HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
KAMIS, 10 OKTOBER 2013
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 181 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kejaksaan Sasar Bukti Notaris Mataram (Suara NTB) Topik penyidikan kasus dugaan korupsi pada proyek rumput laut di BPBD Kota Mataram, masih seputar pinjam “bendera” pelaksana proyek, Kh dari rekanan pemenang tender, PT. Tanjung Pratama. Salah satu bukti petunjuk yang disasar penyidik Kejati NTB adalah bukti penyerahan kuasa berdasarkan akta notaris, Eddy Hermansyah, SH, MH. Informasi diserap Suara NTB, sebenarnya bidikan proses yang diduga menyimpang pada penyerahan kuasa itu sudah dicium sejak awal. Kejaksaan bahkan sudah mengantongi bukti notaris
yang menyatakan, semua hal yang berkaitan dengan teknis dan pembayaran proyek rumput laut, dikuasa kan CV. Tanjung Pratama kepada Kh. Dalam pelaksanaannya, aktivitas pelaksanaan proyek
rumput laut itu ternyata bermasalah. Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH, MH mengakui, dalam proses penyidikan kasus rumput laut senilai Rp 2,1 miliar, timnya masih butuh
dak lanjuti. Entah itu akta notaris, dan lain lain, akan kami tindak lanjuti,’’ tegas Kajati. Menurutnya, dalam ‘’kamus’’ jajarannya, ketika sebuah perkara lengkap pembuktiannya, maka prosesnya akan terus berjalan sampai menemukan pihak-pihak lain yang bertanggungjawab. Kajati menegaskan lagi soal kemungkinan adanya intervensi yang mengarah pada pihaknya oleh kalangan tertentu. Bersambung ke hal 5
beberapa tahapan lagi menuju perkembangan mengarah pada tersangka baru. Ditanya soal adanya bukti notaris tentang penyerahan kuasa proyek? Sugeng menjawab secara umum, jika memang akta notaris dimaksud bisa menjadi petunjuk untuk pengembangan penyidikan oleh timnya, maka pasti akan dijadikan bukti. ‘’Pokoknya begini, semua pihak, semua bukti, yang berkaitan dengan kasus rumput laut ini, kami tin-
LUPUT - Salah satu dari sejumlah rumah warga di LingkunganPondok Prasi yang luput dari bantuan pemerintah. Papuq Imah, salah seorang warga miskin di RT 04 Pondok Prasi Ampenan juga luput menerima bantuan pemerintah (bawah).
123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Mataram (Suara NTB) ngendalian Pencemaran dan Kerusakan 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Lingkungan BLHP NTB, Dini Haryati, SKM, 123456789012345678901234567890121234567890123456789 (BLHP) mengklaim, jumlah mata air yang S.Sos dikonfirmasi Suara NTB di kantor123456789012345678901234567890121234567890123456789 berhasil dilindungi sejak lima tahun tera- nya, Rabu (9/10) kemarin. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 khir mencapai 324 mata air. Berbagai upUntuk mempertahankan mata air yang 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 aya dilakukan untuk menyelamatkan mata sudah ada, kata Dini pihaknya memberikan 123456789012345678901234567890121234567890123456789 air. Misalnya memberi penghargaan kepa- penghargaan (reward) kepada kelompok-kel123456789012345678901234567890121234567890123456789 da yang menyelamatkan dan memberikan ompok masyarakat pemelihara mata air yang 123456789012345678901234567890121234567890123456789 sanksi kepada perusaknya. ada di NTB yang dilakukan sejak 2009 lalu. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Demikian dikatakan Kepala Bidang Pe- Bersambung ke hal 5 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789
(Suara NTB/ars)
C.01.08.13
Penebang Pohon Didenda Kerbau
TO K O H PERNYATAAN Ketua KPK, Abraham Samad, yang ingin mengincar pelaku korupsi di daerah – daerah patut dijadikan motivasi bagi aparat penegak hukum di daerah. Hal ini bisa membuat para penegak hukum lebih gigih dalam menjalankan agenda pemberantasan korupsi di daerah. “Pada prinsipnya, kalau ada keinginan seperti itu dari KPK, tentu kami akan sangat mengapresiasi. Karena memang agenda pemberantasan korupsi di daerah memang belum berjalan maksimal,” Bersambung ke hal 5
Ditunda, Kelanjutan Pembangunan Kantor Bupati Lotim Selong (Suara NTB) Rencana melanjutkan pembangunan fisik Kantor Bupati Lombok Timur (Lotim) tahun 2013 ini ditunda. Anggaran sebesar Rp 2,5 miliar yang telah dialokasikan sebelumnya batal digunakan. Pembangunan baru akan dilanjutkan tahun 2014 mendatang. Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Lotim, Drs. Juaeni Taufik di Selong, Rabu (9/10), menjelaskan, minimnya dana yang tersedia menjadi pertimbangan penundaan kelanjutan pembangunan gedung. ‘’ Dana sebesar Rp 2,5 miliar masih terlalu kecil untuk melanjutkan kegiatan pembangunan fisik gedung yang direncanakan berlantai lima tersebut,’’ jelasnya Bersambung ke hal 5
H. L. M. Syamsir
KO M E N TTAA R
H. Chairul Mahsul
Segudang program pemerintah untuk memberdayakan masyarakat miskin, rupanya belum sepenuhnya mengakomodir kepentingan si miskin. Di Lingkungan Pondok Prasi Ampenan, Kota Mataram, dua di antara puluhan warga miskin lainnya, luput dari bantuan rehab rumah mereka yang jauh dari layak. ELUHAN itu datang dari Papuq Imah (80). Petugas dari kelurahan yang datang mendatanya, mengambil gambar tiap sudut rumah yang terbuat dari bedek dan beratap seng itu. Petugas dari kelurahan meminta mereka menyerahkan uang Rp 4 juta. Kata petugas, uang itu untuk dana sharing dengan dana program, sesuai juklak juknis. ‘’Tapi mana kami punya uang sebanyak itu,’’ kata Rusdi (70), adik Papuq Imah. Karena tak mampu mengeluarkan biaya sebesar itu, program perbaikan rumah tidak berpihak padanya. Merasa butuh dengan program itu, Rusdi meminta uang kepada petugas. Karena dengan uang itu,
Giri Menang (Suara NTB) Warga Lingkungan Menang, Kelurahan Gerung Selatan, Gerung, Lombok Barat (Lobar) mendadak geger. Warga berhamburan keluar rumah, lantaran hutan di kawasan bukit Giri Menang persis di atas pemukiman warga terbakar. Hutan masyarakat seluas ratusan hektar habis dilalap si jago merah. Diduga asal api dari putung rokok yang tak sengaja dibuang warga. Wargapun beramai-ramai naik ke bukit memadamkan api. Warga khawatir api menjalar ke pemukiman warga yang persis berada di bawah
bukit itu. Untuk memadamkan api, warga hanya menggunakan pepohonan yang ditebang di sekitar hutan. Anehnya, tidak ada petugas pemadam kebakaran yang diturunkan ke lokasi. Padahal lokasi kebakaran juga tak jauh dari Kantor Bupati Lobar. Untuk memadamkan api, puluhan warga naik ke atas bukit. Suara NTB yang turun ke lokasi menyaksikan api terus membesar. Karena tidak ada alat pemadam kebakaran, warga menggunakan pepohonan untuk dijadikan alat memadamkan api. ‘’Kejadian seperti ini sering terjadi. Kalau ada kebakaran seperti ini,
kami hanya menggunakan ranting pohon untuk memadamkannya,’’ ujar Tahir. Kobaran api terus membesar, karena semak belukar yang ada di sekitar hutan mudah dilalap api mengering akibat kemarau panjang. Tak jauh dari lokasi kebakaran itu, warga lain pun sibuk memadamkan api yang semakin merembet ke bagian bawah hampir mengenai rumah warga. Akhirnya,dengan peralatan seadanya, api pun yang melalap hutan di sebelah barat bisa dijinakkan. Dalam waktu yang bersamaan, kepungan api dating dari arah timur. Bersambung ke hal 5
mereka akan memperbaiki sendiri rumah tersebut. ‘’Saya dijanjikan Rp 500.000, tapi sampai sekarang tidak dikasi, malah dikasi seng tujuh lembar,’’ terangnya. Dengan seng tujuh lembar itu, baginya tidak terlalu berguna, karena rumah sudah direhab dengan biaya sendiri. Rumah Papuq Imah kondisinya memprihatinkan. Dengan ukuran sekitar 3 x 2 meter, di dalam rumah berlantai tanah itu terdapat banyak sampah plastik bekas. Kasur lusuh satu satunya di rumah itu dipakainya tidur sendirian. Sama halnya dialami Salman (45) di RT 7. Ia awalnya diminta menyerahkan uang Rp 5 juta. Bersambung ke hal 5
TERBAKAR - Warga memadamkan api yang membakar Bukit Giri Menang kemarin malam. (Suara NTB/her)
C.03.08.13
PEMPROV NTB memastikan penyerahan dokumen RPJMD NTB 2013-2018 ke DPRD NTB pada awal Desember 2013 mendatang. Setelah diserahkan ke dewan, selanjutnya dokumen RPJMD tersebut dibahas antara eksekutif dan legislative untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). ‘’RPJMD kita yang baru (2013-2018) sudah rampung. Insya Allah awal Desember kita launching di DPRD. Kita serahkan dokumennya ke DPRD Desember mendatang,’’ terang Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM di Mataram, kemarin. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/rus)
TIANG PANCANG - Pembangunan Kantor Bupati Lotim tahun 2013 ini ditunda. Pembangunan direncanakan dilanjutkan tahun 2014 mendatang.
Warga Miskin yang Luput dari Bantuan Rumah Kumuh
Bukit Giri Menang Terbakar
Sudah Rampung
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
Bisa Jadi Motivasi
Nasib Papuq Imah