HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
20 HALAMAN NOMOR 122 TAHUN KE 11
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN, 3 AGUSTUS 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Wawancara Khusus Ketua DPRD Kota Mataram
(Suara NTB/fit)
Risau Masa Depan Demokrasi, Ajak Wujudkan Pilkada Bermartabat Mataram (Suara NTB) Dinamika proses Pilkada (khususnya di Kota Mataram) menimbulkan kerisauan akan masa depan demokrasi. Kerisauan ini juga dirasakan Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH.
H. Didi Sumardi
‘’Sampai dengan hari ini, menjadi kerisauan saya sebagai Ketua DPRD Kota Mataram akan masa depan demokrasi kita,’’ ujarnya saat wawancara khusus dengan Suara NTB di Mataram, Minggu (2/8). Bersambung ke hal 19
‘’Tidak mungkin sistem berdemokrasi akan terbangun baik di atas ketidakrasionalan, pragmatisme dan hanya pada tataran membangun image secara kamuflatif. ’’ H. Didi Sumardi
Kebijakan Industrialisasi Produk Unggulan Belum Jelas Mataram (Suara NTB) Fraksi Partai Demokrat NTB menilai kebijakan industrialisasi produk unggulan daerah seperti sapi, jagung dan rumput laut (Pijar), masih banyak yang belum jelas. Selain itu, fraksi pendukung pemerintah ini juga menilai selama paruh tahun 2015, program unggulan Pijar, program wirausaha baru dan Visit Lombok Sumbawa tak banyak terjadi percerpatan dan terobosan yang dilakukan SKPD terkait. Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Fraksi Partai Demokrat, M. Guntur Halba saat membacakan pandangan umum fraksinya terhadap
RAPBDP 2015, dalam sidang paripurna di DPRD NTB, akhir pekan kemarin. Dikatakan, kebijakan industrialisasi menjadi penting untuk
memberikan nilai tambah kepada produk pertanian dan perkebunan masyarakat. Sementara kebijakan peningkatan produksi merupakan ke-
harusan untuk tetap mempertahankan ketersediaan sekaligus menjadi penyangga bagi kepentingan swasembada pangan nasional. Fraksi Partai Demokrat menilai untuk melakukan percepatan pemantapan industrialisasi produk pertanian khususnya komoditas unggulan daerah yaitu sapi,jagung dan rumput laut masih diperlukan koordinasi dan sinkro-
nisasi program yang intens dan mendalam. Serta membuang jauh-jauh ego sektoral yang masih kuat melekat pada tiap SKPD. “Terus terang, banyak hal di seputar kebijakan industrialisasi produk pertanian ini yang belum terlalu jelas bagi kami. Bagaimana kebijakan ini hendak dijalankan, seperti apa tahapan pencapaiannya, Bersambung ke hal 19
Selong (Suara NTB) Ketua Umum Dewan Tanfidziyah PBNW Pancor, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, bagi warga NW, cinta pada negara bagian dari menghidupkan iman dan taqwa. NW berjuang untuk agama, bangsa dan negara. “Karena kita hidup sebagai hamba Allah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka wajib bagi kita. Karena negara ini karunia Allah, maka kita syukuri nikmat itu dan menjaganya,” kata pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini
pada puncak peringatan Hultah NWDI ke 80 di Pancor Lombok Timur (Lotim), Minggu (2/8) siang kemarin. Itulah sebabnya, kata TGB, pendiri NWDI, NBDI dan NW, Almagfurullah Maulana Syeikh, TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid ikut mengerahkan para santri dan saudaranya mengusir penjajah puluhan tahun lalu dari Gumi Lombok. Para santri dan saudara almagfurullah berjuang secara fisik untuk ikut memperjuangkan dan mempertahankan NKRI. Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/aan)
TO K O H Petani Jangan Kapok MENTERI Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan kini tengah memproses besaran Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung. Untuk itu, petani diminta jangan khawatir dan terus meningkatkan produksi jagungnya. ‘’HPP jagung sementara kita proses. Petani jangan kapok, jangan khawatir tanam jagung. Ini Direksi Bulog disamping saya. Kami sudah minta Divrenya bekerja beli jagung petani. Kita upayakan (HPP) dalam tahun ini,’’ Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/her/rus)
TGB Ajak Santri NW Semangat Berbuat Baik
DAFTARKAN PENANTANG – Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram kubu Agung Laksono, H. Mohan Roliskana (kanan) bersama Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram kubu Aburizal Bakrie, H. Ahyar Abduh menandatangani berkas registrasi pendaftaran untuk pasangan SAHAJA yang diniatkan sebagai penantang mereka di Pilkada Kota Mataram di KPU Kota Mataram, Minggu kemarin.
Ahyar dan Mohan Daftarkan Penantangnya Mataram (Suara NTB) – H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana mendaftarkan bakal calon penantangnya, yaitu pasangan H. Salman, SH dan Drs. Jana Hamdiana (SAHAJA) ke KPU Kota Mataram. Ahyar dan Mohan datang selaku pimpinan Partai Golkar yang ingin menjadi pengusung SAHAJA. Setelah perundingan alot, KPU Kota Mataram akhirnya menerima berkas pendaftaran yang mereka bawa. Bersambung ke hal 19
Ketika musim kering melanda seperti saat ini, mestinya menjadi waktu yang tepat masyarakat bisa mendapat layanan pemerintah dari proyek yang dibuat, seperti instalasi air bersih. Faktanya di lapangan, proyek itu tak berfungsi maksimal, bahkan ada yang mangkrak. DALAM catatan Suara NTB, instalasi air di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU), termasuk di Lombok Tengah, tak berfungsi dan justru menjadi bahan bidikan penegak hukum. Bersambung ke hal 19 ANTRE - Warga Kecamatan Jerowaru Lombok Timur berebut air bantuan dari Dinas Sosial (atas). Tandon air di Dusun Lendang Andus, Desa Labuan Tereng, Lobar yang diduga mangkrak.
Harganas XXII, NTB Boyong Enam Penghargaan (Suara NTB/arn)
Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXII yang digelar di Kota Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8) diwarnai dengan banyaknya penghargaan yang diterima NTB. Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi mendapat penghargaan Satya Wira Karya Kencana dari Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi). Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini, merupakan satusatunya gubernur yang mendapatkan penghargaan ini. Pada tahun 2011 lalu, Gubernur NTB juga pernah mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana. PENGHARGAAN lain yang diboyong ke NTB adalah Satya Wira Karya Kencana untuk Walikota Kota Mataram H. Ahyar Abduh dan Manggala Karya Kencana untuk Bupati kabupaten Lombok Utara
H. Djohan Sjamsu, SH. Sementara anggota masyarakat NTB yang mendapatkan penghargaan atas dedikasinya dalam mensukseskan program Kependudukan, Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/humas NTB)
SEMATKAN PENGHARGAAN - Presiden Joko Widodo menyematkan penghargaan berupa Satya Wira Karya Kencana pada Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi pada puncak peringatan Harganas di Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, (kiri). Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi bersama Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Hj.Erica Majdi saat menghadiri puncak peringatan Harganas di Kota Tangerang Selatan, Sabtu (1/8).
SUARA MATARAM
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Halaman 2
Jika Ditunda hingga 2017
Hibah Anggaran Pilkada akan Jadi Silpa Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram dipastikan akan tetap membahas tambahan anggaran penyelenggaraan Pilkada Kota Mataram sebagaimana diminta KPU Kota Mataram. Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, H. Muhir, S.Kep., menegaskan pihaknya akan tetap meloloskan tambahan anggaran untuk penyelelenggaraan Pilkada, meskipun tidak ada satu pihakpun yang dapat memastikan bahwa Pilkada akan terselenggara tahun ini atau justru ditunda hingga 2017 mendatang. ‘’Bagaimanapun APBD inikan untuk rakyat dan anggota Dewan yang duduk di DPRD bukan lagi milik parpol, me-
lainkan milik rakyat,’’ ucapnya. Sementara itu, menurut Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH tidak ada
masalah kalau tambahan anggaran Pilkada Kota Mataram yang diminta KPU Kota Mataram. Apalagi pem-
bahasan anggaran Pilkada telah diagendakan sebelumnya. ‘’Instrumen APBD memang seperti itu,’’ cetusnya. Manakala APBD perubahan sudah diketok dan disahkan, lantas Pilkada urung dilaksanakan misalnya, maka tambahan anggaran Pilkada itu sudah pasti akan menjadi Silpa. Demikian pula tambahan anggaran yang direncanakan akan diusulkan dalam APBD
Kota Mataram tahun anggaran 2016, juga belum bias dipastikan ada. Sebab, tambahan angggaran yang rencananya akan diusulkan dalam APBD 2016 adalah anggaran untuk antisipasi manakala ada sengketa Pilkada. Muhtar mengulas, khusus untuk anggaran Pilkada Kota Mataram, Dewan telah menyetujui hibah Rp 11 miliar dari total Rp 21 miliar
untuk pelaksanaan Pilkada Kota Mataram oleh KPU Kota Mataram. Sehingga, dalam perubahan APBD Kota Mataram 2015 Dewan kembali menganggarkan. Sisanya rencananya akan dianggarkan dalam APBD Murni 2016. Menurut Muhtar, tambahan anggaran baik Rp 5 miliar pada perubahan APBD Kota Mataram 2015 maupun Rp 6 miliar pada
APBD murni 2016, belum terlalu mendesak. Apalagi melihat kondisi yang berlangsung saat ini. ‘’Gunakan saja dulu yang Rp 11 miliar itu. Masak sudah habis,’’ tanyanya. Muhtar memperkirakan Dewan akan merampungkan terlebih dahulu perubahan APBD Kota Mataram 2015, kemudian baru masuk dalam pembahasan KUA PPAS RAPBD 2016. (fit)
Berat, Wujudkan Pembangunan Waduk
(Suara NTB/dys)
LURAH Ampenan Tengah, Hj. Elya Hadiana mengaku Dinas Pendapatan menaikkan target pajak bumi dan bangunan (PBB) menjadi Rp 197 juta. Kondisi ini berbanding terbalik dengan berkurangnya wajib pajak di wilayahnya. “Target kita sekarang naik, sedangkan WP berkurang,” kata Elya pekan kemarin. Tidak disebutkan berapa persen kenaikan dan berkurangnya wajib pajak. Sepengetahuannya, tahun 2015 ini wajib pajak yang ada sekitar 1.800 WP. Seringkali akunya, petugas pungut kelurahan menemukan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) ada, tapi nama yang WP tidak ada di wilayahnya. Kondisi ini dianggap merepotkan petugas pajak dan berimplikasi terhadap realisasi. “SPPT -nya ada, orangnya yang tidak ada,” keluhnya. Disamping itu, WP meminta adanya pengurangan besar pajak yang harus disetorkan ke pemerintah dengan alasan tidak memiliki biaya. Pihaknya memfasilitasi WP ke Dispenda untuk mendapatkan pengurangan. Namun demikian, hingga akhir Juli realisasi PBB mencapai 84 persen. Persentase ini sebut Elya, berbeda jauh dari tahun sebelum Pemkot Mataram mengambil alih pengelolaan pajak di pasar ACC. “Di pasar ACC saja sekitar 100 WP, kalau tidak diambil alih ndak terlalu khawatir saya,” ujarnya. Untuk mengejar target realisasi, pola dilakukan dengan jemput bola ke masyarakat. Petugas pemungut pajak langsung turun ke wajib pajak. Artinya, potensi - potensi kecil ini harus dimaksimalkan untuk mendongkrak realisasi. Kepala lingkungan diminta membuat jadwal masing - masing, di samping menagih juga mendata ulang WP. Menyadarkan masyarakat untuk membayar kewajiban kepada negara, warga yang mengurus administrasi kelurahan diminta menunjukan bukti setoran pajaknya. “Yang ngurus KTP, KK dan administrasi lain kita minta tunjukan bukti PBB dulu,” terangnya. Dengan pola-pola seperti ini, diharapkan realisasi PBB di wilayahnya bisa mencapai 100 persen. (cem)
Mataram (Suara NTB) Puluhan masyarakat lingkungan Kekalik yang tinggal di sekitar Kampus ASM-Amikom Mataram, Sabtu (1/8) melakukan pemblokiran jalan di depan pintu masuk kampus menggunakan batu dan menggali jalan. Mereka melakukan pemblokiran untuk menghadang alat berat yang hendak masuk ke lokasi pembangunan Rusunawa yang ditolak oleh warga. Mereka yang menolak berasal dari RT 04 dan RT 05 lingkungan Kekalik. Dihadapan wartawan, H Marzuki perwakilan masyarakat yang menolak menjelaskan bahwa pemblokiran jalan masuk kampus dilakukan untuk menghadang alat berat dan peralatan yang akan digunakan untuk membangun Rusunawa. Selain itu, blokir jalan juga dilakukan sebagai reaksi atas tidak diresponnya tuntutan warga oleh pihak kampus selama ini. “Supaya ada perhatian pemerintah salah satunya lewat blokir jalan. Ini juga untuk keamanan karena belum ada kesepakatan. Lagi pula, (jalan) ini hak kita dan tanah milik kita, karena tanah ini milik masyarakat, bukan milik Amikom. Jalan ini sudah ada jauh sebelum Amikom berdiri,’’ terangnya. Disebutkan Marzuki bahwa pihaknya sejak awal telah melaporkan perihal ketidaksetujuan warga kepada pihak lingkungan, kelurahan, DPRD, kantor perijinan serta terakhir dari kementerian PU Pera guna meminta agar sementara waktu Rusunawa jangan dibangun karen belum ada kesepakatan dengan warga. Lebih jauh Marzuki menuturkan kesepakatan dengan warga belum didapat lantaran pihak Amikom yang seolah menutup ko-
Konsisten Terhadap Waktu BELUM ditendernya proyek jalan lingkungan yang bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus), disayangkan kalangan Komisi III DPRD Kota Mataram. Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Syamsul Bahri, SH., meminta Dinas PU Kota Mataram agar konsisten terhadap waktu. Sebab, pengerjaan 126 ruas jalan lingkungan di Kota Mataram ini praktis hanya menyisakan waktu sekitar empat bulan. Dan, lanjut Syamsul, empat bulan sejatinya bukan waktu yang Syamsul Bahri panjang. Pihaknya, aku Syamsul telah meminta kepada Dinas PU untuk segera menyikapi kondisi ini. Politisi Nasdem ini berharap pengerjaan jalan lingkungan nantinya, tidak berkonsekuensi terhadap waktu. Meskipun mungkin Dinas PU Kota Mataram akan menggandeng sejumlah rekanan dalam pengerjaannya. ‘’Jangan sampai dengan keadaan yang empat bulan ini, semua kacau balau,’’ ujarnya mewanti-wanti. Untuk mensiasati sisa waktu yang tinggal empat bulan, Syamsul menyarankan kepada Dinas PU Kota Mataram agar menggunakan rekanan lebih banyak. ‘’Nanti satu rekanan mengerjakan beberapa ruas jalan. Mungkin itu jalan terbaiknya,’’ demikian Syamsul. Dengan cara itu, ia optimis sisa waktu yang empat bulan ini bisa terkejar. Jangan sampai ada monopoli rekanan yang mengerjakan proyek jalan lingkungan. Sebab, kalau sampai ada monopoli rekanan, Syamsul yakin hal itu bisa menjadi hambatan. Apalagi, beberapa ruas jalan membutuhkan spesifikasi dan kualitas yang baik. Ia mengingatkan Dinas PU Kota Mataram untuk tidak asal-asalan dalam menunjuk rekanan. Sehingga bisa berdampak pada kualitas dan kuantitas jalan. Syamsul menekankan, meskipun waktunya terbilang mepet, jangan sampai mengabaikan kualitas. Dewan, kata dia, tidak ingin lagi tahun 2016 berbicara masalah jalan lingkungan. Dia meminta Dinas PU bersungguh-sungguh mengurus proyek perbaikan 126 ruas jalan. Sebab dulu Pemkot Mataram sampai kelimpungan mencari anggaran untuk membenahi jalan-jalan lingkungan. Sekarang setelah ada anggaran, ia mengimbau Dinas PU tidak lagi bermai-main dengan waktu. ‘’Dulukan pak wali sampai pinjam di PIP ditolak. Sekarang anggaran di depan mata sudah masuk, jangan dilalaikan,’’ pintanya. Ini juga terkait dengan janji Pemkot kepada masyarakat. (fit)
BLOKIR - Warga Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela memblokir jalan menuju Kampus Amikom.
Warga Kekalik Blokir Jalan Masuk ke Kampus Amikom
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
WP Berkurang
Walikota Terima Penghargaan Satya Lancana Wira Karya Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mendapat penghargaan Satya Lancana Wira Karya dari Presiden RI, Joko Widodo, Sabtu (1/8). Penghargaan diberikan oleh Presiden ketujuh RI itu, karena Pemkot Mataram telah berperan serta aktif dalam program Kependudukan dan KB Pembangunan Keluarga (KKBPK). Penghargaan kepada pimpinan pemerintah daerah yang berperan serta aktif dalam program Kependudukan dan KB Pembangunan Keluarga (KKBPK). Seperti diketahui bahwa NTB mendapatkan enam penghargaan. Salah satunya penghargaan yang diterima oleh Walikota Mataram atas komitmen dan keberhasilan program kependudukan, Keluarga berencana, dan pembangunan di Kota Mataram. Sebelumnya, di tahun 2012 dan 2013 Kota Mataram juga telah dianugerahi penghargaan Manggala Karya Kencana atas keberhasilan pengelolaan program Keluarga Berencana di Kota Mataram. Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengapresiasi penghargaan yang diterima tersebut. Penghargaan itu menurut Walikota, atas dasar kerja keras seluruh kader Kota Mataram. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader, karena kerja keras mereka Pemkot Mataram mendapatkan penghargaan,” kata Walikota dalam rilisnya. Orang nomor satu di Kota Mataram ini mengharapkan peran serta masyarakat serta seluruh elemen untuk tetap mempertahankan apa yang diraih. Sebelumnya, Kepala BP2KB Kota Mataram, H. Sutrisno mengatakan, mengusulkan Walikota Mataram untuk mendapatkan penghargaan Satya Lancana Wira Karya dari Presiden RI. Ia mensyukuri kerja keras kader sehingga berkontribusi terhadap keberhasilan tersebut. Dengan penghargaan itu diharapakan, seluruh kader berpacu dalam proses pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia. (cem)
munikasi dengan warga. Diakuinya, selama ini pihak Amikom tidak pernah mau menemui warga meski protes sering dilakukan. Sementara itu, Direktur ASM-Amikom, Lalu Darmawan yang sedang tidak berada di tempat. Begitu juga dengan pimpinan kampus lainnya. “Kami sudah ke Walikota, DPRD dan terakhir ke BPMP2T tapi tidak digubris,” akunya. Ia menyesalkan, meskipun Amikom belum mengantongi izin tapi material serta pembangunan tetap dilakukan. Efeknya warga terganggu dengan getaran pemasangan tiang pancang. Jalan ini akan tetap diblokir dan menunggu respon dari pemerintah dan Amikom. Diharapkan, upaya ini dijadikan sebagai bentuk silaturahmi pemerintah, Amikom dan masyarakat setempat. Dihubungi terpisah, Camat Sekarbela Hariadi hingga berita ini ditulis belum memberikan penjelasan terhadap pemblokiran jalan dilakukan warga. (dys/cem)
Mataram (Suara NTB) Sejak banjir cukup parah melanda sebagian besar wilayah Kota Mataram beberapa bulan lalu, Pemkot Mataram mewacanakan pembangunan waduk di daerah perbatasan Kota Mataram dengan Lombok Barat. Waduk ini dihajatkan untuk menampung air yang datang dari daerah hulu. Namun menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Ir.H. Mahmuddin Tura, pembangunan waduk cukup berat untuk bisa diwujudkan. Pasalnya pembangunan waduk membutuhkan anggaran yang sangat besar. “(Realisasi pembangunan) waduk itu berat. Itu butuh anggaran besar,” cetusnya. Pihak yang melakukan kajian terhadap rencana tersebut adalah Balai Wilayah Sungai (BWS). Pemkot Mataram hanya perlu penyediaan anggaran untuk pembebasan lahan. Meski demikian anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan cukup besar. Pasalnya harga tanah saat ini sangat tinggi, apalagi lokasinya di cukup strategis, dekat dengan jalur provinsi. Tidak hanya memerlukan anggaran yang cukup besar, Mahmuddin mengatakan proses perencanaan juga memakan waktu lama. Sehingga tidak bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Estimasi anggaran yang bisa dihabiskan untuk pembangunan waduk bisa mencapai ratusan miliar. Sedangkan lahan yang dibutuhkan seluas lima hektar. Rencana pembangunan waduk ini tidak hanya komitmen dari Pemkot Mat-
aram, tapi juga perlu dukungan dari Pemprov NTB dan pemerintah pusat. Sebagai langkah jangka pendek untuk mengatasi banjir, Mahmuddin mengatakan pihaknya melakukan normalisasi sungai, saluran irigasi, dan saluran drainase. Menurutnya selama persoalan di hulu tidak tertangani, maka selama itu pula banjir akan tetap melanda Kota Mataram. Ia mengatakan penggundulan hutan yang terjadi di daerah hulu menjadi dasar persoalan. “Penggundulan hutan dan penebangan liar itu harus diatasi. Walaupun infrastruktur di bawah sudah disiapkan sedemikian rupa kalau banjir tetap terjadi dari atas sana (kawasan hulu) tetap terjadi banjir di (daerah) kita (kawasan hilir),” terangnya. Beberapa waktu lalu, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana meminta Kepala Dinas PU Kota Mataram untuk membuka komunikasi dengan Lombok Barat terkait rencana ini. Menurutnya sebagai daerah yang berada di hilir adalah sering terjadi luapan yang menyebabkan banjir, apalagi pada saat intensitas hujan cukup tinggi. Waduk ini juga menjadi salah satu prioritas utama Pemkot Mataram, di samping pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berbasis teknologi. Mohan mengatakan siapapun nanti yang akan menjadi Walikota dan Wakil Walikota Mataram, ia berharap dua prioritas ini tetap dilanjutkan dan dilaksanakan. Karena sampah dan banjir masih menjadi persoalan utama yang dihadapi Kota Mataram. (ynt)
EKONOMI DAN BISNIS
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Sasar CSR Newmont DEWAN Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Provinsi NTB menyasar dana Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT). Dana sosial yang wajib dikeluarkan tersebut diminta dikemabngkan lebih terarah dan berkelanjutan. Informasinya, UMKM binaan perusahaan tambang yang beroperasi di Batu Hijau Sumbawa Barat itu banyak yang mandek. Per(Suara NTB/bul) soalannya, para binaan Mahmud Razak tersebut banyak yang tak bisa mandiri, alias selalu mengharapkan suntikan dana secara rutin. “Akan lebih bagus jika dana-dana sosial tersebut tidak diberikan langsung kepada orangnya (UMKM) binaan Newmont. Tetapi diberikan dalam bentuk dana bergulir yang diserahkelolakan melalui koperasi,” kata Ketua Dekopinwil Provinsi NTB, Mahmud Razak, Sabtu (1/8). Bukannya dana CSR yang disalurkan oleh Newmont kepada UMKM selama ini tidak berjalan sesuai harapan, tetapi ia menginginkan dana-dana sosial tersebut jika dikelola melalui koperasi, maka akan dirasakan manfaatnya lebih besar dan pertanggungjawabannyapun akan lebih jelas. “Kami segera akan mengkomunikasikan ini dengan Newmont,” ujarnya. Ia mengatakan, tidak saja dana sosial tersebut akan memberi manfaat kepada masyarakat (UMKM) secara langsung. Tetapi bisnis koperasi bisa saja berkembang lebih besar, sehingga manfaat penyaluran dana CSR tersebut akan lebih besar juga tentunya. “Jika diserah kelolakan kepada koperasi, bisa saja UMKM akan lebih banyak tumbuh. Dan dana tersebut tidak mungkin akan akan dimainkan oleh penerimanya. Karena koperasi akan meminta pertanggung jawaban penerimanya layaknya mekanisme pengembalian kredit,” demikian Mahmud Razak. (bul)
Halaman 3
Kisruh Politik Perburuk Kesiapan Menghadapi MEA Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan Pilkada tahun 2015 mestinya menjadi keharusan. Sebab daerah harus sudah punya pemimpin definitif. ‘’Bukan Plt, karena keputusan strategis dibutuhkan daerah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016,” ujar Dr. Firmansyah, Ekonom Unram, Sabtu (1/8). Seperti diketahui, tahun ini akan dilaksanakan Pilkada serentak di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. NTB ada tujuh kabupaten/kota. Dari praktik dilapangan, terdapat di antara kabupaten/kota tersebut terancam tak bisa melaksanakan pesta demokrasi (pemilihan kepala daerah), hingga 2017 mendatang. “Kalau suasana politik tidak
kondusif satu tahun ini, bagaimana kita serius dan fokus hadapi tahun perdagangan tersebut,” kata Dr. Firmansyah kepada Suara NTB di Mataram. Saat ini daerah perlu kebijakan produksi yang tangguh, kebijakan distribusi ekonomi yang cepat, serta sangat butuh kebijakan infrastruktur perdagangan yang memadai. Jika tidak, maka SDM di daerah bersangkutan
dalam pandangannya akan benar-benar menjadi penonoton pada perhelatan MEA. Ia juga meingatkan politisi untuk benarbenar memperhatikan fakta, peluang dan tantangan ekonomi rakyat bila kegaduhan politik tetap terpelihara. Apakah smuanya harus tergantung kepala daerah? Menurutnya tentu saja. Sebab SKPD atau perangkat pemerintahan
yang ada di bawahnya bekerja sesuai visi misi kepala daerah yang tertuang dalam RPJMD. Kepala daerah juga memberi kepastian kepada SKPD bahwa apa yang mereka lakukan sudah sesuaikah dengan visi misi kepala daerah. Sehingga program tersebut tidak lagi berubah di tengah jalan. Memasuki MEA, diperlukan kesiapan SDM yang tangguh untuk mampu memanfaatkan peluang dan tantangan tersebut agar tidak kalah bersaing dengan SDM-SDM dari luar negeri. Oleh karenanya, lanjut Dr. Firmansyah, kisruh politik dapat menjadi-
kan pemerintah tidak fokus bangun infrastruktur dan sistem penguat dunia usaha. Dunia usaha bergerak sendiri, bersaing sendiri-sendiri. Dan dampak terburuknya adalah keamanan menjadi tidak kondusif, iklim investasipun akan menjadi tak kondusif. Pembuatan regulasi menajadi tertunda, padahal dunia usaha butuh kepastian regulasi dalam bisnis. Di daerah ini, umumnya belum dibangun sistem kerja yang rapi dan bergerak otomatis. Sehingga bila terjadi kekosongan kekuasaan, sistem tak bisa berjalan. (bul)
DPD RI Dorong PLN Perbaiki Pelayanan Mataram (Suara NTB) Anggota DPD RI, Drs. H. Lalu Suhaimi Ismy, menegaskan harapannya untuk melihat perbaikan dalam pelayanan listrik yang diberikan oleh PLN. Salah satu aspek yang menjadi sorotan dan dianggap merugikan konsumen PLN adalah pemotongan nilai listrik yang diperoleh konsumen penggunan layanan pulsa listrik. Suhaimi menegaskan, saat ini PLN memang tidak menggunakan istilah kenaikan tarif listrik untuk pelayanannya. Namun, ia menilai ada sejumlah kebijakan yang membuat konsumen PLN harus mengurut dada. Salah satunya adalah pemotongan pulsa listrik prabayar yang dibeli pelanggan PLN. “Kalau kita mengisi pulsa, potongannya besar sekali. Misalnya, kalau mengisi pulsa Rp 100 ribu, yang masuk hanya Rp 60 ribu. Hampir 50 persen potongannya,” ujar Suhaimi. Ia menegaskan, pihaknya akan mempertanyakan persoalan ini kepada Dirut PLN. Sebab, nilai pulsa listrik yang diterima pelanggan PLN sangat besar. “Kalau isi pulsa potongannya besar sekali. Kita tidak bisa bertanya kepada siapa-siapa. Namanya juga orang beli pulsa. Ini yang kita mau pertanyakan. Sebab kalau kita kalkulasi pulsa yang masuk dengan bayaran yang kita keluarkan itu sangat-sangat tidak sebanding,” tegas Suhaimi. Suhaimi berharap, PLN terus menerus melakukan perbaikan kualitas layanannya, bukannya membebani pelanggan dengan mengurangi nilai pulsa yang seharusnya diterima pelanggan yang membeli pulsa listrik mereka. “Ini keluhan sudah datang dari berbagai daerah di Indonesia. Makanya dalam kesempatan reses ini kita akan panggil dirut PLN untuk mempertanyakan,” tegasnya. Lebih jauh, ia juga meminta agar PLN semakin meningkatkan kinerja pelayanannya terutama untuk memastikan bahwa masyarakat di NTB tetap bisa menikmati listrik dari PLN. Menurutnya, saat ini listrik adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Karenanya, jika pasokan listrik PLN kerap bermasalah, aktivitas sosial ekonomi masyarakat juga bisa terganggu. Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas PLN Wilayah NTB, H. Amrullah menyebutkan, jumlah pembelian pulsa listrik prabayar pelanggan tidak seluruhnya terhitung di KWh sesuai nominal pembelian tersebut. Setiap pembelian pulsa listrik sebagiannya akan dipotong langsung. Di antaranya untuk biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang dititip oleh pemerintah daerah melalui PLN. PPJ ini dikenakan kepada seluruh pelanggan listrik. Selain itu, sebagian lagi pemotongan biaya pulsa listrik termasuk untuk administrasi. Seluruhnya akan masuk juga di kas Pemda. “Tanpa pengecualian, semua dikenakan biaya administrasi dan PPJ,” ujar H. Amrullah. Sisa dari pemotongan PPJ dan admistrasi itulah yang terhitung sebagai biaya KWh, yang dibayar oleh pelanggan ini selanjutnya akan masuk langsung ke rekening PLN di pusat. Ia mengilustrasikan, jika pelanggan mengisi token pulsa listrik Rp 250.000, pemotongannya terinci sebesar 10 persen untuk PPJ, Rp 3.000 untuk biaya administrasi dan lainnya. Sehingga total untuk biaya KWh akan tersisa Rp 170-an ribu. “Ini yang harus difahami oleh masyarakat, bahwa PLN tidak akan menilep uang masyarakat. Semuanya sudah dirinci ke Pemda dan biaya KWh bersih yang masuk ke PLN,” demikian H. Amrullah. (aan/bul/*)
(Suara NTB/bul)
BONGKAR SEMEN – Para buruh sedang melakukan aktivitas bongkar semen di pelabuhan bongkar muat Lembar, Sabtu.
Buruh Pelabuhan Lembar Keluhkan Asuransi Mataram (Suara NTB) Buruh bongkar muat di pelabuhan Lembar, Lombok Barat (Lobar) berencana akan mendatangi kantor DPRD NTB. Mereka menuntut agar koperasi yang menaungi mereka lebih transparan. Mereka juga ingin difasilitasi soal kejelasan jaminan asuransi jiwa bagi mereka. Ada hampir seratus orang buruh yang rutin melaksanakan kegiatan bongkar muat di sana. Pekerjaan mereka cukup beresiko dari sisi kesehatan, dapat terserang paruparu, karena hampir setiap hari mereka bekerja membongkar semen penuh dengan debu. Belum terhitung berbagai resiko lain saat mereka bekerja bongkar muat. “Kami ingin menyampaikan ke DPRD NTB agar sebanding hak dengan kewajiban yang kami dapatkan,” kata Suardi, salah satu operator buruh bongkar muat di pelabuhan Lembar. Ketika Suara NTB meman-
KONTRAKAN DIKONTRAKKAN SEBUAH RUKO JL. JAYANGRANA II NO.2 HUB. 081915803555 IBU YUN.
LOWONGAN
(Suara NTB/ist)
NEWLONG INDUSTRIAL CO.,LTD, TOKYO, JAPAN PRODUSEN MESIN JAHIT KARUNG PORTABLE BAG CLOSER DENGAN TYPE: NP7A, NP-3II DS-2II, DS-9C, DN2HS, DKN-3BP DLL.UTK INDUSTRY: HASIL PERTANIAN, PUPUK, PAKAN TERNAK, DLL. BUKA PELUANG JADI AGEN TUNGGAL DI KOTA.T: 021-56945325/0811-1911969
H. Lalu Suhaimi Ismy
DICARI 1 TK MASAK 1 WAITER DAN 1 HOUSEKEEPER LAMARAN EMAIL: INFO @ G I L I S U D A K L OMBOK.COM ATAU KOMPLEK CENTRAL CITY NO. 10 -11 JL. ADI SUCIPTO NO.33 PELEMBAK AMPENAN
tau aktivitas bongkar yang mereka lakukan, Sabtu (1/8), mereka menyampaikan harapan agar pemerintah memproteksi mereka. Tidak saja semen, berbagai aktivitas bongkar muat lain yang dihandle yakni bongkar pupuk, sembako dan beberapa jenis aktivitas bongkar muat lainnya dilakukan rutin. Lancar dan tidaknya distribusi barang sangat bergantung kepada para buruh bongkar ini. Mereka dinaungi oleh koperasi penyedia jasa buruh setempat. Soal pengupahan, mereka tidak mengetahui persis besaran yang disepakati antara pengusaha dengan koperasi. Namun pengakuan beberapa buruh, dalam tiga hari, dengan kerja seberat itu mereka hanya mendapatkan sebesar Rp 200.000. “Sistemnya borongan, upah-
HILANG BPKB R2 HONDA DR3368AR NOKA/NOSIN: MH1HBD164K042093/HABDE1041780 AN. KPRI KARYA PRAJA KANTOR GUBERNUR NTB HILANG DISEKITAR MATARAM NO. BPKB.F-3785806-0 BPKB R2 HONDA DR5869AN NOKA/NOSIN: MH1HBC133K020231/HABCE1019804 AN. KPN KANTOR GUBERNUR NTB NO.BPKB. 4550967 HILANG DISEKITAR MATARAM BPKB R2 HONDA DR4640BI N O K A / N O S I N : MH1JF21188K093835/ JF21E-0093660 NO. BPKB.F3785806.0 AN. NOFITRI AGUSTIN HILANG DISEKITAR GERUNG MENUJU MATARAM STNK R2 HONDA DR3326BV NOKA/NOSIN: MH1JF7112BK128096/ JF71E-1127454 AN. BADRUS SYAMSU.SE, HILANG DISEKITAR RSUP NTB MENUJU RUMAH
nya sesuai muatan kapal. Tapi yang tahu berapa jumlah harga borongnya, yang tau cuma mandor. Kita menerima upah dari koperasinya,” ungkap beberapa buruh lainnya. Mereka rata-rata adalah anggota koperasi yang menaungi buruh di kawasan pelabuhan tersebut. Cuma hak mereka sebagai anggota koperasi, misalnya dilibatkan dalam Rapat Akhir Tahun (RAT) tak pernah sama sekali. “Yang rapat adalah man-
01/08
dor-mandor. Kita tidak tahu sama sekali perkembangan koperasi. Mungkin ini pemerintah juga bisa memfasilitasi kami,” tambah buruh lainnya. Yang paling tajam mereka pertanyakan adalah soal asuransi jiwa mereka. Asuransi ini hanya diterima apabila buruh meninggal dunia. Jika si buruh mengalami kecelakaan kerja, ataupun sakit, mereka tak bisa mengandalkan asuransi yang memproteksi mereka.
“Untung ada Jamkesmas saja, kalau sakit pakai Jamkesmas. Asuransi kalau buruh sudah meninggal baru diberikan,” imbuhnya. Para buruh ini sudah mengandalkan kerjanya itu sebagai pekerjaan andalan, seperti pegawai negeri, mereka harus rutin masuk tanpa hari libur, sejak pagi hingga jam 18.00 wita. Atas dasar itulah mereka juga mengharapkan ada proteksi kepada mereka. (bul)
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
SUARA PULAU LOMBOK
16 Desa di KLU Terpantau Rawan Kekeringan
Bersama Atasi Begal MARAKNYA kasus pembegalan di Bendungan Pandanduri Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan salah satu atensi maupun perhatian dari Kapolres Lotim, AKBP.Heri Prihanto, SIK. Alasannya, sejumlah kasus pembegalan yang terjadi di wilayah itu dinilai cukup meresahkan masyarakat. Terakhir, Jumat malam (31/7), salah satu masyarakat yang melintas di bendungan tersebut menjadi korban pembegalan. Melihat rawannya bendungan yang baru dibangun itu, Kapolres Lotim minta kepada tiga Polsek yakni Polsek Sikur, Terara, dan Sakra yang berada di wilayah itu dan tergabung dalam segi tiga emas supaya rutin menggelar patroli dengan memanfaatkan mobil baru yang sudah diterima. Adanya patroli itu, ujarnya, bisa mempersempit ruang gerak para pelaku begal yang beraksi di bendungan yang masih tergolong minim lampu penerang itu. Itu artinya, situasi dan kondisi diseputaran bendungan dapat tepantau dengan baik oleh aparat kepolisian. Namun, dalam upaya menanggulangi kasus begal motor di wilayah hukum Polres Lotim, semua pihak diharapkan terlibat dalam mengatasi persoalan yang saat ini dinilai cukup meresahkan dan mengkhawatirkan masyarakat. Karena, selain kawanan begal itu beraksi di Bendungan Pandanduri, begal juga sudah memasuki Kota Selong seperti yang terjadi di depan MTs Muallimat NW Pancor pada bulan Ramadhan beberapa waktu lalu. (yon)
Pinjaman di Bank NTB Lampaui Simpanan Selong (Suara NTB) Bank NTB beberapa tahun terakhir terus mengembangkan kredit pinjaman kepada para nasabahnya. Laporan terakhirnya, jumlah kredit pinjaman Rp 663 miliar dan ini sudah melampaui simpanan yang jumlahnya mencapai Rp 608 miliar. Hal ini dikemukakan Pimpinan Cabang Bank NTB Selong, Usman kepada media di sela kunjungannya berbagi air bersih ke tengah masyarakat Jerowaru, Sabtu (1/8). Kredit sejauh ini memang sebagian besar diperuntukkan bagi kalangan PNS. Di masa mendatang, Bank NTB akan terus berkiprah untuk berkembang memberikan kemudahan-kemudahan bagi nasabah dan warga Lotim. “Kita akan terus memberikan keyakinan pada PNS,” ucapnya. Tidak saja pada kalangan PNS, bank ini juga siap bergerak dalam menyalurkan kredit produktif. Harapannya, makin besar keuntungan yang dikelola Bank NTB, maka makin besar yang akan dikembalikan ke daerah. Usman menyebut, pada tahun 2014 lalu, sebanyak Rp 10,863 miliar dikembalikan ke kas daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun 2015 ini diprediksi akan terjadi kenaikan seiring dengan makin menanjaknya bisnis bank NTB. Disebut, sebanyak Rp 15 miliar dana penyertaan modal yang diberikan Pemda Lotim pada tahun 2015 lalu. Namun, secara riil, Bank NTB diberikan Rp 4,5 miliar tambahan penyertaan modalnya. ‘’Menjadi Rp 15 miliar karena PAD dikembalikan lagi ke Bank NTB sebagai penyertaan modal tambahan bagi Bank NTB,’’ ujarnya. Seiring dengan kemajuan yang dimiliki Bank NTB Cabang Lotim ini, jumlah aset yang dimiliki terus bertambah. Jumlahnya saat ini disebut telah mencapai Rp 800 miliar. Jumlah itu akan diprediksi terus meningkat dan terus dikembangkan untuk pembangunan daerah. (rus)
Halaman 4
(Suara NTB/kir)
MEMBAHAYAKAN - Kegiatan meminta sumbangan bagi masjid di tengah jalan masih ditemukan di beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Kendati bertujuan mulia. Namun terkadang kurang memperhatikan sisi keselamatan, sehingga tidak jarang mengundang bahaya, baik bagi masyarakat yang meminta sumbangan maupun para pengguna jalan. Seperti di jalan raya Praya-Puyung ini. Tampak beberapa warga sedang meminta sumbangan kepada para pengguna kendaraan yang lewat di depan salah satu masjid di Desa Puyung.
Beli Gabah Petani
Tengkulak Berani Lebih Mahal Selong (Suara NTB) Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Haerul Warisin menyatakan, berdasarkan analisa hasil usaha tani, padi tidak akan pernah mengalami kekurangan harga. Harga komoditi pangan utama ini cukup bagus. Namun, ujarnya, yang menjadi persoalan adalah, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang relatif rendah. Para tengkulak berani membeli dengan harga jauh lebih mahal dari Badan Urusan Logistik (Bulog). “HPP ini sudah kalah dengan HPT (Harga Pembelian Tengkulak),” ungkapnya kepada Suara NTB, Jumat (31/7). HPP yang ditetapkan pemerintah era kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini diketahui Rp 370/kg Gabah Kering Panen (GKP). Sedangkan HPT sudah tembus Rp 425 yang bisa langsung di gudang heler. Bahkan, GKP sampai pinggir jalan berani dibeli Rp 400/kg. Ketidakmampuan Bulog dianggap wabup sangat wajar. Berdasarkan fakta itu, menurutnya, sebenarnya komoditi padi ini harga tidak jatuh. Meski panen raya dilakukan beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, ungkapnya, kondisi ini tidak bisa terus menerus pasar ini dikuasai tengkulak. Petani harus bisa mengambil peran strategis juga dalam sistem pasar. Harapannya petani turun memainkan perannya dalam menyetabilkan harga nantinya. Pasalnya, kalau melulu dikuasai tengkulak, maka saat terjadi kelangkaan nantinya tengkulak menjadi berpeluang bermain. “Kalau disimpan tengkulak, masyarakat nanti tidak bisa beli,” ucapnya. Wabup meminta, lumbung pangan warga dapat dihidupkan kembali, sehingga petani bisa melakukan tunda jual dan tidak menjual dengan harga murah. Hal ini dimaksudkan agar petani ke depan saat harga beras mahal tidak berbalik menjadi pembeli beras. Tapi, bisa mengolah gabah yang disimpannya menjadi beras.
Mengenai pilihan komoditi pertanian yang ditanam petani, Wabup menilai padi masih memiliki prospek cerah. Sebagai contoh, ujarnya, hasil panen di Desa Rarang bisa menghasilkan ratarata 10,6 ton per hektar. Rarang induk bahkan lebih besar beberapa waktu lalu panen raya tembus 12 ton per hektar. “Kalau 12 ton GKP x Rp 400 kg, mau tanam tembakau berapa kali tidak akan kalah padi,” ucapnya. Komoditi padi diyakini masih lebih baik dibandingkan dengan tembakau. Soal ketidakmampuan melampaui HPT itu diakui Kepala Sub Divre Bulog Lotim, Saefuddin. Tingginya harga gabah melampaui HPP itu membuat rugi Bulog, karena tidak mampu beli. Namun katanya tidak menjadi soal asalkan petani bisa menikmati hasil lebih besar. (rus)
Tanjung (Suara NTB) Rawan kekeringan di sejumlah daerah di NTB harusnya menjadi perhatian serius pemerintah daerah, tak terkecuali Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sejak sebelum puasa lalu hingga saat ini, permintaan akan air bersih di daerah rawan kekeringan terus meningkat. Kepala Pelaksana BPBD Lombok Utara, melalui operator Pusdalop, Asdianto, mengatakan dampak el nino secara menyeluruh di berbagai wilayah di Indonesia berdampak signifikan terhadap daerah yang merupakan langganan kekeriangan seperti Lombok Utara. Ia bahkan memprediksi, akan ada daerah baru yang berpotensi dan rawan kekeringan. “Kita sudah petakan daerah mana saja yang berpotensi kekeringan. Ada peningkatan dari tahun sebelumnya,” kata Asdianto, belum lama ini. Namun sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan laporan kekeringan dari warga. “Belum ada laporan. Permintaan bantuan air bersih juga belum ada. Kita prediksi awal puasa nanti baru bermunculan, seperti tahun lalu masuk bulan keenam surat permintaan air bersih banyak yang kami teriman,” katanya. Ia menyebut, sedikitnya 16 desa di KLU berpotensi mengalami kekeringan. Desa-desa itu antara lain, Desa Malaka, Desa Pemenang Barat, Desa Pemenang Timur, di Kecamatan Pemenang. Ada juga di Kecamatan Tanjung, seperti Desa Medana dan Desa Sigar Penjalin. Di Kecamatan Gangga yakni Desa Sambik Bangkol dan Desa Gondang. Di Kecamatan Kayangan yakni Desa Gumantar, Desa Dangiang, Desa Salut, dan Desa Selengen. Sedangkan di Kecamatan Bayan, mencakup Desa Akar-Akar, Desa Sukadana, Desa Anyar, Desa Loloan, Desa Sambi Elen, dan Desa Senaru. “Ada sekitar 62 dusun dari seluruh desa yang berpotensi kekeringan. Kecamatan Pemenang yang sebelumnya jarang terkena kekeringan, tahun ini kami prediksi juga terdampak,” ungkapnya. Lebih lanjut, Asdianto mengatakan selain memetakan wilayah kekeringan, pihaknya juga tengah mencari penyebab kekeringan yang selama ini selalu terjadi setiap tahunnya. “Apakah memang di sumber mata air yang kering atau pipa yang ada yang rusak.
Ini yang sedang kita periksa bersama PDAM,” jelasnya. Untuk mengatasi kekeringan ini, Asdianto mengaku masih mengalami kendala sarana pengangkut air bersih. Saat ini BPBD Lombok Utara hanya memiliki empat unit truk tangki yang harus melayani permintaan bantuan air bersih di seluruh wilayah Lombok Utara. Armada ini ditambah 3 unit tangki masing-masing dari KLH, Bagian Umum Setda KLU dan milik Dinsosnakertrans KLU. Di tingkat warga, dampak kekeringan mulai dirasakan di sejumlah Dusun. Salah satunya diungkap, Kepala Dusun Orong Nagasari, Desa Sokong, Narto Ariadi. Menurutnya, 20 kepala keluarga di kampungnya kini mulai kebingungan, karena air sumur yang biasa digunakan berangsur-angsur surut dan mengering. Hal yang sama juga terjadi di air sungai yang biasa dimanfaatkan. Karena sumur sudah mulai mengering, akhirnya pihak dusun melaporkan ini ke desa kemudian ditindaklanjuti dengan meminta bantuan ari bersih ke BPBD Lombok Utara. “Kita sudah ajukan permintaan bantuan air bersih ke BPBD,” ungkapnya. Plh. Kepala BPBD KLU, Datu Tresnawadi, kepada wartawan sebelumnya mengatakan, kekeringan di KLU diprediksi akan lebih panjang, yakni sampai Januari 2016. Terungkap, kebutuhan anggaran untuk pemenuhan air bersih pada periode itu hanya cukup sampai Oktober. Dari data yang dimiliki BPBD, daerah yang membutuhkan bantuan air bersih paling besar yakni Kayangan dan Bayan. Sedangkan Kecamatan Tanjung dan Gangga masuk dalam skala sedang. Untuk Kecamatan Pemenang masuk dalam daerah dengan skala kecil yang membutuhkan bantuan air bersih. Sementara, Ketua Komisi III DPRD KLU, Adam Malik, mengakui kekeringan mulai dirasakan oleh warga di berbagai Dusun. Di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, misalnya, 4 Dusun langganan kekeringan mencakup, Dusun Rangsot Barat, Dusun Rangsot Timur, Dusun Murpayung, dan Dusun Sanggar Sari. “Pemda telah menyetujui anggaran Rp 1 miliar, untuk untuk normalisasi sungai dan pembuatan sumur bor di kawasan tersebut. Disana bisa dibangun setidaknya 2 sumur bor,” ungkapnya. (ari)
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
Tangani Bencana Kekeringan
Lobar Rancang Program Jangka Panjang Giri Menang (Suara NTB) – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, memberi perhatian serius terhadap penanganan bencana kekeringan yang tiap tahun melanda daerahnya. Untuk mengatasi bencana kekeringan, pihaknya tengah menyusun program jangka panjang dengan membuat grand design. “Kami lakukan pemetaan lokasi-lokasi rawan kekeringan, itu akan menjadi grand design penanganan kekeringan ke depannya,” terangnya, beberapa waktu lalu. Dijelaskan, pemetaan dilakukan oleh SKPD terkait lokasi-lokasi yang menjadi langganan kekeringan dan rawan dilanda bencana kekeringan. Hasil pemetaan BPBD, ada enam kecamatan yang rawan antara lain, Sekotong, Lembar, Kuripan, Gerung, Gunung Sari dan Batulayar. Setelah dilakukan pemetaan, selanjutnya dilakukan penanganan dengan membangun embung, bendungan dan
sumur bor. Secara teknis, terkait pemetaan lokasi di mana perlu dibangun embung dan bendungan ditangani Dinas Pekerjaan Umum, sedangkan terkait lokasi untuk membangun sumur bor ditangani oleh Dinas Pertambangan dan Energi. SKPD terkait, jelasnya, telah melakukan pemetaan di mana lokasi yang harus dibangun. Menurutnya, beberapa titik yang perlu jadi prioritas, yakni Sekotong, Lembar dan kecamatan lain yang rawan. Begitu pula dengan embung telah ditetapkan di mana titik yang butuh dibangunkan. “Sumur bor dan embungan ini dibangun di tempat yang
strategis, bisa dijangkau oleh masyarakat,” ujarnya. Saat ini, jelasnya, pemda tengah mengupayakan dana untuk membangun sarana prasarana itu. Namun, karena keterbatasan anggaran daerah, pihaknya tidak bisa membangun sekaligus dan harus dilakukan bertahap. “Itu nanti akan dibangun bertahap,” imbuhnya. Ia menambahkan terkait data SKPD yang belum padu terkait titik kekeringan pihaknya meminta agar data dipadukan. Begitupula proyek yang mangkrak, seperti disampaikan media, proyek instalasi di Labuan Tereng harus
diperbaiki. Pada bagian lain, kebijakan pemerintah yang melakukan penanganan kekeringan jangka pendek, dengan mendrop air ke daerah kekeringan dikeluhkan warga. Cara ini sendiri dirasakan hanya sebentar saja oleh masyarakat, namun tak mampu memutus siklus bencana kekeringan. Jika terus-terusan seperti ini, bencana kekeringan ini dikhawatirkan berpotensi menimbulkan konflik sosial. Karena ketika kondisi kekurangan air, warga yang kebingungan memenuhi kebutuhan sehari-hari sering berebut air. Bahkan, banyak petani yang berkelahi gara-gara memperebutkan air. Seperti di Lingsar, daerah yang dikenal berkecukupan air pun merasakan dampak kekeringan yang diprediksi terjadi lebih panjang dibandingkan
sebelumnya. Memasuki musim kemarau (MK I) ini, seperti saat ini daerah itu selalu kekurangan air.”Bahkan sering kali pada saat-saat krisis air warga banyak berkelahi memperebutkan air. Kekurangan air inipun berimbas terhadap penurunan produksi padi,” ungkap Kepala Desa Gegelang Kecamatan Lingsar, Safiudin. Menurutnya ketika musim kekeringan ini debet air menurun drastis, sehingga petani berlomba-lomba mendapatkan air. Perkelahian terjadi, ketika petani yang mengambil air sengaja mengalihkan airnya ke lahannya. Sementara air yang ada harus dibagi dengan ribuan petani di daerah Lingsar. Kondisi tak kalah parah di daerah Labuan Tereng Lembar, hampir semua dusun di daerah terkena kekeringan
tiap tahunnya. Tercatat saat ini, ada 7 dusun di desa setempat yang mengalami kekurangan air bersih, sehingga didistribusikan air oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Lobar. Ke 7 dusun itu terdiri Sambek Rempek, Pelepok, Gerepek, Embung Kolah, Pancor Mas dan Tebu Lili. Menurut Adi warga setempat, kekeringan mulai melanda dusun ini semenjak pertengahan bulan puasa lalu, sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk minum dan masak warga terpaksa mengambil air di salah satu sumur berjarak satu kilometer lebih. “Tapi kondisi air itu saat ini debit airnya berkurang dan bahkan tidak ada,” katanya. Untuk menangani kekeringan ini, pemda sendiri setengah hati. Terbukti, komitmen menyediakan sarana prasara-
na angkutan saja tidak ada. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lobar sejauh ini tidak memiliki kendaraan pengangkut (tangki) untuk mendrop air ke lokasi yang terkena bencana. Sehingga setiap kali mendrop air, BPBD selalu bergantung dari dinas lain bahkan dari provinsi. Kondisi ini diakui oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik, Akhmad Alwan SP. “Memang kami belum punya kendaraan tengki khusus mengangkut air, karena itu kalau mau drop air berkoordinasi dulu dengan Dinas Sosial dan Provinsi,” terang Alwan. Namun, usulan belum direspon, karena dihadapkan pada belum adanya Pelaksana Tugas Bupati Lobar beberapa waktu lalu. Namun, setelah ditetapkannya plt, pihaknya segera melakukan pengusulan ulang. (her)
Tak Kunjung Dibayar
Tunggakan Listrik Loteng Terus Membengkak
Dilarang Pindah Tugas PEMKAB Lombok Tengah (Loteng) memberlakukan kebijakan khusus bagi para tenaga honorer katagori dua (K2) yang baru saja diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Mereka dilarang pindah tugas ke luar Loteng hingga lima tahun ke depan. Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Loteng, H. Ansor, saat dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (1/ 8), menjelaskan, kebijakan tersebut efektif berlaku sejak tenaga honorer K2 ber(Suara NTB/dok) sangkutan resmi diangkat H. Ansor sebagai CPNS. “Jadi sampai lima tahun ke depan, para honorer K2 yang sudah diangkat sebagai CPNS ini tidak diperbolehkan untuk pindah tugas ke luar Loteng,” terangnya. Kebijakan tersebut, lanjutnya, merupakan kebijakan lokal daerah, karena secara aturan, tidak ada yang mengatur terkait larangan pindah tugas. ‘’Ini sebagai salah satu upaya antisipasi terjadinya eksodus PNS Loteng ke luar daerah. Kita buat kebijakan ini, supaya CPNS yang mungkin berasal dari luar daerah benar-benar mengabdi dulu di Loteng,’’ tegasnya. Pihaknya tidak ingin Loteng hanya dijadikan batu loncatan bagi CPNS uUntuk bisa masuk sebagai CPNS. Tetapi begitu resmi menjadi PNS, justru pindah ke luar Loteng. Ia mengaku, sudah banyak kasus PNS pindah tugas dari Loteng ke daerah lain, kendati baru beberapa tahun mengabdi di Loteng. Seperti pada kasus penerimaan CPNS dari formasi umum beberapa waktu lalu.”Ini yang kita tidak inginkan pada pengangkatan CPNS dari jalur honorer K2 kali ini. Loteng hanya dijadikan batu loncatan. Jadi PNS harus mengabdi di Loteng dulu, baru boleh pindah,” harapnya. Untuk itu, bagi tenaga honorer K2 sebelumnya menerima SK pengangkatan sebagai CPNS, diwajibkan membuat penyataan di atas materai secara tertulis. Di mana, mereka sanggup tidak meminta tugas, selama lima tahun awal mengabdi setelah diangkat sebagai CPNS. Dan, itu berlaku bagi semua honorer K2 yang diangkat menjadi CPNS. Disinggung status CPNS yang baru diangkat, Ansor mengaku sudah bisa kembali bertugas. Ada yang dikembalikan ke tempat tugas asal. Ada juga yang dipindahkan ke tempat tugas baru atau disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. (kir)
Hadapi Sidang Lanjutan
Keluarga Zaini Arony Tawarkan Video Rekaman Giri Menang (Suara NTB) – Putra Bupati Lombok Barat (Lobar) non aktif Dr. H. Zaini Arony, MPd, Nauvar. F. Farinduan, mengungkapkan, jika sidang lanjutan terhadap orang tuanya akan dilanjutkan Selasa (4/8) besok. Dalam sidang yang akan digelar di Pengadilan Tipikor Denpasar ini, pihak keluarga akan menghadirkan saksi ahli dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Menurutnya, dalam perjalanan persidangan banyak fakta persidangan yang terkuak. Fakta persidangan tidak hanya mengutip keterangan salah satu saksi saja, tapi juga semua jalannya persidangan. Untuk itu, supaya ada pemahaman yang utuh terkait hasil sidang pihak keluarga H. Zaini Arony menawarkan video rekaman persidangan. Adanya informasi yang berimbang, ujarnya, tidak akan membangun opini yang subjektif. ‘’Bahkan melalui rekaman yang tidak kami edit ini masyarakat dapat memilih dan memilah kebenaran dari suatu informasi yang muncul atas fakta fakta persidangan tersebut secara objektif,’’ terangnya. Bahkan, jelasnya, jika ada yang tertarik untuk membedah kasus ini pihak keluarga sangat terbuka untuk memberikan data dan informasi. Diakuinya, masyarakat banyak memberikan harapan pada media dalam menyampaikan informasi, karena penting bagi masyarakat mendapatkan informasi yang berimbang, benar dan akurat. Alasannya, di era keterbukaan dan demokrasi saat ini, masyarakat merupakan bagian dari proses politik, hukum dan sosial. Sementara itu, Kuasa Hukum H. Zaini Arony , Maqdir Ismail mengatakan dalam persidangan Rabu, (29/7) lalu yang menghadirkan saksi Komisaris Utama PT Djaja Bisnis Group Putu Gede Djaja, Kepala Badan Perizinan Lobar, Rusmanhady, dan ajudan bupati non aktif, Khaerul Fikri. Dalam sidang itu terungkap fakta, jika Putu Gede Djaja mengaku tidak menerima unsur paksaan fisik. “Dia hanya merasa adanya paksaan verbal sesudah mendapatkan izin dan perpanjangan dari pemerintah daerah Lombok Barat. Sementara Keterangan anak buah Putu Gede Djaja seperti Putu Pama, Mayun dan Wirya sarat dengan konflik kepentingan, baik hubungan kerja ataupun bisnis, hal ini terihat jelas dari fakta persidangan,” katanya. Meski kesaksian Khaerul Fikri yang tak lain ajudan terdakwa bertentangan dengan kesaksian Putu Gede Djaja dan anak buahnya, namun kesaksian Khaerul Fikri sendiri belum tentu juga salah. “Jika Fikri hanya ingin menyelamatkan masa depan dirinya sendiri, lalu buat apa Fikri memberikan kesaksian yang bertentangan dengan kesaksian Putu Gede Djaja dan anak buahnya pada saat dikonfrontir oleh Majelis Hakim.” terangnya. Adanya perbedaan kesaksian tersebut menimbulkan pertanyaan siapakah yang sesungguhnya membuat rekayasa. ‘’Melalui rekaman sidang dan fakta persidangan, publik tidak lagi terbawa oleh sebuah perspektif subjektif,” katanya. (her)
(Suara NTB/dok)
LOKASI - Inilah lokasi perumahan PNS yang belum ada kejelasan. Akibatnya,pengembang mengancam akan memidanakan Pemkab Lobar, karena belum mengeluarkan surat perintah bekerja.
Diancam Dipidanakan, Plt Bupati Lobar Bingung Giri Menang (Suara NTB) – Pengembang perumahan PNS di Desa Gapuk Kecamatan Gerung mengancam akan mempidanakan Pemkab Lombok Barat (Lobar) ke ranah hukum, menyusul Pemda belum mengeluarkan surat perintah mulai bekerja. Mereka merasa dirugikan lantaran batas waktu memorandum of understanding (MoU) antara eksekutif dan pengembang berakhir pada tahun ini. Sementara perusahaan pengembang belum bisa bekerja. Adanya ancaman dipidanakan ini, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, mengaku bingung, karena pengembang akan memidanakan Pemkab Lobar. ‘’Apa yang mau digugat oleh kontraktor karena pemda sendiri belum membatalkan kontrak tersebut. Sementara, surat kerjasama itu masih berlaku,’’ ujarnya heran. Dalam hal ini, ujarnya, Pemda akan melakukan pembatalan ketika surat kerja sama itu sudah berakhir. Selama MoU itu berlaku, menurutnya pihak pengembang berhak membangun. Mengenai alasan belum mengeluarkan surat perintah
kerja , Fauzan beralasan, karena pengembang tersebut belum ada konsumennya sampai sekarang. ‘’Kalau sudah ada konsumen pemda maka surat perintah kerjanya itu akan keluar,’’ janjinya. Sebelumnya, Jumat (31/7) lalu, salah seorang penasehat hukum perusahaan pengembang menemui Wakil Ketua DPRD Lombok Barat, Sulhan Mukhlis Ibrahim. Menurut Sulhan Mukhlis Ibrahim, kedatangan pengacara tersebut menyampaikan keluhan pengembang terhadap perumahan PNS. Alasannya, pengembang tak kunjung diberikan surat perintah mulai bekerja oleh pemda. Dalam pertemuan itu, ia menegaskan pihaknya tidak ada niat untuk menjegal proyek itu. Namun posisi Dewan hanya mempertanyakan ke pemda terkait prosedurnya. Terkait adanya ancaman itu, kalangan dewan tidak mau tahu, karena dewan tidak pernah terlibat terkait pembahasan dari awal. Sedangkan jika perusahaan pengembang mau menuntut, menurutnya tidak ada celahnya, karena Dewan tak pernah dilibatkan. Selain itu, dewan juga memiliki hak imunitas, artinya kebal
hukum selama berbicara terkait tugas dan fungsi di luar dan dalam ruangan. Dewan jelasnya, pernah mengajak kalangan eksekutif untuk mengkonsultasikan ke pihak lebih tinggi. Namun, hingga kini tidak ada respons. Pihaknya, kata dia, hanya mempertanyakan mekanisme dan prosedur terkait luas lahan lokasi pembangunan, surat keputusan pembelian atau pelepasan aset, hasil tender dan kontes di APBD tidak terdaftar. ‘’ Seharusnya sesuai ketentuan setiap ada kerjasama pembangunan di daerah harus ada persetujuan dewan. Atas berbagai kejanggalan itulah, lanjut Sulhan, kalangan dewan meminta secara tegas mekanisme dan prosedural diulang supaya proyek itu tidak menyalahi aturan. Jika dewan tidak tegas terhadap proyek perumahan ini, maka dewan tidak menjalankan tupoksi, yakni mengawasi, mengontrol, dan memutuskan. Terkait adanya dugaan oknum dewan meminta uang ke pengembang,ia meminta agar dibuka. Namun, pihaknya tidak pernah ditawarkan atau meminta uang pada pengembang. (her)
Praya (Suara NTB) Besaran tunggakan pembayaran listrik Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) ke PLN, terus membengkak. Dari semula hanya sekitar Rp 1,5 miliar kini sudah menembus angka di atas Rp 2 miliar. Pasalnya, tunggakan pembayaran listrik sebelumnya, belum dibayar pemerintah. Bahkan pihak PLN memprediksikan, tunggakan pembayaran listrik Pemkab Loteng bisa menembus angka hingga mencapai Rp 3 miliar. Jika dalam dua bulan ke depan, tunggakan pembayaran listrik tak kunjung dibayar. “Sekarang tunggakan listrik pemerintah daerah sudah di angka Rp 2 miliar,” sebut Kepala PLN Sub Rayon Praya, H. L. Mulyadi, saat dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (1/8). Ia menjelaskan, dalam sebulan besaran pembayaran listrik Pemkab Loteng ratarata Rp 500 hingga Rp 600 juta. Terbanyak berasal dari tunggakan pembayaran listrik untuk keperluan Penerangan Jalan Umum (PJU). Sementara sekitar Rp 300 juta lebih sisanya baru pembayaran listrik dari kantor-kantor pemerintah. Terhadap persoalan tersebut, pihaknya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk kejelasan penyelesaian tunggakan pembayaran listrik tersebut. Hanya saja, Pemkab Loteng masih menunggu kepastian anggaran tambahan, karena anggaran untuk pembayaran listrik sebelumnya sudah habis. “Sampai sejauh ini, kita terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Dan, kita harapkan dalam bulan-bulan ini juga bisa diselesaikan sisa tunggakan yang ada,” tegasnya.
Pihaknya tidak ingin tunggakan terus dibiarkan tanpa ada penyelesaian, sehingga makin menambah beban pembayaran listrik oleh pemerintah daerah. Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas dan Protokel Setda Loteng, Drs. L. Herdan, M.Si., mengakui besarnya tunggakan pembayaran listrik oleh Pemkab Loteng tersebut. Hal itu disebabkan anggaran untuk pembayaran listrik pada APBD Loteng 2015 ini, sangat minim. ‘’Hanya Rp 1,5 miliar. Dari perkiraan kebutuhan anggaran sekitar Rp 8 miliar,’’ akunya. Dengan anggaran yang ada tersebut, praktis hanya bisa menuntupi tunggakan listrik selama dua bulan saja. “Tapi pemerintah daerah sudah komit. Pada APBD perubahan ini, alokasi anggaran untuk pembayaran tunggakan listrik akan ditambah. Sehingga bisa menutupi tunggakan yang ada,” terangnya. Disinggung besaran alokasi anggaran tambahan yang disiapkan, Herdan mengaku sekitar Rp 6 miliar. Sehingga bisa menutupi tunggakan yang sudah ada serta sisa pembayaran listrik hingga akhir tahun mendatang. “Kondisi anggaran yang terbatas, memang memaksa kita harus mengatur ulang alokasi anggaran untuk pembayaran tunggakan listrik ini,” tegasnya. Ia pun membantah isu yang mengatakan kalau alokasi anggaran untuk pembayaran listrik, dialihkan ke pos-pos yang lain. “ Jadi besaran tunggakan listrik yang harus dibayar pemerintah daerah, murni karena anggaran yang disiapkan pada APBD 2015 kemarin sangat terbatas. Jauh dibawah prediksi anggaran sebelum-sebelumnya,” ujarnya. (kir)
Kekeringan di Lombok Timur
Ketika Air Terlihat Bagai Emas Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang terbilang sebagai daerah yang langganan tiap musim kemarau terkena dampak kekeringan ini terparah. Alih-alih mendapatkan mata air yang sulit dicari untuk fase musim kering tahun ini, warga malah meneteskan air mata yang menjadi gambaran kesusahan mereka. WILAYAH Kecamatan Jerowaru terdapat 15 desa, 61 dusun dan dengan 66 ribu jiwa atau sekitar 20 ribu KK. “Semuanya mendambakan air bersih,” kata Camat Jerowaru, Lalu Ahmad Zulkifli. Sabtu (1/8) lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali mendistribusikan air bersih. Bantuan ini menurut Kepala BPBD Lotim, H. Napsi berasal dari Bank NTB. “Sebanyak 51 tangki dari Bank NTB,” tutur H. Napsi didampingi Pimpinan Cabang Bank NTB Selong, Usman. Melihat bantuan datang,
500 warga masing-masing di Dusun Sawung Desa Wakan dan Dusun Sagek Mateng Desa Pena langsung berkerumun. Aksi berebutan menyuguhkan bak-bak kosong ke pancuran air dari tangki mobil yang dibawakan terlihat. Pengakuan warga, melihat air laksana melebihi melihat pancuran emas. Tak ayal, warga Dusun Sawung diakui Camat Jerowaru merupakan daerah cukup parah terpaan dampak kekeringannya. Salah seorang warga, Inaq Fatimah mengutarakan, dambaan sebenarnya air kran mengalir deras tiap hari ke rumahnya. Pasalnya, sudah cukup lama derita kekeringan dirasakan. Sudah “wajib hukumnya”, krisis air bersih melanda tiap tahunnya. Bagi daerah-daerah yang tidak bisa menggali sumur, sudah pasti hanya bisa menampung air hujan. Saat hujan tiada seperti beberapa bulan ke depan, sudah pasti, membeli air Rp 10 ribu untuk ukuran 3 jeriken ukuran 25-30 liter harus dilakukan warga. “Bagi yang memiliki uang lebih, terkadang warga mengisi bak mandinya sebagai stok,” katanya. Air disadari sebagai kebutuhan paling utama dalam melaksanakan aktivitas se-
(Suara NTB/rus)
SUMUR - Keberadaan Sumur Tutuk di Jerowaru sangat menguntungkan masyarakat. Saat kemarau, sumur ini masih jadi tujuan warga mengambil air, karena tidak pernah kering. hari-hari. Karenanya, tiap hari harus ada. Bantuan yang datang jelas tidak bisa memenuhi kebutuhan. Apalagi hanya beberapa ember yang didapat. Camat Jerowaru menyampaikan selain hujan ribuan warga Jerowaru tidak punya andalan lain. Wilayah kecamatan paling selatan Lotim ini sama sekali tidak memiliki mata air yang mengalir seperti halnya Lotim bagian utara. “Adanya hanya air mata, tidak ada mata air,” keluhnya. Fakta itu membuat keberadaan sumur di Tutuk dan di Wakan Jerowaru menjadi
rebutan warga Jerowaru ini. Disyukurinya, air sumur itu tidak pernah habis. Meski tidak seperti mata air kebanyakan, Sumur Tutuk ini menjadi andalan warga se Kecamatan Jerowaru. Sumur dengan kedalaman 8 meter ini benar menjadi berkah bagi warga Jerowaru. Di Lombok Tengah (Loteng) Kodim 1620/ Loteng langsung bergerak cepat dalam membantu meminimalisir dampak kekeringan, khususnya di wilayah Loteng bagian selatan. Kodim melakukan inventarisasi potensi-potensi sumber
air bersih yang masih tersedia. Demikian ditegaskan Dandim 1620/Loteng, Letkol. Inf. Arie Tri Hedhianto, ketika dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (2/8). Selain itu, lanjutnya, personel ditugaskan untuk mencari sumber-sumber air bersih yang tersedia di wilayah tersebut atau wilayah terdekat yang masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Baru setelah itu, pihaknya menyusun rencana aksi dan penanganan. “Setelah sumber air bisa ditemukan, baru kemudian dipikirkan pola atau cara untuk menyalurkan air tersebut. Supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” terangnya. Ia menjelaskan, ada beberapa rencana yang disiapkan oleh jajarannya untuk bisa menyalurkan air dari sumber-sumber air yang ada. Salah satunya menggunakan pompa atau kincir air untuk mengangkut air hingga ke permukaan. Terhadap daerah-daerah yang sudah tidak ada sumber air bersihnya, akan diupayakan dengan membuat sumur atau sejenis. Asalkan ada sumber air bersih yang bisa dimanfaatkan. “Personel sendiri, kapanpun dibutuhkan siap kita gerakkan,” tegas pria kelahiran Jakarta ini. (rus/kir)
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 6
Biaya Pengamanan Pilkada KSB di Bawah Standar Taliwang (Suara NTB) Untuk kegiatan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang, Polres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan menerapkan angka pembiayaan di bawah standar indeks minimum pengamanan. Langkah tersebut diambil karena minimnya alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah setempat. Berdasarkan Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang disetujui Pemda KSB, jumlah biaya pengamanan yang dialokasikan untuk kegiatan Teddy Suhendyawan Syarif
Pilkada 9 Desember mendatang senilai Rp 1,5 miliar. Menurut Kapolres KSB, AKBP Teddy Suhendyawan Syarif, anggaran tersebut terhitung kecil dibanding dengan nilai anggaran yang diusulkan pihaknya. “Kalau dibandingkan dengan yang kita usul, yang disetujui itu minimal,” timpalnya.
Dengan anggaran sebesar itu, Kapolres memaparkan, pihaknya akan menggunakan indeks di bawah standar minimal pembiayaan per personel. Biayanya akan dipatok pada angka Rp 30.000 per orang per hari atau turun sebesar Rp 10.000 dari standar miminal pembiayaan pengamanan. “Kami biasanya menggunakan Rp 50.000 per hari per anggota untuk pengamanan. Tapi untuk Pilkada ini karena anggarannya minim, kita turunkan di bawah standar minimal jadi Rp 30.000,” paparnya seraya menambahkan, untuk proses
pengamanan seluruh rangkaian pelaksanaan Pilkada pihaknya menurunkan sebanyak 394 orang personel. “Itu termasuk BKO. Dan sejak awal untuk proses pengamanan anggota kami sudah bekerja dan akan terus sampai seluruh tahapan Pilkada rampung seluruhnya,” timpal Kapolres yang terkenal akrab dengan para awak media ini. Meski anggarannya minim, Kapolres menegaskan akan melakukan proses pengamanan secara maksimal di seluruh tahapan proses Pilkada. Dan untuk tujuan pengaman-
an pun, jajarannya telah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi konfilk selama proses Pilkada berlangsung. “Kita sudah punya peta rawan konflik dan berpotensi konflik. Dan sekarang ini kita terus pantau wilayah-wilayah itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tegasnya. Kapolres mengatakan, dalam rangka menciptakan Pilkada yang jujur dan adil dan bebas konflik, diminta partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kondusivitas daerah. Para
tokoh masyarakat dan agama diharapkan mengambil peran menengahi masyarakat dalam perbedaan selama Pilkada dan terutama para pasangan calon untuk tetap berkompetisi secara jujur sesuai ketentuan yang berlaku. “Semua elemen harus turut berperan serta secara aktif untuk menjaga kondusivitas daerah selama Pilkada. Pilkada ini penting bagi masyarakat dan kita semua karena kita akan memilih pemimpin yang akan menjalankan kelanjutan pembangunan daerah lima tahun ke depan,” imbuh Kapolres. (bug)
(Suara NTB/ist)
Program Keluarga Harapan Kabupaten Bima Diluncurkan
Bima (Suara NTB) Kabupaten Bima melakukan sosialisasi dan peluncuran perdana pembayaran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi anggota rumah tangga kategori SMA di aula kantor camat Woha. Untuk tahap II tahun 2015 ini, tercatat 1.445 RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) di tiga Kecamatan. Sosialisasi dan peluncuran ini dilakukan oleh Asisten II Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Drs. Muzakkir, M.Sc pada Kamis (30/7). Menurut Muzakkir, PKH merupakan program Pemerintah yang dihajatkan untuk menyentuh kebutuhan warga RTSM di seluruh kecamatan. Melalui intervensi ini secara bertahap akan meringankan beban RTSM yang berada di wilayah kecamatan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari melalui bantuan yang diberikan baik dalam jangka pendek maupun investasi sumber daya manusia. “Dengan demikian diharapkan agar generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan dan bermanfaat terutama untuk membiayai sekolah bagi anak didik warga RTSM,” terang Muzakir. Sebagai program lintas lembaga, maka program ini memerlukan koordinasi intensif diantara semua instansi terkait yang terlibat di dalamnya agar tujuan utama PKH dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama pada kelompok masyarakat miskin dapat dicapai. Pada kesempatan tersebut, kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima Drs. Rusydi, M.Si dalam laporan mengatakan, pencairan ini untuk dua periode Juli sampai dengan Agustus 2015. Total RTSM sebanyak 1.445 di tiga Kecamatan yaitu Woha sebanyak 788 RTSM di 15 desa dengan total anggaran Rp 759 juta. Kecamatan Belo sebanyak 202 RTSM untuk tujuh desa dengan total anggaran Rp 203,9 juta dan Kecamatan palibelo sebanyak 455 RTSM pada sembilan desa dengan total anggaran Rp 460 juta. Rusydi menambahkan, dana yang diterima antara Rp 1 juta hingga Rp 1,8 juta. “Pencairan dilakukan di kantor Pos masing-masing Kecamatan,” tuturnya. (use)
Panwaslu KSB Panggil Oknum PNS Terlibat Politik Praktis Taliwang (Suara NTB) Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terhitung Senin hari ini, mulai memanggil oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sebelumnya teridentifikasi terlibat dalam kegiatan deklarasi dan pendaftaran bakal pasangan calon saat proses pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU), pekan lalu. Ketua Panwaslu KSB, Unang Silatang, S.Kom mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan kepada masing-masing oknum PNS dimaksud. Dalam surat tersebut, secara berjenjang pihaknya menjadwalkan pemeriksaan kepada masing-masing PNS mulai Senin. “Untuk pemanggilan pemeriksaan kita akan mulai besok (hari ini, red),” katanya kepada media ini, Minggu (2/8). Terhitung ada empat orang oknum PNS yang akan dipanggil oleh pihak Panwaslu KSB. Unang mengungkapkan, latar belakang posisi keempat PNS itu bervariasi mulai dari pengajar (guru), pimpinan wilayah kecamatan (camat) dan pegawai dinas/instansi Pemda KSB. “Ada guru, camat dan pegawai dinas,” paparnya tanpa mengungkap identitas masing-masing oknum. Menurut Unang, dalam pemeriksaan nanti titik berat pertanyaan yang akan diajukan pihaknya yakni mengenai motivasi para oknum PNS. Hal tersebut penting mengingat sebagai abdi negara, seorang PNS diatur secara tegas “diharamkan” terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik praktis. “Sebagai PNS, mereka yang terlibat itu saya kira mengetahui adanya larangan bagi dirinya. Tapi mereka tidak mengindahkan aturannya,” sesalnya. Untuk kebutuhan pemeriksaan, Panwaslu akan bergerak cepat. Unang berjanji segera setelah pemeriksaan masingmasing oknum PNS, pihaknya akan menindaklanjutinya sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kalau memang secara sah menyalahi aturan maka akan kita tindaklanjuti,” cetusnya. Selama kegiatan pendaftaran Pilkada di kantor KPU pekan lalu, memang terlihat adanya sejumlah PNS yang terlihat turut dalam rombongan bakal pasangan calon. Bahkan mereka secara terang-terangan memperlihatkan diri di hadapan publik turut serta secara aktif selama proses pendaftaran. (bug) Unang Silatang (Suara NTB/bug)
(Suara NTB/bug)
GULMA - Kondisi kolam TWA Lebo yang mulai tertutupi gulma, tumbuhan teratai liar.
Kolam TWA Lebo Mulai Ditutupi Gulma Taliwang (Suara NTB) Kondisi kolam Taman Wisata Alam (TWA) Lebo, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali tak terurus. Hampir setahun tak pernah dimanfaatkan, hampir sebagian dari area genangan kolam kini tertutup gulma. Dari pantuan media ini, Minggu (2/8) pemandangan permukaan kolam TWA Lebo tidak lagi seperti ketika awal diresmikan sekitar dua tahun lalu. Di bagian timur, gulma berupa tumbuhan teratai liar, rapat merayap menutupi kolam. Akibatnya jika dilihat dari kejauhan, kolam nampak semakin mengecil karena di beberapa bagian bibir kolam juga dirambati rumput liar. Tak hanya tertutupi gulma, ketinggian airnya pun semakin surut. Pasokan air yang biasan-
ya didapatkan dari danau utama, kini tidak dapat lagi masuk ke kolam akibat musim kemarau. Karena airnya surut itulah, kemungkinan pihak penjaga kolam pun terpaksa mengevakuasi beberapa wahana sampan bebek yang biasanya dioperasikan di kolam TWA Lebo di waktu-waktu hari libur. Tertutupnya kolam TWA Lebo oleh tanaman gulma sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Sebelum diresmikan pada 2013 lalu, kondisi kolam TWA Lebo lebih parah. Atas instruksi bupati Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM kala itu, kolam TWA Lebo pun dibersihkan dari gulma dan saat diresmikan bupati meminta agar seluruh fasilitas yang telah ada dipelihara sehingga dapat terus dimanfaatkan masyarakat. Bahkan untuk pengemba-
Diduga Setubuhi Pacar
Seorang Remaja Ditahan Polisi Sumbawa Besar (Suara NTB) Polres Sumbawa menahan MY (18), seorang remaja warga kelurahan Samapuin, kecamatan Sumbawa. Dia ditahan lantaran diduga telah menyetubuhi pacarnya, Mawar (15), seorang gadis yang masih di bawah umur, Juni 2015 lalu. Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Tri Prasetiyo kepada wartawan membenarkan adanya penahanan tersebut. Dituturkan sebelumnya kedua belah pihak keluarga korban maupun pelaku berkomunikasi. Dan rencananya pelaku dan korban akan dinikahkan. Namun saat hendak dinikahkan, mereka berkelahi. Sehingga mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya melakukan penahanan terhadap pelaku. Lantaran tersangka bukan merupakan anak dibawah umur, yang bersangkutan terancam dijerat dengan undang-undang perlindungan anak. “Daripada ribut nantinya, kami tahan yang bersangkutan. Karena perbuatan yang dilakukan juga pelanggaran pidana,” imbuh Tri. Seperti diberitakan Suara NTB sebelumnya, kasus persetubuhan ini terjadi sudah beberapa kali dilakukan keduanya. Namun baru diketahui pada 24 Juni lalu. Saat itu korban sebut saja Mawar (nama samaran), tinggal di rumah pamannya di Samapuin. Awal-
nya Mawar menghubungi pacarnya MY warga kelurahan Samapuin. Dalam hal itu, Mawar meminta MY membawakan jeruk nipis untuk obat sakit tenggorokan sekitar pukul 22.00 Wita. Takut ketahuan pamannya, Mawarpun meminta MY memberikan jeruk nipis melalui jendela kamarnya. MY pun masuk melalui jendela tersebut, keduanya sempat bercumbu di dalam kamar. Di dalam kamar, MY mengajak Mawar berhubungan badan. Namun Mawar menolaknya, dengan alasan saat ini masih bulan puasa. Namun setelah mendapat rayuan, Mawar pun mau melakukan hal tersebut. Setelah selesai, MY tertidur di kamar Mawar dalam keadaan telanjang, dan Mawar keluar ke kamar mandi. Hal tak terduga, ternyata paman Mawar melihat MY yang sedang tertidur dalam kondisi telanjang di kamar tersebut. Sempat terjadi keributan, dan keduanya di sidang di dalam rumah tersebut. Dengan kejadian itu, kedua orang tua yang bersangkutan diberitahukan. Dan persoalan ini hendak diselesaikan secara kekeluargaan. MY pun diminta untuk menikahi Mawar. Namun, keluarga korban melihat tidak ada itikad baik dari keluarga MY. Sehingga pada Senin (29/6) lalu, kasus ini dilaporkan ke Polres Sumbawa untuk diproses lebih lanjut. (ind)
ngan sebagai wahana wisata, bupati berencana menyerahkan pengelolaannya kepada investor. Menurutnya, pengelolaan TWA Lebo akan lebih bisa berkembang jika diserahkan ke tangan investor terutama yang secara khusus berkonsentrasi pada pengembangan potensi pariwisata di daerah. Namun nampaknya belum ada investor yang tertarik mengelola TWA Lebo, karena hingga hari ini sejumlah fasilitas yang telah ditempatkan Pemda KSB di sana hanya dipelihara oleh dinas teknis pemerintah. Rahmat salah seorang warga, menyayangkan kondisi kolam TWA Lebo yang kembali kumuh karena dipenuhi gulma. Ia mengatakan, seharusnya pemerintah bisa secara berkala melakukan pembersi-
han karena ada eskavator amphibi yang ditempatkan pemerintah di lokasi kolam. “Memang kata orang alat berat itu bukan untuk memberishkan kolam. Tapi kan minimal bisa digunakan karena ada di situ. Apa susahnya, toh yang mau dibersihkan juga punya pemerintah,” timpalnya. Seharusnya lanjut dia, sebagai aset daerah, pemerintah harusnya memelihara segala fasilitas yang ada di TWA Lebo. Tidak seperti sekarang ini, beberapa bangunan yang sudah ditempatkan di lokasi terkesan terbengkalai tanpa perawatan. “Lihat saja berugak yang ada, atap-atapnya sudah mulai rusak. Padahal bangungan-bangunan itu dibuat dengan anggaran puluhan bahkan ratusan juta,” sesal Rahmat yang mengaku
kerap singgah di TWA Lebo ketika sedang berurusan ke kecamatan Taliwang. “Banyak warga yang menjadikan tempat ini sebagai tempat istirahat ketika bepergian. Demikan juga saya, yang hampir tiap hari bolak-balik ke Taliwang dari Poto Tano,” sambung Rahmat. Upaya pebersihan kolam TWA Lebo dari gulma teratai nampaknya tidak terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya tahun ini Pemda KSB kemungkinan tidak menyiapkan anggarannya. Untuk pengembangan fasilitas pariwisata TWA Lebo, Pemda KSB tahun 2015 ini hanya menganggarkan untuk pembangunan kolam baru. Kolam tersebut berupa fasilitas kolam renang yang rencanaya akan rampung pada akhir tahun ini. (bug)
Hendak Menabung
IRT Dijambret Sumbawa Besar (Suara NTB) Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) dijambret tasnya saat hendak menabung ke salah satu bank di Sumbawa, tepatnya di gang samping kantor Pengadilan lama kelurahan Seketeng kecamatan Sumbawa. Uang tunai belasan juta serta suratsurat berharga miliknya berhasil dibawa penjambret. Ratnawati (36) warga RT 03 RW 03 kelurahan Samapuin kecamatan Sumbawa, langsung melaporkan kejadian yang menim-
panya ke Polisi. Sebelum kejadian, pelapor hendak menuju Bank BNI Cabang Sumbawa untuk menabung. Sesuatu tak terduga saat pelapor hendak melintas menggunakan motornya di TKP, tiba-tiba dari arah belakang penjambret menghampiri dan memepet sepeda motornya. Nampaknya penjambret langsung merampas tas warna pink milik pelapor. Kemudian penjambret dengan cepat kabur. Tas tersebut berisi uang tunai sebesar Rp 16.460.000,
serta surat-surat penting berupa STNK sepeda motor Yamaha Mio, kartu ATM BRI dan BNI, dua KTP, dan Sim C. Kapolres Sumbawa melalui Kasat Reskrim, Iptu Tri Prasetyo kepada Suara NTB, Sabtu (1/8) membenarkan adanya laporan tersebut. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan olah TKP dan menanyakan saksi-saksi. Serta melakukan pemeriksaan terhadap korban. Sedangkan terhadap pelaku masih dalam penyelidikan. (ind)
Pasangan Calon Bupati Sumbawa Lulus Tes Medis Sumbawa Besar (Suara NTB) Setelah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan di RSU Kota Mataram, tiga bakal pasangan calon yang bakal bertarung di Pilkada Sumbawa, dinyatakan lulus. Artinya sehat secara jasmani, rohani dan bebas narkoba. Sebagaimana disampaikan Ketua KPU Sumbawa, Syukri Rakhmat, S.Ag, ketika dihubungi Suara NTB, Minggu (2/8), hasil pemeriksaan meliputi jasmani, rohani serta bebas narkoba ketiga pasangan, A. SaatJaya, Husni-Mo dan JIWA sudah diterima KPU Sumbawa. ”Semua bakal pasangan calon hasil pemeriksaan kesehatannya bagus. Artinya sudah selesai soal kesehatan,” tandasnya. Sekarang ini, KPU Sumbawa tengah melakukan verifikasi berkas calon. Pihaknya sudah bersurat ke bakal calon untuk segera melengkapi kekurangan berkas sampai batas waktu yang ditetapkan 7 Agustus mendatang. Misalnya melengkapi Surat Keter-
angan terkait bebas hutang dari Pengadilan, SKCK dari kepolisian dan hal administratif lainnya. “Untuk ijazah pendidikan terakhir bakal calon sudah lengkap,” urainya. Syukri kembali mengingatkan khusus surat pengunduran diri bakal calon yang dibuktikan dengan Surat Pemberhentian dari pejabat berwenang agar segera diurus. Sebab menurut PKPU, surat dimaksud paling lambat diserahkan 60 hari sejak ditetapkan sebagai pasangan calon. Peneatapan pasangan calon sendiri oleh KPU pada 24 Agustus. Ketua DPRD Sumbawa, Budi Suryata, S.P, yang dikonfirmasi sebelumnya, mengakui sejauh ini, dari dua anggota DPRD yang mendaftarkan diri ke KPU sebagai bakal calon, Chandra Wijaya Rayes dan Jack Morsa belum mengajukan surat pengunduran dirinya. Diperkirakan surat tersebut baru akan masuk nanti saat ditetapkan sebagai calon. Apalagi pengurusan surat dimaksud juga tidak memakan waktu lama di DPRD. (arn)
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 7
(Suara NTB/ula)
DIPERBAIKI - Bendungan Rababaka yang diperbaiki dengan dipasang bronjong sebagai bendungan semi permanen untuk antisipasi banjir bandang di musim hujan akhir tahun 2015.
Tangani Kekeringan
Dompu Siapkan Dana Tanggap Darurat untuk tanaman padi. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin kepada wartawan, Minggu (2/8) mengatakan, dampak kekeringan selalu terjadi di Kabupaten Dompu. Karena Dompu termasuk daerah dengan curah hujan yang relatif kecil setiap tahun. “Tapi sejauh ini belum ada laporan yang masuk un-
tuk daerah yang kesulitan air bersih akibat kekeringan (di Dompu),” kata H. Bambang. Dampak kekeringan dirasakan untuk tanaman pertanian. Tanaman padi di beberapa wilayah harus diganti dengan komoditi kedelai. Bahkan di wilayah so Monta dan Nowa, tanaman padi petani mengalami puso. “Yang saya
Aniaya Pedagang Kasur
Oknum Polisi Diperiksa Kota Bima (Suara NTB) EPS, oknum anggota yang bertugas di wilayah hukum Polda Papua, untuk sementara batal kembali bertugas. Pasalnya, yang bersangkutan yang sudah berada di atas kapal dan tinggal menunggu berlayar, harus ditahan oleh anggota Propam Polres Bima Kota. EPS diamankan setelah diduga menganiaya Masudin (30) yang merupakan pedagang kasur. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (31/7) malam sekitar pukul 21.00 Wita. Saat itu, EPS yang berasal dari Kecamatan Sape dan rombongan termasuk dua orang teman sesama anggota Polisi sudah berada di atas KM Wilis. Biasanya untuk perjalanan, penumpang harus menyewa kasur. Tak berapa lama, dia mendatangi korban dan mengambil dua kasur termasuk untuk istrinya. Namun sepertinya, gelagat pelaku tak ingin membayar kasur dimaksud. Korban kemudian menawar harga kepada pelaku. “Saya bilang, kalau mau, bayar Rp 50 ribu,” tutur korban. Namun mendengar tawaran tersebut, pelaku justru menggertak dan menanyakan apakah korban tidak takut dengan pelaku. Mendengar gertakan tersebut, korban akhirnya mengambil kembali kasur dan hendak menjual ke orang lain. “Dia gertak sambil bilang kamu ga takut sama saya, kita ini aparat,” ucap korban menirukan perkataan pelaku. Sejurus kemudian, pelaku langsung pukul korban pada bagian mata. Sementara tiga orang teman pelaku juga ikut menganiaya. Korban baru berhenti mendapat penganiayaan setelah mengeluarkan darah dan dilerai oleh pelaku lain. Masudin mengaku tak menyangka aparat yang melindungi masyarakat melakukan penganiayaan. Untuk itu, dia pun ingin agar oknum tersebut diproses. “Karena kalau aparat main pukul begini, kita susah cari makan. Ini pertama kalinya saya dianiaya seperti ini,” tandas Masudin yang ditemui di Puskesmas Plus Rasa NaE Barat. Sementara itu usai melakukan penganiayaan, oknum EPS langsung diamankan oleh Propam. Kasubag Humas Polres Bima Kota, Iptu Sabri menyebutkan jika oknum sudah diamankan oleh Propam. Aksi pemukulan terjadi lantaran oknum anggota Polri itu tersinggung saat melakukan tawar menawar. “Dia memang bertugas di Polda Papua,” terang Sabri. (use)
sesalkan seperti di so Monta dan Nowa, mereka biasanya menanam kedelai, tapi menanam padi karena terkecoh oleh tingginya intensitas hujan pada awal menanam. Itulah yang mengalami puso sekarang,” ungkapnya. H. Bambang juga menegaskan, tidak ada kaitan jebolnya bendungan Rababaka den-
gan dampak kekeringan pada tanaman padi warga di daerah hilir. Tapi itu akibat dari dampak kekeringan dan dampak badai el nino. “Tidak adanya air yang mengalir pada saluran irigasi itu karena saat ini bendungan Rababaka sedang dibuatkan bendungan semi permanen,” katanya. Saluran irigasi utama bend-
nilai Rp 13 miliar lebih. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian Dompu, luas areal yang terkena dampak kekeringan di Kabupaten Dompu sekitar 800-an ha. Wilayah Kecamatan Woja yang paling luas, diikuti kecamatan Hu’u, Pajo, Dompu, Kempo dan Kecamatan Manggelewa. (ula)
Randis Camat Ditarik
Pilkada Bima Menghangat Bima (Suara NTB) Prosesi Pilkada di Kabupaten Bima mulai menghangat. Kendaraan dinas (randis) camat yang seharusnya digunakan untuk memperlancar tugas camat melayani kepentingan masyarakat umum, ditarik oleh pemkab setempat. Randis tersebut diduga digunakan untuk kepentingan politik praktis, diduga digunakan oleh Camat Langgudu, Drs. M. Rum, untuk mengarahkan massa pada pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima. ‘’Kendaraan dinas kami tarik atas perintah Kabag Umum. Mobil ini diduga ikut dalam politik praktis pada pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Bima,’’ ucap Kasubag Perlengakapan dan Aset Bagian Umum, Firman, Sabtu (1/8). Dikatakannya, randis
tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik. Melainkan hanya untuk kegiatan kedinasan. ‘’Saya hanya menjalankan tugas. Bila atasan saya memerintahkan tarik, ya saya tarik,’’ terangnya. Diakuinya, randis Camat Langgudu diduga mengarahkan massa pada pendaftaran
pasangan Dinda- Dahlan. Randis yang ber nomor polisi EA 51 Y itu diduga mengangkut orang menghadiri pendaftaran pasangan tersebut. ‘’Kita mendengar informasi seperti itu. Randis ini digunakan untuk mengakut massa dan pelatnya diganti warna hitam,’’ akunya.
Sementara itu, Camat Langgudu, Drs. M. Rum membantah randis yang digunakannya itu digunakan untuk politik praktis. “Itu tidak benar. Saya malah kaget randis ditarik secara mendadak,’’ sebutnya via HP, kemarin. Dia menceritakan, penarikan randis itu dilakukan tanpa ada klarifikasi lebih awal. Dia mendapat telepon pada saat menggelar rapat di kantor setempat, Jumat (31/7) lalu. ‘’Saya ditelepon oleh Kabag Umum. Meminta randis dibawa ke kantornya. Tapi saya belum mau karena saya disuruh antar ke-
sana,’’ terangnya. Dia mengaku, penarikan mendadak itu sempat ditanya olehnya pada Kabag Umum Setda Kabupaten Bima, Drs. H. Budiman. Hanya saja, jawabannya penarikan itu atas dasar perintah Bupati Bima. ‘’Penarikan ini sudah jelas memperhambat kerja kita di Kecamatan. Apalagi dalam waktu dekat kita akan melaksanakan upacara 17 Agustus,’’ sebutnya. M. Rum berharap, kasus yang memojokkannya itu harus diklarifikasi. Sehingga tidak terkesan menfitnah dirinya yang tidak mengetahui seperti apa yang dituduhkan. (uki)
Jagung Dompu
Diekspor Lewat Pelabuhan Badas
Di Dompu Diduga Banyak Pemilih Ganda Dompu (Suara NTB) KPU Kabupaten Dompu mengakui banyak pemilih ganda pada data potensial pemilih pemilihan (DP4). Panitia pengawas (Panwas) Pilkada di setiap tingkatan dan warga dituntut aktif untuk mengoreksi data pemilih. Proses pendataan pemilih melalui proses coklit di tingkat TPS direncanakan hingga 19 Agustus. Ketua Divisi sosialisasi dan pendidikan pemilih KPU Dompu, Suherman, S.Pd kepada Suara NTB, Minggu (2/ 8) mengakui, banyaknya pe(Suara NTB/ula) milih ganda dalam data peSuherman milih hasil sinkron antara DP4 dan daftar pemilih pada pemilu terakhir karena ada beberapa perubahan. Dalam DP4 terdapat beberapa Desa hasil pemekaran masih tercantum namanya pada Desa asal dan di Desa barunya tidak ada pemilihnya. Selain itu, terdapat pemilih dengan dua nama karena pencantuman gelar dan nama orang tua. “Dalam DP4 sekarang tidak ada lagi pemilih yang mencantumkan nama orang tua, sementara dalam daftar pemilih sebelumnya masih ada nama orang tuanya,” katanya. Selain itu, banyak juga data pemilih yang sudah meninggal dunia dan berubah statusnya seperti menjadi anggota TNI/Polri masih tercatat. Demikian juga dengan pemilih pemilu akibat telah menikah atau karena usia. “Kita minta kepada warga yang belum didatangi petugas untuk secara aktif menanyakan. Coklit data pemilih di tingkat TPS batasnya sampai 19 Agustus ini,” ungkapnya. Banyaknya data pemilih ganda menyebabkan data pemilih di Dompu saat ini hampir menyamai jumlah penduduk Dompu yaitu sekitar 200-an ribu orang. Kendati demikian, proses penghapusan data pemilih ganda ini dilakukan melalui proses coklit. (ula)
ungan Rababaka juga akan diperbaiki pemerintah. Perbaikan jaringan irigasi ini akan berdampak tidak mengalirnya air. Apalagi jaringan irigasi utama Rababaka kondisinya cukup memprihatinkan, sehingga banyak air tidak sampai ke hilir. Jaringan irigasi ini akan diperabaiki pemerintah melalui dana APBN tahun 2015 se-
(Suara NTB/ist)
PAWAI RIMPU – Pawai rimpu, salah satu budaya Bima, yang rencananya akan menghadirkan sekitar 20.000 perserta, untuk memecahkan rekor Muri pada acara festival Sangiang, 5 Agustus mendatang.
Festival Sangeang Berencana Pecahkan Rekor Muri Bima (Suara NTB) – Bupati Bima, Drs. H. Syafruddin H.M. Nor, M.Pd, MM, akan membuka resmi Event Festival Sangeang di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima, 5 Agusutus 2015. Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh anggota DPD RI daerah pemilihan NTB, Hj. Robiatul Adawiah, SE dan Dirjen Kementerian Keuangan RI. Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Bima, Chandra Kusuma, M.Ip kepada Suara NTB, Sabtu (1/8) mengatakan, panitia sudah merampungkan semua agendanya. Dan undangan pembukaan sudah disebarkan. Chandra mengaku event tersebut dilakukan untuk memu-
puk dan mengangkat kembali kebudayaan Bima atau Mbojo yang dulu terkenal, namun kini sudah terkikis oleh arus globalisasi. “Festival ini bertujuan antara lain untuk menghadirkan kembali budaya Bima yang telah lama mati suri,” terangnya. Chandra menyebutkan, pada event itu juga akan digelar kegiatan lomba seperti pacuan kuda pantai, lomba dayung sampan layar, busana Adat, pantun Bima dan biola Katipu. Pawai budaya Rimpu akan ikut memeriahkan dalam memecahkan Rekor MURI yakni sebanyak 20.000 peserta se Kabupaten Bima. “Rimpu merupakan corak ataupun tanda budaya Bima
yang selama ini cukup terkenal, maka dengan adanya festival ini, kami berusaha untuk memecahkan rekor Muri,” ujarnya. Sementara itu ketua Panitia Festival Sangeang, Muhktar, SH mengatakan, beberapa persiapan telah dilakukan seperti melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat. Kemudian telah melakukan rapat pemantapan dengan seluruh panitia festival tersebut baik pemerintah Kecamatan maupun desa. Bahkan kata dia, sekitar 20.000 undangan telah disebarkan. Sudah pada tahap final, semua panitia dan masyarakat sudah siap menyambut festival ini,” pungkasnya. (uki)
Dompu (Suara NTB) Kapasitas pelabuhan Calabai, Dompu, yang hanya mampu disandari kapal bertonase maksimal 6.000 ton, membuat kapal untuk ekspor tidak dapat bersandar. Ekspor jagung Dompu akhirnya dialihkan melalui pelabuhan badas, Sumbawa. Kepala Dinas Koperindag Tamben Dompu, Muhammad, ST, M.Si kepada Suara NTB, Minggu (2/8) mengatakan, kecilnya kapasitas pelabuhan Calabai menjadi pemicu gagalnya ekspor jagung melalui pelabuhan Calabai. “Hasil koordinasi saya dengan mas Joko (pengusaha yang ingin ekspor), ekspor jagung dialihkan melalui pelabuhan Badas Sumbawa,” ungkapnya. Kapal yang akan mengangkut jagung untuk ekspor ke Filipina tersebut, kapasitanya 7.700 ton. Sementara kapasitas pelabuhan Calabai Dompu hanya bisa disandari oleh kapal dengan kapasitas maksimal 6 ribu ton. “Kapten kapalnya tidak berani sandar di Calabai, makanya dialihkan ke pelabuhan Badas Sumbawa,” ungkap Muhammad. Muhammad mengaku, belum tahu pengalihan melalui pelabuhan Badas Sumbawa juga akan berimbas pada perubahan asal usul barang. Tapi surat asal usul barang diterbitkan Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Dompu hanya mengeluarkan rekomendasi. “Kita tidak tahu, apakah akan diubah atau tidak. Itu tergantung pihak pelabuhan Badas,” katanya. Muhammad juga mengatakan, hanya Joko (pengusaha Manggelewa) yang mengurus rekomendasi untuk ekspor jagung asal Dompu. Selama ini, jagung Dompu hanya dikirim ke luar daerah. “Bisa jadi sampai daerah tujuan (Surabaya, Sumbawa, Bima), jagung Dompu kemudian diekspor. Tentu asal usul jagung tidak disebut dari Dompu,” jelasnya. Rencana ekspor jagung melalui pelabuhan Calabai diperjuangkan Pemda Dompu. Harapannya, Dompu sebaga penghasil jagung semakin dikenal hingga ke luar negeri. Karena jagung Dompu selama ini diekspor melalui pelabuhan Badas Sumbawa dan pelabuhan Bima. Akibatnya, asal usul jagung Dompu tidak terekspos dalam doku-men pengiriman barang. Hal ini juga diakui Rudy, direktur PT Seger cabang Muhammad Dompu. (ula) (Suara NTB/ula)
Dompu (Suara NTB) Kekeringan tetap menjadi langganan Kabupaten Dompu di setiap musim kemarau, terlebih dalam dua tahun ini. Mengantisipasi dampak kekeringan, Pemda Dompu siapkan anggaran tanggap darurat yang bisa digunakan saat dibutuhkan. Namun dampak kekeringan di Dompu paling besar dirasakan
POLHUKAM
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Gelar Tabligh Akbar
Korem 162/WB Hadirkan 50.000 Orang Mataram (Suara NTB) Sebagai rangkaian acara Halal Bihalal dan mempererat persaudaraan, Korem 162/WB menggelar acara Tabligh Akbar. Kegiatan dilaksanakan di Lapangan Bundar PSLT Praya, Lombok Tengah, Selasa (4/8) mendatang, menghadirkan sekitar 50.000 orang dari seluruh NTB. Tabligh Akbar bertema “Melalui Halal Bihalal dan Tabligh Akbar, Korem 162/ WB Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Guna Wujudkan Kondusifitas dan Sejahtera”. “Ini dalam silaturah(Suara NTB/dok) mi akbar, masih dalam rang- Lalu Rudy Irham Srigede kaian Idul Fitri 1436 Hijriyah,” kata Danrem 162/WB, Kolonel CZI Lalu Rudy Irham Srigede kepada Suara NTB, Sabtu (1/8) lalu. Undangan pun sudah disebar ke seluruh kabupaten dan kota, utamanya di Pulau Lombok. Dengan taksiran massa, Lombok Timur 15.000 orang, Lombok Tengah 20.000 dan Kota Mataram, Lombok Barat dan KLU 15.000 orang. “Ada 400 Ponpes kami sebar undangan, termasuk organisasi Islam, organisasi massa, kami juga bekerjasama dengan Kanwil Kementerian Agama NTB untuk mengundang sekolahsekolah, juga kerjasama dengan Dikpora NTB,” terangnya. Dipastikan juga hadir Gubernur NTB, TGH. M Zainul Majdi, Kapolda NTB Brigjen Pol. Umar Septono, bersama seluruh SKPD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, hadir Bupati dan Walikota se NTB bersama SKPD masing-masing. Terhadap mereka yang belum sempat menerima undangan, agar tetap bersedia hadir karena memang kegiatan tersebut terbuka. Penyelenggara juga akan menyediakan makanan dan minuman secara gratis. Akan banyak kegiatan yang digelar nanti. Mulai dari pameran alat utama system pertahanan (Alutsista) TNI dan Polri, pameran hasil kerajinan khas NTB. Ada juga hiburan musik, termasuk presean dan wayang kulit. (ars)
Halaman 8
Hypermart Abian Tubuh Ludes Terbakar Mataram (Suara NTB) Pusat perbelanjaan (Hypermart) di Jalan Anak Agung Gede Ngurah, Abian Tubuh Kota Mataram Ludes Terbakar, Minggu (2/8) pagi. Kebakaran itu merupakan insiden kedua yang terjadi di seputaran Cakranegara dalam satu kali 24 jam hari itu. Puluhan unit pemadam kebakaran umumnya dari Kota Mataram dan Lombok Barat dikerahkan untuk memadamkan api. Sayangnya, api yang diduga bersumber dari lokal penyimpanan alat–alat elektronik tersebut sudah terlanjut melahap seluruh isi pusat perbelanjaan tersebut. Selain armada pemadam kebakaran, 2 unit kendaraan water cannor milik Mako Polres Mataram dan sejumlah Water Cannon Milik Dalmas Polda NTB juga ikut dikerahkan. Kendati demikian, dalam jangka waktu dua jam lebih, insiden kebakaran tersebut be-
lum bisa dipadamkan. Kapolres Mataram, AKBP Bambang Sumitro ketika ditemui Suara NTB di Lokasi Kejadian menuturkan bahwa pihaknya menerima informasi dari masyarakat sekitar pukul 5.30 Wita. Saat itu, ia langsung mengerahkan pasukan untuk membantu proses pemadaman. Pihaknya menunggu selesai proses pemadaman api untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan penelitian terkait penyebab kebakaran. “Belum ada koordinasi dari pihak pengelola ataupun pimpinan market dengan kita.
Yang jelas, kita tunggu selesai proses pemadaman api baru setelah itu kita lakukan pemeriksaan,” tuturnya. Saat proses pemadaman berlangsung, dua saksi mata yakni satpam yang bernama Roni serta salah satu karyawan yang bernama Dewa yang diwawancara menuturkan, api bermula dari lokasi penyimpanan benda – benda elektronik. Satpam yang piket malam itu berempat masuk dan memeriksa sumber kebakaran tersebut. Saat mendapati titik yang terletak di sebelah selatan bangunan Hypermart, mereka sempat mendengar suara
letupan serta aroma kabel yang gosong. Sekejap, setelah itu api mulai menjalar dan membesar ke seluruh ruangan. Mengetahui hal itu, mereka langsung meminta bantuan kepada pihak pemadam kebakaran dan aparat kepolisian. Namun naas, barang – barang yang ada di dalam pusat perbelanjaan tersebut tidak dapat terselamatkan. Semua dilalap si jago merah hingga menyisakan puing dan abu bekas pembakaran. Sejumlah karyawan yang bekerja di pusat perbelanjaan itu tampak terkejut ketika menyaksikan insiden tersebut. Sementara itu, warga setempat sudah lebih awal berhamburan untuk menyaksikan insiden yang mengepulkan asap tebal berwarna hitam ke udara tersebut. Asap hitam dan tebal akibat kebakaran tersebut bahkan bisa disaksikan dari wilayah Karang Jangkong, Kota Mataram. K a p o l s e k Cakranegara Kompol I Gusti Suwarnaya, yang juga ditemui Suara NTB di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menambahkan, insiden tersebut merupakan peristiwa kebarakan ke dua dalam satu kali
Farouk Muhammad Minta Tiongkok Bangun Smelter di Indonesia Jakarta (Suara NTB) Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Tiongkok, Yu Zheng Sheng berkunjung ke Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/7). Kehadiran Yu dan rombongannya disambut oleh Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad. “Kita mengharapkan, supaya Tiongkok dapat turut serta merealisasikan membangun pabrik pengolahan bahan mineral mentah (smelter), agar Indonesia mampu mengeskpor bahan mineral jadi dan bernilai ekspor tinggi. Selain itu kita intensifkan itu kerja sama di bidang sosial, dan budaya antar kedua negara,” ujar Farouk Muhammad dalam kesempatan pertemuan tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut anggota DPD RI A.M Fatwa, Emilia Contesa, Abdul Aziz Khafia, dan Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar Parlemen dan kerja sama bilateral kedua negara, terumata di bidang ekonomi. Farouk menambahkan, kerjasama ekonomi yang dikembangkan dengan RRT harus memiliki nilai tambah, tidak sekedar mengekspor bahan mentah saja seperti apa yang sudah dilakukan selama ini. Secara khusus, DPD RI meminta agar investor RRT melakukan investasi langsung (direct investment) di sektor pertambangan dengan membangun pengolahan pemurnian bahan baku (smelter). Selain itu investasi RRT diharapkan harus pro daerah, diantaranya dengan membuka kantor pusat di daerah dan tidak harus di Jakarta. “Selain itu juga kita meminta tenaga kerjanya untuk proyek agar di rekrut dari Indonesia, yang terlebih dahulu dilatih dan dimagangkan di RRT baru kemudian di kirim kembali,” tegasnya. Di bidang sosial budaya, DPD RI mendorong kerjasama people to people yang lebih intensif diantaranya dengan pertukaran pemuda dan pelajar. Selaras dengan misi kebudayaan juga, mengingat selama ini budaya china secara umum di Indonesia sudah memasyarakat, namun budaya Indonesia sebaliknya kurang popular. Seiring dengan perkembangan, proses diplolamasi antara Negara saat ini tidak bisa hanya melalui track one (pemerintah) dan track two (non-pemerintah), namun kini telah berkembang menjadi diplomasi multi-track. Diplomasi multitrack merupakan sebuah kerangka kerja konseptual sebagai suatu sistem kehidupan dan refleksi dari beragam aktivitas yang dilakukan dimana hal tersebut berkontribusi dalam proses kerjasama yang lebih kompleks. (*)
(Suara NTB/ist)
DIALOG - Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Tiongkok, Yu Zheng Sheng (kiri) saat berdialog bersama Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/7).
24 jam di seputaran cakra. Dikatakan, sekitar pukul 02.00 pagi tadi juga sempat terjadi kebakaran di kawasan arena buah. “Jam dua pagi tadi juga ada kebakaran kantor LPJ yang ada di dekat Arena Buah. Apinya padam setelah jam 4 tadi, selang beberapa jam ini lagi dikabarkan kebakaran,” tuturnya di halaman gerbang masuk ke Hypermart tersebut. Sementara itu, polisi belum berani memastikan terkait dugaan penbyebab kebakaran. Demikian juga mengenai total kerugian yang dialami pihak Hypermart. Polisi akan meminta bantuan pihak laboratorium forensik Mabes Polri untuk memastikan mengenai apa penyebab kebakaran. Jalan Ditutup Selama proses evakuasi dan pemadaman api, Jalan AA Gede Ngurah sempat ditutup. Hal ini untuk mengantisipasi terkait kemacetan yang menghambat lalu – lalang armada pemadam kebakaran yang dari markas menuju TKP kebarakan. Puluhan unit pemadam tersebut berkali – kali melakukan isi ulang air untuk memadamkan api yang menjadi – jadi. Penutupan akses jalan raya dilakukan juga karena warga yang menumpuk diseputar lokasi kejadian. Warga beramai – ramai menyaksikan insiden sejak mulai kebakaran hingga selesainya proses pemadaman. (met)
TERBAKAR Satu unit pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Hypermart sekitar pukul 06.15 Wita Minggu kemarin. (Suara NTB/met)
Pojok Konseling Narkoba
Polisi Sebut Dua BNN Buka Stand di Arena ”Car Free Day” Tersangka Tak Terbukti Pengedar Narkoba Giri Menang (Suara NTB) Polres telah melakukan uji laboratorium forensik terhadap barang bukti beserta tiga terduga jaringan narkoba di Gili Trawangan Kabupaten Lombok Utara. Hasilnya, dari tiga tersangka yang ditangkap ternyata dua pelaku antara lain SH dan SN tidak terbukti sebagai jaringan pengedar. Oleh karena itu, kedua pelaku akan direhabilitasi di tahanan BNNP NTB. Sedangkan, IMD terbukti memiliki dan positif pengguna narkoba. Hal ini diakui Kasat Narkoba Polres Lombok Barat AKP Rafles T Girsang, Jumat (31/7). Dijelaskan, setelah melakukan uji laboratorium selama beberapa hari, hasilnya pun telah keluar. Dari ketiga pelaku itu, dua diantaranya inisial SH dan SN dari hasil tes urinenya positif sebagai pemakai. Atas haisl laboratorium itu, untuk sementara mereka tidak termasuk jaringan narkoba. Oleh karena itu, kedua pelaku akan diberikan sanksi sesuai peraturan jika itu pemakai dan hanya memiliki saja akan dilakukan rehabilitasi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BNNP NTB untuk melakukan rehabilitasi terhadapnya. “Kedua pelaku tidak terbukti pengedar, itu setelah diuji lab” terangnya. Sementara, tersangka IMD setelah diperiksa laboratorium ternyata terbukti positif pemakai, pemilik dan pengedar. Oleh karena itu, tersangka IMD tetap ditahan dan direhabilitai. Untuk saat ini, pihaknya masih mengembangkan tersangka.
Sedangkan, jenis narkoba yang diuji tersebut yang didapatkan dari tersangka IMD terdiri pil ekstasi dengan warna biru 82 butir, dan 32 butir pil ektasi warna yang berbeda, kokain 82 gram dan hasis 2 bungkus seberat 47,47 gram. Sedangkan, dari kedua tersangka SH dan SN sebanyak 70 butir ineks, dan 2,34 gram kokain. Dari sejumlah barang bukti yang tidak terbukti hanya hasis karena dicampur narkoba dengan jenis obat-obatan lainnya. Oleh karena itu, jika dikenakan Undang-undang kesehatan pihaknya juga mengembangkan. Diketahui ketiga pelaku ditangkap di salah satu kafé di Gili Trawangan. Dari hasil penangkapan itu juga polisi berhasil menyita hasil jualan sebesar Rp 11 juta, sebilah senjata tajam berupa belati kecil, 5 ponsel, timbangan digital dan klip untuk membungkus sesuai pemesanan dari pemakai, serta sepeda listrik yang digunakan sebagai kendaraan mengantarkan pelanggannya. Barang bukti ini berhasil ditemukan di tempat berbeda yakni di vila Bungalow Style Gili Trawangan. Ketiga tersangka telah dilakukan pengintaian selama dua bulan. Sebelumnya, ketiga tersangka disangkakan pasal 114 ayat 1 dan 2, pasal 112 ayat 1 dan 2 pasal 127 untuk tersangka IMD dan SH. Sedangkan, SN disangkakan pasal 112 ayat 1 dan 127 ayat 1 sesuai undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman penjara 6-12 tahun. (her)
Mataram (Suara NTB) Upaya pencegahan terus digencarkan BNN Provinsi NTB. Minggu (2/8) kemarin, bidang pencegahan membuat stand sebagai ruang konsultasi bagi warga, termasuk untuk menjaring pemakai narkoba yang ingin direhabilitasi. Stand yang dinamai pojok konseling itu dibuat sederhana di salah satu sudut trotoar Jalan Udayana, tidak jauh dari Musala bagian timur. Dilengkapi meja, kursi untuk konselor berhadapan dengan klien. “Ini salah satu upaya kami untuk menyampaikan ke masyarakat tentang bahaya narkoba,” kata Kabid Cegah dan Pemberdayaan Masyarakat BNN NTB, Anggraeni Ninik Muniharti, SH kepada Suara NTB. Mereka juga berusaha untuk jemput bola sosialisasi kepada masyarakat terkait up-
aya rehabilitasi yang menjadi salah satu program utama. Kepada masyarakat yang memadati arena car free day mereka menyampaikan agar segera lapor diri jika memang menjadi pemakai narkoba. Warga juga diminta melaporkan anggota keluarganya yang pemakai atau pecandu narkoba ke BNN. “Kami akan rahasiakan identitasnya dan keluarganya. Kami akan rehabilitasi secara gratis sampai sembuh. Mereka tidak akan diproses hukum, itu jaminan kami,” tegasnya. Pojok konseling itu akan dipasang setiap kegiatan car free day, agar familiar diingatan masyarakat sehingga langsung datang ketika ingin konsultasi atau sekadar meminta informasi tentang bahaya narkoba. Menurut Renni, target rehabilitasi narkoba secara nasional adalah mencapai 100.000
orang. Sementara NTB, target rehabilitasi mencapai 1.568 orang. Hanya saja target itu belum seberapa dibanding yang sudah mendaftar. Saat ini tercatat di pihaknya, ada 47 orang telah dirawat di Klinik Pratama BNN NTB. Selebihnya ada 14 orang di Sekolah Polisi Negara (SPN) Belanting, Lombok Timur. Menjangkau masyarakat agar sosialisasi ini sampai ke lapisan paling bawah akan tetap menjadi upaya pihaknya. Kebutuhan akan sosialisasi memang semakin besar, dan pihaknya masih berusaha ingin mengimbangi. Sehingga saluran telepon pun dibuka. Ada dua line telepon untuk konsultasi atau laporan pengguna narkoba yang direhabilitasi, untuk kantor 0370 – 6177418 dan hanphone 085238944442. (ars/*)
(Suara NTB/ars)
POJOK KONSELING NARKOBA - Stand pojok konseling narkoba yang dibangun BNN NTB di arena car free day Jalan Udayana Mataram.
DPD Golkar Laporkan KPU Kota Mataram ke Panwaslu Mataram (Suara NTB) Setelah berulang kali melayangkan protes serta mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram menunjukan surat keputusan (SK) diklaim tidak sah tapi tidak digubris. DPD Golkar kubu Agung Laksono melaporkan dugaan pelanggaran Pilkada ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Laporan tersebut disampaikan secara tertulis dan diserahkan langsung oleh Ketua
Divisi Hukum DPD Golkar versi AL, Beni Bakary didampingi sejumlah pengurus lainya, Jumat (31/7). Titik tekan laporan itu berkaitan dengan pencabutan SK dukungan Golkar versi AL dinilai tidak sah oleh DPD Golkar, karena mengacu pada PKPU nomor 12 tahun 2015 tentang dukungan pasangan walikota/ wakil walikota harus menggunakan stempel dan tanda tangan basah. Namun SK diserahkan untuk pendaftaran
berupa faksimile. Menangapi laporan tersebut, Ketua Panwaslu Kota Mataram, Srino Mahyaruddin mengungkapkan, pihaknya mencoba melihat aturan dan memanggil KPU Kota Mataram untuk proses klarifikasi terhadap dokumen yang disahkan oleh KPU. Klarifikasi ini lanjutnya, sebatas melakukan pengkajian dan mengkonfrontir laporan, apakah ada pelanggaran ataukah ada mekanisme
prosedur yang salah. Hasil klarifikasi ini akan diplenokan, sehingga diketahui apakah termasuk pelanggaran atau sengketa. Rencana DPD Golkar menggugat KPU ke Pengadilan, menurut Srino, itu sah - sah saja sesuai prosedur hukum dan partai politik memiliki hak. “Kalau itu sah - sah saja, karena menjadi hak parpol,” terangnya. Pihaknya memiliki waktu lima hari untuk menyelesaikan
sengketa antara DPD Golkar dengan KPU, mengingat tahapan Pilkada tetap berjalan. Pantauan Suara NTB, Sabtu (1/8) dua Komisoner KPU yakni Divisi Teknis, Bedi Saparwadi didampingi Divisi Hukum, Paizah datang ke KPU sekitar pukul 10.30 wita. Keduanya langsung masuk ke ruangan dan langsung dimintai klarifikasi terhadap laporan itu. Tidak ada satupun wartawan diperbolehkan masuk dan mengambil gambar. (cem)
Senin, 3 Agustus 2015
SUARA NTB
Halaman 9
Halaman Halaman 14 10
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Kaki Palsu Karya Pauzal Bahri
Terinspirasi dari Film Kartun Tom and Jerry
Bahri Pauzal an kaki k k menunjuil karyanya. s a h asi palsu terinspir Paozan t kaki palsu a membu enonton Film m setelah om and Jerry. T Kartun
Kejadian itu masih terngiang-ngiang di benaknya dan terasa tak mungkin dilupakan. Tepatnya tanggal 23 Mei 2006 silam. Ia mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Akibatnya, kakinya yang sebelah kiri hilang. Keputusan dokter di RSUD Dr. R. Soedjono Selong terpaksa harus mengamputasi sepanjang 15 cm dari ujung kakinya. INILAH yang dialami anak muda asal desa terpencil di Dusun Bangle Desa Pesanggrahan Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur. Pauzal Bahri alias Ojan panggilan akrabnya. Hidup dengan kaki sebelah awalnya membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa. Selama satu tahun lebih ia pun hanya jadi penunggu rumah, karena tidak bisa pergi kemana-mana. “Hanya bisa makan, tidur dan nonton TV di rumah,” tutur pemuda kelahiran tanggal 15 September 1986 silam ini. Film kartun Tom and Jerry dan Bajak Laut yang menggunakan kaki palsu membuatnya berpikir dan mencoba berkarya membuat kaki palsu. Bermula menggunakan pipa paralon, Ojan memulai karyanya. Setelah melalui uji coba dan analisa berulang-ulang, pemuda kreatif ini pun kini berhasil menemukan kaki palsu yang nyaman dipakai. “Hampir satu tahun lamanya saya pakai paralon,” tuturnya. Menggunakan paralon sudah pasti berat dan cukup beresiko. Sehingga kini kaki-kaki palsu yang dibuat terbuat dari bahan baku fiber glass, spon, kayu yang dicetak sesuai ukuran kaki. Uniknya, Pauzal membuat semua alat bantu karyanya itu secara manual. Bantuan peralatan hanya untuk melubangi. Tempat pembuatannya
pun sangat sederhana. Bahkan berdampingan dengan kandang ayam. Meski demikian, ia memastikan kualitas hasil karyanya itu sangat aman dan nyaman untuk dipakai. Dia mengaku memiliki rahasia khusus dan teknik pembuatan khusus yang memberikan jaminan bagi setiap pengguna nyaman menggunakan kaki palsu buatannya. Sepintas, seperti pada diri mahasiswa semester akhir di Universitas Terbuka jurusan PGSD ini sendiri sama sekali tidak terlihat ia menggunakan kaki palsu. Karena jalannya pun terlihat sudah normal. Hebatnya lagi, ia mampu pakai sepeda motor pergi sampai ke Tabanan Provinsi Bali. ia menuturkan, di Pulau Dewata itu ia kini menjalin kerjasama dengan seorang pembuat dan pengusaha kaki palsu. Tidak hanya kaki palsu jenis bawah lutut saja yang dibuatnya seperti yang dikenakannya. Sejumlah alat bantu bagi manusia melakukan aktivitas sehari-hari sudah bisa dicetuskan. Antara lain kaki palsu di atas lutut, kaki palsu tanpa paha, alat bantu bagi penderita polio atau diistilahkan Ojan dengan sebutan Kriskrap. Ia juga membuat tangan palsu untuk yang tangannya buntung. Ada juga roll hand, yakni alat bantu untuk bagi penyandang cacat lahir atau karena pengaruh lain untuk tangan yang tertekuk kaku. Secara alamiah, penggunaan roll hand karya Ojan ini secara perlahan bisa kembali normal. Asalkan dilakukan dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian. “Ada juga loh alat bantu untuk orang memanjat pohon kelapa,” ucapnya. Berada di lingkungan yang banyak pohon kelapanya membuatnya mencoba melahirkan karya alat bantu bagi pemanjat. Diketahui, biasanya pemanjat hanya menggunakan tali yang dibentuk seperti angka delapan. Oleh orang Sasak disebut “tenggelas”. Alat bantu memanjat ini kata Ojan menggunakan per baja yang dipastikan sangat membantu mempercepat orang memanjat pohon. Setelah hampir sembilan tahun berkarya, sudah banyak orang yang dibantu untuk dibuatkan kaki palsu. Bagi pemuda yang kini masih tinggal di rumah orang tuanya ini, ia tidak mematok harga terhadap orang-orang yang dibantunya. Dihitung, untuk pembuatan kaki palsu dibutuhkan uang Rp 300-700 ribu. Termahal, katanya kaki tanpa paha. Biaya itu diperlukan untuk pengadaan bahan-bahan baku pembuatan kaki palsu. Pembelian spon, bayu, karet tumpuan kaki dan kulit untuk membentuk kaki. s) ru B/ (Suara NT Kepada Suara NTB, ia hanya menerangkan alat-alat bantu yang dibuatnya itu sejauh ini belum diperuntukkan secara komersil. Terpent-
Kaki d hasil k an tangan p a dipaja rya Pauzal B alsu ng di Kaki p rumah ahri a elah m lsu ini dibua nya. dan ses enerima pesat setsi bag uai dengan k nan o i yang a an tubuh or ndikan me makai ang nya.
ing katanya yang dibuatkan kaki palsu itu bisa berjalan dan menghadapi kehidupan sebagaimana kehidupan orang normal lainnya. Motivasi dan Terapi Psikologis Dari sekian banyak yang dibantu, tidak jarang katanya yang datang dalam keadaan stres berat. Pernah Ojan dipanggil khusus ke RSUD Dr. R. Soedjono Selong untuk memberikan motivasi dan terapi psikologis kepada salah seorang pasien kecelakaan yang juga harus diamputasi kakinya. Sebagian besar orang tidak ingin kaki atau tangannya diamputasi. Kepada para pasiennya, Ojan selalu memperlihatkan pengalaman pribadinya. Hal ini diyakini bisa menjadi terapi psikologis dan menjadi motivasi bagi seseorang yang bernasib sama dengannya untuk tetap menghadapi hidup tanpa harus berputus asa. Kaki putus, bukan berarti hidup juga putus. Menghadapi kehidupan ini harus dengan semangat dan motivasi. “Sesuatu yang hilang dari hidup kita bukan yang terbaik buat kita,” demikian kata-kata mutiara Ojan sebagai penyemangat. Terhadap para pasiennya, mahasiswa ini harus menginap di rumahnya. Selama menginap ini ada metode psikis dan psikologis yang ditularkan Ojan kepada pasiennya. Sang pasien yang baru datang tidak bisa langsung dibuatkan kaki palsu . Butuh dua hari pertama untuk terapi psikologis dan memotivasi agar pasien saat sudah memakai kaki palsu tetap percaya diri. Waktu menginap juga diperlukan untuk mempelajari bentuk kaki yang akan dibuatkan alat bantu. Pembuatan kaki palsu tidak bisa langsung, karena harus disesuaikan dengan bentuk kaki asli. Si pembuat kaki palsu ini mengedepankan kenyamanan pasien menggunakan hasil karyanya. Dibutuhkan waktu 9-10 hari lamanya, pasiennya itu menginap. Karena tempat yang sederhana, Ojan hanya mempersiapkan kamarnya sendiri untuk sang pasien. “Saya belum punya tempat khusus,” imbuhnya. Setelah pembuatan kaki palsu rampung, pasien tidak serta merta langsung membawa pulang. Ojan pun memberikan pelajaran dulu cara berjalan. Inilah kelebihan diberikan Ojan. Pasien baru dipersilakan pulang setelah bisa berjalan menggunakan kaki palsunya. Menurut Juara II Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kabupaten Lotim ini, pembuatan kaki palsu tidaklah sembarangan. Tidak bisa langsung diperjualbelikan di toko-toko ataupun lewat transaksi jual beli online. Kaki palsu yang dipakai harus menyatu dengan yang menggunakannya. Tidak jarang orang yang membeli kaki palsu tidak bisa menggunakan kaki palsu yang dibelinya, karena ukuran dan terbukti tidak nyaman dalam menggunakannya.(rus)
(Suara NTB/rus)
Sejarah Kaki Palsu SEGALA sesuatu memiliki sejarah tersendiri, termasuk barang-barang tersayang yang Anda miliki, termasuk juga kaki palsu. Siapa yang tidak mengetahui kaki palsu, alat bantu atau organ tiruan ini telah menyelamatkan dan memudahkan kehidupan para individu yang memiliki cacat tubuh. Sejarah kaki palsu sendiri dimulai di Mesir pada tahun 2750-2625 Sebelum Masehi. Pada zaman tersebut, seorang prajurit dari Vishpala melarikan diri dari penjara dengan cara memotong kakinya yang terikat oleh rantai berat. Kemudian ia melarikan diri dengan bantuan kaki palsu yang terbuat dari kayu. Selain di Mesir, sejarah kaki palsu juga terdapat di negara Yunani dan kerajaan Romawi. Pada zaman Romawi, kaki palsu dibuat dari perunggu. Sementara itu di Yunani sejarahnya hampir serupa dengan Mesir di mana seorang prajurit memutuskan untuk melarikan diri dari tentara Spartan dengan memotong kakinya dan memakai kaki palsu yang terbuat dari kayu. Bila pada zaman kerajaan Mesir dan Romawi awal mula kaki palsu berasal dari kejadian melarikan diri, mari kita telaah sejarah kaki palsu dari kacamata dunia kedokteran. Seorang ahli bedah dari Perancis bernama Ambroise Pare memperkenalkan amputasi sebagai salah satu alternatif untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Setelah melalui perawatan yang optimal, maka orang tersebut akan bisa terselamatkan. Namun, bagaimana jika orang itu ingin hidup normal, tentu akan menggunakan alat bantu, salah satunya kaki palsu. Setelah itu, Ambroise mulai mengembangkan kaki palsu secara ilmiah. Pada tahun 1863, Dubois L Parmelee dari New York City membuat perbaikan untuk lampiran kaki palsu. Dia diikat soket tubuh ekstremitas dengan tekanan atmosfer. Dia bukan orang pertama yang melakukannya, tapi ia adalah orang pertama yang melakukannya dengan hasil yang memuaskan. Pada tahun 1898, Dr Vanghetti menemukan anggota badan buatan yang bisa bergerak dengan melalui kontraksi otot. Pada tahun 1946, sebuah kemajuan besar dibuat dalam lampiran tungkai bawah. Sebuah kaus kaki hisap untuk prostesis atas lutut diciptakan di University of California (UC) di Berkeley. Pada tahun 1975, penemuan Ysidro M. Martinez ‘dari prosthesis bawah-the-knee menghindari beberapa masalah yang terkait dengan kaki palsu konvensional.Martinez, diamputasi sendiri, mengambil pendekatan teoritis dalam desainnya. Dia tidak mencoba untuk meniru anggota tubuh alami dengan diartikulasikan sendi di pergelangan kaki atau kaki yang dilihat oleh Martinez sebagai penyebab kiprah miskin. Prosthesis-nya memiliki pusat massa yang tinggi dan ringan untuk memfasilitasi percepatan dan perlambatan dan mengurangi gesekan. Kaki adalah jauh lebih pendek untuk mengontrol kekuatan percepatan, mengurangi gesekan dan tekanan. (ham/berbagai sumber)
Mimpikan Rumah Singgah MENGINGAT persoalan yang dihadapi para penyandang cacat, Pauzal Bahri memiliki mimpi besar bisa membangun rumah singgah. Keterbatasan yang dimilikinya diakui membuat dirinya sulit untuk mewujudkan rumah singgah itu tanpa sentuhan dari pihak lain. Keinginan besarnya itu katanya pernah dikemukakan pada sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Lombok Timur dan berharap bisa direspons segera. Baginya, rumah singgah ini sangat diperlukan untuk para penyandang cacat. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lotim diketahui memiliki catatan ada sekitar 7 ribu orang lebih yang terpapar sebagai penyandang cacat. Ribuan orang itu membutuhkan alat bantu untuk bisa berjalan dan sebagainya. Melalui rumah singgah, bisa dijadikan tempat berkreasi bagi para penyandang cacat. Untuk itu, Ojan — nama panggilan akrabnya, mendambakan bisa mempekerjakan semua penyandang cacat pemilik kaki palsu itu. “Rumah singgah itu akan menjadi rumah temapt berkarya bagi penyandang cacat, di NTB ini kan belum ada,” ujarnya. Rumah singgah bisa juga dijadikan tempat mengadu semua persoalan yang menyangkut penyandang cacat. Saat ini diakui, para penyandang cacat masih bingung harus kemana. Seperti soal mengatasi kecacatan kaki. Orang cenderung ingin keluar daerah hanya untuk membeli kaki palsu. Padahal belum tentu bisa dipakai. Di samping itu pasti akan menelan biaya besar. Dia menambahkan, salah satu kreasi yang coba akan dikembangkan adalah membuat kaki palsu, tangan palsu atau kreasi lainnya yang bisa memberikan semangat dan motivasi bagi penyandang cacat. Hasil kreasi itu bisa langsung dinikmati oleh para penyandang cacat tersebut. (rus)
Pauzal Bahri saat menunjukkan kaki palsu yang dipergunakannya untuk berjalan. (Suara NTB/rus)
Kriyapedia
Alat bor yang dipergunakan membuat kaki dan tangan palsu. Meski sederhana, ala t ini ma mp u menghasilkan produk berkualitas setara pabrik.
(Suara NTB/rus)
Pauzal Bahri menunjukkan alat ukur terhadap kualitas produk yang dibuatnya. (Suara NTB/rus)
Jelajah
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Halaman Halaman 14 11
Kampung Adat Sade.
Berugak Beleq Sade.
Masjid Kuno Sade.
(Suara NTB/kir)
(Suara NTB/kir)
(Suara NTB/kir)
Kampung Adat Sade
Simbol Identitas Suku Sasak Lombok Tengah Selain kaya akan potensi wisata bahari dan wisata alam, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) juga cukup dikenal memiliki potensi wisata budaya. Salah satunya, kampung adat Sade, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut. Dikatakan kampung adat, karena dikampung inilah orisinalitas adat istiadat Suku Sasak Loteng, masih bisa ditemukan. Setidaknya dalam hal seni bangunan. KAMPUNG Sade berada di dataran tinggi. Di area seluas sekitar 5 hektar lebih tersebut, kini masih berdiri sekitar 170 rumah adat asli masyarakat Suku Sasak Loteng. Kendati beberapa diantaranya sudah memperoleh sentuhan modern, namun tetap menunjukkan identitas rumah adat Suku Sasak. Selain kampung Sade, masih ada beberapa kampung adat lainnya di wilayah sekitar. Tapi hanya kampung
adat Sade yang memiliki komunitas terbesar, dengan penduduk sekitar 700 jiwa di dalamnya. Masyarakat kampung Sade memang dikenal sebagai masyarakat yang sangat fanatik dalam menjaga keaslian adat istiadat yang diwarisi para leluhurnya. Terutama dalam hal bangunan. Dimana, bentuk dan bahan bangunan yang digunakan masyarakat setempat, hampir sama. Dindingnya berupa bedek (dari bambu) dan beratapkan ilalang.
Lantai rumah rata-rata juga masih menggunakan tanah. Dengan dilapisi kotoran sapi atau kerbau. Terkesan kotor memang. Tapi dengan teknik yang sudah diwarisi turun temurun, lapisan kotoran sapi atau kerbau tersebut mampu disulap menjadi lantai yang higienies. Dan, tidak kalah mengkilap dari lantai keramik atau sejenisnya. Penggunaan kotoran sapi atau kerbau tersebut, bukan tanpa sebab. Pasalnya, keberatan kotoran sapi atau kerbau sebagai lapisan lantai tersebut dinilai mampu menciptakan efek nyaman di dalam rumah. Karena ketika musim dingin, lapisan tersebut bisa menghasilkan hawa hangat. Sebaliknya, ketika musim panas, lapisan kotoran sapi atau kerbau itu mengeluarkan hawa dingin. Sehingga siapapun yang berada di dalam rumah, bisa tetap
merasakan kenyamanan. Dalam kondisi dan cuaca yang berbeda. Di dalam kampung adat juga masih terdapat bangunan pendukung lainnya. Seperti lumbung yang dijadikan sebagai gudang, tempat menyimpan hasil panen dan sebagainya. Juga ada berugak hampir di setiap rumahnya. Bahkan, warga kampung memiliki satu berugak berukuran besar yang terdapat di dekat pintu masuk perkampungan. Berugak besar tersebut, salah satunya berfungsi sebagai tempat menggelar musyawarah. Dan, di bagian pinggir perkampungan juga masih berdiri kokoh masjid kuno Sade. Di bagian dalam perkampungan, suasana tradisional juga masih begitu kental. Dimana dalam kesehariannya, warga setempat menjalankan berbagai profesi.
Khusus untuk yang laki-laki,ratarata bekerja di sawah. Kemudian para ibu-ibu, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Mengerjakan semua pekerjaan rumah. Diselingi kegiatan menenun dan membuat kerajinan. Juga dengan menggunakan peralatan yang masih sangat tradisional. Hasilnya, kemudian dijual kepada wisatawan yang datang berkunjung. “Banyaknya wisatawan yang datang, secara tidak langsung memberikan berkah tersendiri bagi kita warga Sade,” kata Kadisbudpar Loteng, Drs.H.L.Putria. Karena dari hasil menjual kain tenun dan kerajinan tangan itulah, warga bisa menutupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga warga tidak hanya tergantung dari hasil pertanian saja. Selain dalam hal bangunan, masyarakat adat Sade juga masih cu-
kup kuat memegang adat istiadat. Salah satunya terkait budaya Merariq (menikah). Dimana warga Sade biasanya hanya menikah dengan sesama warga setempat yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Memang menikah dengan orang luar, tidak di larang. Tapi ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Terutama kalau pengantin prianya berasal dari luar Sade. Dimana pengantin prianya harus menyiapkan maskawin dalam jumlah cukup besar, untuk bisa mempersunting gadis asal Sade. Biasanya berupa sapi atau kerbau, minimal dua ekor. Ditambah beberapa persyaratan lainnya. ‘’Tidak mudah memang mempertahankan apa yang menjadi warisan leluhur. Tapi dengan tekad yang kuat, kita akan terus berusaha,’’ kata Putria. (kir)
Diberikan Otoritas Sendiri
(Suara NTB/kir)
Suasana warga Sade
(Suara NTB/kir)
SEBAGAI upaya mendukung pelestarian adat istiadat di Kampung Sade, sejak beberapa tahun yang lalu Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), telah menetapkan Kampung Sade sebagai kampung adat. Dengan begitu, pemerintah daerah memberikan otoritas sendiri bagi warga Kampung Sade untuk mengatur pola dan tata kehidupan sesuai adat istiadat yang ada. ‘’Pemerintah daerah sudah memberikan otoritas kepada warga Kampung Sade,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, Drs.H.L. Putria. Termasuk dalam hal membuat buat awig-awig (peraturan) yang mengikat khusus bagi warga Kampung Sade. Dengan begitu, diharapkan warga Kampung Sade bisa lebih leluasa mempertahankan adat istiadatnya. Ke depan, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung keberadaan kampung adat Sade. Sebagai simbol dan identitas masyarakat suku sasak di Loteng. Sehingga ke depan, siapa saja yang ingin mengenal dan mengetahui seperti ada istiadat masyarakat suku sasak Loteng, terutama dalam hal bangunan bisa belajar di kampung adat Sade. Dukungan fasilitas ke depan juga akan terus diupayakan oleh pemerintah daerah. Agar bagaimana kemudian kelestarian kampung adat Sade bisa terus bertahan di masa-masa yang akan datang. “Sekecil apapun bentuk dukungan, akan kita berikan. Agar kampung adat Sade bisa tetap terjaga,” pungkas Putria. (kir)
Aktivitas warga Sade.
(Suara NTB/kir)
Suasana warga Sade
Halaman Halaman 14 12
Menari
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Mataram (Suara NTB) Selain menjadi aktivitas yang membantu membentuk tubuh laiknya berolahraga pada umumnya, menari juga dapat diandalkan menjadi sebuah profesi. Hal inilah yang memicu semangat dalam diri Ni Wayan Liana Mega Putri, Siswi SMA Negeri 7 Mataram. Penari binaan Sanggar Seni dan Kreasi Suci yang sudah menjadi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) kesenian ini menggeluti ilmu tari tradisional bahkan lebih dari sepuluh tahun. Ia menilai bahwa menari, selain menjadi hobi bagi dirinya, juga mampu diandalkan sebagai profesi. Tak heran, gadis yang sudah memiliki ilmu tari yang mumpuni ini selalu membuahkan hasil dari aktivitas seni yang dilakoninya. “Menurut saya menari ini adalah sebuah hobi yang menjadi job (pekerjaan-red). Apalagi kita suka dengan pekerjaan itu, pasti lebih enak,” ujarnya ketika ditannya Suara NTB, seputar tentang tarian dan manfaatnya, Sabtu (1/8). Dalam dunia tari, penari yang akrab disapa Liana ini mungkin sudah lebih banyak merasakan asam garam jika dibandingkan dengan rekan-rekannya. Ia mendalami ilmu tari, tidak hanya sekadar dari sisi gerakannya, melainkan segala tentang nilai yang terpaut dalam tarian tersebut juga didalaminya melalui kajiankajian seni khususnya seni tari. Dirinya lantas membedakan karakteristik antara tari bali dengan tari sasak yang berkembang ditengah masyarakat yang ada di Pulau Lombok. Menurutnya, dua jenis tarian ini meski memiliki sedikit kemiripan, tetap dua jenis tarian tersebut menunjukkan cirri khas yang jauh berbeda. Dari sisi gerakan, tari sasak dinilai bergerak lebih detail sehingga mampu memunculkan makna atau maksud yang ingin disampaikan melalui tari tersebut. Berbeda dengan tari bali yang sifatnya lebih lentur namun sigap ketika beralih gerakan. “Kalau gerakan dalam tari Sasak, kita harus menggambarkannya dengan detail, sedetail-detailnya. Sebab, beda gerakan nanti bisa jadi beda makna dalam tarian tersebut,” lanjutnya. Berbeda dengan tari bali, lanjutnya. Kalau tari bali, gerakan yang disuguhkan sang penari terkesan lebih ayu dan lembut, akan tetapi tetap harus pas dengan maksud yang ingin disampaikan. “Kalau tari Bali lebih mencolok pada pertunjukan gerakan mata dan tangan, gagem dan ngegel. Sementara kalau tari sasak, lebih terfokus pada gerakan-gerakan seperti ngoncernya,” tandasnya. (met)
(Suara NTB/ist)
○ ○ ○ ○ ○ ○
KEMBANG SEMBAH - Ni Wayan Liana Mega Putri saat mementaskan tari Kembang Sembah, sebuah tari persembahan penyambutan tamu yang berkembang di tengah masyarakat Bayan, KLU.
○
○
(Suara NTB/ist)
PERANG TOPAT - Komang Ayu Mas Ratna Dewi ketika menampilkan Tari Perang Topat.
Rubrik belia hadir setiap pekan pada hari Senin. Kirimkan cerpen, cerita anak, dongeng atau artikel hasil kreasi kalian sendiri ke email suarantbbelia@gmail.com suarantbbelia@gmail.com. Jangan lupa dilengkapi dengan identitas diri kalian.
Hobi yang Menjadi Profesi
○ ○ ○ ○
menceritakan tentang burung merak. Dalam setiap gerakannya mencerminkan tentang keindahan dan keunikan dari burung tersebut. Sementara tari Kasmaran, ini bercerita tentang seorang putri di pulau dewata yang sedang jatuh hati pada seorang pangeran,” jelasnya. Selanjutnya, tari tradisional dari daerah bali yang berjudul Selat Segare, merupakan representasi kerinduan Putra Bali yang berada di luar negeri. Tarian itu diciptakan oleh seorang dosen dari ISI Denpasar ketika menyelesaikan studi S3 di luar negeri. “Selain itu, ada banyak juga ragam tarian dari nusantara yang sudah saya kuasai, terutama tari Japin yang berasal dari Jawa dan tari Pagelu dari Sumatera,” tuturnya. Kendati demikian, dirinya tidak apatis atau acuh terhadap ragam taritarian yang berkembang di tanah Lombok. Penari yang akrab disapa Dewi ini juga menguasai puluhan jenis tari tradisional yang ada, tak terkecuali tari Perang Topat, yang berkembang di tengah masyarakat Hindu dan Muslim di Kecamatan Lingsar, serta tari Kembang Sembah yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara (KLU). “Kalau tari tradisional di Lombok yang paling sering saya tampilkan adalah tari dua tarian itu,” tandasnya. (met)
○
Setiap hari, siswi SMAN 3 Mataram ini paling tidak menyisihkan waktunya selama dua atau tiga jam untuk latihan menari. Menurutnya, seni tari merupakan satu aktivitas yang menyenangkan dan menggairahkan bagi dirinya. Tak heran, siswi yang tinggal di Pagutan, Mataram ini mempelajari ilmu tari sejak ia belum memasuki jenjang pendidikan formal. “Sejak kecil saya sudah mulai diajarkan tentang tari,” ujarnya, Sabtu (1/8). Dikatakan, hampir seluruh jenis tarian yang berasal dari berbagai daerah pernah dipelajarinya. Artinya, ia tidak membatasi diri untuk hanya mempelajari seni tari dari daerah asalnya semata. Bahkan, tidak sedikit tari tradisional yang berasal dari daerah Bali juga mampu dikuasainya. “Setiap gerakan dalam tarian itu kan memiliki makna-makna filosofi. Dan itulah yang membuat saya sangat tertarik mendalami ilmu ini. Kemudian, saya banyak mempelajari tarian yang berasal dari luar daerah,” ujarnya. Adapun, jenis-jenis tarian yang berasal dari Bali dan telah dikuasainya antara lain, Merak Anggelo, Kasmaran, Selat Segare dan lainya. Ragam tari tradisional yang dikemas dengan nilai budaya yang khas ini menurutnya mengandung cerita masing-masing. “Kalau tari Merak Anggelo, itu
○
Mataram (Suara NTB) Setiap gerakan dalam sebuah tarian, terutama pada tari tradisional dari berbagai daerah memiliki nilai dan makna filosofi tertentu. Nilai-nilai dan makna filosofi dalam tarian itulah yang menjadi pemikat bagi Komang Ayu Mas Ratna Dewi untuk menggeluti dan mendalami ilmu tentang tari tradisional.
○
Terpikat Filosofi Setiap Gerakan Tari
○
○
○
○
○
○
○
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Puluhan Ribu Jamaah Hadiri Hultah Akbar NWDI Ke-80 di Pancor
TGB : NW Berjuang untuk Agama dan Negara Selong (Suara NTB) – Puluhan ribu jamaah NW Pancor dari segala penjuru baik di NTB maupun dari sejumlah daerah lainnya di Indonesia, Minggu (2/8) membanjiri aula Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunahdlatain Nahdlatul Wathan (YPH PPD) NW Pancor Lombok Timur (Lotim). Kedatangan puluhan ribu jamaah tersebut dalam rangka menghadiri Hari Ulang Tahun (Hultah) Akbar Nahdlatul Wathan Diniah Islamiah (NWDI) ke-80 di Pancor Lombok Timur (Lotim) yang dirangkaikan dengan Haul ke-18 Almaghfurullahu Maulana Syeikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang juga pendiri organisasi NWDI, NBDI dan NW. Hadir pula dalam acara itu, Wakil Kepala Bagian Politik dan Ekonomi Konsulat Amerika Serikat (AS) di Indonesia, Jett Thomasson, salah satu ulama ternama di Jakarta,
Habib Jindan Novel, Wakil Gubernur NTB, H. Muhammad Amin, Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Rektor Universitas Negeri Jakarta, Prof. H. Djaali, SKPD Provinsi NTB, SKPD Kabupaten Lotim, dan sejumlah tamun undangan lainnya. Dalam pengajian akbar acara Hultah NWDI ke-80 di Pancor, Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Pancor, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, dalam tausyahnya menyampaikan, Nahdlatul Wathan Diniah Islamiah (NWDI) merupakan induk dari madrasah dan merupakan benih perjuangan. Sejak didirikannya NWDI pada tahun 1937 hingga tahun 2015 ini, banyak tahapan-tahapan dan periode perjuangan yang telah dilalui oleh Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Namun, kata TGB yang juga Gubernur NTB ini, dengan kegigihan dan keihklasan beliau dalam menyebar amal kebaikan, organisasi NW yang
dibawanya hingga saat ini tetap dijaga oleh Allah SWT. Dalam acara akbar tahunan itu, TGB mengajak kepada seluruh jamaah supaya bersyukur atas perjuangan yang sudah dilakukan oleh Maulana Syaikh dan mewarisi semangat beliau untuk memberikan manfaat kepada masyarakat umum melalui organisasi NW. “Perjuangan NW itu cinta teguh kepada agama dan cinta kokoh kepada negara, karena cinta kepada negara merupakan bagian dari menghidupkan iman dan taqwa. Perjuangan Maulana Syaikh tidak saja untuk NW, namun melalui organisasi NW ini beliau berjuang untuk agama dan berjuang untuk negara,” tegasnya. Sebelum mencapai puncak peringatan Hultah NWDI ke-80 di Pancor, pihak panitia telah memberikan kontribusi yang cukup baik dalam mensukseskan acara akbar yang selalu dinanti-nantikan oleh
masyarakat selama seminggu rangkaian kegiatan peringatan Hultah NWDI ke-80 di Pancor. Dari persiapan secara umum yang dikomandoi oleh Kepala Sekolah MTs. Muallimin NW Pancor, H. Hamdan, M.Pd, di Bagian Keamanan yang dikomandoi oleh Kepala MTs. NW Pancor, Burhanudin,M.Pd, dan di Bagian Gerak Jalan dikomandoi oleh Munawar, M.Pd, dan Ketua Forum Kepala Madrasah YPH PPD NW Pancor, Drs. Humaidi. Sementara, Ketua Panitia Hultah NWDI ke-80 di Pancor, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menegaskan, organisasi NW yang didirikan oleh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memberikan kontribusi yang cukup baik kepada agama, bangsa dan negara dan tetap menjaga kekompakan, ketertiban dan memberikan energi yang positif di manapun berada. (yon/adv)
(Suara NTB/yon)
(Suara NTB/yon)
Ketua Umum PBNW, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memberikan tausyiah di hadapan puluhan ribu jemaah di Hultah NWDI ke80 di Pancor Lotim.
(Suara NTB/yon)
Para peserta pawai alegoris dalam rangka peringatan Hultah NWDI ke-80 di Pancor, Lotim.
(Suara NTB/yon)
Para pejabat yang hadir dalam acara Hultah NWDI ke -80 di Pancor, Lotim.
(Suara NTB/yon)
Kesenian Tetongkek yang merupakan kesenian khas Lombok ikut memeriahkan peringatan Hultah NWDI ke -80 di Pancor, Lotim.
Ketua Umum PBNW, Dr.TGH. Muhammad Zainul Majdi berpose bersama usai memberikan piagam penghargaan kepada santri-santri berprestasi YPH PPD NW Pancor dalam acara Hultah NWDI ke-80 di Pancor, Lotim.
(Suara NTB/yon)
Puluhan ribu jamaah yang menghadiri peringatan Hultah NWDI ke-80 di Pancor, Lotim.
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
PENDIDIKAN
Halaman 13
PTS Bisa Ditutup
Tak Penuhi Rasio Dosen dan Mahasiswa
Nikmati Buku Referensi MEMASUKI tahun ajaran baru 2015-2016, sejumlah sekolah di Lombok Timur (Lotim) yang menjadi pilot project penerapan kurikulum 2013 sudah menerima buku referensi. Kepada Suara NTB, Sabtu (1/8), Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim, Drs. M. Zaini menyebutkan, penyaluran buku kurikulum (Suara NTB/dok) 2013 sudah dilakukan beM.Zaini berapa waktu lalu. “Penyaluran buku kepada sejumlah sekolah di Lotim yang menjadi pilot project pengembangan kurikulum 2013 itu langsung dilakukan oleh pihak kementerian, sementara kita dari kabupaten hanya melakukan pemantauan,” jelasnya. Adapun, sejumlah sekolah yang menjadi pilot project dalam pengembangan kurikulum 2013 ini, untuk tingkat SD sebanyak 30 sekolah, karena mendapatkan tambahan dari yang semula 9 sekolah di tahun 2014-2015 (tahap pertama) dan ditambah 21 sekolah pada tahun ajaran 2015-2016 (tahap kedua). Sementara untuk tingkat SMP sebanyak 6 sekolah untuk tahun ajaran 2015-2016 dari sebelumnya sebanyak 3 sekolah di tahun ajaran 2014-2015. “Itulah sejumlah sekolah yang menjadi pilot project pengembangan kurikulum 2013, sisanya itu tetap menggunakan kurikulum 2006,” ujarnya. Zaini menegaskan, sejumlah sekolah yang menjadi pilot project pengimplementasian kurikulum 2013 itu diharapkan mampu menjalankannya dengan baik, mengingat guru-guru di sejumlah sekolah tersebut sudah mengikuti pelatihan-pelatihan kurikulum 2013. Sementara, pengimplementasian kurikulum 2013 dilakukan secara bertahap dan terbatas, karena sekolah-sekolah yang menerapan kurikulum 2013 itu adalah sekolah-sekolah yang sudah siap dari berbagai hal, termasuk dari pihak tenaga pendidik. (yon)
Blanko Ijazah dan SHUN Belum Keluar
Sekolah Dapat Terbitkan Surat Keterangan Sementara Jakarta (Suara NTB) – Berdasarkan pemantauan Kemendikbud per tanggal 31 Juli 2015, sebanyak 30 provinsi telah menyelesaikan pengiriman blanko ijazah dan SHUN (Sertifikat Hasil Ujian Nasional) ke satuan pendidikan sejak tanggal 7 Juli 2015. Blanko itu selanjutnya akan diisi pihak sekolah dan dibagikan kepada peserta didik. Dari 30 provinsi itu, 26 provinsi telah menyelesaikan pengisian blanko serta menerbitkan ijazah dan SHUN bagi siswa yang berhak, sementara empat provinsi (Sulawesi Tengah, Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah) masih dalam proses pengisian blanko (belum menerbitkan ijazah dan SHUN). ‘’Selain itu, ada satu provinsi, yaitu Jambi, yang sedang dalam proses pengiriman blanko ke sekolah. Kemudian tiga provinsi (Kalimantan Utara, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta) belum selesai mencetak blanko ijazah dan SHUN dan diperkirakan baru akan siap pada pertengahan Agustus 2015,’’ ungkap Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam. Menurutnya, provinsi yang belum dapat menyelesaikan pencetakan blanko, Dinas Pendidikan atau sekolah dapat menerbitkan surat keterangan sementara pengganti Ijazah dan SHUN, sehingga siswa dapat menggunakannya untuk keperluan pendaftaran sekolah, melamar kerja dan keperluan lain. “Panitia UN Kemendikbud terus memantau perkembangan dan mengingatkan provinsi yang belum menyelesaikan penerbitan ijazah/SHUN agar segera dapat menyelesaikan pemenuhan hak siswa,” ujar Nizam. (ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
PAWAI - Pawai alegoris yang merupakan rangkaian Hultah NWDI ke 80 di Pancor Lombok Timur, Sabtu (1/8) diikuti banyak kontingen pelajar dari sekolah dan pondok pesantren yang ada di di NTB. Tampak, salah satu kontingen peserta yakni rombongan dari Pondok Pesantren Nurul Jannah NW Ampenan Kota Mataram saat mengikuti pawai.
SMAN 1 Batulayar Perlu Disosialisasikan SMAN 1 Batulayar Lombok Barat (Lobar) perlu terus disosialisasikan oleh jajaran sekolah terkait. Pasalnya pada tahun ajaran 2015/2016 jumlah siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut terhitung sekitar 26 orang siswa saja Kepala SMAN 1 Batulayar, Lalu Sapoan mengakui kondisi ini. Ia menyebut, total jumlah keseluruhan siswa di SMAN1 Batulayar ini sekitar 148 orang siswa dengan tenaga pengajar 21 PNS dan 4 Honorer.Tata usaha 7 PNS dan 8 honorer. Adapun tenaga pengajar yang kurang adalah Guru Olah Raga, Geografi dan Sosiologi. Menurut Sapoan, letak geografislah yang menjadi faktor utama minimnya siswa yang mendaftar. SMAN 1 Batu Layar yang terletak di Desa Senteluk Kecamatan Batulayar dan bangunannya berdiri di area perkampungan membuat
sekolah ini tidak begitu dikenal. “Minimnya peminat siswa baru juga dikarenakan akses jalan menuju sekolah tersebut dikelilingi vila dan rumah rumah orang asing, sehingga sedikit tertutup dari akses jalan utama Senggigi,’’ akunya. Minat siswa, kata dia, mulai berkurang sejak dibangunnya SMKN 1 Batu Layar yang ada di Desa Montong. Kebanyakan siswa baru yang masuk berasal dari Senggigi dan KLU seperti Nipah. Sedangkan untuk daerah Batu Layar bagian selatan lebih banyak memilih melanjutkan pendidikannya ke Mataram dan SMAN 1 Gunung Sari. Sapoan mengaku, telah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat calon siswa baru masuk ke SMAN 1 Batulayar. Salah satunya dengan mengundang pihak kepala desa maupun masing masing kepala dusun setempat. Tujuannya, me-
mudahkan calon siswa langsung bisa mendaftar ke dusun atau desa. Selain itu, bekerja sama dengan semua guru untuk menyebarkan brosur secara meluas. Sapoan mengatakan, untuk menarik minat siswa kembali, tahun ini pihaknya akan memprogramkan English Pariwisata dan English Club. Di samping itu juga ekstrakurikuler pencak silat Sasak menjadi andalan di sekolahnya tersebut. Tidak hanya itu, Sapoan mengatakan, pihak sekolah akan mendirikan Sanggar Seni seperti Seni lukis dan membatik. Meski minat untuk masuk SMAN1 Batulayar tersebut sekarang kurang, akan tetapi para siswa tetap bisa bersaing dengan sekolah lain yang ada di Lobar. Banyak kegiatan lomba yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat SMAN1 Batu Layar mampu menjadi juara. (her/*)
Mataram (Suara NTB) Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), Edy Suandi Hamid, mengatakan, perguruan tinggi swasta (PTS) yang tidak memenuhi rasio dosen dan mahasiswa terancam ditutup oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti). Hal itu bertujuan agar terjaminnya kualitas pendidikan di seluruh PTS. Dia menjelaskan, berdasarkan Peraturan Pendidikan Tinggi (Dikti), rasio perbandingan antara dosen dan mahasiswa ada dua jenis. Pertama, eksakta perbandingannya 1:30 dan kedua, ada noneksta dengan mengunakan rasio perbandingan 1:45. Namun, pada kenyataan banyak PTS bahkan PTN mengalami kekurangan dosen, sehingga rasio mahasiswa mengalami ketimpangan. “Kenyataan di lapangan, ada banyak PT yang rasionya 1:100 atau 1:70. PTS sehingga tidak efektif untuk proses pembelajaran di PT,” terangnya, Sabtu (1/8). Edy menyebut, salah satu langkah yang dapat ditempuh oleh PTS yang mengalami ketimpangan rasio di atas adalah mendesak Menristek Dikti untuk mengeluarkan Permen agar para dosen dan profesor yang telah lama pensiun diberikan nomor induk dosen nasional khusus (NIDNK) agar dapat mengajar dan memenuhi rasio dosen di PTS. “Sangat berharap agar Menristek Dikti, mengeluarkan permen tersebut, sehingga kontribusi dari para dosen pensiunan dapat perhitungkan dalam pangkalan data
perguruan tinggi,” ujarnya. Menurut Edy, aturan tersebut sangat membantu, jika mulai diterapkan karena ratarata PTS banyak menggunakan jasa para dosen pensiunan yang masih dapat berkontribusi. Selama ini, kontribusi dosen pensiunan tidak masuk dalam pangkalan data dan tidak masuk dalam rasio perbandingan yang membuat rasio dosen dan mahasiswa di PTS tidak sebanding. Sementara itu, Direktur Pusat Studi Budaya Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Lalu Idham Zahir mengingatkan agar masyarakat lebih selektif dalam memilih PTS. Menurutnya, PTS yang tidak memenuhi rasio dosen dan mahasiswa harus dihindari, karena berisiko besar bagi masa depan mahasiswa. Dampak lebih jauh ialah kampus tersebut bisa saja ditutup, sehingga merugikan mahasiswa. Selain itu, Idham meminta agar PTS juga memiliki komitmen untuk benar-benar menghitung rasio berdasarkan aturan tersebut. Di NTB, ujarnya, terdapat banyak kampus swasta yang rasionya bisa ditanyakan masyarakat sebelum mendaftar. (dys)
SMK Perhotelan 45 Mataram Diresmikan Mataram (Suara NTB) SMK Perhotelan 45 Mataram di bawah naungan Yayasan 45 Mataram resmi berdiri. SMK ini diresmikan Sabtu (1/8) yang dihadiri Ketua Dewan Pembina Yayasan 45 Mataram Drs. H. Lalu Azhar, Ketua Dewan Pengurus Yayasan 45 Mataram Brigjen (purn) H. Abdul Kadir, SIP, dan sejumlah pengurus yayasan.
Keberadaan SMK Perhotelan 45 Mataram ini diharapkan mampu menjadi lumbung penyedia tenga kerja terampil di Kota Mataram. Selain meresmikan pendirian SMK Perhotelan 45 Mataram, pada kesempatan itu juga dilakukan pelantikan terhadap dewan pengurus SMK Perhotelan 45 Mataram. Ketua Dewan Pengurus Ya-
LANTIK Ketua Dewan Pengurus Yayasan 45 Mataram H. Abdul Kadir melantik Dewan Pengurus SMK Perhotelan, Sabtu (1/8).
yasan 45 Mataram H. Abdul Kadir, mengaku tujuan pendirian SMK Perhotelan 45 Mataram untuk menyiapkan lulusan terampil yang siap bekerja di kota Mataram dalam tiga bidang yang dibuka SMK Perhotelan 45 Mataram. “Ini bertujuan agar nantinya masyarakat bisa dipersiapkan dalam dunia kerja yang dibutuhkan,” terangnya. Tahun ini SMK Perhotelan 45 Mataram membuka tiga jurusan yaitu Jurusan Akomodasi Perhotelan, Jurusan Tata Boga dan Jurusan Multimedia. Menurutnya, jurusan-jurusan
yang dibuka sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini seperti pada Jurusan Akomodasi perhotelan yang saat ini banyak dibutuhkan di hotel-hotel. “Sekarang hotel banyak tumbuh dan membutuhkan banyak tenaga terampil dari lulusan SMK. Akibat perkembangan dunia perhotelan yang sangat pesat itulah yang harus disambut sekarang,” ujarnya. Nanti ujar Abdul Kadir, mereka akan diajarkan agar siap bekerja dan memiliki keterampilan bekerja di hotel.
(Suara NTB/dys)
Apalagi melihat perkembangan Kota Mataram yang sangat pesat saat ini. Begitu juga dengan jurusan lainnya. Selain itu, guna menunjang kompetensi siswa, pihak yayasan telah bekerjasama dengan sejumlah hotel, sehingga proses pemagangan dapat dilakukan dengan baik dan profesional dan dapat menunjang kemampuan siswa. Abdul Kadir pun berharap agar para siswa nantinya dapat belajar dengan baik dan mematuhi aturan yang berlaku di sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. (dys/*)
Lulusan Master Ditargetkan Meningkat Tujuh Kali Lipat Jakarta (Suara NTB) – Rasio jumlah lulusan S2 atau master per satu juta penduduk Indonesia ditargetkan meningkat tujuh kali lipat pada 2025. “Melalui upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan rasio jumlah master per satu juta penduduk Indonesia meningkat dari sekitar 2.300 pada saat ini menjadi 16.000 master per satu juta penduduk Indonesia pada
2025,” ujar Menteri Keuangan Bambang Bodjonegoro di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia juga menargetkan rasio jumlah doktor atau lulusan S3 meningkat jauh dari 143 menjadi 1.400 doktor per satu juta penduduk pada 2025. Dengan peningkatan rasio tersebut, ujar dia, perguruan tinggi di Indonesia akan berkembang pesat, karena meningkatnya jumlah dan kualitas tenaga dosen yang ada. Untuk mewujudkan hal itu, Menteri Bambang menuturkan pemerintah mengalokasikan 20% APBN untuk pendidikan sesuai amanat konstitusi serta menyediakan dana abadi pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk disalurkan sebagai beasiswa. Ia mengatakan pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia, karena merupakan faktor
kunci pencapaian taraf ekonomi yang lebih tinggi. Saat ini, tutur dia, Indonesia termasuk negara dalam katagori “lower middle income country”, tetapi Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat kedua di antara 18 negara paling besar, yakni negara di Asia Tenggara, Jepang, AS, Turki, Korea, Brazil, India, Tiongkok dan Rusia dari 2009 hingga 2015. “Ke depannya ekonomi kita diharapkan menjadi lebih dominan dan tumbuh menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh pada 2030,” klaimnya. Salah satu cara pemerintah meningkatkansumberdayamanusia Indonesia untuk taraf ekonomi yang lebih tinggi adalah dengan menyediakan beasiswa pendidikan melalui LPDP untuk seluruh penduduk Indonesia yang ingin melanjutkan atau sedang menjalani S2 atau S3 serta memenuhi persyaratan. (ant/bali post)
OPINI
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Halaman Halaman 14 14
Melek Media di Abad Media Agak sulit kita menghindar dari terpaan media (media exposure) saat ini. Kalaupun itu terjadi, maka hidup akan terasa sepi dan dianggap ketinggalan informasi. Cobalah menoleh sejenak betapa disekeliling kita di “kepung” oleh media informasi dan komunikasi. televisi, radio, surat kabar, televisi kabel. Apalagi kalau penyiaran digital di Indonesia dimulai (sekarang sedang uji coba). Dalam penyiaran digital, di mana 1 kanal frekuensi yang saat ini digunakann oleh televisi akan menjadi 8-12 kanal. Jadi dari 11 kanal televisi nasional, akan menjadi 88-131 kanal atau siaran televisi digital. Belum termasuk media online melalui internet yang berisikan berbagai media online seperti radio dan televisi streaming.
Menjaga Kondusivitas Kota KOTA Mataram beberapa hari terakhir akan menghadapi sejumlah ujian berat untuk menentukan masa depannya. Seluruh elemen masyarakat di ibukota Provinsi NTB ini diharapkan bisa menghadapi ujian ini dengan kepala dingin. Seperti diketahui, hari ini merupakan batas akhir perpanjangan masa pendaftaran bakal pasangan calon di Pilkada Kota Mataram. Minggu kemarin, satu bakal pasangan calon atas nama H. Salman, SH dan Drs. Jana Hamdiana (SAHAJA) telah mendaftarkan dirinya ke KPU Kota Mataram. Pendaftaran ini memang sedikit unik, karena SAHAJA didaftarkan oleh dua elit Partai Golkar, yaitu H. Ahyar Abduh – H. Mohan Roliskana yang tak lain juga berstatus bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram. Terhadap bakal pasangan calon yang telah mendaftar ini, KPU Kota Mataram kemudian akan melakukan proses verifikasi dan mengambil keputusan, apakah mereka layak untuk ditetapkan sebagai pasangan calon di Pilkada Kota Mataram. Keputusan ini juga akan menentukan apakah Pilkada akan tetap berjalan atau ditunda hingga 2017. Sebelum KPU Kota Mataram mengambil keputusan, sejumlah insiden dan polemik memang telah mewarnai fase pendaftaran bakal pasangan calon tersebut. Mulai dari tidak mendaftarnya pasangan Dr. H. Rosiady Sayuti – H. MNS Kasdiono (RIDO), pengerahan massa ke kantor KPU Kota Mataram yang sempat diwarnai aksi kekerasan, hingga pendaftaran pasangan SAHAJA yang unik itu. Terhadap rentetan peristiwa ini, publik Kota Mataram memang terbelah dalam berbagai opini dan pandangan. Opini-opini dari berbagai kalangan itu tentu merepresentasikan beragam kepentingan dan sudut pandang pula. Namun, adalah kewajiban bagi semua masyarakat Kota Mataram untuk tetap mengedepankan kondusifitas dan keutuhan Kota Mataram sebagai hal yang paling utama. Adalah sebuah kewajaran jika semua pemilik kepentingan menginginkan keputusan yang dibuat oleh KPU Kota Mataram akan menguntungkan mereka. Namun, tentu saja KPU tidak bisa memenangkan hati semua kalangan. KPU hanya mungkin memberikan keputusan yang sesuai dengan regulasi serta ketentuan yang berlaku. Soal apakah keputusan itu menguntungkan pihak mana, itu merupakan konsekuensi dari lahirnya sebuah kebijakan. Apapun kebijakan itu, para pendukung kebijakan nantinya diharapkan tidak mengejek mereka yang dirugikan oleh kebijakan tersebut. Sebaliknya, mereka yang menentang kebijakan KPU itu, alangkah mulianya jika menempuh mekanisme yang sudah ditentukan. Bukankah regulasi yang dibuat telah menyediakan berbagai cara elegan untuk melawan kebijakan yang tak menguntungkan? Sembari menempuh mekanisme yang elegan tersebut, para pihak dan pendukungnya yang merasa kecewa sebaiknya tetap menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat merusak iklim kondusif di Kota Mataram. Sebab, jika iklim itu terkoyak, tak ada pihak lain yang paling merasakan dampaknya selain warga Kota Mataram sendiri. Karena itu, apa yang disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dalam orasinya di hadapan massa Minggu kemarin cukup patut dicermati. “Kita minta kepada KPU untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Kita percaya sepenuhnya KPU adalah instrumen negara yang akan mengedepankan netralitas dan objektifitas dalam melaksanakan tahapan-tahapan Pilkada ini.” Pernyataan tersebut sangatlah tepat dan alangkah bijaksananya jika semua pihak mau mengimplementasikan ini ketika tiba saatnya KPU Kota Mataram mengambil keputusan. (*)
IKA ini dianggap entengdanbersiulsiuluntukmenghindari terjangan media massa, sedangkan disaat yang sama kita akan terlibat dalam pembicaraan publik atau kelompok ataupun pribadi di sosial media semisal facebook, twitter, youtube, Blackberry Messengger (BBM) yang juga isi pembicaraannya tidak lepas dari isuisu yang juga dibahas dalam media massa. Media, saat ini bukan hanya media mainstream saja seperti koran, majalah, televisi, radio akan tetapi juga termasukmediabaru(newmedia)yagberbasis web atau sosial media. Kehadiran media baru mampu menciptakan network society yang berimplikasi pada menipisnya jarak antara ruang publik dan ruang privat. Bahkan tercipta sinergitas yang produktif,kreatif dan responsif antara media lama dan media baru itu (Digital Sublime, Myth, Power, Cyberspace 2004) Inilah yang disebut abad media, era network society, dan teknologi komunikasi dan informasi menjadi pendorong utama era ini. Konvergensi antara broadcasting, teknologi informasi dan telekomunikasi menciptakan multi platform dalam berkomunikasi. Televisi berubah menjadi televisionary seperti apa yang diungkapkan Ericsson, demikian halnya merekmerek televisi besar seperti Sony, Samsung, dan yang lainnya sudah memperkenalkan produk mereka yakni internet televisi. Menonton televisi, berselancar di internet, membuka google, menjawab Short Massengger Service (SMS) dan email memonitor siaran radio semua melalui layar televisi. Itulah televisionary. Di sisi lain, produk sofware televisi internet juga sudah ditawarkan dalam versi android dan apple televisi membuat kita dapat menonton televisi melalui gadget mobile dan i-Pad. Selain terdapat lebih dari 2 (dua) milyar manusia di dunia yang tersambung dengan internet (network society), termasuk di Indonesia yang saat ini diperkirakan mencapai 50 juta netter, kita juga menyaksikan betapa teknologi komunikasi dan informasi saat ini membuat manusia dapat menyaksikan sebuah peristiwa dalam waktu yang sama, bahkan dapat merencanakan kapan dia harus menonton sesuatu (menyesuaikan waktu senggang penonton). Pertandingan final sepakbola antara Bacelona dan Juventus yang berlangsung juni silam, di mana Bacelona keluar sebagai pemenang ditonton oleh milyaran orang melalui ratusan jaringan siaran televisi satelit, televisi berbayar, televisi streaming tidak berbayar dan terrestial di seluruh antero bumi. Selera masyarakat dan mimpi masyarakat pun tentang sepakbola bukan hanya meluas akan tetapi meningkat kualitasnya sembari mengidol-
Oleh:
M. Yasin
(Mahasiswa Pascasarjana Kajian Budaya dan Media UGM) akan pemain bola mereka semisal, Ronaldo, Jems, Bale, Messi, Nymar. Media massa, baik surat kabar, majalah, tabloid, bulletin, dan televisi, bukan hanya menghibur, akan tetapi juga memberitakan informasi kepada khalayak. Pemberitaan tentang suatu perampokan toko, perampokan bank, penbegalan, penipuan secara detail dan berulang-ulang bukan hanya memberi informasi dan memberi peringatan kepada khalayak, akan tetapi bisa menjadi pelajaran berharga bagi orang-orang yang berniat jahat untuk melakukan hal serupa. Demikian pula tontonan yang berbau kekerasan dan pornografi tidak jarang kita jumpai efeknya dalam kehidupan anak dan remaja kita. Dalam studi kajian media, sebagaimana disebutkan Becker (1975) terdapat 2 (dua) level efek yang terjadi ketika seseorang mendapatkan terpaan media (media exposure); level pertama efek kognitif (pengetahuan) dan level kedua, efek behavior (tingkah laku). Secara kognitif bisa pengetahuan bertambah, peneguhan sebuah pikiran, bingung dan bahkan bisa frustrasi. Secara tingkah laku terpaan media dapat mengubah sikap dari negatif ke positif atau sebaliknya, dan kemungkinan dapat terjadi peneguhan sikap (reinforcement) karena adanya pembenaran yang diinformasikan oleh media. Pandangan Becker tersebut, kiranya berkaitan mengenai informasi yang dikonsumsi dan diproduksi oleh suatu bangsa akan menentukan arah peradaban bangsa itu. Bahkan menentukan kualitas dan daya saing sumber daya manusia suatu bangsa. Pertanyaannya apakah kita sudah mampu memilah dan menseleksi informasi untuk kebutuhan kita? Dan apakah media informasi sudah menyajikan informasi yang berkualitas untuk kita konsumsi? Sayangnya, sajian informasi oleh media massa kita masih banyak dipengaruhi oleh motivasi ekonomi dan bisnis betapa tidak, menurut Inke Maris, nilai bisnis iklan televisi sepanjang tahun 2011 sebesar 43 trilyun rupiah. Jumlah tersebut diperebutkan oleh 11 stasiun televisi nasional. Telivisi kemudian berlomba untuk membuat program sensasional agar ditonton oleh khalayak. Makin tinggi rating sebuah program televisi, maka makin banyak iklan yang jadi sponsor acara. Acara televisi kita akhirnya menjadi seragam dan terus berulang (ubiquitous) seperti sinetron, musik show, infotaiment, reality show, berita, dan sejenisnya yang tidak terlepas dari kekerasan, pornografi, mistik dan judi. Tidak jarang persoalan moralitas, budaya dan norma hukum dilanggar untuk mencapai rating yang
tinggi. Padahal, kalau saja stasiun televisi kita membuat program yang berkualitas, mendidik, dan menjunjung moralitas, tentu akan meningkatkan kualitas dan produktivitas pemirsa yang pada akhirnya akan meningkatkan daya beli. Bila daya beli masyarakat meningkat, iklan produk akan laku terjual dan tentu keberlangsungan industri media juga terjamin. Demikian halnya dalam pengembangan opini dan kemasan informasi (agenda setting theory dan Framming theory) banyak bergantung pada kelompok siapa yang menguasai dan memiliki stasiun televisi dan media tersebut. Ada anekdot yang berkembang di masyarakat, bahwa baik-buruknya Negeri ini bergantung pada segelintir orang pemilik media di Negeri ini. Padahal empat fungsi media yang dan harus berdasar pada fakta yakni, informasi, mendidik, menghibur, dan kontrol sosial. Urgensi Melek Media (media literacy) Meminjam pernyataan Jame Tallim (2011) memandang melek media sebagai kemampuan mengurai konten media sehingga seseorang bisa memilah-milah mana konten yang sifatnya memberikan informasi, menghibur dan merupakan kemampuan instinct untuk mengejar apa yang ada di belakang produksi media, apa motifnya, uangnya, nilai-nilai dan pemiliknya, dan kemampuan instinct untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi konten media. Senada dengan di atas Elizabeth Thoman (2011), membagi tahapan melek media menjadi 3 (tiga): pertama, tahap di mana kita cukup dituntut untuk menyadari pentingnya kita menata “asupan” media kita, yakni bagaimana kita memilih dan mengurangi waktu yang kita luangkan untuk menonton televisi, video, bermain game, nonton film dan melihat berbagai media cetak lainnya. Kedua. belajar melihat kritis, seperti belajar menganalisa dan menanyakan apa yang terkandung dalam suatu kerangka media, bagaimana itu dikonstruksi, dan apa yang kemungkinan tertinggal atau tidak tercakup. Keterampilan melihat kritis ini sebaiknya dipelajari di dalam kelas atau kegiatan interaktif lainnya dalam kelompok, termasuk mempelajarinya melalui kegiatan menciptakan media sendiri. Ketiga, mengeskplorasi secara lebih dalam isu-isu di belakang frame suatu media. Siapa yang memproduksi media yang kita alami, dan apa maksudnya. Siapa yang diuntungkan, siapa pula yang dirugikan. Tahap analisis sosial, politik dan ekonomi ini
melihat bagaimana setiap orang dalam masyarakat memaknai media, dan bagaimana media massa mengatur arah ekonomi global masyarakat. Hasil eksplorasi ini kadang-kadang menuntut perlunya upaya-upaya advokasi media untuk membenahi kebijakan-kebijakan publik dan praktek-praktek bisnis. Dari berbagai pendapat tentang pentingnya melek media, terdapat beberapa indikator bahwa secara individu seseorang atau suatu masyarakat dikatakan sudah melek media, yaitu: mampu memilih (selektif) dan memilah (mengkategori/mengklasifikasi) media, mana yang manfaat mana yang mudarat, memahami bahwa media merupakan lembaga yang “sarat” dengan kepentingan. Tidak itu saja, media harus dipahami bukan saja sebagai penampil realitas dan kebenaran satu-satunya, namun bisa merupakan “rekayasa” dari pelaku-pelakunya. Oleh karena itu, dengan bersikap dan berperilaku kritis pada siaran atau pemberitaan media, maka khalayak akan menyadari bahwa sebagai konsumen mereka memiliki hak dan kewajiban atas isi siaran atau pemberitaan untuk membangun filter yang kokoh, baik bagi dirinya maupun terhadap orang-orang dilingkungannya, sehingga secara personal tidak mudah terpengaruh.
Proyek instalasi air tak mampu atasi kekeringan Proyek setengah hati
*** Biaya pengamanan Pilkada KSB di bawah standar Yang penting Pilkada aman dan lancar
***
RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
Halaman 15
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Vamos Academy Juara LFN NTB
(Suara NTB/ist)
JUARA – Para pemain PSG merayakan gol yang dicetak untuk memenangi Trofi Juara atau Piala Super Prancis setelah menang 2-0 dari Olympique Lyonnais di Stade Saputo, Montreal, kemarin.
PSG Juara Piala Super Prancis Toronto Paris St Germain (PSG) untuk ketiga kali berturut-turut memenangi Trofi Juara atau Piala Super Prancis setelah menang 2-0 dari Olympique Lyonnais di Stade Saputo, Montreal, Minggu dini hari kemarin. Full back Serge Aurier mencetak gol pertama pada menit 11, sedangkan striker Uruguay Edinson Cavani mencetak gol kedua dari jarak dekat tujuh menit kemudian. Lyon, runner-up Ligue 1 di bawah PSG musim lalu, menuntaskan pertandingan dengan 10 pemain setelah Maxime Gonalons mendapat kartu kuning kedua pada babak kedua. PSG tidak diperkuat dua pemain timnas Argentina Javier Pastore dan Ezequiel Lavezzi yang baru bergabung ke skuat setelah memperkuat negaranya pada Copa America. Lyon sendiri minus gelandang serang Clement Grenier yang akan absen empat bulan karena cedera kaki, dan Nabil Fekir yang terkena larangan bermain. Kedua tim bersiap menghadapi pertandingan ini dengan bekal berbeda satu sama lain. Lyon kalah lima dari enam laga persahabatan, termasuk dihajar 0-6 oleh Arsenal pada Piala Emirates, sebaliknya PSG mengalahkan Manchester United, Fiorentina, dan Benfica pada Piala International Champions, demikian Reuters. (ant/bali post)
Mataram (Suara NTB) Tim Futsal Vamos Academy berhasil menunjukan eksistensinya sebagai klub terbaik NTB. Tim asuhan pelatih Bonsu Hasibuan itu berhasil keluar sebagai juara Liga Futsal Nusantara (LFN) Usia-23 tahun 2015 setelah menundukan tim BPN 51 di laga final yang berakhir di sport hall GOR 17 Desember Turide Mataram, Sabtu (1/8) lalu. Kemenangan lima gol tim Vamos Academy dipersembahkan oleh Bagus Jimawan dua gol, Handri “Pogba” Suryadi dua gol dan Candra Kusuma satu gol, sementara satusatunya gol yang dicetak dari tim BPN lewat Rahmad. Atas prestasi itu Vamos membawa pulang hadiah uang pembinaan sebesar Rp 15 juta, trofi dan medali. BPN yang menempati peringkat dua meraih uang pembinaan sebesar Rp 10 juta ditambah piala dan medali. Selanjutnya, juara tiga bersama tim Monster Praya dan Academy Mataram mendapat trofi dan medali. Selain itu pihak panitia juga memberikan trofi dan uang pembinaan masing-masing Rp 500 ribu kepada pemain terbaik Handri “Pogba” Suryadi dari Vamos Academy dan pencetak gol terbanyak, Rahmad dari tim BPN diserahkan langsung oleh Ketua
(Suara NTB/fan)
LAGA FINAL - Tampak beberapa pemain Vamos Academy berkostum warna hijau kuning berusaha mencetak gol ke gawang tim BPN FC di laga final Liga Futsal Nusantra (LFN) NTB di sport hall GOR 17 Desember Turide Mataram, Sabtu (1/8) malam lalu. Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto dan Ketua AFD NTB, Arianto Prametu. Untuk diketahui, kemenangan Vamos atas BPN FC bukan yang pertama kalinya. Di babak penyisihan Pool D liga tersebut Vamos berhasil mengalahkan tim BPN dengan skor tipis 1-0. Meski kalah dari Vamos
Academy, namun tim BPN FC tak langsung terdepak, BPN lolos ke delapan besar karena berhasil meraih posisi runner up Pool D dan Vamos juara Pool D. Vamos dan BPN FC kembali bertemu di final setelah sukses memenangkan babak semifinal. Di laga semifinal tim Vamos Academy mengalahkan
(Suara NTB/ist)
Radamel Falcao
gi mereka meraih kemenangan besar 5-1 atas BPN FC. Ketua Panitia, Agus Sukmayadi menambahkan bahwa tim yang keluar sebagai juara LFN akan mewakili NTB di putaran nasional LFN yang digelar oleh Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) dalam waktu beberapa bulan lagi. (fan)
Atlet Tenis NTB Optimis Rebut Tiket PON
Falcao Bisa Main sebagai Penyerang Ganda London Manajer Chelsea Jose Mourinho mengatakan ia bisa mengadopsi serangan dua arah dengan penyerang asal Kolombia Radamel Falcao yang menawarkan lebih banyak pilihan untuk musim mendatang setelah bergabung dengan status pinjaman dari Monako. Falcao berjuang untuk bisa tampil mengesankan pada musim lalu di Manchester United, namun Mourinho memiliki keinginan besar atas pemain yang akan mengenakan kostum nomor sembilan bagi Chelsea. Diego Costa memanggul sebagian besar beban berat pada musim lalu sebagai striker tunggal dalam sistem 4-2-3-1, tapi baru bekerja setelah start yang eksplosif. Loic Remy juga menawarkan kecepatan dan daya jelajah tapi Falcao, Mourinho percaya, bisa bermain bersama-sama dengan baik. Falcao hanya bergabung dengan rekan tim barunya di New York di mana Chelsea bermain imbang 2-2 dengan Barcelona dalam pertandingan persahabatan. Tapi Mourinho telah cukup melihat untuk memberi kepercayaan padanya agar membuat dampak yang besar di Stamford Bridge. “Dalam 20 menit terakhir melawan Barcelona (di pertandingan persahabatan minggu lalu kami bermain dengan Loic Remy dan Falcao,” kata Mourinho. “Mereka sangat baik tidak hanya untuk membawa tim maju tetapi juga dengan kekurangan satu pemain di lini tengah mereka menutup ruang di depan garis tengah. Kami bisa bermain dengan dua.” “Falcao datang dan tiba-tiba tim itu langsung dan objektif. Mereka menutup jalur dan bermain di oposisi setengah. Falcao memainkan bola dengan sangat baik. “Saya sangat senang dengan minggu pertama. Saya suka dia lebih dari seorang pemain. Tim bermain sangat baik dengan striker sekualitas-nya. “Dia bukan hanya seorang pria yang bisa mencetak gol, ia juga dapat berkontribusi banyak untuk kualitas permainan.” Falcao diharapkan berperan dalam laga Community Shield pada Minggu melawan Arsenal dengan Diego Costa sedikit diragukan bisa tanmpil karena mengalami cedera, demikian Reuters. (ant/ bali post)
tim Monster Praya dengan kemenangan telak 8-2, selanjutnya tim BPN mengalahkan tim Academy Mataram. Pertandingan tim Vamos Academy dan BPN FC di babak final tidak seperti di pertemuan sebelumnya. Kali ini tim Vamos tampil lebih garang, dengan taktik dan teknik ting-
(Suara NTB/fan)
UJIAN - Tampak ratusan atlet Kushin Ryu M Karate Do Indonesia (KKI) NTB sedang menjalani ujian kyu di halaman Kantor Wali Kota Mataram, Minggu (2/8) kemarin. Kegiatan itu dibuka oleh Ketua Harian KKI NTB, I Gusti Bagus Hari Sudana Putra.
Ratusan Atlet KKI NTB Ikuti Ujian Kyu Mataram (Suara NTB) Sebanyak 427 atlet karate dari kabupaten/kota se-Pulau Lombok mengikuti ujian kyu yang digelar oleh Kushin Ryu M Karate Do Indonesia (KKI) NTB di Halaman Depan Kantor Wali Kota Mataram, Minggu (2/8) kemarin. Ujian kenaikan tingkat sabuk putih sampai ke sabuk coklat itu melibatkan 20 penguji Dan II (dua) ke atas dari anggota Majelis Sabuk Hitam KKI NTB. Ketua Harian KKI NTB, I Gusti Bagus Hari Sudana Putra yang diwawancara Suara NTB di sela kegiatan mengatakan ujian Kyu KKI NTB merupakan program tahunan pengurus KKI NTB yang digelar dua kali dalam setahun. Tujuannnya, untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar beladiri atlet karate hingga ke tingkat tinggi kumite. Seperti biasa, pada ujian kenaikan tingkat semester dua tersebut
para atlet dituntut harus mampu memperagakan teknik dasar, Kata, Ipon Kumite, Jiujitsu dan Kumite guna mendapatkan pengakuan kelulusan dari majelis sabuk hitam KKI NTB. Bagi atlet yang gagal meraih nilai standar kelulusan jangan harap bisa lulus ujian. Pihak KKI NTB mengharapkan kepada semua atlet yang ikut serta sudah mempersiapan diri dengan baik guna meraih kelulusan dengan passing grade yang ditentukan. “Kita punya passing grade atau standar nilai kelulusan, bagi atlet yang tidak mampu meraih nilai standar kelulusan tentu harus mengikuti ujian ulang atau biasa disebut sondago,” jelasnya. I Gusti Bagus Hari Sudana Putra yang biasa disapa Gus Ari menjelaskan, pada ujian Kyu itu para atlet karate diminta untuk memperagakan
teknik beladiri yang dimulai dari teknik dasar, kata, ipon kumite, jiujitsu dan kumite. Menurut Gus Ari para atlet itu harus mampu mengumpulkan nilai sebanyak 6,7 poin agar bisa lulus dalam ujian kyu gersebut. Bagi yang gagal maka tidak bisa lulus. Sementara untuk mendapatkan hasil penilaian yang obyektif dari penguji, pihak KKI NTB melakukan penilaian dengan sistim acak, dalam hal ini bagi atlet penguji yang berasal dari pengurus KKI Kota Mataram menguji atlet luar Kota Mataram. Sebaliknya dewan penguji yang berasal dari luar Kota Mataram menguji atlet Kota Mataram. Pantauan Suara NTB di lokasi, ujian kyu KKI NTB itu dibuka oleh I Gusti Bagus Hari Sudana Putra dan diikuti 427 atlet dari kabupaten/kota di Pulau Lombok. (fan)
Pengusaha Afsel Masuk Bursa Presiden FIFA Zurich Pengusaha Afrika Selatan yang juga mantan tahanan politik Tokyo Sexwale tengah mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden badan sepak bola dunia FIFA yang lagi diterpa skandal korupsi, kata juru bicaranya kepada Reuters. “Tuan Sexwale telah didekati untuk memajuk a n naman y a sebagai calon presiden FIFA oleh beberapa tokoh tingkat tinggi dalam persaudaran sepak bolatermasuk orang-orang dari sektor swasta,” kata Peter-Paul Ngwenya dari Yayasan Global
Watch Afrika Selatan. “Dia tengah dalam proses berkonsultasi diikuti ke mana kemudian dia akan berpikir,” kata Ngwenya kepada Reuters lewat email. Sahabat dekat mendiang mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela yang keduanya menghabiskan waktu 13 tahun di penjara tahanan politik di Pulau Robben, Sexwale eprnah menjadi anggota Kongres Nasional Afrika dan pernah menjabat menteri pada masa pasca-apartheid sebelum beralih ke bisnis. Pria berusia 62 tahun itu berharap mendapatkan dukungan kuat Afrika jika dia mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di FIFA. Michel Platini, presiden badan sepak bola Eropa UEFA, menjadi penantang pertama untuk menggantika Sepp Blatter sebagai bos FIFA, demikian Reuters. (ant/bali post)
Mataram (Suara NTB) Tim tenis lapangan NTB sepertinya punya kepercayaan diri yang tinggi menghadapi di Pra-PON Tenis Lapangan di Tarakan, Kalimantan Utara (Kalut), 22 Agustus 2015 mendatang. Mereka optimis tim tenis beregu putra dapat merebut tiket mengikuti PON XIX Jawa Barat (Jabar) 2016. Ketua Umum Pelti NTB, Jamaludin Maladi yang didampingi pelatih tenis NTB, Bagus Nugroho, di sela-sela memantau atlet latihan di Lapangan Tenis DPRD NTB, Sabtu (1/8) mengatakan rasa percaya ini diri tim tenis lapangan NTB untuk merebut tiket PON itu tidaklah berlebihan. Sebab, tim beregu tenis putra NTB akan diperkuat atlet-atlet yang mengantongi peringkat 10 besar nasional. Selain itu persiapan atlet NTB menghadapi babak prakualifikasi PON jauh lebih mantap dari Pra-PON yang diikuti sebelumnya. “Persiapan atlet kita sudah dimulai sejak bulan Mei lalu, dan kegiatan pemusatan latihan atlet masih berlanjut hingga hari ini. Kami yakin atlet kami lebih siap menghadapi Pra-PON kali ini dan
kami yakin atlet tim tenis NTB bisa meraih tiket ke PON, khususnya tim beregu putra sangat berpeluang lolos PON karena pernah menempati peringkat 10 besar nasional level junior,” ucapnya. Jamaludin Maladi yang biasa disapa Jamal mengatakan pihaknya menyiapkan sebanyak lima atlet putra dan lima atlet putri untuk menjalani latihan persiapan PraPON. Para atlet putranya adalah Panji Untung Setiawan, Ibnu Nurmadi Setiawan, Dafa Irianto, Arif Rahman dan Tanto Dwijoseno. Selanjutnya lima atlet putrinya yakni Siti Soleha Sasmita, Safira Prasasti Anandita, Banowati, Thalia Acia Eroplan Kamil dan Desia Alvina. Sepuluh atlet itu akan dipersiapkan mengikuti kelas beregu putra dan putri, yang terdiri dari tinggal pertama, tunggal kedua dan double putra dan double putri. Sepuluh atlet itu ditangani secara serius oleh lima pelatih tenis unggulan NTB, yakni Bagus Nugroho (kepala pelatih), Agus Erawan (anggota), Maskayah Haradi, Suryadi Idris dan Budi Susanto Suharto. (fan)
(Suara NTB/fan)
LATIHAN - Atlet tenis NTB sedang menjalani latihan di Lapangan Tenis Kantor DPRD NTB, Sabtu (1/8) di bawah bimbingan pelatih Bagus Nugroho bersama rekannya Agus Erawan, Maskayah Haradi, Suryadi Idris dan Budi Susanto Suharto.
Senin, 3 Agustus 2015
SUARA NTB
Halaman 16
OTOMOTIF
- AC STD Rp. 225.000 net - Superior Rp. 275.000 net - Deluxe Rp. 325.000 net
Hanya Rp 295.000/nett
RADIO
SUARA NTB
Senin, 3 Agustus 2015
Halaman 17
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
081 917 475 999 081 933 154 919
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
KOMPUTER
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
SALES
SALON
RUPA - RUPA
SALON
RUPA - RUPA
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 18
Lagu Kurt Cobain Masuk ”Montage of Heck” Jakarta (Suara NTB) Lagu solo Kurt Cobain (1967—1994), vokalis band Nirvana, yang belum pernah dirilis masuk ke film dokumenter “Montage of Heck” dalam format tayang ulang.
(Suara NTB/ist)
Kurt Cobain
Sutradara Brett Morgen, seperti yang dikutip dari laman New Musical Express, mengatakan bahwa Cobain bernyanyi ala falsetto, dan diperkirakan direkam pada 1991. Morgen menolak mengatakan adegan mana yang memakai lagu tersebut karena “tidak ingin orang-orang membajaknya di ponsel”. Mantan drummer Nirvana, Dave Grohl, mengatakan belum melihat “Montage of Heck” karena akan membuatnya merasa sedih. Dalam wawancara dengan Washington Post, vokalis Foo Fighter itu mengaku sedang sibuk saat pembuatan film dan
takut menontonnya. “Semua cuplikan saat dia kecil, saya rasa akan membuat saya sedih. Lalu masa gelap itu akhirnya akan membuat saya sedih,” katanya. “Montage of Heck” diputar secara terbatas beberapa waktu lalu dan sempat ditayangkan dalam pemberitaan di televisi. Film tersebut akan kembali diputar di bioskop pada 7 Agustus 2015. Menolak Publikasi Janda mendiang Kurt Cobain, vokalis band Nirvana, Courtney Love, dan anak mereka, Frances Bean Cobain, menolak publikasi foto kematian sang bintang untuk publik.
“Saya sudah menghadapi berbagai masalah pribadi terkat kematian ayah saya. Berurusan dengan kemungkinan foto-foto tersebut beredar ke publik akan sangat sulit,” kata Frances Bean Cobain dalam keterangan, seperti yang dikutip dari laman NME. Cobain meninggal April 1994 akibat bunuh diri dengan luka tembak di kepala, demikian laporan resmi polisi Amerika Serikat (AS). Tetapi, keadaan sekitar yang menyertai kematiannya masih menimbulkan perdebatan. Sebuah gugatan diajukan untuk meminta polisi merilis foto kematiannya, dengan
klaim akan membuktikan bahwa Cobain dibunuh. Hakim pengadilan Seattle Theresa Diyle akan mendengarkan argumen dari kedua pihak, Love dan Frances Bean, serta Richard Lee, yang menjalankan sebuah acara televisi lokal. Menurut pemberitaan Seattle Times, Lee menggugat kota Seattle, juga Kepolisian Seattle karena menyembunyikan dokumen tersebut. Kota Seattle mengatakan, material tersebut harus menjadi milik pribadi demi kepentingan keluarga Cobain. Love dan Frances Bean mengatakan akan ada efek psikologis bagi mereka bila foto-foto tersebut dirilis. “Sensasi karena rilis foto ini akan membuat kami sakit yang tidak terlukiskan,” kata Frances Bean. (ant/bali post)
Angelina Jolie dan Suu Kyi Temui Pekerja Garmen
(Suara NTB/ist)
Paul McCartney
McCartney dan Lennon Lupa Banyak Lagu The Beatles Jakarta (Suara NTB) Paul McCartney berpendapat dengan kemajuan teknologi audio, menulis lagu sekarang ini tidak lagi mengandalkan ingatan yang kuat. “Kau harus menulis lagu yang dikenang,” kata McCartney, dikutip dari laman DigitalSpy. Menurut gitaris The Beatles ini, teknologi merekam lagu ini cukup mengubah proses pembuatan lagu. “Contohnya, John dan saya dulu tidak punya waktu kami pertama menulis. Kami akan tulis dan mengingatnya. Selalu ada risiko kami lupa,” kata McCartney. “Kalau pagi besok kau tidak ingat, ya sudah. Sepertinya ada belasan yang hilang.” Pria berusia 73 tahun ini mengenang mereka dulu tidak punya perekam suara. Sekarang ini, dengan teknologi yanga da, ia mengatakan banyak sekali yang ingin ia rekam. “Sekarang kau bisa pakai ponsel. Jadi, kau bisa buat, selesai, ingat semua dan rekam,” katanya. (ant/bali post)
Yangon Aktris Hollywood Angelina Jolie dan pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi bertemu dengan pekerja industri pakaian jadi untuk melihat secara langsung kondisi kerja mereka di Myanmar, Sabtu. Bintang peraih Oscar itu yang dalam kunjungan dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus PBB untuk urusan pengungsi, tiba di Myanmar Rabu dan bertemu Presiden Thein Sein di ibu kota Naypyidaw, serta korban kejahatan seks di negara bagian Kachin di bagian utara Myanmar. Pada Sabtu, Jolie bertemu Suu Kyi di kediamannya di Yangon, sebelum kemudian berkunjung ke perumahan di lokasi industri tekstil yang sebagian besar pekerjanya kaum perempuan di Hlaing Tha Yar, luar kota Yangon. Puluhan orang berkumpul untuk menyambut kedatangan bintang Hollywood dan ikon demokrasi Myanmar itu saat kedua tokoh tersebut tiba kompleks perumahan pekerja. Seperti yang dikutip dari akun facebook milik Partai Demokrasi Liga Nasional yang beroposisi, Jolie dan Suu Kyi berbicara dengan para pekerja mengenai kondisi kerja dan kehidupan mereka, serta menampung aspirasi para pekerja mengenai masalah pendidikan. Industri pakaian jadi menjadi sorotan di seluruh Asia dalam beberapa tahun terakhir karena menyangkut kekhawatiran atas buruknya kesejahteraan serta keamanan pekerja. Para pekerja tekstil di Myanmar juga sudah sering melancarkan protes untuk menuntut
(Suara NTB/ist)
Angelina Jolie dan pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi. upah yang lebih layak setelah era pemerintahan junta berakhir pada 2011 lalu. Menurut British Council, kunjungan Jolie yang diawali dengan undangan dari Suu Kyi adalah bagian dari program Pencegahan Kekerasan Seksual yang menginginkan agar pelaku kekerasan tersebut dituntut. Setelah bertemu dengan
para korban kekerasan seksual di Kachin, Jumat, Jolie mendesak pemerintah Myanmar untuk memastikan bahwa mereka berkomitmen untuk membawa kekerasan tersebut ke pengadilan. Jolie tiba di Myanmar setelah kunjungan singkat ke Kamboja, tempat ia berencana untuk menyutradarai film untuk Netflix tentang rezim
Khmer Merah Kamboja berdasarkan pengalaman anakanak korban perang. Dalam perjalanan itu, ia didampingi Maddox, anak laki-laki berusia 14 tahun yang merupakan anak angkat Jolie dan berasal dari Kamboja. Sampai saat ini, Myanmar masih disibukkan oleh konflik perang saudara di wilayah perbatasan dan pemerintah beru-
saha untuk meredam konflik dengan mengadakan gencatan senjata secara nasional dengan pemberontak sebelum pemilihan umum pada November mendatang. Di negara bagian Kachin, sekitar 100.000 orang terpaksa mengungsi sejak perang saudara berkecamuk pada 2011 lalu, demikian AFP. (ant/ bali post)
Sosialisasikan Perayaan BBLS di Car Free Day Udayana
(Suara NTB/ist)
Bobbi Kristina Brown
Pemakaman Bobbi Kristina Brown Menarik Kerumunan Alphareta Puluhan penonton pada Sabtu berkerumun di dekat sebuah gereja di Georgia, Amerika Serikat, untuk menyaksikan upacara pemakaman Bobbi Kristina Brown, anak perempuan mendiang penyanyi Whitney Houston. Upacara pemakaman Brown di Gereja St. James United Methodist di Alpharetta, pinggiran Atlanta, tertutup untuk publik tapi puluhan orang berdiri di belakang barikade polisi di luar gereja untuk menyaksikannya. Bobby Brown dan penyanyi Cissy Houston, nenek Bobbi Kristina, terlihat menghadiri upacara pemakaman itu. “Hati saya untuk keluarganya dan saya ingin mereka lewat bahwa orang-orang sungguh-sungguh peduli,” kata Maria Corkern, warga Alpharetta yang ada dalam kerumuman itu. Sementara Adriane Gregory melakukan perjalanan dari Connecticut bersama suami dan anaknya supaya bisa mendekati tempat pemakaman. “Kami penggemar berat Whitney Houston dan Bobby Brown, kami hanya ingin berada sedekat mungkin,” kata Gregory. Bobbi Kristina Brown meninggal dunia pada usia 22 tahun Minggu lalu, sekitar enam bulan setelah menderita kerusakan otak dalam kecelakaan yang belum terjelaskan di rumahnya di Roswell, Georgia. Pada Januari, dia ditemukan tak sadarkan diri dengan wajah tertelungkup di bak mandi oleh pacarnya, Nick Gordon, dan seorang teman. Ibunya, penyanyi peraih penghargaan Grammy yang membawakan lagu-lagu hit seperti “I Will Always Love You” dan “Greatest Love of All,” ditemukan tewas di bak mandi sebuah hotel di Beverly Hills pada malam acara Grammy pada Februari 2012. Anak perempuan Whitney Houston dengan penyanyi R&B Bobby Brown itu akan dimakamkan Senin di samping makam ibunya di sebuah pemakaman di New Jersey. Otopsi awal pekan ini tidak menemukan penyebab utama kematian Brown. Penyelidikan masih dilakukan dan belum ada tuntutan pidana yang diajukan terkait kematiannya. (ant/bali post)
Mataram (Suara NTB) Perayaan Bulan Budaya Lombok – Sumbawa tinggal beberapa hari lagi. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB, H. L. Mohammad Faozal, S.Sos, M.Si bersama jajarannya mensosialisasikan kegiatan tersebut di ajang Car Free Day di Jalan Udayana, Minggu (2/8) pagi. Saat diwawancara, ia menilai bahwa Car Free Day di Jalan Udayana merupakan ajang strategis penyampaian informasi langsung kepada masyarakat. Ia berharap, masyarakat kota juga turut andil dan menyemarakkan kegiatan yang akan dimulai sejak tanggal 18 Agustus mendatang. Selain di sana, pihaknya juga sudah menyebarkan informasi terkait agenda ini melalui sejumlah ruang iklan yang tersedia di lima bandara
yakni di Batam, Bandara Internasional Lombok (BIL), Bandara HasanuddinMakassar, Bandara Soekarno Hatta (Soetta)- Jakarta dan Bandara Ngurah Rai - Bali. “Ini free event, jadi ini adalah bentuk kampanye kita kepada publik terkait agenda yang akan diselenggarakan sejak 18 Agustus hingga seterusnya nanti,” tutur Faozal. Ia melanjutkan, Car Free Day merupakan media yang sangat representatif untuk berpromosi. Disamping menjadi pusat konsentrasi massa, saat memberikan informasi seputar kegiatan, pihaknya juga dapat berkomunikasi langsung dengan publik. Saat membagi brosur tentang kegiatan BBLS tersebut, Disbudpar menghadirkan orkes perkusi hiburan. Tujuannya adalah untuk menggait perhatian publik.
“Selain memberikan informasi, kita ingin mengajak warga kota untuk menjadi bagian penting dalam pelaksanaan BBLS itu nanti,” tegasnya lagi. Khusus di BIL, pusat pelayanan informasi yang sudah tersedia lebih awal itu juga dimanfaatkan sebagai sarana promosi kepada wisatawan. Sejumlah staf sudah disiapkan agar stand by di tempat itu untuk melayani dan menyajikan infomasi penting mengenai agenda kepariwisataan, khususnya yang akan terselenggara saat ini yakni BBLS. “Kita berharap melalui sosialisasi ini kegiatan kita lebih dikenal oleh masyarakat. Sehingga, kegiatan kita semakin meriah dan disemarakkan dengan adanya partisipasi dari masyarakat lokal,” tandasnya. (met)
(Suara NTB/met)
MEMBAGI BROSUR - Sejumlah Putri Pariwisata NTB saat membagi brosur pelaksanaan BBLS di Jalan Udayana, Minggu (2/8) Pagi.
(Suara NTB/ist)
Kaka Slank
Slank Kagumi Keindahan Dieng Wonosobo (Suara NTB) Personel grup band legendaris Slank mengagumi keindahan dataran tinggi Dieng saat menyaksikan “golden sunrise” di Bukit Sikunir, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu. Vokalis Slank Kaka mengatakan kesempatan mengunjungi Wonosobo dan bisa menikmati keindahan dataran tinggi Dieng merupakan sesuatu yang tidak ternilai. “Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari Hari Jadi ke-190 Wonosobo dan diundang untuk turut memotong rambut gembel dalam ritual istimewa di Desa Sembungan,” katanya. Selain melihat potensi besar dataran tinggi Dieng yang begitu menakjubkan, Kaka juga meminta agar Pemkab Wonosobo bisa lebih memperhatikan bagaimana upaya agar lokasi wisata di Dieng terlihat bersih. “Kami ingin melihat Dieng yang bebas sampah, bahkan kalau memungkinkan dibuat papan yang bertulisan Selamat Datang di Dieng Dataran Tinggi Bebas Sampah,” kata Bimbim, personel Slank lainnya, menjawab pertanyaan
seputar kesan terhadap Dieng. Ia menuturkan dengan terbebasnya dataran tinggi Dieng dari segala macam sampah, pihaknya meyakini kelak Dieng semakin lebih luar biasa dan mampu menjadi salah satu destinasi wisata bertaraf internasional. Terkait konser di alun-alun Kota Wonosobo yang digelar oleh Panitia Hari Jadi ke-190 Kabupaten Wonosobo, Kaka dan teman-temannya mengaku telah menyiapkan sekitar 20 lagu. “Sekitar satu jam di panggung, kami akan bawakan sekitar 20-an lagu yang diambil dari beberapa album Slank,” kata Kaka. Konser Slank di Alun-Alun Wonosobo pada Sabtu malam untuk menghibur masyarakat dan sebagai penutup rangkaian kegiatan HUT ke-190 Wonosobo. “Kami sengaja mengundang Slank yang juga pernah hadir di Wonosobo pada 1996 untuk memberikan hiburan berkualitas bagi seluruh masyarakat Wonosobo dan para Slankers dari berbagai daerah tetangga,” kata panitia Hari Jadi Wonosobo, Alfun Haka. (ant/bali post)
RAGAM
SUARA NTB Senin, 3 Agustus 2015
Ahyar dan Mohan Daftarkan Penantangnya Dari Hal. 1 Meski berstatus bakal pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Ahyar dan Mohan yang juga selaku Ketua DPD Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono datang langsung mendampingi pasangan SAHAJA yang mendaftar hari itu. Ahyar dan Mohan pun sempat menandatangani registrasi pendaftaran untuk pasangan SAHAJA tersebut. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua bakal pasangan calon di Pilkada terikat dalam hubungan saling mendukung. Ahyar, Mohan dan pasangan SAHAJA diantar oleh ratusan pendukung mereka. Mereka kemudian menyerahkan serta menandatangani sejumlah berkas, lalu beranjak. Keluar dari gerbang Kantor KPU Kota Mataram, Mohan sempat menyampaikan orasinya yang pada intinya meminta agar pendukungnya tetap menjaga kondusivitas daerah. “Kita minta kepada KPU untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Kita percaya sepenuhnya KPU adalah instrumen negara. Akan mengedepankan netralitas dan objektivitas,” tegas Mohan yang disambut riuh pendukungnya. Setelah itu, Ahyar-Mohan dan pasangan SAHAJA kemudian meninggalkan KPU Kota Mataram, diikuti oleh ratusan pendukung mereka. Pengurus Golkar, seperti Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Mataram, Usman, Beni Bakary, SH dan sejumlah rekannya tetap bertahan guna memastikan sikap KPU Kota Mataram terhadap berkas dukungan yang sudah diserahkan untuk pasangan SAHAJA. Awalnya, Ketua KPU Kota Mataram, Drs. H. M. Ainul Asikin, M.Si menolak menerima berkas dukungan tersebut. Namun, sikap ini langsung menimbulkan reaksi protes dari para pengurus Golkar. Mereka mendesak KPU untuk memproses berkas tersebut sesuai prosedur yang berlaku. Ketua Panwaslu Kota Mataram, Srino Mahyaruddin, pun turut menyaksikan proses tersebut. Srino, Asikin dan Ketua DPRD Kota Mataram,
Didi Sumardi sempat menggelar konsultasi tertutup di ruang Ketua KPU Kota Mataram. Usai pertemuan, Ainul Asikin keluar dengan selembar bukti penerimaan yang dibuat secara ringkas dan ditandatangani olehnya. Namun, keberadaan berkas ini lagi-lagi menuai protes karena tidak pernah diatur dalam ketentuan. Sementara, Asikin bersikeras hanya bisa menerima dokumen tersebut dengan menggunakan berkas tersebut. “Nanti kami periksa kembali, ndak bisa keadaan darurat begini,” ujarnya yang langsung disambut riuh protes dari para pengurus Golkar. Tidak kunjung diperoleh titik temu, pertemuan pun kembali diskors dan usai skors, KPU Kota Mataram akhirnya mau menerima berkas tersebut dan memprosesnya sesuai prosedur dengan menggunakan formulir TT.1 yang merupakan tanda terima berkas pendaftaran pasangan calon. Beni Bakary menegaskan, dalam formulir tersebut, dirincikan berkas-berkas apa saja yang diserahkan oleh pasangan calon kepada KPU dan dibuat dalam bentuk check list. “Itu semuanya lengkap,” ujar Beni. Beni menegaskan, paket SAHAJA bukanlan calon boneka yang sengaja disiapkan agar Pilkada tidak diundur tahun 2017 mendatang. Sementara, Ainul Asikin mengatakan, KPU hanya menerima berkas pendaftaran saja, mengenai apakah SAHAJA akan ditetapkan sebagai pasangan calon di Pilkada Kota Mataram, pihaknya masih menunggu hasil verifikasi. Ketua Panswaslu Kota Mataram, Srino Mahyaruddin mengungkapkan, Panwaslu hanya mensyaratkan pendaftaran sepanjang memenuhi persyaratan. Selama sesuai prosedur dan mekanisme PKPU 9 tahun 2015, tidak menjadi persoalan. Mengenai diterima atau tidak nantinya sesuai verifikasi menjadi domain dari KPU. (aan/cem)
Petani Jangan Kapok Dari Hal. 1 terang Mentan di sela-sela kunjungannya ke Sumbawa, menjawab Suara NTB, soal belum adanya HPP jagung yang menyebabkan anjloknya harga. Tanpa HPP katanya, Bulog yang beli jagung. ‘’Bulog nanti yang menampung jagung, dananya sudah ada. Bulog punya dana cukup. Bahkan barubaru ini ada dikucurkan oleh Presiden sebesar Rp 3 triliun. Nanti kita juga akan buka toko tani Indonesia di tempat-tempat strategis, di dalamnya ada jagung, ada bawang, cabai dan lainnya,” ujarnya. Mentan menambahkan, sejauh ini secara nasional telah mengekspor sekitar 400 ribu ton jagung. Kalau berjalan terus, termasuk pengiriman jagung dari Sumbawa, maka ekspor bisa diatas 700 ribu ton- 1 juta ton. Apalagi sekarang ada bantuan pemerintah 1 juta hektar gratis benih dan pupuk dari pemerintah. Ini harus ditanam di lahan eksistik bukan lahan yang telah ditanami sebelumnya. Sehingga secara otomatis bisa menghasilkan jagung minimal 5 juta ton seluruh Indonesia. ‘’Insya Allah ke depan ini mudah-mudahan semakin meningkat, termasuk di
Sumbawa. Dan kami sudah sepakat tahun ini lahan untuk jagung 50 ribu hektar. Tahun depan kami minta dinaikkan dua kali lipat 100 ribu hektar,’’ sebut Amran. Pemerintah dalam hal ini, Kementerian Pertanian harus menata dan mengendalikan impor jagung. Agar harga jagung tidak jatuh dan merugikan petani. Ternyata sampai hari ini sudah ada kurang lebih 350 sampai 400 ribu ton ekspor jagung. Bahkan Sumbawa saja 134 ribu ton. “Ini luar biasa gerakan kita keberhasilan kerjasama antara mahasiswa, dosen, KTNA, kemudian dengan TNI hasilnya luar biasa sangat signifikan. Tahun ini adalah pertama produksi jagung, padi dan kedelai naik. Ini tahun pertama. Ini dikendalikan seluruhnya apapun tantangan, kita harus kendalikan,” tandas Mentan. Rekomendasi diberikan berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Kebutuhan negara dengan melihat berapa produksi dalam negeri dan melihat harga jagung dalam negeri. Bulog nantinya secara bersamaan menyerap gabah dan pelan-pelan menyerap jagung. (arn)
TGB Ajak Santri NW Semangat Berbuat Baik Dari Hal. 1 ‘’Tanggung jawab melanjutkan perjuangan Almagfurullah Maulana Syeikh ada di tangan masing-masing, kita punya kewajiban. Melanjutkan perjuangan bukan hanya untuk NW, namun juga berarti berjuang untuk bangsa, negara dan daerah kita,”ucapnya. TGB yang menjabat Gubernur NTB ini menambahkan, bentuk perjuangan itu saat ini dengan mengisinya berdasarkan ranah pengabdian masingmasing. Bahkan, lanjutnya, banyak santri NW yang saat ini berprestasi dalam bidang agama dan ilmu umum seperti fisika, olahraga dan lainnya. “Semua santri NW saya ajak semangat berbuat baik, memberikan kemanfaatan bagi masyarakat lainnya,”ucapnya. TGB menambahkan, induk madrasah NW adalah NWDI kini sudah berumur 80 tahun. NWDI adalah benih perjuangan sejak tahun 1937. “Banyak perjuangan yang telah dilewati. Sampai saat ini, NWDI
masih dijaga dan dirawat oleh Allah SWT,”ujarnya. Dikatakan, Hultah adalah kesempatan untuk banyak bersyukur. TGB mengatakan, manusia bukan diukur dari jabatan maupun keturunannya. Melainkan manusia diukur dari apa yang dikerjakan. “Karena memberi kemanfaatan bagi manusia adalah ukuran hamba Allah yang baik. Mari kita warisi semangat beliau (almagfurullah) untuk memberi kemanfaatan, kebaikan. Beliau tak pernah menunda sesuatu yang baik. Berjuang adalah kesempatan. Jangan sampai ada satu kesempatan yang hilang,” ajaknya. Jika warga NW punya kesempatan membangun sarana pendidikan maka harus segera dibuat. Begitu juga jika mempunyai kesempatan atau niat membangun sarana ekonomi maka harus segera dibuat. (nas)
Halaman 19
RSUP NTB Serahkan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Bakal Calon Mataram (Global FM Lombok)RSUP NTB menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon bupati kepada KPU kabupaten. Penyerahan dilaksanakan di gedung RSUP NTB Minggu (2/8) yang dihadiri oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) NTB, wakil direktur RSUP, perwakilan KPU NTB dan pimpinan KPU kabupaten. Wakil direktur RSUP NTB dr Agus Percoyo men-
gatakan, pemeriksaan kesehatan pasangan bakal calon bupati sudah digelar dari tanggal 27 – 31 Juli kemarin. Sebanyak 20 pasangan calon bupati dan wakil bupati atau 40 orang telah diperikasa kesehatannya oleh tim dokter spesialis sesuai dengan prosedur dan profesional. Agus mengatakan, hasil pemeriksaan ini pihaknya tidak menginformasikan hasil atau status kesehatan bakal calon, namun yang disampaikan kepada KPU yaitu
rekomendasi yang berisi layak atau tidak layak terhadap orang yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah. “ Namun secara pribadi hasil pemeriksaan kami sampaikan kepada calon bersangkutan. Status hasil pemeriksaan adalah milik rumah sakit” katanya. Hasil pemeriksaan kesehatan ini bersifat mutlak dan mengikat, sehingga tidak bisa diganggu gugat serta tidak ada second opinion. Jika ada pihak yang ingin melakukan pemeriksaan
Harganas XXII, NTB Boyong Enam Penghargaan Dari Hal. 1 Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) ini antara lain penghargaan Wira Satya Kencana untuk dr. Sabarudin serta penghargaan Dharma Karya Kencana masing-masing untuk Hj. Rokhliana, Ketua IBI Cabang Kabupaten Lombok Timur dan Hj. Sitti Rohmi Djajilah, Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Wathan. Pembukaan Harganas berlangsung meriah. Terbukti dengan torehan rekor MURI yaitu pengucapan ikrar dari 22.000 lebih pelajar SMP dan SMA sederajat se-Provinsi Banten untuk menjadi generasi penerus yang berkualitas menyongsong masa depan yang lebih baik. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI, Surya Chandra Surapaty mengatakan ikrar ini merupakan bentuk komitmen para pelajar untuk tetap fokus pada prestasi di masa muda. “Tingkat pendidikan yang tinggi mampu membawa generasi muda untuk memperoleh pekerjaan yang layak kemudian membangun keluarga
yang sejahtera,” ujar Surya dalam sambutannya. Kesejahteraan keluarga merupakan hal yang mendasar dalam pembangunan. Karena itu merupakan fondasi struktur bangsa dan negara yang kokoh. Menurutnya, Indonesia pernah mendapatkan apresiasi dari Perserikatan Bangsabangsa (PBB) dalam aspek Kependudukan dan Keluarga Berencana, karena mampu mengendalikan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk yang mengesankan. Tidak hanya itu, pada forum Global Summit of Parliamentarians ahead of the G 8 dan G 20 Summits tahun 2013 lalu, Indonesia mendapatkan pengakuan atas keberhasilan program Keluarga Berencana. Keberhasilan program KKBPK di Indonesia adalah bentuk kerja keras pemerintah pusat maupun daerah serta peran serta aktif masyarakat. Sementara Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengucapkan selamat pada kepala daerah dan pihak yang berjasa di bidang KB atas prestasi yang diraih. Selain
itu, presiden mengharapkan, prestasi yang diraih ini tetap dipertahankan. Kepala BKKBN Provinsi NTB Dra. Virginia Anggraeni, mengatakan Pemprov NTB memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan program KKBPK. Bentuk konkrit komitmen ini adalah dengan menerbitkan surat edaran Gubernur Nomor 150/1138/KUM tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). ‘’Kami bersama Tim Penggerak PKK Provinsi NTB yang diketuai Ibu Hj. Erica Zainul Majdi, organisasi-organisasi perempuan dan beberapa tokoh agama dan masyarakat mengusulkan untuk merevisi Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 yang mengatur tentang perkawinan. Namun usulan ini ditolak oleh MK,” ujar Virginia. Meskipun begitu usaha untuk meningkatkan kualitas perkawinan di NTB tidak berhenti sampai di situ. BKKBN Perwakilan NTB dan Tim Penggerak PKK Provinsi NTB terus melakukan sosialisasisosialisasi ke masyarakat agar tujuan itu dapat diraih. (*)
tersendiri di luar rumah sakit, dipersilahkan. Namun sama sekali tidak mempengaruhi hasil rekomendasi tim kesehatan yang sudah ditunjuk oleh KPU. Sementara Ketua IDI NTB dr I Komang Gerudug mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan bakal calon kepala daerah bersifat rahasia. Lolos atau tidaknya bakal calon menjadi calon kepala daerah menjadi ranah KPU untuk menentukan. Pada saat pemeriksaan bakal calon bupati di RSUP NTB, tim dokter yang disiapkan sebanyak 24 orang dokter spesialis. Masing-masing kandidat mendapat pe-
meriksaan kesehatan rata-rata 10 jam. Pasangan bakal calon yang diperiksa kesehatannya di RSU NTB hanya lima kabupaten yaitu kabupaten Bima, Dompu, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Bakal calon dari Loteng sebanyak enam pasang, KLU sebanyak dua pasang, KSB sebanyak empat pasang, Kabupaten Dompu sebanyak empat pasang dan Kabupaten Bima sebanyak empat pasang. (ris/kmb)
Kebijakan Industrialisasi Produk Unggulan Belum Jelas Dari Hal. 1 berapa besar dukungan dana yang diperlukan dan seperti apa dampak yang diharapkan. Masih menjadi tanda tanya bagi kami,” kata Guntur. Namun, fraksinya memandang dan meyakini sepenuhnya masa depan NTB ada pada kebijakan industrialisasi produk pertanian ini. Potensi penyerapan tenaga kerja dan potensi peningkatan pendapatan langsung kepada masyarakat, menjadi dua alasan penting mengapa kebijakan industrialisasi produk pertanian ini mutlak kita dukung percepatannya. “Revitalisasi program Pijar, wirausaha baru dan Visit Lombok Sumbawa, direktif percepatan ini sudah disampaikan terbuka oleh gubernur beberapa waktu lalu. Fraksi Demokrat mengingatkan pentingnya arahan gubernur tersebut diwujudkan oleh setiap pimpinan SKPD dan jajaran-
nya terutama yang berkaitan langsung dengan program unggulan,” ujarnya. Guntur mengatakan para pimpinan SKPD terkait wajib terus melakukan percepatan dan mencari terobosan baru. Menurutnya, bersikap stagnan dan terjebak pada rutinitas program, hanya akan membuat program unggulan kehilangan ‘’roh’’nya dan tidak memberikan nilai tambah yang berarti bagi masyarakat. Selain masalah kebijakan industrialisasi produk unggulan daerah, Fraksi Demokrat juga melihat dan merasakan, sepanjang paruh pertama 2015 ini, sejumlah program unggulan tidak banyak melakukan percepatan dan terobosan.”Arahan dan direktif gubernur untuk melakukan percepatan dan terobosan, sebaiknya tidak dimaknai sebagai beban tetapi tantangan dan peluang,” pungkasnya. (nas)
Risau Masa Depan Demokrasi, Ajak Wujudkan Pilkada Bermartabat Dari Hal. 1 Bagaimana tidak, banyak hal menjadi catatan yang parameternya adalah sebuah harapan bagaimana membangun demokrasi yang baik. Demokrasi yang bagaimana bisa menjadi sarana untuk membangun nilai-nilai kebaikan yang maslahat bagi masyarakat dan bukan yang membawa kemudaratan. Output yang diharapkan, kata H. Didi Sumardi, bagaimana terbangunnya suatu sistem demokrasi Pancasila yang berketuhanan, berkemanusiaan, berkerakyatan, berkeadilan dan juga memperkuat semangat persatuan. Semua itu merupakan nilai-nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat, bangsa dan negara kita. Sebagai refleksi, lanjut H. Didi Sumardi, apakah proses yang sudah dan sedang berjalan adalah sesuatu yang dapat
mentransformasikan nilainilai positif dan edukatif kepada masyarakat. Pilkada sebagai sebuah sistem demokrasi harus dibangun di atas nilainilai tersebut secara rasional dan konstitusional. Namun faktanya proses dan dinamika yang terjadi cenderung mencerminkan sesuatu yang tidak rasional. ‘’Tidak mungkin sistem berdemokrasi akan terbangun baik di atas ketidakrasionalan, prakmatisme dan hanya pada tataran membangun image secara kamuflatif,’’ tegas H. Didi Sumardi. Banyak hal yang kontradiktif dan kontraproduktif yang mengemuka dalam tataran wacana maupun langkah nyata. ‘’Kita bisa cermati bagaimana seorang yang memiliki tanggung jawab sebagai pembina politik daerah berpikir dan bertindak seperti apa,’’ imbuhnya. Padahal, kata orang nomor satu di DPRD Kota Mataram
ini, suksesnya Pilkada menjadi barometer kepemimpinan. ‘’Bagaimana logikanya Pilkada malah berkecenderungan gagal atau mundur dengan retorika konstitusi,’’ tegasnya. Belum lagi, kata H. Didi Sumardi, mencermati dinamika politik yang bukan lagi menjadi rahasia umum apa motif di balik itu. Dia melihat dengan dinamika Pilkada yang kurang sehat, banyak diwarnai isu yang tidak sedap yang pada waktunya kalau semangatnya tidak sehat akan terbuka vulgar ke publik. Dan ini tidak bermanfaat malah justru berkontribusi negatif bagi terbangunnya sistem demokrasi yang buruk. ‘’Disisi lain pragmatisme politik tidak akan dapat mematangkan sistem demokrasi bahkan justru itu sifnya destruktif,’’ demikian H. Didi Sumardi. Adanya suatu sistem juga bagaimana menciptakan suatu
kondisi yang memungkinkan orang-orang yang baik, berkualitas, berintegritas dan dicintai oleh masyarakatnya bisa dengan mudah untuk menduduki jabatan publik. Demiíian juga setelah berhasil memimpin dapat menjalankan dan mengakhiri tugas kepemimpinannya dengan baik. Tidak banyak yang dapat diharapkan dari praktikpraktik seperti ini. H. Didi Sumardi berpendapat praktik menyesatkan tersebut tidak hanya sifatnya merusak dan merendahkan masyarakat tetapi juga masuk katagori kejahatan politik. Untuk dapat mewujudkan penyelenggaraan Pilkada yang baik sebagai bagian dari sistem demokrasi, itu menjadi tanggung jawab semua pihak, khususnya para penyelenggara pemerintahan. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya untuk bagaimana institusi terkait dapat ber-
fungsi secara proporsional. Hal ini perlu kerja keras, kegigihan dan komitmen semua pihak. ‘’Mari kita wujudkan Pilkada yang bermartabat yang berlandaskan pada nilainilai tersebut,’’ ajaknya. H. Didi Sumardi meyakini bahwa masyarakat sudah cerdas melihat dan mendengar atraksi politik yang dimainkan. ‘’Jangan dikira masyarakat tidak mencermati segala trik dan intrik politik yang dimainkan. Kami berkeyakinan masyarakat akan mengambil sikap pada waktunya sesuai dengan cara dan pilihannya menyikapi apa yang dipertontonkan di muka publik,’’ katanya. Karena bagaimanapun, menggapai sesuatu dengan tidak berkeringat, menghindari kompetisi dan memilih jalan instan merupakan bentuk pragmatis politik yang kontraproduktif dari semangat demokrasi. (fit)
Proyek Instalasi Air Tak Mampu Atasi Kekeringan Dari Hal. 1 Betapa tidak, proyek yang harusnya dihajatkan membantu mengatasi dahaga masyarakat ketika musim kering seperti saat ini, justru menjadi fasilitas yang sia sia karena tak bisa dimanfaatkan. Belakangan diketahui, ada juga Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) dibangun di Lombok Barat, nasibnya juga sama karena hanya menjadi seonggok bangunan tak berfungsi. Terletak di Dusun Lendang Andus, Desa Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Lobar, proyek berupa tandon dan bak penampung itu. Proyek awalnya dihajatkan untuk mengatasi kekeringan di Desa Lendang dan sekitarnya, tapi tidak berfungsi karena tandon induk yang telah terpasang instalasi bak penampung tidak terhubung dengan sumber airnya. Pantauan Suara NTB, bangunan bak tersebut ada dua unit. Satu unit berukuran 5x5 meter dengan tinggi 2,5 meter, sedangkan yang lain tinggi 2 meter. Tandon bercat biru ini dilengkapi dengan instalasi pipa yang menghubungkan bak penampungan air tersebut dengan tandon yang lokasinya terpisah. Persis di bawah bak penampungan itu, dipasang tandon. “Memang ada tandon air yang tidak bisa difungsikan karena sumber air tidak ada, nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Itu sebenarnya untuk menanggulangi kekeringan, tapi tidak bisa difungsikan masyarakat,” kata Kades Labuan Tereng, H. Taufiq Asyari. Dijelaskan, proyek tandon induk yang ada di salah satu
dusun di sana dibangun oleh dinas PU Provinsi bersama Kabupaten Lombok Barat. Selain pengadaan tandon, juga dibangun instalasi pipa lengkap dengan mesin pompanya. Sedangkan airnya menurut rencana akan diambilkan dari PDAM. Namun sejak dibangun beberapa tahun lalu, justru proyek ini tak bisa difungsikan oleh warga. Pasalnya, sumber airnya sendiri tidak ada. Pihaknya pernah berkoordinasi dengan PDAM agar mengalirkan air itu ke tandon, tapi tidak terealisasi. “Kami tidak tahu apa sebabnya tidak dialirkan air oleh PDAM. Padahal kami sudah minta karena warga sangat butuh saat kekeringan,”ujarnya. Selain membangun instalasi induk, beberapa tandon air juga ditempatkan di sejumlah dusun yang rawan. Menurutnya, jumlah tandon yang dipasang di desa setempat tujuh sampai delapan unit khusus di daerah rawan kekeringan, tapi lagi lagi tak bermanfaat. Akibat mangkraknya tandon air itu, warga yang mengalami kekeringan saat ini terpaksa mengambil air ke sumber air yang masih tersisa. Karena sumur masyarakat saat ini sudah banyak yang mengering. Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Lobar, Akhmad Alwan SP menyatakan, terkait proyek air tersebut diakuinya dibangun sekitar dua tahun lalu sebelum ia bertugas di BPBD. Ia mengaku, pengadaan waktu itu sebanyak 62 tandon sudah didrop dan ditempatkan di masing-masing daerah yang rawan kekeringan.
“Hanya saja ada yang berfungsi dan ada yang tidak, bahkan ada yang rusak,”ujarnya. Pengadaan tandon ini sendiri diadakan untuk mengatasi kekeringan di daerah Lobar, khususnya yang dilokasi yang sulit dijangkau. Tandon itu disebar ke beberapa kecamatan yang rawan, antara lain Kecamatan Lembar dan Kecamatan Batulayar. Kekeringan Melanda 141.341 Jiwa Dampak kekeringan juga makin meluas di Lombok Timur. Krisis air bersih tak bisa dihindari. Persoalan klasik ini tampak tak kunjung menemukan solusi. Sedikitnya tujuh kecamatan terdampak kekeringan , meliputi, Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara, Suela dan Sambelia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lotim mencatat 141.341 jiwa, 49.252 Kepala Keluarga (KK) tersebar di 66 desa dan 183 kedusunan yang terdampak. Adalah Kecamatan Jerowaru, daerah paling selatan wilayah Kabupaten Lotim disebut sebagai daerah yang terparah. Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin mengemukakan, terhadap warga-warga yang mengalami musibah akibat kekeringan ini terus akan diberikan bantuan air bersih. Komitmen pemerintah daerah untuk sementara hanya bisa memberikan bantuan distribusi air bersih tersebut. Kepala BPBD Lotim, H. Napsi Sabtu (1/7) lalu mengatakan, data itu diperoleh dari tingkat desa. “Riilnya sedang ditelusuri sembari mendistribusikan bantuan,” katanya saat mendistribusikan air ber-
sih bantuan dari Bank NTB di Desa Wakan dan Desa Pena Kecamatan Jerowaru. Proses distribusi air bersih ke warga yang terdampak kekeringan ini kata Napsi, sudah dilakukan sejak puasa lalu. Sabtu lalu, Bank NTB mengawali sebanyak 51 tangki yang siap akan didistribusikan ke tengah warga. Sebelumnya ada dari Selaparang TV dan PMI yang turut memberikan atensinya pada persoalan kekeringan yang menimpa warga. Jaringan Pipa Air Tak Berfungsi Jaringan perpipaan air bersih yang telah dibangun di Lombok Selatan mencapai 111 Km oleh Satker Air Minum Dinas PU Provinsi NTB juga tak berfungsi. Instalasi perpipaan yang dulunya dihajatkan untuk mengatasi krisis air bersih khususnya di Kecamatan Jerowaru, tak optimal lantaran nihil sumber air baku. Pemprov NTB melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan “menghidupkan” bantuan jaringan perpipaan air bersih demi mengatasi krisis air bersih yang melanda daerah tersebut tiap tahun. Pada Oktober mendatang, wilayah Jerowaru sampai dengan Pulau Maringkik akan mulai dialiri air setelah ditemukan sumber air baku dari wilayahrUtara seperti Trengwilis. “Pipa yang ada di sana (Lombok Selatan) intinya masih baik semua. Persoalannya hanya pada sumber air baku,” kata Kepala Dinas PU NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (1/8). Ardhi mengatakan, untuk mengoptimalkan jaringan
perpipaan yang sudah dibangun beberapa tahun lalu oleh Satker Air Minum itu, pihaknya sudah berkoordinasi, termasuk dengan Balai Wilayah Sungai (BWS). Hasilnya, untuk sumber air baku yang akan dialirkan ke wilayah selatan itu cukup potensial diambilkan dari mata air yang berada di Trengwilis, Lotim. Ardi menargetkan pada Oktober mendatang pasokan air bersih ke Lombok Selatan sampai Pulau Maringkik akan mulai mengalir. “Insya Allah saya punya target kalau sesuai rencana bulan Oktober Maringkik jalan. Wilayah selatan sampai Maringkik air bersih akan mengalir,”ujarnya. Kirim 100 Pompa Air Selain itu, pemerintah melalui Dinas Pertanian dan TPH NTB juga akan memperbanyak jumlah pompa air, untuk mengantisipasi dampak kekeringan. Sedikinya 100 unit pompa air akan didistribusikan.‘’Tender semuanya ada di pusat, tinggal didistribusikan, semoga bisa minggu depan,’’ kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi NTB, Ir. Husnul Fauzi,M.Si. Tambahan pompa air 100 unit tersebut, dibagi dua unit di Kota Mataram, sembilan unit di Lombok Barat, 10 unit di Lombok Tengah, 14 unit di Lombok Timur, 5 unit di Lombok Utara, 15 unit di Kabupaten Sumbawa Barat. Terbanyak di Kabubaten Sumbawa 34 unit, 4 unit di Dompu, Kabupaten Bima 5 unit dan 2 unit di Kota Bima. Pompapoma air ini, selanjutnya akan difungsikan untuk menyedot air di tempat penampungan yang tersedia seperti embung. (her/nas/bul/rus)
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Senin, 3 Agustus 2015
Kerjasama Humas Setda Sumbawa dengan Harian Suara NTB Kunjungan Mentan RI
Gelontorkan Bantuan untuk Pertanian Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Dalam kunjungannya ke Sumbawa Jumat (31/7) lalu, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman bakal menggelontorkan anggaran sedikitnya Rp 30 miliar untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian di Sumbawa. Bantuan tersebut akan diarahkan untuk membangun embung, sumur dangkal, dam, bantuan pompa dan lainnya. Bahkan saat berdialog dengan petani baik di Pelabuan Badas Sumbawa maupun di Desa Motong , Kecamatan Utan, Mentan yang didampingi sejumlah pejabat Kementan dan peneliti langsung mengeksekusi harapan dan permintaan masyarakat untuk bantuan sumur dangkal dan pompa yang dijanjikan dalam tahun ini juga. ‘’Kita harus membuat embung karena anggarannya ada. Kami harap bupati seluruh Indonesia termasuk Sumbawa, membangun embung untuk menghadapi kekeringan, karena kekeringan ini bukan hanya tahun ini saja. Setiap tahunnya Indonesia ada kekeringan 200 ribu hektar. Ada DAK di APBNP sekitar Rp 2 triliun. Kami minta untuk memprioritaskan embung saja. Supaya persoalan kekeringan ini bisa diminimalisir,” terangnya. Hal ini sesuai harapan Pemkab melalui Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik (JM) dan para petani dari berbagai kecamatan saat berdialog dengan Mentan. Baik saat berkunjung ke Pelabuhan Badas melihat ekspor jagung maupun saat meninjau langsung GP TT jagung di Desa Motong, Kecamatan Utan. Secara umum warga menyampaikan keluhan soal ancaman kekeringan lahan pertanian. Hingga diharapkan bantuan seperti embung, sumur dangkal dan lainnya. Bahkan bupati juga menyampaikan langsung ke Mentan, terkait usulan pembangunan Bendungan Labangka Kompleks untuk mengairi setidaknya 5.000-6.000 hektar lahan pertanian di tiga kecamatan, Labangka (salah satu sentra jagung di Sumbawa), Maronge dan Pelampang. “Kalau Labangka Kompleks bisa jadi kenyataan, itu bisa lima 5.000 sampai 6.000 hektar diairi. Itu bisa mengairi areal tiga kecamatan,”kata JM. Mentan Amran pun langsung merespons harapan tersebut, dengan meminta Pemkab membuat proposal kemudian dikirim ke Kementrian PU, tembusannya ke Kementrian Pertanian. “Kirim ke Menteri PU, tembusan ke saya. Bila perlu diantar langsung ke saya. Sampaikan itu, usahakan tahun ini, nanti kita diskusikan anggarannya. Apalagi bisa mengairi 6.000 hektar,” tandasnya. Malam harinya usai kunjungan ke lapangan, Mentan kembali berdialog dengan para Kelompok Tani dan Babinsa dalam jamuan makan malam di kebun bupati. Petani dan Babinsa katanya, merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan program pertanian menuju swasembada pangan. (arn/*)
Bupati menyematkan cinderamata cincin batu akik Sumbawa kepada Mentan
Bupati menyampaikan laporan tentang kondisi umum sekaligus harapan untuk pertanian Sumbawa kepada Mentan
Tukar menukar plakat Pemkab Sumbawa dengan Kementrian Pertanian
Salah seorang petani menyampaikan keluhannya secara langsung kepada Mentan
Mentan dan bupati meninjau proses eksport hasil produksi pertanian di Pelabuhan Badas
Mentan, bupati dan pejabat Kementan tengah berdiskusi soal program jagung di Utan
Mentan bersama bupati turun langsung bertanya ke petani sekaligus melihat hasil panen petani di Utan
Mentan didampingi bupati menjawab harapan petani di Utan
Mentan bersama Dandim 1607 Sumbawa foto bersama Babinsa dan Kelompok Tani usia dialog malam harinya
Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas Bunuh Diri Bogor (Suara NTB) Seorang mahasiswa Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) ditemukan tewas gantung diri di perumahan Dramaga Cantik, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Dramaga, AKP Syarifuddin Gayo, korban bernama Arkadius Bayu, kelahiran Tanjung Pinang 1 Desember 1993. Menurut Kartu Tanda Penduduk (KTP), korban beralamat di Kp Bulak Kelapa RT 4/RW 4, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tanggerang Selatan. AKP Gayo menjelaskan peristiwa itu diketahui sekitar pukul 06.00 WIB, ketika seorang teman datang ke rumah korban di Perumahan Dramaga Canti, RT 02/RW 07 Blok L, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. “Setelah sampai di rumah korban, saat dipanggil korban tidak menjawab. Kemudian saksi Rizki membuka pintu yang tidak terkunci, saksi masuk ke rumah dan melihat sudah dalam keadaan gantung diri,” katanya. Polisi masih menyelidiki kejadian itu dan belum mengetahui penyebab korban gantung diri. “Jenazah korban akan dibawa ke RSCM untuk dilakukan pemeriksaan lanjut,” katanya. (ant/Bali Post)
(ant/Bali Post)
KAMPANYE HARI ANAK NASIONAL - Ratusan anak mengikuti kampanye peduli anak pada rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2015 di Jakarta, Minggu (2/8). Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan masyarakat terkait isu-isu kekerasan terhadap anak, eksploitasi seksual anak, perkawinan anak, partisipasi anak dan isu tumbuh kembang anak.
KPU Tak Kompak Hadapi Calon Tunggal Kupang (Suara NTB) Akademisi dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Nicolau Pira Bunga, menilai KPU tidak kompak bahkan cenderung “bermain ganda” menghadapi wacana yang terus bergulir terkait calon tunggal dalam Pilkada serentak. “Sikap tak kompak petinggi dan anggota KPU, bukan saja menimbulkan ketidakpastian menghadapi diskursus politik itu, tetapi membingungkan masyarakat pemilih di daerah-daerah tersebut akan nasib Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 mendatang,” katanya, di Kupang, Minggu (2/8). Sikap KPU terkait ide dan usulan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, untuk menyiapkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) bagi daerah peserta Pilkada yang tidak memiliki lebih dari satu pasangan calon telah dijawab Ketua KPU, Husni Manik. Manik berharap pemerintah tidak menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang bagi daerah peserta Pilkada yang
tidak memiliki lebih dari satu pasangan calon. Dalam hal ini, KPU tidak ingin terlibat dalam pembahasan terkait perppu. “KPU tidak mengharapkan perppu. Karena Pilkada sudah berjalan, kita gunakan saja undang-undang yang ada,” ujar Manik, Jumat (31/7). Namun kolega Manik di KPU justru berharap perppu terkait daerah dengan pasangan calon kepala daerah tunggal segera dikeluarkan, jika pemerintah ingin menerapkan perppu tersebut. “Kalau memang perppu itu mau diterapkan, segeralah dikeluarkan,” ujar Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, di Kantor KPU, Jakarta, Sabtu. Menurut dia, idealnya, jika memang jadi diterapkan, perppu diberlakukan satu pekan setelah penutupan
pendaftaran perpanjangan pasangan calon kepala daerah pada Senin (3/8), yaitu Senin (10/8). Hal ini karena setelah penutupan masa perpanjangan pendaftaran, KPU di daerah akan rapat pleno mengumumkan penundaan Pilkada sampai 2017 karena jumlah pendaftar di wilayah itu kurang dari dua pasangan calon. Publik, menurut Pira Bunga, tentunya menghendaki KPU selaku penyelenggara, satu kata satu sikap dalam menghadapi berbagai polemik perppu terkait daerah dengan pasangan calon tunggal memang menghangat beberapa hari terakhir. Ini potensi masalah besar dan strategis di kemudian hari jika dibiarkan mengambang seperti sekarang. (ant/Bali Post)