HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 152 TAHUN KE 11
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SELASA, 8 SEPTEMBER 2015
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Bupati Lobar Non Aktif Dituntut 7 Tahun Penjara
(Kmb/Bali Post)
TUNTUTAN - Bupati Lobar non aktif, H. Zaini Arony, memasuki ruang sidang dalam sidang dengan agenda tuntutan dari jaksa KPK, di Pengadilan Tipikor, Denpasar, Senin (7/9) kemarin. Zaini dituntut pidana penjara selama 7 tahun.
Denpasar (Suara NTB) Bupati Lombok Barat (Lobar) non aktif, Dr.H.Zaini Arony, dituntut pidana penjara selama 7 tahun oleh jaksa penuntut umum KPK dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Tipikor, Denpasar, Senin (7/9) kemarin. Selain dituntut pidana penjara selama 7 tahun, KPK juga menuntut supaya hak politik Zainy Arony, dicabut. Sebagaimana diketahui, Bupati Lobar non aktif ini, menjabat sebagai mantan Ketua DPD Golkar NTB. Selain pidana penjara, jaksa KPK Sri Kuncoro, Kiki Ahmad Yani dan Titto Jaelani, di depan majelis hakim pimpinan Prim Haryadi, juga menuntut supaya terdakwa membayar denda Rp 500 juta subsidair enam bulan kurungan serta pencabutan hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan umum dari pidana pokok ditambah satu tahun. ‘’Tuntutan kami adalah pencopotan hak dipilih dan memilih sesuai putusan hakim ditambah satu tahun,’’ tuntut KPK. Dalam surat tuntutan lainnya, jaksa KPK menyatakan bahwa terdakwa Zaini Arony terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut. Bersambung ke hal 15
Tinggal Empat Bulan
Enam Paket Proyek Disbudpar NTB Belum Tuntas
Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan APBD Perubahan (APBDP) NTB tahun 2015 tersisa waktu kurang lebih tinggal empat bulan. Namun, ada beberapa paket proyek strategis yang baru tuntas lelang dan ada juga belum tuntas lelang. Dua paket proyek di RSUP NTB masing-masing lanjutan pembangunan gedung I dan K sudah tuntas lelang, tinggal tandatangan kontrak. Sementara, enam paket proyek di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB masih belum tuntas lelang. Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (AP & LPBJP) Setda NTB, Ir. IGB. Sugiharta, MT mengatakan, proyek lanjutan pemban-
gunan gedung I dan K RSUP NTB di Dasan Cermen sudah tuntas lelang. Proyek lanjutan pembangunan dua gedung yang tak tuntas tahun 2014 lalu itu masing-masing dimenangkan
oleh PT. Adhi Karya dengan harga penawaran Rp 52,8 miliar lebih dan PT. Verbeck Mega Perkasa dengan harga penawaran Rp 5,15 miliar lebih. Bersambung ke hal 15
TO K O H
Kasus BSS, Dua Terpidana Belum Ada Solusi Diperiksa untuk Dua Tersangka Baru
H. Suhaimi Ismy
ANGGOTA Komite II DPD RI Dapil NTB, Drs. H. Suhaimi Ismy mengatakan sampai saat ini belum ada solusi berupa program kompensasi yang diberikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kepada nelayan penangkap lobster di daerah ini. Selama belum ada solusi, ia meminta aparat dalam hal ini Balai Karantina Ikan tak menangkap nelayan yang sudah lama menggantungkan hidupnya dari menangkap lobster. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Untuk Program Belanja Modal
H. Iswandi (Suara NTB/nas)
KEPALA Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, Ir. H. Iswandi, M.Si mengatakan, Pemprov NTB langsung menindaklanjuti catatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang meminta supaya belanja hibah dan bansos dalam APBDP 2015 dikurangi. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Kasus dugaan korupsi pengadaan bibit sapi pada program Bumi Sejuta Sapi (BSS) dibuka lagi. Dua terpidana, mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ir.H.Zainul Wardi dan Direktur Risma Sehati, Samsul Bahri diperiksa tim penyidik Kejati NTB, Senin (7/9) kemarin. Keduanya diperiksa terkait keterlibatan dua tersangka baru. Zainul Wardi diperiksa sejak pagi dan berakhir sekitar pukul 15.00 Wita. Penyidik Thailani, SH memeriksa yang bersangkutan seputar proses lelang proyek Rp 4,7 miliar itu. Serangkaian pertanyaan yang dilontarkan pada saat Zainul Wardi dengan status tersangka ditanyakan kembali kemarin. Bersambung ke hal 15
Lagi, Dua JCH NTB Meninggal di Tanah Suci Mataram (Suara NTB) Jemaah Calon Haji (JCH) NTB Embarkasi Lombok yang meninggal dunia di Arab Saudi bertambah. Dua orang JCH NTB meninggal dunia di Tanah Suci, sehingga sampai 7 September 2015, jumlah JCH NTB yang meninggal di Tanah Suci sebanyak empat orang. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag NTB, Drs. H. Maad Umar, M.Pd menyebutkan, dua orang JCH NTB yang meninggal dunia pada 5 September 2015 adalah Muhammad Nur bin Mansyur (71) dari kloter 2 Embarkasi Lombok. Kloter 2 Embarkasi Lombok berasal dari Kabupaten Sumbawa. Almarhum meninggal dunia di RSAS Madinah karena respiratory diseases (penyakit pernafasan). Bersambung ke hal 15
IPM NTB Terkoreksi Tiga Tingkat
(Suara NTB/ars)
DIPERIKSA - Zainul Wardi (kiri) terpidana dalam kasus BSS yang diperiksa sebagai saksi untuk dua tersangka baru, LF dan TKD, di Kejaksaan Tinggi NTB, Senin kemarin.
Mataram (Suara NTB) – Ranking Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB terkoreksi dari posisi nomor dua dari urutan terbawah. Kini, posisi IPM NTB berada di posisi 30 dari 34 provinsi di Indonesia. Demikian hasil sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI di Jakarta, Senin (7/ 9) kemarin. Seperti diketahui, BPS RI telah mempublikasikan IPM terbaru. Indeks ini digunakan
untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat. Kepala BPS RI, Suryamin menyebutkan, dirilisnya IPM tersebut adalah hasil kerjasama antara BPS, Bappenas, dan United Nations Development Programme (UNDP). “UNDP mendefinisikan pembangunan manusia sebagai proses pilihan penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir,” ujar Suryamin, Bersambung ke hal 15
Hari Ini, AMAN dan SAHAJA akan Tes Kesehatan Mataram (Suara NTB) – Setelah sempat tertunda dua kali, akhirnya tahapan Pilkada Kota Mataram berlanjut. Selasa (8/9) atau hari ini, pasangan AMAN (H. Ahyar Abduh - H. Mohan Roliskana) dan SAHAJA (H. Salman, SH - Drs. Jana Hamdiana) dijadwalkan akan mengikuti tes kesehatan. Proses tes kesehatan digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. Massa pendukung tidak diizinkan masuk, hanya satu orang yang akan mendampingi masing - masing calon. Pengamanan dimaksimalkan dengan meminta back up dari Polda NTB dan Polres Mataram. “Yang boleh masuk itu pasangan calon dan satu pendamping,” terang Direktur RSUD Kota Mataram, dr. HL. Herman Maha Putra, M.Kes dikonfirmasi, Senin (7/9). Pada prinsipnya, RSUD telah
siap melakukan tes kesehatan terhadap pasangan calon. Sekitar 11 tim medis yakni dokter spesialis mata, jantung, THT, psikologi dan lain sebagainya disiapkan. Dokter Jack sapaan akrab Direktur RSUD Mataram ini, mengatur kedatangan dan ruang kedua pasangan calon, agar tidak bertemu langsung. ‘’Kami usahakan kedua pasangan tidak bertemu dan siapa yang akan datang duluan, kami belum tahu,’’ terangnya. Karena bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram, diyakini objektivitas hasil tes diutamakan. Pihaknya tidak ingin sembarangan memberikan keterangan atau hasil tidak jelas, karena berkaitan dengan calon pemimpin masyarakat. Diperkirakan pemeriksaan pasangan calon ini, berlangsung dari pagi hingga sore hari.
Hasil pemeriksaan langsung diserahkan setelah melalui rapat pleno. KPU Kota Mataram memiliki kewenangan mempublish hasil pemeriksaan. ‘’Begitu hasilnya keluar, langsung kami serahkan dan KPU yang berkewajiban mempublish,’’ terangnya. Komisioner KPU Kota Mataram, Bedi Saparwadi, SH menerangkan tes kesehatan seyogyanya diselenggarakan tanggal 6 September. Tapi, kesanggupan RSUD tanggal 8 September (hari ini,red), sehingga pihaknya menyerahkan sepenuhnya pemeriksaan kepada tim medis. Pemeriksaan nanti, pasangan calon hanya boleh menunjuk satu pendamping. Dan rumah sakit akan disterilkan, untuk menjaga kemungkinan – kemungkinan yang tidak diinginkan. ‘’Massa pendukung cukup di luar saja,’’ pungkasnya. (cem)
(Suara NTB/cem)
RUANG PEMERIKSAAN - Petugas RSUD Kota Mataram menunjukkan ruangan yang akan dijadikan tempat pemeriksaan kesehatan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Mataram.