Snt04032016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

JUMAT, 4 MARET 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 4 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/dok)

PENGANAN LOKAL - Penganan lokal, jaje ambon ( jajan ubi) diproduksi di Masbagik, Lombok Timur. Penganan lokal ini berbahan baku ubi kayu yang didatangkan dari berbagai daerah dan masih bertahan hingga kini. Penjualannya masih di pasar-pasar tradisional di Pulau Lombok.

Reses Ahmad Yadiansyah

Inspektorat Temukan Indikasi Penyimpangan Administrasi Mataram (Suara NTB) Inspektorat turun mengaudit terkait dugaan reses fiktif oknum Anggota DPRD NTB, Ahmad Yadiansyah, S.Sos. Hasilnya, ditemukan ada beberapa item yang diduga pihak Inspektorat sebagai kesalahan prosedur berujung ada indikasi penyimpangan administrasi.

TO K O H Jangan Tebang Pilih

H.Ahyar Abduh

WALIKOTA Mataram, H. Ahyar Abduh mengingatkan manajemen RSUD Kota Mataram, agar tidak tebang pilih terhadap pelayanan, terutama terhadap masyarakat tidak mampu. ‘’Jangan pernah ada tebang pilih. Mau kaya atau miskin pelayanan harus sama,’’ tegas Walikota Mataram ketika dikonfirmasi usai peresmian Gedung Graha Mentaram dan HUT RSUD Kota Mataram ke-6, Kamis (3/3). Artinya, seluruh masyarakat harus terlayani dengan sebaik - baiknya. Terbukti kata walikota, di periode pertama menjabat, pelayanan di puskesmas dan rawat inap sudah digratiskan. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/cem)

KO M E N TTAA R

Proyek Telah Tuntas PEMPROV NTB mengklaim seluruh proyek tahun 2015 lalu telah tuntas dikerjakan. Hal tersebut terlihat dari serapan APBD NTB 2015 yang mencapai Rp 3,6 triliun lebih. Di mana sampai 31 Desember 2015, realisasi keuangan mencapai 92,96 persen dari target 95 persen dan realisasi fisik mencapai 97,06 persen dari target 100 persen. ‘’Mungkin evaluasi beliau (Pimpinan DPRD NTB) barangkali melihat dari sisi hasil-hasil pelaksanaan, kalau itu saya belum tahu persis. Sehinggga beliau mengatakan demikian seperti di koran. Bersambung I Gusti Bagus Sugihartha ke hal 15 (Suara NTB/dok)

Inspektur pada Inspektorat NTB Dr. M.Agus Patria, SH, MH mengakui, sudah menurunkan tim beberapa waktu lalu untuk mengecek indikasi reses bermasalah anggota DPRD NTB Dapil IV itu.

‘’Hasilnya, memang ditemukan ada kesalahan administrasi,’’ sebut Agus Patria. Kesalahan itu berkaitan dengan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran saat masa reses Yadi – sapaan Ahmad

Yadiansyah – tahun 2015 lalu. Namun diakuinya, celah masalah itu sudah diselesaikan yang bersangkutan dengan melengkapi laporannya. Kesimpulan Inspektorat, temuan itu sudah diselesaikan

oleh Yadi sebagaimana rekomendasi Inspektorat. ‘’Jadi Inspektorat sudah anggap ini selesai,’’ tegasnya. Apakah penyelesaian dimaksud Yadi sudah mengembalikan uang negara yang ditemukan dalam kesalahan administrasi itu? Agus Patria enggan membeberkan ini. ‘’Kami tidak bisa sampaikan, karena ini bukan untuk konsumsi publik. Ini ranahnya teknis pemeriksaan kami,’’ tandasnya. Diakui Agus, diturunkan-

nya tim itu tidak lepas dari laporan masyarakat terkait dugaan reses bermasalah itu, khususnya di Kota Bima, sebagaimana dokumen yang dilampirkan. Dalam dokumen laporan itu, disertakan juga pelapor (masyarakat) yang membantah adanya reses Yadi di beberapa kelurahan di Kota Bima. Bantahan warga itu juga sudah disertai tanda tangan di atas matrai Rp 6000. Bersambung ke hal 15

Hasil Kerja Tim Jadi Bahan Inspektorat Pertanyakan Evaluasi Pimpinan SKPD Hilangnya Server ITS Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menegaskan hasil kerja dari Tim Evaluasi Kinerja Pimpinan Tinggi Pratama Pemprov NTB akan menjadi bahan evaluasi bagi pimpinan SKPD. Gubernur dan Wakil Gubernur telah menerima laporan dari Tim Evaluasi Kinerja Pimpinan Tinggi Pratama pada Selasa (1/3) lalu. ‘’Namanya kan tim evaluasi kinerja. Jadi itu bahan untuk evaluasi (pimpinan SKPD),’’ tegas gubernur ketika dikonfirmasi usai non-

ton bersama film “Kalam-Kalam Langit” pada salah pusat perbelanjaan di Kota Mataram, Kamis (3/3) siang kemarin. Tim Evaluasi Kinerja Pimpinan Tinggi Pratama yang dibentuk gubernur semuanya berasal dari unsur akademisi sejumlah perguruan tinggi dengan harapan mereka bekerja profesional. Dalam tim tersebut semuanya berasal dari akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di NTB seperti Universitas Mataram, IKIP Mataram dan IAIN Mataram. Bersambung ke hal 15

Gubernur Masih Rahasiakan Tiga Nama Calon Sekda Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi masih menutup rapat tiga besar nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) NTB yang sudah diserahkan Panitia Seleksi (Pansel) akhir Februari lalu. Ia meminta publik untuk menunggu perkembangan terkait namanama calon Sekda tersebut. ‘’Tunggu saja perkembangannya,’’ ujar gubernur ketika

dikonfirmasi mengenai tiga besar nama Sekda NTB, usai nonton bersama Film “KalamKalam Langit” di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Mataram, Kamis (3/3) siang kemarin. Jawaban serupa dikatakan gubernur ketika ditanya apakah tiga besar nama calon Sekda NTB itu sudah dikirim ke Presiden atau belum. ‘’Tunggu saja perkembangan-

nya,’’ katanya. Sesuai ketentuan, Gubernur mengirimkan tiga orang nama calon Sekda yang merupakan hasil Pansel ke Presiden melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Nantinya, akan keluar SK Presiden mengenai Sekda NTB pengganti H. Muhammad Nur, SH, MH yang sudah menjabat lebih dari lima tahun. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Indikasi hilangnya perangkat Intelligence Tower System (ITS) sejauh ini belum ada tindak lanjut dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB. Hal ini kemudian menjadi perhatian Inspektorat NTB. Bahkan dugaan hilangnya server itu jadi bahan pertanyaan Inspektorat. Bersambung ke hal 15

’’

Kok bisa sampai server-nya hiang? hilang? Seharusnya Dinas Perhubungan bersikap M. Agus Patria (Suara NTB/dok)

Telusuri Jejak Letusan Samalas

Peneliti Prancis dan Indonesia Bakal Ungkap Peradaban Lombok Mataram (Suara NTB) Para peneliti dari Badan Arkeologi Nasional dan Prancis akan menelusuri jejak letusan Gunung Samalas yang menjadi cikal bakal Gunung Rinjani saat ini. Para peneliti ini akan mengungkap bagaimana peradaban masyarakat di Pulau Lombok sebelum Gunung Samalas tersebut meletus. Demikian dikatakan Peneliti dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Heryadi Rahmat dikonfirmasi usai menemui Gubernur NTB bersama para peneliti dari Badan Arkeologi Nasional dan peneliti Franck Lavigne dari Universitas Paris 1

Panthéon di ruang kerjanya, Kamis (3/3) siang kemarin. ‘’Ada keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang peradaban masyarakat Pulau Lombok, sebelum letusan Gunung Samalas, Rinjani maupun sesudahnya. Para ahli dari Badan Arkeologi nasional, Prancis, UGM dan Puslit Bioteknologi. Itu akan melakukan penelitian,’’ kata Heryadi. Ia menjelaskan, cerita tentang letusan Gunung Samalas terdapat dalam sebuah lontar atau babad Lombok yang saat ini berada di Museum Negeri NTB. Akibat letusan Gunung Samalas itu, ada sebuah kota di Pulau Lombok pada tahun 1257 yang

(Suara NTB/nas)

Heryadi Rahmat

terkubur. Hal inilah yang menjadi dasar untuk dilakukan penelitian oleh para ahli tersebut. Bukti abu dari letusan yang tersebar hingga kutub selatan maupun kutub utara, telah menunjuk kepada gunung berapi Samalas di Pulau Lombok. Tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli geografi Franck Lavigne dari Université Paris 1 Panthéon - Sorbonne, kini memperkirakan bahwa bencana besar itu terjadi antara Mei dan Oktober 1257. Di Inggris, jumlah korban meninggal akibat letusan Samalas itu puluhan ribu orang. Pasalnya, akibat letusan Gunung Samalas yang sampai ke Benua Eropa itu menyebabkan musim dingin yang sangat ekstrim.

‘’Mereka yang hadir ini para ahli yang kompeten dalam penelitian. Bisa mengungkap budaya Lombok seperti apa sebelum letusan. Itu menjadi bahan. Mengungkap peradaban sebelum terjadinya letusan Samalas seperti apa Lombok ini,”imbuh mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB ini. Ditanya seberapa lama penelitian ini akan dilakukan? Heryadi menyebutkan waktu yang dibutuhkan bisa puluhan, tergnatung apa yang mau diteliti. Dalam pemaparan di depan gubernur, katanya, para peneliti menceritakan ada temuan keramik-keramik yang posisinya berada di bawah apung. (nas)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Snt04032016 by Suara NTB - Issuu