Snt07022014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

JUMAT, 7 FEBRUARI 2014

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 277 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Padukan Hasil Investigasi Suara NTB

Selamatkan Lingkungan, Dewan akan Surati Gubernur dan Aparat Mataram (Suara NTB) Rapat dengar pendapat (hearing) antara para pelaku pariwisata dengan Komisi II DPRD NTB, Kamis (6/2) kemarin menghasilkan keputusan untuk mendorong semua pihak mengambil langkah serius guna menyikapi kerusakan lingkungan, khususnya terumbu karang di NTB. Sebab, kerusakan lingkungan dinilai membawa dampak berantai yang sangat merugikan di masa yang akan datang. Ketua Komisi II DPRD NTB, H. M. Husni Djibril, menegaskan di akhir rapat tersebut bahwa pihaknya akan menghimpun masukan yang telah disampaikan para pelaku pariwisata terkait persoalan lingkungan yang mengancam masa depan pariwisata NTB. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/aan)

HEARING - Suasana hearing antara Komisi II DRPD NTB dengan pelaku pariwisata. Ketua Komisi II DPRD NTB, H.Husni Djibril (kiri) memimpin hearing didampingi Sekretaris Komisi II, Mori Hanafi.

ASUS gugatan perdata yang dialamatkan kepada Harian Suara NTB dinilai bisa menjadi preseden buruk bagi upaya penyelamatan lingkungan di NTB. Jika tren semacam ini berlanjut, kelak elemen masyarakat yang peduli terhadap lingkungan setiap saat bisa saja menjadi pesakitan. ‘’Ini akan menjadi preseden yang buruk ke depan,’’ ujar Anggota Komisi II DPRD NTB, Ir. Made Slamet dalam hearing dengan para pelaku pariwisata, Kamis (6/ 2) kemarin. Bersambung ke hal 5

TO K O H RANCANGAN Peraturan Daerah (Raperda) RPJMD NTB 2013-2018 dan RPJP NTB 2005-2025 disahkan menjadi Perda dalam sidang paripurna yang digelar di Gedung DPRD NTB, Kamis (6/2) kemarin. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, keberadaan dua Perda tersebut akan menjadi road map untuk pembangunan NTB lima tahun mendatang dan beberapa tahun berikutnya. “Disetujuinya ke dua Perda tersebut, merupakan momentum penting, tidak saja bagi kami selaku eksekutor pembangunan di NTB, Bersambung ke hal 5

KO M E N TTAA R Periksa Bendahara THL TAHAP penyelidikan dugaan manipulasi absensi Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas PU Kota Mataram masih berlanjut. Setelah koordinator para tenaga harian untuk mengatasi banjir itu diperiksa, Kamis (6/2) kemarin seorang bendahara dimintai keterangan. ‘’Bendahara ini yang mengendalikan kas keuangan THL sehingga perlu dimintai keterangan,’’ kata Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB, Made Sutapa, SH. Tanpa menyebut siapa yang diperiksa, menurut Sutapa, peran bendahara dimaksud, mengendalikan dana di Bidang Pengairan Dinas PU Kota Mataram untuk Bersambung ke hal 5

Meningkat, Penderita HIV/AIDS di Loteng Praya (Suara NTB) Jumlah penderita HIV/ AIDS di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dari waktu ke waktu terus menunjukkan trend peningkatan. Bahkan, saat ini tidak ada satupun kecamatan di Loteng yang bebas penyakit tersebut. Pasal-

nya, penderita HIV/AIDS kini sudah ditemukan di semua kecamatan. Kota Praya tercatat sebagai daerah dengan jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya. “Pada pendataan terakhir tahun 2013 lalu, jumlah pender-

ita HIV/AIDS di Kota Praya sebanyak 28 penderita,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, di Aula Gedung PKK Loteng, Kamis (6/ 2). Dari jumlah penderita tersebut, sebanyak 11 penderita diketahui sudah meninggal.

Dugaan Permainan Trip Sisipan di Lembar

ASDP Diduga Jual Trip Ekstra Rp 750 Ribu ke Operator Pelayaran Dugaan permainan trip sisipan di Pelabuhan Lembar mencuat lagi. Beberapa waktu lalu, Suara NTB, dalam beberapa edisi memberitakan dugaan adanya permainan trip ‘’siluman’’. Trip ‘’siluman’’ dikeluhkan karena tidak saja merugikan operator pelayaran. Tetapi juga masyarakat pengguna jasa di penyeberangan lintas Lembar-Padangbai. Jika sebelumnya, operator pelayaran yang beroperasi di Lembar masih takut menunjukkan identitasnya sebagai pihak yang dirugikan dari dugaan permainan trip ini. Tetapi kini, mereka mulai terbuka. PIHAK Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) selaku pengelola Pelabuhan Lembar dituding melakukan permainan trip di penyeberangan lintas Lembar-Padangbai. ASDP diduga menjual trip sisipan (trip ekstra) kepada sejumlah operator pelayaran dengan nilai Rp 750 ribu per trip. Kegiatan ini, pun konon telah terjadi sejak lama. Akibat permainan ini, sering kali kapal yang melayani trip sisipan justru mengisi jadwal reguler. Hal ini menyebabkan operator merugi. Keluhan ini disampaikan, Manager KMP Nusa Penida, PT Putra Master Sarana Penyeberangan (SP) Ferry, Amang Ahmad di Pelabuhan Lembar, Kamis (6/2) kemarin. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/her)

penderitanya di Kecamatan Pringgarata dan Praya Tengah sebanyak 2 penderita. Meski paling sedikit, ujarnya, bukan berarti bisa bernapas lega. Karena bisa jadi di daerah yang jumlah penderitanya paling sedikit, Bersambung ke hal 5

Setelah Kota Praya, diikuti Kecamatan Kopang dan Praya Barat Daya, masing-masing 12 orang dengan jumlah penderita yang sudah meninggal, 4 penderita di Kecamatan Praya Barat Daya serta 3 penderita di Kecamatan Kopang. Sedangkan yang paling sedikit jumlah

Penumpang Diserobot, Operator Pelayaran di Lembar Protes ASDP Giri Menang (Suara NTB) Pihak operator pelayaran KMP Nusa Penida, PT Putra Master Sarana Penyeberangan (SP) Ferry nyaris ribut dengan pihak ASDP di Pelabuhan Lembar. Keributan itu diduga karena ASDP menyerobot penumpang KMP Nusa Penida dan memberikannya kepada kapal yang melayani ekstra trip (trip sisipan). ASDP diduga memasukkan kapal tersebut untuk melayani penyeberangan yang seharusnya menjadi jadwal reguler KMP Nusa Penida. Infromasi yang dihimpun, ketika KMP Nusa Penida bersandar di Pelabuhan Lembar, penumpang sepi > Diduga karena penumpang semua sudah diangkut oleh kapal sebelumnya. Karyawan yang tahu hal itupun turun ke pelabuhan memrotes ASDP. Adu mulut pun terjadi antara kedua belah pihak, dengan argumentasinya masing-masing. Pihak KMP Nusa Penida menilai ASDP tak adil, karena membiarkan kapal lain menyerobot penumpang yang menjadi milik KMP Nusa Penida. Bahkan, mereka menuding ASDP menjual trip sisipan tersebut. Manager KMP Nusa Penida, PT Putra Master Sarana Penyeberangan (SP) Ferry Amang Ahmad menjelaskan, kronologi kejadian itu sekitar pukul 04.00 Wita. Jadwal reguler KMP Nusa Penida mengangkut penumpang. Sekitar pukul 04. 10 Wita, ternyata masuk kapal lain. Padahal saat itu bukan jadwal sisipan (ekstra trip). ‘’Kapal sisipan (ekstra trip) mengangkut semua penumpang,’’ katanya, Kamis (6/2) kemarin. Kapal sisipan tersebut mengambil jadwal reguler KMP Nusa Penida. Padahal saat itu, belum bisa diberlakukan trip sisipan karena kondisi penumpang dan kendaraan tidak stagnan. Bersambung ke hal 5

SANDAR - KMP Nusa Penida yang sandar di Pelabuhan Lembar.

C.03.08.13

(Suara NTB/aan)

’’Road Map’’ Pembangunan NTB


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.