Snt07092013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SABTU, 7 SEPTEMBER 2013

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 153 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Data IGI, Peringatan untuk Pemprov NTB Mataram (Suara NTB) Data Indonesia Governance Indeks (IGI), yang memperlihatkan posisi NTB yang kurang menggembirakan sebaiknya dimaknai sebagai sebuah peringatan oleh Pemprov NTB. Jajaran birokrasi di Pemprov NTB harus segera berbenah dan menjalankan apa yang telah diinstruksikan Gubernur terkait persoalan ini.

“Kami melihat ini sebagai sebuah warning (peringatan) untuk Pemprov NTB agar lebih memperbaiki komitmennya terhadap konsep – konsep pelayanan publik, pendidikan, kesehatan dan pengurangan kemiskinan,” ujar Ketua Omudsman NTB Adhar Hakim, SH, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (5/9) kemarin. Bersambung ke hal 5

Tantangan Berat Menghadang PPS Mataram (Suara NTB) Sebuah tantangan yang berat menghadang proses pembahasan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) yang kini sudah akan dibahas di DPR RI. Selain tantangan berupa dukungan dari Kementerian Keuangan, tantangan lain yang tak kalah berat adalah konflik internal yang mulai dipertanya-

C.01.08.13

kan oleh para penentu kebijakan di Jakarta. Persoalan itu dikemukakan oleh Ketua Tim Kerja Daerah Otonomi Baru (DOB) dari DPD untuk NTB, Prof. H. Farouk Muhammad, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (5/9) kemarin. Farouk menampik informasi yang menyebutkan bahwa pembentukan PPS

tidak masuk prolegnas. Menurutnya, pembahasan PPS saat ini tetap akan dilakukan dan hanya menunggu sejumlah perbaikan sebelum kembali dimulainya pembahasan. “Di Komisi II, sebelum reses, rupanya melihat ada kekurangan sehingga harus diperbaiki. Bersambung ke hal 5

“Paket AZAN adalah pas untuk melanjutkan pembangunan, karena selama memimpin Lobar satu pariode sudah terbukti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dirasakan masyarakat. Termasuk keamanan dijamin, karena itu para tuan guru sepakat mendukung AZAN melanjutkan supaya berkesinambungan. Pemerintahan selama dipimpin Pak Zaini juga bersih dan betul-betul berjuang untuk umat sehingga sudah tampak masyarakat yang bermartabat. Perhatian terhadap pendidian TGH. Ahmad Yusuf Sesela, Gunung Sari besar, buktinya SMK maju. Beliau juga berhasil mengoptimalkan potensi zakat, bisa mengumpulkan zakat,”

Dibuka, Pendaftaran Pelamar Umum CPNS di NTB Mataram (Suara NTB) Formasi CPNS dari masyarakat umum untuk Pemprov NTB tahun 2013 sudah keluar dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB). Pengumuman penerimaan CPNS dan pendaftaran menurut rencana akan dimulai tanggal 9-24 September 2013. Namun formasi ini masih menunggu tanda tangan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, untuk selanjutnya baru bisa diumumkan. Diprediksi, jumlah pelamar CPNS untuk tingkat provinsi akan mencapai 14 ribu orang.

TO K O H Bidik Tersangka Baru

(Suara NTB/dok)

Sugeng Pudjianto

‘’Kemen PAN RB sudah mengeluarkan jumlah formasi CPNS untuk Pemprov NTB. NTB memperoleh jatah sebanyak 155 formasi dengan rincian 72 persen formasi CPNS untuk tenaga kesehatan dan sisanya 28 persen untuk tena-

(Suara NTB/nas)

KEJAKSAAN Tinggi NTB resmi menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek PAUD sebagai tersangka. Namun langkah kejaksaan belum terhenti, karena dipastikan masih ada tersangka baru. ‘’Tapi sebelum mengarah ke (tersangka) yang lain, Bersambung ke hal 5

Ahmad Masyhuri

ga teknis,’’sebut Kepala Bidang Data dan Informasi BKD dan Diklat NTB, Ahmad Masyhuri dikonfirmasi di kantornya, kemarin. Dikatakan, formasi CPNS yang baru keluar dari Kemen PAN RB tersebut masih belum ditandatangi Gubernur/ Sekda sehingga masih belum bisa diumumkan. Namun, sesuai rencana, pengumuman dan penerimaan pendaftaran CPNS berlangsung sejak Senin, 9 September 2013 sampai tanggal 24 September 2013. Pendaftaran CPNS tahun ini dilakukan secara online dan peserta langsung mendapatkan nomor tes. Selain itu, berkas pendaftaran CPNS juga dikirim melalui PT

Pos Indonesia. ‘’Tanggal 9-24 September itu penguman dan verifikasi syarat administrasinya. Diperkirakan 14 ribu pelamar tahun ini untuk Pemprov NTB, tahun lalu jumlah pelamar mencapai 7.000 orang,’’ sebutnya. Masyhuri menambahkan, selain Pemprov NTB, dua kabupaten juga sudah keluar formasinya. Masing-masing

Kabupten Lombok Utara (KLU) sebanyak 149 formasi dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebanyak 115 formasi. Untuk KLU, dari jatah formasi yang didapat, sekitar 55 persen formasi untuk tenaga guru, 35 persen formasi untuk tenaga kesehatan dan 10 persen formasi untuk tenaga teknis. “Sama dengan KSB,”sebutnya. Bersambung ke hal 5

Melongok Kain Tenun Bayan (1)

Perlambang Identitas Komunitas Masyarakat Adat Pakaian adat tidak sekadar sebagai pelengkap atau pemanis dandanan. Lebih dari itu, filosofi pakaian adat di kelompok masyarakat tertentu, justru melambangkan identitas kelompok dan lebih jauh menegaskan strata sosial si pemakai. Seperti apa kondisi terkini kain tenun tradisional masyarakat Adat Bayan di tengah eksistensi masyarakat adat melestarikan budayanya? PAKAIAN adat identik dengan kain tenun tradisional. Corak warna, ragam motif, berikut atribut pelengkap lain lazim merupakan penanda identitas. Ada kalanya, pakaian adat itu hanya boleh dikenakan oleh orang tertentu atau pantang dikenakan oleh masyarakat umum. Sebut saja, pakaian adat yang digunakan dalam perayaan maulid adat. Dalam satu momen Ngiring Praja Mulud, pasangan yang

didandani layaknya pengantin (keduanya pria) ini menyimbolkan Adam – Hawa dan Tuaq – Turun (leluhur) masyarakat adat Bayan. Contoh lain, di Desa Semokan, Kecamatan Bayan. Bersambung ke hal 5 KYAI SANTRI - Baju dan ikat kepala berwarna putih merupakan pakaian kyai santri Bayan. (Suara NTB/ist)

C.03.08.13


SUARA MATARAM

SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

Keberadaan MCC Dinilai Simbolitas Semata

Galakkan Posyandu

Mataram ( Suara NTB ) – Pengelolaan Mataram Craft Center (MCC) di Mataram, sebagai sektor promosi industri lokal, yang diharapkan pengelolaannya dapat memberikan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak optimal. Malah, belakangan antara Dispenda dan Disperindag Kota Mataram saling lempar tanggungjawab. Pasalnya kondisi MCC menjadi sorotan karena kondisi infrastruktur yang tidak terawat. Melihat kondisi tersebut, kalangan akademisipun, angkat bicara. Ketua Program Studi Niaga Fakultas Fisipol Universitas Muhamadiyah Mataram (UMM) Alfian Hidayat, MA, ketika dikonfirmasi di ruanganya, Jumat (6/9) menjelaskan secara makro keberadaan MCC memberikan spirit langsung kepada NTB. Karena adanya lokalisasi kerajinan, seperti mutiara, perak dan lainnya. Sehingga membantu pemerintah meraup PAD dari regulasi penjualan kerajinan tersebut. Say-

angnya, belakangan ini, menurut dia, keberadaan MCC hanya sekadar simbolitas semata. Pasalnya pemerintah setengahtengah mengurusi pengoptimalan pengelolaan MCC tersebut. Akibatnya destinasi wisata kerajinan lokal di Mataram, dengan sendirinya tergeser dengan keberadaan destinasi wisata lainnya. Pemerintah, lanjutnya harus memiliki progres untuk menangani dan mengurusi apa yang menjadi hajatnya untuk mempromosi-

Tahu dari Koran KEBERADAAN jembatan bambu di Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan, ternyata tidak banyak yang tahu. Termasuk anggota DPRD Kota Ma ta ra m y a n g b e ra s al dari Dapil (Daerah Pemilihan) Mataram. Seperti diketahui, saat ini tercatat 11 anggota DPRD Kota Ma ta ra m y a n g b e ra s al dari Dapil Mataram (Drs. HM. Zaini, H. Didi Sumardi, H. AB. Taufikurahman, Lalu Putra Wangsa, Sang Ketut Deresta, Lalu Suryadi, Abdul Malik Thalib, Tegeg Sitanarai, Irawan, Drs. HM. Husni Thamrin, (Suara NTB/fit) MPd danI Gusti YogantLalu Putra Wangsa ara). Salah satu anggota Dewan dari dapil Mataram, Lalu Putra Wangsa, ketika diminta tanggapannya mengenai keberadaan jembatan bambu tersebut, Jumat (6/9), mengaku tidak tahu sebelumnya ada jembatan tersebut. ‘’Saya malah baru tahu dari koran,’’ aku Putra Wangsa. Ia menduga, jembatan bambu itu, belum lama dibuat warga. Katanya, jembatan bambu yang dibuat warga tersebut, hanya menghubungkan satu sawah dengan sawah lainnya. Sehingga, kalaupun akan dipermanenkan, misalnya menggunakan dana aspirasi, tentu harus dilihat terlebih dahulu sejauh mana ketergantungan warga terhadap keberadaan jembatan itu. ‘’Kalau belum menghubungkan kampung dengan kampung lain, belum bisa dibuatkan karena itu bukan fasilitas publik,’’ terangnya. Lagipula, untuk mempermanenkan jembatan itu menjadi fasilitas publik, Pemkot Mataram harus membebaskan lahan di sana. Lain halnya, kalau jembatan bambu yang dibangun warga Petemon merupakan akses jalan yang setiap saat dilalui publik, sudah pasti pemerintah akan menganggarkannya. Sebenarnya di lingkungan setempat sudah ada jalan, aka tetapi kecenderungan masyarakat ingin yang mudah, sehingga berinisiatif membuat jembatan dari bambu. ‘’Banyak yang seperti itu,’’ cetusnya. Namun demikian, meskipun tadinya jembatan bambu tersebut hanya menghubungkan antar sawah, namun ketika nantinya semakin banyak warga yang memanfaatkannya sebagai akses jalan, tentu harus dipikirkan oleh pemerintah untuk membuatkan jalan permanen. ‘’Awalnya kan masyarakat bikin sendiri, lama-lama menjadi jalan umum,’’ ucapnya. (fit)

kan kota Mataram sebagai bagian dari kota yang kaya dengan industri kecil menengah. Ia menyebutkan keberadaan MCC, membantu perajin industri kecil menengah dari Sekarbela, Kamasan dan lainnya untuk mempromosikan hasil kerajinannya. Tidak hanya itu, pemerintah harus membentuk rantai nilai destinasi yang baik serta tetap bersinergi dengan pebisnis, sehingga keberadaan MCC memiliki nilai jual luar di mata konsumen

dan wisatawan. Mengenai pemanfaatan MCC yang tidak optimal serta ada lokal toko beralih fungsi sebagai PAUD, Alfian sangat menyayangkan hal tersebut. Ia menilai, tidak optimalnya MCC terkait masalah promosi dan publikasi pemerintah yang kurang optimal ke tataran masyarakat dan tempat-tempat yang strategis. “Mana pernah saya lihat, ada baliho besar yang mempromisikan MCC dipasang di BIL atau dimana,” ungkapnya. Ia mencontohkan promosi MCC, yang notabene menjadi destinasi lokal, kalah dengan promosi-promosi yang digalakkan oleh perusahaan swasta yang menonjolkan label milik luar negeri. Alfian mempertanyakan keberadaan PAUD di MCC, kenapa pengelolaannya bisa berubah menjadi tempat

proses belajar anak-anak? “Mataram Craft Center atau Mataram Education Center,” tuturnya dengan penuh pertanyaan. Dalam kesempatan itu, ia berharap kepada pemerintah agar dari segi retribusi pelaku bisnis tidak terlalu dibebankan. Sehingga pengoptimalan MCC dapat sesuai dengan yang dihajatkan sebelumnya. Pebisnis harus mampu memberikan kesan menarik dari tempat kerajinan tersebut, sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung. Khususnya kepada masyarakat harus tetap mendukung dan menjaga keamanan dan kenyaman lokasi tersebut. Tidak hanya itu, pemerintah harus tetap menjaga sinergitas antara pemerintah dengan pebisnis dan masyarakat. (cem)

(Suara NTB/nia)

KESADARAN pentingnya menjaga kesehatan dan asupan gizi, tidak hanya dibebankan kepada pemerintah, dalam hal ini dinas kesehatan. Akan tetapi menjadi tugas orangtua yang menjadi pusat kontrol dalam lingkungan keluarga. Apalagi dewasa ini, zat imun untuk anak, sangat mudah didapatkan di klinik dan posyandu lingkungan masyarakat sekitar. Kegia t a n p o s y a n d u i n i l a h y a n g me n j a d i p ro g ra m dan bahkan menjadi prioritas kelurahan Pagutan. Menciptakan kesa(Suara NTB/cem) daran serta menyadarkAnuri an masyarakat untuk hidup sehat bukanlah perkara mudah. Kelurahan Pagutan adalah salah satu yang menggalakan kegiatan posyandu di lingkungan masyarakatnya. Data yang didapatkan, jumlah posyandu di lingkungan Pagutan, yakni tujuh posyandu yang tersebar di masingmasing lingkungan. Keberadaan posyandu tersebut, tentunya membantu masyarakat dalam memenuhi asupan gizi anak-anak di lingkungan Pagutan. Lurah Pagutan, Anuri ketika dikonfirmasi, Jumat (6/9) menjelaskan kegiatan posyandu adalah program dan bahkan menjadi prioritas di lingkungan masyarakatnya. Meskipun ia mengaku bahwa kegiatan posyandu di kelurahannya bekerjasama dengan kader posyandu dengan puskesmas setempat. “Saya (Lurah, red) hanya memfasilitasi saja,” tuturnya. Anuri menyebutkan, dengan adanya kegiatan posyandu, sangat membantu masyarakat. Tidak hanya itu, lanjutnya dengan sistem pelayanan maksimal serta mengedepankan kerja tim. Pada acara HUT Kota Mataram ke-20, Posyandu Nurul Arifin, yakni salah satu posyandu di Lingkungan Pagutan mendapatkan juara II se Kota Mataram dan bahkan tercatat tahun 2011 pernah mendapatkan juara I di tingkat provinsi. Dengan prestasi tersebut, lanjutnya, Ia meminta kepada seluruh masyarakat Pagutan, untuk menjaga kesehatan dan menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Khususnya kepada kader posyandu, Anuri berharap agar tetap bekerja keras dan tidak memandang materi. Pasalnya, Anuri mengaku, sulit mencari kader-kader posyandu yang progresif dan bekerja sungguh kepada masyarakat. (cem)

Halaman 2

SEPI - Sepi, beginilah kondisi salah satu bangsal di ruang rawat inap kelas III RSUD Kota Mataram pascadiluncurkannya KMS dan program kelas III Gratis. (Insert) Salah satu pasien peserta KMS yang dirawat di RSUD Kota Mataram Jumat (6/9) kemarin.

Belum Dikenal Masyarakat, KMS Sepi Peminat Mataram (Suara NTB) – Jumlah pasien Kartu Mataram Sehat (KMS) yang diprediksikan akan membludak, pascadilaunching (31/8) lalu, nyatanya tidak terjadi. Hingga Jumat (6/9) kemarin, jumlah pasien KMS yang dirujuk ke RSUD Kota Mataram tercatat baru tiga orang. Bed di ruangan rawat inap kelas III RSUD Kota Mataram pun tampak sepi pasien. Ruang rawat inap kelas III RSUD Kota Mataram yang biasanya selalu padat, justru tampak lengang. Dari 30 bed yang tersedia, beberapa masih

tak bertuan. “Sampai sekarang baru tiga pasien KMS yang masuk, selebihnya adalah pasien umum dan pasien Jamkesmas,” terang Gita Esvanola S. Psi Humas RSUD Kota Mataram. Gita mengatakan, hingga saat ini pelayanan kesehatan kelas III gratis telah berjalan di RSUD Kota Mataram. Hanya saja jumlah pasien yang dirujuk ke RSUD Kota Mataram saat ini, masih dalam hitungan stabil. Tidak ada lonjakan maupun penurunan pasien yang drastis terjadi. Menurut data, hingga

saat ini baru ada 3 pasien KMS yang dirujuk ke rumah sakit. “Mungkin karena masih baru, jadi belum banyak masyarakat yang tahu dan memanfaatkan KMS,” terang Gita. Saat ini, lanjutnya, sosialisasi tentang perawatan pelayanan kelas III gratis telah dilakukan pada masyarakat. Pihak Rumah sakit bahkan sudah memasang beberapa banner dan baliho di tempat strategis untuk mensosialisasikan pelayanan kelas III gratis. Sementara itu hingga saat ini, banyak masyarakat Kota Mat-

Masyarakat Berharap Bantuan Jembatan Permanen Mataram (Suara NTB) Keberadaan jembatan bambu di kali “bangket” Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan Timur Mataram, dirasa sangat penting bagi masyarakat. Sebab menjadi akses ekonomi, karena dihubungkan langsung antara pemukiman dengan sawah pertanian. Ketua RT 07 Lingkungan Petemon, Sabarudin mengakui, selama ini masyarakat disana hanya mengandalkan jembatan bambu tersebut. Tidak ada pilihan lain membuat warga terpaksa menggunakan jembatan itu untuk mengangkut hasil pertanian. “Dulu sama sekali tidak ada jembatan. Warga terpaksa menyebrang sungai. Beberapa tahun lalu kami inisiatif buatkan jembatan bambu agar lebih mudah,” kata Jamaehul Bahri kepada Suara NTB. Namun keberadaan jembatan bambu sepanjang sekitar delapan meter itu diakuinya belum maksimal bisa dimanfaatkan. Jika mengangkut pupuk menggunakan sepeda motor, terpaksa dilanjutkan dengan pengangkutan manual. Demikian juga hasil pertanian dari sawah, terpaksa karungan kedelai, padi, jagung dan hasil pertanian lainnya diangkut dengan pundak. “Kalau ada jembatan permanen, baru bisa maksimal membawa hasil pertanian,” kata Jamaehul Bahri. Jika memang jembatan itu dilirik Pemkot Mataram atau anggota legislatif Dapil Mataram Timur, ia sangat berharap dibuatkan jembatan permanen. “Supaya bisa dilalui kendaraan sampai ke

(Suara NTB/ars)

JEMBATAN BAMBU - Jembatan bambu menjadi akses penyeberangan warga Lingkungan Petemon ke areal persawahan. Mereka berharap dibuatkan jembatan permanen. sawah,” tuturnya. Selain jembatan bambu tersebut, ia mengaku sebuah jembatan kecil yang menghubungkan RT 7 dengan RT 10 sedang dalam proses pembangunan. Karena tidak ada biaya dari pemerintah, warga terpaksa urunan. “Sekarang sudah terkumpul Rp 3 Juta.

Saya pakai beli semen, pasir dan besi. Kalau memang ada bantuan dari pemerintah atau dewan, kami sangat berterimakasih,” harapnya. Harapan lain Jamaehul Bahri, setidaknya anggota dewan khususnya bisa melihat langsung kondisi mereka, khususnya infrastruktur jembatan. (ars)

aram yang belum familiar dengan pelayanan kesehatan kelas III gratis dan peluncuran KMS oleh Pemkot Mataram. I Nyoman Swartika Yatre (9) salah satu pasien typhus IGD RSUD Kota Mataram, bahkan terpaksa bolak-balik berobat ke Puskesmas karena tidak memiliki biaya dan kartu jaminan kesehatan. Menurut Desak Made Swartini (38) ibu pasien, ia terpaksa membawa anaknya berobat ke Puskesmas karena tidak memiliki biaya. Kartu Jamkesmas yang pernah dimiliki sebelumnya pun terpaksa hangus, karena

suami dan keempat anaknya tidak tercantum dalam pemutakhiran data penerima Jamkesmas. “Kalau tahu ada kartu ini, mungkin anak saya tidak separah ini. Selama ini saya hanya bisa bawa ke Puskesmas karena nggak ada biaya,” terangnya. Swartini pun merasa terbantu dengan adanya KMS. Sebelumnya ia baru mengetahui adanya kartu ini dari petugas puskesmas. Dengan adanya kartu KMS ini ia berharap seluruh keluarganya yang dulu pernah memiliki kartu Jamkesmas bisa didata dan tercover KMS. (nia)

Akan Dikunjungi Istri Kepala Daerah Se-Indonesia

Dua Kecamatan Diminta Jaga Kebersihan Mataram (Suara NTB) Dua kecamatan di Kota Mataram, masing-masing Kecamatan Cakranegara dan Kecamatan Sekarbela diminta menjaga kebersihan. Mulai dari kebersihan lingkungan, kebersihan showroom hingga kebersihan toilet. Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Kota Mataram Hj. Suryani Ahyar Abduh dalam rapat CSS XIII dan Rakernas Akkopsi kemarin. Ia menyambut baik diadakannya CSS XIII dan Rakernas Akkopsi di Kota Mataram. Dikatakan penanggung jawab kegiatan Ladies Program ini, ditunjuknya Kota Mataram sebagai tuan rumah, merupakan peluang yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Menurut Suryani, sudah sepantasnya warga Kota Mataram bangga dengan terpilihnya Kota Mataram sebagai tempat penyelenggaraan CSS XIII dan Rakernas Akkopsi V yang dihadiri oleh para Kepala daerah se-Indonesia. “Ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk mempromosikan keunggulan daerah kita,” ujarnya. Karenanya, ia mengajak warga Kota Mataram menunjukkan kesan sebaikbaiknya dengan adat ketimuran. Sehingga, para tamu merasa puas atas kunjungannya di Mataram,” imbuhnya. Katanya, untuk kesuksesan Ladies Program tersebut, Suryani meminta semua pihak yang terlibat dapat bekerjasama. Ia menjelaskan, pada waktu yang bersamaan, 18 September para Kepala Daerah

mengikuti Rakernas Akkopsi, maka para istri akan mengikuti Ladies Program yang penyambutannya dilakukan di Pendopo Walikota. Para tamu tersebut, sambungnya, akan disambut parade gendang beleq, serta disuguhkan berbagai atraksi khas seperti tarian, parade busana lintas etnis serta peragaan busana batik sasambo, juga pameran sajian panganan khas tradisional di area pendopo. Setelah itu, para tamu bakal diajak mengunjungi sentra kerajinan cukli di Rungkang Jangkuk, sentra kerajinan mutiara di Sekarbela dan tempat pembuatan Batik Sasambo di SMKN 5. Istri Walikota Mataram ini mengingatkan aparat kecamatan, khususnya Kecamatan Cakranegara dan Sekarbela agar mempersiapkan diri menyusul akan adanya kunjungan dari para istri kepala daerah se-indonesia. Persiapan dimaksud antara lain melakukan sosialisasi kepada para perajin setempat, menjaga kebersihan lingkungan juga showroom tempat berjualan termasuk kebersihan kamar kecil. Sementara itu IGA Ayu Mahakamiati mewakili Panitia Penyelenggara Seksi Acara mengatakan apa yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut, akan menjadi bahan dalam rapat persiapan kepanitiaan Akkopsi selanjutnya, Sabtu hari ini. Seperti diketahui rangkaian kegiatan CSS XIII dan AKKOPSI V yang bakal digelar di Kota Mataram 17 - 19 September mendatang. (fit)


Suara NTB Sabtu, 7 September 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Tingkatkan Antusiasme Siswa dalam Belajar

Pemkab Lotim Tanamkan Pendidikan Karakter Selong (Suara NTB) Dua unit sekolah di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yakni SMPN 5 Sikur dan Madrasah Tsanawiyah Al Barokah Sikur dijadikan pilot project program Sampoerna Foundation dalam menanamkan pendidikan karakter. Sebanyak 26 tenaga guru dan pembina pramuka diberikan pelatihan khusus yang nantinya ditularkan untuk anak-anak didik. Kehadiran Sampoerna tersebut disambut baik Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachlan. Menjawab Suara NTB di sela acara pertemuannya dengan pihak Sampoerna, ia mengatakan pilihan yayasan itu terhadap Lotim sudah sangat tepat. Hal itu karena mengingat jumlah penduduk Lotim yang cukup besar, yakni dua pertiga penduduk NTB, yakni 1,3 juta jiwa mendiami Lotim. Selain itu, ujarnya, tingkat kemiskinan dan keterbelakangan Lotim yang masih cukup besar membutuhkan pelatihan dan penanaman nilai-nilai seperti yang dilakukan Sampoerna. Ia pun menyambut baik terhadap pro-

gram pendidikan berkarakter tersebut dan langsung menyampaikan terima kasih kepada pihak Sampoerna. “Terima kasih dengan gagasan dan pikiran Sampoerna,” ucapnya. Program Prinsipal Sampoerna Foundation, Gusman S. Yahya didampingi Arif Lukman Hakim dan Kepala SMPN 5 Sikur, Mastur mengatakan program yang diberikan berupa pendidikan karakter melalui kegiatan pramuka. Pihaknya juga melakukan sosialisasi dalam membangun lingkungan hidup yang sehat dan bersih. Termasuk diajarkan kepada para siswa bagaimana tertarik untuk

Belum Bisa Berbicara PEREMPUAN NTB masih belum mampu berbicara di kancah perpolitikan nasional. Bahkan, di DPR RI tidak ada satu pun perempuan yang mewakili NTB. Hanya ada Baiq Diah Ratu Ganefi, SH, yang mewakili kaum perempuan di DPD RI. Alasan inilah yang melatarbelakangi Hj. Indri Sulistyowati, BBA, SH., ingin mewakili perempuan NTB di kancah perpolitikan nasional di Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Keponakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berada di nomor urut 3 Partai Demokrat untuk daerah pemilihan NTB bertekad menjadikan perempuan NTB bisa diperhitungkan di kancah nasional. “Kursi perempuan di DPR RI untuk NTB ada 10, tetapi sayangnya, tidak ada satu pun wakil perempuan yang terlibat. Itulah mengapa saya pilih NTB,” ungkap Indri saat berkunjung ke Lombok Utara, Jumat (6/9). Indri mengungkapkan, masalah perempuan di NTB lebih cenderung redup di kancah politik. Karakter psikologi perempuan di NTB ia samakan dengan Madura. Ruang gerak untuk tampil di panggung politik dibatasi oleh tanggung jawab pada Rumah tangga dan izin suami. “Bagi saya, NTB adalah Kampung Kedua setelah Jakarta, saya sudah dua tahun di sini, dan secara pribadi saya adalah kader, pemerintah (Gubernur NTB, red) saat ini juga mendukung saya,” ungkapnya. Indri juga tak menyangkal, dirinyalah yang menarik mantan Wakil Bupati Lombok Timur, Syamsul Lutfi, SE, untuk menjadi Caleg di DPR RI. Namun demikian, meski dirinya dan Lutfi bersama-sama mencalonkan diri untuk merengkuh kursi dari Dapil yang sama, ia tidak merasa terbebani persaingan perolehan suara dengan sang putra daerah. Meski demikian, ia menyangkal dalam perolehan suara untuk dapil baru dirinya dikatakan mendompleng pamor Ketua Umum DPD Partai Demokrat NTB Dr. TGH. M. Zainul Majd. Jatah suara 60.000 untuk memperoleh kursi legislatif di Senayan pun akan coba dipenuhinya. Karena ia yakin, dirinya tulus untuk menyuarakan kepentingan NTB di tingkat pusat. Hj. Indri Sulistyowati (ari) (Suara NTB/ari)

2014, Pemerintah KLU Target Bangun 1.000 RTLH Tanjung (Suara NTB) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Kabupaten Lombok Utara (KLU), menargetkan angka rekonstruksi perumahan untuk mengganti Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 1.000 unit. Angka ini sedikit jauh lebih tinggi dari kemungkinan realisasi tahun 2013 sebanyak 700 unit. “Kami menargetkan 1.000 unit rumah kumuh, dengan berbagai pertimbangan, yang utama adalah jumlah rumah tidak layak huni di KLU mencapai 16.000 unit. Kalau kita tidak targetkan membangun dalam jumlah besar, persoalan ini akan selesai dalam jangka waktu yang lama,” ungkap Kadis Sosnakertrans KLU, Intiha, SIP., kepada wartawan, Jumat (6/9). Jumlah rumah kumuh yang telah terealisasi dibangun sejak 2011 lalu masih sedikit. Tahun pertama dibangun, masih ditangani Bappeda KLU dengan kisaran 200 unit. Setahun kemudian, pelaksanaan anggaran dialihkan ke Dinas Sosnakertran, hingga tahun ini. Intiha menyebut untuk tahun ini, RTLH dibangun menyasar satu wilayah Kecamatan Bayan dengan sumber anggaran dari pemerintah pusat. Sementara dari dana APBD KLU, pada ABPD murni 2013 disepakati Rp 4 miliar, ditambah usulan Rp 7 miliar di APBD Perubahan 2013. “Harapan kita, Rp 7 miliar itu tidak dikurangi oleh Banggar, sehingga total dana menjadi Rp 11 miliar untuk tahun 2013. Jumlah anggaran ini sangat signifikan dalam mengurangi jumlah rumah kumuh secara bertahap,” sambungnya. Selain pembangunan rumah kumuh, Intiha juga turut memberi apresiasi atas keterlibatan sejumlah pihak dalam merekonstruksi rumah korban gempa. Yayasan Buddha Tzu Chi sebagai donatur perdana telah memulai melakukan pembangunan 23 unit di Dusun Montong, dua hari lalu. Selain itu, lanjutnya, ada partisipasi dari Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) yang diklaim akan memberi bantuan. Harapan Intiha, rencana BPMD NTB ini juga bisa cepat cair untuk memulihkan kondisi psikologi masyarakat pascagempa. “Yang kita sayangkan justru teman-teman pengusaha yang bergerak di Perhotelan, khususnya yang membuka bisnis di Lombok Utara. Hotel Besar dan paling mahal adanya di Lombok Utara, tetapi bantuan sama sekali tidak ada,” ujarnya dengan nada kecewa. Pernyataan Intiha seolah mengulang kekecewaan Pemda KLU, melalui Wakil Bupati KLU serta ucapan yang sama Kapolda NTB saat berkunjung ke KLU dalam penanganan tanggap darurat bencana gempa. Sampai saat ini, kontribusi dari perhotelan – minimal dari dana CSR (Corporate Social Responsibility) – masih ditunggu oleh Pemda KLU. (ari)

mengikuti aktivitas belajar di sekolah, sehingga para peserta didik bisa lebih fokus dan mencintai dunia sekolah. “Siswa jadi lebih antusias belajar,” katanya. Sejauh ini, tingkat antusiasme siswa di sekolah disadari cenderung mengalami penurunan. Fakta ini terjadi secara nasional. Melalui sistem yang diajarkan, dicoba pula untuk menggali potensi siswa. “Kita ingin juga gali potensi siswa di masing-masing daerah,” katanya. Sentuhan terhadap gerakan pramuka, tidak saja ansih pada kegiatan baris berbaris. Melainkan di dalamnya ada penanaman nilai-nilai pendidikan berkarakter. (rus)

(Suara NTB/rus)

DITERIMA BUPATI - Tim Program Prinsipal dan Fasilitator Sampoerna Foundation saat diterima Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachlan di kantor Bupati Lotim, Jumat (6/9).

Validasi Database Aset daerah

Penyampaian Visi Misi

Pemkab Loteng Libatkan BPKP NTB

Pasangan Calon Saling Sindir

Praya (Suara NTB) Persoalan data jumlah aset daerah yang dimiliki sampai sejauh ini masih menjadi persoalan yang dihadapi Pemkab Lombok Tengah (Loteng). Meski database jumlah aset sebenarnya sudah ada, namun belum sepenuh benar-benar valid. ‘’Banyak aset-aset daerah yang sudah tidak digunakan lagi, tapi masih masuk dalam neraca aset daerah. Untuk itu, Pemkab Loteng saat ini sudah mulai melakukan validasi dan verifikasi data aset, supaya bisa benar-benar sesuai dengan kondisi aset yang sebenarnya,’’ ungkap Kabag Aset Setda Loteng, Drs. H. Muhammad, kepada Suara NTB, Jumat (6/9). Menurutnya, proses validasi data aset bukan perkara mudah. Dalam hal ini, pihaknya sudah meminta bantuan dari BPKP Perwakilan NTB membantu proses validasi database aset milik Pemkab Loteng. Namun pelibatan BPKP dalam hal ini tidak menyangkut semua aspek. BPKP diminta bantuan untuk membantu memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola aset serta sistem manajemen aset daerah itu sendiri. “Saat ini petugas pengelola aset daerah kita sedang mendapat bimbingan, terkait pengelolaan aset daerah dari BPKP,” jelasnya. Selain itu, BPKP juga dilibatkan dalam hal penyiapan perangkat serta program sistem manajemen aset daerah. Harapannya, setelah sistem manajemen aset ini selesai, maka pengelolaan aset dan pengawasan bisa dilakukan secara online. Di mana sistem manajemen aset akan terkoneksi ke semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada. Dengan pola tersebut, maka diharapkan pengelo-

laan dan pengawasan aset bisa lebih maksimal, sehingga data aset daerah yang ada sesuai kondisi saat itu. “Dulu memang pola ini sempat dicoba melalui program SIMBADA (Sistem Informasi Manajemen Barang dan Aset Daerah). Namun program ini tidak bisa berjalan maksimal,” akunya. Pasalnya, pihaknya mengalami kesulitan dalam operasional program, karena menggunakan perusahaan luar daerah sebagai operator. Di mana, ketika terjadi gangguan, program tidak bisa berjalan, karena teknisinya tidak berada di dalam daerah. “Tapi dengan kerjasama kita dengan BPKP, maka akan lebih mudah koordinasi. Ketika terjadi gangguan pada sistem atau program,” terangnya. Adanya pola tersebut, maka data aset yang terjadi benar-benar riil, mengingat, selama ini pemerintah sering kesulitan menghitung besaran aset yang masih tersisa. Terutama untuk aset daerah yang sifatnya jangka pendek. Misalnya, alat-alat kesehatan seperti alat suntik dan sebagainya yang hanya sekali pakai saja. “Alat-alat kesehatan itukan dibeli melalui belanja modal. Sehingga terhitung sebagai aset daerah. Tapi hanya digunakan sekali saja. Namun pada akhir tahun anggaran tetap terhitung sebagai aset daerah,” jelasnya. Akibatnya, terjadi selisi antara perhitungan nilai aset dengan kondisi aset sesungguhnya. Dengan pola itu, ujarnya, sistem manajemen aset bisa lebih baik lagi, karena data aset yang tercatat benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan. Di mana aset-aset yang sifatnya jangka pendek akan dihapus dari daftar pada neraca aset daerah. (kir)

Polemik PAW

BK DPRD Loteng Belum Bersikap Praya (Suara NTB) Meruncingnya proses Pergantian antarwaktu (PAW) lima anggota DPRD Lombok Tengah (Loteng) asal PBR, hingga harus sampai ke proses hukum ditanggapi santai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Loteng Drs. H. Karim Abdurrahim. Menurutnya, semua warga negara memiliki hak yang sama dalam hukum. Asalnya, didasari alat bukti yang kuat, sehingga tidak terkesan hanya sekadar menuding. “Itu hak setiap warga negara dan semua pihaknya harus menghormatinya,” ujarnya menanggapi upaya hukum yang dilakukan sejumlah calon PAW, Jumat (6/9).

Dikatakannya, apa yang dilakukan para calon PAW mungkin karena menemukan ada indikasi pelanggaran hukum sesuatu yang sah-sah saja. “Silahkan tempuh jalur hukum jika memang menemukan ada indikasi pelanggaran hukum. Dan, Dewan dalam hal ini bukan lembaga yang tidak bisa digugat secara hukum,” jelasnya. Disinggung langkah BK terkait polemik yang terjadi, Karim mengaku sejauh ini BK hanya menunggu saja. Alasannya, BK bekerja berdasarkan pengaduan yang masuk tanpa ada pengaduan yang masuk, BK tentu tidak bisa bekerja, karena pengaduan itulah yang nantinya menjadi dasar bagi BK untuk bertindak. Tentunya sesuai

koridor hukum yang berlaku. “Sejauh ini kita belum menerima pengaduan apapun, sehingga kita juga belum bersikap,” tambahnya. Politisi asal Partai Golkar ini menjelaskan, pada prinsipnya PAW merupakan kewenangan dari partai itu, sehingga kalau partai tidak mengusulkan PAW, maka PAW tidak bisa diproses. Begitu juga, jika partai menginginkan PAW, maka tentunya juga harus dilaksanakan. ‘’Dengan kata lain, proses PAW bisa dilanjutkan atau tidak, tergantung dari internal partai itu sendiri. Sementara Dewan dalam hal ini hanya melanjutkan usulan yang masuk,’’ tandasnya. (kir)

Populasi Sapi di Lotim Terus Meningkat Selong (Suara NTB) Populasi ternak, khususnya sapi di kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus mengalami peningkatan. Data terakhir di Dinas Peternakan dan Pertanian (Distannak) , jumlah sapi sudah mencapai 110.979 ekor. Kepala Bidang Peternakan Distannak Lotim. H. M. Yuspi kepada Suara NTB belum lama ini, ia mengatakan jumlah ternak sapi itu tersebar merata di 20 kecamatan se Kabupaten Lotim. Data sebelumnya, sekitar 92 ribu ekor, namun dari data terakhir populasi sapi sudah mencapai 110 ribu lebih. Dalam memelihara ternak, katanya, sebagian besar peternak menggunakan sistem pemeliharaan kandang kolektif. Terlebih, bagi kelompok ternak yang ingin mendapatkan bantuan diharuskan memiliki kandang bersama tersebut. “Kadang kolektif ini menjadi syarat utama untuk disalurkan bantuan, jika tidak ada kita tidak akan berikan bantuannya,” ucapnya. Sampai saat dicatat Distannak, sudah terdaftar 187 unit kandang kolektif se-Lotim. Sistem kandang kolektif, katanya, sudah turun menu-

run dilakukan masyarakat Lotim, termasuk sebelum program Bumi Sejuta Sapi yang diluncurkan Pemprov NTB. Pasalnya, dengan sistem kandang ini ada jaminan keamanan dan kesehatan ternak yang jauh lebih terjaga. Ditanya mengenai pakan, meski pertumbuhan populasi sapi terus meningkat. Namun Yuspi menjamin peternak di Lotim belum terlalu dipusingkan persoalan pakan. “Peternak masih tidak kesulitan masalah pakan,” katanya.

Tidak saja rumput hijau saat ini yang bisa dijadikan pakan, sejumlah pakan alternatif bahkan banyak mulai dikembangkan oleh peternak. Seperti jerami dan rumput kering lainnya bisa diolah. Seperti dilakukan sejumlah peternak di wilayah Kalijaga Kecamatan Aikmel. Ada yang sudah mulai mencampur pakan buatan dengan pakan rumput yang masih hijau. Perbandingannya 30 : 70 persen. Ternak pun diyakini cukup menyukai pakan tersebut. (rus)

(Suara NTB/rus)

BAWA JERAMI - Dua peternak tampak membawa jerami yang akan digunakan sebagai pakan ternak. Nantinya jerami ini akan dicampur dengan pakan ternak lainnya.

Giri Menang (Suara NTB) Rapat Paripurna Istimewa DPRD Lombok Barat (Lobar) dengan agenda Penyampaian Visi Misi dan Program Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat Periode 2014 - 2019, Jumat( 6/9) berlangsung seru. Seluruh pasangan calon hadir yakni Dr. H. Zaini Arony, MPd, Fauzan Khalid, SAg, MSi, (AZAN) Dr. Mahrip – TGH. Munajib Kholid (MAJU), Drs. Ridwan Hidayat – Syaiful Ahyar (Ridwan Syaiful), Zahrul Maliki dan Nirwan Iskandar (Zahir). Masing-masing pasangan calon saling sindir keberhasilan pembangunan. Hal itu pun sempat menyebabkan suasana memanas. Pendukung sempat ingin baku hantam. Aparat pun siap-siaga mengamankan massa pendukung yang bersitegang. Pada pembukaan rapat, Ketua DPRD Lobar, H. Umar Said, menjelaskan, tujuan diadakan paripurna ini adalah untuk mengetahui sosok dan program ke depan para pasangan callon bupati dan wakil bupati. Hal ini merupakan kontrak politik antara calon dan masyarakat Lobar, sehingga harus disampaikan dengan hati-hati. Ketua DPRD memberikan kesempatan pada pasangan calon menyampaikan visi dan misi. Pasangan AZAN memulai penyampaian visi-misi. Dalam penyampaiannya, AZAN menekankan terwujudnya masyarakat Lobar yang unggul, mandiri, sejahtera dan bermartabat dilandasi nilainilai Patut Patuh Patju. Menurutnya, ada tujuh misi yang menjadi program unggulan, yakni Lobar Kreatif dan Inovatif, Lobar Berprestasi, Lobar Tangguh dan Berbudaya, Lobar Lestari, Lobar Sehat dan Cerdas, Lobar Produktif dan Lobar yang memiliki jati diri serta harga diri. “Paket AZAN berko-

mitmen akan merealisasikan semua programnya,” janji pasangan AZAN. Sementara pasangan Zahir menegaskan pelayanan akan membuahkan keadilan bagi masyarakat, bersama menuju masyarakat Lobar yang sejahtera dalam keberagaman. Termasuk, membangun peran dan berkoordinasi dengan kebijakan pemerintah, menata pengelolaan keuangan daerah yang berkesinambungan. Ia mengkritisi pembangunan selama periode sekarang yang dinilai tidak memihak kepentingan masyarakat. Selanjutnya, penyampaian visi dan misi pasangan MAJU yang menjanjikan bantuan modal usaha bagi masyarakat desa sebesar Rp 1.000.000.000,- per desa serta honorer bagi ketua RT, guru ngaji dan marbot sebesar Rp 1.500.000 per tahun. Pasangan ini juga sempat mengkritik era kepemimpinan saat ini. Menurutnya, pasangan yang memimpin sekarang ini belum berhasil membangun daerah. “Mana buktinya pendidikan gratis,” ujar Mahrip yang juga Wakil Bupati Lobar ini. Sementara pasangan Ridwan-Syaiful mengedepankan pengembangan di semua bidang. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan adalah sektor pariwisata dengan mengembangkan potensi yang sudah ada untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Begitu juga, sektor pendidikan dan kesehatan dengan mengedepankan program unggulan bidang pendidikan menetapkan delapan standar pendidikan nasional dan untuk kesehatan dengan membuat kartu rakyat sejahtera untuk membantu masyarakat bawah. Di sektor ekonomi dengan cara menarik investor luar untuk berinvestasi di Lobar dan membangun infrastruktur di wilayah Lobar. (her)

Kekeringan, Warga Mereje Ambil Air hingga Dua Kilometer Giri Menang (Suara NTB) Warga Mareje Timur dan Mareje Barat, Kecamatan Sekotong harus menempuh jalan sekitar dua kilometer untuk mendapatkan air. Belum lagi sulitnya medan yang membuat warga kesulitan memperoleh air selama musim kemarau. Akibat musim kemarau yang melanda, menyebabkan lahan pertanian mengalami kekeringan dan gagal panen. Tidak saja lahan pertanian, air untuk ternak pun sulit. Budiman, warga setempat menuturkan kondisi ini setiap tahun terjadi bila musim kemarau tiba. Ia pun heran, meski setiap tahun terjadi, pemerintah tidak melakukan antisipasi. ‘’Tidak ada sumur bor, pompa yang diharapkan pun tak kunjung ada. Bantuan air bersih dari Dinas Sosial pun tidak ada,’’ keluhnya. Saat musim kemarau seperti ini, warga mesti menempuh jalan cukup panjang untuk bisa mendapatkan air. Warga mesti menggunakan jeriken mengangkut air, han-

ya berkapasitas 50 liter. “Jalan yang rusak membuat warga kesulitan,” ungkapnya. Musim kemarau tidak saja membuat warga kesulitan air. Namun lahan pertanian seluas ratusan hektar pun kering, akibat saluran irigasi kering. Diakuinya, ratusan hektar lahan pertanian yang mesti ditanami tidak bisa ditanami. Ia mengeluh, karena warga sekitar hanya bisa melakukan penanaman pas waktu musim hujan saja. “Warga berharap pada air hujan saja,” pungkasnya. Kondisi ini beberapa kali dikeluhkan warga, namun tak banyak mendapatkan perhatian. Kades Mareje Barat, Isyar menyatakan kondisi ini sering terjadi di Lobar. Warga selalu kesulitan air pada saat kemarau. “Warga hanya bsia menanam saat hujan saja,” ujarnya. Dikatakan, jumlah penduduk setempat 750 kk. Jumlah jiwanya mencapai 14 ribu lebih. Kondisi ini membuat warga selalu mengeluh saat kemarau, namun tak pernah ada perubahan. (her)


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Kerjasama Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Sumbawa dengan Harian Suara NTB

Tim Provinsi Nilai Tiga Perlombaan di Sumbawa rempuan. Melalui upaya mempercepat dengan baik dan diharapkan membuahkan semua,” kata H.Naziruddin. Sumbawa Besar (Suara NTB) dan anak, serta anak dapat tumbuh menjaSementara Ketua Tim Penilai Provinsi, di sehat dan berkualitas. Tim dari Provinsi NTB melakukan pe- penurunan angka kematian ibu dan bayi hasil dan bermanfaat bagi semua pihak. Terkait dengan terpilihnya Kecamatan Aladiana Nurhayati dalam arahannya memnilaian terhadap tiga jenis perlombaan di dalam rangka peningkatan kualitas sumTerhadap Kabupaten yang mendapat Lenangguar dan Maronge mewakili Kabu- berikan apresiasi kepada Bupati Sumbawa, juara akan dikirim ke Jakarta untuk Kabupaten Sumbawa. Meliputi Lomba Ke- ber daya manusia. Menurut H. Nazir, salah satu upaya men- paten telah melalui proses panjang. Keca- Dinas Instansi serta semua pihak atas ker- mengikuti lomba serupa di tingkat nasioncamatan Sayang Ibu (KSI), Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu (RSSI), dan Lomba Pen- ingkatkan kualitas SDM adalah dengan matan tersebut memiliki prestasi yang baik jasamanya. Penilaian terhadap tiga lomba al. Makanya, perlu adanya kesiapan saramenurunkan angka kematian ibu hamil, dibandingkan dengan kecamatan lainnya tersebut sebagai upaya pemerintah mem- na pelayanan kesehatan mulai dari tingkat gelola Kelompok BKB, Kamis (5/9). Untuk Lomba KSI, diwakili Kecamatan melahirkan dan nifas serta penurunan ke- terutama gerakan sayang ibu. “Apa pun berikan semangat kepada Kabupaten desa hingga Provinsi. Selain itu, diharapLenangguar. Sedangkan lomba RSSI pe- matian bayi. Apresiasi juga disampaikan hasilnya dapat kita terima sebagai sesuatu dalam meningkatkan pelayanan terhadap kan seluruh program dapat terlaksanan nilaiannya dilakukan di RSUD Sumbawa kepada masyarakat atas dukungan dan kon- yang patut kita terima, apabila berhasil, kesehatan anak dan ibu dengan harapan dengan baik dan berkelanjutan, bukan handan Lomba BKB diwakili oleh BKB Keca- tribusinya sehingga program ini berjalan maka itu prestasi dan keberhasilan kita dapat meminimalisir, angka kematian ibu ya karena adanya lomba. (arn/*) matan Maronge. Tim Penilai Provinsi yang dipimpin oleh Aladiana Nurhayati, SH langsung turun ke lapangan yang dibagi dalam tiga tim. Bupati Sumbawa, yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Drs. H. Naziruddin, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan selamat datang kepada tim penilai. Kegiatan penilaian ini, adalah salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana Pemkab Sumbawa mampu merealisasikan gerakan sayang ibu yang telah dicanangkan sejak 22 Desember 1996 (Suara NTB/arn) lalu. Dengan harapan men- Ketua TP PKK, Kepala BKBPP Sumbawa dan tim dari (Suara NTB/arn) (Suara NTB/arn) ingkatkan kualitas hidup pe- Provinsi Peserta menyimak pemaparan tim Provinsi Tim Provinsi menyampaikan pemaparan terkait lomba

Lahan Transmigrasi di KSB Diduga Diperjualbelikan Taliwang (Suara NTB) Informasi adanya praktik jual beli lahan transmigrasi di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mulai diusut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat. Disnakertrans KSB telah membentuk tim untuk melakukan investigasi mengungkap kebenaran isu tersebut. Kepala Disnakertrans KSB, H. Abdul Hamid, M.Pd, Jumat (6/9) mengatakan, tim bentukannya saat ini telah melakukan ivestigasi lapan-

gan dengan melakukan pengecekan langsung. Tim menyusuri sejumlah bukti berupa data transaksi dugaan praktik jual beli seperti

Sumbawa Fokus Tingkatkan Produktivitas Ternak Sumbawa Besar (Suara NTB) Maraknya penyelundupan ternak yang terjadi belakangan ini, membuat Dinas Peternakan (Disnak) Sumbawa mengencangkan ikat pinggang. Terus berkoordinasi dengan aparat untuk meredam aksi ilegal tersebut, agar Disnak bisa fokus untuk meningkatkan produktivitas ternak. Kepala Disnak Sumbawa, Ir. Syafruddin Nur, kepada wartawan, Jumat (6/9) mengemukakan, kasus penyelundupan puluhan sapi dan kerbau betina melalui Labuan Burung Alas yang (Suara NTB/arn) dibawa melalui Pelabuhan BaSyafruddin Nur das beberapa waktu lalu sampai sekarang masih ditangani pihak kepolisian. “Kita menunggu hasil (pemeriksaan) polisi dulu. Masih dicari dokumen-dokumen seperti izin. Dari Karantina juga tidak ada izin. Sementara ini, kita umumkan kepada khalayak, siapa yang merasa kehilangan ternak, silakan cek ke holding ground,” jelasnya. Sedangkan penyelundupan melalui portal wilayah timur, kini pelakunya tengah disidangkan, dengan mengundang saksi ahli dari Disnak. Pengiriman ternak secara ilegal ini, diketahui melanggar Perda No. 2 tahun 2012 tentang lalu lintas ternak dan bahan asal ternak. Lalu bagaimana upaya Disnak mengantisipasi penyelundupan ini? Tentunya, lanjut Syafruddin, dengan membangun kerjasama yang lebih baik dengan kepolisian dan TNI, termasuk dengan Kejaksaan untuk memperketat pengawasan. Bahkan, sejak Safari Ramahdan lalu, di tengah maraknya aksi pencurian dan perampokan ternak, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengaktifkan Siskamling, kemudian memperketat pengawasan di Portal. Meski dengan kekuatan dan personel portal yang terbatas. “Oleh karena itu dukungan semua pihak sangat kami harapkan. UPT Disnak di kecamatan juga mensosialisasikan pentingnya pengawasan itu,” katanya. Tak dipungkirinya, faktor keamanan juga berpengaruh dan menjadi salah satu parameter terkait penurunan populasi ternak. Meski dipengaruhi juga faktor lain secara umum, seperti pengeluaran ternak keluar daerah, pencurian, penjualan antarpulau, pemotongan dan tingkat kelahiran yang rendah. Sementara pada saat ini, pihaknya lebih fokus bagaimana meningkatkan produktivitas. Meski demikian, hasil registrasi ternak sementara di 10 kecamatan di Sumbawa, tingkat populasi dan produktivitas relatif meningkat. Dengan masih menunggu hasil registrasi di 14 kecamatan lainnya. “Pada prinsipnya, selama ketersediaan pakan dan keamanan terjaga, maka masyarakat tetap akan mempertahankan ternaknya. Apalagi sekarang ini, harga dan investasi ternak juga bagus, sehingga potensial untuk terus kita kembangkan,” demikian Syafruddin. (arn)

Imigran Gelap Dipulangkan ke Penampungan Dompu (Suara NTB) Imigran gelap yang ingin meminta suaka ke Australia dan berhasil diamankan Polres Dompu, Agustus 2013 lalu, akhirnya dipulangkan ke penampungan imigran. Pemulangan imigran ini dilakukan dalam tiga tahap di bawah tanggungjawab organisasi migrasi dunia (IOM). Kasat Intelkam Polres Dompu, Iptu Bayu Septianto, SE kepada Suara NTB, Jumat (6/9), membenarkan bahwa seluruh imigran gelap yang selama ini diamankan di Polres Dompu telah dikembalikan ke daerah penampungan imigran. Pemulangan imigran ini di bawah tanggungjawab IOM (International Organization Migran) bersama pihak Imigrasi RI. Ke-35 imigran asal Afganistan, Pakistan dan Iran ini dipulangkan secara bertahap ke tiga lokasi yang berbeda. Sepuluh orang imigran dipulangkan ke rumah penampungan imigrasi di Riau, 2 September lalu melalui bandara Bima dan 2 orang imigran ke Medan. Pada Kamis (5/9) sore, 23 orang imigran kembali dipulangkan ke rumah penampungan dari Polres Dompu ke Pontianak, Kalimantan melalui BIL. “Semua imigran telah kita pulangkan,” katanya. Untuk penyelidikan keterlibatan warga Indonesia dalam pengiriman imigran gelap ini, Bayu mengaku, hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan. Karena truk yang mengangkut imigran saat diamankan Polres Dompu di cabang Soriutu Manggelewa beberapa waktu lalu hanya dimintai tolong. Sementara pelaku utamanya masih dalam pengusutan. “Keterlibatan orang kita (WNI) untuk pengiriman imigran masih kita selidiki,” ungkapnya. (ula)

kwitansi pembayaran serta saksi-saksi dari praktik tersebut. “Kita menelusuri semuanya yang bisa menjadi bukti,” tegasnya.

Ia menandaskan, jika tim nantinya memperoleh buktibukti kuat adanya praktik pengalihan lahan dari warga transmigrasi ke warga yang tidak berhak, pihaknya akan langsung mengambil tindakan tegas. Terutama kepada warga transmigrasi bersangkutan. “Kita akan coret mereka sebagai warga bi-

naan dan kalau memang sudah terlalu akan kita tempuh jalur hukum sekalian,” katanya. Hamid menyebutkan, pemberian lahan garapan termasuk lokasi hunian bagi warga transmigrasi bukan dalam arti dapat bebas dimanfaatkan sesuka hati oleh warga bersangkutan. Seba-

liknya pemerintah memberikannya agar warga transmigrasi memanfaatkan lahan tersebut sebagai wadah berusaha khususnya dalam bentuk kegiatan pertanian. Bukan sebaliknya melepaskannya dengan cara memperjualbelikan kepada pihak lain yang tidak memiliki hak.

“Makanya kami meminta kepada warga transmigran lain untuk tidak berpikir melakukan pengalihan atas lahan yang diberikan,sebab dalam perjanjian penempatan yang telah ditandatangani antara pemerintah dan dinas telah dinyatakan tidak diperbolehkan hal yang seperti itu,” katanya. (bug)

Dompu Siapkan Lokasi Panen Raya Kedelai Dompu (Suara NTB) Kementerian Pertanian RI melirik Kabupaten Dompu sebagai lokasi panen raya kedelai. Luas areal tanam kacang kedelai di tingkat petani tahun 2013 telah mencapai 14.300 ha. Namun diakui, produktivitas kacang kedelai di Dompu belum maksimal karena kurangnya teknologi. Kepala Bagian Humas Setda Dompu, Abdul Sahid, SH kepada Suara NTB, Jumat (6/ 9) mengatakan, rencana dipilihnya Dompu sebagai lokasi panen raya kedelai secara nasional dikarenakan luas areal tanaman kedelai hingga musim kemarau (MK) 2 telah mencapai 14.300 ha di tengah gonjang - ganjing kelangkaan dan mahalnya harga kacang kedelai di pasaran. “Pihak Kementerian Pertanian RI telah berkoordinasi dengan Bupati untuk menjadikan Dompu sebagai lokasi panen raya kacang kedelai skala nasional,” katanya. Tetapi pelaksanaan panen rayanya masih dikoordinasikan. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Dompu, M. Syahroni, MM yang dihubungi terpisah, mengaku di NTB hanya Kabupaten Dompu, Lombok Tengah dan Kabupaten Bima yang melakukan penanaman kacang kedelai di musim kemarau. Kalau di daerah lain sangat jarang. Apalagi saat ini tengah terjadi gonjang ganjing soal kelangkaan kacang kedelai. “Pihak Kementrian Pertanian ingin menunjukkan bahwa kacang kedelai dalam Negeri masih ada,” ungkapnya.

(Suara NTB/ula)

TINJAU - Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin saat meninjau tanaman kedelai di So Dorobonto Kandai 1 dan Dorocumpa Kandai 2 yang direncanakan akan jadi lokasi panen raya kedelai secara nasional. Diakui M. Syahroni, luas areal tanaman kacang kedelai di Dompu tahun 2013 telah mencapai 14.018 ha dari target seluas 17.380 ha. Realisasi pada musim hujan seluas 4.449 ha, musim kemarau 1 seluas 3.365 ha dan musim kemarau 2 seluas 6.314 ha. “Untuk MK 2 masih dalam pertanaman. Lokasi

inilah yang rencananya akan dilakukan panen oleh Menteri,” terangnya. Namun diakui Syahroni, produktivitas kacang kedelai di Dompu belum maksimal. Saat ini rata-rata produksi kacang kedelai baru 1,1 ton per ha dari hasil produksi seharusnya 2,1 ton per ha. Kondisi ini disebabkan belum ada teknologi yang

Diduga Bawa Ganja

Dua Pemuda Dibekuk Polisi Kota Bima (Suara NTB) Komitmen untuk memberantas narkoba terus ditunjukkan oleh Sat Resnarkoba Polres Bima Kota. Setelah sebelumnya sejumlah pelaku dan barang bukti diamankan, kali ini Sat Resnarkoba kembali mengamankan dua orang pengguna masing-masing berinisial R (21) dan H (27) warga Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima. Salah satunya diduga sebagai anak salah satu Kepala SDN di Kota Bima. Kapolres Bima Kota AKBP melalui Kasat Resnakorba Iptu Suparman Djalamudin yang dikonfirmasi, Jumat (6/9) mengatakan penangkapan kedua pelaku ini dilakukan pada Kamis (5/9) malam. Saat itu, anggota Sat Resnakoba yang mendapatkan informasi bahwa kedua orang ini tengah membawa narkotika jenis ganja kemudian melakukan penyelidikan. Alhasil, aparat pun mendapati keduanya melintas dari Lingkungan Sumbawa Kelurahan Tanjung dengan menggunakan sepeda motor. Keduanya pun berhasil ditangkap saat berada di Jalan Gajah Mada Kelurahan Sarae Kecamatan Rasa NaE Barat. Saat dihentikan, kedua pelaku ini sempat ngotot dan tak ingin menghentikan laju sepeda motornya. Sehingga sempat terjadi kejarkejaran. “Sempat ada kejar-kejaran karena pelaku tak mau menghentikan laju sepeda motornya,” ungkap Suparman. Setelah diciduk, anggotanya pun melakukan pemeriksaan dan mendapati dua poket ganja

siap linting seberat 3.2 gram. Untuk pengembangan lebih lanjut, kedua orang ini dibawa ke Sat Resnakoba. Hanya saja, lanjutnya, saat diperiksa kedua pelaku ini enggan menyebutkan lokasi pengedar tempatnya membeli. Diduga, para pelaku yang sudah kecanduan ini khawatir kehilangan pengedar yang biasa mendapatkan barang haram tersebut. Namun atas perbuatannya, kedua pelaku tetap dikenakan pasal 127 UU No 53 tahun 2009 tentang narkotika karena membawa, memiliki dan menguasai narkotika. Saat ini keduanya masih terus didalami dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Sementara itu, terkait maraknya penangkapan yang dilakukan pihaknya beberapa waktu terakhir, pihaknya berhadap masyarakat tetap terus membantu dengan melaporkan jika mengetahui aktivitas pengguna, pembeli dan pengedar narkoba. Karena dengan membantu memberikan informasi berarti telah melindungi generasi bangsa dari ancaman yang merusak baik ekonomi, fisik pribadi dan keluarga yang bersangkutan. Sementara itu, belakangan diketahui salah satu dari dua pelaku ini merupakan anak dari Kepala Sekolah salah satu SDN di Kota Bima. Berdasarkan pantauan, saat diamankan di Sat Resnarkoba orang tua pelaku terlihat lemas sehingga harus dipapah. Sejumlah keluarga termasuk aparat Kelurahan pun berdatangan untuk memastikan pelaku. (use)

memadai di bidang kedelai. “Diliriknya Dompu sebagai lokasi panen raya kedelai secara nasional diharapkan akan mendatangkan teknologi untuk Dompu,” harapnya. Sebelumnya, Muksin H Baharuddin, pengusaha tahu tempe asal Nowa mengeluhkan mahal dan rendahnya kualitas kacang kedelai hasil produksi

dalam daerah. Harga kedelai lokal saat ini Rp 7.000/kg, tapi dalam 1 kg hanya bisa menghasilkan uang dari produksi tahu tempe sebesar Rp.10 ribu. Dibandingkan kedelai impor seharga Rp 8.000/kg, tapi bisa menghasilkan uang dari produksi tahu tempe hingga Rp 20.000. Ini disebabkan karena kedelai lokal yang kecil bijinya. (ula)

Pasar Seketeng Kembali akan Ditertibkan Sumbawa Besar (Suara NTB)Pembangunan lapak baru yang dilakukan Pemkab Sumbawa di Pasar Seketeng dan Pasar Brang Bara ternyata belum juga efektif dalam mengurangi kapasitas pedagang dan mengurai kesemrawutan pasar Seketeng. Akses jalan menuju lapak dalam pasar, kini malah dipadati pedagang. Untuk itu, Dinas Koperasi, Perindutrian dan Perdagangan (Dikoperindag) akan kembali melakukan penertiban. Sekretaris Diskoperindag, H. Mas’un, kepada wartawan, Jumat (6/9) mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan para pedagang untuk menempati lapak sesuai peruntukkannya. Berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan dan Pol PP. “Kita masih dihadapkan dengan persoalan, terlalu padatnya para pedagang di pasar Seketeng,” cetusnya. Selama ini, pihaknya terus mengupayakan pedagang agar

menempati tempat di bagian dalam. Namun hambatannya saat ini, kesulitan akses masuk. Akses jalan yang disiapkan Pemkab, malah kini ditempati pedagang, karena sudah tidak ada tempat lain. Akibatnya, pedagang yang kadung berjualan di luar enggan masuk ke dalam lapak . “Kita siapkan jalan, tetapi jalan ini makin menyempit. Solusi yang kita lakukan menertibkan mereka kembali. Ada celah yang akan kita atur kembali dalam waktu tidak terlalu lama,” janji Sekdis. Untuk para pedagang yang sebelumnya digusur dari sekitar Tugu Adipura dan telah dipindahkan ke dalam pasar Brang Biji dikatakannya sebagai alternatif terakhir saat ini. Sambil terus mengupayakan tempat lain yang lebih enak dan layak. Sebab bagaimanapun pedagang ini juga harus dibina dengan baik. “Kita upayakan mengatur mereka dengan lebih baik koordinasi dengan dinas terkait BPMLH, Dishub,” kata Mas’un. (arn)


RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

Tantangan Berat Menghadang PPS Dari Hal. 1

Tapi PPS berada di 20 DOB ini. Itu terbagi, ada 10 Papua,

10 non Papua,” jelas Farouk. Menurutnya, dari 20 DOB yang pembentukannya akan dibahas oleh DPR RI, ada empat DOB yang merupakan provinsi baru, sementara sisanya merupakan kabupaten/kota. Namun, Farouk juga tak menampik bahwa menjelang bergulirnya finalisasi pembahasan pembentukan PPS ini, sejumlah tantangan justru mencuat ke permukaan. “Tantangan paling tinggi adalah Menteri Keuangan. Ini berkaitan dengan ketersediaan dana anggaran. Pengalaman kami rapat DOB itu persoalannya selalu disitu. Apalagi saingan kita ini ketat, provinsi itu ketat, tiga Papua, satu non Papua. Lainnya itu kabupaten kota,” sebut Farouk. Tantangan lain, yang juga tak kalah peliknya adalah konflik internal yang semakin mengerucut. Padahal, menurut Farouk, ia beberapa hari yang lalu telah mengupayakan proses mediasi dua Komite Pembentukan PPS (KP3S) dengan mengundang Gubernur dan Sekda NTB. Namun, upaya itu tak berhasil lantaran tidak hadirnya sejumlah kalangan yang dibutuhkan komitmennya dalam persoalan ini. Sekda saja tidak hadir, begitu juga dengan KP3S versi Bu Maryam. Tapi yang hadir rupanya kelompok kajian yang notabene satu suara dengan Ibu Maryam. Ibu Maryam sendiri tidak datang, akhirnya semakin tajam perbedaannya,” ujar Farouk. Di tengah dualisme KP3S yang belum bisa terjembatani itu, Farouk juga mendapati persoalan lain yang berpotensi mengganggu proses pembahasan ini. Persoalan itu adalah adanya laporan ke Polda NTB terkait dugaan penyalahgunaan anggaran KP3S. “Sekarang timbul masalah baru lagi. Jadi ternyata pemerintah belum bisa menyetujui dana bantuan Rp 500 juta dari provinsi. Sudah keluar selama ini Rp 1,9 miliar. Masih ada uang Rp 500 juta, orangnya nggak mau keluarkan karena dia dipanggil oleh Polda. Jadi ada kelompok yang melaporkan penyalahgunaan uang ini ke Polda. Semakin rumit lagi persoalannya,” beber Farouk. Belum lagi tuntas persoalan ini, persoalan lain juga mencuat terkait adanya laporan dugaan pemalsuan surat yang dilakukan ke Polda Metro Jaya. Farouk menjelaskan, belum lama ini telah terbit surat Sekjen DPR yang memberitahukan kepada para bupati dan Ketua DPRD se-Pulau Sumbawa dan Gubernur. Surat itu menyebutkan bahwa pembahasan PPS tidak bermasalah dan tinggal pembahasan oleh pemerintah. Namun, oleh salah satu KP3S, surat itu rupanya dipalsukan. “Surat itu dirubah. Dibikin type-x kepada orang, KP3S Ibu Maryam ini,” sebutnya. Dugaan pemalsuan tersebut kini juga telah dilaporkan oleh KP3S versi Saleh Umar ke Polda Metro Jaya. Rupanya, ujar Farouk, persoalan – persoalan yang mencuat ke permukaan ini mulai didengar oleh Komisi II DPR RI selaku lembaga yang kini akan mulai membahas PPS. “Komisi II, kaget, belum pernah terjadi di seluruh Indonesia ada surat mereka dipalsukan,” ujarnya. Farouk menegaskan, meski cukup mengganggu, persoalan demi persoalan itu diharapkan tidak sampai membuat Komisi II DPR RI membatalkan pembahasan PPS. “Mudah – mudahan kita mohon doa dari seluruh warga, ini bisa berjalan lancar, semoga kami bisa meyakinkan mereka untuk tidak mendengar masukan – masukan mengenai persoalan yang ada,” pungkasnya. (aan)

Bidik Tersangka Baru kami selesaikan dulu penanganan untuk tersangka yang ini,’’ jelas Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH, MH, Jumat (6/9) kemarin. Sebelumnya, Kejaksaan menerbitkan sprintdik sebagai tanda peningkatan status kasus PAUD pada BP-PNFI itu, dari penyelidikan ke penyidikan. Sprindik terbit Senin lalu. Dua hari kemudian PPK Proyek, Hariyanto ditetapkan sebagai tersangka. “Tersangka berinisial H (Hariyanto, red),” kata Kajati. Dalam kasus ini, Hariyanto dianggap bertanggungjawab dalam pelaksanaan proyek senilai Rp 2,9 miliar Tahun 2012 itu. Sementara indikasi penyimpangan pada proyek itu, masih didalami Kejaksaan kaitan dengan bestek. Selain Hariyanto dengan kapasitas sebagai PPK, sebelumnya Kejaksaan juga sempat memanggil Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), yang tidak lain Kepala BP-PNFI. Namun panggilan itu belum bisa dipenuhi karena agenda pemanggilan bersamaan dengan kegiatan kedinasan di luar daerah. Selain KPA, yang ikut dimintai keterangan adalah Kontraktor Pelaksana, Joko Widagdo. (ars)

Dari Hal. 1

Perlambang Identitas Komunitas Masyarakat Adat Di desa yang lebih konservatif ini, para wanitanya melaksanakan pawai (berbaris) menuju dapur umum yang disebut pedagangan, usai prosesi pencucian adat di Sungai Semokan. Dalam sebagian besar prosesi itu, tidak lepas dari keberadaan pakaian adat. ‘’Sebagian besar pakaian adat Bayan merupakan hasil karya tenun tangan, karya anak gadis, ibu-ibu sampai neneknenek. Jong, berupa penutup kepala wanita, hanya dapat dibuat oleh para penenun yang berpengalaman. Maklum, pembuatan corak dan pewarnaannya sangat rumit,’’ ungkap Tokoh Muda Adat Bayan, Raden Sawinggih, Jumat (6/9). Seorang penenun jong, tahu betul bagaimana rahasia pembuatan penutup kepala. Dan umumnya, seorang penenun jong, hanya bisa melakukannya karena telah diwariskan proses pembuatannya secara turun temurun. Untuk mempelajari sampai bisa menciptakan sehelai jong, membutuhkan waktu yang relatif lama. Tingkat kerumitannya bahkan membuat sebagian penenun lebih memilih alternatif menenun kain adat umumnya. Sebagaimana pakaiat adat merupakan simbol dan identitas sebuah komunitas, sebagian orang, tidak mudah mengenali perbedaannya jika dilihat sepintas. Tetapi sesungguhnya, cara berpakaian dan perbedaan strata sosial maupun jabatan dalam adat, menjadi pembeda. Masyarakat adat itu sendiri, mutlak mentaati aturan dan tata cara berpakaian adat sebagaimana diatur oleh komunitasnya. Tokoh muda adat lain, M. Sairi, menambahkan, melalui pakaian adat mempertegas posisi sosial. Seorang tokoh adat atau bukan, partisipan pelaksana atau sekadar partisipan (tamu pengunjung) yang hadir hanya untuk melihat ritual, terbaca dengan jelas perbedaannya. Golongan perwangsa (bangsawan), atau jajar karang (orang awam), tergambar peranan sosialnya dari pakaian adat, maupun dalam skenario upacara yang tengah dibawakan. ‘’Penggunaan aksesoris tongkol jagung sebagai simbol maskulin, meski pemakainya adalah perempuan atau berdandan ala perempuan kendati pemakainya adalah pria mencerminkan strata itu. Namun secara umum, digariskan bahwa penggunaan pakaian adat selalu berkenaan dengan penyelenggaraan upacara adat,’’ ujar Sairi. Di antara upacara adat di Bayan, ada dua kategori upacara yang tidak lepas dari partisipasi komunitasnya. Katagori pertama, yaitu ritual yang berkenaan dengan hari-hari besar adat keagamaan, semisal Maulid, Tarawih Adat di Bulan Ramadhan. Kemudian lebaran adat yang dibagi menjadi dua, Lebaran Tinggi (Idul Fitri) dan Lebaran Pendek (Idul Adha). Pada kelompok pertama ini, prosesi Maulid Adatlah yang paling mendapat atensi besar seluruh masyarakat, tidak hanya pada kelompok komunitas tersebut. Sehingga wajar jika momen Maulid Adat dijadikan Kalender Wisata Lombok Utara. Pada kategori kedua, lebih terikat dengan siklus kehidupan seseorang, mulai dari kelahiran, perkawinan, hingga prosesi meninggalnya seseorang. Pada kelompok ini, komunitas adat membaginya dalam Gawe Urip atau ritual semasih hidup, semisal perkawinan, kehamilan, kelahiran, aqiqah atau Buang Awu sekaligus momen penamaan bayi, ngurisan (mencukur) serta khitanan. Sedangkan pada kelompok ritual yang berkaitan dengan hari meninggalnya seseorang, upacara besarnya disebut Gawe Mate. Ritual ini, di kalangan keluarga mampu akan dilangsungkan berulang kali atau peringatan hari kematian (taon –taonan). ‘’Setiap hari sampai dengan hari H, sekurang-kurangnya seekor kerbau atau sapi dipotong untuk menjamu tamu. Lain lagi hitungan kambing dan domba yang ikut disembelih,’’ pungkas Raden Sawinggih. (ari)

Dari Hal. 1

Halaman 5

JCH Korpri Diminta Tidak Remehkan Persiapan Haji Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram mengingatkan jamaah haji, agar sebelum berangkat harus mempersiapkan diri dengan maksimal, baik dari segi fisik, mental dan terutama dari segi ilmu. “Saya tidak ingin melihat jamaah enteng-entengan atau apalagi menganggap semua kegiatan persiapan haji gampang, meski sudah umroh. Perlu diingat pesiapan-persiapan itu sangat penting,” katanya ketika melepas 41 Jamaah Calon Haji (JCH) dari keluarga besar Korpri Kota Mataram di aula Lantai III kantor Walikota, Jumat (6/9). Walikota juga mengingatkan kepada semua jamaah untuk tetap menjaga kesehatan, agar dapat melaksanakan rukun dan sunnah haji

dengan khusuk serta lebih fokus. “Setelah berangkat, jamaah hendaknya melepas segala urusan rumah dan pekerjaan, sebaliknya harus fokus untuk beribadah hingga mendapat predikat haji mabrur,” katanya. Walikota meminta jamaah untuk mengedepankan rasa sabar. “Jangan sampai ada jamaah Kota Mataram yang melakukan aksi-aksi demo, jika ada masalah segera koordinasikan dengan petugas yang ada,” imbuhnya. Jamaah diharapkan dapat mendoakan Kota Mataram agar tetap dalam kondisi tentam dan aman. Pelepasan 41 JCH anggota Korpri terdiri dari 13 jamaah laki-laki dan 28 jamaah perempuan itu di rangkaikan juga dengan penyerahan

bingkisan dari Walikota Mataram kepada semua JCH, sambil bersalam-salaman dengan semua pegawai yang hadir. Sebelumnya, dalam ceramah singkatnya H. Husnan Ahmadi juga mengingatkan kepada JCH yang menjadi tamu Allah agar memasang niat yang baik dan bersih untuk menjalankan ibadah haji. “Berhaji berarti melaksanakan wisata hati nurani dan iman, sehingga banyak cobaan Allah SWT yang akan dialami, oleh karena itu perbayak sabar,” ingatnya. Pelepasan 41 JCH yang dihadiri Wakil Walikota, H Mohan Roliskana, Sekda, para asisten Setda Pemkot Mataram serta Kepala SKPD dan jajaran pegawai lingkup Pemkot Mataram itu. (fit)

Dishubkominfo NTB Gelar Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2013 Mataram (Suara NTB) Minggu (8/9) besok, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB akan menggelar Pekan Nasional Keselamatan Jalan tingkat rovinsi NTB 2013. Acara tersebut akan dirangkaikan hari Perhubungan Nasional, Hari Olahraga Nasional dan HUT Kota Mataram ke 20. Berbagai kegiatan akan dilaksanakan seperti sepeda santai, bazar dan kampanye peduli terhadap keselamatan di jalan raya. Kepala Dishubkominfo NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr dikonfirmasi usai rapat panitia persiapan pekan nasional keselamatan jalan tingkat Provinsi NTB 2013 di Aula Dishubkominfo NTB, Jumat (6/7) kemarin mengatakan pada tanggal 8 September mendatang akan dilakukan pencanangan bersama oleh Gubernur, Walikota Mataram dan Dishubkominfo. “Misi yang kita sebarkan kepada masyarakat terkait acara tersebut bagaimana masyarakat terutama pengguna jalan untuk peduli terhadap keselamatan jalan dalam rangka menuju provinsi NTB yang tertib lalu lintas,”katanya. Acara pekan nasional keselamatan jalan tingkat provinsi tersebut, katanya, selain akan dihadiri pejabat dari

(Suara NTB/nas)

RAPAT - Rapat persiapan pekan nasional keselamatan jalan tingkat Provinsi NTB 2013 di Aula Dishubkominfo NTB, kemarin. daerah juga akan dihadiri pejabat dari Kementerian Perhubungan. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menumbuhkan kepedulian pengguna jalan terhadap keselamatan di jalan raya adalah dengan melakukan sosialisasi melalui berbagai media, baik cetak dan elektronik. Selain itu, kampanye tentang aksi keselamatan juga dilakukan melalui pemasangan spanduk dan baliho yang berisi pesan untuk mematuhi peraturan lalu lintas. Pesan tersebut dinilai sangat penting karena sebagian besar penyebab

kecelakaan lalu lintas adalah bermula dari kesadaran pengguna jalan untuk mematuhi aturan dan rambu-rambu lalin masih kurang. Kalau semua pengguna jalan tertib, mamatuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas, maka musibah lalu lintas bisa berkurang. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari Dekade Aksi Keselamatan Jalan 20112020. Fokus utama global adalah pengguna jalan yang rentan, khususnya pejalan kaki, pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor. (nas)

(Suara NTB/ist)

SALAMAN - Walikota H. Ahyar Abduh didampingi Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana bersalaman dengan JCH anggota Korpri.

Lamban, Kejaksaan Tetapkan Kerugian Negara Kasus GOR Mini Mataram (Suara NTB) Hingga saat ini, Kejaksaan Tinggi NTB belum juga memutuskan nilai kerugian negara dalam kasus GOR Mini Gunung Sari, Lombok Barat (Lobar). Padahal kasus ini ditangani sejak 2011 lalu dan telah melalui proses cek fisik. ‘’Untuk ukuran satu kasus, ditangani sampai hampir tiga tahun, ini sangat lama,’’ ujar Koordinator Posko Pemantau Peradilan NTB, Ahyar Supriadi. Ia mencatat, kasus itu ditangani akhir 2011 lalu. Sejumlah pihak yang dimintai keterangan, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pertengahan 2012 lalu. Para tersangka itu, dua orang rekanan dan satu orang komite pembangunan. “Pun setelah penetepan tersangka, masih ada proses cek fisik lagi, dan sampai saat ini belum ada kejelasan kelanjutannya,” sorot Ahyar. Ia juga mencatat, sekitar Juni lalu, Kejaksaan menginformasikan bahwa kerugian negara akan dihitung sendiri, setelah mereka menerima hasil perhitungan kekurangan volume pekerjaan dari tim ahli konstruksi Unram. ‘’Tapi sampai saat ini, kami sama sekali belum mendengar Kejaksaan sudah merampungkan perhitungan kerugian negara dimaksud,’’ kritiknya. Terkait ini, diakui Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB, Made Sutapa, SH masih butuh proses. Setelah menerima hasil perhitungan kekurangan volume dari ahli konstruksi, pihaknya tengah merampungkan perhitungan kerugian negara. “Dalam waktu dekat, kami akan tentukan kerugian negaranya berapa,” kata Sutapa, Jumat (5/9) kemarin. Proses terakhir, disebutnya, masih berkoordinasi lagi dengan ahli konstruksi. Tujuannya untuk menentukan perhitungan riil kerugian negara. “Tim kemarin ke Unram lagi untuk koordinasi soal ini,” terangnya. Soal kapan rampungnya hasil perhitungan itu, Sutapa tak bisa memastikannya. (ars)

Pengerjaan Sampan Menjadi Lima Paket Diduga Keputusan Banggar Bima (Suara NTB) Kabid Binamarga Dinas PU Kabupaten Bima Ir H M Taufi Rusdin M.Ap memberi penjelasan mengenai Proyek DAK tahun 2012 terkait pengadaan sampan dan peningkatan jalan ekonomi Desa Ngembe, Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Ia menjelaskan, bahwa pekerjaan sampan fiber glass pembagian paket merupakan keputusan banggar eksekutif-legislatif. Menurutnya, proyek tersebut dibahas di dalam banggar eksekutif dan legislatif. Dia selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) hanya mengikuti perintah sesuai dengan APBD

dan DPA. Di mana sebenarnya, pembagian tersebut merupakan keputusan banggar eksekutif-legislatif. ‘’Kalau itu merupakan keputusan banggar eksekutif-legislatif, kita hanya melaksanakan saja,’’ jelasnya. Diberitakan sebelumnya, pembagian proyek ini juga menyalahi Perpres No 53 Tahun 2010 di mana sesuai Perpres tersebut, pekerjaan dengan jenis barang yang sama tidak boleh dipecah menjadi beberapa paket. Namun nyatanya khusus untuk sampan fiber glass ini dibagi menjadi lima paket dengan penunjukan langsung (PL). Hanya saja, terkait kenapa

kemudian pengerjaan ini dialihkan ke Dinas PU, bukan Dishubkominfo sesuai dengan Permendagri No 73 tahun 2011, Rusdin enggan menjawabnya. Yang jelas pihaknya telah melaksanakan proyek APBD tahun 2012 dan telah dilaksanakan sampai pengerjaannya. Bahkan khusus sampan fiber glass telah disampaikan kepada penerima. Masing-masing yakni Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape, Desa Lamire Kecamatan Sape, Desa Punti Kecamatan Soromandi, Desa Sangiang Kecamatan Wera dan satu Desa di Kecamatan Sanggar. Meskipun diakuinya, peny-

erahannya baru karena setiap proyek yang menjadi kebutuhan masyarakat diserap melalui BBGRM. Sehingga penyerahannya pun beberapa waktu lalu diserahkan pula melalui momen BBGRM. Sedikit dijelaskannya, bahwa pengadaan sampan itu memiliki tujuan untuk pemantauan aktifitas pemboman ikan, di samping untuk trasportasi cepat bagi masyarakat pesisir yang membutuhkannya. “Saya yakin sekali orang yang membuat sudah memperhatikan itu, karena untuk Desa Punti pun diserahkan melalui laut,” ujarnya. Sementara itu, terkait dengan proyek pengerjaan Pen-

ingkatan Jalan Ekonomi Desa Nggembe yang dikerjakan oleh CV Larata dilakukan sesuai kontrak yakni diterima dalam bentuk produk akhirnya berupa LPBC bukan hasil akhir hotmix. Jalan tersebut sepanjang 1 Km senilai Rp 200 juta sesuai dengan harga saat itu. Hanya saja diakuinya, jika jalan tersebut sedikit digeser dari juknis. Penggeseran ini, akunya, atas permintaan warga di mana lokasi yang lebih tinggi masih berupa tanah. “Kita geser atas permintaan masyarakat, tapi titik nolnya tetap,” tandasnya. Untuk itu, dalam setiap pengerjaan ini dia meyakini jika tak ada penyimpangan. (use)

KPU KSB Masih Temukan Pemilih Ganda Taliwang (Suara NTB) Menjelang detik-detik penetapan Daftar Pemilih Tetap (DCT) untuk Pemilu 2014 mendatang, data pemilih di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) nampaknya masih banyak bermasalah. Betapa tidak. Hingga memasuki tahapan perbaikan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPS-HP) akhir, Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat masih menemukan adanya data pemilih ganda dalam daftar DPS. “Yah kita masih temukan adanya data pemilih ganda dalam daftar yang kita kelola sekarang ini,” jelas ketua KPU KSB Khaeruddin, SE ditemui di

kantornya, Jumat (6/9). Berdasarkan penelusuran KPU KSB, ada dua model pemilih ganda yang tertuang dalam data DPS-HP akhir. Pertama adanya pemilih yang terdaftar di dua lokasi berbeda dan model kedua adanya dobel Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan nama pemilih yang berbeda. Khaeruddin memaparkan, untuk model pertama terjadi dikarenakan ketidakjujuran pemilih bersangkutan. Mereka sengaja mendaftar di dua wilayah berbeda dengan tujuan yang kemungkinan dapat dipastikan agar bersangkutan dapat melakukan pencoblosan di dua

tempat berbeda. “Kita ada temuan seperti ini di Kecamatan Seteluk. Yang bersangkutan memaksa petugas agar di daftar tak hanya di Seteluk tapi juga di Maluk. Nah begitu kami temukan, kami pun langsung meminta yang bersangkutan memilih salah satu tempat untuk mencoblos nantinya,” ujarnya. Untuk model yang kedua, Khaeruddin mengatakan kesalahan terjadi pada data. Dimana NIK pemilih satu dengan lainnya sama. Namun nama dan lokasinya berbeda. Untuk kasus seperti ini, KPU melalui Petugas Pemungutan Suara (PPS) melakukan pelacakan terhadap masing-

masing pemilih untuk memastikan dua nama pemilih dengan NIK yang sama tersebut benarbenar ada sebagai pemilih. “Nah kalau pun kita tidak bisa melacak keduanya di lapangan, nama-nama mereka akan tetap kita munculkan di DCT nantinya. Karena mungkin hanya NIKnya saja yang sama, tapi di lapangan mereka adalah orang yang berbeda,” urai Khaeruddin. Guna menyelesaikan data pemilih ganda tersebut, KPU

Dibuka, Pendaftaran Pelamar Umum CPNS di NTB Dari Hal. 1

Data IGI, Peringatan untuk Pemprov NTB Dari Hal. 1 Menurut Adhar, dilihat dari data IGI, untuk pendidikan – yang terlihat dari alokasi dana pendidikan wajib belajar 9 tahun, NTB menempati posisi paling bawah. NTB berada di posisi terendah karena hanya memberikan alokasi anggaran sebesar Rp 4.511 per siswa per tahun untuk dana wajib belajar sembilan tahun. Angka ini jauh dibandingkan dengan Aceh yang mengalokasikan Rp 954.510 per siswa per tahun. Sementara itu, ujar Adhar, di aspek kesehatan, NTB menempati posisi 21 dari 33 provinsi. Untuk pengurangan tingkat kemiskinan, NTB juga berada di posisi 31 dari 33 provinsi. Menurut Adhar, kondisi ini cukup menghawatirkan. Sebab, menurutnya, aspek keberpihakan anggaran adalah salah satu acuan untuk menilai kualitas pelayanan pemerintah daerah di aspek – aspek tersebut.

Adhar juga mengingatkan bahwa salah satu acuan yang bisa dijadikan tolok ukur adalah hasil riset Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang menempatkan NTB pada posisi 20 dilihat dari praktik pelayanan publiknya. Hal ini juga menjadi gambaran yang kurang menggembirakan bagi masyarakat yang mendambakan pelayanan publik yang lebih baik di NTB. “Artinya secara keseluruhan, Pemprov NTB harus memperbaiki lagi konsep pelayanan publiknya,” ujar Adhar. Perbaikan terhadap konsep pelayanan publik, menurutnya harus dilakukan secara konsekuen dan tidak hanya menjadi wacana saja. Dalam hal ini, Adhar menegaskan harus ada kesigapan jajaran birokrasi di lingkup Pemprov NTB dalam menggerakkan perubahan itu. Terlebih, menurutnya, beberapa bulan lalu Gubernur telah

menginstruksikan kepada seluruh dinas, kantor dan badan agar membuka desk pengaduan. Desk ini menurut Adhar, merupakan satu dari 12 komponen pelayanan publik berdasarkan pasal 21 undang – undang 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik. “Kalau Gubernur sudah menginstruksikan seperti ini, tinggal kita menunggu bagaimana statemen itu diterjemahkan secara konsekuen oleh para pejabat di lingkup Pemprov NTB,” ujarnya. Adhar menambahkan, para pejabat yang telah ditunjuk juga harus segera memperlihatkan bahwa fungsi pengawasan yang mereka laksanakan juga meningkat seiring dengan kepercayaan besar yang diberikan Gubernur terhadap mereka. “Jangan hanya mau jabatannya saja, tapi juga laksanakan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat,” sindir Adhar. (aan)

KSB beserta seluruh jajaran dibawahnya kini tengah bekerja keras. Setiap PPS diminta melakukan kroscek data tertulis dengan yang ada di lapangan. Sejauh ini kata Khaeruddin dari delapan kecamatan yang ada, baru tiga kecamatan yang sudah memfinalkan data DPS-nya sebelum nantinya ditetapkan menjadi DCT. Ketiga kecamatan itu diantaranya Seteluk, Brang Ene dan Kecamatan Poto Tano. (bug)

Dijelaskan, pendaftaran CPNS tersebut bersifat nasional. Artinya, semua masyarakat yang memenuhi syarat dan selama formasi yang dibutuhkan tersedia boleh malamar dimana saja selama ada di dalam wilayah NKRI. ‘’Jadi tidak boleh menolak orang dari daerah lain melamar di sini misalnya dari Medan, Papua dan lainnya. Begitu juga masyarakat NTB yang melamar di mana saja selama dalam lingkup NKRI boleh, tidak ada alasan ditolak,’’ terangnya. Dibebankan pada Daerah Sementara penggandaan soal CPNS tahun ini dibebankan kepada pemerintah daerah. Sementara, pembuatannya sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah pusat. Pembuatan soal CPNS tahun ini dilakukan oleh konsorsium 10 perguruan tinggi di Indonesia yang telah ditunjuk oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). ‘’Kita di daerah ini hanya melaksanakan proses, bagaimana melaksanakan regulasi,

jadwal, pengolahan Lembar Jawaban Komputer (LJK) dan pengumumannya. Itu pusat semua , yang buat soal itu pusat, penggandaannya disini. Untuk penggandaan soal, anggarannya dari APBD, tetapi pembuatannya dari pusat,’’ jelasnya. Dikatakan, kerahasiaan soal akan sangat terjamin. Karena pengawasan juga sangat ketat. Tempat percetakan dan distribusi soal akan diawasi oleh tim dari Pemprov NTB dan pihak Kepolisian. “Saat penggandaan itu ada kode pengamannya. Ada dari lembaga pengawasan yang mengawasi perusahaan yang menggandakan. Ada tim dari kita melakukan pemilahan-pemilahan dari pengawasan Kepolisian dan instansi terkait lainnya,’’katanya. Setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi, selanjutnya ujian atau tes tulis akan dilaksanakan tanggal 3 November 2013 serentak secara nasional. Pelaksanaan tes tulis tersebut kata Ahmad Masyhuri akan bersamaan dengan tes tulis tenaga honorer kategori 2 (K2. (nas)


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

Alokasi Dana Pendidikan Harus Jelas PERHATIAN pemerintah terhadap sektor pendidikan masih terasa minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang dari waktu ke waktu makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional hingga biaya pendidikan yang mahal. Keterpurukan ini ditengarai akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kota dan kabupaten. Rendahnya alokasi dana pendidikan dialami NTB. Bahkan berdasarkan data yang disajikan Indonesia Governance Index 2012/Kemitraan, alokasi anggaran Pemprov NTB untuk pendidikan per siswa per tahun (Wajar 9 Tahun), menempati urutan ke 32 dari 32 provinsi di Indonesia. Alokasinya hanya Rp 4.511 per siswa per tahun di bawah Sulawesi Selatan yang mencapai Rp 11.249. Sementara provinsi yang alokasi anggarannya tertinggi adalah Aceh sebesar Rp 954.410 per siswa per tahun. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Akan tetapi, kenyataannya dengan alokasi anggaran yang sangat minim, tentu akan sangat sulit mencapai tujuan untuk meraih pendidikan berkualitas. Di NTB, alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen sebenarnya sudah direalisasikan. Hanya saja, definisi anggaran pendidikan dalam APBD Pemprov NTB tersebut definisinya terlalu luas. Karena itu, menurut anggota Komisi IV DPRD NTB, H. Musleh Kholil, S.IP, perlu di redefinisi kembali. Karena alokasi itu dianggap terpenuhi tapi banyak menyebar di dinas – dinas lain (bukan Dinas Dikpora saja). Misalnya, banyak program pelatihan petani atau program – program lain di dinas lain selain Dinas Dikpora yang diklaim sebagai anggaran pendidikan. ‘’Misalnya pelatihan untuk petani, atau program – program lain, asalkan bernuansa pendidikan itu dianggap sebagai bagian dari 20 persen anggaran pendidikan,’’ sebut Musleh. Seharusnya, anggaran pendidikan sebaiknya diterjemahkan sebagai anggaran yang berkaitan dengan proses belajar mengajar – khususnya yang menjadi bagian dari Program Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun. Redefinisi mendesak dilakukan untuk mendongkrak IPM NTB yang saat ini masih terpuruk di papan bawah. Bisa jadi akibat menyebarnya anggaran pendidikan di NTB mengakibatkan alokasi dana untuk program Wajar 9 Tahun menjadi sangat minim. Karena minimnya alokasi anggaran mengakibatkan Program Wajar 9 Tahun hasilnya masih jauh dari harapan. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi kita untuk keluar dari masalahmasalah pendidikan yang ada. (*)

OPINI

Halaman 6

Makna Tambora Menyapa Dunia 2015 bagi NTB Tambora Menyapa Dunia tahun 2015 (TMD 2015) telah dicanangkan secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Mari Elka Pangestu (16/ 4) di Jakarta. Sebelumnmya, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA., telah meluncurkan program tersebut (11/ 4) di Dompu, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Ke-198. Peringatan TMD 2015 direncanakan akan diperingati 11 April 2015. Pertanyaannya kemudian, apa makna penting TMD 2015 bagi NTB? Butuh Perhatian dan Sentuhan Tambora (baca: Gunung Tambora) kini dan akan datang akan menjadi pusat perhatian semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Bukan saja pihak-pihak yang berada di kawasan Gunung tertinggi di Pulau Sumbawa itu, tetapi juga Pulau Sumbawa, NTB, Indonesia, dan bahkan dunia internasional. Tambora merupakan ikon Pulau Sumbawa. Pemerintah Kabupaten Bima telah menjadikan kawasan Tambora sebagai kawasan pengembangan. Kabupaten Dompu, menetapkan hari jadinya, bertepatan dengan meletusnya Gunung Tambora, 11 April 1815. Bukan hanya itu, Pusat Arkeologi Nasional tengah merancang rintisan ekomuseum Tambora, di wilayah Kabupaten Bima, sebagai respons atas pencanangan MP3EI yang menetapkan Bali dan Nusa Tenggara sebagai wilayah percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi koridor 5. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menetapkan Tambora sebagai sala satu dari 40 kawasan pembangunan dan pengembangan Kota Tarpadu Mandiri (KTM) di Indonesia. Tetapi, pernahkan Anda ke Tambora akhirakhir ini? Jalan menuju Tambora sungguh memperihatinkan. Ketika Tambora Menyapa Dunia 2015 telah dicanangkan, sesungguhnya Tambora menunggu sapaan semua pihak (pemerintah, pemrintah provinsi, dan kabupaten, masyarakat dan sektor swasta). Hal ini dpierlukan agar Tambora bisa berbenah diri, berhias, dan mempercantik diri agar Tambora bisa tersenyum dalam menyapa tamunya di tahun 2015. Tambora saat ini butuh perhatian dan sentuhan. Tambora For All Kawasan Tambora memang sudah menjadi pusat perhatian untuk semua. Tambora tercatat sebagai salah satu destinasi di NTB yang

STASIUN RADIO

Oleh :

Manggaukang Raba (Doktor Ilmu Administrasi Negara/ Kebijakan Publik PPSUB)

mulai menarik perhatian wisatawan, khususnya wisata alam dan petualangan. Tambora memilki daya tarik di tingkat dunia karena skala letusan paling dahsyat, yang dampak letusannya pada tahun 1815 pernah berpengaruh terhadap iklim dunia. Tambora memuat daya tarik dari segi warisan budaya. Penelitian arkeologis menemukan jejak peradaban kerajaan Tambora yang musnah (pompei di timur). Kegiatan saintifik diharapkan dapat digunakan dalam penguatan destinasi pariwisata Tambora Karena itu, perlu mendorong percepatan dan perluasan ekonomi melalui pengembangan destinasi pariwisata di wilayah Tambora. Di Kawasan Tambora perlu dikembangkan wilayah pariwisata minat khusus yang berbasis warisan budaya dan alam, melalui identifikasi sumberdaya inti, buatan, dan pendukungnya. Apalag, Tambora sudah menjadi salah satu dari 29 kawasan unggulan nasional. Sejarah mencatat, pada 11 April 1815, Gunung Tambora mengamuk dahsyat. Letusannya mengguncang bumi hingga jarak ratusan mil — terasa sampai Eropa dan Amerika Utara. Jutaan ton abu dan debu memenuhi udara, mengubah siang menjadi gelap pekat. Selama lebih dari 10 hari, Tambora mengeluarkan 24 kubik mil lava dan bebatuan gunung. Dahsyatnya letusan itu memunculkan kawah selebar 3 mil dengan kedalaman hampir 1 mil di puncak Tambora. Lelehan lava panas, batu yang beterbangan, dan gas mematikan yang ke luar dari perut Tambora, menewaskan puluhan ribu orang. Gunung Tambora adalah gunung merapi yang memiliki ketinggian 2.850 meter. Gunung ini terletak di dua kabupaten Bima dan Dompu).Tiga kerajaan di kawasan itu (Tambora, Pekat dan Sanggar) disebutkan tenggelam akibat letusan Tambora. Karena itu, event TMD 2015 akan berdimensi Geologis dan Arkeologis. Dalam event TMD 2015 akan hadir para ilmuan dunia untuk melakukan penelitian di Gunung Tambora. Gunung Tambora atau Tomboro adalah sebuah stratovolcano aktif. Gunung Tambora terletak di sisi utara maupun selatan kerak oseanik, yang terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya dan berada pada ketinggian sampai 4.300 meter sehingga pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di Nusantara. Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Pada tahun 2004, para ilmuwan menemukan sisa-sisa peradaban kuno dan kerangka dua orang dewasa yang terkubur abu Tambora di kedalaman 3 meter. Diduga, itu adalah sisa-sisa Kerajaan Tambora yang tragisnya ‘diawetkan’ oleh dampak letusan dahsyat itu. Tim peneliti Arkeologi Denpasar barubaru ini juga menemukan rangka rumah tradisional yang terbuat dari kayu. Rumah tersebut terdiri dari atap yang terbuat dari alang-

alang serta beberapa perabotan rumah yang sudah porak-poranda. Temuan itulah yang kemudian membuat Tambora mendapat julukan, “Pompeii di Timur.” Meski sudah tak lama aktif, Tambora masih menarik perhatian. Astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), pada tahun 2009, mengabadikan kaldera Tambora dari luar angkasa. Kaldera Tambora berdiameter 6 kilometer dan sedalam 1.100 meter. Kawah ini terbentuk saat Tambora yang saat itu tingginya sekitar 4.300 meter kehilangan puncaknya dan ruang magma dikosongkan dalam letusan dahsyat tahun 1815. Kawah Tambora menjadi danau air tawar, yang juga diisi aliran lava minor dan kubah dari abad ke-19 dan ke-20. Dua Abad Tambora Pada tanggal 11 April 2015 mendatang, akan diperingati dua abad letusan Tambora. Salah satu yang akan ditunjukkan pada dunia adalah situs-situs yang ditemukan di sekitar gunung Tambora. Karena itu, momentum peringatan dua abad Tambora ini, hendaklah benar-benar dimanfaatkan sebagai salah satu cara memperkenalkan Pulau Sumbawa, mempromosikan Nusa Tenggara Barat, dan menduniakan Indonesia melalui Tambora. Apalagi, Pulau Sumbawa dengan Tambora-nya letaknya sangat strategis dalam kerangka pengembangan wisata dan ekonomi. Pulau Sumbawa dengan Gunung Tambora dan Pulau Moyo, sangat strategis. Sebelah timurnya ada Pulau Komodo, di sebelah barat ada Pulau Lombok dan Bali, dan di utara ada Tana Toraja, dan di Selatan ada Samudera Hindia. Pulau Sumbawa ke depan akan menjadi bahan pembicaraan dunia dengan Gunung Tambora dan Pulau Moyo-nya yang sudah mendunia. Tambora memiliki potensi alam yang luar biasa untuk digarap dan dikelola.Tambora ke depan adalah sebuah kawasan yang maju dan berkembang, terlebih di sisi kepariwisataan dan ekonomi. Hal ini seiring dengan upaya Pemerintah yang ingin mewujudkan Tambora sebagai Kota Terpadu Mandiri (KTM), dan sebagai “Ekomuseum Tambora”, yaitu sebagai wilayah pengembanan pariwisata berbasis warisan budaya. Ketiga program ini, yaitu: (1) Tambora Menyapa Dunia 1815 – 2015; (2) Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tambora; dan (3) Ekomuseum Tambora, diharapkan dapat mempercepat pengembangan kawasan Tambora melalui spiriit: “Tambora for All”. Pengungkit Pariwisata Makna penting dari TMD 2015 bagi NTB adalah mempercepat pengembangan kawasan Tambora, sebagai pengungkit ekonomi dan pariwisata. Tambora, kini adalah ikon baru pariwisata Nusa Tengara Barat (NTB). Gubernur NTB Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi telah meluncurkan ikon baru pariwisata Tambora Menyapa Dunia. Peluncuran ini untuk menandai tahun kunjungan Lombok dan Sumba-

STASIUN RADIO

wa yang ditargetkan mendapatkan dua juta wisatawan. Peluncuran ikon ini untuk menyambut peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora pada 11 April 2015. Bahkan, peristiwa meletusnya Gunung Tambora dua abad yang lalu akan dikemas menjadi even Nasional dan Internasional. Karena fakta menunjukkan bahwa peristiwa meletusnya Gunung Tambora menggegerakan Indonesia dan dunia. Meletusanya Gunung Tambora pada saat itu mampu mengubah iklim dunia. Meletusnya Gunung Tambora pada 1815 menjadi salah satu yang perhatian masyarakat dunia yang cukup fenomenal. Program Tambora Menyapa Dunia 1815 – 2015 dihajatkan sebagai pengungkit kepariwisataan NTB yang kini telah dikenal dunia internasional. Program ini diharapkan mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat di NTB, terutama di Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima atau daerah sekitarnya di Pulau Sumbawa (Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat) yang memiliki keterkaitan historis dengan Gunung Tambora. Seperti diketahui, ada tiga agenda besar dalam peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora, yaitu: (1) kegiatan sosialisasi sekaligus promosi keunggulan Gunung Tambora; (2) pengembangan situs dan daya tarik wisata; dan (3) pengembangan infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan. Gubernur NTB Dr.TGH. Zainul Majdi menyatakan bahwa “Tambora Menyapa Dunia 2015” diharapkan dapat mengungkit pariwisata pulau Sumbawa untuk lebih berkembang”. Peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora 1815 - 2015 diharapkan akan meningkatkan kunjungan pariwisata ke Pulau Sumbawa yang selama ini (hanya) berpusat di Pulau Lombok. Semogalah.

Dibuka, pendaftaran pelamar umum CPNS di NTB Waspadai dan jangan percaya calo

*** Belum dikenal masyarakat, KMS sepi peminat Gencarkan Sosialisasi

***

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Garam Lokal Belum Penuhi Standarisasi Beryodium Mataram (Suara NTB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB terus memaksimalkan produksi garam tradisional guna memenuhi kebutuhan pasar lokal dan nasional. Hanya saja, kendala belum melejitnya harga penjualan garam dalam daerah ini lantaran belum terpenuhinya syarat berupa yodionisasi, yang kuantitasnya sebesar 60 persen dari jumlah produksi. Kepala DKP Provinsi NTB, Ir. Aminollah, M. Si ditemui di ruang kerjanya, Jumat (6/9) menyebut, banyak hal yang masih menjadi kendala sehingga garam lokal belum menguasai pasar sendiri dan pasar nasional. Kendala utamanya adalah proses yodionisasi yang belum maksimal. Padahal, potensi pengembangan produksi garam di NTB boleh dibilang cukup besar, bahkan selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi secara lokal. Garam-garam yang diproduksi di enam Kabupaten/Kota ini sudah mampu memenuhi kebutuhan luar daerah, dengan dilakukannya pengiriman secara rutin ke Surabaya. “Produksi kita cukup besar, target kita tahun ini sebesar 91 ribu ton. Makanya se-

jak tahun 2005 lalu, sudah banyak bantuan pompa air yang diterima para petani garam,” terangnya. DKP dalam kasapitasnya, menurut Aminollah hanya memfasilitasi dan membantu para petani garam dalam berproduksi. Selanjutnya, untuk proses yodionisasi ini menjadi kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), termasuk untuk menjembatani pemasarannya. Kendala lain yang masih dihadapi adalah belum terpenuhinya pengemasan dengan baik. Akibatnya, garam lokal beryodium belum bisa memenuhi outlet-outlet penjualan, supermarket misalnya. Oleh karenanya sambung Aminollah, harus ada kerjasama program dengan pihak-

pihak terkait dari hulu hingga ke hilirnya. “Di Supermaket-supermarket biasanya yang lebih dominan dijual adalah garam dari luar daerah, karena dikemas dengan sangat baik. Konsumen dari dalam daerah tentu memilih produk yang kemasannya menarik, walaupun sebenarnya standar isinya sama dengan garam kita yang beryodium,” katanya. Untuk memperluas pasar penjualan garam beryodium tradisional, disebutkan salah satunya dengan memaksimalkan permintaan dari luar daerah. Sebanyak 91 ribu ton rencana produksi tahun 2013 ini, 14 ribu ton di antaranya adalah alokasi untuk kebutuhan dalam daerah. Sisanya disuplai ke daerah lain untuk me-

(Suara NTB/bul)

GARAM – Garam yang siap diangkut dari ladang budidaya garam di Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Lotim. menuhi kebutuhan industri, campuran pupuk, cat, dan campuran bahan-bahan kecantikan. Upaya memaksimalkan produksi garam tradisional di Lombok Timur, Lombok Tengah, KSB, Kota Bima dan

Kabupaten Bima serta Dompu ini terangnya, masih ada berbagai kendala lain yang dihadapi petani garam. Di antaranya, NTB pada umunya masih memiliki curah hujan yang memadai, sehingga kerap kali produksi tersendat

akibat proses pengeringan yang tidak maksimal. Akibat tak normalnya cuaca ini bisa saja menghambat target produksi yang direncanakan. Untuk itu, dipandang perlu ada upaya untuk memberlakukan sistem resi gudang bagi

produksi garam para petani. Sehingga selain adanya jaminan keamanan garam dari sisi cuaca, penggudangan ini dapat membei jaminan terhadap harga jual yang lebih baik. Meski harga saat ini Rp 700/ Kg garam tradisional. (bul)

NTB Dituntut Miliki Koperasi Unggulan Perbanyak Kegiatan HOTEL Santika Mataram semakin memperbanyak kegiatan yang dilaksanakan di area hotel. Hal itu dilakukan untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya. Seperti kegiatan sosial donor darah yang dilaksanakan untuk kedua kalinya. Program ini di lakukan secara berkala selama dua kali dalam setahun. Bertujuan selain untuk mendukung program yang dilakukan oleh PMI, kegiatan donor darah diharapkan dapat meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama. GM Secretary Hotel Santika Mataram, Beauty Yuliana Subarja, Jumat (6/9) mengatakan, dalam program donor darah diikuti sebanyak 50 orang. Termasuk hampir seluruh staf dari masing – masing departemen, manajemen hotel pun ikut dalam program acara tersebut. Pada bulan September ini, Hotel Santika Mataram kembali menyediakan menu baru special “Lamb Chob “. Menu ini merupakan daging kambing pilihan disuguhkan dengan black pepper sause, Kami juga menyediakan “ Banana Flambe “ with chocolate sause yang lezat dengan topingan ice cream. Hotel Santika Mataram dilengkapi dengan Kafe Bayan, Lobby Lounge yang terletak di area lobby, meeting room yang berkapasitas 20 orang hingga 250 orang serta fasilitas lainnya seperti, Fitness Center, Kolam Renang untuk dewasa dan anak-anak. (bul)

Beauty Yuliana Subarja

Mataram (Suara NTB) Pemerintah pusat meminta Provinsi NTB memiliki koperasi unggulan yang bisa diandalkan menjadi brand di tingkat nasional, bahkan internasional. Tidak saja pembinaan difokuskan pada pengembangan koperasi secara umum, tetapi koperasi yang berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini sangat dibutuhkan. Koperasi gerabah misalnya, ataupun koperasi jagung dan rumput laut, saat ini tengah didorong menjadi koperasi berkelas.

“Kalau ditanya Koperasi susu orang sudah pasti tau, itu ada di Jawa Barat dan Jawa Timur. Tapi kalau ditanya di mana koperasi gerabah, atau di mana koperasi rumput laut, belum ada daerah yang memiliki itu. Ini yang perlu didorong pada daerah yang memiliki potensi itu. Sehingga ketika ada kunjungan wisatawan ataupun ada pembahasan di tingkat nasional, arahnya sudah jelas,” demikian dikatakan Asisten Deputi Akuntabilitas Kementerian Koperasi dan UKM RI pada pemaparannya di kantor Di-

nas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Jumat (6/9). Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM RI, bekerjasama dengan Bappenas serta Dinas Koperasi NTB dan Kabupaten/Kota guna membangun komunikasi dan melaksanakan program dalam merealisasikan koperasi yang dimaksud. Ada dua potensi pengembangan koperasi berbasis UMKM yang dilirik di NTB, di antaranya potensi gerabah yang ada di Banyumulek, Lombok Barat. Serta berkembangnya kerajinan mutiara yang ada di Kota

Mataram. Bahkan secara umum seluruh potensi yang ada di sepuluh kabupaten/ kota ini bisa dikembangkan. Pada pelaksanaan pengembangan koperasi unggulan ini, pola yang dilakukan dengan memadukan program dinas koperasi dengan UKM terkait dalam hal kelembagaan. Pedoman pembinaannya secara bertahap, dari koperasi sekala mikro, menjadi kecil, menengah hingga kemudian menjadi koperasi unggulan bersekala besar. Melakukan pembinaan melalui standarisasi kurikulum dan modul pelatihan

Harga Kendaraan Bermotor akan Naik Bandung (Suara NTB) Sejumlah perusahaan otomotif masih mencermati perkembangan pelemahan rupiah terhadap dolar AS untuk menetapkan kebijakan kenaikan harga jual kendaraan. “Beberapa perusahaan sudah ada yang menaikkan harga jual kendaraan baru, terutama yang built up. Sedangkan yang komponen lokalnya dominan masih mencermati, namun feeling saya kenaikan harga tidak bisa dihindari,” kata Kepala Cabang PT Isuzu Motor Indonesia Bandung Bizz Center, Dendy Wardhana di Bandung, Kamis. Ia menyebutkan, Isuzu yang lebih banyak dalam penjualan kendaraan niaga dan angkutan penumpang hingga awal September 2013 ini belum menaikkan harga. Di sisi lain perkembangan terakhir penjualan Agustus 2013 masih cukup stabil. “Penjualan hingga akhir Agustus 2013 masih normal, namun dampaknya mungkin akan terasa pada September ini. Namun pemesanan masih ada untuk bulan ini, kita lihat saja nanti,” kata Dendy. Ia belum bisa memprediksi besaran kenaikan harga mobil meskipun penurunan nilai rupiah terhadap dolar AS sudah terjadi saat ini. Kenaikan tergantung. katanya, pada kandungan komponen impor dalam produknya, namun kendaraan built up dipastikan langsung naik, sedangkan yang berkomponen lokal kenaikanya tidak terlalu besar. “Kenaikannya belum bisa diprediksi, bila kendaraan built up sudah otomatis naik. Isuzu sendiri sekitar 40 persen komponennya masih impor, namun belum bisa dijadikan patokan untuk kenaikan harga,” katanya. Sikap menunggu perkembangan lebih lanjut juga terjadi pada penjualan kendaran roda dua. Meski penjualan Agustus 2013 masih normal, namun dampak penurunan daya beli dan penurunan nilai rupiah juga akan berpengaruh. “Puncaknya pada Juli penjualan mencapai 100.580 unit, itu karena ada momen lebaran, sedangkan Agustus turun namun masih lebih tinggi dibanding periode sama 2012,” kata Manager Sales

Marketing PT Daya Adicipta Mustika (DAM) Jabar Wiriadi Sucipto. “Kami mencermati betul penjualan untuk empat bulan ke depan, dampak makro ekonomi pasti berpengaruh langsung pada penjualan kendaraan. Pelemahan rupiah untuk Agustus belum terasa, dampaknya 23 bulan ke depan,” kata Wiriadi Sucipto. Ia menyebutkan, kenaikan BI rate kemungkinan akan berpengaruh terhadap tingkat pembelian kendaraan roda dua. Pasalnya, sekitar 70 persen konsumen kendaraan roda dua

membeli melalui fasilitas lembaga pembiayaan atau kredit. “BI Rate naik otomatif suku bunga pembiayaan juga naik, dari sisi harian motor sejauh ini belum ada kenaikan. Komponen sepeda motor Honda 90 persen lokal, hanya 10 persen yang masih impor,” kata Wiriadi yang menyebut kendaraan built up (CBU) saat ini sudah mengalami kenaikan sekitar 20 persen. “Berharap kenaikan itu tidak ada, optimisme penjualan kami di Jabar masih cukup optimis di angka 70.000 unit per bulan,” kata Wiriadi. (ant/bali post)

(Suara NTB/bul)

Bisnis Properti Nyaris Tanpa Modal SAAT ini bisnis properti belum banyak digeluti oleh banyak orang karena seringkali terbentur modal. Ya, pada dasarnya bisnis properti membutuhkan modal awal yang tidak sedikit. Namun jika anda tahu caranya, bisnis properti dapat dilakukan meski dengan dana yang minim. Sebenarnya hal yang sulit dalam berbisnis adalah mempertahankan stabilitas bisnis tersebut. Banyak bisnis yang gagal karena kurangnya pengalaman dalam mengelola bisnis. Risiko dalam bisnis properti memang selalu ada, namun bagaimana caranya anda mengurangi risiko tersebut dengan cara yang tepat. Nah untuk itu anda perlu menyimak beberapa tips bisnis properti yang akan diuraikan secara singkat di bawah ini. - Mencari rumah atau properti second. Hal ini tentu bisa menekan modal awal sehingga relatif lebih ringan. Beri sedikit polesan pada rumah agar nilai jual menjadi jauh lebih tinggi. - Mencari properti yang berada di tempat strategis. Seperti tips pertama, usahakan mencari properti yang second atau setengah pakai, namun yang terletak di tempat strategis. Tempat yang strategis akan berpengaruh besar pada penjualan properti tersebut. - Mencari properti yang memiliki prospek bisnis cerah. Properti yang memiliki prospek bisnis seperti

kewirausahaan, pelatihan manajemen hingga berkoperasi. Outcome yang dihasilkan, Provinsi NTB dapat memiliki koperasi model yang bisa dijadikan pilot project bagi daerah-daerah lain di Indonesia. “Jadi kalau orang mau belajar koperasi gerabah, cukup ke NTB saja nanti,” terangnya. Bekerjasama dengan semua pihak, dalam hal ini akan dilakukan identifikasi UMKM yang bisa dijadikan sentra-sentra pengembangan koperasi, merumuskan kebutuhan UMKM dalam pengembangan koperasi. (bul)

ruko atau tempat kos bisa meningkatkan penjualan properti di masa yang akan datang. Properti jenis ini juga bisa anda gunakan untuk memulai bisnis sendiri. - Mencari teman atau relasi. Hal ini penting agar mempermudah anda dalam mencari properti yang punya prospek cerah. - Mengajukan pinjaman ke bank. Jika anda kekurangan modal, meminjam uang ke bank bisa dijadikan sebagai alternatif. Uang pinjaman tersebut bisa anda gunakan membeli properti untuk kemudian dijadikan bisnis lain

atau bisa anda jual kembali saat harga pasar melonjak. - Melakukan pemasaran online/offline. Jika anda sudah mendapat properti yang bagus dan memiliki prospek cerah, pasarkan properti tersebut kepada relasi atau secara online. Jangan terburu-buru menjual properti anda, carilah pembeli yang mengajukan harga tinggi. Nah itulah beberapa tips bisnis properti yang bisa anda praktekan. Bisnis anda harus dilakukan dengan persiapan yang matang agar tidak berhenti di tengah jalan. (berbagai sumber)

PENANGGUNG JAWAB


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

POLHUKAM

Halaman 8

Terapkan Nomor Antrean Mataram (Suara NTB) Pelayanan pembuatan SIM di Sat Lantas Polres Mataram terus dibenahi. Untuk menghindari percaloan, pihak Sat Lantas pun menerapkan nomor antrean agar konsumen lebih tertib, pelayanan pun bisa lebih cepat. Kartu antrean seukuran KTP itu diserahkan kepada pengunjung yang akan membuat SIM, setelah mendaftar di loket. Penerapannya seperti sistem yang biasa diterapkan pada parkir kendaraan. Satu nomor diberikan kepada pemohon SIM, satu nomor antrean diberikan kepada petugas di loket. Selanjutnya, berdasarkan nomor antrean itu, pemohon SIM dipanggil petugas. Ada harapan, dengan pola ini, menutup ruang bagi praktik percaloan. Kasat Lantas Polres Mataram, AKP Arif Harsono, SIK mengaku, sebenarnya nomor antrean itu sudah lama diberlakukan. Sejak tahun 2012 lalu, sistem antrean dengan nomor urut sudah diterapkan. “Tapi karena nomor antreannya selalu hilang karena secara tidak sengaja terbawa pemohon SIM, sehingga sempat dihentikan pola ini. Jadi sekarang diterapkan lagi,” kata Akpol angkatan 99 ini. Namun kekhawatiran itu tidak akan terjadi lagi, karena di pintu masuk sudah ada petugas Provost yang khusus membagikan nomor urut. Dengan pola itu, setidaknya akan menutup celah bagi praktik percaloan. Pihaknya ingin dalam pelayanan SIM benar benar melalui protap yang sudah ditentukan. (ars)

DENGAR TUNTUTAN - Sarjan dan Jufri, dua dari tiga terdakwa saat mendengarkan tuntutan jaksa.

KPA dan PPK Puskesmas RasanaE Timur

Dituntut Dua Tahun Enam Bulan Penjara Mataram (Suara NTB) Enam terdakwa kasus proyek Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima satu per satu menghadapi tuntutan JPU. Setelah tiga terdakwa sebelumnya, giliran Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Sarjan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Jufri dituntut. Oleh JPU, keduanya dituntut masing masing dua tahun enam bulan penjara.

AKP Arif Harsono

Pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor Mataram itu, diawali dengan terdakwa Jufri dituntut sama, dua tahun dan enam bulan penjara. Oleh JPU Budi Tridadi, SH, Sarjan didakwa melanggar Pasal 3 Jo Pasal 18 UU

Tipikor. Karena kapasitasnya sebagai PPK, karena perannya membuat kontrak dengan empat rekanan. Sementara Jufri hanya di denda Rp 50 Juta. Namun dalam sidang ini, Budi tidak menjatuhkan gan-

ti kerugian Negara kepada Jufri. “Karena tidak terbukti menerima aliran dana,” terangnya. Terdakwa lainnya yang dituntut adalah H. Sairil, salah satu rekanan pelaksana. Terdakwa hanya dituntut dua

Jakarta (Suara NTB) – Mantan direktur operasional PT Adhi Karya (Persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi kasus korupsi pembangunan sarana olah raga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Teuku Bagus yang sudah berstatus sebagai tersangka dalam kasus ini dipanggil sebagai saksi untuk Deddy Kusdinar dan Andi Alfian Mallarangeng. “Kami belum tahu apa akan ditanyakan,” kata pengacara Teuku, Haryo Budi Wibowo, yang mendampinginya di gedung KPK Jakarta, Jumat. Haryo mengungkapkan bahwa kliennya akan membuka mafia proyek yang menurut Teuku berada di balik ka-

sus tersebut. “Kami akan terbuka, ada mafia proyek. Tapi saat ini masih dalam proses penyidikan, ada berapa yang sudah disampaikan kepada KPK dalam penyidikan, cuma Pak Teuku belum mau membongkar ini ke publik sekarang,” tambah Haryo. Teuku Bagus terakhir diperiksa KPK pada 19 Juli 2013 dan mengaku hanya diperas dan diperalat oleh mafia proyek. Namun, Haryo membantah ada pertemuan kliennya dengan mantan menteri pemuda dan olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dan adiknya Rizal Mallarangeng. “Tidak ada sama sekali,” jawab Haryo. Dalam korupsi pembangunan proyek Hambalang, KPK telah menetapkan tiga tersangka yaitu mantan Ka-

biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar selaku Pejabat Pembuat Komitmen, mantan Menpora Andi Alfian Mallarangeng selaku Kuasa Pengguna Anggaran dan mantan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya (persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor. Terkait dengan kasus ini, mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum juga ditetapkan sebagai tersangka kasus penerimaan hadiah terkait proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya berdasarkan pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU no 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi UU no 20 tahun 2001 tentang penyelenggara negara yang menerima suap atau gratifikasi. (ant/bali post)

tahun penjara dan denda Rp 50 Juta. Bedanya, terdakwa dianggap JPU terbukti menerima aliran dana proyek berasalah itu dan diwajibkan membayar ganti kerugian Negara Rp 15 Juta. Terdakwa terakhir adalah Sarjan. Oleh JPU Budi Tridadi, SH, Sarjan didakwa melanggar Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Tipikor. Karena kapasitasnya sebagai KPA, terdakwa melakukan pembayaran terhadap rekanan pelaksana, padahal proyek belum 100 per-

sen rampung. Terdakwa Sarjan juga diwajibkan membayar denda Rp 75 Juta subsider tiga bulan penjara. Pun dengan Sarjan, tidak dikenakan ganti kerugian Negara. Atas tuntutan itu, hakim ketua, Ery Iriawan, SH memastikan pekan depan akan jadi agenda pembacaan pledoi dari para terdakwa. Sebelumnya, tiga terdakwa yang sudah dituntut adalah Suratman, M. Natsir dan Erniwati. (ars)

Pertahanan Indonesia KPK Panggil Mantan Direktur Adhy Karya IPW Pesimis Polisi Serius Diklaim Makin Kuat Ungkap Kasus Udin Banda Aceh (Suara NTB) – Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan kekuatan pertahanan Indonesia akan bertambah kuat pada masa mendatang menyusul penambahan alat utama sistem pertahanan (alutsista). “Jadi pembangunan kekuatan pertahanan kita pada renstra pertama (2010-2014) akan bertambah kuat yang diharapkan menjadi kekuatan besar nantinya,” kata Menhan di Banda Aceh, Jumat. (ant/bali post) Menhan bersama dengan Purnomo Yusgiantoro Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, KSAD Letnan Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, dan Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo, menghadiri kegiatan pembukaan latihan Batalyon Raider Kodam Iskandar Muda di lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh. Menhan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, awalnya target dari rencana strategi pertama 2010-2014 bisa mencapai 30 persen pengadaan penambahan alutsista TNI, namun kini bisa mencapai antara 40 hingga 50 persen. Sebagai contoh, Menhan menyebutkan pertahanan Indonesia akan mempunyai skuadron helikopter Apache untuk TNI Angkatan Darat. Kemudian, awalnya berpikir hanya bisa menambah sebanyak 40 unit tank yang beratnya 60 ton. “Tapi kita bisa penuhi penuhi menjadi 100 unit tank yang beratnya 60 ton tersebut, selain juga penambahan sebanyak 50 unit tank yang beratnya 40 ton,” kata Purnomo menjelaskan. Sementara sebelumnya Indonesia hanya memiliki tank tempur jenis scorpion dan AMX 13. Menhan juga menyatakan pihaknya akan mendatangkan rudal dari Brazil selain peluru-peluru kendali jarah jauh untuk satuan Arhanud TNI Angkatan Darat. Untuk jajaran TNI Angkatan Laut, menteri menyebutkan sebelumnya Indonesia hanya berpikir menambahkan satu unit kapal selam, namun kini sudah memesan tiga kapal selam. Kemudian Rusia juga menawarkan sebanyak 10 unit kapal selam lagi. “Itu semua karena kepercayaan negara-negara sahabat kepada Indonesia untuk menjaga stabilitas di kawasan,” kata Purnomo Yusgiantoro menambahkan. Sedangkan untuk TNI Angkatan Udara, menteri menjelaskan awalnya ada pemikiran penambahan tiga unit pesawat bagi transportasi udara, tapi kini pihaknya akan mendatangkan sembilan unit atau penambahan satu kuadron. “Belum lagi jenis pesawat angkut Hercules, awalnya tidak mendapatkan tambahan. Tapi sekarang kita akan mendapatkan tambahan sebanyak 10 unit lagi,” katanya menambahkan. Kemudian skuadron tempur juga bertambah, selain pesawat Sukoi. Selanjutnya F16 sebelumnya diperhitungkan tambahan hanya enam namun mendapat sebanyak 24 unit. “Dengan penambahan pesawat tempur F16 itu mungkin kita akan menambah skuadron, bisa saja ditempatkan di wilayah Sumatera,” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro. (ant/bali post)

Pol PP Tertibkan Alat Peraga Kampanye Caleg Salahi Prosedur Mataram (Suara NTB) Pol PP NTB bersama Pol PP kabupaten/kota menertibkan alat peraga kampanye calon legislatif (caleg) yang dipasang di pohon, jalan protokol dan fasilitas umum. Namun, kadangkadang setelah ditertibkan, keesokan harinya kembali dipasang alat peraga tersebut. Untuk itu, Pol PP akan berkoordinasi dengan KPU terkait dengan hal tersebut. “Secara otomatis sudah dan terus dilakukan penertiban oleh Pol PP provinsi maupun kabupaten/kota bagi baliho, stiker dan spanduk yang menyalahi ketentuan. Cuma kendalanya, hari ini

dibersihkan besok muncul lagi,” ujar Kasat Pol PP NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si dikonfirmasi Suara NTB, siang kemarin. Dikatakan, meski demikian pihaknya tidak berhenti dalam melakukan penertiban. Bahkan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan penertiban alat peraga kampanye caleg yang pemasangannya menyalahi prosedur atau ketentuan yang berlaku. “Kita lakukan penertiban lagi secara bersama. Insya Allah kita tindak bagi yang melanggar. Kita juga akan komunikasi dengan KPU terkait dengan hal ini,” tambahnya.

Ibnu Salim menjelaskan, Pol PP NTB saat ini sedang fokus untuk mempersiapkan pengamanan pelantikan Gubenrur dan wakil Gubernur NTB pada 17 September mendatang. Mengingat jumlah tamu yang akan hadir mencapai 5.000 orang lebih maka perlu dipersiapkan pengamanan yang matang disekitar lokasi acara di DPRD NTB. Sehingga, kemungkinan penertiban alat peraga kampanye caleg yang dipasang tidak sesuai prosedur akan dilakukan setelah acara tersebut usai. “Namun saat ini teman-teman kabupaten/kota tetap menertibkan,” pungkasnya. (nas)

Yogyakarta (Suara NTB) – Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane pesimistis pihak kepolisian serius dalam mengungkap kasus kematian wartawan Udin yang telah terjadi 17 tahun silam. “Dari rekam jejak kasus-kasus lain yang juga tidak terselesaikan dengan tuntas seperti kasus Marsinah dan Munir, maka hal yang sama dimungkinkan terjadi pada pengungkapan kasus Udin,” kata Neta S Pane dalam diskusi bertema “Mendesak Kapolda DIY Menemukan Pembunuh Udin” di Yogyakarta, Kamis malam. Menurut dia,tidak seriusnya pihak kepolisian dalam mengusut tuntas kasus Udin disebabkan kasus tersebut terjadi saat rezim orde baru sehingga kepolisian pascaera reformasi merasa tidak memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas. Padahal, lanjut dia, kepolisian sebenarnya memiliki sumber daya yang memadai untuk mengungkap kasus tersebut hingga tuntas. “Teroris yang bersembunyi di lubang semut saja bisa ditangkap, maka seharusnya kasus ini juga bisa diselesaikan. Sekarang tinggal mau atau tidak,” katanya. Oleh karena itu, Indonesia Police Watch (IPW) meminta pihak kepolisian segera menentukan sikap tegas untuk kasus tersebut, yaitu menutup kasus atau tetap membuka kasus. “Kepastian sikap polisi ini sangat penting sehingga masyarakat tidak perlu terus bertanya. Jika tidak juga ada ketegasan sikap, maka bisa di-

(ant/bali post)

Neta S Pane

layangkan mosi tidak percaya ke kapolda,” katanya. Sementara itu Wisnu Sabdono Putra selaku pengacara yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut meminta agar skets pelaku penganiayaan Udin dapat kembali dimunculkan ke masyarakat dengan harapan mampu membantu penuntasan kasus tersebut. “Saya merasa pihak kepolisian sudah mengetahui siapa sebenarnya otak dibalik kasus Udin ini. Namum polisi tidak mau mengungkapnya,” katanya. Ia juga berharap agar persatuan wartawan yang terus menggelorakan pengungkapan kasus Udin bisa menggandeng organisasi advokat untuk membantu pengungkapan kasus. Perwakilan dari PWI Yogyakarta Nurhadi menyatakan satu-satunya jalan agar kasus tersebut terungkap adalah mengembalikan penyidikan dengan latar belakang pemberitaan bukan latar belakang lainnya. (ant/bali post)

Penertiban Alat Peraga Kampanye Caleg

Bawaslu NTB akan Koordinasi dengan KPU Provinsi Mataram (Suara NTB) Saat ini parpol maupun caleg tidak bisa lagi sembarang memasang alat peraga kampanye berupa baliho, spanduk, dan lainnya. Selain dilarang dipasang di jalan protokol, instansi pendidikan dan pemerintahan, serta tempat ibadah, pemasangan alat peraga kampanye juga dilarang di pohon-pohon. Hal tersebut ditegaskan dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013. Disamping itu ditetapkan juga zonasi pemasangan alat peraga kampanye dimana di satu desa atau kelurahan caleg maupun parpol hanya diperbolehkan memasang satu baliho atau spanduk. Terkait peraturan baru ini, maka Bawaslu NTB akan berkoordinasi dengan KPU NTB terkait penertiban alat peraga kampanye yang keluar dari aturan tersebut. Walaupun saat ini peraturan tersebut belum diundangkan secara resmi. Demikian disampaikan Anggota Bawaslu NTB, Syamsuddin ditemui di ruang kerjanya, Jumat (6/9). “Sikap kita terkait peraturan baru itu nanti kita lihat implementasinya di lapangan.

Apakah aturan itu dipatuhi parpol maupun caleg. Kalau ternyata tidak dipatuhi ya kita mencoba berkoordinasi dengan KPU dan pemerintah daerah bagaimana penertibannya,” terangnya. Bawaslu sebagai lembaga pengawasan juga akan memantau kepatuhan parpol maupun caleg terhadap implementasi peraturan ini di lapangan. Walaupun PKPU Nomor 15 ini memang belum diundangkan secara formal, namun dalam peraturan sebelumnya Bawaslu diberikan kewenangan untuk melakukan penertiban tanpa harus ada pemberitahuan sebelumnya kepada caleg maupun parpol. Jika ditemukan ada pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye, maka pihaknya akan meneruskan penemuan tersebut ke KPU. Hal tersebut dapat dinilai sebagai pelanggaran administrasi dan berdasarkan UU yang mempunyai kewenangan menyelesaikan persoalan administrasi adalah KPU. Penyelesaiannya bisa dengan penertiban dan berkoordinasi dengan Bawaslu untuk menentukah langkah penyelesaian selanjutnya.

“Tapi tidak menutup kemungkinan dari jajaran kami dengan adanya pelanggaran peraturan pemasangan baliho akan mengambil langkah sendiri untuk menertibkan. Itu sah-sah saja karena di peraturan sudah diperintahkan. Tapi untuk menyamakan persepsi kami akan mencoba berkoordinasi dengan KPU,” tandasnya. Sementara itu, Ketua KPU NTB, Drs. H. Darmansyah, M.Si menyampaikan untuk penerapan aturan baru tersebut, sebelum disosialisasikan kepada parpol peserta Pemilu yang akan diteruskan kepada para calegnya, KPU NTB akan menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) terkait hal tersebut. Pentingnya berkoordinasi dengan pemda dalam hal ini pemerintah provinsi (pemprov) untuk membahas lokasi-lokasi pemasangan alat peraga yang diperbolehkan sesuai PKPU Nomor 15 tersebut. Dengan adanya pengaturan yang jelas, diharapkan tidak terjadi rebutan mengenai pemasangan alat peraga kampanye. “Disamping pengaturannya di desa, terutama desa di daerah perkotaan, boleh jadi akan

ada rebutan untuk menempati posisi tertentu. Untuk itulah kita berkoordinasi dengan pemda sehingga lokasi-lokasi mana yang akan dipasang, tentu ada izin atau persetujuan dari pemda masing-masing,” terangnya. Selanjutnya KPU Kabupaten/ Kota juga akan mengkoordinasikan hal yang sama dengan pemerintah kabupaten/kota setempat. Terkait lokasi atau tempat pemasangan alat peraga yang diperbolehkan, akan menjadi wilayah pemda untuk menentukan. Untuk penertiban alat peraga kampanye yang melanggar ketentuan dalam PKPU tersebut akan menjadi wilayah Bawaslu. Untuk itu KPU NTB juga akan berkoordinasi dengan Bawaslu NTB. Rapat koordinasi bersama pemda dan Bawaslu direncanakan akan diselenggarakan pekan depan. Saat ini Darmansyah mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan konsepnya. “Sebelum rapat koordinasi kami tetapkan dulu konsepnya. Misalnya tawaran lokasi dimana akan kita bicarakan lebih awal dengan pemda. Termasuk kita samakan persepsi terkait dengan pengaturan itu,” ujarnya.

Sebelum PKPU Nomor 15 Tahun 2013 tersebut dikeluarkan, sudah banyak bertebaran atribut kampanye para caleg. Penertiban terkait alat peraga yang terpasang sebelum PKPU Nomor 15 diberlakukan juga akan menjadi pembahasan KPU nanti siapa yang harus menertibkan, mekanisme pelaporan, dan sebagainya harus disepakati bersama. Idealnya menurut Darmansyah akan dibentuk tim terpadu untuk hal tersebut. Tim terpadu akan melibatkan KPU, Bawaslu, pemda, dan kepolisian bagaimana mekanisme penertiban alat peraga. “Saya kira ini tidak bisa kita serahkan kepada partai. Memang idealnya partai karena aturannya sudah jelas. Jadi mereka (parpol) harus memasang alat peraga sesuai dengan ketentuan. Hal yang sama juga berlaku bagi caleg. Tapi manakala caleg mengindahkan ketentuan yang ada, tentu harus ada mekanisme yang jelas,” paparnya. PKPU Nomor 15 Tahun 2013 ini akan mulai berlaku satu bulan setelah diundangkan. Diharapkan dalam pekan ini sudah ada kejelasan pengundangannya. (yan)


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Tonton Aksi ’’ROBOCOP’’ Versi Terbaru Lewat Trailernya Jakarta (Suara NTB) Penantian panjang para penggemar Robocop akan kembalinya tokoh idola mereka akhirnya terobati. Reboot ROBOCOP yang digarap oleh Jose Padilha ini dibintangi oleh Joel Kinnaman dan Abbie Cornish. Perbedaan yang kentara dari trailer yang dimunculkan adalah sosok Robocop itu sendiri, sekarang lebih langsing dan lincah. Kisahnya mengambil setting di kota Detroit tahun 2028. Agen Alex Murphy (Joel Kinnaman), seorang polisi harus terluka parah saat bertugas. Tubuhnya cacat permanen. Tak disangka pimpinan OmniCorp bersedia memberikan bantuan kepadanya untuk bisa membuat Murphy tetap hidup. Terciptalah Robocop, polisi separuh manusia separuh mesin. Dalam trailer terbarunya ini diperlihatkan sosok Robocop yang lebih lincah dan juga punya desain armor yang baru. Berbeda dengan versi lamanya yang didominasi warna perak, Robocop baru memilih warna hitam. Gerakan Robocop baru pun terlihat lebih luwes dibanding dengan versi lamanya yang kaku dan benar-benar menggambarkan seorang robot. Film ini bakal dirilis 7 Februari tahun depan. Beberapa bintang besar Hollywood seperti Gary Oldman dan juga Michael Keaton bakal memeriahkan film fiksi ilmiah yang tentunya bertabur aksi tembak menembak ini. (ant/balipost)

(Suara NTB/ars)

Poster berisi protes penyelenggaraan Miss World. (kiri) Aksi lempar keranda mayat ke area Kantor Gubernur NTB oleh mahasiswa.

Aksi Tolak ”Miss World”

KAMMI Lempar Keranda Mayat

Mataram (Suara NTB) Ajang Miss World yang berlangsung di Indonesia, masih mendapat reaksi penolakan. Tidak hanya di beberapa daerah lain, di NTB pun aksi sama digelar. Mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB ikut menyuarakan penolakan. Bahkan dalam aksinya Jumat (6/9), mereka melakukan aksi lempar keranda mayat di gerbang menuju Kantor Gubernur NTB. Aksi mahasiswa itu, sebagai simbol matinya moral pejabat bangsa Indonesia, yang tak mampu membendung pagelaran aksi yang dianggap melecehkan agama dan budaya asli Indonesia itu. “Lempar keranda mayat. Ini pesan kita kepada Gebernur, agar beliau ikut bersikap menolak kegiatan Miss World di Indonesia,” kata Koordinator Umum aksi, Sahroni

Fajrin, kemudian diikuti dengan aksi lempar keranda mayat melewati gerbang utama kantor Gubernur. Aksi itu didiamkan saja anggota Sat Pol PP dan Polisi yang berjaga. Sebelum menutup aksinya dengan melempar keranda mayat, puluhan mahasiswa ini mengawali aksi dari Arena Budaya Unram ke simpang empat Bank Indonesia (BI). Mere-

ka membawa poster, spanduk, juga keranda sebagai ornamen aksi. Pada poster tertulis berbagai kalimat kecaman. Bahkan salah satu poster tertulis “Boikot media yang menyiarkan Miss World”. Dalam pernyataan sikapnya, korlap aksi M. Yaman menilai, pagelaran Miss Word berarti tanda kepunahan nilai budaya dan agama. “Penyelenggara

kontes ini pelecehan terhadap etnis bangsa Indonesia, serta agama oleh etnis tertentu. Sebagai bukti, sikap tidak perduli terhadap protes seluruh elemen masyarakat,” kata Yaman. Ajang Miss World, walaupun tanpa bikini, tidak bisa diterima karena dianggapnya alasan dangkal. Ia melihat ajang itu sebagai kontes kecantikan, hanya menunjukkan kehidupan yang mewah mewah, hedonis, sangat berlawanan dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia. “Kontes kecantikan adalah pelecehan, eksploitasi terhadap perempuan,” protesnya. Ia kemudian mengutip sebuah hadist, “apabila perem-

puan itu baik, maka baiklah sebuah negara. Sebaliknya, apabila perempuan itu buruk, maka tunggulah akan kehancuran negara itu”. Sambungnya, Islam telah menempatkan perempuan pada posisi yang sangat mulia, sebagai kehormatan sebuah bangsa. “Perempuan harus dihargai, bukan di eksploitasi dan dilecehkan dalam bentuk kontes Miss World,” protesnya. Diakhir pernyataan sikapnya, mereka meminta Pemerintah Indonesia menolak dengan tegas kontes Miss World. Bahkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, KAMMI meminta agar ajang itu digagalkan. (ars)

Ikuti Festival Danau Toba

Idang Rasjidi Bangga Jazz Indonesia Bogor (Suara NTB) Musisi jazz Indonesia Idang Rasjidi mengaku bangga dengan perkembangan musik jazz di Indonesia yang terus mendapat tempat dihati masyarakat dari berbagai lapisan. “Indonesia itu menjadi negara yang paling banyak menyelenggarakan acara musik jazz. Setahun kemarin ada sekitar 46 acara jazz digelar di tahan air,” kata Idang, saat jumpa wartawan dalam persiapan World Youth Jazz Festival di Jungleland Theme Park, Sentul, Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis. Idang menyebutkan, perkembangan musik jazz di Indonesia sangatlah pesat dan terus meluas ke seluruh wilayah. Musik jazz pun dimainkan dari cafe ke cafe, hotel, dan pertunjukan musik berkelas lainnya. Hal ini berbeda dengan negara-negara di Eropa, musik jazz dimainkan di pinggir jalan, taman dan tempat umum. Menurut Idang, hal tersebut tidak lantas membuat musik jazz di Indonesia menjadi musik mahal yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit saja. “Karena kalau main di pinggi jalan paru-paru saya bisa rusak, karena kualitas udara yang kurang baik,” kata Idang. Idang mengatakan, musik jazz masuk ke Indonesia mulai tahun 1967 diperkenalkan oleh WR Supratman melalui permainan biolanya. Diawali dari WR Supratman permainan yang dilakukan di hotel-hotel membuat jazz sering dimainkan di kalangan elit. Perkembangan musik jazz terus berlanjut, hingga akhirnya memiliki acara sendiri seperti Java Jazz Festival. “Indonesia itu negara yang setiap tahun ada acara jazz, jadi sangat menakjubkan,” kata Idang. Idang mengatakan, Indonesia menjadi pemilik jazz festival terbanyak di dunia. Banyak musisi jazz di dunia berminat untuk tampil di Indonesia. “Musisi jazz dunia banyak memohon dan mengantri untuk bisa tampil masuk ke Java Jazz festival,” katanya. (ant/balipost)

Sanggar Mendur Putiq Promosikan Budaya Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menyampaikan rasa bangganya atas kesempatan yang diperoleh Sanggar Mendur Putiq untuk mengikuti Festival Danau Toba 2013. ‘’Ini kesempatan langka untuk bisa menampilkan atraksi seni sekaligus memperkenalkan Kota Mataram kepada masyarakat Indonesia secara luas, maupun masyarakat internasional,’’ kata Walikota saat melepas Sanggar Mendur Putiq di Pendopo Walikota Mataram guna mengikuti Festival Danau Toba, Jumat (7/9) kemarin. Menurut Ahyar, Mataram patut berbangga karena mendapat keistimewaan dengan dipilihnya sanggar Mendur Putiq untuk tampil di arena festival berskala nasional, bahkan internasional. Walikota berpesan agar anggota Sanggar Mendur Putiq memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baik sebagai bagian dari upaya mempromosikan budaya Kota Mataram agar lebih dikenal di daerah lain. ‘’Keberangkatan ini sekaligus menjadi duta budaya Kota Mataram. Sesuai dengan motto Kota Mataram Maju, Religius dan Berbudaya, Kota Mataram ini memiliki aspek budaya yang

harus terus dipertahankan kelestariannya,’’ katanya. Ketua Sanggar Mendur Putiq H Abdul Hamid menjelaskan, keberangkatannya kali ini menjadi pengalaman pertama sanggar yang dipimpinnya mengikuti Festival Danau Toba. ‘’Rombongan yang akan berangkat berjumlah 16 orang. Kami berangkat tanggal 9 September,’’ ujarnya. Di festival tersebut, Sanggar Mendur Putiq akan menampil-

kan atraksi seni gendang beleq dan putri mandalika. Untuk gendang beleq, rencananya akan tampil di hari penutupan festival dengan berkolaborasi dengan atraksi seni dari Afrika. Festival Danau Toba akan digelar tanggal 9-15 September 2013. Seperti diketahui, Sanggar Mendur Putiq pimpinan H Abdul Hamid mendapat kesempatan mengikuti Festival Danau Toba, yang digelar tanggal 9-15 September 2013 di Sumatera Utara. (fit)

(Suara NTB/ist)

LEPAS ROMBONGAN - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh saat melepas rombongan Sanggar Mendur Putiq di Pendopo Walikota. Rombongan ini segera bertolak ke Sumatera Utara guna mengikuti Festival Danau Toba.

Promotor Metallica Untung Rp 1 Triliun Jakarta (Suara NTB) Konser band metal asal Amerika, Metallica memang meraup sukses besar. Lebih dari 45 ribu orang datang memadati venue di stadion utama Gelora Bung Karno, Senayan pada 25 Agustus kemarin. Pihak promotor pun merasa beruntung dan mendapatkan untung lebih dari 1 triliun. Namun, bukan dalam wujud materi yang dirasakan oleh Blackrock Entertainment selaku promotor. Menurut Taye Mansyur, perwakilan dari promotor mengatakan bahwa jumlah 1 triliun itu karena keberhasilan mereka membawa Metallica sukses dan aman. “Kalau itu (untung) mungkin bisa dibilang, untung kami lebih dari 1 triliun karena kebahagiaan dan keamanan. Terus image yang baik dari konser itu

harganya lebih dari 1 triliun,” kata Taye Mansyur di acara After Party konser Metallica, Rolling Stone Cafe, Jakarta Selatan, tulis Kapanlagi.com. “Semua penonton senang dan terpuaskan, itu juga menjadi nilai kebahagiaan, untung yang tak bisa dinilai dengan materi,” lanjutnya. Ditambahkan Taye, atas keberhasilan konser ini, Indonesia pun tak lagi dilihat sebagai negara yang metal dan anarkis. Namun bisa memberikan imej positif tersendiri. “Alhamdulillah cukup tercapai. Dan yang paling tercapai adalah imagenya. Karena yang tadi saya bilang, Indonesia berhasil menunjukkan bahwa semuanya aman. Penonton metal di Indonesia tidak barbar,” tandasnya. (ant/balipost)

6 Musisi Cadas Ini Ternyata Dulunya Seorang...

Gene Simmons

Serj Tankian

Jack White

Jakarta (Suara NTB) Jauh sebelum mereka terkenal para musisi ini memiliki pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Mereka memiliki keahlian dan bekerja di masyarakat sambil tetap bermusik. Musik cadas yang identik dengan pemalas dan hanya bermusik sajak adalah salah. Berikut ini adalah ikon-ikon musik cadas yang memiliki pekerjaan dari yang menjadi akuntan hingga tukang kayu pun ada di sini. Meski pekerjaannya mapan dan menghasilkan panggilan musik membuat mereka untuk memilih dan melepaskan jabatannya. Apa saja sih alasannya dan apa yang mereka kerjakan dulu? Simak rangkuman Kapanlagi.com berikut ini 1. Gene Simmons (Guru SD) Kamu mungkin tak akan percaya jika Gene Simmons dulunya adalah seorang guru SD. Pencabik bass band KISS ini yang selalu tampil di atas panggung ternyata tak hanya bisa mengendalikan massa namun juga murid-muridnya. Namun dia merasa mengajar bukanlah bidangnya. Dia pun berhenti menjadi seorang guru dan melamar menjadi editor di majalah mode wanita. Kabarnya dia pernah menjadi asisten pribadi di majalah Vogue. Apa Gene Simmons di Vogue? hmmm 2. Serj Tankian (Akuntan) Penampilan Serj Tankian saat tampil dengan System of A Down selalu terlihat sangar. Dia selalu membicarakan tentang aktivis politik dan pembantaian di lagunya. Jauh sebelum dia menjadi terkenal, Serj adalah seorang pemilik perusahaan yang menjual software akkuntasi. Bisnisnya sebenarnya sangat menjanjikan terlebih dia adalah alumnus fakultas marketin dan bisnis di California State University. Namun popularitas bandnya sudah menanjak membuat dia melepaskan bisnisnya dan mengejar hasratnya akan bermusik. 3. Jack White (Tukang Kayu) Jika musik tidak menjadi pilihan hidupnya, mungkin Jack White akan menjadi tukang kayu. Pasalnya Jack adalah tukang kayu andalan yang

memiliki spesifikasi perabot rumah tangga. Ternyata musik menjadi pilihan utama dalam hidupnya. Dia mencoba membayar semua tagihan dengan menjadi tukang kayu sembari menunggu kontrak dari sebuah label. Karirnya sebagai tukang kayu juga terus menanjak hingga dia memiliki toko sendiri bernama Third Man Upholstery. Namun dia tak memiliki kemampuan dalam mengendalikan bisnisnya, bersyukurlah karena ada label yang akhirnya bersedia meminangnya.

Johnny Cash

4. Johnny Cash (Pemecah Kode Militer) Mungkin banyak yang bakal gak menyangka jika Johnny Cash dulunya adalah seorang tentara. Dia menjadi orang terpenting di angkatan darat sebagai pemecah sandi, dan bisa memecahkan pesan sandi Soviet.Percaya tau tidak, Cash adalah orang Amerika pertama yang mendapat kabar Joseph Stalin meninggal dunia. Lantas apa yang membuat dia terjun ke dunia musik. Rasa bosan dengan pekerjaannya, serta dia tak boleh berbicara dengan orang lain membuat dia berhenti. Dia pun memutuskan untuk bermusik sebagai pilihan karirnya. 5. Tom Araya (Terapis) Bersama Slayer, Tom Araya tampak terlihat garang. Terlebih lirik-liriknya yang seolah-olah mengisyaratkan dia seorang antisosial dan memilih hal-hal yang berbau kematian dan satanis. Namun berbeda dengan kehidupan sehari-harinya. Pria ini adalah sosok yang ramah, bahkan dulu memiliki pekerjaan yang mulia. Dia menjadi ahli terapis bagi para penderita asma untuk menggunakan inhaler. Dia gunakan semua gajinya untuk membiayai album pertamanya yang kini mengantarkan sebagai band metal papan atas. 6. Greg Graffin (Dosen) Anggapan orang bahwa punk adalah orang-orang keras kepala dan tak mau mengedukasi dirinya adalah salah. Salah satu contohnya adalah Greg Graffin vokalis dari band punk Bad Religion. Dia meraih gelar Ph.D dan menjadi seorang dosen di UCLA. Profesinya ini terus dilakukan meski karir Bad Religion naik pesat. (ant/balipost)

Tom Araya

Greg Graffin


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

PENDIDIKAN

Halaman 10

TK Dwijendra Suranadi

Perjuangan Berat M. RENALDI Setiawan siswa SMPN 1 Mataram berhasil menyabet juara di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2013. kali ini Renaldi berhasil menjadi Juara III Lomba Karate di O2SN tingkat nasional. Menurut Renaldi, untuk bisa mencapai posisi juara seperti sekarang ini tidak seperti membalik telapak tangan. Renaldi harus berjuang mengikuti berbagai seleksi O2SN baik di tingkat kota, provin(Suara NTB/nia) M. Renaldi Setiawan si hingga akhirnya meraih juara III tingkat nasional. Untuk kejuaraan O2SN tingkat SMP, yang diselenggarakan di Balikpapan belum lama ini. “Cukup susah tahapannya, tapi alhamdulillah karena berusaha, berdoa dan berlatih akhirnya bisa mendapatkan juara nasional,” terang Renaldi pada Suara NTB, Jumat (6/9). Lawan-lawan yang ikut dalam kompetisi inipun terbilang cukup berat karena telah beberapa kali ikut lomba dan menjadi juara. Terutama lawan dari Riau, yang berhasil duduk di posisi juara I dan II nasional. Selain tangguh dalam permainan, menurut Renaldi Riau sudah sering menjuarai kejuaraan karate tingkat nasional. Untuk membalas kekalahannya, Renaldi akan terus berlatih, belajar dan berdoa. Renaldi berharap pada event berikutnya dapat membawa harum nama NTB di tingkat nasional. “Ke depan insya Allah mendapatkan juara I, masak juara III terus. Dalam diri saya, selalu saya tanamkan kalau orang lain bisa kenapa saya tidak,” ujarnya optimis. (nia)

Penerapan Kurikulum 2013

Tujuh Sekolah Ditunjuk sebagai Percontohan Tanjung (Suara NTB) Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Lombok Utara (KLU), mengkonfirmasi 7 sekolah di KLU telah ditunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai sekolah percontohan dalam implementasi kurikulum baru tahun 2013. Sekolah-sekolah tersebut, yaitu SMAN 1 Tanjung, SMP 1 Gangga, SMP 1 Kayangan, SMP 2 Bayan, SDN 1 Pendua (Kecamatan Kayangan), SDN 1 Sigar Penjalian dan (Suara NTB/ari) Suhrawardi SDN 8 Sokong (keduanya Kecamatan Tanjung). “Sebanyak 7 sekolah itu, telah resmi ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai pelaksana percontohan yang menerapkan kurikulum baru di Kabupaten Lombok Utara,” ungkap Suhrawardi, Jumat (6/9). Dikbudpora KLU tentunya tidak ingin sembarangan dalam mengajukan sekolah-sekolah yang telah ditetapkan pusat tersebut sebagai pelaksana kurikulum mata pelajaran baru di tingkat sekolah. Suhrawardi juga banyak berharap, implementasi 7 sekolah tersebut di jenjangnya masing-masing untuk membawa nama daerah dalam kinerja implementasi program Kemendikbud yang baru itu. Suhrawardi mengatakan, sebelum diajukan ke pusat nama-nama sekolah tersebut, pihaknya lebih dulu melakukan seleksi. Jelasnya, potensi dan kriteria kinerja kegiatan belajar mengajar dan prestasi akademik di sekolah merupakan beberapa tolok ukur acuan untuk dapat diusulkan. Pejabat yang pernah menjadi Kepala SMAN 1 Tanjung ini, mengungkap telah dilakukannya persiapan dalam implementasi kurikulum baru tersebut. Pelatihan implementaasi kurikulum kepada 100 orang tenaga pengajar digelar dengan mendatangkan Prof. Munif Choti penyusun buku kurikulum baru Multiple Intelegency tahun 2013. “Kami tidak mau pemahaman terhadap proses pembelajaran dan pemahaman terhadap kurikulum baru berlangsung lama, sehingga penulis bukunya langsung kami minta sebagai narasumber pelatihan,” sambungnya. Sebagaimana klaim yang disampaikan, kata Suhrawardi, kurikulum baru lebih efisien dalam menunjang mutu pendidikan, prestasi akademik siswa, serta mudah dipahami dalam proses belajar mengajar. Kurikulum baru ini diklaim pula telah terbukti di beberapa negara di dunia, sehingga ia pun berharap agar implementasinya di Indonesia dan di KLU khususnya, dapat menunjang mutu pendidikan dan kualitas output anak didik di KLU. “Paling utama sekali bagaimana supaya guru-guru sekolah memahami kurikulum baru ini lebih dulu, selanjutnya untuk menunjang perlengkapan pembelajaran, bukubuku kurikulum baru di tingkat sekolah akan diselesaikan oleh Pemerintah Daerah,” pungkas Suhrawardi. (ari)

Proses Belajar Masih Numpang di Krama Pura Belajar di tempat representatif adalah harapan seluruh siswa, baik dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Harapannya, ketika kegiatan proses belajar mengajar, siswa bisa belajar dengan nyaman dan menerima pelajaran dengan baik. Begitu juga dengan siswa dan tenaga pengajar di TK Dwijendra Suranadi Narmada Lombok Barat (Lobar). SEKOLAH yang berlokasi di dekat objek wisata Suranadi ini masih menumpang di lokasi milik Krama Pura Suranadi. Sejak tahun 2002 hingga sekarang proses belajar mengajar di TK yang masih bernaung di bawah Yayasan Dharma Laksana Mataram ini tetap digelar di lokasi ini sambil menunggu penyelesaian bangunan yang belum rampung. Menurut tenaga pengajar Ayu Antari seizin Kepala TK Dwijendra Suranadi Ni Wayan Lumbung S.Ag, bangunan baru yang didirikan di Jalan Pembersihan Suranadi masih belum selesai. Minimnya dana menjadi kendala pihak yayasan dalam menyelesaikan bangunan. ‘’Masih kekurangan semen untuk plester bangunan. Kami mengharapkan bangunan sekolah cepat selesai,’’ tuturnya pada Suara NTB di Suranadi Narmada, Jumat (6/9). Diakuinya, meski ada bantuan dari pemerintah terhadap sekolah tidak rutin diberikan. Pihaknya mengharapkan, bantuan terhadap pembangunan gedung dan operasional sekolah mendapatkan perhatian serius pemerintah. Adanya bantuan dari pemerintah bisa menyelesaikan pembangunan gedung sekolah

yang telah lama mangkrak. Sebagai guru yang mengabdi sejak 2005, Ayu sapaannya menanyakan belum keluarnya NUPTK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara NUPTK tenaga honor yang belakangan mengabdi di beberapa sekolah sudah keluar dan diangkat sebagai PNS. Sementara dirinya masih belum ada kejelasan mengenai keluarnya NUPTK yang didambakan sejumlah tenaga honor. ‘’Saya sudah tanya beberapa kali, tapi NUPTK belum keluar. Saya tidak tahu kenapa?’’ ujarnya penuh tanda tanya. Dirinya juga ber-

harap perhatian terhadap guruguru honor di sekolah swasta disamakan dengan guru-guru honor yang mengabdi di sekolah negeri. Apalagi d a r i

tin diberikan,’’ harapnya. Meski demikian, mereka tetap melaksanakan tugas dengan baik, sehingga prestasi anak-anak didiknya bisa diperhitungkan. Apalagi, banyak prestasi yang berhasil diukir, seperti Lomba Trisandya antara TK Hindu di Lobar, lomba menyanyi dan lomba lainnya. (ham)

BERMAIN Sejumlah siswa TK Dwijendra Suranadi sedang bermain di wahana bermain di areal sekolah, Jumat (6/9). (Suara NTB/ham)

Tingkatkan Kualitas SDM

Dikpora Lotim Terapkan Paradigma Pendidikan ”Bermutu” Selong (Suara NTB) Sehari Pascapelantikan, sejumlah pejabat baru di lingkup Pemkab Lombok Timur (Lotim) Jumat (6/9) kemarin langsung bekerja. Termasuk Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Lotim, Dr. Yanis Maladi. Kadis yang sudah malang melintang di dunia pendidikan ini siap mengaplikasikan sebuah paradigma pendidikan ‘’bermutu’’. ‘’Kata bermutu merupakan akronim dari sejumlah kata dalam bahasa Inggris yang mengandung nilai yang cukup mendalam, yakni better, education true, reformate, managerial, universial dan teacher upgrade,’’ terangnya, Jumat (6/9). Kata better, terangnya, berarti terbaik. Pendidikan harus melahirkan yang baik. Kedua adalah education true yang berati pendidikan yang berkarakter. Dalam dunia pendidikan dibutuhkan juga reformasi. Semua kegagalan yang masih ada disempurnakan. Sementara aspek mana-

jemen juga harus disesuaikan segera dengan kemajuan teknologi. Penyusunan bahan ajar tidak asal saja. Namun mengikuti perkembangan dan aktualisasi pendidikan. Pendidikan juga harus bersifat universal. Karya-karya pendidikan anak-anak Lotim harus diakui secara luas. Terakhir, Teacher upgrade yakni memberikan pelatihan-pelatihan secara terus menerus kepada guru untuk meningkatkan kualitas keilmuannya. “Jadi guru juga harus ditera ulang, jangan hanya timbangan yang ditera,” ucapnya.

Tenaga pendidik, lanjut Yanis harus terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Menjadi guru tidak berhenti dengan ijazah Strata satu (S1) saja, namun juga terus belajar hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itulah, pemberdayaan terhadap para guru menjadi salah satu titik tekan perhatian. Dalam hal ini, para guru memiliki sikap, mental dan kecerdasan serta kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Sejauh ini dipandang, banyak terjadi kegagalan di bidang pendidikan

disebabkan guru masih ada yang kurang profesional dan kurang siap. Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), guru akan dilihat dan akan dievaluasi. Pasalnya, menjadi guru tidak seperti orang pergi ke sawah dengan cukup bawa cangkul. Berangkat mengajar harus dengan bekal dan persiapan yang matang, sehingga yang ditampilkan di depan para peserta didik tidak amburadul. ‘’Guru sebagai pendidik harus memiliki perencanaan yang matang,’’ ujarnya mengingatkan. Menjadi Kepala Dinas di Pemda Kabupaten Lotim, katanya adalah kesempatan untuk mengabdikan diri. Kepala dinas yang berlatar belakang seorang dosen di Universitas Mataram ini menyampaikan, pengabdiannya di Lotim bagian dari pen-

(Suara NTB/ist)

Yanis Maladi

galaman Tridarma Perguruan Tinggi. “Saya hadir di Lotim ini bukan cari pekerjaan, tapi juga turut mengharumkan nama almamater saya, Universitas Mataram. Sebagaimana pesan Rektor yang memberikan dukungan penuh pada saya, “ tuturnya. (rus)

APTISI Harapkan Seluruh PTS Raih Akreditasi

Mie Berbahan Singkong Dikenalkan di IPB Agrifuture Bogor (Suara NTB) Mie ayam berbahan singkong diperkenalkan pada “IPB Agrifuture Expo 2013” yang digelar bertepatan Dies Natalis ke50 di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat. “Produk mie ayam ini berbahan baku tepung singkong termodifikasi atau Modified Cassava Flour (Mocaf). Inovasi ini merupakan hasil Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2012,” kata Laeli Nur Hasanah, mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB yang meneliti di sela pembukaan kegiatan. “Agrifuture Expo” yang berlangsung pada 5-7 September 2013 yang dipusatkan di Kampus IPB Baranangsiang adalah gelar inovasi teknologi terbaik yang dihasilkan IPB untuk mendukung kemajuan pertanian Indonesia. Kegiatan expo itu diikuti seluruh fakultas, LPPM dan mitra IPB yang telah memanfaatkan berbagai inovasi IPB, sehingga pihaknya mengharapkan masyarakat luas bisa mengunjungi. Menurut Laeli Nur Hasanah, inovasi itu juga dimaksudkan dalam rangka diversifikasi pangan. Ia menjelaskan bahwa pemilihan singkong sebagai bahan baku pembuatan mie ayam ini cukup beralasan, mengingat singkong adalah salah satu tanaman pangan yang cukup potensial di Indonesia sebagai sumber karbohidrat, yang produksinya belum optimal karena masih dinilai kurang ekonomis. Karena itu, kata dia, perlu dikembangkan suatu produk pangan baru berbasis singkong untuk meningkatkan nilai ekonomis singkong sebagai salah satu alternatif pengganti terigu dan upaya diversivikasi pangan. Pada PKM 2012 Laeli dan tim mahasiswa IPB sudah membuat mie instan dari tepung singkong dan tempe. Ditegaskannya suatu produk makanan harus memperhatikan aspek keamanan pangan, di mana salah satunya adalah penggunaan bahan pengawet makanan yang harus sesuai dengan standar yang dianjurkan pemerintah. (ant/bali post)

tahun ke tahun jumlah siswa yang masuk terus bertambah. Paling tidak, dari sisi tunjangan terhadap guru honor, mereka bisa diberikan. ‘’Pernah ada bantuan sekali dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi. Kalau bisa bantuan pada kami ru-

(Suara NTB/nia)

JUMPA PERS - Rektor Unram H. Sunarpi didampingi Penanggung Jawab Umum dan Pelaksana Pimnas XXVI Nasaruddin saat menggelar jumpa pers, Jumat (6/9).

Pimnas XXVI, Unram Kirim Empat Tim Mataram (Suara NTB) – Tuan rumah Universitas Mataram (Unram) mengirim empat tim di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke XXVI di Unram. Mereka berhak ikut setelah lolos seleksi di tingkat nasional. “Dari 400 peserta yang lolos di tingkat nasional, tahun ini Unram mengirimkan empat tim,” terang Rektor Unram Prof. Sunarpi, Ph.D, di Unram, Jumat (6/9). Dalam Pimnas kali ini terdapat enam PKM yang akan dilombakan, yaitu PKM Penelitian, PKM Teknologi, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian Masyarakat, PKM Karya Cipta, dan PKM Gagas Teknologi. Ke empat tim Unram akan

mengikuti dua jenis lomba berbeda yaitu dua tim PKM Pengabdian Masyarakat dan dua tim di PKM Penelitian. Menurutnya, dari 63 judul program kreativitas mahasiswa di Unram yang telah diseleksi, ada empat judul yang lolos di tingkat nasional. Jumlah ini, menurut Sunarpi meningkat dari jumlah tahun sebelumnya, di mana pada Pimnas XXV yang diselenggarakan di UMY Yogyakarta, Unram hanya mengirimkan 3 tim yang salah satunya menjadi juara favorit dalam finalis poster. Meski tidak memasang target dalam Pimnas kali ini, Pihaknya telah memberikan bimbingan khusus terhadap peserta Pimnas

yang akan maju. Penanggung Jawab Umum Pimnas XXVI Drs. Nasaruddin, M.Kes, menyebutkan, dari 106 PTN/PTS yang akan ikut serta dalam Pimnas kali ini masih didominasi peserta dari PTN/PTS di Pulau Jawa. “Mudah-mudahan ada kejutan tahun ini. Siapa tahu akan ada juara yang lahir dari PTS/ PTN di luar Pulau Jawa,” harapnya. Sunarpi berharap, dengan dijadikannya Unram sebagai tuan rumah Pimnas pada 913 September 2013 mendatang, tidak hanya sebagai promosi wisata NTB, tetapi juga memicu kreativitas mahasiswa lain untuk ikut berkarya. (nia)

Batam (Suara NTB) Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) melatih 162 pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia agar dapat meraih akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Ketua Umum APTISI Prof. Dr.Edy Suandi, di Batam, Jumat, mengatakan akreditasi sangat dibutuhkan untuk menjamin kualitas institusi perguruan tinggi maupun program studi, sehingga seluruh PTS dapat meraih akreditasi. “Mulai 2014, semua perguruan tinggi wajib terakrediasi institusi sebagai bentuk akuntabilitas kepada seluruh pemangku kepentingan bahwa penyelenggara pendidikan di perguruan tinggi teruji kualitasnya secara formal,” kata Edy. Dalam pelatihan yang dilaksanakan 5-7 September 2013 di Batam itu, panitia mengajak pimpinan Universitas Islam Indonesia berbagi pengalaman saat uji akreditasi di BAN-PT, karena perguruan tinggi tertua itu mendapat akreditasi A, bersama Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Menurut Edy yang juga Rektor UII itu, ada 15 kriteria kunci penilaian yaitu kepemimpinan, kemaha-

siswaan, sumber daya manusia, kurikulum, prasarana dan sarana, pendanaan, tata pamong, sistem pengolahan, sistem pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem jaminan mutu, lulusan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta program studi. Di tempat yang sama, Kepala BAN-PT Prof. Mansyur Ramly mengatakan ada tujuh hal yang harus dipersiapkan perguruan tinggi untuk mendapatkan akreditasi, di antaranya visi dan misi, sumber daya manusia termasuk dosen dan peneliti. Selain itu masalah sarana dan prasarana, seperti laboratorium, penelitian dan kerjasama dengan luar negeri, kepemimpinan di perguruan tinggi, dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Mansyur, proses akreditasi institusi amat penting bagi perguruan tinggi, karena menurut UU Nomor 12 tahun 2012, institusi yang belum mendapatkan akreditasi maka gelar akademiknya dianggap tidak sah. “Yang penting, segera persiapkan diri,” kata dia. Hingga Mei 2013, BAN-PT baru mengeluarkan sekitar 70 akreditasi institusi perguruan tinggi dari sekitar 3.600 perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia. (ant/bali post)


Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

Percaya Diri Hadapi Popnas ATLET taekwondo NTB, Misnah Ningsih Putri (17) sangat percaya diri menghadapi Pekan Olahraga Pelajar (Popnas) yang akan berlangsung di Jakarta 12 September. Siswa kelas 3 SMA 2 Mataram ini berobsesi ingin meraih medali emas di event bergengsi tingkat pelajar nasional itu. “Target saya harus dapat medali. Saya harus bisa meraih medali emas,” ungkapnya pada Suara NTB di (Suara NTB/fan) Mataram, Jumat (6/9). Misnah Ningsih Putri Bagi Ningsih, target meraih medali emas di Popnas cukup realistis, pasalnya dia sudah mempersiapkan diri secara maksimal menghadapi pesta puncak olahraga tingkat pelajar nasional itu. Selain memperbanyak latihan fisik dan teknik dia juga sudah cukup berpengalaman tampil di ajang tingkat nasional. Terakhir di Kejurnas Taekwondo yang berlangusng di Aceh 2012 lalu sukses menyumbang medali perunggu. Prestasi tersebut memang belum maksimal, namun ia mengaku sudah cukup, karena saat mengikuti event tersebut ia tampil dengan persiapan yang kurang. Pada pertandingan Popnas nanti ia mengaku lebih optimis lagi, karena persiapannya cukup panjang, dan perubahan di tingkat fisik, teknik serta skill pun cukup banyak, sehingga dirinya optimis bisa menyumbang medali. Rencananya, di Popnas nanti atlet PPLP NTB ini akan ambil bagian di kelas 52 Kg pertarungan putri. Kelas tersebut merupakan kelas spesialisnya saat meraih juara satu di Popda NTB bulan Juli lalu dan meraih medali emas di Kejurwil di Bali September 2012 lalu. (fan)

Si Kembar Tumbang di AS Terbuka New York – Duet saudara kembar dari Amerika Bob dan Mike Bryan tersingkir dari turnamen tenis AS Terbuka ketika kalah 3-6 6-3 6-4 pada partai ganda putra yang berlangsung Kamis malam waktu setempat. Unggulan utama bersaudara itu, yang memenangi turnamen Australia Terbuka, Prancis Terbuka dan Wimbledon tahun ini, kalah di tangan duet pemain Ceko Radek Stepanek dan Leander Paes dari India, lapor AFP. Paes dan Stepanek memimpin 5-1 pada set penentudenganmematikandua servis lawan pada laga mendebarkan yang membuat penonton di Arthur Ashe Stadium senyap setiap kali mereka memukul bola. Keluarga Bryan mematikan bola Paes dan membuat angka 4-5 sebelum Stepanek melancarkan servis keras dan akhirnya memenangi pertandingan. Keluarga kembar Bryan berharap menjadi petenis ganda pertama yang melengkapi kemenangan dalam semua turnamen grand slam,setelah pemain Australia Ken McGregor dan Frank Sedgman pada 1951. (ant/bali post)

Lama Vakum

Loteng Kembali Hidupkan Porkab Praya (Suara NTB) Setelah cukup lama vakum, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tahun ini akhirnya bakal kembali menggelar Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab). Ajang yang merupakan tahap seleksi bagi atlet-atlet yang akan mewakili Loteng di event yang lebih tinggi tersebut, direncanakan digelar pada 22 sampai 29 September mendatang. “Ini (Porkab) sebagai ajang seleksi sekaligus pembinaan bagi calon-calon atlet Loteng,” terang Ketua Panitia Porkab Loteng, H.L. Rasyidi, S.T, kepada Suara NTB, Kamis (5/9) sore. Dari event itu nantinya, diharapkan bisa muncul atlet-atlet potensial Loteng yang nantinya bisa mewakili Loteng di ajang yang lebih tinggi lagi. Ia menjelaskan ada Porkab nantinya ada 20 cabor yang akan dipertandingkan dari 23 cabor yang ada di bawah naungan KONI Loteng. Di antaranya , sepakbola, atletik, karate, pencak silat, taekwondo serta tinju. Sementara yang tidak akan dipertandingkan yakni, binaraga, angkat berat serta dayung. Ketiga cabor tersebut tidak dipertandingkan, karena sebaran atletnya tidak merata di semua kecamatan. “Jadi cabor yang dipertandingkan, adalah cabor yang sebaran atletnya merata di semua kecamatan. Karena memang tujuan digelarnya Porkab ini untuk memetakan potensi-potensi atlet yang ada,” jelasnya. Untuk lokasi pertandingan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa lokasi. Di antaranya lapangan PSLT serta Lapangan Umum Muhajirin Praya ditambah beberapa lokasi lainnya yang memiliki fasilitas pertandingan sesuai cabor yang dipertandingkan. Menurutnya, sebagai event yang baru pertama kali digelar setelah lama tidak ada kegiatan, kegiatan Porkab tahun ini pasti bakal kekurangan. Namun demikian, pihaknya tetap akan berupaya semaksimal mungkin supaya event ini berjalan sesuai harapan. Terselenggaranya Porkab tahun ini, lanjut Rasyidi diharapkan juga bisa menjadi landasan awal bagi terlaksananya event olahraga lainnya di Loteng. Termasuk, melakukan pembenahan fasilitas-fasilitas olahraga yang ada secara bertahap. (kir)

Jendela Transfer Harus Dipersingkat Nyon Pelatih sepak bola Eropa terkemuka menginginkan jendela transfer pemain dipersingkat, berbeda dengan sikap klub mereka sendiri. “Klub menginginkan yang seperti saat ini saja, tetapi para pelatih justru berpendapat bahwa pasar transfer itu seharusnya ditutup lebih cepat,” ujar pelatih Tottenham Hotspur Andre Vilas-Boas kepada pers seusai pertemuan di markas besar UEFA. “Para pelatih membutuhkan waktu untuk persiapan tim-tim mereka pada musim ini,” ia menambahkan s e p e r t i dikutip Reuters. Sebagian besar pelatih berharap jendela transfer itu dibuka dalam waktu yang singkat saja dan ditutup lebih cepat. ‘’Selanjutnya kami akan bicarakan lagi pada pertemuan berikutnya,” ujarnya. (ant/ bali post) Andre Vilas-Boas (ant/bali post)

Bob dan Mike Bryan (Suara NTB/ist)

Atlet dan Pelatih Tarung Derajat Ikut Pelatda Mataram (Suara NTB) Sebanyak 14 atlet dan 5 pelatih tarung derajat akan mengikuti pemusatan latihan daerah (pelatda) desentralisasi yang digelar Pengprov Kodrat NTB di Mataram, 11 September. Pelatda tersebut dalam rangka persiapan mengikuti Kejurnas Tarung Derajat Piala Presiden di Bandung, Jawa Barat (Jabar) 1-3 November mendatang. Sekretaris Umum Pengprov Kodrat NTB Dedi Noor Cholies kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (6/9), menegaskan, atlet yang akan ikut Pelatda merupakan atlet yang terjaring lewat Kejurda Tarung

Derajat Piala PT. Dasar Ilham Sakinah (DIS) 23-25 Agustus lalu. Ada 14 atlet yang akan ikut pelatda, yakni, Lukman, Murdani, Roby Ardiansyah, Nahnudin, Kurniawan, Kamaludin, Novi Jayanti, Weny Rizki Dika M, Rina Selviana, Kisnawati, Ikhfazillah Haerani, Munakip, Indra Rahmat Sara dan Erwinsyah. Sementara lima pelatih yang akan mendampingi mereka adalah Abdul Khair, Jamaludin Bado, Dedy Noor Cholies, Hery Suryantoro dan Imran. Atlet-atlet ini dipastikan harus berkumpul di Mataram 10 September, karena tanggal 11 September pelatda desen-

tralisasi akan dimulai. Pelatda desentralisasi kali ini lebih awal dibanding persiapan mengikuti kejurnas yang sama tahun di Samarinda, Kaltim 2011 lalu. Pihak Kodrat NTB sengaja menggelar pelatda lebih awal dengan harapan atlet-atlet NTB lebih siap menghadapi Kejurnas Tarung Derajat Piala Presiden di Bandung. Adanya pelatda desentralisasi ini, diharapkan mampu meningkatkan prestasi atlet di kancah nasional. Pasalnya pada Kejurnas yang sama tahun 2011 lalu, petarung NTB sukses menyumbang 1 emas, 3 perak dan 3 perunggu. (fan)

New York Andy Murray sedang diterpa galau, karena mengalami kekalahan dua set atas pemain dari Swiss Stanislas Wawrinka pada perempat final AS Terbuka, Kamis. Ia mengalami kesukaran untuk menaikkan performanya sejak menang di Wimbledon. Pemenang dua turnamen grand slam itu kelihatannya tampil memprihatinkan setelah menang meyakinkan lawan Novak Djokovic di All England Club Juli lalu dan ia menyatakan ia merasa mengalami kesukaran untuk membangun motivasinya. “Ketika Anda bekerja keras selama bertahuntahun, maka butuh sedikit waktu untuk membangkitkan lagi performa kita apalagi untuk latihan serius pada tingkat 110 persen,” kata unggulan ketiga dari Inggris itu kepada wartawan setelah ia kalah dikalahkan unggulan sembilan Wawrinka 6-4 6-3 6-2. “Saya kira ini sesuatu yang dapat terjadi secara alamiah, setelah saya mendapatkan sesuatu paling berharga di Wimbledon. Tapi saya sudah hampir tiga minggu di sini dan belum mendapatkan motivasi yang tinggi,” katanya. “Saya banyak berlatih. Saya juga banyak bertanding. Saya bersiap dengan benar, jadi saya merasa harus mendapatkan apa yang saya ingin capai,” katanya. Ini merupakan momen menurun bagi Murray yang sebelumnya sudah meraih medali emas di Olimpiade dan gelar juara AS Terbuka dan Wimbledon, dalam tempo 13 bulan. “Saya sudah memainkan turnamen grand slam dengan baik dalam dua tiga tahun belakangan ini. Saya kalah hari ini dalam laga dua set, jadi rasanya amat mengecewakan. Saya harus dapat memperbaiki hasil ini di masa mendatang,” kata Murray.

“Saya tidak harus mengeluh. Saya adalah juara Olimpiade tahun lalu serta juara Wimbledon dan saya harus tetap akan tampil 100 persen,” katanya. Kemenangan petenis Skotlandia itu di Wimbledon menyisakan tekanan, karena ia lah yang mengakhiri 77 tahun penantian Inggris dalam memperebutkan gelar juara turnamen di kandang mereka itu. Tidak perlu dipungkiri, penampilan Murray kali ini berada di bawah performanya yang bagus selama ini. Ia kalah atas pemain Latvia Ernest Gulbis pada putaran ketiga di Montreal dan kalah dua set atas pemain Ceko Tomas Berdych di Cincinnati Masters bulan lalu. Kendati ia maju ke putaran perempat final di Flushing Meadows, tapi ia tampil kurang bercahaya dan dinyatakan banyak pengamat bermain di bawah penampilan terbaiknya. Murray mengatakan, Wimbledon secara fisik dan mental membuahkan pengalam amat berharga padanya. “Turnamen itu amat menantang untuk kedua alasan yang saya rasakan. Pertama, secara fisik saya bermain pertandingan paling keras selama periode ini,” katanya. Murray selama ini amat konsisten dalam turnamen grand slams, setelah mencapai delapan besar dalam tiap turnamen selama tiga tahun ini dan dalam empat turnamen akhir juara dua kali dan runner-up dua kali. Kelihatannya mengharapkan terlalu banyak pun pada kemajuan Murray tentu tidak adil. “Baik, saya merasakan untuk memenangi, atau maju ke babak final dalam tiap turnamen grand slam rasanya terlalu sulit saat ini,” katanya, “Dengan banyaknya petenis canggih di sekeliling saya, maka turnamen rasanya semakin menantang dan sukar,” tambahnya. (ant/bali post)

Alexandra Pindah Tim Bandung (Suara NTB) Pembalap wanita Indonesia, Alexandra Asmasoebrata pindah tim dari Pekka Racing ke Champ Motorsport untuk balapan Asian Formula Renault (AFR) Round 7-8 yang akan digelar di Cina, 13-15 September 2013. “Andra mulai balapan pada seri 7-8 nanti akan berbendera Champ Motorsport, mulai seri ini ia memutuskan hengkang dari Pekka Racing,” kata Manajer Alexandra, Alex Asmasoebrata, di Bandung, Kamis. Bersama Pekka, pada seri 5 AFR di Sirkuit Zhuhai China pada Juni 2013 merebut posisi tiga. Namun pembalap wanita satu-satunya di ajang balapan internasional itu kurang puas dengan performa kendaraan yang ditangani tim lamanya.

Kepindahan Andra juga ke tim barunya yang bermarkas di Cina itu juga tidak lepas dari adanya kerja sama dengan perusahaan rekanan tim balapan itu yakni sebuah produk kecantikan yang menjadikannya sebagai brand ambassador. “Di tim barunya, diharapkan Andra bisa lebih berkembang dan tampil lebih baik, naik podium lebih dari peringkat tiga, di peringkat satu atau minimal di tempat kedua,” kata Alex. “Andra pindah tim dengan baik-baik, dan mereka bisa menerima bahkan mendukung dia yang menjadi pembalap satu-satunya di ajang AFR itu, semua tim ingin memiliki dan mendukungnya di balapan,” katanya. (ant/bali post)

(ant/bali post)

BERSAMA - Alexandra Asmasoebrata (kiri) bersama sang ayah Alex Asmasoebrata (kanan) dalam jumpa pers.

Benzema dan Giroud Siap Duet Razak dan Adrian Gagal Tbilisi Pelatih tim nasional Prancis Didier Deschamps siap menduetkan Olivier Giroud dan Karim Benzema di lini depan bagi pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Georgia, setelah mengakui pada Kamis bahwa pemain Real Madrid itu “dapat melakukan beberapa hal dengan lebih baik.” Benzema telah melewati lebih dari 19 jam tanpa mencetak gol untuk Les Bleus sejak mencetak dua gol pada pertandingan persahabatan melawan Estonia pada Mei tahun lalu. Namun Deschamps sekarang berharap kehadiran Giroud - yang memulai musim ini dengan sangat bagus bersama Arsenal - akan mengambil sejumlah tekanan dari sang bintang. “Saya telah berbicara dengan dia selama beberapa kali dan ada hal-hal yang dapat ia lakukan dengan lebih baik,”

kata Deschamps saat ditanyai mengenai Benzema di Tbilisi pada malam menjelang pertandingan kunci di Grup I. “Karim mengetahui kualitasnya, apa yang mampu ia lakukan. Semuanya bergantung pada kondisi fisiknya. Ada masa-masa ketika kebugarannya tidak begitu baik, seperti pada musim lalu. Namun ia memiliki awal yang segar dan bermain reguler sekarang.” Walau demikian, Benzema (25) mendapat cemoohan dari sebagian pendukung Real saat mereka menang atas Athletic Bilbao pada akhir pekan silam dan juga mendapat kritik pedas dari pelatih Madrid Carlo Ancelotti, karena kinerjanya yang dianggap buruk. Penampilan Frank Ribery, yang saat ini dipertimbangkan sebagai satu-satunya pemain berkelas dunia di Prancis, juga krusial bagi juara dunia 1998

ini yang selalu gagal mencetak gol pada empat pertandingan terakhir mereka sejak mengalahkan Georgia 3-1 di kandang sendiri pada Maret. Pemain Bayern Munich itu mengalami cedera ringan pada betisnya, namun ia dapat berlatih normal pada Kamis dan akan tampil di pertandingan Jumat. Bagaimanapun, terdapat keraguan seputar kehadiran gelandang muda Geoffrey Kondogbia, setelah ia terkilir saat latihan. Spanyol memimpin klasemen grup dengan koleksi 11 angka di mana Prancis membuntuti dengan selisih satu angka, Finlandia mengoleksi enam angka,dan Georgia serta Belarus empat angka. Juara grup akan lolos otomatis ke putaran final sedangkan tim peringkat kedua akan memainkan dua pertandingan playoff melawan runner up lainnya. (ant/bali post)

Mataram (Suara NTB) Dua atlet NTB, Adrian dan Abdul Razak yang turun di final nomor 400 meter putra di Kejurnas Atletik di Jakarta 5 September lalu gagal mempersembahkan medali bagi NTB. Kedua atlet itu hanya mampu menempati peringkat empat dan lima. Perolehan medali NTB sementara belum berubah, yakni masih dua 2 dan 1 perunggu. Pelatih Atletik, Muhdar, yang dihubungi Suara NTB, via ponselnya, mengatakan, meski kedua atlet itu gagal menyumbang medali, namun setidaknya masih ada peluang tambahan medali emas untuk NTB. Pada pertandingan lain, pelari jarak jauh Triyaningsih kembali menyumbangkan medali emas untuk Jawa Tengah pada nomor 10.000 meter puteri Kejuaraan Nasional Atletik setelah sebelumnya

menjadi yang tercepat pada nomor 5.000 meter. Pada perlombaan final, Jumat, Triyaningsih mencatatkan waktu 35 menit 25,25 detik, mengalahkan atlet Nusa Tenggara Timur Meri Paijo yang membukukan waktu 38:20,88 merebut perak. Perunggu direbut atlet asal Jawa Barat Westi Indah dengan catatan waktu 41:23,13. Catatan waktu itu bukanlah yang terbaik bagi Triyaningsih karena pada SEA Games 2009 lalu ia mampu lebih cepat dengan catatan waktu 32:49,47. Menurut dia, Kejurnas kali ini sebagai ajang untuk melihat pola kecepatan lari dan sampai sejauh mana peningkatan latihan yang dijalankannya. Ketika disinggung mengenai target di SEA Games Myanmar, ia mengatakan akan berusaha keras untuk mencapai garis finish pertama. (fan/ant/bali post)


SUARA NTB

Sabtu, 7 September 2013

Halaman 12

Demokrat Kecam Sprindik Palsu Jakarta (Suara NTB) Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Asse gaf menyebut ada yang ingin menghancurkan Partai Demokrat dengan mengedarkan Sprindik palsu t e n -

tang penetapan Men teri ESDM yang juga Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik sebagai tersangka. “KPK sudah membantah. Artinya ada tangan-tangan tertentu yang ingin menghancurkan bukan hanya Pak Jero, tapi Partai Demokrat,” kata Nurhayati di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (5/9). Ketua Fraksi Partai

Nurhayati Ali Assegaf

Demokrat itu menambahkan, keinginan pihak-pihak tertentu untuk menghancurkan PD tak sekali ini saja. “Kalau PD kan sudah biasa diguncang. Apa pun yang menimpa PD harus diartikan bahwa kalau tidak baik, itu jangan digeneralisasi. Ini prosesnya kan sedang berjalan, jangan langsung dikaitkan ke Pak Jero Wacik. Kita hormati azas praduga tak bersalah,” katanya. Nurhayati meminta KPK mengusut Sprindik palus ini dan memperkarakan pelakunya.

(ant/Bali Post)

DISTRIBUTOR

“Dulu juga kan ada sprindik yang bocor. KPK harus mencari tahu pelakunya, menyelesaikan siapa yang melakukan ini. KPK harus meminta polisi menelusuri siapa yang membuat ini, supaya juga membersihkan nama KPK,” kata Nurhayati. (ant/Bali Post)

AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH,ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923

DIJUAL CEPAT TANAH + BANGUNAN (RESTORAN JAPAN) LS 5200M2 NUSA DUA BALI HUB.081938079438

PERSYARATAN: • Usia maksimal 35 tahun • Pengalaman minimal 1 tahun di bagian ketok dan las mobil SEGERA BAWA/KIRIM BERKAS LAMARAN KE Bagian PERSONALIA Lombok Taksi Jl. Koperasi No 102 Mataram Tlp. 087865493799 (cantumkan no telp di berkas lamaran Anda) Paling lambat tanggal 14 September 2013

JUAL BELI MOBIL

C.01.08.13

TRAVEL

RUPA-RUPA

EKSPEDISI

ADVERTISING

TRAVEL

EMAS & MUTIARA

C.05.08.13

C.06.08.13

JUAL MOBIL/MOTOR CEPAT LAKU TOKO MAINAN

LAUNDRY

Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok Hanya : PETS SHOP

BATIK

C.04.08.13

TANAH KAPLING

D.02.08.13

PELATIHAN

Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat

(Iklan maksimum 3 (tiga) baris) Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB

7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)


SUARA NTB

Sabtu, 7 September 2013

KURSUS/BIMBEL

KOMPUTER

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

SERVICE

BANK

BENGKEL

PERAWATAN AC


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

JENDELA SASTRA

KODRAT

Halaman 14

Oleh: Wiladah Azzahra

“Bagaimana? Handphone nya sudah ketemu?” tanya Nela, teman satu team PPLku. Aku menggeleng. Sambil menarik nafas panjang aku mengingat kembali di mana terakhir kali aku menyimpan handphoneku. “Lapor kepala sekolah saja. Mungkin salah satu siswa di sini yang mengambilnya,” usul Ririn. Aku melihat ketujuh teman PPLku. Mereka sudah hampir sejam ikut membantu mencari handphone itu, tapi hasilnya nihil. Namun jika aku menyetujui usul Ririn, aku takut kepala sekolah dan guru lainnya menyangka aku menuduh siswa mereka. “Nggak ada pilihan lain, Tra. Kalau kamu mau handphonemu ketemu kita harus meminta bantuan pihak sekolah untuk menggeledah para siswa. Kalau kita melakukannya tanpa izin kita bisa dibilang menuduh.” Anwar, ketua team PPLku angkat bicara. Akhirnya akupun terpaksa menyetujui usulan Ririn. Anwar mewakili aku untuk bicara dengan kepala sekolah. Ternyata diluar dugaanku, kepala sekolah sama sekali tidak marah atau mengatakan kami menuduh. Malah sebaliknya, pengeledahanpun langsung dilakukan. Tak lama handphone itupun ditemukan. Aku diam mematung ketika tau siapa yang mencurinya. Kodrat, siswaku sendiri. Sebenarnya itu bukanlah hal yang mengejutkan karena Kodrat memang terkenal nakalnya. Tidak pernah mau mendengar omongan guru, selalu melanggar peraturan sekolah, PR dan tugas tak pernah dikerjakan, bahkan yang paling parah dia adalah ketua dari anakanak nakal yang ada di sekolah ini. “Tolong dimaklumi ya Citra,” kata kepala sekolah padaku saat kami berkumpul di ruang guru. “Latar belakang anakanak disini hampir semua orang tuanya buruh. Lingkungan dan karakter mereka berbeda dengan sekolah-sekolah elit dan unggulan di pusat kota. Kami harap kejadian ini tidak membuat kalian down untuk tetap mengajar.” Aku menghela nafas. Tak sedikitpun aku memperhatikan kata-kata kepala sekolah. Pikiranku masih tertuju pada Kodrat. Seminggu yang lalu dia juga yang mencuri dompetku. Tapi, karena kepergok salah satu temannya akupun langsung menegurnya. Saat itu dia berjanji untuk tidak mengulanginya. Aku sama sekali tak mencurigainya karena dia telah berjanji padaku. Nyatanya tak semudah itu untuknya menepati janji. **** Di rumah, kejadian di sekolah tadi masih berputar di benakku. Setelah mandi dan shalat ashar aku mengambil secarik kertas yang ada di dalam kantong almamaterku. Sebelum pulang tadi aku sempat meminta alamat Kodrat. Aku ingin bicara dengan orang tuanya. Mungkin mereka tidak tau kalau anak mereka seperti itu. Tapi aku ragu, apakah mereka bisa menerima kenyataan itu? Jalan becek diantara gang-gang kecil sore itu parlahan kutelusuri. Bangunan-bangunan tua kota Ampenan yang catnya sudah terkelupas dengan bercak jamur memantulkan warna senja yang lembut. Aku memerhatikan angka-angka besar yang tertulis di papan kecil berukuran 20 kali 20 centimeter. Sebagian besar angka-angka itu sudah tidak sempurna lagi. Ada yang hilang sebagian, ada yang menjadi tempat laba-laba bersarang dan warnanya pun memudar. Langkahku terhenti di depan rumah bernomor enambelas. Rumah kecil tanpa jendela—tanpa cat. Lumut menghiasi bagian bawah temboknya. Sebagian

lapisan tembok bagian luarnya sudah hilang sehingga terlihatlah batu bata yang menjadi pondasi rumah itu. Di depan pintu ada tiga buah anak tangga yang kondisinya tidak lebih baik dari temboknya. “Minggat kau dari rumah! Minggat!” Teriakan itu melengking dari dalam rumah nomor enambelas. Setelah itu suara debam yang keras menyambut kemudian suara teriakan anak laki-laki. Pintu di depanku terbuka. Aku kaget dan spontan menyembunyikan diri di gang kecil antara rumah nomor limabelas dan enambelas. Seorang anak laki-laki terpelanting keluar kemudian beberapa anak kecil mendekatinya. Aku terbelalak, Kodrat? Itu Kodrat. “Jangan pulang sampai kau bawakan aku uang!” Suara laki-laki itu berat, mungkinkah dia ayah Kodrat? “Yang lainnya masuk!!” Anak-anak kecil yang mendekati Kodrat tadi masuk kembali ke dalam rumah. Mereka pun menghilang dengan suara bantingan pintu yang keras. Kodrat bangkit dari tempatnya. Dia merintih sambil memegangi tangannya. Darah segar mengalir. Dia mengusapnya, namun darah itu terus keluar. Dia merogoh sakunya kemudian mengeluarkan selembar handuk kecil yang sudah kumal. Diletakkannya handuk itu di atas lukanya yang semakin menjadi. Dia menekannya. Rintihannya tertahan. Dari kejauhan aku bisa melihat mata itu memerah menahan air mata. Dengan langkah tertatih menahan sakit di tangan, Kodrat melangkah menjauh dari jalan becek yang berada diantara gang-gang kecil kota tua Ampenan. Aku mengikuti langkah kecil itu keluar dari perkampungan tua yang dulunya adalah kota pelabuhan ini. Aku membuntutinya dengan hati-hati. Aku tidak ingin dia terkejut melihatku kemudian melarikan diri. Sampai di perempatan lampu merah, seseorang meneriakiku. “Ibu Guru? Ibu guru Citra!” Langkahku terhenti. Aku menoleh. Farid berdiri dua meter di belakangku. Dia melangkah mendekatiku. Sementara itu aku melihat Kodrat, wajahnya kaget melihat aku ada di sana. “Ibu guru mau kemana?” tanya Farid. Dia memegang tanganku.

“Eh, Ibu guru…” Aku melihat Kodrat. Dia masih di bibir jalan. Hendak menyebrang. Ah, aku tidak boleh kehilangan dia. “Ibu,” “Farid, Ibu guru mau ke seberang jalan dulu.” Aku melepaskan tanganku dari Farid. Segera menyeberangi jalan karena aku melihat Kodrat sudah tidak ada di tempatnya. **** Aku berlari mencari jejak Kodrat, namun dia tidak ada di mana-mana. Sementara itu mentari sudah akan menuju peraduannya. Aku tidak mungkin mencarinya sampai malam. Ah, atau mungkin besok saja di sekolah. Namun, tiba-tiba ada yang menarik tasku. Aku menoleh. Kodrat berdiri sambil menatapku marah. “Mengapa ibu mengikuti saya? Sejak kapan?” Aku menatap anak laki-laki itu. “Mengapa Ibu mengikuti saya?” Dia berteriak. “Ibu, Ibu ingin bertemu dengan orang tuamu.” Kodrat mendesah. Tetesan keringat mengalir di wajahnya. Tangan kirinya ditekannya ke perut. Handuk yang tadi dia pakai untuk menutupi lukanya sudah berubah warna menjadi merah maroon pekat. “Lukamu,” Kodrat menepis tanganku yang mencoba meraih tangannya. Dia menjauhkan lukanya yang semakin parah. “Kau bisa kehabisan darah.” Aku masih berusaha meraih tangan kirinya. “Jangan sentuh!” katanya setengah berteriak. Dia merintih kesakitan dan tiba-tiba ambruk di tempat. Aku panik. Berteriak minta tolong. Dalam sekejap orang-orang berdatangan. Aku meraih tangan kiri Kodrat. Air mataku tak bisa kubendung ketika kusingkap handuk kumal itu, tangan kecil kurus itu hampir terpotong. Kuambil sapu tangan bersih dari dalam tasku kemudian kututup kembali luka itu. Terasa dikulitku darahnya yang dingin. Sampai akhirnya ambulans datang membawa aku dan dia pergi dari sana. “Bu guru jangan pernah datang menemui Bapak.” Kodrat melihatku. “Kamu jangan banyak bergerak dulu. Nanti kalau sudah di…”

Tangan kanannya menggenggam pergelangan tanganku. “Ibu jangan menemui Bapak,” katanya. “Sebentar lagi ambulansnya sampai kok. Rumah sakitnya sudah dekat.” Aku menggenggam tangan itu. Air mataku terus mengalir. “Saya ini anak maling, Bu. Saya suka sekali mengambil barang orang walaupun saya sebenarnya tak ingin.” Kata Kodrat. Nafasya agak berat. Berkali-kali dia menarik nafas. “Bapak melatih saya sejak kecil juga adik-adik saya yang lainnya. Mereka juga maling. Kalau Ibu guru ke rumah dan melaporkan kejadian kemarin, bapak bukannya marah karena saya ini maling, malah bapak akan marah karena saya bodoh. Karena saya ketahuan mencuri dan akhirnya tidak dapat apaapa.” Aku mengusap keningnya yang semakin banjir dengan keringat. “Saya bilang pada bapak kalau saya ingin berhenti mencuri. Bapak malah ingin memotong tangan sa…” Kodrat merintih. Perawat memasukkan jarum infus ke nadi tangan Kodrat. Aku menggenggam tangannya lebih erat lagi. Tak lama matanya memerah kemudian air mata mengalir. Dia membuang muka dariku namun aku bisa mendengar suara tangisan yang ditahan itu. Dia menangis sesenggukan. Mentari telah kembali keperaduannya dan rembulan mengambil alih malam. Dari jendela ambulans yang melintas cepat aku bisa melihat purnama dan dayang-dayangnya yang bertaburan. Angin malam berhembus menyelinap masuk melalui celah kaca jendela ambulans, menyapa Kodrat yang terus merintih sambil menangis. Aku tak kuasa mengatakan apa-apa karena aku pun tengah berusaha menghentikan air mataku yang terus menganak sungai. **** Seminggu sudah Kodrat dirawat di rumah sakit. Bukan hanya lukanya, tapi juga trauma yang dialaminya belum sembuh sepenuhnya. Seperti permintaan Kodrat, aku merahasiakan keberadaannya dari siapapun kecuali orang tuaku. Kemarin, tiga hari setelah kejadian itu, bapak Kodrat datang ke sekolah

marah-marah. Semua guru dituduhnya menyembunyikan Kodrat. Tentu saja para guru bingung dan lebih marah terhadap tuduhan itu karena mereka sama sekali tidak mengetahui masalah ayah dan anak itu. Aku yang ada di sana hanya bisa bergeming sambil menahan tubuhku yang gemetaran melihat betapa menyeramkannya bapak Kodrat. “Saya mau pulang, Bu.” Deg! Jantungku mencelos dan berdebar semakin kencang. Itu sama saja dengan bunuh diri. “Besok siang saya pulang. Kalau siang Bapak tidak ada di rumah.” “Bagaimana kalau Bapakmu ada di rumah?” “Saya ingin sekali memukul kepalanya dengan kayu pengganjal pintu. Beruntung jika dia langsung mati. Tidak juga tidak apa-apa. Asalkan tangan, mulut dan kakinya tidak lagi bisa dipakai untuk menyiksa saya dan adik-adik.” Aku menelan ludah. Bergidik membayangkan kata-kata Kodrat. Kamu tidak boleh menjadi pembunuh. “Kamu tidak boleh melakukan hal itu. Itu hanya akan menjadikanmu sama seperti Bapakmu. Bahkan memikirkannya saja jangan. Yang seharusnya kamu lakukan adalah mencoba untuk memaafkannya. Ibu guru akan ikut kamu pulang besok untuk memastikan semuanya baik-baik saja. “ Kodrat tak mengomentari katakataku. Aku melihat matanya yang tajam melihat ke depan. Mata itu menyorotkan kebencian yang dalam. Tubuhku kembali bergidik. Tiba-tiba saja samar-samar aku melihat sepasang tanduk tumbuh dengan gagahnya dikepala Kodrat. Tanduk merah menyala seperti api yang berkobar. Tanduk setan? Tubuhku lemas , tapi sebelum ambruk aku keluar dari kamar itu. **** Aku mengikuti langkah Kodrat yang pelan. Tanduk yang kemarin aku lihat di kepalanya sudah tidak ada lagi. Satu belokan lagi dia akan sampai di rumahnya. Namun belum juga sampai di mulut belokan itu Kodrat menghentikan langkahnya. Limapuluh meter dari tempat kami berdiri seorang laki-laki paruh baya melonglong berteriak minta tolong. Sementara itu puluhan orang menenggelamkannya dalam pukulan, tendangan juga makian. Jelas Kodrat melihat siapa laki-laki itu, tapi dia hanya bergeming sambil komat kamit. Apa yang Kodrat gumamkan? “Kodrat, itu Bapakmu.” teriakku. Kodrat masih bergeming ditempatnya. Tangannya terkepal. Matanya yang menyorotkan kebencian tidak berkedip. Perlahan bibirnya bergerak. Dia tersenyum. Sementara itu, orang-orang yang menghakimi bapak kodrat semakin beringas. Laki-laki yang suka menyiksa itu kini beralih disiksa. Matanya yang mengeluarkan darah melihat kearahku dan Kodrat. Tangannya terjulur dan suaranya yang tadi masih jernih sekarang sudah tidak terdengar. “Kita harus menolongnya,” kataku panik. Namun Kodrat menahanku. Dia memegang pergelangan tanganku. “Biar saja. Jadi saya tidak perlu membunuhnya di rumah, Bu guru.” kata Kodrat lirih. Aku menoleh melihatnya. Wajah Kodrat berubah menyeramkan dengan hiasan tanduk dan senyuman menyeringgai. Rupanya Kodrat tadi membaca mantra pemanggil setan. Tidak. Kodrat yang telah berubah menjadi setan karena kebencian yang dia pelihara dalam hatinya. Ampenan, 2013 *Penulis adalah pegiat FLP Mataram dan crew UKPKM Media Unram

Puisi-puisi M. Zainal Abidin

Pipit yang Tertembak Dor, kena kau! Sepasang sayapmu mengucurkan darah Mengucurkan darah Dan kau jatuh Karena patah 2 pasang Lubang peluru bundar Menganga seperti mulutmu terperangah Melihat dara desa cebok di selokan sebelah tegalan Mampus.... Itu sayap mengucurkan darah Mengucurkan darah Dan kau jatuh Karena patah Aku bersuka dalam darah Kau yang tak amanah di sarangmu Serakah di ladang bumi ibuku Kini menengadah padaku Tergambar di matamu Sangkar kayu, Sangkar besi megah, Dan ah, Aku ingat, anak istriku makan tak berlauk berminggu

A A A A Ora ng ini bilang itu, Orang itu bilang ini Ini itu Mana tahu orang itu be gi ni orang ini be gi tu ini itu apa ini apa itu dunia mengabur! AAAAAAAAAAAAKU BI LA NG SA JA AAAAA AAAAA AAAAA AAAAA N G A N T U K AAAAA HHHHH

Patah hati Ha ha ha Kau tertawa Aku menangis? Ya, aku menagis bukan karena bocah kalah main gundu tapi karena tahu pinokio kan tetap boneka kayu bila hidung terus memanjang

Ketika cinta terbit Cinta adalah keegoisanku Yang kau terbitkan dari kesadaranku Menjeritlah, menjerit .................... Karena lava merapi telah turuni bikit-bukit Pijarnya Menyala Bergelora Baranya pun tak kan mampu kau padamkan Larilah................., bersembunyilah.................. Pasti ku kan luluh lantakkan beserta persembunyianmu Dan kau menjerit........................


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

SUARA NUSANTARA

Tanggul Laut Raksasa di Jakarta Dibangun Tahun Depan

Kasus Teror Bom Lima Gereja

Vonis Bebas Ansari Dianggap Tamparan bagi JPU

Jakarta (Suara NTB) Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (Ditjen SDA Kemen PU), Mohamad Hasan, menyebutkan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Jakarta Utara akan mulai dilakukan tahun depan. “Insya Allah, tanggul laut itu akan ground breaking tahun depan,” kata Hasan di Balaikota DKI Jakarta, Jumat. Pembangunan tersebut merupakan pembangunan awal tanggul yang nantinya akan berfungsi juga sebagai tempat pengolahan air baku dan pengolahan limbah.

Makassar (Suara NTB) Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum Kota Makassar Zulkifli Hasanuddin mengatakan, vonis bebas Nur Ansari alias Ari Katombo (17) dalam kasus tindak pidana teror bom molotov pada lima gereja di kota Makassar menjadi “tamparan” bagi Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Kepolisian. “Vonis bebas yang diterima Nur Ansari pada persidangan Kamis (5/6), selain menjadi ‘tamparan’ dua institusi itu, juga menunjukkah bahwa dunia peradilan kita sangat lemah,” kata Zulkifli di Makassar, Jumat. Dia mengatakan, bukti-bukti dan keterangan pendukung dalam proses hukum Ansari ternyata mampu dipatahkan di meja persidangan. Pengamat hukum yang juga mantan aktivis ini menambahkan, semestinya dari awal penyidikan sampai perkara di P21 alias dilimpahkan ke pengadilan semua alat bukti sudah dipastikan cukup kuat untuk dibuktikan di dalam persidangan. Padahal menurut aktivis hukum ini, masyarakat umum berharap majelis hakim yang mengadili kasus tersebut dapat memberikan putusan yang adil bagi masyarakat. Menurut dia, pihak majelis dapat menimbang bahwa kasus pidana rentetan teror bom tersebut sangat jelas dan pihak terdakwa juga sudah mengakui kesalahannya. Kalaupun dianggap tidak cukup bukti, lanjut dia, harusnya dari awal penyidikan sampai perkara di P21 atau dilimpahkan ke pengadilan semua alat bukti sudah dipastikan cukup kuat untuk dibuktikan di dalam persidangan. Selanjutnya, pihak majelis hakim yang mengadili kasus perkara tersebut seharusnya memberikan putusan yang adil bagi masyarakat. (ant/bali post)

Mantan Kepala Kantor Pusat Bank Century Diperiksa KPK Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mantan Kepala Kantor Pusat Operasional Bank Century Linda Wangsadinata terkait kasus korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century dan penetapan bank itu sebagai bank gagal berdampak sistemik. “Yang bersangkutan diperiksa untuk tersangka BM,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di Jakarta, Jumat. Linda sudah divonis hukuman penjara tiga tahun dan denda Rp5 miliar sejak Maret 2011 karena memberikan kredit tanpa melalui prosedur yang benar ke PT Canting Mas Persada, PT Wibowo Wadah Rezeki, PT Accent Investmen Indonesia, dan PT Signature Capital Indonesia tanpa analisa aspek legal dalam pemberian kredit yang direferensikan oleh pemilik bank Century, Robert Tantular. Dalam kasus ini, KPK sudah memeriksa sejumlah pejabat seperti mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang juga mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, serta mantan Komisaris di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan anggota KKSK, Darmin Nasution. KPK baru menetapkan mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya (BM) sebagai tersangka pada 7 Desember 2012, sementara mantan Deputi Bidang V Pengawasan BI Siti Chodijah Fajriah adalah orang yang dianggap dapat dimintai pertanggungjawaban hukum. (ant/bali post)

PPATK Buka Lowongan CPNS Jakarta (Suara NTB) – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuka kesempatan kepada para lulusan Sarjana Strata 1 (S-1) dan Diploma III (D-III) untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan PPATK. Ketua PPATK Agandhi dikutip dari laman setkab.go.id menyebutkan registrasi dilakukan secara online pada 3-17 September 2013. Registrasi dapat dilakukan di http://sscn.bkn.go.id dan selanjutnya calon pelamar mengetik “Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan” pada kolom instansi yang akan dilamar. Setelah melakukan registrasi, pelamar wajib mengirimkan dokumen lamaran. Dokumen lamaran ditujukan kepada Ketua Tim Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Tahun Anggaran 2013 dengan alamat PO BOX 3300 JKT 10033 Jakarta dan diterima paling lambat tanggal 22 September 2013. (ant/bali post)

Ratusan Polisi Disiagakan di Mesuji Bandarlampung (Suara NTB) Kepolisian Daerah Lampung masih menyiagakan 700 personelnya di Mapolres Mesuji untuk membantu pengamanan dan mengantisipasi aksi susulan dari perambah Register 45 dalam dua hari terakhir. “Personel masih kami siagakan, termasuk tiga unit mobil water cannon karena situasi masih belum stabil,” kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih di Bandarlampung, Jumat. Sehari sebelumnya, polisi bertemu dengan perwakilan perambah dari kelompok Desa Marga Jaya, Mekar Jaya, dan Karya Jaya untuk kemudian bersepakat bahwa perambah akan menjaga kondisi kondusif di Register 45 sebagaimana permintaan polisi. Namun, mereka meminta polisi membebaskan sembilan rekan mereka yang ditahan di Mapolda Lampung dan mengancam melakukan aksi lebih besar dalam dua hari ke depan apabila permintaan itu tidak dikabulkan. Info dari kepolisian, perambah telah melakukan rapat penggalangan dana untuk mendukung gerakan unjuk rasa susulan menuntut pembebasan Kristiyadi Kamis pagi kemarin. Massa akan berunjuk rasa di Pemda Mesuji, Mess Alba 1 dan PT Tulangbawang Lestari dan kembali memblokade Jalan Lintas Timur Sumatera, jika rekan mereka tidak dibebaskan atau ditangguhkan penahanannya. Sulistyaningsih mengatakan tidak bisa mengabulkan dan tetap akan memperkarakan sembilan perambah tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku. Dia juga mengatakan, Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko telah menginstruksikan bawahannya di Mesuji untuk membujuk tokoh masyarakat di Register 45 untuk mencegah pemblokiran lanjutan Jalintim Sumatera. Sehari sebelumnya, Kepolisian Daerah Lampung menahan enam perambah yang memblokir Jalan Lintas Timur Sumatera di Kabupaten Mesuji karena kedapatan membawa senjata tajam dan senjata api saat berunjukrasa lanjutan. Mereka dijerat dengan Undang-Undang Darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman maksimal 10 dan 20 tahun penjara. Mereka ditangkap menyusul empat rekan mereka yang telah ditangkap lebih dulu, sementara tiga tersangka lain ditangkap karena tindak pidana penganiayaan, penjarahan, dan pembakaran rumah Wayan Ana, warga Kampung Karya Jaya I register 45 Kabupaten Mesuji, Lampung, 11 Juni lalu. (ant/bali post)

Halaman 15

“Kira-kira tahap pertamanya itu pertengahan tahun,” katanya. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta pihak Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera memulai pembangunan program yang sudah digagas sejak beberapa tahun silam. “Karena Jakarta butuh itu,” kata gubernur. Jokowi menyebutkan bahwa ketersediaan air baku di Jakarta sudah mulai menipis, begitu juga dengan pasokan air tanah yang menyebabkan penurunan daratan di Jakarta. “Air laut pun juga semakin tinggi,” katanya.

Mengenai pembagian tanggungjawab, baik tanggung jawab pekerjaan fisik maupun pembiayaan, Jokowi menyebutkan hal tersebut masih akan dibicarakan lebih lanjut dengan Kementerian Pekerjaan Umum. “Siapa yang mengerjakan apa, kemudian pembagian tanggung jawabnya juga akan dibicarakan,” katanya. Hanya saja, kata Jokowi, dia ingin agar pembangunan tanggul tersebut bisa segera dilaksanakan. “Ini juga saya maunya besok pagi langsung dibangun. Biar warga merasakan manfaatnya,” katanya. (ant/bali post)

PANTAI UTARA JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di pantai utara Jakarta untuk mengatasi banjir yang diprediksi menenggelamkan Ibukota pada 2030.

Pengamat: Rakernas PDIP Jangan jadi Ajang Penetapan Capres Jakarta (Suara NTB) Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin berpendapat Rakernas PDI Perjuangan yang dilaksanakan pada 6-8 September 2013, jangan dijadikan ajang untuk menetapkan pencapresan Joko Widodo. “Menurut saya, sebaiknya Rakernas PDIP jangan dulu dijadikan ajang untuk menetapkan Capres. Tidak perlu buruburu. Masih lama pencapresan itu,” kata Said dalam pesan singkatnya, di Jakarta, Jumat. Menurut dia, Jokowi alias Joko Widodo sebagai kader PDIP masih tetap memimpin di berbagai hasil survei pencapresan. Hasil itu diperoleh saat

Jokowi sendiri belum resmi ditetapkan sebagai Capres PDIP. Bahkan menyatakan kesediaan sebagai Capres pun belum. “Artinya, value PDIP lewat simbol Jokowi saat ini masih yang paling tinggi. Kalau cepat-cepat ditetapkan boleh jadi akan lebih banyak mudharat dibanding manfaatnya,” ujarnya. Jokowi, lanjut Said, bisa

menjadi bulan-bulanan dari lawannya. Bisa saja lawan politik akan menyerang Jokowi dengan membentuk opini bahwa Gubernur DKI itu adalah sosok yang tidak konsisten atau malah diberi label sebagai tokoh yang kerap lari dari tanggung jawab. “Dulu belum habis masa tugasnya sebagai Walikota Solo, dia sudah lari ke Jakarta.

Sekarang, baru menjabat sekitar satu tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta, malah mau maju lagi sebagai Presiden,” tutur Koordinator Sigma itu. Sekalipun opini itu mudah ditangkis karena tidak sepenuhnya benar, tapi dalam konteks politik hal yang demikian cukup merugikan. “Jadi, saran saya, kalau PDI-P sungguh-sungguh ingin memajukan Jokowi sebagai Capres, maka forum Rakernas nanti cukup menyebutkan kriteria yang mengarah kepada sosok Jokowi. Intinya, lebih baik jangan menyebut nama dulu,” ucapnya.

Dengan menyebut kriteria saja, tambah Said, itu bisa memberi efek positif bagi raihan suara PDIP pada Pemilu legislatif 2014. Kalau selama ini PDIP kerap nangkring di posisi kedua sebagai parpol pemenang Pemilu versi lembaga survei, maka dengan strategi itu boleh jadi mereka bisa merebut posisi Partai Golkar sebagai kandidat juara Pemilu. “Terhadap Megawati, kita juga perlu berempati memberi kesempatan kepadanya untuk berisitirahat. Mega lebih tepat mengambil posisi sebagai king maker saja,” paparnya. (ant/bali post)

Rakernas PDIP Forum Pemantapan Pemenangan Pemilu Jakarta (Suara NTB) Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan rapat kerja nasional PDI Perjuangan yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada 6-8 September 2013, menjadi forum untuk memantapkan strategi pemenangan pemilu 2014. “Rakernas PDI Perjuangan yang akan dimulai pada Jumat, akan mengagendakan persiapan pemilu termasuk strategi pemenangan pemilu 2014,” kata Pramono Anung di Jakarta, Jumat. Menurut Pramono, melalui Rakernas yang akan dikuti

peserta pengurus dari DPP, DPD, dan DPC PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia tersebut akan menjadi sarana untuk konsolidasi kader, memformulasikan program kerja dan pemantapannya, sekaligus target pemenangan pemilu 2014. Pada Rakernas tersebut, menurut dia, selain arahan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, juga mendengarkan pandangan dan aspirasi dari para peserta rakernas dari seluruh Indonesia terkait dengan persiapan penyelenggaraan pemilu.

“PDI Perjuangan berusaha untuk memenangkan pemilu legislatif maupun Pemilu Presiden 2014,” kata Pramono. Menurut Pramono, pada Rakernas mendatang, kemungkinan baru akan membahas kriteria calon presiden dan menginventarisasi namanama yang diusulkan oleh daerah dan cabang sebagai calon presiden. Ketika ditanya, soal makin populernya nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang merupakan kader PDI Perjuangan dalam bursa calon presiden, menurut Pramono, hal itu merupakan kewenan-

Penahanan Dada Rosada Diperpanjang Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang penahanan Wali Kota Bandung Dada Rosada dalam kasus tindak pidana korupsi pengurusan perkara di pengadilan Tipikor Bandung dalam kaitan perkara pemberian bantuan sosial. “KPK memperpanjang masa penahanan terhadap tersangka DR (Dada Rosada) untuk 40 hari ke depan,” kata Kepala Bagian Pemberitaan

Dada Rosada

dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, di Jakarta, Jumat. Dada pun hanya berkomentar singkat mengenai penahanan tersebut. “Ini perpanjangan (penahanan),” katanya sebelum kembali ke rumah tahanan (rutan) Cipinang. KPK sudah menetapkan enam tersangka dalam kasus ini, lima di antaranya disangkakan sebagai pemberi suap yaitu Wali Kota Bandung Dada Rosada, mantan Sekretaris Daerah Bandung Edi Siswadi, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Kota Bandung Herry Nuhayat, perantara pemberi suap Asep Triana, dan ketua organisasi masyarakat Gasibu Padjajaran Toto Hutagalung. Kelimanya disangkakan pasal 5 ayat 1 atau pasal 6 ayat 1 atau pasal 13 UU 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU no 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Pasal tersebut adalah mengenai orang yang memberikan hadiah kepada hakim

sehingga mempengaruhi keputusan hakim atau pemberian hadiah kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sehingga mengakibatkan penyelenggara negara tersebut melakukan tindakan bertentangan dengan kewajibannya. Ancaman hukuman pidana adalah penjara maksimal 15 tahun dan denda hingga Rp750 juta. Sedangkan penerima suap adalah hakim Setyabudi yang disangkakan melanggar pasal 5 ayat 2 atau pasal 6 ayat 2 atau pasal 12 huruf a atau b atau c atau pasal 11 UU No 31 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sangkaan pasal-pasal tersebut adalah mengenai pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah yang bertentangan dengan kewajibannya dengan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun dan denda Rp1 miliar. Setyabudi, Herry Nuhayat, Asep Triana, dan Toto Hutagalung sedang menjalani persidangan di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Bandung. (ant/bali post)

gan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. “Pada kongres PDI Perjuangan di Bali tahun 2010 memutuskan, bahwa ketua umum yang memiliki kewenangan menetapkan calon presiden, sedangkan Rakernas adalah forum untuk meligitimasi,” katanya. (ant/bali post) Pramono Anung

Sopir Eksekutor Cebongan Diganjar 15 Bulan Penjara Yogyakarta (Suara NTB) Sersan Dua (Serda) Ikhmawan Suprapto anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, yang mengemudikan mobil saat penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cebongan, Sleman, diganjar hukuman penjara selama 15 bulan. Vonis tersebut disampaikan oleh Majelis Hakim Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta dalam sidang dipimpin Letkol CHK Dr Joko Sasmito, Jumat. Hukuman itu tiga bulan lebih ringan dari tuntutan Oditur Militer Letkol Sus Budiharta. Dalam amar putusannya, Majelis Hakim menyatakan terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana dalam dakwaan primer Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. “Namun berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti yang dihadirkan di persidangan, terdakwa terbukti bersalah, dikenai Pasal 338 KUHP, yakni membantu melakukan pembunuhan,” kata Budiharta. Ia mengatakan, dalam putusannya majelis memper-

timbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan. “Untuk yang meringankan, terdakwa pernah bertugas dalam operasi militer di Aceh, operasi penyelamatan di Jaya Wijaya, operasi penyelamatan saat bencana erupsi Gunung Merapi 2010, serta terdakwa merupakan atlet karate,” katanya. Sedangkan hal-hal yang memberatkan, di antaranya tindakan terdakwa berpotensi merusak citra TNI, dan tempat pembunuhan berada di salah satu lembaga pemerintahan. Sebelumnya, terdakwa dijerat dakwaan Pasal 340 KUHP jo Pasal 56 ke-2 KUHP, Subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 56 ke-2 KUHP. Lebih Subsider Pasal 351 (1) jo ayat (3) KUHP Jo Pasal 56 ke-2 KUHP. Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Penasihat Hukum terdakwa, Kolonel Rokhmat menyampaikan akan melakukan banding. Sementara, Oditur Militer menyatakan pikirpikir. Tidak seperti jalannya sidang putusan terhadap eksekutor Ucok Tigor Simbolon yang berlangsung Kamis (5/9), sidang terdakwa Ikmawan Suprapto ini tidak dihadiri massa pendukung Kopassus. (ant/bali post)


SUARA NTB Sabtu, 7 September 2013

Baghdad Perketat Aturan Lalu Lintas Cegah Serangan Bom Mobil Baghdad – Pusat komando keamanan Baghdad hari Kamis mulai melarang separuh lalu-lintas kendaraan di jalan-jalan di ibu kota Irak tersebut dalam upaya mengendalikan serangan-serangan bom mobil. Langkah itu diambil beberapa hari setelah selusin serangan bom mobil dengan sasaran daerah-daerah Syiah di Baghdad menewaskan 50 orang, lapor AFP. Kebijakan itu juga merupakan taktik yang pernah diberlakukan pada 2005 ketika kekerasan meningkat menjelang perang sektarian terburuk di Irak. Aturan itu mulai diterapkan pada Sabtu dan akan diberlakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Dalam aturan itu, mobil dengan nomor akhir ganjil diizinkan berada di jalan pada hari ini, dan hari berikutnya mobil dengan nomor akhir genap, dan seterusnya. “Itu dilakukan karena alasan keamanan,” kata seorang polisi senior lalu-lintas kepada AFP. “Komando Operasi Baghdad ingin memeriksa semua mobil (di kota) dan itu akan menimbulkan antrean besar di pos-pos pemeriksaan, maka dengan cara ini, kerumunan akan berkurang,” katanya. “Diharapkan itu tidak akan berlangsung lama,” tambah polisi yang tidak bersedia disebutkan namanya itu. Terakhir kali diterapkan, aturan itu berlangsung selama enam tahun. Kendaraan-kendaraan pemerintah, taksi, truk dan mobil milik wartawan terakreditasi, pengacara serta dokter dikecualikan pada saat itu. Taksi, truk dan kendaraan tertentu pemerintah juga akan dikecualikan dalam penerapan aturan terakhir saat ini, namun belum jelas apakah ada pengecualian lebih lanjut. Aturan baru itu diberlakukan sebagai bagian dari upaya mengendalikan kekerasan yang semakin memburuk di Irak. Serangan-serangan di Irak meningkat tahun ini, khususnya sejak operasi keamanan 23 April di sebuah lokasi protes Arab Sunni anti-pemerintah yang menyulut bentrokan-bentrokan yang menewaskan puluhan orang. Lebih dari 800 orang tewas dalam serangan-serangan selama Agustus, yang telah menjadi salah satu bulan paling mematikan di Irak. Berdasarkan data yang dihimpun PBB dan pemerintah Irak, Juli merupakan bulan paling mematikan dalam lima tahun dengan jumlah korban tewas lebih dari 1.000 orang. Jumlah kematian akibat serangan-serangan di Irak melampaui 3.900 orang sejak awal tahun ini. Gelombang serangan di Irak meningkat sejak awal tahun ini, dan menurut laporan PBB, lebih dari 2.500 orang tewas dari April hingga Juni saja, jumlah tertinggi sejak 2008. Jumlah kematian pada Maret mencapai 271, sementara sepanjang Februari, 220 orang tewas dalam kekerasan di Irak, menurut data AFP yang berdasarkan atas keterangan dari sumber-sumber keamanan dan medis. Irak dilanda kemelut politik dan kekerasan yang menewaskan ribuan orang sejak pasukan AS menyelesaikan penarikan dari negara itu pada 18 Desember 2011, meninggalkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Irak. Selain bermasalah dengan Kurdi, pemerintah Irak juga berselisih dengan kelompok Sunni. (ant/Bali Post)

Inggris Klaim Punya Bukti Baru di Suriah London – Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan ilmuwan Inggris menemukan bukti baru bahwa gas beracun digunakan bulan lalu di pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus. Dalam wawancara dengan BBC pada Kamis, Cameron mengatakan sampel dari Suriah telah diperiksa para ahli di Laboratorium Porton Down, Inggris. Cameron berbicara dari St Petersburg di mana para pemimpin dunia berkumpul untuk KTT G20. Dia mengatakan, dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah itu diperkirakan akan menjadi agenda tertinggi di G20. Seorang juru bicara kantor Cameron mengatakan, contoh-contoh itu terdiri pakaian dari salah satu korban yang dilaporkan dan tanah yang diambil dari daerah tersebut. Tetapi dia menolak mengomentari bagaimana atau kapan bukti-bukti itu dijadikan alasan oleh Inggris, demikian RIA Novosti. (ant/Bali Post)

(REUTERS/ant/Bali Post)

MATI - Puluhan burung dara yang sudah mati terkapar yang menurut para aktivis mati akibat penggunaan senjata kimia dari pasukan loyal kepada Bashar Al-Assad.

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Malawi Jual Pesawat Kepresidenan untuk Beri Makan Rakyat Miskin Blantyre – Malawi akan menggunakan dana hasil penjualan pesawat kepresidenan senilai 15 juta dolar untuk memberi makan rakyat miskin, mendorong pertanian dan memerangi malnutrisi, kata seorang pejabat, Kamis. “Keputusan pemerintah akan memungkinkan dana yang dihasilkan dari penjualan pesawat kepresidenan itu untuk membeli jagung dari pasar lokal dan produksi tanaman kacang-kacangan,” kata Juru Bicara Kementerian

Keuangan Malawi, Nations Msowoya, lapor AFP. Pakar pangan menyebutkan 10 persen dari 13 juta penduduk negara yang terletak di selatan Afrika itu akan menghadapi ancaman kekurangan pasokan pangan

tahun ini. Presiden Malawi Joyce Banda pada tahun lalu memutuskan untuk menjual pesawat kepresidenan yang dibeli senilai 22 juta dolar oleh pendahulunya Bingu wa Mutharika, karena alasan anggaran

perawatan yang membebani kas negara. Inggris, yang pernah menduduki Malawi pada masa kolonialisme, mengurangi bantuan ekonominya menjadi 4,7 juta dolar setelah pesawat kenegaraan berkapasitas hanya 14 penumpang itu dibeli. Mutharika, yang meninggal karena serangan jantung pada tahun lalu, seringkali membela pembelian pesawat kenegaraan itu dengan menyebutnya

sebagai simbol kemajuan negara miskin di Afrika itu. Sejak menjabat, Banda telah menempuh sejumlah kebijakan penghematan anggaran dan menggunakan maskapai komersil untuk kunjungan ke luar negerinya. Pesawat kepresidenan berkapasitas 14 penumpang itu terjual melalui sebuah lelang ke perusahaan asal Kepulauan Virgin, Bohnox Enterprise Ltd. (ant/Bali Post)

100 Mobil Kecelakaan Beruntun, Puluhan Orang Terluka

Pesawat tanpa awak milik AS

(ant/Bali Post)

LondonPuluhan orang terluka, beberapa di antaranya dalam keadaan parah, ketika lebih dari 100 mobil saling bertubrukan di sebuah jembatan di timur kota London dalam cuaca berkabut, Kamis pagi. Mobil-mobil yang penyok berserakan di sepanjang Sheppey Crossing, karena kendaraan itu saling menubruk satu dengan yang lain pada pagi hari sekitar pukul 07.20 waktu setempat. “Kami cuma bisa mendengar suara gesekan, dan dentuman mobil-mobil dan kereta-kereta yang saling bertubrukan,” kata

seorang pengemudi, Martin Stammers kepada BBC. Petugas pemadam kebakaran mengeluarkan enam orang dari kendaraan mereka dan 35 orang korban dikirim ke rumah sakit, termasuk delapan orang yang mengalami luka parah. Para saksi mata mengatakan, terdapat kabut yang sangat tebal di perempatan, suatu jalan jembatan yang menghubungkan Pulau Sheppey di muara Sungai Thames ke daratan utama, sekitar 80 kilometer sebelah timur London. Polisi mengatakan masih menyelidiki penyebab kecelaaan tersebut. (ant/Bali Post)

Jerman Minta ICC Serangan Pesawat Tak Periksa Serangan Berawak AS Tewaskan Enam Senjata Kimia Suriah Orang di Pakistan Miranshah – Sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal ke bangunan di Pakistan barat laut, Jumat pagi, menewaskan sedikitnya enam orang, kata sejumlah pejabat. Serangan itu berlangsung di Dargah Mandi, sekitar 10 kilometer dari Miranshah, kota utama di daerah suku Waziristan Utara di perbatasan dengan Afghanistan. ‘’Itu serangan pesawat tak berawak AS. Enam militan tewas, jumlah kematian mungkin meningkat,’’ kata seorang pejabat keamanan kepada AFP. Seorang pejabat keamanan lain di Peshawar, ibu kota wilayah itu, mengkonfirmasi serangan tersebut dan jumlah korban. Daerah yang diserang pesawat itu merupakan pangkalan jaringan Haqqani yang terkait dengan Al Qaida. Pejabat di

Miranshah mengatakan kepada AFP, semua korban tewas adalah gerilyawan Haqqani. Namun, pejabat di Peshawar mengatakan, jati-diri mereka yang tewas masih belum jelas. Waziristan Utara adalah salah satu dari tujuh daerah di kawasan suku semi-otonomi Pakistan, dimana Taliban dan militan terkait Al Qaida memiliki pangkalanpangkalan yang digunakan untuk merencanakan serangan di Afghanistan. Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu

digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror. Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan. (ant/Bali Post)

Saint Petersburg Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Guido Westerwelle, Kamis, mengatakan, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) harus memeriksa penggunaan senjata kimia di Suriah. “Saya telah kembali menekankan kepada Dewan Keamanan PBB agar memberikan mandat kepada ICC untuk memeriksa serangan kimia di Suriah,” katanya pada sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Saint Petersburg, Rusia. “Kami telah meluncurkan inisiatif ini sejak Januari,” katanya. “Situasi telah cukup memburuk untuk prakarsa lain,” lanjutnya seperti dikutip AFP. “Tentu, penggunaan senjata kimia benar-benar tidak dapat diterima,” kata Menteri Luar Negeri, “Kami juga akan membicarakan hal ini dengan rekan-rekan Eropa saya di Vilnius, dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri Eropa pada Jumat dan Sabtu.’’

(ant/Reuters/Bali Post)

Guido Westerwelle

Pemimpin negara-negara Eropa menghadiri KTT dengan tekanan tinggi di mana konflik Suriah telah membayang-bayangi pembahasan agenda ekonomi. Setiap tindakan terhadap dugaan rezim Suriah menggunakan senjata kimia melalui Dewan Keamanan PBB sejauh ini ditolak oleh dua negara pemegang hak veto yaitu Rusia dan Cina. (ant/Bali Post)

Pakistan Tangkap ’’Dalang’’ Pembunuhan 10 Wisatawan di Himalaya Islamabad – Polisi Pakistan hari Kamis menyatakan telah menangkap seorang tersangka dalang serangan yang menewaskan 10 warga asing pada Juni di sebuah kamp wisata di kawasan Pegunungan Hilamalaya. Serangan pada 22 Juni itu merupakan yang paling mematikan terhadap warga asing di negara berkekuatan nuklir itu selama satu dasawarsa dan diklaim oleh sebuah kelompok baru dari gerakan Taliban Pakistan, lapor AFP. Polisi di daerah utara, Diamer, di wilyah Gilgit-Baltistan mengatakan, mereka menangkap seorang tersangka atas tuduhan merencanakan serangan itu dan seorang kakitangannya yang membantunya membunuh tiga aparat penyelidik. “Para tersangka itu membunuh kepala kepolisian Di-

amer dan dua perwira militer yang menyelidiki insiden Nanga Parbat,” kata Mohammad Naveed, seorang pejabat kepolisian senior di Diamer, kepada AFP melalui telepon. Ke tiga perwira itu ditembak mati bulan lalu. “Salah satu tersangka, Qareeb Ullah, adalah seorang anggota gerakan Taliban Pakistan dan ia terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembunuhan para wisatawan di kamp Nanga Parbat,” katanya. Para penyerang yang memakai seragam polisi menyerbu kamp itu di kaki puncak tertinggi kedua Pakistan, Nanga Parbat. Korban-korban serangan itu diidentifikasi sebagai satu orang AS yang juga memiliki kewarganegaraan Cina, tiga orang Ukraina, dua warga Cina, dua orang Slovakia, satu orang Lithuania dan satu warga Nepal. Seorang pemandu

wisata Pakistan juga tewas. Taliban menyatakan, mereka membentuk sebuah kelompok baru, Junood ul-Hifsa, untuk membunuh warga asing guna membalas serangan pesawat tak berawak AS terhadap gerilyawan Taliban dan Al Qaida di Pakistan baratlaut. Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007. Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah barat laut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan. Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku barat laut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-seran-

gan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror. Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan. Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (ant/Bali Post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.