HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 226 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
JUMAT, 6 DESEMBER 2013
(Suara NTB/ars)
GENDONG - Seorang Anggota TNI menggendong warga melintas di lokasi banjir.
C.01.08.13
BANTU - Perahu karet Basarnas diterjunkan untuk membantu mengevakuasi barang barang berharga dan warga. PUTUS - Jalur by pass tepatnya di Desa Sulin yang terputus akibat meluapnya sungai yang melintasi desa tersebut
Banjir dan Longsor Landa Lobar Giri Menang (Suara NTB) Hujan yang mengguyur Pulau Lombok sejak Rabu (4/12) malam hingga Kamis (5/12) kemarin, mengakibatkan lima desa (delapan dusun) di wilayah Lombok Barat (Lobar) terendam banjir . Tidak saja banjir, satu desa juga dilanda longsor. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun ratusan warga terpaksa dievakuasi karena rumahnya terendam air. Empat desa yang dilanda banjir masing-masing, Desa Perampuan Timur, Desa Karang Bongkot, Desa Suka Makmur, Desa Banyumulek dan Desa Kuripan Selatan. Sementara longsor terjadi di
terbawa bajir. Di temui di lokasi banjir, Sanudin salah seorang warga Dusun Parampuan Timur, Desa Karang Bongkot Kecamatan Labuapi mengatakan, hujan terus menerus menye-
Akses Jalur ’’By pass’’ BIL Sempat Putus
Bambang Prihartono
(suara NTB/ist)
Daerah Lain Cemburu
SELAIN merendam ratusan rumah dan sejumlah fasilitas umum, banjir yang menerjang sejumlah desa di Lombok Barat (Lobar), juga mengakibatkan akses transportasi jalur by pass tujuan atau dari Bandara Internasional (BIL) sempat terputus akibat sungai di Desa Sulin, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah (Loteng) air meluap hingga ketinggian 2 meter. Faktor rendahnya lokasi jalan ini mengakibatkan air mudah naik ke badan jalan lebih-lebih di daerah hulu sungai posisinya lebih tinggi, ditambah banyaknya tanaman pisang dan akitivitas warga di sekitar sungai. Meluapnya sungai di Desa CABUT POHON PISANG - Seorang Sulin ini sempat memutuspetugas diturunkan menggunakan alat kan arus lalu lintas di jalur khusus untuk mencabut pohon pisang by-pass BIL. yang berada di pinggir Sungai Sulin. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/her) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Mataram (Suara NTB) mantan Sekretaris KPU Kota Lalu Mahsun secara tertu12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Isyarat kasus dugaan pe- Mataram, Lalu Mahsun dim- tup di ruang Pidsus Kejati 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 nyimpangan dana hibah intai keterangan penyidik Ke- NTB. Penyidik mencecar 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 KPU Kota Mataram tidak jati NTB. Kesaksiannya dikon- saksi dengan puluhan pert12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 akan berhenti sampai satu frontir dengan keterangan man- anyaan tahap pertama, se12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 tersangka saja, ditunjukkan tan Bendahara, SLM yang jak pukul 09.00 Wita, ke12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 dengan gencarnya pemerik- ditetapkan sebagai tersangka mudian istirahat pukul 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 saan saksi – saksi tambah- dalam kasus ini. 12.00 Wita. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 an. Kamis (5/12) kemarin, Permintaan keterangan Bersambung ke hal 5 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
Mantan Sekretaris KPU dan Tersangka Dikonfrontir
NU NTB Netral
Tegaskan Tak Dukung Calon DPD Tertentu
HL. Winengan
Giri Menang (Suara NTB) Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) NTB, HL. Winengan menegaskan bahwa organisasi NU bersifat netral tak mendukung calon DPD RI tertentu dalam Pemilu 2014 mendatang . Ia menampik isu yang akhir-akhir ini beredar bahwa keluarga besar NU mendukung salah satu calon tertentu. ‘’NU netral, tidak mendukung calon DPD RI tertentu. Jadi isu-isu yang selama ini beredar tidak benar kalau NU mendukung calon tertentu,’’ tegas HL. Winengan, Rabu (4/11). NU jelasnya selaku organisasi besar di Indonesia dan khususnya NTB tak terkontaminasi dengan politik. Bersambung ke hal 5
C.03.08.13
TO K O H PEMERINTAH pusat resmi menjadikan NTB sebagai pilot project program Provincial Road Improvement and Maintenance Program (PRIM) yang merupakan program hibah Pemerintah Australia. Pada tahap pertama 2013-2015, NTB akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 269 miliar lebih, setelah itu mendapatkan hibah sekitar Rp 122 miliar lebih. Bersambung ke hal 5
Desa Lembah Sempage. Sementara kerugian yang timbul akibat bencana alam itu, nilainya belum bisa dihitung. Untuk sementara, warga baru melaporkan kehilangan barang dan ternak yang hanyut
KK rumahnya terendam. Hal ini karena tanggul Sungai Babak jebol sepanjang 3 meter. Namun, warga setempat tidak dievakuasi lantaran air sudah surut. Di dusun ini, air sempat mencapai ketinggian dua meter, hingga leher orang dewasa. Namun, perlahan air tersebut surut. Bersambung ke hal 5
babkan Kali Babakan yang melintas di desa itu meluap dan membanjiri rumah warga. ‘’Di desa kami ini setiap tahun terjadi banjir. Mungkin karena saluran air yang kecil serta perkampungan yang dekat dengan kali,’’ ujarnya, Kamis (5/12). Air mulai naik hingga masuk ke rumah warga saat subuh. Warga terpaksa berhamburan ke luar rumah menyelamatkan diri. Di Dusun Pengodong, Desa Banyumulek, sedikitnya 170
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
SUARA MATARAM
Halaman 2 (Suara NTB/yan)
Relokasi Bertahap KEBERADAAN pemukiman di pinggir pantai, memiliki risiko yang tinggi apabila sewaktu–waktu cuaca buruk terjadi. Terlebih, masyarakat di Kelurahan Bintaro, yang sebagian besar sebagai nelayan dan bermukim di pinggir pantai. Sehingga pemerintah berencana merelokasi secara bertahap masyarakat setempat. Lurah Bintaro, H. L. Muksin yang dikonfirmasi, Kamis (5/12) kemarin mengatakan, sebagian besar masyarakat di Kelurahan Bintaro, yakni di Lingkungan Bugis berprofesi sebagai nelayan. Profesi tersebut membuat masyarakat lebih nyaman untuk tinggal di pinggir pantai. Namun melihat kondisi alam atau cuaca, pihaknya akan melakukan relokasi secara bertahap kepada warga yang tinggal di pinggir pantai. “Kita sedang mengusahakan masyarakat yang belum pindah, secara akan bertahap akan kita relokasi,” terangnya. Menurutnya, pihaknya merasa terkendala dengan penolakan warga yang hendak direlokasi. Alasannya, takut kehilangan mata pencaharian dan harus jauh dari keluarganya. Bagaimana pun juga tambahnya, masyarakat harus bisa beradaptasi dengan lingkungan setempat. “Mau bagaimana lagi, mereka (warga, red) harus bisa beradaptasi,” cetusnya. Ia menyebutkan pada tahun 2013, sedikitnya delapan warga yang telah direlokasi, tiga berasal dari kampung Bugis dan lima dari Bintaro Jaya. Kedelapan warga tersebut, kondisi rumahnya sudah parah sehingga harus direlokasi. Muksin menjelaskan, pada awalnya kondisi rumah warga tidak seperti sekarang ini, tetapi setelah lama mengikis tanah sehingga jarak laut dan rumah warga lebih dekat. “Awalnya dulu tidak begini,” katanya. Setelah menempati rumah baru, Ia berharap masyarakat lebih hidup nyaman, layak dan aman. Y ang terpenting warga bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya dan tidak menjadikan alasan jarak rumah dan tempat bekerja jauh. (cem)
H. L. Muksin
Berikan Pelayanan Maksimal TERBENTUKNYA SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) baru bernama BPMPPT (Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu) rupanya memunculkan harapan positif banyak pihak. Anggota Komisi I DPRD Kota Mataram, I Nyoman Y ogantara misalnya. Dengan terbentuknya BPMPPT yang satu pintu dan satu atap, ia berharap dapat mempermudah masyarakat dalam memperoleh izin yang dibutuhkan. ‘’Supaya tidak diover kesana kemari lagi. Biar jadi satu pintu dan satu atap, itu intinya,’’ cetusnya kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Kamis (5/12) kemarin. Karena, model perizinan dengan banyak pintu, apalagi banyak meja, dapat menjadi penghambat masuk investasi di Kota Mataram. Sebaliknya, kalau sudah menjadi satu atap dan satu pintu, Y oga, demikian sapaan akrabnya, yakin perizinan akan selesai lebih cepat. Perizinan yang mudah dan cepat, sambung politisi PDI Perjuangan ini, akan merangsang masuknya investor. Dengan kehadiran BPMPPT, kata Y oga, pola penyelesaian perizinan tidak lagi diurus di masing-masing SKPD. Disamping itu, yang tidak kalah pentingnya, ia berharap dapat terwujud pelayanan perizinan yang bebas pungli (pungutan liar). ‘’Semoga ini bukan hanya harapan tetapi dapat menjadi nyata (perizinan bebas pungli, red),’’ ujarnya. Untuk bisa mewujudkan hal ini, ia mengimbau masyarakat supaya tidak membuka peluang terjadinya pungli. Misalnya, seperti apa mekanisme yang berlaku dalam pengurusan sebuah izin, maka masyarakat harus mematuhinya, tanpa ada upaya-upaya lain di luar mekanisme yang berlaku. Karena, hal-hal semacam ini memicu peluang terjadinya pungli. Komisi I, lanjut Y oga, akan terus mengawasi pelaksanaan perizinan yang dilaksanakan BPMPPT nantinya. Eksekutif dalam hal ini diminta menunjukkan komitmen mewujudkan pelayanan perizinan yang mudah, murah dan cepat. Komitmen ini tentu harus ditunjukkan dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. ‘’Kalau sudah satu atap, satu pintu, apa yang menjadi kendala. Waktu masih satu atap saja memang iya. Mungkin ada kendala di perjalanan dan sebagainya,’’ terang Y oga. Sekarang, dengan telah menjadi badan yang satu atap dan satu pintu, maka teg a s Y oga, tidak ada lagi alasan keterlambatan p r o s e s penyelesaian perizinan. (fit)
I Nyoman Yogantara (Suara NTB/fit)
PENGUNDIAN - PKL mengundi nomor lapak yang akan ditempati di kawasan eks Pelabuhan Ampenan. Penyerahan lapak dengan pengundian nomor ini dihajatkan agar para PKL tidak berebutan lokasi dan agar berkeadilan di antara sesama pedagang.
Setelah Diundi
Wakil Walikota Larang Pedagang Saling Tukar Nomor Lapak Mataram (Suara NTB) Setelah 50 orang pedagang eks Pelabuhan Ampenan diberikan lapak dagangan baru melalui pengundian nomor lapak, para pedagang diminta untuk konsisten berjualan di tempat yang sesuai dengan nomor undian. Para pedagang dilarang saling tukar-menukar nomor lapak antar sesama pedagang. Demikian ditegaskan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana pada saat acar serah terima lapak untuk para PKL eks Pelabuhan Ampenan, Kamis (5/12) di Kantor Kelurahan Ampenan Tengah, Ampenan. “Tidak usah ditukar-tukar. Dimanapun lapaknya, semua punya peluang.Terpentingparapedagang berusahadenganbaik-baik,”pesannya.Mohanjugamengatakanproses pengundian yang dilakukan bertujuan agar tidak ada perebutan lapak antar pedagang. “Biar adil. Semua sama saja,” cetusnya. Di belakang lapak juga telah dibangun play ground dan taman di sekitar lapak. Dengan adanya dua fasilitas ini, dimanapun PKL mendapatkan lapak mempunyai peluang yang sama. Tinggal bagaimana kreativi-
tas para PKL di dalam berjualan. Para PKL juga didorong untuk kreatif dalam memilih jenis makanan yang dijual, jangan sampai semua pedagang menjual jenis makanan yang sama.”PKL harus mulai berpikir untuk berkreativitas dalam berjualan. Jangan seragam yang dijual. Jangan hanya jual kopi semuanya,” pesannya. Wakil Walikota juga mengingatkan kepada para PKL untuk tidak menyekat lapak yang sudah diberikan. Nantinya pemerintah yang akan melakukan penyekatan
karena sudah diprogramkan. Pemerintah kota (pemkot) Mataram berencana untuk menyekat lapak denganmenggunakankacasehingga terlihat lebih indah dan rapi. Disamping itu para PKL juga diingatkan untuk tidak menambah lapak dengan berbagai ornamen. Dalam kesempatan tersebut, para PKL juga diwajibkan untuk menandatanganisuratpernyataan. Dalam surat pernyataan tersebut tertera hak, kewajiban, dan larangan-larangan yang harus dipatuhi pedagang. Hak para PKL ada dua
Lagi, Sayap Bendung Babakan Jebol Mataram (Suara NTB) Lebatnya hujan yang mengguyur Kota Mataram Rabu petang (4/12), mengakibatkan sayap bendung di Lingkungan Babakan Timur Selatan jebol. Kerusakan penyangga air tersebut, dikarenakan kapasitas air yang tidak bisa tertampung. Ironisnya, kerusakan itu sudah terjadi tiga kali. Informasi yang dihimpun Suara NTB, jebolnya sayap bendung terjadi pada pukul 05. 00 Wita. Praktis air masuk ke pekarangan dan bahkan rumah penduduk. Salah seorang warga Babakan Timur Selatan Hirsan, ditemui di lokasi Kamis, (5/12) mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 05.00 wita. Masyarakat kaget dan langsung menyelamatkan diri dan barang – barangnya. “Tadi ketika subuh itu dia jebol,” terangnya. Hirsan menambahkan beberapa pemukiman dan sekolah terkena dampak, sehingga aktivitas warga terganggu. Katanya, sebelum terjadi peristiwa tersebut, air biasanya mengalir menuju Pagutan dan Dasan Cermen tapi sekarang kedua lingkungan tersebut kekeringan, karena sedimentasi dan tumpukan sampah. “Sekarang Pagutan dan Dasan Cermen kekeringan,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan
(Suara NTB/cem)
JEBOL - Sayap Bendung di Lingkungan Babakan Timur Selatan, Sandubaya, Kota Mataram, jebol akibat hujan Rabu petang (4/12). Umum (PU) Kota Mataram, Mahmuddin Tura dihubungi lewat telepon mengakui terjadi kerusakan atau jebolnya sayap bendung di Babakan Timur. Peristiwa tersebut terjadi karena sayap bendung tidak mampu menahan volume air. Mahmuddin Tura menambahkan pihaknya akan segera melakukan perbaikan serta berkoordinasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS)
wilayah NTB, untuk membuat beronjong sebagai antisipasi. Ia membantah peristiwa serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Ia mengatakan tanggul di Kelurahan Babakan panjangnya 100 meter. Hanya saja beberapa tahun lalu, terjadi kerusakan tapi di tempat yang berbeda. “Memang dulu di sana, tapi di sebelah timur yang rusak bukan sekarang ini,” kilahnya. (cem)
yaitu; untuk menjaga keamanan lapak hanya diperkenankan satu orang bermalam dan jam berjualan dari jam 08.00-22.00 WITA. Sementara itu Wakil Walikota juga membacakan beberapa kewajibanyangharusdipenuhiparapedagang diantaranya; beban listrik jadi tanggunganmasing-masingpenggunalapak,menjagakebersihanlapak, menyediakan bak sampah, dan segala pembiayaan yang timbul menjadi kewajiban pengguna lapak. Terkait listrik, Mohan meminta para PKL untuk berembug. “Saya tidak inginlihatsidesemuaributgara-gara listrik dan semua harus saling sepakat masalah listrik. Instalasi sudah ada. Listrik sudah on, tinggal dipakai saja,” ujarnya. Dalam klausul larangan, ada beberapahalyangharusdipatuhiyaitu tidakmembukausahayangmengarahpadaperjudian,penggunaanus-
aha lapak tidak diperkenankan untuk kegiatan hiburan karaoke, dilarang memperjualbelikan minuman beralkohol, lapak tidak boleh dipindahtangankanataudiperjualbelikan, tidak boleh menambah atau merubah bangunan lapak, tidak boleh memasang spanduk, stiker, dan sponsor di sekitar lapak, tidak melakukan tindakan asusila, tidak memperjualbelikan atau menggunakanobatterlarang. Mohanjugamenegaskanwalaupun malam minggu, PKL tidak bolehberjualanmelebihibataswaktu yang ditentukan yaitu sampai jam 10 malam. Semua harus menaati semua perjanjian yang telahterteradalamsuratpernyataan. Untuk memantau aktivitas para PKL, akan ada aparat dari Satpol PP, TNI, dan Polri yang akan tetap standbye berjaga di kawasan eks Pelabuhan Ampenan. (yan)
Sampah Pasar akan Dibuat Kompos Mataram (Suara NTB) Produksi sampah yang terdapat di pasar-pasar tradisional di Kota Mataram akan dijadikan bahan baku pembuatan pupuk kompos. Selain untuk mengurangi produksi sampahyangakandibuangketempat pembuangan akhir (TPA), program ini juga ditujukan agar sampah-sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi produk ekonomis. KepalaBidangPelayananDinas KebersihanKotaMataram,H.Muzaharmengatakanditahun2014nanti pihaknya mewajibkan agar ada pemilahan sampah di pasar-pasar tradisional di kota Mataram. Hal ini sesuaiamanatUUNomor18Tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah. Dalam Pasal 13 UU Nomor 18 Tahun2008disebutkanbahwapengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,kawasankhusus,fasilitasumum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah. Dalam hal pemilahan sampah di pasar-pasar tradisional ini, Muzahar mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag). “Kami sudah berkoordinasi dengan BLH mungkin akan disiapkan masing-masing delapan orang petu-
gas untuk menangani pasar secara keseluruhan. Ini dulu untuk tahap pertama,” terangnya, Kamis (5/12). Delapan petugas ini nantinya tidak hanya bekerja sendiri, tetapi juga akandibantuolehparapetugaspasar. Menurutnya selama ini pemilahan sampah organik dan anorganik di pasar-pasar tradisional belum maksimal. Walaupun di beberapa pasar telah ditempatkan tempah sampah khusus untuk sampah organik dan anorganik. Tapi karena rendahnyakesadarandaripedagang untuk membuang sampah sesuai jenisnya, hal itu tidak berjalan maksimal. Terkait kebersihan pasar tradisional, pemerintah kota (pemkot) Mataramakanmenggandengpihak ketigakhususuntukmenanganikebersihan pasar tradisional. Satu tahun pertama, pemkot akan menjadikan pasar Pagesangan sebagai percontohan penanganan kebersihannya dilakukan pihak ketiga. Hal ini disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana belum lama ini. Setelah satu tahun ke depan, program ini dinilai berhasil, maka akan dilanjutkan dengan pasarpasar tradisional di kota Mataram. Dengan dilibatkannya pihak ketiga, pemkot Mataram bisa melihat bagaimana pola penanganan manajemen pasar yang baik.(yan)
PKL Apresiasi Sistem Pengundian
Tak Masalah Dibatasi Jualan Sampai Pukul 22.00 Wajah puluhan PKL yang berjualan di eks Pelabuhan Ampenan terlihat sumringah memasuki aula pertemuan di Kantor Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kamis (5/12) kemarin. Mereka tampak semangat mengikuti pengundian nomor lapak yang dibagikan oleh Pemkot Mataram. Mereka akan segera menempati lapak baru di areal eks Pelabuhan Ampenan yang telah dibangun Pemkot Mataram. Meskipun belum sepenuhnya selesai dan rombong untuk berjualan masih dipesan di Surabaya, namun lapak sudah bisa ditempati. SEBELUM para PKL menempati lapak baru, agar tak terjadi rebutan, dilakukan sistem pengundian nomor lapak. Para PKL akan menempati lapak sesuai dengan nomor yang mereka dapatkan. Tidak hanya mengundi nomor lapak, para PKL juga menandatangani surat pernyataan yang berisi tiga klausul yang harus dipatuhi yaitu hak, kewajiban, dan larangan. Para PKL mengakui mengapresiasi langkah pemkot yang memberlakukan sistem pengun-
dian. Hal ini untuk menghindari upaya perebutan dari setiap PKL yang ada. Karena setiap PKL pasti menginginkan lokasi yang strategis untuk berjualan. “Pengundian ini cukup bagus. Kami setuju saja. Biar tidak keliru. Tidak saling berebutan dan berantem,” ujar Kartika Sari, salah satu PKL eks Pelabuhan Ampenan. Dalam pengundian tersebut, Sari mendapatkan nomor lima. Nomor berapapun tidak masalah baginya asalkan mendapatkan lapak
sebagai tempat berjualan. Sesuai dengan arahan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana agar para PKL tidak menjual jenis makanan dan minuman yang seragam, Sari berencana untuk menjual jus buah. Hal ini sebagai alternatif bagi para pengunjung dalam memilih makanan dan minuman. Terkait larangan keras menjual miras dan membuka usaha karaoke di eks Pelabuhan Ampenan, Sari sangat sepakat. Karena selama ini banyak orang takut berkunjung karena ada penjual miras disana. “Ndak boleh ada karaoke juga bagus karena suasana jadi tidak ribut. Itu juga kedengaran sampai kampung. Kadang sampai jam 3 malam dan kedengaran sampai rumah saya suara musiknya,” keluhnya. Sari juga merasa tak masalah aktivitas pedagang dibatasi sampai pukul 22.00. Terpenting suasana disana tetap kondusif, keamanan terjaga, dan tidak ada perkelahian yang memang kerap terjadi. Hal yang sama juga dikatakan
(Suara NTB/yan)
DIBANGUN - Lapak PKL yang dibangun Pemkot Mataram di eks PelabuhanAmpenan.ParaPKLakansegeradirelokasiketempatini. PKL lainnya, Ikral. Ia mengatakan tidak masalah dengan sistem pengundian. “Tidak masalah yang penting dapat tempat berjualan biar ada tambahan penghasilan untuk makan anak isteri,” ujarnya. Dalam pengundian kemarin, pria yang biasa disapa Lala ini mendapatkan nomor lapak 36. Rencanananya ia akan berjualan berbagai jenis minuman segar sepertitehkemasan,minumankaleng, jus, dan lainnya. Sementara isterinya akan menjual nasi kuning. Terkait hak, kewajiban, dan
berbagai larangan yang telah disepakati, Lala menyatakan dirinya akan mematuhi. Terpenting baginya suasana di eks Pelabuhan Ampenan tetap aman dan para pedagang yang berjualan rezekinya mengalir lancar. Ia juga setuju dengan pelarangan menjual miras dan aktivitas karaoke. Terkait batasan waktu berjualan sampai pukul 22.00, ia juga tidak mempermasalahkan. “Tutup jam 10 juga tidak masalah. Lebih cepat lebih bagus biar bisa istirahat,” tandasnya. (yan)
SUARA NTB
Jumat, 6 Desember 2013
Halaman 3
”Terima Kasih Negeriku”
DJP Nusra Beri Penghargaan pada Wajib Pajak Loyal DIREKTORAT Jenderal Pajak (DJP) Nusa Tenggara (Nusra), Kamis (5/12) kemarin menggelar tax gathering bertema ”Terima Kasih Negeriku”. Menghadirkan lebih dari 100 Wajip Pajak (WP) yang tersebar di Pulau Lombok. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Lombok Raya. Kegiatan ini selain memberikan penghar-
gaan kepada WP loyal, perwakilan dari masing-masing Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, Mataram Barat, Mataram Timur, serta Praya ini, dimaksudkan sebagai ajakan untuk meningkatkan kepedulian membayar pajak, melalui penyampaian SPT tahunan. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang, dipungut berdasarkan norma-norma hukum,
untuk menutup biaya produksi barangbarang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum di negara ini. Peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan dan infrastruktur laut, darat dan udara, peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Semua ditopang dari pajak yang dibayarkan oleh WP pribadi maupun badan usaha.
FOTO BERSAMA - Kakanwil DJP Nusra, bersama Kepala KPP Pratama Mataram Timur, Barat dan Praya.
(Suara NTB/bul)
Pemerintah terus melakukan pembenahan di segala bidang, pemerataan kesejahteraan kepada masyarakat. Oleh karenanya, kesadaran membayar pajak dengan penerimaan yang maksimal oleh negara, akan sangat mendukung upaya pemerintah tersebut. “Atas dasar itu, secara khusus kita lakukan tax gathering sebagai bentuk penghargaan kepada wajib pajak yang selama ini setia membayar pajak. Media silaturahmi, sekaligus ajakan kepada seluruhnya untuk membayar pajak bagi kepentingan bangsa dan negara, khususnya di NTB,” terang Kepala Kantor Wilayah DJP Nusra, Cucu Supriatna. Untuk Nusa Tenggara, NTB dan NTT, secara umum target penerimaan hingga akhir tahun 2013 yang dibebankan secara nasional,sebesar Rp 4,1 triliun. Catatan terakhir, sudah terealisasi sebesar 63 persen, atau dinilaikan menjadi Rp 2,6 triliun. Di NTB, potensi pajaknya menurut Cucu sebesar Rp 2,3 triliun. Jika melihat hasil pembagian dari serapan pajak di tahun 2012 lalu. Akan tetapi, dari jumlah yang disebutkan, 60 persen lebih yang sudah dicapai. Sisanya, masih akan dituntaskan hingga akhir bulan tahun 2013 ini. Dari masing-masing KPP, disajikan datanya.untuk KPP Pratama Mataram Barat. WP Wajib SPT tahunan sebanyak 41.371, yang sudah menyampaikan SPT-nya sebesar 57 persen. Sisa 43 persennya menurut Cucu masih terus digenjot. Demikian halnya dengan KPP Mataram Timur, jumlah WP SPT Tahunan sebanyak 12.021. Realisasi penyampaian SPT sudah mencapai 64 persen, tersisa 36 persen. KPP Praya, WP yang be-
lum menyampaikan SPT-nya sudah hampir setengah, yakni 49 persen, dari yang sudah menyampaikan sebesar 51 persen. ‘’Sisanya yang belum menyampaikan SPT ini yang terus kita upayakan untuk penarikan pajaknya. Masih bisa dikejar agar target tahunan tercapai. Karena kecenderungannya, Oktober, November dan Desember hingga akhir bulan, disana banyak Bendaharawan yang membayar pajak yang sudah dipungut dari setiap transaksinya,”demikian Cucu Supriatna. Untuk mendongkrak pencapaiannya, Cucu menambahkan DJP menerapkan caracara baru kepada WP. Lebih praktis dan cepat. Diantaranya, dengan bekerjasama langsung denganKantor Pos untuk pembayaran pajak. Menerapkan billing system, dengan pembayaran melalui mesin ATM. Dalam hal ini, DJP sudah menggalang kerjasama dengan Bank Mandiri. “Dengan sistem online ini, wajip pajak sudah bisa langsung membayar pajak dari rumahnya atau kantornya,” demikian C u c u . (bul/*)
Cucu Supriatna (Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
SERAHKAN - Kakanwil DJP Nusra, Cucu Supriatna menyerahkan tanda penghargaan kepada WP.
UNDANGAN - Pengusaha atau WP yang diundang langsung pada Tax Gathering di Lombok Raya kemarin.
(Suara NTB/Humas Setda NTB)
HIBAH PRIM - Wagub NTB, H.M.Amin menandatangani perjanjian penerusan hibah PRIM program hibah Australian AID INDII di Provinsi NTB bertempat di Ruang Rapat Utama kantor Gubernur NTB, Kamis (5/12) kemarin.
NTB Komitmen Laksanakan Program Hibah Peningkatan Jalan Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si menegaskan, Pemprov NTB tetap berkomitmen untuk melaksanakan program Provincial Road Improvement and Maintenance Program (PRIM) yang merupakan program hibah peningkatan dan pemeliharaan jalan dari Pemerintah Australia. NTB, katanya, telah menetapkan Perda No. 5/ 2013 dan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 269,754 miliar untuk tahun anggaran 2013 -2015. Hal tersebut dikatakan Amin pada acara penandatanganan perjanjian penerusan hibah PRIM program hibah Australian AID Indonesia Infrastructure Initiative (INDII) di Provinsi NTB bertempat di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Kamis (5/12) kemarin. Pada tahap pertama, Australia akan memberikan hibah sekitar Rp 122 miliar lebih atau 40 persen dari total anggaran yang dilaokasikan Pemprov NTB selama tiga tahun. ‘’Kami akan berkomitmen melaksanakan ini. Untuk itu, seluruh jajaran dinas terkait, untuk melaksanakan program ini secara sungguh-sungguh, sehingga dapat memberikan ke-
manfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat,” harapnya. Hadir dalam penandatanganan perjanjian penerusan hibah PRIM dari pemerintah Australia tersebut Direktur Transportasi Bappenas, Ir. Bambang Prihartono, M.Sc, Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah Kemenerian Keuangan, Adriansyah, Head Of Infrstructure and Economic Departement Of Foreign Australian, Lachlan Pontifex dan beberapa pejabat dari pemerintah Australia lainnya. Pemprov, kata Amin sangat berharap program PRIM tersebut dapat mencapai tujuannya untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan dan pemeli-
haraan jalan. Mengingat besarnya biaya konstruksi jalan baru, sehingga melalui program PRIM ini akan diutamakan penyebaran pekerjaan penanganan jalan seluas mungkin. Dalam program PRIM tersebut, lanjutnya, beberapa yang akan dilaksanakan selama tiga tahun mendatang yakni program backlog dan pekerjaan minor, mencapai 589,07 Km. Kemudian program pemeliharaan jalan berkala jalan sepanjang 25,80 Km, dan rehabilitasi jalan sepanjang 30,85 Km. Selanjutnya, program pemeliharaan jalan secara rutin dengan swakelola pada tahun 2013 sepanjang 320,08 Km, tahun 2014 sepanjang 1.121,56 Km
dan tahun 2015 sepanjang 1.121,56 Km. Disebutkan, panjang jalan provinsi di wilayah NTB 1.772,27 Km. Pada tahun 2008, jalan provinsi dalam kondisi mantap sekitar 44,25 persen. Target capaian dalam RPJMD 2009-2013 adalah 65,78 persen, dan tercapai diakhir 2012 sebesar 66,02 persen. ‘’Menjadi keinginan kami di daerah, untuk terus melakukan peningkatan prasarana jalan, air minum, fasilitas kesehatan dan prasarana lainnya, secara cepat. Namun kami menyadari kondisi anggaran yang relatif terbatas, sementara pada sektor-sektor lainnya juga perlu mendapat perhatian dan pengalokasian dana,’’ terangnya. Sejauh ini, katanya, NTB telah menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menjaga jalan provinsi. Salah satu diantaranya pada tahun 2012 – 2013, telah dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 358 Km dengan anggaran sekitar Rp 500 miliar dari APBD I. (nas)
(Suara NTB/bul)
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Tuntaskan Program Unggulan Daerah
Pemerintah Harus Jemput Bola
Sumbawa Besar (Suara NTB) Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumbawa meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah daerah yang masih belum tuntas sampai sekarang. Terutama berkaitan dengan pendapatan dari investasi sektor pertambangan, IUP dengan mitra kerjanya, masalah perizinan investasi. Termasuk, pengembangan sektor unggulan daerah, seperti peternakan, perikanan, pertanian, kehutanan dan ekspor barang primer serta pariwisata.
(Suara NTB/use)
PENCURI - Aksi pencuri di rumah Hadi di Kota Bima saat ditinggal kerja. Pencuri berhasil membawa sejumlah bawang berharga dalam kejadian tersebut.
Pencuri Sasar Rumah Kosong Kota Bima (Suara NTB) Aksi pencurian rumah kosong di sejumlah tempat di Kota Bima beberapa hari terakhir mulai meresahkan warga. Tak tanggung-tanggung, dalam aksi tersebut korban mengalami kerugian materi yang cukup banyak. Salah satu rumah yang disatroni oleh pencuri yakni rumah PNS yang akrab di sapa Hadi (34) di BTN Sonco Tengge Kelurahan Dara Kecamatan Rasa NaE Barat. Rumah milik, Hadi, PNS lingkup Dikes Kabupaten ini disatroni pencuri saat jam kerja. Saat memasuki rumah korban, pencuri yang diperkirakan lebih dari satu orang mengobrak-abrik kamar tidurnya dan kamar tidur kakak iparnya. Namun, pencuri tak mengambil semua barang, seperti TV dan Kulkas melainkan hanya laptop yang terletak dalam kamar tidur, 3 unit HP dan dua buah jam tangan. Adik ipar Ashadi, Amirwahyi, ST, yang dikonfirmasi di rumah korban menuturkan, peristiwa tersebut baru diketahui saat pulang kerja. Sebelumnya, kondisi rumah dalam keadaan kosong. Pasalnya, semua berangkat ke kantor masing-masing untuk beraktivitas. Namun saat pulang, istri Hadi mendapati pintu rumah dalam kondisi terbuka. Setelah diperiksa rupanya terdapat bekas congkelan. “Waktu itu dia (istri Hadi, red) langsung sadar, kalau rumah baru saja kemalingan,” ujarnya. Situasi ini pun dikabarkan kepada Hadi yang saat itu masih menyelesaikan urusan kerja. Menurut Amirwahyi, peristiwa ini merupakan peristiwa pencurian kedua kali yang dialami Hadi. Sebelumnya, sekitar dua bulan lalu Hadi juga kehilangan satu unit sepeda motor. “Kalau sepeda motor yang dicuri sudah dilaporkan, tapi sampai sekarang belum ada perkembangan,” kata staf di BLH Kota Bima ini. Akibat dua peristiwa pencurian tersebut, pihaknya mengalami kerugian materi puluhan juta rupiah. Pihaknya juga sedikit menyesalkan terkait keamanan kawasan setempat yang tidak diantisipasi oleh pengelola. Pasalnya, sejak dibuka untuk dihuni beberapa tahun lalu, kawasan BTN ini belum ada security. Terlebih, kawasan setempat berada di pinggir jalan raya yang setiap malam juga digunakan sebagai arena balap liar oleh remaja. “Sejak banyaknya aksi balap liar, kawasan di sini memang mulai tidak aman lagi,” pungkasnya. Sementara yang terbaru tepatnya Kamis (5/12) sebuah rumah milik Dahlia di Lingkungan Mekar Sari Kecamatan Asakota juga disatroni maling. Saat itu, sekitar pukul 10. 00 WITA, Dahlia tengah menjemur pakaian. Saat menjemur pakaian, rumahnya dimasuki oleh dua orang pencuri yang membawa kabur uang tunai sebesar Rp 35 juta dan emas 32 gram. K apolsek Asakota Iptu Mulyono yang dikonfirmasi mengenai kasus pencurian tersebut saat ini tengah melakukan penyelidikan. Dijelaskannya, saat kejadian rumah sedang sepi. Sebenarnya korban berdua dengan anaknya hanya saja saat itu anaknya dititip di rumah tetangga. “Jadi pelaku leluasa masuk dan mengambil barang berharga milik korban,” terangnya. Saat itu, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mengidentifikasi TKP. (use)
Usut Dugaan Penyelewengan
Pemerintah Turunkan Tim ke SDN Ai Paya Sumbawa Besar (Suara NTB) Hasil pertemuan Komite dengan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa yang difasilitasi DPRD Sumbawa, Kamis (5/12) menghasilkan kesepakatan. Salah satu kesepakatan yang dilakukan adalah Pemkab segera menurunkan tim investigasi. Untuk mengusut dugaan penyelewengan dana oleh oknum kepala sekolah di SDN Ai Paya Kecamatan Tarano. Ketua Komite SDN Ai Paya, Asis Husen, menyebutkan beberapa item dugaan penyimpangan, yakni, pembangunan ruang perpustakaan yang diduga menyimpang dari gambar dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hal ini terlihat dari bahan yang digunakan untuk bangunan tersebut, yang di antaranya memakai seng bekas dan kayu dari pohon randu. Kasus lainnya, sisa DAK 2012 yang seharusnya untuk membangun rabat, malah digunakan untuk hal lain. Selain itu, adanya pembengkakan jumlah siswa, yang seharusnya berjumlah 107 menjadi 122 siswa yang berimbas pada kelebihan bantuan dana bagi siswa. Komite juga menyesalkan pemecatan Guru Tidak Tetap (GTT) oleh oknum kepala sekolah. “Kita sudah berusaha menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun, tidak ada respons, begitu pula saat kita lapor ke Diknas,” cetusnya. Kepala SDN Ai Paya, Jayusmansyah membenarkan dalam pembangunan itu menggunakan seng bekas. Tetapi sudah diganti dengan yang baru. Hal ini sebagai bentuk tanggapannya atas surat komite dan pemerintah. Sementara soal sisa DAK 2012 yang berjumlah Rp 11,821 Juta, telah digunakan untuk pembangunan jembatan dan gerbang sekolah, sesuai dengan besaran sisa DAK. Pada saat kepala sekolah wilayah Empang dan Tarano dikumpulkan di SDN 1 Empang sebelumnya telah dibahas untuk apa DAK yang diblokir ini digunakan. SDN Ai Paya dilemparkan tiga pilihan, keramik, rabat dan gerbang sekolah. “Untuk keramik, karena masih mulus, saya rasa itu tidak terlalu penting. Kemudian rabat yang dimaksud itu adalah rabat tempat jatuhnya air hujan dari teras, sekitar 1 meter. Saya pikir itu tidak ada gunanya. Yang saya pikir ada gunanya jembatan dan gerbang. Karena masih pagar bambu, hewan sering berkeliaran,” kilahnya. Untuk dugaan penggelembungan jumlah siswa, kondisi siswa di SDN Ai Paya, kerap berpindah-pindah sekolah keluar daerah. Tetapi sebelum ada surat pernyataan siswa itu diterima oleh sekolah tempat dia pindah, maka pihaknya belum berani mencoret nama siswa tersebut. Hingga tak heran, jumlah siswa tercatat 122 orang. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa, Sudirman Malik S.Pd, secara tegas akan menurunkan tim ke lapangan. Untuk melakukan investigasi dan evaluasi, sebagai bahan untuk mengambilan keputusan selanjutnya. Pemeriksaan juga dilakukan Inspektorat seperti disampaikan, Sekretaris Inspektorat Made Patriya S.AP, yang telah menerbitkan surat untuk dilakukan pemeriksaan khusus mulai 5–12 Desember mendatang. Ketua Komisi I DPRD Sumbawa Syamsul Fikri SAg, M.Si, pun meminta eksekutif menuntaskan persoalan ini dengan melakukan pemeriksaan di lapangan. (arn)
“Untuk itu, program-program yang berkaitan dengan pengembangan sektor unggulan daerah harus dijemput dan intensif dilaksanakan. Misalnya program pengembangan agribisnis bidang peternakan, perikanan, pertanian, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai, pelayanan publik yang prima dan sebagainya,” tandas Juru Bicara Banggar H. Irwan Rahadi, ST, dalam sidang paripurna, penjelasan
Bupati Sumbawa terhadap Rancangan Perda tantang APBD 2014, Kamis (5/12). Banggar menilai struktur keuangan RABPBD 2014 yang diajukan eksekutif masih didominasi belanja pemerintah, sebagai variabel ekonomi yang paling dominan menongkrak kegiatan ekonomi daerah. Tetapi sektor lain, seperti investasi dan ekspor cenderung konstan. Untuk itu pemerintah perlu kreatif dan konsisten terhadap setiap kebijakan-kebijakan, terutama yang dicantumkan dalam Kebija-
kan Umum Anggaran (KUA). Di samping itu pula, capaian pengelolaan keuangan daerah 2013 yang berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf penjelasan atas pengelolaan aset daerah. Hal ini memberikan dampak positif terhadap pendapatan di tahun 2014. Di antaranya, dikucurkannya Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 22,052 miliar untuk pengembangan pelayanan fungsi pendidikan sebagaimana amanat Peraturan Menteri Keuangan.
Hal ini memberikan makna, di tahun 2014 dibutuhkan kerja keras yang lebih besar untuk menuntaskan permasalahan dan melanjutkan pembangunan di bidang pendidikan dan sektor lainnya. “Pada 2013 terdapat dua masalah yaitu di pos aset tetap dan persediaan. Sebagai upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan persolan ini badan anggaran memberikan saran agar segera melakukan langkah yang progresif,” katanya. Langkah progresif dimaksud, yakni, menyelesaikan masalah aset dengan melanjutkan validasi dan inventarisasi seluruh aset SKPD secara komprehensif. Di antaranya status tanah Pemkab Sumbawa yang dikuasai 16 instansi vertikal serta berkoordinasi dengan BPN Sumbawa terkait proses balik nama atas asset tetap tanah sejumlah 12 per-
sil yang beratasnamakan perorangan dan percepatan sertifikasi aset tanah sebanyak 686 persil yang belum bersertifikat. Kemudian, Kepala SKPD, Kepala Bagian Aset Setda dan Kepala DPPK melakukan rekonsiliasi aset tetap secara periodik. Tidak hanya itu, memantapkan sistem dan prosedur pengelolaan anggaran yang terkait dengan pengadaan aset dan mensosialisasikan tata kelola keuangan yang baik pada seluruh jajaran pemerintahan. ‘’Membenahi sistem pengelolaan yang ada seperti sistem teknologi informasi yang dimiliki Pemkab Sumbawa, telah mempunyai fasilitas e-audit yang terintregasi seperti Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang dikelola Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Sumbawa,’’ ujarnya mengingatkan. (arn)
(Suara NTB/bug)
DIAMANKAN - Truk dan sapi yang diduga hasil curian dan akan diselundupkan ke Pulau Lombok yang berhasil diamankan jajaran Polres KSB.
Polres KSB Amankan Truk Bermuatan Puluhan Sapi Betina Produktif Taliwang (Suara NTB) Kegiatan Operasi Zebra Gatarin 2013 yang digelar jajaran Polres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak saja menjaring para pelanggar lalu lintas. Rabu malam lalu, operasi yang digelar di Kecamatan Poto Tano juga berhasil mengamankan satu truk dengan nomor polisi DR 8671 SZ bermuatan puluhan sapi betina produktif yang diduga akan diselundupkan ke Pulau Lombok. Informasi yang diterima media ini, penangkapan truk bermuatan sapi betina itu terjadi sekitar pukul 21.00 Wita di tugu Kemutar Telu di kecamatan Poto Tano. Aparat kepolisian yang melakukan penahanan nyaris terkecoh, karena sapi yang diangkut dikamuflase menggunakan sekam (ampas padi). Di mana sekam ditumpuk pada bagian atas truk sementara sapi ditempatkan di bagian bawah. Kasubag Humas Polres KSB Ipda Hofni Nepa Bureni membenarkan kondisi truk saat dilakukan penangkapan. Menurut dia, sebanyak 21 ekor sapi yang coba diseberangkan ke pulau Lombok itu ditutupi puluhan karung sekam, sehingga petugas nyaris tidak mengetahui jika muatan truk sebenarnya adalah sapi. “Jadi begitu mendekat baru ketahuan kalau truk itu memuat sapi,” jelasnya, Kamis (5/12). Dari hasil pemeriksaan sementara terhadap sopir truk inisial MA warga Senayan Kecamatan Poto Tano, diketahui sapi tersebut berasal Kecamatan Utan Sumbawa dan pemiliknya atas nama MK warga Desa Juran Alas Kecamatan Alas. Adapun aksi menutupi muatan sapi dengan menggunakan puluhan karung sekam padi itu, bukan bermaksud untuk mengelabui petugas melainkan untuk menghin-
FFI Bantah Tanda Tangan Kontrak Kerjasama Bima (Suara NTB) Setelah terjadi tarik ulur antara Badan Kehormatan (BK) dan Ketua DPRD Kabupaten Bima, anggota Komisi I, FFI yang diduga ‘main’ proyek pengadaan sampan fiber glass akhirnya menjalani pemeriksaan. Hanya saja, di hadapan BK, FFI membantah tahu perusahaannya terlibat dalam proyek dengan total Rp 1 miliar tersebut apalagi menandatangani kontrak kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima. Pemeriksaan FFI yang merupakan adik kandung Bupati Bima ini berlangsung pada Rabu (4/12) lalu. Pemeriksaan terhadapnya berlangsung sekitar dua jam lamannya. Dalam kesempatan tersebut BK menanyakan sejumlah poin terkait aduan elemen masyarakat terkait keterlibatan perusahaannya dalam pengadaan sampan dimaksud. Hanya saja, berdasarkan hasil keterangan yang didapat, FFI membantah tahu perusahaannya ikut dalam pengerjaan proyek dimaksud. “Waktu kami mendengarkan bantahan FFI, kami kemudian BK menunjukkan dokumen kontrak pengadaan sampan fiber glass di dalamnya yang terdapat tanda tangan FFI. Setelah melihat dokumen tersebut, FFI tetap membantah terlibat,” ujar Ketua BK DPRD Kabupaten Bima Ahmad Yani Umar, Kamis (5/12). Namun, lanjut Yani, FFI mengakui jika CV Lewamori Putra Pratama adalah perusahaannya. Hanya saja, masih berdasarkan keterangan FFI, perusahaan tersebut tak pernah lagi ikut tender sejak dia menjadi angota DPRD. (use)
dari sapi dari hawa dingin malam hari. Namun demikian, Hofni mengatakan, petugas di lapangan tidak dapat mempercayai keterangan sang sopir. Sebab waktu penangkapan, sopir truk tidak dapat memperlihatkan surat-surat resmi kepemilikian seluruh sapi yang dimuatnya. “Surat jalannya ada. Tapi
saat ditanya surat-surat ternaknya tidak satupun ada yang dibawa. Makanya kita melakukan penahanan karena dengan kondisi seperti itu dugaan kita bisa saja itu hasil curian,” cetusnya, seraya menambahkan, pemeriksaan terhadap sopir dan kenek truk terus dilakukan. (bug)
RAGAM
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
Banjir dan Longsor Landa Lobar Dari Hal. 1 Di Dusun Kebon Kongok, Desa Sukamakmur sebanyak 300 KK terpaksa mengungsi ke masjid dan TPA Kebon Kongok karena rumahnya terendam air. ‘’Karena siang hari air semakin surut, warga pun sudah mulai kembali ke rumah masing-masing,’’ jelas Sekretaris BPBD Lobar Dewa Ketut Ardana. Di Dusun Pengodongan, Desa Banyumulek, sedikitnya 170 rumah terendam banjir. Kemudian di Dusun Pelabu, Desa Kuripan Selatan delapan rumah juga terendam. Ardana mengatakan, Pemkab Lobar langsung menggelar rapat koordinasi terpadu. Dalam rapat terpadu itu pemda membentuk posko
induk tanggap darurat yang didalamnya terdapat unsur BPBD, Dinas PU, Dikes, Dinsos dan Kesbangpolinmas yang berlokasi di Kantor BPBD. ‘’Di tiap-tiap kecamatan nanti juga akan ada posko-posko ini,’’ jelasnya. Menurut Ardana, banjir yang terjadi ini disebabkan pendangkalan di aliran Sungai Babakan sehingga BWS perlu melakukan pengerukan agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Menurutnya, air ini merupakan banjir kiriman dari daerah tetangga. Penanganan saat ini, selain menempatkan personel pihaknya juga telah menyalurkan bantuan berupa beras, mie instan dan air mineral. (her)
Akses Jalur ’’By pass’’ BIL Sempat Putus Dari Hal. 1 Empat kendaraan roda empat nyaris saja tenggelam terbawa arus jika tak segera diselamatkan. Warga setempat segera mengevakuasi kendaraan dan penumpangnya. Hal ini berkat kesigapan dinas dan SKPD terkait di provinsi dan Kabupaten Lobar yang turun langsung ke lokasi menurunkan bantuan. Ramdi salah seorang warga yang warungnya terendam air, mengaku banjir bandang itu terjadi sekitar pukul 05.00 Wita, Kamis (5/12). Ketika itu ia sedang duduk di serambi depan warungnya sambil minum kopi. Alangkah kagetnya, saat air naik ke badan jalan by pass hingga menghanyutkan isi warungnya. “Air itu datang sekaligus dan tibatiba,’’ katanya. Karena cepatnya air naik, sehingga ia tak sempat menyalamatkan barang-barang dagangannya. “Beras, pakaian dan barang dagangan saya hanyut terbawa arus,”ujarnya. Bersamaan dengan meluapnya air, ia menyaksikan satu unit kendaraan Avanza terjebak banjir. Kendaraan ini sempat terbawa arus hampir dua meter. Untung saja pembatas jalan menghalanginya sehingga kendaraan itu tidak terseret ke sungai. Penumpang di dalam mobil tujuan Mataram itupun bisa terselamatkan. Masih di lokasi yang sama, dua sopir taksi nekad menerobos genangan air setinggi leher orang dewasa tersebut. Akibatnya, dua taksi itupun terhempas dibawa arus. Untungnya, ada pohon yang menjadi penghalang sehingga kendaraan itu tersangkut di pohon tersebut. Selain itu, kendaraan pickup juga nyaris hanyut terbawa arus karena nekat menerobos. Puluhan kendaraan sempat antre, dan terpaksa belok arah mencari jalur lain. Selain kendaraan, empat unit rumah di Desa Sulin juga terendam air. Kapolres Lobar, AKBP Yulianus Yulianto didampingi Wakapolres, Kompol M. Lufti menerjunkan personelnya untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas mengantisipasi macet di jalur terse-
but. Kendaraan dari arah Lobar-Loteng dialihkan ke jalur Desa Berambang, Kuripan Timur belok ke arah selatan Desa Tomber selanjutnya menuju BIL persisnya pertigaan Desa Tandek. Sedangkan kendaraan dari BIL langsung ke jalur Kuripan, masuk Babussalam, Gerung. “Sebanyak 24 personel kami terjunkan untuk pengalihan arus,”kata Wakapolres, Kompol M. Lutfi. Menurutnya, tanggung jawab Polres melakukan penanganan di jalur by pass. Karena masih perbatasan Lobar-Loteng. Sementara itu, pihak Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Wilayah VIII NTB juga turun tangan. Sebanyak tiga unit kendaraan diturunkan untuk mencabut pohon pisang yang menghalangi arus air di Sungai Sulin. Dikonfirmasi terkait banjir ini, BBJN Wilayah VIII enggan berkomentar banyak. Mereka membantah jika perencanaan pembangunan jalan tersebut salah, karena menurutnya sudah sesuai kajian. Sementara, Kepala Dinas Hubkominfo NTB, Drs.Agung Hartono, MSTr menyatakan, ia menerima perintah dari Gubernur NTB, Dr. TGH. M.Zainul Majdi untuk segera melakukan penanganan. Gubernur memerintahkan segera menerjunkan peralatan untuk melakukan penanganan yang bisa dilakukan. “Karena ini jalur by pass banyak dilalui kendaraan,’’ katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, H. Dwi Sugiyanto yang juga ikut memantau lokasi menyatakan, pihaknya akan meminta pihak BWS untuk melakukan penanganan supaya tidak terulang insiden serupa. Pihaknya akan mengusulkan pembuatan gorong-gorong di by pass khususnya di lokasi banjir. Menurutnya, banjir ini terjadi lantaran ada pendangkalan sungai serta daerah hulu sedikit lebih tinggi. (her)
Mantan Sekretaris KPU dan Tersangka Dikonfrontir Dari Hal. 1 Empat jam tidak cukup bagi penyidik, sehingga Mahsun diharuskan melanjutkan pemeriksaan mulai pukul 13.00 Wita, setelah sempat istirahat makan dan shalat. “Setelah tahap pertama selesai, siang setelah istirahat penyidik melanjutkan lagi pemeriksaan yang bersangkutan (Lalu Mahsun),” kata Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB, Made Sutapa, SH, Kamis (5/12). Permintaan keterangan terhadap Mahsun, menurut Sutapa, masih terkait distribusi logistik Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2010 lalu. Saat itu, selain sebagai Sekretaris, jabatan Mahsun sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk dana hibah sebesar Rp 5,7 miliar itu. ‘’Jadi yang ber-
sangkutan bertanggung jawab sebagai pemegang kontrak antara rekanan degan KPU,’’ terangnya. Seperti diketahui, ada 17 rekanan yang dilibatkan dalam pengadaan logistik serta kelengkapan pilkada ketika itu. Apakah pemeriksaan ini akan mengarah pada tersangka baru? Pertanyaan yang beberapa kali terlontar ini belum juga bisa dijawab Sutapa. Alasannya, ia tidak ingin memberi penjelasan yang mendahului penyidik. ‘’Nanti kita lihat perkembangan, bagaimana hasil pemeriksaan saksi – saksi. Kalau memang ada yang mengarah ke pihak lain bertanggung jawab, penyidik pasti akan menyimpulkan ada tersangka lain,’’ tegasnya. (ars)
Tegaskan Tak Dukung Calon DPD Tertentu Dari Hal. 1 Apalagi mengarahkan dukungan ke salah seorang calon DPD RI. Lebih jauh dikatakannya, NU secara kelembagaan tidak mendukung calon tertentu untuk menjadi anggota DPD. Ia meluruskan apa yang selama ini diisukan bahwa NU khususnya keluarga HL. Winengan mendukung salah seorang calon DPD itu tidak benar. Menurut Kepala Kantor
BKP Lobar ini, pihak NU katanya, sejauh ini tidak pernah bertemu dengan calon tertentu. Apalagi menyatakan dukungan. “Secara struktural NU tidak mendukung dan tidak ada pernah membuat dukungan,’’ ujarnya. Pengurus NU jelasnya tersebar di semua daerah di NTB. Pengurus NU ada di semua kabupaten, kecamatan dan desa hingga tingkat ranting. (her/*)
Halaman 5
Rampung, 90 Persen Kamar Kelas Tiga RSUD Mataram Mataram (Suara NTB) Angin segar mungkin bisa dirasakan khususnya masyarakat miskin di Kota Mataram. Pasalnya, kamar kelas tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, yang dihajatkan bagi pemegang kartu Jamkesms atau KMS, 90 persen telah rampung. Direktur RSUD Kota Mataram, dr.L. Herman Maha Putra ditemui di ruanganya, Kamis (5/12) mengatakan perkembangan pembangunan kamar kelas tiga telah mencapai 90 persen. Selesainya pembangunan tersebut, dilihat dari kesiapan bangunan dan perlengkapan lainnya telah tersedia. ‘’Alhamdulillah
kamar kelas tiga sudah rampung 90 persen,’’ katanya. Ia menyebutkan, jumlah tempat tidur yang telah ada sebanyak 68 buah. Sementara dari SDM telah siap secara medis. Hanya menunggu gas medis yang akan datang, karena gas medis harus diimpor. Ia mengatakan, ke depan kalau tidak ada kendala, pihaknya akan me-launching kamar kelas tiga pada akhir Desember. Namun menurutnya, tergantung dari kesiapan atau ketersedian Walikota Mataram. ‘’Rencananya akhir Desember, tapi kembali tergantung dari walikota,’’ katanya. Katanya, pihaknya akan berkomitmen menjadikan rumah sakit, khususnya kelas
tiga menjadi kamar unggulan. Tidak hanya itu, sistem pelayanan kepada masyarakat pun, akan diinovasi dengan menggunakan sistem online. Jangan sampai masyarakat kembali mengeluhkan pelayanan administrasi, dan menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat. Rampung dan atau diresmikan kamar kelas tiga, ia berharap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pantauan Suara NTB ketika mengunjungi kamar kelas tiga, semua bangunan tampak telah siap. Beberapa tukang dan karyawan terlihat sedang membersihkan bekas atau sisa material bangunan. (cem)
Masyarakat Salahkan BWS TANGGUL di ruas sungai di Desa Perampuan Kecamatan Labuapi, Lombok Barat (Lobar) Kamis (5/12) pagi jebol. Ratusan rumah terendam banjir. Masyarakat pun menyalahkan Balai Wilayah Sungai (BWS) yang tak kunjung menyentuh ruas sungai itu dengan proyek tanggul. Akibat luapan air sungai itu, tiga dusun di Desa Perampuan terendam banjir. Bahkan rumah anggota TNI dari Korem 162/WB jebol, membuat air bah menerjang rumah warga lainnya. Pantauan Suara NTB, tanggul sungai yang rusak berjarak 300 meter dari pemukiman warga. Diduga, akibat tidak kuat menahan limpahan air bah dari hulu, tanggul pun jebol dan menghantam pemukiman warga. Tembok rumah Kopral Okto Sulaiman roboh dihantam banjir, meluber ke perumahan Korem 162/ WB lainnya. Menurut keterangan warga, banjir itu tidak seberapa di banding tahun 2009 lalu. Ketika itu, air bah yang dipicu jebolnya tanggul yang sama, menggenangi rumah warga hingga nyaris menutupi atap rumah. Hampir seluruh rumah warga rusak berat. Setelah masa pemulihan lima tahun, musibah itu kembali melanda meski tak separah sebelumnya. Said Fuad Heyder, seorang warga setempat mengatakan,
Kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) sebelumnya sudah berjanji akan memperbaiki tanggul dan membangun tiang pancang untuk mencegah banjir secara permanen. ‘’Tapi janji itu ndak ada bekasnya sampai sekarang,’’ kata Fuad kesal. Janji yang dilontarkan langsung dihadapan warga dan dirinya saat itu, hingga banjir kedua kalinya itu terjadi. Sampai saat ini, tiang pancang untuk menahan tanggul belum juga dipasang sesuai janji mereka. “Ini proyek BWS, mestinya sudah lama dipasang kalau mendengar janji mereka waktu itu,” tegasnya. Banjir kali ini meski tetap dianggap sebagai musibah, namun masyarakat menyalahkan BWS yang tak kunjung merealisasikan janjinya membangun tanggul yang layak sebagai penahan banjir. Sementara itu terkait banjir, menurut keterangan warga, air bah muntah dari sungai sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu warga sebagian besar baru bangun tidur. “Tadi pagi air hampir sampai ke perut, kami panik,” kata Amrin, salah seorang warga kepada Suara NTB. Kondisi ini memaksa warga mengangkat barang barangnya secara darurat ke atas lemari. Barang barang berharga yang berat, seperti kulkas, sepeda motor, dibiarkan terendam karena tak sempat diangkat. Kondisi terparah dialami
Kopral Okto. Rumahnya nyaris roboh setelah tembok belakang rumahnya jebol diterjang banjir. Sebagian perabot rumahnya terseret arus, sebagian tertahan di pintu rumah yang saat itu terkunci. “Kami kaget, suara tembok roboh sangat keras. Air tiba- tiba sudah masuk ke dalam rumah, deras sekali,” kata Okto yang tinggal bersama empat anggota keluarganya. Bantuan pun datang dari Tagana dan Tim SAR. Puluhan anggota TNI AD dari Korem 162/WB pun turun membantu mengevakuasi warga dan barang barang berharga lainnya. Beberapa anggota TNI bahkan harus menggendong warga yang hendak melintas di air deras yang mencapai lutut. Data Penerangan Korem yang turun ke lokasi, di RT 5 ada 65 rumah di Dusun Perampuan Desa, sedangkan di Dusun Karang Bongkot terendam 37 rumah di RT 7. Sedangkan di RT 03 Dusun Perampuan Timur, ada 18 rumah terendam. “Di RT 5 dan RT 7 banyak dihuni anggota TNI,” kata Kapenrem, Tasdiq Prawoto. Namun dari pengamatan secara umum, belum ada kerusakan berarti lainnya dialami warga. Bantuan bantuan pun mengalir dari pihak Pemkab Lobar dan BPBD Lobar. Bantuan pertama yang masuk, ada puluhan kardus mie instan. (ars)
Belasan Pasar di Sumbawa Harus Ditata Sumbawa Besar (Suara NTB) Keberadaan 12 pasar di wilayah Kabupaten Sumbawa perlu ditata dan mendapatkan perhatian serius. Mengingat banyaknya persoalan yang ada saat ini, mulai dari kondisi jaringan listrik yang sudah tua, bangunan fisik yang rapuh, tata kelola pasar yang semrawut dan efektivitas pemungutan retribusi yang rendah. Demikian pendapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumbawa terhadap RAPBD 2014, melalui juru bicaranya, H. Irwan Rahadi, S.T, Kamis (5/12). Dengan kondisi pasar yang demikian, maka perlu peremajaan jaringan listrik, lebih baik mencegah sebelum terjadi terjadi hal yang berba-
haya seperti kebakaran akibat arus pendek. Di samping itu, pembinaan dan kesejahteraan dan biaya operasional kepala pasar guna meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya. Pada kesempatan tersebut, Banggar juga meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas pemungutan retribusi persampahan yang saat ini dilakukan oleh aparatur kelurahan. Badan anggaran berpendapat, pemungutan iuran sampah dikembalikan lagi kepada dinas terkait dengan bermitra dengan seluruh RT di 8 kelurahan dan 5 desa. Di samping itu pula perlu ditempatkan kendaraan truk sampah di wilayah timur se-
bagai upaya pelayanan prima bidang persampahan di Kabupaten Sumbawa. Selain itu, Banggar menegaskan agar mengoptimalkan peran pokok Satpol PP dalam mengawal Perda. Saat ini Pol PP seperti berada di persimpangan jalan tidak memiliki arah kerja yang jelas. Pol PP seharusnya melakukan pengamanan tingkat awal dengan melakukan investigasi terhadap segala aktivitas baru di daerah-daerah yang dianggap akan berpotensi terjadi halhal yang akan mengganggu keamanan di daerah ini. Lalu membuat laporan telahaan kepada bupati agar tahu segala kegiatan atau kejadian yang terjadi di Kabupaten Sumbawa ini. (arn)
Polres Bantah Lokalisir Kasus Setda Dompu (Suara NTB) Kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran Setda Kabupaten Dompu tahun 2011 yang awalnya menetapkan 3 orang tersangka justru berkurang. Sesuai surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) yang diterima Kejaksaan, tersangka kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran Setda Dompu hanya 2 orang dan itupun bukan pejabat aktif. Ada dugaan kasus dugaan korupsi ini justru dilokalisasi agar tidak menyeret pejabat daerah. Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Dompu, Joko Suryanto, SH, kepada Suara NTB, Kamis (5/12), mengaku, SPDP kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran Setda Dompu tahun 2011 yang diterima pihaknya 3 Desember 2013 lalu hanya untuk 2 orang tersangka. Yaitu tersangka Drs.H.SH,MSI selaku kuasa pengguna anggaran (KPA) dan M,SE selaku bendahara Setda tahun 2011. “Tersangkanya ada 2 orang, M dan Drs.H.SH,” kata Joko Suryanto. Berkurangnya jumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran Setda tahun 2011 memunculkan dugaan kasus ini dilokalisasi pada pihak tertentu saja. Bahkan terkesan melindungi pejabat aktif yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Apalagi sebelumnya Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK dan Kasat Reskrim Polres Dompu, Iptu Remmi Bheladona, SH, secara terang benderang menyebutkan tersangkanya ada 3 orang yaitu mantan bendahara umum Setda, M,SE, mantan KPA Setda, Drs.H.SH,MSI, dan mantan KPA Setda, H.AP,MSI. Terkait hal ini, Kasubag Humas Polres Dompu, AKP Iqbal yang dihubungi terpisah, menegaskan pihaknya tetap komitmen pada penegakan hukum. Komitmen ini diwujudkan dengan tetap melanjutkan proses hukumnya. “Seperti yang selalu disampaikan Kapolres bahwa penegakan hukum tetap menjadi komitmen kita,” katanya.
Iqbal membantah ada pengurangan jumlah tersangka kasus dugaan korupsi dari yang disampaikan sebelumnya. “Jumlah tersangkanya masih seperti yang disampaikan kemarin. Dari mana informasinya bahwa tersangkanya ada 2 orang,” tanyanya. Kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran Setda Dompu tahun 2011 sesuai hasil audit investigasi BPKP ditemukan kerugian negara hingga Rp 2,065 miliar dari total anggaran Setda sebesar Rp 9 miliar tahun 2011. Modusnya, pinjaman pribadi pejabat dan atas nama dinas diganti menggunakan anggaran Setda. Untuk SPJ-nya menggunakan kegiatan fiktif dan di-mark up pembiayaan kegiatan yang ada. Namun penyelewengan pengelolaan anggaran Setda ini berawal dari keharusan bendahara umum Setda tahun 2011 untuk membayar sisa utang tahun 2010 sebesar Rp 1,8 miliar. Anggaran belanja untuk bulan Desember 2011 yang dicairkan melalui SP2D tanggal 30 November 2011 sebesar Rp 543 juta justru dibagi-bagi ke H.Ic, MN melalui Jd, dan Ir dengan alasan membayar uang pinjaman. Tetapi dari Rp 543 juta itu, Rp 300 juta lebih telah disiapkan SPJ-nya dan sisanya Rp 200 juta yang diambil Ir, justru menjadi temuan, karena tidak bisa dipertanggungjawabkan di akhir tahun anggaran 2011. “Karena sudah diributkan soal pengembalian uang Ir dan MN, makanya SPJ yang sudah disiapkan dikesampingkan dan tidak diakui,” aku Muhammad, SE, mantan bendahara umum Setda Dompu tahun 2011. Drs.H.SH,MSi, merupakan KPA Setda Januari-September 2011. Karena SH pensiun, KPA Setda dijabat oleh H.SP,MSI yang kini masih menjabat eselon II b di lingkup Pemerintah Kabupaten Dompu. Kedua KPA ini sejak awal oleh Polres Dompu dijadikan sebagai tersangka. Namun dalam SPDP yang diterima Kejaksaan, nama H.AP,MSI justru tidak tercantum dalam daftar tersangka. (ula)
(Suara NTB/cem)
RAMPUNG - Gedung kamar kelas tiga RSUD Kota Mataram, terlihat telah rampung.
HMI Tolak Pertemuan WTO di Bali Selong (Suara NTB) Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Selong Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melakukan aksi penolakan terhadap Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trade Organization (WTO) di Nusa Dua Bali. Mereka menilai, materi pertemuan yang sedang berlangsung itu dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan. Pertemuan itu dianggap makin mempertegas arah negara di bawah pimpinan SBY menuju kapitalis yang bertentangan dengan jati diri bangsa. Menurut para mahasiswa, kapitalisme bisa membawa bangsa Indonesia ke arah kehancuran. Aksi yang mendapat pengawalan ketat dari aparat
Polres Lotim di mulai dari simpang empat BRI cabang Selong, untuk kemudian melanjutkan aksinya di depan Kantor Bupati Lotim sambil meneriakkan yel-yel penolakan. Koordinator aksi yang juga Ketua Umum HMI Selong, Rifai Ilhamudin Abdul Madjid mengatakan, Indonesia harus melepaskan diri dari antekantek bangsa asing. Diminta kepada pemerintah agar meninjau ulang keanggotaannya di WTO. Pasalnya, selama 18 tahun menjadi anggota hanya mendapatkan mudharat-nya. Mereka menilai Indonesia tidak memiliki manfaat bergabung dalam organisasi WTO. Atas nama masyarakat, HMI menolak tegas menolak apapun yang berkaitan dengan kegiatan WTO tersebut. (rus)
17 Calon TKW Ilegal Masih Diamankan di Polda NTB Mataram (Suara NTB) Ke 17 calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Sumbawa yang digagalkan keberangkatannya oleh Direktorat Intelijen Polda NTB di Terminal Mandalika, Kamis (4/12) petang lalu, hingga Kamis (5/12) kemarin masih diamankan di Mapolda NTB. Pihak Kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap ke 17 calon TKW tersebut. Demikian disampaikan Dir Intelijen Polda NTB, Kombes Pol Bagus Giri Basuki, Kamis (5/12). Bagus Giri Basuki mengatakan, sejauh ini pihak Kepolsiian belum menetapkan siapa tersangka serta status ke 17 calon TKW tersebut. ‘’Kasus ini masih kita proses,’’ katanya. Seperti diberitakan, Dir Intelijen berhasil mengamankan 17 calon TKW di Terminal Mandalika, Mataram. Mereka diduga korban penyelundupan manusia (people smuggling) dengan modus pengiriman TKW. Mereka diamankan sekitar pukul 19.00 Wita dan tiba di Terminal Mandalika meng-
gunakan bus. Para TKW ini digiring ke Mapolda NTB sekitar pukul 20.00 Wita, langsung menjalani pemeriksaan di Dit Intel. Berdasarkan pemeriksaan sementara, mereka tidak memiliki kelengkapan dokumen dan izin pemberangkatan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Rencananya mereka akan diselundupkan melalui jalur darat menuju Jakarta kemudian diterbangkan ke Qatar. Sementara informasi yang dihimpun Suara NTB, perusahan yang akan memberangkatkan TKW tersebut yakni PT.A dan akan dijual ke PT.R di Jakarta. Masih dari hasil pemeriksaan dokumen, diantara 17 TKW tersebut, ada 13 namanya tercantum data yakni Kurniati Ningsih, Amelia, Patimah, Lamiya, Rohani, Rahmi, Suriati, Hadijah, Ayuni, Sanawiyah, Hasmi, Novi Hidayatun, Mahraini dan Masita. Sementara empat TKW lainnya yakni Kurnia Ningsih, Nurhasana, Eliyanti dan Nurhasanah tidak tercantum namanya. (ars)
Daerah Lain Cemburu Dari Hal. 1 Penetapan NTB menjadi pilot project program tersebut membuat provinsi lainnya, seperti NTT menjadi cemburu. Demikian dikatakan Direktur Transportasi Bappenas, Ir. Bambang Prihartono, M.Sc pada acara penandatanganan perjanjian penerusan hibah PRIM program hibah Australian AID Indonesia Infrastructure Initiative (INDII) di Provinsi NTB bertempat di ruang rapat utama kantor Gubernur NTB, Kamis (5/12) kemarin.”Ini proyek pertama di Indonesia, menunjukkan kami perhatian pada NTB. Provinsi yang lain cemburu. Minggu yang lalu Gubernur NTT datang ke saya, meminta supaya dapat program PRIM ini,’’ujarnya. Bambang menjelaskan, proyek peningkatan dan pemeliharaan jalan provinsi (PRIM) tersebut merupakan pilot project yang dilaksanakan di NTB. Jika proyek tersebut sukses, katanya, maka akan berdampak pada provinsi lainnya di Indonesia. Bahkan, katanya, jika berhasil maka pola seperti itu juga akan diterapkan untuk peningkatan dan pemeliharaan jalan kabuaten/kota. Disebutkan, jalan nasional yang sudah dalam kondisi mantap saat ini sudah di atas
90 persen. Sementara untuk NTB, kondisinya sudah mencapai 100 persen mantap. Namun, kondisi jalan provinsi maupun jalan kabupaten/ kota masih di bawah rata-rata nasional. Kondisi jalan provinsi di wilayah NTB, sampai akhir 2012 sudah 66 persen lebih mulus. Sementara kondisi jalan kabupaten saat ini baru 40 persen mantap. ‘’Sehingga sistem transportasi yang dibangun tidak optimal. Oleh karena itu, bagaimana kita membantu peningkatan kemantapan jalan provinsi dan nanti akan diteruskan pada jalan kabupaten. Mudahmudahan kerjasama ini tidak terganggu, soal masalah sadap menyadap antara Indonesia – Australia itu urusan lain. Kedepan, kami memohon dukungan karena proyek ini sukses bukan oleh kami tetapi sangat tergantung dari pemprov,’’ pesannya. Bambang menambahkan, model pembiayaan jalan provinsi seperti ini jika berhasil maka akan diadopsi untuk pembiayaan jalan-jalan kabupaten/kota. “Kami dari pusat bersemangat membantu daerah, kalau ini sukses maka pembiayaan dari rupiah juga kita lakukan. Sekarang di Bappenas lagi mengkaji model yang kita kerjakan ini,” pungkasnya. (nas)
OPINI
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
Halaman 6
NTB sebagai Bagian ’’ASEAN Community’’
Waspadai Sindikat Perdagangan Orang TINDAKAN aksi pengiriman calon tenaga kerja ke beberapa negara penempatan, khususnya di Timur Tengah masih terus terjadi. Oknum-oknum yang mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain seakan tidak pernah jera untuk tidak melakukan perbuatan melawan hukum. Pembatalan pengiriman 17 calon tenaga kerja wanita (TKW) ke Qatar oleh Direktorat Intelijen Polda NTB, Rabu malam lalu mengindikasikan, sindikat perdagangan orang di NTB masih terus berkeliaran. Mereka menawarkan berbagai macam jenis pekerjaan pada orang-orang yang lugu dengan harapan mendapatkan fee yang besar dari perusahaan penerima, baik di Jakarta atau negara tujuan. Melihat kasus ini, tentu saja pemerintah daerah dan pemerintah pusat tidak boleh berdiam diri dengan permasalahan yang terjadi. Sosialisasi ke tengah masyarakat mengenai bahayanya bekerja tanpa memiliki prosedur atau kartu tanda kerja ke luar negeri harus terus digencarkan. Termasuk, mewaspadai adanya bujuk rayu dari oknumoknum yang menjanjikan bekerja di sebuah perusahaan besar di luar negeri tanpa harus memiliki persyaratan yang dibutuhkan. Kita tentu tidak menginginkan, ketika mereka sudah bekerja di luar negeri harus telantar dan mendapat perlakuan tidak manusiawi. Apalagi, sampai mereka pulang dalam kondisi yang tidak diharapkan. Di satu sisi, pemerintah harus mengakui, jika sosialisasi yang dilakukan mengenai pola pengiriman tenaga kerja ke luar negeri masih belum optimal. Masih banyak masyarakat NTB yang masih belum mengetahui mengenai prosedur bekerja ke luar negeri dengan benar. Buktinya, banyak di antara mereka berhasil dirayu dan siap bekerja ke luar negeri tanpa mengantongi persyaratan yang dibutuhkan. Apa yang terjadi ini, semestinya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah dalam upaya melakukan pembenahan di sektor ketenagakerjaan. Paling tidak, intensitas sosialisasi tidak hanya sebatas jajaran pemerintah kabupaten/kota, tapi bagaimana melibatkan masyarakat secara langsung. Janji pihak Polda NTB seperti disampaikan Direktur Intelkam Kombes Pol. Bagus Giri Basuki untuk menuntaskan siapa pihak yang terlibat dalam kasus ini sangat ditunggu. Paling tidak, aparat kepolisian harus memberikan tindakan tegas dan hukuman maksimal pada oknum-oknum yang berada di belakang. Jika aparat keamanan tidak tegas atau tidak memberikan hukuman maksimal, aksi seperti ini masih akan terus terjadi. Tidak menutup kemungkinan aksi-aksi oknum yang selama ini tidak terpantau masih akan terus dilakukan. Itu artinya, masyarakat awam yang belum paham regulasi dan tata cara bekerja ke luar negeri akan menjadi korban. Untuk itu, keseriusan pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam memperhatikan masalah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri sangat diharapkan. Aparatur jangan bekerja hanya pada saat ada masalah saja. Namun, ketika sudah tidak ada kejadian, mereka justru tidak bekerja dan memberikan peluang pada pihak-pihak tertentu untuk bermain. NTB sebagai salah satu daerah pengirim tenaga kerja terbanyak di Indonesia harus tetap konsekuen memperhatikan dan melindungi hak-hak tenaga kerja di luar negeri. Termasuk, memperhatikan mereka sebelum berangkat dengan memberikan pemahaman dan mekanisme yang benar untuk bekerja di luar negeri. (*)
Beberapa waktu lalu, Kementerian Luar Negeri yang menangani bidang kerja sama ASEAN berkunjung ke UNRAM guna menarik informasi sebanyak-banyaknya di daerah dalam menghadapi ASEAN Community 2015. Untuk tujuan itu, beberapa dosenpun di undang, diskusi hangat itu dilakukan di ruang rapat rektorat Universtas Mataram. ASING-masing peserta diskusi memberi argumen logis tentang dampak kerja sama ASEAN bagi Indonesia, NTB khususnya. Dari kebanyakan peserta ada banyak yang pesimis, bahwa kita sulit untuk memenangkan persaingan. Tentu pikiran itu logis, di tengah carut marutnya manajemen ekonomi dalam negeri, korupsi yang merajalela dan ketidakpastian hukum yang semakin parah. Alihalih berpikir untuk bersaing, mengurus moral internal bangsa saja sedemikian sulitnya. Ketika berkesempatan berbicara, saya mengungkapkan beberapa hal pada diskusi terbatas itu. Bahwa saat ini bukan lagi saatnya kita memperdebatkan kenapa Indonesia harus ikut. Padahal kesiapan kita masih jauh dari maksimal. Ibarat ketika banjir di lingkungan kita, dan menghanyutkan seluruhnya, mau tidak mau kita harus berenang, entah kita bisa berenang atau tidak. Artinya, sudah saatnya kita memperkuat tata kelambagaan daerah ini. Kita harus hidupkan lagi modal sosial berupa trust, network dan nilai. Biasakan untuk melakukan dialog dengan semua elemen daerah guna mencari berbagai titik temu berupa tata kelembagan sebagai salah satu modal dalam persaingan. Pemerintah memfasilitasi dialog antara akademisi, tokoh agama, NGO, awak media untuk membangun kerangka kelembagaan berupa nilai-nilai, kebiasaan baik, budaya, agama dan organisasi kemasyarakatan dalam rangka membangun pola persaingan berbasis kelembagaan. Akademisi merespon dialog itu
Oleh :
Dr. M Firmansyah
(Dosen Sarjana dan Pascasarjana FE Unram)
Bagi NTB, bila pemerintah konsisten dan serius dalam membangun pariwisata maka modal mahal “alam” yang diberikan Allah SWT terhadap NTB akan menjadi sumber keutungan terbesar. Alam-alam yang indah di NTB akan menjadi daya tarik utama investasi bidang kepariwisataan. Kita memiliki pantai menawan yang melebihi keindahan pantai di manapun di tanah air ini. dengan memperbaiki kurikulum , tokoh agama membentengi mental positif, NGO melakukan pengawasan terhadap penyimpangan aparat, dan awak media sebagai jembatan informasi antara pemerintah, akademisi, NGO dan lain-lain dengan masyarakat. Nilai Jual NTB Saya adalah salah satu peserta diskusi yang mencoba menawarkan sisi untungnya bagi kita, NTB saat itu. Karena saya percaya selalu ada 2 sisi mata uang dalam kehidupan. Setidaknya bangsa ini segera terbangun dari tidur pulas, dengan kipas-kipas kenyamanan sebagai negara gemah ripah loh jenawi, toto tentram kerto raharjo. Bagi NTB, bila pemerintah konsisten dan serius dalam membangun pariwisata maka modal mahal “alam” yang diberikan Allah SWT terhadap NTB akan menjadi sumber keutungan terbesar. Alam-alam yang indah di NTB akan menjadi daya tarik utama investasi bidang kepariwisataan. Kita memiliki pantai menawan yang melebihi keindahan pantai di mana-pun di tanah air ini. Di samping itu, beberapa waktu lalu, pemerintah pusat meresmikan Gunung Rinjani sebagai Geopark Nasional. Momen itu harus dimanfaatkan dan dipromosikan dengan mengadakan berbagai atraksi atau perlombaan di area Rinjani. Jadikan Rinjani sebagai pusat penelitian nasional bidang flora, fauna, geologi dan sejenisnya. Semua itu tidak bida berharap untuk terbentuk sendiri
secara otomatis, namun perlu diupayakan dan difasilitasi. Disamping Rinjani, sejarah dunia terukir di daeah ini, ratusan tahun yang silam Gunung Tambora yang berada di Pulau Sumbawa pernah meluluh lantakkan dunia dan merubah iklim dunia saat itu. Nampaknya, pemerintah akan menyelenggarakan kegiatan “Tambora Menyapa Dunia” dalam meperkenalkan sejarah itu. Tentu di kalangan masyarakat dunia akan memiliki rasa penasaran, bagaimana model gunung yang maha dasyat itu. Akhirnya akan memicu masyarakat dunia untuk berkunjung dan menyaksikan lebih dekat. Implikasi ekonomis tentu tidak sedikit dari kunjungan tersebut. Namun bagi saya tidak boleh perencanaan hanya pada tataran Gunung Rinjani dan Gunung Tambora dalam perspektif alam yang unik semata, namun potensipotensi turunan secara ekonomis perlu segera dikaji di kedua lokasi itu. Akan mudah bagi pemerintah menanamkan image ketika ada informasi utama yang memboncengi sebuah potensi. Wine Cluster di New Zealand terbentuk karena terbentang luasnya kebun-kebun anggur sebagai bahan baku industri anggur di sana. Sehingga, sejalan dengan itu, kluster industri apa yang cocok dijual disekitar 2 kawasan strategis ini ke depan, tentu perlu kajian mendalam. Akhirnya, kita sebagai masyarakat NTB harus segera bangun dari tidur. Kita akan
termasuk golongan yang merugi bila nikmat Allah ini kita siasiakan begitu saja. NTB yang begitu banyak potensi namun tidak dimanfaatkan? Apa kata dunia...?!
Banjir dan longsor landa Lobar Daerah lain tingkatkan kewaspadaan
*** Awal 2014, ‘’Cathay Pacific’’ dan ‘’Cina Airline’’ masuk BIL Prospek cerah pariwisata dan dunia investasi NTB
***
STASIUN RADIO
email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/ bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Tiga Perusda Belum Setorkan Dividen
Lomboq Mirah Tampil Beda LOMBOQ Mirah kini hadir di Provinsi NTB. Menawarkan konsep yang berbeda kepada masyarakat yang mengagendakan perjalanan khusus ke berbagai belahan dunia. Khususnya yang ingin melaksanakan ibadah haji dan umroh ke tanah suci Makkah. Lomboq Mirah menawarkan konsep dengan tidak mematok besaran biaya perjalanan kepada customernya. Tetapi, berusaha menyesuaikan dengan kemampuan customer. Di launching Rabu (4/12) lalu, Lomboq Mirah yang berkantor utama di komplek ruko baru di Jalan Pejanggik, Nomor 92 Pajang Mataram, sudah siap melayani kebutuhan perjalanan masyarakat di seantero Bumi Gora ini. Manajer Lomboq Mirah, H. Masbuhin didampingi Administrator dan Humas, Bambang Parmadi menyebutkan, hadirnya perusahaan ini, ingin memberi nuansa yang beda kepada masyarakat. “Contoh yang utama, bagi yang ingin melaksanakan haji dan umroh, Lomboq Mirah tidak kaku memberikan harga seperti yang biasanya berlaku. Kami siap berapapun biaya yang dimiliki masyarakat, tetapi kisarannya dari Rp 18 juta keatas,” katanya. Dengan kekuatan biaya perjalanan yang dimiliki masyarakat, menurut Masbuhin akan ada kesepakatan yang dibangun terlebih dahulu antara Lomboq Mirah dengan customer, terkait jenis layanan yang akan diterima. Lomboq Mirah menurutnya tidak saja hadir untuk memenuhi layanan perjalanan bagi masyarakat muslim, tetapi kepada masyarakat non muslim. Lomboq Mirah juga membuka layanan travel ke India, Patikan, Yerussalem dan tempat-tempat suci lainnya diberbagai belahan dunia. “Jadi tidak khusus kepada yang muslim, tetapi layanan disiapkan bagi semua masyarakat penganut agama lainnya,” terangnya. Meski Lomboq Mirah baru di launching, tetapi tidak dari sisi pengalaman memberikan pelayanan, manajemen perusahaan ini merupakan wadah pengelola yang sudah berpengalaman hingga puluhan tahun. Sehingga, jaminan pelayanan yang diberikan dipastikannya menjadi prioritas. Lomboq Mirah menurutnya tidak bermain di luar kuota yang telah ditetapkan pemerintah (tidak dengan berspekulasi). Dalam menjangkau layanan langsung kepada masyarakat, perusahaan ini sudah bekerjasama langsung dengan beberapa Pondok Pesantren, diantaranya Ponpes Abhariah Jerneng, Labuapi, Ponpes Almadani Kuripan, Ponpes Ihya Ulumuddin Kediri dan Ponpes Darussalam Gerung, Lombok Barat. Dan akan menyasar beberapa ponpes lainnya yang ada di NTB, guna mempermudah akses langsung kepada masyarakat. “Jadi kalau mau haji, umroh atau perjalanan lainnya, bisa langsung melalui Ponpesnya kalau tidak bisa datang ke kantor pelayanan di Mataram,” tambahnya. Selain ponpes, beberapa perbankan yang menerapkan pola syariah akan digandengnya. Untuk sementara ini, hanya satu perbankan yang sudah menjadi mitranya, yakni BPR Syariah Patuh Beramal yang siap akan menalangi biaya perjalanan haji dan umroh bagi PNS. “Secara umum, Lomboq Mirah hadir untuk mengurangi lamanya waktu antrean haji dan umroh bagi masyarakat di NTB,” ujarnya.(bul)
Masbuhin (kanan) dan Bambang
(Suara NTB/ars)
KOMODITI POTENSIAL - Sejumlah petani mengarungkan jagung hasil panen, di areal pertanian Desa Perampuan Kecamatan Labuapi, Kamis (5/12) siang. Harga jagung yang mencapai Rp 180.000 per kwintal membuat para petani sumringah. Setidaknya, mereka tak menggantungkan lagi penghasilan dari komoditi padi, sebab tanaman jagung cukup menjanjikan dari segi penjualan.
Awal 2014, ’’Cathay Pacific’’ dan ’’Cina Airline’’ Masuk BIL Praya (Suara NTB) Satu demi satu maskapai internasional mulai masuk membuka rute penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Lombok (BIL). Setelah Tiger Airways membuka rute BIL-Singapura bulan November, giliran dua maskapai internasional yang berencana masuk ke BIL. Masing-masing Cathay Pacific serta Cina Airline. Kedua maskapai internasional itu direncanakan mulai masuk awal tahun 2014 mendatang. Dengan rute penerbangan Hongkong-BIL. “Surat dari kedua maskapai sudah kita terima. Terkait rencana pembukaan rute penerbangan baru HongkongBIL,” ungkap Sales Department Head, Iwan S. Libere, kepada Suara NTB belum lama ini. Iwan mengaku, kedua maskapai bersangkutan saat ini tengah melakukan berbagai persiapan-persiapan yang dibutuhkan untuk keperluan pembukaan rute penerbangan baru tersebut. Sehingga diharapkan dalam
waktu yang tidak lama lagi, rencana pembukaan rute baru tersebut sudah bisa segera terwujud. “Kalau melihat persiapan yang ada, perkiraan kita awal tahun depan kedua maskapai tersebut sudah mulai beroperasi di BIL,” sebutnya. Pasalnya, untuk membuka rute penerbangan baru tentunya banyak pertimbangan yang dilakukan pihak maskapai. Tidak bisa langsung begitu saja. Melihat semakin banyaknya maskapai yang berminat membuka rute penerbang di BIL, terutama maskapai internasional pihaknya optimis perkembangan
yang dialami BIL ke depan bakal semakin pesat. Tinggal sekarang bagaimana dukungan masyarakat yang perlu harus terus ditingkatkan. Untuk bagaimana kemudian semua elemen masyarakat bisa sama-sama terus menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban. Bukan hanya di kawasan bandara saja. Tapi secara lebih luas lagi, keamanan dan ketertiban daerah pada umumnya. ‘’Bagaimana pun kerasnya kita berusaha memajukan BIL, tanpa ada dukungan masyarakat jelas tidak akan bisa maksimal,’’ pungkas Iwan. (kir)
Tak Taat Aturan, Lapak akan Dicabut Mataram (Suara NTB) – Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menegaskan bagi para PKL di eks Pelabuhan Ampenan yang tidak menaati peraturan yang telah disepakati, konsekuensinya adalah kepemilikan lapak akan dicabut. Untuk itu diharapkan setelah ada pengundian lapak dan penandatanganan berita acara atau surat pernyataan, para PKL bisa mematuhi peraturan dan tata tertib yang telah disepakati. “Itu harus mereka patuhi karena kami akan memberikan sanksi jika itu mereka langgar. Salah satu saja dari point yang mereka sepakati, jika mereka melanggar kami akan mencabut haknya atas lapak,” tegasnya kepada wartawan usai pengundian lapak di Kantor Kelurahan Ampenan Tengah, Ampenan, Kamis (5/12) kemarin. Sebanyak 50 PKL eks Pelabuhan Ampenan diberikan
lapak baru yang akan segera ditempati. Rombong PKL yang akan ditempatkan di masingmasing lapak langsung dipesan pemerintah kota (pemkot) Mataram dari Surabaya. Untuk itu para PKL diminta untuk menjaga kebersihan dan bangunan lapak. Sebanyak 50 PKL yang diberikan lapak adalah para pedagangan yang sudah lama berjualan disana. Terkait adanya penambahan jumlah PKL yang diberikan izin berjualan, Mohan mengatakan pihaknya masih melakukan pemetaan untuk saat ini apakah nanti akan ada penambahan atau tidak. “Masih kita coba petakan sekarang ini, yang penting mereka yang sudah dari awal berusaha disitu itu dulu yang kita berikan haknya. Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa, kalau memang ada penambahan-penambah-
an, nanti kita pikirkan lagi,” terangnya. Terkait pengelolaan, diharapkan para PKL bisa mengorganisir keberadaan mereka disana. Sementara pihak pemkot hanya berperan untuk terus mengawal keberadaan mereka dalam beraktivitas. “Kita inginnya dari mereka untuk mereka, biar mereka nanti yang mengorganisir diri mereka sendiri,” ujarnya. Setelah nantinya keberadaan PKL di eks Pelabuhan Ampenan tersebut telah tertata dengan baik, pemkot melalui dinas terkait juga berencana untuk membentuk koperasi khusus untuk para PKL. Keberadaan koperasi diharapkan dapat dijadikan sebagai tempat untuk meminjam modal usaha. Sehingga memudahkan para PKL dalam mendapatkan akses permodalan. Diutamakan juga dengan adanya koperasi para PKL bisa membangun rasa kebersamaan di antara mereka. (yan)
Mataram (Suara NTB)Tiga dari tujuh Perusahaan Daerah (Perusda) di NTB, hingga minggu pertama Desember 2013 ini tercatat belum menyetorkan dividen (pembagian laba kepada pemegang saham)-nya. Ketentuan pembayarannya, sesuai ketentuan selambat-lambatnya berakhir 31 bulan ini. Tiga Perusda tersebut, menurut Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi NTB, Drs. L. Suparman didampingi Kepala Bidang Retribusi dan PLL, H. Muksin, adalah PT. Daerah Multi Bersaing (DMB), PT. Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) NTB Bersaing, dan PT. Suara Nusa. Sementara, empat Perusda lainnya, Bank NTB, BPR LKP, Gerbang Emas (GNE) dan Bangun Askrindo disebut sudah menuntaskannya baru-baru ini. “Kita masih tunggu tiga perusahaan tersebut. Biasanya disetor setelah RUPS,” terang Suparman dihubungi Suara NTB di kantornya, Kamis (5/ 12). Total jumlah yang belum masuk melalui Dispenda dari tiga perusahaan tersebut sebesar Rp 43, 317 miliar. Terinci, PT. DMB sebesar Rp 42 miliar, PT. Jamkrida sebesar Rp 1 miliar serta PT. Suara Nusa sebesar Rp 317 juta. Besaran dividen, yang akan disetorkan tersebut menurutnya sudah disesuaikan dengan target yang dipatok oleh masing-masing perusahaan. Secara umum, untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah dari ke tujuh perusahaan tersebut, tahun 2013 ini targetnya mencapai Rp 95,8 miliar lebih. Tetapi hingga saat ini, nilai
Harus Ber-SNI ARUS pendek (short circuit) kerap kali memicu terjadinya kebakaran, hingga menimbulkan korban jiwa. Arus pendek ini sebenarnya tak perlu terjadi, jika instalasi listrik memenuhi standar keselamatan (SNI). Demikian diungkapkan General Manager PT PLN NTB, Andi Lakipadadah di kantornya, Kamis (5/12) siang kemarin. Arus pendek ini menurutnya, terjadi bila ada pertemuan antara kabel phase dengan kabel netral (Nol) atau kabel phase bertemu kabel phase. Arus pendek bisa dihindari bila pelanggan tidak menumpuk banyak sambungan listrik pada satu stop kontak. Stop kontak ini dianggap sebagai salah satu instalasi listrik yang paling rawan terjadinya gangguan, konsleting. Sehingga, standar SNI menjadi ketentuan mutlak atau setidaknya menggunakan stop kontak dengan kelengkapan pengaman khusus. “Sangat penting, dan jangan sekali-kali memasang stop kontak yang bisa dijangkau oleh anak-anak. Apalagi dalam kondisi cuaca sekarang ini (musim hujan),” tegasnya. Atas pertimbangan cukup membahayakan bagi pengguna listrik ini, Andi menegaskan juga penggunaan instalasi listrik berumur di atas 5 tahun, untuk dilakukan penggantian.
PTNNT Siap Pasok Konsentrat ke PT Indosmelt Jakarta (Suara NTB) Melanjutkan komitmennya untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang dituangkan dalam UU Minerba 2009 mengenai kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, hari ini PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat Konsentrat (Conditional Sales Purchase Agreement - CSPA) dengan PT Indosmelt (PTI) untuk memasok konsentrat tembaga agar dapat dileburkan dan dimurnikan di Indonesia. PTI sebelumnya telah mengumumkan rencananya
untuk membangun smelter tembaga baru. “Setelah kami tandatangani CSPA dengan PT Nusantara Smelting (PTNS), hari ini kami menandatanganinya juga dengan PTI,” ujar Martiono Hadianto, Presiden Direktur PTNNT. “Kami yakin bahwa CSPA merupakan jalan keluar terbaik bagi semua pihak – perusahaan smelter, PTNNT, dan Pemerintah. Rencana PTNS dan PTI untuk membangun kapasitas peleburan dan pemurnian akan memperluas tujuan Pemerintah, dan kami ingin menunjukkan komitmen
kami dalam mendukung kebijakan Pemerintah dengan menjadi pemasok konsentrat tembaga bagi smelter dalam negeri di masa mendatang.” “Dengan ditandatanganinya perjanjian CSPA ini, kami dapat melanjutkan rencana kami untuk membangun smelter baru di Indonesia,” kata Natsir Mansyur, Direktur Utama PT Indosmelt. “Kami yakin setelah mendapat kesanggupan PTNNT sekarang, kami akan dapat menyelesaikan pembangunan smelter pada 2017-2018. Kerjasama dengan pemasok bah-
an baku seperti PTNNT merupakan langkah awal yang penting bagi kegiatan proyek”. PTNNT memulai kegiatan operasinya tahun 2000, dengan memenuhi kewajibannya berdasarkan Kontrak Karya untuk memproduksi konsentrat tembaga di Indonesia dengan mengolah bijih mentah di lokasi tambangnya menjadi konsentrat tembaga melalui proses peremukan, penggerusan, dan pengapungan, yang memungkinkan PTNNT berkontribusi sekitar 95% dari nilai kandungan mineral karena para pembeli konsentrat PTNNT
membayar harga logam murni internasional untuk tembaga, emas, dan perak yang terkandung di dalam konsentrat. Terkait dengan pengolahan dan pemurnian dalam negeri, PTNNT telah memaksimalkan penjualan konsentratnya kepada PT Smelting, yang mengoperasikan satu-satunya smelter tembaga di Indonesia, di Gresik, Jawa Timur. PTNNT saat ini menjual sekitar 20% produksi konsentrat tahunannya kepada PT Smelting, merupakan jumlah maksimum yang dapat ditampung PT Smelting sesuai dengan
yang sudah masuk di catatan Dispenda hanya mencapai Rp 52,7 miliar. Sementara, untuk retribusi, target penyerapan yang sudah dipatok sebesar Rp 16,7 miliar lebih. Tetapi yang sudah diserap hingga catatan terakhir hanya mencapai Rp 9,6 miliar lebih. “Kita tetap berupaya agar tercapai 100 persen. Tetapi setikdaknya 90 persen saja yang masuk, itu cukup bagus,” tambahnya. Keseluruhan retribusi dan hasil pengelolaan kekayan daerah, di tenggat masuk selambat-lambatnya Desember ini. Jumlah yang tersisa ini dianggapnya sangat besar. Sehingga perusahaan tang tidak memasukkan dividennya bila menggoyangkan belanja daerah.”Totalnya akan kita lihat nanti saja, tanggal 10 Januari sudah dibuat laporannya. Dari sana bisa kita pastikan nanti apakah perusahaan menunggak atau bagaimana,” terangnya. Suparman menyebut, potensi pendapatan di daerah ini tidaklah kecil. Apalagi dengan besarnya investasi yang akan tumbuh di NTB. Tinggal bagaimana memaksimalkan retribusi-retribusinya, bekerja sama dengan semua pihak terkait. Dan terbaru adalah, sudah ditetapkannya perda retribusi bagi pekerja asing yang berdomisili di NTB. Sebelumnya, retribusi ditarik oleh pemerintah pusat. Tetapi dengan akan diberlakukannya Perda ini awal tahun 2014, dimana pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada daerah. Maka ia optimis akan terjadi peningkatan penerimaan pajak daerah.(bul)
kapasitas saat ini. “Seperti yang diamanatkan dalam Kontrak Karya, kami mengolah batuan bijih dari tambang menjadi konsentrat tembaga di Batu Hijau, dan kami mengirim konsentrat kami ke PT Smelting sebanyak yang dapat mereka olah,” kata Martiono Hadianto. “Walau pasokan konsentrat kami terbatas, kami akan menjual semua konsentrat kami dengan harga patokan kepada smelter-smelter di Indonesia, sebagai tambahan dari komitmen kami yang telah ada kepada PT Smelting”. (r)
(Suara NTB/bul)
Andi Lakipadadah
Beberapa kecenderungan lain yang rawan mengakibatkan terjadinya kecelakaan adalah, masih adanya penggunaan listrik secara ilegal. Atau mengganti MCB tidak sesuai peruntukannya. Pada kondisi ini, jika terjadi arus pendek, MCB tidak dapat memutus aliran listrik sehingga menimbulkan percikan api. “Inilah yang mengakibatkan terjadinya korsleting yang memicu terjadinya kebakaran,” paparnya. Memasuki musim pancaroba ini, akan sangat rawan terjadi gangguan listrik yang bisa saja memicu terjadinya kecelakaan. Salah satunya adalah rimbunnya ranting pohon. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat juga berperan aktif melakukan pemangkasan, selain dari kegiatan rutin yang dilakukan pihaknya.(bul)
DIJUAL RMH MURAH KARENA MAU PINDAH. TYPE 21 LT 92M2, SUDAH DIKEMBANGKAN LANTAI 2, 4 KM, GUDANG, 3 KMD, GARASI MOBIL LISTRIK 1300 WATT, TELP, AIR, PAM. LOK DEKAT MASJID, DEKAT TK, SD. ALMT. JL. PANTAI MANGGITA NO.4A BTN GRIYA PAGUTAN INDAH MATARAM. YANG BERMINAT HUB. PAK BURHAN, HP. 081 75747595 / 081237044152
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
POLHUKAM
Halaman 8
Terhindar dari Kejahatan PADA dasarnya, kewajiban menggunakan jilbab bagi seorang muslimah dengan profesi apa pun, tidak akan menghalangi. Karena perintah menggunakan jilbab ialah perintah wajib yang harus ditaati oleh segenap muslimah. Kewajiban menjalankan perintah agama yang demikian, benar-benar disadari oleh AKBP Tien Abdullah salah seorang penggagas agar polwan muslimah menggunakan jilbab dalam melaksanakan segala tugasnya AKBP Tien Abdullah pada kesempatan berkunjung ke MUI NTB beberapa waktu lalu. Perempuan penggagas dan pertama yang menggunakan jilbab di tubuh polwan ini mengaku bahwa, jika disadari bagi polwan muslimah, menggunakan jilbab ketika melaksanakan tugas mempunyai banyak keuntungan baik untuk kesehatan maupun di luar kesehatan. Manfaat bagi kesehatan akunya ialah dapat menjaga polwan dari kerusakan fisik. Hal itu karena hampir setiap hari, polwan bertugas di bawah terik matahari yang sangat menyengat. Sehinggga demikian, jika dalam melaksanakan tugasnya mereka menggunakan jilbab tentu dapat mengurangi berbagai kerusakan fisik seperti kerusakan kulit dan rambut. Selain itu, mereka akan terhindar dari berbagai bahaya seperti aman dari tindak kejahatan. Karena tidak jarang polwan yang menggunakan rok dalam bertugas diganggu oleh para pengendara. Tidak hanya itu, dari segi etika, mereka akan senantiasa dihormati karena menutup aurat. Tidak hanya itu, perempuan yang juga kini bertugas sebagai dosen pada Pusat pendidikan lalu lintas Polri (Pusdiklantas) ini mengaku dengan penggunaan jilbab, diharapkan para polwan bisa menjaga etika dan kehormatannya dalam rangka menjalani tugas di tengah-tengah masyarakat. sehingga citra buruk terhadap polwan selama ini bisa kembali membaik di tengah-tengah masyarakat. Diungkapkannya, bahwa perjuangan menyadarkan polwan akan pentingnya penggunaan jilbab sejak 2009 dialuinya dengan cerita panjang. Berbagai penolakan datang, sehingga dirinya dan beberapa teman-temannya sesama polwan harus menjelaskan panjang lebar. Sampai akhirnya, meski belum ada aturan resmi yang dikeluarkan oleh Polri, namun setidaknya sebagian Polwan sudah ada yang menggunakan jilbab. Dirinya berharap kepada polwan yang lainnya juga untuk ikut menggunakan jilbab mengingat manfaatnya bagi polwan sangat banyak dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas mereka. (dys)
Datangi DPRD KSB
Pasutri Korban Kecelakaan Minta Difasilitasi Dapat Asuransi Taliwang (Suara NTB) Pasangan suami istri (Pasutri) Jafar M Nur dan Nurhayati, warga desa Seran kecamatan Seteluk ini, Kamis (5/12) kemarin, mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Perihal kedatangannya keduanya meminta difasilitasi agar memperoleh hak santunan asuransi Jasa Raharja mereka, yang selama setahun pasca kecelakaan yang dialaminya hingga kini belum terbayar penuh sesuai ketentuan. Kondisi keduanya sangat memilukan, pasalnya setelah mengalami kecelakaan di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tahun 2012 lalu, keduanya mengalami lumpuh total. Menurut Syaipuddin perwakilan Pasutri tersebut, keduanya mengalami patah tulang di bagian paha dan betis sehingga kakinya tidak dapat berrfungsi lagi. “Jadi keduanya lumpuh total alias cacat permanen,” terangnya kepada wartawan. Syaipuddin mengatakan, kedatangan Jafar dan istrinya itu untuk meminta DPRD memfasilitasi keduanya dalam memperoleh hak santunan asuransi dari pihak Jasa Raharja. Pasalnya pasca- kecelakaan, Jafar dan istrinya hanya memperoleh santunan masing-masing sebesar RP 12,5 juta. Dimana nilai itu dianggap masih belum terpenuhi, karena sesuai aturan nilai santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan cacat permanen jumlahnya sebebar Rp 25 juta. “Dalam UU No 33 & 34 tahun 1964 dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No 36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008. Angka santunan bagi korban cacat tetap (permanen) itu nilainya Rp 25 juta maksimal untuk kecelakaan darat,” beber Syaipuddin. Tuntutan Pasutri ini sebenarnya sudah lama disurakan. Bahkan Syaipuddin mengungkapkan, pihaknya telah melaporkannya ke Ombudsman di Mataram. Hanya saja perjuangannya sia-sia karena pihak Jasa Raharja tetap bertahan dengan nilai santunan yang telah diberikannya. “Ke sini saja (dewan,red) sudah tiga kali saya datang. Tapi tidak ditanggapi. Makanya hari ini saya hadirkan keduanya biar anggota dewan terhormat bisa tergerak hatinya mencarikan jalan keluar,” tandasnya. Selanjutnya Syaipuddin memaparkan, kondisi sehari-hari Jafar dan istrinya sangat memprihatinkan. Hal ini dikarenakan, keduanya tidak memiliki anak yang dapat merawatnya, sehingga seluruh keperluan sehari-harinya termasuk mencari nafkah hanya mengandalkan tenaga masing-masing. “Mereka sangat sulit beraktifitas. Apalagi tinggal di rumah panggung sehingga untuk turun dari rumah saja harus mengandalkan bantuan tetangganya,” urainya. Langkah yang diambil Syaipuddin dengan menghadirkan Jafar beserta istrinya, kemarin, nampaknya sedikit membuahkan hasil. Pasalnya pimpinan DPRD KSB langsung menanggapinya. Wakil ketua DPRD KSB Abidin Nasar, SP yang kebetulan menerima Jafar langsung meminta kepada Komisi III untuk segera menghubungi pihak Jasa Raharja. “Saya sudah minta agar pihak Jasa Raharja datang hari ini. mudah-mudahan ada solusi segera,” katanya. Tak hanya itu pihak Pemda KSB pun turut terketuk hatinya. Melalui kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) KSB Dr. Ir. H. Amry Rakhman, M.Si yang kebetulan hadir di gendung DPRD kemarin menjanjikan akan memberikan santunan kepada Jafar dan keluarganya. “Ajukan permohonan supaya kami ada dasar untuk memberikan bantuan dengan segera,” pintanya kepada Syaipuddin mewakili Jafar. (bug)
CACAT - Jafar M Nur dan istrinya Nurhayati didampingi Syaipuddin saat memperlihatkan kondisi kedua kakinya yang cacat permanen setelah mengalami kecelakaan lalu lintas setahun silam.
(Suara NTB/ars)
DITILANG – ribuan sepeda motor dijejer di Lapangan Gajahmada Polda NTB, barang bukti hasil tilang selama tujuh hari operasi Zebra.
Hari Ke–7 Operasi Zebra, 6.000 Kendaraan Ditilang Mataram (Suara NTB) Operasi besar – besaran digencarkan jajaran Ditlantas Polda NTB dalam operasi bersandi Zebra 2013. Total 6.000 kendaraan ditilang, didominasi sepeda motor roda dua. Seluruh barang bukti diparkir di Lapangan Gajahmada Polda NTB. Ribuan sepeda motor dan beberapa mobil itu disita dari operasi sejak Tanggal 28 No-
vember lalu hingga Tanggal 4 Desember kemarin. “Oprasi masih terus berlangsung. Rizia akan di fokuskan pada titik – titik tertentu yang sifatnya dadakan,” kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Suryo Saputro, SIK. Diantara ruas jalan yang sering jadi fokus operasi adalah jalan Langko, Pejanggik, Jalan Majapahit, Jalan Sriwijaya. Mengingat jalur – jalur ini strategis, sehingga
harus steril dari pelanggaran. Berdasarkan data trand pelanggaran berdasarkan perbandingan Tahun 2012 dengan 2013, terjadi peningkatan hingga 500 persen. Data operasi Zebra Tahun 2012, untuk tilang kendaraan yang melanggar hanya mencapai 1.097 kendaraan. Dibanding tahun 2013, jomplang hingga angka 5.210 tilang yang dikeluarkan. “Jika dipersentasekan, naik 500 per-
sen. Kalau dilihat dari trend, peningkatannya menjadi 383 persen,” kata Suryo. Naiknya angka tilang ini tidak lepas dari intensitas operasi yang dilakukan di beberapa titik di Kota Mataram. Bahkan razia dilakukan setiap hari pada jam – jam tertentu. Namun disisi lain, tidak hanya tilang diberlakukan. Langkah teguran terhadap pengendara yang melakukan pel-
anggaran ringan juga dikedapankan. Total teguran dikeluarkan 1.206. “Teguran ini disampaikan agar pengendara setidaknya lebih disiplin, semisal ada komponen kendaraan yang tidak ada seperti salah satu spion, itu diberikan teguran saja,” sebutnya. Untuk trand, ada penurunan soal teguran ini. Tahun 2012 lalu, 1.942 teguran, sehingga trendnya menurun 38 persen. (ars)
Jelang Pergantian Tahun
Intelijen Waspadai Kelompok Pengganggu Mataram (Suara NTB) Desember tahun 2013 segera berakhir, persiapan pergantian dengan tahun baru 2014. Meski masih tiga pekan lagi, namun intelijen sudah mengamati ancaman – ancaman dari kelompok pengganggu stabilitas keamanan daerah. Tidak hanya pergantian tahun, Pemilu 2014 juga jadi atensi pengamatan. “Sasaran pengawasan kami sekarang adalah natal dan pergantian tahun. Karena ada – ada saja kelompok tertentu ingin menciptakan situasi tidak kondusif,” kata Direktur Intelijen Polda NTB, Kombes Pol. Bagus Giri Basuki menjawab
Suara NTB kemarin. Yang paling diwaspadai, kemungkinan isu – isu sengaja dihembuskan pihak tertentu untuk tujuan meresahkan masyarakat. Biasanya, sasaran empuk untuk sasaran propaganda adalah adu domba antarumat beragama dan upaya – upaya rasisme lainnya. “Kami lebih dulu sampaikan ini, agar masyarakat waspada, ancaman gangguan semacam ini bisa muncul kapan saja,” kata Giri Basuki. Dengan pengamatan intelijen, ancaman semacam ini berusaha diantisipasi sedini mungkin. Ketika ada riak – riak muncul, secepatnya dire-
dam dengan berbagai pendekatan awal, preventif. Disisi lain, mantan Kabid Propam ini yakin masyarakat juga bisa memproteksi diri dengan bekal ilmu agama yang dimiliki. Karena pengetahuan dasar tentang agama adalah, tidak ada perkelahian antar pemuda, antar kampung atau antar etnis. “Jadi tidak ada satu pun agama yang membenarkan perkelahian,” ungkapnya. Penekanan yang disampaikan, agar masyarakat juga bisa menjadi “intelijen” di tempat tinggalnya. Membantu aparat deteksi ancaman gangguan dengan cara segera melapor untuk ditindaklanjuti. “Yang paling efek-
tif itu, berlakukan lagi di tingkat RT tentang laporan bagi tamu 1 x 24 jam,” harapnya. Sedang dipersiapkan juga pihaknya, menghadapi Pilpres dan Pileg 2014. Ancaman gangguan juga dipastikan ada, selama ada pihak – pihak yang tidak bertanggungjawab dan ingin daerah ini tidak aman. Belum lagi ancaman dari pihak yang berusaha mencederai demokrasi dengan anarkis. Diimbaunya, daerah NTB khususnya, dikenal sebagai wilayah dengan penduduk yang santun dan memegang teguh adat ketimuran. Daerah yang ada pada bangsa bersahaja, mengedepankan
gotong royong. Analisanya, ini sering dipicu ruang ruang diskusi untuk mencari solusi mulai sedikit. Lebih banyak penyelesaian masalah dengan kekerasan. “Sulit bertemu satu sama lain karena mengedepankan ego sentris,” sebutnya. Ujung – ujungnya pertengkaran, ribut antar kelompok, berujung rebut antar kampung. Ia berharap, daerah ini benar – benar harus dijaga dari gangguan keamanan. Daerah ini harus aman, positif di mata pengusaha atau investor luar. Dengan harapan, investasi bisa lancar masuk ke daerah. (ars)
Hakim Tewas Tersengat Listrik
(Suara NTB/fit)
TUNJUKKAN RANDIS - Kasubag Keuangan, Umum dan Logistik KPU Kota Mataram, Yusrin menunjukkan randis yang telah dikembalikan mantan komisioner KPU Kota Mataram yang masa jabatannya telah berakhir per 4 Desember 2013.
Tak Ada Pengadaan Baru
Mantan Komisioner KPU Kota Mataram Kembalikan Randis Mataram (Suara NTB) – KPU Kota Mataram memberi sinyal tidak akan melakukan pengadaan kendaraan dinas (randis) baru bagi lima calon komisioner KPU Kota Mataram periode 2013 – 2018. Hal ini mengingat kondisi randis ‘’warisan’’ mantan komisioner KPU Kota Mataram pada era Ahmad Gunawan Cs, masih bagus. Sekretaris KPU Kota Mataram I Putu Sarjana, SH., didampingi Kasubag Keuangan, Umum dan Logistik KPU Kota Mataram, Yusrin kepada Suara NTB di kantornya, Kamis (5/12) kemarin mengatakan, sebetulnya mengenai randis bagi komisioner KPU, tidak ada dalam aturan. Hanya saja, lanjutnya, melihat beban tugas yang cukup berat, maka KPU Kota Mataram berinisiatif membekali
lima komisioner KPU Kota Mataram dengan kendaraan dinas. Mengenai randis untuk calon komisioner KPU, menurutnya, kemungkinan tidak ada pengadaan baru. Selain melihat kondisi randis yang lama masih bagus, juga untuk efisiensi anggaran. Pada bagian lain, Putu Sarjana menyebutkan, seiring berakhirnya masa jabatan komisioner KPU Kota Mataram periode 2008 – 2013 yang jatuh tanggal 4 Desember 2013, kelima mantan komisioner KPU Kota Mataram telah mengembalikan lima randis dan dua laptop. Lima mantan komisioner KPU Kota Mataram tersebut , masing-masing Ahmad Gunawan, Ir. H. Alfen, Novia Rosanti, SAg., Lalu Agus Afandi danAgus Zaeroni. Adapun kelima randis yang
dikembalikan itu, masingmasing DR 1110 AK, DR 1098 AK, DR 1097 AK, DR 1092 AK dan DR 8026 AK. Menurut Yusrin, kelima randis ini nantinya akan diberikan sebagai kendaraan operasional kelima calon komisioner KPU Kota Mataram yang baru. ‘’Makanya ini semua sedang kita service,’’ cetusnya. Kendati demikian, ia menampik service randis itu dalam rangka menyambut komisioner KPU Kota Mataram yang baru. ‘’Tidak dalam rangka itu,’’ cetusnya. Perawatan ini rutin kita lakukan terhadap semua randis yang ada di KP Kota Mataram. Yusrin menambahkan, lima komisioner KPU Kota Mataram yang baru, kemungkinan akan mulai masuk sekitar akhir Desember setelah ada penetapan lima besar dari KPU NTB. (fit)
Selong (Suara NTB) Naas nasib Lukmanul Hakim (29), warga RT 03 Karang Anyar Kelurahan Selong Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Pemuda yang seharihari bekerja sebagai tukang ini tewas tersengat listrik di atas bangunan tempatnya bekerja di wilayah Jl. Diponegoro Selong, sekitar pukul 09.00 Wita Kamis (5/12) kemarin. Dituturkan Heri, salah seorang warga yang di tempat kejadian perkara sebelum para tukang ini memulai bekerja, korban terlebih dulu naik ke lantai dua bangunan sendirian. Sementara rekannya yang lain masih menyantap hidangan yang disajikan tuan rumah. Direncanakan Kamis pagi kemarin, akan melakukan pengecoran rumah tersebut. Dari awal sudah diketahui ada kabel listrik tegangan tinggi yang terbentang di atas bangunan rumah. Awalnya tidak terbungkus. Para tukang sudah mewaspadai sehingga meminta pihak PLN untuk
membungkus kabel tersebut sebelum memulai pengecoran. Pihak PLN pun katanya sudah membungkus kabel tersebut. Namun tidak diduga-duga masih rentan dan bisa menyetrum. Saat kejadian, warga yang masih bersantai dibawah mendengar ada teriakan dari atas banguan dan langsung naik. Ditemukan lukman sudah dalam kondisi lemas. Korban ini pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R. Soedjono Selong. Setibanya di RSUD, tidak selang beberapa lama Lukmanul Hakim menghembuskan nafas terakhir. Nurjannah, kakak kandung korban tidak kuasa menahan tangis mengetahui adik kesayangannya tiba-tiba sudah terbujur kaku tidak bernyawa. Ia mengaku kaget mendengar kabar mengejutkan ini. Karena sebelumnya, sang adik ini masih terlihat segar bugar. Lukmanul Hakim katanya meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. (rus)
KORBAN - Lukmanul Hakim yang sudah terbujur tidak bernyawa, meninggal sesaat setelah tersengat aliran listrik di Selong, Kamis kemarin.
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
Andy Lau Ingin Investasi di Industri Film Singapura Singapura Aktor dan produser terkenal Hong Kong Andy Lau mengungkapkan keinginannya untuk berinvestasi di industri film Singapura namun hanya punya sedikit peluang untuk melakukannya. “Saya telah menghubungi tokoh-tokoh industri film lokal selama ini, saya tidak tahu kenapa, tetapi sangat sedikit dari mereka yang mendekati kami untuk investasi,” kata Lau saat konferensi pers ten(ant/balipost) tang film barunya “Firestorm” Andy Lau di Singapura, Rabu (4/12). Veteran film Hongkong yang memroduksi film pemenang penghargaan seperti “A Simple Life” itu juga mengaku pernah berinvestasi untuk produksi film di Singapura sebelumnya. Lau juga menekankan bahwa ia tidak terlalu khawatir tentang pendapatan atas investasinya selama skenario film menarik baginya. “Saya sudah berinvestasi sejak tahun 1991. Jika produksi tidak terlalu bagus di box office, itu tak jadi masalah,” katanya seperti dilansir laman Channel News Asia. “Itu membuat saya tahu seberapa besar rasa sakit dan kerugian finansial yang bisa saya cerna. Kadang-kadang, membuat kerugian bisa jadi hal baik,” jelas Lau. Selain investasi dalam film di Singapura, Lau mengatakan bahwa ia berharap bisa punya kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan para pembuat film pemula di negara itu. (ant/balipost)
BUDAYA DAN HIBURAN Hadiri Temu Sastra Nasional
Disbudpar Diminta Bantu Akomodasi Empat Penyair NTB Mataram (Suara NTB) Agar tidak terulang kejadian gagal berangkat karena tak punya uang, pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) diminta turun tangan. Instansi yang dipimpin Muhammad Nasir ini diharap membantu akomodasi empat penyair yang akan berangkat Temu Sastra Nasional, Tanggal 21 – 23 Desember mendatang .Temu Sastra Nasional yang akan berlangsung di Tangerang, Provinsi Banten itu, akan dihadiri empat utusan dari NTB. Mereka, Irma Agrayanti, Imam Safwan, Tjak S. Parlan, Kiki Sulistyo, akan datang ke pertemuan itu dengan membawa karya masing – masing, dengan misi membangun jaringan sekaligus membuat nama Sastrawan NTB semakin diperhitungkan ditingkat nasional. Ketua Dewan Kesenian NTB, Kongso Sukoco bahkan menyebut ini sebagai pertan-
da Sastrawan NTB masuk dalam peta sastra nasional. “Ini bentuk penghargaan nasional terhadap sastra NTB, sekaligus harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Kongso Kamis (5/12) petang. Tapi perhatian itu masih dianggap hambar tanpa ada dukungan pemerintah. Menjadi harapan Kongso, agar Disbudpar andil memberi bantuan, setidaknya memfasilitasi transportasi dan akomodasi para penyair yang berangkat. “Kalau tidak bisa bantu semua, setidaknya dibantu tiket.
MERIAM Warga menunjukkan bagian laras meriam peninggalan tentara Jepang di Dusun Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (26/ 11). Meriam sepanjang 6 meter tersebut diangkat warga dari lokasi ditemukannya dan dijadikan aset untuk salah satu tujuan wisata sejarah. (antara foto/Ahmad Subaidi)
Karena pengalaman selama ini, para penyair asal NTB gagal berangkat karena persoalan tidak ada uang untuk beli tiket,” ungkap Kongso. Dibanding kontingen olahraga atau utusan pemerintah lainnya dalam event tertentu, para penyair tidak membutuhkan anggaran banyak. Setidaknya, ketika pemerintah mampu memfasilitasi kontingen olahraga dengan dana ratusan juta, Sastrawan pun mestinya diperlakukan sama oleh instansi pemerintah yang terkait. “Banyak kegiatan ser-
Kendati para saksi mata memastikan melihat Rodas dan Walker ada dalam kendaraan, tapi identifikasi korban ditempuh dengan memeriksa catatan giginya.Keduanya meninggal dunia Sabtu sore sekitar pukul 15.30 ketika Porsche Carrera GT keluaran 2005 menabrak tiang dan sejumlah pohon di jalan Hercules di Santa Clarita. Hasil toksikologi baru bisa didapatkan pada enam sampai delapan pekan ke depan.Para detektif tak menyebutkan penyebab tabrakan, namun investigasi awal menyebutkan bahwa kecepatan adalah faktor terjadinya kecelakaan, kata kapten polisi Mike Parker.Batas kecepatan di mana kecelakaan terjadi adalah 45 mph (72 km per jam). Sejumlah kerabat mengatakan kedua korban tidak sedang balapan, sementara polisi mengungkapkan bahwa
emoni yang bisa dibiayai pemerintah, kenapa tidak dengan sastra?, toh, hanya butuh Rp 3 Juta untuk tiket misalnya. Saya pikir angka segitu (Rp 3 Juta, red), pemerintah tidak perlu ada kalimat ‘tidak ada anggaran’,” kritiknya. Dalam konteks kebutuhan ini, ia atasnama lembaga siap membantu memfasilitasi para penyair semampunya. Meskipun Kongso sendiri mengaku sulit tembus ke Disbudpar untuk kegiatan pengembangan seni dan sastra pada program organisasinya. “Tapi sepanjang ada koordinasi, saya siap membantu,” tuturnya. Tentang kebutuhan anggaran dan hubungannya dengan pemerintah ini, menurut Kongso yang perlu dikedepankan adalah komunikasi. Muncul kritik terhadap pemerintah
yang terkesan abai terhadap Sastra, bahkan ada kalimat miris Sastra dianaktirikan, awal mulanya adalah komunikasi. Barangkali, menurutnya, ada komunikasi yang tidak terhubung antara Sastrawan dengan pemerintah atau Disbudpar khususnya sehingga muncul kalimat skeptis tersebut. “Sekarang, bagaimana kita mau diperhatikan pemerintah, sementara kita sendiri tidak menunjukkan sikap ingin diperhatikan?,” tanya Kongso. Muaranya adalah komunikasi. Jika ada sikap terbuka dari sastrawan dengan berkomunikasi dengan pemerintah, pasti ruang itu diyakininya akan terbuka. Karena pada prinsipnya antara Sastrawan dengan pemerintah sebenarnya saling membutuhkan. “Sekali lagi, komunikasi yang tersendat inilah yang perlu dibuka,” harapnya. (ars)
The Overtunes Luncurkan Album Mini Jakarta (Suara NTB) Trio The Overtunes hari ini meluncurkan album mini “Sayap Pelindungmu” yang menandai album mini perdana dari kakak-beradik Mikha Angelo, Reuben Nathaniel dan Mada Emanuelle. Album mini tersebut berisi dua lagu, “Soulmate” dan “Sayap Pelindungmu” yang melibatkan salah seorang finalis “X Factor Indonesia”, Mikha Angelo. Reuben menceritakan, bandnya ada sebelum Mikha memutuskan untuk mengikuti ajang pencarian bakat “X Factor Indonesia”. Sony Music pun menggandeng The Overtunes untuk bekerja sama dengan label rekaman tersebut. Grup yang mengusung genre
Pengumuman Hasil Otopsi Paul Walker Jakarta (Suara NTB) Bintang “Fast and Furious” Paul Walker meninggal dunia akibat kombinasi luka traumatik dan terbakar setelah Porsche yang dia tumpangi tabrakan dan meledak terbakar, demikian hasil otopsi yang dirilis Rabu waktu AS oleh bagian koroner polisi Los Angeles. Pengemudi mobil itu, yakni Roger Rodas, meninggal dunia akibat luka traumatik (parah), kata para petugas koroner. Wakil Kepala Ed Wintger dari Koroner Kepolisian Los Angeles mengatakan kedua orang itu meninggal dunia dalam hitungan detik sejak tabrakan. ”Detil lebih jauh akan tersedia ketika otopsi final dirilis,” kata Winter seperti dikutip Los Angeles Times.Kematian dipastikan sebagai murni kecelakaan dan luka diakibatkan oleh tabrakan “mobil melawan objek tak bergerak”.
Halaman 9
para saksi mata tidak melihat mobil lain di luar Porsche itu.Menurut Los Angeles Times, Porsche Carrera GT keluaran 2005 yang edisi sangat terbatas ini memiliki catatan sejarah sulit dikendalikan. Mobil ini mampu memacu kecepatan sampai 100 mph (160 km per jam) di bawah waktu tujuh detik. Kendaraan ini dibuat tanpa sistem manajemen stabilitas tidak seperti kebanyakan model Porsche lainnya.Jeremy Clarkson, pembawa acara “Top Gear” di BBC mereview mobil ini dengan berkata, “Anda mesti terbangun saat mengendarai cepat kendaraan ini. Ini sungguh kendaraan yang sulit dikendalikan. Koplingnya brutal, power-nya buas dan pengendaliannya...Anda sungguh berada di ujung mata pisau. Dan jika Anda serahkan ini kepada amatiran, Anda pasti mendapatkan balasannya. Ini fenomena. Kekeliruan satu saja bisa menghancurkan Anda.” (ant/balipost)
country pop itu menonjolkan permainan gitar dari Mikha, yang juga vokalis, Reuben, dan juga bass petikan Mada. “Kami bukan band yang batasin genre. Banyak explore juga. Yang paling dominan gitar. Tapi, kita nggak cuma main alat musik itu saja. Bisa dibilang kita eksperimental,” kata Mikha, yang juga memainkan piano saat peluncuran album di Jakarta. Mikha mengaemukakan, bingung bila ditanya musisi yang mempengaruhi bandnya, walau secara pribadi menggemari John Mayer, Michael Buble, Jamie Cullum dan Ed Sheeran. Keikutsertaan Mikha di ajang “X Factor Indonesia” pun turut membawa perubahan
bagi The Overtunes yang memerhatikan detail ketika memainkan instrumen sekaligus belajar untuk melihat selera pasar. “Dulu kan idealis banget lagu pake bahasa Inggris, indie gitu maunya. Pas keluar jadi tahu selera orang maunya gimana. Lebih terbuka. Nyesuain ke orang, tapi tetap idealis,” kata Mikha. Mada, yang tertua di The Overtunes, mengaku pada awalnya sempat kagok karena jam terbang Mikha, sang adik, tampil di panggung lebih banyak. “Tapi, saya anggap itu tantangan untuk ngejar Mikha dari segi skill. Berusaha seimbang satu sama lain,” ujarnya. (ant/Bali Post)
Beredar Foto Jenazah Paul Walker yang Hangus Jakarta (Suara NTB) Jenazah aktor Paul Walker dan rekannya telah selesai diautopsi. Hasil sementara Paul disebut mengalami cedera traumatis dan luka bakar. Tapi kini, beredar luas foto yang diduga adalah jenazah pemeran Brian O’Conner tersebut di internet. Dilansir dari ShowbizSpy, Kamis (5/12/2013), foto tersebut tampak seperti memperlihatkan tubuh usai hangus terbakar di pojok mobil Porsche Carrera GT. Jika diperhatikan, foto itu memang menampakkan bentuk tubuh yang sedikit memerah. Tapi foto yang diduga tubuh Paul tersebut masih terlihat samar-samar. Belum bisa dipastikan benar foto itu memang merupakan jenazah korban kecelakaan maut di Santa Clarita, California pada Sabtu (1/12/ 2013) atau hanya sekadar body mobil sport yang juga berwarna merah. (berbagai sumber)
5 Film Indonesia yang Banyak Dibicarakan di 2013 Apa tolok ukur kesuksesan sebuah film? Apakah kualitas setiap aspek pembuatannya seperti sinematografi dan juga naskah serta penyutradaraannya? Ataukah semata dari reaksi penonton saat sebuah film dirilis? Penilaian bisa berbeda-beda, namun setiap film punya caranya masing-masing untuk memikat para penonton. Film-film Indonesia di sepanjang 2013 terbukti punya kualitas yang demikian. Tak sedikit penikmat film serta media yang membahas film berikut! Situs berita hiburan KapanLagi.com, merangkum film-film yang paling ramai dibicarakan di media atau di jejaring sosial di sepanjang 2013. Kira-kira film mana yang paling laris? Biar polling yang memberitahukannya!
1. JOKOWI
Selamat pak Jokowi.. ah bukan, film JOKOWI tepatnya. Film biopik gubernur Jakarta ini mendapat suara sebanyak 3,95 dari para responden. Filmnya yang dirlis berdekatan dengan terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Jakarta ini memang pas. Kisahnya inspiratif dan juga mengundang penonton untuk menonton dan membicarakannya. Terlebih lagi yang membuatnya adalah KK Dheeraj lho. Ia yang selama ini menggarap film horor seks akhirnya tobat.
4. 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA 2. COBOY JUNIOR THE MOVIE
Sebanyak 7,24 responden polling KapanLagi.com® memilih COBOY JUNIOR THE MOVIE. Hal tersebut bisa jadi dikarenakan nama besar boyband cilik satu ini yang memang sedang naik daun. Para penggemarny mereka, Comate dengan senang hati akan datang ke bioskop untuk menonton film idola mereka tersebut. Tema yang diangkat dalam film pun terhitung ringan dan menarik untuk dinikmati. Tentang kontes boyband yang harus diikuti oleh keempat sahabat dengan talenta yang sama ini.
3. CINTA BRONTOSAURUS
Nama Raditya Dika masih bertaji dalam perfilman dalam negeri. Terbukti film adaptasi novelnya yang berjudul CINTA BRONTOSAURUS ini mampu meraup pendapatan yang tak sedikit. Komedi romantis yang disajikan dalam film tersebut ternyata pas takarannya sebagai hiburan untuk sebagian besar penonton Indonesia. Sebanyak 17,11 persen responden memilih film ini sebagai yang lairs dibicarakan. Bahkan Dika dengan resepnya tersebut menyusulkan dua filmnya yang lain yakni CINTA DALAM KARDUS dan juga MANUSIA SETENGAH SALMON.
Di posisi kedua ada film adaptasi novel Hanum Rais, 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA. Filmini dipilih oleh sekitar 19,08 persen peserta polling. Ratarata para pembaca KapanLagi.com® setuju bahwa ada 3 aspek yang menonjol dalam film yang dibintangi oleh Acha Septriasa dan Abimana Aryasayta ini. Ketiga aspek tersebut antara lain adalah kisah religius yang ada di dalamnya, lanskap benua Eropa sebagai setting kisahnya, dan juga faktor nama populer Fatin Shidqia Lubis. Para peserta polling suka dengan tema baru yang disajikan oleh film satu ini. Dalam filmnya nanti penonton bisa melihat kisah perjalanan penganut muslim di benua Biru.
5. SOEKARNO: INDONESIA MERDEKA
Film yang paling laris dibicarakan menurut pembaca KapanLagi.com® ternyata adalah SOEKARNO: INDONESIA MERDEKA. Tidak banyak memang film yang mengangkat tokoh Bapak Bangsa ini ke layar lebar. Siapa juga yang tak kenal Presiden Soekarno mengingat ia adalah Bapak Proklamator bangsa. Sang Soekarno dalam film ini diperankan oleh Ario Bayu. (dari berbagai sumber)
(Suara NTB/ist)
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
PENDIDIKAN
Halaman 10
Sekolah Terendam Banjir
Tunggu Penyelesaian Lahan KEINGINAN dibangunnya Akademi Komunitas Negeri Mataram harus mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Keberadaan lembaga pendidikan yang masih di bawah koordinasi Politeknik Negeri Bali ini tinggal menunggu hibah dari pemerintah daerah mengenai lokasi pembangunan. “Hari ini (Kamis, red) tim dari Dikti (Pendidikan Tinggi) sedang melakukan monev (monitoring dan evaluasi) di Mataram. Kami yakin semua persyaratan sudah lengkap,” ungkap Koordinator Pengelola Akademi Komunitas Negeri Mataram Drs. H. Musta’in, SS, kepada Suara NTB via ponselnya, Kamis (5/12). Diakuinya, dari segi sarana dan prasarana belajar, Akademi Komunitas Negeri Mataram sudah tidak ada masalah. Itu artinya, persetujuan untuk pembentukan akademi komunitas ini tinggal selangkah lagi. Jika pemerintah daerah sudah menghibahkan lahan untuk pembangunan akademi komunitas, maka tahun 2014 mendatang, lembaga pendidikan ini sudah bisa definitif. “Jika sudah definitif, kita bisa menyelenggarakan proses perkuliahan sendiri tanpa harus tergantung dari lainnya,” terang Musta’in yang juga Kepala SMK PP Negeri Mataram ini. Menuruttnya, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera membangun Akademi Komunitas Negeri Mataram, jika lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan sudah dihibahkan dari pemerintah daerah. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada kepastian mengenai masalah lahan, karena kami terus berkoordinasi dengan Pemprov NTB dan Pemkot Mataram,” klaimnya. Sebelumnya, Asisten I (Tata Praja dan Aparatur) Setda NTB Dr. H. Rosiady H. Sayuthi, MSc, menegaskan komitm e n Pemprov NTB mengenai kesiapan masalah lahan untuk Akademi Komunitas. (ham)
Ujian Siswa MTsN Model Kuripan Terganggu Giri Menang (Suara NTB) Pelaksanaan ujian semester di MTsN Model Kuripan terganggu akibat genangan air banjir yang memenuhi 11 ruangan kelas di sekolah tersebut. Namun kondisi itu tak menyurutkan semangat para siswa dan siswi, mereka terpaksa melaksanakan ujian di musala, ruang laboratorium seadanya. Banjir ini juga merobohkan tembok sepanjang 120 meter senilai Rp 75 juta. Wakil Kepala Sarana dan Prasarana MTsN Model Kuripan, Seneng, SPdi, mengaku banjir melanda sekitar pukul 5.30 pagi. Air menghantam tembok sekolah dan menyebabkan tembok jebol. Tembok sekolah jebolmulai dari utara, selanjutnya tengah dan terakhir tembok timur jebol. Tembok itu baru saja dibangun 2011 lalu, yang roboh lantaran banjir juga. Panjang tembok sekitar 120 meter setinggi 2 meter dengan biaya Rp 75 juta. Diakuinya, banjir kali ini lebih parah dibanding sebelumnya. Ia mengaku, sudah tiga kali banjir yakni tahun 1999, 2009 dan 2011 serta 2013. Kali ini tinggi air mencapai 2 meter lebih, jika dihitung dari pondasi. Luapan air berasal dari sungai Pande yang terletak tak jauh dari sekolah. Air menggenangi sebanyak 11 lokal ruangan. Termasuk
lima lokal yang baru dibangun. Bangunan ini merupakan proyek tahun 2013 dan ditargetkan selesai Desember ini. Namun, akibat kejadian ini membuat apa yang direncanakan tidak bisa diselesaikan. Akibat banjir ini, tidak saja menimbulkan kerugian material namun juga mengganggu jalannya ujian semester. Untuk mensiasatinya, pihak sekolah memanfaatkan ruangan yang ada untuk ujian. Seperti musala, laboratorium dan ruangan lain. Jumlah siswa di sekolah ini 570 siswa. Awalnya MTsN ini berangkat dari sekolah swasta lantas pada tahun 1997 ikut program sekolah negeri model, sehingga statusnya menjadi negeri. Dari pantauan di lapangan, banjir menggenangi halaman dan ruangan sekolah yang berlantai dua ini. Tampak siswa menyaksikan air yang begitu besar tersebut. Siswa tak bisa menggunakan ruangan bawah, lantaran semuanya digenangi air. Meja dan kursi pun tampak terapung oleh air. Begitu pula pekerja proyek sekolah itu tampak menunggu air surut. Namun debet air yang masuk begitu besar, sehingga sampai siang belum surut. Sang tukang mengaku rugi, karena kaleng cat dan beberapa bangunan pintu, jendela terbawa arus. “Ya rugilah karena banjir ini,” aku salah seorang tukang. (her)
(Suara NTB/her)
BANJIR - MTsN Model Kuripan diterjang banjir, akibatnya, kegiatan semester terganggu.
Dukung Pengembangan Pendidikan
H. Musta’in
(Suara NTB/ham)
Ujian Semester, Lembaga Bimbel Relatif Stabil Mataram (Suara NTB) Biasanya beberapa bulan menjelang ujian, baik ujian semester maupun ujian nasional, lembaga-lembaga kursus dan lembaga bimbingan belajar (bimbel) di seluruh Indonesia, termasuk NTB kebanjiran order. Mereka yang menyediakan berbagai jasa kursus maupun bimbingan belajar pada momentum-momentum tersebut biasanya laris manis menerima siswa-siswa yang hendak kursus ataupun sekadar mendapatkan bimbingan belajar. Kepala Lembaga Pendidikan ‘Vini Vidi Vici’ Mataram, Suryanti, SE, mengaku peminat siswa masuk ke lembaga pendidikannya pada momentum semester sekolah baik SD, SMP dan SMA tahun ini relatif stabil dan landai. “Tidak terlihat antusiasme para siswa untuk masuk ke lambagalambaga pendidikan menghadapi pelaksanaan ujian semester,” ungkapnya, Kamis (5/12). Dirinya mengaku, dari pengalamannya selama ini tidak pernah ada lonjakan siswa-siswa yang masuk bimbel menjelang pelaksanaan ujian. Hal itu karena, sudah jauh-jauh hari seperti sebulan atau dua bulan sebelum menghadapi ujian, mereka baru masuk mengikuti bimbel. Selain itu, Suryanti juga mengaku bahwa kebanyakan yang masuk bimbel adalah berasal dari siswa-siswi taman kanak-kanak (TK) meskipun ada juga siswa didikannya berasal dari SD. Padahal di lembaga pendidikan miliknya, Suryanti menyediakan berbagai program pendidikan baik untuk TK dan SD, seperti program unggulan baca tulis, bimbingan belajar pra-SD, bimbel bagi SD, kursus bahasa Inggris dan bimbingan sempoa. (dys)
Pemprov Konsisten Alokasikan Anggaran 20 Persen Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB akan konsisten mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dalam APBD. Pengalokasian anggaran sebesar 20 persen dalam APBD merupakan amanat konstitusi yang harus dianggarkan oleh pemerintah, baik pusat dan daerah. “Dalam RAPBD tahun anggaran 2014 ini, Alhamdulillah kita tetap dapat konsisten memenuhi amanat konstitusi untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD,” kata Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat membacakan nota keuangan RAPBD 2014 belum lama ini. Dalam hal ini, ujarnya, sektor pendidikan dan kesehatan dengan menuntaskan beberapa fasilitas kesehatan di RSUP
Dasan Cermen dan RSUP NTB di Pulau Sumbawa diprioritaskan pada RAPBD 2014 di samping program lainnya. Dikatakan, anggaran pendidikan yang dialokasikan lewat APBD NTB terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “Dari tahun ke tahun, alokasi anggaran pendidikan dapat terus kita tingkatkan,” terangnya. Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, menjelaskan terkait
dengan target capaian indikator kinerja sektor pendidikan dan kesehatan pada tahun 2014, target-target indikator kinerja baru bersifat indikatif yang nantinya akan ditetapkan menjadi prioritas untuk diselesaikan pada tahun 2014. Dengan realisasi capaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Terkait dengan dukungan pemprov terhadap pendidikan swasta dalam mendorong penyelenggaraan pendidikan di daerah, katanya, Pemprov NTB melalui
RAPBD tahun anggaran 2014 merencanakan untuk mengalokasikan anggaran dalam bentuk hibah kepada seluruh lembaga pendidikan. Alokasi dana hibah untuk lembaga pendidikan swasta mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.”Alokasi dalam bentuk hibah kepada lembaga pendidikan swasta mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi kita alokasikan tahun 2014,” terangnya. Sementara dalam RAPBD NTB tahun anggaran 2014, Pemprov NTB merencanakan pendapatan daerah mencapai Rp 2,77 trilun lebih. Jumlah ini naik 6,99 persen dari target pendapatan daerah pada APBD Perubahan tahun 2013, yaitu sebesar Rp 2,59 triliun lebih. (Suara NTB/ist)
DITUTUP - Mulai Januari 2014, masuk ke Kampus Unram diperketat. Akses jalan yang selama ini terbuka akan ditutup. Kebijakan ini dikeluarkan untuk memberikan rasa aman bagi mahasiswa dan tenaga pengajar di Unram.
Penghapusan UN SD Disambut Positif Mataram (Suara NTB) Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang menghapus pelaksanaan ujian nasional (UN) bagi sekolah dasar pada tahun 2014 mendatang mendapat sambutan positif dari para kepala sekolah. Pasalnya, selama ini pelaksanaan ujian nasional bagi siswa-siswa sekolah dasar mempunyai banyak masalah dan pelaksanaannya terkesan tidak relevan dengan kebutuhan siswa sekolah dasar. kepala SDN 4 Kuranji Labuapi Lombok Barat, Ja’far Abdullah menyambut positif dihilangkannya pelaksanaan UN bagi SD. Dirinya beranggapan pelaksanaan UN bagi siswa SD tidak relevan dengan kebutuhan siswa. Hal itu mengingat kompetensi yang diujikan dalam pelaksanaan UN masih terbatas pada penilaian aspek kognitif. ‘’Padahal untuk ukuran siswa SD, pengembangan kecerdasan selain kognitif sangat urgen dilaksanakan mengingat siswa SD pada umurumur emas seperti itu membutuhkan berbagai bentuk kecerdasan yang lainnya seperti pada aspek afektif dan lain sebagainya,’’ terangnya, Kamis (5/12). Selain itu, masalah lainnya pada pelaksanaan UN untuk SD adalah adanya penyeragaman kondisi satu sekolah dengan sekolah lainnya. Sehingga UN untuk SD sudah tidak lagi dimungkinkan untuk dilaksanakan. Sementara itu, Kepala SDN 27 Ampenan, Lalu Rifa’i mengaku kebijakan Kemdikbud itu sebenarnya bukan penghilangan pelaksanaan UN untuk siswa SD. Namun yang lebih tepat adalah adanya pengalihan pelaksanaan UN yang sebelumnya dikelola sepenuhnya dari pusat, namun untuk UN tahun 2014 mendatang akan dikelola oleh daerah. “Jadi kalau kemarin dikelola oleh pusat, nanti akan diambil oleh daerah,” terangnya. Meski nantinya UN bagi SD dikelola oleh daerah, namun bukan berarti pemerintah pusat tidak ikut ambil bagian. “Tetap pusat juga ambil bagian, misalnya dalam pembuatan soal tes ujian tidak hanya berasal dari daerah namun juga pusat” terangnya. Disebutkan Rifa’i, adanya pengalihan pelaksana UN bagi SD, itu berarti sedang terjadi perubahan dalam sistem pendidikan. Menurutnya, UN yang masih dikelola oleh pusat, berarti ada angggapan semua sekolah itu sama, baik dari segi kualitas maupun infrastruktur. Padahal, tidak semua sekolah mempunyai kelengkapan fasilitas yang sama. ‘’Tentu tidak sama kondisi sekolah di sini dengan sekolah yang ada di Papua. Adanya kebijakan ini, kualitas para siswa SD jauh lebih lagi dari pada sebelumnya,’’ harapnya. (dys)
Mataram (Suara NTB) Salah satu konsekuensi dari kebijakan penutupan jalan bagi masyarakat umum oleh Universitas Mataram (Unram) per 1 Januari 2014 mendatang adalah pelarangan berjualan bagi pedagang kreatif lapangan (PKL). Pihak Unram berdalih, keberadaan PKL yang berjualan di area kampus selama ini mengganggu kenyamanan dan kebersihan kampus seperti yang disampaikan Humas Unram Drs. Helmy Fuadi, MM. Menurutnya, keberadaan PKL di area kampus selama ini cukup mengganggu dan membuat kampus tidak bersih, sehingga ebijakan penutupan jalan ini dihajatkan selain untuk menjaga kebersihan juga demi keamanan dan kenyamanan kampus. Namun kebijakan yang dikeluarkan Unram ini membuat PKL yang selama ini bertahun-tahun menggantungkan hidupnya dengan berjualan di area kampus Unram mengaku kecewa. Erik, salah seorang pedagang pentol (cilok) yang mengaku sudah 1 tahun lebih berjualan di Unram. Dirinya mengaku sangat kecewa dengan kebijakan ini. Pasalnya dirinya yang sudah berjualan dan mempunyai banyak pelanggan di Unram. Pedagang asal Malang yang sudah bertahun-tahun tinggal di Lombok ini mengaku pasrah dengan kebijakan yang dibuat oleh Unram. “Mau gimana lagi, namanya kita hanya pedagang kecil. Apapun kebijakannya kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya pasrah. Selain itu, Erik menyayangkan sikap Unram yang terkesan brutal terhadap masyarakat kecil seperti dirinya dan beberapa temannya sesama pedagang. Padahal akunya, kalau para pedagang dibebankan biaya masuk atau pajak agar mereka bisa berjualan di Unram setiap hari atau per bulannya, dirinya dan pedagang lainnya siap membayar. “Kalau kami membayar, itu kan memberikan tambahan juga buat Unram. Berapa pun yang pajak yang diminta oleh Unram kami sanggup bayar,” tantang Erik. Erik pun mengaku sudah siap pindah jika kebijakan yang akan berlaku mulai 1 Januari tahun depan benarbenar diterapkan. Hal senada juga disampaikan Rakmah, salah seorang penjual nasi bungkus yang berjualan di area kampus Unram. Dirinya mengaku siap membayar jika Unram memintanya untuk membayar asalkan lahan tempatnya mencari kerja selama ini tidak dilarang. (dys)
Kebijakan Rektor Harus Ditinjau Kembali MULAI 1 Januari 2014, pihak Rektorat Universitas Mataram (Unram) akan menutup akses jalan yang selama ini menjadi pintu masuk menuju Unram. Hanya ada beberapa utama yang dibuka. Kebijakan ini dikeluarkan setelah melihat sejumlah persoalan yang terjadi, seperti aksi kriminal, kebersihan dan lainnya. Meski demikian, kebijakan ini harus dipertimbangkan kembali, karena berdampak pada beberapa pihak yang merasakan langsung. Seperti apa komentar mahasiswa terhadap kebijakan rektor ini?
Buat Lapak Khusus
KEBIJAKAN Rektor Unram yang menutup akses jalan bagi masyarakat umum tidak masalah. Tapi, kasihan bagi masyarakat yang selama ini mengandalkan berusaha di tempat tersebut. Harusnya, bagi PKL yang ingin berjualan dibuat lapak khusus untuk menertibkan. Bukannya malah melarang mereka berjualan. Khairul Fahmi, FKIP Unram
Sulitkan Mahasiswa
Secara pribadi, saya melihat kebijakan penutupan jalan ini akan menyulitkan mahasiswa. Apalagi setiap masuk harus menunjukkan kartu tanda mahasiswa. Selain itu akan membuat Unram akan semakin jauh dengan masyarakat. Sri Maryati (mahasiswa Unram)
Struktur RAPBD NTB 2014, yakni pendapatan daerah sebesar Rp 2,77 triliun lebih. Terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 1,05 triliun lebih, dana perimbangan sebesar Rp 1,21 triliun lebih, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 503,69 miliar lebih. Sedangkan belanja daerah sebesar Rp 2,74 triliun lebih, terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 1,711 triliun lebih, dan belanja langsung sebesar Rp 1,035 trilyun lebih. Dengan surplus sebesar Rp 29,35 miliar lebih, serta penerimaan pembiayaan sebesar Rp 10,65 miliar lebih, dengan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp 40 miliar. (nas)
SDN 27 Ampenan Kembangkan Ekstrakurikuler MTQ Mataram (Suara NTB) Kegiatan ekstrakurikuler di tengah-tengah siswa sebagai salah satu kegiatan pendukung dalam proses belajar mengajar. Adanya egiatan tambahan di luar jam belajar tersebut, para siswa mempelajari berbagai hal yang tentunya dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa. Untuk itu, kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat dukungan penuh, termasuk di SDN 27 Ampenan. Kepala SDN 27 Ampenan Lalu Rifa’i, menjelaskan, kegiatan ekstrakurikuler yang diterapkan akan mendapatkan perhitungan dan penilaian yang sama seperti belajar reguler. Namun, dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler bagi para siswa, pihak sekolah harus menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan siswa. Termasuk harus menyesuaikan dengan kondisi ataupun potensi lingkungan tempat keberadaan sekolah masing-masing. ‘’Hal itu agar sekolah sebagai institusi pendidikan berjalan beriringan dengan kondisi masyarakat sekitar. Siswa SDN 27 Ampenan banyak dari masyarakat sekitar Sekarbela. Sehingga, kegiatan ekstrakurikuler MTQ sangat pas bagi para siswa,’’ ungkapnya pada Suara NTB, Kamis (5/12). Diakuinya, kegiatan ekstrakurikuler MTQ selama ini cukup membantu para siswanya yang memiliki potensi dalam bidang tersebut. Hal itu terlihat dari image SDN 27 Ampenan di luar yang selalu diidentikkan dengan kemampuan siswa dalam bidang MTQ. Tidak heran kalau di gugus tiga kecamatan Sekarbela ini, SDN 27 Ampenan selalu diperhitungkan dalam bidang MTQ. “Unggulan kita selama ini, ya MTQ. Kalau ada perlombaan di tingkat kecamatan, siswa-siswa kami selalu menjadi juara pada bidang MTQ ini,” klaimnya. Secara geografis, ujarnya, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler MTQ sangat sesuai dengan kondisi masyarakat Sekarbela yang cukup religius. Tidak hanya itu, keberadaan sejumlah pondok pesantren dan pusat-pusat pengajian di Sekarbela semakin mendukung kegiatan ekstrakurikuler MTQ ini. Dirinya juga mengaku, meski sejauh ini program pembinaan MTQ masih terkendala dengan para pelatih yang terbilang minim, namun dirinya optimis pada 2014 mendatang program pembinaan MTQ bagi para siswanya akan mampu melahirkan calon-calon hafiz yang mampu bersaing di level-level yang lebih tinggi lagi. (dys)
Halaman 11
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
Hasil Turnamen Futsal Suara NTB Cup I Kamis
5 Desember 2013
14.00 14.40 15.20 16.00 16.40 17.20
14.40 15.20 16.00 16.40 17.20 18.00
– – – – – –
Big Bang VS Maluk United Virus FC VS Samgo BKSJ FC VS Alcatraz B TFC VS Gerisak FC Aspal VS Radantika 45United B VS Baker’s A
3-2 6-1 2-8 3-2 1-4 7-6
Jadwal Turnamen Futsal Suara NTB Cup I Jumat 14.00 14.40 15.20 16.00 16.40 17.20
– – – – – –
6 Desember 2013 14.40 15.20 16.00 16.40 17.20 18.00
Krisna FC ii ASRI FC Aksel Putra Lombok Teratai 03 PS RJB
VS VS VS VS VS VS
HFC Klasik FC Taliwang FC RCI Lombok Lombok Post IPDN
Terbanyak Sepanjang Sejarah PEMAIN bernomor punggung 37 dari tim Virus FC, Junaidi Abdillah menjadi bintang lapangan dalam laga pertandingan turnamen futsal Suara NTB Cup I di lapangan Futsal Mataram Mall, Kamis (5/12) kemarin, pemain yang biasa disapa Chunenk ini sukses membawa tim Virus unggul 6-1 atas tim Samgo. Kelincahannya menggiring bola serta tendangannya yang akurat membuat lawanya harus menelan kekalahan dengan skor telak. Dalam laga yang berlangsung 2 x 15 menit tersebut Chunenk berhasil mencetak lima gol untuk tim Virus FC. Tiga gol pertama disumbangkan di babak pertama. Tambahan dua golnya ia cetak di babak kedua. Dihubungi Suara NTB usai pertandingan, Chunenk mengatakan bahwa lima gol yang dibuatnya dalam laga tersebut merupakan gol terbanyak sepanjang sejarah selama dia tampil dipertandingan futsal tingkat regional. Dia sendiri tak menyangka dapat memberikan kontribusi lima gol dalam pertandingan melawan Samgo. Padahal, saat memperkuat Virus FC menjuarai Liga Bumi Gora Cup yang digelar BFD NTB pada bulan November lalu tak banyak gol yang disumbangnya. “Lima gol ini mungkin yang terbanyak saya sumbang selama mengikuti pertandingan futsal, biasanya paling banyak saya mencetak tiga gol di setiap laga,” ucapnya. Sukses mencetak lima gol di turnamen tersebut tak berarti Chunenk harus mengkalim dirinya yang paling berperan di pertandingan tersebut . Baginya, lima gol yang disarangkannya itu bisa terjadi atas kerjasama tim. Terutama kontribusi dari operan silang, pendek dari rekan-rekannya membuat dia lebih mudah membobol gawang lawan. Tendangan kaki kanan Chunenk yang sangat akurat sulit dibaca oleh penjaga gawang lawan, hingga gol yang dibuat Chunenk pun tercipta dengan mudah. Lima gol yang dibuat di pertandingan itu tentu membuat Chunenk akan bekerja ekstra keras. Dalam laga selanjutnya, Chunenk terobsesi ingin memberikan kontribusi gol lebih banyak lagi, sehingga dia bisa membawa timnya menjuarai turnamen tersebut. Meski telah menapaki langkah untuk menjadi top scorer di S u a r a NTB Cup, namun itu bukanlah target utamanya. Bagi pemain kelahiran Seganteng, 15 Juni 1985 ini, membawa Virus menjuarai turn a m e n tersebut menjadi prioritas yang lebih utama ketimbang status pencetak gol terbanyak. Untuk diketahui Chunenk cukup berpengalaman di dunia futsal. Sebelum dikontrak oleh Virus FC, tahun 2010 lalu dia pernah bermain untuk tim ZiS Depo. (fan)
Junaidi Abdillah (Suara NTB/fan)
Turnamen Futsal Suara NTB Cup I
45 United Bikin Kejutan, Virus FC dan Alcatraz B Menang Besar Mataram (Suara NTB) Penampilan Virus FC dan Alcatraz sangat memuaskan. Dua tim yang melakoni laga penyisihan tersebut sukses meraih kemenangan besar di Turnamen Futsal Suara NTB Cup I, di Lapangan Futsal Mataram Mall, Kamis (5/12) kemarin. Dalam laga yang berlangsung 2 x 15 menit itu, Virus FC berhasil mengalahkan Samgo dengan skor telak 6-1. Gol tim Virus FC disumbangan oleh Chunenk 5 gol dan Rama 1 gol, sementara 1 gol balasan dari tim Samgo disumbangkan oleh Haris. Kemenangan tim Virus FC di turnamen tersebut sebenarnya sudah diprediksi sejak awal, pasalnya Virus FC merupakan tim yang belum lama ini menjuarai Liga Futsal Gumi Gora NTB. Itu artinya kualitas permainan tim Virus FC yang dimotori oleh Chunenk, Rama dan kawan-kawan tidak diragukan lagi. Bila dibandingkan Samgo yang menjadi lawanya, reputasi Virus FC memang jauh lebih berpengalaman. Dari segi mental dan skill, tentu pemain Virus FC jauh lebih unggul. Terbukti mereka bisa mengalahkan tim Samgo dengan skor telak. Meski kualitas tim Virus jauh lebih berpengalaman, namun anak-anak tim Samgo yang diperkuat Haris dan kawan-kawan sempat memberikan perlawanan. Di babak awal pertandingan tim Samgo sempat bemain imbang dengan skor 1-1, namun skor itu tak berlangsung lama. Lewat permainan cepat dan kerjasama tim yang baik tim Virus FC berhasil menambah tiga gol dan skor bertambah 4-1 dibabak pertama. Empat gol tim Virus disumbangkan Chunenk 3 gol Rama 1 gol, sementara gol tim Samgo disumbangkan oleh Haris. Usai turun minum, tim Virus FC terus bermain menyerang, hingga dibabak kedua tim Virus ber-
hasil menambah dua gol lewat Chunenk. Skor 6-1 tidak berubah hingga pertandingan babak kedua berakhir , wasit Iskandar dan Abdul Swadi meniup peluit panjang dan kemenangan pun diraih oleh tim Virus FC. Dipertandingan lainnya, tim Alcatraz sukses menaklukan tim BKSJ dengan skor 8-2. Kemenangan delapan gol tim Alcatraz disumbangkan Nanda 3 gol, 5 gol selanjutnya disumbangkan oleh Haikal, Dimas, Imam, Nabil Bagis dan Sukri Gazali masing-masing satu gol, semenara dua gol balasan dari BKSJ disumbangkan oleh Eponk dan Bokir. Sementara itu, para pemain 45 United B tampil sebagai kejutan. Mereka bermain dengan ngotot hingga nyaris mampu mengalahkan Baker’s lewat waktu normal dengan skor 2-3. Sayangnya, di menit terakhir, pemain Baker’s berhasil memanfaatkan bola set piece dengan jeli hingga memaksakan skor imbang 3-3. Sejurus kemudian, wasit langsung meniup peluit hingga pertandingan berlanjut dengan adu penalti. Di babak tos – tosan, pemain Baker’s akhirnya harus takluk dengan skor akhir 7-6. Di laga sebelumnya, tim Big Bang sukses mengandaskan tim Maluk United dengan skor 3-2. Kemenangan tim Big Bang disumbangkan oleh Arif dua gol dan Yani satu gol, sementara dua gol balasan dari Maluk United disumbangkan oleh Adrian S. Kemudian di laga lainnya, Radantika unggul 4-2 atas Aspal. (fan)
Kejutan Memang Tak Pernah Absen Faktor kejutan selalu menjadi sesuatu yang ditunggu – tunggu dalam sebuah pertandingan. Meski terkadang tidak muncul, namun kejutan seringkali datang tiba – tiba dan membuyarkan semua prediksi. DI hari – hari sebelumnya, kejutan yang ditunggu – tunggu bisa dikatakan tidak pernah muncul. Sejumlah klub dengan reputasi besar bisa melenggang dengan mudah setelah menyingkirkan lawan masing – masing. Di hari pertama, Muma FC yang tampil tanpa kiper utamanya berhasil menekuk tim PM FC dengan skor 10-4. BPN B yang bertemu Bengkel FC juga berhasil lolos meski hanya dengan keunggulan tipis 43. Di hari berikutnya, Baker’s B, BPN A dan FKM, yang memang merupakan klub penghuni Liga Futsal Bumi Gora juga sama – sama tampil sebagai pemenang. Lagi – lagi tak ada kejutan. Kejutan juga absen di hari ketiga, dimana sejumlah tim seperti PSKT B berhasil unggul telak melalui skor 10 – 2 atas Loyyal Futsal. Situasi serupa terulang lagi di hari keempat. Hari kelima Turnamen
Futsal Suara NTB Cup I yang digelar, Kamis kemarin, akhirnya menghadirkan kejutan. Menyandang status sebagai penghuni Liga Futsal Bumi Gora, Baker’s A akhirnya harus takluk setelah melalui perjuangan melelahkan melawan 45 United B. Para pemain 45 United B tampil begitu gigih hingga nyaris mampu mengalahkan Baker’s lewat waktu normal dengan skor 2-3. Sayangnya, di menit terakhir, pemain Baker’s berhasil memanfaatkan bola set piece dengan cantik hingga memaksakan skor imbang 3-3. Sejurus kemudian, wasit langsung meniup peluit hingga pertandingan berlanjut dengan adu penalti. Di babak tos – tosan, pemain Baker’s akhirnya harus takluk dengan skor akhir 7-6. Pengawas Pertandingan, Ahmad Juanda Rangkuti, yang dikonfirmasi Suara NTB menilai, hasil akhir laga Baker’s B melawan 45 United ini memang cukup mengejutkan. “Klub Liga Futsal Bumi Gora, tapi bisa
(Suara NTB/fan)
MENEKAN - Pemain BKSJ mencoba menekan pemain Alcatraz B yang sedang menguasai bola dalam pertandingan Turnamen Futsal Suara NTB Cup I, yang digelar Kamis kemarin. Dalam pertandingan ini, Alcatraz B menyisihkan BKSJ dengan skor telak 8-2.
ditaklukkan oleh klub yang baru muncul,” ujarnya. Meski demikian, Juanda juga mengakui bisa saja kejutan itu muncul karena klub – klub yang terlibat memang menggunakan pemain – pemain yang memang berkualitas. 45 United, menurutnya juga diperkuat salah satu pemain yang berlaga di Liga Futsal Bumi Gora. Manajer 45 United, Fendy Admaja mengaku telah cukup mengenal reputasi Baker’s yang merupakan klub penghuni Liga Futsal Bumi Gora. Namun, di awal pertandingan, mereka justru berupaya untuk tidak menganggap diri sebagai tim underdog dalam pertandingan tersebut. “Memang Baker’s itu salah satu tim yang terpandang. Tapi mereka bisa di posisi 4 (Liga Futsal Bumi Gora) karena kita belum ikut disitu. Itu salah satu cara kita membangun motivasi,” ujarnya. Lagipula, menurut Fendy, 45 United juga memang diperkuat oleh salah satu pemain Liga Futsal Bumi Gora. Meski harus tersingkir, Manajer Baker’s, Lalu Dea Amandika justru mengapresiasi penampilan anak asuhnya. Menurutnya, meski menyandang nama Baker’s namun sejumlah pemain yang ia pasang di Baker’s B pada dasarnya masih minim pengalaman. Untuk pemain yang bisa dikatakan masih junior, Dika menganggap, penampilan mereka cukup memuaskan. “Pemainnya juga cuma 6 orang,” tandasnya. Menurut Dika, para pemain senior Baker’s ia tempatkan di Baker’s A, yang sebelumnya memang telah berhasil menang dan melangkah ke babak berikutnya. (aan)
Empat Petinju NTB Tantang Petinju Bali Mataram(Suara NTB) -
Empat petinju NTB, Hari Budianto, Junaidin, Murni dan Saufah Nilam Sari akan menjalani uji tanding di Denpasar Bali, 6 hingga 8 Desember mendatang. Dalam uji tanding nanti petinju NTB akan menantang petinju - petinju dari Sasana Adi Swandana Boxing yang baru-baru ini sukses meraih juara di Porprov Bali. Keberangkatan empat petinju NTB itu didampingi oleh Pelatih Pertina NTB Idris Abas dan Abdul Wahab. Mereka berangkat dengan menggunakan bus, Kamis (5/12) kemarin. “Mereka akan menjalani uji tandingan dengan petinju Denpasar Bali,” ucap Ketua Harian Pengprov Pertina NTB, Drs. H. Imam Maliki yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Kamis (5/12) kemarin. Ia belum tahu siapa saja petinju dari Sasana Adi Swandana Boxing yang akan menjalani uji tanding dengan empat petinju NTB itu, namun Imam memastikan para atlet NTB akan menghadapi petinju-terbaik dari sasana Adi Swandana Boxing Denpasar Bali yang belum lama ini sukses mengukir prestasi di Porprov Bali. Dalam uji tanding yang berlangsung selama dua hari itu pet-
inju NTB akan mencoba kemampuan teknik dan fisik mereka dalam pertarugan yang akan dihelatkan di atas ring, layaknya petinju yang bertarung memperebutkan gelar juara. Hasil uji tanding tersebut nantinya akan dievaluasi oleh para pelatih, sebagai bentuk persiapan mereka dalam menghadapi ajang tingkat nasional. Apalagi pihak Pertina NTB menargetkan lima petinju untuk lolos ke PON 2016 mendatang. Sementara pengiriman empat petinju itu baru babak pemanansan saja, pasalnya pihak Pertina NTB masih akan menjaring beberapa petinju lagi untuk persiapan menghadapi event nasional. Penjaringan atlet tinju NTB selanjutnya akan dilakukan lewat Porprov NTB. Sementara pengiriman empat petinju itu baru tahap awal, Imam berharap lewat uji tanding itu petinju NTB mendapatkan pengalaman, sehingga kedepannya bisa tampil lebih baik lagi. Sebelum bertandang ke Bali empat atlet petinju NTB itu sudah menjalani pemusatan latihan selam tiga bulan di GOR, untuk melatih mental atlet pelatih pun mencoba mengirim petinjunya untuk menjalani uji tanding dengan petinju luar. (fan)
(Suara NTB/fan)
BERPOSE BERSAMA - Ketua Harian Pertina NTB, Drs. H. L. Imam Maliki bersama Sekum Pertina NTB, Haryoto sedang berpose bersama dengan tiga petinju NTB, Hary Budianto, Junaidin dan Saufah Nilam Sari di GOR 17 Desember Turide Mataram, Rabu (4/12) lalu.
SUARA NTB
Jumat, 6 Desember 2013
450.000
Halaman 12
EKSPEDISI
ADVERTISING
MEUBEL
TANAH KAPLING
PET SHOP
TOKO MAINAN
PELATIHAN
BATIK
LAUNDRY
MAINAN ANAK
RUMAH MAKAN
PERHIASAN
SALON
SHOWROOM
FUTSAL
ADVERTISING
KONTRAKAN
FINANCE
800.000
C.01.08.13
PELUANG BISNIS JADI AGEN SUSU
BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.
INFO.
0811306462. www.g-milk.net
Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .
PERAWATAN AC
PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB Email : nikbambang@yahoo.co.id
BENGKEL
BANK
DANA TUNAI Bnt dana u/ projek properti, pertmbngn Trm mediator dg komisi bsr.SDAI jkt Afry 08121944827,Wendy 0812961 65840
DISTRIBUTOR
SUBDISTRIBUTOR SUBDISTRIBUTOR OBAT EKSTRAK KULIT MANGGIS GARCIA UTK WILAYAH TALIWANG ( KSB ), DOMPU, BIMA. HUB.081936739311 / 081316238057
AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923
LOWONGAN/ PELUANG BISNIS PRODUSEN SEPATU BANDUNG MEMBTH AGEN/RESELLER SE INDONESIA 081321212727 (TDK SMS), ADA KATALOG
SUARA NTB
Jumat, 6 Desember 2013
KURSUS/BIMBEL
TENUN LOMBOK
BAHAN BANGUNAN & INTERIOR
Halaman 13
HOTEL
SALON
SIARAN TV RADIO
SABLON & KONVEKSI
BOUTIQUE
JUAL MOBIL
TELEVISI
SANGGAR SENAM
PROPERTY
KURSUS
RUKO
EVENT ORGANIZER
FASHION
RUMAH MAKAN
FASHION
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
BENGKEL & SPARE PART
PENGOBATAN ACCESORIES
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
KOMPUTER
SERVICE
TRAVEL
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 14
KUA PPAS Diketok
Bupati Ajak Maksimalkan Potensi Selong (Suara NTB) Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) akhirnya diketok Kamis (5/12). Hal ini menandakan sudah adanya kesepakatan bersama antara eksekutif dengan legislatif. Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch Ali Bin Dachlan pun menghadiri langsung prosesi penandatanganan nota kesekapahaman KUA PPAS yang dibahas cukup alot di kursi dewan tersebut. Pada kesempatan itu, Bupati mengajak memaksimalkan segala potensi dalam momentum perencanaan untuk pembangunan Lotim yang lebih baik lima tahun mendatang. Menyinggung yang terjadi selama proses pembahasan, ia menganggap wajar terjadi perdebatan dan silang pendapat antara eksekutif dan legislatif. “Argumentasi dan debat itu lumrah terjadi untuk mencari kesepakatan terbaik,” ucapnya. Harapannya, apa yang telah menjadi kesepakatan bersama itu mempermudah langkah pembangunan di Lotim. Sebelumnya dalam laporan
Badan Anggaran (Banggar) yang disampaikan H. Huspiani tergambar KUA Lotim yang dititikberatkan pada aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Ketiga aspek itu dijabarkan dalam sejumlah bentuk kegiatan. Di antaranya, revitalisasi pertanian, pembangunan pasar, revitalisasi labuhan haji, peningkatan infrastruktur dan lainnya. Adapun PPAS Lotim disepakati total anggarannya Rp 1,6 triliun lebih. Sumber terbesar masih dari dana perimbangan dari pusat sebesar Rp 1,2 triliun atau 78 persen lebih. Pendapatan asli daerah (PAD) ditarget hanya Rp 118 miliar atau 7,24 persen. Dari sudut belanja daerah, meski sudah melakukan pemangkasan terhadap sejumlah dana yang tidak penting pada sisi belanja tidak langsung, namun sampai saat ini masih tetap mendominasi. Belanja tidak langsung masih bertengger pada 69 persen lebih, yakni sebesar Rp 1,13 triliun. Sisanya baru untuk belanja langsung. Belanja tidak langsung itu, lanjut Huspiani masih pula
didominasi belanja para pegawai. Besarannya mencapai Rp 900 miliar lebih. Sedangkan dari belanja langsung hanya beberapa bentuk kegiatan yang bisa dijalankan. Empat item yang menjadi sumber perdebatan antara eksekutif dan legislatif terlihat tidak jauh hasil kesepakatannya sebagian besar mengikuti usulan eksekutif. Yakni, kelanjutan pembangunan kantor bupati yang diusulkan Rp 40 miliar, pembangunan tiga unit pasar di Terara, Keruak dan Tanjung sebesar Rp 30 miliar pada awalnya diketok menjadi Rp 35 miliar. Penyertaan modal ke sejumlah perusahaan daerah usulan pertama Rp 41 miliar disepakati terakhir menjadi Rp 40,5 miliar, yang berupa rencana penyertaan modal ke Perusahaan Daerah Selaparang Agro dari Rp 10 miliar usulan pertama, terakhir diketok menjadi Rp 9,5 miliar. Sementara itu, mengenai Alokasi Dana Desa (ADD) diketok lebih besar dari usulan eksekutif. Dari Rp 62,5 miliar menjadi Rp 79 miliar lebih. (rus)
(Suara NTB/rus)
TANDA TANGAN - Bupati Lotim H. Moch Ali Bin Dachlan menandatangani dokumen KUA PPAS yang sudah disepakati di DPRD Lotim, Kamis (5/12).
Dinilai Tak Peka pada Penanggulangan Kemiskinan
Enam Raperda Dikebut DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) kini harus berkerja ekstra keras untuk bisa menyelesaikan sisa tugas yang masih belum tuntas. Dimana kini masih ada enam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) baru yang harus diselesaikan proses pembahasannya. Sementara batas waktu yang ada sudah sangat mepet. Mengingat tahun anggaran 2013 bakal segera berakhir. (Suara NTB/dok) Untuk itu, pembahasan H. Awaluddin raperda-raperda tersebut kini tengah dikebut oleh DPRD Loteng. “Target kita bulan Desember ini juga pembahasan raperda-raperda tersebut sudah tuntas. Karena ini memang jadi program tahun 2013,” tegas Sekretaris DPRD Loteng, H. Awaludin, S.H., kepada wartawan, Kamis (5/12). Diakuinya, penyelesaian pembahasan raperda-raperda tersebut menjadi tugas terakhir DPRD Loteng pada tahun 2013 ini. Setelah sebelumnya menuntaskan pembahasan APBD Loteng 2014. Sehingga kalau pembahasan ranperda tersebut selesai, maka tugas Dewan Loteng tahun ini selesai. Ia mengakui untuk menyelesaikan pembahasan raperda-raperda tersebut memang tidak mudah. Butuh upaya serta kerja keras. Mengingat banyaknya raperda yang harus dibahas. “Untuk menyelesaikan pembahasan raperda-raperda tersebut Dewan sendiri sudah membentuk dua panitia khusus (pansus). Supaya proses pembahasan bisa selesai tepat waktu sesuai target yang ada,” terangnya. Pansus I sendiri membahas tiga raperda masing-masing Raperda tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Raperda tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa serta Raperda tentang Pengelolaan air tanah. Sementara Raperda tentang Penyertaan Modal Daerah pada PT. Jamkrida NTB Bersaing serta pada Perusda Loteng Bersama dan Raperda tentang Penyelolaan Jasa Lingkungan yang merupakan raperda inisiatif Dewan dibahas oleh Pansus II. ”Jadi supaya pembahasan ranperda yang ada tersebut bisa selesai, maka pembahasannya dilakukan oleh dua Pansus,” tandasnya. Karena kalau tidak tuntas tahun ini, maka dikhawatirkan tidak akan bisa dibahas tahun depan. Mengingat tahun depan juga sudah ada agenda yang disusun. (kir)
21 BUMDes di KLU Tidak Aktif Tanjung (Suara NTB) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikelola pemerintah desa (pemdes) banyak yang tidak aktif. Jika dikomparasikan, dari 33 desa yang ada, 21 BUMDes tidak aktif dan hanya 12 BUMDes saja yang masih aktif. Meski demikian, dua diantara 12 BUMDes yang aktif itu masih dapat berbicara di tingkat Provinsi NTB dengan menggondol penilaian sebagai yang terbaik. Yaitu, BUMDes Desa Anyar, Kecamatan Bayan sebagai terbaik I dan BUMDes Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, terbaik II. Hal itu disampaiakn Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Pemerintahan Desa (BPMD, PPKB-PemDes) KLU, Ir. Heriyanto, melalui Kepala Bidang PPKB, H. Sahabudin pada acara Desiminasi Informasi bagi Masyarakat Desa serta sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) No. 4 tahun 2012 tentang BUMDes, di Aula Desa Sokong, Kamis (5/12). Pada kegiatan yang dihadiri unsur Kades, Ketua dan Manajer BUMDes se-KLU itu, Sahabudin mengaku miris dengan keberadaan BUMDes yang dominan tidak dikelola dengan baik “Di antara 33 BUMDes di 33 desa yang ada di KLU, hanya 12 Bumdes yang masih aktif,” katanya. Ia menyatakan, Pemda KLU telah menargetkan pembentukan BUMDes antara 3 sampai 4 unit per tahunnya. BUMDes yang ada di tiap Desa sejauh ini, merupakan BUMDes Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan BUMDes Alokasi Dana Desa (ADD) yang dinilai oleh pemerintah daerah dua jenis BUMDes itu tidak efektif, maka keduanya pun dilebur menjadi 1 BUMDes. Melalui Dana ADD yang tersedia di kecamatan, Sahabudin mengatakan, jika Pemda KLU berkomitmen untuk menyuntikkan sejumlah anggaran untuk dikelola BUMDes. Tetapi tidak semua BUMDes akan langsung disuntik. Pemda memprioritaskan akan menyalurkan anggaran kepada BUMDes yang memiliki pengurus serta BUMDes yang pengurusnya aktif dan memiliki kinerja bagus. “Apabila Pengurus BUMDes tidak ada, maka tidak akan diberikan,” imbuhnya. Sahabudin menambahkan, Pemda KLU memberi apresiasi besar bagi BUMDes yang mampu menorehkan prestasi bagus di tingkat provinsi. Dua dari BUMDes yaitu BUMDes Desa Anyar, dan BUMDes Desa Malaka, dinilai berkinerja bagus oleh Pemerintah Provinsi NTB. Kedua BUMDes KLU itu mampu menempatkan salah satu BUMDes dari desa di Kabupaten Sumbawa. “Dibentuknya BUMDes adalah untuk meningkatkan PAD Desa, sehingga kemampuan keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, melaksanakan pembangunan serta melayani masyarakat dapat terwujud. Melalui BUMDes, potensi perekonomian di wilayah perdesaan juga dapat dikembangkan,” tambahnya. (ari)
Wabup KLU Kritik Minimnya Kehadiran Pejabat Tanjung (Suara NTB) Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), H. Najmul Akhyar, SH, MH, mengkritik sekaligus menyayangkan minimnya atensi dari unsur pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam evaluasi program penanggulangan Kemiskinan. Bagi Najmul, besar kecilnya atensi terhadap program ini sangat mempengaruhi kinerja secara keseluruhan Pemda KLU dalam menurunkan angka kemiskinan tahun 2013 ini. Wabup menerangkan, kurangnya tingkat kehadiran Kepala SKPD dalam membahas persoalan kemiskinan berdampak bagi pencapaian program. Demikian halnya dengan aparatur di desa, komitmen dari pemerintah di desa juga sangat menentukan tingkat capaian pemerintah kabupaten. “Kalau semua desa maju maka secara otomatis Kabupaten Lombok Utara juga
maju,” imbuh Najmul dalam workshop bertema, Strategi Dan Evaluasi Program Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Lombok Utara di Aula Bappeda KLU, Kamis (5/12). Wabup yang juga Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Kabupaten ini, mempermaklumkan, kerja keras menurunkan kemiskinan masih harus ditunjukkan oleh semua pihak. KLU saat
ini masih menduduki peringkat 10 dari 10 kabupaten/ kota yang ada di NTB. Dalam agenda “jihad” melawan kemiskinan itu pula, Najmul berpesan agar Bappeda KLU mengalokasikan sejumlah anggaran ke desa untuk meningkatkan pemberdayaan, pelayanan serta mobilitas ekonomi masyarakat. Dari gambaran yang berikan, diharapkan
Bappeda mengalokasikan Rp 33 miliar atau Rp 1 miliar kepada masing-masing desa. Dengan dana itu, kata Wabup, Pemdes dapat menganggarkan sejumlah infrastruktur baik jalan maupun jembatan untuk mempermudah akses dan pelayanan kepada masyarakat. “Dari dana ADD juga dapat pula dianggarkan untuk meningkatkan peran dan fungsi Lembaga Keuangan Milik Desa. Kalau dana yang satu miliar itu dikelola oleh Bumdes di semua desa, maka masyarakat desa tidak perlu meminjam uang di bank. Cukup ke Bumdes maka masalah penurunan angka kemiskinan akan tercapai,” yakinnya. Pada kesempatan yang
sama, Kepala Bappeda KLU, Ir. H. Nanang Mattalata, meyampaikan evaluasi terhadap pencapaian program pengentasan kemiskinan yang telah dilakuan Pemerintah KLU untuk menilai apakah langkah yang diambil sudah efektif atau tidak. Terutama karena Pemda telah memprogamkan bantuan sosial terpadu berbasis keluarga. “Harapan pemerintah, kelompok kerja dan kelompok program TKPKD dapat bekerja maksimal dalam melaksanakan fungsi pemantauan dan evaluasi. Semua permasalahan kemiskinan juga dapat diidentifikasi, termasuk kendala yang dihadapi di lapangan dan menemukan cara mengatasinya,” ujar Nanang. (ari)
Jadi Kawasan Andalan Pariwisata
Warga Dua Desa Tuntut Perbaikan Jalan Praya (Suara NTB) Puluhan warga dari dua desa di Lombok Tengah (Loteng), yakni Dusun Gerupuk Desa Sengkol dan Desa Kuta mendatangi gedung DPRD Loteng, Kamis (5/12). Aksi dilakukan agar pemerintah daerah memberi perhatian kepada kondisi jalan penghubung ked-
ua desa yang sudah bertahuntahun tidak tersentuh perbaikan. Sementara kondisinya kini sudah rusak parah. Padahal jalur sepanjang 5 km yang menghubungkan Desa Kuta dengan Dusun Gerupuk Desa Sengkol tersebut, merupakan jalur utama. Jalur itu juga yang selama ini menjadi
Lomba Penataan Ruang
Loteng Terbaik Nasional Praya (Suara NTB) Prestasi cukup membanggakan berhasil diraih Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) di penghujung tahun 2014 ini. Serangkaian peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU), Loteng berhasil keluar sebagai juara nasional dalam Lomba Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah Bidang Penataan Ruang dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI. Capaian tersebut sekaligus melengkapi keberhasilan Loteng sebelumnya, masuk lima besar sebagai daerah dengan konsep Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) terbaik nasional. Penerimaan penghargaan sendiri diterima langsung Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, di kantor Kementerian PU, Rabu (4/12) malam. “Kemarin penghargaan sudah diterima langsung oleh pak Bupati,” sebut Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, kepada wartawan, Kamis (5/12). Prestasi tersebut diberikan Menteri PU Djoko Kirmanto, lantaran Pemkab Loteng dinilai berhasil menjalankan dan mengimpelmentasikan konsep tata ruang yang sudah ada dengan sangat baik. Termasuk mampu meredam dan mengendalikan dampak negatif yang bisa mengganggu keberlangsungan tata tuang wilayah tersebut. Ia pun mengaku capaian tersebut tidak diraih dengan mudah. Butuh kerja keras dan kebersamaan. Mengingat, menjalankan konsep tata ruang yang sudah ada bukan perkara gampang. Karena banyak tantangan yang harus dihadapi. Di satu sisi, laju pembangunan di Loteng sendiri cukup pesat, sehingga hal itu bisa mengancam keberlangsungan konsep tata ruang yang ada. “Dengan diterimanya pernghargan ini, maka Loteng sudah dianggap mampu menjalankan konsep tata ruang serta mengendalikan dampak negatif yang timbul,” terangnya. Salah satu indikator keberhasilan Loteng menjalankan konsep tata ruang, lanjutnya, karena keberhasilan melakukan penataan pedagang di kawasan roi pantai. Tanpa menimbulkan gejolak berarti bagi daerah. dan, hal tersebut cukup mendapat apresiasi khusus oleh pemerintah pusat. Herdan pun mengaku, prestasi tersebut juga tidak lepas dari dukungan serta kerjasama seluruh elemen masyarakat didaerah ini. “Prestasi ini tidak akan bisa diraih tanpa adanya dukungan seluruh elemen masyarakat didaerah ini. Karena kalau hanya pemerintah yang bekerja, jelas tidak akan mampu,” pungkasnya. (kir)
(Suara NTB/kir)
AKSI - Warga Gerupuk dan Kuta menggelar aksi di halaman gedung DPRD Loteng. Mereka menuntut pemerintah memperbaiki jalan ke desa mereka. penghubung ke sejumlah objek wisata yang ada di sepanjang jalur pantai selatan tersebut. Termasuk kawasan Pantai Tanjung A’an, Pantai Kuta dan Pantai Gerupuk. Massa yang datang menggunakan sejumlah angkutan, awalnya menggelar aksi long march dari pertigaan PLN Praya hingga menuju gedung DPRD Loteng. Dalam orasinya, mengaku kecewa atas minimnya perhatian yang diberikan pemerintah daerah terhadap kondisi jalan di kawasan tersebut. terbukti, kondisi jalan yang sudah rusak sampai saat ini belum juga diperbaiki. Disatu sisi, pemerintah hanya bisa berkoar-koar telah melakukan perbaikan jalan sepanjang 350 km hingga 2013 ini. Sementara ruas jalan yang menjadi motor penggerak kemajuan pariwisata andalan Loteng di kawasan pantai selatan, justru tidak pernah tersentuh perbaikan. “Katanya pemerintah daerah sudah memperbaiki ratusan kilometer jalan. Tapi jalan kami kok tidak diperbaiki,”
teriak L. Edi Gunawan, koordinator aksi. Edi mengungkapkan, kekesalan warga sendiri semakin menjadi-jadi saat pemerintah daerah hanya bisa memberi janji saja. Tanpa ada bukti sampai sekarang. Sampaisampai warga sempat melakukan aksi penanam pohon di tengah jalan, namun tidak mendapat respons. Di lain pihaknya, kondisi jalan yang rusak tersebut kerap kali dikeluhkan oleh para wisatawan. Bahkan banyak wisatawan yang mengalami kecelakaan saat melintas di jalur yang rusak tersebut. “Apalagi sekarang saat musim hujan seperti ini, kondisi jalan makin parah. Diberbagai titik banyak genangan dan kubangan air yang sewaktu-waktu bisa mencelakakan siapapun yang lewat,” tandasnya. Kedatangan mereka di DPRD Loteng diterima di Ruang Rapat Banmus DPRD Loteng dipimpin Wakil Ketua DPRD Loteng, Drs. H. Fahrurrozi. Dalam pertemuan tersebut, Asisten II Sekda Loteng, Ir. Nasrun, M.M.,
yang ikut menemui warga membantah kalau pemerintah daerah tidak memberi perhatian bagi daerah tersebut. “Apa yang menjadi aspirasi warga, sebenarnya sudah sangat sejalan dengan rencana pemerintah daerah,” ujar Nasrun. Ia mengungkapkan, pemerintah daerah sudah menyiapkan anggaran untuk perbaikan ruas jalan tersebut pada APBD 2014 mendatang. Namun hanya untuk satu kilometer saja. Pasalnya, untuk 4 km sisanya akan dibangun oleh BTDC. Mengingat kawasan tersebut masuk kawasan BTDC. “Jadi tahun depan kita akan membangun untuk 1 km saja. Karena sisanya akan dibangun oleh pihak BTDC,” tegasnya. Menurutnya, untuk ruas jalan tersebut sebenarnya sudah masuk rencana tahun lalu. Namun karena masuk kawasan BTDC, sehingga pemerintah harus berkoordinasi dulu dengan pihak BTDC. Hasilnya, pihak BTDC akan membangun sepanjang 4 km, sementara sisanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. (kir)
SUARA NUSANTARA
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
PPATK Tidak Temukan Aliran Dana SKK Migas ke DPR
Jangan Jadikan Indonesia Lautan Fitnah
Jakarta (Suara NTB) – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan tidak menemukan aliran dana mencurigakan terkait kasus dugaan suap dalam kegiatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ke anggota DPR. “Tidak ditemukan,” kata Kepala PPATK M Yusuf usai rapat dengan Panitia Kerja
Mafia Pajak dan Hukum Komisi III DPR di Gedung DPR/ MPR/DPD RI Jakarta, Kamis.
“Kalau pun ada, mungkin cash (tunai),” tambah dia. M Yusuf mengatakan PPATK
sudah mengirimkan data aliran dana mencurigakan yang terkait dengan kasus suap tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah KPK menangkap Rudi Rubiandini, mantan Kepala SKK Migas yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Namun dia tidak menjelaskan
secara rinci ke pihak mana saja dana mencurigakan itu mengalir. Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Rudi mengatakan memberikan Tunjangan Hari Raya sebesar 200 ribu dolar AS ke Komisi VII DPR melalui Tri Yulianto. (ant/bali post)
PENGEMIS - Pengemis masih menjadi pekerjaan rumah Pemprov DKI Jakarta. Hasil yang menggiurkan membuat para pengemis ini betah berada di jalan.
(ant/bali post)
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai lautan fitnah, namun lautan kebenaran yang didukung oleh pemberitaan yang benar, seimbang dan beritikad baik. “Fitnah saya kira sesuatu yang harus kita perangi, ajaran Islam sangat jelas untuk menjauhi fitnah. Kita ingin negara kita ini bukan lautan fitnah, tetapi lautan kebenaran,” kata Presiden dalam silaturahim dengan ulama dan tokoh masyarakat Madura di Pendopo Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu malam. Menurut Presiden, pada bulan-bulan terakhir ada kenaikan peningkatan pemberitaan yang kurang benar. “Contohnya sekarang ini banyak sekali pemberitaan di media massa yang seolah-olah sudah memvonis, si A, si B, Si C, sebagai bersalah apakah itu urusan hukum atau urusan lain,” kata Yudhoyono. Presiden melanjutkan, pemberitaan semacam itu, yang gegabah tanpa melakukan cek silang, akan membuat penderitaan orang lain dan mencemarkan nama orang yang tak bersalah. “Hati-hati karena pemberitaan yang gegabah, yang ceroboh yang tidak diuji kebenaran informasinya, yang tidak dicrosscek dimintakan pandangannya, apalagi disertai dengan itikad tidak baik itu merugikan, mencemarkan dan membikin penderitaan orang lain, padahal orang-orang itu belum tentu bersalah,” katanya. Kepala negara menambahkan, kebebasan yang kebablasan yang melanggar kebebasan orang lain, menyalahi tata krama, etika dan aturan hukum akan membuat ketenteraman terganggu. Untuk itu, Presiden mengharapakan semuanya untuk mengendalikan kebebasan sehingga tidak mengganggu kebebasan orang lain dan ketenteraman masyarakat. “Dari bumi Madura ini selaku kepala negara saya serukan marilah kita jaga situasi kehidupan masyarakat yang baik, semua saling bertanggung jawab, saling mengontrol kebebasan yang ada di negeri kita ini,” kata Yudhoyono. Presiden dalam kesempatan itu didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Tampak pula hadir sejumlah menteri di antaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pendidikan M Nuh. Kemudian Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Koperasi dan UKM Syariffudin Hasan. (ant/bali post) Susilo Bambang Yudhoyono
Halaman 15
(ant/bali post)
BNN Desak Menkes Rumuskan UU Narkotika Baru Jakarta (Suara NTB) – Badan Narkotika Nasional mendesak Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi untuk segera merumuskan undang-undang yang memasukkan zat psikoaktif baru atau zat turunan narkoba ke dalam Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009. “Kita sudah mendesak kepada Menkes, pihak mereka bilang sedang digodok, digodoknya seperti apa saya juga tidak mengerti,” kata Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Vincentius Sambudiono di Jakarta, Kamis. Sambudiono mengatakan zat psikoaktif baru harus segera dimasukkan ke dalam undang-undang, agar pembuat atau pengedar tidak terlepas dari jerat hukum karena 24 jenis baru tersebut belum tercantum dalam UU Narkotika. Dia mengatakan apabila belum dicantumkan ke dalam UU, maka proses hukum seseorang yang kedapatan menggunakan narkoba jenis baru akan sulit, seperti kasus selebritis kondang Raffi Ahmad. Pada kasus Raffi Ahmad, BNN tidak memiliki kewenangan untuk menyidik karena narkoba yang digunakan merupakan jenis baru dan tidak ada dalam UU Nomor 35 Tahun 2009, sementara kewenangan BNN hanya sebatas UU tersebut. Dia menjelaskan Raffi bisa dijerat dengan pasal dan UU Kesehatan seperti pada kasus Zarima silam, namun yang memiliki kewenangan, yakni Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, bukan BNN. Narkoba yang dipakai oleh Raffi, yakni jenis methynon, yang merupakan salah satu dari 24 zat psikoatif baru yang ditemukan di Indonesia 251 jenis di dunia saat ini. Zat-zat tersebut, di antaranya synthetic cannabinoid, synthetic cathinones, piperazines, ketamine, phenethylamines dan zat-zat lainnya, seperti aminoindanes, phencyclidinetype substances, tryptamines dan captagon. Hal sama juga disampaikan Kepala BNN Anang iskandar yang mengatakan pihaknya masih menunggu Menkes untuk menandatangani UU tersebut. “Sudah setuju dan disambut baik, tapi tinggal dibentuk mekanismenya supaya ditandatangani Menkes,” tukasnya. (ant/bali post)
Kasus Century
Diminta Berhenti Mengemis
Ahok Siap Tanggung Kebutuhan Pengemis Jakarta (Suara NTB) – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) siap menanggung kebutuhan makan para pengemis di Jakarta sebelum mendapat pekerjaan, asal meninggalkan kegiatan mengemisnya. “Masih banyak kerjaan
kecil tapi dia (para pengemis) emang enggak mau kok, ngemis hasilnya lebih besar. Dia mah politik aja ngomong seperti itu,” kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis. Ahok menegaskan jika pengemis di Jakarta benar-benar kekurangan uang untuk makan,
dia siap menanggungnya sampai pengemis mendapat pekerjaan. “Kalau di kampung dia enggak ada rumah enggak ada makan, datang ke saya. Belum ada kerjaan enggak apa-apa,” katanya dengan nada tinggi. Ahok menyayangkan mengemis menjadi pekerjaan
Sudi Silalahi Bantah Terlibat Kasus Hambalang Sumenep (Suara NTB) – Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah adanya informasi mengenai keterkaitannya dengan kasus pembangunan pusat olahraga di Hambalang. “Saya sama sekali masalah Hambalang tidak tahu. Widodo atau siapa minta bantuan saya, saya belum pernah (adared) permintaan bantuan dari dia, komunikasi juga tidak, kenal juga tidak,” kata Sudi Silalahi usai mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja di Sumenep Madura, Rabu (4/12) malam. Sudi juga menyesalkan pemberitaan mengenai hal itu yang dilakukan media tertentu secara berulang-ulang. “Hampir setiap hari memberitakan itu, padahal saya tidak ada hubungan apa-apa dengan masalah itu, betul, sungguh ini sangat menganggu pekerjaan saya. Saya sama sekali tidak ada
keterlibatan itu,” katanya. Mensesneg juga menilai permintaan salah satu anggota DPR agar KPK meminta keterangannya atas kasus tersebut tidak tepat. “Apanya dipanggil, untuk apa, kalau saya tahu persoalannya silahan, saya nggak ngerti apa persoalannya,” kata Sudi. Ia menambahkan,”Tidak sama sekali keterlibatan (kasus Hambalang-red), boleh ditanyakan.” Sementara itu Sekretaris Kabinet Dipo Alam di tempat yang sama juga membantah adanya informasi bahwa pernah bertemu dengan Deviardhi yang terkait kasus korupsi di SKK Migas. “Saya dipaksa-paksa kenal dengan Widodo, siapa tidak pernah bertemu, sama Deviardhi tidak ketemu,” katanya.
Dipo menyayangkan adanya informasi tersebut. “Kalau ada berlebihan (pihak yang -red) menuduh ya kita ini negara hukum, jadi kita bisa berhitunglah,” katanya. (ant/bali post)
Sudi Silalahi (ant/bali post)
Wapres Bisa Berikan Bawaslu Minta Pemilih Sertakan Jawaban Tertulis Surat Pernyataan
Jakarta (Suara NTB) – Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Wakil Presiden Boediono bisa saja memberikan jawaban tertulis tanpa harus hadir di rapat Tim Pengawas (Timwas) Bank Century DPR RI, “Kalau Boediono menyatakan tak perlu hadir, bisa menjawab secara tertulis. Bisa, tanpa harus kedatangan fisik. Cukup memberikan pernyataan tertulis,” kata Lukman di Jakarta, Kamis . Lukman mengatakan, siapapun orangnya dan apapun jabatannya, sebaiknya hadir memberikan keterangan ke DPR RI ketika institusi wakil rakyat itu memerlukan penjelasan dari yang bersangkutan. “Tapi bisa secara tertulis,” kata politisi PPP itu. Ketika ditanyakan apakah DPR bisa melakukan pemanggilan paksa, Lukman juga menyatakan, DPR bisa melakukan hal itu ketika konteksnya dalam menjalankan hak konstitusinya, misalnya panitia khusus, hak angket, atau hak menyatakan pendapat. “Tapi ini kan oleh Timwas, yang tugasnya mengawasi penegak hukum seperti KPK,” ujarnya. Sebelumnya Timwas Bank Century berkeinginan meminta keterangan Wapres Boediono selaku mantan Gubernur BI terkait kasus Bank Century. Namun Boediono menyatakan tidak akan memenuhi panggilan Timwas Bank Century dengan alasan kasus tersebut sudah berada di ranah penegakan hukum sehingga proses politik sudah selesai. (ant/bali post)
Jakarta (Suara NTB) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merekomendasikan Komisi Pemilihan Umum untuk menyertakan surat pernyataan sebagai pemilih dari Warga Negara Indonesia yang tidak tercatat identitas kependudukannya di data Pemerintah, kata Ketua Bawaslu Muhammad di Jakarta, Rabu. “Jika ditemukan ada secara fisik masyarakat pemilih, tetapi tidak ditemukan identitas kependudukannya, maka Bawaslu merekomendasikan warga negara tersebut untuk membuat surat pernyataan bermeterai sebagai dasar bahwa dia ada di daftar pemilih,” kata Muhammad pada Rapat Pleno Penyempurnaan Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional di Gedung Komisi Pemilihan Umum Pusat Jakarta. KPU mencatat sedikitnya
ada 54.692 pemilih yang belum ditemukan dokumen identitas kependudukannya, seperti nomor induk kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), tanggal lahir, nama lengkap serta alamat jelas. Sehingga, tanpa ada dokumen kependudukan tersebut Kementerian Dalam Negeri tidak dapat menerbitkan NIK sebagai salah satu syarat masyarakat Indonesia terdaftar sebagai pemilih Pemilu. Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, ketiadaan dokumen kependudukan tersebut terjadi antara lain di lembaga pemasyarakatan (lapas), dimana penghuni lapas tidak turut membawa serta KTP atau KK mereka ke penjara. “Sedangkan ketika kami tanyakan ke kepala lapas, mereka tidak mengetahui dan menyim-
pan dokumen tersebut. Ini yang sulit kami dapatkan datanya,” kata Hadar. Belum lagi, penghuni lapas kebanyakan tidak menggunakan nama asli mereka dan itu semakin rumit untuk melacak keberadaan asal para penghuni lapas. Sementara itu, Kemendagri hanya akan memberikan NIK kepada pemilih yang oleh KPU telah dijamin keberadaannya. Pemberian NIK tersebut dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) di tingkat kabupaten-kota, dengan sebelumnya melaporkan kepada Ditjen Dukcapil di Pusat. “Disdukcapil baru akan kami izinkan untuk menerbitkan NIK setelah dikonsolidasikan ke kami (Pusat). Itu untuk menghindari kegandaan antar-kabupatenkota,” kata Dirjen Dukcapil Irman. (ant/bali post)
untuk memperkaya diri. “Persoalannya, Anda bukan soal makan, bukan soal perut, tapi Anda mau bikin rumah di kampung,” kata Ahok. Sebelumnya, dua pengemis asal Subang, Jawa Barat, Walang bin Kilon (54) dan Sa‘aran (60), terjaring razia
petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan di bawah flyover Pancoran. Petugas menemukan uang tunai sebesar Rp 25 juta tersimpan dalam kantong-kantong plastik hitam kotor. Keduanya sudah dipulangkan ke kampung halaman mereka. (ant/bali post)
Struktur Kelembagaan Pemerintah Sangat Gemuk Jakarta (Suara NTB) – Struktur kelembagaan pemerintah dinilai sangat gemuk dan fungsinya banyak tumpang tindih sehingga pemerintahan tidak berjalan dengan efektik dan efisien. “Sangat gemuk dan banyak tumpang tindih. Contoh untuk mengurusi kemiskinan ada 17 instansi sehingga tidak jelas siapa yang bertanggung jawab,” kata Kepala Lembaga Administrasi Negara Agus Dwiyanto saat seminar nasional Arsitektur Kabinet 2014-2019 di Jakarta, Rabu. Agus mengatakan semakin gemuknya struktur kelembagaan pemerintah bukan hanya mudah terlihat dari munculnya banyak lembaga baru dengan fungsi yang acap tumpang tindih dan mengalami duplikasi, tetapi juga dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah pejabat struktural. Ia mengatakan pada 2012 jumlah pejabat struktural di kementerian mencapai 19.478 jabatan sedangkan jumlah jabatan struktural di Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) ada 5.020 jabatan. Agus mengatakan upaya untuk terus membengkakkan
struktur birokrasi masih terus terjadi sehingga jumlah jabatan struktural di pemerintah pusat terus bertambah. “Jumlah kelembagaan pemerintah yang kompleks bukan hanya membuat pemerintah menjadi tidak efisien, tetapi juga membuat pemerintah tidak efektif ketika kewenangan yang terdistribusi ke dalam begitu banyak lembaga tersebut menjadi tumpang tindih dan berbenturan satu dengan lainnya,” kata Agus. Berbagai problema kelembagaan ini, kata Agus, ditengarai menjadi salah satu penyebab Indonesia memiliki indeks efektivitas pemerintah yang lebih rendah dibanding negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Lembaga pimpinan Agus berinisitif melakukan kajian tentang arsitektur kelembagaan pemerintah 20142019 yang diharapkan melahirkan gagasan segar tentang perlunya pemerintahan masa mendatang mengambil langkah-langkah nyata dalam menyederhanakan struktur kelembagaan pemerintah. (ant/bali post)
(ant/bali post)
SEMINAR - Seminar nasional Arsitektur Kabinet 20142019 berlangsung di Jakarta, Rabu (5/12) kemarin.
SUARA NTB Jumat, 6 Desember 2013
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Tiga Mantan Presiden Ukraina Dukung Protes gantinya pada tahun 2004. Kemenangan Yanukovych dipandang sebagai kecurangan pemilu atas Yushchenko pada tahun 2004 yang memicu Revolusi Mawar pro-demokrasi tahun itu. Yuschenko, 59, memenangkan kembali pemilihan umum ulang terhadap Yanukovych pada tahun 2005, sebelum kalah dalam pemilihan umum presiden 2010 atas saingan lamanya itu. Kuchma khususnya diyakini telah mempertahankan pengaruh politiknya yang luas di Ukraina, dan pernyataan bersama oleh tiga mantan pemimpin dengan pandangan politik yang kontras itu mengancam mempermalukan pemerintah Yanukovych. (ant/Bali Post)
terjadi sebelumnya,” kata pernyataan itu . Pernyataan itu mengutuk “penggunaan berlebihan (kekuatan kepolisian) terhadap aksi unjuk rasa damai itu” dan meminta semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan lebih lanjut. Lebih lanjut mereka mendesak para pemimpin protes dan pemerintah untuk terlibat dalam dialog yang juga memperhitungkan “kebutuhan Eropa akan rakyat Ukraina”. Kravchuk, 79 , memimpin Ukraina sebagai presiden pertama pasca - Uni Soviet dari tahun 1991 sampai tahun 1994. Ia digantikan oleh Kuchma, 75, yang pada gilirannya mengangkat presiden saat ini Viktor Yanukovych sebagai peng-
(ant/Bali Post)
Kiev – Tiga mantan Presiden Ukraina pasca- Soviet, Rabu, menyuarakan dukungannya pada aksi protes massa yang mewarnai ibu kota Kiev menentang keputusan pemerintah untuk menolak perjanjian bersejarah dengan Uni Eropa. ‘’Kami mengungkapkan solidaritas dengan aksi damai sipil dari ratusan ribu pemuda Ukraina,’’ kata sebuah pernyataan dari Leonid Kravchuk, Leonid Kuchma dan Viktor Yushchenko, yang diunggah di laman Partai Yushchenko yang dilansir AFP. “Untuk pertama kalinya, rakyat Ukraina keluar di jalan-jalan dengan permintaan apolitis yang didukung massa yang belum pernah
AKSI - Pengunjuk rasa berusaha menerobos barisan polisi dekat gedung kepresidenan dalam aksi yang diusung pendukung integrasi Uni Eropa di Kiev, beberapa waktu lalu.
Amerika Sadap Ponsel di Seluruh Dunia
Chechnya Bentuk Unit Khusus Hadapi Radikal Suriah
Washington Dewan Keamanan Nasional (NSA) mengumpulkan miliaran rekaman pembicaraan ponsel dari berbagai lokasi di seluruh dunia, lapor The Washington Post mengutip dokumen intelijen yang dibocorkan Edward Snowden.
Pyatigork – Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov mengatakan satu unit keamanan khusus sedang dibentuk di Chechnya untuk menangani radikal Suriah baik di wilayah Kaukasus Utara maupun di luar negeri. Kadyrov mengatakan, langkah tersebut sebagai respons terhadap sejumlah video online di mana kaum radikal yang memerangi pasukan pemerintah Suriah mengancam bergerak ke Kaukasus Utara jika perang Suriah berakhir. Mereka juga mengancam untuk terlibat dalam kegiatan teroris dan subversif di wilayah yang bergolak. Dia mengatakan baik pemerintah maupun warga Chechnya semakin mengkhawatirkan ancaman tersebut dan menganggap mereka tantangan serius bagi keamanan di republik Rusia itu. “Kita tidak akan mendengarkan ancaman tersebut dan menonton wabah ini melanggar perbatasan Rusia,” kata pemimpin Chechnya itu. ”Itu sebabnya lembaga-lembaga penegak hukum republik dan pemerintahan mengambil berbagai langkah pencegahan.” Para anggota unit khusus akan siap untuk campur tangan dalam konflik Suriah, jika operasi tersebut diberi wewenang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Kadyrov seperti dikutip RIA Novosti. (ant/Bali Post)
namanya. Informasi dari ponsel warga AS yang bepergian ke seluruh dunia juga membentuk bagian dari database itu. The Post melaporkan, begitu ponsel menyiarkan lokasinya kendati tidak ada panggilan telepon atau pesan teks terkirim, para analis NSA bisa menggunakan teknik matematis untuk menyisirnya melalui data lokasi dan menjejak pola pergerakan sepanjang waktu dari sasaran yang diburu. Menurut laporan bocor itu, metode analitik yang digunakan NSA untuk menggeser data lokasi dikenal dengan CO-TRAVELER.
Kendati bagian terbesar pengguna ponsel tak ada kaitannya dengan sepak terjang NSA, lembaga intelijen ini tetap mengumpulkan data-data itu untuk melacak target-target intelijen dan jaringannya. NSA menegaskan tidak berniat melacak data lokasi warga AS, tapi akhirnya menerima rincian-rincian yang menunjukkan di mana perangkat mobile domestik berada, tulis the Post. Para pejabat AS berkata pada the Post bahwa program yang mengumpulkan data geolokasi itu adalah legal dan ditujukan hanya demi mengumpulkan data intelijen mengenai militan asing atau tar-
caman serius terhadap hak-hak privasi di AS dan dunia. “Adalah mengagetkan mendapati program pelacakan lokasi dalam skala ini bisa diterapkan tanpa melalui debat publik, terutama karena sejumlah warga Amerika dicatat pergerakanpergerakannya oleh pemerintah,” kata Catherine Crump, pengacara pada Uni Kebebasan Sipil Amerika (ACLU). Greg Nojeim, Direktur Center for Democracy and Technology, menyerukan Kongres mengendalikan program pengawasan intelijen oleh NSA ini. ‘’Jelas bahwa catatan lokasi paling pribadi dari orangorang tak berdosa, termasuk warga negara Amerika, telah dikumpulkan dan dianalisis dengan cara-cara tak terbayangkan dan dalam skala yang massif,’’ kata Nojeim seperti dikutip AFP. (ant/Bali Post)
Banjir di Malaysia Meluas, 34 Ribu Orang Mengungsi Kuala LumpurBanjir meluas ke wilayah Kelantan dan Melaka di Malaysia, membuat jumlah pengungsi naik sampai menjadi 34 ribu orang lebih. Lebih dari 34 ribu orang telah dievakuasi dan air terus naik di Johor, Pahang, Terengganu dan Kelantan, demikian (ant/Bali Post)
Ramzan Kadyrov
Informasi ini ditambahkan pada database raksasa yang memperlihatkan lokasi-lokasi bagi setidaknya ratusan juta ponsel di seluruh dunia.Ini adalah pengungkapan mengagetkan yang menunjukkan bahwa NSA telah menciptakan perangkat mata-mata massal, sambung the Post seperti dikutip AFP. Miliaran data itu diraup dengan menyadap kabel-kabel yang menghubungkan jejaring ponsel —baik milik warga AS maupun asing— di seluruh dunia, tulis the Post. Menurut dokumen bocor itu, data mengenai lokasi itu ditarik atas bantuan dua perusahaan yang tak disebutkan
get-target lain yang mengancam Amerika Serikat. “Volume informasi yang mengalir ke dan dari program ini mempercepat kemampuan kita dalam mencerna, memproses dan menyimpan data,” demikian bunyi laporan NSA Mei 2012 seperti dikutip dokumen bocor yang disiarkan the Post itu. “Kemampuan NSA dalam melacak lokasi itu mengejutkan, berdasarkan dokumendokumen Snowden, dan mengindikasikan bahwa lembaga ini mampu membuat upayaupaya keamanan komunikasi sama sekali sia-sia,” lapor the Post dalam artikel yang ditulis Barton Gellman dan Ashkan Soltani tersebut. Skala program itu akan kian menguatkan keperihatinan kelompok pembela hak-hak sipil karena pemata-mataan elektronik oleh NSA ini menjadi an-
laporan laman Strait Times dari Kuala Lumpur pada Kamis (5/12). Hingga Rabu petang (4/12), otoritas Johor telah mengevakuasi 8.402 orang dari distrik di utara dan timur seperti Mersing, Batu Pahat, Muar, Kota Tinggi, Kluang dan Segamat.
Media lokal di Kuala Lumpur juga melaporkan bahwa di Terengganu jumlah pengungsi terdata 4.929 orang di tiga pusat penampungan. Sebanyak 538 penduduk di Kuantan diungsikan setelah air Sungai Lebir dan Sungai Kelantan meluap. Dan di Melaka, air Sungai Kesang
yang melimpah dan memasuki rumah penduduk membuat puluhan orang diungsikan. Sementara di Pahang, jumlah korban yang mengungsi meningkat menjadi 19.750 orang yang ditampung di 98 pusat penampungan. Pasok anlistrik di kawasan tersebut terpaksa diputus
karena sebanyak 1.072 gardu listrik terendam banjir. Badan Meteorologi Malaysia memperkirakan hujan deras masih akan terjadi di wilayah Kelantan, Pahang dan Terengganu pada Kamis. Sementara hujan ringan diperkirakan mengguyur wilayah yang lain. (ant/Bali Post)
10 Tewas dalam Kerusuhan di Mozambik Maputo Pemerintah Mozambik, Rabu, mengatakan bahwa gerilyawan Renamo telah menewaskan 10 orang selama enam pekan kerusuhan dan memperingatkan bahwa militer akan segera melakukan tindakan ofensif . “Sepuluh orang tewas dan sekitar 26 orang terluka ... akibat dari serangan oleh gerilyawan Renamo,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Cristovao Chume . Ada peningkatan ketegangan antara pemerintah Frelimo dan para pendukung Renamo, yang menyeru untuk bagian lebih besar dari kekayaan sumber daya Mozambik yang berkembang pesat. Kedua pihak bertempur
dalam perang saudara brutal selama hampir 16 tahun yang berakhir pada tahun 1992 dengan jumlah korban diperkirakan satu juta orang . Chume mengatakan telah terjadi “peningkatan mengkhawatirkan serangan Renamo terhadap warga dan harta benda mereka,” terutama di sepanjang jalan raya utama utara-selatan negara itu di provinsi bagian tengah, Sofala. Anak-anak dan orang asing, termasuk warga negara Afrika Selatan , termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan terakhir, kata Chume, seraya menambahkan warga negara Brasil juga menjadi salah satu korban yang terluka . “Pemerintah , negara dan
rakyat Mozambik tidak bisa terus menyaksikan situasi seperti ini terjadi di negara ini tanpa batas,” kata dia dalam pernyataan publik pertama militer dalam beberapa pekan terakhir. Militer mengatakan para anggota bersenjata dari kelompok gerilyawan yang berubah menjadi partai oposisi juga menarget posisi militer di Sofala. Pemerintah menyerbu bekas markas militer Renamo di pegunungan Gorongosa tengah pada akhir Oktober . “Sejak itu kami tidak melakukan tindakan ofensif, dan kita telah menyaksikan peningkatan drastis serangan terhadap warga sipil,” kata Chume. (ant/Bali Post)