SUARA NTB 4 FEBRUARI 2013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500

Rp. 40.000 Rp. 45.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 4 FEBRUARI 2013

12 HALAMAN NOMOR 280 TAHUN KE 8 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ars)

BB - Wakapolres Mataram, Jeki Rahmat Mustika, didampingi Kasubag Humas Polres Mataram, Arief Yuswanto menunjukkan barang bukti (BB) tumpukan ganja (kanan). Tersangka Sln (tengah), digelandang beberapa saat usai ditangkap di kediamannya.

Sindikat Narkoba Dibongkar

Diduga Milik Oknum Polisi, Ganja Seberat 45,67 Kg Disita Mataram (Suara NTB) Awal Februari, Sat Narkoba Polres Mataram mencatat keberhasilan membongkar sindikat penjualan narkoba jenis ganja. Barang bukti seberat 45,67 Kilogram (Kg), diamankan dari seorang tukang bangunan, Sln (35). Pengungkapan itu pun diklaim yang terbesar sepanjang sejarah Polres Mataram. Ganja yang ditaksir senilai Rp 300 juta itu diduga milik oknum polisi. Butuh waktu satu bulan pengintaian untuk membongkar keberadaan ganja tersebut. Sampai akhirnya kepolisian memutuskan menggerebek ru-

mah Sln di Lingkungan Kebon Bawak Timur, Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan Sabtu (2/2) lalu sekitar pukul 10.00 Wita. Tersangka dan

barang bukti pun diamankan di Sat Narkoba Polres Mataram. Masih diselidiki polisi, kemana saja daun, batang dan biji ganja kering itu akan diedarkan serta diselundupkan dari mana. ‘’Semua barang bukti ini kami temukan di ruang berbeda. 15 bal ditemukan di dalam lemari kamar, 34 bal ditemukan di dalam gudang,’’ sebut Wakapolres Mataram, Kompol Jeki Rahmat Mustika, SIK dalam keterangan persnya, Minggu (3/2). Penggerebekan itu melibatkan

Tujuh Parpol Masuk Gerbong Koalisi

TO K O H Perketat Pintu Masuk

M. Iriawan

Mataram (Suara NTB) Tak kurang dari tujuh parpol telah menjadi pengusung duet Dr. TGH. M. Zainul Majdi – H. M. Amin, SH (TGB – Amin). Dari sekian banyak parpol, tiga parpol yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar dan PPP telah mengantongi

keputusan dukungan resmi kepada duet ini. Sisanya tinggal merampungkan proses administrasi di internal parpol masing - masing. Demikian terungkap dalam pertemuan tujuh parpol pengusung duet TGB – Amin yang digelar di Hotel Lombok Raya,

Sabtu (3/2) malam lalu. Tujuh parpol tersebut adalah Partai Demokrat, Golkar, PDI-P, PPP, PAN, Gerindra dan PKB. TGB yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat memimpin langsung pertemuan tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Bersambung ke hal 5

JUMAT (1/2) lalu, Mabes Polri merilis belasan nama yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) tersangkut terorisme. Dari sekian terduga, 15 orang diduga dari Bima. Tak ingin kecolongan lagi, pihak Polda NTB mengantisipasi mereka kabur dan masuk ke wilayah NTB, sebagaimana pengalaman tujuh DPO sebelumnya. Upaya antisipasi itu, dijelaskan Kapolda NTB, Brigjen Pol. M. Iriawan, SH, MM, MH, Bersambung ke hal 5 PENGUSUNG - Para Ketua Partai pengusung duet TGB-Amin. (dari kiri), H. Najamuddin Mustofa, Hj. Wartiah, H. Zaini Arony, TGH. M. Zainul Majdi (TGB), H. M. Amin, H. Rachmat Hidayat, H. M. Muazzim Akbar dan Wilgo Zainar.

Ketua RT 01 Lingkungan Kebon Bawak Timur, Imam Gozali. Tersangka Sln diminta menunjukkan tumpukan ganja tersebut. Tak hanya warga, aparat pun sempat terbelalak melihat banyaknya barang bukti itu. Sebagian besar sudah dibungkus dan dilakban warna cokelat, dan sebagian belum terbungkus yang dikemas dalam bentuk kubus ukuran kotak tisu. Seluruh barang bukti kemudian diangkut ke Polres Mataram. Bersambung ke hal 5

Terkait Kasus Alkes Lotim

Ditreskrimsus Ajak KPK Koordinasi Langsung Mataram (Suara NTB) Tak ingin berlama – lama dalam penyelesaian dugaan penyimpangan pengadaan alat-alat kesehatan (alkes) Lotim, beberapa waktu lalu penyidik Ditreskrimsus Polda NTB langsung mengajak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berkoordinasi. Tujuannya untuk membahas detail langkah lanjutan dalam rangka menuntaskan kasus yang sudah empat tahun tak kunjung rampung penyidikannya itu. Permintaan koordinasi dengan KPK itu diawali dengan langkah penyidik Unit I Subdit III Ditreskrimsus bersurat ke pihak ke lembaga yang sedang menangani kasus skandal daging sapi itu. Surat yang dilayangkan beberapa waktu lalu itu, tinggal menunggu respon. ‘’Respon dari KPK itu akan menjadi bahan tindak lanjut penyidik nanti,’’ jawab Kabid Humas Polda NTB, AKBP Drs. Sukarman Husein, kepada Suara NTB, Sabtu (2/2) lalu. Isi surat, pada intinya meminta koordinasi dengan KPK dalam rangka membedah penyelesaian kasus Alkes Lotim yang nilai proyeknya sebesar Rp 4 miliar lebih, yang ditangani penyidik Polda NTB sejak 2009 lalu itu. Menurut Sukarman, langkah Ditreskrimsus itu sudah masuk ke ranah yang sangat teknis untuk menemukan Bersambung ke hal 5

Di Balik Terungkapnya Sindikat Ganja

Diciduk Saat Tersangka dan Anaknya Sedang Sakit Sln (35) tertunduk sambil terisak. Pria kurus yang tadinya tegar diberondong pertanyaan, tiba – tiba luluh dan terharu ketika ia mengingat istri dan anaknya yang masih bayi. Kepalanya terus tertunduk di depan tembok gedung Sat Narkoba Polres Mataram. Siapa yang menyangka, hanya seorang tukang bangunan dan bekerja serabutan, menyimpan 45,67 Kilogram (Kg) ganja di rumahnya.

SLN pantas menangis, bayinya yang baru berusia 9 bulan tergolek dalam keadaan sakit demam. Satu anaknya lagi, Sahdin (7) yang masih duduk di bangku SD terancam kehilangan kasih sayang selama ia menjalani proses hukum. Muslihan (30) tampak murung ketika memorinya mengingat peristiwa penangkapan

itu. Saat ditemui di rumah sederhana di atas tanah seluas dua are, di pinggir Sungai Jangkuk itu, Muslihan hanya bisa bersabar dan tabah sambil menanti kesempatan untuk membesuk suaminya yang sudah pasti masuk penjara. Sln sejak pernikahannya dengan Muslihan tahun 2001 lalu, Bersambung ke hal 5

Muslihan (30) termangu mengenang suaminya yang kini ditahan di Polres Mataram (kiri). Rumah Sln, di Lingkungan Kebun Bawak Ampenan yang sebelumnya digerebek aparat.

Muslihan (Suara NTB/ars)

LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :

0370-639543


SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

SUARA MATARAM

Atasi Banjir Bersama-sama

Tingkatkan Kualitas SDM KUALITAS sumber daya manusia (SDM) harus diakui masih menjadi masalah yang masih harus diperbaiki baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sampai rantai pemerintahan yang paling bawah. Dalam konteks itulah Kelurahan Mataram Timur berperan untuk turut meningkatkan kualitas SDM di tingkatan kelurahan. Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, Lurah Mataram Timur, Hj. Darbahyanti, S.IP, Sabtu (2/1), menjelaskan, pihaknya melakukan melalui tiga sektor, yakni sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor ekonomi. Dengan bertumpu pada tiga bidang itu, pihak kelurahan mengadakan berbagai program dan kegiatan setiap tahunnya. Ia menjelaskan untuk bidang pendidikan kelurahan telah mendirikan lembaga pendidikan PAUD (pendidikan usia dini) yang berfungsi mendidik anak-anak di kelurahan Mataram Timur. Menurutnya antuasiasme masyarakat memasukkan anaknya ke PAUD cukup tinggi, biaya Rp 15 ribu yang dikeluarkan para orang tua semuanya diperuntukkan bagi proses belajar mengajar. “Kami membuat PAUD untuk memberikan pendidikan dasar bagi anak-anak yang ada di sini sebelum mereka masuk sekolah,” katanya. Tenaga pengajar yang digunakan merupakan para kader posyandu yang selalu siap untuk mendidik anak-anak. Sementara di bidang ekonomi, pihaknya membuat Usaha Peningkatan Perekonomian Keluarga (UP2K) yang dikelola PKK, pihak kelurahan akan memberikan bantuan kepada usaha yang dijalankan warga. Hasilnya usaha mereka kini terus berkembang dan saat ini sudah dinaikkan statusnya menjadi Koperasi Wanita (Kopwan) yang tentu akan makin mempermudah peminjaman modal bagi para anggota usaha di masing-masing lingkungan . Di bidang kesehatan, pihak kelurahan tetap memberikan pelayanan terbaik, baik untuk kesehatan bayi hingga kalangan lanjut usia (lansia). Ia berharap dengan upaya yang dilakukan saat ini, peningkatan kualitas SDM dapat menjadi seperti yang diharapkan. “Dari lahir hingga tua warga tetap diberikan pelayanan kesehatan,”katanya. (sir)

Hj. Darbahyanti

Halaman 2

Kota Mataram sepertinya masih belum bebas dari banjir atau genangan air. Air masih menggenang dan membuat aktivitas masyarakat terganggu. Adakah solusi dalam mengatasi permasalahan banjir yang selama ini terjadi di ibukota Provinsi NTB ini? MASYARAKAT Karang Bata Kelurahan Abian Tubuh Sandubaya mungkin sudah bosan dengan air yang selalu menggenangi rumahnya setiap hujan lebat turun. Begitu juga siswasiswi yang menuntut ilmu di beberapa sekolah yang berbatasan langsung dengan Sungai Unus merasa

gerah, karena sekolahnya terendam genangan air. Mereka pun harus diliburkan, karena tidak bisa belajar. Upaya Pemkot Mataram mengatasi genangan air setiap hujan lebat tiba seakan tidak pernah ada hasil. Pembangunan talut Sungai Unus agar tidak meluap dan menggenangi rumah warga seakan tidak

ada artinya. Air selalu saja menggenang dan membuat aktivitas masyarakat terganggu. Tidak hanya itu, kawasan yang selama ini terbebas dari banjir atau genangan air, khususnya di lingkar selatan Kota Mataram kini merasakan hal serupa. Terjadinya genangan air di kawasan ini menjadi pekerjaan rumah baru bagi jajaran Pemkot Mataram untuk segera diselesaikan. Tidak menutup kemungkinan, kebijakan yang dikeluarkan terkait gencarnya pembangunan di lingkar selatan yang selama ini menjadi daerah resapan air berpengaruh

Mataram (Suara NTB) Menindaklanjuti luapan air banjir yang cukup parah beberapa waktu lalu, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, Sabtu (2/2) meninjau kawasan Sungai Unus yang menjadi penyebab terjadinya banjir. Dalam beberapa waktu ke depan, luapan Sungai Unus masih menjadi ancaman serius bagi Kota Mataram. Walikota bersama beberapa kepala SKPD menyisir titik-titik yang menyebabkan air meluap hingga ke beberapa kawasan. Salah satunya talut Sungai Unus di kawasan Gebang Baru yang jebol diterjang arus sungai, hal itu membuat air yang tadinya mengalir normal, kemudian meluap ke pemukiman warga. Dalam kesempatan itu, Ahyar mengatakan, Sungai Unus masih menjadi masalah serius yang menyebabkan banjir di Kota Mataram, sebab pendangkalan dan penyempitan sungai cukup parah. Hal itu terlihat dari kedalaman sungai yang mulai

berkurang. Penyempitan sungai juga terlihat dari banyaknya pemukiman di sempadan sungai dan tumpukan tanah. “Sungai Unus ini masih menjadi masalah besar kita, karena mungkin kita jarang mengunjunginya (memperhatikan kondisi alam),” ungkapnya. Talut yang jebol, lanjutnya, tentu akan segera diperbaiki secepatnya agar air sungai tidak lagi meluap hingga ke pemukiman warga. Sementara untuk penyempitan dan pendangkalan sungai, pihaknya tentu akan melakukan normalisasi dengan mengeruk sedimentasi sungai, cara itu dipandang akan cukup efektif karena untuk

menggusur rumah warga menurutnya cukup sulit dilakukan. “Kalau menggusur atau relokasi mungkin bukan pilihan yang tepat, kita anggap dengan pengerukan sudah cukup untuk mengatasi banjir,” katanya. Selain masalah sungai, tentu kondisi drainase di Kota Mataram juga akan diperhatikan mengingat saluran yang ada di beberapa titik masih harus diperbaiki. Meski demikian ia mengklaim bahwa banjir yang terjadi bukan karena drainase, namun karena luapan air sungai. “Banjir dari darinase sudah mulai berkurang, hanya saja masalah kita sekarang ada di sungai,” tandasnya. (sir)

Tanamkan Pendidikan Karakter

(Suara NTB/sir)

TERKENA PENYAKIT - Beberapa warga yang terserang penyakit gatal-gatal, batuk dan gangguan pernapasan pascabanjir

Bantuan Tak Kunjung Datang

Warga Mulai Terserang Penyakit Mataram (Suara NTB) Meski banjir telah surut sejak beberapa waktu lalu, para warga yang menjadi korban bencana belum mendapatkan bantuan hingga Sabtu (2/2). Akibat luapan air banjir yang masuk hinggga ke dalam rumah, warga mulai terserang sejumlah penyakit seperti gatal-gatal dan gangguan pernapasan. Beberapa warga di Lingkungan Karang Bata Selatan, Kelurahan Abian Tubuh, Kota Mataram mulai resah dengan penyakit yang dirasakan, mereka tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena penyakit yang dialaminya. Inaq Istikomah, salah seorang korban banjir, mengaku mengalami gatal-gatal di sejumlah bagian tubuhnya, sep-

erti kaki dan tangannya. Sebelum banjir ia tidak mengalami gatal-gatal, namun setelah air banjir masuk ke dalam rumahnya ia mulai merasa tidak nyaman, tangannya dan kaki terasa panas dan gatal. Selain gatal, warga juga mengalami gangguan pernapasan dan batuk. Kondisi itu semakin membuat warga semakin khawatir, sebab banjir tidak hanya membuat rumah mereka terendam namun juga membawa penyakit. Sementara bantuan baik berupa sembako maupun obat-obatan tidak kunjung datang. “Kami harap pemerintah segera tanggap, agar bantuan segera kami terima,” katanya. Harapan senada disampaikan Maemunah, salah seorang warga lainnya. Dalam hal

ini, katanya, bukan hanya sekadar bantuan yang mereka harapkan, namun yang paling penting bagaimana caranya banjir tidak lagi terjadi. Sementara itu, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, mengatakan, dirinya telah memerintahkan kepada SKPD terkait untuk segera menyalurkan bantuan. Ia mengklaim bantuan sudah langsung disalurkan Pemkot Mataram, sementara untuk warga yang terserang penyakit disarankan untuk mendatangi puskesmas terdekat karena biaya tidak lagi dibebankan. “Bantuan tentu tetap kita berikan, termasuk untuk kesehatan. Dan bagi warga yang merasa gatal-gatal datang saja ke puskesmas kan gratis,” tandasnya. (sir)

Pemanggilan Ketua DPRD Lobar Tidak Terkait Politik Mayat Bayi Terapung di Sungai

Mataram (Suara NTB) Pemanggilan Ketua DPRD Lombok Barat (Lobar) US dalam kasus pembacokan Briptu M. Daud murni merupakan kasus penegakan hukum. Kasubag Humas Polres Mataram, AKP Arief Yuswanto memastikan tidak ada unsur politis, atau kaitan sama sekali dengan politik. “Kami hanya berdiri pada posisi penegakan hukum. Terkait apakah itu nuansa politis, ada orang bermain di balik kasus ini, kami tidak paham itu. Yang kami lakukan adalah menindaklanjuti kasus pidana,” bantah Arief, ketika ditanya unsur politis menjadi pertimbangan lambannya penanganan kasus yang terjadi Oktober 2012 lalu itu, Minggu (3/2). Dibantahnya kasus tersebut lamban, namun ia berdalih masih butuh proses dan penentuan waktu yang tepat untuk memanggil US. Setelah izin Gubernur NTB untuk memeriksa US turun, maka langkah baru yang dilakukannya dengan melayangkan surat panggilan pada yang bersangkutan. Mengenai waktu surat panggilan itu dilayangkan kepada US, pernyataan Arief masih berkutat pada keterangan sebelumnya. “Masih menunggu dari penyidik, karena mereka yang paham kapan waktu tepat untuk pemanggilan itu,” sebut Arief. Mengenai kaitan keterlibatan US dalam pembacokan Briptu Daud, tidak bisa diterangkannya, karena penyidik masih mendalami. Mantan Kapolsek Mataram ini hanya menekankan soal sinyalir intervensi dari luar terhadap intitusinya tersebut, apalagi yang dipanggil seorang petinggi lembaga legislatif. Ia menyadari, tensi tekanan itu akan tinggi, namun pihaknya akan tetap melakukan penegakan hukum, karena kasus tersebut murni pidana. (ars)

(Suara NTB/sir)

TINJAU - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh saat meninjau kawasan Sungai Unus untuk melihat kondisi yang sebenarnya di lapangan.

Pemegang Kartu Jamkesmas Lama Harus Didata Kembali

IGUR

PROGRAM membangun sumber daya manusia melalui pendidikan karakter bangsa telah digaungkan sejak lama. Dalam menggalakkan pendidikan karakter bangsa di sekolah, SMKN 2 Mataram telah memulainya dengan menanamkan pendidikan karakter melalui kegiatan kepramukaan. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 2 Mataram Sulman Haris, mengklaim, program kepramukaan yang telah digalakkan di sekolah telah sinergis dengan pendidikan kar(Suara NTB/ nia) akter bangsa yang selama ini Sulman Haris digaungkan pemerintah. Bahkan sejak satu semester berjalan, kepramukaan di SMKN 2 Mataram telah mengerucut menjadi 9 inti. Di mana fokus materi lebih mengarah kepada SMKN 2 Mataram sebagai salah satu pilot project penanaman pendidikan karakter bangsa di Mataram. “Lewat pramuka kita bentuk karakter siswa melalui beberapa program. Salah satunya kita latih kedisiplinan dan peduli lingkungan,” terangnya, Sabtu (2/2). Adanya beberapa program kepramukaan tersebut, tambahnya, siswa bisa menjadi lebih disiplin, lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan, tidak lagi ada siswa yang keluyuran saat jam belajar. Menurutnya, lahirnya pramuka sebagai wadah pembinaan mental, moral dan spiritual memiliki peran yang sangat besar dalam membangun karakter dan kepribadian bangsa. Untuk itu, gerakan pramuka harus terus galakkan di sekolah, agar pramuka terus mampu menunjukkan perannya dalam pembangunan bangsa. Hingga saat ini, sekolah beserta pembina pramuka telah bekerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti Jaka Mandala, Kuartir Cabang Pembina, Saka Bayangkara yang akan melatih anak di bidang tertib lalu lintas, serta Saka Kartika yang akan melatih tentang alam dan lingkungan hidup. (nia)

Pemerintah sudah berupaya maksimal agar genangan air tidak terjadi, seperti perbaikan talut, saluran air/drainase dan mengangkat sampah di sungai. Namun, masih ada oknum masyarakat yang masih saja membuang sampah di saluran air. Akibatnya, saat hujan lebat saluran air tersumbat dan menggenangi rumah warga. Dalam hal ini, pemerintah dan warga harus bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dan tidak menyerahkan sepenuhnya masalah kebersihan saluran air pada pemerintah. (ham)

Walikota Akui Sungai Unus Masih Jadi Ancaman

(Suara NTB/sir)

F

besar dengan genangan air. Jika sudah demikian, akankah pemerintah masih terus memberikan izin bagi perusahaan pengembang atau pihak tertentu melakukan alih fungsi lahan. Namun, jika genangan air bukan disebabkan alih fungsi lahan, adakah faktor lain? Inilah yang harus dicarikan solusinya. Mengatasi banjir atau genangan air memang tidaklah mudah. Pada kasus ini, masyarakat tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Genangan air yang terjadi terkadang disebabkan kebandelan kita dalam memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.

Mataram (Suara NTB) Penemuan mayat bayi kembali menggemparkan warga. Belum terungkap siapa ibu dari bayi yang di buang di kompleks Universitas Mataram beberapa waktu lalu, masyarakat kembali terkejut dengan penemuan mayat bayi di Kelurahan Sayang Sayang Mataram, Minggu (3/2) sekitar Pukul 10.00 WITA. Kondisi mayat dalam kondisi memprihatinkan, terapung dalam kondisi membusuk. Diperkirakan, bayi dibuang sejak beberapa pekan lalu dari hulu sungai. Warga menemukannya persis di jalur aliran sungai di Lingkungan Karang Kuluh Kelurahan Sayang – Sayang Cakranegara. “Yang menemukan pertama kali Muhammad Said, warga setempat,” kata Kasubag Humas Polres Mataram, AKP Arief Yuswanto, Minggu (3/2). Saat itu saksi mengaku se-

(Suara NTB/ars)

MAYAT - Mayat bayi yang ditemukan warga tersangkut di antara tumpukan sampah di Sayang-Sayang Mataram, Minggu (3/2). dang mencari jamur. Pandangannya terhenti pada onggokan daging di antara tumpukan sampah yang tertahan di ruas sungai. Bentuk daging menyerupai bayi, membuatnya panik dan melapor ke warga. setelah yakin yang dilihat itu mayat bayi, warga kemudian melapor ke Mapolsek

Cakranegara. Jenazah bayi yang diberkirakan berusia tujuh bulan itu kemudian dibawa ke RS Bhayangkara. “Baik kasus pembuangan bayi sebelumnya di Unram dan kasus penemuan mayat bayi tadi pagi itu kita masih selidiki, siapa yang tega melakukan itu,” kata Arief. (ars)

Mataram (Suara NTB) Kurang akuratnya data diduga menjadi salah satu faktor banyaknya pemegang kartu Jamkesmas lama tidak mendapat kartu Jamkesmas yang baru. Akibatnya, banyak masyarakat pemegang kartu Jamkesmas yang terancam tidak dapat mengakses layanan kesehatan, karena tidak kebagian kartu Jamkesmas baru. “Di beberapa wilayah mengeluhkan, saudara kita pemegang kartu Jamkesmas lama mengeluhkan pembagian kartu Jamkesmas baru. Karena banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan,” ungkap Ketua Komisi II

DPRD Kota Mataram Nyayu Ernawati Sabtu (2/2). Untuk itu, pihaknya meminta pada pemerintah segera mendata ulang peserta Jamkesmas, sehingga masyarakat yang masih miskin bisa mendapatkan kartu Jamkesmas baru. Pendataan ini menurut Erna harus segera dilakukan, agar jangan sampai pada pemberlakuan Jamkesmas baru Maret mendatang, masih ada masyarakat yang tidak terlayani, karena belum memiliki kartu Jamkesmas baru. “Solusinya memang harus dicek kembali bagi para pemilik kartu Jamkesmas dan Jamkesda lama,” ujarnya mengingatkan. (nia)

Audit Dana Kampanye

Bawaslu - KPU akan Tunjuk Akuntan Publik Mataram (Suara NTB) Dalam pelaksanaan Pilkada NTB, 13 Mei mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU NTB akan menunjuk akuntan publik untuk mengaudit laporan penerimaan dan penggunaan dana kampanye semua pasangan calon yang ikut bertarung. Audit dana kampanye tersebut untuk memastikan pengelolaan laporan keuangan dana kampanye pasangan calon agar transparan dan akuntabel. Jika tidak transparan dan akuntabel, maka Bawaslu dapat mengajukan hal tersebut ke aparat penegak hukum Demikian disampaikan Kepala Divisi Pengawasan Bawaslu NTB, Bambang Karyono dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (2/2) sore. “Setiap ada penambahan dana kampanye dan pengeluaran harus dilaporkan. Nanti ada, kita (Bawaslu, red) bersama KPU akan tunjuk akuntan publik untuk melakukan audit,” ujarnya. Ia menjelaskan, saat pasangan calon mendaftar ke KPU NTB, nantinya rekening dana kampanye harus dilampirkan bersama persyaratan lainnya. Dari rekening, para kandidat pasangan calon berkewajiban memberitahu dan menginformasikan pada Bawaslu dan KPU mengenai ada sumbangan dana kampanye yang masuk dari pihak-pihak terkiat. Ditambahkan, sesuai den-

gan Undang-Undang, besaran sumbangan dana kampanye dibatasi. Untuk perseorangan, kata Bambang, jumlah maksimal yang bisa disumbangkan untuk pasangan calon tertentu sebesar Rp 250 juta. Sedangkan sumbangan yang berasal dari organisasi atau perusahaan maksimal jumlahnya sebesar Rp 500 juta. “Itu adalah batas maksimal. Jadi fluktuasi atau grafik penambahan penjumlahan dari dana kampanye itu mesti harus jelas, dari mana sumbernya dan penggunaannya,” tandasnya. Bagi pasangan calon yang tidak mematuhi ketentuan, terkait dengan pelaporan dana kampanye maka dikenakan sanksi yang berlaku. Jika ada laporan terkait dengan dana kampanye maka Bawaslu melakukan kajian apakah melanggar aturan pidana, administrasi atau lainnya. “Kalau ada kesalahan administrasi maka akan diserahkan ke KPU tetapi kalau kemudian ada hal yang sifatnya dana kampanye tidak ada laporan maka bisa pidana dan kita serahkan ke aparat kepolisian untuk disidik,” tegasnya. Sementara itu, terkait dengan netralitas PNS dalam Pilkada pihaknya meminta peran aktif masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan. Jika ditemukan ada PNS yang ikut politik praktis, akan diberikan sanksi tegas. (nas)


SUARA NTB

SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

Halaman 3

Rapimdasus DPD Partai Golkar NTB

Mantapkan Dukungan untuk Menangkan Duet TGB – Amin

(Suara NTB/aan)

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Adi Putra Dharmawan Tahir menyerahkan kepada Ketua DPD Partai Golkar NTB, Dr. H. Zaini Arony, Surat Keputusan dukungan Partai Golkar kepada pasangan TGB – Amin.

Pidato Adi Putra Dharmawan Tahir

(Suara NTB/aan)

DPD Partai Golkar NTB menggelar Rapat Pimpinan Daerah Khusus (Rapimdasus) di Senggigi, Lombok Barat, Sabtu (3/2) lalu. Rapimdasus digelar untuk memantapkan dukungan kepada duet Dr. TGH. M. Zainul Majdi – H. M. Amin, SH yang diusung partai yang mengusung slogan Suara Golkar, Suara Rakyat. Rapimdasus tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 10 DPD Partai Golkar Kabupaten / Kota di NTB. Para pimpinan pengurus Partai Golkar dari Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima tampak hadir dan menyuarakan dukungan penuh mereka terhadap keputusan DPP Partai Golkar untuk mengusung duet TGB - Amin. Selain pengurus Golkar kabupaten / kota, Rapimdasus juga dipimpin langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar NTB, Dr. H. Zaini Arony, M. Pd, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Adi Putra Darmawan Tahir, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Drs. H. L. Mara Satriawangsa, Ir. Junaidi Elvis dan Dra. Hj. Baiq Isvie Rupaeda. Rapimdasus diawali dengan laporan Ketua Panitia Rapimdasus, Agus Salim Iskandar, SE. Adi Tahir yang mewakili DPP Partai Golkar juga sempat menyampaikan pidato dan penjelasan soal keputusan DPP Golkar mengusung duet TGB – Amin. Menurut Adi Tahir, meski melalui proses panjang dan tiga kali survai, keputusan final akhirnya bisa diambil berkat kearifan Zaini Arony selaku Ketua Golkar NTB. Setelah berpidato, Adi Tahir kemudian menyerahkan SK dukungan DPP Partai Golkar bernomor R431/Golkar/II/2013 kepada Zaini Arony sebagai bentuk penyerahan mandat untuk memenangkan duet tersebut. Penyerahan SK tersebut diikuti dengan sorak dukungan dari para kader Golkar yang hadir. Malamnya, Zaini Arony dan para pengurus Golkar NTB juga hadir dalam pertemuan perdana koalisi pengusung duet TGB – Amin. Pertemuan yang membahas penyatuan kekuatan untuk memenangkan TGB – Amin itu dihadiri pula oleh TGB selaku Ketua Partai Demokrat NTB, beserta Ketua PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat, Ketua DPW PPP NTB, Dra. Hj. Wartiah, Ketua DPW PAN NTB, H. Muazzim Akbar, Sekretaris DPW PAN NTB, H. Ali Achmad, Ketua Partai Gerindra NTB, Wilgo Zainar dan Ketua DPW PKB NTB, H. Najamuddin Mustofa. (aan/*)

(Suara NTB/aan)

Pimpinan sidang Rapimdasus DPD Golkar NTB. (dari kiri) Wakil Ketua DPD Partai Golkar NTB, Dra. Hj. Baiq Isvie Rupaeda, Adi Putra Dharmawan Tahir, Dr. H. Zaini Arony, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Drs. L. Mara Satriawangsa, Ketua Departemen PP Bali NTB NTT, Ir. Junaidi Elvis.

Andalkan Taman Narmada SETELAH program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 berhasil melampaui target kunjungan lebih dari satu juta wisatawan di penghujung tahun 2012 lalu, pariwisata NTB diharapkan bisa lebih maju dan berkembang pesat di tahuntahun mendatang. Disamping itu pariwisata NTB diharapkan lebih dikenal lagi di dunia internasional, seperti daerah tetangga, Provinsi Bali yang telah mendunia. Harapan tersebut berasal dari salah satu Duta Wisata NTB, Ema Harnia Safitri. “Saya berharap (pariwisata) NTB akan semakin move on. Dalam artian bisa menunjukkan kepada dunia luar bahwa NTB juga memiliki potensi yang tidak kalah eksotiknya dengan objek-objek wisata luar yang juga telah dikenal,” jelasnya. Finalis Puteri Mutiara dan Puteri Pariwisata NTB 2011 mengatakan sebagai seorang duta wisata, ia juga berkewajiban untuk terus mempromosikan daerahnya. Walaupun dimulai dengan langkah-langkah kecil. Salah satu objek wisata yang jadi andalannya dan selalu ia promosikan adalah Taman Narmada. Menurutnya Taman Narmada adalah objek wisata yang potensial namun masih jarang diketahui oleh wisatawan. “Padahal banyak keunikan yang dapat kita temui disana seperti air awet muda yang menjadi andalannya,” ujarnya. Selain itu Taman Narmada juga memiliki pemandangan yang indah dan cukup tertata dengan baik. “Yang paling penting juga adalah memiliki nilai historis di dalamnya,” tambahnya. Taman Narmada pun kerap ia jadikan objek promosi. “Taman Narmada adalah objek wisata yang sangat dekat dari rumah saya. Jadi saya harus mempromosikan tempat wisata yang paling saya kenali dulu baru kemudian destinasi wisata yang lainnya,” imbuh karyawati di salah satu perusahaan investasi ini. Sebelum memperkenalkan destinasi-destinasi wisata yang ada di NTB, sebagai duta wisata ia mengatakan wajib mengenali dulu destinasi tersebut baru kemudian ia akan memperkenalkannya kepada khayalak. Sebagai s a l a h satu duta wisata, ia pun kerap dilibatkan dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB. “Saya juga dengan senang hati ikut berpartisipasi dalam acara pengenalan wisata dan mengikuti eventevent yang diadakan Disbudpar,” tandasnya. (yan) Ema Harnia Safitri (Suara NTB/ist)

Pidato Dr. H. Zaini Arony

(Suara NTB/aan)

(Suara NTB/aan)

H. M. Amin tampak serius menyimak jalannya Rapimdasus.

(Suara NTB/aan)

Para Ketua Partai pengusung duet TGB Amin. (dari kiri), H. Najamuddin Mustofa, Dra. Hj. Wartiah, Dr. H. Zaini Arony, Dr. TGH. M. Zainul Majdi (TGB), H. M. Amin, SH, H. Rachmat Hidayat, SH, H. M. Muazzim Akbar, Wilgo Zainar.

2.943 Guru di Lotim Belum Sertifikasi Selong (Suara NTB) Sebanyak 2.943 guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lombok Timur (Lotim) belum sertifikasi. Dari 7.532 total guru se Lotim, 4.589 yang sudah sertifikasi sejak pelaksanaan program peningkatan profesionalisme guru 2007 lalu. Bagi yang sudah dinyatakan lulus, ditekankan untuk dapat meningkatkan kinerjanya. “60 persen sudah dapat sertifikasi,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Lotim, Dr. Ir. H. Syamsuhaidi di Selong saat penyerahan sertifikat kepada 1.526 guru lulus sertifikasi 2012 di Sabtu (2/2) lalu. Menurut Syamsuhaidi, pihaknya butuh waktu sekitar dua tahun mendatang akan diselesaikan semua guru se Lotim akan disertifikasi. Keyakinannya, semakin banyak guru yang disertifikasi, kualitas pendidikan dengan sendirinya dapat ditingkatkan. Dimana, ada konpensasi peningkatan kesejahteraan yang diterima para guru dengan sertifikasi Disampaikan, pelaksanaan

sertifikasi guru ke depan tidak ada lagi kuota dari Kabupaten/Kota. Mekanismenya, semua guru yang akan sertifikasi harus lewati Uji Kompetensi (UK). Pasca dinyatakan lulus sertifikasi, pusat selanjutnya akan membuat kuota yang diurutkan berdasarkan usia. “Akan dirangking secara nasional berdasarkan usia guru,” tegasnya. Di Kabupaten Lotim dijadwalkan UK tahun 2013, dilaksanakan Pebruari mendatang. Rektor Unram, Prof. Ir. H. Sunarpi PhD, menyampaikan adanya penambahan jumlah pendidik profesional di Lotim sampai 1500 orang bisa menunjukkan kerja nyata bagi peningkatan mutu pendidikan. Tambahan guru profesional bisa akselerasi pendidikan

di Lotim yang bermutu. Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy menaruh harapan kepada tenaga pendidik yang sudah lulus itu bisa berbagi ilmu dengan guru yang belum. Sehingga seluruh guru di Lotim bisa lulus. Pandangan Bupati, ada trend seleksi sertifikasi guru makin ketat. Sementara kualitas guru dinilai dari dulu dari keitu-itu saja. Ia meminta panitia bisa mempermudah guru-guru yang ikut sertidikasi, tidak mempersulit. “Yassiru walaa tuassiru, permudah jangan dipersulit,” terang Sukiman mengutip hadis Nabi Muhammad, SAW. “Kalau kurang-kurang dikit luluskan saja. Kalau bisa dipermudah mengapa harus dipersu-

(Suara NTB/rus)

MENUNGGU- Ribuan guru sertifikasi saat menunggu diberikan sertifikat guru profesional dari Unram, Sabtu (2/2) lalu. lit,” imbuhnya. Pengamatan Bupati, sejumlah guru saat ini melihat komputer sudah gemeter. Keyakinannya, ketika guru dapat sertifikasi, dengan tunjangan yang dimiliki guru bisa beli komputer sendiri dan belajar. Ditekankan Bupati, pihaknya

bukan bermaksud menentang arus. Namun, melihat fakta guruguru yang tua, tidak perlu pake tes lebih baik diluluskan saja. “Kalau diuji didepan komputer tidak lulus, tapi kalau uji di depan ruang kelas pasti bisa lulus semua,” ungkapnya meyakinkan. (rus)

Kak Wawan Entibi Ajak Kondisi Kritis, DAS Lokok Bengkok Orang Tua Biasakan Ditanami 23.500 Bibit Pohon Mendongeng untuk Anak Mataram (Suara NTB) Pendongeng Kak Wawan Entibi mengajak para orang tua untuk membiasakan mendongeng untuk anak-anaknya. Budaya mendongeng menurutnya harus dibiasakan karena mempunyai dampak positif untuk anak-anak. Apalagi jika dibacakan kepada anakanak yang masih dalam usia dini. Demikian disampaikan pria bernama asli Herman Husdiawan ini kepada Suara NTB. Mendongeng menurutnya dapat melatih anak untuk belajar mendengarkan orang lain sehingga nantinya anak tersebut akan tumbuh menjadi orang yang bijak. “Itu karena ia terbiasa mendengarkan dongeng dari orang tuanya sejak dini. Ayo mendongeng untuk buah hati kita,” ajaknya. Mendongeng menurutnya tidak memerlukan keahlian

dan metode khusus. Para orang tua lanjutnya bisa memakai buku cerita bergambar. “Sembari membacakan bukunya, anak-anak bisa juga sambil melihat gambarnya,” ujarnya. Dengan cara itu, anak-anak menurutnya akan senang dan tertarik untuk mendengarkan dongeng. Selain itu dalam membacakan dongeng juga perlu didramatisasi agar lebih menarik dan mengena kepada sang anak. Wawan mengatakan saat ini ia sedang mempersiapkan kegiatan pelatihan bagaimana menjadi guru yang asyik dan menyenangkan. Untuk kegiatan ini, ia bekerja sama dengan pendongeng dari Jawa Barat, Kang Deden. Selain itu ia juga masih aktif mengisi acara mendongeng di TVRI NTB. Pada setiap kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW, Kak Wawan Entibi juga banyak diundang untuk mendongeng tentang kisah Nabi Muhammad SAW di berbagai tempat. Bahkan ia juga diundang untuk mendongeng di Dompu. (yan)

Tanjung (Suara NTB) Daerah Aliran Sungai (DAS) Lokok Bengkok yang bermuara dari Bendungan Sankukun dan Air Terjun Tiu Pupus setiap tahunnya pada musim kemarau selalu mengalami kekeringan. Situasi ini tak pelak mengindikasikan DAS dalam kondisi kritis. Oleh karena itulah, sejumlah kelompok tani, menggelar penanaman bibit pohon sebanyak 23.500, Sabtu (2/1). Ketua Sentra Penyuluh Kehutanan Pedesaan (SPKP) Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Saharman, S.IP., tak menyangkal kelompok tani tak memperoleh manfaat maksimal dari kondisi kritis DAS tersebut. Musim kemarau, Bendungan Sankukun yang mampu mengairi 500 hektar lahan di Dusun Sangkukun, Dusun Karang Kendal dan Dusun Sembaro - Desa Genggelang tersebut, kerap kering dan hanya menyisakan lumpur yang menimbun sedimen Bendungan. Kekeringan Bendungan diklaim akibat tak mampunya lahan hutan di bagian hulu Desa Genggelang tak mampu memproduksi air secara kontinyu. “Area Bendungan dan Air Terjun Tiu Pupus adalah salah satu destinasi wisata. Tapi sangat disayangkan, akhir-akhir ini Bendungan Sankukun yang diharapkan oleh petani / Subak dan masyarakat, tidak bermanfaat maksimal karena air yang ditampung/dibendung khususnya pada musim kemarau sama sekali tidak ada,” kata Saharman. Ia juga mengeluhkan, di saat bersamaan pemandangan di Bendung Sankukun lebih memprihatinkan karena hampir setengah Bendung

tertimbun lumpur dan pasir yang hanyut pada musim hujan. Sedimen lumpur dan pasir yang cukup tinggi tersebut telah dicoba untuk dikurangi secara bertahap oleh Pengeloka Bendungan dan Subak, akan tetapi tak berhasil. Lumpur yang menimbun dasar bendungan sudah sangat banyak. Petani dan masyarakat Desa Genggelang pun mendesak, agar Pemda KLU segera mengambil tindakan untuk mengangkat lumpur dengan menurunkan alat berat. “Air Terjun sebagai tujuan wisata sudaj sangat menarik untuk dikunjungi, namun pemandangannya belum mendukung kenyamanan. Di areal Air Terjun masih perlu penghijauan, sehingga kita pun memfokuskan penanaman 23.500 bibit di sekitar lokasi ini.” Saharman menambahkan, dalam program penghijauan di areal Bendungan melibatkan partisipasi kelompok tani, P3A, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Kerurak Desa Genggelang. Penghijauan ini didukung Pemda KLU melalui Dinas terkait, Dinas Kehutanan Provinsi NTB, serta lembaga vertikal BPPTH Provinsi dan UPTD di bawah Dinas. Jumlah bibit yang direkomendasikan oleh BPPTH berjumlah 36 ribu bibit. Namun karena keterbatasan biaya transport angkut yang diswadayakan oleh SPKP Desa Genggelang, bibit yang sanggup terangkut terbatas sebesar 22 ribu bibit. Suntikan bibit tambahan sebesar 1.500 bibit, diperoleh dari UPTD Pertanian Kecamatan Gangga. Adapun jenis pohon yang ditanam disebutkan antara lain, sengon, mahoni, kepuh, kenari, trengwilis dan gamelina. (ari)


SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

Rebut Saham Newmont

Bupati KSB Akui Lalui Perjuangan Berat Taliwang (Suara NTB) Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM mengakui perjuangan merebut saham divestasi 7 persen PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) cukup berat. Besarnya konsekuensi yang harus dihadapi dan banyaknya kepentingan yang terkait dengan sisa saham divestasi terakhir perusahaan tambang asal Negeri Paman Sam itu, membuat perjuangan KSB sebagai daerah penghasil hingga kini belum juga membuahkan hasil. “Banyak kepentingan terkait di situ,” jawab Zulkifli Muhadli kepada wartawan saat ditanya seputar progress perjuangan Pemda KSB memburu hak pembelian saham 7 persen PT NNT, Jum’at lalu. Dalam upaya KSB merebut saham 7 persen PT NNT, Zulkifli Muhadli adalah orang yang paling mengetahui gerak langkah perjuangan Pemda KSB. Ini bukan hanya karena kapasitasnya sebagai bupati (kepala daerah, red) semata, tetapi secara eksplisit sejak Pemda KSB menyatakan akan merebut saham divestasi PT NNT, bupati secara aklamasi diberi amanat oleh DPRD menjalankan misi tersebut. Menurut bupati, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya. Namun cara-cara tersebut seakan tidak bisa menggugah para pemangku kebijakan di pusat serta pihak-pihak yang berkepentingan terhadap saham tersebut. “Ternyata gedoran kita selama ini terlalu lemah, sehingga pusat tidak mendengarkan apa yang kita perjuangkan selama ini,” timpalnya. Untuk menggugah pemerintah pusat serta mendapatkan perhatian pihak-pihak berkepentingan terhadap saham itu diperlukan daya gebrak yang kuat. Karenanya pria yang akrab disapa Kyai Zul ini menyatakan, ke depan upaya lain akan dilakukan pihaknya. “Untuk sekarang kita sangat lemah mendekati pihak-pihak yang berkepentingan di pusat,” ulangnya. Sementara itu kalangan DPRD KSB sendiri hingga kini tetap ngotot untuk memperoleh saham tersebut. Wakil ketua Komisi II DPRD KSB Fud Syaifuddin, ST menyatakan, perpanjangan perjanjian jual beli (sales purchase agreement) saham 7 persen antara pemerintah pusat melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dengan PT NNT tahap kelima, membuktikan bahwa pusat masih menghadapi sejumlah kendala untuk membeli saham itu. “Sejak awal kita sudah prediksi ini akan diperpanjang lagi. Karena memang ada persoalan yang dihadapi PIP,” cetusnya. Menurut dia, ketimbang terus menerus diperpanjang tanpa ada kejelasan kapan final membeli saham tersebut, ada baiknya jika pemerintah pusat membuka diri dan memberikan kesempatan kepada daerah dalam hal ini secara khusus kepada Pemda KSB selaku kabupaten penghasil. “Seharusnya pusat kembali mem-mempertimbangkan kita sebagai daerah penghasil,” tandasnya. Ia menegaskan, perjuangan Pemda KSB untuk memiliki sisa saham divestasi terakhir PT NNT itu sangat sederhana namun akan memiliki manfaat besar jika dapat tercapai. Selama ini KSB sebagai kabupaten penghasil belum pernah mendapatkan manfaat lebih terhadap keberdaan proyek pertambangan PT NNT di Batu Hijau hingga detik ini. “Kita tidak usah berbicara dampak pascatambang, sekarang saja masyarakat KSB sudah banyak merasakannya,” imbuh politisi dari Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) ini. (bug)

Dukungan untuk Paket LARIS di Dompu Banyak yang Batal Dompu (Suara NTB) Dukungan pasangan Lalu Ranggalawe, SH, MH – Ir. H. Abdul Muchlis, HMA (LARIS) yang maju sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur NTB melalui jalur perseorang pada Pemilihan kepala daerah (Pilkada) NTB tahun 2013 banyak yang batal. Dari 103 dukungan di Kabupaten Dompu, hasil verifikasi KPU hanya 68 orang yang dinyatakan memenuhi syarat. Banyak PNS dan TNI/Polri yang dilampirkan sebagai pendukung, menyatakan tidak mendukung. Ketua KPU Dompu, Erfan Taufan, SE kepada wartawan usai rapat pleno terbuka penentuan hasil verifikasi dukungan calon perseorangan di kantornya, Sabtu (2/2) mengatakan, bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur dari jalur perseorangan, Lalu Ranggalawe, SH, MH – Ir. H. Abdul Muchlis, HMA untuk di Kabupaten Dompu hanya mengajukan dukungan sebanyak 103 orang. Tersebar di Kecamatan Dompu 15 orang, Woja 35 orang, Pajo 5 orang, Huu 9 orang, Manggelewa 13 orang, Kempo 9 orang, Kilo 5 orang dan Kecmatan Pekat 12 orang. “Pasangan calon perseorang yang mengajukan dukungan hanya pasangan L Ranggalawe, SH, MH – Ir. H. Abdul Muchlis, HMA,” katanya. Setelah dilakukan verifikasi dan direkapitulasi bersama PPK se-Kabupaten Dompu, diperoleh dukungan yang memenuhi syarat hanya 68 orang. Dukungan ini tersebar di Kecamatan Dompu 12 orang, Woja 25 orang, Pajo 4 orang, Huu 9 orang, Manggelewa 5 orang, Kempo 2 orang, Kilo 2 orang dan Kecamatan Pekat hanya 9 orang dukungan. “Hasil rekapitulasi ini akan diserahkan ke KPU Provinsi untuk dilakukan rekapitulasi tingkat Propinsi,” katanya. Banyaknya dukungan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat rata-rata dari PNS, TNI/Polri. Setelah dilakukan verifikasi lapangan, mereka menyatakan tidak memberikan dukungan. “Makanya kita langsung coret dan dinyatakan tidak memenuhi syarat,” ungkapnya. (ula)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Empat Warga Dilarikan ke RS

Warga Dua Kelurahan Terlibat Bentrok Kota Bima (Suara NTB) Warga dua kelurahan, masing-masing Kelurahan Penatoi dan Kelurahan Penaraga, Kota Bima, terlibat bentrok, Minggu (3/2) dini hari. Dalam bentrok tersebut, tercatat empat orang warga terpaksa dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah karena mengalami luka. Diduga bentrok dua Kelurahan bertetangga ini terjadi akibat dendam lama. Bentrok yang terjadi untuk kesekian kalinya ini pecah sekitar pukul 01.30 Wita. Masing-masing kelompok warga terlibat saling serang menggunakan berbagai benda, termasuk senjata tajam (sajam), panah dan batu. Bahkan menurut warga, dalam bentrok ini juga terdengar letusan yang diduga berasal dari senjata api rakitan. Dalam bentrok ini, sejumlah warga mengalami luka-luka. Bahkan sebagian besar men-

galami luka serius akibat terkena anak panah. Keempat warga yang mengalami luka ini teridentifikasi, AF(19), KM (25), Fr (22) dan Ar (30) yang kemudian dirujuk ke RSU Mataram karena luka serius di bagian kepala karena hantaman batu. Keempat korban ini semuanya berasal dari Kelurahan Penatoi, sementara belum diketahui jumlah korban di Kelurahan Penaraga. Tak hanya mengakibatkan korban pada warga, bentrok ini

juga mengakibatkan kerugian materi. Tercatat sejumlah rumah yang berada di pingir jalan rusak akibat lemparan batu. Termasuk sebuah lapak milik pedagang tak luput dari amukan warga yang bentrok. Aparat Kepolisian sebenarnya sudah disiagakan sebelum terjadi bentrok. Namun aparat akhirnya tak bisa berbuat apa-apa lantaran kedua kubu yang saling ngotot. Bahkan meski sudah dilepaskan beberapa kali tembakan, war-

ga tak mau mundur. Lurah Penatoi, M. Rifaid S.sos kepada wartawan mengatakan bentrok pecah menyusul adanya serangan dari kelompok warga Kelurahan Penaraga. Memang sebelumnya, antara warga Penatoi dan Penaraga sering terlibat bentrok terbuka. Bahkan malam sebelumnya, warganya juga mendapat serangan tiba-tiba dari kelompok warga Penaraga. “Tapi, untuk yang dini hari tadi kita belum tahu pasti penyebabnya,” ujarnya. Hanya saja, lanjutnya, mengenai masalah ini sudah ada rencana pertemuan dengan tokoh masyarakat (toma) kedua belah pihak yang dimediasi oleh Polres Bima Kota. Dalam pertemuan ini akan dibahas masalah perdamaian.

Sementara itu, petemuan guna membahas perdamaian kedua kelompok warga ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE. Dalam kesempatan tersebut, Rahman berharap bila terjadi masalah agar tak dibesarbesarkan. Selayaknya setiap masalah diselesaikan secara hukum karena negara Indonesia berdasarkan hukum. “Jangan sampai kemudian muncul keributan antarkampung seperti yang terjadi saat ini,” tandasnya. Tidak saja kepada masingmasing kelompok warga, harapan yang sama juga diperuntukkan bagi toma. Para toma diharapkan dapat memberikan pemahaman dan meredam emosi warga bila terjadi gejolak. (use)

Pilkada Kota Bima

Golkar Usung Fera - Natsir

(Suara NTB/bug)

AIR MELUAP - Tampak warga ekstra hati-hati saat melintasi jalan di depan desa Seteluk yang digenangi air akibat hujan dan meluapnya sungai di sekitarnya.

Jalan Lintas Seteluk Kerap Terendam Air Taliwang (Suara NTB) Ruas jalan negara yang melintasi kecamatan Seteluk, kabupaten Sumbawa Barat (KSB) selama musim penghujan ini selalu dikhawatirkan warga. Pasalnya, ketika hujan turun, sebagian ruas jalan kerap tergenang air dan membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas. Seperti yang terjadi pada, Jum’at lalu. Lalu lintas kendaraan dari arah Poto Tano menuju Taliwang dan sebaliknya sedikit terhambat di desa Seteluk. Setiap kendaraan terpaksa berhenti sementara waktu sambil menunggu air yang menggenangi jalan mengalami surut. “Kondisi jalan ini memang kerap dilalui air,” jelas sejumlah warga kepada media ini. Penyebab terendamnya sebagain ruas jalan di kecamatan

Seteluk itu di kala hujan turun sebenarnya ada dua. Pertama air yang mengalir ke jalan berasal dari luapan air sungai yang berada tidak jauh dari sisi jalan, dan kedua memang karena badan jalan yang terlalu rendah sehingga ketika sungai meluap air dapat langsung mengalir ke jalan. “Jadi memang ada dua persoalan yang membuat jalan ini tetap tergenang terutama saat hujan seperti sekarang ini,” jelas Amin, salah seorang warga Seteluk. Biasanya saat musim penghujan seperti saat ini, Amin mengatakan, ruas jalan tersebut tetap akan tergenang. Apalagi jika intensitas hujan tinggi, bahkan kerap tidak dapat dilalui untuk sementara waktu. “Memang belum pernah sampai seharian tidak dapat dilalui. Begitu hujan surut, kendaraan bisa lewat, tapi harus

tetap dipandu. Karena memang selain airnya tinggi, arusnya juga kuat,” timpalnya. Selain ruas jalan di depan desa Seteluk, terdapat beberapa titik lain jalan nasional yang menjadi satu-satunya jalur menuju ke Taliwang, ibu kota KSB ini terendam air saat hujan turun. Sejumlah titik tersebut di antaranya ruas jalan Pakirum kecamatan Taliwang, ruas jalan Simpang Klanir dan ruas jalan di Desa Lamusung kecamatan Seteluk. Di ketiga titik ruas jalan itu, dalam sebulan terakhir telah beberapa kali terlihat digenangi air. Hanya saja bedanya, jika ruas jalan depan desa Seteluk airnya berasal dari luapan sungai, sedangkan di ketiga titik ruas jalan di atas, air berasal dari pegunungan hutan Lamusung. (bug)

Giri Menang (Suara NTB) Partai Golkar mengusung Hj Fera Amalia SE sebagai bakal calon Wali Kota Bima, dan H M Natsir sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Bima periode 20132018. “Sudah diputuskan untuk mengusung Fera dan Natsir untuk maju pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima periode lima tahun berikutnya,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Zaini Arony, pada Rapat Pimpinan Daerah Khusus (Rapimdasus) Partai Golkar NTB, Sabtu. Rapimdasus itu mengagendakan penyampaian Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nomor: R431/Golkar-2-2013 yang ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, tanggal 1 Februari 2013, terkait pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode lima tahun berikutnya. Partai Golkar memutuskan mengusung H Muhammad Amin sebagai cawagub yang dipasangkan dengan kandidat yang tengah berkuasa (incumbent) cagub TGH M Zainul Majdi (Gubernur NTB periode 2008-2013), yang diusung Partai Demokrat. Amin saat ini menjabat Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB, yang juga Anggota DPRD NTB periode 2009-2014. Sedangkan, Zainul sebagai Cagub NTB juga merupakan Ketua DPD Partai Demokrat NTB, yang berpindah dari Partai Bulan Bintang (PBB) sejak Mei 2011. Keputusan Partai Golkar untuk mengusung Muhamad Amin sebagai Cawagub NTB

itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar, Adi Taher. Sementara keputusan untuk mengusung Fera-Natsir di Kota Bima disampaikan Zaini, dan juga menyampaikan keputusan untuk mengusung pasangan calon yang tengah berkuasa (incumbent) yakni M. Sukiman Azmy (bupati) dan M. Syamsul Luthfi (wakil bupati) periode 2008-2013. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB itu akan dipadukan dengan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, serta Bupati dan Wakil Bupati Bima. Tahapan pemungutan suara untuk pemilihan kepala daerah di tiga wilayah itu, ditetapkan 13 Mei 2013 untuk putaran pertama, dan 22 Juli untuk putaran kedua. Untuk Kota Bima, Fera yang diusung sebagai calon Wali Kota Bima saat ini menjabat Ketua DPRD Kota Bima, yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Kota Bima. Fera merupakan adik kandung dari Bupati Bima, Ferry Zulkarnaen. Natsir yang diusung menjadi calon Wakil Wali Kota Bima, saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Partai Golkar memiliki empat kursi dari total 25 kursi di DPRD Kota Bima, sehingga berhak mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lain. Untuk Kabupaten Lombok Timur, Partai Golkar juga berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk mengusung pasangan calon “incumbent”. (ant/bali post)

Jenazah Terduga Teroris Sirajuddin Dikhawatirkan Jadi Dimakamkan Terduga Teroris

Lama Menghilang

Dompu (Suara NTB) Jikra dan Suharni warga dusun Woro Baka, desa Baka Jaya, kecamatan Woja, kabupaten Dompu, dicemaskan karena anaknya Sirajuddin alias Eja (17) tidak diketahui keberadaannya sejak penggerebekan terduga teroris di Ginte, kelurahan Kandai Dua awal Januari 2013 lalu. Jikra dan keluarganya semakin khawatir, menyusul informasi bahwa anaknya diduga terlibat teroris dan termasuk menjadi sasaran penembakan Densus 88 di Kandai Dua Dompu. Namun Polres Dompu membantah bahwa Sirajuddin terlibat teroris dan menjadi sasaran penembakan Densus. Jikra kepada wartawan di kediamannya, Sabtu (2/2), mengaku pascapenggerebekan terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri di kebun warga di Lingkungan Ginte Kelurahan Kandai Dua, 5 Januari 2013 lalu pihaknya langsung mengecek keberadaan anaknya yang menjadi pelayan bakso di Desa Oo Dompu. Namun Haris, tempatnya menginap menjelaskan bahwa anaknya sudah tidak ada sejak sepekan sebelum penggerebekan terduga teroris. “Kita kemudian mencari Sirajuddin pada teman dan keluarganya di Dompu hingga Bima, tapi tidak ada,” katanya. Dalam pencarian itu, Jikra mengaku mendapat informasi bahwa anaknya sudah meninggal saat penggerebekan terduga teroris di Kandai Dua Dompu oleh Densus 88 dan jasadnya masih diidentifikasi di Mabes Polri Jakarta. Tetapi sejak informasi itu diperoleh, belum ada aparat Kepolisian yang meminta darah atau rambutnya untuk dicocokkan DNA-nya dengan jasad Sirajuddin. “Informasi-infor-

(Suara NTB/ula)

KEHILANGAN - Jikra dan saudaranya melaporkan kehilangan anaknya, Sirajuddin ke Polres Dompu, diterima Wakapolres Kompol I Made Sidan, SIK di ruang kerjanya, Sabtu (2/2), dan (insert) Sirajuddin. masi ini yang membuat kami tidak tenang sampai hari ini. Bahkan kami tidak bisa makan karena belum mendapatkan informasi yang pasti tentang keberadaan Sirajuddin,” kata Suharni, ibu kandung Sirajuddin yang mengaku anaknya terakhir pulang ke rumahnya sejak 10 hari sebelum penggerebekan teroris di Kandai Dua terjadi. Bila Sirajuddin termasuk terduga teroris yang meninggal saat penggerebekan terduga teroris di Kandai Dua lalu, Suharni mengaku akan mengikhlaskannya. Tetapi ia berharap agar anaknya dikembalikan, sehingga bisa dimakamkan dengan baik. “Kalaupun masih hidup, kami bisa mengetahui kondisinya,” harap Suharni. Namun Jikra dan saudaranya akhirnya melaporkan kerisauannya itu ke Polres Dompu dan berencana membuat laporan

kehilangan. Jikra bersama perwakilan keluarganya kemudian diterima langsung oleh Wakapolres Dompu, Kompol I Made Sidan, SIK di ruang kerjanya. Wakapolres Dompu, Kompol I Made Sidan, SIK memastikan bahwa Sirajuddin bukan termasuk dalam lima terduga teroris yang meninggal dunia saat digerebek Densus 88 di Dompu awal Januari 2013 lalu. Karena hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi dari Mabes Polri bahwa Sirajuddin termasuk dalam lima terduga teroris yang digrebek Densus 88. “Saya pastikan bahwa anak bapak bukan terduga teroris yang digerebek Densus 88, karena hingga saat ini tidak ada informasi itu dari Mabes Polri. Bapak juga tidak boleh cepat menyimpulkan anaknya teroris seperti itu tanpa ada bukti yang jelas,” tegasnya. (ula)

Kota Bima (Suara NTB) Setelah sempat terjadi tarik ulur antara sejumlah warga, jenazah salah seorang terduga teroris yang ditembak mati oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kabupaten Dompu, Anas Wiryanto akhirnya dimakamkan di Kelurahan Penatoi Kecamatan Raba Kota Bima. Proses pemakaman berlangsung Sabtu (2/2) pagi dan dihadiri oleh ratusan pelayat, termasuk termasuk di antaranya tokoh masyarakat (toma) Drs Usman AK yang juga merupakan mantan Bupati Bima. Sebelumnya, jenazah Anas tiba di Kelurahan Penatoi setelah melakukan perjalanan darat dari Mataram. Jenazah Anas dibawa menggunakan mobil ambulans dan tiba di Kota Bima sekitar pukul 01.00 Wita. Setibanya di Kota Bima, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di RT 02. Memasuki pagi, satu persatu handai taulan berdatangan guna memberikan bela sungkawa. Umumnya mereka yang datang rekan sesama pengajian dan warga sekitar. Bahkan turut hadir mantan Bupati Bima, Drs H. Usman AK, sebab Usman masih memiliki ikatan darah dengan ibunda almarhum dari Desa Woro Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Camat Mpunda, Arifin S.sos juga terlihat hadir mengikuti jalannya prosesi pemakaman. Jenazah almarhum kemudian dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat. Setelah disholatkan, prosesi pemakaman berjalan sederhana. Apa yang dikhawatirkan oleh masyarakat tak sampai terjadi, yakni adanya teriakan-teriakan dan spanduk bernada provokatif. Usai pemakaman, para pelayat dan rekan almarhum pun pulang dengan tertib. Lurah Penatoi, M Rifaid.Sos yang ditemui setelah pemakaman mengatakan, pemakaman ini berlangsung menyusul adan-

ya kesepakatan antara warga. Sebelumnya memang ada pihak yang menolak jenazah almarhum dimakamkan di Kelurahan Penatoi. Namun pihaknya kemudian melakukan pendekatan dan memberikan penjelasan sehingga para warga yang menolak akhirnya mau menerima. Kesepakatan ini juga tanpa ada syarat apapun.“Pendekatan juga dilakukan oleh aparat Polsek, setelah diberikan penjelasan kelompok warga yang menolak akhirnya mau menerima,” ujar Rifaid. Bahkan, tambahnya, peristiwa yang tak disangka-sangka terjadi yakni antara warga yang sempat menolak dan yang menerima sempat berpelukan. Ini artinya tidak ada masalah lagi antara warga. Justru, dalam prosesi pemakaman antara rekan sesama pengajian dan warga saling membantu mulai dari persiapan hingga pemakaman usai. Sementara Camat Mpunda, Arifin., S.Sos yang ditemui di tempat yang sama mengaku pihaknya hanya ingin situasi kondusif di tengah masyarakat tanpa ada niat apapun. Pihaknya tidak mempermasalahkan selama tak ada gejolak yang timbul.“Pada prinsipnya, kami sebagai aparatur Pemerintah, melihat dari aspek Kamtibmas,” tuturnya singkat. Sementara itu, meski telah dimakamkan, kematian Anas dengan menyandang status teroris dari Mabes Polri masih mengganjal di hati keluarga. Sebab sepengetahuan keluarga, selama ini tak ada satu pun tindakan Anas yang mengarah ke terorisme. Terlebih, Anas disebut-sebut merupakan pelarian dari Poso. Padahal selama ini, sepengetahuan keluarga Anas tak pernah ke luar daerah termasuk ke Poso. “Tuduhan itu tidak mendasar,” ujar juru bicara keluarga, Abdul Samad kepada wartawan usai pemakaman. (use)


RAGAM

SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

Diduga Milik Oknum Polisi, Ganja Seberat 45,67 Kg Disita Dari Hal. 1 Tersangka pun langsung diinterogasi. Hasil interogasi polisi, tersangka mengelak itu barang miliknya. ‘’Ia mengaku dititipi seseorang selama tiga hari. Rencananya akan diambil lagi,’’ kata Wakapolres, sembari menyebut inisial Sd yang diduga pemilik ganja tersebut. Sd sehari-hari sebagai anggota Polisi, di salah satu kesatuan di lingkup Mapolda NTB. Tidak sekadar dititip, barang itu pun sempat dijual tersangka. Menurut mantan Kabag Ops Polres Lotim ini, pengejaran kini mengarah kepada Sd. Diketahui, Sd kabur saat bersamaan, ketika mengetahui rekannya ditangkap. ‘’Sejak pengungkapan ini, kami masih memburu yang bersangkutan,’’ kata Jeki. Tersangka berulangkali menyebut, Sd sebagai pemilik ganja itu dan akan diambil kembali. Baru Terima Rp 100.000— Sementara Sln yang dihadapkan dengan barang bukti, mengaku barang itu bukan miliknya, melainkan milik seseorang berinisial Sd. ‘’Saya

ketemu dia (Sd, red) di jalan, kemudian ditawari barang ini untuk dititip. Saya terima saja, karena katanya akan diambil tiga hari lagi,’’ ujar pria kurus ini. Rupanya tidak sekadar menerima titipan, Sln juga mendapat pesan dari Sd, barang itu akan dijual ecer. Diketahui, yang sudah terjual dua bal. Tidak diketahui tersangka, nilai penjualan untuk satu bal. Namun yang diakuinya, ia mendapat upah Rp 50.000 satu bal. ‘’Saya baru dapat Rp 100.000,’’ akunya. Sebelum ditangkap, sekitar sepekan lalu ia bertemu dengan Sd di salah satu ruas jalan. Dari pertemuan itu, ia menerima tawaran Sd untuk dititipi ganja dan dalam tiga hari akan diambil. Namun jika ada pembeli akan menerima persentase dari penjualan. Kini tersangka yang beprofesi sebagai tukang bangunan itu diancam Pasal 114 ayat 1 dan 2, pasal 111 ayat 1 dan 2, pasal 127 ayat 1 Undang – Undang 35 Tahun 2009. (ars)

Diciduk Saat Tersangka dan Anaknya Sedang Sakit Dari Hal. 1 membangun rumah dari hasil keringatnya menjadi tukang bangunan. Jika order pekerjaan sepi, ia bisa bekerja apa saja, serabutan. ‘’Kadang jadi tukang potong kayu, juga jadi tukang angkut pasir,’’ tutur Muslihan. Sebenarnya dari penghasilan jadi tukang itu saja sudah cukup menghidupi mereka. Jika pekerjaan lancar, bisa memperoleh Rp 50.000 per hari. Kalaupun kurang, Muslihan mengaku mendapat sokongan biaya hidup dari orang tuanya yang bekerja sebagai petani. Tapi ia tidak habis pikir ketika suaminya menjalankan pekerjaan lain, terlibat dalam binis ganja. Ia mengetahui pekerjaan baru suaminya itu ketika sejumlah aparat dan warga mengerumuni rumahnya, Sabtu pagi lalu. Saat itu ia sedang tidak di rumah. ‘’Saya ke Puskesmas, bawa anak saya yang kecil ini berobat, karena sudah empat hari demam,’’ tuturnya. Beban berat dengan kesehatan anaknya, semakin gelisah dan terbebani dengan peristiwa itu. Apalagi suaminya diciduk dalam keadaan sakit. ‘’Sudah dua hari suami saya kena malaria, jadi tidak bisa bekerja,’’ katanya. Selama ini ayah dari dua anaknya itu pendiam, tidak banyak bergaul, apalagi pergaul

yang aneh-aneh mengarah pada konsumsi narkoba. Harapan besar, suaminya tidak dihukum berat karena sebatas menerima titipan barang bukti. Tak hanya Muslihan dan warga yang terkejut dengan penemuan ganja itu. Ketua RT 01 Imam Gozali pagi itu, tergopoh-gopoh setelah dijemput polisi dari kediamannya, berjarak 100 meter dari TKP. Ia tak kalah terkejut saat dituntun di salah satu kamar Sln ada puluhan bal ganja. ‘’Saya baru lihat rupanya ganja seperti itu, dan sebanyak itu,’’ kata Imam Gozali ditemui di kediamannya. Ia juga mengenal sosok Sln sebagai orang pendiam. Tidak ada ciri atau pergaulan yang mengarah pada sindikat narkoba. Sehari-hari, diketahui warganya itu sebagai tukang bangunan. ‘’Besok sore kami bersama keluarganya dan warga akan menjenguk. Kami akan memberi dukungan moral, agar dia tetap tabah,’’ ujarnya. Sosoknya yang polos, diyakininya bukan sebagai pelaku utama. Terbukti, ketika saat penggerebekan, Sln menunjukkan lokasi penyimpanan ganja ketika polisi salah masuk kamar. (ars)

Tujuh Parpol Masuk Gerbong Koalisi Dari Hal. 1 TGB mengungkapkan sejumlah poin yang menjadi kesimpulan koalisi. Kesimpulan pertama adalah digelarnya deklarasi pasangan TGBAmin pada Rabu (6/2) mendatang di Lombok Timur. Selanjutnya, pendaftaran pasangan calon ini ke KPU NTB, akan dilakukan pada tanggal (11/2). Kesimpulan kedua adalah perlunya penugasan dari ketua parpol pengusung kepada masing – masing sekretarisnya untuk membentuk tim bersama antarparpol koalisi. Nama yang diusulkan untuk tim ini adalah tim tangguh yang merepresentasikan karakter kerja mereka. Rencananya, kepemimpinan tim tangguh akan diberikan kepada Partai Demokrat dan Partai Golkar karena kader kedua parpol ini menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sekaligus representasi bersama koalisi parpol ini. Kesimpulan ketiga adalah perlunya percepatan proses administrasi dukungan di internal parpol yang belum merampungkan administrasi dukun-

gannya. Dari tujuh parpol yang hadir, baru Partai Golkar, Demokrat dan PPP yang sudah merampungkan proses administrasi keputusan dukungan terhadap paket TGB – Amin. Sementara, empat parpol lainnya masih harus merampungkan proses tersebut. Pertemuan tersebut diinisiasi oleh Partai Demokrat dan Golkar selaku duet pengusung utama paket TGB – Amin. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Adi Putra Darmawan Tahir telah menyampaikan langsung SK dukungan Golkar terhadap duet TGB – Amin di Pilkada 2013. SK tersebut diserahkan kepada Ketua Golkar NTB, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd, dalam acara Rapimdasus DPD Golkar NTB di Senggigi, Lombok Barat. Menurut Adi Tahir, proses lahirnya dukungan resmi Partai Golkar terhadap pasangan ini cukup berliku. ‘’Namun, dengan kebesaran hati Pak Zaini Arony, semuanya bisa berlangsung lancar,’’ tandas Adi Tahir. (aan)

Perketat Pintu Masuk Dari Hal. 1 dengan menjaga pintu pintu masuk, baik darat, laut dan bandar udara. Penjagaan yang memang sudah diperketat sebelumnya, akan ditingkatkan. ‘’Sementara ini, untuk antisipasi tetap ada, dengan menjagaan di pintu pintu masuk wilayah NTB,’’ kata Kapolda menjawab Suara NTB, Minggu (3/2) sore kemarin. Sebelumnya, Kabagpenum Mabes Polri Kombes Agus Rianto di merilis belasan nama DPO. Daftar nama itu dikeluarkan setelah ditemukan bom pipa berbagai ukuran di Poso. Dantara DPO itu, 15 orang diantaranya ada berasal dari Bima. Mereka Herman alias David, Fadlun, Faris, Anto, Sugiatno, Can alias Fajar, Ambo Intan, Ali, Imron, Azis alias Papa Sifa, Sugir alias Yanto, dan Busro alias Atif asal Bima. Mereka masuk buron bersama DPO paling wahid Santoso alias Abu Warda, juga Hendro dan

ahli bom bernama Taupik Bulaga alias Upik Lawanga dan Mamat. selain nama – nama tadi, mereka yang berasal dari Bima, Joko alias Kadir, Hadit, Salahudin alias Jon. Mereka terlibat aksi penembakan polisi di Bank BCA Palu, bersama Samil alias Nunung, Bogar asal Makassar dan Maskoro alias Daeng Koro juga asal Kota Makassar. Sejauh ini, menurut kapolda, belum ada indikasi para DPO itu beranjak dari Poso dan masuk ke NTB dan Bima khususnya. Pengamatan intelijen pun diperketat, melibatkan berbagai komponen pengamanan di pelabuhan laut, terminal di daerah dan petugas bandar udara. “Sampai sejauh ini, memang belum ada indikasi mereka masuk ke NTB. tapi kami tidak akan lengah tentunya. Penjagaan ketat tetap diperlakukan,’’ tegasnya. (ars)

Halaman 5

Seluruh Elemen Digerakkan

OMTB Ikhtiar Wujudkan Keamanan Loteng Praya (Suara NTB) Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), saat ini. Pasalnya, kondusifitas wilayah merupakan salah satu modal utama dalam mendukung dan menunjang jalannya proses pembangunan. Untuk itu, semua elemen masyarakat dan pemerintah didaerah ini harus bergerak bersama-sama dalam ikhtiar mewujudkan keamanan secara menyeluruh. Seruan tersebut disampaikan Bupati Loteng, H.Moh. Suhaili, FT., ketika memimpin apel Operasi Manunggal Tastura Bersatu (OMTB) di Pantai Kute Pujut, Sabtu (2/2) kemarin. Dikatakan Bupati, saat ini gerak langkah pembangunan di Bumi Tastura sudah mulai menujukkan perkembangan yang positif. Hal itu ditunjukkan dengan dilaksanakan berbagai kegiatan pembangunan di daerah ini. “Pembangunan di daerah kita ini sekarang bukan lagi pada tataran wacana dan rencana. Tetapi sudah pada tataran action,” sebutnya. Di-

bidang infrastruktur misalnya, tahun ini saja Pemkab Loteng sudah memprogramkan perbaikan jalan kabupaten sepanjang 350 km. Itu belum termasuk dari provinsi maupun pemerintah pusat. Pada sector irigasi, tahun ini anggaran yang disiapkan juga tidak kalah banyak. Karena pembenahan infrastruktur memang menjadi focus pembangunan pemerintah daerah sekarang ini. Pasalnya, ketersediaan infrastruktur yang mantap juga merupakan salah satu elemen pendukung pembangunan itu sendiri. Dibidang pariwisata yang menjadi andalan utama saat ini, juga mulai menujukkan tanda-tanda positif. Kawasan Mandalika Resor yang merupakan titik sentral pariwisata, kini juga sudah digarap oleh investor. Begitu pula proses kelanjutan pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Awang, juga mulai digarap. Bahkan khusus untuk PPN Awang, ada enam kementerian yang kini bergabung bersama membangun kawasan tersebut. Sehingga diharapkan dalam jangka waktu dua tahun kedepan, PPN Awang

sudah bisa tuntas pengerjaan. “Begitu pula sektor-sektor lainya juga sudah mulai berjalan,” tegasnya. Untuk menjamin semua program pembangunan tersebut, supaya bisa berjalan seperti yang diharapkan, maka harus ada dukungan dari segi keamanan wilayah. Karena hanya akan menjadi omong besar saja, pembangunan berjalan tanpa dukungan keamanan. “Bagaimanapun baik perencanaan pembangunan yang dibuat oleh pemerintah, tidak akan bisa berjalan jika kondusifitas tidak terjaga,” tegasnya. Investor pun juga akan berpikir dua kali untuk mau menginvestasikan dananya, kalau Loteng tidak aman. “Jangan berharap orang luar mau datang ke Loteng dan berinvestasi, kalau keamanan belum terjamin,” imbuh Bupati. Dan, untuk menjaga stabilitas keamanan tentunya tidak hanya bisa mengandalkan peran aparat keamanan. Tetapi membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat didaerah ini tanpa terkecuali. Mengingat kemampuan aparat keamanan

Seminar Geografi UMM

Perubahan Kurikulum Membingungkan Mataram (Suara NTB) Kurikulum pendidikan nasional mencatat 10 kali perubahan. Dan dalam setiap perubahan, membutuhkan penyesuaian guru sebagai tenaga pendidik, siswa dan mahasiswa sebagai objek didikan. Tak ayal, perubahan sporadis ini membingungkan, tak terkecuali dialami Jurusan Geografi di perguruan tinggi. Persoalan perubahan kurikulum ini dibedah dalam seminar “Meneropong Eksistensi Mata Pelajaran IPS SD – SMP dan Geografi SMA Sederajat dalam Prespektif Perubahan Kurikulum 2013” di Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM). Para pemateri yang hadir, membahas soal dinamisnya kehidupan sosial, budaya, politik, sampai Iptek, yang kemudian membawa konsekwensi pada perbuahan iklim pendidikan. Hadir sebagai pemateri,

Prof.Dr. Abdul Azis Wahab MA. Guru Besar UPI Bandung ini sempat tak ingin larut dalam polemik bongkar pasang kurikulum di maksud. Namun lebih melihat persoalannya secara akademis. “Maksud saya, apakah kurikulum berbasis kompetensi tersebut dapat mengartikulasi hakekat sebuah disiplin ilmu?,” tanyanya. Lebih jauh pertanyaannya, konsep kompetensi yang dirancang, apakah sudah mencerminkan aspek estimologi, antologi, tujuan, objek kajian dan metodologi disiplin ilmu? Ia berkesimpulan sekaligus melontarkan oto kritik, mengubah kurikulum dengan mengabaikan filosofi dasar suatu mata pelajaran, justru menjadi masalah baru dan harus mendapat perhatian serius. Ketua PGRI NTB, H. Ali Rahim yang juga hadir sebagai pemateri, lebih menitik beratkan pada harapan pada

pengembangan kurikulum 2013 ini. Ia sadar, berbagai argumentasi akademis melibatkan berbagai pihak lah yang akhirnya melahirkan deokumen kurikulum baru ini. ‘’Ini justru kita meyakini bisa memperkaya kurikulum baru,’’ ujarnya. Hadir sebagai pembanding, Syafril, S.Pd,M.Pd mengemukakan fakta ironis di balik perubahan kurikulum tersebut. Meski sebagai tuntutan, tetap saja membingungkan. Ada sejumlah ironi yang muncul. Disebutnya, ada fakta Geografi dan Sejarah dijadikan pelajaran yang terintegrasi dalam IPS. ‘’Ini integrasi yang salah kaprah,’’ tegasnya. Sehingga solusi yang dilontarkannya, integrasi yang solutif adalah memperhatikan relevansi disiplin ilmu. Ia juga mengkritik sekaligus memberi masukan, pendidikan harus steril dari intervensi politik. (ars)

(Suara NTB/kir)

APEL - Apel dalam rangka OMTB digelar di Pantai Kute Pujut Loteng, Sabtu (2/2) kemarin. dalam rangka menjaga keamanan juga terbatas. Bupati pun mendugaan munculnya kasus-kasus kriminalitas di Loteng akhir-akhir ini karena ada pihak-pihak yang mengkoordinir. Karena ada kepentingan politik. Dengan tujuan untuk menciptakan image kalau Loteng tidak aman. “Jadi mari kita semua selaku masyarakat Loteng bersama-sama menjaga keamanan. Mulai dari keamanan diri, keluraga dan daerah sekitarnya. Kalau sudah demikian, maka Loteng

akan bisa aman,” pungkas mantan Ketua DPRD NTB ini. Kegiatan apel OMTB itu sendiri, dihadiri ribuan peserta. Mulai dari kalangan PNS lingkup Pemkab Loteng, TNI, Polri, perwakilan Pam swakarsa, anggota Pam Pantai pelajar dan masyarakat umum. Kapolres Loteng, Dandim 1620 WB Praya serta para pejabat teras lingkup Pemkab Loteng lainnya. “Dari apel ini mari kita semua satukan tekad untuk mulai menjaga keamanan wilayah,” pungkas Bupati. (kir)

Koalisi 17 Parpol Non Parlemen Gerakkan Mesin Partai Mataram (Suara NTB) Setelah resmi mengusung pasangan kandidat Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB, Drs.H. Harun Al Rasyid – TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin atau pasangan Harum, koalisi 17 parpol non-parlemen menyatakan siap memenangkan pasangan tersebut. Sejak memutuskan akan mengusung pasangan tersebut, Koordinator Koalisi 17 Parpol Non-Parlemen, Gede Wenten, SmHk mengatakan sudah menggerakkan mesin-mesin politik dari 17 parpol tersebut hingga ke daerahdaerah dan tingkat bawah. “Kami mempunyai partaipartai yang solid dan itu sudah kami gerakkan. Artinya mesin-mesin politik yang ada sudah kami gerakkan hingga ke daerah-daerah,” terangnya. Apalagi lanjutnya jumlah dukungan dari gabungan 17 parpol yang sebesar 307.211 orang atau 15,13 persen suara dianggap jumlah yang cukup signifikan untuk bisa memenangkan pasangan tersebut. Disamping itu Wenten mengatakan pihaknya juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat baik tokoh

masyarakat dan tokoh agama untuk mendukung duet Harum dan memenangkannya. Wenten juga menjamin bahwa koalisi 17 parpol akan tetap solid mendukung pasangan Harum pada Pilkada NTB yang dijadwalkan tanggal 13 Mei mendatang. Dan ia mengatakan bahwa koalisi ini tidak akan mengalami perpecahan sebagaiman peristiwa pilkada sebelumnya. “Di 2013 ini DPP ke-17 parpol sudah menetapkan saudara Harun-Muhyi untuk disung menjadi cagub dan cawagub. SK sudah keluar lengkap makanya kami berani menetapkan,” tegasnya. Terkait kapan pasangan ini akan mendaftar ke KPU NTB, Ketua DPD PNBK Indonesia NTB ini mengatakan pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak Harun Al Rasyid dan TGH. Lalu Muhyi Abidin. “Saya masih konfirmasi dulu dengan kandidat. Minimal tanggal 6-7 Februari sudah harus selesai,” pungkasnya. KPU NTB mulai membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada hari Selasa (5/2) besok. (yan)

Golkar Dituding Apjati Harapkan Yudhoyono Bahas Perlindungan TKI di Arab Saudi Tidak Berani Usung Jakarta (Suara NTB) Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa TKI, Ayub Basalamah mengharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam lawatan ke Saudi Arabia dan menghadiri Forum Bisnis di Jeddah, bisa membahas penempatan dan perlindungan TKI yang sedang dibenahi kedua negara. Ayub melalui telepon, Minggu, menyatakan dirinya bersama delegasi Kadin akan menghadiri Forum Bisnis pada 4-5 Februari di Jeddah dan berharap forum itu membuka peluang baru bagi investasi dan bisnis, termasuk jasa tenaga kerja. Dia menjelaskan saat ini kedua negara, Arab Saudi dan Indonesia sedang membenahi penempatan dan perlindungan TKI yang masih dalam tahap moratorium. ‘’Indonesia sudah melakukan sejumlah pembenahan ke dalam dan diharapkan hal yang sama juga dilakukan Saudi agar penempatan TKI bisa dilakukan secara bermartabat dan menguntungkan kedua belah pihak, yakni majikan dan TKI,” kata Ayub. Dia juga menjelaskan Apjati dan Kadin akan membahas masalah ini dengan Kamar Dagang Saudi Arabia untuk mengkritisi kelemahan dan kekuatan

program penempatan dan perlindungan selama ini dan solusi mengatasinya. Delegasi Kadin dipimpin ketuanya Suryo Bambang Sulisto. Apjati sudah melakukan sejumlah program perlindungan dengan mengedepankan penempatan berkualitas melalui program pelatihan dan sistem perlindungan komprehensif. ‘’Kita akan melatih calon TKI 200 jam penuh agar mereka benar-benar terampil dan paham budaya negara dan masyarakat tujuan penempatan,” kata Ayub. Di sisi lain, Apjati juga akan membentuk perwakilan luar negeri (perwalu) di negara tujuan penempatan dengan tugas utama membantu dan melindungi hak-hak TKI. ‘’Kita akan bekerja sama dengan KBRI dan KJRI untuk menyelesaikan permasalahan TKI. Perwalu akan mendukung program perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri jika TKI mengalami masalah,” kata Ayub. Perlindungan menyeluruh itu mencakup bantuan konsultasi hingga bantuan hukum. Untuk itu, Apjati sudah menjalin komunikasi dengan Kemenakertrans, BNP2TKI, Kemenlu RI hingga kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mendiskusi pembenahan penempatan dan perlindungan TKI. Asosiasi itu juga menyiapkan dana perlindungan mandiri yang digunakan untuk

membantu masalah keuangan dan program perlindungan, termasuk menyediakan pengacara. Ayub, mengutip pernyataan Menakertrans, mengatakan program penempatan TKI informal sangat potensial mengatasi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan lingkungan di sekitarnya, hanya saja karena sejumlah kasus yang dalam persentase relatif kecil menjadikan bisnis jasa ini terpuruk. ‘’Merupakan tantangan bagi semua pemangku kepentingan untuk bisa menekan semaksimal mungkin efek negatif program ini agar penciptaan masyarakat sejahtera hingga ke pedesaan dapat terwujud,” kata Ayub. Dia berharap kunjungan Presiden Yudhoyono ke Saudi memberi gairah baru untuk melindungi TKI dan mempercepat program pembenahan agar penempatan yang selektif dan terukur bisa segera terlaksana. Kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jeddah merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ke Monrovia, Liberia, untuk menghadiri sidang PBB untuk menyiapkan kerangka internasional baru pasca-MDG‘s lalu ke Nigeria, Saudi Arabia dan Mesir. (ant/bali post)

Ditreskrimsus Ajak KPK Koordinasi Langsung Dari Hal. 1 cara tepat mengusut nilai kerugian negara dalam kasus itu bersama KPK. Dengan harapan, setelah ini akan ditemukan cara tepat untuk menghitung nilai kerugian negara dari pengadaan ratusan item alatalat kesehatan itu, dengan

dasar petunjuk awal adalah penghitungan mark up melalui Harga Perkiraan Sementara (HPS). ‘’Intinya KPK diminta oleh penyidik (Ditreskrimsus) untuk memfasilitasi dalam rangka memperoleh pembuktian dalam penyimpangan pengadaan alkes itu, juga memfasilita-

si untuk mencari ahli teknis kerugian negara,’’ terangnya. Selain inisiatif bersurat tadi, penyidik Ditreskrimsus juga sedang menunggu surat tindak lanjut dari Bareskrim Mabes Polri tentang rekomendasi dari Korsup KPK. Isi surat itu, juga berkaitan dengan teknis penyelidikan kasus yang sama. (ars)

Cagub Sendiri

Giri Menang (Suara NTB) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar NTB, Dr. H Zaini Arony mengakui, pihak tertentu menuding Golkar tidak berani mengusung calon gubernur (cagub) untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018. ‘’Kita (Golkar) dianggap tidak cepat, tidak tanggap atau bahkan juga tidak berani, ini yang terjadi,” kata Zaini pada Rapat Pimpinan Daerah Khusus (Rapimdasus) Partai Golkar NTB, di Senggigi, Sabtu (2/2) petang. Rapimdasus itu mengagendakan penyampaian Surat Keputusan DPP Partai Golkar Nomor: R431/Golkar-22013 yang ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, tanggal 1 Februari 2013, terkait pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode lima tahun berikutnya. Partai Golkar memutuskan mengusung H.Muhammad Amin sebagai cawagub yang dipasangkan dengan kandidat yang tengah berkuasa (incumbent) Cagub TGH.M Zainul Majdi (Gubernur NTB periode 2008-2013), yang diusung Partai Demokrat. Keputusan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Adi Putra Taher, di depan seratusan peserta Rapimdasus yang merupakan pimpinan DPD I dan DPD II Partai Golkar Se-NTB itu. Zaini mengatakan, sebenarnya Golkar tidak terlambat dalam mengusung pasangan calon untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB karena tahapan pendaftaran baru akan berlangsung 511 Februari 2013. Awalnya, Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD I Partai Golkar NTB, merekomendasikan Zaini Arony sebagai Cagub, dan dua kader masingmasing H Muhammad Amin

(Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB) dan Ferry Zulkarnaen (Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bima) sebagai cawagub. ‘’Memang banyak hal yang harus menjadi pertimbangan partai. Golkar bukan berada di ruang hampa, Golkar pemenang Pemilu 2009 di NTB, tapi tidak bisa sendiri, perlu kerja sama politik dengan partai lain. Akibatnya, ada kesan ragu-ragu, lambat dan tidak tegas meskipun pemenang Pemilu di NTB,” ujarnya. Menurut dia, meskipun tidak mengusung Cagub NTB namun hal itu tidak berarti Golkar kalah, karena keputusan yang ditempuh dilatarbelakangi sejumlah pertimbangan logis. Karena itu, semua kader Golkar di NTB diminta untuk bekerja guna memenangkan pasangan calon yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar serta partai pendukung lainnya, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP). ‘’Kalau pasangan ini kalah, maka bukan hanya kekalahan Partai Demokrat, tetapi ini juga kekalahan Golkar. Makanya tidak ada alasan untuk kader partai tidak mendukung pasangan calon ini. Jangan hanya berpikir tidak akan kalah, tetapi harus menang,” ujar Zaini. Ia pun meminta Cawagub NTB yang diusung Partai Golkar itu untuk menjalankan amanah partai jika nantinya terpilih menjadi Wakil Gubernur NTB periode lima tahun ke depan. Proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tengah bergulir, tahapan pemungutan suara Pilgub NTB dijadwalkan 13 Mei untuk putaran pertama dan 22 Juli untuk putaran kedua, yang akan berlangsung di 9.403 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menyebar di 1.135 desa, 116 kecamatan, 10 kabupaten/kota. (ant/Bali Post)


OPINI

SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

Halaman 6

Kompetisi Pemilu Legislatif Melajukan Perahu Besar RASANYA tidak berlebihan jika menganalogikan koalisi pengusung dan pendukung pasangan Dr. TGH. M. Zainul Majdi – H. M. Amin, SH (TGB-Amin) sebagai sebuah perahu besar yang membawa muatan sekaligus amunisi yang besar pula. Mengendalikan dan melajukannya, jelas akan membutuhkan kepiawaian seorang yang ulung pula. Tak kurang dari tujuh parpol pemilik kursi di DPRD NTB yang telah mematrikan dukungannya ke kubu incumbent. Selain Partai Demokrat (delapan kursi) dan Partai Golkar (10 kursi) selaku pengusung utama, masih ada setidaknya lima parpol lain yaitu PDI-P (lima kursi), PPP (empat kursi), PAN (empat kursi), Gerindra (dua kursi) dan PKB (satu kursi) yang ikut meramaikan gerbong koalisi tersebut. Dengan kata lain, total 34 kursi dari 55 kursi di DPRD NTB telah dikuasai incumbent. Reputasi parpol – parpol tersebut tentu saja sudah tidak bisa diperdebatkan lagi. Kemampuan mereka dalam menggalang dukungan juga sudah terbukti dengan raihan kursi mereka di DPRD NTB. Singkatnya, di atas kertas, dukungan parpol – parpol tersebut jelas akan memberikan kekalahan telak bagi kubu rival yang kini masih berjuang menggalang dukungan. Sayangnya, kerap kali suksesi kepemimpinan semacam Pilkada menegasikan hitung – hitungan matematis di atas kertas. Sudah tak terhitung banyaknya incumbent dengan dukungan mayoritas kekuatan politik, namun akhirnya menelan kekalahan dari calon lain yang hanya bermodalkan dukungan politik seadanya. Jawabannya tentu saja dikembalikan pada esensi pilkada yang sejatinya adalah pertarungan antarfigur. Karenanya, tanpa manajemen yang baik, kekuatan parpol pengusung yang terlalu besar justru bisa menjadi bumerang bagi kubu incumbent. Hal inilah yang tentunya tidak diharapkan oleh kubu TGB – Amin yang kini sedang merajut soliditas di internal mereka. Sebagai sosok sentral sekaligus perekat koalisi, kepiawaian figur TGB dalam mengelola aspirasi yang berkembang di internal koalisinya tentu saja akan diuji. Apalagi, dalam pertemuan yang digelar di Sabtu (3/2) malam, cukup terlihat beragam aspirasi yang disampaikan mitra koalisinya. TGB, sebagai sosok perekat tentu tidak akan membiarkan koalisi yang dibangunnya justru membebani langkahnya untuk meraih kursi kepemimpinan NTB untuk periode kedua. Kebijaksanaannya sebagai pengambil keputusan dalam tim kini akan benar – benar diuji. Ia kini menggenggam kekuatan riil tujuh parpol di dalam perahu koalisi yang ia bangun. Dengan sentuhan yang tepat, kekuatan ini sudah lebih dari cukup untuk membuatnya berjaya atas pasangan calon lain. Jika menilik perkembangan di kubu incumbent yang mengakomodir tujuh parpol, maka kini sejumlah parpol lain tentu saja harus memutar otak guna merumuskan sikap menjelang pendaftaran pasangan calon. PKS dan Hanura adalah dua dari sekian parpol yang masih berpotensi untuk menghadirkan perbedaan dalam peta politik jelang pendaftaran calon di Pilkada NTB. Sejatinya, pilihan parpol – parpol tersebut tidaklah terlalu rumit dan bisa dikerucutkan kepada dua pilihan. Pilihan pertama adalah merapat kepada dua pasangan calon lain yang sudah lebih dulu mendeklarasikan diri yaitu Drs. Harun Al Rasyid – TGH. A. Muhyi Abidin dan KH. Zulkifli Muhadli – Prof. Dr. Muhammad Ichsan. Pilihan lain tentunya adalah mengusung figur sendiri dengan menggabungkan kekuatan politik lain yang tersisa. Untuk opsi ini, PKS tentu saja memiliki figur Suryadi Jaya Purnama, ST yang sudah cukup lama ditetapkan sebagai Calon Gubernur dari PKS. Namun, entah apa yang menjadi pengganjal, negosiasi kesepakatan sejumlah figur dengan kubu PKS selalu berujung kegagalan. Muasal yang menjadi pengganjal kesepakatan itu tentu saja harus kembali ditelaah oleh PKS. Baik PKS, Hanura, maupun sejumlah parpol lain yang punya satu kursi di DPRD NTB kini hanya punya waktu efektif sekitar sepekan untuk membuat pilihan. Apapun pilihan yang dibuat, kita tentu berharap suksesi kepemimpinan NTB ini tidak lagi disesaki oleh warna politik yang pragmatis. (*)

Oleh : emilihan legislatif 2014, masih lama. Namun bila merujuk pada ketentuan pemilu, tahapan pemilu legislatif dimulai dua tahun sebelum pemilu berlangsung, maka kini tahapan tersebut sedang berproses. Bagi penyelenggara pemilu, tahapan pemilu legislatif merupakan mekanisme yang mesti dijalani, baik dalam persiapan, produk regulasi teknis, pelaksanaan maupun evaluasi penyelenggaraannya. Sedangkan bagi partai politik maupun politisinya, pemilu legislatif sebagai ajang pembuktian sejauh mana keterikatan parpol dengan konstituennya. Apakah para-konstituen masih ingin memilih parpol tersebut ataukah mengalami pergeseran untuk memilih parpol lainnya. Dalam hal yang lebih rinci, bisa pula para-konstituen tetap memilih parpol tersebut dengan calon legislatif yang sudah lama membangun interaksi kepada konstituennya, atau memilih calegnya berbeda, pada parpol yang sama bahkan dengan pilihan-pilihan berbeda sama sekali. Merincikannya, tentu saja banyak hal yang memengaruhi. Semisal parpol yang semula teratas tingkat elektabilitasnya, pada pemilu berikutnya mengalami pergeseran. Realitas menunjukkan bahwa secara nasional, Pemilu 1999 dimenangkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), kemudian periode berikutnya, kembali Partai Golkar yang unggul. Sedangkan pada pemilu 2009, para-konstituen memilih Partai Demokrat sebagai yang tertinggi tingkat elektabilitasnya. Pemilu 2014 bagaimana? Dengan kepesertaan pemilu yang kurang lebih paralel dengan pola Pemilu 2004, setelah menjamurnya parpol pada pemilu 1999 (persis, seperti Pemilu 1955), Pemilu 2014 sebagai pemilu yang kemungkinan pula menghadirkan parpol fenomenal. Penulis mencoba sampai pada analisa, pengaruh yang dominan terhadap pergeseran pemilih parpol berkecenderungan pada empat kotak kuadran yang berkelindan dan saling memengaruhi. Pertama, dari pemilu ke pemilu pemilih sudah makin paham akan keotonomannya dalam memilih. Memilih lima menit di bilik suara, akan memengaruhi lima tahun. Apalagi intensitas sosialisasi oleh penyelenggara pemilu. Sosialisasi sebagai medium penerangan mengenai sistem pemilu, hak dan kewajiban pemilih dan tata cara pemilihan merupakan suatu yang penting dan bagus untuk disampaikan kepada publik. Kedua, faktor kesan pemilih terhadap parpol yang mengalami penurunan. Kendati dalam penguatan-

Mujaddid Muhas, M.A.

( Penulis Buku Nalar Pemilu dan Demokrasi (2011); Kolumnis)

Parpol sebagai perwujudan kekuatan demokrasi, haruslah tetap ada: maju dan berkembang. Ringkasnya, kecenderungan kini tampak pada kemampuan mengagregasi dan mengartikulasi program dan kepedulian nyata yang langsung berkaitan dengan urusan publik, serta realisasi tingkat serius terhadap janji yang dilontarkan pada saat kampanye. Bukan sekadar janji tinggal janji.

sedimentasi berdemokrasi, makin luas kewenangan politiknya. Kesan pemilih yang menurun dikarenakan parpol banyak mengurusi masalah internal sekaligus luput pada respons yang bersifat kolosal dan mengesankan publik. Energi parpol terkuras hanya mengurusi konflik tak berkesudahan. Makin banyak masalah yang melanda parpol, maka makin menjauh pemilih dari elektabilitasnya. Pengecualian pada parpol-parpol yang memiliki semacam pemilih tetap (captive market) yang dalam keadaan apapun, pemilih atau konstituennya dominan cenderung untuk tetap memilihnya. Ketiga, keinginan pemilih untuk mencari alternatif parpol pilihan, ketika kinerja parpol tak membawa dampak apresiatif bagi pemilih. Pengaruh psikososial-politik yang berkembang menyebabkan pemilih cenderung mencari alternatif pilihannya yang terakumulasi pada pergeseran pendulum parpol. Meskipun untuk melihat parpolparpol fenomenal yang mendapatkan empati pemilih tak harus pula parpol pemenang pemilu. Namun debut kepesertaannya dalam pemilu, telah memberikan warna tersendiri terhadap belantika kepartaian pada pemilu legislatif. Keempat, manajerial kepartaian yang makin kompetitif. Parpol yang memiliki kemampuan strategik bagaimana memenangkan pertarungan pada pemilu. Dalam pengelolaan parpolnya melandaskan pada pengelolaan yang terukur dan sistematis. Dari sisi ketokohan,

program kepartaian, kampanye massif, penguatan kelembagaan parpol, peningkatan kapasitas pengaderan dan lain sebagainya. Pada spektrum inilah kemudian yang dipersembahkan kepada pemilih. Parpol mana yang akan dipilih kelak saat pemilu berlangsung?Mana yang berkesan pada pemilih, itulah yang dipilih. Parpol sebagai perwujudan kekuatan demokrasi, haruslah tetap ada: maju dan berkembang. Ringkasnya, kecenderungan kini tampak pada kemampuan mengagregasi dan mengartikulasi program dan kepedulian nyata yang langsung berkaitan dengan urusan publik, serta realisasi tingkat serius terhadap janji yang dilontarkan pada saat kampanye. Bukan sekadar janji tinggal janji. Mungkin yang diperlukan pemilih adalah sebuah perjanjian atau komitmen antara kata-kata kampanye linier dengan tindakan nyata parpol yang merealisasikannya. Registrasi Legislatif Pemilu yang menyediakan secara konstitusional prosedural politik dalam bentuk peregistrasian kemampuan dipilih dan memilih. Antara partai politik (kelembagaan) melalui politisi dan kadernya dengan pemilih (konstituennya), berkompetisi meraih dukungan pemilih sebanyak-banyaknya sesuai dengan daerah pemilihan dan keterwakilan legislatif pada lokusnya. Apapun partai dan siapa saja caleg yang akan memenuhi ketentuan dan raihan

STASIUN RADIO

suara maka kepastian registrasi menuju keterwakilan legislatif terwujud. Namun yang terpenting pula adalah peran keterwakilan tersebut dapat memberikan dampak bagi substansi mutu dan kuantitas pelegislasian. Dalam pandangan Saldi Isra (2010: 2) mengemukakan bahwa “Pola pengaturan fungsi legislasi ditentukan oleh pola hubungan antara eksekutif dan legislatif dan hubungan itu sangat ditentukan oleh corak sistem pemerintahan.” Mengeloborasinya dalam konteks lokal, maka adanya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menjalankan fungsi legislasi dalam bentuk pelegislasian naskah produk peraturan daerah dengan spesifikasi pada masing-masing komisi yang mengurusi bidang masing-masing, tidak dapat dilepaskan dari interaksi yang sinergis antara pemerintahan daerah (eksekutif) dan DPRD (legislatif). Selain fungsi penganggaran dan pengawasan yang dimilikinya. Peran legislatif dan kinerja tersebut, apabila seirama dengan harapan publik dalam setiap kompetisi periodik lima tahunan, atau setiap reses yang didatanginya serta aspirasi berkembang yang ditampungnya. Maka penurunan empati publik terhadap parpol, lambat-laun mengalami kenaikan. Setidaktidaknya berfluktuasi pada grafik yang progresif.

POJOK Diduga milik oknum polisi, ganja seberat 45,67 kg disita Usut sampai tuntas

*** Walikota akui Sungai Unus masih jadi ancaman Harus cepat ada solusi

***

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, Sirtupillaili, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Memadukan Organisasi dengan Bisnis MENGADOPSI pola “Persamaan Gender”, di mana perempuan tidak selamanya dihitung sebagai kaum yang lemah. Tetapi sesungguhnya potensi yang dimilki tetaplah tak jauh beda dengan laki-laki, asalkan ada keinginan untuk berkreasi dan berkembang. Komitmen seperti inilah yang dijadikan sebagai spirit oleh Emma Nurqaimah Hasan atau akrab dipanggil Ema. Kiprahnya di dunia bisnis maupun berbagai organisasi cukup banyak, sehing(Suara NTB/bul) ga ia terbilang bukanlah sosEmma Nurqaimah Hasan ok yang asing di NTB, khsususnya pada beberapa kalangan. Banyak aktif di organisasi hingga kini, di antaranya HIPMI, Gapensi, KNPI, AMPG, SOKSI, BKR, Lombok Landscape, Pemuda Pancasila NTB, dan yang paling kuat adalah di kepartaian Golkar. Keaktifannya di beberapa organisasi besar tersebut, Ema jadikan sebagai strategi untuk penguatan bisnisnya. Karena, oleh anak bungsu dari tujuh bersaudara ini menganggap, aktif di organisasi adalah bagian untuk mengembangkan skill. Relevansinya dinilai kuat dengan manjemen usaha. Banyak jenis usaha dan bisnis yang ia geluti selama tujuh tahun terakhir ini, mengingat sosoknya bukanlah tipe perempuan yang pasrah pada kodrat. Event Organizer (EO), di mana jaringannya sudah kuat menjangkau hingga beberapa daerah di Indonesia. Selain itu, lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Mataram, tahun 1998 ini juga bergerak di bidang pengadaan barang untuk konstruksi bangunan, termasuk interior (kontraktor). Paling besar usaha yang dikembangkan yakni di bidang percetakan. Usaha ini dianggap paling memiliki harapan ke depan untuk terus dikembangkan. Tapi tidak lupa juga, sebagai bagian dari kaum Hawa, Ema terbilang sebagai salah satu pencetak para model di NTB, atau yang lumrahnya disebut Sales Promotion Girl (SPG). Sesuai dengan hobinya di bidang fotografer, hingga kini, pada jasa penyedia SPG ini, telah banyak kerjasama yang telah dibangun dengan sponsor-sponsor besar, dalam dan luar daerah. “Sebenarnya dulu sejak kecil saya bercita-cita ingin jadi guru, tapi seiring perkembangan yang ada, cita-cita itu berubah. Saya ingin menjadi bagian dari orang-orang yang bermanfaat bagi banyak orang. Makanya saya tetapkan untuk fokus di usaha, dan aktif di organisasi,” sebut perempuan yang latar belakang keluarganya dari birokrat ini. Tak heran juga, Ema yang sebenarnya lahir di daerah ujung Timur NTB ini, membawahi beberapa perusahaan yang sedang berkembang, di antaranya CV. Grafika Media Tama, CV. Dwi Hawa Berkarya, dan Bendera Design. Terhitung masih lajang, membuatnya cukup leluasa untuk berkarya pada usaha dan organisasi yang digelutinya, tapi Ema memastikan ke depan tetap komit untuk berperan sebagai pebisnis. Dimana prospek pembangunan di NTB dianggap sebagai peluang untuk meningkatkan usahanya. (bul)

L ENSA

(Suara NTB/fit)

KAYU KALIMANTAN - Meski sekarang trend pembangunan properti sudah menggunakan rangka baja, namun di Lombok pembangunan rumah dengan rangka kayu tetap diyakini lebih kuat. Buktinya penjualan kayu Kalimantan di Belencong, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat ini tak pernah sepi pembeli.

Konversi Bahan Bakar di Pulau Sumbawa Diprogramkan Akhir Tahun 2013 Mataram (Suara NTB) Konversi bahan bakar minyak tanah (mitan) ke Elpiji untuk Pulau Sumbawa dipastikan tidak bisa terwujud pada awal tahun 2013 ini. Pasalnya, dalam APBN murni 2013 konversi Elpiji hanya diperuntukkan bagi 10 provinsi di Indonesia, sedangkan NTB tidak masuk dalam alokasi tersebut. Dari hasil konsultasi pemprov NTB dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), NTB khususnya Pulau Sumbawa akan diprogramkan mendapatkan jatah alokasi konversi Elpiji pada APBN Perubahan 2013. “Paling lambat pada APBN perubahan konversi bahan bakar di pulau Sumbawa sudah dimulai,” ungkap Asisten II Bidang ekonomi dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Abdul Haris, MM dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (2/2). Dikatakan, karena keterbatasan dana pusat maka konversi Elpiji untuk pulau Sumbawa kemungkinan bisa

terwujud pada semester II 2013 atau setelah APBN perubahan 2013 disahkan. “Cuma masih belum final. Mudah-mudahan final, kalau terjadi penambahan, NTB dapat karena dianggap berhasil melakukan konversi Elpiji untuk pulau Lombok,” terangnya. Haris menambahkan, pada APBN Perubahan 2012 pemerintah telah mengalokasikan 3,2 juta paket Elpiji untuk lima provinsi. Karena waktunya mepet akhirnya dilaksanakan pada tahun 2013. Tetapi pada tahun 2013 ini pemerintah hanya mengalokasikan 1,7 juta paket Elpiji

Kebutuhan Masih Kurang

Dikirim, Tambahan 2.000 Ton Urea ke Sumbawa (Suara NTB/ham)

DURIAN - Pedagang durian dadakan sudah mulai banyak bermunculan di Kota Mataram dan Lombok Barat. Harga durian per butir yang ditawarkan pun bervariasi, tergantung penawaran. Sebagai contoh, harga durian ukuran besar satu bakul bisa mencapai Rp 100.000. Seperti yang dijajakan pedagang durian di Karang Bayan Lingsar Lombok Barat ini.

Sumbawa Besar (Suara NTB) Pupuk Kaltim kembali mengirim 2.000 ton pupuk Urea jatah Sumbawa. Kini pupuk tersebut masih dalam pengangkutan dari Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan pupuk di Sumbawa yang dirasa masih kurang. Kepala Dinas Pertanian, Ir. Tahlifuddin kepada Suara NTB, Minggu (4/1) mengatakan, sekitar 700 ton pupuk yang sempat tertahan di Pelabuhan Badas kini semuanya sudah diturunkan dan telah didistribusikan secara merata kepada petani. Namun, dirasakan masih belum cukup, mengingat kebutuhan petani yang semakin besar. Seiring dengan perluasan areal tanam padi maupun jagung. Ditambah pula, dengan pengiriman pupuk Ponska sebagai alternatif bagi petani selain Urea. Hal ini pun terus dihimbau kepada petani, agar bisa menggunakan Ponska. Mengingat unsur yang terkandung di dalamnya lebih lengkap. Namun, tentunya dengan harga yang lebih mahal. Saat ini, tengah dikirim 2.000 lagi pupuk Urea dari Jawa Timur. Diperkirakan dalam beberapa hari ke depan, pupuk tersebut tiba di Pelabuhan Badas, Sumbawa. “Kami desak secepatnya kepada Pupuk Kaltim, agar pupuk tersebut segera tiba di Sumbawa. Sebab petani saat ini sangat membutuhkannya,” tandas Thalif. (arn)

untuk konversi di 10 provinsi. Pengurangan kuota tersebut karena adanya keterbatasan anggaran pusat. Sementara itu, untuk mendukung program konversi Elpiji di pulau Sumbawa, kata mantan Kepala Biro Administrasi Pembangunan ini, saat ini sudah ada investor yang akan membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di pulau Sumbawa. “Untuk pulau Sumbawa sudah ada investor yang akan membangun sebanyak tiga buah SPBE. Sementara untuk pulau Lombok sudah selesai dan beroperasi empat buah SPBE,” tandasnya.

Depo Mini Sementara itu, pihak Pertamina pusat akan segera membangun depo mini Elpiji di NTB. Hal tersebut terungkap setelah pemprov NTB berkonsultasi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan pihak terkait lainnya di Jakarta belum lama ini. “Mengenai depo mini Elpiji yang akan di bangun, Insya Allah pada tahun 2013 ini. Dari Pertamina pusat sudah ada kepastian pada tahun 2013 ini,” kata Abdul Haris. Dikatakan, depo mini Elpiji berkapasitas 1500 MT tersebut merupakan bentuk pelayanan terhadap masyarakat yang sudah menggunakan Elpiji konversi dari Mitan di NTB. “Depo mini akan dibangun sehingga bisa melayani konversi di pulau Lombok dan Sumbawa,” jelasnya. Rencana lokasi pembangu-

nannya berada di wilayah Lombok Barat empat lokasi , KLU satu lokasi, Lombok Timur lima lokasi dan Mataram satu lokasi. Dari rencana sebelas lokasi pembangunan depo mini Elpiji tersebut, nantinya hanya satu lokasi saja yang tentunya telah memenuhi persyaratan. Sebelumnya, pemprov NTB terus mendorong Pertamina untuk segera merealisasikan pembangunan Depo Elpiji di NTB. Sebab, pembangunan Depo tersebut perlu dipercepat karena meningkatnya kebutuhan bahan baku Elpiji. Karena NTB saat ini masih seringkali mengalami gangguan persediaan stok Elpiji karena masih dipasok dari Depo Manggis, Bali. Kejadian karena kondisi cuaca yang ekstrem sudah mempengaruhi distribusi, akibatnya penyaluran ke masyarakat juga tersendat. (nas)

Realisasi Proyek Pemerintah Sebaiknya Tidak di Akhir Tahun Mataram (Suara NTB) Gabungan Pengusaha Jasa Konstruksi (Gapensi) NTB meminta pelaksanaan proyek di NTB agar tidak lagi dilaksanakan setiap akhir tahun. Karena selain tidak maksimalnya fisik bangunan proyek, dinilai berpengaruh juga terhadap perkembangan perekonomian daerah ini. Ketua Gapensi NTB, Faurani menyebutkan, waktu pelaksanaan tender proyek dapat dilaksanakan lebih awal, sehingga waktu yang tersedia bagi penyedia jasa konstruksi lebih lama. Karena kecenderungan pelaksana proyek dari APBN-P maupun APBD-P, begitu sempit waktu yang disiapkan, sehingga dikhawatirkan mutu proyek akan terganggu. “Salah satu yang menjadi penyebab sering molornya pelaksanaan proyek di akhir tahun ini, karena waktu yang diberikan sangat sempit, sehingga pelaksaan proyek pun terkesan dipaksakan. Imbasnya tentu banyak,” terangnya menjawab Suara NTB, Sabtu (2/2). Faurani menyebutkan, butuh waktu minimal lima bulan untuk pelaksanaan proyek. Itu pun tergantung jenis proreknya yang menentukan. Selama ini proyek-proyek yang ada di daerah ini tak pernah dilaksanakan secara serentak, sehingga tak jarang pembangunanpun berjalan tidak merata. Hal ini mengingat prospek pembangunan di NTB secara fisik sudah berjalan bagus, terlihat perkembangan dari tahun ke tahun terus men-

(Suara NTB/sir)

PERBAIKAN – Perbaikan ruas jalan Gadjah Mada, Mataram, yang terlambat pengerjaannya oleh rekanan, lantaran proses tender yang dilangsungkan di akhir tahun. Di samping pengerjaan proyek dimaksud diprotes warga beberapa waktu lalu, kemacetan di ruas jalan itu pun tak dapat dihindari, seperti tampak dalam gambar.

Faurani

ingkat. Baik dari jumlah pembangunan maupun nilai proyek yang semakin meningkat. Disinggung mengenai perkembangan sertifikasi SMK3 kepada kontraktor, Faurani mengurai SMK3 ini sudah banyak dilaksanakan badan usaha di NTB. Gapensi NTB sendiri disebutnya sudah melaksanakan uji kompetensi dalam dua gelombang. SMK3 ini disebutnya lagi, dalam rangka pengesahan secara resmi menyangkut keahlian para kontraktor, guna me-

menuhi tuntutan perkembangan SDM yang diperlukan di lapangan. Sesuai Keputusan Menteri PU yang mulai menganjurkan setiap badang usaha harus memiliki sertifikat SMK3. Di Gapensi NTB terdapat sebanyak 1.132 perusahaan di NTB yang menjadi anggotanya. Yang sudah tersertifikasi hingga saat ini sebanyak 1.052 perusahaan, sisasnya menurut Faurani akan diselesaikan secara bertahap, guna pemenuhan persyararatan keikutsertaan dalam proses tender. (bul)

(Suara NTB/bul)


Halaman 8

SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

Gol Ronaldo, Petaka bagi Madrid Madrid Cristiano Ronaldo memang mencetak gol. Tapi golnya justru berbuah kekalahan untuk Real Madrid 0-1 atas Granada dalam lanjutan Liga Utama Spanyol, Minggu (3/2) pagi. Pemain asal Portugal itu melesatkan gol bunuh diri di menit 22, dan menjadi satusatunya gol yang tercipta di pertandingan tersebut. Bermula dari sepak pojok yang diambil oleh pemain Granada, bola kemudian disundul oleh Ronaldo. Maksud hati ingin membuang bola dengan kepala, namun yang terjadi adalah gol bunuh diri. Ronaldo yang diintimidasi Mikel Rico justru memasukkan bola ke gawang sendiri. Akhirnya hasil 0-1 untuk Granada itu bertah-

an sampai peluit pertandingan selesai dibunyikan oleh wasit. Kekalahan semakin menegaskan, agaknya harapan ‘Los Blancos’ untuk menyalip Barcelona di Liga Utama Spanyol sangatlah sulit. Saat ini Madrid berada di peringkat tiga dengan koleksi 43 poin, sedangkan ‘El Barca’ di puncak klasemen dengan 58 poin. Sementara itu hasil pertandingan La Liga lainnya, Osasuna 1-0 Celta Vigo; Getafe 3-1 Deportivo; Espanyol 3-2 Levante. Terkait hal ini, pelatih Real Jose Mourinho mengumumkan

Fokus Jadi Pelatih KIPRAH NTB sudah ia atletik sepyang pernah ak di nomor 2004 dan

Supiati (31) sebagai atlet sprinter berakhir. Namun karirnya di dunertinya belum ingin berakhir. Atlet sukses menyumbang medali per100 meter putri di PON Palembang meraih medali perunggu di nomor estafet 4x100 meter di PON XVIII di Riau 2012 ini tengah mempersiapkan diri menjadi pelatih atletik spesialis sprinter. Dihubungi Suara NTB, di Mataram, Minggu (3/2), Supiati mengaku, PON XVIII di Riau 2012 lalu merupakan PON terakhir baginya, karena sudah memutuskan untuk pensiun sebagai atlet. Untuk mengembangkan bakatnya di bidang kepelatihan, gadis kelahiran 1 Desember 1981 ini mengaku telah mengikuti berbagai pelatihan pelatih. Baru-baru ini, bersama rekannya, Akrin mantan pelari nasional nomor 800 meter putra, telah mengikuti pelatihan pelatih atletik level Internasional di Jakarta Oktober 2012 lalu. Bahkan, bulan November 2012 lalu mengikuti pelatihan pelatih tingkat I (satu). Langkah selanjutnya, agar dapat mengembangkan bakatnya sebagai pelatih dia akan melatih atlet usia dini dan remaja. Rencananya dalam waktu dekat ini, Supiati akan mengajukan program latihan kepada pengurus PASI NTB agar segera menggelar penjaringan atlet usia dini untuk dipersiapkan mengikuti event-event regional hingga internasional. (fan)

Supiati

(Suara NTB/dok)

dirinya sudah menyerah dalam perburuan gelar juara liga sebelum Natal lalu, dan pukulan terakhir ini berarti Barcelona dapat meningkatkan keunggulan mereka menjadi 18 angka jika mereka mampu menang saat bertandang ke Valencia pada Minggu. Sempat terdapat keraguan apakah Ronaldo akan bermain atau tidak sebab belum lama ini ia mengalami cedera pergelangan kaki. Dan suasana hatinya tidak membaik ketika ia menyundul bola tendangan penjuru kubu Granada yang

malah masuk ke gawangnya sendiri pada menit ke-22. Real telah mencetak sembilan gol dari dua pertandingan liga terakhir mereka. Namun mereka kekurangan hasrat untuk meraih hasil setelah bermain imbang 1-1 di El Clasico pada tengah pekan, di semifinal pertama Piala Raja melawan Barcelona. Dengan cederanya Iker Casillas, Mourinho kembali memberi kepercayaan pada Diego Lopez untuk menjaga gawang daripada mempercayakannya kepada kiper muda Antonio Adan. Sementara Raphael Varane juga kembali mengisi tempatnya setelah tampil gemilang saat melawan Barca. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

GOL BUNUH DIRI - Cristiano Ronaldo hanya bisa terpana setelah melakukan gol bunuh diri. Akibatnya, Real Madrid harus kalah 0-1 dari tim yang terancam degradasi, Granada.

Piala Afrika

Mali Singkirkan Afsel Durban Tuan rumah Afrika Selatan (Afsel) tersingkir di perempatfinal dari Piala Afrika setelah dikalahkan 1-3 melalui adu penalti dari Mali pada Sabtu (Minggu WITA). Pemenang terpaksa ditentukan melalui adu penalti, karena setelah babak perpanjangan waktu, skor tetap imbang 1-1. Takdir Afsel seolah telah terkunci setelah penalti Dean Furman dan May Mahlangu digagalkan kiper Mali Soumbeyla Diakite. Dengan kondisi Afsel tertinggal 1-3, sepakan Lehlohonolo (Suara NTB/ist) Majoro melebar untuk memberi kemenangan bagi Mali, yang MENANG - Pemain Mali merayakan keberhasilannya maju ke peakan berhadapan dengan Pantai rempat final setelah mengalahkan tuan rumah lewat adu penalti. Gading atau Nigeria di semifinal. Cheick Diabate, Adama Tamboura, dan Maha- yang sangat mendominasi di babak pertama. Meski Keita mendapat peluang pertama untuk mane Traore berhasil mencetak gol penalti untuk Mali, setelah Siphiwe Tshabalala sukses mengek- Mali dan bek mereka Tamboura begitu dekat dengan tembakan nmenyilang setelah berlari begitu cesekusi penalti pertama Afsel. Tuan rumah unggul terlebih dahulu pada menit ke-31 pat, Afsel terlihat merupakan tim yang lebih baik ketika pertahanan Mali tidak mampu menghentikan dan gol pembuka mereka kelihatannya hanya tingMahlangu memberi umpan pada Thuso Phala yang sep- gal menunggu waktu. Keriuhan di Stadion Moses Madhiba yang daakan tidak sempurnanya mengarah ke kaki Tokelo Ranpat membuat orang menjadi tuli karena stadion tie untuk diteruskan dengan tembakan jarak dekat. Mali menyamakan kedudukan pada menit ke-58, yang terisi penuh oleh para pendukung tuan ruketika Samba Sow bergerak ke depan dan menemukan mah yang mengenakan replika kaus Afsel, namun mereka terdiam ketika Keita menyamakan Mahamadou Samassa bergerak melebar di sisi kiri. Umpan silang sempurnanya disambut Seydou Kei- kedudukan pada menit ke-58. Mali memaksakan pertandingan dilanjutkan denta yang tidak terkawal, yang melepaskan tandukan yang masih dapat diteepis kiper Itumeleng Khune na- gan perpanjangan waktu, namun tidak satupun dari mun masih cukup kuat untuk melewati garis gawang. kedua tim yang menciptakan peluang bagus. Tambahan waktu selama setengah jam ini begitu Pelatih Afsel Gordon Igesund mungkin berada di bawah tekanan besar oleh media domestik, namun miskin dengan aksi di depan gawang, sehingga pemenang tekanan itu tidak terlihat mempengaruhi timnya harus ditentukan melalui adu penalti. (ant/bali post)

Tiga Penembak NTB Masuk Pelatnas PRIMA Pratama Mataram (Suara NTB) Meski tidak termasuk cabang olahraga (cabor) unggulan NTB, pembinaan terhadap atlet cabor menembak di Kota Mataram menunjukkan peningkatan. Sebanyak tiga atlet dari Pengkab Kota Mataram resmi dipanggil pihak Pengurus Besar (PB) Perbakin untuk mengikuti Pelatnas PRIMA Pratama persiapan mengikuti ASEAN Youth Games yang akan berlangsung di Cina bulan Agustus 2013. Pelatih Perbakin Kota Mataram, Andik Budi Hariono, yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Minggu (3/2), menyebut, tiga atlet menembak asal Kota Mataram yang akan mengikuti Pelatnas PRIMA Pratama adalah Ni Wayan Yuliarthi, Dimas Restu Arindra Putra dan Meta Ambara Yoga. Tidak hanya itu, dirinya juga ditunjuk mewakili tiga atlet asal NTB tersebut. Sebelum bertanding ke Cina, lanjutnya, atlet muda NTB itu akan mengikuti Kejuaraan Menembak Junior di Jerman Maret 2013. Menurutnya, pemanggilan tiga atlet Kota Mataram itu berdasarkan hasil pemantauan langsung oleh pihak PB Perbakin lewat kejurnas resmi yang digelar PB Perbakin. Di mana ketiga atlet NTB itu telah berhasil mengukir prestasi di berbagai event nasional. ‘’Terakhir kali mereka berhasil menggondol masing-masing 2 medali emas dan satu perunggu di Kejurnas Menembak Junior di Jakarta tahun 2012. Meskipun ketiga atlet itu gagal mengukir prestasi di PON Riau September 2012 lalu,’’ ujarnya. Selama menjalani persiapan di NTB, ketiga atlet itu dilatih oleh Andik Budi Hariono yang juga merupakan pelatih Pelatnas PRIMA Pratama. Sebagai pelatih yang berpengalaman Andik tak banyak mengeluh, meskipun sarana dan prasarana latihan dinilai Andik masih kurang. Terutama baju dan peralatan menembak. Alasannya, jumlah peralatan yang dimiliki klub baru lima, sementara jumlah atlet yang dilatihnya mencapai 18 atlet. (fan)

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUPA-RUPA KURSUS

JUAL MOBIL/MOTOR

CEPAT LAKU RUPA-RUPA

RUMAH MAKAN

Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok Hanya :

PENGOBATAN

KONTRAKAN DIKONTRAKKAN RUMAH DEKAT INDOMARET CEMARA MATARAM

COCOK UNTUK KANTOR Jl. Hos Cokro Aminoto No. 25A Cemara Mataram

Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat

(Iklan maksimum 3 (tiga) baris)

HP. 087 864 023 731 Telp. 0370 - 6677407

BOUTIQUE

RUPA-RUPA

Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB

7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)


SUARA NTB

Senin, 4 Februari 2013

Halaman 9

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUMAH MAKAN

SALON

KOMPUTER

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Fax

PROPERTY

Hub. 081 803 730 764

FASHION

ACCU

PENGOBATAN

HOTEL

TELEVISI

* Mini Market Biao Praya * Toko Buku Andi * Foto Copy Agung Tiga Dara

RUPA - RUPA

KOS/KONTRAKAN

RUPA-RUPA

RUPA - RUPA

BANK

* Mini Market Labi - Labi

RUPA - RUPA

* Barokah Cell

PERAWATAN AC

BENGKEL

TRAVEL


SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

Pemkab Loteng Gratiskan Akte Kelahiran Praya (Suara NTB) Keluhan dari berbagai elemen masyarakat terkait sulit dan berbelit-belitnya proses pembuatan akte kelahiran di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), hingga mengundang aksi protes masyarakat, disikapi pemerintah daerah setempat. Terhitung sejak Senin (4/2) ini, Pemkab Loteng dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Loteng, mulai memberlakukan kebijakan baru. Yakni menggratiskan seluruh biaya pembuatan akte kelahiran bagi masyarakat. “Jadi mulai saat ini, bagi masyarakat yang mau membuat akte kelahiran, tanpa dipungut biaya apapun alias gratis,” ungkap Bupati Loteng, H.Moh. Suhaili, FT., saat memimpin gelar pasukan Operasi Manunggal Tastura Bersatu (OMTB) di Desa Kute Pujut, Sabtu (2/2). Bupati menjelaskan, selain pembebasan biaya pembuatan akte kelahiran, pemerintah daerah juga membebaskan persyaratan pengesahan pengadilan yang selama ini sangat dikeluhkan masyarakat. Lantaran dinilai cukup memberatkan dan menyulitkan masyarakat. Dengan adanya kebijakan baru tersebut, maka masyarakat yang hendak membuat akte kelahiran tidak perlu lagi harus melalui proses persidangan terlebih dahulu. Tapi cukup dengan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh Disdukcapil sebelumnya. “Dan, semua proses pembuatan akte kelahiran dilayani satu atap di Disdukcapil Loteng,” ujar Bupati. Disinggung apakah kebijakan tersebut tidak bertentangan dengan Surat Edaran (SE) Mahkamah Agung (MA) yang mengharuskan ada pengesahan putusan pengadilan negeri bagi pemohon akte kelahiran, Bupati mengakui, sejauh ini tidak. Karena antara MA dengan Kementerian Dalam Negeri, masih ada yang belum sinkron, terkait penerapan kebijakan penetapan putusan pengadilan tersebut. “Yang jelas kebijakan ini juga sudah dikomunikasikan dengan pemerintah pusat. Sehingga pemerintah daerah berani melaksanakan kebijakan tersebut,” pungkas Ketua DPD II Partai Golkar Loteng ini. Dikonfirmasi di tempat yang sama, Kepala Disdukcapil Loteng, Hj. Lale Widare, S,H., menegaskan kebijakan tersebut hanya untuk pembuatan akte kelahiran saja dan efektif mulai berlaku pada Bulan Februari ini. Kendati demikian, untuk persyaratan yang harus dipenuhi masyarakat tetap ada. Seperti persyaratan foto copy KTP, surat nikah serta persyaratan administrasi lainnya. Adapun biaya-biaya lain yang nantinya muncul diluar biaya pembuatan akte bukan menjadi bagian dari yang digratiskan. Ditanyakan lama pembuatan akte kelahiran, Widare menegaskan diupayakan secepat mungkin. Dengan catatan, semua persyaratan yang ditentukan sudah lengkap. (kir)

H.Moh. Suhaili (Suara NTB/dok)

Penerimaan Mahasiswa Baru

PTN Pertimbangkan Nilai UN dan Rapor Selong (Suara NTB) Penerimaan mahasiswa baru tahun 2013 ini dipastikan berbeda dengan tahun sebelumnya. Penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menganut pola baru. Nilai Ujian Nasional (UN) dan nilai Rapor siswa selama duduk di SMA sederajat turut menjadi bagian yang akan dipertimbangkan. Demikian diungkap Rektor Universitas Mataram (Unram), H. Sunarpi di Selong, Sabtu (2/2). Di Un(Suara NTB/rus) ram dan PTN lainnya di H. Sunarpi seluruh Indonesia, katanya, akan diberlakukan jalur undangan yang akan disampaikan ke sekolah-sekolah. Unram akan memperbanyak penerimaan mahasiswa baru melalui proses Penjaringan Prestasi Akademi (PPA). Jalur tes secara mandiri hanya bagian kecil saja. Batas akhir PPA ini pada tanggal 8 Februari mendatang. Semua sekolah terakreditasi atau tidak diberikan kesempatan yang sama dalam mengikuti PPA. Sunarpi memastikan, PPA bebas biaya. Tidak dipungut biaya apapun. Di Unram lanjut Sunarpi, yang tidak mampu secara ekonomi diberikan bantuan beasiswa. Tahun 2013, sekitar 1.000 beasiswa disiapkan. “Ada Rp 6 juta rupiah/semester, itu termasuk biaya pemondokan dan bisa sampai menjadi sarjana S1,” terang Sunarpi. Selanjutnya, kata Sunarpi ada beasiswa khusus yang disiapkan anggarannya dari APBD Provinsi NTB. Yakni beasiswa santri berprestasi. Program beasiswa yang diluncurkan Gubernur NTB sejak 2010 hingga 2013 berlanjut. Beaiswa ini diperuntukkan bagi santri berprestasi di Fakultas Kedokteran (FK) Unram. Tiap tahun diberikan kepada 5 orang. Hingga saat ini, sudah ada 15 orang calon dokter. Dana beasiswa di FK Unram ini pun cukup besar, Rp 800 juta beasiswa/orang. Para santri berprestasi ini nantinya akan ditempatkan menjadi dokter di setiap Ponpes. (rus)

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 10

Waspadai Praktik Jual Beli Proyek KEMARAHAN dan kekecewaan yang dirasakan Bupati Lombok Barat, Drs. H. Zaini Arony pascameninjau sejumlah proyek Jumat lalu nampaknya tidak berlebihan. Wajar Bupati marah dan kecewa, karena ternyata proyek fisik itu dianggap amburadul. Pertama, dari sisi waktu, sebenarnya proyek gedung kembar sudah harus rampung Desember tahun lalu. Namun pihak kontraktor meminta perpanjangan waktu. Alasannya standar karena faktor cuaca, sehingga proyek gedung yang dihajatkan bakal menjadi pusat pemerintahan Pemkab Lobar itu, terpaksa molor dari jadwal semula. Rupanya alasan yang dikemukakan pi-

hak kontraktor dapat diterima oleh Dinas PU setempat yang ditandai dengan perpanjangan waktu pengerjaan. Ironisnya, setelah diberi perpanjangan waktu, proyek itu belum juga tuntas. Kedua, ditemukan sejumlah item pekerjaan yang materialnya tidak sesuai spesifikasi. Bahkan Bupati pesimis kalau pihak kontraktor bisa menyelesaikan sisa pekerjaan itu. Pasalnya belum lagi diserahterimakan, sudah banyak bagian gedung yang rusak seperti plafon. Kejadian ini tidak hanya terjadi pada pengerjaan gedung kembar. Nasib serupa juga menimpa proyek SKB Dikbud milik Dikpora Lobar. Sederet potret

kekacauan dalam pengerjaan proyek bangunan milik Pemkab Lobar ini menunjukkan banyaknya kelemahan. Baik dari pihak pemda maupun kontraktor. Seperti dugaan Bupati, menduga penggunaan material tidak sesuai spesifikasi dan desain yang tidak merujuk pada gambar awal, sebagai akibat lemahnya kontrol dari Dinas PU dan juga asisten bidang pembangunan. Kelengahan ini rupanya dimanfaatkan oleh pihak kontraktor untuk mengerjakan proyek itu secara asal-asalan. Yang menjadi kekhawatiran kita, jangan-jangan pihak kontraktor hanya mengejar keuntungan semata. Karena minimnya pengawasan dari pemilik

proyek, pihak kontraktor leluasa menggunakan bahan murahan yang mungkin saja memang tidak sesuai spesifikasi. Dugaan menggunakan material palsu juga terjadi pada pengerjaan gedung Dikbud. Bagaimana tidak, baru sekitar tiga bulan dibangun, bangunan tersebut malah ambruk. Ini sebagai bukti rendahnya kualitas pengerjaan oleh pihak kontraktor. Kedepan, supaya hal-hal seperti ini tidak terulang kembali, pemilihan rekanan harus selektif. Jangan hanya karena penawarannya paling rendah maka dialah yang dinyatakan sebagai pemenang tender. Lihat juga rekam jejaknya. Proyek apa saja yang pernah dikerjakannya. Apakah proyek-

proyek yang dikerjakannya sempat bermasalah atau tidak. Jangan sampai rekanan itu hanya modal dengkul lantas menjual proyek itu kepada pihak lain. Praktik jual beli proyek ini mau tidak mau berdampak pada kualitas pekerjaan. Hal ini pula yang memicu rekanan terakhir yang mengerjakan proyek itu, nekat menggunakan bahanbahan di luar spesifikasi. Ujung-ujungnya Pemda yang akan dirugikan. Pemda dalam hal ini tentu kesulitan membuktikan apakah rekanan itu hanya broker atau bukaKejaksaan juga harus lebih melek lagi. Telusuri adanya dugaan kerugian negara dalam proyek tersebut. (fit)

Diduga Jadi Ajang Jalan-jalan

Bintek dan Reses DPRD Loteng Dipertanyakan Praya (Suara NTB) Kegiatan bimbingan teknis (Bintek) yang dilaksanakan para anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) di Jakarta akhir Bulan Januari lalu, mendapat sorotan kalangan LSM setempat. Bagaimana tidak, kegiatan yang hampir tiap tahun dilaksanakan itu menelan anggaran hingga ratusan juta itu, dinilai tidak jelas hasilnya. Bahkan ada indikasi kalau kegiatan tersebut hanya kegiatan jalan-jalan. Ironisnya, hasil kegiatan bintek tidak pernah disosialisasikan kepada masyarakat. “Jelas kami pertanyakan kegiatan bintek DPRD Loteng. Karena hasilnya tidak jelas dan tidak pernah dipublikasikan kepada masyarakat umum,” ungkap Presidium Konsorsium

LSM Loteng, Saeful Muslim, kepada Suara NTB, Sabtu (2/2). Menurutnya, kegiatan Bintek hanya dijadikan alasan bagi para anggota DPRD Loteng untuk bisa jalan-jalan keluar daerah. Dan, bisa dipastikan setiap kali melaksanakan bintek ratusan juta uang daerah habis. Disatu sisi, banyak program pembangunan yang

justru tidak bisa terlaksanakan karena kekurangan dana. Selain kegiatan bintek, Saeful juga menyinggung kegiatan reses DPRD Loteng yang bertepatan dengan bulan maulid. Menurutnya, para anggota Dewan Loteng cukup jeli melihat situasi. Dengan mengagendakan kegiatan reses bertepatan dengan bulan maulid. Dimana para anggota Dewan akan lebih banyak menghadiri kegiatan maulid di masyarakat dari pada kegiatan resesnya. “Kalau menghadiri kegiatan maulid di masyarakat silahkan. Tapi jangan kegiatan maulid justru dijadikan kegiatan reses,” sentilnya. Terkait persoalan itu, anggota fraksi Partai Demokrat DPRD Loteng, Samsul Qomar, membantah kalau kegiatan

bintek dewan tidak jelas hasil dan tujuannya. “Jangan kita melihat anggota Dewan pergi ke Jakarta dengan tujuan tidak jelas. Kita ke Jakarta justru sudah ada agenda dan tujuan yang jelas,” ujarnya. Sebagai lembaga legislatif, DPRD Loteng tidak ingin dibodoh-bodohi oleh aturan. Sehingga bintek perlu untuk pembelajaran. Terlebih, hampir setiap waktu muncul peraturan baru, baik itu peraturan pemerintah (PP), peraturan menteri (permen) dan lain-lain. Semua itu, katanya perlu untuk dipelajari. Sehingga pemerintahan bisa berjalan sesuai aturan yang berlaku. “Kalau masalah publikasi ke masyarakat, bukan masalah dan kita siap,” tegas anggota Komisi I DPRD Loteng ini. (kir)

Camat Tak Tahu RAB Bantuan Revitalisasi Lapangan Kediri Giri Menang (Suara NTB) Kejaksaan Negeri Mataram kini tengah mengusut dugaan korupsi dana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), untuk proyek Lapangan Kediri, Kecamatan Kediri, Lombok Barat (Lobar). Dikonfirmasi terkait dugaan ini, Camat Kediri, Hamka, S.Sos., MM, Minggu (3/ 2) mengaku tidak tahu jumlah dana yang diterima untuk revitalisasi lapangan itu. Pihaknya juga tak mengetahui detail rancangan anggaran belanja (RAB) yang disusun pihak desa untuk diusulkan ke pusat. “Bantuannya langsung masuk rekening komite, saya tidak pernah lihat rekeningnya dan berapa besar jumlah danananya. Yang tahu komite yang dibentuk pihak desa,”akunya. Dijelaskannya, proyek revitalisasi lapangan ini dikerjakan komite, komite ini dibentuk pihak desa dan di SK kan pihak desa. Dalam hal ini kecamatan dilaporkan hanya pada waktu meminta persetujuan ketika mengajukan propsal. Sepengetahuannya, proyek ini telah dilaksanakan oleh komite karena pihak desa sempat menitipkan perlengkapan seperti rabut dan lain-lain. Kecamatan juga dilibatkan dalam sosialisasi saja. “Namun soal teknis kami tidak tahu,”ujarnya. Ia mengaku semua bantuan yang dicairkan ke desa tidak smua diketahui pihak kecamatan, pasalnya pihak desa tidak memberitahukan atau menembuskan ke kekecamatan. Ia menampik kalau kecamatan disebut lemah dalam hal kontrol. Pihaknya tidak akan tahu proyek yang dikerjakan desa disalahgunakan kalau tidak laporan dari masyarkat.

Kenapa Komite dibentuk dan di SK kan pihak Desa karena diusulkan desa dan lapangan kediri tercatat sebagai aset desa kediri. Seperti diketahui Kejaksaan Negeri Mataram kini tengah mengusut dugaan korupsi dana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), untuk proyek Lapangan Kediri, Kecamatan Kediri, Lombok Barat (Lobar). Kasus itu masuk penyelidikan Kejaksaan Negeri Mataram sejak 2012 lalu. Dari hasil penelusuran awal oleh tim Seksi Intelijen, ditemukan kondisi lapangan tersebut tak ada perubahan signifikan setelah bantuan Kemenpora Rp 300 juta itu turun. Diketahui, ada beberapa item yang harus digarap berdasarkan Juklak Juknis dari Kemenpora. Diantaranya pembuatan gawang, perbaikan rumput, pembangunan taman dan trotoar lintasan. Setelah ditelisik, bantuan Kemenpora itu rupanya digarap komite, sekaligus sebagai panitia pembangunan. Dalam proyek ini, komite bekerja sendiri, padahal dalam Juklak Juknis harusnya melibatkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) secara teknis. Namun petunjuk itu juga dilanggar komite. Ada juga ditemukannya berupa laporan fiktif. Seperti kwitansi pembelian keramik dan bagan pembangunan lintasan lainnya serta berbagai kwitansi pengeluaran lainnya diduga palsu. Kini kasus itu sudah ditingkatkan ke penyelidikan, berdasarkan bukti awal dan pantauan lapangan. Surat perintah penyelidikan sudah turun dari Kajari Mataram dan saat ini menurut Mawardi sedang ditindaklanjuti Pidsus. (her)

(Suara NTB/rus)

BALIHO - Baliho pasangan calon bupati dan wakil bupati sudah mulai meramaikan tempat-tempat strategis di Kabupaten Lotim.

Baliho Cabup/Cawabup Mulai Marak di Lotim Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) 13 Mei 2013 mendatang, di sejumlah tempat yang dipandang strategis sudah diramaikan dengan baliho empat calon bupati dan wakil bupati (cabup/cawabup). PANTAUAN Suara NTB di wilayah Kota Selong, Masbagik dan ibukota-ibukota kecamatan, baliho pasangan incumbent H.M. Sukiman Azmy dan H.M. Syamsul Luthfi (SUFI), pasangan H. Ali Bin Dachlan dan H. Khaerul Warisin (AL-KHAER), pasangan H. Usman Fauzi dan H. M. Ihwan Sutrisno (MAFAN) dan H. Abdul Wahab dan Lale Yaqutunnafis (WALY) seperti samasama tidak mau ketinggalan. Di perempatan Masjid Akbar Masbagik, misalnya, empat gambar pasangan cabup/ cawabup terlihat berjejer. Masing-masing baliho sudah bertuliskan jargon politik dan visi misi singkat yang akan diperjuangkan. Gambar SUFI, sebagai pasangan incumbent dengan jargon lanjutkan dalam keterangan gambar juga mengungkap keinginan besar membuat satu desa satu kandang kolektif, satu Badan Usaha Milik Desa (Bum-

des), satu Perusahaan Air Minum Desa (Pamdes), satu Koperasi Desa (Kopdes) dan lainnya. Pasangan MAFAN, yang merupakan perpaduan mantan birokrat Usman Fauzi dengan pengusaha H. Ihwan Sutrisno hadir sebagai calon pemimpin baru yang menjanjikan harapan baru bagi Kabupaten Lotim lima tahun mendatang, WALI menyampaikan pesan dalam balihonya ingin menjadikan masyarakat Lotim yang madani. Sedangkan pasangan AL-KHAER, mengusung jargon 100 persen pro rakyat. Pasangan satu-satunya yang tampil dari calon perorangan ini mengajak dalam gambar-gambarnya bersama Al-Khaer, kita raih kejayaan Lombok Timur. Terhadap baliho tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lotim, Khaerul Anwar mengaku saat ini tidak bisa berbuat apa-apa. Dari penjelasan Khaerul, untuk saat

ini para pasangan cabup/cawabup masih diperkenankan memasang baliho dimana saja. Belum ada aturan dari KPUD Lotim yang bersifat mengikat dan melarang pemasangan gambar. Menurutnya, saat ini hanya Pemerintah Daerah (Pemda) sendiri yang bisa bersikap. Mengatur tempat-tempat pemasangan mana saja yang dibolehkan dan harus dibayar sesuai dengan peratudan daerah (Perda) yang berlaku. Peraturan KPU mengenai pemasangan baliho pasangan calon, kata Khaerul berlaku sejak penetapan pasangan calon yang sudah dipandang memenuhi syarat. Saat ini status para pasangan calon masih bersifat bakal calon. “Kita belum ada kewenangan,” ucapnya. Menurut jadwal KPUD Lotim, sekitar pertengahan Maret mendatang baru ada aturan tegas dari KPUD soal pemasangan gambar tersebut. Antara lain, mengatur tidak boleh ditempat-tempat ibadah. Tidak boleh terpasang di sekolah-sekolah dan pusat perkantoran layanan pemerintah dan lainnya. “Kalau untuk saat ini silahkan pemerintah sendiri yang atur,” pungkasnya. (rus)

75 Persen Warga Miskin di Labuapi Tak Terjangkau Jamkesmas Giri Menang (Suara NTB) Persoalan tingginya kemiskinan di Lombok Barat masih belum mampu ditangani sepenuhnya Pemkab setempat. Data terbaru jumlah penduduk miskin mencapai 25 persen. Salah satu daerah yang jumlah penduduk miskinnya lumayan tinggi yakni Desa Labuapi. Dari 1.140 KK, terdapat sekitar 200 KK lebih masih miskin. Ironisnya, dari 200 KK mis-

kin itu, hanya 25 persen mampu diakomodir dan terjangkau program bantuan Pemerintah. Hal ini dikatakan Kepala Desa Labuapi, Fathurahman, Sabtu (2/2). “Dari data kami, kalau mengacu data pemerintah sekitar 200 KK masih miskin, namun hanya 25 persen terkaper bantuan (khususnya Jamkesmas dan Jamkesda),”ungkap Fathurahman. Jumlah penduduk di desa

Labuapi berjumlah sekitar 1.140 KK, penerima beras untuk masyarakat miskin (Raskin) sebanyak 200 KK. Namun tahun ini, jatah penerima Raskin dipangkas sekitar 7 KK. Pemangkasan jumlah penerima ini sendiri menurutnya, tidak sesuai kondisi real di masyarakat. Karena ada KK yang seharusnya diberi jatah, justru tidak diberikan. Yang paling miris, dari 200

KK lebih yang masih miskin itu sekitar 75 persennya belum tersentuh bantuan Jamkesmas. 75 persen atau sekitar 160 KK lebih masih belum terkaper bantuan. Data penerima bantuan ini sendiri mengacu data terbaru tahun 2011, dalam mendata pemerintah tidak pernah melibatkan pihak desa. “Dalam pendataan, kami tidak pernah dilibatkan,” akunya. Persoalan semakin lengkap

karena pergantian kartu Jemkesmas baru justru menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Banyak warganya kebingungan karena klaim pembayarannya terlambat. Bahkan, ada beberapa kartu yang salah cetak. Sementara, akomodir melalui Jamkesda dari kabupaten justru tak kunjung pasti. Belum lagi pengurusan Jamkesda yang rumit dan berbelit karena panjangnya birokrasi. (her)


SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

SUARA NUSANTARA

Halaman 11

ICW Dorong KPK Ungkap Relasi Politik (ant/bali post)

PEMANDANGAN - Pemandangan alam di sepanjang alur Sungai Kahayan Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Daerah ini menjadi salah satu calon lokasi pemindahan ibu kota negara karena lokasinya yang berada di tengah Indonesia dan aman dari bencana alam gempa tektonik ataupun vulkanik dengan topografi cukup rata.

Isu Pemindahan Ibukota Negara Tidak Menarik Tanjungpinang (Suara NTB) Isu pemindahan ibu kota Indonesia maupun pemindahan kantor kementerian dari Jakarta ke provinsi lain secara politik tidak menarik untuk dikembangkan oleh figur-figur yang bakal mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden. Anggota DPR, Harry A Azis, di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Minggu, menyatakan, “Masyarakat Jakarta dan Pulau Jawa kemungkinan tidak menyukai isu itu. Jika calon presiden dan wakil presiden Indonesia mengembangkan isu itu, kemungkinan akan kehilangan banyak dukungan dari Jakarta dan Pulau Jawa.” Figur yang bakal mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden akan berkonsentrasi di lumbung suara yang paling banyak. Sebagian penduduk Indonesia, kata dia, tinggal di Jakarta dan Pulau Jawa. Pemindahan ibukota Indonesia ke Palangkaraya pernah disampaikan Ir Soekarno, presiden pertama Indonesia. Namun hal itu tidak terealisasi, meski keinginan Soekarno itu menggunakan pertimbangan yang logis yaitu pusat pemerintahan negara berada di posisi strategis antara Indonesia Tengah dan Timur. Juga saat Soeharto berkuasa, yang pernah mencuatkan wacana memindahkan ibukota pemerintahan ke Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemindahan ibu kota telah dilakukan berbagai negara seperti Amerika dan Brazil untuk kepentingan negara. Sedangkan Malaysia membagi pusat pemerintahan negara yang sebelumnya menumpuk di Kuala Lumpur dipindahkan ke Putra Jaya. “Ketika banjir melanda Jakarta, isunya ibukota Indonesia dipindah ke Palangkaraya atau Sentul. Namun isu tidak direspons pemerintah,” ungkapnya. Sebelumnya, politisi Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP)APBatubaramenyambutwacanarencanapemindahan Ibukota Negara RI dari Kota Jakarta ke Kota lain yang lebih representatif, tidak macet dan banjir, serta jarang terjadi gempa. “Kami sangat setuju jika Ibukota Negara dipindahkan dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalteng. Sesuai ide Proklamator RI Bung Karno bahwa idealnya Ibukota berada di Palangka Raya, Kalteng,” kata AP Batubara di Jakarta, saat menanggapi wacana pemindahan Ibukota RI. Menurut Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu,pemerintahseharusnyamulaimerencanakan pemindahanibukota yang diberikan tenggang waktu lima tahun selesai. “Masalah anggaran besar yang membebani APBN sudah sewajarnya karena biaya pemindahan dapat dilakukan secarta bertahap dalam waktu 5—10 tahun,” katanya. AP Batubara yang akrab disapa “AP” itu menegaskan, pemindahan Ibukota RI di Palangka Raya sangat tepat karena letaknya di tengah-tengah wilayah Indonesia, Pangka Raya juga bebas bencana banjir dan kemacetan lalu lintas, serta jarang terjadi gempa bumi. “Jika rencana pemindahan dilaksanakan, saya mengusulkan Jakarta tetap dijadikan pusat perdagangan, bersama dengan kota lain, seperti Medan, Surabaya, dan Makassar,” katanya. Oleh karena itu, AP mengharapkan pemerintah sekarang atau pemerintah hasil Pemilu 2014 segera merencanakan program pemindahan Ibukota RI dari Jakarta ke Palangka Raya, sehingga dalam waktu lima tahun, semua infrastruktur gedung, jalan, perumahan pegawai instansi pemerintah tingkat pusat, sudah selesai dan siap pindah dari Jakarta. (ant/bali post)

Anis Matta Dinilai Cocok Pimpin PKS Denpasar (Suara NTB) Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Provinsi Bali Mudjiono menilai Anis Matta adalah sosok yang tepat menjadi Presiden PKS, menggantikan Lutfhi Hasan Ishaaq. “Kami sejak awal sudah menilai Anis Matta sangat tepat menjadi Presiden PKS, karena dia memiliki semangat muda dan energik,” kata Mudjiono di Denpasar, Minggu kemarin. Ia mengatakan Anis adalah tokoh muda yang memiliki semangat pendobrak dan loyal terhadap partai. (ant/bali post) “Terbukti sudah empat periAnis Matta ode menjabat Sekretaris Jenderal DPP PKS,” kata Mudjiono yang juga anggota DPRD Kota Denpasar itu. Mudjiono lebih lanjut mengatakan Anis merupakan pimpinan yang sudah dikenal oleh seluruh kader partai. Sementara, saat ditanya soal kader PKS di Bali, Mudjiono menuturkan hingga saat ini semua pengurus dan kader di Pulau Dewata masih solid, menyusul kasus dugaan korupsi yang menimpa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. “Pengurus dan kader PKS di Bali masih solid. Siapa pun yang memimpin tetap mendukungnya,” katanya. Bagi PKS, kata Mudjiono, kasus yang menimpa mantan Presiden PKS Lutfhi Hasan adalah sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi PKS. “Ini pelajaran yang berharga bagi PKS terhadap kasus tersebut. Oleh karena itu kami dalam waktu dekat ini akan sosialisasi kepada kader dan simpatisannya sehingga citra partai segera pulih,” katanya. (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) Peneliti politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdullah Dahlan mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap relasi politik yang terbangun antara tersangka dugaan suap impor daging sapi dengan kementerian terkait. “Aneh kalau tidak melihat relasi itu, sehingga kami mendorong KPK mengungkap relasi itu yang terbangun. Kalau ada indikasi kementerian terlibat perlu diproses hukum,” kata Abdullah Dahlan kepada Antara di Jakarta, Sabtu. Dia mengatakan relasi parpol dengan kementerian terkait dalam kasus itu bisa dilihat dari hubungan politik antar elit. Menurut dia KPK harus ungkap bagaimana hubungan antara konteks suap dengan kebijakan impor. “Wewenang impor daging itu kan ada

di Kementerian Pertanian, hal ini yang harus ditelaah lebih jauh oleh penyidik KPK,” ujarnya. Dia menegaskan, sangat aneh jika KPK tidak melihat dan menelusuri relasi itu. Dalam kasus dugaan suap impor daging sapi itu, KPK telah menetapkan empat orang sebagai tersangka yaitu Presiden PKS yang juga anggota Komisi I DPR Luthfi Hasan Ishaaq, dua direktur PT Indoguna Uta-

ma yaitu Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, serta orang dekat Lutfi, Ahmad Fathanah. Keempat tersangka sudah resmi ditahan KPK ditempat berbeda. Juard Effendi ditahan di Rutan Salemba, Arya Arbi Effendi di Rutan Cipinang, Ahmad Fathanah di Rutan KPK, dan Luthfi Hasan Ishaaq di Rutan KPK Cabang Guntur. Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah empat tempat yang diduga terkait dengan kasus dugaan suap impor daging sapi pada hari Kamis (31/1). Penggeledahan di kan-

tor PT Indoguna Utama yang terletak di Jalan Taruna no 8 Pondok Bambu, Duren Sawit Jakarta Timur. Selain itu pengeledahan di kediaman tersangka AF yang terletak di apartemen di daerah Margonda City blok C 605. Untuk kediaman tersangka AAE di Taman Duren Sawit Jakarta Timur, dan juga penggeledahan di Direktorat Jenderal Peteranakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian di daerah Ragunan Jakarta Selatan. Juru bicara KPK Johan Budi SP mengatakan dari hasil penggeledahan itu, ada beberapa bukti yang menguatkan dalam prose penyidikan kasus ini. Namun menurut dia KPK akan meneliti dan menelaan lebih lanjut dari hasil penggeledah-

an itu. “Dari hasil penggeledahan itu ditemukan beberapa dokumen, lap top, dan komputer yang terkait kasus ini,” katanya. Juard dan Arya diduga melanggar Pasal 5 Ayat (1) atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 20/2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP tentang pemberian hadiah atau janji kepada penyelengpgara negara. Sedangkan Ahmad dan Luthfi diduga melanggar Pasal 12 Huruf a atau b atau Pasal 5 Ayat (2) atau Pasal 11 UU No. 31/1999 sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 20/ 2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP mengenai penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji terkait jabatannya. (ant/bali post)

Parpol Perlu Disehatkan untuk Cegah Korupsi

(ant/bali post)

DEBU VULKANIK - Sejumlah warga menyaksikan Gunung api Lokon ketika meletus mengeluarkan debu vulkanik di kota Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (2/2).

Gunung Lokon Kembali Meletus Manado (Suara NTB) Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara kembali meletus pukul 14;09 Wita, dengan ketinggian debu letusan sekitar 3.000 meter dari kawah Tompuluan. “Rentetan letusan masih terus terjadi, frekuensi letusannya bahkan setiap hari,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Gunung Mahawu, di Kakaskasen, Farid Bima, di Tomohon Minggu. Dia menambahkan, pada Sabtu (2/2) terjadi letusan gunung tersebut sebanyak sembilan kali. ”Hingga kini statusnya masih Siaga III,” katanya. Di antara ratusan gunung berapi di Indonesia, Gunung Lokon termasuk yang

paling sering meletus atau menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanologis. Sebelumnya, Gunung Lokon menjadi gunung api terakhir di Indonesia yang meletus jelang Tahun Baru 2012, kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Hendrasto. “Gunung Lokon meletus dua kali pada Senin ini, sekaligus menjadi gunung api terakhir yang meletus pada 2012,” ujarnya di Bandung, Senin (31/ 12). Gunung api itu, kata Hendrasto, meletus pada pukul 16.36 WITA dan 16.46 WITA dengan lontaran debu berketinggian 2.000 meter berwarna

kelabu tebal tertiup angin ke arah selatan. Gunung Lokon berstatus siaga atau level III sejak 24 Juli 2011. Menurut Hendrasto, PVMBG memperkuat personil untuk melakukan pengamatan gunung api itu. Di akhir tahun 2012, sebanyak lima gunung api berstatus siaga. Selain Gunung Lokon juga Gunung Rokatenda, Karangetang, Raung dan Gunung Ijen. Adapun gunung api yang berstatus waspada atau level II yakni Gunung Ibu, Kerinci, Ili Lewotolo, Gamalama, Sangeangapi, Papandayan, Dukono, Sinabung, Marapi, Soputan, Bromo, Semeru, Krakatau, Talang dan Gamkonora. (ant/bali post)

Presiden Bertolak ke Jeddah Abuja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan, Minggu, bertolak ke Jeddah, Arab Saudi, setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan di Nigeria. Jurubicara Kepresidenan Julian Pasha mengatakan selain menghadiri Bisnis Forum di Jeddah, maka Presiden Yudhoyono akan melaksanaan ibadah umroh di Mekkah dan ziarah ke makam Nabi Muhammad di Mesjid Nabawi, Madinah. Menurut

jadwal, Presiden akan tiba di Jeddah Minggu malam dan disambut Gubernur Jeddah Mishal bin Majid Al Saud dan Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur. Selama di Jeddah, Presiden dijadwalkan mengadakan sejumlah pertemuan antara lain dengan Presiden Bank Pembangunan Islam Dr.Ahmad Mohamed Ali Al Madani dan Kamar Dagang Jeddah. Setelah menjadi pembicara kunci pada Forum Bisnis, Yudhoyono menunai-

kan ibadah umroh dan ziarah ke Makam Nabi di Madinah. Dari Madinah, rombongan akan meneruskan perjalanan ke Kairo, Mesir, untuk mengikuti KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Sampai berita ini diturunkan tidak ada penundaan kunjungan ke Mesir meski situasi di negeri itu makin memanas. “Sampai saat ini kita tetap ke Kairo sesuai jadwal,” demikian Julian Pasha. (ant/bali post)

Yogyakarta (Suara NTB) Partai politik di Indonesia perlu disehatkan untuk mengantisipasi dan mencegah korupsi, kata pakar hukum dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Nandang Sutrisno PhD. “Penyehatan dapat dilakukan melalui pembenahan pola rekrutmen calon anggota legislatif, pelurusan platform politik untuk kepentingan bangsa dan negara, dan pemberian ruang bagi masyarakat untuk mengontrol partai politik (parpol),” katanya di Yogyakarta, Minggu. Menurut dia, berbagai langkah penyehatanitutentuharusdimulai dengan kemauan serius masingmasing internal parpol, sehingga dalam prosesnya mampu menjadikan parpol sebagai roh demokrasi yang berkualitas. “Hal itu penting, karena korupsi yang dilakukan di antaranyauntukmenjagaagarparpol tersebut bertahan dan siap berkompetisisecarafinansialdiarena demokrasi 2014,” katanya. Ia mengatakan untuk mencari biaya kampanye tidak mudah. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan jual beli kekuasaan yang ditempuh melalui jalan korupsi. “Kondisi itu didukung oleh lemahnya penegakan hukum khususnya dalam vonis pengadilan yang ringan, sehingga menjadikan oknum parpol tidak jera untuk melakukan korupsi,” kata Wakil Rektor I Universitas Islam Indonesia (UII) itu.

Pakar hukum tata negara UII Dr Ni‘matul Huda mengatakan parpol yang diidentifikasikan sebagai pilar demokrasi tampaknya kini telah berubah arah menjadi pilar korupsi. “Mendekati Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, skala korupsi oknum parpol cenderung masif dan sulit dicegah. Pola korupsi parpol yang tersistem menjadi salah satu kendala serius penegakhukummengungkapguritakorupsi di Indonesia,” katanya. Menurut dia korupsi yang sistematis banyak terjadi di tubuh parpol karena parpol yang mempengaruhi kebijakan sehingga pola korupsitersistemdenganbaik.“Parpol merupakan alat kekuasaan, maka kekuasaan dalam terminologinya cenderung disalahgunakan. Apalagi menjelang Pemilu 2014 parpol harus memiliki kas untuk logistik pemilu,” katanya. Iamengatakanyanglebihparah adalah saat ini banyak orang melihat parpol sebagai gudang uang yang bisa menjanjikan setiap orang hidup bermewah-mewahan. Kesan tersebut dibarengi dengan tingkah laku oknum parpol di legislatif yang secara terang-terangan menyalahgunakanuangnegarauntuk menghidupi partainya. “Selain itu platform parpol yang masih ambigu dengan tidak memperhatikan kepentingan bangsa dan negara juga menjadi salah satu penyebab lahirnya korupsi di tubuh partai,” katanya. (ant/bali post)

(ant/bali post)

SOSIALISASI - Masyarakat Pulau Tidung menerima sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah dari Bank Indonesia, di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, belum lama ini. Pemerintah diharapkan melakukan konsultasi publik terkait rencana redenominasi rupiah.

Pemerintah Belum Konsultasi Publik Redenominasi Rupiah Tanjungpinang (Suara NTB) Pemerintah belum melakukan konsultasi publik terkait rencana redenominasi rupiah, namun telah membentuk opini masyarakat seolah-olah kebijakan itu sudah memiliki dasar hukum. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry A Azis. “Langkah pemerintah terlalu maju, dan terkesan membentuk persepsi publik kebijakan itu akan dilaksanakan.Padahal,rencanaitu baru masuk Program Legislasi Nasional pada tahun ini,” katanya, di Tanjungpinang, Provinsi Kepu-

lauan Riau, Minggu kemarin. Redenominasi rupiah adalah penyederhanaan denominasi atau pecahan mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Pemerintah berencana mengurangi tiga digit pada mata uang, misalnya Rp1.000 menjadi Rp1. “Kalau hanya tiga digit, nilai rupiah masih di bawah dolar Amerika Serikat Kenapa tidak disederhanakan pecahan mata uang dari empat ataulimadigitsehinggalebihgagah?” ungkapAziz,yangberasaldaridaerah pemilihan Kepulauan Riau. Pemerintah telah melakukan sosialisasi terkait redenominasi, namun tidak memaparkan secara tegas dampak negatifnya dan upaya mengatasi gejolak ekonomi akibat kebijakan itu. “Kebijakan itu dapat menimbulkan permasalahan perekonomianyangbesar,antaralain inflasi karena kenaikan harga barangdankekhawatiranpubliksehinggamengambiluangyangdisimpan di bank untuk dibelikan tanah atau bangunan,” katanya. “Jika hal itu terjadi, maka apa upaya yang akan dilakukan pemerintah,” katanya. DPR tidak yakin kebijakan itu pada dilaksanakan tahun 2014, sesuai target pemerintah. Karena tahun ini hingga tahun 2014 konsentrasi anggota DPR terpecah menghadapi Pemilu. (ant/bali post)


TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

SUARA NTB Senin, 4 Februari 2013

PERSENTASE TIMBULNYA DIABETES DI INDONESIA DIPERKIRAKAN MENCAPAI 7,8% ATAU SEKITAR 18 JUTA LEBIH PENDERITA DIABETES DI NEGARA KITA Metode pengobatan eksklusif TCM (Traditional Chinese Medicine) sudah memiliki 2000 tahun lebih,merupakan ilmu pengobatan yang sangat mujarab,sudah terkenal hampir di seluruh dunia. Hongkong Medistra TCM sudah hadir di dunia sekitar 38 tahun, menerapkan sistem pengobatan modern berstandar internasional ,sekarang ini merupakan satu-satunya pusat pengobatan penyakit kronis ternama dengan metode eksklusif TCM. Tidak peduli kondisi penyait parah/ringan, usia penderita tua/muda, riwayat penyakit panjang/pendek, rata-rata setelah diobati 2-7 hari,berbagai gejala penyakit akan berangsur menghilang , setelah diatasi tidak mudah kambuh. Dengan gabungan herbal TCM mujarap , akupuntur,tuina, dan lainnya, sebagian besar pasien yang penyakitnya sudah lama akan cepat membaik, hari itu konsumsi obat langsung terasa khasiatnya, rata-rata setelah 2-3 tahap pengobatan bisa diatasi. Bidang pengobatan utama di Hongkong Medistra TCM: penyakit diabetes (kencing manis) dan komplikasinya, berbagai jenis tumor/kanker,sakit nyeri sendi/ rematik,asam urat, radang hidung dan tenggorokan, asma, bronkitis, hepatitis,

hipertensi, jantung, wasir/ambeiyen,stroke, lumpuh setengah badan, kemandulan,berbagai jenis penyakit pria (impotensi,ejakulasi dini,radang prostat,dll) serta penyakit kewanitaan (gangguan haid, kista, gangguan sistem reproduksi,dll) PENYAKIT DIABETES (KENCING MANIS) Bahaya yang timbul,antara lain beresiko menimbulkan kerusakan parah pada organ hati,otak,paru-paru,liver,ginjal,dan alat reproduksi. Bila timbul komplikasi, akan semakin parah, sehingga persentase kematian akibat diabetes akan sangat tinggi. Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut penyakit diabetes sebagai salah satu pembunuh terbesar di dunnia yang sangat membahayakan setelah penyakit kanker. Gejala diabetes biasanya berupa : banyak minum,banyak makan, banyak kencing, berat badan menurun drastis, sakit kepala, insomnia, seluruh tubuh tidak bertenaga, gangguan penglihatan mata, kaki tangan kesemutan dan membengkak, borok pada kulit, susah BAB, pada pria akan muncul ejakulasi din, fungsi seksual menurun dan lainnya . bahaya komplikasi yang ditimbulkan penyakit

diabetes antara lain : penyakt jantung hipertensi,ginjal dan lainnya. Konsultan sinshe TCM ternama dari Tiongkok di Hongkong Medistra TCM, dengan kerja keras penelitian sekitar 12 tahun lebih, menggunakan 108 jenis obat herbal TCM yang diolah dengan teknlogi tinggi menghasilkan zat obat yang sangat efektif mengatasi penyakit Diabetes , berhasil menemukan metode pengobatan yang sangat mujarab yakni (Hongkong San Jia Yi Liao Fa), yang mana metode ini terdiri dari 68 jenis. Rata-rata setelah diobati 2-3 hari, kadar gula darah menurun normal, gejala banyak kencing , sakit kepala, sering haus, seluruh tubuh tidak bertennaga, sakit kepala,susah tidur, dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, pasien akan kembali bersemangat. Setelah 30 hari akan pulih total, setelah diatasi tidak kambuh kembali. Metode eksklusif ini merupakan resep rahasia satusatunya yang hanya bisa di dapatkan di Hongkong Medistra TCM.

Launch Teh Pucuk Harum 350ml

KAMPOENG MAULID TEH PUCUK HARUM ”SEMARAK PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW BERSAMA TEH PUCUK HARUM”

Kemeriahan Kampoeng Maulid Teh Pucuk Harum semakin terasa di gelaran ketiga yang digelar di Desa Sandik Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Walau sempat diguyur hujan, tak menyurutkan semangat masyarakat Sandik untuk mengiku-

ti segenap lomba dan hiburan yang disuguhkan dalam gelaran ini. Program “Beli Teh Pucuk Harum Pasti Untung!” yang dirancang sebagai wujud terima kasih Teh Pucuk Harum kepada masyarakat dan pedagang, sekaligus untuk memperkenalkan Teh Pucuk Harum kemasan 350 ml mendapat sambutan yang yang luar biasa dari masyarakat. Dalam program ini, setiap konsumen dan pedagang yang membeli Teh Pucuk Harum

akan mendapatkan kupon undian berhadiah uang tunai yang langsung diundi di akhir acara. Untuk selanjutnya, gelaran Kampoeng Maulid Teh Pucuk Harum akan kembali digelar di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat pada tanggal 7 Februari 2013. Teh Pucuk Harum merupakan minuman teh jasmine berkualitas, yang merupakan salah satu produk terbaik dan berkualitas dari PT. Mayora Indah, Beverage Division. Minuman Teh Pucuk Harum diolah dari daun teh teratas , sehingga membuat Teh Pucuk Harum memiliki kualitas rasa teh terbaik. Produk Teh Pucuk Harum diproses dengan teknologi canggih yaitu : Advanced Sterillizing Technology, sehingga membuat Teh Pucuk Harum bisa tidak meng-

gunakan tambahan bahan pengawet apapun dan bertahan selama 12 Bulan.Selain itu produk ini juga tidak menggunakan pemanis buatan serta tanpa bahan pewarna. Kandungan nutrisi dalam Teh Pucuk Harum juga tetap terjaga, karena dalam prosesnya daun teh asli yang berkualitas diseduh secara langsung (real brewed ). Daun teh kualitas terbaik hanya digunakan untuk satu kali proses produksi the pucuk harum, sehingga rasa dan aroma the dalam teh pucuk masih asli seperti teh yang baru diseduh. Rasa manisnya pas, dan harum teh jasmine yang ada sangat menyegarkan. Bawa terus kesegaran Teh Pucuk Harum kemana pun anda pergi !.

TEH PUCUK HARUM, RASA TEH TERBAIK ADA DIPUCUKNYA

Indonesia - Nigeria Sepakat Perangi Jaringan Narkoba Abuja Indonesia dan Nigeria sepakat memerangi jaringan narkoba Afrika Barat dengan menandatangani Nota Kesepahaman di Abuja, Nigeria, Sabtu. Penandatangan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan mitranya disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Nigeria Goodluck Ebele Jonathan. Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar, kerja sama untuk memerangi narkoba itu pada intinya berupa pertukaran informasi penyelundup yang masuk keIndonesia,“Merekajaringandan

produksi,” kata Anang. Jaringan narkoba warga negara Nigeria dinilai sangat merisaukan sejumlah kalangan di Indonesia. Menurut Anang, setidaknya ada 13 warga Nigeria yang menjadi terpidana hukuman mati dan 12 tersangka lain yang ditangkap akibat kejahatan narkoba. Menjawab pertanyaan apakah ada permintaan dari pemerintah Nigeria agar terpidana mati tersebut dikurangi hukumannya, Anang menjawab tidak ada. Begitu juga tidak ada permintaan ektradisi bagi warga negara Nigeria yang tertangkap menyelundupkan narkoba ke In-

donesia. Sementara itu Deputi Kepala BNN Bidang Hukum Bali Moniaga menambahkan bahwa Nigeria adalah pusat penyebaran narkoba ke Eropa dan Asia. Untuk itu, katanya, Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia dan Nigeria sepakat berbagi informasi dalam upaya pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaannarkotikayangmelibatkan warga kedua negara. Menurut Bali Moniaga , nota kesepahaman kerja sama pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika itu merupakan yang pertama bagi BNN kedua negara. Hari itu, 14 pebisnis serta pu-

cuk pimpinan BUMN kedua negara diterima Presiden Susilo Yudhoyono di Abuja, Nigeria. Yudhoyono berada di Abuja dalam kunjungan resmi meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Sebelum bertemu dengan Yudhoyono,ke-14pebisnisdanpucukpimpinan BUMN kedua negara itu berdialog dalam pertemuan bisnis yang menghadirkan Menteri Perdagangan Indonesia, Gita Wirjawan, dan koleganya, Menteri Perdagangan dan Investasi Nigeria, Olusegun Olutoyin Aganga. Delegasi pengusaha Indonesia dalam pertemuan tersebut terdiri atas Ketua Komisi Afrika Kadin

Indonesia Mintardjo Halim, Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, dan Dirut PT.Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Richard Budihadianto. Selanjutnya Direktur PT Aneka Coffee Industry Hutama Sugandhi, Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia Derom Bangun, Dirut PT Indorama Sri Prakash Lohia dan Pimpinan Indofood Nigeria Adhi Narto. Sementara delegasi pengusaha Nigeria diwakili Dirut Max Air Ltd, AlhajiBarauMangal,DirutOrange DrugsLtd,TonnyEzzena,KetuaKadin Nigeria, Dr Herbert A Ajayi, Presiden Asosiasi Manufaktur Nigeria, Kolawole B Jamodu, Dirut

HakAir/DirekturSterlingBankPlc, Captain Harrison Kuti, Direktur Eksekutif Guarantee Trust Bank, Senator Farouk Bello, dan Ketua Asosiasi Perdagangan IndonesiaNigeria/Pemred Majalah African Leadership, Ken Giami. Berbagai aspirasi pebisnis dan kalangan BUMN diutarakan kepada Yudhoyono dalam pertemuan itu. Optimalisasi hubungan kedua negara akan dilakukan secara lebih, terkhusus pada sektor minyak dan gas, jasa, dan barang-barang konsumsi. Sehari sebelumnya, Wirjawan dan Aganga berkomitmen untuk meningkatkan nilai perdagangan

kedua negara sampai lima miliar dolar Amerika Serikat dalam tiga tahun. Pertemuan bilateral yang turut dihadiri Kepala BKPM Muhammad Chatib Basri itu juga menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Preferential Trade Agreement (PTA) dan satuan tugas yang akan membuat peta jalan pengembangan perdagangan dan investasi kedua negara. “PTA dengan Nigeria adalah langkah yang tepat untuk dapat mengembangkan pasar produk industri Indonesia ke pasar-pasar nontradisional yang selama ini sulit ditembus,” kata Wirjawan. (ant/bali post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.