HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
16 HALAMAN
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
JUMAT, 10 OKTOBER 2014
NOMOR 181 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Silaturahmi ke ’’Suara NTB’’
Kapolda Ingin Buat Sejarah di NTB Mataram (Suara NTB) Kapolda NTB Brigjen Pol. Srijono mengungkapkan, asanya membuat perubahan di daerah ini (NTB). Semangat perubahan itu diharapkan akan mempengaruhi kebijakan secara nasional dari sisi keamanan, sehingga NTB akan dicatat dalam sejarah. Semangat itu dilatari rasa prihatinnya dengan kondisi NTB yang masih terpuruk dari segi IPM, juga dari sisi keamanan yang masih menjadi sorotan nasional. ‘’Saya mendengar Pak Gubernur yang kecewa soal IPM. Padahal kalau dilihat potensinya, NTB ini luar biasa,’’ ungkapnya, saat bersilaturahmi ke Redaksi Suara NTB dan Radio Global FM Lombok, Kamis (9/10) kemarin. Hanya sebulan setelah dilantik menggantikan Brigjen Pol Moechgiyarto, sudah cukup baginya mengenal NTB dengan baik, utamanya soal potensi alam dan SDM. Jenderal bintang satu yang banyak mengisi acara ‘motivasi’ di berbagai tempat ini bahkan mencanangkan gerakan perubahan secara nasional itu akan mulai dari NTB. Baik soal SDM, SDA, atau soal stabilitas keamanan yang menjadi tanggung jawab penuh pihaknya. ‘’Nah sekarang tergantung. Kalau kita mau hebat, harus ada kemauan, itu saja kuncinya,’’ tegas Kapolda. Perubahan itu sedang dia mulai dari dirinya, kemudian dari institusinya, baru kemudian komponen lain di pemerintahan, selanjutnya menyasar ke masyarakat. Agenda silaturahmi Kapolda itu didampingi Dir Binmas Kombes Pol. Suwarto, Dir Lantas Kombes Pol. Edi Ciptanto, Dir Pamobvit Kombes Pol. Ruslan, Wadir Intel AKBP Sigit dan Kabid Humas AKBP M. Suryo Saputro. Penanggung Jawab Harian Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H. Agus Talino menyambut baik keinginan Kapolda dalam rangka perubahan dimaksud. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
CINDERAMATA - Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H. Agus Talino saat menyerahkan cinderamata kepada Kapolda NTB Brigjen Pol Srijono. Dalam silaturahminya, Kamis kemarin, Kapolda NTB didampingi jajarannya.
Tim TPTGR Lemah, Kerugian Daerah Menumpuk Mataram (Suara NTB) Masih mandeknya persoalan penagihan kerugian keuangan daerah, yang timbul dalam pengelolaan keuangan daerah selama ini, dianggap tidak terlepas dari lemahnya kinerja Tim Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR). Karena itulah, tim ini diminta agar bekerja lebih serius dalam menindaklanjuti temuan maupun informasi yang menyangkut kerugian keuangan daerah di NTB.
TO K O H
Atensi Kasus Korupsi TIDAK selalu soal kasus terorisme atau kejahatan konvensional lainnya yang menjadi perhatian. Kapolda NTB Brigjen Pol. Srijono juga mengatensi kasus tindak pidana korupsi. Karena ia sadar, kasus korupsi juga menjadi perhatian publik. Bahkan keinginan publik lebih keras dan sulit diimbangi kinerja penyidik. Pada kesempatan bersilaturahmi ke Redaksi Suara NTB, Kamis (9/10) kemarin, Kapolda menyampaikan kesungguhannya untuk mengungkap kasus tindak pidana korupsi di NTB. ‘’Kalau kasusnya ada, kita tangkap pelakunya (koruptor, red),’’ tegas Kapolda. Kepada masyarakat ia bahkan men-yampaikan secara terbuka, agar memberikan laporan terkait tindak pidana korupsi. Setiap laporan masyarakat, akan ditindaklanjuti dengan sungguh – sungguh. Hanya saja, di balik keseriusan pihaknya itu, terkadang masyarakat terlalu kuat desakannya, sehingga menganggap kinerja polisi lamban. Padahal menurutnya, kepolisian sudah bekerja cepat. Bersambung ke hal 5
Anggota DPRD NTB, Drs. Noerdin H. M. Yacub, mempertanyakan penanganan kerugian keuangan daerah terus berlarut-larut dari tahun ke tahun. ‘’ Tunggakan nilainya kan cukup besar. Sampai hari ini masih saja menjadi tunggakan pemda untuk menyelesaikan. Pertanyaan saya, kenapa penyelesaian masalah ini
Noerdin H. M. Yacub (Suara NTB/dok)
Kasus Omprongan Tembakau
Kejaksaan Belum Sentuh KPA Mataram (Suara NTB) Tim penyelidik kasus dugaan penyimpangan pada penyaluran bantuan alat omprongan tembakau, Kamis (9/10) kemarin melakukan evaluasi terkait perkembangan penyelidikan kasus ini. Tim penyelidik yang dipimpin Kabag TU Kejati NTB, La Kamis, SH,MH memimpin eval-
uasi perkembangan penyelidikan kasus itu. Hanya saja sejauh ini, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam kasus itu, belum disentuh untuk jadi saksi. Saksi terakhir yang diperiksa dalam kasus yang masih tahap penyelidikan ini, yaitu dua pejabat dari Bappeda NTB. Saksi diklarifikasi terkait tang-
gung jawab Bappeda dalam pengendalian program bantuan berupa alat omprongan tembakau itu untuk petani. ‘’Setelah saksi terakhir itu, tim hari ini sedang evaluasi hasilnya,’’ kata juru bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, kepada Suara NTB Kamis kemarin. Bersambung ke hal 5
Terancam Molor, Operasional PLTU Jeranjang Unit I dan II Srijono
(Suara NTB/ars)
begitu alot?.’’ Ia menganggap, ada dua faktor kunci yang berpengaruh dalam proses penyelesaian kerugian keuangan negara atau daerah yang timbul. Faktor pertama terkait penyebab timbulnya informasi atau temuan kerugian tersebut. ‘’(Penyebab) ini harus di-
cari. Sepanjang penyebab kerugian keuangan daerah itu akibat dari tindakan riil, penyelesaiannya gampang. Tapi kalau sebab kerugian negara itu direkayasa, ini yang sulit diselesaikan. Bagaimana cara menyelesaikannya,’’ tanyanya. Ia menambahkan, yang dimaksud dengan riil adalah kejelasan terkait siapa pelaku yang mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan daerah. Bagaimana cara dia melakukan, hingga berapa besar kerugian yang timbul. Hanya saja, ketika faktor penyebab itu direkayasa, persoalannya akan menjadi pelik. Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB) Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang Unit I dan II terancam molor. Pasalnya, kontraktor yang mengerjakan mega proyek itu, PT Barata Indonesia kekurangan finansial. Sesuai rencana, operasional PLTU Jeranjang unit I pada tahun 2014 ini mulai operasional, sementara PLTU Jeranjang Unit II pada tahun 2015 mendatang. “Sistem pembangkitan Jeranjang unit I dan II itu akan selesai 2015. Unit I mudah-mudahan tahun ini kita rencanakan. Tetapi karena ada masalah finansial dari kontraktor, Bersambung ke hal 5
(ant/Bali Post)
TERANCAM MOLOR- Proyek PLTU Jeranjang di Desa Kebon Ayu, Lombok Barat. Operasional PLTU berbahan bakar batubara ini operasionalnya terancam molor lagi karena kontraktor kekurangan finansial.
Investor Panas Bumi Hu’u Hengkang dari NTB Mataram (Suara NTB) Investor yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Hu’u Dompu, PT. Pacifik Geo Energi (PGE) menyatakan akan hengkang atau berhenti melakukan aktivitasnya. Pasalnya, mereka melihat potensi panas bumi yang ada di Hu’u tak sesuai dengan data yang diperoleh saat mengikuti lelang alias potensi sangat kecil. “PT. PGE itu minta berhenti. Dia menilai di situ potensinya tidak sesuai dengan data yang dia peroleh saat dia mengikuti lelang. Jadi, dianggap data Badan Geologi itu salah,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, Ir. Muhammad Husni, M.Si saat rapat dengan Dewan Energi Nasional (DEN) di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Kamis (9/10) siang kemarin. Dijelaskan, sesuai dengan hasil lelang yang dilakukan pemerintah pusat, pengembangan potensi panas bumi Hu’u dimenangkan oleh PT. PGE. Kemudian, PT. PGE sudah mendapatkan modal dari luar negeri untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Hu’u tersebut yang ditandatangani di sela-sela KTT APEC di Bali tahun lalu. Bersambung ke hal 5