Snt11102013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

JUMAT, 11 OKTOBER 2013

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 182 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Aset Dinas Sosial yang Dijual Disita Pemkab Lobar Mataram (Suara NTB) Polemik seputar penjualan rumah Dinas Sosial, salah satu aset Pemkab Lombok Barat (Lobar) di Mataram, berlanjut Kamis (10/10). Itu ditandai dengan langkah tegas diambil Pemkab Lobar dengan menyita rumah yang diduga dijual secara ilegal seharga Rp 300 juta itu.

Plang penyitaan halaman rumah areal Perumahan Taman Indah Jalan Ciamis Nomor 11 A itu pun dipasang. Pemasangan plang itu berlangsung sekitar pukul 14.00 Wita kemarin, dipimpim Kasi Inventaris Kantor Aset Daerah Lobar, H.L Wiryadi, Bersambung ke hal 5

C.01.08.13

DISITA - Plang tanda penyitaan dipasang dan sejumlah petugas Pemkab Lobar menyita rumah Dinas Sosial di Jalan Ciamis 11 A Perumahan Taman Indah, kemarin. (Suara NTB/ars)

Kapolda Khawatir Senpi Ilegal Merajalela di NTB Mataram (Suara NTB) Keputusan Kapolda NTB Brigjen Pol. Mochammad Iriawan, SH.MM untuk mengumumkan razia senjata api (senpi) ilegal membuahkan hasil. Tim Jatanras Ditreskrimum berhasil membongkar perakit senpi ilegal di Monta Kabupaten Bima. Tapi itu belum cukup karena diyakini peredaran senpi di NTB masih merajalela.

(Suara NTB/ars)

BERBINCANG - Kapolda NTB, Mochammad Iriawan (kanan) berbincang dengan Penanggungjawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H. Agus Talino, kemarin.

”NTB Bebas Pasung 2014”

(Suara NTB/dok)

Sering Beda Data WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Moh. Amin, SH, M.Si meminta jajaran SKPD lingkup Pemprov NTB untuk meningkatkan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Pasalnya, sering muncul pendataan yang berbeda terkait dengan pembangunan di daerah ini. Seperti yang terjadi belum lama ini, sesuai dengan data BPS bahwa terjadi penurunan populasi sapi dan kerbau. Sementara, data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB populasi sapi dan kerbau terus meningkat bahkan di atas satu juta ekor. ‘’Untuk menyatukan data ini perlu dibicarakan secara teknis dengan BPS dan BI. Bagaimna cara menyatukan data ini tidak mudah. Karena selama ini yang dapat kita peroleh informasi dari berbagai sumber, media, BPS atau SKPD kadang-kadang berbeda,”ujarnya dalam rapat teknis NTB Satu Data di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Kamis (10/10) kemarin. H. Moh. Amin Bersambung ke hal 5

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/dok)

Bentuk WUB Berkualitas

H. Supran

PEMPROV NTB mengupayakan Wira Usaha Baru (WUB) yang terbentuk lima tahun sebelumnya menjadi WUB berkualitas. Sehingga, Pemprov NTB tidak hanya mengejar target kuantitas tetapi juga target kualitas. Dalam R P J M D NTB 20092013, Pemprov NTB menargetkan terbentuknya 100 ribu WUB, Bersambung ke hal 5

Lekum, Enam Tahun Hidup dalam Pasungan Praya (Suara NTB) Beralaskan pasir pantai dan beratapkan jerami, di sanalah Lekum sehari-hari tinggal. Sejak enam tahun lalu, Lekum (20) warga Dusun Pedawuh, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, hidup dalam pasungan. Ia dipasung keluarganya setelah beberapa kali hilang dari rumah. Sudah enam tahun ini Lekum menghabiskan hari-harinya di teras sebuah gubug reot pesisir Pantai Tanjung Aan. Untuk makan, tidur hingga buang air besar pun dilakukannya di sana. Ia tidak bisa beranjak kemana-mana. Tangan kirinya diikat di sebuah tiang penyangga gubuk milik ibunya. Hal ini bermula setelah Lekum sempat hilang dan tidak pulang ke rumah enam tahun silam. Bersambung ke hal 5

kai sebagai senjata saat bentrok antarkampung, ini yang kami takutkan,” tegas Kapolda. Indikator sudah jelas menurutnya, dari beberapa peristiwa perampokan, pencurian, juga perkelahian antarkampung. ‘’Bagaimana tidak, senpi dipakai saat perang kampung, sudah ada korban jatuh.” Jika senpi sudah menjadi alat kejahatan, apalagi untuk saling menyerang antarkelompok masyarakat tertentu, maka situasi kamtibmas akan semakin runyam. Bersambung ke hal 5

Ketua KPK Sangsikan Penanganan Korupsi di Daerah

Kapolda Buka Koordinasi, Kajati Masih Sanggup Dua lembaga penegak hukum, Kepolisian dan Kejaksaan kini punya porsi yang sama dalam penanganan kasus tindak pidana korupsi. Kewenangan itu paralel hingga ke daerah, jajaran Polda - Polres, Kejati – Kejari. Namun dari evaluasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), penegakan hukum di daerah masih lemah, ditinjau dari objek yang terlibat. KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dr. Abraham Samad, SH.MH, dalam sebuah kesempatan menyatakan, siap menangani kasus korupsi pejabat tinggi di daerah karena cenderung tak serius ditangani Polda dan Kejaksaan. ‘’Salah satu yang menjadi penghambat lambannya penanganan kasus korupsi di daerah adalah karena ada hambatan psikologis dari Sugeng Pudjianto para penyidik

atau aparat hukum,” kata Abraham di sela-sela satu dialog di Makassar, Selasa (8/10) lalu. Abraham mengaku sudah mengultimatum Polda dan Kejaksaan untuk mengalihkan penanganan kasus korupsi yang melibatkan pejabat level atas ke KPK. Alasannya, kata dia, Bersambung Mochammad Iriawan ke hal 5

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ars)

Lestarikan Lingkungan Lotim

Sampoerna, Yayasan IDEP dan BLHPM Tanam 30 Ribu Pohon Bambu Selong (Suara NTB) Sebagai wujud upaya pelestarian terhadap lingkungan, PT HM Sampoerna bekerjasama dengan Yayasan IDEP Selaras Alam dan Pemkab Lombok Timur (Lotim), Kamis (10/10) kemarin mulai menanam 30 ribu pohon bambu. Lokasi penanaman yakni di Desa Pesanggerahan tepat di bawah komplek wisata Otak Kokok Joben, dua lokasi lainnya adalah di Desa Pringgaurang Utara, Desa Tete Batu Selatan dan Utara. Turut dilibatkan dalam penanaman bambu adalah warga pemerhati lingkungan, kelompok tani di lokasi-lokasi penanaman. Andi Refianto dari pihak Sampoerna menyampaikan, lokasi penanaman pohon bambu tersebut merupakan daerah-daerah yang berada tidak jauh dari Gunung Rinjani. Diketahui, Gunung Rinjani merupakan sumber air bagi masyarakat Lotim. Diusianya yang saat ini sudah mencapai satu abad, PT Sampoerna katanya, terdorong untuk turut menjaga lingkungan alam.

‘’Seratus tahun ini mengingatkan kami akan tanggung jawab sosial,’’ katanya. Melalui penanaman pohon bambu ini diharapkan bisa mengurangi risiko bencana dan krisis air bersih di Lotim. Selain dari sisi lingkungan, sebanyak 30 ribu bibit bambu yang ditanam diharapkan benar-benar bisa memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat Lotim. Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal (BLHPM) Lotim, Ir. H. R. Mulyanto Tejokusumo mewakili Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachlan menyampaikan Pemkab Lotim juga memiliki perhatian yang serius terhadap kelestarian lingkungan. Pilihannya terhadap tanaman bambu dinilai cukup tepat. Pasalnya, Lotim merupakan daerah yang termasuk kekurangan bambu. Bambu juga merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh. Di bidang usaha, bambu bisa menjadi substitusi pengganti kayu. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/rus)

FOTO BERSAMA - Pihak Sampoerna, Yayasan IDEP dan BLHP Lotim foto bersama usai acara penanaman 30 ribu pohon bambu di Lotim, kemarin.

C.03.08.13

TO K O H

Atas dasar itu Kapolda tak henti hentinya mengimbau kepada masyarakat yang secara diam- diam merakit sampai memperjual belikan senpi. “Karena kami yakin, senpi di NTB ini masih sangat banyak beredar,” kata Kapolda saat menerima kunjungan Redaksi Suara NTB, Kamis (10/10). Ini tentu saja sangat mengkhawatirkan pihaknya. Karena ada kecenderungan senpi digunakan untuk melakukan tindak kejahatan oleh oknum yang tak bertanggungjawab. ‘’Senpi ini digunakan mencuri, merampok, dipa-


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.