Snt02122015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 223 TAHUN KE 11

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

RABU, 2 DESEMBER 2015

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Perda No. 1 Tahun 2015

Lindungi Peternak dan Pertahankan Keberlanjutan Program BSS Keberadaan Perda No. 1 tahun 2015 tentang Pengendalian Pemotongan Ternak Ruminansia Besar Betina Produktif dinilai mempunyai urgensi yang sangat kuat terhadap pembinaan dan perlindungan para peternak sapi dan kerbau di NTB. Selain itu, keberadaan Perda itu juga dalam upaya mempertahankan NTB sebagai penghasil sapi di Indonesia.

“YANG jelas menurut saya Perda itu punya urgensi yang sangat kuat terhadap pembinaan dan perlindungan peternak. Ada kebiasaan-kebiasaan selama ini yang dilakukan pemotongan sembarangan. Nah, mencermati ini, kita adalah daerah penghasil sapi melalui program Bumi Sejuta Sapi (BSS) maka Rusman, SH, MH

harus kita pertahankan program itu dengan Perda ini,” kata Kepala Biro Hukum Setda NTB, Rusman, SH, MH ketika dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (1/12) siang kemarin. Dikatakan, pembuatan Perda tentang Pengendalian Pemotongan Ternak Ruminansia Besar Betina Produktif tersebut tak lain tujuannya sebagai bentuk keberpi-

hakan pemerintah daerah kepada para peternak di daerah ini. Dalam Perda itu sejumlah hal diatur seperti ternak yang boleh dipotong, umur ternak yang boleh dipotong serta tempat pemotongan ternak tersebut yang memenuhi standar kesehatan. ‘’Kembali lagi maknanya adalah untuk keberlangsungan peternakan sapi itu sendiri,’’ imbuhnya. Menurut Rusman, selama ini ada pemotongan ternak ruminansia besar betina produktif di masyarakat. Sehingga, jika tak dilakukan pengendalian maka akan mengancam populasi ternak yang ada. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

Soal Pengelolaan APBN di NTB

Kementerian Perlu Diminta Pertanggungjawaban Mataram (Suara NTB) Adanya sejumlah proyek dari APBN yang tidak dilaksanakan di NTB tahun 2015 ini mendapat respons dari DPD RI. Wakil Ketua DPD RI, Prof. Farouk Muhammad menegaskan akan memintai pertanggungjawaban Kementerian Perhubungan dan sejumlah kementerian atau lembaga terkait yang tidak melaksanakan proyek yang sudah dianggarkan untuk NTB dalam APBD 2015. Farouk mengakui bahwa saat ini pihaknya memang lebih fokus dalam mengawal pelaksanaan kegiatan atau pengelolaan anggaran berupa dana transfer dari pemerintah ke NTB. Sementara, anggota DPR RI dari NTB fokus mengawal proyek APBN. Meski tidak bersifat mutlak, pola pengawasan yang dibagi antara dua lembaga ini memang bisa saja dibenahi. Mengetahui adanya proyek senilai puluhan miliar yang tidak dilaksanakan hingga memasuki akhir tahun ini, Farouk mengaku terkejut. Telebih, salah satu proyek itu, yaitu pembangunan fasilitas di Pelabuhan Lembar, nilainya cukup besar mencapai Rp 25 miliar. ‘’Khusus untuk ini saya akan minta pertanggungjawaban Kementerian Perhubungan,’’ujar Farouk.

Ia menambahkan, fenomena ini membuktikan perlunya dikembangkan mekanisme pengawasan terhadap proyek APBN yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga di NTB. “Saya rasa ini masukan yang baik sekali. Saya akan gunakan untuk memperbaiki mekanisme kerja kami ke depan, kami memang fokus kepada dana transfer tapi juga menyoroti belanja pusat yang ada pada K/L. Kementerian lembaga yang dialokasikan ke daerah-daerah itu,” ujarnya. Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MH, mengakui masih perlunya penguatan dalam proses pengawasan terhadap pelaksanaan proyek atau kegiatan yang dikelola oleh kementerian/lembaga di NTB. Bersambung ke hal 15

KPK Supervisi Sejumlah Kasus Korupsi di NTB Mataram (Suara NTB) KPK mensupervisi sejumlah kasus dugaan korupsi di NTB. Salah satunya dugaan penyimpangan pengadaan alat alat kesehatan (Alkes) RSUD Dr. Soedjono Selong, Lombok Timur (Lotim), jadi salah satu atensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kegiatan koordinasi dan supervisi (Korsup), Selasa (1/12). Perkara ditangani Ditreskrimsus Polda NTB ini

sudah diputus di Pengadilan Tipikor. Sebelumnya, di tingkat penyidikan jadi atensi KPK karena sempat terkatung-katung enam tahun. Tim KPK beranggotakan tiga orang melakukan pertemuan dengan tim Ditreskrimsus Polda NTB, untuk supervisi kasus lama dan kasus baru, baik yang ditangani 2010 sampai 2015. Salah satunya terkait kasus Alkes Lotim. Bersambung ke hal 15

TO K O H Perbaiki yang Lemah BERDASARKAN hasil kajian Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Pusat Statistik (BPS), peringkat daya saing NTB pada tahun 2010 menempati posisi 21 secara nasional. Sementara itu, hasil kajian National University of Singapore (NUS) tahun 2013, daya saing NTB berada pada peringkat 25 secara nasional. Bersambung ke hal 15 TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/aan)

KEBANJIRAN PROTES - Direktur Dana Perimbangan Kementerian Keuangan RI, Rukijo, menanggapi protes keras dari sejumlah pejabat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di NTB, dalam Rapat Sinkronisasi Aspirasi Daerah yang digelar DPD RI di Mataram, Selasa (1/12).

BIL Lampu Kuning

Satpol PP NTB Gelar Rakor Penanganan dan Penyelesaian Aset Bermasalah Mataram (Suara NTB) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB menggelar Rapar Koordinasi (Rakor) penan-

Umar Septono

(Suara NTB/why)

PENINGKATAN kewaspadaan di Bandara Internasional Lombok(BIL) dilakukan Polda NTB menyusul ditingkatkannya kondisi keamanan bandara dari hijau menjadi kuning oleh Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. Bersambung ke hal 15

Penegakan Perda No. 8 Tahun 2007

ganan dan penyelesaian aset yang bermasalah milik Pemprov NTB. Maksud dilakukannnya rakor ini untuk

mewujudkan tertib pemanfaatan aset sesuai ketentuan Peraturan Daerah (Perda) dan peningkatan Pendapatan Asli Daer-

ah (PAD). Rakor yang melibatkan sejumlah SKPD terkait itu dilaksanakan pada Rabu, 25 November 2015 lalu di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur. Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si mengatakan la-

tar belakang dilakukannya rakor penanganan dan penyelesaian aset yang bermasalah tersebut antara lain penerimaan daerah dari pemanfaatan aset pemda masih belum optimal. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/polppntb)

RAKOR - Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si dalam Rakor Penegakan Perda No. 8 tahun 2007 tentang pengelolaan barang milik daerah di Mataram, Rabu (25/11) lalu.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Snt02122015 by Suara NTB - Issuu