HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS, 2 MEI 2013
12 HALAMAN NOMOR 50 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Jangan Hidupkan Fanatisme Buta Mataram (Suara NTB) Kompetisi antarpasangan calon yang tampil di Pilkada NTB, Pilkada Lotim dan Kota Bima berpeluang melahirkan fanatisme buta. Di lapangan, fanatisme kerap menjadi pemicu konflik antarpendukung. Karenanya, kandidat diminta untuk tidak mendorong lahirnya fanatisme tersebut dalam upayanya meraih dukungan. Masukan itu disampaikan Ketua Komite I DPD RI, Prof. Farouk Muhammad saat dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (1/5). Farouk menilai, dalam mengantisipasi konflik horizontal, Polri harus bersikap proaktif. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
DEMO - Massa yang menggelar aksi did epan Kantor Gubernur NTB, kemarin.
TO K O H
Mataram Dikepung Aksi Demo Peringatan ’’May Day’’ Mataram (Suara NTB) Peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day), diwarnai aksi demo di beberapa titik di wilayah Kota Mataram dan sekitarnya, Rabu (1/5) kemarin. Aksi demo berlangsung di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Kantor Walikota Mataram serta berakhir di Kantor Gubernur NTB.
WAKIL Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, SH. MH., tak menyangkal output pekerjaan masyarakat Lombok Utara masih berada dibawah garis kemiskinan. Untuk melampaui garis kemiskinan itu, Najmul memandang perlunya ikhtiar untuk membuka akses bagi masyarakat. “Masyarakat kita ini, tidak besar angka penganggurannya tetapi hasil pekerjaannya belum bisa mengangkat derajat mereka untuk sampai di atas garis kemiskinan,” ungkap Najmul Akhyar, Selasa (1/5). Wabup menilai tingginya angka kemiskinan di KLU bukan disebabkan oleh pengangguran. Bersambung ke hal 5
Kantor DPRD Dompu Disegel
Hakim Vonis Warga Jerman dan Afsel Seumur Hidup Pembacaan vonis atas keduanya berlangsung terpisah. Diawali dengan amar putusan untuk Rolf di lantai satu gedung PN. Hakim Ketua Pastra Ziraluo, SH, MH mengganjar terdakwa dengan hukuman penjara seumur hidup. Dalam
KO M E N TTAA R Momentum Hardiknas
rangkaian persidangan, termasuk saksi ahli dari Balai POM Mataram, Eka Rahmi Paramita, bahwa benda padat hitam seberat 3,7 Kg yang dibawa Rolf dalam koper tersebut memang benar narkotika golongan satu jenis hasis.
Rolf berangkat dari Nepal transit di Bandara Changi Singapura, tujuan NTB, dan turun di BIL. Ia kemudian dicegat dan ditangkap petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Mataram, Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
Mataram (Suara NTB) Dua warga asing penyelundup hasis dan sabu-sabu, Oktober 2012 lalu, akhirnya tak bisa mengelak dari hukuman berat. Keduanya, Kathlyn Dunn (28) asal Afrika Selatan (Afsel) dan Rolf Oskar Josef Schweikert (57) asal Jerman, diganjar hukuman penjara seumur hidup oleh majelis Hakim PN Mataram, Rabu (1/5). Mereka dinyatakan terbukti menyelundupkan barang terlarang dalam jumlah besar. Atas vonis itu, keduanya menyatakan pikir pikir.
H. Najmul Akhyar
PENDIDIKAN sebagai salah satu indikator penting bagi peningkatan IPM NTB perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei hari ini, berbagai capaian di bidang pendidikan mulai tampak. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB Drs. H. L. Syafi’i, MM, Selasa (1/5) mengatakan, capaian itu ditandai dengan rata-rata lama sekolah yang terus meningkat dari tahun 2007 sebesar 6,7 dan tahun 2013 ini ditargetkan akan berada pada 8,61. Bersambung ke hal 5
Aksi massa mendapat penjagaan ketat aparat Kepolisian. Pada garis depan polisi menerjunkan Polwan untuk melakukan pengawalan. Pengamanan aksi peringatan Hari Buruh Sedunia di Mataram dipimpin langsung Kapolres Mataram AKBP Kurnianto Purwoko, SH.SIK. Bersambung ke hal 5
Tuntutan Jaksa Lebih Ringan
Rolf Oskar Josef Schweikert dalam sidang kemarin
Mantapkan Kedisiplinan Pegawai
Satpol PP NTB Lakukan Pembinaan dan Pengawasan Secara Periodik
H. L. Syafi’i (Suara NTB/nia)
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
Dibawah Garis Kemiskinan
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Dompu (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Kantor DPRD Kabupaten Dompu disegel sekitar 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 pukul 20.30 Wita, Rabu (1/5) malam. Aksi penyegelan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 diduga dilakukan oleh oknum anggota Dewan yang tidak 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 menginginkan adanya pergantian antar waktu (PAW) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 sebagai akibat pindah partai politik. Namun dalam ker1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 tas yang ditempelkan di pintu, penyegelan dilakukan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 karena menolak paripurna yang menyalahi ketentuan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 dan mekanisme yang ada. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Kantor DPRD yang disegel yaitu pintu depan dan bela1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 kang bangunan gedung DPRD II sebagai ruang pimpinan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 dan Komisi-Komisi DPRD Dompu serta pintu ruang bagi1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 an Persidangan Sekretariat Dewan. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Bersambung ke hal 5 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123
Mataram (Suara NTB) Sebagai salah satu unsure tim pembinaan dan pengawasan disiplin aparatur PNS dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) lingkup Pemprov NTB, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB melakukan pembinaan dan pengawasan (binwas) secara periodik. Tujuan dari binwas tersebut untuk meningkatkan disiplin aparatur pemerintahan, meningkatkan kinerja dan produktivitas aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menjaga citra pemerintah. TGH.M.Zainul Majdi
Kepala Satpol PP NTB, H. Ibnu Salim, SH, M.Si mengatakan, tugas Pol PP dalam melakukan binwas diatur dengan SK Gubernur NTB tahun 2013 tentang pembentukan tim pembinaan dan pengawasan aparatur pemerintahan lingkup Pemprov NTB. ‘’Karena memang tidak dipungkiri di beberapa SKPD terutama masalah disiplin waktu, ada beberapa PNS dan PTT tanpa keterangan-keterangan ini yang harus secara intens di laporkan kepada BKD, Inspektorat dan Pol PP supaya segera ditindaklanjuti,’’ Bersambung ke hal 5
KOORDINASI - Kasatpol PP NTB, Ibnu Salim dan Sekda NTB, H.M.Nur (kanan) dalam pertemuan koordinasi, kemarin. (Suara NTB/nas)
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543
SUARA MATARAM
SUARA NTB Kamis, 2 Mei 2013
Halaman 2
Mataram Semakin Padat
Program KB Diklaim Berjalan Baik
Robot dari Barang Bekas MEMBUAT robot ternyata tidak memerlukan peralatan yang mahal. Oleh tangan kreatif Ahmad Fuad S.T. Guru Elektro SMKN 3 Mataram, barang-barang bekas seperti paralon, baling-baling mainan dan pipa bekas dapat disulapnya menjadi sebuah robot yang bisa menyelam di air. Meski baru dalam tahap eksperimen, robot air karya Ahmad patut diacungi jempol. Pasalnya meski menggunakan barang-barang bekas yang dianggap tidak berguna itu dirakit menjadi sebuah robot air. Dengan mengadopsi konsep kapal selam, robot air karya guru pembimbing Eskul Robotik di SMKN 3 Mataram ini dapat menyelam, berjalan dan mengapung di air. “Ini baru eksperimen, kalau dilihat sepintas memang gampang hanya terbuat dari paralon bekas. Tapi untuk bisa menyelam dan berjalan di air ini yang membutuhkan teknik khusus, dan disitulah susahnya,” terang Ahmad. Digerakan melalui remote control, robot air yang dirancang dan dibuat dalam waktu 16 hari sudah diujicobakan di dalam air dan berhasil. Robot air ini lanjutnya, dikombinasikan dari bahan bekas dan komponen lain seperti Motor DC, transistor, resistor, doida, saklar tekan, kabel pelangi, paralon bekas dan kipas mainan. Selain robot air, telah banyak karya eksperimen Ahmad seperti pengamanan kandang ternak dan sensor jading yang diperuntukkan untuk menghidupkan air otomatis. Dengan beberapa karyanya ini, diharapkan bisa menjadi stimulus dan memancing minat siswa agar tertarik membuat robot. (nia)
Mataram (Suara NTB) Tingkat kepadatan penduduk Kota Mataram terus bertambah. Salah satu pemicunya diyakini karena tingginya angka kelahiran. Di Mataram, jumlah penduduk telah mencapai 427 ribu jiwa. Meskipun ada BPPKB (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana), namun tidak serta merta bisa mengendalikan jumlah kelahiran. Maka tidak heran jika masih dijumpai adanya kelahiran anak keenam bahkan ketujuh di masyarakat. Kepala BPPKB Kota Mataram, Lalu Sofyan Arsyad yang dikonfirm a s i Suara NTB di kantornya, Rabu (1/5) kemarin mengatakan secara
(Suara NTB/fit)
JURU parkir (Jukir) merupakan salah satu aset yang seharusnya diberdayakan dan dibina oleh pemerintah. Namun belakangan, muncul indikasi adanya jukir liar yang memanfaatkan kesempatan untuk mengeruk keuntungan sendiri di lahan parkir. Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kota Mataram, Mahfuddin Noor, Rabu (1/5) kemarin tak memungkiri adanya jukir liar di Kota Mataram. Namun, dia mengaku pihaknya belum menemukannya (Suara NTB/smd) secara terang-terangan. “UnMahfuddin Noor tuk jukir di Kota Mataram, semuanya sudah teridentitas dan teregistrasi di Dishub. Kita belum menemukan adanya jukir liar,” ungkapnya. Jika keberadaan jukir liar itu bisa terdeteksi oleh jajarannya, tentunya pihak Dishub akan mengambil langkah untuk melakukan penertiban. Menurutnya, regulasi dan pengelolaan jasa parkir sudah diatur dalam Peraturan Walikota (Perwal). “Jika nantinya ada ditemukan jukir liar tentu akan kita tertibkan, karena sudah merugikan pemerintah,” katanya. Dia melanjutkan, untuk pemberdayaan dan pembinaan petugas parkir, pihaknya sudah menerapkan aturan yang ada termasuk juga sistem pembagian pendapatan dari jasa parkir itu. Dijelaskannya, sistem pembagian untuk jasa parkir adalah 70 persen untuk pemerintah dan 30 persen untuk jukir resmi. Mahfuddin menyatakan, pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut. Kendati demikian, dia juga tidak bisa memungkiri kalau hasil dari jasa parkir non tiket itu bisa masuk kantong pribadi Jukir bersangkutan. “Walau tak bisa kita pungkiri, namun kami yakin petugas parkir kami tidak ada yang seperti itu. Tapi tetap langkah antisipasi kita lakukan,” tandasnya. (smd)
I Wayan Sugiartha
umum, KB d Kota Mataram sudah berjalan baik. Saat ini, berKB, kata dia, bukanlah suatu keharusan seperti dulu. BPPKB tidak bisa menghalang-halangi apalagi masyarakat untuk memiliki anak lebih dari dua. Lagipula, bidang KB yang ada di BPPKB lebih pada pengaturan jarak kelahiran anak. ‘’Kalau dia (masyarakat, red) mampu, ya tidak apa-apa. Tapi bagi yang tidak mampu alangkah baiknya mengikuti KB sehingga anakanaknya bisa mengikuti pendidikan,’’ cetusnya. Dalam hal ini, masyarakat juga harus mengukur kemam-
Jangan sampai ada kata menyerah
(Suara NTB/nia)
BP4K Petakan Potensi Masing-masing Kecamatan Mataram (Suara NTB) BP4K (Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kelautan) Kota Mataram memetakan potensi enam kecamatan yang ada di Kota Mataram. Hal ini untuk mempertegas keunggulan masing-masing kecamatan dalam bidang pertanian dan perikanan. Demikian disampaikan Kepala BP4K Kota Mataram, Ir. H. Mutawalli menjawab Suara NTB di ruang kerjanya, Rabu (1/5) kemarin. Berdasarkan hasil pemetaan pihaknya, potensi penghasil sayuran ada di Kecamatan Selaparang. Potensi Perikanan di Kecamatan Ampenan dan Sekarbela. Pengolahan Hasil pertanian dan perikanan ada di Kecamatan Cakranegara. ‘’Selebihnya potensi pangan,’’ sebut Mutawalli. Khusus untuk pengembangan potensi perikanan, lanjut dia, masih terkendala pada ketersediaan pakan dan bibit. Selama ini, baik pakan maupun bibit masih dibeli dari kabupaten tetangga, yakni Lombok Barat. Kendala ini diperparah dengan harga pakan ikan yang terbilang masih mahal. Untuk pakan lele misalnya, Mutawalli menyebutkan harganya mencapai Rp 12 ribu per kilo. Para kelompok budidaya lele tentu harus berhing. Pasalnya, untuk bisa panen, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan. Sementara untuk satu kilo pakan tidak bisa bertahan lama. Untuk menyiasati mahalnya harga pakan itu, pihaknyamemberi alternatif, menggunakan sisa sayuran yang sudah tidak termanfaatkan. Untuk pertanian, mengingat makin sempitnya lahan pertanian di Kota Mataram, pertanian di kota ini diarahkan pada pola pertanian hortikultura dengan media tanah pekarangan rumah. Pertanian hortikultura yang paling bisa diandalkan, kata dia, adalah sayur-sayuran. Selain waktu panen yang terbilang singkat, perawatannya tidak sesulit tanaman lainnya. Namun begitu, hasil produksi sayuran di Mataram belum ada yang bisa dijual ke daerah lain, kecuali kangkung Mataram yang memang sudah punya nama. ‘’Kalau sayur-sayuran lainnya ini, kan masing-masing daerah sudah punya,’’ tandasnya. (fit) H. Mutawalli (Suara NTB/fit)
pentingnya ber-KB. ‘’Jangan sampai ada kata menyerah,’’ cetusnya. Adanya kelahiran anak keenam bahkan ketujuh di tengah masyarakat, mengundang pertanyaan, seperti apa intensitas sosialisasi yang dilakukan BPPKB. Wayan menyarankan BPPKB menggandeng kader Posyandu untuk mensosialisasikan pentingnya KB. (fit)
Bagi keluarga yang tidak mampu, untuk obat-obatan semua kita gratiskan
Lalu Sofyan Arsyad
Serobot Lahan Parkir Lagi, Pemkot Bongkar Tempat Usaha Mataram (Suara NTB) Untuk kesekian kalinya, Pemkot Mataram melalui jajarannya melakukan penertiban bahkan pembongkaran terhadap beberapa tempat usaha yang menyerobot lahan parkir. Aksi kali ini merupakan lanjutan dari beberapa aksi penertiban yang sebelumnya telah dilakukan Pemkot Mataram. Pantauan Suara NTB, Rabu (1/5) kemarin, aparat gabungan dari Dinas Tata Kota, Sat Pol PP serta Dinas Perhubungan Kota Mataram menyisir beberapa ruas jalan yang ada di Kota Mataram. Kali ini, sasarannya Kelurahan Rembiga Kecamatan Selaparang. Pertama, aparat menyasar Depot dan Salon Ajeng yang berada di Jalan Adi Sucipto Rembiga. Aparat yang dipimpin oleh Kasi Pengawasan dan Penindakan Dinas Tata
Kota Mataram, Nanang Pujo Raharjo langsung membongkar beberapa bangunan semi permanen yang dibuat oleh pemilik salon. Alasannya, bangunan itu menyerobot lahan yang seharusnya menjadi areal parkir umum. Untuk kegiatan penertiban hari itu, Nanang mengakui akan menertibkan setidaknya delapan lokasi yang tersisa. “Yang tersisa ada delapan titik Nanang mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan nantinya, pihaknya tentu akan mengambil langkah untuk menertibkan bangunanbangunan permanen. Setelah Jalan Adi Sucipto Rembiga, puluhan aparat gabungan Pemkot Mataram itu pun bergerak ke Jalan Dr. Wahidin. Di lokasi tersebut, ada beberapa bangunan yang menyerobot lahan parkir terpaksa ditertibkan. (smd)
(Suara NTB/fit)
TERGENANG - Buruknya sistem drainase ditambah kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah di selokan, Rabu (1/5), menuai akibat. Hujan yang mengguyur Kota Mataram sore kemarin membuat Jalan RA Kartini, Monjok, tergenang. Petugas harian lepas dari Dinas PU Kota Mataram dibantu warga sekitar terpaksa turun tangan mengangkat sedimen berikut sampah yang bersarang di sana.
Sidak Dinas PKP Kota Mataram, Komisi II Kecewa
(Suara NTB/smd)
Ahmad Fuad
puannya. Sebab, jika kepadatan penduduk terus bertambah sebagai akibatnya tinginya angka kelahiran, bukan tidak mungkinberpotensi menimbulkan kantong kemiskinan seperti keberadaan rumah kumuh. Akibat-akibat seperti ini, mau tidak mau akan menjadi beban pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkot Mataram. Mantan Kepala Dinas Pendapatan ini menegaskan, sosialisasi tetap dilakukan pihaknya, terutama kepada masyarakat yang kurang mampu. ‘’Bagi keluarga yang tidak mampu, untuk obat-obatan semua kita gratiskan,’’ ucapnya. Sosialisasi kerap menyasar daerah pinggiran. Sebab untuk di tengah kota, Sofyan
mengklaim hampir tidak ada masalah. Ditempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha mengatakan, di satu sisi pemerintah memang tidak bisa memaksa masyarakat harus memiliki anak dua. Apalagi, lanjut dia, budaya masyarakat sasak di Kota Mataram masih cenderung punya anak lebih dari dua orang. Namun peran pemerintah, harus intens melakukan sosialisasi. Walaupun memang, untuk mengubah pola pikir masyarakat membutuhkan waktu yang panjang. Politisi PDI Perjuangan ini mendorong BPPKB terus memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang
BONGKAR - Aparat gabungan terpaksa membongkar beberapa bangunan atau tempat usaha yang menyerobot lahan parkir, seperti di Jalan Adi Sucipto Rembiga.
Mataram (Suara NTB) Komisi II DPRD Kota Mataram Rabu (1/5) kemarin, menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (PKP). Komisi II pun kecewa ketika melihat mesin pakan ikan dan showroom miliki dinas PKP tidak difungsikan. Pantauan Suara NTB dalam sidak tersebut, mesin pembuat pakan ikan pengadaan tahun 2007 yang harganya diperkirakan mencapai Rp 150 juta mangkrak. Bahkan kini kondisinya rusak dan sedang diperbaiki oleh teknisi lokal. Selain itu,
showroom yang seharusnya mendisplay jenis-jenis ikan serta hasil pertanian dan obat-obatan, kosong. Beberapa etalase dan juga aquarium tampak kosong bahkan ada beberapa yang hanya berisi karung atau bahkan kardus bekas. Demikian pula kolam pembibitan ikan juga kurang dimaksimalkan oleh dinas terkait. Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos yang saat itu memimpin beberapa rekannya di dewan mengaku kecewa dengan apa yang dilihatnya tersebut. “Ini terlihat tidak difungsikan, bisa dilihat seperti mesin pakan ikan, kolam pengembangbiakan ikan, serta showroom yang kurang diperhatikan, ini mubazir,” kritiknya di hadapan Kepala Dinas PKP Kota Mataram, Ir. H.L.Mazhuriadi dan Kabid Perikanan, L. Alwan Basri. Dia menyatakan, biaya yang dikeluarkan Pemkot melalui APBD Kota Mataram untuk membangun gedung, kolam dan showroom itu sangat tinggi. Seharusnya, bisa difungsikan maksimal. “Nampaknya Dinas ini kurang produktif memanfaatkan fasilitas yang ada. Kami rasa mereka me-
miliki kendala,” ujarnya Sekretaris Komisi II, Lalu Suryadi. Terkait hasil temuan itu, Komisi II DPRD Kota Mataram mengatakan akan terus melakukan pemantauan terhadap apa yang menjadi kewenangan dari Dinas PKP setempat. “Kami akan turun suatu saat nanti secara tiba-tiba. Kami ingin semua aset yang ada di sini difungsikan dengan maksimal agar tidak terkesan mubazir,” tandasnya. Menjawab pertanyaan yang dilontarkan kalangan dewan, Kepala Dinas PKP Kota Mataram, Ir. H.L. Mazhuriadi mengatakan, memang selama ini ada kendala yang tengah dihadapi SKPD yang dipimpinnya. Kendala yang ia maksudkan adalah soal tata laksana. “Kami akan perbaiki dahulu tata laksananya. Memang showroom ini kami peruntukkan untuk memamerkan barang-barang. Nampaknya itu belum maksimal. Kita akan perbaiki,” pungkasnya. Mengenai anggaran yang dikelola oleh Dinas PKP tersebut, Mazhuriadi tidak menjelaskan secara rinci apakah SKPD-nya kekurangan atau kelebihan. “Kami rasa Dewan lebih paham soal anggaran itu,” ujarnya. (smd)
(Suara NTB/smd)
KECEWA - Komisi II DPRD Kota Mataram sidak ke Dinas PKP Kota Mataram. Dalam sidak tersebut, Komisi II kecewa karena ada beberapa aset dinas yang kurang dimanfaatkan seperti mesin pembuat pakan ikan.
(Suara NTB/fit)
Belum Temukan Jukir Liar
Kamis, 2 Mei 2013
SUARA NTB
Halaman 3
SUARA NTB Kamis, 2 Mei 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
PARLEMENTARIA Kerjasama Sekretariat DPRD Sumbawa dengan Harian Suara NTB Hasil Konsultasi ke Pusat
Pansus DPRD Sempurnakan Draf Sejumlah Raperda Sumbawa Besar (Suara NTB) Panitia Khusus (Pansus) pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) DPRD Sumbawa, telah melakukan konsultasi ke Kementerian, sebagai bahan penyempurnaan draf sejumlah Raperda yang kini sedang dibahas. Seperti Pansus I, yang berkunjung ke Dirjen Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Untuk
mengkonsultasikan Raperda Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Raperda Jalan Daerah. Pemimpin rombongan, Jamaluddin Afifi, S.H, kepada Suara NTB, Rabu (1/5) menjelaskan, untuk Raperda RTH diperlukan sejumlah perbaikan, di antaranya penambahan konsideran ketentuan Pasal 1, untuk membatasi ruang lingkup RTH yang sebelumnya bersifat umum. Berangkat dari P r o g r a m Pengembangan Kota Hijau
Jamaluddin Afifi
(P2KH), maka RTH hanya dibatasi pada lima kecamatan wilayah perkotaan. Yakni, Sumbawa, Unter Iwis, Labuan Badas, Moyo Hilir dan Moyo Utara disesuaikan dengan master plan yang ada. Sebab kawasan pengembangan lain untuk Sumbawa bagian barat, timur dan selatan juga sudah terbentuk. “Sementara kalimat lain, tinggal penyesuaian saja,” terangnya. Kemudian, sari sisi luasan, dari data terakhir Pemkab Sumbawa, dari 30 persen target RTH, terdiri dari 20 persen ruang publik dan 10 persen ruang privat. Untuk ruang publik, saat ini baru sekitar 9,8 persen. Jadi, tinggal tersisa 10,2 persen. Sementara ruang privat dilakukan sambil berjalan. Dengan adanya Perda RTH, makin memantapkan posisi Sumbawa dalam RTH ini. Dari sisi luasan penduduk, dibatasi jumlah penduduk di lima kecamatan sekitar 126 ribu. Dari luas tanaman juga berkurang. “Sekarang ini juga sedang dibangun RTH pusat kota anggaran Rp 1,2 Miliar dari APBN. Tanah milik pemerintah “525” juga akan dijadikan taman kota. Pada 2014, kita akan leb-
(Suara NTB/arn)
ih konsisten dan konsekuen melaksanakan RTH ini,” jelas Jeff, panggilan akrab politisi Golkar ini. Sedangkan untuk Raperda Jalan Daerah, lanjut Jeff, Kementerian PU mengusulkan agar namanya diganti menjadi Raperda Jalan Kabupaten, mengingat jalan daerah masih bersifat umum. Makanya harus disesuaikan dengan UU. No. 38 tahun 2004 tentang jalan. Sebab dalam UU tersebut jelas diatur mengenai jalan nasional, provinsi dan Kabupaten hingga jalan desa. Dari sisi pembiayaan pembangunan jalan, di dalam draf dianggarkan 20 persen dari total APBD. Setelah melihat kondisi jalan di Sumbawa yang masih kritis, sepanjang 320 kilometer atau 35 persen. Dalam kondisi mantap baru baru sekitar 457,20 kilometer atau 48,05 persen dan kondisi tidak mantap 156,52 kilometer atau 16,45 persen. Namun, masih banyak pembangunan infrastruktur lain dan pelayanan dasar lain yang memerlukan penanganan oleh pemerintah, sehingga untuk pembiayaan jalan dalam draf Raperda tersebut diubah menjadi 4-5 persen saja dari total APBD.
“Artinya, Pemkab wajib menyediakan dana untuk pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten sebesar 45 persen dari total APBD. Jeff juga mengusulkan jalan strategis kabupaten yang tak bisa ditangani Pemkab Sumbawa untuk diusulkan untuk menjadi jalan strategis provinsi, untuk meringankan beban daerah. Seperti daerah terisolir, jalan sepanjang 184,30 kilometer. Terdiri dari ruas Sumbawa - Tanjung Menangis, Tanjung Menangis -Ulu Air, Batu Dulang-Tepal, Tepal-Batu Rotok, Pelita-Batu Rotok, Kaduk-Batu Rotok, Kuangko- Mata, TeladanKelawis, Kelawis-Kopo, KopoJamu, Labuan Trata-Labuan Sangoro, Trupa-Mate Mega. “Ini jalan potensial yang berada di dearah terisolir. Tidak mungkin semuanya dibiayai Kabupaten. Sebagai contoh ruas jalan Batu Dulang-TepalBatu Rotok, sepanjang 29,10 kilometer sudah kami usulkan, minta kepada Dinas PU, segera mengusulkan ke Provinsi agar dua ruas itu dijadikan jalan strategis provinsi,” pungkasnya. Sementara itu, Ketua Pan-
sus I, Sambirang Ahmadi, S.Ag, M.Si, konsultasi ke Direktorat P2PL Kementerian Kesehatan RI, terkait Raperda sertifikat laik sehat. Saran mereka, supaya Raperda lebih fokus kepada usaha makanan dan minuman. Pasal yang agak melebar lebih difokuskan. Termas u k didalamnya nanti, mengatur sertifikat usaha rumah makan dan hotel. Artinya, sebelum mendapatkan izin
operasional, usaha makanan dna minuman dimaksud harus lulus sertifikat laik sehat. Pusat juga mengapresiasi gagasan Pansus atas Raperda ini, sebab sangat sedikit Kabupaten/ kota di Indonesia yang memiliki Raperda ini. “Saran-sarannya, kita akomodir, lebih memfokuskan pada usaha makanan dan minuman,” demikian Sambirang. (arn/*)
Sambirang Ahmadi (Suara NTB/arn)
DPRD Dompu Siapkan Pelantikan Anggota PAW Dompu (Suara NTB) DPRD Kabupaten Dompu akhirnya menjadwalkan pelantikan M. Iqbal, SH sebagai anggota DPRD Dompu menggantikan M Zaharuddin, S.Sos dari PKNU yang mengundurkan diri dari anggota Dewan karena menjadi pengurus Partai Golkar. Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Dompu menjadwalkan pelantikan Iqbal pada Jumat (3/5) mendatang. Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Rafiuddin H Anas, SE kepada Suara NTB saat dihubungi, Rabu (1/5) mengatakan, hasil keputusan Banmus DPRD Dompu menetapkan Jumat (3/5) mendatang untuk paripurna istimewa dalam rangka pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pengganti Antarwaktu (PAW) M. Iqbal, SH sebagai anggota DPRD Dompu. Keputusan ini didasarkan telah dikeluarkannya keputusan Gubernur NTB yang mengesahkan pengunduran diri M. Zaharuddin, S.Sos sebagai anggota DPRD Dompu dan mengesahkan pengangkatan M. Iqbal, SH sebagai anggota DPRD Dompu.
Paripurna ini agendanya hanya untuk melantik M. Iqbal,” katanya. Rapat paripurna istimewa, lanjut Rafiuddin, tidak untuk pengambilan keputusan Dewan. Sehingga tidak ada keharusan Dewan memenuhi kuorum untuk memulai sidang paripurna. Selain itu, lanjut Rafiuddin, dipercepatnya agenda pelantikan karena padatnya agenda DPRD dan pemerintah daerah. Dilantiknya Iqbal sebagai anggota DPRD Dompu diharapkan dapat mengefektifkan kegiatan kedewanan kedepan. “Kita percepat pelantikan Iqbal karena padatnya agenda Dewan dan pemerintah daerah kedepan,” ungkapnya. Pelantikan M. Iqbal, SH sebagai anggota DPRD Dompu menggantikan M. Zaharuddin, S.Sos ini berdasarkan SK Gubernur NTB No : 188.44/ 243/2013 tentang perubahan atas keputusan Gubernur No 433 tahun 2009 tentang peresmian dan pengangkatan anggota DPRD Kabupaten Dompu. SK ini ditandatangani oleh Gubernur NTB, Dr KH M Zainul Majdi pada 24 April
2013 lalu. Dalam SK ini disebutkan, poin pertama meresmikan dengan hormat pengunduran diri M. Zaharuddin, S.Sos dari anggota DPRD Kabupaten Dompu. Poin kedua meresmikan pengangkatan M. Iqbal, SH sebagai anggota DPRD Kabupaten Dompu. Terkait pengunduran anggota DPRD Dompu yang lain untuk kepentingan pencalonan anggota legislatif periode mendatang, Sekwan DPRD Dompu, Drs. H. Sudirman Hamid, MSI mengatakan, baru M Zaharudddin, S.Sos dari PKNU dan Hj Nurlaela Chaerunnisa, SE yang mengajukan surat ke pimpinan Dewan. Namun pengunduran diri Hj Nurlaela Chaerunnisa, SE dari PNI Marhaenisme dan PAW-nya oleh partainya telah dikembalikan pimpinan Dewan untuk melengkapi berkas, tetapi hingga saat ini DPC PNI Marhaenisme belum mengembalikan suratnya ke Dewan. “Untuk anggota Dewan yang lain hingga saat ini belum ada yang mengajukan pengunduran dirinya ke Pimpinan Dewan,” katanya. (ula)
PENGURUS GERAKAN MASYARAKAT CINTA DAMAI (GEMA CITA NTB)
Sekretariat: Jl. Raya Pejanggik Kota Mataram
HIMBAUAN PEMILUKADA DAMAI : DENGAN PERSATUAN DAN KESATUAN, KITA MAMPU MEWUJUDKAN PEMILUKADA DAMAI, BERKUALITAS, DAN DEMOKRATIS. MARI GUNAKAN HAK PILIH ANDA MEMILIH PEMIMPIN YANG TERBAIK DEMI UNTUK KESEJAHTERAAN KITA BERSAMA. MEWUJUDKAN PEMILUKADA DAMAI BUKAN HANYA TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA (KPU, PANWASLU DAN APARAT), TETAPI TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA UNTUK MEMILIH PEMIMPIN YANG BERKUALITAS DAN BERMARTABAT, TANPA POLITIK UANG”.
INGAT, PEMILUKADA 13 MEI 2013!!! GERAKAN MASYARAKAT CINTA DAMAI (GEMA-CITA NTB)
Harga Gabah Anjlok di Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Harga gabah di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sumbawa, anjlok, bahkan jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang Rp 3.300/ kg. Para petani disarankan untuk menjual hasil panennya ke rekanan mitra Dolog. Selain itu, petani juga disarankan menjual gabahnya ke Gapoktan. Pantauan Suara NTB, harga gabah di tingkat petani di wilayah Moyo Hilir dan Moyo Utara, harga gabah berkisar di angka Rp 3.000/kg. Harga tersebut tentu berada di bawah HPP. Seperti disampaikan salah satu petani di Penyaring Moyo Utara, M.Ali. “Harganya masih rendah, ma-
kanya kita tahan dulu, sampai harga membaik,” katanya. Kepala Bulog Divre Sumbawa, Wahyu Sutanto, S.E, M.M, yang dikonfirmasi, Rabu (1/5) menyatakan, pihaknya menjamin mitra Bulog membeli gabah sesuai HPP. Kalaupun ada ditemukan harga di bawah itu, maka kemungkinan pem-
belinya adalah pengecer kecil. Makanya, disarankan ke petani untuk bergabung dengan Gapoktan yang menjadi mitra Bulog. Agar mudah menjual gabahnya sesuai HPP. “Saya selalu turun bersama Kepala Dinas Pertanian ke lapangan memantau harga. Yang beli di bawah HPP, jelas bukan kita, karena mitra
Bulog selalu membeli sesuai HPP,” tegasnya. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Ir. Thalifuddin, M.Si, menjelaskan, soal harga menjadi kewenangan Bulog. Yang jelas, produksi tahun ini cukup baik. Bahkan bisa mencapai target 450 ribu ton. Apalagi dengan adanya penambahan luasan areal tanam 2.000 hektar sehingga total areal tanam tahun ini mencapai 62 ribu hektar. “Produksi tahun ini bagus, apalagi saat ini, panen masih berlangsung,” pungkasnya. (arn)
DISEGEL Kantor DPRD Dompu disegel. Diduga dilakukan oknum anggota DPRD yang tidak mau diPAW. Berita selengkapnya di halaman 1.
(Suara NTB/ula)
Pemda KSB Akui Komunikasi Terputus dengan PT KFI Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) setempat mengaku komunikasi terputus dengan PT Korina Fishener Indonesia (KFI). Akibatnya perkembangan kerjasama pembinaan nelayan KSB yang dilakukan perusahaan bersangkutan bersama PT Newmont Nusa Tenggara
(NNT) hingga sekarang ini tidak diketahui pemerintah. “Koordinasi kami dengan Korina (KFI, red) mandeg (terhenti) sejak beberapa waktu lalu. Kami telepon pihak Korina tapi tidak bisa dihubungi,” jelas Kabid Perikanan dan Pengawasan Pulau-Pulau Kecil, Noto Karyono kepada media ini, Rabu (2/5). Upaya untuk mencari informasi dengan PT KFI itu dikatakan Noto telah pula dilaku-
kannya melalui PT NNT dengan menghubungi Community Development (Comdev) perusahaan. Tetapi jawaban yang sama diperoleh di mana PT NNT pun mengaku kesulitan berkoordinasi dengan perusahaan pembeli ikan jenis ekspor tersebut. “Saya sudah hubungi pak Wagimim (manager Comdev PT NNT), jawaban mereka sama sulit menghubungi pihak Korina,” cetusnya.
Meski kehilangan komunikasi sehingga tidak mengetahui perkembangan kegiatan pembinaan nelayan yang dilaksanakan PT KFI. Noto menyebutkan, PT NNT melalui Comdev-nya berjanji akan segera berkoordinasi dengan PT KFI, bahkan dalam waktu dekat Comdev PT NNT telah merancang pertemuan dengan perusahaan bersangkutan. (bug)
KPU KSB Selesai Verifikasi DCS Parpol Taliwang (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyatakan, telah selesai melakukan verifikasi terhadap seluruh berkas Daftar Calon Sementara (DCS) Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Parpol peserta Pemilu 2014 mendatang. “Semua berkas DCS 12 Parpol peserta Pemilu yang kami terima sekarang sudah kami verifikasi semuanya,” cetus Ketua Divisi Hukum
KPU KSB, Fahrony, SH kepada media ini, Rabu (1/5). Meski mengaku telah selesai melakukan verifikasi, tetapi KPU KSB belum dapat mempublikasi hasilnya. Sesuai jadwal tahapan Pemilu 2012, pengumuman hasil verifikasi berkas DCS Parpol itu baru akan disampaikan pada tanggal 7 sampai 8 Mei mendatang. “Sementara ini kami hanya bisa menyampaikan kalau verifikasinya sudah selesai, tapi soal hasil-
nya silakan tunggu pada tanggal 7 Mei nanti,” timpal Fahrony sembari menyampaikan, pengumumannya nanti akan dilakukan melalui rapat pleno terbuka dengan mengundang seluruh Parpol peserta Pemilu. “Jadi saat kita umumkan nanti, kami akan menjelaskan letak kesalahan atau kekurangan (kalau ditemukan, red) di tiap-tiap DCS yang diserahkan Parpol masing-masing,” sambungnya.
Berdasarkan hasil verifikasi pihaknya, Farhony mengungkapkan, hampir seluruh Parpol ditemukan kekurangan dan kesalahan berkas. Baik itu untuk berkas masing-masing Bacaleg ataupun berkas Parpol yang mengajukan DCSnya. “Kalau rincinya kembali saya katakana, tunggu pada pengumuman nanti, yang jelas kalau secara umum tiap Parpol ditemukan kesalahan terutama yang bersifat administrasi,” imbuhnya. (bug)
Kasus Narkoba
PNS dan Mahasiswa Jadi Tersangka Kota Bima (Suara NTB) Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditangkap jajaran Polres Bima Kota tiga hari lalu akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Oknum PNS tersebut ditangkap terkait kepemilikan narkoba jenis ganja. Sementara itu, seorang pelaku lainnya yakni MY (19) warga Desa Tangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima juga menyandang status tersangka setelah diperiksa 1 x 24 jam. Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SIK, SH ditemui di Sat Reskrim, Rabu (1/5) siang, menyebutkan oknum
PNS yang ditangkap tersebut berinisial S (43) pegawai di Bagian Umum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Yang bersangkutan, katanya, ditangkap aggotanya saat hendak menghisap ganja di bekas kantor Bupati Bima yang terbakar. Bersamanya, pihaknya juga mengamankan satu linting ganja yang hendak dihisap. “Sekarang sudah jadi tersangka,” terang Kumbul. Saat ditangkap, di sekitar lokasi juga terdapat dua orang lainnya. Namun menurut Kumbul, dua orang tersebut tidak terlibat melainkan han-
ya berada di lokasi. “Kalau yang dua orang itu sebagai saksi saja,” tuturnya. Sementara itu, seorang pelaku lainnya yang ditangkap saat menjemput paket SS di salah satu agen bus juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Menurut Kumbul, saat itu pelaku hendak menjemput paket yang dikirim dari Mataram tersebut. SS sejumlah empat poket itu, lanjutnya, memang sengaja dipesan tersangka. Namun saat ditanyai mengenai perannya? Kumbul menjelaskan jika berdasarkan hasil pe-
meriksaan sementara SS tersebut untuk dikonsumsi sendiri. “Kalau berdasarkan pengakuan dia, SS itu untuk dipakai sendiri,” tuturnya. Namun pihaknya belum mempercayai sepenuhnya dan masih melakukan pengembangan. Begitu juga dengan sumber barang tersebut di Mataram. Ditambahkan Kumbul, meski saat ini pihaknya tengah sibuk mengamankan jalannya pemilukada, namun pihaknya tetap mengantisipasi peredaran narkoba, mengiriman BBM ilegal dan lainnya. (use)
RAGAM
SUARA NTB Kamis, 2 Mei 2013
Halaman 5
Dugaan Korupsi Bansos
Jangan Hidupkan Fanatisme Buta Dari Hal. 1 Bila aparat Kepolisian telah melihat adanya indikasi akan munculnya konflik antarkandidat, maka mereka harus segera turun tangan. Dalam hal ini, Polri bisa bertindak sebagai penengah yang memisahkan dua kelompok pendukung yang terlanjur bertikai. Juga bisa melakukan langkah antisipasi dengan memberikan pemahaman jika ada indikasi adanya dua kelompok pendukung yang rawan terlibat konflik. Menurut Farouk, dalam momentum seperti sekarang, Polri harus bisa mengambil peran sebagai pengawal demokrasi. ‘’Jadi bagaimana hak dan kebebasan berdemokrasi dikawal oleh polisi supaya tidak disalahgunakan. Untuk menghindari konflik,’’ ujar mantan Kapolda NTB ini. Peran serupa menurutnya juga harus diambil oleh pengawas Pilkada atau Bawaslu. “Sama halnya pengawas, dia harus lihat. Perilaku para pendukungnya ini terkontrol nggak oleh kandidatnya. Dua ini yang berperan,” tandasnya. Untuk menangkal lahirnya fanatisme buta yang timbul dari pendukungnya, Farouk menyerukan kepada seluruh kandidat baik itu kandidat di Pilkada NTB, Pilkada Lotim maupun Pilkada Kota Bima untuk menunjukkan kedewasaannya. Ia menambahkan, kedewasaan yang dimaksud-
kannya adalah kemauan para kandidat untuk tidak hanya melebih-lebihkan kemampuan mereka dan mengesampingkan peran orang lain. Farouk menegaskan, setiap kandidat yang telah menjabat pasti pernah menorehkan keberhasilan. Hanya saja, tak jarang keberhasilan itu dikampanyekan sedemikian rupa tanpa menyadari bahwa keberhasilan itu dicapai lewat bekerjanya sebuah sistem. “Kalau dia sistem, maka tentu ada subsistem – subsistem yang juga ikut andil dalam mencapai keberhasilan itu,” ujarnya. Dengan adanya kesadaran semacam ini, menurutnya kandidat akan membangun komunikasi politik yang lebih mencerdaskan pemilihnya sehingga pemilih juga memaklumi bahwa kandidat yang mereka dukung bukanlah orang yang sempurna dan bisa melakukan semuanya seorang diri. “Dia harus menyadari dia bukanlah sempurna, dia masing –masing ada kekurangannya, apalagi sudah pernah menjabat semua karena mengakui kekurangan, dia akan membutuhkan orang lain sebagai sebuah sistem. Kalau ini ditularkan ke pendukung, saya yakin tidak akan fanatisme buta,” pungkasnya. (aan)
Dibawah Garis Kemiskinan Dari Hal. 1 Sebaliknya ia melihat jika masyarakat KLU sebagian besar bekerja, hanya saja nilai ekonomis hasil pekerjaan yang digelutinya belum cukup mampu merubah derajat kemiskinan yang diukur dari berbagai indikator. Angka kemiskinan KLU yang mengalami penurunan progresif sebesar 3,9 persen di tahun 2012, dianggap Najmul cukup objektif untuk membuktikan keberadaan masyarakat. Dalam hal dimaksud, kemiskinan yang tinggi asimetris dengan angka pengangguran masyarakat yang rendah. Oleh karena itu pula, ia melihat dukungan akses masyarakat diperlukan untuk meningkatkan sisi pendapatan masyarakat untuk bisa berada diatas garis kemiskinan. “Karakteristik masyarakat yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian, dan tinggal
di pedesaan sebenarnya tidak terpengaruh oleh persoalan makro. Beda dengan masyarakat Kota yang berpengaruh secara langsung,” imbuhnya. Najmul menerangkan, akses yang perlu dibuka oleh pemda bagi masyarakatnya adalah akses ekonomi. Salah satu ikhtiar yang dilakukan pemda adalah dengan melanjutkan program wira usaha baru, gerakan koperasi, serta menciptakan industri olahan yang bernilai tambah bagi penciptaan produk masyarakat. “Dari total 11 ribu rumah kumuh, kita sudah menyelesaikan 4.500 unit rumah dalam 2 tahun. Kalau ini dapat kita programkan secara konsisten, maka dalam beberapa tahun ke depan, rumah kumuh akan tuntas,” tandasnya. (ari)
Momentum Hardiknas Dari Hal. 1 ‘’Artinya bahwa pada tahun 2013, NTB mampu menyelesaikan dan menghantarkan NTB mencapai Wajar Dikdas,’’ terangnya. Selain rata-rata lama sekolah, indikator lain yang juga mengalami peningkatan adalah angka putus sekolah atau drop out (DO) yang mulai bisa ditekan. Jika melihat angka DO tahun 2007, ribuan siswa di NTB DO. Untuk SD/MI angkanya mencapai 1,17 dan terus menurun di tahun 2012 mencapai 0,33. Namun jumlah ini masih tergolong besar jika dibandingkan dengan jumlah siswa SD yang ada di NTB. Penurunan juga terjadi di tingkat SMP/MTs yang semula 5,25 di tahun 2007 turun menjadi 0,65 dan tingkat SMA/MA/SMK sebesar 6,86 tahun 2007 menjadi 1,77 di tahun 2012. DO ini sangat berpengaruh dengan angka melanjutkan sekolah, terutama pada jenjang SMP/MTs ke SMA/MA/ SMK yang masih perlu ditekan dan perlu menjadi perhatian semua pihak. Hingga tahun 2012 realisasi angka melanjutkan tingkat SD/MI ke SMP/MTs naik dari 100 menjadi 100,52, tingkat SMP/MTs ke SMA/MA/SMK dari 96,76 menjadi 95, 50. sementara lulusan SMA/MA tahun 2012
mencapai 95,93 dan SMK mencapai 99,58. Menurut Syafi’i beberapa faktor yang sangat krusial terutama sekolah di daerah-daerah terpencil. Karena letak geografis NTB, dimana ada beberapa wilayah yang sulit terjangkau sehingga komunitas inilah yang masih tersisa. Ia bersyukur dengan program beasiswa miskin, BOS, pendidikan gratis dan peningkatan sarana prasarana sekolah, sehingga dari tahun ke tahun peningkatannya semakin baik. “Jadi tidak ada lagi pungut memungut. Tidak ada lagi bayar membayar karena jual beli bayar-membayar itu ada di pasar bukan di sekolah,” tegasnya. Selain itu, pencapaian lain yang cukup menggembirakan adalah meningkatnya persentase lulusan dan angka buta aksara yang hampir seluruhnya tuntas dibelajarkan. Tahun ini tersisa dua kabupaten yang akan dibelajarkan, yaitu Lombok Timur sebesar 22,729 dan Lombok Tengah sebesar 13,161 yang akan tuntas tahun ini. “Harapan saya kepada seluruh masyarakat NTB marilah perhatikan pendidikan bersama-sama,’’ ajaknya. (nia/*)
Mataram Dikepung Aksi Demo Peringatan ’’May Day’’ Dari Hal. 1 Dalam aksinya, para buruh dan juga kalangan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Peduli Buruh hampir sebagian besar menyuarakan perlawanan sistem outsourching. Selain itu, massa juga menolak segala bentuk intimidasi, diskriminasi dan kriminalisasi terhadap buruh. ‘’May Day menjadi spirit bagi perjuangan kami dalam memperjuangkan kesejahteraan bagi buruh di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya NTB. Kaum buruh di Indonesia, khususnya NTB belum merdeka. Apalagi dengan aturan pemerintah yang sangat menyakiti hati rakyat, yakni system outsourcing,” kata Koordinator Aksi Front Perjuangan Rakyat NTB, Irham, saat berorasi di depan Kantor Gubernur NTB. Berbagai problem buruh hingga saat ini belum juga dapat diselesaikan pemerintah.
Beberapa diantaranya, upah buruh yang belum layak atau di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota hingga Provinsi, perampasan kebebasan berserikat, perlindungan dan jaminan sosial tenaga kerja, over time kerja yang tidak dibayar dan lain sebagainya. Pemerintah terkesan tidak pernah mengawal dan mengawasi setiap kebijakan yang telah dilahirkan perusahaan. Pengawasan yang lemah itu lanjut Irham, membuat perusahaan seenaknya melakukan tindakan-tindakan yang kurang manusiawi kepada kaum buruh. Pemerintah diminta menindak tegas pengusaha yang nakal, menambah tenaga pengawas ketenagakerjaan, mengangkat mediator ketenagakerjaan dan melaksanakan undang-undang serta peraturan ketanagekerjaan. (smd/ozi/kmb)
Izin Kemendagri Tak Kunjung Turun
(Suara NTB/ist)
DISKUSI PUBLIK - Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H.Agus Talino (ke dua dari kiri), bersama nara sumber lainnya dalam Diskusi Publik, kemarin.
Tiga Tahun Implementasi UU KIP
Pemprov NTB Telah Bentuk 44 PPID Mataram (Suara NTB) Tiga Tahun Implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di Indonesia, di NTB menunjukkan progress yang cukup signifikan. Dari 45 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemprov NTB, hanya satu SKPD yang belum membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Ketua Komisi Informasi (KI) NTB, Agus Martha Hariyadi, SE ditemui di sela-sela pelaksanaan diskusi publik dengan tema tiga tahun implementasi UU KIP di Mataram, Rabu (1/5) menyampaikan terima kasih kepada Pemprov NTB yang telah sungguh-sungguh mengimplementasikan amanat UU Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. “Progress yang telah ditunjukkan dari tahun ke tahun selalu meningkat. Beberapa regulasi telah diterbitkan oleh Pemprov NTB baik itu terkait pembentukan regulasi KI di
NTB tanggal 8 februari lalu. Kemudian sudah dibentuknya PPID bahkan dari 45 SKPD yang ada di lingkup pemprov NTB, 44 SKPD telah membentuk PPID,”katanya. KI NTB sendiri, katanya sudah membuat roadmap jangka pendek dan jangka menengah. Untuk jangka pendek, ujarnya, pada periode 20122013 pihaknya akan lebih menguatkan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Selanjutnya, mendorong pemerintah untuk meningkatkan anggaran dan berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam rangka menjalankan peran dan fungsinya di daerah. Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP mengatakan UU KIP sangat penting sebagai landasan hukum yang berkaitan dengan hak setiap orang untuk memperoleh informasi. Serta kewajiban badan publik menyediakan dan melay-
ani permintaan informasi secara cepat, tepat, ringan , profesional dan sederhana. Dijelaskan, melalui fungsi komunikasi maka ide-ide, kepuasan atau ketidapuasan, pujian dan kritik tentang kinerja pelayanan pemerintah dapat diketahui. “Dari sanalah pemerintah bisa mengukur seberapa jauh kinerjanya ditanggapi oleh publik. Begitu juga sebaliknya, pemerintah bisa mneyampaikan informasi secara utuh sehingga masyarakat memahami tantangan pembanguna secara menyeluruh,”ungkapnya. Serangkaian Tiga Tahun Implementasi UU KIP, digelar Diskusi Publik yang melibatkan PPID NTB, PPID kabupaten/kota se NTB, organisasi pers, tokoh masyarakat dan lainnya. Dalam Diskusi Publik tersebut mengahadirkan sejumlah nara sumber, diantaranya Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H.Agus Talino. (nas)
Sisi Lain Vonis Seumur Hidup Penyelundup Narkoba
Rolf Lapor Kedutaan, Kathlyn Menangis Sempat bernapas lega karena tuntutan JPU Kejaksaan Tinggi NTB hanya 20 tahun penjara, dua terdakwa kakap penyelundup narkoba jenis sabu sabu dan hasis ini divonis lebih berat, seumur hidup oleh hakim PN Mataram. Napas keduanya berubah sesak mendengar vonis itu. Kodratnya sebagai seorang perempuan membuat Kathlyn Dunn tak mampu menahan tangis. Sementara Rolf Oskar Josef Schweikert hanya bisa pasrah dan melaporkan vonis diterimanya ke kedutaan Jerman di Bali. KATHLYN yang mengatakan dirinya yang seorang direktur sebuah perusahaan jasa konstruksi di Afsel, awalnya membantah keras barang bukti sabu sabu seberat 3,7 Kg itu miliknya. Dari rangkaian penyidikan, berlanjut ke persidangan, barang itu milik sesorang, menitipkan kepadanya untuk diberikan ke orang tertentu di Lombok. Kathlyn terbukti, menyelundupkan sabu-sabu. “Silahkan berdiri,” pinta Hakim Ketua Pastra, menjelang pembacaan materi vonis. “Tapi kalau dia tidak kuat, duduk saja,” bujuk Pastra, namun
terdakwa mengaku kuat. Sebelumnya tak ada ekspresi apa apa ketika Pastra dengan terang menyebut vonisnya seumur hidup harus mendekam di penjara. Maklum, ia tak menguasai Bahasa Indonesia. Baru kemudian saat penerjemah dari PN Mataram menjelaskannya, Kathlyn baru menyadari bahwa ia diganjar hukuman berat. Senyum merekah yang dibalut gaun dominasi merah marun di tubuhnya, hilang seketika. Ia tertunduk, perlahan ia terisak dan menangis. Tak ada sepatah katapun dilontarkannya untuk menyanggah putusan itu. Usai sidang, membisu terus ditunjukkan wanita dengan tinggi sekitar 170 cm ini. Tak ingin diabadikan wartawan, Kathlyn bersembunyi di toilet tahanan. Sedangkan Rolf, terlihat lebih tabah. Saat ia diminta berdiri oleh hakim untuk mendengar vonis, Rolf mengenakan baju lengan panjang putih, memejamkan mata dan mencakupkan ke dua tangannya di dada. Ia tak goyah, sampai vonis penjara seumur hidup dibacakan. Pria jangkung berkacamata yang mengaku sebagai sopir bus di Jerman ini, hanya pasrah sampai akhirnya vonis selesai dibacakan. terdakwa. Melalui kuasa hukumnya, Andre Rahmad, SH, vonis itu memang terlalu berat untuk Rolf dengan kapasitas tidak mengetahui barang itu milik siapa. “Koper sempat tidak dalam penguasaannya selama
2 jam saat di Bandara Changi. Nah, saat itulah, kami menduga barang itu dimasukkan ke kopernya,” kata Andre Rahmad. Terkait putusan itu, sebelum menyatakan sikap, ia akan melapor kan itu ke Kedutaan Jerman di Bali. Sikap, apakah banding atau menerima putusan hakim, akan ditentukan setelah ia berkonsultasi dengan kedutaan Jerman. “Nanti masukan dari kedutaan akan menentukan langkah kami selanjutnya,” kata Andre Rahmad. Putusan atas Rolf dan Kathlyn, menambah catatan menjadi empat kasus untuk penyelundupan narkoba ke NTB dalam jumlah besar. Secara beruntun, tahun 2010 lalu ditangkap seorang warga Malaysia, Cow Kit Nang (50) karena menyelundupkan sabu sabu. Setahun kemudian, Chem Ce Teng (46) juga ditangkap selundupkan barang sama, dengan nilai hampir sama diatas Rp 4 miliar. Mereka diganjar vonis seumur hidup. Namun itu tidak berimplikasi jera bagi penyelundup lainnya. Oktober 2012, hanya berjarak dua hari, NTB kembali digegerkan penangkapan Oskar Josef Schweikert yang mencoba peruntungan menyelundupkan hasis melalui BIL, kemudian ditangkap Kathlyn Dunn dengan barang bukti jenis sabu sabu. Nilainya juga diatas Rp 5 miliar. Ini semakin menasbihkan bahwa NTB memang menjadi pangsa pasar potensial untuk narkoba golongan satu. (ars)
Hakim Vonis Warga Jerman dan Afsel Seumur Hidup Dari Hal. 1 karena setelah di geledah koper tersebut berisi narkoba. Menurut hakim, terdakwa yang mengajukan pledoi dan beralibi bahwa barang itu bukan miliknya, ditolak hakim. Barang bukti itu terbukti dalam penguasaannya, sejak dari Nepal, kemudian di Bandara Changi Singapura. “Atas perbuatannya, terdakwa terbukti melanggar dakwaan Subsidair pasal 113 ayat 2 Undang Undang 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa seumur hidup,” sebut Pastra. Disisi lain terdakwa dibebaskan dari dakwaan primair Pasal 114 ayat 2, tentang kepemilikan dan penjualan narkotika. Sebab tidak terbukti dari siapa dan kepada siapa barang bukti itu akan dijual atau diserahkan. Sementara hal-hal yang dianggap memberatkan terdakwa, pertama, perbuatan ter-
dakwa menyelundupkan narkoba itu bisa mengancam kerusakan moral generasi dan masyarakat umumnya. Kedua, perbuatan terdakwa dapat merusak citra pemerintah Indonesia dan NTB khususnya. Ketiga, terdakwa tidak mengakui perbuatannya. Atas vonis itu, terdakwa melalui kuasa hukumnya, Andre Rahmad, SH menyatakan piker-pikir untuk menentukan langkah selanjutnya. Juga Seumur Hidup Setelah vonis terhadap Rolf, giliran Kathlyn Dunn yang menerima ganjaran hukuman. Masih dipimpin oleh hakim Ketua Pastra Ziraluo, SH, MH, amar putusan yang dibacakan bergilir oleh majelis hakim. Untuk kronologi dibawanya barang bukti itu, agak berbeda dengan Rolf. Kathlyn dipastikan menyadari bahwa di dalam koper miliknya tersebut adalah sabu-sabu seberat 2,6 Kg. Kathlyn penumpang pesawat dari negaranya kemudian
transit di Bandara Changi Singapura dan menaiki Silk Air ke BIL. Barang itu milik seseorang di Singapura, kemudian akan diserahkan ke Lombok. Kathlyn mendapat upah jika berhasil menyerahkan koper itu. Sama dengan hukuman untuk Rolf, Kathlyn juga diganjar dengan dakwaan Pasal 113 ayat 2 UU Narkotika. “Karena unsur pasal terpenuhi, atas perbuatannya terdakwa dihukum penjara seumur hidup,” kata hakim. Hal yang memberatkan terdakwa sama dengan uraian terhadap Rolf. Kathlyn melalui pengacaranya, I Ketut Sumerta, SH juga menyatakan pikir pikir. Terkait vonis untuk kedua terdakwa, pihak JPU dari Kejati NTB sebelumnya menuntut kedua terdakwa lebih ringan. JPU Eka, SH menuntut Rolf dengan hukuman 20 tahun penjara. Tuntutan yang sama disampaikan JPU Amirudin, SH untuk terdakwa Kathlyn Dunn. (ars)
Selong (Suara NTB) Upaya aparat Satreskrim Polres Lotim mengungkap kasus dugaan korupsi bantuan sosial ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatus Shaufiyah (NS) masih tersendat. Hal itu disebabkan izin pemeriksaan RM, salah satu saksi kunci di lingkup DPRD NTB yang diajukan Polres ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tak kunjung turun. Demikian diungkapkan, Kasat Reskrim Polres Lotim, AKP Yuyan Priatmaja, SIK di Selong, Rabu (1/5) kemarin. Surat permohonan izin pemeriksaan saksi terhadap RM sejatinya sudah diterima Kemendagri tertanggal 19 Maret 2013 lalu. Mengacu pada aturan yang ada, setelah berlalu selama 30 hari RM bisa diperiksa. Namun, sejuah ini Polres masih mentolelir dan mengharapkan segera ke luar izin pemeriksaan. Yuyan menyatakan, jika dalam batas
sebelum Pilkada Lotim izin tak kunjung turun, pihak Satreskrim Polres Lotim tetap akan melakukan pemeriksaan. Kasatreskrim menyebut, pasca Pilkada Lotim pihaknya telah menjadwalkan pemeriksaan atas RM. Jika semua prosedur tersebut telah dilalui, pihaknya pun telah siap melakukan pemanggilan secara paksa. Mantan Kasatreskrim Polres Bima ini menambahkan, upayanya dalam mengungkap kasus dugaan korupsi bansos yang diduga merugikan negara Rp 100 juta itu sudah cukup lama. Ketua Yayasan Ponpes NS, KM sudah ditetapkan sebagai tersangka beberapa bulan yang lalu. Pemeriksaan terhadap saksi RM, katanya akan menjadi kunci keberlanjutan dari kasus dugaan korupsi ini. Ada tidaknya tersangka baru katanya akan dapat terlihat dari saksi RM yang akan diperiksa. (rus)
Sulaiman Hamzah Resmi Diberhentikan Mataram (Suara NTB) Terpidana kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Bima tahun 2007, Drs. Sulaiman Hamzah telah resmi diberhentikan sebagai Anggota DPRD NTB pada tanggal 22 April 2013. Selanjutnya Sulaiman Hamzah akan digantikan oleh Ferdiansyah. Sekretaris DPRD NTB, H. Rahmad Radjendi menyampaikan, Rabu (1/5) pihaknya telah menerima Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang pemberhentian Sulaiman Hamzah dari keanggotaan DPRD NTB. “SK tersebut tertanggal 22 April 2013. Kemudian surat tersebut dikirim tanggal 26 April dan baru kami terima hari ini, tanggal 1 Mei (kemarin),” jelasnya. Radjendi menyebutkan SK Pemberhentian dari Mendagri tersebut bernomor 161.52-2813 Tahun 2013 tentang peresmian pengangkatan pengganti antar waktu (PAW) Anggota DPRD Provinsi NTB atas nama Sulaiman Hamzah yang digantikan oleh Ferdiansyah dari Partai Demokrat. Sulaiman Hamzah dan Ferdiansyah berasal dari
daerah pemilihan (dapil) enam yaitu Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima. Hak-hak Sulaiman Hamzah sebagai Anggota DPRD NTB telah terhenti sejak pihak Sekretariat DPRD NTB menerima salinan keputusan inkrah dari Mahkamah Agung sekitar bulan Februari lalu. Pelantikan Ferdiansyah selanjutnya menunggu penjadwalan dari Badan Musyawarah DPRD NTB. Diketahui, Sulaiman Hamzah divonis bersalah selama tiga tahun dalam perkara dugaan korupsi DAK Kota Bima tahun anggaran 2007 di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Mataram, Mei 2012. Majelis hakim menjatuhi hukuman pidana penjara selama tiga tahun, Karena tidak puas dengan putusan pengadilan tersebut Sulaiman Hamzah kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) NTB dan divonis 1 tahun 6 bulan penjara. Tidak puas, Sulaiman Hamzah kemudian mangajukan kasasi ke MA. Namun, MA menolak permohonan kasasi Sulaiman Hamzah, bahkan MA menambah masa hukumannya menjadi empat tahun penjara. (yan)
Kantor DPRD Dompu Disegel Dari Hal. 1 Selain dipalangi dengan papan kayu, pada pintu Kantor DPRD Dompu itu juga ditempeli kertas yang berisi tulisan ; Mohon Maaf Ruangan Ini Disegel…!!!! Pelaksanaan paripurna tidak bisa dilaksanakan karena menyalahi ketentuan dan mekanisme PP No.16 tahun 2010 pasal 36 ayat 1 dan ayat 2 serta Tatib DPRD Dompu pasal 38 ayat 1 dan ayat 2. Ketua DPRD Dompu, Rafiuddin H Anas, SE yang dihubungi terkait hal ini, mengatakan, dirinya tidak mengetahui pelaku penyegelan. Tetapi ketika informasi penyegelan itu diketahui, ia langsung menginformasikan ke aparat Kepolisian. “Biar aparat Kepolisian yang memprosesnya. Soal laporan resminya, itu menjadi tugas dan kewenangan Sekwan,” katanya. Terkait paripurna yang disebut menyalahi mekanisme, Rafiuddin menjelaskan, SK Gubernur
tentang peresmian pengunduran diri M Zaharuddin, S.Sos dari anggota DPRD Dompu dan peresmian pengangkatan M Iqbal, SH sebagai anggota DPRD Dompu telah diterima pihaknya. Atas dasar itu, Dewan melakukan rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Dompu, Drs. H. Hidayat Ali dan disepakati oleh anggota Banmus bahwa pelaksanaan paripurna untuk pelantikan M Iqbal, SH sebagai anggota DPRD Dompu pada Jumat (3/5). “Soal peraturan dan tatib yang dilanggar, saya tidak tahu, karena memang saya tidak menghafalnya,” kata Rafiuddin. Alamsyah, SE salah seorang aktivis Dompu yang melihat Kantor DPRD Dompu disegel, Rabu malam, menyesalkan tindakan oknum anggota Dewan itu. Karena Dewan sebagai representasi dari perwakilan rakyat, dirinya akan membuka Kantor DPRD Dompu, Kamis (2/5) pagi ini. (ula)
Satpol PP NTB Lakukan Pembinaan dan Pengawasan Secara Periodik Dari Hal. 1 kata Ibnu Salim dikonfirmasi Suara NTB usai pertemuan koordinasi di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Rabu (1/5) kemarin. Dengan pertemuan tersebut, katanya, semua Kasubag yang menangani absensi pegawai di internal SKPD lingkup Pemprov NTB harus meningkatkan koordinasi pelaporannya. Pasalnya, kadang-kadang ditemukan perbedaan data pengawasan antara Satpol PP, BKD dan Inspektorat. “Ini kita sepakati di sini supaya tidak usah ragu untuk memberikan pelaporan sesuai fakta yang ada supaya kita tim binwas itu memberikan rekomendasi kepada pimpinan mengenai tindak lanjut terkait punishment dan reward,” terangnya. Ibnu Salim mengungkapkan, beberapa SKPD lingkup Pemprov NTB masih ada yang menggunakan absensi manual dan ada juga yang sudah menggunakan absensi sidik jari. Untuk SKPD yang masih menggunakan absensi manual, ujarnya, Pol PP rutin mengambil absensi tersebut kepada SKPD bersangkutan untuk dicocokkkan dengan data yang ada. Sedangkan untuk SKPD yang sudah menggunakan absensi sidik jari, Pol PP kadangkadang menemukan kendala untuk memperoleh print out sidik jari tersebut dari SKPD bersangkutan. Dengan berbagai alasan, seperti kerusakan komputer dan lainnya sehingga ke
depan akan diusulkan kepada pimpinan daerah supaya server untuk absensi sidik jari akan lebih terpusat di BKD, Satpol PP, Inspektorat atau pada Pusat Data Elektronik (PDE) NTB. “Supaya SKPD itu tidak lagi bisa memanipulasi data absensi itu,”imbuhnya. Awal triwulan I 2013 ini, sebutnya, kurang lebih 50 orang lebih pegawai lingkup Pemprov NTB yang dilakukan pembinaan karena datang ke kantor tidak tepat waktu. “Ini yang kita dorong Kepala SKPD melalui Kasubag meningkatkan pelaporan ke BKD supaya diberikan pembinaan. Kalau dia tidak secara proaktif memberikan pelaporan kita juga tidak akan tahu. Yang jelas tujuan kita adalah meningkatkan pelayanan secara berkelanjutan,” tandasnya. Sementara itu, Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH yang membuka pertemuan tersebut menegaskan pegawai atau Kasubag yang menangani masalah absensi di masingmasing SKPD diminta untuk tidak ragu dalam memberikan data-data yang valid. Kasubag diminta untuk berani dan tegas menangani kedisiplinan pegawai di masing-masing SKPD. Jika memang, seorang pegawai sudah ditetapkan mendapatkan punishment oleh Kepala SKPD maka sekda akan menandatangani pemberian punishment itu asalkan sudah melalui proses pengawasan yang intens dan didukung data yang valid. (nas/*)
OPINI
SUARA NTB Kamis, 2 Mei 2013
Halaman 6
Refleksi Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tidak ada satu pun bangsa di dunia ini yang bisa maju tanpa pendidikan berkualitaas. Pendidikan adalah tiang penyangga utama eksistensi suatu negara. Keterpurukan pendidikan tidak ubahnya seperti virus yang menggerogoti secara perlahan. Pasti akan tiba saatnya masa kehancuran suatu bangsa manakala pendidikan tidak diurus secara tepat.
Hardiknas Momentum Introspeksi HARI ini 2 Mei, merupakan hari yang memiliki makna khusus bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan, terutama para pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta didik dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Hari ini seperti tahun-tahun sebelumnya bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Hardiknas dirayakan bertepatan dengan hari lahirnya Ki Hajar Dewantara (2 Mei 1889–28 April 1959; nama asli: Raden Mas Soewardi Soeryaningrat). Ki Hajar Dewantara merupakan seorang Pahlawan Nasional yang juga merupakan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Ki Hajar Dewantrara merupakan sosok anak bangsa yang menjadi maskot pendidikan Indonesia, dengan sebuah ajarannya yang sangat termasyur yaitu Tut Wuri Handayani dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Ing Madya Mangun Karsa di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide. Ing Ngarsa Sung Tulada di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik. Sebuah runtutan kalimat yang memiliki semangat moralitas dan kemajuan. Namun bagaimana pendidikan kita sekarang? Tidak dipungkiri bahwa masih terlampau banyak permasalahan pendidikan yang hingga kini belum terpecahkan dengan baik. Mulai dari terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) yang syarat kontroversi hingga biaya pendidikan perguruan tinggi yang menjulang tinggi. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, bisa dilihat dari masih banyak sekolah-sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan. Tidak saja di daerahdaerah terpencil, di daerah-daerah yang lokasinya mudah dijangkau, kondisinya juga belum memadai. Dengan sarana dan prasarana pendidikan yang jauh dari kata terbatas, tentu akan sangat sulit melahirkan generasi-generasi andal yang diharapkan mampu menjawab tantangan global. Pun biaya pendidikan yang masih banyak dikeluhkan. Tak jarang mahasiswa di daerah ini menggelar demonstrasi menyuarakan masih mahalnya biaya pendidikan. Kemudian pelaksanaan UN khususnya tingkat SMA sederajat, baru saja berlalu. UN tingkat SMA sederajat tahun ini, bisa dikatakan tidak saja kontroversial. Tetapi juga amburadul. Pelaksanaan ujian akhir yang berlangsung tahun ini, ditunda dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Penundaan UN, karena naskah soal belum tuntas dicetak. selain pelaksanaan molor, naskah soal pun kurang. Amburadulnya pelaksanaan UN tahun ini, merupakan cacatan buruk sejarah pendidikan di negeri ini. Mencermati berbagai persoalan yang masih dihadapi dunia pendidikan kita termasuk di NTB, Hardiknas tahun ini harus dijadikan momentum introspeksi untuk mengoreksi diri serta lebih memacu semangat berinovasi dan berkreasi guna penyelenggaraan pendidikan ke depan yang lebih baik. (*)
ITA pasti masih ingat kisah heroik negara Jepang memajukan pendidikannya. Setelah tanah air mereka hancur lebur diluluhlantakkan oleh bom atom pasukan sekutu pada perang dunia II, mereka tidak lantas tenggelam dalam keterpurukan sebagai konsekuensi logis peperangan. Konon saat itu, Kaisar Jepang tidak menanyakan berapa armada bala tentaranya yang selamat dari bom. Tetapi kaisar malah menanyakan berapa jumlah guru yang selamat. Dengan guru yang tersisa, kaisar mengajak rakyatnya bahumembahu membangun negerinya dari awal dengan memulai dari sektor pendidikan. Hasilnya bisa kita lihat saat ini. Jepang menjadi salah satu macan asia dan pelaku utama perokonomian dunia. Jepang juga menjadi salah satu kiblat ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu, bagaimana dengan pendidikan di Indonesia? Apa yang salah dalam dunia pendidikan kita sehingga belum mampu mengangkat harkat martabat sumber daya manusia indonesia?Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan sederhana ini karena persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita sangat kompleks ibarat benang kusut. Namun, jika dilihat secara lebih mendasar, kunci dari persoalan pendidikan kita adalah menyangkut tata kelola. Terutama dalam hal keterbukaan akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Konstitusi tertinggi republik ini menjamin hak semua warga negara untuk mendapatkan pendidikan layak tanpa kecuali. Namun pada kenyataanya justru sangat bertolak belakang. Pendidikan bukannya menjadi kebutuhan wajib warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah, namun justru menjadi komoditas. Alih-alih mau membuka kran pendidikan seluasnya. Pemerintah justru melakukan diskriminasi terhadap warga negaranya di sektor pendidikan. Bentuk diskriminasinya adalah dengan melegalkan lembaga pendidikan memungut biaya mahal dari masyarakat sehingga pendidikan hanya dinikmati golongan tertentu. Komersialisasi pendidikan terus terjadi dengan dalih menyesuaikan tren pendidikan global masa kini.Pendidikan kita saat ini ibarat barang dagangan dan menggunakan logika pasar. Siapa yang mampu membeli, maka dialah yang dapat menikmati. Pendidikan menjadi barang mewah nan langka di republik ini. Hal ini berlaku di semua jenjang pendidikan. Mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi.
Oleh :
Muh. Fahrudin Alawi (Peminat Kajian Pendidikan)
Momentum peringatan hari pendidikan nasional ini baiknya dijadikan ajang refleksi sejarah bagaimana lika-liku pendidikan di republik ini mulai dari zaman kolonial sampai dengan zaman reformasi. Pendidikan dalam BayangBayang Rezim Kolonial Pada 17 September 1901 Ratu Wilhelmina yang baru naik tahta menegaskan dalam pidatonya di hadapan semua anggota parlemen negerinya. Bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa pribumi di Hindia Belanda. Panggilan moral ini didasarkan atas kontribusi besar yang diberikan oleh Hindia Belanda terhadap kemakmuran negeri Belanda. Terutama dari eksploitasi hasil bumi maupun hasil tambang yang didapatkan melalui program tanam paksa. Tidak lama kemudian pemerintah kolonial menerapkan politik balas budi atau yang lebih dikenal dengan nama politik etis di Hindia Belanda. Isi dari politik etis meliputi tiga hal, yakni irigasi (pengairan), migrasi (perpindahan penduduk), dan edukasi (pendidikan). Meski meliputi tiga hal, namun pelaksanaan politik etis yang dapat dirasakan manfaatnya secara positif oleh bangsa Indonesia hanyalah program edukasi karena menjadi cikal bakal lahirnya para intelektual pribumi yang kelak menjadi garda terdepan memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Sementara program irigasi dan migrasi masih berorientasi pada eksploitasi alam dan tenaga kerja paksa pribumi untuk kepentingan kolonial. Kebijakan politik etis dalam segi pendidikan melahirkan dua pandangan secara umum yang bertolak belakang di kalangan para tokoh Belanda saat itu. Pandangan ini meliputi jenis pendidikan dan untuk siapa pendidikan itu diadakan.Pandangan pertama lahir dari Snouck Hurgronje dan J.H. Abendanon. Kedua tokoh ini berpendapat implementasi pendidikan haruslah bersifat elitis. Artinya, pendidikan yang diterapkan harus bergaya eropa dengan menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Dan pendidikan ini hanya diperuntukkan bagi kaum elit pribumi (anak pejabat dan kerajaan atau keraton). Tujuannya adalah untuk menciptakan birokrat-birokrat terdidik
yang bisa berterima kasih dan bersedia bekerjasama dengan pihak Belanda. Sehingga nanti akan memperkecil anggaran pemerintah karena intelektual hasil pendidikan semacam ini dapat mengambil alih pekerjaan birokrat berkebangsaan Belanda yang selama ini digaji cukup mahal. Pandangan kedua lahir dari Idenburg dan Gubernur Jendral Van Heutsz yang mendukung pendidikan lebih mendasar dan praktis dengan bahasa daerah sebagai pengantarnya. Kedua tokoh ini berpendapat pendidikan harus dibuka untuk semua lapisan masyarakat tanpa harus melihat latar belakang keluarga mereka. Setelah mengalami perdebatan di parlemen, akhirnya pemerintah kolonial menyetujui model pendidikan yang diusulkan oleh Snouck Hurgronje. Maka dibukalah akses pendidikan khusus untuk kaum elit pribumi. Melawan Pendidikan Elitis Masa Kini Mencermati kondisi pendidikan kita saat ini, menjadi relevan untuk membandingkannya dengan model pendidikan era politik etis sekitar satu abad lampau. Pendidikan hari ini masih belum dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah persoalan finansial. Akses pendidikan seolah-olah hanya menjadi milik mereka yang mapan secara ekonomi. Tidak heran kemudian kalau sering muncul istilah “Orang Miskin Dilarang Sekolah�. Niatan untuk meningkatkan pendidikan dengan berbagai program dari pemerintah memang sudah dilakukan. Namun kita lupa bahwa substansi persoalan pendidikan nasional yang harus kita hadapi saat ini adalah soal pemerataan akses. Bukan peningkatan yang cenderung utopis. Setelah pendidikan merata, barulah kemudian fokus pendidikan beranjak ke tahap peningkatan. Yang terjadi justru berkebalikan. Kita punya keinginan besar mengejar mutu pendidikan negara-negara maju, tapi abai akan akses pemerataan yang belum tercapai. Kita sudah lama merdeka dan telah jauh melesat dari zaman politik etis. Bahkan telah memasuki era reformasi yang katanya salah satu spiritnya adalah keterbukaan mendapat hak. Termasuk di dalamnya hak mendapat pendidikan
layak. Namun, kondisi pendidikan kita masih stagnan alias tak jauh beda dengan era politik etis di zaman kolonial. Pendidikan masih dinikimati oleh segelintir golongan elit saja. Sementara rakyat kecil harus berjibaku untuk memperoleh pendidikan layak. Negara seakan menjadi lembaga pembuka jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin lewat institusi pendidikan. Satu-satunya langkah strategis untuk memberantas pendidikan diskrimantif adalah memperbesar subsidi pemerintah bahkan bila perlu mengratiskan di semua jenjang. Komersialisasi pendidikan tidak boleh dibiarkan karena tidak sesuai dengan cita-cita kemerdekaan dan nilai reformasi yang kita agung-agungkan. Keran keterbukaan akses pendidikan berkualitas untuk rakyat harus dibuka lebar. Bangsa ini terlalu lama dijajah oleh bangsa kolonial. Masa kini adalah saat yang tepat untuk mengisi kemerdekaan dengan memberikan pada rakyat haknya mengakses pendidikan tanpa kecuali. Negara ada bukan untuk memenuhi kepentingan kelompok suku, ras, golongan, dan agama tertentu. Negara ada untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan mendasar seluruh warganya tanpa kecuali. Salah satunya kebutuhan untuk mendapat pendidikan layak tanpa diskriminasi. Tidak ada alasan negara tidak menjamin pendidikan layak dan dapat dinikmati oleh semua lapisan. Jika ini tidak bisa dipenuhi, untuk apa kita hidup berserikat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia?.
Kesulitan dapat slot time, maskapai baru belum bisa masuk BIL Butuh kerja keras dan kerja cerdas
*** NTB persempit ruang gerak tenaga kerja asing Potensi tenaga kerja lokal tak meragukan
***
STASIUN RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
EKONOMI DAN BISNIS
SUARA NTB Kamis, 2 Mei 2013
P ROFIL
Rute Penerbangan Yogyakarta – BIL Harus segera Direalisasikan
Kembali ”Turun Gunung”
(Suara NTB/bul)
TERUS TUMBUH – Seorang pekerja tengah melintas di antara proyek perumahan siap huni di salah satu sudut Kota Mataram. Pengembang (developer) perumahan di Kota Mataram dan sekitarnya terus-menerus melakukan perluasan, menyusul derasnya arus urbanisasi yang mengakibatkan permintaan akan perumahan juga terus naik dari warga pendatang.
NTB Persempit Ruang Gerak Tenaga Kerja Asing Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB masih berikhtiar untuk mempersempit ruang gerak para tenaga kerja asing (TKA). Para TKA tersebut biasanya datang ke daerah-daerah wisata dengan kedok sebagai wisatawan.
(Suara NTB/bul)
Informasi yang berkembang di lapangan, TKA tersebut mempersempit ruang kerja masyarakat pribumi, khususnya di kawasan wisata tiga Gili, Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan beberapa daerah wisata lainnya. Beberapa pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan oleh tenaga kerja lokal, ditangani oleh TKA dimaksud. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Ir. H. Mokhlis, M. Si, bersama Kabid Penempatan, Zainal, dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (1/ 5) mengatakan, tetap mem-
(Suara NTB/bul)
SETELAH beberapa tahun berkiprah untuk kepentingan pengembangan ekonomi Indonesia di bawah komando kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, kini Herry Prihatin boleh dibilang kembali “turun gunung”, setelah ia menempati jabatan Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Investasi Indonesia wilayah tengah, membawahi Jawa dan Kalimantan di Kadin Indonesia yang diembannya. Dia kini ditunjuk sebagai Ketua Kadin Provinsi NTB melalui SK Ketua Kadin pusat. Diterimanya kembali jabatan sebagai Ketua di daerah sendiri, bagi lelaki 49 tahun ini, cukup beralasan. Selama ini dia merasa agak jenuh hanya mengurusi kepentingan daerah lain, meski imbasnya untuk kepentingan Indonesia. “Ternyata saya ditunjuk kembali untuk menjadi ketua di daerah sendiri, setelah beberapa tahun fokus untuk mengurus daerah lain,” katanya santai saat ditemui Suara NTB di kantornya, Rabu (1/5). Mengurus organisasi, khususnya Kadin sebenarnya tidaklah asing bagi Herry. Dia pernah memimpin Kadin NTB sejak tahun 1993 hingga tahun 2009 lalu. Bahkan pada tahun 1993 sampai 1999, ia terlibat langsung sebagai pendiri Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTB. Tidak hanya itu, lulusan ITS Surabaya inipun pernah aktif langsung di kepengurusan Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Provinsi NTB dan beberapa asosiasi pengusaha lainnya. Herry mengatakan akan banyak pemikiran-pemikiran yang pernah dikembangkannya di beberapa kepengurusan akan diterapkannya kembali untuk pembangunan daerah. Apalagi ia pernah terlibat langsung dalam perencanaan pembangunan beberapa infrastruktur di NTB, di antaranya Bandara Internasional Lombok. Dan yang sekarang sedang diusahakan, pembangunan pelabuhan berstandar Internasional, Bandar Kayangan di Lombok Utara yang masih pada proses pengkajian pemerintah pusat. Sebenarnya, penghobi olahraga jalan santai ini ingin fokus mengembangkan perusahaannya, PT. Mataram Devindo Coorporation, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang umum, investasi, konsultan maupun developer. Tetapi kepercayaan yang diberikan Kadin pusat menurutnya tak bisa ditolaknya. Otomatis mau tak mau, ia akan kembali terlibat untuk mengakomodir kepentingan anggota Kadin NTB. Pada jabatan struktural yang diamanahkan kepadanya, Herry berencana akan tetap berupaya berkontribusi untuk pemeuhan infrastruktur di NTB, baik jalan raya ataupun yang lain, yang berkaitan erat dengan berkembanganya arus perdagangan antardaerah. Apalagi NTB sebagai daerah yang strategis untuk penguatan kerjasama di berbagai bidang usaha. Berangkat dari upaya untuk menyatukan para pengusaha dalam daerah, agar tidak berjalan secara terpisah. “Kita harus bersinergi kalau ingin bersaing dan maju, banyak perencanaan yang harus diubah secara bersama-sama untuk pembangunan daerah,” terangnya. Ditunjuknya Herry Prihatin sebagai Ketua caretaker Kadin NTB oleh Ketua Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulistiyo barubaru ini, Herry menyatakan secepatnya akan melakukan pembentukan pengurus baru. Dia menegaskan terlebih dahulu harus menerima langsung surat penetapannya oleh Ketua Kadin Indonesia yang sudah diberlakukan. Meski sudah ada keputusan resmi pusat tentang penunjukannya sebagai Ketua Kadin baru di NTB, tetapi ia menyatakan akan mengambil sikap setelah SK-nya benarbenar dipegang. (bul) Herry Prihatin
Halaman 7
H. Mokhlis
persempit ruang para TKA berstatus ilegal. Dari pendataannya, terdapat 52 orang pekerja dari luar negeridalam bulan April 2013 ini. Tersebar paling banyak di KLU, Lombok Tengah dan Lombok Barat. Selain dari TKA yang beroperasi di Newmont menjadi tugas pengawasan pemerintah pusat sebagai pemberi izin khusus. Dari pantauannya, sebagian besar TKA ini bergerak pada sektor-sektor strategis, di antaranya perhotelan, apartemen, diving, budidaya mutiara dan semua potensi yang berkaitan dengan kepariwisataan. Untuk mengetahui kegiatan rutin yang dilaksanakan, menurut Mokhlis dilihat dari visa dan izin tinggalnya. Jika melenceng dari ketentuan yang ada, maka ada tindakan tegas yang diberikan, termasuk melakukan pengusiran langsung. “Kalau ada yang salah dari ketentuan izin pada visa para TKA, maka berhak dilakukan tindakan tegas, dan bisa diusir apabila ada yang melakukan penyalahgunaan visa,” tegasnya. Keberadaan para tenaga kerja asing ini lebih jauh dianggap sebagai pembelajaran secara langsung bagi masyarakat sekitar, artinya ilmu yang dikembangkan
oleh pekerja asing bisa diadopsi untuk diterapkan secara mandiri. Hal ini menjadi keuntungan bagi penduduk pribumi. Pada dasarnya pemerimtah daerah tidak melarang TKA bekerja di NTB, tetapi tetap melakukan pengawasan. Secara luas, TKA ini ke depan dipandang dapat memberi kontribusi yang besar bagi pendapatan daerah, apalagi sudah ada keputusan pemerintah pusat untuk menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan langsung dan memperpanjang izin kerja TKA. Jika selama ini izin TKA dikendalikan langsung oleh pusat dengan ketentuan berlaku hingga lima tahun, pemerintah daerah melalui Disnakertrans hanya memberlakukan perpanjangan izin setiap tahunnya. Tetapi, bulan Juli ini Pemprov NTB secara khusus sudah bisa mengambil alih kewenangan pusat. Disnakertran dan Dinas Pendapatan Daerah saat ini sedang menggodok Peraturan Daerahnya. “Kalau kita sudah memiliki kewenangan pemberian izin kepada TKA, PAD kita bisa bertambah, karena satu TKA dalam sebulan dibebankan US$ 100. Bulan Juli sudah bisa diterapkan,” tambah Zainal. (bul)
Mataram (Suara NTB) Pimpinan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung dan mendorong percepatan realisasi rute penerbangan langsung (direct flight) Lombok – Yogyakarta. Pasalnya, Yoyakarta dengan potensi pariwisata budayanya dan Lombok dengan potensi pariwisata alamnya yang beragam dinilai akan dapat saling melengkapi. Sehingga wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta bisa juga berkunjung ke NTB, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dikatakan pimpinan Rombongan DPRD DIY, Ir. Gatot Setyo Susilo, MM ditemui usai pertemuan dengan jajaran pemerintah provinsi NTB di ruang rapat utama kantor Gubernur NTB, Rabu (1/5). ”Kita mengapresiasi bahwa akan ada perbangan langsung Lombok-Yogyakarta. Kalau Yogyakarta itu adalah wisata budaya , kalau NTB wisata alam, di mana didukung dengan alam yang bagus. Maka dari itu harus ada penerbangan langsung itu,” ujarnya dikonfirmasi usai pertemuan. Dikatakan, NTB dan Yogyakarta sama-sama memiliki potensi pariwisata yang cukup potensial. Dengan potensi pariwisata yang saling melengkapi, maka hal itu merupakan modal yang saling melengkapi antara dua daerah. Selama ini, katanya, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta sebagian besar telah berkunjung ke Bali, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, kata Susilo kedepan pemprov DIY akan menjalin kerjasama dengan pemprov NTB terkait dengan masalah budaya, pengelolaan dan pengembangan sumber daya alam seperti pertanian, peternakan , kelautan dan perikanan. Disebutkan, saat ini jumlah mahasiswa NTB yang
belajar di Yogyakarta mencapai 3.000 orang lebih. “Harapan kita adalah ada akulturasi budaya antara daerah-daerah luar Yogya dengan Yogya termasuk NTB. Sehingga terjadi satu sinergi termasuk NTB telah menggelar pameran budaya di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Kita nanti juga akan mengadakan kegiatan serupa di sini (NTB, Red). Dari situ nanti ada kerjasama kebudayaan antara Yogyakarta dengan NTB sebab memiliki kemiripan,” pungkasnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP mengungkapkan sebanyak dua maskapai penerbangan yakni Garuda Airlines dan Lion Air berminat untuk membuka rute penerbangan langsung Yogyakarta-Lombok. Secara prinsip, katanya kedua maskapai penerbnagan itu sudah merespon dan tinggal menentukan waktunya saja karena ada beberapa persyaratan dan perizinan yang harus dipenuhi. “Garuda dan Lion kelihatannya berminat dan Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama rute penerbangan Yogya-Lombok akan segera terwujud,” kata Ridwan Syah, belum lama ini. Ia mengatakan, secara prinsip kedua maskapai penerbangan nasional itu sangat merespon keinginan pemprov NTB supaya ada pembukaan jalur penerbangan langsung dari Yogyakarta-Bandara Internasional Lombok (BIL). “Prinsipnya mereka merespon dan tinggal menentukan waktunya, karena ada proses-proses izin, slot time dan lainnya perlu disiapkan. Kita, pemerintah provinsi pada prinsipnya mendukung dan siap terkait dengan ini,”tandasnya. (nas)
Musda AKLI dan APEI
Kemenangan Bersama Mataram (Suara NTB) – Hasil Musyawarah Daerah (Musda) Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) NTB dan Asosiasi Professional Elektrical Indonesia (APEI) NTB yang digelar selama dua hari, 29-30 April 2013 di Hotel Lombok Raya Mataram merupakan kemenangan bersama seluruh anggota AKLI dan APEI. Demikian diungkapkan Ketua PP APEI, Heru Subagyo saat penutupan Musda, Selasa (30/4) malam. Menurut Heru, Musda IX AKLI DPD NTB dan Musda IV PD APEI NTB yang mengusung tema ‘Optimalisasi kebersamaan dan profesionalisme anggota untuk eksistensi organisasi’ serta ‘Peningkatan kinerja dan peran APEI dalam bidang kelistrikan’ tahun ini telah berjalan tertib dan aman sesuai dengan amanah AD/ART. Termasuk pembentukan struktur kepengurusan baru masa bakti 2013-2017.
“Ini merupakan kemenangan seluruh anggota AKLI. Jadi kepada pengurus yang baru, teruskan amanah yang diberikan jangan sampai mencederai apa yang sudah diamanahkan anggota,” ungkap Heru. Setelah terpilih, para pengurus baru ini diharapkan dapat langsung bekerja mengemban amanah yang diberikan. “Jangan jadi manuk jelantik cucuke biru (mari dilantik terus turu), tapi jadilah manuk jelantik cucuke abang (mari dilantik lekas tandang),” ungkapnya. Maksudnya adalah, setelah dilantik para pengurus baru ini diharapkan bisa langsung bekerja dan tidak bermalas-malasan. Untuk kepengurusan periode 2013-2017 Benny Agung Santoso S.T. menggantikan Ali Akbar Ibrahim sebagai Ketua AKLI DPD NTB. Sementara I Gde Iwan Sumantra S.T. menggantikan H. Rujadi sebagai Ketua PD APEI NTB periode sebelumnya. (nia/*)
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB JUAL MOBIL
TRAVEL
PELATIHAN
PETS SHOP
DIJUAL
SANGGAR SENAM
FINANCE
(Suara NTB/ist)
SELAMAT - Ketua PP APEI Heru Subagyo (kiri) memberikan ucapan selamat kepada I Gde Iwan Sumantra S.T sebagai Ketua PD APEI NTB yang baru.
ANDA PERLU DANA TUNAI HARI INI * Beli Mobil * Biaya Pendidikan * Modal Usaha * Renovasi Rumah, DLL
HUBUNGI : Intensife Intensif Multi Finance Finance Jl. Selaparang No 71 B Cakranegara Telp. 0370 - 621526, 642267
TRUSS
BATIK
ACCESORIES
HUB. 085792598281
Halaman 8
SUARA NTB Kamis, 2 Mei 2013
Liga Champions, Madrid Tersingkir Madrid Dortmund memastikan diri melangkah ke final Liga Champions 2013 setelah menahan Real Madrid dengan hanya kemasukan 2 gol pada laga semifinal leg kedua di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Rabu pagi (WITA). Gol terlambat dari Benzema menit 83 yang ditambahi oleh Ser-
gio Ramos menit 88 belum cukup untuk membawa Real Madrid meraih tiket final, karena kalah agregat gol 3-4 dari Dortmund. Semangat Real Madrid yang terpompa kuat setelah gol Benzema hanya mampu menambah satu gol lagi, namun upaya keras Madrid harus pupus setelah lima menit injury time habis. Madrid gagal membuat gol
ketiga yang seharusnya bisa mengantarnya ke final, karena jika itu terjadi agregat 4-4 tetap menjadi milik Real Madrid yang telah mengantongi satu gol tandang. Real Madrid yang berjuang keras untuk memenuhi harapannya membalas kekalahan pada leg pertama, beberapa serangannya berhasil dipatahkan Dortmund dan sedikitnya dua ten-
dangan ke gawang Dortmund pada babak pertama berhasil dihadang kiper Weidenfeller. Gencar menyerang dan memenangkan penguasaan bola, Real Madrid langsung mendapatkan beberapa peluang bagus pada awal babak pertama. Higuain yang sudah berhadapan dengan kiper Dortmund pada menit keempat, sepakannya ber-
hasil dihadang kiper Dortmund Weidenfeller, demikian juga tendangan Ronaldo pada menit 13. Beberapa menit kemudian, Ozil, Di Maria, dan kembali Ronaldo melepaskan tendangan, tapi lagi-lagi masih melenceng. Pada babak kedua, Dortmund sedikit bisa mengimbangi permainan Real Madrid, bahkan Lewandowski sempat nyaris
mencetak gol pada menit 50, tapi bola tendangannya membentur mistar atas gawang, memantul dibibir gawang, dan bergulir keluar lapangan. Setelah tidak berhasil menembus gawang Dortmund hingga hampir 10 menit babak kedua, Jose Mourinho akhirnya memasukkan Benzema menggantikan Higuain pada menit 57.
Permainan Real sedikit berubah, hingga akhirnya pada menit 83 Benzema mencetak gol, disusul kemudian dengan gol Sergio Ramos menit 88. Semangat pemain Real Madrid yang membara tersulut gol Benzema tidak juga membuat Real Madrid menyamai agregat gol dari Dortmund, dan merelakan klub Jerman itu melangkahkefinal.(ant/bali post)
DIREKTORI BISNIS SUARANTB RUMAH MAKAN Hanya 272.500 Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
KURSUS
JUAL MOBIL/MOTOR
CEPAT LAKU DIKONTRAKKAN
Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok PENGOBATAN
Hanya :
SIARAN TV
Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat
(Iklan maksimum 3 (tiga) baris) BOUTIQUE
RUPA-RUPA
AC std Rp. 250.000
Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB
7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)
SUARA NTB
Kamis, 2 Mei 2013
Halaman 9
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB SALON
KURSUS/BIMBEL
KOMPUTER
HP. 081 915 971 761
RUMAH MAKAN
Fax
RUPA-RUPA
TELEVISI
FASHION
HOTEL
PROPERTY
SPARE PART
BENGKEL
PENGOBATAN
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUKO
EVENT ORGANIZER
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
PENGOBATAN
SERVICE
RUPA-RUPA
BANK
BENGKEL
PERAWATAN AC
TRAVEL
SUARA NTB Kamis, 2 Mei 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 10
Penyaluran Sejumlah Bantuan di Lobar Diduga Tidak Tepat Sasaran Giri Menang (Suara NTB) Penyaluran sejumlah bantuan di Lombok Barat diduga tidak tepat sasaran dan diduga diselewengkan. Seperti bantuan rumah kumuh, bantuan BSS yang diduga tak tepat sasaran, raskin, bantuan rumah kumuh hingga pembuatan akte kelahiran yang sarat pungli dan pemalsuan. Hal ini dibeberkan ketua Lembaga Bantuan Hukum Solidaritas Indonesia. H. Sukanah. Sejumlah persoalan ini berdasarkan hasil penelusurannya di Lobar. Program BSS misalnya, bantuan diberikan kepada kelompok yang tidak berhak menerima bantuan. Selain BSS, jelasnya bantuan rumah kumuh banyak disunat. Seperti di Desa Tanak Beak, hampir semua warga penerima bantuan itu disunat. Hanya petugas dan pengurus desa dan Dusun yang menerima bantuan itu senilai Rp 5 juta sesuai ketentuan. Persoalan lain juga terkait jatah
raskin bagi warga, banyak warga yang seharusnya berhak tidak memeproleh Raskin. Belum lagi adanya pemotongan jatah warga oleh petugas hinggga 3 sampai 4 kilogram. Disamping itu, warga miskin juga jelasnya diberatkan dengan biaya pembuatan akte kelahiran. Di Lombok Barat banyak warga miskin tak bisa membuat akte kelahiran karena tak punya biaya. Asisten II Setdakab Lobar, Halawi Mustafa membantah adanya dugaan tersebut. Khusus pembagian raskin disesuaikan dengan jatah per desa. Seperti diketahui penyaluran beras untuk
masyarakat miskin (Raskin) di Lombok Barat molor sebulan pada Bulan Januari. Namun jatah pada Bulan Januari lalu akan diberikan dobel pada Februari ini. Jatah penerima Raskin di Lombok Barat sendiri dipangkas atau dikurangi sekitar 2,83 persen atau setara dengan 1.724 KK atau rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM). Artinyaa sebulan, jatah Lobar berkurang sekitar 25.860 kg atau 25 ton lebih. Alokasi Raskin mengacu pada data PPLS 2011 hampir diseluruh daerah mengalami pengurangan jatah ini. Alokasi berdasarkan surat gubernur tertanggal 15 januari, pengurangan raskin itu mencapai hampir 3 persen, setara sekitar 1. 724 KK yang tidak lagi menerima Raskin. Karenanya jatah sekitar 25 ton beras untuk Lobar tidak lagi diberikan. (her)
(Suara NTB/her)
ORASI - Para buruh melakukan orasi didepan Asisten II dan Kadisosnakertrans Lobar dalam rangka hari buruh.
Demo Hari Buruh di Lobar
Tuntut Pembatalan Kenaikan Harga BBM Giri Menang (Suara NTB) Peringatan hari buruh nasional atau may day yang jatuh pada hari Rabu (1/5) dilakukan hampir di seluruh daerah. Di Lombok Barat, sejumlah asosiasi buruh di daerah setempat melakukan aksi demo di Kantor Bupati setempat. Mereka menuntut keadilan, kesejahtaraan, jaminan keselamatan bagi para buruh serta penghapusan sistem outsorscing. Momentum hari buruh itu juga dimanfaatkan untuk menyuarakan tuntutan agar pemerintah membatalkan kenaikan BBM, karena dinilai menambah beban masyarakat miskin. Ketua Lembaga Bantuan Hukum Solidaritas Indonesia. H. Sukanah melakukan orasi di gerbang
kantor setempat. Sementara itu, Ketua Asosiasi Kariawan Adil Sejahtera, Siti Mustaninah, menyatakan, problematika yang sering dihadapi oleh kaum buruh di NTB umumnya dan Lobar khususnya belum pernah ada ujung penyelesaiannya. Mulai dari upah yang tidak layak dan cenderung dibawah standar upah minimum kabupaten/kota dan UMP, perampasan kebebasan berserikat, pelaksanaan sistem outsorsing yang tidak proporsional, perlindungan dan jaminan sosial tenaga kerja yang sangat minim bahkan nihil, overtime atau kerja lembur yang tidak dibayar dan masih banyak terjadi kecelakaan kerja di perusahaan yang tidak diawasi oleh Disnaker. Sejalan dengan itu, Diso-
snakertrans yang seharusnya menjadi pengawal penegakan aturan dan undang-undang ketenagakerjaan tidak bekerja optimal, sehingga dimana-mana Diskaker terkesan membiarkan pelanggaran tersebut. Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Lobar, H. Halawi Mustafa menyatakan pihaknya sudah mencatat tujuh tuntutan para buruh dan berjanji akan menindal lanjutinya ke Bupati. Untuk permasalahan Gaji buruh Golong, Disnakertrans sesuai hasil pertemuan. Persoalan ini sudah tuntas bersama ombudsman. Mohon kesabaran kepada buruh agar pemda bisa menyelesaikannya. Kita ttp memperjuangkan nasib buruh yang ada di Lobar. (her)
Gedung C RSUD KLU Butuh Anggaran Rp 10 Miliar Tanjung (Suara NTB) Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara mengisyaratkan kontinyuitas pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung di KLU. Dengan akan rampungnya pembangunan Gedung A - B, Pemda KLU akan melanjutkan pembangunan Gedung C. Kepala Dinas Kesehatan KLU, dr. H. Benny Nugroho S., Rabu (1/5), mengutarakan anggaran untuk Gedung C yang diperlukan mencapai Rp 10 miliar. Anggaran ini masih lebih tinggi dari nominal yang sudah dihabiskan untuk Gedung A dan Gedung B. Gedung A dan Gedung B lanjut
Benny, diprediksi akan segera beroperasi pertengahan tahun ini. Harapannya, agenda grand launching RSUD KLU ini tidak akan meleset. Untuk saat ini, gedung dimaksud masih dalam masa pemeliharaan kontraktor. Pihaknya juga secara bertahap memindahkan alat kesehatan (alkes) yang ada di gudang ke RSUD untuk melengkapi kebutuhan operasional nantinya. Dalam pelaksanaan pembangunan Gedung A - B, Benny tergolong berani berspekulatif dengan kalangan Anggota DPRD KLU. Awal pelaksanaan pembangunan,dirinyabertaruh,bahwaDikesKLU tidak akan meminta dana APBD KLU lagi apabila sampai dengan akhir 2012 RSUD KLU tidak rampung. Faktanya, ia
pun mampu mewujudkan Gedung AB RSUD KLU dengan tambahan dana yang bersumber dari APBN. Menyinggung persiapan operasional RSUD KLU, Benny mengatakan, jika pihaknya sudah sangat siap. Kebutuhan mayor RSUD terhadap tenaga spesialis mencakup pediatri, objin, penyakit dalam dan anestesi. “Awalnya kendala kita di anestesi, tapi begitu dari anestesi ada, baru diketahui alatnya kurang lengkap setelah dicek oleh dokternya. Alat yang ada secara fisik bagus, tapi setelah dokternya mau kerja, rupanya ada jenis alat yang kecil-kecil belum ada. Tapi alat itu sekarang sudah kita pesan,” tutup Kadikes. (ari)
Kesulitan Dapat ’’Slot Time’’
(Suara NTB/rus)
Usulkan 200 CPNS PEMKAB Lombok Timur (Lotim) sampai saat ini masih menunggu kepastian waktu mulainya rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi umum. Jauh sebelumnya, jajaran Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kabupaten Lotim telah mengusulkan 200 CPNS baru. Sebagian besar masih didominasi tenaga guru, menyusul tenaga kesehatan dan teknis lainnya. Demikian disampaikan Kepala BKD Lotim, Hj. Baiq Miftahul Wasli.DitemuidiSelong,Rabu(1/5)kemarin,mantanAsistenIIBidang Ekonomi Pembangunan Setdakab Lotim ini menyebut informasi mengenai jadwal mulai dibukanya rekrutmen CPNS belum ada ketentuan secara formal. “Yang baru kita lakukan hanya permintaan untuk usulan. Belum pasti pengumuman. Sudah,” ucapnya. Telah menyebar informasi di tengah masyarakat formasi CPNS akan dimulai Juni mendatang. Menjawab hal itu, Miftahul Wasli mengatakan, dilihat dari situs resmi Badan Kepegawaian Nasional (BKN) belum ada kejelasan soal waktu. “Web dari kementerian pembinaan aparatur negara (Menpan) juga belum ada. Bahkan untuk K2 jadwal tesnya belum,” tuturnya. Mengenai usulan 200 orang, dilihat BKD Lotim dilihat dari situasi kemampuan keuangan. Sebelumnya, pihak BKD sudah melakukan analisa jabatan, beban kerja dan telah melampirkan penjelasan komposisi belanja pegawai dan non pegawai. Fakta soal belanja pegawai Lotim masih jauh lebih tinggi dari belanja non pegawai membuat formasi CPNS untuk Lotim pun masih dibatasi. Sebanyak 200 orang yang diusulkan pun belum dipastikan diterima semua atau tidak. Ada dua kemungkinan, formasi bisa bertambah dan bisaberkurang.“BKNkansudahpeganganalisis jabatan karena selalu mendapat laporan dari kita,” paparnya. Menurut Miftahul Wasli, Pemkab Lotim mengusulkan angka 200 karena mengingat kebutuhan yang menjadi skala prioritas. Ia menambahkan, masih tingginya belanja pegawai dari non pegawai menjadi beban tersendiri. Idealnya, antara belanja pegawai dengan belanja non pegawai 50:50 persen. Adapun Jumlah tenaga PNS di Lotim 12.500 pegawai. (rus) Hj. Baiq Miftahul Wasli
Maskapai Baru Belum Bisa Masuk BIL Praya (Suara NTB) Rencana beberapa maskapai penerbangan untuk membuka rute penerbangan baru dari dan menuju Bandara Internasional Lombok (BIL) sampai saat ini belum bisa terwujud. Pasalnya, pihak maskapai masih kesulitan untuk mendapatkan slot time penerbangan dari bandara asal. Hal itu diungkapkan General Manager (GM) PT. Angkasa Pura (AP) I BIL, Pujiono, kepada wartawan di Praya, Rabu (1/5) kemarin.
“Kalau slot time di BIL saat ini masih banyak yang lowong. Yang jadi masalah slot time dari bandara asal,” sebutnya. Ia mencontohkan, Mandala Airline sampai sekarang belum bisa memulai pembukaan rute penerbangan Jakarta-BIL. Karena slot time di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, belum ada. Padahal semua urusan administrasi pembukaan rute penerbangan Mandala Airline sudah tidak ada masalah. “Tinggal menunggu
slot time saja. Kalau sudah ada slot time-nya, penerbangan Jakarta-BIL sudah bisa dilayani oleh Mandala Airline,” sebutnya. Kondisi hampir sama juga dialami maskapai penerbangan internasional, seperti Jet Star yang akan membuka rute penerbangan langsung, Australia-BIL. Termasuk Tiger Airline dan Batik Airline, untuk rute penerbangan Singapura-BIL, dimana sampai saat ini juga belum memperoleh slot time dari bandara asal masing-masing.
Namun yang pasti, pihak maskapai tersebut sudah memastikan untuk membuka rute penerbangan menuju BIL. Tinggal masalah waktu saja. Kalau masalah administrasi, hampir tidak ada persoalan yang berarti yang bisa jadi penghambat. Dengan masuknya maskapai-maskapai tersebut, maka aktifitas penerbangan dari dan menuju BIL dipastikan bakal semakin ramai. Dan, khusus untuk rute internasional juga pilihannya kini sudah semakin banyak bagi
masyarakat pengguna jasa angkutan udara. Ia pun berharap, dengan semakin banyaknya maskapai penerbangan yang masuk tersebut, akan semakin mendorong perkembangan BIL ke depan. Karena bagaimana pun juga, secara potensi BIL masih sangat potensial. Bahkan dalam beberapa tahun kedepan, dengan tren positif yang dicapai BIL sejauh ini bukan tidak mungkin BIL bisa menyamai Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. (kir)
Subsidi Parpol
Pemkab Loteng Siapkan Rp 450 Juta Praya (Suara NTB) Anggaran sebesar Rp 450 juta sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada APBD tahun 2013 ini, sebagai dana subsidi bagi partai politik (parpol) yang ada. Dana tersebut nantinya diharapkan bisa membantu mendukung pelaksaan program dari masing-masing parpol. Namun demikian, tidak semua parpol yang akan memperoleh dana subdisi tersebut. “Parpol yang dapat dana subsidi hanya parpol yang memiliki wakil di DPRD saat ini,” sebut Kabag Keuangan Setda Loteng, Bq.
Aluh Windayu, S.E., ketika ditemui Suara NTB, di kantornya, Rabu (1/ 5) kemarin. Ia mengungkapkan, besaran dana subdisi yang bakal diterima parpol tersebut juga tidak sama. Karena sangat tergantung dari jumlah wakil yang ada di DPRD serta jumlah suara yang diperoleh pada pemilu sebelumnya. Sehingga parpol yang memiliki suara dan wakil paling banyak di DPRD, kemungkinan besar akan memperoleh jatah lebih besar. Menurutnya, karena data parpol yang digunakan masih menggunakan data parpol yang lama,
maka parpol lama yang bukan sebagai peserta pemilu tahun 2014 mendatang, tetap akan memperoleh dana subsidi. “Memang ada beberapa parpol yang punya kursi di DPRD Loteng tetapi bukan sebagai parpol peserta pemilu 2014. Namun tetap akan dapat dana subsidi, karena data parpol masih menggunakan data yang lama,” jelasnya. Kapan dana subsidi akan disalurkan? Aluh mengaku, masih belum bisa dipastikan. Pasalnya, pihaknya masih menunggu hasil verifiksi dan perhitungan dari Kesbangpodagri selaku leading sector masalah parpol.
“Nanti yang menghitung jatah masing-masing parpol, Kesbangpodagri. Kita hanya menyerahkan saja,” timpalnya. Data yang diperoleh Suara NTB, di komposisi parpol yang memiliki kursi di DPRD Loteng saat ini, ada beberapa parpol yang bukan peserta pemilu tahun 2014 mendatang. Yakni Partai Kebangkitan Nasional Ulama, sebanyak 6 kursi, Partai Patriot, 2 kursi serta Partai Bintang Reformasi (PBR) 5 kursi. Ditambah Partai Persatuan Daerah (PPD) dan Partai Penegak Demokrasi Indonesio (PPDI) masing-masing 1 kursi. (kir)
Halaman 11
SUARA NTB Kamis, 2 Mei 2013
Zul-Ichsan Hargai Sikap TNI AU Mataram (Suara NTB) Kampanye rapat umum terbuka pasangan nomor urut empat, Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH.,MM - Prof. Dr. Ir. H. M. Ichsan, MS (Zul-Ichsan) di Lanud Rembiga pada Selasa (30/4) tidak diperbolehkan oleh pihak TNI AU. Alasannya karena tempat tersebut tidak diizinkan untuk berlangsungnya acara yang berhubungan dengan politik. Akhirnya panggung yang telah dipasang oleh Tim Kampanye pasangan ini dibongkar kembali. Menurut Ketua Tim Kampanye Zul-Ichsan, Ir. Ikhsan Gemala Putra, dipilihnya Lanud Rembiga sebagai lokasi kampanye karena tempat tersebut direkomendasikan oleh KPU NTB dan tertulis di dalam SK KPU terkait jadwal kampanye.
(Suara NTB/ula)
SORTIR - Petugas penyortir surat suara melakukan sortir surat suara Pilkada NTB di aula KPU Dompu, Rabu (1/5) kemarin.
KPU Temukan Surat Suara Rusak Dompu (Suara NTB) Surat suara rusak dan proses pembukaan segel surat suara yang tidak dihadiri oleh tim dari pasangan calon peserta Pilkada NTB mewarnai proses pendistribusian dan sortir terhadap surat suara di sejumlah kabupaten kota. Di Dompu, surat suara pemilihan Gubernur NTB tahun 2013 telah diterima dan mulai disortir. Hasil penyortiran sementara, KPU menemukan beberapa kertas suara yang rusak. Namun KPU Dompu memastikan pendistribusian perlengkapan pemilu termasuk surat suara ke KPPS H-2 pelaksanaan Pemilu. KPU Dompu, Erfan Taufan, SE kepada Suara NTB, Rabu (1/5) kemarin, mengatakan, kertas surat suara diterima pihaknya sejak Senin (29/4) malam dan dilakukan sortir pada Rabu kemarin. Sortir dipastikan akan berlangsung sehari. “Ada yang rusak, tapi kita belum tahu berapa jumlahnya,” kata Erfan. Kertas surat suara yang rusak, lanjut Erfan, karena
kotor dan beberapa yang sobek karena lipatan. Namun setelah disortir, surat suara akan didistribusikan ke KPPS bersama dokumen pemilu lain H-2 sebelum pemilu. “Pendistribusian ke KPPS akan dilakukan H-2 Pemilu,” jelasnya. Sementara di Sumbawa, pembukaan perdana segel surat suara dihadiri Kapolres Sumbawa yang diwakili Kabag Ops, Kompol Sagimin, Panwaskab Yuyun, dan tim kampanye sejumlah pasangan calon, di KPU Sumbawa, Rabu (1/5) kemarin. Kabag Ops Polres Sumbawa, resmi membuka surat suara tersebut. Proses pembukaan kemasan surat suara itu hanya dihadiri oleh tim kampanye pasangan Harum
dan SJP-Johan. Sementara, tim kampanye dua pasangan calon lainnya, TGB-Amin dan Zul-Ichsan tidak hadir. Setiap kemasan surat suara tersebut berisi 2400 lembar. Didalam kardus semua surat suara, dibuka secara bersama-sama untuk memastikan nomor gambar maing-masing calon . Selanjutnya, semua pihak menandatangani berita acara pembukaan perdana kemasan surat suara. Selanjutnya, kata Kasubag, Lahmuddin S.E, KPU Sumbawa akan langsung mensortir dan melakukan pelipatan, pengepakan kedalam kotak dan bilik. Untuk selanjutnya disitribuskan kepada penyelenggara paling bawah KPPS. “Untuk mengetahui jumlah kerusakan paling lambat 3 Mei, sesuai perintah KPU provinsi. Apabila ada kerusakaan dapat dikirimkan penganti secepatnya,” jelasnya. Ketua KPU Sumbawa, Suhardi Soud, S.E, berharap,
dengan adanya surat suara ini, menandai bahwa penyelenggaraa Pilkada NTB kian dekat. Hingga diharapkan proses dan tahapan lain termasuk logistik bisa berjalan dengan lancar sesuai tahapan yang ada. Agar bisa menghasilkan pemilu yang berkualitas. Terpisah, Kabag Keuangan, Umum dan Logistik Sekretariat KPU NTB, Baiq Nelly Yuniarti menegaskan bahwa proses penyortiran kondisi surat suara untuk KPU Kabupaten Kota di Pulau Sumbawa telah dimulai sejak kemarin dan ditargetkan rampung pada Jumat (3/5) besok. Sementara itu, surat suara Pilkada NTB untuk Kabupaten Kota di Pulau Lombok juga telah didistribusikan kemarin. Kemarin, surat suara tersebut telah terdistribusikan ke Lombok Tengah, Lombok Timur dan KLU. Sementara, daerah lain akan menyusul. (ula/arn/aan)
Ikhsan menuturkan karena tempat tersebut tertulis dalam SK KPU, maka pihaknya memilih tempat tersebut karena dipandang cukup strategis. Setelah itu pihaknya pun mengajukan izin kepada kepolisian dan pihak kepolisian pun memberi izin. Sehingga pihaknya memasang panggung. Terkait alasan pembongkaran panggung karena lapangan tersebut tidak diizinkan menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan politik, pihaknya pun menghargai alasan itu. Namun yang disesalkan, pihaknya sudah izin ke kepolisian dan tempat tersebut ada di dalam SK KPU. “Tapi setelah selesai pemasangan kami diminta membongkar. Kami apresiasi Auri kalau seterusnya nanti tidak ada satu kandidat pun yang diberikan (kampanye) disitu,” ujarnya. Akhirnya lokasi kampanye pun dipindah ke Lapan-
gan Umum Mataram. Ikhsan mengatakan pada Pilkada sebelumnya tahun 2008 lalu, ia pun mengetahui tempat tersebut memang tidak diperbolehkan untuk berbagai kegiatan politik. Namun karena ada di SK KPU, pihaknya pun memilih tempat tersebut. “Sehingga kami usulkan izin disana karena kami harap banyak massa yang datang dan kami nilai tempat itu strategis,” ujarnya. Apakah pihaknya akan melakukan protes ke KPU NTB? Menjawab hal ini, Ikhsan menyampaikan pihaknya tidak ingin merusak suasana kampanye yang dianggapnya sakral. “Dalam dua minggu ini acara sakral bagi demokrasi. Kami tidak ingin menodai ini. Kami biarkan saja berlangsung tapi ini menjadi catatan kami,” tutupnya. (yan)
Wiranto Hadiri Kampanye Pasangan HARUM Mataram (Suara NTB) – Persaingan untuk mendulang suara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, 13 Mei Mendatang mengharuskan pasangan HARUM melakukan berbagai strategi. Termasuk menghadirkan tokoh-tokoh nasional sebagai juru kampanye (jurkam)nya. Pasangan HARUM sesuai Jadwal kampanyenya, Kamis (2/5) hari ini rencananya akan menghadirkan Ketua Umum DPP Partai Hanura H. Wiranto, SH, sebagai Jurkamnya. Konfirmasi kehadiran Wiranto disampaikan oleh Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTB, H. Mudahan Hazdie, M.Si. “Ya, benar Pak Wiranto akan hadir dan menjadi Jurkam pasangan HARUM hari ini,’’ ujarnya. Menurut Mudahan, kampanye pasangan HARUM di NTB dan dihadiri oleh Ketua Umum Partai Hanura, H. Wiranto, ini momennya sangat tepat. ‘’Mengapa demikian? Karena saat ini Pak Wiranto dan Partai Hanura trendnya sangat bagus dan ter-
(Suara NTB/ist)
Ketua DPD Partai HANURA, Ir. H. Mudahan Hazdie, M.Si
us meningkat,’’ imbuhnya. Dimana, Partai Hanura berdasarkan survei terakhir, cukup mengejutkan. Partai Hanura berhasil menyisihkan partaipartai mapan lainnya. Untuk diketahui, menurut Direktur Eksekutif Lembaga Klimatologi Politik (LKP), Usman Rach-
man, tingkat elektabilitas Partai Hanura sebesar 8,1 persen, di bawah elektabilitas Gerindra 10,5 persen, PDI Perjuangan 18,8 persen dan Partai Golkar 19,2 persen. ‘’Sehingga kehadiran Bapak H. Wiranto tentu akan sangat membantu mendulang suara bagi pasangan HARUM,’’ tegas Mudahan. Di pihak lain Ketua Panitia Persiapan Kedatangan Ketua Umum Wiranto, Yeyen Seprian Rachmat, SE., MSi., memastikan bahwa semua persiapan mulai dari penjemputan sampai dengan acara Ketua Umum DPP Partai Hanura H. Wiranto sudah disiapkan. “Beberapa hari ini kami fokus melakukan persiapan itu, karena begitu banyak kader dan simpatisan partai akan hadir pada acara tersebut. Mulai dari DPC se-NTB, organisasi sayap, ortom, Caleg Partai Hanura SeNTB akan hadir berpartisipasi termasuk simpatisan partai Hanura. Intinya kami akan HARUM-kan NTB lah,’’ tegas Yeyen. (fit/*)
Pendukung SUFI Banjiri Lapangan Keruak Selong (Suara NTB) Ribuan pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim) H.M. Sukiman Azmy dengan H.M. Syamsul Luthfi atau SuFi kembali mengge-
lar kampanye terbuka, Rabu (1/5) kemarin. Setelah sebelumnya di lapangan Aikmel, kampanye pasangan incumbent yang kembali maju bersama pada pesta demokrasi Lotim 2013 kali ini
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BIMA
HIMBAUAN NOMOR :
/KPU-Kota-017.433903/2013
Berdasarkan ketentuan BAB VIII LARANGAN DALAM KAMPANYE Pasal 52 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 53 ayat (5) dan Pasal 54 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan KPU Nomor 69 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2010, dan sesuai dengan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Bima Nomor : 11/Kpts/KPU-Kota017.433903/2013 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Bima Nomor 21/Kpts/KPU-Kota-017.433903/2012 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Bima Tahun 2013, bahwa tahapan kampanye dilaksanakan mulai tanggal 26 April 2013 sampai dengan 9 Mei 2013. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, dengan ini Komisi Pemilihan Umum Kota Bima menghimbau kepada Pasangan Calon dan Tim Kampanye serta Setiap Orang memperhatikan dan mengindahkan hal-hal sebagai berikut : 1. Pasangan Calon dan Tim Kampanye serta Setiap Orang dilarang melakukan kegiatan kampanye pada masa : a. sebelum dimulai masa kampanye; b. dalam masa kampanye, yaitu apabila di luar jadwal yang telah ditentukan untuk pasangan calon; c. 3 (tiga) hari sebelum tanggal dan hari pemungutan suara. 2. Segala kegiatan pasangan calon, termasuk tim kampanye dan pelaksana kampanye yang dilakukan sebelum tanggal dimulainya kampanye, antara lain ulang tahun, kegiatan sosial/kebudayaan, perlombaan, olah raga, kegiatan keagamaan, dan kegiatan lain dengan nama apapun yang bersifat mengumpulkan masa di suatu tempat dapat dikategorikan kampanye. 3. Pasangan calon dilarang melibatkan Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai peserta kampanye dan juru kampanye dalam pemilihan. 4. Pejabat Negara, Pejabat Struktural dan Fungsional dalam jabatan negeri serta Pegawai Negeri lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Bima Tahun 2013 sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada Pegawai Negeri dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat. MARI KITA WUJUDKAN BERSAMA Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Bima yang JUJUR, ADIL, DAMAI dan BERMARTABAT.
Kota Bima, 5 April 2013 Ketua, TTD Dra. Nurfarhati, M.Si. Alamat : Jalan Gajah Mada Kel. Penatoi Kec. Mpunda Kota Bima, Kode Pos 84113 Telp. (0374) 44865, Fax. (0374) 43074 E-mail: kpu_kobi@yahoo.com, Website: www.kpu-bimakota.go.id
menghadirkan ribuan orang yang membanjiri lapangan Keruak yang dimulai sekitar pukul 14.00 Wita. Kibaran bendera sejumlah pendukung yang merupakan partai-partai besar antara lain Partai Golkar, Demokrat, PDIP, PPP, PKS, PAN, Gerindra ini terlihat makin menyemarakkan suasana kampanye. Tulisan kata-kata pemberi semangat pun menambah riuh pesta rakyat pendukung SuFi ini. Terlihat para juru kampanye paket SuFi menggelorakan semangat mengajak para pendukung, simpatisan dan loyalis SuFi untuk benar-benar membuktikan pilihan, mencoblos gambar pasangan nomor urut 3 pada 13 Mei 2013 mendatang. H.M. Sukiman Azmy dalam sambutannya menggetarkan para pendukung setianya yang sebagian besar datang dari wilayah Lotim bagian selatan itu. Katanya, SuFi telah menunjukkan kinerja yang terbaik makanya pemerintahannya harus dilanjutkan. Antara lain, telah dilakukan hotmix ratusan kilometer jalan, membangun dua unit puskesmas plus salah satunya di Keruak. Ratusan desa berhasil dimekarkan, dari 119 Desa sebelumnya menjadi 254 desa/kelurahan. Hal itu berbanding lurus dengan peningkatan Alokasi Dana Desa (ADD). Sebelumnya hanya Rp 80 juta kini sudah mencapai rata-rata Rp 300 juta. Kebutuhan air untuk masyarakat Lotim bagian Selatan sudah mulai dipenuhi. Termasuk ke depan, mewujudkan pemekaran bagi Kabupaten Lombok Selatan (KLS). Pasca beroperasinya bendungan Pandandure, diyakinkan KLS ke depan bisa menjadi daerah sumber ketahanan pangan. Sementara Wakilnya, H. M. Syamsul Luthfi meyakinkan, pasangan nomor 3 akan tampil sebagai pemenang. Ia meminta para pendukung tetap menyolidkan barisan. Sisa waktu tinggal dua pekan hari H pelaksanaan Pilkada diminta bisa dimanfaatkan para pendukung untuk merapatkan barisan. Sementara Jurkam SuFi, yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Lotim, Daeng Paelori menyatakan bersama Golkar siap memangkan pasangan incumbent untuk melanjutkan program pembangunannya. Salah satunya mewujudkan pemekaran bagi KLS 2014 mendatang. “Koalisi parpol siap memperjuangkan,” tegasnya. (rus)
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kamis, 2 Mei 2013
Lapangan Kediri Dipadati Simpatisan Zul-Ichsan
Kyai Zul tengah berpidato dalam kampanye dialogis sekaligus menghadiri penutupan Haul Ponpes Darussalam.
Giri Menang (Suara NTB) Kampanye Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 4, KH. Zulkifli Muhadli dan Prof. Ir. H. M. Ichsan (Zul-Ichsan) di Lapangan Kediri, Kecamatan Kediri begitu meriah. Pada kampanye kali ini, paket Zul-Ichsan menghadirkan artis dangdut Hamdan ATT. Hamdan ATT diboyong untuk memeriahkan acara itu sekaligus menghibur ratusan pendukung yang hadir di lapangan Kediri. Kendati hujan lebat mengguyur, namun ratusan simpatisan dan pendukung paket Zul-Ichsan yang memadati lapangan tersebut enggan beranjak karena ingin menyaksikan orasi Cagub dan Cawagub yang berasal dari Sumbawa dan Lotim tersebut. Selain itu, mereka ingin menyaksikan penampilan Hamdan ATT yang cukup ternama dibelantika musik dangdut Indonesia. Dalam orasinya pada kampanye yang dihadiri lang-
sung pasangan calon, mereka mencoba menawarkan sejumlah program yang akan diusung jika mereka terpilih. Beberapa program yang disampaikan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat NTB. Mereka mencoba meyakinkan pendukung sekaligus masyarakat yang hadir di tempat itu, untuk memilih nomor 4 yang merupakan nomor urut paket Zul-Ichsan. “Ingat pada pencolosan nanti, cobloslah nomor 4,” teriak Kyai Zul. Sementara itu, juru kampanye sekaligus Wakil Bupati Lobar, H. Mahrip, SE, MM menyatakan, kehadiran Zul-Ichsan sebagai Cagub dan Cawagub untuk membawa perubahan agar masyarakat lebih sejahtera. Hal senada juga disampaikan Jurkam, TGH. Muzzakir. Ia menjanjikan jika ZulIchsan terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur setelah empat bulan menjabat akan langsung datang ke Kediri khususnya Masjid
Para ibu rumah tangga yang ikut kampanye dialogis pasangan Zul – Ichsan.
Jami’ Kediri untuk memberikan bantuan. “Jika Zul-Ichsan terpilih, empat bulan ZulIchsan menjabat akan berkunjung ke Masjid Jami’ untuk beri bantuan,” tukasnya. Suasana semakin meriah, ditengah guyuran hujan ketika artis ibu kota menaiki panggung. Hamdan ATT, pada kesempatan itu menyayikan beberapa lagu hitsnya yang terkenal. Sontak ratusan pendukung pun berteriak sembari ikut bernyanyi. Sesekali pendukung sekaligus simpatisan berteriak menyebut nama ZulIchsan. Kampanye itupun ditutup dengan pesta dangdut. Sebelumnya, paket ZulIchsan mengadakan kampanye dialogis di Desa Babussalam, bertepatan dengan penutupan Haul Ponpes Darussalam di Desa Setempat. Kiyai Zul diundang untuk menutup Haul Ponpes tersebut, sekaligus pada kesempatan ini, Kiyai Zul memberikan ceramah singkat kepada ratusan orang santri. (her/*)
Suasana kampanye rapat umum atau kampanye monologis pasangan Zul-Ichsan.
Sejumlah tamu yang hadir pada acara kampanye sekaligus Penutupan haul Ponppes Darussalam.
Semangat Kaum Buruh Tak Kunjung Padam Jakarta (Suara NTB) Ribuan buruh yang turun ke jalanan Jakarta untuk memperingati Hari Buruh Internasional pada Rabu kembali menyuarakan tuntutan utama yang selalu mereka sampaikan lewat aksi-aksi mereka dalam beberapa tahun terakhir: pengupahan layak dan penghapusan sistem alih daya. “Sebenarnya kami juga jenuh karena menuntut hal yang sama, tapi keputusan pengupahan itu diundur terus,” kata anggota Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Wisley Manuhung, yang bekerja di pabrik garmen di kawasan industri Cikarang, Bekasi. Mereka masih menuntut upah yang lebih tinggi karena merasa belum menerima upah yang sesuai dengan standar hidup layak di kawasan industri. Sementara penerapan sistem alih daya, menurut anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Gultom, membuat sebagian pelaku in-
dustri menggunakan jasa pihak ketiga untuk merekrut pekerja untuk bidang pekerjaan inti meski seharusnya tidak diperbolehkan. “Kewajiban perusahaan untuk mengangkat pegawai masih dilimpahkan ke yayasan sehingga kesejahteraan mereka, seperti jaminan kesehatan seringkali tidak terpenuhi,” kata Gultom. Anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Wawan, mengatakan, upah para pekerja
alih daya juga seringkali ditangguhkan oleh penyedia layanan tenaga alih daya. “Kami minta pemerintah menindak tegas perusahaanperusahaan dan yayasan yang menangguhkan upah buruh karena ada sebagian perusahaan dan yayasan yang tidak mau ikuti keputusan pemerintah,” kata Wawan. Selain kedua tuntutan itu, para pekerja untuk menuntut penerapan sistem jaminan sosial nasional, penghentian
pemberangusan serikat pekerja, pengesahaan Rancangan Undang-Undang Pekerja Rumah Tangga, dan revisi Undang-Undang Buruh Migran No. 39 tahun 2004. Beberapa organisasi massa seperti Komite Aksi Perempuan juga mengusung isu diskriminasi, pelecehan seksual, dan kekerasan terhadap buruh perempuan. Seperti pada peringatan Hari Buruh tahun sebelumnya, buruh berbagai perusahaan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Serang, dan Cilegon turun ke jalan untuk menyuarakan lagi tuntutan mereka. Berharap aksi mereka kali ini bisa membawa perubahan. (ant/bali post)
HARI BURUH - Massa gabungan dari berbagai elemen buruh melakukan long march di Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/5). Mereka menuntut pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan buruh serta menjalankan program jaminan sosial.
Waktu Ideal Kenaikan BBM Usai Lebaran Jakarta (Suara NTB) Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan waktu ideal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi adalah seusai Lebaran karena pada bulan-bulan tersebut terjadi inflasi kecil. “September-Oktober berpeluang deflasi karena masa puncak panen kedua,” ujarnya di Jakarta, Rabu kemarin. Sasmito mengatakan Agustus juga berpotensi terjadi inflasi kecil, karena hari raya lebaran terjadi pada awal bulan tersebut dan setelahnya di sisa bulan, harga-harga barang cenderung turun. “Habis lebaran biasanya akan turun, dan bayangan saya, Agustus itu inflasinya kecil,” katanya.
Namun, Sasmito mengatakan BPS belum melakukan penghitungan terkait dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap laju inflasi hingga akhir tahun, karena masih menunggu kepastian dari pemerintah. “Ini masih kita exercise karena kita mengikuti pembahasan pemerintah, saat ini masih berubah-ubah terus,” ujarnya. Menurut dia, momen terbaik untuk menaikkan harga BBM telah lewat, karena hal tersebut seharusnya dilakukan pada April ketika harga komoditas mengalami penurunan dan terjadi deflasi. “Sekarang delay lagi, dan menjelang lebaran bisa juga delay lagi. Saya kira kuncinya bagaimana kesepakatan pemerintah dengan DPR,” ujarnya. BPS mencatat pada April
2013 terjadi deflasi 0,1 persen, sehingga laju inflasi tahun kalender JanuariApril tercatat sebesar 2,32 persen dan secara tahunan (yoy) 5,57 persen. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi menunggu kesiapan kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat. “BBM akan dinaikkan bila dana kompensasi sudah siap,” kata Presiden saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Selasa (30/5). Kepala Negara mengatakan pemerintah menginginkan ketika berlaku harga BBM subsidi yang baru maka kompen-
sasi bagi masyarakat miskin dapat langsung disalurkan sehingga tidak jeda waktu. Bentuk kompensasi tersebut berupa penguatan belanja bantuan sosial yaitu program keluarga harapan (PKH), beasiswa untuk siswa miskin dan beras miskin (raskin) serta menambah alokasi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang akan dianggarkan dalam APBN-Perubahan. Terpisah, Anggota DPR dari daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau Harry Azhar Azis memperingatkan pemerintah untuk tidak memanfaatkan kebijakan bantuan langsung tunai sebagai upaya pencitraan. “Kami mencium ada kepentingan politik di balik rencana pemberlakuan bantuan
langsung tunai (BLT). Pemerintah ingin melakukan pencitraan jika harga BBM dinaikkan secara merata,” kata Harry, Rabu kemarin. Ia mengungkapkan, BLT merupakan kebijakan yang tidak konsisten dilaksanakan pemerinta pusat. Kebijakan itu pernah dilakukan pada tahun 2005 dan berakhir pada awal 2006. Kemudian kebijakan itu dilaksanakan kembali pada tahun 2008 dan berakhir di awal tahun 2009. Kebijakan itu, kata dia, tidak mungkin dapat menurunkan angka kemiskinan, karena nilai bantuan yang diberikan kecil dan tidak dilaksanakan secara permanen. Namun BLT dapat meredam kemarahan warga kurang mampu pascakenaikan harga BBM. (ant/bali post)