HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
JUMAT, 5 APRIL 2013
12 HALAMAN NOMOR 26 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Politik Uang Harus Diperangi Mataram (Suara NTB) Praktik politik uang dengan menjanjikan masyarakat sejumlah uang agar memilih atau tidak memilih pasangan tertentu dinilai sebagai sebuah praktik yang sudah seharusnya terus menerus diperangi dan bukan justru dilanggengkan oleh tim kampanye pasangan calon yang berlaga di Pilkada NTB 2013. Demikian salah satu topik yang mengemuka dalam diskusi yang digelar Forum Wartawan DPRD NTB, Kamis (4/ 4). Dalam diskusi tersebut, hadir para anggota DPRD NTB yang berasal dari partai – partai pendukung empat pasangan calon. Penegasan soal perlunya memerangi praktik politik uang tersebut ditegaskan oleh anggota Komisi I DPRD NTB, Drs. H. Noerdin H. M. Yacub yang berbicara di akhir diskusi. “Yang jelas, praktik money politics ini harus diperangi oleh seluruh pasangan calon yang ada,” harapnya. Bersambung ke hal 5
Sebagai pribadi dan Sultan Sumbawa saya mengajak kita semua menjaga kebersamaan.Perbedaan asal usul dan etnis janganlah dijadikan alat untuk kepentingan politik praktis. Marilah berpolitik untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Berpolitik dengan mengedepankan akhlaq dan etika. Pilihlah pemimpin yang mengedepankan nilainilai agama dan menghargai esensi budaya sebagai modal terpenting dalam menjalankan amanahkepemimpinan. PembangunanNTBharus kita lanjutkan.Yang baik kita pertahankan,yang masih kurang kita benahi. Insya Allah NTB terus berkembang dan maju. Sultan Muhammad Kaharuddin IV
Sultan Sumbawa.
Ditemukan Miras Impor Ilegal dan Kedaluwarsa di Gili Trawangan
TO K O H
Harus Diapresiasi WALIKOTA Mataram, H. Ahyar Abduh membantah anggapan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Mataram sebesar 10,52 persen, merupakan pertumbuhan ekonomi yang tidak berkualitas. Memang, secara nasional angka kemiskinan masih tinggi, namun menurutnya, Kota Mataram sudah mampu mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Angka pertumbuhan ekonomi Kota Mataram, menurut Walikota, sangat signifikan. ‘’Saya ndak tahu, apakah di NTB ada yang seperti itu,” ujarnya saat membuka sosialisasi serta penyerahan hibah dan dana pembangunan kelurahan Kota Mataram dan PNPM Mandiri Perkotaan tahun anggaran 2013 di Aula Lantai III Kantor Walikota Mataram, Kamis (4/4) kemarin. Anggapan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Mataram yang tidak berkualitas, menurut Ahyar adalah bentuk kurang bersyukur. Bersambung ke hal 5 H. Ahyar Abduh
(Suara NTB/bul)
MIRAS - Tim sidak di Gili Trawangan mengidentifikasi kemudian menyita berbagai jenis miras impor tak berizin.
Polda Bidik Tersangka Baru Mataram (Suara NTB) Setelah menetapkan tiga petugas Bea Cukai Mataram yang bertugas di Bandara Internasional Lombok (BIL) sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan 4.428 blackberry dan iPhone, pihak Polda NTB terus mengembangkan penyidikannya. Polisi memastikan bahwa penyidikan tidak akan berhenti pada penetapan tiga tersangka. Polda pun kini membidik tersangka baru dalam kasus ini.
KO M E N TTAA R DITAHANNYA tiga petugas Bea Cukai yang selama ini bertugas di Bandara Internasional Lombok (BIL) oleh Polda NTB, terkait kasus penyelundupan ribuan HP jenis blackberry dan iPhone dari Singapura, dipastikan tidak akan sampai mengganggu pelayanan penerbangan . Demikian ditegaskan, General Manager (GM) PT. Angkasa Pura (AP) I BIL, Pujiono, Kamis (4/4) kemarin. Dikonfirmasi dikantornya, Pujiono mengakui kalau proses hukum yang saat ini tengah berjalan terhadap petugas Bea Cukai tidak mempengaruhi pelayanan (Suara NTB/dok) penerbangan yang ada di Pujiono BIL. “Pelayanan penerbangan internasional di BIL tetap jalan normal seperti biasa. Kendati saat ini sejumlah pegawai Bea Cukai sudah ditahan pihak kepolisian,’’ jelasnya. Bersambung ke hal 5
in Kepala Dinas Perindag NTB, Drs. L. Imam Maliki, MM, langsung mengamankan dan menyegel miras ilegal dan kedaluwarsa ini. Karena terindikasi tak berizin resmi dan diimpor perusahaan yang tidak terdaftar. Jumlah miras yang disegel mencapai puluhan jenis. Tim mendatangi beberapa kafe dan toko penjual berbagai jenis minuman termasuk miras. Bersambung ke hal 5
Setelah Tiga Petugas Bea Cukai Ditahan
(suara NTB/ist)
Pelayanan Normal
Tanjung (Suara NTB) Tim gabungan Disperindag NTB, Kamis (4/4), menggelar sidak peredaran minuman beralkohol di kawasan wisata Gili Trawangan. Tim gabungan terdiri dari Disperindag, Polda NTB, BBPOM dan Badan Metarologi ini menemukan, beredarnya minuman keras (miras) impor ilegal dan kedaluwarsa. Tim gabungan yang dipimp-
(Suara NTB/ars)
KETAT - Satpam Bea Cukai Mataram Rabu (3/4) lalu siaga di depan kantor, melarang wartawan masuk karena ada rapat tertutup dengan Bea Cukai Bali. Penjagaan ketat itu pun masih berlangsung hingga Kamis kemarin.
Sementara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kanwil Bali dan Kantor Perwakilan Mataram masih saja tertutup, hingga Kamis (4/4) kemarin. Bahkan rapat yang sebelumnya berlangsung Kantor Bea Cukai Mataram, dipindah ke lokasi lain. Menurut informasi diserap Suara NTB, hingga Kamis pagi kemarin pejabat Kanwil Bea Cukai Bali masih berada di Mataram. Mereka masih menggelar rapat internal dengan Bea Cukai Mataram, yang membahas terkait kasus yang membelit tiga petugas yang sudah
ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Hanya saja, rapat tidak lagi di kantor Jalan Yos Sudarso 14 Ampenan. ‘’Rapatnya masih berlangsung sampai hari ini, tapi lokasinya dipindah,” kata sumber. Namun tidak diketahui persis lokasi rapat baru itu, karena para pejabat Bea Cukai itu juga sangat menjaga kerahasiaannya. Tidak jelas, sampai kapan pembahasan itu berlangsung. Kepala Kanwil Bea Cukai Bali, Made Wijaya yang berusaha dikonfirmasi melalui ponselnya, tak menjawab hingga Kamis sore kemarin. Bersambung ke hal 5
Tanam 10 Ribu Bibit Pohon Serangkaian HUT Lobar Ke-55
”Forest Tracking” Pusuk Diikuti Warga Asing
(Suara NTB/ist)
Suasana Forest Tracking di Pusuk.
Giri Menang (Suara NTB) Kegiatan forest tracking yang diadakan Pemkab Lombok Barat (Lobar), melalui Dinas Kehutanan di hutan lindung Pusuk perbatasan Lobar-KLU mengundang perhatian wisatawan asing yang kebetulan ada di lokasi itu ketika acara berlangsung. Warga asing dari Australia itu pun langsung ikut kegiatan tracking, mengambil nomor urut lalu bergabung bersama rombongan. Menurut warga asing ini, kegiatan ini cukup menggugah, Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ist)
TGH.M. Zainul Majdi dan H. Zaini Arony (kanan).
LANGGANAN PESERTA -
(Suara NTB/ist)
Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543