Snt11072015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 107 TAHUN KE 11

E-mail: hariansuarantb@gmail.co.id

Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 11 JULI 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

DITUTUP Aktivitas di BIL, Jumat (10/7) kemarin, lumpuh total. Seluruh jadwal penerbangan dibatalkan oleh pihak otoritas bandara. Tampak terjadi penumpukan penumpang di BIL kemarin.

Praya (Suara NTB) Aktivitas di Bandara Internasional Lombok (BIL), Jumat (10/7) kemarin, lumpuh total. Seluruh penerbangan di bandara terbesar di NTB tersebut, dibatalkan oleh pihak otoritas bandara. Pembatalan ini, dampak dari terjadinya erupsi Gunung Raung di Bondowoso, Jawa Timur. ‘’Total ada 34 flight (penerbangan) yang dibatalkan hari ini (Jumat kemarin,red),” ungkap General Affair and Comunication Section Head PT. Angkasa Pura (AP) I BIL, Gede Eka Sandi Asmadi, kepada Suara NTB. Pembatalan ini, baik itu penerbangan domestik maupun internasional. Dengan perkiraan penumpang mencapai 1.500 orang. Ia menjelaskan, awalnya penerbangan akan ditutup sejak pukul 06.00 Wita hingga pukul 09.30 Wita. Namun melihat kondisi yang ada dan berdasarkan catatan pihak BMKG, penutupan bandara dan pembatalan penerbangan akhirnya diperpanjang hingga pukul 21.30 Wita. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/kir)

Kejati NTB Pertimbangkan Usut Pabrik Es Poto Tano Mataram (Suara NTB) Mencuatnya informasi adanya indikasi proyek pabrik es di Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dipertimbangkan untuk jadi atensi Kejaksaan. Sebab sampai saat ini, Kejaksaan masih memproses penyelidikan proyek Balai Latihan Kerja (BLK). Objeknya di lokasi yang sama, beberapa kilometer dari Pelabuhan Poto Tano.

TO K O H ASISTEN II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si mengatakan, pembangunan Bandar Kayangan atau Global Hub di Lombok Utara harus dengan merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) nasional. Dengan merevisi RTRW nasional maka pembangunan “Singapura Besar” di Lombok itu akan masuk dalam perencanaan nasional. Bersambung ke hal 15

H. L. Gita Ariadi

(Suara NTB/dok)

Revisi RTRW Nasional

KO M E N TTAA R Minta Akhir Tahun Anggaran DINAS Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) NTB akan meminta kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menyelesaikan program swasembada pangan yang dialokasikan sebesar Rp 500 miliar dalam APBNP bisa dituntaskan sampai berakhirnya tahun anggaran. Bersambung ke hal 15

05.00

05.10

12.22

15.43

‘’Nanti tim akan mengkaji, apakah bisa ditelusuri atau tidak. Kan masih perlu konsultasi dengan pimpinan,’’ kata Kasi Penkum dan Humas Kejati NTB, Made Sutapa, SH, Jumat (10/7). Ada beberapa pertimbangan menurutnya jika mengusut proyek yang objeknya sama. Memang diakui, akan efektif jika proyek milik Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) KSB itu diusut oleh tim yang sama pula. “Bisa saja diusut tim sama, tapi nanti sprint (Surat Perintah Penyelidikan) nya beda,” sebutnya. Sekarang ini menurut Sutapa, tim Pidsus Kejati NTB masih fokus pada kasus BLK Poto Tano, yang sudah dilakukan cek fisik. Terakhir kabar yang diperolehnya dari Ketua Tim Penyelidik kasus ini, Elly Rahmawati, SH, M,Hum, sudah dilakukan koordinasi dengan ahli konstruksi Universitas Mataram (Unram). Tapi koordinasi ini belum membuahkan kesepakatan, kapan akan turun ke lokasi untuk cek volume proyek, di-

dasarkan RAB yang sudah dikantongi. Sebab pihak ahli konstruksi mengabarkan, masih ada pekerjaan yang belum dituntaskan, sehingga butuh waku jika harus ke lapangan. ‘’Tim ahli konstruksi masih sibuk katanya, itu isi surat mereka terakhir. Jadi Pidsus masih menunggu waktu lowong mereka,’’ kata Sutapa.

Parahnya, berlokasi sama dengan BLK yang tak berfungsi maksimal. Menurut pegiat antikorupsi, kedua proyek ini terindikasi merugikan negara dan Kejaksaan pun didorong menjadikan satu paket penyelidikan. Bersambung ke hal 15

Tanggung Jawab Hukum dan Publik Pabrik es yang mangkrak sejak dibangun 2007 lalu ini memang menjadi sorotan.

Bisa saja diusut tim yang sama, tapi nanti Sprint (Surat Perintah Penyelidikan) nya beda,

Made Sutapa

Pansel KPK Bentuk Posko Pengaduan Capim Asal NTB Mataram (Suara NTB) Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK mulai bekerja. Mereka sudah menyebarkan informasi identitas kandidat yang sudah lolos administrasi, termasuk tiga diantaranya dari NTB. Dibuka juga posko pengaduan terkait track record para capim tersebut. Indonesian Corruption Watch (ICW) sebagai salah satu lembaga mitra advokasi Pansel Capim KPK, membuat jaringan di daerah membentuk posko pengaduan. Di NTB, Pansel KPK menunjuk Kantor Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB sebagai posko pengaduan. Seperti diketahui, ada tiga putra asal NTB yang lolos dalam seleksi administrasi Capim KPK, diumumkan timsel Sabtu (4/7) lalu. Mereka yang dinyatakan lolos adalah Kaswadi, SH, mantan anggota DPRD Lombok Barat 2004 – 2009, kini masih aktif sebagai pengacara, alamat Jalan Pagesangan Indah I nomor 7 RT 004/RW 054 Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Iskandar Ismail, SH, pensiunan PNS Pemprov NTB, sekarang bekerja di salah satu Kantor Notaris di Narmada, Lombok Barat. Alamat rumah, Jalan Kayak Nomor 6 Karang Sukun, RT 002 / RW 080 Kelurahan Mataram Timur, Kecamatan Mataram. Irjen Pol. (Purn) Drs. Lalu Suprapta, MM, mantan Wakapolda NTB, asal Lombok Tengah, menggunakan alamat Jalan Delima Timur II B/C-10, RW 004 Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Wana Alamsyah dari Indonesian Corruption Watch (ICW) menjelaskan, hal yang menjadi bahan tracking pihaknya untuk para calon Capim adalah, Bersambung ke hal 15

Kekeringan di NTB Kian Meluas Husnul Fauzi

18.12

19.26

Mataram (Suara NTB) Kekeringan sudah meluas hampir ke seluruh wilayah NTB. Namun hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB baru sebatas menetapkan daerah ini siaga bencana kekeringan. “Sekarang landai-landai saja. Statusnya masih siaga bencana kekeringan, belum terjadi bencana,” kata mantan Kepala BPBD NTB yang Kamis (9/7) dilantik menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB, Ir.Wedha Magma Ardhi, MT kepada Suara NTB Jumat (10/7). Alasan dikategorikan siaga bencana kekeringan, karena saat ini di NTB debit air masih terlihat di sumur sumur warga. Daerah yang selama ini dikenal dilanda kekeringan hebat, seperti Lombok Selatan pun, masih didapati air meskipun volumenya berkurang. Kajian pihaknya, status sia-

ga darurat ini karena ada eskalasi ancaman kekeringan, indikatornya hujan yang tidak kunjung turun. Data BMKG menyebut, hari tanpa hujan semakin panjang mencapai 60 hari, dampaknya mulai berkurangnya debit air sumur, juga ada kecenderungan menurunnya air bendungan. “Inilah yang kita namakan eskalasi bencana, karena kencenderungan kecenderungan penyebab kekeringan semakin terlihat. Tapi sampai saat ini belum (dikategorikan) bencana,” terang Ardi. Dari hasil pemetaan timnya, sejumlah daerah yang terpantau mengalami kekeringan, diantaranya separuh KLU, bagian selatan seluruh daerah di Pulau Lombok dari Barat sampai Timur, seluruh KSB, Sumbawa Besar bagian timur, sebagian Dompu dan sebagian Bima. Tapi dia berharap bencana kekeringan tidak sampai terja-

di. BPBD di masing masing kabupaten dan kota sudah diminta mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air. Tapi kalau pun bencana itu tidak bisa dihindari, sudah ada langkah antispasinya. Di tingkat darurat bencana kekeringan, pihaknya memastikan akan mendroping air untuk tanggap darurat. Di BPBD NTB, termasuk di kabupaten dan kota, sudah disiagakan mobil tangki air 44 unit. Ada juga alat penyulingan air. Instansi lain pun sudah siap diajak untuk berkoordinasi mengantisipasi dampak bencana. Seperti munculnya penyakit kulit, demam berdarah, maka Dinas Kesehatan sudah siap. Dari Dinas Sosial pun sudah mensiagakan tim Tagana dan tangki air. “Kami di BPBD NTB sudah terima logistik dari Jakarta, sandang dan pangan,” katanya. (ars)

(ant/Bali Post)

KEKERINGAN - Foto udara lahan pertanian tadah hujan di wilayah Praya, Lombok Tengah, Rabu (8/7) lalu. Dinas Pertanian Provinsi NTB mengungkapkan terdapat 30,427 hektar lahan pertanian yang terancam mengalami kekeringan memasuki musim kemarau bulan Juli hingga Agustus 2015.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.