Snt11012014

Page 1

LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 11 JANUARI 2014

16 HALAMAN NOMOR 255 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ars)

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004

C.01.08.13

Kasus SPAM KLU

Kasus KMP Munawar Ferry, KNKT Periksa ”Marine Inspector” Mataram (Suara NTB) Pascatenggelamnya KMP Munawar Ferry di Selat Alas yang menelan tiga korban tewas dan enam diantaranya masih dinyatakan hilang, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi mencari dan mengetahui penyebab tenggelamnya kapal penyeberangan yang melayani jalur Kayangan Lombok Timur – Poto Tano Sumbawa Barat tersebut. “KNKT masih bekerja tetapi mereka di tempat lain bukan di Kayangan lagi. Mencari informasi dan melakukan investigasi itu tidak pada satu lokasi saja tetapi termasuk juga kepada pihak lain yang memeriksa bahwa dia (KMP Munawar, Red) laik laut. Itu biasanya oleh marine inspector,” terang Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M. STr dikonfirmasi di Mataram, Jumat (10/1) kemarin. Marine Inspector adalah orang yang menjadi ujung tombak dari aspek safety of navigation. Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) Jumat (10/1) kemarin, jajaran Kejati NTB berkumpul untuk mengevaluasi sejumlah kasus korupsi yang ditangani tahun 2014. Salah satunya terkait proyek mangkrak Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sementara, indikasi korupsi pada proyek senilai Rp 12,1 miliar ini ditemukan titik terang. Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH,MH yang memimpin evaluasi, mengakui, titik terang itu sudah bisa menjadi kesimpulan sementara untuk penyelidikan kasus itu ke langkah

Jabatan Sekda NTB Diperpanjang

Berharap Lancar PEMPROV NTB mengajukan enam buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) ke DPRD NTB untuk dibahas dan ditetapkan menjadi Perda. Di tengah kesibukan para anggota Dewan di tahun politik ini, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi berharap pembahasan keenam buah Raperda tersebut berjalan lancar dan bisa tuntas sesuai dengan yang diharapkan. ‘’Saya berharap, dalam proses pembahasannya nanti dapat berjalan dengan lancar, sesuai harapan kita bersama. Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) Posisi Sekretaris Daerah (Sekda) NTB yang dijabat H. Muhammad Nur, SH, MH yang berakhir sekitar akhir Desember 2013 lalu diperpanjang selama satu tahun oleh Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Pada akhir Desember 2013 lalu, Muhammad Nur sudah memasuki batas usia pensiun. Namun, dengan akan diberlakukannya UU ASN pada 1 Februari mendatang, maka yang bersangkutan akan masuk batas usia pensiun 4 tahun lagi. Sesuai dengan UU ASN yang diketok DPR RI tanggal 19 Desember 2013 lalu, batas usia pensiun PNS eselon III ke bawah diperpanjang dari 56 tahun menjadi 58 tahun. Sedangkan untuk PNS eselon II dan I dari 58 tahun menjadi 60 tahun. UU ASN tersebut akan diundangkan pada tang-

KO M E N TTAA R

gal 19 Januari mendatang. “Pak Sekda kan diperpanjang. Perpanjangannya oleh SK Pak Gubernur. Perpanjangan itu satu tahun,”kata Kepala Badan Kepegawaian DCaerah dan Diklat NTB, Drs. H. Muh. Suruji dikonfirmasi di Mataram, Jumat (10/1) kemarin. Suruji menjelaskan, dengan adanya perpanjangan satu tahun itu maka otomatis dengan akan diberlakukannya UU ASN maka batas usia pensiun Sekda otomatis bertambah menjadi 4 tahun. Karena untuk pejabat eselon I, batas usia pensiun bertambah menjadi 60 tahun. “Kalau eselon II dan I maka dia Batas Usia Pensiun (BUP) nya menjadi 60 tahun, artnya 4 tahun lagi baru pensiun. Tetapi kalau yang pensiun 1 Januari tetap saja pensiun kecuali diperpanjang,” terangnya. Bersambung ke hal 5

ok) (Suara NTB/d

TO K O H

selanjutnya. “Karena ada titik terang, dalam tiga hari ini, kami sudah bisa memutuskan status kasus ini,” kata Sugeng ditemui Suara NTB di ruangannya Jumat (10/1). Bersambung ke hal 5

1.000 Lebih Anak Telantar di NTB Mataram (Suara NTB) Sekitar 1000 orang lebih anak di NTB dalam kondisi telantar. Untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan hidup sehari-hari, pemeirntah pusat melalui Kementerian Sosial memberikan bantuan sebesar Rp 800 ribu kepada setiap anak terlantar. Jumlah anak telantar yang menerima bantuan tersebut di NTB tahun ini sebanyak 433 orang yang berada dibawah bimbingan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB. ‘’Anak-anak telantar ini mendapatkan bantuan Rp 800 ribu. Kami memberikan anak-anak itu seorang pendamping yang siap melayani selama 24 jam, untuk kesehatan dan kebutuhan anak,‘’ Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ist)

SANTUNAN - Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi menyerahkan santunan kepada salah satu anak telantar, kemarin.

Pangkas Birokrasi PEMKAB Lombok Timur (Lotim) di bawah Pimpinan Bupati H.Moch Ali Bin Dachlan dan Wakil Bupati H. Haerul Warisin terus melakukan perbaikan kinerja. Untuk memaksimalkan kinerja, akan dilakukan pemangkasan birokrasi dengan menggabungkan beberapa Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) khususnya rumpun hijau di wilayah kecamatan. Demikian disampaikan Wakil Bupati (Wabup), Bersambung ke hal 5

Sinyo Harry (S.H) Sarundajang, itulah nama pemberian orang tua yang diberikan kepadanya. Pria yang mencalonkan diri menjadi Calon Presiden RI 2014-2019 melalui konvensi Capres Demokrat ini bertekad untuk bisa melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dengan visi terwujudnya Negara Kepulauan Indonesia yang bersatu padu, tangguh dan sejahtera. Serta dengan misi mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan menatapkan penataan NKRI untuk Indonesia yang adil, merata, berbudaya dan berdaya saing.

S. H. Sarundajang lahir tanggal 16 Januari 1945 di Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara dari pasangan Youtje Sarundajang dan Yuliana Liow. Pada tanggal 17 Juli 1969 ia menikah dnegan Deetje Adeline Laoh Tambuwun dan dikarunia lima orang anak, masingmasing Steven I. Sarundajang, Vanda D. Sarundajang, Fabian R. Sarundajang, Eva C. sarundajang dan Shinta Sarundajang. Sekilas tentang perjalanan pendidikannya, berawal dari Sarjana Muda FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado kemudian UNTAG Jakarta, hingga memperoleh tugas belajar dari Depdagri sebagai Ahli Administrasi Teritorial pada Institut Internasional Administration Publique Francaise (IIAP) 1975-1976. Di tengah kesibukannya sebagai Gubernur Sulawesi Utara, ia mendapatkan studi S3 Bersambung ke hal 5

C.03.08.13

(Suara NTB/dok)

Dr. S.H. Sarundajang


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.