HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id
SUARA NTB
20 HALAMAN NOMOR 102 TAHUN KE 11
E-mail: hariansuarantb@gmail.co.id
Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN, 6 JULI 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Instruksi Presiden Tak Ampuh Dongkrak Harga Jagung Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan secara lisan harga jagung ditetapkan sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Tapi perintah itu tak bertuah. Bulog tidak berani membeli jagung petani tanpa ada regulasi dari pemerintah pusat. Petani jagung di daerah pun keteteran setiap panen akibat harga tak kunjung naik.
TO K O H
(Suara NTB/dok)
SELAIN kasus gedung induk Bandara Internasional Lombok (BIL), ada tiga kasus dugaan korupsi lainnya masih tertahan di Kejaksaan Agung. Diantara kasus itu ada yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, Bersambung ke hal 19
Ironi Petani Jagung
Tony S. Spontana (Suara NTB/ist)
KO M E N TTAA R
Titik Kekeringan Terdeteksi DINAS Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB mengatakan, data sementara pihaknya sudah menerima laporan, sebanyak 12 desa terdeteksi mengalami kekurangan air bersih. Dari 12 desa itu tersebar di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Bersambung ke hal 19 Husni Thamrin (Suara NTB/nas)
05.09
12.22
‘’Operasional oleh Bulog kan belum ada. Mungkin saat ini Bulog itu fokus ke beras. Bagaimana dia harus mampu menyerap beras 100 ribu ton Juni-Agustus mendatang,” imbuhnya. Relevan dengan fakta di lapangan. Harga jagung saat ini memang belum terdongkrak. Bersambung ke hal 19
PROGRAM jagung menjadi primadona di Kabupaten Dompu diantara program unggulan daerah. Program ini mampu meningkatkan ekonomi Dompu dan menjadikan Dompu berada pada urutan ke 2 untuk daya beli di NTB. Merosotnya harga jagung tahun 2015 ini cukup menekan petani, sementara instruksi lisan Presiden Joko Widodo yang menetapkan harga patokan pemerintah (HPP) jagung hanya lips service yang belum terealisasi di lapangan. H.Bambang M.Yasin Bersambung ke hal 19
HARGA ANJLOK - Hamparan tanaman jagung siap panen di Kabupaten Dompu. Petani jagung di NTB belakangan ini mengeluh karena anjloknya harga jagung. Sementara sejumlah petani menunjukkan hasil panennya.
Kasus Tertahan di Kejagung
04.59
rong jagung petani sesuai HPP tersebut. Akan tetapi, instruksi Presiden itu belum bisa dieksekusi Bulog. Kepala Dinas Pertanian TPH NTB melalui Kabid Produksi Tanaman Pangan, Ir. Budi Subagio, MM menilai, penyampaian Presiden dihadapan ribuan petani saat itu seharusnya diamankan oleh Bulog.
(Suara NTB/dok)
SAAT panen raya jagung di Kabupaten Dompu, April lalu, Presiden Jokowi langsung menyebut penetapan harga jagung pipilan kering sebesar Rp 2.700 per Kg dan jagung basah Rp 2.000 per Kg. Badan Urusan Logistik (Bulog) menjadi instansi yang ditunjuk langsung Presiden untuk menindaklanjuti dengan membo-
Pemkab Dompu Kecewa
15.42
18.11
19.26
IRONIS memang, ketika areal dan produksi jagung terus digenjot melalui sejumlah program pemerintah. Namun pada saat bersamaan harga jagung jatuh ke titik terendah dalam setahun terakhir. Tak pelak, petani yang berharap untung malah buntung. Berharap senyum ketika panen, malah meringis melihat kenyataan harga saat ini. Parahnya lagi pemerintah juga tak bisa berbuat banyak dengan kondisi ini. Daerah yang menjadi sentra jagung, seperti di Sumbawa, Bima dan Dompu, saat ini sudah jauh hari “berteriak” soal minimnya pembeli. Imbasnya harga pun jatuh. Di Sumbawa, tepatnya di Kecamatan Labangka sebagai sentra utama jagung sedang miris. Camat Labangka, Har-
tono, S.H, saat pembukaan BBGRM Tingkat Kabupaten Mei lalu dihadapan Bupati Sumbawa mengeluhkan ini. Pembeli terkesan hanya dimonopoli perusahaan tertentu. Petani berharap harga jagung dapat distabilkan harga menjadi di atas Rp 2.000. ‘’Sebab seperti tahun sebelumnya dalam kondisi normal harga jagung berkisar Rp 2.500 per Kg,’’ terangnya. Pihaknya berharap pemerintah dapat mendatangkan para investor khususnya pengusaha pembeli jagung. Mengingat saat ini hanya ada satu pengusaha yang masuk ke Labangka. Kalau kondisi ini dibiarkan, maka sangat berpengaruh terhadap rendahnya harga jual jagung karena tidak kompetitif. Bersambung ke hal 19
Penderita Penyakit Aneh Asal KLU Butuh Bantuan Mataram (Suara NTB) Mahsun (65) warga Dusun Lempenge, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU) menderita penyakit aneh. Di punggungnya tumbuh daging yang awalnya kecil, namun setelah dioperasi, sekarang lebih besar dari kepalan tangan orang dewasa. Warga yang hidupnya pas-pasan ini membutuhkan bantuan untuk biaya perawatan ke RS Sanglah, Denpasar, Bali. Kondisi warga ini secara kebetulan ditemukan Ketua Panwaslu KLU Adi Purnanto, saat turun ke desa desa untuk menjalankan tugas rutin menjelang Pilkada. Bersama dua rekannya, Ibang S. dan Saiful Bahri, mereka mendapat kabar dari warga tentang kondisi Mahsun yang mengalami sakit aneh. Merasa tersentuh yang dialami Mahsun itu, Adi lantas memposting foto dan keterangan tentang kondisi kesehatan warga yang tubuhnya semakin kurus itu. Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/ist)
Mahsun, penderita penyakit aneh
Oknum Anggota Kodim dan PNS Lotim Terjaring Razia BNN Mataram (Suara NTB) Ramadhan bukannya aktivitas terlarang di tempat hiburan berkurang. Justru konsumsi narkoba marak. Dalam operasi yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) NTB, Sabtu (6/7) malam lalu, sedikitnya 16 orang terjaring karena diduga mengkonsumsi narkoba. Dua diantaranya oknum anggota TNI dan oknum PNS. Dari operasi yang dimulai sekitar pukul 22.00 Wita itu, oknum anggota TNI berinisal FM itu terjaring saat di dalam ruangan sebuah kafe di Jalan Bung Karno Mataram. Keberadaan anggota berpangkat sersan di tempat hiburan itu langsung ditangani Polisi Militer (PM) Angkatan Darat (AD) yang dilibatkan dalam operasi.
Oknum yang mengaku bertugas di Kodim 1615/ Lombok Timur itu berkilah, berada di tepat hiburan itu untuk menjalankan tugas pengintaian oknum PNS yang terlibat nakroba. “Saya ini sedang tugas. Diperintah komandan untuk mengikuti IH (oknum PNS),” kilah FM, namun tak dihiraukan petugas PM dan membawanya ke mobil. FM diketahui datang bersama oknum PNS berinisial IH yang diamankan di room berbeda di kafe yang sama. PNS yang mengaku berdinas di Dinas Pertanian Lombok Timur ini kedapatan bersama Ica, Partner Song (PS) di kafe itu. Baik IH maupun FM, langsung dilakukan tes urine bersama pengunjung lainnya. Namun hanya IH yang positif, lantas
digelandang ke Kantor BNN. Operasi itu awalnya disasar hotel di Cakranegara yang diketahui menyediakan tempat karaoke dan minibar. Di dalam minibar ditemukan sejumlah perempuan bersama pasangan laki- lakinya sedang asyik menikmati live music. Seketika hiburan itu dihentikan, seluruh pengunjung, tak terkecuali karyawan diambil urinenya dan dilakukan tes. Apesnya, salah seorang karyawan kafe dinyatakan positif mengkonumsi narkoba, langsung dibawa petugas. Operasi berakhir di hotel lain yang juga menyediakan fasilitas karaoke. Ruang karaoke di basemen hotel itu memang sedang ramai pengunjung. Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/ars)
DIAMANKAN - Petugas BNN saat mengamankan pengunjung kafe yang positif narkoba.
SUARA MATARAM
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
DPRD Kota Mataram Umumkan Usul Pemberhentian H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana
PARLEMENTARIA Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram, Sabtu (4/7) mengumumkan usulan pemberhentian H. Ahyar Abduh sebagai Walikota Mataram dan H. Mohan Roliskana sebagai Wakil Walikota Mataram masa bhakti 2010 – 2015. Pengumuman pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ini disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Mataram, Sabtu (4/7). Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH didampingi dua Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, masing-masing Muhtar, SH., dan I Wayan Sugiartha. Dari dua pimpinan daerah yang diumumkan usulan pemberhentiannya itu, hanya Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh yang terlihat hadir. Sementara Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana tidak hadir. Dari 40 anggota dewan, hanya enam orang yang tidak menghadiri paripurna itu. Sementara itu, dari jajaran pimpinan SKPD nampak hadir lengkap tanpa berwakil seperti paripurna
Halaman 2
yang sudah-sudah. Dalam pengantar rapat paripurna, Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi menyampaikan apresiasinya terhadap duet kepemimpinan H. Ahyar Abduh sebagai Walikota Mataram dan H. Mohan Roliskana sebagai Wakil Walikota Mataram. Selama memimpin Kota Mataram, demikian Didi Sumardi, sudah banyak keberhasilan dan prestasi yang diraih oleh Kota Mataram. Dalam kesempatan itu, sekretaris DPRD Kota Mataram Lalu Aria Dharma BS, SH., diminta membacakan konsep keputusan DPRD Kota Mataram nomor 8 tahun 2015. Keputusan DPRD Kota Mataram itu memutuskan tiga hal. Kesatu, mengumumkan usul pemberhentian H. Ahyar Abduh sebagai Walikota Mataram dan H. Mohan Roliskana, S.Sos., MH., sebagai Wakil Walikota Mataram masa jabatan 2010 – 2015. Kedua, masa jabatan Walikota Mataram dan Wakil Walikota Mataram sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu, bera-
khir tanggal 10 Agustus 2015. Keputusan DPRD Kota Mataram ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, yakni 4 Juli 2015. Keputusan ini didasarkan kepada pertimbangan bahwa sesuai ketentuan pasal 79 UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 tahun tahun 2015 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah yang menyatakan, pemberhentian kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 ayat 1 huruf a dan huruf b serta ayat 2 huruf a dan huruf b, diumumkan oleh pimpinan DPRD dalam rapat paripurna dan diusulkan oleh pimpinan DPRD kepada presiden melalui menteri untuk Gubernur dan/atau Wakil Gubernur serta kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau Walikota dan/atau Wakil Walikota untuk mendapat-
kan penetapan pemberhentian. Menunjuk surat Mendagri nomor 120/ 3262/SJ tertanggal 17 Juni 2015 perihal pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah serta pengangkatan penjabat kepala daerah, mengamanatkan pimpinan DPRD kabupaten/kota mengusulkan pemberhentian bupati dan/atau wakil bupati atau walikota dan/atau wakil walikota kepada mendagri melalui Gubernur dengan melampirkan risalah rapat paripurna dan keputusan DPRD kabupaten/kota tentang pengumuman usul pemberhentian bupati dan/atau wakil bupati atau Walikota dan/ atau Wakil Walikota. Karenanya, perlu menetapkan keputusan DPRD Kota Mataram tentang pengumuman usul pemberhentian H. Ahyar Abduh sebagai Walikota Mataram dan H. Mohan Roliskana sebagai Wakil Walikota Mataram masa jabatan 2010 – 2015. Sementara itu, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dalam sambutan-
nya menyampaikan, untuk melaksanakan amanah pembangunan di Kota Mataram, dirinya bersama Wakil Walikota Mataram telah berkomitmen terhadap hal tersebut. Kebersamaan selalu terjalin, tidak saja antara dirinya dengan Wakil Walikota Mataram, tapi juga antara eksekutif dengan legislatif. Adanya peningkatan pembangunan dalam berbagai bidang, sambungnya, tidak terlepas dari kerjasama yang baik antar berbagai pihak. Walikota menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak. Walikota mengakui, selama memimpin Kota Mataram tentu ada kekurangan dan kekhilafan. Walikota mengaku cukup terharu dengan akan berakhirnya masa jabatannya bersama Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. ‘’Tanpa terasa kebersamaan kita akan segera berakhir untuk periode 2010 – 2015,’’ sebutnya. rapat paripurna itu dirangkaikan dengan acara berbuka puasa bersama. (fit/*)
(Suara NTB/fit)
PIMPIN PARIPURNA - Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH., dan I Wayan Sugiartha memimpin rapat paripurna pengumuman usul pemberhentian H. Ahyar Abduh sebagai Walikota Mataram dan H. Mohan Roliskana Sebagai Wakil Walikota Mataram.
(Suara NTB/fit)
(Suara NTB/fit)
SAMBUTAN - Walikota Mataram. H. Ahyar Abduh menyampaikan sambutannya dalam rapat paripurna di DPRD Kota Mataram.
SALAMAN - Walikota Mataram. H. Ahyar Abduh bersalaman dengan anggota DPRD Kota Mataram dan para pimpinan SKPD yang menghadiri rapat paripurna itu.
Hingga Triwulan Kedua Tidak Bisa Dianggap Sepele
Bangun Kebersamaan
ANGGOTA Komisi III DPRD KotaMataram,Drs.IKetutSugiartamenyayangkansejumlahPuskesmas di Kota Mataram belum memiliki IPAL. Menurut di, pola pengelolaan limbah tidak bisa dianggap sepele. Sehingga ke depan, ia berharap Pemkot Mataram melaluiDinasKesehatanmerencanakan pengolahan limbah yang dibarengi denganpenganggaran. Sebagai solusi jangka pendek, Ketua Fraksi Partai Gerindra ini menyarankan, untuk limbah berupa alat-alat medis, sebetulnya ada kotak limbah medis. ‘’Dikes harus menganggarkan itu (pengadaan kotak limbah medis, red),’’ pintanya menjawab Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Sabtu (4/ 7) sore. Pembuangan limbah pada tempat yang semestinya seperti kotak limbah medis sangat penting artinya, sehingga tidak berdampak pada lingkungan. Dikatakan Ketut Sugiarta, sejatinya harus dianalisa hal yang dalam jangka pendek bisa dialokasikan. Kondisi saat ini memang tidak memungkinkan bagi Dikes untuk menganggar(Suara NTB/fit)
MOMENTUM ramadhan dinilai sebagai bentuk kebersamaan yang perlu ditanamkan oleh masyarakat, baik dalam hal menjaga toleransi, keamanan atau kondusifitas wilayah. Ditemui pekan kemarin, Lurah Pejanggik, Baiq Baktiyanti mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan persiapan pawai takbiran yang rutin diikuti setiap tahunnya. Kegiatan dilaksanakan Pemkot Mataram ini, dinilai juga sebagai bentuk kebersamaan serta mempererat silaturahmi dengan sesama umat muslim. Ditegaskan, orientasi mengikuti lomba ini bukan semata–sama un(Suara NTB/cem) tuk mengejar prestasi atau juara, Baiq Baktiyanti tetapi berusaha menanamkan sikap ukhuwah islamiyah, saling menghargai serta upaya menyiarkan Islam. “Kita tidak pungkiri juara pasti harapan siapapun, tapi yang ingin saya tanamkan adalah bagaimana saling menghargai satu sama lain,” terangnya. Dibandingkantahunlalu,kaliinipihaknyamelibatkandualingkungan saja yakni Majeluk dan Pusaka. Meski terbatas dari sisi anggaran, tapi ia mengakui masyarakat cukup antusias mempersiapkan lomba tersebut. Terbukti di Majeluk, warga membuat konsep baru sehingga diharapkan bisa tampil berbeda dari peserta lainnya. Keterlibatan pemuda–pemudi sangat diharapkan, sebagai proses regenerasi. Karena, tidak menutup kemungkinan remaja di lingkungan penyambung tongkat estafet kepemimpinan di tengah masyarakat. Selain itu, pemuda lebih kreatif dalam menginovasi sesuatu. Baktiyanti enggan menyebutkan konsep apa yang akan ditampilkan pada pawai takbiran nantinya, tapi hasil kreasi pemuda bersumber dari swadaya masyarakat dan kelurahan dapat memberikan inspirasi bagi peserta lainnya. Disisi lain, pemantauan terhadap keamanan selama ramadhan, ia mengaku relatif menurun dibandingkan tahun lalu. Ini terlihat dari upaya aparat dari Polsek Mataram mengintensifkan patroli, sehingga petasan tidak terdengar lagi. “Ketika saya turun pantau, alhamdulillah sudah mulai berkurang,” akunya. (cem)
Drs. Ketut Sugiarta
kan hal itu, mengingatAPBD murni maupun perubahan telah ditetapkan. Untuk itu, anggota Dewan yang konsen terhadap persoalan lingkunganinimengimbauPemkot Mataram menganggarkan pengolahan limbah di semua Puskesmas yang ada di Kota Mataram pada tahun anggaran 2016 mendatang. Pihaknya memang menyayangkan setelah sekian lama beroperasi, sejumlah Puskesmas di Kota Mataram, belum memiliki IPAL. Namun demikian, Ketut Sugiarta memahami, kalau berbicara soal limbah, mutlak membutuhkancost yang tinggi. ‘’Sehingga perlu dianggarkan dengan matang,’’ pintanya. Tetapi kalau Pemkot Mataram berpikir jangka panjang, Kota Mataram akan menjadi kota metropolitan, harus memperhatikan masalah limbah. ‘’Itu dulu yang diperhatikan, baru kota ini bisa menjadi sehat,’’ katanya. Artinya, sebagai fasilitas milik pemerintah harusnya bisa memberi contoh terkait pengelolaan limbah yang baik. Bukan hanya limbah di Puskesmas saja, di tempat-tempat lainpun sebenarnya, begitu beroperasi sudah harus memiliki IPAL. Dia mencontohkan, limbah B3 yang dihasilkan oleh bengkel-bengkel kecil, minimal ada wadah untuk menampungnya seperti drum. ‘’Dikoordinir drum itu, siapa yang boleh mengolah limbah, harus punya izin itu,’’ ucapnya. (fit)
Sejumlah Target PAD Perizinan Belum Tercapai Mataram (Suara NTB) Hingga triwulan kedua sejumlah target pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perizinan belum tercapai. Data yang peroleh Suara NTB dari realisasi PAD tertanggal 25 Mei 2015, sejumlah izin seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru terealisasi 42, 90 persen dari target Rp 3,5 miliar baru terealisasi Rp 1,5 miliar lebih. Izin HO realisasi 79,95 persen dari target Rp 500 juta baru tercapai Rp 399 juta lebih. Sedangkan, izin minuman beralkohol atau SITU IMB memang relatif jauh dari target yakni baru 24,40 persen dari target Rp 25 juta terealisasi Rp 6,1 juta. Sementara, izin trayek relatif melonjak siginifikan dengan realisasi 121,8 persen atau dari target sebelumnya Rp 75 juta terealisasi Rp 91 juta lebih. Terakhir sewa lahan baru 70 juta lebih dari target Rp 90 juta. Ditemui di ruang kerjanya pekan kemarin, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMP2T) Kota Mataram, Drs. Cokorda Sudira Muliarsa mengatakan, khusus izin IMB memang berpatokan terhadap keinginan investor untuk membangun. Dibandingkan tahun 2014 lalu, target IMB melonjak karena ada mall dan hotel yang akan dibangun. “Tahun lalu malah kita melebih target,” ujarnya. Sedangkan, SITU IMB diakui tidak boleh dikeluarkan karena terbitnya Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2015 tentang
pengendalian miras, sehingga realisasinya kurang dari 50 persen. Khusus izin trayek mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu yakni mencapai 121 persen. Realisasi ini setelah sepenuhnya izin trayek dan lain sebagainya dikelola oleh pihaknya. Disisi lain Cokorda menegaskan, perijinan tidak bisa ditekan untuk mengejar target. Pasalnya, Undang–Undang nomor 25 tahun 2009 bahwa badan perijinan hanya melayani izin atau sebagai pelayan publik. Ditemui terpisah, Kepala Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan (Takowasbang) Kota Mataram, Lalu Junaidi mengaku, realisasi IMB tidak terlepas dari investor yang mau menanamkan modal di Kota Mataram. Sehingga, realisasi itu tidak bisa dipaksakan. “IMB itu bukan seperti pajak, berapa masuk itu sudah karuan,” terangnya. Faktor lain juga, karena pemerintah melarang pembangunan di kawasan – kawasan masuk Perda RTRW Kota Mataram. Artinya, aturan ini harus dipertahankan disamping harus melihat perkembangan dinamika pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram. Bisa saja nantinya, Perda RTRW direvisi bahkan di evaluasi. (cem)
SUARA NTB
Halaman 3
(Suara NTB/bul)
Senin, 6 Juli 2015
Ketua BMPD Provinsi NTB, Prijono (dua dari kiri) berpose bersama sebelum operasi berlangsung
Suasana saat operasi katarak berlangsung
Suasana saat persiapan operasi katarak
Mataram (Suara NTB) Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi NTB menggandeng manajemen RSUD Praya Kabupaten Lombok Tengah menggelar kegiatan bakti sosial. Bentuk bakti sosial yang digelar berupa kegiatan peduli operasi gratis bagi penderita katarak yang tidak mampu. BMPD Provinsi NTB menanggung sepenuhnya biaya operasi. Tak kurang dari 35 masyarakat miskin didanai total. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan dan rencananya akan tetap dilaksanakan secara berkelanjutan. Bakti sosial operasi katarak gratis itu berlangsung Sabtu (4/5). Jajaran BMPD Provinsi NTB berkesempatan datang dan melihat langsung para pasien dan pelaksanaan operasi. Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi NTB, Prijono, sekaligus selaku Ketua BMPD Provinsi NTB. Rombongan disambut jajaran manajemen RSUD Praya. Hadir juga mendapingi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, drg. Eka Junaidi. Prijono didampingi beberapa pejabat perbankan anggota BMPD dalam kesempatan itu menegaskan, dukungan kegiatan sosial tersebut dihajatkan untuk mendukung upaya pemulihan para penderita katarak di Pulau Lombok. Diharapkan dengan operasi tersebut, penderita bisa kembali melihat secara normal, sehingga mampu lebih produktif lagi. “Setidaknya penderita bisa lebih normal dan beraktivitas secara normal,” harap Prijono. Sementara ini, dengan keterbatasan anggaran BMPD, hanya 35 orang penderita di Pulau Lombok yang difasilitasi. Ke depan direncanakan bisa dianggarkan lebih besar lagi, dan operasi sejenis difasilitasi untuk dilaksanakan di Pulau Sumbawa yang angka penderita kataraknya lebih tinggi. Menyinggung anggaran yang dibutuhkan, dirinci bahwa setidaknya satu orang penderita, BMPD menanggung biaya operasinya sebesar Rp 2,5 juta. Total anggaran yang dikeluarkan untuk 35 orang dalam kegiatan kemarin mencapai Rp 87,5 juta. “Selanjutnya mungkin lebih banyak lagi yang bisa kita bantu. BMPD memandang mengutamakan kegiatan operasi katarak ini karena manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Sekali lagi, semoga yang sudah dioperasi bisa lebih produktif lagi,” demikian Prijono. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, drg.Eka Junaidi juga menegaskan, hasil penelitan, ada 4 persen potensi dan penderita mata katarak, dari jumlah penduduk NTB. Disatu sisi, penderita yang diperasi di rumah-rumah sakit sangat sedikit jumlahnya. “Ada ratusan ribu yang berpotensi dan menderita katarak di NTB. Usianya juga yang produktif antara 15 tahun ke atas. Disinilah perlunya kepedulian semua pihak, karena tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah untuk mengentaskan penyakit mata katarak ini,” ujarnya. Apa yang dilakukan oleh BMPD Provinsi NTB, diharapkannya akan diikuti oleh pihak-pihak lainnya. Kepala Dinas juga menyampaikan apresiasinya atas kepedulian BMPD selaku komponen masyarakat yang tetap mendukung pemerintah daerah.(bul/*)
(Suara NTB/ris/kmb)
POSE BERSAMA - Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat, SH berpose bersama para pasangan calon yang telah memperoleh rekomendasi dukungan dari DPP PDIP di Mataram, Sabtu (4/7).
DPP PDIP Rekomendasikan Empat Pasangan Calon Mataram (Suara NTB) – DPP PDIP akhirnya resmi merekomendasikan dukungan untuk empat pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Sumbawa Barat dan Sumbawa. Seluruh kader PDIP di NTB diminta untuk mengerahkan kekuatan penuh guna mendukung kemenangan pasangan di empat kabupaten/kota itu. Dukungan itu disampaikan dalam kegiatan yang digelar di Mataram, Sabtu (4/7). Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat, SH bersama jajaran pengurus DPD PDIP NTB, plus para bakal calon yang menerima rekomendasi dan dukungan. Mereka yang telah mengantongi dukungan PDIP itu adalah pasangan Dr. H. Rosiady Sayuti dan H. MNS. Kasdiono di Kota Mataram, H. Najmul Ahyar – Sarifudin, SH di Kabupaten Lombok Utara, Dr. W Musyafirin dan Fud Syaifuddin, ST di Kabupaten Sumbawa Barat serta pasangan H. M. Husni Djibril, B.Sc dan Drs. H. Mahmud Abdullah di Kabupaten Sumbawa. Rachmat pun sempat membacakan bunyi salah satu surat rekomendasi dan dukungan yang diterbitkan DPP, yaitu untuk pasangan
Najmul-Sarifudin. “DPP PDIP menginstruksikan kepada seluruh jajaran partai DPC PDIP Kabupaten Lombok Utara bersama-sama dengan seluruh kader, aktivis dan anggota PDIP di Kabupaten Lombok Utara untuk mengamankan, menjalankan dan memperjuangkan terpilihnya Dr. Najmul Ahyar, SH, MH menjadi Bupati Kabupaten Lombok Utara dan Sarifudin, SH menjadi Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara periode 2015-2010,” ujar Rachmat. Dalam surat tersebut juga ditegaskan, para kader PDIP yang tidak mengindahkan instruksi dan melakukan aktifitas di luar dari kebijakan ini akan diberikan sanksi organisasi. Menurut Rachmat, bunyi surat tersebut seluruhnya sama untuk empat kabupaten/kota dan hanya dibedakan dengan nama masing-masing daerah yang berbeda sesuai nama bakal calon yang didukung. Surat untuk pasangan Najmul-Sarifudin bernomor 349/ in/DPP/VI/2015 tertanggal 28 Juni 2015. Surat untuk pasangan Rosiadi-Kasdiono bernomor 260/in/DPP/VII/2015 tertanggal 1 Juli 2015. Surat untuk pasangan Musafirin-Fud bernomor 347/in/DPP/VI/2015 tertanggal 28 Juni 2015. Surat untuk pasangan Husni
Djibril-Mahmud Abdullah tertanggal 348/in/DPP/VI/ 2015 tertanggal 28 Juni 2015. Surat-surat tersebut ditandatangani oleh Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto, Ketua DPP Bambang DH dan diketahui Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri. Setelah membacakan, Rachmat kemudian menyerahkan duplikat surat rekomendasi dan dukungan kepada masing-masing pasangan calon yang hadir. Rachmat menegaskan, setelah rekomendasi diberikan, giliran para pengurus DPC PDIP di masing-masing daerah yang akan menindaklanjuti dengan menggelar Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus). Dalam kegiatan itu, seluruh kader akan dikumpulkan guna memastikan bahwa mereka hanya mendukung pasangan yang telah mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP tersebut. Rachmat juga menegaskan pihaknya bersama jajaran partai koalisi akan memaksimalkan dukungan yang mereka berikan dengan hadir dalam kegiatan-kegiatan yang digelar oleh pasangan calon di masingmasing daerah. Ia juga mengaku optimis, para pasangan calon ini akan tampil sebagai pemenang di Pilkada 2015. “Saya lihat ini semua sudah siap tempur,” ujar politisi bersuara bariton ini. (aan/*)
Ketua BMPD Provinsi NTB, Prijono (dua dari kiri) berpose bersama dengan seorang pasien setelah operasi katarak
Ketua dan anggota BMPD saat meninjau langsung kegiatan operasi katarak di RSUD, Lombok Tengah Praya, Sabtu (4/5).
SUARA PULAU LOMBOK
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
Halaman 4
Paket Lebaran Rp 21 Miliar
Ali BD Akui Tidak Bisa Berantas Kemiskinan Selong (Suara NTB) Pengadaan paket lebaran untuk 80 ribu Kepala Keluarga (KK) miskin menelan dana Rp 21 miliar dari APBD Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Bantuan paket lebaran itu diakui tidak bisa memberantas persoalan kemiskinan yang terjadi di daerah yang terbilang masih besar catatan angka kemiskinannnya. Demikian disampaikan Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan pada wartawan di Selong, Sabtu (4/7) lalu. Menurutnya, bantuan paket lebaran itu sifatnya karitatif, bukan atasi kemiskinan. Namun, hal ini dianggap jauh lebih baik sebagai sedakah pemerintah untuk dimakan selama beberapa pekan ke depan oleh masyarakat di Gumi Selaparang. Diakuinya, cara-cara pemberian bantuan kepada masyarakat langsung dengan subsidi pemerintah ini di dunia modern saat ini sudah tidak dibenarkan. Ekonomi modern tidak menggunakan metode sedekah. Bagi Kabupaten Lotim dibawah pimpi-
(Suara NTB/rus)
Samsul Bahri
Jumlah Pasien Menurun
Tanjung (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) telah menerima Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) dari KPU pusat. Terhadap data itu, KPUD Lombok Utara pun akan melakukan sinkronisasi data pemilih. Ketua KPUD Lombok Utara, Fajar Marta, S.Sos, melalui Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, Juraidin, Jumat (3/7), mengungkapkan sesuai data pemerintah yang diterima dari KPU pusat, jumlah DP4 di KLU sebanyak 169.079 orang. Angka itu masing-masing 85.248 orang pemilih perempuan dan 83.831 orang merupakan pemilih laki-laki. Artinya pula, hingga saat ini sejak beberapa kali Pemilu di KLU, pemilih perempuan masih mendominasi. “DP4 ini merupakan data pemerintah yang disampaikan melalui ke KPU pusat. Data ini selanjutnya akan kita jadikan bahan penyusunan daftar pemilih, penyesuaian antara DPT Pilpres dengan data yang kita terima dari KPU,” ujar Juraidin. Untuk tahap sekarang ini, KPUD kata dia, masih bekerja melakukan sinkronisasi data. Masingmasing pemilih akan dicocokkan, diteliti serta disesuaikan dengan kondisi terakhir. Seandainya, di antara daftar pemilih tersebut ada yang tercatat meninggal setelah DP4 dari pusat diterima, maka hal tersebut akan diko-
Lahan Tidur KLU Terbanyak di Bayan dan Kayangan
munikasikan lebih lanjut. “Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) sekarang masih bekerja. Yang jelas, DP4 yang kita terima, akurasi datanya sangat tinggi dan merupakan data terbaru hasil up date data dari pemerintah,” sambungnya. Menurut Juraidin, hal penting yang menentukan validasi data pemilih salah satunya terletak pada kualitas sumber daya manusia, yakni PPK dan PPS. Menyikapi hal itu, KPUD KLU telah memberikan bimbingan teknis pemutakhiran data kepada personel KPUD di tingkat kecamatan dan desa itu. Bimbingan bagi pelaksana KPUD itu diharapkan sinkron penerapan aplikasi data pemilih. Melalui upaya itu, diharapkan pemutakhiran data dapat berjalan dengan lancar, demikian pula penerapan aplikasi data pemilih. Lantas, apakah ada kemungkinan data pusat ini akan berkurang atau justru bertambah dengan situasi kependudukan di daerah? Melihat kemungkinan itu, Juraidin lebih optimis angka DP4 dari pusat ini akan mengalami pengurangan dari angka potensial yang disampaikan ke daerah. Namun kepastian penurunannya hanya dapat diketahui setelah dilakukan validasi (pencocokan dan penelitian). Faktor pendorong kemungkinan tersebut dapat berasal dari pemilih yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI/TKW) serta adanya penduduk yang meninggal. (ari)
(Suara NTB/yon)
KUNJUNGAN - Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Umar Septono saat berkunjung ke Mapolres Lotim didampingi Kapolres Lotim, AKBP. Heri Prihanto,S.IK, Sabtu (4/7).
Kapolda NTB Sambangi Rutan Polres Lotim Selong (Suara NTB) Selain menggelar dialog bersama jajaran kepolisian dalam kegiatan kunjungan kerja di Mapolres Lotim, Sabtu (4/7), Kapolda NTB, Brigjen Pol. Drs Umar Septono, SH,MH, menyempatkan dirinya menyambangi ruang tahanan (rutan) di Mapolres Lotim. Tindakan itu dilakukan untuk memantau kondisi rutan di Mapolres Lotim apakah ruang tersebut layak ditempati atau tidak. Selain itu, kunjungan Kapolda NTB ke rutan juga dijadikan sebagai bahan berbagi dan memberikan motivasi kepada para tahanan. “Kunjungan ke rutan itu untuk memantau sel tahanan apakah masih layak atau tidak serta memberikan motivasi kepada tahanan. Sehingga, keluar dari
Layani Masyarakat
sini mereka sadar dan tidak kembali lagi,” ujarnya. Meski kunjungan terbilang cukup singkat, namun kedatangan orang nomor satu di jajaran Polda NTB ini cukup membuat para tahanan termotivasi setelah berdialog beberapa saat. Dalam kunjungan yang dilakukannya itu, ia menilai ruang sel tahanan di Mapolres Lotim cukup kondusif, namun perlu ada inovasi lagi dari Kapolres Lotim untuk lebih menata kembali rutan di Mapolres Lotim. Alasannya, para tahanan harus tetap diberikan pelayan yang baik, dilindungi dan diayomi. Selain itu, ujarnya, aparat yang bertugas di ruang tahanan tersebut harus sering-sering mengunjungi para tahanan. Hal itu dimaksudkan supaya para
tahanan ke depannya tidak merasa asing. Karena, menurutnya, tahanan itu merupakan seseorang yang sedang mendapatkan ujian kehidupan atas kekhilafan dan tindakan yang sudah dilakukannya. Oleh sebab itulah, sudah sepantasnya seorang tahanan itu harus mendapatkan perhatian khusus. Disinggung masalah kekosongan Kasubag Humas di Mapolres Lotim hingga saat ini, Kapolda NTB mengaku akan mengevaluasi personel yang benar-benar tepat menempati posisi itu, terutama yang pandai berkomunikasi. “Nanti akan kita evaluasi, apakah ada personel-personel yang cocok, nanti kalau kita menempatkan sembarangan, malah yang timbul hanyalah masalah,” jelasnya. (yon)
Kapolda NTB Minta Aparat Kepolisian Lebih Matangkan Diri Bumdes LKM Diberi Tenggat Selong (Suara NTB) Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Umar Septono, SH,MH, bersilaturahmi ke Polres Lombok Timur (Lotim). Kedatangan pengganti Brigjen Pol Drs. Srijono ini, tentunya membawa kebijakan baru. Dimana, Kapolda NTB yang baru ini lebih mengedepankan perbaikan mental individual Polri serta mematangkan diri dalam melayani masyarakat, terutama satuan atau jajaran kepolisian yang bertugas di NTB. Kepada awak media di Mapolres Lotim, Kapolda NTB Umar Septono, menjelaskan, keberhasilan anggota polisi dalam menjalankan tugasnya tidak semata-mata diukur dengan tinggi pangkat atau jabatannya. Tapi, dinilai dari pelaksanaan tugas yang dilakukan anggota Polri dalam melayani masyarakat dan memiliki manfaat yang sangat besar yang dirasakan oleh masyarakat. “Jajaran aparat kepolisian harus lebih mematangkan diri dalam melayani masyarakat, karena baik itu pedagang, nelayan, dan tukang ojek maupun masyarakat lainnya. Merekalah yang menggaji Polri, jadi mereka harus kita layani dengan sebaik-baiknya,” ujarnyamengingatkan. Ditegaskannya, aparat kepolisian harus bisa menjadi figur bagi masyarakat serta
memberikan suri tauladan yang baik. Selain itu, kepada seluruh anggota Polri di jajaran Polres Lotim agar mulai melakukan pola baru dalam melayani masyarakat serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Di mana, pola baru yang disarankan Kapolda NTB adalah dengan lebih mengandalkan ramah tamah dan sopan santun dalam melayani masyarakat, tanpa mengedepankan kekerasan. “Pelayanan itu kepada rakyat dan bukan pada pimpinan, jadi paradigma seperti ini perlu kita ubah dalam institusi Polri,”tegasnya. Sementara, dalam dialog yang dilakukan di Gedung Dharma Bhayangkara Polres Lotim, Kapolda NTB mencontohkan kepada jajaran Polres Lotim supaya lebih menghargai antara sesama umat manusia dan mengutamakan dialog dalam menyelesaikan suatu pokok permasalahan. Bahkan, katanya, untuk lebih menjaga keamanan dan ketentraman di NTB, saat ini ia mengaku sedang membangun komunikasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan keamanan di wilayah NTB yang sejauh ini terbilang cukup aman walaupun muncul riak-riak keributan kecil yang terjadi di tengah masyarakat. (yon)
Waktu Lengkapi Izin dari OJK
Tanjung (Suara NTB) Usaha yang dijalankan pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa Lembaga Keuangan Mikro (Bumdes LKM) kini gampang-gampang susah. Usaha ini tidak seperti dulu yang dengan bebas dilakukan dan tanpa melalui pengawasan (kontrol) dari lembaga yang berkompeten. Sebab kini, pascaterbitnya Undang-
(Suara NTB/ari)
(Suara NTB/dok)
Mariadi
diperkirakan kemiskinan Lotim bisa mencapai 62 persen. Menghadapi persoalan kemiskinan ini, katanya, tidak bisa secara instan. Di mana ada kemiskinan struktural dan kemiskinan absolut. Khusus Lotim, di era kepemimpinan Ali BD ini dalam mengatasi kemiskinan, dilakukan pembangunan sektor ekonomi. Antara lain, pembangunan Dermaga Labuhan Haji dengan salah satu tujuan bisa mengatasi kelangkaan sektor tenaga kerja. Hal ini dianggap sifatnya fundamental, meski secara lokal. Pergantian tampuk pimpinan pemerintah, katanya tidak bisa langsung berubah keadaan, karena semua butuh proses. Apalagi bagi daerahdaerah yang notabenenya merupakan daerah minus seperti NTB. Di mana tiap tahun harus dapat suntikan dana terus dari pusat. (rus)
KPUD KLU Sinkronkan Data Pemilih
SELAMA bulan Ramadhan 1436 Hijriah ini pasien yang rawat inap maupun yang rawat jalan mengalami penurunan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R. Soedjono Selong. Hal ini biasa terjadi selama bulan suci ramadhan. Demikian disampaikan Direktur RSUD Dr. R. Soedjono Sleong, dr. Samsul Bahri kepada Suara NTB, Sabtu (4/7). Menurutnya, penurunan terjadi sampai 5-10 persen dibanding keadaan sebelum bulan puasa. “Memang setiap bulan puasa selalu begitu,” ucapnya. Namun, ujarnya, setelah lebaran akan terjadi lonjakan pasien kembali. Penurunan jumlah orang yang sakit selama bulan puasa ini dikarenakan pola makan yang jauh lebih teratur. Berbeda dengan keadaan sebelum atau sesudah bulan puasa. Melonjaknya setelah lebaran, lanjutnya, biasanya jenis penyakit yang menjangkit adalah gangguan pada sistem pencernaan. “Penyakit pencernaan ini paling banyak muncul setelah lebaran nanti,” ujarnya. Soal penurunan jumlah pasien, selain karena Ramadhan penurunan terjadi pascaberlakunya Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Di mana ada dana kapitasi dikelola masing-masing puskesmas. Saat ini cukup dengan datang ke puskesmas sudah bisa teratasi persoalan sejumlah pasien. Dalam aturan, katanya, ada 144 jenis penyakit yang tidak boleh langsung dirujuk ke rumah sakit. Jumlah itu mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya 70 jenis penyakit. Antara lain diabetes, demam berdarah (DB) tingkat dua dan lainnya. Akibat regulasi itu, dialami RSUD Selong sejak berlakunya BPJS Kesehatan itu terjadi penurunan jumlah pasien. Hal ini jelas katanya akan berdampak langsung pada penurunan jumlah target pendapatan yang akan dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD R. Soedjono. (rus)
Tanjung (Suara NTB) Pembangunan di 5 wilayah Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) hingga saat ini masih belum merata dan berkembang secara bersamaan. Dari 5 kecamatan yang ada, menurut Wakil Ketua DPRD KLU, Mariadi, S.Ag., keberadaan lahan tidur di KLU masih dominan tersebar di Kecamatan Bayan dan Kayangan. “Harus kita akui, ternyata di antara 5 (lima) kecamatan yang ada di KLU ini, yang paling banyak memiliki lahan tidur ada di Kecamatan Kayangan dan Bayan,” ungkapnya, Sabtu (4/7). Ia menjelaskan, di dua kecamatan ini cukup banyak lahan yang tidak produktif dan ditanami hanya sekali dalam setahun. Kemampuan masyarakat mengolah lahan turut menyebabkan lahan ini menjadi tidak produktif. Ia mengingat, semasih menjadi anggota DPRD di Lombok Barat, pernah mencuat satu perencanaan kawasan yang disusun SKPD terkait. Bahwa kawasan lahan tidur akan dibuatkan Bendungan Santong - Amor-Amor yang akrab disebut Bendungan Sanmor. Bahkan saat itu, gambar bendungan ini pun telah selesai. “Bila Sanmor ini mampu dibangun menjadi bendungan terkoneksi, maka akan mampu mengairi lahan tidur sekitar 10 ribu hektar. Harapan kita ketika itu, lahan-lahan tidur ini akan tumbuh menjadi lahan produktif dan hijau,” ujar Mariadi. Namun saat ini, lanjut dia, perencanaan itu belum diketahui lebih lanjut perkembangannya. Alasannya, KLU berpisah dengan Lombok Barat, sehingga SKPD di Lobar pun belum menindaklanjuti rencana itu. Lebih lanjut, bakal calon wakil bupati yang akan berpasangan dengan Djohan Sjamsu ini menjelaskan, pihaknya sering terlibat diskusi antara eksekutif dan legislatif menyangkut dua kecamatan (Bayan dan Kayangan) serta menyangkut Bendungan Sanmor. Harus diakui, katanya, pembangunan infrastruktur jalan di KLU lebih banyak mengarah di 2 kecamatan ini. Sedangkan infrastruktur lain seperti air bersih, pendidikan dan kesehatan hampir berimbang dengan kecamatan lain. “Kita pernah melakukan diskusi, seandainya Air terjun Sendang Gila akan dibendung usai SKPD provinsi turun lapangan, ternyata analisa sebagian besar orang mengatakan risikonya besar. Tetapi kalau Sanmor itu bisa menjadi bendungan terkoneksi, maka bayangan saya tidak ada lagi masyarakat Kayangan dan Bayan itu akan masuk menjadi katagori miskin”, katanya optimis. Ia menambahkan, untuk mewujudkan kemungkinan rencana yang telah disusun dulu itu, bukan hal yang mustahil. Hanya saja, harus ada kesepahaman antara eksekutif dan legislatif di Pemda KLU, termasuk komunikasi yang baik antara Pemda KLU dengan pemerintah yang lebih tinggi. Sebab pembangunan bendungan itu sudah pasti memerlukan anggaran yang tidak sedikit, dan APBD KLU pun belum mampu untuk i t u . (ari)
untuk lebih banyak dinikmati langsung oleh rakyat dan bukan oleh pegawai. Ali BD menegaskan, tujuan menjadi pemerintah itu untuk mensejahterakan rakyat. Prinsip, dana APBD tidak habis dijadikan foya-foya oleh aparatur pemerintah. Pemberian bantuan paket berupa 15 kg beras dan paket lainnya dinilai satu cara yang sudah benar dibandingkan tidak memberikan apapun dibandingkan foya-foya. Bicara soal kemiskinan, secara nasional jika dilihat dari katagori bank dunia, masyarakat Indonesia masuk katagori miskin dan menengah. Dibandingkan dengan se-
nan Bupati Ali BD, konsep sedekah yang merupakan perintah dalam Agama Islam menjadi anutan yang akan terus dilaksanakan. “Karena kita kan dasarnya sedekah. Kita saling tolong menolong. Karena dasar hukum kita Islam,” tegas Ali BD – panggilan akrabnya. Meski dunia berteriak melarang subsidi dari pemerintah, namun Bupati kembali menegaskan, Lotim punya anutan sendiri sebagai daerah otonom dalam memberikan perhatian kepada rakyat. Pemberian sedekah kepada puluhan ribu KK Miskin ini diambil dari APBD. Sementara APBD Lotim dihajatkan
luruh negara di Asia, Indonesia disebut terendah income per kapitanya. NTB sebagai bagian dari Indonesia berada secara langsung berada pada peringkat yang sama, di peringkat rendah. NTB, di dalamnya ada Kabupaten Lotim. Orang miskin diukur dengan tidak ada lapangan pekerjaan. Ekonomi lambat, tidak punya sumber daya alam yang dapat menutupi pendapatan. Sementara Lotim mengalami bagian sama dan orang miskin masih banyak. Soal data, yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS) terbilang lebih kecil dari angka yang tersaji dalam catatan penerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam melakukan pendataan kemiskinan menurut bupati mestinya dilakukan melalui sensus kemiskinan bukan dengan cara sampling. Jika dilakukan sensus maka
Undang Nomor 1 tahun 2013 tentang LKM, seluruh Bumdes LKM diharuskan mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Semua desa yang ada di KLU harus memilik Bumdes LKM, dan bagi desa yang belum memiliki Bumdes diberikan tenggang waktu untuk membentuk dan mengurus izin LKM menjadi PT atau koperasi. Izin itu harus diperoleh dari OJK dengan tenggat waktu mengurus sampai 8 Januari 2016,” ungkap Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, PPKB dan Pemdes Kabupaten Lombok Utara (KLU), Drs. H. Jayadi Nurdin, beberapa waktu lalu). Ia menjelaskan, izin Bumdes LKM dari OJK tersebut merupakan amanat UU dimaksud. Hal ini ditengarai untuk mempertegas kedudukan Bumdes LKM selaku lembaga usaha milik Pemdes yang beroperasi untuk memberikan manfaat sekaligus menarik manfaat d a r i H. Jayadi Nurdin
masyarakat. Berdasarkan penjelasan yang diperoleh dari OJK beberapa waktu lalu, kata Jayadi, dasar hukum Bumdes untuk diubah statusnya menjadi Perusahaan terbatas (PT) atau dalam bentuk koperasi diatur dalam undang-undang. Bumdes apapun namanya yang ada di tingkat desa, kini harus mengantongi izin operasionalnya melalui persetujuan OJK. Menyangkut hal teknis terkait amanat UU Nomor 1 tahun 2013 itu, sambung dia, pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 89 tahun 2014. Di mana PP tersebut mempertegas batasan operasional yang ditoleransi, antara lain menyangkut besaran suku bunga pinjaman, serta luas cakupan wilayah yang menjadi area layanan Bumdes LKM suatu desa. “LKM dapat melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah,” imbuhnya. Sementara itu, berbagai sumber menyebut bentuk badan hukum LKM koperasi diatur antara lain, Pemda Kabupaten/Kota atau Bumdes berkedudukan sebagai pemegang saham mayoritas dengan kontribusi saham minimal 60 persen, sedangkan sisanya dapat dimiliki oleh Warga Negara Indonesia atau koperasi. (ari)
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
Tuntaskan Audit Proyek RPH
Kejari Praya Intensifkan Koordinasi dengan BPKP
Tetap Maju di Pilkada MESKI belum mendapat kepastian terkait kendaraan politik yang akan digunakan, Bupati Lombok Tengah (Loteng), H.M. Suhaili, FT, SH, menegaskan niatnya maju kembali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Loteng mendatang. Hal tersebut diungkapkannya saat Safari Ramadhan di halaman Kantor Camat Praya Barat Daya, Sabtu (4/7). “Persoalan maju atau tidak pada Pilkada Loteng mendatang, tergantung keinginan masyarakat. Kalau (Suara NTB/dok) memang masyarakat menH. Suhaili FT dukung, kita siap,” sebutnya. Menurutnya, dorongan dan dukungan dari masyarakat memang jadi pertimbangan utama bagi dirinya untuk ikut bersaing kembali pada pilkada mendatang. Karena akan siasia, kalau ingin maju hanya karena niat sendiri tanpa ada dukungan dari masyarakat luas. Diakuinya, selama hampir lima tahun memimpin banyak persoalan masyarakat yang belum bisa diselesaikan. Apakah itu di bidang kesehatan, pendidikan hingga persoalan infrstruktur jalan. Menurutnya, masih banyak ruas jalan kabupaten di daerah yang ini yang belum bisa diselesaikan sampai sekarang ini, termasuk fasilitas pendukung lainnya. “Terus terang saya katakan, apa yang dicapai selama hampir lima tahun ini belum ada apa-apanya. Tapi paling, sudah ada titik terang tanda-tanda kemajuan yang dialami Loteng,’’ klaimnya. Apa yang dilakukan selama hampir lima tahun terakhir ini, ujarnya, baru meletakkan pondasi awal pembangunan dan bisa dijadikan landasan bagi kemajuan pembangunan Loteng di masa-masa yang akan datang. Dengan begitu, siapa pun yang menjadi pemimpin Loteng ke depan sudah punya pijakan untuk bisa membawa Loteng menjadi daerah yang lebih maju. Suhaili disebut-sebut akan maju dengan beberapa partai politik (parpol) sebagai kendaraan politik, selain Partai Golkar. Salah satunya, Partai Gerindra. Termasuk pula PKS juga tengah mempertimbangkan nama Suhaili untuk diusung sebagai calon bupati pada Pilkada Loteng mendatang. (kir)
Talud Pesisir Pantai
DKP Lobar Panggil Pengelola Hotel di Senggigi Giri Menang (Suara NTB) Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat (Lobar) segera memanggil salah satu pengelola hotel di Senggigi yang melakukan pentaludan pesisir pantai. Meski demikian, tim DKP akan turun ke lokasi untuk mengecek langsung, jika ditemukan pelanggaran, maka pentaludan akan dihentikan. “Memang ada informasi pentaludan di salah satu hotel di Senggigi. Kami akan turun cek ke lokasi, setelah itu kami akan panggil,” ujar Kepala DKP, H. Subandi kepada wartawan, Sabtu (4/7). Dijelaskan, informasinya pihak hotel mentalud, karena ingin mempertahankan lahannya yang tergrus ombak pantai bukan mengambil lahan. Namun apapun alasannya, pihaknya akan tetap mengecek ke lapangan, terkait izin dan kelengkapan kepemilikan lahan. Pasalnya, tindakan ini dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan dari pengelola hotel lainnya. Terpisah, Camat Batulayar, Suparlan membenarkan jika benar salah satu hotel di daerah Mangsit, HI melakukan pentaludan. Pihaknya telah melaporkan ke DKP, sehingga ditindaklanjuti dengan turun ke lapangan bersama. Pengelola melakukan pentaludan, karena alasan sertifikat, namun pihaknya tetap berpegang pada aturan. “Tidak boleh talud sembarangan,” ujarnya mengingatkan. Pihaknya meminta ke DKP agar mengecek lokasi, supaya kalau bisa dihentikan, karena khawatir menimbulkan masalah. Sebab bisa saja hotel lain meniru tindakan dari hotel tersebut, sehingga menjadi preseden buruk bagi pariwisata Senggigi di masa mendatang. Selain masalah talud di Senggigi, talud di Sekotong juga belum tuntas. Satpol PP Lobar seolah memberi kelonggaran bagi pengusaha membangun di sempadan pantai. Hal ini dibuktikan pembangunan talud di daerah Sekotong yang jelasjelas melanggar aturan sempadan pantai belum dibongkar. Pemda bahkan sepakat dengan pengusaha membiarkan bangunan itu dan hanya menyesuaikan dengan bangunan sebelumnya, asalkan aduan di polres dicabut. Kasi Penegakan Peraturan Undang-undang pada Satpol PP Lobar, Hanik Hariyanto beberapa waktu lalu, menyatakan talud di sempadan pantai di Sekotong tidak dibongkar Semua, bangunan itu hanya dibongkar sebagian sekadar menyesuaikan dengan bangunan yang ada. (her)
(Suara NTB/dok)
BELUM DIBONGKAR - Inilah talud di Sekotong yang belum dibongkar. Namun, pembongkaran akan dilakukan sedikit dengan alasan penyesuaian bangunan.
Sejumlah THM Diduga Langgar Waktu Operasional Giri Menang (Suara NTB) Tempat Hiburan Malam (THM) di kawasan Senggigi diberi izin oleh Pemda untuk tetap buka selama bulan Ramadhan, namun nyatanya sejumlah kafe diduga melanggar izin. Sejumlah kafé diduga melanggar waktu operasional, mereka buka melebihi waktu yang ditetapkan oleh Pemda. Dari pengakuan warga, rata-rata tempat hiburan buka setiap pukul 22.00 WITA setelah selesai Shalat Tarawih. Di mana ketentuan jam buka hiburan berbeda-beda, seperti kafé dan karaoke ditetapkan waktu operasional dari pukul 22.00-24.00 WITA. Sedangkan kalau diskotik mulai pukul 22.00 sampai pukul 01.00 dini hari. Kebanyakan pengelola tempat hiburan mematuhi jam buka ini. Namun hasil pantauan justru pelanggaran terjadi ketika hiburan akan ditutup. Karena pengusaha diberi toleransi sehingga mereka memanfaatkan waktu itu. Menurutnya, aparat seharusnya tegas dalam hal ini. jangan diberi kesempatan menambah waktu. Dikonfirmasi terkait hal ini, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Hiburan, Zahar Mahmud berdalih hiburan tutup sesuai waktu. Namun karena ada toleransi penambahan 30 menit, maka dikira molor. “Kan ada toleransi dari Polres Lobar,” ujarnya. Ia mengaku menerima aturan yang dibuat pemda. Sebab hal ini juga menyangkut kenyamanan ibadah umat Muslim selama Ramadhan. “Kami akan jalani aturan ini,”ujarnya. Terkait pengurangan jam operasional, tentunya pengusaha akan mengalami kerugian. Sebab pasti ada pengurangan pelanggan, namun pihak pengusaha akan menerimanya. (her)
(Suara NTB/kir)
KAWAT BERDURI - Tampak bagian depan kantor KPU Loteng, yang telah dipasangi kawat berduri oleh pihak kepolisian menjelang masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
Pengamanan Kantor KPU Loteng Diperketat Praya (Suara NTB) Pengamanan di sekitar kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Tengah (Loteng) dalam sepakan terakhir mulai diperketat aparat kepolisian. Apalagi masa pendaftaran pasangan bakal calon kepala daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Loteng tahun 2015 ini tinggal menghitung hari. Pantauan Suara NTB, Sabtu (4/7), menunjukkan, tidak hanya aparat kepolisian dari Polres Loteng yang mulai tampak berjaga-jaga di pos penjagaan yang ada. Bagian luar kantor KPU Loteng juga sudah dipasang barikade pengamanan tambahan, berupa kawat berduri, baik dari dari sisi barat hingga utara kantor, sampai pintu gerbang utama. Kapolres Loteng, AKBP Nurodin, SIK, MH, pengamanan kantor KPU Loteng menjadi fokus utama pihaknya saat ini. Pasalnya, kantor KPU saat ini
menjadi pusat seluruh kegiatan persiapan tahapan pelaksanaan Pilkada Loteng. Di mana banyak dokumen-dokumen penting yang memang harus dijaga. “Sekarang kantor KPU menjadi pusat semua dokumen pilkada. Jadi fokus pengamanan kita pusatkan di sana,” jelas Nurodin. Diakuinya, penambahan pengamanan berupa kawat berduri memang sudah menjadi standar pengamanan yang disiapkan aparat kepolisian. Untuk paling tidak, bisa mencegah ada gerakan-gerakan yang ingin mengganggu persiapan pilkada. Disinggung penempatan personel kepolisian di kantor KPU Loteng, Nurodin mengaku masih belum banyak. Karena memang dari sisi kebutuhan, belum mendesak untuk dilakukan pengerahan pasukan pengamanan dalam jumlah besar. Mengingat, sampai sejauh ini seluruh pros-
es dan tahapan persiapan pelaksaan Pilkada Loteng masih aman dan terkendali. Secara umum, situasi keamanan wilayah juga masih landai. Belum nampak ada indikasi gejolak yang menjurus ke konflik yang dipicu situasi politik daerah menjelang pilkada kali ini. “Harapan kita, kondisi seperti sekarang ini bisa terus bertahan sampai seluruh tahapan pelaksanaan Pilkada Loteng selesai,” ujarnya. Meski demikian, pihaknya bukan lantas berdiam diri. Pengawasan di tingkat bawah tetap dilakukan. Di mana seluruh personel telah diinstruksikan untuk melakukan deteksi dini terhadap persoalan-persoalan yang bias muncul menjelang perhelatan agenda politik lima tahunan ini. “Dan, tentunya dukungan dari seluruh lapisan masyarakat sangat diharapkan. Demi terwujudkan pelaksaan Pilkada Loteng yang aman dan lancar,” pungkas Nurodin. (kir)
Dianggap Tak Sesuai Prosedur
Sejumlah Mantan Pejabat di Lobar Ancam Mengadu ke Komisi ASN Giri Menang (Suara NTB) Sejumlah mantan pejabat Lombok Barat (Lobar) yang dinonjobkan (distafkan) pada mutasi akhir tahun 2014 lalu mengancam akan mengadu ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Pasalnya, sejumlah mantan pejabat ini menilai penurunan pangkat mereka menjadi staf (dinonjob) tidak sesuai prosedur. Terbukti, KASN menegur Pemda, karena mutasi diduga melanggar prosedur. Demikian ditegaskan mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, H. Poniman bersama mantan Kepala Dinas Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan, H. Dahrun, saat jumpa pers, Sabtu (4/7). Mereka menggelar jumpa pers menanggapi pernyataan kepala BKD, jika mutasi yang menonjobkan lima pejabat eselon II telah sesuai prosedur, karena dinilai tak mampu melaksanakan tugas. Diakuinya, sejak adanya mutasi 2014 lalu, dirinya bersama sejumlah pejabat eselon II yang dinonjobkan tidak pernah mau berbicara, baik di media massa atau mau melapor ke KASN atau memasukkan ke PTUN. Mereka ingin menjaga kondusivitas daerah, sehingga kebijakan Pemda yang baru mereka yang dinonjobkan bisa diakomodir lagi. “Namun setelah ada statemen Kepala BKD, HM Syukron, bahwa seolah-olah mutasi saat itu dengan menonjobkan lima pejabat eselon II telah sesuai prosedur, mendorong sejumlah mantan pejabat yang lain untuk melakukan itu (mengadu ke KASN),” ungkapnya. Apalagi salah satu dasar
Belakangan pihak kejaksaan dihadapkan dengan beberapa kendala yang dihadapi hingga membuat proses audit dan perhitungan negara terhadap proyek belum bisa tuntas sampai sekarang ini. “Ada beberapa masalah yang dihadapi. Tapi proses audit tetap berlanjut,” ungkap Kasi Pidsus Kejari Praya, A.A Raka Putra Dharmana, SH, kepada Suara NTB, Minggu (5/7). Pihak BPKP Perwakilan NTB sebelumnya sudah memberikan beberapa petunjuk untuk dipenuhi Kejari Praya guna mendukung proses audit yang tengah berjalan. Pihak Kejari Praya, ujarnya, berupaya memenuhi petunjuk yang diberikan BPKP Perwakilan NTB tersebut. “Setiap ada kesulitan bagi kita dalam memenuhi petunjuk tersebut, selalu kita koordinasi,” terangnya. Artinya, setelah ada koordinasi baru bisa ditemukan solusi atau jalan keluar dari kendala yang dihadapi, sehingga proses audit sampai sekarang bisa berjalan, meski agak sedikit lamban. Disinggung target waktu penyelesaian proses audit, Raka mengaku belum bisa memastikan. Karena itu semua sangat tergantung BPKP sendiri. Pihaknya dalam hal ini hanya
membantu memenuhi catatan dan petunjuk yang diminta oleh BPKP. Selebihnya, masalah proses audit sudah sampai mana dan sampai kapan akan digelar, sepenuhnya ada di tangan BPKP Perwakilan NTB. “Yang pasti, proses audit masih berjalan,” tegasnya. Audit yang dilakukan BPKP NTB menjadi penentu dari proses penyelidikan kasus dugaan korupsi pembangunan RPH Barabali tersebut. Pasalnya, pihak Kejari Praya baru akan bisa menetapkan status kasus tersebut ke tahap penyidikan setelah proses audit selesai. Dalam proyek senilai Rp 1,4 miliar tersebut, Kejari Praya sudah memeriksa 6 orang saksi. Termasuk Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB bersama kontraktor pengawas, rekanan hingga panitia pelaksanaan proyek. Dari hasil uji teknis yang dilakukan oleh tim ahli dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan ESDM Loteng sebelumnya, ditemukan adanya indikasi kerugian negara dengan nilai kerugian ditaksir hinggaratusan juta. Untuk menguatkan indikasi tersebut Kejari Praya meminta BPKP NTB melakukan audit kerugian negara. (kir)
Daerah Krisis Air Butuh Bantuan
Dewan Temukan Proyek Sumur Bor Diduga Mubazir (Suara NTB/her)
JUMPA PERS - Mantan pejabat eselon II lingkup Pemkab Lobar menggelar jumpa pers terkait alasan pembebasan tugas dari jabatan tahun 2014 lalu. penilaian yang disebutkan pernyataan siap mundur, karena tak mampu menjalankan tugas. Menurutnya, seolah statemen ini menilai mantan pejabat tidak mampu menjalankan tugasnya. Sementara Poniman menilai pernyataan ini keliru dan tak layak disampaikan Kepala BKD. Sebab setahunya, pejabat eselon II dan III hingga staf tidak ada membuat surat pernyataan, namun yang ada penandatangan pakta integritas. Dalam pernyataan pakta integritas itu, terdapat pernyataan bahwa jika kepala SKPD tidak bisa melaksanakan target yang ditentuan maka dengan sendirinya mundur atau dimundurkan. Ia mengaku para mantan pejabat yang menjadi staf diduga tidak sesuai prosedur, karena dinilai tak ada dasarnya yang bisa dibuktikan. Salah satunya, untuk menyatakan pejabat eselon II tidak mampu melaksanakan tugas harus ada dasarnya melalui proses pemeriksaan, pembuk-
tian dan berita acara. Seperti hasil evaluasi oleh tim yang menilai, pejabat diberi surat teguran dan peringatan, disidang terkait pelanggaran yang dilakukan. “Tapi mana hasil penilaian ini. Tibatiba pejabat eselon II dinyatakan tidak mampu melaksanakan tugas,” jelasnya. Sejauh ini proses itu tidak diberlakukan bagi mantan pejabat eselon II, ia mengaku tidak pernah dikonfirmasi dan dipanggil terkait kesalahan yang dilakukan, sehingga dinonjobkan. Ia juga tidak pernah terima SK. Menurutnya, melepas jabatan eselon II itu, termasuk hukuman berat, karena pejabat itu terbukti melakukan pelanggaran berat. Seperti melanggar aturan, tidak loyal, perbuatan tercela dan sudah korupsi. Namun mereka bertanya-tanya apa kesalahan yang dilakukan, sehingga dibebastugaskan dari jabatan. Jika pada dasarnya tidak sanggup melaksanakan tugas, maka ia meminta ditunjukkan baik oleh Sekda, BKD dan baperjakat yang lain. (her)
ADD Ditambah
Kades Diminta Lebih Serius Layani Masyarakat Praya (Suara NTB) Alokasi Dana Desa (ADD) yang digelontorkan bagi desadesa yang ada di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mulai tahun ini sudah ditambah besarannya. Untuk itu, kepala desa (kades) bersama jajaranya diminta lebih serius melayani masyarakat. Jangan malah sebaliknya, justru semakin enggan melayani masyarakat. Permintaan tersebut disampaikan Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT ,SH, saat tatap muka dengan para kades dan jajaran pemerintah desa se-Kecamatan Praya Barat Daya, Sabtu (4/7) malam. Ia menjelaskan, adanya penambahan besaran ADD bagi desa sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat kepada pemerintah desa. Dengan hara-
Praya (Suara NTB) Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Praya mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTB. Apa yang dilakukan Kejari Praya bertujuan bisa menuntaskan proses audit dan perhitungan kerugian negara terhadap proyek pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Barabali Kecamatan Batukliang Lombok Tengah (Loteng) secepatnya.
pan, kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah desa kepada masyarakat bisa lebih baik. “Pemerintah pusat sudah memberikan perhatian kepada pemerintah desa. Jadi desa juga harus lebih serius mengurus masyarakatnya,” sebut Suhaili. Saat ini, ADD yang diterima desa-desa di Loteng sudah jauh lebih besar dari tahuntahun sebelumnya. Bahkan, akan terus ditambah dari tahun ke tahun oleh pemerintah pusat, sehingga tidak ada alasan bagi pemerintah desa untuk tidak memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya. Besarnya alokasi dana yang diberikan ke desa, diharapkan banyak program yang dilaksanakan oleh desa. Sehingga dengan program
tersebut bisa mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Tidak kalah penting, dalam menyusun dan melaksanakan program d itingkat desa, pemerintah desa hendaknya bisa melibatkan seluruh elemen masyarakat, sehingga pelaksanaan program bisa mencapai hasil yang optimal, karena didukung masyarakat. “Untuk mencapai hasil pembangunan yang optimal, semua elemen masyarakat di desa harus bersatu,” sebutnya. Dengan bersatu, semua persoalan yang dihadapi pasti akan bisa diselesaikan, karena bagaimanapun berat beban persoalan yang dihadapi, akan menjadi ringan kalau dihadapi dengan bersamasama. (kir)
Giri Menang (Suara NTB) Di tengah bencana kekeringan yang mulai melanda daerah Lombok Barat (Lobar), banyak masyarakat sangat berharap bantuan dari Pemda, khususnya sumur bor. Namun nyatanya, justru bantuan sumur bor yang dibangun di tengah kota lokasinya tidak sesuai, sehingga terkesan mubazir. Anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) Gunung SariBatulayar, H. Zulkarnain menemukan proyek sumur bor yang dibangun di depan Taman Kota Sandik tak sesuai kebuhan masyarakat. Proyek yang tak dketahui dibangun oleh Pemda (Distamben) atau PDAM itu dibangun di tengah kota, karena sudah ada jaringan PDAM. “Proyek itu mubazir, kok dibangun di tengah kota? Sementara banyak daerah lain yang dilanda kekeringan yang perlu dibangunkan sumur bor,” kritiknya, Sabtu (4/7). Ia mengaku, proyek itu belum diketahui siapa yang membangun. Alasannya, sejak awal dibangun tidak ada plang proyeknya. Sejak awal, masyarakat kurang dilibatkan, sehingga mereka kurang tahu informasinya terkait proyek ini, apakah dibangun Pemda atau PDAM. Namun, katanya, jika pun Pemda dan PDAM yang membangun harusnya memikirkan aspek kebutuhan masyarakat. jika berbicara kebutuhan air, di daerah sekitar Sandik ter-
layani PDAM. “Jadi apa alasan ada proyek sumur bor di sana?” tanyanya. Sedangkan di daerah lain yang krisis air seperti di Dusun Penanggak, Gubuk Atas dan beberapa dusun lain seperti Batu Bolong butuh bantuan sumur bor. Namun entah apa pertimbangan sumur bor itu dibangun di daerah itu. Ketua Komisi I DPRD Lobar ini pun akan mempertanyakan ke Pemda terkait dasar pembangunan proyek di daerah itu tanpa memikirkan azas manfaat bagi masyarakat yang jauh lebih membutuhkan. Pengakuan warga, ujarnya, tidak terlalu tahu persis siapa yang membangun proyek itu. Karena sejak dimulai proyek itu tidak dipasang plang. “Tidak tahu siapa yang bangun, ada yang bilang pemda dan PDAM,’’ ujarnya. Pantauan koran ini sumur bor itu sudah selesai dikerjakan, sumur itu dibangun di sudut paling kiri Taman Kota Sandik. Pada proyek itu dipasang pula mesin diesel. Menanggapi hal ini Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi Lobar, Dayat, mengaku, tidak ada jika ada pembangunan di daerah itu. Setahunya, sumur bor dibangun di Dusun Duduk Batulayar. “Bukan di Sandik kalau proyek kami, mungkin itu proyek provinsi,” ujarnya. Untuk tahun ini, tambahnya pembangunan sumur bor hanya satu lokasi, yakni di Dusun Duduk. (her)
(Suara NTB/her)
SUMUR BOR - Proyek sumur bor ini diduga mubazir, karena dibangun di tengah kota Sandik. Sementara warga yang membutuhkan sumur bor justru belum diakomodir pemerintah.
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
PARLEMENTARIA Suara Suara SuaraKTC KTC KTC
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 6
Kerjasama DPRD Kabupaten Sumbawa Barat dengan Harian Suara NTB
DPRD KSB Umumkan Usul Pemberhentian Bupati/Wakil Bupati Periode 2010-2015 Taliwang (Suara NTB) DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jumat pekan lalu, menggelar sidang paripurna istimewa. Adapun agenda dalam sidang tersebut yakni menyampaikan pengumuman usul pemberhentian bupati/wakil bupati periode 2010-2015. Sebagaimana diketahui, kepemimpinan bupati Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM dan wakilnya Drs. H. Mala Rahman akan berakhir pada 12 Agustus mendatang. Dan sesuai dengan amanat Undang Undang, DPRD bertugas mengajukan usul pemberhentian
pimpinan kepala daerah. “Kegiatan hari ini dalam rangka menjalankan amanat UU,” jelas ketua DPRD KSB, Muhammad Natsir, ST dalam sambutannya saat membuka sidang paripurna. Ia mengatakan, 10 tahun masa kepemimpinan bupati Zulkifli Muhadli dan Mala Rahman bukan waktu yang singkat. Sebagai pemimpin KSB pertama, pasangan tersebut telah berhasil meletakkan pondasi pembangunan daerah pada tempatnya dan hingga kini berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
SK DPP Demokrat untuk Husni - H. Mo Sedang Diproses Sumbawa Besar (Suara NTB) Ketua Tim Pemenangan Pasangan H. Husni Djibril – H. Mahmud Abdullah (Husni-Mo) yang juga Ketua DPC Demokrat Sumbawa, Syamsul Fikri, M.Si, yang kini tengah berada di Jakarta sedang mengurus SK DPP Demokrat untuk pasangan dimaksud. “Saya masih menunggu selesainya rapat Majelis Partai yang dipimpin Bapak SBY bersama Tuan Guru Bajang (Ketua DPW Demokrat NTB) yang menggodok pencalonan Kepala Daerah. Insya Allah, seminggu sebelum Lebaran SK pasangan ini sudah keluar,” tandas Fikri via seluler kepada Suara NTB, Minggu (5/7). Fikri berharap tak ada lagi masalah terkait SK pasangan ini. Agar selesai Lebaran bisa langsung dideklarasikan. Bahkan telah direncanakan deklarasi besar-besaran bertepatan dengan perayaan halal bihalal yang akan menghadirkan Tuan Guru Bajang. “Sebelum daftar ke KPU, kita akan deklarasikan besar-besaran bersamaan halal bihalal. Untuk diketahui, SK pasangan Husni-Mo dari DPP PDIP sudah keluar. Kini tinggal menunggu SK dari DPP Demokrat. Koalisi PDIP dan Demokrat yang mengusung Husni-Mo hampir dipastikan final dan optimis akan memenangkan Pilkada. (arn)
Aksi Curanmor Kembali Terjadi di Sumbawa Besar Sumbawa Besar (Suara NTB) Setelah sebelumnya terjadi dua tindak pidana curanmor, kini aksi curanmor kembali terjadi di wilayah hukum Polres Sumbawa. Hal ini menimpa korban Rahayuono (52) warga Jalan ST. Kaharuddin Nomor 15 RT 2 RW 5 kelurahan Brang Bara kecamatan Sumbawa. Sepeda motor miliknya digondol pencuri pada Jumat (3/7) sekitar pukul 23.30 Wita. Sepeda motor dengan nomor polisi EA 4102 AC ini diparkir di depan Gedung Lapangan Pragas kelurahan Seketeng. Awalnya yang bersangkutan memarkirkan sepeda motornya di tempat dimaksud sekitar pukul 21.00 Wita. Saat diparkirkan, sepeda motornya dalam keadaan stang terkunci. Betapa kagetnya Rahayuono, sekitar pukul 23.30 Wita saat hendak mengambil sepeda motornya, namun sepeda motor tersebut sudah tidak ada di tempat semula. Sebelumnya hal serupa juga terjadi pada Selasa (30/6) lalu. Dalam sehari terjadi dua aksi curanmor. Burhanuddin Sutomo (18) warga dusun Genang Genis RT 3 RW 2 desa Kerato kecamatan Unter Iwes kehilangan sepeda motor Suzuki Satria F miliknya, warna biru hitam dengan nomor polisi EA 2938 HB saat diparkirkan di depan toko depan Lapangan Kerato. Kejadiannya sekitar pukul 23.00 Wita pelapor memarkirkan sepeda motornya di depan Lapangan tersebut dalam keadaan stang tidak dikunci. Kemudian sekitar pukul 23.00 Wita sepeda motornya sudah tidak ada di tempat tersebut, sehingga dilaporkan ke Polres Sumbawa. Kejadian serupa juga menimpa Ahmadi (42) warga kampung Surya Bhakti RT 3 RW 8 kelurahan Pekat kecamatan Sumbawa. Pedagang ini, kehilangan sepeda motor Supra Fit warna hitam miliknya, dengan nomor Polisi EA 6022 A saat diparkirkan di pinggir jalan depan Toko Wibowo kelurahan Seketeng. Saat itu sekitar pukul 13.30 Wita, Ahmadi memarkirkan sepeda motornya dan langsung masuk ke dalam pasar untuk berjualan. Tidak lama kemudian, pelapor yang hendak pergi shalat merasa kaget melihat sepeda motornya sudah tidak ada di tempat semula. Sehingga dilaporkan ke Polres Sumbawa. Kasubag Humas Polres Sumbawa, Iptu Waluyo kepada Suara NTB, Sabtu (5/7) membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya sudah melakukan pengecekan ke TKP dan menanyakan saksi-saksi yang berada di sekitar untuk melakukan pendalaman. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam meninggalkan barang berharga terutama sepeda motor. Bila perlu untuk mengantisipasi terjadinya curanmor, sepeda motor dibuatkan kunci ganda dan memastikan sepeda motor dalam keadaan terkunci saat ditinggalkan. “Kami sudah melakukan olah TKP untuk menanyakan saksi yang berada di sekitar tempat tersebut,” tukas Waluyo. (ind)
“Apa yang kita lihat dan bisa nikmati hari ini dalam berKSB semua adalah hasil dari kepemimpinan beliau berdua,” kata politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Dengan pencapaian yang telah diperoleh daerah hingga detik ini, Natsir pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan apresiasi terbaik bagi bupati dan wakil bupati. “Saya dan seluruh anggota mewakili masyarakat KSB menghaturkan rasa terima kasih kepada beliau yang sudah berhasil membawa daerah dengan pencapaian
yang sudah dipereoleh daerah saat ini,” tukasnya yang langsung disambut tepuk tangan anggota dan para hadirin peserta sidang. Pengumuman usul pemberhentian bupati dan wakil bupati periode 2010-2015 itu sendiri, ditetapkan DPRD KSB melalui surat Nomor 13/ KEP/DPRD/2015 tertangal 3 Juli. Wakil Ketua DPRD KSB, Fud Syaifuddin, ST yang membacakan surat ketepatan tersebut menyebutkan, selanjutnya surat itu akan disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dalam sidang paripurna istimewa itu sendiri, bupati Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM tampak tak hadir. Hanya wakil bupati Drs. Mala Rahman yang hadir, namun demikian suasana sidang sebagai salah satu bentuk pelepasan resmi DPRD atas bupati/wakil bupati periode 2010-2015 itu terasa sendu. Usai sidang, nampak ketiga unsur pimpinan menyalami wakil bupati demikian juga setelah turun dari podium sidang, beberapa anggota tampak menyalami wakil bupati dua periode itu. (bug/*)
(Suara NTB/bug)
PARIPURNA - Kegiatan sidang paripurna istimewa DPRD KSB, Jumat lalu dengan agenda pengumuman usul pemberhentian bupati/wakil bupati periode 2010-2015.
BJS Kembalikan Mandat ke DPP PAN Sumbawa Besar (Suara NTB) Ketua DPD PAN Sumbawa, Burhanuddin J. Salam, S.H, atau BJS, telah mengembalikan mandat pertama DPP PAN yang diberikan kepada pasangan H. Husni Djibril - BJS. Namun setelah paket ini buyar, BJS mengembalikan mandat tersebut kepada DPP. Hingga saat ini, DPP PAN belum mengeluarkan rekomendasi apalagi SK untuk siapapun. “Jadi, kalau ada info-info yang menyatakan seseorang telah memegang SK dari DPP PAN, setelah saya (BJS) mengembalikan mandat/rekomendasi DPP untuk maju di Pilkada Sumbawa, itu hanya move politik yang sudah basi dan membosankan. Sebab mekanisme di PAN tidak akan keluar rekom apalagi SK tanpa sepengetahuan pimpinan partai di tingkat Kabupaten (untuk Pilkada Kabupaten/ Kota) dan pimpinan partai di tingkat Provinsi. SK yang dikeluarkan DPP PAN harus sudah dalam bentuk pasangan calon dan partai koalisi sudah lengkap,” tandas BJS kepada Suara NTB, Sabtu (4/7).
BJS pun menceritakan, pertama kali mandat DPP dikeluarkan untuk Husni-BJS bersamaan dengan daerah lainnya yang menggelar Pilkada serentalk 2015. Namun setelah paket Husni - BJS buyar, tentu SK ini tidak lagi berlaku. Namun BJS yang tak lagi bergandengan dengan Husni juga dilirik banyak figur calon bupati lain yang namanya kini beredar di publik. Bahkan BJS sempat membangun komunikasi politik. Namun, pihaknya menyampaikan ke DPW PAN NTB dan DPP PAN hanya melamar dan dilamar PDIP khususnya calon Bupati Husni Jibril. “Karena saya memegang komitmen tersebut,
maka mundur dari bursa pencalonan dan tidak lagi maju di Pilkada Sumbawa,” tukasnya. Kemudian pada 1 Juli lalu, BJS pun mengembalikan mandat tersebut ke DPP PAN. Sampai saat ini, belum seorang pun dan siapapun yang memegang rekomendasi apakagi SK DPP PAN untuk Pilkada Sumbawa. Mekanisme di PAN, rekom itu harus berbentuk pasangan lengkap dengan mitra koalisi. Ini berlaku bagi siapapun baik kader internal maupun eksternal. “Info valid dari DPP, pada 2 Juli setelah saya mengembalikan mandat, DPP mengeluarkan surat tugas kepada M. Jabir untuk mencari mitra koalisi selama
(Suara NTB/arn)
Burhanuddin J. Salam 7 hari kedepan. Saya tegaskan itu bukan rekom, apalagi SK. Hanya surat tugas. Apapun rekom atau SK yang beredar saat ini di luar keputusan DPP, berarti ilegal,” tandasnya. BJS tetap memegang teguh konsistensinya sampai saat ini. Sekaligus pembelajaran bagi yang lain, komitmen itu lebih terhormat ketimbang memaksa maju dengan pertimbangan tidak rasional. Yang jelas untuk Pilkada Sumbawa,
figur yang nantinya diusung PAN tidak ada lagi dikotomi KIH-KMP. PAN tetap memprioritaskan kader, namun PAN juga sangat rasional apabila ada non kader yang mempunyai visi membangun daerah. Terutama yang berpeluang menang besar, PAN akan mengambil figur tersebut. Termasuk isu dukungan PAN ke pasangan MukhlisBaijuri (MUJUR), BJS juga tak menampiknya. Komunikasi pun sudah dibangun. Namun yang jelas, PAN dengan Gerindra Sumbawa sudah bersepakat membangun kosisili bersama pada tingkat partai/lembaga. Mengenai figur yang akan diusung, diserahkan ke mekanisme masing-masing partai. “Itulah bunyi surat balasan DPD PAN Sumbawa terhadap surat DPC Gerindara Sumbawa, prihal permohonan koalisi bersama PAN. Kami menyepakati koalisi sementara ini pada tingkat lembaga/partai,” demikian BJS. (arn)
Pedagang Ketiban Berkah di Bulan Ramadhan Sumbawa Besar (Suara NTB) Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu umat Muslim di seluruh Dunia. Dari momen Ramadhan hampir semua pedagang penghasilannya semakin meningkat. Tak terkecuali Ibu Atis, seorang pedagang menu makan di jalan Puncak Ngengas RT 7 RW 3 kelurahan Pekat. Dimana pada bulan Ramadhan ini penghasilannya semakin meningkat dibandingkan bulan-bulan lainnya. Kepada Suara NTB, Minggu (5/7), Bu Atis, sapaan akrabnya, mengakui dalam bulan Ramadhan ini penghasilannya semakin meningkat. Per harinya bisa mencapai sekitar Rp 4 juta. Bahkan terkadang bisa mencapai Rp 5 juta meskipun waktunya tidak sebanyak bulan lain. Sementara di bulan-bulan lain, dari hasil dagangannya mencapai sekitar Rp 3 juta. “Ada perkembangan, bulan Ramadhan banyak pembeli yang datang dibandingkan bulan lainnya,” imbuh Atis.
Untuk menjalankan usaha dagang “Totang Rasa” Bu Atis dibantu oleh empat karyawannya. Adapun menu-menu yang dijual diantaranya, makanan khas Sumbawa, seperti Sepat, Urap, Ikan, dan lain-lain. Selain itu, Bu Atis juga menjual aneka jajanan berbuka, seperti es buah, kolak, berongko, dan lain-lain. Dari aneka jajanan tersebut juga memperoleh penghasilan yang meningkat pada bulan Ramadhan, dengan jumlah sekitar Rp 800 ribu per harinya. Lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang sekitar Rp 500 per hari. “Dagangan tetap habis, karena para pembeli tetap berbondong-bondong untuk membeli. Hal ini selain harga terjangkau, juga usaha kami sudah sangat lama,” tukas Atis. Pantauan Suara NTB di lokasi, nampak para pembeli yang berbondong-bondong menyerbu dagangan Bu Atis. Sehingga meskipun dibantu empat karyawannya tersebut, tak jarang para pembeli antri menunggu untuk membeli menu yang disediakan. (ind)
(Suara NTB/ind)
BERKAH - Para pembeli datang memadati tempat berjualan Bu Atis di Sumbawa, Minggu (5.7). Berkah bulan Ramadhan diakuinya memberikan banyak rezeki berlipat ketimbang bulan lainnya.
KSB Dapat Tambahan Kuota Haji KSB Tak Masukkan Dividen Taliwang (Suara NTB) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memperoleh tambahan kuota haji pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Penambahan itu berasal dari porsi kursi Jemaah Calon Haji (JCH)
yang sebelumnya gagal melakukan pelunasan Ongkos Naik Haji (ONH) pada gelombang pertama beberapa waktu lalu. Tambahan kuota haji yang diperoleh KSB itu sebanyak 18 JCH. Dengan rincian untuk jemaah lanjut usia (Lansia) sebanyak 16 orang dan dua sisanya jemaah berpasangan. “Jadi totalnya kita dapat tambahan 18 JCH dari porsi kursi yang tidak bisa dilunasi,” jelas kepala Kantor Kementerian Agama (Kandepag) KSB, Drs. H. Syarifuddin kepada media ini. Untuk JCH lanjut usia, mereka diambil dari pendaftar tahun 2012. Syarifuddin menjelaskan, porsi kursi Lansia itu sesuai dengan kebijakan Kemenag yang memprioritaskan JCH lansia untuk pemberangkatannya. Sedangan dua orang JCH pengikut terdiri dari istri dan anak JCH yang sudah lebih dulu masuk dalam porsi pemberangkatan tahun ini. “Untuk JCH Lansia batasnya harus pendaftar tahun 2012. Di atas tahun itu tidak boleh. Nah kalau jemaah pengikut ada seorang istri yang kebetulan suaminya naik tahun ini dan ada anak JCH yang orang tuanya juga dapat jatah tahun ini,” urai Syarifuddin. Guna memastikan ke-18 JCH kuota tambahan itu bisa melunasi ONH pada waktunya nanti, kantor Kemenag KSB sudah berkoordinasi baik dengan JCH langsung maupun pihak keluarga. Pihak Kemenag ingin memastikan semua alamat dan nomor kontak (hp atau telpon) jemaah tetap aktif setiap waktu. Dengan begitu saat ada pemberitahuan pelunasan, maka Kemenag dapat dengan mudah menghubungi para jemaah. Menurut Syarifuddin, waktu pelunasan ONH bagi jemaah tambahan ini sangat singkat. Sesuai ketentuan hanya diberikan waktu selama lima hari sejak adanya pemberitahuan pelunasan dari Kemenag. “Sementara ini pusat belum infokan kapan mulainya. Maka itu sebagai bentuk persiapan, kami minta semua nomor hp jemaah. Dengan begitu, kalau ada info kita bisa segera kabarkan ke mereka untuk melakukan pelunasan secepatnya,” paparnya. “Untuk biaya pelunasan mereka sudah siapkan. Jadi tinggal tunggu jadwal saja, Insya Allah mereka akan langsung membayarkan kekurangan ONH-nya,” sambung Syarifuddin. (bug)
ke Pos Pendapatan di APBD
Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) nampaknya belum berani berangan-angan untuk segera memanfaatkan hasil pembayaran dividen atas kepemilikan saham dari PT Daerah Maju Bersaing (DMB). Buktinya pada pembahasan APBD Perubahan 2015 mendatang, pemerintah tetap tidak akan memasukkan keuntungan dari perusahaan patungan dengan dua daerah lainnya itu (NTB dan Sumbawa) dalam rangka pembelian saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) pada pos pendapatan. Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan Daerah (DPPKD) KSB Ir. Amin Sudiono mengatakan, sejauh ini pemerintah tetap berkomitmen belum akan memasukkan keuntungan kepemilikan saham dari PT DMB tersebut. Pasalnya hingga kini pihak PT DMB belum memberikan kepastian kapan akan membayar kewajibannya itu kepada para pemegang saham. “Alasan mereka (DMB) belum terima dari PT Multi Capital walau sudah kita beberapa kali menagihnya. Dan ini juga saran DPRD karena mereka konsultasi ke provinsi minta daerah jangan masukkan dulu deivden DMB itu,” jelasnya kepada wartawan. Keputusan pemerintah tidak memasukkanlagidividenPTDMB sebagai salah satu sumber pendapatan pada pos anggaran APBDP 2015 memang menjadi pilihan yang tepat. Karena dalam dua tahun terakhir (sejak 2013, red), KSB terus saja tidak bisa menye-
lesaikan program kerjanya karena PT DMB tak kunjung memberikan dividen kepada KSB selaku salah satu pemegang saham. Padahal pendapatan dari dividen PT DMB itu sudah dimasukkan dalam pos anggaran pendapatan daerah. Berkaca dari pengalaman itu, Amin mengatakan, sejak APBD murni 2015 pemerintah tidak lagi memasukkan dividen PT DMB dalam pos anggaran pendapatan. Sebab selain belum jelas apakah dapat dibayarkan atau tidak, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah mengingatkan daerah agar dalam menyusul APBD dilakukan secara realistis. “Sekarang itu semakin sulit dengan penerapan pertanggungjawaban akrual. Jadi tidak boleh sembarangan membuat program kalau anggarannya belum jelas, karena kalau tidak terlaksana tetap akan menjadi hutang daerah. Makanya kita tidak akan buat program yang sekiranya anggarannya kita harap dari dividen DMB itu, sebab belum jelas juga kapan baru bisa dibayarkan,” cetus Amin. Pada bagian lain Amin menjelaskan, persiapan pembahasan APBDP 2015 diperkirakan akan dimulai pada bulan Agustus mendatang. Sejumlah pos pendapatan sudah mulai terlihat jumlahnya salah satunya pembagian royalty PT NNT dari pemerintah pusat yang sejauh ini pada kisaran Rp 28 miliar. “Perpres terbaru menyebutkan kita akan dapat royalti Newmont sebesar Rp 28 miliar. Mungkin akan ada perubahan saat pembahasan (APBDP) nanti,” timpalnya. (bug)
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
Halaman 7
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456
Kerjasama Sekretariat Daerah Kabupaten Bima dengan Harian Suara NTB
1,5 Tahun Memimpin, Bupati Bima Catat Sejumlah Keberhasilan Bima (Suara NTB) Tidak terasa, perjalanan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bima di bawah kepemimpinan Bupati Bima Drs. H. Syafrudin H.M. Nur, M.Pd, M.M berjalan 1,5 tahun. Selama memimpin 1,5 tahun, Syafrudin mencatat sejumlah prestasi dan hasil positif . Hal ini disampaikan pada upacara peringatan hari jadi Bima ke-375 yang dilaksanakan di halaman kantor Bupati Bima, Minggu (5/7). Memasuki penghujung masa pengabdian sebagai Bupati Bima, kerja keras dan sejumlah program strategis telah dijabarkan pasca pencanangan Tahun Kerja Berkelanjutan. Antara lain penyelesaian pembangunan fisik tiga unit kantor SKPD dan tahap pertama pembangunan Kantor Bupati Bima yang menyerap anggaran senilai Rp. 24,5 miliar. Selanjutnya, sebagai
bukti Tahun Kerja Berkelanjutan pada tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 18 miliar lebih untuk keberlanjutan pembangunan tahap ke2 Kantor Bupati Bima tersebut. Pada sektor pertanian sebagai penyangga kehidupan sebahagian besar masyarakat, pada tahun 2015 telah berhasil mendapatkan anggaran sebesar Rp 115,94 miliar lebih dan sampai dengan Bulan Juni 2015, nilai dana yang diserap sebesar Rp 67,45 miliar atau 58,17 persen. Terkait percepatan pembangunan sektor pertanian ini, Kabupaten Bima sebagai salah satu sentra komoditi bawang merah di Propinsi NTB memiliki potensi lahan yang cukup tersedia dan saat ini baru dimanfaatkan 50 persen atau lebih kurang 5.000 hektar dari potensi yang ada. Selanjutnya di bidang pendidikan, ditilik dari aspek anggaran, belanja daerah untuk kegiatan pendidikan dari tahun ke tahun mengalami pen-
Diduga Kesalahan Perencanaan
Silpa APBD Bima Rp 105 Miliar Bima (Suara NTB) Sesuai dengan hasil penyampaian Pandangan Umum (PU) Fraksi-fraksi dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu, diketahui sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) Kabupaten Bima sebesar Rp 105 miliar. Silpa tersebut pun dinilai paling tinggi dalam sejarah Pemkab Bima. Oleh karenanya, agar penyerapan berjalan dengan baik, Dewan pun meminta agar pembahasan pengelolaan keuangan dilaksanakan tepat waktu. Anggota DPRD Bima, M. Aminurlah, SE, Sabtu (4/ 7), menyebutkan, besarnya Silpa yang mencapai Rp 105 miliar lebih tersebut tak lepas dari kesalahan dalam perencanaan. Seharusnya, penyerapan baik dalam triwulan maupun per semester sesuai dengan yang direncanakan. Namun yang terjadi, justru banyak Daftar Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL) yang belum diselesiakan. “Banyak pihak ketiga yang menyelesaikan pekerjaan yang belum dibayar,” ujar duta Patai Amanat Nasional (PAN). Lebih jauh, katanya, ini merupakan pembelajaran bagi Bupati Bima agar kedepan bisa mengelola perencanaan dengan baik. Begitu juga terhadap pengelola keuangan, agar menjadi bahan penilaian kinerja. “Sejauh mana penyerapan yang dilakukan, karena perencanaan ini harus dilakukan dengan matang” tandas Aminurlah. Oleh karenanya, kedepan dia meminta dalam pengelolaan keuangan daerah, bisa tepat waktu dalam hal pembahasan sesuai dengan PP 58 tahun 2005. Namun disebutkannya, Silpa tersebut saat ini tetap ada di kas daerah. Nantinya anggaran tersebut akan alokasikan sebagai anggaran lanjutan. (use)
ingkatan yang cukup menggembirakan. Jumlah belanja urusan pendidikan untuk tahun 2014 mencapai 42,42 %, melebihi dari target 20 % sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini menggambarkan tingginya perhatian Pemkab Bima terhadap bidang pendidikan. Kerja keras jajaran Pemerintah dan komitmen serta dukungan anggaran dalam APBD, telah mengantarkan Pemkab Bima meraih prestasi kerja yang membanggakan, yang ditunjukkan dengan “Pencapaian Terbaik Sanitasi Berbasis Lingkungan Tahun 2014”. Pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat tinggi untuk membuka isolasi antar wilayah Kecamatan dengan penyediaan fasilitas jaringan jalan dan jembatan yang memadai bagi masyarakat. Pada tahun 2014, telah dilaksanakan kegiatan penanganan
dan rehabilitasi jalan dan jembatan dengan total anggaran sebesar Rp 43,4 miliar. Demikian halnya pada sektor infrastruktur, semangat mewujudkan pembangunan jalan dua lajur dari perbatasan Kota Bima sampai jembatan Palibelo kurang lebih 12 km ini tengah dikerjakan. Tahap awal yang dikerjakan tahun 2015 ini, sepanjang 3.300 meter dari anggaran APBN senilai Rp. 60 miliar. Selain itu, perpanjangan landasan pacu Bandara Sultan M. Salahudin Bima dari 1.650 meter menjadi 2.250 meter dengan senilai Rp 26,2 miliar pada tahun anggaran 2015 terus diperjuangkan. Dalam penanggulangan kemiskinan semakin menurun yaitu dari 19,41 % pada tahun 2010 dan diproyeksikan menjadi 15,13 % pada tahun 2014, melebihi target RPJMD Kabupaten Bima sebesar 17,41%. Keberhasilan ini tidak lepas dari beragam program penanggulangan kemiskinan baik
(Suara NTB/use)
HUT BIMA - Bupati Bima, H Syafruddin H.M. Nur, M.Pd MM saat menjadi inspektur upacara dalam upacara peringatan Hari Jadi Bima ke-375, Minggu (5/7). yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, maupun APBN yang bersifat integral dan saling bersinergis bagi penurunan angka ke-
miskinan di Kabupaten Bima. Keberhasilan pembangunan tersebut juga tercermin pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten
Bima yang mengalami peningkatan cukup tinggi dari 65,61 poin pada tahun 2010 menjadi 67,75 poin pada tahun 2014. (use/*)
Kubur Diri Warnai Aksi Sengketa Lahan di Bima Bima (Suara NTB) – Puluhan orang yang mengatasnamakan kelompok ahli waris keluarga H. Mansyur H. Abidin H. Abdollah ( Alm ), pada Sabtu (4/7) melakukan aksi unjuk rasa di bandara Sultan Muhamad Salahuddin Palibelo Kabupaten Bima. Aksi tersebut terkait sengketa tanah antara ahli waris dengan pihak Bandara. Ahli waris mengubur diri dalam aksi protes yang telah bertahun-tahun tak kunjung rampung itu. Pantauan Suara NTB, Sabtu (4/7) sekitar pukul 08.40 Wita, bertempat di Bandara Sultan Salahudin Bima, warga menuntut : Kementerian Perhubungan RI, Kepala Bandara Sultan M. Salahudin Bima dan Pemda Bima untuk segera membayar dan melunasi tanah sisa dengan 60 are dari 1,74 hektar kepada ahli waris. Saat aksi berlangsung keluarga ahli waris langsung blokir jalan dengan menggunakan berugak, kemudian melakukan penggalian lobang di lahan Bandara tersebut. Akibat aspirasinya tidak diindahkan dua orang perwakilan ahli waris melakukan aksi kubur diri sampai dua jam. Setelah lama menunggu, Kepala Bandara Muhamad Salahuddin Bima, M. Auryadin S, SE, M.Mpub menemui perwakilan ahli waris. Menu-
rutnya uang untuk membayar sisa pembayaran tanah yang kini dipermasalahkan oleh keluarga pemilik tanah sebesar Rp 1,2 miliar. Namun Auryadin sampai kini mengaku masih kebingungan untuk memberikan sisa uang tersebut. Pasalnya setelah meninggalnya H. Mansyur, banyak sekali yang memberikan surat dan mengaku sebagai ahli waris dari H. Mansyur. “Masih ada sisanya tapi kami tidak ingin memberikan kepada yang tidak berhak,” katanya. Untuk menindaklanjutinya, pihak bandara akan berkoordinasi dengan Pemda Bima terkait tata cara pembayaran, dan rencananya uang sebesar Rp 1.2 miliar ini akan dititipkan sementara ke Kantor Pengadilan Negeri Raba Bima. “Biar nanti pihak PN yang lebih tahu bagaimana
(Suara NTB/uki)
KUBUR DIRI – Ahli waris dari pemilik sebagian lahan bandara Sultan Salahuddin, Bima, mengubur diri dalam aksi unjuk rasa menuntut sisa pembayaran lahan yang dijadikan bandara, Sabtu (4/7). pengaturan tata cara pembayarannya,” pungkasnya. Setelah menerima tanggapan dari perwakilan Bandara Bima, keluarga ahli waris H.
Mansyur H. Abidin H. Abdollah (Alm) membubarkan diri dengan tertib. Dalam aksinya keluarga tersebut tidak menggangu aktivitas penerbangan
kedatangan dan keberangkatan dan dikawal ketat oleh aparat kepolisian Polres Bima di pimpin Kabag Ops, Kompol M. Muslih. (uki)
Pemkab Bima Jalin Kerjasama Gaji Ke-13 Penanganan Rawan Pangan
M. Aminurlah
(Suara NTB/ist)
Bima (Suara NTB) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan Universitas Gadjah Mada (UGM) bersepakat untuk mendorong pengembangan kawasan tangguh pangan di Kabupaten Bima. Kemitraan ini ditandai Peluncuran Kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan Tahun 2015 yang bertepatan dengan puncak peringatan Hari Jadi Ke375 Bima di halaman kantor Bupati Bima, Minggu (5/7). Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah yang diwakili oleh Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan pada Dirjen Pengembangan Daerah Tertinggal, Drs. Supriyadi, M. Si, Bupati Bima Drs. H. Syafrudin H. M. Nur, M. Pd, M.M dan Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM Kabupaten Bima 2015 lr. Ambar Pertiwiningrum, M. Sc., Ph.D. Penandatanganan tersebut kemudian dilanjutkan dengan launching kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan tahun 2015. Kerjasama yang akan direalisasikan dalam bentuk fasilitasi Penanganan Daerah Rawan Pangan berupa bantuan penyediaan bibit sumber pangan (Pertanian Peternakan dan Perikanan) secara berkelanjutan melalui pengembangan sumber bibit dan pupuk organik. Kegiatan lainnya yang akan menjadi fokus kerjasama adalah peningkatan sarana dan prasarana produksi pangan seperti embung, jalan pertanian, lumbung dan kandang terintegrasi serta perlengkapan/ peralatan pasca panen dan pengolahan produk pangan lokal. Diharapkan kegiatan ini akan dapat mendorong pen-
(Suara NTB/dok)
M. Chandra Kusuma
ingkatan produksi, akses pangan dan diversifikasi olahan pangan yang memberikan nilai tambah kepada masyarakat di Kabupaten Bima. Dalam konteks kerjasama ini, Pemkab Bima melakukan identifikasi lokasi penerima manfaat bantuan pemberdayaan masyarakat dan pemberian hibah serta pendampingan dan penguatan kelembagaan masyarakat untuk membangun kawasan tangguh pangan. Sedangkan UGM memberikan dukungan kegiatan penelitian bimbingan teknis pendampingan dan monitoring evaluasi dalam pengembangan peternakan terintegrasi mendorong kemandirian pangan melalui KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat). “Kontribusi tersebut pada saat yang bersamaan diserahterimakan 28 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di lingkungan UGM yang melaksanakan KKN PPM selama dua bulan di Kabupaten Bima,” terang Kabag Humas dan Protokol, M. Chandra Kusuma AP.
Saat ini di Kabupaten Bima terdapat 93 desa yang mengalami kerawanan pangan dalam kategori prioritas satu, dua dan tiga disebabkan oleh kondisi iklim curah hujan minim dan pendek yang menyebabkan keterbatasan sumberdaya air konektifitas dan distribusi kurang asupan gizi (gizi buruk) dan kurang tersedianya energi. Kegiatan sinergi dan integrasi seperti kerjasama tersebut di atas sangat diperlukan untuk tercapainya sasaran pembangunan meretas kerawanan pangan yang permasalahannya bersifat kompleks. Sehingga perlu penanganan secara bersama yang melibatkan para pihak terkait. Untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan penyediaan input produksi, pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan keterampilan masyarakat untuk optimalisasi pengelolaan sumber daya yang tersedia dengan dukungan teknologi. Secara teknis, kegiatan dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Bima dan SKPD teknis yang terkait dengan Ketahanan pangan seperti Badan Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Badan Penyuluh, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan dan dinas pendukung seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben). Untuk memfasilitasi kegiatan, akan dibentuk tim koordinasi yang dipimpin oleh Bappeda dan didukung SKPD lainnya. Untuk keberlanjutan kegiatan ini, Pemda akan menyusun rencana detail penanganan daerah rawan pangan di Kabupaten Bima 2015-2019. (use)
Diduga Disunat
Kota Bima (Suara NTB) – Amier Syarifudin, S.Pd seorang guru SD di kota Bima mengeluhkan tindakan bendahara gaji di sekolah tempatnya mengajar yang memotong sepihak gajinya tanpa penjelasan terlebih dahulu. Kepada wartawan, guru SDN 65 kota Bima ini mengaku kaget atas ulah bendahara sekolahnya yang memotong gaji miliknya. “Saya kaget ternyata gaji saya dipotong oleh bendahara sekolah Rp 800.000,3 ungkapnya kepada Suara NTB, Sabtu (4/7). Amier mengungkapkan, pemotongan gaji miliknya itu tidak hanya dilakukan oleh bendahara sekolah, tetapi juga dilakukan oleh bendahara dinas di Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Dikpora kecamatan Asakota kota Bima. Berdasarkan pengakuan Amier, jumlah gaji yang dipotong oleh bendahara UPTD Dikpora Asakota Kota Bima sebesar Rp 1.000.000 Angka tersebut, merupakan angka yang sangat besar menurutnya, sebab gaji ke-13 yang harusnya dia ambil untuk keperluan Lebaran nanti setelah dipotong dua kali sisanya tinggal Rp 1 000 000. Atas tindakan bendahara tesebut, Amier menderita kerugian sebesar Rp 1.800.000,
oleh karena itu dirinya mengaku sudah melaporkan kepada pihak kepolisian guna mendapat keadilan serta berharap pelaku dapat ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Sementara itu, Bendahara UPTD Dikpora Kecamatan Asakota, Hanafi, SE ketika dikonfirmasi mengakui pemotongan gaji tersebut. ‘’Pemotongan tersebut dilakukan untuk diberikan kepada mantan istri Amier yang sudah beberapa bulan lalu diceraikan,’’ katanya. Di tempat yang sama, kepala UPTD setempat juga mengaku sempat melihat Sri Rahayu mantan istri Amier yang datang di kantornya, namun kedatangan dalam urusan apa dirinya tidak mengetahuinya. Mengenai pemotongan gaji tersebut, ia mengaku tidak tahu. Hal itu dikarenakan bendaharanya tidak meminta persetujuannya sebagai atasan terlebih dahulu. Bahkan, ia mengaku kecewa dan marah atas ulah anak buahnya yang bertindak di luar kewajaran tersebut. Sementara itu, pihak bendahara SDN 65 Kota Bima, Syamsuddin Alwi, S.Pd yang diduga menyunat gaji guru secara sepihak tersebut, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. (uki)
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
POLHUKAM
Jika Tak Dicabut
Kasus Penerbitan Sertifikat di Hutan Sekaroh akan Disidik Mataram (Suara NTB) Penerbitan sertikat hak milik di kawasan hutan lindung Sekaroh, Lombok Timur (Lotim) menjadi atensi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Jika BPN tak melakukan peninjauan terhadap 17 sertifikat yang sudah diterbitkan atas nama warga setempat maka tim Bareskrim Polri akan menyidik kasus tersebut. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) diberi tenggat waktu menyelesaikan itu sampai akhir Juli ini. Demikian dikatakan Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) NTB, Ir. Andi Pramaria, M.Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, akhir pekan kemarin di Mataram. Andi mengatakan, pihaknya bersama BPN pusat, BPN Provinsi NTB, BPN Lotim, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah membicarakan persoalan diterbitkannya sertifikat di kawasan hutan lindung tersebut. “Antara lain kesepakatannya itu sertifikat itu harus dicabut. Kalau tidak, maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Dinas Kehutanan dan Mabes Polri akan turun untuk menyidik kasus itu,” ungkapnya. Disebutkan, di kawasan hutan lindung Sekaroh, BPN Lotim telah menerbitkan 17 sertifikat hak milik. Padahal di kawasan hutan tak boleh ada penerbitan sertifikat atas nama perorangan. “Itu ada 17 sertifikat di wilayah hutan lindung Sekaroh yang diterbitkan BPN. BPN sudah diancam. Kesepakatannya, terhadap sertifikat tanah yang telah diterbitkan BPN Lombok Timur sejak tahun 1999-2014, jajaran kementerian Agraria dan Tata Ruang atau BPN Pusat, Provinsi dan kabupaten segera menindaklanjuti surat Menteri LHK dan surat Gubernur untuk meninjau kembali sertifikat di atas kawasan hutan Sekaroh,” ujarnya. Proses pencabutan atau peninjauan kembali penerbitan itu, lanjut Andi dimulai oleh BPN sejak Juni 2015. Selanjutnya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN Pusat akan melaporkan hasilnya kepada Menteri LHK paling lambat Bulan Juli 2015. “Jika sampai akhir bulanJuli2015belumdilaksanakanmakaakanditurunkantimgabunganantarakementerianLHKdenganBareskrimMabesPolri,”pungkasnya. Seperti diketahui, di wilayah hutan Sekaroh menyimpan potensi wisata alam yang cukup menarik. Di sana ada Pantai Pink yang menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara dan domestik. (nas)
Halaman 8
Tentukan Penjabat Walikota
Gubernur Diharapkan Tunjuk Pejabat Netral Mataram (Suara NTB) Masa tugas Walikota dan Wakil Walikota Mataram akan segera berakhir pada tanggal 10 Agustus mendatang. Untuk mengisi kekosongan jabatan Walikota Mataram dalam beberapa bulan ke depan, akan ditunjuk penjabat oleh Gubernur. Terkait penunjukan penjabat Walikota Mataram, Gubernur diharapkan memilih pejabat yang netral. Hal ini disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, Sabtu (4/7) di Kantor DPRD Kota Mataram. Ahyar menegaskan penunjukan penjabat Walikota dari kalangan pejabat yang netral adalah sebuah kewajiban. Ia menyampaikan bahwa masyarakat juga akan turut mengawal proses tersebut karena masyarakat saat ini sudah cerdas. “Masyarakat kita kan cerdas, apa yang jadi tugas pokok itulah yang harus di-
lakukan,” imbuhnya. Meski demikian ia menyatakan tidak ada kekhawatiran siapa pun nanti yang akan ditunjuk menjadi penjabat Walikota Mataram. Ia juga berharap Gubernur sebagai pemberi jabatan Penjabat Walikota maupun yang diberikan amanah untuk menjadi Plt Walikota harus mengerti dan
memahami tugas dan tanggung jawab seorang penjabat. Ahyar juga menyatakan bahwa semua pihak harus memiliki semangat yang sama untuk suksesnya penyelenggaraan Pilkada Kota Mataram yang dijadwalkan berlangsung tanggal 9 Desember mendatang. “Saya yakin semua punya semangat yang sama dima-
Selong (Suara NTB) Sekitar pukul 03.00 Wita, Minggu (5/7), aparat Polres Lombok Timur (Lotim) menangkap basah oknum Kepala Desa (Kades) Gerung Permai berinisial HK bersama lima orang rekannya saat diduga berjudi kartu. Pelaku dibekuk di tempatnya menggelar perjuadian itu di Dasan Kulur, Desa Dasan Barok, Kecamatan Suralaga. Guna proses hukum lebih lanjut, HK bersama temannya langsung digelandang ke Mapolsek Lotim lengkap dengan barang bukti berupa sejumlah uang, kartu domino dan alas tempat judi. Tertangkap oknum Kades Gerung Permai tersebut tidak terlepas dari informasi yang diperoleh petugas dari masyarakat mengenai masalah kasus judi kartu yang selama ini membuat resah masyarakat terlebih selama bulan suci ramadhan. Tim Buru Sergap Polres Lotim langsung bergerak melakukan penggerebekan terhadap lokasi judi kartu tersebut. Para pelaku jelas terkejut dan sempat berusaha melarikan diri. Namun para pelaku tidak bisa kabur dari kejaran aparat. Kapolres Lotim melalui Kasat Reskrim, AKP Haris Dinzah, S.iK saat dikonfirmasi membenarkan kalau pihaknya telah menerima laporan mengenai penangkapan oknum kades Gerung Permai itu. Pihaknya saat ini tengah melakukan pemeriksaan untuk proses hukum lebih lanjut. Pelaku dijerat dengan pasal 303 KUHP tentang perjudian dengan ancaman hukuman diatas lima tahun penjara. (rus)
Wabup Cek Pembangunan Pos Jaga di Perbatasan Lobar-Loteng Giri Menang (Suara NTB) – Setelah menerima audensi warga empat desa yang resah dengan aksi kejahatan, Jumat malam lalu Wabup, H. Fauzan Khalid langsung menindaklanjutinya dengan turun memeriksa pos jaga yang menurut rencana akan dibangun di daerah perbatasan Lobar-Loteng. Wabup merespon baik usulan warga untuk membangun pos jaga tetap di lokasi perbatasan tersebut untuk mengantisipasi aksi kejahatan. “Saya akan cek ke lokasi sekitar perbatasan di Dusun Kondak, rencana tempat pembangunan pos jaga tetap,” terang Wabup usai safari ramadahan malam Jumat kemarin di Tempos. Wabup didampingi istri Hj Khaeratun Fauzan Khalid dan Kepala Kesbangpolinmas, Camat Gerung serta sejumlah SKPD meninjau ke lokasi untuk melihat langsung. Wabup, mengimbau agar masyarakat tetap kompak. Jangan sampai cepat terpecah belah dalam kondisi ini, sebab jika terpecah maka akan mudah dikalahkan. Pekan lalu, warga empat desa di Lombok Barat, Desa Tempos, Banyu Urip, Giri Sasak dan Babussalam menggelar audensi dengan Wabup, mereka resah akan maraknya aksi perampokan dan pencurian di masing-masing desa. Intensitas pencurian ini meningkat sejak masuk bulan puasa. Warga meminta pemda dan aparat mencarikan jalan keluar atas persoalan ini, supaya warga setempat bisa merasa aman. Kades Banyu Urip, Satriawan mengakui jika aksi pencurian marak di desanya, hal ini menyebabkan warga resah. Pihak desa berupaya mengajak warga untuk menggiatkan jaga malam. Wargapun mulai rutin melaksanakannya. Namun demikian katannya, perlu juga solusi dan jalan keluar dari pemda dan aparat agar warga menjadi tenang. Hal senada disampaikan salah seorang warga Banyu Urip, dalam aksinya para pelaku berjumlah 20 orang lebih. “Mereka tak segan melukai korban,” imbuhnya. (her)
etika yang berlaku. “Selalu seperti itu realitasnya. Tapi mari kita sama-sama berupaya untuk meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, jangan sampai juga terjadi hal yang berada di luar etika politik itu,” pesannya. Walikota juga berharap bulan puasa ini bisa menjadi media untuk mendidik etika berpolitik dimana apa yang dibahasakan harus sesuai dengan perbuatan. “Apa yang kita bahasakan harus sesuai dengan perbuatan kita. Jangan hanya wacana-wacana, semua menyuruh kita netral, tapi yang nyuruh juga ndak netral,” sindirnya. (ynt)
Polisi Ditabrak Lari Pengendara Saat Razia
Diduga Berjudi
Oknum Kades Gerung Permai Ditangkap
na beberapa bulan ke depan ini yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang pokok adalah suksesnya Pilkada 2015,” terangnya. Ia juga berharap semua pihak ikut mengawal seluruh proses pelaksanaan Pilkada agar dapat terlaksana sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pilkada lanjutnya harus terlaksana dengan semangat kebersamaan dan semua pihak harus mengedepankan etika dalam berpolitik. “Itu akan samasama kita jaga,” ujarnya. Walapun ia mengakui terkadang realitas politik tidak selalu berjalan sesuai dengan
(Suara NTB/yon)
TUNJUKKAN - Kasi Opstib dan Linmas Satpol PP Lotim saat menunjukkan dua Dus miras yang diamankan.
Satpol PP Lotim Amankan Dua Dus Miras Selong (Suara NTB) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kembali mengamankan dua dus miras Jenis tuak. Masing-masing dus tersebut berisi 28 botol. Selain mengamankan miras yang dibungkus menggunakan dus itu, Satpol PP Lotim juga berhasil menyita dua jeriken miras yang masing-masing isinya 30 liter.
Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Sabtu (4/7) Kasatpol PP Lombok Timur (Lotim), Drs. Salmun Rahman didampingi Kasi Opstib dan Linmas, Lalu Abdulluh Purwadi, mengatakan, pengamanan miras oleh satuannya itu dilakukan di jalan raya Masbagik-Paok Motong. Miras yang diamankan oleh petugas itu di bawa oleh Bus Sinar Rizki dari Mat-
aram menuju Pulau Sumbawa. Dijelaskannya, penertiban miras itu sesuai dengan Perda No 8 Tahun 2002. “Jadi tindakan yang sudah dilakukan oleh petugas dari Satpol PP Lotim itu sudah sangat tepat dengan menyita miras itu. Pengamanan miras itu dilakukan oleh petugas sekitar pukul 11:00 Wita mendekati Jumatan,” imbuhnya. (yon)
Giri Menang (Suara NTB) – Aparat kepolisian dari Polres Lobar yang bertugas di Polsek Labuapi ditabrak lari oleh pengendara. Polisi yang berpangkat Briptu itu ditabrak ketika melakukan tugas razia malam di jalan Gatot Subroto, simpang tiga Gerung bersama Satlantas. Untungnya dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, korban hanya mengalami luka ringan pada bagian kaki dan tangan sehingga sempat dilarikan ke rumah sakit Gerung. Pelaku pun berhasil ditangkap dan diamankan di Polres berikut kendaraannya. Kanit Lakalantas, Aiptu Fahrizal Eko membenarkan kejadian itu. “Anggota ditabrak lari saat razia di simpang tiga,” jelasnya via ponsel kemarin. Dijelaskan, anggota polisi bernama Demang Sastro Atmojo memang melakukan razia bersama petugas lain pada Jumat malam lalu di Jalan Gatot Subroto Gerung, persisnya di simpang tiga dekat Samsat. Kejadiannya sekitar pukul 22.30 Wita, sejumlah anggota menghentikan pengendara kendaraan. Beberapapengendarabaikyang menggunkan roda dua dan empat pun turun dari kendaraan. Tak
lama, lewat kendaraan APV bernopol DR 1301 AP yang ditumpangi pelaku. Polisi yang melihat kendaraaninipunberupayamenyetop. “Ketika distop anggota pertama ia tetap jalan, anggota kedua dan terakhir berulah ia ngebut,” ujarnya. Ketika dihentikan oleh korban, pelakupun tancap gas. Sehingga sempat menyerepet korban. Akibatnya, korban pun mengalami luka lecet pada bagian kaki dan tangan. Korban lalu dibawa ke RS Gerung. Sedangkan anggota lain yang menggunakan kendaraan patwal dan dua unit sepeda motor pun berupaya mengejar pelaku yang memacu kendaraannya ke arah Dusun Menang. Aksi kejar-kejaran pun terjadi, hingga di Dusun Menang pelaku berhasil ditangkap. Setelah itu, pelaku dibawa ke polsek Gerung dan selanjutnya ke polres. “Setelah diperiksa, pelaku tidak punya SIM makanya tidak berani berhenti ketika razia,” ujarnya. Polisi sempat menginterogasi pelaku dan menahan kendaraannya. Setelah diperiksa, pelaku dilepas, karena korban yang tak mengalami luka parah mau menyelesaikan secara kekeluargaan. (her)
Dipukul Oknum Satpam, Wartawan Lapor Polisi Mataram (Suara NTB) Kekerasan terhadap jurnalis terjadi di area kampus Universitas Mataram, Jumat (3/7) malam lalu. Sadim Pratama (27) wartawan LKBN Antara, diduga dipukul oknum Satuan Pengamanan (Satpam) Universitas Mataram (Unram) berinisial DD. Kejadian itu langsung dilaporkan korban ke Polres Mataram. Sebelum peristiwa pemukulan terjadi, korban Sadim hendak menuju lokasi kebakaran di Cakranegara. Namun sebelum itu, ia hendak mengambil sepeda motornya yang dititip di Fakultas Teknik Unram sekitar pukul 21.00 Wita. “Awalnya saya mau mengejar liputan peristiwa kebakaran di Cakranegara, jadinya saya ambil kendaraan dulu di kampus,” kata alumni Fakultas Teknik Unram ini. Diantar rekannya, Aan, Sadim masuk ke Unram melalui gerbang portal bagian utara. Saat melintas, ia melihat ada jejeran potongan beton melintang di tengah jalan, dekat gardu Satpam. Sadim mengaku sempat mengingatkan para petugas keamanan internal itu, karena membahayakan bagi pengendara. “Saya melihat ada bekas runtuhan tembok yang sengaja
disusun berjajar, menutupi polisi tidur yang rusak,” katanya. Namun teguran korban tak diterima sejumlah Satpam. Saat melaju pelan beberapa meter, ia mendengar teriakan caci maki dan memintanya balik ke pos tadi. “Saya bilang, kenapa bapak ngomong seperti itu, salah saya bicara?,”katanya.Denganwajahgarang, oknumlangsungmencekikleherkorban yang sedang berada di atas kendaraannya itu. “Saya dicekik, sembaridiamengatakan,mauapakamu, tidak terima?,” katanya, masih meniru perkataan pelaku. Dimas pun sempat menimpali. Namun tanpa membalas ucapan korban, pelaku langsung melayangkan bogem tangan kanannya ke wajah korban yang sedang berada di atas kendaraan. Melihat kejadian itu, rekan pelaku mengepungnya. “Saya ditarik, diancam, dan mau dipukul lagi, teman saya juga begitu,” ucap Sadim. Saat korban mengatakan akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib, sekelompok satpam penjaga itu semakin bertingkah garang dan balik menantang. “Mereka semakin arogan, tangan kami dipiting,” ceritanya. Karena dalam keadaan terdesak, korban pun mengaku war-
tawan sembari mengatakan harus segera berangkat liputan. Setelah pengakuannya itu, para pelaku melepasnya. Atas kejadian itu, Sadim langsung mendatangi SPKT Polres Mataram dan melaporkan aksi brutal satpam Unram tersebut. “Sudah saya lapor dan langsung divisum di RS Bhayangkara Mataram,” katanya. Laporan Sadim telah diterima dan kini menjadi catatan tindak kriminal di Satreskrim Polres Mataram sesuai dengan surat laporannya bernomor: LP/K/503/ VII/2015/NTB/Polres Mataram, tertanggal 3 Juli 2015. Korban langsung di BAP malam itu juga. Terkait laporan itu, Kasubag Humas Polres Mataram, AKP I Wayan Suteja memastikan, kasus ini sudah diproses di Sat Reskrim. Setelah meminta keterangan saksi korban dan memperoleh hasil visum, menurut rencana Senin (6/7) diagendakan pemanggilan pelaku DD. Dikonfirmasi terkait kasus pemukulan ini, pihak kampus meminta maaf. Rektor Unram Prof. Sunarpi melalui Kepala Biro Umum dan Keuangan Swastahadi menyampaikan akan mengevaluasi proses pengamanan internalnya. “Kami baru tahu ada kejadian ini. Dantonnya belum me-
(Suara NTB/ars)
BERTEMU - Korban Dimas, wartawan LKBN Antara (kiri) saat bertemu dengan pelaku DD, oknum Satpam Unram. lapor. Tapi akan coba saya cek dulu kasusnya,” kata Swastahadi. Setelah memanggil dan mengklarifikasi Danton Satpam Unram, Swastahadi mengaku sangat menyesalkan, sebab teguran yang dilontarkan korban terlalu berlebihan ditanggapi pelaku hingga melayangkan pukulan. Permintaan maaf juga disampaikanSuparman,DantonSecurityUnram. “Ini semua terjadi karena miskomunikasi. Untuk itu saya meminta maaf atas tindakan anak buah saya,” kata Suparman. Apalagi pelaku merupakan rekrutan baru, sehinggabelumterlalupahambagaimanabertindakhumanis.“Sianginijuga saya kumpulkan semua personel
keamanandisini.Sayaakanbriefing. Sebab ini kejadian baru kali ini terjadi.Sehinggakamiberharapinipertama dan terakhir,” tegasnya. Namun demikian, pada dasarnya pihaknya tidak bermaksud menutup akses siapapun temasuk media. Hanya saja, kepada wartawan diminta menunjukkan identitas, sebab ketentuan internal setempat diberlakukan demikian. “Kalau ada identitas, kami persilahkan kawan kawan media. Tidak ada yang kami tutup di sini,” tegasnya. Pada kesempatan itu, Dimas sempat dipertemukan dengan DD dan keduanya sepakat saling memaafkan. (ars)
EKONOMI & BISNIS
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
Halaman 9
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456
Kerjasama Diskoperindag Kota Mataram dengan Harian Suara NTB
Dari Pasar Rakyat, Minyak dan Beras Paling Laris Mataram (Suara NTB) – Hari keempat pasar rakyat yang digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, di lapangan Karang Genteng Kelurahan Pagutan, disambut antusias oleh masyarakat. Salah satu kebutuhan pokok seperti minyak dan beras sangat laris. Mobil tangki pengangkutan mobil minyak curah milik UD Lumayan datang sekitar pukul 09.00 Wita. Tidak berlangsung lama, masyarakat sudah berkumpul berebutan membeli minyak dengan harga distributor yakni Rp 9.500/kg. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar tradisional yakni Rp 12.000/kg. “Kalau beli dengan botol itu, kita jual Rp 12.000 karena isinya satu liter setengah,” sebut Janu salah satu
karyawan UD. Lumayan ditemui pekan kemarin. Setiap pasar rakyat ini, pihaknya membawa 8.000 liter minyak curah. Diakui, antusiasme masyarakat sangat tinggi membeli beli menjelang lebaran. Di lapangan Karang Pule saja, sekitar sembilan drum minyak goreng curah terjual. “Ada sekitar sembilan atau sepuluh drum habis ini,” tuturnya. Begitu juga halnya dengan Devisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) membawa sekitar 55 kantong beras dengan berat berbeda. Beras isi 5 kg dibawa sebanyak 20 kantong, 10 kilogram 15 kantong dan 25 kilogram sebanyak 20 kantong. Harga perkilogram beras premium itu dijual Rp 8.000/kg. Ia mengakui, menjelang Lebaran ini tingkat konsumsi atau kebutuhan masyarakat relatif tinggi, terbukti hanya dua jam mengge-
lar dagangan, berasnya habis terjual. “Alhamdulillah, udah habis ini,” sebutnya kata Petugas Bulog, M. Ramadhon. Salah seorang warga, Maemunah mengapresiasi kegiatan dilaksanakan Pemkot Mataram. Pasalnya,pasar rakyat ini dinilai membantu warga menjelang Lebaran dengan harga dijual terjangkau. “Masyarakat terbantu karena harganya lebih murah,” ujarnya seraya berharap pasar rakyat ini tetap dilaksanakan setiap tahun, agar harga sejumlah kebutuhan pokok turun. “Kalau bisa setiap bulan diadakan,” pintanya. Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kota Mataram, Wartan melalui Kepala Seksi Promosi dan Distribusi, Yani mengaku, kegiatan kali ini cukup ramai karena letaknya sangat strategis. Selain itu, retail modern yakni Hypermart juga turut ambil bagian.
(Suara NTB/cem)
CEK BERAS - Petugas dari Diskoperindag Kota Mataram saat mengecek beras yang dijual di pasar rakyat. “Dari tadi ramai,” akunya. Selain menawarkan harga distributor, juga ada harga promosi sejumlah produk dijual oleh retail modern. Terkait keinginan masyarakat dilakukan setiap bulan, Yani
menambahkan akan mengkomunikasikan dengan pimpinan. Disamping itu, kegiatan ini dilaksanakan melihat pertimbangan harga di pasar dan tingkat kebutuhan masyarakat. (cem/*)
(Suara NTB/cem)
MINYAK CURAH - Seorang anak menunjukkan minyak goreng curah yang sudah dibeli dari salah satu distributor di Kota Mataram.
Relokasi Terkendala Lahan RENCANA Pemkot Mataram melakukan pelebaran terhadap jalan Panca Usaha, berdampak terhadap sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di jalan tersebut. Namun demikian, pemerintah masih kewalahan mencarikan lahan untuk relokasi sejumlah pedagang. Camat Cakranegara, M. Salman Rusdi menyebutkan, sekitar 100 PKL di sepanjang Jalan Panca Usaha harus direlokasi karena terkait rencana Pemkot Mat(Suara NTB/dok) aram melakukan pelabaran M. Salman Rusdi jalan sepanjang sembilan meter. Pemindahan PKL ini diakui, belum ada titik temu atau solusi, karena tidak adanya lahan untuk relokasi para pedagang. “Belum ada titik temu, mau dipindahkan kemana,” kata Salman, pekan kemarin. Menjadi persoalan adalah, terjadi sewa menyewa lapak oleh pihak ketiga dan tidak ada keterlibatan dari pemerintah persoalan itu. Ia mengaku tidak mengetahui siapa dan berapa sewa yang dibayarkan oleh pedagang. Mau tidak mau lanjutnya, lapak PKL itu harus dibongkar karena Pemkot ingin memperbaiki jalan dan drainase. “Terpaksa harus dibongkar,” pungkasnya. Beberapa waktu lalu sambung Salman, Dinas Pekerjaan Umum sudah mensosialisasikan kepada pedagang dan termasuk menghubungi instansi terkait seperti Dinas Pertamanan menyangkut rencana penebangan jalan. PLN dan Telkom terkait tiang listrik dan telephone. Pihaknya telah berusaha mencarikan lahan dengan mengkomunikasikan dengan pengurus pura di Mayura, tetapi lokasi itu berdekatan dengan tempat ibadah sehingga dikhawatirkan aktivitas mengganggu khusyukan ibadah. Ada keinginan sambungnya, pengelolaan space atau lapak di dalam khusus pedagang, nanti dikelola oleh pengurus pura Mayura. Artinya, retribusi bisa ditarik untuk menambah pemasukan. Disamping itu, tujuannya untuk tidak mengganggu ibadah serta menimbulkan kemacetan. “Ada rencana supaya PKL ditempatkan di dalam saja, nanti pengelolaannya diserahkan ke pengurus pura,” terangnya. Karakteristik pedagang, tidak ingin direlokasi ke tempat yang tidak strategis. Khawatiran diakibatkan karena alasan langganan hilang serta terkesan sepi. Oleh karena itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APLI) Kota Mataram, untuk membantu mencarikan solusi terkait relokasi pedagang. (cem)
(Suara NTB/her)
MINIM PEMASUKAN - Inilah ruko di depan rumah sakit yang pengelolaannya diduga bocor. Hal ini dipertanyakan DPRD Lobar.
Sewa Ruko di Gerung Diduga Bocor Giri Menang (Suara NTB) – Wakil Ketua DPRD Lombok Barat (Lobar) H. M. Nursaid menduga ada kebocoran dalam hal penyewaan aset berupa rumah toko (ruko) yang ada di depan Rumah Sakit Tripat Gerung. Nilai sewa yang disetor ke Pemda rendah, hanya Rp 554 ribu, sedang ke pengontrak disewakan mencapai puluhan juta rupiah per tahun. Selain itu, diduga aset ruko ini dijual oknum. Dugaan penjualan aset ruko ini diperoleh dewan dari hasil penelusuran langsung ke
penyewa ruko. “Ada dugaan kalau sewa ruko itu bocor, karena nilai yang disetor tak sesuai,” ungkapnya, Jumat (3/7).
Dikatakan, dari hasil penelusurannya hampir 50 persen ruko yang ada di depan rumah sakit itu dialihkan dari pengontrak per-
tama ke tangan kedua dengan nilai sewa Rp 20 juta lebih. “Namun ada juga yang menjual Rp 35 juta lebih,” ujarnya. Politisi Gerindra itu menegaskan, hal ini harus dikontrol oleh Kantor Aset Daerah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), karena indikasi itu ditemukan langsung. Seharusnya, karena itu ruko dibangun
Pemda jika pengontrak ingin melepas, maka harus dilepas bukan disewakan lagi. Artinya pengontrak baru berkoordinasi dengan Pemda. Terpisah, Kepala Disperindag Lobar, Hj. Lale Prayatni masih belum bersedia berkomentar. Ia menolak menerima wartawan, karena alasan sibuk. “Ibu Kadis lagi sibuk,” kata ajudannya pada Suara NTB, Jumat lalu. (her)
PT BIP Bima Diduga Tidak Bayar Gaji Karyawan Kota Bima (Suara NTB) – PT. Bima Indo Persada (BIP) Bima, yang merupakan
perpanjangan tangan bagian dari PLN cabang Bima, diduga tidak membayar hon-
or atau gaji lembur puluhan karyawan (pegawai) outsorching BIP setempat. Hal
itu terbukti, terhitung selama delapan bulan, dari bulan 10 tahun 2014. Honor sejumlah pegawai tersebut, belum juga dibayarkan oleh PT tersebut tanpa alasan yang jelas. Menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh Suara NTB, Sabtu (4/7) mengatakan, para karyawan mengaku heran dan mempertanyakan honor lembur untuk beberapa bulan tersebut belum juga dibayarkan. Padahal setahunya, ketersediaan dana
itu sudah ada posnya tersendiri. “Dari Tahun 2014 sampai detik ini, Tunggakan 8 bulan gaji lembur pegawai outsorching yang menandatangani kontrak baru itu belum juga dibayar oleh pihak PT itu,” ungkapnya. Direktur PT BIP, Ilham, ketika dikonfirmasi, membatah tundingan itu.”Itu tidak benar, karena selama ini gaji lembur pegawai outsourshing BIP sudah dibayarkan setiap bulannya,” bantahnya. Untuk diketahui lanjut Ilham, gaji pokok dan gaji lembur pegawai dibayarkan oleh pihaknya setiap bulan dan langsung masuk ke masing masing rekening pegawai. “Memang gaji pokok dan honor lembur itu berbeda. Tapi pembayaranya tetap kami (kirim) melalui rekening mereka,” jelasnya. Ditambahkan, kalaupun ada pegawai yang mengklaim gaji atau apa yang menjadi haknya tersebut seperti biasa mereka langsung mendatangi pihaknya untuk menayakan hal tersebut. “Selama ini jika ada pegawai yang menanyakan honor dan gaji, mereka langsung mendatangi kami,” tuturnya Akan tetapi terlepas dari hal itu kata Ilham, dirinya berjanji akan terlebih dahulu mengecek pegawai di bagian mana yang belum terbayarakan honornya tersebut. “Tapi saya pastikan honor itu sudah dibayarkan tiap bulan dan tidak ada penunggakan. Kami akan cek dulu siapa saja pegawai yang belum dibayar honornya itu. Ilham mengaku jumlah pegawai tersebut mencapai 200 orang. “Dari jumlah pegawai tersebut berasal dari Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu. Dan pembayaran honor lembur mereka dihitung atau dibayar sesuai berapa kali mereka kerja lembur,” pungkasnya. (uki).
Halaman Halaman 14 10
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
(Suara NTB/yan)
Busana Muslim Kombinasi Tenun
Pesanan Meningkat di Bulan Ramadhan Beberapa puluh tahun yang lalu, kain tenun atau songket identik dengan busana orang tua. Karena biasanya tenun akan dijadikan bahan utama membuat seragam untuk para pegawai negeri dan guru.Tapi beberapa tahun belakangan ini, wastra nusantara ini kemudian memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan diminati semua kalangan. Apalagi para desainer busana nasional selalu memasukkan kombinasi tenun maupun songket dalam karya-karyanya. TAK heran saat ini peluang bisnis busana dari kain berbahan tenun maupun songket cukup menjanjikan. Wastra nusantara ini telah naik kelas, bahkan tenun dan songket Lombok baru-baru ini diperkenalkan oleh desainer Dian Pelangi, Barli Asmara dan Zaskia Sungkar ke panggung peragaan busana di New York, Amerika Serikat. Salah satu pengusaha lokal, Melly juga sedang gencar menciptakan produk busana dengan kombinasi tenun. Salah satu jenis busana yang diproduksi adalah busana Muslim berkombinasi tenun. “Sebenarnya yang saya produksi tidak hanya busana Muslim yang dikombinasikan dengan tenun, tapi bisa dibilang 90 persennya busana Muslim,” ujarnya ditemui di butiknya di sekitar Jalan Catur Warga, Jumat (3/7) sore. Di bulan Ramadhan ini, Melly mengatakan permintaan untuk busana Muslim berbahan tenun atau kombinasi tenun maupun songket meningkat pesat. Untuk menghindari membeludaknya pesanan, sejak sebelum memasuki bulan Ramadhan, Melly tak lagi menerima pesanan. “Karena terlalu banyak,” ujarnya. Ia khawatir pesanan tidak bisa diselesaikan dengan waktu yang telah disepakati dengan pelanggan. Pesanan yang diterima di bulan puasa ini sekitar ratusan potong. Melly juga banyak menerima pesanan busana untuk satu keluarga yang akan digunakan sebagai seragam pada saat Lebaran nanti. “Pesanan yang paling banyak itu untuk seragam keluarga seperti untuk ibu,
ayah, dan anak-anaknya,” jelasnya. Di luar bulan Ramadhan, Melly juga menerima pesanan busana tenun dan songket dan dalam sebulan ia biasa memproduksi atau menerima pesanan 80-90 potong. Melly juga menciptakan merk dagang sendiri yang dinamai Alea. Lini Alea ini adalah produk busana yang berbahan tenun dan songket Lombok. Selain busana muslim, lini Alea juga memproduksi busana pesta dan santai (casual). “Kita produksi dua bulan sekali dan limited edition. Jumlah yang kita produksi 150 potong setiap dua bulan,” terangnya. Setelah Lebaran, Melly akan kembali memproduksi busana songket maupun tenun dengan merk Alea. Busana yang bermerk Alea ini didesain sendiri oleh Melly. Untuk penjahit, selain langsung diproduksi di butiknya, ia juga menggunakan jasa penjahit dari luar. Harga yang dibanderol untuk produknya disebutkan Melly mulai dari Rp 300 ribu-Rp 750 ribu untuk dress wanita dan Rp 200 ribu-Rp 500 ribu untuk baju pria. (ynt)
Melly, salah satu desainer menunjukkan hasil kreasi baju Muslim yang pesanannya meningkat di bulan Ramadhan.
(Suara NTB/yan)
Kain songket yang didatangkan dari Sukarara Lombok Tengah dan Pringgasela Lombok Timur menjadi bahan utama pembuatan busana Muslim.
(Suara NTB/yan)
Sejarah Songket
BUSANA berbahan atau kombinasi tenun dan songket produksi BS House di Jalan Catur Warga Mataram yang dikomandani Melly saat ini digandrungi semua kalangan. “Peminatnya alhamdulillah banyak banget,” ujarnya pada Suara NTB, Jumat (3/7) sore. Untuk itulah ia tidak hanya memproduksi busana untuk wanita, tapi juga untuk semua kalangan mulai dari pria, anak-anak, remaja, dan bahkan bayi. “Bukan hanya tenun, tapi songket juga,” ujarnya. “Kalau dulu identik dengan orang tua. Tapi sekarang semua kalangan. Sekarang para remaja juga sudah banyak yang pakai tenun. Pangsa pasarnya sudah cukup luas,” sambungnya. Awal mula menggeluti produk busana berbahan wastra khas Lombok saat Pulau Lombok mulai populer beberapa tahun belakangan ini. Tenun dan songket Lombok disebutkan Melly mulai populer sejak dua tahun terakhir. Untuk bahan baku wastra baik tenun dan songket, Melly langsung memesan dari para perajin di Sukarara Lombok Tengah dan Pringgasela Lombok Timur. “Ada juga beberapa pengerajin yang langsung drop kainnya ke sini,” ujarnya. Pemasaran produk busana yang dirancang Melly tidak hanya di kisaran lokal tapi juga sampai ke luar daerah. “Kita terima jahitan bukan hanya dari daerah sekitar Lombok, tapi ada juga dari Kalimantan, Palembang, Jakarta, dan Makassar,” cetusnya. Selain memasarkan langsung di butiknya, Melly juga memanfaatkan pemasaran daring melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram. Ia mempunyai rencana ke depan untuk membuka cabang di luar daerah sehingga wastra khas Lombok semakin dikenal luas. Melly mengatakan ke depan ia juga akan tetap fokus dengan produk busana berbahan wastra ini. Karena menurutnya peluangnya cukup besar untuk terus dikembangkan. Pada Desember tahun lalu, sedianya ia akan membawa produknya mengikuti pameran di Dubai, Uni Emirat Arab tapi batal karena ia sedang hamil.”Karena hamil ditunda dan mudahan tahun depan bisa ikut pameran ke luar,” harapnya. (ynt)
(Suara NTB/yan)
TUMPUKAN - Tampak tumpukan busana Muslim yang sudah jadi dan siap dikirim kepada pemesan.
TUNJUKKAN - Seorang pekerja sedang menunjukkan salah satu kreasi busana Muslimah yang lagi trend sekarang ini.
SONGKET adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang. Dikutip dari Wikipedia, kata songket berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, yang berarti “mengait” atau “mencungkil”. Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas. Kain songket adalah kain tenunan yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsi, terkadang juga ada yang dihiasi dengan manik-manik, kerang atau uang logam. Ternyata, kain songket tidak diproduksi di daerah Sumatera saja. Di daerah Indonesia bagian Timur, songket juga diproduksi. tepatnya di daerah Lombok, yakni di Sukarara Lombok Tengah dan Pringgasela Lombok Timur. Kain songket Lombok termasuk unik dilihat dari berbagai motif digunakan untuk mempercantik hasil tenunan yang masih menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Motif kain songket ini bermacam-macam, ada yang motif ayam, terus ada lagi motif kembang delapan, motif kembang empat dan masih sangat banyak lagi yang lainnya. Selain itu ada motif dengan ornamen garis simetris, segi empat, tumbuhan, burung, binatang, zig zag, dan yang lainnya, tersusun secara berderet, atau selang-seling. Kombinasi degradasi warna yang serasi dan pengisian motif yang hampir pada seluruh bidang kain membuat kain tenun Lombok memiliki daya pikat tersendiri. Pembuatan kain songket ini adalah dari mempersiapkan pembuatan benang serta pembuatan zat warna. Pembuatan benang secara tradisional dengan menggunakan pemberat yang diputar-putar dengan jari-jari tangan, pemberat tersebut berbentuk seperti gasing terbuat dari kayu atau terakota. Bahan membuat benang selain kapas, kulit kayu, serat pisang, serat nanas, daun palem dan sebagainya. Pembuatan zat warnanya terdiri dari dua warna biru dan merah. Warna biru didapatkan dari indigo atau Mirinda Citrifonela atau mengkudu. Selain itu ada pewarna dari tumbuhan lain seperti kesumba (sonokeling). (berbagai sumber)
Halaman Halaman 14 11
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ
Berperang Melawan Gangguan Jiwa dan Pasung
Mataram (Suara NTB) Ia memang tidak lahir di NTB, tetapi pengabdiannya kepada daerah ini bukanlah hal kecil. Kendatipun pengabdian itu menjadi tuntutan profesi. Karena dorongan dari lubuk hati yang paling dalam, sejak ramaja ia memang punya semangat besar terjun langsung menekuni ilmu psikiater. Itulah yang mendasarinya tetap mengobarkan semangat berperang melawan gangguan jiwa dan angka pasung, khususnya di provinsi yang kita cintai ini. “Begini sayang, caranya ya,” katanya dengan nada penuh perasaan, memperagakan cara mencuci tangan sebelum makan. Didepannya, duduk melingkar delapan perempuan dengan baju pink, bertuliskan RS. Jiwa Prov. NTB di punggungnya masing-masing. Dia adalah dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ, wanita dua cucu yang saat ini telah tujuh tahun menjadi Direktur di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi NTB. Tepat selesai adzan zuhur di Bangsal Wijaya Kusuma RSJ Provinsi NTB, ia didampingi beberapa stafnya membantu mengingat-ingatkan kembali apa-apa yang telah diajarkan kepada beberapa pasien perempuan yang mengalami gangguan jiwa. Dengan lembut dan senyum khasnya, ia menanyakan jam berapa makan?, jam berapa salat?, jam berapa istirahat siang?, hingga bagaimana caranya disiplin?. Ia menanyakan juga nama diri para pasien yang ada di hadapannya itu. Kemudian meminta kembali para pasien merangkai puzzle, hingga menanyakan nama dan cirri buah-buahan di dalam kertas gambar yang disediakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para pasiennya mengenal sesuatu. Cara ini dilakukan rutin, kepada para pasien-pasien yang dianggapnya seperti keluarga sendiri, pasien-pasien di RSJpun ditangani layaknya keluarga sendiri. Tidak ada sekat siapa dia si pasiennya, bagaimana fisiknya. Ya, semuanya dianggap keluarga yang harus dirawat dan disembuhkan, agar kembali hidup normal dan bisa hadir lagi di tengah-tengah lingkungan sosialnya. Tiap hari dr. Elly, melakukan pengawasan langsung kepada pasien-pasiennya, kendatipun tentu ia harus dibantu oleh staf-stafnya. Selain mensupervisi para staf-stafnya. Mengatasi orang gangguan jiwa bukanlah perkara mudah, butuh kesabaran, kelembutan, ikhlas dan tentu butuh waktu yang tidak singkat untuk penyembuhan. Yang tak kalah penting adalah butuh bekal ilmu dan pengalaman khusus di bidang psikiater. Dr. Elly adalah Kartininya NTB, dia memang tidak berjuang seperti Raden Ajeng Kartini yang kita kenal sebagai pahlawan. Tetapi, perjuangan besarnya
sekali lagi adalah, melawan gangguan jiwa dan angka pasung akibat dampak berbagai persoalan hidup yang dihadapi masyarakat. Dr. Elly adalah Dokter Spesialis Jiwa, lulusan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Jawa Tengah. Namun gelar MM, didapatkannya di Universitas Mataram. Sejak masih muda ibu empat anak ini memang memiliki hobi mengorek-orek ilmu tentang psikologi. Sebelumnya ia adalah dokter umum lulusan Universitas Gadjah Mada. Namun panggilan hatinya untuk menekuni ilmu psikologi telah mengantarkannya hingga menjadi dr. Elly yang sekarang. Jabatan Direktur RSJ Provinsi NTB diamanahkan oleh Gubernur L. Srinata tahun 2007 lalu, karena memang dia memiliki kualifikasi. Menggeluti profesi pada ilmu kejiwaan sebenarnya sudah sejak lama dilakoni, Ia sebelumnya adalah dokter umum dan bekerja di sebuah puskesmas di Semarang. Cinta dengan psikiater kemudian mengantarkannya menjadi abdi negara di RSJ Semarang. Hingga akhirnya pindah ke NTB sejak 15 tahun lalu. Pindah ke NTB membuatnya hampir shock waktu itu. Mengapa? Di Semarang, kata Dokter Elly, hampir tidak ada waktu yang sia-sia. Berbagai kegiatan cukup banyak dilakukan. Maklum saja, kerena ia semasa sekolah dan kuliah memang cukup aktif di berbagai organisasi. “Waktu saya datang ke NTB, meskipun sebagai staf, saya hampir shock. Karena jauh berbeda kesibukan saya di Semarang dengan di NTB, dari aktif ke pasif jadinya. Di NTB masyarakatnya anti RSJ, lebih banyak masyarakat memilih orang pintar daripada ke dokter. Akhirnya banyak waktu santai. Padahal, potensi pasien mengalami gangguan dan pasung di NTB banyak, ini aneh menurut saya,” katanya ditemui Suara NTB Sabtu (4/7) kemarin. Perlahan ia mulai menggerakkan kegiatan internal di RSJ untuk mengisi waktu-waktu luang. Dengan semangat pengabdiannya, bedah buku menjadi kegiatan rutin yang dilakukan. Hingga saat ini, menurutnya masih banyak hal yang harus dilakukan secara internal guna mengejar target RSJ yang terakreditasi dan aplikatif. Termasuk banyak program untuk menekan NTB dengan potensi gangguan jiwa serta angka pasungnya. Pembenahan lain yang terus dilakukan, bagaimana mendekatkan RSJ sebagai solusi bagi masyarakat, sebagai rumah kedua bagi masyarakat. “Persoalan
besarnya, RSJ masih dianggap sebagai tempat untuk menangani orang dengan gangguan jiwa yang sudah parah, padahal tidak,” ujarnya. Ia menginginkan, RSJ ini menjadi rumah dambaan bagi masyarakat. Tempat untuk konsultasi terhadap berbagai persoalan, bisa saja menyangkut sekolah, persoalan pekerjaan, rumah tangga, persoalan pacar, hingga bagaimana generasi muda untuk memiliki mental yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan. Membangun manusia tidak bisa dilakukan instan, butuh proses untuk matang. Dan RSJ didalamnya memiliki peran penting. Peran penting begaimana membangun jiwa yang kuat dan peran penting bagaimana memerdekaan kembali mereka yang telah mengalami gangguan jiwa. Itulah sederet perjuangan besar yang masih harus dirampungkannya. (bul)
Naik Darah Mendengar Kata ”Orang Gila” Mataram (Suara NTB) “Panas telinga saya mendengar orang menyebut kata orang gila,” ungkap dr. Elly. Sebutan tersebut menurutnya terlalu ekstrem, karena mengandung konotasi yang sangat negatif. Menyembuhkan orang dengan gangguan jiwa tidak hanya melakukan terapi dan pengobatan kepada orang yang bersangkutan langsung. Tetapi hal besar sesungguhnya, bagaimana masyarakat tidak memandang sebelah mata bagi penderita gangguan jiwa. Banyak contoh diungkapkan istri dari dr. Endro Pranoto, SPM yang berdinas di RS. Soedjono Selong Lombok Timur ini. Diantaranya, pasien-pasien yang telah dipulihkan, kemudian dicoba kembali-
kan lagi kepada lingkungan sosialnya. Namun karena justifikasi dari masyarakat sekitarnyalah yang membuat proses pemulihan jiwa pasien menjadi lama. “Bayangkan, sepulang dari RSJ, orang-orang menyebutnya orang gila, bagaimana si bersangkutan tidak melempar-lempar lagi misalnya, memukul ataupun mengamuk. Karena pada dasarnya tidak ada orang yang terima dikatakan gila,” sebut dr. Elly. Oleh karenanyalah, peran masyarakat menjadi sangat penting ketika dilakukan terapi untuk penyembuhan gangguan jiwa. Masyarakat harusnya ikut berpartisipasi mendukung penyembuhan bagi penderita gangguan jiwa. Ia punya harapan besar, RSJ Provinsi NTB memiliki semangat yang sama dengan masyarakat untuk menekan jumlah penderita gangguan jiwa dan angka pasung di provinsi ini. (bul)
Mengabdi dengan Hati Mataram (Suara NTB) Menjalankan aktivitas formalnya untuk memberikan motivasi dan semangat hidup kepada penderita gangguan jiwa, bukan karena panggilan profesi semata. Tetapi semangat untuk memulihkan penderita gangguan jiwa adalah panggilan hati. Karena itulah yang menjadi kepuasan tersendiri baginya. dr. Elly telah menceritakan bagaimana ia begitu bersemangatnya menggeluti bidang psikiater sejak masih duduk di bangku SMA. Cita-cita besarnya, hanya ingin membuat orang yang tidaknya tidak tersenyum sama sekali berubah menjadi pribadi yang murah senyum dan ceria. Kecintaannya kepada dunia psikiater bagaikan darah dalam tubuh. Sudah tak terhitung berapa jumlah penderita gangguan kejiwaan yang ditanganinya, khususnya di NTB. Banyak pahit manis kisahnya menjalankan tugas profesi dan panggilan hatinya ini. Beberapa pengalaman menarik yang tak bisa dilupakannya, diantaranya tentang seorang pasien yang diantarkan keluarganya dengan kondisi fisik yang tidak berdaya lagi, padahal sudah dilakukan pengobatan fisik secara medis. Si pasien yang datang diantar keluarganya itu kondisinya cukup memprihatinkan. Bahkan, untuk berkomunikasi lisanpun tak sanggup, pasien hanya menjawab dengan tulisan terhadap setiap pertanyaan-pertanyaan dari dr. Elly. Dengan ilmu psikiater, serta sentuhan hati tentunya, terapi kejiwaan dilakukan secara bertahap. Sampai akhirn-
ya si pasien yang pernah datang dengan fisik yang tidak berdaya itu, kini telah sehat dan tersenyum kembali. “Betapa bahagianya saya, pasien saya yang dulu datang tak berdaya dan penampilan kusut itu kini telah tersenyum dan cantik. Jangan dikira, gangguan fisik obatnya ke fisik langsung. Bisa saja Karena jiwanya terganggu, sehingga gerak fisiknyapun menjadi terganggu. Tidak ada kemauan untuk ngapa-ngapain biasanya kalau jiwa terganggu,” jelasanya. Cerita lain, seorang kepala sekolah yang sangat ketakutan tanda tangan di hadapan banyak orang. Persoalannya kerena tangannya yang bergetar hebat, sampai akhirnya pasien dimaksud ingin mengundurkan diri dari jabatannya. Perlahan dilakukan terapi, dilakukan penguatan mental karena dipastikan getaran tangan tersebut karena kekhawatiran yang sangat besar. Motivasi ke pasien terus diberikan, hingga pasien memiliki semangat yang tinggi kembali. “Setelah diterapi, saya tantang mengundurkan diri dari jabatannya, justru tidak mau sama sekali,” kata dr. Elly puas. Banyak cerita-cerita menarik lainnya yang membuatnya tetap bersemangat membebaskan mereka dari belenggu gangguan jiwa yang tak jarang berujung pada pemasungan. “Saya melaksanakan tanggung jawab ini, ya karana I`m love it,” demikian dr. Elly menjawab apa yang selalu memotivasinya. (bul)
Biodata Nama : dr. Elly Rosila Wijaya Lahir : Tanjung Rusia, Pardasuka, Tanggamus, Lampung Alamat : Jl. Bung Hatta II, No. 9 Majeluk Mataram Suami : dr. H. Endro Pranoto, SPM Anak : Empat Orang
dr Elly bersama keluarga. dr. Elly saat mengajarkan pasien gangguan jiwa cara mencuci tangan yang benar.
(Suara NTB/bul)
Halaman Halaman 14 12
Sonia Aulia Ningrum
Wakili NTB Dalam O2SN di Makassar Giri Menang (Suara NTB) Atlet karate cilik, Sonia Aulia Ningrung akan mewakili NTB dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional yang akan diselenggarakan di Makassar, Agustus mendatang. Karateka yang baru berusia 12 tahun ini telah meraih segudang prestasi dalam setiap kejuaraan karate. Atlet cilik yang menjadi siswi SDN 1 Selat, Narmada, Lombok Barat ini sempat meraih medali emas dalam kejuaraan karate terbuka di gelanggang pemuda dan olahraga Juni lalu. Sebelumnya, ia juga sempat meraih juara satu dalam lomba karate yang terselenggara di Praya beberapa waktu lalu. Putri bungsu dari pasangan Busiani dan Syahrudin ini mengaku telah menggeluti karate sejak berusia delapan tahun. Ia bergabung dengan Federasi Olahraga Karate Indonesia, Lombok Barat (Forki Lobar) ketika dirinya duduk di bangku kelas dua SD. “Juara Satu Lomba Karate di Praya,” jawab atlet yang bercita – cita menjadi polisi wanita (Polwan) ini, Ketika ditanya mengenai prestasi yang pernah diraih sebelumnya. Ketika ditanya, atlet yang berhasil mengharumkan nama dojo karate, Sekolah serta membanggakan kedua orang tuanya ini terkesan tidak banyak bicara. Dirinya mengaku tidak mendapati paksaan untuk menggeluti ilmu seni beladiri tersebut. “Tahu dari kakak, terus minta bapak daftarin ke sini,” ujarnya ketika ditanya terkait awal karirnya menjadi atlet serta mengukir prestasi. Atlet cilik ini adalah satu di antara seluruh atlet kebanggaan Forki yang dibina oleh Humas Rumah Sakit Bhayangkara, AKP I Wayan Redana. Selanjutnya, kini atlet yang sudah ditunjuk untuk mewakili NTB dalam O2SN ini akan mempersiapakan diri dengan matang. Ia bertekad untuk mengharumkan nama daerah ini di nusantara. Ia berharap, dirinya dapat mengukir prestasi yang mampu membanggakan kedua orang tua dan lembaga federasi yang membinanya merajut karir dalam bidang olahraga. (met)
Tak Pandang Akademik atau Non-akademik
SISWA berprestasi terkadang hanya identik dengan prestasi akademiknya. Tak ayal dari segi non-akademik jarang sekali diperhatikan. Padahal aktifitas non akademik juga bisa mengasah kemampuan siswa sehingga bisa menyeimbangkan keduanya. Prestasi non-akademik terkadang sangat diremehkan dan sangat jarang diasah. Namun bagi sederet siswa ini bukan hanya prestasi akademik saja tapi juga non-akademiknya. Baiq Veny Fidia Mandari putri kedua dari tiga bersaudara pasangan H. Lalu Hermanul Hakim, S.H dengan Hj. Fitriah telah membuktikannya. Vivin sapaan akrab siswi SMAN 1 Narmada ini, tidak hanya berprestasi di bidang akademik saja. Ia memiliki segudang prestasi akademik yang gemilang diantaranya dengan menjuarai Lomba Baca Puisi tingkat Provinsi. Prestasinya ini kadangkala dianggapa remeh oleh sebagian orang, namun olehnya sangat dikuasai. “Memang hobi saya ini kadang dianggap remeh oleh teman-teman saya, namun saya telah membuktikan dengan hobi saya ini bisa membuat nama sekolah dan kedua orang tua saya bangga,” ungkap Vivin dengan rasa percaya diri yang tinggi. Vivin merupakan siswa yang aktif mengikuti lomba pada cabang seni dari Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). terakhir dirinya mengikuti FLS2N yang terselenggara di Mataram tanggal 3-5 Juni 2015 kemarin. Vivin sadar bahwa seleksi di tingkat Provinsi tersebut dirinya memang akan menemukan saingan yang ketat. Terlebih saingan yang dihadapi adalah perwakilan dari seluruh kabupaten di NTB. “Persiapan yang saya lakukan memang sangat singkat yaitu selama tiga hari, karena jarak waktu setelah lomba di kabupaten dan provinsi dekat. Walupun keadaannya seperti saya memiliki trik khusus dalam latihan yaitu dengan cara merekam setiap sesi latihan saya kemudian setelah selesai saya dan Bu Via akan menonton dan mengoreksi dimana letak kesalahnnya,” imbuh Vivin saat ditanya mengenai persiapan lomba itu. Walau pun saat lomba itu bertepatan dengan ujian akhir semester di sekolahnya, dirinya tetap rileks, sebab ia yakin dan percaya diri bahwa dirinya harus menang dan mengukir kebanggaan bagi sekolah. terbukti bahwa bukan hanya memenangkan kejuaran tersebut, Vivin juga dapat meraih Juara kelas. Waktu yang harusnya digunakan untuk belajar digunakan untuk latihan, namun itu tidak menjadi alasan tidak berprestasi di bidang akademiknya. “Memang waktu belajar saya banyak habis untuk latihan persiapan lomba, namun saya tidak lupa juga akademik. Menyeimbangkan akademik dan non-akademik memang sangat sulit namun jika dilakukan dengan bersungguh-sungguh kedua bisa berjalan seirama. Namun tak lupa juga atas dorongan orang tua dan guru-guru saya,” ungkap Vivin dengan bangga.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
(Suara NTB/ist)
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
Dinik Ayundiya Marlis Siswi SMAN 1 Narmada
Rubrik belia hadir setiap pekan pada hari Senin. Kirimkan cerpen, cerita anak, dongeng atau artikel hasil kreasi kalian sendiri ke email suarantbbelia@gmail.com suarantbbelia@gmail.com. Jangan lupa dilengkapi dengan identitas diri kalian.
Pelajar SMAN 1 Narmada Santuni Anak Yatim Mataram (Suara NTB) Masa pendidikan adalah momentum yang tepat untuk mengasah empati para peserta didik. Saling berbagi antar sesama yakni dengan melengkapi kebutuhan orangorang yang berkekurangan merupakan sebuah nilai lebih yang pantas diapresiasi. Seperti yang dilakukan oleh para pelajar dari SMAN 1 Narmada kali ini. Momentum bulan suci Ramadhan yang penuh berkah kali ini dijadikan kesempatan bagi para pelajar di sekolah setempat untuk melakukan bhakti sosial. Dengan modal penggerak, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), mereka menggalang dana untuk para anak yatim yang ada di Desa Nyur Lembang. “Sasaran kita adalah anak – anak yatim di desa Nyur Lembang. Jumlahnya ada sekitar 22 orang yatim,” tutur Yayank Muhammad Abdussyukur, Jumat (3/7). Kegiatan berupa Bhakti sosial yang diselenggarakan oleh segenap pengurus OSIS di sekolah tersebut semata-mata untuk membantu kaum yang kurang berkecukupan. Para pengurus OSIS telah melakukan pengumpulan dana dari seluruh siswa disekolah tersebut. Dana yang telah dikumpulkan itu lantas mereka salurkan kepada anak – anak yatim. Dikatakan, kegiatan tersebut sekaligus menjadi penyemarak untuk memeriahkan Bulan Suci Ramadhan. Para siswa ini sadar akan nilai berbagi untuk meraih kebahagiaan bersama menjelang tibanya hari kemenangan (Hari Raya Idul Fitri).
(Suara NTB/met)
SERAHKAN BINGKISAN - Ketua OSIS SMAN 1 Narmada menyerahkan bingkisan kepada anak yatim di Desa Nyur Lembang dalam acara bakti sosial. “Selama beberapa hari kami dari pengurus OSIS melakukan penggalangan dana. Penggalangan kami lakukan di sekolah setelah masuk puasa kemarin, Alhamdulillah hasil pengumpulan cukup lumayan,” lanjutnya. Kegiatan yang bertemakan “ Berbagi Kasih Tebarkan Senyum Di Bulan Seribu Rahmat” ini bertujuan
untuk membekali para yatim. Menurut ketua OSIS, bhakti sosial yang dilakukan kali ini adalah inovasi dari kegiatan – kegiatan kesiswaan yang kerap dilakukan di tahun – tahun sebelumnya. Awalnya, pengurus OSIS di sekolah tersebut hanya berperan menjadi sarana penyalur zakat. Para siswa mengumpulkan zakat di
sekolah lalu kemudian dibagikan kepada masyarakat sekeliling sekolah. “Ini sebenarnya merupakan inovasi dari kegiatan seperti yang dilakukan pada tahun – tahun sebelumya. Awalnya, para pengurus OSIS di sekolah saya itu hanya berperan menjadi penyalur zakat di bulan Ramadhan seperti ini,” tandasnya. (met)
Kuliah Ramadhan Setiap Malam Giri Menang (Suara NTB) Setiap malam selama Bulan Ramadhan, para santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) MA NW Nurul Haramain, Narmada selalu mengikuti kuliah Ramadhan. Kuliah Ramadhan yang dibawakan oleh pimpinan pondok pesantren, dilakukan seusai menggelar ibadah shalat tarawih. Rutinitas kuliah umum untuk seluruh santri di ponpes tersebut berisi tentang kultum dan motivasi – motivasi untuk memperdalam pelajaran ilmu agama. Kepala sekolah MA NW Nurul Haramain Putri, H. Khairi Habibullah, S.Ag, Jumat (3/7) mengutarakan, rutinitas para santriwati selama Ramadhan juga dipadati dengan beragam kegiatan. Dikatakan, pihaknya memberikan keleluasaan bagi para santri untuk mengelola aktivitas selama
bulan suci. Para santri yang menuntut pelajaran ilmu agama di ponpes tersebut diberikan peran tersebut untuk menunjang kemandirian hidup. Sehingga, pengalaman – pengalaman yang mereka dapatkan dari pesantren itu diharap mampu menjadi bekal ketika telah dewasa nanti. “Kami memaksimalkan peran anak-anak dalam mengelola Ramadhan. Termasuk, para santri disini menjadi pengatur kebutuhan selama bulan puasa. kegiatannya mulai terlihat saat sore nanti,” tuturnya. Para santriwati di pondokan ini bertugas menyiapkan takjil sebagai hidangan berbuka puasa dan hidangan santap sahur. Selain demikian, segala aktivitas yang dikelola oleh belasan organisasi siswa di pondok itu juga menyangkut penyiapan tempat beribadah.
“Kalau sore, aktivitas para siswi mulai semarak. Aktivitas dimulai dari bersih – bersih, penyiapan tempat beribadah shalat maghrib dan tarawih,” lanjutnya. Seusai mengikuti kuliah Ramadhan, para santriwati akan melanjutkan rutinitasnya tadarrus. Sebelumnya, para santriwati akan menyambut momentum berbuka puasa dengan beragam kegiatan yang semarak. “Beberapa hari yang lalu para santriwati juga menyelenggarakan lomba – lomba. Dan itu murni diinisiasi oleh para siswa,” bebernya. Pondok pesantren yang dihuni oleh lebih dari 1000 santri ini menggunakan komunikasi multibahasa. Para santriwati diwajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa Arab, bahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia. Penguatan penguasaan bahasa asing ini dilakukan
cukup beralasan. “Penguasaan Bahasa Arab kami terapkan karena sumber dari segala sumber ilmu yang kita pelajari menggunakan bahasa arab. Kedua, Bahasa Inggris kita tekankan sebab, bahasa iptek kekinian menggunakan bahasa tersebut,” jelasnya. Pola pemahaman dan penguasaan Bahasa Asing ini dilakukan menggunakan pendekatan komunikatif. Menurut kepala sekolah ini, tidak ada pendekatan yang paling efektif kecuali pendekatan tersebut. Dengan menjadikan bahasa asing tersebut sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, para pelajar akan lebih paham serta percaya diri. “Pendekatan ini adalah yang paling menarik ketimbang para siswa hanya memahami bahasa tersebut secara gramatikal,” tandasnya. (met)
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 MEMASUKI tahun ajaran baru 2015, Pondok Pesant1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 ren (Ponpes) Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat kembali 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 menerima santri dan santriwati baru. Jumlah santri dan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 santriwati baru yang akan diterima tahun ini sebanyak 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1.100 orang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki Pon1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 pes Nurul Hakim, Kediri. Mereka tidak hanya berasal 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 dari Lombok, namun juga dari luar daerah, bahkan dari 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 provinsi lain. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 Dihubungi Suara NTB, Pengasuh Ponpes Nurul 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 Hakim, Kediri, H. Muharar Iqbal, MA., mengaku saat ini, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 sebanyak 1.200 calon santri dan santriwati baru tengah 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 menjalani tes masuk Ponpes untuk memperebutkan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 kuota 1.100. Dari data Ponpes, pendaftar tidak hanya 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 berasal dari pulau Lombok, tapi juga dari luar daerah 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 seperti Sumbawa, Bima, Dompu, dan Flores. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 “Sebanyak 1.200 calon santri kini tengah testing ke1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 pondokan selama empat hari di Ponpes. Mereka dari 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 semua kabupaten/kota di NTB dan di luar juga ada yang 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 daftar,” terang Muharar. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 Lebih jauh Muharar menjelaskan bahwa tes kepon1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 dokan diperuntukkan bagi calon santri agar sejak dini 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 mengetahui tata cara dan budaya hidup di dalam Pon1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 pes. Diantara tes yang diberikan kepada calon santri 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 yakni tes membaca Al-Qur’an, tes bahasa Arab, perke1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 nalan kurikulum pondok, Tahsinul Qira’ah, dan kajian 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 kitab kuning. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 “Testing kepondokan diberikan untuk pembelajaran 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 hidup di pondok, mulai dari aktivitas setelah subuh yak1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 ni membaca Qur’an, belajar bahasa Arab, perbaikan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 bacaan Qur’an atau tahsinul Qur’an,” ujar Ketua Pemu1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 da Muhammadiyah NTB ini. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 Sedang untuk pembelajaran di dalam kelas, calon 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 santri dan santriwati kata Mu1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 harar diperkenalkan materi 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 berdasarkan dua kurikulum 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 yang digunakan pondok 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 yakni kurikulum berdasar1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 kan Kementerian Pendid1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 ikan dan Kurikulum ber1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 dasarkan Kementerian 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 Agama. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 “Jadi ada dua kuriku1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 lum yang digunakan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 Ponpes yaitu kuriku1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 lum di bawah Kemdik1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 bud dan Kemenag. Itu 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 yang kita perkenalkan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 ke calon santri,” jelas1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 nya. Nantinya, kelulus1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 an calon santri dan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 santriwati ditentukan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 berdasarkan nilai pada 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 setiap materi tes kepondo1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 kan yang dijalani. (dys) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 H. Muharar Iqbal 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789
Tak Hanya dari Lombok
(Suara NTB/dys)
SMK Masih Jadi Favorit Masyarakat Mataram (Suara NTB) Masa penerimaan peserta didik baru menjadi ajang bagi sekolah-sekolah untuk membuktikan eksistensi diri di tengah persaingan semakin menjamurnya sekolah-sekolah. Di Kota Mataram, SMK masih jadi pilihan favorit bagi masyarakat. Terbukti, sejumlah SMK banjir pendaftar dan tidak kalah saing dengan SMA. Di SMKN 2 Mataram, sebanyak 1.400 pendaftar memperebutkan 288 kuota yang tersedia. Sementara itu, di SMKN 3 Mataram, pendaftar sebanyak 1.470 orang dan memperebutkan 544 kuota. “Sebanyak 1.500 lebih orang itu akan bersaing ketat memperebutkan 544 kuota yang tersedia di SMK Negeri 3 Mataram,” terang Kepala SMK Negeri 3 Mataram, H. Umar, S.Sos., MM. Dari jumlah 1.470 pendaftar, sebanyak 1.270 orang lulus tes fisik dan memperebutkan 544 kursi yang tersedia di SMK Negeri 3 Mataram. Umar menjelaskan bahwa tingginya animo masyarakat untuk masuk di SMK Negeri 3 Mataram dari tahun ke tahun terus menunjukan peningkatan. Jika tahun ajaran 2014/ 2015 jumlah pendaftar berkisar antara 1.000 - 1.200 orang, maka pada ajaran 2015/2016 ini meningkat menjdai 1.470 lebih bahkan bisa mencapai 1.500 orang lebih. Pada tahun ajaran baru 2015/2016 ini SMK Negeri 3 Mataram menerima 17 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 544 orang. Sementara itu, program keahlian yang ada di SMK Negeri 3 Mataram sebanyak 13 jurusan. Masih kata Umar, SMK Negeri 3 Mataram masih akan menerima peserta didik baru melalui jalur Bina Linkungan (BL) dengan kuota sebanyak 20 persen dengan rincian 15 persen siswa BL dari dalam kota dan 5 persen BL dari luar Kota Mataram. Penerimaan siswa baru melalui jalur BL akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 Juli mendatang dengan memberlakukan tes tulis bagi calon siswa baru. (dys)
PENDIDIKAN
Halaman 13
Dikpora Mutasi 316 Kepala Sekolah Selong (Suara NTB) Dinas Pedidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Timur (Lotim), Sabtu (4/7) lalu melantik 316 kepala sekolah (Kepsek) baru. Ratusan kepsek ini didominasi satuan pendidikan tingkat SD sebanyak 254 orang, SMP 34 orang, SMA 12 Orang, SMK 8 orang dan TK 8 orang. Pengangkatan Kepala Sekolah sejatinya menjadi kewenangan Bupati selaku kepala daerah. Namun sepenuhnya diterangkan Kepala Dinas Dikpora Lotim, Mahsin, kewenangan tersebut sudah dilimpahkan kepada Dikpora. Hal ini disampaikan Kadis Dikpora ini langsung di hadapan para kepala sekolah yang dilantiknya. Terbilang lama Dikpora menunda prosesi pelantikan para kepala sekolah ini. Mahsin menuturkan, banyak spekulasi yang menyudutkan instansi yang mengelola anggaran terbesar itu. Ia menuturkan, ada penilaian manajemen Dikpora carut marut karena banyaknya kepala sekolah yang kosong. Menjawab kritikan tersebut, Mahsin menyatakan ia tidak ingin salah momen dan salah waktu dalam pengangkatan para penanggungjawab di tingkat satuan pendidikan itu. Keyakinannya, kalau tidak pada waktunya dikhawatirkan tidak bawa manfaat. Antara lain, bisa mengundang terjadi tidak kondusifitas. Ketua PGRI Lotim ini menegaskan, pengangkatan Kepala Sekolah atas dasar kebutuhan.
(Suara NTB/rus)
LANTIK KEPSEK - Kepala Dinas Dikpora Mahsin melantik 316 Kepala Sekolah di Selong, Sabtu lalu. Ia katakan, prosesi pengangkatan tampuk pimpinan tertinggi di sekolah itu sama sekali tidak atas dasar kepentingan titip menitip dan sogok menyogok. “Yakinkan, tidak atas dasar yang tidak benar,” klaimnya. Mahsin pun berpesan, jika ada informasi dibelakang hari ada pihak yang mengatasnamakan diri karena kedekatan ia pastikan hal itu tidak benar. “Tidak perlu bawa buah ke rumah kepala dinas, ini murni atas dasar pertimbangan yang benar,” urainya. Ia menegaskan, penga-
ngkatan dilakukan berdasarkan pertimbangan pengalaman mengajar yang bagus, kompetensi individu, seperti kompetensi sosial dan tandatanda profesional. Kepada kepala sekolah yang baru Mahsin menyerukan untuk selalu mengedepankan kejujuran dalam bekerja, sehat, cermat dan bersemangat. Kepsek disarankan untuk membangun iklim kerja yang baik. Bangun lingkungan kerja yang baik. “Kalau sudah baik, meskipun pasukan macan yang suruh pindah maka tidak akan digubris,”
pangkasnya. Dalam barisan nama kepsek yang dimutasi itu tidak terdengar disebut Kepala Sekolah SMAN 1 Selong. Dikpora tampak mempertahankan Kepsek SMAN 1 Selong meski diketahui sempat terjadi keributan di salah satu sekolah favorit di Kabupaten Lotim itu. Menuai Protes Sementara itu, pengangkatan ratusan kepala sekolah yang baru dan penggeseran yang lama itu menuai protes dari mantan Plt Kepala Sekolah
SDN 2 Tembeng Putik, Jamaludin. Kepada Suara NTB ia menerangkan, sudah dua tahun lamanya ia menjadi Plt akan tetapi tidak ada penghargaan sama sekali dari Dikpora. Ia tegaskan, sama sekali tidak menginginkan kursi kepala sekolah. Namun ia merasa telah dizalimi oleh Dikpora. Karena itu, ia pun melayangkan protes dengan melayangkan surat ke Dikpora. Selain itu ia katakan, sudah melapor juga ke aparat kepolisian resort Lombok Timur atas dugaan pelecehan nama baik. (rus)
Cari Siswa Baru, 11.622 Peserta Ikut Kepsek Hang Tuah Turun Blusukan Seleksi Mandiri UNY Mataram (Suara NTB) Berbagai strategi dilakukan pihak SMA Hang Tuah 3 Mataram dalam mencari calon siswa baru. Pada bulan Ramadhan ini, pihak sekolah melakukan blusukan ke sejumlah tempat di kelurahan Dasan Agung untuk mencari siswa baru. “Kita blusukan ke sejumlah tempat di Dasan Agung untuk mencari siswa, menyapa masyarakat di rumah-rumah dan memperkenalkan sekolah,” terang Kepala Sekolah SMA Hang Tuah 3 Mataram, Abdul Majid, usai melakukan blusukan pada Sabtu (4/7). Abdul Majid mengaku blusukan yang dilakukan pihaknya itu adalah terobosan unik dalam mencari siswa baru. Sebelumnya kata Majid, untuk pertamakali pihak sekolah melakukan inovasi dengan membuka program kelas unggulan khusus bagi siswa yang memenuhi kualifikasi akademik dan non akademik tertentu. Tujuannya yaitu, agar masyarakat tertarik masuk ke SMA Hang Tuah 3 Mataram. Kata Majid, blusukan di bulan Ramadhan ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar yang telah dilakukan pihak sekolah untuk menarik minat masyarakat. Pada kesempatan itu, pihak SMA Hang Tuah 3 Mataram juga memberikan sejumlah bingkisan kepada masyarakat sekaligus brosur dan formulir sekolah. Di samping menjelaskan tentang SMA
(Suara NTB/dys)
BLUSUKAN - Untuk mencari siswa, pihak SMA Hang Tuah melakukan blusukan ke Dasan Agung, Mataram. Tampak Majid tengah memberikan bingkisan kepada salah seorang pemuda. Ia berharap blusukan yang dilakukan dapat membuat masyarakat tertarik masuk SMA Hang Tuah. Hang Tuah 3 Mataram. “Kita kasih brosur dan bingkisan kepada masyarakat dan jelaskan keunggulan sekolah bila di bandingkan sekolah lainnya seperti adanya pola pendidikan dan pembinaan ala TNI-POLRI, mendapatkan check-up kesehatan secara berkala di balai pengobatan TNI-Angkatan Laut (AL) dan lain sebagainya,” ujar Majid. Selain itu, blusukan yang dilakukan pihak sekolah juga sebagai respon atas kebijakan Dikpora Kota Mataram yang tidak mengikutsertakan sekolah-sekolah swasta ke dalam proses PPDB online yang berlangsung tanggal 1-3 Juli lalu. Ia berharap, usaha maksi-
mal yang telah dilakukan pihak sekolah dapat membuahkan hasil positif dari masyarakat sehingga memasukkan putraputri mereka ke SMA Hang Tuah 3 Mataram. Pendaftaran siswa baru sendiri masih dibuka pihak sekolah sampai tanggal 27 Juli mendatang. “Kita sangat berharap banyak masyarakat yang tertarik masuk kesini dan mampu memenuhi jumlah rombongan belajar. Khusus bagi mereka yang tempat tinggalnya jauh, pihak sekolah telah menyediakan asrama atau mess dan transportasi angkutan gratis yang siap mengantar jemput siswa setiap hari dan berbgai beasiswa lainnya,” pungkas Majid menjelaskan. (dys)
Yogyakarta (Suara NTB) Sebanyak 11.622 peserta mengikuti tes tertulis Seleksi Mandiri Universitas Negeri Yogyakarta di beberapa lokasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu. “Jumlah peserta sebanyak itu terdiri atas 3.600 peserta seleksi sains dan teknologi, 7.190 peserta seleksi sosial humaniora, dan 832 peserta seleksi campuran,” kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab usai meninjau pelaksanaan tes tertulis Seleksi Mandiri UNY. Menurut dia, lokasi tes tertulis Seleksi Mandiri UNY itu tersebar di seluruh fakultas di lingkungan UNY termasuk perpustakaan dan beberapa sekolah di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. “Sekolah yang digunakan untuk Seleksi Mandiri UNY di antaranya SMK Negeri 2, SMK Negeri 5, SMA Piri, dan SMK Piri yang semuanya berada di Kota Yogyakarta, dan SMK Negeri 2 Depok di Kabupaten Sleman,” katanya. Ia mengatakan panitia Seleksi Mandiri UNY mempersiapkan para pengawas yang bertugas mengawasi pelaksanaan tes tertulis dan melakukan verifikasi kelengkapan peserta. “Secara keseluruhan pelaksanaan tes tertulis Seleksi Mandiri UNY yang diikuti ribuan peserta dan tersebar di beberapa lokasi berjalan tert-
ib dan lancar,” katanya. Staf Humas UNY Dedy Herdito mengatakan rektor bersama jajaran pejabat UNY meninjau langsung pelaksanaan tes tertulis Seleksi Mandiri UNY. “Peninjauan dilakukan di beberapa lokasi tes tertulis yakni Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, dan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY, serta SMK Negeri 5 dan SMK Piri 1 Yogyakarta,” katanya. Menurut dia, ada satu peserta tes tertulis Seleksi Mandiri UNY yang mengalami kecelakaan dan melaksanakan tes di Fakultas MIPA UNY bernama Vera Novita Sari. Selain itu juga ada dua peserta berkebutuhan khusus yakni Mohammad Halim Hakiki penyandang “low vision” dan Deni Setya Nugroho penyandang tunanetra. “Mohammad Halim Hakiki melaksanakan tes tertulis di Fakultas Ekonomi UNY, sedangkan Deni Setya Nugroho di SMP Negeri 6 Yogyakarta,” katanya. Ia mengatakan para peserta Seleksi Mandiri UNY yang memilih program studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Fakultas Bahasa dan Seni diwajibkan mengikuti ujian keterampilan. “Ujian keterampilan akan dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Fakultas Bahasa dan Seni pada Senin-Selasa (6-7/7) mulai pukul 07.00 WIB,” katanya. (ant/ bali post)
Waspada Pornografi di Sinetron, Komik dan Game Bogor (Suara NTB) Kementerian Sosial RI mengingatkan bahwa tontonan anak-anak seperti sinetron maupun bacaan seperti
komik ada yang mengandung unsur porno. “Sumber yang kami dapatkan dari Yayasan Kita dan Buah Hati menyebutkan,
anak-anak mendapatkan pornografi dari komik sebanyak 23 persen, game 17 persen, situs 17 persen, film 13 persen dan 57 persen sinetron Indonesia mengandung pornografi,” kata Kepala Pusat Penyuluhan Sosial, Kementerian Sosial RI, Tati Nugrahati, saat berbicara pada kegiatan pesantren kilat Ramadhan 2015 yang diselenggarakan oleh Serikat Pekerja Antara bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI, Otoritas Jasa Keuangan dan SEAMEO Biotrop, di Bogor, Sabtu. Ia mengatakan, satu dari setiap dua anak menonton pornografi di rumah. Satu dari setiap tiga anak sudah bisa melihat pornografi, dan reaksi mereka biasa saat melihat
gambar porno. Disebutkannya, film kartun Sincan juga terdapat unsur pornografi, dalam tayangan televisi juga memperlihatkan adegan berpacara, pelukan dan ciuman. Bahkan dari komik juga dapat ditemukan gambar-gambar yang mengandung unsur sesualitas. “Pornografi ini lebih berbahaya dari narkoba yang menyebabkan penyakit HIV/ AIDS, dia memang tidak menyebabkan kematian. Tetapi menyebabkan kerusakan otak, gila atau bodoh,” katanya. “Perlu ada penyebaran informasi, sosialisasi apa itu pornografi, agar masyarakat faham dan sadar akan bahayanya karena merusak otak. Karena beragam bentuk pornografi saat ini telah dihasilkan, dalam bentuk gambar, gerak tubuh, pesan, ilustrasi, bahkan suara,” katanya. Ia menyebutkan, pemerintah telah berupaya melindungi masyarakat dari bahaya pornografi, melalui UndangUndang Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografis yang memberikan sanksi tegas kepada pelaku, penyebar ataupun pembuatnya berupa penjara, hingga denda maksimal mencapai Rp 2 miliar. “Jadi
jangan main-main dengan pornografi sanksinya sangat berat,” katanya. Pemerintah juga sudah melakukan upaya lain seperti memblokir situs porno. Tetapi upaya tersebut tidak maksimal, karena kecanggihan teknologi, saat 100 situ diblokir dalam waktu dua jam timbul 200 situs baru. Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat memiliki peran untuk melakukan pencegahan terhadap pornografi hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008. Peran yang dapat dilakukan masyarakat seperti melaporkannya, melakukan gugatan perwakilan ke pengadilan, melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan, dan melakukan pembinaan kepada masyarakat terhadap bahaya dan dampak pornografi. Kegiatan pesantren yang berlangsung satu hari penuh ini menghadirkan pembicara praktisi media Anton Santoso, Direktur SEAMEO Biotrop Dr Irdika Mansur, Wakil Rektor IV Sekolah Teknologi Terpadu, Nurul Fikri, PCNU Kota Bogor Irfan Haryono, Direktur Komunikasi OJK, dan Kapuspensos Kementerian Sosial RI, Tati Nugrahati. (ant/bali post)
OPINI
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
Halaman Halaman 14 14
’’Suara NTB’’dan Tradisi Membangun Gagasan
Kampanye Gagasan di Pilkada MENJELANG digelarnya Pilkada di tujuh kabupaten/kota ini, tensi politik di daerah-daerah yang menggelarnya perlahan tapi pasti mengalami eskalasi. Karenanya, sangat penting bagi para bakal pasangan calon untuk bisa menahan diri demi menghindari terjadinya gesekan yang berakibat gejolak sosial di daerah masing-masing. Di daerah-daerah tertentu, peta politik sudah mulai memperlihatkan bentuk yang cukup jelas, dimana sejumlah parpol sudah mulai terang-terangan mendeklarasikan dukungannya. Peta politik yang kian mengerucut ke sejumlah kandidat itu tentu saja membuat persaingan antarkandidat menjadi kian terang benderang. Sejumlah percik kecil pun mulai terlihat, dari insiden perusakan ataupun penertiban alat peraga kampanye hingga perang pernyataan di media massa. Dalam situasi politik yang sedang menghangat, kecenderungan semacam ini sebenarnya masih dalam batas kewajaran. Namun, tidak bisa pula dijamin kondisi akan tetap demikian. Sebab, bara yang hangat di bawah permukaan bisa saja meletup ke permukaan, melahirkan situasi yang bergejolak dan menimbulkan dampak destruktif. Untuk mencegah situasi berkembang ke arah demikian, maka jauh-jauh hari sejumlah tokoh sudah mulai menyerukan pentingnya untuk mengelola situasi politik ini dengan lebih bijak. Misalnya, seruan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang menegaskan bahwa Pilkada bukanlah ajang untuk saling bantai. “Bukan medan perang tapi medan untuk tukar gagasan terhadap kemajuan daerah. Jadi harus sehat, situasi dan kondisi yang kita kembangkan,” ujarnya belum lama ini. Sejumlah pimpinan parpol, seperti Ketua DPD PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat pun menyerukan agar persaingan di Pilkada dijalani dengan tetap menjaga etika politik dan mengedepankan cara berpolitik yang bermartabat. Seruan-seruan ini diharapkan bukan hanya sebatas retorika semata. Terlebih, mereka adalah pimpinan parpol dengan massa pendukung yang tentunya tidak sedikit. Pilkada, memang harusnya lebih dipandang sebagai ajang tukar-menukar gagasan dan ide. Dalam ajang ini tentu sangat wajar jika para aktor yang terlibat di dalamnya saling berbantah-bantahan jika ide-ide mereka tidak selaras atau bahkan berseberangan. Sayangnya, sejauh ini para aktor terlihat lebih sibuk saling menggalang dan mengumpulkan dukungan dan nyaris belum ada upaya yang cukup untuk menyediakan alasan mengapa masyarakat harus mendukung mereka. Tidak banyak pula kandidat yang menjelaskan mengapa ia harus tampil dan mengapa bukan orang lain yang tampil. Penjelasan-penjelasan semacam ini sebenarnya adalah manifestasi dari upaya tukar gagasan yang disampaikan Gubernur tersebut. Namun, tukar menukar gagasan itu tampaknya lebih banyak dilakukan secara terbatas dan masyarakat luas, sejauh ini hanya melihat poster dan foto mereka tanpa mengetahui mereka ingin berbuat apa nantinya. Padahal, masyarakatlah nanti yang bisa menilai sendiri, ide atau pandangan siapa yang lebih pantas diyakini dan dipercayai. Tentunya, kepercayaan masyarakat tidak datang begitu saja, melainkan melihat rekam jejak para aktor tersebut. (*)
Rasanya jembatan yang paling mulus sebagai penghubung antara intelektual “yang bergelut dalam bidang gagasan” dan masyarakat umum adalah media masa. Dunia gagasan hanya akan bermuara pada seminar-seminar ilmiah, laboratorium penelitian, jurnal-jurnal ilmiah atau kelas perkuliahan teoritis bila tidak serius dijembatani. Masyarakat berhak menikmati kemajuan pemahaman dan dunia ilmiah yang berkembang dalam rangka meningkatkan kapasitas kehidupannya. OMANTISME kehadiran Suara NTB di tengah-tengah masyarakat kembali mengingatkan saya bagaimana dunia gagasan awal mula diikhtiarkan koran ini beberapa tahun silam. Tentu tidak ada perusahaan mana-pun dalam melangkah langsung pada tahap kedewasaan. Pasti melewati beberapa stage mulai dari pra-sarat tinggal landas sampai tahap pendewasaan seperti pemikiran Rostow dalam Teori Ekonomi Pembangunan. Saya meyakini saat ini Suara NTB sudah berada pada tahap menuju pendewasaan dan telah meninggalkan fase tinggal landas. Proses pendewasaan itu tidak saja mendewasakan Suara NTB sebagai perusahaan, tetapi pihak-pihak yang terlibat dalam mengalirkan dunia gagasan ikut menjadi lebih mapan baik dalam jumlah maupun dalam kualitas gagasan. Gagasan yang dimaksud tertuang dalam opini pembaca dalam Suara NTB. Suara NTB mulai menarik para pengguna jembatan gagasan ketika Agus Talino sang komandan Suara NTB memutuskan memberi penghargaan atas tulisan yang dipublish di koran ini. Redaksi menyediakan honorarium setiap tulisan yang masuk, ini langkah yang sangat berani dan ternyata sukses mengumpulkan penulis-penulis peduli NTB. Saya mungkin orang yang awal-awal gencar menulis di sini. Setelah beberapa tahun kemudian penulis-penulis pemula maupun profesional mulai bermunculan sehingga menjadikan warna tulisan
Oleh:
Dr. M. Firmansyah (Dosen dan Ketua PKEP FEB UNRAM)
Tentu peran Suara NTB dari budaya menulis ini tidak bisa dikesampingkan. Sejarah akan mencatat indah setiap ikhtiar baik yang diniatkan baik. Kita bisa berkiprah dalam pembangunan daerah tercinta ini, salah satu kiprah itu adalah dengan menuangkan gagasan dan selalu mencintai dunia gagasan untuk kepentingan pembangunan masyarakat kita. menjadi lebih semarak. Pemikir Milik Publik Saya turut bahagia atas capaian itu, beberapa penulis berbakat saya lihat terus mewarnai Suara NTB dari waktu ke waktu. Mahasiswa NTB yang ada di luar daerah yang memiliki kemampuan dan gagasan menulis mulai bermunculan. Saya sebut saja ada Arifudin Hamid (Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia) pemuda kelahiran Bima ini kuat sekali karakter menulis gaya pengamat hukum profesional, saya sangat suka cara dia menulis. Tidak kalah hebat dari Arifudin, mahasiswa lain yang selalu saya pantau dalam radar pengetahuan saya adalah Umar Muhdi seorang mahasiswa dan aktivis Fakultas Hukum UGM asal Lombok Tengah. Kedua anak NTB ini saya prediksikan akan menjadi tokoh dan penulis hebat ke depan. Sebagai dosen saya terus mendorong mahasiswa saya untuk meracik gagasan mereka untuk dituangkan dalam jembatan gagasan. Beberapa kali saya memberi pelatihan gratis bagaimana meracik gagasan sehingga menjadi tulisan populer. Nampaknya upaya itu masih belum kencang, harus ada strategi lain menjadikan mahasiswa saya mencintai kehidupan berjuta gagasan tersebut. Saya meyakini untuk meningkatkan IPM masyarakat kita harus mulai dari gemar menulis. Karena menulis akan termasuk di dalamnya membaca dan memahami dunia gagasan yang digeluti. Menjadikan masyarakat mencintai menulis harus massif dilakukan supaya pemuda kita ter-
biasa untuk berpikir runtun dalam menelaah dan menyelesaikan persoalan-persoalan di sekitarnya. Saya beberapa kali berbalas tulisan dengan Asisten II Pemprov NTB Bapak Lalu Gita Aryadi, dan setiap kami ketemu kami membahas kembali apa yang kami tulis dan gagaskan. Sungguh tradisi ilmiah yang menyenangkan. Pak Gita adalah birokrat sekaligus penulis yang handal dan berbakat menurut saya. Sebagai arsitek ekonomi yang dibawahinya sebagai Asisten II beliau begitu renyah meracik bumbu-bumbu teknis penulisan beraroma birokrat, namun tidak jarang memiliki sentuhan akademis. Bila saya uraikan cukup banyak tokoh birokrat penulis lain, katakan ada Dr. Manggaukang yang juga cukup cerdas dan rapi menuangkan gagasan di koran ini. Saya selalu mengamati kepiawaian beliau dalam meracik tulisan dan mudah-mudahan beliau konsisten untuk itu. Tidak mudah memang, sebagai Kepala Biro Ekonomi ada banyak pekerjaan yang menyita waktu sehingga waktu untuk menulis menjadi berkurang. Ada juga Bapak Badrul Munir, beliau benar-benar dikatakan sebagai birokrat penulis apalagi setelah tidak menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB beliau gencar menuangkan gagasan untuk pembangunan NTB di koran ini. Birokrat macam ini sudah pasti punya kapasitas, sudah pasti senantiasa belajar meningkatkan kemampuan. Tokoh-tokoh lain yang tidak kalah hebatnya adalah Kiki Sulistiyo, Anhar Putra Iswanto dan masih banyak tokoh lain yang tidak bisa saya sebut satu persatu.
Tokoh-tokoh ini adalah menjadi satu keluarga besar yang karena kecintaan terhadap dunia menulis dan dipertemukan dalam satu jembatan yaitu Suara NTB. Saya berharap akan ada lagi tokoh-tokoh baru dengan warna baru yang mengisi ruang Suara NTB, lebih khusus dari akademisi ke depan. Sehingga awan gagasan di NTB menjadi terbentang luas. Tentu peran Suara NTB dari budaya menulis ini tidak bisa dikesampingkan. Sejarah akan mencatat indah setiap ikhtiar baik yang diniatkan baik. Kita bisa berkiprah dalam pembangunan daerah tercinta ini, salah satu kiprah itu adalah dengan menuangkan gagasan dan selalu mencintai dunia gagasan untuk kepentingan pembangunan masyarakat kita.
Instruksi Presiden tak ampuh dongkrak harga jagung Lobi pemerintah daerah dan wakil rakyat kurang gencar
*** Lahan tidur KLU terbanyak di Bayan dan Kayangan Potensi besar yang belum digarap
***
RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
Halaman 15
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
JUARA PIALA AMERIKA – Cili akhirnya menjadi juara Piala Amerika untuk pertama kalinya setelah mengandaskan Argentina di babak final lewat adu penalti, Minggu (5/7) kemarin.
Juara Piala Amerika
Cili Akhiri Dahaga 99 Tahun Jakarta (Suara NTB) Cili menjadi juara Piala Amerika 2015 untuk pertama kalinya setelah menaklukkan Argentina 4-1 melalui babak adu penalti di Stadion Nasional Santiago, Cili, Minggu kemarin. Pada jalannya laga, Cili memiliki peluang lewat tendangan Vargas usai mendapatkan umpan Arturo Vidal di menit ke-6 namun gagal. Arturo Vidal juga tidak mampu memaksimalkan umpan silang Sanchez karena bola hasil tendangan kaki kirinya ditangkap Romero di menit 13. Laga ditunda sejenak di menit 25 akibat Angel Di Mar-
Pengurus Percasi NTB akan Dilantik Hatta Taliwang Mataram (Sura NTB) Ketua Umum Pegurus Besar (PB) Percasi sepertinya tidak bisa hadir melantik jajaran personalia kengurusan Percasi NTB Priode 2015-2019. Kabarnya pimipinan pengurus pusat cabor catur itu akan mengirim Anggota Bidang Organisasi PB Percasi, Hata Taliwang untuk melantik jajaran personalia kepengurusan Percasi NTB di Mataram, Senin (6/7) malam ini. Ketua Umum Percasi NTB Terpiih, Abdullah Djais yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Minggu (5/7) kemarin membenarkan ketua umum PB Percasi tidak bisa hadir melantik jajaran pengurus Percasi NTB karena berhalangan . Meski pimpinan PB Percasi pusat tidak bisa hadir namun acara pelantikan ketua umum Percasi NTB, Abdullah Djais bersama pengurus lainnya akan tetap berlangsung karena pihak PB Percasi telah mengutus pengurus lain untuk melantik pengurus Percasi NTB itu. “Ketua PB Percasi berhalangan, pelantikan Pengurus Percasi NTB akan dilakukan oleh Hatta Taliwang, salah seorang anggota pengurus di PB Percasi,” ucapnya. Sebagamanai diketahui sebelumya bahwa Abdullah Djais Adalah Ketua Umum Percasi NTB terpilih secara aklamasi dalam Musorprov Percasi NTB di Mataram April lalu menggantikan Ikhsan Gemala Putra yang merupakan Ketua Umum Percasi NTB sebelumnya. (fan)
Pengprov FTI Harus Segera Dibentuk Mataram (Suara NTB) Cabang olahraga triathlon diakui sebagai salah satu olahraga unggulan NTB di level nasional, itu terlihat dari prestasi atlet-atlet triathlon NTB selalu mencatat prestasi di ajang triathlon nasional. Terbukti dua atlet NTB, Kadri dan Yan Bahtiar berhasil menjuarai event triathlon di level nasional dan Internasional tahun 2013 dan 2014 lalu. Hanya saja disayangkan cabang olahraga triathlon belum dipertandingkan di PON, kalau saja dipertandingan di PON maka cabang olahraga triathlon bisa menyumbangkan medali emas untuk NTB di PON. Melihat potensi atlet di cabor tersebut pihak KONI NTB menginginkan cabor tersebut segera dibentuk. Sebab kemunginkan cabor tersebut akan dipertadingkan di eksebisi PON Jabar 2016. “Saya berharap cabor triathlon bisa segera dibentuk, sebab kemungkinan olahraga ini akan menjadi pertandingan eksebisi di PON .Dan saya yakin atlet NTB akan menjadi peserta di eksebisi PON,” ucap Andy kepada Suara NTB di Mataram, Sabtu (4/7) lalu. Pernyataan ini dilontarkan oleh orang nomor satu di KONI NTB ini setelah memberikan rekomendasi pembentukan SK pengurus triathlon NTB yang disahkannya belum lama ini. Diakuinya, dirinya baru saja merekomendasi SK pembentukan kepengurusan triathlon NTB. Dia berharap dengan terbentuknya kepengurusan triathlon nanti dapat membantu pembinaan atlet triathlon di kabupaten/kota di NTB. Informasi yang diterima Suara NTB, jabatan Ketua Umum FTI NTB akan dijabat oleh Wibowo Budi Santoso salah seorang Dosen F-POK IKIP Mataram. Dan Andy berharap kepengurusan FTI dapat segera dikukuhkan sebelum PON Jabar 2016 dilaksanakan. (fan)
ia menderita cedera. Posisinya kemudian digantikan Ezequiel Lavezzi. Cili memiliki peluang dari sepakan kaki kanan Sanchez di menit 44. Satu menit kemudian Argentina membalas lewat sepakan keras Lavezzi yang mampu ditepis Bravo. Skor 0-0 bertahan hingga istirahat babak pertama.
maksa laga dilanjutkan ke babak tambahan 2x15menit. Pada menit 105 serangan balik Alexis Sanchez berhasil melewati barisan pertahanan Argentina namun sepakannya melambung ke atas gawang Argentina. Hingga menit 120 tidak ada gol yang tercipta sehingga laga dilanjutkan ke adu penalti yang dimenangkan Cili 4-1. Statistik Conmebol mencatat Cili melepaskan 16 sepakan ke gawang Argentina sementara Tim Tango hanya melepaskan enam tembakan. Dari sisi penguasaan bola kedua tim nyaris imbang dengan
Pendukung Atletico Marah Jika De Gea Gabung Madrid Madrid Pendukung Atletico Madrid akan marah dan tidak akan pernah memaafkan De Gea jika penjaga gawang Manchester United itu pindah ke Real Madrid, kata mantan bek Atletico Tomas Ujfalusi. “Tidak akan mudah bagi De Gea untuk membuat keputusan ini”, kata Tomas Ujfalusi dilansir dari Marca, Sabtu. Ujfalusi yang pernah satu tim bersama De Gea merupakan salah satu pemain kesayangan fans Atletico berkat profesionalisme, komitmen, karisma dan keberanian ketika bermain. Untuk itu, mantan bek tim-
nas Republik Ceko yang memenangkan Liga Eropa dan Piala Super Eropa bersama Atletico meminta De Gea berpikir ulang terkait kepindahannya ke Real Madrid. “Tidak, tidak, tidak. Fans Atletico tidak akan memaafkannya jika ia bergabung Real Madrid, itu pasti”, katanya. “Saya yakin tidak akan mudah baginya untuk membuat keputusan, karena dia penggemar Atletico Madrid”, imbuh Ujfalusi. (ant/bali post) Tomas Ujfalusi (Suara NTB/ist)
Olahraga Berlebih Melemahkan Tubuh Jakarta (Suara NTB) Instruktur senam aerobik, Berty Tilarso, mengatakan olahraga secara berlebih justru akan berdampak melemahkan daya tahan tubuh. “Jangan berlebihan dalam berolahraga, karena akan berbalik melemahkan imunitas, karena daya tahan tubuh menurun akibat kelelahan,” kata dia, di Jakarta, Minggu. Dijelaskan dia, olahraga yang baik adalah rentang waktu antara 40 hingga 60 menit dengan tingkat beban meningkat. Ia mencontohkan jika angkat beban, cari yang ringan terlebih dahulu, kemudian be-
(Suara NTB/ist)
Matias Fernandez, Arturo Vidal, Aranguiz, dan Alexis Sanchez menjadi empat penendang Cili yang sukses membobol gawang Argentina pada adu penalti yang berkesudahan 4-1 itu. Sementara Argentina hanya mampu memasukkan satu gol penalti lewat sepakan Messi kerena tendangan Higuain meleset dan sepakan Banega ditangkap Bravo.
Pada babak kedua sepak pojok Aranguiz berhasil disambut sepakan kaki kanan Valdivia namun arah bola tidak akurat di menit 52. Sundulan Otamendi setelah menerima sepak pojok Lavezzi di menit 58 pun gagal berbuah gol. Umpan Mauricio Isla di menit 73 pun gagal dikonversi Vargas menjadi gol. Satu-satunya peluang emas bagi Argentina gagal dimaksimalkan Higuain ketika menerima umpan tarik Lavezzi meneruskan serangan balik yang dibangun Messi di menit 90+2. Skor imbang 0-0 me-
soknya meningkat dengan beban lebih berat dan seterusnya tergantung kemampuan. “Waktu yang tepat adalah tiga jam setelah makan, waktu puasa waktunya dikurangi saja,” katanya. Untuk orang biasa dan sehat olahraga paling baik adalah yang menggerakkan seluruh tubuh. Beban olahraga juga berdinamika atau meningkat. “Jangan dipaksakan hingga kelelahan, karena rentan cidera, kecuali atlet olahraga yang dituntut kemampuan khusus, dan itu harus terlatih,” tuturnya. Untuk orang kantoran, guna mengurangi stres, cukup duduk dan senam kecil seperti melemaskan leher dan pundak dengan iringan lagu kesukaan sendiri. Kemudian menghentakkan kaki di kursi kantor secara teratur, tidak perlu keraskeras. Durasinya sekitar lima belas menit, itu bisa meredakan stres dan ketegangan otot. “Bisa meningkatkan gairah kerja juga, dan memperbaiki kualitas tidur serta nafsu makan,” katanya. Jika berlebih justru akan sulit tidur, dan nafsu makan akan berlebih, apalagi hingga dehidrasi. Sementara itu, pakar kesehatan, dr Hario Tilarso, juga mengingatkan tentang pentingnya manfaat olahraga bagi tubuh dan kesehatan yang harus dilakukan selama bulan puasa. “Karena puasa tidak berarti harus tidak berolahraga,” kata dia. “Olahraga tidak perlu yang berat-berat, durasi olahraga juga tidak perlu lama-lama, 30 menit saja cukup,” katanya. (ant/bali post) Berty Tilarso
52 banding 48 persen. Martino Bertahan Pelatih tim Argentina Gerardo Martino menegaskan bahwa ia akan tetap bersama timnya untuk Piala Dunia 2018, meski kalah pada final Piala Amerika. Martino mengatakan, timnya seharusnya memenangi pertandingan atas Cili jika dilihat dari permainan selama 120 menit. “Sepanjang 120 menit pertandingan cukup seimbang. Tapi Argentina seharusnya menang. Kami mencoba segalanya. Kami punya beber-
apa peluang seperti dari Nico Otamendi, Pocho Lavezzi dan tentunya Higuain di akhir pertandingan,” katanya. Gonzalo Higuain khususnya punya peluang besar mencetak gol saat perpanjangan waktu. Ia juga gagal saat adu penalti. Martino menambahkan, ia tidak akan mengubah susunan pemain dan taktik dalam tim Argentina untuk laga-laga mendatang. Argentina, katanya, akan tetap dengan cara yang sama untuk menghadapi pertandingan kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018, demikian AFP melaporkan. (ant/bali post)
Kericuhan, Pendukung Persis Dievakuasi Lewat Tol Semarang (Suara NTB) Polisi mengevakuasi rombongan pendukung Persis Solo keluar Kota Semarang melalui jalan tol Minggu dini hari, setelah kericuhan di Stadion Jatidiri Semarang. Petugas Brigade Mobil dan Pengendalian Massa Kepolisian mengawal rombongan pendukung Persis yang mengendarai sepeda motor maupun bus melewati jalan bebas hambatan dari wilayah Jatingaleh hingga pintu tol Bawen, Kabupaten Semarang. “Untuk kebaikan bersama, kami memilih opsi ini sambil dikawal petugas,” kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Ajun Komisaris Besar Polisi Wawan Kurniawan. Pertandingan final leg pertama Turnamen Sepak Bola Piala Polda Jateng antara tuan rumah PSIS dan Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang pada Sabtu (4/7) malam ricuh. Puluhan penonton lukaluka terkena letusan petasan dan lemparan batu. Pertandingan kedua tim akhirnya dihentikan pada menit ke-26 saat kedudukan
1-0 untuk tuan rumah karena situasi tidak memungkinkan. Hingga kini sebagian penonton masih tertahan di Stadion Jatidiri Semarang. Kericuhan bermula ketika Johan Yoga dari PSIS mencetak gol pada menit ke-26 setelah menerima umpan silang dari Bakhori. Setelah gol tersebut penonton langsung menyalakan kembang api dan petasan. Suporter Persis Solo yang berada di tribune barat stadion mengarahkan petasan dan melemparkan botol minuman ke penonton di tribun barat sekitar tempat duduk VIP, membuat para penonton dan jurnalis yang meliput di sekitar tempat itu kalang kabut. Petugas keamanan dan panitia pertandingan berusaha mencegah kerusuhan tapi aksi lempar petasan dan botol minuman serta batu terus terjadi dan mengakibatkan puluhan penonton terluka. Pendukung Persis sempat dihadang pendukung PSIS di sekitar Jatingaleh sebelum akhirnya dievakuasi melalui jalan tol untuk meninggalkan Semarang. (ant/bali post)
(ant/bali post)
HINDARI SEMPROTAN - Pendukung Persis Solo berupaya menghindar dari semprotan meriam air saat terjadi kerusuhan pada pertandingan leg pertama final turnamen sepak bola Piala Polda Jateng antara Persis Solo melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang, Jateng, Sabtu (4/7) malam.
Senin, 6 Juli 2015
SUARA NTB
Halaman 16
OTOMOTIF
- AC STD Rp. 225.000 net - Superior Rp. 275.000 net - Deluxe Rp. 325.000 net
Hanya Rp 295.000/nett
RADIO
SUARA NTB
Senin, 6 Juli 2015
Halaman 17
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan
081 917 475 999 081 933 154 919
gin Belajar
Pin
ANIMASI ?
SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
KOMPUTER
SALES
SALON
RUPA - RUPA
SALON
RUPA - RUPA
Halaman 18
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
Akhir Ramadhan “Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (puasa), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. Al Baqarah: 184)
Wayang Kulit Sasak (2-habis)
Dari Sarana Dakwah hingga Kondisi di Masyarakat Seiring perkembangan zaman, wayang kulit Sasak yang dulu hanya menjadi sarana penyebaran ajaran agama Islam berkembang menjadi wayang kontemporer. Banyak pementasan wayang Sasak dipergunakan untuk menyampaikan kondisi masyarakat terkini, termasuk program pemerintah. SALAH satu dalang Sasak Sahnan, SH alias Papuq Icung, mengaku, wayang kontemporer merupakan permainan kesenian tradisional yang berkaitan dengan kehidupan sosial sekarang ini. Dirinya sering melakukan pentas keliling dengan bermodal motor roda tiga sebagai sarana panggungnya. Sejumlah perlengkapan pewayangan dibawa kendaraan tersebut. “Kalau wayang kulit Sasak yang seutuhnya, itu berisi tentang ilmu–ilmu ajaran keagamaan. Kemudian kalau wayang-wayang kontemporer ini sifatnya lebih menjadi sarana hiburan. Di sana banyak muatan–muatan humornya,” jelasnya beberapa waktu lalu. Selain banyak terselip dialog – dialog yang humoris, wayang kontemporer yang berkembang di Pulau Lombok ini juga kerap menjadi sarana sosialisasi informasi kepada masyarakat. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan wayang kontemporer ini juga memuat tentang pandangan – pandangan ilmu agama, khususnya ajaran Islam. “Kalau wayang kontemporer ini, cerita yang dibawakan oleh dalangnya tidak bersifat utuh seperti yang ada dalam wayang kulit masa lalu. Jadi ceritanya bisa saja mengangkat mengenai replika–replika fenomena sosial kekinian,” lanjutnya. Setelah berkembang menjadi wayang kontemporer, cerita pewayangan yang dibawakanoleh para dalang tidak bersifat kaku.Cerita pewayangan yang bersifat kaku dimaknai sebagai lakon yang harusmengikuti pakem yang telahtertuang dalam serat menak. Wayang kontemporer ini diperkirakan mulai berkembang sejak abad ke-20. Sementara wayang kulit yang membawakan cerita utuh dari serat menak tentang perjalanan Amir Hamzah turunan dari kitab Nur Muhammad, berkembang sejak awal masuknya wayang ke tanah Lombok hingga sekarang. (met)
Wagub Ingatkan Masyarakat Tidak Bersikap Konsumtif
Mataram (Suara NTB) – Hari Raya Idul Fitri tinggal 12 hari lagi. Namun, di akhir bulan Ramadhan tingkat ibadah kaum Muslimin banyak menurun. Jika pada hari-hari pertama Ramadhan, masjid dipenuhi banyak jamaah yang tarawih. Namun, beberapa hari menjelang Idul Fitri atau Lebaran, jamaah di masjid sudah mulai berkurang. Sementara pusat perbelanjaan mulai ramai oleh warga yang ingin berbelanja kebutuhan Lebaran. Kondisi ini mendapat perhatian serius Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi. Saat memberikan sambutan pada Nuzulul Qur’an tingkat Provinsi NTB di Masjid Raya At Taqwa Mataram, Jumat (3/7) malam, wagub mengingatkan agar masyarakat memanfaatkan sisa-sisa Ramadhan untuk beribadah dan menambah amal di bulan suci.
‘’Mari kita manfaatkan sisa-sisa hari di bulan Ramadhan ini. Tahan perilaku konsumtif dan mubazir. Mari kita banyak beramal dan bersedekah selagi Allah memudahkan itu semua untuk kita,’’ pesan wagub dalam sambutannya. Hadir juga di acara ini, kepala SKPD lingkup Pemprov NTB dan elemen masyarakat lainnya. Wagub mengungkapkan,
waktu yang dimiliki manusia untuk beribadah pada Allah SWT sangat sedikit. Untuk itu, dengan sedikitnya amal dan waktu yang dimiliki, maka semua manusia harus memanfaatkannya dengan baik. Termasuk, melakukan perbuatan-perbuatan yang dianjurkan, seperti silaturrahmi antara satu sama lain. Terkait Nuzulul Qur’an, wagub menjelaskan, Al
Qur’an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Al Qur’an memberikan petunjuk bagi seluruh umat Islam, termasuk umat manusia di dunia. Untuk itu, turunnya Al Qur’an di bulan Ramadhan merupakan sebuah peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi. Selain itu, seluruh umat Islam harus mengetahui pengertian dan hikmah Nuzulul Qur’an secara menyeluruh. Artinya, sebagai umat Islam harus mampu mengimplementasikan Al Qur’an dalam diri masing-masing. Termasuk meningkatkan amal dan perbuatan baik
sesama umat manusia. Sementara Dr. TGH. Solah Sukarnawadi dalam tausyiahnya agar semua umat tetap bermuhasabah dan terus membaca dan mempelajari Al Qur’an ke anak cucunya. Paling tidak apa yang disampaikan itu akan dijadikan amal jariah dan menjadi bekal di kehidupan berikutnya. Selain itu, ujarnya, agar umat Islam tidak termasuk yang dilaknat Al Qur’an, karena melalaikan apa yang diperintahkan Al Qur’an. Untuk itu, harapnya, agar seluruh umat Islam menjadikan Al Qur’an sebagai imam untuk keselamatan dunia dan akhirat. (ham)
Peringatan Nuzulul Qur’an di Masbagik
Bupati Ajak Masyarakat Tetap Jaga Persatuan Selong (Suara NTB) – Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Moch. Ali Bin Dachlan mengingatkan warga Lotim, khususnya masyarakat Masbagik tetap menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga pembangunan di Lotim berjalan lancar sesuai diharapkan. “Momentum Nuzulul Qur’an ini harus dijadikan sebagai wahana dalam membangun persatuan dan kesatuan. Dan Masbagik salah satu barometer dalam pembangunan ekonomi di Lotim,” ujar bupati dalam acara Nuzulul Qur’an di Masjid Jami’ Al Akbar Masbagik, Jumat (3/7) malam. Bupati menegaskan, Lotim saat ini dalam proses pembangunan ekonomi. Itu terbukti dengan pemerintah daerah saat ini sedang membangun sejumlah pasar yang tersebar di beberapa titik di wilayah Kabu-
paten Lotim. Kebijakan itu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, Masbagik merupakan salah satu lokasi dalam penumbuhan perekonomian, karena dasar kehidupan masyarakat di Masbagik adalah perekonomian yakni dari bidang perdagangan. Oleh sebab itulah, Pasar Masbagik yang tepat berada di depan Masjid Akbar Masbagik itu dalam waktu dekat ini akan diperlebar dan diperbesar dan akan dijadikan sebagai pasar bersih. Tidak hanya itu, harapnya, Masbagik harus dijadikan kota yang bersih. Karena, letak Masbagik berada dalam akses transportasi, sehingga kemacetan yang menjadi pemandangan sehari-hari berupa kemacetan yang sering terjadi di depan pasar atau masjid terse-
(Suara NTB/yon)
SAMBUTAN - Bupati Lotim, H. Ali Moch. Bin Dachlan, saat memberikan sambutan dalam acara Nuzulul Qur’an di Masjid Jami’ Al Akbar Masbagik, Jumat (3/7) malam. but bisa teratasi. “Nanti kita akan perlebar pasar Masbagik supaya kota Masbagik menja-
di bersih, karena merupakan akses transportasi. Untuk perluasan pasar Masbagik itu kita
siapkan 7 miliar, belum lagi dengan pembebasan lahan itu,” ungkapnya. (yon)
Silaturahmi DPW Partai PERINDO NTB dan Paket RIDO Ketua DPW Partai PERINDO NTB,H. M. Izzul Islam dan jajarannya menggelar silaturahmi dan buka puasa bersama bersama Paket Dr. Ir. H. Rosiady Sayuti – H. MNS. Kasdiono, SH atau yang akrab disebut Paket RIDO. Paket alternatif kepemimpinan di Kota Mataram ini mendapatkan sambutan hangat dari para tokoh masyarakat di Kota Mataram. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada sekitar 200 anak yatim dan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Cakranegara, Seganteng dan sekitarnya. Kegiatan digelar di kantor DPW Partai PERINDO,
Seganteng, Sabtu (4/7). Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW Partai PERINDO NTB, H.M. Izzul Islam menyampaikan dukungannya terhadap paket RIDO yang akan tampil di Pilkada Kota Mataram. Ia pun langsung menginstruksikan seluruh jajaran DPD Partai PERINDO Kota Mataram untuk mengkonsolidasikan kepengurusan sampai tingkat ranting, sehingga mereka bisa memenangkan paket ini dengan lebih mudah dan terstruktur. Sementara, Rosiady Sayuti juga mengapresiasi sikap Ketua DPW Partai PERINDO NTB yang sudah bersedia men-
dukung pasangan RIDO. Ia juga berharap bisa terus bersinergi dengan Partai PERINDO di masa yang akan datang, baik dalam rangka pemenangan Pilkada maupun jika kelak mereka memperoleh kepercayaan dari masyarakat di Kota Mataram. Wakil Ketua Bidang Kader, Anggota Dan Saksi DPW Partai PERINDO NTB, Lalu Athari mengaku antusias dengan terbangunnya sinergi antara Paket RIDO dengan Partai PERINDO ini. “Harapan kami, mudah-mudahan ini menjadi awal perjuangan untuk pemenangan paket RIDO ke depan. Dan kami sudah berkomitmen akan all out mendukung paket ini,” tegasnya. (aan/*)
Bakal Calon Walikota Mataram, Dr. Ir. H. Rosiady Sayuti (paling kanan) didampingi pasangannya, H. MNS. Kasdiono, SH, memberikan sambutan dalam kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama dengan Ketua DPW Partai PERINDO NTB, H. M. Izzul Islam (paling kiri), para tokoh masyarakat dan ratusan anak yatim.
Dr. Ir. H. Rosiady Sayuti, H. MNS. Kasdiono, SH dan H. M. Izzul Islam berbincang santai di sela kegiatan silaturahmi.
Sambutan Ketua DPW Partai PERINDO NTB, H. M. Izzul Islam (paling kiri).
Sambutan Bakal Calon Wakil Walikota Mataram, H. MNS. Kasdiono, SH.
RAGAM
SUARA NTB Senin, 6 Juli 2015
Instruksi Presiden Tak Ampuh Dongkrak Harga Jagung Dari Hal. 1 Belum lagi soal harga dasar secara tertulis yang tidak ada, HPP juga belum ada. ‘’Tapi saya lihat kemarin, jagung itu berapa harga dasar secara tertulis belum ada, HPP belum ada,’’ tambahnya. Subagio mengaku, Pemprov NTB terus mendesak supaya pemerintah pusat segera menetapkan HPP jagung. Sehingga ada jaminan harga di petani seperti komoditas padi. Jagung merupakan salah satu komoditas potensial dan unggulan yang dikembangkan Provinsi NTB. Jagung masuk program unggulan Pijar (sapi, jagung dan rumput laut). Hal ini disebabkan produktivitasnya yang semakin meningkat setiap tahun. Di sisi lain manfaatnya yang besar sebagai penyedia bahan pangan maupun sebagai penganekaragaman menu makanan bagi masyarakat. Juga untuk industri sebagai bahan baku makanan ternak. Luas areal panen jagung tahun 2014 di NTB mencapai 126.577 hektar dengan produktivitas 62,09 kuintal per hektar dan produksi 785.864 ton serta serapan tenaga kerja 440.640 orang. Bila dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan luas areal panen 16.304 hektar atau 14,79 persen sedangkan untuk produksi 152.091 ton dengan produktivitas 5 kuintal per hektar serta serapan tenaga kerja 98.781 orang. Berdasarkan rata-rata pendapatan per satu kali panen per hektar terjadi peningkatan sebesar 51,96 persen, dari Rp 17.241.000 pada tahun 2013, menjadi Rp 26.200.000 pada tahun 2014 Tapi ada yang kontras jika mendengar banyak pendapat bahwa petani dirugikan dengan ketidakpastian soal harga ini. Bahkan dengan harga jagung masih di atas Rp 2.000 per Kg, petani masih untung. ‘’Dari sisi keuntungan kalau harganya masih di atas Rp 2.000 per Kg masih untung petani. Cuma untungnya mungkin tak sebesar tahun lalu,’’ kata Budi Subagio. Dia mendapat informasi dari lapangan bahwa harga jagung basah Rp 2.200 per Kg, sementara jagung pipilan kering Rp 2.600 per Kg. ‘’Itu kan di lapangan. Petani mintanya kalau bisa seperti yang disampaikan Presiden. Saya pikir sekarang jagung ba-
gus. Bahkan sekarang permintaan benih jagung ini tinggi sekali,’’ ujarnya. Untuk musim hujan mendatang, kata Subagio, tambahan luas areal tanam jagung seluas 90.000 hektar dengan bantuan benih sebanyak 1.350 ton jagung hibrida. “Petani sudah pintar, dia akan nanam apa yang menguntungkan,” terangnya. Bulog Tak Siap Sementara Perum Bulog Divisi Regional Wilayah NTB belum berani berspekulasi menampung panen jagung masyarakat, dengan harga yang diminta langsung secara lisan oleh Presiden Jokowi. Seharusnya tidak cukup sampai perintah lisan. Pemerintah pusat harus mengkristalkan dalam bentuk Instruksi Presiden (Inpres) guna menentukan HPP komoditas jagung. “Kan belum ada ketentuan HPP-nya kalau jagung. Mesti dijemput itu perintah lisan Presiden agar dituangkan dalam Inpres,” kata Kepala Bulog Divre NTB, M. Sugit Sutedjo Mulyono di Mataram. Agar HPP ditetapkan, pemerintah daerah bisa menyuarakannya kembali ke pusat. Setidaknya Gubernur NTB bersurat, atau kalangan DPRD jemput bola langsung. “Pemerintah daerah bersurat ke pusat, yang paling ampuh juga DPRD yang memperjuangkannya ke pusat,” harap Sugit. Meski demikian, ia menyebut petani juga tak perlu berkecil hati. Saat ini Bulog juga sudah merencanakan akan melakukan pembelian jagung dengan harga yang berlaku di pasaran. Bulog sendiri menurutnya telah melakukan kerjasama dengan PT. Charoen Pokphand, selaku perusahaan yang bergerak di bidang peternakan unggas dan produsen pakan unggas. “Kita yang akan memasukkan ke Charoen Pokphand. Kita butuhkan sebanyak-banyaknya jagung dari NTB. Masih banyak rupanya yang belum panen. Bulog akan membeli sesuai harga yang berlaku di lapangan,” demikian Sugit. (nas/bul)
Pemkab Dompu Kecewa Dari Hal. 1 Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin dalam kunjunganya di Kilo, Jumat (3/7) meminta kepada warga untuk banyak bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan, walaupun beberapa waktu lalu sempat dihadapkan dengan harga jagung yang sempat turun. Naik turunnya harga jagung bukan atas pengaturan Bupati, tapi disebabkan banyak faktor. “Kalau atas kemauan Bupati, saya pasti menginginkan harga jagung tinggi. Saya tidak akan capek – capek kampanye menjelang Pilkada ini kalau harga jagung tinggi,” ungkap H Bambang. Instruksi Presiden Joko Widodo soal penetapan HPP jagung belum terealisasi. Padahal pengumuman itu di hadapan rakyat dan Presiden memiliki hak pengelolaan anggaran Rp 3.400 trilyun pertahun. “Tapi sampai hari ini belum juga merealisasi. Bahkan instruksi presiden itu hingga saat ini belum ditandatangani,” katanya. Karenanya, H Bambang mengajak masyarakat untuk perbanyak bersyukur kendati harga sempat anjlok, tapi produktifitas jagung petani mengalami peningkatan. Bahkan bila dikonfersikan dengan tahun sebelumnya, jumlah uang yang diterima masyarakat sama. Tahun 2014 harga jagung tinggi tapi produktifitas tidak banyak dan tahun 2015 ini, produktifitas tinggi dan harga turun. “Yang pasti tidak ada pemerintah yang ingin melihat rakyatnya sengsara,”
katanya. Direktur PT Seger Agro Nusantara cabang Dompu, Rudy saat ditemui di kantornya, Jumat (3/7) mengungkapkan, pembelian jagung petani tahun 2015 ini lebih sulit dibandingkan tahun 2014 lalu. Tahun 2015 ini pihaknya sampai didemo oleh warga, cuaca yang tidak mendukung, dan masalah dengan kualitas jagungnya. “Kemarin dalam semusim ini kita buang (merugi) sampai Rp.1,8 M. Itu karena penyusutan, jagung pecah dan lainya,” ungkap Rudy. Dikatakan Rudy, harga jagung petani saat ini terima di gudang Rp.2.350 per kg kering. Tentu harga ini tidak sama bagi petani yang menjual melalui tangan ke tangan di lahan dan di rumahnya. Biasanya selisih harga di ladang dengan di gudang Rp 150 hingga Rp 250 per kg. Sementara terkait kualitas jagung petani, diakui Rudy, tahun ini banyak dijumpai alvatoksin pada jagung petani. Selain itu kasus biji mati, biji muda sehingga memudahkan jagung cepat pecah, dan tingkat kekorotan jagung. Alvatoksin terjadi sebagai dampak dalam keterlambatan proses pemetikan hingga pengeringan yang menyebabkan kelembapan dan jamur. “Solusinya, panen harus di usia tua dan proses pengeringan dilakukan di pohon. Ini bukan karena kualitas bibit,” tegasnya. (ula)
Oknum Anggota Kodim dan PNS Lotim Terjaring Razia BNN Dari Hal. 1 Satu per satu room dimasuki petugas dan pengunjungnya digeledah. Sedikitnya 13 pengunjung diamankan. Dua diantaranya perempuan WNA asal Spanyol. Operasi malam itu melibatkan aparat Direktorat Narkoba Polda NTB, Datasemen Polisi Militer (Denpom) AD, AL dan AU, termasuk Provost Polri. Dibagi dalam dua tim. Regu satu dipimpin AKBP Bunawar, SH dan regu kedua dipimpin AKP Taukhid. Kegiatan berakhir sekitar pukul 00.30 Wita dini hari . Sementara mereka yang terjaring razia langsung dikumpulkan di Kantor BNN di Jalan Lingkar
Selatan, Kota Mataram. Penjelasan Kabid Pencegahan BNN NTB, AKBP, Bunawar, SH menjelaskan, terkait operasi itu, merupakan bagian dari upaya pihaknya merehablilitasi para pemakai narkoba. Karena arahan langsung BNN RI untuk mengefektifkan pencegahan dan pengurangan penyalahgunaan narkotika. Terkait hasil razia yang mengamankan ke 16 orang itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lagi untuk memastikan mana yang pecandu dan pemakai biasa. “Sehingga bisa kami pilah, mana yang harus direhabilitasi atau tidak,” pungkas Bunawar. (ars)
Halaman 19
Lanjutan Pembangunan Gedung I dan K
RSUP Harapkan Proses Lelang Segera Diproses Mataram (Suara NTB) Pihak RSUP NTB mengharapkan penganggaran kelanjutan pembangunan gedung I dan K yang tak tuntas tahun lalu bisa segera ditetapkan dalam APBD Perubahan 2015. Sehingga proses lelang bisa segera diproses oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB. Sementara itu, mengenai operasional RSUP yang ada di Dasan Cermen, semua pelayanan akan dipindah dari RSUP yang lama mulai 1 November mendatang, tanpa harus menunggu rampungnya dua gedung tersebut. “Pokoknya grand openingnya bersamaan dengan HUT NTB, akhir tahun ini. Direncanakan kepindahan sudah mulai awal November,” kata Humas RSUP NTB, Solikhin, SKM, MPH dikonfirmasi Sabtu (4/7). Dikatakan, pemindahan pelayanan ke RSUP yang baru di Dasan Cermen tak akan menunggu rampungnya pembangunan dua gedung tersebut. Pasalnya, ada beberapa gedung yang akan digunakan sementara waktu sebagai tempat operasi atau ruang bedah. Sejumlah fasilitas atau gedung akan ada yang rampung pada November menda-
tang, yang penganggarannya dalam APBD murni 2015. Meskipun demikian, pihaknya mengharapkan penganggaran kelanjutan pembangunan gedung I dan K segera dibahas ditetapkan dalam APBD Perubahan. “Supaya selesai, cepat diproses,” terangnya. Kepala Biro Administrasi dan Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (AP & ULPBJP), Ir. IGB. Sugiharta, MT yang dikonfirmasi sebelumnya mengatakan dokumen lelang untuk kelanjutan pembangunan gedung I dan K sudah siap. Saat ini, katanya, tinggal menunggu kepastian penganggarannya dalam APBD Perubahan 2015. Jika dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) sudah muncul maka pihaknya sudah bisa melakukan pelelangan. Sementara, tanda tangan kontrak nantinya harus masih menunggu APBD Perubahan ditetapkan oleh Dewan. Sebelumnya, Direktur RSUP NTB, dr. H. Mawardi, MPPM usai menerima kunjungan Komisi IX DPR RI, Juni lalu mengatakan mulai awal November semua pelayanan
RSUP NTB yang berada di Jalan Pejanggik Kota Mataram akan dipindah ke RSUP Dasan Cermen. “Kita berupaya November itu, semua pelayanan yang ada di sana pindah ke sini. Sehingga nanti grand opening ceremonial-nya nanti 17 Desember sesuai harapan pimpinan daerah,”ujarnya. Pada waktu itu, Mawardi mengatakan beberapa fasilitas yang penganggarannya dalam APBD murni 2015 akan ada yang mulai selesai seperti pintu gerbang, taman dan beberapa gedung akan ada yang tuntas pada November mendatang. Dikatakan, pemindahan pelayanan itu tak menunggu rampungnya pengerjaan gedung I dan K yang penganggarannya dalam APBDP. Sebagai pengganti gedung I, pihaknya menyiapkan tempat di salah satu gedung lantai I diagnotic center. Disana akan disiapkan 8 kamar operasi ditambah 4 kamar operasi di ruang UGD. Disebutkan, gedung RSUP Dasan Cermen telah memiliki 600 tempat tidur. Dimana, 50 kamar untuk VIP, 400 kamar kelas III dan sisanya untuk kelas I dan kelas II. (nas)
Kasus Tertahan di Kejagung Dari Hal. 1 sebagian masih penyelidikan dan penyidikan. Meskipun ditangani Kejagung, diharapkan Kajati NTB, Martono, SH, MH mengatensi perkara ini agar tidak menggantung. Dari empat kasus itu, Kapuspenkum Kejagung, Tony S. Spontana, SH hanya bisa mengkonfirmasi perkembangan kasus gedung induk BIL. Hasil beberapa konfirmasi Suara NTB, Tony memastikan dari dua tersangka, rekanan dan oknum dari pihak PT. Angkasa Pura, hanya satu yang bisa dilimpahkan ke pengadilan berkasnya, karena Direktur Proyek berinisial SS sudah meninggal dunia. Sementara Kejagung akan melimpahkan tersangka atasnama NS, Direktur PT. SRU, karena akibat perbuatannya, ada indikasi kerugian negara mencapai Rp 45 miliar lebih. Tiga kasus dugaan korupsi
lainnya dalam catatan Redaksi Suara NTB adalah, proyek Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur. Tanggal 27 Desember 2011 lalu, tim Jampidsus Kejaksaan Agung turun ke NTB, bersamaan dengan tim yang mengusut gedung utama BIL. Tim penyidik Jampidsus didampingi tim dari Kejati NTB, mengusut BLK Internasional yang terletak di Desa Lenek, Kecamatan Aikmel. Proyek ini sempat mandek pengerjaannya setelah menghabiskan anggaran Rp 20 miliar tahap pertama dari total dana Rp 300 miliar yang akan dialokasikan secara bertahap dari pemerintah pusat. Satu lagi proyek pemerintah pusat yang dibidik Kejagung, terkait proyek penyulingan air laut menjadi air tawar di Pulau Bungin, Sumbawa dan Pulau Maringkik, Lombok Timur. Proyek itu bernilai miliaran rupiah itu bersumber dari APBN
yang dianggarkan melalui proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk masyarakat di dua pulau terpencil itu. Namun karena ada indikasi masalah, Kejaksaan Agung kemudian menurunkan tim ke lokasi untuk menyelidiki kebenaran dugaan penyimpangan itu, sekitar April 2012 lalu. Karena lokasinya di daerah, tim Kejati juga melibatkan Kejaksaan Negeri Selong dan Kejaksaan Negeri Sumbawa saat pengecekan di lokasi. Penyidik juga sudah mengantongi data awal tentang proyek itu, termasuk dokumentasinya. Di luar dua kasus tadi, satu perkara lainnya juga ditangani Jampidsus, terkait dugaan penyimpangan pengadaan alat peraga di seluruh Madrasah Tsanawiah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di NTB yang pengadaannya secara nasional. Dalam kasus ini sudah menetapkan delapan orang tersangka. (ars)
Penderita Penyakit Aneh Asal KLU Butuh Bantuan Dari Hal. 1 “Saat berkunjung ke rumah beliau yang sederhana, saya melihat kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Adi. Dari penjelasan yang didapatnya dari Mahsun, hingga saat ini, ia tidak paham apa penyakit yang dideritanya. Awalnya hanya berupa daging tumbuh di titik sama, beberapa tahun lalu. Karena khawatir tumor, keluarga kemudian membawanya ke perawat desa setempat, lantas dilakukan operasi ringan karena daging itu masih kecil. “ Tapi lama kelamaan tumbuh lagi dan semakin membesar dari bentuk awalnya,” tutur Adi.
Atas kondisi itu, keluarga kemudian membawa Mahsun ke Rumah Sakit Umum KLU, kemudian diputuskan pihak medis setempat untuk dioperasi. Bukannya sembuh atau dagingnya hilang, malah semakin membesar. Bahkan jauh lebih besar dari ukuran sebelum operasi kedua. Tidak putus asa, Mahsun bersama keluarga kemudian ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB. Di Rumah sakit ini, Mahsun tak mendapatkan kesembuhan yang diinginkan, malah kondisi semakin memburuk karena daging tumbuh semakin besar, bahkan nyaris menggantung di punggungnya. Kedua kalinya pasien dibawa
ke RSUP NTB. Namun pihak rumah sakit menyarankan agar pasien dibawa ke Denpasar,Bali. Hanya saja, hingga Sabtu (4/7), Mahsun tak kunjung berangkat ke Denpasar. “Dia masih terkulai lemas di rumahnya yang dinding bedek,” sebut Adi.Alasannya, jangankan biaya untuk operasi dan berobat nanti, uang untuk berangkat ke Denpasar saja tak mereka punya. Atas kondisi Mahsun ini, pihaknya dengan sangat terbuka meminta bantuan warga yang mampu untuk mengurangi beban keluarga pasien. Baik dengan menyerahkan langsung ke keluarga pasien, atau setidaknya bisa difasilitasi bantuan itu melalui pihaknya. (ars)
Sembilan Bulan, Konsolidasi Pemerintah Belum Rampung Jakarta (Suara NTB) Kabinet Kerja sudah masuk bulan kesembilan, tetapi konsolidasi pemerintahan Presiden Joko Widodo belum juga rampung. Dampak negatifnya, begitu sering muncul permasalahan akibat human error dari para menteri. “Karena itu, presiden perlu mengkaji lagi loyalitas dan kapabilitas para menteri. Sebab, masyarakat akar rumput sekali pun bisa merasakan pemerintahan sekarang ini belum efektif,” kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, di Jakarta, Minggu (5/7). Masalah terakhir yang membuat Presiden Joko Widodo seperti “kecolongan” itu, protes komunitas pekerja terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 46/ 2015 tentang tata cara pencairan dana Jaminan Hari Tua yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan.
Setelah ada protes di sanasini, akhirnya peraturan pemerintah yang tanpa sosialisasi memadai itu direvisi. Sebelumnya, anggota kabinet juga melakukan human error sehingga menyulut kebisingan di ruang publik. Baru-baru ini, seorang menteri bertutur kepada pers, ada kolega menteri yang mengejek presiden. Juga saat ada respons tentang sengketa internal Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di bidang keolahragaan juga ada penampakan sama. “Rangkaian human error itu membentuk persepsi negatif di benak publik. Soliditas kabinet belum terbangun sehingga pemerintahan ini belum efektif bekerja,” katanya. Ujung-ujungnya, pertumbuhan ekonomi terganggu dan daya beli masyarakat juga menurun signifikan. (ant/Bali Post)
Menteri-menteri Ekonomi yang Harus Dirombak Jakarta (Suara NTB) Siapa saja menteri Kabinet Kerja yang lebih dulu harus dirombak? Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, mengatakan, itu mestinya menteri-menteri di bidang perekonomian. Itulah pendapat dia kalau Presiden Joko Widodo berniat merombak kabinetnya, Kabinet Kerja. “Harus ada terobosan cepat. Misalnya investasi jangan dihambat. Sekalipun kelihatan merakyat tapi kalau menghambat kalau bisa jangan. Kita bisa berpikir jangka panjang, tapi jangka pendek jangan diabaikan,” katanya, di sela-sela doa bersama untuk kelancaran Muktamar NU ke-33, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (5/7). Muhaimin menilai kondisi perekonomian Indonesia saat ini cukup merisaukan, ekonomi melambat dan terjadi penurunan daya beli maupun daya jual.
Terkait rumor ada menteri dari PKB yang bakal dirombak (baca: ganti), Muhaimin menyatakan, sepengetahuannya sejauh ini menteri dari partainya masih aman. Sampai hari ini tidak ada tanda-tanda akan ada menteri dari PKB yang tergusur. “Sampai hari ini pertemuan saya dengan Pak Jokowi, belum ada menteri dari PKB yang kena. Tapi kita lihat nanti, itu sepenuhnya kewenangan presiden,” kata dia. Menurut Menakertrans dalam Kabinet Indonesia Bersatu II itu, perombakan kabinet itu perlu untuk reorganisasi dan revitalisasi. Jatah waktu pemerintahan menunaikan janji kampanye dan tugasnya cuma lima tahun. “Itu persepsi saya dan PKB akan melakukan revitalisasi dulu,” kata Muhaimin. (ant/Bali Post)
Titik Kekeringan Terdeteksi Dari Hal. 1 Hal tersebut diungkapkan Kepala Disosdukcapil NTB, Ir. Husni Thamrin, MM dikonfirmasi di Mataram akhir pekan kemarin. ‘’Saya tiap hari berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial kabupaten/kota untuk memantau kondisi setiap kabupaten/kotanya. Dari Pulau Sumbawa sampai Pulau Lombok kondisi masih bisa dikendalikan oleh kabupaten/ kota,’’ ujarnya. Ia mengatakan permintaan air bersih masih bisa dihandle oleh kabupaten. Namun, jika mereka kewalahan maka provinsi akan turun mendrop air bersih dengan 14 buah armada mobil tangki yang dimiliki saat ini. “Artinya ada permintaan air bersih masih bisa dihandle oleh mereka. Kalau tak mampu kita langsung berikan bantuan. Titik-titik kekeringan sudah terdeteksi, sama dengan tahun lalu,” terangnya. Husni menyebutkan, 12 desa
yang sudah terdeteksi kekurangan air bersih itu antara lain Lombok Utara sebanyak tiga desa yakni Singgar Penjalin, Pelangan dan Bentek. Lombok Barat satu desa yakni di desa Kedaro Kecamatan Sekotong. Kemudian Lombok Tengah sebanyak tujuh desa yang terletak di kecamatan Pujut dan Praya Timur. Sementara di Lombok Timur, baru satu desa yakni Seriwe, Kecamatan Jerowaru. “Untuk droping air bersih yang jelas kabupaten/kota sudah siap dengan mobil tangkinya. Ratarata dinas sosial belum bersurat ke kita minta bantuan. Sementara untuk Pulau Sumbawa belum ada laporan,”imbuhnya. Husni menambahkan, mengatasi kekurangan armada mobil tangki yang saat ini berjumlah 14 unit di Disosdukcapil, Pemprov NTB menambah sebanyak dua unit dengan pagu anggaran sekitar Rp 800 juta. Masing-masing unit mobil tangki harganya diperkirakan sekitar Rp 400 juta. (nas)
Ironi Petani Jagung Dari Hal. 1 Kondisi tak jauh berbeda juga dialami petani di wilayah lainnya, seperti di Kecamatan Utan dan Kecamatan Lopok. Pantauan Suara NTB Sabtu (5/7) kemarin, di tingkat petani harga jagung kering saat ini hanya berkisar Rp 2.100 sampai Rp 2.200 per Kg. Santoso, salah satu petani jagung yang berada di Desa Lopok, Kecamatan Lopok miris dan prihatin dengan harga jagung. Sementara di sisi lain, produksi meningkat. “Bukan hanya rendah, tetapi terkadang harga jagung tidak tetap, mulai dari Rp 2.100, terkadang Rp 2.200. Jika dengan harga tersebut, masih sangat sedikit dengan besar pengeluaran yang dikeluarkan untuk memelihara jagung,”keluhnya. Diakuinya di wilayahnya tersebut ada sekitar 500 hektar tanah yang ditanami jagung. Santoso sendiri memiliki lahan 3 hektar untuk menanam jagung. Satu hektarnya memakan biaya sekitar Rp 5 juta dengan hasil panen minimal 7 ton per hektar. “Ini sangat sedikit, belum untuk biaya, belum juga untuk membayar hutang serta kebutuhan lainnya,” cetus Santoso. Hampir semua petani yang berada di wilayah tersebut mengeluh dengan harga sekarang. Sebelumnya harga jagung sekitar Rp 2.400 per Kg. Harapannya harga jagung semakin naik, justru hasilnya malah semakin turun. Sehingga meskipun sudah panen sejak bulan Mei lalu, para petani tidak langsung menjual jagungnya, dengan menahan hingga harga naik.
Namun harga tidak juga kunjung naik. Salah satu perusahaan pembeli jagung terbesar di Sumbawa, PT. Segar, melalui Wakil Pimpinan Cabangnya, Ferry Setiawan saat ditemui Suara NTB mengakui merosotnya harga jagung tidak hanya terjadi di NTB saja, tetapi di seluruh Indonesia. Kondisi ini dikarenakan petani di Indonesia sedang panen, saat itu juga impor jagung masuk ke Indonesia. Itu kemudian membuat pasaran lokal lesu yang berujung pada merosotnya harga. Ada kemungkinan barang impor lebih murah didatangkan, padahal jika dibandingkan kualitasnya lebih bagus jagung domestik. Khusunya Sumbawa adalah kualitas jagung terbaik di dunia. Menutupi merosotnya harga jagung, pihaknya mengupayakan dengan ekspor ke Filipina. Walaupun itu tidak bisa secara signifikan, tetapi setidaknya ada peningkatan sedikit harga. “Kami bekerja apa adanya. Kita kirim ke Jawa, Surabaya, Jakarta, kita juga sedang ekspor ke Filipina, kalau kita ndak ekspor, ndak bisa harganya segitu,”imbuhnya. Ferry membantah, tidak ada permainan harga di balik merosotnya harga jagung. Perusahaannya membeli berdasarkan harga dari pabrik dimana pihaknya menjual. Tergantung berapa pabrik membeli, karena disesuaikan juga dengan biaya operasional. Diketahuinya membeli jagung dengan kisaran Rp 2.450 per Kg dengan kadar 17,0, dengan total bongkar muat sebanyak 100 truk per harinya,
yang dilakukan sampai tengah malam. Harus Ditetapkan HPP Terkait hal ini, Anggota Komisi II DPRD Sumbawa, Salamuddin Maula, menilai ada cukup banyak pembeli jagung di Sumbawa. Namun patokan harganya di PT Segar sebagai perusahaan pembeli jagung besar di Sumbawa. Anjloknya harga jagung juga turut dipengaruhi isu masuknya 250 ribu ton jagung impor pada saat panen raya sampai sekarang. Salah satu solusi paling efektif yang bisa ditempuh adalah pemerintah segera menetapkan HPP jagung. Agar nantinya Bulog juga bisa menyerap jagung petani. Sementara ini pemerintah daerah bisa berupaya membantu pengusaha membangun silau (gudang penyimpan jagung) di tiga zona, yakni barat, tengah dan timur yang bisa menampung sedikitnya 30 ribu ton jagung per silau. “Kalau bisa ini dikelola pengusaha lokal. Pemkab bisa membantu memberi kemudahan dalam membangun silau dimaksud. Agar harga jagung kompetitif, sekaligus mengantispasi adanya monopoli,”katanya. Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, dalam paripurna pembahasan Raperda pertanggungjawaban APBD 2014 belum lama ini, juga menjawab keluhan petani. Mengenai kondisi harga jagung pemerintah telah melakukan berbagai usaha. Baik bersifat koordinatif dengan pekaku usaha maupun menyampaikan anjuran kepada para kelompk pet-
ani untuk melakukan tunda jual dengan dana talangan dari program LDPM (Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat) yang dananya bersumber dari APBN. Kendala yang terjadi saat ini adalah belum tersedianya HPP jagung yang ditetapkan Pemerintah Jokowi. Diketahui, luas areal tanam jagung di Sumbawa sekitar 56.151 hektar. Sementara targetnya dua kali lipat dari luasan yang ada. Beberapa program upaya khusus GP-PTT Jagung seperti di Kecamatan Utan seluas 1500 hektar dan di Empang seluas 500 hektar juga kini tengah berjalan. Bahkan telah dijadwalkan Menteri Pertanian RI akan menggelar panen raya di Utan Agustus mendatang. Berdampak ke Bima Petani Kabupaten Bima ikut merasakan “kegalauan” soal harga jagung itu. Ada keluhkan, bahkan dirasakan Pemerintah Kabupaten Bima saat ini, belum adanya regulasi yang mengikat sehingga tidak bisa berbuat banyak untuk membantu petani dalam urusan harga. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bima, Ir. Muhammad Tayeb ketika dikonfirmasi Suara NTB Minggu (5/7) mengatakan, harga jagung yang diinginkan oleh Presiden saat mengunjungi di Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu tidak sesuai dengan kenyataan. Karena sampai saat ini jagung kering masih dibeli dengan Rp 2.100 per Kg, sangat jauh dari harapan. Dikatakannya, untuk meringankan beban petani jagung
tersebut, Dinas Pertanian akan memberikan bantuan berupa benih atau bibit secara cuma – cuma untuk total 21.000 hektar di seluruh wilayah yang menjadi sentra produksi jagung. “Kendalanya yang hingga kini belum teratasi oleh pemerintah, saat tiba panen harga jagung kerap dibeli dengan harga murah, sehingga sangat merugikan petani,” keluhnya. Diakuinya hingga kini belum ada regulasi atau aturan kewenagan pada Dinas Pertanian terkait masalah harga dimaksud, karena sepenuhnya berada kewenangan Dinas Perdagangan. Jika dibandingkan dengan kondisi harga bawang merah, setelah dikunjungi oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman belum lama ini dampaknya terlihat jelas. Bawang kemudian dikirim ke berbagai daerah, jauh lebih baik daripada harga jagung. “Insya Allah tetap kita koordinasi kepada pihak terkait seperti Bulog agar tidak hanya membeli bawang merah saja, namun jagung tetap diprioritaskan, hanya saja butuh waktu dan proses,” katanya. Tayeb menambahkan di Kabupaten Bima sendiri terdapat empat kecamatan yang merupakan sentra produksi jagung, yakni Kecamatan Donggo, Sanggar Tambora, dan Soromandi dengan seluas area 29 ribu hektar. “Dan tahun ini kita akan tambah seribu hektar. Untuk mencetak sawah atau lahan untuk mendukung peningkatan produksi jagung di Kabupaten Bima,” pungkasnya. (arn/ind/uki/ula)
Senin, 6 Juli 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Menpan: Pemda Tanpa Anjab-ABK Tidak Dapat PNS Jakarta (Suara NTB) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menegaskan sejumlah lembaga pemerintah dan pemerintah daerah yang belum menyelesaikan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) tidak akan mendapatkan pegawai negeri sipil baru. “Selama itu (Anjab-ABK) belum ada, kita anggap dia (pemda) belum butuh pegawai baru,” kata Yuddy Chrisnandi seusai buka puasa bersama Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Sabtu (4/7) malam. Yuddy menegaskan, dalam Anjab dan ABK, instansi pemerintah/pemerintah daerah melalui pejabat pembina kepegawaian (PPK) diharuskan menyusun dan menyampaikan desain kelembagaan dan kebutuhan pegawai jabatan fungsional selama lima tahun ke depan. Dengan demikian kebutuhan
pegawai di setiap daerah akan jelas jumlahnya dan tidak menyebabkan bengkaknya belanja rutin pemerintah. “Jadi, kalau mereka butuh pegawai, sampaikan dong desainnya, ajukan kebutuhannya pegawai apa saja. Misalnya daerah tertentu butuh guru, ya jelaskan guru SD, SMP atau SMA, lalu kalau butuh dokter, jelaskan di puskesmas mana, nanti kita analisis,” terang Yuddy. Yuddy mengatakan pengadaan PNS tidak bisa lagi diajukan tanpa memperhatikan Anjab dan ABK. Hal ini untuk menata sistem kepegawaian, guna mendapatkan pegawai pemerintah yang profesional.
“Jangan misalnya daerah Banyumas butuh 1.000 pegawai, lalu asal mengajukan dan asal bisa dipertanggungjawabkan jumlahnya saja. Sekarang harus jelas, kebutuhannya apa, dan di mana, kita akan analisis,” kata dia. Sebelumnya, Menpan-RB melalui Surat Menteri PAN-RB Nomor B/2163/M.PAN/06/2015 tertanggal 30 Juni 2015 menyatakan menunda proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2015 karena sejumlah lembaga pemerintah dan pemerintah daerah belum menyelesaikan Anjab dan ABK. Analisis Jabatan (Anjab) adalah proses memperoleh data jabatan untuk kepentingan program kepegawaian di instansi pemerintah. Sedangkan Analisis Beban Kerja (ABK) adalah proses untuk mengetahui jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu. (ant/Bali Post)
(ant/Bali Post)
KEBAKARAN BANDARA SOEKARNO-HATTA - Ribuan calon penumpang tertahan di Terminal 2 menyusul terbakarnya Gate 3 keberangkatan Luar Negeri di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (5/7). Kebakaran yang menghanguskan ruang tunggu Terminal 2E masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Dana Pengamanan Masih Kurang, Polri Tetap Amankan Pilkada Jakarta (Suara NTB) Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan bahwa Polri tetap siap mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2015 meski anggaran dana pengamanan masih kurang. “Sementara saya berkesimpulan bahwa tidak ada penundaan. Kalaupun ada kekurangan anggaran (pengamanan), itu bukan alasan penundaan,” ujar Kapolri, Sabtu. Ia optimistis bahwa kekurangan anggaran Polri guna pengamanan pilkada bisa segera terpenuhi. “Hasil pembahasan kemarin saya sampaikan bahwa sampai saat ini masih dalam proses. Yang lalu kami laporkan kekurangan Rp700 miliar, kemudian sekarang kurangnya jadi Rp500 miliar,” ujar Badrodin. Ia menuturkan bahwa persetujuan tambahan anggaran pengamanan tersebut membutuhkan waktu karena besaran dana itu harus mendapat persetujuan dari pemda setempat yakni ke-
pala daerah dan DPRD setempat, yang hingga kini sebagian masih berproses. “Ada yang memang belum diproses. Kan itu memerlukan persetujuan dengan DPRD, bukan hanya kepala daerah saja, karena ada yang belum diproses dengan DPRD-nya sehingga memerlukan waktu,” katanya. Anggaran pengamanan Pilkada untuk Polri mencapai Rp1,07 triliun dan baru diperoleh sebesar Rp500 miliar. Badrodin meyakini percepatan proses itu dapat diselesaikan dengan koordinasi yang baik antara Mendagri dan pemerintah daerah. Pelaksanaan pilkada secara serentak akan dilakukan dalam tujuh gelombang hingga dicapai pilkada serentak secara nasional pada 2027. Pilkada serentak untuk gelombang pertama akan dilakukan pada Desember 2015, untuk kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada 2015 serta pada semeser pertama 2016. Pilkada serentak untuk gelombang kedua akan dilaksanakan
pada Februari 2017, untuk kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada semester kedua 2016 dan kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada 2017. Pilkada serentak gelombang ketiga akan dilaksanakan pada Juni 2018, untuk kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada 2018 dan 2019. Pilkada serentak gelombang keempat akan dilaksanakan pada 2020 untuk kepala daerah hasil pemilihan tahun 2015. Pilkada serentak gelombang kelima akan dilaksanakan pada 2022 untuk kepala daerah hasil pemilihan pada tahun 2017. Pilkada serentak gelombang keenam akan dilaksanakan p a d a
2023 untuk kepala daerah hasil pemilihan 2018. Kemudian, dapat dilakukan pilkada serentak secara nasional pada 2027. (ant/Bali Post)
Badrodin Haiti (Suara NTB/ist)
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di Soekarno-Hatta Jakarta (Suara NTB) Petugas Pusat Laboratorium Forensik Polri masih menyelidiki penyebab kebakaran di JW Sky Lounge di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (5/7) pagi. “Masih belum diketahui penyebabnya, Puslabfor masih memeriksanya,” kata Brigadir Wahyu, petugas piket Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta, saat dihubungi lewat telepon. Kejadian itu, menurut dia, membuat otoritas bandara mengalihkan proses check in ke terminal 2D dan 2F. “Terminal 2D dan 2F masih bisa beroperasi baik jadi dialihkan ke sana,” ujarnya. Kebakaran terjadi di JW Sky Lounge di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta pada sekitar pukul 05.45 WIB. Petugas dan dua mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Ruhut Dukung Mendagri Enam Internal KPK Lolos Soal Menteri Bermasalah Seleksi Administrasi Jadi Calon Pimpinan
(ant/Bali Post)
Ruhut Sitompul Jakarta (Suara NTB) Anggota Komisi III DPR RI yang juga koordinator juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan tindakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang memberikan informasi terkait adanya
menteri yang “mengecilkan” presiden, sudah benar. “Saya rasa sebagai Menteri Dalam Negeri yang merupakan pembina politik, tindakan Pak Tjahjo sudah benar,” ujar Ruhut di sela-sela rapat pimpinan nasional Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu. Ruhut pun menyesalkan menteri yang diduga menjelekkan presiden. “Seharusnya mereka bersyukur sudah dipilih oleh presiden sebagai menteri dan semestinya bekerja dengan baik,” katanya. Bahkan, dia mencontohkan, Partai Demokrat yang berada di luar pemerintahan selalu menghormati Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan sebagai partai berkuasa. “Kita harus menghormati Presiden Joko Widodo dan Partai PDI Perjuangan,” tutur Ruhut. (ant/Bali Post)
Jakarta (Suara NTB) Setidaknya ada enam orang dari internal KPK yang lolos seleksi administrasi calon pimpinan lembaga penegak hukum tersebut pada pengumuman Sabtu. Keenam orang tersebut adalah Pelaksana Tugas (plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi, Direktur Gratifikasi Giri Supradiono, Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) Sujanarko, Plt Direktur Pengolahan Informasi dan Data (Pinda) Budi Pribadi, Biro Rencana Keuangan KPK Subagio dan jaksa KPK Yudi Kristiana yang pernah mewakili KPK sebagai biro hukum KPK saat praperadilan Hadi Poernomo. Satu orang internal KPK yang tidak lolos seleksi tahap pertama adalah Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pinda Indria M. Masih ada juga mantan personel internal KPK yang lolos seleksi administrasi yaitu tiga pejabat KPK jilid 1 yaitu Chesna Fizetti Anwar mantan Direktur Pengawas
Internal KPK, Roni Ihram Maulana sebagai mantan Direktur Monitoring KPK serta mantan Direktur Gratifikasi KPK Lambok Hutauruk. Masih ada juga pejabat KPK jilid 2 yaitu mantan Kordinator Unit Hukum KPK Rooseno. Johan Budi saat dihubungi mengaku akan maju terus. “Nothing to lose, kepilih ya kita siap, tidak kepilih ya alhamdulillah,” kata Johan melalui pesan singkat di Jakarta. Pada hari ini panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK mengumumkan 194 orang lolos seleksi administrasi, 23 orang di antaranya adalah perempuan. Latar belakang profesi mereka terdiri dari 46 orang berprofesi sebagai advokat dan konsultan hukum, 31 orang berasal dari swasta dan BUMN, 28 orang dosen, 23 penegak hukum, auditor 10 orang, dan 4 orang dari KPK. Tes selanjutnya adalah tes objektif dan pembuatan makalah pada 8 Juli 2015, pukul 09.00-15.00 WIB. Masyarakat
juga dapat memberikan tanggapan terhadap nama-nama yang lolos seleksi selama sebulan dari 4 Juli hingga 3 Agustus 2015 melalui halaman khusus di situs www.setneg.go.id. Setelah mendapatkan masukan dari masyarakat, maka pansel akan melakukan uji makalah tentang diri dan kompetensi pada 8 Juli 2015. Pengumuman hasil penilaian makalah dilangsungkan pada 15 Juli. Pansel selanjutnya melakukan “assessment” pada 27-28 Juli, dilanjutkan pengumuman “shortlist” pada 12 Agustus, test kesehatan pada 18 Agustus, dan wawancara pada 24-27 Agustus, Pansel kemudian menyampaikan laporan kepada Presiden pada 31 Agustus 2015. Pimpinan KPK saat ini akan mengakhiri masa tugas pada 16 Desember 2015, sedangkan sudah ada dua orang kandidat pimpinan KPK yang dipilih oleh pansel sebelumnya yaitu Busyro Muqqodas dan Roby Arya Brata. (ant/Bali Post)
“Sekitar pukul 08.30 WIB, kebakaran sudah bisa padam seluruhnya,” tambahnya. Penerbangan Dibatalkan Beberapa penerbangan menuju ke Bandara SoekarnoHatta, Tangerang, Banten, dibatalkan karena kebakaran yang terjadi di salah satu bagian di terminal bandara tersebut. Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha saat dihubungi di Jakarta, Minggu, mengatakan ada empat penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya ke Jakarta yang dibatalkan akibat kejadian itu, yakni empat penerbangan pesawat Garuda Indonesia antara pukul 10.35 sampai 13.00 WIB. Empat keberangkatan pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Juanda Surabaya , menurut dia, juga dibatalkan. “Beberapa penumpang SUB-CGK (SurabayaJakarta) ada yang dialihkan ke maskapai lain, yakni Citilink dan Lion Air,” katanya.
Selain itu ada penerbangan satu pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Ngurah Rai Bali ke Jakarta yang dibatalkan dan diganti dengan pesawat lain. “Sedangkan, status penerbangan GA (Garuda Indonesia) lainnya delay(tertunda),” katanya. JW Sky Lounge di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta terbakar sekitar pukul 05.50 WIB. Petugas Kemanan Bandara Angkasa Pura II berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan namun bagian dalam JW Sky Lounge sudah penuh asap. Penumpang yang berada di GA Lounge International kemudian dievakuasi keluar semua. Konter check in penumpang kemudian juga ditutup dan penumpang dievakuasi keluar. Sekitar pukul 06.10 WIB petugas dan mobil pemadam kebakaran datang dan berusaha memadamkan api. Menurut polisi api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.30 WIB. (ant/Bali Post)