Snt06072015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id

SUARA NTB

20 HALAMAN NOMOR 102 TAHUN KE 11

E-mail: hariansuarantb@gmail.co.id

Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 6 JULI 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Instruksi Presiden Tak Ampuh Dongkrak Harga Jagung Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan secara lisan harga jagung ditetapkan sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Tapi perintah itu tak bertuah. Bulog tidak berani membeli jagung petani tanpa ada regulasi dari pemerintah pusat. Petani jagung di daerah pun keteteran setiap panen akibat harga tak kunjung naik.

TO K O H

(Suara NTB/dok)

SELAIN kasus gedung induk Bandara Internasional Lombok (BIL), ada tiga kasus dugaan korupsi lainnya masih tertahan di Kejaksaan Agung. Diantara kasus itu ada yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, Bersambung ke hal 19

Ironi Petani Jagung

Tony S. Spontana (Suara NTB/ist)

KO M E N TTAA R

Titik Kekeringan Terdeteksi DINAS Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB mengatakan, data sementara pihaknya sudah menerima laporan, sebanyak 12 desa terdeteksi mengalami kekurangan air bersih. Dari 12 desa itu tersebar di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Bersambung ke hal 19 Husni Thamrin (Suara NTB/nas)

05.09

12.22

‘’Operasional oleh Bulog kan belum ada. Mungkin saat ini Bulog itu fokus ke beras. Bagaimana dia harus mampu menyerap beras 100 ribu ton Juni-Agustus mendatang,” imbuhnya. Relevan dengan fakta di lapangan. Harga jagung saat ini memang belum terdongkrak. Bersambung ke hal 19

PROGRAM jagung menjadi primadona di Kabupaten Dompu diantara program unggulan daerah. Program ini mampu meningkatkan ekonomi Dompu dan menjadikan Dompu berada pada urutan ke 2 untuk daya beli di NTB. Merosotnya harga jagung tahun 2015 ini cukup menekan petani, sementara instruksi lisan Presiden Joko Widodo yang menetapkan harga patokan pemerintah (HPP) jagung hanya lips service yang belum terealisasi di lapangan. H.Bambang M.Yasin Bersambung ke hal 19

HARGA ANJLOK - Hamparan tanaman jagung siap panen di Kabupaten Dompu. Petani jagung di NTB belakangan ini mengeluh karena anjloknya harga jagung. Sementara sejumlah petani menunjukkan hasil panennya.

Kasus Tertahan di Kejagung

04.59

rong jagung petani sesuai HPP tersebut. Akan tetapi, instruksi Presiden itu belum bisa dieksekusi Bulog. Kepala Dinas Pertanian TPH NTB melalui Kabid Produksi Tanaman Pangan, Ir. Budi Subagio, MM menilai, penyampaian Presiden dihadapan ribuan petani saat itu seharusnya diamankan oleh Bulog.

(Suara NTB/dok)

SAAT panen raya jagung di Kabupaten Dompu, April lalu, Presiden Jokowi langsung menyebut penetapan harga jagung pipilan kering sebesar Rp 2.700 per Kg dan jagung basah Rp 2.000 per Kg. Badan Urusan Logistik (Bulog) menjadi instansi yang ditunjuk langsung Presiden untuk menindaklanjuti dengan membo-

Pemkab Dompu Kecewa

15.42

18.11

19.26

IRONIS memang, ketika areal dan produksi jagung terus digenjot melalui sejumlah program pemerintah. Namun pada saat bersamaan harga jagung jatuh ke titik terendah dalam setahun terakhir. Tak pelak, petani yang berharap untung malah buntung. Berharap senyum ketika panen, malah meringis melihat kenyataan harga saat ini. Parahnya lagi pemerintah juga tak bisa berbuat banyak dengan kondisi ini. Daerah yang menjadi sentra jagung, seperti di Sumbawa, Bima dan Dompu, saat ini sudah jauh hari “berteriak” soal minimnya pembeli. Imbasnya harga pun jatuh. Di Sumbawa, tepatnya di Kecamatan Labangka sebagai sentra utama jagung sedang miris. Camat Labangka, Har-

tono, S.H, saat pembukaan BBGRM Tingkat Kabupaten Mei lalu dihadapan Bupati Sumbawa mengeluhkan ini. Pembeli terkesan hanya dimonopoli perusahaan tertentu. Petani berharap harga jagung dapat distabilkan harga menjadi di atas Rp 2.000. ‘’Sebab seperti tahun sebelumnya dalam kondisi normal harga jagung berkisar Rp 2.500 per Kg,’’ terangnya. Pihaknya berharap pemerintah dapat mendatangkan para investor khususnya pengusaha pembeli jagung. Mengingat saat ini hanya ada satu pengusaha yang masuk ke Labangka. Kalau kondisi ini dibiarkan, maka sangat berpengaruh terhadap rendahnya harga jual jagung karena tidak kompetitif. Bersambung ke hal 19

Penderita Penyakit Aneh Asal KLU Butuh Bantuan Mataram (Suara NTB) Mahsun (65) warga Dusun Lempenge, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU) menderita penyakit aneh. Di punggungnya tumbuh daging yang awalnya kecil, namun setelah dioperasi, sekarang lebih besar dari kepalan tangan orang dewasa. Warga yang hidupnya pas-pasan ini membutuhkan bantuan untuk biaya perawatan ke RS Sanglah, Denpasar, Bali. Kondisi warga ini secara kebetulan ditemukan Ketua Panwaslu KLU Adi Purnanto, saat turun ke desa desa untuk menjalankan tugas rutin menjelang Pilkada. Bersama dua rekannya, Ibang S. dan Saiful Bahri, mereka mendapat kabar dari warga tentang kondisi Mahsun yang mengalami sakit aneh. Merasa tersentuh yang dialami Mahsun itu, Adi lantas memposting foto dan keterangan tentang kondisi kesehatan warga yang tubuhnya semakin kurus itu. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/ist)

Mahsun, penderita penyakit aneh

Oknum Anggota Kodim dan PNS Lotim Terjaring Razia BNN Mataram (Suara NTB) Ramadhan bukannya aktivitas terlarang di tempat hiburan berkurang. Justru konsumsi narkoba marak. Dalam operasi yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) NTB, Sabtu (6/7) malam lalu, sedikitnya 16 orang terjaring karena diduga mengkonsumsi narkoba. Dua diantaranya oknum anggota TNI dan oknum PNS. Dari operasi yang dimulai sekitar pukul 22.00 Wita itu, oknum anggota TNI berinisal FM itu terjaring saat di dalam ruangan sebuah kafe di Jalan Bung Karno Mataram. Keberadaan anggota berpangkat sersan di tempat hiburan itu langsung ditangani Polisi Militer (PM) Angkatan Darat (AD) yang dilibatkan dalam operasi.

Oknum yang mengaku bertugas di Kodim 1615/ Lombok Timur itu berkilah, berada di tepat hiburan itu untuk menjalankan tugas pengintaian oknum PNS yang terlibat nakroba. “Saya ini sedang tugas. Diperintah komandan untuk mengikuti IH (oknum PNS),” kilah FM, namun tak dihiraukan petugas PM dan membawanya ke mobil. FM diketahui datang bersama oknum PNS berinisial IH yang diamankan di room berbeda di kafe yang sama. PNS yang mengaku berdinas di Dinas Pertanian Lombok Timur ini kedapatan bersama Ica, Partner Song (PS) di kafe itu. Baik IH maupun FM, langsung dilakukan tes urine bersama pengunjung lainnya. Namun hanya IH yang positif, lantas

digelandang ke Kantor BNN. Operasi itu awalnya disasar hotel di Cakranegara yang diketahui menyediakan tempat karaoke dan minibar. Di dalam minibar ditemukan sejumlah perempuan bersama pasangan laki- lakinya sedang asyik menikmati live music. Seketika hiburan itu dihentikan, seluruh pengunjung, tak terkecuali karyawan diambil urinenya dan dilakukan tes. Apesnya, salah seorang karyawan kafe dinyatakan positif mengkonumsi narkoba, langsung dibawa petugas. Operasi berakhir di hotel lain yang juga menyediakan fasilitas karaoke. Ruang karaoke di basemen hotel itu memang sedang ramai pengunjung. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/ars)

DIAMANKAN - Petugas BNN saat mengamankan pengunjung kafe yang positif narkoba.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.