HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA, 5 MARET 2013
12 HALAMAN NOMOR 4 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Periksa Dokumen Kemenpora SEBAGAIMANA penanganan kasus korupsi anggaran bersumber dari pemerintah pusat lainnya, pihak Kejaksaan Negeri Mataram pun harus jemput bola ke Jakarta. Ini terkait penanganan kasus dugaan korupsi pada dana Kemenpora, untuk perbaikan lapangan Kediri, Lombok Barat (Lobar) senilai Rp 300 juta. Pihak Pidsus Kejari Mataram, seperti disampaikan Kasi Intel Mawardi, SH, harus mengecek ke Jakarta. “Kami akan cek dokumen di Kemenpera, terkait aliran dana ke komite yang menggarap proyek lapangan Kediri ini,” kata Mawardi. Dokumen yang dicek, selain soal pencairan, juga naskah kerjasama dengan komite yang diketuai oleh HT, juga struktur pengurus dan laporan keuangannya. “Kapan uang dikirim, terkait apa saja item pekerjaannya, itu yang akan kita cek,” tegas Mawardi. Pengecekan ini untuk menguji sejauh mana kepatuhan HT sebagai ketua komite perbaikan lapangan sepak bola tersebut, Bersambung ke hal 5
Saya memberikan apresiasi terhadap sikap tegas TGB sebagai gubernur yang mencopot pejabat yang terindikasi korupsi. Bagi saya, tindakan seperti itu hanya mungkin dilakukan oleh pemimpin yang bersih dan tanpa beban masa lalu yang bermasalah. Predikat tertinggi berupa Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam tata kelola keuangan dan aset daerah juga capaian yang membanggakan. Saya berharap ke depan TGB terus melakukan terobosan yang lebih kongkret lagi untuk memberikan sebuah model tata kelola birokrasi daerah yang baik.
(Suara NTB/rus)
(Latief Madjid, Bupati Sumbawa 2000-2005)
TO K O H
(Suara NTB/ula)
Lawan dengan Semangat
TGH.M.Zainul Majdi
GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengingatkan PGRI tentang tugasnya yang mulia dan menentukan wajah Kabupaten Dompu akan datang. Karenanya, pendidikan di Dompu harus betul-betul dipastikan terinternalisasi dalam wujud nilai yang baik. Kepada siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional (UN) diingatkan untuk membangun semangat kejujuran dan bahkan tiga perwakilan siswa langsung diminta ikrar UN yang jujur. Hal itu disampaikan Gubernur NTB saat memimpin apel koordinasi dengan jajaran pegawai di lingkup Pemerintah Kabupaten Dompu dan jajaran guru serta siswa di Dompu di lapangan beringin Setda Dompu, Senin (4/3). Bersambung ke hal 5
KO M E N TTAA R Ditanggung Pemprov
PANTAI KALIANTAN - Pantai Kaliantan, merupakan salah satu potensi wisata bahari yang ada di wilayah Kabupaten Lotim. Pantainya berpasir putih diselimuti alam yang indah membuat pantai ini tidak kalah cantik dengan pantai-pantai di Indonesia.
Pilkada NTB 2013
Ikut Pilkada
Bawaslu Temukan Anggota TNI-Polri Masuk Daftar Pemilih Mataram (Suara NTB) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB menemukan ribuan pemilih yang terdata dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) tidak memenuhi syarat. Diantaranya, Bawaslu menemukan adanya pemilih ganda, pemilih yang berasal dari anggota TNI Polri, pemilih di bawah umur, pemilih luar negeri, pemilih yang sudah meninggal dan pemilih yang sudah pindah domisili. “Setelah kami membentuk tim dan memerintahkan jajaran kami sampai dengan tingkat bawah, kami temukan sejumlah data yang seharusnya mereka tidak didata. Setelah kami cross check ke lapang-
an ternyata ditemukan misalnya di Kota Mataram ada ratusan yang seharusnya tidak dimasukkan tapi tercatat sebagai pemilih,” terang anggota Bawaslu NTB Bambang Karyono, Senin (4/2).
KEPALA Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB, Drs. Bachruddin, M.Pd mengatakan, biaya rehabilitasi untuk rumah warga yang rusak akibat kerusuhan di Sumbawa Besar, Sumbawa akhir Januari lalu ditangani Pemprov NTB. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB sedang melakukan validasi data untuk menghitung jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk biaya rekonstruksi rumah warga yang rusak. “Sudah diputuskan untuk ditangani Pemprov NTB. Sekarang tim dari PU NTB sedang melakukan validasi ambang kebutuhan rehab,” kata Bachrudin kepada Suara NTB, Senin (4/3). Bersambung ke hal 5 Bachruddin
Ia menyebutkan, telah membentuk sebuah tim untuk mengecek validasi DPS sesuai dengan hasil pemutakhiran data yang dilakukan oleh KPU. Bersambung ke hal 5
Anggota DPRD NTB Resmi Non-Aktif Mataram (Suara NTB) Sejumlah pimpinan dan anggota DPRD NTB yang telah mendaftarkan diri sebagai calon kepala daerah atau wakil kepala daerah di Pilkada 2013 resmi berstatus non aktif sejak Senin (4/2). Status tersebut membuat mereka kini tak lagi menikmati sejumlah fasilitas keuangan dan protokoler yang sebelumnya menjadi hak mereka. Demikian disampaikan Sekretaris DPRD NTB, H. Rachmad Radjendi, SH, yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, kemarin. Rachmad menyebutkan, saat ini ada empat anggota DPRD NTB yang mencalonkan diri di Pilkada 2013. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD NTB, Suryadi Jaya Purnama, ST, Pimpinan Komisi II DPRD NTB, Johan Rosihan, ST, anggota DPRD NTB, H. M. Amin, SH, M.Si dan Hj. Lale Yaqutunnafis. Rachmad menjelaskan bahwa pihaknya telah mengkonsultasikan ke Dirjen Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri soal majunya para anggota DPRD NTB itu di Pilkada. “Kita tindaklanjuti dengan pertemuan disini untuk penamaan pemahaman terhadap aturan yang berlaku,” ujar Rachmad. Bersambung ke hal 5
Divonis MA Lima Tahun
Mantan Bupati Dompu Ajukan PK
(Suara NTB/ars)
PK - Mantan Bupati Dompu Syaifurrahman Salman, usai membacakan materi PK di PN Tipikor Mataram.
Mataram (Suara NTB) Pertama kalinya sejak terbentuk Pengadilan Tipikor Mataram, salah seorang terpidana mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan yang diterima. Adalah mantan Bupati Dompu, Syaifurrahman Salman, SE mengajukan PK atas putusan MA yang memvonisnya lima tahun penjara dan denda Rp 200 juta dalam perkara pengadaan mobil hibah Dompu. PK diajukan Syaifurrahman melalui Pengadilan Tipikor Mataram, Senin (4/3) kemarin. Dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Pastra
Joseph Ziraluo, SH, MH itu, ada empat poin yang menjadi alasan pengajuan PK itu. Dibeberkan Syaifurrahman, novum berupa surat pernyataan, tanda tangan dan stempel palsu yang diajukan sebagai alat bukti oleh Jaksa Penuntut Umum. Disebutnya, alat bukti itu dipalsukan oleh Wantono dan Drs. Rahar Syaifuddin. Bukti surat itu berupa, surat bupati kepada Nishinomiya City Jepang perihal permintaan kendaraan hibah, permohonan perizinan impor barang kepada Dirjen Perdagangan Luar Negeri, dokumen pelaksanaan
anggaran satuan kerja perangkat daerah, serta surat lain tentang rancangan peraturan Bupati Dompu Tahun 2008. Juga fotokopy surat yang dilegalisiri Bupati Dompu tanggal 10 November 2007 kepada Dubes Jepang perihal permohonan impor, surat keterangan saksi Chandradinata, juga keterangan saksi Wantono. Dalam surat pernyataan Chandradinata, disebutnya, ada pernyataan bahwa bupati tidak pernah memesan langsung mobil tersebut ke Wantono sebagai Direktur Pertiwi Guna. Bersambung ke hal 5
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543
SUARA MATARAM
SUARA NTB Selasa, 5 Maret 2013
Halaman 2
Perkuat Pokja KECAMATAN Selaparang Kota Mataram merupakan penggagas munculnya program Lingkungan Dengan Sampah Nihil (LISAN) di Kota Mataram. Sebagai kecamatan penggagas, Camat Selaparang Drs. M. Saleh terus memaksimalkan pelaksanaan program tersebut dengan memperkuat dan menambah kelompok kerja (pokja) di berbagai (Suara NTB/smd) tingkatan. M.Saleh Ditemui di kantornya, Senin (4/3) M. Saleh menjelaskan, LISAN awalnya merupakan program unggulan Kecamatan Selaparang. Namun, karena dinilai sebagai program yang solutif untuk mengatasi persoalan persampahan di Kota Mataram, maka oleh Walikota Mataram kemudian diluncurkan sebagai program Pemkot Mataram pada 4 April 2012 lalu. “Pencetusnya kita dan sudah dilaksanakan setahun sebelumnya yakni 2011 silam. Setelah dirasa cukup berhasil, program itu akhirnya diluncurkan oleh Walikota sebagai program Pemkot Mataram,” jelasnya. Semenjak berjalannya program menuju LISAN itu, di Kecamatan Selaparang sudah terbentuk 13 Pokja di lingkungan wilayah Selaparang. Tak hanya itu, lanjutnya, pihaknya sudah mengundang 27 kepala sekolah di wilayah Kecamatan Selaparang untuk membentuk pokja di masing-masing sekolah untuk membantu suksesnya program LISAN ini. Menurutnya, ada empat hal dalam program LISAN yang dilaksanakan yakni, barter sampah plastik dengan raskin, sedekah atau sumbangan sampah plastik, pengolahan pupuk organik dan kerajinan tangan. Dari ke empat kegiatan itu, diharapkan ada empat produk yang dihasilkan, yakni sampah plastik daur ulang, pupuk organik, sayur dan tumbuhan organik serta kerajinan tangan dari sampah plastik. “Untuk menyukseskan program itu, kita perkuat pokja yang ada dan membentuk lagi pokja baru,” imbuhnya. Tak hanya itu, sebagai upaya mendukung jalannya program LISAN itu, dari 9 kelurahan yang ada di Kecamatan Selaparang, di masing-masing kelurahan sudah dirancang pula beberapa program pendukung. Seperti di Kelurahan Rembiga ada program Ramah Anak, Kelurahan Karang Baru sebagai program Bergizi. Kemudian, di Kelurahan Monjok Baru untuk Program Ramah Lansia, Kelurahan Monjok untuk Program Pangan Lestari, Kelurahan Mataram Barat untuk Program Pemanfaatan Pekarangan, Kelurahan Gomong untuk program Asri, Kelurahan Dasan Agung Baru untuk program berbasis usaha dan Kelurahan Dasan Agung untuk kawasan atraksi budaya Sasak. “Semuanya itu disesuaikan dengan potensi masingmasing kelurahan. Itu program unggulan yang di-back up oleh masing-masing kelurahan,” terangnya. (smd)
Kembangkan Klub Futsal FUTSAL merupakan salah satu ekstra kurikuler andalan di SMPN 11 Mataram. Bahkan, dari event ini, siswasiswa SMPN 11 Mataram mampu menyabet juara III pada Liga Pelajar Indonesia (LPI) untuk Kejuaraan Futsal tahun 2010 lalu. Kepala SMPN 11 Mataram Drs. H. Maun, Senin (4/3), menegaskan, saat ini sekolah tetap fokus untuk melatih dan mengembangkan tim futsal yang menjadi kebanggaan sekolah. Meski sejak berha(Suara NTB/nia) sil menyabet juara pada H. Maun kejuaraan LPI dua tahun lalu, belum ada kejuaraan yang diselenggarakan baik oleh Dinas Dikpora Kota Mataram atau O2SN tingkat nasional. Sekolah, lanjutnya, tetap menggelar latihan futsal yang diselenggarakan rutin setiap Senin sore. Dilatih oleh guru sendiri, tim futsal SMPN 11 Mataram biasa melakukan latihan di Lapangan Umum Karang Pule Mataram. “Kita tetap rutin menyelenggarakan latihan,” klaimnya. Selain mengembangkan klub futsal di sekolah. SMPN 11 Mataram juga tetap aktif menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Seperti Palang Merah Remaja (PMR), silat, drum band, paskibraka dan gendang beleq. Pihaknya berharap dengan dikembangkannya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini, siswa bisa berprestasi, terutama di bidang non akademis. (nia)
(Suara NTB/ars)
BERLUBANG - Jalan beraspal di pintu masuk perumahan Bumi Kodya Asri Jempong Mataram terlihat menyisakan lubang bekas galian pipa air minum. Padahal, permukaan jalan itu baru dua minggu diaspal dengan anggaran besar. Kurangnya koordinasi antara pihak instansi teknis dituding jadi penyebab titik kerusakan seperti pada gambar.
Nikah Usia Dini Picu Tingginya Angka KDRT Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) NTB, Dra. Hj. Siti Ratnawati, mengungkapkan, tingginya angka perkawinan usia dini di NTB, khususnya Pulau Lombok memicu tingginya angka kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Untuk itu, pihaknya berupaya menekannya dengan pendewasaan usia perkawinan. Salah satu kecamatan di NTB yang dijadikan pilot project tahun ini adalah Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah. “Kalau meningkat angka pernikahan usia dini, kasus KDRT juga meningkat. Kebanyakan pasangan pernikahan usia dini, mereka ini masih usia sekolah,” ungkapnya saat dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Gubernur NTB, Senin (4/3). Dikatakan, angka pasti jumlah anak yang nikah diusia dini di NTB belum diketahui. Tapi yang paling tahu adalah Kementerian Agama karena merekalah yang mencatat pernikahan. Tetapi, ia melihat angka nikah dini di NTB khususnya Pulau Lombok cukup tinggi seperti di Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah dan Lombok Timur. “Lombok Timur sudah mulai berkurang sedikit karena gencarnya Pemkab Lombok Timur memberikan advokasi kepada masyarakat seperti sosialisasi dan penyuluhan,” ujarnya. Terkait dengan hal ini, kata Ratnawati, upaya yang di-
‘’Kalau meningkat angka pernikahan usia dini, kasus KDRT juga meningkat. Kebanyakan pasangan pernikahan usia dini, mereka ini masih usia sekolah’’ Hj. Siti Ratnawati lakukan dengan pendewasaan usia pernikahan. Kalau sebelumnya, anak yang menikah rata-rata di bawah 18 tahun, nantinya harus diusahakan di atas 18 tahun. Untuk itu, katanya, peran Dinas Kesehatan dan Dinas Dikpora melalui
sekolah-sekolah yang ada di NTB mempunyai peran strategis untuk mensosialisasikan dan memberikan pemahaman tentang perkawinan. “Dalam pendewasaan usia perkawinan ini lebih banyak bekerjasama dengan PKK baik di desa maupun kecamatan,itu yang membantu kita,” tambahnya. Selain memicu KDRT, kata Ratnawati, pernikahan dini juga turut menyebabkan masalah lainnya, seperti gizi buruk pada anak. Sebab, dari sisi fisik dan mental orang tua yang kawin muda (nikah dini) tidak begitu siap begitu juga dari sisi ekonomi. Sebelumnya, Komnas Perempuan mengungkapkan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mencuat di NTB selama 2011 mencapai 258 kasus. Dari 258 kasus itu, sebanyak 27 kasus diantaranya merupakan kekerasan di ranah komunitas. (nas)
DPRD NTB Belum Berlakukan Sistem ”At Cost” Mataram (Suara NTB) Sekretaris DPRD NTB, H. Rahmad Radjendi, SH,MH, mengatakan pihaknya belum memberlakukan sistem at cost untuk biaya perjalanan dinas. Pemberlakuan sistem at cost ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 16 Tahun 2013. Ia menyampaikan tidak hanya di DPRD NTB, namun sistem tersebut juga belum diberlakukan di lingkup eksekutif. Terkait peraturan perjalanan dinas, pemerintah daerah masih mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2013. Dalam Pergub tersebut ada perubahan atau kenaikan jumlah uang transportasi. “Pergub Nomor 1 Tahun 2013 yang sekarang dipakai atau dijadikan acuan, sedangkan at cost belum (diterapkan),” ujarnya di ruang kerjanya, Senin (4/3).
Jika sistem at cost ini diberlakukan, Radjendi mengatakan kebijakan tersebut akan diatur oleh TAPD. Karena hal ini menyangkut kemampuan daerah, menurutnya TAPD yang lebih mengetahui seperti apa kemampuan daerah, kelayakan, dan kepatutannya jika sistem tersebut diberlakukan. Radjendi menjelaskan, dalam sistem tersebut ada aturan dan ketentuannya. Untuk golongan VIP seperti Gubernur dan Wakil Gubernur dan golongan A seperti Sekda, DPRD dan lainnya ada ketentuan untuk jumlah uang lumpsumnya. “Lumpsumnya tinggi karena harus nginap di hotel bintang empat dengan standar di atas Rp 1 juta satu malam. Misalnya kalau Rp 1,5 juta standarnya satu orang, kalau perjalanan 3-4 hari, uang nginap saja mencapai Rp 6 juta,” jelasnya.
Pemberlakuan sistem at cost tersebut lanjutnya bisa saja diberlakukan, namun dengan pertimbangan yang matang dengan melihat kondisi keuangan daerah, kelayakan, dan kepatutan. Pemberlakuan sistem ini memerlukan Pergub sebagai acuannya dan akan dikeluarkan Keputusan Gubernur untuk pelaksanaannya. Menurutnya jika sistem ini akan diberlakukan di lingkup Pemprov NTB harus melalui kajian yang komprehensif dengan perhitungan yang matang. Bahkan ia menyarankan untuk melibatkan ahli keuangan. Radjendi juga menanyakan apakah sistem tersebut akan berlaku untuk kunjungan kerja ke luar daerah saja atau kunjungan ke dalam daerah. “Ini perlu kajian dan pertimbangan. Perlu proses,” tandas mantan Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB ini. (yan)
(Suara NTB/ham)
199 Pegawai K1 Terima SK CPNS
SAKSI BISU - Patung kuda yang ada di eks Lapangan Pacuan Kuda Selagalas Kota Mataram menjadi saksi bisu pertandingan pacuan kuda belasan tahun silam di Mataram. Kini, lapangan pacuan kuda tersebut sudah berubah men jadi arena balap motor. Meski demikian, masih ada bagian dari lapangan yang bisa dimanfaatkan bagi warga kota untuk menyalurkan hobi menunggang kuda.
Mataram (Suara NTB) Sebanyak 199 pegawai honorer daerah yang sudah masuk dalam Kategori 1 (K1), Senin (4/ 3) menerima SK sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Penyerahan SK itu dilakukan Sekda Kota Mataram, Ir. H.L. Makmur Said, MM, bertempat di Kantor Walikota Mataram. Di hadapan ratusan pegawai, Kepala BKD Kota Mataram, Dra. Hj. Baiq Evi Ganevia, menyebut, jumlah keseluruhan tenaga honorer daerah yang diusulkan untuk masuk K1 sebanyak 203 orang. Namun, setelah melalui proses verifikasi di pusat, sebanyak 202 orang yang
lolos. Sementara satu orang tidak memenuhi kriteria. Berdasarkan SK yang diterima para pegawai K1 tersebut, terhitung tanggal mulai tugas (TMT) para pegawai itu adalah per 1 Desember 2012. “Sekarang mereka hanya melengkapi beberapa persyaratan administrasi untuk proses penggajian. Dan perlu diingat, ini masih masa percobaan. Kalau kinerja buruk maka akan diperhitungkan kembali,” tegasnya. Sementara itu, Sekda Kota Mataram, H.L. Makmur Said mengharapkan, setelah menerima SK sebagai CPNS,
para pegawai itu diharapkan tidak bertindak semaunya dalam bekerja. Dalam aturan kepegawaian, lanjutnya, ada beberapa hal yang menyangkut soal disiplin pegawai. “Jika dalam 46 hari secara akumulatif tidak masuk kerja, maka pegawai yang bersangkutan akan dipecat secara tidak hormat,” tegasnya. Tidak hanya itu, Sekda Kota Mataram itu mempertanyakan kepada seluruh pegawainya, mengenai proses penerimaan pegawai. “Kalau ada membayar untuk lolos menjadi CPNS laporkan ke saya biar bisa dievaluasi,” ujarnya. (smd)
Toko Dibobol Maling
Blackberry dan iPhone Senilai Rp 250 Juta Raib Mataram (Suara NTB) Belum setahun membuka usaha, Ricky, pemilik “Ricky Blackberry Shop” mendapat cobaan. Minggu (3/3) lalu, tokonya di di Jalan Catur Warga dibobol maling. Puluhan iPhone dan Blackberry senilai Rp 250 juta raib digondol maling. Kejadian diperkirakan sekitar Pukul 12.00 WITA. Hendra, teknisi di toko tersebut mengaku tahu kejadian Senin (4/3) sekitar Pukul 09.00 WITA. Setibanya di toko, mereka curiga banyak barang yang tidak ada di etalase. Karena panik, mereka pun mengecek laci dan etalase lainnya. “Yang hilang 100 unit Blackberry dan iPhone. Selain itu ada uang Rp 10 Juta yang tersimpan di laci,” tuturnya. Pagi itu juga ia mencari penjaga malam bernama Udin. Namun tidak ditemukan. “Saya menanyakan Pak Udin di Kepala Lingkungan Gomong Baru. Tapi pak Kepala Lingkungan tidak tahu alamatnya. Nomor HP pun tidak ada,” tuturnya.
Pelaku diperkirakan dua orang itu, dipastikan masuk melalui jendela belakang lantai dua. Setelah merusak jendela, kemudian mencongkel terali. Setelah masuk, pelaku turun ke lantai dua dan menggasak semua yang berharga. “Perkiraan kami pelakunya mematikan listrik dulu, sehingga CCTV nya juga mati,” sebutnya. Kini kasus itu ditangani Polsek Mataram. Tim identifikasi dari Polres Mataram turun ke lokasi. Mengecek sidik jari di jendela kemudian meminta keterangan karyawan toko, termasuk Hendra. Menurut Kasubag Humas Polres Mataram, AKP Arief Yuswanto, kejadian itu menambah daftar kasus pembobolan toko dan rumah yang terjadi di wilayah hukum Polres Mataram. “Tapi kami akan tetap berusaha ungkap siapa-siapa pelakunya, jaringan-jaringannya juga. Sekarang kasus ini ditangani Polsek Mataram,” tegasnya. (ars)
Banyak Sekolah Terpencil Belum Tersentuh Listrik Mataram (Suara NTB) – Berangkat dari masih banyaknya sekolah terpencil yang belum tersentuh listrik, NTB menjadi salah satu pilot project penerapan Sekolah Madrasah Aman dan Hemat Energi (SMAHE) di Indonesia. Penerapan SMAHE di beberapa sekolah dan madrasah ini, diharapkan dapat membantu sekolah menciptakan listriknya sendiri. Senior Operation Officer Bank Dunia, Erika Nurhalim usai pembukaan Workshop SMAHE di MataramSenin(4/3),mengungkapkan, saat pertama kali pembukaan SMAHE di NTB tahun 2010 lalu, Bank Dunia menemukan masih banyak sekolah di NTB yang belum memiliki akses listrik. Terutama sekolah-sekolah yang ada di daerah terpencil. Hingga saat ini, ungkapnya, lebih dari 30 persen sekolah yang belum masuk listrik. Termasuk masyarakat di sekitarnya juga belum terakses listrik dari PLN yang mencapai 50 persen. Menurutnya, apa yang dilakukan pihaknya ini merupakan awal konsep sekolah aman dan sudah di-launching di dunia. Bersama dunia, Indonesia turut mengkampanyekan sejuta sekolah aman tahun 2010. Namun pada pelaksanaannya ternyata masih banyak sekolah yang belum memiliki akses listrik. Dari sanalah ide menerapkan SMAHE muncul. “Kami mencoba berpikir mencari cara mendapatkan dana untuk menciptakan teknologi baru. Perpaduan antara solar tenaga matahari dan turbin angin yang diciptakan sedemikian rupa, sehingga angin yang cukup rendah pun bisa berputar dan menghasil-
kan listrik,” terangnya. Melihat manfaatnya yang besar, ungkapnya, saat ini sudah ada empat alat bernilai 500 dolar Amerika hingga 700 dolar Amerika yang ditempatkan di Lombok Timur dan Lombok Barat. Untuk pemakaiannya, akan disesuaikan dengan masing-masing daerah. Apalagi saat ini fungsi listrik sangat dibutuhkan, terutama di dunia pendidikan. Dengan demikian, sekolah bisa menggunakan proyektor, komputer, internet, sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal senada diungkapkan Dr. Nonong Tanaya, Ketua LPM Unram. Menurutnya, SMAHE akan mengambil konsep bagaimana melatih masyarakat pemangku kepentingan di bidang pendidikan dasar, baik guru, kepala sekolah dan orang yang peduli pada pendidikan dasar untuk menguatkan pendidikan dasar. Termasuk, melakukan pelatihan bagaimana melakukan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana. Selain itu, pihaknya melatih masyarakat setempat bagaimana memanfaatkan sumber daya energi lokal, seperti angin dan matahari, supaya bisa dimanfaatkan sekolah sebagai sumber energi untuk membantu sekolah yang berada di wilayah terpencil yang tidak terjangkau listrik PLN. ‘’Saat ini ada dua sekolah menjadi pilot project SMAHE yaitu di SD Jeringo Lombok Timur dan SD Buwunmas Lombok Barat. Dengan program SMAHE ini maka SD di daerah terpencil itu, maka gurunya bisa menggunakan laptop dan lainnya,” harapnya. (nia)
SUARA NTB Selasa, 5 Maret 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
Angin Puting Beliung di Gondang
Harus Tuntas ASISTEN I Bidang Pemerintahan, Setda Kabupaten Lombok Timur (Lotim), H. Sahabudin menyatakan pembebasan lahan areal gendangan Bendungan Pandandure harus tuntas. Bendungan tersebut ditargetkan rampung 2014 mendatang. Kepada wartawan di Selong, Senin (4/3), Sahabudin, menegaskan, untuk memperlancar proses pembangunan yang dijalankan kontraktor di kawasan mega proyek bendungan, Pemkab Lotim akan memprioritaskan bangunan berdasarkan blok. Dalam hal ini, ujarnya, Pemkab Lotim sudah menyiapkan anggaran Rp 7,5 miliar dan dalam waktu dekat sudah bisa dibayarkan kepada masyarakat yang belum menerima ganti rugi pembayaran. “Laporan dari tim pembebasan secepatnya akan diselesaikan,” akunya. Dikabarkan sebelumnya, sisa anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan ini mencapai Rp 12,5 miliar lebih. Pada awal tahun 2013 ini, Pemprov NTB mengalokasikan Rp 5 miliar. Meskipun terlihat Pemprov lebih kecil nilai yang dianggarkan dari Kabupaten, namun diyakini Sahabudin, Pemprov memiliki komitmen untuk menyelesaikannya. “Kita berkeyakinan Pemprov berkomitmen untuk menyelesaikan,” ucapnya. Penuntasan pembebasan lahan ini diakui sudah menjadi keharusan. Pasalnya, mulai September 2014 mendatang sudah mulai ada air yang menggenang di areal genangan seluas 430 hektar dan ditujukan bisa mengairi 10 ribu hektar sawah di bagian selatan. Ditambahkan, pembangunan mega proyek Pandandure cukup berjalan lancar. Menurut pengakuan penanggungjawab teknis proyek dari Balai Wilayah Sungai (BWS) dituturkan Sahabudin, pembangunan Pandandure sejauh ini cukup kondusif dan bisa berjalan lancar. Hal itu katanya setelah dibandingkan dengan pembangunan yang sama di daerah lain. Jumlah bangunan yang harus dibebaskan sebanyak 322 unit bangunan dan 8 hektar lahan, termasuk di dalamnya fasilitas umum. (rus) Sahabudin (Suara NTB/rus)
Patenkan Bau Nyale
Dewan Dukung Langkah Pemkab Loteng Praya (Suara NTB) Rencana Pemkab Lombok Tengah (Loteng) mematenkan event Bau Nyale sebagai ikon budaya daerah, mendapat dukungan dari kalangan DPRD setempat. Bahkan Dewan mendorong supaya rencana tersebut bisa segera dilakukan sebelum didahului oleh daerah lain yang juga menggelar event serupa. “Harus segera jangan ditunda-tunda lagi,” ungkap anggota DPRD Loteng, L. Arif Rahman Hakim, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (4/3) kemarin. Dikatakannya, langkah mematenkan event Bau Nyale harus dilakukan. Supaya tidak ada daerah lain yang bisa mengklaim event tersebut sebagai ikon budaya daerahnya. Harapannya, di masa mendatang, event Bau Nyale benar-benar menjadi milik Loteng sepenuhnya. Menurut Arif – sapaan akrab Ketua Komisi III DPRD Loteng ini, dengan mematenkan event Bau Nyale, bukan berarti melarang daerah lain menggelar acara Bau Nyale. Tapi tidak menggunakan nama event Bau Nyale. Karena nama Bau Nyale sudah jadi milik Loteng. “Kalau mau gelar acara Bau Nyale silahkan, tetapi jangan pakai nama Bau Nyale,” tegasnya. Munculnya kegiatan Bau Nyale di Pantai Kaliantan Lombok Timur (Lotim), katanya merupakan suatu indikasi kalau ada persaingan antaran Lotim dan Loteng. Dan, hal itu patut disayangkan, mengingat asal muasal Bau Nyale ada di Loteng. Arif menambahkan, bukan hanya dengan mempatenkan Bau Nyale, Pemkab Loteng juga harus melakukan pembenahan dan perbaikan. Termasuk lokasi perayaan, mulai dibenahi sejak dini. Agar begitu pelaksanaan persiapan lokasi sudah benar-benar mantap. Dengan begitu, ke depan perayaan Bau Nyale bisa lebih baik dan semarak. Ia mengakui, salah satu kelemahan pelaksanaan Bau Nyale tahun ini di Loteng adalah minimya dukungan anggaran, sehingga gaung event Bau Nyale Loteng tidak begitu besar. Untuk itu, ke depan pihaknya berkomitmen mensupport anggaran untuk perayaan Bau Nyale akan lebih besar lagi. “Satu lagi yang perlu diperhatikan, untuk lokasi perayaan Bau Nyale yakni Pantai Seger Kute, sebaiknya namanya diganti saja dengan Pantai Nyale atau pantai Putri Mandalika. Sehingga benar-benar menandakan identitas kalau Bau Nyale ada dan milik Loteng,” sarannya. (kir)
Satu Unit Rumah Rata dengan Tanah Tanjung (Suara NTB) -
Angin puting beliung yang terjadi pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 Wita, memporakporandakan sejumlah ruko di kawasan Dusun Karang Bedil, Desa Gondang, Kecamatan Gangga. Atap-atap ruko beterbangan dan rusak. Kerusakan paling parah menimpa rumah Amaq Salam 970), di mana rumah dinding bambunya rata dengan tanah. Ditemui wartawan Senin (4/3), Amaq Salam baru pulang dari kediaman sanak familinya. Pascakejadian yang berlangsung dalam hitungan menit itu, ia terpaksa menumpang menginap. Rumah yang ia huni sendiri, tak dapat ditempati sama sekali. Dinding rumah dari bedek hingga atapnya, roboh diterjang puting beliung. “Kejadiannya berlangsung singkat, hanya beberapa menit. Tapi angin kencang merobohkan rumah sampai rata dengan tanah. Rumah saya juga kena, 6 atap (asbes) jatuh dan jendela copot,” aku Nurtilah, putra Amaq Salam. Diakui Nurtilah, ayahnya saat ini praktis tak bisa berbuat apa-apa. Kebutuhan sehari-harinya dipenuhi anakanaknya. Ayah dua orang anak ini pun, terlihat baru usai membersihkan puing-puing kediaman orang tuanya untuk dapat diperbaiki. Untuk membangun kembali, ia memerlukan bahan bangunan yang tentu tidak sedikit. Karena dari beberapa bahan ban-
gunan bagian atap, sebagian rusak, patah, dan termakan usia sehingga tak bisa dipakai lagi. Demikian juga dinding rumah, seluruhnya rusak total. Penelusuran Suara NTB, jumlah bangunan yang rusak akibat puting beliung belum diketahui pasti. Beberapa ruko yang dominan mengalami kerusakan pada bagian atap, diakui pedagang berjumlah sekitar 10 toko. Sedangkan untuk kediaman warga, masih belum terdata. Namun jika dilihat di pemukiman warga, jumlah rumah warga yang atapnya mengalami kerusakan tidak sedikit. Pohon mangga yang ada di halaman Masjid Karang Bedil juga tumbang, dahannya hanya beberapa sentimeter saja menimpa rumah warga. Idrus, tukang jahit yang membuka usaha di kompleks Ruko Gondang mengatakan, angin kencang tersebut berlangsung bersamaan dengan turunnya hujan. Ia sendiri hanya memprediksi, jumlah kerusakan pada jejeran ruko mencapai 10 unit. Di kompleks ruko,
Bandar Kayangan Ditargetkan Masuk MP3EI Tanjung (Suara NTB) Meski baru pada taraf wacana, apresiasi terhadap rencana pembangunan Bandar Internasional di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara terus didorong. Pemda KLU yang mendapat dukungan positif dari Pemprov NTB menargetkan, agar rencana pembangunan Bandar Internasional Kayangan masuk ke dalam agenda Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Bahkan, tak kalah pentingnya masuk dalam Keputusan Presiden (Kepres), sehingga menjadi prioritas untuk dibangun. “Provinsi sudah mendukung penuh, dan akan membantu meyakinkan Bappenas, agar rencana Bandar Internasional masuk ke Kayangan dan diprogramkan ke dalam MP3EI, sekaligus masuk agenda Kepres. Kalau sudah masuk Kepres, maka bandar ini otomatis akan dipercepat pembangunannya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika (Dishubparkominfo) KLU, Sinar Wugiyarno, SH, di ruang kerjanya, Senin (4/3). Sekilas mega proyek ini diketahui Sinar, dibangun dengan dana senilai Rp 15 triliun. Berdasarkan pemaparan Bappenas diketahui pula, proyek jangka panjang ini akan dibangun di
Sinar Wugiyarno (Suara NTB/ari)
atas 10.000 hektar lahan, oleh konsorsium asing atau gabungan perusahaan luar negeri. Dari areal 10 ribu hektar itu, sekitar 6 ribu hektar lahan akan langsung digunakan pada tahap awal. Sedangkan sisanya, 4 ribu hektar akan dipergunakan untuk pengembangan lokasi bandar. Guna meyakinkan Bappenas, Pemda KLU jelas Sinar telah melakukan “setting” lokasi, dan merumuskan tupoksi apa saja yang akan diperbuat oleh kabupaten, dan apa yang menjadi tugas provinsi. Harapan kedua Pemda ini tentunya, program ini secepatnya masuk ke dalam prioritas guna mempercepat pembangunan di bidang ekonomi Indonesia Timur, serta NTB dan KLU khususnya. Sebagaimana proyek berkelas internasional, tentunya Bandar Kayangan merupakan pekerjaan besar. Investasi oleh konsorsium luar negeri ini pada gilirannya akan membuat daerah ini menjadi kota baru, kota industri lintas dunia. Apabila ini terlaksana, maka KLU ke depan diyakini akan selevel dengan Batam, di mana merupakan basis industri, pusat perdagangan dunia dan bandar pelabuhan. Ditanya mengenai kepastian proyek ini ke KLU, Sinar meyakini peluang KLU cukup besar. Meski belum ada jawaban dari Bappenas, namun penilaian sementara KLU merupakan daerah yang paling cocok, sangat strategis dibandingkan 4 daerah lain di Indonesia. “Orang Eropa sudah melihat melalui Bappenas yang merupakan penghubung internasional. Bahkan deposit minyak bumi terbesar di Indonesia, memang ada di KLU. Ini juga menjadi daya tarik, dan saya yakin satu saat pasti akan dieksploitasi,” tandasnya. (ari)
sebagian warga membuka usaha antara lain, toko bangunan, tukang jahit, menjual bahan pecah belah keperluan dapur, dan sembako. Ada pula satu ruko yang masih digunakan warga se- bagai basis pelayanan Po-
syandu. “Karena atapnya rusak, otomatis air hujan tak terbendung dan merusak peralatan menjahit anti air. Mau bagaimana lagi, namanya musibah,” kata Idrus pasrah. Kabid Perdagangan pada Disperindagkop dan UMKM KLU I Komang Karta berjanji segera turun ke lapangan melihat kondisi ruko yang rusak. Meski demikian, ia memastikan be-
berapa diantara pemilik toko sudah terlihat memperbaiki atap ruko secara swadaya. “Semula kompleks ruko di pasar Gondang ini adalah milik Pemda, dan baru-baru ini dapat bantuan dana dari Kementerian Koperasi, Dana itu kemudian dikelola oleh koperasi setempat, untuk mengatur, baik usaha perdagangan, maupun retribusinya,” ujar Karta. (ari)
(Suara NTB/ari)
ROBOH - Rumah Amaq Salam yang roboh setelah diterjang angin puting beliung, Minggu (3/3) malam.
Jaga Kualitas, Pengawasan Proyek Jalan Diperketat Praya (Suara NTB) Rendahnya kualitas pengerjaan proyekproyek fisik khususnya proyek jalan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) pada tahun 2012 lalu, menjadi perhatian khusus Komisi III DPRD Loteng. Untuk itu, tahun 2013 ini kalangan Dewan berkomitmen akan lebih memperketat pengawasan atas pelaksanaan proyek jalan. Supaya hasilnya bisa sesuai ketentuan yang ada. Demikian ditegaskan Ketua Komisi III DPRD Loteng, L. Arif Rahman Hakim, S.E., kepada Suara NTB, Senin (4/3). Ditemui di ruang kerjanya, Arif mengakui kalau pengawasan selama ini memang tetap dilakukan. Namun belum begitu maksimal dilakukan, sehingga banyak proyek-proyek jalan yang pengerjaannya tidak sesuai harapan. Terbukti, banyak ruas-ruas jalan yang dikerjakan pada tahun 2012 lalu, kini sudah rusak kembali. Walaupun memang masih ada tanggung jawab dari pihak kontraktor untuk memperbaiki. Tapi hal ini menandakan kalau kualitas pengerjaan proyek patut dipertanyakan. Terlebih lagi pada tahun 2013 ini panjang jalan yang akan diperbaiki cukup banyak, men-
capai 300 km lebih, sehingga harus diawasi secara ketat. “Kita berharap kualitas jalan bisa sesuai harapan. Dan, itu butuh pengawasan ketat,” sebutnya. Diakuinya, kerusakan pada ruas-ruas jalan yang baru selesai dikerjakan tidak sepenuhnya karena kesalahan dalam pengerjaannya. Pasalnya, penyebab kerusakan jalan bukan hanya satu. Tapi banyak faktor penyebabnya. Di sinilah perlu pengawasan terhadap kelemahan dan penyebab kerusakan, sehingga bisa segera diatasi. “Atas kerusakan jalan yang terjadi, tidak bisa sepenuhnya dilimpahkan kesalahan pada kontraktor. Karena bisa saja, kualitas pengerjaan sudah sesuai spesifikasi. Tetapi rusak karena faktor lain,” jelasnya meluruskan. Ia mencontohkan dalam hal anggaran. Harga satuan jalan untuk jalan hotmix di Loteng termasuk yang paling rendah. Sehingga kualitas jalan yang diharapkan juga tidak bisa yang paling baik. Padahal, masyarakat mengharapkan kualitas yang paling baik. Namun, pihaknya akan tetap berupaya maksimal melakukan pengawasan, sehingga standar kualitas jalan yang dihasilkan bisa benar-benar sesuai standar harga yang diharapkan. (kir)
Majukan Pariwisata
Pemkab Lotim Bentuk BPPD Selong (Suara NTB) Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Senin (4/3) terbentuk. Pascapembentukan ini diharapkan pariwisata Lotim yang sejauh dinilai kurang promosi bisa dipromosikan secara lebih intensif. Ketua BPPD Lotim terpilih, Zuhri Rahman menyampaikan tujuan pembentukan BPPD untuk memajukan pariwisata lebih baik lagi ke depan. Ia mengatakan, pengembangan pariwisata Lotim tidaklah stagnan. Untuk memajukan dunia pariwisata tidak lepas dari peran serta aktif dan dukungan semua pihak yang terkait. Semua harus bergandengan tangan. Pascaterbentuknya BPPD diharapkan ke depan, sektor pariwisata
mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarkaat Lotim. Diakuinya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejauh ini masih minim, ke depannya bisa jauh lebih banyak lagi. Ketua BPPD yang terpilih secara aklamasi itu mengatakan, dalam waktu dekat ia akan melakukan pendataan para pelaku wisata, baik perhotelan maupun travel agent yang ada di Lotim. “Tentunya kita akan melakukan koordinasi di internal terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan pendataan terhadap faktor pendukung,” ujarnya. Selain akan melakukan inventarisir pelaku wisata, BPPD akan mendata potensi objek wisata yang dimiliki Kabupaten Lotim. Mulai dari wisata bahari hingga wisata alam pengunungan yang
sejuk. Yang tidak kalah penting, kata Zuhri, pihaknya akan berusaha mengawali langkahnya dengan meningkatkan skill para pelaku pariwisata. Disadari, jika skill sudah memadai diyakini pariwisata Lotim dalam waktu dekat bisa melonjak. Mengawali langkah promosi ini, BPPD mengakui tidak bisa tanpa dukungan pemerintah. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lotim H. Teguh menjelaskan, setelah telah terbentuknya BPPD diharapkan segera bergerak melakukan promosi. Pihak Disbudpar Lotim siap untuk memfasilitasi.Pengurus BPPD yang terpilih diharap bisa memajukan pariwisata Lotim. Setidaknya bisa bersaing dengan daerah lain. (rus)
SUARA NTB Selasa, 5 Maret 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Pemeran Video Mesum Mangkir Kota Bima (Suara NTB) Penyidik Polres Bima Kota belum bisa mendalami kasus penyebaran video mesum yang melibatkan oknum anggota Polres Bima. Pasalnya, setelah dilayangkan panggilan, Rr (21) pemeran wanita dalam video dimaksud tak memenuhi panggilan penyidik alias mangkir. Sedianya, Rr dipanggil untuk dimintai keterangan pada Sabtu lalu. Hanya saja yang bersangkutan tak memenuhi panggilan tanpa keterangan. Setelah tak memenuhi panggilan pada Sabtu, penyidik kembali melayangkan panggilan kedua untuk dimintai keterangan pada Senin (4/3). “Tapi sampai sekarang dia belum datang,” terang Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SIK, SH saat ditemui di pelataran Sat Reskrim. Pemanggilan ini, katanya, guna menelusuri penyebaran video dimaksud. Namun untuk mengetahuinya, harus dilakukan pemeriksaan sejak awal. “Makanya kita periksa dulu dari yang perempuan,” ujarnya. Di mana video tersebut dibuat, kapan dan siapa saja yang mengetahui hingga video tersebut beredar di kalangan luas. Ditanyai apakah pemeriksaan pada Senin kemarin termasuk juga dilakukan terhadap pemeran laki-laki yang tak lain oknum anggota Polres Bima MR? Kumbul menyebutkan pihaknya belum melayangkan panggilan terhadap MR. “Kita baru memeriksa yang perempuan,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya oknum polisi pemeran video mesum akhirnya menikahi IMR alias Rr lawan mainnya dalam video dimaksud. Pernikahan keduanya berlangsung di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Asakota yang masing-masing disaksikan oleh orang tua dan teman-teman. Sementara meski telah menikah, penyebaran video ini tetap ditangani oleh aparat Polres Bima yang telah melayangkan panggilan bagi Rr pada hari ini sebagai langkah awal penyelidikan. Lurah Jatiwangi Tasrif Ibrahim S.BK yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (1/3) pagi, menjelaskan pemeran video mesum tersebut telah menikah ada Kamis siang di KUA Kecamatan setempat. Keduanya melangsungkan pernikahan disaksikan oleh masingmasing keluarga dan teman-temannya. Bahkan yang menjadi wali nikah yakni orang tua Rr sendiri MI. “Sementara MR didampingi oleh teman-temannya,” kata Tadrif. Tak hanya keluarga dan temantemannya, pernikahan itu juga disaksikan oleh pegawai KUA. Dijelaskannya, dalam pernikahan tak disebutkan pangkat MR. Namun disebutkan tempat asal tempat kerja (Kesatuan, red) yang bersangkutan yakni anggota Polres Bima. Sepengetahuannya, sebelum melangsungkan pernikahan di KUA, dirinya mendapat informasi jika di kediaman mempelai wanita juga tedapat acara. Kemungkinan acara tersebut bagian dari syukuran atau nikah dinas. (use)
PMI Salurkan Bantuan bagi Korban Rusuh Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) PMI cabang Sumbawa menyalurkan bantuan kepada korban kerusuhan yang terjadi di Sumbawa, Januari lalu. Bantuan berupa pakaian seragam dan alat tulis kepada siswa yang menjadi korban kerusuhan. Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan Ketua PMI Sumbawa yang juga Sekda, Drs. H. Rasyidi, kepada Wakil Bupati, Drs. H. Arasy Muhkan, pada Upacara minggu pertama bulan Maret, Senin (4/3) di halaman kantor Bupati. Selanjutnya, Pemkab menyerahkan bantuan tersebut kepada Ketua PHDI dan Kepala Dinas Diknas Sumbawa. Ketua PMI, H. Rasyidi, menyatakan, bantuan ini nilainya memang tidak seberapa, namun terpenting diterima dengan ikhlas. Korban kerusuhan terutama anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah, sangat membutuhkan seragam dan alat tulis. Untuk itu, dana Rp 100 juta dari PMI Pusat dan Rp 10 juta dari PP Muhammadiyah, digunakan untuk membeli kebutuhan tersebut, dan kebutuhan lainnya, seperti alat masak. Menurutnya, sudah banyak pihak yang memberikan bantuan atas bencana sosial yang terjadi di Sumbawa ini. Untuk itu, PMI mencoba memberikan bantuan dalam bentuk lain, bagi anak-anak yang sedang menuntut ilmu, SD, SMP dan SMA. Berupa alat kelengkapan sekolah, terutama menjelang Ujian Nasional. Setelah sebelumnya, tim dari PMI turun ke lapangan. Jumlah bantuan yang diberikan ada 873 paket. Terdiri dari 459 orang bagi siswa SD, 271 siswa SMP dan 144 siswa SMA yang tersebar di sejumlah sekolah di beberapa kecamatan. “Kita juga melakukan konseling traumatis terhadap korban kerusuhan. Dengan melibatkan empat tenaga Psikolog dari RSUD Sumbawa,” terang Sekda. Wakil Bupati Sumbawa, Drs H. Arasy Muhkan menegaskan untuk tidak melihat bantuan dari nilai barangnya. Namun, lihatlah itu dari segi semangatnya. Untuk itu, pihaknya berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyalurkan bantuannya terhadap korban kerusuhan lalu. (arn)
(Suara NTB/arn)
BANTUAN PMI – Ketua PMI Cabang Sumbawa, H. Rasyidi menyerahkan bantuan PMI kepada korban rusuh Sumbawa yang diterima secara simbolis oleh Wakil Bupati, H. Arasy Muhkan, Senin.
Dermaga di Pulau Moyo Rusak Berat Sumbawa Besar (Suara NTB) Kondisi dermaga di wilayah pulau, khususnya Pulau Moyo dan Pulau Medang, cukup memprihatinkan. Kedua dermaga di sana rusak berat dan belum ada perhatian dari pemerintah. Camat Labuan Badas, Hikmawan, S.H, Senin (4/3) mengutarakan, sejak dibangun, dermaga semi permanen yang hanya terbuat dari papan dan kayu tersebut belum dibenahi. Minim perhatian, padahal keberadaannya cukup vital bagi masyarakat setempat. Sebagai akses jasa, barang dan manusia. “Belum pernah diperhatikan,” tandasnya. Menurut Hikmawan, dua desa di Pulau Medang dan dua Desa di Pulau Moyo sangat membutuhkan dermaga tersebut. Hingga hampir setiap tahunnya, masyarakat selalu mengusulkan perbaikan kepada pemerintah. Namun, sayangnya belum dibenahi, hingga lambat laun dermaga rusak dimakan usia. Ditambah pula dengan konstruksinya yang hanya tersebut dari papan. Untuk itu, pihaknya berharap kepada pemerintah, baik itu melalui APBD Kabupaten, Provinsi ataupun pusat untuk bisa membenahi kedua dermaga dimaksud. Dengan membangun dermaga yang permanen konstruksi beton. Sebab, kerusakan dermaga seperti yang dialami saat ini bisa menghambat suplai logistik yang berimbas pada harga sembako yang melambung. “Kita berharap dermaga di Labuan Aji dan Pulau Medang dapat segera dibenahi,” pinta Hikmawan. (arn)
KREE DUA Kebiasaan menggunakan sarung oleh kaum perempuan Samawa ini disebut Kree Dua (sarung dua). Disebut Kree Dua karena dua sarung dikenakan secara bersamaan, satu pada bagian bawah, sementara lainnya difungsikan sebagai kerudung. Sayang penggunaan Kree Dua sudah mulai berkurang karena hanya dikenakan oleh kaum ibu. Itu pun biasanya hanya pada acara tertentu saja. (Suara NTB/bug)
Kelompok Aliran Kepercayaan Diduga Rambah Hutan Lunyuk Sumbawa Besar (Suara NTB) Diduga sebuah kelompok aliran kepercayaan yang menamankan diri, “aliran krisna”, telah melakukan perambahan dan terus tumbuh di dalam hutan di wilayah Bontong kecamatan Lunyuk. Mereka masuk dan bermukim ke wilayah tersebut sejak Oktober 2012 lalu. Camat Lunyuk, Lukmanuddin S.Sos, yang dihubungi wartawan, Senin (4/3) menyebutkan, ada sekitar 93 orang dari aliran ini yang melakukan perambahan. Kuat dugaan, mereka akan menjadikan wilayah
tersebut sebagai lokasi pemukiman baru. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan, karena mereka menguasai lahan sekian hektar. Meski menurut pengakuan mereka, tanah yang mereka tempati dibeli dari war-
ga setempat. “Secara agama, mereka memang tidak menimbulkan kekhawatiran bagi penganut agama lain. Namun, merambah hutan tidak dibenarkan,” cetusnya. Pemerintah kecamatan pun
Diduga Diperkosa Paman
Siswi SMP Hamil Kota Bima (Suara NTB) Masa depan Nu (13) siswi kelas 1 salah satu SMP di Kota Bima buram setelah empat hari lalu tepatnya Sabtu (2/3) diketahui mengandung. Diduga Nu hamil lantaran diperkosa oleh Kah (35) pria beranak dua yang tak lain adalah pamannya. Saat ini Nu tengah diasingkan oleh kedua orang tua ke rumah neneknya guna mengurangi tekanan batin atas aib dimaksud. Sementara pelaku dikabarkan telah menyerahkan diri ke Mapolres Bima Kota lantaran takut setelah tiga hari diburu oleh warga. Orang tua Nu, As (40) yang ditemui di rumahnya di lingkungan Ngarlo Kecamatan PenanaE, kecamatan Raba Kota Bima, Senin (4/3) menjelaskan, kisah pilu yang dialami oleh Nu terungkap setelah warga curiga dengan perubahan fisik yang terjadi pada gadis manis ini. Perutnya terlihat membuncit padahal
usianya masih di bawah umur. Kecurgaan warga ini akhirnya disampaikan ke dia. “Tadinya saya tidak tahu, saya tahu setelah dikasi tahu oleh warga,” ujar As. Atas kecurigaan warga ini, ia akhirnya menanyakan ke korban tentang apa yang dialaminya. Setelah di desak, korban akhirnya menceritakan jika dia telah diperkosa oleh Kah (adik ipar As, red). Tindakan asusila tersebut dilakukan Kah sejak enam bulan lalu. Anaknya tersebut diperkosa saat tengah tidur sendirian di kamar bagian belakang. Sementara dia, suami dan anaknya tidur di kamar depan. “Dia masuk lewat jendela terus membekap anak saya dengan bantal,” ujar As. Sejurus kemudian, pria tersebut melampiaskan nafsu bejatnya. Korban tak berani menceritakan, sebab saat itu anaknya diancam akan dibunuh. Ancaman itu pun membuat korban takut dan berlaku seperti biasa. Ketakutan korban untuk menceritakan tindakan
bejat pelaku rupanya membuat pelaku makin menjadi dan mengulangi perbuatannya hingga akhirnya korban diketahui hamil dengan usia kandungan enam bulan. Kabar tentang tindakan bejat pelaku ini akhirnya diketahui oleh warga yang kemudian mencari pelaku. Namun begitu mencium tindakannya telah terungkap, pelaku keburu menghilang. Setelah diburu selama dua hari, belakangan pelaku dikabarkan telah menyerahkan diri ke aparat Polres Bima Kota. “Kita juga sudah laporkan secara resmi ke Polres,” terang As. Ditambahnya, guna mengurangi tekanan batin yang dialami oleh anaknya, dia dan suami terpaksa mengungsikan ke rumah neneknya. Sementara itu belum didapat konfirmasi resmi dari aparat Polres Bima Kota terkait dugaan pemerkosaan terhadap anak usia di bawah umur ini. (use)
Pendaftar Subsidi Pendidikan Tinggi di KSB Masih Sedikit Taliwang (Suara NTB) Jumlah mahasiswa yang mendaftar untuk mendapatkan subsidi pendidikan tinggi dari program pendidikan gratis yang dilaksakanan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih terhitung sedikit. Sejak pendaftarannya dibuka sebulan lalu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) setempat baru mencatat sebanyak 20 mahasiswa yang mendaftarkan diri. “Sudah sebulan ini kita buka pendaftarannya, tapi baru 20 mahasiswa yang ada dalam data kita mengajukan permohonannya (pendaftaran, red),” terang Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dinas Dikbud KSB, Syaifullah kepada media ini, Senin (4/3). Ada beberapa kemungkinan penyebab masih sedikitnya mahasiswa yang mendaftarkan diri. Di antaranya belum tersebarnya informasi terkait pembukaan pendaftaran tersebut di kalangan mahasiswa dan kedua belum lengkapnya persyaratan pendaftaran mengingat pembukaan pendaftaran tahap pertama ini ditujukan bagi mahasiswa baru yang belum pernah terdaftar sebelumnya sebagai penerima. Kedua kemungkinan itu dibenarkan Saifullah. Ia memaparkan, pengumuman pembukaan pendaftaran pengajuan subsidi pendidikan gratis itu oleh pihaknya tidak dilakukan secara terbuka seperti tahun sebelumnya. Sementara dari sisi persyaratan ia mempredik-
si masih banyak mahasiswa yang belum memiliki Kartu Hasil Studi (KHS) karena belum menyelesaikan semester pertama di kampus masing-masing. “Persyaratan pendaftaran mahasiswa bersangkutan harus menyertakan KHS-nya. Saya kira masih banyak mahasiswa yang belum punya KHS, makanya belum mendaftarkan diri,” ucapnya. Meski masih minim pendaftar, untuk sementara Dinas Dikbud belum menentukan apakah akan memperpanjang masa pendaftaran atau tidak. Saifullah mengatakan, interval waktu pendaftaran masih terhitung lama karena baru akan ditutup pada tanggal 30 Maret mendatang. “Diperpanjang atau tidak pendaftarannya kita lihat saja nanti. Jangan-jangan kita putuskan memperpanjang malah para mahasiswa juga sengaja mengulur waktu mendaftarkan dirinya,” tegasnya. Sementara itu ditanya soal jumlah dana yang bakal dialokasikan pemerintah KSB untuk menjalankan program subsidi pendidikan tinggi itu pada tahun 2013 ini, Saifullah belum bisa memberikan nilai pastinya. Ia menyebutkan, DPA Dinas Dikbud tahun 2013 ini belum diterima pihaknya sehingga informasi terkait rincian anggaran tiap program kegiatan belum diketahuinya. “Data yang kita punya hanya angka pengajuannya saja. Tapi itu belum pasti sepenuhnya disetujui. Jadi kita tunggu saja DPA-nya karena di situ angka pastinya berapa yang akan dialokasikan untuk subsidi pendidikan tinggi di tahun ini,” imbuhnya. (bug)
sudah turun ke lokasi. Melakukan pendataan sekaligus memberikan teguran, terhadap kelompok aliran dimaksud. Apalagi kedatangan mereka ke Sumbawa tidak dilengkapi identitas resmi, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan juga surat pindah dari pemerintah daerah asalnya. “Mereka tidak memiliki identitas kependudukan yang jelas,” tandas Lukmanuddin. Sekda Sumbawa Drs H. Rasyidi, yang dikonfirmasi terkait
persoalan ini, mengaku belum menerima laporan. Meski demikian, Pemkab akan melakukan penertiban apabila ditemukan unsur-unsur pelanggaran terkait keberadaan aliran tersebut. Apalagi dengan adanya upaya perambahan hutan. ‘’Seluruh warga Negara Indonesia berhak tinggal di mana saja. Yang penting harus mengikuti aturan yang berlaku. Kita akan sikapi masalah ini,” pungkas Sekda. (arn)
Tangani Banjir di Taliwang Perlu Dibangun Kanal Taliwang (Suara NTB) Dua kali banjir menggenangi kota Taliwang di awal tahun 2013 ini membuat sejumlah kalangan kembali mencetuskan berbagai opsi untuk menghidarkan ibu kota Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) itu dari banjir. Tak terkecuali dari kalangan DPRD setempat. Fud Syaifuddin, ST salah satu anggota DPRD KSB menyebutkan, ada dua opsi yang dapat dilakukan pemeirntah untuk menghentikan mimpi buruk warga kota dari banjir saat musim penghujan tiba. Di antaranya mengupayakan pembangunan kanal banjir untuk mengalihkan air sungai Brang Rea atau Brang Ene dan kedua memperdalam aliran sungai Taliwang agar mampu menampung volume limpasan air dua sungai (Brang Rea dan Brang Ene) saat debit hujan meninggi. “Saya kira ini dua opsi yang solutif agar kota tak lagi dihantui banjir,” timpalnya. Diakuinya dua opsi di atas akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun demikian dirinya yakin opsi tersebut dapat memberikan dampak signifikan untuk ke depan menyelamatkan kota Taliwang dari terjangan banjir yang selama beberapa tahun terakhir terus menghantui warga. “Pekerjaannya memang butuh biaya dan waktu. Tapi saya yakin ini jalan terbaik untuk menyelamatkan kota dari banjir,” katanya. Sebenarnya beberapa upaya telah dilakukan pemerintah untuk menghindarkan kota Taliwang dari banjir. Salah satunya dengan membongkar ratusan meter tanggul irigasi yang oleh warga dianggap menghalangi limpasan air sungai saat banjir menuju danau rawa Lebo Taliwang. Tapi nyatanya usaha tersebut tidak membuahkan hasil, pasalnya air terus saja merendam pemukiman warga. Fud mengatakan, usaha pemerintah tersebut kurang mak-
(Suara NTB/bug)
Fud Syaifuddin
simal memberikan solusi. Sebab volume air sungai kala musim penghujan tiba, setiap tahunnya terus mengalami peningkatan drastis. “Cuaca sekarang tidak dapat diprediksi lagi dan akan begitu seterusnya. Bahkan kecenderungan berlebihan (ekstrem) sangat terbuka karena memang banyak faktor yang membuat cuaca secara global tidak lagi konstan berjalan seperti tahuntahun sebelumnya,” tukas politisi dari Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) ini. Selain meminta pemerintah dapat memlih salah satu opsi di atas, Fud selanjutnya mengatakan, kepada masyarakat agar tetap berperan serta secara aktif untuk mengurangi penyebab potensi banjir. Seperti misalnya menjaga kondisi wilayah resapan air, menjaga kebersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan memperbanyak kegiatan penanaman pohon yang efektif mengontrol air tanah. “Kerjasama semua pihak untuk menangani banjir terutama masyarakat tetap harus digiatkan. Dan jangan sepelekan hal-hal kecil karena semua uapaya akan memberikan kontribusi untuk mengamankan kota Taliwang dari bayang-bayang banjir yang mengintai setiap tahunnya,” imbuh Fud. (bug)
(Suara NTB/bug)
BANJIR - Kondisi banjir yang melanda Kota Taliwang beberapa waktu lalu.
RAGAM
SUARA NTB Selasa, 5 Maret 2013
Peringati HUT Ke -37
Bawaslu NTB Temukan Anggota TNI Polri Masuk Daftar Pemilih Dari Hal. 1 Di Kota Mataram saja, ditemukan sebanyak 309 pemilih yang tidak memenuhi syarat, masuk dalam DPS. Bambang merincikan, pemilih ganda yang ditemukan tercatat sebanyak 91 orang, anggota TNI/Polri sebanyak 38 orang, pemilih di bawah umur sebanyak 18 orang, pemilih di luar negeri sebanyak satu orang, meninggal dunia sebanyak 18 orang, dan pindah domisili sebanyak 143 orang. Terkait hasil temuan ini, pihaknya akan merekomendasikan kepada KPU NTB maupun KPU Kabupaten/Kota untuk segera memperbaiki data pemilih tersebut sebelum ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT). Bambang mengindikasikan temuan tersebut akibat dari kelalaian petugas yang kurang cermat dalam melakukan pendataan di lapangan. Ia juga mengatakan bahwa hal tersebut karena KPU tidak menggunakan kartu pemilih yang diberikan kepada pemilih yang sudah terdaftar. “Itu juga akibat KPU tidak memakai apa yang diamanatkan oleh UU yang seharusnya tiap pemilih mendapatkan kartu (tanda) sudah terdaftar sebagai pemilih. Tapi KPU cukup dengan menempel stiker yang itu tentu tidak representatif,” ujarnya. KPU juga dinilai tidak mencatat status keluarga dengan baik, sehingga anggota TNI Polri masuk, warga yang sudah meninggal juga masuk. “Mereka masih belum menghapus itu. Jangan sampai masalah pemilih menjadi masalah dikemudian hari. Semua pihak, masyarakat dan peserta pilkada agar berhatihati dalam menetapkan data pemilih. “ujar Bambang. Dengan tidak diberikannya kartu, Bambang menambahkan bahwa tidak ada jaminan setiap anggota keluarga yang tercatat atau status keluarga juga dinilai tidak tercatat secara baik sehingga yang anggota TNI/Polri terdaftar. Begitu juga dengan yang meninggal belum dihapus. Pihaknya pun berharap agar KPU, peserta pilkada maupun masyarakat untuk berhati-hati terhadap data pemilih. Tidak hanya di Kota Mataram, pihaknya juga menerima data terkait hal yang sama dari beberapa kabupaten seperti di Lombok Tengah ditemukan pemilih terdaftar yang tidak memenuhi syarat sekitar 400 orang, sementara di Dompu dan Kota Bima masing-masing sebanyak 1.517 or-
ang dan sekitar 100 orang. Bambang menekankan jika Panwaslu di kabupaten/kota menemukan pemilih tak penuhi syarat tersebut, pihaknya memerintahkan agar Panwaslu segera berkoordinasi dengan PPS, PPK, dan KPU Kabupaten/ Kota untuk segera mengubah data tersebut. Ia mengatakan, saat ini masih dilakukan perbaikan data DPS oleh KPU, sehingga data pemilih yang tidak memenuhi syarat agar dihapus dari DPS di seluruh kabupaten kota di NTB. Dikonfirmasi terpisah, anggota KPU NTB, Drs. Darmansyah, M.Si, menerangkan bahwa pihaknya sangat menghargai adanya temuan data dari Bawaslu NTB tersebut. “Dan sesungguhnya masih ada ruang bagi KPU kabupaten kota untuk melakukan perbaikan,” tandasnya. Menurut Darmansyah, temuan Bawaslu tersebut sebaiknya segera dikoordinasikan dengan jajarannya agar temuan tersebut bisa segera ditindaklanjuti oleh petugas KPU. “Kita juga sangat mengharapkan peran serta dari masyarakat untuk mendaftarkan dirinya kalau memang belum terdata oleh petugas di lapangan,” tandasnya. Menurutnya, jika Bawaslu sigap menyampaikan laporan secara resmi, maka adanya pemilih ganda, aparat TNI/Polri yang masih masuk daftar pemilih sementara bisa segera disisihkan dari daftar pemilih. “Akan lebih baik kalau Bawaslu bisa merincikan temuannya itu. Karena basisnya DPT itu kan di tingkat desa. Kalau di tingkat desa, akan jauh lebih mudah,” tandasnya. Darmansyah juga kembali menggarisbawahi bahwa saat inilah kesempatan seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemutakhiran daftar pemilih sebelum akhirnya dilakukan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 22 Maret mendatang. Terpisah, Ketua KPU NTB, Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, menyarankan agar Bawaslu langsung melaporkan temuannya tersebut ke jajarannya secara resmi. “Kita minta supaya Bawaslu atau panwas kecamatan memberitahukan secara resmi ke PPK. Dan panwascamnya kan sudah ada. Itu saja yang dilakukan,” tandasnya. (yan/aan)
Sekolah Kristen Aletheia Tandatangani MoU Memulai dari Sablon USIA boleh dibilang masih muda. Tetapi penampilan kesehariannya cukup tampil beda, apalagi dengan statusnya yang masih mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Mataram. Itulah Gde Eka Widyanata. Dia sudah mampu mengembangkan usaha secara mandiri, dengan manajemen pribadi yang diterapkan secara utuh dalam waktu yang belum terlalu lama ini. Perjalanan sudah diambang sukses, meniti karir dan mengembangkan usaha pada usia muda bukanlah perkara mudah. Tetapi dengan keinginan dan tekad yang besar, Gde, demikian dia biasa disapa, sudah mampu membuktikan bahwa ia “bisa”. Memulai dari hal kecil, bayangkan saja, Gde awalnya hanya memulai dari kebiasaan mengikuti para penyablon keliling. Dari sana, ia mulai menimba ilmu dan mendesain berbagai model tema sablonan. Tak berselang waktu yang lama, mahasiswa semester VIII jurusan teknik mesin Universitas Mataram ini mengembangkan diri dengan membangun usaha pakaian. Pakaian-pakaian polos yang biasa didatangkan dari Bali dan Bandung, dipolesnya kembali, lalu dipasarkan. Anak sulung dari dua bersaudara ini, hobi awalnya sebenarnya menggambar. Tetapi dengan bekal hobinya itulah, kemudian ia kembangkan menjadi bisnis yang mendatangkan keuntungan. Hanya dalam waktu tak sampai setengah tahun, Gde sudah mampu menyewa outlet sendiri, persis di samping lapangan bekas kantor Bupati Lombok Barat. Mengambil manfaat dari keberadaan kafe dan lesehan di sampingnya, menurut lelaki kelahiran Mataram 1991 ini, adalah sebagai modal awal untuk pengembangan usahanya. “Kebetulan di sini ada sarana-sarana hiburan dan lesehan, pengunjungnya tidak pernah sepi. Biasanya yang sedang menunggu makanan akan mampir sendiri di outlet sini untuk lihat-lihat pakaian,” cetusnya saat bersama Suara NTB di outletnya, Senin (4/3). Meski fokus di usaha, pendidikan dianggapnya tidak bisa dikesampingkan. Oleh karenanya ia harus lihai membagi waktu. Strateginya, jadwal kuliah hingga pukul 10 pagi tetap ia isi, barulah fokus pada usahanya hingga malam. Tidak sekadar menunggu kedatangan pembeli, tetapi waktu kosong diluangkan untuk mendesain berbagai model sablonan dan stiker-stiker kecil lainnya. Sehingga waktunya digunakan seefisien dan seefektif mungkin. “Sekarang sudah tidak lagi hanya mengambil pakaian-pakaian jadi, saya hanya datangkan dalam bentuk bahan bakunya, kemudian kita desain pakaiannya di sini. Kebetulan ibu saya juga suka menjahit. Jadi semua bisa terlibat dalam usaha ini,” katanya. Meski disiplin ilmu yang diambilnya di perguruan tinggi, beda dengan usaha yang ditekuni saat ini. Menurutnya tidak mejadi persoalan, karena Gde juga termasuk penghobi motor. Kedepan ia berencana untuk fokus mengembangkan usahanya saat ini. (bul)
Anggota DPRD NTB Resmi Non-Aktif Dari Hal. 1 Ia menambahkan, jika merujuk pada aturan UU 32 Tahun 2004 bersama perubahannya, ketentuan menyangkut anggota DPRD yang maju di Pilkada telah diatur dalam pasal 59 ayat 5. Di salah satu poin dari ayat tersebut, disebutkan bahwa pimpinan DPRD yang menjadi calon gubernur atau wakil gubernur harus membuat surat pernyataan tidak aktif sebagai pimpinan. Demikian juga dengan anggota DPRD yang mencalonkan diri. Dengan kata lain, surat pernyataan tidak aktif ini merupakan bagian dari persyaratan pencalonan mereka. Karena itu, mengenai masa berlaku status non aktif dari keanggotaan dan kepemimpinan DPRD itu, pihaknya telah mengambil kesimpulan. Status non aktif tersebut resmi
berlaku sejak batas akhir penyerahan kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan di KPU. “Kemarin kita sudah sepakat bahwa itu dimulainya sejak hari ini (kemarin-red). Jadi termasuk pernyataan tidak aktif dan lainnya itu, berlaku sejak hari ini,” ujar Radjendi. Berlakunya status non aktif tersebut tentu saja berimplikasi pada hak – hak protokoler dan keuangan para anggota DPRD NTB tersebut. “Konsekuensinya ada beberapa hak dari pimpinan dan anggota yang tidak boleh lagi diterima sejak tanggal 4 Maret 2013. Jadi itulah yang dikurangi nanti,” ujar Radjendi. Selain itu, para anggota DPRD NTB tersebut juga tidak lagi disertakan dalam kegiatan – kegiatan DPRD NTB. (aan)
Dari Hal. 1 Pemesanan mobil hanya rekayasa Wantono (almarhum). Surat pernyataan terlampir itu diharapkan Syaifurrahman menjadi bukti baru yang akan membebaskannya dari segala hukuman. Terkait putusan hakim tingkat banding, disebutkan Chandradinata sebagai pengguna anggaran, sedangkan putusan tingkat pertama yang bersangkutan disebut pengguna anggaran adalah Sekda. Sebaliknya Kuasa Pengguna Anggara (KPA) adalah Chandradinata sebagai Kabag Umum. “Hal ini menimbulkan pemahaman yang salah dan keliru mengenai tugas dan fungsi, kewenangan terpidana / pemohon (Syaifurrahman) dan berimplikasi buruk pada ketidakpastian hukum,” sebutnya. Poin ketiga, terkait kerugian negara, dibantahnya bahwa tidak pernah ada audit investigasi oleh BPKP sehingga menemukan ada kerugian negara. “Tidak ada satu saksi pun yang menerangkan ada audit investigatif oleh BPKP,” tegasnya. Kekeliruan hakim, menjadi poin keempat soal dipertimbangkannya bukti bahwa dirinya melanjutkan rencana pengadaan mobil hibah itu April 2007 lalu. Padahal terdakwa mengajukan bukti dan keterangan keberatan tidak pernah mengajukan kelanjutan pengadaan mo-
Mataram (Suara NTB) Dalam rangka pemperingati HUT ke 37 tahun, Sekolah Kristen Aletheia Ampenan melakukan penandatanganan MoU. Kali ini sekolah menandatangani tiga MoU sekaligus dengan Polres Mataram, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan yang terbaru dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mataram. Ketua Badan Pelaksana Pendidikan Sekolah Kristen Aletheia Ampenan Ir. Steven Sumiyanto D, usai penandatanganan MoU Senin (4/3) menyebutkan, dua dari tiga MoU yang ditandatangani ini merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya. Yaitu MoU dengan Polres Mataram dan RS Bhayangkara Mataram. “Dua dari MoU yang kita lakukan adalah perpanjangan sebelumnya. Jadi sudah kita lakukan dan berjalan 2 tahun,” terangnya. Steven menjelaskan, kerjasama dengan Polres Mataram ini dilakukan untuk melatih dan membina siswa dalam hal disiplin, tertib berlalu lintas dan baris-berbaris. Begitu juga dengan RS Bhayangkara, pihak sekolah dalam hal ini maka setiap ada kasus kecelakaan atau siswa/guru sakit, sekolah akan langsung menunjuk RS Bhayangkara sebagai tempat rujukan. “MoU yang dibuat oleh Polres Mataram dan sekolah Aletheia Ampenan terkait pembinan masyarakat terutama dari usia dini. Ini terkait tentang bagaimana tatacara
(Suara NTB/ nia)
MoU - Penandatangan MoU Sekolah Kristen Aletheia dengan Polres, RS Bhayangkara dan BNN. tertib berlalu lintas, cara menyeberang baik dan aman termasuk anggota PKS kita lakukan pada anak usia SD dan SMP” terang Kapolres Mataram AKBP Kurnianto Purwoko. Sementara itu, dalam kesempatan ini Sekolah Aletheia juga melakukan penandatanganan MoU dengan BNN Kota Mataram. Ini merupakan kali pertama Aletheia melakukan penandatangan MoU dengan BNN Kota Mataram. Ditunjuk sebagai salah satu sekolah bebas penyalahgunaan narkoba, sekolah berjanji akan menindaklanjuti hal ini agar terus berkelanjutan. Terutama untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba di tengkat pelajar.
“Yang paling penting setelah ada MoU ini adalah kelanjutannya. Jangan sampai penyalagunaan narkoba, dimana dulu pernah marak terjadi lewat parfum, pinsil yang harum. Sukurnya di kita langsung memberikan tindakan. Kita selalu berikan penekanan. Karena kalau sudah terkena narkoba efeknya panjang. Kita akan lebih lagi melakukan pencegahan,” pungkasnya. penandatanganan MoU kali ini dilakukan oleh Ketua Badan Pelaksana Pendidikan Sekolah Kristen Aletheia Ampenan Ir. Steven Sumiyanto, Kapolres Mataram AKBP Kurnianto Purwoko, Kepala RS Bhayangkara Mataram drg. M. Zakir dan Kepala BNN Kota Mataram H.Abdul Latif Najib. (nia)
Kadis PU Akui Kerusakan TPA Bara Akibat Kurang Maksimal Perencanaan Dompu (Suara NTB) Ambruknya beberapa bagian tembok penahan pada pembangunan TPA Bara sebagai akibat dari kurang maksimalnya perencanaan. Proyek tahun 2012 ini tengah didesain ulang dengan menambahkan dinding penahan dan sebagai perubahan desain akan ditambahkan anggarannya. Namun Kepala Dinas (Kadis) PU NTB, Ir. H. Dwi Sugianto, MM membantah kerusakan itu karena tingginya fee proyek yang diambil. Hal itu ditegaskan Kadis PU NTB saat dikonfirmasi wartawan dalam kunjungannya di Dompu bersmaa Gu-
bernur NTB, Senin (4/3). “Kalau kami terus terang saja, tidak melihat itu (fee proyek) dan proyek ini dilaksanakan sesuai proses pengadaan. Ada konsultan pengawas. Proyek ini proyek APBN kemudian kita monitoring,” tegasnya. Menurut Dwi Sugianto, hasil pengecekan terhadap proyek TPA ditemukan adanya perencanaan dalam gambar yang tidak tepat. Konstruksi tanah di TPA Bara merupakan daerah sedimen dan mestinya harus menggunakan dinding penahan, tetapi dalam desain perencanaan sebelumnya tidak ada. Sehingga pihaknya mengubah desain dengan menambahkan tembok penahan. “Perencanaan yang kurang maksimal, makanya sekarang kita
rencanakan dinding penahan dan akan dikerjakan. Kalau tidak dibuatkan dinding penahan, saya kira akan jebol lagi,” katanya. Perubahan desain ini, lanjut Dwi Sugianto, ada yang menjadi tanggung jawab kontraktor, khususnya pada spek pekerjaan yang masih kurang untuk diperbaiki lagi. Ada juga tambahan anggaran pelaksanaannya yang menjadi tanggungan pemerintah. Perubahan desain ini masih dikerjakan. Tetapi dia mengaku, kerusakan dinding penahan berimbas pada kolam. “Untuk kolam yang di bawah, nanti kita cek lagi,” akunya. (ula)
Kasus Isu Penculikan
Empat Terdakwa Divonis 2 – 3 Tahun Penjara
Gde Eka Widyanata
Mantan Bupati Dompu Ajukan PK bil hibah. Soal dirinya yang tidak mengindahkan telaahan staf terkait pengadaan itu, dibantahnya. Karena telaah itu tidak pernah sampai ke dirinya. Namun sebaliknya itu dijadikan dasar putusan hakim. Ia juga merasa tidak mendapat keadilan, ketika mengajukan pembantaran dengan alasan sakit dilengkapi keterangan medis, namun harus diperiksa lagi oleh dokter. Berbeda dengan tersangka Wantono yang hanya cukup dengan surat keterangan sakit dari kuasa hukum. Yang paling parah disebutnya, Wantono tidak ada kepastian hukum. “Apakah Wantono benar meninggal atau hanya rekayasa? Toh hanya cukup lewat surat kematian untuk keluar dari pertanggungjawaban hukum,” sebutnya. Diakhir materi PK, Syaifurrahman meminta MA membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama yang memvonisnya empat tahun enam bulan penjara. Kemudian membatalkan vonis pengadilan tingkat banding yang menguatkan putusan pengadilan tingkat pertama (empat tahun, enam bulan) serta tingkat kasasi yang memvonisnya lebih tinggi lima tahun penjara. (ars)
Halaman 5
(Suara NTB/bul)
Lawan dengan Semangat Dari Hal. 1 Gubernur mengingatkan, UN sekarang berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya ada beberapa soal dalam satu ruangan, maka pada UN yang akan datang ada 22 paket. Untuk 20 paket untuk peserta dan dua untuk cadangan. “Maka semua adik-adik (siswa), siapkan diri kalian semua dengan belajar tekun, berdoa kepada Allah yang maha kuasa dan dengan berpegang teguh pada prinsip kejujuran, Insyaallah kalian semua akan sukses dan berhasil,” pesan gubernur
Dikatakan gubernur, setiap kali ada UN selalu ada gangguan-gangguan dari dalam maupun dari luar. Dari dalam bentuknya kemalasan dan kurang percaya diri. Dari luar bentuknya ada selebaran-selebaran kunci jawaban palsu. “Terhadap semua gangguan itu, lawan dengan semangat dan keyakinan. Terhadap ganggungan dari luar, lawan dengan menyatakan dengan tegas bahwa kalian ingin melaksanakan UN secara jujur dan tidak percaya pada kunci jawaban palsu itu. kalau kalian mau konsisten pada ini, Insyaallah kalian pasti akan sukses,” katanya. (ula)
Mataram (Suara NTB) Sejumlah warga yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terkait isu penculikan di Kediri, Lombok Barat, akhirnya diputus Senin (4/3) kemarin di Pengadilan Negeri Mataram. Mereka divonis rata rata dua tahun enam bulan penjara. Hanya Satu diantaranya yang divonis tiga tahun atas nama Ahmad Heriadi. Heriadi dijerat Pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP tentang kekerasan yang menyebabkan korbannya meninggal. Tiga terdakwa lainnya, Maman Hidayat, Wawan Setiawan dan Suharman divonis sama, dua tahun enam bulan penjarak, juga dijerat pasal yang sama. Vonis atas terdakwa dibacakan bergilir hakim Ketua Jon Sarman Saragih, SH, MH, dengan anggota majelis Hj Nurul Hidayah, SH, MH, Sutarno, SH, MH. Menurut hakim, para terdakwa punya peran yang hampir sama dalam kasus pembunuhan, Selasa 23 Oktober 2012 itu. Keempatnya terlibat penganiayaan sadis terhadap korban Badrun (48) di depan Mapolsek Kediri, Lobar, karena diduga sebagai pelaku penculikan. Belakangan diketahui, korban ternyata seorang guru mengaji asal Lombok Timur
karena yang bersangkutan diketahui sudah berangkat ke Kemenpora dan menerima bimbingan teknis soal juklak juknis pelaksanaan proyek. Namun kenyataan di lapangan yang ditemukannya, ketua komite bekerja sendiri. Mulai dari belanja barang, sampai teknis pelaksanaan pekerjaan. Parahnya, ditemukan fakta bahwa tidak ada pekerjaan berupa permak lapangan
dengan sejumlah lapisan yang harus dibeli dengan anggaran itu. Anggota komite juga tidak ada yang dilibatkan. “Anggota komite hanya namanya yang diduga dicatut. Tidak ada yang dilibatkan,” tegasnya. Disebut Mawardi, dengan pengecekan ke Kemenpora, semakin memperjelas dugaan perbuatan pidana yang dilakukan pihak komite. ‘’Baru kemudian kami jadwalkan panggil ketua komitenya,’’ pungkas Mawardi. (ars)
yang lewat di desa tersebut, kemudian diteriaki penculik anak. Atas putusan itu, JPU Emma SH menyatakan menerima. Sedangkan penasihat hukum terdakwa, Abdullah, SH akan berkoordinasi dengan keluarga para terdakwa sebelum mengajukan banding. Usai sidang, salah seorang terdakwa Ahmad Heriadi mengaku sedih dengan vonis tersebut, apalagi ia lebih berat dari tiga terdakwa lainnya. Pemuda 23 tahun ini, mengaku hanya spontanitas melakukan penganiayaan bersama warga lain-
nya. “Tidak ada niat membunuh korban, saya hanya ikut ikutan saja,” sebutnya. Menurut Heriadi, banyak pelaku lainnya dari luar Kediri, namun tidak ada yang ditangkap. Padahal orang orang dengan wajah asing itu dilihatnya lebih sadis saat membantai korban. “Mestinya mereka yang ditangkap, bukan kami yang ikut ikutan,” tegasnya. Namun dengan penuh rasa menyesal, ia mengaku merasa berasalah. Seandainya ada keluarga korban yang datang, ia mengaku akan meminta maaf dari lubuk hati paling dalam. (ars)
Ditanggung Pemprov
Periksa Dokumen Kemenpora Dari Hal. 1
(Suara NTB/ars)
VONIS - Keempat terdakwa dalam kasus pembunuhan korban isu penculikan TKP Kediri, Lobar, bersama keluarga usai mendengarkan vonis hakim.
Dari Hal. 1 Dikatakan, setelah PU sebagai dinas teknis melakukan validasi di lapangan maka diharapkan pada Maret ini proses rehabilitasi rumah yang rusak berat dan ringan sudah mulai dikerjakan. Untuk itulah, hasil penghitungan atau validasi yang dilakukan oleh PU masih ditunggu untuk mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) NTB ini menambahkan, sharing anggaran pembiayaan antara Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa maupun pemerintah pusat untuk rehabilitasi rumah warga yang rusak tersebut tidak ada. Sebab, hingga saat ini masih belum ada kejelasan tentang biaya yang berasal dari pusat. Sehingga, biayanya sepenuhnya ditanggung Pemprov NTB. “Tidak ada sharing pembiayaan,” tandasnya. Diketahui, dari hasil pen-
dataan Pemkab Sumbawa diperoleh data, sekitar 300 rumah yang terkena dampak kerusahan, tersebar di empat kecamatan. Dengan titik paling parah berada di Kecamatan Sumbawa. Biaya rekonstruksi rumah yang rusak dan dibakar diperkirakan mencapai puluhan miliar, belum termasuk bangunan seperti minimarket, ruko, toko maupun kios. Jika ditotal seluruh bangunan yang terkena dampak kerusuhan sebanyak 498 buah. (nas)
OPINI
SUARA NTB Selasa, 5 Maret 2013
Halaman 6
Citra Daerah di Jalan Raya Oleh :
Harus Serius Tangani Kerusakan Lingkungan RUSAKNYA terumbu karang di perairan selatan Lombok Barat (Lobar) yang terjadi akibat aktivitas penambangan liar di Sekotong mesti menjadi fokus perhatian yang harus segera diselesaikan. Jika ini tidak segera diselesaikan, maka potensi wisata yang ada di Sekotong dikhawatirkan tidak akan berkembang. Tidak hanya itu, berbagai macam potensi yang ada di kawasan tersebut tidak bisa dimanfaatkan, karena air laut sudah tercemar zat kimia berbahaya. Di satu sisi, Pemkab Lobar dan Pemprov NTB menjadikan kawasan Sekotong sebagai salah satu destinasi wisata. Itu artinya, berbagai macam potensi wisata yang ada di kawasan itu, seperti terumbu karang, ikan berbagai jenis hingga budidaya rumput laut menjadi objek jual pada wisatawan. Namun semuanya kini terancam tidak bisa berkembang setelah adanya aktivitas pertambangan liar di wilayah Sekotong. Pernyataan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lobar Hasbullah, jika hasil penelitian, kondisi terumbu karang di daerah Sekotong mulai dari perairan Empol, Kecamatan Sekotong Tengah hingga perairan Pelangan Kecamatan Sekotong Barat mengalami kerusakan yang cukup parah tidak boleh dipandang sebelah mata. Pemerintah harus segera merespons dan menghentikan aktivitas pertambangan liar di wilayah Sekotong. Apalagi, terumbu karang banyak yang rusak dan mati, karena terkena racun limbah tambang yang banyak dibuang ke laut. Limbah tambang ini merusak, karena mengandung mercuri, belum lagi karbon yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan biota laut Jika kita lihat, tindakan pemerintah terhadap aktivitas pertambangan liar di Sekotong masih tidak tegas. Seolah-olah, pemerintah masih lunak dengan berbagai jenis pertambangan liar yang merusak lingkungan. Di sinilah diperlukan ketegasan pemerintah dalam menyikapi dan mencari solusi, agar pencemaran lingkungan yang menyebabkan terumbu karang rusak bisa berkurang. Namun, jika pemerintah masih membiarkan aktivitas pertambangan liar di kawasan Sekotong, tidak menutup kemungkinan impian Sekotong menjadi daerah pariwisata yang mampu menjaring banyak wisatawan hanya sekadar impian. Kita tentu tidak menginginkan daerah yang selama ini memberikan kontribusi bagi pengembangan pariwisata di Lobar, khususnya dan NTB umumnya rusak dan tidak lagi memiliki nilai jual. Untuk itu, daerah wisata harus dilindungi dari pencemaran. Terumbu karang yang rusak harus dilakukan transplantasi lagi, sehingga keindahan Sekotong bisa dikembalikan. Aparatur pemerintah harus bersama-sama menangani persoalan lingkungan, sehingga tidak ada lagi perbedaan pendapat terhadap pencemaran masalah lingkungan di Sekotong. Bagaimanapun menangani masalah kerusakan lingkungan membutuhkan keseriusan semua pihak dan tidak bisa dilakukan main-main. (*)
UDUL tulisan ini seperti apa yang dimuat di kolom “Identitas” harian ini (Edisi, 1 Maret 2013). Perihal jalan by pass BIL yang sudah berlubang dan ditanami pohon pisang. Dalam hal ini saya ingin menegaskan bahwasanya jalan adalah representasi dari citra dan potret daerah kita. Bagus atau tidaknya jalan merupakan simbol akan pengelolaan daerah. Oleh sebab itulah jalan ternyata mengemukakan satu hal sebagai sesuatu yang sebenarnya menunjukkan hal lain. Betapa tidak, hal-ihwal di atas tampak dari bagaimana tamu misalkan melihat jalan yang mengalami kerusakan parah dan barangkali seperti itulah gambaran kondisi daerah ini. Apa yang tampak di jalan boleh dibilang menjadi representasi pandangan tamu atau wisatawan jika berkunjung dan melihat kondisi daerah ini. Selain itu, jalan juga sebagai simbol perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Kita tahu, fasilitas utama manusia saat ini adalah bentangan jalan yang dibutuhkan ketika manusia ingin pindah suatu tempat: ke tempat kerja, rumah saudara, dan ke sekolah. Atau setelah manusia berkelompok dan melakukan aktivitas tukar menukar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di kota besar, jalan sebagai salah satu fasilitas publik yang tak dapat disepelekan dalam menunjang aktivitas-aktivitas kita. Simbol daerah nyaris terletak pada kondisi fisik jalan, baliho yang berbicara tentang sesuatu kekuatan besar, atau bangunan megah seperti kantor, pusat perbelanjaan modern, dan para anjal atau juru parkir dengan seragam orange bertebaran di mana-mana. Jalan menjadi ruang strategis bagi pemodal besar untuk menjalankan bisnisnya. Iklan billboard, poster, etalase, adalah ilusi yang memikat, kata Hasif Amini dalam sebuah esainya. Dengan adanya beberapa instrument di jalan raya, ternyata jalan juga bisa merayu dan menghibur kita. Instrument tersebut mampu
RUPA-RUPA
(Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ro’yuna IAIN Mataram) menyembunyikan sesuatu yang sebenarnya: bahwa pemandangan dan kenyamanan yang tampak dan dirasakan di sana menyembunyikan apa yang disebut sebagai citra daerah. Pengendara yang hadir di sana sebagai wujud dari hasrat manusia yang tak kunjung terpuaskan. Seperti halnya paras model atau politisi di billboard yang bukan menyatakan model atau si politisi, bukan pula produk atau visi konkret, melainkan sebuah ide tentang produk atau sebuah ide demi mensukseskan misinya. Bukankah di jalan melalui instrument yang ada di sekitarnya hendak membentuk hasrat dan membangun ilusi-ilusi buat kita? Bisa jadi, sebab itulah apa yang tampak di jalan mampu merekonstruksi citraan-citraan pada pengendara atau pejalan yang melewatinya. Termasuk juga bagaimana kondisi sarana jalan tersebut. Betapa jalan telah dibentuk oleh para pejalan. Menyebabkan setiap pejalan memiliki pengalaman masing-masing jika melewati setiap ruas yang ditempuh. Melewati perkampungan, persawahan, sekolah, atau beberapa bangunan lainnya. Sebagai penghubung antara satu tempat dengan tempat lain, tentu kenyamanan sangatlah dibutuhkan. Kenyamanan menjadi mutlak ada bagi para pengendara yang melewati jalan raya. Sebab jika tidak, betapa dalam kondisi yang sesak oleh para pengendara lain, tak dapat terhindarkan, kecelakaan menjadi sangat rentan. Bayangkan berapa nyawa telah melayang ketika sedang berkendara? Akibat dari kondisi jalan yang rusak, selain berdampak pada citra daerah juga sebagai ancaman bagi pengendara atas bencana yang akan menimpanya. Lalu seperti apa masyarakat dan pemangku kebijakan melihat jalan. Melihat bagaimana pusat aktivitas tersebut tak layak dilewati, dan para pengendara tentu menjadi was-was ketika berkendara? Sebab itulah barangkali citra daerah harus diletakkan pada kual-
itas jalan dan kondisi hati para pengendara. Ambil contoh misalkan ketika kita melewati setiap kawasan, tentu dalam hati ada kesan yang terungkap di balik perjalanan itu. Jika apa yang ditemukan di sebentang jalan adalah tatanan yang menarik, lingkungan bersih, para pedagang tertata rapi, maka hal tersebut akan melekat di benak pengendara. Namun sebaliknya, jika yang ada di sana hanya perkampungan kumuh, jalan rusak serta arus yang tak teratur, jelas di benak pengendara juga demikian adanya. Apalagi jalan rusak tersebut terdapat di pusat keramain, seperti di by pass menuju BIL misalkan. Di mana jalan tersebut merupakan arus utama wisatawan atau tamu luar masuk ke NTB. Pada dasarnya, adanya BIL adalah sebagai salah satu bukti bahwasanya daerah ini sudah mampu mengelola bandara internasional tersebut, tentunya beserta segala fasilitas menunjang lainnya, seperti kenyamanan dalam berkendara. Tetapi jika terdapat kerusakan jalan di sana, sudah jelas setiap tamu akan membicarakan daerah ini seperti apa yang ia lihat dan rasakan. Jalan yang Tak Nyaman Seperti berita yang dirilis oleh Suara NTB, rusaknya by pass di pintu masuk menuju BIL memang sudah lama terjadi, namun tak terurus dan dibiarkan terbengkalai tanpa renovasi. Tapi di edisi (02/03) koran ini melangsir pernyataan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB, Dinas PU menunggu PDAM untuk memperbaiki kerusakan pipa di lubang jalan menuju BIL tersebut. Tak hanya sebatas alasan, ternyata Dinas PU sebagai bagian dari birokrasi berjanji akan memperbaiki jalan tersebut secepatnya,” Dalam kurun waktu 24 jam harus diperbaiki” katanya. Tapi semoga ditepati. Sebab kadang segala persoalan yang muncul kemudian tak mampu diselesaikan secara cepat. Seolah hubungan birokrasi seperti labirin, penuh akan prosedur-prosedur formal yang
OJEK
menyebabkan pemangku kebijakan terkesan lamban dalam menyelesaikan persoalan. Termasuk persoalan jalan yang sangat krusial belum mampu dibenahi. Jika dilihat secara menyeluruh persoalan jalan tak pernah tuntas diselesaikan. Padahal Jalan menjadi penentu akan lancarnya segala kerja-kerja kita. Namun daerah ini masih saja dihadapkan oleh permasalahan seperti akses jalan yang masih di bawah standar. Apalagi kerusakan pada ruas jalan yang tak lama dibangun: seperti di by pass bandara internasional tersebut sangat mengecewakan. Kita barangkali masih ingat—jika proyek pembangunan by pass itu dulunya telat, tapi setelah selesai ternyata kualitasnya tak bisa bertahan sampai satu tahun ini. Bagaimana pun, jalan harus menjadi prioritas utama pemangku kebijakan. Jika segala citra daerah yang telah dibangun cukup lama hanya akan sia-sia jika di jalan terdapat kerusakan-kerusakan parah. Dan barangkali kita sadar, ternyata pencitraan tak hanya terdapat pada sesuatu yang besar dan asing di telinga, melainkan pencitraan itu ada di depan mata, di sebentang jalan raya. (*)
Bawaslu NTB temukan anggota TNI Polri masuk daftar pemilih Seharusnya pendataan lebih cermat
***
Banyak sekolah terpencil belum tersentuh listrik Pembangunan butuh pemerataan
***
STASIUN RADIO
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB PHOTOGRAFI
Mohamad Baihaqi Alkawy
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB
BENGKEL
PENGOBATAN
RUMAH MAKAN
RUKO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB
Selasa, 5 Maret 2013
Halaman 7
Ribuan Masyarakat Lombok Timur Tumpah Ruah di Pantai Kaliantan
Ruas Jalan Kaliantan-Pemongkong Macet 4 Jam RIBUAN masyarakat dari berbagai pelosok Lombok Timur tumpah ruah di Pantai Kaliantan. Antusiasme masyarakat yang sebagian datang dari Lombok Tengah dan Lombok Barat serta Kota Mataram itu dipicu kehadiran Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang juga rela menempuh jarak Mataram Kaliantan yang sangat jauh dan medan yang sulit tersebut untuk ikut bergembira merayakan Event Budaya Festival Kaliantan yang pada 3 Maret 2013 ini adalah yang kedua kalinya. Berbagai jenis kesenian tradisional, dari gendang beleq, tarian gagak mandi dan adu kelincahan para pepadu peresean memeriahkan festival di pantai selatan Lombok Timur ini. Core Event Festival Kaliantan, di Pantai Kaliantan, Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Gubernur hadir bersama Bupati, Wakil Bupati dan Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Acara yang diinisiasi oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ini juga dihadiri oleh Pelaksana Harian Masyarakat Adat Sasaq (MAS) dan ribuan masyarakat Lombok Timur yang berlangsung dari jam 17.00 hingga 18.00 waktu setempat. Bahkan Gubernur sempat bertanding peresean dengan Bupati Lombok Timur, H. Sukiman Azmi. Gubernur gagal hadir di Event Bau Nyale karena Jalan Macet Total Selama 4 Jam Seusai acara di Pantai Kaliantan, sekitar jam 18.00, Gubernur beserta rombongan langsung bergerak menuju Lombok Tengah untuk menghadiri Core Event Bau Nyale di Pantai Seger, Kute, Lombok Tengah. Namun perjalanan rombongan gubernur menuju Pantai Kute tidak sebagaimana dipikirkan orang. Antusias ribuan masyarakat untuk menyaksikan Festival Kaliantan menyebabkan ruas jalan satusatunya yang menghubungkan Pemongkong dengan Pantai Kaliantan macet total. Berbagai jenis kendaraan mulai dari sepeda motor hingga kendaraan roda 4 berdesakdesakan. Kemacetan tersebut diperparah dengan mogoknya sejumlah kendaraan roda empat di ruas jalan sempit yang berlumpur dan ditumbuhi semak belukar tersebut sehingga banyak pengendara mobil maupun sepeda motor yang mematikan mesin kendaraannya dan berdiam diri. Aparat kepolisian yang mengatur lalu lintas tidak bisa berbuat banyak karena sinyal telepon seluler juga tidak ada sama sekali di sekitar
lokasi yang macet tersebut. Sejumlah aparat kepolisian terpaksa menggunakan metode komvensionaal dengan berjalan kaki dari ujung ke ujung untuk berkoordinasi dengan petugas lainnya. Akibatnya ruas jalan Kaliantan-Pertigaan Tutuk yang dalam kondisi normal hanya butuh waktu 20 menit saja, harus ditempuh selama lebih kurang 4 jam. Jadi meskipun sangat ingin menghadiri Event Bau Nyale di Pantai Seger pada jam 21.00 sebagaimana dijadwalkan, dengan kondisi macet dalam perjalanan dari Pantai Kaliantan, maka ikhtiar beliau akan siasia belaka. Sementara jalan alternative menuju Pantai Seger dari Kaliantan belum ada sama sekali. Jadi ketidakhadiran Tuan Guru Bajang pada Core Event Bau Nyale di Pantai Seger semata-mata merupakan sesuatu yang di luar kemampuan beliau karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan. Sosok Tuan Guru Bajang adalah sosok pemimpin yang selalu antusias menghadiri event sosial budaya yang diselenggarakan oleh masyarakat. Tuan Guru Bajang sangat senang berada di tengah-tengah masyarakat, tanpa membedakan latar belakang dan golongannya. Bahkan tanpa canggung seringkali beliau naik ojek atau sepeda motor ketika harus menghadiri undangan masyarakat yang tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda 4. Namun situasi macet dalam perjalanan gubernur dari Pantai Kaliantan menuju Pantai Seger tidak mungkin bisa diatasi dengan jenis kendaraan darat apapun. Ketidakhadiran Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di lokasi Event Bau Nyale di Pantai Seger, Kute, Lombok Tengah sebagaimana yang dilansir media massa kemarin, Senin, 4 Maret 2013 tidak didasarkan pada kondisi lapangan yang sesungguhnya. Semua pihak hendaknya tidak menjustifikasi ketidakhadiran gubernur pada Event Bau Nyale sebagai hal yang disengaja, apalagi dibelokkan kea rah politis, namun hal tersebut benar-benar merupakan kondisi force majeure atau di luar kuasa manusia. Hal ini perlu dimengerti oleh semua pihak agar, publik tidak digiring kearah opini yang menyesatkan. Akan lebih baik jika kita membantu memberikan solusi atau kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur maupun Kabupaten Lombok Tengah agar dapat mengantisipasi kemacetan yang mungkin akan terulang pada Core Event Festival Kaliantan maupun Core Event Bau Nyale tahun depan.
(Suara NTB/ist)
Gubernur NTB, memberikan sambutan singkat di acara Festival Kaliantan
(Suara NTB/ist)
路
Dua orang pepadu beradu kelincahan dalam pertandingan peresean di hadapan gubernur dan ribuan hadirin pengunjung Festival Kaliantan
(Suara NTB/ist)
Seorang pepadu yang dinyatakan menang dalam pertarungan peresean mendapatkan ucapan selamat dari Gubernur NTB
(Suara NTB/ist)
Tuan Guru Bajang (membelakangi kamera) berhadapan dengan Bupati Lotim, H. Sukiman Azmi dalam Pertandingan Peresean.
(Suara NTB/ist)
Salah seorang panitia menjemput dan mempersilahkan Tuan Guru Bajang menuju arena festival
(Suara NTB/ist)
Tuan Guru Bajang menunaikan Shalat Ashar dalam perjalanan menuju Festival Kaliantan
(Suara NTB/ist)
Panitia mohon izin kepada Gubernur NTB untuk memulai acara
Halaman 8
SUARA NTB Selasa, 5 Maret 2013
KONI NTB Belum Tetapkan Tanggal Musorprov
Giggs akan Cetak Rekor Laga Ke-1.000
Mataram (Suara NTB) Meski sudah membentuk bentuk tim penjaring, waktu pelaksanaan Musorprov KONI NTB dengan agenda pemilihan ketua umum KONI NTB belum ditetapkan. Hingga, Senin (4/3) kemarin pihak KONI NTB belum menetapkan tanggal pelaksanaan Musorprov KONI NTB. Alasannya, tim penjaring yang diberi tugas untuk memverifikasi bakal calon dan sekaligus menetapkan tanggal pelaksanaan Musorprov belum melaporkan secara tertulis ke KONI NTB soal jadwal resmi pemilihan. Anggota Tim Penjaring, M. Nurhaedin S.Sos, yang dikonfirmasi Suara NTB, mengaku, pihaknya belum menetapkan tanggal pelaksanaan Musorprov KONI NTB. Hingga saat ini, ujarnya, pihaknya masih menunggu legalitas dari KONI NTB. Untuk menunggu legalitas formal itu, pihaknya harus menunggu hasil rapat harian KONI NTB. “Kita masih menunggu hasil rapat harian pengurus KONI NTB, karena legalitas dari KONI NTB belum kita pegang. Selain itu tim Musorprov juga belum terbentuk,” ucapnya. Di tempat terpisah, Ketua Umum KONI NTB, H. MNS. Kasdiono mengaku, belum menerima laporan dari tim penjaring mengenai kepastian tanggal Musorprov. (fan)
meraih 12 gelar liga dan ia juga pernah mengangkat dua piala Liga Champions, empat piala Piala FA dan tiga piala Liga, termasuk berbagai gelar lain, dalam karirnya selama 22 tahun di Old Trafford. Pria berkebangsaan Wales itu akan berusia 40 tahun pada November mendatang, tapi tahun lalu memperpanjang kontrak satu tahun, sehingga ia akan berada di Old Trafford hingga Juni 2014. Rekan setimnya Rafael da Silva mengatakan, dengan berada dalam klub itu, Giggs kelihatannya akan membuat United tetap bersinar dalam kompetisi ini. “Ia pemain luar biasa,” kata Rafael. Giggs mendemonstrasikan permainan luar biasa dalam beberapa minggu ini, setelah mengalami masa sulit pada awal musim, termasuk ketika menjadi pemain pengganti ketika kalah 2-3 di kandang atas Tottenham Hotspur pada September lalu. Ia mencetak tiga gol dalam lima pertandingan semua kompetisi belakangan ini. Gol pembukanya ketika timnya menang 41 atas Fulham di Piala FA menjadi pemicu semangat temantemannya dalam kompetisi itu dan ia kini mencetak gol dalam 23 laga liga pada musim ini. (ant/ bali post)
Manchester Ryan Giggs diharapkan akan membuat tonggak sejarah dalam karirnya yang luar biasa, bila Selasa melakukan penampilan ke-1.000 dalam semua pertandingan di tingkat senior. Pemain kondang dari Wales itu tampil untuk ke-999 kalinya bulan lalu, ketika mencetak gol saat timnya menang 2-0 di Queens Park Rangers, sehingga membantu timnya Manchester United bertahan di puncak klasemen kompetisi Liga Utama Inggris. Ia juga berpeluang meraih gelar juara kompetisi Liga Inggris untuk ke-13 kalinya, sehingga ia akan menjadi pemain yang paling banyak memiliki rekor dalam pertandingan Liga Inggris. Belum ada pemain yang bertanding dengan
New York LeBron James mencetak 12 dari total 29 angka yang dibukukannya pada kuarter keempat untuk memimpin juara bertahan NBA Miami menang 9993 atas New York Knicks pada Minggu (Senin WITA), saat Heat menyamai rekor rangkaian kemenangan dengan meraih 14 kemenangan berturut-turut. James juga berkontribusi dengan 11 assist dan tujuh rebound dan steal serta slam dunk fast breaknya saat pertandingan tinggal menyisakan 23 detik terbukti menjadi poin penting terakhir bagi tim Miami yang telah kalah dua kali dari Knicks pada musim ini, lapor AFP. “Kami memperlihatkan bahwa kami dapat menandingi mereka,” kata James. “Kami dapat bermain dengan siapapun, yang terbaik di Wilayah Timur dan Barat,” katanya. Heat tertinggal 16 angka pada paruh kuarter pertama dan tertinggal 45-59 pada saat turun minum, sebelum bangkit dan menahan Knicks untuk hanya mampu mencetak 34 angka pada babak kedua - tiga angka lebih sedikit daripada yang diraih New York pada kuarter kedua. Heat menyamai rekor kemenangan berturut-turut klub, yang sebelumnya dicetak pada musim 2004/2005, dan laju mereka saat ini merupakan rangkaian kemenangan terpanjang peringkat kedua di NBA musim ini, di mana Los Angeles Clippers menorehkan rangkaian 17 kemenangan berturut-turut. Dwayne Wade menambahi 20 angka untuk Miami, sedangkan Chris Bosh berkontribusi 16 angka untuk Heat, 14 di antaranya dibukukan pada paruh kedua. Pemain New York Carmelo Anthony mencetak angka terbanyak di pertandingan ini yakni 32 angka, sedangkan J.R. Smith menambahi 13 angka dan 12 rebound, dan Jason Kidd mencetak 14 angka. Heat memperbaiki rekor menang-kalahnya menjadi 43-14, rekor terbaik peringkat kedua di NBA yang hanya kalah dari San Antonio, sedangkan pemuncak klasemen divisi Atlantik Knicks, yang menelan 18 turnover, turun ke 35-21. (ant/bali post)
Mataram (Suara NTB) Tenaga wasit dan juri cabang olahraga (cabor) renang masih minim. Sebab jumlahnya wasit juri yang dimiliki NTB saat ini baru dapat dihitung dengan jari. Padahal untuk menjadi tuan rumah kejuaraan nasional (kejurnas), pihak PRSI NTB setidaknya harus menyiapkan 80 wasit juri yang akan bertugas memimpin pertandingan. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PRSI NTB, Ahmad Musyafa yang dihubungi Suara NTB, via ponselnya, Senin (4/3), menjelaskan, pelatihan wasit juri diharapkan bisa dilaksanakan sebelum kejurnas, sehingga NTB dapat menggunakan sumber daya wasit juri di daerah. Menurutnya, keinginan NTB menjadi tuan rumah kejurnas sudah mendapat dukungan penuh dari PB PRSI, begitu juga dengan pihaknya sudah mempersiapkan segala sarana dan fasilitas kolam renang yang memadai untuk kegiatan kejurnas. Dalam hal ini pihaknya telah membuat kerjasama dengan pihak Yayasan Pembina IKIP Mataram selaku pemilik kolam renang Dewi Anjani untuk kegiatan event tersebut . Di samping mempersiapkan sarana pendukung pelaksanaan event bergengsi tersebut, pihak PRSI NTB juga menjelaskan adanya kendala yang saat ini dihadapi tuan rumah. Salah satunya masih minimnya tenaga wasit juri di NTB. Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya harus dapat mendatang wasit nasional dari luar daerah, termasuk melaksanakan pelatihan wasit juri di NTB. Tujuannya, wasit yang lulus dalam pelatihan tersebut dapat dipersiapkan untuk ditugaskan menjadi wasit juri di kejurnas. (fan)
(Suara NTB/ist)
Minim, Heat Samai Rekor Wasit Juri Kemenangan Renang NTB Ryan Giggs
Dahlan Minta BUMN Perhatikan Mantan Atlet Jakarta (Suara NTB) – Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, mengaku prihatin melihat nasib mantan atlet nasional dan meminta perusahaan negara memperhatikan nasib mereka. “BUMN kalau bisa jangan hanya mengejar untung, tetapi juga harus memperhatikan lingkungan sekitar, termasuk mantan atlet,” kata Dahlan saat memberikan sambutan pada acara penyerahan bantuan PT Jasa Marga kepada 15 mantan atlet nasional di Jakarta, Senin. Dahlan menyerahkan penghargaan berupa uang Rp50 juta per orang kepada 15 atlet yang pernah berprestasi di kancah nasional maupun internasional. Pemberian bantuan ini disaksikan Ketua Umum KONI Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman dan Dirut Jasa Marga, Adityawarman. “APBN sudah meningkat tajam, jumlah kelas menengah di Indonesia semakin bertambah. Jadi sudah seharusnya jasa dan tugas para
atlet dan mantan atlet jangan sampai dilupakan,” tegasnya. Ia menambahkan, pendapatan per kapita penduduk Indonesia sudah sekarang sudah mencapai 3.800 dolar AS per tahun dan APBN meningkat menjadi Rp1.500 triliun. Pada kesempatan itu Dahlan juga memberikan gambaran tentang kondisi mantan atlet, yang sebagian hidup dalam kemiskinan. Atlet Perahu Naga, Leli Harini (35 tahun), yang banyak menyumbangkan medali dalam perlombaan tingkat internasional hanya bekerja menjadi tukang cuci pakaian. Atlet asal Jambi itu sedang membutuhkan dana untuk membiayai pen-
gobatan anaknya yang berusia 2 tahun. Tono mengatakan pemberian sumbangan kepada mantan atlet patut diteladani. “Ini menjadi catatan bagi KONI untuk lebih menggali potensipotensi penggalangan dana bagi mantan atlet nasional yang sudah berjuang demi bangsa dan negara,” katanya. Ke-15 mantan atlet yang menerima bantuan Rp50 juta antara lain atlet perahu naga Leli Harini (35), atlet tenis meja Totok Hardiyanto (49), atlet balap sepeda Suharto (61), atlet dayung Jumain (57), Jimmy Sinantan (57), R. Sudaryanto (53) atlet balap sepeda, Marina segedi (49) atlet pencak silat. Selanjutnya, atlet atletik Samuel Elia Huwae (47), atlet lari Hapsani (52), atlet binaraga Wimpi Wungow (49); atlet balap sepeda Enceng Durachman (59), Aming Priatna (68), dan Moch Yusuf (47); petinju Nico Tomas (47), dan atlet tae kwon do Abdul Rojak (45). (ant/bali post)
DIREKTORI BISNIS SUARANTB RUMAH MAKAN
KURSUS
Hanya 270.500
JUAL MOBIL/MOTOR
CEPAT LAKU SERVICE
Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok Hanya :
PENGOBATAN
KONTRAKAN DIKONTRAKKAN RUMAH
(Iklan maksimum 3 (tiga) baris)
DEKAT INDOMARET CEMARA MATARAM
COCOK UNTUK KANTOR Jl. Hos Cokro Aminoto No. 25A Cemara Mataram
HP. 087 864 023 731 Telp. 0370 - 6677407
BOUTIQUE
RUPA-RUPA
Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat
AC std Rp. 270.500
Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB
7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)
SUARA NTB
Selasa, 5 Maret 2013
Halaman 9
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUMAH MAKAN
SALON
KOMPUTER
HP. 081 915 971 761
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Fax
PROPERTY
Hub. 081 803 730 764
FASHION
ACCU
PENGOBATAN
HOTEL
TELEVISI
RUPA - RUPA
KOS/KONTRAKAN
RUPA-RUPA
RUPA - RUPA
BANK
RUPA - RUPA
PERAWATAN AC
BENGKEL
TRAVEL
BUDAYA DAN HIBURAN
SUARA NTB Selasa, 5 Maret 2013
Halaman 10
Film Merupakan Instrumen Budaya
(Suara NTB/ist)
Penampilan Gleen Fredly di Java Jazz Festival
Gleen Fredly Tak Kalah dengan Craig David
Keterangan foto di halaman 10 pada edisi Kamis (28/2), dengan judul PRAJA, terdapat kekeliruan yang sangat mengganggu. Keterangan foto di atas yang benar adalah, ritual adat Praja di Lingkungan Karang Duntal, Gerimax Narmada , hanya dihajatkan untuk khitanan anak bernama Nanang Fathin Rafa Satyacetta (5), bukan empat remaja putri sebagaimana termuat sebelumnya. Keterangan terkait mereka di akikah berbarengan karena terbentur anggaran, juga dibantah pihak keluarga. Karena kegiatan tersebut merupakan rangkaian pelaksanaan khitanan. Dengan demikian kekeliruan telah diperbaiki. (Redaksi).
Bogor (Suara NTB) Pengamat musik dan dunia keartisan Bens Leo yakin Raffi Ahmad dapat kembali ke dunia hiburan dan kembali populer. “Raffi itu seorang artis dengan segudang bakat. Saya yakin, setelah ini dia akan kembali sukses,” kata Bens saat ditemui dalam acara diskusi grup yang diselenggarakan Direktorat Pascarehabilitasi Deputi Rehabilitasi BNN, di UPT Terapi dan Rehabilitasi, Lido, Bens Leo
katanya. Bens mengungkapkan, sejak awal dirinya tidak yakin Raffi pemakai. Ia mengenal Raffi sejak usia 15 tahun. Menurut Bens, Raffi yang disibukkan dengan kegiatan keartisan selama 24 jam sehingga memerlukan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh di kepadatan jadwal pekerjaan. “Saya yakin, Raffi tidak makai, hanya saja ada suplemen kesehatan yang ia kon-
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu. Bens menuturkan, Raffi adalah sosok artis multitalenta yang memiliki intensitas kerja luar biasa. “Raffi berbeda dengan Olga Saputra, sahabatnya yang terkenal karena kelucuannya. Raffi ini tipe artis pemikir dia seorang produser,” kata Bens. “Raffi ini sosok pemuda yang kreatif yang mampu menjadi pemimpin di alam dunia keartisan,”
Melati Manulang
Promosikan Gili Air SELAMA ini, kawasan tiga gili di Lombok Utara yaitu Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, yang paling kesohor diantara ketiganya adalah Gili Trawangan. Namun kedua gili lainnya tak kalah indah dengan Trawangan. Untuk itulah, Melati Manulang gencar mempromosikan Gili Air kepada para wisatawan baik asing maupun domestik. “Keindahannya nggak kalah dengan Gili Trawangan. Pemandangan alam dan bawah lautnya pun oke banget,” puji Finalis Puteri Mutiara dan Puteri Pariwisata 2012 ini. Melati mengatakan, bungalow maupun cottages yang ada di objek wisata tersebut juga masih dikelola oleh para penduduk lokal sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian penduduk lokal. “So naturally. Mau snorkeling, diving, lihat sunset dan sunrise semua bisa di Gili Air,” tambahnya. Selain itu, bagi penggemar olahraga surfing, surfing area di Gili Air juga bagus. Kelebihan lainnya menurut alumni Universitas Muhammadiyah Mataram jurusan Bahasa Inggris ini adalah suasananya tidak seramai Gili Trawangan dan bebas dari kebisingan. Wisatawan yang ingin menikmati liburan tanpa kebisingan dan keriuhan lanjutnya banyak yang nyeberang ke Gili Air. “Jadi Gili Air adalah pulau ternyaman menurut saya dan pastinya aman,” ujarnya. Perempuan cantik kelahiran Tanjung, 27 Juni 1992 ini mengatakan saat ini ia sedang mencoba bisnis di bidang pariwisata yaitu mengelola bungalow milik orang tuanya yang ada di Gili Air. Untuk itu ia pun sering berpromosi secara langsung dengan para wisatawan. Selain mengandalkan eksotisme objek wisata tersebut, dalam promosinya ia juga banyak mempromosikan kuliner khas Lombok sebagai salah satu daya tarik tersendiri. Di bungalow yang sedang ia kelola, ia berencana untuk memasukkan jajanan tradisional Sasak ke dalam menu makanan yang ia sajikan ke wisatawan. “Kalau makanan Sasak seperti pelecing, urap-urap, ayam taliwang, dan lain-lain itu sudah biasa. Hampir di setiap restoran di gili menyediakan menu seperti itu. Namun jajanan khas Sasak sudah hampir punah,” tambah-
sumsi untuk vitalitas tubuhnya saat bekerja, tidak disadari mengandung bahan yang dilarang,” kata Bens. Bens mengungkapkan, Raffi adalah sosok artis yang sangat loyal, terbuka dan baik sekali pada semua orang. ”Saking baiknya dia, rumahnya itu terbuka untuk siapa saja, 24 jam. Inilah yang jadi kesempatan orangorang luar untuk bertindak,” ujar Bens. Bens yang telah mengunjungi Raffi, mengatakan artis itu menyesal terlalu mempersilakan orang masuk ke rumahnya sehinggaa ia terjebak. (ant/bali post)
Film The Attacks
nya. Kadang-kadang lanjutnya ia memberikan jajanan tradisional Sasak secara gratis ke tamu yang menginap di bungalownya seperti celilong, tigapo, pisang goreng, dan lainnya. “Mereka sangat menyukainya,” imbuhnya. Selain berpromosi secara langsung, Melati juga terkadang memanfaatkan media sosial seperti Twitter. Selain Gili Air, objek wisata yang ia favoritkan adalah air terjun Tiu Kelep, Senaru, dan Rinjani. Perempuan yang hobi masak ini mengaku belum bisa mempromosikan Gunung Rinjani dengan maksimal karena ia sendiri belum pernah mendaki ke salah satu gunung tertinggi di Indonesia tersebut. Namun di bulan Juni mendatang, ia berencana untuk naik ke Gunung Rinjani. Keinginan untuk terjun di usaha bidang pariwisata itulah yang menjadi salah satu alasannya mengikuti Pemilihan Puteri Mutiara dan Puteri Pariwisata 2012 lalu. Selain itu ia juga ingin terlibat dalam mempromosikan pariwisata dan budaya NTB yang sangat kaya ini. “Karena potensi yang dimiliki NTB sangat besar sekali. Saya lahir di desa yang mempunyai budaya yang kental dan besar di daerah pariwisata,” ujarnya. Melati menilai perkembangan pariwisata di NTB sudah cukup maju dibandingkan puluhan tahun lalu. Pariwisata NTB te-
Kisah Serangan Bom di Mumbai
lah dikenal luas baik di Indonesia maupun mancanegara. Investor pun telah banyak berdatangan ke daerah ini. Ia berharap dengan perkembangan pariwisata yang pesat ini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat lokal. “Lowongan kerja terbuka, finansial masyarakat meningkat, dan pendidikan bisa ditempuh setinggi-tingginya,” harapnya. Namun dengan tumbuh pesatnya pariwisata NTB, ia juga berharap budaya dan tradisi masyarakat yang telah tertanam jangan sampai terkikis. Budaya menurutnya harus semakin dikuatkan untuk mencegah pengaruh budaya barat yang cukup massif merasuk ke daerah. “Jangan sampai kita terpengaruh oleh budaya barat yang dibawa oleh wisatawan asing ke daerah kita. Kalau bisa kita yang buat mereka terpengaruh budaya timur sehingga membawa kebudayaan kita ke negara asalnya dan memperkenalkannya,” pungkasnya. (yan)
Melati Manulang
(Suara NTB/ist)
Pembetulan
Marcela Zalianty
Bens Leo Yakin Raffi Ahmad Kembali Populer di Dunia Hiburan
(Suara NTB/ist)
Jakarta (Suara NTB) Histeria ribuan penonton menyeruak sepanjang penampilan Glenn Fredly pada hari terakhir perhelatan “Java Jazz Festival 2013” di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (3/3) malam.Padahal penyanyi asal Ambon itu tampil pada waktu yang sama dengan salah satu bintang utama “Java Jazz Festival 2013”, penyanyi asal Inggris, Craig David. Ternyata pesona Glenn tidak kalah dengan penyanyi asal Inggris itu bagi penikmat musik Tanah Air.”Saya bangga dengan kalian. Tidak ada yang lebih indah dari malam ini,” kata Glenn yang malam itu mengenakan kemeja hitam serta topi fedora. Glenn yang malam itu tampil bersama band-nya, Bakuucakar, selalu bisa membuat penonton yang sebagian besar perempuan berteriak histeris.Para personel Bakuucakar juga menampilkan improvisasi yang memukau penonton, membuat konser makin semarak. Pemain saksofon, Nicky Manuputty, kerap menyihir penonton dengan kebolehannya memainkan alat musik tiup tersebut.Glenn menghentak panggung dengan menyanyikan lagu “Merdeka” sebagai pembuka. Lagu itu menandai penampilan Glenn yang pada Minggu malam banyak melantunkan lagu-lagu dari album terbarunya, “Luka, Cinta, dan Merdeka”, termasuk tembang “Luka dan Cinta” serta “Menanti Arah”.Glenn juga membawakan lagu “Malaikat Juga Tahu”, lagu latar film “Rectoverso. Penonton menyambut denting piano yang menjadi intro lagu karya Dewi Lestari itu dengan teriakan.”Lagu sangat indah yang ditulis oleh Dewi Lestari dan juga terdapat dalam album terbaru saya,” kata Glenn sesaat setelah merampungkan lagu tersebut.] Glenn kemudian dikejutkan oleh kehadiran aktor Lukman Sardi, yang datang dari belakang panggung. Lukman merupakan pemeran sosok “Abang” yang menjadi tokoh utama dalam salah satu cerita di film “Rectoverso”. Konser semakin panas saat Glenn meminta penonton menyanyikan lagu “Rasa Sayange”. Namun nyanyian penonton masih dirasa kurang bersemangat oleh Glenn.”Waktu saya konser di KL membawakan lagu ini, mereka bernyanyi jauh lebih kencang dibanding di sini,” kata Glenn yang langsung disambut seruan penonton. Penonton pun lantas menyanyi lebih kencang dan kompak, mengantar Glenn membawakan lagu asal Maluku yang pernah diklaim oleh Malaysia sehingga menjadi topik hangat perbincangan masyarakat. Penyanyi bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo itu tampaknya tidak mau membuat penonton hanya menyaksikannya menyanyikan tembang-tembang baru. (ant/bali post)
/ist) NTB ara (Su
Palembang (Suara NTB) Artis yang juga produser sejumlah film Indonesia, Marcella Zalianty mengatakan film merupakan instrumen budaya yang penting sehingga mesti kembangkan secara optimal. “Film terbukti menjadi media untuk memromosikan budaya, seni dan keindahan Indonesia,” katanya ketika temu sutradara dan pemain film rectoverso, di Palembang, Jumat. Menurut dia, berkembangnya industri film juga menjadi langkah penting mendorong tumbuhnya kreativitas anak bangsa. Film-film Indonesia tentunya memiliki kelebihan dari negara-negara produsen yang terkenal, seperti India dan Korea Selatan. Ia mengatakan, kekayaan Indonesia tentunya menjadi instrumen penting dalam menyajikan film yang berkualitas. Karena itu, pihaknya terus berupaya optimal mengampanyekan film Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri. Sementara Ketua Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Erik Hidayat menjelaskan, industri kreatif film Indonesia sesungguhnya sangat beragam dan potensial. Hipmi terus berupaya terlibat mendorong berkembangnya industri film dengan mengampanyekan pentingnya menonton karya anak bangsa, ujar dia. Dia menambahkan, mengajak masyarakat menonton bareng film Indonesia menjadi cara mereka untuk mendongkrak kecintaan akan hasil karya anak bangsa. “Bayangkan saja, dari 200 bioskop dengan 700 unit layar di Indonesia sampai kini masih dominan menayangkan film asing padahal kalau dioptimalkan untuk hasil karya sutradara negeri ini tentunya sangat luar biasa,” tambahnya. (ant/bali post)
Mumbai Film drama yang mengisahkan tentang serangan bom di Mumbai pada 2008 mulai diputar di bioskop di India pada Jumat dengan menggambarkan sudut pandang “heroik” dari pihak kepolisian. Film yang berjudul “The Attacks of 26/11”itu menggambarkan peristiwa penyerangan yang menewaskan 166 orang ketika 10 pria bersenjata melakukan pembunuhan berantai yang dimulai pada 26 November 2008 di beberapa kota pesisir India, dengan menargetkan dua hotel mewah, sebuah stasiun kereta dan pusat keagamaan Yahudi, serta beberapa tempat lainnya, lapor Reuters. Adaptasi peristiwa nyata menjadi film Bollywood merupakan sesuatu yang jarang dilakukan para sineas India. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir ada kisah tentang pembunuhan seorang model dan perampokan bank yang diangkat ke layar lebar. Sutradara film itu, Ram Gopal Varma, mengatakan tujuannya membuat film “The Attacks of 26/11” adalah untuk mencoba menjelaskan bagaimana sekelompok orang yang jumlahnya sedikit mampu membuat kota sebesar Mumbai porak-poranda dalam waktu tiga hari. “Bagaimana sepuluh orang mampu menyandera nyawa 15 juta jiwa penduduk Mumbai? Itu merupakan hal yang harus diketahui semua orang,” kata Varma kepada Reuters. Cerita film itu berfokus tentang polisi kota Mumbai dan respon mereka atas serangan yang dituduhkan India dilakukan oleh kelompok milisi Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan. Aktor veteran Nana Patekar berperan sebagai perwira tinggi kepolisian Mumbai. Karakter Patekar yang berdasarkan dari tokoh polisi sungguhan, menarasikan film tersebut dengan dukungan grafis yang merinci bagaimana pihak kepolisian tidak sigap atas serangan itu dan harus berjibaku menghadapi serangan teror yang mematikan itu. Dalam satu adegan dia digambarkan sedang berbicara kepada pejabat pemerintah dengan kata-kata “saya tidak tahu harus berbuat apa”.
“Anda harus sadar bahwa polisi pada saat itu kebingungan dan tidak tahu bagaimana mengahadapi serangan semacam itu, jika anda berada di posisi mereka maka anda pasti akan merasakan hal yang sama ketika berhadapan dengan insiden yang luar biasa itu,” kata Varma. “Penting sekali mengangkat sudut pandang mereka dalam film ini,” katanya. Poster film itu menampilkan 10 pria yang menghadap hotel Taj Mahal yang ikonik, salah satu gedung paling terkenal di Mumbai. Varma sendiri mengaku sulitnya meminta keterangan kepada beberapa orang yang masih terluka secara emosional akibat peristiwa itu, hingga akhirnya beberapa kali menyebabkan pro-kontra. Kontroversi pertama terjadi hanya beberapa hari setelah serangan terjadi, ketika Varma terlihat berada di Hotel Taj Mahal bersama sejumlah politikus dan dituduh tidak bersimpati terhadap para korban karena terlalu cepat berkunjung ke tempat itu untuk mengumpulkan materi pembuatan film tersebut. Sementara pada November lalu, mitra politik pemerintah mengatakan proses pengambilan gambar di lokasi yang sama dengan peristiwa itu telah melukai perasaan warga Mumbai. “Melihat kaca-kaca pecah atau puing-puing granat tidak membantu saya untuk membuat film itu,” kata Varma, yang sudah menyutradarai 40 film dalam 25 tahun terakhir. Tetapi setelah dua setengah tahun, ketika penyelidikan selesai dan berkas perkara telah selesai, barulah saya mempelajari insiden itu dan muncullah ide untuk membuat film tersebut,” katanya. Sejauh ini film tersebut telah menuai berbagai tanggapan. Kritik muncul dari saluran televisi berita NDTV yang menyebut beberapa momen di film tersebut cukup bisa membuat orang ngeri. “The Attacks 26/11” merupakan hasil karya yang membingungkan karena prosesnya tidak melalui riset yang mendalam serta pengemasannya bukan dalam bentuk dokumenter, kata seorang kritikus, Tushar Joshi. (ant/bali post)
SUARA NTB Selasa, 5 Maret 2013
SUARA NUSANTARA
Halaman 11
KPK Periksa Sri Mulyani di Washington Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi akan memeriksa mantan menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam kasus korupsi fasilitas pinjaman jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. “Jadi kami berencana untuk Sri Mulyani sebagai saksi dalam kaitan dengan kasus Century, direncanakan pada pekan ketiga bulan April di Amerika Serikat tepatnya di Kedutaan Indonesia di Washington,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Senin. Sri Mulyani, saat pemberian dana talangan senilai Rp 6,7 triliun kepada Bank Century menjabat sebagai Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yaitu komite yang mengambil keputusan pemberian FPJP. “Alasan diperiksa di sana karena Bu Sri Mulyani sekarang posisinya sudah di World Bank,” tambah Johan. Ia mengatakan bahwa KPK akan mengirimkan penyidiknya ke sana. “Agar lebih mudah, dikirim dua penyidik ke sana,” tambah Johan. Johan juga menyampaikan bahwa KPK
akan meminta keterangan saksi lain terkait Century di Tokyo. “Kami juga merencanakan memeriksa saksi lain di Tokyo yang belum bisa disebutkan namanya terkait Century, pemeriksaan rencananya pada pekan kedua April, saksi berasal dari swasta,” ungkap Johan. Namun menurut Johan, KPK tidak berencana untuk memanggil mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang mengaku memiliki informasi mengenai Century. “KPK tidak ada rencana memanggil Anas mengenai kasus Century, tapi Anas akan dipanggil terkait Hambalang, Anas kami anggap sama dengan masyarakat lain yang punya data apa pun mengenai Century,” ungkap Johan. Dalam kasus ini, KPK sudah memeriksa sejumlah saksi antara lain adalah man-
Hari Ini, DPR Tentukan Nasib Agus Martowardojo Batam (Suara NTB) Komisi XI DPR RI akan menentukan nasib pencalonan Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia, Selasa (5/3) malam. “Besok malam kami akan rapatkan, mengenai pencalonan Gubernur BI,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis di Batam, Senin kemarin. Rapat itu, kata dia, untuk menetapkan apakah nama Agus Martoward(ant/bali post) ojo diajukan Presiden sebagai Agus Martowardojo nama lama atau nama baru. Hal ini karena Agus sudah pernah diajukan Presiden pada pencalonan Gubernur BI tahun 2008. Padahal UU Perbankan mengatur Presiden harus mengajukan nama baru dalam pencalonan Gubernur BI. “Kalau komisi memutuskan Agus masuk kategori calon lama, maka langsung Komisi mengembalikan nama Agus ke Presiden,” kata dia. Komisi XI juga akan meminta Presiden memasukan nama calon Gubernur BI yang baru. Namun, sebaliknya, jika DPR menetapkan Agus diajukan sebagai nama baru, maka komisi akan melanjutkan proses seleksi. Proses seleksi yang diterapkan adalah mengadakan uji kepatutan dan kelayakan. Lalu, DPR akan menyusun agenda dengan meminta masukan dari PPATK dan Dirjen Pajak untuk mengumpulkan informasi. “Informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui `track record` Agus Marto selama ini,” kata dia. DPR juga meminta pendapat akademisi, pelaku perbankan, dan lainnya mengenai calon Gubernur BI. Setelah itu, DPR akan memanggil Agus Martowardojo sebagai calon tunggal Gubernur BI untuk menyampaikan visi dan misi dirinya. (ant/bali post)
tan Direktur Direktorat Pengawasan Bank 1 BI Zainal Abidin, mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Firdaus Djaelani, mantan Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad, mantan Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimayu. KPK baru menetapkan mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya sebagai tersangka pada 7 Desember 2012, sementara mantan Deputi Bidang V Pengawasan BI Siti Chodijah Fajriah adalah orang yang dianggap dapat dimintai pertanggungjawaban hukum. Budi Mulya dikenai pasal penyalahgunaan kewenangan dari pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
(ant/bali post)
KUNJUNGI ANAS - Anggota tim pengawas (Timwas) Century DPR (kiri-kanan), Hendrawan Supratikno, Syarifuddin Suding, Chandra Tirta Wijaya, Fahri Hamzah dan Ahmad Yani usai mengunjungi rumah Anas Urbaningrum di Duren Sawit, Jakarta, Senin (4/3). Pertemuan berlangsung secara tertutup tersebut salah satunya membicarakan kasus penyelamatan Bank Century yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 6,7 triliun. diubah pada UU No 20 tahun 2001 tentang perbuatan menguntungkan diri sendiri. Pemberian pinjaman ke Bank Century bermula saat bank tersebut mengalami ke-
sulitan likuiditas pada Oktober 2008. Manajemen Century mengirim surat kepada Bank Indonesia pada 30 Oktober 2008 untuk meminta fasilitas repo aset senilai Rp 1 triliun.
Namun Bank Century tidak memenuhi syarat untuk mendapat FPJP karena masalah kesulitan likuiditas Century sudah mendasar akibat penarikan dana nasabah dalam jumlah besar secara terus-menerus. Century juga tidak memenuhi kriteria karena rasio kecukupan modal (CAR) yang hanya 2,02 persen, padahal, sesuai dengan aturan Nomor 10/26/PBI/2008 tanggal 30 Oktober 2008, syarat untuk mendapat bantuan itu adalah CAR harus 8 persen. Audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Century menyimpulkan adanya ketidaktegasan Bank Indonesia terhadap bank milik Robert Tantular tersebut karena diduga mengotak-atik peraturan yang dibuat sendiri agar Century bisa mendapat FPJP yaitu mengubah Peraturan Bank Indonesia No 10/26/PBI/2008 mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semula dengan CAR 8 persen menjadi CAR positif. BPK menduga perubahan ini hanya rekayasa agar Century
mendapat fasilitas pinjaman itu karena menurut data BI, posisi CAR bank umum per 30 September 2008 berada di atas 8 persen, yaitu berkisar 10,39 476,34 persen dan satu-satunya bank yang CAR-nya di bawah 8 persen hanya Century. BI akhirnya menyetujui pemberian FPJP kepada Century sebesar Rp 502,07 miliar karena CAR Century sudah memenuhi syarat PBI; belakangan BI bahkan memberi tambahan FPJP Rp 187,32 miliar sehingga total FPJP yang diberikan BI kepada Century sebesar Rp 689 miliar. Posisi CAR Century ternyata sudah negatif 3,53 bahkan sejak sebelum persetujuan FPJP artinya BPK menilai BI telah melanggar PBI No 10/30/ PBI/2008 yang menyatakan bank yang dapat mengajukan FPJP adalah bank dengan CAR positif. Selain itu jaminan FPJP Century hanya Rp 467,99 miliar atau hanya 83 persen yang melanggar PBI No 10/30/PBI/2008 mengenai jaminan kredit. (ant/bali post)
Choel Mengaku Kembalikan Uang Hambalang Jakarta (Suara NTB) Andi Zulkarnain Mallarangeng atau Choel Mallarangeng mengaku telah mengembalikan uang yang dia terima terkait proyek pembangunan Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Jawa Barat. “Hari ini cuma ada satu materi pemeriksaan makanya waktunya sebentar sekali, hanya membuat berita acara mengenai pengembalian dana seperti yang saya utarakan sebelumnya,” katanya usai diperiksa selama sekitar tiga jam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin kemarin. Choel disebut menerima pemberian uang Komisaris PT Global Daya Manunggal, Herman Prananto, sebanyak Rp 2 miliar pada Mei 2010. Dia juga disebut menerima uang Rp 5 miliar dari mantan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Deddy Kusdinar, pada hari ulang tahunnya, 28 Agustus 2010. Namun Choel enggan menyebutkan nilai uang proyek Hambalang yang dia kembalikan pekan lalu. “Itu hak penyidik, karena (uang) itu berkaitan dengan penyidikan lebih lanjut
ke pihak lain, pasti nanti disampaikan, yang jelas sudah selesai semuanya,” kata dia. Ia juga membantah bahwa uang itu mengalir ke abangnya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng. “Tidak, tidak mungkin,” katanya. Dalam korupsi proyek Hambalang, KPK telah menetapkan tiga tersangka yaitu Andi Mallarangeng selaku pengguna anggaran, mantan Kabiro Perencanaan Kemenpora Deddy Kusdinar dan mantan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya (persero), Teuku Bagus Mukhamad Noor. KPK juga telah menyita uang 550 ribu dolar AS dari Choel Mallarangeng terkait kasus Hambalang tersebut. “Pada 25 Februari disita KPK dari saudara Andi Zulkarnaen Mallarangeng sebanyak 550.000 dolar AS yang dimasukkan ke dalam rekening bendahara KPK,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi. Pada pemeriksaan kemarin, adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng itu mengaku membuat berita acara pemeriksaan mengenai pengembalian uang yang ia terima terkait proyek Hambalang. U a n g tersebut berasal dari mantan Kepala Biro
(ant/bali post)
MENUNGGU PEMERIKSAAN - Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elisabeth Liman berbincang dengan Andi Zulkarnain Mallarangeng (Choel Mallarangeng) di ruang tunggu sebelum menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (4/3). Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Deddy Kusdinar, saat ulang tahun Choel pada 28 Agustus 2010. Selain itu Choel juga disebut menerima Rp 2 miliar dari Komisaris PT Global Daya Manunggal, Herman Prananto, pada Mei 2010. “Jadi uangnya diberikan dalam bentuk tunai berupa dolar AS,” jelas Johan.
Namun, menurut Johan, uang itu masih harus divalidasi untuk dicari hubungannya dengan proyek Hambalang dan Choel yang hingga saat ini statusnya masih menjadi saksi dalam kasus tersebut. “Uang tersebut disita karena terkait Hambalang, tapi tidak serta merta orang itu berarti terlibat dalam Hambalang, sekarang
sedang diproses bagaimana konteks uang dalam Hambalang jadi belum ada kesimpulan yang menyatakan bahwa orang itu bisa jadi tersangka atau tidak,” tambah Johan. Artinya, menurut Johan, KPK belum dapat menyimpulkan apakah penerimaan uang tersebut masuk dalam delik pidana. (ant/bali post)
Pengamanan Perbatasan Nunukan - Sabah Ditingkatkan Nunukan (Suara NTB) Mengantisipasi perkembangan keamanan di Negara Bagian Sabah, Malaysia, yang memanas, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia Markas Besar TNI meningkatkan penjagaan di Nunukan, Kalimantan Timur. Saat ini, yang berlaku sebagai satuan tugas itu adalah Batalion Infantri 407/Padmakusuma. Peningkatan pengamanan itu untuk mencegah pemasukan kelompok bersenjata Kesultanan Sulu Selatan dari Filipina Selatan, yang berseteru dengan polisi Malaysia di sana. Komandan Batalion Infantri 407/ Padmakusuma, Mayor Infantri Ari Aryanto, di Nunukan, Senin, menegaskan, “Karena Sabah berbatasan langsung dengan Nunukan, maka kami selaku yang dipercayakan menjaga pos-pos perbatasan tetap siaga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.” Menurut dia, dari 29 pos perbatasan yang berada dalam penjagaannya, terdapat 23 pos yang letaknya berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia. “Saya sudah perintahkan kepada anggota yang berjaga di pos-pos yang berbatasan antara Nunukan dengan Sabah agar memperketat penjagaan kelu-
(ant/bali post)
PERSONEL PERBATASAN - Para personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia Markas Besar TNI dalam upacara pemberangkatan ke medan tugas. Mereka berasal dari Batalion Infantri 621/Manuntung. ar-masuk seseorang,” ujar Aryanto. Ia mengakui konflik Sabah ini tidak tertutup kemungkinan bisa melebar kemana-mana hingga memasuki wilayah Indonesia melalui Kabupaten Nunukan. Ia menambahkan, “Dua hari lalu sempat mendapatkan informasi kelompok bersenjata Filipina mulai merapat ke wilayah
perbatasan Indonesia-Malaysia untuk menyerang tentara Malaysia yang menjaga pos perbatasan.” Pos perbatasan yang dianggap rawan menjadi jalan masuk adalah di Pulau Sebatik dan Sei Menggaris karena di wilayah ini banyak jalur-jalur tikus yang bisa dilewati mereka. (ant/bali post)
Kenaikan Gaji Kepala Daerah Rugikan Rakyat Pekanbaru (Suara NTB) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) secara tegas menentang rencana kenaikan gaji seluruh kepala darah dan memandang kebijakan itu jika direalisasikan merupakan kebijakan merugikan rakyat. “Secara tegas kami menolak rencana itu,” kata Usman, Kordinator Fitra Riau, Senin. Ia menjelaskan, dalam acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional Ke-9 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 20 Februari, pemerintah berencana menaikkan gaji para kepala daerah. “Hal ini menanggapi permintaan Ketua APKASI. Atas rencana tersebut, Seknas FITRA bersama 15 anggota FITRA di daerah menyatakan menolak atas rencana kenaikan gaji Kepala Daerah tersebut,” katanya. Hal itu menurut Usman merupakan kebijakan yang salah kaprah mengingat alasannya pun tidak logis dengan menyebut bahwa penghasilan kepala
daerah minim. Selama ini, kata dia, publik dipersepsikan bahwa penghasilan kepala daerah kecil dan itu semua juga merupakan pembohongan publik. Menurutnya, publik selama hanya mengetahui gaji pokok dan tunjangan jabatan saja yang sebesar Rp 8,4 juta (gaji pokok Rp 3 juta tambah tunjangan jabatan Rp 5,4 juta) untuk gubernur dan Rp 5,8 juta (gaji pokok Rp 2,1 juta tambah tunjangan jabatan Rp 3,7 juta) untuk walikota/bupati. Padahal, lanjut dia, sebenarnya kepala daerah juga memperoleh insentif dari pemungutan pajak dan retribusi daerah minimal yang besarnya minimal 6 kali gaji tambah tunjangan dan maksimal 10 kali gaji plus tunjangan, tergantung dari pajak dan retribusi daerah bersangkutan. Hal itu katanya sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 69 tahun 2010. Oleh karena itu, untuk daerah yang miskin pa-
jak dan retribusi daerahnya, minimal seorang gubernur akan memperoleh penghasilan bulanan yang masuk ke kantong sebelum dipotong pajak Rp 58,8 juta dan bupati serta walikota Rp 41,1 juta. Secara resmi, kata Usman, Provinsi Jateng merilis gaji gubernurnya sebesar Rp 79,1 juta dan Gubernur Jatim Rp 79,8 juta, saat menanggapi rilis FITRA terkait pengahasilan Kepala Daerah akhir tahun lalu. “Penghasilan tersebut belum termasuk biaya penunjang operasional yang besarnya juga tergantung Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya. Biaya penunjang operasional ini ada yang bersifat lumpsum dan dikelola oleh bendahara. Untuk DKI Jakarta misalnya, lanjut dia, biaya penunjang operasional yang diberikan setiap triwulannya sebesar Rp 4,4 miliar, di mana gubernur Rp 2,4 miliar, wakil gubernur Rp 1 miliar, dan yang dikelola bendahara Rp 900 juta. (ant/bali post)
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Selasa, 5 Maret 2013
RESEP PENGOBATAN HERBAL ASLI TIONGKOK TIDAK ADA EFEK SAMPING Presentase timbulnya diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai 17,8%, ada sekittar 18 juta lebih penderita diabetes sangat menyiksa kehidupan penderitnya, terutama bahaya yang timbul pada tubuh, antara lain beresiko menimbulkan kerusakan parah pada organ hati , otak, paru-paru, liver , ginjal dan alat reproduksi. Apalagi jika terjadi komplikasi kondisi akan semakin parah, sehingga presentase kematian akibat penyakit diabetes sangatlah tinggi. Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan penyakit diabetes sebagai salah satu pembunuh terbesar di dunia yang sangat membahayakan setelah kanker. Besarnya jumlah penderita di Indonesia harus sangat di waspadai. Gejala diabetes berupa : banyak minum,banyak makan, banyak kencing, berat badan menurun drastis , sakit kepala, insomnia, seluruh tubuh tidak bertenaga, gangguan penglihatan mata, kaki tangan kesemutan dan membengkak, borok pada kulit, susah BAB, pada pria akan muncul ejakulasi dini, fungsi seksual menurun dan lainnya . Bahaya komplikasi yang ditimbulkan penyakit diabetes antara lain : penyakt jantung , hipertensi,ginjal , mata dan lainnya. Metode pengobatan eksklusif TCM memiliki sejarah 2000 tahun lebih, merupakan ilmu pengobatan yang sangat mujarab,sudah terkenal hampir di seluruh dunia. Hongkong
Medistra TCM sudah hadir di dunia sekitar 38 tahun, menerapkan sistem pengobatan modern berstandar internasional , sekarang ini merupakan satu-satunya pusat pengobatan penyakit kronis terbesar dan terpercaya dengan metode eksklusif TCM. Bidang pengobatan utamanya antara lain : penyakit diabetes dan komplikasinya, berbagai jenis kanker/tumor, radang hidung dan tenggorokan, asma , ginjal, penyakit usus dan lambung, impotensi , ejakulasi dini, radang prostat , pembesaran prostat, penyakit seksual pria / wanita, kemandulan pria/wanita, stroke, lumpuh setengah badan, remati,wasir,dll. Hongkong Medistra TCM , dengan kerja keras penelitian sekitar 12 tahun lebih, menggunakan 108 jenis obat herbal TCM yang diolah dengan teknologi tinggi menhasilkan zat obat yang sangat efektif mengatasi penyakit diabetes, berhasil menemukan metode pengobatan yang sangat mujarab yakni (Hongkong 3 plus 1 Liao Fa). Rata-rata setelah diobati 2-3 hari, kadar gula menurun normal, gejala banyak kencing , sakit kepala, sering haus, seluruh tubuh tidak bertennaga, sakit kepala,susah tidur, dan lainnya berangsur menghilang secara nyata, pasien akan kembali berseangat. Setelah 30 hari akan pulih total, setelah diatasi tidak kambuh kembali. Metode eksklusif ini merupakan resep rahasia satu-satunya yang hanya bisa di dapatkan di Hongkong Medistra TCM. Metode TCM (Hongkong 3 plus 1 Liao Fa). Diabetes telah mendapat respon yang sangat hangat dari masyarakat di Tiongkok, Hongkong, dan beberpa Negara lainnya. Juga mendapatkan liputan pemberitaan berbagai media. Ini merupakan terobosan terbaru dalam mengatasi penyakit diabetes. Sekarang ini sudah hadir dan memberikan kontribusi dalam membantu megatasi diabetes yang dialami masyarakat Indonesia . Ibu Shinta,51 tahun, warga depok. Menderita penyakit diabetes (kencing ma-
nis) sudah ada 13 tahin, kondisi gula darah tinggi, bahkan mengalami borok pada kaki, komplikasi juga terjadi di organ jantung dan ginjal. Ini mungkin karena pengaruh konsumsi obat dalam jangka panjang, namun sangat sangat disayangkan belum bisa pulih. Saya sudah hampir putus asa berobat kemanapun juga hasilnya sama saa selalu kam- buh. Sampai akhirnya suami saya minta agar berobat ke Hongkong Medistra TCM, ternyata hasilnya sangat mujarab, kondisi gula darah stabil , dan komplikasi organ jantung dan ginjal sudah berkurang secara nyata. Sekarang saya sudah sehat dan beraktifitas secara normal.
Launch Teh Pucuk Harum 350ml
CORE EVENT BAU NYALE BERSAMA TEH PUCUK HARUM DI PANTAI KUTE LOMBOK TENGAH Bau Nyale yang diselenggarakan di Pantai Kute Lombok Tengah setiap tahunnya adalah tradisi “menangkap” cacing laut, yang oleh masyarakat Lombok disebut dengan “Nyale”. Nyale sendiri berasal dari legenda Putri Mandalika, dimana Putri MAndalika adalah seorang putrid raja yang sangat cantik jelita yang diperbutkan oleh dua orang Pangeran yang tampan. Takut menyakiti hati kedua Pangeran tersebut, akhirnya Putri Mandalika memutuskan untuk terjun ke laut yang dalam. Dan setelah Putri Mandalikia menghilang dalam lautan yang dalam, tiba – tiba munculah cacing laut yang dinamakan Nyale. Nyale diyakin memberikan berkah bagi masyarakat, selain untuk kesehatan, nyale juga diyakin memberikan kesuburan bagi tanah sawah dan kebun masyarakat Lombok. Karena itulah setiap tahunnya tradisi Bau Nyale selalu dinantikan oleh masyarakat Lombok. Core event Bau Nyale kali ini dimeriahkan dengan penampilan drama musical Putri Mandalika dan penampilan artis nasional. Kegiatan yang diadakan pada 2 - 3 Februari 2013 sangat menyedot perhatian masyarakat sampai wilayah luar Lombok. Aktivasi stand penjualan Teh Pucuk Harum ditempatkan langsung pada arus masuk dan keluarnya masyarakat ke lokasi Bau Nyale di Pantai Seger Kute untuk mempermudah masyarakat mendapatkan kesegaran Teh Pucuk harum kesayangannya. Teh Pucuk Harum merupakan minuman teh jasmine berkualitas, yang merupakan salah satu
produk terbaik dan berkualitas dari PT. Mayora Indah, Beverage Division.Minuman Teh Pucuk Harum diolah dari daun teh teratas , sehingga membuat Teh Pucuk Harum memiliki kualitas rasa teh terbaik. Produk Teh Pucuk Harum diproses dengan teknologi canggih yaitu : Advanced Sterillizing Technology, sehingga membuat Teh Pucuk Harum bisa tidak menggunakan tambahan bahan pengawet apapun dan bertahan selama 12 Bulan.Selain itu produk ini juga tidak menggunakan pemanis buatan serta tanpa bahan pewarna. Kandungan nutrisi dalam Teh Pucuk Harum juga tetap terjaga, karena dalam prosesnya daun teh asli yang berkualitas diseduh secara langsung ( real brewed ). Daun teh kualitas terbaik hanya digunakan untuk satu kali proses produksi the pucuk harum, sehingga rasa dan aroma the dalam teh pucuk masih asli seperti teh yang baru diseduh.Rasa manisnya pas, dan harum teh jasmine yang ada sangat menyegarkan.
Bawa terus kesegaran Teh Pucuk Harum kemana pun anda pergi
Teh Pucuk Harum, Rasa Teh Terbaik ada di pucuknya...