Snt13072015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id

SUARA NTB

20 HALAMAN NOMOR 108 TAHUN KE 11

E-mail: hariansuarantb@gmail.co.id

Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 13 JULI 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pasangan RIDO Lepas Rombongan Mudik Gratis Mataram (Suara NTB) Mudik yang menjadi tradisi jelang lebaran di NTB, dimanfaatkan pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Dr.H. Rosiady Sayuti HMN. Kasdiono (RIDO). Lewat tradisi itu, pasangan yang didukung Partai Demokrat ini mensosilisasikan diri sekaligus memberi kesempatan kepada masyarakat merasakan mudik gratis. Bersambung ke hal 19 LEPAS - Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram Rosiady dan Kasdiono saat melepas keberangkatan rombongan mudik gratis, Minggu (12/7) di Terminal Mandalika.

(Suara NTB/ist)

MENDESAK PINDAH – Kepadatan di RSUP NTB. Kondisi Gedung lama RSUP NTB yang sudah tidak memadai. Sementara harapan pindah ke gedung baru cukup berat karena belum rampung (kiri bawah).

(Suara NTB/ars/bul/nas)

TO K O H

Kondisi RSUP NTB Kini

Kiriman TKI Capai Rp 1,6 Triliun WAKIL Bupati Lombok Timur (Wabup Lotim), Drs. H. Haerul Warisin, M.Si mengatakan jumlah uang kiriman TKI asal Lotim dari luar negeri mencapai Rp 1,6 triliun setiap tahun. Hal itu merujuk pada tiga tempat layanan pengiriman uang yang sering digunakan TKI Lotim dalam mengirimkan uang ke keluarganya. Bersambung ke hal 19 H. Haerul Warisin (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Godok 20 Pejabat

KEPALA Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si mengatakan bahwa saat ini pihaknya akan mengajukan 12 nama calon Penjabat Bupati/Walikota ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Sebelumnya, sebanyak 20 nama pejabat eselon II telah digodok. Dari 20 nama itu kemudian mengerucut menjadi 12 nama yang diusulkan ke Mendagri. Bersambung ke hal 19 L. Dirjaharta

Berharap dari Gedung Baru, Cemas di Gedung Lama Tiga tahun berlalu, target penyelesaian gedung baru Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB di Jalan Prabu Rangkasari Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram belum tercapai. Penghujung tahun 2015 ini target rampung diwacanakan lagi, namun jika melihat progress fisik, harapan itu tampaknya sulit terwujud. Sementara menengok ke gedung lama RSUP NTB di Jalan Pejanggik Nomor 6 Mataram, masyarakat seringkali dilanda kecemasan akibat pelayanan dan fasilitas kurang memadai. PEMANDANGAN terlihat di Bangsal Mawar, lantai dua RSUP NTB. Di kamar perawatan, ranjang tidur sudah penuh dengan pasien dari berbagai daerah. Ruangan menjadi terlihat sesak

akibat keluarga pasien membuat tempat tidur tambahan di samping ranjang. Karena di dalam kamar perawatan penuh, keluarga pasien yang lainnya terpaksa ngemper di lorong bangsal.

Kebakaran hebat pernah melanda sebagian gedung rumah sakit terbesar di NTB pada Minggu tanggal 10 Juli 2011 lalu. Ada 23 ruang poliklinik yang terbakar, gedung obat – obatan dan ruang rekam medik. Selain itu, peralatan poli jantung, CT Scan, obat obatan senilai Rp 50 miliar hangus. Saat itu, kejadian tersebut melumpuhkan pelayanan. Hingga kini dampaknya masih terasa. Akibat berkurangnya ruang perawatan, memaksa manajemen memindahkan ke gedung bagian timur yang tak terbakar. Ruang tunggu keluarga pasien semakin berkurang. Akibatnya tak terkendali. Bersambung ke hal 19

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 SEKRETARIS Jender- hadap kinerja pemba1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 al Forum Transparansi ngunan. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Anggaran (Fitra) NTB, Ervyn menyebutkan ke1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Ervyn Kaffah menyoroti beradaan Biro Adminis1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 perlunya penguatan fungsi trasi Pemerintah (AP) se1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 sejumlah elemen birokrasi bagai instansi pengendali 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 di lingkup Pemprov NTB dengan peran sebagai 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 dalam mengawal pelak- penyedia data dan infor1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 sanaan proyek vital seperti masi terpilih yang kemu1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 RSUP NTB. Termasuk, dian digunakan sebagai 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 peranan Wakil Gubernur bahan evaluasi dan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 (Wagub) dalam penga- mengambil tindakan. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 wasan dan evaluasi ter- Bersambung ke hal 19 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123

Fitra NTB Soroti Peran Wagub

(Suara NTB/dok)

TGP2D dan Biro AP Kawal Percepatan Operasional RSUP Dasan Cermen 05.00

05.10

12.23

15.43

18.13

PIHAK RSUP NTB terus melakukan persiapan mengenai rencana pemindahan pelayanan ke RSUP Dasan Cermen mulai November mendatang. Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Daerah (TGP2D) dan Biro Administrasi Pembangunan (AP) mengawal proses pembangunan rumah sakit milik Pemprov NTB tersebut supaya dapat dioperasinalkan pada akhir tahun ini. Demikian disampaikan, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUP NTB, dr.H. Lalu Hamzi Fikri, MM dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (11/7) siang.’’Tiap minggu kami evaluasi progresnya. Me-

19.27

(Suara NTB/bul)

mang secara formal dan informal juga sudah kita sampaikan kepada Tim Percepatan Gubernur dan terus berkoordinasi dengan Biro AP bagaimana mempercepat proses fisik ini juga bagaimana supaya tak ada hambatan dalam prosesnya kepindahan pelayanan nanti,’’ ujarnya. Dukungan dari Tim Gubernur dan Biro AP, kata Hamzi melalui pengawalan proses pembangunan fisik beberapa fasilitas yang dianggarkan dalam APBD murni 2015 cukup baik dalam mempercepat proses pemindahan pelayanan ke RSUP Dasan Cermen. Bersambung ke hal 19

LAMA – Gedung lama RSUP NTB di Jalan Pejanggik Nomor 6 Mataram, yang terbakar Juli 2011 lalu, mendesak dipindah pelayanannya ke gedung baru Dasan Cermen.


SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

SUARA MATARAM

Halaman 2

PARLEMENTARIA Paripurna Pertanggungjawaban APBD 2014 dan Nota Keuangan Perubahan APBD 2015

Walikota Tekankan Peningkatan PAD dan Perolehan WTP Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengungkapkan dua prestasinya selama memimpin Kota Mataram DPRD Kota Mataram Sabtu (12/7) bersama Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. Dua prestasi itu adalah peningkatan PAD pendapan asli daerah dan diraihnya opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Prestasi itu disampaikan Walikota dalam rapat paripurna di DPRD Kota Mataram. Paripurna yang dipimpin ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH didampingi Wakil Ketua Muhtar, SH dan I Wayan Sugiartha beragendakan penyampaian pengantar RAPBD pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2014 dan nota keuangan perubahan APBD tahun anggaran 2015. Dikatakan Walikota, dalam pelaksanaan APBD Kota Mataram tahun anggaran 2014, pendapatan yang berhasil direalisasikan Rp 1,83 triliun lebih atau 102,63 persen. Realisasi ini terdiri dari realisasi PAD Rp 202, 584 miliar lebih atau 126,22 persen, dana perimbangan Rp 677,658 miliar lebih atau 99,48 persen atau realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 202,867 miliar lebih atau 94,94 persen. Belanja terealisasi Rp 1,44 triliun lebih atau 88,72 persen dari anggaran Rp 1,177 triliun.

Pemkot, lanjut Walikota telah melaksanakan prinsip efisiensi dan efektivitas, sehingga terjadi pelampauan pendapatan. Terutama PAD dan penghematan belanja. Sehingga, meskipun dalam rencana anggaran dialokasikan defisit Rp 121,808 miliar lebih, namun dalam pelaksanaannya mengalami surplus Rp 38,754 miliar. Mengacu pada sistem pengelolaan APBD yang dilaksanakan Pemkot Mataram dengan peningkatan kemampuan keuangan daerah melalui optimalisasi sumber-sumber pendapatan, efisiensi dan efektifitas belanja dan pengelolaan serta penatausahaan keuangan daerah yang baik, maka dalam pelaksanaan audit laporan keuangan yang diselenggarakan oleh BPK, Kota Mataram mendapat opini WTP. Hasil ini, demikian Walikota, menunjukkan bahwa secara umum pengelolaan keuangan dan aset daerah Kota Mataram, telah dikelola dengan baik. Dalam kesempatan itu, walikota menyampaikan terima kasihnya dan penghargaan kepada semua pihak yang telah secara ikhlas memberikan semangat dan kerja kerasnya sehingga Mataram mampu meraih opini WTP. Pada bagian lain, terhadap penyampaian pengantar nota keuangan RAPBD tahun anggaran 2015 bahwa pada perubah-

Pantau Mudik CAMAT Sandubaya, Lalu Syamsul Adnan mengatakan, meskipun pemantauan terhadap mudik lebaran menjadi tanggungjawab dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram. Namun, Terminal Mandalika yang masuk di wilayahnya mau tidak mau harus mengambil bagian untuk memantau arus mudik seperti saat ini. Ia memastikan, lonjakan penumpang pasti akan terjadi H – 4 hingga H – 3 lebaran sehingga perlu diantisipasi (Suara NTB/dok) sejak dini. Persoalan keamanLalu Syamsul Adnan. an maupun kesehatan penumpang, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Cakranegara dan Koramil serta menerjunkan Linmas Kecamatan, untuk membantu melakukan pengamanan di terminal. Sedangkan, posko kesehatan setiap tahun disiapkan oleh pihak Jasa Raharja. Biasanya, Dishubkominfo menjadwalkan pemeriksaan kendaraan oleh Gubernur, Walikota dengan mengundang pihak kecamatan maupun kelurahan. Artinya, sistem keamanan penumpang menjadi perhatian serius oleh pemerintah. Hanya saja,pihaknya memfasilitasi karena Terminal Mandalika masuk wilayahnya. “Kita hanya menfasilitasi saja,” ujarnya. Terlepas dari itu Syamsul mengingatkan, musim mudik ini dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk menggasak barang berharga milik masyarakat khususnya di perumahan–perumahan. Oleh karena itu, ia mengimbau agar warga yang mudik menginformasikan kepada kepala lingkungan atau RT setempat sehingga petugas kelurahan bisa memantau. Potensi arus pendek mengakibatkan kebakaran harus diantisipasi. (cem)

an APBD 2015, Pemkot Mataram merencanakan mengakomodir beberapa program yang bersumber dari tambahan DAK infrastruktur jalan dan pertanian serta beberapa pergeseran kegiatan. Pada RAPBD perubahan 2015, pendapatan daerah direncanakan bertambah 96,342 miliar lebih dari anggaran semula rp 117,841 triliun lebih. Setelah perubahan menjadi Rp 1,214 miliar lebih. Pada RAPBD 2015 ini, direncanakan bertambah Rp 90,342 miliar lebih dari angaran semula Rp 1,205 triliun lebih. Sehingga setelah perubahan menjadi Rp 1,296 miliar lebih. Adapun kebijakan penting yang akan dibiayai dalam APBD kali ini, antara lain: 1. Pemeliharaan jalan 2. Peningkatan jalan RTH Pagutan 3. Peningkatan pengelolaan lahan pertanian 4. Pelaksanaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) 5. Pembangunan lanjutan RSUD Kota Mataram 6. Tambahan biaya listrik penerangan jalan 7. Peningkatan sarana dan prasarana perizinan 8. Tambahan biaya pelaksanaan Pilkada kepada KPU dan Panwaslu 9. Biaya pengamanan dan koordinasi pelaksanaan Pilkada 10. Dan lain-lain program

(Suara NTB/ist)

PIMPIN PARIPURNA - Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., (tengah) diapit Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH dan I Wayan Sugiartha memimpin rapat paripurna. yang bersifat urgen. Dengan adanya rencana pendapatan bertambah Rp 96,342 miliar lebih dan belanja bertambah Rp 90,342 miliar lebih, maka khusus dalam RAPBD perubahan Kota Mataram tahun anggaran 2015 ini mengalami surplus anggaran Rp 6 miliar. Rencananya surplus tersebut diperuntukkan sebagai penyertaan modal kepada PDAM Menang Mataram dalam pelaksanaan sambungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam rangka penajaman pencapaian kinerja program

pada masing-masing SKPD, eksekutif, kata Walikota telah melakukan beberapa perubahan atau revisi anggaran yang tidak bersifat menambah atau megurangi dana tapi hanya dilakukan pergeseran antar kode rekening. Dari penjelasan Walikota Mataram itu, Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi menarik kesimpulan sementara bahwa DPRD Kota Mataram menerima Raperda ini berikut nota keuangan RAPBD 2015 untuk dibahas lebih lanjut oleh fraksi Dewan yang hasilnya akan disampaikan dalam bentuk pemandangan umum fraksi-fraksi. (fit/*)

Pol PP Disinyalir Masih Jadi SKPD Anak Tiri Mataram (Suara NTB) Rendahnya serapan anggaran keuangan dan fisik di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) disinyalir oleh kalangan Dewan, akibat rendahnya pengawasan serta masih adanya pembedaan antara SKPD satu dengan SKPD lainnya. Salah satunya, adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) diduga menjadi SKPD anak tiri di lingkup Pemkot Mataram. Sumber Suara NTB, menyebutkan, SKPD yang dianaktirikan di Pemkot Mataram yakni Satpol PP. Sebab, tahun 2013 lalu ketika Pol PP berstatus sebagai kantor, TAPD diduga lupa memberikan anggaran kepada aparat penegak perda itu. Bahkan, pemerintah lebih memperhatikan Pemadam Kebakaran, yang notabenenya kegiatannya relatif sedikit dibandingkan Pol PP. “Kalau saya lihat lebih diperhatikan Pemadam ketimbang Pol PP,” sebut sumber. Semestinya kata sumber, harus diperhatikan rutinitas atau jam kerja pegawai. Disamping itu, Pol PP memiliki beban kerja yang tinggi dalam pengawasan terhadap keamanan dan ketertiban

masyarakat. Ditemui terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, HL. Makmur Said membantah ada pembedaan atau ada SKPD anak tiri maupun anak emas. “Ndak ada SKPD yang kita beda – bedakan,” kata Makmur Said ditemui di ruang kerjanya pekan kemarin. Mengenai anggaran di setiap SKPD lanjutnya, tergantung dari program yang akan dikerjakan sehingga TAPD menganggarkan sesuatu kebutuhan. Terkait dengan permintaan kalangan Dewan agar TAPD memangkas anggaran SKPD yang serapan anggarannya rendah? Sekda mengungkapkan, bukan sesuatu yang mudah untuk memangkas anggaran. TAPD mengkalkulasi dan cukup hati-hati men-

gurangi maupun menambahkan anggaran. Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha menuturkan, masih ada kesan SKPD anak tiri dan SKPD anak emas di lingkup Pemkot Mataram, sehingga berdampak terhadap rendahnya serapan keuangan dan fisik. Disamping itu, pelaporan tiap pembahasan anggaran ditemukan program diduga siluman atau tidak diketahui oleh kepala dinas. “Kalau saya melihat masih ada SKPD anak tiri dan anak emas di sini (Mataram,red),” sebutnya. Oleh karena itu, kepala daerah diminta untuk memberikan sanksi atau penghargaan. Bahkan, TAPD harus berani memangkas anggaran SKPD yang lamban bekerja. (cem)

Panggil Kepala Dinas Takowasbang KOMISI III DPRD Kota Mataram berencana memanggil Dinas Takowasbang (Tata Kota dan Pengawasan Bangunan). ‘’Kemarin memang tertundatertunda terus,’’ aku Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gde Wiska, SPt., menjawab Suara NTB usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Kota Mataram , Sabtu (11/7). Pemanggilan Dinas Takowasbang ini, kata Wiska, berkaitan dengan pelanggaran tata ruang yang ada di Kota Mataram. Terkait tata ruang (Suara NTB/fit) Kota Mataram yang terkesan I Gede Wiska amburadul ini di tingkat komisi, hal itu juga menjadi sorotan. ‘’Ada beberapa pelanggaran tata ruang yang sampai saat ini belum menemukan pola untuk menanganinya,’’ demikian Wiska. Ia mencontohkan beberapa bangunan seperti ruko yang mepet kali, sudah ditertibkan tetapi masalah pembongkaranya seperti apa, Komisi III mempertanyakannya. Seperti ruko depan GOR 17 Desember, masih berdiri. ‘’Sampai sekarang bangunan tu berdiri tapi tidak diselesaikan,’’ sebutnya. Demikian pula bangunan-bangunan di tempat lain seperti bangunan di barat Mataram Mall. Karenanya, Komisi yang membidangi masalah pembangunan ini merasa perlu memanggil Dinas Takowasbang untuk mengkonfirmasi hal-hal tersebut. Wiska membantah bahwa sebelumnya Komisi III sudah pernah memanggil Dinas Takowasbang. ‘’Yang dulu itu rapat kerja, dan memang dihadiri oleh kepala bidang,’’ imbuhnya. Namun pada perubahan APBD Kota Mataram kali ini, Komisi III akan memasukkan rencana pemanggilan Dinas Takowasbang. Wiska belum memastikan seperti apa polanya. Apakah akan menjadwalkan khusus pemanggilan Kepala Dinas Takowasbang, HL. Junaidi ataukah berbarengan dengan pembahasan RAPBD perubahan 2015. ‘’Kita akan rapat internal dulu,’’ cetusnya. Namun demikian, ia berharap pertemuan dengan Dinas Takowasbang nantinya dapat berlangsung secara khusus agar apa yang menjadi pokok pembahasan, bisa dibahas secara lebih fokus. Apalagi akan ada revisi tata ruag Kota Mataram. Ia berharap pertemuan dengan Dinas takowasbang nantinya dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Takowasbang Kota Mataram tanpa berwakil. (fit)

(Suara NTB/ist)

PIDATO - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menyampaikan pidatonya di hadapan rapat paripurna Sabtu (11/7).

(Suara NTB/ist)

Pimpinan SKPD menghadiri rapat paripurna Sabtu (11/7).

Warung Makan Tetap Buka, Pol PP Dianggap Lemah Mataram (Suara NTB) Kinerja Satpol PP Kota Mataram menjadi sorotan publik. Pasalnya, warung makan tetap leluasa melayani pembeli sepanjang bulan ramadhan. Ketidakmampuan menjalankan edaran walikota diduga lantaran kinerja dari aparat penegak perda tersebut lemah. Seperti diketahui, warung nasi seperti di Jalan Ismail Marzuki Lingkungan Karang Tapen Kelurahan Cilinaya dan pedagang nasi depan rumah sakit umum provinsi (RSUP) NTB dan beberapa titik lainnya, tak mengindahkan edaran Walikota Mataram. Sejumlah pedagang secara terang – terangan membuka lapak mereka. Beberapa pemuda menyamar menjadi tukang parkir, silih berganti menawarkan setiap kendaraan yang lewat. Salah seorang warga, Bakti menyayangkan masih maraknya pedagang nasi beroperasi di bulan ramadhan. Hal ini dinilai mengganggu khusyuknya ibadah puasa masyarakat. Semestinya, Pol PP bertindak tegas dengan menegur atau bahkan memberikan sanksi tegas kepada para pedagang. “Masak didiamkan begitu saja,” sesalnya. Edaran Walikota Mataram di tiap kelurahan diduga hanya macan kertas. Tidak ada dampak bahkan penegakan

aturan oleh Pemkot Mataram. Pol PP sebagai penegak perda semestinya pro aktif. Artinya, tidak hanya patroli saja melainkan menyita barang dagangan itu sebagai bukti. Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, Chaerul Anwar berdalih, pihaknya tetap melakukan pengawasan dengan melakukan patroli. Hanya saja tidak dipungkiri, pedagang di jalan Ismail Marzuki dan titik lainnya tetap buka, meski terus diperingati. Kenapa tidak diamankan saja dagangan mereka sebagai efek jera? Pol PP lanjutnya, tidak mau bersentuhan atau ribut – ribut dengan masyarakat, sehingga pihaknya lebih mengedepankan tindakan preventif. Chaerul mengaku, penertiban ini tidak ada sangkut pautnya dengan urusan pilkada. Sebab pihaknya tetap berusaha profesional dalam menjalankan aturan. Apakah karena tidak ada aturan terkait sanksi sehingga kinerja Pol PP diduga lembek? Chaerul tidak mau kinerja instansi disebut lembek, sebab selama ini operasi dilakukan pihaknya selalu menyita barang – barang milik pedagang yang ngotot berjualan. “Kemarin kan kita amankan petasan sama dagangan mereka, masak kita lembek yang gitu – gitu,” ujarnya. (cem)

Dinas Kebersihan akan Gunakan TPS ”Mobile”

(Suara NTB/ynt)

KALI ANCAR - Pembuangan limbah dari produksi tahu dan tempe ke Kali Ancar ini menjadi salah satu penyebab kondisi lingkungan di wilayah Kelurahan Kekalik Jaya cukup mengkhawatirkan.

Memprihatinkan, Kondisi Lingkungan di Kekalik Jaya Mataram (Suara NTB) Kondisi lingkungan di Kelurahan Kekalik Jaya cukup memprihatinkan. Banyak isu-isu lingkungan yang terjadi di kelurahan yang menjadi sentra produksi tahu dan tempe di Kota Mataram ini. Hal ini diungkapkan Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Mataram, Ir.H. Ungke Gani. “Banyak isu lingkungan yang kami temukan di sana,” ujarnya belum lama ini. Kondisi lingkungan yang buruk ini salah satunya disebabkan oleh pembuangan limbah produksi tahu dan tempe langsung ke kali yang ada di sekitar wilayah tersebut atau Kali Ancar. Selain limbah hasil proses produksi tahu dan tempe, produsen tahu dan tempe juga ada yang

membuang sekam bekas pembakaran ke sungai. Akibatnya terjadi penyempitan di sekitar Kali Ancar. “Sepanjang Kekalik kami lihat sudah mulai menyempit (sungai),” cetusnya. Untuk mengatasi persoalan ini, pihaknya telah membentuk kelompok kerja (Pokja) di sekitar Kali Ancar. Di samping itu, pihaknya juga bekerja sama dengan developer untuk produksi batako dengan campuran limbah sekam. “Kita coba mengubah sekam menjadi bahan dasar pembuatan batako. Harapan kita dengan limbah yang terbuang seperti sekam bisa bernilai ekonomis sehingga penyempitan sungai tidak lagi terjadi,” jelasnya. Produsen tahu di Kelurahan

Kekalik Jaya banyak yang menggunakan bahan dari plastik atau karet sebagai bahan bakar pada saat proses pembakaran tahu. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), bahkan bisa juga menyebabkan TBC (Tubercolosis). Selain itu tinggi cerobong asap para produsen tahu juga tidak memenuhi standar. Cerobong asap yang dimiliki para produsen tahu tingginya hanya empat meter. Seharusnya tinggi cerobong itu sekitar 1520 meter. Ungke mengungapkan BLH Kota Mataram juga banyak menangani sengketa di daerah hulu dan hilir sungai baik di Jangkuk maupun Ancar. (ynt)

Mataram (Suara NTB) Salah satu persoalan persampahan di Kota Mataram adalah masih banyaknya volume sampah yang tidak bisa terangkut ke TPA karena keterbatasan armada yang dimiliki Dinas Kebersihan. Untuk mengatasi persoalan ini, salah satu upaya yang akan diterapkan Dinas Kebersihan adalah dengan menerapkan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang bersifat mobile atau bisa dengan cepat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kebersihan Dinas Kebersihan Kota Mataram, H. Muzahar menyampaikan TPS mobile ini akan menggunakan kendaraan dan akan beroperasi di beberapa lokasi. Jika telah sampai di salah satu lokasi, TPS ini akan menetap di sana pada jam-jam tertentu dan langsung mengolah sampah. Setelah dilakukan pengolahan sampah, baru kemudian sampah tersebut akan dibawa ke transfer depo terdekat sebelum diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). “Bentuk kendaraan mobile ini seperti mesin pencacah sampah,” ujarnya. Meskipun kendaraannya belum ada, tapi telah masuk dalam perencanaan dan akan

dilaksanakan mulai tahun ini. Rencananya akan ada dua sampai tiga unit TPS mobile. Muzahar mengatakan pelayanan dengan TPS mobile ini akan diutamakan di beberapa pasar tradisional yang tidak memiliki lahan TPS yang luas. Pasar tradisional yang diprioritaskan seperti Pasar Karang Jasi, Cemara, dan Cakranegara. Ke depan dalam upaya penanganan sampah memang diperlukan pendekatan teknologi modern. Mengingat setiap tahun tren sampah di Kota Mataram selalu meningkat. Pada tahun 2014, volume sampah yang dihasilkan sebesar 1.350 meter kubik per hari. Tahun 2015, meningkat menjadi 1.396 meter kubik per hari atau naik 46 meter kubik. “Ke depan harus menggunakan teknologi modern,” ujarnya. Selama ini TPS yang dimanfaatkan Dinas Kebersihan berupa mini bin, kontainer, transfer depo, dan TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu. Menurutnya permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sarana persampahan adalah lokasi dan lahan sangat sulit untuk dicari. Untuk itulah pelayanan TPS mobile ini dicetuskan dengan maksud lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. (ynt)


SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 3

PKL Migrasi ke NTB PEDAGANG Kaki Lima (PKL) dari luar daerah kian menjamur dan bermigrasi ke NTB. Masyarakat di Bumi Gora ini harus buka mata melihat fenomena dimaksud. Pendiri Asosiasi Pedagang Kaki Lima (Apkli) Provinsi NTB, Irwan Prasetya mengatakan fonemana tersebut tidak dimaknai negatif. Ia bahkan memandang hadirnya para PKL dari luar daerah ini memberi warna tersendiri. Kendati secara hitung-hitungan, cukup besar potensi dalam daerah yang mereka telah rebut. SDM lokalpun otomatis telah banyak hilang kesempatan. Tidak ada larangan untuk yang demikian, hikmah yang harus diambilnya, bagaimana SDM lokal harus belajar dengan keadaan ini. Belajar kreatif untuk menghadirkan jualan PKL dengan potensi yang dimiliki daerah tidaklah kecil. “Tinggal kita kreatif saja menjual potensi dan kekayaan yan tersedia di daerah,” terang Direktur Mataram Micro Busines Center (M2BC) ini. Irwan Prasestya yang sampai saat ini tetap mengakui bahwa ini masih memiliki legalitas menjadi Ketua Apkli Provinsi NTB, memandang miris sekian besar lulusan yang ditelurkan seluruh perguruan tinggi di NTB. Ribuan jumlahnya setiap tahun yang mendapat gelar formal dari perguruan tinggi. Dari jumlah tsebut, dipetakan hanya 30 persen yang mungkin terserap di sektor formal. Lalu kemana sisanya sebesar 70 persen? Mereka yang tidak terserap disektor formal tersebut mestinya mengambil peran untuk berkompetisi mendapatkan kue potensi pasar yang ada di NTB. PKL saat ini bukan lagi sebagai profesi yang dimarginalkan menurutnya. Bahkan, pemerintah telah memberikan perhatian yang cukup besar terhadap keberadaan para PKL. Terbukti dengan adanya rencana pemerintah Kota Mataram misalnya untuk menyusun yang mengatur tentang PKL. Perda ini selanjutnya akan menelurkan regulasi penempatan para PKL, pembinaan, pemberdayaan hingga perlindungan PKL. (bul)

(Suara NTB/bul)

DISERBU PEMBELI – Pusat-pusat perbelanjaan di Kota Mataram diserbu para pembeli. Tidak hanya di mal-mal, tetapi pusat belanja di pasar Cakranegara ini juga dijejali masyarakat untuk mempersiapkan pakaian baru menjelang Lebaran Idul Fitri 1436 H. Tampak pasar Cakranegara dipadati masyarakat, Minggu (12/7).

Harga Ayam Tembus Rp 40.000 Mataram (Suara NTB) Kenaikan harga yang cukup fantastis dalam rentan waktu yang cukup singkat. Harga jual ayam broiler eceran di pasar percontohan Mandalika Mataram sudah menembus Rp 40.000 sekilo. Padahal, beberapa hari lalu, harga tertingginya hanya Rp 32.000/Kg.

Irwan Prasetya

(Suara NTB/ist)

Kenaikan harga ini, kata Aminah, salah satu pedagang eceran di pasar tersebut, Minggu (12/7), bukan karena pedagang yang ingin mengejar keuntungan. Tetapi naik karena harga tebus dari distributornya yang memang tinggi. “Kita ngambilnya memang mahal. Cuma dapat untung sedikit,” katanya. Bahkan, harga Rp

40.000 sekilo itu, ditawar kurang sedikit saja, pedagang ini enggan memberikannya. “Harganya memang mahal,” katanya menjawab beberapa pembeli. Aminah mengatakan, beberapa pembeli juga mengeluhkan harga tersebut. Tetapi, pengecer tak bisa apa –apa lagi, karena dasar harga tebus yang diterimanya tinggi.

Pedagang lain, Suhaimi juga menjual dengan harga sama. Kenaikan sudah sejak beberapa hari terakhir. Menurut alasan pemasoknya, harga ayam ini naik karena harga pakannya yang mengalami kenaikan. Masih dimungkinkan akan terjadi kenaikan harga ayam broiler. Apalagi kebutuhan jelang Lebaran ini diperkirakan

Di Gili Trawangan

Diduga Ada Transaksi dengan Mata Uang Asing Mataram (Suara NTB) Ketua Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan (APGT) Lombok Utara, Acok Zani Bassok tidak memungkiri ada saja oknum yang masih menjual jasa (penginapan) menggunakan standar nilai mata uang asing. Padahal yang demikian telah meruntuhkan simbol NKRI. “Saya tidak berani bilang kalau semua pengusaha di Gili Trawangan seratus persen

menjual jasa dengan rupiah. Tapi tidak mungkin saya awasi satu persatu,” ujar Bassok dihubungi di Mataram, Minggu (12/7). Ia menyebut, ada 500 jumlah anggota APGT, dari total potensi sampai 700-an pengusaha. Asosiasi sendiri tidak jarang mengingatkan para pengusaha untuk senantiasa bertransaksi menggunakan rupiah sebagai mata uang resmi Indo-

nesia. Bahkan, para wisatawan dari berbagai penjuru negara telah cukup kooperatif menggunakan rupiah dalam segala bentuk transaksinya. “Karena ini di negara Indonesia, bukan di negara asal masing-masing wisatawan. Tetapi ada saja oknum yang nakal,” ungkapnya. Seperti disebutkan, bahwa pola jual jasa yang dilakukan para pengusaha di Gili

Trawangan, yakni bekerjasama dengan penyedia jasa server boking.com atau agoda.com. Melalui situs tersebut, masing-masing pengusaha menjual jasa yang ditawarkan via dunia maya. Website dengan alamat tersbutlah yang kemudian banyak diakses oleh wisatawan yang ingin mengetahui informasi harga masingmasing jasa. “Pengusaha yang menjual melalui website itu yang kadangkadang nakal. Bahkan ada pengusaha yang membuat website sendiri, di situ kadang oknum ini menawarkan jasa menggunakan nilai dolar,” imbuhnya.

11

Oleh karenanya, usai Lebaran ini, lanjut Bassok akan dipanggil pihak penyedia server yang selama ini banyak dimanfaatkan para pengusaha yang ada di Gili Trawangan. APGT menginginkan semua pengusaha di objek wisata dunia itu senantiasa tertib menggunakan rupiah dalam segala bentuk transaksi. Seperti diketahui, Bank Indonesia telah secara tegas menekankan apapun bentuk transaksi di Indonesia, harus menggunakan nilai dan mata uang rupiah. Rupiah ini menyangkut symbol negara kesatuan Indonesia. (bul)

akan tinggi. “Kalau naik harganya masih mungkin. Kan Lebaran, biasanya harga-harga akan naik,” terangnya. Bisa saja harga ayam perkilonya akan menembus harga Rp 50.000. Tetapi semuanya tergantung harga dari pemasoknya. Kendati demikian, soal pasokan Suhaimi mengatakan tak begitu kesulitan. Sebebarapun jumlahnya yang diminta pedagang, selalu dipenuhi pemasok. Mahalnya harga ayam ini membuat beberapa pembeli menggerutu. Menurut Sri, terlalu mahal jika harga ayam Rp

40.000 sekilo. Tetapi jika dibandingkan dengan harga daging, pembeli masih memilih membeli ayam. “Semua barang kenapa mahal. Kalau bos-bos yang beli tidak apa-apa. Tapi kalau orang sekelas kita yang beli, susah sekali kalau harganya mahal begitu,” ujarnya. Meskipun demikian, ia masih memilih untuk tetap membeli ayam untuk menu buka puasa. “Susah rakyat kalau begini. Apakah tidak bisa pemerintah itu membantu supaya harga ayam tidak terlalu mahal,” demikian dipertanyakan. (bul)

Bank Daerah NTB Kian Banyak Kompetitor Mataram (Suara NTB) Bank BPD Bali telah resmi beroperasi di NTB, menyasar potensi pasar premium. Hadirnya bank andalan Provinsi Bali ini tentu menambah daftar pesaing Bank milik daerah NTB. Seperti diketahui, antara BPD Bali dengan Bank NTB memiliki kesenjangan yang cukup jauh dari sisi modal. BPD Bali telah memiliki kekuatan aset di atas Rp 20 triliun, hampir menyamai jumlah aset seluruh bank yang beroperasi di NTB sebesar Rp 29,4 triliun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB. Sementara, Bank NTB sendiri sampai saat ini masih mengusahakan untuk mencapai target modal inti Rp 1 triliun, agar masuk kategori bank BUKU II. Ekonom dari Fakultas Ekonomi Unram, Dr. Firmansyah mengatakan fenomena ekspansi bisnis bank luar adalah wajar, dan bukan hal yang mengagetkan. Menurutnya

hal ini menjadi konsekuensi dari perdagangan. Sementara itu, Kepala OJK Kantor Perwakilan Provinsi NTB, Yusri mengatakan, selama ini Bank NTB juga memiliki kompetitor lain yang lebih besar, diantaranya perbankan BUMN. Termasuk bank swasta lainnya. Kendati demikian, BPD Bali nantinya pasti akan mencari pasar sendiri, bahkan menciptakan pasar sendiri yang diharapkan akan melayani usaha-usaha produktif yang selama ini belum terlayani oleh perbankan yang ada di Kota Mataram, NTB pada umumnya. Menurutnya kehadiran BPD Bali belum memiliki pengaruh yang besar, bila memungkinkan, antara Bank NTB dengan BPD Bali mungkin lebih patut bersinergi. Dengan demikian, akan membantu Bank NTB memperluas pasarnya terutama dalam kredit sindikasi seperti pembiayaan pembangunan infrastruktur di Provinsi NTB. Yusri mengatakan, persaingan antar perbankan di Kota Mataram atau NTB umumnya, menurut penilaian OJK masih sangat sehat dan banyak sektor yang membutuhkan layanan dan “belaian” perbankan. Demikian juga dari sisi pendanaan, masih banyak masyarakat yang menyimpan uangnya di bawah bantal alias belum memanfaatkan jasa perbankan. “Dalam rangka keuangan inklusif di Provinsi NTB, saya meminta kepada perbankan untuk melayani dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada di NTB,” demikian Yusri. (bul)

HILANG HILANG STNK R2 NOKA/ NOSIN MH1JFD21BDK2844448/JFD2E-1276866 NOPOL DR4438CC MERK HONDA AN. ST MARHAMAH HILANG STNK MERK YAMAHA NOPOL DR2691CH NOKA/NOSIN MH31KPOOCEJ721682/IKP721608 AN. NI NENGAH ANGGRAINI PS KR MEDAIN BARAT MATARAM


SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 4

Bupati Minta Pelaku Pungli Diusut Mantap Tatap Pilkada WAKIL Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang maju sebagai calon Bupati KLU 2015 – 2020, Dr. H. Najmul Akhyar, MH, antusias menyambut keputusan calon wakilnya di Pilkada mendatang, Sarifudin, SH, mundur dari jabatannya sebagai anggota DPRD NTB. Pernyataan Sarif di media, merupakan bukti pasangan ini pantang menyerah sekaligus kian memantapkan langkah untuk memenangkan Pilkada, 9 Desember 2015. Kepada wartawan, Sabtu (11/7), Najmul mengakui telah berkomunikasi dengan pa(Suara NTB/dok) sangan wakilnya di H. Najmul Akhyar Pilkada, sehubungan dengan peraturan baru Mahkamah Konstitusi (MK). Bagi Najmul, majunya NASA (Najmul - Sarif) merupakan sebuah keputusan bulat dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Ia meyakini, keputusan politik Sarifudin merupakan bukti bahwa NASA siap mengambil alih kursi KLU 1 dan KLU 2 untuk periode 5 tahun yang akan datang. “Sarifudin secara tegas mengatakan bahwa dia siap mundur. Gerindra tidak ada masalah dengan keputusan MK itu, karena kader-kader Gerindra yang telah diusung sebagai tugas partai untuk menjadi (calon) Bupati atau Wakil Bupati, sudah siap dengan risiko sesuai dengan putusan MK itu,” kata Najmul mengutip komentar Pengurus Gerindra di DPD dan DPC. Menurut Sarifudin pula, terang Najmul, putusan MK itu bagi Gerindra bukan merupakan risiko “negatif” melainkan merupakan bagian dari perjuangan untuk menggapai kursi kekuasaan di pemerintahan daerah. Hal itu didasari dengan adanya prinsip baik Sarifudin maupun Gerindra, bahwa “sekali layar terkembang, pantang untuk diturunkan”. Sebelumnya, Sarifudin kepada wartawan via telepon, mengakui akan tetap berkomitmen pada pendiriannya untuk maju pada Pilkada. Meski konsekuensinya adalah harus mengundurkan diri jabatannya, anggota DPRD NTB dari DPC Partai Gerindra KLU ini menolak lempar handuk. “Kita akan tetap maju, walaupun konsekuensinya adalah mengundurkan diri,” kata Sarif singkat. Pernyataan Sarif juga dikuatkan, Kader Gerindra KLU yang duduk sebagai Wakil Ketua II DPRD KLU, Sudirsah Sujanto, S.Pd.B., bahwa Ketua DPC Gerindra KLU itu tidak soal jika harus mundur dari jabatan anggota legislatif DPRD NTB. “Gerindra siap menerima konsekuensi yang ada, apapun itu, Kader Gerindra tetap maju. Karena ini untuk masa depan KLU,” katanya. (ari)

Kepala Dinas Dikpora Siap Mundur ’’ ’’ Selong (Suara NTB) – Adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) Lombok Timur mendapatkan respons dari Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachlan. Pasalnya, pungutan sebesar Rp 100 ribu untuk jenjang TK/ SD dan Rp 200 ribu untuk SMP/SMA/SMK terhadap 316 kepala sekolah (kepsek) yang sudah dilantik Kepala Dinas Dikpora Lotim, H. Mahsin, SPd, MM, hukumnya haram. Kepada wartawan di Kantor DPRD Lotim, Sabtu (11/7), bupati menegaskan, seluruh pungli yang dilakukan di SKPD hukumnya haram dan tidak boleh dilakukan oleh siapapun. “Itu tidak boleh ya, kalau ada yang minta duit tanpa dasar hukum yang jelas, harus diusut secara hukum. Satu sen pun tidak boleh, itu hukumnya haram,” tegasnya. Ditanya masalah uang yang sudah dipungut, bupati meminta tidak dikembalikan. Menurutnya, jika uang itu dikembalikan persoalan dugaan pungutan yang terjadi di Dikpora Lotim dianggap selesai. Untuk itu, ia mengimbau kepada 316 kepala sekolah yang belum lama ini dilantik dan merasa dipungut supaya membuat laporan. Dengan demikian, pihak yang berwenang dalam pengusutan kasus tersebut yang akan menindaklanjuti dugaan pungli di Dikpora Lotim. “Kalau ada penyelewengan tetap diusut, jadi yang merasa dipunguti, silakan buat laporan,” imbaunya.

Diketahui sebelumnya, uang yang berkisar antara Rp.100 ribu sampai Rp.200 ribu itu diperuntukkan sebagai syarat dalam menebus SK kepala sekolah yang baru saja dilantik. Namun, dalam penyetoran uang tersebut, sama sekali tidak memiliki alasan dan dasar hukum yang jelas. Sehingga, sejumlah pihak mempertanyakan kebijakan Dikpora Lotim melakukan pungutan itu. Siap Mundur Begitu juga Kepala Dinas Dikpora Lotim H. Mahsin, SPd, MM, mengaku pihaknya sudah mengumpulkan semua kepala unit terkait dugaan pungli tersebut. Bahkan, katanya, jika ia terbukti menyuruh bahkan menerima aliran dana dari uang penebusan SK itu, ia selaku kepala dinas siap mengundurkan diri. “Ngak usah pakai kuitansi, kalau ada saksi yang membuktikan bahwa saya menyuruh bahkan menerima aliran dana itu, saya siap mengundurkan diri. Sedangkan, Kalau ada tataran pejabat Dikpora terbukti melakukan pungli, kami akan

Itu tidak boleh ya, kalau ada yang minta duit tanpa dasar hukum yang jelas, harus diusut secara hukum. Satu sen pun tidak boleh, itu hukumnya haram

Kalau ada saksi yang membuktikan bahwa saya menyuruh bahkan menerima aliran dana itu, saya siap mengundurkan diri

H.Moch.AliBinDachlan

H. Mahsin

tindak tegas, karena hal-hal seperti ini harus kita perangi semua,” jelasnya. Selaku kepala SKPD yang diberikan mandat bupati memimpin instansi pendidikan itu sejak awal sudah berkomitmen merubah paradigma lama dan membawa dunia pendidikan Lotim ke arah yang lebih baik. Baginya, hal-hal seperti ini harus diperangi supaya tidak menjadi embrio yang dikhawatirkan akan menjadi hal-hal yang berkepanjangan, bahkan bisa menjadi korupsi praktis yang bisa merugikan negara. “Sejak awal saya sudah mengatakan bahwa haram hukumnya ada pungli-pungli, saya tetap mengharamkan pungli. Tugas Dikpora harus memberikan pelayanan yang terbaik dan jujur. Besar maupun kecil pungutan itu tetap tidak boleh dilakukan, karena

memberikan apa pada siapa. Sementara, hubungan kami di sini sangat baik dan tidak ada unsur untuk saling menjatuhkan,” jelasnya. Seiring dengan mencuatnya pemberitaan terkait pungli di Dikpora Lotim, sejumlah kepsek, kepala unit maupun guru saat ini semakin terbuka untuk memberikan informasi yang sebenarnya. Dari beberapa info yang berhasil dihimpun Suara NTB, sejumlah oknum satuan pendidikan membenarkan adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh pihak Dinas Dikpora kepada kepsek yang belum lama ini dilantik. Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Dinas Dikpora dan pihak-pihak terkait lainnya dalam menelusuri dan mengungkap kebenaran dalam dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum di Dinas Dikpora Lotim. (yon)

BPD Bali Batal Beri Pinjaman ke Lobar

Rencana Pinjam di Bank NTB

PDAM Dinilai Tidak Konsisten dan Membingungkan Tanjung (Suara NTB) Rencana Manajemen PDAM Kabupaten Lombok Utara (KLU) “menggali lobang” di Bank NTB ditanggapi kritis anggota DPRD KLU. Menurut kalangan DPRD, langkah PDAM mengajukan beban utang itu merupakan bentuk tidak konsistennya PDAM, serta bukti bahwa PDAM tidak memiliki perencanaan yang matang dalam menjalankan rencana bisnis Perusda KLU tersebut. “Meminjam bagus, cuma kami menilai bahwa Direktur PDAM tidak konsisten, dan rencana itu jadi pembahasan kami – Panitia Anggaran, di KUA PPAS kemarin. Karena di penjelasan sebelumnya, Direktur PDAM mengatakan tahun ini PDAM akan mendapat bantuan Rp 100 miliar dari BWS, dan di 2016 air ke 3 Gili sudah mengucur. Informasi yang disampaikan ini bahkan sudah mencuat ke publik,” papar Ketua Komisi I DPRD KLU, Ardianto, SH., Sabtu (11/7). Ardianto mengatakan, klaim PDAM memperoleh laba Rp 1,3 miliar tahun 2013 dan Rp 2,2 miliar pada tahun 2014, sama sekali tidak diketahui oleh DPRD KLU secara kelembagaan. Sebagai sebuah Perusda yang bonafid, PDAM seharusnya memiliki perencanaan jelas dan bukan ngelantur. Ia paling mengkawatirkan, dengan kemampuan kualitas SDM yang rendah dalam memasang jaringan ke Sire – Meno dan Sire – Trawangan dari rencana hutang itu, kalangan Dewan KLU mesti kritis menyikapi itu. Mengingat dalam penjelasan Direktur PDAM, Suhaily, sebelumnya, yang bersangkutan mengatakan realisasi BWS senilai Rp 100 miliar dilakukan tahun ini juga. “Maka ketika muncul wacana pinjam Rp 10 miliar ke Bank NTB, ini justru menjadi kontradiksi. Tetapi andaikata Rp 10 miliar dilakukan, dan terjadi pengalaman masa lalu seperti pipa hanyut, tentu tidak begitu saja kita terima apabila PDAM berdalih itu post majure dan utang PDAM lantas menjadi beban daerah,” tegas Ketua Fraksi Hanura ini. Ia menjelaskan, pengakuan Bagian Hukum Setda KLU bahwa PDAM KLU – sesuai LHP BPK dinyatakan sebagai Perusda tidak sehat cukup mengejutkan. Dengan demikian, rencana peminjaman yang apabila berdampak kepada keuangan daerah, perlu dipikirkan kembali. “Investasi daerah dua tahun terakhir terealisasi sebesar Rp 6 miliar, dan kita belum melihat ada 1 sen pun laba dilaporkan ke Pemda. Penjelasan bahwa PDAM punya misi sosial, itu pun belum menguntungkan betul. Jumlah pelanggan yang diakui 10 ribu orang itu, kami belum yakin, betul apa tidak?” tanyanya. Kembali pada rencana pemasangan pipa untuk 2 pulau senilai Rp 10 miliar, Ardianto memungkinkan bahwa kembali PDAM akan memasang pipa berukuran 3 inci seperti pemasangan ke Gili Air. Artinya, untuk mengcover Gili Trawangan yang relatif lebih luas dan padat, pipa sekecil itu dinilai tidak akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kami di DPRD akan sangat setuju, dengan Rp 10 miliar akan mampu memenuhi 2 Gili tersisa, cuma tidak begitu logis. Kemungkinan perlunya investigasi atau uji petik di lapangan penting, kondisi awal yang kita lihat adalah PDAM tidak sehat secara administratif. Sehingga perlu dibuktikan bagaimana sampel di Gili Air.” Ia melanjutkan, pada konteks Perusda, tidak benar bahwa DPRD tidak mendukung, melainkan anggota legislatif yang ada harus mengacu pada regulasi yang ada. “Maka penting anggota DPRD untuk belajar regulasi, tidak hanya teriak tetapi harus didasari regulasi yang benar,” cetus Ardianto menutup. Sebelumnya, Suhaily kepada wartawan mengungkapkan keinginannya untuk meminjam di Bank NTB sebesar Rp 10 miliar. Rencana itu akan diajukan kepada pemegang saham, yakni Pemda KLU. Suhaily menyebut, RP 10 miliar itu akan dialokasikan untuk memasang instalasi pipa bawah laut sepanjang 3,26 km dari Sire – Meno, 4,25 km dari Sire – Trawangan. Dana itu juga termasuk untuk pemasangan pipa di daratan Meno dan daratan Trawangan, serta pemasangan beton pemberat pipa bawah laut. (ari)

ini mencakup nama baik Dinas Dikpora Lotim,” ujarnya dengan nada sedih. Mahsin menegaskan, pengambilan SK oleh para kepsek yang baru saja dilantiknya itu tidak ada unsur permintaan tebusan ataupun pungutan terhadap mereka. Melainkan, katanya, para kepsek yang sudah dilantiknya tinggal mengambil saja SK-nya di Sekretariat Dinas Dikpora Lotim. Meski demikian, Mahsin tidak menyalahkan oknum kepsek yang melaporkan dugaan pungli di Dikpora Lotim. Akan tetapi, katanya, yang harus ditelusuri adalah siapa oknum pejabat Dikpora yang telah melakukan pungli terhadap kepsek itu. “Saya sudah kumpulkan semua Kanit, saya perintahkan bahwa paling lambat hari Senin (hari ini,red), kita harus mengetahui siapa yang

(Suara NTB/rus)

TANDA TANGAN - Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan menandatangani nota KUA PPAS APBD Perubahan Kabupaten Lotim di sela acara Sidang Paripurna DPRD Lotim, Sabtu (11/7).

Eksekutif Diminta Buat Target Kinerja yang Terukur Selong (Suara NTB) Jajaran eksekutif diminta membuat target kinerja pembangunan yang lebih terukur dan transparan. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah untuk diawasi oleh masyarakat. Kebijakan-kebijakan pembangunan yang dijalankan hendaknya tetap berpegang teguh pada kebijakan umum yang telah disepakati bersama jajaran legislatif. Hal ini terungkap dalam laporan Panitia Khusus II Prioritas Plafon Anggaran Sementara APBD Perubahan yang dibacakan Asmat pada Sidang Paripurna DPRD Lombok Timur (Lotim), Sabtu (11/7) lalu. DPRD meminta SKPD lingkup Pemkab Lotim menggunakan skala prioritas dan terus meningkatkan pelaksanaan tugas. Penggunaan anggaran harus dengan capaian kinerja yang terukur. “Ke depankan efektivitas dan efisiensi anggaran,” sarannya Kepada bupati selaku kepa-

la daerah, diharapkan bisa memberikan tindakan tegas terhadap pimpinan SKPD. SKPD yang memiliki belanja besar, namun kinerja kecil diminta harus diultimatum, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora). Sementara APBD Perubahan Lotim Rp 2,18 triliun. Jumlah itu melebihi jumlah APBD induk. Gambaran peningkatan APBD P ini dilihat dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat Rp 8 miliar menjadi Rp 233 miliar . Dana perimbangan menjadi RP 1,34 triliun yang bersumber dari bagi hasil pajak, DAU dan DAK, termasuk lain lain PAD yang sah Rp 525 miliar bersumber dari bantuan keuangan pusat dan provinsi. Sementara Pansus I KUA APBD P, Abrorni Luthfi mengingatkan Pemkab Lotim untuk pengalokasian kekurangan pada anggaran sebelumnya, seperti 6 persen kenaikan gaji

PNS, bantuan parpol senilai Rp 380 miliar, Rp 1,7 miliar untuk sertifikasi dan tambahan ADD senilai Rp 29 miliar. Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan mengungkapkan, Rancangan KUA PPAS APBD P akan menjadi dasar penyusunan APBD perubahan. Proses penyusunan APBD P tidak saja aktivitas rutin, tapi proses penganggaran pembangunan merupakan kebijakan politik. Makna dari proses itu adalah bentuk penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam pelaksanaan pembangunan, Lotim akan terus melibatkan masyarakat dan berusaha meningkatkan kesempatan peran serta pembangunan oleh masyarakat. “Dorong masyarakat memiliki rasa memiliki dan tanggung jawab pembangunan bersama,” katanya, seraya menambahkan, Pemda tidak akan mampu memikul beban tanggung jawab sendiri dalam pembangunan. (rus)

Rekomendasi Pansus DPRD ke Kejari Selong

Kepala Dinas Dikpora Nilai Salah Alamat Selong (Suara NTB) – Terkait rekomendasi yang diberikan Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Selong dinilai salah alamat oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim, H. Mahsin, S.Pd, MM. Alasannya, rekomendasi yang diberikan Pansus DPRD Lotim terkait dugaan penyelewengan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013-2014 atau sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas Dikpora. “Masalah DAK yang merupakan tindak lanjut dari Pansus sudah kami terima. Namun, setelah saya cermati, konteks atau isu rekomendasi Pansus itu salah alamat. Di sana mengatakan bahwa Kadis Dikpora berkasus kaitannya dengan DAK 2014. Selain itu lebih spesifik lagi disebut SDN 1 Terara, SDN 3 Santong yang disana ada SATAPnya dan kemudian SDN 7 Santong Kecmatan

Terara. Padahal, itu semua terjadi di pejabat sebelum saya,” jelas Mahsin, Sabtu (11/7). Meski demikian, sebagai warga negara yang baik, dirinya akan tetap taat dan patuh kepada azas hukum yang berlaku. Termasuk apa yang menjadi komitmen dari pihak Kejari Selong harus dihargai, karena itu merupakan tugas dan tanggung jawab dalam menegakkan hukum. Sementara, terkait dengan dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menonton Film Merariq. Mahsin menegaskan sebelum itu terjadi, ia sebelumnya sudah memerintahkan Sekretaris Dinas Dikpora Lotim, Muhammad Juhad berkonsultasi ke Inspektorat dengan menggunakan dana BOS. Namun, katanya, dengan berbagai pertimbangan, ia akhirnya membatalkan menonton Film Merariq di kalangan pelajar dengan menggunakan dana BOS. Padahal, tujuan uta-

ma mengarahkan siswa untuk menonton film tersebut untuk menekan angka pernikahan dini di kalangan pelajar. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi II DPRD Lotim yang juga Ketua Pansus, Lalu H. Hasan Rahman, mengungkapkan, masalah rekomendasi yang diberikan ke Kejari Selong itu bukan urusan Pansus lagi. Melainkan, itu sudah menjadi urusan bersama atau lembaga (DPRD,red) yang sudah diparipurnakan dan disetujui oleh ketua DPRD Lotim. Sementara, katanya, tujuan diserahkannya rekomendasi ke Kejari Selong itu juga tidak semata-semata untuk pejabat Dikpora yang sekarang, namun temuan-temuan itu akan diobservasi kembali oleh pihak terkait. “Kalau Pansus sudah selesai, yang menyerahkan rekomendasi itu lembaga, sekarang tinggal tugas dari pihak Kejari yang melakukan observasi, siapa yang akan dipanggil itu urusan dia,” pungkasnya. (yon)

Giri Menang (Suara NTB) – Rencana Pemkab Lombok Barat (Lobar) untuk meminjam uang ke BPD Bali pupus. Alasannya, pihak perbankan membatalkan peminjaman ke Pemda Lobar atas alasan nilai pinjaman dikurangi dari Rp 100 miliar menjadi Rp 50 miliar. ‘’Karena nilai pinjaman Rp 50 miliar, maka Bank NTB dianggap mampu menanggulanginya, sehingga tidak perlu sindikasi dengan BPD Bali. Atas dasar itulah, pemda pun menarik semua persyaratan yang telah diajukan sebagai syarat peminjaman di BPD Bali,’’ terang Asisten III Setda Lobar, H. M Taufiq belum lama ini. Dijelaskan, saat meminjam Rp 100 miliar bersindikasi dengan BPD Bali. Namun karena pertimbangan waktu, sehingga nilai pinjaman dikurangi menjadi Rp 50 miliar. Pada prinsipnya, pemda tidak mempersoalkan apakah perlu sindikasi atau tidak, namun pembicaraan dengan Bank NTB, jika pihak terkait mampu memberi pinjaman. Namun, jika lebih dari Rp 50 miliar, maka Bank NTB tidak mampu memberi pinjaman, karena kemampuan keuangan. Atas dasar itu, ujarnya, pemda menarik semua berkas usulan pinjaman di BPD Bali. Ketika ditanya, terkait penarikan usulan ini tidak menyebabkan BPD Bali kecewa, Taufiq mengaku tidak masalah. Penarikan berkas pinjaman pernah dilakukan Pemkab Lobar saat mengajukan usulan pinjaman ke Bank Jabar Banten (BJB). Sementara itu, pihak BPD

Bali melalui Direktur Kredit PT. Bank BPD Bali, I Gusti Ngurah Agustana D. Mendala, SE.MM kepada wartawan membenarkan pembatalan pemberian pinjaman ke Pemda Lobar. Pertimbangan pihaknya, dengan sisa waktu lima bulan untuk menyelesaikan program dari rencana pinjaman Rp 100 miliar Pemkab Lobar ke BPD Bali diyakini tak kesampaian. Menurutnya, awalnya rencana sindikasi yang dilakukan Pemkab Lobar ke PT Bank BPD bali sebesar Rp 100 miliar, namun karena ada beberapa program atau proyek yang dipangkas, rencana pinjaman itu dikurangi menjadi Rp 50 miliar. Dengan nilai seperti itu, Agustana meyakini PT. Bank NTB masih mampu memberikan pinjaman ke Pemkab Lobar. “Mereka menarik atau membatalkan pinjaman Rp 100 miliar itu dan mengulang kembali ke PT. Bank NTB. Artinya di PT. Bank BPD Bali tidak jadi,” ungkapnya. Selain itu, ungkapnya, sampai sejauh ini pinjaman yang diajukan Pemkab Lobar belumlah final. Tak hanya itu, setelah pihaknya mempelajari semua ketentuan, dengan jangka waktu APBD hanya setahun, maka sangat sulit merealisasi seluruh program yang diajukan dengan anggaran Rp 100 miliar itu. Mengenai adanya pergantian posisi pimpinan sementara di Pemkab Lobar ke Plt Bupati, Agustana menyatakan hal itu bukanlah masalah. Menurutnya hak, kewenangan dan kewajiban seorang Plt Bupati hampir sama dengan bupati. (her)

Tersinggung, Ketua RT Diduga Diparang Tetangga Selong (Suara NTB) Malang nasib pasangan suami istri (pasutri) Arifin (45) bersama istrinya Jamilah (35), warga Dusun Lendang Belo, Desa Lando, Kecamatan Terara. Arifin yang juga ketua RT Dusun Mujur bersama sang istri diduga diparang tetangganya Bahruddin (45) hanya karena masalah air saluran air bersih di tempatnya. Kejadiannya pelaku tega menebas kedua pasutri di halaman Musalla Dusun Mujur, sekitar pukul 02.00 WITA Sabtu (11/7) dinihari lalu. Kapolsek Terara, AKP I Komang Samia yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan. Pelaku bersama parang yang digunakan untuk melukai korban sudah diamankan. Naas juga bagi pelaku luka-luka akibat dihajar massa, karena ulahnya tersebut. “Untuk proses hukum lebih lanjut, kita sudah amankan pelaku,” ucapnya. Kasus penganiayaan bermula dari korban keluar rumah untuk melihat pipa air bersih yang berada di depan rumahnya yang dalam kondisi rusak. Usai memeriksa pipa, sang ket-

ua RT itu diduga mengeluarkan kata-kata yang tampaknya menyinggung pelaku yang saat itu mendengar perkataan korban. Pelaku pun langsung ke luar rumah ketua RT tersebut sambil membawa parang. Saat bertemu di halaman mushala, pelaku langsung mengamuk mengayunkan parang sambil menyerang korban. Akibatnya, sang ketua RT mengalami luka saat menangkis sabetan parang pelaku. Melihat suaminya diparang lalu istri korban keluar untuk melerai, namun pelaku tetap mengamuk dengan mengayunkan parangnya ke arah korban. Jamilah pun tak luput dari sabetan parang pelaku. Selang bebeerapa saat kemudian, puluhan warga datang untuk menghentikan pelaku yang mengamuk dan tidak mau melepaskan parangnya. Melihat pelaku yang terlihat beringas, warga pun terpaksa mengambil paksa parang yang dibawa korban. Petugas dari Polsek Terara kemudian datang menenangkan massa. Pelaku langsung diamankan ke Mapolsek Terara guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (rus)


SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 5

Tuntaskan Kasus Bedah Desa

Permohonan Dikabulkan Majelis Hakim PERMOHONAN Bupati Lombok Barat (Lobar) non aktif, Dr. H. Zaini Arony, MPd, melalui penasehat hukumnya untuk diberi izin mengunjungi keluarga saat Hari Raya Idul Fitri dikabulkan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Denpasar. Atas dikabulkannya permohonan itu, maka tersangka kasus pemerasan investor inipun bisa ‘’bebas’’ selama dua hari yakni tertanggal 17 dan 18 Juli. Penegasan Zaini Arony diberikan izin Majelis (Suara NTB/ist) Hakim Pengadilan Tipikor Nauvar F. Farinduan Denpasar disampaikan langsung putra sulungnya, Nauvar F Farinduan kepada media, Sabtu (11/7). Diakuinya, dalam sidang terakhir pekan lalu permohonan izin tersebut telah diajukan melalui penasehat hukumnya, Maqdir Ismail, Cs. setelah itu, majelis hakim PN Denpasar yang dipimpin H. Prim Haryadi mengeluarkan penetapan No.W.24.UI/2903/HK.01/7/2015 tanggal 10 Juli 2015 yang secara umum pemberian izin untuk mengunjungi keluarga saat Hari Raya Idul Fitri. Ia mengaku menyambut baik izin yang dikeluarkan majelis hakim. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran hakim yang tentunya tidak hanya melihat dari sisi yuridis, namun juga sisi kemanusiaan. Bagi keluarga, ujarnya, pemberian izin itu tidak akan disikapi dengan berlebihan atau tidak akan menyelenggarakan sambutan-sambutan khusus. Namun, tentunya pihak keluarga juga tidak dapat melarang apabila selama dua hari tersebut banyak masyarakat Lobar yang ingin bersilaturahmi dengan H. Zaini Arony. “Kami tidak akan membatasi bila ada masyarakat Lombok Barat datang bersilaturahmi, karena menurut kami itu adalah bentuk dukungan moral agar beliau selalu kuat dan tabah menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi,” katanya. Ketua Relawan H. Zaini Arony , Syamsul Efendi menyambut positif izin yang dikeluarkan hakim Pengadilan Tipikor Denpasar. “Pemberian izin itu tidak hanya baik untuk bupati non aktif selaku terdakwa, namun secara umum dapat memberi peluang kepada semua masyarakat untuk bertemu Zaini,’’ ujarnya. (her)

Meningkat, Titik Kekeringan di Lobar Giri Menang (Suara NTB) – Bencana kekeringan yang melanda daerah Lombok Barat (Lobar) terbilang parah, karena tiap tahun mengingkat. Tahun 2013 lalu, tercatat hanya 78 titik (dusun) yang terkena dampak kekeringan. Namun tahun 2014, naik hampir dua kali lipat mencapai 117 dusun yang terkena kekeringan. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Lobar Drs. H. Fathurrahim, MSi, mengaku, tahun ini kekeringan diperkirakan akan parah, karena adanya dampak dari el nino yang mengakibatkan dampak kekeringan yang meluas. Saat ini saja, kekeringan mulai melanda sebagian daerah Lobar bagian utara, seperti Kecamatan Gunung Sari, Batulayar) dan bagian selatan, yakni Kecamatan Sekotong dan Lembar. Dijelaskan, data 117 titik yang dilaporkan mengalami kekeringan ini diperoleh dari usulan pihak dusun dan desa ke dinas terkait untuk mensuplai air bersih. Data ini, selanjutnya direkap untuk dijadikan bahan pembanding. Hingga saat ini, jelasnya, pihaknya hanya mengindentifikasi dari berita di media beberapa desa di Sekotong, Lembar dan Batulayar yang terkena kekeringan. Namun sejauh ini, belum ada permintaan resmi dari desa dan dusun untuk mendistribusikan air bersih. “Belum ada laporan resmi dari desa,” ujarnya. Untuk menangani kekeringan ini, pihaknya siap bekerjasama dengan dinas terkait lainnya. Jika ada permintaan distribusi air bersih, maka pihaknya melalui tagana di masing-masing kecamatan akan langsung mendistribusikan sesuai perimintaan masyarakat. Namun, pihaknya masih dihadapkan pada jumlah armada untuk mendistribusikan air di lapangan. Terkait antisipasi dampak el nino, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BMKG. Selain itu, tentunya langkah antisipasi disiapkan dengab berkoordinasi dendan BPBD. “Nanti kami juga di-back up provinsi,” ujarnya. Jika dampak dari kekeringan akibat el nino itu, mengarah pada kerawanan pangan akibat gagal panen, maka pihaknya siap mendistribusikan beras cadangan pemerintah yang tersimpan di Bulog. Untuk mengeluarkan beras ini, pihaknya bisa berkoordinasi tergantung permintaan dari desa. Sementara itu, warga yang tinggal di daerah lereng gunung seperti di Dusun Long-Longan mulai dilanda kekurangan air bersih. Warga mulai kesulitan memperoleh air, karena sumur mulai kering. Karena itu, pihak desa segera mengusulkan ke dinas terkait untuk mendistribusikan air bersih. “Kami menerima keluhan dari warga Dusun Long-Longan, bahwa di daerah itu kekurangan air”’kata Sekdes Sekotong Tengah, Abdul Hamid. Untuk menindaklanjuti keluhan itu, pihak desa berkirim surat ke Pemda untuk segera mendistribusikan air bersih. Terpisah Camat Sekotong, L. Edi Sadikin, mengakui beberapa desa di Lobar rawan kekeiringan. Paling parah, katanya, ada di Desa Kedaro. (her)

(Suara NTB/her)

AMBIL AIR - Warga lereng gunung di Dusun LongLongan Desa Sekotong Tengah mengambil air di lokasi yang cukup jauh dari pemukiman penduduk.

Polres Loteng Fokus Penuhi Petunjuk Jaksa Praya (Suara NTB) Tim penyidik Polres Lombok Tengah (Loteng) sedang fokus memenuhi petunjuk yang diberikan oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Praya untuk bisa segera menuntaskan penyidikan kasus dugan korupsi proyek Bedah Desa di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Loteng tahun 2011 lalu. Sebelumnya, berkas penyidikan proyek senilai Rp 1,8 miiar dikembalikan pihak jaksa untuk dilengkapi. “Kasus ini memang menjadi fokus kita saat ini,” tegas Kapolres Loteng, AKBP Nurodin, SIK,MH, ketika dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (11/7). Dengan begitu diharapkan, proses penyidikan kasus dengan nilai kerugian negara mencapai Rp 1,04 miliar tersebut bisa segera tuntas. Apalagi, masih banyak kasus dugaan korupsi lainnya yang juga mesti diselesaikan. “Target kita, bulan ini berkasnya

kasus ini sudah selesai dilengkapi. Untuk kemudian bisa dilimpahkan kembali ke jaksa,” terangnya. Dalam kasus tersebut, penyidik Polres Loteng sudah menetapkan 7 tersangka, mulai dari panitia proyek di tingkat desa, panitia pelaksana tingkat kabupaten sampai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) proyek dalam hal ini mantan Kepala Dishutbun Loteng kala itu, L. Is dengan berkas para tersangka dibagi

menjadi tiga berkas. Satu berkas untuk KPA-nya , kemudian dua berkas lainnya masing-masing untuk panitia pelaksana di tingkat desa serta panitia di kabupaten. “Kita upayakan semua berkas bisa selesai secepatnya. Tidak harus bertahap, satu berkas saja,” ujarnya. Terpisah, Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Loteng, Ipda Ery Arumanto, menambahkan, guna mengejar target yang sudah diberikan, penyi-

dik saat ini sudah kembali turun lapangan untuk mencari tambahan berkas pendukung sesuai petunjuk yang diberikan jaksa. Pihaknya mengaku cukup optimis, bisa memenuhi pertunjuk yang diberikan jaksa secepatnya. Mengingat, petunjuk yang diberikan tidak ada yang terlalu sulit. Tapi bukan berarti penyidik bisa santai begitu saja. “Kita memang fokus memenuhi petunjuk yang diberikan jaksa dalam kasus ini,” terangnya. Untuk memudahkan kinerja di lapangan, penyidik fokus untuk memenuhi petunjuk jaksa secara bertahap mulai dari berkas untuk panitia di tingkat desa. Setelah lengkap baru kemudian beralih ke berkas panitia kabupaten. ‘’Tera-

khir berkas KPA-nya. Tapi tetap sesuai petunjuk, mana berkas yang belum lengkap saja,’’ ujarnya. Disinggung kapan berkas bisa dinyatakan lengkap atau P21, Ery menegaskan itu sepenuhnya kewenangan dari jaksa dan hanya menjalankan petunjuk jaksa. Jika petunjuk sudah dipenuhi, kemudian oleh jaksa dinyatakan lengkap maka berkas sudah bisa dilimpah seluruhnya. Tapi kalau memang petunjuk sudah dipenuhi, akan tetapi oleh Jaksa dinilai masih ada yang harus penuhi kembali, maka berkas akan dikembalikan. “Jadi semua tergantung jaksa sekarang. Lengkap atau tidak berkas kasus ini, jaksa yang menentukan,” pungkasnya. (kir)

Diduga Konsumsi Nasi Bungkus

Puluhan Warga Keracunan Makanan

(Suara NTB/kir)

NORMAL - Penerbangan di BIL sudah kembali normal, Minggu (12/7). Sebelumnya, Jumat (10/7) penerbangan di BIL tutup total, karena dampak letusan Gunung Raung di Jawa Timur. Tampak pesawat Lion Air saat keluar dari apron BIL menuju bandara tujuan, Minggu kemarin.

BIL Kembali Dibuka

Beberapa Jadwal Penerbangan ke Ngurah Rai Dibatalkan Praya (Suara NTB) Setelah ditutup total Jumat (10/7) lalu, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok (Loteng) sudah kembali normal. Kendati demikian, masih ada beberapa jadwal penerbangan yang ditunda bahkan dibatalkan pihak otoritas bandara. Alasannya, bandara tujuan masih ditutup akibat terkena imbas letusan Gunung Raung di Jawa Timur. Demikian ditegaskan General Affair and Comunication Section Head PT. Angkasa Pura (AP) I BIL, Gede Eka Sandi Asmadi, kepada Suara NTB, Minggu (12/7). “Jadi sejak Sabtu (11/7) pagi, penerbangan di BIL sudah kembali normal untuk semua rute penerbangan, baik penerbangan domestik maupun internasional,’’ ujarnya. Keputusan tersebut diambil setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk

dengan pihak BMKG, jika penerbangan menuju maupun dari BIL sudah dinyatakan aman. Hanya saja, khusus untuk jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, sempat kembali ditutup pada hari Minggu mulai pukul 09.00 WITA hingga pukul 16.00 WITA, karena Bandara Ngurah Rai kembali ditutup. Disinggung apakah ada reschedule untuk penerbangan pada hari Jumat lalu, ia menegaskan tidak ada. Alasannya, semua penerbangan pada hari Jumat, statusnya dibatalkan dan pihak maskapai tidak melakukan penjadwalan ulang penerbangan. “Jadi penerbangan hari ini, memang jadwal hari ini. tidak ada jadwal penerbangan pada Jumat kemarin,” tandasnya. Sementara penumpang di BIL tujuan Bandara Ngurah Rai Bali terpaksa berangkat

melalui Pelabuhan Lembar. “Pelabuhan Lembar sempat mengalami kepadatan penumpang, karena masyarakat yang tadinya mau berangkat dari BIL memilih jalur alternatif melalui Pelabuhan Lembar,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika NTB, Drs. Agung Hartono di Lembar. Menurutnya, penyebab tingginya penumpang, selain karena arus mudik juga banyak penumpang yang akan menuju Denpasar tidak bisa berangkat melalui BIL. Mengenai peningkatan jumlah penumpang di Pelabuhan Lembar, ungkapnya, meningkat sebesar 10 persen. Peningkatan ini masih tergolong normal, sehingga belum ada penumpukan jumlah penumpang. Terkait arus mudik lebaran ini, jelasnya akan mengalami lonjakan perkiraan H - 3 Lebaran. (kir/her)

Diduga Cacat Hukum

Pemda Didesak Hentikan Proyek Perumahan PNS Giri Menang (Suara NTB) – Kalangan DPRD Lombok Barat (Lobar) mendesak Pemda Lobar menghentikan proyek perumahan Pemda yang ada di Desa Gapuk, Gerung, karena mekanisme proyek itu dinilai cacat hukum. Proyek perumahan 700 unit itu diduga melanggar ketentuan, sehingga tidak bisa dipaksakan untuk dilanjutkan. ‘’Jika pemda tetap ngotot melanjutkannya, maka Dewan mengancam akan melaporkan ke pihak berwajib,’’ ancam anggota DPRD Lobar H. Ahmad Zaenuri usai rapat gabungan komisi bersama eksekutif membahas pertanggung jawaban APBD 2014, Jumat (10/7) lalu. Anggota Komisi II DPRD Lobar ini melihat pembangunan perumahan PNS di Desa Gapuk berpotensi mengarah ke pidana. Pasalnya mekanisme dan prosedurnya diduga melanggar, jika proyek ini dipaksakan untuk dilanjutkan. Dirinya melihat kejanggalan perubahan luas lahan yang dipakai untuk proyek ini, paling krusial pola kerjasama antara pemda dengan pi-

hak ketiga tanpa persetujuan Dewan. Selain itu, lahan aset Pemda yang dipakai untuk pembangunan perumahan PNS ini tak sesuai peruntukan. Sesuai persetujuan Dewan periode lalu, ungkapnya, lahan yang disetujui hanya 4 hektar, namun entah mengapa berubah drastis menjadi 14 hektar. Bahkan Sekda telah mengirim surat ke desa untuk mengosongkan lahan 14 hektar tersebut. Selain perubahan luas lahan yang janggal, mekanisme kerjasama antara Pemda dengan pihak ketiga juga diduga melanggar. Pasalnya, sesuai ketentuan seharusnya ketika pemda ada kerjasama dengan pihak ketiga harus melalui persetujuan Dewan. Pelanggaran lain yang diduga terjadi pada proyek ini, peruntukan aset sesuai persetujuan Dewan bukan hibah atau pemberian kepada PNS, namun untuk penjualan. Hal ini, dianggap melanggar, karena menyalahi peruntukan aset. Karena itu, ia menyarankan agar mekanismenya harus diulang. Ia mendesak pemda menghentikan proyek ini, sebab jika dilanjutkan bisa mengarah ke pelanggaran pidana. Hal senada disampaikan Ketua DPRD Lobar, Hj. Sumiatun.

Menurutnya, penjelasan antara eksekutif dengan pengembang ke Dewan berbeda. Menurut pengembang, telah ada memorandum of understanding (MoU) dengan pemda untuk membangun perumahan itu. “Sedangkan pemda bilang belum-belum saja,” terang politisi Golkar ini. Sementara Pelaksana Tugas Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, beberapa waktu lalu, menyatakan sejauh ini belum ada keputusan terkait perumahan pemda PNS tersebut. Status perumahan diputus tahun 2011 oleh tim appraisal dengan harga per are yang sudah ditentukan. Namun, karena tidak jalan, maka dibuat lagi tim appraisal, sehingga harga naik Rp 17-18 juta per are. Adanya harga itu membuat PNS sulit, karena harus menyediakan uang cash. “Itu berat bagi PNS,” ujarnya. Dengan kondisi ini, pemda katanya mempersilakan pemenang tender mau atau tidak melanjutkannya. Pemda katanya belum menghentikan proyek itu, karena sudah dimenangkan.”Takut saja nanti kalau dihentikan, pemda bisa digugat,” imbuhnya. (her)

Praya (Suara NTB) Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Kali ini menimpa puluhan warga Dusun Rangah Kelurahan Renteng Praya. Beruntung tidak sampai jatuh korban jiwa dalam kejadian yang ke sekian kalinya di Loteng tersebut. “Mudah-mudahan tidak sampai memakan korban jiwa,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, kepada Suara NTB, Minggu (12/7). Dari hasil pendataan yang dilakukan pihaknya, sebut Eka, total ada 32 orang korban dugaan keracunan makanan dan sebagian besar merupakan anak-anak. Namun dari dari jumlah korban tersebut, 10 orang di antaranya hanya menjalani rawat jalan, karena tidak terlalu parah kondisinya. Sisanya sebanyak 20 orang dirawat di RSUD Praya dan dua korban lainnya dirawat di Puskemas Praya. Untuk mengantisipasi adanya korban tambahan, pihaknya sudah mendirinya posko kesehatan di Karang Bejelo Renteng. Artinya, jika ada korban baru langsung ditangani di posko kesehatan. Namun, jika kondisinya parah dilarikan ke RSUD Praya. Eka menduga penyebab keracunan karena bakteri yang berasal dari makanan yang dikonsumsi para korban. Tapi untuk memastikan penyebab keracunan, pihak-

nya sudah mengambil sampel makanan serta muntahan korban untuk selanjutnya akan dikirim ke BBPOM Mataram. “Sampel makanan sudah kita ambil untuk diteliti penyebab keracunan,” ujar mantan Direktur RSUD Praya ini. Informasi yang diperoleh menyebutkan, kasus keracunan makanan tersebut berawal dari acara tahlilan yang digelar salah seorang warga Dusun Rangah, pada Sabtu (11/7) malam. Waktu itu, warga yang hadir diberikan nasi bungkus oleh penyelenggara acara. Beberapa warga ada yang menyantap langsung nasi bungkus yang diberikan di tempat acara. Sementara ada yang membawa pulang dan disantap saat sahur. Namun, ada juga yang dikonsumsi pagi hari, khususnya oleh anak-anak. “Yang jadi korban keracunan ini mereka yang menyantap nasi bungkus pada saat sahur dan pagi hari,” terang Eka. Sedangkan yang langsung menyantap pada malam harinya, tidak ikut jadi korban keracunan. Kasus keracunan masal itu sendiri sempat membuat warga panik. Terhadap biaya pengobatan bagi para korban keracunan, Eka menegaskan, semua ditanggung Pemkab Loteng, karena untuk kasus-kasus tersebut, pemerintah daerah sudah menyiapkan dana bansos khusus. Artinya, keluarga para korban keracunan tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan. (kir)

Gerindra Usung Suhaili-Fathul Praya (Suara NTB) Setelah hanya menjadi wacana, Partai Gerindra dipastikan bakal mengusung H. M. Suhaili FT,SH, sebagai bakal calon Bupati Lombok Tengah (Loteng) pada Pilkada Loteng mendatang. Pada pilkada ini, Gerindra juga mengusung anggota DPRD NTB dari Partai Gerindra, L. Fathul Bahri, SIP, sebagai bakal calon pendamping Suhaili. Kepastian tersebut disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Loteng, H. Muhdan Rum, saat dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (11/7). Muhdan yang mengaku tengah berada di Jakarta, mengatakan, saat ini pihaknya kini tinggal menunggu surat rekomendasi pengusung Suhaili-Fathul pada Pilkada Loteng mendatang yang ditandatangani Ketua Umum Partai Gerindra, H. Prabowo Subianto. “Surat rekomendasi pengusungan H.M. Suhaili FT – L. Fathul Bahri, tinggal ditandatangani Ketua Umum. Begitu beliau (Prabowo,red) pulang dari Eropa, suratnya langsung ditandatangani,” terangnya. Diakuinya, rencana memaketkan pasangan calon incumbent dengan anggota DPRD NTB sudah lama dicetuskan. Namun lantaran masih berproses, sehingga pihaknya tidak berani memastikan, sebelum ada kejelasan surat rekomendasi dari DPP. Tapi sekarang, surat rekomendasi sudah jelas. Jadi pihaknya sudah tidak ragu lagi, jika pasangan inilah yang akan diusung Partai Gerindra pada Pilkada Loteng mendatang. Masalah partai politik (parpol) mana yang akan menjadi mitra koalisi, Muhdan mengaku itu menjadi ranahnya

calon kepala daerah bersangkutan. Terpenting, Partai Gerindra sudah memastikan sikap dan pilihan politiknya dalam mendukung pasangan calon kepala daerah bersangkutan. “Parpol mana yang akan jadi mitra koalisi kita nantinya, tergantung calon kepala daerah yang kita usung,” ujarnya. Beberapa parpol disebutsebut sudah mendekat ke calon incumbent, di antaranya Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta PDI Perjuangan. Hanya saja, hingga saat ini parpol tersebut belum menentukan sikap. Alasannya, parpol-parpol tersebut disebut juga sudah merapat ke pasangan calon kepala daerah yang lain, yakni pasangan H.L. Suprayatno – Zainul Aidi. “Kalau dengan PKS, kita sebenarnya sudah satu kesepahaman. Tinggal menunggu rekomendasi dari DPP saja,” tambah Muhdan. Adapun perihal status L. Fathul Bahri, SIP, selaku anggota DPRD NTB, Muhdan mengaku tidak ada persoalan. Pasalnya, Fathul mengaku siap melepaskan jabatannya sebagai anggota DPRD NTB, seperti yang diatur yang ada sekarang ini. “Yang bersangkutan sudah mengatakan siap mundur. Bahkan penyataan mundur tersebut sudah kita terima,” pungkasnya. Hal itu menandakan kalau Fathul Bahri sudah sangat siap untuk maju dan bersaing pada Pilkada Loteng mendatang, mendampingi calon incumbent. Apapun risiko yang harus ditanggung, semua siap dilewati, karena merupakan bagian dari menjalankan amanat partai yang harus dijalankan oleh setiap kader. (kir)


SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 6

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456

Kerjasama Program PAUD Dinas Diknas Sumbawa dengan Harian Suara NTB

Lomba Gugus PAUD Terpadu, Sumbawa Targetkan Tiga Besar Nasional Sumbawa Besar (Suara NTB) Lomba penilaian gugus terpadu tingkat Kabupaten tengah berlangsung hingga awal Agustus mendatang. Untuk selanjutnya mengikuti penilaian tingkat provinsi dengan menargetkan tiga besar tingkat nasional. Setelah tahun lalu mencapai prestasi lima besar nasional yang diwakili Gugus I PAUD Kecamatan Sumbawa. Kasi PMPTK TK/SD Dinas Pendidikan Nasional (Diknas Sumbawa), Asri Ramdhani S.Psi, M.Pd, menjelaskan, lomba gugus PAUD terpadu dilakukan secara berjenjang, tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi sampai tingkat Nasional. Kegiatan rutin yang

digelar setiap tahunnya. Teknis penilainnya, ada tim di kecamatan yang mengutus gugus mana yang mewakili kecamatan, untuk tingkat Kabupaten. Ada lima komponen yang dinilai, yakni, manajemen PAUD, PKBM, Sarana dan Prasarana, Manajemen Gugus dan peran serta masyarakat. “standar penilaiannya secara nasional,”terangnya. Dalam hal ini, pihaknya berusaha memberikan penilaian seobyek mungkin. Pengalaman dari tahun ke tahun, kegiatan ini bukan hanya semata-mata untuk mencari pemenang terbaik, walaupun dibutuhkan sebagai model bagi gugus lain. Namun sekaligus pula melakukan pembinaan gugus yang ada di Kabu-

paten Sumbawa. Penilaian dilakukan hingga 5 Agustus 2015. Dilanjutkan dengan lomba penilaian gugus tingkat Provinsi pada bulan yang sama. “Kalau pada tahun lalu, kita dapat lima besar nasional, maka tahun ini kita targetkan tiga besar nasional atau minimal lebih baik dari tahun lalu,” katanya optimis. Kasi PAUD Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa, Mukhlis, S.Pd, menambahkan tentang pola pembinaan gugus PAUD yang rutin dilakukan. Baik oleh penilik ataupun pengawas sesuai jadwal masing-masing. Bahkan setiap bulan bertemu kepala sekolah masing-masing, baik Kepala TK/PAUD, Kepala TPA, Kelompok Bermain dan guru-guru.

Sharing pengalaman atau membuat inovasi baru dalam meningkatkan kualitas layanan. “Dari Diknas juga turun melihat dan memantau serta memberikan masukan sesuai apa yang mereka laksanakan,” tukasnya. Setiap Kecamatan memiliki Pusat Kegiatan Gugus (PKG). Di dalam PKG terdiri dari beberapa gugus dan setiap gugus terdiri dari 5-8 lembaga. Pada 2014 lalu, pemerintah masih memberikan bantuan dana kepada setiap gugus melalui PKG. PKG yang mendistribusikannya ke Gugus sesuai persentase berdasarkan aturan yang ada dengan besaran dana Rp 8 juta per PKG. Namun pada 2015, dana dimaksud tak ada

lagi. Agar kegiatan tetap bisa berjalan, gugus memanfaatkan dana yang ada melalui BOP PAUD dan dimungkinkan. “Agar kegiatan bisa terus berjalan seperti sebelumnya, mau tidak mau kita butuh dana untuk pelaksanaan kegiatan. Mudah-mudahan keterkendalaan dana tidak menghambat sisi prestasi kita. Kalaupun nanti setelah hasil penilaian, apakah ada dampak dari tidak ada danya tersebut, nanti kita akan evaluasi,” cetusnya, seraya berharap pada lomba gugus tahun ini, Sumbawa bisa mempertahankan prestasi tahun lalu. Pada kesempatan tersebut, Mukhlis juga sedikit menyinggung tentang kegiatan Apresiasi Bunda PAUD tahun ini

yang diberikan kepada Bunda PAUD kecamatan. Tidak seperti tahun sebelumnya kepada Bunda PAUD Kabupaten. “Kemarin kita sudah coba konfirmasi ke

Provinsi, juknisnya belum ada. Paling tidak kalau ada juknis, kita bisa persiapkan. Apakah mekanismenya seperti Bunda PAUD Kabupaten atau berbeda,”pungkasnya. (arn/*)

Mukhlis

(Suara NTB/arn)

Pemda KSB Klarifikasi Soal Pemangkasan Anggaran Pilkada Taliwang (Suara NTB) Asisten I Sekretariat Dearah (Setda) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Abdul Azis, MH menyatakan, anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) belum ada ketetapan pengurangan. Dia mengakui pengurangan anggaran tersebut masih sebatas wacana yang belum tentu akan dilaksanakan. “KPU kami kira terlalu reaktif menanggapi hasil pembicaraan dalam rapat terakhir kita. Padahal itu hanya sekadar diskusi saja,” cetusnya kepada (Suara NTB/bug) wartawan, Sabtu (11/7). Abdul Azis Azis mengungkapkan, sebelum berlangsungnya rapat dengan KPU, bupati meminta agar mengkoordinasikan dengan KPU perihal wacana menurunkan anggaran Pilkada dari Rp 12 miliar menjadi Rp 8,5 miliar. Namun demikian koordinasi itu hanya dalam tataran penjajakan sambil menunggu argumentasi KPU terkait anggaran yang sudah sepakat dialokasikan sebelumnya yakni Rp 12 miliar. “Dalam rapat itu kan baru diskusi saja untuk mencari kesepahaman. Nah kalau posisinya hari ini KPU tidak setuju tentu pemerintah, tidak serta merta bisa menurunkannya (memangkas) anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya,” ujarnya. Ia mengatakan, angka sebesar Rp 8,5 miliar yang diajukan Pemda KSB adalah hasil perhitungan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Perhitungan itu melihat berbagai komponen termasuk mengkomprasi data anggaran dari kabupaten/kota lain di NTB yang juga akan melaksanakan Pilkada pada tanggal 9 Desember mendatang. “Kita lihat misalnya Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Sumbawa yang relatif sama dengan KSB. Mengapa kemudian anggarannya kita lihat tidak terlalu besar. Nah apa tidak bisa disesuaikan, toh juga kondisi daerah dan jumlah pemilih kita tidak terlalu berbeda dengan dua kabupaten itu,” tukasnya. Ia pun menyatakan, perubahan anggaran Pilkada tidak bisa langsung dilakukan oleh pemerintah. Mengingat sejauh ini anggaran sebesar Rp 12 miliar yang disepakati saat ini sudah dituangkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). “Nah kalau KPU anggap pemerintah bisa ganggu yang sudah ada, tentu salah. Karena dibutuhkan pembicaraan ulang semisal kalau pemeirntah mau mengubah. Jadi kembali saya sampaikan, sebenarnya yang kita sampaikan di rapat itu baru berupa diskusi karena bupati menyarankan seperti itu,” imbuhnya. (bug)

BJS Ingatkan Bahaya Survei untuk Giring Opini Sumbawa Besar (Suara NTB) Ketua DPD PAN Sumbawa, Burhanuddin Jafar Salam, S.H, atau akrab disapa BJS mengingatkan bahaya hasil survei yang terlalu dini oleh pasangan A.Saat – Jaya sebagai upaya menggiring opini masyarakat. Padahal belum tentu benar, tanpa bermaksud meragukan hasil pekerjaan ilmiah lembaga survei. Seraya menegaskan kembali dukungan PAN kepada pasangan Mukhlis – Baijuri (MUJUR). “Saya tidak meragukan hasil pekerjaan ilmiah seperti lembaga survei. Namun saya katakan menggunakan survei itu bid’ah. Hanya untuk menggiring opini masyarakat, seolah-olah memberitahukan kepada masyarakat inilah pasangan yang harus kita dukung. Padahal belum tentu benar. Sebab di lain waktu, calon lain, seperti Husni Djibril juga menang dalam posisi sangat tinggi. Saya juga melihat hasil survei yang dipesan pasangan lain pasangan itu yang tertinggi. Makanya saya katakan bid’ah. Ada pergeseran tujuan survei sekarang ini,” cetus BJS bersama Sekretaris Lukmanul Hakim, S.AP, didampingi bakal Cabup, Ir. Mukhlis, M.Si, dan Parpol Koalisi, PAN, Gerindra dan PBB, usai buka puasa bersama, Sabtu (11/7) malam, menanggapi rilis hasil lembaga survei pasangan A.Saat-Jaya. Terlepas dari hasil survei, PAN tegas menyatakan dukungannya kepada MUJUR. Berbekal kenyakinan pasangan ini yang akan memenangkan Pilkada. Kalau pasangan ini menang, maka ada perubahan Sumbawa menjadi lebih baik. “Mohion maaf, kita bukan meragukan hasil survei, kita hanya berpegang pada keyakinan rasional, realistis pada hasil di lapangan. Kami ini pelaku politik dan karena itu kita berlabuh di pasangan ini,” tandasnya. Terkait dengan upaya pencitraan negarif terhadap pasangan calon, BJS menegaskan sikapnya, melihat kekuatan pasangan lain hanya untuk bisa melampaui kekuatan pasangan lain dimaksud, sehingga lebih poisitif. “Tidak ada tim di pasangan di MUJUR yang melakukan kampanye negatif, jauh kami dari itu. Salah satu variabel, kenapa PAN mendukung MUJUR, karena ada karakter yang sama, sehingga kami bersepakat mendukung pasangan ini,” pungkasnya. (arn)

(Suara NTB/arn)

KOALISI - BJS, Bacabup Mukhlis dan Parpol Koalisi, PAN, Gerindra, dan PBB, dalam sebuah acara Sabtu (11/7) malam.

Pasangan A. Saat - Jaya Klaim Unggul di Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Tim pemenangan pasangan bakal calon H. A. Saat Abdullah – Chandra Wijaya Rayes (A. Saat - Jaya) merilis hasil survei Media Track & Strategi, yang menempatkan pasangan tersebut unggul di atas pasangan lainnya. Sekaligus menegaskan komitmen Cawabup, Candra W. Rayes yang siap mundur sebagai anggota DPRD Sumbawa, menyusul keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Hal tersebut disampaikan usai buka puasa bersama pasangan A. Saat - Jaya bersama partai koalisi, Hanura, Nasdem, PKPI dan PPP, di kebun Ketua DPC Hanura Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, Sabtu (11/7) malam. Ketua Tim Pemenangan yang juga Ketua DPC PPP, Kamaluddin S.T, menyebutkan, hasil lembaga survei dimaksud menyebutkan dalam pengumpulan data rentang waktu 28 Juni – 4 Juli, dengan menggunakan metode sampling multistage random sampling, pada sebanyak 440 responden awal, wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, dengan margin error lebih kurang 4,8 persen. Hasilnya, untuk profil kandidat, secara spontan H, Asaat menempati urutan pertama, 11,4 persen, disusul H. Husni Jibril 8,9 persen, M. Jabir, 6,6

persen dan Mukhlis 5,0 persen. Pada pemilih fanatik A. Saat juga unggul dengan 12,3 persen, disusul Husni Djibril 8,9 persen, M.Jabir 6,6 persen, dan Mukhlis 5,5 persen. Sedangkan masa mengambang/ragu - ragu atau swing voter masih besar sekitar 59,3 persen. Hasil ketika dipasangkan, Pasangan A. SaatJayajuga menempati peringkat pertama 23,3 persen, dengan selisih lebih dari margin error dengan pasangan peringkat kedua, Husni DJibril-Mahmud Abdullah sebesar 17,1 persen. Kemudian pasangan Mukhlis Baijuri, 15,2 persen, M. Jabir/Burhanuddin J. Salam, 14,3 persen. “Hasil survei ini sebelum PPP bergabung, dengan bergabungnya PPP, maka Insya Allah akan membawa naik lagi pasangan ini menembus angka 30 persen,” katanya optimis.

Kamaluddin juga menyampaikan khususnya PPP, sudah keluar SK dari DPP untuk pasangan A. Saat - Jaya. Paling lambat Rabu mendatang, SK tersebut diserahkan di kantor DPP PPP. “PPP tidak meragukan lagi, sekalipun ada perkembangan PTUN, kami mengusung dan mendukung Saat-Jaya,” tandasnya. Juru bicara Tim Pemenangan A.Saat-Jaya, Sambirang Ahmadi, M.Si, melihat adanya tren konsisten dari hasil lembaga survei untuk pasangan Saat-Jaya. Survei awal oleh Polmac DPP Nasdem, elektabilitas H.A.saat Abdullah 11,9 persen. Kini dengan lembaga survei berbeda, Media Track naik menjadi 12,3 persen. “Yang paling penting tren konsisten yang berkorelasi positif oleh dua lembaga survei berbeda. Artin-

(Suara NTB/arn)

A. SAAT – JAYA - A.Saat-Jaya bersama Tim Pemenangan usai konferensi pers rilis hasil survei. ya, kalau Pilkada dilaksanakan hari ini, maka pasangan A.Saat-Jaya akan memenangkannya,” terangnya, seraya menyatakan setelah pasangan calon calon mendaftar di KPU Sumbawa nantinya, akan dilakukan survei lagi. Terus diupdate tiap dua bulan dan perubahan hasil bisa saja terjadi. Cawabup Candra W. Rayes juga mengklarifikasi upaya menjatuhkan popularitas pasangan

seperti yang beredar di media sosial, yang tidak akan dilayani. Tetap berpegang teguh pada kenyakinan untuk fokus pada pasangan ini. Tanpa harus menghabiskan waktu dan energi dengan isu-isu negatif yang beredar. “Sekarang ini bagaimana partai koalisi bisa terus solid. Mempercepat gerakan sampai ke titik paling bawah yang belum mampu dijangkau pasangan lain,”pungkasnya. (arn)

Data Kemiskinan di Seteluk Belum Rampung

KALIMANTONG - Bendungan Kalimantong II, Bangkat Monteh, kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Menjelang musim kemarau seperti saat ini, bendungan ini tidak sepenuhnya dapat menyiapkan irigasi untuk lahan pertanian di sana. Tampak beberapa warga sedang melintas di bagian dasar bendungan. (Suara NTB/ist)

Disindir Lewat Media Sosial

Seorang Bidan Lapor Polisi Sumbawa Besar (Suara NTB) NY (29), seorang warga kecamatan Empang, dilaporkan ke Polisi karena diduga menyindir seorang bidan, Hasmawati (27), warga dusun Batu Rotok II desa Batu Rotok, kecamatan Batulanteh. Bermula pada Kamis (9/7) sekitar pukul 14.40, NY menguploud status di dunia maya facebook. Pelapor pun baru mengetahui hal tersebut setelah membuka akun Facebook-nya. Pel-

aporpun merasa sakit hati setelah melihat status yang ditulis pelaku dengan menandainya. Adapun komentar yang ditulis yaitu “kalau ada orang yang mengusik rumah tangga seseorang itu, jelas karena dulunya dia merusak rumah tangga orang, mana yang lebih sakit hati seorang wanita merusak rumah tangga orang lain dalam keadaan umur bayi 1 bulan baru melahirkan sampai biaya perceraian gadis anjing ini”, lebih kurangnya seperti hal tersebut statusnya. Dalam face-

book tersebut juga komentar pelaku tertuju kepada foto pelapor. Hal tersebut tidak didiamkan pelapor, karena merasa sakit hati, yang bersangkutan pun dilaporkan ke Polres Sumbawa untuk diproses lebih lanjut. Kapolres Sumbawa melalui Kasubag Humas, Iptu Waluyo kepada Suara NTB, Sabtu (11/ 7) membenarkan adanya laporan tersebut. Kasus tersebut sudah ditangani penyidik Reserse dan Kriminal (Reskrim) untuk proses lebih lanjut. (ind)

KSB Input Data Mahasiswa Calon Penerima Bantuan Taliwang (Suara NTB) Hingga memasuki pertengahan tahun 2015 ini, program bantuan mahasiswa dari pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) belum juga digulirkan. Hal ini terjadi karena Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) setempat masih melakukan melakukan input data mahasiswa calon penerima. “Memang belum dicairkan karena kami yang menangani administrasinya sampai sekarang masih melakukan input data,” jelas Kabid Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dinas Dikbudpora KSB, Aku Nurrahmadin, SPd, Sabtu (11/7). Sejauh ini proses input data yang dilakukan Dinas Dikbudpora baru mencapai 60 persen dari sekitar 3.000 mahasiswa termasuk program S2 yang

mengajukan permohonan untuk mendapatkan bantuan subsidi berupa SPP bagi mahasiswa itu. Nurrahmadin mengakui, proses input data tahun ini agak memakan waktu jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini dikarenakan, permohonan penerimaan bantuan bagi mahasiswa itu tidak lagi diajukan secara kolektif melalui kampus melainkan secara mandiri oleh masing-masing mahasiswa. “Waktu pembukaan pengajuan permohoan yang juga sedikit telat kita lakukan. Makanya sampai sekarang kita masih melakukan input data,” ujarnya seraya menambahkan, jika pada tahun ini pemerintah telah menuntaskan pembayaran subsidi bagi mahasiswa yang sebelumnya belum tuntas di tahun 2014. “Kalau yang 2014 sudah tun-

tas. Yang sekarang ini kita ajukan untuk kegiatan tahun 2015 dan bagi mahasiswa yang mau mendapatkan bantuan ini harus mengajukan permohonannya sendiri tidak lagi melalui kampus masing-masing (bagi mahasiswa yang kuliah di dalam daerah, red),” sambung pria yang akrab disapa Madin ini. Madin menjelaskan, setelah dilakukan input data, selanjutnya data akan diverifikasi kebenarannya. Setelah dinyatakan sesuai, maka tahapan berikutnya menyerahkannya kepada bupati untuk memperoleh penetapan (SK, red). “Itu tahapan proses administrasinya. Kalau soal kapan dibayarkan, saya tidak bisa jawab karena sekarang kewenangan pembayaran ada di Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan Daerah (DPPKD),” imbuh Madin. (bug)

Taliwang (Suara NTB) Proses pendataan warga miskin yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) hingga kini belum juga rampung. Dari delapan kecamatan yang ada, tercatat kecamatan Seteluk masih melakukan proses penataan data setelah sebelumnya terjadi salah input data oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) setempat. “Ada kesalahan input data di Seteluk makanya datanya kita kembalikan lagi ke kecamatan,” jelas Kabid Sosial Disosnakertrans KSB, Manurung, kepada media ini. Kesalahan input data yang dilakukan TKSK Seteluk itu, yakni tidak dimasukkannya Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga miskin yang didata dalam blangko isian. Akibatnya saat penataan data di tingkat kabupaten, prosesnya menjadi terhambat karena sistem tidak bisa menerima data yang diserahkan kecamatan. “Datanya tidak bisa diolah karena NIK yang menjadi nomor registrasi warga tidak ada. Jadinya data warga miskin yang sudah tercatat tidak bisa masuk dalam blangko isian dalam bentuk eletronik,” paparnya. Meski masih terjadi kesalahan untuk satu kecamatan, Manu-

rung mengaku, masih bersyukur. Pasalnya jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di NTB, KSB masih yang terbaik progres pendataan warga miskinnya. “Kita masih bagus karena hanya kurang satu kecamatan lagi yang belum tuntas. Kalau di kabupaten/kota lain pgroressnya masih jauh dibandingkan yang sudah dicapai sejauh ini. Hal lain yang sebelumnya membuat proses pendataan memakan waktu lebih lama akibat adanya usulan baru. Hampir seluruh kecamatan kata Manurung, mengajukan warga calon penerima bantuan program miskin yang tidak masuk dalam data tahun sebelumnya. “Ini juga memakan waktu, karena pendataannya mulai dari nol,” katanya. Setelah rampung di tingkat kecamatan, hasil pendataan akan diserahkan ke Disosnakertrans untuk proses input data. Manurung mengakatan, hasil pendataan warga miskin itulah yang akan dijadikan database oleh pusat dalam menggelontorkan program bantuan bagi warga miskin terhitung tahun 2016 mendatang. Sebagaimana diketahui, program pusat untuk masyarakat miskin yang populer saat ini adalah program kartu sakti diantaranya Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera (KIS, KIP dan KKS). (bug)

Siswi SMP Diduga Disetubuhi di Sekolah Sumbawa Besar (Suara NTB) Setelah dilaporkan melakukan persetubuhan terhadap anak di bawah umur yang masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), SA (40) ditangkap polisi. Pria asal desa Stowe Brang kecamatan Utan ini harus mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukannya. Informasi yang diperoleh Suara NTB, Minggu (12/7) menyebutkan, kasus ini terjadi pada Senin (22/6) lalu. Awalnya pada hari tersebut, SA membawa korban sebut saja Mawar pergi ke Sumbawa dengan maksud membeli peralatan drumband. Sepulangnya dari Sumbawa, SA langsung membawa korban yang saat ini masih berumur 15 tahun ke sebuah SMP di desa Motong, kecamatan Utan. Pada saat itu sekitar pukul 13.00 Wita. SA menarik tangan korban, dan memaksanya masuk ke

ruangan Laboratorium Bahasa. Di ruangan itulah SA membuka pakaian korban, kendati korban meronta. Saat itu SA diduga berhasil menyetubuhi korban. Kasus ini pun baru diketahui keluarga korban, sehingga melaporkan yang bersangkutan ke Polsek Utan. Dari laporan tersebut, anggota kepolisian Sektor Utan bergegas menangkap SA. Dan Pada malam itu juga SA digelandang ke Mapolres Sumbawa untuk menjalankan proses lebih lanjut. Kapolres Sumbawa melalui Kasubag Humas, Iptu Waluyo kepada Suara NTB membenarkan adanya kasus tersebut. Dimana pelaku dengan inisial SA sudah ditahan di Polres Sumbawa, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan kasus tersebut sedang ditangani Polsek Utan. “Yang bersangkutan sudah diamankan di Polres Sumbawa. Namun kasusnya ditangani Polsek Utan,” tukas Waluyo. (ind)


SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 7

Jegal Pencalonan Pilkada

Antisipasi Penculikan Pengurus Partai Dompu (Suara NTB) Pendaftaran bakal calon Bupati dan wakil Bupati di KPU menjadi ranah partai politik. Pasangan calon bisa dibatalkan KPU bila pendaftarannya tidak ditandatangani Ketua atau Sekretaris partai dan tidak ada rekomendasi DPP.

Prayit Hariyanto

(Suara NTB/dok)

Lagi, Tersangka Pengguna Narkoba Diamankan Bima (Suara NTB) Tim Gabungan SKPT Piket Reskrim Polsek Woha dan Satuan Res Narkoba Polres Kabupaten Bima, kembali meringkus seorang pemuda yang bernama M. Irwansyah alias IWS (21), pengguna narkoba jenis Sabu. Oknum IWS ditangkap di rumahnya di desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima, pada hari Rabu (8/7) malam. Kasat Res Narkoba Polres Kabupaten Bima, Iptu Prayit Hariyanto, SH, kepada Suara NTB, Minggu (12/7) mengatakan. setelah mendapatkan aduan dan laporan dari masyarakat setempat, sekitar pukul 23.00 wita, tim gabungan mendatangi rumah pelaku dengan langsung melakukan penggerebekan. ‘’Diamankan tersangka pelaku dengan menyita beberapa barang bukti (BB),” ucapnya. BB yang disita yakni satu buah alat hisap (bong), kemudian satu unit kaca atau slinder yang berisi narkoba jenis sabu. “Diamankan narkoba jenis sabu dengan seberat 0,5 gram yang sedang dikonsumsi oleh pelaku, dari satu poket yang sudah habis,” katanya. Ditegaskannya, dalam penggeledahan itu selain pelaku dan BB yang diamankan oleh anggotannya, turut juga diamankan dua orang saudara pelaku sebagai saksi. “Kemungkinan ada pihak lain yang berperan, dan kami akan terus kembangkan. Saat ini pelaku kita amankan untuk kita mintai keterangan,” pungkasnya. (uki)

Sekretaris DPD PAN Dompu, Wawan Anggarana, SE, M.Si pada acara sosialisasi Pilkada dan buka puasa bersama di KPU Dompu, Jumat (10/7) sore, mempertanyakan konsekuensi bila pasangan calon Bupati dan wakil Bupati yang diusung tidak ditandatangani oleh Ketua atau sekretaris partai, kendati sudah

mendapat rekomendasi dari DPP partai. “Kalau memang dianggap tidak memenuhi syarat, KPU harus konsisten dengan ucapannya,” tegas Wawan. “Itu artinya, perlu dilakukan aksi penculikan (pengurus),” tambah Wawan. Ketua Divisi Hukum KPU Dompu, Drs. Arifuddin mengatakan, ketentuan Pilkada

tahun 2015 ini berbeda dengan Pilkada sebelumnya. Diantara yang mendasar soal keharusan mendapat persetujuan pengurus DPP untuk calon yang diusung. Persetujuan ini menjadi satu kesatuan dengan pendaftaran berkas pengusungan calon oleh Ketua dan Sekretaris partai sesuai tingkatan Pilkada. “Tidak boleh ditanda-

tangani oleh salah satu, tapi harus ditandatangani lengkap. Kalau salah satu tidak tandatangan berkas pendaftaran, itu sama saja dengan batal,” kata Arifuddin. Persetujuan pengurus DPP partai, dikatakan Suherman, S.Pd, Ketua Divisi Sosialisasi KPU Dompu, harus satu paket pasangan calon. Tidak boleh hanya calon Bupati atau calon wakil Bupati Dompu saja. “Rekomendasi atau persetujuan harus paket pasangan calon, tidak boleh hanya calon Bupati atau calon wakil

Tiga Bakal Calon Bupati Dompu Mengerucut

Jalan Licin

Kendaraan di Bima Tabrakan Beruntun Kota Bima (Suara NTB) Belasan kendaraan yang tengah melintas di ruas jalan Gatot Subroto, tepatnya di Lingkungan Karara Kelurahan Monggonao Kota Bima, terlibat kecelakaan beruntun. Jalan licin akibat tumpahan minyak dan berpasir diduga menjadi penyebab tabrakan dimaksud. Peristiwa nahas tersebut terjadi pasa Sabtu (11/7) pagi. Bermula ketika bus dan kendaraan pick up yang datang dari arah berlawanan bertabrakan. Saat datang dari arah barat, bus oleng ke arah kanan dan menabrak pick up. Akibatnya kendaraan bus warna putih merah ini kemudian banting stir dan terselip ke dalam parit. Sementara kendaraan pick up warna hitam langsung menyilang di bahu jalan. Tak berhenti sampai di situ, kendaraan roda dua yang masing-masing melaju di belakang bus dan pick up juga terjatuh di jalanan. Mereka umumnya terkejut dan menghindari tabrakan. Namun lantaran tidak siap, para pengendara ini kemudian terjatuh di jalan. ”Ada sekitar belasan pengendara roda dua tiba-tiba tergelincir lalu jatuh,” terang salah seorang warga, Iwan Kurniawan. Tak ayal peristiwa ini pun menjadi perhatian warga dan pengendara lain yang langsung memberikan pertolongan. Untungnya tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pasalnya, pengendara sepeda motor juga melaju dalam kecepatan sedang. Namun, kecelakaan beruntun ini sempat memacetkan arus lalu lintas untuk beberapa saat. Menurut Iwan, kecelakaan beruntun ini terjadi lantaran aspal licin karena terdapat tumpahan minyak dan berpasir. Dia pun berharap, Pemerintah bisa melebarkan ruas jalan tersebut agar kecelakaan yang kerap terjadi tidak terulang kembali. (use)

Bupati saja,” katanya. Sementara untuk pemasangan alat peraga berupa baliho, spanduk, banner dan stiker, dikatakan Arifuddin, diadakan oleh KPU. Pasangan calon hanya menyiapkan bahan kampanye dan lay out-nya. Tempat pemasangan baliho dan spanduk hanya bisa dilakukan pada tempat yang diizinkan oleh pemerintah daerah (Pemda). “Untuk memutuskan tempat ini, kami dalam waktu dekat akan bersurat ke Bupati dan merapatkan dengan pimpinan partai politik,” katanya. (ula)

(Suara NTB/uki)

BOBOL ATM – Petugas dari kepolisian sedang mengolah tempat kejadian perkara (TKP) pembobolan mesin ATM di Kelurahan Dara, Rasanae Barat, Sabtu (11/7).

Perampok Bobol Mesin ATM di Bima Kota Bima (Suara NTB) Pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) terjadi di Kota Bima menjelang hari raya Idul Fitri. Kali ini yang menjadi target kawanan perampok adalah ATM Bank BNI yang terletak di jalan Sultan Kaharudin atau tepatnya depan SDN 55 Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Aksi pembobolan sendiri baru diketahui oleh salah seorang pegawai bagian Monitoring ATM BNI Cabang Bima, Nasrullah, Sabtu (11/ 7) sekitar pukul 06.00 pagi. Menurut pengakuan Nasrullah, dirinya mengetahui setelah mendapat informasi via BBM dari Kantor BNI Denpasar Di Bali. “Setelah ada BBM saya langsung mengecek, dan diket-

ahui box ATM-nya terbuka,” ucapnya pada Suara NTB di lokasi kejadian. Dikatakan, selain box terbuka, di dekat ATM tersebut dirinya menemukan satu buah mesin bor listrik, diduga alat tersebut digunakan pelaku untuk membobol mesin ATM tersebut. Walaupun terjadinya pembobolan namun dirinya merasa bersyukur, pasalnya tidak ada sepeserpun uang yang dibawa lari oleh pelaku karena tidak berhasil membuka mesin. “Tidak ada uang yang diambil meskipun berhasil di buka box-nya,” katanya. Nasrullah mengaku saat kejadian langsung melaporkan ke Polsek Rasanae Barat yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Kapolsek Rasanae Barat, Kompol

H. Nurdin, SH membenarkan adanya kejadian percobaan pembobolan tersebut. “Diperkirakan aksi ini sekitar pukul 03.00 Wita,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya, kejadian ini juga sudah dilaporkan resmi oleh pihak BNI cabang Bima. Dan Pihaknya akan menelusuri dan melakukan penyelidikan. “Insya Allah secepatnya kami akan melakukan penyelidikan kasus ini dengan hasil olah TKP kemudian mengamankan barang bukti,” pungkasnya. Pantauan Suara NTB, Polsek Rasanae Barat melingkari tempat tersebut dengan Police Line dan ATM tersebut tidak beroperasi, namun kini setelah beberapa jam kemudian ATM tersebut berangsur – angsur mulai digunakan kembali. (uki)

Dompu (Suara NTB) Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Dompu, 9 Desember 2015 mengerucut pada tiga pasangan bakal calon yang diusung oleh gabungan partai politik (Parpol). Ketiga pasangan calon yaitu Syafruddin, S.Ap – Rafiuddin, SE (SYAFIR), Drs. H. Bambang M. Yasin – Arifuddin, SH, dan H. Mulyadin, SH, MH – Kurniawan Ahmadi. Sementara pasangan lain bakal kesulitan mendapat partai politik sebagai pengusung. Drs. H. Bambang M. Yasin kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (10/ 7) mengatakan, dirinya resmi berpasangan dengan Arifuddin, SH. Arifuddin yang kesehariannya sebagai kepala bidang pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dompu bahkan telah memproses pengunduran dirinya dari PNS. “Kita sudah final didukung tiga partai. Nasdem (3 kursi), Gerindra (3 kursi) dan Hanura (1 kursi),” katanya. H. Mulyadin, SH, MH yang digadang-gadang akan berpasangan dengan beberapa orang sejak kemunculannya sebagai bakal calon Bupati Dompu, akhirnya diputuskan akan berpasangan dengan Kurniawan Ahmadi. Ketua Komisi II DPRD Dompu yang juga politisi PBB ini akan mengundurkan diri dari keanggotaan DPRD. Pasangan ini akan didukung PKS (3 kursi), PDIP (3 kursi), dan Partai Demokrat (2 kursi). “Saya siap maju. Mundur dari anggota Dewan merupakan konsekuensi yang harus diambil, karena itu sudah menjadi putusan MK yang harus diterima,” ungkapnya. Sementara pasangan SYAFIR sudah jauh lebih awal mendeklarasikan pasangannya. Pasangan ini diusung PAN (4 kursi), dan PKB (3 kursi). Namun pasangan ini juga berpeluang didukung PBB (3 kursi) yang digadang-gadang mengusung Ir. H. Eddy Wahyuddin, MBA sebagai calon wakil Bupati. Namun karena tidak ada partai mitra koalisi, sehingga berpeluang berkoalisi dengan pasangan SYAFIR. Jika PBB berkoalisi dengan pasangan SYAFIR, Pilkada Dompu dipastikan hanya akan diikuti oleh tiga pasangan calon. Karena koalisi PPP (3 kursi) dan Partai Golkar (2 kursi) tidak bisa mengusung paket pasangan calon. Kecuali koalisi ini mampu mendapat dukungan dari PBB atau Partai Hanura, pasangan ini bakal mengusung H. Abubakar Ahmad, SH – Kisman Pangeran, SH sebagai pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Dompu. (ula)

Panitia Diminta Selesaikan Tahapan Pilkades Ranggo (Suara NTB/use)

KECELAKAAN – Beberapa warga menyaksikan bus dan kendaraan lain yang terlibat tabrakan beruntun, Sabtu (11/7).

Dompu (Suara NTB) Panitia pemilihan kepala Desa (Pilkades) Ranggo Kecamatan Pajo diminta menyelesaikan tahapan dan melaporkannya ke Badan Perwakilan Desa (BPD). Hasil laporan panitia dan temuan BPD akan diputuskan pelaksanaan Pilkades dibatalkan atau tidak. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin saat memimpin rapat dengan calon Kepala Desa, Panitia, dan BPD Ranggo di ruang rap-

at Bupati, Sabtu (11/7) mengatakan, kisruh Pilkades Ranggo saat ini sudah diperkirakan sebelumnya, sehingga diputuskan untuk melakukan pra pemilihan dalam menentukan lima calon kepala Desa bagi Desa yang memiliki bakal calon Kepala Desa lebih dari lima orang. Jika seleksi secara tertulis, justru tidak memberikan keadilan. Karena calon Kades berbagai latar belakang pendidikan. Ada yang tamatan SMP, SMA dan bahkan sarjana. “Kenyataannya, tiga Desa yang melakukan pra pemilihan hingga saat ini justru aman aman saja,” kata H Bambang. Namun di Ranggo justru memilih untuk memverifikasi kembali secara administrasi dari delapan bakal calon Kepala Desa yang mendaftar untuk menentukan lima orang karena tidak ingin melaksanakan pra pemilihan. “Saya minta kepada panitia untuk menyelesaikan tanggungjawabnya dan melaporkan hasil pekerjaannya ke BPD, mulai tahapan

pendaftaran, proses verifikasi delapan orang menjadi enam calon dan dari enam calon menjadi lima calon, termasuk hasil pemilihan kepala Desa 9 Juli kemarin,” katanya. Laporan hasil Pilkades oleh panitia, dikatakan H. Bambang, akan menjadi bahan bagi BPD dalam memutuskan soal Pilkades Ranggo. Karena panitia bekerja atas penugasan dari BPD dan BPD-lah yang bisa memeriksa hasil pekerjaannya. “Kalau masih ada keberatan atas putusan Pilkades, bisa digugat untuk diselesaikan oleh tim Kabupaten dan bisa juga digugat di PTUN atau pengadilan,” jelasnya. H. Bambang juga meminta, panitia Pilkades membuat pernyataan bila tidak mengakui telah menandatangani keputusan menentukan lima calon Kepala Desa. Surat itu kemudian disampaikan untuk menjadi bahan tim Kabupaten mengkajinya. “Bukan saya yang menentukan, tapi tim sembilan yang akan memutuskan,” katanya.

Selain itu, ia mengingatkan calon Kepala Desa dan pendukungnya untuk mematuhi ketentuan yang berlaku. Bila mereka melakukan tindakan kriminal, maka akan berhadapan dengan persoalan hukum. Begitu juga bila melakukan aksi blokir jalan yang akan mengganggu arus lalu lintas. “Ini negara, negara hukum. Bila ada pelanggaran hukum, maka ia akan berhadapan dengan aparat penegak hukum. Jadi saya minta untuk ikuti semua tahapan proses yang ada,” ingatnya. Sebelum Bupati mengambil alih dan memimpin rapat, beberapa calon Kades mempersoalkan majunya Siti Sumarni yang meraih suara terbanyak pada Pilkades 9 Juli. Siti Sumarni disebut tidak memiliki ijazah, sehingga ia digugurkan oleh panitia. Namun saat penentuan lima calon Kades, justru ia diikutsertakan kembali, sehingga memicu kemarahan calon lain ketika ia diunggulkan saat Pilkades. (ula)

(Suara NTB/ula)

RAPAT CAKADES - Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin didampingi Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, SH, M.Si saat rapat dengan calon kepala Desa, panitia Pilkades dan BPD Ranggo di ruang rapat Bupati, Sabtu (11/7).


POLHUKAM

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

Halaman 8

Pemilik Rumah Ditebas Perampok hingga Jari Putus (Suara NTB/ars)

DIAMANKAN - Seorang perempuan yang diamankan di Kafe Kenanga Cakra Timur.

BNN Sasar Tongkrongan Remaja

”Bassist” Band Diciduk Diduga Bawa Sabu Mataram (Suara NTB) Badan Narkotika Nasional (BNN) memperluas jangkauannya dalam operasi lanjutan, Jumat (10/7) malam lalu. Tidak hanya kafe dan karaoke, tapi tempat mangkalnya remaja pun disasar. Hasilnya, di sebuah kedai Jalan Majapahit, seorang pemuda diciduk. Sebelum diamankan, pemuda berinisial AR (25) itu tengah asyik nongkrong dengan sejumlah rekannya sekitar pukul 23.00 Wita di Kafe Lafanda Jalan Majapahit. Ketika petugas BNN masuk, ia terlihat kikuk dan berusaha keluar dari kedai sambil berpura pura menelpon. Namun petugas yang curiga dengan gelagatnya, langsung mencegah dan menggeledah tas dan kantungnya. Hasilnya, di dompetnya ditemukan bungkus kecil dalam plastik bening berisi kristal putih diduga sabu sabu. Petugas BNN pun menggeledah hingga ke celana, sepatu dan kaus kakinya. AR saat itu juga diamankan ke kantor BNN Jalan Lingkar Selatan. Menurut salah seorang teman bandnya, AR tidak pernah menunjukkan perilaku seperti pengguna narkoba. AR di bandnya berposisi sebagai pembentot bass sekaligus backing vocal. Selama ini mereka beraktifitas normal dengan main musik dari panggung ke panggung sejumlah kafe di Mataram. “Saya juga kaget bang, kok ada sabu sabu di dompetnya,” kata rekan AR yang enggan namanya dikorankan. Selain AR, sejumlah pengunjung kafe yang tersisa malam itu digeledah. Tidak hanya itu, petugas BNN juga melakukan tes urine, termasuk pemilik Kafe. Dalam operasi yang dimulai sekitar pukul 21.30 Wita itu, melibatkan Datasemen Polisi Militer Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, juga dari Propam Polda NTB. Tim dibagi dua regu, dipimpin Kabid Penindakan AKBP Bunawar, SH dan tim berbeda dipimpin AKP Tauhid. Operasi kemudian berlanjut ke Jalan Swasembada Kekalik, di sebuah kafe mini ditemukan sejumlah remaja tanggung sedang asyik nongkrong sembari nenggak kopi. Anak anak usia sekolah itu pun dijejer petugas dan satu per satu digeledah. Namun tidak ditemukan narkoba. Tidak jauh dari tempat itu, petugas kemudian menuju kafe TNT. Sejumlah pengunjung yang sedang nenggak bir digeledah. Urinennya pun diperiksa satu per satu, namun tidak ada yang positif mengandung narkoba. Sebuah warnet yang berdekatan dengan kafe tidak luput dari pemeriksaan, namun hasilnya juga nihil. Sebelum ke tongkrongan remaja itu, tim gabungan pertama kali menuju Kafe Kenanga, Lingkungan Karang Songkak, Kelurahan Cakra Timur. Malam itu, kafe yang terletak di antara pemukiman ini sedang ramai pengunjung laki laki dan perempuan. Mengetahui ada aparat, sebagian berusaha kabur namun berhasil dicegat di pintu depan dan belakang. Petugas BNN pun membagi personel, menggeledah satu per satu puluhan pengunjung yang terpencar di meja utama dan sejumlah gardu. Bau menyengat bir dan minuman tradisional “tuak” mewarnai kepanikan pengunjung yang diperiksa urinenya. Dari puluhan pengunjung yang diperiksa, satu diantaranya perempuan dinyatakan positif urine mengandung narkoba. Perempuan diketahui berinisial PT (20) asal Lombok Timur itu pun digelandang ke mobil untuk dibawa ke kantor BNN. Keduanya akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut, untuk memastikan apakah sebagai pengguna aktif atau pecandu narkoba, ataukah masih sebatas coba – coba. Pemeriksaan lanjutan ini untuk memastikan apakah mereka akan direhabilitasi atau rawat jalan. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, Kepala BNN NTB Kombes Pol. Drs. Sriyanto, M.Si memastikan, operasi di tempat hiburan ini sebagai rangkaian dari upaya menjaring pengguna narkoba. Langkah penindakan ini untuk mengidentifikasi remaja atau pun orang dewasa yang tidak mau melaporkan diri untuk direhabilitasi. Masih minim orang yang sukarela datang untuk direhabilitasi secara gratis di kantornya. “Sampai saat ini Kami berusaha melakukan upaya jemput bola. Tapi kalau masih banyak yang tidak mau datang lapor diri, ya kami jemput dengan operasi – operasi semacam ini,” kata Sriyanto. (ars)

Polsek Cakra Tangkap Pelaku Curanmor Mataram (Suara NTB) Usai menangkap terduga pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) berinisial CH (35), jajaran Polsekta Cakranegara berhasil menyita senjata api dari tempat persembunyian pelaku. Penangkapan terduga pelaku tersebut bermula dari penangkapan AR (17) oknum mahasiswa asal Bima yang diduga menjadi pendadah. Terduga pembeli sepeda motor hasil curian yang dinilai melanggar Pasal 480 KUHP ini telah diamankan. Dari keterangan penadah, polisi mengidentifikasi keberadaan pelaku utama aksi kriminal berantai ini. “Ini sebenarnya berawal dari hasil pengembangan pelaku 480 yang kami amankan kemarin. Didapat, terduga pelaku CH yang menjadi DPO, setelah informasinya diperdalam, ternyata dia ini merupakan warga Darek, Lombok Tengah,” tutur Kapolsek Cakranegara Kompol I Gusti Putu Suarnaya, Sabtu (11/7). Kuat dugaan, CH dan kerabat terdekatnya merupakan pelaku yang kerap beraksi di wilayah Mataram dan sekitarnya. Pasalnya, dari tempat persembunyiannya, polisi dapat menyita beberapa bilah pedang, clurit, kunci T, sembilan butir peluru berbentuk pelor, termasuk senjata api tersebut. “Semua barang tersebut terindikasi berhubungan dengan perbuatan pelaku. Kami juga mengamankan rekan pelaku yang berinisial AG warga sekampung dari CH yang kami temukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara, red) penyergapan,” lanjut Kapolsek. TKP penyergapan dilakukan di tempat persembunyian pelaku yang berada di kawasan Narmada. Saat ditangkap, pelaku mencoba melakukan perlawanan dan hendak melarikan diri, CH akhirnya dihadiahi timah panas untuk melumpuhkan aksinya. “Rekan pelaku berinisial AG yang berusia 17 tahun kami amankan dalam 1 x 24 jam. Pengakuannya, dia hanya diminta mengantar si pelaku ke rumah yang ada di Narmada kemudian meraih imbalan sebesar Rp 50.000 dari Darek Lombok tengah,” beber Gusti Suarnaya. Sebelumnya, kendaraan hasil kejahatan yang telah ditangan AR tersebut awalnya hendak dikirim ke Pulau Sumbawa. Sepeda motor hasil curian itu akan dikirim ke Bima tepatnya ke kampung halaman AR mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Mataram ini. Polisi mengimbau agar masyarakat tetap berhati – hati dalam melakukan transaksi jual beli kendaraan second. Pembeli kendaraan second yang terbukti merupakan hasil kejahatan bisa dijerat pasal penadah yakni 480 KUHP. (met)

Selong (Suara NTB) Aksi kawanan rampok di wilayah hukum Polres Lombok Timur (Lotim) makin mengganas. Minggu (12/7) sekitar pukul 01.00 wita di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia kawanan rampok itu melancarkan aksinya. Para pelaku tidak segan-segan melukai korbannya. Korban bernama Muldan (42), warga Dusun Setanggor, Desa Setanggor Selatan, Kecamatan Sukamulia. Kawanan rampok diduga sengaja menyantroni rumah korban. Dikarenakan mencoba melakukan perlawanan, kawanan rampok langsung menebas korban dengan senjata tajam. Akibatnya tangan kanan dengan jari telunjuk putus dan telapak tangan kiri robek. Korban terpaksa dilarikan ke Puskesmas terdekat. Para pelaku masuk dari pintu yang berada di lantai dua rumah korban. Saat berada di ruang tengah. Semua yang tinggal rumah korban sebenarnya sudah bangun. Istri Korban Nurasia (39) dan dua anaknya Reza (9) dan

Halil (16) serta dua orang keponakan korban Aulia (10) dan Putri (5). Melihat para pelaku anak-anak kecil tersebut sempat berteriak. Para pelaku pun diduga sempat menganiaya anak-anak dibawah umur dengan tujuan agar tidak berteriak. Istri korban hanya bisa merangkul anak-anaknya karena ditodong parang. Mendengar teriakan anak-anaknya, korban datang mencoba melakukan pelawanan. Akan tetapi langsung dihalau menggunakan parang terhunus. Setelah melukai korbannya, pelaku langsung kabur dan berhasil menggondol sebuah telepon genggam milik korban dan belum diketahui barang-barang lainnya.

Kapolres Lotim melalui Kapolsek Sukamulia, Iptu L. Irman membenarkan kejadian tersebut. “Kita sudah sudah menerima laporannya terkait dengan kasus curas di Setanggor itu,” katanya, Guna proses hukum dan pengembangan penyelidikan lebih lanjut, Polsek Sukamulia terus berusaha mencari para pelaku. Informasinya, curas terjadi bermula dari kawanan rampok yang diperkirakan berjumlah lima orang dengan menggunakan cadar dan ikat kepala masuk ke rumah korban. “Kasus ini masih kita selidiki. Kita sedang mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti yang kuat untuk mengungkap pelaku,” demikian Irman. (rus)

(Suara NTB/rus)

KORBAN - Korban curas di wilayah setanggor yang menyebabkan jari tangannya putus.

Batal, Rekonstruksi Curanmor di Labuapi

(Suara NTB/ars)

SIAGA - Tiga personel Sat Brimob Polda NTB siaga di Terminal Mandalika Mataram, Minggu (12/7) siang kemarin. Jelang lebaran, ada total 10 personel Brimob bersenjata patroli setiap hari di terminal dan tempat keramaian lainnya, membantu mengamankan kelancaran dan keamanan warga yang mudik dan balik. Diterjunkannya Brimob tidak lepas dari maraknya aksi kejahatan konvensional seperti curat dan curas jelang lebaran.

Modus ”Commitment Fee”

Kasus Ketua PTUN Medan Pelajaran Hakim di NTB

(Suara NTB/ars)

Zabdi Palangan Mataram (Suara NTB) Tertangkapnya Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, Sumatera Utara dikhawatirkan memicu rendahnya kepercayaan masyarakat atas sakralnya nilai putusan hakim. Apalagi dalam kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK itu terungkap modusnya adalah commitment fee. Istilah yang familiar dilingkunganmafiaperadilan,berupa pemberian dalam bentuk uang atau barang setelah putusan yang menguntungkan si pemberi. Modus ini pernah ditemukan oleh Kantor Penghubung Komisi Yudisial (KY) NTB tahun 2012 lalu dalam sebuah tracking, seorang hakim menerima barang atau hadiah dari pihak yang menang dalam perkara. “Meskipun nilainya tidak ber-dolardolarsepertiKetuaPTUN Medan, tapi ini sama saja fatalnya, karena ada pelanggaran kode etik,” kata Koordinator Kantor Penghubung KY NTB, Ridho Ardian Pratama,SH kepada Suara NTB, Minggu(12/7).Danmodussemacam ini sebenarnya masih ada dan terus terjadi, diistilahkan Ridho sebagai fenomena gunung es. “Karena hanyakebetulansajadiMedanituyang tertangkap,” tegasnya. Diasendiriherandenganperilaku hakim yang masih bermain main denganmoduscommitmentfee.Padahalnegaradenganberagamregulasi berusaha memproteksi agar tidak ada lagi hakim nakal di Indonesia, salahsatunyadenganmeningkatkan kesejahteraan hakim melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 94 tahun2012.Denganperaturan yang diimplementasikan peningkatan pendapatan hakim ini, diharapkan menutup celah perilaku buruk bermain dengan perkara. “Kalau dia (hakim) sudah biasa menerimasesuatu(hadiah),sementara sudah dapatkan hak sebagai pejabat negara, ini kan menjadi aneh. Dengan sudah menerima kelayakan gaji sesuai PP 94 2012, semestinya tidak lagi bermain main di areal abu – bau,” tegas Ridho. Maka jangan heran, sambung Rid-

ho,masihakanhakimyangmelanggar kode etik, atau ditangkap KPK menerima suap. Karena sederet aturan tidak bisa memproteksi perilakuagarhakimberintegritas,ada juga kode etik perilaku yang dibuat sendiri dengan komitmen bersama justru dikangkangi. Hakim sebagai wakil Tuhan selama ini dipredikatkan sangat terhormat sehingga di ruang sidang pun dipanggil “yang mulia” oleh para pihak berperkara. Semestinya menurut Ridho, penghargaan hebat ini diimbangi dengan perilaku yang baik dan bisa dijadikan contoh oleh lembaga hukum lain terkait bagaimana menjaga integritas dengan kuat. Kejadian di PTUN Medan harus benar benar menjadi pelecut semangat agar tidak ada lagi kejadian serupa dengan tetap menjaga kemandirian sebagai seorang hakim, khususnya di NTB. Marwah hakim dan lingkungan peradilan di NTB khususnya, harus tetap dijaga dengan perilaku yang baik dari diri hakim itu sendiri. “Apa harus menunggu terungkap (kasus hakim) lagi, baru kemudian ada kesadaran?, saya pikir sudah saatnya kasus Ketua PTUN Medan ini jadi pelajaran dan kasus terakhir,” harap dia. Apakah ini akan menjadi kejadianterakhir?Pertanyaanyangdiakui banyak didengar oleh Ridho. Tanpa berharap ada kasus pelanggaran pidana dan kode etik hakim lagi, tapi dia mengaku pangkal persoalannya padaprosesrekrutmenhakim. Mahkamah Agung (MA) saat ini memiliki otoritas penuh untuk mengendalikanprosesrekrutmenhakim.Padahal kata dia, sejak 2010 sudah ada regulasi yang menyebut Sistem Perekrutan Hakim (SPH) melibatkan KY RI. “Hanya MA, tidak mau menjalankanitu,”sebutnya.MApun mengajukanjudicialreview atasUndangUndangtersebut,sehinggaproses perekrutan hakim berjalan seperti biasa, mirip dengan penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau bazaar job umumnya. Padahal keinginan aturan itu, perekrutan itu dilakukan melalui proses tracking yang kuat, melibatkan lembaga independen KY. Lembaganya ingin mengali potensi hakim - hakim yang baik, berintegritas, bahkan mulai dari kalangan mahasiswa atau perguruan tinggi. Jika ada proses penerimaan hakim berjengjang, melibatkan lembaga independen, berlangsung transparan, dia yakin potensi besar hakim hakim berintegritas akan muncul dan berkompetisi dalam seleksi. Lembaganya sekali lagi tidak inginsepertiPemadamKebakaran, yang muncul ketika ada pelanggaran kode etik dan terlibat dalam sidangMajelisKehormatanHakim (MKH). “KY ingin berpandangan lebih luas, bagaimana menutup

(Suara NTB/ars)

Ridho Ardian Pratama celah hakim nakal,” tegasnya. Jadi Pelajaran Berharga Begitu mendengar ada peristiwa penangkapan ketua PTUN Medan, lembaga peradilan di daerahinilangsungmenjadikansebagai bahan introspeksi. Ketua PTUN Mataram, langsung memberi pengarahan kepada hakim, panitera dan pegawai setempat. “Sudah jadi atensi, ketua kami langsung mengumpulkan hakim untuk pengarahan dan pembinaan internal,” kata Humas PTUN Mataran, Zabdi Palangan, SH, MH menjawab Suara NTB. Sebagaimana keinginan lembaga peradilan lain, dan masyarakat umumnya, kejadian di Medan tidak boleh terjadi, apalagi di lingkungan PTUN Mataram. Bahkan pengarahan dan pembinaan ini menurut Zabdi, sangat rutin dilakukan. “Kami rutin mendapat pengarahan secara internal. Kami tentu sangat tidak ingin kejadian itu terjadi disini,” kata dia. Terkait modus commitment fee yang bisa saja dilakukan oknum di PTUN Mataram,baginyadengankodeetikdan peraturan pengawasan hakim, akan menjamin itu tidak akan terjadi. Tapi soal modus itu, tetap akan kembali ke personal hakimnya. “Sebab tidak bisa kita awasi semua, tapi akan kembali ke pribadi masing masing hakim. Karena ini kan soal integritas,” katanyamenunjukpersonalhakim. Namun sekali lagi, upaya menjaga lembaganya agar tetap steril dari permainan mafia peradilan akan terus dilakukan. Selain pengawasan internal di PTUN Mataram, ada pengawasan berkala oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. Secara eksternal lainnya, ada lembagaBadanPengawas(Bawas)dua kali dalam setahun melakukan supervisi. “Sekali lagi, kalau soal perilaku, akan kembali kepada pribadi masing masing. Soal ini (integritas) kan menjadi pilihan masing masing. Tapi pembinaan kami secara internal tidak akan pernah putus,” pungkasnya. (ars)

Giri Menang (suara NTB) – Polsek Labuapi gagal melakukan rekonstruksi aksi pencurian kendaraan bermotor yang terjadi Senin (16/2) lalu di lokasi pertokoan Desa Bengkel Kecamatan Labuapi dengan pelaku berinisial M dari daerah Lombok Tengah. PertimbanganpihakPolsekmembatalkan rekonstruksi karena khawatir pelaku kabur. Selain itu, pelaku juga telah dititip di Lembaga pemasyarakatan sehingga jika diminta untuk hadir rekonstruksi perlu proses lama. Hal ini disampaikan Kapolsek Labuapi, Ipda L Muharlan kepada wartawan Sabtu (11/7). “Rekonstruksi tidak bisa dilaksanakan karena pertimbangan pelaku khawatir kabur, selain itu pelaku juga sudah dititip di LP,” terang Muharlan. Pria berkumis ini menyatakan, bahwa rekonstruksi sebenarnya dilakukan untuk keperluan pemeriksaan supaya lebih meyakinkan penyidik. Namun demikian, meskipun rekontruksi batal namun proses kasus ini tetap berjalan. Dijelaskan, kasus curanmor ini telah diungkap beberapa bulan lalu dengan menangkap dua pelaku. Satu pelaku utama yang beraksi, inisial M dibekuk di daerah Kidang, Loteng. Penangkapan pelaku ini, pihak polsek bekerjasama dengan polres loteng. Setelah berhasil menangkap pelalu, lalu pihaknya menyerahkan ke

Polres Loteng untuk diproses lebih lanjut. Namun terkait proses hukum di polsek Labuapi juga berjalan karena lokasi dan kejadiannya berbeda dengan di Loteng. “Tetap diproses,” ujarnya. Pihaknya pun merencanakan untuk melakukan rekonstruksi pada Sabtu dengan mendatangkan pelaku, namun rekonstruksi tidak terlaksana atas berbagai pertimbangan. Namun proses hukum tersangka ini tidak berhenti, tetap diproses. Lebih jauh dijelaskan, kasus curanmor ini terjadi Bulan Februari lalu. Korban atas nama Ulul Azmi melapor bahwa telah kehilangan kendaraan jenis Satria FU di sekitar komplek pertokoan Bengkel, saat itu korban tengah beristirahat karena kelelahan. Ia lalu memarkir kendaraannya di sekitar lokasi. Namun, sekitar pukul 16.45 Wita, kendaraan korban tidak ada di lokasi. Diduga pelaku merusak kontak kendaraan menggunakan kunci T. “Dalam beraksi pelaku bersama rekannya yang menunggu di atas motor,” ujarnya. Setelah menerima laporan itu, pihaknya pun langsung bergerak dengan berkoordinasi dengan polres Loteng. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya alamat pelaku ditemukan. Aparatpun mencari pelaku ke alamat terkait, sehingga ditemukan. Pelaku pun diringkus tanpa perlawanan. (her)

Mahasiswa Kecam Rentetan Dugaan Intimidasi Satpam Unram Mataram (Suara NTB) Sederet aksi tindak kekerasan diduga dilakukan oknum Satuan Pengamanan (Satpam) Universitas Mataram (Unram), menuai reaksi mahasiswa. Mereka mengecam tindakan kekerasan dan rentetan tindakan intimidasi yang pernah terjadi. Korlap aksi Jumaidi menyebut, kekerasan terakhir dialami wartawan LKBN Antara, Dimas Pratama, yang diduga dilakukan oknum Satpam di pintu masuk utara. “Ini bukan kekerasan yang pertama pernah terjadi di kampus negeri ini, beberapa kali teman kami mengalami kekerasan, intimdiasi,” kata Jumaidi saat berorasi. Aksi berlangsung di depan gerbang utama kampus negeri terbesar di NTB itu. Mahasiswa membawa sejumlah potongan poster bertuliskan “stop kekerasan”, yang ditujukan kepada pihak keamanan kampus. Jumaidi mengulas, sebelum kekerasan dilakukan oknum Satpam terhadap wartawan di kampus tersebut, beberapa waktu lalu mereka menjadi korban intimidasi. Sejumlah petugas keamanan menyerbu ke gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dengan alasan sterilisasi. Para oknum satpam bertindak anarkis, bahkan merusak pintu sekretariat pers kampus Media kemudian menyita laptop. “Sterilisasi tersebut terkesan tanpa komando, sehingga ini terlihat bukan perintah atasan, tetapi merupakan tindakan otoriter Satpam sendiri,” kata Jumaidi. Penolakan dan perlawanan mahasiswa atas berbagai kebijakan Rektor, seringkali menurut Jumaidi dilumpuhkan secara fisik dengan menggunakan tenaga Satpam. Sehingga tidak jarang aksi yang awalnya bertujuan mengkritik kebijakan kampus, berujung caos karena ada intimdasi dari keamanan internal.

“Dalam setiap aksi kami menentang kebijakan kampus, kawan kawan kami menjadi korban kekerasan. Padahal kami sedang memperjuangkan kepentingan akademik,” protesnya. Tindak intimidasi juga seringkali didapati dalam sejumlah kasus ringan. Hampir setiap hari mereka mendengar keluhan mahasiswa atas tindakan Satpam yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. Dia mencontohkan, saat pemeriksaan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), oknum Satpam diduga seringkali mengumpat, bahkan melecehkan mahasiswi. “Di pintu masuk pemeriksaan, oknum Satpam sering berkata kotor, bahkan pelecehan dengan mencolek mahasiswi,” protesnya lagi. Atas rentetan kejadian ini, agar tidak terulang, mahasiswa meminta Rektor Unram Prof. Sunarpi, mengevaluasi proses rekrutmen petugas keamanan di internalnya agar tidak menjadi citra buruk berkepanjangan kampus. “Hentikan juga segala bentuk intimidasi dan tindak kekerasan oleh Satpam,” tuntutnya. Jika masih ada aksi kekerasan, maka mereka menuntut Rektor menjatuhkan sanksi tegas hingga pemecatan. Terkait tuntutan mahasiswa ini, Kepala Bagian Tata Usaha Unram, Swastahadi, belum bisa dikonfirmasi hingga Minggu (12/7) kemarin. Namun dalam pernyataannya kepada media sebelumnya, Swastahadi berjanji akan melakukan pembinaan dan proses seleksi yang ketat terhadap pengamanan internal kampus, agar tidak ada lagi kejadian kekerasan. Komitmen pembinaan internal itu juga disampaikan Danton Satpam Unram, Putrawan, saat dikonfirmasi terkait pemukulan terhadap wartawan LKBN Antara sebelumnya. (ars)


Jelajah

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

Halaman 9

Suasana berkemah di Pelawangan Gunung Nanggi.

Taman Wisata Alam Gunung Nanggi

Destinasi Wisata Potensial yang Butuh Penataan Gunung Nanggi merupakan salah satu taman wisata alam dan pendakian di Kawasan Sembalun, Lombok Timur. Gunung dengan ketinggian mencapai 2.300 mdpl ini merupakan salah satu taman wisata yang mempesona. Selain dapat menyaksikan kemegahan Gunung Rinjani , para pendaki juga dapat menyaksikan pesona tiga gili dari puncak gunung ini. TIGA gili ( Gili Trawangan, Meno dan Air) yang berada di wilayah Kabupaten Lombok Utara ini (KLU), terlihat memang dari kejauhan. Meski kelihatannya tidak terlalu dekat, tiga gili yakni Trawangan, Meno dan Air ini, acap menjadi incaran pemotretan para fotographer. Tak heran, para penjelajah Gunung Nanggi ini sebagian besar para fotographer. Gunung ini merupakan salah satu dari tujuh bukit yang

mengitari Gunung Rinjani. Warga setempat menjuluki gunung ini dengan sebutan selak dara. Kenapa? Karena ada mitos yang berkembang di tengah masyarakat, konon gunung ini merupakan tujuan pelarian seorang gadis yang menolak ketika dirinya hendak dijodohkan. Cerita ini terus berkembang secara turun – temurun dari generasi ke generasi. “Gunung ini adalah bagian dari tujuh bukit pengitar Gu-

nung Rinjani. Kita membuka kawasan ini sebagai taman rekreasi sejak awal Maret 2014 lalu,” tutur Safwan Koordinator Perkumpulan Pemuda Sembalun Bumbung “Sabda Alam”. ‘’Ceritanya, konon disini ada seorang gadis yang melarikan diri. Ia pergi meninggalkan keluarganya lantaran menolak untuk dijodohkan. Ia tidak mau menikah dengan pria yang tidak dicintainya,” tambahnya. Jalur pendakian menuju

Jembatan tradisional menjadi sarana penyeberangan sungai dikaki Gunung Nanggi.

puncak gunung ini sedikit ektrim. Di tengah medannya yang cukup berat, kondisi jalanan juga belum tertata rapi. Aspek keamanan sebagai perlindungan terhadap wisatawan penting untuk diperhatikan. Ada harapan, kawasan pariwisata yang baru dibuka ini segera dilirik oleh pihak pemerintah serta membantu penataan dan pengembangan yang sedang dilakukan oleh masyarakat. Destinasi wisata alam ini sangat potensial untuk dijual karena selain indah juga sangat menantang. ‘’Karena ini baru dibuka, fasilitas pendukung yang mampu kami sediakan cukup sederhana. Untuk memajukannya, ke depan kami mengharap dukungan dari pihak pemerintah sebagai upaya pemberdayaan terhadap masyarakat yang berjuang memajukan pariwisata di sini,’’ harapnya. Permandian Air Panas Mendaki Gunung Nanggi tidak hanya menyematkan tujuan untuk berkemah semata. Kawasan wisata yang baru dibuka ini juga menyimpan spot wisata berupa pemandian air panas. Sayangnya, lokasi pemandian air panas tersebut belum dapat dijangkau lantaran ak-

ses jalan belum memadai. Pelaku pariwisata termasuk tour guide tidak berani menjamin baik keselamatan dan keamanan pendaki jika hendak menuju ke tempat itu. Jarak tempuh menuju lokasi pemandian tersebut juga lebih jauh jika dibandingkan menuju puncak Gunung Nanggi dari titik Pelawangan. Para pendaki hanya diperkenankan menuju ke puncak untuk berkemah. Pengelola setempat masih menyusun rencana menyiapkan jalur yang memadai dan siap diakses oleh wisatawan. “Kami punya spot wisata yang menjanjikan juga di kawasan ini. Jadi di sana ada tem-

pat pemandian air panas, hanya untuk menuju lokasinya kita belum menemukan jalan yang pas sehingga aman bagi wisatawan,” kata Safwan. Dikatakan, untuk menuju lokasi pemandian itu, wisatawan membutuhkan waktu pendakian minimal tiga hari. Sebab, dari titik Pelawangan saja lokasi itu bisa dicapai setelah menempuh perjalanan selama dua hari. ‘’Dari Sembalun Bumbung ke Pelawangan saja butuh waktu setengah hari. Selanjutnnya kalau mau ke pemandian itu paling tidak kita harus jalan kaki selama dua hari dari Pelawangan itu,” lanjutnya.

Di samping akses jalan yang belum memadai, keamanan lokasi perkemahan untuk menuju kawasan pemandian tersebut juga belum bias dijamin. Sebab, sejauh ini, belum ada wisatawan yang berani menelusuri tempat tersebut. “Kebanyakan wisatawan malah mintanya diantar ke puncak, meski mengaku sedikit penasaran dengan lokasi pemandian air panas tersebut. Kita selalu menjelaskan tempat itu kepada mereka. Namun pada saatnya nanti, lokasi itu akan kita siapkan jadi tujuan baru pendakian di gunung ini selain memang berkemah dipuncaknya,’’ jelasnya. (met)

Sejumlah penjelajah yang baru turun dari puncak Gunung Nanggi.

Sarana Latihan sebelum Menjajal Gunung Rinjani GUNUNG Nanggi merupakan salah satu gunung yang bias dijadikan sebagai sarana latihan mendaki sebelum menjajaki pendakian menuju Gunung Rinjani. Gunung yang terletak diseberang timur gunung berapi di Pulau Lombok ini termasuk dalam kategori medium tracking. Pendakian ke gunung ini dikategorikan medium tracking -(pendakian sedang), lantaran berada hanpir setingkat di bawah Gunung Rinjani yang termasuk hard tracking (pendakian berat). Meski

jalurnya disebut – sebut begitu ekstrim, tetapi tetap saja pendakian ke gunung ini tidak mampu menandingi rintangan mendaki Rinjani. Selain karena jarak dan waktu tempuh, mendaki Gunung Rinjani juga cukup menguras energi. Di kawasan Sembalum, sedikitnya terdapat tiga sarana latihan mendaki yang cukup menantang. Ketiganya antara lain, Bukit Pergasingan dengan ketinggian mencapai sekitar 1720 mdpl, kemudian Bukit Anak Dara dengan titik puncak sekitar 1800

Dua penjelajah berusaha mendaki Gunung Nanggi.

mdpl serta Gunung Nanggi dengan ketinggian sekitar 2300 mdpl. Ke tiga kawasan wisata alam ini, cocok menjadi sarana latihan bagi pendaki pemula sebelum mencoba menaklukkan Gunung Rinjani yang berketinggian 3672 mdpl tersebut. “Menurut kami ini adalah sarana latihan mendaki yang tepat sebelum mencoba pendakian ke Rinjani. Meski medannya sedikit berat dan tergolong ektrim, tetapi jarak tempuhnya tidak terlalu jauh. Kemah di gunung ini cukup sehari,

tidak seperti ke Gunung Rinjani yang butuh waktu lama,” kata Safwan, Koordinator Perkumpulan Pemuda Sembalun Bumbung Sabda Alam beberapa waktu kemarin. Biaya pendakian ke gunung ini juga dirasa tidak terlalu mahal. Pendaki cukup membayar tiket masuk senilai Rp 10.000 /orang. Para pendaki diwajibkan menyewa leader sebagai pendamping demi kewaspadaan terhadap keamanan dan kenyamanan. Satu leader biasanya menangani maksimal

10 orang pendaki untuk dituntun menuju puncak. “Tour Guide Tracking kami istilahkan sebagai leader. Satu leader kita patok harus menarik sewa maksimal Rp 150.000 /12 jam. Jika lebih dari itu, pengelola siap memberi sanksi berupa skorsing sebagai tindakan tegas,” lanjutnya. Sampai di tempat perkemahan, leader yang membimbing pendakian ini bertanggung jawab atas keselamatan para pendaki. Termasuk, jika sampai ada pendaki yang hilang

Panorama dari tebing jalur ke puncak Gunung Nanggi.

atau tersesat. Para leader disiapkan dari kalangan pemuda di kawasan setempat untuk menjadi tenaga yang siap diandalkan. “Mereka harus melayani tamu atau pendaki dengan baik sehingga berkesan bagi wisatawan,” tandasnya. Parkir 24 Jam Rata – rata seluruh masyarakat penduduk Desa Sembalun sudah sadar tentang aspek keamanan dan kenyamanan pariwisata. Hampir seluruh kediaman warga di kawasan itu bisa menjadi sarana

parkir selama 24 jam. Jadi, wisatawan tidak perlu lagi untuk ragu – ragu jika hendak menitipkan kendaraan selagi mau mendaki. Soal keamanan, warga setempat telah menjamin dan mereka siap berjaga selama 24 Jam. ‘’Di sini parkir dijamin aman, bahkan setiap warga disini bersedia menyiapkan lahan parkir meskipun hanya sedehana. Ya cukup parkir di halaman rumah mereka dan biayanya saya rasa tidak mahal kalau hanya Rp 10.000/ 24 jam,’’ katanya. (met)

Jalur pendakian menuju Gunung Nanggi sedikit ektrim dan licin. Para pendaki harus ekstra hati -hati.


Halaman Halaman 14 10

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

Songket Motif Rang-rang Sukarara

Idola Baru Desainer dan Pengusaha Butik di Indonesia Songket Sukarara Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Lombok Tengah (Loteng) cukup dikenal bukan hanya di kalangan masyarakat lokal saja. Tetapi juga di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain karena keaslinya yang merupakan buah karya tangan manusia. Tetapi juga karena motif yang beraneka ragam. AN, salah satu motif yang cukup populer saat ini adalah songket motif Rangrang. Bahkan, songket motif ini bukan hanya jadi buruan para wisatawan. Tetapi menjadi idola baru bagi masyarakat lokal dan nusantara. Selain motif-motif yang sudah ada sebelumnya. Songket motif Rang-rang memang terbilang masih sangat belia. Jika dibandingkan dengan songket motif lainnya yang memang sudah ada sejak lama. Sebut saja motif seret penginang, subhanala dan motif-motif lainnya, karena baru mulai populer setahun belakangan. “Memang baru setahun ini motif ini muncul dan menjadi primadona masyarakat pencinta songket,” aku Inaq Erani, salah satu penenun songket Sukarara, Sabtu (11/7). Bahkan, popularitas songket motif Rang-rang itu sendiri, sudah hampir menyamai popularitas motif Subahnale yang begitu gandrung di kalangan wisatawan. Mengusung konsep sederhana namun mewah, songket motif Rang-rang dalam waktu singkat menjadi idola masyarakat lokal. Dan, kini mulai digemari oleh wisatawan domestik dan mancanegara. “Songket motif ini memang punya ciri-ciri khusus. Sehingga bisa dengan cepat dikenali,” tambahnya. Motifnya berupa garis horizontal yang membentuk bidang. Biasanya berupa persegi tiga, sehingga memang terkesan minimalis. Namun tetap menampak sisi mewah sebagai sebuah karya seni dan bisa memanjakan setiap mata yang memandang. Hal itulah yang membuat motif tersebut dengan cepat diterima oleh masyarakat. Berbeda dengan motif lainya yang biasanya terkesan sangat tradisional, karena biasanya berupa gambar lumbung (rumah padi) khas masyarakat Sasak dan motif tradisional lainya. Tapi motif Rang-rang, tidak. Kendati tetap terlihat lebih modern, sisi tradisionalnya tetap nampak. (kir) Seorang penenun di Sukarara Kecamatan Jonggat Lombok Tengah sedang menenun kain tenun motif Rang-rang.

(Suara NTB/kir)

Motif Rang-rang Populer

Bermula Besarnya Pesanan dari Pengusaha di Bali Seorang penenun sedang menunjukkan salah satu kain dengan motif Rang-rang.

Inilah kain tenun motif Rang-rang yang banyak dipesan pengusaha dari Bali dan daerah lain di Indonesia.

AGI masyarakat Desa Sukarara, motif Rang-rang sebenarnya sudah ada sejak lama. Dulu motif ini dikenal dengan nama Ajok atau berhadaphadapan, karena memang motifnya berupa garis yang tampak berhadap-hadapan. Namun, motif ini mulai ditenar sejak mulai dipesan oleh pengusaha kain songket dari Bali sekitar tiga tahun yang lalu. Nama Rang-rang berasal dari bahasa masyarakat Bali, yang berarti jarang-jarang. “Jadi dulu ada pengusaha Bali yang minta dibuatkan kian songket Sukarara dengan motif ini. Sampai kemudian dikenal dengan nama songket motif Rang-rang,” tutur Kepala Desa Sukarara, Timan pada Suara NTB, Sabtu (11/7). Dulu para penenun kain songket, membuat songket motif Rang-rang untuk mengisi waktu senggang. Karena memang untuk membuat kain songket motif tersebut, tidak terlalu sulit serta tidak butuh waktu lama. Paling lama dua minggu. Tidak seperti motif yang lainnya yang baru selesai sampai satu bulan, sehingga harga kain motif Rang-rang biasanya jauh lebih murah dibandingkan dengan yang lain. Di mana untuk ukuran standar, harganya antara Rp 200 sampai Rp 400 ribu. Sedangkan motif-motif lain paling murah Rp 500 ribu. Bahkan, untuk motif Bulan Begantung harganya bisa menembus angka Rp 1,5 juta per kain. “Itu harga di penenunnya langsung. Tapi kalau sudah masuk art shop harganya jelas berbeda,” tambahnya. Kelebihan lainnya, kain songket motif Rang-rang tidak hanya jadi kain saja. Tetapi bisa dikreasikan menjadi tas dan bahan pakaian, sehingga tidak terkesan monoton hanya menjadi kain songket. Inilah yang menjadi andalan penenun di Sukarara, sehingga tetap berusaha memenuhi permintaan dari pengusaha dari luar daerah. (kir)

Kriyapedia

Tingginya pesanan kain tenun motif Rang-rang memberikan berkah bagi para penenun di Sukarara Jonggat Lombok Tengah. Tampak beberapa penenun sedang melipat kain yang sudah jadi.

ELAIN teknik pembuatan tenun yang berbeda, motif pada kain tradisional Lombok pun beragam. Ragam hias kain ini tentunya tidak terlepas dari budaya masa prasejarah, Hindu, dan Islam. Hiasan dan motif itu pun memiliki berbagai macam makna simbolis dan falsafah. Pada masa Hindu, muncul motif tumpal (pucuk rebung) yang berbentuk segitiga seperti deretan gunung yang melambangkan Dewi Sri yang merupakan Dewi Kesuburan. Begitu agama Islam mulai masuk ke Indonesia, motif tenun NTB pun lebih dominan pada tumbuh-tumbuhan, seperti suluran, pucuk rebung, pohon hayat, bunga-bunga, dan bun-

Motif Kain Tenun Lombok ga bersusut delapan menyerupai bintang yang terdapat pada kain songket, seperti pada kain songket Bima motif nggusuwaru. Sementara itu, motif geometris seperti garis-garis, kotak-kotak, dan sebagainya terdapat pada kain pelekat. Motif hewan yang sudah ada sejak zaman prasejarah, mulai disamarkan ketika Agama Islam mulai masuk. Motif hewan disamarkan dengan bentuk kaligrafi huruf Arab kecuali motif burung yang terdapat pada songket Lombok motif keker atau burung dan songket Samawa bermotif piyo atau burung. Namun, untuk kupu-kupu dan berbagai jenis ikan atau hewan laut tidak disamarkan. Beberapa nama motif songket yang terdapat di NTB antara lain kain songket Lombok dengan motif ragi

genap, lepang, keker, dan subhanala. Sementara untuk kain songket Sumawa memiliki motif piyo, kemang setange, lonto engal, dan cepa. Sedangkan untuk songket Bima Dompu memiliki motif nggusurawu dan motif renda. Kain tenun tradisional asal NTB pun dinilai memiliki kualitas yang tidak kalah bagusnya dengan kain tradisional Indonesia lainnya. Kain tenun NTB, khususnya Lombok teksturnya tebal, tidak mudah kusut, dan tidak mudah luntur. Kini ada motif baru yang mulai berkembang dan banyak mendapat pesanan, yakni motif Rang-rang atau Ajok. Motif ini banyak mendapat pesanan dari pengusaha butik atau desainer dari Bali dan Jawa. (berbagai sumber)


Halaman Halaman 14 11

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

Febriarti Khairunnisa

Penghargaan Bukan Pencapaian untuk Berbangga Diri SIANG yang cukup terik waktu Suara NTB bertandang ke rumah sekaligus pusat pengolahan sampah “Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB” yang dikelola Febriarti Khairunnisa (31) bersama suaminya di Tanak Awu, Pujut, Lombok Tengah, Sabtu (11/7). Febri, begitu perempuan anggun ini disapa menyambut ramah, begitu juga dengan suaminya. Tahun 2015 merupakan tahun keberuntungan bagi Febri karena mengantongi dua penghargaan yang cukup bergengsi. Sekaligus tahun ini juga menjadi tahun yang paling menyedihkan baginya, karena tepat di hari akan menerima penghargaan di Jakarta, 2015 Indonesian Women of Change Award, ayahnya meninggal dunia. Febri dinobatkan menjadi salah satu perempuan yang menjadi agen perubah-

an karena kiprahnya dalam usaha pengolahan sampah dan juga kegiatan yang banyak memberikan edukasi kepada masyarakat terkait persoalan sampah. Selain penghargaan tersebut, belum lama ini ia juga diberikan penghargaan untuk Tupperware She Can 2015 atas kiprahnya yang bisa menginspirasi perempuan Indonesia. Febri juga masuk menjadi salah satu dari enam perempuan dalam program Six by Six dari Yayasan The Art of Living India yang tersebar di 150 negara. Ia pun menjadi salah satu anak angkat dari Isteri Duta Besar India, Neeru Singh. Penghargaan bagi perempuan kelahiran 22 Februari 1984 ini bukanlah sebuah pencapaian untuk ajang berbangga diri. Tapi penghargaan-penghargaan tersebut adalah amanah yang sangat besar. “Saya merasa bersyukur diberi kesempatan dan amanah. Itu bukan pencapaian yang harus dibanggakan tapi harus diingat baik-baik bahwa itu adalah amanah yang besar,” jelasnya. Saat mendapatkan penghargaan tersebut ia kemudian disorot oleh media massa baik cetak maupun elektronik. Ia pun merasa ekspektasi masyarakat menjadi lebih besar untuknya. Febri juga banyak mendapat undangan menjadi pembicara di berbagai level mulai dari tingkat RT, sekolah, universitas, sampai instansi pemerintah. Di samping itu ia juga banyak menerima tamu yang ingin berbagai ilmu mengenai usaha pengelolaan sampah yang digeluti bersama suaminya, Syawaludin. “Saya lihat itu amanah dan tanggung jawab besar yang harus kami jalankan dengan baik,” ujarnya. “Rasanya ketar ketir karena khawatir mengecewakan orang,” sambungnya. Febri selalu setia didampingi suaminya setiap ada kegiatan. “Kemana-mana selalu berdua sama suami,” ujarnya. Dalam sehari, ia bisa menghadiri tiga undangan. Ia pun berbagi tugas dengan sang suami, dimana suaminya fokus pada pengembangan usaha bank sampah dan Febri sendiri fokus pada kegiatan sosial. “Social enterpreneurship yang kita gunakan sebagai pendekatan. Ketika masyarakat menyadari (persoalan sampah), supply sampah ke kita juga tinggi dan meningkat. Inilah yang menjadikan usaha ini sustainable,” ujarnya. (ynt)

(Suara NTB/ist)

Febriarti Khairunnisa (keempat dari kanan) saat menerima penghargaan 2015 Indonesian Women of Change.

Berawal dari Keprihatinan FEBRI dan suami tertarik mendirikan Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB pada bulan Juni 2010. Usaha ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap sampah yang banyak bertebaran di tempat-tempat wisata. Febri menceritakan banyak teman-temannya dari luar negeri yang pernah datang ke Lombok selalu berkomentar soal banyaknya sampah di tempat wisata. “Mereka komentarnya sama, Lombok ini indah, tapi sayang sampahnya dimanamana,” cetusnya. Akhirnya ia berpikir bagaimana mengelola sampah agar bisa bermanfaat. Suaminya, Syawaludin juga bisa bersekolah dari hasil mengumpulkan sampah. Sampah kemudian bisa dijadikan sumber penghasilan. Dan tercetuslah ide mendirikan bank sampah. “Kita jemput bola dan mengolah sampah. Masyarakat tinggal mengumpulkan sampah,” ujarnya. Bank sampah ini dikelola dengan modal sendiri, tanpa donor atau bantuan dari pihak manapun. Awalnya mereka kesulitan mengakses pinjaman di bank sebagai modal usaha, tapi belakangan ini usahanya didukung pinjaman modal dari Bank NTB dan diberikan kemudahan akses. Saat ini Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB telah memiliki sekitar 25 unit di berbagai kabupaten se-Pulau Lombok. Khusus di Tanak Awu dijadi-

Biodata:

IPM NTB Meningkat Praya (Suara NTB) Setiap orang mempunyai mimpi dan harapan-harapan dalam kehidupannya. Febriarti Khairunnisa memiliki harapan tinggi untuk kemajuan NTB ke depan, salah satunya adalah tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ia mempunyai mimpi IPM NTB tak lagi rendah, yang masih berada di posisi 32 dari 33 provinsi. Sebagai kontribusinya agar harapan itu terwujud, ia dan suaminya akan tetap fokus pada upaya pemberdayaan masyarakat lokal sekaligus bergerak pada upaya pelestarian lingkungan melalui pengolahan sampah. “NTB bisa benar-benar berdaya saing, tidak hanya slogan. Masyarakat bisa berkembang, hidup layak, anak-anak bisa bersekolah dengan baik dan bisa ikut berkontribusi membangun NTB ke depan,” harapnya.

kan sebagai pusat pengolahan sampah anorganik seperti plastik. “Setelah digiling, dibersihkan, dijemur, kemudian kita kirim ke Surabaya,” ujarnya. Dalam sekali pengiriman bisa mencapai 8 ton dengan harga Rp 50 juta. Febri dan suami juga belum lama ini mulai fokus untuk penanganan sampah organik di Gili Trawangan dengan metode composting. Produksi sampah di Gili Trawangan mencapai 17,7 ton per hari. “Kami prihatin karena itu daerah wisata. Itu etalase NTB,” ujarnya. Misinya menjadikan Gili Trawangan sebagai tujuan wisata ramah lingkungan (eco tourism). Pengolahan sampah di sana juga tidak akan menggunakan tenaga listrik maupun bahan bakar seperi bensin. Ini dihajatkan untuk mengurangi gas karbon. Hasil pengolahan sampah organik ini kemudian akan diarahkan untuk pertanian organik dan penghijauan. Potensi kompos yang bisa dihasilkan bisa mencapai 270 ton/bulan. (ynt)

Ia juga ingin membesarkan usaha yang telah dirintis bersama suaminya sejak lima tahun silam. Dengan demikian mereka bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya dan tentunya alam dan lingkungan. Febri dan suami juga ingin mendirikan rumah baca dan sekolah budaya di sekitar Tanak Awu, Pujut. Melalui sekolah budaya, mereka ingin kearifan lokal masyarakat yang ada sejak dulu tetap terpelihara. Setiap keuntungan dari usaha pengolahan sampah selalu disisihkan, lima puluh persen untuk keuntungan pribadi dan lima puluh persen untuk kegiatan sosial. “Kita konsisten seperti itu,” ujarnya. Dengan keuntungan itulah mereka melakukan edukasi dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan. (ynt)

(Suara NTB/ist)

Febriarti Khairunnisa dan suami, Syawaludin.

Nama Lengkap : Febriarti Khairunnisa, S.Pd Tempat, Tanggal Lahir : Mataram, 22 Februari 1984 Pendidikan : S1 FKIP Bahasa Inggris, Universitas Mataram Hobi : Baca, Berkebun, Masak, Traveling Nama Suami : Syawaludin, SE Prestasi : - Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Indonesia-Kanada 2005 - 2015 Indonesian Women of Change Award (Diselenggarakan Kedutaan Besar Amerika Serikat) - Tupperware She Can Trans 7 2015

(Suara NTB/ist)

Bersama pendongeng NTB, Kak Wawan Entibi, Febriarti Khairunnisa melakukan edukasi kepada murid TK mengenai pentingnya mencintai lingkungan dengan memilah sampah.

(Suara NTB/ist)

Febriarti Khairunnisa dan suami menimbang sampah dari salah seorang nasabah Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB.

(Suara NTB/ist)

Febriarti Khairunnisa menyerahkan tabungan kepada salah seorang nasabah Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB.


Halaman Halaman 14 12

Ketenangan Seorang Petembak BAGI Bima Putra Eka Budi, menembak adalah cabang olahraga yang gampang-gampang susah. Selain ketelatenan, menembak sejatinya membutuhkan ketenangan serta kesabaran dari dalam diri seorang atlet petembak. Sejak menekuni cabang olahraga tersebut, Bimo – sapaan keseharian atlet petembak ini – telah meraih beragam perhargaan dari prestasi yang ia tunjukkan. Dikatakan, tidak butuh waktu yang lama dalam latihan menembak untuk mengikuti kejuaraan tertentu. Memang, olahraga menembak merupakan cabang olahraga yang (Suara NTB/ist) tidak begitu berat. Bima Putra Eka Budi “Awalnya saya hanya latihan beberapa bulan sebelum akhirnya mengikuti kejuaraan,” tuturnya ketika ditanya Suara NTB, Jumat (10/7). Dikatakan, yang terpenting adalah adanya kemauan yang kuat dalam diri, ia pasti mampu menjadi juara dalam kompetisi menembak. Selama menggeluti cabang olahraga tersebut, Bimo telah berhasil mengumpulkan banyak medali termasuk emas, perak dan perunggu. Sederet prestasi yang diraihnya didukung dengan tekad serta latihan yang rutin. “Resepnya cuma latihan rutin selama lima kali seminggu. Kalau pas ada kejuaraan, yang biasanya dalam seminggu itu hanya berlatih selama lima season, bisa dirubah menjadi sepuluh season,” jelasnya. Selama menggeluti olahraga menembak, Bimo sering meraih medali emas, salah satunya yakni ketika mengikuti Kejuaraan Kapolri Cup 2012 lalu. Selanjutnya, tahun 2013 ia juga meraih juara dan meraih medali emas dalam Kejuaraan Youth & Junior yang terselenggara di Kota Surabaya, Jawa Timur. Kemudian, ditahun yang sama, atlet petembak ini juga ikut dalam kejuaraan Kapolri & Lely Sampoerna Cup di Jakarta. “Kalau yang Kapolri dan Lely Sampoerna Cup Cuma dapat medali Perak, Kalau pas kejuaraan Kapolresta Cup Denpasar Kota tahun 2014 kemarin hanya dapat meraih juara ketiga,” tuturnya. Terakhir, Bimo berhasil mendapat kalungan medali emas ketika mengikuti kejuaraan menembak di Surabaya Open Turnamen 2015 ini. Sederet prestasi yang diraihnya itu menjadi semacam batu loncatan bagi atlet petembak muda ini melaju ke Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 mendatang. (met)

(Suara NTB/met)

BERANGKAT BERTARUNG - Ahmad Zigi Zaresta Yudha (kedua dari kiri) bersama pelatih dan sejumlah rekannya saat mengikuti acara pelepasan di KONI GOR Turida, Mataram untuk menuju Thailand akhir Juli ini.

Bertarung Karate ke Thailand

AHMAD Zigi Zaresta Yudha, siswa SMAN 1 Lingsar, atlet karate yang pernah meraih juara dunia ini berangkat ke Thailand untuk mengikuti pertarungan karate dalam kejuaraan Thailand Open. Zigi-sapaan siswa kelahiran 14 Januari 1998 ini berangkat ke Thailand pada 20-30 Juli mendatang. Atlet karate yang masih aktif melatih adik-adik seperguruannya di Sando R-3, Dasan Tereng itu telah meraih juara di berbagai kejuaraan. Zigi yang memulai karirnya dalam dunia olahraga khususnya seni beladiri karate ini sejak kelas satu SD itu telah mengukir prestasi yang membanggakan. “Kalau meraih juara dunia itu pas mengikuti kejuaraan Venice Inter Cup Italia,” tuturnya ketika ditemui Suara NTB, Jumat (10/ 7) di GOR Tujuh Belas Desember, Turida, Mataram. Selain itu, atlet yang masih duduk di Bangku Sekolah Menengah ini juga sempat meraih juara dalam kejuaraan World Karasi Federation. Kendati demikian, Atlet yang dibesarkan dalam Dojo Inkai Lombok Blitz dalam Federasi Olahraga Karate Lombok Barat (Forki Lobar) ini terkesan ramah, santun dan rendah hati. Tekadnya dalam mengikuti kejuaraan di Thailand kali ini, bahwa dirinya ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk daerah ini. “Dari saya pribadi, sebagai putra NTB, tentu ingin memberikan yang terbaik buat daerah ini,” katanya. Juara yang pertama ia raih ketika menekuni cabang olahraga seni beladiri tersebut yakni ketika ia mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Sejak itu, semangat Zigi benarbenar terpacu dan tekun dalam mendalami ilmu beladiri (Karate) tersebut. Tak heran, ketika kembali ke Dojo yang membesarkannya, ia menjadi orang yang disegani. Zigi juga menjadi pribadi yang diperhitungkan baik di kalangan sekolahnya maupun di tengah masyarakat. “Kalau saya ingat-ingat kejuaraan yang pertama saya ikuti dulu itu adalah O2SN, kemudian kejuaraan Piala Mendagri, kalau WKF atau World Karasi Federation kemarin saya hanya berhasil lolos ke semi final,” tuturnya. Sayangnya, saat itu Zigi hanya berhasil meraih juara harapan. Meski demikian, hal-hal semacam itu tidak menjadi pukulan yang dapat melunturkan semangatnya untuk terus menekuni cabang olahraga tersebut. (met)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

Rubrik belia hadir setiap pekan pada hari Senin. Kirimkan cerpen, cerita anak, dongeng atau artikel hasil kreasi kalian sendiri ke email suarantbbelia@gmail.com suarantbbelia@gmail.com. Jangan lupa dilengkapi dengan identitas diri kalian.

(Suara NTB/met)

BERSIAP KE PON - Sejumlah petembak dari NTB yang sedang bersiap melaju ke PON, Sebelumnya mereka akan menghadapi Pra PON akhir Juli ini di Kalimantan.

Sepuluh Pelajar Bidik Medali PON Sepuluh pelajar yang menjadi petembak dari NTB meraih tiket untuk melaju ke Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. Para atlet yang dibina oleh Andik Budi Hariono sebagai pelatihnya ini sedang berlatih keras untuk berlaga, September 2016 mendatang, di Lapangan Tembak Cimahi Jawa Barat. PARA petembak yang akan mewakili NTB di PON 2016 ini berasal dari sekolah yang beragam. Mereka direkrut dan dibina oleh Persatuan Petembak Indonesia (Perbakin). Saat ini, para atlet rutin melaksanakan latihan di Lapangan Tembak Senapan Angin Universitas Saraswati. Dikatakan, seluruh petembak yang tergabung menjadi satu tim ini akan memperebutkan delapan keping medali emas. Sebelumnya, sang pelatih sedang mengupayakan agar dua petembak lainnya juga segera mendapat tiket sehingga bisa bergabung dan jumlah yang tergabung dalam

regu menjadi 12 orang. “Dari kesepuluh atlet kita ini, rata-rata mereka pernah meraih medali emas pada kejuaraankejuaraan yang pernah diikutinya. Perolehan medali, justru yang paling sedikit malah medali perak,” tutur andik mendampingi kesepuluh petembak saat diwawancara Suara NTB, Jumat (10/7) pekan kemarin. Pra PON Tanggal 20 dan 28 Juli mendatang, para petembak ini akan berangkat untuk mengikuti Pra PON. Seluruh atlet yang telah resmi mendapatkan tiket untuk

berlaga di PON 2016 itu akan mengikuti pemusatan latihan di Surabaya, selanjutnya mereka akan menuju Kalimantan dan berlaga pada Pra PON selama 10 hari kedepan. “Tanggal 20 besok mereka berangkat ke Surabaya untuk mengikuti Training Camp. Setelah itu, tanggal 28 Juli nanti mereka akan berangkat ke Kalimantan untuk mengikuti Pra PON selama sepuluh hari,” lanjutnya. Adapun kesepuluh petembak dari NTB yang akan melaju ke PON 2016 itu antara lain, Liza Riznau (atlet putri kelahiran 28 April 1999), Ni Wayan Yuliarti (31 Juli 1997), Bima Putra Eka Budi (11 September 1996), I Kadek Yogi Permana (26 Februari 2002), L. Rizal Saputra (30 Juni 1996), Dimas Restu AP (kelahiran 2 Juni 1999) dan I Putu Bagus Jaya Daru, I Nyoman Meta

A, Gusti Agung Putu Ratih serta Citra Putri Budi A. Sebelum mengikuti kejuaraan PON, para atlet tersebut direncanakan agar hendaknya mengikuti try out menembak ke Jepang. Kendati demikian, dari kesepuluh atlet yang telah memiliki paspor baru berjumlah empat orang. “Rencana kita akan ikutkan mereka ini agar try out menembak di Jepang. Namun, yang sudah memiliki paspor baru hanya empat orang. Kami akan usahakan agar semuanya bisa ikut,” bebernya. Sebelumnya, dari perhitungan yang dilakukan selama berlatih disini, para atlet ini dinyatakan telah berhasil melampaui target nilainya masing-masing. Ini menunjukkan bahwa kesiapan para atlet benar-benar telah matang dan siap berkompetisi pada kegiatan yang terpusat di Bandung tahun ini. (met)


SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

PENDIDIKAN

Halaman 13

Praktik Percaloan BL, Coreng Dunia Pendidikan Mataram (Suara NTB) Direktur Pusat Studi Budaya, Pendidikan, dan Pemberdayaan Masyarakat (PSBPM) Bina Pusaka NTB Lalu Idham Zahir menyayangkan munculnya isu praktik percaloan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem Bina Lingkungan (BL) di Kota Mataram yang di mulai Jumat (10/7) lalu.

(ant/bali post)

MOS - Sejumlah siswa baru SMP berangkat untuk mengikuti hari pertama masa orientasi siswa (MOS) dengan mengendarai sepeda motor di Pringapus, Kabupaten Semarang, Jateng.

Hal itu terungkap menyusul pengakuan salah salah satu orang tua murid yang menyebut, pernah ditawari oleh seorang calo yang mengaku berasal dari internal salah satu sekolah favorit di Kota Mataram dan dapat meluluskan calon siswa. Syaratnya ialah yang bersangkutan harus membayar uang sebesar Rp 8 juta. Menurut Idham Zahir, munculnya isu praktik percaloan pada penerimaan BL telah mencoreng dunia pendidikan Kota Mataram. Apalagi saat ini Dikpora Kota Mataram tengah melakukan pembenahan sistem penerimaan peserta didik baru di bawah kepemimpinan Sudenom. “Tentu ini di sayangkan dan mencoreng dunia pendidikan. Bagaimana pun juga, masyarakat menilai Dikpora saat ini tengah berbenah dengan sistem PPDB yang berbeda. Tapi isu calo ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan

masyarakat lagi,” terangnya menjelaskan. Untuk itu, Dikpora Kota Mataram kata Idham Zahir, harus menindak tegas semua sekolah yang terindikasi bermain dan terlibat percaloan kepada masyarakat. “Dikpora harus tegas, berdasarkan laporan masyarakat itu harusnya segera di usut tuntas, terutama sekolahsekolah favorit yang cukup rawan dan berpotensi jadi rebutan masyarakat,” tegasnya. Idham menjelaskan, munculnya praktik percaloan bisa berasal dari internal sekolah dan eksternal sekolah. Untuk kategori yang pertama, tentu pihak Dikpora harus memberikan sanksi tegas terhadap mereka yang ketahuan karena jelas-jelas melakukan pelanggaran. “Harus dihukum berat, biasanya mereka di internal sekolah punya mekanisme tertentu, terutama pihak panitianya dan dilaksanakan se-

cara sistematis,” tegasnya. Sementara kategori yang kedua, calo biasanya berkedok dapat meluluskan calon siswa dengan alasan dekat dengan pejabat tertentu. “Kalau yang ini mereka bermain sendirian, tidak terorganisir. Tentu masyarakat harus waspada dan hati-hati,” ujar Idham. Sementara disinggung mengenai adanya campur tangan pejabat-pejabat di lingkup Pemkot Mataram jelang Pilkada Desember mendatang, Idham tidak menampik adanya potensi kuasa pejabat meski bermain di level BL sekalipun. “Sekarang ini, setiap kesempatan pasti akan digunakan dengan baik oleh para kandidat. Imbalannya agar nantinya mereka dipilih. Potensi itu sangat besar, apalagi pendekatan dalam mengelola pendidikan cenderung menggunakan pendekatan politis,” pungkasnya. (dys)

Safari Gemar Membaca SALAH satu hasil rangkaian kegiatan safari gemar membaca Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda NTB) dan Badan Perpustakaan Nasional (Perpusnas RI) yang dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah belum lama ini ialah pengukuhan bapak dan bunda membaca Kabupaten Loteng. Bapak membaca dijabat Bupati Loteng, H Suhaili dan bunda mambaca dijabat istri Bupati Loteng. Ditemui Suara NTB di Mataram, Kepala Bidang Pembinaan Perpusda NTB, H. Ali Rahim mengaku dalam kegiatan itu juga dilakukan pengukuhan duta membaca yang disematkan kepada mantan pemenang putri mandalika di tiga zona di Kabupaten Loteng. Masing-masing zona ialah Loteng bagian utara, tengah dan selatan. “Mereka bertugas sebagai duta mambaca di masing-masing zona yang telah ditentukan tersebut,” terangnya. Nantinya, para duta bertugas melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat agar gemar membaca. Selain itu, Ali Rahim berjanji akan

senantiasa mengikusertakan para duta membaca di setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Perpusda sebagai bentuk pemberdayaan. Ali Rahim menyebut, keberadaan bapak dan bunda membaca di Kabupaten Loteng menandai dimulainya komitmen pemerintah untuk mensukseskan sosialisasi kegiatan gemar membaca di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, Pemda Loteng telah berkomitmen untuk membangun rumah budaya dengan fasilitas bukubuku budaya dan sastra. Tidak hanya itu, usulan wajib membaca bagi siswa di setiap jenjang pendidikan direspon positif Pemda Loteng. Yakni dengan mengeluarkan surat him-

H. Ali Rahim

bauan agar setiap siswa diarahkan untuk membaca buku di waktu yang sama. “Mereka akan baca buku di hari yang sama, sekolah harus memberikan luang waktu yang sama kepada siswa agar membaca buku mulai dari SD, SMP dan SMA,” terangnya menjelaskan. Nantinya, bagi setiap siswa diminta untuk membuat sinopsis dan resensi setiap dua kali sebulan. Selanjutnya bagi sinopsis dan resensi terbaik diberikan reward serta dipublikasikan ke media masa. “Tentu ini akan dimulai dari semua jenjang, mulai dari desa, kecamatam dan kabupaten. Semua harus dilakukan pembinaan sejak dini,” terang ketua PGRI NTB ini. (dys)


OPINI

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

Tidak Ada Alasan Operasional Molor Lagi OPERASIONAL gedung baru Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB di Jalan Prabu Rangkasari Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram sudah sangat mendesak. Pasalnya, keberadaan RSUP NTB di Jalan Pejanggik Nomor 6 Mataram, sudah tidak representatif lagi untuk memenuhi harapan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Tahun 2013 lalu, Ombudsman RI Perwakilan NTB melakukan assesment terhadap pelayanan RSUP NTB di gedung lama. Hasilnya, sebagaimana perkiraan banyak pihak, jauh dari kata memuaskan. Sehingga Ombudsman pun melabeli pelayanan disana dengan predikat “lampu kuning” yang artinya ada kecenderungan service buruk. Mulai dari temuan keluhan pelayanan perawat dan dokter kepada pasien, sampai dengan lamanya proses penanganan medis. Kondisi ini seharusnya menjadi pelecut motivasi bagi Pemprov NTB untuk memacu pembangunan gedung baru. Ombudsman melihat proses yang berlarut larut dalam pembangunan gedung baru RSUP NTB. Sehingga patut dipertanyakan sejauhmana keseriusan Pemprov NTB memperbaiki pelayanan di sektor kesehatan,” kritik Ketua Ombudsman NTB, Adhar Hakim, SH. Sebagai lembaga pengawas pelayanan publik, dilihatnya ada proses yang berlarut larut terkait peralihan dari gedung lama ke gedung baru. Seperti sebuah ungkapan ‘harap harap cemas’. Ada harapan besar publik keinginan untuk mendapat pelayanan bagus di gedung baru, namun tak kunjung rampung. Tapi jika bertahan dengan pelayanan gedung lama, yang dirasakan masyarakat menurut Adhar hanya kecemasan. Tuntutan masyarakat adalah mendapat pelayanan prima dan maksimal, apalagi yang datang meminta pelayanan itu orang sakit yang berharap kesembuhan. Sektor pelayanan publik, apalagi kesehatan, seharusnya menjadi prioritas. Pemda punya anggaran untuk memperbaiki, melengkapi, tanpa harus menunggu gedung baru. Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUP NTB, dr.H. Lalu Hamzi Fikri, MM mengakui bahwa pelayanan di RSUP NTB saat ini, sudah melebihi kapasitas. Artinya sarana prasarana yang tersedia sudah tak memadai. Sehingga, untuk pelayanan di poliklinik kadang terjadi antrean yang panjang. “Dari pendaftaran sampai ke poli ada stagnasi antrean yang cukup lama. Kami coba evaluasi juga supaya antrean itu lebih cepat. Bisa kita percepat dengan mesin antrean. Tapi untuk mempercepat perlu penambahan loket-loket. Cuma memang dari sisi sarana yang tak memadai sehingga kami memaksimalkan loket-loket yanga ada sekarang,’’ ujarnya. Disebutkan, jumlah loket yang ada saat ini sebanyak lima buah. Dengan jumlah itu masih belum bisa mengurai banyaknya calon pasien. Karena tiap hari hampir 400 pasien ke poliklinik. Melihat fakta ini, sudah sangat mendesak operasional RSUP NTB yang baru harus dioperasionalkan segera. Keberadaan rumah sakit yang representatif merupakan kebutuhan yang sangat urgen. Karena itu, tidak ada alasan lagi bagi Pemprov NTB untuk menunda (molor) operasional rumah sakit yang menjadi rumah sakit rujukan pasien dari seluruh NTB. (*)

Halaman Halaman 14 14

Jebakan Sekolah Favorit "Halo, Assalaamualaikum, Kak, bisa minta tolong, ada yang bisa dilobi, ga di SMAN (sambil menyebut nomor sekolah), agar adik saya bisa lulus dan bisa diterima di SMAN’’, kan side punya teman sebagai kepala sekolah di sana. ATANGNYA tahun ajaran baru di daerah ini, telah membuat orang tua murid kasak-kusuk dan berjibaku mencari sekolah-sekolah favorit bagi putra-putrinya, mereka menempuh berbagai macam cara, demi kursi pendidikan bagi putra-putrinya, ini setiap tahun terjadi, bukan hanya tahun ini saja. Kalimat di awal tulisan ini adalah salah satu pengalaman pribadi penulis di Lombok Timur, sekitar dua minggu yang lalu saya ditelpon oleh seseorang yang berasal dari bagian selatan Lombok timur, ia memang kenal dengan saya dan sayapun kenal dengan si penelpon. Si penelpon tahu, saya memiliki teman seorang kepala sekolah di sebuah SMAN terfavorit dan bergengsi di Lombok Timur. Saya tidak memberikannya harapan muluk-muluk, saya hanya menjawab Oya, nanti saya coba koordinasi dengan teman-teman yaa, mudahan ada peluang dan celah untuk bisa masuk! Awalnya, saya mengira aktivitas lobi-melobi berburu kursi pendidikan di sekolah-sekolah favorit hanya terjadi di Lotim, ternyata di kota Mataram juga tidak luput dari aktivitas lobi-lobi-an yang dilakukan oleh orang tua murid. Sebagaimana yang diberitakan Suara NTB (4/ 7) ‘’Terpental di Sekolah Favorit, Wali Murid Diduga Ramai-ramai Lobi Sekda’’. Beragam tingkah pola orang tua dalam merespon kemauan anaknya untuk dapat masuk sekolah favorit yang berstatus negeri, mulai dari cara yang sah (mengikuti mekanisme yang ada) sampai pada lobi-lobi, apalagi sekarang jabatan kepala sekolah itu kebanyakan di isi oleh mereka yang pernah memiliki jasa dalam memenangkan bupati-wali kota yang sedang berkuasa, hal ini yang memungkinkan banyak cara yang bisa ditempuh oleh masyarakat

Oleh:

Fathurrijal, S.Sos.I., M.I.Kom.

(Peneliti Lembaga Kajian Komunikasi, Agama, Sosial dan Politik ‘’LEKKASPOL’’ NTB) untuk mendapatkan bangku sekolah anak-anaknya. Bahkan kemungkinan (perkiraan penulis) ada yang bermain (jual-beli kursi) dengan oknum penerimaan dan pendaftaran siswa-orang tua siswa. Menghindari Jebakan Sekolah Favorit Walaupun proses penerimaan peserta didik baru di semua sekolah negeri telah usai, harapan penulis dinas pendidikan atau pemerintah baik provinsi dan kabupaten-kota di NTB ini perlu kiranya melakukan langkah strategis untuk menghindarkan masyarakat atau orang tua murid agar tidak terlena (terjebak) dengan isitilah sekolah favorit ini. Melihat espektasi dan aktivitas lobi para orang tua tersebut dalam memburu bangku sekolah untuk putra-putrinya, semestinya harus menjadi bahan kajian serius Dinas pendidikan pemerintah provinsi dan kabupaten-kota di NTB, agar bersama-sama melakukan terobosan dan inovasi dalam pemerataan kualitas sekolah-sekolah yang ada di bawah naungannya. Dinas pendidikan kabupatenkota, harus segera menetapkan standarisasi kualitas sekolahsekolah negeri di daerah ini, supaya tidak memunculkan istilah sekolah favorit, sekolah pinggiran (tidak favorit) dan sekolah-sekolah lainnya. Hal ini penting dilakukan, agar pendaftaran calon siswa baru tidak menumpuk di satu sekolah (yang di benak dan fikiran orang tua berstatus sekolah ‘’favorit’’), sementara sekolah lainnya sepi peminat. Munculnya istilah sekolah favorit dan tidak favorit, menurut Nanang Martono salah seorang sosiolog pendidikan dari Unsoed Purwokerto dalam tulisan yang berjudul Mitos Sekolah Favorit (Republika: 2013) telah membuka kesenjangan akses pendidikan, kebanyakan sekolah favorit lebih banyak dimasuki oleh mereka yang ber-uang, sementara masyarakat miskin belum tentu bisa mendapatkannya. Istilah favorit juga menyebabkan munculnya rasa gengsi pada diri orang tua yang memiliki banyak uang, mereka juga enggan (untuk tidak menyebutnya malu) menyekolahkan anaknya di sekolah yang jauh dari pusat pemerintahan (baca, sekolah di pinggiran kota).

Agar masyarakat tidak selamanya terjebak dengan istilah sekolah favorit, Nanang Martono memberikan tiga langkah strategis yang dapat ditempuh oleh pemerintah dan dinas terkait dalam rangka pemerataan kualitas sekolah. Pertama, pemerintah harus berani menjamin pemerataan kualitas pendidikan, sehingga akses warga miskin dalam pendidikan juga akan terjamin. Tidak hanya secara kuantitas, namun juga jaminan kualitas pendidikan bagi mereka. Kedua, Dari sisi input, setiap sekolah harus mengalokasikan pemerataan input. Sekolah favorit harus mengalokasikan 50 persen kursinya untuk calon siswa dengan nilai di bawah rata-rata. Dengan mekanisme seperti ini, siswa yang kurang cerdas dapat termotivasi belajar ketika mereka harus belajar dengan siswa yang lebih pintar. Ketiga, rotasi guru. Pemerintah harus melakukan rotasi guru. Guru harus mengalami rotasi agar kemampuan guru selalu berkembang. Guru-guru yang tahun ini mengajar di sekolah favorit, tahun depan mereka harus siap ditempatkan di sekolah tidak favorit dengan kondisi siswa yang sangat berbeda. Dalam rangka pemerataan kualitas pendidikan di semua sekolah negeri yang ada di daerah ini, pemerintah provinsi NTB dengan dinas-dinas terkait yang ada di setiap kabupaten kota dapat mengadopsi usul saran dari Nanang Martono di atas. Selain itu, agar orang tua terhindar dari jebakan istilah sekolah favorit, sudah saatnya lebih kritis dalam melihat proses pembelajaran dan pembinaan yang berlangsung di sekolah-sekolah yang disebut favorit. Salah satu fenomena menarik yang saya kira dapat dijadikan barometer pengukurnya adalah membeludaknya siswa-siswi yang menambah jam belajar di luar sekolah ke berbagai lembaga bimbingan belajar. Dengan mata telanjang, calon siswa dan orang tua diperlihatkan bahwa sekolah-sekolah favorit belum menjadi jaminan kepada siswa-siswi untuk mendapat bimbingan terbaik dan maksimal. Faktasitas demikian harus menjadi pertimbangan-pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah

untuk anak-anaknya. Apalah nilai lebih dan istimewanya menyekolahkan anak di sekolah favorit, kalau harus meng-les-kan anak di lembaga bimbingan belajar (bimbel) yang biayanya juga tidaklah murah. Dari segi ekonomi, tentu orang tua dirugikan, karena harus mengeluarkan dan menyiapkan anggaran dobel dan berlipat-lipat. Bagi saya selama sekolah-sekolah tersebut berstatus negeri Insya Allah sistem pembelajaran di dalamnya sama, tidak ada yang membuatnya favorit atau lebih istimewa dengan sekolah negeri lainnya. Oleh sebab itu, perlu kiranya mulai sejak dini orang tua menanamkan kepada anak-anaknya bahwa ‘‘semua sekolah itu sama saja’’, kembali kepada diri si anak sendiri, kalau memang dia berbakat dan pintar, Insya Allah dia akan menjadi bintang di sekolahnya, tidak peduli sekolahnya favorit atau tidak. Tentu hal ini akan menjadi kenyataan, bila orang tua, pihak sekolah dan lingkungan masyarakat mendukungnya untuk menjadi bintang. Semoga, kita dan semua orang tua mampu menyadari agar terhindar dari jebakan istilah sekolah favorit!

Kondisi RSUP NTB, berharap dari gedung baru, cemas di gedung lama Operasional RSUP NTB yang baru sangat mendesak

*** Memprihatinkan, kondisi lingkungan di Kekalik Jaya Butuh perhatian serius

***

RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


Halaman 15

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

Petembak NTB Uji Coba Senjata Baru

Arda Turan : Saya Bukan Pengganti Xavi

Mataram (Suara NTB) Sebanyak empat petembak andalan NTB, Dimas Restu Arindra Putra, Ni Wayan Yuliarti, L. Rizal dan Bimo menjalani latihan di Lapangan Menembak Batalion 743/SWY Gebang Mataram, Sabtu (12/7) kemarin. Suasana latihan kali ini tidak seperti biasanya pasalnya para atlet terlihat kaku dan sedikit menegangkan karena untuk pertama kalinya mereka latihan di lapangan terbuka dengan menggunakan senjata prone dan air pistol standar mirip senjata api. “Senjatanya berat sekali, bisa tiga kali lipat dari beratnya senjata air rifle (senapan angin). Latihan kali ini bertul-betul melelahkan,” ucap NI Wayan Yuliarthi saat diwawancara Suara NTB di sela latihan bersama tiga rekan sesama atlet lainnya. Pada kegiatan latihan tersebut para atlet didampingi Pelatih Menembak NTB, hadir juga Danyon 743/SWY, Letkol. Inf. Dharmawan Setiady, Sekum Perbakin NTB, Made Wisuda Sari dan pengurus Perbakin NTB lainnya. Pelatih Menembak NTB, Andik Budi Harianto mengatakan para atlet menembak NTB untuk pertama kalinya latihan di lapangan menembak Gebang Mataram yang baru saja dibenahi oleh komandan batalion untuk kegiatan latihan atlet menembak NTB. Para atet NTB menjalani latihan perdana di lokasi tersebut untuk mencoba senjata api prone yang baru saja dibeli oleh Klub Perbakin NTB dengan harga Rp 50 juta perunit. Maklum, setelah meraih tiket PON di kelas air rifle (senapan angin) rencananya para atlet NTB akan mengikuti pertandingan kelas 50 meter prone dan 25 meter standar pistol. Andik optimis bahwa dengan mengikuti kelas prone dan standar pistol mirip senjata api tentu akan membuka peluang NTB untuk menggenggam tiket ke PON Jabar 2015. Selain itu pihak klub menembak perbakin Rinjani Mataram juga mendukung atlet menembak NTB untuk mengikuti dua kelas tersebut. Sementara itu Danyon 743/SWY, Letkol. Inf. Dharmawan Setiady menembahkan bahwa lapangan menembak yang dibangun di lapangan Gebang Mataram oleh pihaknya akan digunakan untuk kegiatan pembinaan atlet menembak. Itu artinya semua pihak, baik atlet dan anggota TNI bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk latihan menembak. Harapannya, dengan kegiatan latihan itu akan lahir atlet-atlet NTB yang berpotensi mengukir prestasi di kancah nasional. “Salah satu proyek (lapangan menembak) ini, dibangun di sini untuk kegiatan latihan menembak. Dan harapan kami kedepannya akan muncul bibit-bibit atlet yang mampu mengukir prestasi di kancah ansionalhingga Intrenasional,” tuturnya. Sebagaimana diketahui para atlet menembak NTB akan mengkuti Kejurnas Menembak Awang Farouk Cup di Balikpapan, 27 Juli - 4 Agustus 2015 mendatang. Rencananya atlet NTB akan menurunkan sebanyak 10 atlet dan mengikuti sedikitnya 16 kelas dari kurang lebih 25 kelas yang dipertandingkan. (fan)

Barcelona Arda Turan, gelandang dinamis yang dibeli Barcelona dari Atletico Madrid menegaskan ia tidak berminat untuk didaulat sebagai pengganti Xavi Hernandez yang baru saja pindah ke Qatar.

Arda Turan

ikon di dunia sepak bola,” ujar Arda mengenai Xavi. Ia menimpali, “Saya dapat bermain lebih baik atau lebih buruk, namun saya selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Hidup saya selalu mengenai pertarungan dan saya ingin memenangi semuanya.” “Saya berada di tim terbaik, stadion terbaik, dan saya akan bermain dengan pemain-pemain terbaik,” katanya. Selain itu, ia menyatakan, “Saya ada di sini untuk menikmati hal itu, dan untuk berusaha memperlihatkan kemampuan terbaik kepada dunia.” Ketika masa skors sudah selesai, Reuters melaporkan, Arda akan menghadapi kompetisi ketat untuk memenangi tempat di tim asuhan Luis Enrique, yang menjuarai Liga Champions, Liga Spanyol, dan Piala Raja Spanyol pada musim lalu. Arda merupakan pemain yang serupa dengan kapten Andres Iniesta, sedangkan gelandang Bar-

Madrid Kiper sekaligus kapten Real Madrid hengkang setelah 16 musim bersama tim inti Real untuk bergabung dengan mantan juara Eropa Porto, kata klub Liga Spanyol itu seperti dikutip Reuters. Casillas (34), menjadi pahlawan bagi klub dan negaranya sepanjang karirnya yang gemerlap, ketika ia memenangi sejumlah gelar termasuk tiga Liga Champions dengan Real dan Piala Dunia serta dua Piala Eropa bersama Spanyol. Namun beberapa tahun terakhir ini dia kehilangan kecemerlangan yang membuatnya dijuluki Saint Iker dan musim lalu kerap dicemooh penggemar Santiago Bernabeu ketika klub terkaya di dunia itu mengakhiri musim tanpa satu pun gelar. Peluang kedatangan kiper Manchester United David De Gea, mantan kiper Atletico Madrid berusia 24 tahun yang berpeluang mengambil posisi kiper utama timnas Spanyol,

juga turut mendorong keputusan Casillas untuk pindah. Bermain reguler untuk Porto, yang dilatih pria Spanyol Julen Lopetegui, semestinya membuat Casillas dapat memperpanjang karir internasionalnya, setidaknya sampai Piala Eropa tahun depan di Prancis. Casillas melakukan debutnya untuk Real pada September 1999, saat masih berusia 18 tahun, dan telah mengoleksi tiga mahkota Eropa, serta lima gelar Liga Spanyol, dua Piala Raja, dan satu Piala Dunia Klub. “Terima kasih Iker, untuk segalanya,” tulis Real di situs resminya. “Terima kasih telah menjadi simbol terbaik dalam sejarah kami. Anda pergi namun kami tidak akan melupakan bahwa Anda selamanya berada dalam hati Real Madrid.”

(Suara NTB/ist)

Marcelo Perpanjang Kontrak Bek internasional Brazil

Marcelo telah menandatangani kontrak baru dengan raksasa Spanyol Real Madrid, yang akan mengikatnya di Santiago Bernabeu sampai Juni 2020, demikian diumumkan klub melalui situs resmi mereka pada Jumat. Pemain 27 tahun itu didatangkan juara Eropa sepuluh kali itu dari klub Brazil Fluminense pada Januari 2007 saat masih berusia 18 tahun, dan telah mengemas 23 gol dari 320 penampilannya untuk Si Putih. Marcelo telah memenangi sepuluh trofi selama masa kerjanya di ibukota Spanyol, termasuk satu Liga Champions, tiga gelar liga, dan dua Piala Raja. Ia mencetak satu gol saat Real menang 4-1 atas rival sekota Atletico Madrid pada final Liga Champions 2014 di Lisbon, yang membuat mereka meraih mahkota Eropa kesepuluhnya, demikian AFP. (ant/bali post)

Marc Marquez

berhasil mengamankan posisi kedua di belakang Marquez. Rossi akhirnya harus merelakan posisi kedua diraih Dani Pedrosa, yang berhasil menyalipnya di pertengahan balapan. Lorenzo sendiri tidak mampu menggeser posisi Rossi di tempat ketiga hingga balapan berakhir. Marquez dan Pedrosa tampil mengejutkan setelah memilih untuk tampil dengan hard front tyre, dari semua pe-

balap hanya mereka yang memilih jenis ban tersebut. Sementara itu, Marco Melandri yang berpisah dengan Aprilia telah digantikan oleh pebalap Michael Laverty. Dengan hasil tersebut, Rossi masih nyaman di puncak klasemen sementara MotoGP dengan 179 poin, disusul Jorge Lorenzo dengan 166 poin, Andrea Iannone 118 poin dan Marc Marquez dengan 114 poin. (ant/bali post)

Atlet Diminta Tetap Jaga Kebugaran

(Suara NTB/ist)

Chagaev Pertahankan Gelar Juara Kelas Berat WBA Berlin Juara dunia kelas berat Ruslan Chagaev berhasil mempertahankan gelar juara dunia versus WBA setelah memukul KO penantangnya Francesco Pianeta. Setelah juara dunia Wladimir Klitschko dipromosikan menjadi juara super WBA pada 2011, Chagaev sukses mempertahankan gelar kelas berat WBA tahun lalu dengan menang tipis satu angka dari petinju AS Fres Oquendo. Chagaev membuat Pianeta terkapar di ring setelah dihantam hook kiri dan ketika penantang selamat dari hitungan wasit. Ketika berjuang bangkit, wasit berusia 30 tahun menghentikan pertarungan sehingga gagal pula ambisi Pianeta menjadi petinju Jerman pertama yang menjadi juara dunia kelas berat sejak Max Schmeling pada 1932.

Pianeta, juara dunia kelas berat Jerman dan Eropa, hanya kalah dua kali dalam karirnya dalam 34 laga professionalnya. Sebelumnya dia kalah pada 2013 karena TKO dari Klitschko. Chagaev yang berusia 37 tahun dan kelahiran Uzbekistan serta berjulukkan ‘Tyson Putih’ menjadi juara WBA pada 2007 ketika mengalahkan raksasa Rusia Nikolay Valuev dengan kemenganan angka, namun kemudian dikalahkan Klitschko pada 2009 untuk menderita kekalahan pertama dalam karirnya. Menang mutlak dari Alexander Povetkin pada 2011, Chagaev memiliki catatan mengesankan yakni 21 menang KO dari total 34 kemenangannya, ditambah dua kali kalah dan sekali seri, demikian AFP. (ant/bali post)

Marquez Kembali Rajai Sachsenring Serena Williams Terilhami Sachsenring Juara bertahan MotoGP Marc Marquez mengklaim kemenangan keenamnya secara berturut-turut di Sachsenring, Jerman, Minggu kemarin. Marquez melesat sendirian di depan setelah menyalip Jorge Lorenzo di lap awal. Demikian dikutip dari situs balap crash.net. Saat Lorenzo tersisih di belakang, Valentino Rossi yang memulai balap dari posisi enam

Matteo Darmian

Ruslan Chagaev

Mataram (Suara NTB) Sejumlah atlet yang mengikuti Pelatda Sentralisasi di GOR Turide Mataram mendapat fasilitas mudik gratis dari KONI NTB. Para atlet Pelatda yang mudik itu dilepas secara resmi oleh Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto di GOR 17 Desember Turide Mataram, Minggu (12/7) kemarin. Dalam sambutannya orang nomor satu di KONI NTB itu mengingatkan para atlet agar dalam perjalanan pulang tetap dapat menjaga kebugaran sehingga kondisi kebugaran fisik atlet tidak menurun. “Ingat, untuk mengembalikan kebugaran tidak gampang.

Jadi pesan saya atlet harus bisa menjaga diri. Sesampai di rumah atlet harus pintar-pintar membawa diri dan tetap menjaga kebugaran selama mudik lebaran,” ucapnya. Dalam hal ini Direktur PT. DMB mengharapkan atlet agar selama mudik tetap melakukan latihan secara mandiri. Bila tidak latihan, dikhawatirkan akan berdampak negatif pada kebugaran fisik atlet. Dampak lainnya, atlet bisa kelebihan berat badan dan hal itu akan mempengaruhi fisik atlet. Menurut Andy selama mudik atlet harus tetap menjaga kondisi karena pada bulan September nanti para atlet akan mengikuti Pra-PON.

Sangat disayangkan bila atlet tidak bisa tampil maksimal gara-gara kondisi fisik yang kurang baik. Oleh karena itu pesan Andy atlet harus bisa menjaga diri selama di kampung masing-masing. Pantauan Suara NTB di lokasi, bahwa kegiatan mudik bersama itu diperuntukan bagi semua atlet Pelatda Sentralisasi. Tidak saja atlet dari Pulau Sumbawa,namun atlet dari Pulau Lombok juga diberikan fasilitas mudik gratis. Dan selama atlet mudik aktifitas latihan atlet Pelatda dihentikan hingga selesai lebaran. Para atlet akan kembali mengikuti Pelatda seminggu sesudah lebaran. (fan)

Roger Federer

London Serena Williams menjadi petenis putri paling tua yang menjuarai sebuah turnamen Grand Slam, Sabtu malam lalu, dan lalu menyatakan Roger Federer sebagai sumber inspirasinya ketika petenis Swiss ini sendiri sedang berjuang menjadi petenis tertua yang menjuarai Wimbledon. Williams menyabet gelar Wimbledon keenamnya dan Grand Slam ke-21 dengan menang 6-4, 6-4 dari petenis (Suara NTB/ist) Spanyol Garbine Muguruza. Serena Williams Pada usia 33 tahun 289 hari , Williams melampaui Martina Navratilova yang pada usia 33 tahun 263 hari memenangi gelar Wimbledon kesembilannya pada 1990. Hari ini, Federer yang berusia 33 tahun dan sudah menjadi petenis putra tertua dalam 41 tahun terakhir yang mencapai final di All England Club, menghadapi petenis nomor satu dunia dan sang juara bertahan Novak Djokovic untuk memperebutkan gelar juara tunggal putra. “Jika saya mampu melakukannya, Tuhan maha tahu dia bisa melakukannya,” kata Williams. “Saya menyaksikan pertandingan semifinalnya (melawan Andy Murray). Dia bermain luar biasa. Saya sangat terinspirasi oleh itu.” Williams mengaku tak memihak siapa-siapa dalam final tunggal putra hari Minggu ini. “Anda tahu, dia menghadapi Novak. Dia nomor satu yang kuat. Dia juara bertahan. Tahu kan, sulit untuk mengatakannya,” sambung dia. “Tapi saya kira pertandingan final nanti akan menjadi pertandingan yang luar biasa. Saya sungguh menunggu untuk menonton laga itu. Saya senang saya tidak melawan salah satu dari mereka,” kata dia seperti dikutip AFP. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

Casillas Resmi Bergabung dengan Porto

MU Dapatkan Matteo Darmian dari Torino London Manchester United terus menggelontorkan uangnya, Sabtu, setelah Torino mengumumkan bahwa bek serang Italia Matteo Darmian tengah menuju ke Old Trafford. United yang sebelumnya mengaku telah bersepakat mendatangkan gelandang Jerman Bastian Schweinsteiger dari Bayern Munchen, tengah mencari bek kanan baru setelah pemain sayap Antonio Valencia mengisi posisi ini musim lalu. “Terima kasih Darmian, untuk empat tahun yang luar biasa,” kata Torino setelah mengungkapkan penjualan sang pemain kepada United. Klub kota Turin ini mendoakan sang pemain karena bermain di MU adalah pengalaman baru yang luar biasa. Media massa melaporkan harga kontrak pemain ini mencapai 13 juta pound. Pemain berusia 25 tahun yang mengawali berkarir di AC Milan ini telah 14 kali memperkuat timnas Italia dan bermain pada tiga pertandingan fase grup Piala Dunia tahun lalu. Darmian adalah full back yang solid dan tenang menghadapi tekanan. United juga telah membeli penyerang timnas Belanda Memphis Depay setelah Robin van Persie pindah ke Fenerbahce. Tim asuhan Louis van Gaal finis urutan empat Liga Utama Inggris musim lalu dan mengeluarkan dana besar dalam dua musim berturutturut untuk menjadi yang teratas lagi di Liga Inggris, demikian Reuters. (ant/bali post)

“Saya di sini untuk memberikan kemampuan terbaik saya dan membantu tim, bukan untuk menggantikan Xavi, yang tidak tergantikan,” kata Arda Turan saat perkenalan resmi dirinya di Barcelona, Jumat. Gelandang baru Barcelona itu tidak berniat untuk berusaha mengisi celah yang ditinggalkan oleh legenda klub itu, menyusul kepergian Xavi sang pengatur permainan asal Spanyol ke klub Qatar pada akhir musim lalu. Kapten Turki Arda bergabung dengan Barca pada pekan ini setelah empat musim memperkuat Atletico Madrid, meski pemain 28 tahun ini belum dapat bermain pada pertandinganpertandingan resmi sampai Januari karena skors FIFA untuk mendaftarkan pemain-pemain baru. “Ia merupakan figur unik bukan hanya di Barcelona, namun sebagai

ca lainnya adalah Ivan Rakitic, Sergio Busquets, dan dua bintang muda Rafinha serta Sergi Roberto. Kepada wartawan, Arda mengemukakan, tidak berencana untuk dipinjamkan pada sisa tahun ini, menyusul laporan-laporan yang menyebutkan dirinya berpeluang bergabung dengan bekas klubnya Galatasaray di kampung halamannya Turki. “Apa yang penting bagi saya adalah untuk beradaptasi pada gaya bermain Barca secepat mungkin,” kata Arda. Ia pun berujar, “Sesegera mungkin ketika saya menandatangani kontrak saya dan mengenakan kostum, saya mulai gugup dan ingin segera bermain. Saya berharap enam bulan ini berlalu dengan cepat.” Barca akan bermain di pertandingan-pertandingan Piala Internasional Champions melawan Los Angeles Galaxy, Manchester United, dan Fiorentina, sebelum mereka menghadapi juara Liga Europa Sevilla di Piala Super Eropa pada 11 Agustus. Mereka akan memulai upayanya memenangi gelar Liga Spanyol keenam dalam delapan tahun pada akhir pekan 22-23 Agustus. (ant/bali post)


Senin, 13 Juli 2015

SUARA NTB

Halaman 16

OTOMOTIF

- AC STD Rp. 225.000 net - Superior Rp. 275.000 net - Deluxe Rp. 325.000 net

Hanya Rp 295.000/nett

RADIO


SUARA NTB

Senin, 13 Juli 2015

Halaman 17

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

081 917 475 999 081 933 154 919

KOMPUTER

gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

SALES

SALON

RUPA - RUPA

SALON

RUPA - RUPA

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT


Halaman 18

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

BRI Kantor Cabang Selong selama bulan Ramadhan 1436 Hijriah ini melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya, sukses menggelar Pasar Ramadhan Simpedes (PRS) selama 17 hari sebagai salah satu upaya mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sebagai program nasional. Selain itu menggelar kegiatan berbagi terhadap sesama dengan menyumbangkan paket sembako. PIMPINAN Cabang (Pinca) BRI Kantor Cabang Selong, Dwi Hendro Susatyo menjelaskan digelarnya PRS ini diikuti puluhan pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) yang sengaja diundang BRI mengisi stand-stand secara gratis yang telah disediakan di halaman kantor BRI. Meski bazar Ramadhan berlangsung lebih dari separuh hari selama bulan Ramadhan terlihat tidak pernah sepi dari pengunjung. Selagi tren, penjual batu akik turut menjadi bagian yang mewarnai PRS kali ini. Kesuksesan acara yang digelar di BRI Kanca Selong RBI tergambar dari tingginya jumlah transaksi pembeli yang mencapai lebih dari 2.700. “Alhamdulillah sukses,” kata Dwi Hendro. Transaksinya menggunakan kartu BRIZZI atau kartu uang isi ulang BRI. Kartu isi ulang ini saat ini sudah bisa digunakan di supermarket-supermarket. Penggunaan BRIZZI mudah dan ini menjadi bagian dari cara yang dilakukan BRI untuk mensukseskan GNNT. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Mataram ini mengatakan, pihaknya menggelar PRS ditujukan untuk mengangkat bisnis pelaku UKM, khususnya mitra binaan BRI. Pada penutupan acara Sabtu (11/ 7) lalu, BRI pun mempersembahkan hadiah berupa TV, kulkas dan HP kepada tiga besar pelaku usaha yang memiliki transaksi tertinggi. Kepada para pegawai BRI, dikatakan Dwi Hendro, diberikan pengenalan produk BRI, yakni Hari Rabu Non Tunai. Semua pegawai dan keluarga pegawai harus belanja menggunakan kartu di toko dengan tidak menggunakan uang tunai. Tujuan hal itu dilakukan perkenalkan masyarakat untuk mempermudah transaksi yang bisa dilakukan menggunakan Debit BRI, Kredit BRI, BRIZZI serta Mobile Banking. Tidak terlupakan oleh BRI pada momentum bulan pernuh berkah ini telah disalurkan ratusan paket bantuan sembako yang diberikan langsung kepada jamaah Ponpes Jabal Hikmah Terara, jamaah Ponpes Al Aqso Mamben Wanasaba dan jamaah Masjid Agung Al Mujahidin Selong. Momentum bulan Suci Ramadhan ini sengaja digalakkan bank terbesar dan tertua ini sebagai wujud dari kepedulian terhadap warga membutuhkan. BRI pun secara khusus mengundang para calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Lombok Timur ini untuk buka puasa bersama dan memberikan edukasi perbankan. Pemahaman terhadap manajemen keuangan pun sengaja diajarkan pihak BRI kepada para TKI. (rus/*)

Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sho’ kurma atau satu sho’ sya’ir atas seorang hamba, orang merdeka, laki-laki dan perempuan, besar kecil dari orang-orang islam. Beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan shalat. (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim). Selain itu, dari Ibnu Abbas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang tidak berguna dan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Maka barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, ia menjadi zakat yang diterima dan barangsiapa mengeluarkannya setelah shalat, ia menjadi sedekah biasa. (Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Hakim)

Tinggalkan Rumah Saat Mudik MUDIK sudah menjadi tradisi tahunan yang tidak bisa dipisahkan. Apalagi bagi orang yang bekerja jauh dari kampung halaman. Namun, setelah bertemu keluarga dan ziarah ke makam keluarga yang sudah meninggal dan melepas kerinduan beberapa hari di kampung halaman, maka harus kembali ke kota tempat bekerja. Nah, kita tidak ingin rumah yang ditinggalkan saat mudik terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran, pencurian dan tindakan kriminal lainnya. 1. Selama mudik, hindari hal yang menunjukkan rumah sedang kosong, seperti lampu rumah yang dalam keadaan terus menyala. Kalau perlu, pasang lampu otomatis yang dapat menyala dan mati dalam waktu yang diinginkan. Taruh sandal di luar rumah. 2. Jangan meninggalkan barang berharga Anda, seperti uang dan perhiasan di dalam rumah. Lebih baik, simpan saja barang berharga tersebut di bank atau titipkan ke orang yang dipercaya. 3. Sebelum berangkat, pastikan pintu dan jendela benarbenar dalam keadaan terkunci. Kemudian, jangan menyimpan kunci cadangan di bawah keset atau pot bunga. Lebih baik titipkan kepada tetangga untuk jaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan. 4. Sebelum berangkat, matikan semua listrik yang tidak diperlukan. Hal ini untuk menghindari adanya arus pendek yang menyebabkan kebakaran. 5. Titipkan rumah kepada tetangga atau satpam. Minta mereka untuk memeriksa keadaan rumah dalam waktu berkala. 6. Pasang alarm keamanan atau CCTV di titik-titik tertentu rumah Anda, seperti ruang tamu, ruang tidur dan halaman rumah. 7. Cabut aliran tabung gas. 8. Beri tahu tetangga Anda bahwa Anda akan mudik dan rumah Anda dalam keadaan kosong. 9. Jangan sesumbar di media sosial. Tidak perlu mengumumkan bahwa Anda akan pergi ke luar kota bersama keluarga, apalagi sampai menjelaskan secara detail mengenai kondisi rumah yang kosong. (berbagai sumber)

Momen Ramadhan, Pelaku Pariwisata Harus Jaga Solidaritas Mataram (Suara NTB) Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Moh. Amin, SH, MSi, mengingatkan, pada pelaku pariwisata yang ada di daerah ini menjadikan Ramadhan sebagai ajang membangun solidaritas. Apalagi NTB memiliki potensi yang besar di dunia pariwisata. Solidaritas antar-pelaku pariwisata sangat diharapkan. Harapan wagub ini disampaikannya saat buka puasa bersama dengan pelaku pariwisata NTB dan anak yatim di halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Sabtu (11/7) sore. Dalam acara buka puasa ini juga dihadiri Ketua BKOW NTB Hj. Syamsiah Muh. Amin, tokoh agama dan masyarakat. Selain itu, ujarnya, di bulan Ramadhan ini akan mendatangkan berkah bagi setiap umat Islam yang menjalankannya. Di samping itu pula melalui bulan puasa ini Wagub mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan dan kebersamaan yang telah terbina selama ini. Wagub melihat kehidupan

(Suara NTB/ist)

BUKA PUASA - Wagub NTB bersama istri Hj. Syamsiah Muh. Amin saat menghadiri acara buka puasa bersama dengan pelaku pariwisata di Disbudpar NTB, Sabtu (11/7) sore. bermasyarakat tidak bisa dipisahkan dari agama, antara lain nilai-nilai Al Qur’an harus diaplikasikan melalui cinta kasih sebagaimana yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW, ‘’Untuk itu, momentum buka puasa bersama pelaku pariwisata NTB merupakan solidaritas yang terus terbangun satu dengan yang lain,’’ harapnya. Harapan senada disampaikan Kepala Disbudpar NTB H. L. Moh. Faozal, S.Sos, MSi. Pihaknya mengharapkan, adanya buka puasa bersama seluruh stakeholders pariwisata ini akan timbul kebersamaan dalam membangun pariwisata NTB di masa menda-

tang. Termasuk, satu sama lain lebih mengedepankan semangat kekeluargaan, sehingga pariwisata dan kebudayaan NTB akan lebih baik. ‘’Jika kebersamaan itu terbangun, maka pariwisata NTB akan lebih maju di masa mendatang,’’ ujarnya saat dihubungi Suara NTB, Minggu (12/7). Mantan salah satu deputi di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal ini, mengharapkan semua pelaku tetap menciptakan suasana harmonis, sehingga apa yang menjadi program pembangunan pariwisata di NTB bisa terlaksana dengan baik. (ham)

Pemkab Lobar Gelar Nuzulul Qur’an Giri Menang (suara NTB) – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, menggelar buka bersama yang dirangkai dengan peringatan Nuzulul Qur’an di Pendopo Wakil Bupati Lobar, Sabtu (11/7) malam. Buka bersama inipun dihadiri tokoh agama yang ada di Lobar. Dalam sambutannya, Plt. Bupati menyampaikan, beberapa agenda pemda selama bulan puasa. Serangkaian kegiatan itu untuk meningkatkan

tugas dan fungsi kemanusiaan. “Mudah-mudahan mampu meningkatkan fungsi dan tugas kemanusiaan kita,” terangnya. Diakuinya, agenda pemda tahun lalu sedikit berbeda dengan tahun ini. Tahun lalu, Pemda tidak melaksanakan Safari Ramadhan, karena alasan waktu itu ada kampanye pemilu legislatif dan presiden.. Tahun ini, Pemda melaksanakan kegiatan Safari Ramadhan. Kegiatan safari ini sudah dilaksanakan, kegiatan

ini pun mendapatkan respons baik dari masyarakat. “Tahun ini juga digelar peringatan Nuzulul Qur’an,” imbuhnya. Sementara TGH. Ahmad Zainuri dalam tausyiahnya, banyak mengupas terkait kebenaran Al Qur’an. Apalagi banyak upaya pihak luar untuk melemahkan Al Qur’an itu sendiri. Untuk itu, salah satu cara menangkal upaya melemahkan ini adalah dengan tetap membaca Al Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (her)

Hikmah Zakat M. Anugrah Arifin, S.Pd.I (Staf di Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LP2I) Universitas Muhammadiyah Mataram) ALHAMDULILLAH sholli wa sallim ‘ala Rasulillah. Zakat secara bahasa berarti tumbuh, berkah, terpuji dan suci. Sedangkan secara istilah syara’, zakat adalah ibadah yang dilaksanakan dengan memberikan sejumlah kadar tertentu dari harta milik sendiri kepada orang yang berhak menerimanya dengan ketentuan-ketentuan khusus. Dari definisi tersebut dapat kita pahami zakat tidak sematamata dilakukan dalam rangka ibadah secara vertikal antara hamba dengan makhlukNya. Lebih dari itu ibadah yang diwahyukan pada tahun kedua Hijriah ini memuat nilai sosial yang sangat tinggi, sehingga Nabi Muhammad SAW menjadikan zakat sebagai salah satu dari lima pondasi dasar keislaman yang sifatnya wajib dilaksanakan oleh setiap individu muslim yang mampu melaksanakanya /fardhu ‘ain (HR.Muslim). Allah SWT selalu meletakkan hikmah yang besar dalam setiap perintah dan laranganNya. Sebagai contoh; Allah SWT mewajibkan shalat lima waktu yang saat ini telah terbukti memberikan hikmah dan manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan, kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual manusia. Begitu pula dengan zakat sebagai ibadah yang selalu disebutkan beriringan dengan shalat tentunya mengandung hikmah dan manfaat yang tidak sedikit, di antaranya ialah: 1. Zakat merupakan bukti Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan fitrah kemanusian. Oleh karena itu konsep iman tidak hanya selesai pada tataran ibadah yang bersifat ritual semata, bahkan iman dan kesalehan individual dalam Islam harus dimanifestasikan dalam bentuk ibadah zakat yang berujung pada pembentukan kesalehan sosial, sehingga muzakki (orang yang berzakat) pada puncaknya nanti akan mendapatkan ganjaran yang dijanjikan Allah dalam Al-Quran Surat AlBaqarah ayat 277: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 2. Zakat merupakan media tazkiyatun nafsi (pembersihan jiwa). Allah SWT berfirman : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka. (Qur’an surat At-Taubah:103) dalam tafsir Al-Baidhawi (2/480) dijelaskan Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW mengambil kadar tertentu dari harta para sahabat sebagai media untuk membersihkan hati kaum muslimin dari kecintaan yang berlebihan pada harta dunia, karena kecintaan pada dunia merupakan sumber utama dari krisis sosial yang melanda umat Islam. Ayat ini juga memberikan pelajaran pada kita bahwa harta yang kita miliki sesungguhnya mengandung kotoran, berupa hak-hak orang lain yang belum kita tunaikan, sehingga dengan berzakat Allah SWT ingin membersihkan jiwa, raga, dan harta orang-orang yang beriman. 3. Zakat, infak dan shadaqah merupakan salah satu dari sekian banyak pintu-pintu rizki. Dalam pandangan zahir manusia harta yang diinfakkan menjadi berkurang.Namun pada hakekatnya harta tersebut bertambah, bahkan bertunas dan berbuah, sehingga mencapai tujuh ratus kali lipat, sehingga manusia tidak akan pernah menjadi miskin karena menginfakkan hartanya dalam kebaikan. Allah swt berfirman: “. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.(QS Al-Baqarah 261). Akhirnya…Semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita semua untuk berzakat, infak dan shadaqah dengan ikhlas hingga kelak Dia memasukkan kita dalam golongan muzakki yang diridhoiNya amin ya rabbal ‘alamin…


RAGAM

SUARA NTB Senin, 13 Juli 2015

Pemeriksaan Kesehatan Calon Kepala Daerah Lima Kabupaten Dilakukan di RSUP NTB Mataram (Suara NTB) KPU NTB dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjuk RSUP NTB sebagai tempat pemeriksaan calon kepala daerah lima kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada serentak pada Desember mendatang. Lima kabupaten yang pemeriksaan kesehatan calon kepala daerahnya itu adalah Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Dompu dan Kabupaten Bima. Direktur RSUP NTB, dr. H. Mawardi, MPPM yang dikonfirmasi usai penandatangan Memorandum Of Undestanding (MoU) di RSUP NTB, Sabtu (11/7) siang mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dan persiapan terkait pemeriksaan tersebut. “Karena waktunya cukup singkat hanya beberapa hari, dengan jumlah pasangan calon sebanyak 40 pasang tentu kami sudah mengantisipasi dari segi personel, tempat dan sarana prasarana,”ujarnya. Ia menjelaskan, dari sisi tempat pihaknya sudah mengatur sedemikian rupa sehingga tak akan terjadi tabrakan pemeriksaan antarkandidat. Ia mengatakan, dengan pengalaman saat Pilgub, Pilkada Kota Bima dan Lombok Timur pada 2013 lalu, dengan jumlah pasangan calon yang hampir mencapai 20 pasangan, pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah dapat dilakukan dengan maksimal. Ia menyebutkan, dari sisi jumlah tenaga medis, pihaknya memiliki 81 dokter spesialis dan 8 dokter subspesialis. “Nanti tergantung kebutuhannya, kami akan kerahkan personel yang ada. Peralatan juga kami persiapkan,”ucapnya. Ditanya, apakah dengan ditunjuknya RSUP NTB sebagai tempat pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah tidak akan mengganggu operasional atau pelayanan kepada masyarakat umum? Mawardi menjelaskan pihaknya sudah membuat jadwal sedemikian rupa sehingga tak mengganggu pelayanan dokter di poliklinik dan tempat perawatan lainnya. Mengenai hasil pemeriksaan pasangan calon kepala daerah, lanjutnya akan dilakukan secara profesional. Pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah itu telah dibentuk tim dokter yang diketuai oleh Prof. dr. Mulyanto yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Unram. “Saya hanya menyiapkan sarana prasarana, tenaga. Indepedensi itu dijamin, karena hasil pemeriksaan nanti itu murni kajian profesional dokter,”pungkasnya. Sementara itu, Ketua IDI NTB, dr. Gerudug mengatakan tim dokter akan memeriksa kesehatan jasmani dan rohani calon kepala daerah. Pemeriksaan jasmani meliputi pemeriksaan penyakit dalam, jantung, paru, penunjang dan pemeriksaan laboratoriun darah dan narkoba. ‘’Dalam pemeriksaan kejiwaan, pemeriksaan klinis, kepribadian, intelegensia. Pakai alat secara internasional,’’ujarnya. Lolos tidaknya calon kepala daerah dalam tes kesehatan nantinya berdasarkan hasil rapat pleno tim dokter sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan. KPU menjadwalkan, pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah mulai 26 juli-1 Agustus. (nas)

Berharap dari Gedung Baru, Cemas di Gedung Lama Dari Hal. 1 Keluarga pasien yang menginap, tidur di lorong dengan alas seadanya, sebagaimana terlihat di sebuah ruang pengap belakang information center. Rafik, asal Bima, salah seorang keluarga pasien yang merasakan beratnya pelayanan di RSUP. Ia harus menunggu seharian untuk bisa pindah ke ruang perawatan, guna mendapat penanganan medis. ‘’Alasannya waktu itu, tidak ada ruangan, padahal keluarga saya sudah sakit parah, butuh penanganan dokter,’’ kata Rafik Minggu (12/7) kemarin. Keluhan ini rupanya menjadi cerita lama, karena pernah dialami Jumarni, keluarga pasien lainnya yang merasakan lambatnya pelayanan disana. Enam jam menempuh perjalanan dari Sumbawa Besar, tiba di IGD RSUP NTB malam hari, tak mendapat penanganan medis maksimal. Belum tuntas masalah di IGD, adiknya yang mengalami gangguan usus, tak mendapat kamar hingga pagi hari. “Saya terpaksa bawa adik saya ke rumah sakit lain, katanya ndak ada kamar,” keluhnya. Tahun 2013 lalu, Ombudsman RI Perwakilan NTB melakukan assesment terhadap pelayanan RSUP NTB di gedung lama. Hasilnya, sebagaimana perkiraan banyak pihak, jauh dari kata memuaskan. Sehingga Ombudsman pun melabeli pelayanan di sana dengan predikat “lampu kuning” yang artinya ada kecenderungan service buruk. Mulai dari temuan keluhan pelayanan perawat dan dokter kepada pasien, sampai dengan lamanya proses penanganan medis. Kondisi ini seharusnya menjadi pelecut motivasi bagi Pemprov NTB untuk memacu pembangunan gedung baru. ‘’Saya melihat ada proses yang berlarut larut dalam pembangunan gedung baru. Sehingga patut dipertanyakan sejauh mana keseriusan Pemprov NTB memperbaiki pelayanan di sektor kesehatan,’’ kritik Ketua Ombudsman NTB, Adhar Hakim, SH kepada Suara NTB, Sabtu (11/6) lalu. Sebagai lembaga pengawas pelayanan publik, dilihatnya ada proses yang berlarut larut terkait peralihan dari gedung lama ke gedung baru. Seperti sebuah ungkapan ‘’harap-harap cemas’’. Ada harapan besar publik untuk

mendapat pelayanan bagus di gedung baru, namun tak kunjung rampung. Tapi jika bertahan dengan pelayanan gedung lama, yang dirasakan masyarakat menurut Adhar hanya kecemasan. ‘’Kecemasan soal pelayanan, kecemasan soal fasilitas. Sebab yang terjadi, tidak ada perbaikan fasilitas dan pelayanan di gedung lama. Karena alasannya masa transisi menuju ke gedung baru,” bebernya. Padahal jika bicara soal pelayanan publik, Adhar menekankan, seharusnya tidak ada istilah masa peralihan atau masa transisi. Karena tuntutan masyarakat adalah mendapat pelayanan prima dan maksimal, apalagi yang datang meminta pelayanan itu berharap kesembuhan. Sektor pelayanan publik, apalagi kesehatan, seharusnya menjadi prioritas. Pemda punya anggaran untuk memperbaiki, melengkapi, tanpa harus menunggu gedung baru. Ketika saatnya pindah, hanya tinggal menggeser pelayanan itu ke gedung baru. “Tapi beberapa waktu lalu, saya cek lagi kondisi fasilitas dan pelayanannya, sangat memperihatinkan,’’ kritiknya. Dia berharap penentu kebijakan lebih rajin mensupervisi pembangunan gedung baru, agar segera bisa dimanfaatkan. Diingatnya, pembangunan gedung baru itu sempat dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi NTB. Hanya, Adhar tidak ingin masuk ke ranah hukum. Dia justru melihat hal ini menjadi cerminan bahwa ada indikasi masalah pada berlarut-larutnya penyelesaian gedung. Imbasnya, lagi-lagi soal pelayanan publik NTB bidang kesehatan terhambat, padahal uang negara dan daerah ratusan miliar sudah digelontorkan. Bagaimana pun juga RSUP NTB adalah rumah sakit induk, sebagai rujukan akhir pasien dari berbagai daerah di NTB. Ketika ada yang tidak terlayani, maka mereka terpaksa pindah ke rumah sakit lain, tapi ada juga yang bertahan karena tidak mampu menanggung mahalnya rumah sakit swasta. (ars)

Halaman 19

Diesnatalis STAHN Gde Pudja Mataram Ke-14

Kesempatan Menguatkan Sinergi dengan Masyarakat Mataram (Suara NTB) Moment Diesnatalis atau ulang tahun Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram ke -14, merupakan kesempatan untuk menguatkan sinergi antara pihak kampus dengan masyarakat, khsusnya dengan masyarakat di lingkungan sekitar kampus. Hal ini sesuai denga tema yang diusung saat perayaan hari jadi sekolah tinggi tersebut yang digelar, Sabtu (11/7) sore. Dalam kesempatan itu, Ketua STAHN Gde Pudja Mataram, Dr. Ni Putu Listiawati SE.,Ak.,MM, menyampaikan banyak hal kemajuan yang telah dicapai oleh lembaga tersebut sejak didirikannya tanggal 11 Juli 2001 silam. Perguruan tinggi yang awalnya bermodalkan gedung dan sarana prasarana peniggalan PGA itu telah berkontribusi terhadap masyarakat secara luas. Termasuk dengan diluluskannya 580 wisudawan dari sejak

berdiri hingga sekarang. Selain menguatkan sinergi dengan masyarakat, pihaknya juga ingin mendorong agar Pemda membentuk formasi pengangkatan guru agama Hindu di masing – masing sekolah baik SD,SMP atau SMA khususnya di wilayah Mataram dan Lombok barat. “Fakta lapangan kondisi kita saat ini, banyak sekolah – sekolah yang mayoritas siswanya adalah murid beragama Hindu, namun di sekolah tersebut belum tersedia guru Agama Hindu. Harapan kami, Pemda memperhatikan hal itu serta membentuk formasi pengangkatan guru agama hindu untuk sekolah – sekolah yang populasi muridnya didominasi oleh siswa bergama Hindu,” jelasnya kepada Suara NTB. Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Diesnatalis Dr. Ni Wayan Rasmini, SE.,M.Ag mengutarakan, kegia-

tan diesnatalis tersebut dirangkai dengan beragam kegiatan, satu diantaranya yakni bakti sosial dengan menyasar warga yang kurang mampu dan tak berkecukupan di Kelurahan Batu Dawa, Kota Mataram. Kampus memberikan bingkisan berupa bantuan bagi para warga yang kurang mampu serta warga yang telah lanjut usia di sekitar lingkungan tersebut. ‘’Setelah baksos, di sini juga diselenggarakan lomba – lomba untuk memeriahkan kegiatan diesnatalis kali ini. Lomba yang kami sediakan antara lain upakara, yoga, olahraga dan lainnya. Kami juga tidak mengesampingkan mahasiswa – mahasiswi yang aktif dalam organisasi, mereka kita berikan ruang untuk mengisi kegiatan diesnatalis ini,” lanjut Dosen Assesment Pendidikan di Jurusan Pendidikan Agama Hindu ini. Seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa UKM yang bernaung dalam

Terkait Rekomendasi KASN

(Suara NTB/met)

DIESNATALIS - Ketua STAHN Gde Pudja Mataram Dr Ni Putu Listiawati,SE.,Ak.,MM (kiri) usai memberikan potongan nasi tumpeng kepada mantan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram dalam perayaan puncak Diesnatalis. perguruan tinggi tersebut dilibatkan dan diberikan peran masing – masing. Salah satunya yakni UKM Tari yang menampilkan garapan

Tari Sekar Jagad saat pembukaan perayaan agenda puncak Diesnatalis di halaman Kampus STAHN Gde Pudja Mataram. (met/*)

Air Dialirkan ke Selatan

Pemkot Janji Taat Aturan Warga Trengwilis Tuntut Jaminan Pemerintah Daerah Mataram (Suara NTB) Pasca mutasi dilakukan Pemkot Mataram tanggal 4 Februari lalu, menyisakan persoalan hingga saat ini. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada Kementerian Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi menganggap ada ketidak sesuai terhadap aturan pengangkatan eselon III menjadi eselon II. Kala itu, pemberhentian staf ahli terancam dianulir karena H. Ibrahim masih memiliki waktu pensiun satu tahun sembilan bulan. Setelah memeriksa Ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), dalam hal ini Sekda Kota Mataram bersama Asisten III dan BKD. KASN merekomendasikan agar kedua pejabat eselon II yang dipromosikan agar dilakukan evaluasi serta membentuk tim pansel. Sejauh ini, Pemkot Mataram belum ada tanda – tanda melaksanakan rekomendasi dari KASN. Pasalnya, tim panitia seleksi (pansel) harus dibentuk dalam pengangkatan pejabat sesuai Undang – Undang ASN nomor 5 tahun 2014, bahwa panitia seleksi 55 persen dari non pemerintah dan 45 persen dari internal Pemkot juga belum diputuskan. Evaluasi terhadap Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) dijabat

oleh H. Sudenom dan Kepala Kesbangpol, Rudi Suryawan tak ada kabarnya. Pemkot berdalih pembentukan pansel membutuhkan anggaran besar. Menanggapi rekomendasi itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram, Hj. Dewi Mardiana Ariany ditemui di ruang kerjanya pekan kemarin mengatakan, pihaknya berjanji akan menjalankan rekomendasi dari KASN, karena Pemkot taat terhadap aturan dan asas. “Kita akan lakukan itu,” jawabnya singkat. Tidak bisa dipastikan kapan rekomendasi itu akan dilaksanakan. Namun secara umum disampaikan, pihaknya sedang mempersiapkan pembentukan tim pansel serta akan melakukan evaluasi. “Pokoknya segera kita lakukan,” timpalnya sambil tersenyum. Komisoner KASN, Dr. Waluyo menegaskan, pihaknya akan tetap meminta laporan terhadap evaluasi kedua pejabat yang dipromosikan menjadi eselon II. Meski tidak deadline (batas waktu) pada surat dikirimkan beberapa waktu lalu, tapi Pemkot Mataram diminta untuk mengedepankan etika birokrasi. “Kami akan tagih terus laporannya, bila perlu kita akan surati kembali,” tegasnya. (cem)

Selong (Suara NTB) Warga di sekitar proyek Trengwilis mengaku tak keberatan jika kelebihan air bersih di wilayah tersebut dialirkan ke Lombok Selatan. Namun, mereka menuntut agar pemerintah provinsi untuk melakukan studi kelayakan yang objektif. Selain itu, mereka menuntut jaminan, supaya kebutuhan air irigasi dan air bersih warga sekitar terpenuhi. “Ini aspirasi lama kami di lingkungan mata air Trengwilis cuma sampai sekarang belum mencair, masih membeku,” ujar salah seorang warga, Junaidi saat dialog dengan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si dan Wabup Lotim, H. Khairul Warisin, Jumat (10/7) malam di Dusun Terair Air Desa Perian. Junaidi mengatakan, pada musim kemarau, mereka juga kekurangan air khususnya air irigasi pertanian. Penyebabnya, hampir 99 persen jaringan irigasi di sekitar wilayah tersebut rusak parah. Dikatakan, masyarakat sebenarnya tak keberatan jika kelebihan air itu dialirkan ke selatan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang berada di wilayah Jerowaru yang tiap tahun krisis air bersih. Namun, harus dilakukan studi kelayakan secara objektif.

Kiriman TKI Capai Rp 1,6 Triliun Dari Hal. 1 “Kami perkirakan dana TKI asal Lotim yang masuk antara Rp 1,4 triliun sampai Rp 1,6 triliun per tahun,” ujarnya saat safari ramadhan di Dusun Terair Air Desa Perian Kecamatan Montong Gading, Jumat (10/7) malam. Hadir dalam safari ramadhan itu, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si dan sejumlah pejabat Pemprov NTB. Ia menjelaskan, uang kiriman (remittance) TKI asal Lotim itu masuk lewat BRI, PT Pos Indonesia lewat layanan Western Union dan BNI 46. Untuk yang masuk melalui BRI saja, sebutnya sekitar Rp 440 miliar per tahun di BRI Selong.

Kemudian lewat PT Pos Indonesia Cabang Selong mencapai Rp 600 miliar. Setiap bulan TKI Lotim mengirim uang melalui PT Pos sebesar Rp 52 miliar. Sementara, uang kiriman TKI Lotim yang melalui BNI 46 jumlahnya sekitar Rp 400 miliar. Namun untuk yang melalui BNI 46, banyak yang harus mengambilnya di Mataram. “Sehingga inilah kaca mata Lombok Timur yang sejahtera ekonominya. Kemana uang itu? Banyak dibelanjakan ke Mataram dan Lombok Barat,” ungkapnya. Banyaknya uang kiriman TKI Lotim di Mataram dan Lobar itu, kata Wabup lantaran pusat-pusat perbelanjaan dan pusat re-

kreasi berada di wilayah tersebut. Untuk itu, pihaknya akan membangun pusat perbelanjaan atau mal dan pusat rekreasi di Lotim. “Sehingga dana TKI itu tak berputar di Kota Mataram dan Lombok Barat tapi di Lombok Timur,”terangnya. Untuk mendekatkan pelayanan kepada TKI asal Gumi Patuh Karya, lanjutnya, Kementerian Hukum dan HAM akan membangun kantor Imigrasi di Lotim. Wabup mengaku sudah dipanggil untuk memberikan pemaparan terkait dengan rencana pembangunan Kantor Imigrasi tersebut. Tinggal sekarang yang dibutuhkan adalah lahan sebagai lokasi pembangunan kantor imigrasi tersebut. (nas)

Fitra NTB Soroti Peran Wagub Dari Hal. 1 Jika ditemukan masalah, ujarnya, maka yang paling berperan untuk melakukan penanganan atau tindakan eksekusi untuk memperbaiki kinerja lelang adalah kepala-kepala SKPD. Selain itu, juga para Asisten Setda Provinsi NTB yang memegang fungsi koordinasi SKPD-SKPD per bidang sesuai kewenangannya. “Diatas Asisten ada Sekda NTB. Dan selanjutnya Wagub NTB yang mendapat pembagian tugas (dari Gubernur) untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja pembangunan,” ujar Ervyn melalui rilis yang diterima Suara NTB, Minggu (12/7) kemarin. Data terbaru hasil dianalisis Fitra NTB mengemukakan, lambannya kinerja Pemprov NTB dalam mengeksekusi program tidak hanya terlihat pada paket proyek RSUP NTB. Ervyn menyebutkan, hingga triwulan kedua (Juni) 2015, dari total 270 paket proyek senilai Rp 575,355 miliar yang tersebar pada 29 SKPD, jumlah proyek yang sudah selesai lelang kurang dari 55.

Sisanya sekitar 45 persen lebih belum selesai lelang. “Menurut kami, seharusnya sebagian besar proyek itu sudah harus selesai dilelang semua pada akhir Juni 2015,” ujarnya. Ia menegaskan, seharusnya paling tidak 80 persen dari total paket proyek sudah harus kelar pada triwulan kedua ini. Dengan demikian, beberapa proyek yang baru selesai lelang pada akhir Juni bisa dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak dengan pihak ketiga dan mulai dilaksanakan proyek atau kegiatannya. Kalaupun ada beberapa proyek/kegiatan yang relatif kecil belum selesai lelang pada akhir Juni ini hal itu masih bisa dipahami. Namun faktanya, sampai akhir Juni 2015, realisasi proyek yang baru selesai lelang masih jauh dari harapan dan hanya 55 persen. Sementara itu, sejumlah kalangan di DPRD NTB menyerukan perlunya sanksi tegas terhadap pimpinan SKPD yang lamban dalam mengeksekusi program, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan vital masyarakat.

“Masak itu terus terjadi setiap tahun. Kita berharap jangan perilaku mereka yang lambatlambat terus dipelihara sehingga membuat Gubernur terus marah. Kalau diulang lagi hal yang sama, kita minta pejabatnya diganti saja. Karena artinya dia (pejabat) tidak mampu bekerja kan,” ujar Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri. Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi II (Bidang Perekonomian) DPRD NTB, Ir. Made Slamet, MM menilai jika kinerja SKPD seperti yang tergambarkan saat ini maka bisa dipastikan sisa anggaran di APBD Perubahan tahun depan akan kembali membengkak. “Sampai sekarang yang program di APBD murni saja masih banyak yang belum diproses, sekarang sudah mau (pembahasan) APBD Perubahan,” ujarnya. Politisi PDIP ini menegaskan, pihaknya sudah beberapa kali mengingatkan melalui pemandangan umum fraksinya terkait persoalan ini. Menurutnya, fenomena ini juga tak terlepas dari kebijakan pergantian pimpinan SKPD yang tidak tepat waktunya. (aan)

Pasalnya, katanya, hasil studi yang dilakukan Balai Wilayah Sungai (BWS) dengan Dinas PU NTB berbeda. Dimana, BWS mengatakan debit air mata air Trengwilis sebesar 400 liter per detik. Sementara Hasil studi Dinas PU NTB tahun 2010, debit air Trengwilis 45 liter per detik. “Jadi mana yang benar. Itu yang harus kelar. Kalau memang secara studi kelayakan, insya Allah kami tak akan keberatan,”imbuhnya. Apalagi, katanya, masyarakat sekitar Trengwilis belum ada jaringan air bersih. Sehingga, jika pemerintah ingin mengalirkan air itu ke selatan maka kebutuhan air bersih masyarakat sekitar harus dijamin terlebih dahulu. Jangan sampai nantinya mereka yang kekurangan air bersih, “Di sini belum adanya jaringan air bersih bagi masyarakat kami. Ada juga masyarakat kami yang tak dapat irigasi pertanian. Ini bukan persoalan memberi atau tidak,”ucapnya. Mendengar itu, Wakil Guber-

nur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si meminta Kepala Dinas PU berkoordinasi dengan BWS menyelesaikan permasalahan yang terjadi. “Persoalan berbagi ini bagaimana agar kita disini tak kekeringan. Harus ada jaminan bagaimana solusinya ketika kita berikan air itu. Mungkin bapak ibu juga punya perhitungan, silahkan dikomparasi nanti dengan hasil studi BWS dan Dinas PU,”ujarnya. Ia sepakat bahwa masyarakat sekitar proyek Trengweilis tak boleh kekurangan air jika itu dialirkan ke selatan. Sehingga perlu dilakukan studi kelayakan yang komprehensif oleh dinas terkait. Sementara itu, Kepala Dinas PU NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP sependapat bahwa pemanfaatan air dihilir jangan sampai mengganggu di hulunya. Untuk itu, pihaknya akan mengkaji kembali studi kelayakan yang sudah dilakukan sebelumnya baik oleh BWS maupun Dinas PU. (nas)

Godok 20 Pejabat Dari Hal. 1 ‘’ Ke 12 nama itu baru akan kita bawa ke Mendagri. Siapa bilang gitu (sudah ada empat nama yang beredar itu), ndak ada itu, masih proses,’’ katanya, menanggapi beredarnya empat nama yang santer disebut-sebut sebaga Penjabat Bupati/Walikota, untuk Kabupaten Bima, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara dan Sumbawa Barat. Ia mengatakan, dari 12 nama yang diusulkan itu, nantinya Mendagri yang menetapkan Penjabat Bupati/Walikota. Tiap kabupaten/kota disiapkan tiga orang

calon Penjabat Bupati/Walikota. ‘’Baru kalau ada SK Mendagri baru sahih itu. Mendagri yang menentukan, nanti dievaluasi oleh Mendagri 12 nama itu,”ujarnya. Dirja menambahkan, nantinya Mendagri akan melihat dari sisi kepangkatan calon Penjabat bersangkutan. Selain itu juga, Mendagri akan melihat pengalamannya. Seperti diketahui bahwa pada Agustus mendatang, sebanyak empat kepala daerah di NTB sudah habis masa jabatannya, masing-masing Kota Mataram, Lombok Utara, Sumbawa Barat dan Kabupaten Bima. (nas)

Pasangan RIDO Lepas Rombongan Mudik Gratis Dari Hal. 1 Secara simbolis Rosiady didampingi pasangannya Kasdiono melepas keberangkatan enam bus yang disewa khusus, di Terimal Mandalika Mataram, Minggu (12/7). Enam bus yang disewa itu milik PO. Surya Kencana jurusan Bima, ada juga Sumbawa Utama jurusan Sumbawa. Seluruh seat di dalamnya penuh, didominasi peserta mudik gratis masyarakat dan ada diantaranya mahasiswa Mataram asal Bima, sebagian dari Sumbawa dengan total mencapai 400 orang. Ini merupakan program pertama mudik gratis di tahun ini diselenggarakan pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota, diselenggarakan ‘’Gerakan Sayangi Mataram’’. Sebagai penanda, pada bagian depan masing - masing bus dipasang spanduk bertuliskan “Rombongan Mudik Gratis”, terpampang juga foto Rosiady dan Kasdiono. Baik Rosiady maupun Kasdiono sempat berbincang dengan para pemudik, menanyakan asal kampung halamannya, kampus tempat mereka kuliah, juga sempat menyampaikan doa agar selamat sampai tujuan. Kepada wartawan, Rosiady menyebut, mudik gratis itu memang sengaja disiapkan pihaknya untuk meringankan beban masyarakat, termasuk mahasiswa. “Adik- adik mahasiswa ini kan yang kuliah di Mataram, sehingga perlu kami fasilitasi. Daripa-

da mereka mudik pakai sepeda motor dengan risiko (kecelakaan) yang sangat tinggi,” katanya. Seharusnya kata dia, pemerintah ambil bagian untuk membantu meringankan beban masyarakat khususnya mahasiswayangkuliahdiMataram. ‘’Seharusnya pemerintah hadir memfasilitasi. Atau pemerintah masing masing Kabupaten (Bima dan Sumbawa),’’ harapnya. Pertanyaan sedikit politis dilontarkan kepada Kasdiono terkait program mudik gratis tersebut, karena sasarannya justru warga yang asalnya Pulau Sumbawa dan hanya kuliah atau tinggal di Mataram. Dijawab santai Kasdiono, baginya mudik gratis itu bagian dari usaha mengamalkan perbuatan baik saat Ramadhan. “Kita sih namanya sesuatu yang baik, harus dilakukan tanpa berpikir apa yang harus kita dapatkan,” jawabnya. Tetapi ia mengingatkan, setidaknya banyak diantara pemudik mahasiswa atau masyarakat Pulau Sumbawa umumnya, memiliki KTP Kota Mataram dan punya hak pilih. “Setidaknya kan mereka bisa ingat itu,” jawabnya politis. Tapi anggota DPRD NTB yang juga mantan Ketua KONI NTB ini kembali ke pernyataan sebelumnya, semua dikembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa. ‘’Insya Allah, kalau tidak mendapat balasan dunia, ya Allah kan tidak akan menutup mata. Insya Allah, tetap kita akan dapat Ridho Allah,’’ pungkasnya. (tim/*)

TGP2D dan Biro AP Kawal Percepatan Operasional RSUP Dasan Cermen Dari Hal. 1 Termasuk juga nanti, kelanjutan pembangunan dua gedung yang tak tuntas tahun lalu, yakni gedung I dan K. Hamzi menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan kemungkinan terburuk jika gedung I dan K yang saat ini masih dalam pembahasan

anggaran di APBD Perubahan belum bisa difungsikan. Pihaknya sudah mengantisipasinya dengan membuat Instalasi Bedah Sentral di lantai I Gedung Diagnostic Center. ‘’Yang sifatnya dimanipulasi yang sama fungsinya dengan yang ada di sini (RSUP lama). Mirip dengan di sini lima ruangan. Diagnostic Center itu

yang kita modifikasi seperti yang ada di sini,’’ terangnya. Ditambahkan, pada prinsipnya pelayanan di Dasan Cermen sudah siap seperti poliklinik, ruang rawat inap dan lainnya. “Poliklinik sudah siap, rawat inap gedungnya sudah terbangun, tempat tidur sudah kita siapkan di sana. Pergerakan itu sudah

mulai Januari, seperti Riset Bio Medik sudah pindah ke sana,’’ jelasnya. Gedung RSUP Dasan Cermen telah memiliki 600 tempat tidur. Dimana, 50 kamar untuk VIP, 400 kamar kelas III dan sisanya untuk kelas I dan kelas II. Mengenai pelayanan di RSUP NTB saat ini, diakui memang sudah melebihi kap-

asitas. Artinya sarana prasarana yang tersedia sudah tak memadai. Sehingga, untuk pelayanan di poliklinik kadang terjadi antrean yang panjang. “Dari pendaftaran sampai ke poli ada stagnasi antrean yang cukup lama. Kami coba evaluasi juga supaya antrean itu lebih cepat. Bisa kita per-

cepat dengan mesin antrean. Tapi untuk mempercepat perlu penambahan loket-loket. Cuma memang dari sisi sarana yang tak memadai sehingga kami memaksimalkan loket-loket yanga ada sekarang,’’ ujarnya. Disebutkan, jumlah loket yang ada saat ini sebanyak lima buah. Dengan jumlah itu

masih belum bisa mengurai banyaknya calon pasien. Karena tiap hari hampir 400 pasien ke poliklinik. ‘’Memang kendala utama adalah sarana kami. Untuk mempercepat kami coba sinkronkan dengan sistem informasi rumah sakit dengan BPJS, mempercepat proses di depan,’’pungkasnya. (nas)


Senin, 13 Juli 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

KPK Geledah Kantor Gubernur Sumatera Utara

Medan (Suara NTB) Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (11/7) malam, menggeledah beberapa ruang Kantor Gubernur Sumatera Utara dalam kaitannya dengan operasi tangkap tangan hakim PTUN Medan sebelumnya. “Ya benar ada penggeledahan di beberapa ruang di Kantor Gubernur Sumut mulai sekitar jam 22.00 WIB,” kata seorang pejabat yang enggan disebut namanya melalui telepon selular di Medan, Sabtu (11/7) malam. Ruang yang digeledah antara lain ruang Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Sumut, Bansos dan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. “Maaf saya tidak bisa ngasih keterangan, tetapi memang iya. Ke situ (Kantor Gubernur) saja sekarang masih berlangsung,” katanya. Humas Pemprov Sumut Harvina Zuhra mengaku juga menerima informasi itu. “Tetapi saya belum tahu pasti karena lagi di masjid,” katanya. Dia tidak bersedia memberi keterangan lebih lanjut dengan alasan belum mengetahui pasti. Sebelum ke Kantor Gubernur, KPK menggeledah Kantor PTUN Medan yang diduga kuat terkait operasi tangkap tangan dugaan suap anggota salah satu pengacara ke hakim PTUN Medan. Dugaaan suap itu diduga terkait kasus gugatan Pemprov Sumut kepada Kejaksaan Agung soal kasus dana Ban-

sos dan Bantuan Dana Bawahan (BDB) di PTUN Medan. Namun sebelumnya Kepala Biro Keuangan Pemprov Sumut Ahmad Fuad Lubis menegaskan tidak tahu menahu soal operasi tangkap tangan KPK Kamis lalu itu. “Saya tidak tahu menahu soal adanya operasi KPK. Saya tidak kenal dengan staf salah satu pengacara,” katanya Kamis itu. Selain menangkap empat orang pejabat PTUN Medan dan satu orang pengacara di sebuah mal usai diduga menerima suap, KPK menyita beberapa barang bukti di Kantor PTUN Medan. Fuad mengakui Pemprov Sumut menggunakan jasa pengacara dalam gugatan terkait dengan pemeriksaan-pemeriksaan yang secara terus menerus terhadap pegawai dan pejabat di lingkungan Pemprov Sumut. Dia menjelaskan gugatan Pemprov Sumut kepada Kejaksaan Agung ke PTUN dilakukan karena sudah terlalu banyak pegawai yang diperiksa ke Jakarta terkait kasus Bansos dan Bantuan Dana Bawahan (BDB). Padahal, katanya, kasus Bansos dan BDB Tahun Anggaran 2012 dan 2013 sudah pernah disidik Kejaksaan

Tinggi Sumatera Utara. “Gugatan ke PTUN Medan memang untuk memperjelas pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung. Tujuannya agar tidak sampai mengganggu kinerja Pemprov Sumut menyusul sudah terlalu banyak yang diperiksa berulang-ulang,” ujarnya. Namun Fuad mengaku tidak mengetahui sudah sampai di mana proses gugatan di PTUN Medan tersebut. “Soal Itu saya belum tahu karena yang mengurus itu pengacara,” ujarnya. Dia membantah pernah memberikan uang kepada pengacara yang ditangkap KPK itu. “Saya tidak ada memberikan uang rupiah atau dolar. Ada dana administrasi yang harus dibayar, tapi itu pun belum saya bayar,” kata dia. Gubernur Gatot Pujo Nugroho juga mengaku tidak tahu menahu. “Tanya yang bersangkutan, namun perlu dingatkan, dalam situasi seperti ini semua pihak harus menggunakan azas praduga tak bersalah,” kata Gatot. Dia menegaskan kalau nyatanya operasi itu terkait dengan masalah kasus gugatan Pemprov Sumut maka harus diikuti dengan proses hukum. (ant/Bali Post)

Kantor PTUN Medan Juga Digeledah

Golkar Sepakati Empat Poin Islah Terbatas Kedua Jakarta (Suara NTB) Kedua kubu Partai Golkar menyepakati empat poin islah terbatas dalam kesepakatan kedua partai berlambang pohon beringin tersebut. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menjadi mediator islah Partai Golkar di Jakarta, Sabtu menyebutkan poin-poin tersebut dalam pertemuan antara kedua kubu. “Sebagai pelaksanaan dari kesepakatan yang pertama, 30 Mei, khususnya pasal empat tentang pendaftaran calon ke KPU, disepakati hal-hal sebagai berikut. Pertama, tim penjaringan bersama bekerja untuk menetapkan calon-calon gubernur, bupati dan wali kota secara bersama di setiap daerah pemilihan,” kata Wapres di kediaman dinasnya di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Kedua, apabila ada daerah yang berbeda calon dari masingmasing pihak dan tidak bisa disatukan secara musyawarah,

maka dilaksanakan survei atau cara demokratis lain untuk disetujui bersama dimana calon yang paling tinggi suaranya menjadi calon yang disetujui. Ketiga, pengurus DPP, DPD I atau DPD II masing-masing pihak dengan terkoordinasi mengajukan surat pendaftaran secara terpisah dengan satu pasangan calon yang sama. Hasil tim bersama ke KPU atau KPU daerah masing-masing daerah pemilihan setelah mendapatkan penetapan dari tim penjaringan tingkat Pusat. “Keempat, status kedua pengurus tetap berjalan bersama sampai dengan keputusan pengadilan yang bersifat tetap atau dicapai islah yang penuh,” kata Wapres. Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sabtu, kembali memediasi proses rujuk kedua kubu Partai Golongan Karya, yakni Agung Laksono dan Aburizal Bakrie, di kediaman dinas Wapres di Jalan Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

ISLAH TERBATAS GOLKAR - Ketua Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono (kanan) disaksikan Wapres yang juga Ketua Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla sebelum penandatanganan islah terbatas Golkar di Rumah Dinas Wapres Jakarta, Sabtu (11/7). Golkar kepengurusan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sepakat melakukan islah terbatas terkait pencalonan bersama kepala daerah pada pilkada serentak mendatang.

TIM Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menggeledah Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan di Jalan Sunggal, terkait diamankannya tiga orang hakim di institusi hukum tersebut. Penggeledahan dilakukan tim KPK, Sabtu (11/7) sekitar pukul 22.00 WIB, di ruangan Ketua PTUN Medan berinisial TIR, Sekretaris Panitera PTUN Medan, SYR, serta ruangan kerja dua hakim AF dan DG. Selain itu, KPK juga menggeledah rumah dinas Ketua PTUN Medan yang berlokasi di Jalan Offset Pulu Brayan Darat II Medan Timur, dan rumah dinas Sekretaris Panitera PTUN Medan di Jalan Dahlia Medan Tembung.Penggeledahan tersebut juga dikawal sejumlah petugas. Sebelumnya, Penyidik KPK, Kamis (9/7) sekitar pukul 11.00 WIB menyegel ruangan kerja Ketua PTUN Medan, TIR. TIR juga dimintai keterangan di Polresta Medan. Selain itu, KPK juga menyegel ruangan Sekretaris Sub Panitera PTUN Medan berinisial SYR yang berada di lantai I dan sebuah lemari yang berada di ruangan hakim di lantai II.

Bahkan, KPK mengamankan lima orang terdiri atas tiga orang hakim PTUN Medan, seorang panitera dan satu lagi pengacara/ advokat dari Jakarta. Ketiga hakim itu, yakni TIR (Ketua Majelis) AF, DG (Hakim Anggota) dan SYR (Panitera), serta seorang pengacara berinisial GB dari Jakarta. Tim KPK berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTK) dalam penerimaan suap terhadap hakim dan panitera yang diberikan pengacara untuk mengabulkan putusan. Putusan tersebut merupakan gugatan seorang pemohon berinisial AFL dari Pemprov Sumut terhadap termohon Kejaksaan Agung (Kejagung). Pemohon AFL menggugat termohon Kejagung, karena institusi hukum itu terus memanggil dan memeriksa PNS Pemprov Sumut dalam kasus Bantuan Dana Bawahan (BDB) dan Bansos. Padahal, Kejaksaan Tinggi Sumut telah pernah melakukan pemeriksaan masalah dana BDB dan Bansos tahun anggaran 20122103. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

LAVA PIJAR GUNUNG RAUNG - Gunung Raung mengeluarkan lava pijar dan asap vulkanik terlihat dari Desa Sumber arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (11/7) malam. Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember itu terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya dan menyebabkan hujan abu tipis di sejumlah wilayah.

Mensos Tinjau Pengungsian Raung di Bondowoso Bondowoso (Suara NTB) Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau posko pengungsian yang disediakan untuk mengantisipasi dampak luas letusan Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/7). Khofifah berkunjung ke posko pengungsian yang terletak di lapangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso. Hingga kini tenda pengungsian itu belum difungsikan karena belum ada warga Bondowoso yang diungsikan terkait Raung. Ia mengapresiasi kesiapan yang telah maksimal dilakukan oleh Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso, meskipun masih ada

yang perlu ditingkatkan. Kunjungannya ke Bondowoso, kata dia, dalam rangka mendorong maksimalnya antisipasi daerah menghadapi bencana terkait meletusnya gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut yang terletak di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi dan Jember itu. “Ini dalam rangka antisipasi, dan mungkin ada yang perlu dimaksimalkan terkait langkah-langkah yang harus dikerjakan terkait Gunung Raung ini, seperti dapur umum lapangan yang ternyata mobilnya hanya ada satu dari BNPB,” katanya. Karena itu, Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu meminta Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso segera meminta tambahan mobil dapur umum lapangan ke ke-

menterian yang ia pimpin. Ia mengemukakan bahwa masing-masing daerah yang masuk kategori rawan bencana, seperti Bondowoso ini mempunyai hak untukmemilikimobildapurumum lapangan lebih dari satu. Pada kesemptan itu Menteri Sosial juga meminta Satgas PB Bondowoso agar memasang alarm di setiap titik kawasan rawan bencana. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap bencana jika terjadi sewaktu-waktu. Khofifah juga mengingatkan Satgas PB Gunung Raung yang dikomandani oleh Letkol (Arh) Sudrajat (sehari-hari sebagai Komandan Komando Distrik Militer Bondowoso) agar siaga 24 jam untuk mengantisipasi dampak lebih luas dari letusan Raung. (ant/Bali Post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.