740,28 miliar lebih atau 91,31 persendarianggaransebesarRp 810,75 miliar lebih. Raperda tentang pertanggungjawaban APBD 2012 akan memberikan gambaran upaya dan kesungguhan Pemkot Mat-
aram bersama masyarakat dalam menjalankanberbagaiprogramdan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan.Padasisianggaran,sampai dengan perubahan APBD 2012, direncanakan defisit Rp 88,849 miliar lebih. Pendapatan dianggarkan Rp 721,899 miliar lebihp dan berhasil direalisasikan sebesar Rp 755,234 miliar lebih atau 104,62 persendaritargetyangditetapkan.Terdiri dari, PAD dari target Rp 78,841 terealisasi Rp 95,877 miliar lebih atau121,61persen.Danaperimbangan dianggarkan Rp 530,572 miliar lebih, terealisasiu Rp 544,988 miliar lebih atau 102,72 persen serta lainlain pendapatan yang sah dianggarkan Rp 112,484 miliar lebih, terealisasi Rp 114.358 miliar lebih. Sementara jumlah belanja dianggarkan Rp 810,748 miliar lebih, terealisasi Rp 740,283 miliar lebih atau 91,31 persen dari anggaran Rp 810,748 miliar lebih. Terdiri dari belanja pegawai dan belanja gaji dianggarkan Rp 426,835 miliar lebih,
terealisasi Rp 399,983 miliar lebih atau 93,71 persen. Belanja hibah dianggarkan Rp 24,582 miliar lebih, terealisasi Rp 23,296 miliar lebih atau 94,77 persen. Belanja Bansos dianggarkanRp20,400miliarlebih, terealisasi Rp 13,454 miliar lebih atau65,95persen.BelanjatidakterdugadianggarkanRp2,26miliarlebih dan terealisasi Rp 50 juta atau 2,47persen.Sedangkanbelanjalangsung dianggarkan Rp 336,904 miliar lebih, terealisasi Rp 303,498 miliar lebih atau 90,08 persen. Terdiri daribelanjapegawaiyangdianggarkan Rp 57,26 miliar lebih, terealisasi Rp 52,326 miliar lebih atau 91,76 persen. belanja barang dan jasa dianggarkan Rp 121,161 miliar lebih, terealisasi Rp 115,793 atau 95,57 persen. dan belanja modal dianggarkan Rp 158,716 miliar dan terealisasi Rp 135,378 miliar lebih atau 85,30 persen. Defisit tersebut, kata Walikota, karena adanya pembiayaan untuk proyek-proyek luncuran dalam kontrak multiyears dan penanggulangan biaya kenaikan gaji PNS. Menutupi defisit tersebut, dibentuk rekening pembiayaan yang bersumber dari Silpa tahun anggaran 2011 sebesar Rp 91,599 miliar lebih dengan realisasi 100 persen. Sedangkan pengeluaran pembiayaan dianggarkan Rp 2,750 miliar lebih yang merupakan investasi penyertaan modal pada empat perusahaan daerah, yakni PT. Bank NTB, PDAM Menang Mataram, BPR
LKP Ampenan dan PT. Jamkrida NTB dengan realisasi 100 persen. Dalam pelaksanaan pengelolaan APBD 2012, Pemkot Mataram, demikian Walikota, telah melaksanakan prinsip efisiensi dan efektif. Sehingga dalam rencana anggaran dialokasikan defisit namun dalam pelaksanaannya mengalami surplus realisasi anggaran Rp 14,951 miliar lebih. Surplus ini merupakan selisih positif antara pendapatan dengan belanja pada laporanrealisasianggaran.Surplus ini terdiri dari surplus APBD Rp 15,634 miliar lebih dan defisit di RSUD Kota Mataram sebagai BLUD Rp 683 juta lebih. Mengacu pada sistem pengelolaan APBD yang dilaksanakan Pemkot Mataramdenganpeningkatankemampuan daerah melalui optimalisasi sumber-sumber pendapatan dan penekanan efisiensi dan efektivitas belanja, maka dalam pelaksanaan audit laporan keuangan yang diselenggarakan BPK RI, Mataram mendapat opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian). ‘’Terhadaphasilauditini,sebagai pribaditentunyakamibelummerasa puas. Sebenarnya target kita itu WTP (Wajar Tanpa Pengecualian, masak mau WDP terus,’’ tuturnya. Namun demikian, sebagai kepala daerah, hasil tersebut sudah cukup baik. Menyikapi belum optimalnya pengelolaan aset daerah pada tahun 2012, Pemkot Mataram telah melaksanakan inventarisasi aset bekerjasama dengan BPKP
Provinsi Bali dalam membangunSimdabarangmilikdaerah, dengan Unram dalam menyusun regulasi dan dengan KPKNL dalam penilaian tanah dan gedung yang belum memiliki nilai serta rekonsiliasi aset antaraSimdabarangmilikdaerah dengan Simda keuangan. Hasil yang telah dicapai diantaranya tersedianya kartu inventaris ruangan, tersusunnya kartu inventaris barang dan rekonsiliasi data antara Simda keuangan dan Simda BMD per SKPD. Selain itu, beberapa aset tanah dan gedung yang belum ada nilainya tahun lalu, kini sudah memiliki nilai sesuai hasil penilaian KPKNL Mataram. Terhadap pidato Walikota Mataram,pimpinansidang,H.Didi Sumardi,SH.,didampingiWakil Ketua I Wayan Sugiartha, meminta kepada para ketua fraksi untuk mengarahkan anggotanya guna menyusun pemandangan umum fraksi-fraksi Dewan. Kesimpulannya, Dewan menerima raperda laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Mataram tahun anggaran 2012 untuk dibahas oleh fraksi-fraksi Dewan. Sidang paripurna tersebut juga dihadiri jajaran Muspida, pimpinan SKPD serta 24 anggota DPRD Kota Mataram yang telah menandatangani daftar hadir dari total 35 anggota DPRD Kota Mataram. (fit/*)
Belum Penuhi Kuota MESKIPUN animo masyarakat mendaftar ke SMKN 7 Mataram relatif meningkat dari tahun sebelumnya, namun beberapa jurusan unggulan yang ditawarkan masih sepi peminat. Seperti jurusan Teknik Alat Berat dan jurusan Geologi Pertambangan di SMKN 7 Mataram yang sampai saat ini belum memenuhi kebutuhan kuota. Kepala SMKN 7 Mataram Drs. Zumri menyebutkan, hingga pengumuman PPDB online Sabtu (29/6) beberapa jurusan di (Suara NTB/nia) SMKN 7 Mataram seperti Zumri Jurusan Teknik Alat Berat, Geologi Pertambangan, Agri Bisnis Perikanan dan jurusan Busana Butik masih minim peminat. Sejauh ini calon siswa masih terfokus kepada dua jurusan yaitu jurusan teknik sepeda motor dan teknik Komputer jaringan. “Jadi kami masih bisa menerima tampungan dari kelebihan-kelebihan sekolah negeri yang lain,” terangnya. Masing-masing jurusan ini menurut Zumri masih dapat menampung cukup banyak siswa, antara 5-10 orang siswa per jurusan. Tahun ini SMKN 7 Mataram membuka enam jurusan. Dari total daya tampung SMKN 7 Mataram sebanyak 216 siswa, hingga hari terakhir pendaftaran sudah ada 162 siswa yang mendaftar. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya dimana sekolah hanya menerima 117 siswa. “Kita akan coba membuka pendaftaran hingga satu minggu ke depan, untuk mengisi sisa kuota di beberapa jurusan,” jelasnya. Selama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi, beberapa jurusan unggulan di SMKN 7 Mataram. Selain datang dan menyebarkan beberapa banner ke beberapa sekolah SMP di Mataram, sekolah juga melakukan promosi kepada masyarakat melalui masjid. Diharapkan dengan beberapa siswa yang telah melakukan praktik lapangan, masyarakat dapat mengenal SMKN 7 Mataram sebagai salah satu sekolah yang mulai berkiprah. (nia)
(Suara NTB/fit)
SAMBUTAN-WalikotaMataramH.AhyarAbduhmenyampaikan sambutan dalam penyampaian raperda laporan pertanggung jawabanpelaksanaanAPBDKotaMataramtahunanggaran2012 di hadapan sidang paripurna, Sabtu (29/6).
(Suara NTB/fit)
PIMPIN SIDANG - Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., memimpin sidang paripurna penyampaian raperda laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Mataram tahun anggaran 2012 di hadapan sidang paripurna, Sabtu (29/6). Ia didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha.
Walikota Cari Investor Berkelas untuk MWP Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. ahyar Abduh menyatakan, pihaknya tengah mencari investor berkelas untuk diajak bekerjasama dalam pengembangan dan pengelolaan MWP (Mataram Water park). Hal ini menyusul kondisi MWP yang masih saja mangkrak. Namun demikian, Walikota tidak mau terburu-buru. Sebab, sampai saat inipun, belum ada investor yang sesuai kriteria yang diinginkan orang nomor satu di Mataram itu. Dikonfirmasi Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Sabtu (29/6), Walikota mengungkapkan, sebenarnya sudah lama MWP ditawarkan untuk dikerjasamakan pengelolaannya seperti keinginan Pemkot Mataram. Sejauh ini memang sudah banyak investor yang datang. Dari beberapa investor yang datang, ada beberapa yang serius dan kelihatannya sesuai dengan keinginan Pemkot Mataram. Keinginan Pemkot Mataram, katanya, bukan hanya mengoperasionalkan MWP.
Sebab, kalau dioperasionalkan dalam kondisi seperti saat ini, tentu hanya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan olahraga air. Ahyar tidak menampik, atas keberadaan MWP ini, ada tuntutan masyarakat, supaya bisa memanfaatkan MWP untuk olahraga renang. Karena itu, dibutuhkan penataan menyeluruh. Selain MWP, lahan
MWP yang masih kosong juga bisa dimanfaatkan. Sekaligus menata monumen bumigora. Inilah nanti yang akan ditawarkan kepada pihak-pihak yang berkeinginan. ‘’Yang ngelirik banyak, tapi kalau cuma ngeliriklirik saja, modalnya paspasan, banyak itu. Saya mau sewa, saya mau operasionalkan berapa setahunnya.
Apanya yang mau disewa? untuk bisa renang, hanya untuk itu. Bukan begitu saya bilang,’’ terang Ahyar. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Sahram, ST., mengapresiasi langkah Pemkot Mataram yang akan melakukan tender kerjasama pengelolaan MWP. ‘’Saya kira bagus itu daripada mangkrak seperti sekarang ini,’’ cetusnya. Namun begitu, ia mengingatkan supaya tender dimaksud benar-benar dilaksanakan. ‘’Jangan hanya dibahasakan di media saja,’’ imbuh politisi PAN ini. Ia meminta tender itu dilakukan secepatnya supaya MWP tidak lagi terbengkalai. (fit)
(Suara NTB/fit)
H. Ahyar Abduh
Tuntut Pembagian Uang Tabungan
Wali Murid Datangi SDN 22 Ampenan Mataram (Suara NTB) – Tuntut pembagian uang tabungan sekolah, puluhan wali murid kelas II, kelas III dan kelas IV, SDN 22 Ampenan Kota Mataram beramairamai mendatangi sekolah setempat, Sabtu (29/6). Wali murid mendesak kepala sekolah bertanggungjawab dan mengembalikan uang tabungan siswa secepatnya. Aksi protes wali murid itu sempat ricuh. Beberapa orang tua yang menuntut pembagian uang tabungan putra-putrinya mengaku kecewa, sebab uang tabungan yang dijanjikan akan dibagikan usai pembagian rapor Sabtu (22/ 6) lalu, tak kunjung dibagikan hingga Sabtu (29/6). “Dulu katanya mau dibagikan Sabtu besok, ini kita ke sini dibilangnya besok lagi, nggak habis-habis besoknya,” ungkap Salamah kesal. Kekesalan wali murid ini bukannya tanpa alasan, keperluan biaya membeli baju seragam, buku dan keperluan sekolah menjelang tahun ajaran baru ditambah dengan
(Suara NTB/nia)
PROTES - Beberapa wali murid yang memprotes SDN 22 Ampenan. Wali murid meminta uang tabungan putra-putrinya segera dibagikan. kebutuhan biaya hidup yang mendesak menjelang puasa,
memicu para Wali Murid kehilangan kesabaran. Apalagi
jumlah tabungan yang disetor ke sekolah, bukanlah jumlah yang sedikit bagi mereka para wali murid. “Tabungan anak saya saja Rp 3 Juta, belum anak-anak yang lain, tadi ada juga yang tabungannya sampai Rp 10 juta,” tegasnya. Tak hanya kecewa karena tuntutannya tak terpenuhi, puluhan wali murid yang ingin mendapat penjelasan dari kepala sekolah pun hingga Sabtu siang, tidak berhasil menemui kepala sekolah. Beberapa orang tua yang sempat tersulut emosi sempat berteriak-teriak di halaman sekolah dan mengancam akan merusak sekolah. Dikonfirmasi tentang kisruh uang tabungan, wali kelas VI Kardayana menyampaikan, sekolah berjanji akan segera membagikan uang tabungan para siswa Sabtu (6/ 7) mendatang. “Insyaallah kalau Sabtu depan pasti akan dibagi, mungkin sekolah akan mengambil dana talangan untuk mengembalikan tabungan siswa,” pungkasnya. (nia)
Dispenda Berlakukan Denda Dua Persen bagi Pengusaha Nunggak Pajak Mataram (Suara NTB) Dispenda Kota Mataram kembali melakukan terobosan. Jika beberapa bulan lalu, Dispenda menggandeng Kejakasaan untuk menagih tunggakan pajak yang tidak tertagih oleh Dispenda, kini SKPD pengelola PAD (Pendapatan Asli Daerah) itu, memberlakukan denda dua persen dari total pajak yang seharusnya disetor ke kas daerah bagi pengusaha yang menunggak pajak. ‘’Iniuntukyangbaru,kalautung-
gakan lama kan sudah ditangani sama Kejaksaan,’’ ujar Kepala Dispenda Kota Mataram, H. Syakirin Hukmi,SE.,MM., menjawabSuara NTB di DPRD Kota Mataram, Sabtu (29/6). Bahkan, hal ini telah disosialisasikan kepada para wajib pajak. ‘’Bahwa ada kewajiban sebagai warga Mataram. Itu yang harus dipantau,’’ imbuhnya. Pada bagian lain, Syakirin menyatakan, untuk tunggakan lama, pihak Kejaksaan berencana memanggil para penunggak pajak
mulaiminggu-mingguini.‘’Tapijadwalnya saya tidak tahu karena itu sudah diserahkan kepada Kejaksaanuntukmemanggilparapenunggak pajak. Ini tergantung dari waktu yang lowong di Kejaksaan,’’ terangnya.Semuadatayangsebelumnya diminta Kejaksaan, oleh Dispendasudahdiserahkansemua.‘’Insya Allah sudah final, tinggal pemanggilansekarang,’’ucapmantan asisten III Setda Kota Mataram ini. Katanya, ada beberapa wajib pajak hotel dan restoran yang bakal
dipanggil Kejaksaan. Jumlahnya tunggakannya sekitar Rp 400 juta. Tunggakan ini, berdasarkan MoU dengan Kejaksaan, harus selesai dalamtahuninijuga.Pihakpengusaha nanti akan berbicara kepada Kejaksaan, kapan mereka akan membayartunggakanitu.Kalautidakbisa selesaitahunini,tentuparapenunggakpajakiniakandiproseslebihlanjut. Sebab, Dispenda sendiri sudah memberikan banyak waktu bagi para penunggak pajak untuk melunasi kewajibannya. (fit)
SUARA NTB Senin, 1 Juli 2013
NW Bersikap Realistis Berikan Dukungan di Pilkada Giri Menang (Suara NTB) Salah satu organisasi massa di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) bersikap realistis dalam memberikan dukungan pada Pilkada Lombok Barat (Lobar). Meski belum diputuskan dalam rapat internal, Pengurus Daerah NW Lobar akan mendukung calon yang telah terbukti mampu membangun Lobar. “Arah dukungan kami sebenarnya sudah jelas kemana. Kita realistis saja, siapa yang berhasil membangun Lombok Barat seperti sekarang ini ya itulah yang kita dukung,” ungkap Ketua Pengurus Daerah NW Lobar, Muslim, kepada wartawan, Minggu (30/6). Ketika ditanya arah dukungan ke pasangan Dr. H. Zaini Arony, MPd, dan Fauzan Khalid, SAg, MSi, (AZAN), Muslim hanya bisa tersenyum. Namun, ujarnya, isyarat sudah jelas, bahwa NW Lobar mengarahkan dukungannya ke AZAN. “Belum ada rapat khusus membahas itu. Kalau dari personperson pengurus daerah mendukung Pak Zaini,” ungkapnya. Sejak awal, NW sebenarnya ingin menjadi “pemain” langsung. Nama Muslim pernah disebut sebagai orang yang pas mendampingi Zaini untuk maju. Beberapa promotornya adalah sejumlah pengurus Pemuda Muhammadiyah, NW dan mayoritas pengurus NW Lobar. Saat itu, nama Muslim mencuat karena dianggap mewakili kepentingan politik masyarakat utara (Kecamatan Gunungsari dan Batulayar). Ia juga dianggap punya basis pendukung oleh karena posisinya sebagai Ketua NW dan Kepala Kantor Kementerian Agama Lombok Barat yang banyak mengurus madrasah dan pondok pesantren. (her)
SUARA PULAU LOMBOK Boros Gunakan Anggaran
SKPD Kurang Optimal Mencari Potensi Pendapatan Daerah
Giri Menang (Suara NTB) Defisitnya keuangan Pemkab Lombok Barat (Lobar) mencapai Rp 13 miliar, disebabkan kurang optimalnya SKPD mencari dan mengumpulkan potensi pendapatan daerah. Selain itu, SKPD dinilai boros menggunakan anggaran daerah, sehingga pengeluaran keuangan yang jor-joran untuk pembangunan fisik justru menguras keuangan daerah dalam jumlah besar. Hal ini berimbas terhadap pembiayaan sejumlah program, sehingga ada beberapa item program yang masih kurang pembiayaan yang perlu ditutupi tahun ini. Kepala Bappeda Lobar, Dr. H. Baehaki, menyatakan, untuk mengantisipasi defisit anggaran ke depan perlu dilakukan pencocokan antara pendapatan dengan pengeluaran. Menurutnya, defisit terjadi ketika belanja lebih besar dari pendapatan. Meski demikian, pihaknya bersyukur defisit tahun ini mampu ditutup melalui silpa. “Salah satu cara juga meningkatkan pendapatan, SKPD juga kami target rasionalisasi anggaaran sekitar sembilan persen,” un-
gkapnya, Sabtu (29/6). Baehaki menjelaskan, melalui asistensi oleh TAPD, maka dapat diprioritaskan belanja yang perlu dan tidak. Termasuk, pembiayaan yang tidak perlu. Meski demikian, ujarnya, yang tidak bisa dihemat mencakup belanja wajib seperti gaji. Dalam perencanaan pembangunan Lobar, jelasnya, pendekatan yang digunakan yakni sektoral dan wilayah, sehingga keduanya harus seimbang. Sektoral sendiri difokuskan pada
bidang pembangunan infrastruktur jalan supaya produksi yang melimpah bisa ditunjang oleh transportasi. Diakuinya, TAPD sebelum membahas KUA-PPAS selalu mengadakan asistensi kepada SKPD supaya anggaran yang dialokasikan tepat sasaran. Tujuannya, bisa diketahui anggaran yang bisa dihemat, dikurangi dan ditambah. ‘’Saat ini sedang dibahas KUA PPAS. Diperkirakan selesai Agustus, baru setelah itu pembahasan APBD murni,” ujarnya.
BISNIS perhotelan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) memiliki prospek yang cukup cerah dan menjanjikan. Selain Loteng memiliki banyak objek wisata yang menarik, bisnis perhotelan di wilayah ini belum tergarap maksimal. Hal itu diakui mantan anggota DPRD NTB yang kini menggeluti dunia usaha, L. Hadi Faisal, Sabtu (29/6). Hadir pada saat ground breaking pembangunan D’praya Hotel di Desa Penujak Praya Barat, Hadi mengatakan, hotel di Loteng belum banyak. Akibatnya, banyak wisatawan memilih menginap di tempat lain. Belum lagi setelah keberadaan Bandara Internasional Lombok (BIL), angka kunjungan wisatawan ke Loteng meningkat tajam. Namun, peningkatan jumlah wisatawan belum diimbangi perkembangan hotel yang memadai. (kir)
POLISI adalah mitra masyarakat. Kehadiran polisi bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Melainkan terus bersama dengan masyarakat. Antara polisi dengan masyarakat harus dibangun kemitraan yang baik. Kemitraan yang sudah dibangun secara baik diyakini akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Demikian ditekankan Kapolres Lombok Timur (Lotim), AKBP Dede Alamsyah, SIK, kepada wartawan Sabtu (29/6). Dalam menjalankan tu(Suara NTB/rus) Dede Alamsyah gas ia memegang prinsip sersan satu. Sersan satu dimaksudkan adalah sebuah akronim dari kata serius, santai tapi sampai tujuan. Selain itu, yang perlu dibangun adalah kemitraan yang bersifat kekeluargaan. Polisi dalam pelayanan harus selalu tersenyum. Selaku pimpinan baru yang membawahi 876 personel polisi di Lotim, mantan Kapolres Bima ini mengawali hari-harinya dengan bersilaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat. Pandangan Kapolres, Lotim merupakan daerah yang memegang teguh nilai-nilai religius yang tinggi. Masyarakat yang memegang teguh nilai-nilai agama jauh lebih baik, termasuk dipandang memiliki tingkat kesadaran hukum yang masih terbilang cukup tinggi. Diketahui, Lotim dihuni penduduk terbanyak se NTB dibandingkan kabupaten/kota yang lain. Semakin tinggi jumlah penduduk, maka tingkat kriminalitas juga akan lebih tinggi. Atensi yang perlu perhatian serius adalah kasus 3C, yakni pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan. Berangkat dari kegiatan reformasi birokrasi Polri, di Lotim ingin ditegakkan Kapolres baru ini pelayanan yang prima kepada masyarakat. Menjadi polisi bukan menjadi jagoan, tapi polisi juga harus kreatif dan visioner. Pengganti AKBP Agus Nugroho ini menambahkan, di Kabupaten Lotim selama era kepemimpinannya harus ada perubahan. Utamanya dari segi pelayanan kepada masyarakat. Kasus kriminalitas harus mampu diturunkan. Terhadap personel yang berprestasi, siap diberikan penghargaan. (rus)
(Suara NTB/rus)
MENUNGGU - Ratusan warga menunggu panggilan petugas yang membagi-bagikan uang segar BLSM di Kantor Pos Selong, Sabtu lalu.
Masyarakat Lotim Mulai Terima BLSM Selong (Suara NTB) Secara bertahap, sebanyak 137.973 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mulai menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Mulai Sabtu (29/6) lalu, diawali 1.100 RTSM di tiga kelurahan di Selong, yakni Kembangsari, Sandubaya dan Selong. Kepala Kantor Pos Cabang Selong, Kadek Sumardana yang ditemui di sela pembagian BLSM mengatakan pada hari pertama pelaksanaan pembagian terbilang lancar. Ribuan warga Kota Selong yang sudah dikabari melalui kelurahan masing-masing sudah mulai berdatangan sejak pagi hari. Tahap pertama pembagian
uang segar senilai Rp 150 ribu/ bulan dan untuk tahap pertama diberikan langsung dua bulan sekaligus. “Jadi total semua diterima Rp 300 ribu,” sebutnya. Dipastikan, semua warga yang diberikan kompensasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini adalah orang-orang yang sudah memegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS). KPS diberikan langsung pada hari pertama dengan syarat, warga membawa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Warga yang mengambil BLSM pun harus orang yang namanya tercantum dalam KPS. Dalam KPS, dicantumkan tiga nama, kepala keluarga, pasangan dan salah satu keluarga terdekat.
‘’Di luar nama yang tercantum dalam KPS, pihak Pos tidak berani memberikan,’’ ujarnya. Papuk Icung, salah satu warga yang menerima BLSM mengatakan, meski hanya menerima Rp 300 ribu, ia mengaku sangat bersyukur. Katanya, dengan uang itu ia bisa membeli kebutuhan sehari-hari. Terlebih menjelang puasa, kebutuhan makin meningkat. Senada dengan papuk Icung, Khairil mengatakan adanya dana dari pemerintah dalam bentuk uang tunai itu cukup membantu. Katanya, dana segar yang diterimanya akan digunakan untuk tambahan modal jualan kecilkecilannya. “Alhamdulillah, ini untuk tambahan modal nantinya,” katanya. (rus)
acara ground breaking pembangunan D’Praya Hotel Lombok di Desa Penujak, Sabtu (29/6). Meski demikian, ujarnya, bukan berarti masyarakat dan pemerintah daerah lantas berpuas diri dan berpangku tangan. Semakin kondusifnya Loteng, beban masyarakat dan pemerintah daerah kini semakin berat, terutama menjaga dan memelihara stabilitas kamtibmas yang sudah terjaga dengan baik. Adanya beban yang begitu berat, lanjutnya, peran serta seluruh elemen masyarakat sangat diharapkan. Mengingat menjaga stabilitas kamtibmas tidak akan bisa di-
Praya (Suara NTB) Masa liburan sekolah memberikan berkah tersendiri bagi Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Bagaimana tidak, selama masa liburan tersebut angka kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata andalan Loteng, meningkat cukup signifikan. Dari sejumlah objek wisata andalan, kawasan Pantai Kute Pujut tetap menjadi primadona para pelancong. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, H.L. Putrie, kepada Suara NTB, Minggu (30/6). Dikonfirmasi via ponselnya, Putrie mengungkapkan lonjakan yang paling terasa yakni angka kunjungan wisatawan domestik. Kendati angka kunjungan mancanegara juga tidak kalah banyak. “Yang paling dominan memang wisatawan domestik,” sebutnya. Mereka datang secara berkelompok maupun bersama keluarga dan kerabatnya. Banyak di antaranya memilih tinggal dalam beberapa hari dan sekadar datang untuk menikmati keindahan objek wisata yang dimiliki Loteng.
“Kalau data kunjungan masih dihimpun. Tapi dari informasi pemilik hotel yang ada di kawasan wisata, hampir kamar yang tersedia seluruh penuh,” klaimnya. Bahkan, lanjut Putrie, untuk bisa memperoleh tiket pesawat baik itu tiket pesawat dari dan ke Bandara Internasional Lombok (BIL), saat ini cukup sulit. Mengingat, tiket pesawat sudah banyak yang di-booking jauh-jauh hari sebelumnya. Hal itu menandakan tingginya tingkat kunjungan wisatawan di NTB dan Loteng pada khususnya. Hal senada juga disampaikan Industrial Human Relasi PT. Angkasa Pura (AP) I BIL, Desmi Indrajaya. Menurutnya, untuk tiket pesawat masih tersedia, tapi harganya cukup tinggi, karena banyak penumpang yang sudah membooking tiket sebelumnya. Ia mengakui, tingginya permintaan tiket pesawat secara tidak langsung mempengaruhi harga tiket pesawat itu sendiri. Sehingga untuk bisa memperoleh tiket pesawat, para penumpang harus mengeluarkan biaya lebih tinggi dari pada hari-hari biasanya. (kir)
AKAD Lobar Desak Data BLSM Ditinjau Ulang Giri Menang (Suara NTB) Asosiasi Kepala Desa (AKAD) Lombok Barat (Lobar) mendesak data Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebanyak 70.843 orang yang sama dengan penerima beras miskin (raskin) ditinjau ulang. AKAD khawatir data ini menimbulkan penolakan dari sejumlah kepala desa, karena menimbulkan polemik di tengah masyarakat. “kalau data BLSM mengacu data raskin bisa berpotensi memunculkan polemik. Sebab itu mengacu data lama, sementara setiap bulan bertambah KK di dusun dan desa dan itu banyak warga miskin. Karena itu rekomendasi AKAD, agar data BLSM ditinjau ulang,” ungkap Ketua AKAD Lobar, Kamarudin, Minggu (30/6). Kades Presak Narmada ini,
mengharapkan, data BLSM diverifikasi ulang. Bila perlu demi keakuratan data dilakukan pendataan ulang khusus penerima raskin. ‘’Jika hanya mengacu data raskin, saya menyangsikan akan tepat sasaran. Justru besar potensi menimbulkan keceburuan sosial antara masyarakat yang tidak diberikan bantuan dan diberikan bantuan,’’ ujarnya mengingatkan. Data raskin, lanjutnya, banyak menggunakan data lama dan bisa berubah setiap bulan. Dicontohkannya, data jumlah warga penerima raskin di Desa Presak sebanyak 496 KK dari 1828 KK. Data ini, jelasnya, berubah setiap bulan, karena ada penambahan KK miskin. Terpisah Kades Jembatan Gantung, Lembar, Suhaimi menyatakan belum mendap-
atkan pemberitahuan dan koordinaasi dengan pihak Pemkab terkait data penerima bantuan BLSM. Kesimpangsiuran data ini jelasnya justru menimbulkan pertanyaan dari masyarakat. Di Desa Jembatan Gantung, ujarnya, jumlah penduduk sekitar 5.000 jiwa, jumlah penerima bantuan hampir setengahnya. Menurutnya, penyaluran BLSM mengacu data raskin kurang tepat, pasalnya data itu belum sesuai penerima. Hal senada disampaikan Kades Kuripan, L. Adi. Hingga saat ini, pihaknya belum menerima kepastian kapan dana BLSM disalurkan. “Terkait masalah data sejauh ini belum kami terima, berapa jatah untuk desa kami, namun informasi menggunakan raskin. Itu kan perlu ditinjau,” sarannya. (her)
Menurun, Angka Konflik Horizontal di Loteng Praya (Suara NTB) Beberapa tahun yang lalu nama Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) begitu dikenal. Bukan karena prestasi yang raihnya, tapi justru karena sering dilanda konflik horizontal antarwarga. Namun kondisi tersebut, saat ini sudah jauh berbeda. Loteng kini sudah jauh lebih aman dan kondusif. “Dalam tiga tahun terakhir jumlah kasus bentrok antarwarga di Loteng menurun cukup signifikan. Itu menandakan kalau situasi kamtibmas Loteng sudah jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya,’’ ungkap Wakil Bupati (Wabup) Loteng Drs. H. L. Normal Suzana pada
Rp 54 miliar lebih dengan pengeluaran mencapai Rp 15 miliar lebih, setelah penerimaan dikurangi pengeluaran tersisa dana sekitar Rp 38 miliar lebih. Sehingga defisit di tahun 2012 sekitar Rp 13 miliar dapat ditutup penerimaan Rp 38 miliar tersebut. Sementara asumsi silpa tahun 2013 sekitar Rp 20 miliar. Namun faktanya setelah diaudit nota keuangan ternyata silpa mencapai Rp 24 miliar lebih. Dari Rp 24 miliar itu, Sudah dipakai Rp 20 miliar dan tersisa sekitar Rp 4,7 miliar. Yang menjadi persoalan, sisa dana sekitar Rp 4,7 miliar ini masih belum cukup untuk membiayai sejumlah program tahun ini seperti pembayaran sertifikasi guru, tambahan dana Pilkada ke KPU, honor guru tidak tetap (GTT) dan urusan wajib DAK. (her)
Kunjungan Wisatawan ke Loteng Meningkat
Banyak Angkutan Umum Tak Laik Jalan
Bangun Kemitraan
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Lobar, Adi Suharmin, menyatakan, jika mengacu nota keuangan tahun 2012, SKPD di Lobar boros menggunakan anggaran. Hal ini dilihat banyaknya pembiayaan membengkak, justru ada beberapa program belum dicover anggaran. “Ini artinya SKPD boros, karena itu perlu didorong rasionalisasi,” ujarnya. Untuk diketahui, realisasi ABPD tahun 2012, dari target pendapatan Rp 853 miliar lebih dan bisa direalisasikan sekitar Rp 852 miliar lebih. Sementara jika dilihat target belanjanya melebihi pendapatan, dari target Rp 892 miliar lebih yang direalisasikan sekitar Rp 866 miliar. Alhasil, setelah pendapatan daerah dikurangi belanja daerah terdapat kekurangan sekitar Rp 13 miliar. Penerimaan daerah sekitar
Musim Liburan Sekolah
Menjanjikan, Bisnis Hotel di Loteng
PELAYANAN angkutan umum di Lombok Barat (Lobar) menuai sorotan dari Organisasi Angkutan Darat (organda). Alasannya, banyak angkutan umum yang tak layak operasi justru tetap beroperasi. Bahkan, khusus angkutan pedesaan, banyak dalam kondisi kurang layak jalan atau operasi. Ketua Organda Lobar, Sukirno Wahid Minggu (30/6), mengungkapkan, pemilik kendaraan cenderung kurang memperhatikan kondisi fisik atau mesin kendaraan. Akibatnya, banyak kendaraan tak laik jalan. Tidak hanya itu, lanjutnya, perhatian para sopir terkait kondisi kendaraan juga rendah. Menjawab itu, Kadishubkominfo Lobar, M. Saekhu mengklaim dari 416 unit angkutan pedesaan di Lobar sekitar 380 unit laik jalan. Namun untuk memeriksa kelayakan operasi kendaraan, pihaknya sendiri memiliki UPTD khusus untuk memeriksa perihak tersebut. Disebutkannya, jumlah angkutan pedesaan saat ini sebanyak 416 unit. Dari jumlah itu sekitar 380 unit aktif beroperasi sementara sisanya sekitar 40 unit tak aktif karena berbagai hal. Ada yang yang rusak, hilang, tak laik jalan dan dijadikan mobil pribadi. (her)
Halaman 3
lakukan tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat. Masyarakat, jelas Wabup, hendaknya bisa terus dan tetap waspada dengan berbagai ancaman yang terjadi. Termasuk potensi terjadi konflik horizontal itu sendiri. Pasalnya, potensi terjadinya konflik horizontal di tengah masyarakat masih tetap ada dan bisa terjadi kapan saja. ‘’Sehingga langkah antisipasi harus dilakukan sejak dini,’’ ujarnya mengingatkan. Peran tokoh masyarakat (toma) serta pemangku agama sangat dibutuhkan dengan terus memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Terus
terang, saya sering sedih dan menangis bahkan malu ketika mendengar ada warga Loteng yang terlibat bentrok dan perang. Bahkan sampai harus memakan korban. Padahal kita dikenal sebagai daerah seribu masjid dan memiliki banyak tokoh agama,” timpal mantan Camat Pujut ini. Membaiknya situasi kamtibmas Loteng, lanjut orang nomor dua di Loteng ini, tidak lepas dari meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya situasi yang aman bagi jalannya pembangunan. Terlebih dengan telah beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL) laju
pembangunan di Loteng bergerak cukup pesat. Hal ini, lanjutnya, ditandai dengan banyaknya investor yang mulai masuk untuk berinvestasi di Loteng dengan membangun berbagai fasilitas masyarakat yang dibutuhkan dalam menunjang laju pembangunan itu sendiri. “Jadi sekarang mari kita berpikir bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapi laju pembangunan. Bukan lantas justru sibuk bentrok dan menyerang sesama. Karena pembangunan tidak akan bisa maju, kalau kita terus-terusan saling serang dan berperang,” ujarnya. (kir)
(Suara NTB/nas)
WISATAWAN - Angka kunjungan wisatawan ke Loteng meningkat. Sejumlah objek wisata ramai dikunjungi. Termasuk objek wisata Batu Payung di Kute.
SUARA NTB Senin, 1 Juli 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Kerjasama Program PAUD Dinas Diknas Sumbawa dengan Harian Suara NTB Kebijakan dan Anggaran Pembangunan PAUD Holistik dan Integratif Pasca PPAUD di Sumbawa
(Suara NTB/arn)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Program PAUD dipandang penting dan strategis dalam pembangunan SDM khususnya anak pada usia pertumbuhan, sebagai implementasi perintah konstitusi. Untuk itu,
Amir Mahmud
Pemkab memiliki kebijakan dan anggaran pembangunan PAUD Holistik dan Integratif pasca Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) di Sumbawa. Sebagaimana disampaikan Kasubid Sosial Budaya Bappeda Sumbawa, Amir Mahmud, S.IP, M.E, dalam lokakarya kabupaten program PPAUD yang baru saja berlangsung. UU No. 23 tahun 2002 (Perlindungan Anak), UU No. 20 tahun 2003 (Sisdiknas) telah menekankan tanggung jawab pemerintah dalam pengembangan pendidikan anak. Apalagi di tingkatkan lokal telah ditetapkan Perda Pendidikan dan Perbup Pengelolaan Program PAUD Holistik Integratif (PAUD – POSYANDU – BKB). Serta menjadi salah satu prioritas utama dalam PRPJP Kabupaten Sumbawa 2005-2025 (Perda 31/2010), maupun RPJMD 2011 - 2015. Untuk menyelenggarakan pelayanan
dasar yang lebih berkualitas dan terjangkau di bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Tujuannya, lanjut Amir, tentu saja adanya peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Dengan sasaran meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pendidikan. Meningkatnya mutu pendidik, tenaga kependidikan dan manajemen sekolah. Serta meningkatnya minat dan budaya gemar membaca. Melalui strategi sinkronisasi pendanaan pendidikan, efisiensi dan efektivitas sasaran alokasi anggaran pendidikan, optimalisasi sarana prasarana pendidikan, peningkatan sarana prasarana perpustakaan, serta peningkatan partisipasi masyarakat. Kebijakan umumnya adalah meningkatkan pemerataan pelayanan PAUD. Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan pendidikan dasar melalui Program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Meningkatkan pem-
erataan dan mutu pelayanan pendidikan menengah dan Pencanangan Wajib Belajar Sembilan Tahun. Terakhir meningkatkan rata-rata lama sekolah dan penuntasan buta aksara. Hal ini sesuai dengan tema pembangunan 2014, “Perluasan Aksesibilitas Pembangunan Daerah dan Peningkatan Kualitas SDM”. Sebagai gambaran, lanjut Amir, APK PAUD tahun 2012 sebesar 51,57 persen dan diharapkan kondisi akhir RPJM 2015, APK mencapai 75 persen. Sementara postur anggaran untuk PAUD 2013, terbagi dalam program PAUD sebesar Rp 1.020.690, penyelenggaraan PAUD sebesar Rp 503.689 dan pengembangan PAUD Rp 517.000. Agar program PAUD ini bisa terus berkelanjutan di Sumbawa, diperlukan beberapa alternatif solusi. Yakni, adanya efisiensi angaran, pelibatan para pihak, pemerintah daerah – swasta – NGOs – masyarakat (terutama
komite sekolah) dan lainnya. Kemudian, adanya sinkronisasi program lintas SKPD dan instansi, baik vertikal maupun horizontal. “Misalnya pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM GSC) dengan leading sector pada BPM-PD bisa dioptimalkan dan disinergikan untuk kesinambungan pengembangan dan pengelolaan PAUD,” kata Amir mencontohkan. SKPD yang berperan penting dalam program ini, Diknas, BKBPP dan BPM PD yang didukung oleh SKPD lainnya. Dengan skema pengembangan dari pemerintah pusat (Kemendikbud), ke pemerintah Kabupaten. Selanjutnya pemerintah desa yang mengalirkannya ke pengelola PAUD atas dukungan masyarakat dan pihak swasta. Selanjutnya, penguatan kelembagaan mulai dari pemerintah desa, masyarakat, pengelola, hingga pengawas dan pembina.
(Suara NTB/arn)
LOKAKARYA - Peserta lokakarya Kabupaten Sumbawa Program PPAUD. Serta mengoptimalkan integrasi program PPAUD dengan program sejenis, misalnya Posyandu dan KB atau dikenal dengan istilah PAUDHI/POSPABKB. Role sharing pengembangan PAUD dari aspek pembiayaan pada tingkatan Kabupaten dari kegiatan Diknas dan bantuan keuangan. Dari aspek peningkatan kelembagaan, bisa dalam bentuk regulasi, pembinaan kelembagaan, pelatihan manaje-
Pendidikan di Bima Tuntut Pembentukan PPS Berkembang Pesat Warga KSB akan Gelar Aksi
Kota Bima (Suara NTB) Selama sepuluh tahun terakhir, pendidikan di Bima sudah luar biasa. Jika sebelumnya banyak pelajar Bima yang merantau ke luar daerah untuk mendapatkan pendidikan, kini kebanyakan dari mereka justru merantau di negeri sendiri karena sudah banyak Perguruan Tinggi (PT) meski memang masih butuh sarana dan prasarana. Demikian diungkapkan Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Profesor Dr Mansyur M.Si, ditemui usai wisuda mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima, Sabtu (29/6). Menurut Mansyur, di awal tahun tahun 1990-an Bima, Dompu maupun Sumbawa banyak yang merantau untuk menempuh pendidikan di luar daerah seperti Mataram, Makassar dan Jawa. Meski terkadang mereka yang merantau tersebut harus hidup berpas-pasan dan tidur di masjid-masjid demi pendidikan. “Apapun yang terjadi di sana (luar daerah, red) itu tidak penting, yang penting adalah pendidikan,” ujarnya. Namun di awal tahun 2000-an, PT mulai berdiri meski belum tampak. Selanjutnya, geliat PT di Bima yang bergerak di berbagai bidang studi sudah banyak yang berdiri dan diminati oleh pelajar. “Kesadaran masyarakat Bima sudah menjadi kultur pendidikan dan kebanyakan pelajar justru merantau di daerah sendiri. Ditanyai mengenai sarana dan prasarana yang ada? Mansyur yang juga didampingi Perwakilan Kopertis Wilayah VIII, Drs I Ketut Sudarma mengatakan, sesuai dengan standar pendidikan nasional, sarana dan sarana memang harus ada. Dia pun melihat, sarana dan prasarana di PT-PT di Bima khususnya STKIP Taman Siswa sudah memenuhi standar. Meski memang, khusus untuk PT berbeda dengan Universitas Negeri. Di mana Universitas Negeri disubsidi oleh pemerintah. Sehingga untuk PT swasta memang perlu untuk meningkatkan sarana dan prasarana sendiri. Tapi jika dilihat dari SDM, khusus untuk STKIP Taman Siswa sudah memadai bahkan lebih dari PT-PT yang pernah dikunjunginya. Dan kebanyakan dari Dosen-dosen tersebut masih berusia muda. Untuk itu, dia mengingatkan agar dosen-dosen muda yang perlu diperbaiki yakni cara mengajarnya. Sesuai dengan UU Kependidikan, ada empat hal yang harus dimiliki oleh pengajar. Yakni Kompetensi Profesional, yakni harus mampu menguasai materi dengan baik dan benar. Kedua, kompetensi kepribadian di mana dosen maupun guru harus menjadi indikator utama dalam perilaku yang dididik. Ketiga kompetensi sosial, guru atau dosen harus bisa menempatkan dirinya di tengah masyarakat dan terakhir, Kompetensi pedagodik, yakni guru harus bisa mentransfer ilmunya dengan baik dengan memperhatikan faktor-faktor di tengah lingkungan. Ketua STKIP Taman Siswa Bima melalui PUKET III, Ibnu Khaldun,M.Si mengaku, pihaknya saat ini terus berupaya menggenjot peningkatan kualitas pendidikan di kampus setempat. Hal itu demi menjami kualitas lulusan yang dihasilkan dan menyeimbangkan dengan semangat belajar masyarakat Bima. Di antara upaya yang dilakukan, yakni membiayai lulusan terbaik yang kini menjadi dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Pihaknya membuka akses seluasnya dengan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia untuk belajar hingga ke luar negeri seperti empat dosen setempat yang kini akan Perancis. “Sarana dan prasarana juga akan terus kami tingkatkan seperti penyediaan fasilitas berbasis IT setiap ruangan dan untuk kepentingan administrasi. Kami juga dalam waktu dekat akan membuka program baru yakni PGSD dan ITK,” ujarnya. (use)
Taliwang (Suara NTB) Warga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang tergabung dalam Koalisi Sumbawa Barat untuk PPS, Senin (1/7) ini rencananya menggelar aksi simpatik mendukung segera terbentuknya Provinsi Pulau Sumbawa (PPS). Informasi yang dihimpun media ini, aksi tersebut akan dilancarkan di pelabuhan Poto Tano. Jumlah masa pun diperkirakan akan mencapai ratusan orang, karena selain melibatkan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas), kepemudaan dan mahasiswa selaku pencetus aksi. Undangan untuk mengikuti aksi tersebut juga disebarkan secara luas bahkan melalui berbagai media sosial facebook yang berisikan seruan kepada seluruh masyarakat KSB. “Gerakan ini adalah gerakan masyarakat, siapa saja bisa ikut selama punya semangat memperjuangkan terbentuknya PPS. Makanya kami sengaja menyebar undangan terbuka, agar aksi simpatik
esok bisa menggugah para pemangku kebijakan di pusat,” terang Koordinator Aksi Koalisi Sumbawa Barat untuk PPS, Andi Subandi kepada media ini, Minggu (30/6). Aksi tersebut diperkirakan akan digelar sekitar pukul 09.00 Wita. Andi menjelaskan, sebagian massa akan mulai bergerak dari kota Taliwang menuju pelabuhan Poto Tano. Sementara lainnya akan bergabung selama di perjalanan atau secara perorangan dapat langsung menuju pelabuhan. “Semakin banyak masyarakat yang ikut, akan semakin baik, karena ini hajat bersama demi PPS,” cetusnya. Ditanyaapakahaksitersebuthanyasekadar aksi simpatik dengan melakukan orasi
men program dan TOT, serta bantuan kelembagaan. Kemudian dari aspek mekanisme, program bisa berupa penetapan target, modul standar, pedoman pengawasan, serta monitoring dan evaluasi. Sementara aspek peningkatan manajemen, berupa dukungan Sarpras, perpustakaan dan buku. Serta penetapan standarisasi sekolah/tempat belajar PAUD. (arn/*)
di Poto Tano
menyampaikan tuntutan? Andi mengungkapkan, dalam aksi segala sesuatu bisa terjadi. Karenanya ia menyatakan jika saja nantinya tidak ada tanggapan positif dari pemerintah pusat, maka tidak menutup kemungkinan aksi untuk menutup pelabuhan akan turut dilancarkan. “Kalau memang diperlukan menutup pelabuhan agar pusat mau mengamini tuntutan kami, maka akan kami lakukan besok,” tandasnya. Ada tiga tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi tersebut. Di antaranya mendesak pemerintah pusat terutama DPR untuk memasukkan PPS dalam daftar Daerah Otonomi Baru (DOB), menuntut politisi asal pulau Sumbawa (yang duduk di DPR) untuk turut aktif (tenaga, ide dan materi) untuk memperjuangkan PPS di tingkat pusat dan ketiga mendesak jajaran KP3S (Komisi Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa) untuk bertanggung jawab jika PPS gagal ditetapkan tahun ini. Koordinator Umum (Kordum) Koalisi
Sumbawa Barat untuk PPS, Unang menjelaskan, PPS harus didesak masuk dalam daftar DOB untuk dibahas dalam agenda sidang DPR tahun ini. Sebab jika tidak, dapat dipastikan agenda pembentukan PPS akan kembali molor hingga waktu yang tidak ditentukan. “Bayangkan saja hanya tahun ini DPR akan fokus dengan agenda otonomi, karena tahun 2014 mendatang mereka sibuk dengan Pemilu. Artinya kalau sekarang tidak dibahas,kitaminimalmenunggutahun2015. Itu pun kalau DPR sudah mengagendakan untuk membahas DOB. Kalau tidak, maka impian kita untuk terbentuknya PPS hanya benar-benar jadi impian saja,” tandas Unang. Sebelumnya secara maraton gelar aksi simpatik untuk PPS ini telah dirancang oleh KoalisiSumbawaBaratuntukPPSsejaksatu bulan lalu. Dimulai dengan menggelar sosialisasidiseluruhkecamatan,aksiinipunakhirnya mendapat dukungan dari hampir seluruh lapisan masyarakat KSB. (bug)
UTS Didik Calon Perekayasa Robot Bakteri
(Suara NTB/ist)
WISATA DIVING – Wisata di pulau Moyo, kabupaten Sumbawa, tidak hanya wisata pegunungan dan pantai yang masih asli, tetapi Moyo juga menyiapkan sekitar 6.000 hektar untuk wisata alam bawah laut bagi wisata diving. Tampak beberapa wisatawan tengah menikmati keindahan koral serta ikan hias dalam wisata diving di bawah laut pulau Moyo.
Tiga Korban Dirawat
Warga Dua Kampung Tawuran Dompu (Suara NTB) Warga Dorongao Kelurahan Kandai 1 terlibat perkelahian dengan warga Bali 1, kabupaten Dompu. Pemicunya karena bersinggungan pada acara hiburan malam setelah mengkonsumsi minuman keras (miras). Tiga warga Bali 1 menjadi korban bacokan hingga dirawat intensif di RSU Dompu. Kapolres Dompu, AKBP Benny Basir Warmansyah kepada wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (29/6) mengungkapkan, insiden perkelahian antarwarga Bali 1 dan Dorongao Kandai 1 terjadi pada Jumat (28/6) malam sekitar pukul 23.30 wita. Pemicunya karena perselisihan antarpemuda kedua warga yang berujung pada pembacokan terhadap tiga orang warga Bali 1 pada acara hiburan malam yang diadakan Iradat, warga lingkungan Mantro, Kelurahan Bada. Ketiga warga Bali 1 yang menjadi korban pembacokan yaitu Sandiman (23) luka bacok pada tangan kanan, Fauji (26) luka bacok pada pundak kiri dan kanan, Agus Salim (28) juga terkena luka bacokan pada tangan kanan. Sementara pelakunya dan langsung diamankan yaitu berinisial EA alias Iren, BS dan Zkl oleh warga Dorongao. “Pelaku langsung ditangkap tadi malam bersama barang bukti sebilah parang milik tersangka EA,” ungkap Benny. Benny mengaku, perkelahian antarpemuda dan merembet ke perkelahian antarkampung di Dompu rata-rata dipicu oleh adanya acara hiburan malam dan beredar bebasnya minuman keras. Untuk itu, pihaknya akan melakukan operasi sambil menertibkan penyakit sosial lainnya dalam operasi Pekat Gatarin yang berlangsung 14 hari sejak 25 Juni – 8 Juli 2013. “Kita harus laksanakan operasi,” katanya. Namun Benny mengaku, banyaknya peredaran miras tidak tertutup kemungkinan karena adanya peran serta oknum anggota. Hal ini juga yang membuat operasi selama ini tidak maksimal. “Kalau ada oknum anggota yang terbukti
mengkonsumsi miras, kita akan tindak sesuai aturan yang ada,” jelasnya. Selain itu, pihaknya juga akan buat edaran kepada masyarakat untuk tidak lagi melaksanakan hiburan malam. Kalaupun melaksanakan acara hiburan, cukup dilaksanakan pada sore hari. Namun Benny enggan bersikap tegas bila ada warga yang tetap melaksanakan acara hiburan malam dengan membubarkan. “Saya sudah melarang acara hiburan malam. Kalau kita bubarkan, mereka malah marah lagi,” aku Benny. Sementara itu, belasan warga Bali 1 melakukan aksi blokir jalan di depan masjid raya Baiturrahman Dompu, Sabtu (29/6) pagi. Aksi warga ini menuntut pelaku pembacokan ditangkap. Namun aksi warga ini hanya beberapa saat dan langsung membubarkan diri, karena tiga orang pelaku sudah diamankan polisi. Belum Berdamai Sementara itu, kelompok warga Anamina dan Soriutu Kecamatan Manggelewa kembali terlibat perkelahian. Pemicunya karena perkelahian antarpemuda di Soriutu dan melibatkan warga. Namun perkelahian warga kali ini tidak sampai melakukan aksi pemblokiran jalan. Kapolres menerangkan, perkelahian antarwarga ini dipicu oleh penganiayaan terhadap Agar (16), warga Anamina oleh Zulfikar (17) warga Soriutu di cabang Banggo Manggelewa, Kamis (27/ 6) sore. Akibatnya, warga Anamina melakukan pencarian pelaku ke Soriutu. “Tidak terima diserang dan dikhawatirkan salah sasaran, warga Soriutu justru menyerang balik warga Anamina (Kamis malam),” kata Benny. Inisiden ini, lanjut Benny, memicu ketegangan kedua wilayah. Apalagi perkelahian antara kedua Desa yang sempat terjadi sebelumnya hingga saat ini belum didamaikan. “Tapi kita sudah memanggil tokoh masing-masing Desa dan mereka menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum,” katanya. (ula)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Fakultas Teknobiologi Uiversitas Teknologi Sumbawa (UTS) telah menggelar lomba aplikasi bioteknologi yang kini memasuki tahap akhir. Sebanyak 14 siswa dalam tujuh grup yang lolos tahap akhir berkompetisi merakit robot bakteri. Sebagaimana disampaikan HumasUTS,AgusSalimS.E,Minggu(30/6),setelahtahappertamalomba 26 Maret 2013 lalu yang diikuti oleh 126 siswa SMA, kini lomba memasuki tahap terakhir. Sebanyak tujuh grup yang lolos dari fase pertama lomba, berkompetisi untuk merebut hadiah dan sebagai wakil Indonesia di IGEM (International Genetically Engineered Mechine) di MassachusettsInstitute of Technology di Amerika Serikat. Menurut Bugi Ratno Budiarto, S.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing 14 calon perekayasa robot bakteri ini, kata Agus, proses ini bimbingan selama ini cukup singkat di mana ke 14 siswa tersebut digodok dalam Biotek Camp di UTS yang dilaksanakan Mei – Juni 213. Tim Sumbawagen 1 yang merupakan pemenang Lomba akan ke Kompetisi Robot Biotek Dunia, IGEM (International Genetically Engineered Machine;www.igem.org)babak penyisihan Asia pada bulan Oktober 2013, bergabung dengan Tim Sumbawagen. Dekan Fakultas Teknologi UTS, Dr. Arief Budi Witarto, sambung Begas, panggilan akrab Agus Salim, sangat terkejut dengan lulusan SMA Sumbawa yang tergabung dalam grup Sumbawagen 1 – 9. Sekalipun belum kuliah di Fakultas Teknobiologi, para calon mahasiswa ini telah memahami konsep merakit robot bakteri. Gagasan yang dikembangkan oleh siswa-siswa ini yang tertuang dalam dalam berbagai tema proposal robot biotek ini cukup menarik, bahkan kontekstual. Salah satu judulnya adalah E-Humer System, di mana para siswa merakit robot bakteri yang dirancang untuk memakan mercuri atau logam berat yang banyak digunakan pada pertambangan saat ini. Project proposal ini biasa disebut dengan the hunter of mercury system, sangat cocok bagi Sumbawa yang banyak penambangan tradisional maupun dapat digunakan untuk penutupan tambang atau mining closer. Selain itu gagasan yang tertuang dalam perakitan robot bakteri denganjudulBanappleRubbishPerfume System (BARPS). Dimana gagasan ini sangat cocok dengan problem sampah di Indonesia khususnya di Sumbawa. Melalui gagasan ini siswa-siswa ini menawarkan cara agar sampah tidakberbaukurangenakakantetapi dapat berbau pisang atau apel.
(Suara NTB/arn)
Agus Salim
Tujuh grup Sumbawagen – 1 dengan judul BARPS terdiri dari Fahmi Dwi Laksono, Indah Nurulita, Yulianti asal SMAN 1 Sumbawa Besar, Grup Sumbawagen – 2 dengan judul Robot Biotech: Ecoli Perokok terdiri dari Adelia Elviantari dan Karimah Auliasari siswa asal SMAN 1 Sumbawa Besar, Sumbawagen – 3 dengan judul EHumer System terdiri dari Asmawati dan Rian Adha Ardinata siswa asal SMAN 2 Sumbawa Besar. Sumbawagen – 4 dengan judul Biocontrol Using Mosquito Hunter System, terdiri dari Arief Muhamad dan Gita Peny Lestari siswa SMA Islam Sumbawa Besar. Sumbawagen – 5 dengan judul Natural Pigment Production Using Yellow Natural E.Coli terdiri dari Yunianti dan Irwandi siswa asal SMAN Moyo Hulu Sumbawa, Sumbawagen – 8 dengan judul E.Coli Fertilizer System terdiri dari Cindy Suci Ananda dan Ovitra Astiana siswa asal SMAN Empang Sumbawa dan Sumbawagen – 9 terdiri dari M. Isro Al Fajri Asal SMAN 2 Sumbawa dan M. Al Azhar siswa asal SMAN 3 Sumbawa Besar. Dari proses presentasi proposal perakitan robot bakteri, presentasi praktikum serta kemampuan presentasi lainnya diputuskan pemenang pertama Banapple Rubbish Perfume System (BARPS) terdiri dari Fahmi Dwi Laksono, Indah Nurulita, Yulianti asal SMAN 1 Sumbawa Besar. Mereka berhak mendapat hadiah Rp 9 juta serta berpeluangberangkatkeHongkong PP dalam rangka mengikuti kompetisi robot bakteri tingkat Asia, Oktober 2013. Juara kedua Group Sumbawagen – 2 dengan judul RobotBiotech:EcoliProkokterdiridari Adelia Elviantari dan Karimah Auliasari siswa asal SMAN 1 Sumbawa Besar, berhak mendapat hadiah Rp 7 juta. Juara ke tiga Sumbawagen – terdiri dari M. Isro Al Fajri Asal SMAN 2 Sumbawa dan M. Al Azhar siswa asal SMAN 3 Sumbawa Besar berhak mendapat hadiah Rp 5 juta. ”Putra putri Sumbawa ini ibarat elang-elang yang baru dierami dan siap diajak untukmencengkeramdunia,”pungkas Begas. (arn)
RAGAM
SUARA NTB Senin, 1 Juli 2013
Dugaan Korupsi Alat Peraga, Delapan Orang Tersangka Dari Hal. 1 Pemeriksaan secara sampling dilakukan di sejumlah madrasah di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, sampai ke Kabupaten Bima. Proyek senilai Rp 71,5 miliar ini digarap oleh empat rekanan dan melibatkan sejumlah pejabat Kemenag RI. Hasil pemeriksaan itu kemudian digodok di Kejaksaan Agung dan hasilnya lima tersangka ditetapkan. Terkait penetapan tersangka ini, pihaknya sudah diinformasikan langsung oleh Kejagung. Ditanya mengenai keterlibatan pejabat Kemenag NTB dalam kasus ini, Sutapa mengaku pihaknya belum mendapat petunjuk untuk menelusuri keterlibatan pejabat daerah. Tapi kesimpulan sementara, tidak ada keterlibatan pejabat di NTB. ‘’Karena Kemenag di NTB hanya menerima distribusi alat peraga ini. Mereka juga mengaku sempat kaget ada bantuan yang turun. Tapi karena ini turun dari pusat, sehingga para pengurus Ponpes menerima saja,’’ terang-
nya. Yang tidak diduga, sampai akhirnya kasus ini jadi masalah di penegak hukum. Diketahui, dana Rp 71,5 miliar tersebut bersumber dari APBN P untuk Dipa Dirjan Pendidikan Islam Tahun 2010. Anggaran sebesar itu dibagi dua, Rp 27,5 miliar untuk MA dan angka yang sama untuk MTs. Sementara yang ditetapkan sebagai tersangka diantaranya, Direktur PT Alfindo Nuratama Perkasa, Arifin Ahmad dan stafnya Maruen Patricia Cilcilia. Direktur CV Pudak, Zainal Arief, dan mantan Unit Perwakilan Pengadaan, Rizal Royan. Konsultan informasi tekonologi dari PT Sean Hulbert Jaya, Ida Bagus Mahendra Jaya Martha. Sementara tersangka dari jajaran pejabat Kemenag RI, diantaranya PPK, Syaiffudin, mantan Sekjen Kemenag Affandi Mochtar, mantan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag, Firdaus Basuni. (ars)
Ekspektasi Masyarakat Terhadap Caleg Sangat Tinggi Dari Hal. 1 Namun, karena belum terbukti kebenarannya, Darmansyah belum menyebutkan parpol mana saja yang bacalegnya diadukan. Terkait materi pengaduan dari masyarakat, Darmansyah membaginya ke dalam dua jenis. Pertama yang berkaitan dengan syarat pencalonan yang bersangkutan. Misalnya, ada bacaleg yang diadukan karena namanya tidak sesuai dengan KTP. Atau, karena yang bersangkutan menggunakan gelar yang tidak sah dalam pencalonannya. Jenis aduan lainnya yang diterima KPU NTB adalah terkait dengan persoalan etika, moral dan integritas, hingga kualitas hidupnya. Persoalan semacam ini menurut Darmansyah memang tidak bisa menggugurkan pencalonan yang bersangkutan. Misalnya, ada bacaleg yang diadukan karena urusan utang piutang. Ada pula yang diadukan karena yang bersangkutan kerap dilanda masalah rumah tangga. Bahkan, menurut Darmansyah, ada bacaleg yang diadukan karena ia diketahui berasal dari orang miskin. ‘’Ini menandakan tingginya ekspektasi masyarakat terhadap kualitas diri dan kualitas hidup seorang anggota leg-
islatif,” ujar Darmansyah. Menurutnya, setelah menerima pengaduan, pihaknya akan melakukan rekapitulasi tanggapan atau pengaduan masyarakat. ‘’Selanjutnya, nanti akan dilakukan klarifikasi kepada parpol,” ujar Darmansyah. Jika ada bacaleg yang gugur karena pengaduan tersebut, parpol bersangkutan dipersilakan untuk mengajukan calon pengganti untuk ditempatkan di nomor urut yang sama. Parpol tidak diperkenankan untuk mengubah nomor urut bacaleg meski ada bacaleg yang gugur setelah pengaduan tersebut terbukti kebenarannya. ‘’Tentu saja nanti KPU akan memverifikasi kembali calon penggantinya itu apakah penuhi syarat atau tidak,” ujarnya. Darmansyah menjelaskan, ada tiga syarat perubahan DCS, yaitu jika ada bacaleg yang meninggal dunia, mengundurkan diri atau terbukti tidak memenuhi syarat berdasarkan pengaduan masyarakat. Untuk caleg yang mengundurkan diri, menurut Darmansyah tidak bisa diajukan penggantinya oleh parpol bersangkutan. (aan)
Korban Gempa Kekurangan Logistik Dari Hal. 1 Namun penambahan masa tanggap darurat ini menurut Iwan, sangat tergantung dari kondisi di lapangan. “Kita masih terus melakukan evaluasi, khususnya distribusi logistik dari desa ke dusun-dusun. Kita ingin tahu apa kendalanya, karena keluhan masih kita dengar. Kalau kekurangan sumber daya, kita akan kirim sumber daya, kalau kendalanya transportasi, kita kirimkan mobil.” Menyusul cuaca tak menentu di mana sekali waktu turun hujan, Iwan juga mengkhawatirkannya. Ia berharap, penanggulangan masa tanggap darurat sudah dapat menjamin rasa aman dan nyaman warga meski berada di tenda pengungsian. Tim Koordinator Logistik, M. Sa’i, Minggu kemarin membenarkan kemungkinan kurangnya logistik khususnya beras untuk masyarakat korban gempa. Sampai dengan Sabtu (29/6), jumlah beras yang masuk terakumulasi sebanyak, 40.836 Kg. Sementara per hari Minggu kemarin, angka tersebut bertambah sebanyak 4 ton lebih dari sejumlah donatur. Pada periode yang sama (22-29 Juni) jumlah total logistik khususnya beras yang keluar sebanyak 35.201 Kg. Sa’i memprediksikan, melihat angka keluar beras ratarata per hari diangka 10,5 ton
(paling tinggi) maka jumlah sisa logsitik yang ada belum menjamin penanganan kebutuhan logistik korban gempa. Apalagi jumlah korban masih terus di-update dengan kemungkinan jumlah akan terus bertambah. ‘’Bagi warga yang masih memerlukan informasi dan penjelasan mengenai logistik, kami persilahkan untuk menghubungi Posko,” imbuh Sa’i. Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB, melalui Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Mataram, H. Kamarudin, Sabtu (29/6), telah menyalurkan sumbangan kepada korban gempa KLU melalui Posko BPBD KLU. Sumbangan diterima langsung Sekda KLU, H. Suardi. Kamarudin mengatakan, bantuan tersebut bersumber dari partisipasi lembaga perbankan di bawah BPMD serta partisipasi bantuan personal karyawan/karyawati perbankan di NTB. Dalam perbantuan kemarin, Kamarudin yang didampingi Kepala Cabang Perwakilan Bank Syariah Mandiri NTB dan unsur Pemimpin Divisi PT. Bank NTB, H. Sinar, menyalurkan jumlah paket bantuan senilai total Rp 40 juta. (ari)
Di Mataram Satu Nama Terima Enam BLSM, yang Miskin Terlewatkan Dari Hal. 1 ‘’Kami dituduh pilih kasih di bawah, bahkan banyak yang tidak bisa mengambil karena kepala keluarganya tidak berada di tempat,” katanya. Fuad mencontohkan nama Amnah. Di beberapa lingkungan ada namanya Amnah, padahal setelah ditelusuri nama Amnah hanya satu, tapi dia menerima sampai enam BLSM. Dia juga mencontohkan salah seorang warganya yang bernama Sukiman. Menurutnya, Sukiman ini benar-benar warga miskin yang
tidak bisa bekerja karena cacat fisik bahkan tidak bisa berbicara. “Tapi nyatanya, dia tidak dapat. Ini kan aneh, benar-benar ini data siluman,” kritiknya. Bahkan, ketika Suara NTB hendak mewawancarai Sukiman, yang bersangkutan hanya tertunduk lesu. Pun ketika ditanya, Sukiman tidak menjawab karena memang yang bersangkutan tidak bisa berbicara dan mengalami cacat fisik karena untuk berjalan saja dia harus menggunakan bantuan tongkat. (smd)
Halaman 5
Perempuan PBB Lakukan Gerakan Putih Bagi Anak-anak Korban Gempa Tanjung (Suara NTB) Unsur perempuan Partai Bulan Bintang (PBB) yang notabene mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Mataram, akan melakukan gerakan putih (minum susu) bagi anak-anak korban gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Gerakan putih tersebut merupakan langkah intervensi bagi recovery (pemulihan) psikis anak-anak korban gempa, selain memberikan terapi psikis pada saat yang bersamaan. Salah satu caleg perempuan PBB Kota Mataram, Baiq Dewi Djappa, Sabtu (29/6), mengatakan terapi psikis akan diberikan sebagai lanjutan bantuan moril kepada anak-anak korban gempa. Caleg perempuan PBB melihat, keberadaan anak-anak korban gempa tidak hanya memerlukan bantuan logistik (materil) tetapi juga moril. ‘’Anak-anak ini harus diselamatkan karena mereka merupakan generasi bangsa. Bagaimana bangsa ke depan, tergantung dari mereka. Kita tidak ingin, melihat anak-anak ini dilanda trauma yang berkepanjangan, sehingga mereka harus diterapi lebih cepat,” kata Dewi ditemui di Kantor Desa Bentek, Kecamatan Gangga, KLU. Pengasuh salah satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Ampenan, Kota Mataram ini menjelaskan, pemulihan psikis anak-anak relatif lebih lama dibandingkan orang dewasa. Ia bahkan mengkhawatirkan, pemulihan psikis yang lamban akan berdampak terhadap mental anak-anak ke depannya. Untuk itulah, bantuan pemulihan psikis dirasakan lebih penting dari pemenuhan kebutuhan
(Suara NTB/ari)
CALEG - Caleg perempuan PBB dalam kunjungannya ke lokasi gempa KLU, Sabtu (29/6). makanan. ‘’Recovery psikis tidak dilakukan satu atau dua kali, tapi lebih sering. Mengobati traumatik tidaklah mudah, dan tidak sama dengan mengobati sakit pisik,” katanya lagi. Ia menambahkan, caleg perempuan PBB akan melibatkan psikolog dalam kunjungan ke KLU yang dijadwalkan dalam waktu dekat ini. Pihaknya sudah merancang, anak-anak akan diajak bercerita, mendongeng, menggambar dan berbagai terapi lain yang bersifat hiburan. Caleg perempuan PBB lain, Dapil 4 Cakranegara, Kota Mataram, Fauzah, menyebutkan bantuan logistik yang disalurkan untuk bantuan di seputar Kantor Desa Bentek meruapa-
kan donasi dari caleg perempuan PBB sendiri. Inisiatif bantuan dihimpun sebagai bentuk simpati atas musibah yang melanda warga KLU. ‘’Bantuan ini kami salurkan sebagai bentuk kepedulian kaum perempuan PBB. Logistik yang dikumpulkan standar, seperti susu, biskuit, mie instan, dan pakaian layak pakai,” katanya. Kedatangan caleg perempuan PBB pada kesempatan Sabtu lalu, berjumlah 15 orang. Sebagai sumbangsih yang pertama, ujar Fauzah, masih terbatas pada logsitik yang menyentuh orang dewasa. Sembari ke lapangan dan mengidentifikasi kebutuhan korban, caleg perempuan PBB akan datang lagi ke KLU guna membantu pemulihan psikis. (ari)
Calon Anggota DPD akan Melalui Uji Publik Mataram (Suara NTB) Tidak hanya calon anggota legislatif (caleg) yang melalui uji publik untuk mendapatkan tanggapan masyarakat, tetapi calon anggota DPD RI juga akan melalui uji publik. Anggota KPU NTB Divisi Hukum dan Pengawasan, H. Ilyas Sarbini, SH mengatakan sesuai peraturan perundang-undangan, KPU juga akan mengumumkan nama calon anggota DPD RI di media massa sebelum ditetapkan dalam daftar calon tetap (DCT). Ilyas menyampaikan uji publik tersebut akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang. Mekanismenya juga sama seperti uji publik caleg yang ada dalam DCS.
Masyarakat harus bersurat secara resmi ke KPU NTB dan KPU NTB selanjutnya akan melakukan klarifikasi terhadap tanggapan masyarakat tersebut. Saat ini proses pencalonan DPD sedang berlangsung verifikasi faktual terkait dukungan perbaikan 10 orang calon yang tidak memenuhi syarat (TMS) di tingkat perbaikan awal. “Hasil verifikasi faktual dari kabupaten/kota kita tunggu sampai besok tanggal 2 Juli kemudian kami akan rekapitulasi,” ujarnya. Hasil verifikasi tersebut kemudian akan disampaikan ke KPU Pusat untuk penentuan DCS. Penetapan DCS calon anggota DPD RI adalah
kewenangan KPU Pusat. Kemudian KPU akan mengumumkan nama-nama tersebut di media massa untuk meminta tanggapan masyarakat. Dari 41 orang calon anggota DPD RI lolos, Ilyas mengatakan didominasi oleh tokoh-tokoh muda. “Muda yang saya maksud disini masih dibawah 50 tahun dan banyak juga dibawah 40 tahun,” ujarnya. Menurutnya calon-calon anggota DPD RI relatif bagus karena banyak tokoh-tokoh di NTB ikut ambil bagian mencalonkan diri. “Dari birokrat juga cukup banyak. Ada yang baru pensiun, ada yang akan pensiun, dan ada yang sudah pensiun,” ujarnya. (yan)
Janda Muda Ditangkap Hisap Sabu Mataram (Suara NTB) Janda yang diketahui berinisial Na alias Yuma, (25) asal Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng) ditangkap Satuan Narkoba Polresta Mataram di bawah kendali Iptu Revin Manggala Putra di kos-kosannya yang terletak Jalan Tamtanus 8 Lingkungan Karang Sidemen, Cilinaya, Cakranegara. Penangkapan berlangsung Jumat malam (28/6) sekitar pukul 22.00 Wita di tempat kos tersangka. Dari tangannya polisi berhasil mengamankan barang bukti tiga poket kristal bening narkoba jenis sabu masing-masing seberat 0,31 gram, beserta alat konsumsi narkotika berupa bong yang terbuat dari botol sprite plastik, kaca pipih, sedotan, korek api dan ponsel . ‘’Barang-barang itu diamankan dari laci bawah lemari tersangka,”
kata Kasubag Humas Polresta Mataram AKP Arief Yuswanto, dihubungi Suara NTB via ponsel Minggu kemarin (30/6). Setelah polisi mengetes urin ternyata air seninya pun positif mengandung zat metapetamin. Na mengaku kepada polisi sudah dua bulan sebagai pengguna aktif narkoba jenis sabu. Janda dua kali ini juga mengaku mendapatkan barang itu seharga Rp 500 ribu dari pria berinisial HR warga Cakranegara. ‘’Pria yang disebutkan tersangka itu masih kita selidiki,” ujar Arief. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kini Na harus mendekam di sel tahanan Polres Mataram. Ia dijerat Pasal 112 dan Pasal 127 tentang kepemilikan dan penggunaan narkoba, dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara. (ars)
Belum Siap Kalah Dari Hal. 1 537 sengketa Pilkada ditangani MK. Dari jumlah itu, hanya 21 persen yang dikabulkan. ‘’Para calon kepala daerah yang menjadi peserta Pilkada itu punya mentalitas siap menang saja, tidak siap kalah. Oleh karena itu jika mereka kalah lalu mengajukan gugatan ke MK sebagai upaya hukum terakhir,” ujarnya ditemui usai membuka kejuaraan panjat tebing kelompok umur tingkat nasional di Mataram, Sabtu (29/6). Dikatakan, pengajuan gugatan ke MK merupakan hak setiap orang. Namun ia mengingatkan gugatan yang diajukan harus rasional bukan emosional. Artinya, lanjut Akil Mochtar, gugatan yang dilayangkan benar-benar telah terjadi kesalahan dalam proses Pilkada yang terstruktur, sistematis dan massif. “Itu baru diajukan. Kalau tidak maka tidak usah. Kalau kesalahan-kesalahan kecil apalagi selisihnya (perolehan suara) sudah sangat jauh, itu sangat tidak mungkin dikab-
ulkan,” imbuhnya. Ia melihat, kebanyakan saksi yang dihadirkan oleh calon yang melakukan gugatan tidak tahu apa pokok permasalahan yang disengketakan.”Cuma diangkut ke Jakarta disuruh memberi keterangan. Di sidang dia sendiri tidak tahu apa yang harus dia kerjakan. Nah itu, artinya kompensasi saja akibat kekalahan dan tidak siap kalah,” tambahnya. Tetapi, kata, Akil Mochtar, memasukkan gugatan ke MK lebih baik daripada melakukan tindakan-tindakan anarkis dengan merusak fasilitas umum. Terkait dengan sengketa Pilkada Lombok Timur yang ditolak MK, Akil Mochtar menegaskan putusan tersebut sudah final dan tidak ada penafsiran-penafsiran lagi, tinggal dieksekusi. “Kalau ditolak berarti keputusan KPU itu sah. Jadi sesuai dengan ketetapan KPU itulah yang sebagai pemenangnya. Kalau permohonannya diterima baru ada isi putusan MK apa. Apakah dis-
uruh pemungutan ulang atau didiskualifikasi, ini kan tidak. Permohonannya ditolak berarti sudah selesai,” tegasnya. Disebutkan, jumlah sengketa Pilkada di Indonesia sejak 2008 hingga saat ini yang ditangani MK sebanyak 537 gugatan. Dari sekian banyak sengketa Pilkada tersebut hnaya 21 persen yang dikabulkan. Artinya, menurut Akil Mochtar, hampir 80 persen pelaksanaan Pilkada sudah berjalan dengan baik. Saat ini, katanya, sengketa Pilkada yang sedang berlangsung di MK yakni sengketa Pilkada Sumatera Selatan (Sumsel), Ogan Komering Hilir, Banyuasin, Malang, Kudus, dan lainnya. “Hak setiap orang untuk mengajukan gugatan tetapi saya mengimbau kalau tidak cukup bukti-bukti seperti Pilkada NTB, para calon menerima kekalahan dan kemenangan dan sudah tidak mungkin diajukan gugatan. Colling down dan melanjutkan pembangunan masyarakat saya kira itu menjadi penting,” pungkasnya. (nas)
Hilangkan Trauma
Kabid Banjamsos ”Out Bond” Bersama Anak-anak Korban Gempa Mataram (Suara NTB) Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial (Banjamsos) Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan sipil NTB, H. Ruslan Abdul Gani, SH, MH bersama tenaga ahli psikososial menangani dampak psikososial anak-anak korban bencana alam gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sebanyak 217 orang anak-anak korban bencana gempa diajak out bond dengan tujuan agar anak anak yg masih PAUD, SD dan SMP melupakan peristia bencana yg sedang dialaminya beberapa hari lalu. Beraneka macam permainan diajarkan dan dilombakan dengan tujuan anakanak yang masih polos tersebut sedikit demi sedikit dapat melupakan peristiwa yang sudah terjadi beberapa hari lalu. Ruslan mengatakan, faktor pendukung dan penghambat pulihnya seseorang dari trauma terdiri dari banyak faktor. Beberapa ciri-cirinya antara lain memiliki keterampilan bantu diri seperti ada tidaknya pengalaman, trauma di masa lalu, usia saat terjadinya trauma dan pandangan terhadap kejadian traumatis yang dialaminya. Kemudian faktor dukungan sosial seperti dukungan dari keluarga dan masyarakat serta hubun-
gan interpersonal yang dimiliki. Selain itu faktor kejadian traumatis itu sendiri seperti berapa lama kejadian itu berlangsung atau dialami. “Tagana telah melakukan pendataan korban bencana. Data tersebut kemudian dikelompokkan seperti korban jompo, ibu hamil para penyandang cacat dan anak anak,”terangnya. Dijelaskan, penanganan setiap korban tentunya akan berbedabeda. “Itulah sebabnya saya perintahkan para tagana untuk mendata dan mengelompokkan para korban agar dapat kita tangani secara baik dan benar. Kegiatan psikososial ini kita lakukan sejak hari Selasa lalu dan kita rencanakan berahirnya belum bisa kita prediksi,’tuturnya. Diharapkan, anak-anak korban gempa di KLU tersebut dalam dua minggu ke depan sudah bisa melupakan semua peristiwa yang sudah dan sedang dialaminya. Mantan Kabid Kelembagaan ini menjelaskan bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam dan faktor manusia menimbulkan korban jiwa manusia. Kemudian kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional. (nas)
(Suara NTB/ist)
OUT BOND - Kabid Banjamsos Disosdukcapil NTB, Ruslan Abdul Gani bersama anak-anak korban gempa KLU melakukan kegiatan out bond untuk menghilangkan trauma.
Besok, Persetujuan Pengunduran Diri Wagub Diputuskan DPRD NTB Mataram (Suara NTB) DPRD NTB kembali akan menggelar rapat paripurna untuk membahas pengunduran diri Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Ir. H. Badrul Munir, MM yang mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI. Badan Musyawarah (Banmus) DPRD NTB telah menjadwalkan rapat paripurna Selasa (2/7) untuk keputusan DPRD terkait pengunduran diri tersebut. Demikian disampaikan Anggota Banmus, Mori Hanafi, SE.,M.Comm. Mori menyampaikan rapat paripurna untuk meminta persetujuan dewan atas pengunduran diri tersebut akan dilaksanakan melalui mekanisme voting. Pada rapat paripurna pekan lalu, Sekretaris DPRD NTB telah membacakan surat pengunduran diri wagub. Dan hari ini, Senin (1/7) akan digelar paripur-
na dengan agenda penyampaian pandangan fraksi-fraksi terkait pengunduran diri tersebut. Tiga rangkaian rapat paripurna untuk memutuskan pengunduran diri Wagub dikatakan Mori tidak mempunyai landasan hukum yang jelas. Mekanisme itu ditempuh untuk mengakomodir pendapat anggota dewan terkait surat pengunduran diri Wagub. Hal ini dilakukan karena pengunduran diri wakil kepala daerah baru pertama kali terjadi di NTB. ‘’Tidak ada landasan hukum. Ini untuk mengakomodir beberapa pendapat dimana ada ruang untuk fraksi memberikan tanggapan sebelum kita semua mengambil keputusan. Sebenarnya mekanismenya ini membutuhkan kesepakatan dari semua pihak terlepas dari masalah aturannya. Kesepakatan ini yang paling penting tidak melanggar aturan,” terangnya. (yan)
Tiga Warga Diduga Terkena Tembakan Senpi Polisi Dari Hal. 1 Minggu (30/6) siang sekitar pukul 13.00 Wita. Saat penggerebekan berlangsung, tiga warga yang menonton acara sabung ayam terkena tembakan yang diduga berasal daris enjata api (senpi) aparat Kepolisian. Diantaranya Teddy warga Renda Simpasai yang diduga terkena serempet peluru di sekitar lehernya, Ahmad (39) warga Dorongao Kelurahan Kandai 1 diduga terkena peluru pada jari kirinya, dan Salahuddin warga Tanju Manggelewa yang luka pada bagian mukanya. Kasat Reskrim Polres Dompu, Iptu Dody Yudianto A kepada Suara NTB, Minggu (30/6) kemarin, membantah ada warga yang terkena tembakan aparat Kepolisian saat penggerebekan pelaku sabung ayam di daerah tanjakan Desa Adu Kecamatan Huu. Saat penggerebekan berlangsung, pelaku semuanya melarikan diri dan pihaknya hanya membawa ayam aduannya. ‘’Tidak ada warga yang terkena tembakan. Itu tidak benar dan jangan percaya dengan isu-isu yang berkembang,’’ bantahnya. Namun Ahmad yang diduga terkena tembakan langsung dilarikan ke RSU Dompu sekitar pukul 17.30 Wita, Minggu kemarin. Berdasarkan pengakuannya, ia terkena tembakan oleh oknum aparat Kepolisian yang melakukan penggerebekan. “Aparat yang datang menggerebek langsung menge-
luarkan tembakan tanpa ada peringatan,” kata Firman, menantu Ahmad yang ditemui di RSU Dompu, Minggu malam. Dikatakan Firman, mertuanya menderita luka cukup parah pada jari kirinya. Ibu jari, telunjuk dan jari tengahnya pecah. “Saat terkena tembakan, dia sedang bersandar ke temannya asal Simpasai. Keduanya terkena tembakan,” tuturnya. Dokter jaga IGD RSUD DOmpu, dr. Hj. Nurhayati yang dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya hanya menerima pasien atas nama Ahmad dan tidak ada yang lain. Berdasarkan luka yang dideritanya dan hasil foto rontgen, tiga jari kiri milik Ahmad patah dan retak. Bahkan tinggal sedikit yang tertahan dan kemungkinan harus dilakukan amputasi. “Tiga jarinya (kiri) patah dan retak. Kemungkinan harus diamputasi,” katanya. Sementara warga Simpasai yang tidak terima dengan perlakuan aparat Kepolisian ini, langsung melakukan pemblokiran jalan di Simpang Renda. Namun aksi blokir warga ini hanya berlangsung beberapa saat, karena aparat Kepolisian langsung turun ke lokasi. Beberapa perwakilan warga langsung menemui Kapolres Dompu, AKBP Benny Basir Warmansyah. Karena hasil visum belum diketahui dan tidak bisa dipastikan luka yang diderita warga sebagai hasil tembakan, warga pun bersedia kembali dan membuka jalan. (ula)
OPINI
SUARA NTB Senin, 1 Juli 2013
Halaman 6
Mengenal Akademi Komunitas Jangan Korbankan Pedagang LANGKAH Pemkot Mataram melakukan penataan kawasan Ampenan pascapemutuskan kontrak dengan PT. Gunung Lawoe Mercu Buana berjalan cukup cepat. Belum sebulan setelah mengantongi SK pembentukan tim revitalisasi kawasan Ampenan, tim yang diketuai oleh Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, sudah memulai upaya-upaya yang mengarah pada penataan eks Pelabuhan Ampenan itu. Penggusuran demi penggusuran dilakukan hampir setiap hari terhadap bangunan-bangunan milik pedagang di sana. Alat berat yang diturunkan tim revitalisasi di bawah pengawalan ketat aparat keamanan baik dari Satpol PP Kota Mataram maupun Polsek Ampenan, membuat seluruh bangunan milik pedagang, rata dengan tanah. Memang tidak ada perlawanan fisik dari kalangan pedagang seperti yang sempat dikhawatirkan sebelumnya. Namun demikian, tidak sedikit pedagang yang protes terhadap penggusuran itu. Bahkan ada pula pedagang yang menuntut ganti rugi, lantaran bangunan miliknya yang dibongkar menelan anggaran hingga puluhan juta. Kemudian, lapak sementara yang disediakan oleh Pemkot Mataram berbentuk tenda-tenda seperti tenda PKL di Udayana, dianggap bukan solusi yang pas pada masa transisi menunggu penataan eks Pelabuhan Ampenan selesai dilakukan. Banyak lapak yang kosong karena pedagang enggan berjualan di lapak sementara yang disiapkan Pemkot Mataram. Alasannya, lapak itu dianggap tidak representatif karena panas. Terlebih tenda-tenda terbuka itu berhadapan langsung dengan pantai. Memang, di daerah manapun, ketika pemerintah hendak melakukan perubahan seperti halnya penataan ulang kawasan eks Pelabuhan Ampenan selalu disertai dengan riak-riak dari pihak yang merasa terusik dan terancam mata pencahariannya. Demikian pula para pedagang di eks Pelabuhan Ampenan. Dengan kalkulasi omzet harian, jelas mereka dirugikan oleh penggusuran yang dilakukan Pemkot Mataram. Apalagi, ada juga pedagang yang terpaksa libur berjualan karena menolak berjualan di lapak sementara tersebut. Tidak mudah bagi para pedagang untuk menerima kebijakan Pemkot Mataram yang menggusur tempat mereka berjualan. Berjualan di eks Pelabuhan Ampenan sudah menjadi mata pencaharian mereka bertahun-tahun lamanya. Sehingga wajar, ketika disiapkan lapak sementara yang dianggap tidak layak, mereka menolak menempatinya. Tim revitalisasi harus secepatnya mencari solusi supaya para pedagang tetap dapat berjualan selama masa penataan itu dilakukan. Pemkot Mataram tidak boleh arogan. Harus ada kerendahan hati dari tim revitalisasi menerima masukan, apa yang menjadi keinginan para pedagang. Jangan sampai ada kesan revitalisasi justru mengorbankan para pedagang. Antara aktivitas para pedagang dengan penataan eks Pelabuhan Ampenan, keduanya harus sama-sama berjalan. Tim revitalisasi harus mengedepankan pendekatan dan musyawarah kekeluargaan dengan para pedagang. Tim revitalisasi harus menjamin bahwa penataan eks Pelabuhan Ampenan akan mengakomodir para pedagang nantinya, tentu dengan tempat berjualan yang layak. Intinya revitalisasi harus menguntungkan ke dua belah pihak yakni pedagang dan pemerintah. (*)
ERAGAMAAN latar sosial demografis masyarakat Indonesia yang tersebar di ribuan pulau mulai Sumatera hingga Papua menunjukan kekhasan sebagai bangsa plural dengan potensi sosial ekonomi dan sumber daya alam yang sangat besar.Potensi tersebut melimpah tetapi belum terdayaguna secara maksimal. Penyebabnya antara lain adalah keterbatasan sumber daya, baik sumberdaya manusia maupun teknologi. Kemampuan berinovasi untuk mengasilkan beragam produk dan jasa merupakan kunci utama keberhasilan suatu bangsa.Kemampuan tersebut juga menjadi parameter kemampuan dalam memenangkan persaingan di era pasar global. Dalam memperkuat positioning bangsa perlu mengeksplorasi dan meningkatkan semua sumber kehidupan potensial yang tersebar di seluruh komunitas di Indonesia. Peran pendidikan berorientasi keahlian (vokasi) dalam konteks ini menjadi penting dan strategis untuk optimalisasi kemampuan menggunakan potensi sumber daya yang ada di setiap daerah. Peningkatan fungsi dan peran komunitas pada setiap wilayah dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan warganya harus menjadi urusan pertama kebijakan pembangunan di Indonesia.Komunitas dapat berbasis pekerjaan, profesi, industri, budaya, sosial-keagamaan, organisasi sosial. Perhatian utama itu telah terumuskan dalam visi pembangunan nasional sebagai mana tertuang dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, yakni Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri ,Maju,Adil,dan Makmur�. Perguruan Tinggi Akademi Komunitas Perluasan dan percepatan pertumbuhan ekonomi berorientasi pada penciptaan lapangan kerja di daerah maupun dunia usaha dan industri tersebut di lakukan dengan memanfaatkan potensi daerah dan keunggulan lokal. Keselarasan di perlukan antara bentuk pendidikan tinggi dan tujuan dari perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Bentuk pendidikan tinggi yang sesuai dengan tujuan tersebut adalah Akademi Komunitas karena sifat operasinya di wilayah atau komunitas, biaya terjangkau, sesuai dengan piotensi wilayahnya, dan penghasilan insan terampil unggul. Akademi Komunitas adalah bentuk perguruan tinggi yang menjalankan program pendidikan voka-
Oleh
Sahril, S.Pd, M.Pd
(Direktur Akademi Komunitas Sumbawa yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan Nasional Sumbawa)
Peningkatan fungsi dan peran komunitas pada setiap wilayah dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan warganya harus menjadi urusan pertama kebijakan pembangunan di Indonesia si tingkat diploma satu dan atau dipolma dua, dengan kekhususan pada cabang ilmu pengetahuan , sains dan teknologi tertentu berbasis keunggulan lokal serta memenuhi kebutuhan khusus. Acuannya adalah UndangUndang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang menyatakan bentuk Perguruan Tinggin terdiri dari : Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik, Akademi, dan Akademi Komunitas. Akademi Komunitas (AK) di kelola secara profesional, menghasilkan lulusan dengan keterampilan kerja tinggi,dan kurikulumnya dikembangkan secara sinergi antara masyarakat akademik dengan masyarakat dan organisasi profesi. Produk lulusannya siap pakai sebagai pelaku kegiatan pada pusat pertumbuhan ekonomi setiap koridor ekonomi. Akademi Komunitas sebagai penyedia tenaga kerja profesional sesuai potensi wilayah , maka keberadaannya pada setiap kota/kabupaten seluruh Indonesia menjadi pertimbangan utama. Pengembangannya di lakukan antara Akademi Komunitas, pemerintah, dunia usaha—dunia industri, dan sebagai penjamin mutu pembinaan dilakukan oleh Politeknik Negeri. Akademi Komunitas dilaksanakan dengan beban studi berkisar antara 36-40 surat kredit semester (SKS) dan antara 72-80 satuan kredit semester (SKS) , masing-masing untuk program Diploma satu (D-I) dan Diploma dua (D-II). Tujuan pengembangan Akademi Komunitas antara lain ad-
alah, menyelenggarakan pendidikan vokasi program Dipolma satu dan program Diplama dua terutama untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil dunia usaha dan dunia industri di kabupaten/kota, Pemerataan dan perluasan akses pada pendidikan tinggi di kabupaten/kota, Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia untuk mengembangkan potensi lokal. Sistem Pendidikan Akademi Komunitas Akademi Komunitas merupakan pendidikan vokasi pada jenjang Dipolma satu (D-I) dan Dipolma dua (D-II).Penyusun kurikulum akademi komunikasi merajuk pada kurikulum pendidikan tinggi vokasi. Kurikulumnya mendefisikan setiap jenjang yang di selenggarakan berbasis tahunan dengan capaian kopetensi tertentu. Capaiannya mengacu pada profil lulusan program di dunia kerja atau industri berdasarkan unggulan lokal masing-masing daerah. Sistem pendidikan Akademi Komunitas di selenggarakan berdasarka prinsip-prinsip, basis keunggulan dan potensi lokal, Pengembangan potensi dalam pengembangan kewirausahaan. Fleksibilitas program studi yang tergantung pada kebutuhan pasar kerja dan peluang dalam mengembangkan potensi wilayah. Program pendidikan harus memiliki kelenturan untuk dapat menyesuaikan kebutuhan yang ada, artinya Akademi Komunitas di mana pasar
kerja sudah tidak membutuhkan kompetensi tersebut, maka program studi dapat dapat dialihkan bidangnya atau sapat membuka program studi lain sesuai dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan potensi wilayah. Pada tahun 2012 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah mengundang Pemerintah Daerah (provinsi/Kabupaten/Kota) untuk mengajukan proposal Pendirian Akademi Komunitas (AK). Berdasarkan proposal yang masuk dan dievaluasi telah disetujui 35 Akademi Komunitas, termasuk Akademi Komunitas Sumbawa yang telah berjalan 2 (dua ) semester dengan Program Studi Peternakan, Teknolgi Pangan dan Prodi Tanaman Pangan dan Holtikultura. Sebagai strategi implementasinya, tahapan pendirian Akademi Komunitas di mulai dari pendirian Program Studi di Luar Domisili ( PDD ), dengan skema Politeknik sebagai penyelenggara PDD. Pendirian 35 calon Akademi Komunitas melibatkan 17 Politeknik di berbagai kabupaten/ kota, sedangkan calon Akademi Komunitas Sumbawa dibina oleh Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Dengan adanya calon Akademi Komunitas di Kabupaten Sumbawa diharapkan selain dapat meningkatkan kemampuan lulusan SMA/SMK/ MA/sederajat agar bias mandiri, juga diharapkan meningkatkan human capital secara nasional. (*)
Masa tanggap darurat bisa diperpanjang, korban gempa kekurangan logistik Jangan sampai korban kekurangan beras
*** Walikota cari investor berkelas untuk MWP Investor yang tak sekadar mengumbar janji
***
STASIUN RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Senin, 1 Juli 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Jatim Tawarkan NTB Kembangkan Sapi Perah Fokus Satu Usaha TIDAK sedikit jumlah koperasi yang ada di Provinsi NTB terlibat pada berbagai kegiatan usaha. Pemerintah secara perlahan menggiring koperasi-koperasi ini untuk menekuni satu jenis usaha agar lebih profesional dan tangguh. “Seuai dengan Undang-undang koperasi yang baru, kita akan arahkan koperasi-koperasi kita untuk fokus menggeluti usaha tertentu. Tidak seperti sekarang, semua usaha dirangkul akhirnya tidak semua jalan,” kata Kepala Bidang Pembinaan Koperasi, Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Drs. Sudiarsah, MM pada Suara NTB di Mataram, Minggu (30/6). Sesuai Undang-udang baru yang dimaksud, beberapa kegiatan usaha yang harus dilakukan koperasi di antaranya sektor riil mencakup usaha perkebunan, pertanian, perikanan dan sejenisnya. Selain sektor keuangan dan jasa, mencakup mediasi dan intermediasi yang di dalamnya unit simpan pinjam, dan supermarket. Saat ini koperasi sudah mulai diarahkan lebih profesional untuk membidangi usaha yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Apa lagi secara perlahan kegiatan koperasi sudah mengarah pada koperasi skala besar yang menjadi tuntutan. Sejauh ini diketahui, terdapat empat koperasi skala besar yang diharapkan pembinaan secara berkelanjutan oleh Kementerian Koperasi, di antaranya Koperasi Newmont, UD. Karya Nyata Wanasaba dan Karya Mandiri Lombok Timur, serta Koperasi Sejati Narmada, Lombok Barat dengan aset rata-rata di atas Rp 10 miliar. Beberapa koperasi lainnyapun sebenarnya berpotensi untuk menjadi koperasi besar, namun terkendala asetnya masih di bawah Rp 10 miliar, di antaranya disebut Koperasi Madani, Koperasi Dolog, Kopwan Mandalika. “Sebenarnya masingmasing daerah harus tiga koperasi yang diusulkan ke pusat sebagai koperasi besar. Tetapi setelah dicek, ternyata boleh lebih dari tiga. Untuk itu kita terus arahkan koperasi-koperasi yang mendekati skala besar agar fokus di salah satu usahanya untuk mempercepat perk e m b a n g a n ,” demikian Sudiarsyah. (bul)
Surabaya (Suara NTB) Melihat potensi yang memadai, Provinsi NTB ditantang untuk mengembangkan budidaya sapi perah. Mengingat Indonesia saat ini mengalami kekurangan pasokan susu yang besar. Bahkan negara harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhannya. Ketua Koperasi Peternakan Sapi Perah “Setia Kawan” Wonosari, Pasuruan, Jawa Timur, Hariyanto mewakili Pemdanya membuka ruang untuk pengembangan Sapi Perah di NTB untuk ikut berperan dalam memasok kebutuhan susu di negara ini. Dari seluruh kebutuhan susu, peternak di Indonesia hanya mampu memenuhi sebesar 30 persen pasokan. Sementara 70 persennya didatangkan dari luar negeri. Kegiatan industri ini menurutnya memiliki peluang yang besar untuk pengembangan ekonomi. Mengingat investor perusahan susu, salah satunya dari Swiss sedang gencargencarnya mencari daerah-daerah yang memiliki potensi untuk mengembangkan ternak sapi perah untuk didukung dalam memproduksi susu. “Beberapa perusahaan pabrik susu sedang mencari di mana titik-titik yang bisa di-
jadikan mitra untuk mengembangkan sapi perah. Mereka (perusahaan susu, red) sedang berlomba-lomba ingin mendirikan pabrik,” terangnya kepada UMKM NTB, saat melakukan studi banding bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB, baru-baru ini. Digambarkannya, dulu wilayahnya menjadi daerah yang miskin dan tidak memiliki harapan apa-apa untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Idepun muncul untuk mengembangkan beberapa ekor sapi perah. Dalam beberapa tahun, ada harapan untuk berkembang yang kemudian diwadahi dalam bentuk koperasi. Dan sampai pada saat ini koperasi tersebut telah memiliki anggota sebanyak 7.970 orang. Dengan jumlah karyawan sebanyak 202 orang dan sukses mengembangkan sapi perah sebanyak 18.200 ekor. Koperasi
ini telah menghasilkan 72.000 liter/hari (24 juta liter/tahun). Asetnyapun sudah mencapai Rp 66,4 miliar dengan omzet sebesar Rp 126,5 miliar. Koperasi ini masih kewalahan menerima tawaran kerjasama dari beberapa perusahaan, hanya mampu memasok susu untuk memenuhi permintaan kebutuhan pabrik Nestle. Tak hanya susu yang dihasilkan, kotoran ternak yang begitu banyak setiap harinyapun kemudian diolah menjadi biogas, dengan dikembangkannya reaktor di hampir seluruh lokasi ternaknya. Alhasil, biogas inipun sudah mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar secara alami masyarakat dan anggotanya. Sekaligus secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan daya listrik dari biogas tersebut. Kotoran limbahnyapun kemudian diolah menjadi pupuk kompos yang digunakan merata, dan ter-
(Suara NTB/bul)
SAPI PERAH – Sapi perah yang dikembangkan salah satu koperasi di Pasuruan, Jawa Timur. bukti meningkatkan hasil-hasil pertanian dan perkebunan varietas komoditi unggulan. “Tidak ada yang terbuang, sekarang tidak ada lagi masyarakat yang miskin. Dari dulunya daerah ini menjadi basis pengangguran, sekarang untuk mendapatkan beberapa pekerjapun sudah sulit. Multiplayer efeknya yang besar. Untuk dagingnyapun bisa dijual kalau sapinya sudah tak produktif,” demikian Hariyanto. NTB dimintanya memanfaatkan peluang usaha ini. Pi-
haknya siap membangun mitra dan mendatangkan beberapa investor dari luar negeri. Yang terpenting, ada keseriusan pelaku UMKM dan pemerintah daerah. “Masih banyak cara, kalau produksinya masih kecil, bisa dibuat manisan dan karamel dulu. Atau dijual di kota-kota. Mari mulai merintis usaha ini karena memiliki peluang yang masih terbuka lebar. Pabrik itu tidak perlu diundang, mereka yang akan datang sendiri,” katanya. (bul)
Terancam Gagal
Pembangunan Mal di Terminal Pancor Selong (Suara NTB) Rencana pembangunan pusat perbelanjaan modern sejenis mal di terminal Pancor Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terancam gagal. Pasalnya, sampai saat ini rencana tersebut sudah tidak terdengar adanya upaya tindak lanjut. Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lotim, Ahmad Darmawan saat dikonfirmasi, Sabtu, mengatakan, rencana bangun mal belum disebut gagal. Hanya saja, diakuinya sampai saat ini rencana tersebut masih terbentur mekanisme pemindahan aset daerah ke pihak swasta yang akan mengelolanya. Mekanisme yang harus ditempuh dalam proses pemindahan aset adalah adanya persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Lotim. Proses yang telah dilakukan sejauh ini belum menemukan pola yang tepat untuk pengalihan aset. “Persoalannya adalah karena ini menyangkut pemindahan aset ke pihak ketiga,” paparnya. Aset-aset apa saja yang ada di wilayah Terminal Pancor ini juga belum dilakukan pendataan yang pasti. “Kita belum data,” katanya. Diakui pula, saat menggelar pertemuan dengan pihak investor rencana pembangunan mal sangat menggiurkan. Bahkan sudah ada desain gambar yang disiapkan di atas lahan sekitar dua hektar lebih. “Prosesnya masih cukup panjang, sehingga kita belum bisa laksanakan sampai sekarang,” ujarnya. Dikabarkan sebelumnya, bahwa investor PT. Indonesia International Development
(Suara NTB/dok)
TERMINAL PANCOR - Terminal bus Pancor, Lotim, sehari-hari sepi dari aktivitas angkutan darat. Rencana pembangunan mal pun terancam batal karena terbentur regulasi soal aset. Beberapa anak memanfaatkannya untuk bermain bola plastik. Company milik investor asal Korea siap membangun pusat perbelanjaan modern. Bahkan diketahui antara Pemkab Lotim dan investor sudah menyiapkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Salah satu menyebut-
kan, akan ada royalti untuk Lotim sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Lotim sebesar Rp 150 juta/ tahun. Pembangunan Mal rencananya tahun 2012 lalu. Namun hingga pertengahan tahun
2013 ini kabar tersebut tidak terdengar lagi. Pilihannya di Terminal Pancor karena tempat mangkalnya kendaraan angkutan umum itu selama ini tidak berfungsi secara optimal. Tiap hari terminal Pancor terlihat sepi. (rus)
(Suara NTB/bul)
Dari Studi Banding UMKM ke Jatim
Belajar Penerapan Sistem Tanggung Renteng Sudiarsah
(Suara NTB/bul)
ISI ULANG – Air minum dalam kemasan (AMDK) atau air isi ulang menjadi salah satu bisnis kelompok koperasi dan UMKM di Sidoarjo, Jatim. Seorang karyawan UMKM tengah menempel label pada AMDK.
Surabaya (Suara NTB) BankIndonesia(BI)Perwakilan ProvinsiNTBcukupseriusmelakukan pembinaan kepada UMKM di daerah ini. salah satu terobosan yang dilakukan, adalah memfasilitasi pelaku UMKM untuk berinteraksi dan belajar bagaimana pengembangan usaha dari koperasi-koperasi besar dan sukses di Indonesia. Studi banding dilakukan, dengan membawa 13 pelaku UMKM untuk belajar. Tujuannya adalah ke koperasi wanita “Kartika Candra” di Pasuruan, Jawa Timur, sebuah lembaga yang dipandang sukses dengan menerapkan
sistem tanggung renteng. Selain itu, UMKM juga difasilitasi berinteraksi dengan Koperasi Peternakan Sapi Perah “ Setia Kawan” yang menjadi pemasok utama susu sapi perah secara nasional. Dikomandoi Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Kamaruddin Nur dan Manajer Unit Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM, Ni Nyoman Sariani, peserta UMKM tersebut terdiri dari kelompok klaster ternak sapi Kabupaten Sumbawa Barat. Kelompok pengolahan biji mete dan pupuk organik Kabupaten Lombok Utara. Kelompok tani kentang Sembalun, Kabu-
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB SABLON & KONVEKSI
EKSPEDISI
HOTEL
PETS SHOP
FINANCE
ADVERTISING
EMAS & MUTIARA
LAUNDRY
Dari Hal. 1 BATIK
ACCESORIES
TRUSS
SANGGAR SENAM
JUAL MOBIL
TRAVEL
PELATIHAN
paten Lombok Timur dan kelompok usaha desa ekonomi kreatif Bunmudrak, Kabupaten Lombok Tengah. Yang mana kelompok ekonomi kreatif tersebut tumbuh dan berkembang secara swadaya namun belum memiliki legalitas secara formal. Kegiatan awalnya, kelompok UMKM NTB ini saling berinteraksi dengan pengurus Kopwan “Kartika Candra” yang saat ini diketuai Hj. Puji Sumamiek, tentang bagaimana proses atas hasil yang dicapai dari penerapan sistem Tanggung Renteng tersebut. Di mana didalamnya terdapat nilai kebersamaan, keterbukaan, saling percaya, musyawarah, disiplin dan tanggung jawab. Kopwan “Kartika Candra” mengimplementasikan sistem ini dengan membentuk setiap kelompok dengan anggota maksimal 20 orang. Cukup sukses tampaknya implementasi sistem Tanggung Renteng tersebut. Dari 11.000 anggota koperasi, sudah terbnetuk ratusan kelompok yang berkembang di Kopwan “Kartika Candra”. Angka kredit macetnyapun sudah menghampiri nol persen. Tak heran, asetnyapun sudah mencapai Rp 54 miliar/ Desember 2012. Dari unit usaha simpan pinjam, pertokoan, persewaan dan unit Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang dikelolanya. Implementasi sistem dan kegiatan usaha Kopwan “Kartika Candra” tersebut, kemudian menjadi analisa dan perbandingan yang dilakukan para UMKM dari NTB. (bul)
HILANG STNK R2 Honda DR6073BM Noka/Nosin : MH1JBC11X9 K292176/JBC1F 1299927. An. Putu Eka Budi Suryawan. Hlg Disktr Suranadi
Halaman 8
SUARA NTB Senin, 1 Juli 2013
Ainun Sumbang NTB Tuan Rumah Kejuaraan Panjat Tebing Asian Championship 2014 Emas untuk Indonesia Mataram (Suara NTB) Atlet taekwondo NTB, Ainun Azizah, sukses mempersembahkan satu medali emas untuk kontingen Indonesia di ajang Kejuaraan Taekwondo Internasional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (30/6). Ketua Yayasan Universal Taekwondo Indonesia (YUTI) Pro NTB, Indah Dugi Cahyono yang dihubungi Suara NTB, via ponselnya, Minggu (30/6), menjelaskan, atlet andalan NTB tersebut mengandaskan lawannya sesama atlet dari tim Indonesia, di babak final kelas 41 Kilogram putri dengan skor telak. Sebelumnya, Ainun mengalahkan atlet Malaysia di partai semifinal. Ditambahkannya, prestasi Ainun di kejuaraan internasional tersebut sudah tercium oleh pihak YUTI Pro NTB belum lama ini. Sebab atlet yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu pernah menjuarai event tingkat nasional dengan kemenangan KO. ‘’Terakhir di Kejuaraan Wilayah Taekwondo di Surabaya 2 Juni lalu, Ainun menyumbang emas dengan kemenangan penuh,’’ ujarnya. Bagi UTI Pro NTB, Sukses Ainun di kejuaraan bergengsi tersebut merupakan kebanggaan, pasalnya hasil tersebut merupakan sejarah pertama kalinya atlet NTB berhasil menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di level internasional. (fan)
(Suara NTB/nas)
PANJAT TEBING - Seorang peserta sedang berusaha menjadi yang terbaik pada Kejurnas Panjat Tebing yang digelar di Gelanggang Pemuda Mataram, Minggu (30/6).
Mataram (Suara NTB) Setelah dipercaya sebagai tuan rumah kejuaraan nasional (kejurnas) panjat tebing kelompok umur tahun 2013 ini, NTB kembali dipercaya sebagai lokasi pelaksanaan kejuaraan panjat tebing tingkat Asia atau Asian Championship 2014 mendatang. Hal tersebut disampaikan langsung Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pusat, Dr. H. M. Akil Mochtar, SH, MH saat membuka Kejurnas Panjat Tebing VIII di Gelanggang Pemuda, Mataram Sabtu (29/6). “Kejuaraan Asian Championship Panjat Tebing 2014 di selenggarakan di NTB. Indonesia menjadi tuan rumah diputuskan secara aklamasi Maret 2013 di Shanghai Cina,” ungkapnya. Dijelaskan, kejuaraan Asian Championship Panjat Tebing tahun ini diselenggarakan di Irak. Indonesia sendiri mengirimkan sebanyak 3 atlet. Dari kejuaraan tingkat Asia tersebut kontingen Indonesia meraih satu medali perak dan satu medali perunggu. Sementara Desember mendatang kejuaraan panjat tebing junior atau Asian Youth Championship
Olahraga dan Politik Kejurnas Panjat Tebing KU KETUA Umum KONI NTB terpilih, H. MNS Kasdiono, SH, mengungkapkan, dirinya akan maju sebagai calon anggota DPRD Provinsi NTB daerah pemilihan Kota Mataram. Keinginan Kasdiono menjadi anggota DPRD NTB ini merupakan tantangan baru. Setelah sukses membawa kemajuan prestasi di bidang olahraga di NTB, ia juga ingin mengabdikan dirinya di politik. Menurutnya, bila terpilih sebagai anggota legislatif, dirinya akan memperjuangkan segala aspirasi masyarakat. Salah satunya memperjuangkan kepentingan yang berkaitan dengan kebutuhan pembinaan olahraga. “Jadi begini, awalnya saya melihat sarana untuk pengabdian diri untuk masyarakat itu macam-macam. Tidak hanya lewat pengabdian di bidang olahraga saja, namun pengabdian itu bisa juga dari jabatan politik,” terangnya pada Suara NTB belum lama ini. Soal larangan pejabat publik dan pejabat struktural yang tak boleh menjadi Ketua KONI sudah dipikirkan secara serius. Bila dirinya dipersoalkan, ia pun rela harus melepas salah satu jabatannya. ‘’Kalau saya terpilih, atau misalkan saya disetujui oleh masyarakat, tentunya saya serahkan sepenuhnya kepada anggota KONI NTB. Namun sebelum pemilhan saya akan meminta persetujuan dari KONI Pusat,” terangnya. (fan)
H. MNS. Kasdiono (Suara NTB/fan)
Tujuh Atlet NTB Maju ke Final
Mataram (Suara NTB) Hingga hari kedua, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panjat Tebing Kelompok Umur (KU) di Gelanggang Pemuda Mataram, kontingen NTB meloloskan tujuh atlet ke babak final, yakni tiga atlet putra dan dua atlet putri di final lead perorangan, serta dua atlet putra youth B. Sementara untuk boulder youth B dan youth C, atlet NTB semuanya gagal ke final. Anggota Bidang Pembinaan dan Prestasi Binpres Pengprov FPTI NTB, Hadis Sapta Putra, yang dihubungi Suara NTB, Minggu (30/6), menjelaskan, tujuh atlet junior putra dan putri NTB akan bertanding di final 3 Juli mendatang. Mereka akan bersaing dengan 8 atlet dari Bali, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan lainnya. Tiga atlet junior putra yang lolos adalah Azhar Wan Akbar, Rifky dan Fauzan. Dua atlet junior putri, Nurul Iqomah dan Mega Mustika. NTB berhasil dua atlet di kelas Youth B, yakni Imam Sobari dan Ferdiansyah. Imam Sobari menduduk peringkat tiga di babak penyisihan. Ia kalah kuat dengan pemanjat dari Bali, I Kadek Widiasa dan Alberto Agustin dari Kalimantan Timur (Kaltim) yang berada diperingkat pertama dan kedua. Sementa-
ra Ferdiansyah berada di peringkat tujuh, kedua atlet ini akan bertanding di final, 4 Juli mendatang. Pengprov FPTI NT, lanjutnya, sangat mengandalkan atlet lead junior, kelas youth B dan youth C di kejurnas ini,. Alasannya, beberapa atlet yang turun di kelas lead peror-
angan merupakan atlet peraih medali di beberapa kejurnas. Salah satunya Azhar Wan Akbar merupakan atlet peraih medali emas di Kejurnas Junior Panjat Tebing di Bali. Begitu juga Mega Mustika dan Nurul Iqamah merupakan atlet yang pernah nenperkuat tim NTB di PON. (fan)
akan digelar di Surabaya Jawa Timur. Untuk itu, katanya, Kejurnas Panjat Tebing VIII kelompok umur yang diselenggarakan di NTB ini menjadi ajang seleksi dan persiapan menyambut dua even skala Asia tersebut. “Bagi Indonesia, ini juga menjadi ajang seleksi sebagai tuan rumah Asian Youth Championship , ajang seleksi dan uji coba kita. Kita fokus terhadap pembinaan atlet muda. Agar atlet-atlet muda tersebut diikutkan dalam Popnas dan PON. Karena merupakan tolak ukur bagi prestasi atlet muda ditingkat nasional sebelum mereka bertanding ditingkat senior,”terangnya. Sementara itu, dalam kejurnas panjat tebing VIII kelompok umur tersebut diikuti sebanyak 245 atlet dari 20 provinsi di Indonesia.Kejuarnas panjat tebing kelompok umur tersebut diikuti atlet dengan kelompok umur 6-19 tahun. Sebanyak 20 provinsi yang mengirimkan atletnya antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta. Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Timur dan lainnya. (nas)
Maradona Minta Politik Tidak Dicampur dengan Sepakbola Jakarta (Suara NTB) Diego Armando Maradona, mantan pesepak bola legendaris Argentina, berpesan tidak melibatkan politik dengan sepak bola. “Saya mau bilang kalau politik jangan dicampur dengan sepak bola,” kata Maradona saat acara “gala dinner” di Djakarta Theatre XXI, Jakarta, Sabtu malam. “Semangat olahraga bisa membuat semua menjadi bersama lagi,” tambah pemain yang dikenang dengan gol “Hand of God”-nya itu. Maradona tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu pagi. Sesampai di Jakarta, Maradona dijadwalkan menyapa para awak media pukul 10.00 WIB. Namun hingga pukul 11.00 siang, pemain asal Argentina itu tidak kunjung datang karena
Pengprov Ambil Alih Kompetisi U-18 Mataram (Suara NTB) Rencana Pengcab PSSI Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjadi tuan rumah kompetisi sepakbola Usia 18 tahun batal. Dua pengcab daerah ini mengaku tidak siap menggelar event tersebut. Sekretaris Umum Pe-
ngprov PSSI NTB, H. Suhaimi, SH, yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Sabtu (29/6), menegaskan, pihaknya mengambilalih pelaksanaan Kompetisi U18 dan menetapkan GOR 17 Desember sebagai lokasi pelaksanaan. Menurutnya, minimnya
anggaran dan tidak siapnya daerah menjamin keamanan pertandingan menjadi alasan Pengcab PSSI Kota Bima dan KSB menolak menjadi menjadi tuan rumah. Hal inilah menjadi dasar pihaknya mengambilalih pelaksanaan event tersebut. (fan)
mengalami “bad mood”. Maradona awalnya dijadwalkan untuk berkunjung ke empat kota, yakni Jakarta, Surabaya, Makassar dan Medan untuk memberikan coaching clinic. Tetapi ia membatalkan acara di Makassar lantaran pria berusia 52 tahun itu mendengar kabar bahwa dirinya dijadikan alat politik. Sementara acara di Medan masih belum bisa dipastikan. “Tetapi ini bukan terakhir saya datang ke Indonesia. Saya mau datang lagi ke sini. Buat semuanya indah. Saya senang di sini, mau ke Bali dan tempat lain,” tutur Maradona yang mengenakan kemeja hitam. Sebelumnya, Maradona juga batal memberi pelatihan pada acara coaching clinic. Ia hanya tampil beberapa saat untuk menyapa penggemarnya dan peserta coaching clinic yang sudah menantinya di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Hal ini pun menimbulkan kekecewaan peserta yang sebagian harus merogoh biaya hingga jutaan rupiah. Kehebatan Maradona, yang ditunjuk menjadi kapten tim, adalah pada saat berlangsungnya Piala Dunia 1986 di Meksiko, dimana ia hampir sendirian mengantarkan Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya. (ant/bali post)
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUMAH MAKAN Hanya 272.500 Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
KURSUS
JUAL MOBIL/MOTOR CEPAT LAKU
DIKONTRAKKAN
Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok PENGOBATAN
SIARAN TV
Hanya :
Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat
(Iklan maksimum 3 (tiga) baris) BOUTIQUE
RUPA-RUPA
AC std Rp. 250.000
Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB
7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)
SUARA NTB
Senin, 1 Juli 2013
Halaman 9
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB SALON
KURSUS/BIMBEL
KOMPUTER
HP. 081 915 971 761
RUMAH MAKAN
Fax
RUPA-RUPA
TELEVISI
FASHION
HOTEL
PROPERTY
SPARE PART
BENGKEL
PENGOBATAN
RUKO
EVENT ORGANIZER
PENGOBATAN
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
SERVICE
RUPA-RUPA
BANK
BENGKEL
PERAWATAN AC
TRAVEL
SUARA NTB Senin, 1 Juli 2013
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 10
Pelaku Wisata Kecewa
Lomba Perahu Hias Festival Senggigi Sepi Peserta Rolling Stones (Suara NTB/ist)
Rolling Stones Manggung di Glastonbury
Inggris – Pertunjukkan panggung Rolling Stones meningkatkan reputasi mereka sebagai grup band rock paling hebat, ketika tampil di hadapan 100 ribuan penggemar dalam festival musik Glastonbury yang terkenal di Inggris, Sabtu. Meskipun personil band itu rata-rata berusia 69 tahun, gaya mereka dalam memamerkan petikan gitar dan pekikkan suara selama dua jam masih memukau dengan lagu pembuka Jumping Jack Flash serta ditutup dengan Satisfaction diiringi percikan kembang api. Kerumunan massa bersorak dan ikut bernyanyi bersama band yang memperingati tahun emas, 50 tahun mereka berkecimpung di panggung bisnis hiburan itu beraksi dengan memainkan lagu baru dan lama. Pasukan keamanan juga bekerja keras menghadapi kerumunan yang merangsek masuk. “Sungguh menyenangkan bisa berada di sini, ikut festival, setelah bertahun-tahun kami selalu diminta,” ujar si bibir dower Mick Jagger, yang bulan depan akan genap berusia 70 tahun. Glastonbury berawal sebagai hiburan kaum hippies pada 1970-an dan kemudian dikenal sebagai festival musik yang menampilkan mega bintang seperti Beyonce, U2, Bruce Springsteen dan David Bowie. Rollingstones adalah kelompok band yang selama ini dikenal selalu tidak hadir dalam daftar bintang.
Pendiri festival, Michael Eavis yang menyelenggarakan acara di atas lahan pertanian sekitar 365 hektare di Inggris barat daya, sangat bergembira ketika akhirnya bisa membujuk Rollingstone untuk tampil pada ajang musik yang berlangsung tiga hari dan menarik sekitar 150 ribu pengunjung serta para penggemar para bintang, hingga Sabtu. Tidak terlihat ada kesenjangan usia dalam penampilan Rollingstones di tempat itu, ketika penonton berjingkrak dan bersorak ikut menyanyikan Honky Tonk Woman dan Miss You. Jagger memperkenalkan lagu baru kelompok gaek itu berjudul Glastonbury Girl yang katanya ditulis bagi seorang gadis yang bertemu dengannya dalam festival pada Jumat malam ketika Jagger berbaur dengan penonton menyaksikan Artic Monkeys. “Saya mengucap terimakasih atas kehadiran Anda menyaksikan pertunjukkan kami selama 50 tahun” seru Jagger, sambil hilir mudik di atas panggung memperkenalkan rekan-rekan kelompoknya, Charlie Watts, penggebuk drum dan dua pemain gitar Ronnie Wood serta Keith Richards. “Jika ini adalah kali pertama Anda menyaksikan pertunjukkan kami, datang lagi ya lain kali,” Jagger bercanda, setelah sebelumnya pada hari yang sama ia mengaku akan terus menyanyi sepanjang penggemar menginginkannya. (ant/bali post)
21 Kelompok Pelajar Ikuti Kompetisi Barongsai Semarang (Suara NTB) – Sebanyak 21 kelompok pelajar yang masing-masing terdiri atas minimal 20 orang mengikuti kompetisi barongsai tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Jawa Tengah. Kompetisi barongsai yang merupakan rangkaian kegiatan sosial Ikatan Alumni Sekolah Nusaputera Semarang Lintas Angkatan (Ikanusa) itu digelar di SD Kuncup
Melati Semarang pada Minggu. Setiap kelompok pelajar memamerkan kebolehan mereka memainkan berbagai gaya dalam atraksi barongsai dan dinilai oleh para juri dari Persatuan Seni dan Olahraga Barongsai Indonesia (Persobarin). “Mereka berasal dari berbagai wilayah di Jateng, seperti Pekalongan, Magelang, dan Kudus,” kata Ketua II Ikanusa, Redi Nusantara. (ant/bali post)
Giri Menang (Suara NTB) Kegiatan tahunan Festival Senggigi (FS) dibuka Senin (1/ 7). Rangkaian kegiatan dimulai Minggu (30/6) kemarin. Sejumlah lomba digelar. Antara lain lomba mewarnai tingkat TK dan lomba perahu hias. Lomba perahu hias mengecewakan, karena sepi peserta. Hanya enam peserta yang mendaftar. Hal ini tidak berpengaruh karena lomba tersebut terus berlanjut. Hal inipun membuat sejumlah pelaku wisata kecewa, karena mereka menilai festival sebesar itu minim peserta. Hal ini jelasnya, karena sosialisasi yang kurang. Namun yang cukup menggembirakan, gelar ekonomi kreatif dihadiri sekitar 16 kabupaten dan provinsi. Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar, Gede Renjana kepada wartawan Minggu (30/6) menyatakan, pembukaan festival Senggigi digelar 1-4 Juli mendatang di Kecamatan Batu Layar Lobar. Pemda Lobar melalui Dinas Pariwisata terus melakukan persiapan-persiapan. Lomba perahu layar sengaja diadakan lebih awal karena selain waktu pelaksanaan FS terbatas juga merupakan sebuah momentum untuk memindahkan lokasi parkir perahu nelayan dari Pantai Senggigi ke Pantai Duduk. Lomba ini seharusnya menyedot peserta dari sejumlah kecamatan yang memiliki keterwakilan nelayan seperti Sekotong dan Lembar. Tercatat jumlah peserta hanya dari tuan
(Suara NTB/her)
SEPI - Lomba perahu hias sepi peserta. Tampak peserta perahu hias tengah siap-siap untuk berlomba. rumah, Kecamatan Batu Layar. Sedangkan gelar ekonomi kreatif mengundang banyak peserta. Antara lain Malang, Yogyakarta dan Bali. Gelar ekonomi kreatif ini cukup mengundang perhatian karena banyak dihadiri pengusaha besar, dari daerah tersebut. Belum lagi digelarnya stand-stand untuk dijajakan hasil ekonomi kreatif khususnya dari Lobar. Hal ini cukup menjadi magnet bagi pengunjung dan peserta. Senin (1/7) hari ini FS akan dibuka oleh perwakilan dari Kementerian Pariwisata. Karena itu lanjut Renjana, FS yang menjadi unggulan Lobar dan NTB umumnya untuk mendatangkan wisatawan sangat layak diajukan menjadi event nasional. Selain merupakan event yang mementaskan seni budaya Lobar,
juga sebagai salah satu cara untuk promosi pariwisata. Apalagi FS tahun ini akan dirangkai dengan event nasional yakni Senggigi Fair atau pameran ekonomi kreatif sehingga FS saat ini diikuti oleh 16 kabupaten dan dua provinsi. ‘’Selain akan dihadiri oleh Gubernur NTB, event ini juga akan dihadiri oleh Dirjen pemasaran dalam negeri Kementerian Pariwisata RI dengan membawa kepala Dinas Pariwisata untuk wilayah 4 mencakup Bali-NTB. Minimnya kabupaten dan provinsi berpartisipasi dalam pameran ekonomi kreatif dan FS karena waktu pelaksanaannya dimajukan dari yang seharusnya. Awalnya FS dan Senggigi Fair akan dilaksanakan mulai tanggal 4-7 Juli, namun karena persiapan puasa maka dimajukan. (her)
Kolaborasi Forum Lenteng dan Komunitas Pasir Putih
Film Dokumenter ”Elesan Deq a Tutuq” Diluncurkan gram up-gradMataram ing Akumassa (Suara NTB) (program FoSebuah film rum Lenteng) dokumenter beruntuk peninglatar belakang katan kapasikehidupan sosial tas komunitas kemasyarakatan yang ada di daerdi Lombok ah-daerah. kembali diluncurTerkait pesan kan. Film bermoral yang dijudul Elesan Deq kandung dalam a Tutuq (Jejak film berdurasi 90 yang Tidak Bermenit ini, Syaiful henti) merupamengatakan pikan buah kolabohaknya hanya rasi Forum Lenb e r t u g a s teng Jakarta den(Suara NTB/yan) merekam. Pesan gan Komunitas Pasir Putih yang JUMPA PERS - Jumpa pers terkait film Elesan Deq a Tutuq (Jejak yang moralnya bisa ditangkap dan diinberbasis di Pe- Tidak Berhenti) di Mataram, Sabtu (29/6). terpretasikan menang, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Film pungnya di Pemenang yang notabene sendiri oleh masing-masing penonton. tersebut diluncurkan dan mulai dip- salah satu kawasan wisata dan men- “Secara personal pesan moralnya bisa utar perdana pada Sabtu (29/6) jadi pintu masuk menuju kawasan tiga ditangkap oleh masing-masing orang. malam di Mataram. gili. Dengan masuknya budaya-budaya Kami hanya punya beban untuk Muhammad Sibawaihi dari Komu- asing yang rentan mempengaruhi merekam,” terangnya. Sementara itu, Sibawaihi menamnitas Pasir Putih yang juga menjadi masyarakat sekitarnya, H. Amir tetap asisten sutradara bersama Gelar Agry- konsisten dengan aktifitas dakwahnya. bahkan walaupun film ini merekam akano Soemantri menyampaikan film Sudut pandang kedua adalah pencari- tivitas seorang tuan guru, tapi film tersebut mengisahkan tentang dua gen- an jati diri seorang pemuda bernama tersebut tidak hanya untuk penonton erasi berbeda dimana masing-masing Imam Hujjatul Islam di tengah keriu- Muslim. Namun bisa dinikmati siapa tokoh ini memiliki pergaulan cukup luas han kebudayaan asing di daerahnya. saja, apapun agama yang dianutnya. di masyarakat Pemenang. Film ini Pemuda ini juga mempunyai garis ketu- “Di Pemenang terdiri dari berbagai kultur dan agama. Ada Hindu, Budha,dan mencoba menghadirkan situasi sosial runan tuan guru. masyarakat Sasak dalam menghadaFilm yang disutradari oleh Islam. Tapi yang kami jadikan sampel pi masuknya budaya-budaya luar ke Syaiful Anwar ini melalui proses itu Islam yang bisa jadi cerminan bagi daerah. Mengingat Pemenang merupa- produksi selama dua minggu. Loka- tua dan muda,” terangnya. Rencananya film ini akan diputar kan salah satu kawasan wisata den- si pengambilan gambar di beberagan tiga gilinya yang kesohor sampai pa tempat di KLU seperti Pe- di kampus-kampus yang ada di Kota tingkat internasional. menang, Bangsal, kawasan Pusuk, Mataram dan juga di Pemenang, KLU. Ada dua sudut pandang yang dihad- dan Gili Trawangan. Syaiful Anwar Film ini juga rencananya akan diikutirkan dalam film ini yaitu kehidupan H. menyampaikan produksi film terse- kan dalam sebuah festival film dokuAmir yang adalah tuan guru di kam- but merupakan bagian dari pro- menter internasional. (yan)
Samurai X akan Dibuat dalam Versi Live Action Jakarta (Suara NTB) – “Rurouni Kenshin” alias “Samurai X” akan dibuat lagi dalam versi film liveaction, tidak hanya satu, tapi dua film, seperti pengumuman di majalah Jump Square edisi Agustus. Film tersebut akan mengambil inti cerita dari “Great Kyoto Fire and Legend’s End”. Takeru Sato didapuk lagi menjadi pemeran utama sebagai Kenshin Himura. Kenshi Otomo meyutradarai film live action “Samurai X” pertama yang dirilis di Jepang Agustus lalu. Film tersebut dibintangi oleh Takeru Sato dan Emi Takei. Manga “Samurai X” terbit selama 1994 1999 di majalah Weekly Shounen Jump. Versi animenya ditayangkan di Jepang pada 19961998, seperti dikutip dari laman Anime News Network. (ant/bali post) MEMERANKAN - Takeru Sato memerankan Kenshin Himura di film live action “Rurouni Kenshin” atau Samurai X. (Suara NTB/ist)
Senin, 1 Juli 2013
SUARA NTB
Halaman 11
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Senin, 1 Juli 2013
Zaini Arony Diberi Kehormatan Jadi Dosen Penguji Kandidat Doktor di UNMER Malang Giri Menang (Suara NTB) Setelah beberapa bulan yang lalu Bupati Lombok Barat yang juga Bakal Calon Bupati, Dr. H. Zaini Arony diberi kehormatan memberikan Orasi Ilmiah pada Wisuda Mahasiswa Unmer Malang 2013. Kali ini tepatnya, Jum’at (29/6) lalu, Rektor Universitas Merdeka Malang meminta Bupati Lombok Barat ini sebagai Dosen Tamu Penguji untuk ujian Promosi Doktor seorang kandidat doktor dari Lombok Barat. Dalam Kesempatan ini Zaini Arony diundang sebagai salah satu praktisi politik dan juga doktor yang sudah berpengalaman sebagai birokrat yang sangat memahami secara sosiologis karakter dan perilaku tokoh-tokoh masyarakat di Lombok Barat. Ia menyebutkan mahasiswa yang diuji tersebut adalah dosen yang saat ini sedang mengajar di IAIN Mataram Fakultas Dakwah dan putra asli Lombok Barat yang bernama Nazar Na’amy. Ditemui wartawan di kediamannya Minggu kemarin, Zaini menuturkan bahwa permintaan untuk menjadi Dosen Penguji itu disampaikan langsung oleh Rektor Unmer Malang. “Karena rektor Unmer Malang dulu pernah mendengar ketika saya datang ke Malang untuk memberikan pidato ilmiah pada kampus Universitas Malang. Kebetulan mahasiswa yang sedang ujian promosi doktor ini adalah dari Lombok Barat sendiri, sehingga dia (Mahasiswa) diminta untuk menjadikan saya sebagai dosen penguji tamunya”, tutur Zaini, Minggu (30/6). Disebutkan olehnya kedatangannya ke Malang sebagai dosen penguji tamu tidak sendiri, ia datang berdua dengan Rektor IAIN Mataram yakni Dr. H. Nashuddin. Ia menjelaskan, mahasiswa yang akan dia uji untuk promosi doktornya adalah mahasiswa asal Lombok Barat yang bernama Nazar Na’amy dengan judul disertasi “Perilaku Politik Tuan Guru Pondok Pesantren dalam Pemilukada di Kabupaten Lombok Barat”. Dari hasil pengujiannya tersebut, Zaini mengakui bahwa dirinya tertarik terhadap disertasi yang disusun oleh Nazar tersebut, Zaini menyebutkan bahwa ketertarikannya tersebut karena dari hasil penelitiannya Kandidat yang diuji menemukan bahwa Tuan Guru di Lombok tersebut mempunyai ketertarikan terhadap jabatan politik baik di Ekskutif maupun Legislatif.
Disebutkan oleh kandidat yang diujinya bahwa dari banyaknya ketertarikan para tuan guru untuk terjun kedalam dunia politik. “Bisa-bisa dihawatirkan kalau tuan guru tersebut tidak bisa membagi waktu, antara pondok pesantren dengan jabatan politiknya, maka dikhawatirkan pondok tersebut akan ditinggalkan oleh sang tuan guru,” ujar Zaini menyampaikan pesan kandidat doktor tersebut. Sementara itu di lain sisi dituturkan, Dr. Nashuddin mempertanyakan kepada doktor tersebut mengenai peran ganda yang akan dilaksanakan oleh tuan guru ketika terjun kedalam dunia politik,selain unsur pimpinan universitas dan bersama beberapa professor yang hadir dalam ujian tersebut. Setelah selesai memberikan ujian kepada kandidat doktor tersebut, Zaini melakukan pertemuan dengan mahasiswa-mahasiswa Lobar yang ada di Kota Malang. Dalam pertemuan tersebut Zaini berdialog terkait dengan peningkatan kualitas pembangunan mahasiswa bersama mahasiswa yang bernama Forum Kelompok Kerja Madrasah se Lombok Barat yang dihadiri oleh sekitar 75 Mahasiswa dari Lombok Barat. Dari hasil ujian tersebut, Zaini menegaskan bahwa dirinya sangat bangga. “Karena dengan begitu ilmuwan kita, atau doktor di Lombok barat ini makin bertambah hal itu menunjukan bahwa peningkatan kulitas pendidikan di Lombok Barat semakin tinggi,” tutupnya. (her/*)
(Suara NTB/ist)
Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, MPd, (kiri) berfoto bersama Nazar Na’amy dan Rektor IAIN Mataram Dr. H. Nashuddin.
(Suara NTB/her)
Civitas akademika Universitas Merdeka Malang saat menuju auditorium tempat berlangsungnya ujian.
(Suara NTB/ist)
Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, MPd, bersama tim penguji dari Universitas Merdeka Malang menuju tempat ujian.
(Suara NTB/ist)
(Suara NTB/ist)
Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, MPd, berfoto bersama dengan Nazar Na’amy, Rektor IAIN Mataram dan beberapa anggota DPRD Lobar usai ujian.
Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, MPd, berfoto bersama dengan Suasana ujian promosi doktor Nazar Na’amy di Universitas Merdeka civitas akademika Universitas Merdeka Malang dan Nazar Na’amy Malang. yang mendapat promosi doktor di Universitas Merdeka Malang. (Suara NTB/ist)
Pejabat Uni Eropa Jadi Target Pengintaian AS Berlin Uni Eropa menjadi salah satu target program pengintaian internet sangat besar yang dijalankan oleh Amerika Serikat. Pengintaian dilakukan dengan menempatkan alat-alat sadap yang disembunyikan di kantor-kantor Uni Eropa di Brussels dan Amerika Serikat, demikian dilaporkan oleh majalan dua mingguan Jerman, Der Spiegel, dalam edisi yang akan diluncurkan hari Minggu. Majalah tersebut mengatakan klaim didasarkan atas dokumen-dokumen rahasia yang sebagian bisa diketahui melalui si pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden. Snowden bulan ini mengungkapkan adanya program yang disebut sebagai PRISM yang dijalankan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA). Dokumen tertanggal bulan September 2010 dan dikategorikan sebagai “sangant rahasia” itu menjelaskan bagaimana program rahasia NSA terus mengawasi misi-misi diplomatik Uni Eropa di Washington, kata majalah itu. Mikrofon-mikrofon dipasang di gedung sementara jaringan komputer telah disusupi sehingga NSA bisa mengakses suratsurat elektronik dan dokumen-dokumen internal. Perwakilan Uni Eropa di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menjadi target pengintaian serupa, kata Der Spiegel, yang menambahkan bahwa dokumen-dokumen yang bocor secara spesifik merujuk pihak-pihak Eropa sebagai target. (ant/bali post) (Suara NTB/bul)
Pelepasan peserta fun bike oleh Sekda NTB, H. M. Nur, SH. MH
(Suara NTB/bul)
Undian sekaligus penyerahan hadiah oleh Danrem 162 WB, Kol.Inf. Sofian Chandra dan Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Drs. Hendro Kartiko, M. Si
Mataram (Suara NTB) Serangkaian pelaksanaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-66 yang dipusatkan di Provinsi NTB 12 Juli mendatang sudah mulai digelar. Salah satunya acara Fun Bike yang diselenggarakan terbuka untuk masyarakat umum. Sebanyak 1200 peserta yang terdaftar, Minggu (30/ 6) kemarin ikut memeriahkan kegiatan ini. Apalagi, beberapa pejabat lingkup Pemprov NTB dan lintas sektoral lainnya membaur menjajaki rute mengitari Kota Mataram. Mengambil start di depan Kantor Gubernur dan finish di lapangan umum Sangkareang Mataram. Ikut pada kesempatan tersebut, Sekda NTB, M. Nur, SH. MH, Danrem 162 WB, Kol.Inf. Sofian Chandra, Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Drs. Hendro Kartiko, M. Si, Kepala Disbudpar NTB, L. Gita Ariyadi, M. Si dan beberapa pejabat lainnya. Sekda NTB, M. Nur, SH. MH sebelum pelepasan peserta mengatakan, kegiatan tersebut adalah sebagai kegiatan menyambut pelaksanaan Harkopnas ke-66. Rencananya, puncak kegiatan akan dihadiri langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Fun Bike yang bertemakan “Sejahtera Bersama Koperasi” ini sebagai cara untuk memasyarakatkan koperasi. Mengingat koperasi menjadi peran penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat yang tangguh dalam segala situasi. Sementara itu, Kepala Disbudpar NTB, L. Gita Ariyadi, M. Si selaku ketua panitia kegiatan mengatakan, fun bike yang diselenggarakan tersebut merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan jelang Harkopnas. Berapa kegiatan lainpun menyusul akan digelar sesuai bidang kesenian dan olahraga yang dikoordinatorinya. Beberapa atraksi seni sudah dipersiapkan, baik untuk penyambutan tamu di BIL hingga pada pelaksanaan puncak kegiatan. Kesemuanya disesuaikan dengan kegiatan nasional ini dengan pelaksanaan puasa Ramadhan. “Dibidang kesenian dan olahraga, semua sudah kita atur dan siap kita akan laksanakan selanjutnya. Mengawalinya adalah kegiatan fun bike yang diikuti 1.200 peserta dari biker-biker, baik di Korem maupun Polda, serta masyarakat umum,” jelasnya. Keterlibatan pihak-pihak sponsor pada kegiatan puncak fun bike ini, ditutup dengan pembagian hadiah-hadiah menarik lainnya melalui undian doorprize. (bul/*)