HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
SENIN, 11 NOVEMBER 2013
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 204 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
C.01.08.13
(Suara NTB/ist)
TIBA DI BIL : Wapres Boediono beserta istri tiba di BIL disambut Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi dan Hj.Erica Zainul Majdi, Minggu (10/11) kemarin. Wapres transit di BIL sekitar 1,5 jam untuk melanjutkan penerbangan ke Australia.
Wapres Tugaskan Deputi Ekonomi Kawal Percepatan Pembangunan Mandalika Resort Praya (Suara NTB) Wakil Presiden (Wapres) RI, Prof. Dr. Boediono menugaskan Deputi Setwapres Bidang Ekonomi, Tirta Hidayat untuk membahas dan mengawal percepatan pem-
bangunan kawasan wisata Mandalika Resort, Kuta, Lombok Tengah (Loteng) yang sudah lama terbengkalai. Hal tersebut diungkapkan, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi usai melaporkan beber-
apa proyek strategis kaitannya dengan NTB sebagai Koridor V MP3EI kepada Wapres di Ruang VIP Bandara Internasional Lombok (BIL), Minggu (10/11) sore. Bersambung ke hal 5
DAK Rp 14 Miliar di KSB Diduga Raib
Giri Menang (Suara NTB) Program bantuan yang digelontorkan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Lombok Barat (Lobar) dirasakan nyata oleh masyarakat khususnya para nelayan. Bersambung ke hal 5
SETELAH lama tidak ada kepastian, perkembangan penanganan kasus Bandara Internasional Lombok (BIL) oleh Kejaksaan Agung RI akhirnya ada titik terang. Pihak Kejaksaan Tinggi NTB dipastikan sudah mengambil alih kasus tersebut. Bersambung ke hal 5
‘’Lha, uangnya gak ada kan, kemana uang itu,” tanya Ketua Panitia Akuntabilitas Publik (PAP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Prof. Dr. H. Farouk Muhammad, saat membeberkan hasil pertemuannya dengan BPK RI Perwakilan NTB, belum lama ini. Menurut Farouk, DAK yang raib dari saldo kas itu adalah DAK 2011 – 2012. Saat BPK melakukan pemeriksaan terhadap saldo kas mereka per 31 Desember 2012, ternyata hanya tersisa dana sebesar Rp 538 juta di Bank NTB. Padahal, sejumlah item pekerjaan dari DAK itu belum dikerjakan. Farouk menduga, persoalan ini mungkin terjadi karena manajemen kas daerah di KSB yang diatur dalam satu kas bersama. Sistem pengelolaan kas yang demikian memungkinkan adanya pembiayaan sebuah proyek dengan menggunakan dana dari proyek lain. ‘’Bisa jadi uang tadi di-pake dulu untuk keperluan lain. Tapi tetap itu tidak boleh,” ujarnya.
Sebenarnya, ujar Farouk, dalam pertemuan tersebut pihaknya juga mengundang perwakilan dari Pemerintah Provinsi NTB dan pemerintah kabupaten kota di NTB. Namun, dalam kesempatan itu tidak hadir perwakilan dari KSB. ‘’Karena tidak ada dari KSB, kita tidak bisa klarifikasi. Ini temuan 2012. Mestinya sekarang sudah clear,” tandas Farouk. Farouk juga mengungkapkan bahwa KSB ternyata menggunakan manajemen anggaran yang menyimpang secara administrasi. Dimana, KSB kerap kali berutang kepada rekanan mereka dalam jumlah yang sangat besar. Karena itu, hampir setiap tahun, selama beberapa tahun terakhir, anggaran mereka selalu tekor alias kekurangan untuk membayar proyek yang sebenarnya sudah diselesaikan rekanan. Farouk mencontohkan, pada 2011, ada proyek senilai Rp 52 miliar yang seharusnya sudah dibayar. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/her)
BANTUAN - Nelayan Meninting memperoleh bantuan sampan dari program PUMP (atas). Kepala DKP Lobar, Ir. Hasbullah terjun langsung mengajari nelayan.
Veteran di Masa Tua
Perjuangan Tak Ternilai Harganya, Tidak Berharap Banyak dari Pemerintah Tak terpikirkan apa jadinya Indonesia saat ini jika tidak ada para pejuang bangsa yang rela turun di medan perang untuk membela kehormatan bangsa. Tak sedikit para pahlawan bangsa yang gugur pada saat bertempur. Tapi banyak juga para pejuang bangsa yang masih hidup (kini veteran) yang saat ini sedang menikmati masa tuanya dalam kesederhanaan.
(Suara NTB/yan)
VETERAN - Veteran yang dulu ikut berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI, Lalu Khalil (kanan) dan Januarius (kiri).
ALAH seorang veteran yang kini sedang menikmati sisasisa hidupnya adalah Lalu Khalil. Garisgaris menua menandai seluruh wajahnya. Pendengarannya juga sudah mulai meredup karena setiap diajukan pertanyaan harus diulang berulang kali karena Lalu Khalil tidak begitu jelas mendengar. Namun semangatnya masih terlihat ketika ia menceritakan betapa heroiknya dulu ia berjuang pada saat pembebasan Irian Barat. Pria kelahiran Lombok Tengah tahun 1935 ini menceritakan awal ia turut bertempur ke medan perang. Saat itu, ia berumur 22 tahun ketika masuk ke dalam pasukan Trikora Mandala yang bertugas untuk pembebasan Irian Barat. Bersambung ke hal 5
C.03.08.13
Ambil Alih Kasus BIL
Sugeng Pudjianto
Serap Tenaga Kerja, Berkontribusi Tekan Nelayan Miskin
Mataram (Suara NTB) Sekitar Rp 14 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), diduga lenyap dari saldo kas mereka. Padahal, pekerjaan yang harusnya dibiayai melalui DAK Pendidikan itu belum dilaksanakan.
TO K O H
(Suara NTB/dok)
Program DKP Lobar Nyata Dirasakan
SUARA MATARAM
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
Harus Punya Pembuangan Limbah INDUSTRI rumahan tempe merupakan salah sentra usaha yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan hasilnya, tentu menjanjikan bagi masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari–hari. Namun, kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang cara pengolah limbah, menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Lurah Ampenan Tengah Elya Hadiana yang dikonfirmasi, Sabtu (9/11) mengaku sebagian besar masyarakat di Ampenan Tengah, berprofesi sebagai pembuat tempe. Ia menyebutkan, di lingkungan Peresak dan Tempit, se(Suara NTB/ist) bagai lokasi daerah Elya Hadiana produksinya. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, membuat masyarakat membuang limbahnya di sungai. “Dipikir tidak ada pembuangan, masyarakat buang di kali sama sungai,” ungkapnya. Menurutnya, penyumbatan dan terjadinya genangan pada musim hujan, salah satunya adalah tumpukkan limbah tempe yang dibuang oleh masyarakat di kali dan saluran drainase. Seyogiyanya, masyarakat atau pengusaha tempe, harus memiliki tempat pembuangan air limbah produksinya. Sehingga tidak terjadi penyumbatan drainase yang merugikan masyarkat. Belum lagi sambungnya, bau yang dihasilkan dari limbah tersebut, mengganggu kesehatan masyarakat setempat. “Biasanya karena ada bekas limbah tempe yang numpuk, makanya terjadi penyumbatan saluran,” tuturnya. Untuk mengatasai hal tersebut, pihaknya telah mengusulkan kepada Pemerintah Kota Mataram, melalui musyawarah bermitra masyarakat (MPBM). Untuk membuat instalasi limbah industri. Tujuan ipal tersebut kata Elya, agar limbah industri dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Ia menyebutkan di beberapa tempat, seperti Lingkungan Melayu dan Tempit telah dilakukan normalisasi saluran. Sehingga penyumbatan dan banjir tidak lagi menggenangi wilayah tersebut. Elya juga, berharap kepada masyarakat khususnya produksi tempe, agar membuat penampungan limbah. Sehingga apa yang ditimbulkan dari limbah tersebut, tidak mengganggu kepentingan masyarakat banyak. (cem)
Dewan Pertanyakan Parkir Tepi Jalan Udayana Mataram (Suara NTB) – Parkir tepi jalan umum di sepanjang Jalan Udayana Mataram, dipertanyakan kalangan Dewan. ‘’Bagaimana pengelolaannya. Apakah masuk ke kas daerah atau tidak,’’ tanya anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Yeyen Seprian Rachmat, SE., MSi., menjawab Suara NTB Minggu (10/11) kemarin. Menurut Yeyen, sangat sayang sekali kalau parkir Udayana tidak dikelola dengan cara yang benar. Pasalnya, ia melihat potensi di sana sangat besar. Kalau memang Pemkot Mataram telah menetapkan Jalan Udayana sebagai kawasan khusus, maka harus dikelola secara profesional. ‘’Bila perlu jadi satu dengan pengelolaan MWP (Mataram Water
Park,’’ sarannya. Harus diakui bahwa pertumbuhan aktivitas di Jalan Udayana sudah semakin meningkat. Ini terbukti dengan semakin menyusutnya ruang terbuka hijau yang berganti dengan bangunan yang terus bermunculan di sana. Yeyen mengatakan, kondisi ini harus disikapi serius oleh Pemkot Mataram. Termasuk dari segi pendaatan asli daerah,
(Suara NTB/yan)
OLAHAN SAMPAH - Seorang ibu tengah memilih produk yang dibuat dari olahan sampah plastik yang dijual oleh Pokja Lisan Beriman Lingkungan Banjar Dasan Agung pada saat Green Ex di Taman Sangkareang, Sabtu (9/11). Mataram (Suara NTB) Sampah yang kerap menjadi persoalan ternyata bisa mendatangkan rupiah bagi ibu-ibu yang
tergabung dalam Pokja Lisan Beriman Lingkungan Banjar, Dasan Agung Baru, Kecamatan Selarang, Mataram. Sampah di tangan ke-
30 anggota Pokja ini bisa disulap menjadi barang yang bernilai ekonomis seperti tas, keranjang, tempat cucian,vasbunga,tempatbuah,topi, danlainnya.Bahkansaatiniproduk olahandarisampahplastikitudipesan oleh wisatawan Australia. “Kita jual sampai ke Jepang dan Australia. Kemarin waktu ada pertukaran mahasiswa dari Australia merekamembawaprodukkamidan kamikemarinditeleponlangsungdari sana mereka mau pesan lagi,” cetus SekretarisPokjaLisanBeriman,Baiq Harni kepada Suara NTB, Sabtu (9/ 11) ditemui di Taman Sangkareang. Selain dikunjungi oleh mahasiswa dari Australia dan Jepang, Harni mengatakan pihaknya juga kerap didatangi berbagai kelompok kerja dari luar daerah dan dalam daerah untuk belajar bagaimana mengolah sampah menjadi barang bermanfaat. “Ada juga yang datang dari NTT untuk belajar dan berbagi dengan kami,” ujarnya. Dalam mengolah produk dari sampah ini, terlebih dahulu dipilah antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti dedaunan dan sampah rumah tangga dikumpulkan untuk dijadikan pupuk kompos. Sementara sampah anorganik seperti plastik bekas minuman, plastik detergen dan lainnya dikumpulkan untuk dibuat berbagai produk seperti keranjang, topi, tas, dan lainnya. Sampah-sampah tersebut didapatkan dari warga yang tinggal di sekitar Lingkungan Banjar. “Kami bagikan dua buah karung ke semua warga.Satukarunguntukmengum-
Bangunan Jadi Sarang Burung Walet
Dinas Tata Kota Klaim Tak Berwenang Mataram (Suara NTB) Penataan bangunan di Kota Mataram dinilai belum maksimal.Pasalnya,beberapabangunantelahberalihfungsimenjadipenangkaransarangburungwalet,sehingga terkesan kumuh dan mengganggu penataan Kota. Dinas Tata KotadanPengawasanBangunanKotaMatarampun,seolah lepastanggungjawabdanberdalihtidakmemilikiwewenang mengaturalihfungsibangunantersebut. Kepala Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan KotaMataram,Ir.SupardiyangdikonfirmasiSabtu(9/11) mengatakan perubahan atau alih fungsi toko menjadi sarangburungwalet,bukanlahhakatauwewenangDinas Tata Kota mengurusi persoalan tersebut. Pihaknya, hanyafokusmengurusiIzinMendirikanBangunan(IMB)“Kita tidakmengurusipersoalanburungwalet,tetapimengurusiIMByangdiusulkanpemohon,”ungkapnya. Menurutnya, peralihan bangunan menjadi sarang burung walet, bukanlah hal yang diinginkan perubahan fungsinya. Selama ini, tidak pernah ada izin dan bahkan tidak ada sama sekali izin mendirikan sarang burung walet. Ia menambahkan kalau pun ada gangguan yang timbul dari sarang burung walet, ada pihak terkait yang memiliki wewenang mengurusi persoalan tersebut. Datanya keberadaan burung walet tidak dapat dicegah. Kalaupun nantinya, perkembangan produksi sarang walet bagus, sebenarnya harus didukung dan penyesuaian terhadap retribusinya akan jelas sesuai dengan perda pengambilan pajak sarang burung walet. Hanya saja, keberadaannya perlu dieliminir. Menyinggung terganggunya penataan kota terhadap keberadaan alih fungsi tersebut, ia kembali mengatakan itu bukan haknya. Fungsi Tata Kota lanjutnya, hanya sebagaipengawasdanmemberikanizinkepadamasyarakat. ia menyebutkan dalam penindakan, dinas Koprindag dan Dispenda yang memiliki wewenang dalam hal tersebut. Ditanya aturan alih fungsi bangunan yang mengakibatkanpadaganjaranhukumandandenda,Supardimengatakan, secara teoritis pihaknya tidak bisa menyalah-
Minim, Kesadaran Masyarakat Kota Mataram Jaga Lingkungan Mataram (Suara NTB) Kesadaran masyarakat terkait persoalan lingkungan dinilai masih minim. Hal ini karena masih banyaknya di lingkungan tertentu dan bahkan lingkungan elite yang tidak melakukan pengolahan sampah dan hemat energi. Sehingga diperlukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Penilaian ini disampaikanolehKetuaForumKomunitasKota Hijau Mataram, Sapta Arli Kasim. Peningkatan kesadaran masyarakat terkaitpersoalanlingkunganinijugadiperlukan peran intensif dari pemerintah. Ia menilai sejauh ini program pemerintah Kota (pemkot) Mataram cukup bagus dalamhalkebersihanlingkungan.Namun lebihjauhyangdiperlukanadalahbagaimana proses pendampingan terhadap masyarakat secara berkelanjutan. “Misalnya kegiatan sosialiasasi mengenai lingkungan seperti ini. Tapi setelah kegiatan itu jangan hanya ter-
sejauh mana keberadaan kawasan Udayana mampu memberikan kontribusi terhadap PAD Kota Mataram. Kalau memang benar, pengelolaan Udayana telah diserahkan kepada pihak ketiga dalam hal ini asosiasi pedagang Udayana, mekanismenya seharusnya melalui persetujuan Dewan. ‘’Bukan dalam rangka mempersulit tapi Dewan perlu
mengetahui adanya aset Kota Mataram yang dikelola oleh pihak ketiga,’’ ujarnya. Sehingga, kalau misalnya dalam pengelolaan kawasan Udayana membutuhkan dukungan anggaran, maka fungsi Dewan bisa mem-back up hal tersebut. Yeyen kembali menegaskan, kalau memang Pemkot Mataram telah menyerahkan pengelolaan kawasan Udayana kepada asosiasi pedagang setempat, harus melalui pembahasan bersama DPRD Kota Mataram. ‘’Bagaimana mau setor retribusi, orang parkir saja tidak dikasi karcis. Kalau memang parkir Udayana ini ma-
suk kas daerah, tolong dijelaskan,’’ pintanya. Sebelumnya, Kepala Bidang Perhubungan Darat, Mahfuddin Noor juga mempertanyakan retribusi parkir Udayana masuk kemana. Padahal menurut dia, akan lebih tepat kalau parkir Udayana masuk retribusi tepi jalan umum. ‘’Setelah ramai kembalikan ke Dishub, PKL nya dikelola oleh Dispenda,’’ sarannya. Menurut Mahfuddin, sejauh ini parkir Udayana masuk dalam retribusi parkir khusus yang dikoordinir oleh APKLU (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Udayana). (fit)
Produk Olahan Sampah Dipesan Australia
Tidak Ada Alasan Pimpinan Tak Setuju KOMISI II DPRD Kota Mataram terus mengumpulkan data dan informasi sebagai referensi dalam rangka mendorong revisi MoU royalti Mataram Mall. Bahkan, komisi yang salah satunya membidangi masalah keuangan dan kesejahteraan masyarakat ini, akan segera menganggarkan anggaran jasa akuntan publik dan apprisal independen. Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Yeyen Seprian Rachmat, SE., MSi., kepada Suara NTB Minggu (10/11) kemarin mengatakan, sudah ada anggaran untuk tim ahli dalamAPBD perubahan. Namun demikian, (Suara NTB/ist) pihaknya belum mengetahui Yeyen Seprian Rachmat apakah anggaran tersebut mencukupi atau tidak. ‘’Kalau cukup syukur, kalau tidak cukup sampai mana anggarannya ya sampai sana tim ini bekerja,’’ ujarnya. Yeyen menolak mengekspose anggaran yang disiapkan Dewan untuk membayar jasa akuntan publik dan tim apprisal independen karena khawatir mengundang komentar yang bukan-bukan. Ia menggambarkan adanya perbedaan tarif antara tim apprisal yang ada di Jakarta dengan tim yang sama di Kota Mataram. Karena apprisal merupakan profesi, politisi Hanura ini yakin nilai jasa masing-masing apprisal bisa berbeda. Keduanya, lanjut Yeyen, baik akuntan publik maupun apprisal independen diperlukan dalam rangka menghitung omzet riil berikut royalti yang seharusnya menjadi hak Pemkot Mataram. ‘’Apakah royalti itu dihitung dari omzet ataukah laba bersih, nanti akuntan publik yang akan melakukan perhitungan,’’ ucapnya. Hal-hal teknis yang berkaitan dengan omzet maupun laba bersih juga tidak luput dari perhitungan, termasuk apakah semua lokallokal yang ada di Mataram Mall juga dilaporkan secara transparan. Ia mencontohkan keberadaan toko Tiara di Mataram Mall, baik mall 1 maupun mall 2, memanfaatkan space paling banyak, karena toko tersebut merupakan milik dari pengelola Mataram Mall. ‘’Apakah Tiara itu dilaporkan? Padahal itu lokalnya paling besar,’’ tanyanya. Pada bagian lain Yeyen mengatakan, kalau persoalan royalti Mataram Mall ini bisa selesai di tingkat Komisi II, tentu wacana pembentukan Pansus kerjasama daerah, khususnya yang berkaitan dengan Mataram Mall, bisa tidak dilanjutkan. Terkait penggunaan jasa akuntan publik dan tim apprisal independen, menurutnya, tidak ada alasan bagi pimpinan untuk tidak setuju. ‘’Kalau tidak setuju, justru kita pertanyakan,’’ tandasnya. Mendorong revisi MoU Mataram Mall sangat penting artinya untuk menjaga aset Kota Mataram dalam rangka meningkatkan potensi pendapatan asli daerah Kota Mataram. (fit)
Halaman 2
henti sampai disitu. Perlu kegiatan yang intensif supaya lebih mengena bagi masyarakat,” terangnya kepada Suara NTB, Sabtu (9/11) pada saat pelaksanaan Green Ex di Taman Sangkareang. Forum Komunitas Kota Hijau dibentuk untuk mengajak berbagai komunitas yang ada di Kota Mataram untuk bergerak ke arah green mind. Forum ini terbentuk berawal dari Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang diinisiasi pemkot Mataram. Tujuan pelaksanaan P2KH adalah untuk menciptakan ruang terbuka hijau (RTH) di dalam kota yang dapat dimanfaatkan warga untuk melakukan berbagai aktivitas. Terkiat pemanfaatan RTH ini, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menyampaikan keberadaan RTH di Kota Mataram dapat dimanfaatkan juga sebagai media ekspresi masyarakat. Pemanfaatan RTH sebagai media ekspresi diharapkan memiliki dampak ekonomis bagi masyarakat. Menurut
Mohan jika di sebuah RTH atau taman berlangsung satu event, secara otomatis akan membuka peluang sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Selama ini, beberapa RTH di Kota Mataram sebagian besar dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga dan sarana edukasi. Diharapkan ke depan pemanfaatan RTH bisa lebih maksimal, tidak hanya untuk satu kegiatan. Untuk mendukung fungsi taman sebagai media ekspresi, pemkot Mataram akan melengkapi setiap RTH dengan berbagai fasilitas pendukung, salah satunya dengan pembangunan plaza. Saat ini Kota Mataram memiliki sekitar 11,38 persen RTH publik dan 11,47 persen RTH pribadi, dengan jumlah taman RTH sebanyak 18 unit baik skala besar dan kecil. Jumlah itu disebut masih kurang dari target yang telah ditetapkan yakni sebesar 30 persen dari luas Kota Mataram 61,30 kilometer persegi. (yan)
kansiapapun.Olehsebabitu,perubahantersebutmerupakan suatu kebutuhan dari masyarakat. “Saya tidak bisa menyalahkan siapa – siapa, karena itu adalah kebutuhan masyarakat,” demikian Supardi. (cem)
pulkan sampah organik dan satunya untuk sampah plastik. Sampah plastik juga kami buat jadi polibag untukmenanamsayuran,”ujarnya. Para pendatang yang kos di sekitar lingkunganitujugadiajakuntukterlibat bagaimana memilah sampah. “Kamibekalimerekadengankarung dan gunting. Kami ajari bagaimana mengguntingsampahplastikbiarpolanyanantitidakrusak,”ujarnya.Dua sampai tiga kali seminggu kumpulan sampah itu akan diambil.
Sampah-sampahtersebutkemudiandiolahdiSekretariatPokja.Para ibu-ibu anggota Pokja akan bekerja setelahurusanrumahtanggaselesai. Dengan kreativitas tersebut, ibu-ibu mendapatkan penghasilan tambahan. “Sampah membawa berkah bagi kamidanalhamdulillahmendatangkan rupiah,” ujarnya. Produk olahan sampah tersebut dijual dengan harga beragam mulai dari Rp 10 ribu – Rp100ribu,tergantungdarikerumitan cara pembuatannya. (yan)
Peringatan Hari Pahlawan
Bangun Kesadaran Anak Bangsa Mataram(SuaraNTB)MomentumperingatanHariPahlawan yang diperingati setiap tanggal 10Novemberharusdimanfaatkansebagai momentum membangun kesadarananakbangsauntukturutberpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Hari Pahlawan juga harus dijadikan sebagai momentum bagi para generasi muda bagaimana meneladani perjuangan para pahlawan bangsa. Demikian disampaikan WakilWalikotaMataram,H.Mohan Roliskana, Sabtu (9/11). Perjuanganparapahlawanbangsa baik yang telah gugur di medan pertempuran maupun para veteran yang masih ada hingga saat ini sebut Mohan harus menjadi motivasi anak-anak bangsa di era sekarang untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan.Iajugamengingatkan pentingnya mengingat sejarah perjuangan bangsa di masa lampau. Mohanjugamengutippernyataan mantan Presiden Amerika Serikat, John Fitzgerald Kennedy atau dikenal dengan sebutan JFK bahwa sebagai anak bangsa jangan mempertanyakanapayangnegaratelahberikan untuk kita. Tetapi yang harus menjadipertanyaankitaadalahapa yang telah kita berikan untuk bangsa dan negara kita. “Pernyataan ini
sangat relevan untuk kita para generaspenerus,”ujarnya. Nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme para pahlawan bangsa dalam berjuang baik pada masa pra kemerdekaanmaupunpascakemerdekaanIndonesiaharusdijadikansemangat dan inspirasi para generasi penerusdalammembangundaerah saat ini. Meneladani nilai-nilai kepahlawanan di era sekarang ini bisa diisi dengan belajar, menggali dan mencari pengetahuan serta wawasan seluas mungkin. Hal itulah yang menjadi modal untuk turut berkiprah dalam pembangunan. Mohan menyampaikan, dahuluparapejuangmempunyaimusuh yang jelas yaitu melawan para penjajah. Tapi di zaman sekarang ini, musuh kita tidak jelas dan kabur. Yang dimaksudkan dengan ‘musuh’ saat ini adalah paham-paham imperialisme modern, liberalisme dan paham-paham yang berakar dari budaya luar yang dapat mengikis nilai-nilai serta kearifan lokal yang kita miliki. Ia berpesan hal inilah yang harus diwaspadai oleh para generasi muda ke depan. Terhadap para veteran yang telah berjuang, Mohan mengucapkan terima kasihnya atas perjuangan mereka selama ini. (yan)
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
Tak Mampu Capai Target
Desa Kuliner KEPALA Desa Meninting, Mahnan Haryanto menegaskan komitmennya menjadikan Desa Meninting Batulayar sebagai desa dengan ciri khas desa kuliner. Ia pun menyiapkan berbagai langkah untuk mewujudkan komitmennya itu dengan membangun sejumlah fasilitas pendukung. “Program saya ingin menjadikan Meninting sebagai Desa Khas Kuliner,” ungkapnya, Sabtu (9/11). Mahnan yang terpilih tahun 2010 lalu dan mulai aktif (Suara NTB/her) Mahnan Haryanto 2011 sebagai kepala desa berupaya mewujudkan komitmennya ini. Sejauh ini, pihaknya sudah membangun rumah pelatihan serba guna untuk pemuda dan nelayan. Selain menyiapkan sarana pelatihan, kaitannya untuk memenuhi keperluan nelayan setempat pihaknya menyiapkan tampat penyimpanan ikan. Tidak cukup itu saja, untuk memudahkan pemasaran hasil tangkapan nelayan pihaknya juga menyiapkan tempat pelelangan ikan (TPI). Karena, ketika hasil tangkapan melimpah justru harga anjlok, sehingga disiasati dengan membangun TPI. Tidak sampai menyiapkan sarana itu, karena menurutnya perlu hasil tangkap itu diolah langsung, sehingga bisa dinikmati pengunjung. Karena itulah pihaknya berupaya memudahkan nelayan. Selain melibatkan nelayan, warga non nelayan dibangunkan warung kuliner dipinggir Pantai Pondok Krakat, lokasi dibangun tempat pelatihan dan TPI. “Kita dapat bantuan membangun 20 unit warung kuliner,”ujarnya. Untuk membangun warung ini, pihaknya mendapatkan anggaran dari PNPM mandiri integrasi sekitar Rp 313 juta. Programnya tak sampai di situ. Menurutnya dengan adanya warung kuliner dan TPI tentu ada banyak orang yang beraktivitas di sana, sehingga rentan terjadi konflik. Ia pun mengusulkan kepada Dinas Sosial untuk mendapatkan anggaran pembangunan balai serba guna keserasian konflik sebesar Rp 109 juta. Ketika ada persoalan konflik antara nelayan, akan dibahas dan diselesaikan di balai tersebut. Cetusan program untuk mengintegrasikan desa kuliner ini pun dibantu dengan dibangunnya sarana telekomunikasi untuk mempromosikan program desa khususnya mengenai program desa kuliner. “kami dapat bantuan Rp 7 juta dari Dinas Sosial untuk bangun sarana ini,”sebutnya. (her)
Kepala SKPD di Lobar Harus Mundur
Giri Menang (Suara NTB) Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, MPd, menegaskan, telah membuat kontrak komitmen dengan semua pimpinan SKPD di Lobar. Bagi yang tak mampu menuntaskan proyek tepat waktu, tanggal 15 Desember harus siap mundur dari jabatannya. Artinya tanpa diminta mundur, Kepala dinas bersangkutan harus mengundurkan diri dengan sendirinya. Dari catatannya, beberapa proyek yang riskan terlambat dari tenggat waktu pada 15 Desember mendatang adalah proyek yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum, yakni Gedung Budaya di Narmada dan pembangunan gedung perpustakaan dan Baznas di Giri Menang Square (GMS), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan. Termasuk sejumlah proyek di Dinas Kesehatan Lobar. “Ini yang riskan, saya ragukan selesai tepat waktu,” ungkapnya belum lama ini. Menurut bupati, dirinya sudah lama menawarkan solusi untuk mengatasi lambannya proyek ini dengan cara
menambah jam kerja dan menambah tenaga kerja. Terkait hal ini, sebenarnya fleksibel untuk dilakukan, tetapi tidak dilakukan pengawas proyek. Hasil pantauannya ke sejumlah lokasi proyek, ada beberapa yang sesuai laporan kepala SKPD terkait kepadanya. Namun ada juga yang tak sesuai laporan. Artinya, ada yang realisasinya rendah, namun dilaporkan lebih dari itu. Menyikapi kontrak komitmen siap mundur tersebut, sejumlah SKPD pun langsung tancap gas. Namun ada pula yang santai, karena proyek fisiknya tak banyak. Khusus SKPD yang diragukan Bupati, langsung memacu kontraktor
untuk mempercepat proyeknya. Seperti halnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. H. Faturrahim, menyatakan pihaknya terus memantau proyek di lapangan. “Saya terus turun lihat proyek,”katanya dihubungi, Minggu (10/11). Menurutnya, adanya kontrak komitmen itu merupakan dorongan bupati kepada SKPD untuk lebih mempercepat dalam menyelesaikan proyek fisik yang selama ini memang menjadi kendala. Di Dikpora sendiri selama tahun lalu, sebanyak 10 proyek yang terlambat. Agar tidak terulang masalah serupa, pihaknya sendiri telah meminta kontraktor bekerja tepat waktu. Sementara Kepala Dinas
Bocor di Terminal BIL Ditargetkan Segera Selesai Praya (Suara NTB) PT. Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Lombok (BIL) langsung bereaksi terkait keluhan atas bocornya terminal kedatangan BIL. Mereka langsung menerjunkan tim untuk memperbaiki kebocoran yang ada. Perbaikan sendiri ditarget selesai minggu ini juga. Demikian ditegaskan General Affair and Comunication Head PT. AP I BIL, Albar, kepada Suara NTB, Minggu (10/11) kemarin. Albar mengungkapkan, saat ini perbaikan tengah dilakukan, tapi sifatnya untuk antisipasi sementara waktu saja. Sementara perbaikan secara permanen masih harus menunggu datangnya material, mengingat ada bagian atap terminal yang harus diganti. Ia mengungkapkan, material yang akan digunakan untuk mengganti material terminal yang bocor tersebut dipesan langsung dari Surabaya. Namun hingga kemarin, bahan yang dipesan belum datang. Meski demikian, pihaknya memastikan dalam minggu ini juga material yang dipesan tersebut sudah datang dan akan langsung dipasang, sehingga diharapkan kebocoran tidak lagi terjadi. Menurut Albar, bocornya bagian terminal kedatangan BIL tersebut dikarenakan adanya tandon pada atap terminal yang rusak. Rusaknya tandon disebabkan diterpa angin kencang beberapa waktu lalu, sehingga air hujan meluap dan meluber ke sisi atas terminal kedatangan. Pihaknya pun memastikan kalau kebocoran hanya terjadi di area terminal kedatangan. Sementara bagian terminal lainnya masih dalam kondisi yang baik. “Dari hasil pemeriksaan oleh tim yang ada, kebocoran hanya terjadi di area terminal kedatangan saja,” klaimnya. (kir)
Guru di Lotim Buat Pernyataan
(Suara NTB/zul)
ZAKAT – Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan (kanan) sedang memeriksa surat pernyataan kesanggupan menyerahkan zakat setiap bulan dari Ahmad Fathulloh, salah seorang perwakilan guru, di pendopo Lotim, Sabtu (9/11).
Surat pernyataan tersebut selanjutnya akan diberikan kepada masingmasing bendahara gaji di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dikpora masing-masing kecamatan untuk dilakukan pelaksanaan surat pernyataan itu. Bupati berharap komunitas guru yang masih sebagian kecil membuat surat pernyataan itu nantinya akan lebih banyak. ‘’Terus digelorakan semangat rekan-rekan guru untuk berzakat,’’ pesannya kepada perwakilan guru di pendopo. Sementara kalangan pejabat dan PNS non guru juga diharapkan meneladani inisiatif yang ditunjukkan oleh guru di atas. Saat pertama kali program zakat di Lotim di-launching pada tahun pertama periode pertama kepemimpinan Ali Bin Dachlan, terkumpul sedikitnya Rp 600 juta sebulan dari guru dan PNS serta kalangan pengusaha. Program tersebut sempat stagnan saat Ali tidak terpilih menjadi bupati pada periode berikutnya. Kini, Ali Bin Dachlan dengan penampilannya yang kedua memimpin Lotim, berharap program zakat dan infaq tersebut lebih bergairah, antara lain juga dengan menggairahkan Bazis di tingkat desa. (038)
“Orang miskin dilarang sakit,”. Ungkapan itu tampak masih relevan mengambarkan nasib Jannatul Makwa, gadis mungil yang kini baru memasuki usia empat bulan. Cacat bawaan lahir ditambah benjolan yang terus membesar pada bagian kepala sebelah kiri membuat siapapun yang melihat akan merasa sangat prihatin. JANNATUL Makwa ini merupakan putri pertama dari pasangan Sakdah (19) dan Ahmad Sani (21). Sakdah hanya terlihat pasrah melihat nasib buah hatinya. Kepada Suara NTB, ia menuturkan tidak ada sama sekali tidak ada tanda-tanda anaknya akan lahir cacat. Pasalnya, kegiatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di desanya selalu ia ikuti. Masa kehamilannya pun normal seperti usia kehamilan ibuibu lainnya, 9 bulan sepuluh hari. Saat mau melahirkan, Sakdah dibawa pihak keluarga ke Rumah Sakit Dr R. Soedjono Selong. Oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Lotim itu, sang bayi sudah divonis meninggal dunia di dalam perut ibunya. Sakdah pun diminta untuk operasi. Pil perangsang yang diberikan tim medis membuat Jannatul Makwa akhirnya tepat tanggal 26 Juli 2013 lalu bisa dilahirkan secara normal. Keajaiban terjadi, bayi malang itu masih dalam kondisi hidup. Tim medis yang menangani proses persalinannya pun katanya sudah menyampaikan permohonan maaf. Melihat kondisi bayinya dalam kondisi tidak normal, Sakdah hanya bisa pasrah. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa Ilahi. Melihat benjolan di bagian kepalanya, pihak keluarga kemudian berinisiatif mem-
Pemda Didesak Tuntaskan Penertiban Roi Pantai masyarakat setempat. “Kita khawatir kalau sisa bangunan-bangunan yang ada tersebut tidak segera ditertibkan, masyarakat bisa melakukan tindakan yang tidak diinginkan,” aku Kepala Desa Kuta, L. Badarudin, Sabtu (9/11). Bahkan, ungkapnya, masyarakat bisa kembali membangun, kalau bangunan milik Hotel Lombok Baru tidak segera ditertibkan. Tapi kalau sampai tidak ada kejelasan, pihaknya tidak bisa menjamin kalau masyarakat akan kembali memasang bangunan di kawasan roi pantai
Selong (Suara NTB) Guru di Lombok Timur (Lotim) membuat surat pernyataan tertulis di atas kertas bermaterai Rp 6.000 yang berisi kesanggupannya menyerahkan 2,5 persen penghasilannya dari gaji setiap bulannya. Dalam surat pernyataan itu, juga diberikan kewenangan bagi Pemkab Lotim dan Badan Amil Zakat Infaq dan Sedekah (Bazis) daerah untuk mengelolanya. Penyerahan surat pernyataan dimaksud berlangsung di Pendopo Kabupaten Lotim, Sabtu (9/11). Surat pernyataan itu diterima Bupati H. Moch. Ali Bin Dachlan dan diserahkan oleh salah seorang perwakilan guru, Ahmad Fathulloh, S.Pd. ‘’Dengan kesadaran sendiri, tanpa tekanan dari pihak mana pun, kami menginisiasi timbulnya surat pernyataan ini. Kami tidak ingin ada polemik lagi masalah zakat penghasilan tersebut,’’ kata Ahmad Fathulloh, salah seorang perwakilan guru. Bupati Ali BD mengapresiasi langkah dan inisiatif dari guru-guru tersebut. ‘’Sebenarnya tanpa tertulis pun, jika kita memang orang beriman, maka hak-hak yang diterima harus dipahami bahwa di dalamnya ada hakhak fakir miskin,’’ katanya.
Jannatul Makwa, ”Si Mungil” yang Dambakan Bantuan
Antisipasi Gejolak Praya (Suara NTB) Kawasan di sepanjang roi Pantai Kuta Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini masih belum sepenuhnya bersih dari bangunan liar. Masih ada beberapa unit bangunan liar yang masih berdiri di kawasan tersebut. Salah satunya bangunan milik Hotel Lombok Baru Kuta. Pemerintah daerah pun didesak menyelesaikan penertiban bangunan-bangun tersebut, agar gejolak bisa diantisipasi. Pasalnya, kalau sisa bangunan milik hotel tersebut tidak segera ditertibkan, dikhawatirkan akan memicu gerakan dari
terbilang perlu dipercepat. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lobar, Ir. Hasbullah yang ikut menandatangani kontrak komitmen mengaku sanggup menyelesaikan proyek sesuai waktu ditetapkan bupati. Dinasnya sendiri tak menangani banyak proyek fisik, hanya pembangunan gudang rumput laut di Labuan Poh dan unit pengolahan hasil perikanan di Kuripan masing-masing nilainya Rp 100 juta. Kemudian satu lagi proyek dari dana pusat, pasar tradisional di Gerung sudah 95 persen dan tinggal 5 persen. Baginya, kontrak itu sebagai pemicu kepala SPKD lebih memperketat pengawasan dalam mengerjakan proyek agar sesuai target. “Bagus juga unuk mendorong kami (kepala SKPD),”ujarnya. Menurutnya, sejumlah proyek terlambat dilaksanakan, karena pengetokan DPA terlambat. (her)
Serahkan Zakat Penghasilan 2,5 Persen
Komisioner KPU Tanpa Keterwakilan Kayangan Tanjung (Suara NTB) Seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Utara menjadi tanda tanya di kalangan DPRD. Terutama ketika seleksi memasuki 10 besar, diketahui tak seorang pun calon komisioner mewakili Kayangan, salah satu dari 5 Kecamatan di KLU. “Kami tidak pernah tahu seperti apa proses seleksi KPUD, karena DPRD tidak pernah ada koordinasi dengan DPRD. Patut menjadi pertanyaan, termasuk tidak adanya wakil calon komisioner dari Kayangan,” ungkap Anggota DPRD KLU, Ardianto, SH, Sabtu (9/11). Dirinya mengakui, tak seorang namapun dari 10 calon komisioner KPU Lombok Utara itu telah diinformasikan ke pihak Dewan. Hingga kompetisi 10 calon yang akan diseleksi menjadi 5 nama, Dewan masih menunggu kejelasan dari pihak terkait. Bagi Ardianto, keputusan ekstrem dari Panitia Seleksi Calon Komisioner KPU mengundang tanda tanya besar manakala panitia tidak memasukkan salah satu nama keterwakilan Kecamatan Kayangan. Entah karena calon dari Kayangan tidak layak lulus, membuat sebagian besar masyarakat mempertanyakan kinerja panitia. Anggota DPRD lain, Jasman Hadi, SH., justru mengkhawatirkan adanya reaksi dari masyarakat Kayangan apabila mengetahui tidak satu pun calon komisioner tidak terwakil. Tanpa mengabaikan keputusan terbaik panitia Seleksi, namun dalam seleksi 10 besar minimal mewakili masing-masing kecamatan. “Masyarakat Kayangan bisa-bisa marah kalau mereka tahu calonnya tidak satu pun masuk 10 besar,” imbuhnya. Tokoh Pemuda Tanjung, Adam Tarpiin, sebaliknya mempertanyakan kinerja Panitia Seleksi Anggota KPU periode 2013-2018. Meski di dalamnya bercokol nama dengan predikat sekolah tinggi, namun pengalaman menyeleksi anggota KPU adalah pengalaman pertama, sehingga setiap keputusan harus diambil secara profesional. “Kami juga mengharapkan panitia bersikap transparan dalam memutuskan 10 besar. Sampai tidak ada nama dari wakil Kecamatan Kayangan, kami juga patut mempertanyakan, ada apa? Berbeda kalau nama-nama itu sudah dipleno ke 5 besar,” tandas Adam. (ari)
Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Lobar, Ir. H. Dahrun MM menyatakan pihaknya terus keliling memantau proyek. “Saya deadline agar selesai 30 November semua proyek,”tegasnya. Diakuinya, setiap Senin pihaknya mengevaluasi semua kontraktor proyek dan kosultan. Pihaknya mempertanyakan, berapa realisasi, berapa sisa pekerjaan dan kapan diperkirakan selesai. Pihaknya memasang target kepada kontraktor agar menyelesaikan pekerjaan tanggal 30 November. Ia menyebutkan, di dinasnya terdapat enam paket proyek. Termasuk proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) senilai Rp 3,4 miliar. PJU ini termasuk yang masih rendah, hanya 30 persen realisasinya. Rendahnya realisasi pekerjaan ini, karena tiang PJU belum tiba. Diperkirakan dalam waktu dekat semua tiang akan tiba. Selain, proyek PJU proyek trotoar by pass BIL juga
atau melakukan tindakan-tindakan di luar keinginan. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, H. L. Putrie, menegaskan masalah bangunan hotel Lombok Baru tersebut pasti akan ditertibkan. Hanya saja, katanya, pemilik hotel masih meminta waktu kepada pemerintah daerah, karena akan membongkar sendiri bangunan yang ada. “Tapi kalau memang pemilik hotel tidak mau membongkar segera, maka dengan terpaksa kita yang membongkar paksa,” tegasnya. (kir)
bawanya ke RSU Provinsi di Mataram. Diagnosa dokter ada tumor di bagian kepala. Namun belakangan, ada dokter yang mengabarkan bukan tumor melainkan adanya kelainan di bagian kepala yang membuat pertumbuhan kepala tidak normal. Pihak RSU Provinsi NTB itu pun menyarankan untuk segera operasi. Dimulai dari operasi wajah bayi. Operasi tidak bisa dilakukan di RSUP Provinsi. Alasan keterbatasan peralatan. Jannatul Makwa kemudian direkomendasikan ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Menyebut operasi, terbayang dalam benak keluarga kurang mampu ini biaya yang akan dibutuhkan sangat besar. Sehingga pihak keluarga tidak bisa langsung memenuhi saran medis RSUP tersebut. Katanya, sebatas itu yang dilakukan di RSUP. Meski memiliki kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), namun dianggap tidak cukup untuk memenuhi biaya hidup ke daerah orang saat mengikuti proses operasi nantinya. Pihak keluarga akhirnya memutuskan pulang ke rumah. Sampai di situ, kini Jannatul Makwa menunggu keajaiban datang. Menunggu para dermawan untuk ambil bagian. Karena sudah tidak memungkinkan, kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan bisa mengikuti proses operasi. Raut muka yang tidak sempurna jelas sangat mengganggu bayi Jannatul untuk meminum air susu ibunya. Hanya dengan bantuan pipet, susu bubuk pembelian sang ayah saja yang bisa ia nikmati untuk mempertahankan hidupnya. “Tidak bisa minum susu ibunya, kan kondisinya begitu,” tutur saudari Ipar Sakdah yang turut menemaninya. “Rumah kita bocor, bapaknya Jannatul hanya jualan pentolan (bakso cilok) yang habis hanya untuk membeli susu anaknya,” tutur Papuk Jannah seraya menitikkan air mata pada sore itu. Nenek paru baya ini sendiri tidak ada kerjaan tetap. Rezekinya datang hanya kala para pemilik lahan panen padi. Di saat panen padi itulah, nenek bayi malang itu pergi ke
sawah mengambil sisa-sisa butiran padi yang masih menempel ada batang padi yang habis dipanen pemiliknya. Hasilnya jelas tidak seberapa. Kadang habis hanya sekali masak bersama anak dan menantunya. Sang bapak sendiri masih keliling kampung menjajakan ciloknya. Realitas kehidupan ekonomi keluarga Papuq Jannah ini jelas tidak bisa berbuat lebih. Apalagi untuk membiayai proses operasi sang cucu yang kabarnya membutuhkan biaya cukup besar. Sang anak Ahmad Sani sudah malang melintang mencari rezeki untuk bisa merubah perekonomian keluarga. Sebelum sang isteri hamil, Ahmad Sani sudah membuang diri menjadi Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia. Beberapa tahun di negeri Jiran Malaysia tidak memberikan hasil yang maksimal. Sani pun pulang. Sejumlah usaha kemudian digeluti saat di kampung halamannya. Beberapa bulan setelah sang isteri hamil, Sani memutuskan pergi ke kalimantan. Di Kalimantan ini ia bekerja menjadi
(Suara NTB/rus)
BUTUH BANTUAN - Jannatul Makwa, balita malang yang butuh bantuan. tenaga buruh kasar. Hal ini membuat tidak bisa memberikan nilai lebih. Kembalilah ia ke kampung halamannya lalu memutuskan untuk berjualan cilok keliling kampung. Kepala Dusun Karang Dalem I, Muhammad Riady mengakui kondisi perekonomian warganya ini sangat terbatas. Rumah kumuh yang ditempati Jannatul Makwa ini katanya sudah berulang kali diusulkan dapat bantaun renovasi. Namun sampai sekarang tidak kunjung ada respon dari pemerintah. Ditanya soal bantuan-bantuan yang lain, Ahmad Sani
dan Sakdah katanya tidak pernah diberikan. Bantuan langsung seperti BLSM, hanya diberikan kepada ibunya, Papuq Jannah. Pihaknya menaruh harapan besar kepada para dermawan agar Jannatul Makwa ini bisa dapat bantuan. Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Dr. Utun Supria yang coba dikonfirmasi mengenai kasus Jannatul Makwa masih belum bisa dikonfirmasi. SMS yang dikirim belum dibalas. Padahal, pihak keluarga mengaku menaruh harapan besar kepada pihak Dikes Lotim untuk bisa membantu. (rus)
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567
Kerjasama Bidang Ekonomi Bappeda Sumbawa dengan Harian Suara NTB
Dari Pelatihan ’’Capacity Building’’
Peserta Diberikan Bekal Administrasi Keuangan BUMDes/LKM Sumbawa Besar (Suara NTB) Pelatihan Capasity Building BUMDes LKM bagi tenaga administrasi dan petugas kredit di Sumbawa, diberikan materi tentang perkreditan, tata kelola BUMDes LKM dan administrasi keuangan. Agar para peserta bisa membuat laporan keuangan yang standar sesuai akuntansi keaungan jasa. Serta mandiri dalam membuat laporannya. Materi tersebut disampaikan Konsultan BUMDes LKM, Nursyamsu S.E, dan Syarif Mustaan S.E. Mengingat administrasi keuangan merupakan tulang punggung BUMDes/LKM. Sebab, selama ini masih terdapat beberapa BUMDes LKM yang masih belum ter-
ampil dalam menyusun proses pelaporan keuangan. Peserta memahami alur dan kegunaan, mampu memahami profil keuangan BUMDes/LKM, yang mengarah kepada BUMDes LKM. Dalam hal ini, Nursyamsu menjelaskan soal klasifikasi “A”, yaitu, laba di atas Rp. 50 juta, kredit sehat, pembukuan standar, laporan standar dan tepat waktu. Sebagai suatu proses yang meliputi, pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisian data keuangan. Kegiatan yang menyangkut pencatatan, dan penggolongan dilakukan secara rutin, dan berulang kali setiap terjadi transaksi keuangan. Sedangkan, kegiatan penganalisaan dan pelaporan dilakukan, dalam kurun waktu tertentu. “Tujuannya, ada akuntabilitas pada pi-
Kasus Korupsi Setda Dompu
Kejaksaan Bidik Tiga Calon Tersangka Dompu (Suara NTB) Kasus dugaan korupsi anggaran Setda Dompu tahun 2011 yang tengah ditangani penyidik Polres Dompu hampir rampung. Kasus yang masih dalam tahap penyelidikan ini dipastikan akan dituntaskan 2013 dan mengarah pada tiga orang calon tersangka. Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK kepada wartawan di Polres Dompu, Sabtu (9/11) mengatakan, kasus dugaan korupsi anggaran Setda Dompu tahun 2011 dalam pekan ini akan dikirimkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan dan peningkatan ke tahap penyidikan dari tahap penyelidikan juga akan dilakukan dalam waktu dekat. “SPDP-nya sedang kita siapkan dan akan kita kirim secepatnya,” katanya. Peningkatan ke tahap penyidikan, lanjut Purnama, dipastikan tidak harus menunggu keputusan gelar kasus bersama pihak Polda. Karena kasusnya sudah cukup jelas, apalagi setelah diketahui hasil audit investigasi dari BPKP. “Kita tidak perlu gelar dulu kasusnya baru ditingkatkan ke tahap penyidikan, tapi kita akan langsung naikkan. Karena kasusnya sudah cukup jelas,” ungkapnya. Bahkan pemeriksaan 23 orang saksi ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP) setelah sebelumnya hanya dilakukan interogasi juga telah dirampungkan. “Saat ini kita tinggal menunggu pemeriksaan keterangan ahli dari BPKP. Keterangan ahli ini
untuk memasukkan kerugian negara dalam BAP, walaupun kita telah menerima dokumennya,” terangnya. Purnama juga mengungkapkan, ada tiga orang calon tersangka dalam kasus dugaan korupsi Setda yang merugikan keuangan negara hingga Rp 2 miliar lebih. Dua orang di antaranya merupakan pejabat dan satu orang di antaranya mantan pejabat. “Calon tersangkanya ada tiga orang. Dua orang pejabat dan satu orang mantan pejabat,” kata Purnama yang enggan menyebutkan inisial calon tersangkanya. Kasus dugaan korupsi Setda Dompu ini berawal dari sistem pengelolaan keuangan daerah yang kurang baik dan berdampak pada penggunaan keuangan yang tidak sesuai peruntukannya. Kasus itu menyebabkan pinjaman dilakukan ke rentenir atas nama pribadi dan dinas. Pembayarannya dilakukan dengan DPA Setda Dompu. “Pinjaman pribadi dan atas nama dinas itu dibayarkan menggunakan uang dari Pemda dengan membuat kegiatan fiktif,” katanya. (ula)
Kadispora Bima Dijemput Ratusan Pendukung di Bandara Bima (Suara NTB) Ketidakharmonisan hubungan antara Kadispora Bima, Drs Zubaer HAR dengan Wakil Bupati (Wabup) Drs H Syafruddin HM Nur M.Pd menuai simpati kepada Zubaer. Sabtu (9/10) para pendukung yang merupakan PNS menjemput Zubair yang baru saja pulang dari luar daerah. Berdasarkan informasi, penjemputan tersebut dilakukan pendukung Zubaer untuk menunjukkan partisipasi terkait ungkapan Wabup yang konon bernada ancaman. Di mana jika Zubaer tak dicopot dari jabatannya, maka Wabup yang akan mengundurkan diri. Statemen itu terkait spanduk bermasalah yang membuat Wabup tersinggung. Dalam sebuah spanduk, terdapat gambar bupati bersama kadispora, sedang gambar Wabup tidak ada. Hal ini membuat Wabup merasa tidak nyaman, seraya mengeluarkan ungkapan kurang bersahabat dengan kadispora itu. Perseteruan itu sempat ditinggalkan ke luar daerah oleh Zubaer. Karena itu, saat tiba di bandara, Zubaer dielu-elukan bak bintang film terkenal. Ratusan pegawai ini tampak antusias. Bahkan sejumlah Kepala Sekolah (Kasek) terlihat dari berbagai Kecamatan juga ikut hadir. Bahkan bukan hanya dari kalangan PNS, dari kalangan Masyarakat pun juga ramai terlihat ramai. Para pendukung ini pun mengantar dan mengawal sampai ke kediamanya Kota Bima. Drs Zubair HAR M. Si, yang dimintai komentar terkait penjemputan, mengaku sangat terharu. Terlebih sebelumnya dia tidak tahu menahu dengan adanya penjemputan seperti ini. “Saya tidak tahu kalau ada banyak yang menjemput saya,” tandasnya. Dikatakannya, penjemputan ini merupakan bentuk partisipasi terhadap dirinya. Dia pun tak pernah meminta mereka untuk menjemput. Sementara salah satu PNS yang menjemput mengaku sengaja menjemput. Ini, katanya, merupakan bentuk simpati terhadap atasan. Tidak ada yang lebih pada jemputan ini dan yang jelas penjemputan ini merupakan anak buah dan atasan. “Kami jemput tidak ada yang lebih kok,” terang Kepsek yang tak ingin namannya dikorankan ini. Sementara itu, terkait statement Wabup, dia tak ingin mengomentari. Pasalnya pihaknya adalah pejabat yang harus taat terhadap pimpinan. (use)
(Suara NTB/arn)
BERIKAN MATERI - Nursyamsu sedang memberikan materi administarsi keuangan di hadapan peserta pelatihan capacity building.
hak tertentu yang berkepentingan, baik pihak pemilik maupun pengelolanya itu sendiri,” terang Cu, panggilan akrabnya. Nursyamsu juga menjelaskan
alur proses pembukuan BUMdes/ LKM. Sesuai prinsip akuntansi keuangan. Ada tiga aturan prinsip yang penting diperhatikan, yakni etinitas atau kesatuan usa-
ha, objektivitas (informasi yang tepat dan memiliki bentuk bukti yang objektif. Serta biaya (harta atau jasa yang dibeli dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya). Secarara gamblang, Nursyamsu juga menjelaskan alur proses pembukuan keuangan BUMDes LKM . Mulai dari transaksi. Dimana transaksi yang masuk dan keluar ada yang langsung dicatat ke dalam buku kas, dan ada yang dicatat ke dalam transaksi non kas. Kemudian akan dilanjutkan pada buku kas harian, serta dilakukan penjurnalan untuk memilahnya ke dalam buku besar sesuai dengan pos perkiraan yang ada. Dan sebagai proses akhir adalah membuat neraca dan laba/rugi. Dalam mengelola BUMDes LKM jika laporan keuangan tidak segera dibuat atau dilapor-
kan pada pihak manager, maka sulit bagi seorang manager untuk melakukan tindakan perbaikan dan efektivitasnya menjadi hilang. Lebih baik cepat meyerahkan laporan kepada manager walaupun mungkin kurang akurat dan lengkap saat itu namun akan segera disusul dengan laporan yang akurat dan lengkap kepada manager guna menyusun keputusan dan tindakan. Kepala Bappeda Sumbawa, melalui Sekretarisnya, Drs. Imam Sopingi, dalam arahannya menyatakan, BUMDes/LKM, sebagai salah satu roda perekonomian di desa. Keberadaannya sangat dirasakan oleh masyarakat desa. Baik dari segi penambahan modal kerja maupun penyimpanan dan hasil usaha. “Sudah begitu banyak petani, nelayan, ibu rumah tangga dan masyarakat lainnya yang
terbantu dengan BUMDes LKM,” tukasnya. Pemkab memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kualitas BUMDes/LKM. Di antaranya, memfasilitasi BUMDes LKM melalui penyediaan tenaga konsultan pendamping dan pengawas eksternal. Peningkatan kapasitas SDM serta berusaha menjembatani BUMDes LKM dengan perbankan dalam rangka penambahan modal. Untuk mengoptimalkan kinerja BUMDes sehingga dapat melayani nasabah yang banyak dan mencakup wilayah pelayanan yang lebih luas. “Melalui pelatihan ini, diharapkan tercipta SDM yang mampu mengelola BUMDes yang lebih profesional,” demikian Imam. (arn/*)
Semongkat Tak Lagi Terawat Wajah tempat wisata alam dan permandian Semongkat tak lagi terawat. Kolam permandiannya dipenuhi lumut. Di sekitarnya, sudah mulai tampak gersang. Tampak sekali tak terpelihara dan terkesan terabaikan. SEPERTI pantauan Suara NTB, Semongkat seperti tak lagi terurus. Gerbang masuk lokasi wisata saja sudah tidak jelas. Air di kolam permandian, tampak hijau, karena lantai dan dinding kolam dipenuhi lumut. Di sekitarnya juga tidak terawat dan mulai banyak tumbuh ilalang. Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabubpar), H. Amri, S.Sos, M.Si, yang dikonfirmasi, Sabtu (9/11), mengakui kondisi Semongkat yang sedikit tak terawat. Namun ke depan, Semongkat dan Saliper Ate, sedang diupayakan untuk dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Sekarang ini tengah digodok kerangka acuannya. “Sudah ada orang yang menawarkan, mengelola Semongkat. Dalam bentuk kelompok masyarakat yang bersedia, walaupun kecil,” jelasnya. Konsep pengelolaan Semongkat, lanjut H. Amri, harus terpadu. Artinya, tidak hanya mengandalkan kolam permandian. Tetapi harus ada kegiatan lain yang
membuat orang ingin datang ke Semongkat. Bahkan konsepnya kedepan, wisata alam Semongkat akan dijadikan kebun raya mini. Sebagai wisata murah, alternatif bagi water park yang mahal. “Kita juga akan kerjasama dengan Diknas sesekali kita buat outbound, agar sekalian bisa menikmati alamnya. Kita juga sudah buat proposal untuk buat gedung di sana,” katanya. Semongkat akan ditata ulang permandiannya. Dibuatkan pula kebun raya mini dengan memelihara sejumlah spesies di dalamnya. Sementara di Saliper Ate, water boom akan dibongkar dijadikan tempat permainan anak. Kalau Saliper Ate bisa dikelola lebih bagus, maka potensinya lebih bagus dari Ai Loang yang dikelola swasta. “Saliper Ate, jaraknya dekat, murah, tetapi jarang dikunjungi karena tidak ada yang menarik. Tinggal sekarang bagaimana kita kelola saja. Makanya kita coba kita benah secara pelanpelan., 2014 harus ada perubahan,” pungkasnya. (arn)
(Suara NTB/arn)
MENGERING - Inilah wajah kolam permandian Semongkat (atas) dan Sungai Semongkat yang mengering dan mengalir di taman wisata alam Semongkat.
Bandar Ditangkap Polisi Terus Intai Pencuri Ternak di Alas Togel di Dompu Mulai Tiarap Sumbawa Besar (Suara NTB) Jajaran Polsek Alas, Sumbawa, tampaknya tak mau kecolongan lagi. Hampir setiap malam menggelar operasi mengintai para komplotan pencuri ternak yang kerap beraksi di wilayah tersebut. Setelah beberapa hari sebelumnnya terjadi baku tembak antara polisi dengan para pelaku yang sempat kabur dari kejaran. Kapolsek Alas, Kompol Syirajuddin Mahmud, ketika dikonfirmasi, Minggu (10/11) menjelaskan, komplotan pelaku pencurian ternak sempat kabur melalui pantai menggunakan kapal. Pihaknya belum bisa memastikan para pelaku, namun diindikasikan berasal dari luar Sumbawa. “ Tadi malam, sampai jam lima
pagi, memang kita turun langsung ke lokasi di desa Gontar Baru, dengan adanya informasi kapal yang merapat ke pinggir laut. Sehingga kita turun, tetapi merapatnya masih jauh dari laut,. Kira-kira setengah jam, ada senter dari atas gunung, sebelah kali (sungai) Gontar Lama,” jelasnya. Pihaknya mengantispasi aksi para komplotan tidak masuk dalam wilayah Alas. Sehingga setiap hari dilakukan operasi rutin membantu masyarakat. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar ternaknya bisa dikandangkan pada satu tempat. Tidak lagi berpencar-pencar, agar bisa dilakukan pengawasan. “Polisi pun bisa mengawasi, kalau terpencar kan susah,” kata Syirajuddin. (arn)
Dompu (Suara NTB) Kasus judi togel yang marak di Kabupaten Dompu, beberapa pekan terakhir mulai tiarap, menyusul ditangkapnya beberapa pengecer judi togel oleh Polres Dompu. Dua pekan terakhir, enam orang pengecer dan pembeli judi togel dibekuk Polres Dompu serta 10 orang penjual miras diproses. Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK kepada wartawan di kantornya, Sabtu (9/ 11) mengungkapkan, hasil operasi penyakit masyarakat yang dilakukan pihaknya sejak 22 Oktober hingga 9 November ini berhasil menangkap 10 orang penjual miras dan enam orang pelaku judi togel. Tetapi untuk penjual miras, tidak ditahan dan
hanya diproses hukum karena masuk dalam kategori tindak pidana ringan (tipiring). Untuk kasus judi togel, keenam tersangka berinisial AS (31) warga Swete Bali 1, ASP (30) warga Karijawa, S (39) warga Selaparan, N (39) warga Selaparan, A (43) warga Soriutu, dan ABI (57) warga Wodi Desa Bakajaya. Keenam tersangka ini telah ditahan di tahanan Polres Dompu dan dikenakan pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. “Setelah kita intenskan operasi, penyakit sosial ini (judi togel) mulai tiarap, tapi kita tetap komit untuk memberantasnya,” katanya. Diakui Purnama, pihaknya memiliki dua tugas utama yaitu pemeliharaan keaman-
an dan penegakan hukum. Dua tugas utama ini tengah dijalankan pihaknya untuk memberikan efek jera bagi masyarakat. “Kita sudah menangkap satu bandar (togel). Bagi bandar togel dihimbau agar menyerahkan diri sebelum ditangkap,” katanya. Ketika ditanya soal setoran bandar togel ke oknum aparat yang selama ini terdengar, ditegaskan Purnama, dirinya tidak mau main-main dalam penegakan hukum. Bila dirinya menerima suap dan setoran dari bandar judi, sudah pasti karirnya di Kepolisian akan terganggu. “Bunuh diri kalau saya terima setoran. Karir saya masih panjang, masih banyak uang yang halal bisa saya terima ke depan,” terangnya. (ula)
KSB Data Kendaraan Bodong di Newmont Taliwang (Suara NTB) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infromatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam sepekan terakhir melakukan pendataan kendaraan bodong yang beroperasi di perusahaan tambang PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Dikatakan bodong karena kendaraan-kendaraan tersebut disinyalir banyak yang tidak dilengkapi atau memperpanjang surat tanda nomor kendaraan (STNK) resminya. Meski nyatanya selama ini tetap dioperasikan untuk menunjang kegiatan di lingkungan pertambangan PT NNT.
“Kita sebut kendaraan itu bodong karena tidak memiliki surat,” tandas kepala Dishubkominfo KSB Manawari, S.Sos kepada wartawan, Sabtu (9/11). Manawari memperkirakan kendaraan yang tidak dilengkapi surat-surat resmi yang beroperasi di lingkungan pertambangan PT NNT itu jumlahnya cukup banyak. Terutama untuk jenis kendaraan penumpang dan kendaraan angkutan barang. “Ada banyak yang tidak punya STNK, bisa saya pastikan hal itu,” cetusnya. Dari hasil penelusuran Dishubkominfo, banyaknya kendaraan di lingkungan Batu Hijau yang tidak
dilengkapi surat-surat resmi. Karena para pemilik ratarata beranggapan kendaraan mereka tidak perlu melengkapi diri dengan surat sebab tidak beroperasi di jalanan umum. Manawari menegaskan, pandangan tersebut salah, sebab di mana pun sebuah kendaraan harus tetap dilengkapi dengan surat resmi izin jalan. “Harus punya STNK dan harus surat kelaikan jalan. Itu syarat mutlak yang diatur dalam udang-undang,” tegasnya. Ia menyatakan dari hasil pendataan tersebut, pihaknya nantinya akan meminta kepada perusahaan pemilik untuk segera melengkapi se-
luruh kendaraannya dengan surat-surat resmi sesuai ketentuan. Tak hanya itu bagi kendaraan yang belum memiliki izin kelaikan operasional akan diarahkan untuk melakukan uji kelaikan di Balai Uji Kendaraan resmi milik Pemda KSB. “Dari hasil pendataan ini kita akan tertibkan seluruh kendaraan yang ada di dalam Newmont. Ini tentu butuh tenaga ekstra karena walaupun di Newmont, kendaraan yang beroperasi itu bukan sepenuhnya berada di bawah kewenangan Newmont. Banyak juga dari perusahaan sub kontraktornya. Jadi kita harus kerja ekstra nantinya,” katanya. (bug)
(Suara NTB/dok)
Manawari
RAGAM
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
DAK Rp 14 Miliar di KSB Diduga Raib Dari Hal. 1 Namun, proyek ini ternyata tidak dibayarkan dan baru dibayarkan dengan menggunakan anggaran 2012. Nah, untuk membayar proyek baru pada tahun anggaran 2012 pun, KSB terpaksa berutang lagi kepada rekanan. “Jadi proyek sudah jalan, dibayar kurang, nanti ditutup lagi tahun berikutnya. Untuk proyek baru tahun berikutnya, berutang lagi, dibayar lagi tahun depan. Begitu terus,” ujar Farouk. Usut punya usut, Pemerintah KSB rupanya mengandalkan dividen dari PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) dan dana hibah PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang hingga kini belum juga dibayarkan. ‘’Jadi ada dividen dari PT. DMB dan hibah dari Newmont yang diharapkan,” ujar Farouk. Farouk juga mempertanyakan mengapa BPK tidak bergerak melakukan audit terhadap kekurangan pembayaran deviden dari PT. DMB ini. “Ternyata tidak bisa dijawab. Padahal kita sudah minta kepada BPK. BPK mengaku belum melakukan audit terhadap itu, jadi masih tidak terkontrol,” tandas Farouk. Ia menegaskan, untuk persoalan ini, pihaknya sudah meminta melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda)
KSB, Ir.W.Musafirin,MM menjelaskan bahwa pihaknya memang menggunakan sistim pengelolaan keuangan dengan satu kas. ‘’Karena kita menganut sistim satu kas, tentu (uang) ini campur baur dia, APBD tidak mengenal uang ini uang itu, mana ada tagihan kita bayar,” jelasnya. Ia menambahkan, pihaknya juga tidak bisa mengeksekusi anggaran DAK Pendidikan pada tahun anggaran 2011 karena adanya keterlambatan terbitnya juklak juknis penggunaan DAK pada tahun itu. Dana itu memang sudah tersedia di APBD Murni tahun itu. Namun, lama ditunggu, juklak juknis dari Kementerian Pendidikan ternyata terlambat keluar sehingga dana tersebut akhirnya terpakai untuk membiayai kegiatan lain. Namun, ia menegaskan, hal itu juga tidak akan menjadi persoalan karena nantinya itu bisa disiasati dengan pola optimalisasi DAK. “Artinya, kita dimungkinkan untuk melaksanakan itu tahun berikutnya. Itu namanya dioptimalisasikan. Dan kita sudah menganggarkan itu tahun 2012. Jadi tidak ada pengembalian karena dia sudah dioptimalisasikan tahun berikutnya,” ujar Musyafirin. (aan)
Ambil Alih Kasus BIL Dari Hal. 1 Bahkan dua tersangka yang ditetapkan, menurut rencana akan disidangkan di Pengadilan Tipikor Mataram. Seperti diketahui, penanganan kasus proyek BIL yang bernilai Rp 1triliun lebih, diawali dengan turunnya tim Kejagung 4 Juli 2012 lalu. Lima tim dari Jampidsus, menyasar ke Kantor Angkasa Pura I, hingga turun lapangan cek fisik gedung BIL di Tanak Awu Lombok Tengah. Akhir dari penyelidikan tim Kejagung, dilakukan penyitaan dokumen untuk tiga item kegiatan, pertama, proyek gedung utama BIL, run way dan apron. Namun dari rangkaian penyidikan, tim Jampidsus akhirnya fokus pada gedung induk BIL yang menelan anggaran Rp 829 miliar bersumber dari PT. AP I. Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH, MH membenarkan, sudah ada kepastian pelimpahan kewenangan penanganan kasus itu, setelah dirinya datang langsung ke gedung bundar Kejagung. ‘’Saya sudah ke Kejagung dan mendapat kepastian, kasus BIL kami yang ambil alih,” tegasnya. Dengan demikian, setelah pelimpahan itu, segala hal tentang penanganan kasus yang sudah menetapkan dua tersangka itu, menjadi kewenangan Kejati NTB. Hanya saja, menurut Sugeng, langkah selanjutnya setelah pelimpahan kewenangan itu belum ditentukan, karena berkas belum diterima. “Saya terima dulu berkasnya dari Kejagung, baru kemudian saya pelajari. Kontruksi kasusnya seperti apa, siapa saja yang terlibat, akan dikaji dulu,” beber Sugeng. Hanya
yang bisa dipastikannya, dengan pelimpahan berkas itu, dua tersangka dari oknum pejabat AP I dan kontraktor pelaksana yang sudah ditetapkan akan disidangkan di Pengadilan Tipikor Mataram. ‘’Dua tersangka yang sudah ditetapkan, akan disidang di sini (Mataram, red),” terangnya. Selain untuk proses penuntutan dua tersangka, apakah Kejati akan menindaklanjuti ke arah tersangka atau item lain yang diduga menyimpang? Menjawab ini, Kajati belum bisa memberi kepastian. ‘’Saya terima dulu dong berkasnya, baru saya tentukan sikap,” pungkasnya. Masih terkait penanganan kasus ini oleh Jampidsus, sebelumnya tim sudah melibatkan ahli konstruksi Unram untuk meneliti fisik proyek. Selain itu, tim juga melibatkan auditor Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) saat turun lapangan, sebagai pemandu dua orang tim dari penyidik Pidsus. Seluruh berkas dan keterangan ahli yang diperiksa di gedung Kejati NTB, akhirnya dibawa dan dikaji ke Kejagung. Tanggal 3 Mei 2013 lalu, Kejaksaan akhirnya menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, dari kontraktor pelaksana dan pejabat AP I (Suara NTB edisi 21 Mei 2013). Setelah penetapan tersangka itu, tidak ada lagi kabar dari gedung bundar selama lima bulan terakhir, sampai akhirnya Kejati NTB mendapat kepastian mengambil alih penanganan kasus ini. (ars)
Wapres Tugaskan Deputi Ekonomi Kawal Percepatan Pembangunan Mandalika Resort Dari Hal. 1 “Respon beliau (Wapres, Red), bahwa akan menugaskan Deputi Setwapres Bidang Ekonomi, Pak Tirta Hidayat untuk membahas ini. Pak Tirta yang memang dulu juga ikut mempercepat pembangunan BIL. Insya Allah nanti bisa segera dipercepat,”kata Gubernur. Wapres, Boediono transit di BIL kurang lebih 1,5 jam sebelum melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Australia. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Gubernur NTB untuk menyampaikan beberapa proyek infrastruktur strategis yang ada di NTB dalam rangka menyokong NTB sebagai lumbung pangan nasional dan pintu gerbang pariwisata nasional. Zainul Majdi menjelaskan, selain masalah percepatan pembangunan Mandalika Resort, ia juga menyampaikan tentang perpanjangan runway BIL menjadi 3.000 meter. Dimana saat ini, runway BIL panjangnya baru 2.750 meter. Gubernur juga melaporkan tentang percepatan dan penyelesaian Bendungan Pandandure, Lombok Timur. Namun, dari ketiga proyek infrastruktur strategis tersebut, kata Gubenur yang dianggap masih bermasalah adalah pengembangan Mandalika Resort. Pasalnya, hingga
saat ini Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang dipercaya pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan dengan luas 1.175 hektar tersebut belum menunjukkan progresnya. Bahkan kawasan tersebut menjadi terbengkalai. ‘’Saya menyampaikan masalah Mandalika Resort, BIL dan Bendungan Pandandure. Yang punya masalah itu kan di Mandalika Resort. Masih ada lahan 135 hektar yang masih bermasalah. Beliau setuju bahwa harus segera diselesaikan ini bahkan beliau menyampaikan kalau ada 135 hektar yang belum selesai, ada 900 hektar yang sudah clear dan clean. Itu harus segera dimulai,”tandasnya. Pantauan Suara NTB, Wapres tiba di BIL menggunakan pesawat Hercules TNI AU sekitar pukul 14.30 Wita. Setelah istirahat sekitar satu jam lebih di ruang VIP BIL, Wapres kembali melanjutkan perjalannnya menuju Australia sekitar pukul 16.00 Wita. Transit Wapres di BIL mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian dan TNI. Sedikitnya diterjunkan sekitar 200 personel dari Polres Loteng dan Polda NTB. (nas)
Halaman 5
Soal KP3S, Inspektorat Dinilai Ciderai NTB Diminta Berkontribusi Tingkatkan Produksi Kedelai MoU Antikorupsi Mataram (Suara NTB) Sikap Insepktorat yang memberi ruang bagi pihak KP3S yang mengakomodir pengembalian keuangan negara, disorot pegiat antikorupsi. Pernyataan yang menyebut, dana hibah yang diduga disimpangkan sudah dikembalikan ke kas daerah dianggap clear, justru dianggap menciderai semangat antikorupsi yang tertuang dalam MoU antara Gubernur NTB, Kejaksaan Tinggi NTB dan Polda NTB, Tahun 2010 lalu. Sebab, pengembalian kerugian negara atau daerah, tak menghapus perbuatan pidana. Menjawab Suara NTB sebelumnya, Inspektur NTB, Agus Patria, SH.MH mengatakan, komite (KP3S) teridentifikasi melakukan pelanggaran administrasi terhadap pengeloaan dana hibah Pemprov NTB. Pihak komite pun mengakui perbuatannya dan mengembalikan dana ke kas daerah ratusan juta rupiah. “Dari hasil evaluasi kami, intinya dana sudah dikembalikan ke kas daerah, semuanya sudah tidak ada masalah, sudah clear,” kata Agus Patria. Namun justru pernyataan Agus itu dianggap kontroversial ketika disatu sisi Pemprov NTB begitu semangat dalam hal pemberantasan korupsi. Menurut Koordinator
Divisi Hukum, Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, Ahyar Supriadi, SH, Inspektorat sebagai penyidik internal pemerintah, harusnya peka terhadap semangat pemberantasan korupsi. ‘’Ini kan sudah jelas, ada indikasi perbuatan pidana. Seharusnya yang dilakukan Inspektorat merekomendasikan itu ke penegak hukum untuk ditindaklanjuti,” kritik Ahyar. Selama ini, ia mencatat, salah satu program strategis Gubernur NTB, Dr. TGH. Zainul Majdi adalah pemberantasan korupsi. Mewakili para aktivis pegiat antikorupsi lainnya, Ahyar mengaku ‘menagih’ komitmen itu jika pihak Pemprov masih punya semangat dalam memberantas korupsi. Apalagi sepengetahuannya salah satu program yang sedang digencarkan 99 hari TGB – Amin adalah Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD – PK). ‘’Sekarang semangat itu mana,” tanyanya. Ahyar kemudian mengulas, dalam salah satu keputusan Mahkamah Agung (MA), menegaskan, keuangan negara yang disimpangkan bisa dikembalikan dan tidak berimplikasi hukum jika angkanya di bawah Rp 40 juta. Jika kemudian Inspektorat
menyebut tidak ada tindak pidana korupsi dalam dana KP3S ini, perlu mencermati keputusan MA dimaksud. “Bahwa jika penegak hukum tidak menemukan dugaan kerugian negaranya jelas, tapi bisa dihitung dampaknya. Dalam persoalan KP3S ini, kan jelas dampaknya, ada uang negara yang diduga disalahgunakan dan setelah penyalahgunaan itu ada pengembalian,” tegasnya. ‘’Secara administrasi memang iya (selesai), tapi dugaan korupsinya jelas. Artinya syarat formal sudah terpenuhi,” sambung Ahyar. Harapannya, Inspektorat kembali mengevaluasi pengembalian dana hibah tersebut, berapa angkanya, seberapa dampaknya terhadap kerugian daerah. Jika indikasi penyimpangan, maka rekomendasi ke penegak hukum menjadi keharusan. Ahyar juga memberi catatan, pihaknya dan publik, tidak memendam tendensi apapun dalam proses hukum dana hibah KP3S ini. Justru lembaganya menodorng Polda NTB serius mengusut kasus tersebut. ‘’Persoalannya berbeda antara pembentukan PPS dengan kasus di KP3S. Kami hanya ingin mengawal, agar proses pembentukan PPS ini clear dari tindak pidana korupsi,” pungkasnya. (ars)
Perjuangan Tak Ternilai Harganya, Tidak Berharap Banyak dari Pemerintah Dari Hal. 1 “Saya dikirim bersama pasukan dari Cimahi, bergabung dengan berbagai kesatuan,” kenangnya. Pada saat itu ia tergabung dalam Artileri Pertahanan Udara(Arhanud) yang bertugas untuk menangkis serangan udara dari para musuh. Selama dua tahun ia berjuang di Irian Barat hingga akhirnya Irian Barat menjadi bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di usia yang ke-78 tahun ini, Khalil mengatakan tidak ada aktivitas yang rutin ia lakukan. Ia hanya menikmati masa tuanya bersama anak dan cucunya di rumahnya di BTN Pepabri, Mataram. “Sekarang di rumah saja. Lebih banyak mendekatkan diri kepada Tuhan,” ujarnya ditemui di Kantor Walikota Mataram, Sabtu (9/11). Khalil menceritakan ia pensiun pada tahun 1986. Selain
mendapat gaji pensiun setiap bulan sekitar Rp 2 juta, ia juga mendapat tambahan gaji dari pemerintah sebesar Rp 250 ribu. Saat ditanyakan mengenai perhatian pemerintah terhadap para veteran, ia mengatakan tidak ada yang spesial, biasa-biasa saja. Namun ia dengan besar hati mengatakan tidak pernah berharap banyak akan perhatian besar dari pemerintah. Karena menurutnya perjuangan yang dulu dilakukan tidaklah ternilai harganya jika diukur dengan materi. Berjuang langsung melawan para musuh dimana nyawa menjadi taruhannya. Veteran lainnya Januarius atau John juga menceritakan bagaiman heroiknya perjuangannya dulu. Pada tahun 1959 ia masuk tentara dan ditugasi ke Pulau Seram pada saat terjadinya pemberontakan gerakan separatis RMS yang dipimpin oleh Dr. Soumokil. Tahun 1965 ia juga dikirim ke Sulawesi Selatan pada saat pem-
berontakan Kahar Muzakkar. Selain itu ia juga turut berjuang untuk pembebasan Irian Barat pada tahun 1976-1977. “Perjuangan yang paling heroik itu pada saat kami berjuang di Timor-Timur. Tapi saya sangat bersyukur bisa selamat. Disana kami benar-benar seorang prajurit yang berjuang di medan perang,” kenangnya. Ia pun bersyukur generasi muda saat ini tidak perlu berjuang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mempertahankan kedaulatan bangsa. Momentum Hari Pahlawan menurutnya, jangan hanya dijadikan seremonial belaka tanpa meneladani nilai-nilai perjuangan. John berpesan kepada para generasi muda untuk terus menggali potensi diri dan mengisi perjuangannya dengan hal-hal positif dan terus belajar. Ia juga berpesan kepada para generasi muda agar jangan mudah terprovokasi sehingga tidak ada perpecahan dan tawuran antarremaja. (yan)
Nasional 600 Ribu Ton
Mataram (Suara NTB) Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian mengandalkan NTB sebagai salah satu dari lima provinsi di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Dari 2 juta ton kebutuhan kedelai nasional, saat ini baru 800 ributonyangdiproduksidaridalam negeri, sisanya masih diimpor. Lima provinsi di Indonesia, salah satunya NTB diharapkan dapat memenuhi target peningkatkan produksi kedelai nasional sebesar 600 ribu ton pada 2014 mendatang. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) NTB, Ir. H. Husni Fahri, MM mengatakan produksi kedelai di NTB beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Sehingga, pemerintah pusat mengharapkan NTB bisa meningkatkan produksinya. “Kita (NTB, red) salah satu dari lima provinsi sekarang untuk bisa mendukung produksi kedelai nasional. Dari 2 juta ton kebutuhan nasional, produksi nasional cuma 800 ribu ton. Nanti sekitar 600 ribu ton diharapkan ada tambahan produksi pada tahun 2014,”ujar Husni. Lima provinsi di Indonesia yang diandalkan pemerintah pu-
sat untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional antara lain NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Aceh. Untuk meningkatkan gairah petani dalam menanam kedelai dalam rangka meningkatkan produksi kedelai tersebut, katanya maka pemeirntah telah menetapkan Harga Pokok Penjualan (HPP) kedelai sebesar Rp 7.400 per kg. Selain itu,kata Husni, pada tahun ini NTB memperoleh tambahan luas areal tanam kedelai seluas 10 ribu hektar. “Tetapi kita masih menunggu dari pusat bantuan sarana produksinya,” tuturnya. Produksi kedelai NTB tahun ini berdasarkan angka ramalan (Aram) II 2013 sebanyak 94 ribu ton.Angkainidinilaimeningkatdari produksi tahun sebelumnya yang hanya berkisar 70 ribu ton lebih. “Faktor ynag mempengaruhi peningkatan produksi kedelai ini adalah luas areal dan produktivitas semakin meningkat,” jelasnya. Tahun2014mendatang,diharapkan produksi kedelai di NTB bisa mencapai130ributon.Saatini,ratarata produksi kedelai di daerah ini 1,2-1,4 ton perhektar. Dua kabupatenyangmenjadisentraproduksikedelai di daerah ini adalah Bima dan LombokTengah.(nas)
Usut Lelang Aset
Kejaksaan Agendakan Panggil Sekda Lobar Mataram (Suara NTB) Sekda Lobar, Mohammad Uziar,adalahsalahsatupihakyang dianggap berperan penting dalam proses penjualan aset Pemda Lobar yang saat ini diusut Kejaksaan. Peran Sekda, yakni sebagai ketua tim Appraisal atau penaksir harga aset sebelum dilelang. Atas dasar itu, Kejaksaan akan memanggil Uzair pekan depan. Sebenarnya Sekda sebelumnya sudah memenuhi panggilan KejaksaanNegeri Mataram.Namunketerangannya dihadapan penyidik sebatas untuk mendalami kasus penjualan rumah Dinas Sosial di Jalan Ciamis, Perumahan Taman Indah Mataram. Bersamaan dengan itu, penyidik mengembangkan pertanyaan ke soal penjualan aset lainnya. Tapi Sekda lebih banyak menjawab “tidak tau” dan “lupa”. “Untuk itu, khusus memperdalam penjualan aset ini, kami agendakan lagi periksa Sekda. Sekitar Senin atau Selasa pekan depan,” kata Kasi Intel Kejari Mataram, Mawardi, SH kepada Suara NTB, Sabtu (9/11) lalu. Pihaknya ingin tau sejauhmana proses lelang itu terjadi,
mulai dari limit harga yang ditentukan oleh Appraisal, juga soal berapa harga dijual setelah diumumkan di balai lelang negara, KPKNL Mataram. “Sebenarnya saya sudah tanyakan berapa harga lelangnya, tapi Sekda hanya memberikan data limit harga lelang. Ketika kami Tanya berapa harga jual, dia tidak tau. Nah, untuk pemanggilan berikutnya, kami sudah meminta Sekda membawa data lelang itu,” tegas Mawardi. Selain Sekda, yang akan dihadirkan juga Asisten I Setda Lobar, MS Udin. Sebab dalam proses lelang aset ini, Udin juga masuk dalam tim pengkaji harga. “Dua duanya (Sekda dan Asisten) akan kami mintai keterangan,” ulasnya. Dasar diusutnya proses lelang puluhan aset Pemda Lobar yang terletak di Mataram itu, karena pihaknya mengindikasikan adanya kejanggalan. Indikasi itu tercium sejak proses lelang yang diduga tidak fair. Ketika di umumkan di KPKNL, harga lelang diperkirakan di bawah standard harga kekinian atau harga setempat, sehingga daerah dirugikan. (ars)
Serap Tenaga Kerja, Berkontribusi Tekan Nelayan Miskin Dari Hal. 1 Tidak saja bantuan kapal penangkapan ikan Inkamina dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Namun program bantuan Program Usaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap juga sangat nyata kontribusinya bagi para nelayan. Pengakuan nelayan, bantuan itu tidak saja mempermudah nelayan menangkap ikan. Namun adanya perahu atau sampan tersebut juga mampu menyerap tenaga kerja sehingga mampu mengurangi pengangguran di kalangan nelayan. Berkurangnya pengangguran berimplikasi pula pada penurunan angka kemiskinan di kalangan para nelayan. Hal ini diakui nelayan di dua daerah berbeda dari Kuranji dan Meninting. Sekretaris Kelompok Tunas Harapan Pelempat Meninting, Rusmadi mengaku di Meninting sudah ada beberapa kelompok menerima bantuan tersebut. Perbandingan sebelum dan sesudah menerima bantuan ini sangat kontras. Terlihat dari hasil tangkap dan kesejahteraan nelayan. Sebelum ada bantuan ini, nelayan hanya mendapatkan hasil tangkap dua sampai 3 Kg. Penghasilan pun hanya sedikit dengan kisarana Rp 50 ribu. “Tapi setelah ada bantuan itu, hasil tangkap lebih banyak. Penghasilan kami pun lumayan. Tidak ada nelayan yang miskin,”ungkapnya ketika menerima serah terima bantuan sampan tersebut, Sabtu (9/11). Setelah ada bantuan sampan program PUMP, nelayan mulai banyak tertarik. Karena, hasil tangkap lumayan banyak. Pasalnya sampan terbuat dari fiber mampu menjelajah hingga 2 mil. Demikian juga daya tampungnya lumayan besar. Jumlah anggota kelompoknya sebanyak 10, kali ini kelompoknya mendapatkan giliran mendapatkan bantuan PUMP. Bantuan yang diberikan sebanyak 10 sampan lengkap dengan mesin dengan perkiraan biaya satu sampan Rp 10 juta. Per orang mendapatkan jatah satu kapal. Ia mengaku dalam sehari ia hanya sekali melaut, tergantung cuaca. Pendapatan ketika hasil tangkapan melimpah lumayan, sekitar 15 Kg. Jika diuangkan, ia bisa mendapatkan kurang lebih Rp 150 sampai 250 per harinya. Jika dihitung per bulannya,
pendapatannya sekitar Rp 1 juta. Ia mengaku kendala ketika menggunakan sampan kayu, tidak bsa ke tengah, daya jelajahnya juga terjangkau hanya di pinggir pantai karena sampan dan mesinnya tergolong kecil. Sementara biaya operasional sekali melaut hampir sama, sekitar Rp 40 ribu. Biaya Rp 40 ribu untuk beli bensin, mitan untuk lampu petromak dan makanan. Biaya semakin besar ketika jaring mengalami kerusakan. Ia mengaku kesejahteraan nelayan di Meninting jauh lebih maju. Saat ini kesejahteraan lumayan merata, dimana penghasilannya lumayan untuk biaya sehari-hari. “Nelayan disini tidak ada yang terlalu susah (miskin), penghasilan nelayan lumayan. Tidak ada yang nganggur,”akunya. Sementara itu Kades Meninting, Mahnan Haryanto menyatakan apa yang dialami nelayan Meninting berkat bantuan DKP bukan isapan jempol . Namun, ini kenyataan dialami nelayan. Ia mengaku mayoritas penduduk setempat nelayan. Dari jumlah penduduk 6.071 jiwa, dengan 1.550 KK hampir semua nelayan di Meninting. Dulunya penduduk kategori miskin berdasarkan lapisan kesenjangan sosial pertama kali ia menjabat kades sekitar 65 persen. “Sekarang karena implikasi banyak bantuan menyasar nelayan sehingga kemiskinan tinggal 35 persen,” sebutnya. Ia mengurai, lapisan miskin di zona merah termasuk penghasilan 0-Rp 500 ribu per bulan masuk pra sejahtera. Zona merah muda penghasilan 0-Rp 1 juta sejahtera. Zona hijau termasuk sejahtera, penghasilan Rp 1 juta keatas. Sementara, jumlah nelayan di Desa setempat terdapat 40 kelompok, terapat sekitar 6 ribu jiwa. Kategori miskin termasuk dua kelompok. Untuk membantu kelompok kurang mampu ini disuntik dari bantuan PUMP. Sudah lima kelompok yang dapat bantuan PUMP. Bantuan per kelompok sebanyak 10 sampan dengan nominal per unit sampan Rp 10 juta. Jika ditotal, nelayan di Meninting sudah mendapat bantuan Rp 500 juta dari PUMP. Untuk mengakomdir dan membantu nelayan setempat, ia pun membentuk koperasi nelay-
an Meninting. Dengan adanya koperasi ini bisa membantu pinjaman dana kepada nelayan saat musim paceklik dan saat musim tangkapan melimpah bisa nelayan menyimpan penghasilannya di koperasi. Ia mengaku, penghasilan nelayan dibanding menggunakan sampan fiber bantuan PUMP jauh lebih bagus,rata-rata penghasilan diatas Rp 200 ribu sehari. Kalau nelayan yang menggunakan kapal kayu biasa, normal 75 ekor tongkol senilai Rp 150 ribu ke bawah. Pengakuan juga disampaikan Masnun, Ketua Kelompok Nelayan Putra Bahari Desa Kuranji, ia mengaku bantuan kapal sangat membantu nelayan. Kondisi nelayan setempat lumayan sudah terangkat. Rata-rata hasil tangkap nelayan lumayan, per hari kalau musim saat ini sekitar Rp 100 ribu sampai 150 sudah bagus. Itupun menggunakan sampan biasa. Saat melimpahnya, bisa mencapai Rp 200 sampa Rp 300 ribu. ‘’Sehari-hari nelayan disini bisa makan,”ungkapnya. Kendala dialami nelayan khususnya alat tangkap. Karena itu ia mengusulkan bantuan PUMP supaya bisa menjangkau sasaran lebih jauh. Karena kalau perahu fiber daya jangkaunya bisa lebih 1-2 mil. Di desa ini jumlah nelayan 60 orang, rata-rata nelaya katanya masih berharap juga pada bantuan seperti halnya PUMP. Nelayan merasa sangat diperhatiikan, karena bantuan itu menjadi tolok ukur sejauh mana pemerintah memperhatikan mereka. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lobar, Ir. Hasbullah menyatakan untuk program PUMP perikanan tangkap di Lobar mengalami peningkatan. Sejak tahun 2011 ada 90 unit kepada 9 kelompok, jumlahnya naik pada tahun 2012 terdapat 10 kelompok dengan 100 unit perahu. Tahun 2013 naik lagi menjadi 150 perahu kepada 15 kelompok. Ia menyatakan,kenapa membeli perahu dengan mesin? Karena disesuaikan dengan rencana usaha nelayan. Namun dinas dalam hal ini mengarahkan penggunaan dana agar sesuai juklak dan juknis dari pusat. Karena program PUMP ini berasal dari pusat ke Dinas DKP Provinsi NTB lalu dibagi ke masing-masing kabupaten/kota. Dalam pemanfaatan dana ini ada juklak dan juknisnya sehingga jelas pertang-
gungjawabannya ke pemerintah pusat. Yang mana akan dievaluasi di akhir tahun pelaksanaannya. Dana ini sendri masuk ke rekening kelompok kemudian kelompok membelanjakan sarpras ke perusahaan yang menjual perahu. Menurutnya, dari tahun ke tahun bantuan ini tidak ada masalah dan menunjukan hasil yang baik dari segi permanfaatan hasil produksi di beberapa titik produksi dan tangkapan cukup bagus hasilnya. Dalam arti pendapatan nelayan mencapai Rp 150- Rp 300 ribu perhari. Dulunya jika mengunakan perahu kayu tidak seperti itu, namun dengan bantuan ini mampu menjelajag daya tempuh 1-2 mil sehingga nelayan lebih leluasa menangkap ikan. Imbasnya, dapat menambah banyak hasil tangkapan. Hasil survei DKP di lapangan nelayan sudah dapat hasil yang bagus bisa membiayai rumah tangga dan menyekolahkan anaknya dengan layak tidak seperti tahun sebelumnya. Nelayan tak merata memiliki perahu sehingga pendapatan pun timpang. Ia menyebut, terdapat 350 nelayan se- Lobar yang memiliki perahu. Kelompok yang mendapat bantuan diambil secara merata per kecamatan sehingga tidak terjadi ketimpangan antara satu kecamatan dengan yang lain. Kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja juga sangat signifikan, ia menyebutkan, dalam satu rumah tangga nelayan terdapat lima orang jika dikalikan 15 kelompok maka terdapat 250 orang yang terserap menajdi tenaga kerja. Lebih jauh dikatakan, untuk program PUMP budidaya perikanan tahun 2012 terdapat enam 6 kelompok perikanan air tawar, 2013 dibagi 4 kelompok untuk air tawar dan ada 2 kelompok perikanan laut menggunakan keramba jaring apung (KJA). Di tahun 2013, KJA disebar di beberapa titik potensial antara lain, Kecamatan Sekotong, Telage Lupi satu kelompok, di Gili Gede memelihara lobster serta ikan kerapu. Dalam bidang budidaya laut, pihaknya konsen pada pengembangan ikan kerapu tikus dan ikan bawal. Sementara di bidang perikanan budi daya di Lobar dikembangkan budi daya ikan air tawar, budi daya tambak dan budi daya laut. Untuk pengembangan budi daya
air tawar, bagaimana pihaknya memanfaatkan lahan yang ada dan terbatas dengan penebaran benih lebih banyak sesuai luas lahan yang ada. Pihaknya berupaya mengintensifkan lahan, tidak saja memerlukan lahan yang luas tapi isinya sedikit tapi bagimana potensi yangg ada dimaksimalkan supaya hasilnya melimpah. Pengembangan perikanan air tawar sendiri sudah dimulai di Labuapi, Kediri, Kuripan dan Gerung. Sedangkan di Sekotong baru disentuh melalui KJA dipasang di bendungan. “Seperti di Bendungan Telaga Lebur ada dua KJA, dengan harapan kawasan itu selain sebagi budidaya bisa di jadikan kawasan wisata kuliner,”katanya. Satu unit di Tibu Kuning. Begitu juga di Narmada di Bendungan Lendang Jae. Sehingga tahun ini dipasang di tiga titik. Sedangkan untuk budi daya tambak cukup sulit. Karena dengan kondisi pematang yang rendah dan kecil sehingga ketika musim hujan akan mengalami banjir. Beberapa kali perbaikan dengan dana ratusan juta lebih mengalami permasalahan sehingga perlu dana besar untuk membangun tanggul yang besar. Demikiaan pula budi daya laut komoditi mutiara, perlu dana dan butuh tenaga ahli. Dari data DKP, dari empat perusahaan budidaya mutiara yang aktif hanya satu perusahaan tapi ada beberapa usaha perorangan mencoba membudidaya. Ia menyebut produksi mutiara mengalami penurunan, karena faktor fakumnya perusahaan tersebut. Sementara di sektor budidaya rumput laut menurutnya , usaha masyarakat yang layak karena tidak butuh biaya di samping biaya rendah. Menurutnya, diatas 2011, produksi rumput laut lumayan tinggi. Namun semenjak adanya tambang rakyat, petanipun beralih menjadi penambang dan meninggalkan rumput laut. Namun, berlahan seiring mulai merosotnya hasil emas tersebut, nelayan mulai kembali ke rumput laut. Peluang inilah akan dimanfaatkan oleh pihaknya, dengan mensuport melalui bantuan sarana budi daya baik dari DKP Provinsi NTB dan DAK Kabupaten Lobar. Lokasi pengembanggan rumput laut tidak terpusat di Pengantap saja, namun mulai ke Labuan Poh. (her/*)
OPINI
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
Halaman 6
Antara Dendam Politik dan Profesionalisme
”Penjajah” Baru Lebih Kompleks SEPULUH November merupakan salah satu hari bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinyatakan oleh bangsa Indonesia sebagai Hari Pahlawan. Di zaman Soekarno-Hatta, hari itu diperingati secara nasional sebagai hari besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan rasa kebanggaan yang besar.Peringatan Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa, bukan saja untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November juga telah merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran berbangsa.Saat ini, ketika negara dan bangsa kita memasuki periode baru yang penuh dengan berbagai masalah, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu, kita akan ingat kembali bahwa Republik Indonesia yang sekarang ini adalah hasil perjuangan dalam jangka waktu yang lama dari banyak orang yang terdiri dari berbagai suku, agama, keturunan ras. Republik Indonesia ini tegak dan kokoh berdiri karena pengorbanan para pahlawan kita. Bagaimana dengan era masa kini? Peluang kita semua menjadi pejuang atau pahlawan masih terbuka, bahkan jauh lebih luas. Namun tentu saja, bentuk perjuangannya jelas sangat berbeda. Jika pada zaman penjajahan dahulu kepahlawanan diwujudkan lewat perjuangan fisik melawan penjajah, maka di era kini kepahlawanan bisa dilakukan dengan membangun tatanan masyarakat yang lebih beradab, setara dalam segala hal, hidup damai dalam pergaulan dan yang terpenting mengangkat derajat kehidupan masyarakat kita menjadi lebih baik dan sejahtera. Disadari atau tidak , sebenarnya bentuk penjajahan yang terjadi sekarang jauh lebih kompleks dan rumit. Contoh dari sisi ekonomi, bangsa kita telah terjebak oleh ekonomi kapitalis sehingga masyarakat tidak ikut merasakan kesejahteraan sehingga dampaknya salah satunya angka kemiskinan masih tinggi. Termasuk di NTB. Demikian halnya dari sisi pendidikan, biaya pendidikan semakin mahal, sehingga kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sampai ke tingkat perguruan tinggi hanya bisa dinikmati oleh orang yang mempunyai kemampuan finansial yang tinggi pula. Dari sisi sosial budaya, terutama di kalangan generasi muda pelajar dan mahasiswa. Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Semua ini merupakan bentuk-bentuk ‘’penjajahan” masa kini yang harus bersama-sama kita perangi. Karena itu, dibutuhkan pejuang-pejuang dalam bentuk baru, dibutuhkan pahlawan-pahlawan yang tentu tidak lagi mengangkat senjata. Tidak lagi berhadapan secara fisik, namun berperan sesuai dengan fungsi dan profesi kita masing-masing untuk mengenyahkan ‘’penjajah” itu. (*)
OTA Bima baru saja menyelenggarakan perhelatan akbar pemilihan Walikota dan Wakil Walikota , dan menetapkan H. Qurais H. Abidin- H.A Rahman H.Abidin sebagai Walikota-Wakil Walikota Bima untuk lima tahun mendatang. H. Qurais berhasil mengalahkan calon lain yang tidak juga kurang populernya, sebut saja Hj. Fera Amelia (Ketua DPRD Kota Bima) dan Subhan M Nor pentolan Partai Golkar Kota Bima. Seperti yang sudah-sudah, dalam tubuh birokrat, menjadi pemandangan lumrah bila di antara mereka saling dukung mendukung calon walikota yang berkompetisi. Beberapa pejabat biasanya langsung atau tidak langsung mendukung incumbent, beberapa pejabat lain atau staf lain ada juga yang mendukung selain incumbent. Kehidupan politik praktis macam ini sangat rentan kekisruhan dalam sistem penyelenggaraan birokrasi kita, yang kita anggap sebagai mesin pelayanan masyarakat. Itulah yang terjadi di Kota Bima beberapa hari terakhir. Baperjakat yang dianggap perpanjangan kewenangan walikota dalam menggeser birokrat, dianggap tidak fair dalam memutasi birokratnya. Ada beberapa pegawai yang diposisikan tidak sesuai dengan tupoksi atau keahlian. Beberapa pegawai yang dilengserkan nampaknya tidak menerima keputusan mutasi. Bahkan secara eksplisit akan menempuh jalur hukum (PTUN) melawan “ketidakadilan” yang tengah dihadapi. Bagi mereka, sulit diterima atas alasan logis dari proses mutasi itu, dan sebagian menduga proses mutasi sarat dengan dendam politik. Saya tidak bermaksud menilai proses mutasi di pemerintahan Kota Bima. Biarlah waktu yang menjawab apakah proses itu sesuai koridor atau tidak, dipertimbangkan secara profesional atau tidak terlepas dari mutasi yang menjadi kewenangan kepala daerah. Namun secara umum, perlu menjadi perhatian bahwa proses yang tidak mengedepankan asas kepatutan akan menjadi bumerang bagi daerah dan kepala daerah itu sendiri. Daerah akan menuai hasil pengelolaan pemerintahan yang tidak berkualitas, akibat hubungan yang tidak harmonis, rentan saling menjatuhkan antar birokrat, terpolan-
Oleh :
M. Firmansyah
(Doktor Ilmu Ekonomi dan Dosen Pascasarjana FE Unram)
Perilaku pemimpin yang mengedepankan dendam politik menunjukan sifat kekanak-kanakan politik yang ditunjukan kepala daerah. Orang macam ini jauh dari sifat kenegarawanan, berjiwa besar yang benar-benar dibutuhkan daerah. Orang macam ini akan sulit membangun daerah, proses pembangunan akan berjalan pincang mengingat pembantunya bekerja dengan pamrih, tidak peduli kualitas selama dekat dengan kekuasaan. Bila demikian, mau di bawa kemana pemerintahan ke depan ya birokrat ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Profesionalisme Birokrat Memang kita memahami bahwa proses mutasi pegawai dalam konteks peremajaan birokrasi adalah lumrah dan menjadi keharusan. Birokrasi perlu dirotasi atas dasar profesionalisme sehingga diharapkan adanya peningkatan kinerja, khususnya dalam pelayanan sosial. Sayangnya, mutasi berdasar profesionalisme biasanya abai dilakukan pemerintah daerah pascareformasi dan otonomi daerah. Oleh karena aturan seorang incumbent harus pensiun (tidak terikat) lagi dengan birokrasi ketika menyatakan diri untuk mencalonkan kembali perlu segera dijalankan. Ruang politik harus di luar lingkungan birokrat, jangan ada kata-kata politik dalam birokrasi. Seorang pemimpin ketika menjadi bagian dari birokrasi harus melepas kepolitikannya. Birokrasi di Era Kompetisi Sebentar lagi kita akan memasuki gerbang penyatuan komunitas dunia, 2015 ini di awali oleh komu-
nitas ASEAN. Perjanjian Free Trade adalah jalan yang tidak dapat dielakkan lagi dalam kehidupan kita ke depan. Wacana kebebasan akan senantiasa hadir dalam setiap jendela rumah kita. Apapun mesti diperoleh lewat kompetisi. Penyatuan komunitas dunia tentu menuntut profesionalisme dan daya tahan terhadap persaingan. Bila perilaku pemimpin daerah yang mengabaikan profesionalisme dan mengangkat birokrasi tanpa standar kompetensi, apalagi ditonjolkan kesukuan, ras dan kelompok tertentu maka daerah akan keluar arena persaingan, karena birokrat hanya diisi orang tertentu “yang karena kedekatan” dengan penguasa. Ini tentu tidak sehat dan berbahaya bagi keberlangsungan birokrat. Birokrat harus bekerja keras dalam meningkatkan pelayanan, menstimulasi ekonomi di daerah. Bila yang dipercayai untuk melakukan itu adalah tidak kompeten, maka daerah akan tertinggal jauh ke belakang karena pelayanan buruk dan kemampuan menggali po-
tensi asli daerah juga buruk. Dengan demikian, sekali lagi perlu dipertegas aturan untuk birorat tidak masuk arena politik praktis. Ketika incumbent menganggap salah birokrat yang mendukung calon lain, maka birokrat yang mendukung incumbent juga sama salahnya. Di luar birokrasi, dukung mendukung kepala daerah bagi masyaraat adalah hal biasa. Sehingga, tidak boleh kepala daerah memblokir, mengabaikan pelayanan masyarakat tertentu karena perbedaan dukungan tersebut. Kemenangan seorang kepala daerah adalah kemenangan masyarakat yang memilih atau-pun yang tidak memilihnya. Perilaku pemimpin yang mengedepankan dendam politik menunjukan sifat kekanak-kanakan politik yang ditunjukan kepala daerah. Orang macam ini jauh dari sifat kenegarawanan, berjiwa besar yang benar-benar dibutuhkan daerah. Orang macam ini akan sulit membangun daerah, proses pembangunan akan berjalan pincang mengingat pembantunya bekerja dengan pamrih, tidak peduli kualitas selama dekat dengan kekuasaan. Bila demikian, mau di bawa kemana pemerintahan ke depan.
Wapres tugaskan Deputi Ekonomi kawal percepatan pembangunan Mandalika Resort Menunggu pekerjaan yang membosankan
*** Harga elpiji 3 Kg melambung Rakyat kecil sering jadi korban
***
STASIUN RADIO
email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/ bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Solusi Atasi Pengangguran
(Suara NTB/bul)
KEPALA Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, Drs. Wildan tidak menampik semakin banyaknya pengangguran terbuka di NTB. Angkatan kerja yang semakin meningkat dengan besarnya lulusan yang dikeluarkan oleh setiap lembaga perguruan tinggi yang ada di daerah ini. Pihaknya saat ini masih terus menggagas solusi untuk mengimbangi itu. “Ini yang kami terus carikan jalan keluarnya,” katanya menjawab data peningkatan jumlah pengangguran terbuka yang di rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB. Wildan mengatakan masih tetap mengembangkan pola perimbangan lama, yakni dengan memfasilitasi ruang sebesar-besarnya bagi yang ingin bekerja di luar negeri, khususnya Malaysia. Akan tetapi, negara tujuan ini akan disesuaikan dengan lulusan calon tenaga kerja. Mengingat prospek kerja yang paling banyak dibutuhkan di negara tetangga tersebut yakni, budidaya dan pengelolaan sawit dan bangunan. Lainnya, beberapa negara yang ada di Timur Tengah, Dubai, Abu Dhabi, Oman dan Qatar. Mengingat, untuk serapan tenaga kerja di daerah masih minim, apalagi perusahaan-perusahaan yang ada masih dalam proses untuk berkembang. “Di Malaysia ini kita sudah mengirim sebanyak 35 ribu orang hingga Oktober 2013 ini. Demikian juga untuk negaranegara Timur Tengah. Belum bisa kita andalkan untuk diserap di perusahaan di daerah, karena kebutuhannya masih terbatas,” demikian Wildan menambahkan. Negara lainnya, yakni Jepang menurutnya juga membutuhkan tenaga kerja yang tidak kecil. Tetapi yang diminta adalah lulusan yang memiliki keterampilan khusus, misalnya SMK dengan jurusan mesin, mengingat negara tersebut notabenenya sebagai negara industri. Baru-baru ini, pihaknya sudah meluluskan sebanyak 60 orang untuk melakukan tes kembali di Jakarta sebelum dikirim langsung ke Jepang. Alternatif-alternatif ini baginya masih menjadi peluang untuk mengatasi pengangguran dan tingkat angkatan kerja. Untuk pemerataan di dalam daerah, transmigrasi juga di Disnakertrans masih menjadi prioritas. Beberapa daerah transmigrasi di pulau Sumbawa masih dilakukan penataan, guna menempatan keluarga yang ingin mengembangkan diri di bidang pertanian. “Langkah lain yang sedang kita bangun juga, yakni membuka bursa kerja. Dalam hal ini kami sudah ada kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja RI untuk melaksanakannya dalam waktu dekat ini,” terangnya, sembari menegaskan masih tetap mencari peluang lain bagi lulusan perguruan tinggi yang harus disesuaikan dengan jenjang pendidikannya. Mengingat, belum ada kerjasama langsung yang dibangun dengan provinsi lainnya di Indonesia dalam hal penyerapan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi ini. Sebelumnya, BPS Provinsi NTB merilis, keadaan ketenagakerjaan di Provisni NTB pada Agustus 2013 menunjukkan adanya penurunan pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Dari sisi angkatan kerja, pada Agustus 2013 sebanyak 2.094.550 orang, bertambah sekitar 5.838 orang dari Agustus tahun 2012 lalu. Secara menyeluruh, penganggur pada Agustus 2013 berjumlah 112.708 orang, bertambah sebesar 2.760 orang jika dibanding keadaan Agustus 2012. Jumlah pengangguran pada Agustus 2013 di NTB mencapai 112.708 orang (5,38 persen). Dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau benar-benar penganggur, untuk pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu TPT SMK sebesar 12,91 persen dan TPT SMA sebesar 11,24 persen. (bul) Wildan
PUBLIKASI RANCANGAN AKUISISI PT. BPR. NARPADA NUSA Bersama ini kami selaku direksi PT.BPR.NARPADA NUSA mengumumkan publikasi Rancangan Akuisisi PT.BPR.NARPADA NUSA sesuai akta Rancangan Akuisisi PT.BPR.NARPADA NUSA No.15 tertanggal 07 November 2013, notaris Fetra Mariawati Ambrosius Imam Setiadji, Sarjana Hukum sbb : 1. Nama dan tempat kedudukan Bank yang akan diakuisisi; a. Nama Bank yang dikauisisi : PT.BPR.NARPADA NUSA b. Alamat : Jl. TGH. Lopan 88X Labuapi Lobar - NTB c. Nomor telp / fax : (0370) 635917 / (0370) 648427 d. Email : bpr_bnn@yahoo.co.id 2. Daftar pihak yang mengakuisisi dan identitas yang dipersyaratkan; - Nama - Kewarganegaraan - No. KTP - Alamat
: : : :
I Made Rethuyana Indonesia 5201031006520001 Jl. Sandubaya No. 99X Gerimax Indah-Narmada Lobar
- Nama - Kewarganegaraan - No. KTP - Alamat
: : : :
I Nyoman Keramas SE.MM Indonesia 51030212580004 Br Panca Yasa, Dinas Pupuan , Desa Mengwitani, Kec Mengwi, Kab Badung
3. Alasan dan penjelasan dari bank yang diakuisisi dan pihak yang mengakuisisi; a. Alasan dari pihak yang diakuisisi,
Dengan kesepakatan bulat dari pemilik PT.BPR.Narpada Nusa untuk melepas seluruh sahamnya guna untuk mengalihkan dananya ke rencana usaha keindustri lain diantaranya Bapak I Nengah Karsana akan pindah berdomisili ke Bali untuk membuka usaha sedangkan bapak Ir. I Gede Putra mempokuskan untuk mengembangkan PT.BPR. Sowan Utama. b. Alasan dari pihak yang mengakuisisi,
Dengan melihat kondisi kesehatan dan laporan keuangan PT.BPR.Narpada Nusa yang tergolong sehat serta ditunjang dengan kantor pusat yang dimiliki sendiri dan pada posisi yang sangat strategis maka kami pihak yang mengakuisisi berkeyakinan PT.BPR.Narpada Nusa kedepan dapat dikembangkan menjadi lebih besar dan sehat, dan disamping itu pula karena kami sudah memiliki pengalaman dalam akuisisi BPR sebelumnya yang sampai saat ini berjalan dengan baik, 4. Rancangan Perubahan Anggaran Dasar Bank yang diakuisisi;
Rancangan perubahan Anggaran Dasar Bank berkaitan dengan terjadinya akuisisi seluruh saham yaitu hanya pada kepemilikan dan jumlah modal disetor sedangkan pengurus, karyawan dll masih tetap dipertahankan, 5. Jumlah Saham Bank yang didakuisisi; diakusisi;
Jumlah Saham bank yang diakuisisi adalah sejumlah saham modal disetor yang tercatat pada laporan neraca PT.BPR.Narpada Nusa, yaitu sebesar Rp.1.700.000.000,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah) dengan komposisi pemegang saham setelah diakuisisi sbb; - Nama - Kewarganegaraan - No. KTP - Alamat
: : : :
- Komposisi saham sebesar
I Made Rethuyana Indonesia 5201031006520001 Jl. Sandubaya No. 99X Gerimax Indah-Narmada : 60% senilai Rp.1.020.000.000,-
- Nama - Kewarganegaraan - No. KTP - Alamat
: : : :
I Nyoman Keramas SE, MM. Indonesia 51030212580004 Br Panca Yasa, Dinas Pupuan , Desa Mengwitani, Kec Mengwi, Kab Badung - Komposisi saham sebesar : 40% senilai Rp. 680.000.000,6. Kesiapan pendanaan dari pihak yang mengakuisisi;
Kesiapan pendanaan dari pihak yang mengakuisisi yaitu sejumlah dana tersebut sebesar Rp.1.700.000.000,- (satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah) telah ditempatkan pada PT. BPR.Narpada Nusa dalam bentuk Tabungan, 7. Perkiraaan jangka waktu pelaksanaan Akuisisi;
Dalam rangka memenuhi seluruh rangkaian yang dipersyaratkan dan tata cara akuisisi maka jangka waktu akuisisi PT.BPR.Narpada Nusa diperkirakan selambatlambatnya 30 hari, Demikian rancangan Akuisisi ini kami sampaikan dan publikasikan.
(Suara NTB/cem)
KAPAL KAYU – Beberapa kapal kayu bersandar di dermaga Pelabuhan Labuhan Lombok, Lombok Timur (Lotim). Kapal kayu ini setiap harinya mengangkut kayu dari Kalimantan dan didistribusikan untuk kepentingan pembangunan di pulau Lombok. Tapi sayang, tak banyak produk olahan atau produk unggulan pulau Lombok untuk dibawa balik kembali ke Kalimantan oleh kapal-kapal ini.
Harga Elpiji 3 Kg Melambung Mataram (Suara NTB) Belum ada solusi, keberadaan elpiji subsidi 3 kg terus dikeluhkan masyarakat penggunannya. Sebelumnya limit stok menjadi persoalan, sekarang ini harga isi ulangnya yang melambung dan kian tak terkontrol. Keluhan kali ini datang dari pengecer tabung isi ulang elpiji 3 Kg, harga jual yang beberapa waktu lalu masih berkisar Rp 16.000, sekarang sudah naik menjadi Rp 18.000/tabung. Ini tidak saja memberatkan bagi konsumen, tetapi penjualnya sendiri merasa risih dengan perkembangan ini. “Harga isi ulangnya sekarang Rp 18.000, sudah naik. Coba tanya pada yang menjualnya langsung atau pemerintah,” kata Anas, salah satu pengecer di Sweta, Mataram. Disebutnya, kenaikan harga ini adalah paling menyulitkan bagi pelanggan. Pasalnya, uang Rp 18.000 untuk kalangan paling bawah, atau yang notabenenya penerima bantu-
an pemerintah tentu berat. Apalagi bagi yang tidak memiliki penghasilan dan mata pencaharian tetap. Konsumen sangat terpaksa isi ulang dengan harga tersebut karena tidak ada pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan. Apalagi yang berdomisili di perkotaan baginya sulit mencari alternatif lain, misalnya dengan menggunakan kayu bakar.
“Ini kasian, bukan saja pembeli yang kasian. Kita kadang-kadang tidak sampai hati untuk menaikkan harga, tapi harus bagaimana lagi,” tuturnya pada Suara NTB, Minggu (10/11). Naiknya harga ini diakuinya terjadi secara terus menerus, dengan rentang waktu yang tidak terlalu jauh. Bahkan, untuk permintaan
tabung, pengecer sudah dijatah oleh para agen. Tidak sebebas sebelumnya, berapapun kebutuhan pengecer selalu bisa dipenuhi. Salah satu agen yang ditemui media ini juga membenarkan terjadinya kenaikan harga ini, sumbernya dari ketentuan harga yang diberlakukan pangkalan. Sebelumnya, dalam satu tabung ditebus Rp 14.000, tetapi sekarang sudah mencapai Rp 15.000 hingga Rp 16.500/tabung. “Siapa yang berani membeli dengan harga lebih tinggi, dia yang dapat jatah tabung lebih banyak,” kata agen yang tak ingin dikorankan nama dan perusahaannya ini. Dengan harga tebus terse-
but, tak mengherankan menurutnya banyak pengecer yang kemudian menjual dengan harga Rp 18.000/tabung, bahkan hingga Rp 20.000 di daerah-daerah yang jauh. Itu menurutnya tidak bisa dibatasi, sebab menjadi kewenangan masing-masing pengecer. Semakin sulitnya mendapatkan jatah isi ulang untuk tabung subsidi ini sebenarnya berawal sejak beberapa waktu lalu. Saat dimulainya musim omprongan tembakau. Meski musim omprongan sudah hampir tuntas saat ini, tetapi harga tebusnya tidak serta merta akan turun. “Kita juga hanya menjalankan ketentuan dari asal kita ngambil,” katanya. (bul)
Bank Bukopin Keluarkan Kartu Bliss Group Investasikan Rp 1 Triliun untuk Elektronik untuk Pensiunan Mataram (Suara NTB) PT. Taspen menjalin kemitraan sejak lama dengan Bank Bukopin, dalam hal penyaluran gaji pensiun. Terobosan baru diluncurkan untuk mempermudah para pensiunan dalam bertransaksi, yakni dikeluarkannya kartu elektronik yang disebutnya E-Karip. Koordinator Supervisi Penjualan Eksternal Bank Bukopin, Sudarto (Tossy) bersama Pimpinan Bank Bukopin Cabang Mataram, Dicky Prihantara, Sabtu (9/11) menjelaskan, yang menjadi persoalan selama ini adalah para pensiunan masih menggunakan identitas diri menggunakan selembar kertas untuk melakukan penarikan gaji pensiun. Hal itu dianggap riskan, sebab selembar kertas biasa tersebut menurutnya bisa saja sobek, lusuh, bahkan hancur bila terkena air. “Menjaga itu, Bank Bukopin mengeluarkan kartu Elektronik yang kami sebut E-Karip. Ini menjadi keinginan bersama dengan PT. Taspen untuk menjawab kesesuaian perkembangan waktu,” sebut Tossy. E-Karip ini disebutnya baru dikembangkan hanya di lima cabang Bank Bukopin di Indonesia, yakni Mataram, Medan, Palembang, Bandung dan Malang. Di-
hitung Mataram memiliki perkembangan yang cukup baik. Dengan penggunaan kartu EKarip ini, lebih jauh disebut lebih mempermudah para pensiunan. Karena, untuk mencairkan dana pensiunan, cukup dengan menunjukkan kartu tersebut di petugas. Selanjutnya gaji pensiun dapat ditarik di ATM mana saja dengan E-Karip tersebut. “Kartu ini multifungsi, selain sebagai identitas diri, bisa dijadikan untuk menarik uang di ATM di mana saja, tidak terfokus di ATM Bank Bukopin,” tambahnya. Cukup gampang prosesnya menurut Tossy, pensiunan da-
pat menghubungi langsung petugas untuk membuat kartu yang pertama kali dikeluarkan mitra PT. Taspen ini di petugas. Selanjutnya akan dilakukan rekam data berupa sidik jari, dan gambar wajah. Hasil rekaman itulah yang kemudian dimasukkan di chif yang terdapat di kartu E-Karip Jika terjadi cacat jari bagi pensiun, maka cukup dengan menggunakan rekam wajah saja. Semuanya sudah dilengkapi dengan menggunakan teknologi tinggi, sehingga dianggap menjamin selain keamanan, juga keamanan bagi nasabah. (bul)
(Suara NTB/bul)
SIDIK JARI - E-Karip dan rekam wajah serta sidik jari yang dilakukan petugas untuk layanan E-Karip.
Investor Diimbau Tidak Abaikan Regulasi Tanjung (Suara NTB) Kalangan investor yang hendak menanamkan modal di Lombok Utara diingatkan agar tidak mengabaikan regulasi yang berlaku di daerah calon lokasi investasi. Selain itu agar tidak juga melalaikan kepentingan sosial dan aspirasi masyarakat sekitar. Ketua Organisasi Pemerhati Lingkungan Dan Alam (OPAL) Lombok Utara, Jaharudin, S.Sos., Minggu (9/11) memantau selama beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan/investor yang bergerak di bisnis energi listrik yang masuk ke Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sebagian menuai masalah di kemudian hari setelah proses eksploitasi dilakukan. Menurut Jaharudin, kondisi tersebut diakibatkan karena investor banyak mengenyampingkan aspek sosial dalam dukungan masyarakat. “Tidak sedikit pula yang
mengabaikan mekanisme proses perizinan dan tanggungjawab, dalam menyelamatkan dan pengelolaan lingkungan yang bisa berdampak negatif bagi warga sekitar,” ungkap Jahar. Diutarakannya, investor di Lombok Utara menginginkan investasinya berjalan dengan baik, seharusnya memperhatikan empat hal yang bersifat wajib. Mencakup izin lokasi, izin membangun, izin operasional serta menyertakan dokumen pengelolaan lingkungan (UPL/UKL). Ditegaskan Jahar, pembuatan dokumen kegiatan harusnya pihak terkait (dinas pemerintah) harus jeli melihat skala pembangunannya. Apabila coverage area cukup besar dan berdampak langsung terhadap lingkungan, maka harus menyertakan AMDAL (Analisi Mengenai Dampal Alam dan Lingkungan). Sebaliknya apabila skala kecil, maka UPL/
UKL menjadi dokumen wajib yang harus disertakan. Mengacu pada aksi protes terakhir warga berupa penyegelan Gardu Induk SUTT PLN di Dusun Batu Ampar, Kecamatan Tanjung, Jahar menilai salah satu persoalannya karena warga tidak mengetahui persis proyeknya. Kekhawatiran radiasi jelas sangat menakutkan bagi warga sehingga harus didukung dengan dokumen (AMDAL) dan informasi/sosialisasi warga. “Kasus penyegelan lokasi proyek Gardu Induk SUTT oleh warga Sokong, salah satunya karena minimnya upaya investor alam hal transparansi dan keterlibatan masyarakat serta tidak ada upaya mensosialisasikan kegiatan pembangunan. PLN dan kontraktor hanya melakukan pendekatan ke pemerintah, tetapi mengabaikan kepentingan masyarakat,” tutupnya. (ari)
Bangun LCC di Gerimak
Giri Menang (Suara NTB) Pemkab Lombok Barat (Lobar) sudah memastikan kerjasama dengan Bliss Group untuk secepatnya merealisasikan pembangunan Lombok City Center (LCC) di Gerimak, Narmada. Tak tanggung-tanggung, nilai investasinya mencapai Rp 1 triliun, dan awal tahun 2014 mendatang proyek ini akan segara dilaksanakan pembangunannya. Kesepakatan kerjasama ini dilaksanakan dengan penandatanganan MoU oleh tiga pihak, yakni Bupati Lombok Barat, Zaini Arony, Manajemen Bliss Group dan menggandeng PT. Tripat sebagai Perusda pengelola tunggal aset Pemkab Lobar. CEO & Founder Bliss Group, Isaac Bliss Tanihaha usai menggelar MoU mengatakan, pembangunan LCC ini berlokasi tepat di Jalan Narmada di Gerimak, Lombok Barat, dengan alokasi lahan yang digunakan seluas 8,4 hektar. Di atas lahan tersebut akan dibangun secara terintegrasi, yakni departement store, hyper market, supermarket, bioskop, pusat hiburan keluarga, brand-brand F&B nasional, store-store khusus, hotel bintang empat 180 kamar, rumah sakit, gedung, perkantoran, serta ruko yang akan ditawarkan kepada pengusaha lokal. “Kami sudah satu tahun ini mengincar untuk investasi di Lombok. Banyak sekali investor yang berebut masuk di daerah ini sebenarnya. Tapi sulit sekali untuk mendapatkan izin investasi,” terang Tanihaha, di hotel Santosa, Sabtu (11/11).
Selain itu, akan di LCC ini ke depan akan dibangun convention center yang selama ini dinginkan masyarakat NTB. Ditanya mengenai banyaknya investor yang tak jelas setelah melakukan MoU dengan Pemda, Tanihaha memastikan investasinya ini oleh perusahaan akan digarap secara serius. Mengenai keseriusannya ini, sepenuhnya sudah ada komitmen dengan Bupati Lombok Barat sendiri, maupun Managemen PT. Tripat. Proses pembangunan proyek akan dilaksanakan di tahun 2014 ini, karena saat ini sedang dilakukan persiapan untuk segera memulai tahapan pembangunan. “Masyarakat di NTB sekarang tidak perlu lagi cari wahana permainan di Surabaya, Jakarta. Gerimak menjadi lokasi yang sangat strategis untuk mengakomodir pulau Lombok dan Sumbawa,” katanya. Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony menyebutkan kehadiran Bliss Gorup ini diharapkan akan memberi peluang usaha yang besar bagi daerah, karena dengan sendirinya usaha-usaha lainnya akan bermunculan. Pemerintah cukup matang menerima kehadiran para investor, di antaranya dengan dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan utama, misalnya saja listrik, PDAM dan sebagainya. “Listrik bahkan kita masih punya persediaan daya yang besar, untuk air bersih sudah saya komunikasikan dengan Dirut PDAM Menang Mataram,” ujarnya. (bul)
(Suara NTB/bul)
MoU – Penandatanganan MoU Bliss Group dengan Bupati Lobar dan PT. Tripat, Jumat malam.
Senin, 11 November 2013
SUARA NTB
Halaman 8
Jambore Kampung Media
“Yang pasti, para penulis di Kampung Media telah meneladani Rasulullah yang giat “berdakwah” dalam artian menyebarkan informasi tentang kebajikan dan keutamaan. Untuk itu, peran Kampung Media tidak bisa tidak harus tercatat dalam lembar sejarah NTB secara khusus, kemarin, saat ini dan di masa depan.” ITULAH salah satu pandangan Hj. Erica Zainul Majdi saat menjadi pembicara dalam Sambung Rasa Temu Kreatif Komunitas Kampung Media se NTB (7/11). Erica tergoda dengan gerakan anak kampung yang ada dibentangan Sape hingga Ampenan dengan memanfaatkan tehnologi informasi dalam mengabarkan beragam cerita. Itulah sebabnya Erica secara khusus menyediakan waktu untuk memberi motivasi dan mendengar kisah dari 50 pejuang informasi yang datang dari berbagai wilayah d i NTB. Erica
menyampaikan saat ini telah masuk ke era new media di mana orang sangat bergantung terhadap internet. Indonesia ujarnya, merupakan negara urutan ke delapan yang paling banyak mengakses internet. Situs berita yang paling ramai dikunjungi dimana detik.com menempati urutan pertama paling banyak diakses. ‘’Saya berharap Kampung Media juga akan menduduki posisi sama sebagai salah satu situs berita yang paling banyak di-
akses,’’ harapnya. Di era new media saat ini, seorang calon pemimpin juga bisa mencuri hati rakyatnya dengan memanfaatkan media internet. Disebutnya, internet sebagai media yang perlu dikuasai dan dimanfaatkan dengan baik seperti yang dilakukan Komunitas Kampung Media. ‘’Siapa yang betul-betul ingin NTB maju, beriman dan berdaya saing, kita harus betul-betul mendukung Kampung Media,’’ ujarnya. Ia menggambarkan, tahun 1948, kandidat Presiden Harry Truman harus mendatangi 31.000 titik kampanye dengan kereta api untuk menemui 19 juta pemilih warga Amerika. Empat tahun kemudian, 1952, Dwight Eisenhower hanya perlu datang ke New York di depan kamera televisi untuk menggapai 19 juta warga Amerika. Di era internet ini, sebagaimana Erica mengutip tulisanJoe Trippi seorang manajer kampanye serta konsultan politik dan teknologi, pada 2004, 75 persen war-
ga Amerika sudah melakukan aktifitas secara online. Di Indonesia, hasil survei MarkPlus Insight Netizen Survei menyebut, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2012 mencapai 61 juta penguna atau 23,5 persen dari jumlah penduduk. Dari jumlah itu 40 persen mengakses internet lebih dari 3 jam per hari. Sedang pengguna internet lewat ponsel dan tablet mencapai 58 juta jiwa. Dengan jumlah pengguna internet semacam itu menurut Erica, Kampung Media sudah melakukan aksi yang jauh ke depan sesuai dengan tuntutan zaman. Perannya dalam membangun komunitas pengguna internet di NTB, pada gilirannya ikut berperan membawa NTB memasuki era baru itu sekaligus mengawal agar internet dim a n faatkan secara posit i f demi kemajuan.
Hj. Erica Zainul Majdi menjadi pembicara pada Temu Kreatif Jambore Kampung Media di Mataram, Kamis (7/11).
“Kampung Media, bisa menjadi saluran informasi yang sangat efektif untuk tujuan-tujuan positif warga dan pemerintah di seluruh NTB.” Jelasnya. Karakteristik internet yang fluid itu bisa meningkatkan kemampuan warga dan bisa mengubah cara pemerintah menjalankan beragam kegiatannya. Pemerintahan kini semakin mengarah ke arah Pemerintahan Elektronik dimana pemerintah menyediakan informasi dan akses luas bagi warganya untuk menyajika beragam kebijakan secara online. Dari situ, Kampung Media bisa menjadi ajang atau wadah bagi pembentukan komunitaskomunitas di dalam maupun luar NTB, tanpa dibatasi tempat mereka berada.”Kampung Media juga bisa menjadi wadah warga memperjuangkan agenda bersama yang dianggap penting bagi masyarakat.” Erica memotivasi. Sementara itu Koordinator Kampung Media Fairuz Abadi menjelaskan, Program Kampung Media akan memasuki lima tahun kedua. Seluruh Komunitasnya yang ada di seluruh NTB akan didorong untuk membuat usaha kreatif melalui media yang mereka kelola selama ini. Diharapkan muncul
para wirausaha baru yang memanfaatkan media internet. ‘’Setelah lima tahun sebelumnya kami meningkatkan budaya bertutur menjadi budaya tulis. Lima tahun kedua ini kami menyasar kegiatan ekonomi kreatif dan wirausaha baru,’’ ujarnya. Fairuz mengatakan, sarana PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) yang dikelola Komunitas Kampung Media sudah memperlihatkan kegiatan menuju wirausaha baru di desa. “Ada yang membuka warnet sehat, layanan jasa pengetikan, desain foto, penjualan software, pembayaran listrik dan lainnya,” sebutnya. Untuk terus mendorong munculnya wirausaha baru ini, Pemprov NTB melalui Dinas Kperasi dan UKM diminta untuk memfasilitasi perolehan kredit lunak bagi anggota komunitas agar mereka bisa mengembangkan usahanya. Ia pun mendorong para anggota komunitas untuk meningkatkan kreativitas dan memunculkan gagasangagasan baru. Fauzi, anggota Komunitas Kampung
Media dari Dompu menyampaikan blog komunitasnya telah dijadikan sebagai media untuk berjualan online. Menurutnya, saat ini ada beberapa alasan orang menggunakan internet, diantaranya adalah fashion, fun, dan news. ‘’Ini sangat akrab di masyarakat dan kami coba masuk untuk memberi solusi kebutuhan apa yang mereka inginkan,’’ ujarnya. Selain menjalani bisnis online, ia juga menawarkan para caleg untuk menggunakan media komunitas mereka untuk berkampanye. Demikian juga denganJumaili anggota Komunitas Kampung Media dari Lombok Tengah, telah berjualan secara online khususnya untuk produk madu Lombok dan Sumbawa serta kaos Lombok. Ke depan Komunitas Kampung Media di Lombok Tengah berencana akan membuka toko oleholeh di Kopang, selain meningkatkan usaha penjualan secara online. (tim)
Hj. Erica Zainul Majdi mendengarkan pemaparan Koordinator Kampung Media NTB Fairuz Abadi.
’’MALAM ANUGERAH KAMPUNG MEDIA’’
Wagub NTB, H Muh. Amin dan Hj Erica Zainul Majdi didamping Kadishubkominfo NTB, Agung Hartono, Kadisbudpar NTB, M. Natsir dan Ahmad Baharuddin mantan Kadishubkominfo NTB, berpose bersama Anggota Komunitas Kampung Media se NTB yang siap menjadi Kampung Media Mandiri
Hj. Erica Zainul Majdi berpose bersama 20 Komunitas peraih gelar DUTA INFORMASI
Agung Hartono bersama 5 Komunitas peraih gelar DUTA INFORMASI
Suyanto Perakilan BP3TI Kemenkominfo menyerahkan hadiah kepada Komunitas Kampung Media sebagaai pengelola terbaik PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan)
Wakil Gubernur NTB H Muh. Amin menyerahkan bantuan simbolis berupa Perangkat PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) kepada Marwan Hakim sang Pejuang Pendidikan di Kaki Rinjani. Marwan juga menerima 1 unit Camera Foto dari Kadishubkominfo NTB, Agung Hartono.
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 9
Dirancang, Gedung Kesenian Berkapasitas Ribuan Penonton (ant/balipost)
KREATIF - Kelompok Lungsuran Daur tampil dalam acara “Harmoni Sampah” di teater terbuka Taman Budaya Jawa Barat, Bandung, Sabtu (9/11) malam. Lungsuran Daur menampilkan beberapa lagu dari beragam alat musik yang dibuat dari sampah karya seniman internasional Dodong Kodir.
Perkenalkan Ini Miss Universe 2013 Jakarta (ANTARA News) Gadis Venezuela berusia 25 tahun bernama Maria Gabriela Isler resmi dinobatkan sebagai Miss Universe baru. Menurut people.com, Gabriela Isler dipasangi tiara Miss Universe Sabtu malam di Moskow, Rusia. Tiara itu sempat jatuh dari kepala Isler selagi dipasangkan oleh Miss Universe 2012 Olivia Culpo yang berasal dari Amerika Serikat. Isler terlihat tertawa. Patricia Rodrigues dari Spanyol menjadi runner-up untuk kontes tahun ini. Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyelamati Maria Gabriela Isler melalui Twitter dengan menyebut kemenangannya sebagai Miss Universe 2013 adalah kemenangan Venezuela. Negeri ini sendiri kini sudah tiga kali memenangi enam kontes Miss Universe terakhir. Kenyataannya, Venezuela telah memenangkan lebih banyak kontes kecantikan sejagat dibandingkan dengan negara lain. Isler dilahirkan di Valencia, Carabobo, Venezuela. Dia adalah model fesyen di negerinya. Isler tinggal di Maracay dan mendapat gelar sarjananya dari jurusan Manajemen dan Pemasaran. (ant/balipost)
OASE
Mataram (Suara NTB) Pembangunan gedung kesenian dengan kapasitas ribuan orang di kompleks Taman Budaya NTB diharapkan dapat dimulai pada tahun 2014. Anggaran pembangunan gedung kesenian tersebut akan diajukan ke pemerintah pusat agar dapat diakomodir dalam APBD 2014. Saat ini rencana pembangunan sedang dalam perhitungan anggaran berapa dana yang akan dibutuhkan untuk membangun sebuah gedung kesenian yang representatif. “Master plan-nya sudah ada. Sekarang dalam tahapan perhitungan dananya. Nantinya proses pembangunan akan dilelang, dilaksanakan oleh pihak ketiga,” terang Kepala Taman Budaya NTB, Drs. Zubair Muslim kepada Suara NTB. Diperkirakan penghitungan anggaran pembangunan akan selesai dalam waktu satu bulan. Disamping penghitungan anggaran, rencana pembangunan gedung kesenian juga sedang dalam tahap penyelesaian Detailed Engineering Design (DED). “Insya Allah akhir 2013 DED-nya selesai dan akan kita ajukan ke APBD dan APBN. Kami harapkan
akan ada dana sharing dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) disamping dari APBD,” ujarnya. Setelah anggaran siap, Zubair menyatakan siap melakukan pelelangan. Jika anggaran dan berbagai teknis lainnya selesai, diharapkan tahun 2014 pembangunan sudah bisa dimulai. Gedung tertutup di Taman Budaya yang kerap dijadikan tempat penyelenggaraan berbagai pementasan berkapasitas sekitar 300 orang. Gedung kesenian yang saat ini dalam perencanaan akan dapat menampung ribuan penonton dengan berbagai fasilitasnya.
(Suara NTB/ist)
DIPERBAIKI - Bagian depan gedung tertutup Taman Budaya NTB yang dianggap kurang representatif, sedang diajukan anggaran untuk pelebaran. “Dalam desainnya juga akan dibuat panggung hidrolik. Intinya gedung itu nanti akan berstandar nasional sehingga kalau ada event-event besar bisa diselenggarakan disana,” ujarnya. Pembangunan dikatakan Zubair akan dilaksanakan secara bertahap. Bangunan yang
ada saat ini akan digusur termasuk juga bangunan kantornya. Nantinya para pegawai Taman Budaya akan berkantor di gedung kesenian tersebut. “Semua akan terintegrasi disana. Kami berkantor disana nanti. Namanya nanti Pusat Kebudayaan NTB,” ujarnya. (yan)
Kaka ”Slank” Bicara Arti Hari Pahlawan Jakarta (Suara NTB) - Hari Pahlawan yang jatuh hari ini memiliki makna tersendiri bagi Kaka sang vokalis band Slank. “Sebagaiman Bung Karno pernah bilang bahwa perjuangan di masanya dia itu akan lebih mudah. Berbeda di masa mendatang (masa kini) yang tantangannya lebih berat,” kata pria bernama asli Akhadi Wira Satriaji itu pada jumpa pers di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu. Mengutip pernyataan presiden pertama Indonesia itu dia mengatakan di masa kini perjuangan bangsa lebih berat karena harus melawan bangsa sendiri. Beberapa hal di antaranya adalah melawan manusia-manusia serakah yang merusak alam.
Vokalis band Slank itu melihat bangsa ini sendiri justru malah kerap merugikan saudaranya sendiri. “Banyak dari bangsa kita sendiri yang merusak alamnya demi kepentingannya sendiri terutama motif ekonomi,” imbuhnya. Kasus terkini yang sangat diprihatinkan Kaka adalah rencana pemerintah daerah Sulawesi Utara yang memberi lampu hijau kepada PT Mikgro Metal Perdana (MMP) untuk mengeksploitasi bijih besi di Pulau Bangka. Padahal bagi banyak pihak, kebijakan itu merusak alam, tidak sejalan dengan undang-undang dan meresahkan warga sekitar, demikian Kaka. (ant/balipost)
Madiba diberi nomor registrasi 466 dan karena dia ditahan tahun 1964 maka nomor tahanan resminya adalah 46664. Nomor itulah yang digunakan panitia sebagai tajuk konser global di Hyde Park London memperingati 90 tahun Madiba. 20 tahun sebelumnya di stadion Wembley London dengan partisipan antaranya Sting, mendiang Whitney Houston, Dire Straits dan Eurythmics pernah diadakan konser menuntut pembebasan bagi Madiba yang digelar pada tepat pada peringatan HUT-nya yang ke-70. Hingga detik ini dalam penderitaan sakitnya, kecintaan masyarakat dan dunia pada Madiba tak luntur. Suatu penghormatan yang layak bagi orang seagung Mandela. Di Robben, pada periode 19681976, Madiba diam-diam bersahabat dengan seorang staf sensor surat penjara berkulit putih bernama Gregory James. Persahabatan mereka membuahkan sebentuk saling pengertian yang sangat bermakna bagi keduanya. Sayangnya pada tahun 1976, Gregory dimutasi karena kepala penjara yang baru tak menginginkan dia bertahan di sana. Persahabatan mereka terberaikan. Namun refleksi persahabatan tak lekang hanya oleh kendala teknis. Saat Mandela terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama yang dipilih secara demokratis, dia mengundang Gregory untuk duduk hadir di tribun kehormatan menyaksikan seremoni peresmian sebentuk negeri Afsel yang baru. Republik yang kebijakannya dirancang dengan kematangan yang diperoleh Madiba dari ruang sel yang pengap dan ketabahan yang luarbiasa menghadapi kebengisan dan rasa benci orang-orang rasis pendukung Apartheid atas dirinya. Seorang aktivis kemerdekaan berkulit hitam yang buyutnya juga pernah di penjara di Robben karena menentang pemerintahan yang didominasi orang-orang kulit putih. Dalam awal masa kepresidenannya Mandela berhasil menerbitkan transkrip surat-surat yang diselendupkan keluar dari pulau Robben itu dengan tajuk “Long Walk to Freedom” (1994, Little Brown & Co). Otobiografi yang berisi 27 tahun keberadaannya di pen-
jara Robben itu segera menjadi boxoffice internasional. Dari sana kita belajar betapa jejak-jejak penyiksaan ternyata hanya membentuk karakter ketokohan seseorang menuju kematangan identitas perjuangannya. Juga menjejak bagaimana Madiba merefleksikan semua derita itu untuk memakamkan kebencian dan menumbuhkan sekuntum cinta seperti yang juga pernah dilakukan Mahatma Gandhi untuk memerdekakan India. Cinta yang kelak memadamkan angkara rezim apartheid. Jika majelis umum PBB telah menetapkan tanggal 18 Juli sebagai Hari Mandela Internasional dan keajaiban masih diberikan bagi seorang Madiba, maka seperti ucapan Jacob Zuma, mari kita rayakan semangat ulang tahun Mandela untuk mendedikasikan hidup kita demi kepentingan kemanusiaan. Mungkin dalam impiannya untuk kembali ke rumah, Mandela teringat pada perjuangan Gandhi, pengacara muda yang memulai gerakannya dari Afsel, serta kilasan bait demi bait sajak “Invictus”, karya pujangga favoritnya, William Ernest Henley 1849-1902. Puisi yang selalu melekat dalam benak sanubari Madiba dan memberkaskannya untuk menjadi renungan bagi kita semua. (ant/balipost)
HUT Ke-95 Nelson Mandela
Pada Penghujung Jalan Madiba oleh : Oscar Motuloh Simbol demokrasi modern itu sejatinya tengah meregang nyawa. Meskipun tubuh jangkungnya masih terbujur di RS Jantung Mediclinic Pretoria, namun rakyat Afsel tampaknya mulai bisa tersenyum, karena pada hari ulang tahunnya ke-95 yang jatuh pada Kamis (18/7), Nelson Mandela dikabarkan telah mampu menonton acara televisi dari ranjang penderitaannya. TUJUH pekan belakangan ini, sejak Mandela dilarikan ke rumah sakit karena infeksi paru-paru akut, rakyat Afrika Selatan dan warga dunia pendamba demokrasi menderukan doa bagi kesembuhan negarawan sejati yang dalam klannya akrab disebut sebagai Madiba. Presiden AS Barack Obama dalam lawatan ke Afrika menyempatkan bertemu dengan keluarga besar Madiba dan berbicara dengan Grace Machel, istri Mandela. Meski tak memaksakan diri berjumpa Madiba, namun Obama meninjau ke penjara di pulau Robben, lokasi penjerujian Madiba selama 27 tahun. Penjara lembab rezim Apartheid yang diduga menjadi pangkal penyakit paru-paru Madiba. Presiden Afsel Jacob Zuma yang beberapa kali membesuk peraih Nobel Perdamaian 1993 tersebut – bahkan memutuskan membatalkan kunjungan resmi Ke Mozambik – terpaksa mengingatkan warganya untuk tenang agar dapat menerima kenyataan terburuk di antara seliweran berita tentang kondisi kesehatan Madiba yang simpang siur. Jika Sang Legenda harus berpulang ke rumah Sang Khalik, itu karena kondisi kritis kesehatannya yang amat memprihatinkan, kata Zuma. Di dunia internasional, sejumlah negara bahkan harus mengumumkan permintaan maaf seraya merevisi pernyataan terlalu dini yang keburu menyampaikan pernyataan belasungkawa begitu mengetahui Madiba dirawat intensif mengingat usianya yang memang telah lanjut. Sampai pekan ketiga, Madiba tak sadarkan diri dan tak memberi respon klinis apapun. Pihak keluarga bahkan sempat bertikai perihal pemakaman. Sejak itu dunia berdoa dan berharap keajaiban masih ada. Terakhir, pada penghujung pekan ketiga itu, Uskup Cape Town Thabo Makgoba datang menjenguk untuk kesekian kali, bercakap dengan Grace dan keluarga serta terus berdoa. Lalu sekonyong-konyong untuk pertama kalinya Madiba diberitakan membuka mata dan tersenyum kepada anaknya, Zindzi, yang sebelumnya membisikkan
bahwa presiden Obama akan mengunjungi Afsel. Madiba adalah korban sejarah buram kemanusiaan. Dia sekaligus merupakan satu dari sedikit negarawan penuh kharisma yang tumbuh dalam belenggu kebencian pendukung Apartheid, namun berhasil memberkaskan sinar untuk sekepal pesan perdamaian bagi umat manusia di seantero muka bumi. Dengan teladan, Madiba merajut benang kusut ideologis Afsel dan melakukan rekonsiliasi dengan seteru-seterunya yakni para hamba Apartheid yang radikal. Kegigihan dan kebesaran hati untuk menghanguskan dendam demi persatuan ras di Afsel mencuat di belantara politik internasional yang sudah terlanjur menjadi citra kebusukan yang tak lagi pantas diapresiasi mayoritas warga dunia. Di jaman reputasi ketokohan dunia yang tengah merosot ke titik nadir, maka kredibilitas Madiba dan juga mantan aktivis demokrasi yang kemudian menjadi presiden Korea Selatan Kim Dae-jung (1925-2009) begitu mengemuka sebagai praktisi perdamaian yang meletakkan demokrasi di atas nyawa mereka. Kedua figur yang naik ke tampuk kekuasaan negerinya itu kebetulan adalah sama-sama aktivis yang tak jera menginap di wisma prodeo rezim otoriter dalam jangka panjang. Mereka kemudian berhasil mengamalkan kematangan penderitaan dengan berbuat kebajikan saat mencapai tampuk kekuasaan. Madiba bukanlah Robert Mugabe, pejuang yang kemudian menyalahkan kekuasaannya hingga detik ini. Sementara Kim bukanlah Roh Taewoo, presiden yang menyelingkuhi amanat rakyat Korsel, atau bahkan pengganti Kim, presiden Roh Moohyun, yang tewas bunuh diri hanya beberapa bulan setelah Kim tutup usia di Seoul karena sakit. Kim wafat pada 18 Agustus 2009 dalam usia 83. Dia dikenal sebagai Mandela Dari Timur yang terpilih sebagai presiden Korsel ke-8 (19982003). Meraih Nobel Perdamaian pada tahun 2000 dan berhasil membentengi negerinya dari serangan
krismon yang menimpa banyak negara dunia ketiga, termasuk Indonesia. Ketika Kim naik ke tampuk pemerintahan Korsel, Madiba justru telah menetapkan dirinya untuk menjadi warga negara biasa, karena sehabis masa tugasnya pada Juni 1999, dia tak lagi tertarik untuk melanjutkan periode kepresidenannya yang kedua. Mereka berdua adalah presiden yang nyaris berlatar politik perlawanan yang sama sebagai insan oposisi, dan terpaksa memimpin negeri mereka dalam usia yang tak lagi muda. Namun setelah era mendiang Kim dan juga Madiba kelak, sanggupkah kita menyebut namanama negarawan pasca mereka berdua yang pantas disebut sebagai pemimpin yang tertempa kehidupan untuk ditakdirkan memimpin semesta keagungan manusia? Di salah satu sudut jalan protokol Johannesburg, seorang pelajar SMU bertanya kepada pelatih olahraganya yang sama-sama berkulit putih, ketika konvoi kendaraan presiden demokratis pertama Afsel itu melintas, “Siapa orang itu?”. Jawab sang guru dengan sinis, “Dia tak lebih dari seorang teroris. Ingat anak muda, catatlah hari ini sebagai saat dimana negeri kita telah menjadi sederajat dengan anjing”. Scene beraroma rasisme itu merupakan gambaran atmosfir mula-mula dari negeri pasca-Apartheid yang dipimpin Mandela dan menjadi bagian penting dari film “Invictus” (2009, 134 menit) arahan sutradara Clint Eastwood. Film yang mengisahkan persahabatan Presiden Mandela (diperankan Morgan Freeman) dan kapten tim rugby Afsel Francois Pienaar (Matt Damon) dalam debut sepak terjang tim anak bawang itu meniti tebing terjal untuk kemudian sukses memenangi Kejuaraan Dunia Rugby 1995 yang kebetulan digelar di Afrika Selatan. Kepaduan dan determinasi Pienaar memimpin tim, serta keterlibatan emosi Madiba yang memotivasi tim Afsel membuahkan momentum emas negeri itu. Melalui mulut Freeman yang bermain maksimal sebagai Madiba terlontar kata-kata “Dari tim pelangi inilah, rekonsiliasi negeri kita dimulai”. Freeman mengakui permainan apiknya dalam “Invictus” tak lain karena Madiba memang idolanya, sehingga karakter Mandela terekam sublim dalam aktingnya. Madiba bukanlah idolanya semata. “Dia telah menjadi pujaan seluruh insan
merdeka di muka bumi ini. Tanpa memandang primordial, agama dan suku bangsanya”, ucap Freeman. Dan melalui dunia olahraga ini pula sesungguhnya semangat sportivitas dan ketegasan pada prinsip Madiba telah dimulai. Sejak diterungku di pulau Robben yang terpencil pada tahun 1964, Madiba telah memeta ulang “Invictus” yang meletakkan olahraga sebagai alat pemersatu. Medium yang kelak menjadi inspirasi serta determinasi untuk sebentuk rekonsiliasi ideologi demokratis jauh dari sejarah kelam kemanusiaan yang dicatat dengan darah dan airmata kaum kulit hitam Afrika Selatan. Di pengasingan itu, usul Madiba untuk membentuk kompetisi tahunan delapan tim sepakbola para napi ternyata disetujui. Meskipun hanya sempat berlangsung sekitar empat tahun, namun refleksi persatuan dari setiap gol yang tercipta perlahan-lahan melunturkan paham Apartheid yang ekslusif. Pulau Robben sekarang dijadikan simbol pembebasan. Dia dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia. Pulau yang terletak 9 km dari Cape Town dengan pegunungan Minto sebagai lokasi tertinggi di pulau yang memiliki satu mercusuar tertua di kawasan yang kini telah berubah fungsi menjadi museum. Pulau ini sempat menjadi lokasi transisi untuk pendaratan Vasco da Gama pada tahun 1498 sebelum menjadi penjara, dan koloni pengasingan para penderita kusta. Di pulau dengan penjagaan sangat ketat itu, Madiba dijeruji dengan bengis. Dia tak boleh membaca, tak diberi alat tulis. Namun dalam memoar yang ditulisnya di bui dengan kertas dan pena selundupan dari para sahabatnya, kita serasa juga mendekam di penjara yang tak menyisakan kebebasan bahkan untuk sejengkalpun berkas matahari pagi. Di sel kecil Mandela yang perabotan serta isinya dibiarkan utuh sebagai artefak museum itu, Madiba diperlakukan seperti binatang. Dia pernah digantung terbalik. Lalu kepalanya dikencingi oleh para penjaga penjara. Madiba dibiarkan merana dan disiksa batinnya, termasuk saat mendengar anak tertuanya tewas dalam suatu kecelakaan yang disinyalir merupakan intrik pemerintahan Apartheid. Sipir penjara bergeming tak mengijinkan sang ayah untuk berkumpul dengan keluarga untuk memakamkan Thembi, darah dagingnya sendiri.
Out of the night that covers me Black as the Pit from pole to pole I thank whatever Gods may be For my unconquerable soul In the fell clutch of circumstance I have not winced nor cried aloud Under the bludgeonings of chance My head is bloody, but unbowed Beyond this place of wrath and tears Looms but the Horror of the shade And yet the menace of the years Finds, and shall find, me unafraid It matters not how strait the gate How charged with punishments the scroll I am the master of my fate I am the captain of my soul
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
POLHUKAM
Halaman 10
Seorang Siswi SMP Diduga Digilir Dua Pemuda Selong (Suara NTB) Malang nasib Ms (15) siswi salah satu SMP di wilayah Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Ia diduga digagahi oleh dua orang pemuda yang merupakan temannya sendiri di pinggir pantai wilayah Desa Pohgading pada Sabtu (9/11) sekitar pukul 00.30 wita. Kapolsek Pringgabaya, Kompol Eko Mulyadi kepada media di kantornya Sabtu lalu menegaskan pihaknya sudah menangkap tersangka Yg (16). Sementara, seorang pemuda lainnya Dn (20) tahun berhasil melarikan diri. Kronologis kejadian, sekitar pukul 00.00 wita korban Ms menelpon tersangka Yg. Kepada tersangka ini, korban menuturkan dirinya lagi galau gara diputusin sama pacarnya. Kemudian tersangka mengajak korbn keluar jalan. Seperti telah direncanakan, tersangka Yg bersama temanya Dn sudah menungu disamping rumah korban. Ia kemudian di ajak ke pantai. Setibanya di pantai itulah, korban secara bergantian melakukan hubungan badan. Setelah itu, tersangka ini waktu pulangnya dihadang oleh pemuda-pemuda lainnya. Tersangka Yg dan Dn melarikan diri. Yg melarikan diri menggunakan sepeda motornya ke rumah kadus. Karena tidak berhasil menemui Yg, warga kemudian membakar sepeda motor Supra milik tersangka. Mengetahui kejadian itu, anggota Polsek Pringgabaya langsung menuju TKP. Sekitar pukul 04.00 wita baru polisi bisa melakukan evakuasi dan membawa tersangka ke Mapolres Lotim untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (rus)
Seleksi Komisioner KPU NTB
RUSAK - Kaca jendela SMKN 1 Pringgabaya yang rusak oleh siswanya sendiri.
103 Peserta Lolos Seleksi Minta SPP Diturunkan Administrasi Mataram (Suara NTB) Dari 138 orang pendaftar seleksi komisioner KPU NTB, sebanyak 103 peserta lulus tahapan seleksi administrasi. Dari jumlah tersebut terdiri dari 10 orang perempuan dan 93 lakilaki. Demikian disampaikan Ketua Tim Seleksi (Timsel) komisioner KPU NTB, Prof. Dr. Agil Al Idrus, M.Si kepada Suara NTB, Minggu (10/11). Setelah mengumumkan daftar nama peserta yang lulus tahapan administra(Suara NTB/yan) si, Timsel dapat menerima Prof. Dr. Agil Al Idrus tanggapan dari masyarakat terkait nama-nama tersebut. Terkait peserta yang tidak lulus di tahapan ini, Timsel juga belum menerima protes. “Karena kita umumkan selama tiga hari, sampai hari ini belum ada,” ujarnya. Timsel nantinya akan menerima setiap masukan yang datang dari masyarakat terhadap peserta yang lulus tahapan administrasi. Masyarakat yang akan memberi tanggapannya harus menyampaikannya secara tertulis. “Kami akan mempelajari, mempertimbangkan semua masukan dari masyarakat terutama yang tertulis,” ujarnya. Tanggapan yang disampaikan secara tertulis sambungnya lebih dapat dipertanggungjawabkan, dimana alat ukurnya menjadi jelas, bukan berdasar ketidaksukaan terhadap seseorang. Jika tanggapan disampaikan hanya lewat laporan lisan atau telepon dan pesan singkat, Agil mengatakan sepanjang Timsel mengenal orang yang menyampaikan tanggapan itu dan orangnya mempunyai kredibilitas yang dapat dipercaya, tanggapan itu bisa dipertimbangkan. “Tapi kalau identitasnya tidak jelas, kami tidak berani (menanggapi) karena kami tidak bisa menjamin kebenarannya,” ujarnya. Setelah menerima tanggapan, Timsel akan melakukan klarifikasi terkait isi tanggapan tersebut kepada yang bersangkutan. Timsel juga menjamin kerahasiaan pelapor asalkan pelapor mencantumkan identitas yang jelas. Tanggapan masyarakat tidak hanya diterima pascapengumuman peserta yang lulus tahapan administrasi, tapi setelah seluruh tahapan selesai yaitu psikotes, wawancara, dan tes kesehatan, masyarakat masih diberi kesempatan untuk memberi tanggapan. Sementara itu tes tulis akan dilaksanakan pada hari Rabu (13/11) bertempat di Narmada Convention Hall. Soalsoal tes tulis langsung dari KPU RI. Pihak Timsel hanya berkewajiban melaporkan jumlah peserta tes tulis sehingga berkas soal yang dibawa pihak KPU RI sesuai dengan jumlah peserta. “Soal-soalnya seratus persen dari KPU RI. Kapan datangnya kami tidak tahu yang pasti mereka (KPU RI) hari itu ada. Tapi kita tidak tahu siapa yang akan datang. Cuma kewajiban kami disini melaporkan jumlah pesertanya sehingga bisa dipersiakan jumlah soal dan lembar jawaban,” terangnya. KPU RI mempunyai tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan seleksi komisioner KPU Provinsi. Penentuan lima komisioner KPU RI merupakan kewenangan KPU RI. Sementara tugas Timsel hanya sampai pada penyerahan 10 nama yang akan menguikuti uji kepatutan dan kelayakan yang akan dilakukan KPU RI. (yan)
Merasa Dizalimi, Hakim Andi Bachtiar Mundur Makassar (Suara NTB) Salah satu hakim ad hoc tindak pidana korupsi yang disumpah langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Bachtiar, mundur dari pekerjaannya karena merasa dizalimi institusinya, Mahkamah Agung. “Saya salah satu hakim ad hoc yang disumpah oleh presiden dan berhak mendapatkan fasilitas negara sesuai yang diamanatkan undang undang, tetapi semuanya tidak sesuai dengan kenyataan” tegasnya di Makassar, Minggu. Ia memilih mundur dari jabatan dan pekerjaannya karena merasa ada ketidakadilan yang diterimanya. Dia mundur menjadi hakim tipikor karena dimutasi MA ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, atas dasar pelanggaran disiplin. Bachtiar menilai jika menerima mutasi berarti dia menerima semua kesalahan yang dituduhkannya, padahal dia menolak karena menganggap tidak bersalah. “Lebih baik saya mundur jadi hakim daripada saya menerima tuduhan yang tidak berdasarkan fakta. Sampai sekarang penjelasan yang saya minta dari MA juga belum dibalas,” katanya. Dia mengungkapkan, dia mundur karena MA telah menzaliminya saat akan menarik rumah dinasnya di Jakarta, padahal rumah itu diserahkan oleh Sekretariat Negara (Setneg). “Saya dinilai melakukan pelanggaran disiplin karena penyalahgunaan rumah dinas. MA mau menarik rumah dinas saya, sementara yang menyerahkan adalah Setneg. Harusnya yang menarik itu Setneg bukannya MA,” ujarnya. Dia juga mengaku belum menerima gaji selama tiga bulan berturut-turut, terhitung September, Oktober dan November. Bahkan, sejumlah tunjangan tidak dibayarkan kepadanya. Dia juga diminta membuat dokumen palsu berupa sewa rumah untuk keperluan rumah dinas dan diserahkan kepada Panitia Sekretaris PN untuk memperoleh uang pengganti sewa rumah dinas senilai Rp25 juta. “Saya ini hakim ad hoc yang diangkat dan disumpah oleh presiden berdasarkan amanat undang undang dan tidak mungkin saya mengkhianati sumpah saya,” tegasnya kepada wartawan. Makmur dari bagian Humas PN Makassar mengaku belum menerima surat pengunduran diri Andi Bachtiar karena surat pengundurannya itu ditujukan langsung ke MA. “Belum tahu, belum ada ini surat pengunduran dirinya. Mungkin aja langsung ke MA,” katanya singkat. (ant/bali post)
Siswa SMKN 1 Pringgabaya Mengamuk
Selong (Suara NTB) Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pringgabaya, Sabtu (9/11) sekitar pukul 09.00 wita mengamuk. Kaca jendela ruang belajar dan laboratorium dihancurkan. Akibat aksi tiba-tiba para siswa ini, aktivitas belajar mengajar pun terpaksa bubar. Protes keras para siswa ini diduga buntut dari permintaan mereka agar SPP Rp 80 ribu/bulan diturunkan tidak digubris manajemen sekolah. Informasi yang dihimpun Suara NTB, aksi nekat para siswa ini bermula dari aksi trek-trekan kendaraan oleh sejumlah siswa di halaman sekolah. Trek-trekan kemudian berlanjut dengan mengelilingi ruang-ruang kelas. Tidak lama kemudian terjadi pelemparan terhadap kaca jendela ruang-ruang belajar. Akibatnya, seluruh siswa yang sedang belajar berhamburan keluar ruangan dan turut aksi. Jumlah siswa yang mencapai 700 orang tidak bisa dihalau para guru. Kapolsek Pringgabaya, Kompol Eko Mulyadi ketika ditemui di TKP menuturkan, sebelumnya sudah mengetahui
akan ada aksi siswa pada pagi hari Sabtu itu. Karenanya, ia menyiagakan sejumlah personel. Tak ayal, kejadian terjadi dan memaksa aparat kepolisian langsung mengambil tindakan pengamanan. Disebut, empat orang siswa yang diduga dalangnya digiring ke Mapolsek Pringgabaya untuk dimintai keterangan. Mereka adalah Sandi Apriliadi Putra, Yadi Alfian, Bagus Satriawan, Eko Ginanjar, Parta Putra. Diidentifikasi, fasilitas sekolah yang dirusak adalah mading, 14 buah jendela kaca, gawang futsal dan etalase Quran. Kapolsek menyarankan pihak sekolah dan komite seg-
era komunikasikan masalah internal tersebut agar kejadian serupa tidak terulang. “Dari kemarin kita dengar informasi, dan langsung kita lakukan pengamanan dengan menempatkan 20 orang pagi hari tadi,” demikian tuturnya. Kepala Sekolah SMKN 1 Pringgabaya, Sukmanun Hakim saat dikonfirmasi mengatakan segera akan mengkomunikasikan masalah tersebut. Ia menduga ada orang yang memprovokasi siswanya hingga mengamuk. Menurutnya, siswa tidak mungkin akan beraksi nekat merusak fasilitas belajarnya tanpa ada yang memprovokasi. Ia pun meminta aparat ke-
polisian dapat mengusut tuntas dalang dibalik aksi para siswa itu. Mengenai SPP, diterangkan sudah dibuat berdasarkan kesepakatan bersama. Nilainya Rp 80 ribu/bulan tidak ditetapkan sendiri oleh sekolah, namun berdasar rapat dengan komite. Ia mengaku, sangat tidak masuk akal jika alasan siswa adalah mahalnya SPP. Kepsek SMKN 1 Pringgabaya ini menilai sekolahnya sendiri merupakan sekolah sakit. Dikatakan demikian karena melihat komposisi guru yang didominasi honorer. Tercatat 90 guru yang mengajar 1.001 siswa kelas I-III. Dari jumlah itu, 73 merupakan honorer dan hanya 17 yang negeri. Pihak sekolah mengeluarkan dana Rp 51 juta/bulan hanya untuk gaji guru. Hadirnya Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang mulai beberapa bulan lalu katanya tidak cukup membantu. Pasalnya, honor guru tidak boleh diambilkan
dari dana BOS. Besar harapannya, ada penambahan tenaga PNS untuk guru sehingga tidak membebani sekolah. Segera Selesaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Lotim, Yanis Maladi saat dihubungi mengatakan akan memfasilitasi pihak sekolah, komite dan siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurutnya, terjadinya aksi siswa ini karena ada miss komunikasi. “Ini mungkin ada hal-hal lain yang jadi penyebabnya, kita sedang pelajari,” ucapnya. Sesaat setelah kejadian, Kadis Dikpora langsung mengutus Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Dikpora Lotim, H.M. Juhad untuk mempelajari keadaan di SMK tersebut. “Kita ingin lihat juga nanti, sebenarnya apa yang terjadi di sekolah itu,” imbuhnya. (rus)
Tanah Pecatu Lobar di Petemon Diduga Bermasalah Mataram (Suara NTB) Tercatat, diantara 40 aset Lombok Barat yang ada di Kota Mataram adalah, aset berupa tanah pecatu di Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan Timur, Kota Mataram. Tanah seluas sekitar 50 are itu, sedang bermasalah setelah dilakukan tukar guling dan sebagian areal sudah dibangun pemukiman warga. Informasi dari sejumlah warga di RT 08 Lingkungan Petemon, ada sekitar 20 are luas tanah yang ditukar guling sejak belasan tahun lalu. Lokasi yang ditukar guling ‘sejengkal’ dari tanah milik pemda tersebut. Lukman, salah seorang warga yang sudah membangun rumah disana menunjukkan, awalnya tanah milik mereka terletak di sisi selatan tanah pecatu. Namun warga yang ingin membangun rumah merasa khawatir, karena lokasi tanah itu dibawah tiang listrik. Takut beresiko, akhirnya diusulkan kepada kepala lingkungan saat itu, Samidah untuk dipindah ke sisi barat, yang berbatasan dengan kali. “Karena sudah ada persetujuan untuk tukar guling, maka kami bangun rumah disini,” kata Lukman. Ketika itu, tidak ada kompensasi biaya yang dikeluarkan untuk tukar guling. Sementara harga tanah milik warga yang ditukar bernilai sekitar Rp 4
juta per are. Karena merasa tidak ada masalah apapun, warga akhirnya membangun rumah di areal tanah pecatu itu sekitar Tahun 2007 lalu. Masalah kemudian muncul, ketika warga hendak membuat sertifikat tanah. Menurut Marwan, warga lainnya, puluhan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di atas tanah pecatu mengusulkan sertifikat. Bertahun tahun menunggu, sertifikat tak kunjung terbit. Salah satu kendala, karena status tanah yang merupakan aset Pemda Lobar. Namun upaya warga memperjuangkan sertifikat dilakukan melalui Kepala Kantor Aset Lobar, Burhanuddin, yang saat ini menjadi terdakwa dalam kasus penjualan tanah pecatu di Dusun Ireng Daye, Desa Jatisela Kecamatan Gunung Sari. “Warga setor uang masing - masing Rp 2 Juta untuk urus sertifikat, tapi karena tidak kunjung diurus, warga ngamuk dan menarik lagi uang dari Bur (Burhanuddin, red). Hanya saya yang ndak ngambil kembali uang,” kata Marwan. Sampai saat ini, selain tersandung masalah status tanah yang didiami, warga juga kesal dengan tindakan Bur yang tak kunjung mengurus sertifikat. Terlepas dari persoalan itu, warga tetap berharap, tanah pecatu itu tidak menjadi masalah berkepanjangan. Keinginan
(Suara NTB/ars)
TANAH PECATU - Areal tanah pecatu di Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan Timur yang saat ini bermasalah, warga pun tak bisa mengajukan sertifikat. Marwan dan seluruh warga yang terlanjur membangun rumah permanen disana, agar penerbitan sertifikat bisa mulus di BPN, atas persetujuan Pemda Lobar. Dikonfirmasi sebelumnya terkait status tanah pecatu di Petemon itu, Sekda Lobar Mohammad Uzair, memastikan, tanah di Petemon itu salah satu diantara 28 daftar aset yang sedianya akan dilelang melalui KPKNL Mataram. Namun oleh lembaga lelang itu, tanah tersebut tidak memenuhi syarat untuk dilelang se-
Oknum Dosen Unsri Ditangkap di Temanggung Jakarta (Suara NTB) Satuan Tugas Kejaksaan Agung bersama Kejari Temanggung dan Kejari Palembang, berhasil menangkap Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Prof Dr M Hatta Anshori SpOG (K), terkait penyelewengan dana Penerimaan Bukan Pajak Unsri. Penangkapan terpidana itu di Desa Lungge RT 02/07 Temanggung, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/11) pukul 20.45 WIB. “Yang bersangkutan berhasil diamankan setelah selama ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejari Palembang,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Untung Setia Arimuladi di Jakarta, Minggu dini hari. Saat ini, kata dia, terpidana masih di Kejari Sleman, dan rencananya pada Minggu pagi, akan diterbangkan ke Palembang. Ia menjelaskan berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) nomor: 524 K/
Untung Setia Arimuladi Pid.Sus/2011 tanggal 15 Juli 2011 yang menyatakan bahwa terpidana Prof Dr M Hatta Anshori, SpOG (K) telah melakukan penyelewengan dana Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) program pendidikan doktor spesialis di fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri). Tindakan korupsi tersebut dilakukan bersama dengan rekannya Prof dr H Zarkasih Anwar S.pA pada periode 2006-2008 yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 2.547.160.850.
“Putusan MA pidana penjara selama dua tahun penjara, denda Rp100 juta subsider tiga bulan,” katanya. Terpidana terbukti secara sah melanggar pasal 3 jo pasal 18 UU RI nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU RI nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tipikor jo pasal 55 1 ke-1 jo pasal 64 ayat 1 KUHP. Dari fakta persidangan, dijelaskan, dia terbukti melakukan korupsi pada dan PNBP dalam PPDS FK Unsri tahun 2006-2008. Seharusnya dana tersebut disetorkan ke kas negara. Namun dana tersebut ternyata disimpan dalam rekening lain dan dinilai telah merugikan negara senilai Rp 2,5 miliar. “Bahwa putusan MA tersebut menguatkan putusan PN Palembang tanggal 6 September 2010 nomor 72/pid.B/2010/ PN.PLG yang dimintakan banding. Sedangkan untuk terpidana Prof dr H Zarkasih Anwar S.pA telah di eksekusi pada tanggal 10 Januari 2013,” katanya. (ant/bali post)
hingga dikembalikan ke neraca daerah. Sehingga hanya 11 aset yang bisa dijual. Ditanya masalah tukar guling atas areal itu, Uzair mengaku tidak tau dan tidak pernah mendengar. “Saya justru baru tau dari Anda (wartawan, red) ada masalah di tanah pecatu itu,” tegasnya. Namun tak ingin tinggal diam, sebagai pejabat yang saat ini mengambil alih penanganan aset setelah Burhanuddin dipenjara, Sekda mengaku akan membentuk tim untuk mengecek informasi itu. (ars)
Ali BD: KLS Sebaiknya Ikuti Mata Angin Selong (Suara NTB) Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch. Ali Bin Dachlan, Sabtu (9/11) berpendapat, demografi wilayah yang masuk sebagai rencana daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Lombok Selatan (KLS) sebaiknya mengikuti mata angin. Baginya, dari sisi sosial kemasyarakatan, termasuk pemerintahan, cukup rentan memaksakan daerah dengan wilayah yang agak jauh dimasukkan ke KLS. Ali BD mengambil satu contoh kasus atas apa yang terjadi pada hari Sabtu, saat sejumlah pemuda memprotes pertemuan antara anggota DPD RI dan anggota DPR RI di Kantor Camat Sikur. Saat itu, sejumlah pemuda yang mengaku dari kecamatan Sikur, Montong Gading dan Terara menyatakan menolak masuk dalam wilayah perencanaan DOB KLS, mengingat posisi daerah mereka berada di Lotim bagian barat. ‘’Jangan dipaksakan wilayah Lotim bagian barat untuk masuk KLS, dan terlebih lagi masyarakatnya sendiri menolak untuk ikut bergabung,’’ ujarnya.
Menurut Ali, rencana DOB KLS bisa saja mengakomodir Rarang Selatan, Sikur Selatan, dan daerah selatan lainnya. ‘’DOB KLS itu penting, dan kita support, selama hal itu tidak mendapat penolakan dari rakyat,’’ ujarnya. Sumber pendapatan asli daerah (PAD) untuk KLS juga tersedia cukup, antara lain dari sektor pertanian yang infrastrukturnya telah tersedia bendungan Pandandure, berikut pariwisata di daerah pantai bagian selatan. Demikian halnya dengan wacana pembentukan DOB Kota Selong mengakomodir kecamatan Selong, Labuhan Haji, Sukamulia dan Suralaga. ‘’Sumber PAD-nya sudah cukup jelas, di mana pelabuhan Labuhan haji dapat menjadi operator pertumbuhan ekonomi rencana DOB itu,’’ ujarnya. Meski demikian, bupati memahami juga bahwa moratorium pemerintah pusat untuk DOB belumlah dicabut hingga saat ini. Pada hakikatnya, penduduk yang kecil dengan luas wilayah yang terjangkau, akan lebih gampang mengaturnya dan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. (038)
Halaman 11
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
Kejurnas Antar-PPLP
NTB Posisi Empat Nasional Mataram (Suara NTB) Pesilat PPLP NTB berhasil meningkatkan prestasi di kancah nasional. Mereka sukses meraih 2 medali emas dan 2 perunggu di Kejurnas Pencak Silat Antar-PPLP yang berlangsung di Kalimantan Timur (Kaltim) 3 November hingga berakhir 10 November kemarin. Hasil raihan medali tersebut menempatkan tim PPLP NTB berada di peringkat empat besar nasional, setelah Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Jawa Barat (Jabar). Pelatih Pencak Silat PPLP NTB, Mardiansyah yang dihubungi Suara NTB via ponselnya, Minggu (10/11), menjelaskan, 2 medali emas NTB disumbang Muhammad Iradat Putra Sanjaya di kelas A putra dan Neneng Andriani di kelas H putri. Sementara 2 medali perunggu disumbang Ainun Samidah di kelas B putri dan Igi Ranggabarani di kelas H putra. Pada Kejurnas tersebut, Kaltim keluar sebagai juara umum dengan 3 emas dan 1 perak disusul Sulteng dengan 2 emas dan 1 perak. Sementara Jabar meraih 2 emas dan 3 perunggu. “Beda satu perunggu dari Jabar,”ucapnya. Perolehan medali emas NTB ini, ungkapnya, di luar target, karena pihaknya hanya mematok 1 medali emas lewat Muhammad Iradat atlet yang sukses meraih medali emas di Pekan Olahraga Pelajara Nasional di Jakarta September lalu. Namun berkat penampilan terbaik pesilat putri NTB, Neneng Andriani akhirnya NTB berhasil membawa pulang dua medali emas. Baginya, kerja keras atlet dan dukungan pihak pengelola PPLP NTB menjadikan atlet NTB sukses meningkatkan prestasi di kancah nasional. Apalagi mereka akan dipersiapkan mewakili tim silat Indonesia di Kejuaraan Pencak Silat Asian School tahun 2014. (fan)
(Suara NTB/fan)
Mourinho Klaim Jadwal Tidak Adil
Penalti Hazard Selamatkan Chelsea
London – Pelatih Chelsea Jose Mourinho menuduh rangkaian jadwal pertandingan Liga Inggris (Premier League) telah merugikan timnya. Keluhannya berdasarkan fakta bahwa Chelsea merupakan satu-satunya tim Inggris yang bermain di Liga Champions pada pekan ini yang kembali berlaga pada Sabtu di liga domestik, ketika mereka menjamu West Bromwich Albion di Stamford Bridge. Sebaliknya, Arsenal, Manchester United, dan Manchester City ketiganya bermain pada Minggu. Mourinho percaya bahwa pihak-pihak yang berwenang mengatur jadwal liga telah bergurau saat memikirkan Chelsea. “Saya pikir mereka tertawa. Mereka tahu apa yang dapat mereka lakukan dan tertawa, karena saya tidak dapat melakukan apa-apa,” kata pria Portugal ini, yang timnya menang 3-0 saat menjamu Schalke 04 di Liga Champions pada Rabu. “Orang-orang yang menentukan jadwal, saya tidak tahu siapa mereka, namun apa yang saya ketahui adalah mereka berpikir kami mereka itu istimewa. Dan memberi kami jadwal-jadwal yang layak. Kami merupakan satu-satunya yang bermain pada Rabu dan Sabtu.” Mantan pelatih Real Madrid ini, merasa pertandingan Chelsea sangat istimewa. Alasannya, dari semua tim Inggris yang terlibat di kompetisi-kompetisi Eropa, khususnya yang terlibat di pertandingan-pertandingan Liga Champions, Chelsea merupakan
satu-satunya tim yang bermain di Sabtu. Tak heran, Chelsea hanya mampu bermain imbang 2-2, melawan West Bromwich Albion. Pada pertandingan tersebut, Manajer Chelsea, Jose Mourinho, harus mengucapkan terima kasih kepada Eden Hazard yang berhasil menyelamatkan rekor tak terkalahkannya di Stamford Bridge ketika menjamu West Bromwich Albion pada lanjutan Premier League, Sabtu (9/11/2013). Gol Hazard lewat tendangan penalti menghidarkan Chelsea dari kekalahan, dari bermain imbang 2-2 dengan tamunya West Bromwich Albion. Sebelum pertandingan ini Jose Mourinho belum pernah sekalipun merasakan kekalahan bersama Chelsea di Stamford Bridge pada ajang Premier League. Kekalahan itu hampir terjadi sebelum Chelsea mendapatkan hadiah tendangan penalti beberapa detik jelang berakhirnya pertandingan. The Blues mendapatkan hadiah tendangan penalti pada menit ke-94 setelah Ramires terjatuh. Wasit menilai Ramires dilanggar o l e h Steven
Reid, meskipun dalam tayangan ulang tak ada kontak diantara kedua pemain tersebut. Hukuman penalti itu sempat diprotes para pemain West Brom, namun wasit tetap kukuh pada pendiriannya. Eden Hazard yang menjadi eksekutor berhasil menaklukkan penjaga gawang Glynn Myhill dengan tendangan keras ke pojok kanan bawah, dan membuat skor penyama kedudukan 2-2. Chelsea sebenarnya unggul terlebih dulu pada menit ke46 melalui tendangan Samuel Eto’o. Gol penyerang asal Kamerun itu berawal dari aksi Eden Hazard di sisi kanan pertahanan WBA. Gelandang asal Belgia itu melepaskan tendangan keras kaki kanan dari ujung kotak penalti. Tendangan Hazard sukses ditepis oleh kiper Glyn Myhill. Bola hasil tepisan Myhill sempat dikuasai Liam Ridgwell di mulut gawang. Ridgwell tidak waspada karena ketika hendak membuang bola dia tidak menyadari Samuel Eto’o yang berdiri di belakangnya.
Bungkam Sociedad
Ronaldo Cetak ‘’Hat-trick’’ 1.224 Atlet Ikuti Porkot ’’Hat-trick’’
Ivan Davala Target Emas di Porkot
(Suara NTB/fan)
IVAN Davala (11), atlet cilik yang sukses meraih juara di Kejuraan Daerah Tarung Derajat, kelompok Usia Dini di Sport hall GOR 17 Desember Mataram, barubaru ini, akan tampil membela Kecamatan Sekarbela di pertandingan cabor tarung derajat Pekan Olahraga Kota (Porkot) Mataram. Bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) 27 Ampenan Mataram ini bernyali besar, dia berambisi merebut juara kelas 25 Kilogram (Kg) putra. Diwawancara Suara NTB di Mataram, Minggu (10/11), Ivan Davala mengakui, jika targetnya meraih medali emas di kelas usia dini itu cukup realistis. Alasannya, dirinya merupakan atlet yang telah berpengalaman di tingkat regional. Sebagai atlet yang punya prestasi di level regional, Ivan punya obsesi mempertahankan prestasinya serta meraih prestasi terbaik di Porkot Mataram yang diikuti atlet-atlet dari enam kecamatan di Mataram. Diakuinya, bertanding di Porprov tidak seberat menghadapi Kejurda, karena telah mengetahui kekuatan musuh yang akan dihadapinya nanti. Dalam laga perdana yang akan digelar di Arena Budaya Mataram, Ivan akan berhadapan dengan Diki Kurniawan yang mewakili Kecamatan Ampenan. “Diki itu masih teman saya, dia masih baru belajar beladiri tarung derajat. Dan yang pasti saya sudah tahu kemampuannya. Saya yakin bisa menang,” klaimnya. Ambisi bocah kelas 5 SD Mataram itu juga mendapat dukungan dari orang tuanya, Maswan. Menurut Maswan, impian anaknya menjadi juara di Porkot itu diharapkan bisa terwujud. Pasalnya, anaknya itu telah menjalani persiapan Ivan Davala yang cukup matang untuk mengikuti event bergengsi tersebut. (fan)
Madrid Cristiano Ronaldo mencetak hat-trick-nya yang ketiga musim ini ketika Real Madrid melanjutkan penampilan mengesankan mereka dengan kemenangan 5-1 atas Real Sociedad, Sabtu. Ronaldo membuka gol pertama dengan memanfaatkan umpan dari Karim Benzema pada menit ke-12. Berikutnya Ronalo yang mengirim bola kepada pemain dari Prancis itu untuk menambah gol mereka menjadi 2-0. Pemain dari Portugal itu membuat gol ketiga dari titik penalti, dan selanjutnya Sami Khedira yang bekejasama dengan Gareth Bale melesakkan gol ke empat mereka hanya dalam waktu 36 menit. Di babak kedua Antoine Griezmann mencetak gol untuk tim tamu, merupakan golnya yang keenam dalam laga musim ini. Namun Ronaldo membalasnya dan mencetak golnya secara sensasional, merupakan gol ke-24 dalam 17 pertandingan, sehingga skor menjadi 5-1 sampai akhir pertandingan. Kemenangan itu membuat Real terpaut dua poin dengan klub tetangganya Atletico Madrid dan tiga angka dengan klub puncak Barcelona dan kedua klub papan atas itu akan bertanding Minggu. “Kami mencetak gol dengan cepat dan pertandingan berlangsung dengan mulus. Setelah mencetak empat gol kami menurunkan irama permainan dan bergerak agak lamban pada babak kedua,” kata Ronaldo kepada TV Gol. “Secara keseluruhan, saya puas dengan caya kami bermain, kendati kami belum 100 persen bermain sieperti yang kami inginkan. Tapi yang pasti kami sudah menang,” katanya seperti dikutip AFP. (ant/bali post)
(ant/bali post)
Obor Olimpiade Dibawa Berjalan di Antariksa Kazakhstan Sepasang kosmonot Rusia membawa obor Olimpiade ke ruang angkasa Sabtu ini yang adalah pertama kali dalam sejarah. Itu adalah bagian dari rangkaian pawai obor Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia. Dengan menggenggam sebuah obor keperakan d a n merah sambil mengenakan pakaian ruang angkasa, Oleg Kotov melangkah keluar Stasiun Ruang Angkasa Internasional yang jauhnya sekitar 320 km di atas bumi. Dia menyerahkan obor Olimpiade ini kepada Sergei Ryazansky, lalu mereka berdua berpose dengan latar belakang alam semesta yang gelap dan planet bumi berwarna biru dan putih. “Itu pemandangan yang indah,” kata Ryazansky seperti dikutip Reuters. Cuplikan video mereka direkam dari kamera yang ditempatkan pada helm kedua kosmonot lalu disiarkan langsung melalui saluran internet NASA dan televisi negara Rusia. Tiga pria masing-masing dari Rusia, AS dan Jepang membawa obor ini melalui roket Soyuz yang diluncurkan dari kosmodrom Baikonur, sehingga untuk pertama kali dalam sejarah
Eto’o berhasil mencuri bola dari kaki Ridgwell sebelum menceploskan bola ke gawang. The Baggies akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-60 melalui tandukan Shane Long. Gol ini diawali tandukan Gareth McAuley menyambut tendangan penjuru yang berhasil ditepis oleh Petr Cech. Bola liar kemudian disambut Long dengan tandukan dari jarak dekat. Bagi Chelsea dan Mourinho, gol tersebut juga menjadi catatan buruk. Untuk perta-
ma kalinya sejak Oktober 2005, Chelsea asuhan Mourinho kemasukan gol pada tiga pertandingan Premier League secara beruntun. Chelsea kemudian balik tertinggal setelah Stephan Sessegnon berhasil menaklukkan Petr Cech delapan menit berselang. Mendapat sodoran bola dari Liam Ridgewell, Sessegnon kemudian melakukan penetrasi ke kotak penalti Chelsea. Di tengah kotak penalti Sessegnon berhasil mengecoh bek sekelas John Terry sebelum melepaskan tendangan kaki kiri mendatar yang membuat Petr Cech tidak berkutik. (ant/bali post)
Liverpool Cukur Fulham 4-0
PEMBUKAAN - Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana bersama Ketua KONINTB, H. MNS. Kasdiono hadir di acara pembukaan Porkot Mataram di Lapangan Sangkareang Mataram, Minggu (10/11).
Mataram (Suara NTB) Pekan Olahraga Kota (Porkot) Mataram dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, di Lapangan Sangkareang Mataram, Minggu (10/11). Event yang digelar dalam rangka menjaring atlet Porprov Kota Mataram ini diikuti 1.224 dan 107 ofisial dan mempertandingkan sebanyak 21 cabor . Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana kepada Suara NTB, menjelaskan, Porkot Mataram ini dalam rangka persiapan Kota Mataram menghadapi Porprov NTB 2014. Sebagai juara Porprov NTB tahun 2010 lalu, Mohan berharap Kota Mataram dapat mempertahankan kembali trofi juara umum. “Kegiatan ini salah satu ajang seleksi atlet Kota Mataram yang dipersiapkan mengikuti Porprov NTB tahun 2014 mendatang,’’ ujarnya. Dari Porkot ini, pihaknya memproyeksikan sejumlah atlet yang dapat dipersiapkan mengikuti Porprov NTB. Dalam hal ini Mohan berharap para atlet yang keluar sebagai juara di 21 cabor yang dipertandingkan di event itu akan dibina secara profesional oleh masing-masing cabornya. “Kita harapkan lewat Porprov ini ada pemantauan atlet yang lebih baik lagi. Kemudian kita berharap penanganan atlet di tingkat cabor lebih profesional lagi,” ucap Mohan yang juga menjabat Ketua KONI Kota Mataram. Selain sebagai ajang penjaringan atlet, event ini juga sebagai pesan moral pihak KONI Kota Mataram agar para atlet Kota Mataram tidak mudah hengkang keluar daerah, karena Kota Mataram siap mendukung program pembinaan atlet Kota Mataram. Sementara itu, Ketua Panitia Porkot, Mahmuddin Tura melaporkan, dari 21 cabor yang dipertandingkan, ada beberapa cabor yang batal dipertandingkanm yakni menembak, balap motor dan bola basket. Cabor menembak tidak dipertandingkan, karena atlet-atletnya akan mengikuti kejurnas dalam waktu dekat ini. Sementara dua cabor lainya belum diketahui. (fan)
(Suara NTB/ist)
RAYAKAN - Pemain West Bromwich Albion merayakan gol ke gawang Chelsea. Pada pertandingan ini, West Bromwich Albion nyaris mempermalukan Chelsea di kandangnya.
Stasiun Ruang Angkasa Internasional dimuati sembilan awak. Obor ini akan dibawa ke bumi Senin pekan depan oleh kosmonot Rusia Fyodor Yurchikhin, astronot AS Karen Nyberg dan astronot Italia Luca Parmitano, untuk kemudian diserahkan kepada panitia Olimpiade Sochi. Obor ini akan digunakan sebagai api Olimpiade mulai 7 Februari 2014. Rusia menyelenggarakan pawai obor terpanjang dalam sejarah Olimpiade Musim Dingin sejauh 65.000 km di mana akan dibawa ke Kutub Utara sampai puncak tertinggi Eropa, Gunung Elbrus. (ant/bali post)
(ant/bali post)
STASIUN RUANG ANGKASA - Pemandangan Bumi dari yang dilihat para kosmonot Rusia di luar Stasiun Ruang Angkasa Internasional. Di tempat inilah obor olimpiade dibawa berjalan oleh dua kosmonot Rusia.
London Liverpool tampil trengginas setelah pekan lalu ditekuk Arsenal 2-0 di Emirates Stadium. Adalah Fulham yang menjadi korban keganasan Liverpool di Anfield, Sabtu (9/11) malam WIB, di mana gawang mereka dijebol empat kali tanpa sekali pun bisa membalas. Alhasil, Liverpool pun mengantungi poin maksimal dan menjadikan perolehan poin mereka menjadi 23 poin hingga 11 laga. Sementara bagi Fulham, kekalahan tersebut menyulitkan klub London itu menjauh dari zona degradasi. Dengan sepuluh poin sejauh ini, peringkat Fulham belum beranjak dari peringkat 16. Pada babak pertama, Liverpool menunjukkan permainan menyerang sejak menit pertama laga di Anfield menghadapi Fulham. Kans pertama untuk unggul langsung dimiliki Daniel Agger di menit kedua lewat tendangan voli, tapi tak sampai menjebol gawang Stekelenburg. Di menit 23, usaha Liverpool membuahkan hasil. Tendangan bebas Steven Gerrard malah dikonversikan menjadi gol oleh bek Fulham Fernando Amorebieta, yang salah mengantisipasi datangnya bola dengan kepalanya, karena diganggu Luis Suarez.
Tiga menit kemudian, keunggulan Liverpool bertambah. Gerrard kembali memberikan andil dengan tendangan sudutnya yang dimaksimalkan dengan baik oleh Martin Skrtel. Di menit 30, Stekelenburg mementahkan dua peluang yang dimiliki Philippe Coutinho, salah satunya dengan membendung tendangan keras pemain asal Brasil itu dari jarak lebih dari 20 meter. Enam menit kemudian, keunggulan Liverpool bertambah. Luis Suarez berhasil menyambut umpan Jordan Henderson dengan tendangannya. Dua menit babak tambahan waktu menjadi waktu yang lama bagi Liverpool. Namun skor 3-0 bisa dipertahankan hingga turun minum. Memasuki 45 menit kedua, Liverpool belum menurunkan tempo permainan mereka. Luis Suarez bahkan berkali-kali memberikan ancaman. Di menit 49 misalnya, di mana tendangan dari bola rebound masih terbang di atas mistar gawang Fulham. Usaha Daniel Sturridge semenit berselang juga belum membuahkan hasil. Di menit 55, Luis Suarez akhirnya bisa menambah koleksi golnya dengan memaksimalkan umpan Gerrard. 4-0 untuk Liverpool hingga akhir pertandingan. (ant/bali post)
Guangzhou Juara Liga Champions Asia Guangzhou Klub asuhan Marcello Lippi Guangzhou Evergrande mengakhir era tanpa gelar Asia selama 23 tahun hari ini setelah menahan seri 1-1 FC Seoul pada leg kedua final Liga Champions AFC. Gol Elkeson pada menit 58 akhirnya bisa disamakan pemain FC Seoul Dejan Damjanovic, namun hasil seri sudah cukup mengantarkan Guangzhou juara setelah pada leg pertama dua minggu lalu di Seoul seri 2-2. Pelatih peraih Piala Dunia ini merayakan kemenangan itu bersama para pemain ketika Guangzhou menerima piala di hadapan 42.000 penonton di stadion Guangzhou. Belum ada tim Cina mana pun yang menjdi juara Asia sejak Liaoning melakukannya
pada 1990. Ini juga prestasi luar biasa untuk Evergrande yang tiga tahun lalu dilarang, karena skandal pengaturan skor. Ini juga penampilan besar Lippi, yang di samping Piala Dunia 2006, kini mengemas titel Champions baik Asia maupun Eropa. Pada 1996 dia membawa Juventus menjadi juara Liga Champions Eropa. Evergrande mencapai final dengan penampilan mempesona lewat delapan gol melawan lawannya di semifinal, Kashiwa Reysol dari Jepang. Evergrande yang baru saja memenangi gelar liga Cina untuk ketiga kali berturutturut, akan bisa menciptakan treble, jika berhasil melaju dari hadangan Beijing Guoan pada semifinal Piala FA Cina bulan ini, demikian AFP. (ant/bali post)
SUARA NTB
Senin, 11 November 2013
450.000
Halaman 12
EKSPEDISI
ADVERTISING
MEUBEL
TANAH KAPLING
PET SHOP
TOKO MAINAN
PELATIHAN
BATIK
LAUNDRY
MAINAN ANAK
RUMAH MAKAN
PERHIASAN
SALON
SHOWROOM
FUTSAL
ADVERTISING
KONTRAKAN
FINANCE
800.000
C.01.08.13
PELUANG BISNIS
Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .
JADI AGEN SUSU
BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.
PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB
INFO.
0811306462.
Email :
www.g-milk.net
nikbambang@yahoo.co.id
Lowongan Perusahaan yang bergerak di Bidang Pariwisata membutuhkan Guide Korea dengan persyaratan : - Bisa Berbahasa Korea oral maupun tulisan - Umur dibawah 30 th
PERAWATAN AC
bagi yang berminat hubungi Cang Hp. 081997715050 atau e-mail ke : ocang@sasaktour.co.kr
BENGKEL
BANK
DIJUAL DIJUAL KERTAS segel terbitan tahun 80_an. Hubungi 081236100519
DANA TUNAI Bnt dana u/ projek properti, pertmbngn Trm mediator dg komisi bsr.SDAI jkt Afry 081219448270,Wendy 081296165840
DISTRIBUTOR AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923
LOWONGAN/ PELUANG BISNIS PRODUSEN SEPATU BANDUNG MEMBTH AGEN/RESELLER SE INDONESIA 081321212727 (TDK SMS), ADA KATALOG
SUARA NTB
Senin, 11 November 2013
KURSUS/BIMBEL
TENUN LOMBOK
BAHAN BANGUNAN & INTERIOR
Halaman 13
HOTEL
SALON
SIARAN TV RADIO
SABLON & KONVEKSI
BOUTIQUE
JUAL MOBIL
TELEVISI
SANGGAR SENAM
PROPERTY
KURSUS
RUKO
EVENT ORGANIZER
FASHION
RUMAH MAKAN
FASHION
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
BENGKEL & SPARE PART
PENGOBATAN ACCESORIES
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
KOMPUTER
SERVICE
TRAVEL
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
LIPUTAN KHUSUS
Halaman 14
Pengemis Menjamur, Pemerintah Andalkan Pendekatan Represif
BALIHO PERDA - Baliho Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2012 tentang pengemis, gepeng dan anak jalanan (atas). Ahmad (40) salah seorang pengemis (kiri).
”
Kita hanya bisa melakukan tindakan represif Bayu Pancapati
Mengemis adalah pekerjaan yang identik dengan orang berpenghasilan rendah. Namun, bagaimana jika pekerjaan ini ternyata bisa menghasilkan pemasukan yang cukup besar? Pengemis, gepeng dan anak jalanan (Anjal) adalah segelintir persoalan yang dihadapi oleh pemerintah Kota Mataram. Peraturan daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2012, seolah – olah tidak berdaya mengurusi persoalan sosial tersebut. Apalah arti perda yang tersusun rapi dengan berbagai hukuman didalamnya. Realitanya, hingga saat ini, pengemis masih saja menjamur. Bahkan, ada yang menjadikan aktifitas mengemis tersebut sebagai lahan eksploitasi dan pekerjaan. Kenyataannya, mengemis memang menjanjikan penghasilan yang menguntungkan dan menggiurkan. Sebab, rata-rata seorang pengemis, gepeng atau anjal, sehari bisa mendapatkan uang 50 ribu bahkan lebih. Artinya penghasilan perbulan, mengalahkan penghasilan pegawai negeri sipil (non eselon) atau karyawan kontrak. Seperti yang dituturkan Ahmad (40) warga Gunung Sari, Lombok
Barat. Mengemis adalah profesi yang ditekuninya semenjak tahun 1981. Pekerjaan ini menurutnya adalah pekerjaan yang gampang. Dengan memasang muka sayu dan lemah, orang akan secara sukarela menyodorkannya uang. Ia mengakui profesi yang dilakoninya semata-mata karena terpaksa, kondisi cacat fisik yang dibawa sejak lahir. “Saya terpaksa begini, karena ndak ada bisa dikerjakan,” tuturnya polos. Menurut Ahmad dari pekerjaannya sebagai pengemis, dalam sehari ia bisa mendapatkan uang minimal Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu. Penghasilannya tersebut, tergantung dari ramainya pengendara yang melewati jalur yang ditempati mangkal. Terkadang tidak hanya satu lokasi, ia biasa berpindah-pindah. Tidak tanggung – tanggung kampus dan instansi pemerintahan pun disambanginya. Dari hasilnya mengemis, katan-
ya uang tersebut digunakan untuk kebutuhan keluarga dan membiayai pendidikan anaknya. Ditanya siapa mengantarkannya, ayah dua orang anak ini mengaku menggunakan angkutan umum (angkot) dari Kebon Roek ke Mataram. “Saya numpang pakai bemo (sejenis angkutan umum, red),” tuturnya. Kata Ahmad, sudah dua kali ia digelandang oleh Sat. Pol PP Kota Mataram, meskipun demikian dirinya tidak kapok untuk kembali turun ke jalan. Walaupun katanya, ia merasa malu ditangkap dan atau ditahan. Tetapi mau bagaimana lagi, tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan. Kalau pemerintah memberikan modal, lanjut Ahmad, ia ingin membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya, sehingga profesinya sebagai pengemis akan ditinggalkan. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, Drs. H. Anis Masyhur mengatakan upaya pemer-
intah Kota Mataram, untuk menangani pengemis, gepeng dan anjal telah jauh-jauh hari dilakukan. Apalagi katanya, telah ada perda yang mengaturnya. Ia menambahkan pemerintah, khususnya Dinas Sosial, telah memasang baliho di beberapa titik di Mataram. Upaya tersebut, agar masyarakat mau mendidik dan membantu pemerintah. “Tolonglah masyarakat bantu kami, (pemerintah, red) ungkapnya ketika dikonfirmasi di ruangannya, Sabtu (26/10). Disinggung mengenai efektifas baliho dan tidak adanya tindakan tegas pemerintah, ia mengatakan setiap anjal, pengemis dan gepeng berhasil ditangkap bersama Sat. Pol PP dan Kepolisian. Pelaku dikarantina serta diberikan pembinaan selama tiga hingga empat hari. Tujuan dari langkah tersebut katanya, untuk menyadarkan dan memberikan keterampilan kepada mereka, untuk tidak lagi turun ke jalan. Sebelum dilepaskan sambung Masyhur, orangtua atau keluarga harus datang menjemput. “Kita tidak mau lepaskan, sebelum ada orangtua atau keluarga yang menjemput,” terangnya. Di Kota Mataram, hanya beberapa orang yang menjadi pengemis permanen. Kebanyakan katanya, pengemis yang datang dari luar daer-
ah, seperti Lobar, Lotim, KLU, Sumbawa dan bahkan Dompu. Untuk membatasi ruang masuknya pengemis tersebut, Masyhur mengaku tidak bisa membatasi, karena bisa saja mereka datang mengaku sebagai mahasiswa atau rekreasi. “ Jelas ndak bisa kita tahu orang, mungkin kalau pakaiannya kotor dan wajahnya kusam baru kita cegat,” kata Masyhur. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Tramtibum Satpol PP Kota Mataram, Bayu Pancapati mengungkapkan sebelum dikeluarkannya Perda tentang penertiban anjal, gepeng dan pengemis, pihaknya secara rutin melakukan razia dan bahkan kucing-kucingan dengan pengemis dan anjal. Sehingga dalam razia tersebut, pihaknya menangkap 30 pengemis, anjal dan gepeng. “Petugas kami bahkan kucing-kucingan,” ungkapnya. Kata Bayu, Satpol PP hanya berfungsi sebagai penegak perda, tetapi dengan mengedepankan tindakan represif. Tetapi sejauh ini, pihaknya tidak memiliki kewenangan sebagai eksekotur dalam meminimalisir penyakit sosial tersebut. Karena pihaknya dalam aturan non yustisial, tidak bisa melakukan penahanan lebih dari 1 x 24 jam. “Kita hanya bisa melakukan tindakan represif,” tuturnya. Menurut Bayu, penertiban yang dilakukan seolah – olah tidak ada artinya. Pasalnya pembinaan yang diberikan Dinas Sosial, tidak mumpuni dan atau terkesan lemah. Sebenarnya SKPD terkait, tidak bisa beralasan kurangnya anggaran untuk melakukan pembinaan. Realita di lapangan anjal, pengemis dan gepeng sambungnya masih berkeliaran di Kota Mataram. “Pembinaan
dilakukan SKPD terkait terkesan lemah,” tegasnya. Ia menambahkan jangan ada kesan kritikan dari anggota dewan dan pimpinan, baru SKPD terkait mau bekerja. Bayu meminta kepada SKPD Pemkot Mataram, untuk bersinergi menuntaskan persoalan tersebut. Sehingga beban Kota Mataram, mengenai persoalan anjal, gepeng dan pengemis dapat berkurang. Widodo salah seorang warga yang ditemui Koran ini, ia menjelaskan persoalan pengemis, gepeng dan anjal bukan lagi persoalan daerah, tetapi persoalan nasional. Namun pengentasannya dibutuhkan keseriusan pemerintah daerah dalam hal ini. Ia mencontohkan di Solo, pemerintah dengan tegas menuliskan di pamflet ‘’Haram Memberi Pengemis’’. Tujuannya adalah agar masyarakat sadar dan mengerti dengan peraturan yang ada. “Sampai ditulis begitu, (haram, red),’’ ungkapnya. Menurutnya Pemkot Mataram, sebenarnya harus memberikan ketegasan, bukan hanya melalui perda yang dipasang melalui baliho. Akan tetapi harus ada bukti, sehingga masyarakat sadar dan berpikir. Kata Widodo cara seperti itu, adalah proses untuk mendidik masyarakat dan pengemis, agar tidak memberi dan mengerjakan profesinya lagi. Masyarakat Mataram sambungnya, masih mengedepankan jiwa kemanusian. Padahal untuk beramal dan mengharapkan pahala, tidak meski memberi kepada anak jalanan, pengemis dan gepeng. Akan tetapi masih banyak tempat ibadah, panti asuhan yang membutuhkan uluran tangan masyarakat. “Bukan hanya pengemis saja, tetapi masjid dan panti asuhan masih mengharapkan bantuan kita,” singgungnya. (cem)
Ciptakan Budaya Cipta, Bukan Daya Pinta Butuh Terobosan PERSOALAN pengemis, gepeng dan anak jalanan ( anjal ) bukan hanya persoalan mentalitas, tetapi negara telah mendidik masyarakat sebagai peminta melalui program yang menjadikan masyarakat enggan untuk menciptakan produk. Salah seorang budayawan NTB, Salman Faris menjelaskan berbicara tentang kultur, tentu saja lahirnya pengemis secara natural. Tidak mungkin seorang akan mengemis kalau dia berkecukupan. Kata Salman, berbicara pengemis yang telah terkoordinir dan industri budaya urban. Pengemis bisa saja bukan tidak berkecukupan, tetapi memang dididik menjadi pengemis oleh kelompok masyarakat yang kuat. “Sekarang kita melihat marak pengeksploitasian, khususnya kepada anak-anak,” terangnya ketika dikonfirmasi, Senin (28/10). Menurutnya masyarakat harus melihat perbedaan antara pengemis perkotaan dengan pengemis pedesaan. Pengemis pedesaaan sambungnya, kemungkinan pendekatan kultur lebih dekat, dibandingkan dengan pengemis perkotaan lebih dari
pengeksploitasian atau kapitalisasi. “Kita harus dapat membedakan pengemis pedesaan dengan pengemis perkotaan,” sebutnya. Ia mengakui bahwa mentalitas mengemis, memang secara sengaja diciptakan oleh negara. Pasalnya negara telah membentuk masyarakatnya dengan programprogaram tidak benar. Budayawan sekaligus pendidik menyebutkan salah satu contoh program pemerintah yakni BLSM. Sebenarnya, lanjutnya, memang dari awal mentalitas pengemis diciptakan oleh pemerintah dengan mengkonstruksikan ideologi tidak benar. “Ideologi pemerintah mengentaskan kemiskinan, membantu orang miskin, tetapi dalam konteks karakter pengemis,” ungkapnya. Hal tersebut lanjutnya, justru akan memperkuat mentalitas mengemis. Struktur berpikir mengemis berawal dari kondisi ekonomi, kemudian mereka tidak menggunakan daya untuk melawan kemiskinan dengan cara-cara terhormat. Sehingga dalam konsep demikian kata Salman, pemerintah sangat berperan dalam membentuk karakter sebagai pengemis tersebut. Program BLSM, Jamkesda
”
Sekarang ini, pemerintah menghapus pengemis dengan membuat perda tetapi tidak membuat program daya cipta atau pun KMS, menjadi kebenaran yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencari mentalitas pengemis tersebut. Menyinggung Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang penanggulangan pengemis, gepeng dan anjal yang diterapkan Pemkot Mataram. Ia mengatakan pertama tugas pemerintah memiliki kewenangan dalam membuat perda, tetapi realisasi dari perda tersebut adalah persoalan lain. Diciptakan dari kondisi begitu dan kemudian dikembalikan sudah lain ceritanya. “Sekarang ini, pemerintah menghapus pengemis dengan membuat perda tetapi tidak membuat program daya cipta,” tegasnya. Pada gilirannya, kebijakan ini
akan mengakibatkan pemerintah berhadapan dengan dua persoalan. Di satu sisi pemerintah dalam menerapkan perda tersebut, akan berhadapan langsung dengan pengemis yang jumlahnya begitu banyak. Semenyara di sisi lain pemerintah juga berhadapan langsung dengan pemilik modal yang memanfaatkan pengemis sebagai usaha. Upaya yang harus dilakukan pemerintah tambahnya, dengan mengoptimalisasikan daya yang dimiliki bukan daya cipta yang ada pada dirinya. Padahal ada program stimulasi anggaran pembiayaan kepada orang tidak mampu, tetapi tidak terlaksana dengan optimal. Ditanya apakah dibenarkan dari sisi budaya kultur atau mentalitas mengemis tersebut? ia mengatakan bahwa mengemis dari sisi agama, sosial dan budaya tidak dibenarkan. Sehingga ia berharap kepada tokoh agama, pemuda dan budaya tidak hanya melimpahkan persoalan tersebut kepada pemerintah. Tetapi semua elemen, seperti harus ikut andil dalam mengentaskan penyakit sosial tersebut. (cem)
Berani
MENJADI pengemis jalanan memang telah berkembang menjadi semacam profesi baru yang menggiurkan. Karena itu, mengatasinya butuh terobosan yang cerdas, berani dan kebijakan yang benar – benar dijalankan dengan konsisten. Seperti dikutip dari finansialku.com, seseorang yang memiliki profesi pengemis jalanan bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 3.000.000 bahkan lebih tiap bulannya. Dari segi perhitungan ekonomi seorang profesi pengemis jalanan, bisa saja mendapatkan penghasilan lebih dari 5.000.000. Misal di perempatan jalan, seseorang pengemis bisa mendapatkan 1.000. Dalam satu hari kerja terdapat 200 kali lampu lalu lintas menyala. Jadi kurang lebih pengemis tersebut mendapat 200.000. Sebulan kerja seorang berprofesi pengemis jalanan bisa mendapatkan 6.000.000 (200.000 x 30). Di kota – kota besar, pengemis bahkan diorganisir dan majikan yang mengorganisir mereka memberikan bayaran yang nilainya cukup menggiurkan. Di Bandung misalnya, pengemis yang beroperasi di jalan – jalan utama Kota Kembang itu ternyata memperoleh gaji hingga Rp 40 ribu perhari. Menurut Direktur PD Kebersihan Cece Iskandar, seperti dikutip dari tribunnews.com, mereka dipekerjakan dua shift selama enam jam kerja per hari. Para gepeng disebar ke perempatan-perempatan sebagai penyapu jalan. Dengan penghasilan yang demikian besar, tak heran kiranya saat Walikota Bandung, Ridwan Kamil menawarkan profesi sebagai penyapu jalan dengan gaji Rp 700 ribu perbulan, mereka menolaknya mentah – mentah. Bahkan, tanpa malu – malu, saat demonstrasi di hadapan Ridwan Kamil, mereka justru meminta kesiapan Walikota Bandung untuk menggaji mereka dengan nominal Rp 4 hingga Rp 10 juta. “Kalau mau dipekerjakan seperti itu, apakah bapak siap menggaji sesuai dengan kebutuhan mereka? Apakah bapak bisa menggaji mereka Rp 4 juta sampai Rp 10 juta. Kalau hanya gaji 700 ribu apakah cukup?” kata Priston, salah seorang pentolan mereka. (aan/berbagai sumber)
SUARA NUSANTARA
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
Halaman 15
Pejuang Kecewa dengan Perilaku Negatif Generasi Muda Jakarta (Suara NTB) – Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Herwan Moekadi mengaku kecewa dengan perilaku negatif generasi muda sekarang.
Anas Urbaningrum
“Ada sebagian yang berprestasi tapi saya kecewa sekali perilaku generasi muda saat ini, yang narkoba, pornografi, tawuran pelajar,” kata Herwan
Anas Nilai Demokrat Perlu Jubir untuk Terjemahkan Karakter Partai
usai tabur bunga di laut di Jakarta, Minggu, dalam rangka peringatan Hari Pahlawan. Herwan (74) asal Magetan Jawa Timur mengatakan, gen-
erasi muda semestinya kembali mengidolakan para pahlawan yang sudah berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa Indonesia. Tapi generasi muda lebih mengenal pahlawan super hasil karya dunia Barat yang jauh dari adat ketimuran akibat tontonan yang tidak mendidik, tambahnya.
Modernisasi, menurut pejuang yang ikut dalam operasi di Timor Timur pada 1975 itu, bagai dua mata pisau di mana sisi yang satu bermanfaat tapi di sisi lain jika disalahgunakan akan merusak. Untuk itu. pembinaan perilaku harus dimulai sejak awal dan sejak mengenal pendidi-
kan dengan menyeimbangkan asupan pendidikan dan agama. “Dulu saat saya sekolah pendidikan budi pekerti masih ada, tapi sekarang saya tidak tahu ada atau tidak. Dulu anak-anak masih berperilaku sopan kepada orang tua tapi sekarang tidak lagi, sedih saya,” katanya. (ant/bali post)
Ketua MPR Belum Melihat Upaya Gagalkan Pemilu Jakarta (Suara NTB) – Ketua MPR Sidarto Danusubroto mengatakan dirinya hingga saat ini belum melihat adanya sekelompok tertentu yang berupaya untuk menggagalkan pemilu 2014. “Saya belum lihat upaya penggagalan pemilu, dan saya optimistis pemilu dapat berjalan sesuai dengan tahapannya,” kata Sidarto di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk “Pengamalan Pancasila sebagai Philosofische Grondslag” di Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta, Sabtu. Dikatakannya pemilu yang demokratis akan mengantarkan peralihan kepemimpinan dengan aman dan damai. “Peralihan kepemimpinan melalui pilpres yang transparan jujur dan adil akan membawa Indonesia menjadi negara yang demokratis,” katanya. Untuk itu ia berharap agar permasalahan-permasalahan tahapan pemilu dapat diselesaikan dengan baik. Misalnya masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang hingga saat ini masih bermasalah harus cepat diselesaikan. “Harus segera diklarifikasi jangan sampai nantinya akan timbul rasa saling curiga. DPT tersebut harus betulbetul valid,” ujarnya. Menurut dia, “kita” harus belajar dari pengalaman penyelenggaraan pemilu sebelumnya. “Kenapa tiap pemilu DPT selalu bermasalah,” katanya. Ketua MPR juga berharap dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut TNI dan Polri harus bersikap netral atau independen. Sebelumnya Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) mendesak pemerintah menindak tegas pihak-pihak yang berupaya menggagalkan pemilihan umum dengan berbagai cara, termasuk melalui kampanye hitam. “LPOI mendesak pemerintah menindak tegas individu atau organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat yang melakukan kampanye hitam untuk menggagalkan pemilihan umum,” kata Ketua LPOI KH Said Aqil Siroj. Menurut Said Aqil, salah satu bentuk kampanye hitam untuk menggagalkan pemilu adalah tindakan menyebarluaskan paham bahwa pemilihan umum haram, serta menganggap DPR serta pemerintah sebagai “toghut” atau berhala. (ant/bali post)
Sidarto Danusubroto
Wacana Pilkada Gubernur oleh DPRD Langkah Mundur Kupang (Suara NTB) – Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) Dr. Ahmad Atang, MSi menilai, wacana agar pilkada gubernur tidak lagi dipilih langsung rakyat tetapi oleh DPRD, sebagai sebuah langkah mundur dalam berdemokrasi. “Wacana gubernur dipilih oleh DPRD menurut saya sebuah langkah mundur dalam berdemokrasi. Kita memang tidak bisa menutup mata terhadap ekses domino dari sebuah proses politik pilkada, tetapi bukan harus kembali ke sistem yang kita nilai keliru selama ini,” kata Ahmad Atang, di Kupang, Sabtu. Dia mengemukakan pandangan itu terkait wacana pemilihan gubernur dilakukan melalui pemilihan di DPRD dan bukan lagi pemilihan langsung. Mantan Menteri Negara Otonomi Daerah Ryaas Rasyid mengatakan otonomi daerah sudah kehilangan rohnya dan pemilihan langsung kepala daerah menurunkan kualitas otonomi daerah. Dalam kaitan itu, Kementerian Dalam Negeri mulai menyiapkan revisi RUU Pemerintahan Daerah dan RUU Pilkada sebagai salah satu bagian dari evaluasi pelaksanaan otonomi daerah. Menurut Atang, membangun demokrasi langsung adalah sebuah keniscayaan sehingga tidak ada alasan untuk meniadakan demokrasi langsung ke demokrasi perwakilan. Hal yang perlu diperbaiki menurut dia, adalah mekanisme dalam berdemokrasi dan bukan prinsip demokrasi. Pandangan yang hampir senada disampaikan secara terpisah oleh pengamat hukum tata negara dari Universitas Nusa Cendana, Dr. Johanes Tuba Helan, SH, MHum yang juga tidak sependapat jika pemilihan gubernur dikembalikan ke DPRD. Alasannya adalah pemilihan gubernur oleh DPRD di masa lalu dianggap sudah gagal dan negara tidak boleh kembali ke sistem yang sudah dinyatakan gagal, katanya. “Saya tidak setuju karena sebelumnya gubernur dipilih oleh DPRD dan ternyata banyak masalah, termasuk politik uang,” kata Johanes Tuba Helan. Artinya, sistem yang sudah terbukti gagal di masa lalu jangan digunakan lagi. Sistem yang sudah ada tinggal dilakukan evaluasi dan dilakukan penyempurnaan, katanya. (ant/bali post)
(ant/bali post)
Jakarta (Suara NTB) – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai Partai Demokrat memerlukan juru bicara yang baik untuk menerjemahkan karakter partai tersebut. “Demokrat kurang juru bicara untuk menerjemahkan karakter Demokrat sebagai partai cerdas dan bersih,” kata Anas dalam diskusi bertajuk “Telaah Komunikasi Politik Anas Urbaningrum” di Jakarta, Minggu. Anas menyarankan Demokrat memunculkan tokohtokoh baru untuk menjadi juru bicara yang lebih khas dengan partai itu. Dia menilai Demokrat membutuhkan juru bciara yang mampu menggambarkan karakteristik partai sebenarnya. “Pak SBY tidak bisa menjurubicarai dirinya dan Demokrat sendiri karena beliau banyak pekerjaan,” ujarnya. Dia menilai Ruhut Sitompul bisa menjadi juru bicara partai namun dia masih memiliki kelemahan dalam mengisi posisi tersebut. Pilihan Anas lalu jatuh kepada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono yang biasa disebut Ibas. “Ibas itu anak biologis, ideologis, dan intelektual SBY. Jadi perlu ditampilkan,” katanya seraya menilai posisi SBY kurang menguntungkan jika saat ini tidak memunculkan Ibas. (ant/bali post)
Presiden Perintahkan Selidiki Penyebab Jatuhnya MI-17 Jakarta (Suara NTB) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan helikopter MI-17 milik TNI AD yang jatuh di Kalimantan Utara dan merenggut sedikitnya 13 korban jiwa. “Masih terlalu dini bagi kita untuk menyimpulkan penyebab terjatuhnya helikopter MI-17 yang bisa dikatakan relatif baru tersebut. Untuk itu diperintahkan untuk dilakukan investigasi
mengenai apa yang menjadi penyebab jatuhnya helikopter tersebut,” kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha di Jakarta, Minggu. Julian mengatakan Presiden meminta para korban mendapat santunan dan meminta korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut ditangani cepat. Seluruh korban selamat telah dievakuasi ke Rumah Sakit AL Tarakan, Kalimantan Utara. Melalui akun jejaring so-
sial Twitter, @SBYudhoyono, Presiden Yudhoyono meminta investigasi lanjutan untuk musibah jatuhnya helikopter MI-17 TNI AD, dan bantuan santunan untuk keluarga korban. Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas, sementara enam lainnya terluka akibat kecelakaan di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, kemarin Sabtu itu. (ant/bali post)
Anies Baswedan Capres Non Parpol Pilihan Publik Surabaya (Suara NTB) – Hasil survai Lembaga Survai Independen Nusantara (LSIN) menunjukkan publik merekomendasikan Anies Baswedan menjadi calon presiden non parpol. “Sosok Anies, berdasarkan hasil survei LSIN, diminati secara luas dan dari beragam kalangan baik dari sisi demografi, geografi, sosio ekonomi, dan latar belakang politik responden,” kata Direktur Eksekutif LSIN Yasin Mohammad melalui rilis, Minggu. Menurut dia, elektabilitas Anies di atas Dahlan Iskan, Mahfud MD, Din Syamsudin, Said Aqil Siradj, dan Rhoma Irama. Survei ini dilakukan pada rentang waktu 1-15 Oktober 2013, melibatkan 1.500 responden dari 34 provinsi di Indonesia di tambah beberapa responden dari luar negeri. Ketika responden ditanyai siapa capres non parpol yang layak, responden mengajukan beberapa nama di antaranya Anies Baswedan, Dahlan Is-
kan, Mahfud MD, Din Syamsudin, Said Aqil Siradj, dan Rhoma Irama. Keterpilihan Anies mencapai 19,6% persen, Dahlan Iskan 18,5 persen, Mahfud MD 16,3 persen, Din Syamsudin 6,1 persen, Said Aqil Siradj 5,0 persen, Rhoma Irama 4,3 persen dan sisanya 2,0 persen tersebar pada nama-nama lainnya, sedangkan selebihnya 28,3 persen tidak menjawab atau tidak tahu. Survei ini mengambil sampel sepenuhnya secara acak (probability sampling), menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk pada setiap provinsi. Responden adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun, dengan didasarkan pada aspek gender, geografi, sosio kultural dan sosio ekonomi, dan
(ant/bali post)
Anies Baswedan
ideologi politik responden. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error 3,1 persen. Pengumpulan data dilakukan melalui telpon dengan panduan kuesioner dan wawancara langsung dengan panduan kuesioner. (ant/bali post)
Surabaya Kota Bebas Prostitusi Surabaya (Suara NTB) – Kota Surabaya memperingati Hari Pahlawan 10 November dengan mendeklarasikan diri sebagai kota bebas prostitusi di Taman Bungkul, Minggu (10/11). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan orang tua yang tinggal di kawasan lokalisasi di Surabaya harus memperhatikan masa depan anak-anak mereka. “Pertumbuhan dan masa depan anak-anak harus menjadi prioritas di atas segalanya, termasuk urusan perut,” katanya. Kegiatan yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan ini juga dihadiri ratusan elemen masyarakat yang mendukung kampanye Surabaya bebas prostitusi. “Masa depan anak-anak harus jadiprioritas.Orangtuajanganhanya memikirkan perut saja tetapi merugikan anak-anak,” katanya. Tri mengatakan masalah lokalisasi seperti Dolly adalah masalah klasik yang selalu mengiringi semua walikota Surabaya, termasuk masalah sosial lain seperti trafficking (perdagangan manusia). “Ketika saya datang ke sekolah yang dekat dengan lokal-
isasi, ada kecenderungan anakanaknya tatapan matanya kosong dan tanpa semangat. Anakanak ini kan dekat dengan praktik seks bebas. Mereka harus diselamatkan,” katanya. Dia menegaskan Pemerintah Kota Surabaya serius merehabilitasi wilayah lokalisasi dan sejauh ini tiga lokalisasi ditutup yakni lokalisasi Tambakasri, Klakah Rejo, dan Dupak Bangunsari. Pemkot Surabaya berencana menutup lokalisasi Sememi pada Desember 2013 dan akan merehabilitasi kawasan lokalisasi Jarak dan Dolly pada 2014, namun untuk Dolly persiapan matang sedang disiapkan karena luas dan bahkan disebut-sebut lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Dia sudahmenginstruksikan dinas-dinas terkait untuk siap bergerak. “Karena tidak ada gunanya Surabaya bersih, indah dan tamannya banyak tetapi
masih ada masalah sosial seperti Dolly. Karena itu, saya tidak akan menyerah,” tegas Tri seraya mengatakan Dolly nantinya akan menjadi subdistrik unit pengembangan. Dia meyakinkan warga yang tinggal sekitar lokalisasi Dolly, tidak mengkhawatirkan rencana rehabilitasi oleh Pemkot Surabaya ini. “Warga di sekitar Dolly tidak usah bingung. Lihat warga di Dupak Bangunsari, sekarang produk UKM mereka sudah sampai luar negeri. Saya juga terkejut. Kalau ada niat baik, Tuhan pasti bantu,” katanya. (ant/bali post)
Tri Rismaharini
Para tenaga medis membawa para korban selamat kecelakaan Heli MI 17 milik TNI AD keRSAL Ilyas Tarakan
Rapimnas Golkar Tak Bahas Pendamping ARB Surabaya (Suara NTB) – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP Partai Golkar yang dijadwalkan berlangsung 21-23 November 2013 di Jakarta dipastikan tak akan membahas pendamping Aburizal Bakrie (ARB) sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden periode 2014-2019. “Tidak ada pembasan apapun tentang cawapres. Bahkan, usulan untuk nama-namanya saja juga tidak diagendakan,” ujar Panitia Panitia Rapimnas DPP Partai Golkar, Ridwan Hisjam, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu. Ia menjelaskan, nama-nama pendamping ARB sebagai calon wakil presiden nantinya akan ada forum tersendiri usai gelaran Pemilihan Umum Legislatif pada April tahun depan. Hal ini, kata dia, sekaligus mengukur perolehan suara yang didapat partainya. “Forum itu kemungkinan besar berbentuk Rapimnas Khusus yang dilaksanakan setelah Pemilihan Umum Legislatif. Saat itulah DPD-DPD di Jatim boleh mengusulkan nama-nama yang dirasa layak maju sebagai cawapres dari Golkar,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar tersebut. Seperti diberitakan, partai berlambang pohon beringin itu dipastikan mengusung ketua umumnya, ARB, sebagai calon presiden sesuai Rapimnas tahun lalu. Mayoritas pengurus daerah setuju dan sepakat
mengajukan ARB menjadi calon penguasa Tanah Air. Disinggung nama-nama yang beredar saat ini, Ridwan Hisjam tidak menampiknya. Hanya saja, kata dia, namanama yang sudah muncul merupakan wacana karena memang dinilai layak dimajukan dan diusung Partai Golkar. Sejumlah nama yang sudah masuk dalam bursa pendamping ARB yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Gubernur Jatim Soekarwo, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Sri Sultan Hamengku Buwono, serta namanama tokoh nasional lainnya. “Sesuai mekanisme partai, bisa saja nama pendamping capres dari Golkar diusulkan DPD-DPD se-Indonesia. Atau bahkan tidak menutup kemungkinan diputuskan oleh ARB sendiri selaku capres,” kata politisi pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Jatim periode 2004—2009 tersebut. Sementara itu, Ridwan Hisjam memastikan beberapa agenda yang dibahas dalam Rapimnas mendatang adalah strategi pemenangan Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif. Di antaranya pembahasan tentang logistik partai, saksisaksi partai dan sejumlah kepentingan partai lainnya. (ant/bali post)
PKS Klaim Punya Banyak Figur Capres Sukabumi (Suara NTB) – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yudi Widiana Adia mengatakan PKS banyak memiliki figur yang layak untuk dijadikan calon presiden RI dari partainya. “Kami mempunyai segudang figur yang memiliki elektabilitas tinggi mulai dari kepala daerah, menteri sampai pengurus partai,” kata Anggota Komisi V DPR RI di Sukabumi. Jabar, Sabtu. Menurut mantan calon Wali Kota Sukabumi ini, figur yang dimiliki PKS saat ini seperti Anis Matta merupakan Presiden PKS yang mewakili sosok pemuda dan dari kawasan Indonesia Timur, kemudian dari kepala daerah seperti Ahmad Heryawan yang merupakan Gubernur Jawa Barat. Lalu ada Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno dan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba. Selain itu, dari kalangan menteri PKS seperti Tifatul Sembiring, Salim Segaf Al Jufri dan Suswono. Lanjut Yudi, walaupun banyak figur yang layak menjadi capres dari partainya tersebut, namun semua itu tetap harus ditentukan melalui rapat Majelis Syuro PKS yang akan dilaksanakan pada
Desember mendatang dan menunggu hasil Pemilu 2014. “Jadi kami tidak khawatir soal capres walaupun partai lain sudah menetapkan siapa capres yang akan diusungnya, karena saat ini PKS tengah fokus dalam pemenangan pemilu legislatif nanti,” tambahnya. Yudi mengatakan walaupun dalam menentukan capres PKS memiliki waktu yang sempit tetapi tidak akan mempengaruhi dalam pemenangannya nanti, seperti saat Pilgub DKI Jakarta, Jokowi bisa menang walaupun persiapannya hanya dua bulan. Selain itu, dalam mengusung capres nantinya pihaknya juga tetap akan berkoalisi, karena dengan membangun bangsa ini tidak bisa sendiri tetapi harus ada kerjasama dengan seluruh pihak. Walaupun saat ini di kalangan internal PKS sudah mulai ada gerakan dukung mendukung, seperti salah satunya pihak DPW PKS Jabar yang secara terbuka mendukung Aher untuk jadi capres dari partainya, tetapi kembali lagi dalam menentukan capres tetap harus melalui hasil rapat Majelis Syuro. “Jadi semua figur di PKS punya hak yang sama untuk dicapreskan dan nantinya siapa yang akan diusung maka seluruh kader harus mendukungnya,” katanya. (ant/bali post)
SUARA NTB Senin, 11 November 2013
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Indonesia Segera Bantu Korban Topan Dahsyat di Filipina Jakarta (Suara NTB) Pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan Filipina untuk membantu negara itu mengatasi bencana Topan Haiyan yang diklaim menelan puluhan ribu korban jiwa. “BNPB sebagai penjuru, dan telah diinstruksikan (oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) kepada Kepala BNPB untuk melakukan langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam kapasitas kita sebagai negara sahabat, tetangga, dan dalam komunitas ASEAN,” kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha di
Jakarta, Minggu. Menurut Julian, saat ini proses pemberian bantuan kepada Filipina sedang dilakukan di bawah koordinasi BNPB dan Kementerian Luar Negeri. Pemerintah Indonesia menyadari ini adalah situasi sulit bagi pemerintah dan rakyat Filipina serta akan terus berkoordinasi untuk mengetahui kebutuhan Filipina. Sementara itu Presiden Yudhoyono melalui akun jejaring sosial Twitternya, @SBYudhoyono, menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia tengah berkoordinasi dengan
Filipina mengenai bentuk bantuan Indonesia kepada negara itu. “Sebagaimana negara lain membantu Indonesia ketika mengalami bencana, bantuan kita akan berupa obat-obatan, air bersih, makanan dan lain-lain,” tulis Presiden di akunnya. Salah satu topan terdahsat yang menyapu daratan telah menyebabkan ribuan orang tewas di Provinsi Leyte, Filipina Tengah. Kota-kota di pesisir provinsi itu porak-poranda dihantam gelombang laut yang tinggi sejak Jumat (8/11). Kebanyakan korban meninggal terjadi akibat terjangan air laut yang membawa puing-puing dan potongan benda-benda yang terkoyak badai, mirip terjangan tsunami, yang meluluh-lantakkan rumahrumah dan menenggelamkan orang-orang. Haiyan masuk dalam topan dengan kategori lima yang menerjang kepulauan Filipina dalam garis lurus dari timur ke barat dengan kecepatan angin sekitar 275 kilometer per jam, kemudian melemah sebelum menerjang wilayah utara Vietnam pada Minggu. Ibu kota Provinsi Leyte, Tacloban yang berpenduduk sekitar 220.000 jiwa, menanggung beban terburuk dari serangan topan Haiyan yang diperkirakan sebagai topan terkuat yang pernah menyapu daratan. (ant/bali post)
Kemungkinan 10 Ribu Tewas Akibat Topan di Filipina Tacloban Kemungkinan 10 ribu orang meninggal di Provinsi Leyte, Filipina Tengah, akibat topan super Haiyan, kata pihak berwenang. Kota-kota di pesisir provinsi itu porakporanda dihantam gelombang laut yang tinggi. Topan super Haiyan merusak sekitar 70-80 persen daerah yang dilalui di provinsi itu sejak Jumat, kata Kepala Polisi Inspektur Elmer Soria. Kebanyakan korban meninggal terjadi akibat terjangan air laut yang membawa puing-puing, menghancurkan rumah, dan menenggelamkan orang-orang. “Kami mengadakan pertemuan tadi malam bersama para petugas dari beberapa instasi. Gubernur mengatakan, berdasarkan perkiraan, sekitar 10.000 korban yang meninggal,” kata Soria kepada Reuters. Ibu kota Provinsi Leyte, Tacloban, yang berpenduduk sekitar 220.000 jiwa, mengalami bencara terburuk. Kota tersebut serta desadesa di sekitarnya dalam jarak sekitar satu kilometer dari pesisir tergenang banjir akibat topan dan banyak jasad korban mengapung, batang-batang pohon dan reruntuhan, rumah-rumah rata dengan tanah dan kabel listrik yang putus. Petugas kota mengatakan mereka bekerja keras untuk menyelamatkan jasad para korban serta mengirim bantuan pangan dan peralatan bagi para penyintas. Mereka juga melaporkan ada penjarahan sementara petugas berkutat untuk melakukan pemulihan dan perbaikian fasilitas komunikasi. “Ada penjarahan di malmal dan pasar swalayan besar, mereka menjarah apa saja bahkan pesawat televisi yang akan dijual untuk makan,” kata Tecson John Lim, penguasa kota Tacloban. Bantuan Pentagon Pentagon mengumumkan untuk memberi Filipina sumber-sumber daya angkatan laut dan penerbangan di negara yang porak-poranda diamuk topan itu. Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel akan mengirimkan helikopter dan menyediakan peralatan pencarian serta penyelamatan maritim yang diperlukan pemerintah Filipina. “Menteri Hagel telah memerintahkan Komando Pasifik AS untuk mendukung operasi bantuan kemanusiaan pemerintah AS di Filipina di tengah amukan Topan Haiyan,” katanya seperti dikutip AFP. “Fokus awal termasuk pencarian dan penyelamatan di permukaan laut, helikopter kelas menengah-berat untuk mendukung, pencarian dan penyelamatan maritim udara, dan dukungan logistik,” tambah pernyataan itu. PBB memperkirakan 1.200 korban tewas akibat topan ganas itu bisa meningkat dan bahwa pihaknya mengirimkan pasokan darurat ke negara itu. Pentagon juga bekerjasama dengan Badan Pembangunan Internasional AS dan duta besar Amerika di Manila, untuk terus memantau dampak topan dan “siap membantu sekutu kita untuk pulih kembali dari badai.” (ant/bali post)
MENYELAMATKAN DIRI Warga berlarian untuk menyelamatkan diri di dekat pohon tumbang saat angin kencang akibat Topan Haiyan. (ant/bali post)