Snt10112015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 204 TAHUN KE 11

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SELASA, 10 NOVEMBER 2015

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Waktu Mepet

Puluhan Paket Proyek Belum Dilelang Mataram (Suara NTB) Berdasarkan data Tim Evaluasi Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) TV Monitor Biro Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa (AP & LPBJP) Setda NTB, sampai dengan 31 Oktober 2015, puluhan paket proyek senilai puluhan miliar belum tuntas atau belum selesai dilelang. Jumlah paket lelang yang dibiayai APBD NTB 2015 yang melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) sebanyak 286 paket dengan nilai Rp 758,088 miliar.

Posisi sampai dengan 31 Oktober 2015, sebanyak satu paket belum diajukan lelang dengan nilai Rp 855 juta di Kantor Penghubung. Kemudian 6 paket lelang senilai Rp 5,508 miliar pada sejumlah SKPD masih dalam tahap verifikasi doku-

men. Masing-masing Biro Kesra satu paket senilai Rp 966 juta, Dikpora 2 paket senilai Rp 3,602 miliar, Disosdukcapil satu paket senilai Rp 275 juta dan Disperindag sebanyak 2 paket senilai Rp 665 juta. Bersambung ke hal 15

Dewan Lemah, BPKP dan Kejati Beda Pendapat Masyarakat Pilih Jalur Soal Audit DBHCHT Mataram (Suara NTB) Saat Kejaksaan Tinggi NTB meyakini bahwa kasus Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahap audit, berbeda dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Lembaga auditor kerugian negara itu ternyata belum menyentuh perkara itu, sebagaimana ekspektasi disampaikan Kejaksaan, bahwa kasus itu masuk proses audit investigasi. Kepala BPKP Dr.Bonardo Hutauruk, AK, MM mengaku, sejak ada permintaan audit oleh Kejaksaan itu, tindakan pihaknya belum sampai ke teknis. ‘’Jadi masih koordinasi saja,” jawabnya kepada Suara NTB via SMS, Senin (9/11). Bonardo yang saat ini masih berada di Canbera Australia, meyakinkan koordinasi masih intens dengan Kejaksaan. Hal sama disampaikan juga oleh Koordinator Pengawas (Korwas) Investigasi,

Ekstra Parlementer

Ngatno, SE. “Kita belum melakukan audit (investigasi), masih sebatas koordinasi,” kata Ngatno yang saat dikonfirmasi masih berada di Ciawi, Bogor Jawa Barat untuk kegiatan pelatihan. Dipihak lain, Kejaksaan menyampaikan setidaknya ada progress dalam penanganan kasus tersebut, setelah statusnya ditingkatkan ke penyidikan. Ini ditandai telah dimulainya audit investigasi oleh BPKP. Proses terakhir kasus ini, sudah masuk tahap audit investigasi, yang mengarah pada perhitungan kerugian negara. “Bola” penanganan kasus ini sekarang di BPKP. “Untuk kasus cukai tembakau, kita sedang kumpulkan bukti-bukti tambahan sebagai bahan audit investigasi,” kata Juru Bicara Kejati NTB Made Sutapa, SH menjawab Suara NTB Jumat (6/11) lalu. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Lemahnya pelaksanaan fungsi DPRD Provinsi NTB melahirkan apatisme publik. Masyarakat akhirnya lebih percaya jalur ekstra-parlementer ketimbang penyaluran aspirasi melalui wakil mereka di DPRD NTB. Padahal, untuk menjalankan fungsi-fungsinya, para wakil rakyat itu telah dimanjakan dengan anggaran berlimpah. Di tahun 2014, pagu anggaran untuk kegiatan reses DPRD NTB mencapai Rp 4,7 miliar. Di tahun yang sama pula, pagu untuk membiayai rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah di Sekretariat

DPRD NTB mencapai Rp 8,7 miliar. Sementara khusus untuk kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah dianggarkan sebesar Rp 9,5 miliar. Masih ada pula item anggaran peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD sebesar Rp 4,5 miliar yang sebanyak Rp 2,1 miliar diantaranya merupakan belanja perjalanan dinas luar daerah. Tahun 2015 ini, dana reses DPRD NTB mengalami kenaikan dari Rp 7,94 miliar pada APBD murni 2015 menjadi Rp 11,61 miliar pada APBD Perubahan 2015. Bersambung ke hal 15

Demi Keselamatan, Penutupan BIL Diperpanjang Mataram (Suara NTB) Pergerakan debu vulkanik Gunung Baru Jari masih terjadi. Hal tersebut mengganggu aktivitas penerbangan. Demi

alasan keselamatan, Bandara Internasional Lombok (BIL) kembali ditutup hingga Selasa (10/11) pukul 08.45 Wita. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Kli-

matologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Selaparang – BIL, Catur Winarti, SP., yang dikonfirmasi Senin (9/11). “Demi alasan keselamatan penerbangan, Bandara Se-

laparang Mataram dan Bandara Internasional Lombok (BIL) ditutup hingga besok (hari ini) jam 08.45 Wita,” ujarnya. Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Forecaster

TO K O H Jangan ’’Patah Hati’’

on Duty BMKG Selaparang – BIL, yang berlaku pada Senin (9/11) jam 14.00 Wita sampai dengan Selasa (10/11) jam 14.00 Wita. Cuaca pada umumnya terdapat debu vulkanik. Angin dari arah Selatan dengan kecepatan 6.17 m/s; 22.22 km/jam. Jarak pandang mendatar 8 kilometer. Cuaca terdapat Debu Vulkanik. Terdapat awan rendah yang menutupi sebagian langit dengan tinggi dasar awan 480 meter. Pada tanggal 10 November 2015 jam 07.00 Wita hingga jam 09.00 Wita terjadi perubahan cuaca. Bersambung ke hal 15

DANA transfer pusat ke daerah-daerah termasuk ke Provinsi NTB juga ke Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menurun dari tahun sebelumnya. Menyikapi persoalan ini, tidak menunjuk siapa-siapa yang salah. Termasuk menyalahkan wakil rakyat NTB yang duduk di Senayan (DPR RI dan DPD). Demikian disampaikan Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch Ali Bin Dachlan (Ali BD) kepada Suara NTB, Senin (9/11) kemarin. Bersambung ke hal 15 H. Moch Ali Bin Dachlan (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R (Suara NTB/ Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)

Batal Dibeli PEMPROV NTB menyatakan batal menjual aset yang berada di areal Bandara Internasional Lombok (BIL). Manajemen PT. Angkasa Pura I BIL mengungkapkan bahwa pihaknya batal membeli aset senilai Rp 114 miliar sesuai hasil appraisal tahun 2013 itu. Meskipun aset tersebut batal dijual, PT. Angkasa Pura I BIL saat ini sedang membahas mengenai pemberian kontribusi yang akan disetor kepada Pemprov NTB tiap tahun. Bersambung ke hal 15

ERUPSI - Erupsi Gunung Baru Jari, Senin (9/11) yang dipotret dari CCTV Rinjani.

Erupsi Gunung Baru Jari

Transaksi Bisnis di BIL Alami Kerugian Rp 3 Miliar (Suara NTB/dok)

Pujiono

Mataram (Suara NTB) Manajemen PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) menyatakan belum ada kepastian bandara tersebut kapan akan dibuka kembali untuk melayani rute penerbangan domestik dan internasional. Otoritas bandara terus memperpanjang penutupan BIL setiap hari karena erupsi Gunung Baru Jari masih terjadi terus menerus dan sebaran abu vulkanik masih mengganggu aktivitas penerbangan. Selama beberapa hari ditutup, bisnis di BIL diprediksi mengalami kerugian sekitar Rp 3 miliar. “Sampai hari ini (kemarin) BIL belum dibuka. Kuncinya ada dua, pertama erupsi Gunung Baru Jari dan perubahan iklim. Ini saya sampaikan karena saya tadi pagi rapat jam 07.00 Wita untuk ke-

inginannya membuka. Karena fakta di lapangan, runway, apron ndak ada debu. Tetapi begitu disampaikan pantauan radar Himawari, AAC masih sangat rawan untuk penerbangan karena debu masih di wilayah kita,” kata General Manager PT Angkasa Pura I BIL, Pujiono dikonfirmasi usai menghadap Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di ruang kerjanya, Senin (9/11) siang. Menurutnya, pembukaan pelayanan penerbangan di BIL sangat tergantung dari aktivitas Gunung Baru Jari. Selain itu, perubahan musim dari musim kering ke musim hujan juga membawa pengaruh terhadap tidak menentunya arah angin. Sehingga sebaran debu vulkanik Gunung Baru Jari juga tak menentu, kadang ke selatan dan kadang ke barat. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/kir)

TAK BISA TERBANG - Para calon penumpang di BIL harus menerima kenyataan, tidak bisa diterbangkan. Menyusul penutupan penerbangan hingga Senin (9/11) kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.