HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500
Rp. 75.000 Rp. 80.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
RABU, 11 MARET 2015
16 HALAMAN NOMOR 9 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Hukum Berat Aparat Negara Terlibat Narkoba GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta kepada aparat pemerintah yang ada di daerah ini jangan menjadi beking sindikat atau pengedar narkoba. Selain itu, ia juga meminta seluruh pimpinan daerah, mulai dari Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota, anggota DPRD dan tokoh masyarakat di daerah ini jangan sekali-kali menyentuh bahkan menjadi pecandu narkoba. Hal itu dikatakan Gubernur saat acara deklarasi darurat narkoba atau deklarasi rehabilitasi 100.000 pengguna narkoba di Gelanggang Pemuda NTB, Selasa (10/3) siang. Menurutnya, deklarasi darurat narkoba di Indonesia termasuk NTB itu artinya, semua pihak tak boleh main-main dengan narkoba. Semua pihak terkait di daerah ini, baik aparat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kepolisian dan TNI harus memiliki visi dan gerak yang sama untuk memberantas narkoba. “Benar-benar kita harus serius. Jangan ada di antara kita yang punya tugas untuk memberantas narkoba, tetapi justru kita melindungi pengedar narkoba. Jangan sampai ada perangkat pemerintah entah itu pemprov, Pemkot, Pemkab, Kepolisian, TNI, justru kita membekingi narkoba,” kata Gubernur. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/met)
TANDA TANGAN- Gubernur NTB, Kepala BNN, Bupati Lobar, Wakil Walikota Mataram dan pejabat lainnya di NTB menandatangani deklarasi darurat narkoba atau deklarasi rehabilitasi 100.000 pengguna narkoba di Gelanggang Pemuda NTB, Selasa (10/3) kemarin.
Bandar Kayangan
Peluang Emas Bangun ”Singapura Besar” di Lombok Proyek ”Landscape” KLU
BPKP Temukan Indikasi Kerugian Negara Mataram (Suara NTB) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB, mengindikasikan ada kerugian negara dalam kasus dugaan penyimpangan pada proyek landscape Kantor Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU). Ini terlihat dari proses ekspose awal bersama penyidik Polres Lombok Barat, yang menangani kasus itu. ‘’Indikasi awal (kerugian negara, red) sih ada. Ini berdasarkan ekspose awal dengan penyidik Polres,’’ kata Kepala BPKP NTB, Darius, AK ditemui usai diskusi di Sekretariat Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, Selasa (10/3). Bersambung ke hal 15
TO K O H Brigade Ketahanan Pangan
KO M E N TTAA R Investasi Terancam Tergerus
Prijono
MELEMAHNYA nilai tukar rupiah yang menembus angka Rp 13.000/dolar Amerika menjadi salah satu tanda goyangnya investasi dari luar negeri. Namun di satu sisi, penguatan nilai tukar dolar terhadap rupiah adalah peluang besar. Demikian diungkapkan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Prijono di Mataram, Selasa (10/3) kemarin. Prijono menilai melambungnya dolar tidak terlepas dari persoalan eksternal. Bersambung ke hal 15
‘’Jadi, misalnya di Selat Malaka yang mengambil peranan itu Singapura, ya tentu ALKI II ini kita punya peluang emas. Dimana Lombok dengan perairan laut dalamnya mempunyai peluang untuk jadi global hub,” kata Gubernur dikonfirmasi usai menghadiri deklarasi rehabilitasi 100.000 pengguna narkoba di Gelanggang Pemuda NTB, Selasa (10/3) siang. Dikatakan, dirinya sudah menyampaikan langsung kepa-
da Presiden Jokowi beberapa hari lalu mengenai pembangunan Bandar Kayangan itu. Dikatakan Gubernur bahwa, lokasi pembangunan Bandar Kayangan itu berada pada bagian paling selatan ALKI II. ‘’ Di situ ada laut dalam yang selama ini sudah digunakan oleh kapal-kapal besar. Jadi, kalau kita tidak membangun global hub, maka kita rugi. Karena hanya dilewati saja,”terangnya. Posisi strategis itu merupa-
kan peluang yang harus diambil oleh pemerintah dengan membangun global hub. Dalam pertemuan dengan Presiden, kata Gubernur, Kepala Negara hanya meminta rencana pembangunan global hub itu dikonkritkan. Misalnya, hal yang terkait dengan masalah lahan dan investornya. “Regulasi kalau menurut beliau itu gampang. Masalah KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) itu gampang, Bersambung ke hal 15
Kubu Agung Laksono Disahkan (Suara NTB/dok)
DANREM 162/WB, Kol.CZI Lalu Rudy Irham Srigede, ST, M.Si mengatakan, pihaknya telah membentuk brigade ketahanan pangan. Pembentukan brigade ketahanan pangan ini membantu petani mulai dari penanaman, pemberantasan hama tanaman hingga mengamankan stok pupuk. Bersambung ke hal 15 Lalu Rudy Irham Srigede
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, secara prinsip Presiden Jokowi setuju dan mendukung rencana pembangunan Bandar Kayangan atau Global Hub di Lombok Utara. Dikatakan, posisi strategis Pulau Lombok yang berada jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II menjadikan daerah ini mempunyai peluang emas untuk membangun “Singapura Besar” di Pulau Lombok bagian utara itu.
Kepengurusan Golkar Dikocok Ulang Mataram (Suara NTB) – Kepengurusan DPD Partai Golkar NTB dan DPD Golkar di 10 kabupaten/kota di NTB akan segera dikocok ulang menyusul terbitnya surat keputusan Menteri Hukum dan HAM, yang mengesahkan kepengurusan DPP Golkar di bawah Ketua Umum HR. Agung Laksono. Plt. Ketua DPD Partai Golkar NTB, H. Mesir Suryadi, SH, yang dikonfirmasi wartawan di Mataram, Selasa (10/ 3) kemarin mengutarakan pi-
haknya akan melakukan langkah itu dalam waktu dekat. Mesir menegaskan bahwa kocok ulang kepengurusan itu akan dilakukan dengan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) untuk memimpin Golkar di 10 kabupaten/kota.
Penunjukan Plt dilakukan mengingat kepengurusan Golkar NTB dan seluruh kabupaten/kota di NTB sudah habis sejak Januari 2015. Mesir mengaku kini ia lebih leluasa untuk mengambil langkah tersebut, Bersambung ke hal 15
SK PENGESAHAN Plt. Ketua DPD Partai Golkar NTB, H. Mesir Suryadi, SH bersama Sekretarisnya, Ikhsan Karyawan Amin, menunjukkan salinan SK Kemenkumham yang mengesahkan kepengurusan Golkar versi HR. Agung Laksono.
Penegakan Hukum Timpang
Kerugian Negara Minim, Koruptor yang Dijerat Kelas Bawah
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/ars)
DISKUSI - Diskusi soal ketimpangan penegakan hukum di NTB yang berlangsung di Somasi NTB, Selasa kemarin.
Mataram (Suara NTB) Kritik mengemuka dalam diskusi yang digelar Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, Selasa kemarin, menohok pada nilai akumulasi kerugian negara masih kecil. Dibagian sama, koruptor yang dijerat banyak kelas bawah. Inilah yang disebut disparitas penegakan hukum, sehingga merekomendasikan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) lebih produktif dalam kinerjanya sehingga belum memberi efek jera pada koruptor maupun. Diskusi dihadiri Kepala BPKP Darius, AK, perwakilan Komisi Yudisial (KY) Habibi, akademisi Samsul Hidayat, Ahmad Marizi dari lawyer,
pegiat LSM Tajir Syahroni, aktivis Fitra NTB, Syaifuddin Maliagung. Sementara dari pihak APH, Pengadilan Negeri Mataram dan Kejaksaan Negeri Mataram tidak ada yang hadir. Sedangkan Polres Mataram diwakili Kaur Bin Ops (KBO) Sat Reskrim, Ipda Remanto. Sorotan disampaikan Ketua Divisi Hukum dan Peradilan Somasi NTB, Azis Fauzi, SH, bahwa selama tahun 2014 masih terjadi disparitas penegakan hukum, baik di Kejaksaan, Kepolisian dan Pengadilan. Azis melihat, kasus korupsi memang mengalami peningkatan. Ini ditandai dengan banyaknya jumlah perkara sejak tahun 2011 sebanyak 11
perkara, tahun 2012 menjadi sebanyak 26 perkara, meningkat lagi di tahun 2013 menjadi sebanyak 44 perkara. Bahkan, sepanjang tahun 2014 meningkat signifikan menjadi sebanyak 56 perkara korupsi. “Hal ini dapat diapresiasi sebagai sebuah pencapaian yang berkelanjutan. Akan tetapi, pada sisi lain, peningkatan jumlah kasus korupsi tersebut pertanda kegagalan bagi penegak hukum di NTB, karena gagal dalam memainkan peranan utamanya untuk menindak setiap pelaku korupsi dengan menjatuhkan tuntutan maupun hukuman yang seberatberatnya,” beber Azis. Bersambung ke hal 15