Snt07042014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

16 HALAMAN

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 7 APRIL 2014

NOMOR 30 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Catatan DPRD NTB

Lewat Reses, Suryadi Minta Infrastruktur Dibenahi

(Suara NTB/zul)

RESES merupakan sarana dialog antara wakil rakyat dengan rakyat yang diwakilinya. Di dalamnya terdapat aspirasi, harapan, koreksi, dan masukan guna membangun masyarakat dan daerah NTB. Karena itu, adalah kewajiban anggota DPRD NTB untuk menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat, sekaligus memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihannya.

Demikianlah pandangan matan Tambora) ,Kota Bima (Kecamatan MpunWakil Ketua DPRD NTB, da) dan KabupatSuryadi Jaya Purnama, ST, en Dompu (Kecamengenai kegiatan reses yang matan Kilo, merupaDompu & Woja). kan kegAdapun iatan rutin seorang anggota legislatif. Suryadi melaksanakan reses di Daerah Pemilihan (Dapil) VI NTB yaitu Kabupaten Bima (KecaSuryadi Jaya Purnama

masa reses bagi anggota DPRD Provinsi NTB dilaksanakan selama 6 hari, terhitung sejak tanggal 7 s.d 12 Februari 2014. Melalui reses yang dilakukannya baru – baru ini, Suryadi menemukan sejumah persoalan krusial yang masih menjadi penghambat kemajuan masyarakat di daerah pemilihannya. Dari hasil resesnya, Suryadi menemukan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi sangat memprihatinkan.

(Suara NTB/ist)

Ia menyebutkan, jembatan menuju Kecamatan Tambora Kabupaten Bima dari Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu sangat memprihatinkan. Satu Jembatan di Desa Nangamiro Kecamatan Pekat dalam kondisi miring dan nyaris roboh, sementara tiga jembatan di Desa Labuhan Kananga Kecamatan Tambora tidak dapat dilalui roda empat dan harus melintasi sungai (satu jembatan lagi bahkan tidak tersisa. Bersambung ke hal 5

TUNGKU - Tungku untuk omprongan tembakau ini banyak mangkrak di sekitar pengomprongan tembakau petani di Lombok Timur. Bahkan sebagian lagi bantuan pemerintah ini dijual petani ke pedagang barang bekas, seperti pedagang barang bekas di Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Lombok Timur. Gambar ini diambil beberapa waktu lalu.

Kompetisi Tak Sehat, PT.GNE Hentikan Produksi Alat Omprongan TO K O H Kritik Kemenhut BUPATI Lombok Timur (Lotim) H. Moch Ali Bin Dachlan mengkritik, kebijakan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) yang menaikkan tarif biaya masuk Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Utamanya tiket trekking Gunung Rinjani yang dinilai terlalu mahal. Padahal sebenarnya tarif masuk tersebut tidak perlu dinaikkan. Kenaikan tarif biaya masuk TNGR diberlakukan berdasarkan, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 tahun 2014 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut Ali BD (demikian Bupati Lotim biasa disapa), tarif masuk TNGR tidak perlu dinaikkan. Boleh saja dinaikkan, jika diimbangi dengan perbaikan pelayanan. Seperti ada penyediaan fasilitas berupa pospos peristirahatan, Bersambung H. Moch Ali Bin Dachlan ke hal 5

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Proses penyelidikan aliran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2010 sebesar Rp 26,9 miliar masih bergulir di Kejaksaan Tinggi NTB. Bantuan berwujud dana bergulir untuk pembuatan omprongan tembakau itu, sebelumnya diduga memang sudah bermasalah. Dari 12 perusahaan yang terlibat dalam produksi alat omprong tembakau, PT. Gerbang NTB Emas (GNE) terpaksa menghentikan produksi karena ada kompetisi tidak sehat antarperusahaan. Direktur Utama PT. GNE Zainul Aidi mengaku, saat itu perushaannya memproduksi omprongan 200 unit. Perusahaan milik daerah yang dipimpinnya ini juga mendapat rekomendasi dari Disperindag NTB untuk ikut memproduksi. ‘’Kami pun sudah melakukan uji emisi dan sebagainya terhadap tungku ini selama satu tahun agar memenuhi standar kelayakan sesuai edaran Gubernur,” kata Zainul Aidi menjawab Suara NTB, Minggu (6/4) kemarin. Namun dalam perjalanannya, rekomendasi bukan hanya didapat perusahaan daerah yang dipimpinnya. Ternyata ada 11 perusahaan lain terlibat dan dikeluarkan rekomendasinya oleh instansi terkait. Kemunculan banyak perusahaan ini disebutnya melahirkan kompetisi tidak sehat. ‘’Ada yang dapat rekomendasi dari dinas, tapi asal-asalan buat tungku, inilah yang dijual ke petani. Ini yang membuat kami kecewa,” kata Zainul Aidi, yang mengaku menjabat Direktur Utama PT.GNE sejak Tahun 2010, ketika program ini baru bergulir. Dalam situasi itu, ia memutuskan tidak melanjutkan produksi karena merasa dirugikan oleh kompetisi yang tidak sehat dimaksud. Bersambung ke hal 5

‘’

Ada yang dapat rekomendasi dari dinas, tapi asal-asalan buat tungku, inilah yang dijual ke petani. Ini yang membuat kami kecewa

(Suara NTB/bul)

FOTO BERSAMA - Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, H. Jamaluddien Malik, Wagub NTB, Muh. Amin, Kadisnakertrans NTB, H. Wildan dan sejumlah peserta foto bersama usai pembukaan kegiatan tersebut.

Dari NTB

Zainul Aidi (Suara NTB/dok)

Turunkan APK MEMASUKI hari pertama masa tenang kampanye, masih banyak Alat Peraga Kampanye (APK) terlihat belum diturunkan atau ditertibkan. Terkait dengan hal tersebut, KPU meminta semua parpol supaya segera menurunkan APK yang masih ada. Jika tidak, KPU akan berkoordinasi dengan pemda untuk menertibkan secara paksa semua APK yang belum diturunkan. Pantauan Suara NTB, di Jalan Bung Karno dan di perempatan Karang Jangkong, APK masih terpasang. Belum lagi, di pinggir jalan serta di pohon, bendera serta spanduk caleg menghiasi sudutsudut Kota Mataram dan daerah lainnya di Pulau Lombok. Bersambung ke hal 5 Yan Marli (Suara NTB/dok)

Ikhtiar Membangun NTB (1)

Tersisa 17,25 Persen, Pemprov NTB Terus Fokus Entaskan Kemiskinan Tingkat kemiskinan di NTB sejak lima tahun terakhir telah mampu diturunkan, dari posisi 24,99 persen pada tahun 2008, menjadi 17,25 persen pada tahun 2013. Penurunan angka kemiskinan ini tak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam bentuk intervensi program. DALAM Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) tingkat Provinsi NTB tahun 2014

dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2015, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menekankan perlunya sinergitas dan ketepaduan pelaksanaan program untuk menangani enam isu strategis daerah. Enam isu strategis daerah tersebut salah satunya adalah masalah kemiskinan. Bersambung ke hal 5

Diusulkan Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi Wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur Mataram (Suara NTB) Selama empat hari, sejak tanggal 3-6 April 2014, seluruh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari provinsi hingga kabupaten se wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur menggelar rapat regional pembahasan usulan Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi (PKT) tahun 2015. Dari rapat yang dilaksanakan di Hotel Lombok Raya, dirumuskan beberapa rancangan kebijakan yang akan disampaikan pada Musrenbang Nasional. Sebanyak 175 orang peserta hadir pada kegiatan yang dikoordinir Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB itu. Mereka terdiri dari 16 peserta dari pusat, 12 provinsi dengan peserta sebanyak 31 orang, Bersambung ke hal 5

H. Wildan (Suara NTB/bul)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.