Snt02052014

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

16 HALAMAN

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

JUMAT, 2 MEI 2014

NOMOR 50 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ist)

PENGHARGAAN - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi (ke dua dari kanan) menerima penghargaan dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana.

Dari Arena Musrenbangnas 2014

NTB Sabet Tiga Penghargaan Nasional Mataram (Suara NTB) Dari ajang pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2014 yang ditutup pada pada 30 April lalu, NTB berhasil menyabet tiga penghargaan (anugerah) tingkat

Kekeliruan Tak Pengaruhi Perolehan Suara Parpol

KPU RI Sahkan Hasil Pemilu di NTB

TO K O H Infrastruktur Trans Nusra BANYAK persoalan yang menyebabkan terjadinya kesenjangan perekonomian dan pembangunan di NTB, NTT dan Bali di banding Pulau Jawa dan daerah-daerah maju lainnya di Indonesia.

Yang paling mendasar adalah belum adanya konektivitas di sunda kecil yang menghubungkan tiga provinsi kawasan Nusa Tenggara (Nusra) ini.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Bambang Himawan usai mengikuti kegiatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) wilayah Bali Nusra, Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) KPU RI akhirnya mengesahkan perolehan suara parpol di NTB yang beberapa waktu lalu telah direkapitulasi oleh KPU NTB. Bawaslu NTB juga masih menunggu sikap KPU NTB terkait sejumlah rekomendasi yang mereka terbitkan.

Anggota KPU NTB, Yan Marli, S.Pd, M.M.Pd, kepada Suara NTB, Rabu (30/4) menginformasikan bahwa hasil rekapitulasi perolehan suara di NTB telah sukses diterima oleh KPU RI dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional Penghitungan Suara

Pemilu DPR & DPD tahun 2014. Pengesahan itu merupakan kelanjutan dari rangkaian proses rekapitulasi yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh KPU NTB. “Artinya, sudah sama dengan tutup buku untuk Pemilu Legislatif di NTB,” ujar Yan

Marli. Meski sudah diterima oleh KPU RI, Bersambung ke hal 5

nasional. Tiga penghargaan tersebut adalah Anugerah Pangripta Nusantara sebagai Juara Utama III kategori B, Juara Terbaik 1 MDG’s Award 2014 dan “Nine Top” inovasi daerah dalam pelayanan publik.

Bersambung ke hal 5

Raperda Penyertaan Modal Ditolak Mataram (Suara NTB) DPRD NTB menolak Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) perubahan atas Perda Nomor 6 tahun 2010 tentang penyertaan modal Pemerintah Provinsi kepada perusahaan daerah, perseroan terbatas dan perusahaan swasta dalam sidang paripurna, Rabu (30/4) lalu. Pemprov diminta menyusun Raperda baru, bukan Raperda perubahan. Akibat ditolaknya Raperda perubahan itu, penyertaan modal Pemprov NTB sebesar Rp 40 miliar yang dianggarkan dalam APBD murni 2014 tak dapat dicairkan.

Ketua Pansus IV Penyertaan Modal, Mori Hanafi, SE, M.Comm mengatakan, keberadaan Perda Penyertaan Modal itu sebagai payung hukum penyertaan modal Pemprov NTB ke sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perusahaan lainnya.

Bersambung ke hal 5

DAFTAR PEROLEHAN SUARA PARPOL DAN CALEG DPR RI DAPIL NTB*

CALEG DPD RI PERAIH SUARA TERBANYAK DARI DAPIL NTB*

* Sumber : Data perolehan suara parpol hasil Pleno Rekapitulasi KPU NTB, yang diolah Litbang Suara NTB.

Bambang Himawan

* Sumber : Hasil Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Parpol untuk DPR RI dari Dapil NTB yang diolah Suara NTB.

(Suara NTB/dok)

KO M E N T A R

Selidiki Tambahan Kerugian Negara

Pendidikan Berkualitas Tinggi MEMPERINGATI Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada (2/5) hari ini, mengingatkan kita terhadap tanggung jawab pendidikan sebagai tanggung jawab bersama. Bersama-sama kita bergerak, mulai dari murid, pendidik dan tenaga kependidikan, masyarakat, pemerintah, pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat pemerataan mutu pendidikan yang berkualitas tinggi.

Bersambung ke hal 5 H. Imhal (Suara NTB/ist)

Kejaksaan Temukan Komponen Baru SPAM KLU Mataram (Suara NTB) Tim penyidik Kejaksaan Tinggi NTB akhirnya turun kembali ke lokasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Rabu (30/4) lalu. Mereka mencocokkan kontrak proyek dengan riil pekerjaan di lapangan. Ditemukan, ada beberapa komponen baru yang akan dihitung sebagai kerugian negara tambahan.

Sejumlah komponen tambahan itu seperti pipa distribusi dari bak induk, pipa inpex atau pipa penyedot. Selain yang berkaitan langsung dengan instalasi, komponen lain yang diperiksa adalah

sarana pendukung proyek terletak di Desa Bentek Kecamatan Gangga, KLU itu. ‘’Dalam cek fisik sebelumnya. Dua komponen ini tidak diperiksa. Tapi karena ada ditemukan dalam dokumen kontrak, dilakukan pemeriksaan tambahan,’’ kata Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB, Made Sutapa, SH menjawab Suara NTB, Kamis (1/ 5) kemarin.

Tidak hannya dua komponen itu. Ada juga yang diperiksa di luar instalasi air.

Seperti gedung jaga, gedung operasional dan dua gedung mesin instalasi air. ‘’Dalam kontrak, komponen fisik empat gedung ini juga ada. Ter-

catat satu paket dalam proyek (senilai Rp 12,5 miliar) ini,’’ terang Sutapa.

Setelah cek fisik yang tercatat keempat kalinya itu, selanjutnya tim akan melakukan pengkajian terhadap hasil temuan barunya terkait volume tambahan proyek tahun 2012 itu. Kajian ini akan melibatkan ahli konstruksi dan ahli perpipaan dari Universitas Mataram (Unram), yang sempat dilibatkan dalam cek fisik tersebut, dalam rangka penghitungan kerugian negara. ‘’Butuh waktu sekitar seminggu sampai hasil perhitungan volume itu keluar,’’ terang Sutapa.

Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ist)

PROYEK SPAM - Tim penyidik Kejati NTB turun ke lokasi proyek SPAM KLU dan ditemukan ada beberapa komponen baru yang akan dihitung sebagai kerugian negara tambahan.

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

Jalin Silaturahmi dengan Masyarakat KEGIATAN imtaq keliling yang dilakukan oleh Walikota Mataram ke seluruh kecamatan dan kelurahan di Kota Mataram, diapresiasi oleh Lurah Karang Baru.

Pasalnya, program tersebut, sebagai langkah untuk mendekati serta menjalin silaturahmi antar pemimpin dengan masyarakat.

Lurah Karang Baru, Muhammad Nur menyampaikan, agenda tersebut, merupakan agenda yang sangat positif untuk mendekatkan (Suara NTB/dok) pemimpin dengan masyMuhammad Nur arakat. “Kalau saya sendiri menyambut positif kegiatan Pak Wali,” ungkap Nur dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (29/4).

Disebutkan, kegiatan yang dilaksanakan di masjid tersebut, dihadiri oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram, pejabat lingkup Pemkot Mataram, Toga, Toma dan masyarakat.

Beberapa hikmah, menurutnya, dapat diambil dari agenda tersebut. Pertama, peningkatan iman dan takwa kepada Allah SWT, kedua, mempererat tali silaturahmi antara kepala wilayah, Toga, Toma dan masyarakat setempat. “Selain silaturahmi, ada unsur peningkatan iman dan takwa,” sebutnya.

Disisi lain, Nur mengakui, Lingkungan Karang Tatah dan Lingkungan Marong, tengah mempersiapkan diri menghadapi penilaian lomba kebersihan tingkat Kota Mataram. Kedua lingkungan tersebut, masuk delapan besar. Nantinya, tim penilai akan turun secara diam - diam untuk melakukan penilaian. “Kemarin, kita masuk delapan besar,” ujarnya.

Persiapan yang dilakukan, memaksimalkan sarana dan prasarana serta berkoordinasi dengan masing - masing kepala lingkungan. Ditegaskan, kebersihan tersebut, jangan terkesan ketika ada lomba semata. Akan tetapi, murni dari kesadaran dari masyarakat. “Saya minta jangan hanya ketika lomba saja, tapi tetap diaplikasikan setiap hari,” imbuhnya.

Selain itu, dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat.

Pertama, peningkatan kesehatan masyarakat dengan pola hidup bersih dan sehat. Kedua, peningkatan ekonomis, dengan pemanfaatan sampah sebagai barang bernilai ekonomis. Terakhir, menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.

Dengan adanya kelompok wanita tani (KWT) diharapkan sampah - sampah dapat dioptimalkan menjadi barang bernilai jual tinggi dan membuka peluang peningkatan kesejahtraan masyarakat. (cem)

Wajib Dijatuhi Sanksi SEKRETARIS Komisi II DPRD Kota Mataram, Lalu Suryadi mengapresiasi peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh tanggal 1 Mei kemarin. Termasuk aksi-aksi turun ke jalan yang dilakukan sejumlah serikat buruh. Sayangnya, seruan yang disampaikan para buruh selalu berisi tuntutan seputar upah yang belum sesuai UMP (Upah Minimum Provinsi) maupun tuntutan hak lainnya.

Hal ini, menggambarkan kalau memang para buruh belum sejahtera. Suryadi kepada Suara NTB di Mataram, Kamis (1/5) kemarin mengatakan, se(Suara NTB/fit) Lalu Suryadi betulnya pemerintah daerah telah menentukan standar pengupahan buruh atau pekerja di NTB yang diatur dalam UMP. UMP ini sendiri diputuskan setelah ada kesepakatan antara pemerintah dengan kalangan pengusaha.

Suryadi mengaku heran kalau misalnya sampai saat ini, ada perusahaan yang belum memenuhi standar pengupahan para pekerjanya. ‘’Kalau memang sampai saat ini ada yang gajinya masih dibawah ketentuan, harusnya perkumpulan mereka yang melaporkan hal itu,’’ terangnya. Idealnya, sambung politisi PAN ini, para pekerja di perusahaan mana saja, wajib memiliki serikat pekerja.

Namun demikian, menurut Suryadi, sampai saat ini belum ada laporan terkait pemberian upah atau gaji dibawah UMP. Walaupun tidak ada laporan, tetapi lembaga yang bertugas mengawasi hal itu, harus tetap intens turun ke lapangan. Kalau ada temuan perusahaan menggaji karyawannya dibawah UMP, maka harus ditegur. ‘’Bila perlu perusahaan itu harus dijatuhi sanksi,’’ ujarnya.

Dikatakan Suryadi, dalam hal ini pemerintah hanya melaksanakan peran pembinaan. Untuk itu, ia menekankan pentinya ada serikat pekerja di tiap-tiap perusahaan. ‘’Serikat pekerjanya itu juga dilindungi undang-undang,’’ cetusnya. Karenanya, jika ada pekerja yang hak-haknya tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan, diharapkan menginformasikan hal itu kepada serikat pekerja.

Menyinggung kemungkinan masih adanya perusahaan di Kota Mataram yang menggaji karyawannya tidak sesuai UMP, menurut Suryadi, perusahaan itu wajib dijatuhi sanksi. Karena bagaimanapun, UMP itu merupakan hasil kesepakatan bersama, antara pemerintah dan perusahaan. Ia menyayangkan kalangan buruh bisa dikatakan menyuarakan ketidakadilan pihak pengusaha, cenderung menunggu momen, seperti peringatan hari buruh. (fit)

SUARA MATARAM

Halaman 2

Didominasi Keluarga Prasejahtera, Mataram Makin Padat Mataram (Suara NTB) Pertumbuhan penduduk Kota Mataram semakin menunjukkan trend peningkatan signifikan. Meskipun BPS Kota Mataram menyebutkan laju pertumbuhan penduduk Mataram cenderung stabil, namun kondisi riil menunjukkan Mataram semakin padat. Bahkan, dengan jumlah penduduk 419.641 jiwa, kepadatan penduduk di Mataram saat ini sudah mencapai 6.846 jiwa/km2.

Asisten I Tata Praja Setda Kota Mataram L. Indra Bangsawan, SH., saat membuka Rakerda Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Keluarga Sejahtera tingkat Kota Mataram tahun 2014, Rabu (30/4) mengatakan, program nyata yang telah dan akan terus di-

lakukan oleh Pemkot Mataram dalam upaya menekan laju angka pertumbuhan penduduk yakni dengan menekan angka kelahiran dengan pengaturan kehamilan, menekan angka perkawinan muda tidak terencana dan memperhitungkan angka mobilitas penduduk.

Pemkot bersinergi dengan Kantor Urusan Agama, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta Organisasi Kemasyarakat dalam upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya KB. Disamping itu, pihaknya meminta kepada Di-

nas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) beserta jajarannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dari sisi kesehatan baik kesehatan reproduksi bagi ibu serta keberlangsungan hidup ibu dan bayi.

Kepala BPPKB Kota Mataram, Drs. Sutrisno, MBA menyebutkan, Rakerda Kependudukan, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera bertujuan mencari formulasi terkait pengendalian kependudukan melalui Program KB dan KS.

Sebab, keberhasilan program KB akan sangat ditunjang oleh tingkat pemahaman dan tingkat ekonomi masyarakat.

Berdasarkan data, jumlah masyarakat dengan jumlah anak banyak didominasi oleh keluarga pra sejahtera. Oleh karenanya sosialisasi program KB hendaknya pula disinergikan dengan program KS sehingga diharapkan dengan tingkat pemahaman dan kesejateraan masyarakat, dapat berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan penduduk di Mataram. (fit)

Penghuni Rusunawa Diprioritaskan Warga Mataram

(Suara NTB/ist)

PIMPIN RAPAT - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh didampingi Sekda Kota Mataram, Lalu Makmur Said, Asisten II Setda Kota Mataram, H. Effendi Eko Saswito dan Kepala BLH Kota Mataram, M. Saleh memimpin rapat rapat evaluasi hasil pantau pertama tim penilai Adipura di ruang Kenari Kantor Walikota Mataram, Rabu (30/4) malam.

Tim Penilai Adipura Turun ke Mataram

Walikota Genjot Peranan SKPD Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram H. Ahyar Abduh terus menggenjot peran serta sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) teknis. Ini menyusul Tim penilai Adipura akan turun ke Mataram selama sepekan pada awal Mei ini.

Dihadapan SKPD, Rabu (30/ 4) malam, Walikota menyatakan optimis tahun ini Mataram kembali meraih Piala Adipura.

Piala Adipura, katanya, memiliki gengsi tersendiri bagi Kota yang meraihnya. Selain itu, Adipura juga menjadi sarana pembelajaran dan peningkatan kesadaran masyarakat perkotaan akan pentingnya kebersihan lingkungan yang dapat menunjang tingkat kesehatan masyarakat.

Ahyar mengingatkan manajemen kebersihan hendaknya

lebih didekatkan kepada masyarakat. Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk Mataram memberikan dampak pada tingginya volume sampah. Baik yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun industri jasa yang tengah berkembang pesat.

Karenanya, Walikota meminta SKPD seperti Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Koperasi, Peridustrian dan Perdagangan, Dinas Pertamanan terus bersinergi dalam hal pemeliharaan dan menjaga kebersihan perkotaan dengan terus mengaktifkan aparaturnya sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

Walikota juga meminta Camat dan Lurah bersama Kepala Lingkungan untuk memberikan pengarahan dan

imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan pendekatan ekonomi seperti Program LISAN yang telah mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat serta pola lainnya yang mengedepankan partisipasi masyarakat.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Mataram, M. Saleh mengungkapkan, berdasarkan hasil pantauan di 8 (delapan) titik pantau, terdapat beberapa titik sudah masuk katagori aman dan titik yang masih harus mendapat perhatian lebih. Diakuinya, pasar merupakan titik pantau yang memiliki bobot paling besar kemudian disusul Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Sungai, Drainase, Terminal, Kawasan Pertokoan, Perkantoran, serta Sekolah. (fit)

Mataram (Suara NTB) Penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang sedang dibangun di Kelurahan Mandalika, Sandubaya diprioritaskan untuk warga Mataram, khususnya warga yang ada di Kelurahan Mandalika.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura, Rabu (30/4) di Kantor Walikota Mataram.

“Kecuali memang sudah ndak ada (peminat) dan masih ada sisa kamar baru kita tunjukkan untuk warga yang lain,” terangnya. Saat ini pihaknya sedang melakukan inventarisir berapa jumlah peminat yang tertarik menyewa di rusunawa itu.

Bagi warga yang ingin mendaftar sebagai penghuni rusunawa agar mendaftar melalui Kelurahan Mandalika. Mahmuddin memastikan jumlah peminat di rusunawa Mandalika ini cukup banyak.

“Tapi saya tidak tahu apakah sudah mencapai 190-an atau masih ada sisanya. Dan nanti sisanya diperuntukkan warga yang lain,” terangnya.

Rusunawa di RT 06 Montong Are itu memiliki kamar 190 unit dengan dua blok kembar (twin blok). Fasilitas seperti listrik dan air disebutkan Mahmuddin belum dilengkapi termasuk juga akses jalan masuk ke rusunawa yang berlokasi tepat di samping Kantor Lurah Mandalika tersebut. “Air sedang dilaku-

Atasi Pengangguran, Padat Karya Kembali Digalakkan

Gaji THL Belum Dibayar

Kadis PU ’’Deadline’’ Kabid Pengairan Serahkan LPJ Mataram (Suara NTB) Belum dibayarkannya gaji tenaga harian lepas (THL) selama dua bulan, terhitung Maret hingga April, membuat sebagian besar buruh mengeluh. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) pun memberikan deadline (batas waktu) kepada Kepala Bidang Pengairan selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Mahmuddin Tura dikonfirmasi di halaman Kantor Walikota, Selasa (29/4) mengatakan sebenarnya, uang untuk pembayaran sejumlah buruh harian lepas, sudah ada. Akan tetapi, KPA

dalam hal ini Kepala Bidang Pengairan, belum menyelesaikan secara administrasi pembayaran THL Bulan Januari hingga Februari. “Ada kok uang di kantor untuk bayar buruh,” ungkap Tura.

Belum dibayarkan gaji THL tersebut, akibat lambannya penyelesaian atau penyerahan laporan pertanggungjawaban oleh KPA kepada Kepala Dinas.

Sehingga, Tura memberikan batas waktu kepada kepala bidang bersangkutan untuk menyerahkan laporan tersebut. “Saya berikan waktu dua hari. Dan, saya tidak mau alasannya laporan itu harus diserahkan,” tegasnya.

Ditambahkan, mekanisme perekrutan pasukan biru tersebut, akan dibuatkan kontrak se-

tiap tahunnya. Tujuannya, memperketat administrasi buruh dan menghindari adanya kecurangan absensi maupun penyimpangan. Selain itu, kontrak kerja tersebut, dipertegas dengan sanksi-sanksi atau penekanan kepada buruh. “Apabila selama lima hari tidak masuk tanpa ada keterangan jelas, kita akan pecat,” katanya.

Diketahui, jumlah THL untuk membersihkan saluran atau drainase, sebanyak 220 orang.

Yakni, 170 pasukan biru dan 50 tenaga khusus mengurusi persoalan irigasi. Dari masing - masing buruh perhari dibayarkan Rp 45 ribu, sehingga besaran anggaran khusus gaji THL kurang lebih Rp 3 miliar pertahun. (cem)

Penerapan Upah Sesuai UMK

Disosnakertrans Tak Bisa Tekan Perusahaan Mataram (Suara NTB) Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram tak bisa menekan setiap perusahaan yang ada untuk menerapkan upah sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Pasalnya pembayaran upah itu juga disesuaikan dengan kemampuan finansial perusahaan.

Hal ini disampaikan Kepala Disosnakertrans Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik. “Kita pemerintah tidak bisa kemudian menekan perusahaan itu harus sesuai dengan UMK. Tentu dia ada kesepakatan-kesepakatan dengan para pekerjanya karena bagaimanapun kemampuan finansial perusahaan juga harus dipikirkan,” terangnya.

Khalik menambahkan untuk melihat kemampuan perusahaan, pihaknya tetap melakukan penilaian dan pengawasan. Pen-

gawasan itu rutin dilaksanakan oleh tenaga pengawas yang langsung ditunjuk Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Mantan Camat Cakranegara ini menyebutkan sekitar 80 persen perusahaan di Kota Mataram membayar upah para pekerjanya sesuai dengan standar UMK. Sementara perusahaan lainnya masih secara bertahap yang akan disesuaikan dengan kemampuan perusahan. Kepentingan perusahaan dan para pekerja juga tetap harus dipikirkan.

“Kita ada tenaga pengawas, ada aturan-aturan yang bisa kita terapkan kepada mereka.

Kita lihat kemampuan perusahaannya. Kalau sudah sampai pada perusahaan itu mampu untuk membayar semua karyawannya sesuai dengan UMK, kita wajibkan dia,” jelasnya. Jika perusahaan yang dinilai mampu tapi tidak mem-

bayar pekerjanya sesuai UMK, maka perusahaan tersebut bisa dijatuhi sanksi. Sanksi terberat adalah penutupan perusahaan.

Khalik mengatakan setiap pekan tenaga pengawas rutin turun ke lapangan untuk mengawasi perusahaan; baik perusahaan besar maupun menengah. Dalam satu pekan biasanya pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap empat sampai lima perusahaan.

Saat ini jumlah perusahaan yang terdaftar di Disosnakertrans Kota Mataram sebanyak 654. Perusahaan-perusahaan ini wajib lapor ketenagakerjaan mereka. Kesadaran perusahaan untuk mendaftarkan usahanya ke Disosnakertrans dinilai cukup tinggi. “Saya lihat hampir setiap hari ada masuk (perusahaan) yang baru-baru itu. Karena kita punya buku kendali,” tandasnya. (yan)

kan pengeboran. Setelah air dan listrik masuk, penghuni bisa masuk dan diresmikan dulu oleh Bapak Walikota Mataram,” jelasnya.

Calon penghuni yang mendaftarkan diri untuk menyewa rusunawa terlebih dahulu akan dilakukan verifikasi identitasnya apakah benar dia warga Mandalika dengan menyertakan surat rekomendasi Lurah. Bagi calon penghuni yang sudah menikah harus menyertakan surat nikah sebagai bukti. Diprioritaskan juga untuk masyarakat berpenghasilan rendah. “Yang penting masyarakat berpenghasilan rendah. Bukan masyarakat yang tidak mampu bayar kontrak. Sewanya Rp 100 ribu per bulan, itu tipe 24,” terangnya.

Para penyewa rusunawa diberikan batas kontrak selama tiga tahun. Kalau ada alasan yang dinilai penting, maka kontrak sewa bisa dilanjutkan.

Mahmuddin menyatakan saat ini peminat masyarakat untuk tinggal di rusunawa cukup tinggi. Bahkan di rusunawa Selagalas ada daftar tunggu sebanyak 25 orang. “Peminat rusunawa meningkat di Kota Mataram. Awalnya masyarakat tidak mau tinggal disitu karena belum tahu fasilitas di dalam kayak apa. Begitu ada yang masuk bercerita keluar akhirnya minat. Apalagi yang dibangun sekarang ini lebih bagus dibanding yang dulu,” pungkasnya. (yan)

(Suara NTB/dok)

H. Ahsanul Khalik

Mataram (Suara NTB) Untuk mengatasi pengangguran khususnya yang ada di pinggiran wilayah Kota Mataram, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram kembali menggalakkan padat karya. Dalam program ini, sekitar 150 warga akan dilibatkan dalam perbaikan infrastruktur di sekitar wilayah mereka.

Pengerjaan dalam program ini diprioritaskan perbaikan infrastruktur di wilayah pinggiran yang mempunyai aksesibilitas ekonomi disamping untuk perbaikan irigasi pertanian.

Di satu lokasi akan dilibatkan sekitar 40-50 orang yang akan bergotong royong selama 20 hari. “Itu ratusan juta yang habis untuk membayar masyarakat saja. Kenapa seperti itu? Ini untuk menjawab pengangguran-pengangguran terutama di pinggir-pinggir kota.

Masyarakat miskin kita yang menganggur kita coba dengan padat karya kemudian kita bayar untuk memperbaiki saranasarana infrastruktur di lingkungannya,” terang Kepala Disosnakertrans Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik, S.Sos. Program padat karya ini akan dimulai bulan ini. Disosnakertrans mengalokasikan Rp 784 juta untuk program ini.

Jumlah tersebut termasuk juga upah para pekerja dan biaya pengerjaan fisik. Program padat karya ini akan dilakukan di tiga tempat, salah satunya di wilayah Mapak, Lingkar Selatan. “Fokusnya daerah pinggiran kota, kalau di dalam kota ada

jalan yang belum terbuka dan ada nilai ekonomisnya, bisa saja,” terangnya.

Warga yang ikut program padat karya ini akan dibayar Rp 60 ribu per hari dan mereka akan bekerja selama 20 hari.

Warga yang ikut dalam program ini diutamakan warga yang ada di sekitar lokasi pelaksanaan perbaikan infrastruktur.

“Tergantung situasi di lapangan juga nanti kalau masyarakat banyak yang keluar (ikut padat karya) nanti bisa kita akomodir tapi bayarannya tidak boleh kurang dari Rp 60 ribu. Kalau terjadi sesuatu ketika dia bekerja ada juga biaya keselamatan kerjanya disitu,” terangnya.

Diharapkan setelah program ini berjalan, warga yang terbiasa bekerja akan terdorong untuk tetap bekerja dan mencari pekerjaan. “Ada support secara pribadi bahwa kerja itu enak dan dia mau mencari pekerjaan,” ujarnya.

Disosnakertrans Kota Mataram mencatat angka pengangguran di Kota Mataram sekitar 22 ribu lebih. Besarnya angka pengangguran ini didominasi tenaga terdidik seperti lulusan Diploma III, Strata I, maupun SMK. Pengangguran tersebut tidak semua termasuk penduduk Kota Mataram, tetapi ada juga yang berasal dari kabupaten lain yang tinggal di Mataram. Tingginya angka pengangguran ini menurut Khalik karena belum ada peraturan dari Pemkot Mataram yang bisa mengikat para investor untuk memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal di perusahaannya.

Munculnya berbagai investasi di Kota Mataram juga diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran di kota yang mempunyai visi Maju, Religius dan Berbudaya ini. Pembangunan Lombok Epicentrum Mall (LEM) yang rencananya akan merekrut sekitar 2.500-3.000 tenaga kerja juga bisa memberikan kontribusi untuk itu dan benar-benar diprioritaskan dari tenaga kerja lokal.

Demikian juga untuk Mataram Sunset Beach di Loang Baloq dan beberapa hotel lainnya yang akan segera beroperasi di Kota Mataram. (yan)

PENDIDIKAN

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

Halaman 3

(Suara NTB/ist)

TINGGI - Pembangunan bidang pendidikan menjadi prioritas, sehingga perhatian Pemprov NTB terhadap sektor ini sangat tinggi. Tampak Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi dalam kesempatan kunjungannya di Pulau Sumbawa beberapa waktu lalu menyapa siswa-siswi SD (kanan). Perhatian yang tinggi pada sektor pendidikan juga diberikan Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Hj.Erica Zainul Majdi. Tampak istri Gubernur NTB ini sedang bercengkrama dengan dua siswa disebuah sekolah di Lombok Barat belum lama ini.

Refleksi Hardiknas

Perkuat Desentralisasi, Pembangunan Bidang Pendidikan Jadi Prioritas MOMENTUM Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada Jumat (2/5) hari ini menjadi ajang introspeksi dan evaluasi bagi kemajuan dunia pendidikan.

Melalui momentum ini, perlu diperkuat desentralisasi pendidikan.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Timur (Lotim), Dr. Yanis Maladi, SH.MH kepada Suara NTB di Selong, Rabu (30/ 4). Selama ini katanya, pendidikan masih terkesan sentralistik. Akibatnya, stakeholder yang menjalankan pendidikan di daerah harus menyesuaikan ke mana pemikiran pusat. Padahal, menurut Yanis, yang paling faham tentang persoalan pendidikan di daerah adalah pejabat di

H. Muh. Amin

daerah sendiri.

Padahal jika dilakukan desentralisasi, otonomi pendidikan diperkuat maka konsekuensinya para tenaga pendidik harus profesional. Menjadi seorang guru tidak sekadar untuk bekerja. Akan tetapi mencintai profesinya sebagai guru.

Ketika mengajar, harus dipersiapkan dengan matang.

“Jadi guru jangan anak didik saja disuruh belajar, disuruh buka internat tapi gurunya justru tidak bisa buka laptop,” tegas Yanis.

Tuntutan peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi keharusan di Kabupaten Lotim.

Pasalnya, disadari sejauh ini mutu pendidikan di Lotim masih sangat perlu ditingkatkan. Para pendidik diminta terus meningkatkan prestasiprestasi membanggakannya di dunia akademis maupun non akademis. Sejauh ini, siswa

Lotim, lanjutnya memiliki prestasi yang cukup membanggakan. Diantaranya yang terbaru, menjadi juara debat bahasa tingkat NTB dan atas nama NTB, utusan Lotim berlaga di tingkat nasional.

Hardiknas juga merupakan momentum yang sangat tepat untuk mengaplikasikan berbagai program-program bidang pendidikan yang telah dicanangkan pemerintah daerah. Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si ketika dimintai tanggapannya terkait dengan peringatan Hardiknas, usai menghadiri sidang paripurna di DPRD NTB, Rabu (30/4) lalu. ‘’Boleh kita katakan bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas kita, menjadi atensi pemerintah baik tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

Penambahan anggaran yang sekarang mencapai 20 persen,

sudah tentu ini merupakan bagian dari atensi kita,” ujarnya.

Dengan pengalokasian anggaran yang mencapai 20 persen dalam APBD, maka anggaran yang sedemikian besar itu harus bisa direalisasikan untuk pembangunan sarana prasarana pendidikan, peningkatan mutu dan kualitas tenaga pengajar dan siswa serta peningkatan kualitas kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Amin mengatakan, peringatan Hardiknas setiap tanggal 2 Mei yang diperingati setiap tahun jangan hanya bersifat seremonial belaka. Namun harus bermakna. Dimana, programprogram yang sudah dicanangkan pemerintah daerah harus mampu tercapai dengan baik. ‘’Jangan hanya kita peringatai sebagai hari pendidikan yang bersifat seremonial saja tetapi harus bermakna. Tetapi yang paling penting adalah men-

gaplikasikan program yang sebelumnya dicanangkan beberapa program khusus dalam bidang pendidikan,” ujarnya mengingatkan.

Untuk pembangunan sektor pendidikan ini, lanjut Wagub, pemerintah provinsi tidak bisa berjalan sendiri. Tetapi butuh sinergisitas dengan pemerintah kabupaten/kota. Untuk itu, ia berharap sinergi antara provinsi dan kabupaten/ kota terus terjalin dengan baik dalam membangun sektor pendidikan yang berkualitas di NTB. “Kita provinsi senantiasa memberikan dorongan, bersinergi dan memberi motivasi dan memfasilitasi.

Sekaligus pemerintah provinsi juga mengintervensi ke kabupaten/kota seperti mengenai angga-

ran. Karena sesungguhnya hakekat otonomi itu berada di kabupaten/kota. Untuk meningkatkan pelayanan dan mendekatkan pelayanan. Jadi k a l a u m a j u kabupaten/kota itu majulah provinsi,” tandasnya. (nas/rus)

Yanis Maladi

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/dok)

Perhatikan Sekolah Pinggiran

Dongkrak Kualitas Pendidikan

Guru Harus Kuasai IT

Pentingnya Keamanan di Sekolah

MOMENTUM memperingati Hardiknas 2 Mei tahun ini, seharusnya menjadi titik balik bagi pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan di setiap sudut jika tidak ingin generasi ke depan terancam oleh buruknya kualitas penyelenggaraan dunia pendidikan. Salah satunya ialah pemerintah harus menghilangkan stigma buruk antara sekolah yang terletak di pinggiran kota dengan sekolah yang terletak di pusat kota.

Demikian disampaikan, Ketua Dewan Pendidikan Kota Mataram, H. Adnan Muhsin, S.Si. Menurutnya, pemerintah harus menghilangkan dikotomi antara sekolah yang terletak di pusat kota dengan sekolah yang berada di pinggiran kota. Ia mengaku hingga saat ini, masih saja terjadi dikotomi antara dua katagori sekolah tersebut yang berakibat pada semakin terancamnya sekolah yang terletak di pinggiran kota.

“Misalnya saja, akibat dikotomi itu, sekolah pinggiran jadi kekurangan murid dan guru karena masyarakat lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya di pusat kota. Tidak hanya itu, dikotomi antara sekolah favorit dan non favorit juga berdampak buruk. Oleh karena itu, dikotomi-dikotomi itu harus dihilangkan sehingga kualitas pendidikan itu menjadi merata” akunya.

Disebutkan Adnan, untuk memutus mata rantai dikotomi tersebut harus dimulai pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Dengan mengikuti aturan yang sudah ada, maka masingmasing sekolah memperoleh jatah sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

H. Adnan Muhsin (dys)

KONDISI dunia pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Hal itu bisa dilihat dari mulai membaiknya beberapa indikator pendidikan. Mulai angka putus sekolah hingga tingkat kelulusan.

Namun di balik itu, nyatanya masih banyak persoalan yang menghadang peningkatan sisi kualitas pendidikan itu sendiri. Untuk itu perhatian serta dukungan dari pemerintah provinsi terutama lagi pemerintah pusat, dalam membantu mendongkrak kualitas pendidikan di Loteng masih sangat dibutuhkan. ‘’Dari sisi kualitas pendidikan, kita akui masih jauh dari apa yang diharapkan,” sebut Wabup Loteng, Drs. H.L. Normal Suzana, kepada Suara NTB, Rabu (30/4).

Ia menjelaskan, persoalan utama yang cukup berat dirasakan dalam upaya mendongkrak kualitas pendidikan yakni masih minimnya sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia. Terutama di wilayah-wilayah pinggiran dan daerah pelosok, masih sangat dirasa kurang.

Diakuinya, selama ini dukungan pemerintah provinsi dan pusat dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan Loteng, sudah cukup bagus. Hanya saja, akan lebih baik lagi jika dukungan dimasamasa yang akan datang bisa lebih besar lagi. Karena suksesnya pendidikan di Loteng, juga merupakan sukses pemerintah provinsi dan pusat. (kir)

PERSATUAN Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB menilai pendidikan di Indonesia secara umum sedang dalam proses mencari bentuknya yang ideal. Hal itu terbukti dari gonta-ganti kurikulum sebanyak 9 kali yang dilakukan oleh pemerintah dimulai sejak era kemerdekaan. Demikian diterangkan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB, Drs. H. Ali A. Rahim kepada Suara NTB. Lebih lanjut Ali Rahim mengatakan, khusus untuk pergantian kurikulum KTSP ke kurikulum 2013, salah satu catatan penting yang harus diperhatikan oleh guru-guru seiring pergantian tersebut ialah para guru harus berupaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas dalam mengajar. Salah satunya ialah aspek penguasaan pada tehknologi (IT).

Disebutkannya, kemampuan guru pada bidang IT diera sekarang ini sangat dibutuhkan dalam mendukung berjalannya proses belajar-mengajar yang baik. Hal itu sejalan dengan semangat kurikulum 2013 yang lebih menggunakan pendekatan saintifik dalam menjalankan proses belajar mengajar. Tidak hanya itu, penguasaan IT oleh para guru juga sangat dibutuhkan jelang pelaksanaan A s e a n Community 2015 mendatang. Oleh karena itu, penguasaan pada IT menjadi kewaj i b a n yang harus dipenuhi oleh para guru guna mendukung kebutuhan proses b e l a j a r mengajar. (dys)

PERINGATAN Hardiknas yang berlangsung Jumat (2/5) hari ini, hendaknya dijadikan momentum untuk mengevaluasi program pendidikan secara keseluruhan. Termasuk menyangkut persoalan keamanan di sekolah, tempat anakanak didik menimba ilmu. ‘’Kasus yang menimpa sejumlah siswa JIS (Jakarta International School), menjadi cermin betapa pentingnya persoalan keamanan diperhatikan di sekolah,” ujar Asisten III Setda NTB, Drs.H.L.Syafi’i yang juga mantan Kadisdikpora NTB ini. Pengamanan di sekolah mulai dari hal-hal yang kecil harus diperhatikan. Seperti diketahui, anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual di JIS, merupakan salah satu indikasi betapa persoalan keamanan terhadap anak didik terabaikan. ‘’Psikologi anak-anak usia 10-15 tahun ini akan menentukan masa depannya. Kalau psikologi anak-anak rusak, maka masa depan bangsa pun rusak,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa kasus yang menimpa siswa JIS harus menjadi bahan pelajaran bagi sekolahsekolah termasuk di NTB bahwa persoalan keamanan sangat penting. ‘’Peristiwa yang menimpa JIS menggambarkan, bahwa pendidikan kita belum member rasa aman pada anak-anak didik kita,” tambahnya. (*)

(Suara NTB/dys)

H.L. Normal Suzana

H.Ali A. Rahim

(Suara NTB/dok)

H.L. Syafi'i (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

Kualitas Guru Sertifikasi Harus Ditingkatkan Mataram (Suara NTB) Belum seiramanya antara tingkat kualitas guru sertifikasi dalam mengajar di satu sisi dengan tingkat kesejahteraan di sisi lain, masih menjadi catatan penting memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Mei ini. Pasalnya, meski para guru sudah mengantongi sertifikat sebagai pengajar profesional dan memperoleh tunjangan sertifikasi, ternyata belum diimbangi dengan tingkat kualitas mereka dalam mengajar. Hal itu disampaikan, Ketua Dewan Pendidikan Kota Mataram H. Adnan Muchsin, S.Si, saat ditemui

Suara NTB Rabu (30/4).

Menurut Adnan, masih belum bersinerginya antara kualitas mengajar dan tingkat kesejahteraan para guru harus dievaluasi oleh semua pihak mengingat tujuan besar dilaksanakannya sertifikasi guru oleh pemerintah ialah agar terjadi peningkatan kualitas mengajar para guru yang telah lulus sertifikasi. ‘’Guru sertifikasi itu harus mengajar dengan profesional dan berkualitas, soal kualitas itulah yang harus ditingkatkan oleh mereka,” terang Adnan.

Masih menurut Adnan, selama ini sertifikasi hanya berpengaruh positif pada tingkat kesejahteraan guru, akan tetapi bila

dibandingkan dengan tingkat kualitas mengajar masih terjadi kesenjangan yang cukup jomplang.

Sementara itu, Kepala LPMP Provinsi NTB, Drs. Muh. Irfan mengaku masih rendahnya kualitas guru sertifikasi disebabakan oleh belum sebandingnya jumlah guru yang telah disertifikasi yang mencapai sekitar 18 ribu sejak tahun 2007, padahal jumlah guru mencapai 50 ribu lebih.

Ia juga menambahkan kalau belum seiramanya antara kualitas guru yang telah memiliki sertifikat sertifikasi dengan tunjangan yang mereka dapatkan juga diakibatkan oleh para guru yang belum merasa terbebani

dengan predikat yang telah mereka peroleh. Harusnya ketika mereka sudah menyandang predikat guru profesional dengan memperoleh sertifikat sertifikasi harusnya kualitas mereka bisa ditingkatkan.

Lebih lanjut Irfan menyebut dengan berbagai komponen yang telah ditetapkan oleh Perguruan Tinggi (PT) sebagai penyelenggara sertifikasi, saat mengikuti sertifikasi harusnya para guru bisa belajar. Irfan pun mengaku selama mengikuti proses sertifikasi, kelemahan para guru ialah pada komponen pear teaching.

(Suara NTB/dys)

Muh. Irfan

Berkarakter dan Berkualitas Sementara itu, pemban-

gunan program pendidikan di Kabupaten Bima saat ini masih sejalan dengan moto Bupati Bima Drs H Syafruddin HM Nur M.Pd. Di mana pendidikan yang dibangun yakni pendidikan karakter dan berkualitas.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Dikpora Drs H Abdul Muis saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/4). Menurut Muis, saat ini ada beberapa program yang menjadi unggulan di Dinas Dikpora Kabupaten Bima. Sesuai dengan RPJMD, pendidikan yang diutamakan yakni pendidikan karakter dan berkualitas serta menguasai teknologi.

Sementara itu, di jajaran bawah, pihaknya ikut mendorong dengan program-program non fisik

dengan maksud mendorong guru-guru agar meningkatkan kapasitas diri. Untuk itu, pada APBDII,pihaknyamedongkrak program tersebut dengan memberikan tunjangan tambahan. Tentu saja, para guru ini harus mempertimbangkan profesionalitasnya.

Sementara itu, dari sisi siswa, pihaknya juga terus mendongkrak kualitas siswa dengan menggelar lombalomba. Lomba-lomba dengan maksud merangsang kecerdasan dan kepribadian anak didik tersebut seperti lomba sains, olah raga, seni dan berbahasa. Di samping itu masih banyak program-program lainnya. (dys/use)

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Bocah Lima Tahun Tewas Dibunuh Ayah Kandung (Suara NTB/bug)

ISTIGOZAH – Istighozah dan gelar doa bersama ribuan karyawan PT NNT di Benete, saat peringatan hari buruh Internasional, Kamis (1/5).

Hari Buruh, Karyawan Newmont Gelar Doa Bersama Taliwang (Suara NTB) Hari buruh Internasional (Mayday) yang jatuh pada Kamis, 1 Mei kemarin, diperingati ribuan karyawan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) secara berbeda. Sejumlah serikat pekerja yang ada di perusahaan tambang tersebut mengumpulkan ribuan anggotanya dan menggelar istighozah dan berdoa bersama.

Aksi peringatan hari buruh itu memang terhitung berbeda dari kebiasaan umumnya. Sebab di berbagai penjuru dunia dan pelosok negeri ini, Mayday oleh buruh dimeriahkan dengan melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut kesejahteraan baik kepada perusahaan dan pemerintah. “Untuk peringatan tahun ini memang berbeda dari tahun sebelumnya,” aku ketua PUK SP KEP SPSI PT NNT, Zainuddin Wanden kepada wartawan di sela kegiatan, kemarin.

Menurutnya, istighozah dengan menggelar berdoa bersama kali ini sebagai bentuk keprihatinan ribuan pekerja PT NNT. Sebab sebagaimana diketahui kondisi perusahaan dalam setahun terakhir tidak kondusif sebagai dampak kebijakan penghentian ekspor oleh pemerintah pusat. “Kegiatan ini sudah kita sepakati bersama. Kita berdoa bersama supaya bisa kembali normal dan kita juga tetap bisa bekerja di sini. Itu inti dari kegiatan ini,” timpalnya.

Meski tak menggelar aksi unjuk rasa, Wanden mengaku melalui momen ini pihaknya tetap melancarkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah dan perusahaan.

Salah satu tuntutan yang disuarakannya kepada perusahaan adalah transparansi rencana pemberlakuan pemutusan kontrak kerja sebagai imbas dari kondisi perusahaan, sementara kepada pemerintah daerah jaminan terhadap pekerja lokal. “Di nasional kita tetap minta larangan ekspor dicabut,” katanya.

Momen peringatah hari buruh sedunia memang tidak ditunjukkan seekspresif mungkin oleh sejumlah serikat pekerja yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Jika SPSI PT NNT dan sejumlah serikat pekerja lainnya yang ada di perusahaan tambang batu hijau itu menggelar isthigozah, Serikat Pekerja Nasional (SPN) KSB lebih memilih melakukan sosialisasi kepada para buruh.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) SPN KSB, Benny Tanaya yang dikonfrimasi terpisah mengatakan, pada Mayday kali ini pihaknya hanya menyebarkan informasi seputar momen hari buruh serta hak dan kewajiban para buruh. Aksi itu dinilainya sementara ini paling efektif mengingat secara umum banyak kalangan buruh di daerah yang tidak mengetahui apa makna hari buruh dan fungsi buruh dalam kehidupan secara luas. “Kita menyisir ke masyarakat. Kita beri pengertian ke mereka terutama hak-hanya sebagai buruh. Sebab kita tahu banyak buruh di daerah kita ini tidak tahu apa saja haknya yang dilindungi Undang-Undang,” timpalnya.

Ia menyatakan, aksi unjuk rasa kepada pemerintah atau perusahaan tak akan efektif dijalankan selama para buruh tak mengetahui secara rinci hak dan kewajibannya. Bahka Benny mengungkapkan, masyarakat secara umum tidak tahu apa kriteria buruh sebenarnya. “Mereka yang bekerja di pertokoan tidak merasa sebagai buruh. Padahal mereka termasuk dan sejauh ini saya kira banyak dari mereka yang belum mendapatkan hak-haknya sesuai ketentuan,” tegasnya. (bug)

Anggota TNI Gagalkan Transaksi Ganja Kota Bima (Suara NTB) Transaksi narkoba oleh dua orang pemuda berhasil digagalkan oleh anggota Polisi Militer (PM), M Guntur, Rabu (30/4) sore. Anggota PM juga mengamankan seorang pelaku berinisial Fir (26) warga Kelurahan Dodu Kecamatan Rasa NaE Timur Kota Bima beserta barang bukti dua garis ganja. Tersangka dan barang bukti kemudian diserahkan ke anggota Sat Narkoba Polres Bima Kota.

Aksi penggagalan transaksi narkoba ini terjadi sekitar pukul 17.30 Wita. Saat itu, Fir dan seorang pelaku yang berhasil kabur tengah bertransaksi narkoba di halaman rumah Guntur yang terletak di Lingkungan Sarata Kelurahan Paruga Kecamatan Rasa NaE Barat. Saat tengah serah terima barang, tanpa sengaja Guntur membuka jendela rumahnya. Melihat kedua pemuda yang mencurigakan tersebut, Guntur langsung melabrak dan bertanya tentang aktivitasnya. “Sedang apa kalian,” kisah Guntur saat ditemui di Sat Narkoba beberapa jam setelah kejadian. Sejurus kemudian, Guntur bergegas keluar rumah dan melihat adanya benda yang diduga narkoba tengah dipegangi oleh salah satu pelaku. Saat itu juga, kedua pemuda ini dipegangi. Namun karena berontak, salah seorang pelaku berhasil melarikan diri. Sementara yang satunya yang tak lain adalah Fir, berhasil diringkus beserta barang bukti. Saat itu juga, Guntur melapor peristiwa ini ke aparat Sat Narkoba serta menyerahkan pelaku dan barang bukti.

Kasat Narkoba Iptu Suparman Dj yang ditemui di tempat yang sama membenarkan penggagalan tersebut dilakukan anggota PM tersebut. Dijelaskannya, saat transaksi antara Fir dan pelaku lainnya yang belakangan diduga berinisial Yd dilihat oleh Guntur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Fir dan Yd bertemu di Lingkungan Sarata setelah berkomunikasi via handphone. Selanjutnya, Guntur melaporkan ke pihaknya serta menyerahkan tersangka dan barang bukti. Tidak hanya ganja, pihaknya juga mengamankan barang bukti sepeda motor Jupiter z milik pelaku.

Saat ditanyai, pelaku sempat menyangkal barang tersebut adalah miliknya. Namun karena pada pelaku ditemukan barang bukti, pelaku tak bisa lagi mengelak. Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya melakukan pengembangan untuk mencari keberadaan Yd. Atas perbuatannya itu, Fir dikenakan Pasal 111 UU No 35 tahun 2009, karena menguasasi dan memiliki barang haram tersebut dengan ancaman penjara minimal 5 tahun. (use)

Kota Bima (Suara NTB) Seorang gadis kecil, Muslimah (5), meregang nyawa setelah dianiaya dan dibunuh oleh ayah kandungnya, Khalid (33) warga Lingkungan Tolobali Kecamatan SaraE Kecamatan Rasa NaE Barat Kota Bima, Selasa (29/3). Diduga, Khalid tega mencabut nyawa anaknya sendiri lantaran stres dan faktor ekonomi. Sang ayah pun sempat dihakimi oleh massa yang geram namun berhasil selamat setelah diamankan oleh aparat Kepolisian.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 Wita. Hari itu, Muslimah yang dibawa oleh ibunya, Nabila (30) ke rumah orang tua di Kelurahan Tanjung dijemput oleh pelaku. Sebelumnya, Muslimah memang dibawa oleh ibunya ke Kelurahan Tanjung karena ada masalah rumah tangga. Namun setelah Khalid membujuk, pasangan ini pun akhirnya pulang membawa Muslimah ke tempat kos-kosan.

Sesampainya di kos-kosan, Khalid meninggalkan keduanya.

Malam itu, Khalid sempat ke luar untuk makan bakso. Hanya saja, ketika pulang Khalid mendapati Nabilah tengah membereskan barang untuk diangkut ke rumah orang tua di Kelurahan Tanjung.

Saat pulang, rupanya emosi Khalid tak terbendung sehingga dia mengunci istrinya di dalam kamar.

Sementara Muslimah tengah tertidur. Seusai mengunci istrinya dalam kamar, Khalid melampiaskan emosinya dengan menganiaya anak kandungya tersebut.

Bahkan, gadis kecil yang belum memahami kerasnya dunia ini dibanting dan dijambak.hingga akhirnya korban meregang nyawa.

Sementara itu, istrinya yang terkunci berhasil menyelamatkan diri. Wanita berkerudung ini pun histeris dan beteriak minta tolong

kepada warga. Warga yang mendengar teriakan minta tolong Nabilah awalnya tak tahu perstiwa apa yang terjadi. Barulah setelah sampai di dekat lokasi, warga mengetahuijikapriaberbadansuburtersebut telah menggorok anaknya sendiri. Emosi warga pun terpancing sehingga sempat menghakiminya. Saat hendak dihakimi, Khalid sempat memberikan perlawanan. Namun upayanya sia-sia setelah sebatang bambu yang diayunkan salah seorang warga mendarat di pundak Khalid yang saat itu mengenakan helm. Khalid pun roboh dengan luka bocor di bagian kepala. Beruntung aksi warga tak sampai berlanjut setelah aparat mengamankan pelaku.

Saat itu juga, aparat membawa korban dan pelaku ke RSUD Bima. Hanya saja, diduga korban telah menghembuskan nafas terakhir di TKP lantaran kehabisan darah. Sesampainya di rumah sakit, petugas menjahit kembali luka sayatan di leher hingga rapat. Sementara itu, saat di rumah sakit, warga yang mendengar tragedi tersebut terus berdatangan. Mereka merasa penasaran untuk melihat korban dan pelaku. Terlebih, warga mendengar gadis kecil yang terbunuh tersebut berparas manis dan tengah lucu-lucunya. Namun sebagian warga lain berteriak men-

cari pelaku. Terdengar gumaman, tindakan Khalid yang seharusnya melindungi anak kandung namun tega membunuh dengan sadis.

Sementara itu setelah dijahit, jenazah gadis mungil ini kemudian dibawa oleh keluarga ke rumah duka. Almarhum, kemudian dimakamkan keesokan hari sekitar pukul 10.00 Wita. Selanjutnya Khalid, dibawa oleh aparat Kepolisian untuk diamankan.

Menurut kesaksian salah seorang tetangga yang enggan disebutkan namannya, Khalid menjemput istrinya menggunakan mobil pribadi namun pulang menggunakan sepeda motor. Hanya saja saat itu, istri dan anak hanya diantar sampai kios dekat kos. Sekitar pukul 16.30 wita, pelaku bersama istri dan korban masuk ke dalam kamar kos. Baru pada pukul 21.00 Wita. Tiba-tiba istrinya keluar berteriak tanpa berkata apa-apa. Setelah ditanya oleh penghuni kos lain, Nabila baru mengatakan bahwa anaknya telah dibunuh oleh suaminya. “Dari pengakuan istrinya itu, penghuni kos kaget dan memanggil warga sekitar,” tuturnya.

Tidak hanya sampai di situ, usai kejadian pelaku tampak seperti orang yang tidak tahu apa-apa. “Usai membunuh,diadudukdidepankos memegang sebatang kayu sambil merokok,” tuturnya lagi.

(Suara NTB/ist)

MUSLIMAH - Almarhumah Muslimah saat masih hidup (kiri) dan setelah tewas.

Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim Iptu Didik Harianto, SH yang dikonfirmasi, Rabu (30/4) sore, menyebutkan kasus tersebut tengah dilakukan pendalaman. Hanya saja, hingga kemarin sore, pihaknya belum memahami hal mendasar sehingga peristiwa tersebut terjadi.

Namun berdasarkan keterangan, Didik menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Di mana sebelum kejadian pelaku sempat makan bakso kemudian pulang ke kos.

Setibanya di kos, dia melihat istrinya tengah mengepak-ngepak pakaian. Sejurus kemudian, dia menarik korban dan membanting-

nya di dalam kamar tidur. Tidak hanya dibanting, korban juga diinjak perutnya. Tersangka kemudian memegang kepala korban dengan tangan, lalu mengambil pisau.

“Diduga saat itu dia langsung menggorok leher anaknya,” terang Didik. Setelah itu, peristiwa ini didengar oleh warga yang kemudian berdatangan. Saat itu, pelaku sempat dihakimi massa, namun cepat diantisipasi oleh anggotanya dan mengamankan pelaku. Untuk sementara, tambahnya, pelaku sedang dalam proses dan sudah diamankan. Akibat tindakannya itu, dia diancam dengan pasal penganiayaan dan pembunuhan. (use)

Sekretariat DPRD Sumbawa Polisikan Pelaku Perusakan Kantor

(Suara NTB/arn)

DIGOTONG – Beberapa warga berusaha menyeberangkan sepeda motor dengan menggotongnya melewati sungai yang airnya cukup deras setelah jembatan penghubung putus di desa Senawang, Kamis (1/5).

Kondisi Jembatan di Orong Telu Mengkhawatirkan Sumbawa Besar (Suara NTB) Kondisi sejumlah jembatan di wilayah kecamatan Orong Telu dan sekitarnya cukup mengkhawatirkan. Selain jembatan limpas Brang Sakal yang merupakan salah satu jembatan penghubung antara Kecamatan Lenangguar dan Orong Telu yang kembali putus beberapa waktu lalu, kondisi tiga jembatan lainnya juga terancam.

Menurut Sekcam Orong Telu, Andri Rahman S.STP, ada sekitar empat kecamatan penghubung di wilayah Orong Telu. Rata-rata ketinggian jembatan tersebut cukup rendah, sehingga air sungai naik sedikit saja, langsung mengancam jembatan. Bahkan ada jembatan yang sebagian tebingnya sudah ambruk. Seperti yang terjadi pada jembatan limpas Brang Sakal Senawang. “Tinggi sedikit saja, kendaraan mau lewat mikir-mikir. Bahkan jembatan Senawang sudah tiga

tahun terakhir ini putus. Bronjong hancur dan kondisi ini kurang lebih sama. Seperti jembatan sebelum Dewa Dara. Semestinya ini menjadi perhatian selain Limpas Senawang,” sebutnya.

Khusus jembatan putus di Brang Sakal, pemerintah mengambil langkah tanggap darurat dengan membuat bronjong.

Putusnya jembatan yang terletak di Desa Senawang itu mengakibatkan akses jalan dari dan menuju Kecamatan Orong Telu putus total. Kendaraan roda empat dipastikan tidak bisa melewati jembatan.

Sedangkan untuk kendaraan roda dua, mesti digotong. Dengan biaya penyebarangan untuk satu sepeda motor saja sampai puluhan ribu.

Pemkab pun langsung merespon putusnya jembatan tersebut dengan turun langsung ke lokasi. Seperti disampaikan Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pembangunan Setda Sumbawa, Wirawan S.Si, M.T, Pemkab

mengambil langkah strategis untuk penanganan darurat.

Minimal agar jembatan itu bisa dilewati. Salah satunya dengan membuat urukan darurat sambil menunggu turunnya elevasi permukaan air.

Bahkan alat berat yang tengah berada di Brang Rea Kecamatan Moyo Hulu yang tengah mengerjakan perbaikan jalan untuk sementara dikerahkan ke Orong Telu menangani persoalan itu.

Berikutnya, tinjauan lapangan menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengambil langkah menengah. Yakni, melakukan kajian teknis sebagai bahan dalam penyusunan rencana. Agar jembatan yang akan dibangun oleh pemerintah daerah untuk penyebrangan Brang Sakal menjadi representatif. Pihaknya akan mengangarkan pada APBD Perubahan 2014 mendatang untuk desain pembuatan jembatan. Dilanjutkan pada 2015 untuk pembangunannya. (arn)

Sumbawa Besar (Suara NTB) Tindakan sekelompok orang yang mengatasnamakan diri dari mahasiswa Perguruan Tinggi tertentu di Sumbawa, yang diduga melakukan perusakan di kantor DPRD Sumbawa, dilaporkan oleh Sekretariat DPRD Sumbawa ke polisi, Rabu (30/4).

Dari informasi yang diperoleh, sekelompok orang mendatangi Kantor DPRD Sumbawa. Mereka sempat berorasi sambil meminta bertemu dengan Komisi IV DPRD Sumbawa. Namun, mereka gagal bertemu anggota, yang sedang dinas ke luar kota.

Mereka pun merangsek masuk ke ruangan komisi dan bertindak anarkis dengan mulai melakukan perusakan terhadap sejumlah kelengkapan komisi, seperti papan nama Komisi.

Bahkan tembok luar ruangan Komisi juga tak luput dari sasaran amuk mereka.

Termasuk dua tong sampah yang terbuat dari besi dan sejumlah pot tanaman ikut dirusak.

Polisi pun langsung bertindak mengamankan lokasi dan menghentikan tindakan perusakan tersebut. Selanjutnya polisi me-

masang police line di lokasi perusakan. Kapolres Sumbawa, AKBP. Karsiman, yang dikonfirmasi, membenarkan adanya kasus perusakan itu. Setelah perwakilan dari Sekretariat DPRD Sumbawa secara resmi melaporkan kasus ini. Kapolres menyebut, kasus perusakan ini dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan diri dari mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Sumbawa.

Mereka jelas telah melakukan perusakan terhadap fasilitas milik pemerintah. Baik, kelengkapan pertamanan maupun kantor Sekretariat DPRD. Untuk itu, proses hukum tetap harus dijalankan.

Bahkan pihaknya langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Siapapun pelakunya akan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Nama dan fotonya juga sudah ada. Nanti akan kami panggil sesuai dengan hukum yang berlaku,” tandas Karsiman, seraya menjelaskan, tindakan perusakan ini dapat diancam pasal 170 tentang perusakan secara bersama-sama. Dengan ancaman hukuman di atas lima tahun. (arn)

(Suara NTB/arn)

LAPORKAN - Perwakilan Sekretariat DPRD, saat melaporkan kasus perusakan ini di ruang SPK Polres Sumbawa, Rabu (30/4).

Peringatan Hardiknas Diwarnai Demo

(Suara NTB/arn)

HARDIKNAS – Beberapa mahasiswa saat menggelar aksi demo memperingati Hardiknas di Sumbawa, Kamis (1/5).

Sumbawa Besar (Suara NTB) Sekelompok mahasiswa yang menamakan diri Koalisi Mahasiswa Peduli Pendidikan, menggelar aksi di depan kantor Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa, Rabu (30/5). Aksi itu digelar khusus untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Dalam orasinya, mereka membawa sejumlah isu terkait pendidikan di daerah ini.

Seperti menghentikan bisnis

berkedok pendidikan yang dilakukan oleh pihak SMA Maronge. kemudian melakukan penanggulangan psikologis siswa SDN Lebin oleh pemerintah, atas dugaan tindakan sodomi oleh oknum guru setempat. Serta copot Kepala SDN Ai Paya yang diduga melakukan penyalahgunaan DAK, serta tuntutan lainnya.

Mewakili Kepala Dinas Diknas Sumbawa, Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan Menengah (Dikmen) Salahuddin MA S.H,

yang menerima pendemo, menyatakan, kasus yang diangkat pendemo sebenarnya sudah ditindaklanjuti. Seperti, kasus uang buku SMA Maronge, yang sudah dikembalikan lagi ke orang tua siswa, sesuai kesepakatan bersama dengan komite sekolah. Sedangkan kasus sodomi oleh oknum guru honor di SDN Lebin, sedang ditagani aparat Kepolisian. Begitu pula dengan SDN Ai Paya, yang sudah ditangani pihak Inspektorat. (arn)

RAGAM

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

NTB Sabet Tiga Penghargaan Nasional Dari Hal. 1 Demikian diungkapkan, Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM dalam rilis yang diterima Suara NTB, Kamis (1/5) siang kemarin. Musrenbangnas 2014 merupakan rencana pembangunan tahun 2015 yang kegiatannya dibuka langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Rabu (30/4). Musrenbangnas tahun ini begitu istimewa karena merupakan Musrenbangnas terkahir di era kepemimpinan SBY-Boediono yang akan berakhir masa jabatannya pada 20 Oktober 2014. ‘’Lebih dari itu, keistimewaan Musrenbangnas 2014 adalah keberhasilan Provinsi NTB dapat dikatakan memperoleh juara umum dengan menyabet gelar juara di 3 jenis anugerah, yakni Pangripta Nusantara, MDGs, dan Inovasi Daerah dalam Pelayanan Publik,’’ katanya bangga.

Anugerah Pangripta Nusantara merupakan Penghargaan Rencana Pembangunan Nasional yang dimaksudkan untuk mendorong provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan kualitas rencana pembangunan daerah sebagai tujuan antara menuju top goal percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan, penilaian anugerah Pangripta Nusantara, dinilai dari berbagai aspek mulai dari sejauh mana “keterkaitan” Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Kemudian “keterpaduan” antarrencana pembangunan daerah dan pusat. Tingkat “kedalaman” substansi materi RKPD. Seberapa jauh “keterukuran” rencana pembangunan dibuat baik menyangkut target sasaran hingga lokasi kegiatan. Di samping itu, juga dinilai aspek proses perencanaan topdown dan bottom up terselenggara, proses-proses “politik” yang terjadi dalam proses perencanaan, serta ada tidaknya inovasi-inovasi dalam perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana yang lebih baik.

Chairul menyebutkan, anugerah Pangripta Nusantara diberikan dalam 2 kategori yakni kategori A dan B. Dimana kategori A mencakup daerah-daerah yang lebih maju atau daerah memiliki kemampuan fiskal besar. Sedangkan kategori B meliputi daerah yang sedang tumbuh dan berkembang dengan kemampuan fiskal terbatas.

Masing-masing kategori dibagi dalam 2 kelompok juara yakni juara utama dan juara pratama.

Tahun 2013 lalu, NTB berhasil menyabet gelar juara utama terbaik III dalam kategori B bersanding dengan provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pada tahun 2014 ini, dalam ajang Musrenbangnas di hadapan seluruh undangan dan peserta yang memenuhi Hall Bhirawa Gedung Bidakara Jakarta, Presiden SBY menganugerahkan kepada Provinsi NTB Juara Utama III kategori B bersand-

ing dengan Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan. ‘’Bila memperhatikan distribusi perolehan anugerah, hampir dapat dipastikan hanya Provinsi NTB yang mewakili daerah provinsi dari luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang bertengger sebagai Juara Utama baik dalam kategori A maupun kategori B. Tentu perolehan ini menjadi pemacu semangat dan komitmen kita semua untuk menghadirkan rencana pembangunan daerah provinsi dan kabupaten/ kota yang lebih baik ke depan,’’ harapnya.

Sementara itu, untuk MDG’s Award 2014, NTB menyabet dua gelar juara.

Yakni juara terbaik 1 pencapaian terbanyak indikator MDGs tahun 2011-2013 dan juara terbaik 1 kategori laju pencapaian MDGs 2011-2013. Tahun 2013 lalu, NTB memperoleh juara terbaik 1 dalam 3 kategori yakni Laju Pencapaian MDGs, Laju Penurunan Angka Kemiskinan, dan Tingkat Kedalaman pencapaian MDGs. Pada acara penutupan Musrenbangnas 2014 yang juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, NTB kembali mengukir prestasi setelah Program Kampung Media menjadi salah satu ‘’Nine Top’’ inovasi daerah dalam pelayanan publik tingkat nasional. ‘’Prestasi ini adalah persembahan untuk kita semua masyarakat NTB yang telah bersama-sama membangun daerah ini lebih baik,’’ katanya.

Selain itu, prestasiprestasi yang telah diraih itu akan terus memacu kebersamaan, semangat dan komitmen semua pihak untuk membawa NTB lebih maju dan bermartabat serta membuat masyarakat lebih sejahtera. ‘’Meskipun dalam segala keterbatasan yang ada dan kita telah mampu membuktikannya bersama melalui serangkaian anugerah yang kita terima dalam ajang Musrenbang Nasional kemarin,’’ jelasnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan berbagai penghargaan yang diraih tersebut akan menjadi motivasi bagi Pemprov NTB untuk bekerja lebih optimal lagi dalam melaksanakan pembangunan di daerah ini. Dikatakan, berbagai prestasi yang diraih tersebut merupakan titik awal untuk mewujudkan sesuatu yang lebih hebat lagi untuk mensejahterakan masyarakat. ‘’Ini terus kita pertahankan sekaligus bagaimana berimprovisasi melalui terobosan-terobosan yang lebih hebat lagi dalam rangka kita mewujudkan visi misi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,’ ’ucapnya. (nas/*)

Infrastruktur Trans Nusra Dari Hal. 1 Rabu (30/4) menggambarkan, untuk membangun pemerataan perekonomian dan pembangunan di tiga provinsi ini akan berat, jika pemeritah pusat tidak memberi dukungan dalam bentuk penyediaan infrastruktur sentral yang menghubungkan ketiganya. Baik dalam bentuk infrastruktur darat, laut maupun udara.

Pada prinsipnya, tiga provinsi ini memiliki potensi yang tidak kecil. Baik di bidang pariwisata, pertanian, maupun sektor-sektor lainnya.

Hanya saja, ketiganya masih jalan sendiri-sendiri. Hal inilah yang menurutnya menjadi pembahasan dalam rapat TPID di Bali, bagaimana pemerinah pusat terdorong untuk memenuhi infrastruktur tersebut. Modalnya sudah ada, yakni ditetapkannya ketiga provinsi ini pada program Masterplan Pecepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor V. Tak heran, jika masingmasing daerah menurut Bambang, potensi inflasinya tetap tinggi. Sederhananya ia gambarkan, berbelitnya sistem distribusi barang dari daerah yang satu ke daerah lainnya akan menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya distribusi. Akibatnya, harga penjualan produk tentu akan tinggi.

NTB juga termasuk daerah penopang pangan nasional.

Bahkan pada komoditi-komoditi tertentu, daerah ini sesungguhnya menjadi daerah penopang ekspor. Hanya saja, terbatasnya fasilitas ekspor

menyebabkan kita masih mengandalkan eksportir yang ada di Pulau Jawa. Sehingga nilai tambah yang mestinya didapatkan daerah ini, justru hanya didapatkan oleh daerah di Pulau Jawa. Kondisi ini juga sama dengan NTT termasuk Bali. ‘’Jembatan Suramadu, itu dulu sebenarnya mimpi. Tetapi mimpi itu kemudian diupayakan, sampai pada akhirnya terealisasi.

Akhirnya terjadi konektivitas yang memunculkan dampak yang tidak kecil.

Kenapa itu tidak kita juga upayakan, kita dorong dan desak pemerintah untuk membangun infrastruktur penghubung dengan tiga pulau untuk memperlancar seluruh arus distribusi barang dan jasa,’’ tegasnya.

Untuk menggerakkan pemerintah pusat, Bambang mengatakan harus melalui TPID untuk terus menyuarakannya. Perlu terbentuk TPID di masingmasing kabupaten/kota untuk menyuarakan kendala-kendala yang ada dimasing-masing daerah. Tidak terkecuali di TPID kabupaten/kota di Provinsi Bali dan NTT. “Di NTB, Lombok Tengah sudah ada inisiatif untuk membentuk TPID. Tinggal kabupaten lainnya.

Jangan TPID ini hanya terbentuk pada kota-kota berbasis inflasi. Kabupaten lain harus ada TPID untuk mempermudah koordinasi tentang segala persoalan yang menyangkut perekonomian,’’ demikian Bambang. (bul)

Halaman 5

Letusan Vulkanik Gunung Peringati Hari Buruh Slamet Capai 10 Kali Para Demonstran Ikut Donor Darah Pekalongan (Suara NTB) Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet PVMBG Desa Gambuhan Pemalang, Jawa Tengah, Sudrajat mengatakan letusan abu vulkanik pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB mencapai 10 kali atau naik dibanding kondisi pada pagi harinya.

“Letusan abu vulkanik Gunung Slamet cenderung naik dibanding Kamis pagi. Jika pada Kamis pagi letusan hanya mencapai 500 meter tetapi pada sore harinya mencapai 1.500 meter,” katanya saat dihubungi di Pekalongan, Kamis (1/5).

Menurut dia, letusan abu vulkanik Gunung Slamet yang berada diperbatasan Kabupaten Pemalang, Tegal, dan Purwokerto ini mengarah ke arah barat.

“Saat ini status Gunung Slamet naik satu level menjadi siaga. Indikator peningka-

tan level tersebut dapat dilihat dari peningkatan aktivitas kegempaan dan energi di gunung tersebut yang semakin meningkat,” katanya.

Ia mengatakan berdasar pengamatan yang dilakukan selama sepekan terakhir ini aktivitas Gunung Slamet menunjukan peningkatan.

Bahkan, kata dia, setiap hari tampak jelas adanya semburan lava pijar khususnya jika dilihat pada malam hari.

Ia mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah melarang masyarakat beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Slamet.

“Naiknya status dari waspada menjadi siaga, masyarakat dan pengunjung dilarang beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Slamet,” katanya. (ant/Bali Post)

Butuh Bantuan Buku Mataram (Suara NTB) Terletak di pinggir Kota Mataram, SMP Negeri 11 Mataram berharap momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini menjadi awal yang baik untuk melakukan pembenahan di internal sekolah. Berbagai agenda pembenahan seperti masih minimnya siswa-siswi berprestasi menjadi pekerjaan cukup berat yang harus segera dituntaskan. Salah satu kendala yang dirasakan oleh SMP Negeri 11 Mataram ialah masih minimnya buku-buku yang bisa dijadikan referensi belajar para siswanya.

“Rata-rata siswa kami ini berasal dari ekonomi menengah ke bawah. Untuk beli buku mereka masih sangat berat. Oleh karena itu kami sangat berharap bantuan pemerintah berupa buku-buku pelajaran untuk siswa kami” terang Kepala SMP Negeri 11 Mataram, Hj. Zohriah, kepada Suara NTB kemarin.

Menurutnya, untuk melahirkan siswa berkualitas harus didukung oleh kebutuhan buku yang memadai sebagai bahan dan referensi mereka belajar. Hingga sekarang akunya, siswa-siswinya hanya mempunyai buku pelajaran yang sangat terbatas pada buku-buku LKS. ‘’Di luar buku-buku LKS, kami belum punya padahal itu akan sangat mendukung proses pembelajaran. Oleh sebab itu, peringatan Hardiknas ini kami berharap sebagai sekolah yang terletak di pinggir kota dapat memperoleh bantuan buku bagi siswa,’’ harapnya.

Hj. Zohriah (dys)

Mataram (Suara NTB) Memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal Kamis (1/5) kemarin, sejumlah mahasiswa menggelar aksi di depan Kantor Gubernur NTB. Bersamaan dengan aksi tersebut, Polres Mataram menggelar agenda bakti sosial donor darah dan gotong royong. Sejumlah peserta aksi pun ikut ambil bagian dalam kegiatan bakti sosial itu dengan mendonorkan darahnya.

Kapolres Mataram, AKBP Kurnianto Purwoko, Kamis (1/ 5) kemarin menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukannya merupakan rangkaian peringatan Hari Buruh Internasional. Sejumlah masyarakat dilibatkan serta diajak untuk bergotong royong. “Jadi, ini merupakan salah satu bentuk solidaritas untuk memperingati Hari Buruh. Adik – adik mahasiswa yang sudah selesai berorasi di depan Kantor Gubernur NTB kami ajak kemari

namun, data hasil rekapitulasi yang dipresentasikan oleh para Komisioner KPU NTB harus mengalami perbaikan sertifikat. Yan Marli menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah membuat berita acara perbaikan. Kekeliruan ini menurutnya tidak mempengaruhi jumlah perolehan suara parpol dan calon anggota DPD RI dari NTB. Ia menegaskan, kekeliruan tersebut terjadi pada proses entry data oleh petugas KPU NTB yang memang bertugas hingga dini hari. “Itu manusiawi karena saat itu sampai pagi, kelelahan operator kita, sedikit saja mengalami kesalahan entry data,” ujarnya.

Namun, pihaknya langsung melakukan pembetulan setelah mengecek data tersebut keesokan harinya. “Bukan perubahan, tapi pembetulan.

Kita memang sudah membacakan hasil yang sudah kita tetapkan bersama Bawaslu Provinsi. Setelah itu, kita akui ada kesalahan entry. Tapi itu hanya sertifikat, tidak merubah apapun,” ujarnya.

Menurut Yan Marli, yang sempat dibahas saat pleno di KPU RI adalah data menyangkut jumlah pemilih perempuan dan laki – laki di NTB. Menurutnya, dari total 3,4 juta lebih pemilih yang terdaftar di DPT, terbagi dalam dua kategori yaitu pemilih laki – laki dan perempuan.

Sayangnya, jumlah ini seringkali tertukat karena ada pemilih yang di DPT tercatat sebagai pemilih perempuan, namun kenyataannya ia adalah pemilih laki – laki. Namun, pada dasarnya, total jumlah pemilih itu tidak berubah. “Di NTB itu kita jelaskan, ada faktor yang unik, ada namanya laki, tapi taunya perempuan. Begitu juga se-

baliknya. Dan kita tahu itu setelah pemilihan. Tapi itu tidak mengurangi akumulasi terakhir, dan itu sudah kita jelaskan,” ujarnya.

Kini, KPU NTB tinggal menunggu hasil audit Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) parpol peserta Pemilu 2014 di NTB yang dilakukan kantor akuntan publik. Jika telah rampung, maka pada pertengahan bulan ini pihaknya akan melakukan pleno penetapan Calon Anggota DPRD NTB terpilih. “Tapi kalau ada parpol yang tidak menyerahkan (LPPDK) bisa saja tidak ditetapkan,” ujarnya.

Seperti dilansir di situs resminya, KPU RI telah menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara untuk calon anggota DPR RI dan DPD di Daerah Pemilihan (Dapil) NTB, Selasa (29/4) sore. Penetapan ini dengan catatan, KPU Provinsi NTB memperbaiki sertifikat yang sebelumnya telah dipresentasikan.

Rekomendasi tersebut disampaikan oleh Bawaslu NTB. Dikonfirmasi terpisah, Anggota Bawaslu NTB, Bambang Karyono, menjelaskan bahwa perbaikan data sertifikat yang mereka rekomendasikan kepada KPU NTB tersebut sudah dilakukan. ‘’Sekarang tinggal PSU (Pemungutan Suara Ulang) sama penyesuaian suara partai di beberapa TPS,’’ ujar Bambang.

Menurut Bambang, rekomendasi pemungutan suara ulang ini merupakan tindaklanjut dari rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota yang tidak ditindaklanjuti oleh KPU Kabupaten/Kota. Ia juga menegaskan, ini merupakan rekomendasi untuk perolehan suara DPRD Kabupaten/Kota, salah satunya adalah Kabupaten dan Kota Bima.

Setelah menerbitkan reko-

Dompu (Suara NTB) Kawasan hutan tutupan negara di Saneo yang berbatasan dengan wilayah Tanju Kecamatan Manggelewa dan Taropo Kecamatan Kilo sudah gundul akibat maraknya illegal logging. Kerusakan hutan ini berdampak pada warga Saneo yang sebagian besar bergantung dengan kelestarian hutan untuk mencari madu.

Kepala Desa Saneo, Junaidin kepada wartawan di kantornya, Rabu (30/4), mengungkapkan, soal kerusakan kawasan hutan akibat maraknya kasus illegal logging.

Kawasan hutan yang dulunya rindang dan dipenuhi oleh berbagai jenis kayu berdiameter besar, kini sudah gundul.

“Kerusakan hutan akibat illegal logging ini mencapai ribuan hektar,” kata Junaidin.

Kawasan hutan yang menjadi daerah perbatasan wilayah Desa Saneo Kecamatan Woja, Desa Tanju Keca-

mendasi tersebut, Bambang menegaskan pihaknya kini menunggu reaksi dari KPU NTB. “Kalau masalah PSU, kemudian penyesuaian angka perolehan suara partai, saya kira itu tergantung dari KPU, apakah dia mau melaksanakan rekomendasi kita atau tidak,” ujarnya.

Ia menegaskan, pada prinsipnya, Bawaslu sudah melaksanakan tugasnya dengan menerbitkan rekomendasi. ‘’Akhir dari semua laporan dan temuan itu adalah rekomendasi. Bawaslu sudah merekomendasikan sesuai dengan titik pengawalan akhirnya,’’ ujarnya.

Ia juga menambahkan, terkait rekomendasi pemungutan suara ulang di lima TPS di Kecamatan Wera, hingga kemarin pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa KPU Kabupaten Bima sedang mempersiapkan logistik. “Katanya teman – teman Panwas Bima itu, sedang mempersiapkan Logistik untuk melakukan itu,” ujarnya.

Hanya saja, pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa ketersediaan logistik untuk melakukan PSU tampaknya tidak akan mencukupi kebutuhan di lima TPS di Kecamatan Wera yang telah direkomendasikan itu.

Untuk pemungutan suara di lima TPS itu, dibutuhkan sekitar 10.200 surat suara.

Sementara surat suara yang tersisa hanya sekitar 8000 surat suara.

Bambang menjelaskan, kewenangan untuk urusan percetakan surat suara itu merupakan kewenangan KPU RI. “KPU Provinsi dan kabupaten/ kota tetap memiliki dalih apabila mereka tidak bisa melaksanakan itu karena mereka tidak memiliki kewenangan untuk pengadaan surat suara,’’ pungkasnya. (aan)

Kejaksaan Temukan Komponen Baru SPAM KLU Dari Hal. 1 Terkait keberangkatan penyidik ke lokasi, saat itu dipimpin Ketua Tim Ismail, SH, bersama Kasi Penyidik Pidsus Yonie E. Malakka, SH serta sejumlah penyidik lainnya.

Dihadirkan juga dua ahli dari Unram, yang membidangi konstruksi fisik gedung dan perpipaan. Dihadirkan juga pihak kontraktor pelaksana PT. AE, dengan tujuan agar bisa dikonfrontir langsung dengan kondisi pekerjaan.

Menurut Sutapa, tahapan penyidikan sebelumnya hanya beberapa komponen saja yang

sudah diperiksa. Seperti volume Instalasi Pengelolaan Air (IPA), volume pipa penghubung dengan instalasi lain, genset serta pompa penyedot air dari sungai serta reservoar. Dari pemeriksaan volume empat komponen ini, penyidik meningkatkan kasus tersebut ke penyidikan dan menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BE sebagai tersangka.

Untuk komponen tambahan ini, diakui Sutapa akan berkaitan dengan penyidikan indikasi kerugian negara tambahan. Hanya saja berapa kerugian negara untuk pemeriksaan sebelumnya dan hasil

untuk mengikuti acara donor darah,’’ ujarnya.

Pantauan Suara NTB, massa yang menggelar aksi hanya segelintir orang. Mereka hanya datang menyampaikan orasi selama beberapa menit di persimpangan jalan. Dalam oras-

inya, mereka meminta agar pemerintah terus memperjuangkan hak – hak yang sewajarnya khususnya bagi kaum buruh yang ada di NTB. Setelah menyampaikan orasinya, mereka kemudian membubarkan diri dengan tertib. (met)

Kawasan Hutan Rusak, Warga Saneo Tidak Bisa Lagi Cari Madu

KPU RI Sahkan Hasil Pemilu di NTB Dari Hal. 1

(Suara NTB/met)

DONOR DARAH-Kapolres Mataram, Kurnianto Purwoko menyaksikan salah seorang pendonor yang mendonorkan darahnya serangkaian Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5).

terbaru ini, akan disampaikan setelah tim bersama ahli selesai dengan tugasnya.

Dalam catatan perjalanan penyelidikan dan penyidikan kasus ini, setidaknya sudah empat kali terjadi pergantian ketua tim sejak di tingkat penyelidikan. Mulai dari Sukarna, SH, MH yang mengawali penyelidikan, dilanjutkan Mahfudianto, SH, MH. Karena musibah serangan jantung dialami almarhum Mahfudianto, ketua tim penyidik diganti Ari Sudihar, SH,M.Hum. Dengan alasan melanjutkan pendidikan, Ari Sudihar kini diganti jaksa senior Pidsus, Ismail, SH. (ars)

matan Manggelewa, dan Taropo Kecamatan Kilo ini, dulu menjadi daerah tempat pencarian madu warga Saneo.

Besarnya kayu dan rindangnya hutan membuat lebah banyak membuang sarang, sehingga setiap saat, warga bisa mengambil madu. “Satu sarang madu, warga bisa mendapatkan hingga 17 botol atau Rp 1 juta lebih,” terangnya.

Untuk mendapatkan madu, lanjut Junaidin, warga harus mencari ke daerah Tambora Kecamatan Pekat, dan Moyo Sumbawa, karena di daerah sendiri sudah sulit mendapatkan madu akibat hutannya sudah gundul. “Kerusakan hutan ini sudah berulang kali kami sampaikan ke Kehutanan. Kita laporkan secara tertulis dan

lisan. Bahkan kami sampaikan hingga ke Kementerian Kehutanan. Mereka (Kementerian Kehutanan) malah mengaku, kewenangannya sudah terbatas,” jelas Junaidin.

Selain untuk mencari madu, warga Saneo juga menjadikan hutan sebagai tempat untuk mengambil kemiri. Karena di sekitar kawasan hutan Saneo, dulunya cukup banyak kemiri.

Tetapi illegal logging yang marak, pohon kemiri pun ikut rusak akibat penebangan pohon oleh pelaku illegal logging.

“Sepuluh pohon kemiri bisa menghasilkan uang Rp 3 juta sampai Rp 10 juta setahun.

Tapi bunga kemiri cukup diminati lebah dan pohonnya bisa menjadi tempat sarangnya lebah,” ungkapnya. (ula)

Raperda Penyertaan Modal Ditolak Dari Hal. 1 Seperti PT. Bank NTB, PT. Gerbang NTB Emas (GNE), PT. DMB, PD. BPR NTB, PT. Suara Nusa Media Pratama, Lumbung Kredit Pedesaan (LKP), PT. LTDC dan PT. STDC. Keberadaan Perda penyertaan modal itu untuk melindungi kepemilikan saham Pemprov NTB. ‘’Pansus IV berkesimpulan bahwa Raperda tentang perubahan Perda Nomor 6 tahun 2010 tentang penyertaan modal Pemerintah Provinsi NTB kepada perseroan terbatas, perusahaan daerah dan perusahaan swasta tidak dapat disetujui untuk ditetapkan sebagai Perda. Dan raperda ini dikembalikan dan meminta agar saudara Gubernur mengajukan raperda baru berdasarkan masukanmasukan yang kami buat bersama tim ahli sebagai landasan penyertaan modal pemerintah provinsi,”kata Mori dalam rapat paripurna pembacaan laporan-laporan Pansus terhadap empat buah Raperda, Rabu (30/4).

Mori menjelaskan, Pansus sudah melakukan studi komparasi ke sejumlah daerah seperti Pemprov Bali , DKI Jakarta, Sumatera Selatan (Sumsel) dan berkonsultasi dengan Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hasil studi komparasi ke Sumsel, katanya, setiap penambahan modal yang dilakukan pemerintah daerah sebelum dianggarkan dalam APBD maka terlebih dahulu dibuat peraturan daerah tentang penyertaan modal dengan mencantumkan jumlah penambahan modal dimaksud.

Sementara hasil studi komparasi di Badan Penanaman Modal DKI Jakarta, apabila besar penyertaan modal daerah melebihi modal dasar dalam peraturan daerah tersebut maka perlu dibuat perda baru

tentang penyertaan modal. Selain itu, dari hasil kunjungan yang dilakukan, disarankan bahwa setiap melakukan penyertaan modal maka harus dibuat analisa investasi.

“Analisis investasi ini penting dibutuhkan oleh DPRD bukan saja untuk tambahan modal yang sangat besar khususnya Bank NTB tetapi juga perusahaan-perusahaan lain baik yang ingin ditambah modalnya maupun perusahaan lama,”imbuhnya.

Terkait dengan ditolaknya Raperda perubahan atas Perda Nomor 6 tahun 2010 tentang penyertaan modal itu maka DPRD meminta Gubernur segera mengajukan Raperda baru yang berbarengan dengan proses pembahasan APBD Perubahan 2014. Supaya, penyertaan modal sebesar Rp 40 miliar yang dialokasikan pada APBD murni 2014 lalu tidak menjadi persoalan di kemudian hari.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si ditemui usai paripurna mengatakan eksekutif siap akan melakukan perbaikan atau menyusun Raperda penyertaan modal baru sesuai dengan usul dan saran dewan. ‘’Kalau pendapat dari pansus lebih sesuai dengan hasil studi komparasi, landasan yuridisnya kenapa tidak kita susun raperda baru. Kalau kajian bersama nantinya perlu perda baru maka kita buat perda baru,’’ujarnya.

Dengan ditolaknya raperda perubahan atas Perda Nomor 6 tahun 2010 tersebut, maka otomatis pencairan penyertaan modal sebesar Rp 40 miliar dalam APBD 2014 tertahan alias tak dapat dicairkan. ‘’Penyertaan modal tertahan karena itu harus punya dasar hukum. Setelah ada dasar hukumnya kita tetapkan baru bisa dicairkan,’’ pungkasnya. (nas)

Pendidikan Berkualitas Tinggi Dari Hal. 1 ‘’Kemudian juga akses pendidikan yang berkeadilan untuk mencapai tujuan dalam rangka mencapai pendidikan yang diharapkan dapat mengantarkan bengsa meraih keunggulan dan persaingan, tersedianya sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi untuk memenuhi standar pekerjaan paling tinggi sesuai kebutuhan, memiliki nilai-nilai-nilai imtaq, menguasai Iptek, dalam memasuki kompetensi global yang menuntut daya saing tinggi,’’ ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) NTB, Drs.H.Imhal, Kamis (1/5).

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kerja

kolektif. Diantaranya, dengan mengoptimalkan SDM dan sumber anggaran yang ada di sekolah-sekolah. Sumber anggaran yang telah tersedia selama ini misalnya, BOS (Bantuan Operasional Sekolah), kemudian bantuan siswa kurang mampu serta bantuan untuk meningkatkan kualitas guru.

Selain dibutuhkan anggaran serta serta didukung SDM yang memadai, sekolahsekolah juga perlu membuat skala prioritas dalam melahirkan anak didik yang unggul.

Tidak saja unggul di bidang pendidikan saja, tetapi juga unggul di bidang seni dan olahraga. Melalui penerapan skala prioritas , akan mempercepat upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini. (tim)

OPINI

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

Halaman 6

Hardiknas, Politik dan Pendidikan Tingkatkan Kualitas Pendidikan TANGGAL 2 Mei merupakan momen penting bagi jajaran pemerintah dan dunia pendidikan dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan di seluruh jenjang, baik dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Begitu juga di NTB, momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tentunya tidak boleh diabaikan. Setidaknya, seluruh kepala daerah di NTB dan pelaksana pendidikan harus memaknai Hardiknas ini untuk bersama-sama memajukan pendidikan NTB agar mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia.

Di satu sisi, kita patut berbangga dengan prestasi pendidikan siswa-siswa kita di NTB. Banyak siswa berprestasi asal NTB yang mampu bersaing di level nasional dan internasional, meski dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), NTB masih berada di level bawah secara nasional. Itu artinya, meski IPM masih kalah jauh dengan daerah lain, siswa asal NTB masih menunjukkan persaingan di level nasional dan internasional.

Digelarnya Ujian Nasional (UN) bagi siswa SMA/SMK sederajat beberapa waktu lalu setidaknya bisa menjadi barometer kualitas pendidikan di NTB. Apakah dengan fasilitas yang ada sekarang ini, kualitas pendidikan NTB mampu bersaing dengan siswa dari daerah lain di Indonesia. Kita berharap, hasil UN yang akan diumumkan dalam waktu dekat ini NTB mampu berbicara di tingkat nasional. Bahkan, secara esktrem kita berpikir, setidaknya seluruh peserta UN mampu lulus 100 persen.

Berharap lulus 100 persen tidak salah. Namun, jika melihat fasilitas pendidikan yang ada di beberapa daerah, khususnya yang berada di tempat terpencil atau fasilitas pendidikan belum memenuhi syarat, kemungkinan lulus 100 persen hanya mimpi.

Terlebih, banyak permasalahan pendidikan yang membutuhkan perhatian serius, baik dari sisi kualitas tenaga pengajar, fasilitas belajar dan kurikulum.

Seperti disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Kota Mataram H. Adnan Muchsin, S.Si, ada beberapa permasalahan pendidikan yang membutuhkan perhatian serius. Salah satunya, kualitas guru sertifikasi dan tingkat kesejahteraan. Meski para guru sudah mengantongi sertifikat sebagai pengajar profesional dan memperoleh tunjangan sertifikasi, ternyata belum diimbangi dengan tingkat kualitas dalam mengajar.

Tidak dipungkiri, meski banyak guru sudah bersertifikasi, kualitas mereka masih membutuhkan perhatian serius. Terutama dalam memberikan materi di hadapan siswa. Banyak oknum guru yang sudah sertifikasi terkesan memberi materi pelajaran pada siswa asal-asalan, khususnya di beberapa sekolah yang jauh dari pusat pemerintahan. Tidak salah kemudian, prestasi siswa di sekolah tersebut kalah saing. Permasalahan lain, adalah lambatnya pembayaran tunjangan sertifikasi pada guru. Hal ini menjadi tugas pemerintah daerah dan pusat untuk menuntaskannya. Jangan sampai, guru sudah lulus sertifikasi, pembayaran sertifikasinya terhambat.

Masalah kualitas pendidikan dan guru, fasilitas pendukung hingga permasalahan lain mesti menjadikan pemerintah lebih peka dalam memperhatikan masalah pendidikan ini. Kita tidak menginginkan kualitas pendidikan NTB kalah saing dengan daerah lain. Untuk itu, momen Hardiknas ini harus menjadi bahan renungan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di NTB menjadi lebih baik dan mampu bersaing. (*)

STASIUN RADIO

ELALU muncul harapan, setiap, hari bersejarah datang. Cita dan mimpi digantung setinggi angkasa.

Karena itu, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tanggal 2 Mei tahun ini, acap kali tak jauhjauh dari makna kalimat itu. Apa yang dicita-citakan: untuk perbaikan, ke depan agar berkualitas, dalam segala bidang. Teruntuk kehidupan dewasa ini, apalagi.

Gelap Pekat Dunia Pendidikan Sub bab judul tulisan ini, adalah satu pernyataan keberatan yang kerap terlontar, mengkritisi sistem pendidikan di Indonesia. Tapi, tetap, keberatan “sebagai kritik” harus dipandang positif untuk mengatasi berbagai persoalan. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi berbagai kekeruhan serta ketidakberesan atas berbagai persoalan bangsa?

Jawaban yang tepat adalah melalui pendidikan. Undang-undang telah menitahkan bahwa pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita sering diperdengarkan oleh satu ungkapan, “jika pendidikan rendah, maka rendahlah martabat suatu bangsa, sebaliknya demikian”. Maju mundurnya, suatu bangsa bisa berkembang dengan baik, bergantung pada kelola sistem pendidikan, sehingga mampu menciptakan kesejahteraan negara di berbagai sektor kehidupan; agama, sosial, politik, dan ekonomi. Jadi, ukuran kemajuan sebuah bangsa adalah pendidikan. Pendidikan adalah kawah candradimuka. Dunia sekalipun, dapat diperbaiki melalui pendidikan. Tokoh kenamaan seperti Nelson Mandela (1918-2013) pernah mengatakan; pendidikan adalah senjata ampuh untuk mengubah dunia.

Namun, realitas berbicara lain.

Jauh sekali hembusan cita dan mimpi yang dititahkan UU dengan kenyataan yang ada. Berbagai fenomena mengejutkan, melanda dunia pendidikan di negeri ini semakin meneguhkan betapa melebarnya kesenjangan (gap) yang ada. Dunia pendidikan tercoreng oleh perilaku korupsi yang melibatkan sebagian dari orang yang strata pendidikannya lebih tinggi. Kekerasan, tawuran, dan segala macam bentuk anarkisme di dunia pendidikan terus-terusan menjadi kabar buruk yang mengundang keprihatinan semua pihak.

Belum lagi, kasus pelecehan seksual di JIS yang masih hangat dalam pembicaraan, melanda dunia pendidikan, sungguh menjadi petaka sangat mengerikan. Kasihan, anak sekecil itu harus merasakan derita oleh pemenuhan nafsu sesaat. Belum selesai, kasus di Jakarta International School (JIS), yang terkini, lagi, kita dikejutkan oleh adanya berita tentang terjadinya kasus penganiayaan

Oleh :

Masyhur

nyalah yang memiliki andil besar dalam menggerakkan sektor pendidikan.

Pengelola Miftahussalam

Lembaga pendidikan hanya mencetak generasi intelek tapi alpa pada religious aspect. Yang sering kita dengar itu, barangkali bisa menjadi jawaban sementara untuk memperbaiki sistem pendidikan. Harus disadari landasan spiritual yang kokoh bagi intelektualitas seorang. hingga pembunuhan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta, oleh senior terhadap juniornya pada (25/4).

Belum lagi, kasus-kasus lain yang terjadi di nusantara serta sunyi dari publikasi, kasus suap, jual beli ijazah, nilai dan sebagainya.

Semua petaka yang melanda dunia pendidikan adalah semakin menambah semesta keburukan pendidikan. Dunia pendidikan begitu gelap, pekat di negeri ini. Mungkin benar statement Dr. Paul Suparno sebagaimana dikutif Prof Musa Asy’ari (2002:36) bahwa selama 30 tahun, kita tidak mengalami pendidikan yang sungguh membebaskan, tetapi justru pemaksaan dan pemasungan kebebasan berfikir siswa, karena pendidikan sekolah di Indonesia telah digunakan sebagai alat politik oleh yang berkuasa, melestarikan kekuasaannya.

Apa yang salah dengan dunia pendidikan kita? Entahlah. Mungkin jawaban sementara adalah apa yang sering kita dengar dan baca melalui tulisan dan pemikiran para tokoh. Misalnya, yang harus diperbaiki adalah sistem pendidikan.

Model out put pendidikan yang melahirkan orang-orang (sebagaimana tersebut di atas) tidak lain, karena tidak dibarengi kemampuan spiritual yang kokoh. Peserta didik hanya digeret pada ranah intelektual semata. Lembaga pendidikan hanya mencetak generasi intelek tapi alpa pada religious aspect. Yang sering kita dengar itu, barangkali bisa menjadi jawaban sementara untuk memperbaiki sistem pendidikan. Harus disadari landasan spiritual yang kokoh bagi intelektualitas seorang.

Pendidikan untuk Kesadaran Politik Dalam konteks politik, penting peran yang dimiliki pendidikan.

Pendidikan dapat menumbuhkan kesadaran politik kepada generasi muda. Tujuan inilah yang menurut pengamat pendidikan Mochtar Bochari, menjadi inti sebuah pendidikan, yakni membangun kesadaran politik (Pendidikan dan Kesadaran Politik, Kompas, 2011). Menurutnya, ada dua yang harus dipahami; i) gerakan politik selalu mengarah ke perubahan sosial; ii) pendidikan untuk membentuk pemahaman dan kepekaan terhadap norma-norma sosial tak hanya ditentukan di sekolah, melainkan oleh seluruh kekuatan sosial-edukatif yang ada di dalam masyarakat. Keluarga, lingkungan sosial masyarakat, dan kelompok politik turut menentukan apa yang akan dipahami serta dihayati anak.

Lantas, pendidikan seperti apa yang dibutuhkan untuk membangun kesadaran politik? Menganut pemikiran Boechari, perlu ada perubahan sikap dan perubahan berpikir yang radikal di dalam diri kita semua mengenai masyarakat yang kita dambakan dan cara-cara mencapainya.

Road Map pendidikan harus diarahkan ke arah konteks realitas hidup kekinian, relevan dengan nilai-nilai yang menjadi dasar dan pijakan bangsa. Siapa yang mengarahkan? KH Abdurrahman Wahid (Alm) mengatakan arah pendidikan ditentukan oleh mereka yang berkelibat dalam kegiatan pendidikan (Prisma Pemikiran Gus Dur, Lkis, 2000:113). Jadi, orang-orang yang terlibat di dalam-

Hardiknas dan Momentum Evaluasi Pendidikan menjadi kunci “gerbang demokrasi”. Indonesia menganut demokrasi mengelola pemerintahan. Sistem ini masih diyakini pantas untuk negeri ini.

Demokrasi sebagai sistem, merupakan satu aspek dari ilmu politik (political sciens). Dalam lingkup yang dituju, maka kehidupan berbangsa dan bernegara menghendaki masyarakat warga negaranya baik yakni bersifat demokratis sebagai identitas ciri yang harus diejawantahkan melalui tingkah laku hidup sehari-hari, seperti perlakuan yang sama bagi warga negara dihadapan hukum, prioritas persamaan hak dan kewajiban, adalah sebagian darinya.

Karena memang pendidikan sebagai instrument utama, sarat dan kompleks pula persoalan yang dihadapi. Oleh karenanya, menuntut segenap perhatian semua kita.

Hanya, kita tak boleh lekas frustasi diperhadapkan berbagai kenyataan pahit, termasuk di dunia pendidikan. Pemerintah (pusatdaerah) memiliki tugas berat karena strategis peran yang didudukinya. Mudahan Hardiknas tahun ini, menjadi momentum evaluasi serta perubahan. Perubahan di setiap lini pada eksistensi diri bangsa ini, republik yang kita cintai. Amin!

NTB sabet tiga penghargaan nasional Yang penting berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat

*** Didominasi keluarga prasejahtera, Mataram makin padat PR untuk pemimpin di Pemkot Mataram

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin.

Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257.

Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka.

Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.

EKONOMI DAN BISNIS

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

Halaman 7

Target Produksi Tembakau Virginia Menurun Mataram (Suara NTB) Target produksi tembakau virginia Lombok musim tanam 2014 ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini ditargetkan sebesar 26.000 ton hingga 28.000 ton sesuai dengan kuota pembelian 21 perusahaan tembakau di daerah ini.

Sementara, tahun 2013 lalu, produksi tembakau virginia lebih dari 30.000 ton.

Titip Uang untuk Keluarga TKI PENGGUNA (user) atau majikan para TKI di Malaysia menitipkan uang untuk modal kepada keluarga TKI yang ditinggal di Lombok. Pimpinan Konsorsium perusahaan pengerah TKI swasta (PPTKIS) NTB, Iryanto Sunardjo mengatakan, uang yang dikirim dari Malaysia itu diberi nama Uang Tinggal. ‘’Budaya ini sebenarnya telah lama dilaksanakan, tetapi tidak banyak diketahui publik,’’ kata Iryanto kepada Suara NTB, Rabu (30/4).

Uang tinggal tersebut, katanya, merupakan wujud dari komitmen majikan di Malaysia dengan konsorsium PPTKIS. Pembayaran uang tinggal itu direalisasikan setelah TKI yang bersangkutan bekerja berturut-turut selama tiga bulan pertama di suatu tempat, dan tidak lari. ‘’Bulan keempat baru dibayarkan,’’ ujar Direktur PT Jasatama Widya Perkasa, salah satu anggota konsorsium PPTKIS tersebut. Besaran uang bagi masing-masing keluarga itu yakni Rp 500.000 per-TKI. Konsorsium akan membayar kepada 260 orang TKI masing-masing Rp 500.000 pada Sabtu (3/4) yang bertempat di kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (STT) Lotim. ‘’Selama ini uang kita berikan langsung kepada keluarga TKI. Bisa kepada istri yang ditinggal, atau kepada orang tua TKI,’’ katanya. Mereka diberikan dengan cara memanggil satu per satu keluarga TKI untuk dibayarkan di masing-masing kantor PPTKIS di Mataram.

Bagi Kepala Dinas STT Lotim, Sudirman, pembayaran uang tinggal kepada para keluarga TKI tersebut patut diapresiasi. ‘’Acara penyerahan uang tinggal oleh PPTKIS di aula Dinas STT Lotim merupakan bentuk kerja sama antara PPTKIS dengan Pemkab. Semestinya bentuk-bentuk kerjasama seperti ini berlangsung sejak lama,’’ katanya.

Sudirman mengatakan, dengan terjalinnya komunikasi intensif antara PPTKIS dengan pemkab, maka akan mempermudah penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan di Malaysia, khususnya TKI asal Lombok Timur. Saat ini, sedikitnya 40.000 TKI berada di Malaysia, dan sekitar 90 persen berasal dari Lombok. Dari 90 persen dari Lombok itu, sekitar 60 persen di antaranya berasal dari Lombok Timur. ‘’Dibutuhkan 7.000 calon TKI untuk tahun 2014 ini,’’ kata Sudirman didampingi Iryanto Sunardjo.

TKI asal Lombok menjadi prioritas di Malaysia, katanya, antara lain karena TKI asal Lombok tekun, disiplin, dan faktor agama. ‘’Mereka dapat memperoleh penghasilan lebih dari Rp 3 juta per bulan,’’ kata Iryanto. (zul)

Iryanto Sunardjo (Suara NTB/zul)

BAKERY

Kepala Dinas Perkebunan NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si mengatakan, sesuai dengan perencanaan, luas areal tanam tahun ini tidak seperti tahuntahun sebelumnya. “Perencanaan lahan untuk menanam tembakau virginia itu tidak seperti tahun 2012 dan 2013. Kita antisipasi, kurang lebih antara 16.000 – 18.000 hektar. Artin-

ya, produksinya bisa mencapai 26.000 – 28.000 ton, itu akan terpenuhi,” ujarnya ketika dikonfirmasi di sela-sela menghadiri sidang paripurna di DPRD NTB, Rabu (30/4).

Dikatakan, pihaknya melibatkan perusahaan-perusahaan mitra untuk membina petani supaya jumlah produksi sesuai dengan kuota pembelian pe-

(Suara NTB/ist)

TINJAU - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi dan Ketua Dekranasda NTB Hj. Erica Zainul Majdi saat meninjau stan NTB dalam pameran Inacraft di JCC, beberapa waktu lalu.

Gubernur Bangga Produk NTB Tampil di Kancah Internasional Mataram (Suara NTB) Tahun ini, NTB kembali mengikuti pameran INACRAFT. Tercatat 5 sampai 10 UMKM NTB yang secara mandiri tampil dalam event yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (23/4) lalu. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB, Hj. Erica Zainul Majdi datang langsung memberikan dorongan kepada para perajin lokal asal daerah ini.

Dalam kunjungannya ke beberapa stan NTB, gubernur merasa bangga, karena produk kerajinan NTB bisa tampil di kancah internasional. “Luar biasa kemajuannya,

SALON

semua sudah bisa dikoordinir dengan baik. Harapannya akan tampil lebih banyak lagi UMKM, apalagi sudah ada 5 hingga 10 UMKM mandiri turut serta di event besar yang tentunya tidak mengeluarkan dana sedikit. Inilah pengorbanan yang membanggakan NTB demi mendongkarak pertumbuhan dan peningkatan ekonomi NTB,” pesan gubernur seperti rilis yang diterima Suara NTB, Kamis (1/5).

Gubernur merasa senang atas keiikutsertaan NTB dengan stan yang difasilitasi Diskop dan UMKM NTB serta Disperindag kabupaten/kota itu. Pameran INACRAFT itu diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Kerajin Indonesia (ASEPHI) bekerjasama dengan PT. Mediatama Binakreasi, Kementerian Koperasi serta BUMN yang berlangsung selama lima hari. Diperkirakan pengunjung yang datang sebanyak 200.000 orang dan menargetkan 1.000 pembeli dari dalam maupun luar negeri.

Industri kerajinan di Indonesia sudah mulai menunjukkan potensinya, terbukti pada meningkatnya jumlah perajin lokal dengan inovasi baru dan kreativ-

KECANTIKAN

itas merek produk baru. Termasuk NTB yang hadir kembali di event internasional tersebut untuk ikut serta dalam pameran kerajinan industri.

Pameran itu menjadi peluang pasar yang besar serta menjanjikan bagi perkembangan industri NTB, menjadi daya tarik dan dapat diandalkan untuk mengeksplorasi dan produk kerajinan NTB dapat lebih dikenal.

“Tentunya dapat mendongkarak pertumbuhan dan peningkatan ekonomi NTB maupun nasional,” tambahnya.

Pameran INACRAFT kali ini bertema “From Smart Village to Global Market” untuk meningkatkan dan memfasilitasi produkproduk kerajinan ke tingkat yang lebih tinggi. Spesifikasi produk yang akan dipamerkan antara lain handicrafts (gifts, house wares, fashion product, jewellery) dengan buyer mancanegara.

Tahun ini merupakan pameran yang ke-16 kalinya yang diikuti sekitar 1.600 perajin yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk NTB yang diwakili dari Beleka, Lombok Tengah, Lombok Barat yang menampilkan kerajinan ketak, cukli dan hiasan perak, kain songket. (nas)

SULAM BIBIR

dan anggaran rumah tangga (AD/ART). “ Kalau persoalan itu, lihat saja di AD/ ART,” pungkasnya. ementara itu, Ketua PKPRI Lobar H. Nasruddin memberikan apresiasi kepada pengurus terkait penyelenggaraan RAT itu. Tercatat dari 400 koperasi yang ada, kurang lebih hanya seratus yang melaksanakan RAT. “Hampir 400 koperasi di Lobar, tapi kurang dari 100 koperasi yang lakukan RAT,” katanya.

Dijelaskan, inti rapat tersebut, tidak sematamata menghitung besaran SHU atau pinjaman, lebih dari mempererat silaturahmi antar anggota dengan pengurus. Selain itu, dia menegaskan sesuai undang - undang perkoperasian menyatakan koperasi harus menyesuaikan diri dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, dalam kurun waktu tiga tahun. Sehingga, dia berharap melalui RAT tersebut, ada pengkajian dan evaluasi yang bisa diperbaiki baik secara struktural maupun pelayanan terhadap anggota. (cem)

HILANG BPKB R2 HONDA DR5872BM NOKA/NOSIN: MH1JBC11 89K314305/JBC1E-1311918 A N . N U R A H M A N NO.BPKB.G.0445025.0 HILANG DISEKITAR RUMAH

PENDIDIKAN KULIAH SINGKAT JALUR KHUSUS CEPAT MENYANDANG GELAR S1, S2, S3 TERAKREDITASI BAN-PT HUB.EDI 085219091852

LISNA JAYA MOTOR Menerima :

Ganti Oli - Spare Parts

Rp. 1 Jt

Service Mobil & Sepeda Motor

Biaya di atas sudah termasuk retouch 1 kali Kunjungi De’Beauty Care Alamat : Jl. Koperasi No. 64 A Ampenan - Otak Desa

Mataram (Suara NTB) Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Barat, menggelar rapat akhir tahunan (RAT), Rabu (30/ 4) yang dihadiri oleh seluruh anggota koperasi.

Pantauan Suara NTB, kegiatan yang diselingi dialog antara pengurus dan anggota koperasi yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut, sempat bersitegang. Pasalnya, beberapa anggota sempat mempertanyakan sulitnya proses pinjaman serta sisa hasil usaha (SHU) dan mendesak ketua koperasi mundur dari jabatannya.

Ketua KPN Al - Ihsan Kemenag Lobar, Drs. H. Lalu Juhdi menjelaskan, rapat akhir tahun (RAT) adalah mengevaluasi kinerja pengurus. Tapi, Zuhdi membantah kalau pengurus mempersulit anggota untuk mendapatkan pinjaman. Selain itu, perbedaan jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) dan piutang serta tidak munculnya nama anggota dalam buku laporan, karena belum memang belum dicantumkan saja. “ Pasti tercantum di buku lain, karena kita punya 16 buku. Nah, pasti di salah satunya pasti ada,” kilah Zuhdi menjawab pertanyaan para anggota.

Terkait desakan anggota yang meminta dirinya untuk mundur menjadi ketua, dia menegaskan akan mengembalikan persoalan tersebut pada anggaran dasar

RUPA-RUPA

SULAM ALIS DAN BIBIR HANYA :

alah bagaimana mempertahankan produktivitas tetapi kemudian kualitas juga kita pertahankan. Sehingga pendapatan petani terangkat secara signifikan,” tambahnya.

Terkiat dengan penggunaan bibit, Husnul mengatakan sudah ada rekomendasi dari pemerintah daerah untuk menciptakan bibit sendiri. Tetapi, hal itu masih dalam proses administrasi. Dengan menciptakan bibit unggul sendiri, katanya, maka petani tidak perlu tergantung dari bibit impor dari luar bahkan nantinya bibit tembakau virginia dari NTB bisa diekspor. (nas)

KPN Depag Lobar Gelar Rapat Akhir Tahun

DIJUAL

Hay sista biar gak ribet pakai pensil alis dan lipstik KINI TELAH ADA DIKOTA ANDA....?

rusahaan tembakau. Gejala elnino atau musim kering yang lebih awal terjadi di NTB diharapkan tidak mempengaruhi petani untuk menanam tembakau lebih dari areal tanam yang sudah ditetapkan.

Untuk itu, perusahaan mitra diharapkan membina petani supaya luas areal tanam tidak melonjak dari perencanaan. Diket-

ahui, gejala elnino sangat penguntungkan petani tembakau.

“Karena pada prinsipnya adalah kuota pembelian oleh perusahaan juga harus kita jaga. Disamping memang 20 persen di luar petani mitra itu akan diambil oleh perusahaan,” imbuhnya.

Untuk saat ini, kata Husnul, petani belum melakukan penanaman karena masih dalam tahap pembibitan. Tiga bulan kedepan hingga Agustus petani melakukan penanaman. Sehingga pada bulan September, petani sudah mulai melakukan pengovenan.

“Yang kita harapkan ad-

SULAM ALIS

Hubungi : GEDE HP. 087 865 276 400 085 337 568 500

Hp : 081803673308 / 081803667165 PIN : 29DO72D4 / 297AFF73 Menerima Kursus : 1. Sulam Alis dan Bibir 2. Estetika 3. Tata Kecantikan

Jl. SULTAN HASANUDDIN 139 BLOK D CAKRA UTARA

MEBEL

FURNITURE

KLINIK ALTERNATIF 30

TOKO BANGUNAN

MADU

PENGOBATAN

KACAMATA

PELUANG USAHA

BATIK

SHOWROOM

TRAVEL

30

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

2014, Tahun Penyelamatan Pecandu Narkoba Mataram (Suara NTB) Masyarakat tingkat global, nasional maupun lokal masih banyak yang memandang para pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkoba sebagai masalah moral dan hukum. Kriminalisasi atau pemenjaraan terhadap mereka semakin mempertegas akan pandangan tersebut. Hal ini berakibat di masyarakat para pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkoba dihindari dan disingkirkan, stigma inilah yang menghambat mereka dalam mencari pengobatan dan bahkan cenderung menutup diri dan bersembunyi.

Sebenarnya gangguan mental dan perilaku akibat menggunakan narkoba dapat dicegah dan dapat diobati, sebaliknya pemenjaraan terbukti tidak dapat menurunkan jumlah penggunanya. Dari perbedaan pandangan tersebut, dirasa perlu untuk mendapatkan perhatian bersama agar mendapatkan persepsi yang sama dalam menangani para pengguna narkoba. Dalam rangka itu, BNN Provinsi NTB menggelar kegiatan FGD bertema “Dekriminalisasi dan Depenalisasi Pecandu, Penyalahgunaa dan Korban Penyalahgunaan Narkotika”, berlangsung di Kantor Pemkab Loteng Rabu (30/4) lalu. dalam FGD itu, narasumber Kepala BNNP NTB, Kombes Pol H. Mufthi Djusnir, menghadirkan dari pihak Pengadilan Tinggi NTB, utusan Reserse Narkoba Polda NTB dan serta pihak Kepala Kejaksaan Tinggi NTB, dengan keynote speech Wakil Bupati Lombok Tengah, Normal Suzana.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindaklanjut Pencanangan Tahun 2014 sebagai “Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba”. “Makna dari penyelamatan pengguna narkoba adalah bentuk komitmen bersama dan mendorong serta meyakinkan para pengguna, keluarga pengguna untuk melaporkan diri secara sukarela ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) agar mendapatkan rehabilitasi dan tidak kambuh kembali,” kata Kepala BNN Propinsi NTB, Drs. H. Mufti Djusnir, Apt., M.Si. Sedangkan tujuan dari kegiatan dijelaskannya, untuk mensinergikan pemahaman dan profesionalisme para pelaksana di lapangan dalam hal penanganan pecandu, penyalahgunaan dan korban penyalahgunaan narkoba yang sedang menjalani proses peradilan untuk mendapatkan rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial. Hal ini menurutnya penting untuk dibahas secara bersama sama secara mendalam, mengingat masih adanya kendala dalam pelaksanaan proses rehabilitasi khususnya bagi pecandu narkoba yang terkait dengan proses hukum.

Dijelaskan pula, sesuai dengan perkembangan perundangundangan dan kebijakan terkait masalah narkoba, akhir-akhir ini upaya penanganan dengan mendekriminalisasikan, konsep tersebut sudah diatur dengan UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Pada Pasal 54 dijelaskan, pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib mendapatkan layanan rehabilitasi. “Kerangka dekriminalisasi ini juga telah diaktualisasikan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika.

Menurut pasal 13 PP tersebut, mulai tahapan penyidikan, penuntutan dan pengadilan, penyalahguna narkoba berhak ditempatkan di tempat rehabilitasi,” beber kepala BNN. Depenalisasi secara konseptual bahwa perbuatan mengkonsumsi narkoba tetap merupakan pelanggaran hukum namun ketika penyalah guna melaporkan diri kepada IPWL, yakni Rumah Sakit Jiwa NTB dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB yang telahditunjuk oleh Kementerian Kesehatan, maka pecandu atau orang tersebut dapat terlepas dari tuntutan pidana. (ars)

(Suara NTB/humasbnn)

BERBICARA - Kepala BNN NTB Mufti Djusnir saat berbicara dalam FGD Dekriminalisasi dan Depenalisasi Pecandu, Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan Narkotika berlangsung di Loteng Rabu (30/4) lalu.

Nyaris Tabrak Polisi

Mobil Tanpa Surat-surat Terjaring Razia Mataram (Suara NTB) Polres Mataram mengamankan satu unit mobil Toyota Avanza yang tidak dilengkapi surat atau bukti kepemilikan kendaraan. Penyitaan dilakukan saat menggelar razia gabungan di Jalan Dr. Sujono Lingkar Selatan, Rabu, (30/4) malam. “Ini ada satu kendaraan yakni satu unit mobil terpaksa kami amankan ke Mapolres Mataram karena pengemudinya tidak mampu menunjukkan surat nomor kendaraan (STNK). Selain itu, pengemudinya tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM),” jelas Kasat Lantas Polres Mataram AKP Indra Agung Perdana Putra saat memimpin razia tersebut.

Sebelumnya, mobil itu tidak mau berhenti saat distop oleh petugas. Pengemudi terus melaju hingga nyaris menabrak para polisi yang mencoba menghalaunya. Saat diperiksa, sang pengemudi berbelit – belit memberikan keterangan sehingga menimbulkan persepsi negatif dan kecurigaan bagi petugas. “Saat kami melakukan penggeledahan, ada beberapa bilah sajam yang kami temukan. Namun alasan mereka parang yang dibawa merupakan alat untuk memotong bambu,” ujar Kasat Lantas.

Dalam razia gabungan yang melibatkan Satuan Lalulintas (Sat Lantas) dan Satuan Sabhara itu, juga mengamankan sejumlah sepeda motor yang tak dilengkapi surat – surat. Selain itu, polisi juga memeriksa para pengendara maupun pengemudi terkait kecurigaan terhadap adanya pengendara yang membawa sajam atau narkoba. “Para pengendara maupun pengemudi kami periksa, bukan hanya kami periksa SIM dan STNK motornya tetapi kami juga memeriksa apakah ada diantara mereka yang membawa senjata tajam, narkoba atau berbagai jenis pelanggaran lainnya. Jika ada pengendara yang terbukti membawa sajam maka mereka bisa dikenakan dengan undang – undang darurat,” terangnya.

Selain memeriksa kelengkapan surat kendaraan, polisi juga menegur sejumlah pengemudi angkutan umum sarat muatan di bak terbuka. Salah satu pengemudi pick up yang memuat kayu secara berlebihan diminta agar mengurangi bebannya. Hal itu dikarenakan adanya kekhawatiran terkait adanya potensi kecelakaan yang akan ditimbulkan. (met)

(Suara NTB/met)

DITEGUR - Pengemudi pick up yang memuat barang hingga melebihi kapasistas ditegur oleh petugas. Tampak, Kasat Lantas Polres Mataram Saat memberikan peringatan kepada pengemudi yang terjaring razia gabungan, Rabu (30/4) malam lalu.

POLHUKAM

Halaman 8

Tagih WP Bandel

Kejaksaan Terapkan Pola Penanganan Kasus Korupsi Mataram (Suara NTB) Jenuh dengan proses non litigasi dalam penagihan pajak bagi pengelola hotel, restoran dan kafe di kawasan Senggigi yang bandel, Kejaksaan mulai menempuh cara tegas. Wajib Pajak (WP) akan dipanggil, dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), di atas kertas langsung diminta membayar tunggakan pajak. Jika tidak segera dilunasi, asetnya akan disita.

Cara ini disebut Kajari Mataram Sang Ketut Mudita, SH, MH., melalui Kasi Perdata dan Tuntutan (Datun) Herya Sakti Saad, SH., sudah masuk ke arah semi litigasi (penegakan hukum), karena selama ini proses non litigasi tidak efektif karena WP terkesan bandel. Apalagi tunggakan pajak hingga Oktober 2013 yang tersisa mencapai Rp 1,5 miliar, belum termasuk November – Desember. Sehingga menurutnya, perlu cara – cara tegas dan sasarannya jelas.

“Pola yang akan saya terapkan seperti penanganan kasus korupsi. Karena pola persuasif sudah tidak efektif,” kata Sakti, sapaan pindahan dari Kejari Serang, Provinsi Banten ini.

Sebagai mantan Kasi Pidsus di Kejari Serang, pengalamannya itu akan diterapkannya di Kejari Mataram yang memiliki wilayah hukum di Kota Mataram, Lombok Barat dan KLU. Khusus di Lombok Barat, Sakti melihat persoalan pajaknya sangat akut, bahkan

tunggakan sudah terjadi sejak tahun 2006. Dia mendapat informasi dari pihak Pemda Lobar, cara – cara persuasif sudah berulang ulang dilakukan, bahkan tiap tahun dengan pola yang sama. Tapi toh, tunggakan pajak menumpuk.

Karena kondisinya seperti ini, Sakti memastikan langkah tegas harus ditempuh. Bahkan ketika WP dipanggil, namun tidak membayar setelah menandatangani kesepakatan pelunasan, dia akan melayangkan Somasi. “Jika Somasi tidak diindahkan, baru upaya hukum.

Kami akan hitung asetnya, kemudian sita,” tegasnya lagi.

Tapi harapan besarnya, langkah penyitaan tidak sampai dilakukan. Lebih baik selesai sampai tahap BAP, kemudian WP melunasi pajaknya. Karena dia yakin, para pengusaha akan kooperatif, demi mempertahankan nama baik sektor usahanya.

“Apalagi ini hotel, restauran dan tempat hiburan, mereka juga berkepentingan menjaga keper-

cayaan masyarakat, khususnya wisatawan asing. Kalau sampai dilakukan tindakan tegas, tentu reputasi usahanya terganggu,” ujarnya mengingatkan.

Sebelum eksen ke penagihan, pihaknya bersama Pemda Lobar melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), akan teken nota kesepahaman. Dalam hal ini, perannya sebagai Jaksa Pengacara Negara (JPN) yang akan memulihkan sumber pemasukan negara dan daerah dari pajak hotel dan tempat hiburan lainnya. “Saya sudah berkomunikasi dengan Sekda, pihak DPKAD, intinya MoU dalam waktu dekat, baru kami eksen,” terang Sakti.

Setelah teken kesepakatan, tim langsung dibentuk. Dengan dasar neraca tagihan dari DPPKAD, akan dilayangkan panggilan ke pengusaha hotel untuk diklarifikasi.

Dalam konteks penagihan, timnya punya waktu 60 hari dan diusahakan dipersingkat, dengan

hasil yang efektif. Meski diakuinya, informasi awal dari Pemda Lobar, ada pengusaha hotel yang bandel bahkan dengan tunggakan pajak cukup besar. Tapi bagaimana pun juga, pihaknya harus melakukan penyelamatan uang daerah yang tertahan di pengusaha. “Jika dibiarkan, setiap tahun akan terakumulasi terus tunggakan pajak. Karena jika tidak tertagih, akumulasinya 2 persen,” bebernya.

Dilain soal, pihaknya juga sedang menjajaki kerjasama dengan Pemkot Mataram dalam hal penagihan pajak Sarang Burung Walet (SBW). Di banyak titik di Kota Mataram terdapat SBW sehingga melahirkan Perda.

“Tapi setelah perda ada, penarikan retribusi tidak efektif. Kami akan turun tangan,” tegasnya.

Sementara untuk KLU, Kejaksaan belum mendapat respon dari Pemda setempat. (ars)

Polsek Mataram Sita Miras Oplosan Mataram (Suara NTB) Jajaran Polsek Mataram menyita minuman keras (miras) oplosan. Hal itu dilakukan dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) khususnya di wilayah hukum Polsek Mataram.

Kapolsek Mataram AKP Arif Harsono, Rabu (30/4) menegaskan, upaya yang dilakukan jajaranya merupakan salah satu langkah untuk memberikan efek jera terhadap para penjual miras.

Menurutnyam, salah satu pemicu yang menjadi penyebab terjadinya tindakan kriminal yakni banyaknya pemuda yang masih mengonsumsi minuman keras (mabuk). Ia berharap kamtibmas di tengah masyarakat bisa terwujud serta miras mampu dilenyapkan. “Jadi ini adalah penyitaan miras yang kesekian kali dalam operasi yang pernah kami lakukan. Tidak lain tujuan kami adalah untuk menciptakan situasi dan kondisi yang nyaman di tengah masyarakat.

Aparat penegak hukum sangat menyadari sekali bahwa miras merupakan salah satu pemicu terkait terjadinya tin-

dak kriminal,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Sejumlah rumah yang menjadi sarang penjualan miras didatangi petugas. Miras yang sudah siap dikonsumsi disita dan diamankan ke Mapolsek.

Meski sempat beberapa pemilik barang sempat menolak ketika barangnya hendak disita. “Tentunya kami sangat berharap sekali agar tidak ada lagi penjualan miras. Lebih – lebih yang tidak memiliki label atau oplosan,” ujarnya. Melihat banyaknya korban yang telah meninggal akibat miras yang oplosan.

Sempat beberapa waktu lalu sejumlah pemuda yang ada di wilayah Sambelia Lombok Timur tewas setelah mengalami over dosis usai menenggak miras yang diduga oplosan. “Terlepas dari kejadian–kejadian seperti yang menimpa sejumlah konsumennya, pada intinya aparat kepolisian akan terus berupaya menekan angka penjualan miras tersebut, demi terciptanya keamanan dan ketentraman di tengah masyarakat,” pungkasnya. (met)

Desa dengan Suara Tidak Sah Tinggi, KPUD Intensifkan Sosialisasi Tanjung (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan menggelar sosialisasi di desa-desa yang tingkat suara tidak sahnya tinggi pada Pileg lalu. Rencana tersebut menjadi salah satu alternatif solusi yang diambil KPUD, setelah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap TPS - TPS di desa-desa yang perolehan suara sah rendah akibat keliru mencoblos, suara batal atau tidak sah.

Demikian dikemukakan Ketua Divisi Teknik Penyelenggaraan Pemilu KPUD KLU, Burhan Ekwanto, Rabu (30/4). Ia mengatakan, KPUD sampai saat ini masih mengevaluasi dan memetakan desa-desa mana di Lombok Utara yang menjadi objek sosialisasi tata cara pencoblosan yang benar.

“Dari evaluasi yang kita lakukan, kita akan mendorong dilakukannya sosialisasi ke desa yang paling banyak tidak sah suara pemilihnya, dan rendah tingkat partisipasi pemilihnya,” ungkap Burhan.

Dalam penyelenggaraan Pileg yang lewat, KPUD belum maksimal memberikan pemahaman tata cara pencoblosan. Namun demikian, diyakini untuk mendorong angka partisipasi tinggi dan perolehan suara sah lebih besar dari Pilkada sebelumnya, KPUD terbantu oleh sosialisasi yang dilaku-

(Suara NTB/met)

DISITA - Miras siap edar disita aparat kepolisian, Rabu (30/4) siang.

kan masing-masing Caleg.

Perbandingan perolehan suara sah Pileg 2014 tingkat Kabupaten, mengalami penurunan terhadap jumlah pada katagori yang sama di Pilgub 2014. Pilgub menghasilkan suara saha sebanyak 84 persen, sedangkan Pileg menurun menjadi 79,9 persen. Padahal awalnya, KPUD menargetkan suara sah berada di angka 80 persen ke atas.

“Logika kita, makin banyak Caleg akan semakin mendorong pendukung untuk hadir di TPS memberikan dukungan suara, tapi faktanya tidak demikian,” sambung Burhan Ekwanto.

Sebelumnya dikatakan Burhan, alokasi suara tidak sah pada Pileg tingkat Kabupaten tertinggi berada di 2.381 suara, Dapil I sebanyak 1.871 suara dan Dapil III sebanyak 1.027 suara. Total suara rusak mencapai 5.279 suara. Sebaran tersebut masih akan dievaluasi kembali untuk melihat desa mana saja penyumbang suara tidak sah lebih tinggi di antara 33 Desa yang ada di KLU. Adapun beberapa sasaran sosialisasi KPUD KLU mencakup pemilih pemula, pemilih buta aksara, dan pemilih manula. Diharapkan, upaya sosialisasi yang ditempuh dapat mengurangi angka tidak sah pada Pilpres dan Pilbup KLU yang digelar Juni 2015. (ari)

Siapkan Data Pemilih Pemula

Dukcapil akan Jemput Bola ke Sekolah Mataram (Suara NTB) Dalam rangka mempersiapkan data pemilih untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, khususnya data pemilih pemula, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram akan langsung jemput bola ke sekolahsekolah untuk mendata para siswa apakah ada siswa yang berusia 17 tahun pada tanggal 9 Juli mendatang. Demikian disampaikan Kepala Dinas Dukcapil Kota Mataram, Drs. H. Ridwan.

Ridwan mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi langsung dengan Dinas Dikpora Kota Mataram dan para kepala sekolah untuk mempersiapkan hal ini. Pihaknya juga akan mendata pemilih pemula walaupun belum 17 tahun tapi sudah menikah. Untuk mempersiapkan daftar pemilih ini, KPU Kota Mataram disebutkan Ridwan juga telah menetapkan jadwal rapat koordinasi dengan pihaknya.

“Sudah ada jadwal yang dibuat oleh KPU Kota Mataram bahwa kita akan bertemu untuk membahas baik itu Daftar Pemilih Sementara (DPS), Daftar

Pemilih Tetap (DPT) dan lainnya. Itu akan kami back up sesuai kewenangan kami di Dinas Dukcapil. Kami harus menyiapkan data yang sampai tanggal 9 Juli itu harus punya dokumen kependudukan,” terangnya ditemui usai rapat koordinasi kependudukan di Kantor Walikota Mataram, Rabu (30/4).

Ridwan mengatakan untuk melihat jumlah pemilih pemula di Kota Mataram untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mendatang, pihaknya mempunyai database yang bisa digunakan. “Setiap anak yang lahir di kota ini secara otomatis mempunyai NIK dan terdaftar di KK. Itu bisa dipantau berapa kira-kira jumlahnya dan itu nanti akan kita telusuri ke sekolah-sekolah, kelurahan, lingkungan untuk mengingatkan agar segera mengurus (dokumen kependudukan),” terangnya.

Pihaknya juga akan mulai turun ke lapangan pekan depan dalam rangka sosialisasi di tingkat kelurahan. Terkait berapa jumlah daftar pemilih pemula di Mataram, Ridwan mengatakan belum bisa memberikan perkiraan. (yan)

Antisipasi Bermasalah

Dewan akan Audit Investigasi Sejumlah Proyek di Lobar Giri Menang (Suara NTB) – Sebagai bentuk peranan Dewan dalam fungsi kontrol dan pengawasan terhadap kinerja eksekutif, terutama untuk mengantisipasi adanya kualitas proyek bermasalah lebih-lebih mencuatnya proyek PJU BIL diduga bermasalah yang kini ditangani pihak berwajib.

Supaya hal serupa tidak terulang lagi, Dewan khususnya komisi II berinisiatif akan melakukan audit investigasi terhadap sejumlah proyek yang nilainya besar. Dalam melakukan audit ini, Dewan akan menggandeng tim dari Fakultas Teknik Unram.

Demikian ditegaskan anggota Komisi II Sulhan Mukhlis, Kamis (1/5) kemarin.

Menurutnya, upaya ini merupakan langkah maju

dalam upaya meningkatkan peranan Dewan dalam pengawasan dan kontrol kinerja eksekutif ke depan. Hal ini, kata Ketua KNPI NTB ini sebagai upaya meningkatkan kinerja Dewan, apalagi dalam kondisi saat ini sampai Agustus ada fenomena banyak Dewan yang tidak masuk sehingga kemungkinan agak sedikit melemah kinerjanya.

Karena itulah, dalam hal ini Dewan mengajak Fakultas Tekni Unram melakukan pendampingan terhadap Dewan untuk mengaudit investigasi beberapa pekerjaan fisik eksekutif. Menurutnya, tidak semua proyek akan diuji, namun beberapa sampel diambil secara random.

Ada beberapa titik proyek yang nantinya akan diambil sampelnya untuk diaudit, diantaranya pekerjaan PJU

yang sudah ditender Rp 5 miliar pada Dinas Pertambangan dan Energi. Proyek pembangunan parkir tanam Narmada pada Dishubkomifo senilai Rp 1,3 miliar, proyek Pekerjaan di Bagian Umum Setda Lobar, pekerjaan jalan di Dinas PU senilai Rp 1 miliar.

“Proyek yang diaudit ini sudah memasuki proses pengerjaan sehingga gampang diaudit.

Baik dari sisi material dan administrasi,” tukasnya.

Pihaknya akan turun bersama gabungan komisi II dan III bersama fakultas Teknik.

Komisi II berkitan dengan bidang keuangan sedangkan komisi III berkaitan dengan kualitas pekerjaan. Lantas mengapa perlu Dewan menggandeng tim Unram? Menurutnya Dewan hanya memiliki kebijakan politis bukan teknis sehingga perlu rekan un-

tuk memberikan masukan tentang hasil dari pekerjaan eksekutif.

Tim ini nantinya akan turun sebelum pekerjaan selesai. Bukan hanya tim saja yang turun namun didampingi eksekutif. Sebelum turun, eksekutif akan dipanggil untuk menunjukkan dimana titik pekerjaan yang dilaksanakan.

Upaya ini jelasnya untuk pengawasan bukan mencari salah eksekutif.

Ia menambahkan, beberapa dinas yang belum mengajukan tender harus segera ajukan. “Jika sampai triwulan kedua tidak bisa tereksekusi maka Dewan berinisiatif langsung melakukan pemindahan mata anggaran itu pada APBDP nanti. Hal ini bentuk punishment dan akan kami sampaikan ke Bupati untuk bahan evaluasi,” imbuhnya. (her)

Sulhan Mukhlis

BUDAYA DAN HIBURAN

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

Halaman 9

/rif Rayakan Ultah di Jepang

/rif

(ant/balipost)

Jakarta (Suara NTB) – Band /rif akan manggung di Jepang sekaligus untuk merayakan hari jadi mereka yang ke-20.

Mereka akan menggelar konser di sebuah gedung di Nagoya, Jepang. Di sana, mereka akan merilis single teranyar mereka “Rum”.

“Kami akan pesta pora di negeri orang karena kami ulang tahun,” kata Andy, vokalis /rif saat dijumpai di acara jumpa pers “Soundrenaline”.

“Rum” menjadi single terbaru /rif yang menggunakan bahasa Inggris.

Setelah “Rum” dalam waktu beberapa bulan berikutnya / rif akan mengeluarkan single kedua mereka. Single-single yang telah mereka keluarkan nantinya akan mereka masukkan ke dalam album terbaru.

Selain single, rencananya /rif juga akan memperkenalkan buku tentang mereka yang sudah 20 tahun ada di industri musik Tanah Air. “Tentang rock n roll survival guide. Kami gabungin 20 tahun kami bermusik seperti apa buat anak-anak yang baru.

Mungkin ada hal-hal bagus yang bisa diserap. Yang jeleknya pun kita tulis di situ,” jelasnya. (ant/balipost)

Untuk Anak Jakarta (Suara NTB) - Seperti hal yang lumrah dialami seorang ibu, kini pesohor Cathy Sharon merasa hidupnya berubah setelah melahirkan putranya Jacob Gabriel Kusuma.

“Dulu aku tidak mengerti, kok bisa orang melakukan semua untuk anak. Sekarang setelah punya anak aku mengerti,” ungkap istri pengusaha Eka Kusuma di Jakarta, Rabu.

“Sekarang seratus persen apa pun untuk anak. Prioritas saya anak,” imbuhnya.

Menyandang peran baru sebagai seorang ibu adalah babak baru dalam hidup yang dijalaninya dengan bahagia.

Fokusnya adalah menyaksikan pertumbuhan anak yang tidak akan dapat diputar kembali dalam hidup.

“Kerjaan jadi nomor dua. Saya tidak mau ketinggalan momen usia emas anak,” ujarnya.

Meskipun begitu, kakak dari aktris Julie Estelle itu sempat mengalami sindrom baby blues pasca melahirkan.

“Sempat overwhelming harus mengurus bayi, apalagi saat sendirian. Sempat susah dengan ASI, juga kangen pekerjaan,” kenangnya.

Tapi sindrom yang kerap dialami perempuan setelah melahirkan itu dapat diatasinya dengan membangun rasa percaya diri dan introspeksi.

“Apalagi aku naik 20 kilogram, sekarang sudah turun meski tidak kembali ke awal berat sebel u m hamil t a p i s a y a merasa sudah ideal,” tuturn y a . (ant/ baliCathy Sharon post)

PEMANASAN - Grup musik Beat Binger Percussion saat latihan di Halaman SMA 2 Mataram, untuk persiapan audisi IMB di Bali.

(Suara NTB/ars)

Beat Binger Percussion

Perkuat Unsur Tradisional dalam Musik Modern Mataram (Suara NTB) Kelompok musisi “Last Vegas” bisa jadi menjadi bagian dari sejarah eksisnya musik perkusi di Lombok. Kelompok ini namanya melejit setelah tampil di audisi Indonesia Mencari Bakat (IMB) di salah satu stasiun televisi nasional. Grup ini kemudian menginspirasi 12 remaja asal SMA 2 Mataram menghadirkan genre musik yang sama, dengan tujuan sama, tembus ke IMB 2014.

Gabungan 12 remaja kelas II ini kemudian menamakan diri mereka grup Beat Binger Percussion. ‘Beat’ sebagai artikulasi dari tangga nada, sedangkan ‘Binger’ dalam bahasa Sasak untuk menterjemahkan keadaan bising yang dipicu suara musik, serta ‘percussion’ atau jenis musik perkusi.

Dari namanya saja, mereka ingin menggabungkan dua filosofi berbe-

da, antara moderenisasi dalam musik dengan sifat tardisional dalam musik suku Sasak. “Awalnya kami iseng buat band. Tapi setelah kami sepakat untuk serius, kami gabungkan unsur musik modern dan perkusi agar bisa tampil beda,” kata Muhammad Farid Rizki Ananda (drum), yang dipercaya kawan – kawannya sebagai manager.

Diakuinya, inspirasi itu dari grup perkusi Las Vegas

yang dibesut musisi lokal Dani. Kini, mereka menjadikan Dani juga sebagai pembimbing agar menghasilkan musik dengan kualitas kompetitif dengan tetap mempertahankan konsep awal, gabungan musik tradisional dan modern.

Ini terlihat dalam sesi latihan mereka, Rabu (30/4) lalu di halaman SMA 2 Mataram.

Farid memimpin kawan kawannya memainkan alat musik modern, seperti drum,

empat gendang, tom drum.

Sedangkan unsur tradisional, mereka memainkan alat musik seperti Saron, Reong, Kecik dan Gendang Beleq.

Mereka terlihat kompak saat memperagakan aransemen musik ciptaan sendiri.

Suara tabuh drum dengan gendang beleq bersahutan, terkadang kompak dengan beberapa irama lain yang dihasilkan dari Saron, Reong dan Kecik. Sesekali tiga alat musik modern itu jeda, memberi kesempatan alat musik tradisional terus dimainkan.

Terdengar atraktif.

Dalam memainkan paduan dua musik dari unsur berbeda itu, satu hal yang tetap dipertahankan Beat Binger Percussion, tentang dominasi nada musik tradisional.

“Kami ingin menonjolkan kedaerahan, dengan menghasilan suara dominan musik tradisional,” terang Farid.

Dengan konsep ini, dia berhadap berhasil mengikuti sukses grup Last Vegas yang berhasil tembus hingga tingkat nasional. Untuk cita – cita itu, mereka giat latihan setiap sore menyongsong audisi di Bali yang akan dihelat pekan depan. Farid sudah merasa persiapannya maksimal baik dari skill bermusik dan mental, meskipun dengan peralatan pinjaman dari sekolah dan patungan dana dari anggota grup. Sebagai pemanasan, mereka akan tampil pada puncak acara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (2/ 5) di SMA 2 Mataram. (ars)

Angklung Mengalun di Bawah Menara Eiffel Angklung, alat musik tradisional asli Indonesia ini semakin mendunia. Setelah sempat diparadekan dalam “We Are the World” yang mencetak rekor dunia “Guinness World Records”diWashington DC, Amerika Serikat, para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Eropa menggelar konser musik angklung di lapangan Champ de Mars yang berada di dalam kompleks pertamanan di kaki menara Eiffel Paris, Prancis.

KONSER yang digelar sebagai penutup acara Eurolympique 2014 akhir pekan lalu itu diikuti anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis, Belanda, Jerman, Inggris dan Spanyol serta beberapa pengunjung yang pada saat itu sedang berada di Champ de Mars,

kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Syafsir Akhlus kepada Antara London.

Dubes RI untuk Prancis beserta istri Rezlan Ishar Jenie, Wakil Dubes beserta istri Ashariyadi serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris beserta istri Syaf-

sir Akhlus juga hadir dan ikut memainkan angklung.

Konser dipimpin Gabriella Alodia, mahasiswa Indonesia yang sedang mengikuti program master hidrografi di ENSTA Bretagne, Brest. Ia merupakan salah seorang penerima beasiwa dari LPDP. Angklung yang dimainkan berjumlah 200 buah, milik Rumah Budaya Indonesia (RBI) yang diserahkan kepada KBRI Paris. Angklung-angklung tersebut merupakan permintaan dari atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Paris kepada Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kemdikbud untuk dijadikan alat diplomasi budaya Indonesia di Prancis.

Syafsir berharap dengan adanya tambahan keberadaan angklung, yang merupakan salah satu warisan budaya dunia asal Indonesia, di KBRI Paris, peluang untuk mengenalkan Indonesia lewat pertunjukan angklung ke masyarakat Prancis dapat meningkatkan perhatian dan minat masyarakat Prancis terhadap Indonesia. (ant/balipost)

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

Coba Bangkit SETELAH lama merugi dan tidak pernah memberikan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD), Perusahaan Daerah (PD) Agro Selaparang mencoba bangkit. Salah satu core bisnis yang diincar adalah pembangunan pabrik air minum. Mengawali rencana itu, jajaran Direksi PD AS menggandeng perusahaan Agro asal Malang Jawa Timur.

“Ada produk air minumnya bermerek Agro, produksi airnya di Narmada Lombok Barat, “ tutur Dikre(Suara NTB/rus) tur Utama PD AS, R. Sunardhie R. Sunardhie menjawab Suara NTB di Selong, Rabu (30/4). Tahap pertama ini, PD Agro rencana akan menjadi distributor tunggal produk air minum dalam kemasan itu.

Diketahui, di era kepemimpinan Bupati Ali Bin Dachlan dan Wakil Bupati H. Haerul Warisin ini salah satu rencana yang akan dikembangkan di PD AS adalah membuat pabrik air minum.

Pemkab Lotim pun mengalokasikan tambahan modal Rp 5 miliar tahun 2014 ini untuk merealisasikan rencana tersebut. Mengenai rencana tersebut, R. Sunardhie mengatakan dana belum terealisasi. Diakui ada rencana untuk membangun pabrik air minum dalam kemasan yang pasarnya sudah dipersiapkan.

Selain air dalam kemasan, bisnis yang dijalankan manajemen sebelumnya juga akan diteruskan. Di antaranya, pembuatan garam beryodium. PD AS sudah menjalin kerjasama juga dengan koperasi Mutiara Selatan di wilayah Kedome Kecamatan Jerowaru. Dari koperasi ini disediakan bahan baku garam sebanyak 39.5 ton untuk selanjutnya diproduksi di pabrik di kompleks kantor PD AS. Melihat geliat bisnis yang dijalankan PD AS ini diakui bisa memberikan keuntungan buat daerah. Target ke depan PD AS akan memberikan Rp 303 juta PAD. Jumlah ini diakui masih terbilang minim.

Hanya saja dibandingkan dengan sebelumnya, PD AS diketahui tidak pernah menyumbangkan PAD karena selalu merugi. (rus)

SUARA PULAU LOMBOK

Bupati Imbau Umat Beragama Pelihara Toleransi Giri Menang (Suara NTB) Umat Hindu di Kabupaten Lombok Barat (lobar), Rabu (30/4) menggelar perayaan Dharma Santi Tahun Baru Saka 1936/2014 di Bencingah Agung Pemkab Lobar. Dharma Santi ini merupakan bagian akhir dari rangkaian Hari Raya Nyepi.

Acara yang mengambil tema “Melalui Dharma Santi kita Gumi Patut Patuh Patju’’ dihadiri Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, Ketua TP PKK Lobar Hj. Nanik Zaini Arony, Ketua GOW Lobar, Ketua Iswara Lobar dan lainnya.

Bupati Lobar H. Zaini Arony, dalam sambutannya, menjelaskan, perayaan Dharma Santi bermakna menyucikan diri untuk mencapai kedamaian hidup. Di samping itu, perayaan ini menjadi wadah umat Hindu untuk saling memaafkan. Zaini Arony berharap agar kerukunan antarumat beragama terus terjalin.

“Pentingnya toleransi terse-

but merupakan hal yang harus dipertahankan agar kehidupan bermasyarakat semakin damai,” pesannya.

Bupati mengingatkan, dengan perdamaian pembangunan di Kabupaten Lobar akan semakin terarah. Karena itu, Bupati mengingatkan agar acara ini dapat dijadikan wahana memupuk tali persaudaraan dan meningkatkan rasa solidaritas antarpemeluk agama di Lobar.

Sementara itu, Ketua Panitia Dharma Santi Nyoman Sembah, menjelaskan, kegiatan Dharma Santi ini, dirangkai dengan pemberian Dana Punia (santunan dana)

kepada seluruh perwakilan pura maupun persatuan Banjar yang ada di Lobar. “Perayaan ini juga dapat menjadi ajang sillaturahmi bagi umat Hindu, sebab kerukunan dalam umat beragama sangatlah penting,’’ ujarnya.

Selain itu,mantan Kepala BLH Lobar ini menambahkan, Dharma Santi dilaksanakan setelah menjalani proses Nyepi, baik yang bersifat ritual maupun spiritual yang maknanya selain dapat meningkatkan kualitas keimanan dan bhakti, juga diharapkan mampu mewujudkan kedamaian dalam masyarakat. (her)

Wabup Loteng Optimis Bisa 100 Persen

(Suara NTB/rus)

PEMBIBITAN - Petani tembakau di Lotim sedang melakukan pembibitan. Menghindari kerugian, mereka diminta tetap mematuhi anjuran soal menanam dari pemerintah, karena masih musim hujan.

Tanam Tembakau, Petani Mesti Lihat Cuaca Selong (Suara NTB) Produksi tembakau virginia Lombok musim tanam 2014 ini diprediksi akan mengalami penurunan. Tahun 2013, produksi dicatat 20.400 ton. Tahun ini berdasarkan target pembelian perusahaan, 19.700 ton. Untuk itu, petani tembakau diimbau tetap memantau kondisi cuaca, karena masih sering turun hujan.

“Sekitar 5 persen akan mengalami penurunan,” ucap Kepala Bidang Budidaya Tanaman Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Lotim, L. Muhrim. Kepada media di Selong, Rabu (30/4), Muhrim mengatakan penurunan terjadi, karena faktor iklim pada musim tanam tahun ini. Pihaknya melakukan pendataan terhadap jumlah pet-

ani tembakau di lapangan.

Tahun 2013 lalu, jumlah petani tembakau yang terdata sebanyak 9.510 orang.

Hingga memasuki musim tanam, Mei mendatang hujan diprediksi masih mengguyur Lotim. Terlihat pula saat ini masih cukup banyak petani yang memilih menanam padi di areal-areal sawah yang biasa ditanami tembakau virginia.

Selain itu, sampai saat ini, dilaporkan ada empat perusahaan mitra tembakau yang belum menyerahkan rencana pembelian, yakni Selaparang Jaya Lestari, Kemuning sari Jaya, UD Suprianto dan Stevi. Target pembelian ke empat perusahaan tersebut cukup kecil tidak seperti perusahaan besar lainnya.

Muhrim menambahkan, saat ini petani-petani mitra perusahaan sudah mulai melakukan pembibitan dan pengolahan lahan. Meski demikian, pihaknya mengingatkan agar petani waspada, karena hujan masih turun.

Terkait hal ini, pihaknya menyarankan agar masalah drainase tempat pembuangan air diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar tanaman tembakau tidak terendam lama, karena menjadi penyebab utama tembakau gagal tumbuh dan berkembang dengan baik.

Sementara soal Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebanyak Rp 17 miliar diarahkan untuk bahan bakar. Sementara dalam bentuk uang belum dihitung jumlahnya. (rus)

Percontohan Bidan Kesehatan (Suara NTB/her)

KERJA - Buruh di Pelabuhan Lembar tetap bekerja, meski di daerah lain, buruh di beberapa perusahaan turun melakukan aksi.

Buruh di Pelabuhan Lembar Tetap Kerja Giri Menang (Suara NTB) Peringatan Hari Buruh Sedunia yang jatuh tanggal 1 Mei seharusnya menjadi hari libur kerja bagi para buruh. Namun di Lombok Barat (Lobar), khususnya di Pelabuhan Lembar justru para buruh tetap bekerja. Para buruh sebenarnya ingin libur menghabiskan waktu bersama keluarga, namun mereka “dipaksa” bekerja untuk memenuhi profit perusahaan.

Bahkan di Lembar, peringatan Hari Buruh berbeda dari daerah lain. Di daerah lain para buruh melakukan aksi bertepatan dengan Hari Buruh, namun di Lembar para buruh melakukan aksi syukuran dan pemotongan tumpeng.

Sahar salah seorang buruh ditemui di Pelabuhan Lembar, mengaku, dirinya ingin libur, tapi mereka tetap harus masuk.

Awalnya ia mengira jika hari Kamis adalah para buruh libur, karena tanggal merah. Namun hasil pertemuan antara buruh dengan pihak koperasi dan pihak perusahaan justru tak ada libur. Para buruh tetap bekerja, karena alasan ingin memperoleh upah dan koperasi menetapkan tanggal 1 Mei bukan hari libur. Buruhpun terpaksa bekerja, karena tak ada pilihan lain.

Menurut hitungan Pelindo, sehari tiga sampai empar kapal melakukan bongkar muat dengan rata-rata mencapai 1.000 ton per hari. Satu unit kapal yang bongkar memerlukan sekitar 80 buruh. Jika dalam sehari empat kapal yang bongkar maka tenaga yang diperlukan 320 orang.

Sementara itu, Pembina Koperasi TKBM Lembar, Yazra Yuzi Irawan menyatakan tak ada gejolak Hari Buruh di Lembar. Bahkan katanya para buruh tetap bekerja. “Karena di tempat kita tak mengenal hari libur kecuali 12 hari ditetapkan dalam SKB. Kalau libur, maka buruh mendapatkan penghasilan,” pungkasnya. Penetapan hari libur disepakati antara semua pihak dilibatkan, termasuk pemilik barang.

Sementara ittu, Kapolres melalui Wakapolres Kompol M Nasution menyatakan, kegiatan pemotongan tumpeng merupakan inisiatif para buruh dan koperasi. “Tidak ada kegiatan demo, namun insiatif dalam bentuk aksi lain (potong tumpeng),” jelasnya sembari menambahkan, kalaupun ada aksi pihaknya akan tetap melakukan pengamanan. (her)

(Suara NTB/her)

SERAHKAN - Bupati Lobar H. Zaini Arony menyerahkan dana punia kepada seluruh perwakilan pura maupun persatuan banjar yang ada di Lobar dalam acara Dharma Santi yang digelar di Bencingah Lobar, Rabu (30/4).

Hardiknas 2014 Dipusatkan di Sekotong

Target Kelulusan UN

Praya (Suara NTB) Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng) Drs H. L. Normal Suzana optimis hasil ujian nasional (UN) di Loteng lebih baik dari tahun sebelumnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan angka kelulusan UN di Loteng tahun ini mencapai hasil sempurna.

“Dengan sistem penilaian kelulusan seperi sekarang ini, kita cukup optimis angka kelulusan UN tahun bisa mencapai 100 persen,” ungkapnya di sela-sela memantau persiapan kegiatan STQ di Desa Puyung Jonggat, Rabu (30/4).

Normal mengatakan, kalau persiapan yang cukup matang yang dilakukan pihak sekolah dan siswa sejauh ini, kian menambah tebal rasa optimisme tinggi atas capaian UN kali ini. Belum lagi, melihat tren capaian UN Loteng dalam dua tahun terakhir, terus menunjukkan peningkatan yang berarti. Di mana persentase kelulusan pada UN baik untuk tingkat SMP maupun SMA, rata-rata sudah mencapai 99 persen.

Ia menjelaskan, standar kelulusan pada UN tahun ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Namun dalam hal komposisi nilai kelulusan UN, sedikit lebih longgar. Di mana nilai UN tidak lagi mendominasi dalam penentuan kelulusan. Karena yang lebih mendominasi sekarang adalah nilai ujian akhir sekolah dan nilai rapor siswa.

Meski demikian, ujarnya, bukan berarti UN tidak begitu bernilai lagi. Tetapi tetap menentukan dan bisa mempengaruhi capaian keluluasan, sehingga UN tidak bisa dipandang remeh. Persiapan dalam menghadapi UN harus tetap matang dan maksimal. “Jangan karena persyaratan kelulusan lebih longgar, lantas membuat siswa maupun sekolah bisa bersantai. Justru harus tetap mempersiapkan diri secara maksimal,’’ ujarnya mengingatkan.

Khusus pada siswa SMP sederajat yang akan melaksanakan UN harus mempersiapkan diri dengan matang, sehingga apa yang diharapkan semua pihak dalam pelaksanaan UN bisa tercapai. (kir)

Halaman 10

Desa Karang Bajo Kekurangan Bak Sampah Tanjung (Suara NTB) Kepala Desa Karang Bajo, Kertamalip, mengakui desanya merupakan salah satu desa percontohan bidang kesehatan. Hal ini ditandai dengan keberhasilan pemerintah desa menjaga konsistensi angka kematian ibu nol serta penghargaan yang diberikan pusat kepada pemerintah desa. Hanya saja dalam memelihara kebersihan lingkungan, pemerintah desa hingga kini masih kekurangan bak sampah untuk menyuplai kebutuhan dusun-dusun.

“Desa kami termasuk desa percontohan di bidang kesehatan, tapi ironinya kami kekurangan kotak sampah di tiap dusun. Selain itu kami juga memerlukan dukungan ambulan roda empat, yang sampai saat ini belum mendapat respon pemerintah,” kata Kertamalip, Rabu (30/4).

Pemerintah desa melalui Alokasi Dana Desa (ADD)

akan berupaya untuk menambah fasilitas umum yang dibutuhkan sepanjang anggarannya tercukupi. Sebagai salah satu desa yang dikenal rawan bencana, pemerintah desa setiap saat harus mampu menerapkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Termasuk melengkapi struktur kepengurusannya serta memberi pelatihan.

Pada aspek penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, pihaknya akan membantu warga dengan menyediakan fasilitas jamban keluarga. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai derajat kesehatan lebih baik, sehingga aktivitas buang air besar sembarangan mencapai nol di lingkungannya.

“Untuk buang air besar (sembarangan) nol (babno), pada tahun 2014 ini akan diatasi dengan pembangunan jamban keluarga, yang sebagian pendanaannya akan diambil dari Alokasi Dana

Desa,” ujar Kertamalip.

Kepala Puskesmas Senaru, Subardi, dalam rapat koordinasi dengan pemerintah desa, memberi apresiasi atas pengelolaan desa dari aspek kesehatan. Namun diingatkannya, penanganan kesehatan harus terintegrasi dengan penanganan bencana di semua desa.

“Ada dua dusun yang masuk katagori rawan bencana longsor di Karang Bajo, yakni Dusun Lokok Aur dan Dusun Karang Bajo, sehingga diperlukan pemerintah desa dan warga untuk siaga bencana yang kerjasama dengan Dinas Kesehatan, dalam hal ini Puskesmas Desa Senaru,” jelas Subardi.

Subardi tak menyangkal, warga Desa Karang Bajo juga masih kekurangan jamban keluarga. Indikatornya, dari 1.029 kepala keluarga yang ada di Desa ini, jumlah KK yang memiliki fasilitas WC (jamban) tidak lebih dari 200 KK. (ari)

Giri Menang (Suara NTB) Puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2014 di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dipusatkan di Sekotong. Lokasi peringatan Hardiknas dilakukan secara giliran di Lobar, mulai dari Gunungsari, Narmada dan Lembar.

Terkait hal itu, Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, MPd, menjelaskan, pemusatan Hardiknas di Sekotong selain bersifat seremonial dirangkai dengan pemberian penghargaan kepada kelompok masyarakat dan pendidik berpestasi. ‘’Kelompok masyarakat yang diberikan penghargaan yakni yang peduli terhadap pendidikan. Seperti masy-

arakat yang mau menghibahkan tanahnya terhadap pembangunan PAUD akan diberi penghargaan,’’ terangnya Rabu (30/4).

Tahun lalu, Pemkab Lobar menggelar peringatan Hardiknas di Lapangan Gelanggang Olahraga (GOR) Gunungsari.

Bupati pada kesempatan itu menyerahkan sejumlah penghargaan kepada yang berhak menerimanya. Di antaranya tokoh peduli pendidikan , kepala keluarga peduli pendidikan. Termasuk katagori guru daerah terpencil berdedikasi.

Pemkab Lobar juga memberikan penghargaan pada sekolah berprestasi dalam bidang kesehatan dan 3 guru sebagai pendidik profesional. (her)

Disambar Petir

Tiga Warga Tanjung Luar Tewas Selong (Suara NTB) Malang nasib tiga warga Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang ditemukan tewas secara mengenaskan setelah terkena sambaran petir sekitar pukul 16.30 Wita Rabu (30/4).

Mereka yang tewas adalah Agus (30), Zainuddin (45) dan Abdul Rasyid.

Sambaran petir menimbulkan luka bakar di leher dan badan Agus. Sedangkan Zainuddin mengalami luka bakar di bagian kaki. Sedangkan Abdul Rasyid mengalami luka bakar dipunggungnya.

Anto salah satu korban selamat dan menjalani perawatan di rumah sakit, menjelaskan, kejadian bermula saat mereka duduk santai di pinggir Pantai Tanjung Luar. Para korban yang notabenenya adalah nelayan ini terbiasa di pinggir pantai menjelang sore hari seraya mempersiapkan perahu yang akan digunakan untuk melaut.

Saat itu, awan mulai mendung dan mau turun hujan. Ki-

latan dari langit sesekali menyambar disusul suara gemuruh. Suara petir pun tibatiba menggelegar menyambar para korban. Saat kejadian, Anto mengaku sempat tidak sadarkan diri. Setelah sadar ia baru mengetahui dirinya sudah berada di rumah.

“Peristiwanya sangat cepat sekali,” tuturnya.

Warga lainnya yang selamat, Muhammadun menambahkan, saat terjadi sambaran petir ia berjarak sekitar 50 meter dari para korban. Ia pun mengaku kaget saat kejadian tiba-tiba itut. Pasalnya, beberapa saat saja setelah korban terkena sambaran petri, korban langsung meninggal.

Belum percaya korban sudah tiada, pihak keluarga yang masih syok dengan kejadian tersebut melarikan korban ke Puskesmas Keruak.

Setelah melalui pemeriksaan medis, korban dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.

Para korban pun dibawa ke rumah masing-masing untuk dimakamkan. (rus)

(Suara NTB/rus)

KORBAN - Agus, salah satu dari tiga korban sambaran petir disemayamkan di rumah duka.

Dipertanyakan, Kredibilitas Penyelenggara Pemilu di Loteng Praya (Suara NTB) Gelaran Pemilu legislatif (pileg) sudah hampir tuntas.

Namun berbagai persoalan terkait dugaan kecurangan dan pelanggaran pemilu masih saja muncul. Termasuk kredibilitas para penyelenggara pemilu, baik di tingkat PPS dan PPK mulai dipertanyakan. Apalagi banyaknya dugaan jual beli suara yang terjadi.

Sejumlah caleg yang dikonfirmasi Suara NTB, tidak me-

nampik adanya praktik jual beli suara tersebut. Dan, itu terjadi di tingkat PPS di desa hingga PPK di kecamatan, khususnya suara bagi caleg di tingkat pusat. “Kemarin saya sempat ditawarkan oleh oknum PPS untuk bisa memperolah suara,” aku salah satu caleg DPRRI ini.

Menurutnya, kejadian serupa bukan hanya di satu PPS. Tetapi di beberapa PPS, termasuk PPK. Dirinya menduga

kalau praktik jual beli suara ini, terjadi hampir di semua tempat di Loteng. “Mereka biasanya mengaku bisa mengkondisikan perolehan suara caleg bersangkutan. Asalnya berani membayar dengan nominal tertentu,” sebutnya.

Polanya, ada oknum penyelenggara pemilu sendiri yang langsung menghubungi dan menawarkan suara. Ada juga yang melalui perantaraan orang lain. Dengan maksud un-

tuk mengelabui keterlibatan penyelenggara pemilu itu sendiri dalam praktik tersebut. Sehingga yang lebih berperan ada perantaranya, bukan oknum penyelenggara pemilu itu sendiri.

Dikonfirmasi terpisah, Kamis (1/5) kemarin, Koordinator Divisi Hukum KPU Loteng, Zaeroni, S.H., mengaku pihaknya mendukung bahkan mendorong supaya pihak-pihak yang melaporkan dugaan

kecurangan yang dilakukan penyelenggara pemilu tersebut ke proses hukum. Asalkan diperkuat dengan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Tujuannya memberikan efek jera bagi para penyelenggara pemilu di tingkat bawah. “Yang ada selama kan hanya dugaan-dugaan saja. Tapi tidak pernah ada yang benar-benar dilaporkan dan disertai bukti konkret,” ujarnya. (kir)

Halaman 11

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

Ronaldo Final Plus Rekor Munchen Pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo Rabu dini hari WIB ini menciptakan rekor baru gol paling banyak dalam Piala Eropa atau Liga Champions selama semusim ketika timnya menang 4-0 pada laga leg kedua semifinal turnamen ini dari Bayern Munchen.

Ronaldo mencetak gol ke-15 dan ke-16-nya musim ini untuk mengantarkan timnya ke final turnamen tersebut di Lisbon, Portugal, 24 Mei nanti setelah tim asuhan Carlo Ancelotti itu menghancurkan juara bertahan Bayern Munchen.

Mendominasi penguasaan bola sejak menit pertama namun bermain kalah efisien dan efektif dibandingkan dengan lawannya, Bayern mulai kebobolan pada menit 16 ketika sepak pojok Luka Modric meluncur ke depan gawang Bayern untuk disambut Sergio Ramos yang melepaskan tandukan keras melewati kiper Manuel Neuer.

Empat menit setelah gol itu, Ramos menciptakan gol keduanya memanfaatkan tendangan bebas Angel Di Maria dengan terbang menjatuhkan diri untuk menanduk bola hingga masuk ke gawang Bayern.

Pada menit 34, giliran Cristiano Ronaldo menciptakan gol setelah Angel Di Maria membawa bola dari sektor kiri pertahanan Bayern, lalu diteruskan kepada Gareth Bale yang berlari kencang di tengah untuk memudian meneruskan bola kepada Ronaldo yang berdiri bebas di kanan kotak penalti Bayern yang lalu melepaskan tembakan masuk ke gawang Bayern.

Madrid mengakhiri petualangan cemerlangnya di kandang Bayern Munchen dengan satu gol lagi pada menit 90 dari kaki Cristiano Ronaldo.

Menyusul pelanggaran Toni Kroos terhadap Ronaldo, sebuah tendangan bebas menyusur tanah dilepaskan pemain Portugal ini melewati barisan pertahanan Munchen untuk masuk ke gawang. Ini adalah ke-16 Ronaldo selama Liga Champions musim ini.

Dua gol dari penyerang Portugal ini membuatnya melampaui catatan rekor sebelumnya 14 gol yang dia ukir sebelumnya bersama pemain Barcelona Lionel M e s s i pada musim 2011-12 dan Jose Altafini dari AC Milan pada musim 1962-63.

Pemain Terbaik Dunia ini mencetak rekor baru ini hanya lewat 10 kali penampilannya di kompetisi musim ini, termasuk trigol ke gawang Galatasaray di fase grup dan empat gol ke gawang FC Copenhagen danJuventus pada kedua leg serta saat melawan Schalke 04 di babak 16 Besar.

Dia kini telah mencetak 66 gol di Liga Champions dan mendekati rekor gol terbanyak sepanjang masa Liga Champions yang dibuat mantan striker Real Madrid Raul dengan 71 gol.

Keenambelas golnya itu mengantarkan Real lolos ke final Liga Champions untuk pertama kali sejak mereka mengangkat trofi turnamen ini pada 2002 ketika Zinedine Zidane menginspirasi mereka untuk menang 2-1 dari Bayer Leverkusen di Glasgow.

Mereka akan menghadapi Atletico Madrid yang menyingkirkan Chelsea dengan skor 3-1 di Stamford Bridge, Kamis dini hari kemarin. (ant/bali post)

Mataram (Suara NTB) KONI Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) berharap atletnya dapat meningkatkan perolehan medali di pesta puncak olahraga regional NTB. Untuk itu Pemkab Loteng bersama pengurus KONI Loteng menyiapkan bonus untuk atlet peraih medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB yang akan berlangsung di Mataram 15-20 Juni mendatang.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Loteng, H. Maladi yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Kamis (1/5) kemarin mengatakan bonus yang diperuntukan atlet peraih medali mencapai puluhan juta.

“Bagi atlet yang meraih medali emas akan mendapatkan bonus sebesar Rp 10 juta sementara untuk atlet peraih medali perak Rp 7 juta dan Rp 5 juta utuk atlet peraih medali perunggu,” ucapnya.

Menurutnya, total anggaran yang dipersiapkan untuk kebutuhan kontingen Porprov mencapai Rp 2 Miliar, dana tersebut diperuntukan untuk mengikuti Porprov NTB dan bonus atlet. Hal itu dilakukan sebagai apresiasi pemerintah kepada atlet yang berprestasi karena dinilai membanggakan daearah di ajang multi event tingkat regioanal NTB. Tujuan pemberian bonus tersebut juga sebagai penyemangat atlet agar berjuang keras dan meraih prestasi yang membanggakan di Porprov NTB. Motivasi lainnya adalah agar para kontingen Loteng terdorong untuk meraih banyak medali emas di Porprov NTB. Pasalnya pihaknya menargetkan kontingen Loteng dapat membawa pulang 25 medali emas dari ratusan medali emas yang diperebutkan.

Sementara itu KONI Kabupaten Bima dan Kota Bima belum berani mengumbar nominal bonus untuk atlet peraih medali di Porprov NTB. mereka berharap atlet-atletnya bisa tampil menjadi yang terbaik dan menyumbangkan medali emas sebanyak-banyaknya. “Kalau soal bonus untuk atlet belum ada dari Pemkab Bima, namun yang pasti Pemkab Bima sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 Miliar untuk biaya kontingen Kabupaten Bima,” tutur Sekum KONI Kabupaten Bima Casman, kepada Suara NTB di Mataram, Kamis (1/5) kemarin.

Meski belum menetapkan bonus kepada atlet peraih medali di Porprov NTB, namun Casman optimis sebanyak 400 atlet yang disiapkan mengikuti Porprov NTB akan mempu medulang medali sebanyak-banyaknya demi meningkatkan martabat Kabupaten Bima di Porprov NTB. Segala persiapan sudah dilakukan oleh kontingen Kota Bima, terutama di cabor atletik, catur, tinju, balap motor, tarung derajat, kempo, balap sepada dan cabor lainnya siap memberikan sumbangsih medali.

Pasalnya mereka telah mempersiapkan diri cukup lama menghadapi event tersebut. Ditambah lagi dengan adanya atlet-atlet atletik Kabupaten Bima yang masuk pelatnas PRIMA membuat KONI Bima semakin optimis bisa meningkatkan prestasi di Porprov NTB. Bila di Porprov NTB 2010 lalu Kabupaten Bima menempati peringkat tujuh dari 10 kabupaten/kota maka pada Porprov NTB 2012, KONI Bima berharap bisa masuk peringkat tiga besar dalam perolehan medali. (fan)

Final Satu Kota di Lisbon Jakarta (Suara NTB) Atletico Madrid mencapai final pertama Liga Champions sejak 1974 setelah menghancurkan Chelsea dengan skor 3-1 (agregat 3-1) pada semifinal kedua Liga Champions di Stamford Bridge Kamis dini hari ini. Dengan demikian, laga final Liga Champions musim ini akan menjadi duel tim satu kota.

L o s Colchoneros yang mencapai semifinal pertamanya sejak 1974 dan satu-satunya tim yang tak terkalahkan pada Liga Champions musim ini ketinggalan lebih dulu pada menit 36 ketika Fernando Torres melepaskan tembakan first time usai menerima umpan dari Cesar Azpilicueta.

Namun satu menit menjelang babak pertama usai, pada menit 44, Adrian Lopez menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sekaligus menutup akhir babak pertama dengan skor relatif menguntungkan tim tamu ini.

Lalu, dua menit awal babak kedua Arda Turan yang menerima umpan silang dari Koke melepaskan tembakan yang dengan mudah ditepis kiper Mark Schwarzer. Setelah Koke dan Mario Suarez gagal mengonversi dua peluang, giliran Tiago menciptakan peluang ketika tembakan pel-

annya diselamatkan dengan mudah oleh Mark Schwarzer.

Pada menit 53, John Terry hampir membawa Chelsea unggul namun sundulannya yang meneruskan sepakan dari tendangan bebas Willian dengan cemerlang ditepis kiper Atletico Thibaut Courtois. Satu menit kemudian Mourinho memasukkan Samuel Eto’o menggantikan Ashley Cole sehingga mengubah Chelsea dalam formasi yang lebih agresif.

Alih-alih menambah daya gedor Chelsea, Eto’o malah menciptakan blunder dengan mengganjal Diego Costa tepat di garis kotak penalti Chelsea sehingga Atletico mendapat hadiah penalti pada menit 60.

Costa yang menjadi algojo tidak menyianyiakan kesempatan ini dengan mengirim bola ke arah sebaliknya dari arah reaksi Mark Schwarzer. Kedudukan berubah 2-1 untuk Atletico.

Pada menit 64 David Luiz nyaris mengantarkan Chelsea menyamakan kedudukan namun tendangan geledeknya

usai meneruskan umpan Willian hanya membentur tiang gawang dan dengan cepat kemudian dihalau Courtois.

Pada menit 66 pelatih Atletico Diego Simeone menarik Adrian Lopez untuk ditukar dengan Raul Garcia. Semenit kemudian Chelsea juga mengganti Torres dengan Demba Ba. Atletico kemudian memperkecil harapan Chelsea maju ke final setelah menciptakan gol ketiga pada menit 72.

Menyambut umpan jauh dari Juanfran, Arda Turan melepaskan sundulan tepat dari tengah kotak penalti Chelsea.

Bola membentur tiang gawang untuk kembali ke arahnya dan dengan mudah dia akhiri dengan tendangan ke sudut kiri gawang Chelsea yang sudah tak terjaga. 3-1 untuk Atletico.

Chelsea berusaha bangkit menyamakan kedudukan, namun permainan yang lebih terbuka malah membuat Atletico berkesempatan menciptakan sejumlah peluang lain-

nya, termasuk upaya Filipe Luis yang tendangannya berhasil dijinakkan Schwarzer.

Kedudukan 3-1 tidak berubah sampai pertandingan ini usai dan Atletico pun melenggang ke final Liga Champions untuk menghadapi Real Madrid di Lisbon, Portugal, 24 Mei nanti. Ini adalah final sesama klub Kota Madrid pertama dalam sejarah Liga Champions.

Bagi Chelsea ini adalah kekalahan keempatnya dari lima pertemuannya dengan dengan klub-klub Spanyol di kancah Eropa setelah dikalahkan Barcelona pada 2009, dan dalam semifinal Cup Winners’ Cup dari Mallorca pada 1999 dan Real Zaragoza pada 1995.

Jose Mourinho mengatakan kunci kesuksesan Atletico Madrid mencapai final Liga Champions adalah gol dari titik penalti dan penampilan gemilang penjaga gawang Thibaut Courtois. Mourinho juga menunjuk Diego Costa sebagai salah satu pemain yang paling penting dalam laga tersebut.

Mourinho menambahkan, “Mereka memiliki penjaga gawang yang menentukan, juga penyerang yang menentukan. Selamat kepada Atletico.”

Mantan pelatih Real Madrid ini juga mengatakan Atletico layak mencapai final Liga Champions. (ant/bali post)

Wushu Batal Dipertandingkan di Porprov NTB

Porprov NTB

Loteng Janjikan Bonus Atlet Peraih Medali

(ant/bali post)

PENALTI – Penyerang Atletico Madrid, Diego Costa menyarangkan gol dari titik penalti yang mengantarkan mereka ke final Liga Champions untuk menantang rival sekota mereka, Real Madrid.

Mataram (Suara NTB) Cabang olahraga cabor Wushu dipastikan batal dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB IX yang akan berlangsung di Mataram, 15-21 Juni 2014, pasalnya cabang olahraga beladiri asal Cina tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk di Pertandingkan di Porprov NTB. Demikian disampaikan Anggota Bidang Data dan Keabsahan Atlet Porprov NTB, Moh. Iqbal kepada Suara NTB di sela Rapat Koordiniasi KONI dan Panitia Porprov NTB, di Hotel Lombok Plaza Mataram, Kamis (1/5)kemarin.

“Cabor Wushu tidak dapat dipertandingkan di Porprov NTB karena tidak memenuhi syarat untuk dipertandingkan,” ucapnya seraya menambahkan keputusan itu ber-

dasarkan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) KONI NTB bersama Panitia Porprov NTB yang berakhir di Hotel Lombok Plaza Mataram, (1/5) kemarin . Rakor tersebut juga dihadiri seluruh pengurus KONI Kabupaten/kota dan pengurus cabor provinsi NTB. Dikatakannya, alasan tidak dipertandingkan cabor wushu tersebut karena jumlah kabupaten/kota yang mendaftarkan atlet di cabor tersebut kurang dari lima kabupaten/kota, sementara untuk kelayakan pertandingan cabor harus diikuti minimal lima kabupaten/ kota. “Untuk cabor Wushu hanya tiga KONI kabupaten/kota yang mendaftar, yakni Kabupaten Lotim, Loteng dan Kota Mataram, sehingga tidak dapat dipertandingkan,” jelas Iqbal.

Menurut Iqbal, berdasar-

kan hasil verifikasi entry by number dan entry by name yang dilakukan oleh tim keabsahan terdapat satu cabor yang tak layak dipertadingkan, yani cabor wushu. Dalam entry by number dan entri by name yang dikirim oleh KONI kabupaten/kota untuk cabor Wushu ternyata kurang dari lima kabupaten/kota. Sementara cabor lainnya, seperti, atletik, pencak silat, bola voli, tarung derajat, balap sepeda, sepak takraw, sepak bola, tinju, karate, renang dan lain-lain diikuti lima kabupaten/kota dan memenuhi persyaratan untuk dipertandingkan.

Itu artinya jumlah cabor yang layak dipertadingkan di Porprov NTB IX terdapat sebanyak 23 cabor, sedangkan cabor Wushu batal dipertandingkan di Porprov NTB IX 2014. (fan)

(Suara NTB/fan)

RAKOR - Suasana Rakor KONI dan Panitia Porprov NTB di Hotel Lombok Plaza Mataram,Kamis (1/5) kemarin.

Simeone Menapaki Jejak Mourinho Sepuluh tahun lalu Jose Mourinho mengukir sejarah bersama FC Porto dengan berhasil lolos ke final dan menjuarai Liga Champions 2004.

Kala itu publik sepakbola dunia mengenal Mourinho sebagai sosok pelatih muda bergaya sepakbola bertahan dengan sikap ekspresifnya di pinggir lapangan.

(ant/bali post)

PENERUS – Diego Simeone, disebut – sebut memperlihatkan kemiripan dan akan menjadi penerus gaya bermain Jose Mourinho.

SEJAK kesuksesan bersama Porto, Mourinho menjadi sorotan kamera karena mengantar Chelsea mendominasi Liga Inggris, membawa Inter Milan treble winner 2010 dan bersama Real Madrid mematahkan dominasi Barcelona kemudian kembali ke Chelsea awal musim ini.

Namun kisah sukses tersebut tidak berarti banyak hari ini. Mourinho dipaksa menyaksikan pelatih muda, Diego Simeone, merayakan kesuksesan mencapai final Liga Champions pertamanya di depan Mour-

inho, di kandang Chelsea.

Mourinho juga terpaksa menyaksikan Diego Simeone berlari di pinggir lapangan ketika Arda Turan mencetak gol ketiga kemenangan Atletico, hampir serupa dengan apa yang dilakukan “The Special One” ketika FC Porto sukses di Liga Champions sepuluh tahun yang lalu.

Di La Liga, Diego Simeone mengantar Atletico membongkar dominasi “El Clasico” Real Madrid dan Bercelona dengan menjadi pemimpin klasemen sementara La Liga. Diego Simeone seolah menjadi sosok Mourinho baru bagi sepakbola Eropa. Ia kerap menggunakan taktik bertahan dengan permainan ngotot dan keras.

Pada pertandingan dini hari kemarin, Simeone bahkan sukses melangkahi seniornya, Mourinho dari segi taktik. Ia menyadari sepakbola bertahan atau taktik “parkir bus” ala Mourinho bisa diatasi dengan determinasi dan keberanian anak asuhnya dalam mem-

bongkar pertahanan dan memanfaatkan tiap kesalahan pemain Chelsea.

Mourinho sebagai sosok yang lebih berpengalaman justru kecolongan, taktiknya memasukan Samuel Eto’o harus dibayar mahal atas pelanganggaran pemain tersebut yang berbuah penalti Diego Costa.

Diego Simeone pun dihujani pujian setelah gol Arda Turan di menit ke-72 memaksa Chelsea angkat koper dari kandang sendiri. Sebelumnya ia juga memandu Atletico menyingkirkan Barcelona di perempatfinal.

Terlepas dari hasil final Liga Champions yang akan digelar 24 Mei mendatang di Portugal, Diego Simeone pantas menjadi pelatih paling bersinar di Liga Champions Eropa musim ini. Saat ini beberapa klub kenamaan Eropa sedang mengamati kiprah Diego Simeone, diantaranya AS Monaco dan Manchester United. (ant/bali post)

SUARA NTB

Jumat, 2 Mei 2014

Halaman 12

Indonesia Butuh Pemimpin yang Berani Palembang (Suara NTB) Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang punya karakter berani dan tegas. Termasuk mengambil keputusan tanpa ragu-ragu. sel), Ryamizard Ryacudu itu putra terbaik Sumsel dan putra terbaik bangsa ini.

Ia menilai, menantu dari mantan Wakil Presiden Try Sutrisno itu pantas dan sangat serasi dalam mendampingi Jokowi, pasangan itu sipil militer, Jawa dan mewakili luar Jawa. Jadi, sangat cocok, karena mantan Pangkostrad itu orangnya lurus, baik dan tegas. “Kita yakini bisa menja-

ga stabilitas politik,” ujar Eddy yang juga mantan Walikota Palembang itu.

Pada seminar itu juga hadir sejumlah pengamat dan praktisi politik, termasuk anggota dewan di Sumsel. (ant/bali post)

(ant/bali post)

Ryamizard Ryacudu menyampaikan hal itu usai menjadi pembicara dalam seminar nasional dengan tema “Stabilitas Politik dan Keamanan Indonesia Lima Tahun ke Depan” di Palembang, Kamis.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan tegas ke depan. Sementara mengenai apakah dirinya siap bila diminta sebagai calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi, ia menyatakan, siap.

Ia menuturkan, kalau Jokowi itu orangnya sederhana dan memiliki karakter dan dipilih orang banyak.

Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan, Eddy Santana Putra menyatakan, secara pribadi dan sebagai orang Sumatera Selatan (Sum-

Ryamizard Ryacudu

RUPA - RUPA

SHOWROOM

KURSUS

SHOWROOM

DIJUAL

SEWA BADUT

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

KOMPUTER

ADVERTISING

KONTRAKAN

TOKO MAINAN

PET SHOP

BATIK

SALON

FINANCE

FUTSAL

PERAWATAN AC

PELATIHAN

BENGKEL

BANK

SUARA NTB

Jumat, 2 Mei 2014

KURSUS/BIMBEL

GORDEN

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

RUMAH MAKAN Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

SALON SALON

LAUNDRY

RUPA- RUPA SABLON & KONVEKSI

EKSPEDISI

BOUTIQUE

TELEVISI

ADVERTISING

JUAL MOBIL

KURSUS TERASI

TENUN LOMBOK

SANGGAR SENAM

RUKO

EVENT ORGANIZER

COUNTER

BENGKEL & SPARE PART

SIARAN TV

FASHION

PENGOBATAN

ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

TANAH

TRAVEL

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

Jl. TGH Abdul Karim Kediri (Depan PLN Kediri)

TRAVEL

RUMAH MAKAN

SUARA NTB

Jumat, 2 Mei 2014

Kota Bima (Suara NTB) Sebagai salah satu langkah untuk memasyarakatkan pemahaman tentang pajak, Kanwil Dirjen Pajak Nusa Tenggara beserta KPPP Raba, Bima dan jajaran menggelar kegiatan tax goes to campus. Kegiatan yang berlangsung meriah ini diselenggarakan di STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Bima.

Kegiatan tax goes to campus ini diisi dengan berbagai kegiatan. Pemberian materi mengenai pajak, tanya jawab, pengundian hadiah kepada mahasiswa maupun dosen serta penandatanganan nota kerjasama antara Kantor Pajak dengan Kampus STIE yang merupakan acara inti. Sebagai bentuk kerjasama tersebut, yakni tersedianya tax center di dalam kampus

STIE Bima yang segala fasilitasnya disediakan oleh Kantor Pajak. Tax center sengaja dihajatkan tidak saja untuk memberikan pemahaman kepada dosen maupun mahasiswa setempat melainkan juga untuk masyarakat umum.

Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara, Cucu Supriatna, SH, MH dalam pemberian materi menjelaskan tentang pentingnya pembayaran pajak oleh masyarakat. Dahulu, pembayaran pajak oleh masyarakat dihitung oleh kantor pajak. Namun kini, pajak dihitung sendiri oleh masyarakat dan dibayarkan langsung ke bank. Dia mengingatkan agar, wajib pajak untuk tidak melalui perantara. Karena biaya yang keluar tentu akan lebih tinggi karena jasa perantara tersebut.

“Yang harus diingat, pajak itu dibayar langsung ke bank bukan ke oknum. Maka yak-

inlah uang itu akan masuk ke kas negara,” tuturnya.

Cucu memberikan gambaran, sebuah negara akan berkembang dan maju adalah dari hasil pembayaran pajak. Sebab pajak tak akan pernah habis. Sehingga jumlah penduduk berbanding lurus dengan peningkatan pajak. Berbeda halnya dengan sumber daya alam, suatu saat sumber daya alam dalam suatu negara tentu akan habis dan tak akan bisa membiayai pembangunan. Perlu diingat, pada tahun 2013 target penerimaan pajak senilai Rp 995,2 Triliun, sedangkan 2014 targetnya Rp 1.142 Triliun.

Dijelaskan cucu, bahwa pembayaran pajak selama ini adalah untuk kepentingan pembangunan. Antara lain subsidi pendidikan dan kesehatan masyarakat, infrastruktur jalan, jembatan, pertahanan dan keamanan, sub-

sidi BBM hingga di transfer ke daerah dalam bentuk APBD. Oleh karenannya, dia mengajak mahasiswa serta masyarakat luas untuk sedikit merenung. Di mana, di sekitar kita masih banyak masyarakat miskin yang tidak mampu yang juga ingin menikmati pembangunan melaui pajak.

Hanya saja, dia mengatakan saat ini masih ada wajib pajak pengusaha-pengusaha besar yang berusaha untuk menghindari pajak. Jumlah yang dibayarkan pun tidak sesuai dan ini tentu tidak adil dengan lainnya. Namun mereka ingin menikmati fasilitas negara yang bersumber dari pajak itu sendiri.

Dia berharap

Halaman 14

masyarakat umum bisa membayar pajak. Jenis dan pembayaran pajak juga berbeda. Untuk itu dengan adanya tax center ini bisa memberi pencerahan masalah pajak kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat tahu dan dapat melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak.

Sementara

itu, Ketua STKIP Bima, Firdaus ST MM menyebutkkan, seperti yang dia ketahui APBN masih ditopang oleh pajak. Bahkan nilainya bisa mencapai 80%. Itu artinya negara kita masih sangat bergantung pada pajak. Untuk itu dia berharap Kampus STIE Bima bisa menjadi tempat bertanya bagi masyarakat. Dosen dan mahasiswa bisa menjadi yang terdepan untuk menjawab pertanyaan jika ada pertanyaan dari

masyarakat. “Kami sangat berterima kasih kepada Kanwil dan KPPP atas dukungan terhadap dosen dan mahasiswa,” pungkasnya. (use/*)

Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara Cucu Supriatna saat serah terima plakat pajak dengan Ketua STIE Firdaus ST MM.

Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara Cucu Supriatna saat menandatangani surat kerjasama dengan STIE 45.

(Suara NTB/use)

Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara saat menandatangani peresmian tax center dan pengguntingan pita.

Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara beserta jajaran saat pose bersama Ketua STIE 45 beserta para dosen.

Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara Cucu Supriatna beserta jajarannya.

Sejumlah mahasiswi STIE 45 Bima tengah membawakan tarian tradisional Bima.

Kepala KPPP Raba Bima (tengah) Februar Aditiawan SE, S.com berpose bersama usai penyerahan hadiah kepada mahasiswa dan dosen.

Kepala KPPP Dompu saat memberikan hadiah kepada para mahasiswa saat sesi dialog.

Salah seorang staf pajak turut menghibur pada acara tersebut.

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

Presiden Ingin Upah Buruh Meningkat

Jakarta (Suara NTB) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan selamat kepada para pekerja (buruh) yang memperingati Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5).

(ant/bali post)

AKSI BURUH - Boneka pocong digunakan menjadi perangkat aksi saat unjuk rasa buruh di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). Aksi dalam rangka Hari Buruh itu menuntut kenaikan upah buruh dan jaminan sosial bagi rakyat yang sepenuhnya di tanggung negara.

Komite Aksi Perempuan Gelar ’’Obor Marsinah’’ Jakarta (Suara NTB) Sejumlah elemen organisasi buruh yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan menyelenggarakan aksi Obor Marsinah dengan melakukan konvoi kendaraan dari Jakarta menuju Nganjuk, Jawa Timur, dalam rangka Hari Buruh Internasional.

“Kami melakukan aksi Obor Marsinah selama delapan hari, yakni tanggal 1-8 Mei 2014, dengan salah satu tujuan agar Marsinah dijadikan sebagai Pahlawan Buruh Perempuan,” kata Ketua Panitia Obor Mars-

inah, Jumisih, di sela unjuk rasa buruh di Jakarta, Kamis.

Aksi Obor Marsinah melibatkan sekitar 200 orang dengan menggunakan beberapa mobil dan sekitar 100 sepeda motor yang berangkat Kamis (1/5) malam.

Jumisih mengatakan para peserta Obor Marsinah yang berasal dari beberapa organisasi buruh itu berkumpul di Cakung Jakarta pukul 19.00 WIB, dan selanjutnya bersama-sama menuju Nganjuk, Jawa Timur.

Rombongan Obor Marsinah rencananya juga akan berziarah ke makam Marsinah, aktivis bu-

ruh perempuan asal Jawa Timur, yang ditemukan tewas terbunuh pada 8 Mei 1993.

Sementara itu, sejumlah elemen buruh di Bundaran Hotel Indonesia, dalam orasinya menuntut penyelesaian sejumlah permasalahan buruh yang masih terjadi di Indonesia.

Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN), Iwan Kusmawan, mengatakan ada beberapa tuntutan yang diusung kalangan buruh yakni pemberian upah yang layak, penghapusan sistem kerja kontrak, penolakan BPJS dan stop sikap anti serikat pekerja/serikat buruh.

Sedangkan Ketua Umum Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) Santoso menyampaikan beberapa tuntutan yakni mengenai Undang-Undang Ketenagakerjaan yang diharapkan sepenuhnya berpihak kepada kaum buruh, pemberian upah layak nasional, penghapusan sistem kerja kontrak.

Aksi massa buruh dalam memperingati Hari Buruh Internasional di Jakarta dipusatkan di tiga lokasi, yakni Bundaran Hotel Indonesia, Istana Merdeka, dan Stadion Gelora Bung Karno (GBK). (ant/bali post)

Virus MERS Disosialisasikan pada Jemaah Umrah Jakarta (Suara NTB) Pemerintah akan mensosialisasikan ’’Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERSCoV) kepada anggota jemaah umrah. “Kami akan menyosialisasikan dan melakukan pembinaan,” kataDeputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana Emil Agustiono, Rabu.

Menurut Emil, bila sosialisasi dilakukan dengan tepat maka ancaman virus MERS bisa diminimalisasi, sedangkan antisipasi pemerintah terhadap virus MERS sama dengan yang pernah dilakukan kepada kasus flu burung.

“Kita sudah berhasil dalam menanggulangi virus flu burung, maka diharapkan kita juga bisa menanggulangi virus MERS,” kata dia.

Sementara itu, Kementeri-

an Kesehatan menyatakan WNI berinisial NA berusia 61 tahun meninggal dunia saat dirawat di salah satu rumah sakit di Jeddah, Arab Saudi, akibat serangan Koronavirus.

NA telah lama tinggal di Arab Saudi dan bukan wisatawan atau anggota jemaah umrah. Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah antisipasi. Salah satunya menyiapkan rumah sakit untuk menangani pasien,

selain meminta masyarakat yang baru kembali dari umroh atau kembali dari beberapa negara di Timur Tengah untuk segera memeriksakan kesehatannya jika mengalami beberapa gejala mencurigakan.

Imbauan untuk memeriksakan kesehatan ini bukan hanya berlaku bagi mereka yang kembali dari umrah, namun juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. (ant/bali post)

Aktivitas Gas Gunung Merapi Masih Tinggi Yogyakarta (Suara NTB) Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan aktivitas gas di Gunung Merapi masih tinggi setelah peningkatan status menjadi waspada pada 29 April.

“Suara dentuman dari dalam gunung masih terdengar dan sesekali keluar asap solfatara.

Dari data seismik, juga masih muncul gempa frekuensi rendah yang berasosiasi pada aktivitas fluida. Itu menunjukkan aktivitas gas masih tinggi,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo di Yogyakarta, Kamis (1/5).

Menurut Subandriyo, dentuman yang terdengar dari Gunung Merapi disebabkan adanya turbulensi gas di dalam gunung yang membawa material-material padat. Material tersebut menabrak dinding pipa diafragma, sehingga menimbulkan suara dentuman.

Suara dentuman terdengar sangat keras karena aktivitas gas tersebut berasal dari dapur magma Merapi yang berada di kedalaman lebih dari 3,5 kilometer dari puncak gunung. “Oleh karena itu, dentuman bisa terdengar dengan radius delapan kilometer,” kata Subandriyo.

Berdasarkan pengamatan di Pos Babadan, suara dentuman pada Rabu, 30 April tercatat sebanyak 24 kali. “Suara dentuman lebih sering terdengar dari sisi barat gunung,” katanya.

Subandriyo menambahkan, aktivitas seismik lain sepeti

(ant/bali post)

STATUS MERAPI - Gunung Merapi terus mengeluarkan asap sulvatara tipis. Berdasarkan pengamatan dan data seismograf sejak ditetapkan statusnya menjadi Waspada level II tanggal Selasa (29/4) terdengar suara dentuman keras hingga puluhan kali saat dipantau dari pos pengamatan Gunung Merapi Babadan, Dukun Magelang Jateng. gempa frekuensi tinggi yang menandakan migrasi magma ke permukaan hampir tidak pernah terjadi, bahkan deformasi nol. “Perubahan aktivitas seismik inilah yang membedakan perilaku Gunung Merapi sebelum meletus pada 2010 dengan kondisi sekarang,” katanya.

Empat tahun lalu, lanjut Subandriyo, terjadi rentetan gempa frekuensi tinggi dalam waktu singkat tanpa banyak disertai gempa frekuensi rendah. “Hal itulah yang membedakannya dengan tahun ini sehingga diambil keputusan untuk menaikkan status gunung dari normal ke waspada sehingga masyarakat dan aparat pun bisa lebih waspada,” katanya.

Pascaletusan 2010, BPPTKG mencatat telah terjadi sekitar 10 kali letusan minor yang ditandai dengan embusan gas disertai material seperti abu dan pasir.

“Letusan minor ini memiliki indeks skala letusan 1. Daerah yang paling terdampak berada pada radius satu kilometer dari puncak dan sebaran abu vulkanik di daerah sekitarnya,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Subandriyo, warga di sekitar Gunung Merapi masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa namun tetap meningkatkan kewaspadaan. “Kami akan terus melakukan pemantauan aktivitas gunung. Bisa saja aktivitasnya melemah atau meningkat,” katanya. (ant/bali post)

Mahfud Selalu Koordinasi dengan Muhaimin Jakarta (Suara NTB) Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku selalu mengoordinasikan semua langkah politiknya kepada Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Mahfud di Jakarta, Kamis, mengatakan selalu membicarakan langkah politiknya dengan Muhaimin, karena ia menempatkan diri sebagai kader PKB yang harus mengikuti kebijakan pimpinan partai.

Koordinasi tersebut dia lakukan dengan melakukan berbagai pertemuan dengan Muhaimin dan saling berkomunikasi melalui telepon. “Saya sering ke rumah dinas Pak Muhaimin di Widya Chandra di pagi buta atau menjelang tengah malam,” kata Mahfud yang juga mantan Menteri Pertahanan itu.

Ia menggambarkan koordinasi yang dia lakukan sangat intensif dan efektif meskipun tidak “gembar-gembor” dengan kontroversi di media massa.

“Kami selalu bicara hal-hal prinsip dan strategis untuk kemudian bekerja secara taktis secara sendiri-sendiri. Secara usia Cak Imin itu junior saya, tapi secara struktural kepartaian, dia adalah pimpinan saya. Makanya kami kordinasinya efektif, tak banyak ribut-ribut. Asal sudah menyepakati hal-hal prinsip dan strategis, kami kerja secara taktis sesuai jalur masing-masing,” katanya.

Menjawab pertanyaan tentang berbagai pertemuannya dengan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo, Mahfud MD membe-

narkan bahwa dia kerap bertemu.

Pertemuan terbaru, katanya, berlangsung di kediaman dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Rabu (30/4). Namun, pada pertemuan tersebut, katanya, tidak pernah berbicara soal pencalonan presiden. “Itu tak pernah kami bicarakan karena kami tahu ada arena politik yang berwenang melakukan itu,” kata Guru Besar Hukum Tata Negara dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, itu.

Mahfud mengenal Joko Widodo sudah lama dan hingga kini masih sering bertemu. “Dulu Pak Jokowi mengundang Mahkamah Konstitusi melakukan pendidikan konstitusi untuk lurah-lurah dan aparat kelurahan di Kota Solo. Saya dikenalkan dengan aparat kelurahan dan satpam-satpam yang semuanya perempuan. Jadi hubungan saya sudah lama tetapi tak bicara politik yang bukan domain kami,” katanya. (ant/bali post)

Mahfud MD (ant/bali post)

“Saya ucapkan selamat kepada para pekerja (buruh) ~ para pahlawan industri,” tulis Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono yang diunggahnya Kamis (1/5) pagi.

Melalui akun twitter pribadinya itu, Presiden SBY menyampaikan rasa syukurnya, karena sejak Indonesia Merdeka, baru kali ini Indonesia memperingati Hari Buruh Internasional sebagai Hari Libur Nasional.” Ini sebagai penghormatan kita kepada para pekerja,” ujar Kepala Negara.

Menurut Presiden SBY, pemerintah ingin upah dan kesejahteraan pekerja makin baik di masa depan. Hidup mereka harus layak, dan era upah buruh murah pun sudah selesai.

Presiden menekankan, agar ekonomi dan dunia usaha harus terus tumbuh, dan buruh harus makin produktif, sehingga perusahaan bisa terus meningkatkan upah buruhnya.

(Suara NTB/ist)

SALAMAN - Presiden SBY saat bersalaman dengan para buruh di salah satu perusahaan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Hubungan antara Federasi dan Serikat Pekerja dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), kata Presiden SBY, juga harus makin baik dan dekat. “Semua harus “menang”,” tegas SBY. Jika ada perselisihan, lanjutnya, harus diselesaikan secara damai. “Cari solusi yang

adil. Jangan dengan kekerasan.

Kekerasan tidak menyelesaikan masalah,” tuturnya.

Presiden menegaskan, pemerintah terus kembangkan kebijakan yang “pro-buruh” dan juga “pro-industri”, termasuk bantuan perumahan, bus dan rumah sakit untuk buruh. (ant/bali post)

KPU Sahkan Perolehan Suara Pileg Delapan Provinsi Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat telah mengesahkan perolehan suara Pemilu Legislatif di delapan provinsi sejak hari pertama Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional di Jakarta, kata Komisioner Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Kamis.

“Ada beberapa provinsi yang sudah mempresentasikan perolehan suara mereka tetapi masih perlu dilakukan pencermatan lagi di daerah,” kata Ferry di sela-sela Rapat Pleno Terbuka di Gedung KPU Pusat Jakarta.

Delapan provinsi yang perolehan suaranya sudah disahkan itu adalah Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sumatera Barat, Bali, Kalimantan Tengah dan NTB. KPU provinsi yang ditunda pengesahannya, karena ada keberatan dari saksi parpol yaitu Riau, Banten, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Aceh, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.

“Sejumlah KPU provinsi yang masih ditunda itu diharapkan selesai sebelum 6 Mei. Namun,

kalau pun pada tanggal itu tidak memungkinkan, maka masih bisa sampai jadwal penetapan rekapitulasi pada 9 Mei,” tambah Ferry.

Keberatan dari saksi dan pengawas itu disebabkan adanya ketidaksesuaian data antara milik KPU dan parpol.

Anggota Badan Pengawas Pemilu Nasrullah mengatakan ketidaksesuaian tersebut terjadi pada jumlah surat suara digunakan tidak sama dengan jumlah pemilih pengguna hak pilih. Keganjilan itu meliputi tidak sinkron antara surat suara yang digunakan dengan jumlah pemilih pengguna, KPU Pusat menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional Pemilu Legislatif sejak Sabtu (26/4) dan dijadwalkan selesai pada 6 Mei. KPU provinsi yang belum menyampaikan presentasi perolehan suaranya adalah Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. (ant/bali post)

SUARA NTB Jumat, 2 Mei 2014

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Tiga Orang Tewas di Stasiun Kereta Api di Cina

Beijing Tiga orang tewas dan 79 lain cedera ketika terjadi ledakan di sebuah stasiun kereta-api di Urumqi, ibu kota Xinjiang Cina, Rabu malam. Ledakan itu, yang menurut Kantor Berita Xinhua merupakan “serangan keras teroris”, terjadi pada hari yang sama ketika Presiden Xi Jinping mengakhiri kunjungan ke wilayah bergolak itu, lapor AFP. Ambulan dan kendaraan polisi telah melaju ke lokasi kejadian, kata Xinhua, dan polisi menutup semua jalan masuk ke kawasan stasiun itu.

Pelayanan KA dihentikan di stasiun itu, kata Xinhua mengutip seorang pejabat, sementara polisi mengungsikan penduduk dari daerah-daerah berdekatan.

Belum ada petunjuk mengenai penyebab ledakan itu. Xinjiang, kawasan luas yang kelompok etnik terbesarnya Muslim Uighur, dilanda bentrokan-bentrokan mematikan dan pemerintah menyalahkan teroris, namun kelompok-kelompok HAM mengatakan bahwa kerusuhan itu didorong oleh penindasan kultural.

Xi, selama kunjungannya yang berakhir Rabu, menyerukan penegakan hukum lebih keras namun juga peningkatan asimilasi minoritas.

Pada Juli 2009, ibu kota Xinjiang, Urumqi, menjadi lokasi bentrokan

antara mayoritas Han dan minoritas Uighur yang menewaskan hampir 200 orang. Pada akhir Juni, 35 orang tewas dalam letusan kekerasan lain. Kekerasan yang dialami orang Uighur pada 2009 telah menimbulkan gelombang pawai protes di berbagai kota dunia seperti Ankara, Berlin, Canberra dan Istanbul.

Orang Uighur berbicara bahasa Turki dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan adalah yang paling keras melontarkan kecaman dan menyebut apa yang terjadi di Xinjiang sebagai “semacam pembantaian”.

Orang-orang Uighur di pengasingan mengklaim pasukan keamanan Cina bereaksi terlalu berlebihan atas protes damai dan menggunakan kekuatan mematikan.

Delapan juta orang Uighur, yang memiliki lebih banyak hubungan dengan tetangga mereka di Asia tengah

ketimbang dengan orang Cina Han, berjumlah kurang dari separuh dari penduduk Xinjiang.

Bersama-sama Tibet, Xinjiang merupakan salah satu kawasan paling rawan politik dan di kedua wilayah itu. Pemerintah Cina berusaha mengendalikan kehidupan beragama dan kebudayaan sambil menjanjikan petumbuhan ekonomi dan kemakmuran.

Beijing tidak ingin kehilangan kendali atas wilayah itu, yang berbatasan dengan Rusia, Mongolia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan dan India, dan memiliki cadangan minyak besar serta merupakan daerah penghasil gas alam terbesar Cina.

Beijing mengatakan bahwa kerusuhan itu, yang paling buruk di kawasan tersebut dalam beberapa tahun ini, merupakan pekerjaan dari kelompokkelompok separatis di luar negeri, yang ingin menciptakan wilayah merdeka bagi minoritas muslim Uighur.

Kelompok-kelompok itu membantah mengatur kekerasan tersebut dan mengatakan, kerusuhan itu merupakan hasil dari amarah yang menumpuk terhadap kebijakan pemerintah dan dominasi ekonomi Cina Han. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

SIAGA - Tentara Cina bersiaga di depan stasiun kereta api yang meledak di Urumqi, Ibukota Xinjiang.

Akibat ledakan ini, tiga orang tewas.

Al Qaida Eksekusi Tiga Prajurit Yaman Aden Terduga anggota Al Qaida mengeksekusi tiga prajurit Yaman yang mereka tangkap dalam serangan terhadap konvoi militer yang mendukung ofensif pada pangkalan-pangkalan militan di wilayah selatan, Rabu.

“Penduduk menemukan mayat tiga prajurit, dengan tanda-tanda penyiksaan, di dekat sebuah persimpangan jalan di Ataq,” kata pejabat itu, menunjuk pada ibu kota provinsi Shabwa di Yaman selatan, lapor AFP. Pasukan keamanan Yaman pada Selasa meluncurkan ofensif terhadap pangkalan militan di provinsi-provinsi berdekatan, Shabwa dan Abyan. Sebanyak 36 orang — 21 prajurit dan 15 militan tewas sejauh ini, menurut hitungan AFP pada Rabu dari sejumlah sumber.

Ketiga orang yang dieksekusi itu termasuk diantara 15 praju-

rit yang ditangkap oleh militan selama serangan Selasa di dekat Al-Saeed, salah satu daerah di Provinsi Shabwa yang menjadi sasaran ofensif pasukan Yaman, yang didukung oleh milisi suku.

Militan membawa senapan mesin dan granat roket ketika mereka menahan sebuah kendaraan pengangkut pasukan yang membawa prajurit-prajurit itu dan menghancurkan tiga kendaraan lain.

Penculik membebaskan dua prajurit beberapa jam kemudian, setelah memukul mereka hingga parah. Sementara nasib 10 prajurit lain masih belum diketahui.

Militan Al Qaida memperkuat keberadaan mereka di Yaman tenggara, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011 yang akhirnya melengserkan

Presiden Ali Abdullah Saleh.

Ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei 2012 berhasil menghalau militan Al Qaida dari sejumlah kota dan desa di wilayah selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai.

Meski melemah, jaringan teror itu masih bisa melancarkan serangan-serangan terhadap sasaran militer dan polisi.

Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan. Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan penyatuan itu

Dituduh Lakukan Spionase

Ukraina Tahan Diplomat Rusia Kiev Ukraina menahan atase militer Rusia untuk Kiev atas sangkaan melakukan kegiatan mata-mata. Seperti dikutip dari Reuters, Ukraina juga memerintahkan diplomat tersebut meninggalkan negeri itu.

Interfax-Ukraina, yang mengutip Kementerian Luar Negeri Ukraina, melaporkan diplomat yang tak disebutkan namanya itu ditahan pada Rabu ketika melakukan “kegiatan intelijen”.

Kementerian itu belum memberi tanggapan atas kabar tersebut. Ukraina menuding Rusia berada di balik jatuhnya kota-kota di kawasan industri di bagian timur ke tangan para separatis pro Rusia, yang menuntut pemisahan diri.

Aksi-aksi itu dipelopori oleh pria-pria bersenjata yang teror-

ganisasi dengan baik. Mereka dari satuan angkatan laut di mengenakan penutup muka dan kedutaan Rusia di Ukraina berpakaian militer. Rusia mem- dinyatakan persona no grata bantah telah berperan dalam dalam kaitan dengan kegiapemberontakan itu tetapi mem- tan-kegiatannya, yang tak peringatkan pihaknya memiliki sesuai dengan status diplohak untuk campur tangan melin- matiknya,” tulis kantor beridungi orang-orang etnis Rusia dan ta itu yang mengutip Kemlu. telah menggelar puluhan ribu ten- (ant/bali post) tara di perbatasannya dengan Ukraina.

Interfax memberitakan diplomat itu telah diperintahkan u n t u k meninggalkan (ant/bali post) Ukraina. BERJAGA- Pasukan Rusia yang berjaga-jaga di “ A t a s e Krimea yang menyebabkan hubungan Ukraina m i l i t e r dan Rusia memanas.

untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.

Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP).

AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu.

Militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali Abdullah Saleh pada Februari 2012 menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang telah berjanji menumpas Al Qaida. (ant/bali post)

Cari MH370

Bangladesh Kirim Kapal ke Teluk Benggala Dhaka – Angkatan Laut Bangladesh mengaktifkan kembali upaya pencarian pesawat hilang Malaysia Airlines MH370 di Teluk Benggala setelah sebuah perusahaan Australia mengaku menjejak bangkai pesawat di teluk ini. “(Kapal perang) BNS Bangabandhu dan BNS Anusandhan mulai menyisiri laut sejak Selasa malam,” kata komandan Angkatan Laut Bangladesh Rashid Ali kepada laman berita online Bangladesh bdnews24.com.

Perusahaan survei geofisika GeoResonance Senin lalu mengaku menjejak bangkai pesawat di Teluk Benggala dan meminta ini mesti diinvestigasi karena mungkin merupakan pesawat Malaysia yang hilang itu.

Namun Pusat Koordinasi Gabungan (JACC) yang mengoordinasi pencarian multinasional MH370 menepisnya karena yakin MH370 jatuh di selatan Samudera Hindia.

Pejabat GeoResonance David Pope mengatakan perusahaannya memiliki teknologi yang aslinya dirancang untuk mencari kepala nuklir dan kapal selam.

Kapal ini telah mensurvi wilayah seluas 2 juta km persegi dengan memanfaatkan citra satelit dan pesawat, sementara para ilmuwan mereka memusatkan upaya pencarian ke koridor utara dengan menggunakan 20 teknologi penganalisis data.

Pope sangat yakin puing-puing di dalam laut yang dijejak perusahaannya adalah bangkai sebuah pesawat komersial. Seorang pejabat lain dari perusahaan survAi geofisika itu, Pavel Kursa, mengaku mereka telah mengidentifikasi ada unsur-unsur kimia dan materi-materi seperti aluminium, titanium, tembaga dan logam besi yang diyakini bagian dari sebuah Boeing 777.

Tim mereka telah mengirimkan laporan pendahuluan kepada pihak berwenang ketika baterai kotak hitam masih hidup menjelang dua pekan habis beroperasi.

Mereka mengaku telah memerifikasi temuan itu dengan menganalisis citra-citra dari wilayah yang sama pada 5 Maret atau tiga hari sebelum MH370 hilang. “Puing itu tidak berada di sana sebelum hilangnya MH370,” kata David Pope. (ant/bali post)