Snt07112013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

NOMOR 201 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ars)

KAMIS, 7 NOVEMBER 2013

16 HALAMAN

Kasus Penyelundupan Blackberry

Diduga Terima Suap, Dua Penyidik Bea Cukai Tersangka

C.01.08.13

BAHAYA - Sebuah truk sarat muatan melintas di Jalan lintas Lembar – Gerung, Lombok Barat. Muatan truk, puluhan orang tua dan anak - anak di antara karung berisi rumput pakan ternak, tanpa mempertimbangkan keselamatan jiwanya. Mereka mengaku berasal dari Pujut Lombok Tengah, terpaksa mengambil rumput di wilayah pertanian Lombok Barat karena di daerah mereka mengalami dampak kekeringan dan kekurangan rumput pakan ternak.

Dugaan Pemalsuan Surat

Mataram (Suara NTB) Setelah cukup lama tak terdengar perkembangannya, pihak Ditreskrimsus Polda NTB merilis informasi perkembangan baru kasus penyelundupan ribuan Blackberry dan iPhone, Februari 2013 lalu. Dari catatan penyidik Unit II Subdit III Tipikor Ditreskrimsus, ditetapkan dua tersangka baru. Tersangka baru tersebut dari kalangan tim penyidik dan penindak, Kantor Direktorat Jendral Bea dan Cukai Mataram. Dua tersangka itu, disebutkan Dirreskrimsus Polda NTB, Kombes Pol. Drs. Triyono BP, M.Si berinisial DS dan BA. Penetapan DS dan BA sebagai tersangka dilakukan setelah gelar perkara baru- baru ini. “Dua tersangka ini diduga menerima suap dari pemilik barang (Blackberry dan iPhone) berinisial CS,” sebut Dirreskrimsus didampingi penyidik Kanit II Subdit III Tipikor, Kompol Ferdian Indra Fahmi. DS dan BA diduga menyalahgunakan kewenangannya sebagai penyidik dan penindak, ketika menemukan ada pelanggaran di kepabeanan. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 11, 12 huruf B tentang penyuapan Jo Pasal 3 UU 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU nomor 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi. “Tersangka menerima suap dan menyalahgunakan kewenangannya,” Triyono mengulas isi pasal tersebut. Dijelaskan, penetapan dua tersangka baru itu, berdasarkan perkembangan atas penyidikan yang sudah menetapkan tiga tersangka sebelumnya. Bersambung ke hal 5

Pengurus KP3S Dilaporkan ke Polda Metro Jaya dalam struktur kepengurusan KP3S Jakarta, H. Hikmah, membenarkan laporan itu. Bahkan laporan itu disampaikan langsung oleh Abdul Manan atas pengetahuan pengurus KP3S Perwakilan Jakarta lainnya. “Memang beliau H. Abdul Manan yang melapor,” jawab H. Hikmah yang dikonfirmasi Suara NTB,

Informasi dihimpun Suara NTB, pelapor dugaan pemalsuan surat itu H. Abdul Manan, SH, M.Si sebagai Ketua

TO K O H

diduga dipalsukan itu, Nomor L J/07311/DPR RI/IV/2013 Tanggal 27 Juli 2013. Salah seorang unsur ketua

Pelapor dan Terlapor Disarankan Duduk Bersama berupaya menyarankan agar persoalan ini sebaiknya terlebih dulu diselesaikan melalui jalur mediasi. “Saya sampaikan begini, sudahlah, undang saja pengurusnya, minta klarifikasi saja, jangan dulu diperiksa sebagai apa-apa, pelapornya dipanggil juga, lalu duduk bersama,” ujarnya. Menurut Farouk, ia tidak meyakini ada unsur – unsur tindak pidana yang cukup untuk menjerat orang tertentu yang kabarnya dibidik dalam kasus ini. Terlebih, ia mengetahui betul rekam jejak tokoh - tokoh semacam Hj. Siti Maryam dan Dr. Sanusi yang kabarnya menjadi target bidikan dalam kasus – kasus tersebut. Bersambung ke hal 5

Farouk Muhammad

Mutasi Pejabat Eselon III dan IV

Gubernur Ingatkan Pejabat Hindari Ego Sektoral Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi melantik dan mengambil sumpah 244 pejabat eselon III dan IV lingkup Pemprov NTB di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Rabu (6/11). Pada pelantikan ini hadir Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, Ketua DPRD NTB Drs. H. L. Sujirman, Sekda NTB H. Muhammad Nur, SH, MH, dan pejabat lingkup Pemprov NTB. Mutasi yang dilakukan ini untuk mengisi sejumlah posisi yang lowong, karena pejabat sebelumnya mendapat promo-

si ke eselon lebih tinggi dan pensiun. Dari 244 pejabat yang dimutasi, 121 orang merupakan pejabat eselon IV dan 123 orang adalah pejabat eselon III. Dalam mutasi kali ini, banyak pejabat yang mendapat promosi jabatan, yakni 79 pejabat. Sementara 165 pejabat digeser ke eselon setingkat. Dalam sambutannya, Gubernur NTB menegaskan penempatan pejabat sudah sesuai dengan kajian di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan dan Badan Kepegawaian Daerah. Gubernur juga mengakui mutasi yang dilakukan kali ini

merupakan yang terbanyak bagi pejabat struktural lingkup Pemprov NTB. Hal ini, mengindikasikan kaderisasi pejabat lingkup Pemprov NTB tetap jalan, karena penempatan sudah melalui mekanisme dan dilakukan secara objektif. Selain itu, gubernur mengingatkan seluruh pejabat lingkup Pemprov NTB agar menyelesaikan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diemban. Apalagi jabatan eselon III dan eselon IV merupakan jabatan strategis di tataran organisasi pemerintah. Bersambung ke hal 5

LANTIK - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi melantik pejabat struktural eselon III dan IV lingkup Pemprov NTB di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Rabu (6/11).

C.03.08.13

BUPATI Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony mengaku kecewa melihat banyaknya proyek yang pengerjaannya molor di wilayah Lobar. Hal itu disaksikannya sendiri setelah melakukan sidak ke beberapa lokasi proyek yang dikerjakan beberapa dinas. Menyikapi hal ini, Bupati akan mengambil langkah tegas dengan membuat kontrak komitmen dengan semua SKPD. Bersambung ke hal 5

IHAK pelapor dan terlapor dalam kasus dugaan pemalsuan surat yang telah ditangani oleh Polda Metro Jaya, masih mungkin untuk diselesaikan melalui jalur mediasi. Adanya tindakan lapor melapor ini dinilai akan menghabiskan energi dan mengganggu upaya pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) yang saat ini sedang diperjuangkan. Pendapat itu disampaikan oleh Anggota Komite I (Bidang Otonomi Daerah) DPD RI, Prof. Dr. Farouk Muhammad, yang dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (6/11) kemarin. Menurut Farouk, beberapa waktu lalu pihaknya memang telah memperoleh masukan mengenai adanya laporan ini. Ia kemudian menanyakannya ke polisi. Menurutnya, setelah mengetahui adanya laporan itu, ia juga

(Suara NTB/humas Setda NTB)

Harus Siap Mundur

H. Zaini Arony

KP3S Jakarta. Sementara pihak terlapor, H. Sanusi, yang juga mengklaim sebagai pengurus KP3S. Surat yang

Rabu (6/11) petang kemarin. Laporan H. Abdul Manan diterangkannya, terkait surat undangan Komisi II DPR RI kepada Ketua KP3S Jakarta. Seharusnya, kata dia, surat undangan itu dialamatkan kepada H. Abdul Manan. Namun belakangan, surat yang muncul atasnama H. Sanusi. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Di tengah euforia rencana pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS), justru muncul kisruh baru. Pengurus Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S) dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan ini terkait dugaan pemalsuan surat Komisi II DPR RI, tentang undangan kepada KP3S saat keputusan pengesahan Rancangan Undang Undang (RUU) Daerah Otonomi Baru (DOB).


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

SUARA MATARAM

Halaman 2

Disebut Mendukung Prostitusi Pasar Beras Program Awig–awig PROGRAM kebersihan terus menjadi kegiatan rutinitas yang dicanangkan oleh setiap kelurahan. Terlebih dengan adanya program Lisan dan penilaian Adipura di Kota Mataram. Salah satu kelurahan tersebut, yakni Lurah Cakra Barat. Program kebersihan setiap lingkungan dituangkan dalam awig–awig di setiap lingkungan. Lurah Cakra Barat, I Wayan Suwira yang dikonfirmasi di ruanganya, Rabu (6/11) kemarin mengatakan, sebenarnya program kebersihan, sudah sejak lama dilakukan di setiap lingkungan. Imple(Suara NTB/fit) mentasi dari program terseI Wayan Suwira but, katanya, dituangkan dalam awig–awig di masing–masing lingkungan. Sayangnya, program awig–awig, hanya dilakukan di internal lingkungan. “Semuanya sudah ada di awig–awig,” ungkapnya. Menurutnya dalam program tersebut, dilihat dari kondisi masing–masing lingkungan. Sehingga arah kebijakan dan atau aturan, sambungnya, tergantung dari kondisi masyarakat sekitar. Ia menyebutkan dalam awig–awig tersebut, diatur masalah aturan kos–kosan, sampah dan lain sebagainya. “Untuk jam bertamu lanjutnya, tidak boleh tamu melebihi jam 10 malam.” tuturnya. Ia menyadari bahwa di Cakra Barat, terdapat Pedagang Kaki Lima (PKL), tentunya menghasilkan sampah atau kotoran dari hasil dagangannya. Upaya dilakukan, dengan menyediakan tempat sampah di setiap toko-toko. Untuk mengakomodir kebersihan, di masing – masing lingkungan memiliki petugas kebersihan sendiri. Ditanya mengenai sistem upahnya, katanya masyarakat secara swadaya memberikan upah kepada petugas tersebut. Ia menambahkan, pihaknya telah memiliki tempat pembuangan sampah terpadu (TPA) di Loang Kaoq. “Masyarakat secara swadaya memberikan upah kepada petugas,” tuturnya. Tahapan yang dilakukan saat ini, sambungnya, pihaknya masih melakukan tahapan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga, aturan yang ada dapat dijalankan secara maksimal sesuai dengan aturan. (cem)

Warga Kecam Pernyataan Bayu Pancapati Mataram (Suara NTB) – Pernyataan Kepala Bidang Tramtibum Satpol PP Kota Mataram, Bayu Pancapati mengundang reaksi dari warga cakranegara, khususnya yang berdomisili di sekitar Pasar Beras (sekarang Pasar Panglima, red). Wargapun mengecam pernyataan bayu Pancapati yang menyebutkan bahwa dugaan praktik prostitusi di Pasar Beras masih berlangsung, lantaran ada dukungan dari masyarakat setempat. Seorang warga yang berdomisili tepat di belakang Pasar Panglima, I Wayan Suharta Putra, kepada Suara NTB, Rabu (6/11) membantah keras pernyataan pihak Satpol PP yang menyatakan, masih maraknya dugaan praktik prostitusi lantaran adanya dukungan dari masyarakat. Menurut dia, masyarakat justru risih dengan hal itu. Karenanya, warga ber-

sama pihak Kelurahan justru menolak adanya praktik pemuas syahwat di sana. ‘’Kalo Pol PP sering turun kemudian mengatakan ada dukungan masyarakat, mungkin kita percaya. Saya rumah saya tepat di belakang pasar itu, tidak pernah lihat ada Pol PP turun, kok bisa bilang masyarakat mendukung,’’ ujarnya. Camat Cakranegara, Salman

Rusdipun tidak kalah geram. Ia membantah kalau ada pihak-pihak yang menyebut masyarakat setempat mendukung praktik prostitusi di Pasar Beras. “Kita tidak tahu persis, masyarakat mana yang mendukung,” tuturnya. Kata Salman Rusdi, keberadaan Pasar Beras memang menjadi problem pemerintah. Selain berada dekat dengan

tempat ibadah, menggangu citra Kota Mataram yang menjunjung visi misi religius dan berbudaya. Padahal, pihaknya telah melakukan penyisiran dan penertiban bersama Polisi dan Satpol PP. Hanya saja, dalam penggerebekan tidak ditemukan satu orang pun berada di lokasi, karena diduga penertiban telah bocor. “Kita pernah lakukan razia, tetapi tidak satu orang pun kita temukan,” ungkapnya. Menyinggung adanya pemain baru dan tempat pijat dijadikan sebagai tempat praktik prostitusi, Salman Rusdi menduga ada oknum tertentu yang sengaja melakukan pembiaran. Dugaan

tempat pijat dijadikan tempat praktik, sambungnya, pihaknya akan melakukan cross check dan mempertanyakan izin operasinya. Kalau pun ditemukan praktik di tempat tersebut, ia akan memberikan tindakan tegas kepada oknum yang bersangkutan. Ditanya apa solusi yang dilakukan pihaknya? Salman mengatakan akan melakukan razia secara rutin, dengan melibatkan aparat kepolisian, agar pelaku mendapatkan shock therapy. Sejauh ini, katanya, pihak telah melakukan koordinasi dengan PSKW (Panti Sosial Karya Wanita) Budi Rini, untuk menampung pelaku yang terjaring razia. (cem/fit)

(Suara NTB/ist)

DIKLAT - Ratusan pegawai honorer golongan I dan II Kategori 1 (K1) lingkup Pemerintahan Kota Mataram mengikuti pembukaan Diklat Prajabatan di Aula Kantor Walikota Mataram.

Jangan Benturkan Masyarakat WAKIL Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha berharap, dugaan praktik prostitusi di Pasar Beras, tidak benar. ‘’Tetapi kalau itu benar, sangat kita sayangkan,’’ menjawab Suara NTB di ruang kerjanya, Rabu (6/11) kemarin. Seharusnya, sambung Wayan, hal itu menjadi tugas aparat pemerintahan dan keamanan. ‘’Jangan diserahkan kepada masyarakat,’’ cetusnya. Wayan menilai, praktik prostitusi yang diduga marak kembali, tidak terlepas dari lemahnya kontrol yang dilakukan, baik oleh aparat kepolisian, maupun Satpol PP. ‘’Jangan dianggap itu se(Suara NTB/fit) lesai,’’ cetusnya. Politisi PDI I Wayan Sugiartha Perjuangan ini mempertanyakan intensitas patroli yang dilakukan Satpol PP. Sebab, demikian Wayan, wanita-wanita yang beroperasi di pasar Panglima, justru banyak datang dari luar. Ia melihat, akar persoalan ada pada praktik prostitusi, maka praktik haram itulah yang harus diberantas. Legislator dari dapil Cakranegara ini menyayangkan pernyataan pihak Satpol PP Kota Mataram yang dianggap terkesan membenturkan masyarakat. Wayan justru menilai ada pembiaran dari pihak Satpol PP terhadap persoalan ini. Seharusnya, semua aparat berperan. Satpol PP misalnya harus rajin memonitor keadaan, berikut melakukan razia penyakit sosial masyarakat ini. Kalau memang ada yang terjaring razia yang diketahui berasal dari luar daerah, maka harus dikembalikan ke daerah asalnya. Sebaliknya, kalau berasal dari Mataram, harus dilakukan pembinaan melalui PSKW (Panti Sosial Karya Wanita) Budi Rini. Wayan yang juga pernah berdomisili di sekitar Pasar Panglima, menampik kalau ada pihak yang mengatakan dugaan praktik prostitusi itu mendapat dukungan dari masyarakat. ‘’Tidak benar seperti itu,’’ cetusnya. (fit)

Pesta Pergantian Tahun di Kota Mataram akan Tonjolkan Nuansa Budaya Mataram (Suara NTB) Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan kembali menggelar pesta pergantian tahun dari tahun 2013 ke 2014 pada akhir Desember mendatang. Selain akan menggelar pesta kembang api sebagai penanda pergantian tahun di malam tahun baru, pesta pergantian tahun kali ini akan lebih menonjolkan nuansa budaya. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram, Ida Bagus Jayanha. “Bentuk hiburan mungkin hampir sama seperti tahuntahun kemarin, tapi lebih kepada nuansa budaya yang kita tonjolkan,” terangnya kepada Suara NTB, Rabu (6/11). Selain untuk menghibur masyarakat, nuansa budaya yang akan turut memeriahkan pesta tahun baru nantinya sebagai salah satu media untuk semakin mendekatkan masyarakat kepada kesenian daerahnya. Tahun lalu, Pemkot juga menggelar pesta pergantian tahun di Lapangan Umum Mataram dengan hiburan live music dan pesta kembang api. Jayantha tidak menyebut secara terperinci bentuk kesenian yang akan ditampilkan nantinya, saat ini yang masih dipikirkan pihaknya apakah nanti pesta pergantian tahun akan dipusatkan di satu tempat atau diselenggarakan di beberapa kecamatan. Namun jika dilihat dari segi keamanan, kemungkinan kegiatan pesta pergantian tahun akan dipusatkan di Lapangan Umum Mataram seperti tahun sebelumnya. “Sekarang yang kita pikirkan apakah akan dibagi ke beberapa wilayah lain. Tetapi kalau dipikirkan dari segi keamanan sulit juga. Kalau misalnya diselenggarakan di Kecamatan Cakranegara dan Ampenan itu kayaknya agak susah dari segi pengamanannya. Sehingga mungkin dipusatkan,” terangnya. Mulai saat ini, Jayantha menyatakan pihaknya telah mulai mempersiapkan perhelatan akhir tahun tersebut. Pesta pergantian tahun dihajatkan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Kota Mataram yang dinilai saat ini masih kurang hiburan. “Momen tahun baru ini kita coba memberikan suguhan kepada masyarakat sehingga harapan kita nanti, masyarakat kita siap melaksanakan tahun yang lebih baik di 2014 untuk ikut membangun Mataram yang kita cintai ini,” ujarnya. (yan)

Walikota Ingatkan CPNS Jangan Biasakan Telat Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengingatkan kepada para CPNS yang sedang mengikuti Diklat Prajabatan untuk jangan membiasakan datang terlambat setelah nantinya diangkat menjadi PNS. Saat ini 152 orang pegawai honorer golongan I dan II Katagori Satu (K1) menjadi peserta Diklat Prajabatan Kota Mataram. “Saya ingatkan kepada mereka jangan kebiasaan telat. Sebelum mereka CPNS, mere-

ka rajin datang tepat waktu. Tapi nanti setelah diangkat jadi PNS, telat menjadi kebiasaan. Jangan sampai seperti itu,” pesannya seusai membuka Diklat Prajabatan di aula Kantor Walikota Mataram, Rabu (6/11). Sebagai abdi negara yang harus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, Walikota juga mengingatkan kepada para peserta prajabatan untuk tetap memegang etika dan aturan-aturan dalam menjalankan

tugasnya. Peserta terdiri dari 151 CPNS Kota Mataram dan satu orang titipan dari Kantor Kementerian Agama Kota Mataram. Sebelumnya sejumlah 48 orang K1 CPNS golongan III Kota Mataram dan satu orang CPNS Kota mataram angkatan 2010 telah mengikuti Prajabatan bersama dengan CPNS dari lingkup pemerintah provinsi (pemprov) NTB. Diklat Prajabatan honorer K1 golongan I dan II ini akan dibagi menjadi dua angkatan. Diklat Pra-

jabatan untuk angkatan I akan dilaksanakan dari tanggal 5-24 November dan angkatan II akan dilaksanakan dari tanggal 1-20 Desember 2013. Kegiatan Diklat Prajabatan akan dipusatkan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gunung Sari, Lombok Barat. Bagi seluruh peserta Diklat Prajabatan, Ahyar Abduh juga berpesan agar mengedepankan kedisiplinan dan mengikuti seluruh proses diklat dengan sebaik-baiknya. “Karena Diklat ini salah satu syarat menja-

di PNS dan saya minta dilaksanakan seketat-ketatnya,” ujarnya. Diklat Prajabatan ini juga harus dijadikan sebagai bentuk syukur atas diangkatnya para peserta menjadi CPNS dan selanjutnya menjadi PNS. Ia menambahkan seharusnya para peserta diklat bersyukur karena sejak mereka semua menerima SK pengangkatan pada 4 Maret lalu, tidak sampai setahun mereka bisa mengikuti Diklat Prajabatan. (yan)

Triwulan Pertama 2014

Konstruksi Pembangunan di Taman Loang Baloq Dimulai Mataram (Suara NTB) Pembangunan Taman Hiburan Rakyat (THR) Loang Baloq yang akan dilakukan oleh investor PT Mas Murni Sejahtera (MMS) rencananya akan dimulai di triwulan pertama tahun 2014 mendatang. Saat ini pihak investor sedang melakukan uji laboratorium terhadap struktur tanah yang sudah digali di kawasan tersebut. “Mudah-mudahantriwulanpertama2014karenaada laporansekitar30meteryangdiagali.Dansedangdianalisa di lab (laboratorium)nya di Surabaya,” terang Sekda Kota Mataram, Ir. H. L Makmur Said, MM, Rabu (6/11). Setelah uji laboratorium terhadap struktur tanah selesai, akan diselesaikan berbagai perencanan pembangunannya. “Dan baru bisa keluar Amdalnya,” tambahnya. Setelah struktur tanah selesai diuji di laboratorium, maka dapat diketahui nantinya konstruksi bangunan akan menggunakan tiang pancang atau bentuk lainnya. “Tadinya dipikir tidak sejauh itu sampai 30 meter, apakah nanti pakai tiang pancang atau apa,” ujarnya. Sekda mengatakan pihaknya tetap menjalin komunikasi secara intensif den-

Dinas PU Bantah Keterlambatan Pemberian Upah THL Mataram (Suara NTB) Keluhan Tenaga Harian Lepas (THL) pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram yang terlambat memberikan gaji atau upah kepada THL, dibantah oleh Kepala Dinas PU Kota Mataram, Ir. H. Mahmudin Tura. Katanya, pemberian upah disesuaikan dengan mulai kerja buruh harian tersebut. Dikonfirmasi, di Pendopo Walikota Mataram Rabu (6/11) kemarin, Mahmudin mengatakan, bahwa sistem upah yang diberikan kepada THL, sesuaidenganmulaibekerjanya,tidaksertamerta diberikan pada awal bulan. “Tidak meski kita berikan upah pada awal bulan,” ungkapnya. Adanya keluhan THL yang menerima upah hingga pertengahan bulan. Menurutnya THL bukanlah pegawai negeri sipil (PNS) dan diupah secara bersamaan. Keterlambatan upah, lanjutnya, karena di bagian keuangan ada keterlambatan pencarian atau belum selesai administrasi. Ia melanjutkan di bagian keuangan, tidak boleh menyimpan uang lebih dari Rp 10 juta di dalam brankas. “Tidak boleh ada kita menyimpan uang lebih dari Rp 10 juta ,” sebutnya. Perhari lanjutnya, THL diberikan upah masing-masing Rp 40 ribu. Sehingga total perbulan, THL bisa mendapatkan satu juta dan bahkan lebih. Sebelumnya, informasi yang didapatkan dari THL yang enggan dikorankan namanya, mengatakan ia bersama rekannya selalu terlambat mendapatkan gaji. Padahal, setiap hari, ia bersama rekannya bekerja dari pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita. Bahkan ketika musim hujan dan terjadi banjir, sumber ini harus bekerja sampai jam 10 malam, untuk mengatasi genangan air atau air yang tersumbat di drainase. (cem)

gan pihak investor. Hal ini untuk memastikan keseriusan investor untuk mengembangkan kawasan tersebut. Dalam MoU yang ditandatangani antara Pemkot Mataram dengan pihak PT MMS pada bulan Maret lalu, PT MMS sudah harus melakukan pengerjaan kontruksi

dalam enam bulan sejak MoU ditandatangani atau tepatnya bulan September sejak dilakukan penandatanganan MoU. Terkait molornya dari target, Sekda mengatakan hal itu karena adanya perubahan desain (redesign) mengenai pengembangan kawasan tersebut. (yan)


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Dorong Kinerja Aparatur Daerah

Pembinaan Harus Dimaksimalkan Praya (Suara NTB) Proses pembinaan kepada aparatur pemerintahan harus benar-benar maksimal dilakukan dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal itu penting untuk bisa mendorong peningkatan kinerja aparatur pemerintahan ke arah yang lebih baik.

(Suara NTB/rus)

MUTASI - Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin melantik 211 pejabat eselon IV lingkup Pemkab Lotim di Kantor Bupati Lotim, Rabu kemarin.

211 Pejabat Eselon IV Dimutasi Selong (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Lombok Timur di bawah pimpinan Bupati H. Moch. Ali Bin Dachlan dan Wakil Bupati H. Haerul Warisin kembali melakukan mutasi, Rabu (6/11). Kali ini, dilakukan terhadap 211 pejabat eselon IV. Prosesi pengambilan sumpah jabatan dilakukan Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin. Terlihat di antara sederetan pejabat eselon IV itu sebelumnya ada yang memangku jabatan eselon III. Disamping itu, ada juga pejabat yang sebelumnya hanya sebagai staf biasa lalu dipromosikan mendapatkan posisi jabatan struktural. Jabatan eselon IV yang dilantik adalah kepala Puskesmas, Kepala unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dan jabatan lainnya. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin menyampaikan, pelantikan merupakan merupakan hal yang lumrah. Ia meminta seluruh pejabat yang dilantik bekerja dengan baik. Evaluasi akan dilakukan Januari 2014 mendatang. Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga menyinggung waktu kerja, apakah sudah dilaksanakan atau tidak. Ia menghitung, dalam sepekan ada waktu kerja selama 37 jam. Catatan itu dinilai tidak pernah tercapai. Pengalamannya di Provinsi, masuk jam 7 masuk pulang jam 4. Di Lotim ia pandang, seolah-olah mengabaikan waktu. “Kita tidak boleh abai. Waktu di kantor efektif digaji,” pintanya. 2014, lanjutnya akan dikembalikan

Stok Buku Nikah Habis STOK buku nikah di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Utara (KLU) saat ini nihil. Hal itu menyebabkan ratusan hingga ribuan pasangan pengantin belum memperoleh buku nikah. Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gangga, Kemenag KLU, H. Sadikin, SH., di ruang kerjanya, Rabu (6/ 11), mengatakan stok buku nikah sudah kosong sejak bulan Juni lalu. Praktis 5 bulan terakhir ini, pasangan pengantin tidak mengantongi buku nikah. “Sisa stok buku nikah bulan Mei hanya 10 unit, cuma itu yang bisa dilayani untuk pasangan pengantin yang menikah bulan Juni,” ungkap Sadikin. Dikatakannya, kekosongan buku nikah tidak hanya berlaku di KUA Kecamatan Gangga saja atau di KLU saja, melainkan berlaku se NTB. Kiriman terakhir buku nikah untuk KLU berasal dari Kemenag Lobar untuk pelayanan sampai dengan Mei yang menyisakan 10 unit tersebut. Sementara sejak Juni, tidak ada kiriman sama sekali. Kekosongan itu, akunya, sudah ditindaklanjuti ke Kemenag KLU, dan diteruskan ke Kantor Wilayah Kemenag Provinsi. Harapannya, agar kuota kiriman buku nikah sesuai permintaan masing-masing kecamatan di KLU dikirim secepatnya. Sadikin mencatat, angka pernikahan pasangan pengantin yang tak memiliki buku nikah sebanyak 250 pasangan khusus untuk Kecamatan Gangga saja. Rinciannya, sisa 40 pasangan di bulan Juni, 50 pasangan bulan Juli, Agustus sebanyak 40 dan September serta Oktober masing-masing 60 pasangan. Jika diasumsikan tiap kecamatan di KLU menyertakan masing-masing 250 pasangan, maka jumlah pasangan yang belum memiliki buku nikah se KLU sebanyak 1.250 pasangan. “Atas persoalan ini, kami di KUA Kecamatan tidak bisa berbuat apa-apa. Kepada masyarakat kami imbau untuk bersabar dulu. Kalau Buku nikah sudah datang, akan kami informasikan segera ke desa melalui Petugas PPP (Pembantu Pegawai Pencatat) Nikah,” terangnya. Sadikin memastikan, kepemilikan buku nikah secepatnya diperoleh pasangan pengantin apabila stok tersedia. Namun, mensiasati kekosongan saat ini, pihaknya tetap berkoordinasi dengan Dukcapil KLU dalam upaya penerbitan Akta Kelahiran anak pasangan pengantin yang tidak memiliki buku nikah pada periode itu. Dengan ketentuan proses pernikahan pasangan bersangkutan telah teregister di KUA m e l a l u i Petugas P P P. H. Sadikin (ari) (Suara NTB/ari)

menjadi 6 hari kerja. Prinsip PNS bekerja sebagai pelayan rakyat. ‘’Fakta lima hari kerja selama ini, di atas jam 1 siang tidak ada rakyat dilayani. Waktu banyak yang hilang,’’ ungkapnya. Melalui kebijakan mutasi, diharap pejabat bisa membina diri dan lebih berkreasi atau bekerja lebih baik. Dalam hal ini, ujarnya, pihaknya tidak lagi bicara kesejahteraan, karena Pemkab Lotim tidak lagi memberlakukan tunjangan kesejahteraan, namun memberikan tunjangan kinerja. ‘’Bagi yang masuknya biasa-biasa saja mungkin hanya dapat Rp 200 ribu. Namun PNS yang memiliki kinerja baik dan berprestasi bisa diberikan tunjangan Rp 300-750 ribu. Mari bekerja keras. Berjuang sesuai dengan amanah,” pintanya. (rus)

Puting Beliung Terjang Empat Kecamatan di Lobar Giri Menang (Suara NTB) Hujan disertai angin puting beliung menerjang sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Senin (4/11) lalu. Enam desa di empat kecamatan terkena terjangan angin tersebut. Akibatnya, 118 rumah mengalami kerusakan. Sebagian besar rusak ringan dan sedang. Paling banyak rumah yang rusak di Kecamatan Kediri sekitar 71 rumah. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Dari 71 rumah tersebut ada di Desa Kediri Selatan sebanyak 34 rumah dan Desa Jagaraga Indah 37 rumah. Di Labuapi, terdiri dari desa Merembu sebanyak 4 rumah mengalami kerusakan. Di Desa Kuripan ada 9 rumah rusak parah. Sementara Desa Sembung Narmada terdapat 34 rumah rusak. Di Kediri Selatan, korban tak dievakuasi, karena rumah mereka tak rusak berat. Para korban, menempati rumahnya kembali sembari memperbaiki sejumlah titik yang rusak. Namun sejumlah warga meminta bantuan logistik berupa makanan. “Masih ada belum dapat bantuan,” kata Uri warga Kediri Selatan. Menurut H Salehudin, warga yang rumahnya rusak parah di Dusun Sedayu Tengah, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri. Hujan deras disertai angin puting beliung ini terjadi pukul 15.15 Wita. “Hujan deras tiba-tiba ada bunyi gemuruh saya kira petir ternyata tembok milik tetangga belakang rumah diterbangkan angin dan menimpa rumah kami,” ujarnya sambil menunjukkan rumah tetangganya yang sebagian temboknya menimpa rumahnya. Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, Dewa Ketut Ardana, menyatakan, kejadian puting beliung terjadi 4 November sekitar pukul 16.00 sore. Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi

dengan Dinas Sosial untuk melakukan penanganan. Masa darurat selama 14 hari telah diberlakukan untuk menangani korban. Dalam masa darurat ini. Data kerusakan belum final, karena perlu menunggu rekapan dari desa. pihaknya sendiri belum mengetahui kerugian akibat bencana tersebut. Untuk mendata kerusakan itu, pihaknya sudah membentuk tim kaji tepat yang dikomandoi oleh Sekda, HM Uzair. Tim ini mencari tahu berapa sebenarnya kerusakan. Nantinya, data lapangan itu disahkan oleh camat dan desa lalu dibawa ke Pemda untuk dipadukan dengan data yang diperoleh dinas. Menurut pantauannya, sebagian besar mengalami kerusakan sedang dan ringan. Sedangkan yang mengalami rusak berat sedikit. (her)

Demikian disampaikan anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Lombok Tengah (Loteng), H.M. Rais Ishak S.H., mengenai pernyataan Wakil Bupati Drs. H. L. Normal Suzana mengenai belum memuaskannya kinerja aparatur pemerintah daerah kepada Suara NTB, Rabu (6/11). Rais mengaku apa yang disampaikan orang nomor dua di Loteng tersebut ada benarnya. Bahwa selama ini, kinerja aparatur pemerintah di daerah ini masih belum maksimal seperti apa yang diharapkan. Meski demikian, ujarnya, bukan berarti kinerja yang ditunjukkan selama ini tidak baik. “Kalau dikatakan tidak baik, saya rasa tidak. Hanya memang belum maksimal saja,” ujarnya. Sehingga terkesan kinerja yang

ditunjukan belum bisa memenuhi harapan yang ada. Di sinilah kemudian, peran penting pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan kinerja aparaturnya, sehingga bisa terus meningkat dari waktu ke waktu dan mencapai level kinerja yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Caranya, kata dia, pembinaan harus terus menerus dilakukan oleh pemerintah daerah. Dan, pemerintah daerah juga harus benar-benar dan sungguh-sungguh melakukannya dengan memulai dari pembinaan pada diri sendiri terlebih dahulu. “Jangan kita mau membina orang lain, sementara diri kita sendiri belum terbina dengan baik,” sarannya. Artinya, pembenahan kin-

erja aparatur pemerintah tersebut haruslah dimulai dari dalam. Mulai dari para pemimpinnya baru ke bawahan dan aparatur pemerintah daerah lainnya. Jika hal itu belum tercapai, maka sulit rasanya kinerja aparatur pemerintah bisa meningkat. Para aparatur pemerintah sendiri, tambah Rais, dalam hal ini juga hendaknya bisa benarbenar memegang teguh komitmen selaku abdi negara. Untuk memberikan pelayanan dan kinerja terbaiknya baginya masyarakat yang telah memberikan amanah. “Sumpah selaku abdi negara harus benarbenar dipegang. Jangan sampai sumpah itu dilanggar,” tandas anggota Komisi IV DPRD Loteng ini. (kir)

Oknum Pegawai Sosnakertrans Diduga Tilep Bantuan Penyandang Cacat Selong (Suara NTB) Oknum pegawai di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Lombok Timur (Lotim) korupsi dana bantuan sosial untuk para penyandang cacat. Tudingan ini dilontarkan dalam aksi mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lotim, Rabu (6/11). Dalam aksinya ini, PMII menghadirkan Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) Lotim, Lalu Wisnu. Mahasiswa mengungkapkan, perbuatan yang dilakukan oknum pegawai di Dinas Sosnakertrans telah lama dilakukan. Mengatasnamakan jabatannya, bantuan program jaminan sosial bagi penyandang cacat berat (JSPCB) dari kementerian sosial dijadikan alat meraup keuntungan pribadi. Bantuan senilai Rp 300 ribu/bulan itu banyak tidak sampai ke tangan yang berhak. “Orang-orang cacat semestinya diperhatikan, ini malah dijadikan ladang memperkaya diri sendiri,” ungkap Ketua Umum PMII, Hanafi dalam orasinya.

Menurutnya, jumlah penyandang cacat di Lotim ini mencapai 7.275 orang. Sementara yang mendapat bantuan ternyata hanya 310 orang. Semestinya, Dinas Sosnakertrans bisa lebih teliti memberikan bantuan kepada orang-orang yang lebih berhak. Pasalnya, ada indikasi juga yang diberikan justru orang yang tidak layak. Ketua PPCI, Lalu Wisnu meminta pemerintah tidak menjadikan para penyandang cacat sebagai objek. Ia menuding, sejauh ini para penyandang cacat dipandang sebelah mata. Bahkan, ungkapnya, terjadi intimidasi dan ancaman tidak diberikan dana lagi jika protes. Ia mengaku telah mencatat sejumlah masalah yang di lapangan. Pendataan dimintai uang. Setelah beberapa saat berorasi di jalan, mahasiswa akhirnya diterima Sekda Lotim, H. Usman Muhsan. Di hadapan Sekda, mahasiswa ini siap menghadirkan buktibukti dan korban dari tindakan oknum pejabat Dinas Sosnakertrans Lotim itu. Ditambahkan Wisnu, bantuan kaki palsu yang sejatin-

ya gratis justru dijual oknumoknum yang tidak bertanggung jawab. Ia menyebut satu kaki palsu dijual Rp 1 juta. Korbankorban itu katanya siap didatangkan. Ia menuturkan, pihaknya sudah laporkan persoalan tersebut ke Dinas Sosnakertrans, namun tidak ada respons. Sekda berterima kasih kepada para mahasiswa yang menyampaikan pengaduan. Sekda yang mengaku pernah menjabat Kadis Sosnakertrans Lotim ini meminta bukti, bukan sekadar katanya-katanya. Jika ada bukti kasus korupsi segera saja laporkan ke polisi. “Apa yang diungkap fakta dan buktinya,” pintanya. Ia menuturkan, Dinas Sosnakertrans sudah diaudit BPKP dan Inspektorat. Hasilnya sudah diterima dan diakui ada yang dilanjutkan dan tidak. Ditegaskan Sekda, kalau ada aparat seperti yang dituduhkan akan dicopot dari jabatannya. Selama menjadi Kadis, semua staf sudah diingatkan agar tidak memotong bantuan untuk orang-orang miskin. ‘’Tidak boleh ada pungli atas hak orang miskin,’’ ujarnya mengingatkan. (rus)

BKBPP Lobar Berpartisipasi pada Jambore PKB/PLKB Tingkat Nasional Giri Menang (Suara NTB) Pemerintah saat ini sedang bekerja keras guna mengendalikan laju pertumbuhan penduduk (LPP) untuk mencapai kondisi penduduk tumbuh seimbang tahun 2015. Hal ini ditandai dengan tercapainya Total Fertility rate (TFR) dan net reproductive rate (NRR). Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Lombok Barat (Lobar) Dra. Hj. Baiq Eva N Parangan, MSi, mengungkapkan, dalam bidang KB dan kesehatan re-

produksi, target yang harus dipenuhi indonesia antara lain TFR diturunkan dari 2,6 menjadi 2,1, angka kematian ibu diturunkan dari 288/100.000 menjadi 102/100.000 angka kematian bayi dari 35/1000 menjadi 23/ 1000 kelahiran hidup. Kaitannya dengan pengelolaan program kependudukan dan keluarga bencana nasional, ujarnya, PKB/PLKB adalah pegawai pemerintah daerah yang berkependudukan di desa/kelurahan dan bertugas melaksanakan dan mengelola program KB di lini lapangan, menggerakkan dan memberdayakan masyarakat

untuk ber-KB, membina keluarga agar tidak putus menggunakan KB. Selain itu bagaimana menggalang kemitraan untuk melaksanakan program kependudukan dan KB di lapangan. Sementara institusi masyarakat pedesaan atau IMP organisasi kelompok maupun perseorangan yang memiliki peran sebagai mitra PLKB/ PKB dalam mengelola program kependudukan dan KB lapangan. ‘’Sedangkan PPKBD pembantu kepala desa atau lurah dalam mengelola program KB. Antara PLKB/PKB dan IMP tidak bisa dipisahkan dam mengelola program KB di lapangan,”

terangnya, Senin (4/11). Untuk meningkatkan wawasan, apresiasi dan meningkatkan semangat para PKB/PLKB dan IMP perlu dilakukan jambore tersebut. Konsep jambore kali ini berbeda dengan sebelumnya, dimana kali menggunakan konsep edutainment. Sedangkan untuk meningkatkan semangat dan motivasi para peserta diberi pencerahan dan motivator. Kegiatan ini juga kata Baiq Eva sapaan akrabnya disi dengan lomba yel-yel. Di mana kontingen BKBPP NTB peroleh juara dua. (her/*)

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/ist)

Kepala BKBPP Lobar Hj. Baiq Eva N Parangan.

Pembukaan Jambore Nasional oleh Sekretaris Jenderal BKKBN Ir. Ambar Rahayu.

(Suara NTB/ist)

BKBPP NTB NTB Juara II yel-yel KB di Jambore Nasional.

(Suara NTB/ist)

Peserta NTB foto bersama di Jambore Nasional.


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Sempat Baku Tembak

Polisi Gagalkan Pencurian Ternak Sumbawa Besar (Suara NTB) Aksi pencurian ternak terjadi di dusun Santong desa Dalam kecamatan Utan, kabupaten Sumbawa. Aksi tersebut berhasil digagalkan aparat Polsek Alas, setelah sempat terjadi baku tembak dengan para pelaku. Dari informasi yang diperoleh, Kapolsek yang turun bersama lima anggotanya, sempat terlibat baku tembak dengan para pencuri yang diperkirakan berjumlah 12 orang. Para pelaku berhasil kabur menggunakan kapal motor di pantai Desa Gontar. Tetapi empat ekor ternak, dua kuda dan dua kerbau berhasil diamankan aparat. Hal ini dibenarkan Kapolsek Alas, Kompol Syirajuddin Mahmud, saat dikonfirmasi, via seluler Selasa (5/11). Sebelumnya, Kapolsek dihubungi keluarga korban, Muhammad (27) warga RT 04 RW 07 Dusun Santong yang didatangi kawanan pencuri ternak yang ditodong menggunakan senjata yang diduga jenis senjata api. Dua ekor kuda dan dua ekor kerbau sempat dibawa para kawanan rampok ternak ini. Kapolsek masih sempat melihat pelaku berkeliaran di lokasi pencurian. Makanya langsung melepaskan tembakan satu kali ke udara. Hingga membuat para pelaku langsung kabur ke arah Desa Gontar yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Pengejaran pun dilakukan, tetapi kondisi gelap, membuat Kapolsek tidak berani melepas tembakan ke arah pelaku, karena dikhawatirkan salah sasaran.Apalag i mengingat lokasinya di sekitar tambak. Polisi melepas sedikitnya empat kali tembakan. Yang sempat dua kali oleh para pelaku saat kabur menggunakan kapal yang memang sudah menunggu di lokasi tersebut. ”Empat ekor ternak milik korban ditinggalkan pelaku di pinggir pantai. Sementara dua ekor kerbau masih kita amankan karena pemiliknya masih dicari,” tandas Syirajuddin yang akan mengintensifkan patroli di wilayah tersebut. Sekaligus mengimbau kepada pemilik ternak untuk lebih berhati-hati. (arn)

Titik Rawan di Terowongan Bintang Bano Diamankan Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat mengambil tindakan pengamanan di 30 titik rawan dalam terowongan pengelak sepanjang 353 meter di lokasi bendungan Bintang Bano. Tindakan tersebut diambil untuk menghindari badan terowongan runtuh, mengingat hingga kini pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pemda KSB tidak sampai pada pemasangan lining atau beton bertulang untuk memperkuat dinding terowongan. “Kita sudah amankan yang 30 titik itu dengan menggunakan plat baja,” jelas bupati KSB Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM kepada wartawan, Rabu (6/11). (Suara NTB/bug) Sementara ini pilihan peKH. Zulkifli Muhadli merintah untuk mengamankan terowongan pengelak tersebut dari ancaman runtuh hanya dengan cara seperti itu. Pasalnya untuk penempatani lining Pemda KSB menyerah dari sisi anggaran dan melimpahkannya ke pemerintah pusat yang rencananya akan mulai menangani kelanjutan pembangunan Bintang Bano tahun 2015 mendatang. Bupati sendiri mengakui kondisi tersebut. Ia menyebutkan upaya tersebut diharapkan akan mampu menghindari runtuhnya terowongan, sebab jika terjadi terowongan tidak akan dapat dimanfaatkan lagi. “Kalau runtuh biayanya akan lebih mahal. Karena sama saja membuat terowongan baru. Makanya kita berharap pengamanan yang kita lakukan bisa bertahan sampai setahun ke depan, sampai APBN membiayai pembangunan Bintang Bano,” harapnya. Sebelumnya dari hasil pemaparan Pemda KSB kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait percepatan kelanjutan pembangunan Bitang Bano pusat melalui Ditjen SDA secara prinsip menyetujui melanjutkan penyelesaian pembangunan bendungan Bintang Bano yang mulai dirintis Pemda KSB sekitar tiga tahun lalu. Namun demikian sebelum terjadi pengambilalihan pengerjaan dan pembiayaan, pusat meminta Pemda KSB menyelesaikan seluruh administrasi kontrak pembangunan Bintang Bano yang saat ini masih berjalan. Termasuk juga melakukan pelimpahan administrasi aset sebelum dilanjutkan pembangunannya menggunakan dana APBN. Selain itu Pemda KSB juga diminta untuk segera meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit pada pekerjaan yang didanai menggunakan APBD. Membebaskan lahan dan semua ijin terkait kawasan hutan termasuk melakukan penanganan sosial yang nantinya akan timbul akibat pembangunan bendungan Bintang Bano di kecamatan Brang Rea. (bug)

IZIN KAFE - Demo koalisi LSM yang menuntut izin karaoke bagi pengusaha kafe di kantor Bupati Sumbawa, Rabu (6/11).

(Suara NTB/arn)

LSM Desak Bupati Terbitkan Izin Kafe Sumbawa Besar (Suara NTB) Massa yang tergabung dalam Koalisi LSM Advokasi berunjuk rasa di kantor Bupati Sumbawa, Rabu (6/11). Mereka menuntut Pemkab Sumbawa mengeluarkan izin karaoke bagi pengusaha kafe di Sampar Maras, Labuan Badas, Sumbawa. Massa yang datang dengan berbagai kendaraan, langsung menggelar orasi di depan kantor Bupati. Dikawal aparat kepolisian dan Pol PP, mereka menuntut Pemkab memberikan keringanan bagi pengusaha kafe untuk bisa beroperasi kembali. Dengan mengeluarkan izin karaoke. Sebab tidak ada larangan bagi siapa

pun membuka usaha karaoke. ‘’Ada hak hidup masyarakat yang dilanggar. Banyak keluarga yang tidak mampu mencari makan di sana. Pemerintah mesti membuka mata,” tandas orator Koalisi LSM, Hamzah Gempur. Dalam hal ini, pengusaha kafe telah mentaati himbauan Kapolres Sumbawa untuk

menutup aktivitas hiburan malam, sejak 23 oktober lalu. Namun, beban yang dirasakan sekarang semakin berat, karena banyak yang mencari makan di usaha kafe. Belum lagi utang yang melilit. Untuk itu, pihaknya meminta dispensasi untuk membuka usahanya kembali. Koalisi LSM yang datang bersama sejumlah pengusaha

kafe ini, diterima berdialog Kasat Pol PP Sumbawa, Mustari Dahlan. Salah seorang pengusaha kafe, Sahoda mengeluhkan tak adanya solusi dari pemerintah terhadap kelanjutan usaha mereka, pascapembongkaran bangunan di Batu Gong. Kasat Pol PP Sumbawa, Mustari Dahlan, S.H, menegaskan, perintah Bupati mengatakan, segala macam aktivitas yang berkaitan dengan alkohol dan waitres dilarang. Kalau buka kafe silakan, asalkan sesuai dengan arti kafe

yang sebenarnya yang menjual minuman ringan, cemilan, tempat makan dan sejenisnya. Silakan urus izinnya, asalkan kafe yang sebenarnya, bukan yang menyediakan waitres dan alkohol,” tandasnya. Tak ada masalah dengan masalah izin, selama jenis usaha yang dijalankan jelas. Bagi pengusaha yang nekad kembali membuka usahanya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. Termasuk akan melaporkan hasil pertemuan tersebut dengan Bupati. (arn)

RAPBD Dompu 2014 hanya Rp 83 Miliar untuk Program SKPD Dompu (Suara NTB) Rancangan anggaran pembangunan dan belanja daerah (RAPBD) Dompu tahun 2014 masih didominasi oleh belanja pegawai. Dinas/instansi pemerintah hanya memiliki alokasi Rp 83 miliar untuk membiayai belanja pembangunan dari Rp 330 miliar yang diusulkan dalam rencana kerja (Renja) SKPD tahun 2014. Akibatnya, tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) mengubah pola pembagian anggaran dengan mendahulukan ekspose program baru pembagian anggaran. Ketua TAPD Kabupaten Dompu, H. Agus Bukhari, SH, M.Si saat rapat penajaman kebijakan umum anggaran (KUA) RAPBD tahun 2014 di kantor Bappeda Dompu, Rabu (6/11) mengungkapkan, berdasarkan proyeksi RAPBD tahun 2014 belanja langsung sebesar Rp 226,743 miliar. Setelah dikurangi dana alokasi khusus (DAK) yang sudah jelas peruntukan, pembebasan lahan Rababaka kompleks, dan sejumlah program yang telah ditetapkan dari sumber anggaran, tersisa hanya Rp 103,597 miliar anggaran yang bisa dikelola oleh masing-masing Satker. Anggaran itupun terdapat Rp 21 miliar yang bersumber dari pembiayaan dan digunakan untuk kelanjutan program tahun sebelumnya. Sehingga sisa alokasi yang bisa dibagi-bagi oleh masing-masing Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hanya Rp 83 miliar. Itupun masih ada beberapa program

yang dialokasikan tahun 2013, tetapi dirasionalisasi karena defisit anggaran kemungkinan besar dialokasikan kembali dalam tahun anggaran 2014. Di antaranya pembangunan gedung Samakai Dompu sebesar Rp 11 miliar, dan pembangunan trotoar dalam kota sebesar Rp 5 miliar. “Kita berharap agar masing-masing Satker bisa mengoptimalkan anggaran ini untuk program prioritas yang dapat menekan angka kemiskinan, dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat,” harap H. Agus Bukhari. Kepala Bappeda Dompu, Ir Ruslan pada kesempatan yang sama mengungkapkan, perubahan pola pembagian anggaran untuk masing-masing SKPD tahun anggaran 2014. Bila sebe-

lumnya dibagikan dulu anggaran baru diajukan program oleh masing-masing SKPD, kini SKPD harus memaparkan dulu programnya baru dibagikan anggarannya. “Kita harapkan masing-masing SKPD dapat memaparkan programnya sehingga bisa ditentukan skala prioritas untuk dibiayai mengingat keterbatasan anggaran,” katanya. Pendalaman KUA PPAS RAPBD Kabupaten Dompu tahun 2014 ini dilakukan TAPD untuk lebih memaksimalkan alokasi anggaran tahun 2014 mendatang. Terlebih banyak program dan alokasi anggaran yang sifatnya mendesak diprogramkan tahun 2014. Apalagi tahun 2014 dilaksanakannya Pemilu legislatif dan Presiden serta kegiatan menjelang Pilkada tahun 2015. (ula/*)

(Suara NTB/ula)

KUA RAPBD - Ketua TAPD Dompu, H Agus Bukhari, SH, M.Si yang juga Sekda Dompu memimpin rapat penajaman KUA RAPBD Dompu tahun 2014 bersama Kepala Bappeda Dompu dan pimpinan Dinas/Instansi di lingkup Pemkab Dompu, Rabu (6/11).

(Suara NTB/ula)

DIJEMUR – Sejumlah pegawai di lingkup pemerintah kabupaten Dompu yang dijemur oleh Bupati karena dinilai tidak disiplin, Rabu (6/11).

Bupati Dompu Jemur Pegawai Malas Dompu (Suara NTB) Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin mengaku kecewa dengan disiplin dan loyalitas yang ditunjukkan jajaran pegawai di lingkup pemerintah daerah (Pemda) Dompu. Sering kali undangan pada kegiatan – kegiatan Pemda sendiri tidak dihadiri oleh jajaran pegawai. Dari 266 pegawai yang tidak hadir pada acara peringatan 1 Muharram 1435 H di Pendopo Bupati, pun dijemur di lapangan Setda dan diancam tidak akan dibayarkan tunjangan kinerjanya. “Ini merupakan akumulasi kekecewaan saya terhadap disiplin pegawai terutama dalam menghadiri undangan-undangan kegiatan yang diadakan sendiri oleh pemerintah. Selama ini saya masih mengharapkan kesadaran dari pegawai untuk disiplin, tetapi semakin dibiarkan justru semakin menjadi-jadi. Saya minta, ini (dije-

mur) yang terakhir dan tidak mengulanginya kembali,” harap bupati dihadapanribuanpegawaidilingkup pemerintah daerah (Pemda) Dompu, Rabu (6/11). Namun H. Bambang mengaku, disiplin pegawai ini akan ia lihat pada momen peringatan hari pahlawan 10 November 2013 mendatang. Bagi staf yang tidak hadir, tidak akan dibayarkan tunjangan pegawai selama satu bulan dan untuk kepala bidang tidak akan dibayarkan tunjangannya selama dua bulan. Satuan kerja yang diapelkan, Rabu pagi kemarin di antaranya Setda, Dinas PPKAD, BKD, Dinas Dukcapil, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Kesehatan, dan RSU Dompu. Terdapat266orangpegawaiyangtidak hadir pada acara peringatan 1 Muharram 1435 H di pendopo Bupati, Senin (4/11) malam. (ula)

Tradisi Muharram di Sumbawa

Adu Ilmu ’’Sanro’’ di Parade ’’Malala’’ Peringatan tahun baru Islam, 1 Muharram 1435 Hijriyah di Sumbawa tak lepas dari tradisi Malala, yakni prosesi pembuatan minyak obat Sumbawa. Sebanyak 24 sanro dari seluruh kecamatan di Sumbawa, “adu ilmu” dalam sebuah parade malam tahun baru Islam. Apa pesan dalam Malala itu? ADAT istiadat Sumbawa yang terangkum dalam falsafah hidup, “Adat Barenti Ko Syara”, Syara Barenti Ko Kitabullah, Takit Ko Nene Kangila Boat Lenge, Kangila Boat Lenge, kaidah yang bersumber dari nilai Islam. Nuansa religius yang berbaur dalam jiwa budaya Sumbawa itulah yang berkembang dan mengakar kuat dalam masyarakat Sumbawa. Salah satu tradisi yang akan terus lestari adalah tradisi Muharram. Masyarakat menyakini, bulan Muharram memiliki nilai dan keistimewaan tersendiri. Makanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti membaca Yasin, doa bersama, bersedekah, menampung dan menyimpan air hujan bulan Muharram, baguru dan pembuatan minyak

obat oleh para ahli minyak Sumbawa (tabib) atau dalam istilah Sumbawanya disebut Sanro, yang lazim dikenal dengan Malala. Begitu banyak pesan yang tersirat dalam Malala. Paling utama, kesehatan. Orang-orang tua terdahulu, dengan kekayaan alam tumbuh-tumbuhan, telah mampu membuka tabir dari semua kebesaran Allah SWT. Ramuan minyak Sumbawa dengan berbagai khasiat, antara lain untuk luka bakar, pegal linu, sakit perut, salah urat, patah tulang dan lainnya. Selain itu, prosesi Malala, juga ikut melestarikan lingkungan. Sebab bahan yang digunakan dalam proses pembuatan minyak tidak terlepas dari ketersediaan akar ataupun kulit kayu serta buahnya.

Keanekaragaman tumbuhan tersebut harus terus dilestarikan. ”Malala juga membawa dampak ekonomi dan social, apabila terus diangkat keberadaannya. Sebab selain akar kayu, bahan lain yang tetap digunakan dalam Malala, yakni kelala dan madu,” terang Kabag Administrasi pemerintahan Setda Sumbawa, Jaya Kusuma, sebagai penyelenggara kegiatan Parade Malala. Terdapat 24 Sanro yang terlibat dalam Parade Malala tersebut, perwakilan dari setiap kecamatan. Di antaranya, Sanro H. Unis dari Labuan Badas dengan nama minyak andalannya, Tungkal Dada yang berkhasiat menambah stamina lakilaki dan luka. Dari Lopok, ada sanro Supardi Anwar yang membuat minyak Bintang Nungal Petang untuk mengencangkan otot, Ahmad A. Kadir dari Pelampang dengan minyak Kemas Noruran untuk mrenyembuhkan stroke, kanker, kencing manis, dan asam urat. Ada pula sanro H. Amin Sarang dari Batulante dengan minyak Minyak

Ngidam untuk mempercepat mempunyai anak bagi yang belum. Selain itu, juga tercatat sanro Abdul Majid dari Moyo Utara dengan minyak polkanya, M. Ali dari Buer dengan nama minyak Banting Rantok yang mengobati segala macam penyakit. Hasbullah dengan minyak Samalik Samali, A. Wahab R dari Empang dengan minyak Sapu Jagat, Ahmad M. Saleh dari Labangka dengan minyak Jojo Bangkang dan sanro-sanro lainnya. Prosesi pembuatan minyak tersebut sambil diiringi oleh Salawat Badriah. Salah seorang yang sempat diwawancarai, Sanapia dari kecamatan Lunyuk dengan nama minyak Samalik Diri. Untuk mengobati patah tulang, nyeri persendian, luka luar ataupun dalam. Sanapiah mengaku pembuatan minyak ini telah digelutinya cukup lama, turun temurun dari keluarganya. Tak sedikit orang yang datang meminta pertolonagnnya. Tidak hanya dari Sumbawa, tetapi juga datang dari Lombok, Bali

dan daerah lainnya. Minyak Samalik Diri yang dibuatnya terdiri dari enam macam bahan, seperti jahe, cabe olat, melung, dan sejumlah akar kayu yang diambil dari wilayah pegunungan. Bahan tersebut diramu dan dicampur dengan buah kelapa. “Sekarang ini, cukup sulit kita mendapatkan bahan ini. Teapi kita tetap berupaya membuat minyak obat ini, kalau ada orang datang meminta pertolongan. Bahkan malam haripun kita terima,” kata Sanapiah, yang tidak pernah mematok bayaran, tergantung keikhlasan dari orang yang datang berobat. Hal senada juga diungkapkan Sanro Junaidi dari kecamatan Lenangguar. Minyak Pijar Polak yang diramunya, mampu mengobati patah tulang, keseleo, dan lainnya. Namun, bagi masyarakat yang meminta minyak padanya mesti membawa botol yang tertutup rapi. Sebab, minyak ini tidak bisa dibiarkan terbuka begitu saja, karena akan memberi dampak buruk bagi pemakainya.

(Suara NTB/arn)

TERAPI - Sanro Junaidi dari Lenangguar tengah memberikan terapi pengobatan menggunakan minyak “Pijar Polak” kepada seorang anak yang mengalami salah urat bagian tangan. Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, dalam malam festival 1 Muharram mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas keberagaman, iman dan taqwa khusus bagi Umat Islam. Termasuk untuk umat lainnya, yang diharap bersama-sama membangun daerah dan Negara dengan tanggung jawab. Sa-

rana refleksi diri. Sengaja dirangkaikan dengan Malala. Sebagai bagian dari kebudayaan Sumbawa yang harus terus dilestarikan. Sehingga kedepan bisa menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat. “Kegiatan akan terus kita tingkatkan, agar maknanya jauh lebih luas. Bila perlu kita pindah dari satu kecamatan ke kecamatan lain, demikian bupati. (arn)


RAGAM

SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

Pengurus KP3S Dilaporkan ke Polda Metro Jaya “Jadi seolah olah DPR RI mengundang mereka (H. Sanusi Cs, red). Padahal setelah kami cek ke Komisi II, ternyata dalam undangan itu seharusnya Abdul Manan sebagai Ketua KP3S yang sebenarnya,” tegas Hikmah. Karena melihat ada indikasi unsur perbuatan melawan hukum, akhirnya kasus itu dilaporkan ke Polda Metro Jaya, dengan harapan diusut tuntas. Terkait laporan ini, sejumlah pihak kabarnya sudah diperiksa. Sebagian saksi pendukung lainnya, juga diundang untuk didengar keterangannya. Salah seorang saksi yang dipanggil itu, Sofiyan Asy’ary, wartawan Harian Bima Ekspres. Dihubungi ponselnya sore kemarin, Sofiyan membenarkan panggilan dari penyidik Polda Metro Jaya. Surat panggilan nomor D/13034/XI/2013/Datro, terkait laporan atas dugaan pemalsuan surat Komisi II DPR RI. “Isi panggilannya, meminta saya hadir pada hari Kamis (31/10) di Polda Metro Jaya, utnuk didengar keterangan terait jumpa pers yang dilakukan H. Sanusi bersama Hj. Siti Mariyam. Dimana isi keterangan pers itu, Komisi II DPR RI sudah menyatakan berkas PPS lengkap,” terang Sofiyan, Redaktur Harian Bima Ekspres. Sama dengan penjelasan sebelumnya, dalam surat panggilan itu tertera nama H. Abdul Manan sebagai pelapor dan H. Sanusi sebagai terlapor. Sofiyan memastikan, masih mempertimbangkan untuk menghadiri panggilan itu. “Tapi yang pasti, saya tidak akan hadir, karena jika polisi membutuhkan keterangan saya terkait jumpa pers itu, maka bagi saya berita yang sudah tercetak sudah cukup sebagai bukti,” kata Anggota Dewan Etik Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Mataram ini. Sementara itu, Kadiv Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto tak menjawab saat dikonfirmasi via SMS dan telepon terkait laporan tersebut. Namun disisi lain, jawaban lugas disampaikan H. Sanusi sebagai pihak terlapor. H.Sanusi ketika dikonfirmasi terkait dilaporkannya ia ke Polda Metro Jaya bahkan mengancam balik, akan menuntut pihak yang melaporkannya. “Ketika surat panggilan polisi sampai ke saya, maka saat itu juga saya akan menuntut balik siapa yang melapor itu,” tegasnya via telepon. Dia meyakinkan, tidak ada surat yang dipalsukan atau pemalsuan surat yang dituduhkan kepadanya. “Jika memang ada surat yang dipalsukan, berarti ada yang asli. Nah, sekarang saya tanya kepada mereka itu, mana yang aslinya, mana,” tanyanya, sembari terus menjelaskan kebingungannya soal materi laporan dimaksud. Dengan nada lantang, Sanusi menuding balik, ada pihak -pihak yang menyusup, ingin merecoki perjuangannya membentuk PPS bersama panitia yang lain. Pembentukan PPS yang diklaim “di depan mata” itu, ada pihak yang ingin menggagalkannya. Menjawab tanda tanya soal kapasitasnya di KP3S, masih dengan nada lantang, Sanusi membeberkan SK pengangkatan dirinya sebagai Ketua KP3S yang sah. “Saya ditunjuk sebagai Penanggungjawab tim lobi KP3S Jakarta. Ada SK-nya, ada kok SK saya yang ditandatangani oleh rakyat Pulau Sumbawa melalui Ketua KP3S Mataram, Hj. Siti Mariyam. SK itu juga melalui proses rembug tokoh tokoh masyarakat di Pulau Sumbawa dan NTB umumnya." ‘’Intinya PPS harga mati, nyawa saya sekalipun akan saya pertaruhkan. Tapi tolonglah, kepada pihak-pihak yang ingin menghalang halangi, jangan sampai mengganggu porses yang sedang berjalan ini. Mari kita dukung PPS ini, bukan untuk saya, bukan untuk Hj Mariyam. Untuk kita semua, kesejahteraan masyarakat Pulau Sumbawa,’’ tegasnya. (ars)

Dari Hal. 1

Pelapor dan Terlapor Disarankan Duduk Bersama Farouk meyakini, tokoh – tokoh tersebut memiliki integritas yang baik dan tidak mungkin sengaja melibatkan diri dalam pelanggaran hukum. Karena itulah, ia menyarankan agar urusan lapor melapor ini diselesaikan melalui jalur mediasi. Melalui mediasi, kedua belah pihak bisa menemukan jalan keluar. Farouk menambahkan, saat ini, kasus dugaan pemalsuan surat ditangani oleh Polda Metro Jaya. (aan)

Dari Hal. 1

Diduga Terima Suap, Dua Penyidik Bea Cukai Tersangka Ketiga tersangka sebelumnya, NS, MA dan SP. Ketiganya dalam tugas pokoknya sebagai pengawas pintu masuk kendatangan internasional di Bandara Internasional Lombok (BIL), dengan posisi security check lapis pertama, kedua dan ketiga. “Intinya, peran tiga tersangka ini sama dengan dua tersangka baru itu. jadi ada keterkaitannya. Kami menetapkan DS dan BA sebagai tersangka, atas dasar penggalian keterangan dari tiga tersangka sebelumnya,” terang Triyono. Ditanya mengenai kemungkinan tindak pidana lain yang bisa menjerat kelima tersangka, yakni terkait kasus pencucian uang, menurut Triyono masih dalam pengembangan. Kasus ini akan diurai satu persatu, untuk identifikasi perbuatan tindak pidana korupsi. Namun yang pasti, tengah dipercepat pihaknya, pemberkasan untuk kelima tersangka dalam pembuktian perbuatan penyuapan. (ars)

Dari Hal. 1

Harus Siap Mundur Bagi yang tak mampu menuntaskan proyek tepat waktu, tanggal 15 Desember harus siap mundur dari jabatannya. Bupati sebelumnya telah mengumpulkan Kepala SKPD yang memiliki proyek fisik yang tidak kunjung selesai untuk menandatangani kontak komitmen. Dalam kontrak komitmen itu disebutkan, bagi dinas manapun yang penyelesaian proyeknya melampui tenggat waktu, siap untuk mundur dari jabatannya. ‘’Semua kepala dinas khusus yang mengerjakan proyek fisik sudah menandatangani kontrak, disaksikan Sekda dan Inspektorat. Para kepala dinas harus siap mundur kalau tak mampu menyelesaikan proyek tepat waktu,’’ tegas Zaini, Rabu (6/11) kemarin. Ia menyatakan, selama kurang lebih seminggu terakhir ia turun meninjau proyek yang digarap tanpa mengajak pimpinan SKPD yang bersangkutan. Hasilnya ada proyek yang memang sesuai dengan laporan kepala SKPD namun ada juga yang tidak sesuai dengan yang sudah dilaporkan. Hal ini membuatnya ragu, dan menyangsikan sejumlah proyek itu akan tuntas tepat waktu. ‘’Saya semakin ragu sehingga saya meminta kadis yang bersangkutan ini untuk membuat perjanjian ‘’terakhir’’,’’ tandasnya. Ia menyebutkan, beberapa proyek yang riskan terlambat dari tenggat waktu pada 15 Desember mendatang adalah proyek yang ditangani Dinas PU yakni gedung budaya di Narmada dan pembangunan gedung perpustakaan dan Baznas di Giri Menang Square (GMS), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan. Menurut bupati, ia sudah sejak lama menawarkan solusi untuk mengatasi lambannya penyelesaian proyek ini dengan cara menambah jam kerja dan menambah tenaga kerja. Terkait hal ini, sebenarnya fleksibel untuk dilakukan, tetapi tidak dilakukan pengawas proyek. Karena itu, untuk sekarang tidak boleh lagi ada toleransi. Jika memang perlu putus kontrak saja. Ini merupakan langkah komitmen Pemkab Lobar untuk menunjukkan tata kelola yang baik, akuntable dan transparan. Dalam menyelesaikan proyek yang sedang berjalan ini, mereka harus memperhatikan tiga hal yang tidak boleh dilanggar. Yakni tenggat waktu penyelesaian proyek yang tidak boleh terlambat. Kemudian kualitas harus bagus. Karena mengejar waktu jangan kemudian proyek dikerjakan asal-asalan sehingga kualitas nya rendah. Ke tiga soal harga. Jangan sampai ada yang melakukan mark-up. ‘’Asisten II sudah saya perintahkan untuk terus melakukan monitoring bersama Inspektorat,’’ pungkasnya. (her)

Dari Hal. 1

Halaman 5

Mencermati Lika – liku Pembentukan PPS dan KLS (2)

Dibanding NTT, NTB Kurang Bersemangat untuk Pemekaran Jika dibandingkan dengan daerah tetangga seperti NTT, penduduk NTB tampaknya kurang bersemangat untuk memekarkan diri. Padahal, sepanjang ditujukan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, pemekaran bukanlah hal yang tabu untuk diperjuangkan. ANGGOTA Komisi II (Bidang Otonomi Daerah) DPR RI, Ir. H. Nanang Samodra KA, M.Sc, dalam keterangan pers yang digelar oleh Anggota Komite I (Bidang Otonomi Daerah) DPD RI, Prof. Dr. H. Farouk Muhammad, bersama sejumlah rekannya, Senin (4/11) lalu, mengakui bahwa masyarakat NTB memang kurang bersemangat dalam mendorong pemekaran jika dibandingkan

dengan masyarakat di Provinsi NTT misalnya. “Saya iri hati dengan temen – temen di NTT,” ujar Nanang. Menurutnya, NTT saat ini memiliki jatah 13 wakil di DPR RI. Provinsi NTT pun terbagi dalam dua daerah pemilihan, yaitu NTT satu dan NTT dua. Padahal, jumlah penduduk mereka lebih sedikit ketimbang Provinsi NTB. Untuk urusan pemekaran pun, NTT tergolong jauh lebih bersemangat. “(Jumlah) kabupaten di sana, sekarang 21 dan sekarang mereka mengusulkan pemekaran tiga (kabupaten) lagi. Jadi kalau dibandingkan dengan NTT, kelihatannya kita disini kurang tanggap dalam hal mekar memekar,” ujar Nanang. Untuk itulah, Nanang menegaskan bahwa pemekaran, sepanjang dihajatkan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, tidak perlu dihalangi. “Karena tujuan pemekaran adalah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.” Karena itulah, ia menegaskan

mumpung masih diberikan kesempatan untuk duduk di komisi yang membidangi otonomi daerah, ia masih akan mendorong pembentukan dua Daerah Otonomi Baru (DOB) di NTB ini. Sejauh ini, rencana Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) dan Kabupaten Lombok Selatan (KLS) memang telah ditetapkan sebagai dua dari 65 RUU inisiatif DPR RI. Merunut kebelakang, proses untuk menetapkan RUU PPS dan KLS masuk dalam usulan inisiatif DPR RI memang cukup berliku. Sebelum digodok sebagai RUU Inisiatif DPR RI, draft rencana pembentukan DOB ini awalnya digodok di DPD RI. Menurut Farouk Muhammad, di DPD RI, usulan yang masuk dari NTB awalnya berjumlah tiga DOB, yaitu PPS, KLS dan Kota Samawa Rea. Namun, belakangan, hanya dua DOB, yaitu PPS dan KLS yang diteruskan untuk dibahas di DPR RI. Nanang menjelaskan, di

’’Training’’ Adaptasi Perubahan Iklim

Gunakan Pendekatan Studi Kasus Lokal Mataram (Suara NTB) Selama ini, banyak training dengan topik adaptasi perubahan iklim, khususnya tentang perencanaan adaptasi, menggunakan pendekatan terstruktur dengan gaya perkuliahan diselenggarakan dalam standar umum. Dari pengalamannya menyelenggarakan berbagai training, Stockholm Environmental Institute (SEI) Oxford pendekatan interaktif bekerjasama dengan Santiri Foundation. Dimana para peserta akan mengerjakan studi kasus mereka sendiri dalam mengaplikasikan informasi, alat dan metode baru yang sedang dipelajari tersebut. Hal ini berarti informasi dan pengetahuan yang dihasilkan dalam training akan berkonteks lokal dan sesuai dengan kondisi riil yang dihadapi peserta. “Ditambah lagi, pendekatan ini secara umum sudah diaplikasikan di level regional menggunakan sudut pandang yang lebih integratif mengatasi tantangan yang ada dengan mengesampingkan sudut pandang sektoral,” kata Direktur Santiri Foundation, Tjatur Kukuh Surjanto sebagai fasilitator training.

Dengan begitu, solusi yang didapat secara alami akan menjadi lebih holistik dan alat dan metode akan sekaligus dieksplorasi secara multi sektor. Melalui pendekatan ini, selain peserta akan belajar tentang alat dan substansi yang dibutuhkan untuk rumusan masalah penelitian atau proyek mereka, para trainer juga akan belajar dari kebutuhan saat ini dan berbagai cara dalam menyampaikan pengetahuan, alat dan metode yang relevan. Oleh karenanya proses ini, yang mengharuskan terjadinya interaksi yang intesif, juga membantu meningkatkan kapasitas para trainer, meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan materi training berbasis kebutuhan, yang dalam hal ini juga akan menggabungkan pendekatan e-learning. Salah satu lokasi uji coba pendekatan baru ini adalah Pulau Lombok. “Lokasi ini dipilih oleh karena fokus proyek strategis yang bertujuan untuk menjawab masalah kapasitas aktor regional di daerah terpencil di mana kerentanan perubahan iklim dan kemiskinan menjadi issue yang lebih besar lagi,” kata Tjatur.

Pulau Lombok telah mengalami dampak buruk dari perubahan iklim terhadap sosial dan lingkungannya. Ditambah lagi, di lokasi ini banyak organisasi masyarakat sipil yang aktif dalam gerakan advokasi dan implementasi program-program terkait adaptasi perubahan iklim. Oleh karenanya, pendekatan baru dalam training perencanaan adaptasi perubahan iklim ini akan diimplementasikan di Mataram. Training ini juga untuk menggalang masukan dan pembelajaran desain training agar ke depannya menjadi training perencanaan adaptasi perubahan iklim yang lebih baik dan lebih interaktif pada level lokal. Training ini menghadirkan tim Trainer SEI, Dr. Takeshi Takama (Co-trainer) Ahli Perubahan Iklim dari Japan International Cooperation Agency (JICA), Mr. Ben Smith (Co-trainer) Research Associate, Stockholm Environment Institute (SEI) Oxford, Dr. Albert Salamanca (Organizer) Research Fellow, Stockholm Environment Institute (SEI) Asia Centre, Mr. Agus Nugroho (Organizer). Koordinator Program, Stockholm Environment Institute (SEI) Asia Centre. (ars)

Dana Rumah Kumuh di Kuripan Diduga Diselewengkan Giri Menang (Suara NTB) Dana rumah kumuh yang diperuntukkan bagi kalangan tak mampu di Lombok Barat (Lobar) diduga terjadi penyelewengan. Seperti nasib dua warga penerima bantuan, Mustakim dari Jagaraga dan Amaq Mariah dari Dusun Sedayu Desa Kuripan. Dua warga ini belum menerima bantuan tahap kedua tahun 2012 lalu, karena diduga ditilep petugas di lapangan. Karena menuntut haknya itulah, warga setempat mendatangi kantor Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lobar. Warga meminta pertanggungjawaban dari dinas terkait untuk segera menuntaskan persoalan ini yang sudah lama tersebut. Ketua Komisi I, Hamroni mengaku kecewa tehadap Pemda yang terkesan membiarkan masalah ini. Pemda katanya seperti lepas tangan, tak bertangung jawab atas bantuan ini. Ia meminta agar Pemda segera menyelesaikan maslaah ini. Karena itu, ada model penyelesaian lain yang perlu ditempuh,

yakni rumah warga harus segera diselesaikan. Sekretaris BPMPD, Drs Chandra Prayuda berjanji memanggil oknum terkait untuk meminta klarifikasi. Ia akan berkoordinasi dengan Kabid terkait untuk berusaha langsung turun ke lapangan mencarinya. Diakuinya, petugas di lapangan berbeda dengan tahun 2013, karena ditentukan dari Kementerian Perumahan Rakyat, jika proyek bersumber dari pusat. Demikian pula kalau proyek provinsi petugasnya juga ditunjuk provinsi. (her)

Dompu (Suara NTB) Kerusakan hutan akibat minimnya pemahaman masyarakat soal Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Dompu dimaklumi Bupati dan tidak menindaknya. Tetapi ia mengajak kepala desa untuk mengingatkan warganya mendemplot penanaman kayu sengon dan sejenisnya, agar tidak disalahkan orang. “Memang hutan kita mengalami tekanan yang cukup berat saat ini. seperti di Tolokalo habis. Itu dalam kawasan HKm, tapi pengelolaannya yang salah. Alasannya tanam jagung, semua kayu dibabat,” aku Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin di hadapan Kepala Desa/Luran dan Camat se Kecamatan Dompu, Pajo dan Huu, Rabu (6/11) kemarin. Namun saat ini, lanjut H Bambang, tengah didemplot pembibitan di Manggelewa yang sudah disiapkan sebanyak 500 ribu bibit

pohon sengon, jati dan lainnya untuk dibagikan ke masyarakat. “Jangan sampai masyarakat jalan sendiri, kita jalan sendiri. Kalau kita biarkan selama-lamanya seperti itu (hutan rusak), kita akan disalahkan orang,” katanya. Bupati bahkan meminta kepala desa untuk mengambil bagian dalam pembagian HKm dan tidak dipersoalkan bila memperoleh 1-2 ha lahan. Karena dirinya juga memperoleh lahan HKm dan diharapkan keterlibatannya serta aparat bisa mengambil inisiatif sebagai contoh. “Kades ambillah (lahan HKm) 1-2 ha, ndak apaapa. Saya saja dapat. Saya berharap, kita yang ambil inisiatif sebagai contoh. Setelah bibitnya (sengon) siap, saya akan tanami sengon setelah jagung,” katanya. Bila ada 1000 ha tanaman sengon di Dompu, diakui H Bambang, akan ada perusahaan yang siap membangun pabrik kayu lapis.

Tapi bila hanya 100 – 200 ha, tidak ada yang mau datang. “Itu skenario dalam pikiran saya,” katanya. Tanaman sengon, dikatakan H. Bambang, memiliki prospek ekonomi yang cukup besar. Bila dalam 1 ha lahan bisa ditanami 1000 pohon sengon bisa menghasilkan uang Rp.1 miliar dalam 5 tahun. Setelah dipanen semua, siklusnya mulai dari nol dan boleh menanam jagung kembali. “Itu konsep saya terhadap HKm. Makanya, sekarang saya memaklumi dan tidak kita tindak yang memotong kayu itu, anggap saja masyarakat kita masih kelaparan. Tapi dalam 23 tahun mereka menanam jagung atau tanaman tanaman lain, di tahun ke 5-6, mereka sudah ada yang disimpan. Tanaman jagung sudah mulai berkurang, tapi mereka memanen uang yang lebih besar,” jelas H. Bambang M Yasin. (ula)

DPR RI, seluruhnya ada 65 DOB yang rencananya akan diusulkan ke pemerintah. Dua diantara 65 itu adalah PPS dan KLS. Setelah dibahas di Komisi II, DOB – DOB itu kemudian dibawa ke Badan Legislasi untuk dilakukan harmonisiasi. “Kebetulan saya duduk juga di Baleg, jadi prosesnya saya ikuti. Disitu juga ada Pak Sunardi Ayub,” ujar Nanang. Lolos dari verifikasi Baleg, 65 DOB itu kemudian dikembalikan ke Komisi II untuk diusulkan sebagai RUU Inisiatif DPR RI dalam sidang paripurna DPR RI. Nanang mengaku sidang paripurna penetapan 65 DOB sebagai usulan inisiatif itu memang sempat alot karena permintaan untuk menambahkan satu DOB lagi dalam daftar tersebut. Namun, pada akhirnya RUU 65 DOB itulah yang ditetapkan sebagai usulan inisiatif. Selanjutnya, ujar Nanang, Pimpinan DPR RI bersurat ke pemerintah yang menyebutkan bahwa 65 RUU DOB itu adalah produk inisiatif DPR

RI. Nantinya, Presiden melalui surat Presiden akan mengutus paling tidak tiga menteri untuk membahasnya. “Biasanya Menkumham, Mendagri dan Menkeu,” ujarnya. Setelah itu, kementerian yang diutus oleh Presiden itu akan duduk bersama DPR RI untuk membahas pasal demi pasal dari RUU tersebut. “Tapi itu semua baru bisa dilaksanakan setelah ada turun surat dari Presiden. Pengalaman yang sudah – sudah, pemerintah tidak sekaligus mengeluarkan keseluruhan 65 itu. Biasanya dikeluarkan lima dulu. Dan persetujuan itu dalam bentuk Surpres (Surat Presiden),” ujarnya. Nanang sendiri mengaku belum tahu kapan Surpres itu akan terbit. Karena itulah pihaknya berharap masyarakat NTB tetap menjaga kondusivitas sembari menunggu terbitnya Surpres tersebut. Setelah itu, baru dimulai pembahasan di Komisi II dan sebagainya. Jadi sekarang ini masih koma, belum titik,” tandasnya. (aan/*)

Turunkan Atribut Caleg, Pol PP Sasar Pekat Sumbawa Besar (Suara NTB) Saat ini, dua operasi penertiban yang menjadi fokus Satpol PP Sumbawa. Yakni, penyakit masyarakat (pekat) dengan menyasar tempat kos yang diduga sering dimanfaatkan sebagai lokasi mesum. Selain itu, Satpol PP juga akan menertibkan atribut caleg ataupun parpol yang bertebaran di Kota Sumbawa. Demikian disampaikan Kasat Pol PP, Mustari Dahlan, S.H, kepada wartawan, Rabu (6/ 11) kemarin. Dalam bulan Muharram ini, Pol PP akan mencoba menertibkan kos-kosan di Kota Sumbawa. Yang kerap diduga sebagai lokasi atau transaksi bisnis esek-esek. ‘’Untuk hotel kita stop dulu,’’ katanya. Selain itu, pihaknya juga te-

lah melakukan penertiban. Sekitar 40 buah atribut seperti spanduk, poster, yang melintang di jalan ataupun yang ditempel di pohon-pohon sekitar jalan protocol telah ditertibkan. Ditambah tiga baliho besar. Atribut yang ditertibkan tersebut yang melanggar zonazona yang ditetapkan ataupun yang sesuai arahan KPU dan Panwaslu. ‘’Kalau dalam waktu tiga bulan, atribut itu tidak diambil ke Pol PP, kita bakar saja,’’ terangnya. Sementara untuk baliho besar berbayar di papan reklame, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi teknis terlebih dahulu. Seperti apa prosedurnya. Sebab pemasangan atribut harus pada tempatnya dan sesuai zona yang telah ditentukan pemerintah. (arn)

Perbaikan Jalan di Batulante Terbentur Izin Kemenhut Sumbawa Besar (Suara NTB) Minimnya akses jalan yang mengubungkan antardesa di Kecamatan Batulante, Kabupaten Sumbawa, membuat aksesibilitas di wilayah ini menjadi sulit. Sementara untuk perbaikan atau pengerasan jalan pada titik tertentu seperti harapan masyarakat juga terkendala surat izin dari Kementerian Kehutanan. “Batulante itu hutan tutupan. Sampai sekarang kita belum dapat izin dari Kemenhut. Itu persoalannya, tetapi mau gimana lagi, masyarakat kan butuh akses. Berbagai upaya telah kita lakukan untuk membuka akses

jalan,” kata Bupati Sumbawa, Drs.H.Jamaluddin Malik, seraya menegaskan, Pemkab Sumbawa telah mengambil langkah melakukan perbaikan di tempat-tempat tertentu. Agar masyarakat sekitar tetap memiliki akses untuk keluar. Bupati juga berharap ada peningkatan yang signifikan untuk infrastruktur. Mengingat, infrastruktur diyakini dapat menurunkan setengah dari angka kemiskinan di daerah ini. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. “Ini yang akan terus kita konsultasikan dengan Dewan, agar masuk dalam APBD 2014,” tandasnya. (arn)

Bupati Maklumi Pembabatan Hutan di Dompu Kades Tuntut Peningkatan

Gubernur Ingatkan Pejabat Hindari Ego Sektoral Dari Hal. 1 Pejabat eselon III dan IV, lanjutnya, memberikan masukan, telaahan dan kajian pada pimpinan SKPD mengenai program atau kebijakan pemerintah daerah. Gubernur juga mengingatkan pada seluruh pimpinan SKPD dan jajarannya menghindari ego sektoral satu sama lain. Jika ada permasalahan, ujarnya, harus diselesaikan dengan baik dan berjenjang. Termasuk tidak menundanunda atau mengendapkan pekerjaan yang harus diselesaikan. ‘’Kalau ada kaitan dengan SKPD lain, berikan telaah pada pimpinan untuk

diselesaikan secara bersamasama,’’ ujarnya mengingatkan. Hal lain yang harus diperhatikan, ungkapnya, adalah integritas kerja dari pejabat. Integritas, lanjutnya, penting untuk dilaksanakan, terutama dalam menyikapi perilaku yang tidak sesuai dengan keteladanan. Perilaku yang tidak sesuai dengan aturan atau melanggar hukun harus dijauhi, sehingga tidak berurusan dengan hukum. “Pastikan setiap unit kerja tidak ada penyimpangan dan jauh dari masalah hukum. Bangun integritas yang baik,” ujarnya. Gubernur mengakui, pada periode kedua ini ada beberapa tantangan yang harus disele-

saikan. Pertama, penyelesaian Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 20092013 yang belum selesai. Termasuk penyusunan RPJMD 2014-2018 yang membutuhkan masukan dari pejabat lingkup Pemprov NTB dan lainnya. Adapun beberapa nama pejabat eselon III yang digeser, yakni Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si, digeser sebagai Kepala Museum Negeri NTB. Posisinya diganti Ir. Ahmadi yang sebelumnya di Dinas Pekerjaan Umum NTB. Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil NTB diisi Drs. H. Hilyun, dan lainnya. (ham)

Kesejahteraan

Praya (Suara NTB) Penghasilan lumayan besar yang diterima para Sekretaris Desa (Sekdes) khususnya yang sudah menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS), membuat para kepada desa (kades) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) meradang. Pasalnya, penghasilan yang diterima para kades jika dilihat dari besaran tunjangan yang diterima dari pemerintah daerah nyatanya jauh lebih kecil dari yang diperoleh para sekdesnya. Padahal, secara struktural posisi sekdes adalah bawahan dari kades. Melihat kenyataan itu, para kades se-Loteng pun menuntut perbaikan tingkat kesejahteraan. Mengingat beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul para kades jauh lebih besar. “Masak penghasilan sekdes jauh lebih besar dari kades. Padahal secara struktural sekdes itu bawahan dari kades” ungkap Ketua Forum Kades Loteng, Sahim di gedung DPRD Loteng, Rabu (6/11). Menurutnya, selaku kades tugas dan tanggung jawabnya yang pikul sangatlah besar. Karena setiap kali ada persoalan di desa yang jadi sasaran pasti kades. Di satu sisi, tidak jarang penyelesaian persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat membutuhkan dukungan materi. Bukan hanya dukungan pikiran saja. Di sisi lain, penghasilan yang diterima kades belum sebanding dengan beban dan tanggung jawab yang harus dipikul. Sehingga wajar kalau kemudian kades menuntut perbaikan kesejahteraan. “Kalau pikiran mungkin kita para kades siap memikul tanggung jawab terse-

but. Tapi kadang-kadang kita juga dihadapi pada tuntutan pemenuhan materi yang mau tidak mau harus dipenuhi,” jelas Kades Nyerot ini. Saat ini, ungkapnya, besaran tunjangan yang diperoleh para kades di Loteng mencapai sekitar Rp 1,4 juta per bulan. Sementara untuk Kepala Urusan (Kaur) masing-masing Rp 1 juta, staf dan kepala dusun (kadus) sebesar Rp 750 ribu. “Idealnya dengan melihat beban dan tanggungjawab, paling tidak besaran tunjangan yang diterima kades sekitar Rp 2,5 juta,” ungkap Sahim. Terkait aspirasi tersebut, Wakil Ketua DPRD Loteng, Drs. H.Fahrurrozi, yang menemui para kades berjanji segera mengkomunikasikan dengan pemerintah daerah. “Persoalan ini akan segera kita koordinasikan dengan pemerintah daerah,” janjinya. Meski demikian, ujarnya, pemerintah daerah dalam menentukan besaran tunjangan bagi kades dan perangkat desa lainnya sudah didasari hitungan-hitungan tersebut. Tentunya juga telah disesuai dengan aturan yang ada. Kalaupun kemudian besaran tunjangan yang ada sekarang ini dinilai masih kurang, akan coba dihitung ulang kembali. Sementara itu, Kasubag Anggaran pada Bagian Keuangan Setda Loteng, M. Taksin Badri, menegaskan kalau dalam menentukan besaran anggaran baik itu yang menyangkut besaran Alokasi Dana Desa (ADD), tunjangan aparatur desa termasuk kades dan lainnya sudah sesuai aturan yang ada. Termasuk pula untuk pembagian alokasi hasil pungutan PBB, sudah ditetapkan 10 persen buat masing-masing desa. (kir)


OPINI

SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

Halaman 6

Mencari Solusi Penyimpangan Seksual Para Pelajar Jangan Toleransi Praktik Prostitusi KOTA Mataram dengan motto Maju Religius dan Berbudaya masih belum bebas dari praktik prostitusi. Salah satu lokasi yang ditengarai masih menjadi tempat berlangsungnya praktik prostitusi adalah eks Pasar Beras atau sekarang Pasar Panglima. Pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram tidak menampik masih adanya indikasi praktik prostitusi di lokasi ini. Sementara beberapa daerah di Indonesia, salah satunya Kota Surabaya, Jawa Timur yang dulunya melakukan lokalisasi bagi PSK di Pasar Doli berencana akan menghapus praktik prostitusi di daerah tersebut. Namun, Kota Mataram yang tidak pernah melakukan lokalisasi terhadap praktik prostitusi ini justru tidak tegas dalam bertindak, ketika mengetahui adanya indikasi masih beroperasinya praktik terselubung tersebut di eks Pasar Beras.. Memang, apa yang disampaikan Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Kota Mataram Bayu Pancapati perlu dipertimbangkan untuk diambil tindakan tegas. Dalam menyikapi persoalan ini, pemerintah tidak bisa sendiri. Dibutuhkan duungan dan keterlibatan masyarakat khususnya masyarakat sekitar dalam membuat sebuah peraturan atau awig-awig larangan praktik prostitusi, termasuk memberikan sanksi tegas pada para pelakunya. Pada era Walikota alm. H. Moh. Ruslan, SH, segala macam bentuk prostitusi dilarang. Jika ada PSK yang berhasil terjaring dalam razia langsung dilakukan pembinaan di Panti Sosial Budi Rini Mataram. Sayangnya, setelah banyak di antara mereka yang berhasil dijaring dan dilakukan pembinaan hanya sedikit yang bertobat. Sementara sebagian besar, kembali menekuni profesi semula, karena mereka tak punya pilihan. Untuk itu, dalam menyikapi persoalan yang terjadi di lapangan, Pemkot Mataram harus mengambil kebijakan yang tidak merugikan semua pihak. Pemkot Mataram harus melakukan pendekatan dan mencari solusi terbaik, sehingga keinginan menjadikan Mataram sebagai daerah yang Maju Religius dan Berbudaya bukan sekadar mimpi. Jangan sampai, tindakan yang diambil pemerintah daerah justru menjadi bumerang dan menimbulkan konflik sosial. Terhadap pihak yang sengaja mem-back up adanya prostitusi di lapangan, aparat dan pemerintah daerah tidak boleh memberikan toleransi. Mereka harus ditindak tegas, karena telah merusak citra Kota Mataram yang menjunjung visi Maju, Religius dan Berbudaya. Kini, kita sebagai masyarakat Mataram menanti tindakan apa yang akan dilakukan Pemkot Mataram dan aparat keamanan dalam menindaklanjuti indikasi masih beroperasinya praktik prostitusi di Pasar Beras yang kini sudah menjadi Pasar Burung. Tindakan tegas terhadap oknumoknum yang sengaja berada di balik praktik prostitusi harus dilakukan. (*)

EBUAH kabar memilukan datang dari SMP Negeri 4 Sawah Besar Jakarta Pusat manakala video asusila yang banyak beredar di masyarakat— bahkan juga pelajar—ternyata dilakukan oleh pelajar-pelajar dari sekolah tersebut. Belum selesai kasus ini diusut, kita sudah disuguhkan kabar lain lagi. Pelajar sebuah MTs di Magetan diduga merekam adegan seks bersama kekasih yang tidak jauh umur dengannya. Seperti kasus pertama, video itu pun beredar di masyarakat dengan cara mengunduh di laman youtube atau melalui ponsel. Mendengar seks yang dilakukan pelajar saja kita sudah bergidik, apalagi bila pelajar itu berada di tingkat pendidikan dasar (SDSMP). Lebih mengerikan lagi karena perbuatan asusila itu dilakukan berulang kali di salah satu ruang kelas sekolah mereka sembari ditonton dan direkam oleh pelajar lainnya. Apa lagi yang bisa dikatakan? Kasus ini menjadi tamparan bagi semua pihak, bukan lagi sebatas tanggung jawab kelompok atau individu tertentu. Kacamata untuk melihat hal ini tidak bisa lagi dengan kebebasan (otonomi terhadap tubuh) individu sebab sudah menyangkut pelajar yang notabene generasi masa depan bangsa. Ketika kasus perbuatan asusila oleh siswa di bawah umur menjadi tontonan oleh kawan-kawannya, itu bukan hanya menempatkan kita pada pembicaraan baik-buruk yang banyak didominasi oleh ruang agama. Aspek sosiologi, psikologi, dan teknologi juga patut menjadi perhatian yang dominan. Seksualitas dalam Perspektif Anak Seksualitas sudah harus dijadikan pembicaraan yang konstruktif bagi perkembangan anak. Anakanak tidak boleh lagi dibiarkan mengetahui seks secara sepotongsepotong sehingga menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu. Sebab, secara biologis dan sosiologis, anak-anak memiliki kecenderungan untuk ingin tahu terhadap apa yang dilarang. Penghalangan atas hal ini akan cenderung berakibat kesalahan pemahaman. Akibatnya, mereka terjerumus ke dalam tindakan menyimpang. Pelecehan seksual terhadap teman, perilaku seks bebas, atau pun perundungan (bullying) adalah contohnya. Di mata anak sendiri, perilaku menyimpang itu sudah biasa dilakukan sehingga dianggap sebagai hal yang wajar. Itulah sebabnya, Seto Mulyadi, salah satu aktivis KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), menyatakan bahwa anak di bawah umur berusia antara 12-18 tahun yang terjerat kasus hukum lebih tepat dipandang sebagai korban dari lingkungan

Oleh :

Muh. Ardian Kurniawan (Bergiat di Komunitas Ujung Pena)

yang tidak kondusif. Lingkungan tidak kondusif ini bisa diciptakan oleh lingkungan sosial anak tersebut, yakni keluarga, sekolah, dan tempat bermain. Lingkunganlah yang menciptakan dan menghambat karakter-karakter anak. Dari lingkungan ini pula anak-anak menyerap berbagai hal dan menjadikannya sebagai model atau contoh mereka. Teknologi Tanpa Sensor Peran teknologi dalam pengembangan pendidikan memang sangat penting. Anak-anak sekarang sudah dibiasakan “bergaul” dengan internet sebagai sumber belajar tambahan. Namun, penggunaan teknologi tanpa sensor juga bukanlah tindakan yang baik dari perspektif didaktis. Kebebasan dalam dunia multimedia dan teknologi informasi memang patut diwaspadai, apalagi oleh anak di bawah umur. Sekarang ini, internet sudah bisa digunakan anak secara bebas, tanpa sensor. Di warung internet (warnet), tidak ada batasan usia bagi pengguna internet (dan wifi atau hotsopot). Sekurangnya, perlu diberlakukan pengelompokan dalam pemakaian internet bagi anak-anak dan remaja awal dengan orang dewasa. Langkah ini berguna sebagai proteksi anak-anak dari pengenalan pornografi dan penyalahgunaan internet lainnya. Di rumah juga, anakanak kurang mendapat perhatian dan kontrol dari orang tua ihwal pemakaian teknologi informasi (TI) ini. Pertama, karena orang tua tidak mengerti dengan internet dan buta terhadap TI. Kedua, karena TI memang sebuah keniscayaan bagi anak-anak masa kini sebagai dampak dimasukkannya TI dalam pelajaran sekolah. Kondisi di atas menjadi area yang rawan bagi anak yang berdampak pada penyimpangan dan penyalahgunaan. Apalagi, orang tua tidak bisa mengawasi anak mereka sehari penuh disebabkan aktivitas mereka. Sehingga, akumulasi pemakaian internet yang tanpa proteksi dari lingkungan sosial dan keluarga, serta keterbatasan pemahaman orang tua terhadap TI ini, semakinlah anak-anak beroleh kebebasan di dunia maya dalam menjelajahi apa saja, termasuk situs dewasa yang seharusnya bukan “ruang” yang boleh mereka kunjungi. Saat ini, semua orang (termasuk juga anak-anak) bisa mengakses situs dewasa ini lewat internet—baik itu dalam bentuk cerita atau pun tontonan dewasa. Upaya pemerintah untuk melindungi pemakai internet dari mengakses situs dewasa memang sudah dilakukan dengan cara memblokir situs tersebut. Misalnya, pemblokiran oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Namun, pemblokiran itu hanya berlaku untuk sejumlah kecil saja, sedangkan sebagian besarnya masih bebas diakses publik secara gratis. Di sisi lain, alat telekomunikasi juga menyimpan bahaya yang lain. Perkembangan alat telekomunikasi yang dilengkapi dengan bluetooth, pemutar video (video player) dan internet tidak sejalan dengan seruan untuk melaksanakan pendidikan internet sehat. Produk-produk telepon pintar (smartphone) dan produk telepon seluler dari Cina sebagian besarnya dilengkapi dengan fitur ini. Produk ini pun dijual bebas di pasaran dengan harga yang terjangkau kalangan menengah ke bawah. Dengan perangkat inilah anak-anak bisa mengakses dunia maya 24 jam sehari. Sehingga, pilihan yang paling tepat untuk pencegahan dari penyalahgunaan tersebut adalah membekali mereka dengan pemahaman yang baik melalui pendidikan seks bagi anak dan remaja dan kampanye penggunaan internet sehat. Internet Sehat dan Pendidikan Seks Kesalahan masyarakat kita, anak-anak memang lebih dahulu mengenal internet dalam fungsinya sebagai hiburan, seperti tempat mengunduh lagu, film, atau komik, bermain game online, facebook, twitter, atau bentuk hiburan lainnya. Sementara itu, fungsi internet sebagai perpustakaan atau sumber informasi tambahan jarang diminati. Padahal, internet menyimpan berjuta informasi yang bermanfaat bagi perkembangan akademik anak. Oleh karena itu, sudah semestinya baik anak maupun masyarakat diajarkan internet sehat. Tentu saja, pendampingan terhadap anak ketika “berselancar”di dunia maya juga penting. Arahan dari guru dan orang tua akan membantu anak untuk lebih mengenal internet sehat. Minimalisasi pemakaian ponsel oleh anak juga perlu digerakkan. Anak seharusnya diajarkan untuk tidak menggunakan ponsel atau alat telekomunikasi di luar pengawasan orang tua. Untuk hal ini, pembatasan ponsel bisa diterapkan, seperti memberikan ponsel yang sederhana yang tidak didukung fasilitas berlebihan sehingga bisa mengurangi risiko penyalahgunaan ponsel sebagai sumber media tindakan seks menyimpang. Selain itu, untuk mencegah perilaku seksual oleh anak di bawah umur, perlu juga diperkenalkan pendidikan seks sejak dini. Penyuluhan yang bersifat musiman belum bisa menjamin kesadaran orang tua dan pelajar akan pentingnya pengenalan seks bagi anak-anak. Langkah formal bisa ditempuh dengan cara memasukkan pendidikan seks dalam kurikulum sekolah. Namun,

ini pun harus didukung oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat. Sebab, selama ini, orang tua dan masyarakat lebih memandang pendidikan seks sebagai tabu, baik secara sosial-budaya maupun secara moral-agama. Padahal, dengan menanamkan pendidikan seks sejak dini pada anak, perilaku menyimpang bisa dikurangi. Pengetahuan yang tepat terhadap perkembangan seksual anak-anak pun tersampaikan dengan baik. Sebab, seperti yang diungkapkan oleh Dr. Maria Tretsakis, penulis buku Seks dan Anakanak (2003), pendidikan seks bukan hanya menyangkut penjelasan yang bersifat anatomis, tetapi juga berkaitan dengan emosi, kepribadian, pandangan hidup, lingkungan sosial, dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam suatu masyarakat. Ini akan membawa anak untuk menerima keberadaan tubuh mereka secara menyeluruh dan menerima fase-fase perkembangan tubuh itu secara wajar. Selain itu, anak juga akan terbiasa membicarakan perihal seks dengan perasaan yang wajar dan jauh dari kecabulan. Boleh saja kita berpendapat bahwa para pelajar pelaku tindakan mesum di sekolah menengah pertama ini adalah korban dari lingkungan yang tidak kondusif. Namun, dengan menyalahkan lingkungan, tanpa membekali individu-individu yang ada dengan pengetahuan yang baik tentu juga tidak akan mengubah apa pun. Saling melempar kesalahan hanya akan memperkeruh keadaan dan membuat anak menjadi apatis atas permasalahan ini.

Petani enggan jual kedelai ke Bulog Petani mencari pembeli yang menguntungkannya

*** Dana rumah kumuh di Kuripan diduga diselewengkan Harus diusut tuntas

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Gabah Dikirim ke Luar Daerah

Harga Beras Naik di KLU Tanjung (Suara NTB) Tingginya mobilitas gabah ke luar dari wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) diyakini tak mempengaruhi stok maupun harga beras di pasar Lombok Utara. Namun seiring waktu, memasuki musim penghujan, harga beras di KLU justru mulai menunjukkan geliat. Informasi yang dihimpun Suara NTB, Rabu (6/11), harga beras mulai merangkak. Harga pembelian per sak (25 kg) untuk kualitas super melonjak dari Rp 200 ribu per sak menjadi Rp 210 ribu per sak. Salah satu konsumen, Ridwan, mengakui membeli 3 sak beras kualitas super. Harga belinya meningkat dari pembelian sebulan lalu, dari Rp 200 ribu per sak menjadi Rp 210 ribu per sak. “Harganya sudah naik, kata pedagangnya, sudah naik mulai seminggu lalu,” aku Ridwan. Untuk kualitas medium, harga jual sebelumnya diketahui sebesar Rp 190 ribu per sak, kini meningkat menjadi Rp 200 ribu per sak. Lebih lanjut pengakuan konsumen bersangkutan, peningkatan harga dipengaruhi oleh masuknya musim tanam dan tidak adanya produksi. Klaim para pedagang di kioskios penjual beras, harga naik akibat minimnya cadangan beras lokal sebagai dampak pengiriman gabah kering giling (GKG) yang banyak ke luar dari KLU. Sebelumnya Kepala Bidang Perdagangan, pada Diper-

indagkop dan UMKM KLU, Drs. I Komang Karta, mengklaim angka penjualan GKG hasil produksi sawah baku para petani Lombok Utara ke luar daerah, tidak mengurangi cadangan beras. Kendati prosentase penjualan gabah Lombok Utara terbilang cukup tinggi yakni mencapai 50 persen dari total 76.000 ton GKG, namun jumlah itu tidak mempengaruhi cadangan beras sebab gabah tersebut akan kembali ke Lombok Utara dalam bentuk beras paketan yang sudah bersih. “Gabah yang banyak dikirim ke luar daerah terjadi akibat minimnya kemampuan tampung sejumlah lembaga, termasuk KUD, di samping karena memang berlaku hukum pasar di mana pengepul gabah luar berani membayar dengar harga tinggi, sehingga petani maupun pengusaha lokal bersedia menjual ke luar,” ungkapnya. Masyarakat Lombok Utara ia klaim sangat jarang mengeluhkan kenaikan harga beras, sebab meraka rata-rata memiliki hasil produksi komoditi pertanian lain seperti hasil perkebunan dan palawija harian guna menutupi kenaikan harga beras yang terjadi. Kepala Dinas Pertanian, DPPKKP KLU, Ir. Hermanto, belum lama ini juga mengkonfirmasi bahwa penjualan gabah keluar itu tidak berpengaruh signifikan terhadap pasokan beras yang dibutuhkan masyarakat. (ari)

Loteng Siap Kelola PBB Praya (Suara NTB) Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk Pedesaan dan Perkotaan yang selama ini ditangani oleh pemerintah pusat, siap diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Kebijakan tersebut rencananya bakal mulai diterapkan awal tahun 2014 mendatang. Hal tersebut disampaikan Wabup Loteng, Drs. H.L. Normal Suzana, saat menyampaikan tanggapan atas pandangan umum fraksi dalam rapat paripurna DPRD Loteng, Rabu (6/11). “Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, bahwa kewenangan pemungutan dan pengelolaan PBB-P2 dialihkan ke pemerintah kabupaten/kota paling lambat tanggal 1 Januari 2014 mendatang. Dan, kita sudah siap untuk itu,” jelasnya. Guna mendukung kebijakan tersebut, pemerintah daerah sendiri juga sudah melakukan berbagai persiapan. Misalnya, terkait regulasi dan sisi aturan hukum. Di mana untuk pengalihan kewenangan pemungutan dan pengelolaan PBB tersebut, Pemkab Loteng telah menetapkan Perda Nomor 1 tahun 2013, tentang PBBP2. Beserta beberapa peraturan bupati (Perbup) yang menjadi peraturan pelaksanaan teknis di bawahnya. Kemudian terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM) tahun 2012 lalu, pemerintah daerah juga telah mengirim dua orang PNS ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta. Guna mengikuti program pendidikan diploma I. Di mana satu orang untuk bidang manaje-

men komputerisasi perpajakan dan satu orang lagi untuk bidang penilaian aset tanah dan bangunan. “Termasuk pada tahun 2013 ini pemerintah daerah juga telah mengirim satu orang untuk mengikuti program pendidikan penilaian pajak bumi dan bangunan,” jelasnya. Disamping itu juga, pemerintah daerah juga telah mengirim beberapa PNS untuk mengikuti kegiatan magang di kantor KPP Pratama Praya. Dan, beberapa kegiatan studi banding ke beberapa daerah yang telah melaksanakan pengalihan kewenangan tersebut. Di bidang sarana dan prasana, juga telah dilakukan persiapan berupa pembangunan gedung BKP-PBB di 12 kecamatan. Ditambah pembangunan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Itu semua dilakukan dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan administrasi pemungutan. “Pemerintah daerah juga sudah ada MoU (memorandum of understanding) Kantor Wilayah Pajak untuk pengalihan dan penyerahan datadata wajib pajak. Termasuk pendampingan selama masa transisi,” ulasnya. Melihat kesiapan yang telah dilakukan, pihaknya pun mengaku cukup optimis dan siap sepenuhnya untuk melaksanakan pemungutan dan pengelolaan PBB-P2 ini terhitung sejak 1 Januari 2014 mendatang. Dengan harapan, PBB-P2 yang nantinya akan menjadi pajak daerah bisa menjadi salah satu andalan dan mampu memberikan kontrbusi yang signifikan dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Loteng di masa-masa yang akan datang. (kir)

(Suara NTB/bul)

KEDELAI – Seorang petani menunjukkan kedelai yang baru saja dipanennya di Sekarbela, Mataram (kanan) dan kemasan kedelai di pasar tradisional yang harganya lebih bagus ketimbang pembelian Bulog.

Petani Enggan Jual Kedelai ke Bulog

Mataram (Suara NTB) Serapan kedelai lokal di tingkat petani oleh Bulog sejauh ini masih minim. Persoalannya, petani mencibir karena harga beli yang dibanderol oleh Perum yang ditunjuk melakukan penyerapan lebih rendah dibanding pengusaha. Beberapa petani kedelai mengakui keengganannya menjual hasil produksinya di Bulog, justru mereka lebih memilih menjual secara eceran di tingkat pedagang yang ada di pasar tradisional. “Jauh lebih berani pedagang di pasar membeli kedelai daripada Bulog. Bagaimana Bulog bisa bersaing untuk membeli kedelai lokal,” terang salah kelompok tani yang minta identitasnya dirahasiakan, Rabu (6/11). Menurutnya, percuma saja Bulog diberikan kewenangan

oleh pemerintah untuk turun langsung melakukan pembelian kedelai lokal. Karena Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dijadikan standar tak sampai Rp 7.500/Kg. Sementara di tingkat pedagang, kedelai yang disimpan petani berani dibeli di atas standar Bulog, bahkan hingga Rp 8.000/Kg. Beberapa penyuluh yang hadir pada kegiatan itu pun menyinggung jika Bulog melakukan pembelian hanya dengan HPP yang sudah ada, secara otomatis akan kalah bersaing dengan pengusaha

lain. Tentu serapannya akan jauh lebih rendah. “Bayangkan, Bulog hanya berani membeli dengan harga Rp 7.000-an/kg, sementara di pasar tradisional orang sudah jual bahkan di atas Rp 8.000. Ya jelas petani memilih jual di luar Bulog, lebih untung,” demikian ungkapan beberapa penyuluh pada Suara NTB. Hal ini pulalah yang dianggap menjadi salah satu yang melemahkan keinginan petani untuk menanam kedelai. Sehingga tak heran, kedelai impor dijadikan alternatif untuk me-

menuhi kebutuhan industri tahu tempe maupun konsumsi. Sementara itu, Kadivre Bulog NTB, Ir. M. Hasim tidak menampik serapan kedelai petani lokal yang dilakukan Bulog di NTB hingga saat ini masih cukup rendah. Tercatat kedelai lokal yang telah diserap baru mencapai 800 kuintal hingga satu ton. Padahal, untuk memaksimalkan penyerapan kedelai lokal, pihaknya setiap waktu terjun ke lapangan melakukan pembelian. Dengan ketentuan Pembelian kedelai sesuai dengan harga pembelian pemerintah sebesar 7.400/Kg.. “Hampir setiap hari kami ke lapangan untuk mencari kedelai lokal. Kemarin ada kita beli tapi masih sangat

kecil. Seluruh yang kami beli hampir mencapai satu ton,’’ katanya. Disinggung mengenai kedelai impor, Hasyim menegaskan, hingga saat ini belum masuk NTB, karena pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Bulog NTB tahun ini dijatahkan sekitar 1.500 ton kedelai impor. “Jadi kami selalu siap menyalurkan kedelai impor, tapi kami masih menunggu instruksi pusat dulu,’’ tuturnya. Ia mengatakan, produksi kedelai petani lokal di NTB cukup tinggi, tapi serapan yang masih kecil karena banyak para petani yang menjual ke pasar karena nilai jualnya cukup tinggi hampir mencapai Rp 8.000/kg. (bul)

Jamin Ketersediaan Pupuk

LAUNCHING – Acara Lounching Gres di Mataram, Rabu (6/11).

(Suara NTB/bul).

’’Gres’’ Resmi Digalakkan di NTB Mataram (Suara NTB) Gerakan Ekonomi Syariah (Gres) secara resmi mulai digalakkan di Provinsi NTB. Launching dilaksanakan di lapangan Sangkareang Mataram, Rabu (6/11) ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin didampingi Sekda NTB, Muhammad. Nur, Kepala KPBI NTB, Bambang Himawan dan pimpinan perbankan lainnya. Sebelumnya, beberapa kegaiatan juga dilaksanakan, di antaranya seminar Gres, cerdas cermat yang puncaknya Selasa (5/11), dan ditutup dengan kegiatan jalan santai bersama seluruh kalangan perbankan. Kepala KPBI NTB, Bambang Himawan menyebut, dilaunching-nya Gres ini diharapkan menjadi tonggak untuk mengembangkan pola dan sistem syariah oleh selu-

ruh perbankan yang beroperasi di NTB, maupun lembaga keuangan lainnya. Di tengah besarnya potensi yang ada, dengan masyarakat yang mayoritas muslim. Pola Syariah dari segala sisi dapat mulai dikembangkan Karena prilaku dan transaksi menggunakan cara-cara sesuai ketentuan Islam ini terbukti paling efektif untuk menjaga ataupun mengembangkan perekonomian daerah dan negara. Barometernya, di tengah terjadinya krisis ekonomi yang melanda negara-negara Barat, negara ini mempertahankan perekonomiannya. Tentunya karena berkembangnya pola-pola syariah. Inilah yang kemudian jadi dasar digalakkannya Gres. “Kita juga tetap mendorong para bank untuk menerapkan sistem syariah ini. Kegiatan syariah perlu di-

masyarakatkan,” terangnya. Diulasnya lagi, dalam mengembangkan pola syariah ini, selain dari sisi perbankannya, dapat juga dilaksanakan dari kegiatan ekonomi pada lapisan paling dasar, yakni pasar tradisional. Tentu dengan mengedepankan kejujuran dalam bertransaksi, tidak melakukan manipulasi timbangan dan sejenisnya. Selain itu pula, perkoperasian juga memiliki peran penting dalam hal pengembangan pola syariah ini, dengan demikian dianggap akan dapat memotong praktik riba yang saat ini sedang berkembang di masyarakat. Melalui Gres ini diharapkan keterlibatan generasi muda untuk ikut berkontribusi, melalui kegiatan seminar, diskusi maupun tanya jawab tentang pola syariah dan cara pengembangannya. (bul)

MUSIM tanam pertama tahun 2013-2014 di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) bakal segera dimulai. Berbagai persiapan pun sudah mulai dilakukan oleh pemerintaha daerah setempat. Terutama terkait kesiapan benih dan pupuk. Melihat kondisi stok benih dan pupuk yang ada, Pemkab Loteng pun menjamin stok dua kebutuhan tersebut dalam posisi aman. Penegasan tersebut disampakan Wabup Loteng, Drs. H.L. Normal Suzana di hadapan anggota DPRD Loteng, pada rapat paripurna DPRD Loteng, Rabu (6/11). Ia menjelaskan, untuk musim tanam tahun ini kebutuhan khusus untuk benih diperkirakan sebanyak 1.364 ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.000 ton diperoleh dari pola subsidi benih untuk pelaksanaan SLPTT. Yang nantinya akan disediakan oleh PT. SHS dan PT. Pertani. Di mana para petani calon penerima bantuan benih bersubsidi itu sendiri sudah diseleksi. Sehingga kebutuhan benih untuk yang di luar subsidi tinggal sebanyak 364 ton. Sementara kondisi stok benih sampai bulan Oktober kemarin sekitar 896 ton. “Dengan kondisi stok seperti ini, kita optimis tidak akan terjadi kelangkaan benih di tingkat petani,” jelasnya. Kondisi yang sama juga terjadi pada stok pupuk. Di mana hingga akhir bulan Oktober kemarin, stok pupuk hingga gudang lini ketiga juga pada posisi aman. Untuk stok pupuk jenis Urea misalnya, sebanyak 3.487 ton, SP36, 1.209 ton, Za sebanyak 2.248 ton serta pupuk organik sebanyak 1.840 ton. Kendati sudah pada posisi aman, pemerintah tetap melakukan langkah-langkah antisipasi. Guna mencegah terjadinya kelangkaan pupuk. Khususnya di tingkat petani paling bawah. Di antaranya dengan mempercepat penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) oleh BKP3 Loteng. Karena RDKK itu sendiri penting sebagai instrumen penebusan pupuk bersubsidi oleh petani. Tidak hanya itu, komunikasi yang intensif dengan pelaku dan penyaluran pupuk bersubsidi agar mempercepat penyiapan pupuk bersubsidi di lini III juga terus dilakukan. Supaya bisa menjamin kalau stok pupuk benar-benar tersedia ketika dibutuhkan oleh petani. “Kita juga akan segera melakukan rapat koordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida. Termasuk dengan para produsen pupuk dan distributor pupuk bersubsidi di daerah ini,” tegasnya. Menyinggung target produksi musim tanam kemarin, Wabup mengaku menjelang akhir musim tanam banyak lahan pertanian di Loteng yang dilanda kekeringan. Mengingat musim kemarau yang telah berlangsung beberapa bulan terakhir. Namun kekeringan yang melanda tersebut dipastikan tidak berdampak pada produksi petani. Pasalnya, ketika musim kemarau datang rata-rata para petani sudah memasuki masa panen. Sehingga tidak begitu membutuhkan air. (kir)

H.L. Normal Suzana

(Suara NTB/dok)


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

POLHUKAM

Halaman 8

Lagi, Pengedar Narkoba Diciduk Polres Lobar Giri Menang (Suara NTB) Polsek kembali meringkus seorang pengedar narkoba di kawasan wisata Senggigi. Kali ini, tersangka berinisial OBS alias B (39) ditangkap jajaran Polres karena kedapatan menyimpan tiga jenis narkoba. Akibat perbuatannya itu, tersangka diancam pasal berlapis dengan hukuman 20 tahun penjara. Kasat Narkoba Polres Lobar, Iptu Kadek Matria, S.Sos, menyatakan, OBS ditangkap Selasa sekitar pukul 23.10 Wita di kos-kosannya di Senggigi. Setelah dilakukan penggeledahan di kosnya, oleh jajaran Polres bersama ketua RT dan warga setempat, ditemukan narkotika berupa sabu, ineks, ekstasi dan ganja serta alat bong untuk penghisap, alat timbangan untuk penjualan sabu. Barang haram ini terbungkus dalam tas gendong. Selain itu, dalam tas itu berisi uang Rp 512.000. “Setelah kita gedelah, barang nakotika itu kita temukan,” ungkap Mantan Kapolsek Bayan ini. Saat penggeledahan pihaknya menurunkan semua angotanya. Tersangka merupakan TO yang sejak lama diincar. Saat digeledah tersangka tidak melakukan perlawanan. Menurutnya, tersangka merupakan seorang pengedar dan pengguna narkoba. Untuk mengetahui jaringannya, pihaknya sedang melakukan pengembangan. Menurutnya, jaringannya bukan masuk Lobar namun luar Lobar. Disebutkan, hasil penggeladahan itu, pihaknya berhasil mengamankan sabu berupa butir kristal seberat 0,87 gram, 11 poket diduga sabu 1,01 gram, ganja seberat 4,13 gram, ineks atau ektasi 10 butir dengan berat 1,01 gram. Akibat perbuatannya ini, tersangka terancam pasal berlapis. Yakni pasal 111 tentang penggunaan ganja, pasal 112 penggunaan sabu dan 114 tentang perbuatan mengedarkan dan perbuatan menggunakan narkoba. “Tersangka terancam hukuman 20 tahun, karena melanggar pasal berlapis,” katanya. Pengakuan tersangka, ia asli Medan dan tinggal di Lombok sejak tujuh tahun semenjak tahun 2006. Ia mulai menjual barang haram sejak 3 bulan lalu karena alasan himpitan ekonomi. Barang haram itu diperoleh dari teman di Senggigi. (her)

TURUNKAN - Petugas turunkan baliho yang terpasang di pohon. Pemasangan alat peraga ini melanggar peraturan KPU.

Panwaslu Lamban

Satpol PP Lobar Berinisiatif Turunkan Alat Peraga Giri Menang (Suara NTB) Pihak Panwaslu Lombok Barat sejauh ini belum menuntaskan pendataan dan identifikasi titik zonasi pemasangan alat peraga yang melanggar. Karenanya, hingga saat ini belum dilakukan upaya penertiban alat peraga. Sementara, zonasi itu telah ditetapkan bersama Pemda. Karena Panwaslu lamban maka Satpol PP Lobar pun mengambil insiatif melakukan penertiban alat peraga

reklame dan baliho sesuai kewenangannya yang diatur dalam Perda. “Belum ada koordinasi dari Panwaslu untuk penertiban alat peraga, tapi sesuai kewenangan Pol PP dalam Perda maka kami lakukan penertiban,” ungkap Jumeneng, komandan Peleton Pol PP Lobar, yang ditemui di sela-sela penertiban baliho di Jalan Lembar, Rabu (6/11). Dikatakan, kententuan daerah bahwa ada areal yang

boleh dan tidak boleh digunakan untuk memasang alat peraga baik itu reklame, alat peraga kampanye dan iklan. Karenanya, bukan karena dasar penertiban alat peraga semeta-mata pol PP tutun namun mengawal kebijakan Pemda dalam Perda tersebut. Ketentuan itu tertuang dalam Perda nomor 36B, tentang kawasan pemasangan reklame. “Sudah ditentukan mana tempat yang tidak boleh dan boleh dipasang,” ujarnya.

Ia mengaku belum mendapatkan informasi soal penertiban alat peraga yang melanggar titik zonasi. Pihaknya menunggu koordinasi dari Panwaslu untuk melakukan penertiban. Pantauan Suara NTB, petugas Pol PP menyisir jalan mulai dari lembar sampai bundaran Gerung. Reklame, dan alat peraga yang ditemukan dan diamankan oleh Petugas. Sebelumnya, Kasat Pol PP Lobar, Agus Gunawan mene-

gaskan, tidak ada toleransi bagi alat peraga yang melanggar zonasi. Sementara itu, pihak Panwaslu mengaku masih melakukan pendataan dan identifikasi mana saja yang melanggar zonasi sesuai peraturan KPU. Hasil itu nanti akan diberikan ke KPU untuk selanjutnya diserahkan ke Pemda dalam hal ini, Pol PP dan dinas terkait. “Masih kami identifikasi,” ujar Ketua Panwaslu Lobar, Suryadi Hidayat, belum lama ini. (her)

Dugaan Upal

Polres Lotim Periksa Lima Saksi

Selong (Suara NTB) Dugaan uang palsu yang diterima sebagai gaji pegawai negeri sipil (PNS) di Lombok Timur (Lotim) terus dikembangkan aparat Polres Lotim. Sebanyak lima saksi telah diperiksa tim di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim), yakni, Saefullah, Bendahara UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Selong beserta Saeful Bahri, sopir yang mengantarkan ke Bank NTB untuk mengambil uang. Tiga lainnya, H. Mahfi Bendahara SMA NW Pancor, Tarmizi, yang membantu menghitung gaji di SDN 2 Sandubaya Kecamatan Selong dan Darmasih Bendahara SDN 2 Sandubaya. “Pertama kan ada tiga sudah diperiksa duluan, dan dua lagi tambahannya. Besok semua TERSANGKA - polisi tangkap pengedar narkoba di Senggigi. Tersangka, OBS merupakan jaringan luar provinsi yang mengedarkan barang haram di Senggigi.

Tingkatkan Pelayanan

Polres Lobar Sosialisasikan ”Call Center” Giri Menang (Suara NTB) Untuk meningkatkan pelayanan dan memudahkan masyarakat meminta pelayanan aparat kepolisian, Polres Lombok Barat mensosialisasikan nomor Call center 110 yang merupakan panggilan untuk meminta bantuan kepada polisi. Call center yang dilaunching sebelum HUT Bhayangkara itu belum tersosialisasi secara baik, sehingga Polres terus gecar mensosialisasikan kepada masyarakat. “Sosialisasi Call Center ini untuk meningkatkan pelayanan dan memudahkan masyarakat untuk meminta bantuan ke polisi,” ungkap Kabag Ops Polres Lobar Erwin Suwondo ketika sosialisasi di sepanjang jalan Rumak, Rabu (6/11). Call center ini jelasnya, belum sosialisasi kepada masyarakat sehingga belum banyak yang tahu. Sehinggga dilakukan sosialisasi supaya diketahui masyarakat. Dalam kegiatan itu, jajaran Polres juga membagi brosur. Sosialisasi serupa dilakukan juga di Jetereng, aparat masuk ke masyarakat untuk sosialisasi. Call center ini, jelasnya, berpusat di Jakarta. Semua keluhan masyarakat akan masuk langsung ke Mabespolri. Prosesnya, masyarakat tinggal menelpon lewat HP ke nomor 110. Akan tetap bagi penggguna selain kartu telkomsel, Halo, flexi dan harus memakai nomor 021 di depan nomor. Masyarakat bisa melapor berbagai masalah, entah itu tindak pidana, pelayanan polisi. Laporan itu nanti diterima dan langusung ditanggapi. “Kalau tidak ditanggapi maka dilihat sama pejabat Mabes dan Mapolda,” katanya. Setelah dari Mabespolri, langsung diinfokan ke masing-masing Polres yang dikeluhkan masyarakat. Laporan itu selanjutnya, ditindaklanjuti oleh Polres setempat. Erwin menambahkan, kendalanya sejauh ini, memang kurang sosialisasi. Dulu pernah menggunakan call center 110 lalu dipindah ke 112, belum lagi masingmasing Polres punya pelayanan sendiri. Banyaknya nonor ini membuat masyarakat malas menghapal. “Maka Polri buat satu nomor se indonesia,” ujarnya. (her)

yang diketahui menerima upal itu akan kita periksa,” ucap Kepala Sub Bagian Humas Polres Lotim, I Komang Samia, Rabu (6/11). Sebelumnya Polres mencatat upal dengan pecahan Rp 100 ribu sebanyak Rp 9,7 juta. Terbaru, katanya, ada tambahan lagi yang disampaikan

para guru di lingkup UPTD Dikpora Selong. “Ada tambahan barang bukti yang diterima Reskrim,” imbuhnya. Selain itu, bendahara UPTD Dikpora juga telah menyerahkan label bank yang diduga pembungkus sejumlah uang palsu tersebut. Selebihnya, kasus ini dinyatakan akan ter-

us dikembangkan hingga bisa mengungkap ada tersangka di balik peredaran upal. Terhadap rencana pemanggilan pihak perbankan tempat para guru menerima gaji, sejauh ini, katanya, masih menunggu detail informasi dari bendaharabendahara sekolah dulu. Rencananya, pihak perbankan akan dipanggil setelah dilakukan gelar perkara atas kasus ini. Pasalnya, masih banyak saksi lain yang akan diperiksa. “Nanti akan digelar perkara dulu untuk mempertajam arah penyelidikan, gelar perkara lebih cepat lebih

bagus,” terangnya. Adapun pihak-pihak yang menurut penjelasan dari bendahara UPTD Dikpora Selong, tercatat 11 sekolah yang melapor menerima upal. SMA NW Pancor Rp 900 ribu, SDN 4 Denggen Rp 700 ribu, SD IT Nurul Fikri Rp 100 ribu, SDN 3 Denggen Rp 100 ribu, SDN 2 Rakam Rp 100 ribu, SDN 4 Pancor Rp 700 ribu, SDN 1 Kelayu Jorong Rp 200 ribu, SLB Selong Rp 500 ribu, SDN 1 Kelayu Utara Rp 300 ribu, SDN 3 Kembang Sari Rp 900 ribu dan terbanyak SDN 2 Pancor Rp 1,8 juta. (rus)

Anggota DPR Dewan Beri Kesempatan Bank Desak KPK Jerat untuk Penyelidikan Internal Penyelundup BBM

Soal Peredaran Uang Palsu

Mataram (Suara NTB) – Kalangan DPRD NTB memberikan kesempatan kepada pihak bank yang diduga menjadi tempat beredarnya uang palsu untuk melakukan penyelidikan internal. Komisi II DPRD NTB yang membidangi masalah keuangan dan perbankan meyakini, peredaran uang palsu ini bukanlah sebuah kebetulan semata. Persoalannya kini tinggal menemukan dimana asal muasal pelakunya. “Ini kan betul – betul pertama kalinya ditemukan terjadi. Ini bisa dibilang ada unsur kesengajaan, karena masalahnya (uang palsu yang beredar) besar. Kalau jumlahnya kecil, mungkin saja tidak disengaja. Tapi ini kan besar,” ujar Sekretaris Komisi II (Bidang Keuangan dan Perbankan) DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm, kepada Suara NTB, Rabu kemarin. Mori menegaskan pula bahwa setelah mengetahui persoalan ini, pihaknya baru bisa meyakini adanya unsur kesengajaan semata. Lebih jauh, terkait siapa yang sengaja menginisiasi peredaran uang palsu tersebut, pihaknya masih harus melakukan penelusuran lebih jauh. “Kita belum tahu siapa yang bersalah. Tapi yang pasti, kami yakin ini disengaja,” tegasnya. Ia sendiri mengaku sempat melakukan klarifikasi kepada pihak Bank NTB selaku salah satu bank yang diduga terlibat dalam peredaran uang palsu ini. Mori

juga menjelaskan sejumlah informasi yang diterima dari pihak Bank NTB. Menurutnya, Bank NTB selama ini memang kerap mengelola gaji PNS yang menjadi nasabah mereka. Saat Bank NTB kekurangan uang untuk membayar gaji PNS tersebut, biasanya mereka mengambil uang dari Bank Indonesia selaku bank sentral. Bank Indonesia pun, menerima uang dari bank – bank lain yang stok uangnya sedang berlebih. “Jadi alurnya cukup panjang,” ujar Mori. Melihat alur perpindahan uang antarbank yang cukup panjang itu, Mori menegaskan memang cukup sulit bagi pihak perbankan untuk melacak dimana sebenarnya tempat uang palsu dimasukkan. Karena itulah, pihaknya untuk sementara masih harus menunggu masing – masing bank untuk melakukan investigasi internal. “Bank NTB sekarang sedang melakukan penyelidikan internal. Hasilnya seperti apa, tentu kita harus menunggu. Sekarang kita belum bisa menyimpulkan dimana persoalannya sebenarnya,” ujar Mori. Ia men-

gakui bahwa persoalan ini sebenarnya cukup sensitif, karena bisa mengganggu citra bank – bank yang diduga terlibat. Karena itulah, pihaknya mendorong perbankan untuk terlebih dulu melakukan investigasi internal. (aan)

Jakarta (Suara NTB) – Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB) Nur Yasin mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjerat pelaku maupun aktor intelektual penyelundup bahan bakar minyak. “Persoalan energi merupakan bagian dari national interest yang masuk roadmap agenda pemberantasan korupsi KPK jilid III ini. Harapannya, akan memberi efek jera bagi pelaku dan aktor intelektual kejahatan ini,” kata Nur Yasin dalam keterangan persnya yang disampaikan di Jakarta, Rabu. Hal itu disampaikan terkait terungkapnya penyalahgunaan BBM sepanjang Januari-Oktober 2013 yang mencapai 6.678 kiloliter. Dia mengatakan, data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BP Migas kini SKK Migas) yang mengungkapkan sepanjang Januari-Oktober 2013 terdapat penyalahgunaan BBM sebesar 6.678 kiloliter atau setara dengan Rp 63,4 miliar sehingga cukup mencengangkan. Angka ini tidak termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya, katanya. “Karena faktanya, penanganan dengan cara biasa tidak mampu menekan pelanggaran di sektor ini,” kata DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Timur IV (Jember dan Lumajang) itu. (ant/bali post)

Nur Yasin


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Kemenparekraf dan Disbudpar NTB Latih Pengusaha Kuliner Lombok Mataram (Suara NTB) Kuliner lokal dihajatkan dapat menjadi andalan di daerah ini untuk mendukung pengembangan pariwisata. Untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) para pelaku usaha kuliner, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB memberikan pelatihan kepada sebanyak 50 orang yang mempunyai usaha di bidang kuliner. Pelatihan berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 6-8 November. Kepala Pusat Pengembangan SDM Kemenparekraf, Drs. Wahyono menyarankan kepada para pengusaha kuliner untuk mulai mengamati dan meniru hal-hal baik dari berbagai sumber untuk mengembangkan usaha mereka. “Tidak hanya meniru tapi juga memberi nilai tambah sehingga kuliner yang dikelola bapak ibu menjadi yang terbaik dan tentu juga memperhatikan kehalalannya,” ujarnya pada saat pembukaan pelatihan, Rabu (6/11). Setiap daerah menurut Wahyono berkewajiban untuk mengembangkan potensi kuliner. Tidak hanya untuk mendukung pariwisata tapi akan berdampak bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Sektor lain juga akan turut berkembang seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan lainnya “Kami brharap untuk pengembangan kuliner ini harus ada kolaborasi atau gotong royong baik pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), MUI, asosiasi, dan masyarakat,” ujarnya. Wahyono menyarankan kepada para pelaku usaha kuliner di daerah untuk membentuk asosiasi sehingga dapat memudahkan pemerintah di dalam memonitor, mengevaluasi dan mengembangkan kuliner di daerah. “Jika komunitas ini dibentuk, pemerintah daerah akan lebih mudah mengkonsolidasikan kelompok-kelompok kuliner yang ada,” sarannya. Sementara itu, Kepala Disbudpar NTB, Drs. M. Nasir mengatakan, para peserta pelatihan lebih banyak berasal dari para PKL yang menjajakan kuliner di Kota Mataram. Pelatihan ini juga dihajatkan agar para pelaku kuliner ini nantinya dapat lebih kreatif dalam menghidangkan makanan yang dijual. Tidak hanya enak cita rasa, tapi juga mempunyai tampilan yang lebih menarik. Narasumber dalam pelatihan ini berasal dari Kemenparekraf, Disbudpar NTB, BPOM NTB, Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali. (yan)

(Suara NTB/yan)

TRADISIONAL - Para siswi di Kota Mataram ini membawakan tari tradisional Rudat, saat pembukaan Festival Keraton dan Masyarakat Adat Asia Tenggara. Tarian yang diiringi dengan musik rebana ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-15 dan digunakan sebagai media dakwah pada saat penyebaran agama Islam di Pulau Lombok.

Tari Topeng Sasak Era 1930 Ditemukan di Sembalun Mataram (Suara NTB) Majelis Adat Sasak (MAS) tengah mengembangkan tari topeng 22 jenis karakter yang lahir di era 1930-an dan sempat hilang dari peredaran tarian tradisional di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). “Ternyata ada Tari Topeng yang lahir era 1930-an di Sembalun, kaki Gunung Rinjani. Uniknya tarian itu menampilkan 22 jenis karakter yang dimainkan oleh maestro yang sudah berusia 80 tahun tapi masih lentur dan gemulai,” kata Ketua Harian MAS H

(Suara NTB/yan)

PELATIHAN KULINER - Para peserta Pelatihan Peningkatan SDM Kuliner se-Pulau Lombok yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf dan Disbudpar NTB berfoto bersama usai pelatihan dibuka pada Rabu (6/11) sore.

Turunkan Berat Badan Demi Peran Jakarta (Suara NTB) Aktor Chris Hemsworth harus menurunkan berat badannya untuk film barunya, “Heart of The Sea”. Hemsworth menambah bobotnya hingga 20 pon untuk “Thor: The Dark World”. Dikutip dari laman The Huffington Post, Hemsworth menceritakan film yang diangkat dari kisah nyata dan memberi inspirasi bagi Herman Mellvile untuk menulis “Moby Dick”. “Sekelompok pelaut diserang oleh paus. Kapal mereka karam dan mereka berada di atas sekoci sampai 90 hari,” katanya, tentang alasan mengapa ia harus kurus di film terbarunya itu. “Kami harus kurus. Jadi kami makan 500-600 kalori per hari,” cerita sang aktor. Meski sedang diet ketat, Hemsworth terkadang mangkir, seperti beberapa saat sebelum wawancara dalam acara “Jimmy Kimmel Live!” tersebut. “Beberapa menit lalu saya makan pizza. Kayaknya 10 potong,” katanya dan tertawa. “Tapi itu cuma seminggu sekali dan setelahnya, merasa bersalah.” Beruntung, teman-teman Hemsworth dalam film itu juga harus diet ketat sehingga ia dapat banyak dukungan. “Lucu juga. 15 orang yang jadi pelaut, mengobrol tentang hitungan kalori, apa yang nggak boleh dimakan,” ceritanya. Diet ketat yang dijalani Hemsworth cukup memberikan energi baginya. Ia makan beberapa porsi salad dalam ukuran kecil, sejumlah protein, dan tidur dalam keadaan lapar. “Kau seperti puasa 15 jam, berhenti makan, lalu makan hanya sedikit sepanjang hari,” tutupny. (ant/balipost)

Bayu Windya, di Mataram, Selasa. Ia mengatakan, Tari Topeng khas Suku Sasak (suku di Pulau Lombok) itu menganut pakem “prak menaq” (ketokohan panutan dalam perwayangan). Sebanyak 22 jenis karakter

yang ditampilkan dalam Tari Topeng itu mencirikan 22 tokoh panutan berlainan karakter yang pernah ada dalam kehidupan masyarakat adat Sasak. “Misalnya karakter Jayang Rana, Umar Maya, Maktal, Selandir, dan karakter lainnya, yang satu persatu dimun-

culkan dalam Tari Topeng ala Sasak itu,” ujarnya. Uniknya lagi, lanjut Bayu, Tari Topeng Sasak itu sejauh ini hanya dimainkan oleh lima orang penari tetapi mampu menampilkan 22 jenis karakter tokoh panutan. Menurut Bayu, Tari Topeng ala Sasak itu khas atau berbeda dengan tari topeng lainnya yang ada di Pulau Jawa dan daerah lainnya di Indonesia. Karena itu, MAS selaku

lembaga adat Sasak berupaya melestarikan Tari Topeng itu dengan menampilkannya pada berbagai even budaya dan pariwisata, baik skala lokal, nasional maupun internasional. “Kami coba tampilkan tarian ini di Taman Ismail Marzuki di Jakarta, Gedung Balai Sarbini, dan lokasi strategis lainnya di level nasional. Direncanakan dalam tahun ini,” ujarnya. (ant/balipost)

Sting dan Paul Simon Tour Bersama Jakarta (Suara NTB) Sting dan Paul Simon berencana mengadakan tur bersama bertajuk “On Stage Together” pada bulan Februari dan Maret tahun depan. Promotor konser Live Nation Global Touring pada Selasa (5/11) lalu mengumumkan bahwa

Sting dan Simon akan bermain sendiri dengan band mereka saat tur “On Stage Together” yang rencananya dimulai 8 Februari di Houston, Amerika Serikat, lalu bergabung untuk bermain bersama. “Sebagai individu artis, Paul dan Sting

Paul Simon

punya sejarah yang berbeda dan unik, dan saya kira tantangan bagi kedua penulis lagu produktif ini akan mempersempit pilihan lagu,” kata Arthur Fogel,

ketua panitia musik global dan presiden tur global Live Nation, dalam siaran pers yang dikutip laman LA Times. Tur “On Stage Together” dijadwalkan berlangsung hingga 16 Maret 2014 itu menyambangi beberapa kota di Amerika Serikat dan Kanada. Sebagai teman selama bertahun-tahun, kolaborasi Paul dan Sting dalam tur sangat cocok. Pada setiap pertunjukan, penonton akan disuguhi pengalaman unik dari dua musisi inovatif

Sting

ini, demikian tulisan di laman resmi Paul Simon. Gordon Matthew Thomas Sumner atau Sting adalah musisi dan penulis lagu Inggris dikenal sebagai penulis lagu utama dan vokalis band rock The Police dan solo karirnya. Ia dikenal dengan beragam gaya musik dengan unsur-unsur jazz, raggae, klasik dan worldbeat. Musisi Amerika Paul Simon meraih sukses secara komers i a l setelah menjadi bagian dari duo Simon & Garfunkel yang dibentuk tahun 1964 bersama rekan musisinya Art Garfunkel. Selama karirnya, Paul Simon telah mene r i m a banyak penghargaan termasuk 12 Grammy Awards. Anggota The Songwriters Hall of Fame itu mendapat penghargaan Grammy Lifetime Achievement Award tahun 2003. (ant/balipost)

Rilis Film Baru di Bulan November SELAMAT datang bulan November. Saatnya persiapkan budget untuk menonton film Indonesia berkualitas.Di bawah KapanLagi.com sertakan daftar film apa saja yang akan rilis bulan ini. Bisa jadi salah satu dari film yang ada sudah kamu tunggu kehadirannya. Penasaran apa saja film itu? Simak rekapnya berikut. 1. Adriana Mamen (Adipati Dolken) dan Sobar adalah dua sahabat sejak masa SMA. Suatu hari Mamen bertemu dengan seorang gadis di perpustakaan. Berbeda dengan gadis lain yang dengan mudah bertekuk lutut, sosok cantik tersebut malah memberinya teka-teki yang berhubungan dengan sejarah Indonesia dan Jakarta. Bisakah Mamen memecahkan teka-teki untuk mendapatkan cintanya dengan bantuan Sobar? Tayang: 7 November 2013 2. Taman Lawang Setelah kematian waria Taman Lawang bernama Ningrum, hidup Cynthia (Olga Syahputra) tak tenang lantaran dihantui oleh arwah penasaran. Fenomena tersebut membuat seorang penulis wanita bernama Angie berusaha menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Tayang: 7 November 2013 3. Make Money Tri (Ray Sahetapy) adalah

pria yang sukses dalam usaha namun tidak dalam mengurus dua putranya yang manja dan angkuh: Aris dan Rachmat. Suatu hari ia meninggal namun mewariskan harta dan perusahaan pada Odi, pemulung yang ia temui di jalan. Aris dan Rachmat jelas kaget dengan keadaan tersebut. Keduanya pun berjuang mencari sang ibu yang dikatakan masih hidup dan kaya raya.

Tayang: 14 November 2013 4. Noah: Awal Semula Perjalanan band NOAH dari memakai nama Peterpan hingga sebesar saat ini tidaklah mudah. Mereka melewati banyak cobaan dari bongkar pasang pemain sampai puncaknya dipenjaranya sang vokalis, Ariel, karena terlibat skandal video porno. Ini kisah mereka. Tentang

kepercayaan yang diuji saat jatuh dan kembali bangkit mengenang awal semula. Tayang: 14 November 2013 5. Sokola Rimba Butet Manurung (Prisia Nasution) menemukan arti hidup dengan menjadi guru ajar di pedalaman bukit DuaBelas, Jambi. Di sana ia mengajar baca tulis dan berhitung anak-anak Suku Anak Dalam yang diakui

lebih pintar dan mampu menjaga keseimbangan alam. Tayang: 21 November 2013 6. Sagarmatha Shila (Nadine Chandrawinata) dan Kirana adalah dua sahabat yang bertemu di bangku kuliah. Perbedaan sikap dan hobi membawa mereka mewujudkan mimpi mendaki Himalaya. Dalam perjalanan tersebut, keduanya

menemukan banyak jawaban dari hidup, cinta, kematian, kedewasaan dan harapan. Tayang: 28 November 2013 7. Eyang Kubur Setelah bertapa di dalam kubur selama 10 hari, Efendi (Ray Sahetapy) ingin dipanggil Eyang Kubur. Untuk meraih kesaktian tertinggi, ia harus memiliki 6 istri. Satu per satu wanita pun mulai diperistrinya.

Hingga sampai pada istri ke-6 yang bernama Wulan, sikap Eyang mulai berubah. Eyang tidak lagi peduli dengan istri-istri lainnya. Hal ini membuat mereka cemburu dan diam-diam berencana mencelakakan Wulan. Akhirnya, Eyang menyadari, bahwa ada harga yang harus dibayar atas perbuatannya belajar ilmu sesat. Tayang: 28 November 2013 (berbagai sumber)


PENDIDIKAN

SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

Halaman 10

Tren Bahasa Gaul

Penggunaan Bahasa Daerah Terancam Punah

Mataram (Suara NTB) Semakin terpinggirnya penggunaan bahasa daerah, khususnya bahasa Sasak di tengah arus globalisasi dalam kehidupan masyarakat Lombok membuat eksistensi penggunaan bahasa Sasak terancam punah. Apalagi jika dilihat dari tren penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja membuat keberadaan penggunaan bahasa Sasak mengkhawatirkan. Demikian diungkapkan Ketua Majelis Adat Sasak (MAS) Lombok Barat, TGH. Subki As-Sasaki yang ditemui Suara NTB beberapa waktu lalu. Menurutnya, penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan masyarakat lokal penting dilakukan setiap orang. Hal itu, karena penggunaan dan pelestarian bahasa berarti turut menjaga eksistensi masyarakat Lombok. Karena pada dasarnya, jika orang sudah mulai meninggalkan bahasa, berarti menghilangkan setengah dari jati dirinya. “Jika orang sudah mulai lupa terhadap bahasa daerahnya, itu berarti mereka sedang

melupakan jati dirnya, setengah dari jati diri orang tersebut pada dasarnya hilang. Mengapa hilang, karena jika dibayangkan bahasa daerah merupakan bahasa pengantar sejak kecil,” kritiknya. Selain itu, pentingnya penggunaan dan pelestarian bahasa Sasak, karena bahasa Sasak mempunyai filosofi yang cukup dalam dan mempunyai makna yang sangat luas dalam kerangka membangun budaya jika dibandingkan dengan bahasa lainnya. “Bangsa yang besar ungkapnya, ialah bangsa yang menghargai budayanya,’’ terangnya. Menurutnya, budaya mem-

punyai banyak derivasi dalam kehidupan umat manusia, salah satunya adalah bahasa. Bahasa berarti produk budaya yang dihasilkan oleh manusia selama mereka menjalani kehidupan di dunia. Dirinya mencontohkan pada kata semeton dalam penggunaan bahasa Sasak, yang dalam bahasa Indonesia berarti saudara. Semeton, ungkapnya dalam bahasa Sasak artinya sangat dalam dan melebihi arti kata saudara dalam bahasa Indonesia. Orang yang menyebut saudaranya dengan kata semeton berarti mengaku orang tersebut berarti lebih dari saudara yang

harus mereka bela dalam kondisi apapun dan mereka tidak boleh diganggu. Itulah penting dan dalamnya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Terancamnya penggunaan bahasa Sasak di tengah-tengah masyarakat disebabkan banyak hal. Salah satunya adalah teknologi yang masuk sebagai imbas dari proses globalisasi di seluruh dunia. Di antara teknologi yang signifikan memberikan pengaruhnya adalah media televisi. TV banyak memberikan efek negatif dalam perkembangan penggunaaan bahasa daerah di tengah-tengah masyarakat. Melalui siaran-siaran yang kurang mendidik, budaya-budaya luar dimasukkan dan dengan cepat ditransformasikan di tengah-tengah masyarakat. Dirinya menyebutkan, kehadiran berbagai teknologi dan penggunaan bahasa asing yang be-

rakibat pada tergerusnya keberadaan kebudayaan masyarakat lokal dalam kehidupan sehari-hari bukannya tidak boleh dilakukan. ‘’Namun demikian, jangan sampai melupakan bahasa daerah yang merupakan jati diri dari manusia itu sendiri,’’ ujarnya. Perlunya pembinaan dan sosialisasi penggunaan bahasa daerah lewat sekolah-sekolah melalui pengajaran muatan lokal. Namun anehnya, meski sudah ada kebijakan kepada sekolah-sekolah untuk pengajaran muatan lokal kepada para siswa, namun itu sepenuhnya belum efektif. Hal itu karena sekolah diberikan pilihan untuk memilih materi muatan lokalnya masing-masing. Ada sekolah yang materi muatan lokalnya mengajarkan pelajaran bahasa Inggris, ada juga yang mengajarkan pelajaran bahasa Arab melalui nahwu saraf, harusnya pengajaran mua-

tan lokal dengan mengajarkan pengajaran bahasa Sasak atau bahasa daerah lainnya. Sementara itu, dihubungi Suara NTB kemarin, kepala Kantor Bahasa NTB, Dr. Syarifuddin, M.Hum membenarkan pentingnya pemakaian dan pelestarian bahasa nasional dan bahasa daerah di tengah-tengah arus globalisasi sekarang ini. Baginya, bahasa merupakan salah satu aspek kebudayaan meski pada dasarnya keduanya sangat berbeda. “Budaya bisa dikaji melalui aspek antropologi begitu juga bahasa,” terangnya. Namun dirinya tidak setuju kalau keberadaan globalisasi dengan segala efeknya ditengarai akan berakibat pada hilangnya eksistensi penggunaan bahasa nasional dan daerah. Menurutnya, keberadaan globalisasi tidak dapat dihindari begitu juga

sebaliknya. Namun yang terpenting dan perlu dilakukan oleh masyarakat adalah perlunya menggunakan bahasa sesuai dengan konteksnya. Sehingga dengan demikian akan tercipta suatu masyarakat yang memiliki karakter dan sikap bahasa yaitu suatu sikap yang muncul berdasarkan kesadaran akan pentingnya berbahasa di tengah-tengah masyarakat. Lebih lanjut Syarifuddin mengungkapkan sebagai upaya pelestarian bahasa daerah, pihaknya kini tengah menyusun modul pembelajaran muatan lokal yang nantinya akan dipergunakan di sekolahsekolah. “Keberadaan buku ajar muatan lokal sangat penting bagi anak-anak di sekolah, oleh karenanya kami sedang membuat produk modul muatan lokal sebagai pegangan pengajarannya nanti,” paparnya. (dys)

Evaluasi Tiga Bulanan SETELAH tiga bulan mengikuti pembinaan dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Mataram melalui program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM), kelompok binaan yang berasal dari lingkungan Petemon akhirnya dievaluasi pihak Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Mataram. Evaluasi dilakukan selain karena sudah mencukupi tiga bulan masa pembinaan juga sebagai penilaian kepada kelompok-kel-

ompok binaan layak atau tidaknya mereka dilepas tanpa perlu adanya pembinaan lanjutan. Ditemui Suara NTB, Rabu (6/ 11), Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Mataram H. Ramiun, S.Pd mengaku dari lima kelompok binaan KUM di kota Mataram, baru kelompok yang berada di Lingkungan Petemon yang sudah dievaluasi. Sementara itu, evaluasi terhadap kelompok-kelompok binaan lainnya akan segera menyusul terangnya. Diakuinya, dari evaluasi yang dilakukan memperoleh hasil yang sangat memuaskan. Hal ini bisa dilihat dari indikator keberhasilan dari kelompok binaan yang berhasil dibina. Salah satunya adalah mereka bisa mengolah berbagai produk lokal yang selama ini diberikan selama masa pembinaan. ‘’Seperti berbagai produk olahan yang bisa dibuat menjadi beragam olahan makanan, misalnya buah papaya yang bisa dibuat beragam

H. Ramiun

menjadi jus, keripik papaya dan lain sebagainya,’’ ujarnya. Selain itu, lanjutnya, indikator keberhasilannya adalah adanya turut serta masyarakat selama pembinaan. Karena dengan adanya partisipasi masyarakat, bisa mempercepat tujuan diselenggarakannya program KUM. Dalam hal ini, kelompok KUM Petemon sudah layak untuk dilepas, karena dianggap sudah mandiri dan mampu mengembangkan usahanya di tengahtengah masyarakat. Meski hasil penilaian kelompok KUM Petemon sudah layak untuk dilepas, pihaknya akan tetap mengontrol berbagai kegiatankegiatan setelah mereka dilepas. “Monitoring tetap kita lakukan terhadap kelompok yang sudah siap dilepas,” terang Ramiun. Selain itu, dirinya akan mengusahakan agar pemerintah memberikan subsidi silang agar kelompok yang sudah dilepas diberikan anggaran untuk membuat produk mereka sendiri. Meski pelaksanaan program KUM oleh kelompok Petemon dinilai telah berhasil, namun H. Ramiun menuturkan banyaknya kendala yang dihadapi di tengah-tengah lapangan. Seperti pengaturan waktu pelatihan yang terkadang berbenturan dengan kesibukan peserta. Sehingga kadang pelatihannya dilaksanakan malam hari yang berakibat pada tidak maksimalnya pelatihan. (dys)

(Suara NTB/dok)

Kegiatan Pelangi Bangsaku

Kontingen NTB Raih Banyak Penghargaan Mataram (Suara NTB) Beberapa waktu lalu, Kegiatan Pelangi Bangsaku yang diadakan satu kali dalam dua tahun di kota Malang Jawa Timur (Jatim) sukses digelar. Sebagai koordinator penyelenggara Kegiatan Pelangi Bangsaku, NTB sukses meraih berbagai penghargaan dari keseluruhan materi yang dilombakan. Demikian disampaikan Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Mataram H. Ramiun, S.Pd, yang ditemui Suara NTB, Rabu (6/11). Ramiun menyebut, penghargaan yang diraih, yakni juara I untuk kategori penampilan pagelaran budaya teranik, penjualan aset produk NTB terbanyak, penyajian stand terbaik dan harapan I untuk peragaan

busana daerah. Ramiun mengaku tidak menyangka sekolah binaannya akan menjadi juara pada pagelaran Kegiatan Pelangi Bangsaku yang berlangsung di Kota Malang beberapa waktu lalu. Kegiatan yang dipusatkan di SMAK Santo Yusuf Malang tersebut, menampilkan berbagai atraksi kebudayaan siswa-siswi dari berbagai daerah. Dari pertunjukan tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesuma Mataram yang mewakili NTB dalam pagelaran tersebut berhasil menjuarai lomba dengan kategori penampilan terbaik. “Waktu itu, penampilan SMK Kesuma menampilkan gendang beleq sebagai kesenian khas NTB, Alhamdulillah dengan pe-

nampilan tersebut, kita mendapatkan sambutan luar biasa dari para penonton dan Walikota Malang,” klaimnya. Selain merebut katagori penampilan terbaik, NTB juga mendapatkan juara untuk katagori penjualan aset produk NTB terbanyak seperti songket daerah, mutiara, batik daerah, gerabah dan kuliner. Tidak hanya itu, NTB juga mendapat juara harapan I untuk katagori peragaan busana daerah terbaik. Hal itu tidak lepas dari peran dan dukungan para guru, seluruh pembina dalam menghadapi pagelaran lomba tersebut. Selain itu, kunci keberhasilan kita waktu itu ialah persatuan yang terjalin melalui seni dan budaya yang ditampilkan oleh siswa-siswa kita. (dys)

(Suara NTB/ham)

BERBAHAYA - Keselamatan berlalu lintas di jalan perlu diajarkan sejak dini. Jika tidak dilakukan pengenalan sejak dini dikhawatirkan akan berpengaruh hingga dewasa. Jangan sampai seperti yang terlihat dalam gambar, sejumlah siswa TK di Dasan Tereng Narmada Lombok Barat yang naik cidomo dan membahayakan keselamatannya.

Kemendikbud Ubah Pola UN Tahun 2015 Surabaya (Suara NTB) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengubah pola ujian nasional (UN) pada 2015, karena saat itu semua jenjang pendidikan sudah menerapkan Kurikulum 2013. “Pola UN tidak mungkin diubah sekarang, karena siswa pelaksana Kurikulum 2013 masih belum menjadi peserta UN,” kata Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media, Sukemi, di Surabaya di sela focus group discussion (FGD) tentang Kurikulum 2013 dan UN yang diikuti akademisi, praktisi pendidikan, pers, dan pegiat jaringan penulis artikel. Sukemi menjelaskan UN sebagai standar evaluasi akan tetap ada. Hal itu merujuk pada standar evaluasi yang selalu ada pada semua jenis kurikulum pendidikan dan UN juga merupakan amanat UU Sisdiknas yang dapat menjadi ukuran untuk

pembanding standar pendidikan dengan negara lain. “Tapi, pola UN bisa jadi akan disesuaikan dengan Kurikulum 2013 pada saat seluruh siswa sudah menerapkan Kurikulum 2013, sedangkan Kurikulum 2013 saat ini hanya diterapkan pada siswa kelas 1 dan 4 SD, kelas 1 (VII) SMP, dan kelas 1 (X) SMA,” katanya. Dalam diskusi yang juga diikuti mantan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitang) Kemdikbud Hari Setiadi itu, ia mengaku belum bisa merinci bentuk perubahan pola UN itu. “Yang jelas, UN saat ini dipakai pemerintah untuk empat fungsi, yakni pemetaan, syarat kelulusan, syarat melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, dan intervensi kebijakan. Pemetaan dan intervensi kebijakan itu bisa dilakukan kalau ada UN,” katanya. Misalnya, ada SMA di Jakarta dengan hanya lima

siswa yang semuanya tidak lulus UN, lalu Kemendikbud melakukan intervensi dengan kebijakan merger. “Atau, SMA di NTB yang jeblok pada mata pelajaran Bahasa Inggris, ternyata sekolah itu tidak memiliki guru Bahasa Inggris dan pengajar Bahasa Inggris justru guru bidang studi lain, lalu kami beri guru Bahasa Inggris,” katanya. Sementara itu, mantan Kepala Puspendik Balitbang Kemendikbud Hari Setiadi menyatakan Kemendikbud sejak tahun 2011 sebenarnya sudah menggabungkan nilai ujian sekolah (US) dengan UN. US berfungsi sebagai evaluasi internal dan UN sebagai evaluasi eksternal. “Peran dari nilai US mencapai 40 persen, sedangkan UN mencapai 60 persen, sehingga kalau banyak siswa yang lulus UN karena ada faktor US itu. Kedepan, kami akan memberikan kisikisi US agar kualitas US semakin baik,” katanya.

Dalam diskusi yang dipandu Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad itu, ia mengatakan US sebagai evaluasi internal merupakan “pintu masuk” bagi penilaian sesuai Kurikulum 2013 yang mengevaluasi sikap/perilaku, ketrampilan, dan pengetahuan. “Kalau UN sebagai evaluasi eksternal akan bisa menjadi pintu masuk bagi syarat masuk perguruan tinggi, namun UN sekarang masih belum sepenuhnya bisa seperti itu, karena selama nilai US dan UN ada disparitas menunjukkan kualitas masih rendah,” katanya. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Jatim Bagong Suyanto menilai UN saat ini saat ini masih mengalami sakralisasi, sehingga evaluasi pendidikan saat ini justru menimbulkan “ketakutan” sehingga sekolah mirip LBB (lembaga bimbingan belajar). (ant/bali post)

Ponpes AL-Jariyah NW

Terpencil, Alumninya Tembus Yaman Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Jariyah NW, Dusun San Baro, Desa Bentek, Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara (KLU), patut diacungi jempol. Meski berada di lokasi terpencil, namun alumninya mampu melanjutkan studi hingga ke salah satu negara Timur Tengah,

(Suara NTB/ari)

BELAJAR - Suasana kegiatan belajar mengajar di Ponpes -Jariyah NW, Dusun San Baro, Desa Bentek, Kecamatan Gangga.

PIMPINAN Ponpes Al Jariyah NW, H. Rusdi, LC., Rabu (6/11), Ponpes Al Jariyah NW berdiri berkat tekad dan keinginan bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Desa Bentek, tahun 2006 lalu. Konsep pembelajaran yang dibangun sejak awal tidak lain, penyiaran dan pengembangan

da’wah islamiyah serta sebagai langkah antisipasi kepada anak bangsa dari pengaruh-pengaruh negatif globalisasi. Pondok ini pun mulai berkembang, dari berdirinya MTs pada awalnya hingga MA yang telah dua kali meluluskan alumninya. “Tahun ini, dua orang alumni kami berhasil menembus seleksi Perguruan Tinggi di Yaman. Itu merupakan satu kebanggaan bagi kami,” ungkap Rusdi. Kedua alumni yang tembus Yaman itu masing-masing, Ahmad Syukur Anugrah dan Sorijul Munir. Siroj merupakan alumni murni MA Al Jariyah, sedangkan Syukur, menamatkan MA di NW Pancor. Namun keduanya sebelumnya telah mengenyam pendidikan MTs di Yayasan Al Jariyah San Baro. Rusdi mengakui sekolah yang diasuhnya hanya bermodalkan motivasi kebersa-

maan dari masyarakat Desa Bentek khususnya Dusun San Baro. Terlepas dari kedua alumni yang ke Yaman itu memiliki latar belakang ekonomi mampu, namun intelejensia yang dimiliki patut dipertaruhkan, karena tidak semua alumni dapat lulus di Perguruan Tinggi Favorit di Yaman. Rekan satu kos Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, di Mesir ini menyadari kualitas Ponpes yang diasuhnya masih jauh dari komparasi lebih baik dari yang lain. Berbekal tekad dan kemandirian, pihak Yayasan masih jatuh bangun dalam membiayai anak didiknya. Di sekolah ini, setengah dari siswanya ditempatkan di Panti Asuhan milik Yayasan. Kesehariannya, siswa Panti dibiayai seluruhnya, mulai dari kebutuhan air, listrik, buku, pakaian, hingga makan. “Untungnya ada saja dona-

tur tiap tahun menyalurkan bantuan, karena kepeduliannya kepada anak didik, termasuk juga Dinas Sosial,” imbuhnya. Dalam melakukan pengembangan, Rusdi mengakui pihak yayasan bergerilya mengajukan proposal. Ruang Kelas Belajar (RKB) yang ada masih belum sebanding dengan jumlah siswa, sebanyak 150-an orang, dengan rincian 80-an siswa MTs dan 50-an siswa MA. Kondisi RKB terkini dari Ponpes yang temboknya sempat dihantam longsor itu, kekurangan beberapa ruang. Untuk siswa, hanya tersedia 3 ruang sehingga terpaksa dibagi dua shift (pagi – sore), tidak ada ruang guru. Yang ada hanya ruang kepala sekolah, Tata Usaha dan Perpustakaan mini. “Harapan kami untuk membangun salah satunya dari Dana BOS, termasuk untuk memperbaiki tembok yang diterjang longsor,” imbuhnya. (ari)


Halaman 11

SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

Roadshow Jelang Turnamen Futsal ’’Suara NTB Cup I’’

Ketua KONI NTB Berharap Atlet Tidak Tergiur Tawaran Daerah Lain Jajaran Redaksi Suara NTB, menggelar roadshow dengan sejumlah stakeholders menjelang Turnamen Futsal Suara NTB Cup I yang akan digelar pada 1 sampai dengan 16 Desember 2013 mendatang. Rabu kemarin, Suara NTB bersilaturahmi dengan Ketua Umum KONI NTB, H. MNS. Kasdiono. DALAM pertemuan tersebut, Penanggung Jawab Harian Suara NTB, H. Agus Talino, Wakil Penanggung Jawab Harian Suara NTB dan tim diterima dengan hangat oleh Kasdiono di kantor pribadinya. Pada kesempatan itu, Agus Talino menjelaskan latar belakang penyelenggaraan event futsal yang digagas Suara NTB ini. Menurutnya, turnamen futsal ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah dan mencari talenta di olahraga futsal di NTB. Lebih dari itu, ajang ini diharapkan bisa mempertemukan para stakeholders dalam sebuah

(Suara NTB/fan)

TERIMA - Ketua KONI NTB H. MNS. Kasdiono (kiri) saat menerima Penanggung Jawab Suara NTB H. Agus Talino didampingi tim, Rabu (6/11).

suasana yang lebih rileks. Mengutip pendapat sejumlah tokoh, Agus Talino meyakini salah satu persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah pola pengelolaan yang terlalu serius. “Kita tidak rileks dalam mengurus bangsa ini,” tandasnya. Karena itulah, ia menilai event – event olahraga semacam turnamen futsal ini diharapkan bisa meleburkan ketegangan demi ketegangan yang dihadapi oleh para stakeholders yang terlibat. Menurut rencana, nantinya turnamen ini akan dibuka dengan menggelar pertandingan persahabatan

antar penentu kebijakan di daerah ini. “Selama ini kan kita selalu bertemu dalam suasana yang serius. Sekali – kali kita berinteraksi dalam suasana yang cair seperti ini,” ujarnya. Menanggapi itu, Kasdiono mengungkapkan dukungannya terhadap rencana Suara NTB untuk menggelar Turnamen Futsal Suara NTB Cup I. Ia berharap, turnamen ini bisa menjadi ajang mendorong lahirnya atlet – atlet futsal sekaligus mengasah kemampuan mereka. Dengan tingginya intensitas penyelenggaraan event turnamen futsal di NTB, Kasdiono berpesan agar klub – klub futsal di NTB juga memfokuskan diri pada upaya melahirkan bibit – bibit atlet dari daerah sendiri tanpa harus mendatangkan atlet dari luar daerah. Menurutnya, langkah untuk mendatangkan atlet dari luar NTB memang bisa menghasilkan prestasi yang instan. Namun, dampak jangka panjangn-

ya kurang baik bagi pertumbuhan prestasi olahraga di NTB. Sebaliknya, Kasdiono juga mengungkapkan saat ini atlet – atlet potensial dari NTB sedang menjadi incaran daerah lain. “Godaannya itu luar biasa. Masing – masing daerah itu kan bergentayangan mencari atlet mereka minta tanda tangan komitmen dan sebagainya,” tandas tokoh pengusaha di bidang PJTKI ini. Untuk menahan godaan dari daerah-daerah lain yang punya kemampuan dana jauh lebih besar, KONI dan Pemprov NTB tidak bisa menandinginya dengan pendekatan materi semata. Menurutnya, kalau harus meladeni iming – iming bonus dan sebagainya yang dijanjikan daerah lain, kemampuan keuangan Provinsi NTB tentu kalah jauh dibandingkan daerah – daerah di Kalimantan, misalnya. Karenanya, langkah yang

paling efektif adalah melakukan pendekatan dengan membangun hubungan emosional yang kuat antara KONI dan cabang olahraga dengan atlet – atlet yang ada. “Yang paling efektif, hatinya kita pegang. Jadi kita gunakan pendekatan humanis itu. Makanya saya kadang – kadang lupa saya itu Ketua KONI. Kadang – kadang saya gabung aja, duduk nyelosor sama mereka,” ujarnya. Kasdiono meyakini, uang bukanlah satu – satunya motivasi atlet dalam meraih prestasi. “Yang saya maksudkan, anak – anak itu punya hati, dan mereka bisa melihat bahwa uang itu bukan segala – galanya. Caranya simpel kok, datang aja, jenguk mereka kalau sakit, Pak Wagub pernah saya ajak, mereka senang, Pak Gubernur saja ajak, mereka senang,” pungkas Kasdiono. (aan)

Liga Champions

City Menang Besar, Juve Imbangi Madrid Manchester Alvaro Negredo mencetak tiga gol dan Sergio Aguero membukukan dua gol untuk membawa Manchester City menang 5-2 atas CSKA Moscow, Rabu dini hari, sehingga membawa klub asal Inggris ini melaju ke babak berikutnya Liga Champions. Pemain Argentina Aguero hanya memerlukan waktu kurang dari tiga menit untuk membawa City unggul melalui penalti, kemudian ia memperlihatkan skill menawan pada menit ke-20, mengecoh Sergei Ignashevic dan menggulirkan bola ke sudut bawah gawang tim Rusia itu. Penyerang Spanyol Negredo mencetak gol pada masingmasing babak dengan memanfaatkan umpan Aguero, dan Samir Nasri, kemudian menambah penderitaan tim tamu melalui sundulannya pada fase akhir pertandingan. Kurang berkonsentrasinya City di akhir babak pertama dan pada pertengahan babak kedua membuat penyerang Pantai Gading Seydon Doumbia mampu mencetak dua gol untuk tim CSKA. Hasil ini membuat pasukan Manuel Pellegrini mengumpulkan sembilan angka di Grup D dan mengirim mereka ke fase gugur, bersama juara bertahan Bayern Munich, setelah dua musim mereka gagal

Di Prancis, Zlatan Ibrahimovic mengamankan hasil imbang 1-1 bagi Paris Saint Germain saat menjamu Anderlecht ketika juara Prancis dipaksa menunggu untuk tiket babak 16 besar Liga Champions mereka pada Selasa. Demy De Zeeuw membuka keunggulan bagi tim Belgia itu pada menit ke-68, namun dapat disamakan oleh Ibrahimovic dua menit kemudian dari dalam kotak penalti, lapor Reuters. Anderlecht harus bermain dengan sepuluh pemain pada menit ke-82 ketika Sacha Kljestan mendapatkan kartu kuning kedua, namun tim tamu, yang kalah 0-5 di kandang sendiri dua pekan silam, mampu bertahan. PSG memimpin Grup C dengan sepuluh angka dari empat pertandingan, unggul tiga angka atas Olympiakos yang mengalahkan Benfica 10. Benfica memiliki empat angka dan Anderlecht di dasar klasemen dengan satu angka. (ant/bali post)

melaju saat masih ditangani pelatih Roberto Mancini, demikian Reuters. Pada pertandingan lain, Juventus menyegarkan harapan Liga Champions mereka dengan hasil imbang 2-2 saat menjamu Real Madrid, setelah Cristano Ronaldo dan Gareth Bale membawa tim Spanyol itu nyaris meraih kemenangan keempat berturut-turut di fase grup di Turin pada Selasa. Juventus tetap menghuni peringkat ketiga di Grup B namun menyusul kemenangan FC Copenhagen 1-0 atas tamunya Galatasaray, pasukan Antonio Conte sekarang hanya tertinggal satu angka dari tim Turki itu dengan dua pertandingan yang masih akan dimainkan. Conte menurunkan duet serangan serupa seperti saat timnya kalah 1-2 di Santiago Bernabeu, di mana Fernando Llorente berduet dengan Carlos Tevez di ujung formasi 4-33 - perubahan dari formasi 35-2 yang lebih sering diterapkan tim Italia ini.

(Suara NTB/ist)

CETAK GOL - Sergio Aguero mencetak gol keduanya ke gawang CSKA Moskow dalam lanjutan Liga Champions Rabu dinihari. Pada pertandingan ini Manchester City menang 5-2.

Prestasi Atlet Tarung Derajat Sesuai Target Mataram (Suara NTB) Ketua Umum KONI NTB, H. MNS. Kasdiono , SH, mengatakan hasil perolehan 2 emas,2 perak dan 5 perunggu atlet cabor tarung derajat di Kejurnas Piala Presiden baru-baru ini telah sesuai target. Orang nomor satu di KONI NTB ini berharap kepada atlet, pelatih dan pengurus cabor tarung derajat mempertahankan prestasi yang sudah diraih. Bahkan, dia

(Suara NTB/fan)

SELEBRASI - Selebrasi L. Hendra setelah berhasil menjadi pemenang dalam Kejurda Bulu Tangkis di GOR Junaidin Badminton Cup, Selasa (5/11) malam.

Kejurda Bulu Tangkis Lahirkan Juara Baru

Piala Presiden itu, kata Kasdiono sudah memenuhi target pengurus tarung derajat. Dalam hal ini, pihak KONI NTB sengaja mematok lebih dari dua medali emas agar para atlet bisa lebih maksimal menghadapi event bergengsi tersebut. Dan hasilnya atlet tarung derajat pun berhasil mengukir sejarah baru dengan meraih 2 emas, 2 perak dan 5 perunggu. Untuk mengamankan pretasi atlet tersebut KONI NTB akan bekerjasama dengan pen-

Imbang, Moyes Kecewa

(Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) Kejuaraan Daerah (Kejurda) Bulu Tangkis yang digelar Pengprov PBSI NTB telah melahirkan juara-juara yang dipersiapkan mengikuti ajang tingkat nasional. Pada partai pamungkas yang paling ditunggu, pasangan L. Hendra/Farid Ardiansyah sukses menjadi juara setelah membungkam pasangan Wawan Koming/Gulit 2-1 (17-21,21-15 dan 22-20) di partai final di GOR Junaidin Badminton Cup, Selasa (5/11) malam. Pada partai pamungkas yang paling ditunggu oleh penonton ini, pasangan dari Klub PB Pandu Siwi Wawan Koming/ Gulit sempat memenangkan game pertama dengan skor 2117 atas pasangan L. Hendra Cs. Sayangnya, pasangan Wawang Koming/Gulit tak mampu mempertahankan kemenangannya. Di set kedua pemain senior dari Klub Gemilang Mataram L. Hendra-Farid Ardiansyah berhasil membalas kekalahannya dengan skor 21-15, hasil ini membuat pertarungsan semakin sengit, karena kedua tim sama-sama memetik satu kemenangan hingga terjadi rubber game. Pertarungan di game ketiga semakin memanas. Pasalnya kedua tim saling bermain menyerang, pasangan Wawan Koming-Gulid Unggul Lebih dulu, 51-12 namun pasangan L.Hendra/Farid tak mau menyerah, sehingga terjadi match point. Akhirnya pasangan L. Hendra/Farid berhasil memenangkan game ketiga dengan poin 22-20. Sementara juara di sektor pertandingan tunggal dewasa putri, diraih Sintiar Rahmaningsih yang mengalahkan Gina Ardiyana 2-0 (21-13 dan 22-20. Sementara juara pada partai tunggal taruna putra diraih M. Azis Iqbal. Dia mengalahkan mengalahkan Agung Teguh dengan skor 2-0 (21-8 dan 21-11). Sementara juara di tunggal dewasa putra diraih M. Arjun, setelah mengalahkan L. Andri Sutrisna. Ketua Umum Pengprov PBSI NTB, Junaidin Yaman yang dihubungi Suara NTB, menjelaskan, juara di kejuaraan tersebut akan dipersiapkan mengikuti Kejurnas bulu tangkis di Bali akhir November mendatang. (fan)

menginginkan prestasi tersebut bisa ditingkatkan di ajang Pra-PON hingga PON yang akan berlangsung di Jawa Barat (Jabar) 2016. ‘Saya berharap apa yang sudah di raih oleh atlet tarung derajat ini bisa dipertahankan, dan kalau bisa ditingkatkan hingga di PON 2016,”ucapnya kepada Suara NTB saat dihubungi di Mataram, Rabu (6/11). Raihan dua emas, dua perak dan 5 perunggu di Kejurnas

David Moyes

Manchester Manajer Manchester United, David Moyes tidak kuasa menutup rasa kecewa karena tim asuhannya melepas kesempatan untuk meraih kemenangan dengan hanya bermain imbang 0-0 melawan tuan rumah Real Sociedad pada pertandingan keempat Grup A Liga Champions. Kekecewaan Moyes itu menjadi-jadi lantaran punggawa Manchester United mampu menguasai pertandingan, namun memperoleh hasil imbang saja. Robin van Persie yang masuk sebagai pemain pengganti gagal mengeksekusi tendangan 12 pas, karena hasil sepakannya membentur tiang. Sementara Javier Hernandez yang memiliki peluang pada awal babak kedua justru gagal karena menempatkan bola enam meter jauh di atas mistar gawang. Gelandang Marouane Fellaini pun dikeluarkan menjelang akhir pertandingan setelah menerima kartu kuning kedua menyusul serangkaian pelanggaran yang ia lakukan. United masih berada di puncak klasemen Grup A, satu

poin di atas Bayer Leverkusen yang juga bermain imbang 0-0 dengan Shakhtar Donetsk. Pada pertandingan Liga Champions berikutnya, anak asuh Moyes akan melawat ke Jerman untuk bertanding mengakhiri fase grup A di kandang melawan Shakhtar Donetsk. “Seharusnya hasilnya tidak imbang, seharusnya kami menang, kami bermain cukup baik untuk memenangkan pertandingan, dengan membuat banyak peluang dan kami juga gagal mengeksekusi penalti,” kata Moyes sebagaimana dilansir dari skysports beberapa waktu yang lalu. “Ketika Anda mendapatkan kesempatan Anda ingin memanfaatkannya. Peluang yang terjadi malam ini meneguhkan bahwa kami berada di puncak grup. Kami masih dalam posisi yang baik,” katanya. “Ini posisi yang baik, inilah yang kami inginkan, tapi kami harusnya meraih tiga poin malam ini,” kata mantan pelatih Everton ini. “Selanjutnya kami berangkat ke Leverkusen kemudian kami bertanding dengan Shakhtar Donetsk di kandang, mudah-mudahan dalam dua pertandingan berikutnya kami dapat lolos,” kata Moyes. (ant/bali post)

gurus cabor agar segera menggelar pelatda Pra-PON yang rencananya akan dimulai setelah pelaksanaan Porprov NTB 2014. Sebagaimana yang sudah dilakukan oleh KONI NTB sebelumnya, Pelatda Pra-PON nanti akan melibatkan atletatlet cabor yang memiliki prestasi di kanca nasional. Sebagaimana pada Pelatda PRIMA tahun 2011 lalu juga juga melibatkan atlet-atlet paraih medali di kejurnas. Itu artinya, atlet cabor tarung derajat

memenuhi syarat untuk masuk dalam Pelatda PRIMA NTB mendatang. Pada bagian lain Kasdiono mengatakan KONI NTB akan melakukan kunjungan ke KONI Kabupaten/ kota di Pulau Sumbawa, Kamis (7/11) hari ini. Kunjungan itu dalam rangka sosialisasi program KONINTB 2014 hingga 2016, salah satu proram KONI di tahun 2014 yakni melaksanakan Porprov NTB. fan)

GOR Magaparang ”Kandang” Baru PSSB Taliwang (Suara NTB) Gelanggan Olahraga (GOR) Magaparang di wilayah Serangin kelurahan Telaga Bertong kecamatan Taliwang dipastikan akan menjadi kandang baru Persatuan Sepakbola Sumbawa Barat (PSSB) pada musim depan. Kepastian tersebut diungkapkan Manager Komunikasi PSSB Manurung, S.Pd , Rabu (6/11) yang menyatakan, pembangunan GOR yang dibiayai menggunakan Dana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) akan segera rampung. “Kita bisa pastikan musim depan, kita bisa bermarkas di GOR Magaparang,” jelasnya. GOR Magaparang akan menjadi penyemangat tersendiri bagi PSSB pada debutnya di musim divisi utama 2014 nantinya. Betapa tidak, bertempat di daerah sendiri (KSB, red) secara otomatis suporter akan membeludak di setiap tim berjuluk Laskar Undru ini menjalankan laga tandangnya. Manurung mengatakan, salah satu keuntungan bermain di kandang sendiri selama ini

adalah tingginya dukungan suporter di sekeliling tribun penonton. “Ketika bermain di kandang sendiri, tingkat percaya diri pemain akan tinggi dengan begitu performanya pun akan meningkat,” klaimnya. Selanjutnya ia mengatakan, dengan bermain di GOR Magaparang suporter PSSB tak perlu lagi merogoh kocek lebih dalam. Jika sebelumnya suporter harus bersusah payah datang ke Mataram, kini hal itu tak diperlukan lagi. Karena tontonan laga tandang PSSB kini bisa disaksikan masyarakat seantero KSB dengan biaya murah. “Sederhananya berjalan kaki pun suporter bisa sampai ke GOR Magaparang. Karena tempatnya sangat dekat,” ujarnya. Ia berharap dengan dengan berlaga di kandang sendiri, PSSB bisa meraih poin maksimal pada setiap laga tandangnya, sehingga target PSSB untuk tembus ke divisi liga tertinggi negeri ini dapat tercapai. “Musim depan ini kita targetkan tembus ke divisi liga super. Dan saya percaya dengan dukungan lapangan dan materi pemain yang andal, kita bisa capai target itu,” pungkasnya (bug)


SUARA NTB

Kamis, 7 November 2013

450.000

Halaman 12

EKSPEDISI

ADVERTISING

MEUBEL

TANAH KAPLING

PET SHOP

TOKO MAINAN

PELATIHAN

BATIK

LAUNDRY

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

SALON

SHOWROOM

FUTSAL

ADVERTISING

KONTRAKAN

FINANCE

800.000

C.01.08.13

PELUANG BISNIS

Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .

JADI AGEN SUSU

BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.

PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB

INFO.

0811306462.

Email :

www.g-milk.net

nikbambang@yahoo.co.id

Lowongan Perusahaan yang bergerak di Bidang Pariwisata membutuhkan Guide Korea dengan persyaratan : - Bisa Berbahasa Korea oral maupun tulisan - Umur dibawah 30 th

PERAWATAN AC

bagi yang berminat hubungi Cang Hp. 081997715050 atau e-mail ke : ocang@sasaktour.co.kr

BENGKEL

BANK

DIJUAL DIJUAL KERTAS segel terbitan tahun 80_an. Hubungi 081236100519

DANA TUNAI Bnt dana u/ projek properti, pertmbngn Trm mediator dg komisi bsr.SDAI jkt Afry 081219448270,Wendy 081296165840

DISTRIBUTOR HILANG STNK R2 YAMAHA DR4409BU NOKA/NOSIN : MH328D305BK790109/28D2789804 AN.I GDE RONNY ANGGARA RENA, SE HILANG DISEKITAR JL.HASANUDIN MENUJU JL.SELAPARANG CAKRANEGARA

AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923

LOWONGAN/ PELUANG BISNIS PRODUSEN SEPATU BANDUNG MEMBTH AGEN/RESELLER SE INDONESIA 081321212727 (TDK SMS), ADA KATALOG


SUARA NTB

Kamis, 7 November 2013

KURSUS/BIMBEL

TENUN LOMBOK

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

TRAVEL


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

JALAN - JALAN

Halaman 14

Pantai Mawun dan Mawi; Surga bagi Para Peselancar Kawasan pantai yang satu ini punya daya tarik tersendiri yang mampu memikat para peselancar dari berbagai penjuru dunia. Sayang, pemandangan yang indah dan ombaknya yang menantang belum klop dengan pengelolaan dan kebersihannya. IANDRA duduk menghadap laut lepas di pinggir Pantai Mawun. Sejenak ia melambaikan tangannya ke arah pacarnya, Jack yang sedang asyik dengan papan selancarnya di tengah terjangan ombak. Dengan isyarat Diandra menyuruh Jack untuk kembali ke tepi. Jack akhirnya menepi membawa papan selancarnya. Diandra dengan perhatian memberikan Jack krim sunblock dan menuangkannya di telapak tangan Jack. Jack kemudian mengoleskan krim sunblock ke wajahnya, untuk menangkal dampak sinar matahari yang membakar kulit. Diandra dan Jack adalah dua sejoli yang sedang menikmati keindahan pantai Mawun yang ada di Desa Mekar Sari, Lombok Tengah. Diandra yang berasal dari Kanada dan Jack dari Inggris pertama kali datang ke Lombok. “Disini tidak banyak polusi, sangat indah. Penduduknya ramah dan sangat welcome. Kami suka surfing dan disini cocok untuk para peselancar. Disini juga sepi sehingga kami lebih punya privacy,” ujar Diandra kepada Suara NTB mengungkapkan kekagumannya akan atmosfer berwisata di Lombok khususnya Pantai Mawun. Jack menceritakan bahwa dia mengetahui Lombok pertama kali dari temannya yang pernah berlibur ke Pulau Seribu Masjid ini. Ia juga mencari tahu tentang Lombok dari Lonely Planet. Akhirnya setelah mencari informasi lengkap tentang Lombok, Jack dan

Diandra memutuskan Lombok sebagai tujuan wisatanya. Ia pun memilih Pantai Mawun untuk berselancar. Pantai Mawun memang sering menjadi tujuan bagi wisatawan yang ingin bermain-main dengan ombak di atas papan selancar. Tidak hanya Mawun yang menjadi ‘surga’ bagi para peselancar, sebelah barat pantai Mawun, ada pantai Mawi yang juga objek favorit bagi para peselancar. Selain pemandangan yang indah, pantai berpasir putih, laut biru dan jernih, kedua pantai yang letaknya tidak terlalu jauh ini mempunyai ombak yang cukup besar. Ombak besar inilah yang dicari para peselancar. Di sepanjang jalan ke pantai Mawi dan Mawun, kita banyak berpapasan dengan wisatawan asing yang membawa papan selancar di motor mereka. Mereka datang ke pantai ini khusus untuk berselancar. Bahkan di pantai ini banyak wisatawan asing yang menikmati gulungan ombak di atas papan selancar. Tidak peduli panasnya sengatan matahari. Mereka tampak sangat menikmati suasana di pantai ini. Pantai Mawi berada sekitar tujuh kilometer dari Mawun. Jalan dari arah Desa Mekar Sari ke pantai ini jalan beraspal yang cukup mulus. Namun memasuki kawasan pantai Mawi, kondisi jalan banyak yang berlubang dan bahkan wisatawan akan melewati jalan tanah sebelum sampai di pantai Mawi. Sepanjang jalan sebelum ke pantai ini, wisatawan akan disuguhkan pemandangan bukit-bukit dengan pohon yang meranggas karena musim kemarau yang panjang. Di sepanjang jalan juga ditemui tanaman tembakau masyarakat setempat. Tidak hanya tembakau, warga juga menanam semangka. Pantai ini tidak begitu banyak pengunjungnya. Yang terlihat hanya beberapa wisatawan asing yang datang dengan sepeda motor membawa papan selancar mereka. Pantai ini tidak terlalu luas dan berpasir putih. Ada beberapa gazebo di pinggir pantai, disanalah

para wisatawan berteduh. Terdapat juga satu penjual makanan ringan. Di sebelah barat pantai di bawah bukit terdapat deretan batuan yang terbentuk alamiah. Batuan ini cukup indah. Namun sayangnya di pantai ini tidak ada fasilitas toilet bagi wisatawan. Di Mawun, telah dibangun beberapa fasilitas umum seperti toilet dan musholla. Selain itu ada juga gazebo di pinggir pantai dan banyak pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Mawun. Namun di pantai ini tidak banyak tempat sampah yang disediakan. Sehingga terlihat Mawi lebih bersih dari pantai ini. Pantai Semeti nan Sepi Bisa dibilang Lombok adalah surga bagi para pecintai pantai. Tak salah pula jika Lonely Planet memasukkan pantai di Lombok sebagai salah satu pantai tercantik di dunia, sejajar dengan pantaipantai di Kepulauan Karibia dan Hawaii yang kerap dikunjungi artis-artis Hollywood. Selain Pantai Mawun dan Mawi, ada juga Pantai Semeti yang jaraknya cukup dekat dengan Mawi, hanya terhalang bebukitan. Semeti terletak sekitar satu kilometer sebelah timur Pantai Mawi. Pantai ini lumayan sepi dan sepertinya belum terlalu dikenal masyarakat luas dan wisatawan. Pantai ini selain bersih dari sampah-sampah plastik, airnya sangat jernih dan agak tenang ombaknya. Sehingga cukup aman bagi wisatawan yang ingin mandi di pantai ini. Pantai Semeti belum memiliki fasilitas apapun. Hanya ada satu gazebo tempat wisatawan yang kebetulan berkunjung melepas penat sambil menikmati keindahan Semeti. Tetapi kalau ingin berenang di pantai ini, wisatawan dianjurkan untuk sedikit hati-hati karena banyak bebatuan di dasar pantai. Pantai Semeti nan sepi ini cocok dijadikan tempat ‘pelarian’ untuk melepas segala kepenatan setelah sibuk bekerja. Highly recommended! (yan)

(Suara NTB/yan)

Keindahan Pantai Mawun, Mawi dan Semeti

Sampah Plastik Dikeluhkan di Pantai Mawun

Gerbang masuk ke Pantai Mawun.

(Suara NTB/yan)

JACK, wisatawan asal Inggris yang sangat menikmati berselancar di pantai Mawun berdecak kagum akan keindahan pantai ini. Apalagi hobi berselancarnya dapat tersalurkan disini. Namun ia menyayangkan banyaknya sampah plastik yang ada di tengah laut. “Ini pantainya sangat bagus tapi sayang kalau kamu berenang ke tengah sana banyak sampah plastiknya,” keluhnya. Sampah menurutnya tidak hanya merusak keindahan pantai, tapi juga dapat berdampak pada kerusakan biota laut. Ia menyarankan agar ada tempat sampah yang disebar di beberapa titik. Sehingga pengunjung yang datang tidak membuang sampah sembarangan. Masyarakat juga harus dididik agar tetap menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Kalau bisa dipasang himbauan di sekitar pantai agar tidak ada yang membuang sampah sembarangan. Kalau ada yang melanggar, denda bagi orang yang buang sampah di sekitar pantai,” sarannya. (yan)

Fasilitas toilet di Pantai Mawun.

(Suara NTB/yan)


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

Jangan Berlebihan Politisasi DPT Pemilu 2014 Kupang (Suara NTB) – Pengamat hukum dan politik dari Universitas Nusa Cendana Kupang Nicolaus Pira Bunga meminta seluruh pemangku kepentingan di Tanah Air tidak berlebihan mempolitisasi daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014. “Beri waktu dan ruang kepada KPU untuk bekerja sesuai agenda, dan KPU telah menetapkan langkah-langkah dengan mempertimbangkan waktu dalam tahapan penyelenggaraan Pemilu 2014,” katanya di Kupang, Rabu. Untuk itu, kata dia, semua pihak perlu mendukung penuh KPU dalam mewujudkan langkah-langkah yang tepat demi suksesnya Pemilu 2014. Mantan Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Undana Kupang itu menyebut beberapa langkah tepat dalam rangka menyelamatkan Pemilu 2014 adalah KPU bersama Bawaslu dan Kemendagri mempercepat perbaikan 10,4 juta pemilih tanpa NIK (Nomor Induk Kependudukan). Kemudian KPU bekerja sama dengan KPU daerah serta pemerintah daerah melakukan pengecekan ulang terhadap data pemilih serta mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk melaporkan jika terjadi kesalahan maupun perubahan data pemilih. Terakhir adalah KPU meningkatkan koordinasi dengan Bawaslu, Partai Politik, media massa, dan kelompok masyarakat sipil guna meningkatkan pengawasan terhadap perbaikan 10,4 juta pemilih yang bermasalah NIK. Langkah-langkah tersebut harus segera diambil sebagai usaha untuk menyelamatkan hak konstitusional rakyat dan juga menyelamatkan pemilu 2014. Dosen Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Undana Kupang itu mengatakan persoalan mendasar yang muncul berkaitan dengan DPT adalah dokumen kependuduk seperti NIK, penggandaan nama pemilih, pemilih meninggal dunia dan pindah tugas. “Masih ada 10,4 juta pemilih yang masih bermasalah pada nomor induk kependudukan (NIK) sementara di sisi lain, NIK merupakan syarat yang diwajibkan Undang-undang No. 8 Tahun 2012, bagi warga untuk bisa menjadi pemilih di Pemilu 2014. Menurut dia, permasalahan kisruh data pemilih berawal dari ketidakakuratan Data Potensial Penduduk Pemilih Pemilu (DP4) yang diberikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada KPU. Untuk menyelesaikan permasalahan NIK, KPU akan berkoordinasi dengan Kemendagri untuk menyelesaikan permasalahan NIK, karena hal ini menjadi kewenangan dari Kemendagri. Kemendagri melalui Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil, Irman mengakui adanya kelemahan dalam penyusunan DP4. (ant/bali post)

Perbaikan Tanggul Kali Bekasi Telan Anggaran Rp 39 Miliar Bekasi (Suara NTB) – Pemerintah Kota Bekasi mencatat proyek perbaikan tanggul Kali Bekasi yang jebol sepanjang 200 meter menelan dana Rp 39 miliar. “Saat ini proyek tersebut sedang berjalan, tepatnya di titik tanggul jebol yang berada di Perumahan Kemang Ifi, Jatiasih,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhianto di Bekasi, Selasa. Menurut dia pengerjaan perbaikan tanggul yang jebol pada awal tahun 2013 tersebut tengah dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. “Ada empat titik lokasi tanggul yang rusak dengan penyebab berbeda, mulai dari jebol, tergerus erosi, hingga yang membutuhkan peninggian tebing,” katanya. Kerusakan tanggul terparah berlokasi di Perumahan Kemang Ifi. Dua titik tanggul di perumahan ini jebol dan terkikis erosi dengan total panjang mencapai 100 meter. Sekitar 200 meter dari Perumahan Kemang Ifi, yakni di Perumahan Pondok Gede Permai, tanggulnya pun jebol karena terkikis erosi sepanjang 45 meter. Selain itu, sekitar satu kilometer dari lokasi tanggul jebol itu pun didapati pula tanggul yang nyaris roboh pondasinya. “Lokasi terakhir tanggul jebol berada di Perumahan Pondok Pekayon Asri yang kerusakannya mencapai 60 meter. Di titik ini, terdapat kelokan arus sungai. Arus sungai dengan debit air yang tinggi membentur dinding tanggul dengan hantaman keras hingga jebol,” katanya. Perbaikan tanggul berupa penurapan di sekitar lokasi kebocoran hingga penggantian bronjong dengan tanggul permanen. Dikatakan Tri, proyek normalisasi baru akan dilaksanakan tahun 2014 karena keterbatasan anggaran. Normalisasi tersebut direncanakan meliputi pengerukan sedimentasi dan penanaman pohon bambu di sekitar bantaran kali guna memperkuat pondasi tanggul. (ant/bali post)

Presiden SBY Hadiri Forum Demokrasi Bali VI Jakarta (Suara NTB) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali selama tiga hari, 6-8 November, guna menghadiri acara Forum Demokrasi Bali VI. Kepala Negara beserta Ibu Ani Yudhoyono dan rombongan dijadwalkan meninggalkan Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu siang. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI A.M. Fachir beberapa waktu lalu di Denpasar menyatakan bahwa pada Forum Demokrasi Bali 2013 dijadwalkan membahas tema konsolidasi demokrasi pada masyarakat majemuk. Tema tersebut dinilai relevan mengingat banyak negara yang masyarakatnya majemuk dengan demokrasi yang belum mapan. BDF kali ini akan dihadiri di antaranya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak. Selain dihadiri tiga kepala negara, Forum Demokrasi Bali VI juga akan dihadiri perwakilan 53 negara di kawasan Asia Pasifik dan sejumlah pengamat internasional dari luar kawasan Asia Pasifik. (ant/bali post)

Susilo Bambang Yudhoyono

Hamdan Zoelva Ucapkan Sumpah Jabatan

(ant/bali post)

SURAT PANGGILAN - Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga Lalu Wildan memperlihatkan surat panggilan ketika memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Rabu (6/11).

KPK Periksa Deputi Kemenpora Terkait Kasus Hambalang Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga Lalu Wildan terkait kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang. “Saya dipanggil untuk saksi Pak AM (Andi Mallarangeng, red) kaitannya Hambalang,” kata Wildan saat datang ke gedung KPK Jakarta, Rabu. Wildan terakhir kali diperiksa pada 4 September, namun menolak menjelaskan isi pemeriksaannya, ia hanya menyatakan pemeriksa terkait kerja sama dengan KPK terkait Hambalang. Selain Lalu, terkait kasus ini KPK juga memeriksa mantan Kabiro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar yang juga menjadi tersangka dalam kasus yang sama dan staf di Biro Perencanaan Kemenpora Rio Wilarso. KPK telah menahan Andi sejak Kamis (17/10) di rumah tahanan KPK.

KPK sebelumnya sudah menahan salah satu tersangka Hambalang yaitu bekas anak buah Andi, mantan Kabiro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar selaku Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek tersebut sejak 13 Juni 2013. Deddy yang tadinya ditahan di rutan KPK sudah dipindahkan penahanannya ke rutan Polres Jakarta Selatan agar tidak berkomunikasi dengan Andi saat berada di tahanan. Dalam penyidikan korupsi proyek Hambalang, KPK telah menetapkan tiga tersangka yaitu mantan Kabiro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar selaku Pejabat Pembuat Komitmen, mantan Menpora

Andi Alifian Mallarangeng selaku Pengguna Anggaran dan mantan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya (persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor. Ketiganya disangkakan pasal Pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat ke (1) ke-1 KUHP mengenai perbuatan memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara; sedangkan pasal 3 mengenai perbuatan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi, menyalahgunakan kewenangan karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan negara. (ant/bali post)

Forum Buruh DKI Tolak UMP Rp 2.441.301/Bulan Jakarta (Suara NTB) – Forum Buruh DKI Jakarta (FB DKI Jakarta) tetap melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Balaikota DKI Jakarta, Rabu untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), setelah sebelumnya Pemprov Jakarta menetapkan UMP Rp 2.441.301/ bulan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyatakan menolak penetapan upah minimum Rp2.441.301/bulan. Said Iqbal juga mengungkapkan Gubernur Joko Widodo lebih berpihak kepada pengusaha serta memihak pada pasar. “Gubernur memihak pengusaha bukan pada buruh dan rakyat,” ujarnya. Aksi penolakan UMP DKI Jakarta ini akan dilakukan selama tiga hari, Rabu, Kamis,

dan Jumat di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. “Kami akan tetap melakukan aksi hingga tiga hari ke depan sampai pemerintah memberikan keputusan yang layak untuk buruh,” ujar Staf Media KSPI, Nelly Marlianti. Aksi buruh mendapat pengamanan aparat kepolisian. Satu unit mobil antipeluru dikerahkan di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan. Buruh melalui salah satu oratornya mengatakan pengamanan itu terlalu berlebihan mengingat masa aksi yang hadir tidak sebanyak aksi puncak pada 1 November 2013. Said Iqbal menambahkan keputusan Gubernur Joko Widodo mengenai UMP akan berimbas pada wilayah Indonesia yang lain.

“Bekasi dan Jawa Timur sebelumnya sudah ada jaminan kenaikan upah dari gubernur di atas 35 persen akan batal akibat keputusan UMP Jakarta sebesar Rp2.441.301/ bulan,” tambahnya. Sebelumnya pada Jumat, 1 November, para buruh di Jakarta menyatakan sekalipun siap menerima keputusan pemerintah mengenai penetapan upah yang menjadi tuntutan mereka, buruh tetap berusaha memperjuangkan kenaikan UMP menjadi Rp 3,7 juta/bulan untuk DKI Jakarta. Para buruh juga mengklaim tuntutan mereka sangat realistis karena tingginya biaya kebutuhan hidup sejak naiknya harga bahan bakar minyak, sehingga keinginan buruh itu bukan tanpa alasan. (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) – Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih, Hamdan Zoelva melakukan pengucapan sumpah jabatan, dalam sidang pleno di Gedung MK, Jakarta, Rabu. Pengucapan sumpah itu diikuti dengan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah jabatan oleh para hakim konstitusi. “Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban Ketua MK dengan sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD 1945, dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut UUD 1945, serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” kata Hamdan dalam pengucapan sumpah jabatan di Gedung MK, Jakarta. Dalam acara pengambilan sumpah jabatan itu turut hadir sejumlah pejabat tinggi negara dan tokoh antara lain Ketua KPU Husni Kamil Manik, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso, Ketua Komisi III Pieter Zulkifli, politisi Partai Golkar Akbar Tandjung, politisi PAN Tjatur Sapto Edy, dan lain sebagainya. Acara pembacaan sumpah jabatan Ketua MK juga diikuti dengan pembacaan sumpah jabatan Wakil Ketua MK terpilih Arief Hidayat. Sebelumnya, pada Jumat (1/11), Hamdan Zoelva terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2013-2016, menggantikan Akil Mochtar yang ditangkap KPK karena

dugaan menerima suap perkara sengketa pilkada. Terpilihnya Hamdan Zoelva setelah melalui mekanisme pemungutan suara dalam sidang terbuka di Ruang Rapat Pleno Gedung MK, Jakarta, oleh delapan orang hakim konstitusi yakni Ahmad Fadlil Sumadi, Anwar Usman, Arief Hidayat, Harjono, Maria Farida Indrati, Muhammad Alim, Patrialis Akbar dan Hamdan Zoelva. Sidang tersebut dipandu oleh Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva, dihadiri Sekretaris Jenderal MK, Panitera, serta disaksikan oleh pegawai MK dan kalangan media massa. Mekanisme pemungutan suara tersebut dilakukan dalam dua putaran. Pada putaran pertama, dari delapan suara hakim konstitusi masing-masing yakni empat diantaranya untuk Hamdan Zoelva, tiga untuk Arief Hidayat, dan satu untuk Ahmad Fadlil Sumadi. Dikarenakan Ketua MK terpilih harus mendapatkan setidaknya lebih dari setengah jumlah pemilih (lima suara), maka dilakukan pemungutan suara putaran kedua, antara dua hakim yang memperoleh suara terbanyak pada putaran pertama, yakni Hamdan Zoelva dan Arief Hidayat. Pada putaran kedua, Hamdan Zoelva mendapatkan lima suara, sedangkan Arief Hidayat mendapatkan tiga suara. Sehingga Hamdan otomatis menjadi Ketua MK terpilih. (ant/bali post)

Indonesia Bisa Laporkan AS dan Australia ke Mahkamah Internasional Jakarta (Suara NTB) – Wakil Ketua DPR RI, TB Hasanuddin menyatakan, Indonesia bisa membawa masalah penyadapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia ke Mahkamah Internasional. Sebab, kata TB Hasanuddin, dalam konvensi internasional, antar negara dilarang melakukan pengintaian, mencari informasi secara illegal, penyelidikan, penyadapan termasuk spionase. “Indonesia bisa membawanya ke Mahkamah Internasional. Tapi sebelum dibawa ke Mahkamah Internasional, Indonesia atau negara yang dirugikan bisa melakukan tindakan diplomatik, mulai dari memanggil, memberikan peringatan, teguran ringan, keras sampai dengan mengusir (ant/bali post) kepala perwakilan seperTB Hasanuddin ti duta besar,” kata TB Hasanuddin di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu. Untuk membawa masalah tersebut ke Mahkamah Internasional, tentu ada syarat-syaratnya. “Tentu harus punya bukti bahwa terbukti negara tersebut melakukan penyadapan, baik secara teknologi atau informasi yang akurat. Bukti itui bisa minta ke Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) yang merupakan tugasnya. Tapi apakah Kepala Lemsaneg ini ahli atau tidak. Ini malah ahli ngurus Daftar Pemilih Tetap (DPT),” kata politisi dari PDI Perjuangan itu. Bila pemerintah tidak punya bukti dan data teknologi, pemerintah Indonesia bisa memanggil Snowden (pembuka kegiatan mata-mata yang dilakukan AS) untuk meminta penjelasan yang akhirnya bisa dijadikan bukti. “Kalau tidak ada data teknologi, minta kepada yang bisa dijadikan bukti, misalnya pengakuan dari Snowden. Pemanggilan Snowden itu bisa saja kalau kita tidak punya bukti. Kalau punya bukti, ya cukuplah dan bisa diadukan ke Mahkmah Internasional,” ujar purnawirawan TNI AD itu. (ant/bali post)

Polisi Disarankan Lakukan Bandara Ngurah Rai Tes Kejiwaan Ditutup Sementara

Jakarta (Suara NTB) – Ketua DPR RI, Marzuki Alie menyarankan kepada Kepolisian RI untuk melakukan tes kejiwaan secara rutin kepada semua polisi untuk mencegah agar tidak terjadi lagi penembakan oleh aparat keamanan terhadap warga sipil. “Perlu dilakukan tes kejiwaan secara berkala. Karena bisa saja beban psikologis, stres. Yang ngatur soal tes kejiwaan berkala ya nanti timnya,” kata Marzuki di Jakarta, Rabu, mengenai sehubungan anggota Brigade Mobil menembak seorang petugas satuan keamanan (satpam) hingga tewas di Komplek Ruko Cengkareng, Jakarta Barat.

Marzuki menegaskan, polisi dibekali senjata guna melindungi rakyat, bukan untuk melukai rakyatnya. “Makanya sebelum diberikan senjata, sebaiknya polisi dites terlebih dahulu kejiwaannya apakah yang bersangkutan kuat secara mental untuk memegang senjata dan akan digunakan sesuai tujuannya,” kata Marzuki. Kejadian Selasa malam tersebut, katanya, menunjukkan ada sesuatu yang salah dan harus dicari dimana salahnya sehingga kasus serupa tidak terulang lagi. Sementara anggota Komisi III DPR RI, Pasek Suardika, menyatakan, kejadian itu menunjukkan kurang disiplinnya anggota Polisi serta

kurangnya pengawasan atasan terhadap bawahan. “Sehingga peluru keluar untuk hal-hal yang sepele. Brimob kan tinggal di markas. Semestinya keluar markas harus juga terpantau aktivitasnya,” kata Pasek. Kejadian tersebut, tambahnya, menunjukkan lemahnya pengawasan internal. “Seharusnya ada sistem yang tegas untuk memantau setiap anggota yang ada di dalam atau di luar markas. Karena Brimob itu kan diatur secara khusus kesatuannya. Kalau sudah bahasanya suka mabuk, berarti kan dilakukan beberapa kali. Kok dibiarkan apalagi dengan membawa senjata,” kata Pasek. (ant/bali post)

Denpasar (Suara NTB) – Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, ditutup sementara selama kedatangan kepala negara yang menghadiri acara Forum Demokrasi Bali VI 7-8 November 2013. “Penutupan itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan kepala negara saat tiba di Bali,” kata Kepala seksi Operasi Lanud Ngurah Rai Mayor Yuda di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu. Ia menjelaskan bahwa Bandar Ngurah Rai akan ditutup sementara dari pukul 13.30-14.45 Wita karena ada dua kepala negara yang hadir pada jam tersebut yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoy-

ono dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao. Sedangkan Perdana Menteri Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dijadwalkan tiba di Bali pukul 16.30 Wita dan belum terakomodir. Ia akan mengajukan kembali penutupan sementara bandara pada jam tersebut. Ia juga sudah melakukan pengamanan khusus di kawasan bandara untuk menjamin keamanan para kepala negara yang akan hadir saat BDF ketika tiba di Bali. Pengamanan yang dilakukannya bersama aparat pengamanan terkait lainnya yaitu sejak H-2 hingga H+1. (ant/bali post)


SUARA NTB Kamis, 7 November 2013

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(ant/bali post)

GEDUNG RUSAK - Warga berjalan melewati gedung rusak di wilayah terkepung, kota Homs, Jumat (1/11).

Kedutaan Vatikan di Damaskus Terkena Tembakan Damaskus Sebuah peluru mengenai gedung kedutaan besar Vatikan di Damascus, Selasa pagi, sehingga merusak bangunan gedung tetapi tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, kata seorang diplomat kepada AFP. “Sebuah peluru jatuh pagi ini sekitarpukul6.30diatapkedutaan, menyebabkan kerusakan materi,” ujar Giorgio Ghezza, diplomat pada kedutaan kepausan. Selanjutnya, nuncio - dubes Vatikan - untuk Suriah, Kardinal Mario Zenari mengatakan kepada Radio Vatikan bahwa peluru-peluru kerap berseliweran menghantam kawasan pusat Ibukota. “Kami tidak tahu mengapa terjadi ... kami tidak bisa mengatakan bahwa Kedubes Vatikan menjadi sasaran,” katanya. Zenari ingin mengatakan bahwa masyarakat internasional perlu memperkuat upaya untuk mengakhiri konflik. “Rakyat Suriah mengharapkan agar kekerasan dapat dihentikan seketika,” katanya. “Mereka sudah muak dengan konflik”. Perang saudara di Suriah sudah menelan korban jiwa 120.000 orang dan memaksa

jutaan warganya meninggalkan rumah mereka. Dalam beberapa bulan terakhir, kekerasan semakin merangsek ke Ibukota yang masih dikuasai rejim namin dikelilingi oleh kantung-kantung gerilya yang sudah lama melakukan pengepungan. Konferensi Perdamaian Sementara itu, Amerika Serikat dan Rusia Selasa gagal untuk menyepakati tanggal bagi penyelenggaraan konferensi perdamaian untuk mengakhiri konflik di Suriah. Kedua negara itu juga belum sepakat mengenai peran yang mungkin Iran mainkan dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang saudara itu dan mengenai siapa yang akan mewakili oposisi Suriah, lapor Reuters. “Kami berharap bahwa kami dapat mengumumkan tanggal itu hari ini; tapi sayang kami belum dapat umumkan,” kata utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi, yang memimpin pertemuan di PBB Jenewa. “Tapi kami masih upayakan konferensi dapat diselenggarakan akhir tahun.” Brahimi berbicara dengan

para pejabat senior AS dan Rusia sebelum memperluas pembicaraan yang mencakup para wakil dari Inggris, China dan Prancis dan juga Irak, Jordania, Lebanon dan Turki — negara-negara tetangga Suriah — serta Liga Arab. Brahimi mengatakan dia akan mengajak para pejabat AS dan Rusia bertemu lagi pada 25 November dan mengharapkan para penentang Presiden Suriah Bashar alAssad akan menyepakati para delegasi untuk mewakili mereka beberapa hari sebelum itu. “Oposisi punya waktu yang sangat, sangat sulit,” kata dia. “Mereka terpecah. Bukan rahasia lagi. Mereka punya berbagai masalah dan mereka tidak siap.” Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov, yang bertemu dengan Brahimi bersama dengan Deputi Menlu Rusia Mikhail Bogdanov, mengatakan AS, yang mendukung revolusi terhadap Bashar, tidak mampu mengumpulkan delegasi yang mewakili berbagai faksi. “Ini bukan hanya keterwakilan oposisi yang dibutuhkan tetapi juga partisipasi dari satu delegasi oposisi yang berasal

dari berbagai kubu. Dan inilah yang pihak Amerika gagal capai,” kata dia seperti dilansir kantor berita RIA Novosti. Washington diwakili pada pembicaraan dengan Brahimi oleh Wakil Menlu Wendy Sherman dan Robert Ford, duta besar AS untuk Suriah. Seorang pejabat senior AS mengatakan pembicaraan berlangsung “sangat substantif dan membantu”, dan menambahkan “Kami berharap konferensi ini akan berlangsung sebelum akhir tahun.” “Jikalau oposisi diberi waktu beberapa pekan lagi untuk menyiapkan diri, menjadi mitra penuh, delegasi penuh pada konferensi, kemudian kami akan mendukung mereka untuk melakukan hal itu,” kata pejabat tersebut. Konferensi perdamaian yang diusulkan itu dimaksdukan untuk membangun perjanjian Juni 2012 di antara para kekuatan dunia di Jenewa yang menyerukan pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif penuh, tetapi tidak secara eksplisit menyatakan Presiden Bashar hendaknya mundur. (ant/bali post)

Israel Tuduh Palestina Ciptakan Krisis Palsu Jerusalem Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Palestina telah menciptakan krisis palsu. Netanyahu mengemukakan hal itu saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat john Kerry, Rabu, di Jerusalem. Tim negosiator Palestina mengancam akan mundur dari perundingan jika Israel meneruskan rencana pembangunan perumahan

di wilayah sengketa. Seperti dilaporkan AFP, Netanyahu menuduh Palestina menghindar dari keputusan yang berat.

“Saya mengkhawatirkan kemajuan perundingan ini karena saya menilai Palestina terus dengan hasutannya untuk menciptakan krisis palsu. Mereka tidak berani membuat keputusan bersejarah yang dibutuhkan untuk perdamaian,” kata Netanyahu. “Perundingan damai selalu berlangsung sulit dan selalu terdapat ketegangan. Saya meyakini kemampuan kami untuk bekerja sama dengan mereka,” kata Netanyahu setelah bertemu dengan Kerry. Di sisi Palestina, seorang pejabat senior menyatakan tidak dapat melanjutkan perundingan karena Israel bersikeras melanjutkan rencana pembangunan pemukiman di atas tanah warga Palestina. “Perundingan Palestina dan Israel telah berhenti pada Selasa malam karena keinginan Israel untuk terus membangun pemukiman,” kata pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan tersebut. Israel, sebelumnya telah setuju membebaskan 26 tahanan asal Palestina sesuai kesepakatan perundingan kedua belah pihak,

yang dimediasi oleh AS. Pembebasan tahanan itu merupakan yang kedua sejak Agustus lalu, atau sejak awal perundingan damai Israel-Palestina yang dimediasi oleh Amerika Serikat. “Pembebasan 26 tahanan telah disahkan pada sore ini,” tulis pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu belum lama ini. Penyataan itu menjelaskan, semua tahanan telah mendekam di penjara selama 19-28 tahun dan melanggar hukum sebelum penandatanganan kesepakatan Oslo pada 1993. 21 di antara tahanan berasal dari Tepi Barat sementara sisanya dari Jalur Gaza. “Pembebasan tahanan akan dilakukan setidaknya 48 jam setelah daftarnya diumumkan,” tulis pernyataan tersebut. Netanyahu sebelumnya berjanji akan melepaskan 104 tahanan Palestina dalam beberapa tahap setelah perundingan antara Israel dan Palestina dimulai pada 30 Juli. Tahap yang pertama dilakukan pada Agustus dengan pembebasan 26 orang. (ant/bali post)

Abang dan None Jakarta Promosi Pariwisata di London London Pemerintah DKI Jakarta melakukan promosi di Pameran Pariwisata WTM London dengan membawa Abang dan None Jakarta, untuk memberikan Informasi dan mendistribusikan materi promosi Jakarta kepada para pengunjung pavilion Indonesia di Pameran Pariwisata WTM London yang tengah berlngsung di gedung Excel London, hingga 7 November mendatang. Abang Dio Aufa Handoyo dan None Delicia Gemma Syah Marita tidak saja menjelaskan obyek wisata yang ada di DKI Jakarta dengan Kepulauan Seribu nya tetapi juga obyek wisata dari daerah lainnya. Umumnya pengunjung bertanya mengenai potensi Pariwisata yang dimiliki DKI Jakarta, ujar None Delicia Gemma kepada ANTARA London, Selasa. Namun menurut mahasiswi fakultas hukum Universitas Padjadjaran itu, banyak juga yang bertanya mengenai obyek wisata daerah lainnya seperti Bali, Sulawesi, Yogyakarta dan tempat menarik lainnya di Indonesia. Delicia Gemma Syah Marita mengatakan senang bisa menjadi wakil Jakarta dalam event ini dan bisa berkontribusi secara langsung kepada dunia pariwisata Indonesia khususnya DKI Jakarta. Apalagi dengan kepemimpinan GubernurDKIJakartaJakowiyang banyak melakuan berbagai inovasi memperbaiki Jakarta sehingga menjadi lebih nyaman bagi masyarakat dan juga wisatawan yng datang, ujar Gemma.

Sementara itu Kepala Seksi Promosi Luar Negeri,Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Hari Wibowo mengatakan keikutsertaan DKI Jakarta dalam WTM London turut mempromosikan pariwisata dan budaya Betawi di WTM London. Dikatakannya selain membawa Abang dan None Jakarta delegation dari DKI Jakarta yang didampingi anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ridho Kamaluddin serta staf dari Dinas Pariwisata DKI Dedy Sutardi dan Robert Arthur Ritey juga tim kesenian yang dipimpin koreografer Ayoub Zyckra. Kelompok kesenian DKI Jakarta dengan delapan penari profesional Lisa paramita, Renny Nalisa, Ardiah Daryati, Ritta Daryuni, Ikka Radiyani, Liza Fitria, Hendri Biock dan Agus Kustiawan. Selain itu lima pemusik ikut menambah kemeriahan penampilan tim kesenian dari Jakarta diantaranya Syamsir, Taufik Adam, Yofferdy Adel, Mukhlis dan Asra yang mengiringin para penari. Ayoub Zyckra kepada ANTARA London mengatakan bangga bisa ikut memeriahkan pameran Pariwisata terbesar kedua setelah ITB Berlin. “Waktu di Berlin kami tampil dalam acara pembukaan yang dihadiri Bapak Presiden SBY,” ujar Ayub yang sudah melanglang buana membawa nama Indonesia. Partisipasi DKI Jakarta dalam WTM london juga diwakili The Dharmawangsa Hotel Jakarta dengan membuka booth yang cukup sibuk dengan banyaknya

pengunjung yang minta Informasi mengenai Jakarta . “Kami mendapat apresiasinya yang positive dari buyer dan juga media masa di Inggris, ujar Direktur Pemasaran The Dharmawangsa Novi Samodro kepada ANTARA London, Selasa. Dikatakannya perusahaannya menawarkan dan memperkenalkan Indonesia melalui The Dharmawangsa Jakarta dengan menampilkan interior dan esterior hotel yang mencerminkan budaya Indonesia secara keseluruhan. Hari Wibowo mengiharapkan melalui partisipasi pada event ini jumlah wisatawan khususnya dari Inggris yang datang ke Jakarta dapat semakin meningkat. Terlebih lagi Garuda Indonesia juga akan membuka penerbangan langsung London-Jakarta dengan frekuensi 3 kali seminggu mulai bulan Mei 2014 yang akan datang, sehingga akan semakin memudahkan para wisatawan untuk datang ke Jakarta. Sementara itu anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ridho Kamaluddin mengatakan keikutsertaan Pemerintah DKI dalam pameran pariwisata terbesar di Inggris perlu mendapat dukungan dari parlemen. Apalagi Jakarta juga memperkenalkan budaya Betawi kepada masyarakat Eropa khususnya di Inggris. Bila perlu anggaran promosi pariwisata ditingkatkan untuk mencapai target kunjungan wisatawan ke Jakarta. Apalagi Guernur Jakowi mengelar event yang bersifat internasional, demikian Ridho Kamaluddin. (ant/balipost)

(ant/balipost)

ABANG NONE - Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (dua kiri) memberikan selamat kepada abang none terpilih Dio Aufa Handoyo dan Delicia Gemma Syah Marita dalam malam final pemilihan Abang None Jakarta 2013 di Lapangan Timur Monas, Jakarta, Rabu, (3/7).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.