HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
JUMAT, 6 JUNI 2014
16 HALAMAN NOMOR 75 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Wakil Menteri Agama Buka Silaturahim dan Halaqoh Nasional NW Seruan perjuangan, pokoknya NW (Nahdlatul Wathan), pokok NW iman dan takwa. Begitulah kata-kata itu bergemuruh dengan antusias dan penuh semangat, saat organisasi masyarakat NW menggelar Acara Halaqoh Dan Silaturahim Nasional Nahdlatul Wathan di Gedung Sasana Kriya TMII Jakarta, Rabu (4/6). HADIR dalam acara tersebut Wakil Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, anggota DPR RI Daerah pemilihan NTB, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia, Duta Besar Mesir, Prof. Dr. Quraisy Syihab dan para cer-
dik pandai lainnya. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya, menilai ajaran yang dibawa pendiri NW TGKH. Zainuddin Abdul Majid, di negeri ini sangat mengindonesia. Almagfurullah betul-betul menjiwai suasana kebangsaan bangsa Indonesia. ‘’Karena itu, ia diterima oleh seluruh pihak di semua lembaga
dan di semua lapisan masyarakat. Nahdlatul Wathan ini di manapun benihbenihnya ditaburkan itu akan tumbuh subur,” sanjungnya. Sebagaimana diketahui saat ini NW telah tersebar di 20 provinsi yang berada di Pulau Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Pulau Jawa dan Nusa Tenggara, serta telah memiliki lebih dari 900 sekolah dari seluruh tingkatan. Halaqoh dan silaturahim nasional yang dibuka Wakil Menteri Agama ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di Jakarta. Ketua Panitia Penyelenggara Dr. H. Rosiady H. Sayuti, MSc, menjelaskan, Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ist)
BUKA - Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Ketua Umum PB NW TGH. M. Zainul Majdi memukul beduk sebagai tanda dibukanya halaqoh dan silaturahim nasional NW di Sasana Kriya TMII Jakarta, Rabu (4/6).
Mantan Kasat Reskrim Berkelit
KPK Putar Tiga Rekaman Mataram (Suara NTB) Nyaris semua saksi penting yang dihadirkan di persidangan kasus suap mantan Kajari Praya, Subri, SH, MH, berkelit ketika dikonfrontir soal keterlibatannya. Dalam upaya menemukan fakta yuridis, Jaksa KPK memutar rekaman pembicaraan antara terdakwa dengan pihak yang dijadikan saksi. Demikian juga yang dilakukan KPK ketika meminta keterangan Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah (Lo-
teng), Iptu Deni Septiawan (sekarang yang bersangkutan dimutasi sebagai perwira di Ditreskrimum Polda NTB), Kamis (5/6) sore kemarin. Dua jaksa KPK, Ali Fikri, SH, MH dan Asrul Alimina, SH, MH awalnya mendalami peran Deni Septiawan dalam dugaan konspirasi penjerumusan Sugiharta alias Along dalam
sengketa tanah dengan Bambang W. Soeharto. Jaksa ingin mengetahui sejauhmana intrervensi Bambang sebagai Dirut PT. Pantai Aan dan Lusita Anie Razak terhadap penyidik Polres Loteng untuk mempercepat penyidikan kasus Along jilid I dan II. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
KETERANGAN - Mantan Kasatreskrim Polres Loteng Deni Septiawan diperiksa sebagai saksi untuk terdakwa mantan Kajari Praya, Subri dalam sidang di Pengadilan Tipikor di Mataram, Kamis (5/6) kemarin (kiri). Sementara Subri tertunduk saat mendengar keterangan saksi.
TO K O H
Pembayaran Mengendap Rp 8 Miliar
Siaga Antisipasi Kemarau
M. Hasim
PERUM Bulog ikut siaga mengantisipasi dampak musim kemarau panjang yang akan datang. Sekitar 100.000 ton stok beras disiapkan untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan masyarakat. Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Wilayah NTB, Ir. M. Hasim di Mataram mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi segala kemungkinan dampak negatif dari musim kering tahun ini. ‘’Bulog menyiapkan ketahanan pangan masyarakat,” ujarnya, Kamis (5/ 6) kemarin. M. Hasim menyebut pihaknya terus melakukan serapan di lapangan, Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Usut Dugaan Suap Hakim KOMISI Yudisial (KY) RI belum berhenti “memburu” informasi penting terkait dugaan suap ke hakim PN Praya. Dua aktor yang diduga terlibat dalam kasus suap itu, mantan Kajari Praya, Subri, SH.MH dan Direktur PT. Pantai Aan, Lusita Anie Razak, menjadi sasaran pemeriksaan terbaru lembaga pengawas perilaku hakim ini. Pemeriksaan oleh tim KY terjadi beberapa waktu lalu. Dalam rangkamemudahkan pemeriksaan, Bersambung Ridho Ardian Pratama ke hal 5 (Suara NTB/ars)
Tujuh Kabupaten/Kota Nunggak Raskin
Mataram (Suara NTB) Data dari Perum Bulog Divre NTB, sampai dengan posisi saat ini, jumlah uang pembayaran raskin yang masih belum dibayarkan alias mengendap di kabupaten/kota mencapai Rp 8 miliar. Tertunggaknya pembayaran raskin itu dikhawatirkan akan mengganggu distribusi raskin pada bulan berikutnya terutama menjelang bulan puasa dan lebaran. Hal itu dikatakan Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) NTB, Ir. M. Hasim dikonfirmasi usai menghadap Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH terkiat dengan rencana evaluasi program raskin , Kamis (5/6) siang kemarin di kantor Gubernur. “Sampai kemarin itu, tunggakan kurang lebih sekitar Rp 8 miliar lebih,”sebutnya.
Terkiat dengan tunggakan raskin yang masih mengendap di kabupaten/kota itu, Hasim mengatakan Pemprov NTB telah bersurat yang ditandatangani oleh Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si kepada pemerintah kabupaten/kota yang masih menunggak. ‘’Untuk segera menyampaikan kepada pelaksana di
lapangan untuk segera membayar atau melunasi. Karena itu nanti akan mengganggu penyaluran berikutnya terutama menjelang puasa dan lebaran,” imbuhnya. Ia mengungkapkan, dari 10 kabupaten/kota yang ada di NTB, hanya tiga kabupaten/ kota yang tidak menunggak pembayaran raskin. Bersambung ke hal 5
Menelisik LHP atas LKPD 2013 (1)
Hibah dan Bansos Naik Signifikan Pemprov NTB kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2013. Ini merupakan WTP ketiga kali yang diperoleh Pemprov NTB. Namun, temuan apa saja yang terkandung dalam dokumen LHP tersebut ?
Tahun 2012 2013
Realisasi Belanja Hibah Rp 549,15 miliar Rp 669,15 miliar
Realisasi Bantuan Sosial Rp 82,35 miliar Rp 55,88 miliar
* Sumber : L HP BPK RI, diolah Litbang Suara NTB
KECENDERUNGAN meningkatnya jumlah belanja hibah dan bantuan sosial (bansos) di tahun – tahun Pilkada dan Pemilu memang bukanlah isapan jempol. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Bersambung ke hal 5
Total Hibah dan Bansos Rp 631,5 miliar Rp 725,03 miliar