Snt14032015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500

Rp. 75.000 Rp. 80.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 14 MARET 2015

16 HALAMAN NOMOR 12 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Newmont Temui Wapres Bahas ’’Smelter’’ Jakarta (Suara NTB) Direktur Newmont Mining Corporation Gary J. Goldberg dan Presiden Direktur Newmont Indonesia Martiono Hadianto menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla guna membahas mengenai pembangunan smelter tambang di Indonesia. ‘’Ini kan investasi yang besar dan memerlukan pendanaan yang besar pula, dan financing besar itu perlu kepastian. Masalah infrastruktur menjadi hal yang perlu dibicarakan dan diselesaikan,’’ kata Martiono, usai bertemu Wapres Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta.

Dia menjelaskan saat ini pihaknya telah menandatangani kerja sama dengan Freeport untuk membangun smelter tambang di Indonesia. Namun, lokasi smelter tersebut masih belum menemui kejelasan. “Kami kerja sama dengan Freeport sekarang. Jadi Freeport juga sedang menganalisa

karena ini investasi besar. Sementara ini yang penting kerja samanya dulu, bentuknya seperti apa nanti sesuai perkembangan saja,” jelasnya. Martiono mengaku hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai bagi hasil atas kerja sama tersebut. “Freeport kan yang menga-

takan secara publik bahwa mereka akan bikin smelter, ya sementara begitu saja. Saya tidak berani mengatakan apaapa di luar itu,” tambahnya. Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sukhyar mengatakan Pemerintah menunggu perjanjian kerja sama pembangunan smelter antara Newmont dan PT Freeport Indonesia. ‘’Kami menunggu agreement antara Newmont dan Freeport. Apakah Newmont serius memasok konsentrat dan juga

ikut mendanai proyek smelter,’’ jelasnya. Menurut dia, setelah mendapatkan komitmen Newmont tersebut, barulah pemerintah akan memberikan rekomendasi ekspornya. Batas waktu bagi Newmont untuk memenuhi komitmennya adalah sampai 19 Maret 2015. ‘’Pemerintah menunggu agreement-nya sebelum 19 Maret 2015. Kalau lewat tanggal itu, pemerintah tidak akan berikan perpanjangan ekspor,’’ ujarnya. (ant/Bali Post)

Perajin Tahu Tempe Was-was

Harga Kedelai Impor Terus Naik MENGUATNYA nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah sampai menembus angka Rp 13.000 lebih per dolar menimbulkan rasa was-was di para perajin tahu tempe. Pasalnya, menguatkan nilai tukar dolar Amerika mempengaruhi harga komponen utama tahu tempe yaitu kedelai. Harga kedelai khususnya kedelai impor yang menjadi bahan baku utama produk ini belakangan ini merangkak naik. Bulog sendiri tak bisa diandalkan. Beberapa perajin tahu tempe yang ada di Kekalik, Kota Mataram mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor yang terjadi terus menerus. Untuk sementara tidak ada alternative selain kedelai impor. Karena kedelai lokal pasokannya sulit. “Ini harganya naik terus kedelai impor. Semakin sulit perajin mendapatkan margin, tapi apa hendak dikata. Daripada perajin tidak bekerja sama sekali,” kata H. M. Hasbah, Ketua Koperasi Beriuk Pacu yang menaungi perajin tahu tempe di Kekalik, Kota Mataram. Ditemui di rumahnya, Jumat (13/2) kemarin, dia mengatakan bahwa harga kedelai impor saat ini sudah menembus Rp 7.350/Kg. Padahal sebelumnya harganya Rp 7.200/Kg, perkiraannya harga ini akan terus mengalami kenaikan, seiring semakin menguatnya nilai tukar dolar Amerika. Bersambung ke hal 15

TO K O H Kecam Remisi Koruptor PERNYATAAN Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Yasonna H Laoly menuai kritik. Baru- baru ini, dia menegaskan akan mengeluarkan kebijakan baru di era Presiden Jokowi dengan memberi remisi kepada koruptor. Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras), Haris Azhar mengecam rencana itu, bahkan menyebut sebagai kebijakan ngawur. Bersambung ke hal 15 Haris Azhar

KO M E N TTAA R

(Suara NTB/ars)

Sanksi Tak Dipromosikan

(Suara NTB/nas)

H. Muh. Suruji

MENJELANG berakhirnya triwulan pertama tahun 2015 ini, baru 60 persen pejabat Pemprov NTB yang telah mengisi Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Seharusnya, pada Desember 2014 lalu, seluruh pejabat Pemprov, baik eselon II, III dan IV sudah harus menyerahkan LHKPN-nya, termasuk juga seluruh anggota DPRD NTB. Bagi pejabat Pemprov yang tak mampu menuntaskan LHKPN, mulai semester II tahun 2015 ini akan dikenakan sanksi, tak akan mendapatkan promosi jabatan. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/bul)

Lagi, Jaksa Kembalikan Ratusan Hektar Padi Berkas Kasus Alkes Lotim di Mataram Terancam Gagal Panen Mau tidak

Mataram (Suara NTB) Kekhawatiran kalangan pegiat antikorupsi selama ini akhirnya terjadi. Kasus dugaan penyimpangan pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) RS dr.Sudjono Selong, Lombok Timur (Lotim) yang sudah “berusia” enam tahun, dipastikan belum akan tuntas. Ini setelah jaksa peneliti berkas dari Kejati NTB mengembalikan berkas kasus itu ke Polda NTB dalam dokumen P19. “Benar, kami sudah menerima berkas P19 dari Kejaksaan Kamis (12/3) lalu,” kata AKBP. Andi Hermawan SIK menjawab Suara NTB di ruangannya, Jumat (13/3). Isi P19 itu, meminta penyidik memeriksa kembali saksi -saksi yang pernah dimintai keterangan sebelumnya. Saksi dimaksud, para distributor yang melaku-

mau, ya harus kami laksanakan. Karena ini kan petunjuk, Andi Hermawan kan pengadaan Alkes sebanyak 24 item tahun 2008. “Hanya permintaan keterangan tambahan saja,” kata Andi didampingi Kompol AA Gede Agung, SH, yang di-BKO (Bawah

Kendali Operasi) kan di Krimsus untuk menangani kelanjutan kasus itu. Rencananya ada 14 saksi yang akan dimintai keterangan ulang, dalam rangka memperdalam berkas. Mereka tersebar di Surabaya dan Jakarta. Mengenai kapan akan diperiksa, masih akan diagendakan pihaknya. Terpaksa katanya, tim penyidik berangkat kembali ke dua daerah itu untuk memeriksa saksi – saksi. Padahal sebelumnya, saksi – saksi itu sudah dimintai keterangan sekitar pertengahan 2014 oleh tim penyidik Krimsus, difasilitasi KPK. “Mau tidak mau, ya harus kami laksanakan, karena ini kan petunjuk,” kata pengganti AKBP Nurodin, SIK ini. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Sekitar 130 hektar sawah di Kota Mataram, terancam gagal panen akibat terendam air pascabanjir yang terjadi pada Rabu (11/2) lalu. Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Jumat (13/ 3) menyebutkan, sekitar 130 hektar sawah tersebut berada di kawasan Lingkar Selatan Kota Mataram. ‘’Ancaman gagal panen ini disebabkan padi petani saat sedang berbunga yang tentu-

nya tidak membutuhkan air yang banyak,’’ katanya. Menurut dia, jika hujan terus menerus turun dan sawah masih saja terendam air hingga satu minggu ke depan, tentu hal ini akan menyebabkan terjadinya gagal panen bagi petani di wilayah selatan. Untuk mengantipasi kemungkinan terburuk gagal panen itu, pihak DPKP telah menyiapkan sebanyak 10 unit mesin sedot air untuk digunakan menyedot air pada sawah petani yang terendam. Bersambung ke hal 15

Baliho Zaini-ARB Masih Tegak di Sriwijaya Mataram (Suara NTB) Kepengurusan Partai Golkar versi Aburizal Bakrie (ARB) memang sudah mendapatkan pukulan telak menyusul keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Namun, di NTB kepengurusan partai berlambang beringin ini tampaknya masih dikuasai oleh kubu ARB. Seperti diketahui, setelah terbitnya keputusan Menkum HAM tersebut, Pengurus Partai Golkar hasil Munas Jakarta yang berada di bawah komando Agung Laksono sudah bergerak lebih jauh dengan mendaftarkan logo dan atribut Partai Golkar pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham. Itu artinya, tidak lama lagi penggunaan logo dan semua atribut Golkar tidak lagi dapat digunakan oleh pengurus yang berada di kubu ARB. Namun, hinggar-bingar pergeseran kuasa di DPP Golkar itu tampaknya belum terlihat di NTB. Buktinya, sejumlah atribut di Sekretariat Partai Golkar NTB, hingga kemarin masih

didominasi oleh kubu ARB. Pantauan Suara NTB, suasana di Sekretariat Partai Golkar NTB, di Jalan Sriwijaya, Mataram, Jumat (13/3) kemarin terlihat masih seperti semula. Di depan kantor tersebut, masih berdiri tegak sebuah baliho dengan gambar Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie yang berdampingan dengan Ketua DPD Golkar NTB, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd. Sempat mencuat kabar bahwa DPD Partai Golkar NTB akan diserahterimakan kepada Plt. Ketua DPD Partai Golkar NTB yang ditunjuk oleh Agung Laksono, yaitu H. Mesir Suryadi, SH. Namun, hingga kemarin kabar itu tampaknya hanya angin lalu. Sejumlah pengurus DPD Golkar NTB yang dikonfirmasi terpisah mengaku tidak tahu menahu terkait kabar ini. “Belum ada. Saya juga belum memantau perkembangan,” ujar Wakil Ketua DPD Golkar NTB, H. L. Darma Setiawan, yang dikonfirmasi Suara NTB. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/aan)

TUNGGU PEMBELI – Seorang anak kecil yang menjual koran tengah menunggu pembeli yang melintas di depan Kantor DPD Partai Golkar NTB, Jalan Sriwijaya, Mataram, kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.