LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
JUMAT, 13 JUNI 2014
Selong (Suara NTB) Pada musim tanam tembakau 2014 ini, diprediksi akan menghadapi ancaman kekeringan. Analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tahun 2014 ini dihadang
16 HALAMAN NOMOR 82 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
elnino alis musim kering. Risiko kekeringan sangat tinggi dan mengancam tembakau gagal tanam hingga gagal produksi. Menjawab Suara NTB, Rabu sore lalu, Head of Growing PT Export Leaf Indone-
sia (ELI) Marihot Jimmy Tampubolon didampingi Leaf Regional Manager PT ELI Suwandy Hasbi mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan BMKG terkait iklim tersebut. Bersambung ke hal 5
Usut Dugaan Korupsi Proyek BWS
TANAM TEMBAKAU - Sejumlah buruh menanam tembakau di Desa Prubanyar Kecamatan Terara, Lombok Timur, Rabu (11/6) lalu.
(Suara NTB/rus)
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004
Kejari Praya Serahkan ke Kepolisian Praya (Suara NTB) Sementara itu, Kejari Praya menghentikan proses penyelidikan kasus dugaan korupsi pada pengadaan alat berat di BWS (Balai Wilayah Sungai) Lombok Tengah (Loteng). Langkah itu diambil untuk memberikan kesempatan bagi pihak kepolisian untuk menuntaskan proses penyelidikan kasus tersebut. Hal itu disampaikan Kasi Intel Kejari Praya, Zulkarnaen, S.H, saat dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (12/6) kemarin.
Kajati Sempat Tegur Subri
Bangun NTB yang Bersih
Mataram (Suara NTB) Keberanian mantan Kajari Praya, Subri, SH.MH memproses kasus Sugiharta alias Along hingga tahap penuntutan, sebenarnya sudah pernah diketahui Kajati NTB yang waktu itu dijabat Sugeng Pudjianto, SH,MH. Bahkan Sugeng sempat menegur bekas Kajari Praya itu agar tidak meneruskan kasus tersebut Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/dok)
GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan kualitas penegakan hukum akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah baik pusat dan daerah. Untuk itu, seluruh aparat penegak hukum baik Kejaksaan, Pengadilan, Kepolisian dan pemerintah daerah perlu bersinergi untuk bersama-sama membangun NTB yang bersih dari penyelewengan dan penyimpangan. Bersambung ke hal 5
TGH. M. Zainul Majdi
(Suara NTB/ars)
Mantan Wabup Diperiksa Kejaksaan
Sebagai Saksi untuk Tersangka IM
2.000 Hektar Terancam AKIBAT musim kemarau yang melanda NTB sejak April lalu, ribuan hektar tanaman padi di daerah ini terancam kekeringan. Hal tersebut disebabkan karena berkurangnya debit air irigasi. Untuk mencegah terjadinya gagal panen, perlunya pendistribusian air irigasi yang merata. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) NTB, Ir. Husni Fahri, MM di Mataram kemarin. Disebutkan, pihaknya sudah menerima laporan dari dua kabupaten di NTB masing-masing Lombok tengah (Loteng) dan Kabupaten Sumbawa. Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB) Mantan Wakil Bupati Lombok Barat (Wabup Lobar) H. Mahrip memenuhi panggilan sebagai saksi di Kejaksaan Negeri Mataram, Kamis (12/6) kemarin. Ia diperiksa untuk tersangka IM, dalam kasus pembebasan lahan hutan Kedaro Sekotong. IM tidak lain adalah istri Mahrip. Dalam kasus tanah Kedaro ini, Kejaksaan Negeri Mataram harus
(Suara NTB/ars)
Lotim dan Loteng Kekurangan Air Bersih Mataram (Suara NTB) Wilayah Lombok Timur (Lotim) dan Lombok Tengah (Loteng) bagian selatan mulai terkena dampak kekeringan. Akibatnya, warga di wilayah selatan Pulau Lombok itu mulai kekurangan air bersih. Pemprov NTB melalui Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) telah mengerahkan seluruh armada atau mobil tangki air bersih yang dimiliki. Bersambung ke hal 5
SAKSI - Mantan Kajati NTB, Sugeng Pudjianto diperiksa sebagai saksi dalam sidang Tipikor dengan terdakwa mantan bawahannya, Subri, Kamis kemarin.
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/dok)
mutuskan untuk menghentikan sementara proses penyelidikan. Mengingat kasus tersebut ternyata sudah ditangani lebih dulu oleh pihak Kepolisian. Bersambung ke hal 5
Sidang Kasus Suap
TO K O H
Husni Fahri
pun sempat akan dipanggil dan dimintai keterangan terkait pelaksaan proyek pengadaan alat berat di BWS Loteng tersebut. Namun dalam prosesnya, pihak Kejari akhirnya me-
(Suara NTB/dok)
Ia menjelaskan, sebelumnya pihak Kejari Praya sudah mulai melakukan langkahlangkah penyelidikan. Diawali dengan melakukan pengumpulan, bahan dan keterangan (pulbaket). Beberapa pihak
melibatkan tim dari bidang lain dalam penyidikan. Selain tim Pidsus dan Intel, dilibatkan juga tim Datun. Pemeriksaan Mahrip kemarin dilakukan Kasi Datun, Herya Sakti Saad, SH. Mahrip diketahui hadir sekitar pukul 10.00 Wita, datang seorang diri menggunakan mobil sedan DR 117 DM. Di ruang pemeriksaan itu, Herya menanyakan Mahrip seputar apa saja yang diketahui dari peroses penerbitan sertifikat atas hutan lindung di Kedaro tersebut. DIPERIKSA - Mahrip menuju Khusus terkait dengan kepemiruang pemeriksaan lantai II Kejari Mataram, untuk didengar likan atas nama istrinya IM, Bersambung ke hal 5 keterangannya sebagai saksi.