Snt05092014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

JUMAT, 5 SEPTEMBER 2014

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 151 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Berbuat Ulah Saat Apel Penegakan Disiplin

Peninjauan Jabatan Struktural Eselon IV Diproses Mataram (Suara NTB) Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH, mengatakan dirinya akan langsung memproses perintah Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang meminta jabatan struktural seorang kepala seksi (kasi) pada salah satu SKPD Pemprov NTB untuk ditinjau. Pihaknya tak ragu lagi untuk meninjau (mencopot) yang bersangkutan dari jabatan struktural oknum pejabat ber-

sangkutan. “Kita akan tinjau, kita akan lakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Kan ndak bisa langsung kita copot, harus BAP dulu. Kalau memang terukur dan sudah ada order seperti itu tidak ada keraguan untuk mengambil langkah seperti itu,” tegas Sekda NTB saat dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Kamis (4/9). Menurutnya, kesalahan yang dilakukan seorang pejabat struktural itu cukup fatal. Di

samping sudah tercatat indisipliner (tidak disiplin), saat gubernur memberikan arahan kepada ratusan PNS lainnya, ia malah berbicara di belakang. “Apalagi di depan pimpinan, itu sebenarnya bentuk indispliner juga. Pimpinan lagi mengarahkan, lagi membentuk disiplin kemudian ada sikapsikap seperti itu maka itu sikap indisipliner juga,” kritiknya. Dalam memberikan sanksi kepada PNS yang indisipliner, lanjut Sekda, ada beberapa tahapan

sanksi yang diberikan kepada PNS sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan. Mulai dari sanksi ringan, sedang dan berat. Sanksi berat yang diberikan, seperti pemberhentian dengan tidak hormat dari PNS, penurunan pangkat dan lainnya. Bersambung ke hal 5 H. Muhammad Nur (Suara NTB/dok)

JAGA PROYEK – Dua petugas keamanan berjaga di pintu masuk proyek “bypass” Bandara Internasional Lombok (BIL) II di Gerung Lombok Barat. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Jalan Nasional Wilayah NTB, akan mengerjakan proyek jalan “bypass” BIL tahap II dengan total panjang di wilayah Lombok Barat 7,3 kilometer dan di wilayah Kota Mataram 700 meter lebih. Untuk pembebasan lahan proyek menghabiskan anggaran mencapai Rp 50 miliar lebih dari APBD NTB dan APBD Lobar. (Suara NTB/ars)

Kasus Alkes Bima Lamban

Kejati NTB Turun Tangan Mataram (Suara NTB) Lambannya penanganan kasus alat kesehatan (alkes) Bima senilai Rp 20 miliar, membuat Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB mengambil sikap. Kasus yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima ini memang belum kunjung tuntas hingga kini, karena alasan tersangka mantan Kabag Keuangan Pemkot Bima, Umar AR masih kabur.

Pimpinan DPRD NTB Ditetapkan Oktober

TO K O H Birokrasi Harus Sehat JIKA ingin pemerintahannya baik, maka birokrasi harus berintegritas. Integritas tidak hanya cukup di-support oleh kejujuran orang–orang di pemerintahan, tapi juga diperlukan mereka yang sehat jasmani. Salah satu syarat sehat jasmani adalah bebas dari narkoba. “Syarat pemerintahan yang sehat ya tentu PNS dan pejabat di dalamnya harus sehat dan bebas dari narkoba,” kata Kepala BNN NTB, Kombes Pol. Drs. H. Mufti Djusnir, Kamis (4/9). Menurutnya, pegawai yang bebas dari narkoba juga menjadi ukuran pemerintahan yang berintegritas. Untuk bisa tahu PNS dan pengendali pemerintahan di dalamnya sehat dan bebas narkoba, tentu harus melalui uji lab, yang biasanya dengan tes urine. Inilah bentuk kerjasama yang dijalin selama ini antara pihaknya dengan Pemerintah Provinsi NTB dan seluruh SKPD di bawahnya. Tes urine yang menyasar seluruh pegawai, dari level pejabat sampai dengan PNS biasa. Dia bersyukur, Gubernur NTB, Dr. TGH.M Zainul Majdi mendukung kegiatan ini demi m e n j a m i n birokrat di dalam pemerintahannya sehat dan bebas dari narkoba. Bersambung ke hal 5 Mufti Djusnir (Suara NTB/ars)

Mataram (Suara NTB) Komposisi empat pimpinan DPRD NTB yang beberapa waktu lalu sempat dirilis Suara NTB rencananya akan ditetapkan menjadi

pimpinan DPRD NTB secara resmi Oktober mendatang. Usulan resmi dari masing-masing parpol untuk komposisi pimpinan DPRD NTB itu telah diterima oleh DPRD NTB.

Ketua Sementara DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH, yang didampingi Sekretaris DPRD NTB, Ashari, SH, MH, Bersambung ke hal 5

Pemerintah-Newmont Sepakati Renegosiasi Kontrak Jakarta (Suara NTB) Pemerintah dan PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) menandatangani kesepakatan poinpoin renegosiasi kontrak pertambangan di Batu Hijau, NTB. Direktur Utama Newmont Nusa Tenggara (NNT) Martiono Hadianto di Jakarta, Kamis (4/9) mengatakan, pihaknya bisa kembali mengekspor konsentrat tembaga dan emas pascakesepakatan tersebut. “Produksi segera mu-

lai dan karyawan kembali bekerja,” katanya. Ia berharap ekspor konsentrat bisa dilakukan mulai pekan depan. Kesepakatan yang ditandatangani pada Rabu (3/9) malam itu baru berupa nota kesepahaman (MOU) amandemen kontrak. Nantinya, MoU akan dilanjutkan penandatanganan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) sebagai pengganti kontrak karya. Bersambung ke hal 5

Satu Tahun Al-Khaer

Birokrasi Dinilai Lambat Ikuti Langkah Bupati Tidak terasa satu tahun sudah berlalu masa kepemimpinan pasangan Bupati H. Moch Ali Bin Dachlan dan Wakil Bupati H. Haerul Warisin memimpin Gumi Selaparang. Pasangan Al-Khaer (Ali kance Haerul) sebagai pemegang tampuk pimpinan tertinggi di Lombok Timur (Lotim) selama lima tahun ke depan mengangkat visi “Mewujudkan Masyarakat Lombok Timur Yang Aman, Adil dan Sejahtera Lahir dan Batin Dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan Dilandasi Iman dan Takwa,” . Bagaimanakah implementasinya selama setahun ini? U P A T I Lombok Timur (Lotim) H. Moch. Ali Bin D a c h l a n menyatakan dirinya tidak merasa sudah satu tahun kembali memimpin Lotim di terhitung sejak 30 Agustus 2013 lalu. Ali BD – panggilan akrabnya — mengaku waktu berlalu seperti hanya beberapa hari saja. Ia selalu lari dan mengejar target dan lupa sudah satu tahun beranjak. Pada tahun pertama kepemimpinannya ini, merupakan tahun yang cukup berat. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/dok)

H. Moch. Ali Bin Dachlan

(Suara NTB/dok)

H. Haerul Warisin

Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati NTB, Suripto Irianto, SH, MH, memastikan pihaknya akan terlibat dalam penanganan kasus tersebut. “Ya kami akan coba sikapi kasus ini (alkes Kota Bima, red),” terang Aspidsus, Rabu (3/9) lalu. Salah satu langkahnya, dengan meminta laporan ke Kejari Bima dan menanyakan sejauh-

mana perkembangan kasus dugaan penyimpangan pengadaan alkes tahun 2012 tersebut. “Kami sudah minta laporan perkembangan ke Kajari Bima. Nanti apa kesulitannya, kami evaluasi,” terang Aspidsus. Jika kesulitannya terkait dengan tersangka yang belum ditangkap, karena masih kabur ke Jakarta, Bersambung ke hal 5


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.