Snt10032015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500

Rp. 75.000 Rp. 80.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SELASA, 10 MARET 2015

16 HALAMAN NOMOR 8 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Tanaman Padi Terserang Penyakit di Kuranji Dalang

(Suara NTB/bul)

PETANI di Kuranji, Lombok Barat (Lobar) hanya bisa pasrah. Pasalnya, tanaman padi mereka diserang penyakit. Padi-padi yang sebentar lagi akan panen itu, tibatiba buahnya kosong dan mengering. Produksipun dikhawatirkan akan merosot hingga 50 persen. Pantauan Suara NTB, lahan padi di Desa Kuranji, terjadi pengeringan pada bulir padi. Pengeringan ini anehnya tidak sampai ke bagian batang padi. Yang diserang hanya bagian buah padi. Petani setempat juga tidak mengetahui persis apa penyebab tanaman padinya seperti itu. Mereka tidak tahu penyebabnya, sehingga solusinyapun tmereka tidak tahu. Menurut Amaq Samali, penyakit yang menyerang tanaman padinya itu secara tiba-tiba. Diperkirakan, padi-padinya itu mulai mengering bulirnya sejak dua pekan lalu. Padahal, pertumbuhan padi petani di kawasan setempat cukup bagus. Sayangnya penyakit tersebut menyerang saat menjelang masa berbuah. Bersambung ke hal 15 MENGERING - Seorang petani di Desa Kuranji Dalang menunjukkan buah padinya yang mengering.

Kasus Rumah Kumuh Ditingkatkan ke Penyidikan

Kejaksaan Kantongi Nama Tersangka Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Negeri Mataram sudah memperoleh kepastian dalam kasus rumah kumuh, program Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Setelah melalui ekspose (gelar perkara), Senin (9/3) kemarin penyidik meningkatkan kasus rumah kumuh atau proyek Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ini ke tahap penyidikan. Nama tersangka pun sudah dikantongi. ‘’Peningkatan status kasus ke penyidikan ini setidaknya memudahkan kami untuk proses berikutnya,’’ kata Kasi Pidsus Kejari Mataram, Herya Sakti Saad, SH, Senin kemarin. Meski demikian, untuk tersangka belum bisa disampaikan, karena masih perlu

sedikit pendalaman. Tapi, untuk nama tersangka sudah dipastikan ada. ‘’Tersangkanya sudah ada, tinggal penetapan saja,’’ ujarnya. Kasus yang diselidiki sejak Januari 2015 ini bisa disebut prosesnya cepat. Karena butuh waktu kurang dari tiga bulan un-

tuk membidik tersangka. Program bantuan Kemenpera dengan sasaran Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) ini, diperuntukkan bagi empat desa di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Dari penyelidikan awal bantuan digelontorkan tahun 2013

lalu, pihaknya menemukan dua alat bukti cukup untuk menetapkan siapa tersangka sehingga diawali dengan peningkatan status kasus menjadi penyidikan. ‘’Kasus ini ditingkatkan menjadi penyidikan setelah sejumlah saksi diperiksa . Setelah melalui ekspose, Bersambung ke hal 15 Herya Sakti Saad (Suara NTB/dok)

Pemprov Bentuk Dir Polair Polda NTB Dinonaktifkan Harus Mundur dari PNS Tim Monev Penyaluran Hibah dan Bansos TO K O H

DALAM UU Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Revisi UU No. 1 Tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah, setiap PNS yang mencalonkan diri dalam Pilkada mendatang harus mengundurkan diri. Sejumlah pejabat Pemprov NTB digadang-gadang akan ikut dalam Pilkada serentak pada tujuh kabupaten/kota yang akan dilaksanakan Desember mendatang. “Sejak didaftar (jadi calon) dia harus mengundurkan diri. Itu sesuai dengan amanat UU ASN pasal 119,” kata Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (9/3) siang. H. Muhammad Nur Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Tunggu Review Inspektorat KEPALA Biro Keuangan Setda NTB, Ir. H. Iswandi, M.Si mengatakan, penyerahan Laporan Keuangan Pemeirntah Daerah (LKPD) Pemprov NTB tahun 2014 belum diserahkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB. Penyerahan LKPD pelaksanaan APBD tahun 2014 itu dilakukan setelah direview oleh Inspektorat. ‘’Sekarang ini (LKPD), lagi proses finalisasi. Minggu ini sudah selesai dan akan diserahkan ke Inspektorat untuk review laporan keuangan pemerintah daerah,” kata Iswandi ketika dikonfirmasi usai sosialisasi pelaksanaan hibah dan bansos tahun 2015 di Kantor Gubernur, Senin (9/3) siang kemarin. Bersambung ke hal 15 H. Iswandi (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB akan membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) terkait dengan pemberian atau penyaluran dana hibah dan bantuan sosial (bansos). Hal ini dimaksudkan agar pemberian hibah dan bansos tepat sasaran. Tahun 2015 ini, jumlah dana hibah dan bansos yang akan disalurkan sekitar Rp 320 miliar lebih. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Biro Keuangan Setda NTB, Ir. H. Iswandi, M.Si dikonfirmasi usai sosialisasi pelaksanaan hibah dan abnsos tahun 2015 di kantor Gubernur, Senin (9/3) siang. “Untuk memastikan proses-pros-

es pelaksanaan pencairan hibah dan bansos itu akan dibentuk tim,”ujarnya. Dijelaskan, tim monev itu akan dibentuk di SKPD teknis serta di Biro Keuangan. Tim monev yang ada di Biro Keuangan dibentuk dengan surat keputusan Kepala Biro Keuangan selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). Tugasnya, untuk melakukan pemantauan realisasi, evaluasi penggunaan dana hibah dan bansos. Sementara, tim monev yang dibentuk di masing-masing SKPD dibentuk sesuai dengan surat keputusan kepala SKPD. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Direktur Polisi Air (Dir Polair) Polda NTB, Kombes Pol. DB di nonaktifkan dari jabatannya. Surat pe-non aktifan diterbitkan tanggal 24 Februari lalu. Sebagai pengganti, pihak Polda NTB mengangkat Wadir Polair sebagai Dir Polair. Pemberhentian ini disebut- sebut berkaitan dengan penahanan kapal pengangkut elpiji Batiwakkal Permai 2, tanggal 30 Januari 2015 di radius Pelabuhan Lembar. Bahkan penahanan kapal itu sempat dilaporkan ke Ombudsman RI Perwakilan NTB oleh anggota DPRD Lobar, Bakti Jaya. Sejalan dengan proses itu, tiba – tiba Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Srijono, M.Si mengeluarkan surat perintah (sprint) yang berisi penonaktifan Dir Polair. Dikonfirmasi terkait surat keputusannya itu, Kapolda NTB membenarkan. Tapi dia membantah ada kaitan dengan penahanan kapal tersebut. Bahkan Kapolda membela bawahannya, bahwa proses penahanan kapal itu memang menjadi tugas Dir Polair dari sisi penegakan hukum. ‘’Tentu bukan karena itu (penahanan kapal elpiji). Polair menangkap kapal yang melakukan pelanggaran atau tindak pidana,

itu tugasnya,” kata Kapolda menjawab Suara NTB, Senin (9/3). Jenderal bintang satu ini mengaku punya alasan lain. Menurut dia, Dir Polair diganti karena kepemimpinannya tidak efektif. Karena dalam kinerjanya dianggap tidak efektif, sehingga Kapolda menyebut, bisa membahayakan organisasi. “Dia diganti karena kepemimpinannya tidak efektif, sehingga membahayakan organisasi,” ulas Kapolda. Atas alasan itu, Kapolda mengeluarkan keputusan non aktif. “Jadi kita istirahatkan dulu,’’ katanya. Sementara, demi menjalankan tugas organisasi Kapolda mengangkat Wadir Polair. Sementara mantan Dir Polair, DB hingga berita ini ditulis belum memberi komentar. Dihubungi via ponsel Senin siang kemarin, DB belum memberikan tanggapan. Penahanan kapal yang memuat elpiji bermula dari penindakan yang dilakukan Unit Patroli KP – XXI 1004 yang mengamankan Kapal Motor LCT. Batiwakkal Permai 2. Penahanan, karena didapati nakhoda kapal yang tertera dalam surat perintah berlayar, tidak sesuai dengan daftar awak kapal. Bersambung ke hal 15

Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Rakyat

Golkar Ingin AMAN Bangun Koalisi Besar Mataram (Suara NTB) Menjelang Pilkada Kota Mataram, semua parpol mulai merapatkan barisan. Adalah Partai Golkar. Meskipun secara aturan, partai berlambang pohon beringin ini bisa mengusung calon sendiri, namun Golkar tetap membuka diri terhadap parpol-parpol lainnya. Bahkan pendaftaran paket H. Ahyar AbduhH.Mohan Roliskana (AhyarMohan) atau AMAN di sejumlah parpol, mengundang pertanyaan publik. Ketua Harian DPD Partai Golkar Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., kepada Suara NTB Senin (9/3) mengungkapkan, bahwa pendaft-

aran H. Ahyar AbduhH.Mohan Roliskana (AMAN) pada beberapa partai merupakan langkah awal dari ikhtiar bersama untuk membangun koalisi antara Golkar dengan beberapa partai pada Pilkada Kota Mataram. Pendaftaran juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan AMAN dan Golkar kepada sejumlah partai yang tengah melakukan proses politik mempersiapkan Pilkada Kota Mataram pada Bulan Desember 2015 ini. Harapan ideal AMAN dan Golkar, dapat terbangun koalisi besar yang nantinya akan melakukan banyak hal besar untuk kemajuan dan

kesejahtraan rakyat. ‘’Untuk mewujudkan hal tersebut, kami telah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai dan mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama bisa lebih dikonkretkan,’’ tutur H. Didi Sumardi. Perlunya Golkar membangun koalisi meski dari persyaratan Golkar telah tercukupi, didasarkan pada pertimbangan bahwa untuk membangun Kota Mataram yang lebih maju lagi ke depan dibutuhkan adanya kebersamaan dan sinergitas dari seluruh komponen masyarakat khususnya partai politik. Bersambung ke hal 15

’’

Harapan kami, proses dinamika dan kompetisi itu bagian dari upaya kita membangun pendidikan politik secara sehat dan rasional H. Didi Sumardi, SH (Suara NTB/ist)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.