Snt10072014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

KAMIS, 10 JULI 2014

16 HALAMAN NOMOR 104 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Hasil Hitung Cepat

Di NTB Prabowo-Hatta Unggul Mataram (Suara NTB) Pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul versi quick count (hitung cepat) yang dilakukan RRI Mataram dan masing-masing tim pemenangan Capres-Cawapres, Rabu (9/7). Pasangan yang diusung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PPP hingga Partai Demokrat ini meraih suara sekitar 71,77 persen. Sementara pasangan Joko Widodo-H. M. Jusuf Kalla memperoleh 28,23 persen suara. Kepala LPP RRI Mataram Maladi Amin, mengungkapkan, pasangan Prabowo-Hatta unggul hampir di seluruh kabupaten/kota di NTB. Pada pemilihan presiden kali ini, ujarnya, RRI menetapkan 44 TPS untuk dijadikan dasar penghitungan cepat. Dicontohkannya, di Kabupaten Sumbawa pihaknya melakukan penghitungan di 3 TPS, Kota Mataram, timnya menerjunkan tim di Kecamatan Cakranegara sebanyak 3 TPS, Kecamatan Sekarbela 13 TPS dan Lombok Timur ada 3 TPS. Sementara Kabupaten Lombok Tengah, diterjunkan tim di Kecamatan Pringgarata sebanyak 9 TPS, Kecamatan Praya 19 TPS. Di Kota Bima diterjunkan tim di 2 TPS, Kabupaten Lombok Utara 11 TPS, dan Kabupaten Bima ada 5 TPS. Diakuinya, data yang belum masuk berdasarkan hitung cepat sekitar 494 suara, sementara data yang sudah masuk sekitar 1.506 suara. Bersambung ke hal 5

Gubernur Imbau Masyarakat Tetap Jaga Kondusivitas

PADA perhelatan Pilpres 2014, masih ada daerah di NTB yang dianggap rawan. Bahkan dalam pengamanan Pilpres di 10 kabupaten dan kota di NTB tidak lepas dari pantauan Mabes Polri. Sedikitnya ada dua orang jenderal bintang satu ditugaskan mengawasi situasi kamtibmas, Bersambung ke hal 5

Moechgiyarto (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Tunda Urus Korupsi TAK kalah dengan Polri yang memang tugasnya mengamankan pemilu, Kejaksaan juga merasa penting untuk ambil bagian. Sepekan ke depan, Kejati NTB bahkan menunda mengurus kasus korupsi untuk fokus mengurus masalah Pilpres. Bagian yang dianggap menyibukkan Kejati adalah keterlibatan dalam Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu), Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi tampaknya menyadari potensi munculnya gesekan di tengah masyarakat menyusul hasil sementara perhitungan suara pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI yang hanya berselisih tipis. Karenanya, ia mengimbau masyarakat NTB agar tetap menjaga kondusivitas daerah. ‘’Saya menyampaikan seruan kepada seluruh masyarakat NTB untuk menjaga keamanan dan ketenangan di daerah, memelihara situasi yang kondusif,” ujar Zainul Majdi kepada Suara NTB melalui ponselnya, Rabu kemarin. Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat NTB yang telah melaksanakan Pemilu 2014 dengan penuh tanggung jawab. ‘’Pada seluruh warga NTB, bersama – sama dengan penuh tanggung jawab kita melaksanakan proses pemilihan presiden ini, Bersambung ke hal 5

Saya menyampaikan seruan kepada seluruh masyarakat NTB untuk menjaga keamanan dan ketenangan di daerah, memelihara situasi yang kondusif TGH. M. Zainul Majdi

Rawan Gesekan Sosial MASYARAKAT diingatkan agar waspada, jangan sampai terpengaruh situasi pascapencoblosan yang terasa mulai memanas. Ini tidak lepas dari sikap dua kubu yang saling klaim kemenangan versi quick count atau hitung cepat berbagai lembaga. Hal itu disampaikan Direktur Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) NTB, Dr.Muhammad Nasir, SH,M.Hum, yang mulai melihat ada gejala kerawanan sosial muncul pascapencoblosan. Pilpres yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, diharapkannya menjadi sarana menahan diri dari sikap saling hasut, apalagi terprovokasi keadaan. ‘’Ke dua kubu sudah mendeklarasikan kemenangan, baik Prabowo - Hatta maupun Jokowi - JK. Ini membingungkan masyarakat. Sekaligus bisa memicu situasi rawan bagi pendukung ke dua kubu,”

ujarnya di Mataram, Rabu (9/ 7). Paling dikhawatirkan, ketika dukungan perorangan atau kelompok tertentu sampai pada tingkat fanatisme, kemudian kedua pihak bertemu untuk saling mempertahankan argumentasi berdasarkan klaim tadi. ‘’Dikhawatirkan lahir konflik dua kubu. Sekali lagi ini yang kita khawatirkan sekaligus harus diwaspadai masyarakat,” pesannya. Gesekan sosial semakin mengkhawatirkan ketika salah satu kubu di tingkat pusat terang terangan mendeklarasikan diri sebagai pemenang dalam kontestasi pilpres. ‘’Ini sebenarnya tidak baik. Dalam kapasitasnya apa ketua partai tiba-tiba mengumumkan kemenangan? Ini kan menjadi pertanyaan masyarakat, bahkan sudah ramai di media sosial,” sorotnya. Bersambung ke hal 5

Empat Tahun Terakhir, Progres Investasi di NTB Terus Menurun Fadil Zumhanna (Suara NTB/dok)

12:23

Sumber : Hasil Hitung Cepat RRI

MENANG - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi didampingi istri, Hj.Erica Zainul Majdi usai memilih di TPS 1 Pejanggik Kota Mataram (kiri) . Di TPS ini, pasangan Prabowo-Hatta menang telak. Sementara Wagub, H.Muh Amin didampingi istri, Hj.Syamsiah Amin memantau pencoblosan di Panti Wreda Mataram, kemarin.

Masih Ada Daerah Rawan

05:10

28,23 persen

(Suara NTB/nas)

TO K O H

05:00

71,77 persen

15:43

18:12

19:27

Mataram (Suara NTB) Secara umum, dalam empat tahun terakhir terjadi penurunan investasi di NTB, baik investasi swasta maupun pemerintah. Pemerintah harus lebih siaga menyikapi hal tersebut karena akan memberi dampak langsung terhadap perekonomian. Belum lagi dampak dengan berhentinya aktivitas tambang PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

‘’Selama empat tahun terakhir, investasi di NTB terus mengalami penurunan. Datanya masih saya akan susun dulu,” terang Manager Analis Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi NTB, Imam Dwi Kuncoro di Mataram, Rabu (9/7) kemarin. Banyak hal menurutnya yang mengakibatkan terjadinya penurunan investasi tersebut. Namun yang terpenting menurutnya, pemerintah daerah

harus lebih waspada. Diantara penyebabnya, berdasarkan Kajian Ekonomi Regional (KER) pada triwulan I tahun 2014 ini, karena status proyek yang masih dalam tahap perizinan dan belum dilakukan pembangunan fisik. Sementara investasi pemerintah sedang dalam penyusunan rencana kerja maupun pelelangan. Turunnya investasi swasta maupun pemerintah, berdasarkan data Badan

Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisai investasi menurun hingga 30, 45 persen secara year on year (yoy) di banding realisasi triwulan yang sama pada tahun 2013 lalu. Total realisasi investasi swasta pada triwulan I tahun 2014 ini mencapai Rp 1,52 triliun, dengan sumbangan terbesar adalah investasi Penanam Modal Asing (PMA) yang mencapai lebih dari Rp 1,4 triliun. Bersambung ke hal 5


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.