Snt11112013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SENIN, 11 NOVEMBER 2013

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 204 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

C.01.08.13

(Suara NTB/ist)

TIBA DI BIL : Wapres Boediono beserta istri tiba di BIL disambut Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi dan Hj.Erica Zainul Majdi, Minggu (10/11) kemarin. Wapres transit di BIL sekitar 1,5 jam untuk melanjutkan penerbangan ke Australia.

Wapres Tugaskan Deputi Ekonomi Kawal Percepatan Pembangunan Mandalika Resort Praya (Suara NTB) Wakil Presiden (Wapres) RI, Prof. Dr. Boediono menugaskan Deputi Setwapres Bidang Ekonomi, Tirta Hidayat untuk membahas dan mengawal percepatan pem-

bangunan kawasan wisata Mandalika Resort, Kuta, Lombok Tengah (Loteng) yang sudah lama terbengkalai. Hal tersebut diungkapkan, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi usai melaporkan beber-

apa proyek strategis kaitannya dengan NTB sebagai Koridor V MP3EI kepada Wapres di Ruang VIP Bandara Internasional Lombok (BIL), Minggu (10/11) sore. Bersambung ke hal 5

DAK Rp 14 Miliar di KSB Diduga Raib

Giri Menang (Suara NTB) Program bantuan yang digelontorkan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Lombok Barat (Lobar) dirasakan nyata oleh masyarakat khususnya para nelayan. Bersambung ke hal 5

SETELAH lama tidak ada kepastian, perkembangan penanganan kasus Bandara Internasional Lombok (BIL) oleh Kejaksaan Agung RI akhirnya ada titik terang. Pihak Kejaksaan Tinggi NTB dipastikan sudah mengambil alih kasus tersebut. Bersambung ke hal 5

‘’Lha, uangnya gak ada kan, kemana uang itu,” tanya Ketua Panitia Akuntabilitas Publik (PAP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Prof. Dr. H. Farouk Muhammad, saat membeberkan hasil pertemuannya dengan BPK RI Perwakilan NTB, belum lama ini. Menurut Farouk, DAK yang raib dari saldo kas itu adalah DAK 2011 – 2012. Saat BPK melakukan pemeriksaan terhadap saldo kas mereka per 31 Desember 2012, ternyata hanya tersisa dana sebesar Rp 538 juta di Bank NTB. Padahal, sejumlah item pekerjaan dari DAK itu belum dikerjakan. Farouk menduga, persoalan ini mungkin terjadi karena manajemen kas daerah di KSB yang diatur dalam satu kas bersama. Sistem pengelolaan kas yang demikian memungkinkan adanya pembiayaan sebuah proyek dengan menggunakan dana dari proyek lain. ‘’Bisa jadi uang tadi di-pake dulu untuk keperluan lain. Tapi tetap itu tidak boleh,” ujarnya.

Sebenarnya, ujar Farouk, dalam pertemuan tersebut pihaknya juga mengundang perwakilan dari Pemerintah Provinsi NTB dan pemerintah kabupaten kota di NTB. Namun, dalam kesempatan itu tidak hadir perwakilan dari KSB. ‘’Karena tidak ada dari KSB, kita tidak bisa klarifikasi. Ini temuan 2012. Mestinya sekarang sudah clear,” tandas Farouk. Farouk juga mengungkapkan bahwa KSB ternyata menggunakan manajemen anggaran yang menyimpang secara administrasi. Dimana, KSB kerap kali berutang kepada rekanan mereka dalam jumlah yang sangat besar. Karena itu, hampir setiap tahun, selama beberapa tahun terakhir, anggaran mereka selalu tekor alias kekurangan untuk membayar proyek yang sebenarnya sudah diselesaikan rekanan. Farouk mencontohkan, pada 2011, ada proyek senilai Rp 52 miliar yang seharusnya sudah dibayar. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/her)

BANTUAN - Nelayan Meninting memperoleh bantuan sampan dari program PUMP (atas). Kepala DKP Lobar, Ir. Hasbullah terjun langsung mengajari nelayan.

Veteran di Masa Tua

Perjuangan Tak Ternilai Harganya, Tidak Berharap Banyak dari Pemerintah Tak terpikirkan apa jadinya Indonesia saat ini jika tidak ada para pejuang bangsa yang rela turun di medan perang untuk membela kehormatan bangsa. Tak sedikit para pahlawan bangsa yang gugur pada saat bertempur. Tapi banyak juga para pejuang bangsa yang masih hidup (kini veteran) yang saat ini sedang menikmati masa tuanya dalam kesederhanaan.

(Suara NTB/yan)

VETERAN - Veteran yang dulu ikut berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI, Lalu Khalil (kanan) dan Januarius (kiri).

ALAH seorang veteran yang kini sedang menikmati sisasisa hidupnya adalah Lalu Khalil. Garisgaris menua menandai seluruh wajahnya. Pendengarannya juga sudah mulai meredup karena setiap diajukan pertanyaan harus diulang berulang kali karena Lalu Khalil tidak begitu jelas mendengar. Namun semangatnya masih terlihat ketika ia menceritakan betapa heroiknya dulu ia berjuang pada saat pembebasan Irian Barat. Pria kelahiran Lombok Tengah tahun 1935 ini menceritakan awal ia turut bertempur ke medan perang. Saat itu, ia berumur 22 tahun ketika masuk ke dalam pasukan Trikora Mandala yang bertugas untuk pembebasan Irian Barat. Bersambung ke hal 5

C.03.08.13

Ambil Alih Kasus BIL

Sugeng Pudjianto

Serap Tenaga Kerja, Berkontribusi Tekan Nelayan Miskin

Mataram (Suara NTB) Sekitar Rp 14 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), diduga lenyap dari saldo kas mereka. Padahal, pekerjaan yang harusnya dibiayai melalui DAK Pendidikan itu belum dilaksanakan.

TO K O H

(Suara NTB/dok)

Program DKP Lobar Nyata Dirasakan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.