Snt06042015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500

Rp. 75.000 Rp. 80.000

20 HALAMAN

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 6 APRIL 2015

NOMOR 29 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Potret Kemiskinan Kota

Ada yang Serumah dengan Sampah Ada yang tidak ‘adil’ dari proses pertumbuhan ekonomi di kota ini. Penilaian ini bisa diwakili dengan semakin tak terkendalinya beton-beton yang ditancap untuk membangun rumah toko (ruko) dan hotel. Rumah- rumah permanen yang dibangun pengembang kian menggerogoti zona hijau dan persawahan. Tapi jika melihat di sudut berbeda, ada warga yang bertahan dengan rumah berbahan gedek, tripleks, lantai tanah, bahkan harus seatap dengan sampah. TUBUHNYA ringkih, tapi masih cukup kuat untuk mengais benda bekas apa saja yang menurutnya bisa dijual. Di usia yang sepuh, 70 tahun, seharusnya menjadi masa istirahat baginya. Tapi Inaq Sapian tak menyerah dengan keadaan. Dia tetap semangat di sisa hidupnya untuk mencari nafkah, walaupun hanya tinggal sendiri. Sampah menjadi sumber penghidupannya, bertahun tahun lamanya. Semua berkah itu akhirnya dari sampah, juga sisasisa pakaian pemberian orang. Apa saja benda itu yang ditemukan di jalan, jika dianggapnya bernilai uang, akan diambil. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/ars)

MENANTI BANTUAN – Inaq Sapian duduk di kamar lusuhnya (kiri) dan Amaq Jalaludin (foto kanan), dua warga miskin di Lingkungan Jempong Timur, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela Mataram. Mereka menanti sentuhan pemerintah melalui bantuan bedah rumah yang dijanjikan.

TO K O H Akan Didalami dan Dikaji PEMPROV NTB telah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2014 sekitar 25 Maret lalu. Dijadwalkan, pada hari ini (Senin, Red) Gubernur akan menyampaikan LKPJ tahun anggaran 2014 itu dalam sidang paripurna. LKPJ itu berisi pemaparan capaian-capaian kinerja pembangunan yang dilaksanakan eksekutif tahun 2014 lalu. Wakil Ketua DPRD NTB, H. Abdul Hadi, SE, MM yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (5/4) siang kemarin mengatakan bahwa Bersambung ke hal 19

Abdul Hadi

KO M E N TTAA R Sudah Siap 90 Persen KEGIATAN puncak Tambora Menyapa Dunia (TMD) tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan sudah dilakukan Pemprov NTB dan lembaga terkait bekerjasama dengan pemerintah kabupaten khususnya Kabupaten Dompu untuk mensukseskan gawe besar tersebut. Hingga Minggu (5/4 ) kemarin, secara umum, persiapan kegiatan TMD 2015 yang puncaknya akan berlangsung 11 Maret 2015 mendatang, sudah mencapai 90 persen. Bersambung ke hal 19

PENURUNAN angka kemiskinan di NTB pada tahun pertama pemerintahan Gubernur Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Wakil Gubernur, H. Muh. Amin, SH, M.Si (TGB - Amin) mengalami perlambatan. Dari target penurunan angka kemiskinan sebesar dua persen per tahun, penurunan angka kemiskinan hanya mampu dicapai sebesar 17,24 persen pada tahun 2014. Atau jumlah penduduk miskin sekarang masih 820.818 jiwa. Data yang dikutip Suara NTB dari ‘’NTB Dalam Angka 2014’’ menunjukkan bahwa pencapaian angka penurunan tahun 2013 sebesar 17,97 persen. Atau jumlah penduduk miskin di NTB pada tahun 2013 sebanyak 843.664 jiwa. Penurunan angka kemiskinan dari tahun 2013 ke 2014 tak mencapai target dua persen. Angka penurunan kemiskinan hanya mampu dicapai sebesar 0,73 persen. Pada lima tahun sebelumnya, periode 2008-2013, capaian penurunan kemiskinan di NTB cukup signifikan, sebesar 6-7 persen dengan angka penurunan kemiskinan ratarata 1,4 persen setiap tahun. Melihat rata-rata penurunan lima tahun sebelumnya, NTB menargetkan pada 2018 kemiskinan di NTB akan tersisa mendekati 10 persen. Gambaran penurunan angka kemiskinan NTB sejak 2002 sampai 2014. Pada

tahun 2002, angka kemiskinan mencapai 27,75 persen atau 1.145.081 jiwa, menurun menjadi 1.054.740 jiwa atau 26,34 persen pada tahun 2003. Menurun lagi menjadi 1.031.605 jiwa atau 25,26 pada tahun 2004. Selanjutnya, pada tahun 2005 dan 2006, angka kemiskinan NTB malah naik dibanding sebelumnya, masing-masing 1.136.524 jiwa atau 25,92 dan 1.156.144 jiwa atau 27,17 persen. Pada tahun 2007, terjadi penurunan yang cukup signifikan, menjadi 24,99 persen atau 1.118.452 jiwa. Pada periode pertama 20082013 pemerintahan TGB yang berpasangan dengan Wakil Gubernur, Ir. H. Badrul Munir, MM, angka kemiskinan mengalami penurunan rata-rata 1,4 persen pertahun. Artinya, angka penurunan kemiskinan tak mencapai target sebesar dua persen pertahun sesuai dengan RPJMD.

Tahun 2008, angka kemiskinan mencapai 23,81 persen atau 1.080.613 jiwa, tahun 2009 sebesar 22,78 persen atau 1.050.948 jiwa. Tahun 2010 turun menjadi 21,55 persen atau 1.009.352 jiwa. Selanjutnya, tahun 2011 menjadi 19,73 persen atau 900.573 jiwa, tahun 2012 menjadi 18,63 persen atau 852.516 jiwa. Menanggapi kecenderungan terjadi pelambatan penurunan angka kemiskinan itu, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di daerah ini, Gubernur bersama Bupati/Walikota se-NTB telah menandatangani nota kesepakatan untuk melakukan gerakan bedah rumah. Gerakan bedah rumah itu dimaksudkan untuk merehabilitasi rumah tak layak huni bagi warga yang saat ini berada di bawah garis kemiskinan. Bersambung ke hal 19

Soal Angka Kemiskinan

NTB Hadapi Pekerjaan Sulit tengah situasi nasional dan global yang sedang tidak berpihak, Pemprov NTB diyakini akan menghadapi tantangan yang sangat sulit untuk mengejar target penurunan angka kemiskinan di tahun ini. Target-target di masa depan mungkin saja bisa diwujudkan jika pemerintah bisa berhemat. Sejumlah dokumen yang dihimpun Suara NTB memperlihatkan, dalam 10 tahun terakhir, persentase penduduk miskin di NTB telah berkurang sebesar 8,02 persen. Dari 25,26 persen pada 2004, persentase penduduk miskin di NTB pada 2014 turun ke posisi 17,24 persen. Dengan kata lain, rata-rata penurunan persentase penduduk miskin selama 10 tahun terakhir berada di angka 0,8 persen tiap tahunnya. Bersambung ke hal 19

Dualisme Golkar

Penganut Aliran Ikut Sana Ikut Sini Kena Sindir Mataram (Suara NTB) – Sikap sejumlah kader yang kerap berpindah dari satu kubu ke kubu lainnya dalam drama dualisme Partai Golkar menuai sindiran di rapat koordinasi dan konsolidasi organisasi yang digelar di Sekretariat DPD Partai Golkar NTB, Sabtu (4/4) lalu. Sayangnya, seluruh anggota Fraksi Partai Golkar DPRD NTB juga tak hadir dalam rapat tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Ketua DPD Partai Golkar NTB kubu Aburizal Bakrie, H. M. Suhaili FT, SH, menegaskan pihaknya menghormati perbedaan sikap antara para kader Golkar yang terjadi selama dualisme kepengurusan DPP Golkar berlangsung. Bahkan, sembari tersenyum simpul, Suhaili juga sempat menyinggung sikap sejumlah pengurus dan

kader Golkar yang terombangambing situasi ini. Menurutnya, ada sejumlah kader Golkar yang dari kubu yang satu, menyeberang ke kubu yang lain, lalu berpindah lagi sesuai perkembangan yang terjadi. “Sekarang ada di kubu sini, tiba-tiba mikir, ah, ke kubu sana. Saya sendiri tidak mempersoalkan itu,” ujarnya, saat memimpin rapat tersebut. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/aan)

RAPAT GOLKAR - Suasana rapat DPD Partai Golkar NTB kubu Aburizal Bakrie yang dipimpin Plt. Ketua DPD Golkar NTB, H. M. Suhaili FT, SH dan Sekretaris Plt, H. Misbach Mulyadi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.