Snt04082015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 123 TAHUN KE 11

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SELASA, 4 AGUSTUS 2015

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Sekda NTB Diperiksa Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Penyidik Kejaksaan Tinggi NTB terus gencar mengusut kasus dugaan penyimpangan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Saksi penting yang diperiksa Senin (3/8) kemarin adalah Sekda NTB , H.Muhammad Nur yang didampingi Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul. Sekda dipanggil penyidik sekitar pukul 09.00 Wita, dan bertemu dengan penyidik Thailani, SH. Pantauan Suara NTB, di ruangan itu kedua saksi ditanya seputar aliran dana cukai tembakau tahun 2013 yang peruntukannya bagi proyek irigasi desa se NTB. Secara bergiliran Sekda dan Kepala Bappeda menjawab pertanyaan pertanyaan penyidik. Bagaimana sumber dana dari Kementerian Keuangan itu masuk ke Bappeda kemudian penggunaan dana tersebut ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Penyidik menanyakan label anggaran itu ketika sampai ke SKPD. Karena ada dugaan, dana itu diperuntukkan tanpa jelas nomenklaturnya. Demikian juga terkait dana Rp 23 miliar ke Satker Dinas Pekerjaan Umum (PU), Kejaksaan juga menanyakan bagaimana penggunaan dana tersebut dan pertanggungjawabannya. Karena dalam item pekerjaan yang sama diduga sudah ada pos anggaran di PU, sehingga kejaksaan mengindikasikan ada double budgeting. Pemeriksaan tahap awal belum berakhir. Sekitar pukul 13.00 Wita, Sekda datang lagi ke ruang penyidik yang sama, namun kali ini tidak bersama Chairul Mahsul. Jika tadinya pejabat nomor satu di birokrasi Setda NTB ini menggunakan safari PNS, kali ini menggunakan baju cokelat biasa, tetap dengan kopiah hitam. Pukul 15.40 Wita, Sekda minta izin untuk shalat Ashar, setelah itu pemeriksaan kembali dilanjutkan. Saat dikonfirmasi, Muhammad Nur tidak mau berkomentar. Meski kantor sudah tutup pukul 17.00 Wita, pemeriksaan masih berlanjut, hingga 15 kemudian Sekda turun dikawal tiga ajudannya.

Tidak ada sepotong komentar pun keluar dari Sekda, ketika ditanya soal pemeriksaan tersebut. Bahkan dengan nada bercanda dia mengomentari wartawan yang sibuk bertanya seputar kesaksiannya di depan penyidik. “E, au sih ndi sodimue? (apa sih yang mau ditanya),” kata Sekda dengan Bahasa Bima kemudian terbahak. Dengan cepat ia masuk ke Toyota Fortuner DR 632 AX warna hitam, dikawal ketat ajudannya. Juru bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH membenarkan ada pemeriksaan Sekda NTB dan Kepala Bappeda NTB. “Ini pemeriksaan pertama kali Pak Sekda di tingkat penyidikan,” jawabnya kepada Suara NTB, Senin kemarin. Dijelaskan Sutapa, permintaan keterangan Sekda masih seputar tupoksinya sebagai pejabat Pemprov NTB, bagaimana alur pengawasan dan penggunaan dana tersebut. “Mekanisme penggunaan dana, mekanisme pengawasan, semua ditanyakan oleh penyidik. Intinya seputar tupoksinya,” sambungnya. Sekda dan Kepala Bappeda merupakan saksi kelima dari lingkup pejabat Pemprov NTB yang dimintai keterangan di tingkat penyidikan. Saksi sebelumnya yang sudah diperiksa adalah H. Rosiady H. Sayuti, Kepala Dikpora NTB yang diperiksa dalam kapasitas sebagai mantan Kepala Bappeda NTB. Kemudian mantan Kepala Biro Keuangan Hj. Selly Andayani, serta mantan Kabid Perencanaan di Bappeda NTB, Hj.Budi Septiani yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan. (ars)

DIPERIKSA - Sekda NTB H.Muhammad Nur melambaikan tangan usai diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi NTB, Senin sore. Dia diperiksa terkait pengembangan kasus DBHCHT.

(Suara NTB/ars)

Sikap KPU Ganjil, SAHAJA akan Gugat ke PTUN Mataram (Suara NTB) Pasangan H. Salman, SH dan Drs. Jana Hamdiana (SAHAJA) bisa menempuh jalur gugatan melalui PTUN jika nantinya KPU Kota Mataram benar-benar mengeluarkan keputusan tidak mengesahkan mereka sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram.

RIDO Batal Ikut Pilkada Kota Mataram

(Suara NTB/cem)

DITUTUP - Masa perpanjangan pendaftaran calon Walikota dan Wakil Walikota ditutup oleh KPU Kota Mataram, kemarin pukul 16.00 Wita.

Rugikan Golkar WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si menilai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 12 Tahun 2015 tak antisipatif. Akibatnya, beberapa daerah di Indonesia saat ini hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar ke KPU yang tak ada solusinya. Selain itu, PKPU No. 12 Tahun 2015 juga menyebabkan banyak calon kepala daerah dari Golkar, termasuk PPP yang tak terakomodir. ‘’Saya malah melihatnya pada regulasi PKPU ini yang dari awal debatable. Terbukti Golkar dan PPP ternyata tak (Suara NTB/dok) bisa berpartisipasi penuh H. Muh. Amin maksimal untuk mengusung pasangan calon. Bahkan mendukung pasangan calon tidak juga maksimal. Menurut saya, masih banyak kelemahan dalam PKPU itu,” kata Amin, Senin (3/8) siang kemarin. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Perpanjangan masa pendaftaran calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, hingga hari terakhir, Senin (3/8) kemarin pukul 16.00 Wita telah ditutup. Se-

dangkan paket SAHAJA (H. Salman, SH dan Drs. Jana Hamdiana) ditolak oleh KPU dan paket RIDO (Dr.H. Rosiady Sayuti - H. MNS. Kasdiono) tidak mendaftar. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Dr. Rosiady Sayuti, M.Sc – H. MNS. Kasdiono, SH (RIDO) memu-

Tabligh Akbar Korem 162/WB

Konsolidasi Persaudaraan dan Antarumat Beragama Mataram (Suara NTB) Diperkirakan puluhan ribu warga akan tumpah ruah di Lapangan Bundar Praya, Lombok Tengah, Selasa (4/8) hari ini. Gawe besar Korem 162 / Wira Bhakti itu dibuat sebagai ajang konsolidasi masyarakat NTB yang mayoritas Islam dengan umat beragama lainnya, sebagai wujud bahwa heterogen di daerah ini tetap dalam bingkai kebersamaan. Di kegiatan yang sama, akan ada Rekor MURI untuk menulis lafaz “Basmallah” dan pengibaran bendera merah putih terbanyak di Indonesia. “Ini adalah silaturrahmi akbar. Sesuai dengan tema, kami dari jajaran Korem 162/Wira Bhakti ingin memperkuat persatuan antarwarga, antarumat beragama,” kata Danrem 162/WB Kol.CZI. Lalu Rudy Irham Srigede kepada Suara NTB, Senin (3/8). Keinginan pihaknya, agar masyarakat NTB yang terdiri dari Suku Sasak, Samawa dan Mbojo semakin kuat memegang tali persaudaraan. Toleransi yang sudah terpelihara umat Islam dengan penganut agama lain, juga semakin kuat

dipegang teguh. ‘’Kita ingin daerah ini tetap kondusif. Jika sudah kondusif, kesejahteraan yang kita inginkan akan tercapai,’’ tandasnya. Ini disebutnya sesuai dengan tema yang diusung, “Melalui Halal Bihalal dan Tabligh Akbar Korem 162/WB Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Guna Mewujudkan Kondusivitas dan Kesejahteraan”. Karena bagaimana pun juga daerah ini mengandalkan sektor pariwisata, sehingga diundang juga pelaku usaha dan pegiat pariwisata. Tabligh Akbar yang dirangkai dengan halal bihalal ini, akan dihadiri Gubernur NTB, Dr.TGH.M. Zainul Majdi, bersama seluruh Kepala SKPD lingkup Pemprov NTB, hadir juga Kapolda NTB Brigjen Pol. Umar Septono bersama jajarannya. Pihaknya juga mengundang bupati dan walikota se NTB bersama seluruh kepala dinasnya. Bersambung ke hal 15 Lalu Rudy Irham Srigede

tuskan tak ikut dalam Pilkada Kota Mataram yang akan dilaksanakan 9 Desember mendatang. Pada hari terakhir perpanjangan masa pendaftaran, Senin (3/8), pasangan RIDO mengatakan tak akan mendaftar ke KPU Kota Mataram. Batalnya pasangan ini mendaftar lantaran menilai demokrasi di Kota Mataram tercederai. “Kami memutuskan RIDO tak mau ikut Pilkada yang tidak berjalan dengan baik, tidak berjalan sesuai dengan atu-

ran yang ada. RIDO tak akan mendaftar hari ini (kemarin, Red). Saya dipanggil itu untuk mengurungkan itu (pendaftaran),” terang Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH. Mahalli Fikri dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (3/8) siang kemarin. Pantauan Suara NTB, TGH. Mahalli Fikri dan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, H. Rachmat Hidayat, SH keluar bersamaan dari ruang kerja Gubernur NTB yang juga Ketua DPD Partai Demokrat NTB, Bersambung ke hal 15

UPP Pijar dan Rumah Kemasan Direvitalisasi

(Suara NTB/ars)

TO K O H

Paket SAHAJA Ditolak KPU

Hal itu disampaikan oleh Pengurus DPD Partai Golkar Kota Mataram, Beni Bakary, SH, yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (3/8) kemarin. Beny menegaskan, pernyataan KPU Kota Mataram yang telah memastikan tidak sahnya pasangan SAHAJA adalah sebuah pernyataan prematur dan ganjil. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mengklaim sedang memulai tahapan industrialisasi produk unggulan daerah seperti pengolahan produk sapi, jagung dan rumput laut (Pijar). Sebagai bentuk dimulainya tahapan industrialisasi produk unggulan daerah itu dengan dilakukannya revitalisasi Unit Penyangga Pemasaran (UPP) Pijar serta dibangunnya rumah kemasan. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB, Ir. Husni Fahri, MM dikonfirmasi mengenai pandangan Fraksi Partai Demokrat DPRD NTB yang menilai kebijakan industrialisasi produk unggulan daerah belum jelas. “Kita sedang mulai. Pertama, dengan kita merevitalisasi UPP Pijar, itu sedang jalan,” kata Husni dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (3/8) siang kemarin. Ia mengatakan, revitalisasi UPP Pijar merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemprov NTB untuk membantu dan memberikan dukungan dari sisi pengolahan dan pemasaran produk Pijar. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.