Snt10092015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 154 TAHUN KE 11

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

Pengemban Pengamal Pancasila

(Suara NTB/ars)

KAMIS, 10 SEPTEMBER 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Jamwas Terkejut Kasus BIL Macet Tiga Tahun Mataram (Suara NTB) Mendengar kasus dugaan korupsi pembangunan gedung induk Bandara Internasional Lombok (BIL) yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung), terkatung katung selama tiga tahun, Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa Agung Muda Pengawas (Jamwas) Dr. M. Jasman Panjaitan, SH, M.Hum mengaku terkejut. Dia akan mempertanyakan kasus ini ke penyidik Kejagung agar dipercepat pelimpahannya jika sudah ditingkatkan ke penyidikan. ‘’Kok bisa sampai sekian tahun,’’ Jasman terkejut ketika ditanya atensinya soal kasus yang sudah naik penyidikan sejak 2012 itu, usai pertemuan di Aula Kejati NTB, Rabu (9/9). ‘’Terimakasih sudah diinformasikan. Saya akan tanyakan kasus ini kepada

TO K O H Jangan Banyak Alasan KINERJA jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) se NTB disorot. Mereka kini tidak boleh lagi mengeluh soal tugas yang diemban, baik soal personel maupun anggaran. Tetap harus melaksanakan tugas sesuai kapasitas personel dan anggaran. Hindari menangani kasus korupsi “ecek-ecek”. ‘’Kajari tidak ada boleh banyak alasan. Harus laksanakan,’’ kata Plt. Jaksa Agung Muda Pengawas (Jamwas) Kejaksaan Agung RI, Bersambung ke hal 15

Jampidsus,’’ sambungnya. Informasi macetnya kasus ini akan menjadi bahan supervisi pihaknya di Kejagung. Dia akan menanyakan kendala penanganan kasus dengan kerugian negara Rp 45 miliar ini, sehingga terkatung-katung hingga sekian tahun.

salah satu indikatornya kebocoran pada atap, menjadi pintu masuk penyelidikan oleh tim Kejaksaan Agung. Signal kasus ini akan rampung sebenarnya sudah ada gambaran, sebagaimana pernyataan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Tony Tribagus Spontana, SH. “Berkasnya sudah dilimpahkan ke tahap penuntutan ke Kejati NTB,” kata Tony (Suara NTB, Jumat 14 Agustus 2015). Dengan demikian, tanggung jawab proses penuntutan ada di Kejati NTB. Sedianya pelimpahan tidak hanya berkas, tapi juga tersangka agar memenuhi syarat tahap dua. Bersambung ke hal 15

Kecil, Peluang Hujan Buatan Bulan September

AMAN Harus Antisipasi Kejutan Mataram (Suara NTB) Pasangan H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana (AMAN) kini di atas angin menyusul kemajuan yang diperoleh dalam tahapan Pilkada Kota Mataram. Menghadapi pasangan Salman – Jana Hamdiana (SAHAJA), keduanya harus mengantisipasi kejutan yang mungkin terjadi. Pandangan itu disampaikan pemerhati masalah politik NTB, Ahyar Fadli yang dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (9/9) kemarin. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R ’’Support’’ Tugas Suami (Suara NTB/ist)

SALAH satu tugas aparat yang tidak ringan adalah menjadi polisi. Anggota yang sudah berkeluarga, diharapkan istri yang menjadi pendamping hidupnya bukan menjadi beban baru. Justru harus menjadi support untuk mengoptimalkan kinerja suami dalam tugas sehari- hari. Harapan itu disampaikan Ketua Daerah Bhayangkari, Anna Umar Septono di sela sela kegiatan donor darah di RS Bhyangkara Polda NTB, Rabu (9/9). Bersambung ke hal 15

Mengetahui bahwa kasus ini locus (tempat) dan tempus (waktu) di NTB, semakin mendorong dirinya melakukan supervisi di Jampidsus. Apalagi jika kasus ini berskala besar untuk ukuran daerah dan menjadi perhatian publik. ‘’Di mana kendalanya? Kok sampai ulang tahun begini kasusnya,’’ kata Jasman. Kasus ini sebelumnya diusut sejak 2012 lalu, tim Kejagung saat itu didampingi oleh penyidik Pidsus Kejati NTB, menelusuri dugaan penyimpangan menyangkut anggaran bersumber dari PT AP I, senilai Rp 829 miliar. Indikasi penyimpangan ditelusuri berdasarkan kejanggalan pada gedung induk. Kualitas bangunan yang buruk,

Mataram (Suara NTB) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Selaparang menyatakan sangat kecil peluang untuk dilakukan hujan buatan pada bulan September ini. Pasalnya, kondisi cuaca pada bulan September masih sangat kering. “Yang paling mungkin (dilaksanakan hujan buatan) itu akhir Oktober atau awal November. Itu baru sudah mulai ada , syarat-syarat pendukungnya seperti kelembaban udara dan angin telah terpenuhi,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Selaparang Stasiun Klimatologi Kediri, Wan Dayantolis, S.Si, M.Si di Mataram, Rabu (9/9) siang kemarin. Kalau kondisi el nino semakin kuat sampai Januari 2016, lanjut Dayantolis, maka peluang untuk program hujan buatan di NTB sangat kecil. Namun, dengan adanya angin daratan yang berhembus Oktober nanti, meskipun terjadi el nino akan bisa meningkat-

(ant/bali post)

PERIKSA ALAT - Prajurit TNI AU memeriksa alat untuk hujan buatan dalam pesawat CN-295 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta belum lama ini. Teknologi ini disiapkan untuk menanggulangi bencana kekeringan di Jawa, Sumatera, Sulawesi, NTB dan NTT. kan kelembaban atmosfer. “Jadi peluang hujan buatan diakhir Oktober itu bisa meningkat,”terangnya. Dijelaskan, angin daratan pada bulan Oktober nanti di-

harapkan akan membawa suplai air. Dari hasil pantuan BMKG, lanjutnya, puncak kekeringan di NTB berada pada akhir September ini. Bersambung ke hal 15

Incaran Investor, NTB Tak Tolerir Penjualan Pulau (Suara NTB/ars)

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB tak memungkiri daerah ini telah menjadi incaran investor untuk pengembangan sektor pariwisata khususnya pulau-pulau kecil atau gili. Ratusan pulau kecil yang tersebar di NTB merupakan aset negara dan daerah yang harus tetap dijaga. Untuk itu, jika ada oknum terindikasi menjual pulau di daerah ini, Pemprov menegaskan tak akan mentolerir perbuatan tersebut. Hal tersebut disampaikan, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si dikonfirmasi di Mataram, Rabu (9/9) siang kemarin, menyikapi adanya

dugaan penjualan Gili Poh, Sekotong Lombok Barat (Lobar) kepada investor. ‘’Coba nanti kita cek dulu. Karena memang kalau penjualan pulau itu namanya pelanggaran wilayah. Ndak bisa itu dijual oleh orang perorangan. Kalau sudah pelanggaran bisa dikenakan proses hukum kalau terbukti. Namun demikian saya akan cek,’’ kata Wagub mengatakan, beberapa tahun lalu juga pernah ada kasus penjualan pulau kecil di Pulau Sumbawa. Ia mengatakan, orang-orang yang terlibat dalam kasus penjualan pulau itu telah kena hukuman. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.