HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS, 11 JULI 2013
12 HALAMAN NOMOR 106 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Ramadhan, Warga Korban Gempa Tarawih di Bawah Tenda SATU Ramadhan 1434 H yang jatuh pada Rabu (10/7) merupakan hari pertama puasa. Malam pertama Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia, menggelar ibadah salat tarawih di masjidmasjid. Namun bagi warga korban gempa, tarawih kini hanya bisa dilakukan di bawah tenda terpal. Ratusan jamaah Masjid Dusun Gol, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, terpaksa membagi diri menjadi dua jamaah saat akan melangsungkan ibadah sembahyang pada malam Ramadhan. Maklum saja, Masjid Nurul Islam kebanggaan warga, tak bisa dan tak berani difungsikan pascadiguncang gempa Sabtu (22/6) lalu. Bersambung ke hal 5 (Suara NTB/ari)
DARURAT - Tenda darurat untuk tarawih yang dibangun di samping Masjid di Dusun Gol, Desa Medana, KLU. Sementara Hamid, marbot masjid Dusun Gol di depan tenda tempat tinggalnya (kiri).
Diduga Bermasalah
Bantuan Bergulir Pemprov NTB untuk ’’Mina Algae Bersaing’’ Mataram (Suara NTB) Bantuan bergulir dalam rangka meningkatkan permodalan bagi Kelompok Petani Nelayan Rumput Laut anggota Swamitra dari Pemprov NTB tahun 2010 melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB diduga bermasalah. Bantuan yang digulirkan sebesar Rp 500 juta kepada Koperasi Serba Usaha (KSU) ‘’Mina Algae Bersaing’’ melalui sebuah bank nasional yang membuka cabang di NTB, diduga tak seutuhnya diterima petani nelayan.
TO K O H Sesuai Prosedur SEJAK Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dibagikan, Badan Pusat Statistik (BPS) kerap dihubung-hubungkan melakukan pendataan tak akurat. Karena, bantuan yang diberikan sebagai kompensasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut banyak yang tak tepat sasaran. BPS tak menyalahkan siapapun terkait banyaknya complain yang muncul.Karena pendataan yang dilakukan itu sudah sesuai prosedur. Bersambung ke hal 5
Ditelusuri, Dokumen GOR Mini KLU
Wahyudin
Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB dengan Kejari Mataram kini sedang mengusut kasus dugaan penyimpangan di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Selain dugaan penyimpangan pembangunan proyek Puskesmas Gangga yang sedang didalami Kejati, disisi lain Kejaksaan Negeri saat ini se-
dang membidik proyek GOR Mini KLU senilai Rp 7,3 miliar. Nilai proyek yang diusut Kejari ini jauh lebih besar dari proyek puskesmas senilai Rp 1,2 miliar. Kajari Mataram, Sang Ketut Mudita, SH, MH ditemui Rabu (10/7), membenarkan sudah membentuk tim untuk mengusut dugaan penyimpangan pada pembangunan proyek
GOR Mini yang diketahui sumber dananya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Tahapan awal kasus ini, dengan meminta dokumen kontrak proyek tersebut dengan rekanan. Bersambung ke hal 5 GOR - Fisik bagian depan GOR Mini KLU yang sudah rampung.
Informasi yang berhasil dihimpun Suara NTB Rabu (10/7) kemarin menyebutkan, bantuan permodalan bergulir ini dikucurkan berdasarkan SK Gubernur NTB No. 662 tahun 2010 tentang penetapan kelompok petani, nelayan rumput laut anggota swamitra Pemprov NTB melalui DKP NTB. Dari dana bergulir yang dialokasikan sebesar Rp 500 juta, diperuntukkan bagi 10 kelompok petani rumput laut yang berlokasi di Desa Labuhan Mapin, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa. Bersambung ke hal 5
Kasus Puskesmas RasanaE Timur
Enam Terdakwa Mulai Diadili Mataram (Suara NTB) Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram akhirnya menyidangkan enam terdakwa kasus Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima. Agenda persidangan perdana itu, pembacaan dakwaan oleh JPU. Terungkap, ada indikasi konspirasi sehingga ditemukan spesifikasi proyek yang tidak sesuai ketentuan, sehingga negara dirugikan Rp 446 juta lebih. Mereka yang disidang itu, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Sarjan, Apt dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Jufri, S.Sos, berikut empat rekanan lainnya, Direktur CV. Berlian Naria Jasa, M. Nasir Yusuf, Direktur CV. Tiga Berlian, Syahril H. Bunyamin, Direktur CV. Putri Kencana, Erni Erawati dan Direktur CV. Cisarua Indah, Suratman. Sementara siding dipimpin Hakim Ketua, Ery Iriawan, SH, MH didampingi Fahrur Rauzi,SH dan Edward Samosir, SH. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ari)
Sudah Memenuhi Tujuan Hukum
Proses Tukar Guling Tanah Pecatu Desa Apitaik, Lotim
DARI ATAS KE BAWAH - Mantan Kadikes Kota Bima, Sarjan, PPK Jufri dan Kontraktor pelaksana M. Nasir Yusuf
Mataram (Suara NTB) Proses tukar guling atau ruislagh tanah pecatu di Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim), telah memenuhi tujuan hukum. Seperti diketahui bahwa tujuan hukum itu, pertama memenuhi rasa keadilan ke dua memiliki kepastian hukum dan ke tiga kemanfaatannya. ‘’Dari tiga tujuan hukum itu, proses tukar guling tanah pecatu di Desa Apitaik, Pringgabaya, Lotim sudah terpenuhi,’’ jelas Pemerhati Masalah Hukum, Dr.Yanis Maladi, SH.MH kepada Suara NTB, Rabu (10/7) kemarin. Bersambung ke hal 5
05:00
05:10
12:23
15:44
18:13
19:27
Yanis Maladi
(Suara NTB/ist)
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543