Snt06032015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500

Rp. 75.000 Rp. 80.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

JUMAT, 6 MARET 2015

16 HALAMAN NOMOR 5 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257 (Suara NTB/dok)

TAK OPTIMAL - PLTU Jeranjang yang diharapkan menopang sistem kelistrikan sistem Lombok hingga saat ini belum beroperasi optimal. Dari tiga pembangkit yang diharapkan, baru satu yang bisa operasi. Kondisi ini yang membuat ketersediaan daya listrik di NTB kurang.

Terburuk dan Termahal di Indonesia

Sistem Kelistrikan NTB Ganggu Pertumbuhan Investasi Mataram (Suara NTB) Kalangan DPRD NTB tak memungkiri bahwa sistem kelistrikan di daerah ini terburuk dan termahal di Indonesia. Hal itu disebabkan, lebih dari 80 persen mesin-mesin pembangkit yang digunakan PLN saat ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). ‘’Kalau begini kondisinya, mengganggu investasi di daerah. Jelas itu sangat, sangat (mengganggu investasi),’’ tegas Wakil Ketua Komisi IV Bidang Energi dan Pertambangan DPRD NTB, H. Suharto, ST, MM dikonfirmasi Suara NTB,

Akui Belum Bisa Lepas dari PLTD

Benahi Pembangkit dan Jaringan GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mendorong PLN untuk terus membenahi sistem kelistrikan di daerah ini supaya pemadaman bergilir terus menerus bisa diminimalisir. Pembenahan sistem kelistrikan itu menyangkut masalah pembangkit maupun jaringan. Bersambung ke hal 15 TGH. M. Zainul Majdi

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/ist)

Periksa PJU Kota Mataram DORONGAN agar menindaklanjuti indikasi penyimpangan pada proyek Dinas Pertamanan Kota Mataram, mulai ditindaklanjuti Kejaksaan Negeri Mataram. Bahkan tim Kejaksaan turun mengecek langsung beberapa item proyek di sejumlah titik Kota Mataram. ‘’Bersama tim, saya cek satu per satu, mulai dari Lampu jalan, sampai taman,’’ kata Kajari Mataram melalui Kasi Pidsus, Bersambung Heriya Sakti Saad ke hal 15 (Suara NTB/dok)

PLN Wilayah NTB menyebut telah melaksanakan pelayanannya sesuai standar yang ditetapkan secara nasional untuk memenuhi kebutuhan listrik di NTB. Penegasan itu disampaikan, menanggapi kritik dari anggota Komisi VII DPR-RI yang menyebut harga jual daya listrik di NTB, paling mahal dan terburuk di Indonesia. Kabag Humas PLN Wilayah NTB, H. Amrullah dikonfirmasi mengatakan bahwa yang mahal tersebut bukan harga jual kepada pelanggan. Sebab untuk harga jual ke pelanggan menurutnya sudah ditetapkan oleh pemerintah atas persetujuan DPR-RI. “Yang dimaksud oleh beliau (anggota komisi VII DPRRI) adalah BPP (Biaya

Pokok Produksi) per-kWH. Bahasa awamnya, untuk membuat listrik di NTB masih diatas Rp 3.250 per kWH, artinya untuk membuat listrik 1 kWH, butuh uang diatas Rp 3.250,” terang H. Amrullah di hubungi di Mataram, Kamis (5/3). Penyebabnya, PLN NTB saat ini sebagian besar memang masih menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar solar. Sementara solar yang digunakan untuk operasional pembangkit dibeli oleh PLN dengan harga industri (non subsidi). Sementara harga jual PLN kepada pelanggan untuk saat ini per -kWH masih pada kisaran hanya Rp 800. “Jadi yang dimaksud mahal itu lantaran masih menggunakan solar, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

Kurtubi Tegaskan Divestasi Newmont untuk NTB Mataram (Suara NTB) Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menegaskan divestasi terakhir tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara harus diberikan kepada NTB. ‘’Berikan kesempatan divestasi tujuh persen saham Newmont kepada NTB,’’ kata Kurtubi di Mataram, Kamis (5/3). Kata dia, jika divestasi Newmont diberikan kepada daerah, tentu akan memberikan keun-

tungan karena ada nilai tambah yang diperoleh daerah. “Kita tahu selama ini penerimaan NTB dari pertambangan relatif kecil di banding yang didapat pemerintah pusat,’’ katanya. Karena pajak hasil tambang diambil pusat, sedangkan daerah diberikan royalti dan itu sangat kecil serta tidak menguntungkan daerah. Bersambung ke hal 15

Tujuh Bupati/Walikota akan Dilantik Serentak Mataram (Suara NTB) Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si mengatakan, berdasarkan pengarahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahyo Kumolo kepada pemerintah daerah bahwa pelantikan Bupati/ Walikota dilakukan serentak pada akhir Februari atau Maret 2016. Termasuk pelantikan tujuh Bupati/Walikota yang akan

melaksanakan Pilkada serentak pada Desember mendatang. ‘’Waktu pengarahan di Maluku beberapa waktu lalu oleh Pak Mendagri, pelantikan Bupati/Walikota di akhir Februari dan Maret 2016. Berarti ada tujuh penjabat Bupati/Walikota di NTB,” ujarnya ketika dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Kamis (5/3) siang. Dirjaharta mengatakan, sem-

ula akan ada enam penjabat Bupati/Walikota yang akan dipersiapkan Gubernur untuk mengisi kekosongan kepala daerah. Namun, karena Kabupaten Sumbawa juga ikut dalam pelaksanaan Pilkada serentak pada Desember mendatang itu, maka jumlah penjabat Bupati/Walikota bertambah satu orang, sehingga menjadi tujuh orang. Bersambung ke hal 15

Golkar Mataram Pastikan Konflik Tak Pengaruhi Pilkada Mataram (Suara NTB) Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Mataram H. Ahyar Abduh memastikan konflik di tubuh partai itu tidak akan berpengaruh dalam proses pencalonan paket “Aman” (Ahyar Abduh-Mohan Roliskana) dalam pemilihan kepala daerah 2015. ‘’Konflik Partai Golkar di tingkat pusat ini tidak mempengaruhi pencalonan paket `Aman` dalam Pilkada Kota Mataram, karena kami sudah ada komitmen,’’ katanya di Mataram, Kamis (5/3). Dalam hal ini, katanya, DPD II Partai Golkar sifatnya hanya menunggu keputusan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP), tetapi Ahyar tetap berharap agar Golkar jangan sampai pecah apalagi bubar. “Pada prinsipnya kita ingin yang terbaik untuk Golkar dan ini menjadi

tanggung jawab bersama bagaimana menjadikan Golkar tetap satu,” katanya. Sementara menyinggung pernyataan dari salah satu politisi Golkar yang menyebutkan akan “menghapus” kader Golkar dari kubu Aburizal Bakrie (ARB), Ahyar mengatakan hal itu sah-sah saja karena orang di Golkar adalah orang-ora n g pintar. “Itu sah-

H.Ahyar Abduh

sah saja, karena di Golkar banyak orang-orang pintar,” ujarnya. Ahyar yang juga Walikota Mataram mengatakan, setelah revisi Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, saat ini pihaknya s e d a n g menunggu petunjuk dari DPP terkait dengan mekanisme apa y a n g a k a n digu(Suara NTB/ist)

TO K O H

Kamis (5/3) siang kemarin. Untuk itu, Dewan meminta pemerintah daerah terus mendorong pemerintah dan PLN untuk mengurangi penggunaan PLTD dan memperbanyak pembangkit non PLTD. Bersambung ke hal 15

nakan untuk ditindaklanjuti pada internal partai. “Kalau masalah calon dan paket, di tingkat DPD II Golkar sudah jelas tinggal ditindaklanjuti dengan aturan yang akan digunakan partai,” katanya. Dia mengatakan, paket “Aman” segera melakukan deklarasi setelah ada aturan dan penetapan dari partai. Ahyar mengatakan, berbagai persiapan untuk memenangi Pilkada Kota Mataram yang dijadwalkan Desember 2015 telah dipersiapkan dengan matang. Salah satunya adalah strategi politik bagaimana merebut hati rakyat, apalagi masyarakat di Kota Mataram sudah cerdas dalam memilih siapa yang dinilai layak memimpin Kota Mataram ke depan. (ant/Bali Post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.