HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 10 MEI 2014
16 HALAMAN NOMOR 57 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257 INTERAKTIF - Kajati NTB, Sugeng Pudjianto (tengah) didampingi Aspidsus Suluh Dumadi, saat interaktif di Radio Global FM Lombok dipandu dua penyiar, Bian dan Ari.
(Suara NTB/ars)
Tim Pidsus Gencar
Kasus Korupsi di NTB Berpeluang Banyak Terungkap Mataram (Suara NTB) Tercatat selama Tahun 2013, sedikitnya 16 perkara kasus dugaan korupsi ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) yang berhasil ditingkatkan ke penyidikan. Sementara di tahun 2014, sejak Januari lalu hingga Mei ini, baru tercatat enam perkara yang ditingkatkan ke penyidikan.
TO K O H
masih ada beberapa perkara yang belum ditingkatkan ke penyidikan dan masih kami proses,” terang Sugeng Pudjianto dalam dialog interaktif di Radio Global FM Lombok, Jumat (9/5) kemarin. Bersambung ke hal 5
Sidang Lanjutan Subri
Golkar Prioritaskan Lusita Pesan Kamar dengan Nama Andi Peraih Suara Terbanyak
SPAM KLU Rampung
Mataram (Suara NTB) Setelah pembacaan dakwaan pekan lalu, sidang lanjutan perkara suap dengan terdakwa mantan Kajari Praya Subri, SH, MH berlangsung Jumat (9/5) siang kemarin. Mereka yang dihadirkan sebagai saksi adalah resepsionis Hotel Holiday Inn. Dimana salah seorang saksi menyebut, Lusita sempat menyamar dengan nama Andi. Dalam sidang kedua setelah pembacaan dakwaan pekan lalu, materinya lebih ringan, Bersambung ke hal 5
SETELAH sekitar enam bulan penyelidikan, Kejaksaan Tinggi NTB akhirnya merampungkan proses penyidikan kasus dugaan penyimpangan pada proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Lombok Utara (KLU). Bersambung ke hal 5
Sugeng Pudjianto
KO M E N TTAA R
Dari enam kasus itu, menurut Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH, MH, berpotensi terus bertambah seiring gencarnya tim di jajaran Pidsus mengungkap sejumlah kasus korupsi baru yang masih tahap penyelidikan. ‘’Ini baru Mei sudah enam perkara. Dan
(Suara NTB/ars)
Mataram (Suara NTB) Peraih suara terbanyak atau Ketua Partai yang tampil di Pemilu 2014 ini tampaknya akan mendapatkan status prioritas untuk menjadi Ketua DPRD NTB. ‘’Prioritas suara terbanyak atau ketua partai,” ujar Wakil Ketua DPD Partai Golkar NTB, Dra. Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (9/5) kemarin. Jika mengacu pada pernyataan tersebut, maka sejumlah nama akan muncul ke permukaan. Peraih suara terbanyak untuk caleg DPRD NTB di Pemilu 2014 ini kebetulan merupakan caleg
SIDANG - Subri didampingi dua kuasa hukumnya dalam sidang lanjutan Jumat kemarin.
Partai Golkar, yaitu Drs. H. Humaidi. Ia tampil dari Daerah Pemilihan (Dapil) yang memang menjadi basis partai beringin ini, yaitu Dapil NTB 7 (Lombok Tengah). Di Dapil tersebut, Humaidi meraih 23.470 suara. Meski demikian, Isvie juga menjelaskan bahwa Partai Golkar memiliki kriteria lain yang juga dipergunakan untuk menentukan siapa yang akan duduk di posisi paling bergengsi di Udayana itu. Syarat itu antara lain, minimal pernah menjadi anggota DPRD pada tingkatannya, atau satu tingkat di atasnya. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
Pemerintah Harus Bertanggung Jawab
Belum Terima Bupati Puji Langkah Gubernur Jembatani Laporan
Husni Fahri (Suara NTB/dok)
DINAS Pertanian Tananaman Pangan dan Hortikultura NTB mengaku belum menerima laporan terkait dengan ratusan hektar lahan padi yang puso akibat kekeringan di Kabupaten Sumbawa. Sebelumnya, kabupaten/kota sudah disurati untuk melakukan antisipasi terhadap ancaman kekeringan, terutama untuk daerah non irigasi mengikuti kalender tanam yang dikeluarkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Bersambung ke hal 5
Newmont dengan Pusat Selong (Suara NTB) Gagasan pemerintah pusat melarang perusahaan tambang mengekspor konsentrat atau barang tambang masih mentah ke luar negeri dinilai cukup baik. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba). Akan tetapi, tuntutan melaksanakan larangan tersebut harus diikuti dengan tahapan yang jelas. Pasalnya, jika terjadi akibat buruk dari munculnya larangan tersebut seperti terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK)
massal, maka pemerintah yang harus bertanggung jawab. Demikian disampaikan Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Moch Ali Bin Dachlan (Ali BD) kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (9/5) kemarin, menanggapi kekhawatiran sekitar 8.000 karyawan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang terancam dirumahkan akibat tidak ada izin ekspor dan pengenaan Bea Keluar yang sangat tinggi. Seperti diberitakan sebelumnya, keluarga karyawan PTNNT merasa was-was karena perusahaan ini dikabarkan akan meru-
mahkan karyawannya setelah tiga bulan sejak 12 Januari tidak mendapatkan izin ekspor dan pengenaan Bea Keluar yang sangat tinggi. Akibat tidak ada izin ekspor, perusahaan ini dikabarkan akan melakukan penghentian produksi pada Mei 2014 ini. Jika produksi terhenti, bulan depan (Juni) dikhawatirkan berdampak pada merumahkan (non job) ribuan karyawan. Dikatakan Bupati Lotim bahwa sekalipun regulasi yang lahirkan pemerintah memiliki tujuan baik, Bersambung ke hal 5
”
Tidak boleh ada peraturan pemerintah biar tujuannya baik, tetapi mengorbankan warga negara yang kehilangan lapangan pekerjaannya.
H. Moch Ali Bin Dachlan (Suara NTB/rus)