HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500
Rp. 75.000 Rp. 80.000
SUARA NTB
SELASA, 12 MEI 2015
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 58 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Dugaan SPPD Fiktif DPRD NTB Berlarut
KI Dorong Efek Jera, Somasi Laporkan ke Polisi Mataram (Suara NTB) Penanganan pengembalian kerugian negara dalam kasus dugaan SPPD fiktif DPRD NTB disorot. Hingga saat ini, proses penyelesaian di tingkat Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejaksaan Tinggi NTB belum kelar, membuat para pegiat antikorupsi kurang puas. Apalagi penyelesaiannya secara administrasi, sebagaimana permintaan majelis Tuntutan Perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) Pemprov NTB ke Kejaksaan Tinggi NTB.
Dalam diskusi yang digelar Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, menghadirkan Komisi Informasi (KI), mereka berencana membawa kasus ini ke ranah pidana. Kasus ini akan dilaporkan ke Polda NTB, dengan pertimbangan sebagai upaya agar pengembalian kerugian negaranya lebih efektif. Bersambung ke hal 15
’’
Kejaksaan atau pun Kepolisian, kita dorong proses hukum untuk halhal semacam ini Agus Martha Hariadi
Kami persiapkan dokumen, untuk bahan laporan ke Kepolisian Hendriadi Djamal
(Suara NTB/bul)
LESU - Seorang ibu rumah tangga sedang membuat gerabah di pusat kerajinan gerabah Masbagik, Lombok Timur. Industri berbahan baku tanah liat ini, pemasarannya belakangan ini lesu menyusul melemahnya ekonomi global. Persoalan lain yang dihadapi, produksi dengan motif monoton karena minim nya kreativitas perajin juga menjadi kendala dalam menembus pasar.
TO K O H Sistem iPasar Tak Jalan di Lotim SISTEM yang ditawarkan iPasar beberapa tahun lalu sempat menggiurkan petani. Khususnya di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Akan tetapi, sistem jual beli melaui cyber media itu tidak bisa jalan. Bahkan terhenti sampai sekarang. Salah satu penyebabnya karena diduga tidak adanya dukungan infrastruktur yang disiapkan di daerah. Persoalan ini tidak ditampik Direktur Pasca-Panen Kementerian Pertanian, Ir. Pending Dadih Permana yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB . Bersambung ke hal 15 Pending Dadih Permana
Mataram (Suara NTB) DPW PAN NTB menyatakan telah memutuskan dukungan mereka akan diberikan kepada pasangan incumbent, H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana (AMAN). Paket incumbent ini juga diyakini tidak akan mengalami berpisah jalan di Pilkada nanti. Ketua DPW PAN NTB, H. M. Muazzim Akbar, Senin (11/5) kemarin menegaskan pihaknya sudah final mengusung paket AMAN di Pilkada Kota Mataram. Ia menambahkan, selain Golkar dan PAN yang memang satu
fraksi di DPRD Kota Mataram, dukungan terhadap paket ini sudah dikomukasikan dengan partai mitra koalisi lainnya, yaitu PKB, Nasdem, Hanura hingga PKPI. “Insya Allah (koalisi) itu sudah hampir final bersama AMAN,” tegasnya. Menurutnya, koalisi dengan banyak parpol ini bisa memastikan bahwa paket AMAN tetap dapat melaju ke Pilkada Kota Mataram meski akhirnya dukungan Golkar kandas akibat problem dualisme. Bersambung ke hal 15
BPS Prediksi Angka Kemiskinan dan Pengangguran di NTB Bertambah Mataram (Suara NTB) Soal baru lagi yang akan dihadapi NTB terkait persoalan kemiskinan dan pengangguran yang diprediksi akan membengkak. Pemicunya, kebijakan pemerintah pusat melakukan moratorium pengiriman TKI ke 21 negara, utamanya tujuan Timur Tengah. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM menyebut hal tersebut sebagai tantangan besar bagi NTB. Selama ini katanya, TKI telah memberi kontribusi yang besar terhadap perekonomian masyarakat di Bumi Gora. Hal itu terlihat dari remitansi atau pengiriman uang dari TKI yang mencapai Rp 1,4 triliun pertahun. Angka ini, hampir setengah dari APBD Provinsi NTB. Sebagian besar remitansi tersebut dikirim dari para TKI yang bekerja di Timur Tengah. Jika remitansi tersebut terpangkas, tentu akan
Kampung Media
’’Quick Wins’’ Reformasi Birokrasi Road Map Reformasi Birokrasi menjadikan Kampung Media sebagai Quick Wins 2014 – 2018 karena merupakan langkah inisiatif yang mudah dan cepat dalam merespon kepentingan masyarakat dan manfaatnya dapat dirasakan dengan cepat terutama berkaitan penanganan pengaduan masyarakat serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
(Suara NTB/dok)
(Foto Dokumen Kemitraan Partnership)
SERAHKAN BUKU - Fairuz Abadi menyerahkan buku kumpulan tulisan inspiratif warga Kampung Media NTB yang berjudul “Kisah Inspiratif dari Kampung” kepada Erif Ilham Mantan Auditor Kementerian Pertanian, sebagai pembicara dalam workshop tersebut.
KEPUTUSAN itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 32 tahun 2014 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Provinsi NTB yang disusun oleh Tim Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah berdasarkan Keputusan Gubernur nomor 060-711 tahun 2013. Ada lima program Inovasi Reformasi Birokrasi yang dituangkan dalam Road Map tersebut diantaranya, Penguatan Kapasitas Kampung Media oleh Dishubkominfo NTB, Pelayanan Sistem Informasi eGov Pemerintah Daerah NTB oleh Biro Umum Setda NTB, Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis ASN dan Penetapan SPM Award oleh Biro Organisasi Setda NTB serta Reward Pegawai Inovatif oleh BKD dan Diklat Provinsi NTB. Bersambung ke hal 15
berdampak kepada perekonomian masyarakat secara langsung. Demikian juga dengan dilakukannya pemutusan pengiriman TKI ke luar negeri oleh pemerintah dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Otomatis akan menjadi penyebab baru timbulnya pengangguran. Tidak saja bagi yang ingin menjadi TKI, tetapi TKI-TKI yang pulang dan tidak bisa memperpanjang masa kontraknya, berpotensi akan menjadi pengangguran baru. Bersambung ke hal 15 Wahyudin
Kasus SPPD Fiktif
Ajudan Mantan Wabup Lobar Tersangka Mataram (Suara NTB) Kejaksaan kembali menjadikan fakta persidangan sebagai pengembangan penyidikan kasus korupsi. Setelah kasus Bumi Sejuta Sapi (BSS) berujung dua tersangka baru, hal sama dilakukan terhadap kasus dugaan SPPD fiktif mantan Wakil Bupati Lombok Barat (mantan Wabup), H.Mahrip, SE,MM. Mantan ajudan Mahrip, LFA ditetapkan sebagai tersangka. Juru bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH kepada Suara NTB mengatakan, fakta persidangan itu mengungkap bahwa penggunaan anggaran SPPD hingga akhirnya terjadi penyimpangan, tidak lepas dari kontribusi ajudan Mahrip, LFA. ‘’Dalam fakta persidangan, LFA (inisial), diduga ikut menyimpangkan dalam perjalanan dinas itu,” kata Sutapa, setelah mendapat konfirmasi dari tim Jaksa Penuntut Umum (JPU), Budi Tridadi, SH, Senin (5/11). Namun mengenai modus penyimpangan perjalanan dinas yang dilakukan oleh LFA, masih didalami diproses penyidikan. Meski dalam fakta persidangan sudah gamblang, tapi menurutnya perlu diperdalam di tingkat penyidikan khusus untuk tersangka tambahan ini. ‘’Tersangka juga akan dipanggil, untuk didengar keterangannya di tingkat penyidikan,’’ sebut Sutapa. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
PAN Bantah Paket AMAN Terpecah