HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
SABTU, 2 NOVEMBER 2013
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 197 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
ARAKNYA pemberitaan mengenai rencana pembentukan Kabupaten Lombok Selatan (KLS) membuat Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Moch. Ali Bin Dachlan
H. Moch. Ali BD
(BD) akhirnya angkat bicara. Kepada Suara NTB via ponsel, Jumat (1/11) kemarin, ia meminta semua pihak tidak mempolitisir rencana pembentukan KLS. ‘’KLS jangan dilarikan ke ranah politik,’’ tegasnya.
Menurut Ali, ada sejumlah pihak yang notabene memang wakil rakyat di tingkat pusat yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) NTB, terlalu banyak bicara soal KLS. Bersambung ke hal 5
H.Farouk Muhammad
(Suara NTB/dok)
Pembentukan KLS Jangan Dipolitisir
C.01.08.13
MENEMBAK - Kapolda NTB, Mochammad Iriawan (dua dari kiri) saat menunjukkan kemampuan menembaknya bersama unsur TNI, unsur pemerintah di Lapangan Mako Brimob. Berita selengkapnya di halaman 5.
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 PEMKAB Lombok Barat (Lobar) sepertinya tidak mau 1234567890123456789012345678901212 disalahkan menyusul adanya pengaduan ke KPK terkait 1234567890123456789012345678901212 dugaan korupsi yang terjadi di lingkup Pemkab Lobar . 1234567890123456789012345678901212 Jumlah laporan korupsi yang kini sudah ditangani di 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 bidang penindakan KPK mencapai 16 kasus. Dari 73 1234567890123456789012345678901212 kasus dugaan korupsi yang masuk ke bidang peninda1234567890123456789012345678901212 kan KPK, terbanyak dari Lobar. 1234567890123456789012345678901212 ‘’Laporan ini merupakan akumulasi, itu semua dosa1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 dosa lama dari masa sebelumnya,’’ungkap Inspektur 1234567890123456789012345678901212 Kabupaten Lobar, Ir. H.Rahmat Agus Hidayat, Jumat (1/ 1234567890123456789012345678901212 11). Ia mengatakan itu dosa lama, karena laporan kasus1234567890123456789012345678901212 kasus tersebut merupakan dosa-dosa lama yang dilaku1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 kan sebelumnya. Karena itu katanya, Pemkab Lobar akan 1234567890123456789012345678901212 terus memperbaiki dan mencegah berbagai kemungki1234567890123456789012345678901212 nan adanya penyimpangan. 1234567890123456789012345678901212 Dikatakan, Pemda tak tahu menahu soal laporan 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 masyarakat yang masuk ke KPK tersebut. Pasalnya, Pem1234567890123456789012345678901212 da sendiri tak mendapatkan pemberitahuan berupa tem1234567890123456789012345678901212 busan dari KPK. Namun demikian, jika dari sekian bany1234567890123456789012345678901212 ak laporan itu adalah salah satunya adalah masalah aset 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 tentu hal ini dilakukan oknum. Karena, berbagai per1234567890123456789012345678901212 soalan aset di Lobar dilakukan oleh oknum. 1234567890123456789012345678901212 Menyadari rentannya tindakan korupsi dilakukan 1234567890123456789012345678901212 oknum, Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony telah mengambil 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 berbagai langkah stategis bagaimana menekan peny1234567890123456789012345678901212 impangan. Langkah pertama, membuat regulasi terkait 1234567890123456789012345678901212 kebijakan itu. Seperti halnya, penyaluran bantuan social 1234567890123456789012345678901212 (bansos). Bupati telah membuat regulasi bansos di Lo1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 bar. Dalam hal ini, BPK sudah mengetahui perihal regu1234567890123456789012345678901212 lasi tersebut. 1234567890123456789012345678901212 Kedua, terkait penganggaran diupayakan tepat waktu. 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 5 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 (Suara NTB/ars)
Soal Aset dan ADD
Kasus yang Ditangani KPK dari Lobar
Mataram (Suara NTB) Pengaduan dari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mendominasi laporan dari NTB yang masuk ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dari 73 laporan yang masuk ke bidang penindakan, 16 kasus diantaranya dari Lobar. Dua dari 16 kasus yang masuk ke bidang penindakkan diantaranya disinyalir terkait kasus aset dan Alokasi Dana Desa (ADD). Dua kasus ini dilaporkan ke KPK 2012 lalu dan pelapor sudah menerima surat keterangan, bahwa kasus itu ditindaklanjuti.
KEJAKSAAN Tinggi NTB membuktikan keyakinannya terkait penanganan sejumlah kasus korupsi akan ada perkembangan signifikan. Seperti dalam kasus PAUD – NI, Jumat (1/11) kemarin menetapkan satu orang tersangka baru. Kepastian tersangka baru itu disampaikan langsung Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH, MH kepada Suara NTB, Jumat (1/11) sore kemarin. Bersambung ke hal 5
Sugeng Pudjianto
(Suara NTB/dok)
Ada Tersangka Baru
Kepada Suara NTB, pelapor yang tak ingin identitasnya dipublikasikan menyebutkan, karut marut pengelolaan aset, menjadi dokumen yang disodorkan ke KPK. Setidaknya tiga poin yang ditonjolkan dalam laporan itu, yakni, terkait tukar guling aset berupa tanah yang tidak jelas pemasukannya ke kas daerah. Ada juga persoalan sewa kontrak aset berupa tanah, yang juga tidak jelas pertanggungjawabannya. Paling memprihatinkan menurut pelapor,
penjualan aset yang diduga dilakukan di bawah tangan, alias tanpa prosedur lelang. “Masalah aset ini yang paling menjadi perhatian publik, makanya kami lapor ke KPK,” terangnya. Persoalan lain, yang juga sudah cukup lama menjadi keresahan perangkat desa adalah, tidak tersalurkannya Alokasi Dana Desa (ADD) sejak 2010 sampai tahun 2011. Nilai per desa saat itu, antara Rp 60 juta hingga Rp 100 juta, untuk 88 desa saat itu sebelum dilaku-
kan pemekaran. Dugaan pelapor, dana itu tidak disalurkan, namun dilakukan substitusi (penggantian) dengan dana percepatan pembangunan Indonesia Timur. “Sehingga seolah olah, dana ADD itu sudah disalurkan,” sebutnya. Untuk meyakinkan bahwa laporannya itu ditindaklanjuti, pelapor mengaku sudah menerima surat tanda terima laporan dari KPK. Dimana dalam isi laporan itu, kasus tersebut ditindaklanjuti. Bersambung ke hal 5
PDIP Ingin Mengirim Pesan Mataram (Suara NTB) Ketua DPC PDIP Lombok Tengah (Loteng), Suhaimi, SH, menegaskan pihaknya mencabut dukungan terhadap Bupati dan Wakil Bupati Loteng karena alasan yang bersifat substantif. Namun, sikap politik ini masih dipertanyakan karena dianggap
tidak mengindahkan etika politik. Suhaimi, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (1/11) kemarin, menampik komentar sejumlah kalangan yang dilansir Suara NTB sebelumnya. Khususnya, soal pernyataan Ahyar Fadly yang mengaitngaitkan pencabutan dukungan ini dengan keberhasilan –
keberhasilan yang ditorehkan duet Suhaili-Normal selama memimpin Loteng. “Kami tidak pernah bicara soal mereka berhasil atau tidak,” tampik Suhaimi. Ia berharap, publik bisa mencermati alasan di balik pencabutan dukungan yang dilakukan PDIP Loteng ini. Bersambung ke hal 5
Lombok Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Syariah Nasional Mataram (Suara NTB) Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini sedang mempromosikan atau menawarkan sembilan destinasi wisata syariah di Indonesia. Salah satu dari sembilan destinasi wisata syariah tersebut adalah Lombok. Kemudian yang lainnya, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Makassar. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) NTB, Drs. Muhammad Nasir yang dikonfirmasi membenarkan Lombok merupakan salah satu daerah destinasi wisata syariah yang ditawarkan Kemenparekraf kepada wisatawan muslim dari seluruh penjuru dunia. “Nanti ada juklaknya dari pusat,”katanya ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (1/11) kemarin. Dikatakan, Lombok dan NTB secara ke-
seluruhan memiliki potensi wisata syariah yang cukup besar jika dilihat dari keragaman agama dan budaya. Bersambung ke hal 5
Indonesia Lebih Sejahtera Dengan Ekonomi Syariah Grand Launching 5 November 2013 di Taman Sangkareang
C.03.08.13
TO K O H
Pemkab Lobar Sebut Dosa Lama
SUARA MATARAM
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
Halaman 2
DIKEBUT Pembangunan terusan jalan Bung Hatta dari Monjok tembus ke Rembiga berpacu dengan waktu dan ancaman musim hujan. Pembangunan jalan dan jembatan tahap berikutnya dikebut mengingat waktu yang tersisa efektif tinggal dua bulan, sementara sejak sepekan terakhir hujan sudah mulai turun, meski belum rutin. Mempertimbangkan hal-hal itu, proyek inipun dikerjakan siang-malam.
(Suara NTB/cem)
Kembali ke Rumah PERSOALAN relokasi masyarakat pesisir di Kelurahan Tanjung Karang, tidak membuat masyarakat khawatir dengan bencana yang sewaktu–waktu melanda. Pasalnya, hingga saat ini, masyarakat yang telah direlokasi kembali menempati rumahnya. Lurah Tanjung Karang, Edi Suharto dikonfirmasi via telephone, Jumat (1/11) mengatakan mengantisipasi terjadinya bencana alam, pihaknya melakukan relokasi terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir. Sayangnya, setelah direlokasi masyarakat kembali ke tempatnya. Keinginan masyarakat kembali, lanjutnya, karena alasan kedekatan emosional dan merasa nyaman dengan penduduk di sekitarnya. “Mereka sudah merasa nyaman dengan warga sekitarnya,” ungkapnya. Menurutnya untuk merelokasi masyarakat, Pemkot Mataram memberikan bantuan berupa bahan material bangunan. Suharto menyebutkan jumlah masyarakat pesisir yang telah direlokasi sebanyak dua orang. Upaya tersebut, lanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram. Katanya, keinginan merelokasi masyarakat, memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat lainnya. Sehingga sebelum terjadi bencana, masyarakat tidak terkena dampak. “Sebenarnya ini sebagai proses pembelajaran masyarakat,” tuturnya. Ditanya mengenai kendala dalam proses relokasi, ia mengatakan hanya kurangnya pemahaman dan koordinasi dengan masyarakat setempat. Sehingga pihaknya, memaklumi hal tersebut. Menyinggung persoalan keberlanjutan perekonomian masyarakat setempat, ia mengatakan telah melakukan koordinasi salah satu perguruan tinggi di Mataram, untuk melakukan pembinaan kepada wanita–wanita pesisir dalam pengembangan ekonomi masyarakat setempat. Dengan adanya pengembangan ekonomi tersebut, ia berharap masyarakat dapat meningkatkan perekonomiannya. (cem) Edi Suharto
(Suara NTB/dok)
Jadikan Tenaga Honda KETIDAKPASTIAN nasib tenaga honorer K2, khususnya di Kota Mataram menjadi sorotan kalangan DPRD Kota Mataram. Hingga saat ini, belum ada kebijakan yang pasti diberikan kepada para tenaga homorer K2 yang tidak lulus. Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, Husni Thamrin angkat bicara mengenai persoalan tersebut. Ia menyarankan eksekutif harus mengangkat tenaga honorer K2 yang tidak lulus, sebagai tenaga honorer daerah (Honda). “Bagi tenaga honorer K2 yang tidak lulus, agar diangkat sebagai tenaga honda,” ungkapnya. Menurut politisi PPP ini, persoalan mengangkat tenaga honorer K2 menjadi tenaga honda, adalah persoalan yang harus dipikirkan oleh eksekutif selaku leading sector. Karena, katanya, pengangkatan tenaga honda adalah kebijakan pemerintah daerah. Mengenai honor dan atau gaji karyawan, bisa menggunakan APBD Kota Mataram. Dengan catatan, sambung Husni, eksekutif tidak mengangkat kembali karyawan baru Sehingga tidak membebani anggaran daerah. “Bisa saja, asalkan eksekutif tidak angkat tenaga baru lagi,” tuturnya. Ditanya mengenai pengawasan terhadap jalannya ujian tanggal 3 November mendatang, Husni mengatakan akan mengawasi eksekutif selama ujian berlangsung. Kriteria kelulusan, lanjutnya ditentukan oleh pusat dan daerah tidak bisa mengintervensi. (cem) HM. Husni Thamrin
(Suara NTB/nia)
Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum
Empat Tahun Berturut-turut Tak Capai Target Mataram (Suara NTB) Pengelolaan retribusi parkir tepi jalan umum di Kota Mataram, sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak, sudah empat tahun berturut-turut penerimaan retribusi parkir tepi jalan umum yang dikelola Dishubkominfo (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika), tidak mencapai target. Tepatnya sejak tahun 2009 lalu. ‘’Ini terhitung sudah tahun keempat target retribusi parkir tepi jalan umum tidak mencapai target,” ujar anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Yeyen Seprian Rachmat, SE., MSi., kepada Suara NTB kemarin. Ia menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, sudah sejak lama Dewan mendorong teradinya perubahan pola penarikan retribusi tepi jalan umum. Tidak tercapainya penerimaan retribusi tepi jalan umum, membuktikan bahwa pola yang digunakan Pemkot Mataram,
dalam hal ini Dishubkominfo Kota Mataram, tidak mampu mencapai target. ‘’Sampai mendekati akhir tahun, penerimaan kita baru Rp 750 juta lebih dari target Rp 1,35 miliar lebih pada tahun 2013. Ini salah satu bukti,” demikian Yeyen. Supaya hal ini tidak berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, menurut dia sudah saatnya dilakukan evaluasi menyeluruh. Sebab, bagaimanapun pola yang diterapkan dalam pemungutan retribusi parkir
Mataram (Suara NTB) Alat peraga kampanye pemilu 2014 di Kota Mataram, yang jelas-jelas melanggar zonasi, hingga saat ini masih banyak yang belum diturunkan. Komisioner KPU Kota Mataram, Lalu Agus Afandi, ST., tidak menampik pernyataan pihak KPU Provinsi NTB yang menyebutkan bahwa, banyaknya alat peraga kampanye yang belum ditertibkan, karena memang ada alat peraga kampanye
yang menggunakan jasa reklame yang sampai saat ini belum habis kontraknya. Diduga, hal inilah yang membuat tim penertiban, sungkan melakukan penertiban. Namun demikian, KPU Kota Mataram membantah dikatakan sungkan. Bahkan, tim terpadu Kota Mataram menurut Agus terus melakukan penertiban. ‘’Mekanismenya memang seperti itu. Tapi secara persuasif kami menghubungi pihak ketiga (pe-
jaannya, lanjutnya sesuai dengan hari efektif kantor di Pemkot Mataram. Ia menambahkan setiap hari banyak rekannya tidak masuk, dengan alasan sakit atau halangan lainnya. “Kalau ndak masuk, biasanya ada halangan sakit atau urusan keluarga,”cetusnya. Mengenai sistem pemberian upah, kata sumber ini, gaji diberikan setiap bulan tetapi tidak pernah tepat waktu. Alasanya PU harus menunggu tanda tangan dari keuangaan atau bahkan belum cairnya dana. Padahal ketika ada banjir, ia bersama rekan lainnya harus bekerja menyelesaikan genangan atau banjir sampai malam. “Kadang diberikan tanggal 10 dan bahkan tanggal 15,” keluhnya. Ditanya apakah THL yang tidak masuk ditandatangani oleh oknum
pejabat tertentu. Ia mengatakan tidak tahu menahu persoalan tersebut. Karena begitu selesai absen, dirinya langsung meninggalkan lokasi yang dijadikan tempat berkumpul. Sementara itu, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana geram terhadap kabar dugaan manipulasi absensi THL. Katanya, apabila benar temuan di lapangan, oknum terkait akan ditindak tegas. “Kita akan lakukan tindakan tegas, apabila faktanya memang benar,” ungkap Mohan ketika dikonfirmasi kemarin. Menurut Mohan, perkembangan informasi mengenai dugaan manipulasi absensi THL, didapatkan dari media. Tetapi, pada prinsipnya, penyimpangan jangan sampai berdasarkan asumsi– asumsi, sehingga dalam penindakannya dilakukan secara proporsional. (cem)
Diduga Tak Berizin
Pasar Modern Kembali Serbu Mataram Mataram (Suara NTB) Di tengah upaya Pemkot Mataram mengurangi jumlah pasar modern, kini Kota Mataram kembali diserbu pasar modern serupa. Mulai beroperasi sejak (31/10) lalu, kemunculan minimarket di beberapa sudut Kota Mataram ini diduga belum mengantongi izin. Bertambahnya jumlah pasar modern di Mataram ini menurut Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana, berbeda dengan keberadaan pasar modern sebelumnya yang dianggap terlalu agresif karena nekat membuka gerai hingga di perkampungan warga. Menurutnya hal ini telah menyalahi aturan, sehingga Pemkot melakukan pembatasan jumlah minimarket di setiap kecamatan. “Saya belum tahu pengajuan izinnya berapa. Kalau jumlahnya hanya 2-3 gerai dan di jalan utama masih bisa ditorerir,” terangnya Jumat (1/11) kemarin. Mohan melanjutkan, sepanjang pendirian izin mini market baru ini telah sesuai dengan prosedur yang menempati lokasi yang telah ditentukan Pemkot Mataram, menurutnya hal ini tidak ada masalah. Hanya saja harus direncanakan dan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sementara itu dikonfirmasi terp-
Yeyen Seprian Rachmat retribusi parkir tepi jalan umum di Mataram, sesungguhnya, sangat besar. Salah satu tolak ukurnya adalah jumlah kendaraan bermotor, baik roda empat, ter-
Tim Terpadu Sungkan Tertibkan Reklame Politik
THL Terima Upah Tak Pernah Tepat Waktu Mataram (Suara NTB) Dugaan manipulasi absensi Tenaga Harian Lepas (THL), pada Dinas Pekerjaan umum Kota Mataram, terus bergulir. Tidak hanya dimanipulasi, THL mengaku menerima upah tidak pernah tepat waktu. Salah seorang THL pada Dinas PU Kota Mataram yang enggan dikorankan identitasnya mengaku, sudah sejak lama bekerja sebagai THL di instansi pimpinan Mahmudin Tura ini. Mengenai absensi, katanya setiap selesai bekerja, ia bersama 170 THL lainnya diabsen. “Kita biasanya ngabsen di Universitas 45,” sebutnya Jumat (1/11) kemarin. Tujuan absensi sebagai dasar pemberian upah kepada pasukan biru ini. Dalam Satu hari kerja, ia diberikan upah Rp 40 ribu. Peker-
tepi jalan umum, tidak akan berarti apa-apa sepanjang, potensi yang ada tidak dikelola dengan cara yang benar. Dikatakan Yeyen, harus ada kajian yang komprehensip dengan cara duduk bersama dengan semua pihak terkait. ‘’Harus mau mendengar masukan dari semua pihak, kalau memang kita sama-sama berkeinginan meningkatkan penerimaan retribusi parkir tepi jalan umum,” imbuh Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kota Mataram ini. Pasalnya, potensi
‘’
Ini terhitung sudah tahun keempat target retribusi parkir tepi jalan umum tidak mencapai target
lebih kendaraan roda dua, terus bertambah. ‘’Ini yang harusnya jangan disia-siakan oleh Pemkot Mataram sebagai sumber PAD,” kata Yeyen. Kalau potensi yang besar seperti penggambaran bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, tidak segera digarap dengan baik, ia khawatir, percepatan peningkatan PAD dari sektor penerimaan retribusi parkir tepi jalan umum, tidak akan bisa diharapkan. Selain itu, Yeyen juga melihat ada sejumlah titik parkir tidak dioptimalkan pengelolaannya. Registrasi ulang jukir liar, hanya salah satu upaya. Pasalnya, memang keberadaan jukir liar di Mataram ditengarai sudah menggurita. ‘’Sudah waktunya Pemkot Mataram memangkas ini semua,” ujarnya. (fit)
isah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Wartan S.H. menyebutkan, saat ini izin pasar modern berlabel Rajawali Mart masih dalam proses pengajuan. “Sekarang masih dalam proses dan belum keluar izinnya. Artinya belum boleh dibuka,” terangnya. Wartan melanjutnya, dikuranginya jumlah pasar modern yang ada saat ini,
bukan berarti menyetop pasar modern lain yang ingin berinvestasi di Kota Mataram. Terlebih sebagai ibukota provinsi, pertumbuhan ekonomi Kota Mataram saat ini sudah tidak bisa dibendung. Untuk itu, Pemkot mengambil sikap untuk membatasi dan mengatur tata kelola pasar modern. Di sisi lain, pihaknya juga akan mengatur pedagangpedagang kecil di Kota Mataram. (nia)
(Suara NTB/nia)
MODERN - Salah satu minimarket modern yang baru saja dibuka di kawasan Jalan Brawijaya. (Suara NTB/nia)
milik vendor, red),’’ akunya. Hasilnya, sambung komisioner petahana yang tidak lulus seleksi calon anggota KPU Kota Mataram periode 2013-2018 ini, ada yang langsung pro aktif, ada juga yang sebaliknya. Selain itu, lanjut Agus, untuk urusan reklame menjadi ranah kewenangan Pemkot Mataram. ‘’Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkot untuk terus menekan pihak ketiga untuk menurunkan alat peraga
yang melanggar aturan tersebut,’’ terangnya. Tim terpadu rupanya ‘’dipaksa’’ mengalah pada aturan main reklame. Agus berdalih, bahwa menunggu kontrak habis adalah aturan dari izin reklame. Sementara itu penertiban atribut kampanye, masuk dalam aturan kampanye. Ia menegaskan, aturan yang satu tidak mendominasi aturan yang lain. Sejatinya, sambung Agus, aturan mengikat pada ranah-
nya sendiri. ‘’Sekarang tinggal dilihat, kalau ada aturan yang paralel berjalan dengan aturan KPU, maka mekanismenya adalah penghormatan aturan yang ada sampai batas tertentu,’’ terangnya. Karenanya, Dinas Pertamanan telah menyurati para pemilik vendor atas usulan KPU Kota Mataram dan usulan Panwaslu setempat. Sehingga aturan yang ada, tidak tumpang tindih. (fit)
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
Warga Desa Kuranji Dalang Tuntut Puskesdes Giri Menang (Suara NTB) Warga Desa Kuranji Dalang menuntut pembangunan pusat kesehatan desa (puskesdes). Alasannya, jika ada warga sakit mesti berobat ke daerah Batu Ringgit yang masuk wilayah Kota Mataram. Sementara kalau berobat ke Puskesmas Parampuan lokasinya cukup jauh. “Kami perlu puskesdes, karena warga yang sakit mesti berobat ke daerah Mataram,”kata Kades Kuranji Dalang, Mustarudin, Jumat (1/11). Dijelaskan, keinginan masyarakat ini seringkali disampaikan ke desa. Menurutnya, wajar warga berkeinginan begitu karena kebutuhan. Pihak desa pun, katanya sudah mengajukan ke Dinas Kesehatan untuk pembangunan puskesdes sejak beberapa tahun lalu. Namun, usulan ini belum direspons Pemda dalam hal ini Dinas Kesehatan. ‘’Karena awalnya sejak tahun 2012 lalu dijanjikan untuk pembangunan puskesdes namun pihak terkait seperti setengah hati. Pihak dinas sengaja beralasan, faktor keamanan sehingga tak dibangun di sana,’’ ungkapnya. Lalu baru-baru ini, warga diminta untuk membuat surat pernyataan jaminan keamanan, karena ingin segera direalisasikan. Dalam hal ini, ujarnya, pihak desa bersedia membuat surat tersebut. Namun lagi-lagi pembangunan puskesdes tersebut belum jelas. “Kami sabar saja,”ujarnya. Ia menyebut, banyak warga setempat yang sakit mesti berobat ke pusat pengobatan yang ada di Kota Mataram, karena lebih dekat dari perkampungan. Jumlah penduduk di Desa Kuranji Dalang sebanyak 879 KK dengan 1137 jiwa. Kebanyakan penduduknya bermata pencaharian nelayan dan petani. Dikonfirmsi terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Lobar, H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes, berjanji mengecek ke lokasi untuk menjadi bahan pengkajian. “Saya akan cek ke lapangan,”ujarnya. Ia tak menjawab ketika ditaanya kapan kepastian pembangunan puskesdes tersebut. (her)
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
Limpahan Kasus dari KPK
Siap Ditindaklanjuti Polres dan Kejari Selong (Suara NTB) Limpahan kasus dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diberikan kepada Polres Lombok Timur (Lotim) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Selong siap ditindaklanjuti. Kapolres Lotim, AKBP Dede Alamsyah kepada Suara NTB, Jumat (1/11), menegaskan, jika sudah ada jelas ada pelimpahan dari KPK pihaknya sudah siap dan akan men-
”
Dede Alamsyah (Suara NTB/dok)
Kalau ada kita siap proses sesuai mekanisme atau prosedur yang berlaku dan transparan dalam penanganannya,
indaklanjuti sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dalam pemberitaan sebelumnya, kurun waktu 20082013 tercatat 54 pengaduan masyarakat Lotim terkait dugaan pelanggaran tindak pidana korupsi. Empat pengaduan masuk ke bidang penindakan dan satu pengaduan di bidang lain pada pimpinan KPK. Enam pengaduan dilimpahkan ke penegak hukum yang berwenang lainnya, yakni satu ke kejaksaan dan dua ke kepolisian. “Kalau ada kita siap proses sesuai mekanisme atau prosedur yang berlaku dan transparan dalam penanganannya,” janjinya. Terpisah, Kepala Seksi In-
telijen Kejari Selong, Fajar Alamsyah Malo ketika dikonfirmasi hal yang sama mengakui pernah disebutkan sekitar tahun 2011 lalu ada pelimpahan kasus dari KPK berdasarkan pengaduan dari masyarakat. “Kalau tidak salah tentang Labuhan Haji waktu itu,” katanya. Kasus itu katanya kini ditangani di kejaksaan tinggi (Kejati) NTB. Kejari sendiri sejauh ini belum ada dari semua kasus yang disebutkan. Fajar menjelaskan, mekanisme pelimpahan kasus dari KPK bisanya langsung ke Kejaksaan Agung (Kejagung), Kejagung kemudian kembalikan ke Kejati dari Kejati baru diturunkan lagi ke tingkat Kejari. (rus)
BLH Tegur Perusahaan Pengangkut Batu Bara Giri Menang (Suara NTB) Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lombok Barat (Lobar) menyiapkan surat teguran terhadap perusahaan pengangkut batu batu bara di Lembar. Pasalnya, pengangkutan batu bara untuk keperluan PLTU Jeranjang tersebut dinilai melanggar aturan lingkungan hidup sesuai aturan dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2009. Tidak hanya menimbulkan polusi udara yang merugikan masyarakat, namun pengangkutan batu baru dari Lembar ke PLTU tersebut tak mengantongi surat dari BLH. Demikian disampaikan Kepala BLH Lobar, I Nyoman Sembah, Jumat (1/11). Dalam hal ini, ujarnya, ketika dermaga batu bara yang dimiliki PLTU Jeranjang rusak dan pengangkutan batu bara pindah ke Lembar pihak perusahaan melaporkan hal itu ke dinas terkait di Pemda. ‘’Perusahaan harusnya bersurat ke BLH untuk mendapatkan surat pengelolaan lingkungan hidup terkait izin pengangkutan baru bara tersebut,’’ ujarnya. Perlunya meminta surat dari BLH supaya bisa dibahas masalah jenis angkutan, model pengangkutannya, apakah ditutup atau dibiarkan terbuka. Karena menurutnya, pengangkutan batu bara tidak boleh sembarangan. Karena saat ini pun menimbulkan polusi, dampak abu batu bara ini. Warga banyak terkena gangguan pernapasan dan mengalami luka bakar. “Ini kan perlu ada kompensasi, karena masyarakat dirugikan,” ujarnya. Untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar pihaknya akan menegur perusahaan terkait, karena melanggar aturan sesuai Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurutnya, pelanggaran ini bisa masuk unsur pidana, lantaran merugikan warga dan melanggar aturan. Sementara itu, Petugas lapangan PT. Wahana Segara Utama, Andi Muslimin ditemui ketika memantau pengangkutan batu bara menyatakan, kapasitas penampungan batu bara tersebut 8.000 ton. Dalam sehari mampu diangkut 80 truk dari Lembar ke PLTU Jeranjang. “Kami memang terima keluhan warga, karenanya kami lakukan penyiraman,” ujar Andi. (her)
Pemerintah Jangan Terpengaruh SIKAP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang mencabut dukungan kepada pasangan Bupati-Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng) H.M. Suhaili FT - Drs. H. L. Normal Suzana, yang notabenya merupakan pasangan yang dulu diusung pada Pilkada Loteng tahun 2010, secara moral mengindikasi adanya perpecahan antara kedua belah pihak. Namun demikian, hendaknya persoalan tersebut tidak lantas mengganggu apalagi sampai menghambat jalannya pemerintahan. “Secara politik sikap itu (pencabutan dukungan) hal yang wajar. Tapi secara moral menunjukkan kalau sudah ada perpecahan di antara kedua belah pihak (partai pengusung dengan pasangan yang diusung),” nilai Pengamat Sosial Politik dan Pemerintahan Loteng, H.M. Ikrom, Phd, ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (1/11) kemarin. Perpecahan, kata Ikrom, muncul karena adanya komitmen-komitmen awal yang tidak dijalankan. Akibatnya memunculkan rasa tidak puas dan kecewa dari PDIP , sehingga mencabut dukungan politiknya kepada pasangan kepala daerah. Menurutnya, langkah pencabutan dukungan itu merupakan hak politik dari PDIP. Namun terlepas dari semua itu, ia berharap persoalan pencabutan tersebut tidak sampai mengganggu jalannya pemerintahan. Pemerintah daerah dalam ini harus terus berjalan, karena pemerintahan punya mekanisme tersendiri. Begitu pula politik, punya mekanismes sendiri yang seharusnya tidak saling mencampuri satu dengan lainnya. Masyarakat pun, lanjut Ikrom hendaknya bisa memandang persoalan tersebut secara cermat dan cerdas, jika pencabutan dukungan itu ranahnya politik dan tidak berpengaruh terhadap pemerintahan. “Pemerintahan tetap jalan walaupun ada pencabutan dukungan dari salah satu parpol politik pendukung kepala daerah,” jelasnya. Yang penting sekarang sebenarnya bagaimana kemudian semua pihak didaerah ini bisa samasama berpikir positif. Berpikir dan bekerja demi kepentingan orang banyak. Bukan lantas hanya berpikir untuk kepentingan diri pribadi apalagi kelompok. Karena tentunya pembangunan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya dukungan dari semua elemen yang ada. (kir) H. M. Ikrom (Suara NTB/dok)
BERSIHKAN - Dua petani di lahan tadah hujan Desa Batujai Lombok Tengah (Loteng) sedang membersihkan lahan pertanian.
Produksi Padi Loteng Ditarget Naik 20 Ribu Ton Praya (Suara NTB) Musim tanam 2013-2014 sepertinya bakal menjadi tahun yang cukup berat bagi sektor pertanian di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Bagaimana tidak, sebagai salah satu lumbung pangan sekaligus sebagai penyangga utama produksi padi NTB, Loteng dibebankan target produksi cukup tinggi, jika dibandingkan musim sebelumnya. Alasannya harus mengejar target produksi gabah NTB sebesar 2,4 juta ton tahun 2014 ini. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Loteng, Ir. Ibrahim, saat dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (1/11). Kalau pada musim tanam kemarin, ujarnya, target produksi gabah di Loteng sebesar 456 ribu ton lebih. Tapi untuk musim tanam kali ini, target tersebut naik mencapai sekitar 475 ribu ton atau naik sekitar 20 ribu ton dari target produksi musim tanam sebelum. “Dan untuk bisa mengejar kenaikan sebesar itu jelas tidak mudah. Butuh kerja keras dan kerjasama semua
pihak terkait. Terutama dengan para petani di tingkat bawah,” ujarnya. Pasalnya, luasan are tanam tahun ini tidak jauh berbeda dengan musim tanam sebelumnya, seluas 54 ribu hektar lebih. Untuk itu pemerintah daerah kini tengah berupaya maksimal meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Loteng. Sebagai salah satu pilihan untuk bisa mengejar target produksi padi yang dicanangkan. Karena kalau mengejar dengan cara menambah luas lahan pertanian, jelas tidak akan bisa. Alasannya luas area pertanian di Loteng sulit ditingkatkan. Walaupun itu bisa saja dilakukan. “Untuk bisa meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Loteng, caranya pengetahuan dan pemahaman petani tentang tata cara bertani yang baik harus ditingkatkan. Kalau petani sudah memiliki pemahaman dan pengetahuan pertanian yang baik, dengan sendiri produktivitas lahan pertanian juga ikut meningkat,” klaimnya. Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
akan pola bertani yang baik, pembinaan dan pelatihan kepada petani terus diintensifkan. Eksistensi penyuluh, mulai tingkat bahaw hingga atas akan diperkuat, karena merupakan ujung tombak di lapangan. Selain persiapaan dari sisi petani, persiapan secara teknis dan non teknis juga akan tetap mendapat perhatian. Misalnya kesiapan benih unggul serta obat-obatan, terutama pupuk. ‘’Jangan sampai hanya lantaran persoalan benih dan pupuk, petani tidak bisa maksimal melakukan penanaman. Ujung-ujungnya, produktivitas lahan pertanian tidak bisa ditingkatkan. Bahkan bisa saja mengalami penurunan,’’ ujarnya. Terkait persoalan obat-obatan, untuk musim tanam tahun ini pihaknya akan menambah stok obat-obatan serta fasilitas penunjang pertanian. Langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi terjadinya serangan hama seperti musim tanam lalu. Di mana banyak lahan pertanian yang terserang hama wereng dan tikus. Sehingga upaya penanggulangan hama bisa lebih dini dilakukan. (kir)
KLU Gagas OVOP Bidang Peternakan Tanjung (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Dinas Pertanian Peternakan Kehutanan Kelautan Perikanan dan Perkebunan (DPPKKP) KLU, mulai menggagas spesifikasi komoditas pertanian, khususnya peternakan. Konsep pengembangan produk peternakan ala One Village One Product (OVOP) dari Jepang itu sudah diagnosa dengan melihat beberapa potensi peternakan yang dapat dikembangkan secara spesifik. Kepala DPPKKP KLU, Ir. Hermanto melalui Kepala Bidang Peternakan, Adi Wibawa, S.Pt., Jumat (1/11) mengisyaratkan DPPKKP bersinergi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) KLU untuk mencari celah program yang pas dalam mengembangkan sektor peternakan. Dari diagnosa yang dilakukan, dapat disimpulkan KLU sangat cocok dikembangkan sebagai wilayah penggemukan, pembibitan ternak sapi dan ekspansi budidaya ternak kambing. “Kita sedang mencari formula apakah akan mengembangkan penggemukan, pembibitan atau lainnya. Karena ada kelompok seperti peternak kambing yang memiliki potensi untuk dikembangkan,” terangnya. Rencana Pemda KLU lanjutnya, pengembangan kelompok dikhususkan untuk membudidayakan satu bidang pengem-
bangan ternak. Salah satunya, Kelompok Kerta Bangkit yang selama ini mengembangkan ternak kambing Etawa, maka di kampung setempat - Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang akan dijadikan sebagai Kampung Kambing. Umumnya di Desa Genggelang sendiri, layak dikembangkan sebagai lokasi penggemukan dan pembibitan ternak sapi dan kambing. Ia menyebut, identifikasi sementara kelompok spesifik yang bisa diandalkan dalam budidaya ternak tersebar di wilayah Kecamatan di KLU, antara lain, 1 kelompok di Bayan, 1 kelompok di Pemenang dan dua kelompok di Kayangan dan Gangga. ‘’Langkah-langkah untuk mewujudkan Kelompok Kambing salah satunya menjadikan budidaya Kambing satu gerakan di Kampung itu. Tiap Rumah Tangga kita targetkan memiliki 1 kambing,” ujarnya. Tahun 2014 mendatang, menurut Adi Wibawa, pengembangan budidaya spesifik kelompok itu akan diikuti oleh industri hilir di sektor tersebut. Dalam konteks peternakan, jumlah populasi yang terus meningkat secara otomatis akan menambah volume kotoran yang dapat dikembangkan sebagai produk biogas, pupuk dan lainnya. Khusus untuk KLU, kelemahan produk varian peternakan selama ini adalah belum adanya mesin olahan produksi. DPPKKP
KLU pun meminta, instansi terkait SKPD KLU lebih jeli melihat peluang industri yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan derajat ekonomi sub sektor peternakan. “Rencananya mesin ini akan kita ajukan di 2014, dengan harapan mendapat dukungan dari Dewan,” pungkasnya. (ari)
(Suara NTB/kir)
Penertiban Pedagang
Pemkab Loteng Tidak Gentar Hadapi Gugatan Praya (Suara NTB) Relokasi dan pembersihan pedagang di kawasan roi Pantai Kuta Desa Kute Pujut Lombok Tengah (Loteng) dipastikan bakal segera tuntas. Hampir semua pedagang yang ada di kawasan tersebut, sudah dipindahkan ke lokasi yang baru. Namun nyatanya, pemerintah daerah setempat belum bisa tenang. Pasalnya, masih ada beberapa pedagang yang mengancam bakal menggugat kebijakan Pemkab Loteng. Terkait kabar tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudar) Loteng, H.L. Putrie, mengaku tidak gentar dan takut atas ancaman tersebut. “Kalau memang ada pihak yang merasa dirugikan, atas penertiban ini silahkan menggugat pemerintah. Dan, kami tidak akan gentar,” tegasnya kepada Suara NTB, Jumat (1/11) siang. Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah daerah dengan menertibkan bangunan-bangunan yang ada di kawasan roi pantai sudah sesuai aturan yang berlaku. Karena pemerintah daerah tentunya tidak akan menjalankan satu kebijkan, jika tidak ada dasar hukum yang jelas. Sehingga pemerintah
daerah merasa tidak ada yang perlu ditakutkan asalkan sesuai aturan yang ada. Selain itu, langkah pemerintah daerah dengan melakukan penertiban di kawasan roi pantai bukan sematamata demi kepentingan pemerintah saja. Tapi demi kepentingan masyarakat secara umum. Kalau wisatawan yang datang banyak, tentunya yang mendapat keuntungan masyarakat dan pelaku wisata itu sendiri. Karena tujuan pemerintah melakukan penertiban untuk menata kembali kawasan roi pantai, sehingga mampu memikat wisatawan datang berkunjung. Disinggung proses relokasi kawasan roi pantai sendiri, Putrie mengaku dalam waktu yang tidak lama lagi sudah bisa selesai dan tinggal proses pembersihan kawasan saja. Ditanya status hotel Lombok Baru, Putrie mengaku belum ditertibkan. Namun pemerintah tidak akan membiarkannya, karena lokasi tempat hotel tersebut berdiri berada di dalam kawasan roi pantai. Hanya saja, karena kondisi bangunan cukup banyak pemerintah masih akan ada komunikasi dengan pemilik hotel bersangkutan. (kir)
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Kerjasama Program BOS Dinas Diknas Sumbawa dengan Harian Suara NTB
Pelaksanaan BOS pada Sekolah di Batulante Berjalan Baik Sumbawa Besar (Suara NTB) Pelaksanaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada beberapa sekolah di kecamatan Batulante berjalan cukup baik. Meski dengan dana dan siswa yang terbatas, namun semangat mereka menyelenggarakan proses belajar mengajar tak pernah surut. Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Diknas Sumbawa, A. Rahman S.Pd, kagum dengan salah satu sekolah, SDN 2 Baturotok. Di mana setiap ruangan diberikan alas karpet. Mereka begitu peduli dengan sarana dan prasarana yang mereka gunakan. Hingga proses belajar mengajar terasa nyaman dan tenang. Fasilitas lain seperti kamar mandi, WC
SDN Tepal (Suara NTB/arn)
Empat Pemegang IUP di Sumbawa Tarik Diri Sumbawa Besar (Suara NTB)Sebanyak empat perusahaan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) keluar dari Sumbawa. Tiga di antaranya menarik diri dan kembali menyerahkan lahannya kepada pemerintah dan sisa satunya lagi kepemilikannya dicabut Pemkab Sumbawa. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Sumbawa, Ir. Arahim, Jumat (1/11) menyebutkan, uang jaminan pemilik IUP yang dicabut sebesar Rp 200 juta sudah diserahkan ke kas daerah. Sementara tiga perusahaan lainnya yang menarik diri, PT Selatan Arc Mineral di Lantung, PT. ANTAM di Moyo Utara dan Cahaya Mineral sudah menyerahkan kembali kepemilikan lahannya kepada pemerintah. Artinya kini, tersisa 16 perusahaan yang memiliki IUP di Sumbawa yang sebagian di antaranya adalah perusahaan yang bergerak di bidang emas dan tembaga. Status IUP mereka disesuaikan dengan Permen ESDM No. 7 tahun 2012, perusahaan yang mendapatkan IUP haruslah clear dan clean. “Clear sesuai aturan perizinan,” katanya. Sementara terkait PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), tetap mengacu kepada UU no. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba). Yang salah satunya mengatur pemurnian emas dan dan tembaga di dalam negeri sebagai nilai tambah. Hal inilah yang masih sulit dipenuhi. Namun, untuk kasus PT NNT, perusahaan ini masih melakukan esksplorasi. Kecuali nanti setelah diproduksi maka untuk pemurnian, minimal menggunakan perusahaan smelter di dalam negeri kalau memang tidak bisa membangun smelter sendiri. (arn)
PLTMH akan Diperluas Sumbawa Besar (Suara NTB)Sejumlah desa terpencil di kecamatan Batulante selama ini belum menikmati pelayanan listrik. Untuk itu, pemerintah akan memperluas jangkauan listrik dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) bagi wilayah yang memiliki potensi seperti desa Tangkampulit. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Sumbawa, Ir. Arahim, Jumat (1/10) mengungkapkan, pembangkit listrik tenaga air yang ada di desa Baturotok sedikit rusak, dan akan diperbaiki. Sekaligus dengan adanya penambahan sambungan rumah. Sedangkan untuk desa Tangkampulit kini sedang dalam pemetaan potensi dan perencanaan pembanguan PLTMH. Setelah diusulkan pembangunannya sekitar setahun lalu. “Konsultan dari pusat baru turun kemarin. Mungkin segera dilakukan penyiapan dana,” terangnya. Dengan adanya PLTMH dimaksud nantinya, seluruh rumah di Tangkampulit dan sekitarnya bisa menikmati listrik. Termasuk pula diupayakan di desa Tepal, kalau potensinya memungkinkan. Artinya, kalau PLTMH di Tangkampulit bisa beroperasi, maka jangkauanya bisa diperluas ke Tepal. Agar ketika sambungan PLN nantinya sampai ke wilayah tersebut, maka pembangkit yang ada bisa dijual ke PLN. “Nanti kita lihat tergantung besar potensinya,” kata Arahim. Dari hasil kunjungan tim konsultan, sejauh ini, potensi di Tangkampulit dinilai memungkinkan. Hanya saja, pihaknya memberikan masukan kepada konsultan, agar dalam perencanaan pembangunan PLTMH nantinya juga mempehitungkan biaya tarnsportasi yang mahal ke wilayah terpencil. Konsultan juga diminta memberikan kepastian waktu dalam bekerja. Sebab rentang waktu bulan Juni hingga bulan Oktober yang bisa digunakan secara maksimal untuk bekerja. Sebab setelah memasuki musim hujan, maka bisa menjadi sulit. (arn)
banyak siswa riel yang ada. Begitu pula dengan sekolah swasta, yang diharapkan bisa berperan pula dalam memajukan pendidikan di daerah ini. Namun, harus tetap bersaing secara sehat dan jangan sampai saling menjatuhkan. “Silakan bangun sekolah, selama siswanya ada dan tidak mengganggu sekolah lain, ya silakan. Kepada sekolah swasta kita harapkan kepastian layanan pendidikan siswa yang diterima. Jangan sampai terbelengkalai. Artinya statusnya harus jelas. Persyaratan menjadi siswa baru itu bagaimana, tolong dikomunikasikan dengan Diknas. Jangan jalan sendiri. Karena bagaimanapun semuanya tanggung jawab kami,” tandas A. Rahman.
Kepala SDN Tangkampulit, H. Halik menyebutkan, dari total 82 siswanya, yang terdaftar untuk BOS sebanyak 79 siswa. Artinya, dua siswa yang belum sempat terakomodir. Namun, melalui sistem dapodik saat ini, data dua siswa tersebut akan di-up date melalui sistem online. Selama ini, BOS digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, perbaikan fasilitas sekolah seperti meubelair, lemari. Ataupun untuk guru honorer. Selain itu juga untuk buku bahan bacaan siswa, alat peraga, alat tulis kantor dan lainnya sesuai dengan mekanisme penggunaan dana BOS. “Selama ini kita belum ada kendala berarti dalam penerapan dana BOS,” terangnya. (arn)
Demo Perbaikan Jalan
DPRD akan Ajak Mahasiswa Menghadap Gubernur
Bima (Suara NTB) Setelah aksi unjuk rasa yang berakhir bentrok, belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Donggo dan Soromandi (Himdos) kembali mendatangi DPRD Kabupaten Bima, Jumat (1/11). Kehadiran para mahasiswa ini guna meminta ketegasan Ketua DPRD Kabupaten Bima, Drs H. Muchdar Arsyad dalam menyampaikan aspirasi perbaikan jalan Lingkar Utara di Kecamatan Donggo dan Soromandi ke Gubernur dan DPRD Provinsi NTB. Menanggapi hal tersebut, Muchdar memastikan jika pihaknya akan berangkat bersama mahasiswa menghadap Gubernur dan DPRD Provinsi NTB. Belasan mahasiswa yang dipimpin Korlap, Aidin Mustofa, diterima oleh Ketua DPRD Drs H. Muchdar Arsyad, anggota M. Aminurlah, Sekwan, dan lainnya. Kepada Ketua dan anggota Dewan tersebut para mahasiswa ini pun menanyakan ketegasan DPRD Kabupaten Bima guna memperjuangkan tuntutan mereka ke Gubernur dan DPRD Provinsi NTB terkait pembangunan jalan dimaksud. Menanggapi permintaan ini, Ketua Dewan memberikan jawaban jika pihaknya akan merespon dan akan berangkat ke Mataram bersama mahasiswa Himdos untuk menyampaikan langsung tuntutan ke Gubernur dan DPRD.
Polisi Bekuk Bandar Sabu Kota Bima (Suara NTB) Ruas jalan Sulawesi tepatnya di komplek pertokoan Kota Bima di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasa NaE Barat, Kamis (1/11), macet total. Perhatian para pengguna jalan tersebut tertuju pada sebuah rumah yang tengah ramai oleh aparat Kepolisian berpakaian preman. Rupanya saat itu, aparat Sat Resnarkoba Polres Bima Kota tengah menangkap St (37) Bandar Sabu-sabu (SS) yang merupakan residivis dan selama ini masuk dalam DPO. Bukan hanya St, polisi juga menangkap seorang pembeli, AM (26), yang merupakan PNS di lingkup Keuangan Pemkab Bima. Pengungkapan bandar narkoba ini bermula ketika diamankannya, AM yang saat itu melintas di salah satu ruas jalan yang masih dalam kompleks Pertokoan Bima. Saat itu, AM yang menggunakan ojek memang dibuntuti karena didapat informasi karena pria asal Desa Cenggu Kecamatan Belo Kabupaten Bima ini kerap menggunakan SS. Saat dihentikan, AM tak dapat berkutik setelah aparat mendapati empat poket SS dalam saku celananya. Saat ditanyai, AM mengaku empat poket SS ini baru saja dibeli dari seseorang berinisial St. Berdasarkan pengakuan ini, aparat pun menuju kediaman St di Jalan Sulawesi untuk melakukan pengembangan. Rupanya benar, saat itu St memang tengah berada di rumah. Saat disambangi, yang bersangkutan tak dapat mengelak. Dari kamarnya, aparat kemudian berhasil mengamankan satu poket SS beserta bong (alat penghisap sabu, red). Kedua pelaku bersama tukang ojek, MF (24) kemudian digiring ke Sat Narkoba untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kapolres Bima Kota melalui Kasat Resnarkoba Iptu Suparman Dj yang ditemui di ruang kerja, Jumat (1/11) membenarkan penangkapan bandar dan pengguna SS ini. Diakuinya, awalnya pihaknya hanya mengamankan AM yang belakangan diketahui sebagai PNS di lingkup Pemkab Bima. Saat itu yang bersangkutan diduga baru saja membeli narkoba. Dari keterangan AM kemudian didapat identitas Bandar tempat dia membeli. “Sete-
dan lainnya juga berfungsi dengan baik. Dana BOS yang minim juga tidak menghambat proses belajar. Seperti SD Fajar Bakti Baturotok, yang siswanya hanya 15 orang dengan satu orang guru dan satu kepala sekolah. Lokasinya berada di lembah dan sulit dilalui. “Dana BOS yang ada itu memang sangat minim, karena ada sekolah-sekolah yang muridnya sedikit. Tapi mereka siap untuk bekerja memajukan daerahnya. Apalagi bisa dibantu guru honor, jadi tidak kesulitan,” terangnya. Untuk sekolah yang muridnya belum terdaftar dalam alokasi BOS, maka diakhir tahun bisa ditambahkan. Artinya, alokasi BOS tetap se-
Suparman Dj.
(Suara NTB/use)
lah dapat pengakuan dari AM, malam itu langsung kita tindaklanjuti dengan mendatangi kediaman St,” tutur Suparman. Dijelaskannya, lantaran tertangkap tangan baik bandar maupun oknum PNS ini langsung ditetapkan sebagai tersangka. Sementara MF, tukang ojek yang sempat diamankan kembali dilepas karena tidak terlibat dan hanya dijadikan sebagai saksi. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 112 Undangundang Nomor 35 Tahun 2009, tentang narkotika dengan ancaman pidana penjara paling sedikit empat tahun dan paling lama 12 tahun, beserta denda paling sedikit Rp 800 juta, paling tinggi Rp 8 miliar. Sementara itu, saat ini pihaknya terus melakukan pengembangan guna mengungkap adanya keterlibatan pihak lain. Untuk itu, dia berharap masyarakat ikut partisipasi minimal memberikan informasi jika menemukan indikasi pengguna atau penjual narkoba. “Karena memang kita tidak bisa berbuat maksimal tanpa bantuan masyarakat,” ingatnya. (use)
HEARING - Para aktivis mahasiswa saat hearing dengan Ketua DPRD Kabupaten Bima, Jumat (1/11). Salah seorang anggota Himdos, Sadam, yang dikonfirmasi usai hearing menyebutkan, pihaknya kembali menyambangi Dewan guna menanyakan ketegasan Ketua Dewan. Sebab sebelumnya dalam aksi unjuk rasa yang berakhir bentrok, Ketua Dewan meminta waktu selama dua hari untuk memberikan jawaban atas pemintaan mahasiswa. “Alhamdulillah, sudah ada keputusannya. Dewan akan berangkat ke Mataram bersama kami untuk menghadap Gubernur dan DPRD Provinsi NTB,” katanya. Sesuai dengan kesepakatan pula, agar diketahui oleh publik, Ketua Dewan akan menyampaikan keputusannya ini kepada mahasiswa dan masyarakat kecamatan Donggo dan Soromandi. Penyampaian tersebut akan diberikan
langsung kepada mahasiswa dan masyarakat Donggo dan Soromandi yang recananya akan menggelar aksi unjuk rasa hari ini (2/11). Ini dimaksudkan untuk menghindari pikiran negatif dari masyarakat. Disebutkannya, sebelumnya pihaknya membawa aspirasi menuntut perbaikan jalan Provinsi Lingkar Utara di Kabupaten Bima tersebut lantaran kondisi jalan belum diperbaiki sejak sekitar 11 tahun lalu. Menurut cerita, katanya, ruas jalan tersebut dibuka saat kepemimpinan Bupati Bima, H. Zainul Arifin. Namun belakangan jalan tersebut diambil alih oleh Provinsi NTB. Sempat ada perbaikan namun hanya sampai kawasan Wadu Pa’a. Sementara dari Wadu Pa’a hingga ujung Kecamatan yang pan-
jangnya sekitar 47 km belum tersentuh aspal sama sekali. “Hanya sempat dikasi batu sebesar kepalan tangan,” terang Sadam. Akibat infrastruktur yang jauh dari layak ini, ekonomi masyarakat tidak berkembang, justru jalan di tempat. Sebagai contoh, akibat jalan rusak ini kendaraan masyarakat cepat rusak karena harus menghadapi medan yang rusak. Namun yang lebih utama, hasil pertanian seperti bawang, padi dan jagung tidak bisa dikelola dengan baik. “Padahal Kecamatan Soromandi ini salah satu penghasil bawang dengan kualitas bagus di Indonesia,” katanya. Sementara itu, Ketua DPRD Drs Muchdar Arsyad mengamini akan rencana ke Mataram atas adanya desakan mahasiswa tersebut.
(Suara NTB/use)
Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak provinsi dengan bersurat terlebih dahulu dengan Provinsi NTB. “Ada langkah-langkah yang harus kita lewati, yakni bagaimana mengkomunikasikan secara intensif ke Gubernur dan DPRD Provinsi,” terangnya. Rencananya, pihaknya akan menghadap ke Gubernur dan DPRD dengan membawa instansi terkait yakni, Dinas PU, Bappeda dan Bina Program. Semenara itu, anggota Dewan M. Aminurlah yang juga menerima para mahasiswa menambahkan rencananya, pihaknya juga akan mengajak anggota wakil rakyat Dapil Kecamatan Donggo dan Soromandi tersebut. Mereka harus ikut, karena merupakan bagian langsung masyarakat setempat. (use)
Defisit APBD Dompu Membengkak Dompu (Suara NTB) Rancangan APBD Perubahan 2013 yang disetujui bersama antara DPRD dan Bupati Dompu justru semakin membengkaknya angka defisit dari Rp 26,9 miliar menjadi Rp 31,5 miliar. Tingginya defisit tersebut membuat APBD Dompu bangkrut karena belanja yang lebih besar ketimbang pendapatan. Pemerintah pun terkesan enggan melakukan rasionalisasi belanja dan upaya lain, tapi justru menyerahkan ke pemerintah provinsi (Pemprov) untuk melakukan rasionalisasi melalui proses evaluasi. Laporan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Dompu yang dibacakan oleh Sirajuddin, SH dalam rapat paripurna Dewan dipimpin Ketua DPRD Dompu, Rafiuddin H. Anas, SE, Kamis (31/10) malam, menyebutkan defisit RAPBD perubahan 2013 sebesar Rp 31,512 miliar. Jumlah defisit ini jauh lebih tinggi dibandingkan pengantar Nota Keuangan RAPBD Perubahan oleh Bupati sebelumnya yang hanya disebut sebesar Rp 26,9 miliar dan laporan Banggar atas pembahasan KUA PPAS RAPBD Perubahan 2013 justru disebut defisitnya sebesar Rp 28 miliar. Kepala Dinas PPKAD Dompu, Drs. H. Muhibud-
din, M.Si yang dihubungi usai rapat paripurna mengungkapkan, peningkatan defisit disebabkan oleh adanya penyesuaian kembali beberapa estimasi realisasi pendapatan sesuai kondisi ril yang ada. “Tidak dipaksakan (penambahan belanja daerah), memang kondisinya seperti itu,” katanya. Tingginya defisit dalam RAPBD perubahan Dompu tahun 2013, dikatakan Muhibuddin, akan diajukan dulu ke Provinsi untuk mengevaluasinya. Hasil saran dan masukan Provinsi ini kemudian akan ditindaklanjuti pemerintah daerah sehingga pendapatan dan belanja daerah seimbang. “Ini masih dalam rancangan. Nanti akan dievaluasi Gubernur. Harus seimbang (antara pendapatan dan pengeluaran),” katanya. Untuk menyeimbangkan pendapatan dan belanja daerah, Banggar DPRD Dompu menyarankan penundaan pelaksanaan beberapa program seperti rencana pengganti DAK pada Dinas Pertanian Dompu sebesar Rp 2,673 miliar karena belum turun juknisnya, dana pembebasan lahan BLK Rp 500 juta karena lokasinya masih belum memenuhi standar, dana sertifikasi sebesar Rp 5,7 miliar karena belum ada juknisnya. Sementaran fraksi-fraksi Dewan meminta dilakukan normalisasi dan efisiensi belanja. Selain itu, fraksi Hanu-
ra Bulan Bintang Matahari Bangsa dan fraksi Demokrat Kedaulatan Nasional Sejahteran meminta dilelang wisma Dompu yang ada di Mataram serta penghapusan aset daerah yang bergerak. Drs. H. Muhibuddin mengatakan, saran-saran fraksi Dewan ini tidak mungkin akan dilaksanakan seperti pelelangan wisma Dompu mengingat waktu yang tinggal dua bulan dan prosesnya yang panjang melalui persetujuan Dewan, pengkajiannya hingga proses pelelangannya. Begitu juga dengan penghapusan aset bergerak berupa kendaraan bermotor dan lainnya. “Jangka waktu tinggal dua bulan, tidak mungkinlah,” katanya. Saran Dewan untuk mengalihkan beberapa belanja seperti dana kekurangan sertifikasi guru tahun 20102011 sebesar Rp 5,7 miliar, dikatakan Muhibuddin, merupakan dana transfer yang harus digunakan sesuai peruntukannya. Bila digunakan untuk program lain, hal itu menjadi temuan. Anggaran Rp 5,7 miliar itu masih kurang dan masih menunggu transfer tambahan dari pusat dan bila diperintahkan untuk membayar, pihaknya akan langsung membayarnya. “Itu tidak boleh digunakan untuk yang lain. Harus dalam bentuk cadangan. Itu kan dana transfer, penggunaannya harus seperti itu,” katanya.
Struktur RAPBD Perubahan Kabupaten Dompu tahun 2013 terdiri dari pendapatan daerah sebesar Rp 689,250 miliar dari sebelumnya Rp.658,901 miliar. Sumbernya, PAD Rp 49,202 miliar dari sebelumnya Rp 36,420 miliar, dana perimbangan Rp 564,187 miliar dari sebelumnya Rp 567,985 miliar, dan lain – lain pendapatan daerah yang sah Rp 75,860 miliar dari sebelumnya Rp 54,494 miliar. Belanja daerah sebesar Rp 729,348 miliar dari sebelumnya Rp.673,354 miliar, terdiri dari belanja tidak langsung Rp.446,339 miliar sebelumnya Rp.414,848 miliar, belanja langsung sebesar Rp.283 miliar dari sebelumnya Rp.258,505 miliar. Kenaikan belanja langsung ini justru hanya pada pos anggara belanja barang jasa yang habis pakai untuk operasional kantor serta aparatur sebesar Rp.15,903 miliar. Belanja modal yang dihajatkan untuk masyarakat kenaikannya hanya Rp.1,999 miliar, itupun diarahkan untuk pemenuhan barang dan jasa pelayanan RSU Dompu. Pembiayaan daerahnya yang bersumber dari sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp.15,085 miliar dan pengeluarannya sebesar Rp.8,585 miliar. (ula)
RAGAM
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
Kasus yang Ditangani KPK dari Lobar Dari Hal. 1 Diyakininya, diantara 16 laporan dari Lobar yang masuk ke bagian penindakan, adalah dokumen yang disodorkannya bersama tim pelapor lainnya. Sebagai catatan dalam pemberitaan sebelumnya, pengaduan masyarakat terkait dugaan korupsi dari Lobar dalam kurun 2008 hingga 25 Oktober 2013 sebanyak 73 kasus yang dianalisis dan ditelaah. Sebanyak 1 pengaduan masuk bidang pencegahan, serta 16 pengaduan masuk ke bidang penindakan dan 1 pengaduan masuk ke bidang lain / pimpinan KPK. Data lain, sebanyak 2 pengaduan dikirim ke instansi berwenang seperti Kejaksaan 1 pengaduan dan BPK 2 pengaduan. Sedangkan sebanyak 20 pengaduan dikirim surat ke pelapor serta 40 pengaduan yang bukan tindak pidana korupsi, pengaduan tanpa identitas dan tanpa bukti awal. Terkait adanya masalah temuan soal ADD yang merupakan salah satu item dari laporan yang masuk ke KPK, Inspektur Kabupaten Lobar, Ir. H.Rahmat Agus Hidayat mengaku tak mengetahui adanya penyimpangan tersebut. Pasalnya, sejauh ini, hasil audit BPK, BPKP, dan Inspektorat Provinsi NTB tak menemukan adanya indikasi pe-
nyimpangan pada penyaluran ADD tersebut. Sepanjang tak ada temuan penyimpangan oleh pihak terkait, pihaknya tak bisa memanggil dinas yang menangani penyaluran ADD. Dalam hal ini yang menangani masalah penyaluran ADD oleh BPMPD di bawah koordinasi Asisten I Setda Lobar. Namun demikian, pihaknya perlu berkoordinasi dengan pihak terkait soal masalah ini. Demikian pula soal temuan penyimpangan aset di Lobar yang juga masuk laporan ke KPK, Inspektorat Lobar mengarakan agar hal ini dikonfirmasi ke Kantor Aset Daerah. Ia menambahkan, adanya upaya menekan penyimpangan di lingkup SKPD Pemkab Lobar merupakan upaya sistematis dari atas hingga bawah. Karenanya Pemkab Lobar sudah menerapkan Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang dilakukan oleh masing-masing SKPD sampai dengan stafnya. Selain itu, diterapkan juga Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) yang dilakukan secara menyeluruh oleh Pemda melalui Satgas SPIP. ‘’Itu bentuk komitmen kita mengantisipasi penyimpangan,’’ ujarnya. (ars/her)
Pemkab Lobar Sebut Dosa Lama Dari Hal. 1 Sebelumnya, penetapan anggaran dan dokuman DPA tidak pernah tepat waktu. Bahkan, selalu melampui waktu. Dokumen APBD Lobar katanya sebelumnya dievaluasi oleh Pemprov terlambat. Namun karena adanya penekanan, maka anggaran ini lebih cepat selesai, paling tidak Desember sudah rampung. Menurutnya, molornya penyusunan anggaran dalam APBD ini menyebabkan rentan terjadi penyimpangan. Sehingga hal ini pun menjadi perhatian Bupati Lobar untuk segera diatasi. Langkah selanjutnya, rapat evaluasi dilakukan secara berjenjang. Rapim dalam setahun bisa dilakukan
sampai empat kali. Rapim pertama dengan Ketua DPR, Kepolisian, Kejati. Rapim kedua, dilakukan evaluasi SPKD lingkup Pemkab Lobar dengan instansi vertikal. Rapim ke tiga, mengumpulkan para camat dan kades, selanjutnya rapim keempat mengundang toga toma dan kalangan terkait. ‘’Hal ini untuk mengeliminir supaya tidak ada terjadi masalah,’’ jelasnya. Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lobar, Ispan Juanaidi enggan berkomentar terkait hal ini. ‘’Saya belum baca, no comment,’’ ujar Ispan singkat via SMS kepada Suara NTB. (her)
Ada Tersangka Baru Dari Hal. 1 Penetapan tersangka baru yang belum disebutkan inisialnya itu, setelah melalui proses evaluasi dengan tim penyidik yang menangani kasus tersebut. “Untuk kasus PAUD – NI kami memang sudah menetapkan seorang tersangka baru,” beber Kajati via SMS. Apakah tersangka itu dari kalangan rekanan atau KPA, Kajati enggan menyebut, sampai ada evaluasi berikutnya. Dengan demikian, tersangka dalam kasus proyek Tahun 2012 senilai Rp 2,9 milliar ini menjadi dua orang. Dua pekan sebelumya, Kejaksaan sudah memutuskan menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berinisial Hr sebagai
tersangka. Hr bertanggungjawab karena membuat kontrak dengan rekanan, JW. Dari kontrak itu, terjadi indikasi penyimpangan yang mengindikasikan mencuatnya kerugian negara. Sambung Kajati, penyelidikan kasus itu akan terus berlanjut. Evaluasi – evaluasi akan terus dilakukan, untuk menentukan kemungkinan untuk menyeret pihak lain yang dianggap bertanggungjawab. Apalagi saat ini, proyek tersebut dalam proses uji laboratorim untuk sampel fisik proyek. Dengan harapan, dari hasil uji lab, akan segera ditentukan berapa nilai penyimpangan spesifikasi gedung. (ars)
PDIP Ingin Mengirim Pesan Dari Hal. 1 Menurutnya, sebelum mencabut dukungan, mereka terlebih dulu menyerap masukan – masukan dari masyarakat, lalu melakukan kajian demi kajian. Pihaknya pun sebenarnya telah berupaya mengundang Suhaili untuk melakukan klarifikasi atas persoalan – persoalan yang telah mereka kaji tersebut. Karenanya, Suhaimi menegaskan alasan mereka mencabut dukungan politik ini lebih bersifat substantif. Dengan mencabut dukungan itu, PDIP juga ingin mengirimkan pesan yang jelas dan tegas kepada masyarakat Loteng, bahwa, PDIP tidak ingin ikut menanggung dampak dari kebijakan – kebijakan yang dinilai telah menyimpang tersebut. “Kita tidak mau ada kebijakan yang seperti itu, lalu karena kami masih dalam gerbong, kami dianggap ikut bertanggungjawab. Sekarang, kami tidak lagi ikut bertanggungjawab atas apa yang dilakukan oleh Suhaili,” tegas Suhaimi. Suhaimi menjamin pihaknya akan tetap konsisten dengan sikap politik ini sepanjang kebijakan – kebijakan yang menyimpang masih terus dilakukan. Namun, bila kelak pihaknya mendapati adanya niatan untuk melakukan perbaikan atas kebijakan – kebijakan yang menyimpang tersebut, maka pintu dialog masih akan tetap terbuka. “Kita masih membuka dialog. Makanya kalau mereka merasa kebijakannya benar, seharusnya lakukan klarifikasi dong,” ujar Suhaimi. Pemerhati masalah Politik dan Pemerintahan, Arifuddin Hamid, menilai manuver politik PDIP yang mencabut duku-
ngan dari duet pemimpin yang pernah didukungnya saat Pilkada Loteng dulu menandakan adanya etika politik yang dilanggar. Menurutnya, di negara – negara demokrasi yang maju, tradisi cabut mencabut dukungan semacam yang dilakukan PDIP ini tidaklah lazim. Arifuddin menilai, tidak saja PDIP. Kebanyakan parpol memang tidak terlalu memiliki kriteria yang jelas soal mendukung dan menentang kebijakan atau kepemimpinan sebuah pemerintahan. Seperti halnya yang terjadi di level nasional, kriteria mendukung atau tidak sebuah pemerintahan lebih sering terjadi karena alasan – alasan yang bersifat transaksional belaka. “Tidak saja di Loteng, tidak saja di PDIP. Gejala ini hampir terjadi di seluruh parpol. Tidak ada desain kriteria dukungan yang jelas. Dan ini saya kira hanya fenomena gunung es. Di perpolitikan nasional, hal ini juga terjadi,” ujarnya. Meski demikian, Arifuddin juga mengakui bahwa sikap politik PDIP ini bisa jadi akan menghadirkan sebuah pembelajaran politik jika partai banteng moncong putih itu benar – benar konsisten dengan kebijakannya. Terlebih, sejauh ini memang jarang sekali ditemukan ada partai yang berani mengeluarkan keputusan resmi mencabut dukungan seperti ini. “Bisa – bisa saja PDIP menjadi partai yang kritis, kalau dia bisa konsisten, bisa menjadi pengontrol yang baik. Tapi kita lihat dulu nanti konsistensinya,” pungkasnya. (aan)
Halaman 5
Besok, Komisi I Awasi Galang Solidaritas TNI - Polri dan Pemerintah Pelaksanaan Tes CPNS Lomba Menembak Mataram (Suara NTB) Berbagai ajang dihelat untuk semakin mempererat hubungan antarkorps TNI dengan Polri. Hajatan silaturahmi itu, kembali digelar dalam bentuk lomba menembak, Jumat (1/11) di Mako Brimob Polda NTB. Tidak hanya mempererat hubungan kedua lembaga, kegiatan dalam rangka HUT Brimob ini, juga untuk mempererat hubungan silaturahmi dengan pemerintah. Pertandingan menembak di lapangan kompleks Sat Brimob itu, dihadiri Kapolda NTB Brigjen Pol. Mochammad Iriawan, Danrem 162/WB Kol. Inf. Sofyan Chandra, Danlanal Mataram Kol. Mar. Suhono, beserta sejumlah anggota Perbakin berpartisipasi dalam mempertunjukkan kemampuan menembak dengan jarak 15 meter. Tak hanya Kepolisian dan TNI beserta anggota Perbakin, sejumlah tamu undangan, seperti pejabat dan para wartawan juga
turut serta menunjukkan kemampuan mereka dalam menggunakan sejata. Dalam pertandingan yang diikuti sekitar kurang lebih 100 orang, para peserta yang terlibat pertandingan akan diberi penilaian berdasarkan jumlah tembakan yang tepat mengenai sasaran dengan jarak sekiatar 15 meter. Dengan menggunakan senjata jenis Airsoft Gun ,para peserta diberi waktu tiga kali menembak dengan jumlah amunisi sebanyak 15 butir. Dalam kesempatan tersebut, Kapolda NTB, Brigjen Pol. Mochammad Iriawan menerangkan, kegiatan itu wahana menjalin silaturrahmi jajaran Kepolisian dengan elemen pemerintah dan masyarakat. Dengan melibatkan sejumlah instansi seperti TNI, FKPD, instansi perbankan dan masyarakat itu, diharapkan rasa persaudaraan dan silaturrahmi bisa terus terjaga dengan baik. “Silaturrahim kita dengan
seluruh FKPD, TNI, dan seluruh komponen masyarakat. Ada kawan-kawan dari Perbakin, ada masyarakat, ada dari unsur bank, pemerintah daerah. Yang kedua kebetulan rangkaian HUT ke 68 Brimob. Tentunya yang berikutnya mempererat silaturrahmi kita dengan komponen masyarakat, baik itu FKPD, TNI, maupun instansi lainnya” jelasnya. Lebih khusus Iriawan menambahkan, terkait dengan potensi anggota Perbakin dalam hal kemampuan menembak, diharapkan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat, demi mengembangkan potensi yang mereka miliki. Acara yang akan digelar selama dua minggu tersebut direncanakan dirangkai dengan sejumlah kegiatan seperti bakti sosial, napak tilas hingga ditutup dengan parade upacara sekaligus peresmian gedung baru Sat Brimob yang akan segera rampung. (ars)
Program 99 Hari
Pembangunan 15 Daerah Irigasi Ditarget Rampung November Mataram (Suara NTB) Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB menargetkan program perbaikan dan peningkatan infrastruktur berupa pembangunan irigasi parstisipatif 15 daerah irigasi di NTB dapat rampung pada pertengahan November ini. Program ini masuk dalam program 99 hari Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan H. Muh. Amin, SH, M.Si yang di-launching pada 17 September lalu dan harus sudah rampung atau selesai dikerjakan pada 24 Desember mendatang. “Rata-rata sekarang ca-
paiannya sudah 90 persen. Insya Allah pertengahan bulan November clear 100 persen,” ujar Kepala Dinas PU NTB, Ir. H. Dwi Sugianto, MM dikonfirmasi, Jumat (1/11) kemarin. Ia mengatakan, pembangunan 15 darerah irigasi pada 6 kabupaten di NTB tersebut dilakukan dengan sistem pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Disebutkan, rata-rata satu irigasi memperoleh anggaran sekitar Rp 130 juta sampai Rp 160 juta. Dwi menambahkan, dana bantuan program tersebut berasal dari Bank Dunia mela-
lui program Wisem II. Dana program perbaikan dan peningkatan infrastruktur 15 daerah irigasi tersebut langsung dikelola oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Dengan adanya perbaikan 15 daerah irigasi tersebut, tambahnya, maka akan mampu mengairi areal tanam seluas 327 hektar. Panjang saluran irigasi yang diperbaki katanya, hampir sepanjang 48 Km. Selain itu ada beberapa juga yang diperbaiki atau direhab sehingga panjangnya bisa mencapai 60 Km. (nas)
Berkurang, Jumlah Pemilih di KSB Taliwang (Suara NTB) Untuk kali ketiga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jum’at (1/11) kemarin, kembali menetapkan daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pelaksanaan Pemilu 2014 mendatang. Berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan KPU KSB, jumlah DPT yang ditetapkan kali ini terjadi pengurangan dari jumlah sebelumnya. Dari yang sebelumnya sebanyak 89.414 pemilih menjadi 89.301 pemilih. “Jumlah yang kita tetapkan dalam DPT kali ini berkurang sebanyak 113 pemilih,” jelas
ketua KPU KSB Khaeruddin, SE kepada media ini usai menggelar pleno, Jumat (1/ 11) sore kemarin. Diuraikannya pemilih yang hilang dari data DPT sebelumnya beberapa diantaranya adalah pemilih ganda. Setelah dilakukan pemeriksaan beberapa nama dalam DPT ternyata ganda dan harus dihilangkan salah satunya. Selain ganda, menyusutnya DPT juga diakibatkan adanya warga yang sebelumnya terdaftar dalam DPT saat ini telah tidak berada ditempat, baik dikarenakan meninggal dunia atau pindah domisili ke luar KSB.
“Selama penundaan penetapan DPT oleh pusat kami menemukan dalam DPT kita yang harus dikeluarkan. Makanya jumlah DPT yang kita tetapkan sekarang berkurang,” papar Heru akrab disapa. Selanjutnya kata Heru, hasil penetapan DPT kali ini akan disampaikan pihaknya ke KPU provinsi. Kemarin, DPT tersebut langsung diantarkan ke KPU provinsi menyusul jadwal penetapan DPT tingkat provinsi akan dilaksanakan pada, Sabtu (hari ini,red). “Kita akan sampaikan langsung karena besok pleno penetapan DPT di provinsi,” sambungnya. (bug)
Lombok Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Syariah Nasional Dari Hal. 1 Hal tersebut terutama terlihat, dari mayoritas penduduk NTB yang muslim.”Sehingga potensinya kearah sana lebih besar. Sebagian besar penduduk kita muslim, sehingga perlu dikelola secara syariah,”ujarnya. Menurut Nasir, selain berbagai potensi yang ada tersebut, dengan adanya Islamic Center (IC) dan pembangunan hotel syariah di areal IC juga akan turut mendukung Lombok sebagai destinasi wisata syariah. Selain itu, pemerintah daerah juga mendorong pengelola hotel dan restoran di daerah ini untuk mengurus
sertifikasi halal. Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Esthy Reko Astuti mengatakan, Indonesia menawarkan sembilan destinasi wisata syariah, yakni Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok, dan Makassar. Penetapan wilayah-wilayah tujuan wisata syariah tersebut dilakukan berdasarkan kesiapan sumber daya manusia, kultur masyarakat setempat, produk-produk wisata daerah, dan akomodasi wisata. Penetapan destinasi wisata syariah tersebut merupakan persiapan menjelang pe-
luncuran produk wisata syariah tahun 2014. Pariwisata syariah bukan hanya meliputi keberadaan tempat wisata ziarah dan religi saja namun juga mencakup ketersediaan fasilitas pendukung seperti restoran dan hotel yang menyediakan makanan halal dan tempat shalat. Tahun 2010, Indonesia menerima kunjungan tujuh juta wisatawan dan 17 persen di antaranya merupakan wisatawan muslim. Dengan promosi lebih aktif tentang wisata syariah, diharapkan kunjungan turis muslim bisa naik menjadi 20 persen sampai 25 persen pada 20142015. (nas)
Pembentukan KLS Jangan Dipolitisir Dari Hal. 1 Menurutnya, komentar seperti anggota DPR RI, Sunardi Ayub dari Partai Hanura dan anggota DPD RI Farouk Muhammad dianggap terlalu berlebihan. Orang nomor satu di Lotim itu meminta politisi itu tidak terlalu mempolitisir KLS. Dikhawatirkan, komentar-komentar praktik politisisasi gaya para wakil rakyat itu akan mempengaruhi situasi masyarakat Lotim. ‘’Orang-orang yang tidak faham politik nanti terpancing, jadi diam saja jangan terlalu banyak komentar,’’ pintanya. Ditanya soal sikapnya terhadap rencana pembentukan KLS? Ali BD menegaskan bahwa dirinya tidak mau bicara soal dukung mendukung pembentukan daerah otonomi baru di wilayah hukum Kabupaten Lotim itu. Bicara politik katanya, sangat kental dengan kepentingan. Politisasi rencana pembentukan KLS dipandang Ali BD sangat keliru. ‘’Keliru kalau main politik begitu,’’ tandasnya. Farouk Muhammad ketika
dikonfirmasi terkait kritik Ali BD menyatakan, pernyataan Bupati Ali BD sangat dihormati sebagai seorang politisi senior. Apa yang dinyatakan Bupati Lotim itu dianggap sudah pasti penuh pertimbangan. “Beliau (Bupati –red) mungkin ingin segala sesuatu itu bisa berjalan dengan tepat,” ujarnya. Selaku anggota DPD RI, Farouk mengaku hanya menjalankan tugasnya. Terhadap pemberitaan KLS ia juga mengaku sejauh ini sudah terlalu berlebihan. Ia menjelaskan, khusus soal KLS sebenarnya saat ini baru memasuki pra proses. Proses yang sebenarnya yang akan dilalui cukup panjang. Farouk pun mengaku kecewa dengan adanya pemberitaan-pemberitaan di media yang menyebut seolah-olah KLS itu sudah jadi. Disampaikan, nanti ada proses pertemuan tripartit antara DPR RI, DPD RI dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Lotim. Rencana itu masih belum dibahas. Harapannya rakyat Lotim khususnya tidak diiming-imingi den-
gan janji politis. Farouk mengaku sepakat dengan Bupati Lotim yang meminta pembentukan KLS ini tidak dipolitisir oleh para politisi. “Ini masih pra perjuangan,” paparnya. Disebutkan, tercatat sebanyak 65 Daerah Otonomi Baru (DOB) yang saat ini meminta segera untuk diproses. Mengingat jumlah itu menurut Farouk, akan cukup berat perjuangan daerah untuk bisa mewujudkannya. Para wakil rakyat di tingkat pusat dari NTB memang terus memperjuangkannya, namun daerah lain sudah pasti juga turut aktif memperjuangkan daerahnya. Dikatakan persaingan akan terasa cukup berat. Pasalnya semua daerah memiliki kepentingan yang sama. “Kita sama-sama berkepentingan,” imbuhnya. Masalah pendanaan juga harus disiapkan banyak oleh daerah. Sementara itu, politisi Hanura, Sunardi Ayub yang coba dikonfirmasi via ponselnya terkait kritik Bupati Lotim tesebut belum bisa dihubungi. (rus)
Mataram (Suara NTB) Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan dilaksanakan secara serentak pada hari Minggu (3/11) besok. Komisi I DPRD NTB yang membidangi masalah kepegawaian akan langsung turun ke lapangan melakukan pengawasan di tempat-tempat pelaksanaan tes CPNS khusus tingkat provinsi. “Kami sudah bentuk tim. Kami akan turun memantau pelaksanaan tes CPNS apakah panitia penyelenggara benar-benar melaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP),” terang Wakil Ketua Komisi I DPRD NTB, H. Rumaksi SJ, SH, Jumat (1/11). Di samping itu pihaknya juga akan mengawasi terkait distribusi soal-soal CPNS apakah ada kebocoran atau tidak. Rumaksi juga mengimbau agar hal yang sama dilakukan oleh DPRD Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan tes CPNS maupun tes K2. “Kita turun langsung ke beberapa lokasi tes di provinsi. Tidak sampai ke kabupaten/kota. Sehingga kami minta juga DPRD Kabupaten/Kota turun memantau,” ujarnya. Dalam pelaksanaan tes CPNS tahun ini diharapkan hasilnya nanti sesuai dengan yang diharapkan yaitu terpilihnya peserta yang memiliki kemampuan sesuai bidangnya. Rumaksi mengimbau kepada masyarakat agar jangan
terbujuk rayuan para calo yang mulai bergentayangan menawarkan jasa dalam proses rekrutmen CPNS ini. Para calo yang mengaku memiliki kedekatan dengan pejabat tertentu dalam menjalankan aksinya dan berjanji bisa membantu peserta yang menyiapkan sejumlah uang ditegaskan Rumaksi jangan dipercaya. “Mereka itu hanya berspekulasi. Yang mengakui memiliki kedekatan dengan pejabat dan pasti yang lewat dia akan lolos, sekarang sulit dilakukan. Kami mengimbau kepada masyarakat yang anaknya ikut CPNS jangan sampai tertipu dengan bujuk rayu calo ini. Jangan sampai mereka sudah keluar uang, anaknya tidak lulus, uangnya hilang,” pesannya. Opini yang berkembang di masyarakat bahwa kebanyakan yang lulus menjadi PNS adalah orang yang memiliki kedekatan dengan pejabat tertentu atau yang lulus dengan menggunakan uang sogokan. Untuk mengubah opini ini, politisi Partai Hanura ini menegaskan panitia atau pemerintah sebagai pelaksana rekrutmen CPNS ini jangan mengutamakan kepentingan pribadi misalnya pelamar dari anggota keluarganya. “Sehingga lambat laun masyarakat akan percaya tes CPNS tidak perlu menggunakan uang tapi melalui kerja keras dengan belajar supaya lulus tes ini. Itu yang kita harapkan,” pungkasnya. (yan)
Bandar Internasional Fokus ke KLU Tanjung (Suara NTB) Bandar internasional yang rencananya dibangun di Indonesia Timur tampaknya akan benar-benar mengarah ke Kabupaten Lombok Utara (KLU) NTB. Pasalnya, salah satu center point prasyarat yaitu Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sedang dilaksanakan dan akan dirampungkan Pemda dengan menggandeng akademisi Universitas Mataram. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) KLU, Ir. H. Nanang Matalata, Jumat (1/11), mengakui pra-KLHS sudang rampung. Dua kecamatan yaitu, Kayangan dan Bayan, menjadi area strategis yang tersentuh langsung oleh bandar internasional. “KLHS yang paling utama. Bisa dikatakan ada lampu hijau karena titik (penentu) di situ. Tapi kembali lagi, tergantung pusat dan respons investor dunia,” ungkap Nanang. Selain KLHS, Pemda KLU juga diminta menyiapkan lahan dan infrastruktur. Awalnya, areal pembangunan bandar internasional yang dibutuhkan seluas 1.000 hektar (ha). Areal itu hanya seper sepuluh dari total kebutuhan areal jangka panjang seluas 10.000 ha. Jumlah areal itu sebut Nanang, tidak berarti harus dibebaskan oleh Pemda KLU. Melainkan dua Kecamatan dimaksud akan dijadikan sebagai bagian dari kota industri pascapem-
bangunan bandar internasional. “Perumahan warga di Kayangan dan Bayan akan jadi bagian dari kota, karena dengan adanya bandar internasional akan terbangun kota industri dunia,” klaimnya. Terhadap kekhawatiran kesiapan sumber daya manusia yang ada di KLU yang tidak mampu mengikuti alur perubahan ekonomi industri ke depan, Nanang menjelaskan jika Bupati Lombok Utara telah mengajukan permintaan ke pemerintah pusat untuk dibangunnya Perguruan Tinggi Politeknik. Kompetisi di perguruan tinggi itu disadarinya cukup ketat, karena akan banyak pelajar-pelajar dari berbagai daerah dan bahkan pelajar luar negeri akan menimba ilmu di tempat. Hanya saja, Pemda KLU meminta kepada pusat agar PT Polititeknik nantinya tetap memprioritaskan putra daerah KLU khususnya dan NTB umumnya. “Perguruan Tinggi Politeknik telah direspons oleh Kemendikbud dan kita sudah diminta menyiapkan lahan. Rencana dari yang kita siapkan, lahannya di Amor-Amor, Kayangan. Di sana ada lahan Pemda seluas 10 hektar,” sambungnya. Dalam hal ini, ungkapnya, pekan mendatang KLU akan kembali melakukan lobi dengan menyodorkan hasil kajian yang sudah ada. (ari)
Penyusutan Lahan Belum Berdampak Signifikan Mataram (Suara NTB) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB merilis belum berdampaknya secara signifikan penyusutan lahan pertanian terhadap hasil produksi. Sebab, berdasarkan hasil penghitungan Angka Ramalan (ARAM) II, luas panen untuk padi sawah diperkirakan sebesar 377.190 hektar (ha) dengan produktivitas 51,40 kwintal/ha. Sehingga, produksinya diperkirakan sebesar 1.938.910 ton gabah kering giling (GKG). Sementara untuk padi ladang, luas panennya mencapai 54.561 hektar, produktivitas sebesar 40,79 kw/ha, diperkirakan sebesar 222.532 ton. “Dengan demikian, produksi total padi tahun 2013 di Provinsi NTB diperkirakan mencapai 2.161.442 ton GKG,” sebut Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin di kantornya, Jumat (1/11). Dengan angka produksi tersebut, produksi padi tahun 2013 diramalkan mengalami peningkatan sebesar 2,23 persen dari 2.114.231 ton pada tahun 2012 menjadi 2.161.442 ton. Naiknya produksi padi ini disebabkan karenanaiknya luas panen padi pada tahun 2013. Pada komoditi kedelai, tahun 2013 ini diperkirakan terjadi peningkatan jumlah produksi tanaman kedelai dibandingkan tahun 2012. Jumlah peningkatan produksi kedelai mencapai 22.988 ton dibanding tahun 2012. Dilihat juga dari luas panennya, terjadi peningkatan sebesar 35,74 persen. Dari 62.888/Ha tahun 2012 menjadi 85.364/Ha tahun 2013. Demikian juga untuk produksi kacang tanah, pada tahun 2013 ini terjadi peningkatan. Jika pada tahun 2012 produksi kacang tanah sebesar 38.890 ton biji kering, maka pada tahun 2013 menjadi 60.440 ton biji kering. Atau disebut naik sebesar 55,41 persen. Meningkatnya produksi kacang tanah ini menurut Wahyudin disebabkan karena meningkatnya luas panen dari 25.508/Ha pada tahun 2012 menjadi 30.761/Ha tahun 2013. Namun berbanding terbalik dengan produksi jagung tahun 2012 yang hanya mencapai 642.674 ton pipilan kering. Sedangkan pada tahun 2013, produksi jagung diperkirakan 624.445 ton pipilan kering, yang berarti turun sebesar 2,84 persen. “Penurunan jumlah produksi ini disebabkan karena penurunan luas panen dari 117.030 hektar pada tahun 2012 menjadi 110.050 hektar pada tahun 2013. Sementara kacang hijau diperkirakan turun menjadi 23.957 ton, atau menurun sebanyak 29,85 persen dari tahun 2012 yang mencapai 34.152 ton,” demikian Wahyudin. (bul)
OPINI
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
Halaman 6
Tinsa Sanjaya dan Kekuatan Konsep Berharap Konsistensi PDIP PENARIKAN dukungan oleh PDIP dari duet kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng), H. M. Suhaili FT, SH – Drs. H. L. Normal Suzana (Suhaili – Normal), menjadi sebuah fenomena politik yang menggembirakan sekaligus mencemaskan. Sikap PDIP itu bisa jadi menggembirakan jika memang benar – benar dilandasi motif untuk memberikan terapi kejut kepada Suhaili – Normal. Harapannya, dengan penarikan dukungan itu tentu saja duet kepemimpinan Loteng itu akan semakin berhati – hati dalam menyusun kebijakan. Hal menggembirakan lainnya adalah bahwa PDIP bisa memberikan warna tersendiri dalam memerangi kebijakan – kebijakan yang berdasarkan kajian mereka memang benar telah menyimpang dari hajat hidup rakyat Loteng. Artinya, jika PDIP tetap konsisten dengan sikapnya tersebut, maka akan lahir proses checks and balances yang bisa menyehatkan demokrasi di Loteng. Misalnya saja, ketika akan memutuskan kebijakan yang menyimpang, kelak Suhaili tentu harus berpikir ulang karena merasa akan ada PDIP yang segera menghadang kebijakan tersebut. Namun, sebaliknya, jika penarikan dukungan dilandasi motif – motif yang lebih sempit, maka hal itu bisa jadi hanya akan berakhir sebagai sebuah akrobat politik semata, tanpa urgensi yang signifikan. Alih – alih membentuk bangunan demokrasi yang sehat, akrobat politik semacam itu bisa jadi hanya akan melanggengkan aksi saling menyandera yang kerap kali kita lihat dipertontonkan di pentas perpolitikan kita selama ini. Rekam jejak manuver – manuver politik PDIP selama satu dekade terakhir menunjukkan tren yang cukup mencemaskan. Sebab, seringkali PDIP tampil ke publik dan menunjukkan penentangan terhadap seorang kepala daerah. Alasannya, karena kepala daerah tersebut melakukan tindakan – tindakan atau kebijakan – kebijakan yang keliru. Namun, sikap PDIP seringkali berbalik 180 derajat ketika mereka dihadapkan pada sejumlah agenda politik seperti pilkada. Dari awalnya menjadi penentang, PDIP bisa tiba – tiba menjadi parpol yang merangkul sang kepala daerah. Padahal, jelas – jelas kebijakan yang mereka tentang tersebut masih dipertahankan oleh sang kepala daerah. Fenomena semacam ini dikhawatirkan akan memunculkan kesan bahwa cabut mencabut dukungan hanya menjadi semacam jualan politik yang diumbar untuk kepentingan sesaat. Ironisnya, tren berpolitik yang demikian sebenarnya tidak hanya dipraktikkan oleh PDIP sendiri. Parpol – parpol lain, sesungguhnya juga setali tiga uang dengan PDIP. Kerap kali, sikap politik sebuah parpol begitu kabur sehingga publik akan sangat kesulitan untuk memetakan garis politik sebuah parpol. Seolah – olah, perubahan sikap demi kepentingan transaksi politik adalah sesuatu yang lumrah. Padahal, idealnya, parpol harus berpegang teguh pada garis politik tersebut. Manuver politik yang diperagakan oleh PDIP di Loteng saat ini memang belum terlihat muaranya. Waktulah yang kelak akan menjawab, apakah ini adalah akrobat semata atau memang merupakan kebijakan politik yang konsisten. (*)
Catatan dari Workshop Seni Rupa Taman Budaya NTB ORKSHOP Seni Rupa adalah salah satu kegiatan yang digelar Taman Budaya NTB pada Minggu-Selasa (27-29) Oktober lalu. Bertempat di Hotel Lombok Raya, acara itu menghadirkan Tisna Sanjaya sebagai salah satu narasumbernya. Kedatangan Kang Tisna (sapaan akrabnya), khususnya bagi penulis, telah membangkitkan ingatan akan cara berkesenian yang telah teruji cukup mampu melahirkan karya (khususnya seni rupa dan instalasi seni) yang bisa hidup dan mampu memberikan sentuhan pada kehidupan itu sendiri, sehingga karya-karya itu bisa terasa lebih dekat dan bernilai bagi orang lain. Menarik Konsep Karya dari Soal Sebagaimana biasanya sebuah perhelatan yang melibatkan pemerintah dan seniman lintas generasi, Workshop Seni Rupa inipun, pada awalnya hanya banyak diisi keluhkesah para pegiat seni dan pemerhati seni yang berkaitan dengan peran serta pemerintah, daerah khususnya, dalam upaya pengembangan dunia kebudayaan dan seni. Dan sebagaimana diskursus yang umumnya terjadi, workshop tersebut juga menjadi semacam ajang ‘curhat’ para seniman dan pegiat seni yang berkaitan dengan ketakmampuan seni untuk menghidupi para pengkaryanya. Awal yang sangat biasa dari acara tersebut, menjadi sedikit berubah ketika Kang Tisna mulai mempersiapkan diri untuk mengisi materi. Pada lantai ruang acara yang berlapis karpet merah, telah dihampar lima kanvas berbingkai ukuran sekitar dua meter yang dikelilingi ember berisi air dan berbagai bahan untuk berkarya, mulai dari arang (sisa buku-buku yang terbakar dalam sebuah kebakaran), daun, merica, sabit, serta beragam bahan yang telah ia siapkan. Kemudian diiringi musik dari Ary Juliant dan aksi spontan peserta lainnya, Kang Tisna menggunakan tubuh Zainy Mohammad yang setengah telanjang sebagai salah satu bahan karya. Tubuh Zainy merebah di atas kanvas yang telah dilaburi lem, kemudian ditamburi dengan arang, merica, serta berbagai bahan lain. Setelah menyelesaikan karya itu, pria yang juga memerankan Si Kabayan di televisi lokal di Bandung itu, kemudian meminta perserta lainnya untuk melakukan hal yang sama (dengan ide masing-masing) pada lima kanvas yang sudah disediakan. Maka demikianlah, lima
Oleh :
Budi Afandi
Departemen Kajian Umum Komunitas Akarpohon Mataram
Apa yang dilakukan Si Kabayan Nyentrik itu, juga saya kira cukup bersisian dengan perkembangan dunia kesenian daerah yang seakan coba melekatkan kesenangan dan hiburan an sich dalam segala bentuk berkesenian buah karya rupa yang kini berada di ruang galeri Taman Budaya Mataram diciptakan. Apa yang dilakukan Kang Tisna yang kemudian ia minta dilakukan ke peserta workshop, bisa jadi tampak sebagai sebuah aksi berkarya yang spontan dan tanpa gagasan awal. Namun sesungguhnya, menurut penulis, d balik ketakberaturan bahan dan pola yang tampak digunakan Kang Tisna dan peserta, telah tergambar sebuah gagasan yang tersusun dan mewakili cara pandang masing-masing orang atas kesadaran wacana yang berkembang. Bahwa persoalan lingkungan menjadi salah isu yang kerap muncul dalam karya-karya Kang Tisna adalah kenyataan yang tak bisa dimungkiri. Bahkan ke Mataram kali inipun, Kang Tisna telah membawa berbagai bahan yang berasal dari Bandung, untuk dijadikan elemen dalam karyanya, semisal lumpur Sungai Citarum yang tercemar, limbah plastik yang kerap menjadi masalah tak terselesaikan, serta elemen lain. Dengan melibatkan bahan-bahan itu, Kang Tisna seakan ingin mengingatkan kepada orang-orang yang melihat karyanya bahwa ada permasalahan di sekitarnya di sana, yang mungkin juga sedang ada
di Mataram. Permasalahan-permasalah yang menunggu keterlibatan orang-orang untuk bisa segera diselesaikan agar tidak memperparah kerusakan bumi yang merupakan “Ibu” bagi seluruh manusia. Maka permasalahan-permasalahan itu ia sarikan menjadi sebuah gagasan yang diejawantahkan dalam karya melalui keterlibatan bahan-bahan yang mudah mengingatkan setiap orang pada objek permasalahan tersebut. Dengan itulah kemudian ia memberikan ‘ruh’ permasalahan dan pemikiran dalam karya rupa dan instalasinya, sehingga ‘rasa kehidupan’ dalam karya itu bisa dirasakan oleh tiap mereka yang melihatnya. Dan jikapun ada yang tidak mampu merasakan dan hanya mencoba memahami dengan pikir, tidak menutup kemungkinanan Kang Tisna akan menjabarkan konsepnya dengan gamblang. (Pada konteks ini saya menduga ia tidak akan bersembunyi di balik tabir ‘kebebasan kreatif’ dan membiarkan orang-orang tidak memahami apa yang sedang ia bicarakan melalui karyanya). Apa yang dilakukan, pria yang cukup diperhitungkan secara nasional dan internasional itu, saya kira sangat tepat dihadirkan -di Mataram khususnya- ketika seniman daerah disibukkan oleh per-
masalahan ketakmampun menjual karya, sibuk dengan ‘gorong-gorong’ dunia seni yang dipolakan menuju muara bernama kebutuhan dunia pariwisata. Hal yang membuat seniman seakan tidak bisa untuk mengalihpandangkan dirinya dari bicara soal keindahan dan kecantikan tradisi daerah dan mencoba bicara soal-soal lainnya. Apa yang dilakukan Si Kabayan Nyentrik itu, juga saya kira cukup bersisian dengan perkembangan dunia kesenian daerah yang seakan coba melekatkan kesenangan dan hiburan an sich dalam segala bentuk berkesenian. Bahwa seni yang baik seakan hanyalah yang menyenangkan, yang menghibur, dan memang ditujukan untuk membuat semua orang senang dan tertawa. Bahwa seni yang baik sekaan hanyalah seni yang tak terlalu berat bobotnya, dan tak membuat kerutan jidat menebal saat melihat atau mendengarnya. Bahwa seni yang baik adalah seni yang menghibur, yang mungkin menurut mereka, sangat dibutuhkan manusia yang semakin jumud oleh kesibukannya dunia. Tapi jika demikian, lalu di manakah di daerah ini, seni yang mungkin memiliki bobot abadi yang akan mampu berjalan ataupun bersisian dengan peradaban? Tidakkah seni tradisi yang dulu dicipta leluhur kita juga mampu bertahan karena demikian adanya?
Diduga tak berizin, pasar modern kembali serbu Mataram Pedagang kecil kian terancam
*** Produksi padi Loteng ditarget naik 20 ribu ton Petaninya harus sejahtera
***
STASIUN RADIO
email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Menanti Pusat Bisnis
Mansur
(Suara NTB/zul)
WARGA Lombok Timur (Lotim) masih menunggu gebrakan lanjutan atas pengelolaan dermaga Labuhan Haji, Lotim, di bawah kepemimpinan duet H. Moch. Ali Bin Dachlan – H. Haerul Warisin. Rencana bupati yang hendak menjadikan wilayah pantai Labuhan Haji sebagai pusat bisnis dengan dermaga sebagai sentralnya. ‘’Harus segera diwujudkan, dengan atau tanpa APBD,’’ kata Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Kebijakan Publik (LPKP) Lotim, Mansur, S.H., M.H. kepada Suara NTB di Selong, Jumat (1/11). ‘’Mewujudkannya tentu tidak dapat dengan wacana-wacana semata. Rakyat butuh realisasi, bukan rencana,’’ lanjutnya. Bagi Mansur, akan lebih baik merealisasikan rencana pembangunan pusat bisnis tersebut tanpa mengganggu APBD. ‘’Biarkan APBD untuk rakyat, seperti program progresif yang sering dilontarkan bupati Ali BD,’’ sambungnya. Merealisasikan pusat bisnis dapat dilakukan dengan mempersilakan investor untuk mengembangkan Labuhan Haji, atau dibiayai melalui pinjaman di Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Mewujudkan Labuhan Haji sebagai kota satelit, bagi Mansur, dapat vterealisasi dengan hanya memberikan beragam kebijakan dan aneka kemudahan bagi investor. ‘’Investor juga butuh keamanan, sebagai syarat mutlak. Dan kami beserta warga siap mem-back up keamanan investor dari mana pun,’’ ujarnya. Mansur membayangkan pertumbuhan ekonomi akan makin semarak di Lotim, dan bahkan akan berimbas ke kabupaten/kota lainnya di NTB, jika memang pusat bisnis tersebut segera diwujudkan bupati. ‘’Kami yakin bupati Ali BD mampu mewujudkan semua itu. Sebelumnya kita tidak pernah membayangkan laut dia urug sampai sekitar satu hektar untuk membangun dermaga, saat menjadi bupati lima tahun lalu, dan ternyata dia mampu mewujudkannya. Kita pun percaya bahwa dia akan mampu membuat dermaga tersebut sebagai pelabuhan regional, atau bahkan pelabuhan ekspor,’’ demikian Mansur. (038)
Menteri BUMN akan Hadiri Seminar Wirausaha
Nasrin H. Muhtar
(Suara NTB/bul)
Mataram (Suara NTB) Menteri BUMN, Dahlan Iskan dijadwalkan akan menghadiri sekaligus menjadi pembicara pada event pesta wirausaha yang digelar oleh komunitas Tangan Diatas (TDA) di Gedung Graha Bakti Praja Kantor Gubernur NTB 16 hingga 17 November 2013 mendatang. Komunikasi dengan Menteri sudah diupayakan, baik secara langsung maupun melalui kesekretariatan Kementerian BUMN. Dari hasil komunikasi tersebut, Dahlan Iskan secara pribadi dan ajudannya sudah mengiyakan akan menghadiri event yang dilaksanakan di sepuluh kota di Indonesia ini. Bekasi, Tangerang, Bandung, Solo, Makassar, Samarinda, Palembang, Padang, Batam dan Mataram dan dilaksanakan sejak Oktober hingga Desember 2013 ini. Ketua Umum TDA Mataram, Nasrin H. Mukhtar mengatakan, kegiatan pesta wirausaha TDA akan disemarakkan dengan kegiatan seminar bisnis, konsultasi bisnis, expo bisnis, workshop dan business matching dengan mendatangkan 12 pembicara nasional dan lokal. Termasuk yang disebutkan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dengan keynote speaker Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi serta Walikota Mataram, H. Moh. Ahyar Abduh. 12 pembicara itu disebut secara rinci selain Menteri BUMN, Presiden TDA Fauzi Rahmanto, Rosihan Ahlai (Fashion Online), Mas Mono (pengusaha Ayam Bakar Mas Mono), Rangga Umara (pengusaha pecel Lele), Primanaya Jan Farid, M. Baedowy (pengolah sampah menjadi berkah). Selain itu, Vivi Herlambang (praktisi marketing hotel Santika Mataram), Taufan Rahmadi (creative strategi), Ocong Deasel (pengusaha Batik Lombok), Sukardi Bibisono pelopor TV lokal Indonesia, Alfian Yusni, Iwel Wel Stand Up Motivation dan Agus Suhadi Pengusaha dan Miliarder Nasional Asal Lombok. TDA menurutnya berupaya mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk berani memulai bisnis dengan mengedepankan semangat aksi nyata, berbagi, dan terus belajar untuk perbaikan dan peningkatan dalam berbisnis. Sehingga diharapkan bisa menjadi pengusaha yang mandiri dan berkarakter mulia. Dinilainya, selama ini, banyak pengusaha kecil, menengah atau bagi mereka yang baru memulai usaha tidak memiliki komunitas baik untuk berbagi ilmu atau berbagi pengalaman tentang wirausaha. Untuk itu, seminar ini diharapkan bisa menjadi salah satu ajang untuk menambah ilmu, wawasan, dan juga jejaring usaha. Di sisi lain, komunitas TDA ini memiliki karakter untuk saling memberikan motivasi, mendukung dan saling menguatkan antarsesama anggota TDA yang tersebar di seluruh Indonesia. “Target peserta sebanyak seribu. Dengan harga tiket hari Sabtu Rp 100 ribu untuk mahasiswa Rp 150 ribu untuk umum. Sedangkan untuk tiket terusan hari Sabtu dan Ahad, Mahasiswa Rp 150 ribu, umum Rp 350 ribu. Peserta akan mendapatkan benefit berupa katu Debit BNI, Snack, makan siang, dan sertifikat karena didukung oleh BNI,” demikian Sekretaris Umum HIPMI Provinsi NTB ini. Tempat pendaftaran, TDA Center Jalan Pemuda No. 34 Mataram, atau dengan menghubungi langsung 081907242193. (bul)
(Suara NTB/ars)
SIAP DIPERBAIKI - Kecamatan Pelampang, Sumbawa, terpantau sebagai wilayah yang dilalui Jalan Propinsi yang terlihat kerusakan di beberapa titik. Namun ada kabar gembira, karena Pemprov kini sedang mengupayakan perbaikan sejumlah ruas jalan dimaksud di tahun mendatang.
NTB Anggarkan Rp 90 Miliar untuk Perbaikan Jalan Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB perlu menyediakan anggaran sekitar Rp 90 miliar pada tahun 2014 untuk program percepatan preservasi infrastruktur jalan provinsi. Proyek tersebut dianggarkan melalui dana hibah dengan pola pembiayaan tahun jamak. Menurut Kepala Dinas PU NTB, Ir. H. Dwi Sugiyanto, Jumat (1/11), pola pelaksanaan kegiataan tersebut, pada tahap pertama tahun 20132015 Pemprov harus menyediakan anggaran sebesar Rp 269 miliar lebih untuk program tersebut. Setelah selesai nantinya pemerintah Austra-
lia akan memberikan dana hibah sebesar 40 persen dari total anggaran itu atau sebesar Rp 122 miliar. “Tahun 2014 nanti kita siapkan sebetulnya minimal Rp 90 miliar dalam rangka verifikasi awal. Verifikasi awal itu anggarannya minimal 25 persen atau sekitar Rp 90
miliar,” katanya. Dijelaskan, pada tahun 2013 sudah mulai dialokasikan anggaran untuk program tersebut sebesar Rp 5 miliar. Karena Perda percepatan preservasi infrastruktur jalan provinsi melalui dana hibah dengan pola pembiayaan tahun jamak sudah ditetap-
kan DPRD NTB beberapa hari lalu, sehingga pihaknya sudah mulai melakukan lelang tahun ini. Tahun ini, untuk pulau Sumbawa dialokasikan Rp 18 miliar dan pulau Lombok sebesar Rp 54 miliar. Ia menyebutkan sepanjang 102 km jalan provinsi akan dilakukan perbaikan dan rehabilitasi. Seperti di Pulau Lombok, ruas Rembiga-Tanjung-Bayan-Kayangan. Selain itu, penyempurnaan ruas-ruas jalan seperti ruas jalan PrayaKeruak, Montong Ajan-Penu-
jak. Sementara untuk pulau Sumbawa seperti ruas jalan dari Sumbawa Besar ke arah Lantung bagian utara Sumbawa. Kemudian ruas jalan dari Sumbawa Besar ke arah selatan simpang Negara. Selain itu, perbaikan ruas jalan Sape - Bima. Ruas-ruas jalan yang diperbaiki dan direhabilitasi tersebut adalah ruas jalan yang memenuhi kriteria aksebilitas, daerah potensi pariwisata dan daerah dengan potensi pertumbuhan ekonomi. (nas)
Waspadai Peredaran Produk Ekspor Konsentrat NTB Turun Drastis Tak Ber-SNI Mataram (Suara NTB) Jelang pelaksanaan pasar bebas, produk impor menjadi kebutuhan yang tak bisa dibendung kehadirannya. Konsumen diharapkan lebih berhati-hati terhadap gempuran tersebut. Sebab, tak menutup kemungkinan beredar produk yang tak berstandar nasional Indonesia (SNI). Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB, melalui Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Ir. Hj. Ulayati, M. Si., Jumat (1/11). Dia menyebutkan tidak saja pemerintah daerah yang terlibat melakukan pengawasan secara langsung. Tetapi, masayarakat secara luas diminta menjadi konsumen cerdas agar lebih teliti membeli maupun mengkonsumsi produk tak bersertifikasi resmi yang masuk pada tataran ilegal. Jangan sampai konsumen terpancing dengan produk yang tak jelas karena ditawarkan harga lebih rendah dari harga yang memiliki kualitas yang sudah diakui. “Karena kerugiannya tetap saja di konsumen. Bisa saja penggunanaan yang singkat, cepat rusak bahkan bisa mengakibatkan kerugian yang lebih besar,” sebut Ulayati pada Suara NTB. Produk tak berSNI ini informasinya masuk melalui agen-agen tertentu. Bahkan tidak secara langsung melalui pelabuhan yang resmi. Taruh saja dari pulau Sumbawa, ada pelabuhan khusus bahkan kapal khusus yang digunakan untuk menyelundupkan produk-produk tak berizin tersebut. Pemerintah daerah melalui Disperindag tetap melakukan pengawasan, bekerjasama dengan Polda NTB dan Yasayan Perlindungan Konsumen (YPK) dan BPOM. Tetapi sifatnya hanya berkala, yakni enam kali dalam setahun secara reguler. Harusnya pengawasan ini bisa dilakuan secara berkesinambungan, namun menjadi persoalan adalah biaya untuk operasionalnya. “Produk-produk tak berSNI ini masuk melalui pelabuhan-pelabuhan tikus, kemudian diedarkan keseluruh outlet penjualan. Kami hanya bisa melakukan pengawasan semampu kita,” tambahnya. Ada beberapa kasus yang ditemui pada pengawasan secara langsung di lapangan, di antaranya penjualan besi tulangan beton oleh salah satu pengusaha toko bangunan yang ada di Lombok Tengah. Hingga kini
(Suara NTB/bul)
KONSUMEN CERDAS - Kabid PDN Disperindag NTB, Hj. Ulayati memperlihatkan banner konsumen cerdas untuk menekan peredaran barang-barang tak ber-SNI. masih dilakukan pembinaan dan proses tindak lanjut. Barang-barang yang ditemukan tersebut, kemudian dilakukan penyitaan dan diberi tanda garis Polisi agar tak dijual. Atau jika besi-besi tersebut digunakan, rumah yang dibangun menggunakan besi tersebut tidak diperkenankan untuk dijual kepada orang lain. Bahkan, tambah Ulayati, pemerintah daerah hingga pusat akan memberlakukan sanksi tegas kepada pengusaha yang terbuka menjual produk tak ber-SNI. Sesuai Undang-udang perlindungan kosumen nomor 8 tahun 1999. Beberapa produk yang diawasi peredarannya, yang masuk kategori riskan disusupi barang sejenis yang tak berSNI, di antaranya barang komoditi IKAHH berupa tepung terigu, ban kendaraan, pupuk dan gula Kristal mentah. Kemudian komoditi ILMEA, di antaranya termasuk segala perlengkapan kelistrikan, kipas angin, tabung elpiji, kompor gas, tabung baja elpiji, regulator, selang karet gas, baja tulangan beton, dan baja lepmpengan lapis seng. (bul)
Mataram (Suara NTB) Data triwulanan maupun tahunan, ekspor konsentrat tembaga menurun drastis. Hal itu disebabkan karena semakin melemahnya produksi yang dihasilkan oleh perusahaan tambang PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Meski demikian masih bisa diandalkan sektor pertanian pada penguatan ekonomi NTB. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin menyebut, pengaruh yang muncul terhadap menurunnya produksi konsentrat oleh perusahaan tambang asal Amerika itu memang memiliki dampak, meski tidak begitu besar terhadap perekonomian NTB. Sebab, daerah ini telah diperkuat oleh sektor industri pertanian. “Adapun dampaknya, share Newmont terhadap perekonomian NTB memang tinggi, tetapi lebih tinggi share yang disumbangkan dari sektor pertanian,” tegasnya, Jumat (1/ 11). Adapun kontribusi sektor industri terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi NTB tanpa sektor pertambangan adalah 4,67 persen. Dengan dimasukkan sektor pertambangan menjadi sebesar 3,92 persen, terjadi minus.
Sehingga dampaknya disebut hanya nol persen sekian. Sehingga tanpa hasil pertambangan dari Newmont inipun masih bisa dicapai pertumbuhan ekonomi NTB yang sudah ditargetkan pemerintah daerah. Dirincinya, nilai ekspor Provinsi NTB selama bulan September 2013 sebesar US$ 15.749.630. Nilai tersebut menurun 57,64 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan Agustus 2013 yang mencapai US$ 37.182.531. Hal tersebut, disebabkan terjadinya penurunan nilai ekspor konsentrat tembaga yang dilaporkan pada September 2013. Pada bulan September 2013 ini, ekspor sebagian besar ditujukan ke negara Jepang yaitu senilai US$ 15.688.283, Vietnam senilai US$ 12.380 dan Cina senilai US$ 11.262. Menurut jenisnya, barang yang diekspor pada September 2013 senilai US$ 15.688.283 (99,61 persen) berupa konsentrat tembaga, US$ 30.174 (0,19 persen) berupa garam, belerang, kapur dan senilai US$ 10.870 (0,07 persen) berupa jerami/ bahan anyaman. Ekspor konsentrat tembaga yang tercatat pada laporan bulan September 2013 lebih rendah 56,51 persen dibandingkan bulan Agustus 2013. (bul)
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
POLHUKAM
Halaman 8
Kasus Tanah Pecatu
Kejari Tunggu Hasil Audit BPKP Selong (Suara NTB) Proses pengungkapan kasus dugaan korupsi tanah pecatu di Desa Apitaik yang ditukar guling dengan tanah Batuyang terus dikembangkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Selong. Sebelumnya, sudah dua terpidana yakni Tsabit dan Hasbi yang keputusannya sudah incraht dan sudah melewati masa hukuman. Hasil pengembangan dari penanganan kasus sebelumnya ini terungkap dua tersangka lainnya yang diduga kuat turut terlibat. Yakni AM dan SH, masingmasing mantan asisten sek(Suara NTB/rus) retariat daerah kabupaten Fajar Alamsyah Malo Lotim dan Kepala Desa Apitaik. Tindaklanjut dari proses penyelidikan terhadap dua tersangka kini tinggalmenunggu hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai tenaga ahli yang akan menjelaskan hasil audit investigasinya. “Jati kita tingga menunggu keterangan tenaga ahli BPKP ini,” terang Kepala seksi Intelijen Kejari Selong, Fajar Alamsyah Malo. Diwawancara di Selong, Jumat (1/11) kemain, ia menuturkan sebelumnya pihak Kejari sudah meminta BPKP melakukan audit investigatif. Hasilnya memang jelas ditemukan adanya indikasi kerugian negara sebesar Rp 220 juta. Penjelasan atas hasil audit investigatif itulah yang coba ingin didengar pihak Kejari lebih lanjut. Sebelum dilakukan pelimpahan ke Pengadilan, Kejari masih memerlukan satu penjelasan detail mengenai hasil audit tenaga ahli itu. Pihak Kejari menjanjikan Nopember mendatang sudah bisa dilimpahkan ke pengadilan negeri tindak pidana korupsi (Tipikor) yang ada di Mataram jika hasil keterangan ahli sudah diteruma. Ditanya apakah kedua tersangka sudah dilakukan penahanan? Pihak Kejari ini mengaku belum berani menahan sebelum lengkap berkas tuntutan yang akan dilayangkan di persidangan nantinya. Proses di Kejari Selong, berkas penuntutan nantinya akan diserahkan ke Jaksa penuntut umum (JPU). Oleh JPU itulah nantinya ada perintah melakukan penahanan atau tidak. Khusus kasus korupsi, katanya aparat penegak hukum katanya tidak bisa serta-merta langsung melakukan penahanan. Kasus korupsi katanya beda dengan kasus tindak pidana lainnya. Selain dihadapkan pada persoalan orang-orang yang akan dihadapi adalah orang intelek juga adanya keharusan untuk melengkapi berkas tuntutan yang bersifat formil. Diantaranya berkas berisi dokumen-dokumen pendukung. Dalam proses penanganan kasus korupsi acap kali juga dihilangkan sehingga hal ini membuat pihak kejaksaan cukup kesulitan. (rus)
Sebelum Korsup
Sembilan Kasus akan Dipantau Hingga November Mataram (Suara NTB) Para pegiat antikorupsi meyakinkan akan serius memantau perkembangan setiap penanganan kasus, baik di Kejaksaan TInggi NTB dan jajaran Kejari, serta Polda NTB sampai Polres Polres, termasuk yang sudah masuk ke desk BPKP. Dari catatan Somasi NTB, ada sembilan kasus yang akan didorong bersama ICW untuk dilakukan koordinasi dan supervisi (Korsup) oleh KPK. Namun sebelum diajukan ke korsup, kasus itu akan dipantau perkembangannya hingga November. Sejumlah kasus itu diantaranya, Bansos Lobar 2009 ditangani Kejati NTB, Bansos Lobar 2008 ditangani Kejari Mataram. Dua kasus ini hampir ada keterkaitan pelakunya, melibatkan eksekutif dan anggota DPRD Lobar. Namun ada kesan dua kasus ini mandek, khususnya yang ditangani Kejari Mataram, sebab salah satu tersangka justru di SP3. Kasus lainnya, Bansos Lombok Timur yang menetapkan seorang anggota Dewan sebagai tersangka, ada juga kasus DAK tahun 2010 Lombok Tengah. Masih di daerah yang sama, kasus Bedah Desa di tiga kecamatan di Lombok Tengah. Kabar terakhir, kasus ini masih diaudit BPKP. Tidak kalah anyar adalah kasus Alkes Lombok Timur tahun Anggaran 2008. Kasus ini sebelumnya sudah dilakukan supervisi, lengkap dengan petunjuk. Namun jika tetap belum ada perkembangan signifikan, akan diajukan supervisi lagi. Alkes Lombok Utara tahun anggaran 2011. Kasus ini sempat penyelidikan Kejari Mataram, dihentikan karena tidak cukup bukti. Yang terbaru, kasus Korupsi dana hibah KPU Kota Mataram dan KPU Lombok Tengah Tahun 2010. Terakhir, kasus Rumput laut Kota Mataram Tahun 2011. “Kalau kami rinci, sebenarnya kasusnya tidak sampai sembilan kasus saja, tapi bisa lebih. Maka dari itu, kami akan evaluasi lagi, sampai dimana kasusnya,” kata Ahyar Supriadi, dari Somasi NTB. Pihaknya akan mengkaji lagi dari segi kualifikasi, apakah memang kasus tersebut layak untuk disupervisi, dengan berbagai pertimbangan teknis dan non teknis. Seperti lambannya penanganan di tingkat penyelidikan atau penyidikan, atau ada kemungkinan keseganan lembaga penegak hukum karena di dalam kasus tersebut ada pejabat atau pengusaha besar terlibat. Atau dari segi nilai kerugian negaranya. “Setelah November akan kami lihat lagi, dari sembilan kasus ini, atau bisa jadi nantinya lebih dari sembilan kasus, mana yang perkembangannya signifikan dan mana yang mandek,” tegasnya. Pemantauan akan dilakukan bersama sama dengan ICW. Pihaknya akan mensuplay terus informasi perkembangan penanganan kasus dimaksud ke ICW. “Jika memang tidak ada perkembangan signifikan, maka kami yang dorong ke KPK, kemudian rekomendasi untuk dilakukan korsup, bahkan ambil alih,” tegasnya. (ars)
Hamdan Zoelva Terpilih Jadi Ketua MK Jakarta (Suara NTB) – Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2013-2016, menggantikan Akil Mochtar yang kini menjadi tersangka kasus suap dalam penanganan perkara sengketa pemilihan kepala daerah. Pemilihan Hamdan Zoelva dilakukan melalui pemungutan suara dalam sidang terbuka di Ruang Rapat Pleno Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat. Sidang yang diikuti oleh hakim konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Arief Hidayat, Harjono, (ant/bali post) Maria Farida Indrati, MuHamdan Zoelva hammad Alim, dan Patrialis Akbar itu dipandu oleh Hamdan Zoelva serta dihadiri oleh pegawai, panitera dan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi. Hamdan mengatakan pemungutan suara terbuka dilakukan setelah rapat pleno hakim yang dilakukan tertutup pada Jumat gagal menentukan nama Ketua Mahkamah Konstitusi baru. (ant/bali post)
(Suara NTB/yan)
MENDAFTAR - Komisioner petahana KPU NTB, H. Ilyas Sarbini, SH.,MH terlihat sedang mendaftar sebagai komisioner KPU NTB periode 2013-2018, Jumat (1/11) pagi di Sekretariat Timsel Komisioner KPU NTB.
Pendaftaran Komisioner KPU NTB
Timsel Prediksi Pendaftar akan Bertambah Mataram (Suara NTB) Tim Seleksi (Timsel) Komisioner KPU NTB memprediksi pendaftar akan bertambah banyak menjelang batas akhir pendaftaran pada tanggal 7 November mendatang. Sejak pendaftaran dibuka mulai tanggal 28 Oktober lalu, hingga saat ini tercatat sebanyak 172 orang yang mengambil formulir pendaftaran ke Sekretariat Timsel di Jalan R. Soeprapto Seruni, Mataram. Sementara yang sudah mengembalikan berkas pendaftaran secara lengkap sekitar 16 orang. “Padahal waktu pendaftarannya masih tujuh hari lagi. Kelihatannya akan bertambah banyak,” ujar Ketua Timsel Komisioner KPU NTB, Prof. Dr. Agil Al Idrus, M.Si,
Jumat (1/11). Sebelumnya Agil mengatakan pihak Sekretariat KPU NTB memprediksi pendaftar berkisar antara 75-100 orang sementara Timsel sendiri memprediksi sekitar 150 orang, tetapi jumlahnya melebihi dugaan sebelumnya. Tingginya animo dan antusiasme masyarakat mendaftar sebagai komisioner KPU NTB menurut akademisi Unram ini sebagai hal yang positif. Hal ini sebagai tanda kepedulian masyarakat yang semakin besar terhadap perpolitikan di Indonesia. “Melihat dari hal ini, sisi demokrasi di NTB cukup bagus. Respon masyarakat terhadap peran KPU di NTB ini dianggap sangat strategis bagaimana melihat NTB ke depan. Semakin
banyak yang ingin jadi komisoner KPU artinya mereka semakin peduli terhadap politik di NTB ini,” terangnya. Dari sekitar 16 pendaftar yang menyerahkan berkas pendaftaran secara lengkap, Agil mengatakan 10 orang telah dilakukan pengecekan berkas administrasi secara langsung. Dan dari 10 orang tersebut telah memenuhi syarat. “Ada satu orang yang belum menyerahkan makalah, tapi masih bisa sampai tanggal 7 November,” ujarnya. Dari beberapa pendaftar diketahui dua komisioner petahana KPU NTB ikut mendaftarkan diri yaitu H. Ilyas Sarbini, SH.,MH dan Lalu Akshar Anshori, SP. Sementara ada dua komisioner petahana dari
DPT NTB Bertambah 2.000 Pemilih Mataram (Suara NTB) KPU NTB akan kembali melakukan rekapitulasi terhadap Daftar Pemilih Tetap (DPT) setelah mencermati kembali DPT NTB yang telah ditetapkan pada tanggal 20 Oktober lalu. Pencermatan terhadap DPT kembali dilakukan setelah KPU RI menunda penetapan DPT selama dua minggu. Anggota KPU NTB Divisi Hukum dan Pengawasan, H. Ilyas Sarbini, SH.,MH mengatakan dari hasil pencermatan kembali terhadap DPT, terdapat penambahan sekitar 2.000 pemilih dari DPT sebelumnya. “Karena semua kabupaten/kota hari ini (kemarin) melakukan penetapan DPT hasil perbaikan. Kemudian KPU Provinsi akan menetapkan DPT hasil perbaikan besok (hari ini) jam tiga sore di Lombok Raya,” ujarnya, Jumat (1/11) kemarin. Diketahui pada penetapan DPT tanggal 20 Oktober lalu, DPT NTB sebanyak 3.487.382. Rinciannya yaitu 1.689.427 pemilih perempuan dan 1.797.955 pemilih laki-laki. Sementara itu hasil rekapitulasi DPT pada tanggal 13 September tercatat sebanyak 3.489.642 atau berkurang sebanyak 2.260 pemilih. Ilyas menyatakan pihaknya sudah berusaha maksimal melakukan konsolidasi data baik dari data dari Panwaslu maupun data dari parpol dengan DPT yang sudah ditetapkan sebelumnya. “Memang ada beberapa penambahan.
Jadi ada ribuan penambahan yang masuk setelah seminggu melakukan pencermatan dan perbaikan kembali. Secara keseluruhan saya mendapatkan laporan sekitar 2.000-an,” ujarnya. Namun ia belum mengetahui pasti dari penambahan tersebut yang paling banyak di daerah mana. Pada saat pencermatan ulang DPT, Ilyas mengatakan ada dua hal yang dicermati yaitu mencermati apakah ada warga yang berhak memilih namun belum terakomodir dan apakah masih ada data tidak akurat dalam DPT yang
telah ditetapkan seperti pemilih ganda, pemilih dibawah umur, dan pemilih yang telah meninggal dunia. Jika ada temuan seperti itu maka dilakukan koreksi dimana KPU Kabupaten/Kota melakukan kroscek langsung ke lapangan. Dalam penetapan DPT hasil perbaikan hari ini, KPU NTB mengundang KPUD Kabupaten/ Kota se-NTB. Disamping itu juga mengundang Bawaslu, perwakilan parpol dan calon DPD RI dapil NTB. Sementara penetapan DPT secara nasional oleh KPU RI akan dilaksanakan pada Senin (3/11) mendatang. (yan)
Penertiban Alat Peraga Belum Maksimal
KPU Siap Diundang Parpol untuk Sosialisasi PKPU Mataram (Suara NTB) Walaupun Peraturan KPU (PKPU)Nomor15Tahun2013mulai berlaku efektif sejak akhir September lalu, namun hingga saat ini masih banyak ditemukan alat peraga kampanye terpasang di tempat yang tidak sesuai dengan zonasi yang telah ditentukan. Bahkan penertiban pun dinilai belum dilakukan secara maksimal. Ketidaktaatan peserta Pemilu dan para caleg terhadap aturan ini menurut Anggota KPU NTB Divisi Hukum dan Pengawasan, H. Ilyas Sarbini, SH., MH, karena kekurangpahaman caleg terhadap PKPU dan minimnya sosialisasi parpol kepada caleg-calegnya. Untukitupihaknyasiapdiundangparpol untuk melakukan sosialisasi terhadap berbagai aturan Pemilu. Karena menurutnya KPU sudah melakukan sosialisasi ke parpol dan meminta parpol untuk meneruskannya ke para calegnya. “Kami siap kalau parpol mengundang kami dengan menghadir-
kancaleg-calegnya.Kamisiapmenyampaikan tidak hanya sebatas aturan kampanye tetapi juga tentang aturan-aturan lainnya,” ujarnya di Mataram, Jumat (1/11). Karena menurutnya tidak mungkin jika KPU yang akan mengundang seluruhcalegyangada.Sehinggaparpol diharapkan mengundang calegnya untukdikumpulkandannantiKPU akanmenjelaskanmengenaiPKPU 15 dan peraturan lainnya. Dalamketentuannya,parpoldan caleg hanya diperbolehkan memasangsatubaliho(untukparpol)dan spanduk (untuk caleg) di satu desa/ kelurahan. Mengenai lokasinya diserahkankepadaparpolataucalegasalkan tidak di tempat-tempat yang dilarang berdasarkan aturan seperti di sarana pendidikan, kesehatan, agama, taman, dan pohon. Namun jika masih ada ditemukan alat peraga di tempat yang dilarang, maka menjadi kewenangan pemda dalam hal ini Satpol PP untukmenertibkan.“Secaraumumpenertibanmemangsudahdilakukanwa-
laupun belum bersih semua. Akan terus diusahakan sampai bersih seluruhnya,”ujarnya. Pihakpemdajuga dimintauntukmemperhatikanjumlahpemasanganyangdilakukanparpol maupun caleg apakah sudah sesuai aturan atau tidak. Karena selama ini menurut Ilyas yang menjadi perhatian dalam melakukan penertibanadalahtempatpemasangandan bentuk alat peraganya. Masih adanya caleg yang memasang baliho, menurut Ilyas pemasangan baliho oleh caleg dilakukan sebelum terbit PKPU Nomor 15. Di dalam PKPU Nomor 15, caleg tidak diperbolehkan memasang baliho, hanya diperbolehkan memasang spanduk. Diminta bagi caleg yang masih memasang baliho untuk segera menertibkan. KPU NTB mendorong parpol maupun caleg secara sukarela menertibkan sendiri alat peraga yang tidak sesuai zonasi. “Penertiban oleh pemda itu upaya terakhir setelah himbauan dan upaya persuasif tidak diindahkan,” ujarnya. (yan)
KPU kabupaten/kota. Setelah seleksi administrasi, pada tanggal 8 November Timsel akan merapatkan dan mengumumkan siapa saja peserta yang lolos seleksi administrasi. Selanjutnya peserta yang lulus seleksi administrasi bisa mengikuti ujian tertulis pada tanggal 9 November. Soal dari pelaksanaan ujian tertulis berasal dari KPU RI. “Bahan tes tulis dibuat KPU RI. Timsel akan melaporkan pada tanggal 7 November berapa peserta yang akan mengikuti ujian tulis dan tim KPU RI akan datang langsung kesini membawa soal yang sesuai dengan jumlah peserta tes tulis,” terangnya. Setelah ujian tertulis, selanjutnya secara berurutan akan
dilakukan psikotes dan tes kesehatan. Psikotes akan diselenggarakan oleh lembaga tersendiri yang memang berkompeten untuk penyelenggaraan psikotes. “Timsel hanya sebagai panitia. Tapi nanti pengumumannya lewat Timsel,” ujarnya. Bagi peserta yang lulus setiap tahapan akan diumumkan melalui media massa. Setelah tes kesehatan, Timsel akan melakukan tes wawancara. Dari hasil wawancara, Timsel akan menyaring menjadi 10 nama yang selanjutnya akan direkomendasikan ke KPU RI. Uji kepatutan dan kelayakan terhadap 10 calon komisioner ini akan dilakukan oleh KPU RI. Lima komisioner terpilih akan diumumkan oleh KPU RI. (yan)
Sengketa Hasil Pilkada Lobar
AZAN Optimis Menang di MK Giri Menang (Suara NTB) Sidang lanjutan perselisihan hasil pemilhan umum (PHPU) Lombok Barat Jumat ( 1/11) di MK berlangsung lancar. Agenda sidang kali ini mendegar jawaban saksi-saksi pasangan Dr. H. Zaini Arony-Fauzan Khalid (AZAN) dan keterangan KPUD Lobar atas gugatan pasangan MAJU. Tim pemenangan pasangan AZAN, Muazzam, menyatakan, kesaksian 12 orang saksi berjalan lancar. Saksi-saksi ini mengklarifikasi kesaksian pihak MAJU sebelumnya. “Kami optimis menang,” kata Muazzam. Sesuai harapan, ke 12 saksi dengan rinci menjelaskan kepada hakim. Mereka mengungkap fakta, dan meluruskan apa yang disampaikan pihak MAJU. Menurut rencana, Senin besok MK akan menyimpulkan hasil sidang. “Selanjutnya Jumat minggu depan ini putusan,”ujarnya. Ia menjelaskan, kaitannya dengan kegiatan yang disebut politik uang dilakukan Juli, namun faktanya saat itu belum
penetapan nomor pasangan. Karenanya, hal inpun dibuktikan dan diluruskan oleh saksi AZAN. Pihak AZAN katanya, menyiapkan enam pengacara untuk menghadapi proses persidangan. Keenam pengacana berasal dari Jakarta ini dibantu DPP Golkar. Untuk mengkonter kesaksian pihak MAJU. Sejumlah pelanggaran yang dimaksud, antara lain politik uang pemberian sejumlah semen dan uang tunai. Dibeberkaan, pemberian semen dilakukan pihak MAJU di Labuan Poh. Saksinya adalah pengantar semen itu ke warga setempat. Selain itu, pemberian uang di Batu layar. Dan dokuman berupa CD kegiatan pemberian uang di Narmada. Pada sidang sebelumnya, keterangan saksi-saki dari pasangan H. Mahrip dan TGH. Munajib Kholid (MAJU) pada sidang kedua hari Senin dan Selasa lalu mengungkap sejumlah pelanggaran yang melibatkan pihak KPU, mobilisasi PNS lingkup Pemda dan politik uang. (her)
Bupati Empat Lawang Diperiksa KPK Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberentasan Korupsi memeriksa Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri dalam kasus suap pengurusan sengketa pemilihan kepada daerah di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan tersangka Ketua MK non-aktif Akil Mochtar. “Yang bersangkutan diperiksa untuk AM (Akil Mochtar),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di Jakarta, Jumat. KPK pada Selasa (29/10) telah menggeledah kantor dan rumah Bupati Empat Lawang serta menyita satu dus dokumen, dalam rangka pengembangan dan penyelidikan kasus suap yang melibatkan Akil Mochtar. KPK juga telah menggeledah kantor dan rumah Wali Kota Palembang Romi Herton pada waktu yang sama.
Pemeriksaan tersebut didasarkan pada pasal 12 huruf B UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP mengenai setiap gratifikasi kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Panel hakim konstitusi yang dipimpin oleh Akil Mochtar mengabulkan gugatan pasangan Budi Antoni Aljufri-Syahril Hanafiah dan membatalkan Surat Keputusan KPU Kabupaten Empat Lawang yang sebelumnya memenangkan pasangan calon MuhammadAli Halimi pada 31 Juli 2013 berdasarkan hasil perhitungan ulang. (ant/bali post)
(ant/bali post)
PENUHI PANGGILAN KPK - Bupati Empat Lawang Budi Antoni Aljufri melambaikan tangan ketika memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Jumat (1/11). Budi Antoni Aljufri diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap penanganan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) yang menjerat mantan Ketua MK Akil Mochtar.
BUDAYA DAN HIBURAN
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
Halaman 9
Museum NTB ”Krisis” Kunjungan Turis Asing Mataram (Suara NTB) Museum Negeri NTB kerap dijadikan salah satu tujuan wisata bagi para turis asing khususnya para penumpang kapal pesiar yang singgah di Lombok. Namun sejak pihak travel agent memutuskan kerjasamanya dengan museum, tak ada lagi penumpang kapal pesiar yang mampir ke museum.
Mengenal Jakarta Lewat Film ”Adriana”
(Suara NTB/yan)
Jakarta (Suara NTB) Film “Adriana” menawarkan sesuatu yang berbeda dari film remaja lainnya, tidak hanya mengusung kisah cinta, tetapi juga membahas sejarah Jakarta dan Indonesia. Film itu bercerita tentang Mamen (Adipati Dolken), yang terpikat pada seorang perempuan misterius bernama Adriana (Eva Celia), saat sedang mengerjakan skripsi di Perpustakaan Nasional. Namunm Adriana sulit didekati. Mamen harus memecahkan teka-teki Adriana bila dia ingin kembali bertemu dengannya. Dengan bantuan sahabatnya Sobar (Kevin Julio), sang jenius sejarah, mereka pun memutar otak untuk menjawab teka-teki Adriana. Mamen menjelajahi tempat-tempat di Jakarta yang tertera dalam petunjuk buatan Adriana dalam film berdurasi 100 menit yang disutradarai oleh Fajar Nugros dan diproduseri oleh Eko Kristianto dan Sophia Latjuba, ibu Eva Celia, tersebut. Demi mengejar Adriana, dia mendatangi Pekan Raya Jakarta Kemayoran, Museum Taman Prasasti, Tugu Proklamasi, Museum Fatahillah, Museum Nasional, Monumen Nasional, dan Kebun Raya Bogor. Penonton juga diajak mengenang masa lalu tentang kemerdekaan Indonesia dengan cerita sejarah di balik patung-patung yang menjadi ikon di Jakarta. Film itu juga menampilkan secuplik fakta tentang Soekarno dan Muhammad Hatta. Seperti tentang Hatta yang hingga akhir hayat tidak pernah bisa membeli sepatu idamannya, Soekarno yang menjual mobil demi membiayai pembangunan Patung Pancoran, atau kemana arah Patung Pancoran menunjuk. Penjelajahan itu tidak hanya membuat dia mengenali Adriana, tetapi juga sejarah Jakarta dan sebagian sejarah bangsa ini. Fajar berharap film “Adriana” yang diadaptasi dari cerita pendek buatannya bisa menambah pengetahuan penonton tentang sejarah tanpa bermaksud menggurui. “Saya berharap ini tidak seperti kuliah sejarah,” lanjutnya. Dia prihatin dengan banyaknya situs sejarah maupun museum di Jakarta yang tidak banyak diminati orang. “Saya merasa yang masuk perpustakaan nasional dan museum-museum sepi, padahal tiketnya murah,” kata Nugros usai penayangan perdana filmnya pada Kamis (31/10).
Mengatasi ‘krisis’ kunjungan itu, dalam waktu dekat pihak Museum Negeri NTB akan kembali menjalin kerjasama dengan travel agent. Demikian dikatakan Plt. Kepala
H. Lalu Muhammad Faozal
Museum Negeri NTB, Drs. H. Lalu Muhammad Faozal, M.Si. “Kita sedang merintis bagaimana kita kerjasama dengan travel agent, dengan jasa-jasa pariwisata sehingga museum ini menjadi jualan mereka,” ujarnya. Dalam mempromosikan paket-paket wisata, diharapkan travel agent memasukkan Museum NTB sebagai salah satu destinasinya, minimal dalam paket wisata kota (city tour). Pekan ini
direncanakan pihaknya akan bertemu dan membicarakan ini dengan ASITA NTB. Selain dengan ASITA, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB ini juga berencana akan membicarakannya dengan HPI. Mengingat HPI sebagai garda terdepan yang berhubungan langsung dengan wisatawan. “Ini sedang kita upayakan. Dalam waktu tidak terlalu lama kita sudah menandatangani se-
buah kesepakatan dengan ASITA untuk memasukkan museum dalam paket wisata kota yang bisa dijual,” jelasnya. Disamping itu mantan Kabag Humas Setda NTB ini juga mengatakan, akan melakukan penataan koleksi benda-benda yang disimpan di museum. Karena benda-benda itu merupakan aset yang sangat berharga dan disanalah inti dari keberadaan museum. “Karena inilah jualan museum. Apa yang ada di museum itu yang menjadi warna dari sebuah museum. Kami akan lakukan penataan kembali terhadap koleksi-koleksi yang ada,” pungkasnya. (yan)
Penggarapan Penggarapan film “Adriana” melibatkan orang-orang yang sudah makan asam garam dalam bidangnya seperti Director of Photography Yadi Sugandi (Laskar Pelangi, Sang Penari, Rectoverso) dan Indra Lesmana yang mengerjakan musik latar film. “Untuk musik, saya tahu Indra Lesmana. Dia yang terbaik,” kata Sophia, yang baru pertama kali menjadi produser. Namun, film itu juga menjadi ajang belajar bagi para pemain yang terlibat di dalamnya. Eva mengaku belajar banyak dari proses pengambilan gambar yang menurut dia menyenangkan. Dia tidak hanya belajar sejarah Jakarta, tetapi juga proses akting dan kerja sama dengan kru film. Adipati Dolken yang menjelajahi kawasan bersejarah Jakarta berkat syuting “Adriana” juga mengaku mendapat banyak pelajaran. (ant/balipost) (ant/balipost)
PENTAS - Sejumlah pemain teater dari teater Koma melakukan latihan bersama jelang pementasan lakon “ Ibu” di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (28/10). Teater Koma bersama Djarum Apresiasi Budaya menggelar pertunjukan teater yang diadaptasi dari saduran “Mutter Courage und Ihre Kinder” karya dramawan Jerman Bertolt Brecht dan akan di gelar pada 1- 7 November mendatang.
Persembahan Teater Koma, Sang Ibu yang ”Brani” Barry Likumahuwa Menanti JGTC Jakarta (Suara NTB) Musisi Barry Likumahuwa mengaku selalu menanti ajang Jazz Goes To Campus yang tahun ini menginjak kali ke-36. Pria yang menjadi salah seorang penampil dalam JGTC Festival pada 1 Desember mendatang di pelataran parkir Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, itu menilai ajang musik tersebut memungkinkan para musisi bereksperimen dalam bermusik. “Saya selalu menanti sejak saya masih menjadi penonton karena ikut papa. Dulu JGTC tempat eksperimental, tempat musisi bisa tampil beda dari format biasanya,” ujar Barry di FEUI Depok, Kamis. Barry juga berharap agar ajang JGTC tahun berikutnya dapat lebih menampilkan musisi yang benar-benar bergelut di dunia jazz demi memberikan sisi edukasi jazz pada penonton. “Belakangan banyak yang pop, terbawa arus komersial. Komersil boleh tapi jangan lupakan edukasi dan sisi jazz yang sebenarnya,” pesan dia. (ant/balipost)
Perang Lakon berjudul “Ibu” ini merupakan saduran Teater Koma dari drama berjudul “Mutter Courage und ihre Kinder” karya sastrawan Jerman, Bertolt Brecht. Sutradara Nano Riantiarno melihat tema manusia yang diusung dalam lakon ini dapat saja terjadi di mana-mana, meski aslinya berlatar Eropa pada tahun 1600an. Seperti yang disampaikan tokoh Sersan Matahari Hitam (Alex Fatahillah), perang berguna untuk mengatasi dekadensi yang terjadi akibat masa damai. Masa damai, menurut sang
Sersan, bila berlangsung terlalu lama bisa membuat “sakit jiwa”. “Tidak ada pemerintahan tanpa peperangan. Manipulasi berwujud apapun itu namanya perang. Jangan sampai stop perang. Rugi. Kalau perlu, bikin perkara supaya perang tambah semarak,” kata sang Sersan dalam pertunjukan yang diadakan Kamis (31/10) malam di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM). “Apa yg terjadi di “Ibu” adalah sesuatu yang terjadi di sini. Bicara menguasai daerah lain pasti ada hubunganya dengan kekuasaan, politik, ekonomi,” kata Nano saat menggelar jumpa pers beberapa waktu lalu. Perang menjadi kehidupan sehari-hari Ibu Brani. Ia tidak peduli harus memihak kepada siapa, kelompok Hitam ataupun Putih. Peluang meraup keuntungan dimanfaatkannya sebisa mungkin. “Aku tidak punya beban untuk bilang aku memihak pemenang,” kata Ibu Brani.
“Menang atau kalah tetap butuh sesuatu yang mahal untuk kaum lemah seperti kita.” Ketidakberpihakan Ibu Brani ditunjukkan dengan bendera yang dipasangnya di gerobak. Ketika berada di wilayah Matahari Hitam, bendera itu lah yang ia kibarkan. Saat Matahari Putih datang menggempur tentara Hitam, ia pun segera mengganti benderanya. Ibu Brani juga turut menyoroti keadaan di sekitarnya saat itu, korupsi. “Korupsi dalam manusia adalah sama dengan kasih sayang Tuhan. Dan korupsi itulah satu-satunya harapan kita sekarang. Selama kita punya harapan, akan selalu ada hukuman yang ringan,” katanya dengan lantang. “Ibu” merupakan karya Teater Koma yang ke-131. Ibu dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, TIM, Cikini, pada tanggal 1 hingga 17 November pukul 19.30. Tiket dijual seharga Rp 75.000 Rp 300.000. (ant/balipost)
mafia penjualan organ tubuh manusia. Shakira juga menjadi korban, dan perkiraan Anda tepat. Sharia menjadi hantu dan menuntut balas dendam!
4. The Factory Seorang polisi (John Cusack) dan mitranya sedang melacak seorang pembunuh berantai yang buron di wilayah Buffalo, New
York. Saat putrinya menghilang, ia melakukan apa saja meski melanggar aturan profesional untuk menangkap sang pembunuh. (berbagai sumber)
Jakarta (Suara NTB) Suatu hari di sebuah negeri, seorang ibu bernama Ibu Brani (Sari Madjid) dengan lantang menghadapi Juru Rekrut dan Sersan Resimen Matahari Hitam. Negerinya sedang dilanda perang antara Resimen Matahari Hitam dan Resimen Matahari Putih. Ibu Brani, tanpa rasa takut sedikit pun, menolak menunjukkan surat-surat saat melewati penjagaan tentara Resimen Matahari Hitam. “Mungkin aku dipanggil ‘Brani’ karena takut bangkrut,” kata Ibu Brani yang sebenanya memiliki nama bernama Anna Pirling itu. Ibu Brani berkeliling dengan gerobaknya menjajakan dagangan, mulai dari pakaian hingga perlengkapan perang. Gerobak “Kantin Ibu Brani” berpindahpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Ditemani ketiga anaknya, Elip, Fejos, dan Katrin, Ibu Brani menembus kehancuran akibat perang yang ada di sekitarn-
ya. Ia tidak peduli lagi, selama mereka masih bisa meraih keuntungan. Ibu Brani sangat ulet menawarkan daganannya. Saat Domba si Koki (Supartono JW) mengeluh burung yang dijualnya terlalu mahal, Ibu Brani melihat peluang kedatangan Jendral Hitam (Budi G. Suryadi) yang meminta segera hidangan jamuan makan, sehingga mau tak mau Koki pun membeli dagangannya. Kehidupan mereka berubah saat Elip (Rangga Riantiarno) yang berbadan besar terpikat menjadi tentara. Fejos (M. Bagya) yang lugu pun direkrut sebagai Juru Bayar Resimen Matahari Hitam. Katrin (Ina Kaka) yang bisu kini yang menemani Ibu Brani berjualan di tengah perang. Ibu Brani bertekad tidak akan mengizinkan Katrin menikah dengan tentara. “Kalau mereka lihat muka mulus, pelacur di dunia akan bertambah satu,” kata Ibu Brani
sewaktu mengotori wajah Katrin agar tentara tidak terpikat. Ibu Brani tidak ingin putrinya itu bernasib seperti Ipit Poter (Daisy Lantang) si pelacur. Niat meraup untung dari perang tidak berjalan mulus. Ibu Brani dan gerobaknya tertatih, meraih ambisi atau menjadi korban perang.
Film ini menampilkan Aura Kasih dan Julia Perez sebagai dua bintang utamanya.
Bangkit dari Lumpur bercerita tentang penari pole-dance di sebuah klub, Shakira (Dewi Persik). Suatu hari, ia melihat pembunuhan yang didalangi oleh
Film-film Terbaru yang Rilis di Bioskop SELAMAT datang, November! Bagi Anda pecinta film, dan khususnya penggemar karakter superhero Marvel Comics, film ‘Thor: The Dark World’ sudah mulai tayang di bioskop. Laman detik.hot merilis film apa saja yang sedang tayang, berikut ini daftarnya! 1. Thor: The Dark World Setelah film pertama, Thor pulang ke Asgard, tapi ras kuno Dark Elves yang dipimpin oleh Malekith (Christopher Eccleston) telah muncul dan mengancam Sembilan Alam, termasuk Bumi. Jadi, Thor membawa Jane ke Asgard agar dia aman dan mulai terjadi cinta segi tiga dengan prajurit teman masa kecil Thor, Sif (Jaimie Alexander). Thor juga meminta bantuan kepada seseorang yang tak disangka-sangka, saudara
laki-lakinya yang jahat, Loki (Tom Hiddleston). Ia terakhir kali terlihat di “The Avengers” bekerja sama dengan pasukan alien untuk menguasai Bumi. Setelah dihancurkan oleh Hulk dan superhero lainnya, Loki — yang terlihat kurus dan berambut panjang— mendekam di penjara. Tetapi ia bisa menjadi kunci untuk mengalahkan Dark Elves. 2. 3 Cewek Petualang Sally, Lyla, Citra, Jubed, dan Randu adalah lima sahabat semasa SMA yang berencana untuk bertemu kembali. Sally yang akan segera menikah dengan Denis mengajak mereka berlima untuk berlibur ke sebuah pulau di daerah Belitong. Ini adalah kesempatan terakhir bagi Sally untuk berlibur sebagai lajang. Namun liburan mereka berakhir dengan mimpi buruk.
3. Bangkit dari Lumpur
PENDIDIKAN
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
Halaman 10
Penyaluran BSM Tersendat
Lima Kecamatan di Lobar Belum Terima Dana
Juara Pionering
(Suara NTB/nia)
Masih Banyak SMK Belum Jalani Kemitraan Mataram (Suara NTB) Dalam menghasilkan kualitas lulusan yang siap kerja, seluruh pengelola SMK di daerah ini harus menyediakan fasilitas pendidikan seperti diharapkan. Termasuk, menjalani kemitraan dengan pihak luar sebagai stakeholders. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003. Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Dra. Hj. Uum Umayah, menjelaskan, SMK merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu bidang pekerjaan tertentu. Tujuannya adalah agar mereka mempunyai bekal yang cukup dalam memasuki dunia kerja. Adanya SMK diharapkan akan dapat membuka lapangan kerja yang lebih banyak lagi. “Dengan menggunakan sistem pendidikan yang terarah dan fokus pada pilihan tertentu memungkinkan SMK sebagai lembaga yang mampu memproduksi tenaga kerja yang ahli di berbagai bidang,” ujarnya pada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (1/11). Dirinya menyayangkan banyaknya SMK-SMK di NTB yang hingga hari ini masih belum menjalin kemitraan dengan perusahaan luar atau swasta. Padahal menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan luar dihajatkan agar siswa-siswi SMK bisa lebih dini mengetahui pola pekerjaan sebelum nantinya mereka lulus dan bekerja. “Banyak sekali keuntungan bagi para siswa kalau SMK bekerjasama dengan perusahaan, terutama dalam hal pengetahuan. Karena mereka kan banyak melakukan praktik-praktik,” terangnya. Keuntungan lainnya, lanjutnya, lulusan SMK bisa langsung terserap di perusahan-perusahan mitra sekolah tersebut. Meskipun belum ada data yang lengkap jumlah SMK yang sudah menjalin kemitraan, namun dirinya memperkirakan baru sekitar 60 persen yang telah menjalin kemitraan. Selain bertanggung jawab terhadap peningkatan profesionalisme para siswanya, SMK harusnya bertanggung jawab terhadap para lulusannya. Misalnya dengan mengarahkan para siswa lulusannya untuk bekerja pada bidang yang ditekuninya. “Itu harusnya menjadi tanggung jawab pihak sekolah sebagai bentuk kepedulian mereka kepada siswa,” akunya. Apalagi selama ini belum ada data yang disajikan oleh sekolah-sekolah kejuruan mengenai berapa persen serapan lulusan siswanya di dunia kerja Mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik, terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Atas dasar itu, SMK harus mampu menjalin kemitraan dengan pihak luar dan berbagai stakeholders dalam rangka memenuhi amanat undang-undang tersebut. Tentu dengan alasan agar sekolah-sekolah kejuruan tersebut mampu menjadikan para siswa lulusannya menjadi lulusanlulusan yang profesional yang siap diterima untuk bekerja sesuai dengan jurusan yang dikembangkan di sekolahsekolah kejuruan. ‘’Meski sudah ada aturan yang mengatur soal keharusan sekolah-sekolah kejuruan menjalin kemitraan dengan pihak luar seperti perusahaan-perusahaan swasta, namun sampai saat ini baru sekitar 60 persen SMK di NTB yang sudah menjalin kerjasama dengan pihak luar,’’ ungkapnya. (dys)
Giri Menang (Suara NTB) Penyaluran dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari APBN dan APBD masih tersendat di Lombok Barat (Lobar). Namun ada beberapa kecamatan yang sudah menerima dana BSM. Namun, dana BSM belum cair di lima kecamatan, yakni Labuapi, Gerung, Sekotong, Kediri dan kuripan.
(Suara NTB/dok)
MUHAMMAD Azhil Septian, siswa kelas V SDN 2 Cakranegara berhasil mengantongi juara II dalam lomba pionering (keahlian membuat bangunan yang tebuat dari tali dan tongkat dengan dasar tali temali pada pramuka) kategori putra yang diselenggarakan di SMAN 2 Mataram belum lama ini. Meski mengaku kesulitan dalam mengikuti lomba pionering, Azhil merasa senang berlatih mengikat dan membentuk sebuah bangunan dengan bantuan tali dan tongkat pramuka. Dalam kehidupan seharaihari, pelatihan pionering ini sangat bermanfaat, karena siswa dilatih untuk membuat bangunan darurat, seperti menara, jembatan, peralatan perkemahan, tandu dan lain sebagainya. Untuk dapat membuat itu semua, Azil dan timnya rutin melakukan latihan bersama pembina pramuka di sekolah. Dalam perlomabaan kali ini Azil dan kawankawannya membuat beberapa bentuk seperti simpul pangkal, simpul palang, kaki tiga dan canggah. Ke semuanya ini terwujud berkat latihan rutin yang dilakukannya. Hasilnya, Azil dan timnya berhasil meraih juara II dalam lomba pioneering tingkat kota Mataram yang diselenggarakan belum lama ini. Dengan hasil yang sudah didapatnya ini, Azil berharap dapat menjadi pemicu untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi. (nia) Muhammad Azhil Septian
H. Fathurrahim
“Penyaluran triwulan keempat tahun ini sudah disalurkan. Tapi ada yang sudah dan ada yang belum,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lobar, Drs. H. Fathurrahim, Jumat (1/11).
Menurutnya, belum diterimanya dana BSM ini, karena sekolah masih melakukan pendataan, sehingga pengajuannya sedikit terlambat. Sementara bagi kecamatan yang sudah memasukkan data masih diproses di pusat.
Diakuinya, kuota BSM dari APBN untuk 28 ribu siswa, 25 ribu siswa pada APBD Lobar dan 64 siswa pada APBD Provinsi. ‘’BSM dari APBN diberikan Rp 425.000 masing-masing siswa per tahun, sedangkan
dari APBD Rp 180.000 ribu per tahun,” ujarnya. Kendala penyaluran ini, katanya, bukan saja di Lobar namun di sejumlah daerah. Saat ini siswa dan siswi penerima BSM sedang membuat buku tabungan, karena bantuan itu masuk ke rekening siswa.“Modelnya langsung ke rekening sekolah ke anak-anak,”katanya. Ia menekankan, tidak boleh ada pemotongan BSM yang merupakan hak siswa miskin. (her)
Ratusan Siswa Pringgabaya Gelar Aksi Bersih Pantai Selong (Suara NTB) Sebanyak 246 siswasiswi dari SMPN 1 Pringgabaya dan SMPN 5 Pringgabaya menggelar aksi bersih-bersih pantai di Pantai Tanjung Menangis Pringgabaya Lombok Timur, Jumat (1/11). Apa yang dilakukan tersebut adalah menciptakan lingkungan sekitar yang bersih dari berbagai macam sampah yang dapat mengganggu kesehatan. Kegiatan bersih-bersih pantai sendiri merupakan rangkaian dari kegiatan hiking yang dilaksanakan regu penggalang pramuka dua sekolah tersebut untuk memperingati hari sumpah pemuda beberapa waktu lalu. Sebelum melakukan bersih-bersih pantai, mereka berjalan menyusuri berbagai rute yang ditentukan para pembina yang mengawal kegiatan tersebut. Kegiatan hiking dilepas dari SMPN 1 Pringgabaya dan berakhir di SMPN 5 Pringgabaya. Muhammad Faisal, salah seorang pembina kepada Suara NTB via ponsel,menjelaskan, kegiatan hiking ini merupakan kegiatan rutin yang diselengga-
rakan regu penggalang setiap tahunnya. Namun untuk pelaksanaannya kali ini digabung dari dua sekolah yang berbeda. Penggabungan tersebut bertujuan menciptakan hubungan emosional yang kuat antarsesama angggota penggalang dari berbagai sekolah. Menurutnya, pelaksanaan hiking sekaligus bersih-bersih pantai ini merupakan inisiatif para pengurus penggalang dan pembina untuk memperingati hari sumpah pemuda. Apalagi secara historis, sumpah pemuda merupakan momentum bersejarah bagi para pemuda di Indonesia. ‘’Di sanalah janji kesetiaan dan persatuan diucapkan meski mereka dari latar belakang yang berbeda,” ujarnya. Setelah menempuh rute tertentu, para peserta kemudian melakukan bersih pantai di sepanjang bibir Pantai Tanjung Menangis. Setelah dikumpulkan, sampah kemudian dibakar dan sebagiannya ditanam. Dirinya berharap kepada semua masyarakat bahwa kewajiban untuk menjaga kebersihan pantai merupakan tanggung jawab bersama agar terciptanya kenyamanan para pengunjung pantai. (dys)
(Suara NTB/ist)
ANGKAT SAMPAH - Ratusan siswa dari SMPN 1 dan SMPN 5 Pringgabaya Lotim sedang mengangkat sampah di Pantai Tanjung Menangis.
Tangani Sekolah Terpencil
SMKN 8 Mataram Dikpora Gunakan Sistem Buka Stan Kesehatan Dapodik Mataram (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB akan menggunakan sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dalam penanganan sekolah di daerah terpencil yang masih jauh dari fasilitas pendidikan layak.Hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat pada sekolah sasaran. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB Supratman Muslim menyebutkan penanganan sekolahsekolah terpencil di NTB sampai saat ini masih tergantung dengan kabupaten/ kota yang mengusulkan. Jadi jika ada sebagian atau beberapa sekolah yang masih membutuhkan uluran tangan atau perhatian khusus, terlebih dahulu harus melalui pengusulan dari daerah akan dituntaskan secara berjenjang dan berkala. “Karena kita tidak bisa melihat secara detail sekolah mana saja yang ada dalam kondisi seperti itu, maka harus ada pengusulan dari daerah,” terang Supratman belum lama ini. Untuk menangani hal ini, lanjutnya, di masa mendatang pemerintah akan menggunakan sistem Dapodik,. Di mana dalam sistem ini potret sarana prasarana, jumlah siswa, jumlah guru, dan seluruh komponen yang ada di lingkungan pendidikan sudah terekam dalam data dapodik. ‘’Jadi dengan menggunakan sistem dapodik ini, diharapkan dapat meminimalisir rekayasa yang dilakuan pihak-pihak tertentu untuk memperoleh bantuan. Jadi berapa jumlah siswa, jumlah guru tidak bisa direkayasa lagi,” terangnya. Sementara ini pemerintah baru menerapkan sistem dapodik pada
proses penyaluran sertifikasi guru. Untuk itu ke depan, sistem dapodik ini juga akan diterapkan untuk beberapa hal seperti pengusulan rehab sekolah. Supratman melanjutkan, samapai sejauh ini sekolah-sekolah terpencil di NTB masih menjadi skala prioritas pembangunan. Jadi sepanjang sekolah tersebut membutuhkan bantuan akan tetap dilayani. “Perluasan akses, perluasan sarana prasarana tetap menjadi prioritas. Kalau di suatu tempat kondisinya memang seperti itu meang harus dijadikan skala prioritas,” ungkapnya. Tak dipungkiri, NTB saat ini masih memiliki sekolah yang memiliki fasilitas dan sarana yang kurang, terutama pada sekolah yang masuk dalam golongan terpencil, terpencar dan terisolir. Saat inipun sekolah di wilayah tersebut masih menjadi perhatian pemerintah dan menjadi skala prioritas baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Selama ini di 10 kabupaten memang masih ada. Masing-masing kabupaten ada khususnya di Pulau Sumbawa. Kita di Lombok saja masih banyak, terutama di daerah Sekotong Lombok Barat, KLU, Lombok Timur yang kondisinya masih kurang bagus,” tegasnya. Menurutnya sekarang ini bagaimana kerjasama hirarkis antar pemerintah provinsi dan kabupaten/kota selaku wilayah yang memiliki otonomi dan memiliki wilayah binaan, secara khusus menyampaikan kondisi itu kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. ‘’Jadi harus berdasarkan pada data yang sekarang. Untuk itu dibutuhkan data yang valid,” tandasnya. (nia)
Mataram (Suara NTB) puskesmas di Mataram, RSUD Kota Beragam hasil kreativitas dan karya Mataram, Rumah Sakit Jiwa, Panti Wersiswa-siswi SMK ditampilkan dalam da dan di empat puskesmas yang berada Gebyar SMK 2013 yang dibuka Waliko- di Kabupaten Lombok Barat. “Selain seta Mataram H. Ahyar Abduh, Jumat (1/ bagai ajang untuk mempromosikan 11) malam. Tak terkecuali SMKN 8 sekolah, dalam gebyar ini kita juga sudah Mataram dan sekolah kejuruan lainnya, siapkan tempat untuk penandatanganan pada gebyar kali ini SMKN 8 Mataram MoU dengan beberapa rumah sakit serta membuka stan kesehatan yang akan puskesmas,” ungkapnya. memberikan pelayanan kesehatan bagi Pelaksanaan kegiatan gebyar SMK masyarakat yang berkunjung ke stan ini. tahun ini diprediksikan akan lebih meriKepala SMKN 8 Mataram Drs. Hajar ah dibandingkan tahun sebelumnya. SeJumat (1/11) siang menyebutkan, stan lain sekolah negeri beberapa sekolah kesehatan akan menampilkan praktik swasta pun turut memeriahkan kegiakesehatan tentang pemeriksaan tensi, tan ini dengan memajang berbagai hasil pemeriksaan darah serta membuka pe- karya kreasi para siswa. SMK Saraswati layanan pada tamu yang mau melaku- misalnya, sekolah kejuruan yang memkan pemeriksaan secara keseluruhan. buka program studi jasa layanan hotel “Bagi para tamu yang ingin memeriksa dan restoran ini juga akan unjuk gigi tensi atau kesehatan lainnya, kita sudah dalam gebyar SMK 2013 ini. siapkan bed khusus,” terang Hajar. Kepala SMK Saraswati I Gusti Selain praktik keperawatan, sekolah Ketut Tantra Amd. Par, S.Pd menyekejuruan yang fokus di bidang pelayanan butkan, sekolahnya akan menampilkesehatan ini juga akan menampilkan kan simulasi menata tempat tidur serpraktik farmasi, yaitu tentang bagaima- ta meja restoran. Termasuk, membuat na mengelola obat, membagi resep, serta hiasan dari buah. (nia) menampilkan cara melayani orang yang membutuhkan obat. Semuanya akan dilakukan langsung oleh siswa di bawah pengawasan guru pembimbing. Sekarang ini, ujarnya, para siswa SMKN 8 Mataram sedang turun ke lapangan untuk melakukan praktik atau prakrin yang telah dimulai sejak tanggal 12 Oktober sampai dengan D e s e m b e r (Suara NTB/nia) mendatang PERSIAPAN - Stan SMKN 8 Mataram saat persiaPara siswa ini pan Gebyar SMK 2013 tingkat Kota Mataram di disebar ke seluruh Halaman Kantor Walikota Mataram, Jumat (1/11).
Kuliah Kelas Jauh Kembali Hantui Dunia Pendidikan Terkuaknya kasus penolakan156 ijazah alumni STAI Sabili Bandung kampus Sumbawa Barat dan Universitas Banyuwangi (UNIBA) asal Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) oleh Universitas Mataram selaku Rayon 22 yang menyelenggarakan program sertifikasi guru harus menjadi pelajaran bersama. Artinya, di lapangan masih ada proses kuliah singkat serba cepat alias kuliah kelas jauh. DIREKTUR Mains Institut For Education and Development, Lalu Maksum Ahmad, M.Pd, menolak tegas keberadaan kampus-kampus yang menyelenggarakan sistem pendidikan dengan prinsip kuliah kelas jauh. Menurutnya, pendidikan mod-
el kuliah kelas jauh dengan alasan apapun pada dasarnya tidak dapat dibenarkan. Alasannya, selain bertentangan dengan semangat undangundang, tapi juga bertentangn dengan semangat belajar yang mengharuskan para peserta didiknya bertatap muka den-
gan gurunya. Sementara kuliah kelas jauh tidak menggunakan prinsip tersebut. “Mereka hanya sesekali belajar dan bertatap muka yang penting kuliah cepat dan dapat ijazah,” terangnya pada Suara NTB, Jumat (1/11). Diakuinya, banyak modus yang digunakan oleh kampuskampus untuk menarik mahasiswa. “Dengan iming-iming proses perkuliahan yang cepat mereka menjanjikan segala kemudahan dalam proses perkuliahannya,” ujarnya. Pada proses inilah, lanjut dosen IAIN Mataram ini, produktivitas untuk mengeluarkan materi oleh mahasiswanya banyak dilakukan oleh ke-
bijakan pihak penyelenggara kuliah kelas jauh. Sedangkan bagi mahasiswanya, karena tujuannya adalah kenaikan pangkat dan mendapatkan ijazah semata, berapapun materi yang diminta oleh penyelenggara kuliah kelas jauh dikeluarkan. Dengan sistem seperti itu, model pendidikan pada dasanya sedang dikomersilkan. Pada bagian lain, Lalu Maksum Ahmad melihat masih banyaknya kampus yang membuka perkuliahan kelas jauh merupakan fakta yang tidak berdiri sendiri. Ada oknum dari dalam pemerintah sebagai pengambil kebijakan yang mendukung pros-
es perkuliahan model kelas jauh seperti itu. Apalagi kampus yang membuka perkuliahan kelas jauh melakukan proses perkuliahan di dalam ruangan-ruangan yang notabenenya milik pemerintah seperti di SD, SMP dan gedung milik pemerintah lainnya. Tentu dengan segala bentuk prosesnya pasti melibatkan pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Dalam hal ini, dirinya mengaku agak pesimis jika praktik-praktik liar penyelenggaraan sistem perkuliahan kelas jauh bisa hilang. Padahal menurutnya, praktik pendidikan seperti itu tidak akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas dan
mampu menyelesaikan berbagai problematika hidupnya kelak selain tentunya juga menghilangkan substansi pendidikan. Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Dra. Hj. Uum Umayah, mengungkapkan, apa yang menimpa ratusan guru di KSB merupakan musibah bagi dunia pendidikan. Dirinya mengaku pihaknya tidak memiliki otoritas untuk mengeluarkan atau memberi izin beroperasinya sebuah kampus, karena sepenuhnya itu merupakan wewenang Direktorat Jender-
al Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun penyelenggaraan tanpa dilandasi oleh izin terlebih dahulu tidak dapat dibenarkan. Kejadian tersebut, lanjutnya, merupakan pelajaran bagi guru dan mahasiswa untuk lebih selektif masuk perguruan tinggi. ‘’Harus dilihat sudah mempunyai izin atau belum, karena praktik kuliah kelas jauh ini berimplikasi panjang terhadap banyak hal di antaranya ialah tidak diakuinya ijazah lulusan kampus bersangkutan dalam berbagai hal seperti pada saat melamar CPNS dan lain sebagainya,” tandasnya. (dys)
Halaman 11
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
Kejurnas Tarung Derajat
Empat Petarung NTB Melaju Mataram (Suara NTB) Empat atlet tarung derajat NTB tampil memuaskan di hari pertama kejuaraan tingkat nasional. Ketiga atlet NTB, Erwinsyah, Roby Ardiansyah, Jamil Azis dan Rina Selviana sukses meraih kemenangan telak di Kejuaraan nasional Tarung Derajat Piala Presiden yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (1/11). Manajer Tim Ir. Moh. Iqbal yang dihubungi Suara NTB via ponselnya, mengatakan pada hari pertama kejurnas sebanyak 14 atlet NTB yang terdiri dari, 9 atlet putra dan 4 atlet putri turun semua. Namun untuk hasil sementara terdapat empat atlet yang telah dinyatakan lolos ke putaran 16 besar, sementara sisaya 10 atlet masih akan menjalani pertandingan hingga malam hari. “Empat atlet kita yang turun dipertandingan pada siang itu, yakni Erwinsyah, Roby Ardiansyah, Jamil Azis dan Rina Selviana. Keempat atlet ini sukses meraih kemenangan telak,” ungkapnya. Erwinsyah yang turun di kelas 49,1-52 Kg putra sukses mengalahkan atlet DKI Jakarta, Johanes Virgo dengan skor kemenangan 3-0, selanjutnya di kelas 52,1-55 Kg atlet NTB, Roby Ardiansyah mengalahkan atlet Sulawesi Selatan (Sulsel), Alfin dengan skor 2-1, sementara di kelas 55,1-58 Kg Jamil Azis mengalahkan Imran, dari Jambi dengan sor telak 3-0. Sementara Rina Selviana yang turun di kelas 45,1-50 Kg putri mangalahkan Mila Sari dari Banten dengan skor 3-0 Dikatakan Iqbal, penampilan atlet tarung derajat NTB di hari pertama sangat memuaskan. Meski demikian atlet NTB harus memenangkan tiga pertandingan lagi untuk maju ke babak final. Menurutnya, semakin melangkah ke depan, tentunya lawan yang dihadapi akan semakin berat. Untuk itu dia pun berupaya terus mengingatkan atlet-atletnya untuk tetap waspada. Dan dia berharap kontingen NTB dapat meraih target yang diharapkan, yakni 3 emas. (fan)
(Suara NTB/ist)
LARI - Pemain AS Roma Marco Borriello berlari merayakan keberhasilan mencetak gol ke gawang Chievo Verona. Kemenangan 1-0 ini membuat AS Roma mengukir rekor di Serie A Italia sebagai tim yang tanpa cela di sepuluh pertandingan berturut-turut.
Roma Ukir Rekor di Serie A
Roma Roma menjadi tim pertama yang mengemas hasil sempurna dalam sepuluh pekan awal Serie A. Gol semata wayang Marco Borriello untuk AS Roma ke gawang Chievo Verona memastikan lahirnya rekor baru dalam sejarah persepakbolaan Italia. Dikutip dari goal.com, I Giallorossi menjadi klub pertama yang sukses mengemas hasil tanpa cela dalam sepuluh giornata perdana Serie A, melampaui catatan sembilan partai milik Juventus pada 2005/06. Keunggulan tipis 1-0 di
Olimpico pada Jumat (1/11) dinihari WIB juga membawa skuad Rudi Garcia kembali memperlebar jarak menjadi lima angka atas Napoli dan Juve, yang sehari sebelumnya sukses mengalahkan Fiorentina dan Catania.
Alur permainan seolah sudah bisa diprediksi dari tajuk laga yang mempertemukan tim teratas dengan tim terbawah klasemen. Roma memegang kontrol permainan sejak sepak mula, sementara Chievo lebih berkonsentrasi di garis belakang.
Coutinho Siap Masuk Tim Inti (Suara NTB/fan)
Putu Dini Jasita (kanan) dan Dita Juliana
Putu dan Dita Bidik Empat Besar Asia Pasifik Mataram (Suara NTB) Dua atlet voli pantai putri NTB yang membela Indonesia di Kejuaraan Voli Pantai Asia Pasifik Putu Dini Jasita dan Dita Juliana menargetkan bisa lolos empat besar di Bangka Belitung 7-9 November mendatang. Target itu memang jauh berbeda dengan raihan prestasi dua besar yang diukir mereka di SEA Games di Palembang 2011. ‘’Target awal kami memburu tiket empat besar dulu. Kalau hal tersebut terpenuhi, baru kami melangkah ke target berikutnya, mudah-mudahan bisa menjadi finalis,’’ kata Dita Juliana didampingi Putu Dini Jasita di GOR 17 Desember Mataram, Jumat (1/11) kemarin. Diakuinya, bertanding di kejuaraan tingkat Asia Pasifik tersebut cukup berat dari SEA Games, karena tim yang akan dihadapi mereka di event tersebut tak hanya tim terbaik di negara-negara Asia Tenggara. Namun dua tim terbaik dari Asia, yakni Australia dan New Zealand juga akan ambil bagian. Jika keduanya mampu menembus partai puncak tersebut, maka akan mendongkrak nama mereka di kancah bola voli tingkat internasional. Sementara pada ajang yang sama di tahun sebelumnya, pasangan Putu dan Dita meraih peringkat lima besar. Kendati mengincar empat besar pada tahap awal, namun persiapan keduanya menghadapi event tersebut tetap berjalan sesuai program. Mereka setiap harinya dilatih pelatih nasional Agus Salim di Lapangan Voli Pantai Meninting Lombok Barat. Puncak performa latihan mereka sudah mencapai titik puncak , karena mereka akan berangkat 5 November mendatang. Dita dan Putu yang masuk dalam tim voli pantai Indonesia satu ini telah mengukir bagai prestasi di kancah nasional hingga internasional. Di SEA Games di Palembang 2011 lalu mereka menyumbangkan medali perak, sementara di PON XVIII di Riau 2012 lalu mereka menyumbangkan medali emas untuk NTB. (fan)
London Gelandang Liverpool Philippe Coutinho telah bugar dan siap kembali masuk tim untuk pertandingan menghadapi pemuncak Liga Inggris (Premier League) Arsenal pada Sabtu. Pemain asal Brazil berusia 21 tahun itu harus menjalani operasi pada bahunya setelah cedera saat berbenturan dengan pemain Swansea City Ashley Williams pada pertengahan September, lapor Reuters. “Dia telah dinyatakan bugar oleh dokter spesialis dan siap bertanding lagi,” ujar manajer Brendan Rodgers kepada wartawan dalam konferensi pers, Kamis. “Dia juga telah berlatih pada beberapa minggu terakhir, sehingga dia telah siap kembali masuk tim.” Bek kanan Jose Enrique masih diragukan, setelah absen dalam pertandingan imbang melawan Newcastle United dan menang atas West Bromwich Albion karena cedera lutut. Liverpool berada pada peringkat ketiga klasemen Liga Inggris dengan 20 poin, berselisih dua poin di bawah Arsenal dan memiliki poin yang sama dengan Chelsea. (ant/bali post)
Taktik bertahan I Mussi Volanti rupanya cukup ampuh untuk meredam I Lupi, yang kesulitan menciptakan peluang bersih. Saat sejumlah kesempatan datang, penyelesaian akhir para pemain Roma di babak pertama masih buruk atau kandas oleh penyelamatan kiper Christian Puggioni. Satu contohnya adalah tembakan kencang Kevin Strootman dari luar kotak penalti yang sukses digagalkan Puggioni. Roma yang terus mendomi-
KONI Somasi KOI Denpasar (Suara NTB)Pejabat Bidang Pembinaan Hukum KONI Pusat Amir Karyatin, Kamis, melayangkan Surat Peringatan (Somasi) kepada Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo. KONI Pusat menilai KOI telah melampaui kewenangan tugas KONI Pusat dengan mengukuhkan Kepengurusan PB Wushu Indonesia masa Bhakti 2013-2017. Menurut KONI Pusat, Ketua KOI telah menyalahgunakan wewenang dan melanggar Undang Undang Sistem Keolaragaan Nasional Pasal 44. Surat somasi tersebut bernomor 1743/UMM/X/13 tertanggal 29 Oktober 2013. Surat yang ditembuskan ke Presiden, Ketua DPR, Menko Kesra dan Menpora itu juga menyebutkan berdasarkan Pasal 29 ayat 1 ART KONI bahwa pengukuhan dan pelantikan anggota dilakukan oleh Pengurus KONI. “KONI Pusat belum mengukuhkan PB Wushu Indonesia dikarenakan hasil Munas PB Wushu Indonesia masih dalam proses persidangan pada Badan Arbitrase Olaraga Indonesia (BAORI), dengan pokok permasalahan Ketua Umum
Saat Sean Gelael Berusia 17 tahun Ketika menerima penghargaan dari Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai co-driver termuda di Indonesia, bahkan dunia, saat berusia 10 tahun tujuh bulan 21 hari (22/6-2007), ia masih amat pemalu, apalagi bila berhadapan dengan media. Ketika itu ia selalu berpaling dan kikuk meminta orang yang paling dekat dengannya untuk menjawab pertanyaan wartawan. SEKARANG Sean Gelael sudah berusia 17 tahun pada 1 November 2013, dan tangkas menjawab pertanyaan dan kelihatan memiliki karakter kuat. Tak mengherankan, karena ia melakoni hidupnya dalam tigaempat tahun ini di perlombaan otomotif internasional, saling adu cepat dengan lawan Eropa di lintasan dan bersahabat dengan mereka di luar lintasan. Setelah melalui perjalanan panjang lomba karting di tingkat nasional dan Asia (ia juara nasional dan Asia), ia melanglangbuana ke perlombaan Eropa, sampai akhirnya meningkat ke jenjang Formula Pilota Cina (juara dua Asia) dan meningkat lagi ke kancah laga Formula 3 Eropa. Pemuda bernama lengkap Muhamad Sean Ricardo Gela-
el,— selalu disebut dengan nama Sean Gelael dan akrab dengan sapaan Sean —, lahir di Jakarta, 1 November 1996, kini sudah menjadi pembalap internasional dengan membawa nama Indonesia ke berbagai sirkuit. Berarti dalam perjalanan balapnya ia tetap membawa Merah Putih, Garuda dan tentu saja Indonesia Raya. Sean boleh saja disebut sebaga anak baru gede (ABG), tapi putera pengusaha dan mantan pembalap Ricardo Gelael dan ibu mantan aktris RA Sri Sudarini (Rini S. Bono) itu sudah membuktikan ia bukan anak baru gede biasa, ketika pada 12/2012 menjuarai Asian Karting Open Championship 2010 di Makau. Gelar itu memantapkannya sebagai harapan baru Indonesia di ajang gokar Asia dan dunia.
Pada tahun ini pula, remaja yang ketika itu masih berusia 14 tahun tampil sebagai juara pada Indonesian National Karting Championship. Prestasi Sean membawanya menjadi bintang baru bagi dunia gokar Indonesia. “Dengan diiringi doa saya akan berusaha keras melakoni pertandingan-pertandingan mendatang. Saya akan terus berusaha keras,” tuturnya pada acara syukuran kesuksesannya di Jakarta, Jumat (1/11). Ya, gelar demi gelar memantapkan Sean terus berlaga di arena sirkuit. Ia pun sudah bersiap berjibaku pada kejuaraankejuaraan karting di Eropa. Pada 2011, ia mengikuti sedikitnya 11 kejuaraan gokar di enam negara, di Italia, Prancis, Jepang, Spanyol, Amerika Serikat, dan Makau. Dengan bermodal gelar juara yang telah diraihnya, Sean optimistis bakal membawa nama Indonesia untuk bertarung dengan sederet pembalap dunia lainnya. Co-driver termuda itu seperti pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, begitu pula perkenalan Sean dengan dunia balap.
Itu berawal saat Sean kecil menginjak usia dua tahun, ia mulai menyukai mobil-mobilan. Ricardo ketika masih aktif sebagai pereli nasional (juara nasional 2006) sering mengajak Sean menemani tampil di berbagai kejuaraan. Saat di Medan, Sumatra Utara, misalnya, Ricardo sengaja membawa Sean untuk sekadar melihat-lihat arena dan suasana perlombaan. Alhasil, saat usia delapan tahun, Sean sudah mulai menjadi navigator cilik. Di usia 10 tahun, ia pun sudah mampu menjadi profesional. Hal itulah yang membuat Sean mendapatkan penghargaan sebagai awak pengemudi termuda dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Ketika itu ia mendampingi pereli David Maslen dari Inggris. Setahun berselang, ia kembali meraih penghargaan Muri kedua sebagai co-driver termuda pada Indonesian National Rally Championship 2008. Antara sekolah dan balap dalam meniti karir di usia belia tidaklah mudah bagi Sean. Ia harus pandai membagi waktu antara sekolah dan ambisinya sebagai pembalap. Pada musim lomba FIA F3
Eropa 2013 ia beberapa kali pulang untuk mengikuti sekolahnya. Ketika usai musim lomba 2013, ia pun kembali masuk sekolah. “Ia sibuk sekali melanjutkan pelajaran sekolahnya,” kata Ricardo mengomentari kesibukan putra semata wayang yang sekolah di Cita Buana, Jakarta itu. Di antara 30 pembalap Eropa yang bertarung pada Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa 2013, Sean merupakan satu-satunya pebalap dari Asia. Ia juga pebalap paling muda. Ia juga pebalap yang baru pertama kali mencicipi semua lintasan balap, sementara yang lain sudah beberapa kali tampil di sirkuit itu bahkan beberapa di antaranya pernah menjadi juara. Sean tidak main-main mengikuti balapan Eropa. Ia mengikuti 10 putaran FIA F3 Eropa, empat putaran British FIA Internastional, kemudian ikut pula balapan Formula 3 Masters di Belanda serta kejuaraan F3 Macau, November 2013. Kendati baru pertama kali tampil, ia sudah naik podium tiga di ajang British F3 (rekor pebalap F3 termuda naik podium) dan di urutan ke-13 pada
nasi serangan selepas istirahat pada akhirnya berhasil memecahkan kebuntuan memasuki menit ke-67. Kombinasi Alessandro Florenzi dan Adem Ljajic diakhiri nama pertama dengan umpan silang yang ditanduk masuk oleh Borriello. Tertinggal, kubu tamu gagal memberikan respons dan nyaris tak mengkreasikan manuver berbahaya ke pertahanan Roma. Tim Serigala pun nyaman menjaga keunggulan sampai bubaran. (ant/bali post)
FIA F3 Eropa. Ia mampu menunjukkan kiprahnya untuk berada di papan atas dan tengah pada musim pertama pada kejuaraan itu. Bagaimana pada musim kedua (2014) di ajang lomba Eropa itu? Sean pasti kembali menunjukkan karakternya. Ia bertekad menunjukkan bahwa ada anak Indonesia yang mampu berkarir di tingkat internasional. Ia pun berusaha menjadi pebalap pertama Indonesia yang mengikuti ajang lomba Formula Satu. Ia memiliki misi dan visi. Ia sudah menentukan perjalanan hidupnya. (ant/bali post)
PB Wushu Indonesia sudah menjabat lebih dua periode,” tulis surat tersebut. KONI meminta Ketua Umum KOI dalam waktu 14 hari terhitung surat dikirimkan untuk membatalkan pengukuhan, dan meminta maaf kepada Ketua Umum KONI melalui media massa nasional satu halaman penuh berturut-turut selama tujuh hari. Sementara Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman juga melayangkan surat kepada Menpora dengan nomor 1738/UMM /X/13 tertanggal 29 Oktober 2013. Dalam Surat tersebut Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman menyampaikan keberatan atas langkah KOI tersebut. Menurutnya telah terjadi tumpang tindih kewenangan yang dilakukan KOI terhadap KONI. PB Wushu Indonesia periode 2013-2017 yang diketuai Supandi Kusuma, digugat oleh empat Pengprov, di antaranya Jawa Timur karena menganggap terpilihnya Supandi pada Munas di Yogyakarta beberapa waktu lalu melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan menjadikan dirinya sebagai Ketua Umum untuk ketiga kalinya. (ant/bali post)
SUARA NTB
Sabtu, 2 November 2013
450.000
Halaman 12
EKSPEDISI
ADVERTISING
MEUBEL
TANAH KAPLING
PET SHOP
TOKO MAINAN
PELATIHAN
BATIK
LAUNDRY
MAINAN ANAK
RUMAH MAKAN
PERHIASAN
SALON
SHOWROOM
FUTSAL
ADVERTISING
KONTRAKAN
FINANCE
800.000
C.01.08.13
PELUANG BISNIS
Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .
JADI AGEN SUSU
BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.
PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB
INFO.
0811306462.
Email :
www.g-milk.net
nikbambang@yahoo.co.id
Lowongan Perusahaan yang bergerak di Bidang Pariwisata membutuhkan Guide Korea dengan persyaratan : - Bisa Berbahasa Korea oral maupun tulisan - Umur dibawah 30 th
PERAWATAN AC
bagi yang berminat hubungi Cang Hp. 081997715050 atau e-mail ke : ocang@sasaktour.co.kr
BENGKEL
BANK
DIJUAL DIJUAL KERTAS segel terbitan tahun 80_an. Hubungi 081236100519
DANA TUNAI Bnt dana u/ projek properti, pertmbngn Trm mediator dg komisi bsr.SDAI jkt Afry 081219448270,Wendy 081296165840
DISTRIBUTOR HILANG STNK R2 YAMAHA DR4409BU NOKA/NOSIN : MH328D305BK790109/28D2789804 AN.I GDE RONNY ANGGARA RENA, SE HILANG DISEKITAR JL.HASANUDIN MENUJU JL.SELAPARANG CAKRANEGARA
AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923
LOWONGAN/ PELUANG BISNIS PRODUSEN SEPATU BANDUNG MEMBTH AGEN/RESELLER SE INDONESIA 081321212727 (TDK SMS), ADA KATALOG
SUARA NTB
Sabtu, 2 November 2013
Halaman 13
M B L E R B E IN O N A T E B U R K U R IL M S /O P K L & N A B E H O T L A S V A N IP S T O IH A R K O UA N V E & S L IG A M B O O N B IM J L Y T R E O P R Q E U T R U K S IS E L V IK M A N E S O K R E Z G N O R A S U G N R ID N E V T O N IK H F A N A M U H R A a h itA k M n n PA L RT K & N E B R S n p a im se a m n & a id ly O N IU H F d b o sx a k c k o n g n r it,y re S E O I R S E C OT H F P A O G R RV E C E IS AV L R ET 0 8 96 17 90 8 6 /37 5 8
PENGOBATAN
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
JENDELA SASTRA
Halaman 14
Cerpen
Detu Tuan Oleh : Budi Afandi
Sudah hampir sepekan ayah gelisah. Tak sekalipun beliau meninggalkan rumah. Kerjanya hanya keluar masuk bilik kecil di samping bilik pemandian. Ibu pernah bilang, hanya bilik itu yang cukup tenang bagi ayah, untuk memikirkan perkara-perkara pelik. EINGATKU ayah mulai tampak gelisah setelah kedatangan Detu Tuan beberapa malam lalu. Detu Tuan begitulah dia disebut, bangsawan kaya raya penguasa wilayah yang kami huni. Luas lahan miliknya terbilang tak berbatas. Karenanya seluruh penduduk menggantungkan hidup darinya. Kecuali beberapa keluarga, termasuk keluargaku, yang memiliki beberapa petak lahan. Ibu pernah bilang, lahan yang kini kami miliki, pun beberapa keluarga lain, dulunya milik Detu Tuan. Namun karena ada sedikit jasa, Detu Tuan memberikan lahan itu sebagai hadiah. Detu Tuan memang dikenal royal, tidak jarang dia memberi berbagai rupa hadiah pada pekerjanya yang dianggap rajin. Selain royal, dia juga dikenal adil, tidak hanya pada warga, tapi juga pada ketiga istrinya. Itulah mengapa, hingga kini keluarganya hidup dengan suka cita, selalu tampak damai. Terlepas dari suka cita dan damai keluarganya, selalu saja ada rasa tidak nyaman datang padaku jika terbayang Detu Tuan dengan ketiga istrinya. Seolah ada bagian dari diriku yang tak mau menerima keadaan itu. Aku pernah meminta ayah menjelaskan perihal pilihan hidup Detu Tuan. Tapi bukannya tercerahkan, penjelasan ayah justru membuatku makin tak mengerti. “Menjadi bangsawan tidaklah mudah. Apalagi bagi yang nantinya akan menjadi pemimpin, tempat rakyat menggantungkan harapan. Mereka sangat menyadari itu, karenanya sekuat tenaga mereka berusaha melatih diri memahami orang lain. “Ketahuilah anakku. Wanita adalah makhluk luar biasa, sangat sukar dimengerti. Ketangguhan seorang wanita, bisa jadi mengalahkan ketangguhan seratus, seribu bahkan mungkin sejuta pria. Itulah kenapa seorang pria, khususnya bangsawan kita, berusaha menundukkan banyak wanita untuk menunjuk-
kan ketangguhan mereka dalam memimpin. Jika mereka berhasil memahami dan mengendalikan istri-istrinya dengan baik. Besar kemungkinan, mereka juga mampu memahami dan mengendalikan rakyatnya dengan baik. Itulah yang pernah Detu Tuan katakan.” Penjelasan ayah tidak bisa kuterima. Membuat wanita terdengar hanya menjadi seperti alat bagi petarung untuk menguji ketangguhan. Ayah jadi terdengar seperti hanya ingin membenarkan pilihan Detu Tuan. Tapi aku tidak berani membantahnya, karena bagaimanapun, bangsawan yang saat itu kami bicarakan adalah sahabat terbaiknya sedari muda. Cerita kedekatan ayah dan Detu Tuan sudah kerap kudengar. Karenanya tak heran jika Detu Tuan sering bertandang ke rumah kami. Jika sudah di rumah, keduanya akan berlamalama di bilik kecil dekat bilik pemandian. Aku cukup beruntung, karena ayah mengerti perasaanku pada Detu Tuan. Beliau tidak pernah mencoba membuatku berada dalam jarak cukup dekat dengannya. Sehingga tidak perlu berlelah-lelah aku menyembunyikan ketidaksukaanku. Perihal kedekatan keduanya, ibu pernah bertutur. Demikian ceritanya; “Semasa muda ayahandamu dan Detu Tuan Muda dikenal sangat dekat. Ayahandamu adalah kakak seperguruannya, yang berjanji menemani Detu Tuan Muda dalam tiap perjalanan. Keduanya melalui banyak pertarungan untuk mendapatkan kehormatan sebagai pendekar. Cerita-cerita mengatakan, banyak pertarungan dimenangkan Detu Tuan Muda sebab adanya ayahandamu. Sahabat yang selalu sedia menjadi tembok tebal bagi keris, pedang dan semua kesaktian yang hendak menyasar Detu Tuan Muda. “Pada satu masa, Detu Tuan Muda terpikat pada seorang wanita, putri bangsawan dari negeri seberang. Sayangnya, pertemuan Detu Tuan Muda dengan sang putri sangat terlambat. Ketika itu sang putri dikabarkan akan dinikahkan dengan seorang bangsawan lain. Maka mu-
runglah Detu Tuan Muda, hingga membuat ayahandamu turut merasa. Dalam sebuah kesempatan, berbincanglah keduanya. – “Wahai saudaraku yang senantiasa menemaniku dalam pertarungan di semua dunia. Engkau telah mengetahui, seorang wanita telah berhasil mengambil sebagian semangatku. Bersamaan dengan itu, Sang Pencipta hendak mengujiku dengan rencana memberikannya pada orang lain. Membayangkan semuanya membuat tidurku tidak nyaman, rusak nafsu makanku, bahkan hilang ketenangan saat bersama istriku.” “Wahai saudara dan junjunganku. Begitu tangguh wanita itu hingga mampu mengusik ketenanganmu. Jika demikian penting adanya bagimu, ijinkan saudaramu ini berangkat untuk menguji ketangguhan calon pendampingnya.” – “Maka, dengan restu Detu Tuan, berangkatlah ayahandamu. Ketika ayahandamu tiba di negeri seberang, pesta besar perkawinan sang putri tengah dilangsungkan. Kedatangan ayahandamu dengan keinginan membawa sang putri mengundang kegemparan. Dengan segala kesaktian, ayahandamu berhasil menewaskan pria yang mempersunting sang putri dan membawa sang putri ke hadapan Detu Tuan. Ibu menarik napas panjang lalu melanjutkan ceritanya. “Ketegangan tidak terelakkan, ancam-mengancam berlangsung akibat kejadian itu. Meski demikian, kehormatan adat harus dijunjung. Pria yang mempersunting sang putri tidak mampu mempertahankan kehormatannya sebagai pria, ia kalah dalam pertarungan yang lebih dari sekadar adil. Karenanya sang putri dan keluarganya harus bersuka cita atas Detu Tuan. “Sayangnya amarah bukanlah perkara mudah, terlebih jika sudah membusuk jadi dendam. Demikianlah yang dialami keluarga bangsawan yang anaknya terbunuh. Diam-diam mereka kerap mengirim pembunuh bayaran. “Kemudian dalam sebuah perjalanan dagang, rombongan Detu Tuan dan ayahandamu diserang segerombolan rampok berkesaktian mumpuni. Pertarungan sengit tak terelakkan, Detu Tuan dan ayahandamu terluka parah dan terdesak hingga jauh ke dalam hutan. Berhari-
hari keduanya diburu layaknya binatang, hingga tidak ada lagi pilihan lain bagi ayahandamu untuk menyelamatkan sahabatnya. Maka berkata ayahandamu,” – “Wahai sahabat dan junjunganku, biarkanlah darah telapak tangan kananmu mengalir ke puncak kepalaku. Dengan begitu akan terbuka jalan bagimu untuk keluar dari hutan ini.” – “Detu Tuan yang sangat mengerti kemampuan ayahandamu segera memenuhi permintaan itu. Segera saja darah dituang ke ubun-ubun ayahandamu, mengalir hingga mengenai wajahnya. Begitu darah mencapai wajah, seluruh tubuh ayahandamu berganti rupa menjadi Detu Tuan. Itulah salah satu ilmu pamungkas ayahandamu, Megat Lelendo. Berkat ilmu itu, rampok yang mengejar terkecoh dan Detu Tuan selamat. “Kejadian itu terus terkenang di benak Detu Tuan. Puluhan hari beliau bermuram durja sebab merasa kehilangan sahabat terbaiknya. Namun tak dinyana, ayahandamu kembali bersama seorang wanita yang telah membantunya hingga mengalahkan gerombolan rampok. Kebahagiaan Detu Tuan tak terkira, sebab itu beliau melangsungkan pesta besar-besaran mengawinkan keduanya.” Ibu tersipu lalu mengelus rambutku. “Saat ibu menemukan ayahandamu di hutan, keadaannya begitu memerikan hati, namun keteguhannya membuat pertahanan ibu rubuh. Tak pernah ibu temukan seorang pria yang demikian menghargai sahabatnya.” Itulah sepenggal cerita tentang kedekatan ayah dan Detu Tuan. Cerita yang membuatku tak mampu membayangkan kekuatan hati ayah. Ayah yang masih saja gelisah karena hal yang tak kumengerti penyebabnya. Tepat hari ketujuh sejak perubahan sikap ayah, Detu Tuan bertandang ke rumah. Dia mengenakan pakaian hitam lengkap dengan sapuq, simbol kebangsawanannya. Tidak lupa, sebilah keris bergagang kuning emas di sela kancing depan pakaiannya. Untuk pertama kalinya aku begitu ingin tahu apa yang diperbincangkan keduanya. Namun seperti biasa, mereka langsung menuju bilik lembab dan berlama-lama di sana, hingga
aku tidak sadar kapan Detu Tuan meninggalkan rumah. Esoknya ayah tampak lebih segar. Beliau mulai berbincang seperti hari-hari sebelum kegelisahan datang. Sepertinya kegundahan ayah memang karena Detu Tuan, hingga pertemuan tadi malam telah menyelesaikan semuanya. Menjelang sore hari, ayah ibu memintaku menemani mereka berbincang. “Ananda telah tumbuh menjadi wanita yang hampir utuh. Sudah tiba waktunya ananda menentukan jalan hidup yang ananda inginkan,” kata ayah tiba-tiba. Ibu di sampingnya tersenyum, seolah telah mengerti arah pembicaraan ayah. “Beberapa hari lalu, Detu Tuan datang membawa kabar yang harusnya sangat membahagiakan. Detu Tuan berkehendak agar ananda dikawinkan dengan salah seorang putranya.” Ayah diam sejenak sedang aku lebih dari diam. Tak menentu pikiranku mendengar kalimat dengan kata perkawinan di dalamnya itu. Aku tertunduk. “Detu Tuan berkehendak agar derajat keluarga kita terangkat melalui perkawinan. Dengan begitu, kelak dua keluarga akan semakin mampu saling membentengi dalam menghadapi segala hal.” Ayah diam lagi lalu melanjutkan. “Sekarang angkatlah kepala dan katakan pendapat ananda?” Jantungku yang seperti berhenti sejak ayah menyebut kata perkawinan, seperti hidup kembali ketika ayah mengakhiri kalimatnya. Perlahan aku mencari wajah keduanya, menatap dalam pada mata mereka. Tempat selama ini aku selalu menemukan obat bagi semua kegundahan, obat yang sepertinya sedang tidak di sana. “Berhari-hari ayahanda menepi, menyepikan diri, meninggalkan ibunda dalam sepi. Ayahanda mengurangi istirahat, makan dan bertarung dengan dingin. Hanya untuk sesuatu yang
harusnya bisa ayahanda minta begitu saja. Ananda berasal dari daging ayahanda dan ibunda. Jadi tidak seharusnya ananda menolak apa pun kehendak ayahanda dan ibunda.” Jantungku bergemuruh. Berbagai bayangan bermunculan. Lidahku serasa kaku, tapi aku harus menyelesaikan kalimatku. “Ayahanda meminta pendapat. Meminta kejujuran. Inilah kejujuran ananda. Sesungguhnya untuk pertama kali ini ananda melihat ayahanda tidak yakin dengan kalimat ayahanda sendiri. Mungkinkah ananda meneguhkan diri atas sesuatu yang ayahanda tidak yakini?” Selesailah semua yang ingin aku katakan. Ayah dan ibu terdiam. Keduanya mengulas senyum dan ayah berkata. “Ananda tahu, hubungan ayahanda dengan Detu Tuan melebihi darah persaudaraan. Tidak pernah ayahanda ragu memberikan apapun padanya. Kiranya Detu Tuan meminta sisa nyawa di tubuh renta ini, tidak ragu ayahanda berikan dengan suka cita. Tapi nyawa ananda adalah milik ananda, milik Sang Pencipta dan satu ketika akan diminta kembali beserta semua pertanggungjawaban. “Kewajiban kami atas ananda telah hampir terpenuhi. Hak kami atas ananda sudah hendak tergenapi. Ketahuilah, sepekan ayahanda meminta petunjuk Sang Pencipta atas permasalahan ini. Jadi kiranya maafkan jika nanti keputusan ayahanda, ananda nilai tidak tepat.” Semua berjalan begitu perlahan, ayah mengambil napas seperti ketika ibu menuturkan ceritanya. “Inilah keputusan ayahanda dan telah ayahanda sampaikan pada Detu Tuan. Menjadi istri di antara istri bukanlah hal mudah. Jadi cukuplah ayahanda tetap berharap suatu ketika engkau menjadi satu-satunya istri untuk seorang lelaki.” # Mataram Megat Lelendo = memutus bayangan
Budi Afandi; Lahir di Dusun Bilatepung, Desa Beleka, Lombok Barat, NTB 20 Juni 1983. Menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Menulis novel, cerpen dan puisi, beberapa karyanya dimuat Koran Tempo, Bali Post, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Banjarmasin Post, Lentera Timur, Medan Bisnis, Sumut Pos, Victory News, Pikiran Rakyat, Haluan Padang, Radar Surabaya, Minggu Pagi, Suara NTB dan Koran Kampung. Beberapa sajaknya terhimpun dalam Antologi Penyair NTB : dari takhalli sampai temaram (2012). Cerpennya terhimpun dalam : Badja Matya Mantra (2013). Bekerja di Departemen Kajian Umum Komunitas Akarpohon Mataram.
PUISI PUISI - Yogi S Memeth
INAK* PAH dalam ruang kepalsuan, inak pah menari. nyeri yang mampir pada anak-anaknya dilipat, rapi. dalam kesengajaan tak benar tahu mereka darah dan mimpi pembakar perempuan itu, ia hanya ingat perapatan sebagai mimpi yang mesti dirampungkan *ibu Lombok Timur .12
PUSAT KOTA di pusat kota, bulan tumpah. pada mabuk terencana tubuh kehilangan ruh kita, alfa luar-dalam— Lombok Timur .feb 12 Yogi S Memeth, lahir di Lombok Timur. Berkegiatan di Komunitas Rabu Langit, sekarang aktif kuliah di FKIP Unram. Beberapa karyanya pernah termuat di Antologi Bersama Komunitas Rabu Langit “Kepompong Api”, antologi “Ayat-Ayat Ramadan” dan lainnya semisal koran Bali Post dan lain-lain.
REPERTOAR - Angsa Angsa Liar disadur dari novel Jhung Chang yang dipentaskan Habitat Capung di Warjcak.
Repertoar ”Angsa Angsa Liar” Habitat Capung Mataram (Suara NTB) Selasa 22 Oktober 2013 lalu, kelompok seni ‘Habitat Capung’ Mataram mementaskan sebuah repertoar anyar berjudul, “Angsa Angsa Liar’. Pentas ditampilkan dalam bentuk Musikalisasi, berlangsung di Warung Jack Taman Budaya NTB. Menurut front man Habitat Capung, WS. Irawan, naskah pentas musikalisasi itu lahir dari bacaan novel Jung Chang berjudul Angsa Angsa Liar. Novel yang berkisah perempuan yang hidup dan besar di tiga generasi. “Dari mulai neneknya, ibunya dan dirinya sendiri,” kata Sentot,
sapaannya, menjelaskan singkat soal isi pentas yang digagasnya. Bagi Habitat Capung, musikalisasi ini lebih menyoroti bagaimana Jung Chang bergelut dengan berbagai ideologi kekuasaaan. Ia ingin sedikit menjelaskan, makna dari repertoar tersebut, lebih kepada keinginan mengingatkan, bahwa tiga generasi pun dirasa tidak cukup bagi seorang manusia dalam menemukan ideologinya. Musikalisasi ini diiringi antara lain; Ipank pada Bas, Aan pada lead guitar, Iching pada khahon dan Ary Julian pada instrument tiup dan gesek, dan dirinya sebagai lead vocal dan rytem. (ars)
Puisi pada Repertoar ANGSA-ANGSA LIAR (ide dari novel karya Jhung Chang) CINTA dan BAPA. Jiwa tak akan pernah sama. saat duduk dan bicara, cinta... Yang kumengerti, sesuatu kerap terjadi menjelaskan waktu. Merasa cemburu, Memaafkan laku Atau mencuri pandang ke arahmu. Ketika jiwa bersentuhan, Membantah kenyataan. Pada yang dimengerti, cinta adalah, bapa sendiri.
(Suara NTB/ars)
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
SUARA NUSANTARA
Halaman 15
UMP Kaltim 2014 Rp 1.886.315 Samarinda (Suara NTB) – Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2014 ditetapkan sebesar Rp 1.886.315 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov). “Inilah keputusan yang terbaik, saya ambil keputusan ini sifatnya win win solution, saya juga memperhatikan kebutuhan hidup layak,” kata Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak di Samarinda, Jumat. Ia mengatakan hal tersebut merupakan hasil pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), pekerja dan Dewan Pengupahan. “Ini sudah keputusan final dan tidak dapat ganggu gugat lagi karena merupakan hasil kesepakatan,” kata Awang. UMP tersebut juga merupakan hasil dari data Badan Pusat Statistik (BPS) serta nila inflasi yang terjadi di Kaltim dan yang telah diputuskan merupakan hasil kesimpulan, katanya. “Selain itu tiap kabupaten dan kota memiliki kewenangannya sendiri dalam menentukan Upah Minimum Kota (UMK) untuk pekerja yang ada di wilayahnya,” kata Awang. Namun dengan naiknya UMP Kaltim tersebut bukan hanya tanggungjawab Apindo saja karena besarnya kebutuhan juga mempengaruhi ada peran serta dari pemerintah. Gubernur mengatakan pemerintah juga akan meringankan beban masyarakat dengan bekerjanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada 2014. Besaran UMP Kaltim 2014 dibahas bersama Dewan Pengupahan yang terdiri pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja yang menuntut adanya kenaikan hingga 2,6 juta. Para pekerja yang tergabung dalam berbagai macam serikat kerja menginginkan UMP tahun 2014 adalah Rp 2.600.000 atau naik 50 persen dari UMP tahun 2013 yakni Rp 1.752.073. (ant/bali post)
Polwan Pose Bugil akan Diperiksa Jakarta (Suara NTB) – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Komjen Pol Sutarman mengatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap Brigadir RS, polwan ajudan istri Kapolda Lampung yang foto bugilnya tersebar di dunia maya. “Harus ditindak semua, yang terlibat, yang melanggar. (Pelaku) yang menyebarkan pasti salah, yang memotret juga pasti akan kita lakukan pemeriksaan,” kata Sutarman di Jakarta, Kamis. Hal itu disampaikan Sutarman terkait kasus tersebarnya tiga foto bugil Brigadir RS yang merupakan polwan ajudan istri Kapolda Lampung. Sebelumnya, Polda Lampung telah mengamankan BP, tersangka penyebar foto-foto bugil Brigadir RS yang diketahui merupakan mantan kekasihnya. Motif pengunggahan foto tersebut oleh BP adalah sakit hati atas keputusan korban terkait jalinan asmara mereka. “Motifnya pelaku diputuskan hubungannya oleh RS, sehingga membuat tersangka BP sakit hati, sehingga pada Sabtu (26/10) lalu dia mengunggah foto-foto telanjang Brigpol RkS tersebut di jejaring sosialnya,” kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih. Saat ini pelaku masih berada di tahanan Polda Lampung, dan akan menjalani penahanan sementara selama 20 hari ke depan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Tersangka BP ditahan di Polda Lampung sejak 30 Oktober. Ia dikenakan pasal 45 ayat 1 jo Pasal 27 ayat 1 atau ayat 4 UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman pidana penjara paling lama enam tahun atau denda Rp1 miliar. Sementara itu, Brigadir RS telah mendapat perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) karena yang bersangkutan dianggp sebagai korban kejahatan. Meski demikian, karena statusnya sebagai polisi, Brigadir RS akan diperiksa secara internal oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Lampung akibat melanggar etik serta nama baik kepolisian. (ant/bali post)
Hemat Lahan, Rusunawa di Jakarta akan Dibangun Tinggi-tinggi Jakarta (Suara NTB) – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan nantinya rusunawa di Jakarta akan dibangun secara vertikal tinggi-tinggi guna menghemat lahan. “Ini baru permulaan, kita coba dulu, kalau masyarakat sudah teredukasi menggunakan gedung tinggi dan kepeduliannya sudah tumbuh maka nantinya rusunawarusunawa selanjutnya akan dibangun tinggi-tinggi vertikal ke atas, kan lahannya memang sudah tidak ada dan lahan untuk ruang terbuka hijau jadi makin banyak juga,” kata Jokowi saat meresmikan pembangunan Rusunawa Tambora di Jakarta Barat, Jumat. Sebelumnya, Rusunawa Tambora adalah bangunan enam lantai yang terdiri dari empat menara dengan kapasitas 488 unit tipe 18. Kini, rusunawa beranggaran Rp 174 miliar itu akan diremajakan menjadi tiga menara 16 lantai tipe 30. “Risikonya memang awal-awal lift pasti suka dimainin anak-anak, sebulan dua bulan mungkin lift akan rusak, ya nanti kita benerin, tapi setelah itu pasti masyarakat jadi teredukasi dan kepeduliannya tumbuh,” kata Jokowi. Jokowi menargetkan revitalisasi rusunawa yang dulunya merupakan bangunan yang dibangun sejak 1984 itu bisa rampung dalam tiga bulan. (ant/bali post)
(ant/bali post)
PELETAKAN BATU PERTAMA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berada di dalam mobil alat berat ketika menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Rusunawa Tambora Blok A, B dan C di lahan Rusunawa Tambora, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (1/11). Pembangunan rusun 16 lantai di tiap towernya tersebut menghabiskan anggaran Rp 174 miliar dan diperkirakan selesai pada September 2014.
(ant/bali post)
TUNJUKKAN DOKUMEN - Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Harjono (tengah) didampingi anggotanya (kiri-kanan)i akademisi Hikmahanto Juwana (dari kiri-kanan), perwakilan Komisi Yudisial Bagir Manan, mantan Ketua MK Mahfud MD, serta perwakilan KY Abbas Said menunjukkan dokumen keputusan pemberhentian Ketua MK non-aktif Akil Mochtar, Jakarta, Jumat (1/11).
Akil Mochtar Diberhentikan Tidak Hormat Jakarta (Suara NTB) – Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi memutuskan memberhentikan tidak dengan hormat Ketua Mahkamah Konstitusi Nonaktif Akil Mochtar karena dinilai terbukti melanggar kode etik dan perilaku hakim konstitusi. “Amar putusan, mengadili, menyatakan, satu Hakim Terlapor Dr. H.M. Akil Mochtar S.H. M.H. terbukti melakukan
pelanggaran kode etik dan perilaku hakim konstitusi,” kata Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Har-
jono saat membacakan amar putusan di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, Jumat. “Dua, menjatuhkan sanksi
Polisi Kantongi Bukti untuk Jerat Pejabat Ombudsman Pekanbaru (Suara NTB) – Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, mengantongi sejumlah bukti untuk menjerat Wakil Ketua Ombudsman RI Azlaini Agus dalam perkara penganiayaan terhadap karyawan Gapura grup Garuda. “Kita lihat saja nanti. Yang jelas sudah ada bukti-bukti yang mengarah ke sana (penetapan tersangka untuk Azlaini, red),” kata Kepala Polresta Pekanbaru Kombes Pol Adang Ginanjar di Pekanbaru, Jumat. Sejumlah bukti yang dimaksud Adang di antaranya hasil visum Yana Novia selaku korban. Ditemukan bekas tamparan yang membuat pipi sebelah kanan Novia mengalami memar ringan. Selain itu, katanya, sejumlah saksi yang dihadirkan korban juga rata-rata membenarkan pengaduan Yana Novia. Ia juga telah menyurati Azlaini Agus melalui kuasa hukumnya untuk pemeriksaan lanjutan, termasuk juga pelapor. “Tidak ada yang dibela-bela pada kasus ini. Kalau terbukti, pelakunya langsung ditindak,” kata dia. Azlaini Agus sebelumnya dilaporkan oleh karyawan anak perusahaan Garuda Indonesia, Yana Novia (20), dengan tuduhan penganiayaan. Perempuan itu mengaku ditampar saat mengumumkan pesawat “delay”. Ketika itu, Azlaini Agus sedang berada di bus lintasan Garuda menuju pesawat.
(ant/bali post)
DILAPORKAN - Wakil Ketua Ombudsman RI, Azlaini Agus dilaporkan oleh karyawan anak perusahaan Garuda Indonesia, Yana Novia (20), dengan tuduhan penganiayaan. Waktu itu, Azlaini berencana berangkat ke Medan, Sumatera Utara, dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Pada waktu bersamaan, Yana selaku korban kemudian menyampaikan informasi penundaan keberangkatan pesawat tersebut kepada seluruh penumpang. Dalam pengakuan korban di kepolisian, pelaku kemudian mendatangi korban dan menamparnya hingga mengakibatkan wajah bagian pipi korban mengalami memar ringan. Sebelumnya massa dari organisasi masyarakat Pemuda
Pancasila Provinsi Riau juga menyatakan dukungan terhadap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Kami menginginkan agar kepolisian dapat menyelesaikan kasus ini tanpa tekanan dari pihak manapun,” kata Kasim, seorang anggota Pemuda Pancasila Riau dalam unjuk rasa di Markas Polresta Pekanbaru, Kamis (31/10). Massa ormas tersebut juga mendesak aparat kepolisian untuk segera menetapkan status tersangka terhadap pelaku penamparan Azlaini Agus yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (ant/bali post)
Penipu CJH Digiring ke Persidangan Mataram (Suara NTB) – Aryanto Abdullah (47), yang didakwa melakukan penggelapan dan penipuan terhadap sejumlah nasabah Koperasi Serba Usaha (KSU) Al Amanah yang umumnya para calon jemaah haji, harus rela duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Mataram, Kamis. Pada sidang yang dipimpin hakim ketua Pastra Joseph Ziraluq SH MHum, siang itu menghadirkan dua saksi meringankan (ad charge), yakni Haerul (37) dan Muslim (64). Dalam kesaksiannya, Haerul yang sejak tahun 2003 bekerja di KSU Al Amanah, menyatakan tugas utamanya adalah mencari jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci melalui jasa koperasi. Biaya yang seharusnya disetor sebesar Rp 22,5 juta, nantinya koperasi akan memberikan subsidi Rp 4,5 juta. “Tapi tidak semua calon jemaah itu membayar lunas, ada juga yang baru membayar Rp10 juta dan Rp15 juta. Dana yang dibayarkan kepada koperasi sebagian akan dikelola, yang tujuannya agar koperasi mendapatkan dana untuk memberikan subsidi,” kata Haerul.
Di lain pihak, saksi Muslim yang sudah mengikuti program naik haji melalui KSU Al Amanah, terkesan tidak memahami pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Adi Helmi SH, yang menanyakan apakah saksi mengetahui jika ada kerja sama antara koperasi dengan Bank Syariah Mandiri. “Saya tidak tahu tentang itu pak,” jawab Muslim. Mendengar jawaban itu, terdakwa Aryanto sempat mengingatkan bahwa dirinya pernah memberitahukan tentang adanya kerja sama antara koperasi dengan Bank Syariah Mandiri kepasa saksi Muslim. Diingatkan demikian, dengan cepat Muslim menjawab, “Oh ya, soal itu sudah pernah diberitahukan pada saya.” Majelis hakim mengingatkan agar saksi bicara yang sejujurnya. “Dengan pengakuan yang ini, keterangan saksi sebelumnya yang menyebutkan tidak mengetahui tentang adanya kerja sama antara koperasi dan bank, otomatis dibatalkan,” ujar hakim. Seperti didakwakan JPU, antara 30 Juni 2008 hingga 1 Juni 2010, terdakwa yang menjabat sebagai ketua sekaligus
Direktur Utama KSU Al Amanah yang bergerak di bidang simpan-pinjam, kredit dan program pemberian subsidi naik haji bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri, telah melakukan serangkaian penipuan dan penggelapan. Koperasi bertindak sebagai pengumpul jemaah haji, sedang bank sebagai pengakses nomor porsi haji dan penyedia dana talangan untuk calon jemaah haji yang berangkat melalui koperasi. Biaya yang dikenakan pada masing-masing calon jemaah adalah Rp22,5 juta. Jika telah menyetor, akan mendapat subsidi senilai Rp4,5 juta. Belakangan, masalah muncul ketika sejumlah calon jemaah haji yang sudah menyetorkan uangnya, yakni korban Maryam, H Ahmad Said, Sawiah, Mutiah, Azhar, Mudahar, Sahriam, Kaharuddin, Aluh Nur‘audah dan Saparudin, tidak kunjung diberangkatkan ke tanah suci, padahal sudah melunasi kewajibannya. “Perbuatan terdakwa ini melanggar pasal 372 KUHP mengenai penggelapan dan pasal 378 KUHP tentang penipuan,” kata JPU Adi Helmi SH.
pemberhentian dengan tidak hormat kepada hakim terlapor Dr. H.M. Akil Mochtar S.H. M.H,” katanya. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Oktober 2013 menetapkan Akil Mochtar sebagai tersangka penerima suap dalam penanganan perkara sengketa pemilihan kepala
daerah Lebak (Banten) dan Gunung Mas (Kalimantan Tengah) di Mahkamah Konstitusi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian sementara Akil Mochtar sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi. (ant/bali post)
SDM Indonesia Masih Rendah Jakarta (Suara NTB) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan, problematika kependudukan di tanah air kian memprihatinkan karena jumlahnya yang teramat tinggi tanpa diimbangi oleh kualitas sumber daya manusia yang memadai. “Jumlah penduduk yang teramat besar tanpa diimbangi oleh kualitas sumber daya manusia yang memadai bisa menjadi sebuah petaka,” kata Kepala BKKBN Fasli Jalal ketika dihubungi di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, beberapa isu yang menjadi problem kependudukan antara lain jumlah penduduk Indonesia sangat besar, diperkirakan mencapai 240 juta jiwa. Dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) mencapai 1,49 persen per tahun. Setiap tahunnya penduduk Indonesia bertambah empat hingga lima juta jiwa. Itu berarti setiap hari lahir 10.000 bayi. Selain itu, kualitas sumber
daya manusia Indonesia yang masih rendah sebagaimana ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia Indonesia yang menempati urutan ke124 dari 182 negara. Dia menjelaskan, Indonesia merupakan penyumbang jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa, Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat berat. Jika tak ditanggulangi, maka diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 321 juta jiwa pada tahun 2025. Selain itu, persebaran penduduk yang tidak merata dimana 58 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Padahal luas Pulau Jawa hanya tujuh persen dari luas Indonesia. Selain itu, data dan informasi kependudukan yang belum tertata dan terbukti menjadi permasalahan di setiap Pemilu termasuk Pemilihan Kepala Daerah. (ant/bali post)
DPR Dukung Penundaan Penetapan DPT Demi Akurasi Jakarta (Suara NTB) – Komisi II DPR RI mendukung penundaan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional untuk kedua kalinya demi akurasi data pemilih untuk Pemilu 2014, kata Wakil Ketua Komisi II Arief Wibowo di Jakarta, Kamis malam (31/10). “Tidak akan berpengaruh jika kemudian ditambah waktu karena satu kebutuhan demi akurasi daftar pemilih yang berkualitas,” kata anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan itu di sela-sela rapat dengar pendapat (RDP). Dia mengatakan pengalaman pelaksanaan Pemilu 2004 dan 2009 juga mengalami pemunduran jadwal penetapan DPT, dan akibatnya tidak ada ganggunan terkait penyediaan logistik Pemilu. “Yang paling penting adalah para pemangku kepentingan itu yakin kalau DPT ini sudah akurat, dan itu yang harus dibereskan menjelang penetapan (DPT) itu,” katanya. Kamis sore, Komisi II DPR menggelar RDP dengan mengundang berbagai pihak dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Terkait daftar pemilih di
dalam negeri, KPU dan Kemendagri memiliki selisih data penduduk berusia pemilih yang belum terdaftar dalam daftar pemilih. KPU menemukan sedikitnya 13,9 juta penduduk belum memiliki nomor induk kependudukan (NIK), sehingga tidak dapat diungga ke dalam daftar pemilih. Oleh karena itu, KPU meminta bantuan Kemendagri untuk memberikan NIK terhadap 13,9 juta penduduk berusia pemilih tersebut. Namun Kemendagri berkukuh bahwa seluruh data daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) sebanyak 190 juta orang, yang telah diserahkan ke KPU pada 7 Februari lalu, telah memiliki NIK. Oleh karena itu, Kemendagri meminta KPU betul-betul mencermati kembali bahwa angka 13,9 juta pemilih tersebut benar-benar ada di lapangan dan berhak sebagai pemilih untuk Pemilu 2014. “Kami menyarankan KPU masih perlu melakukan pencermatan. Jangan sampai ada orang yang berhak memilih tetapi tidak masuk DPT, juga jangan sampai ada orang yang tidak berhak memilih malah masuk DPT,” kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Irman. (ant/bali post)
SUARA NTB Sabtu, 2 November 2013
Singapura Hadapi Ancaman Peretas ”Anonymous” Singapura Seseorang yang mengaku sebagai bagian dari kelompok peretas internasional Anonymous menjebol jejaring surat kabar lokal Straits Times pada Jumat. Sehari sebelumnya, kelompok itu secara sengaja memposting video daring yang mengancam akan melumpuhkan prasarana penting di Singapura untuk memprotes peraturan perizinan soal jejaring berita. Surat kabar lokal TODAY melaporkan seorang peretas dengan nama panggilan “The Messiah” meretas jejaring Straits Times melalui blog wartawan Irene Tham dan memposting pesan di bawah namanya dengan judul “Dear ST: You just got hacked for misleading the people!” Bagian blog jejaring Straits Times masih tak berfungsi pada Kamis sore, meskipun situs utama masih beroperasi, sebagaimana dilaporkan Xinhua. Satu rekaman video yang berdurasi hampir empat menit di YouTube telah beredar luas sejak Kamis. “Kami menuntut anda mempertimbangkan kembali peraturan kerangka kerja anda atau kami akan terpaksa mengobarkan perang melawan anda,” demikian isi pesan itu — yang dikirim oleh seseorang yang juga mengaku sebagai bagian dari Anonymous, dengan menggunakan gambar topeng Guy Fawkes. Xinhua melaporkan, video tersebut juga mendesak rakyat Singapura agar bergabung dalam protes dengan mengenakan pakaian hitam dan merah pada 5 November dan menghitamkan gambar profil Facebook mereka selama satu hari. Pada 28 Mei, Dinas Pengembangan Media (MDA), milik negara, mengumumkan bahwa jejaring dengan sedikitnya 50.000 alamat IP unik dari Singapura setiap bulan yang biasanya menerbitkan satu artikel berita lokal per pekan selama masa dua bulan harus memperoleh izin tahunan. Izin itu, yang berlaku mulai 1 Juni, juga menjelaskan bahwa situs berita daring diharapkan mematuhi pengarahan MDA dalam waktu 24 jam untuk menghapus muatan yang didapati melanggar standar isi. (ant/bali post)
Cina Tuduh Jepang Lakukan Provokasi Berbahaya di laut Beijing Militer Beijing menuduh Tokyo melakukan provokasi sangat berbahaya dengan mengganggu pelatihan Cina di Pasifik pekan lalu, memperingatkan bahwa kehidupan rakyat Jepang dapat dipertaruhkan, kata laporan media resmi negara itu, Jumat. Kapal-kapal dan pesawat Jepang mengikuti dengan diam-diam kapal-kapal angkatan laut Cina yang sedang melakukan pelatihan di Samudra Pasifik barat, kata kementerian pertahanan yang dikutip media itu. “Tindakan kapal-kapal dan pesawat-pesawat Jepang itu tidak hanya mengganggu pelatihan normal kami tetapi juga membahayakan navigasi yang aman bagi kapal-kapal dan pesawat-pesawat Cina, dan mungkin dapat menimbulkan salah menilai dan menyebabkan cedera yang tidak disengaja,” kata surat kabar Cina Daily milik pemerintah mengutip pernyataan juru bicara kementerian pertahanan Yang Yujun. Yang Yujun memberi pernyataan-pernyataan itu dalam taklimat pers bulanan kementerian pertahanan, di mana media asing dilarang hadir, demikian laporan AFP. Menurut surat kabar pemerintah Cina Global Times, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat sedang melakukan pelatihan di Pasifik Barat Jumat lalu ketika satu kapal perang Jepang “memasuki zona pelatihan itu” dan tetap berada di lokasi itu selama tiga hari. Sejumlah pesawat Jepang juga memasuki daerah itu beberapa kali, mengikuti dan mengawasi kapal-kapal Cina, kata laporan itu. Kementerian itu menyampaikan satu protes keras atas aksi itu, tambahnya. Cina memberikan peringatan terlebih dulu melalui Organisasi Maritim Internasional pada 23 Oktober bahwa pihaknya akan melakukan pelatihan-pelatihan, kata Global Times. Tanggapan keras - dan ancaman Cina yang keras menandakan hubungan Jepang-Cina semakin memburuk dalam tahun-tahun belakangan ini sementara dua negara raksasa ekonomi Asia itu terlibat sengketa menyangkut pulau-pulau di Laut Cina Timur dan kunjungan para pemimpin Jepang ke satu kuil di Tokyo di mana terdapat makam para korban perang. Peningkatan ketegangan terbaru itu terjadi sepekan setelah kementerian pertahanan Beijing mengatakan bahwa setiap tindakan Jepang untuk menembak jatuh pesawat-pesawat Cina tanpa awak akan dianggap sebagai satu tindakan perang. (ant/bali post)
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257 (ant/bali post)
DIBEBASKAN - Tahanan asal Palestina yang dibebaskan Moayyad Hajji (46) memeluk saudarinya saat tiba di rumah keluarga di desa Burqa, dekat Nablus, Tepi Barat, Rabu (30/10) lalu.
Pria Palestina Bebas Setelah 23 Tahun di Penjara Israel Kota Gaza Ketika masih remaja pria Palestina itu dijebloskan ke dalam penjara Israel, sekarang Ahmed Damouni menghirup udara bebas dan kehidupan baru pada usia 40 tahun dengan rambut berwarna putih. Ia termasuk di antara 26 tahanan Palestina yang dibebaskan pada Selasa malam (29/10), bagian dari “isyarat baik” Israel untuk membebaskan 104 tahanan Palestina. Sebelumnya kesepakatan dicapai melalui perantaraan Amerika Serikat guna melanjutkan pembicaraan perdamaian langsung setelah macet selama tiga tahun. Setelah sampai di rumah-
nya untuk pertama kali dalam 23 tahun, Damouni merasa sangat bahagia. “Suasana penerimaan saya dan tahanan lain yang dibebaskan sungguh luar biasa. Itu di luar perkiraan,” kata Damouni. “Saya tak pernah menduga pada satu hari saya akan kembali ke rumah dan memeluk anggota keluarga saya, kerabat saya dan teman-teman saya.” Damouni, yang dituduh ikut dalam pembunuhan seorang pemukim Yahudi di bagian tengah Jalur Gaza pada 1990, telah dijatuhi hukuman penjara 99 tahun. “Ketika saya ditangkap, saya baru berusia 17 tahun,” kata Damouni kepada Xinhua.
Ia mengenang saat tentara Israel menyerbu rumahnya di kamp pengungsi Al-Bureij di bagian tengah Jalur Gaza. Sebelum dibebaskan, semua tahanan Palestina berjanji mereka tidak akan kembali ke perbuatan mereka dulu —yang telah membuat mereka mendekam di penjara Israel, kata penguasa Yahudi. “Saya merasa gembira karena dibebaskan, dan sekarang saya hanya memikirkan untuk memulai hidup baru serta menjalani kehidupan normal seperti orang lain,” kata Damouni. “Saya benar-benar bersyukur pada Tuhan bahwa saya akhirnya bisa melihat anak saya. Itu sungguh seper-
“Ini merupakan bagian dari misi lebih luas AMISOM (pasukan penjaga perdamaian Afrika dukungan PBB di Somalia), yang menyerang lokasi dimana Al-Shabaab melakukan pelatihan. Para penyerang Westgate berlatih di sana,” kata Kolonel Cyrus Oguna, seorang juru bicara militer Kenya, kepada Reuters. “Kami telah mengamati daerah khusus ini selama beberapa waktu, dan kami bergerak masuk ketika kami memperoleh lampu hijau,” katanya. Kamp itu menampung lebih dari 300 gerilyawan, banyak dari mereka diyakini tewas atau cedera, kata Pasukan Pertahanan Kenya (KDF)
kesulitan bernafas dan otot jantungnya lemah. Sebagai anggota Faksi Fatah, pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Damouni berterima kasih kepada Abbas atas semua upayanya untuk menjamin pembebasan tahanan Palestina. Ia menambahkan, “Tak ada yang lebih daripada kebebasan,” kata Damouni saat ia dikerumuni oleh puluhan anggota keluarga dan temannya yang datang ke rumahnya untuk mengucapkan selamat atas pembebasannya. “Dulu saya selalu memimpikan bisa keluar dari kungkungan tembok penjara, dan sekarang impian saya terwujud,” ujarnya. (ant/bali post)
Anggota Parlemen Jerman Bertemu Snowden di Moskow Berlin Seorang anggota parlemen Jerman dari oposisi pada Kamis bertemu dengan Edward Snowden di Moskow, Rusia, untuk menjajaki kemungkinan dia membantu penyelidikan Jerman mengenai dugaan tindakan pengintaian AS terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel. Dalam pertemuan diamdiam selama tiga jam, Christian Stroebele dari Partai Hijau Jerman dan Snowden berbicara tentang apakah keadaan dapat diciptakan bagi Snowden untuk bersaksi di hadapan jaksa penuntut umum Jerman atau satu komite penyelidikan parlemen, kata Stroebele kepada televisi Jerman ARD. Stroebele mengatakan Snowden pada dasarnya bersedia membantu Jerman menyelidiki dugaan pengintaian oleh Dinas Keamanan Nasional AS (NSA) tapi kondisinya harus diciptakan. Namun pengacara Snowden pada Kamis mengumumkan bahwa pembongkar rahasia intelijen itu takkan bersaksi di Jerman karena kondisi hukumnya yang rumit, demikian laporan Xinhua.
Pekan lalu, Merkel menghubungi Presiden AS Barack Obama untuk menuntut penjelasan mengenai dugaan bahwa Washington telah menyadap pembicaraan telepon pemimpin Jerman itu. Berlin telah menyatakan itu akan menjadi pelanggaran serius kepercayaan jika kegiatan mata-mata tersebut benar. Pemimpin NSA Keith Alexander pada Selasa (29/10) mencap laporan media baru-baru ini mengenai kegiatan mata-mata lembaga yang dipimpinnya atas sekutu Eropa AS sebagai “sama sekali tidak benar”. Sebelumnya, NSA barubaru ini dikabarkan telah melacak lebih dari 60 juta panggilan telepon di Spanyol dalam waktu satu bulan, menurut sebuah surat kabar
Spanyol. Surat kabar itu mengklaim mengutip informasi dari apa yang disebutnya bagian dari dokumen yang diperoleh dari Edward Snowden, lapor Reuters. Pemerintah Spanyol sejauh ini mengatakan tidak menyadari jika warga negaranya telah dimata-matai oleh NSA, yang juga telah dituduh mengakses puluhan ribu catatan telepon Prancis dan memantau telepon Kanselir Jerman Angela Merkel. Spanyol pada Jumat menolak seruan dari Jerman agar 28 negara anggota Uni Eropa mencapai “kesepakatan tidak saling memata-matai”, mirip dengan kesepakatan yang tengah diupayakan oleh Berlin dan Paris, meskipun Perdana Menteri Mariano Rajoy men-
Pesawat Tempur Kenya Bom Pangkalan Al-Shabaab di Somalia Nairobi Militer Kenya menyatakan, sejumlah pesawat tempurnya, Kamis, membom lokasi-lokasi yang dikuasai gerilyawan Al-Shabaab di Somalia, sebagai pembalasan atas serangan di pusat perbelanjaan Nairobi yang menewaskan sedikitnya 67 orang. Pasukan Pertahanan Kenya mengatakan, mereka menghancurkan sebuah kamp pelatihan yang digunakan anggota-anggota Al-Shabaab yang menyerang Westgate Mall pada 21 September. Senin, serangan pesawat tak berawak Kenya menewaskan dua anggota ternama kelompok militan tersebut.
ti mimpi saja,” kata Um Ahmed, ibu Damouni. “Kebebasan sangat berharga sekali dan tak seorang pun bisa benar-benar menghargainya, kecuali mereka telah kehilangan kebebasan itu untuk waktu sangat lama, seperti yang saya alami dan putra saya.” Damouni mengatakan, “Tepat setelah saya dibebaskan, saya tak bisa berhenti memandangi wajah ibu saya untuk melihat seberapa besar sakit dan penderitaan yang telah ia tebus buat saya.” Damouni berharap ia dapat menikah dan memulai dan mulai membina keluarganya sendiri. Sayangnya, setelah 23 tahun mendekam di dalam penjara, pria itu menderita
dalam sebuah pernyataan. Menurut Oguna, serangan terhadap pangkalan militan itu akan terus dilakukan. Al-Shabaab membantah telah terjadi serangan. “Tidak ada kamp militer kami di Somalia yang terkena gempuran udara atau diserang,” kata pejabat media senior Al-Shabaab kepada Reuters, dengan menambahkan bahwa gerilyawannya menyerang kota Badhaadhe di Somalia selatan. Al-Shabaab mengejutkan dunia dengan serangan di pusat perbelanjaan di Nairobi, yang dimulai Sabtu siang (21 September), ketika orang-orang bersenjata menyerbu ke
dalam kompleks pertokoan itu dengan menembakkan granat dan senjata otomatis serta membuat pengunjung toko yang panik lari berhamburan untuk menyelamatkan diri. Kelompok itu menyandera sejumlah orang dan terlibat dalam ketegangan dengan polisi dan pasukan hingga Selasa (24 September), ketika Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengumumkan bahwa bentrokan telah berakhir dan sedikitnya 67 orang tewas. Kenya, yang menjadi tempat tinggal banyak warga Somalia, dilanda gelombang serangan, terutama di Nairobi dan kota pelabuhan Mombasa, serta Garissa, setelah
pasukan negara itu memasuki Somalia pada Oktober 2011 untuk menumpas kelompok gerilya garis keras Al-Shabaab, yang mereka tuduh bertanggung jawab atas penculikan dan serangan bom di dalam wilayah Kenya. Pasukan Kenya menyerang pangkalan-pangkalan Al-Shabaab sejak dua tahun lalu dan kemudian bergabung dengan pasukan Uni Afrika berkekuatan 17.700 orang yang ditempatkan di Somalia. Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah Somalia dukungan PBB. (ant/bali post)
gatakan negara itu sedang mencari informasi lebih lanjut. Surat kabar El Mundo, Senin, menampilkan grafik, yang diklaimnya sebagai dokumen NSA yang menunjukkan jika badan itu telah mematamatai 60,5 juta panggilan telepon di Spanyol antara 10 Desember 2012 dan 8 Januari tahun ini. Surat kabar itu mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Glenn Greenwald, wartawan yang berbasis di Brazil yang telah bekerja dengan media lain terkait informasi yang diberikan kepadanya oleh Snowden, guna memperoleh akses pada dokumen-dokumen yang berpengaruh pada Spanyol. El Mundo mengatakan pemantauan telepon itu tampaknya tidak melacak isi panggilan tetapi durasi mereka dan di mana pembicaraan itu berlangsung. Menteri Luar Negeri Span-
yol dan Duta Besar Amerika Serikat di Spanyol dijadwalkan bertemu pada Senin, setelah Rajoy mengatakan pada Jumat ia juga akan mencari informasi lebih lanjut dari duta besar itu. “Kami akan melihat setelah kami memiliki informasi lebih banyak apakah kami akan memutuskan untuk bergabung dengan apa yang Prancis dan Jerman telah lakukan,” kata Rajoy dalam konferensi pers di Brussels pada Jumat. “Tapi ini bukan keputusan yang tergantung pada Uni Eropa namun pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan keamanan nasional dan tanggung jawab eksklusif negaranegara anggota. Prancis dan Jerman telah memutuskan untuk melakukan satu hal dan yang lain mungkin memutuskan akan melakukan hal yang sama, atau sesuatu yang lain.” (ant/bali post)