HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
16 HALAMAN
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN, 5 MEI 2014
NOMOR 52 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/ars)
PANEN - Amaq Rais (60) panen padi di areal persawahan yang tersisa di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Jempong Baru, Kota Mataram. Sekitar lima tahun lagi, Amaq Rais dan buruh tani lainnya mungkin tidak akan lagi merasakan hasil panen dari areal sawah itu karena sudah berubah menjadi bangunan. Setiap tahun, terjadi penyusutan lahan produktif di Kota Mataram cukup signifikan.
Tiga Kasus Korupsi dari NTB Mandeg di Kejagung
Mataram (Suara NTB) Dari sekian banyak kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung) di tingkat daerah, tiga diantaranya dari NTB. Tiga kasus itu, dugaan korupsi pembangunan Gedung Induk Bandara Internasional Lombok (BIL), kasus Balai Latihan Kerja (BLK) Internasional Lotim dan aliran dana Bank Jabar Banten (BJB) yang diduga mengalir ke oknum pejabat di Lombok Tengah (Loteng). Namun sejak kasus itu ditangani berjalan sejak dua tahun terakhir, hingga kini belum ada kabar perkembangan signifikan. Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Setia Untung Arimuladi, SH, MH yang dikonfirmasi hanya memberi
TO K O H Siap Amankan UN JAJARAN Polda NTB siap mengamankan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) jenjang SMP sederajat di seluruh wilayah kabupaten/kota seNTB yang digelar Senin (5/5) ini. Kapolda NTB, Brigjen. Pol. Moechgiyarto, kepada Suara NTB, menegaskan, pengamanan pada pelaksanaan UN jenjang SMP sederajat ini tidak jauh berbeda dengan mekanisme pengamanan pada saat berlangsungnya UN jenjang SMA sederajat beberapa waktu lalu. Ia mengaku segala persiapan pengamanan pada setiap tahapan siap dilakukan pihaknya Bersambung ke hal 5 Moechgiyarto
KO M E N T A R Waspadai Virus Mers SEBAGAI daerah tujuan wisata dunia, NTB harus mewaspadai masuknya virus baru bernama Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) yang dibawa wisatawan. Selain itu, warga NTB yang telah melaksanakan ibadah umrah ke Saudi Arabia juga dilakukan pemeriksaan di bandara sebelum pulang ke kampung halamannya. ‘’Bila ada penerbangan dari luar negeri ke Bandara Internasional Lombok, bukan saja jemaah umrah saja tetapi penerbangan dari Kuala Lumpur, Singapura dan sebagainya dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) BIL itu mengoperasikan termoscanner,’’ terang Kepala Dinas Kesehatan NTB, drg. Eka Junaidi di Mataram, Sabtu (3/5). Bersambung Eka Junaidi ke hal 5
kepastian bahwa tiga kasus tersebut masih ditangani oleh tim berbeda. Hanya saja, ia sendiri belum tahu bagaimana perkembangannya. “Yang pasti masih ditangani. Tapi apa perkembangannya, besok saya konfirmasi ke tim,” kata
Kapuspenkum dihubungi Suara NTB via ponsel, Minggu (4/5) kemarin. Berdasarkan data pihaknya, hanya kasus BJB yang ada perkembangan signifikan. Berdasarkan laporan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yang
ditulis di laman www.kejaksaan.go.id, dua orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sudah ditahan. Yang ditahan, Hadi Muliawan, mantan Direktur BJB dan Direktur PT Indonesia Antique, Wahyu Hanggono. Dugaan kasus korupsi ini dengan modus pengajuan kredit yang dilakukan oleh 33 perusahaan diduga fiktif ke BJB Cabang Semarang dengan total nilai hingga Rp 24 miliar. Bagaimana keterkaitan dengan pejabat di Loteng yang
Hari Ini, 86.577 Siswa SMP Sederajat Ikuti UN Mataram (Suara NTB) Sebanyak 86.577 peserta akan mengikuti Ujian Nasional (UN) jenjang SMP di seluruh wilayah kabupaten/kota di NTB. Untuk persiapan UN tersebut, soal ujian sudah terdistribusi seluruhnya dengan baik. Dari 86.577 peserta UN masing-masing, 7.304 peserta berasal dari Kota Mataram, 2.898 peserta dari Kota Bima. Kemudian, 10.825 peserta dari Kabupaten Lombok Barat, 3.444 peserta be-
Dari Fakta Persidangan
Tiga Hakim Diduga Langgar Kode Etik
rasal dari Kabupaten Lombok Utara (KLU), 15.926 peserta asal Lombok Tengah, 21.505 asal Lombok Timur, sebanyak 1.852 peserta berasal dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), 7.536 peserta berasal dari Kabupaten Sumbawa. Sebanyak 5.125 peserta berasal dari Kabupaten Dompu serta 10.162 peserta berasal dari Kabupaten Bima. Bersambung H.Imhal ke hal 5
Pergantian Kepemimpinan Nasional Tak Pengaruhi Investasi di NTB Mataram (Suara NTB) Realisasi investasi di NTB diyakini tak akan terpengaruh oleh pergantian kepemimpinan nasional. Bahkan, target realisasi investasi sebesar Rp 6 triliun pada tahun politik ini diyakini akan mampu tercapai. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal dan Perizinan Terpadu (BKPM-PT) NTB, Drs. L. Bayu Windya, M.Si dikonfirmasi di Mataram Sabtu (3/5) terkait kekhawatiran akan menurunnya investasi pada tahun politik ini. ‘’Saya lihat di lapangan itu bagi yang sudah menyelesaikan proses-proses misalnya penguasaan tanah, perizinan itu mereka tetap
jalan. Tidak terpengaruh dengan pergantian suksesi kepemimpinan nasional,’’ujarnya. Menurutnya, investor-investor yang sudah dalam proses pengurusan perizinan dan lainnya tetap jalan. Bahkan sejumlah investor sudah mulai melakukan aktivitas investasinya.’’ Bersambung ke hal 5
Pemilu 2014
diduga menerima aliran dana itu? Apakah kasusnya sudah dihentikan? Kapuspenkum belum bias member penjelasan rinci dan ia meminta waktu untuk mengkonfirmasi tim penyidik terkait dengan perkembangan kasus tersebut. Dalam kasus ini, sebelumnya salah seorang pejabat di Loteng dipanggil dalam kaitan aliran dana BJB, berkaitan dengan kredit yang dikucurkan kepada PT Cipta Inti Permindo (CIP). Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB) Fakta persidangan dalam perkara Lusita Anie Razak dan Subri benar benar dimanfaatkan menjadi pintu masuk Komisi Yudisial (KY) untuk mengusut dugaan keterlibatan hakim. Setidaknya ada tiga hakim yang akan jadi sasaran pemeriksaan, Anak Agung Putra Wiratjaya, Dewi Santini, Desak Ketut Yuni Ariyanti. Dua nama terakhir adalah mantan hakim PN Praya. Reaksi cepat komisioner KY RI ini setelah mendapat data dan fakta yang terungkap di persidangan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram. Bersambung Ridho Ardian Pratama ke hal 5
Satu TPS Hitung Ulang hingga Dua Kali Mataram (Suara NTB) Satu TPS di Kelurahan Tanjung, Kota Bima, terpaksa melalui penghitungan ulang untuk kali kedua di KPU Kabupaten Bima, Minggu kemarin. Penghitungan ulang ini dilakukan setelah adanya rekomendasi Bawaslu Provinsi NTB. Selain di Kota Bima, dua TPS di Kabupaten Lombok Utara juga harus melalui penghitungan suara ulang.
Anggota KPU NTB, Yan Marli, S.Pd, M.M.Pd, yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu kemarin menjelaskan bahwa sebelumnya, TPS di Kelurahan Tanjung itu memang telah melalui proses penghitungan suara ulang karena adanya perselisihan antara sejumlah Caleg DPRD Kota Bima. Dari perselisihan itu, Panwaslu Kota Bima kemudian merekomendasikan pemungutan suara ulang yang akhirnya dilaksanakan oleh
KPU Kota Bima. “Saat itu sudah dilakukan dan selesailah permasalahannya. Sudah selesai, dan kita heran (sekarang) kok muncul lagi. Tapi udahlah, karena itu rekomendasi Bawaslu, ya kita laksanakan kembali,” jelas Yan Marli. Dengan demikian, penghitungan yang dilakukan kemarin merupakan penghitungan ulang yang kedua kalinya. Yan Marli menegaskan, penghitungan ulang ini dilakukan hanya terhadap perolehan suara
anggota DPRD Kota Bima, tanpa menghitung suara DPD RI, DPR RI dan DPRD NTB dari Dapil NTB 6. Menurut Yan Marli, penghitungan ulang dilakukan oleh petugas KPPS atau PPS setempat. Namun, prosesnya berlangsung di KPU Kota Bima. “Kita minta teman KPU Kota Bima untuk memanggil, bertempat di kantor KPU Kota Bima. Kita minta supaya dilakukan di Kantor KPU. Karena kotak suara dan isinya sudah di kantor KPU. Bersambung ke hal 5