HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500
Rp. 75.000 Rp. 80.000
SUARA NTB
SABTU, 4 APRIL 2015
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 28 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pangdam IX/Udayana Pimpin Panen Padi Cigilis di Sumbawa
(Suara NTB/penrem)
PANEN JAGUNG - Setelah panen perdana untuk padi varietas Cigilis di Desa Poto, Kabupaten Sumbawa,Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi (tengah) bersama Pangdam IX/Udayana Torry Djohar Banguntoro (kiri) dan Kapolda NTB, Sriyono melakukan panen jagung di Dompu.
Mataram (Suara NTB) Komitmen Pemprov NTB dan TNI, dalam mewujudkan swasembada pangan, terlihat dalam panen perdana yang digelar di Desa Poto, Sumbawa Besar, Kamis (2/4) lalu. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro memimpin langsung panen perdana untuk padi varietas Cigilis itu. Gubernur NTB, Dr.TGH.M Zainul Majdi, Kapolda NTB Brigjen Pol. Sriyono serta Danrem 162/WB Kol.CZI Lalu Rudy Irham Srigede, termasuk Bupati Sumbawa, Jamaludin Malik serta pejabat lainnya. Dalam panen perdana padi jenis unggulan Cigilis itu, masyarakat kelompok tani Desa Poto merasa sangat diperhatikan, apalagi dengan kehadirian Panglima dan Gubernur sebagai orang nomor satu di NTB tersebut. Gubernur NTB, Dr.TGH. M Zainul Majdi dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih kepada para petani yang telah berjuang untuk mensukseskan ketahanan pangan, sebagaimana pro-
gram pemerintah pusat. “Ini dibuktikan atas kerja keras petani, dari hasil diperkirakan mencapai 10,3 ton per hektarnya,” kata Gubernur. Adapun panen raya nantinya mencapai 1200 hektar yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumbawa Besar. Selain ucapan terimakasih kepada para petani, Gubernur, Pangdam dan Kapolda NTB, akan selalu menbantu menopang kegiatan petani dan menerima setiap keluhan dan kesulitan dialami. Setelah panen perdana di Desa Poto, Gubernur NTB, Pangdam IX/Udayana, Kapolda NTB dan Danrem 162/WB berangkat menuju ke Dompu untuk melihat lokasi tanaman jagung, sekaligus mengecek kesiapan Tambora Menyapa Dunia yang akan diselenggarakan 11 April mendatang. Direncanakan kegiatan itu akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo. Berkaitan dengan Kunker Presiden RI, Pangdam IX/ Udayana beserta rombongan juga akan meninjau STPDN yang berlokasi di Kabupaten Loteng. (ars/*)
Pemadaman Parah
PLN Tuding Izin Peningkatan Kapasitas Mesin Dihambat TO K O H Masih Ada Kendala
H.Muh. Amin
TERKAIT penagihan kerugian negara sesuai temuan BPK atas keuangan di DPRD NTB, masih tetap berlanjut. Konfirmasi Pemprov NTB terhadap Bidang Perdata dan Tuntutan (Datun) Kejati NTB, progres penagihan tetap berjalan. Hanya masih ada kendala di lapangan, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/bul)
KO M E N TTAA R Partisipasi Meningkat
(Suara NTB/dok)
Lalu Wirasapta Karyadi
SEJAK ditutup pada 15 Maret lalu, total peminat Seleksi Masuk Perguran Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Mataram (Unram) mencapai 22.196 siswa. Jumlah itu berasal dari 480-an sekolah yang tersebar di 28 povinsi di Tanah Air. Mereka akan memperebutkan total kuota SNMPTN yang disediakan Unram sebanyak 1.815 untuk 34 program studi. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Diberondong kritik soal pemadaman yang sangat parah belakangan ini, manajemen PT.PLN (persero) Wilayah NTB memberi alasan. Mereka berdalih, izin pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) terhambat di pemerintah. Jika PLTG tak kunjung ditambah kapasitasnya, dampaknya, pemadaman akan semakin ‘’menggila’’. Alasan itu dilontarkan General Manager (GM) Unit Pembangkit IX Wilayah Nusa Tenggara, Idian, saat hearing dengan Ombudsman RI Perwakilan NTB, Kamis (2/4) lalu. Secara fisik, pembangunan unit yang disebut PLTG Peaker Lombok itu memang sudah ada. Saat ini dengan kapasitas 2 x 30 MW, namun itu belum memenuhi syarat untuk mengatasi beban puncak, sehingga pemadaman dilakukan. ‘’Kita mau ajukan penambahan kapasitas PLTG Lombok Peaker. Tapi saat kita mau ajukan untuk perubahan 2x 30 MW menjadi 150 MW, disinilah
persoalannya,’’ kata Idian. Dengan permintaan perubahan kapasitas itu, maka pihaknya harus meminta perubahan izin yang berkaitan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Namun ketika minta perubahan , muncul persoalan karena bertentangan dengan RTRW. Padahal pembangunan ini menurut dia, menggunakan lahan sama, areal yang sama, fisik bangunan sama, hanya kapasitas mesin yang berubah. ‘’Intinya jika proyek ini tertunda, maka pemadaman lebih berat dari sekarang,’’ kata Idian menggambarkan akan semakin
parahnya pemadaman jika pembangunan ini tertunda. Sehingga ia sangat berharap kepada Pemda, ada satu kebijakan agar PLTG dengan kapasitas 150 MW ini dipermudah proses perizinannya, dengan ketentuan pihaknya akan mengikuti prosedur yang ditetapkan. Beberapa waktu lalu, Gubernur NTB, Dr.TGB.M Zainul Majdi menyatakan PLN tidak berkoordinasi dengan Pemda? Pihaknya membantah itu. Ia yakin, GM PLN Wilayah NTB, tetap berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Bersambung ke hal 15
Kasus Jeringo
Empat Pemilik Lahan Diduga Fiktif Mataram (Suara NTB) Penyidikan kasus pembebasan lahan transmigrasi di Desa Jeringo, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim) masih berkembang. Dari hasil penyidikan terbaru, ditemukan indikasi empat warga yang menerima pembebasan lahan diduga fiktif. ‘’Dugaannya fiktif, karena tim saya mencari ke alamat empat orang ini, tidak ada nama dimaksud,’’ kata Kasubdit III Tipikor Direktorat Reskrimsus Polda NTB, AKBP Andy Hermawan, SIK dikonfirmasi Jumat (4/3). Upaya konfirmasi sampai ke kantor desa dan kecamatan, juga tidak ditemukan nama – nama dimaksud. Sehingga kesimpulan sementara pihaknya, empat orang penerima anggaran pembebasan lahan ini diduga fiktif. Namun berapa total anggaran yang
’’
Dugaannya fiktif, karena tim saya mencari ke alamat empat orang ini, tidak ada nama dimaksud Andy Hermawan diduga fiktif itu, akan ditelisik ditahap penyidikan berikutnya melibatkan auditor. Sementara, secara akumulatif dugaan kerugian negaranya mencapai Rp 340 juta. Angka ini diperoleh dari selisih yang tidak diterima warga pemilik lahan. Tim penyidik Unit II sebelumnya meminta keterangan
34 warga penerima anggaran pembebasan lahan dari Pemkab Lombok Timur, melaui Bagian Tata Pemerintahan (Tatapem). Penerima kuasa pembebasan lahan itu, TGF, namun terindikasi 34 warga menerima tidak sesuai dengan alokasi anggaran seharusnya. Bahkan temuan terbaru, empat orang fiktif. ‘’Semua saksi dari warga sudah diperiksa bertahap, hanya empat orang itu (belum diperiksa). Karena memang tidak ditemukan orangnya,’’ terang dia. Tahapan berikutnya, mereka berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung nilai kerugian negara. Menurut Andy, pihaknya sudah koordinasi awal dengan auditor. Tinggal perencanaan proses perhitungan kerugian negara. (ars)
(Suara NTB/ars)
HEARING - Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB, Adhar Hakim (tengah) saat hearing dengan GM PLN wilayah NTB Dwi Kusnanto (kanan) dan GM Unit Pembangkit IX Wilayah Nusra, Idian (kiri).
Pemprov NTB Potong Tunjangan PNS Indisipliner Mataram (Suara NTB) Sebanyak 246 PNS lingkup Pemprov NTB terindikasi indisipliner pada triwulan pertama 2015 ini. Sanksi terhadap PNS indisipliner ini Tunjangan Kinerja Daerah(TKD)-nya langsung dipotong. Untuk meminimalisir PNS yang indisipliner, pimmpinan SKPD diminta memberikan tindakan tegas pada bawahannya. “Otomatis ini sudah dipotong TKD bagi yang indisipliner ini,” kata Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (3/4) kemarin. Berdasarkan rekapitulasi Satpol PP NTB, dalam kurun waktu bulan Januari dan Februari 2015 tercatat setidaknya 246 orang PNS yang terindikasi indisipliner, dengan perincian tidak apel pagi sebanyak 5 kali ke atas sejumlah 206 orang,Tanpa keterangan masuk kerja satu hari ke atas 31 orang, tidak apel pagi dan tak masuk kerja tanpa keterangan 7 orang. Bersambung ke hal 15 Ibnu Salim (Suara NTB/dok)