HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS, 13 JUNI 2013
12 HALAMAN NOMOR 82 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Selong (Suara NTB) Kamis (13/6) hari ini, hakim Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan hasil sidang sengketa Pilkada Lombok Timur (Lotim) antara KPULotim selaku termohon melawan tim pasangan calon H.M. Sukiman Azmy-H.M. Syamsul Luthfi (Sufi) selaku pemohon. Ke dua pihak, merasa sama-sama yakin menang. Dr. Umaiyah, Koordinator Pengacara Sufi selaku termohon saat dikonfirmasi via ponselnya, Rabu (12/6) mengaku, hampir 100 persen tuntutan bisa dibuktikan. Baik berupa surat maupun saksi. Berdasarkan fakta persidangan yang telah dilalui hingga empat kali, mekanisme Pilkada yang dilaksakan KPU katanya, tidak benar. Salah satu tuntutan Sufi yakni digelar ulang pemungutan suara di 18 kecamatan. Fakta persidangan, pihak Sufi sudah mampu menjelaskan secara runut semua persoalan yang disertai data dan buk-
ti akurat. Diantara persoalan tersebut, adanya Panitia Pemungutan Suara (PPS) membuka kotak suara sebelum pada waktunya. Saksi terakhir yang diajukan Sufi, Kades Masbagik Utara Baru, sudah mengurai bukti dan membenarkan adanya praktik membuka kotak suara dini hari setelah pemungutan suara digelar. Terungkap juga, adanya indikasi keterlibatan PNS yang juga mampu dibuktikan para saksi pasangan calon urut 3 dalam Pilkada Lotim itu. Selanjutnya, saksi-saksi yang tidak diberi form C1 KWK KPU yang merupakan hasil rekapitulasi suara di tingkat Kelompok Pemungutan Suara (KPPS) sudah cukup kuat saksinya. Sufi katanya, juga mampu membuktikan adanya indikasi praktik money politics. ‘’Seluruh bukti tidak ada bantahan, dari 23 saksi semuanya bagus, karena hanya satu saksi yang terbantah kan,’’ ungkapnya. Bersambung ke hal 5
KAWAT BERDURI - Di sepanjang jalan depan Kantor KPU Lotim masih diblokade dengan kawat berduri. Hal ini sebagai langkah antisipasi adanya aksi penolakan terhadap keputusan MK yang akan dibacakan Kamis hari ini.
(Suara NTB/rus)
Kasus Dermaga Labuhan Haji
Konsultan Proyek Diperiksa Empat Jam
TO K O H
Terancam Kena Imbas SEKITAR 898 orang Jemaah Calon Haji (JCH) NTB terancam kena imbas kebijakan pemangkasan kuota haji sebesar 20 persen. Dimana kuota JCH NTB tahun 2013 ini mencapai 4.494 orang. Sehingga, jika kebijakan pemangkasan kuota sebesar 20 persen Maka sekitar 898 orang JCH NTB akan gagal berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. Demikian dikatakan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, Drs. H. Usman dikonfirmasi di kantornya, Rabu (12/6) kemarin. Bersambung ke hal 5
KO M E N TTAA R
Mataram (Suara NTB) Puldata Pulbaket kasus dugaan penyimpangan pada pembangunan proyek Dermaga Labuhan Haji Lotim, menunjukkan perkembangan. Tim Kejati NTB mulai memanggil sejumlah pihak untuk diklarifikasi. Rabu (12/6), pemanggilan terhadap konsultan perencana proyek senilai Rp 82 Miliar itu. Konsultan proyek diperiksa di ruang Kabag TU Kejati NTB. Pemeriksaan sejak Pukul 09.00 Wita itu, berlangsung hingga pukul 12.00 Wita. Di ruangan yang sama, konsultan tersebut menunjukkan tumpukan dokumen terkait proyek tahun 2007 tersebut. Konsultan ini diperiksa penyidik La Kamis, SH,MH yang juga menjabat sebagai Kabag TU Kejati NTB. Bersambung ke hal 5
Suhardi Soud
Mataram (Suara NTB) Rekomendasi Bawaslu terkait pelanggaran kampanye dilakukan Wakil Bupati Lombok Barat (Wabup Lobar), H.Mahrip, ditindaklanjuti Polda NTB. Rabu (12/6) Wabup Lobar diperiksa selama 2,5 jam. Wabup Lobar hadir sekitar pukul 13.00 wita, didampingi istrinya. Menggunakan mobil Fortuner DR 117 DM, Mahrip langsung masuk ke gedung CBT, kemudian menuju Subdit I Ditreskrimum, didampingi pengacarnya Kasman Jafar, SH. Tak hanya wabup, dari mobil yang sama keluar HL Syamsir, diketahui menjabat Wakil Ketua DPRD NTB. Selama sekitar 2,5 jam itu, Mahrip diperiksa sebagai terlapor dalam dugaan pelanggaran tindak pidana Pemilu. Dimana saat kampanye Pilgub NTB beberapa waktu lalu, Mahrip bertindak sebagai jurkam untuk pasangan Zul - Ichsan. Sementara Syamsir, diperiksa sebagai saksi un-
tuk mendukung Informasi dibutuhkan penyidik, terkait pelanggaran yang dilakukan Mahrip. Bahkan dikabarkan, pemeriksaan terhadap Wabup sudah berlangsung dua kali. Usai pemeriksaan, baik Mahrip maupun Syamsir enggan berkomentar. Keduanya melenggang menuju mobil pribadi yang menunggunya. Sementara penjelasan dari Kasman, wabup datang ke Polda untuk mengklarifikasi temuan pelanggaran Pemilu oleh Bawaslu tersebut. Dimana temuan itu terjadi saat wabup menjadi jurkam salah satu pasangan Cagub/Cawagub NTB di Lombok Barat. ‘’Cuma sebenarnya ini tidak ada masalah, karena beliau (wabup, red) sudah masuk dalam tim kampanye Zul Ichsan,’’ terangnya. Ditanya terkait izin kampanye yang belum dikantongi wabup, diakuinya memang izin itu belum keluar. Bersambung ke hal 5
Tiga Terdakwa Kasus Bansos Divonis 2 Tahun 6 Bulan Penjara H. Usman (Suara NTB/dok)
Komposisi Berimbang
(Suara NTB/arn)
(Suara NTB/ars)
DIPERIKSA - Konsultan proyek Dermaga Labuhan Haji Lotim saat diperiksa di ruang TU Kejati NTB.
Wabup Lobar Diperiksa Penyidik Polda NTB
DAFTAR Caleg Sementara (DCS) Pemilu Legislatif 2014, mulai diumumkan KPU Sumbawa, hari ini, Kamis 13 Juni – 17 Juni 2013. Dari sebanyak 538 caleg yang masuk dalam DCS, kompisisinya cukup berimbang baik dari sisi pendidikan ataupun usia. Setelah itu, diberikan waktu kepada masyarakat untuk dapat memberikan masukan dan saran, terkait caleg dimaksud. Ketua KPU Sumbawa, Suhardi Soud SE, menyebutkan, dari hasil pendataan dan verifikasi oleh KPU, tingkat pendidikan para caleg merata. Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB) Sidang kasus Bansos Lobar Tahun 2009 di Pengadilan Tipikor Mataram masuk babak akhir. Tiga terdakwa masingmasing, mantan Kepala DPPKAD, H. Ranu, SH, Sekretaris Ahmad Solihan dan Bendahara Juandi Setiawan divonis pidana penjara selama 2 tahun 6 bulan dalam sidang Rabu (12/6) kemarin. Dipimpin Hakim Ketua Pastra Joseph Ziraluo, SH, MH, anggota Fathur Rauzi, SH dan Edward Samosir, SH, diawali dengan pembacaan putusan terhadap terdakwa Juandi Se-
tiawan. Dalam amar putusannya, terdakwa Juandi Setiawan diganjar dengan vonis 2 tahun 6 bulan penjara. Terdakwa Juandi divonis melanggar dakwaan Subsidair Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 sebagaimana diubah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Terdakwa juga diharuskan membayar denda Rp 50 juta
subsider 2 bulan penjara. Selain itu terdakwa dibebani membayar uang pengganti Rp 103 Juta subsider 4 bulan penjara. Dalam fakta persidangan yang terungkap, Hakim membeberkan kesalahan terdakwa dalam kapasitasnya sebagai bendahara Bansos 2009. Dimana dana bansos sebesar Rp 69 miliar itu, direalisasikan Rp 4,7 miliar. Bersambung ke hal 5
DIVONIS - Tiga terdakwa kasus Bansos Lobar 2009, dari kiri, Juandi Setiawan, Ahmad Solihan, H. Ranu saat mendengarkan vonis hakim, kemarin.
(Suara NTB/ars)
Divestasi 7 Persen Saham Newmont
Pemda akan Siapkan ”Beauty Contest” Mataram (Suara NTB) Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Rajasa mempersilahkan Pemda NTB mengambil 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara, (PTNNT) yang saat
ini masih belum jelas status kepemilikannya. Hatta mengharapkan dengan kepemilikan saham oleh pemda maka daerah memiliki kesempatan untuk membangun wilayahnya dengan lebih baik.
Dikonfirmasi terkait informasi tersebut, Direktur Utama PT Daerah Maju Bersaing (DMB), Andi Hadianto, SH, MM mengaku kebetulan sedang berada di Jakarta bersama Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Arasy Muh-
kan. Adanya informasi itu, akan ditindaklanjuti ke kementerian terkait. ”Kalau diberikan kepada pemda kita akan ambil,”ujarnya dihubungi via Ponsel, Rabu (12/6) kemarin. Bersambung ke hal 5
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543