HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
SABTU, 9 NOVEMBER 2013
16 HALAMAN NOMOR 203 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
(Suara NTB/ars)
C.01.08.13
Mataram (Suara NTB) Pengelolaan sampai proses lelang aset di Pemkab Lombok Barat (Lobar) masih menjadi masalah kronis. Tak hanya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mencermati, Kejaksaan pun menyelidikinya,
khususnya pada bagian proses pelelangan. Ada indikasi kejanggalan dalam proses lelang aset yang harganya sangat murah. Sebagai gambaran, prosedur proses lelang berlangsung di KPKNL. Sebelumnya, telah melalui proses kajian harga oleh tim appraisal, dengan
dasar itu ditentukan, limit harga lelang. Kejaksaan menganalisa standar dari harga lelang. “Apakah standar harga yang dipakai sesuai atau tidak, ini yang kami sedang analisa,” kata Kasi Intel Kejari Mataram, Mawardi, SH. Bersambung ke hal 5
LELANG - Lapangan tenis Jalan R Suprapto, Mataram yang masuk daftar aset Pemda Lobar yang dilelang, masuk dalam kajian Kejaksaan.
Penggunaan Dana KP3S Diusut
Inspektorat Tak Bisa Intervensi Polisi Mataram (Suara NTB) Pihak Inspektorat NTB memang menemukan adanya kelalaian dari Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S) dalam pertanggungjawaban penggunaan dana hibah tahun 2011. Namun setelah menjadi temuan dan keluar rekomendasi, pihak komite sudah mengembalikan dana itu ke kas daerah ratusan juta rupiah. Disisi lain, ketika kasus ini dianggap selesai Inspektorat, proses hukum di Ditreskrimsus Polda NTB tak bisa diintervensi.
(Suara NTB/ars)
Segera Lakukan Audit
Eldy Mustafa
KEPALA BPK RI Perwakilan NTB, Eldy Mustafa, SH,MH mengatakan, pada Februari 2014 mendatang pihaknya akan melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap laporan keuangan Pemprov NTB tahun 2013. Pemeriksaan lebih rinci akan dilakukan pada Maret 2013. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/dok)
mun Agus menggambarkan, ada dana berkisar ratusan juta rupiah dikembalikan ke kas daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban para pengurus KP3S atas penggunaan dana hibah yang tidak sesuai ketentuan. Bersambung ke hal 5
Agus Patria
Pemekaran Memerlukan Kekompakan EMEKARAN Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) memerlukan kekompakan dan soliditas antarpara tokoh yang memperjuangkannya. Karena itu, semua pihak diharapkan menghindari perpecahan yang justru bisa menghambat pemekaran tersebut. ‘’Pemekaran ini memerlukan kekompakan, memerlukan soliditas. Jangan kita pertontonkan hal – hal
yang tidak benar,’’ ujar Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, dalam silaturahminya dengan jajaran Redaksi Suara NTB, Jumat (8/11) kemarin. Wagub berharap pihak – pihak yang terlibat dalam pembentukan PPS ini bisa mendorong terbentuknya suasana yang kondusif. Ia menegaskan, kalaupun ada dugaan penyimpangan, sebenarnya hal itu sebaiknya dipercayakan kepada aparat penegak
hukum untuk menanganinya. Ia juga berharap agar tidak ada yang melakukan aksi saling lapor melapor dalam persoalan ini. Lagipula, setiap pengelolaan dana yang bersumber dari APBD selalu diaudit oleh pihak Inspektorat. Karena itulah, ia juga mengimbau sambil menunggu proses lebih lanjut terkait pembentukan PPS ini, Bersambung ke hal 5
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Demikian dikatakan prov NTB tahun 2013. GuberMataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Beberapa bulan menda- nur meminta supaya seluruh Sekda NTB, H. Muham12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 tang, tepatnya paa Febru- SKPD lingkup pemprov NTB mad Nur, SH, MH pada ra12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ari 2014, BPK Perwakilan tetap mempertahankan dan pat koordinasi dengan se12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 NTB akan melakukan au- meraih predikat Wajar Tan- luruh Pimpinan SKPD 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 dit (pemeriksaan) terhadap pa Pengecualian (WTP) untuk lingkup Pemprov NTB, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Bersambung ke hal 5 Laporan Keuangan Pem- yang ketiga kalinya. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
Gubernur Minta SKPD Pertahankan Predikat WTP
Terduga Teroris Lolos dari Sergapan Aparat Mataram (Suara NTB) Penangkapan IS (38) di Kelurahan Pena To’i Kota Bima beberapa waktu lalu, menyisakan pekerjaan rumah (PR) bagi Kepolisian, khususnya Densus 88 Antiteror. Salah seorang rekan IS yang diburu Densus, sebenarnya sudah diketahui berada di NTB. Namun rekan IS yang tak disebutkan identitasnya, kabur dari sergapan. Semula terduga teroris itu masih berada di NTB. Ini berdasarkan pengembangan dari penangkapan beberapa anggota kelompok Abu Roban di beberapa daerah lain. Semakin
dikuatkan dengan penyergapan IS di Jalan Soekarno Hatta Kota Bima. Dalam keterangan persnya, Kapolda NTB Brigjen Pol. Mochammad Iriawan, mengakui terduga teroris yang diincar itu sudah kabur. “Terakhir kami pantau, yang bersangkutan sudah keluar dari NTB,” kata Kapolda dengan ekspresi sedikit menyesal. Upaya pemburuan memang gencar dilakukan Densus 88 melibatkan jajarannya, karena dipastikan orang yang dicari masih berada di NTB. Bersambung ke hal 5
Mochammad Iriawan
C.03.08.13
TO K O H
Seperti diberitakan Suara NTB (9 Februari 2012), Inspektorat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) tahun 2011, mencatat ada 37 item kegiatan KP3S yang didanai dari hibah Pemprov NTB sebesar Rp 1,2 miliar. Namun dalam pemeriksaan, Inspektorat waktu itu menemukan, pertanggungjawaban penggunaan dana tidak sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2010 tentang pengelolaan dana hibah. Inspektorat juga menemukan indikasi pelanggaran terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang pengelolaan keuangan daerah. Atas temuan Inspektorat itu, Inspektur NTB, Agus Patria, SH, MH yang dikonfirmasi Suara NTB Jumat (8/11) mengatakan bahwa setelah temuan itu, pihak KP3S sudah melaksanakan rekomendasi tim. “Setelah saya cek, pihak KP3S sudah menyelesaikan semua rekomendasi Inspektorat,” kata Agus. Meski tak menyebut angka pasti, na-
’’
Karena sepanjang polisi punya bukti cukup, maka itu menjadi tugas polisi untuk mengusut,
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
SUARA MATARAM
Halaman 2
Langgar Tata Ruang Belum Ada Titik Temu PERSOALAN pembebasan lahan, terkait pembuatan jalan dan drainase di Jalan TGH. Faisal, belum juga mendapatkan titik temu. Pasalnya, Pemkot Mataram dengan masyarakat yang memiliki lahan, belum ada kesepatakan besaran uang ganti rugi yang harus dibayar. Camat Sandubaya, L. Syamsul Adnan, ketika dikonfirmasi Jumat (8/11) kemarin mengatakan, Pemkot Mataram dan masyarakat belum ada kesepatakan mengenai besaran harga yang diharus dibayar. Katanya, masyarakat hanya mempertahankan tanahnya (Suara NTB/dok) seharga Rp 175 juta. PadaL. Syamsul Adnan hal Pemkot Mataram atas dasar pertimbangan menawar Rp 150 juta per are. Ia menambahkan sebelum bernegosiasi dengan Pemkot, pihaknya telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pemilik lahan. Proyek pembangunan jalan dan drainase sambungnya, dikerjakan oleh satuan kerja (satker) provinsi. “Kita sudah beberapa kali lakukan pertemuan,” terangnya. Adnan mengaku, ada sebagian masyarakat tidak menyetujui kalau lahannya dibayar. Pasalnya, kalaupun diganti rugi oleh Pemkot, dinilai lokasi usahanya tidak lagi menjadi lokasi yang representatif. Sehingga Pemkot Mataram lanjutnya, harus menyediakan lahan lain untuk dijadikan tempat usaha yang representatif. “Memang ada masyarakat yang minta tidak dibayar, asalkan Pemkot menyediakan lahan,” cetusnya. Menyinggung dampak yang diakibatkan dari pembuatan jalan dan drainase sehingga aktivitas usaha masyarakat terganggu menurutnya, memang pembangunan jalan dan drainase menuai pro kontra masyarakat. Tetapi pihaknya mengacu pada peraturan walikota (perwal) terkait penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan kebersihan. Ia mengakui akses jalan provinsi tersebut, banyak pedagang rombengan (baju bekas, red ) yang sebagian besar berasal dari masyarakat lingkungan Tembelok. Ia menyebutkan jumlah pedagang rombengan yakni 64 pedagang. Sehingga perlu ada penertiban, agar tidak menggangu penataan kota dan akses jalan. “Tidak mungkin juga pedagang hanya berjualan sekian meter dari trotoar jalan,” kata Adnan. Upaya yang telah dilakukan katanya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov NTB. Untuk meminjamkan lahannya, sebagai tempat masyarakat beraktivas menjalankan usahanya. (cem)
PPNS Bidik Ruko Sarang Burung Walet di Mataram Mataram (Suara NTB) Penggunaan ruko sebagai sarang burung walet di Kota Mataram dinilai melanggar UU No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang dan PP No. 26 tahun 2008 tentang rencana tata ruang nasional. Untuk itu, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Tata Ruang dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB saat ini sedang membidik ruko yang dimanfaatkan untuk pengembangan sarang burung walet di Kota Mataram. Kepala Satker Dekonsentrasi Bidang Penataan Ruang Dinas PU NTB, I Wayan Winarta, ST, MT mengatakan PPNS Tata Ruang yang telah terbentuk tersebut sudah turun ke lapangan untuk melihat dan menindak pelanggaran tata ruang yang terjadi di kabupaten/ kota. “PPNS Tata Ruang sedang melakukan pengumpulan
data dan keterangan (pulbaket) terkait dengan ruko yang digunakan sebagai sarang burung walet di kota Mataram,” ujarnya di Mataram, Jumat (8/11) siang kemarin. Menurutnya, pemanfaatan ruko sebagai sarang burung walet telah melanggar ketentuan. Pasalnya, pemanfaatan ruko sebagai sarang burung walet
keluar dari fungsi awal didirikannya ruko tersebut. Apalagi dengan adanya ruko sarang burung walet tersebut akan semakin memberikan kesan kumuh.”Sudah ada bahan-bahan menuju P21,”tambahnya. Dikatakan, dalam UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengatur ancaman pidana, bukan hanya terhadap per-
PANSUS Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) DPRD Kota Mataram mengakumi prestasi di bidang perkoperasian dan UMKM yang dicapai Provinsi Jawa Timur. Keberhasilan-keberhasilan Jatim dalam mengelola dan mengembangan UMKM bisa menjadi referensi bagi Kota Mataram untuk melakukan upaya-upaya serupa. Demikian disampaikan Ketua Pansus pembahasan raperda inisiatif DPRD Kota Mataram tentang Koperasi dan UMKM, Ahmad Tauhid, SHI., kepada Suara NTB, (Suara NTB/dok) Jumat (9/11) kemarin. KatanAhmad Tauhid ya, banyak hal yang dipelajari pansus di Jatim. ‘’Jatim menjadi provinsi pemberdayaan koperasi dan UMKM terbaik di Indonesia,’’ sebutnya, Dimana, sambung politisi PKS ini, Jatim telah memiliki tidak kurang dari 29.263 koperasi dan 6,8 juta UMKM yang tersebar di kabupaten/kota. Dalam pengembangan koperasi dan UMKM di sana, Pemprov Jatim menerapkan kebijakan seperti membentuk koperasi wanita (kopwan) yang sekarang telah berjumlah 8.600 Kopwan tang tersebar di desa-desa. Selain itu, adanya Jamkrida atau jaminan kredit daerah. Uniknya, tidak hanya mengembangankan koperasi dan UMKM, Pemprov Jatim juga membentuk klinik UMKM. Seperti namanya, klinik UMKM ini akan mengobati/melatih koperasi dan UMKM yang ‘’sakit’’ atau bermasalah. Dibentuk pula bank khusus yakni Bank UMKM di samping Bank Jatim yang sudah ada sebelumnya. Upaya-upaya tersebu, menurut Tauhid menggambarkan adanya komitmen yang kuat dari eksekutif dan legislatif setempat dalam hal pemberdayaan ekonomi kerakyatan. ‘’Ini terbukti dengan perkembangan UMKM yang mencapai 54 persen di Jatim,’’ sebutnya. Sedangkan, kata Tauhid, di Kota Mataram pemberdayaan koperasi dan UMKM belum optimal. Indikasinya adalah, bantuan ke koperasi dan UMKM ada, sayangnya pembinaan dan pendampingan masih sangat minim. Sehingga, bantuan tersebut tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Tauhid juga mengaku prihatin, bahwa adanya waralaba di Mataram justru tidak bisa memberdayakan ekonomi kerakyatan. Ia meminta supaya komitmen pemerintah dalam hal pemberdayaan ekonomi kerakyatan perlu ditingkatkan. ‘’Dengan perda inisiatif ini ingin kami bangun semangat pemberdayaan UMKM lebih baik dari yang sudah berjalan. Sehingga upaya menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai pilar pembangunan Kota Mataram bisa tercapai,’’ pungkasnya. (fit)
Pengawasan di Pasar Beras akan Ditingkatkan Mataram (Suara NTB) Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana akan melakukan pengawasan secara intensif terhadap dugaan masih beroperasinya Pasar Beras sebagai tempat praktik prostitusi. Ia mengatakan apabila terbukti dan meresahkan masyarakat, maka akan dilakukan penertiban. “Kita akan tingkatkan atensi, kalau memang seperti itu,” ungkap Mohan, ketika dikonfirmasi, Jumat (8/11) kemarin. Pantauan Suara NTB dua malam berturut–turut, ternyata keadaan Pasar Panglima Cakranegara, seolah tidak ada perubahan sedikit pun. Sekitar pukul 20.00 Wita, beberapa perempuan duduk di pinggir jalan. Sedangkan, perempuan lainnya, berdiri di gang gelap samping kantor pos mengenakan pakaian seksi. Di lokasi yang berdekatan dengan tempat ibadah ini beberapa lelaki hidung belang, terlihat melakukan transaksi dengan perempuan yang diduga sebagai pekerja seks komersial tersebut. Padahal, beberapa tahun yang lalu Pasar Beras telah berganti nama menjadi Pasar Panglima. Karena bagaimanapun, image pasar beras sangat mengganggu citra dan visi misi Kota Mataram maju, religius dan berbudaya. Hal inilah yang membuat, mantan Walikota Kota Mataram, mendiang HM. Ruslan berinisiasi merubahnya sebagai pasar burung. Sebelumnya, Kabid Tramtibum Pol PP Kota Mataram, Bayu Pancapati mengatakan masih beroperasi Pasar Beras, diduga karena ada dukungan masyarakat sekitar. (cem)
Yang bersangkutan juga dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya. Bagi korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan berupa pidana denda dengan pemberatan tiga kali dari pidana denda terhadap perorangan. Selain itu, setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69-72 UU No 26/2007 dapat menuntut kerugian secara perdata terhadap pelaku tindak pidana. Hal itu dilaksanakan sesuai dengan hukum acara pidana. (nas)
Minta Uang BBM Rp 2,5 Miliar
Dinas Kebersihan hanya Mampu Angkut Sampah 64,6 Persen
(Suara NTB/yan)
Belum Optimal
orangan, melainkan juga penerbit izin dan korporasi yang melanggar tata ruang. Ketentuan pidana diatur dalam Pasal 69-75. Isinya, antara lain, setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan atau memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta. Sementara itu, pejabat pemerintah berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang dipenjara paling lama lima tahun dengan denda paling banyak Rp 500 juta.
MEMBERSIHKAN - Pasukan Biru Dinas PU Kota Mataram membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Ening yang ada di Karang Kelok, Mataram, Jumat (8/11). Sampah menjadi salah satu persoalan yang belum bisa diselesaikan. Persoalan sampah ini juga akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Sehingga kali kerap menjadi sasaran masyarakat membuang sampah.
Mataram Targetkan Produksi 20 Kwintal Kedelai Per Hektar Mataram (Suara NTB) Luas areal yang ditanami kedelai di Kota Mataram tercatat sekitar 500-600 hektar dari total 2.100 hektar lahan pertanian yang ada. Untuk meningkatkan produksi kedelai demi mendukung NTB sebagai daerah swasembada kedelai, pemerintah Kota Mataram menargetkan tidak hanya memperluas areal tanam, tetapi juga meningkatkan produktivitas kedelai. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Ir. H. Lalu Mazhuriadi. Selama ini produksi kedelai yang dihasilkan petani di Kota Mataram sekitar 17 kwintal per hektar. Ke depan akan ditingkatkan produktivitasnya sehingga dapat menghasilkan 20 kwintal per hektar biji kering kedelai. “Kita punya komitmen agar kedelai tidak lagi menjadi persoalan. Mataram tetap komitmen untuk upayaupaya peningkatan produksi dan produktivitas kedelai,” terangnya ditemui di ruang kerjanya, Jumat (8/11) kemarin. Dari luas lahan sekitar 2.100 hektar, Mazhuriadi mengatakan pihaknya juga dituntut untuk memenuhi target produksi padi sebanyak 28 ribu ton gabah
giling kering (GKG) per tahun. Apalagi ada MoU yang telah ditandatangani Gubernur NTB dan Walikota Mataram terkait target tersebut. “Areal kita yang 2.100 hektar itu ada yang terpaksa ditanami padi sepanjang musim untuk memenuhi target produksi padi itu,” ujarnya. Pihaknya menjadi dilema ketika di satu sisi harus memenuhi target produksi padi, di satu sisi juga dituntut untuk meningkatkan produksi kedelai dimana lahannya cukup terbatas. “Ini dilematis. Kedelai bisa kita tanam di musim ketiga (musim kemarau dua) sekitar bulan JuniJuli,” ujarnya. Walaupun di musim tanam ketiga (kemarau dua) potensial untuk ditanami kedelai, tapi sebagian lahan juga tetap ditanami padi. Untuk itu
Atasi Pegawai Tidak Disiplin
Pemkot akan Terapkan Sanksi Potong Tunjangan Mataram (Suara NTB) – Penerapan sanksi pemotongan tunjangan bagi pegawai yang tidak disiplin yang telah diterapkan oleh Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Mataram, mendapat apresiasi dari Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. Bahkan, orang nomor dua di Kota Mataram ini berencana menduplikasi pola tersebut ke semua SKPD lingkup Pemkot Mataram. Mohan kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (8/11) kemarin mengatakan, pola dimaksud sedang dirancang. Dengan pola ini, pegawai rajin dan pegawai malas tentu akan menerima jumlah tunjangan yang berbeda. ‘’Jangan sampai yang malas dan yang rajin dapat tunjangan yang sama. Di Mataram ini, baru Dispenda yang berani menerapkan itu (sanksi potong tunjangan,’’ terangnya. Pola ini nantinya, diharapkan tidak hanya menyasar kedisiplinan pegawai dari segi tingkat kehadiran, tapi juga kinerjanya. ‘’Jangan sampai ada pegawai yang kerjanya dengan pola 7 kosong 2. Datang jam tujuh terus kosong, nanti jam dua absen pulang,’’ imbuhnya. Pola potong tunjangan, diharapkan mampu memberikan efek jera kepada PNS. Mohan yakin, meski mungkin nilai tunjangan yang dipotong sebagai akibat ketidakdisiplinan pegawai bersangkutan, diyakini sangat berarti bagi pegawai itu sendiri. Mohan menibaratkan pegawai malas sebagai ’’penumpang gelap’’. Yang jelas, katanya, keadilan harus didistribusikan dengan baik. (fit)
pihaknya ke depan akan meningkatkan luas areal tanam untuk tanaman kedelai. “Meningkatkan areal tanam ini bagian kontribusi kita untuk tetap bisa meningkatkan produksi kedelai baik secara lokal dan nasional,” ujarnya. Petani tambah Mazhuriadi tidak bisa dipaksa untuk menanam satu komoditas pertanian tertentu. (yan)
Mataram (Suara NTB) – Meski besarnya anggaran BBM (Bahan Bakar Minyak) yang diminta Dinas Kebersihan Kota Mataram sempat dipertanyakan kalangan Dewan, namun SKPD tersebut mengklaim kendaraan pengangkut sampah itu, telah berjalan sesuai trayek. Sehingga tidak ada kelebihan anggaran seperti kecurigaan Dewan. Ironisnya, dengan uang BBM Rp 2,5 miliar, ternyata tidak mampu mengatasi persoalan sampah di Kota Mataram. Buktinya, dengan anggaran sebesar itu, hanya 64,6 persen sampah yang bisa terangkut. Kepala Dinas Kebersihan Kota Mataram, Dedy Supriady didampingi Kasi Kebersihan Waris Kadarwanto yang dikonfirmasi Jumat (8/11) kemarin mengaku, penggunaan dana operasional BBM untuk mobil pengangkut sampah, sesuai dengan trayek atau rute masing–masing kendaraan. “Mobil pengangkut sampah, kita bagikan dengan kupon,” ungkapnya. Menurutnya, alokasi anggaran operasional Rp 2,5 miliar tersebut, merupakan dana khusus operasional kendaraan. Ia menyebutkan, Dinas Kebersihan memiliki 30
truk, 17 amrol, sembilan Panther pick up dan delapan motor pengangkut sampah. Masing–masing alat pengangkut tersebut sambungnya, mempunyai kebutuhan BBM berbeda. Ia mencontohkan untuk satu truk membutuhkan 18 liter. Sementara amrol 50 liter perhari. “Hitung saja beberapa dana yang dibutuhkan setiap hari,” tuturnya. Menyinggung penanganan sampah yang belum dijangkau di setiap lingkungan, Dedy mengatakan Dinas Kebersihan masih kekurangan armada untuk menangani persoalan sampah. Bayangkan, dalam sehari sambungnya, dengan armada yang terbatas menjangkau wilayah Kota Mataram. Pihaknya, pada tahun 2013 hanya bisa mengangkut sampah sebesar 64,6 persen atau sekitar 832 meter kubik. Karenanya, pada tahun 2014 mendatang, Dinas Kebersihan mengusulkan penambahan armada. Artinya, pihaknya hanya mampu mengangkut 1.287 meter kubik atau setara 77,7 persen. Pada tahun 2014 lanjutnya, pihaknya mengusulkan penambahan armada, yakni 12 unit truk dan dua amrol. “Coba dewan dukung kita,” cetusnya. (cem)
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
Setelah PKL Ditertibkan
Isu Reklamasi Mencuat di Pantai Kuta Praya (Suara NTB) Isu tidak sedap mewarnai proses penertiban dan penataan para pedagang di sepanjang kawasan roi Pantai Kuta Desa Kuta Pujut Lombok Tengah (Loteng). Kawasan yang sudah ditertibkan tersebut, bakal direklamasi untuk kemudian dibangun sejumlah fasilitas pariwisata berupa hotel dan fasilitas lainnya. Bahkan sudah ada investor yang sudah menyatakan kesanggupannya untuk membangun di kawasan tersebut. Informasi itu sendiri sudah mulai beredar di tengah masyarakat. Hingga membuat beberapa warga sempat menolak untuk dipindahkan dari kawasan roi pantai beberapa waktu yang lalu. Pihak pemerintah daerah sendiri yang dikonfirmasi perihal kabar tersebut pun langsung memberi bantahan. “Kabar itu tidak benar,” bantah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, H.L. Putrie, pada Suara NTB, Jumat (8/11). Ia mengaku sempat mendengar kabar tersebut. Tetapi
rencana reklamasi dan pembangunan hotel dan fasilitas lainnya, bukan di kawasan roi pantai, tapi di lokasi lain. “Infonya yang ada di kawasan Prabu, bukan di kawasan Kuta,” tegasnya. Meski demikian, rencana reklamasi masih baru tahap rencana dan belum ada kejelasan sampai sekarang ini. ‘’Kalau memang benar adanya, pasti sudah ada penjelasan yang diterima pihaknya. Akan tetapi pada kenyataan, sampai saat ini belum ada tandatanda akan ada pembangunan,’’ terangnya. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat tidak lekas percaya begitu saja. Sebelum ada penjelasan dari pemerintah daerah. Yang sudah pasti, lanjutnya, kawasan roi Pantai Kuta yang ada sekarang akan ditata ulang oleh pemerintah daerah. Di mana nantinya, pemerintah daerah akan membangun taman dan ruang publik di kawasan tersebut, sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga dan pengunjung sebagai tempat berlibur. Tidak hanya itu, sejumlah
shelter juga akan disiapkan, sehingga pengunjung bisa merasa aman dan nyaman saat berada di kawasan Pantai Kuta. Bukan hanya itu, beberapa fasilitas penunjang lain seperti toilet juga akan dibangun. Bahkan toilet yang akan dibangun tersebut akan disesuaikan dengan standar internasional. Menurutnya, proses penataan sendiri akan dimulai tahun 2014 mendatang. Bupati Loteng sendiri juga sudah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan ESDM Loteng, untuk membuat konsep sekaligus desain penataan kawasan tersebut. Tidak sampai di situ saja, di sepanjang kawasan Pantai Kute tersebut akan dibangun tembok setinggi 60 cm meter, sehingga bisa terlihat lebih tata rapi. Pemerintah sendiri sebut Putrie, berharap dengan adanya penataan itu nantinya kawasan Pantai Kuta bisa semakin dikenal luas. Sehingga pada akhir nantinya bisa benar-benar menjadi ikon pariwisata Loteng. (kir)
(Suara NTB/kir)
DIPERCANTIK - Pantai Kuta menjadi salah satu tujuan wisata di Loteng. Untuk mempercantik dan membuat pengunjung semakin banyak datang, Pemkab Loteng berencana menata ulang kawasan tersebut setelah relokasi PKL dilakukan.
Pemda Dinilai Lalai
Tes Urine PNS PEMERINTAH Kabupaten Lombok Utara (KLU) , H. Djohan Sjamsu, SH., menguatkan rencana digelarnya tes urine bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) serta PNS lingkup Pemerintah KLU. Namun demikian, belum dijelaskan kapan rencana itu akan direalisasikan. “Tes urine kemungkinan ada, karena kita ingin melihat betul pegawai kita di KLU bersih,” kata Bupati, Jumat (8/11). Dijelaskannya, tes urine diperlukan untuk mengetahui apakah CPNS dan (Suara NTB/dok) PNS lingkup Pemerintah Djohan Sjamsu KLU terbebas atau sebaliknya malah mengkonsumsi narkoba. Untuk itu, ia telah meminta jajarannya untuk menjadwalkan rencana tes urine tersebut. Bagi CPNS, pelaksanaan tes urine akan berlangsung setidaknya setelah pengumuman kelulusan tes tulis administratif pada bulan Desember mendatang. Bagi CPNS yang didiagnosa positif mengkonsumsi narkoba, Bupati mengisyaratkan adanya konsekuensi yang harus diterima. Selain isyarat tes urine, Bupati juga menyinggung permohonan pindah kerja lingkup PNS dari 1 daerah ke daerah lain tanpa memenuhi batas waktu pengabdian yang disyaratkan. Bagi KLU sebagai daerah baru, akan menjadi kerugian apabila PNS yang notabene baru terjaring justru meminta pindah ke daerah lain. “Kita inginnya, minimal 10 tahun dulu kerja baru pindah. Seringkali hanya 1 sampai 2 tahun kerja, sudah minta pindah dengan bermacam-macam alasan,” sebutnya. Meski sudah diatur syarat minimal sekian tahun dibolehkan pindah, namun fenomena PNS lebih banyak yang melanggar aturan itu. Bagi daerah, kinerja tersebut hanya menjadikan kabupaten yang ditinggal sebagai batu loncatan. Lebih lanjut, Djohan Sjamsu mengakui telah mengusulkan kepada Menpan dan) serta BAKN pusat agar ketentuan dibolehkan pindah pegawai dipertegas. “Saya juga sudah minta ke pusat, supaya ada porsi daerah. Pada beberapa kebutuhan tenaga pegawai yang direkrut, agar daerah yang menentukan,” demikian Bupati. (ari)
Target Produksi Indotan Dipercepat 2018 Giri Menang (Suara NTB) Direktur SDM dan Umum PT Indotan Lombok Barat Bangkit, Syukur Nuralam menyatakan, saat ini perusahaan tambang Indotan Lombok Barat Bangkit (ILLB) yang beroperasi di kawasan pertambangan Sekotong masih dalam tahap eksplorasi. Izin ini berlaku selama lima tahun, mulai berlaku sejak tahun 2011 hingga 2015. Selesai tahap eksplorasi, ditargetkan tahun 2018 akan mulai tahap produksi. Tahap produksi dipercepat dari target sebelumnya. “Kita upayakan agar produksi dipercepat, paling tidak dua tahun sebelum masa tahap konstruksi habis,” ungkapnya, Jumat (8/11). Diakuinya, Indotan saat ini memiliki lahan sekitar 10 ribu hektar lebih. lahan itu sendiri, dibagi berdasarkan zonasi yang telah ditetapkan Pemkab Lombok Barat. Seperti diketahui zonasi atau pembagian wilayah tambang itu sendiri telah ditetapkan pada tahun 2010 lalu. Pemda telah membagi wilayah tambang itu menjadi lima zona, yakni zona tambang rakyat, tambang umum, zona cadangan, zona pariwisata serta zona perikanan dan kelautan. Wilayah pertambangan seluas 28.000 hektar, seluas 1200 hektar sebagai lokasi tambang rakyat, sedangkan sekitar 26.800 hektar nantinya akan dibagi ke dalam lima zona. 1.200 hektar lahan tambang itu nantinya akan dikelola secara bersamaan oleh kelompok, koperasi, serta masyarakat sekitar. Setelah eksplorasi selesai lanjutnya, tahap selanjutnya konstruksi dan tahap produksi. Konstruksi yakni membangun infrastruktur seperti jalan, gudang dan lokasi tambang serta pemukiman. Baru setelah konstruksi selesai, akan masuk ke tahap izin produksi. Dalam setiap tahapan, katanya, perlu izin dan ada tenggat waktunya. Target habis IUP selama lima tahun. Namun masa ini akan diupayakan dipersingkat dari lima tahun pada tahap konstruksi dua tahun terakhir masa konstruksi. (her)
Bangunan Langgar Perda Harus Dibongkar
Giri Menang (Suara NTB) Kalangan DPRD Lombok Barat (Lobar) menilai Badan Perizinan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Lobar lalai, karena melakukan pembiaran terhadap bangunan yang melanggar Perda Daerah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Jarak bangunan itu dengan roi atau sempadan pantai tak sesuai ketentuan, karena tak berjarak 30 sampai 100 meter. Tidak hanya itu, bangunan itu justru mengganggu nelayan setempat yang akan berlabuh setelah pulang melaut. Karena itu, Komisi II DPRD Lobar yang menangani perikanan dan kelautan meminta agar Pemda tegas terhadap masalah ini. Bila perlu Dewan menyarankan agar bangunan itu dibongkar saja, karena selain melanggar juga merugikan kepentingan para nelayan. Anggota Komisi II DPRD Lobar, HL Fattimura menyatakan, pihaknya akan mengecek langsung ke lokasi. “Bila benar ada bangunan me-
langgar aturan, tentu pemda (badan perizinan) lalai,”kata Fattimura, Jumat (8/11). Politisi PKS ini menyayangkan adanya bangunan yang menghalangi para nelayan di Meninting untuk melabuhkan sampan dan perahu mereka. Menurutnya, hal ini segera ditangani Perizinan. Karena itu, pihaknya perlu melihat dokumen perizinannya, apakah ada atau tidak izinnya. Selain itu perlu memfasilitasi pertemuan antara nelayan dengan pihak terkait untuk mencari solusi. Sementara itu, anggota Ko-
Rekonstruksi Rumah Korban Bencana
BPBD Minta Bantuan Pusat Giri Menang (Suara NTB) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat (Lobar), H. Ahmad Zaini menyatakan untuk rekonstruksi atau perbaikan 118 rumah warga yang rusak, baik rusak parah, rusak ringan dan sedang diajukan ke pemerintah pusat. Proposal pengajuan perbaikan tersebut sedang dibuat oleh BPBD Lobar. “Untuk rekonstruksi rumah korban bencana puting beliung kita akan ajukan ke pusat, proposalnya sedang dibuat,” katanya, Jumat (8/11). Dalam hal ini, pihaknya masih belum bisa memastikan berapa angka pasti kerugian akibat bencana puting beliung yang menyebabkan 118 rumah warga rusak. Namun menurut perkiraannya, kerugian menyentuh puluhan juta rupiah. Untuk mendapatkan jumlah pasti, pihaknya masih menunggu data dari pihak desa. Diakuinya, baru dua desa yang masuk data terkait jumlah kerusakan ke BPBD, yakni Merembu dan Kediri Selatan. Saat ini timnya terus turun ke lapangan untuk melakukan pemulihan dan mendata jumlah kerusakan. Setelah memperoleh data dari desa, pihaknya akan turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi kembali terkait data yang diberikan oleh desa. Data yang diperoleh Suara NTB hasil rekapan di tingkat desa, di Kecamatan Kediri terdapat 71 rumah yang rusak. Sebanyak 34 rumah di Desa Kediri Selatan dan 37 rumah di Desa Jagaraga Indah. Di Labuapi, sebanyak 4 rumah rusak di Desa Merembu. Kecamatan Kuripan, 9 rumah rusak parah di Desa Jagaraga. Sementara di Kecamatan Naramda, sebanyak 34 rumah rusak di Desa Sembung.
(Suara NTB/ist)
DISTRIBUSI - BPBD Lobar ketika mendistribusikan bantuan bagi korban angin puting beliung di Kediri. Untuk memenuhi kebutuhan dasar korban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Lombok Barat mendrop logistik kepada korban. Logistik yang drop berupa, makanan siap saji, mie instan dan selimut serta peralatan lainnnya. Pihak terkait juga telah membangun tenda di sejumlah titik di lokasi bencana terparah seperti di Kediri dan Jagaraga serta di Narmada. Kasi Penanggulangan Bencana dan Orang Terlantar Dinas Sosial Lobar, M Zakaki, mengatakan pihaknya telah mendrop bantuan sesuai kebutuhan warga. Berupa beras 120 kilogram, mie instans 22 dus, kecap, makanan kaleng, enam terpal dan minyak goreng sudah disalurkan untuk 24 KK di tiga desa yakni Desa Jagaraga di Dusun Lamper 9 Kepala Keluarga (kk) terdiri dari 43 jiwa, Desa Merembu untuk 11 KK terdiri dari 39 jiwa dan Desa Jagara Indah di Dusun Tumpeng untuk empat KK terdiri dari 16 jiwa.
NTT Belajar Sanitasi di Lotim Selong (Suara NTB) Utusan dari lima kabupaten dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis lalu mengunjungi Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Para utusan ini belajar sistem Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah diterapkan di sejumlah desa. Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabu-
paten Lotim, Iswan Rakhmadi, Jumat (8/11), menjelaskan, pengembangan STBM di Lotim yang dilakukan Pemkab Lotim cukup baik dan berkembang, sehingga dikunjungi perwakilan dari NTT. Lima perwakilan kabupaten di NTT ini berasal dari Kabupaten Kupang, Saburaijua, Ende, Ngada dan Manggarai Timur. Mereka mengunjungi Desa Timbanuh Kecamatan
misi II, Sulhan Mukhlis menyatakan, mengenai keluhan nelayan yang tidak bisa menyandar gara-gara ada bangunan pribadi tersebut harus segera ditindaklanjuti. Menurutnya kalau memang menyalahi regulasi yang ada baik mengenai tata ruang maupun batas roi pantai maka pihak terkait dalam hal ini Pemda bisa melakukan pembongkaran. Karena, setiap bangunan yang ada di Lobar haruslah mengacu kepada rambu-rambu regulasi daerah. Dalam hal ini, ujarnya, pemerintah bertindak pilih kasih hanya gara-gara bangunan
Pringgasela, Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading, Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur, Desa Montong Belai Kecamatan Keruak dan Desa Kalijaga Selatan Kecamatan Aikmel. Utusan NTT ini secara langsung ingin melihat semangat masyarakat membangun sarana sanitasi lingkungan dan rumah tangganya. Masyarakat di lima desa itu pun katanya
cukup antusias menjelaskan STBM yang diterapkan. “Sejumlah peserta mengaku terkesan dengan peran serta masyarakat,” ucapnya. Dalam sistem STBM turut dilibatkan anak-anak usia dini yang masih duduk di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tidak terkecuali para pemuda yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna. (rus)
“Bantuan awal ini untuk warga yang rumahnya rusak berat dan sudah dicek. Kami sekarang sedang mendata lagi, karena masih banyak laporan yang masuk dan sudah berkoordinasi dengan seluruh kades di Kabupaten Lobar untuk mendata warganya yang terkena musibah ini agar bisa kami salurkan bantuan kembali,” paparnya. Bantuan logistik itu akan terus didrop selama masa darurat 14 hari. Jika ada tambahan waktu darurat, tentunya akan dikoordinasikan dengan pihak terkait. (her)
milik orang berpengaruh. Dalam arti, ketika bangunan tersebut menyalahi aturan harus ditindak tegas. “Kita perlu turun bersama dinas instansi terkait untuk melihat kondisi real lapangan bersama dewan yang merupakan wakil rakyat di sana beserta aparat Pol PP supaya langsung bisa ditindak apabila hal tersebut menyalahi aturan yang ada,”katanya. Menurut informasi nelayan setempat, pemerintah daerah mengetahui kalau bangunan itu melanggar Perda. Namun Pemda tak bersikap tegas dan seolah melakukaan pembiaran terhadap bangunan itu. Solihan salah seorang nelayan setempat mengaku rumah bule asal Kanada itu berdiri sejak setahun lalu. Ia sesekali pulang ke Lombok. Selama ditinggal, rumah besarnya itu
ditempati istrinya asal Bima. Awalnya bangunan itu agak ke dalam tak masuk wilayah pantai. Saat penembokan pemilik rumah mengukur sendiri bersama-sama BPN disaksikan warga, kepala dusun dan kepala desa setempat. Namun saat penembokan, warga menanyakan kenapa pemilik rumah tak membangun di bagian depan yang berbatasan langsung dengan pantai. Bagian depan rumah itu justru dibiarkan terbuka. Namun, pemilik memilih membangun di bagian belakang. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lobar, Ir H. Hasbullah membenarkan jika bangunan itu terindikasi melanggar aturan, karena pihaknya tidak pernah mengeluarkan rekomendasi untuk pembangunan tersebut. (her)
Mangkrak, Gardu SUTT PLN Tanjung (Suara NTB) Belasan pekerja yang biasa bekerja di Proyek Gardu Induk Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLN di Dusun Batu Ampar, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, kini tidak terlihat kembali pascadisegel warga setempat beberapa waktu lalu. Jumat (8/11), Gardu induk PLN tidak ada aktivitas. Pantauan media, beberapa bagian instalasi kawat kabel Buble Conductor dan tiang jaringan yang sebelumnya dikerjakan oleh para pekerja, kini terlihat mangkrak. Sejumlah pekerja yang sebelumnya merampungkan lanjutan jaringan SUTT tidak terlihat beraktivitas, suasana di lokasi proyek pun sepi tanpa ada kegiatan kerja, hanya terlihat beberapa Satpam yang berjaga di sekitar lokasi kantor yang disegel warga. “Tidak ada aktivitas pekerja sejak disegel itu. Kami juga akan memastikan tidak ada karyawan yang bekerja sebelum permintaan kami dipenuhi,” ungkap Koordinator Aksi sebelumnya, Adam Tarpiin. Warga, akunya, tetap akan menolak dilanjutkannya pengerjaan proyek SUTT itu hingga warga dan PLN duduk bersama. Warga bahkan sudah meminta difasilitasi Pemda KLU untuk diperte-
mukan dengan PLN. Dalam hal ini, ujarnya, pihak PLN juga diminta segera menjelaskan dampak positif dan negatif dari pembangunan gardu tersebut yang dianggapa tak pernah dilakukan sebelum membangun. Tidak hanya itu harus segera diklarifikasi apakah PLN telah mengantongi UPL UKL dan menjelaskan mengenai apa sesungguhnya yang dibangun, apakah merupakan gardu biasa atau jaringan SUTET yang membahayakan. Kabag Humas dan Protokol Setda KLU, Ihwan Budiman, S.Pd., M.Pd., mengakui sudah menyampaikan aspirasi warga ke Bupati. “Sudah saya sampaikan, mudahan dalam waktu dekat sudah ada kejelasan kapan waktu dimediasi,” kata Kabag Humas usai pertemuan di Ken Arok. Terpisah, salah satu jajaran manajemen PLN Ranting Tanjung, Ketut Rada, membantah pihaknya PLN tidak pernah melakukan sosialisasi terhadap pembangunan Gardu SUTT. Ia bahkan menyebutkan jauh hari sebelum pembangunan dimulai, pihaknya telah mengundang warga dan tokoh masyarakat untuk mensosialisasi proyek tersebut aman dan telah mengantongi seluruh izin dan syarat yang diperlukan. (ari)
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567
Kerjasama Program Koordinasi PNPM Mandiri Pedesaan dan PNPM Generasi Sehat Cerdas Bappeda Sumbawa dengan Harian Suara NTB
Pacu Target, Digelar Rakor PNPM Mandiri Pedesaan
Taufik Abdul Syukur
laksanaan kegiatan dimaksud. Kepala Bidang Sosial Budaya (Sosbud) Bappeda Sumbawa, Rosmin Junaidi, M.Si menyatakan, rakor dimaksud digelar Senin mendatang. Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan PNPM MP sesuai target SKN program tahun 2013. Apalagi ada indikasi keterlambatan program. Makanya diperlukan koordinasi melibatkan semua komponen terkait. Mengundang para camat, PJOK Kecamatan, Kepala Desa, Fasilitator Kecamatan, dan lainnya. Seharusnya, pada bulan ini semua program PNPM mestinya sudah rampung. Serta dilakukan penyerahan kepada setiap desa lokasi program. Namun, ada beberapa item kegiatan di dua kecamatan, Lunyuk dan Labangka, yang masih di bawah SKN. Dikhawatirkan keterlambatan penyelesaian program berdampak terhadap keberlanjutan program ini di tahun mendatang di Kabupaten Sumbawa. “Implikasinya yang kita khawatirkan, seperti pengurangan anggaran, yang tidak tertutup kemungkinan
akan dilakukan pusat sebagai pemilik program,”cetusnya. Untuk itu, pihaknya berharap semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dapat lebih memacu diri dalam menyelesaikan program yang tersisa. Mengoptimalkan kinerja PJOK dan unsur lainnya. Agar paling tidak dalam bulan November ini semua program sudah rampung, sehingga di bulan Desember tinggal dilakukan penyelesaian administrasi. “Ini yang akan kita bicarakan dalam rakor, untuk mencari di mana kendala kenapa program ini terlambat. Kita perlu langkah yang tepat agar semuanya tuntas 100 persen,” tandasnya. PJO PNPM MP Kabupaten Sumbawa, Drs. Taufik Abdul Syukur, menyebutkan, sesuai hasil rakor provinsi akhir bulan lalu, telah disampaikan progres PNPM MP. Ditemukan beberapa lokasi di Sumbawa yang progresnya masih di bawah SKN. Seperti dikecamatan Lunyuk, berupa pengerjaan gedung pelatihan masyarakat, drainase, rabat jalan lingkungan di Emang Letari, pengerasan jalan lingkungan di Lunyuk Ode, jalan usaha tani, drainase dan MCK di Padasuka, dan lainnya. Sementara
di kecamatan Labangka, program kegiatan fisik seperti jalan lingkungan dengan perkerasan Sirtu di Jaya Makmur dan jalan lingkungan dengan perkerasan Sirtu di dua lokasi lainnya. Jalan setapak dengan perkerasan di Sukadamai, bangunan berbentuk los atau lapak dan lainnya. “Progres fisik sudah di atas 80 persen, tetapi kalau kita kaitkan dengan evaluasi standar nasional dia masih di bawah target. Karena kita berharap untuk bulan Oktober ini, sebenarnya sudah ada Musyawarah Desa Serah Terima dalam posisi program posisi 100 persen atau minimal 95 persen. Ini yang perlu dipacu,” sebutnya. Kemudian ada pula kegiatan yang dulunya untuk SPP, tetapi karena adanya sanksi untuk kinerja SPP, sehinga dana bergulir itu dialihkan untuk kegiatan fisik. Jadi, ada keterlambatan dalam proses RAB dan lainnya. Hal-hal inilah yang akan dibahas dalam Rakor. Selain ditemukan beberapa hambatan lainnya, seperti kasus di Orong Telu dan Pelampang, ada jalan usaha tani yang melintas di atas lahan penduduk, sehingga memerlukan pendekatan musyawarah dengan pe-
Lama Mati Suri
Perusda Bakal Dipimpin Orang Baru Sumbawa Besar (Suara NTB) Perusahaan Daerah (Perusda) Sumbawa sudah cukup lama mati suri. Beberapa kali Pemkab membuka “sayembara” untuk mencari pimpinan baru yang bisa mengelola Perusda. Namun, lowongan yang dibuka ternyata sepi peminat. Praktis hanya satu orang yang melamar jabatan Direktur Utama. Pemkab pun, menguji satu orang tersebut dan segera dilantik Senin mendatang. Sebagaimana disampaikan Kabag Administrasi Perekonomian dan Pembangunan (APP) Setda Sumbawa, Ir. Iskandar, Jumat (8/11), pihaknya telah menempuh berbagai upaya untuk mencari pemimpin Perusda. Ironisnya, orang enggan melamar jabatan yang boleh dibilang “prestisius” bagi pandangan banyak orang tersebut. Beruntung, ada satu pelamar Nurul Ainul Diwan S.E, yang bersedia mengambil pilihan berani mengelola Perusda mengingat kondisinya saat ini. Pemkab hanya berusaha mencari sosok Direktur dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada semua pihak. Meski nyatanya sepi peminat. Setelah waktu lowongan diperpanjang, ternyata ada satu yang berminat. “Kita hanya berusaha saja dan akhirnya ketemu satu orang yang berminat,” terang Iskandar. Satu pelamar itulah yang kemudian di fit and proper test oleh tim yang terdiri dari sejumlah unsur, seperti pemkab, DPRD, Akademisi Unram dan instansi terkait lainnya. Dalam penyampaiannya kepada tim, Nurul dipandang bisa memberikan hal positif bagi bangkitnya Perusda. Baik dari visimisi, wawasan wiraswasta yang dalam pandangan tim cukup memadai. “Track record-nya cukup bagus. Dia juga pernah bekerja di koperasi Telkom,” jelasnya. Tim kemudian mengajukan nama tersebut ke Bupati Sumbawa. Agar diterima menjadi calon Dirut Perusda terpilih. Bupati pun menyetujui dan pada Senin 11 November, Perusda resmi memiliki Dirut baru periode 2013-2017. Dalam hal ini, pihaknya memberikan beberapa target kepada Dirut terpilih. Pada tahun pertama, paling tidak dapat menciptakan kelancaran, dengan perencanaan bisnis yang teratur dan terarah. “Diharapkan tahun pertama ini, yang bersangkutan dapat memiliki gerbang jaringan. Artinya, sudah ada langkah awal untuk menjaring komunikasi dengan pihak ketiga, dalam kelancaran usaha,” sebutnya. Kalau hal itu sudah dilakukan, maka pada tahun kedua, bisnis perusahaan bisa berjalan lancar dan pada akhir jabatannya nanti bisa mendapatkan keuntungan dan mampu memberikan kontribusi bagi daerah. Termasuk hutang perusda dapat terbayarkan secara bertahap. Terhadap hal ini, Asisten II Setda Sumbawa, Drs. H. Muhammading, siap mendukung Perusda dalam menjalankan usaha bisnisnya kedepan. Dengan melihat dan mempelajari apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, Pemkab siap membantu, apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan Perusda selama ini. Tentunya sambil berkoordinasi dengan DPRD Sumbawa. (arn)
Rosmin Junaidi
Dugaan Korupsi Setda
Pemkab Sumbawa Tolak Keluarkan Izin Kafe Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa tetap konsisten untuk tidak mengeluarkan izin bagi pengusaha kafe. Jika tetap berupaya membuka usaha hiburan, dengan menjual minuman keras (miras) disertai adanya wanita penghibur (waitres). Penegasan tersebut disampaikan Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaludddin Malik, melalui siaran persnya, Jumat (8/11). Dalam menyikapi tuntutan para pengusaha kafe yang menggelar aksi demo di kantor Bupati sebelumnya yang menuntut Pemkab mengeluarkan izin usaha bagi mereka di Sampar Maras. Kebijakan ini merupakan bentuk perlindungan pemerintah kepada seluruh masyarakat yang menginginkan terwujudnya masyarakat Tana Samawa yang senap semu nyaman nyawe, berlandaskan filosofi kangila ko nene takit boat lenge. Pemkab juga berhaarap kebijakan pelarangan kafe ini didukung secara aktif oleh seluruh aparatur pemerintah dan seluruh komponen masyarakat. Begitu pula dengan adanya usulan untuk merelokasi usaha tersebut ke tempat lain, Pemkab tetap menegaskan tidak akan mengambil kebijakan tersebut, jika jenis usaha yang dijalankan masih sama. Yakni menyediakan minuman keras dan wanita penghibur. Adapun bentuk usaha yang akan diizinkan pemerintah dikawasan Batu Gong dan sekitarnya, termasuk seluruh wilayah kabupaten Sumbawa adalah wisata kuliner. Apalagi wilayah Batu Gong sebelumnya telah ditetapkan sebagai wisata kuliner dan keluarga. “Untuk itu, dipersilakan kepada para pengusaha untuk mengurus izin usaha dimaksud, sesuai peruntukannya,” demikian bupati. (arn)
milik lahan. “Banyak lokasi yang masih kita perlu pacu. Minimal mendapatkan solusi apakah langkah percepatan yang akan diambil,” demikian Taufik. Untuk diketahui, pada 4 – 7 Desember mendatang, ada kunjungan Delegasi Afganistan (AKDN) ke Sumbawa. Untuk melihat program PNPM MP di daerah ini. Rencananya AKDN akan melakukan kunjungan dan studi ke desa Pukat dan Jorok kecamatan Utan, desa Mamak kecamatan Utan, serta melakukan sejumlah pertemuan. (arn/*)
Ditingkatkan ke Penyidikan, Tersangka Belum Ditetapkan (Suara NTB/bug)
LEPAS BENIH - Pelepasan benih perdana udang Vaname di tambak udang Poto Tano beberapa waktu lalu, (insert) Abbas.
KSB Terus Awasi Pengelolaan Tambak Poto Tano Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) setempat tetap melakukan pengawasan terhadap pengelolaan tambak udang Poto Tano yang saat ini sudah mulai dioperasikan oleh PT Bumi Harapan Jaya (BHJ). “Kuasa pengelola tetap di BHJ, tapi kita tidak lepas tangan dan tetap melakukan pengawasan,” kata kepala DKPP KSB, Ir. H. Abbas kepada wartawan, Jumat (8/11). Pengawasan yang dilakukan pihak DKPP, khusus terhadap teknis operasional tambak. Abbas menyebutkan, sistem operasional yang diterapkan PT BHJ saat ini sudah baik karena mengaplikasi teknologi terkini. Namun demikian pengawasan harus tetap dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin kualitas produksinya. “Kita terutama mengawasi pada penggunaan
bahan kimianya untuk merekayasa produksi. Itu tidak boleh karena akan merusak kualitas produksi nantinya,” timpalnya seraya menambahkan jika pada dasarnya perusahaan mengetahui hal tersebut. “Perusahaan memang tahu bahwa menggunakan bahan kimia tidak diperbolehkan, tapi kita tetap melakukan pengawasan untuk pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya. Dalam pengawasannya, DKPP setempat membentuk tim khusus. Tim ini pun melakukan pengawasan harian dengan melihat seluruh aktivitas perlakuan perusahaan terhadap udang yang akan diproduksinya. “Namanya juga pengawasan teknis, jadi kita pantau semua kegiatan di lapangan sampai nanti waktu masa panen tiba,” katanya. Pengawasan teknis yang dilakukan DKPP bukan hanya sekadar untuk menjamin
kualitas mutu. Lebih dari itu Pemda KSB berharap oeprasional PT BHJ mengelola Tambak Poto Tano dapat berlanjut hingga seluruh blok tambak dimanfaatkan. “Jangan sampai karena kualitas produknya yang buruk, kegiatan operasional terhenti dan harapan kita untuk mengembalikan fungsi tambak Tano pun akan sirna lagi,” tandasnya. Untuk diketahui dari 360 petak tambak yang ada di lahan Tambak Udang Poto Tano, sejauh ini baru 19 petak yang dimanfaatkan oleh PT BHJ. DKPP berharap pasca panen perdana nantinya, PT BHJ akan mengembangkan pemanfaatan petak tambak untuk menambah jumlah produksinya. “Harapan kita sederhana. Kita ingin menjamin kegiatan di tambak itu bisa terus berkesinambungan sehingga membuka lapangan kerja bagi masyarakat kita,” imbuhnya. (bug)
Dompu (Suara NTB) Kasus dugaan korupsi anggaran Setda Dompu tahun 2011 yang merugikan keuangan Negara hingga Rp.2 M lebih diklaim telah ditingkatkan ke tapah penyidikan. Penetapan tersangka atas kasus ini belum dilakukan dan akan ditetapkan setelah gelar perkara dilakukan. Kasat Reskrim Polres Dompu, Iptu Remmy Beladona, SH kepada Suara NTB, Jumat (8/11) kemarin, mengungkapkan, kasus dugaan korupsi anggaran Setda Dompu tahun 2011 telah ditingkatkan dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan. Namun belum ditetapkan tersangka dalam kasus yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp.2 miliar lebih tersebut. “Sidik sudah. Pengiriman SPDP ke Kejaksaan belum kita lakukan karena belum kita tetapkan tersangkanya,” katanya. Menurut Remmy, penetapan tersangka akan dilakukan setelah gelar kasus dilakukan bersama Kasubit III Reskrim Polda NTB. Rencana gelar akan dilakukan sejak lama, tapi karena ia harus mengikuti pelatihan di Jakarta sehingga ditunda. “Kasubid III Dir Reskrim Polda rencananya akan hadir langsung. Rencana gelar akan kita koordinasikan lagi pekan depan,” jelasnya. Kendati demikian, Remmy
mengaku, bahan untuk gelar telah disiapkan pihaknya. Termasuk hasil pemeriksaan saksi-saksi sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan tersangka, juga telah rampung dikerjakan. “Tinggal menungga gelar saja,” aku Remmy. Kasus dugaan korupsi anggaran Setda Dompu tahun 2011 ini disinyalir tersangkanya lebih dari 1 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, beberapa nama diduga kuat akan dijadikan tersangka. Karena diduga telah menggunakan uang untuk membayar utang pribadinya ke orang lain dan menyalahgunakan keuangan daerah. Penyelidikan kasus dugaan korupsi Setda Dompu ini mulai ditelusuri aparat sejak awal 2012 lalu pascaterkuaknya kasus bendahara Setda Dompu meminjam uang pihak ketiga untuk membiayai operasional dinas. Total pinjaman kepada warga dengan sistem bunga berbunga ini mencapai Rp.6 miliar lebih. (ula)
Hanya Orientasi PNS
Kadin Kota Bima Prihatin Mental Masyarakat Mataram (Suara NTB) Ribuan masyarakat Kota Bima, khususnya alumni kampus – kampus berlomba mendaftar untuk mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Kuota PNS yang dibuka di daerah lain pun diburu. Ini mencerminkan, mental masyarakat hanya orientasi bekerja pada sektor pemerintah. Sementara sektor usaha lain diabaikan. Keprihatinan ini berulangkali diungkap Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bima, Syarifudin HM Said, bahkan dengan pendekatan langsung kepada mahasiswa serta masyarakat umum, namun tak cukup merubah pola pikir tersebut. “Contoh saat tes PNS yang dibuka di Pemprov NTB dan KLU, saya yakin dominasi pelamar dari orang Bima, khususnya dari Kota Bima,” kata Syarifudin kepada Suara NTB, Jumat kemarin.
Ini mengindikasikan, pola pikir untuk mengejar status PNS sudah mengakar di benak masyarakat Kota Bima. Bahkan ada adigium yang beredar di tengah masyarakat, mereka belum bangga sebelum menggunakan baju keki. “Artinya, para lulusan baik SMA atau kampus - kampus, belum menggap dirinya bekerja sebelum menjadi PNS. Anggapan ini juga datang dari para orang tua yang terkesan mengharuskan anaknya menjadi PNS,” beber Syarif – sapaannya. Dengan munculnya orientasi yang sama pada pekerjaan sektor pemerintah, teori berlaku, sektor pekerjaan potensial lain pun tidak digarap, bahkan diabaikan masyarakat. Seperti wirausaha kecil sampai usaha yang merambah pasar antardaerah. Contoh paling sederhana disebutnya, ketika tamu datang ke Kota Bima, belum ada oleh - oleh khas yang dibawa pu-
(Suara NTB/ars)
Syarifudin H. M. Said
lang. Hanya yang tersedia, songket dan madu, atau ikan bandeng. Padahal jika ini dibidik sebagai peluang usaha, masyarakat bisa menyediakan jenis oleh - oleh yang khas dari Bima. Contoh lain, peluang usaha di bidang sandang. Selama ini, seluruh toko di Kota
Bima dikelola oleh ‘orang luar’. Produknya kebanyakan grosiran, bahkan didominasi produk tanpa merek. Contoh lain, di daerahnya, ada puluhan bahkan ratusan ekor sapi dijagal. Kulitnya justru dibeli oleh pengusaha asal Surabaya dan dijual murah ke Sidoardjo. Padahal jika bisa dikelola menjadi kerupuk atau bahan baku pembuatan sepatu, harganya akan lebih layak. Mencontohkan yang dilakukannya, menjadikan ini jadi peluang usaha. “Saya datangkan produk bermerek, dan hasilnya luar biasa. Konsumen memang menemukan produk yang sama, tapi dengan kemasan berbeda. Ini juga sebenarnya bisa dilakukan para pemuda kita, jika mau mengeksplorasi peluang peluang usaha di Kota Bima ini,” terangnya. Tapi untuk mengubah pola pikir ini, menurutnya perlu
proses panjang. Masyarakat memang harus terus diyakinkan, pihaknya lah yang punya tugas untuk itu, selain program pemerintah. Saat ini ia bersama Pemkot Bima sedang mendorong memaksimalkan pengelolaan potensi marmer di Kelurahan Oi Fo’o Kota Bima yang sudah dikelola investor. Dalam programnya bersama Walikota Bima, H. Qurais H. Abidin, akan ada perekrutan minimal dua pemuda dari seluruh RW. Para pemuda ini kemudian dikirim untuk studi ke industri pengelolaan marmer. “Kota Bima akan dijadikan kota marmer. Nanti, seluruh trotoar sepanjang Amahami sampai kantor Walikota, akan dipasangi marmer. Demikian juga di instansi pemerintah dan jalan umum lainnya. “ini salah satu yang akan menjadi upaya kami untuk merubah pola pikir itu (menjadi PNS, red),” pungkasnya. (ars)
(Suara NTB/arn)
(Suara NTB/arn)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Pengerjaan sejumlah proyek PNPM di dua kecamatan masih di bawah Standar Kinerja Nasional (SKN). Untuk itulah, Tim Koordinasi PNPM Mandiri Pedesaan (MP) Kabupaten Sumbawa akan menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan dan Evaluasi Progres Pelaksanaan PNPM MP untuk memacu pe-
RAGAM
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
Inspektorat Tak Bisa Intervensi Polisi Dari Hal. 1 Setelah dianalisanya, kesalahan terletak pada lalainya pengurus dalam menerapkan aturan penggunaan anggaran hibah. Ada syarat – syarat pertanggungjawaban hibah, salah satunya dalam Peraturan Gubernur yang lalai diterapkan pengurus. Disebutkan mantan Kepala Biro Hukum Setda NTB ini, pengurus kerap membayar lebih dari pagu yang tersedia dalam nomenklatur proposal yang diajukan. Semisal dalam hal pembayaran honor. “Yang harusnya cuma Rp 100 ribu, tapi dibayar lebih. Jadi mereka (pengurus KP3S) lalai, karena menganggap sederhana pertanggungjawaban dana hibah,” bebernya. Dilihatnya, ada faktor ketidakcermatan para pengurus dalam hal teknis pengelolaan dana, khususnya terkait teknis pembayaran kegiatan yang menyangkut perjuangan untuk pembentukan PPS. Tapi dari kesimpulannya, tidak ada unsur kesengajaan jika dikaji dari data pertanggungjawaban penggunaan dana dimaksud. ‘’Kami lihat tidak ada unsur kesengajaan untuk menyelewengkan anggaran,’’ tegasnya. “Intinya tidak ada lagi kerugian daerah,’’ sambung Agus. Bagaimana dengan dokumen yang sudah dikantongi Ditreskrimsus Polda NTB yang sedang mengusut kasus
ini? Bagi Agus Patria, persoalan diselesaikannya rekomendasi Inspektorat dengan pengembalian uang daerah, adalah ranah berbeda dengan Kepolisian. Ketika kasus ini sudah masuk desk penyidik Polda NTB, maka tidak bisa diintervensi siapapun, termasuk pihaknya. “Karena sepanjang polisi punya bukti cukup, maka itu menjadi tugas polisi untuk mengusut,” tegas Agus. Jika memang bukti tentang indikasi penyelewangan dana hibah di tahun yang sama ditemukan penyidik Polda NTB, diperkirakannya ada item lain, atau aliran dana hibah di tahun berbeda. “Yang jelas, untuk temuan kami sudah clear. Tapi kalau memang ada temuan lain oleh Polda NTB dan buktinya kuat, tentu kami dorong Kepolisian untuk mengusut. Karena selama ini Gubernur selalu komit untuk mendorong proses hukum, jika menang ada penyimpangan penggunaan dana daerah,” terangnya. Namun jika dalam penyelidikan Polda NTB adalah anggaran tahun 2011, sebagaimana temuan timnya, maka institusinya siap diajak koordinasi untuk membantu penyidik kepolisian menyelesaikan kasus ini. “Setidaknya ada penyelesaian bersama, agar ini tidak berlanjut,” pungkasnya. (ars)
Pemekaran Memerlukan Kekompakan Dari Hal. 1 semua pihak sebaiknya tetap bersikap tenang. “Sebaiknya kita cooling down. Secara pribadi, sebagai warga Sumbawa
sekaligus sebagai pimpinan daerah, kita juga mengimbau agar semua menjaga kondusivitas,” harap politisi Partai Golkar NTB ini. (aan)
Segera Lakukan Audit Dari Hal. 1 Untuk itu, Pemprov NTB diminta mempersiapkan dan mempercepat pelaksaanaan dan menuntaskan kegiatan maksimal pada Desember mendatang. “Februari diperiksa untuk pendahuluannya dan Maret rincinya,”katanya pada rapat koordinasi dengan Pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jumat (8/ 11) kemarin. Ia berharap Pemprov NTB dapat mempertahankan predikat WTP yang didapat dua tahun berturut-turut selama dua tahun terkahir. Untuk itu, pendataan masalah aset dan lainnya harus terus menerus dievaluasi minmal tiga bulan sekali. ‘’Mempertahankan WTP itu memang berat karena memang syaratnya ditambah. Dulu mungkin syaratnya lima baru tercapai empat. Dulu pertama kali laporan keuangan masalah aset belum, setelah ini berjalan baik maka ditambahkan lagi syaratnya,’’
jelasnya. Kedepan, kata Eldy, BPK juga akan memeriksa aset pemprov berupa jalan provinsi yang ada di NTB. Sehingga diketahui nilai aset jalan provinsi yang ada di seluruh NTB. Terkait dengan aset, pihaknya mengharapkan selain dicatat, aset-aset yang bernilai besar supaya disertai dengan foto dokumentasi. Untuk mencegah adanya perbedaan neraca aset, pihaknya meminta supaya neraca aset seluruh SKPD link ke bagian akuntansi Biro Keuangan Setda NTB. ”Sehingga tidak ada perbedaan angka,”sarannya. Disamping itu, ia mneyarankan belanja kegiatan yang dilaksanakan saat ini pada Desember sudah tidak ada pekerjaan. Sehingga memudahkan akuntansi pelaporan. “November pekerjaan yang dilaksanakan tahun ini segera diselesaikan sehingga bagian keuangan mudah menyusun laporan,’’ pungkasnya. (nas)
Kejaksaan Selidiki Kejanggalan Lelang Aset Lobar Dari Hal. 1 Mawardi sempat mengulas keterangan tim appraisal Sekda Lobar, Mohammad Uzair, yang menyebut, ada 28 aset Pemda Lobar yang dilelang. Dari keterangan itu, salah satunya adalah Lapangan Tenis di Jalan Suprapto, Kelurahan Dasan Agung Baru. Lapangan yang bersebelahan dengan gedung Youth Center seluas 1900 m 2 itu ternyata di lelang dengan harga limit hanya Rp 1,5 miliar. Padahal jika menggunakan standar harga setempat harga limit bisa tembus lebih dari angka itu. Demikian juga dengan sejumlah aset lainnya di jalan protokol seperti Jalan Langko, ada yang dilelang dengan harga Rp 1,5 miliar, dengan objek bekas rumah dinas Setda Lobar. Termasuk
yang disoroti adalah, rumah Dinas Jalan Ciamis, Perumahan Taman Indah, yang hanya dilabeli harga limit Rp 194 juta. Atau eks kantor pembinaan sosial masyarakat miskin di Monjok, hanya di lelang dengan limit harga Rp 170 juta lebih. Sebagai permulaan untuk identifikasi, pihaknya akan meminta data ke Pemkab Lobar, nilai jual puluhan aset berupa tanah dan bangunan tersebut. Dari nilai jual itu, akan dibandingkan dengan harga limit, kemudian dikomparasi dengan kajian tim appraisal. Jika ada kemungkinan jomplang antara limit harga lelang dengan harga setempat, maka patut ditelusuri. “Ini yang kami coba usut,” terangnya. (ars)
Terduga Teroris Lolos dari Sergapan Aparat Dari Hal. 1 Meski tak memastikan lokasi orang dimaksud di Pulau Lombok atau Pulau Sumbawa, yang paling dikhawatirkan Kapolda, dalam pelarian itu, terduga teroris melakukan aksi radikal tertentu atau dalam model kaderisasi. Ketika mendapat kabar upaya pencarian itu gagal setelah yang bersangkutan kabur, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Kendati demikian, koordinasi dengan Mabes Polri tetap dilakukan Kapolda, masih dalam rangka upaya pencairan. “Upaya melacak tetap dilakukan, kalau pun tidak di NTB, bisa jadi ke daerah lain,” sebut Kapolda. Upaya Deradikalisasi Sebelumnya, usai perte-
muan dengan Australian Federation Police (AFP) Kamis (7/11) lalu, Wakapolri Komjen Pol. Oegroeseno memastikan tidak membahas sedikitpun soal antisipasi terorisme. Dengan Kepolisian negeri Kanguru itu, pembahasan terpusat pada antisipasi imigran gelap dengan modus people smuggling. Namun terkait penanganan terorisme, Wakapolri memastikan, sedang digencarkan menetralisir upaya – upaya teroris untuk menghasut masyarakat sipil dengan pola deradikalisasi. “Program kontra teroris dengan deradikalisasi ini sedang Polri galakkan. Agar bagaimana teroris benar benar tidak ada lagi di Indonesia,” tegasnya. (ars)
Halaman 5
Pemprov Terus Dorong Kesadaran Masyarakat Peduli RTH Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB terus mendorong masyarakat dan stakeholder terkait lainnya untuk peduli terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hal tersebut sesuai dengan UU. No. 26 tahun 2007 soal penataan ruang dan PP No. 26 tahun 2008 tentang rencana tata ruang nasional. “Kebijakan produk-produk hukum ini terus menerus dis-
osialisasikan pada masyarakat sehingga dapat diketahui dan dipahami dengan baik. Jadi tidak hanya produk hukum yang berupa buku saja tanpa ada penyebarluasan informasi,”kata Kepala Satker SKPD Bidang Penataan Ruang Dinas PU NTB, I Wayan Winarta, ST, MT dalam keterangan pers di Mataram, Jumat (8/11) siang kemarin.
Dikatakan, kampanye penataan ruang dengan penyebarluasan informasi kepada masyarakat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya menggandeng media cetak seperti surat kabar dan media elektronik seperti TV dan radio. “Dengan kondisi seperti ini, kami Pemprov NTB membantu pemerintah pusat untuk penyebarluasan infor-
masi itu. Dengan maksud untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya tentang UU no 26 tahun 2007. Tujuan akhir dari kampanye itu UU tersebut dapat tersosialisasi dengan baik dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat,” tuturnya. Winarta menambahkan, sasaran yang ingin dicapai dari
kegiatan tersebut supaya bisa menjadi pendorong timbulnya kesadaran dan motivasi masyarakat untuk peduli terhadap kegiatan penataan ruang. Kegiatan tersebut juga ,katanya selain melibatkan media juga melibatkan komunitas yang peduli terhadap lingkungan. ‘’Kita berikan sarana prasarana untuk berkreativitas,’’ tandasnya. (nas)
Antisipasi Persoalan Hukum
Fortani Ingatkan Bupati Represif pada Perambah Hutan
(Suara NTB/bug)
SUMBER PAD - Menara Telekomunikasi yang ada di dalam Kota Taliwang. Meski jelas dapat menjadi sumber PAD, tetapi Pemda KSB belum dapat memaksimalkan penarikannya.
KSB Belum Bisa Tarik Retribusi Tower Telekomunikasi Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) nampaknya belum dapat menerapkan secara maksimal Perda Nomor 35 Tahun 2011 yang mengatur tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasididaerah.Buktinyahingga menjelang akhir tahun 2013 ini Pemda KSB belum sepeserpun menerima retribusi dari pengelola tower telekomunikasi. Kondisi tersebut diakui oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat. Berdasarkan data Dishubkominfo hingga memasuki bulan November ini, belum satu pun pihak pengelola tower telekomunikasi yang menyetorkan retribusinya. “Belum ada yang masuk sampai sekarang,” ungkap Kasi Komunikasi Dihubkominfo KSB, Danding Prasetya. N, S.Si kepada wartawan, Jum’at (8/11). Data Dishubkominfo ada sebanyak 72 menara telekomunikasi yang bercokol di KSB. Dari jumlah itu hanya 23 menara baru yang dapat ditarik retirbusinya karena telah memiliki Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT). Sementara sisanya sebanyak 49 menara diakui Danding, oleh pemerintah belum dapat diberlakukan Perda 35. Hal ini disebabkan 49 menara itu belum memiliki SPPT karena belum ada penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) atas
lokasi penempatan menara tersebut. “Dengan NJOP kita bisa tetapkan nilai retribusinya. Kan pajaknya sebesar 20 persen dari NJOP,” terangnya. Dari 23 menara yang dapat ditarik retribusinya tersebut, Dishubkominfo di tahun 2013 ini menargetkan penerimaan pendapatan daerah sekitar Rp 400 juta. Namun sayang target tersebut terancam tidak dapat terpenuhi karena hingga di penghujung tahun ini belum satu pun penanggjung jawab menara yang menyetorkan kewajibannya ke kas daerah. Menurut Danding, pihaknya baru akan melayangkan surat penagihan kepada seluruh penanggung jawab menara tersebut. Karenanya ia berharap dalam prosesnya semuanya dapat berjalan lancar sehingga target pendapatan dari retirbusi menara itu dapat bisa tercapai dan tuntas di akhir tahun ini. “Kita hanya bisa kejar yang 23 menara itu. Sementara yang 49 kita akan lolos, karena kita tidak punya dasar untuk melakukan penarikan,” urainya. Kelemahan Pemda KSB dalam menerapkan Perda 35 tahun 2011 itu ternyata tidak hanya tahun ini terjadi. Tahun 2012 sebelumnya, kondisi yang sama pun terjadi. Pemda KSB kesulitan melakukan penarikan retribusi menara telekomunikasi karena adanya saling lempar tanggung jawab antara vendor telekomuni-
kasi yang memanfaatkan menara dengan perusahaan pihak ketiga yang membangun menara. “Sejak 2009 vendor telekomunikasi dilarang membangun menara sendiri dan dipihakketigakan. Tapi kita kemudian yang jadi repot. Karena waktu mau menarik retribusi kita dipimpong, vendor telekomunikasinya bilang pihak ketiga yang bangun yang punya tanggung jawab untuk bayar retribusi, dan begitu sebaliknya,” tutur Danding. Beruntung tahun 2012 lanjut dia dengan difasilitasi ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia), pemerintah akhirnya tetap dapat menarik retribusi senilai Rp 100 juta. “Kita hanya dapat Rp 100 juta saja. Itu pun setelah difasilitasi ATSI,” sambungnya. Sementara itu Kepala Dishubkominfo KSB Manawari, S.Sos menanggapi kondisi tersebut menyatakan, pihaknya akan segera mengambil langkah tegas dengan memanggil seluruh pemilik (penanggung jawab) menara telekomunikasi tersebut. “Kita akan panggil dan memberikan surat tagihannya. Dam mereka akan kita desak untuk segera menuntaskan kewajibannya kepada daerah,” tandasnya. Jika nanti para pemilik menara telekomunikasi tidak mengindahkan tagihan tersebut, sesuai prosedur Dishubkominfo akan melayangkan peringatan sebanyak tiga kali hingga pada penyegelan menara. (bug)
Seminar Gender GPI
Bahas Isu Strategis Perempuan Mataram (Suara NTB) Bias gender, masih menjadi topik pembahasan menarik di seminar atau forum - forum diskusi. Keterwakilan perempuan di ranah publik yang belum bisa memenuhi ekspektasi perempuan, menjadi topik yang diangkat dalam disukusi diselenggarakan Gerakan Pemuda Ihwanussofa (GPI), Sabtu (9/11) hari ini. Diskusi bertempat di gedung Dewan Riset Daerah (DRD) Jalan Sriwijaya Mataram. Menghadirkan pembicara Sekjen KNPI Muhibin,S.Pdi., aktivis perempuan Maya Rosdianti, S.Sos,I. Seminar akan menghadirkan sejumlah OKP dan kalangan mahasiswa. Diantaranya Himmah NW, HMI, BEM IKIP, BEM Unram, para pengurus KNPI Kota Mataram serta mahasiswa di Kota Mataram.
Menurut Ketua GPI Ainul Yakin, isu strategis tentang perempuan akan dibahas dalam seminar ini. Karena posisi perempuan di ranah publik harus diperjelas perannya, baik sebagai pemimpin atau duduk di jabatan strategis pemerintahan atau politik. “Bahwa perempuan memang harus diberdayakan,” sebutnya. Tentang keterwakilan 30 persen di lembaga pemerintahan, eksekutif dan legislatif, harus terus didorong. Karena itu peluang perempuan untuk mengabdi harus dibuka dan diberi akses seluas luasnya, namun tentusaja tanpa mengabaikan perannya. “Khususnya ibu rumah tangga,” sebutnya. Sekretaris GPI, Makbul menambahkan, output dari
Ainul Yakin kegiatan seminar itu, perempuan harus memahami perannya tidak hanya di ranah domestik atau rumah tangga. “Tapi juga ranah publik,” harapnya. Bahkan dari pertemuan itu akan dikeluarkan rekomendasi yang disampaikan kepada pemerintah. (ars)
Gubernur Minta SKPD Pertahankan Predikat WTP Dari Hal. 1 Jumat (8/11) kemarin di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB. Hadir dalam acara tersebut Ketua BPK RI Perwakilan NTB, Eldy Mustafa, SH, MH. “Pak Gubernur mengatakan kepada saya, pak Sekda pastikan untuk ketiga kali ini kita meraih WTP,”ungkap Sekda. Untuk meraih itu, katanya, maka semua SKPD harus harus bahu membahu, saling melengkapi nantara satu dengan lainnya. Mereka diminta tidak berorientasi apa yang bisa diberikan daerah kepada mereka tetapi harus berpikir apa yang bisa diberikan kepada daerah untuk mewujudkan WTP tersebut. Muhammad Nur menyebutkan, dalam menilai kinerja pemerintah daerah, BPK melihat beberapa hal. Antara lain laporan keuangan tersaji sesuai
dengan standar akuntansi pemerintah, kepatuhan terhadap perundang-undangan, penyelesaian tindaklanjut rekomendasi dan pengendalian internal. ‘’Karena WTP merupakan tingkatan tertinggi yang didapatkan oleh suatu pemerintahan yang mengelola keuangan dengan baik dan menyajikan dengan baik, maka diperlukan konsolidasi yang ketat diantara seluruh unsur Pimpinan SKPD. Tanpa keterlibatan SKPD saya pikir sulit kita mempartahankan WTP dua tahun yang telah kita raih berturut-turut,”katanya. Ia menambahkan, pemeriksaan laporan keuangan pemerintah provinsi tahun 2013 harus mendapatkan atensi yang tinggi dari seluruh SKPD. Sehingga mampu diraih kembali WTP yang ketigakalinya. “WTP merupakan hasil salah satu SKPD atau dua
SKPD tetapi merupakan buah kerja kolektif seluruh SKPD. Oleh karena itu, seluruh Pimpinan SKPD harus memiliki orientasi yang sama, obsesi yang sama bahwa WTP adalah mahkota kita bersama,” tandasnya. Pada pemeriksaan kali ini, kata Sekda, BPK akan memeriksa belanja modal pemerintah daerah. Untuk itu, aspek kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengawasan internal harus benar-benar dipastikan berjalan efetif dan maksimal. “Khusus belanja modal, sudah dikeluarkan surat edaran kepada seluruh SKPD bahwa format-format yang disampaikan itu diharapkan untuk diisi, Biro Keuangan mengkompilasi bahan untuk laporan ke Pak Gubernur, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pemda menghadapi pemeriksaan,’’pungkasnya. (nas)
Dompu (Suara NTB) Forum Kelompok Tani (Fortani) Kabupaten Dompu mengingatkan Bupati untuk bertindak represif bagi pelaku perambahan hutan. Bila tidak ada tindakan bagi pelaku perladangan liar, Bupati akan menghadapi persoalan hukum karena dinilai melakukan pembiaran dan melindungi pelaku perladangan liar. Hutan kemasyarakatan (HKm) yang dijadikan dalih selama ini mestinya dilakukan pendampingan agar hutan tidak berubah fungsi. Ketua Fortani Kabupaten Dompu, Ir Mutakun kepada Suara NTB, Jumat (8/11) kemarin, mengungkapkan, kerusakan hutan di Kabupaten Dompu sudah cukup mengkhawatirkan. Warga ingin menjadikan hutan sebagai lahan menanam jagung. Tidak saja pada hutan yang telah mendapat penetapan sebagai area HKm, tapi juga pada lahan di luar HKm seperti di kawasan hutan produksi dan hutan lindung. Muttakun kemudian mencontohkan kawasan hutan di so Tendi dan Teka Ndahu Kecamatan Pajo dan Hu’u yang dibabat warga terindikasi dilakukan secara massif yang melibatkan beberapa oknum kepala desa dan oknum intelektual lainnya. Tapi pemerintah terkesan tidak ada upaya penindakan sesuai kewenangan yang dimiliki. “Agar tidak terjerat persoalan hukum yang menyangkut tindak pidana kehutanan, Fortani meminta agar Bupati dapat melakukan langkah represif terhadap pelaku pengrusakan hutan,” ingat Mutakun.
Bila tidak ada upaya yang dilakukan Bupati dan aparat keamanan, Mutakun mengungkapkan, sesuai pasal 28, dan 104 undang-undang No 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan bisa dikategorikan sebagai upaya melindungi dan pembiaran, sehingga bisa dikenakan ancaman hukuman penjara paling singkat 6 bulan dan maksimal 15 tahun serta pidana denda minimal Rp.1 miliar dan maksimal Rp.7,5 miliar. “Jika selama ini Fortani mendesak untuk mengimplementasikan HKm bukan berarti mengabaikan tahapan dan proses HKm yang diatur dalam Permehut,” ingatnya. HKm, lanjut Mutakun, harus dilakukan pendampingan lebih awal kepada kelompok tani. Setelah penetapan area HKm, warga tidak lagi memiliki motifasi untuk merusak hutan, tapi justru melakukan penanaman dan manfaatnya bisa dinikmati sendiri oleh warga. Sehingga fungsi hutan tidak berubah. “Yang terjadi di lokasi So Tendi dan Teka NdahuKecamatan Pajo dan Hu’u adalah merupakan segerombolan oknum warga yang bukan merupakan kelompok tani dan tidak memiliki ijin untuk mengerjakan kawasan hutan kemudian melakukan pengerusakan hutan secara massif dengan cara membabat dan memotong pohon yang merupakan asset program roboisasi 20 – 30 tahun silam menggunakan uang negara hingga miliaran rupiah,” terangnya. (ula)
Soal BIL, Komponen Masyarakat Diharapkan Ikut Berperan Mataram (Suara NTB) Bandara, adalah salah satu pintu masuk NTB. Karenanya, kenyamanan di Bandara Internasional Lombok (BIL) harus diutamakan. Namun, Untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan kenyamanan di BIL, seluruh komponen masyarakat diharapkan untuk turut berperan. Khususnya, masyarakat yang tinggal di kawasan BIL. Komentar itu disampaikan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, saat bersilaturahmi dengan jajaran Redaksi Suara NTB, di ruang kerjanya, Jumat (8/11) kemarin. Wagub, saat dikonfirmasi mengenai kondisi BIL yang bocor, menjelaskan bahwa jika NTB memiliki bandara yang hebat, maka sedikit banyak tamu dari daerah lain juga akan memiliki kesan yang hebat pula tentang NTB. Sebaliknya, jika bandara yang menjadi pintu masuk kita dalam keadaan bocor, maka akan menimbulkan kesan yang kurang baik pula. Karena itulah, saat berte-
mu dengan General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) BIL Pujiono ia berpesan agar kerusakan yang terjadi di BIL yang mengakibatkan kebocoran itu segera diperbaiki. ‘’Lagi pula itu kan tidak memerlukan biaya besar. Dan dia (Pujiono) menanggapi juga. Saya lihat dia punya komitmenlah,’’ ujar Amin. Menurutnya, ketimbang beberapa tahun lalu, kondisi BIL saat ini sebenarnya sudah berangsur – angsur membaik. Keberadaan PKL, yang awalnya menimbulkan kesan yang kurang baik tentang BIL, kini sudah mulai dibenahi. BIL saat ini juga sudah mulai dilirik oleh maskapai asing. Dengan hadirnya sejumlah maskapai asing seperti Air Asia, Jetstar dan Tiger Airways, frekwensi penerbangan dari dan menuju BIL kini sudah semakin sibuk. Hal inilah yang harus diimbangi dengan perbaikan penampilan fisik dari BIL. ‘’Sekarang tinggal membenahi yang kasat mata ini,’’ tandasnya. (aan)
Terdapat Tujuh Gugatan Perppu MK Jakarta (Suara NTB) Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva mengatakan hingga saat ini telah terdapat tujuh buah pengajuan uji materi (gugatan) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang MK, yang didaftarkan ke instansinya. “Sudah ada tujuh pengaduan, itu daftarnya semua ada di panitera,” kata Hamdan seusai menjadi pembicara dalam dialog bertema “Rekonstruksi MK Pasca-penangkapan Akil Mochtar” di Kantor Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) di Jakarta, Jumat (8/11) malam. Hamdan tidak menyebut spesifik kapan persidangan uji materi Perppu MK itu dilakukan. Dia hanya mengatakan uji materi Perppu MK akan dilakukan dalam waktu dekat. “Saya kira dalam waktu dekat (disidangkan),” katanya. Dia juga mengatakan bahwa MK tidak bisa berbicara banyak mengenai substansi isi Perppu MK yang diterbitkan pemerintah. Dia meminta seluruh pihak menunggu putusan MK.
“MK tidak bisa berbicara jauh tentang Perppu itu, karena di satu sisi perppu itu akan diuji oleh MK. Di sisi lain perpu juga akan dibahas di DPR, jadi tunggu saja,” ujar dia. Perppu tentang MK diterbitkan pemerintah setelah ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Gedung Agung, Yogyakarta pada 17 Oktober 2013, sebagai langkah pemerintah menyelamatkan wibawa Mahkamah Konstitusi pasca-penangkapan mantan Ketua MK Akil Mochtar oleh KPK. Berbagai pihak mengkritisi Perppu itu, mulai dari urgensi hingga substansinya. Beberapa diantaranya mengajukan uji materi tentang Perppu MK ke Mahkamah Konstitusi. Salah satu pihak yang mengajukan uji materi Perppu MK yakni para pengacara konstitusi yang tergabung dalam Forum Pengacara Konstitusi. Mereka mempermasalahkan urgensi dikeluarkannya Perppu MK oleh pemerintah yang dinilai tidak dalam konteks kegentingan yang memaksa. (ant/Bali Post)
OPINI
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
Halaman 6
Kapan NTB Punya Pahlawan Nasional? Dikritik karena Peduli OKTOBER tahun ini, Bandara Internasional Lombok (BIL) telah tiga tahun beroperasi. Usia yang relatif muda untuk dikatakan sempurna dari berbagai segi. Baik segi penampilan (sebagai bandara internasional) dan khususnya terkait dengan pelayanan. Namun demikian, usia BIL yang masih muda memang tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan berbagai persyaratan sesuai harapan masyarakat. Katakanlah misalnya terkait dengan kondisi penampilan BIL yang dikeluhkan kumuh. Memang pada awal beroperasi, keberadaan BIL tak ubahnya terminal bus. Para pedagang asongan termasuk pedagang makanan berjualan di areal bandara yang semestinya steril dari pedagang. Tak heran jika saat itu, bandara baru kebanggaan masyarakat NTB yang diberi nama BIL dibelokkan menjadi BTL (Bandara Tradisional Lombok). Seiring perjalanan waktu, banyaknya masukan dan kritik masyarakat khususnya pengguna jasa penerbangan, mendorong pemerintah daerah dan pengelola bandara untuk melakukan pembenahan. Kita bisa lihat sekarang, pedagang asongan yang sebelumnya memadati areal penjemputan penumpang sudah berhasil ditertibkan secara bertahap. Memang belum bisa tertib 100 persen, karena masih saja ada pedagang yang memanfaatkan areal parkir untuk berjualan. Untuk persoalan yang satu ini (penataan), langkah pengelola bandara untuk melakukan penertiban sudah menuju ke arah lebih baik (tertib). Namun, kini muncul persoalan baru. Atap gedung terminal BIL yang bocor ketika musim hujan tiba. Akibatnya, penumpang dan pengunjung menjadi tidak nyaman saat berada di dalam gedung terminal. Kondisi paling parah terjadi di area depan terminal kedatangan. Dimana di lokasi tersebut setidaknya ada tiga lokasi kebocoran atap gedung. “Walaupun kecil, kita juga jadi agak miris. Terminal bandara internasional kok bocor di sana-sini,’’ kompalin seorang pengguna jasa bandara. Padahal kondisi terminal BIL masih baru. Tetapi atapnya sudah tidak menggambarkan sebuah terminal bandara bertaraf internasional. Ironisnya lagi, kebocoran sudah berlangsung cukup lama. Namun nyatanya sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak pengelola bandara untuk memperbaikinya. Memang, kata warga tersebut kondisi gedung terminal yang bocor tidak berpengaruh pada penerbangan. Tapi kondisi itu justru menjadi cerminan BIL sendiri di mata masyarakat sekaligus pertaruhan nama baik. “Bagaimana kata orang luar, kalau melihat kondisi gedung terminal seperti ini (bocor saat hujan),’’ tambahnya. Kritik yang dilontarkan masyarakat ini, diyakini intinya tidak ingin menyudutkan apalagi mendiskriditkan. Kritik ini wujud kepedulian masyarakat NTB yang bangga dengan bandara internasional yang dimilikinya. Karena kebanggannya itu, masyarakat tidak ingin BIL imagenya kurang baik hanya karena persoalan atap bangunan terminal yang bocor. Kritik ini mudah-mudahan segera disikapi PT Angkasa Pura I BIL untuk segera diperbaiki. Karena jika diabaikan, dampaknya bisa saja seperti yang dikhawatirkan masyarakat. Yakni bisa merusak citra daerah karena BIL merupakan pintu gerbang sekaligus ‘’wajah’’ NTB. (*)
UDAH 156 pahlawan nasional dimiliki Indonesia yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah. Tak satupun dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara Provinsi Bali, misalnya memiliki dua pahlawan nasional, yaitu: I. Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik. Nusa Tenggara Timur (NTT) juga punya dua pahlawan nasional, yaitu: Prof. Dr. WZ. Johannes, dan Prof. Dr. Ir. Herman Johannes. Sudah 57 tahun Indonesia memberikan gelar pahlawan nasioinal (sejak tahun 1959). Sejumlah daerah sudah mengusukan gelar pahlawan nasional sejak puluhan tahun silamm, daerahku (NTB) baru terdengar mengusulkan pahlawan nasional pada Mei tahun 1998. Ini artinya, selama 42 tahun NTB “tidak perduli” pada gelar pahlawan nasional. Akibatnya, ketika semua provinsi di Indonesia (baca: provinsi sebelum pemekaran), memiliki sedikitnya satu atau dua pahlawan nasional, NTB sepi dari daftar pahlaan nasional. Kapan NTB punya pahlawan nasional? Pemberian Gelar Pahlawan Nasional . Seluruh provinsi di Pulau Jawa menempati posisi teratas dalam jumlah pahlawan nasional. Provinsi Jawa Tengah (25 orang), Jawa Timur (21 orang), DIY (15 orang), Jawa Barat (12 orang), dan DKI Jakarta (6 orang). Di Sulawesi, Provinsi Sulawesi Selatan menempati posisi terbanyak (11 orang), disusul Sulawesi Utara (5 orang), kemudian Gorontalo (1 orang). Sementara di Sumatera, Provinsi Sumatera Selatan terbanyak (11 orang), Sumatera Barat (10 orang), Sumatera Utara (7 orang), Aceh (6 orang), Riau (3 orang), dan Bengkulu (2 orang). Sementara Lampung, Jambi, dan Kepulauan Riau masing-masing 1 orang. Dari Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan 2 orang. Sedngkan Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah masing-masing 1 orang. Dari tiga provinsi di kawasan tenggara, hanya NTB yang tidak punya pahlawan. Bali 2 orang dan NTT 2 orang. Sementara itu, Provinsi Maluku (termasuk Maluku Utara) memiliki 3 orang pahlawan. Demikian pula Irian Jaya (Papua dan Papua Barat) juga punya 3 orang pahlawan nasional. Pemberian gelar pahlawan nasional diberikan pemerintah setiap tanggal 10 November setiap tahun. Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, Dan Tanda Kehormatan, pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan pen-
Oleh :
Dr. H. Manggaukang Raba (Kolumnis)
Sebagai daerah yang terus berjuang memajukan daerahnya, terutama dalam bidang pendidikan dan keagamaan, tentu ada tokoh yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Sebut saja misalnya, tokoh pendiri Nahdlatul Wathan yang merupakan ormas Islam terbesar di NTB dan memiliki cabang di sejumlah daerah di Indonesia. jajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara. Atau kepada orang yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Cara seseorang menjadi pahlawan nasional adalah dengan usulan dari daerah, instansi atau organisasi kepada pemerintah. Kemudian usul ini dikaji oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, Dan Tanda Kehormatan. Setelah itu dibawa ke presiden untuk disetujui atau ditolak. Tidak semua tokoh/perintis kemerdekaan/orang yang telah berjasa menurut masyarakat atau daerah yang mengusulkannya, dapat disetujui dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah. Bahkan ada yang sudah diusulkan sebanyak dua kali dan tetap ditolak. Sehingga tidak bisa diusulkan kembali sebagai Pahlawan Nasional. Baru Dua Tokoh Nusa Tenggara Barat sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tentu ada tokoh daerah yang pernah ikut berjuang melawan penjajah dan gugur membela bangsa dan negara. Mungkin karena sejarah daerah kita “tidak” tercatat dan terpublikasi dengan baik, sehingga luput dari pengamatan. Sebagai daerah yang ikut dalam arus sejarah perjuangan Indonesia sejak zaman Belanda, zaman Jepang, sampai era kemerdekaan, tentu ada tokoh NTB yang pernah melawan penjajah Belanda atau Jepang atau bahkan dalam perjua-
ngan mempertahakan kemerdekaan. Katakanlah misalnya, Sultan di Bima, Sultan Sumbawa, Sultan Dompu atau Raja Lombok. Atau mungkin tokoh-tokoh lainnya. Sebagai daerah yang terus berjuang memajukan daerahnya, terutama dalam bidang pendidikan dan keagamaan, tentu ada tokoh yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Sebut saja misalnya, tokoh pendiri Nahdlatul Wathan yang merupakan ormas Islam terbesar di NTB dan memiliki cabang di sejumlah daerah di Indonesia. Persolannya, kemudian adalah bagaimana membangkitkan kemauan untuk mengusulkan permohonan gelar pahlawan dari tokoh NTB yang dilengkapi dengan detail riawayat perjuangan, jasa, serta tugas negara yang pernah dilakukan oleh calon penerima gelar. Sampai saat ini, NTB baru memiliki satu kandidat pahlawan nasional, yaitu Sultan Salahuddin, lahir di Bima, 14 Juli 1888 dan meninggal dunia 11 Juli 1951. Semasa hidupnya telah memimpin dan melakukan perjuangan politik, menggerakkan rakyatnya untuk merebut kekuasaan dari Pemerintah Hindia Belanda, serta memerdekakan Bima selama 103 hari, sebelum kedatangan pemerintah pendudukan Jepang. Pengusulannya dilakukan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) NTB yang didukung Badan Pembina Pahlawan Daerah (BPPD) NTB dan Pemerintah Kabupaten Bima Pada bulan Mei 2008. Pada Agustus 2013, nama Sultan Muhammad Salahuddin dari Provinsi NTB (baca: Sultan
Salahuddin), termasuk salah satu dari 9 (semblian) nama yang layak menjadi pahlawan nasional tahun 2013 yang diusulkan Kementerian Sosial kepada Presiden. Apakah dalam peringatan Hari Pahlawan tahun 2013 ini bisa masuk? Usulan calon pahlawan nasional dari NTB juga pernah disampaikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri terhadap Tuan Guru Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (almarhum) pada Pebruari 2010. Maulana Syeikh diusulkan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan. Entah bagaimana, sampai sekarang belum juga ada langkah konkrit. Tuan Guru Zainuddin Abdul Madjid punya andil besar dalam merintis kemerdekaan Republik Indonesia semasa penjajahan Jepang dan invasi militer Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA) di Pulau Lombok. Mendiang Tuan Guru Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (1898-1997) adalah tokoh karismatis yang mendirikan organisasi Islam, Nahdlatul Wathan, pada 1934 dan bergerak di bidang pendidikan. Tuan Guru dikenal gigih melawan penjajahan Jepang, bahkan ikut menyerbu markas militer tentara NICA di Selong, ibu kota Lombok Timur, pada 1946. Dua nama ini yang pernah diusulkan jadi pahlawan nasional dari NTB. Dan, masyarakat NTB tentu menunggu adanya pahlawan dari daerahnya, sebagai sebuah kebanggaan. Karena setiap daerah semestinya memiliki tokoh yang disebut pahlawan. Tapi, kapan NTB punya pahlawan nasional? Wallau’alam.
Gubernur minta SKPD pertahankan predikat WTP Butuh kerja keras
*** Atasi pegawai tidak disiplin,Pemkot akan potong tunjangan PNS Sanksi jangan sekadar wacana
***
STASIUN RADIO
email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/ bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
EKONOMI DAN BISNIS
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
Halaman 7
Tuntut Kenaikan HET
Agen Ancam Stop Distribusi Elpiji 3 Kg
Rombengan Merusak Citra
Hj. Ulayati Ali
(Suara NTB/bul)
Pihak Hiswana Migas telah mengajukan usulan kenaikan tersebut ke pemda yang dilampirkan dengan analisis tertulis mengenai perlunya kenaikan HET. Jika usulan tak digubris pemda,
(Suara NTB/dok)
PAKAIAN bekas atau kerap disebut rombengan menjadi salah satu jenis barang yang diawasi peredarannya oleh pemerintah. Tetapi anehnya, pakaian buangan dari negara tetangga ini justru semakin diminati dan dipasarkan secara bebas oleh pedagang di hampir setiap sudut keramaian yang dilalui masyarakat. “Ini barang yang diawasi, karena menyangkut masalah harkat dan martabat bangsa. Masak sih barang rombengan dijual terangterangan jadi trend di daerah kita juga,” terang Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Ir. Hj. Ulayati Ali, M.Si pada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (8/11). Maraknya penjualan pakaian rombengan ini menurutnya perlu dilakukan sosialisai guna memberikan pemahaman, baik kepada pedagangnya secara langsung maupun kepada masyarakat luas. Di satu sisi, kehadiran pakaian-pakaian bekas ini menjadi keuntungan secara bisnis. Selain bisa didapatkan dengan harga yang jauh lebih rendah, dari pakaian non bekas yang masih baru. Tetapi perlu dipikirkan menurut Ulayati, bahwa pakaian bekas ini akan memberi dampak negatif yang lebih besar kepada daerah. Misalnya saja, pakaian yang dibuat oleh UMKM dalam daerah maupun dalam negeri akan tersingkir. Demikian juga kepada konveksi yang ada bisa saja tak akan laku. Apabila masyarakat sudah kecanduan dengan pakaian bekas yang lebih murah. Sementara, secara nasional maupun di daerah. Pemerintah sedang menggalakkan pengembangan UMKM yang bergerak di bidang konveksi. Kehadiran pakaian bekas ini, tambahnya bisa saja menggerus budaya berpakaian lokal di NTB yang menjadi salah satu kebanggaan bersama. “Misalnya menggunakan batik Sasambo bisa saja tidak diminati. Karena pakaian bekas ini rata-rata dari Korea dan Singapura, budaya berpakaian kita juga pasti akan mengadopsi negara tersebut. Apa yang menjadi daya tarik kita,” imbuhnya. Yang paling membahayakan adalah, apabila pakaian bekas tersebut menjadi sumber penyakit yang tidak diketahui langsung. Maka sesungguhnya semua itu akan sangat merugikan bagi daerah negara ini dan NTB pada khususnya. “Menekannya, kita belum memiliki dana yang cukup untuk sosialisasi, oleh karena kami juga sedang mengupayakan agar pemerintah pusat bisa memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan pakaian bekas,” katanya. Di NTB, pakaian bekas ini tidak masuk melalui pelabuhanpelabuhan besar, di Lombok Barat, Sumbawa maupun Dompu. Tetapi, suplayernya sudah bermain dengan memasukkannya melalui pelabuhan khusus (jalur tikus). Meski tak disebutkan bahwa pengawasan masuknya dari perairan masih sangat lemah. Intinya, kita ini sebut Ulayati ingin menjadi bangsa dan daerah yang dihargai. Implementasinya lebih utama dengan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri. Yang saat ini sedang digalakkan dari daerah hingga pusat. (bul)
Mataram (Suara NTB) Hiswana Migas NTB menuntut kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) khusus elpiji 3 kg kepada pemda. Kenaikan ini akibat tingginya biaya yang harus dikeluarkan para agen elpiji dalam proses distribusi elpiji 3 kg yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM, spare part kendaraan, pelumas, dan sebagainya. Demikian disampaikan Ketua Dewan Penasihat Hiswana Migas NTB, H. Machsun Ridwainy, S.Sos.,MBA, Jumat (8/11).
H. Machsun Ridwainy
maka agen mengancam akan berhenti mendistribusikan elpiji 3 kg. “Kalau pemda tidak memberikan kita kenaikan harga, kami lebih baik berhenti saja kerja. Sementara harga eceran oleh para pengecer sudah dinaikkan sendiri. Pengecer tidak ada masalah, berkisar antara
Kalau pemda tidak menyetujui usul kenaikan harga, maka kami lebih baik berhenti saja kerja
Rp 16.000 - Rp 17.000 mereka jual. Seharusnya tidak boleh lebih dari Rp 15.000,” terangnya. Machsun mengatakan dengan adanya HET yang jelas, pihaknya bisa menekan para pengecer agar tidak menjual elpiji 3 kg di atas HET. Jika belum ada HET yang jelas, maka pihaknya tidak memiliki dasar menekan para pengecer untuk tidak menjual dengan harga tinggi. “Mereka kan keliling mengantarkan ke konsumen pakai sepeda motor. Wajar mereka beli bensin. Justru itulah kita usulkan kenaikan ini agar kita sebagai agen bisa menekan para pangkalan untuk tidak menjual elpiji 3 kg di atas ketentuan. Cuma ketentuan ini tidak keluar-keluar,” terangnya. Usulan kenaikan juga tidak terlalu signifikan, yaitu sekitar Rp 14.000 lebih. Harga itu menurutnya sudah harga yang ideal di tingkat agen. Den-
gan adanya kejelasan kenaikan HET, pihaknya bisa menekan pengecer untuk tidak menjual di atas HET. Sejak kenaikan harga BBM diberlakukan, HET elpiji 3 kg juga dinaikkan di beberapa daerah. “Kalau ini tidak digubris sama pemerintah, akan terjadi pemogokan dan tidak akan ada yang mau bekerja. Bayar sopir harus naik, gaji pekerja naik dan sebagainya,” ujarnya. Elpiji saat ini telah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Tahun sebelumnya masih banyak masyarakat yang masih takut menggunakan elpiji dalam tabung melon tersebut, tapi saat ini masyarakat sudah beralih menggunakan elpiji. Besar pemakaian elpiji juga meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya. Untuk itu pemda juga diminta untuk mengusulkan alokasi tambahan ke pemerintah pusat untuk subsidi elpiji 3 kg ini. (yan)
Produk Kedaluwarsa Masih Jadi Ancaman Konsumen Mataram (Suara NTB) Meski dilakukan pengawasan dan sosialisasi secara terus menerus, kenyataan di lapangan masih ditemukan peredaran makanan yang tak layak konsumsi (kedaluwarsa). Tentunya hal ini akan berdampak tak baik bagi konsumen, khususnya kelas menengah ke bawah. Pada Jumat (8/11), tim gabungan yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB, melalui bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN), BPKUD&K Disperindag NTB, Polda NTB, BPOM Mataram dan Yayasan Perlindungan Konsumen (YPK) menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke bebarapa minimarket yang ada di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur. Hasilnya, ditemukan beberapa jenis makanan dan minuman tidak layak edar, sehingga dilakukan pemusnahan langsung, selain penarikan produk. Serta pemberian teguran secara tertulis kepada pedagang. Sasaran pertama di Kabupetan Lombok Tengah. Di beberapa minimarket di Praya, masih ditemukan adanya makanan yang kedaluwarsa dan batas waktu makanan yang dekat dengan kedaluwarsa. Di antaranya, Sarden, jajan biskuit, kaleng susu yang penyok. Ditemukan juga minuman yang mendekati kedaluwarsa, makanan bayi yang kedaluwarsa dan tergigit tikus karena penyimpanan yang tidak baik. Tim juga menemukan adanya roti jamuran yang dijajakan pedagang, makanan dengan kemasan yang tidak jelas SNI-nya. Yang demikian ini juga dianggap akan membahayakan konsumen. Beberapa jenis minuman kaleng penyok juga diminta dilakukan penarikan, karena dianggap akan terjadi reaksi yang dapat membahayakan
(Suara NTB/bul)
KEDALUWARSA - Razia produk kedaluwarsa di salah satu minimarket oleh tim gabungan, Jumat (8/11). bagi konsumen. Menyusul ke Kabupaten Lombok Timur, beberapa minimarket yang ada di Kecamatan Sikur, yakni UD. Lira ditemukan kaleng susu jenis Indomilk yang sudah penyok sehingga dipandang perlu dilakukan penarikan produk. Demikian juga di UD. Dian, ditemukan makanan jenis krispy tempe yang sudah kedaluwarsa bulan September lalu, biskuit Narita, snack merek Twist serta beberapa
jenis makanan dan minuman yang sebenarnya tidak dibenarkan untuk beredar. Sementara untuk produkproduk ber-SNI, di antaranya Regulator, selang gas, tabung gas elpiji, lampu swalas, serta ban luar motor sudah dapat dipastikan sudah memiliki getokan izin edar secara resmi. Kepala BPKUD&K Disperindag Provinsi NTB, Drs. I Ketut Sudiartha menyimpulkan, masih ditemukannya produk tak layak konsumsi ini
beredar di minimarket bukan karena faktor kesengajaaan. Tetapi ada indikasi kelalaian dari pedagang karena tidak melakukan pengawasan dan penarikan produk secara rutin setiap harinya. “Sebenarnya pedagang sangat merespon tentang keberadaan produk-produk tak layak edar ini. Tapi bisa jadi karena terlambat melakukan penarikan atau bagaimana. Kesadaran sih sudah ada, sebab pedagang banyak yang
menyisihkan produk kedaluwarsa di gudang-gudang mereka,” jelas Ketut. Sejauh ini belum bisa diberikan sanksi secara langsung, tetapi melalui peringatan secara tertulis. Mengingat lokasi razia sekarang ini dianggap jarang sekali disentuh oleh tim pengawas. Razia ini akan terus dilakukan, terutama pada saat mendekati hari-hari besar, misalnya tahun baru dan hari besar keagamaan. (bul)
Target Sewa Pasar Tradisional Masbagik Rp 1,38 Miliar Selong (Suara NTB) Setelah batal menerapkan sistem Hak Guna Bangunan (HGB) pada Pasar Tradisional Masbagik, pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sudah memutuskan untuk menerapkan sistem sewa. Ditarget dari 560 lokal bangunan di pasar yang telah menelan dana Rp 34 miliar dari pinjaman Pusat Investasi Pemerintah (PIP) bisa meraup sewa Rp 1,38 miliar lebih per tahun. Hal ini diterangkan Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain lain Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA) Lotim, Lalu Ansori. Ditemui di Selong, Jumat (8/11), ia
menyampaikan, sewa termahal Rp 3 juta/bulan/lokal atau hitungan per tahun Rp 36 juta dengan ukuran ruko tiga lantai. Terendah, Rp 180 ribu/bulan untuk ruko satu lantai. “Ini sudah ada Surat Keputusan (SK) Bupati,” terangnya. Ia menerangkan, sebelum penetapan harga, PPKA sudah survei harga. Dipilih harga yang katanya paling bisa dijangkau masyarakat. “Prinsipnya, kita tidak ingin terlalu bebankan masyarakat,” ucapnya. Sampai sejauh ini, minat masyarakat ingin menyewa sudah cukup banyak. Terlihat, dari blangko yang diambil sebanyak 250. Pendaftaran untuk penerimaan sewa juga sudah ditetap-
kan. Mulai tanggal 1-15 Nopember mendatang untuk tahap pertama. Syaratnya, calon penyewa mengajukan permohonan ke Bupati. PPKA sebagai instansi yang diberikan amanah menerima pendaftaran ini sudah siapkan blangko. “Kita berpikir soal kepastian saja, jangan sampai terbebani oleh bunga. Sehingga dengan penghasilan tersewa semua memang belum cukup untuk bayar bunga ke PIP,” sambungnya. Diketahui besaran bunga yang harus dikembalikan Pemkab Lotim ke PIP mencapai Rp 2 miliar lebih. Hal ini katanya sudah menjadi konsekuensi pemerintah. Sistem sewa diharapkan bisa meringan-
(Suara NTB/rus)
Lalu Ansori
kan beban APBD. Untuk tahap pertama ini, Pemkab Lotim memberlakukan sewa setahun. Kepada peminat, waktu menyerahkan pendaftaran diminta langsung menyerahkan uang jaminan sewanya. Uang jaminan dimuka karena dimaksudkan untuk melihat keseriusan. “Betul-betul berminat dan mampu tentunya yang akan kembalikan syarat dengan jaminan,” imbuhnya. Pascapendaftaran tahap pertama ini, pihak PPKA selanjutnya akan melakukan evaluasi. Kalau pendaftarnya melebihi kuota lokal, maka akan dilakukan sistem pengundian. Siapapun bisa daftar, termasuk para pedagang di Pasar Masbagik lama. “Yang mau pindah silakan, yang mau tetap juga silakan,” katanya. Ansori menambahkan, mekanisme pendaftaran dengan uang jaminan yang diberlakukan tahap pertama ini dimaksudkan juga untuk mengantisipasi praktek percaloan. Tidak ditampik, masih ada aksi calo yang sekadar datang mendaftar lalu keesokan harinya menjualnya ke pihak lain dengan tujuan meraup keuntungan. (rus)
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
POLHUKAM
Halaman 8
Penetapan Anggota KPU Loteng Tunggu ’’Fit and Propertest’’ Praya (Suara NTB) Sebanyak 10 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Tengah (Loteng) sudah ditetapkan dan dinyatakan lolos seleksi. Namun untuk menentukan lima anggota KPU Loteng yang baru, masih harus menunggu hasil fit and propertest yang bakal dilaksanakan oleh KPU provinsi. Demikian diungkapkan Sekretaris KPU Loteng, Drs. I Gede Suantara, kepada Suara NTB, Jumat (8/11) kemarin. “Jadi nanti setelah penetapan 10 orang calon anggota KPU Loteng tersebut, akan dipilih lima orang sebagai anggota KPU Loteng yang baru. Dan, untuk menentukan anggota KPU Loteng yang baru tersebut harus melalui tahapan fit and propertest oleh KPU NTB,” jelasnya. Pun demikian, ia mengaku kalau jadwal fit and propertest oleh KPU NTB sendiri belum dipastikan. Karena informasinya masih harus menunggu penetapan anggota KPU NTB yang baru. Yang sampai saat ini masih dalam proses seleksi. “Informasinya Bulan Desember mendatang sudah ada penetapan anggota KPU NTB yang baru. Setelah ini baru disusul penetapan anggota KPU di kabupaten/kota, termasuk Loteng,” imbuh Suantara. Dengan telah ditetapkannya 10 anggota KPU Loteng tersebut, maka secara otomatis masa tugas tim seleksi (timsel) sudah selesai. Setelah bekerja sekitar dua bulan lamanya. Karena memang timsel ini tugasnya hanya sampai mengantar 10 besar calon anggota KPU Loteng. Setelahnya menjadi kewenangan KPU NTB. Dalam komposisi 10 besar calon anggota KPU Loteng, sebanyak tiga anggota KPU Loteng aktif saat ini berhasil lolos. Masing-masing Sansuri, S.Pt., Ari Wahyudi, S.H serta Bq. Husnawaty, S.Pdi., M.Pd. Ketiganya pun harus bersaing dengan tujuh kandidat lainnya, diantaranya Abdul Hanan, PPK Praya Barat Daya, Ahmad Fuad Fahrudin (swasta) Eko Russamsu (PPK Janapria), L. Minhajurrahman (PNS), L. Puji Hartono dan Zeli Supardiawan. Ditambah Zaeroni, SH., Ketua Panwaslu Loteng. (ant/bali post)
Kasus KPU Disimpulkan Senin, Tersangka PAUD-NI dari Kontraktor Mataram (Suara NTB) Sempat molor, Kejaksaan akhirnya memberi kepastian untuk penanganan kasus KPU Kota Mataram sudah masuk tahap kesimpulan. Sementara kasus PAUD – NI yang sudah menetapkan tersangka baru, terungkap, tersangkanya adalah kontraktor pelaksana. Dua kasus tersebut memang jadi perhatian publik, diantara beberapa item tindak pidana lainnya yang khusus ditangani Kejati NTB dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Kasus KPU Kota Mataram, yang sebelumnya “menguap” setelah sempat ditangani Polres Mataram, masuk penyelidikan Kejaksaan sejak Oktober lalu. Perkembangan signifikan kasus ini, sudah memanggil Ketua KPU, para komisioner, sekretaris, hingga rekanan pelaksana. “Kami akan simpulkan Senin kasus ini (KPU, red). Saya akan manfaatkan hari Sabtu dan Minggu untuk menggenjot, sehingga Senin bisa disimpulkan,” kata Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, Jumat (8/11) sore. Kajati beralasan, molornya kesimpulan untuk menentukan ‘nasib’ kasus ini, setelah ada perkembangan penyelidikan. Beberapa saksi tambahan, salah satunya dari komisioner KPU yang harus dipanggil kembali dan dari kalangan rekanan. Apakah ditemukan ada indikasi kerugian negara dari dana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan? Kajati enggan menjawab, sampai ia duduk bersama semua tim penyidik. “Saya tidak ingin mendahului tim, jadi apa yang menjadi kesimpulan tim itulah kesimpulan saya, apakah kasus ini lanjut atau tidak, nanti kita lihat,” gambarnya. Sementara kasus PAUD – NI, sebelumnya Kajati sudah menyebut penetapan tersangka baru, namun belum membeberkan siapa yang dimaksud. Setelah berkoordinasi dengan tim penyidik, Kajati bersedia menyebut inisial tersangka adalah DW. Siapakah DW? Dari gambaran proses hukum dari penyelidikan sampai kasus ini ditingkatkan ke penyidikan, DW adalah kontraktor pelaksana proyek senilai Rp 2,9 miliar untuk tahun 2012 itu. DW ditetapkan sebagai tersanga, menyusul penetapan satatus yang sama untuk PPK berinisial HR. Kajati juga memastikan, Senin akan membuat kesimpulan juga untuk kasus ini. Karena sebelumnya, timnya bersama ahli konstruksi telah melakukan uji laboratorium atas sample bangunan PAUD – NI, di Kelurahan Jempong Baru Mataram. “Kasus PAUD – NI saya akan sampaikan juga perkembangannya,” janji Kajati. (ars)
Protes Kinerja Timsel
KPU NTB Tak Bisa Intervensi Mataram (Suara NTB) KPU NTB tidak bisa melakukan intervensi terhadap hasil kerja Tim Seleksi (Timsel) KPU Kabupaten/Kota. Timsel yang bertugas menyeleksi komisioner KPU tidak bisa diintervensi oleh KPU NTB. Hal ini juga berkaitan dengan protes para peserta seleksi komisioner KPU Kota Bima yang kecewa dengan kinerja Timsel KPU Kota Bima. Mereka menduga Timsel KPU Kota Bima tidak bekerja secara objektif dan profesional. Anggota KPU NTB Divisi Hukum dan Pengawasan, H. Ilyas Sarbini, SH.,MH mengatakan KPU NTB tidak bisa melakukan intervensi dalam kinerja Timsel, apalagi menyangkut penilaian Timsel terhadap peserta yang mengikuti seleksi komisioner KPU Kabupaten/Kota. “Mereka bekerja secara independen. Sepuluh nama yang diserahkan asumsi kita itulah yang terbaik menurut Timsel,” ujarnya kepada Suara NTB. Terkait protes para peserta di Kota Bima, KPU NTB juga telah menerima surat protes tersebut. Meskipun tak bisa mengintervensi Timsel, namun surat protes yang dikirim ke KPU NTB dapat dijadikan pertimbangan bagi komisioner KPU NTB terpilih nantinya dalam memberikan penilaian terhadap 10 nama yang dikirim Timsel. Apa yang diprotes tersebut menurut Ilyas adalah berkaitan dengan penilaian Timsel terhadap para peserta seleksi. “Kita tidak bisa ikut menyalahkan disitu. Salah satu yang dipersoalkan adalah soal kompetensi Timsel. Seharusnya dari awal dipersoalkan. Sekarang tahapannya sudah selesai,” ujarnya. Soal penilaian tambahnya mutlak kewenangan Timsel yang tidak bisa dicampuri KPU Provinsi. KPU NTB juga telah menerima 10 nama calon komisioner KPU Kota Bima dan beberapa KPU Kabupaten/Kota lainnya. Surat yang berisi 10 nama tersebut tidak bisa dibuka oleh komisioner KPU NTB saat ini. Namun yang akan membuka nantinya adalah komisioner KPU NTB yang baru periode 20132018 yang saat ini masih dalam proses seleksi. “Nama-nama yang dikirim Timsel belum dibuka. Bukan kami yang buka dan kami tidak tahu isinya, karena nanti amplop itu akan dibuka oleh komisioner KPU Provinsi terpilih,” jelasnya. Komisioner KPU Provinsi terpilih yang juga akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap 10 calon komisioner yang direkomendasikan Timsel masing-masing KPU Kabupaten/Kota. “Untuk membuka dan mengecek nama-nama itu , itu haknya komisioner yang akan datang,” sambungnya. Saat ini seleksi komisioner KPU Provinsi NTB sedang dalam proses. Pendaftaran yang dibuka Timsel telah ditutup pada tanggal 7 November. Komisioner KPU NTB periode 20082013 akan berakhir masa tugasnya pada tanggal 25 November ini. Sementara komisioner terpilih periode 2013-2018 akan dilantik pada tanggal 17 Desember mendatang. (yan)
MENCATAT - Seorang peserta seleksi komisioner KPU NTB sedang membaca dan mencatat tahapan-tahapan proses seleksi komisioner KPU NTB yang tertulis di banner yang dipajang di depan Sekretariat Timsel KPU NTB.
(Suara NTB/yan)
Seleksi Komisioner KPU NTB
Hari Ini Timsel Tetapkan Peserta Lulus Administrasi Mataram (Suara NTB) Sebanyak 138 orang mendaftarkan diri sebagai calon komisioner KPU Provinsi NTB. Saat ini berkas 138 peserta tersebut masih dalam tahap proses verifikasi oleh Tim Seleksi (Timsel) KPU Provinsi NTB yang dimulai sejak Jumat (8/11) kemarin dan dijadwalkan hingga hari ini. Setelah itu hari ini, Sabtu (9/ 11), Timsel juga akan menetapkan peserta yang lulus tahapan administrasi. “Sekarang ini kami sedang melakukan verifikasi untuk mengidentifikasi berkas-berkas
persyaratan administrasi, tapi belum sampai tuntas,” ujar Ketua Timsel Komisioner KPU NTB, , Prof. Dr. Agil Al Idrus, M.Si kepada Suara NTB, Jumat (8/11). Setelah Timsel rapat pleno mengenai peserta yang lulus tahapan administrasi, sehari kemudian, Minggu (10/11) akan diumumkan peserta yang lulus tahapan administrasi melalui media massa, situs KPU NTB, dan di Sekretariat Timsel. Bagi peserta yang lulus tahapan administrasi akan mengikuti tes tulis pada tanggal 13 November di Mataram. Soal dari pelaksanaan ujian ter-
tulis berasal dari KPU RI. Naskah soal yang menjadi bahan tes tulis dibuat langsung oleh KPU RI. Timsel akan melaporkan ke KPU RI berapa peserta yang akan mengikuti ujian tulis dan tim KPU RI akan datang langsung ke Mataram membawa naskah soal yang sesuai dengan jumlah peserta tes tulis. Timsel tidak membatasi jumlah peserta yang berhak mengikuti tes tulis. Jika 138 peserta lulus tahapan administrasi, semuanya berhak mengikuti tes tulis. “Kita tidak membatasi yang lulus berapa, kita memberikan
kesempatan yang sama untuk semua. Tapi nanti hasilnya tergantung dari nilainya,” ujarnya. Dalam tahapan administrasi ini, peserta juga diwajibkan menyerahkan makalah atau karya tulis yang berkaitan dengan Pemilu. Setelah tes tulis, selanjutnya secara berurutan akan dilakukan psikotes dan tes kesehatan selama empat hari, dari tanggal 14-18 November. Psikotes akan diselenggarakan oleh lembaga tersendiri yang memang berkompeten untuk penyelenggaraan psikotes. Timsel sebut Agil hanya ber-
peran sebagai panitia dan mengumumkan hasilnya. Setelah tes kesehatan, Timsel akan melakukan tes wawancara. Dari hasil wawancara, Timsel akan menyaring menjadi 10 nama yang selanjutnya akan direkomendasikan ke KPU RI. Uji kepatutan dan kelayakan terhadap 10 calon komisioner ini akan dilakukan oleh KPU RI. Lima komisioner terpilih akan diumumkan oleh KPU RI. Komisioner KPU NTB terpilih periode 2013-2018 akan dilantik pada tanggal 17 Desember mendatang. (yan)
KPU Loteng Lakukan Validasi Ulang
73 Ribu Pemilih Bermasalah Praya (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Tengah (Loteng) secara resmi telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2014 mendatang, sebanyak 717.458 orang, pada 1 November. Namun dari jumlah DPT yang telah ditetapkan tersebut, nyatanya masih ada ditemukan sekitar 73 ribu lebih pemilih yang bermasalah. Untuk itu, pihak KPU Loteng berencana melakukan verifikasi ulang terhadap data pemilih yang bermasalah tersebut. Kendati demikian, ungkap Koordinator Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Loteng, Sansuri, S.Pt., verifikasi ulang yang dilakukan tersebut tidak sampai mempengaruhi jumlah pemilih dalam DPT. Dengan kata lain, verifikasi bukan dalam rangka menambah atau mengurangi jumlah pemilih dalam DPT. “Verifikasi ini hanya memperbaiki dan melengkapi kelengkapan administrasi pemilih. Bukan untuk mengurangi atau menambah jumlah pemilih,” jelasnya. Pasalnya, kalau masalah jumlah pemilih dalam DPT
sudah bersifat final. Karena memang sudah ditetapkan oleh KPU dalam sidang pleno masing-masing. Mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat. “Perbaikan data dan administrasi pemilih, ya. Kalau jumlah pemilih tetap, tidak akan dirubah. Karena sudah ditetapkan,” tegasnya. Verifikasi itu dilakukan sesuai surat edaran KPU pusat. Terkait rekomendasi dari Bawaslu pusat, perihal banyaknya data pemilih yang dinyatakan tidak lengkap administrasinya. Khususnya terkait Nomor Induk Kependudukan (NIK) pe-
milih bersangkutan yang dinyatakan invalid. Sehingga diduga sebagai pemilih gelap. Pemilih yang nyatanya ivalid itu ada juga jenis. Pertama pemilih tersebut sudah memiliki NIK. Namun NIKnya tidak berbaca oleh server KPU. Serta pemilih yang belum memiliki NIK sama sekali. “Khusus untuk pemilih yang NIK-nya tidak berbaca oleh server KPU, akan dilakukan cross cek ulang. Karena kemungkinan tidak bisa terbaca, lantaran ada kesalahan penulisan saat proses entry ke dalam server KPU,” jelasnya.
Seorang Bule Ditemukan Tewas Mengapung Mataram (Suara NTB) Pengunjung di daerah wisata Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki- laki dalam kondisi terapung. Dari identitasnya, korban diketahui bernama Terlooi Leo Goido (63) warga Belgia. Dari keterangan saksi Pilfister, korban ditemukan dalam kondisi mengapung,
saat ia sedang bermain snorkling menggunakan kapal Leno Putra di perairan Gili Meno. Melihat korban masih bisa ditolong, akhirnya korban sempat dilarikan ke Puskesmas Pemenang. Tetapi pukul 09.40 Wita korban diketahui sudah tidak bernyawa dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Kabid Humas Polda NTB, AKBP Muh. Suryo Saputro
dikonfirmasi, Jumat (8/11) membenarkan bahwa ada penemuan sesosok mayat laki – laki berkebangsaan Belgia. Ia menambahkan pihaknya masih mencari tahu penyebab tewasnya korban. “Kita masih mencari tahu motif meninggalnya korban,” ungkapnya. Hingga saat ini, jenazah masih berada di rumah sakit Bhayangkara Polda NTB. (cem)
Rya KDI Bantah Punya Hubungan Khusus dengan Akil Mochtar Bandung (Suara NTB) – Penyanyi dangdut Rya Fitria KDI membantah punya hubungan khusus dengan Akil Mochtar dan menegaskan hubungannya dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sebatas hubungan profesional. “Saya tegaskan kembali, Rya Fitria tidak pernah ada hubungan khusus dengan Bapak Akil Mochtar, hanya hubungan profesional kerja bernyanyi,” kata Rya Fitria di Bandung, Jumat. Pelantun lagu “Kamu Gila Aku Juga” itu mengaku pertama mengenal Akil tahun 2007, waktu dia diminta Akil mengisi acara kampanye di Kalimantan.
“Beliau saat itu maju sebagai calon kepala daerah di Kalimantan Barat. Itu tahun 2007 kemarin,” katanya. Menurut dia, semua honor menyanyinya langsung masuk ke rekening pribadi. Demikian juga dengan honor menyanyi dari Akil Mochtar, tersangka kasus suap dalam penanganan perkara sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi. “Bahwa saya tidak ada manajemen. Saya pernah mengikuti (manajemen). Dan saya anggota dari manajemen MNC dari tahun 2006, kurang lebih dua tahun. Setelah itu saya sendiri,” ujarnya. Ia menuturkan, honor menyanyi selama mengisi acara
kampanye Akil Mochtar di Kalimantan Barat juga ditransfer langsung ke rekening pribadinya. “Untuk selebihnya, untuk nomimal, saya juga tidak tahu, karena saya juga lupa, itu ditanganin saya sendiri. Tidak ada manajemen, dan tidak ada draf kontrak segala macam, itu ngak ada,” ujarnya. Ketika ditanya berapa kali Akil membayar honornya, Rya mengaku tidak ingat pasti. Namun saat ditanya apakah jumlah transfer uang honor menyanyinya mencapai puluhan kali dia membenarkan. (ant/bali post)
Sedangkan untuk pemilih yang belum memiliki NIK, akan dicross cek kembali. Apakah memang benar-benar belum memiliki NIK atau belum dientry kedalam server KPU. “Untuk yang belum memiliki NIK, nanti akan dicross check langsung kepada pemilih bersangkutan. Jika memang benar-benar belum memiliki NIK, akan diperkuat dengan surat penyataan,” jelasnya. Proses verifikasi sendiri, lanjutnya sesuai intruksi dari KPU pusat akan berlangsung selama 30 hari hingga tanggal 4 Desember mendatang. Untuk itu, pihaknya pun melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Baik itu dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) termasuk pula dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Loteng. Guna membantu menyele-
saikan persoalan tersebut. “DPT inikan kita olah dari data yang diberikan oleh pemerintah daerah. Jadi pemerintah daerah juga akan dilibatkan,” tambahnya. Adapun bagi pemilih yang belum memiliki NIK, pihaknya sudah menintruksikan kepada PPK dan PPS untuk kembali turun melakukan validasi. Dengan menanyakan secara langsung kepada pemilih yang belum memiliki NIK tersebut. Apakah karena memang belum memiliki NIK atau karena belum disampaikan. Hasil verifikasi ini nantinya baru akan diinput ke data server KPU paling lambat tanggal 29 November nanti. “Jadi waktu yang tersedia agak mempet. Tapi kami optimis persoalan ini bisa diselesaikan tepat waktu. Tentunya dengan kerja keras dan dukungan semua pihak,” pungkas Sansuri. (kir)
Komisi I Tak Setuju Kerjasama TNI-KPK Jakarta (Suara NTB) – Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menyatakan, dirinya tak setuju dengan kerjasama antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Tentara Nasinal Indonesia (TNI). “Saya ternasuk orang yang tidak setuju bahwa KPK merekrut penyidik dari TNI karena KPK bekerja di domain penegakan hukum. Beda dengan TNI yang menempatkan personelnya di Lemsaneg, BNPB, Wantanas. Kalau KPK kan tidak,” kata Mahfudz di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat. Ia mengaku tak mengerti alasan dan motif KPK bekerjasama dengan TNI, bahkan melatih penyidik KPK di markas Kopassus. “Saya tak ngerti motif KPK dan apa alasan TNI berikan SDM-nya,.
Mahfudz Siddiq
Saya tak ngerti apakah latihan di Kopassus itu untuk disiplin atau untuk apa,” kata dia. Yang pasti, katanya, langkah-langkah KPK ini sudah keluar dari track KPK sebagai penegak hukum. “Itu akan banyak dampak negatif kepada TNI sendiri. TNI harus hati-hati menyikapi kerjasama tersebut,” ujarnya. (ant/bali post)
BUDAYA DAN HIBURAN
(Suara NTB/yan)
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
Halaman 9
INDAH - Pemandangan indah di Pantai Mawun Lombok Tengah, memang eksotik. Tapi disisi lain, turis asing jeli melihat banyaknya sampah di permukaan pantai, diharapkan menjadi perhatian pemerintah setempat.
Turis Keluhkan Sampah di Pantai Mawun Mataram (Suara NTB) Eksotik Pantai Mawun Lombok Tengah, tidak cukup jadi jaminan untuk kenyamanan para pengunjung. Sampah yang masih terlihat di permukaan laut juga harus menjadi perhatian pemerintah setempat, ternyata diperhatikan para turis asing dan dim-
inta untuk dibersihkan oleh pihak berwenang. Keluhan banyaknya sampah yang ada di pantai Mawun, tempat yang kerap dijadikan lokasi berselancar para turis asing diharapkan segera ditangani pemerintah daerah setempat dalam hal ini pemerintah Kabupaten
Lombok Tengah. Ada usul, pemerintah perlu menempatkan beberapa bak sampah di sekitar pantai sehingga para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan. Selain pengadaan bak sampah, perlu juga ada petugas kebersihan. Demikian disampaikan
pemerhati pariwisata Lombok Tengah, Lalu Marta Dinata kepada Suara NTB. Ia mengatakan persoalan sampah memang menjadi tantangan kita semua, tidak hanya pemerintah tapi juga tanggung jawab masyarakat dan pengunjung untuk turut menjaga kebersihan objek
wisata. “Pemerintah harus menjadi contoh. Siapkanlah tempat pembuangan sampah dan petugas (kebersihan). Masyarakat dan pengunjung juga perlu dibimbing (tidak buang sampah sembarangan),” ujar Dirut BUMD Loteng Bersatu ini. Para petugas
Setelah Digabung
Taman Budaya Dikhawatirkan Monoton Mataram (Suara NTB) Taman Budaya akan segera kembali menjadi bagian dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) NTB dimana saat ini masih berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB. Mengenai hal ini, Dewan Kesenian NTB justru khawatir pusat kesenian itu akan tetap monoton seperti sebelumnya. Ketua Dewan Kesenian NTB Kongso Sukoco menilai selama ini seluruh kegiatan Taman Budaya tidak ada yang mengarah pada pemberdayaan seniman. Dalam pementasan yang diselenggarakan Taman Budaya, ia menye-
but para seniman dilibatkan hanya sekadar sebagai pengisi acara. “Seniman sekadar diundang. Padahal anggaran besar,” imbuhnya. Taman Budaya ketika berada di Disbudpar lebih berorientasi bagaimana kesenian
itu menjual. Sementara jika berada di bawah Dinas Dikpora lebih mengarah ke pendidikan atau pembinaan. Menurut Kongso hal itu tidak ada bedanya. Sehingga ia khawatir, dengan bergabung atau berpisahnya Taman Budaya
dari instansi lain, dikhawatirkan akan tetap monoton. “Dalam prakteknya sepertinya itu, tidak akan berpengaruh apa-apa. Taman Budaya punya pola kerja tersendiri yang tergantung person-personnya,” ujarnya. Ia juga menilai tupoksi Taman Budaya banyak yang tidak jalan karena pada tataran pelaksanaannya tergantung penafsiran orang yang duduk di dalam jajaran Taman Budaya. Bahkan selama ini Taman Budaya dinilai tidak banyak ber-
buat untuk masyarakat. “Jadi sebenarnya dibawah siapapun sama saja,” tandasnya. Namun Kongso punya harapan, setelah merger, ada perubahan dalam hal pagelaran dan pembinaan kepada seniman dan budayawan. Pola yang paling tepat dianggapnya, pihak Dinas Pendidikan tetap mengontrol Taman Budaya, sejauhmana penerapan program dan efektifitas penggunaan anggaran. Terutama soal pembinaan kepada seniman dan budayawan. (yan)
yang ada di sekitar pantai juga tidak hanya bertugas menjaga kebersihan objek wisata, tapi juga memberi peringatan bagi pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Keluhan banyaknya sampah plastik yang ada di tengah pantai Mawun disampaikan wisatawan asal Inggris,
Jack yang ditemui Suara NTB belum lama ini. Jack yang berwisata ke Mawun khusus untuk berselancar ini mengatakan di tengah laut ia temui banyak sampah plastik. Sampah plastik tidak hanya mengganggu kenyamanan wisatawan, tapi dapat merusak biota laut. (yan)
Perjalanan Karier Joe Taslim Jakarta Aktor Joe Taslim menyebut festival film sebagai salah satu bagian penting dalam perjalanan kariernya. “Festival itu bagian dari karier saya,” kata aktor yang pernah bermain dalam film “Fast & Furious 6” itu dalam konferensi pers Jakarta International Film Festival (JiFFest), Jumat sore. Ia antara lain merasakan manfaat festival film saat salah satu film yang dia bintangi, “The Raid”, diputar di Festival Film International Toronto tahun 2011. Menurut dia, festival bisa menjadi ajang bagi para aktor dan pembuat film muda untuk bertemu dengan senior mereka. Semua itu membuat dia tidak menolak ketika didaulat menjadi duta acara JiF-
Fest. Menurut dia itu merupakan salah satu bentuk partisipasinya untuk mendukung perkembangan perfilman Indonesia. Joe juga tidak menganggap tugasnya sebagai duta acara sebagai pekerjaan. “Ini bukan suatu pekerjaan sih, saya setiap hari nonton film,” kata dia tentang tugas menonton film bagi duta acara. Ia pun memuji ide panitia JiFFest menghadirkan bioskop terbuka di Monas pada 29-30 November mendatang. Menurut Joe, acara itu bisa menjadi sarana untuk merangkul khalayak yang lebih luas karena selama ini festival film seringkali berkesan hanya untuk mereka yang berada di dunia tersebut. (ant/balipost)
HelloFest Gelar Kompetisi Film 8 Detik Jakarta HelloFest 9 Anima Expo menyelenggarakan kompetisi film berdurasi delapan detik. Kompetisi untuk pertama kalinya itu untuk menjawab budaya baru di kalangan muda yang terbiasa menikmati konten dari internet dan telepon pintar.
“HelloFest yang ke-9 ini pertama kali mengadakan kompetisi film delapan detik. Kami menantang para video maker untuk membuat film dengan durasi singkat,” kata Founder HelloFest, Wahyu Aditya, di Jakarta, Jumat. Pada kompetisi HelloFest 9, pihaknya telah me-
nerima sebanyak 839 karya film pendek, 130 film animasi, 231 film non-animasi. “Pada Sabtu besok, akan kami tayangkan karya 102 finalis yang terdiri atas 36 film pendek dan 66 film berdurasi delapan detik,” kata dia. (ant/bali post)
JiFFest Hadirkan Layar Tancap di Monas Jakarta Jakarta International Film Festival (JiFFest) kembali lagi setelah absen selama dua tahun dan kali ini antara lain akan menghadirkan layar tancap di Monumen Nasional (Monas). “Baru kami coba Open Air Cinema. Kami pilih Monas karena belakangan ini acara happen-
ing ada di Monas JiFFest juga mau,” kata Direktur Festival JiFFest Shanty Harmayn di Jakarta, Jumat. JiFFest akan menghadirkan layar berukuran 12X6 meter beserta bangku-bangku dan karpet bagi penonton di Monas pada 29-30 November mendatang.
“Kita jadi warga Jakarta jarang aktivitas outdoor. Jadi, kenapa enggak nonton film di luar,” katanya. Shanty mengatakan, penyelenggara menyesuaikan festival tahun ini dengan keadaan kota. JiFFest yang sebelumnya diadakan selama dua pekan penuh, tahun ini hanya digelar
pada akhir pekan selama 15-30 November 2013. “Buat lebih lama tapi akhir pekan saja sehingga semua orang punya waktu untuk datang,” kata dia. JiFFest akan diadakan di empat tempat berbeda. Minggu pertama, JiFFest akan berlangsung di Galeri Indonesia
TRADISI RUWATAN MEMASUKI tahun baru Hijriyah, yang dalam penanggalan Jawa biasa disebut Satu Suro, bagi sebagian masyarakat adalah saat nya melaksanakan tradisi khas adat Jawa yakni Ruwatan. Upacara ini diyakini bertujuan untuk membersihkan diri, terbebas dari segala macam kesialan hidup, nasib jelek dan bisa hidup selamat sejahtera serta bahagia. Dalam pemahaman Jawa Kuno, orang-orang yang termasuk tiga kelompok sukerto (insan), yakni sukerto karena kelahiran seperti anak tunggal atau kembar, sukerto karena berbuat kesalahan meski tidak sengaja dan sukerto karena dalam hidupnya terkena banyak musibah, sial, penyakit dan sering diancam bahaya perlu diruwat secara tradisional agar terbebas dari hukuman Betara Kala. Seperti yang terjadi di Anjungan D.I. Yogyakarta Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 1 Muharram 1435, puluhan sukerto dengan berbaju kain mori putih mengikuti upacara Ruwatan Bersama Gaya Yogyakarta. Upacara ruwatan sejatinya dimulai tujuh hari sebelum hari pelaksanaan, di mana para sukerto yang sudah dewasa dihimbau untuk melaksanakan laku tarak yaitu tidak memakan daging , ikan dan telur (semua yang berjiwa). Prosesi penyucian jiwa yang dipimpin oleh seorang dalang tersebut dimulai dengan melakukan upacara kirab ruwatan, sungkeman kepada orang tua untuk meminta maaf atas segala kesalahan, menyaksikan pergelaran wayang kulit, injak bumbung, potong rambut dan diakhiri dengan acara siraman. (ant/bali post)
Kaya dan Blitzmegaplex Grand Indonesia serta di Epicentrum pada pekan kedua. Tahun ini JiFFest antara lain akan menayangkan film “Snowpiercer” (Korea Selatan), “The Perks of Being a Wallflower” (Amerika Serikat), “Rerouni Kenshin” (Jepang), dan “The Mangoes” (Indonesia). (ant/balipost)
Joe Taslim
(ant/balipost)
”Star Wars Episode VII ” di Bioskop 2015 London Perusahaan Walt Disney Co mengatakan film “Star Wars : Episode VII” akan diputar di bioskop mulai 18 Desember 2015. Disney tahun lalu membeli “Star Wars” dari Lucasfilm seharga 4,05 miliar dan menyebut paling sedikit akan membuat tiga film Star Wars lagi. “Ini salah satu film terpenting yang kami punya untuk tahuntahun mendatang,” kata Bob Iger, Chief Executive Disney, seperti yang dikutip dari Reuters. Rilis film ini akan bertepatan dengan libur Natal sedangkan enam film “Star Wars” sebelumnya selalu rilis bulan Mei saat libur musim panas. “Star Wars: Episode VII” akan memulai pengambilan gambar pada musim semi tahun depan dan disutradarai
oleh J.J Abrams yang menggarap “Star Trek”. Pengambilan gambar akan dilakukan di Inggris, seperti enam film sebelumnya yang dibuat di studio di Inggris Raya. Belum ada pengumuman nama pemain namun kabarnya para pemeran awal seperti Mark Hamill, Carrie Fisher, dan Harrison Ford akan turut serta. Bulan lalu, produser Kathleen Kennedy mengatakan Lawrence Kasdan akan bekerja sama dengan Abrams untuk menulis naskah. Kasdan menggantikan Michael Arndt, penulis naskah yang meraih penghargaan Oscar dalam proyek tersebut. Kasdan pernah ambil bagian dalam penulisan naskah “Star Wars”, yaitu “The Empire Strikes Back” dan “Return of The Jedi”. (ant/balipost)
(ant/bali post)
TERBANG - Balon udara berbentuk kepala Darth Vader dari film Star Wars pada suatu festival.
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
PENDIDIKAN
Halaman 10
Sesuaikan Alat Peraga KURIKULUM 2013 tidak hanya difokuskan pada sekolah-sekolah umum, tapi juga sekolah berlabel luar biasa. Tidak jauh beda dengan sekolah umum, fasilitas pembelajaran di Sekolah Luar Biasa (SLB) harus disesuaikan, sehingga mampu menghasilkan kualitas seperti diharapkan. Kepala SLB Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTB Winarna, mengungkapkan, fasilitas pem(Suara NTB/dok) belajaran atau alat peraga Winarna yang dimiliki sekolah yang dipimpinnya diklaim masih cukup bagus. Namun, ketika penerapan Kurikulum 2013 mulai diterapkan tahun 2014 mendatang, alat peraga yang ada sekarang ini tentu dianggap masih belum mendukung. ‘’Kami harus akui, alat yang kami punya lumayan lengkap dan dalam cukup bagus. Namun ketika penerapan Kurikulum 2013 mulai dilakukan alat peraga yang ada harus disesuaikan,’’ ungkapnya pada Suara NTB via ponselnya, Jumat (8/11). Menurutnya, alat peraga yang ada di SLB Dharma Wanita Persatuan Provinsi harus disesuaikan dengan siswa. Apakah siswa tersebut masuk dalam katagori tunarungu, tunagrahita, tunadaksa atau autis. Tentunya, alat peraga harus disesuaikan dengan kondisi siswa bersangkutan. ‘’Kalau siswa tunarungu, yang jelas harus terlihat (visual). Sementara tunagrahita, butuh banyak permainan. Untuk itu, kalau Kurikulum 2013 diterapkan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak,’’ ujarnya. Pada penerapan Kurikulum 2013, ujarnya, tidak dilakukan di semua kelas. Untuk tingkat SD, katanya, akan diterapkan di kelas 1 sampai 4. Sementara SMP, khusus di kelas 7 dan SMA di kelas 9. Sekarang ini, lanjutnya, jumlah seluruh siswa yang menuntut ilmu di SLB Dharma Wanita Persatuan sebanyak 126 orang. Terdiri dari SD dengan jumlah siswa 77 orang, SMP 14 siswa dan SMA sebanyak orang. Meski demikian, ungkapnya, pihaknya masih dihadapkan dengan keterbatasan jumlah tenaga pengajar. Dari 18 tenaga pendidik yang ada sekarang ini, dianggap masih kurang. Paling tidak, ujarnya, pihaknya butuh 21 tenaga pendidik yang sesuai spesifikasi di sekolah ini. (ham)
Teater Putih Unram Gelar Festival Mataram (Suara NTB) Mencari calon seniman-seniman tidak lahir secara instan. Ada kalanya seniman lahir secara otodidak, namun banyak yang lahir melalui teater atau panggung pertunjukan. Hal inilah yang mendasari Teater Putih Universitas Mataram (Unram) tetap rutin menggelar Festival Teater, khususnya yang melibatkan kalangan pelajar. Tanggal 15 hingga 25 November ini, Teater putih menggelar Festival Teater Modern Pelajar (FTMP) Se-NTB. “Sudah ada 29 sanggar atau sekolah yang sudah mendaftar,” ungkap Ketua Panitia FTMP Hidyantara pada Suara NTB di Kantor Gubernur NTB, Kamis (7/11). Festival yang digelar, ujarnya, merupakan salah satu upaya mengembangkan teater, khususnya di kalangan pelajar. Dalam arti, keberadaan teater pelajar bisa memberikan pengalaman mengenai dunia teater. “Teater adalah sebuah proses. Terutama bagaimana mendidik pelajar menjadi generasi yang berproses,” terangnya. Diakuinya, dalam melakukan pembinaan di teater tidaklah sebentar. Menurutnya, butuh waktu lama untuk membina dan mendidik pelajar untuk bisa memahami masalah teater. Sementara dalam FTMP ini, ujarnya, ada beberapa katagori yang dinilai, yakni aktor, aktris terbaik. Tidak hanya itu, hal yang dinilai, yakni aktor pembantu atau aktris pembantu terbaik, penata musik, penata artistik dan sutradara terbaik. Penentuan siapa yang menjadi yang terbaik, katanya, akan ditentukan dewan juri yang terdiri dari Imam Syafwan, Eko Wahono dan Kiki Sulistiyo. (ham)
Anak TKI Harus Dapatkan Pendidikan Holistik Jakarta (Suara NTB) Pakar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Univeristas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr Mulyono Abdurrahman mengatakan, anak usia 4-15 tahun yang ditinggal ibunya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, harus mendapatkan pendidikan secara holistik integrative. Harapannya, anak dapat tumbuh kembang fisik dan kejiwaan sempurna. Prof Dr Mulyono yang juga Asisten Direktur Program Pasca-Sarjana (PPS) UNJ bidang akademik tersebut didampingi mahasiswa PPS UNJ sebagai peneliti PAUD Tiara Atari dan Yustia mengemukakan hal itu di Jakarta, Jumat sore, terkait rencana Seminar Internasional Menggagas Pendidikan Holistik Integratif bagi Anak TKI. Seminar tentang pendidikan holistik bagi anak TKI yang diadakan PPS UNJ bekerjasama BKKBN itu akan berlangsung di Kampus UNJ, Jakarta, Sabtu (9/11) dan menghadirkan pembicara antara lain Menteri PP dan PA Linda Amalia Sari Gumelar, Mantan Wapres Jusuf Kalla, Kepala BKKBN Prof dr Fasli Jalal, Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat, Bupati Karawang H Ade Swara, dan praktisi pendidikan dari UNJ dan Singapura (Tang Hui Nee). Menurut Mulyono, hasil penelitian mahsiswa PPS UNJ (2009-2011) di Kabupaten Karawang, Jabar, ditemukan banyak anak TKI yang diasuh bukan ibunya, mengalami kelambatan dalam proses pendidikan, seperti sampai kelas V SD usia (10-11 tahun) belum bisa membaca huruf latin, dan sikap mental anak cenderung keras. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan pendidikan berbasis masyarakat secara holistik guna membantu perkembangan jiwa anak TKI, dengan melibatkan ibu-ibu anggota PKK di desa-desa Kabupaten Karawang serta anggota LSM sosial di wilayah tersebut, sehingga mereka dapat membantu pendidikan anak TKI tersebut. Mulyono mengusulkan, agar intansi terkait seperi Dinas Pendidikan tingkat provinsi, kabupaten/kota membantu pendidikan anak TKI yang ditinggal ibunya bekerja, serta BKKBN yang memberikan pembinaan perabn kaum ibu dan mewujudkan bina keluarga bahagia dan sejahtera. “Memang idealnya anak usia 0-15 tahun harus tetap dalam pengasuhan keluarga bersama ibu dan ayahnya, agar anak dapat tumbuh kembang secara sempurna. Namun alasan tuntutan ekonomi, banyak ibu rumah tangga menjadi TKI di luar negeri terpaksa menitipkan anaknya diasuh anggota keluarga lain,” katanya. Mahasiswa program S-3 PPS UNJ, Tiara Astari mengatakan, untuk mewujudkan pendidikan yang holistik integratif bagi anak TKI, maka setiap desa diharapkan memiliki sarana PAUD untuk mendidik anak usia 4-6 tahun, serta bantuan tenaga pendidikan dari unsur masyarakat PKK dan LSM setempat untuk anak siswa usia SD dan SMP. Tiara menyatakan, jika ibu terpaksa akan menjadi TKI, maka anaknya minimal sudah berusia 8 tahun, sehingga anak telah memiliki perkembangan kejiwaan dan pendidikan yang cukup. Tiara mengusulkan agar pendidikan anak berbasis masyarakat seperti yang telah diterapkan di sejumlah desa di Kabupaten Karawan, Jabar dapat menjadi contoh bagi daerah lain sebagai pengirim TKI, seperti Jateng, Jatim, NTB, NTT dan Sulsel. (ant/bali post)
BANGUN TEMBOK Belum tuntasnya penyelesaian tanah pecatu, warga Pemate Dusun Lekong membangun tembok. Akibatnya, akses jalan menuju SMAN 2 Narmada terputus.
(Suara NTB/ist)
Tuntut Penyelesaian Tukar Guling Tanah Pecatu
Warga Tutup Jalan Menuju SMAN 2 Narmada
Giri Menang (Suara NTB) Warga Pemate Dusun Lekong Dende Desa Dasan Tereng, Kecamatan Narmada kecewa atas ketidakjelasan tukar guling tanah pecatu milik warga yang kini dibangun SMAN 2 Narmada. Sebagai bentuk kekecewaan, warga menembok seluruh bahu jalan yang menuju SMAN 2 Narmada, sehingga jalur itu nyaris tak bisa dilalui. Warga ingin pemerintah tahu dan sadar diri perihal masalah tukar guling tanah menjadi masalah serius di masyarakat setempat. “Karena menanggapi ketidakpedulian dan ketidakjelasan status tanah tukar guling yang dulu telah sama-sama disepakati itu, kami tutup jalan menuju SMAN 2 ini,” ujar Lodia, Ketua RT sekaligus ahli waris tanah pecatu, yang ditemui Jumat (8/11). Diakuinya, masalah ini sudah cukup lama bergulir. Namun pemerintah daerah melalui desa, camat bahkan Kepala Badan Aset Lobar hingga Bupati Lobar Dr. H Zaini Arony belum ada kesepahaman. Pemda dinilai tak tegas dan terkesan mengam-
bangkan status tanah milik pemerintah seluas 2,1/4 are yang diganti dengan milik mereka seluas 3,1/4 are itu. ‘’Sampai saat ini masalah ini benar-benar hilang, tanpa ada status yang jelas,’’ keluhnya. Menurutnya, masalah ini mulai muncul 1 tahun lalu atau sejak dibangunnya SMAN 2 Narmada dan pembangunan RS Pratama. “Dulu tidak ada jalan menuju sekolah itu, tetapi karena keikhlasan kami hibahkan tanah warisan kami. Tetapi saat itu pun, Pemda menukarnya dengan tanah pecatu seluas 3 1/4 dan rumah seluas 3 kali tujuh,”jelas Lodia. Namun, setelah beberapa bulan kemudian. Tanah pecatu hasil tukar guling itu lan-
tas diklaim oleh tiga orang. Selain itu, rumah yang dijanjikan itu pun diminta dibongkar oleh Pemda, dikarenakan jalur itu masuk jalur RTH (Ruang Terbuka Hijau). “Padahal duludulu kami tidak pernah dikasihtahu bahwa disitu ada jalur RTH,” ujarnya lagi. Lodia menambahkan, tukar guling dengan tanah pecatu dan rumah saat itu disaksikan langsung pihak desa, camat dan Kepala SMAN 2 Narmada itu. Atas dasar itu, kami menginisiasi untuk membangun pasar kuliner di atas tanah pecatu itu. Tetapi, pembangunan itu melanggar RTRW Lobar. Karena masuk jalur RTH dan menutup view RS Pratama,’’ tambahnya.
Dikbud Lobar Fokus Perhatikan Dunia Pendidikan Giri Menang (Suara NTB) Masalah peningkatan prasarana pendidikan di Lombok Barat (Lobar) menjadi fokus jajaran Pemkab Lobar. Artinya, berbagai sarana pendidikan, seperti laboratorium, perpustakaan dan sarana pendidikan lainnya harus lengkap. Masalah prasarana penunjang pendidikan di Lobar seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar Drs. H. Fathurrahim, MSi, sudah lengkap. Semua SMP, SMA/ SMK sudah memiliki laboratorium, meski masih ada beberapa yang harus dilengkapi. Sementara untuk Sekolah
Dasar Negeri (SDN) sampai saat ini belum memiliki ruang Laboratorium. Namun untuk ruangan perpustakaan semua sudah memiliki, meski belum lengkap koleksinya.”Isi perpustakaannya akan dilengkapi bertahap dan bagi sekolah yang belum memiliki ruang perpustakaan khusus bisa menggunakan ruang yang kosong,” janjinya. Dalam hal ini, ujarnya, pihaknya berjanji kelengkapan alat-alat perpustakaan dan laboratorium akan dianggarkan melalui dana alokasi khusus (DAK). Termasuk membantu fasilitas pendidikan di sekolah swasta. ‘’Tapi kalau Madrasah Tsnawiyah dan
Aliyah di bawah naungan Kementerian Agama,” tandasnya. Untuk diketahui, di Lobar terdapat 30 SMAN-SMKN yang berstatus negeri dan 60 sekolah lebih berstatus swasta. Ia menambahkan, pada era globalisasi seperti saat ini, masyarakat dituntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Kesiapan SDM dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah dan tinggi. (her)
Bachruddin : Ajarkan Nilai Kepahlawanan Sejak Dini MEMPERINGATI hari Pahlawan yang jatuh tanggal 10 November besok, tidak bisa dilakukan hanya seremonial semata. Namun dibutuhkan pola pembinaan yang dilakukan, sehingga generasi muda ingat nama-nama pahlawan dan memahami bagaimana sulitnya meraih kemerdekaan dari tangan penjajah. Sementara kondisi sekarang ini, banyak generasi muda tidak tahu sejarah perjuangan kemerdekaan dan namanama pahlawan yang rela mati demi kemerdekaan bangsa ini. Atas kondisi ini, Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB Drs. Bachruddin, MPd, mengungkapkan nilai-nilai pahlawan perlu diperkenalkan sejak dini. Dalam hal ini, keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam memperkenalkan makna kehidupan berbangsa dan bernegara pada anak-anak. ‘’Internalisasi nilai-nilai kepahlawanan pada anak-anak. Dalam arti, tidak hanya orang tua yang paham simbol-simbol negara, tapi anak-anak. Ini yang harus dilakukan sejak anakanak. Namun, semuanya bisa dimulai dari keluarga dulu,’’ ungkapnya pada wartawan di Kantor Gubernur NTB, Jumat (8/11). Meski demikian, ujarnya, semuanya kembali lagi pada penguatan fungsi-fungsi keluarga. Terutama bagaimana orang tua memberikan pembinaan dan pengenalan pada anak-anak
Bachruddin (Suara NTB/ham)
pada simbol-simbol negara. Bachruddin mencontohkan, pada peringatan Hari Pahlawan, Minggu besok, orang tua memberikan kesempatan pada anak-anaknya mengibarkan bendera merah putih di rumahnya. Termasuk bagaimana cara menghormat bendera sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya. “Kalau bisa sambil mengibar bendera menyanyikan lagu Indonesia Raya. Cobalah keluarga memberikan contoh. Jangan hanya lagu tahu di ‘’Reject’’ saja,’’ selorohnya. Menurutnya, jika anakanak diajarkan sejak dini mengenai cara menyanyikan lagu kebangsaan dan mengibar bendera, maka anak-anak tetap ingat hingga dewasa. Paling tidak, mereka bisa memahami bagaimana perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Mengenai usulan nama calon pahlawan di NTB, Bachruddin mengaku belum ada hingga tahun 2013 ini. Usulan terhadap Sultan M. Salahuddin Bima ke pemerintah pusat sebagai calon Pahlawan Nasional masih belum disetujui. Menurutnya, pemerintah pusat hanya memberikan gelar Bintang Mahaputra Utama. Menjadi pahlawan nasional, ujarnya, banyak hal yang harus dilengkapi. Dalam arti, lingkup perjuangan calon yang diusulkan tersebut tidak hanya skala lokal, tapi nasional. Sementara mengenai usulan TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid atau Maulanasyeikh sebagai calon pahlawan nasional, ungkapnya, semuanya tergantung dari masyarakat yang mengusulkan. Namun, persyaratan untuk mengusulkan figur menjadi pahlawan nasional harus lengkap. (ham)
Pada awalnya, kata dia, Pemda mendukung pembangunan 7 lokal ruko, tetapi setelah masyarakat mulai membangun, pemerintah daerah mulai menurunkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melarang kelanjutan pembangunan 7 lokal ruko sederhana itu. Padahal warga sudah habis Rp 10 juta untuk membangun. Padahal tujuan warga ingin menyelamatkan tanah pecatu yang telah dimiliki per-individu itu. Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Lobar Agus Gunawan mengungkapkan sudah ada surat dari dinas terkait untuk menghentikan pembangunan lapak, karena sudah melanggar aturan. Kepala Desa Dasan Tereng Supratman Hadi menyatakan, tanah seluas 35 are tersebut masih dalam sengketa. Sebenarnya tanah itu adalah tanah pecatu milik Pemda Lobar, namun sudah dijual oleh oknum tertentu kepada tiga pembeli.
Bahkan dari hasil penelusuran ditemukan tiga sertifikat tanah yang diterbitkan BPN (Badan Pertanahanan Nasional) Lobar pada tahun 2006 dengan nomor 78, 79 dan 80 atas nama Sang Made Budha, Thomas Agus Budiarto dan Baiq Rohan Tasnim. Walaupun alamat di sertifikat tanah yang dikeluarkan itu adalah Desa Nyiur Lembang tetapi sebenarnya tanah itu tanah yang ada di Dasan Tereng ini. Dijelaskannya, warga membangun ruko tersebut dengan tujuan ingin mengamankan tanah milik pemda Lobar agar tidak diklaim pihak tertentu. Jika memang pemda sewaktu-waktu membutuhkan lahan tersebut warga rela mengembalikannya. Supratman berharap ada perwakilan dari pemerintah daerah minimal dari Kantor Aset Lobar yang mau menemui warga dan duduk bersama membahas masalah ini agar warganya tidak merasa dikecewakan pemerintah. (her)
Mahasiswa Universitas Bengkulu Ciptakan Pasta Gigi dari Kerang Bengkulu (Suara NTB) – Ike Apricilia, mahasiswa semester V Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu berhasil menciptakan pasta gigi dari limbah kerang sungai. “Awalnya saya terinspirasi dari nenek saya yang mengonsumsi sirih dan kapurnya dari kulit kerang lokan, sejenis kerang yang hidup di sungai,” kata Ike yang mengikuti lomba Pembangunan Iptek yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bengkulu, Kamis. Bahan kapur untuk sirih dari kulit lokan yang dilakukan sang nenek dan hasilnya giginya tetap putih membuat mahasiswa jurusan Fisika ini tertarik meneliti. Apalagi kulit kerang jenis lokan menjadi limbah di daerah asalnya di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. “Kulit kerang lokan terbuang begitu saja, menjadi limbah. Maka saya semakin tertarik menjadikannya bermanfaat,” ujarnya. Setelah diteliti kata dia, kulit kerang yang bewarna putih tersebut mengandung CAC03 atau kalsium karbohidrat yang bisa memperkuat gigi. Ike menambahkan, untuk 350 gram pasta gigi hanya memerlukan biaya Rp 63.500.
Bahan herbal yang ditambahkan yakni daun sirih, daun mint, perasa manis dari air tebu, “foaming” atau efek busa dari kecombrang dan gliserin atau bahan pengikat agar semua tersebut bisa menyatu. Hasil penelitian itu kata dia sudah disampaikan kepada Bupati Mukomuko dan sudah diupayakan untuk memperoleh surat dari Badan POM dan hak paten untuk mengembangkan pasta gigi tersebut. “Saya berharap hasil penelitian ini bisa dikembangkan dan diterima di pasaran,” katanya. Kepala Balitbang Provinsi Bengkulu Diah Irianti mengatakan lomba tersebut menjadi wadah bagi anak muda Bengkulu yang memiliki karya untuk dikembangkan dan dihargai hingga kancah nasional maupun internasional. “Kami ingin mendorong inovasi, kreativitas dan memberikan penghargaan kepada masyarakat yang menjadi penemu atau pengembang di bidang Iptek,” katanya. Panitia menyediakan hadiah Rp10 juta bagi pemenang pertama untuk kategori umum dan pelajar. Sedangkan bagi pemenang kedua Rp7,5 juta dan ketiga Rp5 juta serta keempat Rp3 juta. (ant/bali post)
Rektor UGM Usulkan Penggabungan Kemristek-Dikti Yogyakarta (Suara NTB) Pemerintahan mendatang diharapkan menggabung Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam satu koordinasi kementerian. “Penggabungan itu diharapkan bisa direalisasikan pada kabinet mendatang pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2014,” kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc, di Yogyakarta usai membuka lokakarya Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi, Kamis lalu. “Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
tidak lagi menangani pendidikan tinggi, tetapi hanya mengurusi pendidikan dasar dan menengah,” katanya. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memperkuat manajemen riset dari kalangan peneliti di lembaga penelitian dan perguruan tinggi. “Selain diharapkan menghasilkan produk riset berkualitas, penggabungan itu juga akan lebih menghemat anggaran yang selama ini lebih besar pada biaya pengelolaan dana riset,” katanya. Ia mengatakan pengelolaan dana riset selama ini terdapat di beberapa kementerian seperti Kemristek, Kementerian Perdagangan, Kemdikbud, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. (ant/bali post)
Halaman 11
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
Roadshow Jelang Turnamen Futsal Suara NTB Cup I
Wagub Apresiasi Dukungan Media Meriahkan HUT NTB Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, memberikan apresiasinya atas rencana Suara NTB menggelar Turnamen Futsal Suara NTB Cup I untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Provinsi NTB yang ke 55 pada 17 Desember 2013 mendatang. Hal itu disampaikan Wagub saat menerima kunjungan Penanggung Jawab Harian Suara NTB, H. Agus Talino dan Wakil Penanggung Jawab Suara NTB, Desak Raka Akriyani, di ruang kerjanya, Jumat kemarin. “Saya kira ini sangat bagus. Apalagi ini akan memeriahkan Ulang Tahun NTB, bagus,” ujar Amin antusias. Saat berdiskusi terkait sejumlah topik hangat yang sedang menjadi bahan pemberitaan Suara NTB, Amin juga berpesan agar media massa bisa ikut berkontribusi dalam menjaga kondusivitas sembari tetap melaksanakan tugasnya sebagai alat kontrol. Seperti diketahui, Turnamen Futsal Suara NTB Cup I rencananya akan dibuka dengan mempertemukan para penentu kebijakan di NTB dalam sebuah pertand-
(Suara NTB/aan)
BERSALAMAN - Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin dan Penanggung Jawab Suara NTB, H. Agus Talino, bersalaman saat silaturahmi jajaran redaksi Suara NTB bersama Wagub, Jumat kemarin. ingan persahabatan. Kegiatan semacam ini diharapkan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan soliditas antarpenentu kebijakan yang selama ini biasanya bertemu dalam suasana yang formal dan serius. Turnamen Futsal Suara NTB Cup I rencananya juga
akan mempertemukan tim-tim futsal dari berbagai daerah di NTB, khususnya yang berdomisili di Pulau Lombok. Diharapkan, event ini nantinya tidak hanya memeriahkan HUT NTB semata, namun juga bisa menjadi tempat mengasah bakat – bakat di bidang olahraga futsal di NTB. (aan)
Harus Didukung
Pembangunan Sarana Panjat Tebing di Kabupaten Mataram (Suara NTB) Sebagian besar sarana dan prasarana panjat tebing yang dimiliki FPTI di kabupaten/ kota belum memenuhi standar nasional. Beberapa Pengcab FPTI menaruh harapan kepada Ketua Umum Pengprov FPTI NTB terpilih, H. Chairul Mahsul, SH, MM, agar dapat memperjuangkan pembangunan sarana olahraga panjat tebing di kabupaten/kota. Tujuannya pembinaan atlet di kabupten/kota bersinergi dengan pogram pembinaan atlet di tingkat provinsi. “Kami berharap Pak Ketua dapat memperjuangkan pembangunan sarana dan prasarana olahraga panjat tebing di kabupaten/kota, sehingga pembinaan atlet di kabupaten/kota bisa berjalan secara merata,” ujar Pengcab FPTI Dompu, Putra Taufan di Mataram belum lama ini. Diakuinya, sarana panjat tebing di Kota Mataram dan Kota Bima telah memenuhi standar untuk kegiatan pertandingan bertaraf nasional. Khususnya arena panjat tebing diban-
gun oleh FPTI NTB di Kota Mataram telah memenuhi standar nasional. Sayangnya, selain Kota Mataram dan Kota Bima masih belum memiliki sarana yang berstandar nasional. ‘’Misalnya FPTI Sumbawa, Lotim, Loteng belum memiliki sarana yang berstandar nasional,’’ ujarnya mencontohkan. Bagi mereka, pembangunan sarana olahraga di daerah kabupaten/kota sangat penting dilakukan. Mengingat program FPTI NTB ke depan adalah meningkatkan prestasi atlet di kancah nasional. “Bila sarana olahraga panjat tebing sudah dimiliki oleh pengcabpengcab otomatis pembinaan atlet di kabupaten/kota akan lebih baik lagi,” jelasnya. Selain membangun sarana olahraga panjat tebing di kabupaten/kota, Taufan berharap Ketua Pengcab FPTI NTB dapat memperjuangkan atlet panjat tebing dapat dibina di PPLP NTB. Alasannya, beberapa atlet junior FPTI NTB saat ini memiliki prestasi yang cukup diperhitungkan di tingkat nasional. Buktinya
Pemerintah Diminta Dukung Dana Pembinaan Cabor Non Unggulan Mataram (Suara NTB) Perhatian pemerintah terhadap anggaran cabang olahraga (cabor) non unggulan masih minim, pasalnya anggaran yang diterima cabor non unggulan sebesar Rp 10 juta tahun ini tidak cukup untuk pembinaan atlet. Oleh karena itu pengurus cabor meminta pemerintah daerah untuk mendukung dana pembinaan cabor non unggulan. “Dana sebesar Rp 10 (Suara NTB/fan) juta yang diterima cabor Junaidin Yaman non unggulan tahun ini hanya bisa digunakan untuk biaya administrasi organisasi cabor,” ungkap Ketua Umum Pengprov PBSI NTB, Junaidin Yaman kepada Suara NTB di Mataram, belum lama ini. Diakuinya, dana pembinaan sebesar Rp 10 juta yang diperuntukan cabor non unggulan masih sangat minim, meski telah dinaikan dari anggaran tahun sebelumnya, sebesar Rp 5 juta. Dijelaskannya, cabor bulutangkis adalah olahraga mahal dan merupakan cabor unggulan Indonesia di level dunia. Sebagai cabor unggulan negara, harusnya pemerintah daerah juga ikut mendukung pembinaan bulu tangkis di daerah, sehingga kekuatan atlet bulu tangkis di NTB bisa bersaing di kancah nasional. Soal sarana sarana dan prasarana latihan sudah mendukung untuk kegiatan latihan, karena semua kaupaten/kota telah memiliki sarana olahraga tersebut, tinggal pemerintah mendukung dana pembinaan di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Dicontohkannya, pemerintah DKI Jakarta yang dinilai sangat peduli dengan pembinaan cabor bulu tangkis Pengprov PBSI DKI Jakarta mendapat dana sebesar Rp 2 miliar per tahun. Jumlah ini sangat berbeda jauh dari dana yang diterima Pengprov PBSI NTB dari pemerintah provinsi .Tak hanya itu, selesih anggaran yang diterima oleh cabor non unggulan dengan cabor unggulan NTB juga dinilai terlalu jauh. Hal ini dinilai akan berdampak pada kesenjangan cabor unggulan dengan non unggulan. (fan)
pada Kejurnas Junior di Bali tahun 2012 lalu, atlet panjat tebing NTB sukses menyumbangkan satu medali emas dan satu peruggu. Sehingga untuk mengamankan prestasi tersebut, atlet panjet tebing remaja NTB harus mendapat perlakuan khusus. Di tempat yang sama, Ketua Umum Pengprov FPTI NTB, Chairul Mahsul menanggapi serius masukan para pengurus Pengcab FPTI Kabupaten/Kota tersebut, dia meminta masing-masing Pengcab FPTI yang belum memiliki sarana dan prasarana panjat tebing untuk mengajukan program kerja dalam bentuk proposal, sehingga permintaan masing-masing Pengcab tersebut dapat terealisasi tahun 2014. (fan)
Atletico, Tim Paling Bersinar di Eropa Madrid Dengan rekor 100 persen di Liga Champions dan 11 kemenangan dari 12 pertandingan di Liga Spanyol, Atletico Madrid telah menjadi salah tim paling bersinar di sepak bola Eropa musim ini. Kemenangan 4-0 atas Austria Vienna pada Rabu berarti Atletico bergabung dengan juara bertahan Bayern Munich, sebagai dua tim yang sukses memenangi ke empat pertandingan di fase grup dan memastikan lolos ke babak 16 besar saat mereka kembali ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam kurun waktu empat tahun. Pasukan Diego Simeone juga menyelinap di antara dua kekuatan tradisional Barcelona dan Real Madrid di Liga Spanyol, di mana mereka tertinggal satu angka dari tim Katalan dan unggul lima angka atas rival se kota. B a g a i m anapun, hanya sedikit orang yang meyakini Atletico dapat meroket sejauh ini. Sejak kedatangan Simeone ke klub itu pada Desember 2011, sosok yang merupakan pemain bintang saat Atletico terakhir kali menjuarai liga pada 1995/ 1996, situasi telah berbalik bagi raksasa tidur ini. Ketika talenta-talenta kelas dunia, seperti Fernando Torres, Sergio Aguero, dan Diego Forlan datang dan pergi dari Vicente Calderon, organisasi secara keseluruhan dan minimnya keseimbangan di lapangan mencegah mereka menampilkan kekuatan sebenarnya selama satu dekade terakhir. Kedatangan Simeone membawa pe-
rubahan instan pada peruntungan klub. Pada enam bulan pertamanya, tim ini mampu menanjak ke papan atas dan hanya gagal menembus Liga Champions pada hari terakhir musim, sebelum kemud i a n tampil menawan di Liga Euro-
pa dengan memenangi semua pertandingan di fase grup. Hal itu diikuti oleh kejayaan lebih lanjut, di mana mereka memukul Chelsea 4-1 di Piala Super Eropa berkat trigol Radamel Falcao dan, dibantu oleh pemain Kolombia itu, mereka memulai musim lalu dengan penampilan serupa yakni memenangi 11 dari 13 pertandiang a n
Diego Costa (ant/bali post)
Kembali, PBVSI NTB Cetak Atlet Putra Berprestasi Nasional Mataram (Suara NTB) Setelah sukses mencetak atlet-atlet putri berprestasi nasional. Pengprov PBVSI NTB kembali melahirkan bibit-bibit atlet muda putra yang dapat dipersiapkan untuk mengikuti ajang tingkat nasional. Atlet yang bisa diharapkan mampu berprestasi di kancah nasional adalah Hendri Surya Prasetia dan Fahrin Sunandar. Ketua Umum Pengprov PBVSI NTB, H. Surya Bahari,
yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Jumat (8/11) mengatakan Hendri Surya Prasetia dan Fahrin Sunandar yang memperkuat tim putra NTB I sukses menjuarai Kejurnas Voli Pasir PPLP yang berakhir di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah (Jateng) 7 November lalu. Mereka berhasil mengalahkan tim Jatim I di partai final voli pasir putra. Hasil prestasi yang ditorehkan atlet putra itu, lanjutnya, menjadi
Djokovic Maju ke Semifinal London Novak Djokovic bergabung dengan Rafa Nadal ke semifinal turnamen tenis Final Tur Dunia ATP setelah menang 63 3-6 6-3 atas pemain Argentina Juan Martin del Potro pada pertandingan yang berlangsung di London. Petenis berusia 26 tahun asal Serbia itu mengalami tekanan keras dari Del Potro sebelum ganti menekan lawannya pada set penentu ketiga pada pertandingan Grup B, sebagaimana dikutip dari Reuters. Del Potro selanjutnya akan bertemu dengan Roger Feder-
er pada pertandingan, Sabtu, untuk menentukan siapa yang akan bergabung dengan juara bertahan Djokovic pada putaran empat besar turnamen yang diikuti hanya delapan petenis top itu. Sebelumnya, Federer mengalahkan Richard Gasquet pada laga dua set sebelum pada laga pembuka kalah atas Djokovic. Sementara, Nadal maju ke semifinal setelah memenangi dua pertandingan Grup A, dalam usahanya menempati urutan pertama peringkat dunia pada akhir tahun ini. (ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
Novak Djokovic
Ronaldo Prediksi Inggris Gagal di Piala Dunia Rio de Janeiro Inggris bakal gagal untuk memenangi Piala Dunia 2014 di Brasil, dan Chelsea bakal keluar sebagai juara Liga Inggris (Premier League) musim kompetisi 2013/2014. Demikian diungkapkan salah seorang pemain legendaris Piala Dunia, Ronaldo. Dua prediksi itu dilontarkan Ronaldo merespons grafik menurun yang sekarang ini sedang dialami oleh timnas Inggris di bawah asuhan pelatih Roy Hodgson, sebagaimana dilansir oleh laman Telegraph. “Jika saya harus mengatakan timnas mana yang berpeluang menjuarai Piala Dunia di Brazil 2014, maka jawabannya, yaitu Brazil, Jerman, dan Spanyol. Maaf saya
sebelum kemudian kalah, seperti yang selalu terjadi, dari Real di derby Madrid. Kekuatan Simeone dalam motivasi dan taktik akhirnya berhasil mengakhiri kutukan itu, di saat Atletico berhasil mengalahkan Real untuk pertama kalinya dalam 14 tahun pada masa terbaiknya, dalam skenario terbaik. Final Piala Raja di Santiago Bernabeu, 40.000 penggemar Atletico berada di sana untuk menyaksikan mereka menghancurkan batas psikologis terbesar di teritori lawan. “Sebelum ia datang, kami semua sedikit menunduk sebab beberapa hal tidak berjalan dengan baik, kami telah disingkirkan di Piala Raja oleh (tim divisi kedua) Albacete,” kata gelandang Koke, sosok yang disebutsebut sebagai “Xavi baru” oleh sebagian pers Spanyol. “Sang pelatih datang dan ia mengubah total mentalitas kami. Ia memperlihatkan kepada kami bagaimana caranya untuk memiliki mentalitas positif, dan sejak itu semuanya berjalan lancar.” Kebangkitan Atletico yang berlanjut
pada musim ini dapat diperdebatkan sebagai pencapaian terbaik Simeone, ketika mereka berpartisipasi di Liga Champions dan mampu mengatasi pindahnya Falcao ke AS Monaco tanpa hambatan berarti. Pemain-pemain muda seperti Koke dan Mario Suarez telah menjadi anggota reguler tim Spanyol, sedangkan transformasi Diego Costa membuat Spanyol dan Brazil bersaing untuk menggunakan jasa sang penyerang yang telah mencetak 16 gol dari 16 pertandingan musim ini. Simeone terus merendah mengenai peluang timnya menjuarai Liga Spanyol, berulang kali menepis kompetisi ini sebagai “liga yang membosankan” di mana hanya dua tim yang dapat menjuarainya, dan terdapat disparitas keuangan antara mereka dan tim-tim lainnya. Oleh karena itu, ini dapat menjadi panggung terbesar bagi Atletico untuk menorehkan tanda mereka: Liga Champions. Tidak terkalahkan di empat pertemuan terakhir dengan Barca dan Real, mereka telah memperlihatkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim terbaik di benua itu. (ant/ bali post)
tidak akan menyebut Inggris,” kata Ronaldo yang kini menjadi duta besar untuk Piala Dunia 2014 di Brazil. Diakuinya, Inggris tim yang kuat dan punya manager yang berkualitas. Namun, dirinya tidak yakin Inggris bakal bersinar di Piala Dunia 2014. “Menurut saya, Roy Hodgson pelatih terbaik. Dia punya racikan taktik yang hebat. Dia suka dengan para pemain yang punya teknik berkualitas. Dia bisa disandingkan dengan pelatih terbaik lainnya di dunia,” ungkapnya. Mantan pemain Inter Milan ini, menyumbang 62 gol dari 98 laga untuk timnas Brasil. Ia juga mengatakan Wayne Rooney dan Steven Gerrard merupakan pemain sentral
bagi skuad Three Lions. “Tanpa diragukan lagi, Rooney dan Gerrard akan menjadi pemain penting dan utama. Mereka mempunyai skill yang mumpuni. Mereka tipikal pejuang, karena itu mereka berperan penting bagi timnya masing-masing,” katanya. Ronaldo juga memprediksi bahwa Chelsea berpeluang keluar sebagai juara Liga Inggris musim ini. Ronaldo diserahi tugas sebagai duta besar untuk mempromosikan Piala Dunia 2014 di Brazil. Apalagi situasi Brazil belakangan ini cenderung diterpa masalah dalam negeri. “Saya tidak tahu, begitu sulitnya dan kompleksnya untuk mengorganisir perhelatan sebesar ini,” kata Ronaldo.(ant/bali post)
kebanggaan tersendiri bagi pihak pengurus PBVSI NTB, karena telah dinanti-nantikan sejak lama. Apalagi pasangan tim putri NTB, Putu Dini Jasita dan Dita Juliana sukses mengukir prestasi di PON XVIII di Riau 2012 lalu, pihak PBVSI NTB berobsesi mencetak tim putra berprestasi. ‘’Dan tim voli putra remaja NTB, Hendri Surya Prasetia dan Fahrin Sunandar membuktikannya di kejurnas Voli PPLP di Sulo baru-baru ini,’’ ujarnya.
Bagi Surya, raihan prestasi yang dicetak oleh anak didik Pelatih PPLP NTB, Agus Salim ini tentu semakin membangkitkan gairah pengurus PBVSI NTB untuk membina atlet muda, sehingga ke depannya NTB dapat melahirkan atlet voli putra/putri di kancah nasional. Apalagi arget PBVSI NTB pada PON XIX di Jabar 2016 mendatang mengawinkan gelar juara di voli pantai putra dan putri. (fan)
Rio Ferdinand Gerah Manchester Bertengger di urutan delapan klasemen Liga Inggris (Premier League) membuat pemain gaek Manchester United (MU), Rio Ferdinand tak kuasa menahan laju perasaan gerah bercampur jengah. Ferdinand menyerukan kepada seluruh punggawa MU untuk segera bangkit atau segera tancap gas demi mempertahankan gelar Liga Inggris yang direbut musim lalu. “Saya sama sekali tidak berpikir bahwa kami telah konsisten dalam penampilan,” kata Ferdinand seperti dilansir di Sky Sports. Setelah Alex Ferguson pensiun, David Moyes menerima tongkat estafet sebagai pelatih MU pada Mei lalu. Tim yang bermarkas di Old Trafford itu memulai laga Liga Inggris dengan tersendat-sendat. Muncul pertanyaan, mampukah MU mempertahankan trofi Liga Inggris? Perlahan tapi pasti, Manchester United mengumpulkan poin dari laga kandang dan tandang dengan tidak terkalahkan dalam delapan laga terakhir di semua kompetisi.
Pekan ini, skuad Setan Merah kedatangan tamu dari London Utara, pemuncak klasemen Liga Inggris saat ini, Arsenal. “Ini waktunya kami menginjak pedal gas. Kami harus melakukannya jika ingin memenangi Liga Inggris,” kata Rio Ferdinand. Diakuinya, Arsenal sedang dalam posisi bagus. Mereka tim yang harus dikejar dan semua pemain MU harus memastikan siap untuk menerima tantangan tersebut. “Kami harus memenangi seluruh laga. Entah melawan tim pemuncak klasemen atau tidak. Yang jelas kami harus mendapatkan poin. Kami mengharapkan dapat memenangi pertandingan ini karena kami bermain di kandang sendiri,” ungkapnya. (ant/bali post)
Rio Ferdinand (ant/bali post)
SUARA NTB
Sabtu, 9 November 2013
450.000
Halaman 12
EKSPEDISI
ADVERTISING
MEUBEL
TANAH KAPLING
PET SHOP
TOKO MAINAN
PELATIHAN
BATIK
LAUNDRY
MAINAN ANAK
RUMAH MAKAN
PERHIASAN
SALON
SHOWROOM
FUTSAL
ADVERTISING
KONTRAKAN
FINANCE
800.000
C.01.08.13
PELUANG BISNIS
Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .
JADI AGEN SUSU
BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.
PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB
INFO.
0811306462.
Email :
www.g-milk.net
nikbambang@yahoo.co.id
Lowongan Perusahaan yang bergerak di Bidang Pariwisata membutuhkan Guide Korea dengan persyaratan : - Bisa Berbahasa Korea oral maupun tulisan - Umur dibawah 30 th
PERAWATAN AC
bagi yang berminat hubungi Cang Hp. 081997715050 atau e-mail ke : ocang@sasaktour.co.kr
BENGKEL
BANK
DIJUAL DIJUAL KERTAS segel terbitan tahun 80_an. Hubungi 081236100519
DANA TUNAI Bnt dana u/ projek properti, pertmbngn Trm mediator dg komisi bsr.SDAI jkt Afry 081219448270,Wendy 081296165840
DISTRIBUTOR AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923
LOWONGAN/ PELUANG BISNIS PRODUSEN SEPATU BANDUNG MEMBTH AGEN/RESELLER SE INDONESIA 081321212727 (TDK SMS), ADA KATALOG
SUARA NTB
Sabtu, 9 November 2013
KURSUS/BIMBEL
TENUN LOMBOK
BAHAN BANGUNAN & INTERIOR
Halaman 13
HOTEL
SALON
SIARAN TV RADIO
SABLON & KONVEKSI
BOUTIQUE
JUAL MOBIL
TELEVISI
SANGGAR SENAM
PROPERTY
KURSUS
RUKO
EVENT ORGANIZER
FASHION
RUMAH MAKAN
FASHION
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
BENGKEL & SPARE PART
PENGOBATAN ACCESORIES
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
KOMPUTER
SERVICE
TRAVEL
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
PUISI - PUISI Puisi Baiq Ilda Karwayu
Segenggam Kenangan Bermalam segenggam kenangan bermalam tatapan matahari yang berani ujung hari kembali terurai di kaki Ungaran haruskah memukul mati waktu atas kaki yang dirindu batu? cukuplah kenang-kenangan menanti matamu di kaki ibumu
JENDELA SASTRA CERPEN
Sihir Gadis Berambut Panjang Oleh: Rony Fernandez Hujan jatuh dengan deras menerpa wajah Zul. Ketika itu ia tengah
2013
berjalan perlahan di gang sepi belakang sebuah kampus Universi-
Dari Anatole France di Suatu Sore dari Anatole France di suatu sore ia bungkus kekataanya dalam bantal mimpiku di pualam pun tulang pikiran yang paling basi cukuplah kutuang arak Lombok terhadap mimpi, wajahnya pasi dari Anatole France di suatu sore bantal mimpiku pecah terseok-seok putuskan diri cintai angin rampe tanamkan benih ‘tuk hari esok 2013
Pan Sisih Lehernya ia duduk beralaskan maaf atas mereka, reruput penopang janji dewa Pan sisih lehernya, darah bening aliri pipinya. dan, bila tanah ini masih sudi bagilah padaku selembar maaf 2013 Deskripsi singkat dan kepenulisan : Puisi-puisi terbit dalam buku Antologi Perempuan dalam Puisi KPPI (2013), dan beberapa media seperti Majalah Sagang, Bali Post, Radar Surabaya, Haluan Kepri juga Waspada. Disamping berpuisi juga aktif di Pers Mahasiswa. Memperdalam sastra pada Pengajian Sastra Senin Sore, Komunitas Akarpohon, Mataram, Nusa Tenggara
Puisi Nurrahmi Yuliana Putri
Nama Perempuan Nama yang kutemukan semalam tadi Adalah nama perempuan manis di matamu Perempuan dengan senyum tertahan Menunggu waktu pengkhianatan Dari kelopak matanya, Udara kembali berkecipuk Dan jarak menjadi rindu yang mati Desember 2012
Boneka Pantai Boneka pantai Bulat merah bermata cerah Telinganya kusut Dalam genggaman yang basah Mengikuti gadis bertubuh ramping. Dengan gerak kaku, matanya terpaku Melihat kenang Waktu tertinggal Lombok Barat, 2012
Gadis Berkaki Pasir Gadis berkaki pasir Berjalan mengitari pesisir Tangannya melambai-lambaikan angin Sembari bernyanyi getir Lombok Barat, 2012 Nurrahmi Yuliana Putri, lahir di Praya, Lombok Tengah, 2 Juli 1993. Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.
Puisi Imam Safwan
Membunuh Malam
Halaman 14
tas negeri. Ia berteduh di bawah pohon beringin yang akarnya menjuntai membelai tanah. Mata Zul tiba-tiba terbelalak, di gang sepi itu ia melihat ada sebuah rumah bercat merah muda, dan dihiasi oleh mawar merah di halamannya yang tak begitu luas. Rumah merah muda itu sangat terawat. Rumah itu tak seperti rumah di kiri kanannya yang seakan terkena ledakan granat. UL kembali menyapukan pandangan ke seluruh gang, di sana berjejer rumah-rumah mungil bekas perumahan dosen yang kini tak tertempati lagi. Gentinggenting berjatuhan, kayu-kayu lapuk berserakan, dan ilalang mencuat dengan begitu tinggi di halaman rumah-rumah itu. Tapi, ada satu rumah yang tampil beda, rumah bercat merah muda itu; rumah itu begitu terawat, bahkan tampil cantik dengan mawar merah menghiasi halaman. Siapakah yang menempati rumah itu? Zul membatin. Sebagai mahasiswa yang berkuliah di kampus itu, ia tak pernah sebelumnya melihat ada perumahan dosen yang tertempati, setidaknya sebelum libur semester genap dimulai tiga bulan lalu. Zul juga tak habis pikir siapakah yang berani menempati rumah di gang sesepi itu. Jika malam, gelap menyelimuti gang itu, hanya terdengar suara cericit tikus, kicauan jangkrik, suara kodok bersahutan jika musim hujan, dan sesekali teriakan burung hantu berdengung. Hujan yang cukup deras mulai mereda, dari ufuk barat semburat warna jingga mencuat menandakan sore akan berganti senja. Zul bergidik menahan dingin, juga menahan ngeri membayangkan seseorang yang akan menghabiskan malam di rumah mungil bercat merah muda itu sendirian. Zul membalikkan badan beranjak kembali menuju kosnya di samping kampus yang tak jauh dari bekas perumahan dosen itu. Ketika ia berbalik, matanya menangkap cahaya lampu dari rumah bercat merah muda itu. Zul menoleh, rumah bercat merah muda itu nampak seperti berlian di atas pasir, begitu terang di tengah gang sepi. Hari semakin gelap, Zul bergegas menggeret kakinya lebih cepat. *** Pagi hari, di tengah keriuhan kantin kampus, Zul terpaku diam di meja pojok kantin, ia penasaran ingin mencari tahu siapakah orang yang berani tinggal di rumah bercat merah muda itu. Rasa penasarannya begitu tinggi, tak pernah sepenasaran ini, seperti ada tarikan kuat yang menariknya. Gang itu memang sepi, jarang ada orang yang melalui gang itu karena diujung gang hanya ada tembok tinggi yang membatasi. Di sana berjejer rumah-rumah mungil yang lapuk karena tak terawat lagi, dan ilalang seakan membenamkan mereka. Akhirnya Zul mengambil keputusan, ia akan datang lagi ke gang itu. Ia akan bersembunyi di bawah pohon beringin di mulut gang tempat ia berteduh kemarin sore. Dari sana ia bisa melihat dengan jelas rumah bercat merah muda yang jaraknya hanya berselang dua rumah dari pohon beringin. Mudah-mudahan saja bisa melihat siapa gerangan sosok yang berani menempati rumah itu, Zul membatin. Sore hari pun tiba. Zul berjalan menuju gang bekas perumahan dosen. Ia berdiri di bawah pohon berin-
gin. Cahaya matahari sore nampak begitu cerah. Mata Zul menangkap sosok di halaman rumah bercat merah muda itu. Zul semakin merapatkan badannya di batang pohon beringin yang selebar pelukan tiga orang dewasa. Ia mengintip sosok itu. Zul terbelalak, hampir saja ia terjungkal oleh akar pohon di kakinya akibat rasa kaget yang tibatiba menyergap. Sosok di halaman rumah bercat merah muda itu ternyata seorang gadis. Gadis itu mengenakan daster dari kain satin berwarna merah serupa darah, rambutnya panjang menjuntai hingga pinggul. Wajahnya begitu manis dengan sepuhan gincu di bibir berwarna senada daster yang dikenakan. Matanya teduh, hidungnya bangir, dan perawakannnya langsing berdiri di halaman rumah. Gadis itu sedang memegang selang, menyirami bungabunga mawar di halaman yang tumbuh menutupi sebagian besar halamannya. Bunga-bunga itu bermekaran berwarna merah seakan kegirangan menyambut siraman air dari gadis berambut panjang itu. Mulut Zul terbuka menatap pemandangan yang ia lihat dari rumah bercat merah muda itu. Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin seorang gadis yang nampak begitu anggun berani tinggal sendirian di gang yang sepi ini. Takkah ia takut akan sosok hantu di malam hari atau maling yang tersasar menyatroni rumahnya. Dan, kecantikan gadis itu telah membuat dada Zul tiba-tiba sesak seakan batu tertelan di dadanya. Seperti ada daya magis setiap Zul menatap gadis berambut panjang itu. Daya magis yang menariknya untuk melangkah ke arah rumah bercat merah muda itu. Tak terasa sudah tiga jam Zul berdiri menatap ke arah gadis itu. Matanya mengikuti terus apa yang dikerjakan gadis itu di halaman rumahnya. Sejak gadis itu menyiram tanaman, kemudian menyapu dedaunan di halaman, menggunting dedaunan kering di tanaman mawar merahnya, kemudian masuk sejenak ke dalam rumah. Gadis itu kembali lagi ke halaman, berdiri menatap bunga-bunga mawarnya seolah sedang berbicara dengan mereka. Zul benar-benar terpukau akan sosok gadis berambut panjang itu. Ketika di kamar kosnya sepulang dari gang sepi itu, Zul terus menerus memikirkan gadis itu. Malam itu ia tak bisa makan, hanya ada bayangan gadis berambut panjang dengan daster merah serupa darah itu di benaknya. *** Ketika di kampus, Zul memberitahukan kepadanya teman-temannya tentang apa yang dilihatnya di bekas perumahan dosen itu. Temantemannya yang tak percaya hanya mencibirnya saja. “Sudahlah Zul, kurangi makanya nonton film, itu yang bikin kamu suka mengkhayal” salah satu temannya berkata sembari menepuk pundak Zul. “Saya tidak bohong, saya benarbenar melihatnya dengan mata ke-
pala saya. Serius!” balas Zul dengan begitu meyakinkan, ia menatap tajam mata temannya. “Jika tak percaya, nanti sore saya ajak kamu melihatnya.” “Tak usahlah Zul, saya sudah kesana beberapa hari yang lalu sama teman-teman, waktu antarin teman nyari rumput liar untuk praktikumnya. Dan, tak ada rumah seperti yang kau bilang itu di sana.” Dahi Zul mengkerut, ia nampak terheran. “Kok, saya melihatnya dengan jelas?” “Makanya kurangilah begadang, jadinya kau suka berhalusinasi.” Kata temannya itu sambil terkekeh menginggalkan Zul sendirian. Zul tak percaya, sore harinya ia menuju gang bekas perumahan dosen itu, kembali bersembunyi di bawah pohon beringin. Tetap seperti kemarin, ia kembali melihat gadis berambut panjang itu sedang menyiram bunga mawar merahnya. Gadis itu tetap mengenakan daster berwarna merah, tapi bedanya kali ini daster itu panjangnya di atas lutut menampilkan kakinya yang putih mulus. Lagi-lagi Zul terpesona, detak jantungnya semakin kencang seakan sedang berlari di lintasan lari. Begitulah, setelah itu, setiap sore sepanjang hari Zul akan datang ke gang bekas perumahan dosen itu. Memilih berdiri di balik pohon beringin mengintip gadis berambut panjang itu menyirami bunga-bunga mawar yang menghiasi halaman. Anehnya, gadis itu tetap mengenakan daster berwarna merah dengan model yang berganti setiap hari. Zul sempat berpikir mungkin gadis itu gemar dengan warna merah, lihat saja cat rumahnya berwarna merah muda, tanaman di rumah itu hanya ada mawar merah. Bahkan bibirnya juga dipoles dengan warna merah yang begitu pekat serupa darah. Tapi Zul tak pernah memikirkan itu, ia hanya terus membayangkan sosok gadis berambut panjang yang manis itu. Malam-malam hanya terisi oleh mimpi tentang gadis itu, Zul bermimpi sedang berjalan di padang berhiaskan guguran mawar merah, bergandengan tangan dengan gadis berambut panjang itu, seperti di film-film India. Hingga pada suatu malam yang begitu benderang karena dihiasi oleh rembulan purnama, Zul merasakan rasa aneh di dalam dirinya. Ia merasakan ada tarikan dari rumah bercat merah muda di gang perumahan dosen itu. Rasa itu seperti rasa rindu yang berlipat-lipat, padahal baru sore tadi ia kesana. Zul tak kuat lagi, ia beranjak melangkah dari kamar kosnya menuju rumah gadis berambut panjang itu. Zul memberanikan diri melewati malam yang disirami cahaya bulan purnama. Rumah-rumah tak berpenghuni di gang bekas perumahan dosen itu nampak terang bercahayakan purnama. Kali ini Zul tak lagi mengintip dari balik pohon beringin. Ia melangkah menuju rumah gadis berambut panjang itu. Rumah paling benderang di gang sepi itu. Zul melangkah perlahan memasuki halaman rumah, ia melewati mawar-mawar merah yang nampak pucat di malam hari. Zul tiba di depan pintu rumah itu. Dadanya bergejolak, degupan nafasnya seakan berhenti akibat pacuan jantung yang begitu deras, dahinya dihiasi titik peluh. Ia benar-benar merasakan tegang yang berlebih karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan gadis berambut panjang yang telah mengisi otaknya selama berhari-hari. Tangannya mengetuk pintu bercat merah muda senada dengan tembok. Lama ia mengetuk, tak ada jawaban, juga tak ada sahutan dari dalam ru-
kita telah membunuh malam menghidupkan lampu dan garisgaris jalan sejenak kita terhenti memainkan wayang di sudut kota maka di diam yang kata tubuh kita mendung menggerimis dan bersenandung Tanjung, November 2009
Dara Dekat Jendela dara dekat jendela rambut ikal dihempas angin laju kendara terdiam nyimpan hasrat di pusat kota makin kubaca pandangnya jauh dan berkaca Rumah Sawah,13 Juni 2011 Imam Safwan, lahir di Tanjung, Lombok Utara 12 April 1978. Menulis puisi dan naskah drama, juga aktif berteater. Bukunya yang sudah terbit sehimpun puisi Gili Tiga Bidadari (2011), Rindu Desir Pada Pasir (2012) dan drama tiga babak Maling (2012). Bekerja sebagai pengajar dan membina teater serta sanggar seni Bale Gelar.
(ant/bali post)
META / MATA - Pengunjung mengamati lukisan pelukis surealis Meksiko Frida Kahlo yang dipamerkan dalam pameran tunggal bertajuk Meta / Mata karya seniman Pupuk Daru Purnomo di galeri Sangkring ART Space, Bantul, Yogyakarta, Kamis (31/10) lalu.
mah. Didorong rasa penasaran dan gejolak aneh di dadanya, ia menggamit gagang pintu kemudian membuka pintu secara perlahan. Mata Zul menyipit melihat pemandangan yang terhampar di dalam rumah itu. Mawar-mawar merah menghiasi hampir seluruh ruangan. Anehnya, cat tembok di dalam rumah itu terasa suram, karena cat yang digunakan berwarna merah tua serupa darah. Zul menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan, hampir semua perabotan berwarna merah, jika tidak merah tua maka merah muda. Zul pun sampai di ruang makan, ia melihat sosok gadis itu tengah makan. Gadis itu sedang menancapkan garpu di daging berwarna merah di atas piring datar. Di dekatnya ada gelas berisi minuman berwarna merah yang benarbenar seperti darah. Badan zul gemetar melihat pemandangan di meja makan itu. Sekonyong-konyong matanya buram, suara serupa kelapa jatuh dari pohon terdengar ketika badan Zul terkulai di atas lantai. *** Cahaya menerobos masuk ke kelopak mata Zul ketika Zul membuka matanya. Ia terkulai di atas sofa berwarna merah. Ia beranjak duduk. Tempat ini tampak asing di mata Zul, ia menyapukan pandangan ke arah tembok berwarna merah pekat. Malam masih menyelimuti langit, dari sela-sela gorden berwarna merah nampak cahaya purnama. Barulah ia ingat bahwa ia sedang berada di rumah gadis berambut panjang itu. Gadis itu datang mendekat Zul, Zul Nampak kaget, hendak berdiri. Gadis itu tersenyum dengan manis membuat dada Zul berdesir. Ia duduk di dekat Zul. Masih seperti yang lalu-lalu, gadis itu mengenakan daster dari kain satin berwarna merah, kali ini lebih mirip baju tidur dengan bawahan yang hanya sedikit di bawah pahanya yang mulus. “Kenapa kamu berani tinggal sendirian di sini?” Zul memberanikan diri bertanya untuk menepis kebekuan di antara mereka. “Maaf ya saya masuk tanpa permisi.” “Tak apa, saya mungkin tidak mendengar ada yang mengetuk tadi.” Gadis itu merapikan dasternya. “Saya dosen muda, nama saya Hilda, pihak kampus menyuruh menempati rumah ini.” “Oh begitu. “ Zul menyapukan pandangannya ke seantero tembok yang berwarna merah serupa darah. “Lantas kenapa kau sangat suka warna merah, hampir seluruh ruangan ini berwarna merah.” “Tidak ada, saya hanya suka saja, terkadang rasa suka itu tak perlu alasan, bukan?” Kemudian gadis itu memegang pundak Zul, matanya tajam seolah menembus mata Zul. Mereka saling menatap tajam, tubuh mereka semakin dekat, kemudian bibir mereka bertemu, merekapun berdekapan begitu erat. Kini wajah Zul terlumuri warna merah serupa darah setelah gadis itu menyapukan bibirnya ke sekujur wajah Zul. *** Tiga bulan berselang, rumah kos tempat Zul tinggal gaduh. Zul tak pernah lagi ada di kamar kos itu. Seperti lenyap seketika. Dengan memberanikan diri pemilik kos membuka kamar kos Zul. Barang-barang milik Zul masih ada di sana. Tapi ada yang aneh, di kasur Zul ada sepasang mawar merah berdekatan di atas bantal. Pemilik dan tetangga kos Zul nampak bingung melihat pemandangan itu. Orang-orang mencari-cari Zul di sekeliling kampus, juga di kos-kos teman kampusnya. Namun nihil. Tapi tak ada yang mencari di bekas perumahan dosen itu, karena mereka tak melihat ada satu rumah pun yang layak huni. Bahkan rumah yang sering diceritakan Zul itu tak ada bekasnya sedikitpun. Sedangkan di saat yang sama, di sofa merah gadis berambut panjang itu, Zul masih duduk berdekapan begitu mesra dengang gadis itu. Zul merasa waktu baru beranjak tiga menit saja. Abiantubuh, 2013
Deskripsi singkat Penulis: Bernama lengkap Atanasius Rony Fernandez. Penulis lahir di Mataram, 21 Agustus 1992, kini menempuh studi di jurusan akuntansi fakultas ekonomi Universitas Mataram. Cerpennya pernah dimuat di beberapa koran lokal. Bergiat di Unit kegiatan Pers Kampus Mahasiswa (UKPKM) MEDIA Unram.
BNN Rekonstruksi Penemuan Narkoba di Ruang Kerja Akil Mochtar Jakarta (Suara NTB) – Badan Narkotika Nasional menggelar rekonstruksi penemuan narkoba di ruang kerja mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, Jumat, setelah sebelumnya ditemukan tiga linting ganja di sana. Kepala Bagian Humas BNN, Komisaris Besar Polisi Sumirat Dwiyanto, di Gedung MK, Jakarta, Jumat, menyatakan, rekonstruksi itu untuk menyesuaikan fakta yang ada. Dia menyatakan masih membutuhkan keterangan saksi-saksi, termasuk dari penyidik KPK, untuk mengungkap kepemilikan narkoba, serta kemungkinan narkoba di taruh oleh pihak tertentu. “Kami juga berharap bisa menemukan jaringan dan sindikat yang bermain di ruang kerja MK ini,” kata dia. Dalam proses rekonstruksi itu, BNN menurunkan sembilan orang penyidik. Rekonstruksi dilakukan selama satu jam dari pukul 10.00-11.00 WIB. (ant/bali post)
Presiden Perintahkan Menteri Pulangkan WNI ’’Overstay’’ Jakarta (Suara NTB) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan beberapa menteri untuk melakukan upaya pemulangan segera warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi yang overstay atau tidak memiliki izin tinggal dan bekerja dengan angkutan udara serta laut. “Kemarin, 7 November 2013, para Menteri terkait telah saya instruksikan untuk secara serius menangani WNI yang “overstay” (WNIO) di Saudi Arabia,” kata Presiden dalam akun twitternya yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Presiden mengatakan telah menugaskan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Politik hukum dan Keamanan Djoko Suyanto serta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk menangani proses tersebut. “Hari ini Menko Kesra, Menko Polhukam dan Menlu, mulai bekerja untuk melakukan semua langkah bagi evakuasi WNIO ke Tanah Air,” tegasnya. Presiden mengatakan terkait permasalahan WNIO yang tidak memiliki izin tinggal dan izin bekerja di Arab Saudi, maka pihaknya telah berulangkali mengirimkan surat kepada pemerintah negara tersebut namun tidak seluruh masalah dapat diselesaikan. “Selama ini, kita sudah menangani dan meminta pemerintah Saudi Arabia melakukan kerja sama. Beberapa kali saya mengirim surat langsung. Sayang kerja sama yang Indonesia harapkan tidak sepenuhnya terwujud. Karena itu, diperlukan tindakan cepat untuk menangani WNIO tersebut,” katanya. Ia menambahkan,”di sisi lain, ketika pemerintah menyediakan pesawat yang kembali ke Indonesia setelah mengangkut jemaah Haji, WNI tidak mau menggunakannya. Mengingat jumlahnya mencapai delapan ribu orang, saya putuskan untuk segera dilakukan evakuasi (udara dan laut) agar segera kembali ke tanah air”. Pemerintah akan menggunakan anggaran dari Kementerian Luar Negeri dan bila masih diperlukan tambahan akan digunakan dana cadangan yang ada. “Biaya yang kita gunakan berasal dari anggaran Kemlu ditambah anggaran cadangan. Yang penting saudara-saudara kita segera kembali. Saya meminta untuk mengutamakan yang lanjut usia, perempuan, anak-anak dan yang tidak sehat. KBRI dengan jajarannya harus bekerja keras,” tegasnya. (ant/bali post)
Oknum Polisi Aniaya Pengedar Narkoba Banda Aceh (Suara NTB) – Seorang oknum polisi, AKP KW, diduga menganiaya dan menembak tersangka pengedar narkoba, Teuku Raiyan Ramadhan (20), sehingga dia harus dirawat intensif di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh. Dari sisi korban, aksi polisi itu dianggap sangat tidak wajar dan di luar prosedur. Teuku Barlian, ayah Raiyan, di RSUD Zainoel Abidin, di Banda Aceh, Kamis, mengatakan, “Kami keberatan terhadap arogansi polisi terhadap anak saya.” Dijelaskan, peristiwa itu terjadi pada 21 September 2013, dimana sore itu, anak oknum polisi diduga memesan sabu senilai Rp100.000 pada Raiyan. Ia mengatakan, Raiyan langsung dianiaya hingga babak babak belur di belakang tokonya sebelum menyerahkan paket tersebut. “Raiyan dianiaya dan ditembak di paha kiri dalam jarak setengah meter,” kata Barlian. Tulang korban patah dan terancam cacat seumur hidup dan dia telah menjalani dua kali operasi. Sebelum ke rumah sakit itu, Raiyan sempat dirawat di rumah sakit polisi setempat setelah dijadikan tersangka. “Saya tidak mempersoalkan anak saya jadi tersangka, tetapi saya tidak terima terhadap perlakuan yang dilakukan seorang oknum polisi kepada Raiyan,” katanya. (ant/bali post)
KPK Periksa Dirjen Otonomi Daerah Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan sebagai saksi untuk kasus penerimaan suap dalam pengurusan sengketa pemilihan kepada daerah di Mahkamah Konstitusi. “Yang bersangkutan diperiksa untuk STA (Susi Tur Andayani) dan TCW (Tubagus Chaeri Wardana),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di Jakarta, Jumat. Pemeriksaan hari ini adalah penjadwalan ulang. Sebelumnya Dirjen Otda dijadwalkan diperiksa pada Rabu (6/10). Susi adalah salah satu tersangka kasus suap dalam pengurusan sengketa pilkada di MK. Ia diduga menjadi perantara pemberi suap kepada mantan Ketua MK Akil Mochtar dalam sengketa pilkada Lebak dari pengusaha Tubagus Cheri Wardana alias Wawan. Wawan yang merupakan adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah juga telah ditetapkan sebagai tersangka. (ant/bali post)
SUARA NUSANTARA
Halaman 15
Karen Agustiawan Serahkan Dokumen Suap Rudi Rubiandini Jakarta (Suara NTB) – Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan, menyerahkan dokumen terkait kasus suap kegiatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), yang berfokus pada pemimpin puncaknya, Rudi Rubiandini. “Saya hadir siang ini untuk membawa dokumen tambahan yang dibutuhkan,” kata perempuan karir itu, saat datang ke Gedung KPK, Jakarta, Jumat. Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi, pemeriksaan terhadap Agustiawan itu lanjutan setelah sebelumnya pada Kamis (7/11), dia diperiksa selama 10 jam dalam kasus sama. “Yang bersangkutan dipanggil untuk pemeriksaan lanjutan untuk tersangka RR,” kata Budi. Dalam kasus ini, Operational Manager dan Komisaris PT Kernel Oil Pte Limited (KOPL), Simon Gunawan, sudah menjalani sidang perdana pembacaan dakwaan. Dialah yang mencoba menyuap Rubiandini dan tertangkap tangan KPK di rumah pribadi ahli perminyakan itu. Dalam sidang terungkap Rubiandini disebut menerima uang 200.000 dolar Singapura dan 900 dolar Amerika Serikat, dengan/atau Rp10,38 miliar dari pengusaha Singapura, Widodo Ratanachaithong, untuk mengatur pelaksanaan lelang terbatas minyak mentah dan kondensat bagian negara di SKK Migas. Pada lelang terbatas kondensat bagian negara inilah peran PT Pertamina juga menjadi perhatian kalangan perminyakan nasional. Jaksa pada kasus Rubiandini ini mencatat enam hal yang dilakukan dia dengan imbalan tertentu. Rubiandini diketahui menyetujui Fossus Energy Ltd sebagai pemenang lelang terba-
(ant/bali post)
DIPERIKSA - Dirut Pertamina Karen Agustiawan berada di ruang tunggu KPK. Karen diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. tas kondesat Senipah bagian negara pada 7 Juni untuk periode Juli 2013. Dia juga menyetujui kargo pengganti minyak mentah Gresik Mix bagian negara untuk periode Februari - Jui 2013 untuk Fossus Energy Ltd.
Dia juga menggabungkan lelang terbatas minyak mentah minas/SLC bagian negara dan kondesat Senipah bagian negara untuk periode Agustus 2013. Rubiandini juga menyetujui Fossus Energy Ltd sebagai pe-
Jakarta (Suara NTB) – Walikota Palembang Romi Herton memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi kewenangan Ketua Mahkamah Konstitusi non-aktif Akil Mochtar sebagai hakim konstitusi. “Yang bersangkutan diperiksa untuk tersangka AM (Akil Mochtar),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di Jakarta. Romi yang tiba di gedung KPK sekitar pukul 09.40 WIB tersebut tidak mengatakan apapun mengenai pemeriksaannya tersebut. KPK sebelumnya telah menggeledah kantor dan rumah Herton pada 29 Oktober lalu dan menyita sejumlah dokumen. KPK sebelumnya telah memeriksa sejumlah pejabat di pemerintah kota Palembang, di antaranya Sekretaris Daerah Ucok Hidayat, Kepala Dinas (Kadis) Penerangan Jalan, Pertamanan dan Pe-
makaman (PJPP) Alex Verdinandus, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Diankis Yulianto, Kadis Tata kota Isnaeni Madani. Pemeriksaan Herton didasarkan pada pasal 12 huruf B UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Hal itu berdasarkan penemuan uang Rp2,7 miliar di rumah dinas Akil Mochtar dan menyita mo-
bil Akil yaitu Mercy S 350, Audi Q5, dan Toyota Crown Athlete pada 9 Oktober 2013. Panel Hakim yang dipimpin Akil Mochtar menangkan pasangan Romi Herton-H.Harno Jayo sebagai Walikota dan Wakil Walikota dalam pilkada Palembang pada 20 Mei 2013. Padahal dalam Surat Keputusan KPU Daerah pasangan Romi Herton-Harno Jaya mendapat suara sebanyak 316.915, sementara pasangan Sarimuda - Nelly Rasdiana
Indonesia Tidak Lembek Soal Penyadapan AS-Australia
kan tender kondensat Senipah dan minyak mentah Duri untuk periode September-Oktober 2013 dan keenam menunda pelaksanaan tender kondesat Senipah periode September-Oktober 2013. (ant/bali post)
Nusa Dua (Suara NTB) – Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyatakan bahwa Indonesia tidak bersikap “lembek” menghadapi isu penyadapan yang diduga dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia. “Tak ada yang lembek dalam menyatakan kita menolak. Tak ada yang lembek dalam menyatakan protes keras. Kami akan mengkaji ulang pertukaran informasi antara kedua negara,” kata Menlu Marty Natalegawa pada jumpa pers setelah menutup Bali Democracy Forum VI di Nusa Dua, Bali. Menurut Marty, istilah “kaji ulang” penuh dengan makna dan arti dalam diplomasi. Kaji ulang, menurut Marty adalah melakukan”proses secara terus menerus hingga ada titik penyelesaian”. Masalah rasa saling percaya di antara kedua negara juga harus diperbaiki dan dikembalikan, kata Marty, yang sebelumnya menerima Menlu Australia Julie Bishop dalam pertemuan bilateral di sela-sela BDF VI. “Bola (tanggung jawab) ada di negara yang melakukan hal tesebut, bukan berada di Indonesia,” kata Marty. Namun demikian, Marty mengatakan pemerintah Australia tentunya selama ini
Jakarta (Suara NTB) – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merotasi dan melantik lima pejabat eselon II Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hampir semua pejabat yang hari ini dilantik untuk mengisi jabatan yang selama ini kosong. Kelima pejabat tersebut adalah Bambang Sugiyono yang di-
memperoleh 316.923 suara. Berdasarkan SK KPU tersebut, pasangan Sarimuda-Nelly Rasdiana menang sebanyak 8 suara dari pasangan Romi Herton-Harno Jaya. Berdasarkan hasil sidang MK, setelah penghitungan ulang, pasangan Romi Herton-Harno Jaya memperoleh 316.919 suara, sementara pasangan Sarimuda-Nelly Rasdiana sebanyak 316.896, artinya pasangan Romi yang semula kalah 8 suara, akhirnya menang sebanyak 23 suara dari pasangan Sarimuda-Nelly Rasdiana. Akil sebelumnya juga diduga menerima hadiah terkait pengurusan sengketa pilkada MK di kabupaten Gunung Mas dan Lebak dan disangkakan pasal 12 huruf c
atau pasal 6 ayat 2 Undangundang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP tentang hakim yang menerima hadiah. Selanjutnya Akil juga dikenakan pasal tindak pidana pencucian uang berdasarkan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP dan Pasal 3 atau pasal 6 ayat (1) UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang TPPU sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 25 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang TPPU Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP. (ant/bali post)
Buronan Pembunuh Holly Ditangkap Jakarta (Suara NTB) – Buronan pembunuh Holly Angela Hayu, Pago Satria (PG), akhirnya ditangkap petugas Kepolisian Daerah Metro Jaya, di Pandeglang, Banten. “Saat ini, tersangka dibawa menuju Polda Metro Jaya,” kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan, di Jakarta, Jumat. Heriawan menyebutkan petugas menangkap PG, di Kampung Cikeset, Pandeglang, Banten, pukul 06.00 WIB Jumat ini.
Walau begitu dia tidak mengurai kronologi penangkapan PG, yang diduga turut serta merencanakan pembunuhan itu bersama empat tersangka lain, yakni Surya Hakim, Abdul Latif, Elriski, dan R yang masih buron. Keempat tersangka diduga membunuh Holly atas perintah Gatot Supiartono yang menjabat sebagai auditor utama Badan Pemeriksa Keuangan. Gatot diduga menggelontorkan dana sebesar Rp 250 juta kepada sopirnya, Surya Hakim, untuk merekrut pelaku pembunuhan Holly. (ant/bali post)
DOB Harus Jadi Percontohan Pemerintahan yang Baik
Marty Natalegawa senantiasa memastikan hubungan kedua negara sesuai dengan tata aturan persahabatan. Sebelumnya, Menlu Marty Natalegawa mewakili pemerintah Indonesia juga meminta penjelasan resmi pemerintah AS soal keberadaan fasilitas penyadapan di Kedubes AS di Jakarta. Marty menyatakan jika tindakan tersebut terkonfir-
masi maka hal itu bukan saja merupakan pelanggaran keamanan tetapi juga pelanggaran serius norma serta etika diplomatik. Kabar penyadapan yang diduga dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dan Australia dikemukakan oleh media Australia Sydney Morning Herald pada terbitan Kamis (31 Oktober 2013). (ant/bali post)
Jokowi Geser Lima Pejabat Eselon II
Djohermansyah Djohan
menang pada lelang terbatas minyak mentah minas/SLC bagian negara dengan kondensat Senipah bagian negara pada tanggal 4 Juli 2013 untuk periode Agustus 2013. Selain itu, juga menggabung-
Walikota Palembang Dipanggil KPK
(ant/bali post)
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
lantik sebagai Asisten Kesejahteraan Masyarakat menggantikan Mara Oloan Siregar. Muhammad Yuliadi dilantik sebagai Wakil Walikota Jakarta Barat menggantikan Bambang Musyawardana. DR Mara Oloan Siregar dilantik sebagai Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta menggantikan Silviana Murni. Bambang Musyawardana
dilantik sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah menggantikan Eri Basworo. “Mereka sudah kita pilih, selama ini saya diberi pilihan-pilhan dari BKD si ini begini si itu begitu, sekarang mereka sudah dipilih dan diharapkan mereka dapat melakukan tugas dengan baik,” kata Gubernur Jokowi di Balaikota, Jumat. (ant/bali post)
Jakarta (Suara NTB) – Dewan Pimpinan Daerah menilai pembentukan Daerah Otonomi Baru harus menjadi proyek percontohan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih atau “good and clean governance”. “Pemekaran daerah terbuka karena dijamin konstitusi. Masalahnya, desain DOB harus dijadikan pilot project good and clean governance, sehingga ada hal baru dalam pengelolaan pemerintahan daerah,” kata Wakil Ketua DPD La Ode Ida di gedung DPD, Jakarta, Jumat. Sebagai perbandingan, dia mencontohkan pemekaran daerah pada masa lalu dilakukan untuk mengatasi pembengkakan birokrasi dan Pegawai Negeri Sipil yang banyak. Namun, konsep pemekaran daerah menurut dia harus mampu menerapkan tata pemerintahan yang baik dan bersih dalam konteks kehidupan berdemokrasi. “Saya sudah sampaikan ke Komisi II DPR agar itu (konsep tata pemerintahan yang baik dan bersih) dijadikan model, namun tidak kunjung muncul,” ujarnya. Selain itu, dia menegaskan bahwa pembentukan DOB harus selektif karena tidak boleh hanya berdasarkan catatan di atas ker-
tas saja. Dia mengatakan DPR, DPD dan pemerintah harus turun ke lapangan mendeteksi kelayakan sebuah daerah menjadi DOB. “Deteksi itu agar pembentukan DOB itu tidak sia-sia dan hanya menjadi formalitas saja. Ketika kunjungan bersama itu menemukan sesuatu yang berbeda, maka harus dijadikan acuan layak atau tidak dijadikan DOB,” tegasnya. La Ode mengatakan proses pembentukan DOB harus dikawal agar tidak terjadi suasana transaksional dalam pembentukannya. Hal itu menurut dia terutama terkait kondisi saat ini menjelang pelaksanaan Pemilu 2014. Sebelumnya seluruh fraksi partai politik di DPR menyetujui 65 Rancangan Undang-Undang usulan inisiatif Komisi II DPR mengenai DOB yang disampaikan dalam sidang paripurna di Gedung Nusantara II pada Kamis (24/10). Namun, pemekaran wilayah tersebut belum otomatis terbentuk karena bergantung pada Peraturan Pemerintah nomor 78 tahun 2004 tentang Syarat-syarat DOB dan Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. (ant/bali post)
SUARA NTB Sabtu, 9 November 2013
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Perekonomian NTB Diperkokoh Melalui Peningkatan Forum PEL Berbasis Unggulan Daerah
Dari kanan, Deputi Kepala KPBI Provinsi NTB, H. Kamaruddin Nur, SE, MM, Karo Administrasi dan Perekonomian Setda NTB, Hendro Kartiko, M. Si dan perwakilan dari BPS NTB, Isa Anshory.
Pemateri dari Bappeda NTB beserta peserta.
Mataram (Suara NTB) Keberadaan forum Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) berbasis unggulan daerah sebenarnya sudah ada cikal bakalnya sejak lama di setiap kabupaten/kota di Provinsi NTB ini. Tetapi, baru dua daerah yang cukup berhasil mengembangkan PEL, yakni Kota Mataram, dengan produk lokal andalan kerajinan emas, perak dan mutiaranya. Serta Kabupaten Lombok Barat dengan kerajinan gerabah. Dua daerah ini memiliki potensi penguatan ekonomi yang cukup baik dari masing-masing produk unggulannya tersebut, karena memang dilakukan pendampingan oleh tim dari GIZ dan Bappenas. Delapan kabupaten/kota
Peserta pelaksana forum PEL 2013 di Lombok Plaza.
lainnya kemudian didorong untuk melakukan pemetaan terhadap produk unggulan yang bisa dimunculkan, sama dengan kota Mataram dan Lombok Barat. Hal inilah yang kemudian menjadi agenda utama Rapat Koordinasi (Rakor) Forum PEL 2013 di hotel Lombok Plaza. Dengan diikuti peserta dari perwakilan Bappeda se NTB, Bagian Ekonomi seluruh kabupaten/kota dan Dinas SKPD seNTB. Menghadirkan narasumber dari Akademisi, dan Ketua Forum PEL Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, tanggal 8 hingga 9 November sebagai pilot project Forum PEL. Sekda NTB, M. Nur, SH, MH melalui Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda NTB, Drs. H. Hendro Kartiko, M. Si dalam sambutannya sangat mendukung Rakor tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi dan sumber daya lokal yang tersedia. Menumbuhkan ekonomi lokal dianggap sebagai bagian dari upaya membangun kemandirian masyarakat. Sebab kekuatan yang digerakkan oleh masyarakat secara riil diakui merupakan pondasi utama yang menyebabkan tetap bertahan dan tumbuhnya kekuatan ekonomi Indones i a , tidak
terkecuali di Provinsi NTB. Berpedoman pada RPJMD tahun 2009-2013, dimana tahun ini merupakan tahun perwujudan seluruh target kinerja yang telah ditetapkan. “Salah satu misinya adalah menumbuhkan ekonomi pedesaan berbasis sumber daya lokal. Serta pengembangan investasi dengan mengedepankan prinsip pembangangunan berkelanjutan,” katanya. Dalam mencapai sasaran tersebut, diperlukan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi dalam mendorong pembangunan diseluruh kabupaten/kota. Melalui forum PEL secara menyeluruh ini, dianggap efektif dan efisien. Dalam hal peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta kualitas kemasan para pelaku usaha. Forum PEL ini disebut paling strategis untuk mendiskusikan berbagai permasalahan, kendala yang dihadapi, serta memutuskan solusi terbaik dalam mengatasi berbagai masalah yang ada, terkait denga nkualitas hasil dan produksi wirausahawan. Harapannya, programprogram forum PEL disetiap kabupaten/kota dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB secara berkelanjutan pada umumnya. (bul/*)
Hendro Kartiko
Sambutan oleh Karo Administrasi dan Perekonomian Setda NTB pada Rakor Forum PEL 2013.
Korut Klaim Tangkap Mata-mata Korsel Seoul Korea Utara, Kamis, mengklaim menangkap mata-mata Korea Selatan yang menyelinap ke negara dengan tujuan menghasut pembangkangan, sementara Korea Selatan menyebut tuduhan itu tidak masuk akal. Seorang juru bicara dari Kementerian Utara Keamanan Negara Korea Utara, mengatakan dalam satu pernyataan, para petugas negara komunis itu menangkap anggota National Intelligence Service (NIS) Korea Selatan dan menginterogasi agen rahasia Korea Selatan itu. Dalam pengumuman Kantor Berita Pusat Korea Utara itu, juru bicara mengatakan orang tak dikenal ditemukan di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. “Pada awalnya dia bersik-
eras, dia orang China yang berada di Korea Utara; dan kemudian seorang warga negara ketiga. Dalam perkembangan pengusutan, ia mengaku warga Korea selatan yang menerobos ke Pyongyang setelah secara ilegal memasuki Korea Utara dari negara ketiga,” kata pejabat dalam pernyataan yang disiarkan dalam bahasa Inggris. Dia mengatakan, interogasi awal menunjukkan orang yang ditahan itu menyamar bekerja sebagai misionaris di negara tetangga
Korea Utara, sebelum memutuskan datang langsung ke negara itu untuk melakukan kontak dan memenangkan dukungan dari unsur-unsur yang tidak jujur di dalam masyarakat. “Ini sepenuhnya membuktikan sejauh mana kelompok boneka konservatif (di Selatan) telah mencapai pada gerakan-gerakan anti-Korea Utara,” kata pejabat itu. Dia kemudian mengatakan, pasukan keamanan setempat mengintensifkan pertanyaan kepada mata-mata
itu, yang nama dan usianya tidak disebutkan. Pengumuman ini terjadi saat hubungan antar-Korea telah memburuk setelah Korea Utara secara sepihak menunda reuni keluarga bagi orang-orang yang dipisahkan Perang Korea 1950-1953 pada akhir September. Pyongyang telah meluncurkan serangan verbal hampir setiap hari melawan Korea Selatan dan kepemimpinannya. Terkait dengan pengumuman tersebut, NIS Korsel membantah mentah-mentah tuduhan Utara. “Korea Utara membuat klaim yang tak masuk akal dan tidak benar,” kata seorang pejabat pada dinas intelijen. (ant/bali post)
(ant/bali post)
PENJAGA - Seorang tentara Korea Utara melihat ke luar jendela di menara penjaga di tepi Sungai Yalu, sekitar 100 km dari Sinuiju, Korea Utara, berseberangan dengan kota perbatasan China Dandong, beberapa waktu lalu.