Snt13082013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SELASA, 13 AGUSTUS 2013

12 HALAMAN NOMOR 132 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

Kejaksaan Bentuk Tim

Usut Dugaan Penyimpangan Proyek BLK KSB Mataram (Suara NTB) Setelah menyatakan keinginannya untuk mengusut kasus dugaan penyimpangan pada proyek Balai Latihan Kerja (BLK) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), pihak Kejaksaan Tinggi NTB menindaklanjuti dengan membentuk tim khusus. Beberapa hari setelah lebaran tim ini efektif akan bekerja.

C.01.08.13

(Suara NTB/dok)

Kepastian dibentuknya tim itu disampaikan Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH,MH ditemui di ruangannya, Senin (12/8). Pembentukan tim ini menu-

rutnya, sebagai langkah awal untuk mendalami kasus tersebut. ‘’Yo wis (ya sudah), tim sudah kami bentuk,’’ jawabnya. Ketua tim penyelidikan dipimpin langsung Asisten Intelijen R. Suryanto, SH, MH.

Ditambahkan mantan Wakajati Sulselbar ini, susunan tim yang sudah dibentuk itu sebagai wujud responsnya terhadap segala informasi berkaitan dengan penyimpangan dalam bentuk

apapun. Termasuk informasi terkait mangkraknya proyek BLK KSB yang diperolehnya dari media. ‘’Ini informasi dari koran sampeyan (Suara NTB, red), kami tindak lanjuti,’’ ungkap Kajati. Bersambung ke hal 5

‘’Yo wis (ya sudah), tim sudah kami bentuk,’’

Sugeng Pudjianto

(Suara NTB/ars)

MANGKRAK - Dua gedung BLK KSB yang mangkrak, dibangun tidak jauh dari Pelabuhan Poto Tano. Proyek Rp 3 miliar ini sedang diusut Kejati NTB.

Gubernur Sidak Layanan Publik dan Silaturahmi dengan Sesepuh NTB

TO K O H NTB Harus Berkeadilan MANTAN Gubernur NTB, Drs. H. L. Serinata mengatakan, pembangunan di NTB saat ini sudah menunjukkan kemajuan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, kemajuan tersebut hendaknya juga berkeadilan. Sebab, maju belum tentu sejahtera. ‘’NTB ini sudah maju, mudah-mudahan makin maju. Tetapi bukan hanya maju tetapi juga juga harus ada keadilan di sana, religiusnya juga ada, sejahteranya juga ada terutama untuk masyarakat kita. Bersambung ke hal 5

H. L. Serinata (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Hari pertama masuk kerja sete;lah cuti bersama lebaran, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melakukan sidak di beberapa instansi layanan publik seperti Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Badan Pusat Statistik (BPS), Kantor Imigrasi dan Kantor Pusat Perbendaharaan Negara (KPPN). Hasil sidak di Kantor Pajak dan BPN ditemukan pimpinan kantor dan banyak pegawai yang tidak masuk kerja pascacuti bersama lebaran karena masih cuti. Sementara hasil sidak di BPS dan KPPN, gubernur memberikan apresiasi karena pimpinan dan seluruh pegawainya masuk pada hari masuk kerja pasca cuti bersama lebaran. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/nas)

SILATURAHMI - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi diterima H.L.Serinata bersama istri Hj.Baiq Adnin Serinata, saat bersilaturahmi ke kediaman mantan Gubernur NTB ini kemarin.

Lancar, Arus Mudik dan Balik Lebaran 2013 Mataram (Suara NTB) Arus mudik dan balik lebaran 1434 H di NTB berlangsung lancar. Bahkan saat ini arus balik sudah mulai normal. Puncak arus balik terjadi pada H+3, Minggu (11/8) malam baik yang menggunakan moda transportasi darat, laut dan udara. Pasalnya, pada H+3 merupakan hari terakhir cuti bersama lebaran bagi para PNS instansi pemerintah di seluruh NTB. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP mengungkapkan berdasarkan patauan yang dilakukan pihaknya berkoordinasi dengan petugas di lapangan bahwa arus balik pada Senin (12/8) secara umum lancar dan sudah normal seperti hari biasa. Bersambung ke hal 5 H. Ridwan Syah

Polres Lobar akan Bongkar Mafia Percaloan di Lembar Giri Menang (Suara NTB) Praktik mafia percaloan di Pelabuhan Lembar menjadi perhatian khusus Polres Lombok Barat (Lobar). Pasalnya,praktik ini masuk kegiatan premanisme sehingga perlu ditindaklanjuti aparat Kepolisian. Karena itu, untuk mem-

bongkar praktik yang diduga melibatkan para preman tersebut Polres Lobar berkoordinasi dengan Angkutan Sungai Darat dan Pelabuhan (ASDP) serta pihak terkait lainnya. Demikian diungkapkan, Wakapolres Lobar, Kompol. M. Lutfi ditemui di ruang kerjanya Senin (12/8) kemarin. ‘’Per-

caloan itu merupakan kegiatan premanisme karena itu perlu ditindaklanjuti,’’ tegasnya. Untuk menekan praktik ini, wakapolres mengimbau kepada masyarakat agar jangan menggunkan jasa calo. Jika ada unsur paksaan, maka diharapkan masyarakat melaporkan kepada pihak berwajib. Lebih-lebih ka-

tanya, di Lembar sudah ada Polsek dan posko yang disiapkan. Biasanya kata Lutfi, oknum calo berada atau mangkal di luar pelabuhan untuk menawarkan tiket. Karenanya perlu diimbau agar membeli tiket diloket resmi ASDP. Bersambung ke hal 5

Andien Kritik Pariwisata NTB

Sampah dan Pedagang Asongan Jadi Catatan Penyanyi jazz Indonesia, Andien baru pertama kali menginjakkan kaki dan menikmati keindahan Pulau Lombok. Selama tiga hari ia mengeksplorasi berbagai objek wisata yang ada di Lombok. Ada beberapa destinasi yang dikunjungi. Di antaranya, Pantai Tanjung Aan, Gili Trawangan, Desa Sade, Narmada dan objek wisata lainnya. Tak lupa ia juga mencicipi kuliner khas NTB yaitu ayam Taliwang dan pelecing kangkung.

PENYANYI yang terkenal dengan lagu Gemintang ini mengungkapkan kekagumannya akan keindahan Pulau Lombok. Ia mengaku sangat terkesan dengan keindahan pulau ini. Di samping juga karena keramahan masyarakatnya. Namun Andien juga mempunyai beberapa catatan terhadap pariwisata di Lombok. Salah satunya adalah sampah di Pantai Tanjung Aan dan pedagang asongan. ‘’Kalau masalah sampah memang menjadi masalah yang umum banget. Di Jakarta juga masih

banyak sampah. Tapi mengingat Lombok menjadi destinasi incaran wisatawan asing, ini harus jadi perhatian,’’ ujarnya di Mataram, Senin (12/8) kemarin. Terkait pelayanan, perempuan kelahiran 25 Agustus ini mengatakan sangat baik. Bersambung ke hal 5 TENUN - Andien sedang mencoba membuat kain tenun tradisional di Desa Sade, Pujut, Lombok Tengah (Suara NTB/ist)

C.03.08.13


SUARA NTB Selasa, 13 Agustus 2013

Optimis Juara MASUKNYA Kelurahan Pejeruk dalam 10 besar lomba Kelurahan Terintegrasi tahun 2013 tingkat nasional patut diacungi jempol. Bahkan, dengan melihat berbagai potensi yang dimiliki Kelurahan Pejeruk itu, Lurah setempat H. Abdul Wahab SH merasa optimis bahwa daerahnya akan masuk sebagai juara dalam ajang perlombaan itu. Ditemui usai mengikuti apel pagi di Kantor Walikota Mataram, Senin (12/8) H. Abdul Wahab, SH mengatakan, dirinya akan berangkat ke Jakarta pada (Suara NTB/dok) tanggal 18 Agustus mendaH. Abdul Wahab tang. “Kami akan berangkat tanggal 18 Agustus mendatang. Mudahan semua sesuai rencana dan harapan masyarakat,” katanya. Menurut Abdul Wahab, rasa optimisnya muncul setelah Kelurahan Pejeruk masuk dalam 10 besar di tingkat nasional. Tak hanya itu, kehadiran Ketua Tim Penilai Lomba Kelurahan Terintegrasi tahun 2013 tingkat Propinsi NTB dan tim pusat beberapa waktu lalu juga turut memberikan motivasi tersendiri. Dia juga berharap, dengan berbagai persiapan yang dilakukan baik oleh masyarakat dan juga pemerintah kelurahan Pejeruk secara umum, pihaknya berharap tim penilai dapat melakukan penilaian secara objektif dan memilih Kelurahan Pejeruk sebagai juara terbaik dalam Lomba Kelurahan Terintegrasi tahun ini. “Kami sangat optimis menjadi juara terbaik,” pungkasnya. Dia menambahkan, Lomba Kelurahan Terintegrasi yang meliputi Lomba Posyandu dan Lomba Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) juga mendapat dukungan penuh dari Walikota Mataram. Dukungan yang dimaksudkan adalah kebijakan Pemkot Mataram yang berkomitmen untuk fokus memberikan dana sebesar-besarnya secara bertahap untuk kelurahan. Tak hanya itu, peranan wanita di tingkat keluarga sangat penting mendukung tiga program unggulan di Kota Mataram, termasuk program P2WKSS. Abdul Wahab juga menyatakan, kerja keras juga terus dilakukan jajarannya bersama dengan masyarakat. “Masyarakat kami memberikan dukungan yang positif. Kami berharap hasilnya juga positif. Kami mengharapkan doa semua pihak,” tandasnya. (smd)

SUARA MATARAM

Halaman 2

Sidak PNS Jadi Ajang Halal Bihalal Keliling Mataram (Suara NTB) Senin (12/8) kemarin, Walikota Mataram dan Wakil Walikota Mataram menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah SKPD lingkup Pemkot Mataram. Namun ironisnya, sidak yang dihajatkan untuk memantau kedisiplinan pegawai lingkup Pemkot Mataram itu terkesan jadi ajang silahturahmi keliling kalangan pejabat setempat. Pantauan Suara NTB dalam sidak yang dilakukan Walikota dan Wakil Walikota di beberapa SKPD, pejabat terkait hanya mendatangi masingmasing ruangan staf dan pejabat lalu menanyakan tingkat kehadiran jajarannya tanpa melihat absensi staf. Alhasil, jawaban yang diperoleh menyebutkan tingkat kehadiran cukup bagus, meskipun hanya ada beberapa pegawai atau pejabat yang mengambil jatah cuti. Seperti sidak Walikota H. Ahyar Abduh di beberapa ruangan di Kantor Walikota Mataram, orang nomor satu di Kota Mataram itu memasuki satu persatu ruangan lalu mendapat sambutan dari ja-

jaran staf dan pejabat. Setelahnya, secara bergiliran kalangan staf menyalami pejabat-pejabat yang turut hadir. Begitu juga ketika Walikota melakukan sidak di RSUD Kota Mataram, lagi-lagi Walikota disambut oleh jajaran pegawai, bersalam-salaman, bertanya jumlah yang hadir dan begitu seterusnya. “Dari hasil pantauan cukup bagus, meskipun ada beberapa pegawai yang masih mengambil cuti,” demikian Walikota di sela-sela sidaknya di RSUD Kota Mataram. Ketika ditanya jumlah pegawai dan pejabat yang tidak masuk kantor dari keseluruhan sidaknya, Walikota menyatakan, tingkat kehadiran itu akan dicross

check oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat. Mengenai sanksi kepada pegawai yang membolos, Walikota mengatakan bahwa aturan mengenai sanksi itu sudah ada aturan yang mengaturnya. Artinya, pihaknya tidak bisa sembarangan dalam memberikan sanksi. “Untuk sanksi kita akan sesuaikan dengan aturan yang ada,” pungkasnya. Sementara itu, Dirut RSUD Kota Mataram, dr.H.L. Herman Mahaputra, M.Kes mengatakan, tingkat kehadiran jajarannya di RSUD Kota Mataram cukup bagus, bahkan hampir mencapai 100 persen kecuali pegawai yang mengambil cuti. “Hampir 100 persen, dokter spesialis juga semua masuk,” ujarnya. Hal sama juga disampaikan Wakil Walikota Mataram, H.Mohan Roliskana yang saat itu melakukan sidak di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga serta di Dinas Pendapatan Kota Mataram. Dalam sidak itu, memang ada beberapa pe-

gawai yang tidak masuk karena alasan cuti, termasuk juga Kepala Dispenda Kota Mataram H. Syakirin Hukmi. Sementara Kepala BKD Kota Mataram, Hj. Bq. Evi Ganevia mengatakan, dari data yang masuk, tingkat kehadiran pegawai pada hari

pertama sebesar 94,21 persen, jumlah tersebut di luar tenaga guru dan para medis yang bertugas di luar jam kerja. “Sisanya, ada yang cuti, izin dan sakit. Namun jika ada pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan akan kita proses,” katanya juga. (smd)

Pengelolaan MWP Segera Ditender

Gemar Ilmu Pasti (Suara NTB/nia)

PASIEN - Pasien memadati ruang tunggu dan loket pendaftaran di RSUD Kota Mataram, Senin (12/8) kemarin.

Membeludak, Kunjungan ke RSUD Kota Mataram Mataram (Suara NTB) – Pascaberakhirnya cuti Lebaran, jumlah pasien poli di RSUD Kota Mataram Senin (12/8) kemarin membludak. Sejak pagi ratusan pasien tampak antre memadati ruang tunggu poli. Pada hari pertama dimulainya pelayanan poli ini, jumlah pasien melonjak hingga 50 persen dari hari biasanya. Direktur RSUD Kota Mataram dr. Herman Maha Putra kepada Suara NTB kemarin menyebutkan, jumlah pasien poli pada hari pertama pelayanan melonjak hingga 50 persen. Lonjakan pasien ini terjadi di hampir seluruh poli, karena selama cuti lebaran pasien poli dialihkan ke IGD. “Poliklinik penuh, pasien meningkat sampai 50 persen,” ungkapnya. Menurut dr. Herman, kondi-

si seperti ini merupakan siklus tahunan yang rutin terjadi setiap selesai lebaran. Menurut pengalaman terdahulu, pasien poliklinik akan tetap ramai sampai lebaran ketupat mendatang. Setelah itu pelayanan di poliklinik akan kembali normal, seiring dengan jumlah pasien akan berangsur-angsur normal seperti hari biasa. Rata-rata pasen yang datang mengeluhkan gangguan fungsi pencernaan. Karena perut masih dalam kondisi beradaptasi dengan makanan, usai menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Seperti halnya Warniati

(32), pasien Jamkesmas ini mengaku dirinya mengidap sakit pada bagian perut akibat terlalu banyak makan makanan pedas. Selain poliklinik, kepadatan pasien juga terjadi pada pasien rawat inap. Hingga Bulan Juli saja jumlah pasien mulai meningkat menjadi 72 persen dari angka ideal 80 persen. Khusus untuk rawat inap menurut dr. Herman cenderung selalu penuh, bahkan beberapa pasien yang akan masuk harus antre. Untuk memaksimalkan jumlah daya tampung rumah sakit, pihak Rumah Sakit menggunakan sistem buka tutup. (nia)

Dewan Pindah Partai Masih Terima Gaji Mataram (Suara NTB) Meski secara jelas tiga orang anggota di DPRD Kota Mataram kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dari partai lain, namun nyatanya, ketiganya masih aktif sebagai wakil rakyat di Kota Mataram. Alhasil, ke tiganya masih menerima gaji secara penuh di DPRD Kota Mataram. Sekretaris DPRD Kota Mataram, Lalu Aria Dharma menjawab Suara NTB, Senin (12/8) kemarin mengatakan, ke tiga anggota dewan masing-masing I Gusti Ngurah Ayu Ratu, Misban Ratmaji dan Syamsu Rizal masih tercatat sebagai anggota DPRD Kota Mataram. Menurut dia, sebelum keluarnya keputusan dari Gubernur NTB, ketig-

(Suara NTB/smd)

NURUL Fajriani siswi kelas XII MAN 1 Mataram ini berhasil menyabet juara I dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Matematika. Nurul berhasil menjadi juara I dan mewakili Kota Mataram di KSM tingkat provinsi NTB. “Juara I Matematika dan sekarang sedang persiapan maju di tingkat provinsi,” terang Nurul belum lama ini. Keberhasilan Nurul meraih juara I ini berawal dari kegemarannya pada pelajaran berhitung dan ilmu pasti. Terutama pada mata pelajaran Matematika. Menurutnya (Suara NTB/nia) ‘suka’ menjadi kunci keberNurul Fajriani hasilannya meraih juara. Jadi meski baru pertama kali mengikuti kompetisi sains, Nurul bisa dengan mudah mengalahkan lawan-lawan tandingnya. “Yang penting suka dulu sama pelajaran dan tidak merasa terbebani,” ungkapnya. Untuk persiapan lomba, Nurul rutin belajar di sekolah bersama guru pembimbing. Meski diakui kurang maksimal dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi, namun nurul berhasil menyabet juara I dalam lomba matematika di ajang KSM tingkat Kota Mataram. Selain KSM, deretan prestasi lain sempat diperoleh Nurul. Sebelumnya Nurul kerap mewakili sekolah dalam berbagai kompetisi seperti lomba debat bahasa indonesia, lomba debat bahasa inggris, MFQ, serta mewakili sekolah dalam lomba cerdas cermat empat pilar kebangsaan yang digelar belum lama ini. (nia)

(Suara NTB/smd)

SIDAK - Walikota Mataram didampingi beberapa pejabat lingkup Pemkot Mataram saat menggelar sidak di beberapa SKPD di hari pertama masuk kerja di Pemkot Mataram.

Lalu Aria Dharma

anya masih berhak menerima gaji. “Hal itu juga dipertegas dengan keputusan Menteri Dalam Negeri,” pungkasnya. Tak hanya itu, untuk mencari kejelasan terkait hal tersebut, pihaknya di DPRD Kota Mataram juga sudah bersurat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Dari surat balasan yang diterimanya, KPU menyarankan agar pihak DPRD Kota Mataram meminta klarifikasi ke masing-masing partai tempat bernaung ke tiga anggota dewan bersangkutan. “Setelah ini kami akan melakukan klarifikasi ke masing-masing partai bersangkutan,” imbuhnya. Yang jelas, kata Lalu Aria, pihaknya sudah menggiring bola tersebut ke KPU. Artinya, apa yang disampaikan pihak KPU akan diikuti sesuai prosedur yang ada. “Kita akan ikuti proses yang ada, artinya kita masih menunggu adanya keputusan dari Gubernur terkait langkah selanjutnya (PAW, red),” tandasnya. Seperti diketahui, dari lima orang anggota Dewan yang partainya tidak lolos menjadi peserta pemilu 2014, tiga orang anggota Dewan yang kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari partai lain. Ketiganya antara lain, I Gusti Ngurah Ayu Ratu dari PKPB maju menjadi caleg DPRD Kota Mataram melalui Partai Golkar, Misban Ratmaji dari PPI maju kembali dari PKPI, dan yang terakhir Syamsu Rizal yang mencalonkan diri sebagai caleg DPRD NTB daerah pemilihan Lombok Timur. (smd)

Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram melalui Bagian Umum dan Bagian APP (Administrasi Pengendalian Pembangunan) segera melakukan tender pengelolaan dan pengembangan MWP (Mataram Water Park). Hal ini menyusul rampungnya studi kelayakan yang dilakukan oleh tim bentukan Pemkot Mataram. Kepala Bappeda Kota Mataram, Lalu Martawang yang dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Walikota Mataram, Senin (12/ 8) kemarin mengungkapkan, tim telah melakukan studi kelayakan mengenai layak tidaknya MWP dikelola oleh pihak ketiga. Dari studi kelayakan nantinya akan diketahui benefit cost. ‘’Kemudian dengan investasi berapa, bisa memberikan keuntungan apa bagi daerah dan bagi investor yang tertarik. Itu yang kita tawarkan kepada pihak ketiga. Lalu pihak ketiga tentu akan menawar. Kami berani melakukan investasi senilai sekian tapi beri kami waktu selama sekian tahun untuk membangun ini dan setiap tahun kami akan memberikan royalti kepada pemda,’’ terangnya mencontohkan. Tim nantinya akan menganalisis berapa nilai royalti. Kemudian tim akan mengeluarkan siapa yang layak dan memenangkan pengelolaan dan pengembangan MWP. Ia berharap MWP nantinya setelah dikelola dan dikembangkan oleh pihak ketiga, akan menjadi daerah bangkitan untuk menyediakan ruang publik yang baru bagi masyarakat. Mana yang paling prospektif, maka itulah yang akan memenangkan tender. Martawang memastikan pengelolaan dan pengembangan MWP bakal dipihakketigakan. Apalagi, lanjutnya, Dewan sudah setuju supaya pengelolaan dan pengembangan MWP dipihakketigakan. Tender akan mulai dibuka usai lebaran topat. ‘’Tim sudah mulai mempersiapkannya. Studi kelayakan sudah selesai dilakukan. Hasilnya, MWP sangat layak untuk dikelola pihak ketiga,’’ terangnya. Nilai positif dari keputusan

mempihakketigakan pengelolaan dan pengembangan MWP, bahwa sarana rekreasi keluarga tersebut tidak lagi membebani APBD Kota Mataram untuk pemeliharaannya. Selain itu, MWP juga akan tertata dengan lebih baik dan bisa diakses oleh masyarakat. ‘’Tidak perlu kita anggaran dalam APBD, merekalah pemenang tender itu yang akan membiayainya. Semakin bagus dia buat akan memberikan daya tarik untuk mengunjunginya,’’ ucapnya. Mengenai besaran royalti ideal untuk MWP nantinya, demikian Martawang, akan mempertimbangan berbagai hal. Diantaranya nilai investasi Pemkot Mataram di MWP yang mencapai Rp 10 – 15 miliar. Dengan nilai investasi yang demikian itu, pihaknya berharap pemenang tender nanti bisa memberikan nilai royalti yang pantas di samping memberikan layanan publik. ‘’Harga tentu menjadi negosiasi. Besaran rolayti akan tawar menawar antara investor dengan Pemkot Mataram,’’ tandasnya. (fit)

Lalu Martawang (Suara NTB/dok)

Belum Jelas, Pencairan BOS SMA Mataram (Suara NTB) – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMA/SMK sederajat yang dijadwalkan mulai cair tahun 2013, belum juga terwujud hingga tahun ajaran baru berlangsung. Namun untuk sementara waktu, sekolah telah menerima pencairan dana Rintisan BOS (RBOS). Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram H. Abdul Hamid kepada Suara NTB menyebutkan, pencairan dana BOS SMA/ SMK yang dijadwalkan cair tahun 2013 ini masih belum jelas kapan pencairannya. Namun untuk dana bantuan RBOS, telah cair dan diterima langsung di rekening sekolah. “Untuk BOS SMA masih belum pasti itu, belum jelas kapan. Kita berharap mudahmudahan cepat,” harapnya.

Pencairan RBOS menurut Hamid merupakan rintisan dana BOS yang diperuntukkan bagi siswa jenjang SMA/SMK. Masing-masing mendapatkan Rp 60.000 per siswa per smester untuk RBOS. Di Mataram sendiri pencairan RBOS baru dilakukan pada jenjang SMA, sementara untuk SMK dana RBOS masih belum cair. Hamid menambahkan, meski belum jelas kapan akan cair namun menurut Juknis jumlah dana BOS SMA/SMK yang rencananya akan dicairkan sebesar Rp 500.000 per siswa per smester. Yakni untuk periode Juli-Desember 2013. Peruntukkannya bagi seluruh siswa SMA/SMK baik negeri maupun swasta sederajat. “Kita akan kirimkan lagi data baru ke Jakarta untuk periode Bulan Juli-Desember, ini karena ada data siswa baru yang masuk,” pungkasnya. (nia)


SUARA NTB Selasa, 13 Juli 2013

Semua Bacaleg Memenuhi Syarat SEBANYAK 590 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang tertuang dalam Daftar Calon Sementara (DCS) dinyatakan sudah memenuhi syarat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur (Lotim) sebagai lembaga yang berwenang memverifikasi persyaratan para wakil rakyat Lotim ini, tinggal menunggu waktu untuk pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) pada minggu ketiga bulan Agustus ini. Ketua KPU Lotim, Khaerul Anwar, Senin (12/8) menjelaskan, ratusan bacaleg akan memperebutkan 50 kursi anggota DPRD Lotim. Pencalonan dibagi dalam lima daerah pemilihan (dapil) dan masing-masing dapil terdaftar ratusan bacaleg yang siap berlaga. Diakuinya, salah satu yang sempat mengganjal adalah persyaratan bakal calon bagi anggota Dewan yang pindah partai. Di mana, ketentuan awal mengharuskan adanya surat Pemberhentian Antar Waktu (PAW). Namun ketentuan tersebut secara prinsip tidak menjadi persyaratan mutlak bagi KPU untuk mengesahkan keberadaan bakal calon. Pasalnya, di KPU dipandang cukup dengan surat keterangan pengunduran diri. Termasuk pascakeputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 391 tahun 2013 yang membolehkan tidak harus PAW anggota Dewan untuk bisa mencalonkan diri lagi. (rus)

Pelantikan Bupati Terpilih Tunggu SK Mendagri Selong (Suara NTB) Sesuai rencana pelantikan Bupati Lombok Timur (Lotim) terpilih dijadwalkan akan dilangsungkan pada hari Jumat (30/8) mendatang. Sampai saat ini, pihak DPRD Kabupaten Lotim sedang menunggu Surat Keputusan (SK) dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Kepala Bagian Hukum dan Humas DPRD Lotim, Ahyan, kepada wartawan di kantornya, Senin (12/8), mengaku, pada pekan ini informasi kepastian SK tersebut sudah akan diterima pihaknya. Mengenai tempat, sejauh ini masih belum ada keputusan. Rencana awal tetap di Kantor DPRD Lotim. Namun ada sejumlah pihak menawarkan pelantikan di tempat lain, sehingga keputusan tetap mengenai tempat belum bisa disampaikan. Pihaknya mengharapkan pelantikan dapat terlaksana dengan baik dan bisa berlangsung tertib di Kabupaten Lotim. Sebelumnya, Ketua KPU Lotim, Khaerul Anwar menyebut jadwal pelantikan Bupati H. Ali bin Dachlan dan Wakil Bupati Haerul Warisin tanggal 30 Agustus mendatang. Mereka akan menggantikan H. M. Sukiman Azmy dan H. M. Syamsul Luthfi. Keduanya terpilih melalui mekanisme pesta demokrasi Mei 2013 lalu. (rus)

SUARA PULAU LOMBOK

Pembahasan APBD Perubahan Alot

Bupati Lobar Harus Evaluasi SKPD

Giri Menang (Suara NTB) Pembahasan APBD Perubahan 2013 Lombok Barat (Lobar) cukup alot, sehingga draf APBD Perubahan belum diketok Dewan. Masalah yang membuat pembahasan alot, karena struktur APBD yang berubah, baik dari pendapatan dan belanja. Kondisi ini membuat pihak DPRD berhati-hati terhadap penganggaran belanja daerah. Ketua DPRD Lobar H. Umar Said, SAg, menjelaskan, berdasarkan pengkajian Dewan, banyak ditemukan kejanggalan anggaran. Dicontohkannya, anggaran belanja modal dialihkan ke belanja barang dan jasa. Hal ini menimbulkan pertanyaan kalangan Dewan. Belum lagi, lanjutnya, masalah silpa yang terlalu diasumsikan tinggi, karena dimasukkan pembiayaan besar. Hal ini berdampak pada munculnya penafsiran silpa yang mencapai Rp 24 miliar. “Karena itu, kita pres betul anggaran ini supaya penggunaannya pas,” ungkapnya, Senin (12/8). Diakuinya, silpa Rp 24 miliar itu digunakan untuk mem-

bayar biaya Pilkada Rp 22 miliar di KPU dan program lain. Saat ini, ujarnya, pembahasan APBD Perubahan masih membahas KUA-PPAS dan masih dalam proses penyesuaian beberapa alokasi anggaran. Pihaknya memperkirakan pembahasan KUA-PPAS selesai minggu depan, setelah itu sekitar bulan September APBD Perubahan akan diketok Dewan. Dewan juga menyoroti minimnya pendapatan yang disumbang SPKD. Terkait hal ini, pihaknya meminta Bupati Lobar mengevaluasi kinerja kepala dinas yang tidak bisa mencapai target kinerja, baik pendapatan dan belanja. Beberapa dinas yang perlu di-

evaluasi menurut usulan Dewan, antara lain, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BLH,, Kadis Kehutanan, Kepala Dinas Pendapatan. Sejumlah dinas ini, jelasnya, termasuk kinerja di bawah target, sehingga diberikan rapor merah. Hal ini perlu dilakukan, sehingga tidak ada lagi SKPD yang tidak mencapai target pada tahun berikutnya. Sementara itu, Asisten III Setda Lobar Taufik enggan komentar. Namun, pihaknya memastikan APBD Perubahan segera diketok September ini. Menurutnya tidak terlambat, karena pengalaman tahun lalu juga diketok sekitar bulan September. “Mudahan secepatnya,” harapnya. (her)

Tiga Petani Berprestasi di Lobar Dapat Penghargaan dari Presiden Giri Menang (Suara NTB) Tiga petani Lombok Barat (Lobar) berhasil mengharumkan nama daerah di kancah nasional. Ketiga petani ini akan mendapatkan penghargaan dari Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono, karena dinilai berprestasi di bidang kehutanan dan pertanian. Dari ketiga petani ini, dua petani menerima penghargaan di sektor kehutanan dan satu lagi di sektor pertanian. Menurut rencana, Presiden akan memberikan penghargaan (Suara NTB/her) langsung tanggal 17 Agustus M. Najib nanti, bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI. Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Lobar, M. Najib, menjelaskan, ketiga warga itu berasal dari Suranadi, Dasan Gria dan Sekotong. Mereka dinilai atas prestasi di bidang masingmasing, khusus kepedulian terhadap sektor terkait. “Seleksinya secara ketat di tingkat nasional,” ungkapnya, Senin (12/8) ketika membawa ketiga petani menghadap Bupati Lobar. Seleksi dilakukan sejak tanggal 27 Juni 2013. Beberapa program yang mendapatkan penghargaan, yakni kecil menanam dewasa memanen (KMDM), lomba desa peduli kehutanan dan petani berprestasi. Salah satu petani, M. Ihsan, warga Dusun Berambang Sekotong, mengaku, dirinya mengembangkan lima komoditi hortikultura dan palawija di lahan seluas 5 hektar lebih. Beberapa komoditi yang dikembangkan cabai, tomat, kacang panjang. Sementara di program KMDM, dilakukan Hazani mulai dari pembibitan tanaman hutan. Setiap tahun bibit yang dihasilkan mencapai 4 - 5 ribu pohon lalu dibagikan ke masyarakat melalui orang tua murid dan anak-anak. Pohon ini lalu ditanam di lahannya. “Selain itu dilakukan penghijauan di hutan penangkaran,”ujarnya. Ia menyebut luas pembibitan hanya satu are. Petani lain, I Nyoman A Dei Sana, warga Dusun Eat Kandel Suranadi, lebih fokus pada program desa peduli hutan. Program ini dilakukan melalui. penanaman tanaman hutan bibit, pembibitan mencapai ratusan ribu per bulan. (her)

(Suara NTB/her)

RAIH PENGHARGAAN - Petani yang akan memperoleh penghargaan dari Presiden.

(Suara NTB/ari)

PIMPIN APEL - Wabup KLU H. Najmul Akhyar saat memimpin apel di Dinas Kesehatan KLU, Senin (12/8) pagi.

55 PNS Absen di KLU Tanjung (Suara NTB) Sebanyak 55 PNS lingkup Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) tidak masuk kerja di hari pertama setelah libur Lebaran, Senin (12/8). Ke 55 PNS itu, diketahui tanpa keterangan pada absensi di 26 seluruh SKPD lingkup Pemerintah KLU. Senin pagi, sekitar pukul 7.30, Wakil Bupati (Wabup) Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, SH. MH., memimpin inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SKPD usai Lebaran. Sebelumnya, Wabup memimpin apel pagi di Dinas Kesehatan. Pada kesempatan itu, Wabup berpesan tingkat kehadiran di hari pertama pascale-

baran dapat dijadikan tolok ukur displin PNS lingkup Pemda KLU. Ia mengimbau agar jajaran PNS tidak melebihkan jatah libur sebagaimana Surat Edaran Bupati sebelumnya. Setelah itu, Wabup bersama Sekda KLU dan jajaran asisten mendatangi beberapa SKPD, seperti Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung, KesbangPolinmas, Dinas Pendapatan. Termasuk, Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi (PU Tamben) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dan Pemerintahan Desa (BPM PPKB Pemdes).

“Inspeksi ini sekaligus sebagai silaturahmi karena masih dalam suasana lebaran. Setelah melihat daftar hadir PNS, sebagian besar PNS masuk di hari pertama pascalebaran,” ungkap Najmul. Dari data Bagian Kepegawaian Setda KLU tertanggal 12 Agustus yang dilaporkan ke Pemprov NTB, tercatat jumlah PNS yang masuk kerja di hari pertama sebanyak 1.583 orang. PNS yang tidak hadir dengan keterangan sakit sebanyak 24 orang, izin 38 orang, cuti 53 orang, dan tanpa keterangan 55 orang. Sehingga total PNS di luar PNS Guru berjumlah 1.706 orang. (ari)

Halaman 3

Warga Sasake Tolak Pergantian Lurah Praya (Suara NTB) Langkah Pemkab Lombok Tengah (Loteng) mengganti Lurah Sasake, M. Fadhil bersama Sekretaris Lurah, Marjono, beberapa waktu lalu nyatanya tidak mendapat dukungan dari warga setempat. Bahkan langkah tersebut justru memantik reaksi warga. Warga mengancam akan menyegel kantor lurah, jika Pemkab Loteng tidak segera mengembalikan lurah lama ke posisinya semula. Keterangan yang diperoleh Suara NTB dari beberapa warga mengaku, kalau keputusan Bupati Loteng mengganti Lurah lama, tidak tepat. Pasalnya, lurah lama dinilai cukup berhasil membangun dan menciptakan kondusivitas keamanan wilayah, sehingga Kelurahan Sasake selama ini cukup aman dari gangguan kamtibmas. Tidak hanya itu, lurah lama juga dinilai lebih memasyarakat dan cukup aktif turun ke masyarakat. “Kita menolak pergantian lurah karena kebijakan tersebut tidak tepat. Mengingat lurah lama sangat memasyarakat,” ujarnya. Untuk itu, warga meminta pemerintah daerah segera mencabut kembali keputusan per-

gantian Lurah dan Sekretaris Lurah Sasake tersebut. Jika tidak masyarakat sendiri yang akan menyegel kantor lurah sampai aspirasi masyarakat bisa dipenuhi. Terkait aspirasi tersebut, Bupati Loteng, H. M. Suhaili, FT., mengaku tidak ambil pusing dengan tuntutan warga tersebut. Menurutnya, pergantian Lurah dan Sekretaris Lurah Sasake sudah melalui pertimbangan yang matang. “Keputusan ini (pergantian Lurah Sasake,red) tidak diambil begitu saja. Banyak pertimbangan yang menjadi dasarnya,” jawab Bupati. Kalau masalah Lurah sering turun ke masyarakat, itu sesuatu hal yang wajar. Tapi banyak pertimbangan lain yang kemudian mendorong pemerintah daerah mengganti Lurah Sasake. Salah satunya, komunikasi yang terbangun antara Kelurahan Sasake dengan pemerintah daerah, selama ini sangat kurang. Lantaran lurah yang lama sangat jarang untuk mau hadir pada kegiatan maupun rapat-rapat penting yang terkait pembangunan. Akibatnya, arus informasi dari bawah maupun ke atas menjadi terputus. (kir)

Bupati Apresiasi Disiplin PNS Loteng Praya (Suara NTB) Ancaman sanksi tegas dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) bagi pegawai pemerintahan yang menambah libur lebaran, tampaknya cukup efektif dalam memacu disiplin pegawai. Terbukti, pada hari pertama masuk kerja pascalibur, Senin (12/ 8), tingkat kehadiran pegawai tercatat cukup tinggi. Secara khusus, Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT., pun memberikan apresiasi khusus atas disiplin para pegawainya. “Saya cukup puas melihat tingkat kehadiran pegawai yang tercatat cukup tinggi pada hari pertama masuk kerja pascalibur Lebaran kali ini,” ujar Bupati Loteng, Senin siang. Ia pun berharap, capaian tersebut bisa terus dipertahankan di masa-masa yang akan datang. Dari hasil laporan yang masuk, tingkat kehadiran para pegawai di masingmasing SKPD lingkup Pemkab Loteng, bervariasi, yakni dari 97 persen sampai 100 persen. Adanya pun pegawai yang tidak masuk lebih dikarenakan kondisi kesehatan yang masih belum pulih. “Kalau ada pegawai yang tidak masuk hari ini (Senin kemarin,red) karena tengah sakit,” jelas Bupati. Menurut Bupati, tinggi tingkat kehadiran pegawai lingkup Pemkab Loteng salah satunya dikarenakan pihaknya sudah jauh-jauh hari mengingatkan para pegawai. Ditambah, kesadaran para pegawai juga sudah mulai membaik. Belum lagi, waktu libur juga

cukup panjang, sehingga pegawai tampaknya jenuh terusterusan berada di rumah. Sementara itu, pantauan Suara NTB di beberapa SKPD, aktivitas kerja belum sepenuhnya normal. Para pegawai sendiri tampak masih sibuk menggelar halal bihalal, baik dengan sesama rekan kerja satu kantor atau sesama pegawai antara dinas dan instansi lainnya. Akibatnya, suasana di sejumlah kantor pemerintah masih tampak sepi, karena ditinggal pegawai untuk bersilaturahmi dengan pegawai lainya. Tidak hanya itu, banyak pegawai yang juga memanfaatkan kegiatan open house yang digelar Bupati, Wabup maupun Sekda Loteng untuk bersilaturahmi. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Loteng, Drs. H.L. Sastriawirya, mengungkapkan secara total kehadiran pegawai lingkup Pemkab Loteng pada hari pertama kerja mencapai 91 persen. Sisanya sebanyak 9 persen, tidak masuk karena tengah dalam masa cuti, termasuk izin dinas dan sekolah. “Kalau yang tidak masuk tanpa keterangan bisa dikatakan hampir tidak ada,” tandasnya. Ditanya detail tingkat kehadiran pegawai, mantan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disostektrans) Loteng ini, mengaku masih dalam proses rekap. Pihaknya belum bisa menentukan SKPD mana saja yang tingkat kehadiran pegawainya paling rendah atau yang paling tinggi. (kir)

Lebaran Adat ala Masyarakat Bayan

Bacaan Khutbah Disusun 170 Tahun Lebih Lebaran atau perayaan Hari Idul Fitri ala Masyarakat Adat Bayan cukup menyita perhatian. Sekilas terlihat unik meski rangkaian pelaksanaannya tidak jauh beda Shalat Idul Fitri pada umumnya. Hanya saja, pelaksanaan Lebaran Adat diselenggarakan 3 hari setelah 1 Syawal. SHALAT Idul Fitri (atau biasa disingkat Ied) bertempat di Masjid Kuno Bayan Beleq. Sehari sebelum Shalat Ied ala adat, masyarakat komunitas adat menggelar sejumlah ruwatan, seperti membayar zakat, kayu aiq, ziarah ke makam leluhur. Semua itu dilakukan di dalam perkampungan yang disakralkan yang disebut Kampu. Pukul 10.00 WITA pagi, jamaah adat berbondong-bondong menuju Masjid Kuno, di Kampung Karang Bajo. Kumandang takbir lantas bergema dari atas bukit kecil di mana Masjid Kuno berada, dilantun-

kan oleh sekitar 44 orang terdiri dari Penghulu adat, Kiyai Lebe, dan Kiyai Santri. Setengah jam kemudian, Shalat Idul Fitri dimulai. Selepas Shalat, Khutbah Idul Fitri pun dikumandangkan. Unik karena khutbah yang dibaca murni berbahasa Arab. Konon, Khutbah hari raya ini disusun ratusan tahun silam, yang mana dikisahkan disusun oleh Tokoh Adat Bayan, Raden Kinarian (almarhum) alias Raden Putrawali. Raden Jambianom, tokoh adat setempat menyatakan, konon, khutbah yang dibaca telah disusun 170 tahun lalu.

Di setiap khutbah Idul Fitri ala adat, khutbah yang sama dibaca oleh Khatib yang ditugaskan. Masyarakat Adat Bayan beranggapan, lebaran adat memiliki esensi yang sama dengan perayaan hari besar Islam yang disyariatkan. “Perayaan shalat yang digelar secara adat sama (rukunnya) dengan Shalat id yang dilaksanakan Umat Islam, tidak ada bedanya,” kata salah seorang Kiyai Lebe, Riadim, sekaligus Imam Shalat Ied, Minggu (11/8) lalu. Riadim meminta kaum Muslim di mana pun berada, agar tidak berasumsi yang keliru terhadap pelaksanaan Lebaran ala Adat. Bahwa gelaran sembahyang Idul Fitri ala adat lebih ditujukan untuk mengiringi Lebaran 1 Syawal sesuai Syariat Islam. Artinya kata dia, adat mengiring agama, dengan harapan

terciptanya harmonisasi antara agama dan perilaku budaya yang dipertahankan masyarakat. “Perayaan Lebaran adat ini merupakan tradisi leluhur kami, tentu pelaksanaannya bukan tanpa alasan. Digelar 3 hari setelah 1 Syawal, menurut leluhur kami, karena disesuaikan dengan perhitungan tahun Saka,” ujarnya. Ketentuan pelaksanaan Lebaran Adat sesuai denganh syara’, dan rukun Islam, terkecuali tidak dilaksanakan pada 1 Syawal. Karena pada tanggal itu pun, komunitas adat di Bayan, Karang Bajo dan Loloan, juga menggelar Shalat Idul fitri bersama masyarakat. Halal bi halal atau kewajiban maaf memaafkan juga diberlakukan usai Lebaran Adat. Satu per satu jemaah dalam masjid kuno, saling rangkul dan bersalaman di antaranya.

Terdapat prosesi “Rebak Jungkat” atau dalam Bahasa Indonesianya, ‘’Menjatuhkan Tombak’’ mengiringi perayaan Lebaran Adat. Filosofinya, Rebak Jungkat merupakan simbol bahwa di antara manusia saling membukakan pintu maaf. Jungkat oleh masyarakat adat, difalsafahkan sebagai sebuah kekerasan dan bersifat maskulin, dan rebak atau jatuh, melambangkan hilangnya rasa kebencian, atau marah, dengki kepada orang lain. Prosesi yang satu ini digelar kalangan Kiyai dan masyarakat adat sesaat setelah mereka keluar dari Masjid Kuno, sebelum bertolak ke kediaman masing-masing. Maaf memaafkan sekaligus menandai Lebaran Adat sudah digelar dengan perasaan lega, karena satu dengan yang lain sudah saling memaafkan. (ari)


SUARA NTB Selasa, 13 Agustus 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Bentrok Dua Desa di Bima

Polisi dan TNI Masih Disiagakan

(Suara NTB/bug)

RSU - Bangunan RSUD Taliwang yang sedang menunggu kelanjutan pembangunan konstruksi dengan biaya dari pinjaman ke PIP.

KSB Lengkapi Persyaratan Pinjaman ke PIP Taliwang (Suara NTB) Jalan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk memperoleh pinjaman senilai Rp 101 miliar untuk membiayai kelanjutan pembangunan fisik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) nampaknya masih panjang. Meski sebelumnya PIP telah menurunkan timnya melakukan peninjauan langsung ke lapangan, namun Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tersebut belum kunjung merealisasikannya. Bahkan alih-alih menunggu dana pinjaman tersebut dikucurkan, kabar terbaru Pusat Investasi Pemerintah (PIP) malah meminta keterangan Pemda KSB terkait dokumen kontrak kerja pembangunan tahap pertama RSUD senilai Rp 62 miliar yang dikerjakan oleh PT Ampuh Sejahtera setelah menang tender sekitar tahun 2009 silam. Keinginan PIP untuk mengetahui kontrak kerja pembangunan tahap pertama salah satu item mega proyek Pemda KSB itu dibenarkan oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Asisten II) Setda KSB Drs. Nurdin Nur. Ia menyebutkan, PIP sebelumnya telah bersurat yang isinya meminta penjelasan seluruh hal berkaitan dengan kontrak kerja pembangunan tahap pertama yang dilaksanakan oleh PT Ampuh. “Suratnya tertanggal 29 Juli 2013. Pemda pun diberi batas waktu 14 hari kerja untuk melengkapi seluruh dokumen kontrak kerja tahap petama RSUD yang diminta oleh PIP,” jelasnya kepada wartawan, Senin (12/8). Beberapa dokumen yang diminta PIP itu di antaranya terkait addendum (tambahan klausul) kontrak kerja PT Ampuh selama melaksanakan kegiatan pembangunan tahap pertama RSUD. Untuk diketahui selama dilaksanakan pembangunannya antara tahun 2010 hingga 2011, kontrak kerja PT Ampuh Sejahtera sebanyak enam kali diadendum. Namun dari seluruh dokumen adendum tersebut baru empat dokumen yang berada di tangan PIP. Nurdin memaparkan, sebenarnya seluruh dokumen adendum tersebut telah lengkap dan siap diserahkan pada saat tim PIP melakukan kegiatan peninjauan langsung ke lokasi RSUD pada bulan Juli lalu. Hanya saja hal tersebut batal dilaksanakan karena kunjungan tim hanya berlangsung singkat. “Kebetulan juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD saat itu juga tidak sedang berada di tempat. Jadi sudah tidak ada masalah sebenarnya, tinggal diserahkan saja,” terangnya. (bug)

(Suara NTB/arn)

SIDAK - H. Naziruddin tengah memeriksa catatan absensi PNS saat sidak kehadiran pegawai pascalibur lebaran di RSUD Sumbawa, Senin (12/8).

Sidak PNS Pascalebaran

Sejumlah Kepala SKPD Absen Sumbawa Besar (Suara NTB) Pemkab Sumbawa menggelar inspeksi mendadak (sidak) lanjutan pascalibur Lebaran, hari pertama masuk kantor, Senin (12/8). Meski tingkat kehadiran PNS cukup bagus, namun dalam sidak yang terbagi dalam empat tim tersebut, sejumlah Kepala SKPD diketahui absen alias tidak berada di tempat. Salah satu tim yang dipimpin Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Drs. H. Naziruddin, M.Si, sidak ke beberapa SKPD, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa dan Dinas Kesehatan (Dikes) Sumbawa. Bersama PLT baru Direktur RSUD, Drs. A. Gani Nasby, meninjau ruangan pelayanan. Keterangan yang diperoleh, seluruh pegawai yang giliran masuk pagi sudah masuk kerja. Namun, ketika tim melanjutkan sidak ke Dikes, sekitar pukul pukul 10.25 Wita, ditemukan sejumlah ruangan kosong, termasuk ruangan Kepala Dinas. Sekretaris Dikes, Junaedi, M.Si, mengkonfirmasi, Kadis sedang berada di ruangan belakang bersama sejumlah pegawai lainnya, setelah acara halal bihalal. Ternyata, dari 106 pegawai yang ada, sebanyak 98 orang menandatangani absensi. Sementara sisanya tidak hadir, dengan berbagai alasan, seperti sakit, tugas dinas dan lainnya. Kepala SKPD lainnya yang juga tidak berada di tempat saat sidak dilakukan, yakni Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, dan Kepala Kantor Ketahanan Pangan Sumbawa. Ternyata keduanya sedang menghadiri undangan halal bihalal di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa. Diketahui, pada Kantor Ketahanan Pangan, hanya 19 pegawai yang masuk. Sebab, dua di antaranya sedang sakit dan cuti dari hanya 21 jumlah pegawai di SKPD terkait. Sedangkan pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Sosial Sumbawa, tingkat kehadiaran pegawainya cukup tinggi. “Hampir semuanya masuk di hari pertama ini,” kata H. Naziruddin. Tim lainnya yang dipimpin Staf Ahli Bupati, Tri Karyati, mengunjungi Dinas Perhubungan dan Kominfo, Badan Penanaman Modal dan Lingkungan Hidup (BPM LH), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan. ”Memang ada yang tidak masuk, namun rata-rata tingkat kehadiran bagus,” jelas Tri, saat disambangi di BPM LH. Kepala Bidang Tindak Disiplin dan Kesejahteraan Aparatur Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumbawa, Asto W, yang juga ikut dalam tim sidak, menyatakan bagi pegawai yang tidak masuk, sanksi akan tetap diberikan. Sesuai dengan tingkat kesalahan seperti diatur dalam peraturan yang ada. (arn)

Bima (Suara NTB) Sehari pascabentrok, suasana dusun Beringin, desa Nisa, kecamatan Woha dan Desa Cenggu, Kecamatan Belo terlihat kondusif. Meski demikian, Senin (12/8), aparat gabungan Polres Bima, Brimob Sub Detasemen A Pulau Sumbawa dan Kodim 1608/ Bima masih disiagakan di perbatasan kedua desa. Selain di perbatasan desa, aparat gabungan juga disiagakan di Kantor Kecamatan Belo. Hanya saja, kemarin tak terlihat tanda-tanda adanya saling serang dari kelompok pemuda. Para pemuda desa Nisa dan Cenggu lebih memilih bertahan di desa masing-masing. Para pemuda desa Cenggu memilih tidak akan melanjutkan bentrok asal pelaku penganiayaan terhadap Delian Lubis yang juga merupakan aktivis Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Bima ditangkap. Jika aparat tak mampu menyelesaikan kasus dimaksud, maka mereka mengancam akan melakukan aksi demonstrasi besarbesaran di Mapolres Bima. Sebab penganiayaan sudah terjadi dan banyak saksi yang melihat. “Kami menuntut aparat Kepolisian untuk menangani kejadian ini dengan serius,” ujar Mances, salah seorang tokoh pemuda. Begitu pula dengan aparat Kecamatan Belo, para pemuda ini meminta agar serius memperhatikan pertikaian antara pemuda Desa Cenggu dan Desa Nisa.

Selanjutnya, saat Kapolres dan Dandim tengah menemani Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain berkunjung ke sana, para pemuda ini juga sempat mendatangi para pejabat untuk menyampaikan beberapa hal. Termasuk pengamanan bagi para petani yang tengah menanam tanaman bawang khususnya. Pasalnya, tanaman bawang tersebut tinggal beberapa hari lagi dipanen. Mereka khawatir jika tak diurus, tanaman bawang yang nilainya ratusan juta akan rusak. Sementara itu, Kapolres Bima, AKBP Eka Wanaprasta yang dikonfirmasi menuturkan, hingga saat ini memang belum ada tersangka yang ditetapkan terkait penganiayaan Delian Lubis. Namun penyelidikan sudah dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi. Berdasarkan informasi yang dia terima, korban yang sejak Minggu (11/ 8) malam dirujuk ke Mataram sudah mulai membaik dan sudah bisa berbicara. “Kita juga akan periksa korban. Informasinya dia sudah bisa ngomong,” tandas Eka. Sementara itu, katanya,

Agus Hadnan, Senin (12/8). Ia mengatakan, penangkapan puluhan liter miras non label jenis tuak itu terjadi di Terminal Taliwang. Miras yang diduga berasal dari pulau Lombok itu ditemukan di salah satu bus penumpang saat akan diambil oleh pemiliknya. “Kami menangkap tangan sang pemilik di lokasi terminal. Jadi si pemilik tidak bisa mengelak lagi,” timpalnya. Dari temuan tersebut, Satpol-PP langsung menindaklanjutinya. Menurut Agus saat ini kasus itu telah di-BAP-kan dan siap disidangkan. “Kami tidak

terkait bentrok ini dia masih menyiagakan personel bersenjata lengkap yang ditempatkan di perbatasan desa. Yakni dua SST aparat Dalmas Polres Bima, 1 SST Brimob dan 1 SST TNI. Bahkan Dandim 1608/Bima Letkol Inf Tommi Feri turun langsung ke lokasi. Bupati Ferry Zulkarnain dalam kesempatan itu memanggil sejumlah kepala desa yang akhir-akhir ini warganya terlibat pertikaian. Termasuk Kepala Desa Cenggu, Nisa, Tente, Sie, Soki dan Sakuru.

Dinilai Setengah Hati

Sumbawa Besar (Suara NTB) Pengembangan tanaman jagung semakin berkembang di kabupaten Sumbawa. Terlihat dari geliat petani pada sejumlah kecamatan, seperti di Utan, Empang dan Tarano. Dengan luasan areal yang terus bertambah. Namun, sayangnya, dukungan bantuan bibit dari pemerintah pusat masih terkesan setengah hati. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumbawa, Ir. Thalifuddin M.Si, yang ditemui, Senin (12/8) menyatakan, sejumlah kecamatan kini bersemangat dalam menanam jagung. Kalau sebelumnya, jagung hanya dikembangkan pada kecamatan seperti Labangka dan Lunyuk, maka kini kecamatan Utan, Empang, Tarano mulai terlihat geliat antusiasmenya. Mengingat hasil dari tanaman jagung ini cukup menggiurkan. “Di kecamatan itu, petani yang biasanya menanam palawija seperti kacang kedelai dan kacang hijau kini telah beralih ke jagung. Bahkan, banyak yang langsung

menanam jagung di musim hujan sebagai pengganti padi,” terangnya. Luas areal tanaman jagung juga kian bertambah. Seperti di kecamatan Empang dan Tarano luas areal jagung sudah mencapai sekitar 6.000 hektar. Sementara di Utan sekitar 3.000 hektar. Begitu pula di kecamatan Lopok dan lainnya. Meski diakuinya, pada sejumlah kecamatan lain, seperti Moyo Hulu, Moyo Hilir, Moyo Utara, Maronge, belum banyak yang tertarik menanam jagung. Harga jagung juga cukup menggiurkan. Dalam satu hektarnya saja petani bisa mendapatkan hasil hingga Rp 20 juta. Sayangnya geliat para petani ini masih kurang mendapatkan support dari pemerintah pusat. Bantuan bibit yang dijanjikan ternyata masih setengah hati. Sebab masih meminta setengah harga dari petani dengan kualitas bibit yang belum jelas. Takutnya, kalau bantuan ini diambil, maka Pemkab yang disalahkan, sebab masyarakat masih

banyak yang menganggap segala bentuk bantuan gratis. Apalagi kalau nantinya, petani bisa dirugikan dengan kualitas bibit yang dipertanyakan. “Kita khawatir dengan bantuan bibit dari pemerintah pusat. Sebab masih meminta petani membayar 50 persen dari harga. Kualitas bibitnya juga dipertanyakan, karena harganya yang murah hanya Rp 25 ribu/kg. Sementara bibit yang bagus harga standarnya Rp 50 ribu sampai Rp. 60 ribu/kg,” cetusnya. Makanya tawaran bantuan bibit dari pusat ini belum diresponsnya. Takutnya akan merugikan petani. Lebih baik petani membeli bibit dengan harga mahal namun kualitasnya terjamin. Agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Ketimbang memaksa bantuan bibit murah dari pusat yang kualitasnya belum jelas. “Pusat tidak serius dalam memberikan bantuan ini,. Meski demikian, kita tetap men-support petani jagung di Sumbawa melalui program kita di dinas,” demikian Thalif. (arn)

Merasa Jadi Korban Rekayasa

Terdakwa Menangis Baca Pledoi Mataram (Suara NTB) Pembacaan pledoi terdakwa Nunung Nurhayati, terdakwa kasus bantuan rumah kumuh di Kabupaten Dompu diwarnai suasana haru. Sambil menangis, terdakwa membeberkan dirinya menjadi korban kriminalisasi kasus oleh Kejaksaan Tinggi NTB. Nunung yang mengenakan kerudung putih dengan baju bermotif batik dan celana jeans, berulangkali mengusap air matanya ketika menjelaskan materi pembelaan. Menurut Nunung, tim JPU telah merekayasa kasusnya, dengan mengintimidasi saksi. Di mana saksi 73 Warga di sejumlah Kecamatan di Dompu diminta mengiyakan keterangan sesuai keinginan Jaksa penyidik. “Warga diminta untuk mengakui,bahwa proyek rumah kumuh untuk 73 warga itu bukan dari Kopermas Kreatif (Milik terdakwa), sehingga seolah olah fiktif,” beber Nunung. Terdakwa juga mengaku, tim penyidik kejaksaan tega menahannya tanpa ada pemeriksaan lebih dulu. “Saya tiba tiba disodorkan surat keterangan penahanan,” tuturnya sambil terisak.

(Suara NTB/ars)

MENANGIS - Terdakwa Nunung Nurhayati saat mengusap air matanya dalam sidang dengan agenda pledoi, Senin (12/8). Dibeberkan Nunung, proyek bantuan rumah kumuh dari Kementerian Perumahan Rakyat itu sudah clear dari sisi fisik dan administrasi. Sebelumnya tim dari BPKP sudah turun untuk memeriksa fisik proyek. Hasilnya pun sudah sesuai juklak/juknis. Terdakwa menyebut, jumlah 73 unit bantuan rumah kumuh yang disebut fiktif itu, sebenarnya satu kesatuan dengan 123 unit yang tertuang dalam kerjasama operasional (KSO) koperasinya dengan Kemenpera. KSO ditandatangani dua kali, tahun 2008 dan 2009 dan se-

pandang bulu karena jelas larangan memperjual belikan miras di wilayah kita ini ada Perdanya,” tandasnya sembari mengakui jika sanksi dari pemberlakukan Perda miras tersebut masih terhitung ringan. “Menurut kami (Satpol-PP) sanksi yang diberikan kepada para penjual miras merunut Perda yang ada masih terbilang ringan, karena hanya masuk kategori Tipiring (tindak pidana ringan). Sehingga para pelaku tidak mendapatkan efek jera,” keluh Agus. Selanjutnya ditanya seputar

kondisi Kantibmas selama libur Lebaran ini. Agus mengatakan, sejauh ini tidak ada gangguan berarti. Hanya saja beberapa persoalan seperti larangan peredaran petasan saat Ramadhan dan Lebaran hingga kini menjadi PR (pekerjaan rumah) seluruh aparat keamanan yang tidak terselesaikan. “Terutama pada malam takbiran, kami kesulitan melakukan pengamanan dalam kota guna melarang warga bermain petasan. Padahal jelas sekali secara nasional ada larangan menggunakan petasan,” pungkasnya. (bug)

Para kepala desa ini diharapkan mampu menahan dan meredam emosi warganya masing-masing sehingga tidak terjadi bentrok lanjutan. Di samping itu, jika terjadi suatu masalah, dia menghimbau agar warganya tak main hakim sendiri. “Saya harap kepala desa bisa menahan diri, prosesnya biar diselesaikan secara hukum,” tandas Ferry. Dalam kesempatan itu juga, dia menghimbau kepada masyarakat agar bentrok seperti ini tidak terjadi lagi. Tidak

saja bagi masyarakat Desa Nisa dan Cenggu, melainkan juga desa lainnya yang sempat bertikai yakni Desa TenteSie dan Tente-Sakuru. Dilanjutkannya, khusus masalah pengobatan korban, Delian Lubis, selaku pimpinan daerah dia sudah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima untuk menyelesaikan persyaratan administrasi. Selanjutnya, Kapolres yang akan memediasi kedua belah pihak untuk upaya damai. (use)

Keluarga Korban Pencabulan Demo Kejaksaan

Bantuan Bibit Jagung

Pol PP KSB Amankan Miras Non Label Taliwang (Suara NTB) Prediksi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan maraknya pasokan minuman keras (miras) dari luar daerah jelang Lebaran ternyata tak meleset. Buktinya, satuan penegak Peraturan Daerah (Perda) ini berhasil mengamankan aktivitas pengiriman puluhan liter miras non label beberapa hari jelang Lebaran lalu. “Kalau tidak salah kita menangkapnya tiga hari sebelum Lebaran,” jelas kepala Satpol-PP KSB

(Suara NTB/use)

SIAGA - Beberapa personel TNI di Bima sedang siaga di antara dua desa yang terlibat bentrok, Senin (12/8)

mua rumah sudah terealisasi, serta warga sudah menempati. “Tapi justru merekayasa sehingga yang 73 unit itu seolah fiktif. Dari mana dasar perhitungan kerugian negara yang Rp 511 Juta itu, sedangkan BPKP sendiri tidak ada temuan?,” tegasnya. Suasana semakin haru ketika Nunung yang sebelumnya ditimpa musibah suaminya meninggal, kemudian menyusul kasus yang membelitnya hingga diseret ke penjara. Kini sudah tidak ada lagi harta apapun dimiliki, terjual untuk membiayai hidup diri dan empat orang anaknya. Belum lagi label koruptor yang distigma oleh masyarakat terhadap dirinya. Ia juga harus menerima ancaman tuntutan berat, enam tahun penjara dari JPU. Sidang berdurasi sekitar empat jam itu sempat diskors dua kali oleh Hakim ketua Pastra Joseph Ziraluo, SH,MH, karena materi pledoi mencapai 40 halaman. Ditambah lagi pledoi yang disampaikan PH, Dino, SH. Sementara JPU dihadiri langsung Kasi Penkum dan Humas, Sugiyanta, SH selaku ketua tim penyidik kasus dimaksud. Sidang lanjutan diagendakan pekan depan untuk mendengarkan replik dari JPU. (ars)

Kota Bima (Suara NTB) Keluarga korban dugaan pencabulan, Senin (12/8), mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima. Kedatangan sejumlah keluarga korban ini guna mempertanyakan rendahnya tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan beberapa waktu lalu. Dalam persidangan yang berlangsung akhir bulan Ramadhan lalu, JPU menuntut terdakwa IS, yang merupakan oknum anggota Polres Bima Kota tersebut dengan tuntutan hukuman tiga tahun penjara. Bahkan saat itu, keluarga korban sempat terlibat ketegangan dengan JPU Edi Tanto Putra, SH. Lantaran masih tak puas mereka kembali mempertanyakan masalah dimaksud. Menurut keluarga korban yang juga merupakan koordinator aksi, M. Yusuf, dakwaan JPU terlalu rendah. Rendahnya dakwaan ini mengisyaratkan bahwa kejaksaan sebagai lembaga yudikatif dinilai tak memiliki taring dan mudah dikebiri. Tak ayal, kejaksaan pun dituding bersengkongkol dengan terdakwa terkait lamanya tuntutan hukuman terdakwa. “Jangan karena terdakwa anggota Polisi sehingga hukuman bisa diperjualbelikan. Semua masyarakat sama di mata hukum,” ketus Yusuf. Menurutnya, dakwaan tiga tahun oleh JPU tak sebanding dengan kejahatan yang dilakukan. Selain itu, IS yang merupakan anggota Polisi seharusnya diberi hukuman lebih berat karena dia seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. “Selain itu, tuntutan tak sesuai dengan ancaman pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan. Mestinya, terdakwa dituntut dengan hukuman di atas lima tahun pen-

jara karena telah berbuat asusila,” ujarnya lagi. Namun demikian, dia dan sejumlah keluarga yang datang dari Kecamatan Woha berharap oleh majelis hakim memberi putusan yang adil kepada terdakwa. “Apalagi terdakwa telah terbukti melakukan pemerkosaan dan harus dihukum di atas lima tahun, itu yang kami selaku keluarga inginkan,” nilainya. Sementara itu, Kasi Pidana Umum, Hasan Basri, SH mengungkapkan, dalam sidang yang dilaksanakan pada 1 Agustus 2013 dengan agenda pembacaan dakwaan, terdakwa dijerat dengan dua pasal yaitu pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dengan ancaman maksimal 12 tahun subsider pasal 289 KUHP tentang pencabulan dengan ancaman maksimal sembilan tahun kurungan. Berdasarkan fakta persidangan dan dari keterangan keenam orang saksi termasuk saksi korban, saksi ahli dan saksi meringankan bahwa penentuan tuntutan, Jaksa berpatokan saat munculnya keraguan terhadap korban dalam perkara tersebut. “Kasus ini merupakan kasus pemerkosaan atau pencabulan,” papar Hasan. Faktanya, alat vital korban ternyata masih utuh. Tetapi dengan adanya bukti lain, kasus ini mengarah ke kasus pemerkosaan sehingga Jaksa menyimpulkan terdakwa dijerat hanya dengan pasal 285 dengan ancaman tiga tahun sesuai fakta persidangan. “Tak ada pertimbangan lain dalam memberikan tuntutan di kasus ini, kecuali fakta persidangan dan itu sudah cukup adil,” aku Hasan. Apalagi adanya intervensi dari pihak lain terlebih adanya konspirasi dengan terdakwa. (use)


RAGAM

SUARA NTB Selasa, 13 Agustus 2013

Usut Dugaan Penyimpangan Proyek BLK KSB Dari Hal. 1 Selebihnya, Kajati belum bisa membeberkan apapun, apalagi proyek senilai Rp 5 miliar dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) ini masih butuh pendalaman data. Juga terkait rencana cek fisik, pihaknya akan konsolidasi internal dulu. Sementara itu pantauan langsung Suara NTB, gedung BLK yang berlokasi di radius 2 Km dari Pelabuhan Poto

Tano Sumbawa itu, kondisinya mangkrak. Gedung yang dibangun di atas lahan bekas tambak itu, berkonstruksi lebih tinggi sekitar 1 meter dari pondasi. Diperkirakan untuk menghindari genangan air. Jumlahnya empat gedung, salah satu gedung kantor. Antara gedung tersebut, dibangun dengan jarak sekitar 100 meter. Menurut warga, jika air laut pasang, air menggenangi bagian bawah gedung. (ars)

Sampah dan Pedagang Asongan Jadi Catatan Dari Hal. 1 Ia juga memuji makanan daerah ini yang baginya sangat cocok di lidahnya. ‘’Makanannya enak banget,’’ ujarnya. Ia juga mengaku sempat menghabisi satu setengah porsi menu seafood di salah satu restoran di kawasan Senggigi. ‘’Itu salah satu keunggulan Lombok, daerahnya mudah untuk mencari ikan,’’ ujarnya. Perempuan bernama lengkap Andien Aisyah Hariadi ini mengatakan terkesan dengan kain tenun khas Lombok. Ia berencana untuk membeli kain tenun untuk dijadikan busana jadi. Ia menyayangkan sejauh ini kain tradisional tersebut lebih banyak dieksplorasi dan diapresiasi

orang asing daripada masyarakat sendiri. Menurutnya , di tempattempat wisata yang telah mendunia seperti Gili Trawangan harus ada booth khusus yang memamerkan kain-kain tradisional khas NTB. Dengan demikian akan lebih dikenal turis asing yang datang dari berbagai negara. Sehingga diharapkan kain tradisional NTB akan mendunia. Andien harus banyak tahu tentang pariwisata NTB karena dara ayu ini akan menjadi Duta Promosi Pariwisata NTB. Untuk itu ia diundang oleh Badan Promosi Pariwsata Daerah (BPPD) NTB untuk berlibur di Lombok selama tiga hari. (yan)

Lancar, Arus mudik dan Balik Lebaran 2013 Dari Hal. 1 ‘’Arus balik pemudik kita pantau kemarin secara umum lancar dan untuk moda transportasi udara itu ada peningkatan 14 persen. Untuk arus mudik paling tinggi terjadi pada H-3 mencapai 3.500 di BIL. Sedangkan untuk penyeberangan Kayangan-Poto Tano ada peningkatan 20 persen,”ujarnya dikonfirmasi Senin (12/8) kemarin di Mataram. Dikatakan, meskipun terjadi peningkatan arus mudik sebesar 14 persen untuk moda transportasi udara dan peningkatan sebesar 20 persen untuk penyeberangan Kayangan-Poto Tano, namun operasi kapal dan pesawat normal. Artinya, kata Ridwan, tidak ada penamabahan jumlah kapal maupun penambahan extra flihgt di BIL. “Kalau di Kayangan Poto Tano naik 20 persen, tetapi operasi kapal normal, tidak ada penambahan kapal dan ekstra flight. Baik pesawat maupun kapal penyebarangan. Artinya, walalupun melonjak, lebih tinggi dari tahun sebelumnya tetapi jumlah armada cukup,”tuturnya. Ridwan menjelaskan, puncak arus balik pemudik di NTB baik yang melalui pelabuhan, bandara dan terminal terjadi pada Minggu (11/8) malam atau malam Senin. Arus balik tertinggi tadi malam, dan hari Minggu kemarin sudah selesai. Sekarang sudah normal karena liburnya cukup panjang sehingga tidak ada penumpukan penumpang,”jelasnya. Menurutnya, tidak terjadinya penumpukan penumpang atau pemudik pada semua moda transportasi karena liburan (cuti bersama) sangat panjang sejak 5-11 Agustus 2013. Bahkan, kata Ridwan, pada tanggal 2 Agustus, masyarakat sudah mulai mudik ke kampung halamannya. “Sebenarnya sejak tanggal 2 Agustus itu orang-orang sudah pada pulang. Sehingga tidak ada penumpukan pada

H-3. Tadi malam puncaknya, sekarang sudah sepi,’’ jelasnya. Sementara data arus angkutan lebaran tahun 2013 (1434 H) di NTB, untuk angkutan darat, Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) pada 3 Agustus 2013 (H-5) jumlah armada 25 bus dengan jumlah penumpang 943 orang. Kemudian untuk Angkutan Dalam Kota Dalam Provinsi (AKDP) pada4 Agustus 2013 (H -4 lebaran) jumlah armada 41 bus dan jumlah penumpang1.242 orang. Kemudian untuk angkutan penyeberangan, Lembar – Padangbai pada 2 Agustus 2013 (H -6) jumlah trip 29 trip, jumlah kendaraan roda 4 : 564 unit dan roda dua 697. Kemudian pada 3 Agustus 2013 (H -5), jumlah trip 28 trip dengan jumlah kendaraan roda 4, sebanyak 670 unit. Kendaraan roda dua 570 unit. Pada 10 Agustus 2013 (H +3), jumlah trip 29 trip. Jumlah penumpang 5.431 orang (naik 118%), roda empat 281 (Naik 95%) dan roda dua 1.459 (Naik 129%). Untuk Kayangan – Pototano pada 5 Agustus 2013 dari Kayangan (H -3) jumlah trip 44 trip dengan jumlah penumpang 236 orang, roda empat 547 dan roda dua 1.996. Pada 11 Agustus 2013 dari Kayangan (H +3) jumlah trip 44 trip . Jumlah penumpang 6.254 orang, jumlah kendaraan roda empat 409 dan roda dua 1.549. Angkutan udara pada 5 Agustus 2013 (H -3)/domestic jumlah pesawat 70 unit (turun : 1,9%), jumlah penumpang 5.864 orang (naik : 3,61%). Pada 5 Agustus 2013 (H -3)/internasional jumlah pesawat empat unit (naik : 100%), jumlah penumpang 463 orang (Naik : 53%). (nas/049)

Halaman 5

Sinergisitas Aparat - Masyarakat Sepi, Hari Pertama Harus Diperkuat Kerja di DPRD NTB Mataram (Suara NTB) Tingginya angka kejahatan di NTB mengharuskan adanya upaya untuk memperkuat sinergisitas antara upaya pengamanan yang dilakukan aparat dengan yang dilakukan oleh masyarakat dengan cara swadaya. Aparat juga diminta untuk terus berbenah diri menghadapi tumbuhnya angka kejahatan tersebut. Saran itu disampaikan oleh Sekretaris Komisi I (Bidang Keamanan) DPRD NTB, Drs. Ruslan Turmuzi, yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (12/8) kemarin, terkait data Operasi Ketupat 2013 yang dilansir oleh Kepolisian RI, belum lama ini. Berdasarkan data tersebut, sejak Operasi Ketupat digelar hingga H+2, NTB menjadi salah satu daerah dengan kasus kejahatan tertinggi di Indonesia, bersama dengan sejumlah provinsi lainnya seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sulawesi Selatan. Ruslan menilai, fakta ini harus segera disikapi oleh apar-

at keamanan maupun pemerintah daerah setempat. Ia menyarankan perlunya ada pendekatan dari berbagai aspek, mulai dari pemetaan daerah yang rawan menjadi lokasi kejahatan maupun data – data terkait pelaku kejahatan tersebut. Jika aparat telah mengetahui titik – titik rawan terjadinya tindak kejahatan, maka hal ini tentu perlu dikoordinasikan dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Dengan demikian, bisa terbangun sinergisitas antara aparat keamanan, pemerintah daerah dan masyarakat. Ia meyakini, sinergi ini akan bisa menjadi jalan keluar atas persoalan kurangnya tenaga aparat keamanan yang belum mencapai rasio ideal dibandingkan dengan jumlah penduduk. Dengan menggandeng masyarakat, tugas aparat kepolisian tentu akan lebih ringan. “Karena itu tentu harus ada pendekatan dan sinergi yang dibangun antara polisi, pemda dan masyarakat ini,” sarannya.

Khusus untuk kasus pencurian, Ruslan menilai perlu dilakukan pemetaan terkait faktor pemicunya. Bisa jadi, kasus ini dipicu oleh tingginya beban kebutuhan hidup yang terjadi beberapa waktu terakhir. Selain momentum lebaran, Ruslan juga menilai faktor kenaikan harga BBM yang diambil oleh pemerintah beberapa waktu lalu menjadi salah satu pemicunya. Harga BBM yang naik, menurutnya telah mengatrol harga barang – barang kebutuhan hidup lainnya. “Hal seperti inilah yang kami khawatirkan dulu, sehingga kami dulu di Fraksi PDIP menolak kenaikan BBM ini,” kecamnya. Untuk kejahatan yang dipicu oleh faktor ekonomi ini, Ruslan menilai pendekatan yang harus ditempuh tidak cukup hanya dengan pendekatan keamanan semata. “Harus ada sentuhan kebijakan dari pemerintah daerah ini. Khususnya untuk masyarakat yang tinggal di lahan – lahan yang kurang produktif,” pungkasnya. (aan)

Kasus Uang Raib di PT. Pos

Korban Akhirnya Melapor ke Polda NTB

Mataram (Suara NTB) Setelah merasa putus asa karena uangnya tak kunjung kembali, Sapariah (48), warga Karang Kemong Cakranegara, akhirnya mendatangi Mapolda NTB, Senin (12/8). Ia melaporkan uangnya yang raib saat akan dicairkan di Kantor Pos Indonesia Cabang Mataram. Mengawali laporannya, Sapariah masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Ia kemudian ditemui petugas, AKP Yusuf, yang kemudianmengarahkannya ke Ditreskrimsus. Di Ditreskrimsus, petugas

piket yang berkonsultasi dengan perwira di sana, menyimpulkan kasus itu tidak masuk ranah perbankan atau IT. Sehingga diarahkan ke Ditreskrimum. “Pihak Ditreskrimum sudah menerima laporannya. Tapi masih dalam bentuk laporan pengaduan,” kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Suryo Saputro kepada Suara NTB, Senin kemarin. Dari laporan pengaduan itu, akan ditelaah apakah dokumen yang menjadi dasar laporan lengkap atau tidak. Jika tidak lengkap, maka pelapor diminta untuk melengkapi. “Baru kemudian dibuatkan surat LP (surat tanda laporan),” kata Kabid.

Sementara itu Sapariah mengaku, ia melapor karena sudah putus asa. Apalagi beberapa kali konfirmasinya ke pihak Pos Cabang Mataram tak ada jawaban memuaskan. Uang Rp 3 juta kiriman dari anaknya di Arab Saudi, hilang saat akan dicairkan. Konfirmasi dari loket Pos, uang tersebut sudah dicairkan di Ciawi Jawa Barat dibuktikan dengan transfer dari bank BNI. ‘’Saya kecewa, kok bisa uang itu tiba tiba hilang dan dicairkan di tempat lain,’’ kata Sapariah. Tidak hanya dirinya, pada saat bersamaan, ada empat orang yang mengaku bernasib sama. (ars)

DPRD Tegaskan Penertiban Kapal Cepat Wewenang KLU Tanjung (Suara NTB) Anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Sopian, SIP., menyayangkan statemen Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika (Dishubparkominfo) KLU, Sinar Wugiyarno, SH. Sopian menuding, Sinar Wugiyarno seolah melepas tanggung jawab, jika tidak segera menertibkan kapal cepat yang masuk ke tiga gili. “Statemen Sinar bukti dia lepas tanggung jawab. Penertiban kapal cepat bukan wewenang provinsi, tapi wewenang ada di Pemkab KLU,” ungkap Sopian di ruang kerjanya, Senin (12/8). Sopian meminta Dinas Perhubungan kembali membuka lembar wewenang menyangkut tiga gili dan Status Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang. Di satu sisi, ujarnya, tiga gili adalah kawasan strategis khusus, tetapi bukan berarti Pelabuhan Bangsal yang berhubungan dengan tiga gili merupakan kewenangan provinsi.

Tiga gili sebagai kawasan strategis dipahami dan diimplementasikan, jika kawasan itu merupakan prioritas untuk dibangun, dan tetap mengacu pada pembangunan Pemda KLU. Sebaliknya yang menyangkut Pelabuhan Bangsal dan kapal cepat, kewenangannya mutlak di kabupaten. “Dalam hal pengaturan harus dibedakan mana pelabuhan khusus, dan mana kawasan strategis provinsi. Sesuai Undang-Undang maupun Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Pelabuhan Khusus tidak boleh disandari kapal cepat, karena Status Pelabuhan Khusus hanya boleh digunakan untuk transportasi laut antardesa, antarkecamatan dalam 1 wilayah kabupaten. Kalau ditongkrongin kapal cepat, pelabuhan apa namanya?,” tanyanya. Praktik transportasi yang seharusnya berlaku di Pelabuhan Khusus itu, kata Sopian, maka setiap kapal cepat yang berlayar ke KLU harus singgah

di Pelabuhan Bangsal lebih dulu. Selanjutnya penumpang diberangkatkan ke tiga gili melalui boat umum dari Bangsal. Jika Pemda melakukan pembiaran terhadap kapal cepat yang langsung bersandar ke tiga gili dari Benoa, Bali maupun pelabuhan lain di Indonesia, maka dipastikan pengaturan transportasi laut tiga gili akan tetap amburadul. “Dinas Perhubungan bukan tidak mampu menertibkan, tapi mereka memang tidak pernah mau melaksanakan, karena diduga kompensasi yang diterima, yang dibagi-bagi terlalu besar,” tandasnya. Sebelumnya, Kepala Dishubparkominfo KLU, Sinar Wugiyarno menyatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menertibkan kapal cepat, karena hal itu merupakan wewenang Pemprov NTB. Sinar berpandangan, KLU tak memiliki andil untuk membatasi lalu lintas kapal cepat dari dan menuju KLU khususnya tiga gili. (ari)

NTB Harus Berkeadilan Dari Hal. 1 Sebab maju belum tentu sejahtera,’’ ujar Serinata usai menerima silaturahmi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di kediamannya di Majeluk Kota Mataram, Senin (12/ 8) siang kemarin. Saat bersilaturahmi di kediaman mantan Gubernur NTB periode 2003-2008 tersebut, Gubernur NTB berbincang cukup akrab dengan orang yang pernah menjadi kompetitorn-

ya di Pilkada 2008 lalu. Serinata mengungkapkan, ia terus mendorong setiap kerabatnya baik yang sudah menjadi pensiunan pejabat, politisi dan lainnya untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun NTB. Meskipun ada perbedaan pandangan, namun hal tersebut merupakan bentuk partisipasi masyarakat untuk turut serta membangun daerahnya. ‘’Setiap teman datang ke sini membicarakan masalah NTB, saya selalu bilang bantu pemerintah daerah. Apa-

kah kita senang atau tidak kepada gubernur , mari bantu. Kita harus bantu dari segi pemikiran walaupun temanteman sudah ada yang pensiun dan sebagainya,’’ katanya. Dikatakan, anggota masyarakat baik yang sudah menjadi pejabat ataupun yang belum pernah menjadi pejabat mempunyai pemikiran-pemikiran bagaimana membangun NTB yang maju dan lebih baik ke depan. ‘’Bahkan pemikiran yang sangat original itu dari masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat,’’ ujarnya. (nas)

Gubernur Sidak Layanan Publik dan Silaturahmi dengan Sesepuh NTB Dari Hal. 1 Dari hasil perbincangan gubernur dengan pegawai yang ada di BPN maupun kantor pajak diperoleh penjelasan bahwa pegawai yang tidak masuk karena mereka masih dalam masa cuti. Selain sidak sekaligus silaturahmi dengan pegawai beberapa instansi vertikal tersebut, gubernur juga melakukan silaturahmi ke kediaman para sesepuh atau tokoh-tokoh NTB seperti mantan Bupati Lombok Barat, H. L. Mujitahid, mantan Gubernur NTB, Drs.H. L. Serinata dan mantan Wakil Gubernur NTB, H. L. Azhar. Kediaman H. L. Mujitahid menjadi tempat pertama yang dikunjungi setelah mengunjungi beberapa instansi vertikal. Gubernur bersama rombongan tiba di kediaman H. L. Mujitahid yang berada di seputaran Selagalas Mataram. Dalam silaturahmi tersebut gubernur juga meminta masukanmasukan untuk pembangunan NTB lima tahun mendatang. Harapan serupa juga diminta gubernur ketika melakukan silaturahmi ke kediaman mantan Gubernur NTB, H. L. Serina-

ta di Majeluk, Kota Mataram. Terjadi perbincangan yang cukup akrab antara keduanya tentang beberapa persoalan yang terjadi di masyarakat seperti kemacetan pada waktu-waktu tertentu di jalan nasional Mantang dan Kopang Lombok Tengah. Untuk menangani hal tersebut sempat muncul gagasan perlunya membangun jalur dua di jalan nasional mulai dari Mataram sampai Lombok Timur. Tetapi yang menjadi persoalan, seringkali sulitnya pembebasan lahan. Untuk itu, beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemacetan pada jalur tengah seperti perluasan jalan dari perempatan Bengkel tembus Narmada , Pringgarata dan Praya. ‘’Para sesepuh NTB ini sudah banyak pengalaman, untuk itu minta doa, dukungan, masukan dan saran-saran untuk pembangunan NTB lima tahun mendatang,’’ ujar gubernur. Setelah itu, silaturahmi dilanjutkan ke kediaman mantan Wakil Gubernur NTB, H. L. Azhar yang terletak di Jalan Pejanggik, Kota Mataram. Tampak juga hadir Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, H. Rahmat Hidayat. (nas)

Mataram (Suara NTB) Setelah sekitar satu minggu libur lebaran, Senin (12/8) kemarin seluruh instansi pemerintahan mulai masuk kerja termasuk DPRD. Di hari pertama kerja, kondisi di Kantor DPRD NTB tampak sepi. Anggota Dewan tidak ada yang masuk kantor karena sedang mengikuti kunjungan kerja ke daerah. Pantauan Suara NTB, hanya ada satu anggota Dewan yang masuk kantor yaitu anggota Komisi I, Drs. H. Muzihir. Muzihir mengatakan tak ada anggota Dewan yang masuk kantor karena sedang mengikuti kunjungan kerja ke daerah. “Mulai hari ini ada kunjungan kerja dalam daerah,” cetusnya. Sekretaris Sekretariat DPRD NTB (Sekwan), H. Rahmad Radjendi, SH.,MH menyampaikan semua anggota Dewan sedang kunjungan kerja dalam daerah dari tanggal 12-16 Agustus. “Karena itu pada hari pertama masuk, setelah lebaran ini di Sekretariat Dewan tidak bisa penuh karyawan karena sekitar 30an orang staf yang ikut mendampingi kegiatan Dewan untuk berkunjung ke daerah,”

ujarnya di ruang kerjanya, Senin (12/8) kemarin. Staf yang ikut kunjungan kerja adalah staf pimpinan dewan dan juga staf komisi yang ikut mendampingi kegiatan tersebut. Kunjungan kerja dalam daerah baik di Pulau Sumbawa maupun Pulau Lombok untuk menyerap aspirasi rakyat yang akan dimasukkan dalam pembahasan APBD Perubahan 2013 maupun APBD Murni 2014 mendatang. Dari hasil pemantauan pada hari pertama kerja, Radjendi mengatakan tingkat disiplin pegawai Sekretariat Dewan untuk masuk pada hari pertama cukup tinggi. Sekitar 80 persen lebih pegawai sekretariat masuk kerja, selain staf yang ikut kunjungan kerja. “Dari hasil sidak yang dilakukan oleh teman-teman dari Inspektorat dan BKD,dari jumlah 152 orang yang ada di Sekretariat Dewan ini, selain yang tugas dinas,ada dua orang yang cuti. Satu cuti kawin, satu karena alasan keluarga. Kemudian satu orang sakit. Selebihnya alhamdulillah semua bisa masuk kantor sesuai dengan ketentuan yang diharapkan,” teranganya. (yan)

TKD Sembilan Pegawai Pemprov Terancam Dipotong Mataram (Suara NTB) Hari pertama masuk kerja pascacuti bersama lebaran, dari 6.878 PNS lingkup Pemprov NTB, sebanyak sembilan orang tidak masuk kerja tanpa keterangan. Sebanyak sembilan PNS yang tidak masuk kerja tanpa keterangan tersebut jumlahnya bervariasi di masing-masing SKPD. Bagi mereka yang tidak masuk kerja tanpa keterangan ini maka terancam sanksi administratif berupa pemotongan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD), penundaan usulan kenaikan pangkat bahkan sampai pada pemberhentian jika dalam waktu 36 hari tidak masuk kerja tanpa keterangan sesuai dengan PP No 53 tahun 2010. Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si ketika dihubungi Senin (12/ 8) siang usai sidak di masingmasing SKPD lingkup Pemprov NTB. “Pegawai yang tidak masuk kerja tanpa keterangan ini akan ditindaklanjuti sesuai dengan Instruksi Gubernur tanggal 17 Juli 2013 lalu yang ditujukan kepada seluruh kepala SKPD tentang pembinaan disiplin pegawai di jajarannya masing-masing,”katanya. Dijelaskan, dalam Instruksi Gubernur tersebut ditegaskan bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja dan produktivitas aparatur PNS yang ber-

muara kepada pelayanan publik dan citra pemerintah daerah. Untuk itu, Kepala SKPD diminta untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan kinerja PNS maupun PTT serta memberikan teguran, peringatan dan sanksi terhadap PNS yang indisipliner. Kemudian, memperketat persetujuan penandatanganan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dan persetujuan usulan kenaikan pangkat serta izin belajar terhadap PNS maupun PTT yang terbukti sering indisipliner. Selanjutnya, kata Ibnu Salim, Kepala SKPD harus melaporkan langkahlangkah pembinaan yang telah dilakukan kepada gubernur melalui Sekda NTB. Ibnu Salim menambahkan, selain sembilan pegawai yang tidak masuk tanpa keterangan, sebanyak 313 orang tidak masuk karena cuti, 32 orang kareena sakit, 12 orang izin, 35 orang izin belajar dan sebanyak 49 orang tidak ikut apel pagi. Sesuai PP No 53 tahun 2010, katanya, bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa keterangan maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan tahapan-tahapannya. Misalnya, pemotongan TKD yang sudah mulai diberlakukan, penundaan usulan kenaikan pangkat bahkan sampai pada pemberhentian jika dalam waktu 36 hari tidak masuk kerja tanpa keterangan. (nas)

Polres Lobar akan Bongkar Mafia Percaloan di Lembar Dari Hal. 1 Lutfi menjelaskan, masyarakat sendiri, tidak terlalu paham soal keberadaan calo ini sehingga membeli tiket kendati harus dengan harga mahal. ‘’Masyarakat biasanya tidak paham. Ketika melihat harga di dalam loket resmi ASDP, harganya berbeda dengan harga di luar baru meraka menyadarinya,’’ ujarnya. Langkah ke depan, pihaknya akan tetap berkoordinasdi dengan ASDP tentu dibarengi sosialisasi kepada masyarakat agar jangan menggunakan jasa calo. Lutfi membantah kalau pihak Kepolisian sengaja melakukan pembiaran terhadap masalah ini. Akan tetapi pihaknya terus melakukan pengawasan dan razia, termasuk sebelum puasa sudah dilakukan razia miras dan judi. Razia dilakukan karena adanya informasi dari masyarakat terkait hal itu. Hasil razia miras di Lembar berhasil diamankan beberapa botol miras tradisional. Terpisah, Manager Usaha dan Operasional PT. ASDP (Persero) Lembar, Eko Yulianto menyatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan polisi terkait masalah percalaoan. ‘’Malahan kita sudah koordinasi dengan polisi, supaya percaloan ini ditangkap saja,’’ujarnya. Ia membantah keterlibatan pihak ASDP dalam praktik percaloan. Namun jika itu terbukti ia siap megambil langkah tegas memberhentikan pegawai yang terlibat. Sementara menurut operator pelayaran, maraknya praktik mafia percaloan di Pelabuhan Lembar ditengarai banyak factor. Mulai dari persoalan sosial hingga masalah

“perut” banyak orang yang menggantungkan hidup di pelabuhan tersebut. Namun hal yang paling mendasar, persoalan itu muncul karena ASDP selaku pihak pengelola pelabuhan dinilai kurang tegas terhadap oknum yang terlibat. Akibat ketidaktegasan itu, muncul ulah-ulah yang tak sehat dari operator pelayaran. Awalya hanya beberapa perusahaan yang melakukan pengkondisian penumpang khususnya angkutan truk melibatkan para calo. Lambat laun, 10 operator pun diduga ikut melakukan praktik tersebut. Kacab Jembatan Nusantara, Drs.H.L. Soekartadji menilai, tidak tegasnya ASDP bersama pihak otoritas pelabuhan penyeberangan (OPP) dan Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) menindak operator dan oknum yang melakukan pengkondisian menjadi pemicu maraknya praktik tersebut. Menurutnya, jadwal pengisian kapal tersebut diatur oleh ASDP. Jadwalnya sendiri sudah ditetapkan oleh pihak OPP dan ASDP. Celah adanya praktik pengkondisian menurut Soekartadji seharusnya diketahui oleh ASDP. ‘’Pengelola pelabuhan (ASDP) bersama OPP kurang tegas dalam menindak percaloan,’’ ungkap Ketua DPC Gapasdap Pelabuhan Lembar. Dikatakan mantan Kadishub NTB ini, tugas ASDP bersama OPP mengatur pengisian dan mengarahkan penumpang ke kapal. Mengenai adanya permainan, seharusnya pihak ASDP segera melakukan penanganan. ‘’Bukan membiarkan terjadi, jangan tunggu ada sanksi,’’ ujarnya. (her)


OPINI

SUARA NTB Selasa, 13 Agustus 2013

Pemkot Jangan Lengah PEMKOT Mataram nampaknya harus mengantisipasi kondisi pascalebaran. Sebab, APKLI memprediksi bahwa jumlah PKL pascalebaran ini hampir dipastikan bertambah signifikan. Kondisi ini bukan terjadi tahun ini saja, tetapi tahuntahun sebelumnya juga telah berlangsung sehingga berdampak pada menjamurnya PKL di Mataram. Ada fenomena yang kerap terjadi setiap kali usai lebaran. Warga Mataram yang mudik ke kampung halamannya, sering mengikutsertakan sanak keluarganya untuk mengais rezeki di Mataram. Banyaknya PKL yang sukses mengadu nasib di ibukota Provinsi NTB ini rupanya menjadi kabar berantai dari mulut ke mulut antara PKL dengan sanak keluarga maupun kawannya yang berada di luar Mataram. Terutama yang berasal dari Pulau Jawa. Sehingga tidak heran kalau penambahan PKL di Mataram ini terjadi setiap saat. Lihat saja PKL yang ada di Mataram, kebanyakan berasal dari Jawa dan memang mereka sukses menjalankan usahanya di Mataram. Apalagi ada kebijakan dari Pemkot Mataram yang memang mengapresiasi kehairan PKL. Terbukti, hingga saat ini tercatat sedikitnya terdapat 82 titik PKL yang tersebar di se-Kota Mataram. Sementara jumlah PKL yang dulunya hanya 4.200 PKL, kini jumlahnya telah mencapai 4.700 PKL. Meskipun belum seluruhnya bergabung dengan asosiasi PKL. Seharusnya Pemkot Mataram melalui dinas terkait, sebut saja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram jeli melihat kondisi ini. Artinya, penambahan PKL seyogiyanya dibarengi dengan pemetaan berikut penambahan titik-titik lapak PKL. Sebab jika tidak diantisipasi sejak awal, maka penambahan titik lapak PKL bisa terjadi secara ilegal. Sebab, selama ini, banyak PKL yang mendirikan lapak di tempat-tempat yang sesuangguhnya bukan lokasi yang diizinkan Pemkot Mataram. Namun akibat kelengahan Pemkot Mataram, pertumbuhan PKL di Mataram bak jamur di musim hujan. Tumbuhnya PKL di Mataram hampir tak terbendung. Sudah berapa PKL yang ditertibkan Satpol PP Kota Mataram lantaran berjualan di tempat yang tidak semestinya, seperti trotoar. Penertiban memang perlu dilakukan setiap saat supaya mereka tidak berjualan sembarangan. Yang banyak terjadi, akibat kelengahan Pemkot Mataram tidak sedikit PKL bermunculan lantas berjualan di tempat yang mereka tentukan sendiri. Padahal belum tentu, tempat tersebut diizinkan Pemkot Mataram. Lalu, ketika ditertibkan, lebih sering diwarnai aksi melawan dari para PKL. (*)

Halaman 6

Hermeneutika Sosial Mudik UNGGUH tak terbayangkan. Luapan kegembiraan bagi setiap orang yang mengalami Ramadhan, kemudian berlebaran setelahnya. Sebagaimana ungkapan Teolog Swiss Karl Barth (1886-1968) ‘’Suka cita adalah bentuk sederhana dari rasa syukur”. Sebentuk ekspresi rasa syukur. Beberapa tahun silam misalnya orang berlebaran menyiapkan tiga hari sebelumnya. Kini tampaknya, persiapan lebaran disiapkan sepekan sebelumnya. Hampir semua tertuju pada satu tradisi yang masuk pada kategori sirkumstan luapan gembira: mudik. Membincangkan mudik adalah membincangkan relasi sosial kemanusian, kekerabatan, kekeluargaan dan respons syukur pada spirit-spirit ketuhanan. Betapa mudik menyambung silaturrahmi sanubari, dengan mempertemukan jiwa-jiwa setelah penat mengarungi hidup. Betapa mudik dapat menjelaskan cara berbagi kebahagiaan dan tantangan pengalaman berbeda untuk dihikmah sebagai pembelajaran hidup. Sampai pada betapa mudik melegakan relung sekaligus meretas sekat-sekat sengketa kemanusiaan. Sudut pandang sosio-logika, digambarkan bahwa tradisi mudik telah berlangsung lama secara reguler di Indonesia. Budayawan Arswendo Atmowiloto berpandangan bahwa “Mudik menjadi unsur dalam bahan pokok kehidupan, menjadi hajat hidup orang banyak, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rasa nasionalisme berbangsa dan bertanah air dan berpengharapan yang sama.” (Sindo, 18 Agustus 2012). Mudik membentuk integrasi orang-perorang merumpun menuju kampung halaman dengan berbagai hal yang melatarinya. Silaturrahmi Sanubari Mudik dimakna berbagi menuju kebahagiaan. Ada yang menjadikan itu sebagai momentum kerinduan pulang pada kerabat keluarga, realitas kedirian bahwa proses berkehidupannya mengalami kemajuan, pencarian suasana batin natural, atau dalam hal dominan sebagai horison sil-

Oleh

Mujaddid Muhas, MA.* ( Kolumnis )

Betapa mudik dapat menjelaskan cara berbagi kebahagiaan dan tantangan pengalaman berbeda untuk dihikmah sebagai pembelajaran hidup. Sampai pada betapa mudik melegakan relung sekaligus meretas sekat-sekat sengketa kemanusiaan. aturrahmi sanubari pada padupadan ritual keagamaan (hanief) dan tradisi luhur kemanusiaan. Ada pula yang menganggap mudik bisa dimakna, pulangnya sanubari kemanusiaan kita pada yang hanief. Pada rubrik ini, penulis mencoba mengelaborasi penjelasan awal paragraf mudik sebagai telaah hermeneutika sosial. Pertama, relasi sosial mudik. Interaksi sosial yang terjadi antar orang-perorang, orang dengan kelompok, kelompok dengan kelompok lainnya memberikan pewarnaan tersendiri. Bahwa adanya mudik dapat menghantarkan atau pembentuk ruang sosial yang hangat dan berkesan. Seorang yang telah lama tak bertemu kerabat keluarga, atau sahabatnya. Fenomena mudik membentuk ruang sosial dialogis meski temporer. Kedua, silaturrahmi sanubari. Mudik ternyata bukan hanya mempertemukan relasi sosial, namun lebih dari itu sebagai wadah silaturrahmi antarsanubari. Wadah psikologis yang mulai punah pada klausul interaksi kemanusiaan. Secara fisik orang bisa cepat bertemu, namun tak men-

jamin seutuhnya, antarsanubari terkoneksi. Silaturrahmi sanubari mudik kemudian meretasnya. Bersandar pada adanya kesepahaman pandangan; adanya kerinduan batin; adanya perbedaan yang dimengerti; adanya empati sosial yang penuh dan tulus. Ketiga, berbagi kebahagiaan. Hebatnya tradisi mudik hingga kini pada substansi berbagi kebahagiaan, meskipun kebahagiaan itu tak bermaterai. Wadah berbagi yang disediakan oleh tradisi mudik digunakan oleh kita untuk turut memantik perasaan saat lebaran, siapapun tak boleh bersedih. Kalau kata judul sebuah buku sekaligus film: latahzan. Ritual sosial seperti berbagi amal tumpah-ruah, kerlap-kerlip kegembiraan, melengkapi tradisi mudik di kampung-kampung. Keempat, derajat ketulusan. Tradisi mudik secara tidak langsung menawarkan eksperimentasi ketulusan. Semisal bila kita akumulasi, peredaran finansial selama mudik, maka dengan segera didapatkan angkanya dari lembaga yang memiliki otoritas pada bidang tersebut. Namun menghitung-hitung “take and give” pada

unsur kebahagiaan hakiki tak akan dapat dihitung, tentu saja adalah urusan otoritas tertinggi dari yang tinggi-tinggi: otoritas Tuhan. Derajat ketulusan, esensinya berada pada otoritas ketuhanan. Ketulusan hanya bisa kita rasakan dampaknya bagi perikehidupan sosial. Dalam bahasa agama disebut sebagai ikhlas. Sebentuk ikhlas bukanlah dengan menyatakan saya ikhlas. Bahkan, ikhlas akan tersandera pada saat menyatakan diri sebagai orang yang ikhlas, sedangkan pada saat yang sama dirinya sendiri meragukan, apakah benar ia sedang ikhlas. Mudik membuktikannya, tradisi berbagi kebahagiaan. Sedangkan sosial-kemanusiaan membingkainya diantara guyub: suasana batin yang adem, senyum kebersahajaan, panorama interaksi natural. Mudik itu Indonesia. Wawasan, selera dan tradisi nusantara. Sudah berlangsung lawas, berabad-abad lamanya. Selamat berlebaran dan bersanubari fitrah.

Kejaksaan bentuk tim usut dugaan penyimpangan proyek BLK KSB Masyarakat menanti langkah tegas Kejaksaan

*** Pengelolaan MWP segera ditender Harus segera dibangun agar tak masuk daftar proyek mangkrak

***

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


EKONOMI DAN BISNIS

SUARA NTB Selasa, 13 Agustus 2013

Harga Tembakau Rajang Anjlok

Belum Ada Regulasi

Selong (Suara NTB) Harga tembakau rajang di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) anjlok. Yakni ditawar hanya dengan kisaran Rp 70.000 – Rp 100 ribu/bal. Itupun dalam hitungan tawaran dihutang dulu.

ANJLOKNYA harga tembakau rajang tidak bisa diintervensi oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat. Pasalnya, salah satu komoditi perkebunan itu sejauh ini masih bebas dalam penentuan pangsa pasar. Budidaya dan pengembangannya belum tersentuh regulasi. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Lombok Timur (Lotim), Lalu Wirentanus kepada media, Senin (12/8), budidaya tembakau rajang tidak ada sistem kemitraan seperti budidaya tembakau virginia. Sebenarnya, Pemda Kabupaten Lotim mendorong semua petani tembakau rajang ini bermitra. Hanya saja, sampai saat ini belum bisa terwujud sistem kemitraan tembakau rajang. Menurut Wirentanus, persoalan harga itu terjadi tidak lepas dari kualitas. Komoditi tembakau biasanya cukup bersaing dalam hal kualitas produk. Kualitas yang rendah katanya akan berbanding lurus pada harga yang juga akan rendah. Pangsa pasar tembakau rajang diketahui masih cukup bagus. Tembus hingga ke luar daerah. Di Lombok, petani yang menanam tembakau rajang hanya Lotim dan Lobar. “Konsumennya itu sudah jelas,” ucapnya. Hanya saja, masih bergantung pada mekanisme pasar. Perdagangan tembakau virginia masih dipengaruhi permainan pasar. Beda dengan virginia yang sudah membangun komitmen kemitraan. Di Lotim, tembakau rajang ini dikembangkan di atas lahan seluas 6.500 hektar (ha) lebih. Produktivitas lahan terbilang masih kecil. Yakni rata-rata 0,9 ton/ha. Relatif kecil karena yang melakukan penanaman rata-rata dengan sistem tumpang sari. “Ada yang menanam dengan cabai rawit dan lainnya,” sebutnya. Biasanya, bisa tembus ratarata 4 ton/ha. Disamping itu, budidaya tembakau rajang diakui masih minim sentuhan teknologi. Teknologi yang digunakan petani masih belum paripurna. Sistem penanaman dan pembibitan masih lokalistik. Hal itu dikarenakan sebagian besar penanaman dilakukan secara turun menurun. Varietas yang dikembangkan pun cukup beragam. Antara lain kasturi, bay bandung, paroka dan jenis lainnya. Selanjutnya diakui Kadishutbun Lotim ini sejauh ini para petani tembakau rajang ini belum dapat bantuan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT). Tidak seperti halnya petani tembakau virginia Lombok yang memperoleh Rp 14 miliar lebih. Tahun 2013, para petani tembakau rajang hanya memperoleh bantuan mesin rajang. Hal itu disadari masih kecil. Tahun ini, Dishutbun Lotim katanya telah diminta mendata semua potensi baik jumlah petani dan areal tanamannya. Dijanjikan tahun 2014 bisa turut menikmati dana bantuan tersebut. Disadari, petani tembakau rajang juga berhak memperoleh DBH CHT. (rus)

Akibatnya, petani mengalami kerugian cukup besar dan sebagian petani bahkan terpaksa membiarkan tanaman tembakau mengering karena tidak kunjung ada pembeli yang datang menawar. Abdus Syukur, salah seorang petani asal Desa Gunung Malang, kecamatan Pringgabaya kepada Suara NTB, Senin (12/8) menuturkan, sampai saat ini ia hanya bisa gigit jari menyaksikan tanaman tembakaunya yang sejatinya sudah masuk masa panen namun tidak kunjung bisa dilakukan. Hal itu dikarenakan tidak adanya pembeli yang datang menawar. Kalaupun ada, itu pun dengan harga yang sangat rendah. Hitungannya, lebih mahal biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan jika menuruti tawaran pembeli tersebut. Kondisi tanaman tembakaunya kini semakin memprihatinkan. Bahkan di tempat menanamnya di lahannya yang lain, sebagian besar sudah mulai mengering. Selain karena tidak adanya yang mau membeli, diperparah kondisi cuaca yang kurang bersahabat membuat produksi tembakau rajangnya pada musim tanam tahun ini hancur. “Sepekan lagi sudah kering semua,” ucapnya seraya menunjukkan salah satu areal tanam tembakaunya di wilayah Dusun Leper Desa Gunung Malang. Usia tanaman tembakaunya itu kini sudah empat bulan. Sebagaimana tanaman tembakau lainnya, proses pemetikan daun dimulai dari bawah. Naas bagi tembakau Warga Gunung Malang ini, daun-daun yang men-

(Suara NTB/rus)

Lalu Wirentanus

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB FINANCE

ACCESORIES

EKSPEDISI

ADVERTISING

TRAVEL

EMAS & MUTIARA

TOKO MAINAN

LAUNDRY

PETS SHOP

Mataram (Suara NTB) Berbagai cara dilakukan oleh warga untuk memperingati hari kemerdekaan RI, 17 Agustus. Salah satu tradisi wajib adalah dengan memasang bendera, umbul-umbul, dan bakcground merah putih di rumah, di kantor, maupun di toko. Bahkan dengan memasangkan mainan dan bendera merah putih berukuran kecil di mobil dan sepeda motor. Beberapa hari menjelang perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke 68 pada tahun ini, pedagang bendera mulai bermunculan di kota Mataram. Seperti yang terlihat di jalan Majapahit dan Jalan Sriwijaya. Mereka tidak hanya menjual bendera merah putih. Namun juga menjual umbul-umbul, background, dan bendera merah putih. Iman, salah seorang pedagang yang berjualan di jalan Majapahit mengaku sudah mulai berjualan sejak tanggal 1 Agustus lalu. Ia sengaja datang dari Garut, Jawa Barat hanya untuk berjualan. Ia mengaku datang berjualan ke Mataram setiap tahun menjelang perayaan tujuhbelasan. Iman mengatakan bahwa barang-barangnya didatangkan dari luar Lombok. “Semua barang-barang ini saya bawa dari Bandung. Saya akan berjualan di sini sampai barang ini habis. Tapi

BATIK

PELATIHAN

(Suara NTB/rus)

MENGERING - Tembakau rajang yang terpaksa tidak bisa dipanen. Terlihat tembakau jenis kasturi ini mulai mengering ditunjukkan petani Gunung Malang. jadi andalannya justru sudah banyak yang kering. “Sekarang ini yang masih hijau itu karena masih ada pupuknya,” nilainya. Padahal di kawasan Gunung Malang ini, sebagian besar petani mengandalkan air tadah hujan untuk tanaman tembakaunya. Memasuki musim kemarau yang telah berlangsung hampir dua bulan terakhir ini, dipastikan sudah tidak ada pasokan air yang cukup. Terkecuali areal yang bisa diairi dengan menggunakan air bawah tanah. Hal senada diakui Amaq Sul, petani Tembakau asal Desa Mekar Sari Kecamatan Suela. Ia mengatakan, musim tanam tahun ini relatif kurang

menggembirakan bagi petani. Kisaran harga maksimal Rp 100 ribu/bal. Padahal harga biasanya bisa tembus Rp 500.000 – Rp 600.000/bal. Diketahui, dalam sistem penjualan tembakau rajangan 1 bal berisi 20 biji tumpi. Jika kondisi harga baik, tiap tumpi tembakau rajang jenis kasturi ini bisa terjual dengan harga Rp 60.000 – Rp 70.000. “Sekarang ini tidak ada apa-apanya kita dapat,” ucap warga Dusun Kuwang Paok Desa Mekar Sari ini. Saat harga bagus seperti tahun lalu, banyak pengepul justru yang datang mencari tembakau di Desa Mekar Sari itu. Kendaraan-kendaraan besar katanya siap angkut. Fakta pa-

hit dialami musim tanam tahun ini, tidak ada pembeli yang datang. Kondisi ini jelas membuat petani mengalami kerugian besar. “Rata-rata modal sudah tidak ada kembali,” ucapnya. Karenanya, biasanya pada musim tembakau memasuki Lebaran, banyak warga memiliki baju baru. “Saat Lebaran kemarin justru jarang terlihat ada yang pakai baju baru,” nilainya. Tidak ada untungnya menanam tembakau tahun ini. Selain harga anjlok, produktivitas tembakau juga mengalami kemerosotan cukup tajam. Meski di daerah tadah hujan, pada musim tanam produktivitas cukup ba-

gus. Namun kebiasaan baik sebelumnya tidak berlaku musim tanam tahun 2013 ini. Sebagian besar tanaman tembakau rajang justru hancur karena kekurangan air. Tidak sedikit petani yang gagal panen. Sejatinya, tembakau menjadi salah satu pilihan menarik untuk perkembangan ekonomi. Pasalnya, di kawasan tadah hujan seperti Suela, sebagian besar menggunakan air tadah hujan. Lewat musim hujan, tidak bisa lagi menanam. Setelah dua kali panen, lahan sudah tidak bisa dipakai. “Ya menganggur tiga bulan, seperi sekarang pada kering semua lahan kita,” demikian keluhnya. (rus)

Penjual Bendera Mulai Ramaikan Mataram

D.02.08.13

RADIO

Halaman 7

biasanya barang-barang akan habis sekitar tanggal 14 atau 15 Agustus. Tapi kalau tidak habis, ya saya lanjutkan berjualan sampai habis”, terangnya. Iman menjual barangnya dengan harga yang bervariasi. Bendera merah putih ukuran 10 cm x 20 cm ia jual seharga Rp 30.000,-. Sementara bendera lebih kecil dijual seharga Rp 20.000,-. Adapun background merah putih polos dijual Rp 250.000 dan background bergambar burung garuda dijual Rp 300.000,-. Umbul-umbul harganya antara Rp. 25.000 – Rp 30.000,-. “Saat ini pembelinya masih sepi. Paling banyak dalam sehari laku 10 bendera, karena memang bendera yang paling laris. Tapi Insya Allah minggu ini akan ramai karena kantor mulai masuk. Kantor biasanya yang beli dalam

jumlah banyak. Untuk warga sendiri, hanya beberapa yang membeli”, ujar Iman. Selain penjual bendera besar, banyak juga penjual berbagai kerajinan bercorak merah putih. Seperti yang terlihat di perempatan jalan Majapahit. Seorang pedagang terlihat menawarkan bendera merah putih berukuran kecil untuk dipasangkan di mobil. Selain itu ia juga menjual aksesoris mainan mobil berbentuk ketupat namun berwarna merah putih. Dari pantauan Suara NTB memang kantor-kantor yang ada di lingkup pemprov NTB maupun pemkot Mataram terlihat baru sebagian yang sudah memasang pernak-pernik tujuhbelasan. Kebanyakan kantor masih belum memasang. (ril)

(Suara NTB/ars)

BENDERA – Pedagang bendera di trotoar jalan Majapahit, Mataram.

(Suara NTB/kir)

SOSIALISASI - Anggota Sat Pol PP Loteng, mulai mensosialisasikan terkait rencana relokasi PKL lapangan Muhajirin Praya, Senin (12/8).

PKL Lapangan Muhajirin Praya akan Ditata Praya (Suara NTB) Belasan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berjualan di sejumlah titik di lapangan Muhajirin Praya Lombok Tengah (Loteng) bakal segera ditertibkan. Langkah tersebut merupakan salah satu bagian dari rencana Pemkab Loteng, untuk melakukan penataan ulang atas keberadaan lapangan tersebut. Hal tersebut diungkapkan Kepala Sat Pol PP, Murti, S.H., ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (12/8). Sebagai gantinya, pemerintah daerah kata Murti sudah menyiapkan lokasi baru yang jauh lebih representatif dari lokasi awal. Yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi semula. “Lokasi baru tetap di sekitar lapangan Muhajirin. Namun lokasi berjualan yang sebelumnya berada di sebelah barat lapangan tepat di depan Bencingah Adiguna, dipindahkan ke sebelah timur lapangan,” jelasnya. Pasalnya, lokasi depan bencingah tersebut nantinya akan dijadikan sebagai pusat berbagai kegiatan. Seperti kegiatan

upacara bendera hari-hari besar, sampai kegiatan even budaya dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sehingga kalau para PKL tetap dibiarkan berjualan di lokasi yang lama, dikhawatirkan akan mengganggu jalannya aktivitas dan kegiatan yang berlangsung di lokasi tersebut. “Lagi pula lokasi yang baru jauh lebih layak dan nyaman. Sehingga para PKL tidak akan rugi,” tegasnya. Di lokasi yang baru tersebut, pemerintah daerah sudah menyiapkan sekitar 20 lokasi berjualan. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari jumlah PKL yang ada saat ini yang hanya berjumlah 12 PKL. Jadi masih ada lokasi yang masih kosong yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lain yang ingin berjualan di tempat tersebut. (kir)

HILANG STNK SP MOTOR DR5311BQ ,NOSIN/NOKA: JF13E-026 9025/ MN1JF1315 AK283119 AN. MUHAMAD HAMBALI. HLG DISKTR KOTA MATARAM


Halaman 8

SUARA NTB Selasa, 13 Agustus 2013

Pemain Junior As-Syabab Jajal Tim Perseden Denpasar Mataram (Suara NTB) Tim As-Syabab junior akan melakukan pertandingan uji coba guna memaksimalkan kemampuan mental pemainnya. Senin (12/8) kemarin, 18 pemain didampingi Kepala Pelatih, Alex Sungkar bertandang ke Denpasar untuk menjajal Tim Perseden Junior di Lapangan Ngurah Rai Denpasar, Selasa (13/8) ini. Kepala Pelatih Alex Sungkar kepada Suara NTB, menjelaskan, mereka ingin menjalani pertandingan uji coba dengan tim Perseden Denpasar Junior. Tujuannya, memaksimalkan persiapan tim menghadapi pertandingan tur-

(Suara NTB/fan)

POSE - Sejumlah pemain As-Syabab Junior berpose bersama sebelum berangkat ke Denpasar, Senin (12/8). namen sepak bola lokal NTB yang akan digelar bulan November mendatang. Selain itu, lanjutnya, pihaknya ingin menambah kemampuan mental tanding para pe-

main, sehingga dituntut untuk terus menjaga kekompakan selama uji coba berlangsung. Setelah uji coba, pemain As-Syabab akan melakukan pemusatan latihan di Ampenan .(fan)

Juara Dunia Bulu Tangkis

Menpora Siapkan Bonus

Jakarta (Suara NTB) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo akan memberikan bonus kepada atlet bulu tangkis yang mampu mempersembahkan predikat juara dunia pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 meski besarannya tidak disebutkan.

(Suara NTB/ist)

Roy Suryo

“Bonus dari pemerintah sudah dipersiapkan. Namun, nantinya akan digabung dengan bonus yang diberikan oleh PBSI (Persatuan Bulu

Tangkis Seluruh Indonesia),” katanya di sela Halal Bi Halal di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin (12/8). Bonus, kata dia, memang pantas diberikan kepada siapa yang yang telah mengharumkan nama bangsa termasuk atlet yang baru saja mempersembahkan dua predikat juara dunia dalam kejuaraan di Guangzhou, Cina yang berakhir Minggu (11/8). Pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013, Indonesia mampu merebut predikat juara dunia lewat ganda campuran Liliyana Natsir-Tontowi Ahmad setelah di final mengalahkan unggulan pertama asal Cina, Xu Chen-Ma Jin dengan rubber game 2113, 16-21, 22-20. Satu predikat juara dunia

lainnya dipersembahkan oleh ganda putra Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan. Pasangan yang baru dipasangkan sekitar satu tahun ini pada babak final mengalahkan ganda asal Denmark, Mathias Boe-Carsten Mogensen dalam dua game langsung, 21-13, 2321. “Yang jelas bonus yang diberikan adalah kolektif dari pemerintah dan PBSI. Ini adalah salah satu bentuk apresiasi atas prestasi mereka,” katanya menambahkan. Raihan dua gelar pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 di Guangzhou China bisa dikatakan sebagai era kebangkitan perbulutangkisan nasioanal. Apalagi atlet Indonesia terakhir kali merebut predikat juara dunia pada 2007. (ant/bali post)

Serena Juara Piala Rogers Toronto Serena Williams mengalahkan lawannya dari Romania Sorana Cirstea 6-2 60 pada laga final tunggal putri kejuaraan Piala Rogers yang berlangsung Minggu waktu setempat, untuk mendapatkan gelar juara WTA ke-54. Serena Williams dengan sigap tidak memberi kesempatan kepada lawannya yang tidak diunggulkan itu dalam waktu kurang dari satu jam dan berhak atas Piala Rogers untuk ketiga kalinya. Kemenangan ini merupakan yang ke delapan bagi petenis nomor satu dunia itu pada tahun ini dan ia tercatat sebagai petenis kelima yang memenangi semua turnamen, setelah Martina Navratilova, Chris Evert, Steffi Graf dan Lindsay Davenport. Cirstea maju ke putaran final turnamen WTA untuk ketiga kalinya. Petenis berusia 23 tahun itu mengalahkan dua petenis mantan nomor satu dunia dan dua juara Grand Slam, untuk maju ke babak terakhir melawan Williams. Ia satu langkah lagi untuk mencapai gelar juara di Toronto, namun Williams terlalu tangguh untuk dikalahkan. (ant/bali post)

Serena William (ant/bali post)

Usain Bolt Juara 100 Meter di Moskow Moskow Pelari jarak pendek dari Jamaika Usain Bolt meraih gelar juara dunia 100 meter putra dengan waktu 9,77 detik pada kejuaraan dunia di Moskow, Minggu waktu setempat. Saingannya dari Amerika, Justin Gatlin, berhak atas medali perak dengan waktu 9,85 detik dan atlet dari Jamaika Nesta Carter mendapat medali perunggu dengan catatan 9,95 detik. Penyandang rekor dunia dan juara Olimpiade, Bolt, didiskualifikasi pada uji coba 2011 yang dimenangi teman senegaranya Yohan Blake, karena melakukan kesalahan saat start. (ant/bali post)

Luis Suarez Tidak Mau Minta Maaf London Striker Liverpool Luis Suarez tidak berencana meminta maaf atas pernyataannya baru-baru ini. Pemain asal Uruguay itu pernah berkomentar di media massa Inggris bahwa Liverpool seharusnya “membiarkan” dia meninggalkan klub itu pada musim ini. Manajer Liverpool, Brendan Rodgers langsung menuding Suarez menunjukkan sikap “tidak hormat” dengan mengumbar komentar di media massa. Ia mendaulat kepada Suarez agar segera meminta maaf kepada publik Anfield, sebagaimana dikutip dari situs SkySports. “Ada kewajiban untuk mengajukan permintaan maaf kepada rekan pemain lainnya dan kepada klub,” kata Rodgers pada Sabtu. “Saya tahu dia dari waktu ke waktu. Saya tahu itu bukan Luis Suarez dan saya harus melindungi fans dan para pemain karena mereka terguncang dengan komentar itu,” kritiknya. Suarez membuat gaduh atmosfer Liga Inggris (Premier League) dengan menyatakan ia ingin segera hengkang dari Liverpool meski manajemen klub itu tidak menjual striker asal Uruguay itu. Arsenal telah menyodorkan penawaran senilai lebih dari 40 juta pound. (ant/bali post)

JUARA Pelari Jamaika Usain Bolt melintasi garis finish, mengalahkan pelari AS Michael Rodgers (kanan) dan pelari Kanada Aaron Brown di semi-final 100 meter putra Kejuaraan Atletik Dunia IAAF di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, Minggu (11/8) waktu setempat.

Luis Suarez (Suara NTB/ist)

ISSF Terus Pantau Persiapan ISG Jakarta (Suara NTB) The Islamic Solidarity Games Federation (ISSF) terus memantau persiapan pelaksanaan gelaran pesta olahraga negara-negara Islam atau Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Palembang, Sumatra Selatan, 22 September - 1 Oktober. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo di Jakarta, Senin, mengatakan, ISSF telah mengirimkan dua orang wakilnya ke Indonesia, yang merupakan bentuk keseriusan lembaga yang bermarkas di Jeddah itu untuk kesiapan Palembang sebagai tuan rumah. “Mereka sudah di sana (Palembang) sejak beberapa waktu lalu guna melihat langsung persiapan yang dilakukan. Yang jelas progres ISG sudah bagus,” katanya di sela Halal Bi Halal di Kantor Kemenpora Jakarta. Menurut dia, dengan turunnya Keputusan Presiden (Kep-

pres) Nomor 23/2013 yang merupakan pengganti Keppres 15/2012, persiapan ISSG pun dikebut, termasuk menyiapkan lokasi pertandingan maupun pendukungnya. Khusus untuk lokasi pertandingan, ujar Menpora, sudah tidak dipermasalahkan lagi karena Palembang sudah memiliki Kompleks Jaka Baring Sport City yang di dalamnya terdapat banyak lokasi pertandingan. Selain menyiapkan Kompleks Jaka Baring Sport City, pihak panitia juga menyiapkan beberapa lokasi pertandingan yang berada di luar kompleks, namun lokasinya tidak jauh dari tempat yang sebelumnya digunakan untuk SEA Games 2011. Roy Suryo menuturkan, khusus untuk penambahan fasilitas dan akomodasi saat ini masih dalam proses. “Ada penunjukan langsung ada pula yang tender. Jika melihat waktu yang ada kemungkinan ten-

(ant/bali post)

(ant/bali post)

TINJAU - Sejumlah anggota delegasi ISSF bersama Ketua KONI Sumsel Muddai Madang meninjau arena atletik di kompleks olahraga Jakabaring Palembang Sumsel, beberapa waktu lalu. der tidak bisa dilakukan. Namun akan ada formula lain akan digunakan. Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait,” katanya menejaskan. Sementara itu, pemerintah Sumatera Selatan, menurut Roy, juga memaksimalkan upaya untuk menyukseskan pelaksanaan pesta olahraga negara-negara Islam yang ke tiga ini. “Pak Alex Noerdin

sangat serius mempersiapkan ini berikut dengan keterbatasan yang ada,” katanya. Negara yang akan berperan serta dalam IGS ini kurang lebih 38 negara. Pada pesta olahraga ini akan dipertandingkan 13 cabang olahraga di antaranya adalah renang, atletik, panahan, bola voli, wushu, taekwondo, sepak bola dan bulutangkis. (ant/bali post)

JUAL MOBIL/MOTOR CEPAT LAKU D.01.08.13 C.06.08.13

Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok Hanya :

Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat

(Iklan maksimum 3 (tiga) baris)

C.05.08.13

Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB C.04.08.13

7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)


SUARA NTB

Selasa, 13 Agustus 2013

Halaman 9

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB DIREKTORI BISNIS SUARA NTB KURSUS/BIMBEL

KOMPUTER

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

SERVICE

RUPA-RUPA

BANK

BENGKEL

PERAWATAN AC

TRAVEL


SUARA NTB

Selasa, 13 Agustus 2013

Giri Menang (Suara NTB) Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) Lombok Barat semakin dekat. Untuk memperkuat kerja tim di bawah, paket AZAN (Zaini Arony - Fauzan Khalid) terus berkonsolidasi. Minggu (11/8) lalu pasangan calon bupati dan wakil bupati ini menggelar silaturrahmi dan tasyakuran. Acara ini digelar di posko utama pemenangan paket AZAN. Hadir dalam kesempatan itu seluruh komponen partai

pengusung, relawan perempuan AZAN, kooordinator desa dan kecamatan yang berjumlah 1.069 orang serta ribuan massa pendukung lainnya. Diluar perkiraan, tim yang diundang hanya tiga ribu namun yang hadir justru membeludak. “Diundang hanya 3.000 orang tapi yang hadir jumlahnya membeludak. Ini di luar perkiraan,” kata ketua tim pemenangan paket AZAN, H Umar Said dalam sambutannya. Acara suilaturrahmi dan tasyakuran ini juga dirangkai dengan pengajian akbar. Bertindak sebagai penceramah kala itu

Pasangan H. Zaini Arony-Fauzan Khalid (AZAN), mengajungkan ibujari tanda nomor urut pasangan AZAN nomor urut 1

yakni TGH Taisyir Lc. TGH. Taisir mengaku sudah lama meninggalkan Lobar sebagai tanah kelahirannya. Ia berdomisili di Jakarta dan banyak melakukan aktivitas dakwah hingga Eropa. Selepas melewati aktivitasnya di ibukota dan pulang kampung, Taisir mengaku banyak perubahan yang disaksikannya. Lobar sudah nampak megah karena banyaknya pembangunan. “Delapan tahun lalu ketika saya tinggalkan Lobar seperti tidak ada kehidupan,” ungkapnya. Di sana-sini, lanjutnya, sudah nampak pembangunan fisik yang luar biasa. Kondisi jalan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan fasilitas ekonomi. Karena itu, ia mengimbau pembangunan di Lobar

Halaman 10

lima tahun mendatang harus dilanjutkan. Banyaknya pembangunan, sambungnya, disertai juga dengan pembangunan mental. Buktinya, rumah-rumah tempat ibadah sangat diperhatikan selama kepemimpinan Zaini. Taisir pun meminta agar caloncalon yang lain tidak iri, tidak dengki kepada kepada Zaini. Sebaliknya, ia meminta agar semua komponen masyarakat bersinergi membangun Lobar. “Kalau ada nomor 1 kenapa harus pilih yang lain,” katanya dengan nada tanya. Taisir yakin dengan memilih paket AZAN warga Lobar tidak menjatuhkan pilihan yang salah. Pasangan ini dinilai sebagai pilihan yang tepat. Sebagai puncak, calon bupati dan wakil bupati pasangan AZAN,

Zaini Arony dan Fauzan Khalid didapuk menyampaikan sambutannya. Zaini sebagai calon orang nomor satu diberikan kesempatan lebih awal. Dalam sambutannya Zaini menegaskan, silaturrahmi dan tasyakuran ini guna merekatkan gerakan pemenangan AZAN. Agar gerakan ini lebih solid, pertemuan dikemas dengan begibung (makan bersama, red). Begibung ini merupakan tradisi Sasak yang lama ditinggalkan. Nilai budaya semacam ini harus dipertahankan,” ungkapnya. Silaturahmi juga ditutup dengan begibung. Selain begibung, silaturrahmi ini juga diisi dengan seruan komitmen AZAN. Isi komitmen itu berupa penegasan anti politik kotor dan politik uang. (her/*)

(Suara NTB/her)

Suasana kebersamaan dan kekeluargaa sangat terlihat pada acara makan Pasangan paket H. Zaini Arony-Fauzan Khalid (AZAN) terlihat begibung bersama kedua pasangan paket Zaini Arony-Fauzan Khalid (AZAN) kompak diapit oleh istri masing-masing yakni Hj Nanik Zaini Arony yang di dampinggi istri Hj Nanik Zaini Arony, dan Hj Khaeratun Fauzan usai acara silaturahim paket AZAN dan Hj Khaeratun Fauzan (Suara NTB/her)

(Suara NTB/her)

Tradisi begibung tetap dilestarikan ribuan warga pendukung paket Zaini Arony- Fauzan Khalid (AZAN). Tradisi begibung adalah tradisi makan bersama dalam kehidupan masyarakat adat Lombok. Tradisi ini merupakan simbol kebersamaan, persatuan dan kesatuan dalam perjuangan memenangkan paket AZAN.

(Suara NTB/her)

Massa pendukung dan tim pemenangan dari kalangan umat Hindu saat menghadiri acara silaturrahim paket AZAN

D’masiv Siap Semarakkan Lebaran Topat di Loteng Praya (Suara NTB) Pemkab Lombok Tengah (Loteng) berkomitmen menggelar perayaan lebaran topat yang jauh lebih semarak tahun ini. Sebagai bentuk keseriusan, tidak tanggung-tanggung salah satu grup band ibukota, D’masiv, siap dihadirkan untuk menghibur masyarakat pada perayaan tersebut, Kamis (15/8). Kepastian hadirnya grup band yang cukup digandrungi masyaratkat tersebut ditegaskan Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT., Senin (12/8) kemarin. “D’masiv sudah dipastikan hadir pada lebaran topat besok,” ungkap Bupati, saat dikonfirmasi wartawan. Kehadiran grup band tersebut, memang dihajatkan khusus untuk menghibur masyarakat pada perayaan lebaran topat yang tahun ini akan dipusatkan di pasar seni Desa Kute Pujut. Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan kesemarakan event keagamaan sekaligus event budaya tahunan tersebut. Selain itu, kehadiran grup band tersebut, sejumlah artis lokal dan grup kesenian daerah juga akan ditampilnya. Guna memberikan kesempatan bagi para pegiat seni dan budaya di daerah ini untuk terus berkembang. Sehingga kesenian budaya yang ada juga bisa terus tumbuh dan lestari. Secara terpisah, Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, mengungkapkan, pada perayaan lebaran topat tahun ini, banyak kegiatan yang akan diselenggarakan. Khusus untuk hari H, kegiatan akan diawali dengan parade sebanyak 33 dulang saji. Yang berasal dari 33 SKPD lingkup Pemkab Loteng.

Dimana nantinya, masingmasing dulang saji akan dinilai dan pemenangnya akan diberikan hadiah menarik. “Untuk parade dulang saji akan dilombakan. Supaya masing-masing SKPM bisa lebih kreatif. Pemenangnya pun sudah disiapkan hadiah khusus,” katanya. Setelah parade 33 dulang saji baru kemudian diikuti kegiatan-kegiatan kesehatan dan seremonial lainnya. Lebih lanjut, Herdan men-

jelaskan, pengambilan lokasi kegiatan di pasar seni selain karena lokasinya lebih terjangkau juga untuk mensosialisasikan keberadaan pasar seni. Mengingat pasar seni tersebut, rencananya akan segera ditempati. Sehingga bisa segera mendorong perekonomian di wilayah tersebut. “Pemerintah ingin keberadaan pasar seni Kute bisa segera menjadi ikon daerah,” pungkas mantan Camat Praya Barat ini. (kir)

Lee Byung-Hun Nikahi Lee Min Jung Seoul – Bintang film top Korea Selatan Lee ByungHun, salah satu wajah tampan dan terkenal dari budaya pop “Korean Wave”, menikah dengan aktris Lee Min Jung, Sabtu. Seperti dikutip dari AFP, Lee (43), yang tahun lalu membintangi blockbuster drama “Masquerade”, mengatakan kepada wartawan pernikahan adalah “mimpi yang menjadi kenyataan” tak lama sebelum mengikat simpul pernikahan dengan pacar lamanya Lee Min Jung. “Ada guntur dan kilat pagi ini. Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa guntur dan petir adalah pertanda baik untuk pengantin baru. Kami akan melakukan yang terbaik sepanjang hidup, hidup bahagia,’’ kata sang pengantin. Lee Byung-Hun dikenal sebagai bintang

sejumlah drama televisi populer, termasuk seri mata-mata “Iris”, serta untuk film-film layar lebarnya. Perannya sebagai seorang penjudi jagoan dalam serial hit pan-Asia “All In” telah membuat dia punya banyak penggemar setia di Jepang. Selain “Masquerade”, yang menyapu penghargaan film nasional tahun lalu, Lee membintangi hit 2000 “Joint Security Area” dan tahun ini ia mengulang perannya sebagai penjahat Ninja Storm Shadow di film aksi Hollywood blockbuster “GI Joe: Retaliation” . Ia juga berperan di Hollywood untuk aksi komedi “Red 2” yang dibintangi Bruce Willis. Lee Min-Jung menjadi nama populer di banyak rumah tangga untuk perannya di mega-hit drama seri TV-SMA “Boys Over Flowers”. (ant/bali post)

(Suara NTB/her)

TGH. Muhammad Taisyir, LC saat memberikan tausyiah dihadapan 3 ribu lebih pendukung paket AZAN pada acara silaturahim paket AZAN.

(Suara NTB/her)

TGH. Muhammad Taisyir, LC.

’’Volcano Tour’’ Dipadati Ribuan Wisatawan Sleman (Suara NTB) – Objek wisata “Volcano Tour” di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada libur lebaran ini dipadati ribuan wisatawan yang hendak melihat kawasan yang luluh lantak terdampak erupsi 2010. “Jumlah wisata Volcano Tour hari ini atau H+2 mencapai 2.960 orang terhitung hingga sore hari pukul 15.00 Wib,” kata Ketua Pengelola “Volcano Tour Merapi” Bagyo. Menurut dia, jumlah wisata “Volcano Tour” pada hari H1 sebanyak 1.350

wisatawan, pada hari H sebanyak 1.103 wisatawan dan pada H+1 sebanyak 2.653 wisatawan. “Untuk puncaknya mungkin hari ini, namun itu juga belum pasti karena besok hari Minggu masih banyak wisatawan lokal yang berkunjung,” katanya. Ia mengatakan, “Volcano Tour” selain menyajikan panorama kawasan yang terdampak erupsi Gunung Merapi juga terdapat sejum-

lah wahana lainnya. “Ada petilasan rumah mantan juru kunci Merapi Mbah Maridjan di Kinahrejo,” katanya. Selain itu juga kuliner khas lereng Merapi seperti jadah tempe, nasi pecel, wedhang jahe Merapi, bakpia telo dan makanan khas lainnya. “Ada juga souvenir khas Merapi seperti kaos, berbgai kerajinan tangan dan juga VCD erupsi Merapi,” katanya. Bagyo mengatakan,

para pengunjung yang ingin menjelajahi kawasan terdampak erupsi Merapi yang lebih luas dapat memanfaatkan jeep wisata dan motor trail. “Wisatawan dapat menyewa motor trail atau menggunakan jasa jeep wisata,” katanya. Ia mengatakan, dalam segi keselamatan, terutama di jasa antar sudah ada asuransinya seperti, Jeep, Trail, dan Ojek. Tapi selain itu tidak ada. “Ada Jasa Raharja Putra. Jadi, untuk mengatisipasi hal yang tidak diinginkan, harus beli karcis,” katanya. (ant/bali post)

Dua Penyanyi Dangdut Pukau Pengunjung Lembah Hijau Bandarlampung (Suara NTB) – Dua artis dangdut ibu kota Erie Susan dan Lina Geboy memukau pengunjung Taman Wisata Lembah Hijau dengan lagu-lagu dangdut yang menghibur. Berdasarkan pantauan, di Bandarlampung, Minggu, ratusan pengunjung rela berjemur di teriknya matahari hanya untuk menyaksikan ke dua artis tersebut bernyanyi dan berjoget.

Lina Geboy

(Suara NTB/ist)

Dalam penampilannya Erie Susan dan Lina ‘Geboy‘ mendapat perhatian yang luar biasa dari para pengunjung. Tanpa menghiraukan panasnya matahari pengunjung lembah hijau turut berjoget karena mendengarkan lantunan suara emas artis tersebut. Manager Pemasaran Taman Wisata Lembah Hijau, Yudi Indra Irawan, mengatakan pihaknya sengaja mengundang ke dua artis tersebut untuk menghibur masyarakat yang sedang berkunjung ke pusat wisata alam tersebut. “Kami sengaja mengundang artis ibukota untuk memanjakan pengunjung yang masih berlibur bersama sanak famili saat lebaran ini,” kata dia. Ia menyebutkan, hiburan tambahan ini merupakan salah satu upaya untuk menarik minat pengunjung ke taman wisata itu. “Kami harap dengan dihadirkannya artis-artis ibukota dapat turutmenghibur masyarakat yang sedang berlibur bersama keluarga,” ujarnya. Hal tersebut merupakan kegiatan yang kesekian kalinya dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir manajemen taman wisata lembah hijau mendatangkan artis ibukota

untuk tampil di Lembah Hijau. Sementara itu, Adi (39) salah seorang pemudik asal Metro, mengaku sengaja datang ke Lembah Hijau untuk berwisata sebelum kembali pulang ke Kediri. “Ini baru yang pertama kali, katanya sih bagus, jadi biar tahu saja tempat wisata di Lampung,” ujarnya yang biasa berwisata di Ancol tersebut. Ia menyebutkan, keasrian di Lembah Hijau masih cukup bagus sehingga pengunjung dapat menikmati suasana alam yang masih bersih. “Mungkin untuk L a m p u n g sudah sangat bagus, dan masih bisa bersaing dengan tempat wisata lainnya di negeri ini,” kata dia. (ant/bali post)

Erie Susan (Suara NTB/ist)


SUARA NTB Selasa, 13 Agustus 2013

Mereka ke Jakarta Mencari Kerja

SUARA NUSANTARA

Halaman 11

BENAHI TAMAN - Pekerja membenahi taman yang berada di pintu masuk Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/8), menjelang pidato kenegaran Presiden RI.

Jakarta (Suara NTB) Sebagian warga, terutama pendatang dari luar daerah memanfaatkan momentum arus balik Lebaran untuk mengadu nasib dengan mencari pekerjaan di ibukota.

Arus Balik Tingginya angka kedatangan ke Jakarta juga terlihat di sejumlah terminal, Senin kemarin. Suasana arus balik pada hari Senin atau H+3 Lebaran di Terminal Bus Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP) Pulogadung, Jakarta Timur, menun-

jukkan peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga pukul 13.30 WIB, bus dari luar kota yang memasuki terminal kedatangan mulai beragam. Kalau dua hari sebelumnya masih didominasi bus dari Jawa Barat, kini sudah mulai berdatangan bus dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Arus balik mulai ramai sejak kemarin, Minggu (11/8) malam. Hari ini, diperkirakan arus balik masih akan terus meningkat. Bus-bus dari pulau Jawa masih terus ramai berdatangan,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Terminal Bus AKAP Pulogadung Adji Kusambarto, di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Senin. Menurut Adji, terjadinya peningkatan arus balik di Terminal Pulogadung sejak kemarin itu disebabkan sebagian besar warga sudah mulai kembali bekerja pada hari ini. “Hari ini, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah mulai kembali bekerja, begitu pun juga pekerja-pekerja lainnya. Maka dari itu, arus balik meningkat signifikan tadi malam,” ujar Adji. Sementara itu, ribuan penumpangterlantardiPelabuhanBakauheni, akibat antrean panjang di loket untuk mendapatkan tiket pada arus balik Lebaran 2013. Berdasarkan pantauan, di Bakauheni Lampung Selatan Senin, penumpang pejalan kaki terlantar karena mengantre berjam-jam, namun belum juga mendapatkan tiket kapal yang akan membawanya menuju Merak. Ribuan penumpang saling berdesak-desakan antre untuk mendapatkan tiket tersebut. Antrean penumpang ini sudah melebihi jalur antrean yang disediakan hingga mengular hingga ratusan meter atau sampai areal parkir terminal bus. Petugas membuatnya berkelok-kelok mengular agar tetap tertampung di tempat tersebut. Sebagian penumpang antre di bawah terik matahari karena lokasi antrean yang disediakan tidak mampu lagi menampung membludaknya penumpang pejalan kaki dari terminal Induk Rajabasa. Tujuh loket tiket yang disediakan, penuh dengan lautan manusia yang ingin menyeberang ke Merak, sebagian penumpang memilih pulang hari ini karena mulai bekerja pada Selasa (13/8). (ant/bali post)

(ant/bali post)

ANTRE - Sejumlah kendaraan roda dua yang ingin ke Jakarta antre membeli tiket di jalur antrean loket elektronik Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Senin (12/8).

(Suara NTB/ist)

Indonesia Belum Sukses Berdemokrasi Jakarta (Suara NTB) Seorang peneliti LIPI berpendapat Indonesia masih belum memenuhi kriteria negara demokrasi walaupun akan merayakan ulang tahun kemerdekaan ke- 68 pada bulan ini. “Kita belum sukses untuk menjadi negara demokrasi. Belum ada perubahan yang signifikan dan mendasar dari tahun ke tahun kita merdeka. Indonesia harus meningkatkan kualitas pendidikan, ekonomi dan budaya, untuk mencapai negara demokrasi,” kata peneliti pusat penelitian politik (P2P), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti di Jakarta, Senin, ketika ditanya tentang makna peringatan HUT RI ke-68. Menurut Ikrar, aspek ekonomi berhubungan dengan pembentukan negara demokrasi. Jika rakyat memiliki ekonomi yang baik, mereka akan memiliki sifat independen. Karena tidak terpengaruh politik uang atau kasus suap dari partai tertentu saat pemilihan umum. “Rakyat negara demokrasi harus independen. Maka dari itu aspek ekonomi penting, untuk melihat perekonomian Indonesia tidak bisa hanya dilihat dari pendapatan per kapita, tapi juga harus melihat dari jumlah orang miskin di Indonesia. Untuk saat ini, uang masih berbicara di dunia politik,” kata Ikrar. Ia juga mengatakan aspek pendidikan diperlukan agar masyarakat dapat mengambil keputusan dengan pertimban-

(ant/bali post)

BELUM SIAP - Polisi menghalau massa dalam simulasi pengamanan KPU dan penanggulangan aksi massa anarkis. Anarkisme masih kerap menghantui penyelenggaraan Pilkada, terutama setelah hasil pemungutan suara diketahui sehingga mengesankan Indonesia belum siap berdemokrasi. gan. Arti dari negara demokrasi adalah negara dengan pemerintahan dari rakyat oleh rakyat, yang berarti masyarakat berpendidikan diperlukan untuk masa depan negara ini. “Rata-rata lamanya anak Indonesia mendapat pendidikan itu 7,8 tahun, yang artinya sampai kelas 2 SMP. Pendidikan Indonesia kurang ditunjang,” kata ikrar. Untuk aspek budaya, menurut Ikrar, kebiasaan berdemokrasi di Indonesia masih rendah karena istilah democratic bargaining atau keadaan dimana dalam berdemokrasi dapat menang atau kalah belum dianut seluruh rakyat Indonesia.

“Masih ada kelompok yang jika tidak menang mereka rusuh atau menghancurkan sesuatu. Rakyat juga masih ada yang belum menerima orang dari etnik lain atau agama lain untuk menjadi pemimpin. Intinya masih ada cap-cap untuk etnik tertentu,” kata Ikrar. Padahal menurut Ikrar, semua orang Indonesia dari etnik dan agama apa pun memiliki kesempatan yang sama dalam politik. “Demokrasi itu semuanya bisa diselesaikan dengan kata bukan senjata. Diplomasi, negosiasi, voting, itukan dengan kata, artinya dapat diselesaikan secara demokrasi,” pungkasnya. (ant/bali post)

Presiden Prihatin Letusan Rokatenda Jakarta (Suara NTB) Presiden Susilo Yudhoyono prihatin dan berduka bagi korban musibah letusan Gunung Rokatenda, di Provinsi Nusa Tenggara Timur. “Turut berduka atas musibah letusan Gunung Rokatenda,” kata Presiden dalam akun twittenya @SBYudhoyono di Jakarta, Senin kemarin. Ia mengatakan saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah berupaya evakuasi dan terus memantau situasi. Sebelumnya, Gunung Rolatenda yang terletak di Pulau Palue, sekitar delapan jam pelayaran dari Maumere, Sikka, itu pada hari Sabtu (10/8) meletus lagi dan mengeluarkan lahar panas yang mengalir dari Desa Woje Wubi hingga Pantai Cua. Sementara itu, pemerintah Provinsi NTT menambah bantuan logistik serta bantuan sosial lainnya bagi warga korban letusan Gunung Rokatenda di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, Flores. “Bantuan itu berupa beras lima ton, pakaian layak pakai, makanan siap saji, obat-obatan, serta

bantuan lain,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Frans Salem, di Kupang. Gunung Rokatenda di Pulau Palue, NTT, menyemburkan abu vulkanik panas sekitar pukul 04.00 WITA Sabtu (10/8). Letusan ini, menurut sejumlah warga setempat, lebih besar ketimbang yang terjadi pada Juni lalu. Menurut Salem, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, langsung menyerahkan bantuan itu dalam tinjauan langsung ke lokasi bencana pada Selasa besok (13/8), memakai helikopter TNI AD. Warga setempat masih bertahan di Pulau Palue, mereka enggan dievakuasi ke Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, dan sejumlah daerah aman lainnya. Hal ini kata dia, untuk memenuhi sejumlah kesulitan warga korban letusan yang masih bertahan di rumah-rumah di daerah itu. “Ini bantuan tanggap darurat, selain juga akan diberikan kepada para pengungsi yang saat ini sudah di luar daerah berbahaya itu,” kata Salem. (ant/bali post)

RNI Minta DPR Bahas Masalah Daging Sapi Jakarta (Suara NTB) Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro meminta anggota DPR segera membahas masalah terbatasnya pasokan dan mahalnya harga daging sapi yang kerap terjadi saat Idul Fitri. “Sebaiknya DPR segera bicara soal daging sapi. Bahas dan pertanyakan persoalannya, apa yang salah, karena kasihan rakyat,” kata Ismed kepada wartawan saat menghadiri halalbihalal BUMN di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin. Ismed mengatakan seharusnya negara memiliki kekuatan menekan harga daging sapi. Misalnya, dengan cara mengganti tata kelola yang selama ini berbasiskan kuota menjadi berbasis tarif, serta mengganti zona perolehan sapi impor yang berbasiskan negara menjadi per wilayah. “Karena kalau kita diproteksi (impor) misalnya hanya dari Australia kan pasarnya terbatas. Itu yang menyebabkan kekhawatiran monopoli yang dilindungi. DPR semestinya berinisiatif mengubah itu, tata niaga sapi itu,” ujar dia. Dia mengatakan tanpa mengubah tata niaga sapi maka Indonesia akan terus mengalami kekurangan pasokan sapi atau mahalnya harga. Ismed menyatakan RNI sejatinya telah meminta kuota impor daging sapi kepada pemerintah pada bulan lalu, namun tidak mendapatkan respon.

“Padahal kalau kita dikasih kuota impor, saya akan jual harga daging Rp 50 ribu, tetapi tidak digubris. Kasihan Pak SBY harus turun tangan marah karena tidak bisa mengendalikan harga daging,” ucap dia. Lebih jauh dia menilai mahalnya daging sapi pada bulan Ramadhan kemarin disebabkan banyak faktor. Salah satunya saat Kementerian Perdagangan memberikan kuota impor kepada sejumlah importir, tidak dapat dipastikan apakah sapi yang diimpor benar-benar dipotong atau tidak. “Pertanyaannya sapinya dipotong apa tidak. Kalau dipotong dijual ke mana. Mungkin tidak dipotong, dipakai untuk Idul Adha, sehingga harga naik lagi, dan nantinya pemerintah dianggap gagal lagi,” tukasnya. Sementara itu, menurut dia, sejumlah pejabat sibuk beretorika dapat menurunkan harga daging sapi menjelang Idul Fitri. Di sisi lain upaya Badan Urusan Logistik (Bulog) mengimpor 3.000 ton daging sapi beku untuk stabilisasi harga, menurut dia, diikuti dengan praktik-praktik ketidaksukaan terhadap perusahaan BUMN itu. “Ada perang dagang, ketidaksukaan terhadap Bulog yang berawal sejak penugasan terhadap Bulog. Mulai dari para pelaku yang sudah mendapatkan keuntungan sebelumnya, karena ada Bulog jadi berkurang keuntungan mereka,” ujarnya. (ant/bali post)

(ant/bali post)

DAGING SAPI - Calon pembeli memilih daging sapi di Pasar Klender, Jakarta, menjelang lebaran lalu.

Postur RAPBN 2014 Memberikan Ruang Fiskal Jakarta (Suara NTB) Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan postur RAPBN 2014 akan memberikan ruang fiskal senilai Rp 18,4 triliun yang sebagian besar akan dimanfaatkan untuk pembangunan sarana infrastruktur. “Untuk RAPBN 2014, kita punya postur relatif baik karena setelah menaikkan harga BBM kita punya ruang fiskal sebesar Rp 18,4 triliun,” ujarnya di Jakarta, Senin. Chatib mengatakan selain untuk infrastruktur sebesar Rp 13 triliun, ruang fiskal akan dimanfaatkan untuk komitmen pembiayaan dana iuran kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Rp 3,8 triliun dan insentif untuk sektor transportasi publik. “Ini menunjukkan komitmen kita terhadap social safety net, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, karena tidak bisa kita tergantung pada buruh tidak terampil dan sumber daya alam,” ujarnya. Chatib menambahkan pemerintah juga memberikan instrumen fiskal, berupa penyederhanaan prosedur tax allowance dan penambahan sektor penerima tax holiday untuk mengembangkan industri hilirisasi di Indonesia mulai tahun depan. Ia mengatakan Presiden akan menyampaikan lebih detail terkait Nota Keuangan dan RAPBN 2014 dalam Pidato Kenegaraan, 16 Agustus 2013. Namun, Chatib memastikan pemberian subsidi BBM tahun depan akan lebih kecil dibandingkan alokasi dalam APBNPerubahan 2013 sebesar Rp 200 triliun. “Harusnya (alokasi subsidi Bahan Bakar Minyak) lebih rendah dari yang sebelumnya, karena BBM harganya sudah di-`adjust`,” katanya. Pemerintah menetapkan tema arah kebijakan fiskal pada 2014 yaitu: “Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif, Berkualitas, dan Berkelanjutan Melalui Pelaksanaan Kebijakan Fiskal yang Sehat dan Efektif”. Langkah-langkah yang akan dilakukan terkait arah kebijakan fiskal tersebut, antara lain memberi insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis, meningkatkan belanja modal secara signifikan untuk pembangunan infrastruktur, dan memanfaatkan utang untuk belanja produktif. Sementara, asumsi makro RAPBN 2014 antara lain pertumbuhan ekonomi ditetapkan pada kisaran 6,4-6,9 persen, inflasi 3,5-5,5 persen, nilai tukar Rp 9.600 – Rp 9.800 per dolar AS, dan tingkat suku bunga SPN 3 bulan 4,55,5 persen. Kemudian, harga ICP minyak 100-115 dolar AS per barel, lifting minyak 860.000-900.000 barel per hari, lifting gas bumi 1.240.0001.250.000 barel per hari setara minyak, serta lifting minyak dan gas bumi 2.100.000 2.150.000 barel per hari. (ant/bali post) M. Chatib Basri

Ruhut Jadi Tim Sukses Pramono Edhie Jakarta (Suara NTB) Anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul mengaku menjadi tim sukses Pramono Edhie Wibowo dalam konvensi Partai Demokrat untuk memilih bakal calon presiden. “Aku tim sukses Pramono Edhie. Aku sudah dari awal jadi tim sukses,” kata Ruhut di Jakarta, Senin kemarin. Ia juga menyebutkan, selain dirinya, Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga menjadi tim sukses dari adik Ibu Ani Yudhoyono tersebut. “Kalau mas Ibas nanti dia masuk. Yang gak masuk jadi tim sukses adalah panitia atau Komite Konvensi. Kita banyak punya tim nanti. Tapi nanti akan disampaikan,” kata Ruhut. Pramono Edhie adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat. Pramono diundang ikut menjadi salah satu peserta konvensi Partai Demokrat guna diusung menjadi calon presiden dari partai berlambang Mercy itu. Selain Pramono, nama lain yang akan maju sebagai calon peserta konvensi antara lain Ketua DPR RI, Marzuki Alie, Hayono Isman, Irman Gusman, Mahfud MD. Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Roy Suryo, mengharapkan ada lagi calon peserta konvensi partainya dari kalangan militer karena saat ini dinilai masih diperlukan tokohtokoh yang memiliki ketegasan. “Saya berharap banyak tokoh nasional yang akan ikut konvensi. Dari kalangan sipil sudah banyak nama yang beredar, tapi dari kalangan militer saya nilai masih kurang,” kata Roy, yang juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), di Jakarta, Kamis.

(Suara NTB/ist)

Ruhut Sitompul

Selama ini, kata dia, sudah ada nama dari kalangan militer yang berkembang yang disebut-sebut akan mengikuti konvensi Partai Demokrat , yakni mantan Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo. Namun, kata dia, tidak menuntup kemungkinan ada beberapa mantan petinggi militer lagi yang layak untuk mengikuti konvensi. Bahkan, ia menyebut nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto. “Ini pendapat pribadi saya. Saya kira Pak Tarto cocok untuk diundang pada konvensi nanti,” katanya di sela-sela acara silaturahim terbuka di Kompleks Widya Candra Jakarta. Saat ditanya pers, apakah tidak ada kendala jika mantan Panglima TNI itu ikut dalam konvensi Partai Demokrat karena masih tercatat sebagai anggota partai lain, Roy Suryo lantas menegaskan jika peserta konvensi harus menjadi anggota Partai Demokrat.(ant/bali post)

(ant/bali post)

Contohnya, pendatang asal Jepara, Jawa Tengah Teguh Kusnanto (33) yang datang seorang diri untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi di Jakarta. “Kalau di kampung sana (Jepara), pekerjaan saya sehari-hari adalah penjual nasi goreng keliling. Saya datang kesini (Jakarta) ingin cobacoba mencari pekerjaan baru. Siapa tahu ada,” kata Teguh di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Senin kemarin. Teguh mengaku selama berprofesi sebagai penjual nasi goreng, pendapatannya masih terbilang sedikit sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan seluruh anggota keluarganya. “Penghasilan saya masih sangat kecil. Jumlah anggota keluarga yang harus saya tanggung ada enam orang, yaitu saya, istri, tiga anak dan satu nenek mertua. Saya punya ijazah SMA, dicobacoba saja lah,” ujar Teguh. Hal serupa juga diutarakan oleh pendatang asal Malang, Jawa Timur Riki Sutedja (20) yang datang tanpa ditemani oleh sanak keluarga atau pun temantemannya. “Tiga tahun yang lalu, saya lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tapi kemudian, saya tidak punya biaya untuk meneruskan ke bangku kuliah. Di kampung, saya bekerja serabutan saja, tidak punya pekerjaan tetap,” tutur Riki. Riki mengungkapkan niatnya untuk mencari pekerjaan tetap di Jakarta muncul setelah beberapa kali dia melihat banyaknya iklan lowongan pekerjaan di koran. “Saya sering lihat di koran ada banyak sekali lowongan pekerjaan di Jakarta, bahkan ada juga yang untuk lulusan SMK seperti saya. Awalnya saya masih takut ke Jakarta sendirian. Saya coba ajak teman, tapi tidak ada yang mau. Akhirnya, ya saya nekad saja,” ungkap Riki. Selama di Jakarta, baik Teguh maupun Riki, akan tinggal di rumah kenalannya masing-masing untuk sementara. Setelah itu, mereka berencana mencari tempat kos yang murah, sehingga dapat hidup mandiri dan leluasa.


TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Selasa, 13 Agustus 2013

Pendukung Moursi Tetap Demonstrasi Sementara itu Al Azhar, lembaga pendidikan tertinggi Islam di Mesir, mengumumkan usaha untuk menyelesaikan kebuntuan politik dan menyerukan pembicaraan rekonsiliasi antara kubu-kubu yang berlawanan. Sebelum kepolisian akhirnya bergerak, para loyalis Moursi akan diberi peringatan baru supaya mengosongkan tempattempat mereka melakukan unjuk rasa di kairo sejak tentara menggulingkan Presiden

Moursi pada 3 Juli, kata sejumlah perwira keamanan kepada kantor berita Prancis AFP. Mereka tidak menyebutkan waktu untuk melancarkan operasi tetapi pemerintah sementara telah berulang-ulang memperingatkan tempat-tempat unjuk rasa itu akan dikosongkan setelah hari libur Idul Fitri yang berakhir Minggu. Para penyokong Moursi menyerukan protes-protes baru yang lebih besar pada Selasa setelah berunjuk rasa

menuntut dia dikembalikan pada posisinya sebagai presiden dan mengutuk militer. “Sisi pengkhianat, Sisi pembunuh,” teriak para pengunjuk rasa yang turut serta dalam pawai ratusan wanita di Kairo tengah, merujuk kepada Panglima Angkatan Darat Abdel Fattah al-Sisi yang berada di balik penggulingan Moursi. Di Kairo timur, satu konvoi mobil yang ditempeli fotofoto Moursi membanjiri jalan-jalan di satu kawasan, sedangkan para sopir membunyikan klakson sebagai tanda dukungan pada presiden terguling itu. Para pendukung setia itu, dipimpin oleh gerakan Ikh-

wanul Muslimin, tetap tak beranjak dari tempat-tempat mereka berunjuk rasa di ibu kota Mesir dan mengadakan unjuk rasa hampir setiap hari di seantero negeri itu. Mereka menyatakan akan mengosongkan tempat-tempat itu asalkan Moursi didudukkan kembali ke posisinya sebagai presiden. Di antara pengunjuk rasa adalah kaum wanita beserta anakanak. Tetapi pemerintahan sementara yang mengambil alih kekuasaan beberapa jam setelah penggulingan Moursi lebih sebulan lalu, bertekad akan membubarkan aksi duduk di Rabaa al-Adawiya dan Nahda. (ant/bali post)

PERDEBATAN SENGIT - Legalitas pernikahan sesama jenis menjadi bahan perdebatan sengit di Australia dalam waktu yang sangat panjang.

(Suara NTB/ist)

Kairo Para pendukung presiden terguling Mesir, Mohammad Moursi, hingga Minggu kemarin, terus berdemonstrasi, menuntut Moursi didudukkan kembali di kursi kepresidenen negara itu.

Pernikahan Sesama Jenis Jadi ”Jualan” Kampanye Kevin Rudd Sydney Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd, Senin, mengatakan bahwa kini tiba saatnya untuk mengakhiri debat sengit mengenai pernikahan sejenis. Rudd berjanji untuk memperkenalkan pengesahan undang-undang pernikahan sejenis jika ia terpilih kembali. Bila Rudd terpilih kembali pada pemilu 7 September mendatang, Partai Buruh akan memperkenalkan undang-undang tersebut dalam 100 hari masa kerja, dan membuatnya sebagai pemimpin Australia pertama yang mendukung kesetaraan pernikahan. “Jujur saja, pada 2013, saya kira adalah saatnya untuk meninggalkan perdebatan sengit,” kata sang pemimpin yang sebelumnya menentang pernikahan bagi kaum homo itu kepada wartawan, Senin. Rudd yang mengejar Tony Abbott dari partai konservatif sebagai pihak oposisi dalam jajak pendapat, mengatakan, ini adalah reformasi yang dinantikan oleh jutaan warga Australia sejak lama untuk menjadi undang-undang. “Saya telah memikirkan makna pernikahan sejak lama - dan saya tidak ingin menyembunyikan fakta, bahwa ini adalah perjalanan bagi saya,” katanya seperti dikutip AFP. “Ini adalah diskusi yang rumit, saya tidak ingin memaksakan hal ini pada siapa pun. Anggota Partai Buruh bebas untuk memilih.” “Tetapi ini yang saya ketahui: Kami akan

mencapai puncak terbaik ketika kita bisa memberikan kesetaraan martabat bagi warga Australia, peluang yang sama untuk memperoleh kebahagiaan,” ujar dia. “Saya yakin, tidak menjadi masalah siapa yang kita cintai, kita semua harus mampu, membuat janji serupa yang pernah saya ucapkan bagi Therese lebih dari 30 tahun yang lalu. Bahwa semua orang harus diizinkan untuk menikah dengan orang yang dicintainya,” tambahnya dengan menyebut nama istrinya Therese Rein. Rudd semula menjanjikan akan memberlakukan undang-undang itu dalam masa debat kampanye putaran pertama pada Minggu malam. Meskipun partai Buruh secara resmi mengubah sikap mengenai masalah ini pada Desember 2011 untuk pro- pernikahanhomo,RudddanpendahulunyaJuliaGillardsudah lama dikenal menentang reformasi tersebut. Dalam suatu pemungutan suara secara bebas - yang membuat anggota parlemen bisa memilih sesuai suara hati, tidak mengikuti panduan partai - terdapat 98 suara yang mendukung reformasi tersebut dibanding 42 yang menolak. Baik Gillard dan Rudd pada September lalu memilih menolak reformasi undang-undang pernikahan, tetapi Rudd yang beragama Kristen, kemudian mengubah sikapnya. Rudd mendesak Abbott untuk mengizinkan pada politisi di pihaknya agar bisa memilih secara bebas, sehingga setiap undangundang bisa mendapat dukungan dari anggota parlemen dari kedua partai utama. (ant/bali post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.