HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 121 TAHUN KE 11
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 1 AGUSTUS 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Golkar Kubu AL Ngotot Cabut Berkas Dukungan
Gerbang Kantor KPU Kota Mataram Dirusak Massa Mataram (Suara NTB) – Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menskor pertemuan dengan tim sukses dari pasangan H. Ahyar Abduh – H. Mohan Roliskana (AMAN), Kamis (30/7). Kubu Golkar versi Agung Laksono (AL) yang dimotori Beni Bakary, SH, serta didampingi pengurus Golkar lainnya, kembali mendatangi KPU Kota Mataram, Jumat (31/7). Pertemuan pengurus Golkar dengan Komisioner KPU dimulai pukul 10.45 wita. Rapat yang hanya dihadiri oleh tiga komisioner masing–masing Ketua KPU, H. Ainul Asikin didampingi Divisi Logistik dan Pengelolaan Keuangan, Sopan Sopian Hadi serta Divisi Hukum,
Paizah terjadi perdebatan panjang dengan pengurus DPD Golkar versi AL. Perdebatan itu terjadi ketika, Ketua KPU Kota Mataram, H. Ainul Asikin menyebutkan tiga poin hasil pertemuan dengan KPU Provinsi, di antaranya hasil penelitian mereka bahwa SK dukungan
dari Golkar telah sah. Kedua, KPU Provinsi tidak akan mengintervensi apapun yang menjadi keputusan KPU kabupaten/kota. Ketiga, KPU Provinsi dan KPU Pusat akan mem-back up segala bentuk gugatan yang dilayangkan oleh parpol. Bersambung ke hal 15
Aksi Anarkis (Suara NTB/cem)
TO K O H
PROTES - Koordinator Badan Hukum dan HAM DPD Golkar Mataram versi AL, Beni Bakary memprotes KPU Kota Mataram. Mereka meminta agar SK dukungan Golkar dicabut (atas). Sementara massa saat berusaha masuk ke Kantor KPU Mataram dengan harapan KPU mau mencabut dukungan Partai Golkar kubu AL ke pasangan AMAN.
Ancam Tak Berikan Anggaran
Serap Gabah Petani
Mentan Ingatkan Kepala Bulog NTB
MENTERI Pertanian (Mentan), Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP mengancam tak akan memberikan anggaran kepada kabupaten/kota jika produksi padi, jagung dan kedelai dalam mendukung program swasembada pangan nasional mengalami penurunan. Namun, bagi provinsi yang mengalami peningkatan produksi padi, Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
Kapolda: Korlapnya Kita Tangkap
(Suara NTB/ist)
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyayangkan belum maksimalnya sinergi antara stakeholders terkait dalam mewujudkan program swasembada pangan. Gubernur menyebutkan, pemerintah pusat mempunyai program untuk menyerap jutaan ton gabah petani tahun ini melalui Bulog. Namun, semua itu masih belum maksimal dilakukan. “Belum terjadi sinergi yang
maksimal antara seluruh stakeholders. Saya bisa ambil contoh, misalnya saya mendengar ada program agar di NTB ini bisa diserap 200 ribu ton oleh Bulog. Saya dengar program itu, tapi saya sayangkan karena sampai saat ini belum ada koordinasi kepada saya,” kata gubernur dalam rapat koordinasi swasembada pangan dan antisipasi kekeringan di NTB yang dipimpin Menteri Pertanian (Mentan), Dr. Ir. H. Andi Am-
ran Sulaiman, MP di Markas Korem 162 WB, Jumat (31/7). Orang nomor satu di NTB ini mengajak semua pihak terkait terutama Bulog untuk meningkatkan koordinasi. Ia menyebutkan, banyak sarana yang bisa dimanfaatkan Bulog untuk meningkatkan serapan gabah tersebut. Bersambung ke hal 15
Dugaan Korupsi Proyek Terminal Haji
Harus Duduk Bersama
Keterlibatan KPA Tak Muncul di Penyidikan
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menilai iuran dalam transaksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan haram alias tak sesuai dengan ketentuan syariah. Fatwa MUI tersebut mendapat tanggapan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Menurutnya, pemerintah dan MUI perlu duduk bersama membicarakan akad atau kerjasama yang sesuai dengan BPJS kesehatan. Namun, menurutnya, BPJS Kesehatan tak masalah jika diteruskan. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Sampai dengan akhir penyidikan kasus Terminal Haji Bandara Internasional Lombok (BIL), keterlibatan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tidak muncul. Namun demikian Polda NTB yang menangani kasus ini mempertimbangkan pengusutan dilanjutkan setelah disidangkan. Sejauh ini, penyidik Ditreskrimsus sudah menetapkan
enam tersangka dan berkasnya sudah dinyatakan P21 (lengkap) oleh Kejaksaan. “Pekan depan kami akan bertemu dengan kejaksaan untuk koordinasi tahap duanya (pelimpahan berkas dan tersangka),” kata Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Andy Hermawan, SIK, kepada Suara NTB, Jumat (31/7). Enam tersangka itu dari kalangan kontraktor pelaksa-
na, PPK, panitia dan pengawas. Namun sampai di berkas dinyatakan P21, namun tidak muncul nama KPA. Ditanya soal keterlibatan KPA, Andy mengakui masih memerlukan waktu untuk mengusut kasus ini. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Pilkada serentak Desember mendatang, tapi eskalasinya akhir Juli lalu mulai memanas, jelang pendaftaran pasangan calon. Kantor KPU kini menjadi target luapan aspirasi pengunjuk rasa pendukung pasangan calon. Melihat ada gelagat yang mengarah ke anarkis, Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Umar Septono, M.Si, mengeluarkan ancaman. “Kalau sampai ada massa yang anarkis, apalagi rusak kantor KPU, korlapnya kita tangkap,” ancam Kapolda ditemui usai Shalat Jumat di Masjid Kompleks Mapolda NTB, Jumat (31/7). Pihaknya tidak akan mentolerir setiap aksi anarkis dengan memerintahkan aparat di lapangan bertindak tegas. Massa yang beringas, ujarnya, tidak lepas dari perintah atau instruksi dari korlap aksi, sehingga dianggap paling bertanggung jawab jika terjadi kerusakan. Bersambung ke hal 15
Umar Septono
Atasi Kekeringan di NTB (Suara NTB/ist)
Pangdam Perintahkan Korem Turun Tangan Mataram (Suara NTB) Kekeringan kian menjalar ke hampir seluruh wilayah di NTB. Semua pihak diharap ikut andil mengatasi dampaknya. Bahkan Kodam IX Udayana memerintahkan jajaran Korem 162/Wira Bhakti (WB) ikut turun tangan membantu masyarakat NTB yang mulai dilanda krisis air
di beberapa titik. Perintah itu disampaikan langsung Pangdam IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Staf Kodam (Kasdam), Brigjen TNI Hadi Kusnan, dalam rapat koordinasi swasembada pangan di Aula Jenderal Sudirman Ko-
rem 162/WB, Jumat (31/7). Rapat koordinasi ini juga dihadiri Menteri Pertanian, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, Gubernur NTB, TGH.M. Zainul Majdi dan pejabat dari instansi berwenang. Selain mengerahkan personel, ujarnya, pihak Korem tetap berkoordinasi dengan instansi berwenang, khusus-
nya cara mengatasi dan menanggulangi kekeringan di NTB. ‘’Cari solusi yang tepat,” kata dia. Hubungannya dengan upaya penanggulangan itu, agar ditemukan menyusun upaya penyelamatan guna mencapai swasembada pangan secara tepat. Teknis digambarkannya, sinergitas antarseluruh komponen
instansi, dengan cara pengadaan air di antaranya pompanisasi atau pipanisasi air. Saat ini kondisi kekeringan secara nasional berdampak ke daerah dengan yang paling dirugikan adalah petani. Sudah ribuan hektar lahan di NTB mengalami puso akibat kekurangan air. Bersambung ke hal 15