HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SENIN, 14 MARET 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN NOMOR 10 TAHUN KE 12 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pemprov NTB akan menaikkan target penurunan angka kemiskinan menjadi dua persen melalui revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB 2013-2018. Meski terkesan kurang realistis di satu sisi, namun di sisi lain rencana ini bisa dipandang sebagai sebuah spirit yang positif. Jika spirit itu tak ‘’terkunci’’ hanya di kantor pemerintahan, maka target dua persen bukanlah sebuah hal yang mustahil. (Suara NTB/ars)
DUA PERSEN – Peserta diskusi terbatas Harian Suara NTB, menunjukkan dua jari sebagai simbol rencana target pengentasan kemiskinan yang baru sebesar dua persen. Diskusi tersebut digelar di Kantor Harian Suara NTB, Sabtu (12/3).
Harus Jadi Gerakan
TO K O H Memperkuat Investasi WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si menegaskan, misi untuk mengentaskan kemiskinan tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya yang dimiliki pemerintah dan pemerintah daerah saja. Ia menegaskan, dari sisi sumber daya, kemampuan pemerintah dan pemerintah daerah sangatlah terbatas. Oleh karena itulah, ia menganggap penguatan kerjasama investasi Bersambung ke hal 19
SULIT, tapi bukan mustahil. Demikianlah kira-kira pandangan pengamat ekonomi, pimpinan BPS dan Bank Indonesia soal kemungkinan Pemprov NTB mencatatkan sejarah lewat penurunan kemiskinan sebesar dua persen per tahun tanpa terjadinya anomali. Menurut Pengamat Ekonomi NTB, Dr. Mansur Afifi, sejarah telah memperlihatkan bahwa turunnya angka kemiskinan sebesar dua persen atau lebih hanya terjadi di situasi anomali. Situasi ini biasanya timbul pascaterjadinya guncangan yang hebat terhadap struktur perekonomian kita. Contohnya, ketika krisis moneter melanda pada 1998. Saat itu, jumlah penduduk miskin di NTB mencapai 49 persen lebih. Berselang tiga tahun, angka itu bisa turun menjadi 30 persen dan pada 2004 telah berada di angka 25 persen. Fakta ini memperlihatkan penurunan dramatis pada angka kemiskinan kita terjadi usai krisis moneter 1998. ‘’Secara teori, itu tidak bisa menjadi ukuran. Karena kita baru saja mengalami situasi tidak normal,’’ ujarnya. Di satu setengah dekade terakhir pun NTB pernah mencatatkan penurunan angka kemiskinan sebesar dua persen. Namun, menurut Mansur Afifi, penurunan yang dicapai pada tahun 2007 itu merupakan imbas dari situasi 2006 yang diwarnai naiknya harga BBM hingga tiga kali. Mansur menyimpulkan, peningkatan angka kemiskinan dalam situasi yang perekonomian normal adalah capaian yang belum pernah dibuat. ‘’Ini sejarah, kita tidak bisa membohongi sejarah. Kemampuan kita hanya begitu, menurut sejarah. Sekarang kalau kita mau dua persen, (dalam kondisi normal) itu tidak ada ceritanya kan?” Ia melanjutkan, penurunan angka kemiskinan sebesar dua persen atau lebih hanya dimungkinkan jika intervensi yang dilakukan bersifat revolusioner. ‘’Kalau bussiness as usual, bisa dikatakan tidak mungkin,’’ imbuhnya. Faktor lain yang membuat Mansur pesimis akan pencapaian target itu adalah kondisi APBN dan APBD yang kita miliki saat ini. Mansur menghitung, APBN yang dikelola di NTB hanya sebesar Rp 9 triliun lebih. Sementara yang dikelola melalui mekanisme APBD dikurangi dengan PAD, hanya sekitar Rp 13 triliun. ‘’Jadi kita punya uang dari pusat hanya Rp 22 triliun, apa mungkin dengan anggaran seperti itu membalikkan sesuatu?” Iwan Harsono menegaskan, selama delapan tahun terakhir, penurunan angka kemiskinan di NTB tercatat hanya berada di kisaran satu persen saja. Jika ditarik lebih ke belakang, Gubernur Drs. H. Harun Al Rasyid, memulai kepemimpinannya dengan angka kemiskinan di posisi 31 persen. Saat berhenti menjabat, Harun mewariskan angka kemiskinan NTB sebesar 27 persen kepada Gubernur selanjutnya, Drs. H. L. Serinata. Berasambung ke hal 19
DEMIKIAN kesimpulan yang mencuat dalam diskusi terbatas Harian Suara NTB bertema ‘’Menimbang Target Pengentasan Ke-
miskinan di NTB’’ yang digelar di Kantor Redaksi Harian Suara NTB, Sabtu (12/3). Bersambung ke hal 19
12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 JIKA menurunkan ang- Bupati Lombok Utara, Syari- menemukan momentum 12345678901234567890123456789012123456789012345678 ka kemiskinan sebesar dua fudin, SH menilai dalam pen- yang tepat saat ini. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 ‘’Momennya adalah, sekipersen adalah misi yang su- gentasan kemiskinan daerah12345678901234567890123456789012123456789012345678 lit, maka langkah apa yang daerah seperti KLU memang an kabupaten/kota baru se12345678901234567890123456789012123456789012345678 bisa membuat misi ini ter- membutuhkan kerja sama lesai menyelenggarakan 12345678901234567890123456789012123456789012345678 capai? Sejumlah narasum- dengan pemerintah provinsi Pilkada dan sudah dilantik. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 ber dalam diskusi terbatas dan pusat. Menurutnya, pem- Artinya dalam jangka waktu 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Suara NTB, Sabtu (12/3) berian bantuan anggaran di enam bulan ke depan harus 12345678901234567890123456789012123456789012345678 mengutarakan langkah apa satu variabel pembentuk ke- disusun RPJMD. Momen ini 12345678901234567890123456789012123456789012345678 saja yang harus ditempuh miskinan tidak akan maksi- adalah pintu masuk yang pas 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 dan kendala apa saja yang mal jika tidak diiringi dengan bagi pemprov untuk meng12345678901234567890123456789012123456789012345678 intervensi secara pasti penbantuan di variabel lainnya. menghadang langkah itu. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 ‘’Anggaran untuk memban- anggulangan kemiskinan di Wakil Gubernur (Wagub) 12345678901234567890123456789012123456789012345678 NTB, H. Muh. Amin, SH, gun rumah kumuh misalnya. kabupaten/kota se NTB,’’ sa12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 M.Si menilai berbagai pro- Kalau tidak diikuti dengan rannya. Ia menilai, untuk 12345678901234567890123456789012123456789012345678 gram pemerintah provinsi sektor-sektor yang lain, seper- mewujudkan target dua per12345678901234567890123456789012123456789012345678 sampai kabupaten/kota, ti bagaimana dengan pertum- sen penurunan angka ke12345678901234567890123456789012123456789012345678 pada dasarnya akan ber- buhan ekonominya, sanitasi miskinan, komitmen pengen12345678901234567890123456789012123456789012345678 muara kepada peningkatan mereka, dan lainnya,’’ ujarnya. tasan kemiskinan antara 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Syarifudin yang baru beber- provinsi dan kabupaten/kota kesejahteraan masyarakat 12345678901234567890123456789012123456789012345678 yang otomatis akan mene- apa bulan lalu dilantik se- harus saling bertautan. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Martawang menilai, koorbagai Wakil Bupati KLU mekan angka kemiskinan. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Namun, ia pun mengakui negaskan bahwa keberpiha- dinasi adalah hal mutlak 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 bahwa misi menekan ang- kan dari sisi kebijakan saja yang harus dilakukan untuk 12345678901234567890123456789012123456789012345678 ka kemiskinan sebesar dua tidak cukup. Namun harus menguatkan ini. Koordinasi 12345678901234567890123456789012123456789012345678 persen setahun akan mus- juga dibarengi dengan keber- untuk membangun sinergi 12345678901234567890123456789012123456789012345678 tahil tanpa kerjasama den- samaan dalam intervensi ke- tidak saja harus dibangun 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 gan semua pihak, khususn- miskinan. ‘’Karena 10 kabu- antarunsur pemerintah daer12345678901234567890123456789012123456789012345678 ya pemerintah provinsi dan paten ini menjadi penunjang ah. Melainkan juga dengan 12345678901234567890123456789012123456789012345678 bagaiman skala provinsi. Se- pemerintah pusat. Sayangkabupaten/kota di NTB. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 ‘’Kaitan dengan itu, sin- hingga harapan kami dari sisi nya, koordinasi dengan pe12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 ergi dengan kabupaten/kota anggaran intervensi pemprov merintah pusat ternyata 12345678901234567890123456789012123456789012345678 terus kita lakukan. Dalam lebih besar, sehingga angka masih diwarnai sejumlah 12345678901234567890123456789012123456789012345678 minggu depan saya akan kemiskinan di KLU bisa dite- ganjalan serius. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Martawang mengaku roadshow ke kabupaten/ kan,’’ ujarnya. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 Kepala Bappeda Kota Ma- bingung melihat kebijakan kota dengan pemerintah 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 daerah dan TKPKD. Ini yang taram, Lalu Martawang juga pemerintah pusat yang 12345678901234567890123456789012123456789012345678 akan kita perkuat,’’ ujarnya. mengakui pentingnya upaya terkesan mengabaikan per12345678901234567890123456789012123456789012345678 Rencana Amin ini bak menyatukan langkah dengan anan tim koordinasi pen12345678901234567890123456789012123456789012345678 gayung bersambut dengan Pemprov NTB. Ia menilai , in- anggulangan kemiskinan di 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678 aspirasi yang disampaikan tegrasi program dalam strate- daerah. 12345678901234567890123456789012123456789012345678 sejumlah daerah. Wakil gi pengentasan kemiskinan ini Bersambung ke hal 19 12345678901234567890123456789012123456789012345678 12345678901234567890123456789012123456789012345678
Agar Misi Tak Jadi Mustahil
Semakin Eksis, NTB Menjaga Momentum Awal Tahun 2016 Mataram (Suara NTB) Dalam usia 57 tahun, 4 bulan lebih, NTB mencatat berbagai kemajuan penting. Awal tahun 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa angka kemiskinan di daerah ini turun sebesar 0,56 persen periode Maret-September 2015. Sehingga, persentase angka kemiskinan di NTB saat ini tersisa 16,54 persen. Selain terjadi penurunan angka kemiskinan, NTB mencatat pert u m b u h a n ekonomi tertinggi secara nas i o n a l . Tingkat per-
tumbuhan ekonomi NTB tahun 2015 tercatat sebesar 5,62 persen tanpa sektor tambang. Sementara tingkat inflasi di bawah rata-rata nasional. Pada Februari 2016 NTB mengalami deflasi hingga 0,02 persen. Sementara pada Januari 2016 NTB mengalami inflasi 1,6 persen. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM mengatakan tidak saja catatan prestasi NTB yang makin meneguhkan optimisme untuk melangkah memasuki 2016. Namun, NTB terpilih dan dipercaya menjadi pusat penyelenggaraan event- event skala nasion-
al. Suksesnya penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) awal Februari lalu diklaim sebagai penyelenggaraan HPN terbesar dan tersukses dalam sejarah. Setelah penyelenggaraan HPN, kata Yusron, seperti bola salju yang semakin lama semakin membesar. Berbagai event ikutan lainnya juga digelar di daerah ini seperti Rakornas Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) yang dihadiri Wakil Presiden HM. Jusuf Kalla. Selanjutnya, 1-4 April mendatang, ada juga Hari Penyiaran Nasional (Hasiarnas). Kemudian pertengahan April juga akan digelar event
Pesona Tambora. Event ini ditetapkan sebagai event tahunan dengan berbagai kegiatan seni budaya, maupun sport. Selanjutnya, kata Juru Bicara Pemprov NTB ini, 16 April mendatang NTB terpilih menjadi lokasi kunjungan President Of Islamic Development Bank Dr. Muhammed Ali. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut pertemuan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dengan pihak IDB saat berkunjung ke Jeddah akhir Januari lalu. ‘’Maksud site visit ini untuk memastikan dukungan IDB terhadap beberapa project strategis di NTB terutama KEK Mandalika,’’ kata Yusron. Bersambung ke hal 19