HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB
SELASA, 14 MEI 2013
12 HALAMAN NOMOR 58 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
(Suara NTB/tim)
COBLOS - Dari kiri ke kanan, TGH.Zainul Majdi, Suryadi Jaya Purnama, H.L.Muhyi Abidin dan KH.Zulkifli Muhadli saat mencoblos kemarin
JSI : Pilkada NTB Dimenangkan TGB-Amin Mataram (Suara NTB) Hasil hitung cepat Jaringan Suara Indonesia (JSI), yang dipublikasikan sekitar pukul 16.00 Wita, Senin (13/5) kemarin memperlihatkan kemenangan pasangan TGB. Dr. H. M. Zainul Majdi, MA – H. M. Amin, SH, M.Si (TGB-Amin) atas tiga kandidat lainnya. TGB-Amin unggul dengan perolehan suara 44,63 persen dari total 98,67 persen sampel data yang dihimpun JSI.
TO K O H
(Suara NTB/aan)
Jangan Ada Euforia
H. M. Zainul Majdi
CALON Gubernur NTB, TGB. Dr. H. M. Zainul Majdi, MA, menyerukan agar pendukungnya tidak larut dalam euforia kemenangan di Pilkada NTB. Meski hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei memperlihatkan keunggulannya telak atas kandidat lainnya. TGB menegaskan hasil akhir dari Pilkada NTB adalah apa yang diumumkan oleh KPU NTB. TGB menyampaikan seruan itu melalui pesan singkat yang diterima Suara NTB, Selasa (13/5). “Alhamdulillah, syukur kepada Allah dan terima kasih atas dukungan masyarakat NTB sehingga pasangan TGBAmin memperoleh hasil sebagaimana yang ada di quick count,” tandasnya. Bersambung ke hal 5
KO M E N TTAA R
Sementara pasangan Dr. KH. Zulkifli Muhadli – Prof. Dr. Ir. H. M. Ichsan (Zul-Ichsan) berada di posisi kedua perolehan suara dengan total 25,81 persen, diikuti oleh pasangan Drs. H. L. Harun Al Rasyid, M.Si – Dr. H. L. Abdul Muhyi Abidin (Harum) dengan 22,08 persen dan Suryadi Jaya Purnama, ST – Johan Rosihan, ST (SJP-Johan) dengan 7,48 persen. ‘’Kami dari JSI mengucapkan selamat kepada TGBAmin yang telah memenangkan quick count versi JSI. Tapi tetap kita harus menunggu perhitungan resmi dari KPU NTB,’’ ujar Direktur Riset JSI, Eka Kusmayadi, dalam keterangan persnya. Menurut Kusmayadi, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan kemenangan TGB-Amin. Faktor pertama adalah rekam jejak TGB selama menjabat yang mendapat penilaian baik dari masyarakat. Masyarakat cukup puas dengan
kinerja TGB, terutama di sektor infrastruktur. ‘’Yang paling banyak disoroti adalah masalah infrastruktur,’’ ujar Kusmayadi. Ia menambahkan, faktor berikutnya adalah status TGB selaku tokoh agama yang memang telah mengakar di kalangan pemilih NTB. Dengan status itu, banyak pemilih tradisional yang mau bekerja secara militan untuk memilih atau memenangkan TGB. Faktor ketiga adalah figur TGB yang dikenal bersih dan jujur di mata pemilih. JSI menyoroti adanya penurunan tingkat partisipasi pemilih yang juga terlihat dari hasil quick count mereka. Tingkat partisipasi pemilih (VTO) secara agregat sebesar 62,26 persen. Partisipasi pemilih pada Pilkada NTB kali ini mengalami penurunan dibandingkan dengan proses demokrasi sebelumnya, dimana pada Pemilu Legislatif 2004 besaran VTO sebesar 76,0 persen, Pilkada 2008 VTO sebe-
(Suara NTB/ars)
7,48 persen
22,08 persen
25,81 persen Sumber : Quick Count Jaringan Suara Indonesia (JSI)
Pilkada Lotim
Alkhaer dan Sufi Saling Klaim Kemenangan Selong (Suara NTB) Penghitungan suara sementara Pilkada Lombok Timur (Lotim) memperlihatkan hasil cukup menarik. Dimana pasangan mantan Bupati, H. M. Ali
Bin Dachlan dan H. Haerul Warisin (Alkhaer) dengan pasangan Bupati incumbent, H. M. Sukiman Azmy dan H.M. Syamsul Luthfi (Sufi) saling mengklaim diri menang.
Ketua Tim Sukses Alkhaer, Sukardi Malik saat dikonfirmasi Suara NTB mengatakan pihaknya menjadi pemenang Pilkada Lotim. Ditanya soal persentase kemenangan, se-
jauh ini belum diketahui data riilnya. ‘’Kita masih menunggu data riilnya ini,’’ katanya. Secara terpisah, Ketua Tim Sukses Sufi, H. Mahsun Faesal juga mengklaim kandidat-
nyalah yang menang. Soal data pun seirama dengan Alkhaer, pihaknya masih menunggu hasil rekap terakhir dari korcamkorcamnya. Bersambung ke hal 5
Pilkada Kota Bima
Diungguli TGB-Amin
SJP-Johan Kalah di TPS Sendiri Sementara, Pasangan ”Incumbent” Unggul Mataram (Suara NTB) Pasangan Cagub-Cawagub Suryadi Jaya Purnama -Johan Rosihan (SJP-Johan), dalam penghitungan suara sementara Pilgub NTB Senin (13/5) kemarin, kalah di TPS nya masing-masing. Perolehan suara pasangan ini diungguli pasangan
Dr.TGH.M.Zainul Majdi-H.M.Amin, SH,MSi (TGB-Amin). Dalam penghitungan suara di TPS 2 Pagesangan Barat tempat SJP mencoblos, ia kalah telak. Di TPS tersebut, ia hanya mendapatkan 18 suara. Bersambung ke hal 5
Hindari Konvoi SECARA keseluruhan, prosesi pencoblosan pada Pilgub NTB, Pilkada Lotim dan Pilkada Kota Bima dinilai kondusif. Namun tidak dinafikan, masih ada potensi gejolak di Lotim, sehingga BKO pasukan Brimob ditambah tiga kompi ke wilayah ini. Kepada Suara NTB Senin (13/5) petang kemarin, Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Mochammad Iriawan, SH,MM,MH menyebut, gejolak yang sempat terjadi di Lotim tidak lepas dari konsentrasi massa dari kubu pendukung Sufi dan Alkhair. Bersambung Mochammad Iriawan ke hal 5
44,63 persen
sar 78.82 persen, dan terakhir Pemilu Legislatif 2009 VTO sebesar 75.09 persen. Kusmayadi menegaskan bahwa JSI memiliki dua divisi yaitu divisi riset dan divisi konsultan yang keduanya tidak saling mempengaruhi. Ia menegaskan, apapun yang dilakukan divisi konsultan tidak akan mempengaruhi independensi pihaknya dalam melakukan riset, survei atau quick count. Sementara itu, dilihat dari sebaran suara, hitung cepat JSI memperlihatkan bahwa TGBAmin mendominasi perolehan suara di hampir seluruh zona di Pulau Lombok, yaitu Zona NTB1 (Mataram), Zona NTB-2 (Lobar dan KLU), Zona NTB-3 (Loteng) dan Zona NTB-4 (Lotim). Di Zona NTB-1, TGB-Amin meraih 60,14 persen suara dan jauh meninggalkan pasangan Harum dengan 18,57 persen, ZulIchsan dengan 15,19 persen dan SJP-Johan dengan 6,11 persen. Bersambung ke hal 5
Kota Bima (Suara NTB) Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bima digelar bersamaan dengan Pilgub NTB Senin (13/5), berdasarkan hasil hitung
cepat (quick qount), sementara dimenangipasanganincumbent,HM Qurais H Abidin dan H A Rahman H Abidin (Qurma Manis). Bersambung ke hal 5
Tanggapan Tiga Cagub Soal ’’Quick Count’’ Pilkada NTB
Kyai Zul dan Harun Belum Akui Pemenang, SJP Beri Ucapan Selamat ke TGB-Amin Sejumlah pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub/ Cawagub) NTB belum mau mengakui kemenangan pasangan Dr.TGH.M.Zainul Majdi-H.Amin, SH (TGB-Amin) di Pilkada NTB. Mereka menyerukan pendukung masing-masing agar tetap tenang sembari menunggu penghitungan resmi di KPU NTB. CAGUB NTB, Drs. H. Harun Al Rasyid yang dikonfirmasi Suara NTB tentang hasil sementara Pilkada NTB, Senin (13/5) menyerukan pendukungnya agar tetap menahan diri dan tidak membuat keribu-
tan sembari menunggu hasil perhitungan resmi di KPU NTB. ‘’Tapi kita jangan membuat keributanlah. Yang penting kita lihat saja, tunggu hasil KPU. Sekarang kan orang nunggu semua,” tegasnya.
Harun menjamin, ia tentu saja akan memberikan ucapan selamat kepada pemenang Pilkada jika hasil perhitungan resmi di KPU NTB sudah diperoleh. “Sudah pasti. Kita kan harus bagaimana lagi, kalau memang sudah ada pemenang. Tapi sekarang kan semua sedang dalam proses,” tegasnya. Cagub NTB, Dr. KH. Zulkifli Muhadli, yang dikonfirmasi Suara NTB, juga menegaskan pihaknya masih menunggu hasil real count atau perhitungan resmi yang akan dilakukan KPU NTB
nantinya. Sembari menunggu, pihaknya juga akan mencermati apakah ada kecurangan atau tidak yang terjadi selama proses tersebut berlangsung. “Kita akan melihat ada kecurangan atau tidak, sedang kita lihat,” ujarnya. Kyai Zul mensinyalir adanya sejumlah kejanggalan dan akan mencermatinya. Seperti halnya Harun, Kyai Zul juga menyerukan kepada pendukungnya untuk tetap tenang sembari menunggu perhitungan resmi KPU NTB. Bersambung ke hal 5
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
SUARA MATARAM
Halaman 2
Hidupkan Atraksi Seni dan Budaya KELURAHAN Dasan Agung merupakan salah satu wilayah yang banyak memiliki berbagai macam kesenian dan kebudayaan. Hanya saja keberadaan atraksi seni dan budaya itu mulai redup karena kemajuan zaman. Lurah Dasan Agung, Hambali, S.Sos yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (13/5) kemarin mengakui bahwa pihaknya memiliki kewajiban untuk menghidupkan kembali peninggalan sejarah itu. “Kita berupaya menghidupkan kembali atraksi budaya yang ada di Kelurahan Dasan Agung ini,” katanya. Dia mengakui, di wilayahnya itu ada banyak kelompok kesenian tradisional seperti kesenian Rebana, Tawaq-Tawaq dan Cupak Gerantang. Namun kelompok kesenian itu kini sudah mulai jarang eksis. “Kendalanya tidak ada tempat pembinaan, kita tengah upayakan untuk menghidupkannya lagi salah satunya dengan menyediakan tempat pembinaan,” ujarnya. Dia juga mengakui, potensi adanya kesenian itu sebenarnya masih ada di Kelurahan Dasan Agung. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya warga sekitar yang justru menjadi pelatih kesenian ke luar wilayah Dasan Agung. “Untuk itu kita meminta adanya back up dari Dinas Pariwisata khususnya untuk membangun tempat pembinaan atau semacam gedung serba guna,” ujarnya. Mengenai lahan, Hambali menyatakan, di Dasan Agung sebenarnya ada lahan warga yang tersedia untuk membangun gedung itu. “Mungkin sistemnya tukar guling dan kami rasa masyarakat akan memberi dukungan penuh,” imbuhnya. (smd) Hambali, S.Sos (Suara NTB/smd)
(Suara NTB/nia)
Belum Ada Kepastian MESKI penerapan pelaksanaan kurikulum 2013 sudah di depan mata, namun ternyata sampai saat ini belum ada sosialisasi dan kepastian tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah. Bahkan hingga bulan ini, belum ada sosialisasi kepada guru ataupun kepala sekolah terkait dengan teknis pelaksanaan kurikulum 2013. “Sampai hari ini kurikulum 2013 belum ada kepastian kami jalankan di sekolah,” terang kepala SMPN 12 Mataram M. Jauhari Senin (13/5) kemarin. Jauhari melanjutkan, hingga Mei ini belum ada sosialisasi yang dilakukan pihak dinas atau LPMP terhadap para guru dan kepala sekolah di SMPN 12 Mataram. Pihaknya pun telah menunggu pelaksanaan penataran dan pelatihan guru, namun hingga saat ini belum bisa terlaksana. “Belum ada guru yang diambil untuk penataran, kepala sekolah sendiri pun belum ditatar. Bagaimana kita programkan kalau belum ditatar,” tandasnya. Padahal Bulan Juni 2013 mendatang harus sudah ada kepastian terkait pelaksanaan kurikulum 2013. Akibatnya, sekolah belum bisa menyusun program kerja pada tahun ajaran baru mendatang. Hal ini terkait dengan aturan kurikulum 2013 yaitu tambahan jam belajar hingga pukul 14.00 Wita. Sehingga jika kurikulum 2013 ini jadi diterapkan pada tahun ajaran baru mendatang, SMPN 12 Mataram akan membatasi jumlah siswa dalam penerimaan siswa baru (PSB) dan tidak lagi menerapkan sistem double sift. SMPN 12 Mataram pun akan menerima siswa sesuai daya tampung yaitu tujuh M. Jauhari kelas. (nia)
(Suara NTB/ars)
DIRAWAT - Nia Aulia, korban luka bakar saat mendapat perawatan di Puskesmas Cakranegara (kiri). Sebuah kios di Karang Kelebut Kelurahan Cakra Timur, terbakar akibat api dari kompor yang menyambar bensin yang sedang dituang ke botol
Ayah Tuang Bensin, Anak Luka Bakar Mataram (Suara NTB) Sebuah kios di jalan Brawijaya RT 01 Karang Kelebut Kelurahan Cakra Timur, ludes terbakar Senin (13/5) pagi. Kejadian dipicu kecerobohan Panji, saat menuangkan bensin dari jeriken ke botol untuk dijual. Saat bersamaan kompor dinyalakan. Bensin yang tercecer disambar api. Anak perempuannya, Nia Aulia (10), mengalami luka bakar serius pada kaki. Gara gara
kejadian itu, Panji gagal mencoblos di TPS. Kejadian sekitar Pukul 06.00 Wita, saat itu Panji membuka kios kemudian menuangkan bensin ke beberapa botol. Salah satu botol bensin tumpah kemudian tercecer di lantai kios. Anaknya yang baru bangun, kemudian diminta membersihkan bensin dengan kain lap. Tanpa diduga, api dari kompor yang masih menyala, menyambar ceceran bensin. Api juga menyabar kaki
Pilkada NTB
’’Incumbent’’ Unggul di TPS Walikota Mataram (Suara NTB) Perolehan suara pasangan TGB-Amin dalam Pilkada unggul di seluruh TPS yang ada di Dasan Agung. Seperti halnya di TPS 7 Dasan Agung Perigi, pasangan TGB-Amin unggul telak di TPS yang merupakan tempat Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh memilih. Dari hasil perhitungan yang dilakukan KPPS di TPS 7 Dasan Agung Perigi tersebut, pasangan TGB-AMIN memperoleh 191 suara, disusul pasangan Harum 52 suara, SJP-Johan 11 suara dan pasangan Zul-Ichsan hanya mampu memperoleh 10 suara. Sementara untuk suara sah sebanyak 264 suara, sedangkan suara tidak sah hanya 11 suara. Namun pada catatan yang ada di TPS 7 itu, jumlah suara tidak sah mencapai 275 termasuk suara yang rusak dan banyaknya warga yang tidak memilih.
Sementara itu, pantauan Suara NTB Senin (13/5) kemarin, Walikota Mataram bersama istrinya melakukan pencoblosan sekitar pukul 09.30 wita. Didampingi beberapa stafnya, Walikota melakukan pencoblosan di lingkungan tempat tinggalnya tersebut. Dikonfirmasi usai melakukan pencoblosan, Ahyar Abduh mengaku optimis pelaksanaan Pilkada NTB berjalan kondusif di Kota Mataram. “Kita boleh berbeda pilihan, tetapi kondusivitas Pilkada di Kota Mataram ini harus tetap kita jaga,” harapnya. Dia mengatakan, pelaksanaan pesta demokrasi ini merupakan momen penting bagi pembangunan di NTB ini khususnya untuk Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi NTB. “Kami harap masyarakat memakai hak pilihnya sebagai warga NTB,” tambahnya. (smd)
Puluhan Warga Ahmadiyah Salurkan Hak Suara Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan pesta demokrasi dalam hal pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB memunculkan tandatanya. Warga Ahmadiyah yang kini mendiami asrama Transito Mataram tetap memperoleh hak suara kendati sampai sekarang hak mereka sebagai warga Indonesia dalam kaitan kepemilikan KTP masih belum diperoleh.
Informasi yang diperoleh Suara NTB dari Ketua KPPS TPS 13 Pejanggik, Mustakim, beberapa orang warga Ahmadiyah sudah mendatangi TPS sejak pagi hari. Jumlah mereka diperkirakan diatas 10 orang yang mendatangi TPS 13 Pejanggik. “Mereka datang pagi hari dengan membawa surat panggilan,” terangnya. Dari data KPPS yang ada, jumlah warga yang mendiami Penampungan Pengungsi Majeluk sebanyak 68 wajib pilih. Namun jumlah yang datang tidak mencapai jumlah tersebut. “Tidak sampai, karena informasinya sudah banyak yang pindah,” katanya. Awalnya, lanjut Mustakim, ketika pihaknya mengantar surat panggilan ke Penampungan Pengungsi Majeluk, warga Ahmadiyah sempat mempertanyakan soal KTP mereka. Namun karena tugas KPPS hanya mengantar surat panggilan, jadi tidak bisa memberikan jawaban. “Mereka sempat menanyakan KTP mereka, kami tidak mempunyai wewenang untuk itu. Mereka mengeluhkan sikap pemerintah yang hanya membutuhkan mereka saat pemilihan seperti ini. Kami tidak bisa menjawab,” terangnya lagi. Sementara itu, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh ketika dikonfirmasi terkait hal itu hanya memberi jawaban singkat. Menurut dia, warga Ahmadiyah memiliki hak dan kewajiban. “Kita percaya terhadap KPU yang saya rasa sudah memperhitungkannya,” jawabnya seraya menambahkan, kapasitas warga Ahmadiyah diakomodir dalam Pilkada kali ini adalah dalam kapasitas sebagai warga NTB. Dikonfirmasi terpisah, Pembina Ahmadiyah Wilayah Nusra, Nasiruddin Ahmadi mengatakan, pihaknya memang menerima surat panggilan memilih. Namun, dia mengaku kebingungan juga dasar mereka diberikan surat panggilan itu. Pasalnya, selama ini keberadaan mereka sering tidak dianggap oleh pemerintah dengan bukti tidak diberikannya hak mereka untuk memiliki KTP baik di Kabupaten Lombok Barat maupun di Kota Mataram. (smd)
Nia yang sempat menginjak bensin. Warga sekitar kemudian membantu memadamkan api, sebagian menghubungi pemadam kebakaran. Sementara Nia langsung dilarikan ke Puskesmas Cakranegara. Di puskesmas, bocah kelas 6 SD di Loteng ini, mengalami luka bakar serius di kedua kakinya, dan harus mendapat penanganan serius. Panji mengaku lalai dan tidak mengira
kejadian itu akan menimpa anaknya. “Saya tadinya tuang bensin saja. Karena ada yang tumpah, saya minta anak mengelap. Tau taunya api kompor nyambar bensin di lantai,” tutur Panji. Akibat kejadian itu, ia pun merugi hingga jutaan rupiah. Seluruh isi kiosnya ludes terbakar. Warga sekitar sering melihat Panji menyalakan kompor dan menuangkan bensin. Bahkan mereka sering memperingatkan Panji. (ars)
Soal Pengembangan Eks Pelabuhan Ampenan
Pemkot Mataram Harus Bertanggungjawab Mataram (Suara NTB) Langkah Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh memberi kesempatan kepada investor lain untuk mengembangkan eks Pelabuhan Ampenan dinilai kurang pas. Sementara nasib investor sebelumnya yakni PT. Gunung Lawoe Mercu Buana (GLMB) belum ada kejelasan. Demikian penilaian anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Yeyen Seprian Rachmat, SE., MSi. Kepada Suara NTB di Mataram, Senin (13/5) kemarin, mengatakan, mengenai investasi GLMB, Pemkot Mataram harus bertanggung jawab. Bukan saja karena aroma kegagalan investasi pengembangan eks Pelabuhan Ampenan, tetapi juga, karena dari awal Pemkot terkesan jalan sendiri. Termasuk ketika konsep pengembangan eks Pelabuhan Ampenan ditawarkan kepada GLMB. Menurut Yeyen, bentuk tanggungjawab yang diharapkan dari Pemkot Mataram terkait pengembangan eks Pelabuhan Ampenan, yakni Pemkot Mataram menjelaskan kepada masyarakat bagaimana kejelasan kerjasama dengan GLMB. ‘’Kalau memang wanprestasi, jelaskan kenapa bisa demikian, apa kendalakendalanya,’’ ujar Ketua Fraksi Partai hanura DPRD Kota Mataram ini. Yang jelas, sambung Yeyen, persoalan dengan GLMB harus clear terlebih dahulu sebelum menawarkan pengembangan eks Pelabu-
Yeyen Seprian Rachmat
han Ampenan apapun bentuknya kepada investor lain. Lebih jauh dikatakan Yeyen, seperti halnya kerjasama dengan GLMB, mestinya terkait kerjasama daerah harus melibatkan Dewan selaku mitra eksekutif. Namun nyatanya, terkait kerjasama dengan GLMB, Dewan, akunya, belum pernah diajak duduk bersama. ‘’Bahkan waktu peletakan batu pertama saja, kita tidak diundang,’’ ucapnya. Dalam hal kerjasama daerah, Walikota memang diberikan kewenangan menawarkan kepada pihak ketiga. Namun demikian, komunikasi dengan Dewan harus tetap terjalin. Walikota harus mengajukan usulan tertulis terkait kerjasama daerah. ‘’Apa keuntungannya untuk masyarakat Kota Mataram, ini juga harus jelas. Sehingga, ditemui kendala di tengah jalan seperti yang berlangsung saat ini, bisa ditanggung bersama antara eksekutif dan legislatif. Sehingga tidak muncul masalah kedepan. Menurut Yeyen, kalaupun nanti akhirnya GLMB memang gagal, maka kegagalan investasi tersebut harus dievaluasi. Setelah itu barulah Pemkot dan Dewan duduk bersama untuk membahas masa depan pengembangan eks Pelabuhan Ampenan. ‘’Ganti investor bukan solusi. Jadi, Pemkot tidak harus buru-buru ganti investor,’’ tandasnya. (fit)
Ganti investor bukan solusi. Jadi, Pemkot tidak harus buru-buru ganti investor
(Suara NTB/fit)
Poli RSM Tutup, Pasien Kecewa Mataram (Suara NTB) – Pelayanan poliklinik dan administrasi Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Mataram Senin (13/5) kemarin, diliburkan. Akibatnya beberapa pasien pun kecewa dan harus rela pulang karena tidak mendapatkan pelayanan. Tidak seperti hari-hari biasa, ruang tunggu RSUD Kota Mataram (RSM) yang biasanya dipadati pasien, kemarin tampak sepi. Pelayanan Askes dan seluruh poliklinik yang biasanya ramai dikunjungi pasien, mendadak sepi. Liburnya Poliklinik di RSUD Kota Mataram terkait momentum Pilkada NTB. Pantauan Suara NTB, beberapa pasien yang ingin berobat terpaksa kecewa dan kembali pulang. “Semestinya poliklinik tetap buka, masak orang sakit harus menunggu besok,” ungkap Gufron salah satu pengunjung yang kecewa. Sementara itu, dihubungi via Handphone, Kepala Bagian TU RSUD Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi, SE., membenarkan aktivitas poliklinik dan administrasi RSUD Kota Mataram libur pada hari pencoblosan, Senin kemarin. Hal ini sesuai dengan keputusan rapat terakhir terkait pelaksanaan Pilkada NTB. Meski pelayanan di poliklinik tutup, pelayanan rumah sakit di ruang rawat inap dan UGD tetap berjalan seperti biasa. Para pasien yang datang diarahkan ke UGD untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. (nia)
(Suara NTB/nia)
SEPI - Pelayanan poliklinik dan administrasi Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Mataram tutup, selama pelaksanaan Pilkada berlangsung Senin (13/5) kemarin.
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
(Suara NTB/rus)
HAK PILIH - Beberapa Cabup dan Cawabup Lotim menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Lotim, Senin (13/5). Dari kiri ke kanan Cabup Ali Bin Dachlan, Cawabup H. M. Syamsul Luthfi, Cabup H. Abdul Wahab dan H. Usman Fauzi saat menggunakan hak pilihnya di TPS masing-masing.
Pilkada Lotim
Dua Cawabup Tidak Gunakan Hak Pilihnya Selong (Suara NTB) Dua calon wakil bupati (cawabup) Lombok Timur (Lotim), yakni Hj. Lale Yaqutunnafis dan cawabup M. Ihwan Sutrisno tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Alasannya, kedua cawabup tersebut tidak berdomisili di Lotim dan secara otomatis tidak masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Lotim. Tidak masuknya kedua kandidat cawabup itu dibenarkan anggota KPU Lotim, H. Hidayatullah saat dikonfirmasi Suara NTB Senin (13/5). Informasinya, Hj. Lale Yaqutunnafis pasangan H. Abdul Wahab dalam paket Waly ada
di Kota Mataram. Sementara Muhammad Ihwan Sutrisno pasangan H. Usman Fauzi dalam paket Mafan memegang KTP Kota Surabaya. Ketua Tim Pemenangan Mafan, Sadrah ketika ditanya mengenai persoalan tidak
Diduga Banyak Pemilih Tidak Dapat Undangan Selong (Suara NTB) Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Senin (13/5) kemarin sedikit terusik. Hal itu dikarenakan banyak warga tidak dapat undangan memilih. Sementara itu, Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang disodorkan tidak bisa digunakan untuk memilih. Demikian diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Lotim H. M. Syamsul Luthfi saat ditemui di Selong di TPS 8 Gelang Kecamatan Sukamulia. Menurutnya, di wilayah Terara tidak kurang dari 30 orang lebih tidak bisa menggunakan hak pilihnya, karena terbentur persoalan tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut Luthfi, semestinya bisa diberikan kesempatan memberikan hak pilih bagi yang benar-benar terbukti memiliki KTP. Pasalnya, jika tidak diberikan hak, maka dinilai akan merugikan calon-calon yang memiliki basis masa. Informasi lain yang dihimpun Suara NTB, fakta banyaknya tidak bisa memilih juga terjadi di sejumlah daerah lain di Lotim. Bukti KTP yang diperlihatkan di depan KPPS tidak bisa dijadikan bukti kuat diperbolehkannya yang bersangkutan melakukan pencoblosan. Anggota KPU Lotim, H. Hidayatullah saat dikonfirmasi mengatakan bagi yang tidak masuk dalam DPT, dibolehkan menggunakan hak pilihnya dengan catatan menyerahkan bukti KTP dan KK. Pilihannya adalah kedua bukti kependudukan tersebut. ‘’Salah satu saja yang diserahkan tidak diperbolehkan,’’ ujarnya. Berdasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tertuang juga dalam Peraturan KPU, dinyatakan bagi masyarakat yang tidak masuk dalam DPT atau DPS akan dapat menggunakan hak pilihnya dengan cara menunjukkan KTP dan KK. “Jadi bukan salah satu, tapi dua-duanya,” ungkapnya. Mengingat aturan tersebut, ditegaskan komisioner KPU Lotim ini tidak ada toleransi bagi warga Lotim yang tidak masuk dalam DPT/DPS dapat menggunakan hak pilihnya dengan hanya membawa KTP atau KK saja. Menurutnya, proses pemutakhiran data pemilih hingga menjadi DPT cukup panjang. Kesempatan warga dinilai cukup luas sebelum DPT ditetapkan. KPU sendiri, katanya, sudah melaksanakan semua prosedur sesuai aturan yang berlaku. DPT ada proses pemutakhiran, kemudian ditetapkan menjadi DCS yang selanjutnya diperbaiki sebelum ditetapkan menjadi DPT. Ketua Panwaslu Lotim, Joyo Supeno saat dikonfirmasi juga mengakui adanya dugaan banyak warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih, karena tidak masuk dalam DPT. Hanya saja, sampai Senin siang kemarin pihaknya juga belum menerima laporan terkait dugaan tersebut. Meski demikian, ujarnya, secara umum pelaksanaan Pilkada Lotim dinilai berjalan cukup aman dan lancar. Semua berjalan sesuai rencana. Adanya riak-riak yang muncul bisa diatasi dengan sigap. Namun, hal itu langsung bisa ditangani dengan mengambil cadangan yang telah tersedia. (rus)
Polres Lotim Susun Peta Rawan Korupsi Selong (Suara NTB) Salah satu upaya nyata memudahkan melakukan pengawasan terhadap tindak pidana korupsi, Polres Lombok Timur (Lotim) tahun 2013 intensif menyusun peta kerawanan korupsi. Ruang lingkupnya adalah jajaran Pemkab Lotim. “Sebagai pengawasan dan ini merupakan tindak lanjut dari MoU (Memorandum of Understanding) antar Polri, Kejaksaan dan KPK,” terang Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lotim, AKP Yuyan Priatmaja, (Suara NTB/dok) SIK, belum lama ini. Yuyan Priatmaja Yuyan menjelaskan, peta rawan korupsi ini sebenarnya sudah pernah dibuat jajaran Polres Lotim, namun belum pernah lengkap. Diakuinya, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Lotim sejauh ini belum kooperatif memberikan pagu anggarannya. “Kita ingin melakukan pemetaan,” imbuhnya. Aparat Polres Lotim bisa melakukan pengawasan korupsi ini tentu dengan bukti-bukti pendukung. Sejatinya, seluruh SKPD lingkup Pemkab Lotim bisa memberikan pagu anggaran tanpa harus diminta. “Kalau benar-benar mau diawasi kan tanpa harus diminta kan harus memberikan, “ terangnya. Ditambahkan, selama ini bahkan seluruh SKPD dan lembaga pemerintahan yang ada di Pemkab Lotim tidak pernah terbuka soal data. Penilaian Yuyan, jika pejabat negara saja memberikan Hasil Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), mestinya SKPD pun bisa lebih terbuka. Pandangan sejumlah pihak di jajaran pemerintah sejauh ini ketika aparat kepolisian meminta data kerap ditafsirkan beda. Ada penilaian polisi mencari-mencari kesalahan pejabat atau penafsiran lainnya. Hal ini menurut Yuyan tampaknya membuat kalangan kalangan pemerintah selaku pengguna anggaran ini menutup diri. “Ketika kita minta, kita dikira cari-cari kesalahan. Kita kan hanya melakukan pengawasan,” lanjutnya. (rus)
dapat mencoblos kandidatnya secara prinsip tidak dipersoalkan. Meski diakui, satu suara dalam Pilkada ini sangat menentukan. Secara umum pelaksanaan pemungutan suara di Lotim berjalan aman, lancar dan ter-
tib. Semua cabup menggunakan hak pilihnya di TPS masing-masing. H.M. Ali Bin Dachlan menggunakan hak pilihnya di TPS 12 Gandor Kelurahan Selong. Mantan Bupati Lotim ini datang ke TPS sekitar pukul 07. 30 Wita. Saat itu TPS belum banyak dihadiri para pemilih. Pasangan H.M. Ali Bin Dachlan, yakni H. Khaerul Warisin melakukan pencoblosan di TPS 2 Otak Kokok Desa Sikur Kecamatan Sikur.
Melakukan pencoblosan sekitar pukul 12.00 Wita. Informasinya, sengaja memilih waktu itu karena ada perhitungan tertentu. Bupati Sukiman Azmy melakukan pencoblosan di TPS 2 Rumbuk Timur sekitar pukul 08.50 Wita. Sedangkan Luthfi, menggunakan hak suaranya di TPS yang berbarengan dengan TPS H. Abdul Wahab dari Waly. Luthfi tiba di TPS sekitar pukul 10.30 Wita. Sedangkan H. Usman
Kembangkan Kawasan Luar Mandalika
Loteng Goda Investor Cina dan Malaysia Praya (Suara NTB) Kawasan Mandalika Resort Kute Pujut Lombok Tengah (Loteng) saat ini sudah mulai digarap oleh pihak Bali Tourism Development Corporation (BTDC) bersama sejumlah investor selaku mitra. Kepastian tersebut, membuat Pemkab Loteng kini mengalihkan perhatian untuk mengembangkan kawasan di luar kawasan. Sejumlah investor asal Cina dan Malaysia coba digoda untuk mau berinvestasi mengembangkan potensi yang ada. ”Kalau kawasan Mandalika Resort sudah ditangani oleh BTDC. Tinggal sekarang bagaimana dengan kawasan di luar kawasan Mandalika Resort. Karena kawasan ini juga perlu dikembangkan,” sebut Bupati Loteng, H. Moh. Suhaili, FT, kepada Suara NTB, Senin (13/5). Terkait hal itu, pihaknya sudah bertemu dengan sejumlah calon investor asal Malaysia serta Cina, beberapa waktu lalu saat melakukan kunjungan ke Malaysia. Para investor tersebut, kata bupati cukup merespons positif tawaran Pemkab Loteng. Apalagi setelah mengetahui potensi yang Loteng cukup besar dan
memiliki prospek menjanjikan di masa datang. Bahkan beberapa di antaranya, sudah menyatakan akan langsung datang pada bulan Mei ini untuk melihat secara langsung potensi seperti apa yang bisa dikembangkan, khususnya di luar kawasan Mandalika Resort. Menurutnya, potensi kawasan di luar kawasan Mandalika Resort, tidak kalah indah dari segi alamnya serta kaya dari segi sumber daya alamnya sendiri. Ditegaskannya, pengembangan kawasan di luar kawasan Mandalika Resort menjadi penting untuk mengimbangi perkembangan di dalam kawasan Mandalika Resort itu sendiri. ‘’Jangan sampai hanya kawasan Mandalika Resort saja yang berkembang. Sementara kawasan di luarnya tidak ikut berkembang,’’ ujarnya. Pihaknya yakin, jika kawasan Mandalika Resort bisa berkembang dengan baik, maka secara tidak langsung bakal memberikan efek bagi kawasan di luarnya. “Saat ini saja, kawasan di lingkar kawasan Mandalika Resort sudah mulai tumbuh berkembangkan. Bagaimana kemudian nantinya ke depan,
kalau kawasan Mandalika Resort sudah benar-benar berkembang,” ujarnya. Diakuinya, pemerintah daerah sedang fokus mengembangkan kawasan bagian utara Loteng sebagai kawasan penyangga dari kawasan selatan, khususnya kawasan Mandalika Resort. Mengingat kawasan utara, cukup potensial sebagai daerah pengembangan agrobisnis berbasis pertanian dan perkebunan. Harapannya, potensi yang dimiliki kawasan utara khususnya berupa buah-buahan bisa memenuhi kebutuhan di kawasan selatan. Pasalnya, selama ini buah-buahan yang masuk ke wilayah selatan yang merupakan kawasan pariwisata andalan Loteng, lebih banyak didatangkan dari luar daerah. Padahal potensi yang dimiliki Loteng tidak kalah besar. Ia mengakui, salah satu persoalan yang menghambat perkembangan kawasan utara yakni persoalan infrastruktur dasar terutama jalan yang masih minim. Akibatnya, potensi yang ada tidak bisa terdistribusi dengan maksimal, sehingga Pemkab Loteng terus berusaha mengatasi persoalan infrastruktur tersebut. (kir)
Bupati Minta Hentikan Monopoli Lahan Parkir KKB Tanjung (Suara NTB) Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), H. Djohan Sjamsu, SH., mendesak aparatnya untuk menghentikan monopoli pengelolaan lahan parkir di areal Pelabuhan Bangsal, Kecamatan Pemenang. Bupati secara tegas menilai, lahan parkir yang dikelola Koperasi Karya Bahari (KKB) selama ini berlebihan. “Kesan wisatawan mancanegara sangat negatif di Bangsal, karena adanya monopoli ini. Selama ini lahan parkir dikelola Koperasi secara berlebihan (karena berlangsung lama, red),” ujar bupati, Senin (13/5). Bupati melihat tidak ada alasan yang dapat membenarkan pengelolaan monopoli di negara ini, sebab bertentangan dengan aturan yang ada. Akan halnya pengelolaan lahan parkir ini sendiri, bupati secara terang-terangan mengakui telah menjadi “catatan” Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap hasil audit kinerja keuangan Pemda KLU. Jika dibiarkan berlanjut, maka bupati khawatir kinerja keuangan Pemda KLU tidak akan dapat diperbaiki, karena persoalan tersebut. Adanya monopoli oleh KKB di Pelabuhan Bangsal itu, Djohan Sjamsu, menyebutkan aparat terkait harus dapat merumuskan lang-
kah bersama untuk menghentikan monopoli. “Di sana sudah ada perangkat pemerintah, ada Kepolisian, ada UPTD Syahbandar, ada pula Dinas Perhubungan. Masa iya (monopoli) tidak bisa diselesaikan,” tanyanya. Aparatur Pemerintah yang bercokol di Pelabuhan Bangsa diminta segera berkoordinasi satu sama lain. Sebab dalam konteks pariwisata, pemerintah daerah dituntut untuk menjaga kondusivitas keamanan dan kenyamanan pengunjung pariwisata yang akan memasuki 3 Gili. Oleh karena dirinya telah mendengar keluhan wisman akan kenyamanan pintu masuk, maka dirinya mengharuskan dilakukannya pengelolaan pintu masuk yang jauh dari kesan negatif. Permintaan akan penghentian monopoli KKB oleh Bupati ini, sekaligus menjawab aspirasi lembaga DPRD dalam masa Sidang istimewa terhadap rekomendasi persetujuan LKPJ APBD 2012 pekan lalu. Waktu itu, Ketua DPRD KLU, H. Mariadi, S. Ag., meminta kepada Bupati KLU menyurati pihak BPKP atau Lembaga yang berkompeten agar melakukan audit investigasi khusus kepada Koperasi Karya Bahari (KKB) yang telah lama mengadakan pungutan yang tidak mempunyai dasar hukum. (ari)
KPU dan KIPAceh Sanjung Pilkada di NTB Tanjung (Suara NTB) Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat bersama anggota Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Provinsi Aceh, Senin (13/5) menyempatkan diri melihat dari dekat pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018. Rombongan yang berjumlah 10 orang tersebut, mengunjungi 3 kabupaten/kota di Pulau Lombok, yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Rombongan diiterima Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH dan Ketua KPU KLU, Fajar Marta, S.Sos., di Kantor KPU KLU, Senin sore. Rombongan memuji pelaksanaan pesta demokrasi salah satunya di
KLU. “Respons masyarakat di TPS-TPS sangat baik. Melihat dari partisipasi masyarakat, mereka masih punya kepedulian yang tinggi dalam menentukan pemimpin di daerah,” kata Wakil Kepala Biro Teknis dan Humas KPU Pusat, Supriatna. Ia menjelaskan, proses Pilkada di NTB berjalan dengan lancar. Sepanjang pemantauan di 3 kabupaten dan kota di NTB yang dikunjungi, proses demokrasi berjalan lancar dan tanpa kendala. Bersama KIP Aceh, KPU pusat melontarkan sanjungan atas jalannya demokrasi di KLU. Sebagaimana diketahui, KLU merupakan daerah otonom yang baru pertama kali ini menghelat Pilkada Gubernur – Wakil Gubernur. Sebelum ini, pesta demokrasi tingkat
Provinsi diselenggarakan masyarakat Lombok Utara di bawah kendali KPU Lombok Barat. Mengingat penyelenggaraan yang pertama dan tidak banyak kendala inilah, Supriatna dan kawan-kawan tak menyangka jalannya demokrasi di KLU belangsung aman dan tertib. Ketua KPU KLU, Fajar Marta, menyatakan cukup tersanjung dapat dikunjungi oleh KPU pusat maupun KIP Provinsi Aceh. Namun demikian, meski merupakan penyelenggaraan yang perdana bagi KLU, pihaknya tidak merasa risih. Alasannya, kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi cukup tinggi dibuktikan dengan dukungan dalam proses penentuan hak suara cukup tinggi. (ari)
Fauzi melakukan pencoblosan di TPS 5 Masbagik Selatan sekitar pukul 09.00 Wita. Semua pasangan cabup Lotim ketika diwawancara wartawan menyampaikan harapan agar pelaksanaan Pilkada Lotim ini bisa berjalan aman, tentram dan damai. Seperti dikemukakan H. Abdul Wahab, yang kalah hendaknya menerima dengan lapang dada, sedangkan yang menang harus dihormati. Bu-
pati siapapun yang terpilih katanya hendaknya semua pihak bisa saling menghormati. Bagi yang kalah harus menerima kekalahan. “Yang terpilih itulah bupati yang terbaik pilihan rakyat,” demikian Wahab. Hal senada disampaikan H. Usman Fauzi. Menurutnya, kemenangan dalam Pilkada bukanlah kemenangan pasangan calon, melainkan kemenangan masyarakat Lotim yang menggelar pesta demokrasi. (rus)
Dipecat, Syahrudin Gugat PPP Mataram (Suara NTB) Syahrudin melayangkan gugatan perdata ke PPP Lombok Barat (Lobar). Alasannya, ia dipecat dari kepengurusan sekretaris partai, tanpa mekanisme sesuai diatur Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Gugatan yang dilayangkan Syahrudin masing-masing diarahkan ke DPW sebesar Rp 1,5 miliar dan DPC sebesar Rp 750 juta. Syahruddin, sebagaimana diketahui saat ini masih menjalani pidana penjara, karena dibelit kasus korupsi Bansos Lobar 2008. Setelah vonis pengadilan keluar, Syahrudin sempat banding, namun putusan hakim Pengadilan Tinggi, hukumannya ditetapkan sesuai vonis pengadilan tingkat pertama. Pria yang menjabat di Komisi I DPRD Lobar ini pun diPAW, sekaligus dipecat dari keanggotaan partai sebagai sekretaris. Ditemui di Lapas Mataram, Senin (13/5), Syahrudin mengakui, posisinya sebagai terpidana dalam kasus korupsi. Meski bersalah, ia tetap meminta diproses sesuai mekanisme partai. Ia menyebut, pengurus DPC PPP Lobar, sudah melanggar Pasal 10 ayat 4 AD ART. Isi pasal itu, diurainya, pemberhentian anggota DPC yg terdiri, pengurus harian dan pengurus inti dilakukan oleh DPP atas usul DPW. “Kemudian keputusannya berdasarkan rapat pengurus harian DPP yang ditetapkan secara sah,” terang Syahrudin. Pelanggaran lain, lanjutnya, terkait Pasal 4 ayat 5. Isinya pemberhentian anggota PPP yang menduduki jabatan di dalam atau di luar dilakukan oleh pengurus harian DPC melalui DPW setelah diberhentikan sementara dan peringatan tertulis 3 kali. “Ini tidak pernah ada peringatan. Satu kali surat peringatan tidak per-
nah saya terima,” protesnya. Menanggapi hal ini, Ketua DPC PPP Lobar, H. Bahrul Fahmi, menegaskan, pemecatan Syahrudin sudah sesuai AD/ ART partai. “PAW Pak Syahrudin sudah sesuai prosedur dan AD/ART partai,” tegasnya. Menurutnya, SK pemberhentian dikeluarkan oleh DPW atas usulan dari semua pengurus DPC dan PAC. Sesuai aturan AD/ART, jelasnya, bagi siapapun kader yang tersangkut kasus tindakan pidana dan telah terbukti, maka partai mengambil keputusan tegas mengganti atau memecat kader tersebut. Seperti halnya Syahrudin, diputus 4,5 tahun penjara plus kewajiban membayar sejumlah denda oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Mataram bulan Agustus 2012 lalu, sehingga partai mengambil tindakan memberhentikannya. Pihak partai jelas Bahrul, cukup bijaksana terhadap persoalan yang membelit Syahrudin. Partai menunggu hampir satu tahun, setelah selesai upaya banding Syahrudin di MA. Namun hukumannya ditambah menjadi 7 tahun. Partai memberi kesempatan kepada bersangkutan untuk bisa mengklarifikasi persoalan ini. Setelah itu, partai baru mengambil keputusan pengusulan PAW. PAW sendiri dilakukan atas dasar desakan dan permintaan dari pengurus PAC dan DPC. Atas usulan semua PAC dan DPC, lalu DPC mengusulkan rekomendasi pemberhentian kepada DPW. “Lalu DPW mengeluarkan SK-nya,”ujarnya. Di sisi lain, Ketua KPU Lobar Suhaimi Syamsuri, mengaku sudah menerima surat permohonan PAW Syahrudin di DPRD Lobar. Bahkan, dalam waktu dekat, KPU Lobar akan melakukan rapat pleno untuk membahas PAW Syahrudin. (ars/her)
Dishubkominfo Kaji Regulasi Operasional Bentor Giri Menang (Suara NTB) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Lombok Barat (Lobar) akan melakukan kajian terhadap keberadaan bentor sebagai alat transportasi alternatif di Lobar, Keberadaan bentor di Lobar mulai marak, khususnya di malam hari. Kendaraan ini sering memadati Giri Menang Square dan sejumlah titik keramaian di Lobar. Bahkan pada malam hari, bentor menjadi alternatif anak muda untuk berkendaraan. ‘’Tentu harus ada kajian teknis terkait bentor. Sejauh ini secara khusus belum dibahas. Tapi dalam waktu dekat kami akan lakukan kajian,” ungkap Kepala Dishubkominfo Lobar H. M. Saekhu, Senin (13/5). Mantan Camat Labuapi ini, menyatakan, perlunya melakukan pengkajian, karena hal itu menjadi tanggung jawab pihaknya. Kendaraan yang beroperasi harus memenuhi kriteria utama memberi keamanan dan kenyamanan kepada penumpang. Meski demikian, ujarnya, jika itu melanggar ketentuan, bentor tidak diperbolehkan untuk beroperasi. Munculnya bentor, menurutnya, tidak bisa dihindari
karena pengaruh dari Kota Mataram, sehingga kendaraan ini pun muncul sebagai di Lobar. Apalagi, pihak kepolisian telah mengeluarkan larangan untuk operasional kendaraan ini. Namun sebelum memutuskan hal tersebut, pihaknya akan melakukan pengkajian kelayakan, baik dari sisi teknis dan keamanan kendaraan. Setelah itu, baru bisa ditentukan apakah kendaraan itu layak diberikan izin operasi atau kendaraan itu dilarang beroperasi. Untuk melakukan pengkajian itu, pihaknya terlebih dahulu melakukan pendataan terhadap keberadaan bentor. Ia menjelaskan, dari sisi pemerintah sendiri memikirkan jalan terbaik yang perlu diambil terkait kendaraan bentor ini. “Solusinya belum ada, karena belum dikaji, kalau sudah didata baru duduk bersama pihak terkait,”ujarnya. Dari informasi yang diperoleh, terkait keberadaan bentor di Lobar sudah diantisipasi oleh jajaran Polres setempat. Polres menurut informasi sudah mendatangi produsen bentor yang berlokasi di Mataram dan Lobar. Produsen diminta tidak lagi memenuhi permintaan warga membuat bentor. (her)
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Polisi Selidiki Kasus Pemerkosaan Pelajar di Tarano Sumbawa Besar (Suara NTB) Kasus pemerkosaan yang menimpa seorang pelajar, Bunga (17) di kecamatan Tarano masih ditangani penyidikannya oleh Polsek Empang. Pelaku diketahui melarikan diri. “Kita masih melakukan penyelidikan dan pelaku masih melarikan diri,” kata Kapolsek Empang, Iptu Satrio saat dikonfirmasi, Senin (15/5). Laporan polisi menyebutkan, pada Sabtu lalu, sekitar pukul 11. 00 Wita, telah terjadi pemerkosaan anak di bawah umur, Bunga (nama samaran) dengan tempat kejadian perkara pada sebuah rumah kosong di dusun Banda, desa Banda Kecamatan Tarano. Pelapor yang juga korban kini berstatus pelajar, tinggal di dusun Ampu desa Labuan Aji, kecamatan Tarano. Sementara pelaku atas nama Alamsyah, alias Al memperkosa korban, dengan cara menutup mulutnya dengan menggunakan jilbab serta bantal, dan kemudian menggagahi korban. Atas kejadian tersebut orang tua pelapor masih merasa keberatan dan melaporkannya ke sektor Empang untuk ditindaklanjuti. (arn)
Pilkada Kota Bima
Calon Petahana Masih Kuat Kota Bima (Suara NTB) Meski hasil penghitungan cepat (Quick Count) masih bersifat sementara, namun para pendukung pasangan calon Walikota Bima petahana, H.M. Qurais H. Abidin dan H. A. Rahman H. Abidin (Qurma Manis) langsung menunjukkan euforia kemenangan. Perolehan suara melalui hitung cepat tersebut jauh mengungguli enam pasang calon Walikota dan calon Wakil Walikota Bima periode 2013 – 2018 mendatang. Bahkan para pendukung Qurma Manis berjoget ria di depan kediaman H.M. Qurais H. Abidin. Tak pelak jalan Suekarno-Hatta pun terpaksa diblokir. Euphoria tersebut berlangsung sekitar pukul 16.30 Wita. Para pendukung langsung memadati ruas jalan SoekarnoHatta tepat di depan kediaman Qurais. Begitu mendengar yang unggul dalam quick count sementara adalah pasangan yang didukung mereka pun mulai bersorak-sorai. Bahkan para pendukung ini berjoget ria dengan menyetel musik. “Alhamdulillah satu putaran,” teriak salah seorang pendukung. Teriakan pendukung yang disahut oleh pendukung lainnya ini pun menyebar ke seluruh masyarakat yang ada di sekitar lokasi. Pasalnya saat itu pada layar monitor yang menjadi pusat perhatian pendukung, simpatisan dan keluarga pasangan Qurma Manis memang unggul sekitar 31,2 %. Hanya saja, suasana dalam ruangan di mana para pendukung menyaksikan perhitungan perolehan suara sempat terjadi protes pasalnya jumlah DPT Sementara yang tertulis sekitar 9 ribu sementara total DPT 104.430. sehingga sebagian para pendukung, simpatisan dan keluarga sempat tidak percaya dengan hasil dimaksud. Namun, lantaran sudah optimis akan menang, raut kebahagiaan tetap terpancar dari wajah mereka. Sementara itu, euphoria pendukung Qurma Manis yang berada di jalan raya sempat memancing emosi pendukung pasangan calon Hj Ferra Amelia SE MM-Drs M Natsir (Fersi) yang jaraknya sekitar 300 meter. Bahkan pendukung pasangan Qurma Manis dan Fersi sempat saling berhadap-hadapan. Hingga akhirnya, aparat Kepolisian yang berada di sekitar lokasi bersiaga di antara dua kubu. Hingga berita ini ditulis, suasana antara dua kubu masih diwarnai ketegangan. (use)
(Suara NTB/arn)
NONTON BARENG - Syamsul Fikri bersama tim pemenangan TGB Amin nonton bareng tayangan hasil hitung cepat LSI.
Tim TGB Amin Masih Ragu Bisa Menang di Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Tim TGB Amin Sumbawa menyambut antusias kemenangan pasangannya dari hasil sementara hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) untuk NTB. Meski demikian, khusus untuk di Kabupaten Sumbawa, tim agaknya masih ragu kemenangan serupa bakal diperoleh khususnya di Kabupaten Sumbawa. Sebab sejauh ini, diperkirakan TGB Amin masih bersaing ketat dengan pasangan Zul Ichsan dalam pengumpulan suara. Seperti disampaikan Ketua Tim yang juga Ketua DPC Demokrat Sumbawa, Syamsul Fikri, S.Ag, M.Si, masyarakat NTB sudah cerdas dan tidak salah pilih dalam menanggapi kemenangan sementara hitung cepat. Diharapkan, NTB terutama Sumbawa tetap aman. Perbedaan dalam proses demokrasi harus dihargai, walaupun euforia itu ada, namun siapapun yang menang itulah Gubenrur kita. “Kami menghormati pasangan lain,” jelasnya. Dari laporan maupun SMS yang diterimanya hingga sore kemarin, di sejumlah lokasi di Sumbawa TGB Amin menang. Seperti di wilayah Prode I, Prode II dan Prode III Kecamatan Pelampang. Kemudian, Keluarahan Brang Bara, desa Uma Beringin, Sampa hingga Pelat kecamatan Unter Iwis. Begitu pula di desa Kaung Utan, Padasuka Lunyuk dan lainnya. Namun, pada lokasi lainnya, TGB Amin juga kalah dalam perolehan suara seperti di kecamatan Lape. “Cuma kita belum bisa pastikan, karena belum masuk C1,” ujar Fikri. Tetapi apapun itu, tim dan parpol pendukung sudah bekerja. Meski diakuinya, ada kerikil - kerikil kecil dalam koalisi parpol pengusung. Tetapi itulah proses demokrasi. Catatanya, dikala koalisi berjalan dengan baik, maka TGB Amin bisa menang di Sumbwa. Tetapi toh, kemenangan TGB Amin hasil hitung cepat tetap akan dirayakan massa pendukung dengan akan melakukan konvoi dan parade dalam kota Sumbawa Besar. “Kita akan konvoi,” katanya. Namun, Ketua DPD Golkar Sumbawa, Drs. Arahman Alamudy, sebelumnya saat menemani Amin mencoblos, menepis segala keraguan. Sebab, semuanya sudah bekerja sekuat tenaga dan seluruh partai koalisi bergerak sampai ke desa dalam rangka memenangkan paket TGB Amin. “Kami datangi masyarakat dan semuanya antusias. Ini momentum yang sangat berharga, agar melihat secara jernih dengan hati yang ikhlas, ini paket yang perlu didukung. Jadi semua terkonsolidasi dengan baik dan optimis TGB Amin akan menang. Meski ada gerakan dari kandidat lain, hanya samata-mata melemparkan fitnah dan sebagainya target mereka. Namun kita tidak pernah bergeser untuk memenangkan TGB Amin di Sumbawa,” pungkasnya. (arn)
DIGUNAKAN - Lubang penampung sampah di TPA Bara yang kini telah digunakan walaupun belum diserahterimakan.
(Suara NTB/ula)
Belum Diserahterimakan
Proyek TPA Bara Mulai Dimanfaatkan
Dompu (Suara NTB) Proyek pembangunan tempat pengolahan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Bara, kabupaten Dompu, yang dibangun tahun 2012 hingga saat ini belum diserahterimakan kontraktor ke pemerintah Provinsi sebagai pemilik proyek. Kendati belum diserahterimakan, proyek senilai Rp 6 miliar yang diduga bermasalah ini justru telah dimanfaatkan untuk pembuangan sampah rumah tangga. Penampungan sampah diklaim untuk menghindari longsor yang terjadi selama ini. Kepala Bidang Tata Kota Dinas PU Dompu, Al Bukhairun, M.Si kepada Suara NTB, Senin (13/5) mengatakan, hingga saat ini proyek pembangunan TPA Bara belum diserahterimakan. Serah
terima akan dilakukan setelah masa pemeliharaan berakhir pada Mei 2013. Tetapi untuk sementara sampah dimasukkan ke bak penampung sampah untuk menghindari longsornya pasangan tembok
dinding yang selama ini sering kali longsor. “Akibat adanya timbunan sampah di utara (lubang penampung sampah) sehingga mendorong terjadinya longsor, makanya sampahnya dipindahkan ke selatan
Pilkada NTB
Cawagub Amin Menang Telak di TPS Lempe Sumbawa Besar (Suara NTB) Pelaksanaan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) NTB, Senin (13/5), di Sumbawa berlangsung lancar. Salah satu calon wakil Gubernur (Cawagub) pasangan Dr. TGH. M. Zainul Majdi (TGB), H. Muh. Amin, S.H, M.Si, mencoblos di TPS 3 Kelurahan Lempe. Pasangan Tuan Guru Bajang (TGB) ini, unggul telak dan mendominasi perolehan suara atas pasangan lainnya. Amin bersama istri dan anaknya serta diiringi tim sukses dan pendukung, datang ke TPS sekitar pukul 09.30 Wita. Mengenakan peci dan baju putih bergaris lengan panjang, Amin masuk ke TPS sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepada para pendukung dan simpatisan yang berusaha mengerumuninya untuk bersalaman. Sesaat kemudian keluar dari bilik dan foto bersama mengabadikan momen tersebut. “Luar biasa kebahagiaan, karena kita sudah bersama-sama masyarakat yang memberikan hak suara. Sebagai salah seorang calon, wajar kalau saya dikerumuni pendukung dan simpatisan. Sekaligus kita menunjukkan cara berdemokrasi yang baik,” katanya, ketika diwawancarai usai pencoblosan. Amin mengajak masyarakat menciptakan suasana kondusif. Pilkada yang bersih, aman, dan tentram. Apalaagi ini pesta demokrasi sekali dalam lima tahun. Makanya, kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan memberikan suara sebaikbaiknya. Persoalan menang kalah semuanya diserahkan ke masyarakat. “Siapaun dia putra terbaik NTB, itulah pemimpin kita. Saya kelahiran Sumbawa dan lama bergelut di Sumbawa sebagai pimpinan
(Suara NTB/arn)
SURAT SUARA - Cawagub H. Muh. Amin memasukkan surat suara ke kotak suara di TPS Kelurahan Lempe, Sumbawa Besar. lembaga politik. Saya sampaikan terima kasih kepada simpatisan pendukung,” terangnya. Kalaupun ada yang meragukan kemenangan TGB Amin di Sumbawa, menurutnya, itu hak setiap orang. Baginya, siapapun yang menang dan ditakdirkan Tuhan untuk memimpin NTB, tak ada masalah. Meski demikian, pihaknya tetap optimis, TGB Amin akan menang khususnya di Kabupaten Sumbawa. Anggota KPU Sumbawa, Syukri Rakhmat, S.Ag, mengklaim proses pemungutan suara di TPS berlangsung lancar dan sukses. Kendala yang ada, seperti kekuarangan logistik dan administrasi sudah bisa diatasi. Memang ada TPS yang terpaksa melakukan penghitungan ulang, tetapi itulah solusi yang diambil, agar tidak muncul persoalan lain. Agenda selanjutnya, rekapitulasi di tingkat PPS, 14-16 Mei, rekapitulasi tingkat Kabupaten 20-22 Mei di Provinsi 23-25 Mei. Sebagai gambaran, dari ha-
sil pantauan dan data yang dihimpun Suara NTB, perolehan suara di TPS tempat Amin mencoblos, pasangan TGB Amin memperoleh 250 suara, SJP Johan 1 suara, HARUM 5 suara dan Zul Ichsan 16 suara. Dengan 10 suara tidak sah. Total jumlah pemilih yang memberikan hak suaranya 277 dari 323 jumlah DPT. Artinya, Amin hanya kecolongan sekitar 22 suara untuk pasangan lainnya di TPS itu. Sementara Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin mencoblos di salah satu TPS Kelurahan Brang Bara. Perolehan suara di TPS itu, pasangan nomor urut 1, TGB Amin juga unggul dengan jumlah 87 suara, SJP Johan 4 suara, HARUM 16 suara dan dan Zul Ichan 48 suara dengan total 155 suara dari DPT 207. Sedangkan dari informasi yang dihimpun pada TPS 2 Pamanto Kecamatan Empang, tempat orang tua Cawagub Johan Rosihan mencoblos, TGB Amin dan SJP Johan sama-sama kuat masing-masing 133 suara, HARUM 37 suara dan Kyai Zul Ichsan 81 suara. (arn)
(masukan ke lubang penampung),” kata Al Bukhairun. Untuk menghindari terjadinya longsor dinding penahan tebing, lanjut Al Bukhairun, dibangunkan dinding berlapis. Setelah perbaikan ini dirampungkan Mei 2013 ini baru akan diserahterimakan dari kontraktor pelaksana ke Pemprov NTB dan Pemprov NTB akan serahkan ke Pemda Dompu. “Setelah pasangan dinding ini diperbaiki baru akan diserahterimakan. Kita tidak akan terima kalau kondisinya
masih rusak,” jelasnya. Namun pemanfaatan untuk penampungan sampah dilakukan sebelum diserahterimakan, dikatakan Al Bukhairun, karena keterbatasan lahan penampungan sampah. Hal ini telah disepakati bersama ketika tim pusat dan Provinsi meninjau bersama ke lokasi pembangunan TPA Bara. “Kondisi tempat yang terbatas sehingga sekarang kita sudah masukkan sampah di lubang penampung,” katanya. (ula)
Pemungutan Suara Pilkada Kota Bima Berjalan Lancar Kota Bima (Suara NTB) Proses pemungutan suara calon Walikota dan Wakil Walikota Bima periode 2013-2018 berlangsung lancer, meski sedikit diwarnai masalah kekurangan logistik di masing-masing TPS. Warga Kota Bima yang mendapatkan hak pilih berbondong-bondong mendatangi TPSTPS di sekitar lingkungan masing-masing. Tak terkecuali pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bima yang mencalonkan diri. Salah satu calon yakni H.M. Qurais H. Abidin yang merupakan calon incumbent mencoblos di sekitar tempat tinggalnya, yakni di TPS 5 RT 08 TW 03 Kelurahan Paruga Kecamatan Rasa NaE Barat. Qurais yang memang menghajatkan diri mencoblos lebih awal tiba di TPS sekitar pukul 08.10 Wita. Qurais tiba di TPS didampingi istri, anak dan dua orang cucunya. “Tapi yang mencoblos cuma 5, sementara cucu sengaja saya bawa,” tuturnya. Usai mencoblos, Qurais beserta rombongan langsung kembali ke kediaman. Di depan kediaman, Qurais sempat duduk guna melihat suasana Kota Bima yang lengang. Ditemui sebelumnya, Qurais sempat mengungkapkan harapannya, yakni agar pencoblosan berjalan dengan lancar, tertib dan aman. Dia pun berharap semua pihak bisa menyaksikan jalannya proses pencoblosan tersebut. “Kepada KPPS dan para petugas juga kami harapkan untuk menjaga keamanan dan disiplin,” tuturnya. Namun, lanjutnya, siapapun yang nantinya terpilih merupakan kehendak Allah SWT. Pemimpin yang terpilih tersebut merupakan pemimpin yang terbaik dan bisa melanjutkan pembangunan Kota Bima. Sementara itu, pasangan Hj Ferra Amelia, SE, MM dan Drs H. M. Natsir (Fersi) memberikan hak pilihnya di TPS 3 Kelurahan
Sarae. Hj Ferra Amelia datang bersama Bupati Bima, H. Ferri Zulkarnain, ST dan keluarga. Hanya saja, Natsir tak mencoblos. Pasalnya pria yang menjabat sebagai Sekda Mamuju Utara ini tak berdomisili di Kota Bima. Ditemui usai mencoblos, Natsir yang didampingi Fera merasa optimis bisa menang dalam pemilukada ini. Sebab dia yakin, masyarakat Kota Bima sudah bisa menilai yang mana calon pemimpin yang akan dipilihnya. “Kita harus optimis bisa menang,” katanya. Masih di Kelurahan yang sama, calon Walikota H. Sucipto mencoblos di TPS 2. Sucipto datang sendiri tanpa didampingi calon Wakil. Sucipto yang sempat mendapat insiden kurang mengenakkan lantaran adanya seseorang yang diduga hendak menggunakan ilmu gaib untuk menjegalnya berharap pemilukada berjalan dengan baik dan aman. Masyarakat bisa memilih sesuai dengan keinginan bersama, jujur, adil, aman. Sebab selama proses pemilukada ini tak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam. “Meski adanya kesekapakan pemilukada damai dari masing-masing pasangan calon,” tuturnya. Namun yang terjadi dalam minggu tenang tak demikian. Sementara itu, di TPS-TPS khusus yakni di Rutan proses pencoblosan berjalan dengan aman dan cepat. Karena memang kemarin, para napi banyak yang bebas. Salah seorang petugas KPPS, M Saidin, jumlah DPT di Rutan sebanyak 157. Namun yang memberikan hak suara sebanyak 53. Untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bima sebanyak 23 pemilih sementara tahanan maupun narapidana adal Kabupaten yang memberikan hak pilih untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur sebanyak 30 pemilih. (use)
PDAM Dompu Disarankan Bayar Gaji Karyawannya Dompu (Suara NTB) Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Dompu, Syamsul Huriah, S.Sos disarankan untuk membayarkan gaji yang menjadi hak Herno Susanto sebagai karyawan PDAM selama 15 bulan. Bila tidak dibayarkan, selain dipidana, juga bisa digugat secara perdata untuk mendapatkan sisa gaji sekitar Rp 30 juta tersebut. Karenanya, pihak Herno Susanto menunggu niat baik Dirut PDAM untuk upaya damai terhadap kasus dugaan penggelapan yang dilaporkan. Pengacara yang menjadi kuasa hukum Herno Susanto, Kisman Pangeran, SH kepada Suara
NTB saat dihubungi, Senin (13/5), menyarankan Dirut PDAM Dompu untuk membayarkan gaji yang menjadi hak kliennya sebelum kasusnya diteruskan. Kebijakan itu lebih arif, ketimbang bertahan tanpa alasan yang jelas. “Saya menyarankan agar Direktur membayarkan gaji Herno yang menjadi haknya dan itu yang kami tunggu sebelum kasus ini berlanjut,” ingatnya. Bila kasus dugaan penggelapan yang dilaporkan Herno melalui kuasa hukumnya ini terus berlanjut, Kisman merasa yakin bisa menjadikan Syamsul Huriah sebagai tersangka. Selain dipidana dan menjebloskannya ke tahanan, hak Herno memperoleh gaji bisa juga diambil secara
paksa melalui perdata. “Jangan sampai persoalan ini berlanjut dan menimbulkan penyesalan di kemudian hari,” terangnya. Menurut Kisman, keputusan melaporkan Dirut PDAM Dompu ke Polres Dompu dalam kasus dugaan penggelapan gaji kliennya selama 15 bulan ini setelah upaya persuasif tidak ditanggapi. “Sebelum dilaporkan ke Polisi, klien kami telah melayangkan surat somasi ke Direktur PDAM, tetapi tidak mendapat respon,” katanya. Ditegaskan Kisman, kliennya memiliki hak atas gajinya sebagai karyawan PDAM selama 15 bulan sebelum ia dipecat dari karyawan PDAM Dompu atau sekitar Rp 30 juta
lebih. Karena kendati menjalani proses hukum, ia tetap menjadi karyawan PDAM Dompu dan bahkan setiap pembagian jadwal kegiatan namanya selalu dicantumkan, kecuali setelah ia dipecat. Selain itu, lanjut Kisman, nama kliennya selalu terdaftar dalam daftar gaji karyawan PDAM. Namun tidak diserahkan karena tidak diizinkan Dirut PDAM tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini juga dibenarkan oleh bendahara dan Bagian Umum PDAM Dompu ketika dimintai keterangan oleh penyidik. “Tanpa alasan yang jelas, Direktur tidak menyerahkan gaji Herno. Padahal dalam daftar penerima gaji, nama Herno tetap tercantum,” un-
gkap Kisman. Sebelumnya, Dirut PDAM Dompu, Syamsul Huriah mengatakan, tidak membayarkan gaji Herno lantaran ia tidak pernah masuk bekerja karena menjalani tahanan di Lapas Dompu atas kasus hukum yang dihadapinya. Sementara gaji merupakan insentif bagi pekerja dan Herno tidak bekerja, sehingga dinilai tidak berhak mendapatkan gaji. Namun diakui, sejak tersangkut persoalan hokum, Herno tidak langsung dipecat. Pemecatan dilakukan setelah ia bebas dari tahanan karena adanya kekosongan Dirut akibat Herianto Rendak selaku dirut lama sakit. (ula)
RAGAM
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
JSI : Pilkada NTB Dimenangkan TGB-Amin Dari Hal. 1 Kemenangan paling telak diraih TGB-Amin di zona NTB-2. Di zona ini, TGB-Amin merajai perolehan suara hingga 66,64 persen, jauh meninggalkan pasangan Harum yang hanya mengantongi perolehan 13,5 persen. Pasangan Zul-Ichsan memperoleh 12,8 persen dan SJP-Johan 7,06 persen. Di Zona NTB-3, TGBAmin juga memperoleh kemenangan dengan 41,42 persen, disusul Zul-Ichsan dengan 32,55 persen, Harum dengan 16,64 persen dan 9,39 persen. Sementara, di Zona NTB4 yang sebelumnya diidentikkan dengan basis TGBAmin, kemenangan yang diraih justru tidaklah sebesar di zona NTB-2. Di Lotim, TGB-Amin tetap unggul dengan perolehan 51,39 persen suara dibandingkan dengan Zul-Ichsan yang memperoleh 21,46 persen, Harum dengan 19,65 persen dan SJP-Johan dengan 7,5 persen. Perolehan suara di Zona NTB-5 (Sumbawa dan KSB), dimenangkan oleh pasangan Zul-Ichsan dengan 55,05 per-
sen. Disusul oleh TGBAmin dengan 30,62 persen, Harum dengan 8,63 persen dan SJP-Johan dengan 5,7 persen. Di Zona NTB-6 (Bima, Dompu dan Kota Bima), pasangan Harum merajai dengan perolehan 50,73 persen, disusul Zul-Ichsan dengan 22,79 persen, TGB-Amin dengan 18,64 persen dan SJP-Johan dengan 7,84 persen. Sementara itu, perolehan suara sementara berdasarkan hitung cepat Konsultan Citra Indonesia - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan kemenangan TGBAmin dengan perolehan 43,08 persen, disusul ZulIchsan dengan 26,33 persen, Harum dengan 22,69 persen dan SJP-Johan dengan 7,89 persen. Dilihat dari sebaran suara, TGB-Amin mendominasi perolehan suara di Pulau Lombok. Zul-Ichsan memimpin di Sumbawa dan KSB. Sementara, Harum merajai perolehan suara di Bima, Kota Bima dan Dompu. (aan)
Sementara, Pasangan ”Incumbent” Unggul Dari Hal. 1 Dalam perhitungan sementara lembaga survei hingga pukul 16.45 Wita, pasangan Qurma Manis unggul dengan perolehan suara sebesar 33,1 %. Perolehan suara tersebut merupakan hasil penghitungan cepat quick count yang disiarkan langsung televisi lokal Bima TV. Hasil hitung cepat merinci perolehan suara untuk nomor urut 1 (Jamin) 5,5 %, nomor urut 2 (Baru) 2,7 %, nomor urut 3 (Qurma Manis) 33,1 %, nomor urut 4. (Suri) 9,8 %. Kemudian nomor urut 5 (Sujud) 18,8 %, 6 (Feri-Anang) 7,4 % dan nomor urut 7. (Fersi) 23,2 %. Dalam perhitungan sementara, Qurma Manis mendapat suara penuh di beberapa wilayah termasuk di wilayah Paruga yang merupakan lingkungan tempat tinggal H Qurais H Abidin. Khusus di sekitar tempat tinggal Qurais yakni di TPS 5, Qurma Manis memperoleh suara sebesar 228 suara, disusul Fersi dengan perolehan suara 92 dan Sujud 22 suara, Suri 14 suara dan Jamin 4 suara. Sementara dua pasangan yakni Baru dan Feri-Anang tak memperoleh suara sama sekali. Tak hanya di sekitar lingkungan tempat tinggalnya pasangan Qurma Manis juga menang penuh dengan selisih suara yang jauh yakni di Kelurahan Melayu dan Kelurahan Tanjung. Guna mengetahui perkembangan perolehan suara, tim Qurma Manis bahkan membuka quick count di kediaman. Penghitungan cepat yang disiarkan Bima TV ini disaksikan para pendukungnya. Tak hanya di kubu Qurma Manis, hitung cepat
juga digelar kubu Suri (Subhan HM Nur SH dan M Reza SE MA). Sama seperti di kubu Qurma Manis, di kubu Suri juga tampak dipadati oleh para pendukung dan simpatisan. Berdasarkan pantauan di lapangan, di wilayah timur Kota Bima perolehan suara tampak bervariasi. Seperti di Lingkungan Raba Ngodu yang merupakan tempat tinggal pasangan Suri. Untuk sementara di wilayah Raba Ngodu dan sekitarnya, Suri menunjukkan keunggulannya. Untuk TPS 2 Suri unggul 167 suara diikuti Qurma Manis dengan 39 suara, Fersi 37 suara, Sujud 23 suara, Feri-Anang 13 dan Baru 2 suara. Sementara Jamin tak mendapatkan suara satu pun. Sementara itu, di TPS tempat calon Wakil Walikota Bima Drs H M Natsir pasangan Fersi justru kalah. Di TPS 1 Kelurahan Raba Dompu Barat yang bersaing mendapatkan suara yakni Suri dan Qurma Manis yang sama-sama mendaptkan suara 109. Sedangkan Fersi mendapatkan 95 suara. HM Qurais H Abidin yang ditemui saat mencoblos, terlihat sedikit tegang. Namun saat dikonfirmasi Qurais menuturkan jika siapapun yang terpilih merupakan kehendak dari Allah SWT. Untuk itu, dia berharap bagi pemimpin yang terpilih agar bisa melanjutkan pembangunan Kota Bima yang lebih baik lagi. “Nanti siapapun pemimpinnya, bisa melanjutkan membangun Kota Bima ini,” pungkasnya. (use)
Hindari Konvoi Dari Hal. 1 “Salah satu kelompok massa pendukung pasangan calon melakukan konvoi. Inilah yang sempat memicu ketegangan,” jelas Kapolda. Namun untungnya, kedua kubu massa berhasil ditenangkan. Aparat gabungan Polri dan TNI sudah meminta massa kembali ke rumah masing masing. “Untuk antisipasi hal hal yang tidak diinginkan jangan sampai terjadi, kami sudah tarik satu kompi pasukan Brimob dari Sumbawa, satu kompi pasukan Brimob dari Sumbawa Barat dan satu kompi lagi dari Kota Mataram. Mereka membantu pasukan Brimob dan Dalmas yang ada. Kapolda bersama Danrem 162 WB Kolonel Inf Zulfardi Junin sempat memantau situasi di Lotim. Saat ini Kapolda yang sudah bertolak kediamannya, digantikan oleh Wakapolda Kombes Pol Drs. Martono. Imbauan khusus disampaikan Kapolda, apa yang muncul saat ini terkait perhitungan cepat (quick count) yang memenangkan salah satu pasangan, adalah sifatnya sementara. Sehingga tidak perlu ditanggapi apalagi dirayakan dengan eforia berlebihan dengan
konvoi. “Jangan ada konvoi yang berlebihan karena ini bisa memacing situasi tidak kondusif,” sarannya. Apapun nanti hasilnya, ia berharap supaya tidak menimbulkan masalah, jangan sampai ada kubu massa yang keluar dan menunjukkan berlebihan kemenangan. ‘’Apapun itu, tunggu perhitungan KPU,’’ sarannya. Selain permintaan agar calon menang tidak eforia berlebihan, kepada yang kalah agar menerima dengan lapang dada. Ia mengajak kepada masing masing pihak dengan komitmen bersama menjaga Pilkada tetap damai. Sebab jika peristiwa anarkis terjadi, itu merugikan masyarakat sendiri. “Kita belajar dari pengalaman kejadian sebelumnya, bahwa setiap kerusakan itu butuh puluhan tahun recovery,” pesannya. Pada kesempatan yang sama, kapolda berterimakasih kepada seluruh masyarakat NTB yang sudah mampu menjaga kondusivitas. Karena situasi NTB yang aman, tidak lepas dari peran dan kesadaran masyarakat menjaga daerah. (ars)
Halaman 5
Memilih Melaut, 1.487 Warga Desa Senteluk Golput Giri Menang (Suara NTB) Sebanyak 1.487 warga Desa Senteluk, Batulayar, Lombok Barat (Lobar), tak menggunakan hak pilihnya atau golput karena lebih memilihan melaut. Warga juga mengaku tak tahu jadwal pencoblosan untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018. Demikian disampaikan Kades Senteluk, Mukril dikonfirmasi, Senin (13/5). “Di desa saya ada 1.487 warga tak memilih alias golput karena warga memilih melaut,”ungkap Mukril. Dikatakan, jumlah penduduk di desanya sebanyak 4500 Orang. Dari jumlan pen-
duduk itu, wajib pilih sebanyak 3. 667 orang. Dari hasil perhitungan suara di desanya, mencatat pasangan TGB-Amin menang dengan perolehan suara 1.325 suara, nomor urut 2 sebanyak 329, nomor urut 3 sebanyak 406 dan nomor urut 4 sebanyak 120 suara. “Itu dari 3.667 wajib pilih, 2.180 suara sah belum termsuk yang batal. Jumlah warga yang golput pun cukup tinggi mencapai 1.487 orang,”sebutnya. Dikatakan, tingginya angka golput ini karena warga sepertinya apatis, warga mulai merasa tak peduli dengan pemilihan. Terlihat dari banyaknya warga golput. Di samping factor tadi, warga lebih memilih melaut dan mencari
nafkah karena kemiskinan tinggi di daerah ini. Tercatat dari jumlah penduduk yang ada sekitar 472 orang miskin, itu 35 persennya nelayan. Sementara yang berprofesi sebagai petani hampir 50 persen. Dari jumlah penduduk miskin ini, masih belum semua tersentuh bantuan. Rasa apatis warga juga muncul karena janji yang tak kunjung direalisasikan calon pemimpin yang datang ke desa itu. ‘’Seperti banyak dibilang warga, buat apa kami milih toh kami tetap jadi nelayan dan petani tidak ada perubahan derajat hidup,”tukasnya menirukan warga. (her)
Banyak Pemilih Terima Panggilan Ganda Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan Pilkada NTB tahun 2013 menjadi bahan evaluasi bagi KPU NTB dalam menggelar Pemilu Legislatif atau Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Di lapangan, banyak persoalan yang harus segera diselesaikan KPU, khususnya menyangkut data pemilih. Seperti banyak pemilih yang menerima panggilan ganda di TPS berbeda dan anggota TNI dan Polri menerima panggilan untuk memilih. Sebagai contoh, Bendahara Umum Partai Demokrat NTB H. MNS. Kasdiono, SH, mengaku menerima dua surat panggilan menyalurkan aspirasinya di tempat berbeda, yakni di Lingsar Lombok Barat dan Kota Mataram. Namun, Kasdiono yang juga Ketua Umum KONI NTB ini memilih menggunakan hak pilihnya di satu lokasi. Begitu juga dengan Warni Juwita, pemilih dari Telagawaru Lombok Barat. Selain menerima surat panggilan dari petugas KPPS di Telagawaru, dirinya juga menerima surat panggilan dari tempat asalnya di Sayang-Sayang Kota Mataram. Namun, dirinya memilih menggunakan hak
pilihnya di lokasi terdekat dari tempatnya bekerja, yakni Sayang-Sayang. Panggilan ganda juga dialami beberapa warga di Monjok Mataram. Warga yang merupakan penduduk pindahan ini menerima panggilan menggunakan hak suaranya dari KPPS tempatnya tinggal sekarang dan sebelumnya. Meski demikian, banyak di antara mereka lebih memilih tidak menggunakan hak suaranya atau memilih golput. Temuan lain, anggota Polri juga tercatat sebagai pemilih. Seorang anggota Polsek Cakranegara yang tinggal di Monjok mengaku menerima panggilan menggunakan hak suaranya di TPS tempat tinggalnya sekarang ini. ‘’Ya, saya ada panggilan. Tapi lebih baik saya pergi patroli bersama dengan teman-teman anggota yang lain,’’ ujarnya singkat. Begitu juga dengan Kapolsek Kediri Lombok Barat AKP Burhanuddin yang tinggal di salah satu kompleks perumahan menerima panggilan untuk menyalurkan hak suaranya di TPS. Namun, mereka tidak menggubris panggilan tersebut dan memilih menjalan-
kan tugasnya sebagai aparatur negara yang netral. Ketua KPU NTB Fauzan Khalid, SAg, MSi, yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (13/ 5) sore mengaku baru mendengar mengenai adanya panggilan ganda bagi beberapa pemilih di Kota Mataram. Kejadian ini, lanjutnya, menjadi bahan evaluasi bagi KPU untuk lebih menyempurnakan data pemilih pada perhelatan pemilihan berikutnya. Fauzan menduga warga yang menerima panggilan ganda di tempat berbeda, karena tidak melaporkan keberadaannya pada aparatur pemerintah setempat. Akibatnya, di tempat lama menerima panggilan memilih, begitu juga di lokasi baru. Meski demikian, pihaknya menentukan calon pemilih berdasarkan DP4 yang diserahkan pemerintah daerah pada KPU. Mengenai adanya anggota Polri yang tercatat sebagai pemilih, Fauzan menduga Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) tidak cermat dalam melakukan pendataan di lapangan. ‘’Ini menjadi bahan evaluasi kami ke depan. Dan kami akan berusaha untuk lebih baik lagi,’’ ujarnya. (ham)
Kyai Zul dan Harun Belum Akui Pemenang, SJP Beri Ucapan Selamat ke TGB-Amin Dari Hal. 1 “Ya, suruh nunggu aja. Nunggu hasil real count. Tenang sajalah, tenang tenang aja,” ujarnya. Untuk kelancaran seluruh proses Pilkada NTB, ia meminta baik kepada seluruh pasangan calon dan masyarakat NTB agar dapat ikhlas menerima apapun hasilnya nanti. “Dalam Pilkada ini semuanya menang tidak ada yang kalah. Hanya memang aturannya hanya satu yang akan terpilih,” katanya bijak. Tidak ingin ambil pusing dengan hasil survei, Cagub No 4 ini pun meminta kepada pasangan calon lainnya agar selain menerima hasil Pilkada nantinya, juga memberikan kontribusi terbaiknya kepada daerah NTB meski akhirnya tidak diberikan amanat untuk memimpin Bumi Gora. “Siapa pun yang terpilih kita tetap harus memberikan kontribusi terus-menerus kepada daerah ini,” pungkasnya .
Beri Ucapan Selamat Walaupun pemenang Pilkada NTB belum secara resmi, namun versi perhitungan cepat pasangan TGB-Amin mengungguli ketiga pasangan lainnya. Suryadi Jaya Purnama (SJP), Cagub no 2 pun memberikan ucapan selamat kepada pasangan TGB-Amin. “Kita bersyukur Pilkada di NTB sudah berjalan lancar. Dan baru saja kita samasama melihat hasil quick count, walaupun ini belum keputusan resmi KPU NTB, tapi kami mengucapkan selamat kepada masyarakat NTB yang telah berhasil memilih pemimpinnya. Kami juga ucapkan selamat kepada TGBAmin yang sudah menang versi quick count sambil menunggu hasil perhitungan resmi KPU NTB,” terang Suryadi Jaya Purnama, ST atau SJP di kantor DPW PKS NTB, Senin (13/5) petang. SJP berharap, masyarakat yang sudah memilih tidak
dikecewakan dengan hasil yang ada sekarang ini. Ia juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat NTB khususnya para pendukungnya yang telah memilihnya. “Para kader PKS dan relawan yang dengan gigih tanpa pamrih berjuang sekuat tenaga memenangkan pasangan SJP-Johan,” ujarnya. Terkait hasil quick count, pihaknya tetap menerimanya dengan berbesar hati. Kalau ada indikasi kecurangan yang ditemukan, akan diserahkan ke mekanisme hukum. Dinamika yang berkembang selama proses Pilkada dapat dijadikan pelajaran bagi semua masyarakat. Termasuk pemenang Pilkada NTB. SJP juga menyatakan pihaknya akan siap mendukung program-program TGB-Amin yang berpihak kepada masyarakat. Namun pihaknya akan tetap kritis apabila ada kebijakan-kebijakan yang kurang berpihak kepada masyarakat. (aan/yan/bug)
Jangan Ada Euforia Dari Hal. 1 Ia menambahkan, biasanya hasil quick count tidak berbeda jauh dari hasil resmi. Namun tentu hasil akhir adalah apa yang diumumkan KPU (NTB),” tegasnya. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada NTB, ia mengimbau agar menjaga keamanan dan kenyamanan daerah NTB. Kepada pendukungnya, ia menyerukan agar tidak bereaksi secara berlebihan. “Tidak boleh ada euforia. Jangan ada ekspresi berlebihan,” tegasnya. Sementara, ketika dikonfirmasi usai mencoblos di TPS I, Pejanggik, Kecamatan Mataram, TGB menegaskan bahwa jika ia diberikan amanah untuk kembali memimpin
NTB maka ia akan melakukan sejumlah percepatan pembangunan. “Kalau misalnya diberikan amanah, dengan dukungan masyarakat, dengan ridho Allah, tentu apa yang baik akan kita lanjutkan dan tentu kita lakukan percepatan-percepatan pada beberapa sektor pembangunan yang selama ini sudah diidentifikasi,” tegasnya. Menurut pantauannya saat itu, suasana keamanan di NTB sangat kondusif. Di sejumlah TPS yang sempat ia kunjungi, juga memperlihatkan kondisi yang cukup baik. ‘’Di TPS itu semua lengkap, perangkat lengkap, saksi lengkap. Animo pemilih juga cukup baik. Laporan yang masuk seperti itu, semua tenang, aman dan nyaman,” ujarnya.
TGB juga menegaskan, ia kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur NTB bukan semata – mata demi karir politik dalam pemaknaan sempit. Menurutnya, upayanya untuk mencalonkan diri adalah ikhtiar untuk mengabdi kepada masyarakat NTB. Ia mengingatkan, pada prinsipnya Pilkada adalah ajang untuk memilih pemimpin terbaik bagi masyarakat NTB. “Siapapun yang menang, pasangan satu, dua, tiga, empat, itulah yang terbaik untuk NTB. Pemenangnya adalah kita semua,” ujarnya sembari menegaskan bahwa kondisi di Lotim dan laporan yang ia terima dari Pulau Sumbawa juga mengindikasikan keadaan NTB dalam kondisi aman. (aan)
Di Rutan dan Lapas
TGB Mendominasi, Harum Menang di Dompu - Bima Mataram (Suara NTB) Di TPS khusus Lapas dan Rutan se NTB, pasangan nomor urut 1, TGB – Amin mendominasi perolehan suara. Sementara pasangan nomor 3, Harun – Muhyi (Harum), hanya mampu menang di Rutan Bima dan Lapas Dompu. Data dari Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTB yang masuk Senin (13/5) sore kemarin, pasangan Harum di Rutan Raba Bima memperoleh 33 suara, sementara TGB hanya 2 suara, jauh ditinggal calon lain. Justru urutan kedua pasangan Zul – Ichsan 24 suara dan terakhir SJP- Johan 17 suara. Sementara Lapas Dompu nyaris sama, dari yang menggunakan hak pilih 162 orang, Harum 103 suara, sementara TGB – Amin 22 suara. TPS 06 di Lapas Sumbawa kondisinya berbalik. TGB menang dengan 127 suara, diurutan kedua dengan perolehan 101 suara untuk nomor urut 4, Zul – Ichsan. Harun – Muhyi, serta SJP Johan di urutan kedua dan tiga. Sementara Rutan dan Lapas di Pulau Lombok, TGB masih mendominasi. Di TPS XX Rutan Praya, TGB – Amin dengan 57 suara, urutan kedua Zul – Ichsan 22 suara. Di Rutan Selong,
TGB – Amin juga mendominasi dengan 82 suara, disusul Harun Muhyi 53 suara, Zul – Ichsan 25 suara dan terakhir SJP – Johan hanya 12 suara. Terakhir di Lapas Mataram, TGB – Amin juga unggul 206 suara, disusu Harun – Muhyi 128 suara, disusul Zul; Ichsan 42 suara dan SJP – Johan 20 suara. Menurut Kabid Administrasi Kanwil Kemenkum HAM NTB, Ngatirah, SH, MH, data itu diterimanya dari TPS yang dilaporkan masing masing petugas Lapas dan Rutan. ‘’Pemilihan rata rata mulai pukul 07.00 Wita, dan berakhir pukul 13.00 Wita dan dilanjutkan dengan perhitungan suara. Jadi data yang masuk ke kami sore,” terang Ngatirah. Dikabarkannya, tidak hanya warga binaan Lapas dan Rutan memberikan suara, ada juga keluarga dari pegawai setempat, juga pemilih tambahan dari kalangan masyarakat. Sementara terkait surat suara yang rusak akibat salah coblos, tercatat bervariasi. Antara belasan sampai puluhan kertas suara. Demikian yang tercatat tidak menggunakan hak suara, bahkan di Lapas Sumbawa mencapai 77 orang. (ars)
Baru Edaran Mendagri
Regulasi Pendukung Percepatan Pilkada Lobar Mataram (Suara NTB) Regulasi pendukung percepatan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), baru sebatas surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri). “Belum didukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang atau Perppu tentang percepatan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat itu,” kata Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setda NTB H Lalu Sajim Sastrawan, di Mataram, Senin (13/5). Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lobar semestinya digelar di 2014 sesuai batas akhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Lobar periode 2009-2014, sehingga diupayakan dipercepat setahun atau akan digelar di 2013, terkait Pemilu 2014. Sajim mengatakan, karena dipercepat dari jadwal semestinya, maka pelaksanaan pilkada di Lobar, harus didukung Perpu. Perpu merupakan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ikhwal kegentingan yang memaksa. Materi muatan Perpu sama dengan materi muatan Undang-Undang. Perpu ditandatangani oleh Presiden. Setelah diundangkan, Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut, dalam bentuk pengajuan RUU tentang Penetapan Perpu Men-
jadi Undang-Undang. Pembahasan RUU tentang penetapan Perpu menjadi Undang-Undang dilaksanakan melalui mekanisme yang sama dengan pembahasan RUU. DPR hanya dapat menerima atau menolak Perpu. ‘’Perpu itu yang ditunggu, kalau surat edaran Mendagri dimaksudkan agar KPU dan Pemerintah Kabupaten Lobar dapat mempersiapkan segala sesuatunya, terutama anggarannya,” ujarnya. KPU Lobar sudah merencanakan pilkada itu, pada 23 September 2013. Bahkan, sudah merinci per tahapan dan sudah pula disampaikan ke KPU pusat. Menurut Ketua KPU Kabupaten Lobar, Suhaimi Syamsuri SAg MSi, pihaknya tengah menyiapkan berbagai hal yang diperlukan untuk penyelenggaraan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lobar, meskipun Perppu tentang Percepatan Pemilihan Kepala Daerah belum terbit. Pemerintah Kabupaten Lobar juga telah mengalokasikan anggaran pemilihan kepala daerah itu yakni sebesar Rp18 miliar dari Rp22 miliar yang dibutuhkan versi KPU setempat. Kekurangan dana sebesar Rp4 miliar dari total perkiraan kebutuhan sebesar Rp22 miliar itu, akan dialokasikan pada Perubahan APBD Kabupaten Lobar tahun anggaran 2013. . (ant/Bali Post)
SJP-Johan Kalah di TPS Sendiri Dari Hal. 1 Sementara yang mengungguli adalah pasangan TGB-Amin dengan 104 suara, pasangan Harum 56 suara, dan Zul-Ichsan sebanyak 49 suara. Jumlah DPT di TPS 2 Pagesangan Barat tersebut sebanyak 445. Petugas KPPS TPS 2 Pagesangan Barat, Ochid menyampaikan, dari 445 jumlah DPT, sebanyak 229 orang menggunakan hak pilihnya. Sementara sebanyak 221 orang tidak menggunakan hak pilihnya. “Suara sah sebanyak 237 dan suara tidak sah sebanyak 7 suara,” sebutnya. Hal yang sama terjadi di TPS 5 Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram tempat Cawagub Johan Rosihan mencoblos. Perolehan suara Cagub NTB nomor urut 2 ini, disalip pasangan nomor urut 1, TGB-Amin. Hasil penghitungan suara, pasangan TGB-Amin menempati posisi pertama dengan perolehan 164 suara. Kemudian pasangan SJP-Johan 116 suara, Harum 70 suara dan Zul-Ichsan sebanyak 14 suara. Sementara suara yang tidak sah sebanyak 14 suara. Dari 522 orang masyarakat yang memiliki hak pilih sesuai DPT di TPS 5 Karang Pule Kecamatan Sekarbela Mataram tersebut, hanya 378 wa-
jib pilih yang menggunakan hak suaranya. Johan yang diminta konfirmasinya, mengaku sudah optimal bekerja untuk bisa memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Pasangan SJP-Johan, katanya memilih pola kampanye yang berbeda dengan calon-calon lainnya dengan mengunjungi atau blusukan kepada masyarakat. “Apapun hasilnya itu adalah takdir,”ujarnya. Sementara itu, Cawagub No 4, Prof. Dr. Ir. H. M. Ichsan, MS mencoblos di TPS 8 Dasan Agung Baru, Kota Mataram. Sekitar pukul 08.00 lebih, Prof. Ichsan mendatangi TPS dengan berjalan kaki dari rumahnya di kawasan Universitas Mataram ditemani isteri, anak-anak, dan beberapa cucunya. Di TPS 8 Dasan Agung Baru tempat Prof .Ichsan mencoblos, pasangan TGB-Amin unggul dengan 56 suara. Sementara di posisi kedua ditempati oleh Zul-Ichsan dengan perolehan 54 suara, Harum dengan 30 suara, dan SJP-Johan 5 suara. Suara yang dinyatakan tidak sah hanya tiga suara. Dari total DPT sebanyak 321, yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 148. “Setengah lebih dari jumlah DPT tidak menggunakan haknya,” ujar petugas KPPS di TPS 8 Dasan Agung Baru. (yan/nas)
Alkhaer dan Sufi Saling Klaim Kemenangan Dari Hal. 1 “Harapan besarnya kita menang,” ucapnya. Data hasil penghitungan terakhir masih ditunggu pihak Sufi. Hasil yang terpantau di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) menunjukkan kedua figur calon pemimpin Lotim itu saling salip dalam proses penghitungan suara. Pantauan
Suara NTB di TPS 12 Lingkungan Gandor Kelurahan Selong, tempat Ali BD mencoblos memperlihatkan prolehan suara yang tipis dengan rivalnya H.M. Sukiman Azmy. Dari 322 DPT, Alkhaer memperoleh 172 suara, sedangkan Sufi 102 suara. Waly dan Mafan masing-masing hanya 4 suara. Ada 3 suara dinyatakan tidak sah. Kondisi berbanding
terbalik terlihat di TPS 6 Rumbuk yang merupakan basis Sufi memperlihatkan pasangan calon Alkhaer kalah telak dari Sufi. Dari 348 suara sah, Alkhaer hanya memperoleh 1 suara, Waly memperoleh 2, Sufi sebanyak 344 suara dan Mafan hanya 1 suara. Di TPS 8 Gelang Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia, prolehan suara Alkhaer mam-
pu mengungguli Sufi. Alkhaer memperoleh 159 suara sedangkan Sufi 140 suara. Sementara itu, dua pasangan lainnya Waly 36 suara dan Mafan hanya 13 suara dan 8 suara tidak sah. TPS 8 Gelang merupakan tempat mencoblos H. Abdul Wahab. Namun hasil perolehan suara pasangan Waly tidak signifikan. Perolehannya justru jauh berada di bawah
dua pesaing berat, mantan bupati dan bupati incumbent. Pantauan di Rutan Selong, terlihat kedua pasangan calon bupati incumbent dan mantan bupati ini juga beda tipis. Alkhaer memperoleh 85 suara sedangkan Sufi memperoleh 80 suara. Sementara dua pasangan calon lainnya, Waly memperoleh 12 suara dan Mafan hanya 2 suara. (rus)
OPINI
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
Halaman 6
Minat Baca dan Musibah bagi Generasi Bangsa Siapapun Menang, Itulah Pilihan Rakyat SENIN (13/5) kemarin, warga NTB menyalurkan hak suaranya di TPS-TPS yang ada di seluruh kabupaten/kota di NTB. Momentum memilih pemimpin NTB ini, wajib dilakukan oleh semua warga yang telah terdaftar sebagai wajib pilih. Pilihan masyarakat dalam pesta demokrasi lima tahunan ini, akan menentukan nasib NTB lima tahun mendatang. Karena bagaimanapun, memilih pemimpin berarti memilih NTB. Siapapun nantinya yang ditetapkan sebagai pemenang Pilkada NTB yang berarti juga bakal menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, itulah pilihan rakyat. Rakyat yang memilih, rakyat pula yang menentukan. Persiapan yang dilakukan oleh empat pasangan calon, mulai dari persiapan hingga kampanye merupakan bentuk perjuangan mereka merebut dan meyakinkan hati masyarakat, bahwa merekalah yang layak memimpin NTB hingga tahun 2018 mendatang. Namun demikian, dari empat calon, tentu hanya satu pasangan calon yang bakal melenggang ke kursi NTB 1 dan NTB 2. Siapapun yang terpilih nantinya, itulah pemimpin NTB. Tiga pasangan calon yang tidak terpilih nantinya berikut para pendukung dan simpatisannya harus legowo menerima hasil akhir. Jangan sampai ada gesekan-gesekan di tengah masyarakat dalam menyikapi hasil akhir Pilkada NTB. Sebab, dari pengalaman Pilkada yang sudah-sudah, hampir tidak ada Pilkada yang berakhir mulus tanpa dibarengi dengan protes atas tuduhan kecurangan dan lain sebagainya. Tuduhan adanya praktik kecurangan dalam proses pemungutan suara ini, biasanya berujung pada tuntutan Pilkada ulang. Kalau ini yang terjadi tentu sangat disayangkan. Pasalnya, jauh-jauh hari sebelum berlangsungnya Pilkada NTB, empat pasangan calon masing-masing TGB-Amin, SJP-Johan, Harun-Muhyi dan Zul-Ichsan telah bersepakat bahwa mereka menghendaki Pilkada damai. Pilkada damai harus diwujudkan, dengan sikap-sikap legowo menerima hasil akhir Pilkada NTB. Jangan sampai, begitu mengetahui dirinya kalah lantas mencari-cari kesalahan pihak lain, bahkan melakukan pengerahan massa. Perbuatan seperti itu, mencerminkan bahwa pasangan calon tersebut tidak siap menerima kekalahannya. Ini jelas berseberangan dengan kesepakatan mewujudkan Pilkada damai di NTB. Seharusnya, siapapun yang terpilih mari sama-sama kita dukung dan kita dorong mereka melaksanakan janji-janji politiknya selama kampanye untuk membangun NTB yang lebih baik. Mari kita tunjukkan bahwa masyarakat NTB dewasa dalam berpolitik. Untuk mewujudkan hal ini, peran para pasangan calon mutlak diperlukan. Sebab, praktik-praktik demokrasi yang tidak menunjukkan kedewasaan akan menghambat laju pembangunan di daerah ini. Akan lebih baik, empat pasangan calon tetap menjaga silaturahmi tanpa berupaya saling menjatuhkan satu sama lain. (*)
AJIN membaca banyak tahu, malas membaca sok tahu, ungkapan tersebut merupakan motto dari Komunitas Minat Baca Indonesia. Secara umum minat baca bangsa Indonesia, terutama anak-anak relatif rendah. Jika dibandingkan dengan minat baca para remaja di negara-negara berkembang lainnya. Pembudayaan minat baca belum merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan dianggap paling penting dalam kehidupan masyarakat. Padahal di sisi lain dikenal ungkapan bahwa membaca buku sama dengan membuka jendela dunia. Artinya maju mundurnya sebuah bangsa dapat diukur dari tingkat kemampuan membaca generasi mudanya. Minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Indikator lemahnya minat baca tersebut dapat dilihat dari rasio perbandingan penduduk dengan jumlah surat kabar. Menurut data dari Komunitas Minat Baca Indonesia, perbandingan penduduk dan surat kabar di Indonesia sangat tidak sebanding. Berdasarkan pendataan terakhir pada tahun 1999, perbandingannya mencapai 1:43. Artinya ,jumlah penduduk mencapai 207 juta jiwa, sedangkan jumlah surat kabar hanya 4,8 juta. Begitu juga, berdasarkan hasil penelitian dari Lembaga Independen Dunia, pada tahun 2003 menunujukkan data yang sangat mencengangkan. Betapa rendahnya posisi negara kita yang telah merdeka selama 67 tahun dalam hal minat baca. Indonesia menempati posisi nomor urut 112 dari 175 negara jauh tertinggal dari negara Malaysia dan Singapura. Penelitian lainnya yang dilakukan pada tahun 2012 dalam Indeks Daya Saing Global, Indonesia berada di urutan ke-50 di bawah Malaysia (peringkat 25), Brunai 28 dan Thailand 38. Di peringat 1 Swiss dan ke-2 Singapura. Kondisi ini tentu sangat berbahaya bagi masa depan bangsa. Betapa lemahnya bangsa Indonesia jika tidak ada upaya yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan minat baca secara sistematis dan konstruktif. Bahkan fakta yang lebih memprihatinkan lagi yakni ada kecenderungan penduduk Indonesia lebih banyak mencari informasi dari televisi dan radio ketimbang buku atau media baca lainnya. Laporan bank Dunia no.16369-IND (Education in Indonesi from Crisis to recovery) menyebutkan bahwa tingkat membaca usia kelas VI Sekolah Dasar di Indonesia hanya mampu meraih skor 51,7 di bawah Filipina (52,6), Thailand (65,1) dan Singapura (74,0). Data Badan Pusat Statistik tahun 2006 menunjukan bahwa penduduk Indonesia yang menjadikan aktifitas membaca sebagai sumber informasi
Oleh :
Drs. H. Lalu Syafi’i, MM
(Kepala Dinas Dikpora Provinsi Nusa Tenggara Barat) baru sekitar 23,5%. Sedangkan yang menonton televisi 85,9% dan mendengarkan radio 40,3%. Berdasarkan data dari Badan Pusat statistik (BPS), pada tahun 2006, tercatat penduduk dengan usia di atas 10 tahun yang menonton TV jumlahnya 85,86% dan yang membaca surat kabar 23,46%. Selanjutnya pada tahun 2009, penduduk yang menonton TV mencapai 90,27% dan membaca surat kabar 18,94%. Terakhir pada tahun 2012 menunjukkan, penduduk yang menonton TV berjumlah 91,68% dan yang membaca surat kabar berjumlah 17,66% (Sumber : Data BPS Tahun 2006). Dari data tersebut, minat baca masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kemerosotan, bahkan membahayakan. Jika kejadian ini tidak segera diantisipasi, maka akan terjadi malapetaka yang sangat dahsyat bagi peletakan nilai-nilai karakter kemajuan generasi masa depan. Sedangkan di sisi lain, ditemukan fakta bahwa minat masyarakat terhadap budaya menonton semakin meningkat. Menurut Sabarudin, Ketua Komunitas Minat Baca Indonesia yang termuat pada Koran Republika terbitan 24 September 2004 menyatakan, bahwa kondisi Indonesia sangat membahayakan karena lemahnya minat baca masyarakat. Menurutnya saat ini masyarakat Indonesia sedang berada pada posisi masyarakat yang sulit menerima pembaharuan, karena kurang kritis dan kurang cerdas, akibat dari lemahnya budaya baca. Jika hal ini dibiarkan, maka diprediksi masyarakat akan berada pada kondisi masyarakat yang sok tahu, sulit menerima pendapat orang lain, dan memiliki daya nalar yang rendah serta struktur berpikir sistemik yang lemah pula. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menanamkan minat baca sejak anak-anak usia dini. Penanaman minat baca sejak usia dini bisa dilaksanakan di rumah maupun di sekolah dan di masyarakat. Di sinilah peran pemerintah untuk membuat kebijakan yang mengarah pada penanaman nilai-nilai minat baca di seluruh lapisan masyarakat. Ikhtiar lain yang dapat dilakukan adalah peletakan nilai dasar karakter budaya baca dimulai dari pembinaan di rumah tangga, dengan membiasakan anak bermain dengan buku, pembiasaan sikap akrab dengan buku. Orang tua harus menjadi teladan yang baik dalam hal membaca. Suasana rumah harus menggambar-
kan kondisi keluarga pecinta buku, dengan membuat perpustakaan mini. Begitu juga pada tingkat RT/RW perlu ada perpustakaan tingkat RT/RW yang mampu di akses oleh seluruh warga dengan mudah dan murah. Peran yang tidak kalah pentingnya adalah peran dari berbagai elemen masyarakat seperti pegiat, relawan, tokoh masyarakat, pecinta buku, penulis dengan mengadakan berbagai kegiatan yang mengarah pada peningkatan dan pemberdayaan minat baca. Ada beberapa pemikiran yang diajukan dalam tulisan ini dan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya minat baca. Pertama, jadikan membaca sebagai kebiasaan yang dilakukan tanpa henti mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur kembali setiap hari. Kedua, tanamkan keyakinan bahwa hanya dengan membaca akan dapat menumbuhkan kemampuan untuk berpikir kreatif, kritis, analitis dan imajinatif. Dengan membaca, maka akan mempunyai nilai lebih untuk membangun imjinasi, berkarya, dan kritis terhadap suatu keadaan. Tidak mudah menerima opini, gagasan dari orang lain secara mentah, tanpa ada kajian secara ilmiah dan alasan akademis. Serta membiasakan diri memberi dan menerima argumen dari sumber tertulis. Ketiga, harus disadari bahwa dengan membaca, seseorang akan mempunyai pemikiran, pandangan, wawasan dan pengalaman yang berbeda dengan orang lain yang tidak membaca. Orang yang gemar membaca cenderung mempunyai pemikiran yang bersifat solutif terhadap berbagai permasalahan yang dialaminya. Bandingkan dengan yang tidak gemar membaca, maka akan ada perbedaan dalam wawasan berpikir, cakrawala berargumen dan sikap memaknai konsep serta nilai - nilai keragaman. Oleh karena itu, membudayakan membaca menjadi kewajiban bersama sebagai warga negara terutama bagi generasi muda bangsa. Jika hal ini terjadi, maka akan menjadikan bangsa Indonesia memiliki masa depan yang tangguh, cerdas, bermartabat dan mampu menghadapi tantangan zaman. Peran sekolah menjadi penting dan strategis. Sekolah adalah dunia formal pertama yang dihadapi oleh peserta didik untuk mendapatkan inovasi dalam hal penanaman nilai-nilai minat baca. Sampai saat ini, di sekolah belum tergambar bagaimana sistem
penanaman nilai minat baca yang terstruktur dan terukur. Begitu juga dengan sistem penilaian terhadap minat baca siswa secara konkret belum terstandar di sekolah. Saat ini setiap sekolah memiliki cara yang berbeda dalam hal penanaman minat baca, sangat tergantung dari kreatifitas guru dan Kepala Sekolahnya. Kedepan hal ini tidak boleh terjadi, pemerintah harus menetapkan kebijakan dan komitmen dengan payung hukum yang kuat seperti Undang-undang, Keputusan Presiden atau Peraturan Daerah di setiap daerah untuk dijadikan panduan oleh sekolah dan guru dalam hal penanaman nilai-nilai minat baca secara terpadu, holistik dan memiliki daya ungkit yang kuat untuk menumbuhkan minat baca siswa. Menurut Prof. Dr. Riris K. Toha Sarumpaet, Guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia memandang, saat ini sekolah belum optimal sebagai tempat untuk menumbuhkan minat baca anak didik. Hal ini, menurut dia, tidak terlepas dari kurikulum pendidikan. Kurikulum yang terlalu padat membuat siswa tidak punya waktu untuk membaca. Belum lagi harus mengerjakan PR.(Republika, 24 Desember 2007). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penanaman budaya minat baca akan dapat terbangun dengan baik jika ada komitmen yang sungguh-sungguh dari pengambil kebijakan. Budaya membaca dapat ditanamkan mulai dari rumah tangga, sekolah dan masyarakat.
JSI : Pilkada NTB dimenangkan TGB-Amin Pemenang pilkada adalah kemenangan rakyat
***
Masyarakat pesisir NTB masih rawan pangan Butuh perhatian serius pemerintah
***
STASIUN RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Masyarakat Pesisir NTB Masih Rawan Pangan Mataram (Suara NTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lipi) dalam seminggu terakhir telah melakukan penelitian terhadap tingkat kekuatan pangan masyarakat pesisir dan non pesisir yang memanfaatkan hasil-hasil laut berbasis industri kerajinan, dan memberi manfaat besar terhadap nilai secara ekonomis. Hasilnya diketahui, masih terjadi kerawanan pangan dan dipandang perlu pemerintah daerah memberikan perhatian lebih.
Hasil Kerajinan kulit ikan
(Suara NTB/bul)
Kembangkan Kerajinan Kulit
(Suara NTB/bul)
HIDUP sebagai single parent, membuat ibu Masroni harus bekerja keras dan memutar otak untuk tetap bertahan dan menafkahi anakanaknya. Pendidikan mungkin terbilang biasa saja, hanya lulusan SMA. Tetapi kreatif berpikir dan mau bekerja keras membuat perempuan kelahiran tahun 1975 ini telah mampu menorehkan sejarah. Di provinsi NTB, Masroni menjadi satu-satunya perajin kulit berbahan baku kulit pari ikan dan ular. Dari tangan-tangan kreatifnya, beberapa hasil kerajinan ditelurkan, di antaranya sepatu dari kulit pari, kulit ikan, dan ular. Demikian juga dengan aksesori-aksesori lainnya, berupa dompet, ikat pinggang dan gantungan kunci, semua dibuatnya. Hasilnya tak jauh beda dengan hasil pabrik-pabrik besar. Tak heran, pemerintah daerah memberikan perhatian khusus kepadanya. Bekal keterampilan yang dimilikinya diharapkan bisa berkembang, dukungan peralatan-peralatan mesinpun berdatangan dari Kementerian terkait. Domisilinya Rumbuk, Kecamatan Sakra Lombok Timur, tinggal di rumah berukuran dua kamar dan agak sederhana di ujung desa, tetapi kondisi tersebut justru menjadi acuannya untuk mampu berkembang, dan tidak pasrah pada keadaan. Desa Rumbuk sebenarnya tak asing secara lokal, terkenal sebagai wilayah pengolah hasil-hasil tangkapan laut, meksi secara geografis jarak dari laut cukup jauh. Sehari-hari tidak sedikit tangkapan laut yang didatangkan dari pusat hasil tangkapan di Tanjung Luar, dan beberapa wilayah laut lainnya. Ibu Masroni mengembangkan idenya untuk terjun melakoni bisnis kerajinan kulit karena melihat besarnya potensi hasil laut yang naik di Rumbuk setiap harinya. Kulit pari, kulit kerapu dan beberapa jenisnya dianggap sebagai bahan baku yang beniali jual tinggi jika difungsikan secara total. “Ada potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan, dan ini belum pernah ada yang melakukannya untuk membuat kerajinan,” kata ibu ramah ini pada Suara NTB. Melihat besarnya potensi itu pula, pemerintah melirik orangorang yang dianggap kreatif untuk dibekali pelatihan, tetapi sekitar tahun 2007 lalu, hanya pelatihan menyamak (membersihkan dan membentuk kulit) pari untuk kemudian dijual keringnya. Tak ingin sampai di sana, ia pun ingin menghasilkan kreasi yang lebih besar. Salah satunya dengan membuat sepatu. Tahun 2011, inisiatifpun muncul untuk mengikuti pelatihan di Perusahaan Persepatuan Indonesia di Sidoardjo. Bekal itulah yang kemudian dikembangkannya hingga sekarang. Berpendidikan SMA dan sudah mampu memberi ruang kerja baru bagi pengangguran di wilayahnya, kini ibu Masroni sudah mampu memproduksi hingga 20 unit sepatu kulit, yang dijual seharga hingga Rp 1 juta per unit. Pun untuk kerajinan lain, ikat pinggang dan dompet hasil kerajinannya dijual hingga Rp 500 ribu. Cukup banyak peminat dan dipesan kalangan pejabat. “Hanya saja saya masih kekurangan modal cukup sulit bersaing untuk kemasan, untuk bersaing dengan produk-produk dari pabrik,” katanya. (bul)
Masroni
NTB menurut koordinator penelitian LIPI, Dr. Henny Warsilah, PMB, dijumpai Suara NTB usai melakukan identifikasi ke masyarakat pesisir beberapa daerah, dan sentra-sentra kerajinan berbahan dasar hasil laut, Senin (13/5) mengatakan, secara garis besar, masyarakat pesisir belum mampu memaksimalkan hasil laut yang ditangkap menjadi bahan jadi bernilai ekspor. Demikian pula masyarakat non pesisir, atau pelaku industri rumahan hasil-hasil laut, belum maksimal melakukan melakukan proses menjadikan hasil laut sebagai barang jadi
yang siap dipasarkan. “Padahal di NTB ini segala yang dibutuhkan dunia ada, tinggal dimaksimalkan saja. Tingkatkan SDM-nya, pemerintah daerah dan pusat harus total turun tangan kalau mau ekonomi NTB berkembang,” terangnya kepada media ini. Bagi yang tidak bisa melaut, tetapi dapat melakukan pengolahan dari hasil laut, termasuk masyarakat pesisir, tingkat kerawanan pangannya tinggi. Tetapi menurut LIPI ketahanan pangannya menurun. Disebutkan, NTB diketahui sebagai lumbung pangan nasional, tetapi kerawanan pangan
masih ada. Dari penelitian yang dilakukan tahun lalu, daerah masyarakat pesisir di daerah ini justru lebih baik dari Manado, di mana nelayannya masih melakukan penangkapan secara individual dan tradisional, bahkan tanpa sentuhan alatalat tangkap modern, sehingga masih cukup tertinggal. Di NTB, dari budaya menangkapnya sudah berkelompok dan menghasilkan tangkapan dalam jumlah banyak. Selain itu sudah kental dengan budaya makan ikan laut, bahkan sudah berkembang budidaya berbasis produksi, misalnya budidaya kerang mutiara,
(Suara NTB/bul)
Henny Warsilah
lobster, ikan bahkan yang membuat kerajinan misalnya sepatu dan dompet dari kulit ikan dan pari. Kesemuanya yang dimaksud bahkan sudah memiliki pasar eskpor, karena dikirim ke Singapura, Australia, Hongkong dan Jepang. Hanya saja masih dalam bentuk setengah jadi. Padahal kapital akan masuk
dengan potensi tersebut, tinggal dimaksimalkan berproduksi dalam bentuk jadi. Tentunya pemerintah memberikan dukungan dengan memperbanyak pelatihan-pelatihan keterampilan, memperbanyak promosi melalui pameran-pameran. “Untuk pameran ini, bukan perajin atau masyarat laut yang kreatif yang punya tugas, pemerintahlah yang harus menjembatani untuk ekspor, sehingga pendapatan lebih besar, dan permodalan terus dibantu,” demikian menurutnya. Dengan demikian, maka akan menunjang ketahanan pangan yang lebih kuat, dan berdampak pada akses ekonomi yang lebih maju. Pada akhirnya, dengan pengelolaan yang dan pemberdayaan yang utuh, maka NTB akan mampu menjadi daerah penyedia bahan baku dan bahan jadi yang diincar dunia, dari sisi hasil-hsail lautnya. (bul)
Pekerjakan TKI Ilegal
Perusahaan di Malaysia Harus Diberi Sanksi Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui atase tenaga kerja di Malaysia meminta pemerintah Malaysia memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan kecil yang mempekerjakan TKI illegal. Pasalnya, permasalahan TKI illegal yang masih ditemukan saat ini karena hingga saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan kecil di Malaysia yang membutuhkan TKI illegal karena biayanya murah. Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, H. Zaenal mengatakan karena dianggap menguntungkan maka perusahaan-perusahaan kecil di Malaysia memanfaatkan TKI illegal tersebut.”Karena Malaysia masih membutuhkan TKI ilegal khususnya perusahaan-perusahaan kecil. Kalau perusahaan besar sudah tidak ada. Kalau perusahaan yang besar dia sudah tidak mau menerima TKI illegal,”ujarnya. Ia mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut pemprov NTB telah menyampaikan kepada atase tenaga kerja Indonesia di Malaysia ketika berkunjung ke NTB beberapa waktu lalu bersama pimpinan perusahaan sawit Felda Plantation. ”Kemarin kan atase tenaga kerja kita pak Agus Trianto datang ke sini bersama pimpinan Felda. Mereka sedang mengadakan negosisasi-negosiasi agar pemerintah Malaysia memberikan sanksi kepada perusahaan yang mempekerjakan orang tanpa dokumen atau TKI illegal itu,”tambahnya.
Menurut Zaenal, adanya perusahaan-perusahaan kecil di Malaysia yang masih mempekerjakan TKI illegal karena mereka akan mendapatkan keuntungan yang besar. Sebab, perusahaan tersebut tidak akan membayar pajak kepada pemerintah setempat yang seharunya menjadi tanggungannya.”Seharusnya perusahaan itu kalau mendatangkan orang/pekerja asing maka mereka harus membayar pajak, itu dibayar oleh perusahaan,”tuturnya. Zaenal menambahkan, awal Mei 2013 lalu sebanyak 93 orang TKI asal NTB dideportasi dari Malaysia karena tidak memiliki surat-surat kelengkapan bekerja dan tinggal di negara jiran tersebut alias ilegal. Sementara itu, untuk meminimalisir tenaga kerja asal NTB yang berangkat secara illegal, pemerintah daerah telah memberikan kemudahankemudahan. Namun, keberadaan calo TKI atau tekong yang memberikan iming-iming cepat berangkat menyebabkan banyak masyarakat yang tertarik dan akhirnya berangkat melalui jalur yang tidak resmi. Padahal, tambahnya, pemberangkatan lewat PJTKI saat ini juga tidak perlu menunggu waktu terlalu lama. Jumlah TKINTB yang dideportasi dari Malaysia juga mengalami penurunan tiap tahun. Tahun 2009, jumlah TKI NTB yang dideportasi dari negeri jiran tersebut mencapai 4.000 orang lebih, tahun 2010 turun menjadi 3.200 orang. Selanjutnya tahun 2011 turun lagi menjadi 2.200 orang dan tahun 2012 turun menjadi 1.148 orang. (nas)
(Suara NTB/bul)
LENGANG - Mataram Mall yang lengang karena ditutup sementara para karyawan dan pengunjung menggunakan hak suaranya pada Pilkada NTB, Senin (13/5).
Pilgub NTB
Aktivitas Ekonomi Menurun Mataram (Suara NTB) Semua elemen masyarakat di NTB nampaknya cukup antusias dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun ini. Beberapa layanan umum formal pun diliburkan, tak terkecuali kalangan pengusaha yang kemudian ikut-ikutan menutup sementara usahanya, guna mendukung suksesi pemilu untuk menentukan pemimpinnya lima tahun ke depan. Terpusatnya perhatian masyarakat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menyebabkan merosotnya transaksi di perbankan dan tempat-tempat perbelanjaan lainnya menurun cukup tajam. Menurut pemantauan Suara NTB, hampir di semua perbankan, baik yang konvensional dan syariah, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) selama pelaksanaan pemilihan, terlihat sepi kunjungan, transaksinyapun cukup merosot, meski masing-masing perbankan tak bisa memberikan data secara rinci. Memantau kondisi di BNI cabang Mataram, BRI, Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank NTB, Bank Syariah dan beberapa perbankan lainnya, dari pagi hingga siang, terlihat kursi antrean yang biasanya pa-
dat hanya diisi beberapa nasabah saja. Bahkan banyak teller yang sehari-harinya dijejali antrean banyak di antaranya kosong dan justru menunggu nasabah. “Biasanya teller yang ditunggu, tetapi karena hari ini pemilihan, petugas yang menunggu. Wajar, karena semua orang memilih, transaksi pasti merosot, tapi bank tidak mungkin ngasi data,” terang salah satu petugas bank dari salah satu perbankan yang tak ingin dikorankan identitasnya, saat dimintai keterangan media ini, Senin (13/5). Lengangnya kunjungan inipun, menjadi kesempatan bagi petugas perbankan untuk tetap memberikan hak suaranya ke TPS secara bergantian, sesuai dengan ketentuan internal masing-masing perbankan untuk tetap memberikan layanan tanpa mengganggu kegiatan memberikan hak suara. Tidak saja layanan di dalam ruangan perbankan yang sepi, pelataran parkir di bank yang biasanya padat, diisi beberapa kendaraan saja. Tukang parkirpun bahkan mengeluhkan berkurangnya pendapatan hariannya. Tak jauh beda dengan Kondisi di pusat-pusat perbelanjaan lainnya, di Mataram Mall misalnya yang menjadi barometer perbelanjaan, kebijakan manajemennya menetapkan menutup setengah hari layanan perbelanjaan.
Pintu masuk kendaraan dan pintu keluarpun ditutup dan hanya ada keterangan “dilarang masuk” di portal-portalnya. Demikian juga di beberapa pintu masuk arena Mallpun tertutup rapat. “Ada pemberitahuan mall ditutup dan dibuka sekitar jam 01.00. otomatis pendapatan turun dari hari-hari biasanya, karena yang belanja tidak bisa dilayani,” terang Yulia, salah satu pegawai outlet fashion Mataram Mall. Transaksi yang sangat drastis menurunnya di pasar-pasar tradisional, dua pasar percontohan, pasar Mandalika, Sweta dan pasar Kebon Roek Ampenan, suasana sangat berbeda dengan hari-hari biasanya. Lalu - lalang pembeli dan penjual yang biasanya cukup berjejal, terlihat sangat longgar. Bukan saja kunjungannya yang berkurang, bahkan beberapa outlet penjualanpun terlihat kosong. Banyak juga pedagang yang berjualan tak sampai satu dua jam. “Semua sedang memilih Gubernur, pembeli tidak ada. Lebih baik ditutup, bisa dilihat banyak pedagang lain yang tidak berjualan,” demikian Inaq Sri, salah satu pedagang Sembako di pasar Kebon Roek. (bul)
HILANG BPKB R2 SUZUKI DR6526BG NOKA/NOSIN: MH8CF4EBA7J115027/F495-ID-113717 NO.BPKB 0582098.0 AN.MUHAMAD RIFKI SETYADJI HILANG DISEKITAR PERUM KODYA ASRI PAGESANGAN
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB JUAL MOBIL
TRAVEL
PELATIHAN
HOTEL
BATIK
ACCESORIES
FINANCE
RADIO
PETS SHOP
TRUSS
DIJUAL
SANGGAR SENAM
ADVERTISING
Halaman 8
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
Kejurnas Renang
NTB Tak Berani Pasang Target Mataram (Suara NTB) Menjadi tuan rumah Kejurnas Renang di Kolam Renang Dewi Anjani Lombok Barat (Lobar) 20 Mei mendatang, belum berani memasang target. Pengrov PRSI NTB tidak berani memasang target, karena tahu kemampuan lawan yang akan dihadapi. “Target kita di Kejurnas Kelompok Umur ini tidak sekadar mencari prestasi. Karena kita tahu atlet yang turun di kejurnas nanti merupakan atlet-atlet terbaik nasional. Masuk 20 besar aja kita sudah bagus,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PRSI NTB, Ahmad Musyafa, kepada Suara NTB, Senin (13/5).. Pernyataan Musyafa cukup realistis. Pasalnya pada PON XVIII di Riau 2012 lalu kontingen NTB hanya mampu menempati peringkat 25 besar. Lewat kejurnas nanti Musyafa berharap kontingen NTB bisa memperbaiki prestasi yang sudah diraih di PON XVIII Riau 2012 lalu. “Ya, kalau bisa atlet kita bisa memperbaiki peringkat. Tapi, di kejurnas ini, sekali lagi yang kita kejar bukan semata-mata prestasi. Saya berharap atlet kita bisa masuk 20 besar sudah bagus,” ujarnya. Pada bagian lain, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 13 atlet untuk mengikuti kejurnas tersebut, mereka merupakan atlet kelompok umur (KU) 4 (9-11 tahun), KU3 (11-12 tahun),KU2 (13-14 tahun) ,KU1 (15-17 tahun) dan senior dari seluruh daerah di Indonesia. (fan)
Cabor Menembak Terus Gembleng Atlet Mataram (Suara NTB) Pengurus cabang olahraga (cabor) menembak NTB terus mematangkan persiapan menghadapi Kejurnas Menembak yang akan berlangsung di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), 28 Mei hingga 2 Juni mendatang. Kini, sebanyak 16 penembak asal Kota Mataram, tengah menjalani pemusatan latihan secara sentralisasi di SMP 13 Negeri Mataram. Pelatih Pengprov Perbakin NTB, Andik Budi Hariono kepada Suara NTB di Mataram, Senin (13/5) kemarin mengatakan sebanyak 16 atlet itu adalah, Ni Wayan Yuliarthi, I Nyoman Meta Ambara Yoga, Dimas Restu Arindra Putra,L. Rizal Saputra, Liza Risna Wijayanti, Bima Putra Eka Budi Kusuma,Kadek Yogi Permana, Made Bayu Andika Wirawan, Nila Anggreni, Deby Meliana Hadiarti dan Gusti Agung Putu Ratih. Selanjutnya, Citra Putri Budi Andini, Joko Sutrisno, I Putu Bagus Jaya Daru dan Ivan Rizki Pratama Putra. Mereka didampingi Pelatih, Andik Budi Hariono dan Wawan Priyatno. Lanjutnya, sebanyak 16 atlet binaannya terus menjalani latihan secara intensif. Pelatih dari Klub Menembak Rinjani Mataram itu mengklaim sejumlah atletnya telah memasuki latihan tahap akhir, dan diharapkan akan mencapai penampilan puncak.”Program latihan mereka sudah di fase persiapan khusus dan dalam waktu dekat ini akan memasuki fase pra-kompetisi,”ucap Andik. Lanjutnya, dari 16 atlet yang sudah disiapkan itu, terdapat tiga atlet yang masuk dalam program pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PRIMA Pratama. Sementara sisanya, berasal dari program pemusatan latihan club menembak Rinjani Mataram. Meski sudah memasuki tahap puncak , Andik mengungkapkan, pelatih tetap melakukan pengawasan terhadap atlet secara ketat. Dalam hal ini pihaknya berharap kepada atlet agar mampu menunjukan kemampuan terbaiknya. Jika tidak, maka posisinya bisa diganti. Ditanya soal target Andik belum berani sesumbar, namun demikian ia optimis anak-anaknya sudah siap tanding dan mengincar posisi terbaik di event yang akan beralngsung mulai pada 28 Mei sampai 2 Juni 2013 tersebut. Semenetara itu para atlet NTB akan bertandang ke Surabaya tanggal 25 Mei mendatang. (fan)
DIREKTORI BISNIS SUARANTB
TERIMA KASIH Pendukung MU membentangkan poster ucapan terima kasih kepada Manajer Alex Ferguson saat berhadapan dengan Swansea City.
Kalahkan Swansea
Kado Manis Alex Ferguson di Akhir Tugas
Manchester – Pertandingan kandang terakhir Alex Ferguson sebagai pelatih Manchester United berakhir den- gan kemenangan 2-1 atas Swansea City di Liga Utama Inggris, ketika para penonton di Old Trafford memberi sambutan hangat dan emosional kepada sang pelatih pada Minggu. P e main bertahan Rio Ferdin a n d mencet a k gol ke
Pemain bertahan Rio Ferdinand mencetak gol kemenangan bagi sang juara tiga menit sebelum pertandingan usai, salah satu gol menjelang akhir lainnya yang kerap terjadi sepanjang 26 tahun rezim Ferguson di klub ini. Ferguson, pada pertandingan ke-1.499 dia sebagai pelatih tim, mendapat sambutan hangat dari para penggemar dan b a r i s a n “Guard of Honour”
dari para pemain kedua tim ketika ia memasuki lapangan dalam kondisi hujan deras. Ia kembali ke lapangan dan memegang microphone setelah pertandingan. “Semua orang di klub dan Anda para penggemar merupakan pengala-
man paling fantastis dalam hidup saya,” kata Ferguson yang emosional. Ferguson meninggalkan lapangan dan para pemain MU kembali menerima medali-medali dan trofi Liga Utama Inggris mereka, mahkota kompetisi papan atas ke-20 bagi klub itu. Kapten MU Nemanja V i d i c diberi-
kan trofi itu, namun ia meneruskannya kepada Ferguson yang dengan gembira mengusung trofi tersebut. Ferguson telah berjanji sebelum pertandingan bahwa ia masih bersiap melakukan keputusan-keputusan sulit dengan membangku cadangkan penyerang Wayne Rooney dari tim, yang memicu spekulasi mengenai masa depannya dengan klub. MU memulai pertandingan dengan sangat baik dan Javier Hernandez melepaskan tembakan yang membentur bagian bahwa mistar gawang pada menit kelima. Tuan rumah mendominasi penguasaan bola dan mereka membuka keunggulan pada menit ke-39 ketika pemain Meksiko Hernandez bereaksi dengan cepat untuk menyambar bola liar ke gawang Swansea dari jarak enam meter. (ant/bali post)
Rooney Minta Keluar dari MU KEMBALIKAN Wayne Rooney saat mengembalikan botol minum kepada Alex Ferguson dalam sebuah pertandingan beberapa waktu lalu.
Manchester Alex Ferguson mengonfirmasikan bahwa Wayne Rooney minta keluar untuk meninggalkan Manchester United (MU). Sejumlah spekulasi beredar belakangan ini bahwa Rooney segera hengkang ke Paris St Germain, Bayern Munich atau Chelsea di musim mendatang, sebagaimana dikutip dari situs SkySports. Pemain depan berusia 27 tahun itu tidak turun bergabung bersama
skuad Ferguson dalam laga di Old Trafford manakala MU menang 2-1 atas Swansea. Kenyataan itu makin memperkuat rumor yang beredar soal masa depan Rooney di MU. Ferguson mengonfirmasikan bahwa sesudah pertandingan berlangsung, Rooney mengutarakan niat untuk meninggalkan MU. “Saya tidak menyangka bahwa Wayne tiba-tiba mengajukan pertanyaan soal kemungkinan transfer terhadap dirinya. Saya
berharap ia berpikir ulang mengenai niatnya itu. Kami tidak dapat mencegah dia untuk pergi,” ujarnya. Ferguson memandang, Rooney sedikit frustrasi dengan peristiwa satu atau dua pekan belakangan ini. Ini kali kedua bagi Rooney yang meminta hengkang dari Old Trafford. Pada Oktober 2010, ia juga pernah mengutarakan niat serupa sebelum ada kesepakatan perpanjangan kontraknya dengan MU. (ant/bali post)
(ant/bali post)
RUMAH MAKAN Hanya 272.500 Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
BAWA PULANG MOBIL NISSAN DENGAN DP 18 JT
KURSUS
JUAL MOBIL/MOTOR
CEPAT LAKU DIKONTRAKKAN
Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok PENGOBATAN
Hanya :
SIARAN TV
Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat
(Iklan maksimum 3 (tiga) baris) BOUTIQUE
RUPA-RUPA
AC std Rp. 250.000
Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB
7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)
SUARA NTB
Selasa, 14 Mei 2013
Halaman 9
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB SALON
KURSUS/BIMBEL
KOMPUTER
HP. 081 915 971 761
RUMAH MAKAN
Fax
RUPA-RUPA
TELEVISI
FASHION
HOTEL
PROPERTY
SPARE PART
BENGKEL
PENGOBATAN
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUKO
EVENT ORGANIZER
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
PENGOBATAN
SERVICE
RUPA-RUPA
BANK
BENGKEL
PERAWATAN AC
TRAVEL
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 10
Pilkada Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan Rihanna Kembali Masuk Studio Rekaman Jakarta (Suara NTB) – Rihanna kembali masuk studio rekaman untuk menyelesaikan proyek terbarunya. Melalui situs berbagi foto Instagram, penyanyi berusia 25 tahun yang kerap dipanggil Riri itu mengunggah fotonya bersama rapper Wale yang sedang berada di depan mixer. “Work hard play hard! (Wale) dan saya sedang memasak sedikit ramuan!!! #studiolife,” tulisnya dalam akun @badgalriri. Seperti yang diberitakan Huffington Post, Rihanna memanfaatkan libur dua minggu dari tur dunia “Diamonds World Tour” untuk kembali ke dapur rekaman. Rapper Wale pernah bekerja sama dengan Rihanna. Ia memasukkan suara Rihanna dalam “Question Existing” ke lagunya yang keluar tahun 2009, “Contemplate”. Tapi belum ada kepastian apakah kolaborasi mereka akan masuk dalam album Rihanna atau album ketiga Wale, “The Gifted” yang rencananya akan beredar pada 25 Juni. (ant/bali post)
Mataram (Suara NTB) Perhelatan Pilkada NTB 2013 yang dinantikan seluruh masyarakat NTB, tidak mempengaruhi angka kunjungan wisatawan ke daerah ini. Kunjungan wisatawan tetap ramai seperti biasanya. Baik wisatawan domestik dan mancanegara. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, Akhmad Hairi, Senin (13/5) kemarin. “Tidak ada pengaruhnya. Tetap ada kunjungan,” ujarnya kepada Suara NTB. Pada saat pemungutan suara kemarin. Bahkan banyak wisatawan dari mancanegara yang berwisata ke Lombok. Salah satunya wisatawan dari negeri ginseng, Korea Selatan dan wisatawan dari be-
berapa negara lainnya. Pilkada menurut Akhmad hanya sebuah ritual memilih pemimpin daerah dan itu tidak berpengaruh terhadap wisatawan walaupun Pilkada kerap rentan dengan ancaman keamanan. Apalagi masyarakat lokal juga tetap tenang dan damai dalam mensukses-
Mereka senang dan saya ceritakan kalau sekarang NTB sedang memilih calon pemimpin,” ujarnya. Jay juga mengungkapkan tak ada hal menganggu, hanya saja sopir yang harus membawa para tamu sedikit terlambat karena harus memberikan suaranya dulu di TPS masingmasing. Pada saat akhir pekan, Minggu (12/5) lalu, kunjungan wisatawan juga seperti biasa, meningkat di setiap akhir pekan. Khususnya wisatawan domestik. Salah satu objek yang cukup ramai yaitu Senggigi dan Kuta. (yan)
Kiki Amalia Terpesona Lagu MIKA
Ben Whishaw, Aktor Terbaik Versi TV Inggris London – Ben Whishaw terpilih sebagai aktor terbaik dalam penghargaan TV Inggris yang terkenal, pada Minggu, sehingga mengukuhkan kedudukannya sebagai bintang pria Inggris utama semenjak membintangi film James Bond “Skyfall”, sementara film sindiran olimpiade 2012 mendapat dua penghargaan. Ben Whishaw (32), yang baru-baru ini berperan bersama Judi Dench di teater West End, meraih penghargaan atas perannya sebagai Raja Richard II dalam film televisi yang diangkat dari karya William Shakespeare di bawah arahan lembaga penyiaran publik Inggris, BBC. “Saya sangat ... sangat terkejut. Saya mengira ini akan menjadi milik orang lain, sehingga saya naik kemari tanpa bisa berkata apapun,” kata Ben Whishaw, yang menjadi Q, pria ahli “gadget” dalam “Skyfall” dalam upacara penganugerahan di balai Festival London Royal. Penghargaan untuk kategori aktris terbaik untuk Anugerah TV Inggris jatuh pada Sheridan Smith yang berperan sebagai istri perampok kereta api Ronnie Biggs dalam ITV “Mrs Biggs”. Ia mengalahkan Sienna Miller, yang diunggulkan dalam perannya sebagai aktris Amerika Tippi Hadren —yang membuat Alfred Hicthcock terobsesi dalam drama “The Girl”. Pemenang terbesar dalam penghargaan kali ini adalah acara lawak “Twenty Twelve” yang menceritakan tentang penyelenggara Olimpiade 2012, dengan meraih penghargaan kategori komedi situasi untuk artis Olivia Colman. Olivia Colman juga terpilih sebagai aktris pendukung terbaik dalam film “Accused”. “The London 2012 Paralimpic Games” dari saluran 4 memenangkan penghargaan siaran langsung olahraga terbaik. Hadiah terbaik untuk drama tunggal jatuh pada “Murder” arahan sutradara Birger Larsen , sutradara yang juga melonjak dalam film menegangkan, “The Killing”, sedangkan drama terbaik diraih “Last Tango in Halifax” film tentang reuni para remaja 1960-an. Pertunjukan HBO “Girls”, drama komedi tentang kelompok 20an di New York, memenangkan penghargaan internasional, mengungguli drama kriminal Denmark “The Bridge”, sebuah kisah psikologi pasca-9/11 “Homeland” dan epik fantasi “Games of Throne”. Namun “Games of Throne” meraih penghargaan favorit penonton, dan mendapat penghagaan Pilihan Pendengar Radio, demikian Reuters. (ant/bali post)
kan pesta demokrasi tersebut. Isu keamanan sempat menjadi bahan perbincangan di NTB sekitar seminggu yang lalu pascapembatalan debat. Namun ditegaskan Akhmad, hal itupun tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Tidak ada wisatawan yang terganggu dengan info
tersebut. Pilkada juga tidak menghalangi aktivitas para pemandu wisata untuk membawa para tamu berkunjung ke berbagai objek wisata. “Nyoblos pagi, setelah itu langsung kerja,” pungkasnya. Hal yang sama juga diungkapkan pemandu wisata dari Lombok Adventure Club, Jay Rinjani. Pilkada menurutnya tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan. Bahkan kemarin ia membawa beberapa rombongan wisatawan berkunjung ke beberapa objek wisata, salah satunya Banyumulek. “Ini kebetulan saya bawa tamu.
Jakarta (Suara NTB) Pemain sinetron Kiki Amalia jingkrak-jingkrak karena terbawa suasana meriah di konser penyanyi asal Inggris MIKA yang diadakan di Skeeno Hall, Mal Gandaria City, Jakarta. Kiki datang bersama ketiga rekan sesama profesinya Nadia, Ramita Nasution dan Oghel atau yang dikenal dengan Mr.Fals. “Konsernya seru banget. Ya, kita sampai ‘jingkrak-jingkrak’. Saya baru kali ini dengar suaranya secara langsung. Aduh, lengkingannya itu lho ‘amaze’ banget,” kata Kiki usai konser Mantan istri pejaga gawang Markus Horison itu mengaku terpesona ketika lagu favoritnya “Relax” dilantunkan sebagai lagu pembuka. Oghel pun merasakan kemeriahan di konser yang diadakan perdana di Indonesia. “Heboh banget! Kita memang suka keriaan kayak gini, daripada lagu yang sedih bikin ngantuk. Kita berasa kembali ke umur 17 tahun,” katanya. Oghel dan Kiki yang mengaku sering mendengar lagu MIKA dari radio tersebut, ingin hadir jika penyanyi bersuara lengking itu menggelar konser kembali di Indonesia. (ant/bali post)
Musisi Inggris Mika, menyanyi dalam konser perdananya di Indonesia yang bertajuk ‘Close Up Presents Mika In Jakarta’ di Skenoo Hall Gandaria City, Jakarta. Juri X Factor Italia tersebut membawakan sejumlah lagu yang berasal dari ketiga albumnya ‘Life in Cartoon ‘, ‘The Boy Who Knew Too Much’ dan ‘The Origin of Love’.
’’Iron Man 3’’ Singkirkan ’’The Great Gatsby’’
Jakarta (Suara NTB) Kekuatan super Tony Stark mengangkat “Iron Man 3” kembali ke puncak peringkat film di Amerika Serikat dan Kanada, mengalahkan debut kuat drama Era Jazz “The Great Gatsby” selama akhir pekan. Pada pekan keduanya, “Iron Man 3” meraih pendapatan penjualan tiket 72,5 juta dolar AS selama Jumat hingga Sabtu kemarin. Sementara “Gatsby”, yang memasang Leonardo DiCaprio sebagai pemeran jutawan Jay Gatsby dalam cerita klasik F. Scott Fitzgerald, hanya mem-
peroleh pendapatan 51,1 juta dolar AS menurut perkiraan studio yang dilansir Reuters. Penjualan tiket domestik “Iron Man 3” sudah merosot 58 persen dari pekan sebelumnya, ketika film itu meraup 174,1 juta dolar AS sebagai film dengan pendapatan pembukaan terbesar kedua sepanjang masa. Meski demikian penjualan internasional film Marvel Studio milik Walt Disney Co yang dibintangi oleh Robert Downey Jr. itu masih tergolong besar, mencapai 664 juta dolar AS sampai Minggu, kata Disney. Saat ini film itu meraup
pendapatan 949 juta dolar AS di seluruh dunia. Pendapatan “Gatsby” melampaui proyeksi sebelum akhir pekan sebesar 45 juta dolar AS. Film yang disutradarai oleh pembuat film Australia, Baz Luhrmann, itu merupakan penafsiran Hollywood terakhir atas novel klasik Amerika karya Fitzgerald, “The Great Gatsby.” Versi tahun 1974 yang dibintangi oleh Robert Redford dan Mia Farrow berperingkat rendah di box office. “Kami tidak pernah mengira pembukaan film pada level ini,” kata Dan Fellman, presiden distribusi teater Warner Bros., unit Time Warner Inc yang mendistribusikan film. Fellman mengatakan, film itu berada pada posisi baik untuk penayangan jangka lama menuju musim panas sebagai alternatif selain film laga. Mayoritas pembeli tiket film itu perempuan (59 persen) dan 31 persen pembeli tiket berusia 25 tahun, kata Warner Bros. Film dengan biaya produksi 105 juta dolar AS itu pada pekan pembukaannya hampir mendekati pendapatan film tersukses Luhrmann, “Moulin Rouge”, sebesar 57,4 juta dolar AS. (ant/bali post)
Jewish Museum akan Pamerkan Barang-barang Amy Winehouse Jakarta (Suara NTB) Jewish Museum di London akan menggelar pameran untuk mengenang penyanyi dan penulis lagu Inggris, Amy Winehouse, bulan Juli mendatang. Keluarga Winehouse mengizinkan museum yang bermarkas di Camden itu untuk memamerkan barang-barang pribadi Winehouse, termasuk pakaian, koleksi musik, dan gitar pertamanya. Selain benda-benda milik Winehouse, foto kehidupan keluarga Winehouse juga akan dipamerkan, seperti foto makan malam Jumat mereka dan bar mitzwah kakaknya, Alex Winehouse. Koper Amy yang penuh dengan foto temanteman dan keluarhanya juga akan dipamerkan. Menurut Jewish Museum, Amy memaksa ayahnya datang untuk melihat isi koper itu sebelum kematiannya tahun 2011, yang menjadi saat terakhirnya bertemu Amy. Alex Winehouse, yang turut membantu penyelenggaraan pameran, menyebut pameran itu sebagai “pameran personal dan akrab tentang adik tercinta.”
Menurut dia, Amy sangat bangga punya akar Yahudi dan London. “Sementara keluarga yang lain pergi ke pantai pada hari cerah, kami selalu pergi ke East End. Itulah kami. Kami tidak religius, tapi kami tradisional,” katanya seperti dikutip laman BBC. “Saya harap, di tempat yang sangat sesuai ini, dunia melihat sisi lain, bukan hanya Amy, tapi juga tipikal keluarga Yahudi seperti kami,” kata Alex. Pameran bertajuk “Amy Winehouse: A Family Portrait” tersebut akan berlangsung mulai 3 Juli hingga 15 September. Amy Winehouse (ant/bali post)
Barbara Walters
Barbara akan Pensiun dari Jurnalisme Televisi Washington – Barbara Walters, perempuan pertama yang menjadi pembawa acara dalam satu program berita malam AS, berencana mengumumkan pengunduran diri dari “The View” pada Senin, kata jaringan ABC. Di satu blog hiburan yang diposting pada Minggu (12/5), jaringan itu menyatakan Barbara (83) bermaksud mengumumkan pada Senin di “The View”, —acara bincang-bincang khusus perempuan yang ia ciptakan pada 1997—, bahwa ia akan pensiun dari jurnalisme televisi pada musim panas mendatang. “Sampai saat itu, ia akan terus menjadi anchor dan melaporkan buat ABC News, dan tampil di `The View`, dan pembawa acara khusus sepanjang tahun ini,” kata blog tersebut — yang menyatakan Barbara akan tetap menjadi produser pelaksana tayangan itu. “Saya sangat senang dengan keputusan saya dan sangat menantikan tahun khusus yang luar biasa buat `The View` dan ABC News,” kata Barbara di blog tersebut sebagaimana dilaporkan Reuters. “ Beberapa sumbre ABC pada Maret mengatakan, setelah lebih dari lima dasawarsa sebagai tokoh kenamaan di televisi AS,
Barbara Walters berencana pensiun pada Mei 2014. Barbara telah menjalani operas jantung terbuka pada 2010. Ia pingsan, kepalanya terbentur dan mengalami gegar otak pada Januari, dan kemudian didiagnosis menderita cacar air, sehingga ia tak bisa bekerja selama lebih dari satu bulan. Ia sangat terkenal sebagai salah seorang pewawancara kenamaan di televisi AS. Ia pernah mewawancarai sejumlah pemimpin dunia, termasuk pemimpin Kuba Fidel Castro, mantan perdana menteri Inggris, mendiang Margaret Thatcher, Saddam Hussein dari Irak dan setiap presiden AS sejak Richar Nixon. Barbara Walters merintis karir di bidang jurnalisme televisi pada 1961 sebagai penulis di acara NBC “Today”, tayangan yang belakangan menjadi tempat pertamanya menjadi pembawa acara bersama. Pada 1976, ia adalah perempuan pertama yang menjadi pembawa acara bersama di siaran berita malam televisi di setiap jaringan AS buat “ABC Evening News”. Barbara juga pernah bekerja sebagai produser dan host majalah berita ABC “20/20” dan sebagai koresponden ABC News. (ant/bali post)
Halaman 11
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
TGB-Amin Unggul di Panti Jompo Mataram (Suara NTB) Perolehan suara pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Dr. TGH. M. Zainul Majdi - H. M. Amin, SH, M.Si (TGB- Amin) unggul di TPS panti jompo atau Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram. TGB-Amin berhasil mengantongi 49 suara sah disusul pasangan Harum 29 suara, Zul-Ichsan 12 suara dan SJP-Johan 9 suara. Sedangkan suara tidak sah sebanyak 5 suara. Ketua KPPS IX Kelurahan Dasan Agung Baru Kecamatan Selaparang (TPS Panti Jompo), Syafrudin menjelaskan jumlah pemilih di TPS tersebut sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 266 orang. Namun, masyarakat yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 104 orang. Artinya, lebih dari 50 persen masyarakat yang diberikan undangan untuk memilih tidak menggunakan hak pilihnya. “Dalam DPT, jumlahnya 266 orang pemilih, khusus dalam kompleks panti ini sebanyak 86 orang pemilih termasuk petugas panti,” ujarnya. Dijelaskan, dari 86 penghuni panti beserta petugas panti jompo yang terdaftar dalam DPT, sebanyak 18 orang penghuni tidak bisa menggunakan hak suaranya karena sakit. Sementara sebanyak 10 orang penghuni panti yang baru juga tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena tidak terdaftar dalam DPT. “Ada aturan KPU sekarang ini yang tidak memperbolehkan kotak suara itu ke luar TPS. Kalau memang tidak bisa mencoblos maka tidak bisa kita paksakan,”jelasnya. Pantauan Suara NTB, hasil penghitungan suara yang dilakukan petugas KPPS IX Kelurahan Dasan Agung Baru Kecamatan Selaparang ini berlangsung pukul 13. 00 Wita, pasangan TGB-Amin memperoleh 49 suara disusul pasangan Harum 29 suara, Zul-Ichsan 12 suara dan SJP-Johan 9 suara serta suara tidak sah sebanyak 5 suara. Salah seorang penghuni panti jompo, Syarif Hidayat yang ditemui Suara NTB usai pencoblosan mengharapkan pemimpin NTB ke depan harus mampu membawa NTB menjadi lebih baik. Ia mengharapkan NTB bisa menjadi lebih maju dibandingkan dengan daerah lainnnya di Indonesia. Hal senada diharapkan, Papuq Mahsun, kakek asal Desa Labulia Lombok Tengah. Ia berharap pemerintah kepada para lansia yang tinggal di panti jompo agar lebih baik. (nas)
(Suara NTB/nas)
DIBIMBING - Seorang penghuni panti jompo Tresna Werdha Puspakarma Mataram dibimbing oleh petugas KPPS untuk menggunakan hak pilihnya.
TPS Lapas, Sejumlah Warga Binaan Tak Mencoblos Mataram (Suara NTB) Prosesi pemilihan di Lapas Mataram, berlangsung lancar Senin (13/5) kemarin. Namun dari total pemilih, ada puluhan diantaranya tidak menggunakan hak pilih. Sementara terkait hasil perhitungan, pasangan nomor urut 1 TGBAmin menang dengan perolehan 206 suara. Sejumlah warga binaan yang kehilangan hak suara, menurut Kepala Keamanan Lapas Mataram, Purniawal, SH, karena ada yang masuk setelah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditetapkan. “Disamping ada yang tidak terdata, ada juga yang sudah bebas sebelum pemilihan ini berlangsung,” kata Purniawal. Salah seorang tahanan yang tidak mendapat surat panggilan memilih adalah Ir. H. Husnuddin, mantan kepala BPBD NTB. Ia mengaku tidak mendapat panggilan mencoblos. “Saya tidak terdaftar, jadi tidak bisa memilih,” terangnya. Sementara tahanan Tipikor lain yang berpartisipasi adalah Ahmad Solihan, terdakwa kasus Bansos 2008. Ia mengaku tidak akan golput, dengan memanfaatkan hak suaranya untuk memilih. Demikian juga dengan Sulaiman Hamzah, mantan Anggota DPRD NTB. Ia mengaku sedikit dilema dengan pilihannya. “TGB itu satu partai dengan saya, Suryadi itu ipar saya, sedangkan Harun itu senior. Tapi tentu pilihan saya sudah ada,” ujarnya merahasiakan pilihannya. Mantan Bupati Dompu, H. Syaifurrahman juga terlihat mencoblos. (ars)
Petugas TPS Kenakan Pakaian Adat Mataram (Suara NTB) Beragam cara dilakukan para penyelenggara pemungutan suara untuk menyelenggarakan proses pemilihan yang menarik. Salah satunya adalah dengan mengenakan pakaian adat. Kreasi itu dilakukan oleh petugas TPS 12 di Lingkungan Irigasi, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pada pelaksanaan Pilkada Senin kemarin, seluruh petugas TPS 12 kompak mengenakan pakaian adat Pegon. Yaitu, busana adat Sasak untuk kaum laki-laki. Seluruh petugas TPS mengenakan baju adat lengkap, mulai dari Sapuq (ikat kepala), baju pegon, Dodot, kain dalam wiron dan keris. Menurut Muhammad petugas TPS 12, dipilihnya pakaian adat Sasak sebagai busana petugas TPS pada Pilkada NTB tahun ini, selain ingin tampil beda juga sebagai salah satu upaya melestarikan budaya melalui pakaian adat yang dikenakan. “Kita kenakan pakaian adat ini kita ambil ciri khas sini. Ada yang mengenakan dodot (kain songket) dari batik sasambo,” terangnya. Rencananya pada pelaksanaan pemungutan suara tahun-thun mendatang, petugas TPS akan tetap memakai busana adat. Kali ini sejumlah 568 pemilih terdaftar sebagai pemilih di TPS 12. (nia)
(Suara NTB/nia)
PAKAIAN ADAT – Petugas TPS 12 di Lingkungan Irigasi, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram berpakaian adat tengah melayani pemilih yang akan menggunakan hak suaranya, Senin kemarin.
Antusiasme Pemilih Menurun
Mataram (Suara NTB) Antusiasme pemilih di sejumlah daerah plus hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei memperlihatkan penurunan tingkat partisipasi pemilih di Pilkada NTB dibandingkan sejumlah ajang pemilihan sebelumnya. Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Arony yang meninjau langsung ke beberapa TPS di empat kecamatan di Lobar menyayangkan rendahnya partisipasi warga dalam menggunakan hak pilihnya. “Dari hasil pantauan suasana aman dan terkendali dari kurang lebih 25 TPS yang kita kunjungi. Tapi yang perlu menjadi catatan partisipasi warga yang masih kurang maksimal,” ungkapnya, Senin (13/5). Dijelaskan Zaini, dari hasil pantauan yang dilakukan bersama KPU, ia menyatakan suasana pemunggutan suara berjalan aman di semua TPS. Bahkan, terjaga cukup kondusif, karena di setiap TPS ditempatkan satu personel kepolisian dari Polres Lobar. Sementara itu, jalannya pelaksanaan Pilkada NTB di Lombok Tengah (Loteng), Senin (13/5) kemarin, berlangsung sepi. Tidak nampak ada konsentrasi masyarakat dalam jumlah besar di hampir semua TPS yang ada. Masyarakat lebih memilih melakukan aktivitas lain, ketimbang menggunakan hak pilihnya. “Kita tidak bisa menuntup mata, kalau pelaksanaan pemungutan suara di Loteng kali ini terasa sepi dan lesu,” ungkap Ketua Panwaslu Loteng, Zaeroni, S.H, saat dikonfirmasi Suara NTB, Senin sore. Masyarakat, katanya, sepertinya sudah tidak punya motivasi untuk menggunakan hak pilihnya dan lebih termotivasi mengerjakan pekerjaan lain daripada datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Sepinya pelaksanaan pemungutan suara Pilkada NTB tahun ini, bisa dilihat dari aktivitas di masing-masing TPS. Di mana
para petugas di TPS, lebih banyak menganggur dari pada melayani masyarakat yang hendak menggunakan hak pilihnya. “Tadi saya sempat keliling ke sejumlah TPS. Dan, hampir semua dijumpai dalam kondisi sepi. Padahal sudah menunjukkan pukul 10 wita,” sebutnya. Terkait temuan pelanggaran, Zaeroni, mengaku sampai sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan. Pelaksanaan pemungutan suara berjalan cukup lancar dan aman. Tidak ada gejolak yang serius yang bisa mengganggu jalannya pemungutan suara secara keseluruhan. Laporan yang masuk ke Panwaslu Loteng lebih pada persoalan teknis pemilu saja. Di mana banyak masyarakat yang tidak mendapat surat panggilan, sehingga tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Meski demikian, masyarakat yang tidak mendapat surat panggilan juga banyak yang tetap menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan KTP. Sejumlah petugas KPPS yang disempat dikonfirmasi Suara NTB, juga mengakui hal serupa. Menurutnya, masyarakat lebih banyak yang pergi ke bekerja ke sawah ataupun aktivitas lain. Berbagai upayapun dilakukan KPPS untuk bisa menarik minat masyarakat menggunakan hak pilihan. Termasuk menggunakan pengeras suara milik mushalla dan masjid terdekat untuk memanggil masyarakat agar mau menggunakan hak pilihnya. “Kita sudah berusaha menghimbau masyarakat, tapi tetap juga masyarakat banyak yang enggan menggunakan hak pilihnya,” ungkap salah seorang KPPS di wilayah Kecamatan Praya Barat ini. (her/kir)
(Suara NTB/rus)
NONTON BARENG – TGB bersama kerabat, tim kampanye dan para pendukungnya, tengah menggelar nonton bareng proses penghitungan suara sementara Pilkada NTB, di Lombok Timur, Senin kemarin.
TGB Dominan di KLU Tanjung (Suara NTB) Pasangan Incumbent TGB Dr. H. M. Zainul Majdi, MA, dan H. M. Amin (TGB-Amin), mendominasi perolehan suara sementara pada Pemilukada Gubernur – Wakil Gubernur NTB periode 2013-2018. Pasangan nomor urut 1 ini, unggul jauh meninggalkan pasangan lain. Pantauan Suara NTB di sejumlah TPS maupun rekapitulasi secara acak di beberapa Desa yang diperoleh memperlihatkan, angka perolehan suara sementara TGBAmin sangat dominan. Rekapitulasi sementara di beberapa Desa di Kecamatan Bayan dan Kayangan menunjukkan perolehan yang sangat besar dibandingkan 3 pasangan lain. Di Desa Mumbul Sari, pasangan TGB – Amin memperoleh 1.318 dari total suara sah sebanyak 1.986. Tiga pasangan lain dari nomor urut 2 sampai no urut 4 memperoleh suara masingmasing, 93 suara, 346 suara, dan 229 suara. Sementara suara tidak sah di Desa Mumbul Sari menapai 125 suara. Masih di Kecamatan Bayan, yakni di desa Sukadana, perolehan TGB-Amin juga menjauhi SJP-Johan, Harum maupun ZulIchsan. Dari 3.933 suara yang terpakai, TGB memperoleh 2.157 suara, 193 suara untuk SJP-Johan, 289 suara untuk Harum dan 1.090 suara untuk Zul-Ichsan. Di Desa ini, suara tidak sah lumayan besar, yakni 204 suara. Selain di Sukadana, Zul – Ichsan juga memperoleh suara cukup tinggi di Desa Anyar, dengan suara sebanyak 1045 lembar. TGB di Anyar masih mendominasi dengan 2.404 suara, lalu 143 suara dan 348 suara untuk pasangan nomor 3 dan nomor 4. Di Desa Akar-Akar, dominasi TGB berlanjut dengan peroleh suara yakni 2.192 suara,
disusul pasangan berikutnya berturut-turut, 175 suara, 401 suara dan 665 suara. Beralih ke Kecamatan Kayangan, dari 2 Desa yang dikonfirmasi menyebutkan dominasi TGB. Di Desa Salud misalnya, TGB memperoleh 1.358 suara, disusul berikutnya 126 suara, 34 suara dan 331 suara. Demikian pula di Desa Sesait, perolehan suara signifikan TGB mencapai 3.444 suara, disusul pasangan berikutnya dengan 200 suara, 503 suara dan 508 suara. Menyusul desa di Kayangan, di Genggelang yang notabene basis TGB-Amin, pasangan nomor urut 1 memperoleh suara mutlak. Dari 20 TPS di Desa Genggelang, kecamatan Gangga, TGB memperoleh suara 5.161. Tidak itu saja, pantauan di beberapa TPS di Kecamatan Tanjung dan Pemenang, mencuatkan kemenangan TGB. Hanya di TPS 3 Desa Malaka suara TGB dikalahkan oleh Harum. Pasangan Harum memperoleh 343 suara, sedangkan TGB sebesar 116 suara. Pasangan no 2 dan no 4, memperoleh masing-masing 15 dan 60 suara. Di TGB berikutnya masih melanjutkan tren dominasi di TPS lain, seperti di TPS 5 dan TPS 9 Desa Gondang, TPS 22 Pemenang Barat, TPS 17 Sokong, Kecamatan Tanjung, TPS 17 Desa Bentek, dan TPS 4 Santong. Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., yang juga Ketua DPC Partai Demokrat KLU mengamini kemenangan sementara untuk TGB. “Dari laporan di lapangan, 75 persen dukungan masyarakat sudah mengarah ke TGB. Saya selaku Pimpinan Partai Demokrat mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat KLU atas kepercayaan kepada TGB,” ucap Djohan di kediamannya, Senin (13/5). (ari)
(Suara NTB/humas polda)
TINJAU KEAMANAN - Danrem 162/WB bersama Kolonel Inf. Zulfardi Junin dan Kapolda NTB, Brigjen Pol Mochammad Iriawan, berikut jajaran pejabat utama Polda NTB, saat memantau pengamanan di salah satu TPS di Bertais. Rombongan sejak pagi meninjau sejumlah TPS di Mataram, Lombok Tengah dan beberapa tempat di Lombok Timur.
Tidak Ada TPS
Ratusan Pemilih di RSUP NTB Kehilangan Suara Mataram (Suara NTB) – Ratusan pasien di RSUP NTB dan beberapa rumah sakit di Kota Mataram tidak dapat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada NTB tahun 2013 ini. Pasalnya hingga batas waktu pelaksanaan pemungutan suara berakhir, tidak ada petugas KPPS yang mendata dan berkeliling ke rumah sakit melakukan pemungutan suara. Selain itu tidak tersedia TPS khusus yang biasanya dibuat di area rumah sakit, membuat keluarga pasien kesulitan menyalurkan hak pilihnya. “Bisa disimpulkan bahwa yang di rumah sakit tidak ada pemilih, karena tidak ada yang melaksanakan pemilihan,” terang Kabag TU RSUP NTB Ahmad Nur Aulia Senin (13/5) kemarin. Menurut Aulia ada sejumlah 192 pasien rawat inap dan 100 petugas rumah sakit termasuk dokter, paramedic dan petugas administrasi lainnya sebagian besar tidak melaksanakan pemilihan suara. Jumlah ini diluar jumlah keluarga penunggu pasien yang pada hari H pelaksanaan pencoblosan masih berada di rumah sakit. Aulia menyebutkan, sebelum pelaksanaan Pilkada NTB pihak rumah sakit telah berkoordinasi dengan KPU Provinsi NTB dan KPU Kota Mataram perihal dibentuknya TPS Khusus yang dibangun di area rumah sakit. Pihaknya juga telah menerima SK dan menyampaikan beberapa nama sebagai petugas di TPS khusus. Namun Sabtu (11/5) lalu,
pihaknya menerima surat dari KPU Kota Mataram bahwa TPS khusus tersebut dibatalkan. Tidak hanya di RSUP NTB, pembatalan tersebut juga terjadi di RSUD Kota Mataram dan RSI Siti Hajar. Pihak RSUP NTB pun langsung melakukan koordinasi dengan KPU Provinsi dan memperoleh jawaban yang sama. “Alasannya dari KPU Kota bahwa aturan daripada pembentukan TPS khusus di Rumah Sakit itu belum jelas, sehingga dibatalkan,” terangnya. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, pembentukan TPS khusus di area rumah sakit tetap ada untuk memfasilitasi pasien, keluarga pasien dan petugas medis/non medis yang ada di rumah sakit. Atas dasar surat dari KPU NTB nomer 506/KPU-Prov017/V/2013, maka rumah sakit mengarahkan pada pasien yang menjalani rawat inap untuk memberikan hak suaranya, setelah keluarga pasien melaporkan kepada petugas KPPS terdekat dengan menunjukkan surat panggilan pemberian suara C6 KWK dan keterangan memilih di TPS lain C8 KWK. Selain itu rencananya petugas KPPS yang terdekat dari lokasi rumah sakit akan dikerahkan untuk melakukan pendataan dan pemungutan suara pada pasien yang ada di rumah sakit. Namun karena tidak bisa menunjukkan persyaratan yang disebutkan, ratusan pasien dan keluarga pasien pun dipastikan kehilangan suaranya pada Pilka-
da NTB tahun ini. Dikonfirmasi terpisah Drs. Zulkarnaen ketua KPPS TPS 7 Kebon Raja dan Lingkungan Pejanggik yang berada dekat dengan RSUP NTB membeberkan, pihaknya terpaksa tidak bisa memberikan pelayanan kepada beberapa keluarga pasien yang sempat mendatangi TPS tempatnya. Alasannya karena pemilih tersebut tidak bisa menunjukkan persyaratan yang disebutkan yaitu form A8. Dari surat suara yang ada, tersisa 149 sisa surat suara yang tidak terpakai dan 354 surat suara terpakai. Kondisi serupa juga terjadi di RSUD Kota Mataram. Di rumah sakit ini tidak tampak menyediakan TPS Khusus karena terbentur peraturan. Beberapa layanan seperti poli klinik dan administrasi pun tutup karena libur Pilkada. Akibatnya beberapa pasien yang ingin berobat terpaksa kecewa dan kembali pulang. Sementara itu dihubungi terpisah, Divisi sosialisasi dan informasi, pendidikan pemilih dan pengembangan SDM KPU Kota Mataram Agus Zaironi membenarkan bahwa tidak ada TPS khusus dibuat di rumah sakit. Yang ada adalah para pasien dan keluarga pasien menggunakan TPS terdekat dalam menyalurkan suaranya dengan menunjukkan form A8. “Karena menurut peraturan KPU nomer 15 sudah dihapus aturan pembentukan TPS khusus di rumah sakit. Kalau tidak memili A8 tidak bisa memilih,” tandasnya. (nia)
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
SUARA NTB Selasa, 14 Mei 2013
Polda Metro Giatkan Razia Geng Motor Jakarta (Suara NTB) Kepolisian Daerah Metro Jaya akan menggiatkan razia terhadap geng motor guna mengantisipasi tindakan kejahatan dan kekerasan yang meresahkan pengguna kendaraan. “Kita akan kembali menggiatkan patroli dan razia sebagai langkah pencegahan tindak kejahatan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta, Senin kemarin. Ia mengatakan anggota kelompok motor berpotensi melakukan kejahatan secara spontan saat berkumpul di jalanan. Polda Metro Jaya mencatat terjadi 10 kasus kejahatan yang dilakukan oknum anggota kelompok motor selama 2012 hingga pertengahan 2013, seperti penganiayaan, pengeroyokan maupun pencurian dengan kekerasan. Kasus terakhir dialami wartawan Kompas Televisi, Harko Setiono (24), yang dianiaya oknum anggota kelompok bermotor di Jembatan Goyang, Jalan RE Martadinata, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (12/5) dini hari. Pelaku yang menutup ruas jalan saat korban melewati jalan, mengejar dan memukul korban hingga terluka pada bagian hidung dan pelipis mata. Sebelumnya, Seorang gembong geng motor berjuluk “jenderal” beserta tiga orang yang disebut sebagai “panglima” akhirnya diciduk aparat Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru, Provinsi Riau. “Terakhir kami berhasil mengamankan sembilan orang lagi untuk pasukan geng motor yang sering bertindak brutal. Mulai dari pencurian, perampasan hingga pemerkosaan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar Satria di Pekanbaru, Minggu. Sembilan orang ini, kata dia, ditangkap dari beberapa lokasi yang berbeda. Ia mengatakan, gembong geng motor berjuluk “jenderal” itu bernama Mardijo. Ia dikenal dengan sebutan Klewang (58). Ia diduga sebagai otak dari ragam kegiatan brutal anakanak yang tergabung dalam geng motor itu. Klewang menurut Arief juga terlibat kasus-kasus pemerkosaan terhadap remaja wanita di beberapa lokasi berbeda. Klewang kata dia, ditangkap di tempat persembunyiannya di gudang bekas PT Waskita Karya, komplek Stadion Utama Riau, Panam, Kecamatan Tampan, pada Kamis (9/ 5) sekitar pukul 14.30 WIB. Klewang menurut dia telah lama menjadi target operasi. Ia ditangkap bersama bersama dua orang anggota geng motor yakni AR (17) dan Indra (18), warga Jalan Karya Baru, Tampan. Dari tangan ketiga tersangka, polisi mengamankan dua senjata tajam jenis pedang samurai, satu clurit dan besi beton dengan panjang satu meter berujung seperti tombak. “Benda-benda ini biasa dipakai untuk bentrok sesama anggota geng motor dan merampas kendaraan orang warga. Kasusnya sudah sangat banyak sehingga sangat meresahkan warga,” katanya. Begitu juga dengan “panglima-panglimanya”, kata Arief, salah satunya Robi yang juga terlibat sejumlah aksi pencurian dan perampasan kendaraan sepeda motor warga. “Robi juga terlibat kejahatan pemerkosaan bersama Klewang. Dia ditangkap bersama dua panglima dan beberapa anggota geng motor lainnya. Saat jumlah keseluruhannya yakni ada sembilan orang,” katanya. Saat ini para gembong geng motor itu telah dijebloskan dalam sel Markas Polresta Pekanbaru. (ant/bali post)
(ant/bali post)
DISITA KPK - Rumah mewah yang diduga milik mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishak di Jalan H. Samali Nomer 27, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (13/5). KPK telah melakukan penyitaan empat rumah yang diduga terkait Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) di dua lokasi masing-masing di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
PKS Laporkan Johan Budi ke Polisi Jakarta (Suara NTB) Partai Keadilan Sejahtera melaporkan juru bicara KPK Johan Budi S.P. ke polisi terkait pernyataan seputar penyitaan mobil dalam kasus Luthfi Hasan Ishaaq. “Kami melaporkan Johan Budi terkait dengan pernyataannya saat dia menyatakan PKS menghalangi-halangi eksekusi penyitaan oleh penyidik KPK,” kata kuasa hukum PKS Faudjan Muslim saat dihubungi wartawan dari Mabes Polri di Jakarta, Senin petang. Poin yang diadukan PKS atas Johan Budi, lanjut Faudjan, adalah pasal penghinaan. Menurut dia, pernyataan Johan Budi yang menyebutkan bahwa PKS tidak kooperatif dalam penyitaan mobil di kantor DPP PKS, Senin (6/5). Faudjan juga menuturkan bahwa hari ini pihaknya hanya melaporkan Johan Budi, sementara sepuluh penyidik KPK lainnya juga akan dilaporkan atas perbuatan tidak menyenangkan. “Yang lain akan menyusul segera. Hari ini, hanya Johan Budi laporannya terpisah,” katanya.
Saat ini, laporan tersebut sudah resmi diterima kepolisian. Ada pun nomor laporan polisi (LP) tercacat sebagai LP/ 390/V/2013/Bareskrim. Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho yang didampingi kader PKS dari Komisi III DPR RI Muzzammil Yusuf, Indra, dan Aboe Bakar Al Habsyi beserta pengacara Faudjan Muslim mendatangi Mabes Polri sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, usai melaporkan Johan Budi, pengacara yang awalnya datang bersama rombongan sekjen dan kader PKS lainnya itu pulang secara terpisah. Faudjan langsung meninggalkan Kantor Bareskrim Polri melewati pintu samping karena enggan menemui wartawan. Sementara itu, Pengamat Politik Charta Politica Yunarto Wijaya mengatakan sikap Partai Keadilan Sejahtera terhadap KPK akan memengaru-
hi elektabilitas partai saat Pemilu 2014. “Cara mereka menghadapi KPK minimal akan mengorbankan basis masa kritis, yang kebanyakan merupakan masyarakat perkotaan,” ujar Yunarto Wijaya saat dihubungi di Jakarta, Senin. Yunarto mengatakan, PKS mungkin dapat bermain dengan logika hukum melawan KPK terkait kasus yang membelit mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, namun soal elektoral, masyarakat cenderung lebih memercayai KPK ketimbang partai politik. “Perlawanan terhadap KPK sama saja melawan lembaga kebijakan publik, sama saja melawan aktor yang paling dipercaya oleh publik,” kata Yunarto. Sikap PKS tersebut, lanjut Yunarto, sangat disayangkan, mengingat parpol peserta pemilu 2014 memiliki
kesempatan untuk meraih suara dan dukungan di tengah kasus yang tengah dihadapi Partai Demokrat. “Padahal, dengan kasuskasus yang dihadapi Demokrat, itu bisa dimanfaatkan oleh PKS atau parpol lain untuk menarik dukungan yang terpental dari Demokrat,” kata Yunarto. Menurut Yunarto, sebagai partai yang mencitrakan diri bersih dari korupsi, sebaiknya PKS dapat menyelesaikan persoalannya dengan cara profesional dan mengontrol pernyatan para kadernya yang terlalu keras, sehingga dianggap sebagai sikap partai. “Sikap yang terlalu keras oleh para petinggi PKS ini bisa menghancurkan citra partai yang selama ini dicitrakan santun dan bebas korupsi,” ujar Yunarto. Sementara itu, kader PKS berbeda sikap menyikapi kasus impor daging, terutama soal adanya penumpang gelap dalam kasus tersebut. Wasekjen PKS, Mahfudz Siddiq menyebutkan adanya pen-
umpang gelap dalam kasus tersebut. Tapi dibantah oleh mantan Ketua Fraksi PKS, Mustafa Kamal. “Saya tidak sepakat dengan tudingan adanya penumpang gelap dalam kasus ini. Saya tidak pernah mengatakan itu (ada penumpang gelap), saya tidak tahu,” kata Mustafa Kamal di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin. Ia enggan mengomentari pendapat Fahri Hamzah dan Mahfudz Siddiq tersebut. “Silahkan saja tanya kepada mereka,” kata Mustafa. Yang pasti, kata dia, apa yang menimpa PKS harus diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku. “Pernyataan itu analisis saja. Kita terbuka, kita akan dasari dengan niat luhur dan jalani proses hukum saja,” kata Mustafa. Dalam akun twitternya, Mahfudz Siddiq menyebutkan, kasus impor daging ditenggarai adanya penumpang gelap yang membawa misi tertentu dan ingin menghancurkan PKS. (ant/bali post)
Ribuan Pecalang Turut Amankan Pilkada Bali E-KTP Tidak Rusak Jika Difotokopi Jakarta (Suara NTB) Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Marzan Iskandar, mengatakan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) tidak akan rusak jika terpapar sinar mesin foto kopi. “E-KTP dirancang tahan dari kondisi panas yang cukup tinggi, kalau terpapar sinar mesin foto kopi saja tidak rusak,” kata Marzan di Jakarta, Senin kemarin. Dia menjelaskan bahwa e-KTP merupakan kartu yang berfungsi seperti barangbarang elektronik lain, yang memiliki antena dan chip. Oleh karena itu, e-KTP sebaiknya diperlakukan selayaknya peralatan elektronik, termasuk jangan terkena paparan sinar panas berlebihan. “Kalau terpapar panas secara berlebihan bisa rusak. Tapi, kalau difoto kopi itu sebetulnya tidak berlebihan,” tambahnya. Bahan plastik e-KTP diasumsikan tahan panas hingga temperatur 50 - 60 derajat Celcius, atau setara dengan panas sinar mesin foto kopi. Terkait imbauan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi yang melarang e-KTP difotokopi, Marzan mengatakan hal itu berhubungan dengan upaya validasi keaslian kartu penduduk tersebut. “Kalau menggunakan salinan e-KTP tidak bisa memvalidasi apakah KTP tersebut asli atau tidak. Kalau fisik eKTP sendiri masih kuat terkena paparan sinar mesin foto kopi,” jelasnya. Sebelumnya, dalam Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor 471.13/1826/SJ, tertanggal 11 April 2013, dijelaskan bahwa e-KTP tidak diperkenankan difoto kopi, di”stapler”, dan diperlakukan hingga merusak fisik kartu. Sebagai penggantinya dicatat nomor induk kependudukan (NIK) dan nama lengkap warga yang bersangkutan. “Apabila masih terdapat unit kerja atau badan usaha yang memberikan pelayanan tersebut akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena sangat merugikan masyarakat, khususnya pemilik eKTP,” demikian bunyi surat edaran tersebut. Sementara itu, Mendagri mengklarifikasi bahwa SE tersebut diterbitkan bagi pejabat pemerintah daerah agar segera memiliki alat card reader. Mendagri berharap agar instansi pemerintah, baik di pusat maupun daerah, telah menyiapkan card reader tersebut sebelum 2014, sehingga pada bulan Januari 2014 penggunakan e-KTP dapat diimplementasikan secara terintegrasi. (ant/bali post)
Denpasar (Suara NTB) Ribuan petugas keamanan desa adat di Bali atau pecalang turut mengamankan pemilihan kepala daerah setempat, Rabu (15/5). “Kami siap membantu aparat penegak hukum khususnya dalam mengamankan banjar (dusun) masing-masing selama pilkada dengan mengerahkan anggota sebanyak 4.340 orang,” kata Koordinator Parum Pecalang Kota Denpasar I Made Mudra, Senin kemarin. Anggota pecalang dikerahkan untuk pengamaman di tempat pemungutan suara (TPS) di
masing-masing dusun adat atau banjar di Kota Denpasar. “Ini sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab pecalang menciptakan pilkada aman dan damai di Bali,” katanya. Selain mengawal itu, pihaknya juga membantu mengawasi distribusi kotak surat suara yang saat ini telah berada di kelurahan dan desa sebelum disebar ke TPS yang ada di banjar. Menurut dia, keberadaan pecalang sangat membantu pengawasan tahapan pelaksanaan pilkada hingga saat pencoblosan surat suara dapat berjalan lancar. Mudra
memastikan pecalang akan bersikap netral dan menjamin keamanan warga dari berbagai ancaman dan intimidasi saat pilkada. “Kami akan membantu dari sisi keamanan, supaya bisa berjalan lancar, masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing,” ucapnya. “Sesuai hasil pertemuan (paruman) pecalang, mulai hari ini, pecalang sudah bertugas di banjarnya, sampai pencoblosan dan penghitungan surat suara,” katanya menambahkan. (ant/bali post)
Timwas Century Prioritaskan Undang KPK Soal Sri Mulyani Jakarta (Suara NTB) Tim Pengawas Bank Century DPR RI akan segera mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi terkait pemeriksaan terhadap mantan menteri keuangan Sri Mulyani di Washington DC, Amerika Serikat beberapa waktu lalu. “Dalam rapat internal Timwas Century pada Rabu (15/5) akan diusulkan agar segera mengundang KPK karena Timwas Century ingin mendengarkan laporan KPK terkait pemeriksaan mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Washington DC beberapa waktu lalu,” kata anggota Timwas Cen-
tury DPR Hendrawan Supratikno di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin kemarin. Setelah itu, kata Hendrawan, Timwas Bank Century DPR RI akan membentuk tim pemburu aset. “Tapi khusus untuk penyitaan aset yang ada di dalam negeri,” ujarnya. Dia menyatakan, Sri Mulyani sudah membuat tiga pernyataan yang berkaitan dengan kasus Bank Century. Pertama, Sri Mulyani selalu memberi laporan ke Presiden SBY, dan Presiden selalu well inform dengan laporan itu. Kedua, Sri Mulyani merasa ditipu oleh Bank Indonesia terkait pemberian dana talangan. Ketiga, Sri Mulyani menegas-
kan bahwa Bank Century bangkrut dikarenakan kesalahan management. “Pernyataan Sri Mulyani itu menganulir penyataan selama ini bahwa Bank Century bangkrut karena berdampak sistemik,” kata Hendrawan. Hendrawan menambahkan, adanya data baru yang ditemukan KPK usai memeriksa Sri Mulyani harus segera dieksekusi atau ditindaklanjuti. Menurut jadwal rapat Timwas Bank Century dari Sekretariat Jenderal DPR RI, Timwas Bank Century akan mengundang KPK tanggal 19 Juni 2013. (ant/bali post)
(ant/bali post)
AMANKAN PILKADA - Para pecalang sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan massal formal, di antaranya dalam apel kesiagaan pelaksanaan fora internasional di Bali. Kali ini, mereka terlibat mengamankan pelaksanaan Pilkada Bali.