Snt06112015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 201 TAHUN KE 11

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

JUMAT, 6 NOVEMBER 2015

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Soal Permintaan KPK

Selly Khawatir Timbulkan Kegaduhan

Mataram (Suara NTB) Penjabat Walikota Mataram, Dra.Hj.Putu Selly Andayani, M.Si enggan berkomentar terkait realisasi permintaan data kendaraan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga hasil gratifikasi. Selly khawatir pernyataan yang disampaikan ini, justru akan menimbulkan kegaduhan. ‘’Aro wah ndak usah dikembangin dah. Nanti bikin gaduh lagi,’’ kata Selly yang juga Kepala Dispenda NTB, dikonfirmasi Suara NTB lewat ponselnya, Kamis (5/11). Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB,

Kamis (5/11), mempertegas sikapnya terhadap permintaan data yang diajukan KPK terkait empat unit kendaraan yang diduga merupakan objek gratifikasi. Sejak diterima oleh Dispenda NTB pada Rabu (21/10) lalu, hing-

Penutupan BIL Diperpanjang, Masyarakat Pilih Transportasi Laut

ga kini surat KPK yang berisi permintaan data sejumlah kendaraan yang dicurigai merupakan hasil gratifikasi melibatkan oknum kepala daerah di NTB itu belum juga dijawab. Hal ini memunculkan kekhawatiran dari sejumlah

kalangan akan timbulnya bias dalam proses penanganan kasus dugaan korupsi ini. Gubernur yang dikonfirmasi terkait permintaan ini pun secara tersirat menegaskan bahwa permintaan data dari KPK itu harus dipenuhi oleh jajarannya. Ia menegaskan, sikap yang demikian tidak saja berlaku untuk data yang diminta oleh KPK, melainkan juga lembaga lain yang memang memiliki kewenangan untuk meminta data.

“Bukan hanya KPK. Kalau ada institusi pemerintah meminta data dari kita, yang memang kita miliki data itu dan alasan meminta datanya itu memang ada landasan undang-undang, semua kita penuhi,” ujarnya singkat, sesaat sebelum memasuki mobilnya, Rabu (4/11) lalu. Lampu hijau dari gubernur terkait permintaan data oleh KPK, enggan ditanggapi Selly. Ia khawatir, Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Kementerian Perhubungan memperpanjang penutupan sejumlah bandara hingga Jumat (6/11) akibat letusan abu vulkanik Gunung Baru Jari. Keputusan itu diambil sesuai dengan Notam baru yang dikeluarkan Kemenhub Kamis (5/11) pagi dengan nomor A2479/15;B2685/15;C3472/15 dan C3473/ 15. Sejumlah bandara yang ditutup antara lain Bandara Internasional Lombok (BIL), Bandara Selaparang dan Bandara Blimbing, Banyuwangi. Akibat penutupan itu, masyarakat banyak yang memilih transportasi laut untuk melanjutkan perjalanan. “Sampai besok (Jumat hari ini) BIL ditutup sementara. Berdasarkan evaluasi jam 07.00 Wita, Bersambung ke hal 15

LEWAT LAUT - Sebagian penumpang memilih jalur laut melalui Pelabuhan Lembar menuju Bali, menyusul erupsi Gunung Baru Jari yang mengakibatkan BIL ditutup sementara. Citra Satelit Cuaca Himawari Gn. Rinjani (insert).

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/her)

TO K O H Akan Langsung ’’Action’’ PENJABAT Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si., enggan menanggapi kritikan sejumlah pakar terhadap rencananya melakukan mutasi pejabat eselon II di lingkup Pemkot Mataram. Menurutnya, apa yang telah direncanakan itu akan dieksekusi. ‘’Aro wah pendak (sudah bosan,red) saya bicara assessment. Bersambung ke hal 15 Hj. Putu Selly Andayani (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Identifikasi Calon Tersangka

Andy Hermawan (Suara NTB/dok)

PENYIDIK Ditreskrimsus Polda NTB memastikan kasus dugaan penyimpangan bantuan sosial (Bansos) Dompu masih tetap berjalan penyelidikannya. Pengembangan kasus ini sedang menukik pada pihak – pihak yang terlibat. Diketahui, kasus Bansos Dompu merupakan perkara baru sedang diselidiki Polda NTB. Penanganan perkara ini memang sempat vakum, Bersambung ke hal 15

Gunung Baru Jari Erupsi

Pertemuan IGIF di Lombok Dibatalkan Mataram (Suara NTB) Salah satu event skala internasional yang semula direncanakan dilaksanakan di Lombok, NTB terpaksa harus dibatalkan akibat letusan abu vulkanik Gunung Baru Jari yang mengganggu aktivitas penerbangan sejumlah bandara di Indonesia. Pertemuan yang dibatalkan itu adalah Internasional Green Island Forum ( IGIF) 2015 yang direncanakan berlangsung sejak 5-7 November 2015. “Tamu-tamu ndak bisa hadir karena bandara ditutup. Pertemuan IGIF ini tamunya internasional. Saya sudah lapor ke Pak Gubernur tadi malam. Dan pak Gubernur memutuskan untuk dilakukan penundaan sampai waktu yang tak ditentukan,” kata Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) NTB, Ir. Andi Pramaria, M.Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (5/11) siang kemarin. Andi menyebutkan, delegasi dari Korea sudah datang melalui Jakarta sebanyak 30 orang. Selain itu, Gubernur Jeju juga sudah berada di Jakarta sejak beberapa hari terakhir. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/nas)

BATAL - Baliho di depan Kantor Gubernur NTB menginformasikan rencana pertemuan IGIF 2015. Agenda ini terpaksa dibatalkan akibat erupsi Gunung Baru Jari.

Selong (Suara NTB) Letusan Gunung Baru Jari makin ganas. Kamis (5/11) kemarin, semburan abu vulkanik dari anak Gunung Rinjani ini mencapai ketinggian 2.000 meter dari kawah. Terhitung sejak pertama kali meletus Minggu (25/11) lalu, aktivitas letusan Gunung Baru Jari ini belum menunjukkan tanda-tanda melemah. Pengamat Geologi Gunung Api Pos Rinjani, Lalu Zulkarnaen yang dikonfirmasi kemarin mengatakan, letusan Gunung Baru Jari ini selama tiga hari terakhir mengalami peningkatan. Kamis kemarin, aktivitas Baru Jari ini tertinggi pada kisaran pukul 9.00-11.00 Wita. Ditambahkan Ketua Pos Pengamatan Gunung Rinjani Sembalun Lombok Timur (Lotim), Mutaharlin mengatakan aktivitas Gunung Baru Jari cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Kamis (5/11) siang, amplitudo letusan meningkat dari 39 mm menjadi 48 mm. Meskipun demikian, status anak Gunung Rinjani itu masih dalam level II atau waspada. “Cenderung meningkat perkembangan aktivitas Gunung Baru Jari. Untuk hari ini amplitudo letusan juga meningkat semula 39 mm, sekarang tercatat 48 mm maksimal. Penyebaran abu vulkanik dominan masih ke arah barat daya dan selatan,” kata Mutaharlin ketika dikonfirmasi Suara NTB lewat sambungan telepon, Bersambung ke hal 15

Dana Perimbangan Anjlok

Gubernur dan DPRD NTB Protes Pemerintah Pusat Mataram (Suara NTB) Dana perimbangan yang berasal dari pemerintah pusat untuk NTB tahun 2016 mendatang turun drastis. Akibatnya, Rancangan APBD NTB 2016 terjadi penurunan jika dibandingkan APBDP 2015 yang mencapai Rp 3,6 triliun. Terkait dengan hal ini, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan DPRD NTB akan menyurati Presiden Ir. Joko Widodo serta pimpinan MPR/DPR RI. Para wakil rakyat NTB, baik yang berada di DPD dan DPR RI dinilai kurang berperan maksimal untuk mendorong turunnya anggaran pusat ke daerah. ‘’Gubernur bersama Dewan

akan segera menyurati Presiden. Keberatan kita dengan pemerintah pusat. Semua kita, bukan hanya gubernur yang keberatan terhadap penurunan anggaran pusat itu. Rakyat NTB wajib juga keberatan,” kata Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si usai penandatanganan KUA-PPAS RAPBD 2016 di Kantor Gubernur, Kamis (5/11) siang kemarin. Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S.Ag, Wakil Ketua DPRD NTB, H. Mahalli Fikri dan Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm. Sejumlah dana perimbangan yang mengalami penurunan antara lain Dana

Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) yang mengalami penurunan hingga Rp 19 miliar. Amin mengatakan, dengan penurunan dana pusat ini, artinya masyarakat NTB kehilangan hak-haknya. Meskipun terjadi penurunan anggaran dari pemerintah pusat, lanjut Wagub, anggaran untuk pengentasan kemiskinan tetap seperti apa yang sudah direncanakan sebelumnya. “Surat resmi akan kita ajukan keberatan. Ditujukan kepada Presiden dan Pimpinan DPR,”imbuhnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi , SE, M.Comm mengaku kecewa den-

gan penurunan anggaran pusat ini. Meskipun dengan keterbatasan fiskal, kata Mori, penganggaran untuk program-program unggulan dan prioritas tahun 2016 mendatang tak akan terganggu. “Kita sama-sama kerja keras, Insya Allah,”ucapnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri mengatakan penganggaran untuk masing-masing SKPD akan disesuaikan dengan RPJMD. Meskipun terjadi penurunan alokasi anggaran dari pemerintah pusat, namun tak sembarang ada pengurangan anggaran pada SKPD. Ia mengatakan, penyusunan APBD murni 2016 akan tetap berpihak kepada

kepentingan masyarakat. Dikatakan, penurunan anggaran yang diperoleh NTB itu tak sesuai dnegan prestasiprestasi yang diraih selama ini. Semestinya, dengan banyaknya prestasi yang diperoleh provinsi ini, anggaran pusat justru semakin besar. “Dan kami orang-orang politik menyesalkan , kecewa kepada keberadaan wakil-wakil kita di pusat. Apakah itu anggota DPR RI maupun DPD RI,’’ ujarnya. Mahalli mengatakan, rakyat NTB dibuat bangga pada Oktober tahun lalu dengan adanya dua wakil NTB yang menjadi pimpinan DPR dan DPD RI. Bersambung ke hal 15


SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

SUARA MATARAM

Halaman 2

Pembahasan KUA PPAS 2016

(Suara NTB/dok)

Satgas Kebersihan Sungai SUNGAI Jangkok melalui beberapa kelurahan. Salah satunya adalah Kelurahan Banjar, Ampenan. Dalam rangka menjaga kebersihan Sungai Jangkok yang melintasi wilayahnya, Lurah Banjar, Muzakkir Walad menyampaikan telah terbentuk Satgas yang memantau kebersihan sungai. Muzakkir menyampaikan anggota Satgas ini ngetem setiap hari untuk memantau aktivitas warga apakah ada yang membuang sampah di sungai atau tidak. Mengingat saat ini kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah dan sungai kerap dijadikan tempat paling mudah untuk membuang sungai. Anggota Satgas ini disebutkan Muzakkir sekitar 50 sampai 55 orang. Selain menempatkan Satgas untuk menjaga kebersihan sungai, Kelurahan Banjar juga telah membuat awigawig. Awig-awig tersebut berisi larangan warga membuang sampah di sungai. “Awig-awig sudah kita buat,” ujarnya. Selain itu, di Kelurahan Banjar juga telah terbentuk KMPS (Kelompok Masyarakat Peduli Sungai) IBRA (Ini Baru Banjar). Para anggota KMPS ini melakukan kegiatan bersih sungai setiap pekan. KMPS IBRA Kelurahan Banjar masuk enam besar nasional bersama komunitas dari Jawa Timur, Jakarta, Papua, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Beberapa waktu lalu, perwakilan komunitas ini mempresentasikan program komunitasnya di Yogyakarta. Untuk menilai apakah yang dipresentasikan sesuai dengan kondisi lapangan, tim dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat turun ke Kota Mataram dan melakukan penilaian dari tanggal 17-19 September lalu. Kelurahan Banjar merupakan muara dari Sungai Jangkok. Walaupun kondisi sungai di wilayah Banjar bersih, tapi sampah juga bisa datang dari wilayah hulu. Untuk itulah Muzakkir menyampaikan pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan kelurahan lainnya yang dilalui aliran Sungai Jangkok. Beberapa kelurahan yang dilalui Sungai Jangkok yaitu Ampenan Tengah, Pejeruk, Kebon Sari, dan Dasan Agung. “Di sana telah terbentuk KMPS dan kita saling koordinasi. Kita sepakat melakukan gerakan bersama mulai dari hulu sampai hilir,” ujarnya. (ynt) Muzakkir Walad

PAD Kota Mataram Diminta Naik Menjadi Rp 300 Miliar Mataram (Suara NTB) – DPRD Kota Mataram nampaknya belum puas dengan capaian PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Mataram. Untuk tahun 2016, Dewan meminta PAD Kota Mataram dinaikkan menjadi Rp 300 miliar. Dimana tahun 2015, PAD Kota Mataram sekitar Rp 219 miliar. Angka ini dipandang logis di tengah pesatnya perkembangan Kota Mataram. Anggota Banggar DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini dalam rapat lanjutan pembahasan KUA PPAS tahun 2016, Jumat (5/11) mengatakan, sudah saatnya PAD Kota Mataram dinaikkan menjadi Rp 300 miliar. Pasalnya, saat ini masih banyak potensi PAD

Kota Mataram yang tergarap maksimal. Kondisi ini diamini oleh sejumlah anggota Banggar lainnya. Ditempat yang sama, Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., memandang perlu ada langkah-langkah penyempurnaan terhadap

berbagai hal. Yang mana, format KUA PPAS yang paling banyak mendapat masukan adalah kebijakan pendapatan. Ada kecenderungan Dewan menginginkan peningkatan PAD menjadi Rp 300 miliar dengan berbagai pertimbangan. Untuk meyakinkan ek-

SIDAK (inspeksi mendadak) yang dilakukan anggota DPR RI ke Pasar Mandalika mendapat apresiasi dari Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mataram yang juga mantan Ketua Pansus PasarDPRD Kota Mataram, Drs. HM. Noer Ibrahim. Terkait kondisi pasar yang kotor dan tidak rapi Noer berkilah bahwa di pasar induk tersebut terdapat dua manajemen. Yang pertama adalah pasar yang dikelola oleh pemerintah dan yang kedua adalah pasar swasta. ‘’Itu yang kita kritisi. Komisi II harus sidak lagi. Bagaimana (Suara NTB/fit) kewenangan antara HM. Noer Ibrahim pasar yang dikelola swasta dengan pasar yang dikelola pemerintah,’’ ujarnya menjawab Suara NTB di ruang kerjanya, Kamis (5/11). Beberapa waktu lalu, aku Noer Ibrahim, Pansus Pasar telah mengkritisi alasan dari pihak pasar milik pemerintah. ‘’Itu sampahnya dari pasar swasta,’’ sebutnya. Apalagi, sekarang sudah masuk anggaran Rp 7 miliar untuk pembangunan pasar Mandalika yang akan dilaksanakan tahun 2016 mendatang. Terkait kondisi drainase Pasar Mandalika yang dipenuhi sampah, politisi Golkar ini berencana akan melakukan penyisiran. Noer Ibrahim mengaku setuju kalau penarikan retribusi pasar kepada para pedagang, dikembalikan lagi untuk mengelola kebersihan pasar. Hanya saja, lanjutnya, retribusi pasar itu tidak bisa dipotong oleh kepala pasar. ‘’Retribusi yang dipungut itu, kita akan tekan kepala Koperindag untuk mengevaluasi dan mengganggarkan kebersihan pasar,’’ pungkasnya. Untuk menjamin kebersihan pasar, anggarannya tidak bisa serta merta mengharapkan dari retribusi pasar yang telah dipungut dari para pedagang. Dinas Koperindag Kota Mataram, katanya, harus menganggarkan untuk kebersihan pasar. ‘’Tidak bisa pasar itu menganggarkan biaya kebersihan. Kebersihan itu ditanggung oleh masyarakat atau pedagang,’’ ucapnya. Biaya kebersihan yang dipungut dari para pedagang di luar retribusi yang harus dibayar oleh para pedagang. Terhadap kondisi ini, Noer Ibrahim berjanji akan turun ke lapangan. Salah satu penyebab pasar menjadi kotor, menurut dia, karena kesadaran masyarakat yang masih minim. ‘’Petugas sudah maksimal memberikan teguran, memberikan sanksi, masih saja kotor. Mungkin kita akan mengimbau melalui pengeras suara agar lebih terdengar,’’ tandasnya. (fit)

petik, validasi data. Itu semua harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Dikatakan Didi, BPKP dalam hal ini siap melakukan audit terhadap sumber potensi PAD. Sementara itu, terkait pembiayaan harus disesuaikan dengan apa yang dituangkan dalam KUA PPAS. ‘’Kalau ingin maju, harus berani naikkan PAD,’’ tegas Didi. Dewan, sambungnya, mendorong eksekutif untuk tersu menggali potensi PAD, sehingga target Rp 300 miliar dapat tercapai. (fit)

Rendah, Serapan Fisik Tiga SKPD

(Suara NTB/cem)

BAGI MASKER - Petugas BPBD Kota Mataram membagikan masker ke pengendara di perempatan Kantor Gubernur, Kamis (5/11).

BPBD Kota Mataram Bagi-bagi Masker Anggarkan Kebersihan Pasar

sekutif akan target PAD tersebut, Dewan juga harus membantu. Antara lain dalam hal strategi yang harus dijalankan. Termasuk di dalamnya adalah persoalan SDM (Sumber Daya Manusia). Pemkot Mataram dinilai masih belum maksimal dalam menggali potensi PAD. Sebab kalaupun PAD minimal sama seperti tahun lalu, itupun masih dianggap rugi. Karenanya, eksekutif nantinya harus melakukan pemetaan terhadap sumber-sumber PAD. Mulai dari penyisiran, uji

Mataram (Suara NTB) Gunung Baru Jari terus mengalami peningkatan aktivitas. Debu vulkanik bukan saja melanda kawasan di lereng kaki Gunung Rinjani seperti Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, debu vulkanik juga melanda Kota Mataram. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Ir. H. Supardi menjelaskan, semburan debu vulkanik mulai dirasakan oleh masyarakat Kota Mataram, sekitar pukul 22.00 Wita. Ini terjadi karena debu vulkanik diterbangkan oleh angin. Gunung Baru Jari berstatus waspada level II, patut diwaspadai dan pihaknya mengantisipasi dengan membagikan masker ke sejumlah pengendara sepeda motor, Kamis (5/11). Pembagian masker ini dilakukan di beberapa titik di antaran-

ya, di perempatan Tanah Aji, Cakranegara dan perempatan Mataram. “Bentuk kepedulian saja. Pagi ini (kemarin, red) kita bagikan 250 masker di perempatan,” sebutnya. Jumlah masker dibagikan akan ditambah, mengingat jumlah penduduk dan mengantisipasi gangguan penyakit akibat debu vulkanik. Diprioritaskan pengunaan masker bagi pengendara motor dan anak - anak. “Pesawat saja takut karena debu itu bisa merusak baling - baling pesawat, apalagi tubuh manusia,” cetusnya. Karena persediaan masker terbatas, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPBD Provinsi NTB, agar mendistribusikan masker. Disamping itu, BPBD juga berkoordinasi dengan pihak swasta untuk penyedian masker. Menurut informasi, dampak letusan Gunung Baru Jari tera-

sa di KLU dan BPBD setempat membagikan 8 ribu masker. Supardi menambahkan, status siaga level II ini harus diatensi dan masyarakat tetap harus waspada. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat berkeliling melalui kendaraan operasional, agar menggunakan masker dan kacamata jika beraktivitas di luar rumah. “Kami juga akan berkoordinasi dengan Kepolisian dan mahasiswa, agar membantu pendistribusian masker,” ujarnya. Sementara Pantauan Suara NTB, penggalangan dana akibat erupsi Gunung Baru Jari mulai dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di Mataram. Di perempatan Tanah Aji Kelurahan Pagesangan, empat orang mahasiswa turun ke jalan menggalang dana untuk korban letusan anak gunung rinjani di KLU dan Lombok Timur. (cem)

Mataram (Suara NTB) Kepala Bagian Administrasi Pengendalian dan Pembangunan (APP) Setda Kota Mataram, H. Safruddin Ali menjelaskan, realisasi fisik berdasarkan proyeksi APBD 2015 hingga 31 Oktober yakni 70,65 persen. Sementara realisasi keuangan baru Rp 834,9 miliar dari Rp 1,2 triliun atau 66,49 persen. “Fisik itu adalah tidak harus digabungkan dengan anggaran,” kata Safruddin Kamis (5/11). Serapan 70 persen itu terdiri dari pembelian ATK, honor, pengadaan obat-obatan, proyek fisik atau bentuk kegiatan konstruksinya lebih dominan. Disebutkan, penyebaran kegiatannya terdiri 49 SKPD. Proyek fisik paling besar Dikpora, PU, Dikes, RSUD, BPKAD, Dinas Pertamanan, Dishub dan dinas lainnya. Secara kebetulan komposisi progres kinerja SKPD berada di tataran normal. Realisasi 70 persen itu normal, tapi serapan fisik besar yakni DPRD 90 persen, Sekretariat Daerah 80 persen dan Dinas Kebersihan 79 persen. Namun demikian, tiga

SKPD serapan fisiknya rendah yaitu, BLH 57 persen, Kesra 59 persen dan Bagian Ortal 54 persen. Secara normal kata Safruddin, kinerja SKPD di triwulan keempat perlu dipertanyakan, seharusnya deviasi dari 10 persen. “Kinerja SKPD patut dipertanyakan,” terangnya. Serapan fisik BLH rendah, karena salah satu kegiatan dari Kementerian Kehutanan, untuk pembuatan tebing di sungai Rp 1,7 miliar tidak bisa dilaksanakan kegiatannya karena disesuaikan dengan juklak - juknis. BLH lanjutnya, tidak mau mengambil risiko karena dikhawatirkan tidak bisa selesai sesuai batas waktu, sehingga diusulkan dikerjakan di APBD 2016. Sementara Bagian Ortal, semua kegiatan terpusat pada triwulan keempat. Sedangkan anggaran Rp 1 miliar. Sedangkan, kebijakan mendasar Penjabat Walikota kurang tepat sasaran karena tidak sesuai peruntukan atau harus ada proposal terlebih dahulu. Akibatnya, realisasi fisik Bagian Kesra 59 persen. (cem)

(Suara NTB/cem)

TUNJUKKAN - Kepala Bagian APP Setda Kota Mataram, H. Safruddin Ali menunjukan realisasi fisik sejumlah SKPD

Minim, Pohon Pengganti di Jalan Bantuan Sarpras ke Satpol Panca Usaha dan Catur Warga PP Kota Mataram Dicoret

Mataram (Suara NTB) – Ruas Jalan Panca Usaha dan Catur Warga tidak akan serindang sebelum pohon itu ditebang, meskipun nanti akan dilakukan penggantian. Pasalnya, pohon yang akan ditanam menggantikan pohon yang telah ditebang, jumlahnya tidak sebanding. ‘’Syukursyukur kalau bisa setengahnya,’’ kata Kepala Bidang RTH Dinas Pertamanan Kota Mataram, Nanang Edward menbjawab Suara NTB di Mataram, Jumat (5/11). Tidak sebandingnya jumlah pohon pengganti, lantaran terbatasnya space untuk menanam pohon pengganti itu. Sehingga, mau tidak mau, penanaman pohon pengganti nantinya akan disesuaikan dengan space yang ada. ‘’Sekarangpun sudah kita sisip, sudah kita gali beberapa lubang,’’ akunya. Namun demikian, jenis pohon pengganti yang akan ditanam di sepanjang Jalan Panca Usaha dan Jalan Catur Warga yang terkeda dampak pelebaran jalan, dipastikan tidak akan sama. Pohon yang ditebang di kedua ruas jalan tersebut jenis felicium, angsana dan pohon mangga. Pertamanan akan mengganti tiga jenis pohon itu dengan jenis pohon lainnya. ‘’Tabebuya akan kita perbanyak di sana, termasuk varian pucuk merah,’’ sebut Nanang. Digantinya tiga jenis pohon itu, lantaran space penanaman pohon di ruas jalan yang sedang dilakukan pelebaran itu, sedikit. Sehingga jenis po-

(Suara NTB/ynt)

PELEBARAN JALAN - Saat ini beberapa ruas jalan di Kota Mataram sedang dalam pelebaran. Salah satunya adalah Jalan Panca Usaha. Akibatnya 219 pohon pelindung ditebang. Tetapi penggantiannya nanti tidak akan sebanding dengan jumlah pohon yang telah ditebang. hon yang tepat ditanam di sana adalah jenis tabebuya. Karena pohon tabebuya pengakarannya tidak merusak trotoar dan bahu jalan. Pertamanan, lanjut Nanang berharap dapat menanam pohon pengganti sebanyak-banyaknya. Seperti diketahui jumlah pohon yang ditebang akibat pelebaran Jalan Panca Usaha dan Jalan Catur Warga sekitar 219 pohon. Ia berharap penggantian pohon-pohon itu oleh pihak pelaksana proyek dilakukan secara proporsional. ‘’Mereka punya dana reboisasi tapi sekadarnya,’’ imbuh Nanang. Tetapi dari Dinas Pertamanan telah melakukan penyisipan anggaran untuk penan-

aman pohon pengganti itu. Sebab, pelebaran jalan ini merupakan kebutuhan bersama. Dikatakan Nanang, pihaknya telah mulai membuat lubang-lubang. Tetapi, penanaman pohon pengganti baru bisa dilakukan saat musim hujan. ‘’Kalau kita tanam sekarang, pengerjaan jalan belum selesai, akan mati lagi,’’ demikian Nanang. Pohon pengganti yang akan ditanam nantinya minimal tingginya 3 meter. Diperkirakan 20 – 25 tahun baru bisa menyamai pohon yang telah ditebang. ‘’Pohon yang ditebang itu diameternya yang terkecil 25 cm dan yang terbesar sampai 50 cm,’’ tandasnya. (fit)

Mataram (Suara NTB) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memblacklist atau mencoret bantuan sarana prasarana (sapras) ke Satpol PP Kota Mataram. Pasalnya, dana alokasi khusus (DAK) diberikan oleh Kemendagri untuk pembangunan kantor Rp 2,1 miliar tidak dikelola oleh Satpol PP, melainkan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Sumber Suara NTB mengatakan, Kemendagri di tahun 2016 tidak lagi memberikan bantuan sarpras (sarana prasana). Pencoretan bantuan itu, lantaran Pol PP dinilai tidak mampu mengelola DAK Rp 2,1 miliar untuk pembangunan gedung. “Semua usulan Pol PP dicoret. Tahun 2016 ndak ada bantuan sarpras dari Kemendagri,” kata Sumber, Rabu (4/11) malam. Seharusnya kata sumber, DAK Rp 2,1 miliar itu dikelola oleh Pol PP, bukan malah diberikan kepada instansi lain. Petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis (juklak - juknis) penggunaan anggaran sudah jelas, sehingga boleh dilimpahkan. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kasat Pol PP Kota Mataram, Chaerul Anwar membantah jika Kemendagri telah memblacklist

atau tidak lagi memberikan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) ke instansinya. Menurutnya, pihaknya belum mengusulkan pengajuan bantuan. “Bukan tidak memberi, tapi belum ada usulan,” bantah Chaerul ditemui di ruang kerjanya, Kamis (5/11). Penghapusan bantuan itu karena Pol PP dianggap tidak mampu mengelola anggaran, Chaerul kembali membantah dan tidak ada hubungannya dengan DAK Rp 2,1 miliar tersebut. Dikelolanya bantuan dari Kemendagri oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dinilai sesuai juklak - juknis yang ada. “Dalam juklak juknis itu di pengelolaan oleh Pol PP dan atau instansi lain,” terangnya. Sarpras diajukan di tahun 2016 yakni, mobil patroli, mobil angkut dan pakaian dalmas. Mengenai jumlah item diminta, masih diusulkan dan realisasinya tergantung Kemendagri. Disisi lain dijelaskan, permintaan mobil patroli mengingat kompleksitas dan luas wilayah patroli. Sementara armada saat ini belum cukup, meskipun jumlah personel kurang tapi bisa dioptimalkan. (cem)


SUARA NTB

Jumat, 6 November 2015

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 3

Pengangguran di NTB Bertambah Terbelit Persoalan Lahan PLN berada di posisi yang dilematis, bagaikan buah simalakama. Di satu sisi BUMN penyedia setrum ini harus sesegera mungkin mengakhiri krisis listrik di NTB, sisi lainnya, PLN justru dihadang persoalan pembebasan lahan untuk membangun pembangkit listrik baru. General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) XI membawahi NTB, NTT, Idian dihubungi di Mataram, Kamis (5/11) mengungkapkan, beberapa di antaranya yang menyangkut persoalan lahan yang dihadapi saat ini yakni PLTGU di Bagik Polak, Mataram. Hingga kini peralatan mesin pembangkit Lombok Peaker tak bisa di(Suara NTB/bul) pasang karena ketidakpasIdian tian izin lahan. Di Pringgabaya, Lombok Timur, PLN juga tersendat membangun transmisi pembangkit, karena tidak ketemunya pemanfaatan lahan milik Pemprov NTB. “Di aturan Pemprov, lahannya harus disewa, sementara aturan kita, lahannya harus dibeli. Jadi mandek untuk membangun transmisi,” ujar Idian pada Suara NTB. Belum lagi persoalan mahalnya harga pembebasan lahan masyarakat untuk membangun jaringan. Pada dasaranya PLN datang untuk menjawab kebutuhan listrik masyarakat. Tetapi yang terjadi justru PLN disamakan dengan perusahaan swasta. “Kita datang untuk menyiapkan pembangkit. Tapi justru masyarakat menolak. Artinya, izin-izin membangun justru ribet. Apakah iya, PLN disamakan dengan perusahaan swasta. Silakan, pemerintah daerah sendiri yang memikirkannya,” kata Idian. Meski demikian, ia tetap optimis rencana pemerintah untuk membangun pembangkit listrik kapasitas 500 Megawatt (Mw) akan tuntas hingga 2019. Tetapi ia pesimis jika masyarakat dan pemerintah sendiri tidak mendukung rencana besar tersebut. “500 Mw bisa sukses kalau semua pihak mendukung, dan sebaliknya,” demikian Idian. Anggota Komisi VI DPR-RI, Bambang Harjo Soekartono mendesak Pemda segara mengakiri krisis listrik yang terjadi di NTB. Rencana membangun pembangkit 500 Megawatt (Mw) oleh PLN harus didukung dengan mempermudah proses perizinan dan pembebasan lahan. Jumlah penduduk di Pulau Lombok sebanyak 2,9 juta jiwa. Idealnya PLN harus menyiapkan kapasitas mesin terpasang sebesar 500 Mw. Nyatanya, PLN saat ini hanya mampu menyiapkan mesin dengan kapasitas terpasang sebesar 164 Mw. “Tentu kekurangan sangat jauh, apalagi jika persoalan mesinnya dari Tiongkok, bisa krisis listrik berkepanjangan,” ujarnya. “Di kawasan PLTU Jeranjang, ada dua tiang yang tidak dipasang. Masyarakat setempat meminta permeter persegi tanahnya dibeli Rp 1 miliar, edan ini. Pemerintah harus segera memfasilitasi,” katanya. “Perizinan harus dipermudah,” demikian ditegaskan. Ia juga mengingatkan kepada PLN agar tidak menggunakan mesin pembangkit dari Tiongkok. PLTU Jeranjang, Lombok Barat menurutnya menjadi salah satu contoh besar yang harus dijadikan pertimbangan oleh pemerintah. (bul)

Mataram (Suara NTB) BKPM-PT Provinsi NTB pada semester I tahun 2015 mengakumulasi nilai investasi yang masuk ke NTB hampir mencapai Rp 7 triliun. Sayangnya, kehadiran investasi tersebut justru tak memberi pengaruh besar, sebab tahun ini angka pengangguran terbuka justru membengkak. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM Kamis (5/11) mengatakan, keadaan ketenagakerjaan di NTB pada Agustus 2015 menunjukkan adanya penurunan pada tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 sekitar 2.255.879 orang, atau turun sekitar 155.100 orang dibanding keadaan Februari 2015. Jika dibandingkan dengan keadaan setahun yang lalu (Agustus 2014), angkatan kerja bertambah sekitar 34.069 orang. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 sekitar 2.127.503 orang, berkurang sekitar 163.350 orang dibanding keadaan Februari 2015, atau bertambah sekitar 33.403 orang dibandingkan keadaan Agustus 2014. S e cara absolut, penganggur p a d a Agustus 2015 yang

Wahyudin

berjumlah sekitar 128.376 orang, bertambah sekitar 8.250 orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, atau bertambah sekitar 666 orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014. Secara persentase, tingkat pengangguran pada bulan Agustus 2015 mengalami peningkatan, yaitu sekitar 0,71 persen jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015. Sementara, jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, tingkat pengangguran mengalami penurunan sekitar 0,06 persen. Struktur lapangan pekerjaan hingga Agustus 2015 tidak mengalami perubahan, di mana Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan Sektor Industri secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di NTB. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada beberapa sektor, di antaranya di Sektor Industri bertambah sekitar 13.449 orang (7,23 persen), Sektor Konstruksi sekitar 51.777 orang (49,38 persen), Sektor Perdagangan sekitar 36.215 orang (8,56 persen), Sektor Jasa Kemasyarakatan sekitar 25.417 orang (7,82 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian yaitu sekitar 73.146 orang (8,10 persen), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sekitar 11.959 orang (14,63 persen), Sektor Keuangan sekitar 4.870 orang (16,66 persen), serta sektor lain-

nya berkurang sekitar 3.480 orang (8,44 persen). Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2015 masih didominasi oleh penduduk bekerja dengan pendidikan rendah (SMP ke bawah), yaitu sekitar 1.405.553 orang (66,07 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 240.521 orang mencakup 43.789 orang (2,06 persen) berpendidikan Diploma dan sekitar 196.732 orang (9,25 persen) berpendidikan Universitas. Masih menurut Wahyudin, pada Agustus 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 10,90 persen, disusul oleh TPT SMA sebesar 9,16 persen serta TPT Universitas sebesar 8,19 persen. Sedangkan TPT terendah

(Suara NTB/dok)

Ridwansyah

terdapat pada penduduk dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 2,72 persen. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, TPT pada pada semua jenjang pendidikan mengalami penurunan kecuali TPT pada tingkat pendidikan SMP dan Universitas. “Investasi yang masuk di NTB lebih dominan ke sektor perhotelan. Berapa sih tenaga kerja yang diserap. Kecuali kalau investasinya ke sektor pertanian yang menjadi basis kita, pengangguran bisa diatasi,” ujar Wahyudin. Bahkan tenaga kerja yang digunakan, justru lebih banyak dibawa langsung oleh pelaksana proyek dari luar daerah. Sehingga serapan tenaga kerja di NTB pada sektor pariwisata ini dianggapnya sangat kecil. Sebelumnya, Kepala BKPMPT Provinsi NTB, Ridwansyah menyebut, selama enam hulan terakhir atau semester I 2015, realisasi investasi di NTB telah menembus angka Rp 6,8 triliun. Optimis target investasi sebesar Rp 7,5 trliun tahun ini akan tercapai. Realisasi investasi triwulan I (Januari-Maret) tercatat Rp 1,7 triliun. Terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 106,89 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) USD 133,3 juta atau Rp 1,6 triliun. Sedangkan untuk triwulan II (April-Juni) realisasi investasi di NTB tercatat Rp 5,1 triliun. Terdiri dari PMDN Rp 405, 1 miliar dan PMA USD 378,3 juta atau Rp 4,7 triliun. Kalau ditotal antara triwulan I dan II jumlahnya mencapai Rp 6,8 triliun. Sementara itu, lanjutnya, jika dilihat dari realisasi in-

vestasi per kabupaten/kota, tiga daerah yang paling tinggi realisasi investasinya adalah Lombok Barat, Sumbawa Barat dan Lombok Tengah. Dimana, Lombok Barat realisasi investasi PMDN sebanyak 20 proyek dengan nilai investasi Rp 17,85 miliar dan PMA sebanyak 160 proyek dengan investasi Rp 1,9 triliun lebih. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Provinsi NTB, H. Wildan belum lama ini menegaskan belum melihat secara detail perkembangan tingkat pengangguran di NTB. Berbagai cara yang dilakukan untuk menekan angka pengangguran tersebut dengan mempebanyak kegiatan bursa kerja, bahkan dilaksanakan di kabupaten. Selain itu, dimaksimalkan keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Lembaga Latihan Kerja (LLK) dengan ditingkatkannya fasilitas sarana dan prasarana. Bahkan untuk menciptakan SDM yang kreatif, akan dioperasikan tiga unit mobil pelatihan yang akan menyasar bas i s basis masyarak a t . (bul)

H. Wildan

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ist)

IKAN TUNA – Ikan Tuna menjadi salah satu hasil tangkap laut dengan nilai jual tinggi yang diandalkan di NTB. Salah satu perusahaan di Labuan Lombok, Lombok Timur hingga kini masih intens mengekspor tuna tangkapan para nelayan. Nampak ikan tuna berukuran besar yang akan diproses untuk diekspor.

HILANG HILANG STNK R2 YMAHA DR5796BP NOKA/NOSIN: HM314D003AK716438/14D-716718 AN. ANGGUN MUTMAINAH HILANG DISEKITAR JL.SANDUBAYA HILANG STNK R4 TOYOTA PLAT HITAM DR82 DAN PLAT MERAH DR114AK NOKA/NOSIN: MHF11UF8120029293/ IRZ-7029767 AN. KANTOR IMIGRASI MATARAM HILANG DISEKITAR MATARAM HILANG STNK R2 YAMAHA DR2741J NOKA/NOSIN: MH33C1005BK756055/3C1-754623 AN. KANTOR IMIGRASI KLAS 1 MATARAM HILANG DISEKITAR MATARAM

NTB Didorong Jadi Kota Kreatif Mataram (Suara NTB) Kementerian Luar Negeri mendorong pemerintah daerah membangun sinergi yang kuat dengan seluruh pihak. Provinsi ini, setidaknya ibukotanya, harus mampu mereinkarnasi diri menjadi kota kreatif. “Menjai kota kreatif adalah hak seluruh kota di Indonesia ini. NTB memiliki potensi yang demikian besar, tinggal kebijakan dan regulasinya saja,” kata Rosalis R.Adenan, Direktur Hubungan Antar Lembaga Luar Negeri Badan Ekonomi Kreatif Kemen-

KAMIS, 05/11/15

terian Luar Negeri RI. Sampai saat ini, tercatat hanya Kota Bandung, Solo, Pekalongan dan Yogyakarta yang sudah mendapatkan label kota kreatif dimaksud. Hal itu dapat terealisasi karena semua pihaknya bersamasama dan sadar bagaimana membangun daerahnya. Pemda harus mendorong masyarakatnya untuk itu. Dengan membentuk kluster-kluster ekonomi kreatif dengan regulasi, pemenuhan infrastruktur, serta didukung permodalan yang baik. Kemenlu sendiri siap mendukung pemerintah daerah. Perusahaan-perusahaan yang ada harus masuk dalam inkubator dan siap bekerjasa-

ma. Dalam hal ini ia menekankan policy dari pemerintah daerah harus menyeluruh. Digambarkan bagaimana NTB memiliki potensi mutiara berkualitas dunia yang belum tentu dimiliki di daerah lain, demikian juga dengan potensi rumput laut yang sedemikian besarnya dapat dijadikan olahan, handycraft serta kekayaan potensi industri yang dapat memberi nilai tambah yang jauh lebih besar. “Saya kira ini yang perlu didorong, dengan adanya klusterkluster, sekaligus dapat menghasilkan produk berkualitas pasar menembus Asean saja,” kata Rosalis usai memberikan pemahaman tentang MEA kepa-

da pejabat lingkup Pemprov NTB di kantor gubernur, Kamis (5/11). Penting dilakukan adalah membangun sinergi, pemerintah, pelaku bisnis, perguruan tinggi dengan menyiapkan hasil kajian apa saja yang bisa diimplementasikan di masyarakat, konsumen yang kritis, hingga bagaimana mencintai produk dalam negeri. Tentunya juga pengusaha harus didorong untuk menghasilkan produk yang berkualitas sehingga bisa diterima pasar, setidaknya pasar dalam negeri. Sekretaris Pelaksana Harian Setnas Asean Indonesia ini mengatakan sedemikian pentingnya masyarakat , terutama

pejabat pemerintah harus memahami tentang AFTA dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). AFTA didefinisikannya sebagai sebuah sistem yang fokus mengenai regulasi barang dan investasi di sebuah negara. Sementara MEA menaungi beberapa pilar sebagai ASEAN adalah pasar tunggal, basis produksi yang berdaya saing, pertumbuhan ekonomi yang merata dari beberapa negara anggota Asean, dan Asean sebagai kawasan ekonomi yang terintegrasi secara global. “Disana ada tantangan dan peluang, untuk itulah harus difahami apa itu AFTA dan MEA,” demikian disampaikan. (bul)


SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 4

Masih Terima Tenaga Honor Maksimalkan Sistem Pompa MANAJEMEN PDAM Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan terpaksa memaksimalkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Perpompaan untuk mendukung layanan air bersih yang disuplai ke masyarakat. Pasalnya, akibat kemarau panas yang sangat ekstrem, mata air yang biasa dimanfaatkan PDAM mengalami penurunan debit. Direktur PDAM KLU, H. Suhaili, ST., kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (5/11), mengakui mata (Suara NTB/dok) air seperti Jomplangka, SeleH. Suhaili los, Desa Bentek mengalami pengurangan debit sampai 50 persen pada musim kemarau. Distribusi air pun menjadi kurang lancar, sehingga pihaknya memutuskan untuk mendukung cakupan suplai dari IPA Bentek. “IPA Bentek kita operasikan selama 6 jam per hari untuk menambah daya dukung distibuai air untuk pelanggan dari Gondang, Tanjung dan Penang,” kata Suhaili. Ia menjelaskan, operasional 6 jam IPA Bentek mampu menghasilkan cadangan air hingga 40 liter per detik. Cakupan itu untuk mendukung suplai eksisting antara lain dari Jomplangka 97 liter per detik (berkurang 50 persen), mata air batu bara sebesar 30 liter per detik, dan mata air Lokok Mual sebesar 10 liter per detik. Sementara di Kecamatan Kayangan, suplai relatif normal deng daya dukung 40 liter per detik dari Mata air Lokok Muliara. Khusus untuk pelanggan di Kecamatan Bayan, sumber airnya juga tidak masalah dengan distribusi dari mata air Mandala (7 liter pe detik), dan IPA Senaru untuk suplai dari Sambik Elen hingga Sukadana. Suhaili menyebut, saat ini di KLU terdapat perkembangan jumlah pelanggan mencapai 10.100 pelanggan. Dengan asumsi per KK atau per pelanggan dihuni 5 orang, maka pendusuk KLU yang terlayani air bersih sebesar 50.500 jiwa. Artinya, masih ada sekitar 160 ribu jiwa lagi yang masih harus dilayani apabila jumlah penduduk KLU diasumsikan sebesar 210 ribu jiwa. “Setelah kita hitung, ketersediaan air untuk masyarakat yang bisa disiapkan PDAM sebesar 12.268 meter kubik per hari. Sedangkan kebutuhan masyarakat yang terpakai sekitar 10.100 meter kubik sehari, sehingga masih ada kelebihan cadangan 2.268 meter kubik sehari,” jelasnya. (ari)

Bupati Lotim Marahi Pimpinan SKPD Selong (Suara NTB) Bupati Lotim H. Moch Ali Bin Dachlan Kamis (5/11) kembali meluapkan kemarahannya kepada para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kemarahan bupati ini menyusul adanya dugaan para pimpinan SKPD ini masih menerima tenaga honor di kantor masing-masing. Orang nomor satu di Lotim itu mengingatkan, di awal pemerintahannya dulu sudah dilayangkan peringatan keras agar tidak sembarangan mengangkat orang bekerja di kantor pemerintah lingkup Pemkab Lotim. Tidak pedulu ada alasan kasihan, karena ada hubungan keluarga dengan pimpinan SKPD. Menurut bupati, dihadirkannya tenaga-tenaga job

baru itu hanya akan menambah beban daerah. Faktanya, orang-orang yang ditempatkan itu hanya duduk-duduk di kantor dan hanya akan mendatangkan masalah besar. Bupati memperingatkan, jika mau menampung tenaga job, maka pada pimpinan SKPD itu disuruh buat perusahaan sendiri. Bupati juga sebelumnya menyatakan larangan kerasnya kepada

siswa Loka Latihan Kerja (LLK) untuk belajar di kantorkantor pemerintahan. ‘’Kalau dikirim ke kantor pemerintah nilainya bisa mengarah jadi mata rantai praktik korup. Praktik penempatan tenaga-tenaga muda di kantorkantor pemerintah itu justru akan merusak generasi muda. Menjadikan generasi muda yang tidak kreatif,’’ ujarnya. Karena itu, nama-nama

KLU akan Bangun Pusat Oleh-oleh di Teluk Nara Tanjung (Suara NTB) Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Perindagkop dan UMKM) KLU, telah menjadwalkan untuk membangun Sentra UMKM di kawasan Teluk Nara, Kecamatan Pemenang. Fasilitas yang diproyeksikan akan menghabiskan Rp 1,2 miliar itu nantinya akan difungsikan sebagai lokasi perdagangan atau pusat oleh-oleh kalangan pengunjung dari dan menuju 3 Gili. Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM KLU, Drs. Abdul Hamid, Kamis (5/11), mengakui anggaran untuk fasilitas tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat. Dana tersebut dijadwalkan sudah dapat dieksekusi pada tahun 2016 mendatang. “Konsultan perencanaan kita sedang bekerja untuk mendesain bentuk bangunannya. Begitu bangunan ini selesai dikerjakan, maka pengelolaannya nanti kurang lebih sama dengan pasar UMKM, kita percayakan kelompok langsung yang mengatur bagaimana model pemanfaatannya,” terangnya. Menurutnya, sudah sejak lama masyarakat berkeinginan untuk dibuatkan fasilitas sentra UMKM di kawasan itu, termasuk di Pelabuhan Bangsal. Hanya saja, dari dua lokasi itu, hanya di Teluk Nara yang tersedia lahan Pemda, sedangkan di Bangsal masih terkendala lahan. Sejauh ini, para pengunjung yang masuk ke 3 Gili belum terakomodir oleh pusat souvenir hasil olahan ataupun kerajinan masyarakat KLU. Padahal, pengunjung baik domestik maupun mancanegara, jumlah mereka yang masuk dan potensial berbelanja jumlahnya sangat besar. Data Dinas Pariwisata KLU sampai dengan September 2015 misalnya, tercatat angka kunjungan tamu ke tiga Gili berjumlah 715. 400 orang. Perhitungannya, melalui jalur darat sebanyak 349. 818 orang dan melalui fast boat sebanyak 365.582 orang. Asumsinya, kecil peluang para pengunjung tidak membeli cendramata ataupun oleh-oleh berupa pangan khas KLU. “Masyarakat kita mampu menyediakan pangan atau hasil kerajinan yang unik dan layak untuk dipasarkan kepada para pengunjung obyek wisata. Hanya saja, untuk kerajinan tangan masih memerlukan finishing, sehingga benar-benar memikat,” sebutnya. Ia berharap, upaya Pemda untuk menyediakan fasilitas dimaksud dapat membantu perkembangan ekonomi maupun usaha kelompok dengan adanya transaksi harian para pengunjung. Dengan begitu, geliat kelompok untuk terus menciptakan kreasi dan menuangkan ide membantu perkembangan daerah secara umum. (ari)

ditemukan ada yang tidak bisa pasang infus, tenaga bidan tidak bisa membantu persalinan. Mempekerjakan orangorang seperti itu, katanya. akan menimbulkan kerugian besar.”Tidak boleh pasang orangorang seperti itu,” ujarnya. Para pimpinan SKPD diminta bupati tidak main-main soal kasus tersebut. “Jangan main-main, ada beberapa camat bersurat ke saya mohon di-SK-kan. Noak sekali camat suruh saya SK-kan,” tuturnya. Dirinya tidak menginginkan ada praktik penumpukan tenaga job di kantor-kantor pemerintah, karena dinilai menjadi penyebab kemunduran. (rus)

Pantai Senggigi Dipastikan Bebas Sampan Nelayan

Sensus Aset, Momentum Data Aset yang Disengketakan Tanjung (Suara NTB) Sensus Aset yang lakukan Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB dijadikan momentum oleh KLU untuk mendata aset yang disengketakan dengan Lombok Barat (Lobar). Di antaranya aset dimaksud, 60 hektar lahan di Dusun AmorAmor, 24 are lahan di Gili Trawangan, sejumlah areal di Teluk Nara hingga aset bergerak yang masuk ke inventaris KLU, namun fisiknya masih berada di Lobar. “Kita akan sensus semua aset yang dimiliiki oleh KLU ini. Tidak terkecuali aset yang masih menjadi perseteruan dengan pemerintah Lombok Barat,” ujar Penjabat Bupati KLU, H. Ashari, SH, MH, kepada wartawan, Kamis (5/11). Menurut Ashari, keberadaan BPKP yang membantu sensus aset sangat penting artinya. Pasalnya, meski opini dari BPK telah diraib oleh kedua Pemda - KLU dan Lobar,namun faktanya, persoalan aset di sejumlah titik hingga kini masih belum tuntas. Dengan keberadaan BPKP akan sangat membantu Pemda KLU untuk menjernihkan persoalan. Ashari mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan BPKP untuk melakukan sensus semua aset baik yang bergerak maupun tidak bergerak. Setelah dilakukan sensus itu, maka akan diketahui mana saja aset yang seharusnya sudah diserahkan (sertifikatnya) oleh Lobar ke KLU dan mana aset yang masih ditahan ataupun yang disembunyikan oleh Lobar. Menyikapi proses sensus terhadap aset sengketa, Penjabat Bupati telah meminta jajaran SKPD terkait untuk membuka lembaran aset yang ada di SKPD masing-masing lalu dilaporkan ke BPKP. Mengingat sesuai dengan UU Nomor 28 tahun 2008 tentanh lahirnya KLU, semua aset yang ada di KLU seharusnya sudah diserahkan oleh Lobar. “Aset yang masih dipertahankan Lombok Barat itu, akan diselesaikan di tingkat pimpinan, karena itu untuk kepentingan masyarakat bukan kepentingan pribadi,” cetusnya. Sementara, Kabag Hukum Setda KLU, Raden Eka Asmarahadi, mengisyaratkan aset yang belum diserahkan oleh Lobar akan dibawa ke meja Kemendagri untuk diselesaikan. Namun lebih dulu, pihaknya akan meminta bantuan provinsi untuk tujuan ke Kementerian dimaksud. “Kita heran khusus untuk dua aset di Amor-Amor dan Trawangan, tidak mau diserahkan oleh Lombok Barat walaupun UU yang mengatur itu sudah jelas,” kata Eka. Ia berkeyakinan, penyelesaian aset hingga di tingkat pusat pascasensus nantinya, akan memberi ruang bagi Lombok Utara agar masalah ini tidak larut. Oleh karena itu, kehadiran BPKP dalam sensus ini memberi celah, sehingga publik mengetahui mana saja aset yang disembunyikan oleh Lobar dan seharusnya sudah diserahkan ke KLU. (ari)

yang tidak ada pada SK Bupati sebagai tenaga job yang liar. Apalagi anggaran yang dimiliki Lotim sangat terbatas, sehingga tidak diperkenankan mengangkat tenaga honor. Bupati menyebut, di lingkup Dinas Kesehatan Lotim lebih dari 1.000 orang menjadi tenaga job. Lulusan sekolah kesehatan masuk kerja. Menghadapi hal itu, Bupati meminta Dikes untuk melakukan seleksi lagi lebih ketat. ‘’Cari 150 orang saja tenaga dan merumahkan sisanya,’’ perintahnya. Tuntutan dilakukan tes, karena para lulusan sekolah kesehatan itu justru tidak bisa bekerja. Di mana, ada perawat

(Suara NTB/rus)

TANDA TANGAN - Bupati Lotim, H. Moch Ali BD menandatangani draf KUA PPAS disaksikan unsure pimpinan DPRD Lotim, H. M. Khaerul Rizal, Daeng Paelori, Fadil Naim dan H. Ridwan Bajri di DPRD Lotim, Kamis (5/11).

KUA PPAS Lotim Diketok Selong (Suara NTB) Draf Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Lombok Timur (Lotim) tahun 2016 sudah disetujui DPRD Lotim dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Lotim, H. Khaerul Rizal, ST. Sidang ini juga dihadiri langsung Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan. Dalam laporan Pansus I tentang kebijakan umum yang dibacakan Saefullah, total anggaran Rp 2,3 triliun lebih. Dari anggaran itu terbesar bersumber dari dana perimbangan sebesar Rp 1,790 triliun. Sisanya dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan lainnya yang sah. Dari total anggaran ini, ujarnya, sebesar Rp 1,5 triliun merupakan belanja tidak

langsung dan Rp 827 miliar merupakan belanja langsung. Belanja tidak langsung termasuk di dalamnya anggaran yang digelontorkan ke desa sebesar Rp 274 miliar. Sedangkan Pansus II PPAS dibacakan Abrorni Luthfi, ada sejumlah perubahan target sebelum pasca pembahasan. Antara lain pada komponen PAD ditarget yang diajukan jajaran eksekutif Rp 244 miliar, diubah dewan menjadi Rp 253 miliar. Dana perimbangan sebelumnya ditarget Rp 1,8 triliun berubah menjadi Rp 1,790 triliun. Pada komponen belanja daerah sebelumnya ditarget Rp 2,360 triliun berubah menjadi Rp 2,311 trilun. Perubahan lainnya dibacakan pada komponen pembiayaan sebelumnya Rp 54 miliar diberubah

menjari Rp 47 miliar. Menanggapi hasil pansus, Bupati Lotim dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih. Kegiatan pembahasan KUA PPAS, ujarnya, bukan hanya aktivitas rutin, tapi proses politik antara eksekutif dan legislatif. Kewajiban pemda, katanya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dari semua aspek Mekanisme penyusunan anggaran dinilai bupati belum cukup, tapi harus melibatkan masyarakat. Pendekatan ini terus dilakukan. Terlebih pasca UU 6 2014 tentang Desa. ADD ke depan akan terus meningkat. Tanggung jawab pembangunan tidak mampu dilakukan sendiri oleh pemerintah. Karena itu, bupati mengajak peran serta masyarakat untuk membangun. (rus)

Giri Menang (Suara NTB) Aparat Pemerintah Kecamatan Batulayar Lombok Barat (Lobar) memastikan Pantai Senggigi bebas dari perahu nelayan yang ditambat di sepanjang pantai andalan wisata. Bahkan Pantai Senggigi diklaim bebas dari sampan nelayan sejak 7 bulan lalu. Demikian diungkapkan Camat Batu Layar melalui Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Baharudin yang dikonfirmasi, Kamis (5/11) siang, mengaku, sebelumnya, ada gejolak penolakan dari nelayan. Bahkan sempat terjadi ketegangan fisik antara pihaknya dengan nelayan. Nelayan memaksa menambat sampan di lokasi wisata karena merasa aman. Namun, pihaknya kemudian mengupayakan agar para nelayan menambat perahu di sepanjang Pantai Meninting, sehingga sejak 7 bulan lalu para nelayan mau memindahkan ke Pantai Meninting. Diakui Baharudin, meski para nelayan sudah mau memindahkan sampan, pihaknya tetap melakukan antisipa-

si dengan bekerjasama dengan Petugas Trantib, Kepala Desa bahkan aparat Kepolisian. Jika para nelayan kembali lagi pihaknya akan memberikan pemahaman, jika Pantai Senggigi merupakan kawasan wisata yang bukan hanya milik Lombok Barat, melainkan sudah menjadi kawasan wisata kelas dunia. Selain itu, pemandangan itu akan merusak citra Lobar. Jika kawasan wisata ramai, ujarnya, akan memberikan keuntungan, tidak hanya pada pelaku bisnis, pemerintah juga masyarakat kecil. “Tapi biar bagaimana pun mereka warga kita, mereka juga butuh pemasukan ekonomi. Sehingga kita lebih melakukan pendekatan dengan memberikan pemahaman,” tuturnya. Tidak hanya bagi warga nelayan sekitar Batulayar namun juga nelayan yang berasal dari pesisir pantai di Mataram misalnya. “Karena saat itu kan, banyak juga perahu dari Kota Mataram. Siapapun kita anjurkan untuk mencari tempat lain yang tidak mengganggu,” pungkasnya.(use)

(Suara NTB/ars)

TERGANGGU - Inilah kondisi Pantai Senggigi Lombok Barat saat sampan nelayan masih menambatkan perahu di pantai. Kondisi ini mengganggu para wisatawan yang menikmati indahnya Pantai Senggigi.

Kebijakan Anggaran Lotim

Ali BD : Makan Saja ”Ambon Lepak” Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan didampingi Wakil Bupati H. Haerul Warisin dan Sekretaris Daerah, H. Rohman Farly mengumpulkan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Lotim di Pendopo Bupati, Kamis (5/11). DALAM pertemuan ini membahas masalah Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) yang diketok di DPRD Lotim. Apalagi, dalam draf KUA PPAS, ditarget anggaran Lotim Rp 2,3 triliun lebih. Tergambar dari laporan Pansus, dari total target APBD itu masih dominasi belanja tidak langsung sebesar Rp 1,5 triliun. Sedangkan belanja langsung hanya Rp 827 miliar. Dibandingkan APBD tahun 2015 ini, APBD tahun 2016 dinilai Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan tidak ada peningkatan signifikan. Kisarannya diketahui tidak terpaut jauh hanya meningkat Rp 200 miliar. Realita dominasi belanja tidak langsung dibanding belanja yang bersentuhan dengan rakyat itu tidak dinafikan Bupati Ali BD – nama panggilan akrabnya. Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir belanja tidak langsung, utamanya be-

lanja pegawai yang dinilai selama ini masih cukup besar. Keadaan ekonomi negara yang masih sulit dinilai bupati membuat tidak ada peningkatan signifikan dari APBD Lotim yang diketahui selama ini masih sangat mengandalkan pusat. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah satu-satunya cara untuk bisa menghadirkan uang lebih besar yang akan dikeola pemerintah dalam kegiatan pembangunan ini. Tahun 2016, PAD ditarget dalam draf KUA PPAS Rp 253 miliar. Angka ini dinilai masih sangat kecil untuk ukuran Lotim yang membutuhkan dana besar untuk membangun. Upaya meraup PAD ini, ungkapnya, diduga banyak yang menyepelekan. Padahal dari berbagai sektor bisa diperoleh. Salah satunya dari sektor pajak hotel dan restoran. Untuk itu, bupati memerintah pada kepada Pol PP Lotim untuk menindak tegas hotel dan restoran yang tidak

bayar pajak ke daerah. “Saya perintahkan Sat Pol PP untuk gembok hotel yang tidak mau bayar pajak,” perintahnya. Terhadap pajak dari tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), selaku aparat pemerintah juga diminta bupati untuk tegas. Negara tidak bisa digertak oleh orang-orang tertentu. “Cari dana satu sen pun bukan untuk saya, tapi untuk Lotim,” urainya. Melihat akumulasi dari hitungan anggaran Lotim yang terbatas itu, bupati menginginkan dilakukan penghematan. Utamanya di bagian belanja pegawai. Urusan makan siang dalam setiap usai rapat ditiadakan. “Makan siang tidak ada, makan saja ambon lepak,” ujarnya. Pernyataan bupati ini mengingatkan pentingnya penghematan dalam penggunaan anggaran. Anggaran yang kecil digunakan untuk membangun, tapi hasil yang dicapai besar. Inilah yang menjadi sorotannya juga kepada para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sengaja dikumpulkan pada pertemuan Kamis (5/11). Bicara APBD, ditegaskan pendapatan dulu baru belanja. Kepada seluruh pimpinan SKPD untuk mengedepankan

pendapatan dulu baru bicara belanja. “APBD, mulai dari pendapatan. Cari uang dulu baru usulkan mau belanja, kalau mau belanja saja tapi tidak pikirkan bagaimana pendapatan semua bisa lakukan, tidak perlu jadi bupati atau kadis,” paparnya. Dalam melakukan perencanaan penggunaan anggaran pembangunan, selama ini para perencana hanya menguntungkan pemborong bukan menguntungkan negara. “Jangan bodohi saya. Harga pasir, harga besi, sudah saya tahu,” celetuknya. Pola penganggaran selama ini dianggap banyak memberikan kerugian buat daerah. Margin keuntungan lebih besar besar diperoleh para pemborong. Ali BD mengaku sedih. Sudah cukup besar dana yang habis untuk membangun tapi seperti tidak kelihatan apa-apa. “Uang habis di mana?” tanyanya. Dalam perencanaan pembangunan ke depan, ia menginginkan adanya indikator keberhasilan pembangunan. Tidak ingin ditemukan lagi fakta, pembangunan jaringan irigasi dengan campuran semen 1 banding 11 bak pasir. Dirinya sering mengaku turun langsung mengecek bangunan hasil pekerjaan dari para kontraktor.

Terkadang, dirinya menendang hasil pembangunan irigasi dan langsung rusak. Dirinya menginginkan apa yang menjadi program pembangunan bisa diimplementasikan para pimpinan SKPD. Meski sudah berulang kali diberikan peringatan, belum ada bukti yang menunjukkan arah perubahan sesuai yang dihajatkannya. Bagi bupati, adanya aturanaturan yang akan dinilai menghambat lebih baik dilangkahi. Inovasi akan lebih dikedepankan sepanjang prinsipnya akan menghasilkan yang lebih besar dan tidak korupsi. Untuk itulah dibutuhkan inovasi. Keberanian berinovasi ini menjadi salah satu syarat kemajuan dari sebuah bangsa. Pernyataan bupati meminta pejabat-pejabat Lotim berhemat dengan memakan Ambon Lepak ini menjadi jawaban langsung atas saran dari Pansus KUA yang dibacakan wakil rakyat, Saefullah dalam laporannya. Efisiensi anggaran dan mengedepankan program prioritas. Pansus PPAS, yang dibacakan Abrorni Luthfi pun mengingatkan agar pemerintah mengedepankan transparansi dan akuntabel dalam penggunaan anggarannya. (rus)


SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

Ancam Ketahanan Nasional KEMAJUAN ilmu dan teknologi di satu sisi memberikan efek postitif bagi masyarakat. Di mana masyarakat bisa dengan cepat mengakses segala bentuk informasi dan ilmu pengetahuan yang tengah berkembang. Tapi di sisi lain, juga memberikan efek negatif. Karena begitu terbukanya akses informasi, membuat berbagai jenis informasi negatif juga bisa dengan mudah diakses. Efek negatif lainnya, kemajuan ilmu dan teknologi tersebut juga banyak digunakan oleh negara-negara maju untuk (Suara NTB/kir) melancarkan proxy war (perang Achmad Said proksi) dengan tujuan merusak tatanan kehidupan berbangsa suatu negara, sehingga mudah dikuasai. “Perang yang kita hadapi sekarang ialah perang teknologi, berupa proxy war,” ungkap Paban IV/Komsos Ster TNI, Kol. Kav. Achmad Said, SSos, di hadapan ribuan pelajar, mahasiswa dan perwakilan pemerintah daerah pada Komunikasi Sosial (Komsos) TNI di Auditorium IPDN Kampus NTB, Kamis (5/11). Diakuinya, sekarang ini dampak dari proxy war sudah mulai dirasakan. Di mana tatanan kehidupan berbangsa kini mulai memudar, sehingga mengancam keutuhan bangsa dan ketahanan nasional. Ia menjelaskan, proxy war merupakan salah satu bentuk perang untuk bisa menguasai satu negara oleh negara tertentu dengan cara menanamkan pengaruh atau paham tertentu yang mungkin berbeda dengan paham negara. Sehingga masyarakat dan negara isa dikendalikan sesuai keinginan dan tujuan dari negara tertentu. Untuk melawan ancaman proxy war, ujarnya, tidak ada cara lain selain dengan memperkuat diri. Dengan tidak cepat terpengaruh, paham-paham yang kelihatan baik. Tetapi justru bisa merusakan tatanan kehidupan berbangsa. “Perkuat pemahaman dan wawasan nusantara. Demi tegak dan kuatnya ketahanan nasional,” jelasnya. Sebagai satu bangsa, seluruh elemen masyarakat harus memiliki pemahaman yang sama untuk sama-sama menjaga keutuhan negara ini. Tidak kemudian terpengaruh upayaupaya memecah belah. Yang nantinya bisa menghancurkan keutuhan bangsa. “Dengan kita bersatu, maka pengaruh dari proxy war yang dilancarkan pihak-pihak tertentu kepada negara kita akan bisa ditangkal,” tandas Said. (kir)

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 5

Plt. Bupati Diminta ”Pecut” SKPD Lelet Giri Menang (Suara NTB) Rendahnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Barat (Lobar) menjadi sorotan kalangan DPRD. Dewan menilai rendahnya pencapaian realisasi PAD, disebabkan SKPD dalam bekerja tidak kompak. SKPD tidak memfungsikan semua bidang untuk mencapai target yang dipatok. “SKPD yang lelet ini harus dipecut oleh Plt. Bupati, supaya mencapai targetnya,” kritik Wakil Ketua DPRD Lobar Sulhan Mukhlis, Kamis (5/11). Ia mengaku optimis PAD akan mencapai target. Sebab, jika melihat progres pajak hotel dan hiburan biasanya akan melonjak di akhir tahun. Be-

lum lagi, dari pendapatan lainlain yang sah dari Perusda akan masuk pada akhir tahun. Terhadap SKPD yang lelet, jelasnya, perlu disikapi serius. Menurutnya, target PAD tidak tercapai, karena SKPD terkait bekerja tidak beres. Banyak SKPD bekerja tidak kompak, artinya di dalam SKPD

itu, kepala bidang dan bawahannya tidak difungsikan. “Kalau begini bagaimana mencapai target?” tanyanya. Di samping itu, perlu dievaluasi menyeluruh kinerja PPKD. Sebab banyak potensi pajak yang tak tercatat, baik itu hiburan di kafé, karaoke, vila dan hotel. Menurutnya,

data di Dubas PPKD harus diupdate secara berkala supaya potensi PAD terdata. Selain itu, ia menilai, banyak PAD yang bocor disebabkan pajak ditarik masih manual. Artinya menggunakan petugas. Untuk itu, ke depan semua potesi pajak harus ditarik secara online. Sistem ini jelasnya untuk mengurangi kebocoran. Sebelumnya, Plt. Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, mengaku pesimis PAD Lobar bisa tercapai, sebab menyisakan satu bulan lebih tahun anggaran 2015. Di

mana, capaian PAD baru 61 persen dari target Rp 192 miliar yang dipatok pemda. Terdapat sisa sekitar Rp 74 miliar lebih yang belum tercapai. “Secara logika ini tidak mungkin tercapai,” akunya. Menurutnya capaian PAD 61 persen lebih sangat rendah, sementara target yang harus dicapai Rp 192 miliar. Artinya terdapat sekitar 74 miliar lebih yang perlu dicapai dalam kurun waktu 1,5 bulan. Jika PAD tak tercapai, ia pun khawatir akan terjadi defisit anggaran tahun ini. (her)

Antisipasi Dampak Terburuk

Kodim Se-Lombok Disiagakan Praya (Suara NTB) Seluruh jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) se Pulau Lombok saat ini sedang dalam posisi siaga untuk mengantisipasi dampak terburuk dari aktivitas erupsi Gunung Baru Jari. Demikian ditegaskan Danrem 162/WB, Kol. CZI. L. Rudy Irham Srigede, kepada wartawan, di Praya, Kamis (5/11). Selain telah menyiagakan seluruh Kodim se-Pulau Lombok, tidak kurang dari 100 personel dari Batalyon Kompi B Lombok Timur (Lotim) sudah dikerahkan lebih awal. Mereka dikerahkan untuk membantu menjaga pintu-pintu masuk ke kawasan Gunung Rinjani, terutama jalur pendakian. Penyiapan personel dimaksudkan untuk mempercepat pergerakan personel, jika sewaktu-waktu aktivitas Gunung Baru Jari memburuk. Ketika dibutuhkan upaya penanganan segera. “Dengan penyiagaan personel ini dilapangan, maka nantinya ketika memang dibutuhkan, personel bisa bergerak dengan cepat,” tegasnya. Kendati demikian, diakui sampai saat ini pergerakan personel dalam jumlah besar belum dilakukan, mengingat status Gunung Baru Jari masih siaga dan belum ada laporan peningkatan status. “Untuk personel di batalyon saja, ada sekitar 400 personel yang disiagakan. Termasuk 100 personel yang telah diterjunkan tersebut,” terangnya. Pihaknya, tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat erupsi Gunung Baru Jari, sehingga langkah dan upaya antisipasi sedini mungkin dilakukan. “Kita memang tidak bisa mencegah. Tapi paling tidak kita ada upaya antisipasi dari kemungkinan dampak terburuk yang bisa terjadi,” tegasnya. Terpisah, Kapolres Loteng, AKBP Nurodin, SIK.M.H., mengaku pihaknya juga sudah melakukan upaya-upaya antisipasi terkait dampak erupsi Gunung Baru Jari dengan terus memantau kondisi dan aktivitas anak Gunung Rinjani tersebut. “Tiga Polsek masing-masing Polsek Batukliang, Batukliang Utara dan Polsek Kopang sudah kita instruksikan untuk terus memantau kondisi dan perkembangan aktivitas gunung Baru Jari. Sehingga ketika dibutuhkan penanganan, kepolisian bisa segera turun,” tambahnya. Namun demikian, pihaknya tetap berharap aktivitas Gunung Baru Jari segera reda. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir lagi terkena dampak erupsinya. (kir)

Sejumlah Proyek di Lobar Diduga Gagal Tender Giri Menang (Suara NTB) Sejumlah proyek yang ditangani SKPD di Lombok Barat (Lobar) diduga gagal tender. Proyek bernilai Rp 3,7 miliar ini mengalami gagal tender disebabkan tendernya tak sesuai spesifikasi. Sejumlah proyek ini pun tak bisa dilaksanakan, sehingga berimbas pada rendahnya realisasi fisik dan keuangan di sejumlah SKPD. Wakil Ketua DPRD Lobar Sulhan Mukhlis kepada Suara NTB, menyebut, proyek yang ditangani SKPD gagal tender disebabkan realisasi fisik dan keuangan rendah. Sulhan tidak menyebut SKPD mana saja yang menangani proyek, namun kemungkinan besar SKPD masuk di dalam zona merah hasil evaluasi saat rapat pimpinan (rapim) beberapa waktu lalu. Dalam rapim terungkap, ada 16 SKPD yang masuk zona merah. Dirincikan nilai proyek ini masing-masing ada yang Rp 1,7 miliar dan Rp 2 miliar. Namun, terkait perkembangan fisik dan keuangan a 16 SKPD masuk zona merah dan 11 zona kuning, Sulhan menilai pencapaian fisik dan keuangan akan tercapai. Sebab saat ini beberapa proyek masih dikerjakan, ada yang sudah selesai dan dalam proses pembayaran termin. Setelah proses pembayaran selesai, maka progres serapan keuangan akan melonjak. Jika ada SKPD yang tidak mencapai target sampai akhir tahun, artinya pada posisi zona merah, hal ini perlu menjadi bahan evaluasi bupati dalam mengambil kebijakan. Sebelumnya, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Lobar, H. Robijono Prasitanjo, menyebut, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) tim percepatan pembangunan menemukan 1.433 paket proyek skala besar dan kecil tak terdeteksi atau tak termonitor. Hal ini disebabkan kepala SKPD yang menangani proyek tersebut tidak melaporkan secara lengkap progres proyek. Kondisi ini menyebabkan, tim percepatan tidak tahu sejauh mana perkembangan ribuan proyek yang sedang dikerjakan. Di samping itu, kebanyakan kepala SKPD yang menangani proyek tidak pernah turun lapangan, sehingga kepala SKPD terkait tidak tahu perihal proyek yang dikerjakan. (her)

(Suara NTB/her)

TERKENA ABU - Kendaraan yang terparkir di lingkup kantor Bupati yang terkena abu letusan Gunung Baru Jari. Selain itu, pengendara lalu lintas di Gerung juga terganggu.

Dampak Letusan Gunung Baru Jari

BPBD dan Dikes Siapkan Langkah Antisipasi Giri Menang (Suara NTB) Abu vulkanik yang disemburkan dari letusan Gunung Baru Jari merambah hingga ke Lombok Barat (Lobar). Terdapat puluhan desa di beberapa kecamatan di Lobar, khususnya di daerah perbatasan dengan KLU terkena abu. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, bersama Dinas Kesehatan (Dikes) menyiapkan langkah antisipasi dampak abu. Kepala Pelaksana BPBD Lobar, H. M. Najib, menyebut, beberapa desa yang dikhawatirkan paling parah terkena paparan abu ini, seperti Kekait,

Gunung Sari, Batulayar dan beberapa desa di Narmada. Diperkirakan jumlah desa yang paling parah terkena paparan abu sebanyak lima desa. Kelima desa ini langsung berbatasan dengan wilayah KLU. Menurutnya, abu vulkanik ini merambah daerah Lobar, karena kemungkinan dibawa angin. Sebab semburannya bukan mengarah ke sekitar gunung, namun menyebar ke daerah sekitarnya seperti Lobar. Abu ini sendiri masuk sejak Rabu malam, ketika terjadi letusan susulan Gunung Baru Jari. Langkah antisipasi yang

dilakukan pihak BPBD dan BNPB yang melakukan penanganan adalah melakukan evakuasi jika ada ada korban. Karena itu, personel akan disiagakan di daerah-daerah yang terkena abu vulkanik. Saat ini pihaknya masih sebatas memberikan imbauan ke masyarakat supaya segera memberitahukan ke petugas jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Terkait upaya antisipasi dampak abu melalui pembagian masker kepada masyarakat, pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD provinsi.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar Rahman Sahnan Putra, jika abu vulkanik dari letusan Gunung Baru Jari sudah merambah ke beberapa daerah di Lobar. Langkah Dikes, ujarnya, sudah menginstruksikan semua puskesmas di daerah yang terkena dampak abu agar siaga melakukan penanganan jika ada korban. Pihaknya juga berencana membagikan masker kepada warga yang terkena paparan abu. Namun terkait hal ini, pihaknya masih melakukan pembahasan bersama ja-

jarannya. Menurutnya dikes akan menagani di hilir, artinya warga yang terkena dampak abu tersebut. Sedangkan tugas penanganan, evakuasi di lapangan adalah pihak BPBD. Pantauan Koran ini, belasan desa di Gerung, Kuripan dan Kediri terpapar abu. Paparan abu terlihat menempel di dinding rumah dan kendaraan milik warga. Seperti kendaraan yang terpakir di Kantor Bupati Lobar, tampak kaca kendaraan dipenuhi abu. Bahkan akibat abu ini mengganggu pengendara lalu lintas di daerah Gerung dan sekitarnya.(her)

ASDP Lembar Rencanakan Buka Rute Relawan Pertanyakan Lembar-Ketapang Statemen Mantan Bupati Giri Menang (Suara NTB) PT ASDP Indonesia Fery cabang Lembar berencana membuka rute penyeberangan dari pelabuhan Lembar-Ketapang. Rencana ini menyusul adanya usulan dari Pemprov Bali agar lalu lalang kendaraan besar tidak melalui Bali, mengingat Bali daerah pariwisata. Terkait rencana ini, pihak ASDP masih perlu melakukan kajian mendalam. Humas dan Protokol PT ASDP Lembar, Denny N Putera, mengaku, rencana penyeberangan langsung Lembar-Ketapang ini atas adanya usulan dari Gubernur Bali agar kendaraan besar tidak terlalu semrawut di Bali yang dikenal daerah pariwisata. Usulan ini, lanjutnya, masih dikaji secara mendalam, baik secara teknis dan pertim-

bangan lainnya. Sebab jika dibuka penyeberangan langsung ,maka tentunya dari sisi jarak tempuh dan tarif akan bertambah. “Hal ini yang akan kami kaji,” imbuhnya, Kamis (5/11). Dari sisi pertimbangan jarak tempuh lebih jauh, namun demikian dari sisi efisiensi jauh lebih efektif. Bagi para sopir misalnya, tidak perlu lagi menempuh jalur darat lebih jauh jika mau menyeberang ke Lembar. ASDP Turunkan Tarif ASDP sendiri sejak tanggal 21 Oktober lalu resmi menurunkan tarif sekitar 5 persen. Penurunan tarif ini mempertimbangkan penurunan harga BBM. Ketika harga BBM naik, maka tarif penyeberangan pun dinaikkan. “Ratarata turun Rp 1.000,”sebutnya. Penetapan penurunan tarif

ini sendiri berdasarkan surat keputusan Menteri Perhubungan dan keputusan direksi, yakni keputusan Menteri Perhubungan Nomor 63 tahun 2015, keputusan Direksi PT ASDP nomor KD 98/OP.404/ ASDP-2015 dan surat Direktur Usaha PT ASDP Indonesia Ferry. Tentunya penyesuaian tarif ini juga sudah disosialisasikan kepada para sopir, pelayaran dan para penumpang. Harga tiket penumpang dewasa dan anak-anak berkisar antara Rp 44 ribu – Rp 28 ribu. Sedangkan untuk kendaraan golongan I-IX berkisar antara Rp 63 ribu hingga Rp 6 juta lebih. Menurutnya, harga tiket paling mahal memang khusus golongan kendaraan roda empat dan roda enam. (her)

NW dan Partai Demokrat Tetap Konsisten Praya (Suara NTB) Berhembusnya kabar pengalihan dukungan oleh Nadhatul Wathan (NW) dan Partai Demokrat ke pasangan H.M. Suhaili, FT – L. Pathul Bahri, pada Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Lombok Tengah (Loteng) dibantah keras Ketua DPC Partai Demokrat Loteng, Ahmad Ziadi. Menurutnya, baik NW maupun Partai Demokrat tetap pada komitmen awal, mendukung pasangan H.L. Suprayatno – Zainul Aidi, SP (pasangan SURYA). Menurutnya, sampai saat ini belum ada perintah atau instruksi dari TGH. M.Zainul Majdi, selaku pimpinan tertinggi

Partai Demokrat di NTB sekaligus NW, untuk mengalihkan dukungan. “Bahwa NW maupun Partai Demokrat, tetap satu sikap. Mendukung pasangan SURYA (Suprayatno – Zainul Aidi). Bukan pasangan nomor dua atau lainnya,” tegasnya. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh kader partai, termasuk massa NW di Loteng, agar tetap tenang dan tidak terprovokasi isu-isu yang mengatakan NW dan Partai Demokrat tidak lagi mendukung pasangan SURYA pada Pilkada Loteng mendatang. Khususnya bagi kader Partai Demokrat Loteng, Wakil Ketua DPRD Loteng ini meminta tetap konsisten dengan langkah dan

kebijakan partai pada Pilkada Loteng mendatang. Jika, sesuai rekomendasi dari pengurus pusat, Partai Demokrat telah menjatuhkan pilihan dan dukungan kepada pasangan Gede Derip – Zainul Aidi. Terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Loteng yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan SURYA, Suhaimi, SH, mengakui kalau isu ini sebagai upaya melakukan penggembosan dan pelemahan terhadap pasangan SURYA. Karena pasangan SURYA dianggap sebagai pesaing terberat, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh pihak luar, untuk melemahkan dukungan ke pasangan SURYA. (kir)

Giri Menang (Suara NTB) Pihak keluarga dan relawan Dr. H. Zaini Arony, MPd, menyayangkan pernyataan mantan Bupati Lobar, Drs. H. L. Mudjitahid yang menyebut sebagian besar pejabat di Lobar banyak masuk penjara di era kepemimpinan H. Zaini Arony. Pihak keluarga tidak terima seolah kesalahan ditumpahkan semua ke Zaini Arony. Tim relawan Zaini Arony, Nurzaini, SH, menegaskan, jika Zaini Arony tidak mungkin menyuruh anak buahnya korupsi, apalagi meminta setoran di masing-masing SKPD. Tidak mungkin, katanya, Zaini sebodoh itu meminta setoran ke SKPD. Kalau pun ada, ia meminta itu dibuktikan supaya jangan menuduh tanpa bukti. Kaitan dengan kasus yang membelit Zaini juga jelasnya bukan kasus korupsi, sebab Zaini Arony tidak pernah membobol APBD. Menurutnya berbeda dengan kasus pejabat lainnya yang terbukti korupsi uang rakyat. Zaini Arony hanya disangkakan memeras investor. Namun selama proses persidangan hingga putusan, dari lima tuduhan JPU KPK hanya dua yang terbukti, yakni pemberian mobil bekas. Kendaraan ini merupakan sumbangan investor kepada DPD Golkar dan tidak pernah dinikmati Zaini Arony, karena masuk aset Golkar. Tuduhan kedua yang terbukti di persidangan, adalah tanah. Tanah dimaksud tidak pernah dikuasai. Malahan, katanya, sertifikat lahan itu masih dikuasai pemilik aslinya.

(Suara NTB/her)

Nurzaini Terkait adanya informasi putra Zaini Arony masuk menjadi salah satu calon wakil bupati, menurutnya sangat tepat. Jika pun ada penolakan dari sejumlah pihak termasuk, mantan Bupati H. L. Mudjitahid, ia menilai sah-sah saja, karena hak mereka. Sebelumnya, mantan Bupati Lobar H. L. Mudjitahid, mengaku prihatin dengan banyaknya pejabat Lobar yang tersandung masalah hukum. Apalagi setelah Bupati Lobar non aktif H. Zaini Arony ditangkap KPK karena kasus serupa. Menurutnya, paling banyak pejabat yang terkena kasus hukum, karena pejabat bersangkutan tidak mendengar anjuran pejabat-pejabat sebelumnya yang pernah memimpin Lobar. (her)


SUARA PULAU SUMBAWA Mahasiswa UTS Berlaga di Olimpiade Akuntansi Nasional

Halaman 6

SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

Sumbawa Besar (Suara NTB) Dua tim dari Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) bakal berlaga di ajang Accounting Challenge Brawijaya Accounting Fair (BAF) 2015. Semacam Olimpiade Akuntansi tingkat nasional yang diikuti kampus se-Indonesia. Ketua Prodi Akuntansi

FEB UTS, Ahmad Jibrail, M.A, sekaligus mentor mahasiswa UTS yang akan mengikuti salah satu rangkaian dari acara BAF dimaksud menjelaskan, kegiatan yang mengusung tema “Be Ready, Be Global Accountant” tersebut, pesertanya berasal dari mahasiswa S1 dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Di ajang tersebut, mereka ditantang untuk mengasah kemampuannya berpikir global

dalam memecahkan persoalan-persoalan di bidang akuntansi. Dengan sistem kompetisi yang akan diterapkan, diharapkan Accounting Challenge BAF 2015 ini mampu mencetak akuntan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Rencananya kegiatan tersebut digelar pada 17 November 2015 di Universitas Brawijaya Malang. Dua tim dari UTS yakni, Tim 1 terdiri

dari Fahrul Amri, Rara Rizky A, dan Varadika Sarah. Sedangkan Tim 2, terdiri dari Rifqah Assalaamah, Sharah Artika P, Yuni Mahardianti. “Keikutsertaan mahasiswa kami ini didukung penuh oleh pimpinan UTS, terutama Dekan FEB, Abdul Hadi Ilman, MPP,” terangnya. Sebelum mengirim dua tim dimaksud, Prodi Akuntansi secara internal telah melakukan seleksi. Kemudian dari pihak

panitia BAF juga mengirimkan soal dan jawabannya dikrimkan via email ke panitia. Dalam hal ini ini panitia akan menilai mahasiswa yang pantas mengikuti ajang bergengsi tersebut. Setelah berkompetisi di Malang, hasilnya akan diumumkan sehari setelahnya. Kompetisi skala nasional ini sudah yang kesian kalinya diikuti mahasiswa UTS di bidang lain dan menyabet sejumlah prestasi. (arn/*)

(Suara NTB/arn)

PERSIAPAN - Prodi Akuntansi FEB sedang membahas persiapan keberangkatan tim ke BAF Malang, Kamis (5/11). (Suara NTB/bug)

Dewan Pakar Siapkan Debat Kandidat Pilkada KSB Taliwang (Suara NTB) Dewan Pakar yang ditujuk KPU Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk menyusun materi debat kandidat sudah mulai bekerja. Sejak ditetapkan pekan lalu, tim yang terdiri dari lima orang dengan latar belakang beragam itu secara marathon terus menggodok tiap materi untuk dijadikan bahan pertanyaan kepada masingmasing pasangan calon (Paslon) saat pelaksanaan debat, 19 November mendatang. (Suara NTB/dok) “Soal materi debat, DewKhaeruddin an Pakar sekarang sedang menyusunnya. Jadi kita tinggal tunggu hasilnya,” jelas ketua KPU KSB Khaeruddin, SE kepada media ini, Kamis (5/11). Khaeruddin mengatakan, sesuai jadwal yang disepakati bersama Dewan Pakar, waktu penyelesaian penyusunan materi debat itu ditargetkan rampung pada 12 November. Setelahnya materi tersebut oleh Dewan Pakar akan dipresentasikan di hadapan KPU KSB sebelum akhirnya disetujui dan ditetapkan sebagai materi final debat. “Kalau nanti dipresentasi ada yang belum menyentuh sesuai target kita akan bersama-sama menyempurnakannya. Baru setelah clear kita tetapkan materinya,” paparnya. “Anggotanya (dewan pakar, red) dirahasiakan. Kami tidak bisa membukanya untuk kepentingan kerahasiaan materi debat yang sedang disusun agar jangan sampai bocor ke publik apalagi ke Paslon,” timpalnya. Untuk persiapan debat lainnya, KPU KSB secara paralel juga turut mempersiapkannya. Seperti misalnya memfinalkan moderator yang akan mengawal pelaksanaan kegiatan debat. Untuk moderator ini, dari sejumlah nama yang sebelumnya menjadi kandidat, KPU KSB menjatuhkan pilihan kepada Bimo dari TVRI NTB. “Kita sudah mempertimbangkan secara matang dan pilihan kami jatuh pada saudara Bimo dari TVRI,” jelas Heru sapaan akrab Khaeruddin. Sementara itu ditanya soal jumlah tamu undangan yang menghadiri acara debat? Heru mengaku, pihaknya sejauh ini belum memfinalkannya. “Kan kegiatannya di dalam ruangan sehingga pesertanya pasti kita batasi. Namun untuk berapa jumlah pastinya kita perlu ngomong dulu dengan semua Paslon, karena mereka yang paling berkepentingan,” timpal Heru. Namun demikian, Heru menyampaikan, sebenarnya pihaknya sudah memiliki gambaran berapa jumlah ideal tamu undangan yang bisa masuk ke dalam ruang arena debat. Meski membatasi jumlah tamu undangan yang bisa masuk ke arena debat, KPU KSB tetap memberikan kesempatan bagi para pendukung dan simpatisan Paslon untuk dapat melihat kegiatan debat dari luar arena. Untuk ini KPU KSB Bekerjasama dengan pihak Lombok TV untuk penayangan melalui layar kaca. “Caranya tidak disiarkan. Nanti Lombok TV menggunakan alatnya sehingga di beberapa titik acara debat bisa ditonton langsung. Rencananya kegiatan menonton ini akan kita gelar di tiap Posko pemenangan Paslon. Dengan begitu semua bisa melihat jalannya debat di waktu bersamaan tanpa harus masuk ke dalam arena,” imbuhnya. (bug)

Penerbangan di Sumbawa Dibatalkan Sumbawa Besar (Sumbawa Besar) Sejumlah penerbangan di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa di Brangbiji, untuk sementara waktu dibatalkan. Dampak dari semburan erupsi gunung Baru Jari, anak Rinjani di Lombok yang meletus pada 25 Oktober 2015 lalu. Pantauan Suara NTB, aktivitas penerbangan di Bandara terlihat sepi. Pesawat tampak terparkir di sisi landasan. Hanya terlihat sejumlah petugas bandara. Kasubsi Operasional Bandara Muhammad Kaharuddin, Yayat Rukhiyat yang dikonfirmasi Kamis (5/11) mengatakan pembatalan dimulai hari ini (Kamis) hingga Jumat pagi. Dalam dua hari tersebut sama sekali tidak ada penerbangan, baik yang mendarat ataupun berangkat . “Hari ini mulai dibatalkan. Rencananya sampai besok (Jumat pagi) ,” imbuhnya. Meskipun demikian, hal ini tergantung juga dari kondisi erupsi, sejauh mana perubahannya. Jika debunya mengganggu aktivitas penerbangan, maka cancel akan diperpanjang. (ind)

Rumah Dinas Hakim di Sumbawa Dibobol Pencuri Sumbawa Besar (Suara NTB) Rumah dinas hakim Pengadilan Negeri (PN) Sumbawa yang berlokasi di Jalan Garuda, Kelurahan Lempeh, Kecamatan Sumbawa, menjadi sasaran empuk maling pada Rabu (4/11) malam. Adalah Agus Supriyono, SH (37) hakim yang bertugas di Pengadilan Negeri Sumbawa menjadi korban. Sejumlah barang elektronik dan uang tunai di kamarnya raib. Kejadian tersebut baru diketahui sekitar Pukul 19.30 Wita. Agus terkejut melihat kamarnya berantakan. Terlebih saat mengetahui sejumlah barang berharganya yang ditinggalkan sebelumnya di kamar raib. Setelah melakukan pengecekan, diketahui maling berhasil menggondol satu unit Tablet Samsung, Laptop, jam tangan, satu set gelang emas model rantai, cincin emas mata mutiara, sekotak batu akik yang berisi cincin, dan uang tunai Rp 3 juta. Total kerugian mencapai Rp 25 juta. Hal ini kemudian dilaporkan ke Polres Sumbawa untuk ditindaklanjuti. Kapolres Sumbawa melalui Kasat Reskrim, Iptu Tri Prasetiyo, kepada Suara NTB, Kamis (5/11), membenarkan adanya laporan tersebut. Terhadap laporan, pihaknya sudah menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP, dan telah meminta keterangan korban. Diduga kuat pelaku masuk melalui jendela kamar tidur korban. Sebab jendela tersebut dalam keadaan rusak khususnya di bagian kaca. Saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut. “Kami atensi untuk menuntaskan kasus ini,” tukas Tri. Kasus serupa juga pernah terjadi pada 2013 lalu, saat perampokan di rumah dinas tersebut yakni kamar yang dihuni oleh hakim Kliena, SH., MH. Namun aksi tersebut kepergok oleh Kasi Pidum Kejaksaan Negeri pada saat itu, Wisnu Wardana yang kebetulan menginap di rumah dinas di kamar yang berbeda. Sehingga malam itu terjadi perkelahian. Perampok tersebut berhasil lolos setelah membacok sang jaksa. (ind)

TUNTUT DIPEKERJAKAN - Aksi Gempar saat berorasi di depan kantor Disosnakertrans KSB, menuntut dipekerjakan, Kamis (5/11).

Taliwang (Suara NTB) Sejumlah pemuda yang menamakan diri Gerakan Pemuda Pencari Kerja (Gempar), Kamis (5/11) menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Mereka mendesak pemda agar segera mencari solusi bagi mereka yang sejauh ini tak kunjung memperoleh pekerjaan. “Kami datang hari ini minta dipekerjakan. Soal di mana itu harus dipikirkan oleh Disosnakertrans yang ditugasi pemerintah untuk mengatur ketenagakerjaan di daerah,” cetus mereka dalam orasinya. Menurut mereka, sejauh ini pemerintah telah gagal membuka peluang kerja kepada masyarakat. Padahal di sisi lain banyak perusahaan yang beroperasi di daerah, namun karena lemah, pemerintah tidak bisa

menjalankan fungsinya sehingga masyarakatnya bisa terserap maksimal di perusahaan. “Terutama dengan Newmont dan Subkontnya. Kita tidak pernah melihat dinas memberikan informasi ke masyarakat adakah rekrutmen di perusahaan-perusahaan itu. Padahal kami tahu baru-baru ini ada rekrutmen, tapi oleh dinas tidak pernah diinformasikan secara luas,” timpal Murdini, koordinator aksi. Kondisi tersebut menurut

dia patut dicurigai. Mengingat bekerja di perusahaan multi nasional sekaliber PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dan perusahaan Subkontnya menjanjikan kesejahteraan. “Jangan-jangan ada main di sini antara perusahaan dan dinas, sehingga peluang itu sengaja ditutupi bagi warga lokal,” sesalnya. Dalam aksinya, mereka menuntut dipertemukan dengan kepala Disosnakertrans

KSB, H. Abdul Hamid, M.Pd. Sayangnya permintaan mereka tidak bisa dipenuhi karena, kepala Disosnakertrans sedang tidak berada di tempat. Dengan arahan aparat kepolisian, mereka pun akhirnya hanya ditemui oleh Sekretaris Disosnakertrans, Kusmayadi, ST., SKM. Saat pertemuan, Kusmayadi menyampaikan, jika kerisauan mereka akan ditampung dan akan menjadi acuan kebijakan dinas ke depannya. Hanya saja soal tuntutan mereka untuk dipekerjakan, dinas tidak dapat memenuhinya sekarang juga. “Sebutan pemerintah itu dalam bentuk lembaga. Di dalamnya ada banyak orang dan tidak semua punya kebijakan. Nah saya men-

erima teman-teman sekarang dan apa yang disampaikan hari ini akan saya tindaklanjuti ke atas,” janji Kusyamadi. Usai diterima, para pemuda ini pun langsung membubarkan diri secara tertib. Di bawah kawalan aparat kepolisian, sesaat sebelum meninggalkan dinas, mereka berjanji akan terus mengawal tuntutan yang disampaikan hari ini. “Kami mengingat semua tuntutan kami. Jadi kalau nanti tidak juga ada perubahan, kami akan kembali melakukan aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih banyak. Sebab kami tahu, selain kami di sini masih banyak rakyat KSB yang belum memperoleh pekerjaan secara layak,” tandas mereka. (bug)

Jaksa Segera Panggil Empat Pejabat Dikbudpora KSB Sumbawa Besar (Suara NTB) Mantan bendahara Dinas Dikbudpora Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang sedianya akan diperiksa Kamis (5/11), kembali mangkir untuk kedua kalinya dari panggilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumbawa tanpa alasan yang jelas. Terkait

kasus dugaan raibnya Uang Persediaan (UP) pada Dinas dimaksud. Jaksa pun akan menjadwalkan pemanggilan ulang. Namun untuk waktu dekat, Kejari akan memanggil lagi empat pejabat lainnya. Kajari melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sumbawa, Iwan Kurniawan S.H, menye-

butkan, rencananya mantan bendahara, E, akan diperiksa sebagai saksi. Namun, E sudah dua kali tidak menghadiri panggilan. Rencananya, yang bersangkutan akan dimintai keterangan terkait mekanisme dana UP di dinas setempat. Untuk itu, pihaknya akan menjadwalkan pemanggilan ul-

Sumbawa Wakili NTB Ikuti Pameran Industri Kreatif Sumbawa Besar (Suara NTB) Kabupaten Sumbawa merupakan satu-satunya Kabupaten di NTB yang dundang PT. Indonesia Calcium Product selaku Panitia Penyelenggara Pameran dan Bazar Industri Kreatif dan IKM Indonesia menjadi peserta pameran yang dipusatkan di WTC Mangga Dua Jakarta. Bersama beberapa Kabupaten lainnya di Indonesia, Kabupaten Sumbawa memamerkan beberapa hasil industri kreatif/kerajinan masyarakat atau hasil olahan daerah. Kabag Humas Setda Sumbawa, Rachman Ansori, M.E, Kamis (5/11), dikoordinir Dinas Koperindag Sumbawa, beberapa produk seperti madu, kre alang, kaos bermotif Sumbawa, batik Sumbawa, permen susu, minyak Sumbawa, dodol rumput laut, susu kuda liar dalam kemasan, kopi Batulanteh, dan juga Batu Akik Sumbawa, dipamerkan di kegiatan yang digelar 28 Oktober – 8 November 2015 tersebut. Industri kreatif merupakan upayabersamauntukmemanfaatkan dan mengolah potensi bahan baku yang tersedia di daerah menjadi barang jadi yang bernilai dan memiliki daya tambah ekonomi bagi pendapatanmasyarakat.Kabupaten Sumbawa sebagai daerah yang sedang tumbuh berkembang juga telah menjadikan industri kreatif sebagai salah satu bagian usaha strategis pengembangan ekonomi daerahdenganmendorongkreativitas masyarakat secara bertahap, menyeluruh dan berkesinambungan. Pemda berupaya memfasilitasi pengembangan IKM serta memperluas jaringan pemasaran, sehinggahasilIKMSumbawamenembus pasaran regional, nasional dan bahkan internasional. PameranyangdibukaolehDirek-

(Suara NTB/ist)

POTENSI AKIK – Wabup Sumbawa, H. Arasy Muhkan menjelaskan tentang potensi industri batu akik kepada Direktur Wilayah 2 IKM dalam pameran di Jakarta, Kamis (5/11). tur Wilayah 2 IKM Kementerian Perindustrian Roy Sianipar, 4 November 2015, Koentjoro Njoto CEO PT. Indenesia Calcium Product menyatakan dalam sambutannya bahwa pameran ini bertujuan sebagai sarana edukasi, promosi, membangun jaringan serta meningkatkan daya tahan dan mental pengusahadalammenghadapipersaingan yang semakin kompetitif. Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Arasy Muhkan yang hadir mewakili Bupati Sumbawa sebagai undangan khusus dan menjadi salah satu narasumber penyemangat industri kreatif menyampaikan bahwa industri kreatif Indonesia khususnya di daerah sebagai penyanggaekonominasionalharusterus menerus didorong bersamasama oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat. Upaya ini diharapkan

akan mampu memajukan dan mendorong sektor jasa yang berdampak luas, pengembangan industri kreatif ini diproyeksi akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. “Sektor berkembang, masyarakat makmur, bangsa menjadi kuat,” ujar H. An sapaan akrab Wakil Bupati Sumbawa yang juga merupakan salah satu ekonom Sumbawa ini. Oleh karena itu industri yang sudah ada agar meningkatkan kualitasnya sehingga mampu membangun daya saing dengan produk yang sama dari daerah lainnya. Dari hasil di arena pameran sejak hari pertama dibuka, madu, permen susu dan minyak Sumbawa merupakan produk yang paling banyak dibeli oleh pengunjung pameran. Sampai hari ketiga stok madu Sumbawa dan permen susu habis terbeli. (arn)

ang terhadap E. Namun sebelum itu, pihaknya berencana memanggil empat saksi lainnya terlebih dahulu pada pekan depan. Mereka adalah para kepala Bagian di Dinas Dikbudpora KSB. Sejauh ini, lanjuit Iwan, lima orang saksi telah diperiksa terkait kasus UP ini. Yakni Kepala dan Sekretaris Dik-

budpora KSB, Mukhlis dan Yahya Soud. Tiga orang lainnya yaitu Kasubag Keuangan, Mantan PPK dan Bendahara Pembantu di dinas terkait. Sebelumnya, dana UP di Dikbudpora KSB sebesar Rp 800 juta yang diduga raib. Dana tersebut bersumber dari anggaran tahun 2014 lalu. (arn)

BLH akan Kaji Limbah B3 Newmont Taliwang (Suara NTB) Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan melakukan kajian terhadap keberadaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Namun bukan soal sifatnya yang berbahaya dan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan atas kegiatan penimbunannya selama ini. BLH akan mengkaji sisi keberadaannya yang memungkinkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah. “Kalau soal penempatan B3nya, Newmont safety (aman). Kami lihat dari sisi lainnya, yakni potensi sumber pendapatan bagi daerah,” terang kepala BLH KSB, H. Usman HI kepada media ini, Kamis (5/11). Ia mengatakan, dalam melakukan penimbunan dan izin pengumpulan terhadap limbah B3-nya, NNT diharusnya mengantongi izin yang diterbitkan pemerintah KSB. Akan tetapi dari proses penerbitan izin tersebut, pemerintah tidak ada hak melakukan penarikan retribusi atau pajak. “Nah ini yang akan kita kaji. Apakah itu memungkinkan kita menarik retribusi dari kegiatan tersebut,” timpalnya. Dipilihnya kegiatan penimbunan limbah B3 PT NNT sebagai salah satu objek sumber pendapatan bukan tanpa alasan. Usman mengatakan, setiap tahunnya PT NNT banyak menghasilkan limbah B3 dan sebelum dilakukan penjualan, sementara waktu Newmont menempatkan limbahnya tersebut di lokasi tambang secara terkendali. “Mereka juga menjualnya artinya ada nilai ekonomisnya. Nah mengapa kita sebagai daerah penghasil tidak bisa mendapatkan porsi dari sana

(Suara NTB/bug)

Usman HI juga,” cetusnya. Berdasarkan pemahamannya, Usman mengungkapkan, limbah B3 sama halnya dengan scrapt (limbah padat) yang selama ini diperdagangkan oleh PT NNT dan hasilnya memberikan kontribusi kepada daerah setiap tahunnya. “Prosedurnya juga sama saya kira. Hanya saja B3 ini perlu perlakuan secara khusus karena adanya bahaya pencemarannya yang massif. Tapi selebihnya oleh Newmont diperdagangkan juga yang artinya menghasilkan,” timpalnya. Ia berjanji dalam waktu cepat akan menuntaskan kajiannya. Terutama mencari literatur aturan yang lebih tinggi yang memberikan peluang bagi daerah untuk dapat memanfaatkan keberadaan limbah B3 perusahaan tambang asal Amerika itu. “Kalau memang sangat memungkinkan, kami akan mengusulkan agar dibentuk regulasi (Perda) sebagai acuan kita untuk menarik retribusi dari kehadiran limbah B3 setiap perusahaan yang ada di daerah. Tidak saja Newmont tentunya,” pungkas Usman. (bug)


SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

Kasus Pembakaran Poster Paslon Bupati Segera Dilimpahkan Dompu (Suara NTB) Kasus pembakaran poster atau alat peraga kampanye (APK) milik pasangan H. Mulyadin, SH, MH – Kurniawan Ahmadi (Mulyaku) oleh AY di Desa Dorebara Dompu telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan. Berkas dan pelaku pun direncanakan segera akan dilimpahkan. Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepada Suara NTB, Rabu (4/11) mengungkapkan, kasus tindak pidana pemilu kepala daerah (Tipilu Kada) yang dilimpahkan Panwaslu (Suara NTB/ula) Kabupaten Dompu terkait Herman pengrusakan dan pembakaran APK milik pasangan Mulyaku dengan tersangka AY warga Potu berkasnya telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan. Herman mengatakan, dengan dinyatakan lengkap berkas kasus tipilu kada dengan tersangka AY, maka akan diikuti dengan pelimpahan berkas tahap kedua. “Besok kita rencananya akan panggil pelaku untuk dilimpahkan ke Kejaksaan,” katanya. Penuntasan kasus Tipilu Kada, dikatakan Herman, menjadi prioritas pihaknya untuk diselesaikan. Karena kasus Tipilu Kada memiliki batas waktu penyelesaian, sehingga prosesnya diprioritaskan. “Kita fokus pada penyelesaian kasus Tipilu Kada, karena kita dibatasi oleh waktu,” jelasnya. Selain kasus Tipilu Kada, Herman mengatakan, kasus K2 dan kasus penambangan liar pasir Hodo juga menjadi prioritas penanganannya. Hanya saja, kedua kasus masih dalam tahap penyelidikan. “Kasus ini juga menjadi prioritas kita untuk diselesaikan,” terangnya. (ula)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 7

Sibuk Jadi Timses

Anggota DPRD Bima Absen Urus Rakyat Bima (Suara NTB) – Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bima beberapa bulan terakhir ini absen masuk kantor. Mereka lebih mengurus partai dan sibuk menjadi timses (tim sukses) pasangan calon (paslon) bupati/wakil bupati. Beberapa agenda penting terbengkalai, seperti menyiapkan draf menjelang pembahasan RAPBD tahun 2016 mendatang. Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima, Samaila, SH kepada Suara NTB, Kamis (5/11) mengatakan, sejumlah anggota Dewan

jarang masuk kantor dalam beberapa bulan terakhir ini dengan alasan sibuk mengikuti kampanye Pilkada Bupati dan wakil Bupati Bima. “Memang benar, sejumlah anggota Dewan absen masuk kantor, setelah ditanya alasannya sedang ikut kampanye,” kata Samaila.

Baginya, hal itu tidak mesti dilakukan oleh anggota Dewan dengan melalaikan tugas sebagai wakil rakyat tanpa bisa membedakan kepentingan rakyak, daerah dan partai. “Memang anggota Dewan berasal dari unsur partai politik dan jelas mengikuti instruksi pimpinan

untuk aktif dan terlibat pada momen Pilkada. Namun jangan mengesampingkan agenda rakyat,” tuturnya. Akibatnya, kata Samaila, agenda DPRD terhambat karena kinerja menumpuk dan terbengkalai. Apalagi dalam waktu dekat DPRD akan mulai membahas Rancangan Penggunaan APBD tahun 2016. Namun persiapan untuk membahas agenda besar itu belum dilakukan hingga kini. “Kita tidak bisa

menyelesikan jika anggota Dewan satu atau dua orang yang hadir,” sambungnya, Untuk itu, Samaila berharap ada kesadaran dan keseriusan para anggota Dewan untuk menyelesaikan agenda atau persoalan yang belum diselesaikan mengingat agenda pembahasan RAPBD semakin dekat yang diagendakan pertengahan bulan ini. “Kita berharap ada kesadaran sehingga agenda penting bisa diselesaikan dengan cepat,” harapnya. (uki)

Maskapai Penerbangan di Bima Kembalikan Uang Tiket Penumpang Bima (Suara NTB) – Meningkatnya aktivitas erupsi gunung Barujari, Lombok saat ini tidak saja menggangu aktivitas penerbangan di pulau Lombok dan Bali. Aktivitas di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima sejak Rabu (4/11) hingga Kamis (5/11) kemarin ikut terganggu dan terpaksa dibuka - tutup sementara. Akibatnya sejumlah penerbangan dari dan ke Bima terpaksa dibatalkan akibat abu vulkanik letusan gunung Barujari. Antisipasinya, pihak maskapai melayani rute Bima seperti Lion Air dan Garuda Indonesia terpaksa mengembalikan uang tiket ke sejumlah penumpang yang tertunda keberangkatannya. Sementara sejumlah penumpang yang sempat datang di bandara pada pagi hari terpaksa kembali karena penerbangan seluruhnya di-cancel dan kemudian memilih menggunakan jalur darat. Informasi dari BMKG bahwa akitivitas penerbangan di Bima harus ditutup untuk sementara, karena erupsi gunung Barujari atau jarak pandang mencampai 3 kilometer saja. Ini akan berdampak buruk bagi keselamatan penerbangan. Pihak Bandara sendiri mengakui memang tutup sejak rabu kemarin dan hingga kini masih ditutup karena erupsi gunung Barujari yang menghalau jarak pandang di udara. Karena memang sejumlah bandara penghubung lainnya seperti Bali dan Lombok juga ditutup,” kata Kepala Bandara Bima, Selestinus,” dikonfirmasi Suara NTB Kamis (5/11). (uki)

Kasus Perambahan Hutan Tidak Lagi Jadi Urusan Pemda Dompu (Suara NTB) Undang – undang No 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah (Pemda) mulai diterapkan pemerintah dengan menarik sejumlah kewenangan ke pusat dan Provinsi. Urusan kehutanan kini tidak lagi menjadi kewenangan daerah, sehingga fungsi kehutanan di Kabupaten tidak ada. Perambahan hutan yang kian masif pun tidak lagi jadi kewenangan daerah untuk mengawasinya. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Dompu, Drs. H. Abdul Gani, M.Si kepada Suara NTB di Dompu, Rabu (4/11) mengungkapkan, urusan kehutanan kini telah diambil alih penanganannya oleh KesatuanPengelolaanHutan(KPH)dibawahkewenanganKehutananProvinsi. Di Dompu ada tiga KPH yang telah dibentuk dan dilantik kepalanya yaitu KPH Empang Riwo Soromandi dengan wilayah hutan Empang hingga Bima. KPH Tambora yaitu kawasan hutan Tambora dan sekitarnya hingga Kilo. KPH Tofo Pajo dengan wilayah kerja di kawasan hutan Pajo dan Huu. “Mereka inilah yang melakukan penataan dan pengawasan hutan sesuai wilayah dan fungsi hutan,” kata Gani. Perizinan kayu juga dikembalikan ke Desa. Namun sertifikasi Desa yang bisa mengeluarkan izin akan diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui perwakilannya untuk wilayah Bali – Nusra di Denpasar Bali. Lemaga ini juga yang bisa menjadi saksi ahli untuk kasus terkait kehutanan. “Jadi tidak bisa cepat prosesnya bila ada persoalan terkait kehutanan,” katanya. Untuk mendukung tugas KPH, Provinsi akan membentuk Resort pengelolaan hutan (RPH). Sehingga fungsi kehutanan di Kabupaten sudah tidak ada lagi sesuai ketentuan undang – undang No 23 tahun 2014. “Kabupaten hanya memiliki kewenangan terkait hutan raya kota. Kita di Dompu belum punya hutan raya Kota dan akan diusulkan,” ungkap A. Gani. Tidak adanya kewenangan Kabupaten terkait urusan kehutanan, dikatakan A. Gani, personel dan perangkat kehutanan di Kabupaten juga sudah dilakukan pendataan. Namun personel kehutanan yang ada di KSPH di setiap Kecamatan, untuk sementara mereka diinstruksikan untuk membantu tugas RPH. “Untuk tenaga sukarela, kemungkinan mereka ini akan dijadikan mandor pada program reboisasi dan penataan hutan bersama masyarakat. Kalau ditarik ke Kabupaten, di mana mereka akan berkantor?” katan y a . (ula) H. Abdul Gani (Suara NTB/ula)

(Suara NTB/uki)

DISEGEL – Warga Kelurahan Kolo saat menyegel pintu gerbang kantor Kelurahan, Kamis (5/11), merasa kecewa dengan pelayanan aparat di sana.

Warga Kolo Segel Kantor Lurah Kota Bima (Suara NTB) – Kantor Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima, Kamis (5/11), disegel oleh sejumlah warga. Penyegelan dilakukan karena warga geram dan kecewa pelayanan pegawai setempat yang hingga kini tidak lekas menyelesaikan sengketa tanah di daerah tersebut. Warga melakukan penyegelan karena pemerintah kelurahan lamban menangani kasus SPPT ganda. Pasalnya tanah atau lahan di perbatasan Kota dan Kabupaten Bima tepatnya di antara Kelurahan Kolo Kota Bima dan dusun Oi Fanda Desa Nipa Kabupaten Bima.

Warga masing – masing mengklaim tanah tersebut merupakan milik kedua warga tersebut sesuai sertifikasi. “Intinya kami tidak menerima lahan kami diserobot oleh warga lain,” kata Warga Kolo, Abubakar Muslim (49) yang juga pemilik lahan kepada Suara NTB. Kasus SPPT ganda itu bermula sejak 15 tahun lalu. Pada tahun 1999 silam dilakukan pengukuran sehingga tahun 2.000 SPPT-nya keluar, dan lahan seluas puluhan hektar dikeluarkan sertifikat bagi 130 warga kelurahan Kolo. Namun kemudian pada tahun 2008 dilakukan pen-

gukuran sertifikasi ulang hingga kemudian pada tahun 2009 SPPT-nya keluar. Akan tetapi lahan tersebut tersertifikasi atas nama hak milik dan pakai warga dusun Oi Fanda desa Nipa Kecamatan Ambalawi. “Ini kan lucu, masa SPPT dan sertifikat tanah dimiliki lebih dari satu orang,” terang Muslim. Ibrahim H. Landa yang juga pemilik lahan menuturkan, warga sudah melakukan komunikasi secara persuasif dengan pihak terkait seperti pemerintah kelurahan, Desa, Camat dan Pemerintah Daerah namun tak membuahkan hasil. “Kami menduga persoalan ini

sengaja dimanfaatkan oleh sebagian oknum dengan menerbitkan SPPT dan sertifikasi ganda,” tuding Ibrahim Namun, aksi penyegelan berlangsung beberapa jam saja. Pasalnya Camat Asakota, Drs. Isfahmi langsung mendatangi warga, yang dijaga ketat aparat kepolisian dan Polisi Pamong Praja. Camat mengaku akan melakukan mediasi dan membuka komunikasi dengan sejumlah pihak terkait. “Permasalahan ini sangat sensitif, harus ditangani secara serius dan cepat,” katanya. Selepas pertemuan ini, kata Isfahmi, pihaknya akan mengurai kronologis atau se-

jarah awal persoalan tanah ini. Camat berjanji akan menindaklanjuti tentunya lebih mengedepankan kearifan lokal,” janjinya. Setelah mendengarkan arahan Camat, akhirnya kantor yang disegel dibuka kembali. Selama disegel pelayanan sempat terganggu namun kini sudah beroperasi kembali. Tidak itu saja, kendati sepakat dengan pernyataan camat, namun warga hanya memberikan waktu bagi pemerintah Kecamatan hingga Desember mendatang. Jika tidak, warga akan melakukan aksi yang sama dengan menghadirkan massa yang lebih banyak. (uki)

Pemkab Bima Gelar Salat Istisqa Bima (Suara NTB) – Musim kemarau berkepanjangan mendorong jajaran aparatur pemerintah Kabupaten bersama masyarakat untuk mengadakan shalat Istisqa (meminta hujan). Di lingkungan pemerintah kabupaten Bima salat Istisqa ini dipusatkan di lapangan Desa Raba Kecamatan Wawo, Rabu (4/10).

Setelah melakukan shalat yang diikuti oleh jajaran pemkab Bima dan anggota DPRD serta para pelajar dan mahasiswa, dilanjutkan tausiah yang disampaikan ketua MUI Kabupaten Bima, TGH. Abdurrahim Haris. Dikatakannya, shalat Istisqa merupakan ikhtiar hamba kepada Sang Khalik yang mengharapkan ridho agar apa yang dikehendaki bisa terwujud yaitu

diturunkannya hujan. ‘’Mudah-mudahan apa yang kita panjatkan pada pagi hari ini mendapatkan limpahan rahmat Allah SWT dan bagaimanapun apa yang kita alami hari ini adalah merupakan cobaan yang Allah berikan kepada umatnya,’’ katanya. H. Abdurrahim menyampaikan, Allah menurunkan kepada manusia musibah yaitu sebagai peringatan, sebagai

azab dan siksa. “Mudahmudahan manusia dapat mengatasi musibah tersebut dan pada saat yang sama dapat meningkatkan ibadahnya dan melaksanakan segala perintah Allah,” tandasnya. Penjabat Bupati Bima, Drs. H. Bachrudin, M.Pd mengatakan salat istisqa dilaksanakan bersama sama untuk memohon kepada Allah, SWT agar diturunkannya hujan,

mengingat wilayah Bima dan juga daerah daerah lainnya saat ini tengah mengalami kemarau cukup panjang yang berdampak kekeringan. “Semoga apa yang kita laksanakan ini mendapatkan ridho dari Allah, SWT sehingga curah hujan yang dibutuhkan bagi seluruh umat manusia akan datang dengan begitu lebatnya,” harapnya. (uki)

Kapolres Bima Segera Tuntaskan Pelaksanaan APBDP 2015 Dompu Terhambat Aksi Premanisme terhadap Wartawan Kota Bima (Suara NTB) – Menyikapi kasus premanisme atau pengancaman yang dilakukan oleh sejumlah preman kepada wartawan media online lokal Bima, Adi Supriadin, Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail S,IK berjanji akan menuntaskan sesuai aturan yang berlaku. Menurut Nurman, kasus tersebut akan menjadi atensi karena di mata hukum, semua diperlakukan sama tanpa terkecuali, “Nanti kita proses dulu laporannya. Ini akan menjadi atensi kami,” katanya saat ditemui sejumlah wartawan di ruangannya, Kamis (5/11). Jika nanti, kata Nurman pada prosesnya alat bukti menenuhi, maka pelaku pengancaman akan ditetapkan sebagai tersangka dan boleh dilakukan penahanan. Apabila dalam proses kasus tersebut bisa diarahkan ke pelanggaran UU Pokok Pers. Pihaknya akan menyerahkan pemeriksaan secara terpisah ke bagian Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), di bawah naungan Reskrim. “Selain diproses dengan pidana umum, apabila dalam laporannya terdapat unsur menghalang – halangi tugas jurnalis, maka bisa kita arahkan

(Suara NTB/uki)

BERSAMA – Kapolres Bima Kota bersama beberapa perwira foto bersama dengan jajaran pers di Bima, Kamis (5/11). juga ke unit Tipiter,” katanya. Terpisah, prakitisi hukum, Gufran, S,H meminta aparat kepolisian Polres Bima untuk mengamankan sejumlah alat bukti seperti rekaman CCTV di toko UD Satria Perdana, lokasi tempat kejadian perkara (TKP) demi kelancaran proses penyelidikan kasus dugaan ancaman tersebut. Penyitaan alat bukti itu, kata Gufran, perlu dilakukan. Mengingat, ada kekhawatiran terlapor dan pemilik Toko dengan sengaja menghilangkan rekaman CCTV dimaksud. “Rekaman CCTV itu akan dijadikan petunjuk kronologis pengancaman ini,” katanya. Apabila rekaman CCTV

tersebut tidak segera disita, dikhawatirkan proses penyelidikan bisa saja mandek dan terkesan jalan di tempat. Sementara kasus tersebut harus segera diselesaikan agar tidak ada lagi wartawan yang tengah bertugas menjadi korban oknum premanisme. Ia menambahkan, untuk kenyamanan dan keamanan Ady Supriadi dalam menjalankan tugas jurnalisnya, Gufran juga meminta agar Polisi bisa memberikan perlindungan hukum. Agar tidak ada lagi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Semua tahapan proses hukum kasus ini juga akan kami pantau,” pungkasnya. (uki)

Dompu (Suara NTB) Pengesahan APBD Perubahan 2015 belum juga dilakukan pemda. Padahal tahun anggaran 2015 menyisakan sebulan lebih. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kabupaten Dompu, Drs. H. Muhibuddin, M.Si kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Kamis (5/11) mengatakan, APBD perubahan 2015 belum bisa disahkan karena hingga saat hasil evaluasi dari pemerintah Provinsi belum diterima. Daerah pun belum mengetahui apa saja yang harus diperbaiki dalam APBD Perubahan sebelum mendapat persetujuan untuk disahkan menjadi Perda APBD perubahan 2015. “Belum (jalan). Hasil evaluasi dari Provinsi saja hingga saat ini belum kita terima tentang apa saja yang harus diperbaiki,” terang Muhibuddin. Muhibuddin tidak membantah keterlambatan pengesahan APBD Perubahan 2015 karena belum adanya penjabat Bupati di Dompu. “Bisa juga iya (karena belum ada Plt Bupati), tapi ada juga karena faktor lain,” ungkap Muhibuddin. Tahun anggaran 2015 menyisakan waktu sebulan lebih. Bila pengesahan APBD Perubahan 2015 terhambat,

(Suara NTB/ula)

H. Muhibuddin maka akan berdampak pada realisasi program pembangunan dan serapan anggaran pemerintah tahun 2015. Apalagi dalam APBD Perubahan 2015, banyak program yang disesuaikan pemerintah. Selain persoalan APBD Perubahan, kekosongan Bupati di Dompu juga berimbas pada persoalan lain. Seperti persoalan pengelolaan sampah di Dompu hingga saat ini belum ada solusi kongkret dari pemerintah, masalah kekeringan dan ancaman gagal tanam petani di Dompu, persoalan disiplin pegawai dan netralitas ASN dalam menghadapi Pilkada Dompu. (ula)


SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

POLHUKAM

Halaman 8

Selong (Suara NTB) Diduga telah memukul salah seorang siswanya, RM (35) salah seorang guru di SMP 2 Labuhan Haji terpaksa berurusan dengan aparat kepolisian. Sejak Selasa (3/ 11) lalu, pelaku sudah ditahan di sel tahanan Mapolres Lombok Timur (Lotim). Kasatreskrim melalui Kepala Unit PPA Reskrim Lotim, Aiptu I Nyoman Samba, SH., Kamis (5/11) kemarin menjelaskan, guru yang mengajar pelajaran Bahasa Inggris itu diduga (Suara NTB/rus) memukul siswanya WD I Nyoman Samba menggunakan sapu lidi. Akibat pukulan tersebut, siswa asal Kampung Mandar Labuhan Haji ini mengalami luka lebam di bagian mukanya. Orang Tua WD pun tidak terima atas perlakuan sang guru dan melaporkannya ke Reskrim Polres Lotim. “Kita sudah melakukan visum terhadap korban,” ucapnya. Dituturkan I Nyoman Samba, kejadian pemukulan Kamis (15/10) lalu. Kronologisnya, pelaku ini memukul siswa dengan tujuan memperingatinya. Diduga, saat tengah dalam proses belajar WD ribut dan sudah ditegur. Akan tetapi teguran guru ini tidak diindahkan sehingga guru pun terpaksa memukul siswa tersebut. Dugaan kesalahan guru karena melakukan peringatan dengan memukul dengan sengaja. Sejak dilaporkan, pertengahan Oktober lalu, pihak kepolisian sebenarnya sudah berusaha mendamaikan agar tidak sampai ke meja hijau. Akan tetapi tidak ada titik temu sehingga proses hukum terhadap kasus ini dilanjutkan aparat Polres Lotim. Oknum guru dijerat pasal pasal 80 undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman 5 tahun sampai 15 tahun penjara. Dalam ketentuan undang-undang itu, dijelaskan terhadap pendidik tidak dibolehkan melakukan pemukulan terhadap siswa. Terkecuali ada unsur ketidaksengajaan. Antara lain siswa tidak sengaja terkena alat-alat belajar seperti penghapus, kapur atau lainnya. Beda dengan saat ada unsur kesengajaan memukul siswa yang menyebabkan sang pendidik sekalipun bisa terjerat hukuman. (rus)

54 Ribu Penduduk NTB Kecanduan Narkoba

L. Rudy Irham Srigede

(Suara NTB/dok)

Praya (Suara NTB) Angka pengguna narkoba di NTB sejauh ini tercatat cukup tinggi. Dengan jumlah pecandu yang sudah terdata mencapai hingga 54 ribu orang. Dengan kondisi tersebut, sudah selayaknya NTB waspada. Karena ancaman narkoba bagi masyarakat di daerah ini sudah begitu nyata. Demikian ditegaskan Danrem 162/WB, Kol. CZI. L. Rudy Irham Srigede, di hadapan ribuan peserta Komunikasi Sosial (Komsos) TNI dengan berbagai elemen masyarakat, di auditorium IPDN kampus NTB, Praya, Kamis (5/11) kemarin. Dikatakannya, narkoba merupakan bahaya laten yang dampaknya begitu luas bagi masyarakat. Yang dampaknya bisa merusak kualitas generasi satu daerah, bahkan satu bangsa sekaligus. Tidak terkecuali NTB. “Dampak langsung dari narkoba untuk saat sekarang ini memang belum begitu terlihat. Tapi 20 sampai 30 tahun ke depan, dampaknya baru akan terlihat,” sebutnya. Karena narkoba itu mematikan satu generasi secara perlahan, tidak sekaligus. Dan, efek dari narkoba yang timbul saat ini hanya sebagian kecil dari dampak yang ditimbulkan dari narkoba itu. Rudy mengatakan, sebagai negara berkembang dan memiliki potensi besar, Indonesia saat ini memang menjadi target negara-negara maju untuk dihancurkan. Dengan begitu, Indonesia kedepannya bisa dikuasai. Salah satu caranya, dengan merusak generasi mudanya. Dengan mencekokinya generasi mudannya dengan narkoba. Karena kalau generasi mudanya sudah rusak, maka ke depan Indonesia akan semakin mudah untuk dikuasai. “Kedepan, perang yang melibatkan negara-negara maju tidak lagi soal penguasaan energi. Tetapi soal penguasaan pangan. Siapa yang menguasai pangan, maka negara itulah yang berkuasa. Dan, karena Indonesia merupakan negara potensial penghasil pangan, maka Indonesia dijadikan target untuk dikuasai oleh negera-negara maju tersebut,” terangnya. Untuk itu, dibutuhkan satu gerakan bersama, seluruh elemen masyarakat di daerah ini khususnya. Bersatu dan bersamasama berperang melawan peredaran narkoba. Dengan menjaga diri dan keluarga masingmasing dari peredaran narkoba. Karena indikasinya sekarang, peredaran narkoba sudah mulai menyasar generasi muda. Bahkan sudah mulai menyentuh kalangan anak-anak. “Ini tugas dan tanggung jawab kita bersama. Bagaimana menjaga generasi muda dan anak-anak kita dari bahaya peredaran narkoba,” timpalnya. Jika tidak dilakukan dari sekarang, maka tidak ada yang menjamin kualitas generasi yang akan datang. (kir)

PENGARAHAN - Kapolri Badrodin Haiti memberikan pengarahan kepada sejumlah pimpinan redaksi media ketika silaturahmi dengan Pemimpin Redaksi Media di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/11). Acara yang dihadiri sejumlah Pemimpin Redaksi media tersebut membahas sejumlah persoalan terkini antara lain penerbitan Surat Edaran (SE) tentang ujaran kebencian dan pengamanan jelang Pilkada serentak 2015.

(ant/bali post)

Diduga Pukul Siswa, Seorang Guru Dibui

Warga Kilo Diduga Disembelih Suami Dompu (Suara NTB) Ida, warga Dusun Paropa Desa Malaju Kecamatan Kilo diduga disembelih suaminya sendiri. Insiden ini berawal dari percekcokan dalam rumah tangga dan diduga akibat saling curiga melakukan perselingkuhan. Pelaku sempat berusaha bunuh diri setelah membunuh istrinya, namun diselamatkan warga. Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepada Suara NTB, Kamis (5/11) kemarin, menyebutkan, Ida (25) warga Paropa Desa Malaju Kilo diduga dibunuh suaminya Ar (28). Diduga dipicu sal-

ing curiga kasus perselingkuhan, sehingga terlibat percekcokan di rumahnya sekitar pukul 17.30 Wita. “Pelaku kemudian membunuh korban dengan cara menyembelih,” kata Herman.

Setelah menyembelih istrinya, pelaku kemudian berusaha melakukan bunuh diri, tapi bisa diselamatkan warga dengan membawanya ke Puskesmas setempat. Sementara istrinya tidak sempat

diselamatkan karena lehernya disembelih suaminya. “Kasus ini mirip seperti kasus Huu lalu,” ungkap Herman. Akibat kejadian ini, kata Herman, keluarga geram dan berusaha menyerang pelaku yang dirawat di Puskesmas. “Kondisinya sedang panas. Keluarga korban hendak menyerang pelaku yang dirawat di Puskesmas. Kita berencana mengevakuasinya ke Dompu, sedang melihat situ-

asi,” ungkap Herman. Informasi dari warga Kilo, Ida merupakan pegawai sukarela di Kantor Camat Kilo, sementara Ar hanya sebagai nelayan. Keluarga ini dikenal cukup harmonis dan perselisihan dalam rumah tangganya selama ini tidak sampai diketahui warga sekitar. “Makanya kami cukup kaget mendengar informasi (pembunuhan) ini,” kata salah seorang warga. (ula)

Ribuan Pelanggar Lalu Lintas akan Disidang

(Suara NTB/kir)

DIGIRING - Para tersangka pencurian HP di gudang kargo BIL, digiring aparat kepolisian saat pelimpahan berkas ke Kejaksaan, Kamis (5/11) kemarin.

Kasus Pencurian di BIL Dilimpahkan ke Kejaksaan Praya (Suara NTB) Penyidik Polres Lombok Tengah (Loteng), Kamis (5/11) kemarin, melimpahkan berkas kasus dugaan pencurian ratusan HP di gudang cargo Bandara Internasional Lombok (BIL) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Praya. Total tersangka 8 orang yang merupakan karyawan gudang cargo BIL. Kaur Bin. Ops. Sat Reskrim Polres Loteng, Ipda Ery Armunanto seizin Kapolres Loteng, AKBP Nurodin, SIK.M.H., mengungkapkan, pelimpahan dilakukan sekitar pukul 11.00 Wita. Setelah seluruh proses penyidikan dan berkas kasus tersebut dinyatakan lengkap. “Jadi yang kita limpahkan hari ini ialah berkas sekaligus tersangka,” sebutnya. Dengan pelimpahan tersebut, maka kini tanggung jawab penyidikan termasuk penanahan para tersangka sepenuhnya ada di tangan Kejaksaan. Adapun berkas kasus tersebut, di-split (bagi) menjadi dua berkas. Karena peran masingmasing tersangka berbeda. Dengan tiga orang tersangka sebagai pelaku pencurian, dibuat satu berkas. Sisanya 5

tersangka dengan dugaan penadahan. Dengan ancaman hukuman yang berbeda. Kasus pencurian HP di gudang ckargo BIL tersebut berasil dibongkar jajaran Polres Loteng, Rabu (9/9) lalu. Setelah melakukan penyelidikan selama tiga bulan lamanya. Kasusnya berawal pada 14 Juni lalu. Kala itu, pelapor atas nama Prima Brilianto, karyawan PT. Aero Express Jakarta, mendapat order pengiriman barang dari PT. Era Jaya. Berupa HP jenis Nokia sekitar 72 unit. HP tersebut dipaket dalam tiga koli barang. Dengan jumlah HP perkolinya sebanyak 24 unit. Pada saat itu, satu koli paket HP tersebut dinyatakan hilang. Sepekan kemudian, pelapor kembali mendapat order barang yang sama dari perusahaan yang sama pula. Dengan jumlah kiriman lebih banyak lagi. Sekitar 720 unit HP baru. Dipaket sebanyak 6 koli. Dengan satu koli masing-masing berisi sekitar 120 unit HP. Pada pengirim kedua tanggal 23 Juni tersebut, satu koli paket HP kembali dilaporkan hilang. Korban kembali melaporkan kejadian itu ke pihak pengelola

kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pihak Bandara Soekarno-Hatta kemudian berkooordinasi dengan pihak BIL dan Polres Loteng. Namun upaya penyelidikan ternyata tidak berjalan mudah. Berbagai upaya pun dilakukan jajaran Polres Loteng. Salah satunya dengan melacak nomor registrasi HP yang dinyatakan hilang. Tapi tetap tidak membuahkan hasil. Pasalnya, semua HP yang dinyatakan hilang tersebut dalam kondisi mati. Sempat putus asa, harapan untuk bisa mengungkap kasus tersebut akhirnya muncul. Setelah nomor registrasi salah satu HP yang hilang terlacak menggunakan SIM card dengan nomor Lombok dan kebetulan berada di sekitar BIL. Saat itu polisi langsung bergerak. Dan akhirnya berhasil mendapati delapan orang tersangka. Dengan satu tersangka masih buron. Untuk pelaku penadahaan, dijerat pasal 480 KUHP tentang penadahan barang curian. Sementara pelaku utama pencurian dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian. Total kerugian dalam kasus tersebut, mencapai Rp 60 juta lebih. (kir)

Giri Menang (Suara NTB) – Hasil Operasi Zebra Gatarin yang dilaksanakan Satlantas Polres Lobar sejak tanggal 22 Oktober sampai 4 November berhasil menjaring 1.431 pelanggar lalu lintas. Dari 1.431 pelanggar tersebut, didominasi pelanggar roda dua. Kebanyakan pengendara ini tidak menggunakan helm dan tidak membawa surat kendaraannya. Sebagian besar pelanggar tersebut akan menjalani sidang di pengadilan. Demikian dikatakan, Kasatlantas Polres Lobar, Iptu Gusriyadi Agustan, kemarin. “Terjaring 1.431 pelanggar, sebagian besar pelanggar pengendara roda dua,” terang Gusriyadi. Dari 1.431 pelanggar tersebut terdiri dari 1.267 pelanggar roda dua dan 164 pelanggar dari roda empat. Dari ribuan pelanggar roda dua dan roda empat ini, tidak membawa STNK 250 pelanggar, tanpa SIM 533 pelanggar, tanpa helm 519. Disamping itu, pelanggar tanpa kelengkapan 41 orang serta 74 pelanggar kendaaraan jenis pick up namun dipakai mengangkut orang. Menurut-

nya, sasaran operasi zebra tersebut adalah pelanggar roda dua tidak menggunakan helm dan kendaraan pick up yang mengangkut orang. Dari ribuan pelanggar tersebut, pihaknya menyita barang bukti berupa surat dan kendaraan. Jumlah kendaraan roda dua yang disita 200 unit, roda empat 39, STNK 1.021, SIM sebanyak 124 pelanggar. Terkait pengambilan kendaraan yang disita harus diambil di pengadilan. Selain itu, pada saat operasi zabra dilakukan sidang di tempat bekerjasama dengan pengadilan. “Ribuan pelanggar harus menjalani sidang baru bisa ambil kendaraan dan suratsuratnya,” imbuhnya. Ia menambahkan, melihat tren pelanggaran selama operasi zebra terdapat penurunan sekitar 15-20 persen. Hal ini disebabkan, tingkat kesadaran masyarakat terkait pentingnya mematuhi lalu lintas sudah mulai tinggi. Begitu pula angka kecelakaan, selama operasi zebra menurun dibandingkan sebelumnya. Tercatat kecelakaan di bawah 10 kasus. (her)

(Suara NTB/her)

DITAHAN - Barang bukti berupa kendaraan yang ditahan Satlantas Polres yang terjaring saat operasi zebra.

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Berkedok Warung di Trawangan Mataram (Suara NTB) – Ditresnarkoba Polda NTB mengamankan seorang perempuan paruh baya diduga pengedar narkoba jenis sabu di salah satu home stay di Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Rabu (4/11). Pelaku berinisial MN bersama sejumlah barang bukti kemudian digelandang ke Mapolda NTB untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi menindaklanjuti laporan masyarakat yang merasa resah dengan keamanan lingkungan tempat tinggalnya, kemudian melakukan peng-

geledahan di kamar pelaku sekitar pukul 15.00 Wita. Polisi yang bergerak melakukan penggeledahan yang disaksikan Kepala Dusun Gili Trawangan, mendapati sejumlah barang bukti berupa 12 poket sabu, uang sebesar Rp 2.350.000 dan alat untuk memakai sabu berbentuk bong. Dua timbangan elektronik ditemukan di ruangan antara kamar dan dapur pelaku. Dirresnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Drs. H. Agus Sarjito melalui Kasubag Minbinopsnal Ditresnarkoba, Kompol I Ketut Sukarja, SH, saat

dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (5/11) membenarkan penggeledahan tersebut. Pihaknya masih melakukan pengembangan kasus mengenai tindakan melawan hukum oleh pelaku dan keterlibatan orang lain. “Penggeledahan kemarin (4/11) dipimpin langsung Kasubdit III setelah sebelumnya ada laporan masyarakat, didukung Kadus. Pada prinsipnya warga tidak menerima keberadaan barang-barang dan tindakan melawan hukum itu. Sementara ini polisi masih melakukan pengem-

bangan,” ungkapnya. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, pelaku berumur 30 tahun yang sehari-harinya berjualan di sebuah toko kelontong tersebut mengaku sudah melakukan transaksi sebanyak lima kali sampai pada akhirnya saat ditangkap. Pelaku menjual barang terlarang itu secara langsung dengan calon pengguna dalam poket-poket siap jual. Narkoba jenis sabu tersebut menurut pengakuan pelaku didapatkan dengan cara diantar oleh salah seorang berinisial GD yang memperoleh barang dari

MJ warga Gili Air. “Sedang didalami, proses sedang berjalan. Nanti akan dikeluarkan DPO jika ada perkembangan yang mengarah keterlibatan nama-nama lain,” terang Sukarja. Jika terbukti, pelaku terancam ketentuan pidana pasal 111, 112, dan 113 UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. “Masih menunggu hasil tes urine mengenai terbukti tidaknya bahwa pelaku adalah juga penyalahguna. Saat ini masih itu, belum ada penambahan pasal lain,” jelasnya. (why)


SUARA NTB

Jumat, 6 November 2015

James Franco Terjun ke Dunia Musik

London Aktor James Franco kini menerjuni dunia musik bersama grup Daddy dan akan membuat album beserta film yang terinspirasi band Inggris Raya The Smiths bersama label rekaman Kobalt. “Kami senang sekali bermitra dengan Kobalt untuk album dan film mendatang Daddy,” kata Franco dalam laman NME. Franco berduet dengan pemusik Tim O’Keefe dalam band Daddy dan berencana merilis album “Let Me Get What I Want” yang terinspirasi lagu The Smiths keluaran 1984 “Please, Please, Please Let Me Get What I Want”, tahun depan. Daddy pun menggandeng Andy Rourke, pemain bas The Smiths, untuk bermain pada album mereka. Setiap lagu pada album itu akan dibuatkan klip video dan kesepuluh video yang ada akan membentuk sebuah film berdurasi satu jam. Pemeran Harry Osborn dalam film “Spider-Man” ini telah menulis puisi yang terinspirasi lagu-lagu band The Smiths dan kini ia akan memakai puisinya sebagai dasar membuat lagu. Franco bercerita ia berkarya dengan medium musik untuk menginspirasi puisi berikutnya. Lalu, begitu telah mendapat gambarnya, ia dan O’Keefe mengembalikan puisi yang terinspirasi lagu kembali ke musik. Ia mengaku mengagumi Morrissey dan kawan-kawannya, yang menginspirasinya membuat lirik, musik dan juga situasi. (ant/bali post)

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Gunung Baru Jari Meletus

Pariwisata Butuh Transportasi Alternatif Mataram (Suara NTB) Bencana alam seperti, gempa bumi, gunung meletus dan lain sebagainya memang sulit bahkan tidak bisa dihindari. Terutama bagi daerah-daerah yang masih memiliki gunung berapi aktif seperti pulau Lombok. Pada bidang pariwisata, daerah yang rentan atas kejadian seperti meletusnya gunung Baru Jari kali ini, harus sudah menyiapkan moda transportasi alternatif. “Untuk daerah yang memiliki gunung berapi aktif, semestinya kita harus sudah menyiapkan alat transportasi alternatif untuk wisatawan. Sebab, alat transportasi udara sangat rentan dan bisa jadi ditutup seperti sekarang ini,” Kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, ketika ditemui Suara NTB, Kamis (5/ 11) di Hotel Santika. Di sela-sela mengikuti per-

siapan untuk berangkat ke Australia, Taufan menegaskan, transportasi alternatif ini dapat menjadi rencana kedua bagi para wisatawan yang mengandalkan jasa angkutan udara (penerbangan). “Sejauh ini kita belum menyiapkan transportasi alternatif itu. Setidaknya, transportasi ini bisa menjawab tantangan seperti yang dihadapi sekarang. Contohnya, ketika ada wisatawan

yang kehabisan masa berlaku visa-nya,” lanjut Taufan yang meraih beasiswa pariwisata dari negeri kanguru ini. Dikatakan, transportasi alternatif ini dapat diwujudkan dalam bentuk pelayanan transportasi darat menggunakan bus, juga pelayanan transportasi laut menggunakan kapal atau kapal cepat. “Tentu pelayanannya harus standar dan memberi-

kan kenyamanan bagi para wisatawan,” lanjutnya. Sebelumnya, ia menegaskan dampak erupsi gunung baru jari cukup terasa dalam geliat industri pariwisata. Disamping memicu penutupan bandara, gerbang keluar masuk wisatawan, bencana alam yang satu ini juga memicu perubahan jadwal perjalananan wisata. “Kalau di daerah-daerah maju, seperti daerah yang sudah memiliki akses transportasi seperti kereta cepat, maupun akses transportasi darat lainnya tidak terlalu khawatir dengan kondisi seperti ini. sekarang, masalahnya kita belum punya fasilitas yang semacam itu,” tandasnya.

Menyangkut masalah ini, anggota BPPD NTB, L. Hasanudin berpendapat bahwa erupsi gunung baru jari tidak terlalu berdampak terhadap geliat pariwisata daerah ini. Meski demikian, ia juga tidak menampik dampak yang terjadi saat ini. “Berdampak ya tetap berdampak, tapi tidak terlalu signifikan,” tanggapnya. Menurutnya, kunjungan wisatawan dari luar menggunakan moda transportasi darat dan laut tetap diminati. Ia menegaskan, sekalipun ada erupsi seperti saat ini, wisatawan terutama yang rombongan yang menggunakan bus, tetap berdatangan menikmati pariwisata daerah ini. (met)

Pameran Seni Rupa (ilustrasi)

James Franco (Suara NTB/ist)

DeVito dan Schwarzenegger Tertarik Garap ”Twins” Berikutnya London Aktor Hollywood Danny DeVito mengatakan dia dan Arnold Schwarzenegger tertarik memerankan kembali dua saudara kembar unik dalam “Twins”, dan kali ini diperkuat pula Eddie Murphy sebagai saudara lainnya yang lama hilang dari si kembar bagai bumi dan langit itu. Schwarzenegger dan DeVito memerankan dua saudara kembar yang lahir terpisah dalam komedi hit 1998 itu. Mereka memerankan dua saudara kembar yang sama sekali tidak menunjukkan kembar karena yang satu tinggi, pirang dan naif, sedangkan yang satunya lagi pendek dan botak. “Dengan ‘Triplets’ bersama Arnie — ya kami membincangkan soal ini beberapa kali, semua orang menginginkannya, kami hanya perlu mencari waktu yang tepat,” kata DeVito kepada Reuters. “Eddie Murphy mungkin ikut bersama kami, memerankan saudara kami, saudara kembar yang lama hilang.” DeVito, yang juga main bareng Schwarzenegger dalam komedi 1994 “Junior”, berbicara setiba di sebuah gala London untuk yayasan amal Paul Newman, SeriousFun Children’s Network. Berbicara mengenai sekuel “Twins” sudah dilakukan beberapa tahun, namun kemajuan untuk proyek ini kecil saja. Schwarzenegger, mantan binaragawan yang kembali ke layar lebar setelah menjadi Gubernur California dari 2003 sampai 2011, melontarkan komentar sama mengenai “Triplets”. Kepada New York Times tahun ini dia merasa sangat tergugah oleh proyek itu. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

26 Perupa Abstrak Indonesia Berkumpul di Bali Denpasar (Suara NTB) 26 perupa abstrak dari lima kota besar Indonesia menggelar pameran bersama mengusung tema “Soulscape in Progress #3”” di Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel,

Kabupaten Gianyar. “Pameran lintas generasi itu akan berlangsung selama enam hari, 1-12 November 2015,” kata ketua panitia kegiatan ini Dedi Yuniarto di Denpasar, Kamis kemarin. Ia mengatakan, puluhan

La Hila Band

Bermusik Mengungkap Sejarah Mataram (Suara NTB) La Hila adalah sosok perempuan yang lahir dengan pengorbanan kemudian pergi dengan pengorbanan. Cerita inilah yang menjadi pijakan lima anak muda di Bima untuk membuat grup band menggunakan nama tersebut. Mereka ingin mengingatkan kembali kisah perempuan yang berangsur terlupakan di tanah Bima. Sederhananya, mereka bertekad mengungkap sejarah dengan seni musik. Band tersebut awalnya lahir dari sebuah diskusi antara dua orang bersahabat di yakni Afrin alias Apen Makese di Bima dan Nico Manggila dari Jakarta. Perbincangan mereka terjadi tepat tanggal 1 Januari 2010. Dalam diskusi itu, tiba-tiba terbesit dalam benak mereka kata La Hila. Ia adalah sosok putri di tanah Donggo, Bima. Pendirian band tersebut dinisiasi atas gagasan Apen dan Nico. La Hila menjadi inspirasi mereka, sebab pengorbanan, kelembutan, pesan, dan niat untuk mengangkat sejarah La Hila. Menurut mereka, tidak sedikit orang Bima memahami sejarah tentang putri di Donggo, Bima itu. Dikatakan, band tersebut didedikasikan untuk masyarakat Bima, umumnya NTB. Mereka berharap, pendirian band tersebut mampu menuangkan pesan-pesan La Hila dalam bentuk syair atau lagu dengan nada yang bisa dimaknai generasi-generasi muda mendatang. “La Hila lahir karena pengorbanan yang tulus, dan pergi karena pengorbanan yang tulus. Itulah yang membuat kami menamai band dengan nama La Hila,” kata Nico belum lama ini. Awalnya grup band mereka

beranggotakan, Nico (Bassist), Jovan (Vocalist), Dika (Guitarist), Damanhuri (Keyboardist), dan Heri (Drummer). Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan yang memunculkan beberapa personel baru, diantaranya; Ame (Vocalist), Ajie (Guitarist), Ilham (Keyboardist), Nico (Bassist), dan Imam (Drummer). “Semoga nada-nada yang akan mengalir saat ini, nanti, dan seterusnya akan terus bernyawa dan dapat bermakna serta menginspirasi bagi semua kawan-kawan La Hila,” ungkapnya. Dalam perjalanannya, lanjut Nico, grup mereka terus mengalami evolusi. Dahulu band tersebut berkiblat pada genre pop melayu. Namun seiring pendewasaan musikalitas (gaya bermusik) mereka berubah menjadi pop alternatif. “Band ini ingin membuat suatu karya yang tidak hanya bisa didengar, namun bisa dirasakan dan dinikmati oleh apresian serta pemain bandnya sendiri,” ujarnya. Dalam album perdana mereka ini terdapat sepuluh lagu andalan. Pada di album

perdana ini banyak bercerita tentang cinta (true story) yang diangkat dari kisah dan perjalanan pribadi hidup kami. Diantaranya, lagu berjudul Cerita Cinta, Cintai dengan Abadi, Tinggalah Kenangan, Nurani, Tersakiti Lagi, 1000 Tahun, Mungkin yang Terbaik, Walau dalam Mimpi, Putri yang Hilang (La Hila), dan Untukmu Ayahanda. Sementara, single lagu Sapa Moti Malingi ini dikemas dengan bahasa Bima. Dalam waktu dekat ini, kata Nico, La Hila band akan mempersiapkan album Tribute To Dana Mbojo, yang didalam nya berisikan lima lagu berbahasa Bima. Yakni; Lemboade, Cengga Ade, Sinci Ma Ncewi, Tana’o Mori, dan Sapa Moti Malingi. “Jika tidak ada kendala, di bulan Desember nanti kami (La Hila Band) juga dipercaya mewakili NTB di festival music nusantara, antar 34 provinsi di Indonesia. Nantinya, akan berkolaborasi dengan musisi tradisional yang akan di kombinasikan dengan music kontemporer di TMII Jakarta (Taman Mini Indonesia Indah,red),” bebernya.

Band ini tidak sekedar band. Mereka memiliki visi untuk membumikan cerita dan kisah seorang wanita yang bernama La Hila kepada masyarakat (Donggo) Bima, Dompu, Sumbawa, Lombok (NTB) khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sementara, misinya ingin menjaga dan memupuk makna atau pesan (agama) dari sikap (adat dan budaya). Ape Makese selaku pencetus nama band mengulas, cerita tentang La Hila mengajarkan bahwa keinginan diri tak akan memiliki arti apa-apa jika hanya ingin puaskan ambisi dan nafsu diri. Mengangkat nama La Hila, sambung dia, menjadi simbol perdamaian bagi daerah ke permukaan nasional (Indonesia). “Mengembalikan kesadaran sejarah dan budaya bagi generasi yang telah berdiaspora dari identitas daerah. La Hila band ingin mewujudkan kembali identitas yang terlupa tersebut melalui musik yang menghentakan kerinduan pada rahim sejarahnya,” ceritanya bersemangat ketika bertandang ke Mataram beberapa waktu lalu. (met/r)

(Suara NTB/ist)

Para Personil La Hila

seniman dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Jambi dan Bali akan saling pamer karya pada pameran yang akan dibuka Moetaryanto AO, pecinta seni Jumat malam. Soulscape in Progress #3" adalah pameran “road show”

seni abstrak oleh seniman lintas generasi yang dimotori kelompok seniman asal Kota Yogyakarta “Soulscape”. “Embrio Soulscape hadir sejak diproklamasikannya Manifesto Abstrak Jakarta (MAJ) pada tanggal 17 Juni

2005 di ruang pamer Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta oleh para pelukis abstrak Jakarta, dan beberapa praktisi hukum pecinta seni seperti Abdul Rahman Saleh, pejabat Jaksa Agung waktu itu,” ujar Dedi Yuniarto. (ant/bali post)


SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

PENDIDIKAN

Halaman 10

Abu Gunung Baru Jari Ganggu Belajar Siswa

Gelar ’’Science Festival Film’’ TIDAK adanya siswa-siswi lulusan SMAN 3 Mataram yang melanjutkan studi ke Jerman disayangkan pihak sekolah. Padahal, SMAN 3 Mataram tercatat satu-satunya sekolah di wilayah Indonesia Timur yang telah menjalin kemitraan dengan pemerintah Jerman. Oleh sebab itu, Science Festival Film yang dihelat akhir November mendatang diharapkan mampu memotivasi siswa agar mau melanjutkan studi ke Jerman. Kepala SMAN 3 Mataram, H. Jauhari, menegaskan adanya MoU dengan Pemerintah Jerman, setiap siswa akan memperoleh kemudahan mulai dari mendaftar hingga memilih perguruan tinggi manapun di Jerman. Selain itu, semua proses lanjutnya akan dipermudah dan difasilitasi pemerintah Jerman. “Ada kemudahan untuk kuliah di Jerman difasilitasi untuk masuk ke perguruan tinggi manapun di Jerman khusus untuk siswa lulusan SMA 3 Mataram,” terangnya. Namun sangat disayangkan, meski memperoleh kemudahan, belum ada satupun lulusan SMAN 3 Mataram yang berani melanjutkan studi ke Jerman. Padahal, aku Jauhari, pihak sekolah telah memiliki model pengajaran dengan sistem uji B 2 sertifikat Bahasa Jerman untuk kelas lanjut atau setara dengan guru Bahasa Jerman. Melalui Sains Festival Film yang diadakan kelompok Jerman ini, Jauhari berharap ada efek terhadap para siswa agar nantinya lebih berpikir terbuka terutama di bidang sains dan termasuk untuk memancing para siswa agar mau kuliah di Jerman dengan difasilitasi langsung oleh Pemerintah Jerman. “Karena kita kerjasama dengan Pemerintah Jerman, ada enam sekolah yang diberikan untuk itu, SMA 3 ditunjuk sebagai sekolah perwakilan Indonesia Timur,” jelasnya. Pada kegiatan Sains Festival Film nantinya melibatkan seluruh sekolah jenjang SD, SMP, dan SMA sederajat yang ada di Kota Mataram. “Film yang akan diputar berasal dari pemerintah Jerman bekerjasama dengan Kemendikbud yakni berisi tentang film perkembangan pendidikan Jerman mulai dari SD, SMP, SMA terutama dalam bidang sains. Nantinya akan terjadi dialog dengan tim ada dari jerman yang memperkenalkan bentukbentuk kemajuan sains itu,” tukasnya. H. Jauhari (dys) (Suara NTB/dys)

SMPN 7 Mataram Dukung Gerakan Cuci Tangan Mataram (Suara NTB) Guna mendukung gerakan cuci tangan di sekolah, sejumlah sekolah di Kota Mataram mulai memperbanyak tempat cuci tangan di area sekolah. Di SMPN 7 Mataram misalnya, pihak sekolah memperbanyak tempat cuci tangan menjadi 20 buah tempat cuci tangan. Kepala SMPN 7 Mataram, H. Sibawaih, menegaskan pihaknya berusaha untuk merespon cepat upaya gerakan cuci tangan di sekolah dengan cara melakukan koordinasi dengan seluruh elemen warga sekolah untuk mewujudkan kesehatan sekolah. Nantinya, ujar Sibawaih, tempat cuci tangan yang menjadi prioritas akan ditempatkan di lokas-lokasi yang dianggap strategis, seperti di depan kelas maupun di kantin. Lokasi-lokasi tersebut dianggap tepat, karena aktivitas siswa banyak di sana. “Perangkat diperbanyak untuk tindaklanjuti program pemerintah,” terang kepala sekolah berprestasi jenjang SMP 2015 ini. Sementara untuk sabun cuci tangan, Sibawaih mengaku pihak sekolah telah menganggarkan pembelian sabun melalui dana BOS. “Kalau hanya sekadar sabun, sekolah sudah cukup. Kalau hanya sekadar sabun cukup dari dana BOS,” ujarnya. Program cuci tangan yang diprogramkan Pemkot Mataram tersebut, menurut Sibawaih sangat penting mengingat kebersihan dalam ajaran agama Islam merupakan bagian dari iman. Artinya, kewajiban pihak sekolah untuk menjalankan program tersebut di samping tentu berefek pada keinginan sekolah dalam rangka menuju sekolah sehat. (dys)

Sekolah Diminta Tidak Memberatkan Wali Murid Selong (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengingatkan pihak sekolah supaya aturan yang dibuat tidak terlalu memberatkan para wali murid. Pasalnya, kondisi tersebut dinilai akan menciptakan polemik di setiap sekolah, terutama dalam hal pengeluaran anggaran atau iuran untuk kebutuhan sekolah dengan membebankan kepada wali murid. Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Dikpora Lotim, Drs. M. Zaini, mengaku, di tingkat SD dan SMP, dalam melakukan pembangunan sekolah, baik itu musala maupun RKB selalu melibatkan wali murid untuk sama-sama melakukan pembahasan. Namun, iuran yang dibebankan kepada wali murid diminta tidak terlalu besar dan tidak bersifat menekan yang bisa menimbulkan kesan buruk bagi sekolah. “Sekarang pendidikan belajar sudah sembilan tahun, namun pembangunan di suatu sekolah juga tidak semata-semata tanggung jawab pemerintah. Akan tetapi, ketika ada iuran yang melibatkan walu murid, diharapkan juga tidak terlalu besar hingga menjadi beban bagi wali murid,” ujarnya. Di satu sisi, ia juga tidak memungkiri jika aturan-aturan yang dibuat oleh sekolah terutama yang berbicara fisik dan membutuhkan dukungan anggaran tidak terlepas dari campur tangan wali murid, terutama yang dermawan dan memiliki loyalitas yang tinggi. Karena, itu juga merupakan suatu langkah atau peluang bagi wali murid yang dermawan untuk membantu dan memajukan dunia pendidikan di Lotim. “Memang tidak apa-apa sekolah itu mencari dukungan anggaran untuk pembangunan di suatu sekolah itu. Namun, yang dibutuhkan itu loyalitas wali murid dan jangan itu dijadikan polemik,” ungkapnya. Sementara, jika ditemukan ada sekolah-sekolah yang meminta dukungan anggaran kepada wali murid dan itu sangat membebaninya. Ia meminta supaya wali murid untuk aktif melapor ke tingkat kabupaten (Dikpora). Akan tetapi, pihak dari Dikpora juga berharap jika ada aturan sekolah seperti itu supaya membantu seikhlasnya tanpa ada unsur paksaan ataupun penekanan. (yon)

(Suara NTB/yon)

TUNJUKKAN - Salah satu peserta saat menunjukkan hasil karyanya dalam Lomba mewarnai yang dilakukan oleh Dikes Lotim sebagai rangkaian peringatan HKN ke-51 di Lotim, Kamis (5/11).

Lomba Mewarnai Latih Kejujuran Anak Sejak Dini Selong (Suara NTB) Adanya lomba bagi anakanak yang masih sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Taman Kanak-Kanak (TK) sebagai suatu hal yang cukup bagus. Selain bisa mengajar anak kreatif, tapi juga melatih kejujuran pada anak. Ketua Koordinator Lomba Mewarnai Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Lombok Timur (Lotim), Ibrahim, SKM, mengharapkan, melalui lomba mewarnai, anak akan dapat menuangkan berbagai ide yang ada di kepala mereka, terutama dalam mewarnai gambar dengan tema yang sudah diberikan

pihak panitia. Nantinya, peserta lomba akan terlatih konsentrasinya serta tetap fokus menghadapi apa yang sedang dihadapi pada saat itu. “Tema dalam lomba mewarnai ini cuci tangan pakai sabun, karena Dikes Lotim saat ini sedang menggaungkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” ujarnya. Melihat banyaknya manfaat aktivitas mewarnai bagi anak, maka tidak ada salahnya jika para orang tua mulai membiasakan anak-anak mewarnai gambar sejak dini. Membiarkan anak bereksplorasi dengan warna dan gambar yang ada di hadapan

mereka. Dengan begitu, maka daya imajinasi anak serta kejujurannya untuk memberikan warna kepada gambar yang di hadapannya pada saat itu akan tersalurkan dengan baik. Selain itu, mewarnai dapat meningkatkan kemampuan koordinasi anak. Dalam mewarnai diperlukan koordinasi yang baik antara mata dan tangan. Ini diawali dari bagaimana cara memilih warna dan memegang krayon yang benar. Termasuk cara yang benar dalam menajamkan krayon. Kemampuan dasar koordinasi inilah yang mereka perlukan dalam kehidupan masa kini dan masa mendatang. (yon)

Soal Kesehatan Gigi Anak

Dikes Lotim Tingkatkan Sosialisasi ke Sekolah Selong (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mencatat angka sakit gigi di Kabupaten Lotim masih tinggi. Kondisi tersebut disebabkan masih minimnya pengetahuan anak maupun masyarakat terkait efektifnya waktu dilakukannya gosok gigi setiap hari yang baik dan benar. Atas kondisi itu, membuat Dikes Lotim meningkatkan sosialisasi mengenai kesehatan gigi ke sekolah. Kepala Seksi Institusi dan Pendayagunaan Aparatur Kesehatan pada Dikes Lotim, Lalu Bagus Wikrama, SKM,MPH, Kamis, (5/11), mengaku, secara nasional atau catatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), perbandingan antara anak maupun masyarakat yang mengetahui cara menggosok gigi yang baik dan benar yakni 95 persen berbanding 5 persen. Artinya, 95 persen anak maupun masyarakat yang tidak mengetahui cara meggosok gigi secara baik dan benar. “Sisanya yang 5 persen itu masyarakat yang sudah mengetahui cara menggosok gigi yang baik dan benar bahkan ada yang tidak menggosok gigi dua kali dalam sehari,” ungkapnya. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam menjaga kesehatan gigi, ujarnya, Dikes akan terus menggencarkan sosialisasi-sosialisasi ke masy-

(Suara NTB/yon)

SIKAT GIGI - Siswa SD di Lotim saat mengikuti Lomba Gigi Sehat dan Sikat Gigi Bersama yang digelar Dikes Lotim, Kamis (5/11). arakat maupun ke sekolah. Termasuk melakukan sosialisasi di peringatan hari-hari besar kesehatan nasional, seperti peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 51 ini. “Masalah kesehatan gigi ini masalah yang cukup besar, sementara masyarakat sangat kurang memperhatikannya. Sehingga, inilah yang akan kita genjot lagi pengetahuannya,” cetusnya. Dihubungi terpisah, Ketua Koordinator Lomba Gigi Sehat dan Sikat Gigi Bersama dalam peringatan HKN ke-51, drg. IGN Agung Suamadi mengatakan, kebiasaan anak maupun masyarakat untuk menggosok gigi sebelum tidur di Lotim pada khususnya dan Indonesia masih kurang.Masyarakat umumnya hanya menggosok gigi pada saat ketika mandi pagi dan mandi sore. Padahal untuk

kesehatan gigi saran yang paling baik adalah sesudah sarapan pada pagi hari dan sebelum tidur pada malam hari. “Waktu menggosok gigi yang baik dan benar itu dua kali dalam sehari yakni sesudah sarapan dengan sebelum tidur. Namun kenyataan di masyarakat gosok gigi itu sering dilakukan ketika mereka mandi saja,”ujarnya. Oleh sebab itu, ia tidak memungkiri jika kasus sakit gigi khususnya di Kabupaten Lotim masih tinggi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi terhadap 30 siswa, yang mengalami gigi sehat hanya 4 sampai 5 orang. “Masalah sakit gigi ini tentunya harus menjadi perhatian bersama, terutama orang tua siswa di rumah,”imbaunya. (yon)

Giri Menang (Suara NTB) Abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari Rinjani mengganggu proses belajar mengajar murid di beberapa sekolah di Lombok Barat (Lobar), khususnya yang ada di wilayah perbatasan LobarKLU. Pasalnya, abu vulkanik masuk ke ruang kelas dan ruang guru. Murid yang sedang belajar pun sangat terganggu. Shaman, SPd, seorang guru SMPN 2 Kuripan, mengaku, abu mulai masuk ke ruang kelas siswa, sehingga mengganggu proses belajar mengajar. “Abu dari letusan Gunung Baru Jari masuk ke ruang kelas, sehingga belajar mengajar siswa pun sangat terganggu,” keluhnya, Kamis (5/11). Menurut Sahman, hampir semua ruang kelas dan ruang guru terkena debu. Debu menempel di meja dan kursi belajar siswa, sehingga mengganggu ketika siswa belajar. Begitu pula kendaraan para guru, tak luput dari abu. Hal senada disampaikan Siti Aisah, SPd, salah satu guru yang mengajar di Narmada Lombok Barat. Di sekolah tempatnya mengajar, yakni di SMPN 1 Narmada abu Gunung Baru Jari mengganggu siswa yang sedang belajar. ‘’Besok (hari ini, red) kepala sekolah meminta siswa agar memakai masker saat ke sekolah,’’ujarnya.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar, M. Ilham, mengaku, pihaknya sudah memerintahkan jajarannya turun mengecek sekolah-sekolah yang terkena dampak abu. Menurutnya, paling dikhawatirkan sekolahsekolah ada di daerah perbatasan, karena terkena langsung dampak dari letusan Gunung Baru Jari. “Kami akan koordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan upaya antisipasi dampak dari abu, supaya tidak belajar siswa tidak terganggu,” ujarnya. Ia menyebut, jumlah sekolah di masing-masing daerah ini mencapai ratusan. Di Narmada, ada 49 sekolah, Gunung Sari 38 sekolah dan Batulayar 26 sekolah. Banyak di antara sekolah ini ada di perbatasan dengan KLU. “Tapi dari informasi dari teman-teman di Lotim, justru yang dekat dengan lokasi tidak terkena abu,” ujarnya. (her)

Masih Terkesan Simbolis

KLA di Mataram Kekurangan Infrastruktur Pendukung Mataram (Suara NTB) Sejak di-launching tanggal 20 Februari 2014 lalu, Kota Mataram terus melakukan pembenahan agar menjadi Kota Layak Anak (KLA). Berbagai paket kebijakan yang dibuat pun dilakukan Pemkot Mataram mulai dari gerakan stop kekerasan terhadap anak dan gerakan cuci tangan menggunakan sabun yang keduanya memperoleh penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Hanya saja, kebijakan-kebijakan tersebut masih terkesan sangat simbolis dan belum diimbangi dengan adanya keinginan kuat untuk melengkapi infrastruktur memadai untuk mewujudkan hakhak anak. Salah satunya adalah Pemkot Mataram belum menyedikan musala di tamantaman hiburan. Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, pada BP3AKB NTB, Dra. Ika Fauzika Hamim, MH, mengaku segala kelangkapan infrastruktur, seperti musala di semua taman-taman hiburan harus segera diwujudkan Pemkot Mataram. Diakuinya,

Taman Sangkareang yang ramai dikunjungi pengunjung harusnya juga dilengkapi musala. Tidak hanya itu, Ika menyorot soal musala tidak layak pakai di Taman Udayana yang hanya menampung masyarakat dalam jumlah yang sangat terbatas. Hal itu tak sebanding dengan jumlah pengunjung Taman Udayana yang senantiasa ramai. Ika menyebut, pihaknya senantiasa mendorong sepuluh kabupaten/kota agar menjadi KLA dan menyediakan infratsruktur pendukungnya. Hingga kini, sudah ada empat kabupaten/kota di Provinsi NTB yang sudah launching, yakni Kota Mataram, Kabupaten Dompu, Kota Bima dan KLU. Sosialisasi ke semua kabupaten/kota pun terus dilakukan agar mereka tergerak dan berkomitmen menjadikan daerahnya sebgai KLA dengan melibatkan tokoh agama, masyarakat, dunia usaha, dunia industri untuk menyatukan persepsi 31 hak anak itu harus diwujudkan menjadi KLA. (dys)

SMK Pelayaran Mataram Lantik 39 Taruna Mataram (Suara NTB) Sebanyak 39 siswa SMK Pelayaran dilantik menjadi taruna baru angkatan XII. Pelantikan tersebut menandai perubahan status bagi para siswa SMK Pelayaran Mataram. Pelantikan yang dirangkai dengan pengangkatan staf resimen SMK Pelayaran Mataram tahun pelajaran 2015/ 2016 tersebut dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram Drs. H. L. Abdul Hamid dan puluhan orang tua siswa. Kepada Suara NTB, Kamis (5/11) Kepala SMK Pelayaran, Dra Baiq Yusriana, MPd, menjelaskan pelantikan taruna dilakukan, karena SMK Pelayaran Mataram merupakan sekolah yang meluluskan caloncalon perwira. Dijelaskan pula, pelantikan para taruna juga menandai adanya identitas baru bagi para taruna, yakni harus memegang Sapta Prasetya yang intinya sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia siap menjalankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, taat pada Pemerintah Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tidak hanya itu, siswa juga

(Suara NTB/ist)

INSPEKTUR UPACARA - Pembina SMK Pelayaran Mataram, Captain M. Solikin, M.Marine saat menjadi Inspektur Upacara pada pelantikan 39 taruna angkatan XII, Kamis (5/11). harus senantiasa menjunjung tinggi almamater pendidikan bersikap jujur, disiplin, bersemangat, bermoral dan bermental tinggi, bertanggung jawab serta menghindari diri dari perbuatan tercela. Termasuk, giat berusaha memajukan ilmu pengetahuan sesuai dengan kemajuan zaman guna mencapai cita-cita. Selain itu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan korps, berdedikasi kepada pendidikan serta mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi dan senantiasa siap sedia berbakti pada nusa dan bangsa.

Sementara Pembina SMK Pelayaran Mataram, Captain M. Solikin, M.Marine, mengaku pilihan bersekolah di SMK Pelayaran Mataram adalah sangat tepat. Hal itu mengingat, pemerintah telah kembali membangun laut sebagai kekuatan bangsa. Indonesia, kata Solikin, merupakan tempat yang sangat strategis bagi bangsa-bangsa di dunia. Untuk itu, keberadaan SMK Pelayaran Mataram sudah tepat, karena arus perdagangan barang dari berbagai negara melewati Selat Lombok. “Hampir 90 persen kelancaran arus perdagangan dunia ditentukan oleh laut,” terangnya. (dys/*)

(Suara NTB/ist)

LANTIK - Pembina SMK Pelayaran Mataram Captain M. Solikin,M.Marine, saat melantik perwakilan taruna baru SMK Pelayaran Mataram.

(Suara NTB/ist)

HADIR - Kepala SMK Pelayaran Mataram Dra Baiq Yusriana, MPd, bersama tamu undangan saat pelantikan 39 taruna baru.


Halaman 11

SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

Mariati dan Milasari Perebutkan Medali Emas Mataram (Suara NTB) Memasuki hari ketiga pelaksanaan Pra-PON, Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) NTB meloloskan dua pesilat. Adalah Milasari dan Mariati yang lolos PON setelah maju ke babak final memperebutkan medali emas. Dua pesilat lainnya, Abdul Hamid Faudin dan Nur Wahidah harus mengikuti babak play off, setelah kalah di babak semifinal. “Dua pesilat NTB, Mariati dan Milasari berhasil lolos PON, sementara Abdul Hamid Faudin dan Nur Wahidah kalah di semifinal dan akan mengikuti babak play off mem-

perebutkan tiket PON,” ucap Sekum Pengprov IPSI NTB, Baharuddin ketika dikonfirmasi Suara NTB via ponselnya, Kamis (5/11) kemarin. Baharuddin ikut mendampingi at-

let yang berlaga. Ketua Umum KONI NTB, Andy Hadianto serta Ketua Satgas KONI NTB, Wibowo Budi Santoso juga ikut memantau. Sebagaimana diberitakan

sebelumnya, empat pesilat NTB, Milasari, Mariati, Nur Wahidah dan Abdul Hamid Faudin berhasil masuk ke babak semifinal Pra-PON Pencak Silat di GOR Pencak Silat Folder Air Hitam Samarinda, Kamis (5/11) kemarin. Hasilnya, dua pesilat NTB, Mariati dan Milasari berhasil memenangkan pertandingan dan mengantongi tiket ke final. Milasari yang tampil di kelas E putri mengalahkan

Dyah Purnama Sari dari Yogyakarta, sementara Mariati yang tampil di kelas F putri mengalahkan atlet asal Kalimantan Selatan (Kalsel). Hasil itu meloloskan Mariati dan Milasari ke PON Jabar 2016, sekaligus maju ke putaran final Pra-PON pencak silat, Jumat (6/11) hari ini. Di partai final nanti, Mariati akan melawan pesilat asal Jateng, Suhastian, kemudian Milasari melawan Mega Mustika dari Jateng.

Sementara itu di pertandingan semifinal lainnya, Abdul Hamid Faudin ditaklukan pesilat Jateng, Muhammad Iqbal di kelas C putra. Nur Wahidah kalah dari pesilat asal Kaltim, Siti Nur Zubaidah. Meski kalah di babak semifinal namun Ahmad Faudin dan Nur Wahidah masih memiliki peluang untuk mengikuti babak play off. Kedua atlet ini harus berhasil memenangkan pertandingan play off agar bisa lolos PON, karena

bila kalah mereka akan gagal mendapatkan tiket PON. “Babak play off adalah penentuan juara tiga, sebab atlet lolos PON diambil dari peringkat satu, dua dan tiga,” jelas Baharuddin seraya menambahkan bahwa di babak play off, Sabtu (7/11) nanti Abdul Hamid Faudin akan melawan Andrianto dari Yogyakarta, sedangkan Nur Wahidah bertemu pesilat Jateng, Ulvya Kurniawati. (fan)

Jonatan Tembus Perempat Final Korea Terbuka Jakarta (Suara NTB) Atlet tunggal putra pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jonatan Christie berhasil menembus putaran perempat final turnamen grand prix gold Korea Selatan Terbuka 2015 setelah menang atas atlet Jepang Hashiru Shimono. “Saya sempat bingung saat awal bermain karena harus membaca pergerakan lawan. Cuaca di sini juga dingin dan otot kaki saya terasa berat. Kondisi ini berbeda dibanding kemarin saat saya harus bermain dua kali,” kata Jonatan seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial PBSI, Kamis kemarin. Jonatan yang merupakan pemain unggulan delapan mengalahkan Shimono dalam pertandingan selama 54 menit dengan skor 19-21, 21-12, dan 21-9 pada turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS itu. “Pada game kedua dan ketiga, saya menang telak. Saya sudah tahu pola permainan lawan sehingga saya tidak bermain bertahan seperti game pertama,” kata Jonatan. Jonatan menerapkan strategi menyerang Shimono lebih dulu sehingga mampu merebut kemenangan pada game kedua dan ketiga. Pada pertandingan putaran delapan besar, Jonatan akan berjumpa dengan wakil tuan rumah Lee Dong Keun yang merupakan pemain unggulan empat. “Semoga saya dapat mengulang kemenangan atas Lee. Saya harus mempersiapkan pertandingan berikutnya dengan bagus karena shuttlecock yang digunakan dalam turnamen ini terasa agak berat. Saya harus mengeluarkan tenaga lebih banyak,” kata Jonatan. Jonatan menjadi satu-satunya wakil Merah-Putih yang lolos ke putaran perempat final grand prix gold Korea Selatan Terbuka 2015. Dua tunggal putra lain Indonesia yaitu Muhammad Bayu Pangisthu dan Reksy Aureza Megananda kalah pada pertandingan putaran ketiga. Bayu kalah dari Ha Young Woong dengan skor 1421, 8-21. Sedangkan Reksy kalah dari Kenta Nishimoto 11-21, 8-21. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

TENDANGAN ALABA – Pemain Bayern Munchen David Alaba melepaskan sepakan keras berbuah gol saat Bayern berpesta gol 5-1 ke gawang Arsenal di babak grup Liga Champions Eropa di Stadion Allianz Arena, Kamis dini hari kemarin.

Bayern Benamkan Arsenal ke Dasar Klasemen Berlin Bayern Munchen berpesta gol 5-1 atas Arsenal pada laga fase grup keempat Liga Champions Eropa di Stadion Allianz Arena, Kamis dini hari kemarin. Hasil ini membuat Arsenal terbenam di dasar klasemen grup dan harus memenangkan dua laga tersisa jika ingin lolos ke babak 16 besar, sembari menunggu hasil laga lainnya. Bagi Bayern, pesta gol ke gawang Arsenal mengukuhkan posisi mereka di pucuk klasemen grup F dengan sembilan poin. Bayern Munchen unggul 10 melalui gol Robert Lewandowski yang memaksimalkan umpan Thiago Alcántara dari sisi kiri pada menit 10. Tim asuhan Guardiola menggandakan skor menjadi 2-0 keti-

ka Thomas Muller menceploskan bola ke gawang Petr Cech memaksimalkan tendangan Coman yang memantul di mulut gawang Arsenal pada menit 29. David Alaba menutup babak pertama dengan skor 3-0 ketika aksinya tidak mampu dihalangi Santi Cazorla dan sejumlah bek Arsenal juga tidak cukup cepat untuk menahan laju pemain timnas Austria itu di menit 45. Pada babak kedua, Arjen Robben yang baru masuk menggantikan Coman langsung mencetak gol setelah mendapatkan umpan Alaba. Gol itu menjadi sentuhan pertama Robben pada laga ini pada menit 55. Arsenal mencetak gol hiburan melalui umpan Alexis Sanchez yang mengarah tepat ke dada Olover Giroud kemudi-

an ditendang ke gawang Manuel Neuer di menit 69. Skor menjadi 4-1. Muller melengkapi pesta gol Muenchen dengan golnya di menit 89 menyusul umpan pendek Douglas Costa di tengah lapangan. Skor 5-1 kemenangan tim Jerman bertahan hingga laga usai. Demikian UEFA. Pep Guardiola menyebut keberhasilan itu karena dia mempraktikkan kompetisi di antara para pemainnya untuk menjadi starter dalam tim. Dengan skuad lengkap warna warni pemain Eropa, Guardiola mempunyai hak istimewa untuk membangkucadangkan Arjen Robben pada 55 menit pertama pertandingan dengan memasangkan duo gelandang Kingsley Coman dan Douglas

Costa yang keduanya baru dikontrak, dan terbukti membuat Arsenal kalang kabut. Robben kemudian masuk untuk mencetak gol pada pertandingan pertamanya dalam Liga Champions musim ini. Klub Bavaria itu sudah mencetak tiga gol untuk melewati Arsenal lewat penampilan yang luar biasa pada babak pertama. “Saya tak punya keraguan pada Arjen. Semua orang ingin bermain,” kata Guardiola. “Mereka harus berjuang untuk memperebutkan jatah starter. Untuk saat ini mereka melakukannya dengan baik karena setiap pemain tahu mereka harus bermain bagus karena ada orang lain yang siap menggantikan mereka bermain.” DenganbektengahMedhiBena-

tia juga menjadi pemain pengganti setelah kembali dari cedera dan bek Holger Badstuber masuk skuad untuk pertama kali sejak musim lalu, persaingan antarpemain Bayern makin sengit. Pada beberapa pekan terakhir Bayern menerapkan pertahanan yang rapat dan Guardiola mengatakan sang juara Bundesliga memang harus selalu berubah. “Saya bilang “anak-anak kita selalu harus beradaptasi dengan cara main lawan,” sambung Guardiola seperti dikutip Reuters. “Jika lawan kita defensif seperti Frankfurt (yang menahan Bayern 0-0 pekan lalu) maka itu benar untuk pelatih mereka. Kitalah yang harus menyesuaikan diri.” (ant/bali post)

Neymar-Suarez Antar Barcelona Libas Borisov

(Suara NTB/ist)

DUKUNG MOURINHO – Para pendukung Chelsea membentangkan spanduk berisi dukungan untuk Jose Mourinho, di laga yang dimenangkan Chelsea saat melawan Dynamo Kiev, Kamis kemarin.

Mourinho Puji Reaksi Pendukung Chelsea (Suara NTB/ist)

Jonatan Christie

London Jose Mourinho secara emosional mengungkapkan salutnya kepada para pendukung Chelsea ketika bos The Blues ini menyaksikan kemenangan

dramatis 2-1 timnya dari Dynamo Kiev pada laga Liga Champions Kamis dini hari tadi sehingga dia selamat dari ancaman pemecatan. Mourinho terlihat terpukul ketika Aleksandar Dragovic menyamakan kedudukan, namun beruntung Willian menciptakan gol kemenangan pada menit 83 sehingga Chelsea berpeluang masuk lagi ke 16 Besar. “Ini momen saya. Ketika saya kembali ke klub ini dan kami memainkan pertandingan pertama melawan Hull, cara stadion menyambut saya sungguh hebat, namun itu tidak sebanding dengan hari ini,” kata Mourinho. “Sambutan ini datang pada momen ketika hasil tidak bagus dan Anda (media) menanyakan nasib saya. Penggemar membaca koran, menyaksikan televisi, mendengarkan para pakar, pendapat komentator, mereka membaca blog dan makanya sungguh sulit dipercaya apa yang sudah mereka katakan hari ini.” “Mereka mau berkata,

‘kami ingin kamu di sini’ dan mungkin mereka juga ingin berkata kepada anda semua ‘kami ingin dia, biarkan dia bekerja.” “Perasaan yang fantastis. Mendukung manajer menunjukkan respek dan hormat kepada klub. Luar biasa. Bersama Chelsea adalah momen saya. Klub ini harus bangga pada pendukung mereka. Saya tak punya cara lain untuk berterimakasih kepada mereka selain memberi segalanya yang selalu saya lakukan dan selalu akan saya lakukan.” Chelsea kini menempati urutan kedua dalam grupnya dan Mourinho menantang para pemainnya untuk melewati pemimpin klasemen grup Porto dengan memenangi dua pertandingan tersisa. “Kini kami masih bisa finis pertama di grup ini. Itu bukan hal yang terpenting, karena yang penting adalah lolos, namun kami masih bisa tuntas di urutan pertama,” kata Mourinho seperti dikutip AFP. (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) Neymar antar Barcelona mengalahkan klub asal Belarusia, Bate Borisov, dengan skor 3-0 pada laga pekan keempat fase grup E Liga Champions Eropa di Stadion Nou Camp, Kamis dini hari kemarin. Neymar mencetak dua gol dan satu assist untuk gol Luis Suarez di babak kedua yang membantu Barcelona memenangkan laga kendati mega bintang Lionel Messi absen karena cedera. Kemenangan ini membuat Barcelona selangkah lagi lolos karena memiliki perolehan poin 10, selisih lima poin dengan AS Roma di posisi kedua. Sementara Leverkusen dan Borisov di posisi tiga dan empat yang hanya memiliki tiga dan empat poin. Pada jalannya laga, Barcelona unggul 1-0 melalui sepakan penalti Neymar ketika laga memasuki menit 30.

Penalti itu diberikan wasit atas pelanggaran Mladenovic yang menjatuhkan penyerang muda Barcelona, Munir El Haddad, yang baru masuk menggantikan Ivan Rakitic yang cedera pada menit 20. Barcelona menggandakan kedudukan menjadi 2-0 melalui aksi Luis Suarez yang menerima umpan Neymar kemudian mengecoh beberapa bek Borisov untuk melepaskan tendangan dari jarak 16 meter pada menit 60. Borisov kemudian merespon gol Suarez dengan memasukan mantan penyerang Arsenal, Alexander Hleb, untuk menggantikan Mozolevski pada menit 61. Namun Borisov justru kembali kebobolan melalui aksi Neymar yang memaksimalkan umpan Suarez pada menit 83. Skor 3-0 kemenangan tim katalan bertahan hingga laga usai, demikian lapor UEFA. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

AKSI SUAREZ - Luis Suarez beraksi mencetak gol di tengah kepungan pemain Bate Borisov di laga Liga Champions, dini hari kemarin.


SUARA NTB

Jumat, 6 November 2015

Muhammad Ancam Balik Kubu Wartiah Mataram (Suara NTB) Ketua DPW PPP NTB kubu Djan Faridz, H. Muhammad, SH balik mengancam Ketua DPW PPP NTB kubu Romahurmuziy/Romi, Hj. Wartiah, M.Pd soal kemungkinan adanya tindak pidana dalam pengelolaan keuangan PPP yang bersumber dari pengumpulan dana anggota-anggota DPRD dari PPP. Ancaman balik itu disampaikan Muhammad, Kamis (5/11) kemarin, setelah sebelumnya Wartiah melontarkan kemungkinan mereka mempolisikan Muhammad. Pemicunya tak lain surat yang dikirimkan Muhammad yang berisi permintaan agar semua keuangan partai termasuk dana Fraksi PPP DPRD NTB diserahkan kepada kepengurusan DPW PPP NTB di bawah kepemimpiannya. Surat ini dianggap sebagai sebuah upaya pemerasan dan Wartiah mempertimbangkan akan membawa urusan ini ke ranah hukum. Namun, Muhammad sebaliknya justru merasa pihaknya akan lebih diuntungkan jika masalah ini sampai ke meja

hijau. “Sebab kami tidak pernah menyentuh uang itu. Yang selama ini mengelola uang itu kepengurusan mereka. Jadi yang harus mempertanggungjawabkan itu mereka. Kalau ada penggelapan, ada penggunaan untuk kepentingan pribadi mereka, kami bisa pidanakan,” ujar Muhammad. Ia menegaskan, dana yang dikumpulkan dari para anggota fraksi PPP itu adalah menjadi hak milik PPP NTB dan dikelola untuk operasional PPP NTB. “Oleh fraksi, itu diserahkan ke partai. Mereka tidak sadar bahwa kalau mereka itu melanggar hukum. Dan karena saya tidak pernah memakai, saya tidak bisa dikenakan pidana. Yang bisa terjerat pi-

dana itu mereka karena mereka menggunakan uang fraksi sementara kepengurusan mereka sudah tidak sah,” tandas Muhammad. Muhammad menegaskan, setelah jatuhnya putusan Mahkamah Agung atas sengketa PPP, secara otomatis kepengurusan Romahurmuziy sudah tidak diakui secara hukum. “Dan silakan tanya pakar hukum manapun, semua mengatakan kalau yang namanya putusan mahkamah (agung) itu final. Tidak ada keputusan mahkamah yang tidak inkrah,” ujarnya. Soal berlaku atau tidaknya kepengurusan Djan Faridz, Muhammad mengakui hal itu memang tidak termasuk dalam amar putusan Mahka-

mah Agung. Namun, ia menegaskan bahwa kepengurusan ini terbentuk melalui alur yang sudah sangat sesuai dengan undang-undang partai politik nomor 2 tahun 2011. Mengacu pada pasal 32 ayat (2) undang-undang tersebut, penyelesaian perselisihan internal parpol dilakukan oleh suatu mahkamah partai atau sebutan lainnya. Dalam hal ini, ujar Muhammad, Mahkamah Partai yang dibentuk PPP telah menetapkan kepengurusan diambilalih oleh Majelis Syariah. Majelis Syariah kemudian menggelar Muktamar yang berujung terpilihnya Djan Faridz sebagai Ketua Umum PPP. “Makanya sekarang, tidak usah gengsi-gengsi, kami ini adalah kepengurusan yang benar menurut aturan undang-undang. Tidak perlu Menteri Hukum dan HAM gengsi untuk mengesahkan, dan ini tinggal menunggu waktu saja,” tegasnya. (aan)

Wakil Ketua DPD RI Berbagi Tips Agar Pilkada Bergairah Jakarta (Suara NTB) Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan penyelenggara pemilu di Istana Negara (Selasa, 3/11) mengungkapkan kegundahannya soal sepinya antusiasme rakyat jelang pilkada serentak. Padahal 9 Desember 2015 mendatang Pilkada akan dihelat di 269 daerah provinsi, kabupaten, dan kota. Wakil Ketua DPD RI, Prof. Farouk Muhammad, menangkap indikasi sepinya antusiasme pilkada kali ini. Hal ini antara lain disebabkan oleh minimnya calon yang dipersepsi mampu menghadirkan perubahan dan perbaikan daerah. “Sebagian besar rakyat menilai calon-calon kepala daerah sama saja dari sisi kualitas dan kapabilitas, tidak ada yang menonjol dan menjadi magnet perubahan,” ungkap Guru Besar PTIK/UI ini. Oleh karena itu, Senator Asal NTB ini berbagi tips agar pilkada disambut antusias oleh rakyat, khususnya dalam sisa satu bulan masa kampanye ini. Pertama, ia menyerukan agar seluruh kandidat lebih aktif melakukan sosialisasi. Bukan sekadar kampanye yang sloganistik, dengan cara memasang atribut dimanamana, pengerahan massa atau arak-arakan. Kampanye yang dilakukan sebaiknya dikemas dengan lebih sederhana. “Langsung terjun menemui rakyat melalui tatap muka dengan kelompok-kelompok kecil, berdialog, menyerap aspirasi, dan menjawabnya dengan konsep kebijakan yang riil, rasional, dan realistis,” ujarnya. Kedua, seluruh kandidat

(Suara NTB/ist)

Prof. Dr. Farouk Muhammad diharapkan bisa memiliki metode kampanye yang jujur dan bertanggung jawab. Bukan kampanye kotor atau kampanye hitam yang justru menyebabkan antipati rakyat. Ketiga, seluruh kandidat harus mampu memvisualisasikan konsep pembangunan yang menggugah dan menggerakkan rakyat daerah tentang masa depan daerahnya. Banyak daerah di Indonesia dan kota-kota dunia yang bisa dijadikan benchmarking sehingga rakyat makin optimis. Keempat, di atas semua konsepsi di atas, seluruh kan-

didat harus mampu menghadirkan karakter kepemimpinan yang kuat, yang layak diteladani oleh rakyat. “Ini harus nampak betul, karena yang hilang dari bangsa ini adalah pemimpin,” ujarnya.

Ia menilai, saat ini banyak calon yang siap jadi ‘pejabat’ (yang minta dilayani dan dihormati), tapi gagal menjadi pemimpin (yang memberi teladan dan pelayanan kepada rakyatnya). “Jika empat langkah itu dilakukan sungguh-sungguh, saya yakin pilkada serentak kali ini akan disambut antusias oleh rakyat dan diyakini mampu menghadirkan kepemimpinan daerah yang berkualitas,” pungkas Doktor Lulusan Florida State University ini. Dalam sejumlah kesempatan, Farouk kerap mengemukakan bahwa DPD RI sudah mempunyai konsep pembangunan Indonesia harus dimulai dari daerah pingiran yaitu Percepatan Pembangunan Daerah. Konsep percepatan pembangunan daerah ini sesungguhnya sudah sejak lama diperjuangkan oleh para senator kita. Dengan lahirnya pemimpin berkualitas, daerahdaerah di NTB diyakini akan lebih cepat bergerak ke arah kemajuan. “Daerah daerah terlebih dahulu yang dipercepat. Dengan daerah maju, secara keseluruhan Indonesia maju,” kata Farouk. (r/*)

RUPA-RUPA

NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439

Halaman 12

Dari Sosialisasi Nasional Penyelenggaraan Penata Ruang untuk Pelajar SMA / SMK Provinsi NTB Tahun 2015 di Kabupaten Sumbawa Barat

(Suara NTB/ist)

FOTO BERSAMA - Para siswa SMAN 1 Taliwang, berfoto bersama usai mengikuti Sosialisasi Nasional Penyelenggaraan Penata Ruang untuk Pelajar SMA / SMK Provinsi NTB Tahun 2015, yang dilaksanakan Dinas PU Provinsi NTB, di SMAN 1 Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Rabu 4 November 2015.

Beasiswa Pariwisata

Kursus Mendongkrak Ekonomi Masyarakat Mataram (Suara NTB) Sebanyak 27 pelaku pariwisata di NTB segera mengikuti kursus singkat tentang ilmu pariwisata ke Australia. Satu diantara 27 orang tersebut adalah Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Taufan Rahmadi. Para pelaku pariwisata yang meraih beasiswa dari Australia Award ini akan mengikuti kursus dalam rangka mendongkrak ekonomi masyarakat NTB, NTT dan Papua Barat. Kursus singkat yang mereka ikuti akan berlangsung selama tiga pekan. “Kursusnya hanya sebulan, jadi persiapannya di sini seminggu selanjutnya tiga minggu mereka akan mengikuti kursus di Australia,” beber Hanum Nahriah Koordinator penyelenggara kursus singkat ini ketika ditanya Suara NTB, Kamis (5/11). Dikatakan, ini adalah program pertama yang dilakukan oleh lembaga dari negeri kangguru tersebut. Jika kursus ini efektif dan mendatangkan dampak positif terhadap pengembangan ekonomi masyarakat, maka program ini akan dilakukan secara terus menerus hingga kedepannya. Sebelumnya, di Australia, para peraih beasiswa pariwisata ini akan ditutor oleh Prof. Noel Scott dari Grifit University, dan juga Prof. Bill Curter dari Sunshiene Course University. Keduanya adalah pakar dan guru besar ilmu pariwisata di negara tersebut. “Kalau Prof. Bill Carter ia lebih mengarah ke ilmu tentang eco tourism, sementara Prof Noel, dia adalah Course Leader yang memang sebelumnya menjadi pelaku pariwisa-

ta,” lanjut Hanum. Dibeberkan, sepulang dari kegiatan kursus, sejumlah 27 orang peserta ini akan mulai beraksi. Hasil kerjanya akan dipantau dalam sebuah evaluasi yang akan dilakukan oleh kedua professor yang mentransformasikan ilmu kepadanya. “Kalau setelah evaluasi, kemudian proyek ini dinyatakan sukses, maka program ini akan terus dilanjutkan,” tegasnya. Soal pembiayaan, semua aktivitas dalam kegiatan tersebut ditanggung secara total oleh pemerintah Australia. Menurut Hanum, ini adalah bentuk kepedulian australi terhadap daerah yang

RUPA-RUPA

gin Belajar Pin ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT

memiliki potensi pariwisata menjanjikan ini. “Semua biaya ditanggung oleh pemerintah Australia. Ini adalah bentuk kepedulian negara tetangga kita terhadap daerah pariwisata ini,” ujarnya. Sebelumnya, Ketua BPPD NTB menyampaikan, beasiswa pariwisata itu diraihnya melalui proses seleksi. Sejumlah 139 orang pendaftar sempat berkompetisi untuk mengikuti kursus tersebut. Kursus itu, memang dihajatkan untuk para pelaku – pelaku pariwisata agar mampu membantu pemerintah dalam mendongkrak ekonomi masyarakat, terutama di tiga daerah tersebut. (met)


SUARA NTB

Jumat, 6 November 2015

RUPA-RUPA

Halaman 13

RUPA-RUPA

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

081 917 475

Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat

RUPA-RUPA

Rp. 995 Jt

BEKAM


SUARA NTB Jumat, 6 November 2015

OPINI

Halaman Halaman 14 14

Persma dan Tradisi Anti-Kritik Oleh:

Sigap Tangani Bencana DAMPAK letusan Gunung Baru Jari sudah mulai terasa. Tidak hanya warga yang ada Pulau Lombok, khususnya di Kabupaten Lombok Utara (KLU) atau Lombok Timur yang merasakan dampaknya. Tapi warga yang ada di Pulau Bali atau Pulau Jawa juga terkena dampak letusan Gunung Baru Jari. Bagaimana tidak, 3 bandara di Indonesia, yakni Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, Bandara Belimbingsari di Banyuwangi Jawa Timur dan Bandara Internasional Lombok (BIL) harus ditutup akibat abu letusan Gunung Baru Jari di utara Pulau Lombok. Namun, siang kemarin, Bandara Ngurah Rai dan Bandara Belimbingsari dibuka untuk penerbangan. Bencana tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Namun, yang paling penting dari dampak letusan Gunung Baru Jari adalah kesiapsiagaan pemerintah dan elemen terkait dalam melakukan evakuasi atau pertolongan terhadap warga yang terkena musibah. Jangan sampai ketika warga banyak menjadi korban bencana, pemerintah tidak siap dan kelabakan dalam memberikan bantuan. Di sinilah antisipasi terhadap berbagai macam bentuk bencana oleh pemerintah harus dilakukan. Alokasi anggaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau SKPD lain di kabupaten/kota, termasuk provinsi harus diperbanyak. Apalagi, NTB merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang rentan terjadi bencana, seperti gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, banjir hingga bencana tsunami. Namun, di beberapa kabupaten/kota, ternyata perhatian pemerintah daerah terhadap penanganan bencana masih minim. Sebagai contoh, Pemkab Lombok Barat alokasi penanganan bencana di APBD masih minim. Di mana, distribusi air bersih bagi warga yang dilanda kekeringan tidak bisa dilakukanDinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Barat, karena kehabisan dana. Sebuah kondisi yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah, khususnya kepala daerah untuk lebih peka memperhatikan kondisi rakyatnya. Padahal, di lapangan ribuan warga masih kesulitan mendapatkan air bersih, karena musim kemarau yang berkepanjangan. Untuk itu, kita mengharapkan pada kasus meletusnya Gunung Baru Jari, semua pihak harus peka dan mengantisipasi berbagai dampak terburuk yang dihadapi. Jika beberapa hari lalu, dampak letusan Gunung Baru Jari hanya pada 7 desa di Kabupaten Lombok Utara, tapi sekarang sudah menyasar lebih dari 32 desa di Pulau Lombok. Bahkan, Kamis kemarin, dampak abu vulkanik Gunung Baru Jari sudah mulai dirasakan warga Kota Mataram. Jika sebelumnya, kawasan Kota Mataram, Lombok Barat ke selatan ‘’aman’’ dari abu Gunung Baru Jari, kini semua kawasan di Pulau Lombok sudah terkena dampak. Meski demikian, antisipasi dari pemerintah daerah, baik KLU maupun Pemkot Mataram, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) patut diapresiasi. Begitu juga elemen lain dituntut peka dan segera membantu warga yang terkena dampak letusan Gunung Baru Jari. Menurut Kepala BPBD Kota Mataram, Ir. H. Supardi, dampak abu letusan Gunung Baru Jari mulai dirasakan masyarakat Kota Mataram, Rabu (4/11) pukul 22.00 Wita. Setelah ada dampak ini, pihak BPBD Kota Mataram langsung membagikan masker ke sejumlah pengendara sepeda motor dan warga agar menjaga dampak yang ditimbulkan dari abu letusan Gunung Baru Jari. Kita berharap dan berdoa, agar letusan Gunung Baru Jari ini cepat berakhir, karena selain berpengaruh terhadap masalah kesehatan, jalur transportasi melalui udara di 4 bandara di Indonesia ditutup. Belum lagi, pada dampak lain di bidang pertanian, perkebunan yang terkena langsung letusan Gunung Baru Jari. Namun, di sini yang paling penting adalah bagaimana pemerintah peka dan mengantisipasi dampak dari yang ditimbulkan oleh letusan Gunung Baru Jari. Kita berharap tidak ada korban jiwa, karena pemerintah tidak sigap melakukan antisipasi. Untuk itu, terhadap kondisi ini, pemerintah harus sigap dalam mengantisipasi dampak bencana yang ditimbulkan. (*)

ALAM sejarahnya Pers Mahasiswa (Persma) memang kerap berbenturan dengan kekuasaan. Semenjak bibitbibit Persma dibentuk oleh mahasiswa pribumi yang bersekolah di Belanda –sebagai konsekuensi dari politik etis- benturan semacam itu sudah dimulai. Isu nasionalisme dan kemerdekaan diangkat sebagai bentuk perlawanan terhadap cengkraman kolonialisme. Sebagai penguasa, pemerintah kolonial tentu terusik dengan isu-isu tersebut. Kritik terhadap kebijakan mereka dibungkam dengan cara-cara yang keras; pembredelan, penangkapan, dan pembuangan dialami oleh para mahasiswa aktivis pers tersebut. Di masa demokrasi terpimpin, ketika Indonesia sudah dinyatakan merdeka lantas sibuk mencari kiblat dan benturan ideologi mencapai puncaknya, Persma menjadi instrumen penting yang mau tak mau terseret pula dalam benturan tersebut. Orde Lama tak kurang kerasnya mengambil tindakan terhadap para pengkritiknya. Pada masa itu para mahasiswa- seperti juga banyak unsur lain- terbagi ke dalam dua kubu besar. Isu-isu kontra-revolusioner, dan tuduhan-tuduhan reaksioner menjadi populer. Sampai meletusnya Gestapu. Orde Baru kemudian hadir, di bawah pimpinan Soeharto. Dengan paham fasisnya membuat satu garis seragam di semua bidang. Gerakan-gerakan kritis pada tiarap lantaran represifitas tentara demikian dominannya. Setiap komentar dan kritik diawasi dengan ketat. Pencekalan dan pembredelan semakin sering terjadi. Termasuk terhadap Persma. Seperti juga pemerintah kolonial Belanda, dan pemerintahan Orde Lama, Orde Baru juga anti-kritik. Setiap kritik haruslah ‘kritik yang membangun’, jika keluar dari itu siap-siap dicekal atau dibredel, atau bisa-bisa juga kehilangan nyawa bagi para pelakunya. Istilah ‘kritik yang membangun’ itu sendiri tak memiliki ukuran yang jelas. Dan dalam praktiknya tak lebih hanya untuk mengarahkan para pengkritik untuk tidak mengkritik. Setelah lebih dari tiga dekade, Orde Baru bubar. Diganti oleh kata sakti ‘reformasi’. Pers bebas, bagai kuda baru dilepas. Runtuhnya Orde Baru juga atas peran besar mahasiswa, termasuk organisasi persnya. Kalau pencekalan, pembredelan dan pembubaran terhadap Persma terjadi di masa sebelum reformasi, mungkin kita masih bisa maklum. ‘Maklum’ di sini lantaran kita tahu bahwa sistem pemerintahan dan

Kiki Sulistyo (Penyair)

Tradisi anti-kritik sesungguhnya mencerminkan arogansi dan kediktatoran. Juga menunjukkan upaya untuk menyembunyikan kelemahankelemahan. Pembekuan terhadap MEDIA Universitas Mataram sedikit banyak menampakkan hal tersebut dan itu adalah tindakan yang berbahaya bagi kebebasan memperoleh informasi, juga terhadap pertumbuhan nalar kritis di kalangan mahasiswa. pola kepemimpinan yang berlangsung memunculkan diktator-diktator keras kepala. Dan itu akan diturunkan ke semua jajaran pemerintahan di semua tingkatan, di semua unsur ber-plat merah. Tetapi akan sangat mengherankan jika pencekalan, pembredelan dan pembubaran itu terjadi sekarang. Kebebasan berpendapat serta demokrasi yang digaung-gaungkan sebagai mantra penjaga reformasi seperti terkena kanker stadium tinggi. Pelan-pelan tergerogoti oleh budaya anti-kritik yang seperti kembali bangkit dari mati surinya. Pembekuan terhadap MEDIA Universitas Mataram- suatu organisasi pers di kampus plat-merah itubaru-baru ini menunjukkan bangkitnya budaya anti-kritik. Dari berita-berita yang beredar salah satu alasan pembekuan itu adalah lantaran MEDIA dianggap ‘terlalu kritis’. Satu lagi istilah yang samar pengertiannya, apa ukuran dari ‘terlalu kritis’? Lagipula kalau pers tidak kritis dia tidak memiliki fungsi ‘pencerahan’. Salah satu fungsi pers adalah menyampaikan pada para pembacanya fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Supaya masyarakat tahu apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Di sisi lain itu juga sebagai bahan evaluasi bagi siapa saja yang mendapat kritik. Memang, karena sifatnya yang berada di bawah naungan suatu istitusi, Persma bisa dibubarkan oleh institusi yang menaunginya. Tetapi jika mau melihat dengan lebih bijak, Persma justru menjadi sangat penting posisinya, karena melalui pemberitaan-pemberitaan mereka, fakta-fakta yang coba disembunyikan dapat terungkap. Dengan kata lain, Persma adalah pintu kebe-

basan memperoleh informasi, yang menjadi syarat dari transparansi dan pada gilirannya menjadi sumber dialog untuk menemukan titik pijak bagi solusi terhadap berbagai persoalan di kampus. Pembentukan Persma -sekali lagi karena ia berada di bawah institusi-memang bisa saja digiring menjadi corong atau ‘humas’ kampus. Tetapi jika cuma untuk itu saja, Persma tak lebih dari papan-papan iklan yang sekarang ini semakin banyak mengepung kita. Dan jika itu yang diinginkan, sungguh Persma akan mengalami kemunduran yang menyedihkan. Baik secara organisasi maupun individu-individu di dalamnya. Di mana mereka tak lebih dari robot-robot yang digerakkan. Tanpa pemberitaan-pemberitaan kritis melalui Persma, tindakan menyimpang oleh pihak universitas, baik secara sistematis maupun dilakukan sendiri oleh oknumoknum di dalamnya, akan semakin merajalela. Dan jangan dikira di universitas tidak ada persoalan, pastilah setumpuk persoalan bersarang di sana. Dan tentu saja, jika universitas tersebut ber-plat merah, maka seluruh unsur masyarakat harus tahu jika ada kebobrokan di dalamnya. Kekuasaan memang cenderung anti-kritik. Tindakan power abuse menjadi jalan keluar yang dipilih untuk membungkam kritik. Ini sama sekali tidak menunjukkan intelektualitas dan profesionalisme. Di dalam pers ada hak jawab. Jika suatu berita ternyata menyimpang dari fakta, bisa menggunakan hak jawab untuk memperbaikinya. Mekanisme ini tidak cuma berfungsi membiasakan dialog tetapi juga berpeluang menghadirkan diskur-

sus-diskursus baru terhadap suatu perkara. Lubang-lubang kelemahan yang melingkupi suatu kasus dengan segala aspeknya akan tampak terang, sehingga nantinya bisa disempurnakan. Tidak bakal ada kemajuan jika tidak ada kritik. Untuk mencapai hasil yang maksimal, kita harus mendengar kritik. Kitalah yang memilah apakah kritik yang disampaikan itu relevan atau tidak. Bukan dengan cara membungkam atau melarang, tetapi dengan menjawabnya dengan kerja-kerja nyata yang langsung dapat dilihat hasilnya. Itu cara menjawab kritik yang elegan dan intelek. Itu juga untuk membuktikan bahwa kita memang nyata bekerja, tidak menutupi laku menyimpang, dan terbuka terhadap berbagai pertanyaan. Tradisi anti-kritik sesungguhnya mencerminkan arogansi dan kediktatoran. Juga menunjukkan upaya untuk menyembunyikan kelemahan-kelemahan. Pembekuan terhadap MEDIA Universitas Mataram sedikit banyak menampakkan hal tersebut dan itu adalah tindakan yang berbahaya bagi kebebasan memperoleh informasi, juga terhadap pertumbuhan nalar kritis di kalangan mahasiswa.

Dana perimbangan anjlok, gubernur dan DPRD NTB protes pemerintah pusat Rakyat pertanyakan peran wakil NTB di pusat

*** Pengangguran di NTB bertambah Dipertanyakan kreativitas pemerintah ciptakan peluang kerja

***

RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


RAGAM

Jumat, 6 November 2015

Halaman 15

Lokakarya Publikasi Hasil Penelitian

STAHN Gde Pudja Mataram Ubah Format Penulisan KTI Mataram (Suara NTB) Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram menggelar lokakarya publikasi hasil penelitian, Kamis (5/11). Lokakarya tersebut ditujukan untuk merubah format penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sehingga layak dipublikasikan. Format penulisan KTI sebagai hasil sebuah penelitian para dosen di perguruan tinggi tersebut akan berbentuk artikel. Artikel hasil penelitian tersebut kemudian akan dipublikasikan dalam bentuk jurnal maupun buku. Publikasi dalam bentuk jurnal maupun buku dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok. ‘’Penelitian idealnya harus memiliki kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Disamping fungsi pragmatisnya yakni menunjang peningkatan jenjang karir para dosen,” kata I Wayan Wiharta Nadi, S.Sos.,M.Pd.H,

Ketua Panitia Lokakarya. Harapannya, hasil penelitian yang dipublikasikan melalui media – media baik jurnal maupun buku nantinya mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Dikatakan, pencarian format baru dalam publikasi KTI kali ini merupakan kali pertama yang dilakukan STAH. “Ini adalah perubahan yang pertama kalinya. Sebelumnya, format penulisan hasil penelitian masih bersifat baku sehingga terasa kaku,” lanjutnya. Ketua STAHN Gde Pudja Mataram, Dr.Ni Putu Listiawati,SE.,Ak.,MM dalam sambutannya mengatakan, segala proses penelitian yang dilakukan oleh para dosen di perguruan tinggi yang dipimpinnya itu sangat penting dan bermanfaat. Disamping untuk meningkatkan profesionalitas. Penelitian dan publikasi hasilnya juga menjadi pendongkrak jenjang kedudukan tenaga pengajar secara akademis. Selain demikian, kegiatan –

Pertemuan IGIF di Lombok Dibatalkan Dari Hal. 1 Namun, tak bisa datang ke NTB lantaran terjadi penutupan Bandara Internasional Lombok (BIL) sejak Rabu lalu. Karena tak bisa datang ke Lombok maka delegasi Korea memutuskan untuk kembali ke negaranya. Selain itu, lanjut Andi, ada sebanyak 10 orang tamu dari luar negeri yang berasal dari berbagai negara seperti Denmark, Korea dan lainnya yang sudah tiba di Lombok. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi Dinas Kehutanan yang menjadi tuan rumah kegiatan internasional tersebut. Ia menyebutkan, rencananya ada 11 negara yang sudah mengkonfirmasi kehadirannya dalam pertemuan IGIF ini. Antara lain Thailand, Malaysia, Singapura, India, Fiji, Jepang, Filipina, Korea dan lainnya. Delegasi dari Fiji lebih dulu membatalkan kehadirannya lantaran Bandara Internasioal Ngurah Rai lebih dulu ditutup. Biasanya kata Andi, delegasi dari Fiji ini ke Lombok melalui rute penerb-

nagan Fiji-Australia-Denpasar-Lombok. “Karena bandara di Bali ditutup duluan sehingga dia membatalkan itu,”ungkapnya. Gunung Baru Jari terus mengalami peningkatan aktivitas yang menggangu sejumlah penerbnagan, sehingga kata Andi diputuskan untuk membatalkan kegiatan tersebut sampai waktu yang belum ditentukan. Menurut Andi, Pemprov NTB yang telah ditunjuk sebagai tuan rumah perlu berbicara dulu dengan Gubernur Jeju, kapan dia bisa datang ke Lombok lagi. Disebutkan, total delegasi internasional yang akan datang pada pertemuan IGIF 2015 sebanyak 50 orang. Sementara tamu nasional sekitar 40 orang. Akibat pembatalan ini maka kemungkinan Pemprov akan kembali menganggarkan untuk pertemuan tersebut. Biaya penyelenggaraan kegiatan itu ditanggung sama-sama 50 persen antara Pemprov NTB dengan Pemprov Jeju. (nas)

Akan Langsung ’’Action’’ Dari Hal. 1 Biar aja dah nanti tiba - tiba action,” jawab Selly yang dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (5/11). Dikonfirmasi kembali masukan pakar hukum dan akademisi yang menganggap proses mutasi dianggap sia - sia dan dikhawatirkan mengganggu berjalannya pemerintahan, Selly hanya menjawab singkat. ‘’EGP (Emang Gue Pikirin),’’ katanya melalui pesan singkat. Sebelumnya, berulangkali Selly menyampaikan, proses mutasi dilaksanakan sesuai prosedur dan aturan. Dia tidak akan berani krasak - krusuk memindahkan atau mengganti pejabat tanpa melihat aturan. Mekanisme ditempuh salah satunya melalui assesement dan pembentukan panitia seleksi. Sedikitnya 32 pejabat eselon II tanggal 26 - 27 Oktober lalu, mengikuti assesment. Sekretaris Dewan (Sekwan), Lalu Aria Dharma, BS, SH dan Kadis Pertamanan, HM. Kemal Islam absen. Ketidakhadiran Kadis Pertamanan lantaran sakit, sementara Sekwan tanpa keterangan. Adapun assesment dilakukan oleh Pemkot Mataram

dan itu sebagai syarat dilakukan mutasi, ditanggapi serius Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH. Didi bahkan mengundang pakar hukum dan akademisi yakni, Prof. Dr. Zainal Asikin, Prof. Dr. Gatot DH Wibowo, Prof. Dr. H. Galang Asmara, SH., M.Hum dan Dr. Muazar Habibi (bukan Muhazzam Habibi——red). Didi Sumardi sebelumnya (Suara NTB, Kamis (5/11) menyampaikan, dinamika yang terjadi mengorbankan banyak hal penting di Kota Mataram. Diantaranya adalah pembahasan APBD Kota Mataram tahun anggaran 2016. Mestinya, kata Didi, KUA PPAS sudah masuk ke Dewan pada Juli, sehingga per 1 November 2015 pembahasan APBD 2016 sudah bisa dilakukan. Disisi lain, kepala daerah malah sibuk dengan persoalan lain yang sesungguhnya bukan menjadi kewenangan Penjabat Walikota, seperti melakukan assesment pejabat yang muaranya akan melakukan mutasi. Kebijakan ini menimbulkan kegaduhan. (cem)

Identifikasi Calon Tersangka Dari Hal. 1 sejak dilakukan penyitaan enam kardus berkas dari Bagian Kesra Setda Dompu, September 2015 lalu. Pertimbangannya, karena daerah itu sedang melaksanakan Pilkada, sehingga mempertimbangkan kondusivitas daerah. ‘’Tapi saya pastikan, penyelidikan jalan terus. Soal daerah (Dompu) sedang Pilkada, kami memang pertimbangkan, tapi bukan berarti penyelidikan berhenti. Jadi jalan terus,” kata Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Andy Hermawan, SIK menjawab Suara NTB di ruangannya, Kamis (11/5). Sejak penyitaan dokumen oleh penyidik Unit I yang dibawahinya beberapa waktu lalu, langkah awal adalah meneliti berkas. Dari hasil penelitian berkas itu, sedang diploting kepada pihak – pihak yang terlibat. “Dari berkas itu kan terlihat, siapa siapa yang terlibat, nanti penyelidikan mengarah ke sana,” kata dia. Untuk mengarahkan ke pihak yang terlibat, sehingga perlu dilakukan pengembangan penyelidikan di lapangan. Bentuknya, klarifikasi langsung ke-

pada pihak – pihak dimaksud. ‘’Di penelitian berkas kan muncul, siapa – siapa yang harus diklarifikasi. Itu (Klarifikasi) nanti dilakukan di lapangan akan ditemukan,’’ paparnya. Tidak hanya untuk mengidentifikasi calon tersangka, tapi juga masyarakat atau kelompok penerima bantuan. Karena tercatat dalam Bansos tahun 2012 sampai 2013 itu, ada puluhan nama kelompok masyarakat, organisasi pemuda, organisasi swadaya masyarakat, serta lembaga – lembaga bergerak di pemberdayaan publik lainnya sebagai penerima bantuan. Nanti, mereka yang tercatat ini akan dikonfrontir dengan hasil kajian dari dokumen yang disita. Bansos yang dibidik Polda NTB, diantaranya tahun 2012 senilai Rp 12 miliar dan di tahun 2013 lebih besar mencapai Rp 19 miliar. Dana Bansos diambil dari Satuan Kerja (Satker) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (BPKAD) Dompu. Dalam tahap penyelidikan ini, Andi menyebut, sudah ada pemeriksaan saksisaksi. (ars)

(Suara NTB/met)

Ketua STAHN Gde Pudja Mataram (tengah) bersama para wakil ketua ketika mengikuti pembukaan lokakarya publikasi hasil penelitian kegiatan semacam itu juga secara tidak langsung menjadi pembangun kredibilitas serta mengangkat harkat dan martabat tenaga pengajar. “Kegiatan – kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi para dosen. Ini adalah

langkah untuk meningkatkan profesionalitas tenaga pengajar. Ini patut kita apresiasi bersama,” jelasnya. Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap menemukan formulasi baru penyusunan hasil penelitian. Format baru yang diharapkan adalah sebuah

tatanan baku serta tidak menyimpang dari kaidah – kaidah penulisan karya tulis ilmiah. Tetapi, format tersebut benar – benar dikemas berbentuk karya tulis yang ‘’gurih’’ serta tidak menjenuhkan pembaca yang mengonsumsi bacaan hasil kajian ilmiah. (met/*)

(Suara NTB/met)

Para peserta lokakarya khusyuk mendengarkan materi yang disampaikan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram.

’’Islamic Relief’’Ajak Masyarakat Budayakan Cuci Tangan dengan Sabun HARI Cuci Tangan Sedunia (Global Hand Washing Day) setiap tahunnya diperingati pada tanggal 15 Oktober. Peringatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Islamic Relief Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kabupaten/ kota untuk mengkampanyekan budaya cuci tangan menggunakan sabun kepada masyarakat luas. Tahun ini, Peringatan hari Cuci Tangan Sedunia dilaksanakan diintegrasikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke51 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur. Tahun ini peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia dipusatkan di Taman Selong, Lombok Timur, dengan tema yang diselaraskan dengan HKN yaitu “ Generasi Cinta Sehat, Siap Membangun Bangsa”. Perin-

gatan ini di hadiri oleh istri bupati, istri wakil bupati serta Kepala dinas Kesehatan, dimana peserta berasal dari seluruh kalangan masyarakat di wilayah Lombok Timur. Sekitar 1000 orang peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang di mulai dengan senam sehat, jalan santai,puncak kegiatan meliputi demo cuci tangan pakai sabun kemudian hiburan yang diselingi pembagian doorprize. Selain itu, sebagai bentuk dukungan untuk membudayakan cuci tangan, seluruh tamu undangan dan peserta melakukan stempel tangan menggunakan tinta warna pada kain putih. Penampilan menarik lainnya yang disuguhkan pada kegiatan ini adalah tarian cuci tangan yang ditampilkan oleh pemuda-pemudi Lombok Timur. Kegiatan kampanye cuci tangan menggunakan sabun merupakan bagian dari Program LOWI (Lombok WASH Initiative) Islamic Relief di

NTB khususnya di Lombok Tengah dan Lombok Timur. Pada tahun ini, Islamic Relief sedang membangun 13 sumur bor umum di wilayah yang sangat membutuhkan sumber air bersih serta pembangunan Jamban Umum di lokasi yang sebagian masyarakatnya masih memiliki perilaku buang air besar sembarangan. Selain proses pembangunan sumur bor dan jamban umum, Islamic Relief juga melakukan peningkatan kapasitas masyarakat melalui berbagai pelatihan dan kampanye terkait Sanitasi dan Higienitas. Dalam Peringatan ini Area Koordinator Islamic Relief NTB, Komarudin mengatakan “Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia merupakan moment yang tepat untuk mengingatkan kembali masyarakat bahwa mencuci tangan merupakan bagian dari menjaga kesehatan diri”. Mari memulai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dari sekarang. (r )

Aktivitas Gunung Baru Jari Terus Meningkat Dari Hal. 1 Kamis (5/11) siang kemarin dari Mataram. Dikatakan, aktivitas tremor vulkanik atau letusan terus menerus terjadi dengan amplitudo maksimal 48 mm. Namun, ia menyebutkan dominan tremor yang terjadi dengan amplitudo 13-14 mm. ‘’Imbauan bagi masyarakat, bagi yang kena dampak abu letusan kalau keluar pakai masker,

kalau naik motor pakai kacamatan atau helm. Kalau ada penampungan bak-bak air supaya ditutup,”sarannya. Meskipun aktivitas Gunung Baru Jari terus mengalami peningkatan, Mutaharlin mengatakan statusnya masih belum layak untuk dinaikkan. Pasalnya, pihaknya mengacu dari jatuhan abu vulkanik letusan masih dalam radius 700 meter. Sehingga, rekoemendasi Pusat Vulkonologi

dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang dikeluarkan pada 26 Oktober 2015 lalu masih berlaku. “Rekomendasi sebelumnya masih berlaku, waspada level II. Dalam arti semua aktivitas dihentikan di kaldera dan radius 3 kilometer. Kalau saya lihat letusan yang sekarang ini sepertinya sama dengan 2009. Itu kita tidak akan sampai naik status, sebatas waspada,”imbuhnya. (rus/nas)

Penutupan BIL Diperpanjang, Masyarakat Pilih Transportasi Laut Dari Hal. 1 sesuai hasil evaluasi lapangan diperpanjang penutupannya sampai Jumat tanggal 6 November jam 08.45,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr ketika dikonfirmasi, Kamis (5/11) siang. Sebelumnya, penutupan BIL dilakukan sejak Rabu, 4 November 2015 pukul 18.45 Wita sampai Kamis, 5 November 2015 pukul 09.30 Wita. Tetapi berdasarkan evaluasi yang dilakukan otoritas bandara dan air navigasi memutuskan bahwa penutupan aktivitas BIL diperpanjang sampai Jumat, 6 November 2015 pukul 08.45 Wita. “Kecuali ada perkembangan lebih lanjutnya. Tiap jam dilakukan evaluasi kondisi lapangan. Hasil rapat antara Angkasa Pura, Airnavigasi dan otoritas bandara itulah langsung dilaporkan ke Menteri Perhubungan,” ujarnya. Akibat penutupan BIL ini, sekitar 29 penerbangan yang terpaksa ditunda, baik dari dan menuju BIL. Masing-masing 27 penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional. Jumlah penumpang yang ditunda keberangkatannya untuk penerbangan domestik sebanyak 3.016 penumpang dan penerbangan internasional sebanyak 348 orang. Ditanya kecenderungan penumpang yang menggunakan transportasi laut melalui Pelabuhan Lembar akibat erupsi Gunung Baru Jari ini, Agung mengatakan tak begitu nampak. Namun tentunya masyarakat mempunyai pilihan menggunakan

transportasi laut terutama yang mau ke Bali. “Tentuya masyarakat bisa memilih menggunakan kapal penyeberangan melalui Pelabuhan Lembar-Padangbai atau pelabuhan penyeberangan Senggigi-Padangbai,”pungkasnya. Mengarah ke Selatan Keputusan pnututpan BIL itu diambil akibat adanya pergerakan debu vulkanik letusan Gunung Baru Jari mengarah ke selatan. Keputusan itu diambil berdasarkan saran Direktorat Navigasi Penerbangan (Dirnavpen) dan setelah berkoordinasi dengan PT. Angkasa Pura dan otoritas bandara serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Meterologi Klas II Selaparang – BIL. “Notice to Airmen (Notam) diperpanjang sampai besok (6/ 11) (hari ini—red) jam 8.45 Wita. Arah debu ke selatan,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Klas II Selaparang – BIL, Catur Winarti, SP, yang dikonfirmasi Kamis (5/11). Berdasarkan Citra Satelit Cuaca Himawari Gn. Rinjani, yang diperbarui pada 5 November 2015, pukul 06.00, menunjukkan pergerakan debu vulkanik letusan Gunung Baru Jari bergerak ke arah Barat Daya. Menyebar hingga ke Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah bagian Selatan. Sebelumnya, Berdasarkan keputusan antara air navigasi (airnav) dengan otoritas bandara yang dilaporkan ke Menteri Perhubungan, BIL ditutup sejak Rabu (4/11) pukul 18.45 Wita hingga Kamis (5/ 11) pukul 09.30 Wita. Penutupan BIL mengakibatkan aktivitas penerbangan

kosong. “Hari ini (Kamis kemarin,red) BIL kembali ditutup,” aku General Affair and Comunication Section Head PT. Angkasa Pura (AP) I BIL, Gede Sandi Asmadi, kepada Suara NTB. Penutupan BIL sendiri terhitung sejak pukul 07.25 Wita. Rencananya, BIL kembali akan dibuka pada Jumat besok (hari ini,red) mulai pukul 08.45 Wita. Namun rencana tersebut masih situasional. Karena bisa jadi penutupan BIL berlanjut. Jika kondisi masih belum memungkinkan untuk dilakukan penerbangan. Mengingat, aktivitas erupsi Gunung Baru Jari sendiri juga belum bisa diprediksi sampai kapan bisa reda. “Semua sangat tergantung kondisi. Kalau memang masih belum memungkinkan ada penerbangan, penutupan BIL bisa lebih lama lagi,” tambahnya. Ia menjelaskan, dengan penutupan tersebut maka total ada 58 flight yang batal terbang. Dengan masing-masing 29 flight untuk keberangkatan dan kedatangan. Mulai pagi sampai malam hari. Sementara itu, hingga sore hari BIL terpantau sepi. Tidak nampak ada aktivitas penumpang seperti biasanya. Hanya nampak ada beberapa penumpang yang tengah mengurus tiket dan melakukan penjadwalan ulang penerbangan di beberapa loket maskapai. Akibat penututpan ini, sejumlah outlet yang ada di dalam terminal BIL memilih tutup lebih awal. Sehingga banyak pegawai dan karyawan yang pulang lebih awal. “Tidak ada pilihan lain. Karena memang penumpang tidak ada,” ujar salah seorang pemilik outlet. (nas/ron/kir)

(Suara NTB/ist)

CUCI TANGAN - Peringatan hari Cuci Tangan Sedunia dilaksanakan diintegrasikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.

Selly Khawatir Timbulkan Kegaduhan Dari Hal. 1 pernyataannya nanti justru menimbulkan kegaduhan. Selly tidak merinci, kegaduhan apa yang timbul karena terungkapnya permintaan KPK terkait data empat unit kendaraan yang diduga hasil gratifikasi melibatkan oknum kepala daerah di NTB. Juga Enggan Berkomentar Sikap yang sama juga ditunjukkan Plt. Kepala Dispenda NTB, Abdul Azis ketika dikonfirmasi terkait persoalan yang sama. ‘’No, no, no (tidak, tidak, tidak),” kata Abdul Aziz yang dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Kamis (5/ 11) siang kemarin ketika ditanya terkait permintaan KPK tersebut. Aziz ketika didesak untuk mengomentari permintaan KPK . “Jangan tanya saya,” tandasnya sambil berlalu.

Sebelumnya, Kepala Dispenda NTB, Dra.Hj.Putu Selly Andayani, M.Si kepada Suara NTB, Kamis (29/10) malam mengatakan dalam surat KPK tersebut, lembaga antirasuah itu meminta data empat unit kendaraan milik oknum kepala daerah di NTB yang diduga merupakan hasil gratifikasi. Ia enggan merinci jenis empat kendaraan yang diminta datanya oleh KPK tersebut. ‘’Ada empat unit. Tiga roda empat (mobil) dan satu motor besar (sejenis motor gede atau Moge),’’ jelasnya. Menurut Selly, KPK meminta data identitas kendaraan yang diduga terkait tindak pidana korupsi ke Dispenda NTB bukan kali ini saja. Beberapa waktu lalu, KPK juga meminta data serupa terkait dengan kasus pidana Bupati Lombok Barat (Lobar) non aktif, Dr.H.Zaini Arony. (cem/nas)

Gubernur dan DPRD NTB Protes Pemerintah Pusat Dari Hal. 1 Namun kebanggaan itu dinilai hanya sebuah prestise dan tidak memberikan kebanggaan bagi masyarakat NTB. Semestinya, dengan adanya wakil NTB yang duduk di pimpinan lembaga negara seperti DPD dan DPR RI, anggaran yang diperoleh daerah ini semakin besar tiap tahun. “Kok dulu ketika tidak ada pimpinan DPR dan DPD dari NTB, anggarannya lebih besar dapatnya. Bagaimana dengan anggaran Rp 1,8 miliar untuk Mandalika Resort janji Presiden, nol sekarang. Dulu tak pernah ada anggota DPR RI dapil NTB jadi anggota Banggar, sekarang ada. Mana manfaatnya,” tanyanya. Politisi Partai Demokrat ini melihat para wakil rakyat NTB sering melakukan sosialisasi dan reses ke daerah hampir tiap bulan. Dengan kedatangan para wakil rakyat NTB yang duduk di Senayan itu, kata Mahalli, seharusnya memberikan kemanfaatan bagi daerah. Sehingga pembangunan di daerah lebih cepat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mahalli lantas membandingkan Provinsi NTT yang memperoleh anggaran jauh lebih besar dibandingkan NTB. Bahkan provinsi yang terletak

di sebelah timur NTB itu, tahun ini memperoleh DID sebesar Rp 33 miliar. Sementara NTB justru terjadi penurunan, dari Rp 24 miliar tahun 2015 menjadi Rp 5 miliar tahun 2016. Padahal, kata Mahalli, NTB telah mampu mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama empat kali berturut-turut. ‘’Saya tidak akan terima kalau ada anggota DPR/DPD RI dengan berbagai alasan tim anggaran pemerintah tidak mencantumkan itu. Dia harus menanyakan. Artinya keberpihakan teman-teman wakil kita itu kita pertanyakan. Tidak ada artinya Pak Farouk sebagai Wakil Ketua DPD tiap bulan ke sini pidato kiri kanan. Pak Fahri Hamzah juga itu, ndak ada artinya. Kita tak butuh itu. Yang kita butuh hasil kerja riil dia,”pungkasnya. Mahali mengungkapkan, sepanjang sejarah, baru kali ini anggaran yang diperoleh NTB dari pusat terjadi penurunan. Sepanjang sejarah, tumben ada pimpinan DPD mauapun DPR RI dari NTB. Tapi kok begitu mereka jadi pimpinan anggaran kita turun. Kita tak perlu prestise, yang dibutuhkan masyarakat NTB adalah prestasi membangun, yang dibuktikan kemanfaatan nyata bagi masyarakat,”tandasnya. (nas)


Jumat, 6 November 2015

Hujan Debu Vulkanik, Cahaya Matahari Terhalangi Mataram (Suara NTB) Dampak dari pergerakan debu vulkanik letusan Gunung Baru Jari semakin meluas. Campuran antara debu dan asap menyelimuti langit di beberapa daerah di NTB. Hal ini membuat pancaran sinar matahari terhalangi. Menurut Forcester Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas I Kediri, Adi Ripaldi, M. Si., yang ditemui di kantor BMKG Kediri, Kamis (5/11), mengatakan, terhalanginya sinar matahari oleh debu vulkanik membuat suhu udara tidak terlalu panas. Jika dibandingkan dengan suhu udara sebelum meluasnya pergerakan debu vulkanik. Suhu udara sementara di NTB hingga siang kemarin (5/ 11) berada di 31.3 derajat Celsius. “Biasanya sebelum debu vulkanik meluas, suhu udara di kisaran 33 sampai dengan 34 derajat Celsius,” ujarnya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pergerakan debu vulkanik dari Gunung Baru Jari. Campuran antara vog and smoke (debu dan asap). Debu vulkanik bercampur dengan awan. Dan menutupi cahaya sinar matahari. “Pancaran sinar matahari tidak maksimum, tertutup campuran vog and smoke, kabut dan debu. Artinya, adanya percampuran antara debu dan asap vulkanik. Secara iklim itu membuat suhu udara tidak terlalu panas,” ujar Adi Ripaldi. Namun, ia mengingatkan ketika debu mulai turun, adanya ancaman Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Akibat menghirup udara yang tercampur dengan debu vulkanik. Selain itu, jika turun hujan saat debu vulkanik masih menyelimuti langit. Hal itu akan menurunkan hujan asam. Hujan asam terjadi karena percampuran air hujan dan debu vulkanik. Sangat berbahaya bagi kesehatan karena sangat kotor. Berdasarkan pantauan Citra Satelit Cuaca Himawari Gn. Rinjani, yang diperbarui 5 November 2015, pukul 06.00 Wib pergerakan debu vulkanik menuju ke arah Barat – Barat Daya. Daerah-daerah yang terdampak, antara lain Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah bagian Selatan, dan beberapa daerah di sekitar itu.

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Rp 5 Triliun Lebih Dana Pusat Mengendap Mataram (Suara NTB) Hingga 3 November 2015 lalu, realisasi belanja pemerintah pusat dan dana transfer di NTB masih berada pada titik yang mencemaskan. Tak kurang dari Rp 5 triliun dana yang berasal dari APBN belum direalisasikan. Sementara, penghujung tahun anggaran sudah di depan hidung. Saat tahun anggaran efektif hanya menyisakan sekitar satu bulan saja, jika dihitung berdasarkan hari kerja, realisasi belanja kita justru masih rendah. Data yang disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Provinsi NTB, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan RI, Taukhid, Kamis (5/11) kemarin memperlihatkan itu. Berdasarkan data tersebut, pagu belanja pemerintah

pusat Tahun Anggaran 2015 di Wilayah NTB sebesar Rp 8,84 triliun. Namun, realisasi hingga 3 November baru mencapai 60,01 persen atau Rp 5,3 triliun. Dengan kata lain, terdapat dana Rp 3,5 triliun lebih yang belum direalisasikan alias masih mengendap di sisa tahun anggaran ini. Realisasi dana transfer (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Transfer Penye-

suaian dan Dana Desa) ke Wilayah NTB masih lebih baik. Dari pagu sebesar Rp 12,21 triliun, realisasi dana transfer hingga saat ini telah mencapai Rp 10,62 triliun atau 86,94 persen. Jika dikalkulasi, terdapat 1,59 triliun dana transfer yang masih mengendap. Ditambah pagu belanja pemerintah pusat, maka total dana yang mengendap di NTB tak kurang dari Rp 5 triliun lebih.

“Adapun penerimaan negara dari wilayah NTB yang tercatat dalam administrasi Kanwil kami sebesar Rp 3,0034 triliun,” ujar Taukhid. Jika ditengok berdasarkan jumlah dana tiap pemerintah daerah, Pemprov NTB mendapat pagu dana transfer mencapai Rp 2,286 triliun dan baru terealisasi sebesar Rp 1,845 triliun. Kabupaten Lombok Barat memperoleh pagu sebesar Rp 1,060 triliun dan terealisasi sebesar Rp 939,3 miliar. Kabupaten Lombok Tengah Rp 1,363 triliun dengan realisasi Rp 1,23 triliun. Lombok Timur memperoleh pagu dana transfer Rp 1,69 triliun dan telah terealisasi Rp 1,505

triliun. Kabupaten Bima memperoleh Rp 1,218 triliun dan realisasinya Rp 1,070 triliun. Sumbawa punya pagu dana Rp 1,129 triliun dan sudah terealisasi Rp 999,2 miliar. Dompu kebagian Rp 791,2 miliar dan sudah terealisasi Rp 699,28 miliar. Sumbawa Barat kebagian Rp 624,9 miliar dan terealisasi Rp 529 miliar lebih. Lombok Utara memperoleh Rp 527,5 miliar dan terealisasi Rp 460,6 miliar. Kota Mataram memperoleh Rp 870,9 miliar dan terealisasi Rp 781,7 miliar. Kota Bima mendapat jatah Rp 652,7 miliar dan sudah merealisasikan Rp 558,8 miliar. (aan)

Masyarakat Merasakannya Masyarakat banyak yang merasakan dampak dari pergerakan debu vulkanik letusan Gunung Baru Jari. Dari pantaun Suara NTB di daerah Mataram, hujan debu vulkanik sudah terasa. Kendaraan-kendaraan yang diparkir dijatuhi oleh serpihan debu vulkanik. Butiran-butiran debu juga terlihat di beranda-beranda rumah. Di media sosial, banyak juga keluhan terkait dengan hujan vulkanik. “Saat saya naik sepeda motor, mata terasa seperti kelilipan. Udara juga rasanya tidak bersih, padahal saat itu masih pagi,” ujar Sinta. Di sejumlah simpang empat di Kota Mataram, juga terlihat sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, membagikan masker kepada pengendara sepeda motor. “Kami membagikan masker ini agar para pengendara terlindungi dari debu vulkanik saat berkendara,” ujar seorang petugas BPPD Kota Mataram saat memberikan pengumuman menggunakan pengeras suara di simpang empat jalan Majapahit, Kamis (5/11). (ron)

Acam Kesehatan, Waspadai Abu Vulkanik Mataram (Suara NTB) Saat ini Lombok tengah dilanda musibah dengan erupsinya Gunung Baru Jari. Abu vulkanik yang disemburkan oleh aktivitas gunung itu kini sudah menyebar. Akibatnya dapat mengancam kesehatan masyarakat jika tidak segera diantisipasi. Terutama paru-paru karena berkaitan dengan pernapasan. “Masyarakat harus menggunakan masker, dan sumur harus ditutup sementara. Kalau sudah terkena abu vulkanik, air itu jangan sampai diminum. Karena itu sangat berbahaya bagi tubuh. Hari ini (Kamis) kami sudah membagikan 5000 masker kepada masyarakat agar tidak menghirup abu vulkanik,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB drg. Eka Junaedi kepada Suara NTB, di Mataram, Kamis (5/11) kemarin. Abu atau debu vulkanik sangat berbahaya bagi kesehatan terutama pernapasan jika terhirup. Selain itu material hasil erupsi Gunung Baru Jari itu juga bisa menimbulkan masalah bagi mata dan kulit manusia. Debu vulkanik yang halus dan berukuran sangat kecil, yaitu kurang dari 10 mikron, berpotensi mengganggu pernapasan. Bahkan, debu berukuran kurang dari 5 mikron dapat menembus saluran pernapasan bagian bawah atau organ paru-paru. Dampak kesehatan yang terjadi akibat debu vulkanik bisa bersifat akut maupun kronis. Efek akut bisa terjadi dalam waktu singkat, sedangkan efek kronik bisa timbul setelah material vulkanik dalam jangka waktu panjang, atau bertahuntahun. Meskipun demikian, Eka Juanedi melihat abu vulkanik yang dihasilkan Baru Jari masih dalam batas yang bisa diantisipasi menggunakan masker dan alat bantu lainnya. Berapa gejala yang dapat timbul pada pernapasan setelah menghirup debu vulkanik antara lain iritasi saluran pernapasan, sekresi dahak meningkat, iritasi dan radang pada tenggorokan, batuk kering, dada sakit dan kesulitan bernapas, serta gejala asma. Jika masyarakat mengalami gejala tersebut, segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mencegah efek yang lebih buruk akibat abu vulkanik. (lin)

(Suara NTB/ist)

SERAHKAN DOKUMEN - Penyerahan dokumen usai penandatangan KUA PPAS RAPBD 2016 oleh Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi kepada Ketua DPRD NTB, H. Umar Said disaksikan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri, Wakil ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, Kepala BPKAD, Iswandi dan Kepala Bappeda NTB, Chairul Mahsul.

Dewan dan Eksekutif Bantah Pembahasan RAPBD 2016 Dikebut Mataram (Suara NTB) Kalangan DPRD NTB dan eksekutif menargetkan pembahasan RAPBD 2016 akan tuntas pada 30 November mendatang. Baik Dewan maupun Pemprov NTB membantah jika pembahasan RAPBD 2016 ini dikebut hanya untuk mengejar target pada 30 November 2015 itu. “Ndak (dikebut). Ini masih dalam batas normal saya kira. Artinya, pembahasan ini berjalan normal,” kata Wakil Gubernur NTB, H. Muh. AMin, SH, M.Si dikonfirmasi usai penandatangan KUA-

PPAS RAPBD 2016 di kantor Gubernur, Kamis (5/11) siang kemarin. Dikatakan, dengan ditandatanganinya Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) RAPBD 2016, maka selanjutnya akan dibahas di tingkat Dewan. ‘’Insya Allah tanggal 30 November akan ditetapkan APBD murni 2016,”ujarnya. Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm mengatakan KUA-PPAS diterima Dewan pada akhir Oktober lalu. Kemudian Dewan

terus melakukan pembahasan maraton pagi, siang dan malam sehingga disepakati KUA PPAS ini. “Mulai dari minggu kemarin kita bahas. Pimpinan ini berganti-ganti saking lelahnya. Mungkin hari ini Pak Umar pimpin, besok saya, keesokannya Pak Mahalli. Karena cepat ini juga tak mengurangi kualitas dari pembahasan KUA PPAS,”jelasnya. Dewan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), kata Mori menyadari betul pentingnya pembahasan KUA PPAS ini. Sehingga dis-

epakati postur KUA PPAS 2016. Ia menyebutkan, dalam KUA PPAS 2016, terjadi penurunan penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat seperti DAK dan Dana Insentif Daerah (DID). Sebenarnya DAK kata Mori tak terjadi penurunan, namun terjadi kenaikan yang sangat kecil hanya Rp 42 miliar. Sementara DID menurun sebesar Rp 19 miliar, dari Rp 24 miliar tahun 2015 menjadi Rp 5 miliar tahun 2016. Akibat penurunan penerimaan dana perimbangan itu, postur RAPBD

NTB 2016 hampir mendekati Rp 3,5 triliun, menurun dibandingkan APBDP 2015 yang mencapai Rp 3,6 triliun lebih. ‘’Tapi ini kita masih lakukan pembahasan. Setelah KUA PPAS dilakukan penandatanganan, pembahasan nanti seperti biasa akan dilakukan di komisi masingmasing. Lebih dalam komisi bahas secara teknis. Mungkin bisa saja ada kenaikan lain dari sisi postur PAD kita,’’ucapnya. Politisi Gerindra ini mengatakan, akibat penurunan ini maka otomatis ada penyesuaian belanja di masing-masing SKPD. Ia mengatakan, nantinya tak semua SKPD akan terjadi penurunan belanja karena ada juga SKPD yang akan naik anggarannya seperti Biro Umum, Biro Humas dan Protokol, termasuk BPKAD. Namun ada juga SKPD seperti Bappeda yang akan mengalami penurunan. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Setda NTB, Ir. H. Iswandi, M. Si mengatakan dalam KUA PPAS RAPBD 2016 untuk pendapatan daerah mencapai Rp 3,498 triliun, sedangkan belanja daerah berjumlah Rp 3,454 triliun. Direncanakan RAPBD ini akan dibahas dan ditetapkan paling lambat 30 November 2015 mendatang. Iswandi menjelaskan, untuk RAPBD 2016, terdapat penurunan pendapatan sekitar 1,6 persen atau sekitar Rp 57 miliar dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp 17,155 miliar, serta Dana Insentif Daerah (DID) yang semula berjumlah Rp 24 miliar lebih menjadi Rp 5 miliar untuk tahun 2016. (nas)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.