HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
RABU, 3 APRIL 2013
12 HALAMAN NOMOR 24 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Usut Dugaan SK Honorer Fiktif Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) saat ini tengah menyiapkan langkah untuk menelusuri dan mengusut dugaan Surat Keputusan (SK) pengangkatan tenaga honorer fiktif, dalam proses verifikasi tenaga honorer kategori dua (K2). Tim khusus yang dikomandoi Inspektorat Loteng bersama dengan Badan Kepegawai Daerah (BKD) pun sudah dibentuk untuk mengemban tugas tersebut. Demikian diungkapkan Asisten I Setda Loteng, Ir. L. Moh. Amin, M.M., saat dikonfirmasi Suara NTB di ruang kerjanya, Selasa (2/4). Ditemuai usai menemui ratusan tenaga honorer Loteng, Amin menjelaskanya, target utama pemerintah daerah saat ini yakni mengusut kebenaran informasi tersebut. “Hari ini (Selasa kemarin,red) tim sudah mulai bekerja,” tegasnya. Bersambung ke hal 5
Bentrok, Mahasiswa dengan Petugas Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Bentrokan antara mahasiswa dengan pegawai Kejaksaan terjadi, Selasa (2/4) siang kemarin. Mahasiswa dari Gerakan Solidaritas untuk Perempuan (GSP) terlibat baku hantam dengan pegawai Kejaksaan, hingga menyebabkan korban luka dari kedua kubu. Aksi itu masih terkait kriminalisasi terhadap Hj Tina Supiyati yang perkaranya kini sedang disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Mataram. Aksi yang awalnya berlangsung damai berlangsung pukul 09.00 Wita itu, memanas ketika mahasiswa melakukan aksi bakar ban di depan gerbang Kejaksaan. Aksi yang dijaga puluhan aparat kepolisian itu, disaksikan
TO K O H
dengan ekspresi emosi oleh para petugas Kejaksaan. Apalagi diantara mahasiswa sempat mengeluarkan kata-kata kasar, membuat para pegawai Kejaksaan berang. Bentrok tak terhindarkan ketika salah seorang mahasiswa bernama Rizal melompat dan naik ke atas mobil dinas Kejaksaan. Aksi itu membuat para pegawai Kejaksaan berhamburan keluar dan mengejar Rizal. Belasan mahasiswa yang terlibat dalam aksi pun kocar kacir dikejar petugas Kejaksaan ke arah timur melalui Jalan Langko. Sebagian diantara mereka kabur ke arah gang menuju Lingkungan Pelita. Dua diantaranya masuk ke Kantor Samsat. Bersambung ke hal 5
SELURUH tim pemenangan pasangan Calon Gubernur/ Wakil (Cagub/Cawagub) NTB, sepakat untuk menurunkan segala atribut kampanye yang banyak terpasang di tempat-tempat umum. Tidak hanya itu, tim pemenangan juga setuju untuk menghentikan iklan kampanye cagub-cawagub di media massa sampai tahapan kampanye mulai dilaksanakan. Kesepakatan ini lahir dalam rapat koordinasi yang dilakukan oleh KPU bersama dengan seluruh tim pemenangan calon yang berlangsung di gedung KPU NTB Selasa (2/ 04). Ketua KPU NTB Fauzan Khalid, S.Ag,MSi mengatakan, seluruh tim pasangan cagubcawagub sudah sepakat untuk menurunkan semua atribut paling lambat sampai tanggal 5 April mendatang. Bersambung ke hal 5 Fauzan Khalid
Tiga Petugas Bea Cukai Ditahan gal dari Singapura itu akan bertambah. ‘’Tiga tersangka sudah kami tahan, demi memudahkan penyidikan,’’ kata Kapolda NTB usai pertemuan dengan Komisi III DPR RI, Selasa (2/4). Namun ia enggan menyebut siapa saja tersangka dimaksud. Bersambung ke hal 5
Diduga Terima Suap Miliaran Rupiah
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
Pengasuh Pesantren Al-Aziziah Gunung Sari Lombok Barat
Penahanan tiga tersangka itu dibenarkan Kapolda NTB, Brigjen Pol. Mochammad Iriawan, SH,MH,MM. Alasan penyidik menahan ke tiga tersangka, demi memudahkan proses penyidikan. Dari pengembangan penyidikan, kapolda memastikan tersangka penyelundupan barang ile-
(Suara NTB/dok)
RIBUAN tenaga honorer yang protes tidak masuk dalam kategori 2 (K2) nampaknya harus gigit jari. Pasalnya, penetapan tenaga honorer K2 yang diumumkan belum lama ini oleh pemerintah sepenuhnya hasil verifikasinya dilakukan pemerintah pusat. Bahkan kemungkinan, tenaga honorer yang sudah masuk dalam K2 akan terpental dalam uji publik yang segera akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini jika tidak memenuhi persyatan. Kepala BKD dan Diklat NTB, Drs. H. Muh. Suruji mengatakan tidak ada perbaikan atau penambahan jumlah tenaga honorer yang masuk dalam K2. ”Perbaikan mengurangi (honorer K2, Red) ya tetapi kalau menambah tidak,” ujarnya dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (2/4). Bersambung H. Muh. Suruji ke hal 5
TGH. Mustafa Umar
Mataram (Suara NTB) Polda NTB akhirnya menempuh langkah tegas dalam kasus dugaan penyelundupan blackberry (BB)dan iPhone. Tiga diantara tujuh petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai Mataram yang ditetapkan sebagai tersangka, akhirnya ditahan.
Perbanyak Sosialisasi
Terancam Terpental
Apa yang patut kita syukuri dari lima tahun pemerintahan TGB? Bagi saya dimulainya pembangunan Islamic Center adalah prestasi yang patut kita syukuri. Pembangunan Islamic Center merupakan pertanda dakwah Islam yang rahmatan lil alamin tetap tegak berdiri di bumi NTB. Saya mendukung TGB untuk menuntaskan pembangunan Islamic Center. Insya Allah penuh barokah.
(Suara NTB/ars)
TERLUKA - Lalu Ardian, ajudan Kajati NTB terluka dan mengusap darah di hidungnya akibat hantaman kayu dari mahasiswa.
PENAHANAN tiga petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai Mataram yang bertugas di Bandara Internasional Lombok (BIL), ternyata tidak saja karena diduga terlibat penyelundupan 4.482 BB dan Iphone. Aparat Kepolisian mencium indikasi, para tersangka sudah terlibat kasus serupa sejak Okto-
ber 2012 lalu. Demikian diungkapkan Kapolda NTB, Brigjen. Pol.Mochammad Iriawan, SH.MH,MM, Selasa (2/4). Ada dugaan yang bersangkutan meloloskan penyelundupan itu sudah 20 kali sejak Oktober 2012. Bersambung ke hal 5
Penyergapan Teroris di NTB
Komisi III Telusuri Indikasi Pelanggaran Densus 88 Mataram (Suara NTB) Kasus penyergapan disertai penembakan lima terduga teroris di Bima dan Dompu 4 – 5 Februari lalu, belum berakhir. DPR RI masih mempersoalkannya, karena dinilai ada indikasi pelanggaran HAM yang dilakukan aparat Densus 88. Dalam rangka itu, sembilan orang dari Komisi III kemarin bertemu langsung dengan Kapolda NTB, Brigjen Pol Mochammad Iriawan, SH,MH,MM dalam rangka menghimpun
informasi terkait kejadian itu. Selain soal penggerebekan oleh Densus di Dompu dan Bima, hal lain yang diklarifikasi terkait kasus kerusuhan di Sumbawa Besar, awal Februari lalu dan penanganannya. Hal ketiga adalah, desakan dari Komisi III kepada Polda NTB, secepatnya mengantisipasi konflik komunal, konflik etnis dan terorisme, agar tidak menjadi peristiwa berskala besar. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
DENGAR PENDAPAT - Kapolda NTB, Mochammad Iriawan dan rombongan Komisi III DPR RI usai dengar pendapat kemarin.
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543